Laporan Blok 4 Sken B
-
Upload
iqbalis-ardiso -
Category
Documents
-
view
70 -
download
0
Transcript of Laporan Blok 4 Sken B
SKENARIO B BLOK IV
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Blok Struktur dan Fungsi Dasar Tubuh Manusia adalah blok keempat pada
semester I dari Kurikulum Berbasis Kompetensi Pendidikan Dokter Fakultas
Kedokteran Universitas Muhammadiyah Palembang.
1.2 Maksud dan Tujuan
Adapun maksud dan tujuan dari laporan tutorial studi kasus ini, yaitu :
1. Sebagai laporan tugas kelompok tutorial yang merupakan bagian dari sistem
pembelajaran KBK di Fakultas Kedokteran Universitas Muhammadiyah
Palembang.
2. Dapat menyelesaikan kasus yang diberikan pada skenario dengan metode analisis
dan pembelajaran diskusi kelompok.
3. Tercapainya tujuan dari metode pembelajaran tutorial.
Tutorial 2 Page 1
SKENARIO B BLOK IV
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Data Tutorial
Tutor : Drs. Sadakata Sinulingga, Apt, M. Kes
Moderator : Alpriansyah Hadiwijaya
Sekretaris meja : Mitra Aidina
Sekretaris papan : Rizka Annis Az-Zahra
Waktu : 1. Senin, 7 Januari 2013
Pukul 13.00 – 15.30 WIB
2. Rabu, 9 Januari 2013
Pukul. 13.00 – 15.30 wib.
Rule :
1. Menonaktifkan ponsel atau dalam keadaan diam.
2. Mengacungkan tangan saat akan mengajukan argumen
3. Izin saat akan keluar ruangan
2.2 Kasus Skenario
SKENARIO A
Aris, laki-laki, 19 tahun menjadi korban pengeroyokan. Ia mengalami : Luka memar
di dahi, diatas alis kanan, bengkak di sendi gelang bahu depan sebelah kanan, memar di
lengan atas depan sebelah kanan, luka robek di punggung tangan kanan, memar pada perut
depan di bawah ulu hati, memar pada paha kanan tengah dan sendi lutut, luka lecet pada
punggung kaki kanan. Ia dibawa oleh polisi ke puskesmas terdekat untuk mendapat
pengobatan dan visum et repertum.
2.3 Seven Jump Steps
2.3.1. Klarifikasi Istilah
1. Luka memar : Cidera pada bagian dalam karna benturan (Kamus
Besar Bahasa Indonesia)
2. Bengkak : Menjadi menggelembung karna pengaruh benturan
dengan benda keras. (Kamus Besar Bahasa Indonesia)
Tutorial 2 Page 2
SKENARIO B BLOK IV
3. Memar : Luka bagian dalam karna benturan (Kamus Besar
Bahasa Indonesia)
4. Ulu hati : Bagian perut sebelah atas diantara ujung tulang dada
dan pusat (epigastrium) (Kamus Besar Bahasa
Indonesia)
5. Punggung tangan : Bagian belakang dai tangan dengan posisi anatomis
6. Luka robek : Cidera pada kulit karena adanya yang terkelupas atau
putus (Kamus Besar Bahasa Indonesia)
7. Luka Lecet : Cidera pada kulit karena karena kulit terkelupas akibat
bersinggungan (Kamus Besar Bahasa Indonesia)
8. Sendi Lutut : Hubungan antara tulang paha, tulang kering dan
tempurung lutut (Kamus Besar Bahasa Indonesia).
9. Punggung kaki : Bagian depan dari kaki dalam posisi anatomis
10. Visum et repertum : laporan yang dibuat oleh dokter atas permintaan
penyidik tentang apa yang ditemukan atau dilihat pada
manusia baik hidup atau mati
11. Puskesmas : Pusat kesehatan masyarakat ditingkat kecamatan yang
bertugas memberikan pelayanan. (Kamus Besar
Bahasa Indonesia).
12. pengeroyokan : Proses atau cara atau perbuatan menyerang beramai-
ramai oleh orang banyak laporan yang dibuat oleh
dokter atas permintaan penyidik tentang apa yang
ditemukan atau dilihat pada manusia baik hidup atau
mati. (Kamus Besar Bahasa Indonesia).
2.3.2. Identifikasi Masalah
1. Aris, laki-laki, 19 tahun menjadi korban pengeroyokan. Ia mengalami : Luka
memar di dahi, diatas alis kanan, bengkak di sendi gelang bahu depan sebelah
kanan, memar di lengan atas depan sebelah kanan, luka robek di punggung tangan
kanan, memar pada perut depan di bawah ulu hati, memar pada paha kanan tengah
dan sendi lutut, luka lecet pada punggung kaki kanan. Fajar tidak memeperhatikan
perasaan orang lain.
Tutorial 2 Page 3
SKENARIO B BLOK IV
2. Ia dibawa oleh polisi ke puskesmas terdekat untuk mendapat pengobatan dan
visum et repertum.
2.3.3. Analisis Masalah
1. Aris, laki-laki, 19 tahun menjadi korban pengeroyokan. Ia mengalami : Luka
memar di dahi, diatas alis kanan, bengkak di sendi gelang bahu depan sebelah
kanan, memar di lengan atas depan sebelah kanan, luka robek di punggung tangan
kanan, memar pada perut depan di bawah ulu hati, memar pada paha kanan tengah
dan sendi lutut, luka lecet pada punggung kaki kanan.
a. Bagaimana anatomi permukaan tubuh?
Jawab:
Garis garis anatomis:
1. Linea mediana anterior garis khayal yg merupakan erpotongan antara
bidang median dengan permukaan depan tubuh anterior,
2. Linea mediana posterior garis khayal yg merupakan perpotongan antara
bidang median dengan permukaan belakang tubuh posterior,
3. Linea sternalis , garis khayal sesuat tepi kanan kiri sternum sternalis,
4. Linea medioclavicularis , G.H. sejajar l. mediana yang melalui
pertengahan clavicula medioclavicularis,
Tutorial 2 Page 4
SKENARIO B BLOK IV
5. Linea parasternalis G.H. yg sejajar & berjarak sama dengan l.
mid.clav .& l. sternalis parasternalis, clav.&
6. Linea axillaris anterior , garis khayal sesuai dengan lipatan ketiak depan
anterior,
7. Linea axillaris posterior , garis khayal sesuai dengan lipatan ketiak
belakang posterior,
8. Linea axillaris media antara 6 & 7 media, depan. belakang.
(R.putz. 2006)
b. Terminology lokasi masing-masing luka yang dialami oleh aris?
Jawab:
Memar dahi diatas alis kanan : hematoma di regio frontalis
Bengkak disendi gelang bahu depan sebelah kanan : edema di
articulatio gleno humeral anterior dextra
Memar dilengan atas depan sebelah kanan : hematoma di regio branchii
Luka robek dipunggung tangan kanan : laserasi di regio dorsum manus
dextra
Memar pada perut depan dibawah ulu hati : hematoma di regio
epigastrium
Memar pada paha kanan : hematoma di regio femoris medial dextra dan
articulation genu
Luka lecet pada punggung kaki kanan : ekskorasi pada regio dorsum
pedis dextra
(Kamus Dorlan)
c. Bagaimana struktur pembagian regio anatomi?
Jawab:
Secara keseluruhan anatomi tubuh manusia terdiri dari 7 regio, yaitu : region
Capitis, regio colli, regio thorax, regio abdomen, regio pelvix, regio ektremitas
superior, regio ekstremitas inferior
1. Regio Capitis, (kepala)
Anterior :
Regio frontalis
Tutorial 2 Page 5
SKENARIO B BLOK IV
Regio Orbitalis, infraorbitalis,Nasalis
Regio Zygomaticum, Buccalis
Regio Oralis
Regio Mentalis
Lateralis :
Regio Temporalis, Parietalis
Posterior :
Occipitalis
2. Regio Colli terdiri dari beberapa subs regio :
Regio Cervicalis Anterior :
Submentale, Submandibulare, Caroticum, Omotracheale
Regio Sternocleidomastoideus
Regio Cervicalis Lateralis :
Cervicalis Lateralis , Omoclaviculare ( Fossa Supraclaviculare )
Regio cervicalis Posterior
3. Regio Thorax terdiri atas beberapa subsregio. a.l :
Anterior :
Regio Pectoralis
Regio Parasternalis
Regio Mammaria
Regio Inframammaria
Lateralis :
Regio Axillaris
Posterior :
Regio Supra & Infra scapularis
Regio Scapularis
Regio Vertebralis pars Thoracica
4. Regio Abdomen terdiri dari beberapa subs region a.l. :
Anterior :
Regio Hypochondriaca Dextra & Sinistra
Regio Epigastricum
Regio Periumbilicalis
Tutorial 2 Page 6
SKENARIO B BLOK IV
Regio Umbilicalis
Posterior :
Regio Lumbalis Dextra & Sinistra
Regio Vertebralis Pars Abdominalis
5. Regio Pelvic terdiri atas beberapa subsregio a.l :
Anterior :
Regio Hypogastricum
Regio Pubogenitale
Regio Inguinale
Posterior :
Regio Glutealis
Regio Sacralis
Regio Analis
6. Regio Extremitas Superior terdiri atas:
Regio Clavipectoralis
Regio Deltoideus
Regio Brachii Anterior
Regio Brachii Lateralis
Regio Brachii Medialis
Regio Cubitalis Anterior & Posterior
Regio Antebrachii
Regio Carpalis Anterior & Dorsalis
Regio Palmaris & Dorsum Manus
7. Regio Extremitas Inferior terdiri atas:
Regio Femoralis Anterior & Posterior
Regio Genu Anterior & Posterior
Regio Cruris :
~ Regio Tibialis Anterior & Posterior
~ Regio Pes ( Pedis ) :
- Reg. Malleolaris Lateral & Medial
- Reg. Calx
Tutorial 2 Page 7
SKENARIO B BLOK IV
- Reg. Dorsalis Pedis
- Reg. Plantaris Pedis .
(R.putz. 2006)
d. Bagaimana struktur anatomi dari masing-masing luka yang dialami oleh aris?
(dahi, gelang bahu, sendi gelang bahu, lengan atas, punggung tangan, paha ,
sendi lutut, punggung kaki)
Jawab:
1. Dahi
Otot wajah di dahi
M.occipitofrontalis
N.facialis
M. occipitofrontalis dan M. Temporoparietalis bersama-sama disebut
sebagai M. Epicranius.
Tulang frontal membentuk dahi dan bagian atas rongga mata. Tepi
supraorbital ditandai dengan takik (lubang) ditengah sebelah dalam.
Melalui takik ini pembuluh supraorbital dan saraf supraorbital lewat.
Permukaan sebelah dalam tulang frontal ditandai dengan lekukan-lekukan
yang ditimbulkan lekukan-lekukan permukaan otak. (Pearce. 2011)
Os frontale, yang terletak paling anterior pada calvaria, ikut serta
membentuk dinding orbita dan rongga hidung (cavitas nasl). Os frontale
yang tidak berpasangan ini memiliki empat bagian:
Squama frontalis yang tidak berpasangan
Tutorial 2 Page 8
SKENARIO B BLOK IV
Partes orbitais yang berpasangan dan
Pars nasali yang tidak berpasangan
Di atas margo supraorbitalis terdapat Arcus supercialliaris yang menonjol,
suatu fenotipe yang umumnya lebih berkembang pada pria daripada wanita.
Di garis tengah antara kedua Arcus, tulang mendatar menciptakan Glabella
(daerah di antara kedua alis). Dibatas medial Orbita sering terdapat foramen
supraorbitale atau, yang lebih jarang, Insure frontalis. (R.putz. 2006)
2. Gelang bahu dan sendi bahu
Tutorial 2 Page 9
SKENARIO B BLOK IV
Gambar : Sendi bahu
Otot gelang bahu yang berinsertio pada humerus
Dorsal:
musculus supra spinatus
musculus infra spinatus
musculus teres minor
musculus deltoid
musculus subcsapularis
musculus teres major
musculus latissimus dorsi
ventral:
musculus coraco brachialis
musculus pectoralis minor
musculus pectoralis major
Otot badan yang berinsertio pada gealang bahu
dorsal:
musculus rhombi deus major
musculus rhombi minor
musculus levator scapulae
ventral:
musculus subclavius
musculus omohyoideus
Otot carnial yang berinsertio pada gelang bahu
musculus trapezius
musculus sternocleidomastoidea
Nervus yang berada pada gelang bahu
nervus axillaris
nervus suprasscapularis
( R. Putz. 2006)
Tutorial 2 Page 10
SKENARIO B BLOK IV
3. Lengan atas
Terdapat pada regio deltoidea, region brancii, sampai dengan regio cubitis.
Tonjolan tulang yang tampak adalah akromion dan olekranon.
Pada interior
Muscle : Musculus biceps, musculus coracobranchialis dan musculus
branchialis
Ateri : Arteria brancialis
Nervus : Nervus musculocutaneus
Muscle
Gambar : Musculus Lengan Atas
1. Deltoideus
Origo : sepertiga lateral clavicula, acromion, spinal scapulae
Insertio : pertengahan facies lateralis corpus humeri
Saraf : Nervus axilaris
Fungsi : melakukan flexio dan endorotatio
Tutorial 2 Page 11
SKENARIO B BLOK IV
2. Biceps branchii
Origo : caput longum dari tuberculum supraslenoidale
scapulae, caput breve dari ujung processus coracoideus
scapulae. Tendo caput logum berjalan melalui caput
humeri didalam rongga sendi dan keluar dari sendi
dengan terbungkus oleh sebuah sarung synovial pada
sulcus bicipitalis humeri. Pada pertengahan lengan atas
caput longum bergabung dengan caput breve
Insertio : bpada bagian posterior tuberositas radii melalui pita
aponeurosis bicipitalis dan pada fascia profunda disisi
medial lengan bawah. Aponeurosis melindungi struktur
didalam fossa cubiti yang terletak dibawahnya
Saraf : Nervus musculocutaneus
Fungsi : merupakan sebuah supinator kuat lengan bawah. Kerja
supinator dapat digambarkan sebagai kerja membuka
tutup botol dengan alat pembukanya.
3. Coracobranchialis
Origo : processus corocoideus scapulae
Insertio : pada pertengahan sisi medial corpus humeri
Saraf : nervus musculocutaneus
Fungsi : flexor dan aduktor lemah lengan atas
4. Branchialis
Origo : pertengahan bawah sisi depan humerus
Insertio : permukaan anterior processus coronoideus ulnae
Saraf : nervus musculocutaneus. Sebagian kecil otot berasal
dari dorsal tuberositas deltoidea, sehingga terletak
diruang posterior dan dipersarafi oleh nervus radialis
Fungsi : fleksor kuat sendi siku
Pada posterior
Otot : ketiga caput musculus triceps branchii
Nervus : nervus radialis
Arteri : arteria profunda branchii dan arteria collateralis ulnaris
Tutorial 2 Page 12
SKENARIO B BLOK IV
Nervus : nervus radialis dan nervus ulnaris
Musculus triceps branchii otot besar yang membentuk bagian belakang
lengan atas
Origo : caput logum berasal dari tuberositas infraglenoidale scapulae,
capu lateral berasal dari setengah bagian atas facies dorsalis
corpus humeri, cranial dari sulcus spinalis, caput medial berasal
setengah bagian bawah facies dorsalis corpus humeri, caudal
dari sulcus spiralis
Insertio : melalui tendo bersama yang melekat pada permukaan atas
olecranon
Saraf : Nervus radialis
Fungsi : ekstensor kuat dari sendi siku (Snell. 2006)
Arteri
Gambar : Arteria branchialis
Arteria branchialis Merupakan arteri a utama pada lengan atas. Dimulai dari
pinggir bawah musculus teres minor sebagai lanjutan dari arteria axillaris,
dan berakhir didepan collum radii dengan percabangan menjadi arteria
ulnaris dan arteria radialis.
Tutorial 2 Page 13
SKENARIO B BLOK IV
Cabang-cabang arteri:
1. Rami musculares untuk ruang anterior lengan atas (M. branchialis, M.
biseps, M. coracobranchialis)
2. Arteria nutricia untuk humerus
3. Arteria profunda branchii dipercabangkan dari pangkal arteria
branchialis dan mengikuti perjalanannervus radialis menuju sulcus
spiralis os humerus
4. Arteria collateralis ulnaris superior dipercabangkan dipertengahan
lengan atas dan mengikuti perjalanan nervus ulnaris
5. Arteria collateralis ulnaris inferior dipercabangkan dekat ujung terminal
arteria dan ikut membentuk anastomosis disekitar sendi siku
(Snell. 2006)
Tulang
Gambar : Os Femur
Pada lengan atas hanya ada satu tulang yaitu Os Femur ( R. Putz. 2006)
Nervus
Tutorial 2 Page 14
SKENARIO B BLOK IV
Gambar : Nervus musculocutaneus
Nervus musculocutaneus berasal dari fasciculus lateralis plexus brachialis
di axilla.
Cabang-canbang nervus :
1. Rami musculares untuk musculus biceps branchii, musculus
coracobranchialis, dan musculus branchialis
2. Rami cutanei. Nervus cutanei antebranchii laterales mengurus kulit
dipermukaan depan dan lateral lengan bawah sampai pada pangkal
pollex
3. Rami articulares untuk sendi siku
Nervus Medianus berasal dari fasciculus medialis dan lateralis plexus
branchialis di axilla. Nervus ini berjalan turun kebawah pada sisi lateral
arteria branchialis. Dipertengahan lengan atas, saraf ini menyilang arteria
branchialis kemudian berjalan kedistal disisi lateral arteria.
Nervus Medianus terletak superficial, tetapi didaerah siku saraf ini disilang
oleh aponeurosis bicipitalis. Nervus ini tidak memiliki cabangdulengan atas
kecuali sebuah cabang kecil saraf vasomotorik untuk arteria branchialis
Tutorial 2 Page 15
SKENARIO B BLOK IV
Nervus Ulnaris berasal dari fasciculus lateralis plexus brachialis di axilla,
kemudian berjalan turun kebawah disisi medialarteria branchialis sampai
kepertengahan lengan atas. Dipertengahan lengan atas , pada insertion
musculus corocobranchialis nervus ulnaris menembus septum
intermusculare mediale, diikuti oleh arteria collateralis ulnaris superior dan
masuk ke ruang fascial posterior lengan atas. Nervus ulnaris tidak
mempunyai cabang di ruang anterior lengan atas
Nervus radialis pada saat meninggalkan axilla, nervus radialis langsung
masuk keruang fascial posterior lengan atas dan kembali ke ruang anterior
tepat diatas epicondylus lateralis humeri.
(Snell. 2006)
4. Punggung tangan
Gambar : dorsum Manus
Tutorial 2 Page 16
SKENARIO B BLOK IV
Tendo otot-otot ekstensor berjalan di bawah Retinaculum musculorum
extensorum sampai ke bagian dorsum pollex dan dorsal aponeurosis digiti.
Tendo M. ekstensor digitorum bagian distal terikat oleh sambungan
intertendinous (Connexus intertendinei) sehingga membatasi mobilitas
setiap jari. Tidak terdapat otot intrinsic pada bagian dorsal manus. Menurut
perkembangan asal otot dan inervasinya, Mm. interossei dorsalis termasuk
ke dalam golongan otot palmar. Saat ibu jari berada pada pesisi ekstensi,
tendo M. ekstensor policis brevis dan M. ekstensor policis longus
membentuk tepi ruang di antaranya yang sering disebut anatomical snuff
box. (Snell. 2006)
Gambar : Mm. interossei dorsum manus
Keempat Mm. interossei Dorsales memiliki origo dengan dua caput dari
permukaaan yang berlawanan terhadap Ossa metacarpi I-V. Otot-otot
tersebut berinsertio pada kedua sisi phalanges proximales digitus medianus,
pada sisi ulnar digitus anularis dan pada sisi radial index. Sebagian kecil
tendo otot-otot ini, juga bersatu dengan traktus leteralis Aponeurosis
dorsalis. Sehingga otot-otot ini merupakan otot fleksor Articulationes
metecarpophalangeae dan otot ekstensor Articulationes interphalangeae
proximales dan distales.
Otot fleksor Articulationes interphalangeae :
Tutorial 2 Page 17
SKENARIO B BLOK IV
Setiap sendi memiliki otot fleksor yang dominan. Otot fleksor yang khusus
untuk Articulationes interphalangeae distales adalah M. flexor digitorum
profundus.
Articulationes metecarpophalangeae : Mm. interossei palmares
dan dorsalis, juga Mm. lumbrikales tetapi lebih lemah.
Articulationes interphalangeae proximales : Mm. flexor
digitorum superficialis
Articulationes interphalangeae distales : M. flexor digitorum
profundus
(Snell. 2006)
Gambar : Pembulu-pembuluh epifasial dan saraf-saraf pada dorsum
manus dexter dilihat dari dorsal
Pada bagian dorsal pollex, V. cephalica antebrachii keluar dari jaringan
vena superficialis pada dorsum manus dan V. basilica antebrachii keluar
pada vena-vena dari dorsum ulna manus. Di atas sendi pergelangan tangan
proximal (Articulatio radiocarpalis), R. superficialis nervi radialis
menembus Fascia dibawah tendo M. brachioradialis. Cabangnya, Nn,
digitales dorsales, memberikan persarafan sensorik pada dua setengah jari
sisi radial. Bagian dua setengah jari sisi ulna dipersarafi oleh R. dorsalis
Tutorial 2 Page 18
SKENARIO B BLOK IV
nervi ulnaris yang muncul di bawah tendo M. flexor carpi ulnaris. (Snell.
2006)
Gambar : Arteri dan saraf pada dorsum manus
Baik arteri radialis dan arteri ulnaris mempercabangkan R. carpalis dorsalis
ke Dorsum manus tempat keduanya beranastomosis. Cabang radial
biasanya lebih kuat dan terutama mensuplai Aa. Metacarpales dorsales
untuk Dorsum manusdan Aa. Digitales dorsales untuk jari-jari sampai ke
Articulationes interphalangeae proximales. Phalanges mediae dan distales
disuplai oleh Aa. Digitales palmares. Sebelum A. radialis berjalan diantara
dua caput M. interosseus dorsalis I untuk mencapai telapak tangan, A.
metacarpales dorsalis I langsung bercabang dari A. radialis.
(Snell. 2006)
Tutorial 2 Page 19
SKENARIO B BLOK IV
5. Paha
Muscle
Gambar : musculus Femur
Musculus quadriceps
Musculus gracilis
Musculus adductor longus
Musculus sartorios
Musculus pectinus
Musculus biceps femoris
Musculus semitendinosus
Sendi
Articulatio coxae. Pertemuan atau sendi antara Os femur dengan Os Coxae.
Articulatio genus. Pertemuan atau sendi antara Os femur dengan
Supratibia,
Nervus
Nervus femoralis Nervus saphenus
Tutorial 2 Page 20
SKENARIO B BLOK IV
Tulang
Gambar :Os femur
Corpus femoris Caput femoris Collum femoris Trochanter major Trochanter minor Fossa intercondylaris
Arteri
Arteri femoralis. Arteri ini bercabang menjadi arteri-arteri yang lebih kecil yaitu, Arteri circumflexa lateralis, Arteri profunda femoris dan Arteri femoralis superficialis.
Vena femoralis. Secara besar Vena ini bercabang menjadi Vena saphena accessoria dan vena saphena magna.
( R. Putz. 2006)
Tutorial 2 Page 21
SKENARIO B BLOK IV
6. Sendi lutut
Jenis Sendi pada Lutut
Persendian pada sendi lutut termasuk dalam jenis sendi synovial
(synovial joint ), yaitu sendi yang mempunyai cairan sinovial yang
berfungsi untuk membantu pergerakan antara dua buah tulang yang
bersendi agar lebih leluasa. Secara anatomis persendian ini lebih
kompleks daripada jenis sendi fibrous dan sendi cartilaginosa.
Tulang Pembentuk Sendi Lutut
Tulang yang membentuk sendi lutut antara lain: Tulang femur distal,
tibia proximal, tulang fibula, dan tulang patella.
a. Tulang Femur (Tulang paha)
b. Tulang patella (Tulang tempurung lutut)
c. Tulang Tibia (Tulang kering)
d. Tulang Fibula
Ligamentum Pada Sendi Lutut
Ligamentum Extracapsular
a. Ligamentum Patellae
b. Ligamentum Collaterale Fibulare
c. Ligamentum Collaterale Tibiae
d. Ligamentum Popliteum Obliquum
e. Ligamentum Transversum Genu
Ligamentum Intra Capsular
a. Ligamentum Cruciata Anterior
b. Ligamentum Cruciatum Posterior
Persarafan Sendi Lutut
Persarafan pada sendi lutut adalah melalui cabang-cabang dari nervus
yang yang mensarafi otot-otot di sekitar sendi dan befungsi untuk
mengatur pergerakan pada sendi lutut.
Sehingga sendi lutut disarafi oleh :
a. N. Femoralis
b. N. Obturatorius
c. N. Peroneus communis
d. N. Tibialis
Tutorial 2 Page 22
SKENARIO B BLOK IV
Otot-Otot Penggerak Sendi Lutut
Disini penulis ingin membahas tentang otot-otot yang bekerja pada
sendi lutut termasuk didalamnya perlekatan dan persyarafan serta fungsi
dari otot tersebut :
a. Bagian anterior adalah m. Rectus femoris, m. Vastus lateralis
b. M. Vastusmedialis, m. Vastus intermedialis
c. Bagian posterior adalah m. Bicep femoris, m. Semitendinosis
d. Semimembranosis, m. Gastrocnemius
e. Bagian medial adalah m. Sartorius
f. Bagian lateral adalah m. Tensorfacialatae.
(Fitriani Lumongga, 2004)
7. Punggung kaki
Gambar: dorsum pedis
Struktur Anatomi Punggung Kaki
• Achilles (Calcaneal) tendon
• Lateral malleolus of fibula
• Medial malleolus of tibia
• Dorsal venous arch
• Tendons of extensor digitorum longus muscle
Tutorial 2 Page 23
SKENARIO B BLOK IV
Gambar : Arteri pada dorsum pedis
pada regio pergelangan kaki, fibula terletak subcutan dan dapat diikuti
kebawah sampai membentuk malleolus lateralis. Ujung malleolus meidalis
tibiae terletak kira-kira setengan inci proksimal terhadap tingginya ujung
malleolus lateralis
didalam celah dibelakang malleolus medialis dan permukaan medial
calcaneus terletak alat-alat berikut:
Tendo musculus tibialis posterior
Tendo musculus flexor digitorium longus
Arteria dan vena Tibialis posterior
Tutorial 2 Page 24
SKENARIO B BLOK IV
Gambar : vena pada dorsum pedis
e. Bagaimana pembagian regio anatomi permukaan rongga perut?
Jawab:
Gambar : Pembagian regio pada abdomen
1. Regio hyponchondrium dexter
2. Regio epigastrium
3. Regio hyponchondrium sinister
Tutorial 2 Page 25
SKENARIO B BLOK IV
4. Regio abdominalis lateralis dexter
5. Regio umbilicallis
6. Regio abdominalis latelis sinister
7. Regio inguinalis dexter
8. Regio pubica (hypogastrium )
9. Regio inguinalis sinister
Kepentingan pembagian ini, yaitu bila kita meminta pasien untuk menunjukan
dengan tepat lokasi rasa nyeri, sakit maupun luka serta melakukan deskripsi
perjalanan rasa nyeri tersebut. Dalam hal ini sangat penting untuk membuat
peta lokasi rasa nyeri beserta perjalanannya, sebab sudah diketahui
karakteristik dan lokasi nyeri akibat kelainan masing-masing organ intra
abdominal (Snell, 2006)
Gambar : Anterior abdominal wall
Di bagian anterior abdomen dibentuk di bawah oleh bagian cavea thoracis dan
dibawah musculus rectus abdominis, musculus obliquus externus abdominis,
musculus obliquus internus abdominis dan musculus tranversus abdominis
serta fascianya. Dinding abdomen dibatasi oleh selubung fascia dan
peritoneum parietale.
Tutorial 2 Page 26
SKENARIO B BLOK IV
Otot-otot dingding abdomen terdiri dari 3 lapisan otot yang lebar, tipis, dan
didepan berubah menjadi aponeurosis, otot-otot tersebut ada dari luar ke
dalamyaitu musculus obliquus externus abdominis, musculus obliquus
internus abdominis. Sebagai tambahan, pada masing-masing sisi garis tengah
bagian terdapat musculus rectus abdominis.
Otot-otot pada abdomen khususnya cara kerja utuk melindung isi abdomen,
menekan isi abdomen, membantu flexsio dan rotasi tubuh, membantu
ekspirasi kuat, miksi, defekasi, partus dan muntah dan meregangkan linea
alba. (Snell. 2006)
Gambar : posterior abdominal wall
Di bagian posterior, dinding abdomen dibentuk garis tengah oleh kelima
vertebra lumbales dan discus invertebratalisnya: bagian lateral dibentuyk oleh
12 costae, bagian atas oleh os.coxae, musculus psoas major, musculus
quadratus lumborum, dan aponeurosi origo musculus tranversus abdominis.
Musculus iliacus terletak pada bagian atas os.coxae. (Snell, 2006)
Tutorial 2 Page 27
SKENARIO B BLOK IV
f. Apa saja organ yang terdapat dalam rongga perut?
Jawab:
Secara garis besar organ-organ dalam abdomen dapat diproyeksikan pada
permukaan abdomen dalam bentuk regio, yaitu antara lain:
Hypochondrium dextra, yaitu regio kanan atas:Hepar dan Vesica fellea
Epigastrium, regio yang berada di ulu hatiGaster, Hepar, Colon transversum
Hypochondrium sinistra, regio yang berada di kiri atas:Gaster, Hepar, Colon Transversum
Lumbaris dextra, regio sebelah kanan tengah:Colon ascendens
Umbilicalis, regio tengah:Intestinum tenue, Colon transversum
Lumbaris sinistra, regio sebelah kiri umbilikalis:Intestinum tenue, Colon descendens
Inguinalis dextra, regio kanan bawah:Caecum, Appendix vermiformis
Hypogastrium / Suprapubicum, regio di tengah bawah:Appendix vermiformis, Intestinum tenue, Vesica urinaria
Inguinalis sinistra, regio kiri bawah:Intestinum tenue, Colon descendens, Colon sigmoideum
(Snell, 2006)
Tutorial 2 Page 28
SKENARIO B BLOK IV
g. Bagaimana pandangan islam tentang struktur dan fungsi tubuh manusia?
Jawab:
Q.S As-Sajadah
Artinya:
Q.S. At-Tin : 4
2. Ia dibawa oleh polisi ke puskesmas terdekat untuk mendapat pengobatan dan
visum et repertum.
a. Bagaimana prosedur pembuatan visum et repertum?
Jawab:
Korban atau keluarga korban melapor kepada penyidik( kepolisian) dan
penyelidik akan meminta ahli(dokter) untuk melakukan visum dan membuat
hasil visum, hasil visum hanya boleh diserahkan kepada penyidik dan ahli bisa
memberikan pemaparan mengenai hasil visum di pengadilan. (Afandy. 2003)
b. Bagaimana sistematika pembuatan visum et repertum?
Jawab:
1. Projustisia
2. Pendahuluan
Berisi mengenai siapa nama korban, umur, waktu dan temapat, data
pemeriksa
3. Pemberitaan
Pemeriksaan luar
Pemeriksaan dalam
Ringkasan hasil pemeriksaan luar dan dalam
4. Kesimpulan
Tutorial 2 Page 29
SKENARIO B BLOK IV
Bagaimana hasil yang ditemukan dokter terhadap hasil pemeriksaan
5. Penutup
(Afandy. 2003)
c. Apa jenis visum yang sebaiknya dilakukan pada korban pengeroyokan?
Jawab:
Visum yang tepat adalah visum sementara, karena korban harus mendapatkan
bantuan kesehatan terlebih dahulu. Sehingga dokter membuat visum sementara
dan pihak keluarga atau korban dapat menghubungi polisi supaya polisi
membuat visum lanjutan kepada dokter (Afandy. 2003)
2.3.4. Hipotesis
Aris, 19 tahun, dikeroyok dan mengalami hematoma, edema, laserasi, ekskorasi serta
visum et repertum
2.3.5. Kerangka Konsep
Pengeroyokan
Tutorial 2 Page 30
Hematomaedema laserasi
ekskorasi
Regio frontalis Regio branchii Regio
epigastrium Femoris medial
dextra dan articulatio genu
Articulatio gleno humeral anterior
Regio dorsum manus dextra
Regio dorsum pedis dextra
Visum et Repertum
SKENARIO B BLOK IV
2.3.6. Sintesis
No Pokok Bahasan What I know What I don’t knowI have to
prove
How will
I learn
1 Regio Tubuh, perut -Text book
- Internet
2 Terminologi
Memar di dahi
diatas alis
kanan,
bengkak
disendi gelang
bahu depan
sebelah kanan,
luka robek
dipunggung
tangan, memar
pada paha
kanan tengah
dan sendi lutut,
luka lecet pada
punggung kaki
kanan
Memar lengan atas
depan sebelah kanan,
memar pada perut
depan dibawah ulu hati
-Text book
- Internet
3 Visum et repertum
Prosedur
pembuatan,
sistematika,
jenis
-Text book
- Internet
Tutorial 2 Page 31