Laporan Biokimia Analisa Kualitatif Terhadap Karbohidrat

17
LAPORAN PRAKTIKUM BIOKIMIA ANALISA KUALITATIF TERHADAP KARBOHIDRAT Nama : Nurul Khoirunnisa NIM : 1147020049 Kelas : B Kelompok : 4 (empat) Tanggal Praktikum : 14 September 2015 Tanggal Pengumpulan : 28 September 2015 JURUSAN BIOLOGI FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUNAN GUNUNG DJATI BANDUNG

description

Laporan Praktikum Biokimia Analisa Kualitatif Terhadap Karbohidrat

Transcript of Laporan Biokimia Analisa Kualitatif Terhadap Karbohidrat

Page 1: Laporan Biokimia Analisa Kualitatif Terhadap Karbohidrat

LAPORAN PRAKTIKUM BIOKIMIA

ANALISA KUALITATIF TERHADAP KARBOHIDRAT

Nama : Nurul Khoirunnisa

NIM : 1147020049

Kelas : B

Kelompok : 4 (empat)

Tanggal Praktikum : 14 September 2015

Tanggal Pengumpulan : 28 September 2015

JURUSAN BIOLOGI

FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUNAN GUNUNG DJATI

BANDUNG

2015 M / 1436 H

Page 2: Laporan Biokimia Analisa Kualitatif Terhadap Karbohidrat

I. Hasil Pengamatan

Perlakuan Hasil

1. Tes Umum Karbohidrat

Tes Molisch

a. Madu (berwarna coklat)

dimasukkan ke tabung

reaksi sebanyak 2 ml.

b. Ditambahkan 2 tetes

pereaksi molisch (tidak

berwarna).

c. Dimiringkan dan di

tambahkan 2 ml H2SO4

(tidak berwarna).

2. Tes Oksidasi Gula

Tes Benedict

a. Pereaksi benedict

(berwarna biru)

dimasukkan ke tabung

reaksi.

b. Di tambahkan 8 tetes

madu

c. Larutan diaduk.

a. Madu 2 ml didalam tabung

reaksi berwarna coklat.

b. Larutan 2 lapis dengan

warna coklat dan putih.

c. Larutan 3 lapis yaitu paling

bawah putih diatasnya ungu

dan paling atas coklat.

a. Pereaksi benedict dalam

tabung reaksi sebanyak 5

ml.

b. Larutan 2 lapisan yaitu

diatas hijau tua dan

dibawah coklat.

c. Larutan warna hijau tua.

Page 3: Laporan Biokimia Analisa Kualitatif Terhadap Karbohidrat

d. Di panaskan selama 3

menit.

e. Didinginkan.

Tes Barfoed

a. Madu dimasukkan ke

tabung reaksi sebanyak

2ml.

b. Ditambah 3ml pereaksi

Barfoed (berwarna biru).

c. Dipanaskan 1 menit.

d. Didiamkan

- Pada 0 – 5 menit.

- Pada 5 – 7 menit.

- Pada 7 – 15 menit.

d. Larutan berwarna merah

bata.

e. Larutan dua lapis dengan

diatas warna merah bata

dan dibawah coklat.

a. Madu dalam tabung reaksi.

b. Larutan campuran dengan

tiga lapis (coklat, hijau,

biru).

c. Tidak ada perubahan.

d. – terjadi 3 lapisan (coklat,

hijau, dan biru tosca tua).

- lapisan hijau berubah

menjadi merah.

- lapisan merah berubah

menjadi merah kehitaman ,

keruh, dan semakin tebal.

Page 4: Laporan Biokimia Analisa Kualitatif Terhadap Karbohidrat

3. Tes untuk Ketosa dan Pentosa.

Tes Seliwanoff Resorsinol

untuk Ketosa.

a. Madu dimasukkan

ketabung reaksi sebanyak

3 tetes.

b. Ditambahkan 3ml pereaksi

seliwanoff (berwarna

kuning).

c. Dipanaskan.

4. Tes Iodium untuk kanji

Tabung 1

a. Larutan kanji 1% (tidak

berwarna) dimasukkan

a. 3 tetes madu dalam tabung

reaksi.

b. Larutan campuran

berwarna coklat.

c. Larutan berwarna coklat

dengan lapisan merah

kehitaman ditengah seperti

cincin.

a. 3 ml larutan kanji 1%

dalam tabung reaksi.

Page 5: Laporan Biokimia Analisa Kualitatif Terhadap Karbohidrat

ketabung reaksi sebanyak

3ml.

b. Ditambahkan air lalu

dikocok.

c. Ditambahkan iodium 0,01

M (tidak berwarna) 1

tetes.

Tabung 2

a. Larutan kanji 1%

dimasukkan kedalam

tabung reaksi sebanyak

3ml.

b. Ditambahkan 2 tetes HCl

6 M (tidak berwarna).

c. Ditambahkan iodium 0,01

M 1 tetes.

b. Tidak ada perubahan.

c. Larutan menjadi keruh.

a. 3ml larutan kanji 1% dalam

tabung reaksi.

b. Larutan agak keruh.

c. Larutan tidak berwarna

namun memiliki endapan.

Page 6: Laporan Biokimia Analisa Kualitatif Terhadap Karbohidrat

Tabung 3

a. Larutan kanji 1%

dimasukkan kedalam

tabung reaksi sebanyak

3ml.

b. Ditambah 2 tetes NaOH 6

M (tidak berwarna).

c. Ditambahkan iodium 0,01

M 1 tetes.

5. Hidrolisis Kanji

a. Larutan kanji 1% dimasukkan

ketabung reaksi sebanyak 10ml.

a. 3ml larutan kanji 1% dalam

tabung reaksi.

b. Larutan keruh.

c. Larutan tidak berwarna

namun ada endapan.

a. 10 ml larutan kanji 1%

dalam tabung reaksi.

Page 7: Laporan Biokimia Analisa Kualitatif Terhadap Karbohidrat

b. Ditambah HCl 3 M sebanyak 3

ml.

c. Dimasukkan ke air mendidih.

d. Diambil 5 tetes campuran dari 15

menit setiap 3menit sekali satu

tetes.

e. Ditambahkan iodium 0,01 M

(tidak berwarna) 1 tetes pada

masing masing larutan.

f. Ditambah Na2CO3 (tidak

berwarna) 1 tetes.

g. Ditambah pereaksi benedict

b. Larutan campuran tidak

berwarna.

c. Tidak ada perubahan.

d. Larutan campuran dalam

plat tetes.

e. Pada campuran 3menit

terjadi warna biru pekat

ditengah, pada yang 6menit

warna biru juga ditengah

namun kurang pekat, pada

9 menit warna biru sedikit

pekat ditengah, pada 12

menit warna biru biasa

ditengah, pada 15 menit

warna biru ditengah.

f. Warna biru yang mulanya

menggumpal ditengah jadi

menyebar.

g. Ada warna biru ditengah

Page 8: Laporan Biokimia Analisa Kualitatif Terhadap Karbohidrat

(berwarna biru) 1 tetes. dan larutan menjadi pekat

pada larutan yang waktu

pemanasannya 3, 9, dan 12

menit sedangkan yang lain

biasa aja.

II. Pembahasan

Karbohidrat merupakan polisakarida atau keton atau senyawa yang

menghasilkan senyawa ini bila dihidroksi. Terdapat tiga golongan utama

karbohidrat yaitu monosakarida, oligosakarida, dan polisakarida. Pada praktikum

skali ini yaitu mengenai analisa kualitatif karbohidrat yaitu dengan menguji sampel

karbohidrat untuk mengetahui senyawa yang dimiliki, reaksi yang terjadi dan

mengidentifikasi senyawa karbohidrat. Sampel karbohidrat yang digunakan untuk

diuji adalah madu yang termasuk karbohidrat golongan monosakarida.

Hal pertama yang dilakukan yaitu uji umum karbohidrat dengan tes molisch.

Tes molisch ini dilakukan untuk mengetahui ada atau tidaknya karbohidrat pada

madu. Pereaksi molisch terdiri dari 5% α- naftol dalam alcohol 95%. Pada uji atau

tes ini ditambahkan asam sulfat pekat yang berfungsi untuk menghidrasi turunan-

turunan karbohidrat atau membentuk furfural warna yang terjadi pada reaksi.

Apabila larutan berubah warna menjadi ungu itu berarti madu positif mengandung

karbohidrat, yang disebabkan oleh kondensasi fulfural atau derivate dengan alfa-

naftol , dan pada tes ini madu terbukti positif mengandung karbohidrat karena

terjadi perubahan warna menjadi ungu yang terbentuk dari reaksi dehidrasi

Page 9: Laporan Biokimia Analisa Kualitatif Terhadap Karbohidrat

karbohidrat oleh asam sulfat pekat. Reaksi yang terjadi pada tes molisch ini yaitu :

Pada percobaan yang kedua ini kami melakukan tes oksidasi gula dengan tes

benedict. Uji benedict ini akan mengoksidasi gula pada gugus karbonil, dan

senyawa pengoksidasi akan menjadi reduksi. Gula-gula yang mampu mereduksi

senyawa pengoksidasi disebut gula pereduksi. Sifat ini berguna dalam analisa gila

dengan mengukur jumlah dan senyawa pengoksidasi yang tereduksi oleh gula

tertentu, apabila tes ini menunjukkan hasil yang positif tereduksi larutan akan

berubah menjadi merah bata. Pada percobaan yang kami lakukan ini madu

memiliki gugus pereduksi bebas sehingga dapat bereaksi positif. Dan terbukti

madu positif dalam tes ini. Pereaksi benedict berwarna biru dan mengandung

tembaga sulfat dan larutan natrium karbonat dan natrium sulfat. Madu dioksidasi

menjadi garam asam glukoranat mampu mereduksi CuO menjadi Cu2O menjAadi

warna merah bata. Dan juga terbukti positif bahwa madu mengandung

glukosa.reaksi dalam percobaan ini yaitu :

Pada percobaan selanjutnya yaitu dilakukan tes barfoed, yaitu uji untuk

mengetahui memisahkan antara monosakarida dan disakarida pereduksi dalam

suasana asam. Uji positif apabila dihasilkan endapan cupro oksida berwarna merah

Page 10: Laporan Biokimia Analisa Kualitatif Terhadap Karbohidrat

bata yang menjadi indikasi hasil uji posiitifnya. Pada menit pertama uji ini belum

berhasil positif karena larutan tidak mengandung endapan atau ada perubahan

namun pada waktu 5-15 menit ada perubahan yaitu lapisan berwarna merah yang

semakin lama semakin berwarna pekat, dan ini berarti ujinya positif. Pada

percobaan ini dibutuhkan waktu karena lebih kompleks karbohidratnya lebih lama

pula gula mereduksinya. Reaksi yang terjadi pada percobaan kali ini yaitu :

Hal berikutnya yang dapat dilakukan yaitu tes untuk ketosa dan pentosa, yaitu

dengan tes seliwanoff resoisnol untuk ketosa. Uji seliwanoff ini merupakan uji

yang spesifik terhadap ketosa. Pereaksi seliwanoff berwarna kuning, apabila reaksi

atau uji pada percobaan ini menunjukkan hasil positif maka larutan akan berubah

warna menjadi merah dan pada percobaan yang kami lakukan pada tes ini hasilnya

yaitu positif. Pada percobaan saat ditambahkan pereaksi seliwanoff kedalam

larutan tidak ada perubahan dan perubahan dapat dilihat setelah kami melakukan

pemanasan. Perubahan warna menjadi warna merah kompleks diakibatkan oleh

larutan resensinol yang bereaksi dengan fruktosa, dan menandakan jenis

karbohidratnya terdapat gugus keton. Reaksi yang terjadi pada percobaan ini yaitu:

Percobaan selanjutnya yang kami lakukan adalah tes iodium untuk kanji. Uji

iodium ini adalah untuk menguji identifikasi kandungan pati pada sampel. Apabila

terjadi perubahan warna menjadi biru yang disebabkan oleh larutan iodium dalam

bentuk triiodida masuk pada struktur helical pati sehingga terjadilah warna biru.

Pada percobaan yang kami lakukan kali ini semuanya negative dari mulai tabung 1

sampai tabung 3 semua tidak berubah warna menjadi biru sehingga dikatakan

negative dan tidak mengandung amilum. Amilum termasuk polisakarida yang

memiliki struktur spiral yang apabila terdeteksi iod maka seharusnya larutan

menjadi warna biru. Salah satu penyebab tidak terjadinya perubahan warna

Page 11: Laporan Biokimia Analisa Kualitatif Terhadap Karbohidrat

menjadi bitu saat direaksikan karena seharusnya dilakukan pengasaman terlebih

dahulu pada larutannya.

Percobaan terakhir yang kami lakukan yaitu mengenai hidrolisis kanji. Larutan

kanji dalam percobaan ini merupakan jenis polisakarida yang akan diuji dan

dicampur dengan HCl. Campuran tersebut dipanaskan agar konsentrasi larutan

yang diuji berbeda-beda, dimana salah satu factor yang menyebabkan laju reaksi

yaitu konsentrasi dalam suatu larutan tersebut. Hidrolisis yang terjadi pada

percobaan kali ini yaitu hidrolisis polisakarida yang terjadi karena polisakarida

hanya dapat dihidrolisis dengan asam dan polisakarida tidak mempunyai sifat

mereduksi. Setiap selang waktu 3 menit larutan yang dipanaskan diambi satu tetes

dan diletakkan di plat tetes hingga waktu 15 menit dan pat tetes terisi 5 sampel

larutan dengan konsentrasi yang berbeda akibat pemanasan dalam waktu yang

berbeda pula. Saat larutan tersebut diberi satu tetes iodium 0.01M ternyata larutan

yang mulanya tidak berwarna berubah menjadi biru pekat(keunguan) ini

menandakan bahwa larutan kanji mengandung amilum. Setelah diketahui larutan

tersebut mengandung amilum kemudian diberi larutan Na2CO3 sebanyak satu tetes

agar larutan tersebut menjadi netral kembali. Kemudian masing-masing larutan

dalam plat tetes tersebut ditambahkan satu tetes pereaksi benedict dan hasilnya

terjadi perubahan warna menjadi biru muda dengan warna ungu dipinggirnya. Itu

menandakan bahwa larutan bereaksi tetapi belum mencapai titik akhir dari hasil

reaksi karena tidak melakukan proses pemanasan lagi. Sehingga larutan tersebut

masih berupa oligosakarida belum sampai jenis karbohidrat yang paling sederhana

yaitu monosakarida. Reaksi yang terjadi pada percobaan ini yaitu :

- (C6H10O5)n + n2 H2O =

n2 C12H22O11

- C12H22O11 + H2O = C6H12O6 + C6H12O6

Page 12: Laporan Biokimia Analisa Kualitatif Terhadap Karbohidrat

III. Kesimpulan

Berdasarkan hasil pengamatan dan percobaan yang telah dilakukan dalam

praktikum mengenai analiasis kualitatif karbohidrat dapat disimpulkan bahwa :

1. Untuk melakukan identifikasi karbohidrat dapat dilakukan dengan berbagai

cara, diantaranya uji molisch, uji benedict, uji barfoed, uji seliwanoff, uji

iodium, dan hidrolisis kanji.

2. Dalam satu uji terdapat suatu reaksi yang disebabkan oleh perlakuan pada

larutan tersebut yang satu dengan yang lain memiliki perbedaan reaksi.

3. Percobaan yang kita lakukan pada uji molish terbukti positif, uji benedict

terbukti positif, uji barfoed terbukti positif, uji seliwanoff terbukti positif dan

uji hidrolisis kanji terbukti positif sehingga madu terbukti mengandung

senyawa karbohidrat.

DAFTAR PUSTAKA

Harun, Ifrian. 2008. Praktikum Biokimia. Pontianak : FKIP UNTAN.

Keenan, Kleinfelter. 1992. Kimia. Jakarta : Erlangga.

Lehninger, Albert. 1987. Dasar-Dasar Biokimia. Jakarta : Erlangga.

Page, David. 1989. Prinsip Biokimia. Jakarta : Universitas Indonesia Press.

Poedjiadi, Anna. 1994. Biokimia. Jakarta : Erlangga.