LAPORAN BIOTEKHNOLOGI

9
I. JUDUL : Pemanfaatan Bioteknologi untuk Pembuatan Tempe II. TUJUAN : Untuk mengetahui bagaimana menggunakan bioteknologi untuk dimanfaatkan dalam pembuatan tempe III. LANDASAN TEORI : A. Bioteknologi Bioteknologi adalah cabang ilmu yang mempelajari pemanfaatan makhluk hidup (bakteri, fungi, virus, dan lain-lain) maupun produk dari makhluk hidup (enzim, alkohol) dalam proses produksi untuk menghasilkan barang dan jasa. Dewasa ini, perkembangan bioteknologi tidak hanya didasari pada biologi semata, tetapi juga pada ilmu-ilmu terapan dan murni lain, seperti biokimia, komputer, biologi molekular, mikrobiologi, genetika, kimia, matematika, dan lain sebagainya.[1] Dengan kata lain, bioteknologi adalah ilmu terapan yang menggabungkan berbagai cabang ilmu dalam proses produksi barang dan jasa. Bioteknologi secara umum berarti meningkatkan kualitas suatu organisme melalui aplikasi teknologi. Aplikasi teknologi tersebut dapat memodifikasi fungsi biologis suatu organisme dengan menambahkan gen dari organisme lain atau merekayasa gen pada organisme tersebut. Perubahan sifat Biologis melalui rekayasa genetika tersebut menyebabkan "lahirnya organisme baru" produk bioteknologi dengan sifat - sifat yang menguntungkan bagi manusia

Transcript of LAPORAN BIOTEKHNOLOGI

Page 1: LAPORAN BIOTEKHNOLOGI

I. JUDUL :

Pemanfaatan Bioteknologi untuk Pembuatan Tempe

II. TUJUAN :

Untuk mengetahui bagaimana menggunakan bioteknologi untuk dimanfaatkan

dalam pembuatan tempe

III. LANDASAN TEORI :

A. Bioteknologi

Bioteknologi adalah cabang ilmu yang mempelajari pemanfaatan makhluk hidup

(bakteri, fungi, virus, dan lain-lain) maupun produk dari makhluk hidup (enzim,

alkohol) dalam proses produksi untuk menghasilkan barang dan jasa. Dewasa

ini, perkembangan bioteknologi tidak hanya didasari pada biologi semata, tetapi

juga pada ilmu-ilmu terapan dan murni lain, seperti biokimia, komputer, biologi

molekular, mikrobiologi, genetika, kimia, matematika, dan lain sebagainya.[1]

Dengan kata lain, bioteknologi adalah ilmu terapan yang menggabungkan

berbagai cabang ilmu dalam proses produksi barang dan jasa.Bioteknologi secara umum berarti meningkatkan kualitas suatu organisme

melalui aplikasi teknologi. Aplikasi teknologi tersebut dapat memodifikasi fungsi

biologis suatu organisme dengan menambahkan gen dari organisme lain atau

merekayasa gen pada organisme tersebut.

Perubahan sifat Biologis melalui rekayasa genetika tersebut menyebabkan

"lahirnya organisme baru" produk bioteknologi dengan sifat - sifat yang

menguntungkan bagi manusia

B. Tempe

Tempe adalah makanan yang dibuat dari fermentasi terhadap biji kedelai atau

beberapa bahan lain yang menggunakan beberapa jenis kapang Rhizopus,

seperti Rhizopus oligosporus, Rh. oryzae, Rh. stolonifer (kapang roti), atau Rh.

arrhizus. Sediaan fermentasi ini secara umum dikenal sebagai "ragi tempe.

Page 2: LAPORAN BIOTEKHNOLOGI

Kapang yang tumbuh pada kedelai menghidrolisis senyawa-senyawa kompleks

menjadi senyawa sederhana yang mudah dicerna oleh manusia. Tempe kaya

akan serat pangan, kalsium, vitamin B dan zat besi. Berbagai macam kandungan

dalam tempe mempunyai nilai obat, seperti antibiotika untuk menyembuhkan

infeksi dan antioksidan pencegah penyakit degeneratif.

Secara umum, tempe berwarna putih karena pertumbuhan miselia kapang yang

merekatkan biji-biji kedelai sehingga terbentuk tekstur yang memadat. Degradasi

komponen-komponen kedelai pada fermentasi membuat tempe memiliki rasa

dan aroma khas. Berbeda dengan tahu, tempe terasa agak masam.

Manfaat tempe :

q Mengandung serat tinggi.

q Mudah dicerna oleh semua kelompok umur, dari bayi sampai usia lanjut.

q Pengolahan kedelai menjadi tempe menurunkan kadar raffinosa dan stakiosa,

yang memicu timbulnya gejala flatulensi.

q Mengandung delapan macam asam amino esensial dan asam lemak tidak jenuh.

q Sumber antioksidan yang mengandung isoflavon aglikon sebagai pencegah

kanker.

q Sumber antibiotik, zat antibakteri yang memperkecil peluang infeksi.

q Hipokolesterolemik, menurunkan lipid atau lemak dalam darah.

q Sumber vitamin B.

q Mengandung vitamin B12. Vitamin tersebut umumnya terdapat dalam produk

hewani tapi tidak dijumpai pada makanan nabati, seperti sayuran, buah-buahan,

dan biji-bijian.

IV. ALAT DAN BAHAN

Alat dan bahan yang digunakan untuk membuat tempe adalah :

• Kedelai

• Ragi tempe

• Baskom

• Air

Page 3: LAPORAN BIOTEKHNOLOGI

• Ayakan

• Kompor

• Sendok pengaduk

• Daun pisang

• Plastik dan Cetakan

• Penggiling kedelai

VI. LANGKAH KERJA

Adapun langkah kerja pembuatan tempe tersebut adalah :

Pertama : Menyiapkan kedelai yang akan diolah untuk menjadi tempe, kemudian mencuci

kedelai tersebut. Biji kedelai yang telah bersih tersebut direndam selama 1 hari.

Setelah satu hari, dilanjutkan dengan merebus selama sekitar 1 jam.

Kedua :

Menggiling kedelai dengan menggunakan mesin penggiling. Setelah itu

memasukkannya ke dalam suatu wadah lalu diisi dengan air. Kemudian

meremas-remas dengan tangan agar kulit-kulit dari kedelai tersebut terkelupas.

Kegiatan dilakukan sampai sekiranya kulit-kulit dari kedelai tersebut telah lepas.

Ketiga :

Mengambil kulit kedelai yang kebanyakan mengambang dengan menggunakan

ayakan. Karena kulit lebih ringan, kulit mudah mengambang, jadi dapat diambil

dengan ayakan. Lakukan berkali-kali sampai sekiranya bersih sambil airpun

diganti dan diayak lagi. Semakin bersih kedelainya semakin baik kualitas tempe

yang akan dihasilkan.

Keempat :

Menyiapkan air hangat untuk digunakan. Membuang air yang sewadah dengan

kedelai, dengan menggunakan saringan menyaring agar kedelai tidak ikut

Page 4: LAPORAN BIOTEKHNOLOGI

terbuang. Lalu memasukkan kedelai kembali ke dalam wadah dan merendamnya

dengan air hangat yang telah disiapkan tadi.

Kelima :

Menambahkan ragi ke dalam kedelai dalam air hangat tersebut. Kuantitas dari

ragi ditentukan sesuai dengan kondisi lingkungan, misalkan pada pembuatan

tempe kami melakukannya sekitar pukul 16.30, jadi menambahkan 6 sendok

ragi. Lalu mengaduk sampai merata dan mendiamkannya selama 5 menit.

Setelah itu membuang airnya, tapi tetap menjaga agar kedelainya tidak ikut

terbuang

Keenam :.

Kedelai telah siap, selanjutnya hanya perlu mengatur bentuk tempe tersebut.

Bentuk cetakan serta bagaiman pencetakannya pun berpengaruh terhadap

kualitas dari tempe tersebut. Ada beberapa contoh tipe tempe yang mudah untuk

dibuat :

· Membentuk tempe dalam plastik. Pertama melubangi terlebih dahulu plastik

tersebut untuk pernafasan kapangnya. Lalu mengusahakan agar tidak terlalu

padat karena ketika menjadi tempe tentu volumenya pun bertambah, baru dilem

(tradisional dengan lilin).

· Membentuk tempe dalam cetakan persegi oleh daun. Pertama mengatur daun-

daun yang telah dilubangi ke dalam cetakan, lalu memasukan kedelai tersebut.

Terakhir menutup cetakan tersebut dan merekatkannya dengan menggunakan

kayu kecil seperti lidi atau tusuk gigi.

· Membentuk tempe menjadi segitiga. Pertama memasukkan tempe ke dalam daun

pisang yang dibentuk sedemikian rupa dan dilipat, lalu merekatkan dengan kayu

seperti pada no.2. Kunci keberhasilan pada tipe tempe ini adalah bagaimana

Page 5: LAPORAN BIOTEKHNOLOGI

keahlian dalam melipat-lipat daun tersebut, karena dibutuhkan kemampuan

untuk melipatnya agar kelak hasilnya memuaskan.

Terakhir : Penyimpanan

Keberhasilan pembuatan tempe sangat tergantung pada menjaga kondisi dan

keadaan ragi. Maka perlu disimpan di tempat yang sesuai.

VII. PEMBAHASAN

Setelah menyimpan tempe. Malam esok harinya tempe telah muncul

berbagai bentuk tempe mulai dari segitiga, kotak dalam daun, tempe dalam

plastik tapi tetap dengan rasa yang sama yakni rasa tempe. Struktur tempe yang

lembut, dan empuk untuk dimakan. Tidak seperti biasanya tempe yang

ditemukan. Terkadang ada tempe yang dari bagian-bagian tertentunya telah

mengering karena factor-faktor yang tidak terprediksi pada saat pembuatan,

ataupun penyimpanan.

Tempe yang berada di pasaran, terutama survey di beberapa rumah makan.

Sebagian besar tempe yang diolah menjadi sambal goreng tempe cenderung

memiliki struktur yang kering. Diduga hal tersebut untuk hemat minyak goring,

yakni tempe terlebih dahulu dikeringkan atau dijemur. Ketika dimasak, kadar air

dalam tempe telah menipis, sehingga tidak akan terlalu boros terhadap minyak.

Peran bioteknologi tampak pada pembuatan tempe di atas, bioteknologi

tradisional karena dengan bantuan kapang. Pada pembuatan tempe ini tentunya

mengandung manfaat yang cukup besar bagi manusia, karena selain menjadi

lebih enak, gizi-gizi dalam tempe juga ibarat terupgrade menjadi lebih baik.

Semudah-mudahnya suatu proses, akan selalu ada kendala yang muncul,

begitupun dengan pembuatan tempe tersebut. Ada beberapa hal yang patut

digarisbawahi sebagai suatu evaluasi terhadap proses bioteknologi dalam

pembuatan tempe dan kami rasakan selaku yang membuat tempe tersebut.

beberapa hal yang harus diperhatikan tersebut diantaranya :

Page 6: LAPORAN BIOTEKHNOLOGI

1. Pada saat menuangkan ragi ke dalam air hangat berisi kedelai, perbandingan dan

kesesuaian takaran dengan kondisi lingkungan akan sangat berpengaruh

terhadap keberhasilan.

2. Bagaimana mengatur besar lubang pada plastik, daun dan cetakan lainnya juga

perlu diperhatikan. Jika lubang terlalu kecil akan mengakibatkan kapang tidak

akan berkembang dan melakukan fungsinya dengan baik. Jika terlalu besar

tentunya tidak baik pula.

3. Langkah-langkah tertentu pada proses bioteknologi dalam pembuatan tempe ini

ada yang tidak bisa dilakukan oleh sembarang orang. Diantaranya bagaimana

melipat daun untuk membuat tempe segitiga, dan kepadatannya pula.

Dibutuhkan keahlian dan pengalaman agar kualitas tempe pun bernilai tinggi

VIII. KESIMPULAN

Adapun kesimpulan dari percobaan bioteknologi pembuatan tempe adalah sebagai

berikut :

1. Bioteknologi sangat bermanfaat dalam memproduksi prooduk yang lebih baik

2. Tempe adalah salah satu produk yang dihasilkan dari bioteknologi, dan sangat

bermanfaat bagi manusia ditinjau dari segi gizi dan harga yang relatif murah

3. Dalam proses pembuatan tempe, ada proses-proses tertentu yang hanya bisa

dikerjakan oleh ahlinya yang tidak bisa dengan mudah diikuti siapapun, berkaitan

dengan perbedaan kualitas.

4. Hasil bioteknologi kedelai menjadi tempe yang berhasil menunjukkan tempe

bertekstur lembut, empuk dan enak.

5. Protein dari tempe dapat digunakan sebagai pengganti daging, terutama untuk

vegetarian yang tetap tubuhnya membutuhkan protein.

IX. DAFTAR PUSTAKA

Aryulina, Diah, dkk. 2007. Biologi 3. Jakarta : Penerbit Erlangga

http://id.wikipedia.org/

Page 7: LAPORAN BIOTEKHNOLOGI