laporan bengkel

16
Laporan UTS Praktikum Bengkel ELKA IV Judul : “ Sistem Monitoring dan Pengendalian Temperatur serta Ph air pada Kolam Udang Windu dengan Media sms Disusun oleh : Mochammad Saadi Nurdin ( 2212 030 005 ) M. Farid Anshori ( 2212 030 016 ) Program Studi D3 Teknik Elektro

description

laporan

Transcript of laporan bengkel

Laporan

UTS Praktikum Bengkel ELKA IV

Judul :

Sistem Monitoring dan Pengendalian Temperatur serta Ph air pada Kolam Udang Windu dengan Media sms Disusun oleh :

Mochammad Saadi Nurdin

( 2212 030 005 )

M. Farid Anshori

( 2212 030 016 )

Program Studi D3 Teknik Elektro

Jurusan Teknik Elektro

Fakultas Teknologi Industri

Institut Teknologi Sepuluh Nopember

Surabaya

2014LEMBAR PENGESAHAN

LAPORAN PRAKTIKUM BENGKEL ELKA IV

Program Studi D3 Teknik Elektro

Fakultas Teknologi Industri

Institut Teknologi Sepuluh Nopember

Judul Proyek :

Sistem Monitoring dan Pengendalian Temperatur serta Ph air pada Kolam Udang Windu dengan Media sms Nama Mahasiswa 1: Mochammad Saadi Nurdin Nrp

: 2212 030 005

Nama Mahasiswa 2: M. Farid AnshoriNrp

: 2212 030 016Dosen Pembimbing

(Ir. Hany Boedinugroho, MT. )

NIP. .196107061987011001DAFTAR ISI

Cover LaporanLembar Pengesahan iiDaftar Isi ........iiiBAB I PENDAHULUAN ...11.1 Judul

1.2 Latar Belakang ..11.3 Tujuan ...31.4 Metodologi 4BAB II PERANCANGAN DAN PEMBUATAN ALAT ...182.1 Perancangan alat yang dibuat..18

2.2 Hasil yang sudah dicapai..18

2.3 Hasil yang belum dicapai..19 BAB III PENUTUP ....24

3.1 Kesimpulan .24LAMPIRAN ..26BAB IPENDAHULUAN

1.1 JudulSistem Monitoring dan Pengendalian Temperatur serta Ph air pada Kolam Udang Windu dengan Media sms 1.2 Latar Belakang

Udang merupakan salah satu komoditas primadona di sub sektor perikanan yang diharapkan dapat meningkatkan devisa negara. Permintaan pasar di luar negeri yang cenderung meningkat serta sumber daya yang cukup tersedia di Indonesia memberikan peluang sangat besar untuk dapat dikembangkan budidayanya.

Udang windu masih merupakan komoditas utama dalam usaha budidaya tambak. Terlepas dari berbagai permasalahan dalam usaha budidaya yaitu adanya kegagalan dalam pembesaran di tambak , hingga saat ini komoditas udang windu masih merupakan pilihan utama untuk di budidayakan oleh petambak terutama petambak sederhana. Hal ini dikarenakan udang windu mempunyai harga pasar yang baik dan relatif stabil. Secara ekonomis keberhasilan panen udang windu ukuran konsumsi memberikan keuntugan yang tertnggi per satuan waktu di bandingkan komoditas ikan lainya. Sehingga banyak petambak sederhana walaupun dengan kemampuan teknis budidaya udang windu sangat terbatas namun terus melakukan penebaran benih udang.

Udang windu (penaeus monodon) termasuk dalam familia penaidae. Kelompok ini hidup di dasar perairan/bentik. Terdapat beberapa faktor lingkungan yang mempengruhi kelangsungan hidup dan pertumbuhan udang yaitu suhu, kelarutan oksigen. Udang windu membutuhkan kisaran suhu antara 25 hingga 32o C agar dapat hidup dan tumbuh secara normal. Semakin tinggi suhu perairan, semakin tinggi laju metabolisme di dalam tubuh udang. Udang windu memerlukan oksigen untuk membakar zat-zat makanan yang dikonsumsi udang dan diserap tubuh atau diuraikan menjadi energi. Kelarutan oksigen yang baik untuk pertumbuhan udang windu adalah antara 85%-125% jenuh atau 4-6 ppm.

Areal tambak dengan panjang garis pantai yang lebih dari 81.000 KM menyimpan potensi besar bagi usaha budidaya tambak udang. Sebagian besar areal tambak tersebut lebih dari 80 % masih dikelola secara tradisional dengan teknologi secara turun-temurun. Hal ini berkaitan dengan permodalan petambak dan keengganan mengendalikan beberapa faktor penyebab kegagalan budidaya udang sekaligus. Munculnya permasalahan lingkungan budidaya,serta penerapan teknologi yang sudah tidak sesuai, menyebabkan tingginya peluang kegagalan. Meskipun dalam pemeliharaanya mudah perlu di waspadai mengenai penyakit yang menyerang ikan ini. Penyakit merupakan masalah utama budidaya gurami. Kehadirannya perlu diwaspadai, sebab serangannya bisa menyebabkan kematian sehingga gagal panen. Penyebab yang kerap dijumpai seperti bakteri, jamur,parasit,dancacing. Selain itu, kendala mengenai suhu tambak udang windu dan kelarutan oksigen yang fluktuatif menyebabkan kondisi udang yang rentan mengalami kematian. Sehingga dengan keadaan yang seperti ini, muncul sebuah pemikiran untuk membuat suatu sistem monitoring kadar suhu air tambak dan kelarutan oksigen pada tambak udang windu. Konsep sistem ini dengan menggunakan sms yang berbasis wavecom.1.3 Tujuan

Tujuan dari pembuatan alat pada Praktek Bengkel IV ini adalah monitoring temperatur air kolam udang windu untuk mengetahui keadaan temperatur yang optimal bagi kehidupan udang windu dan selanjutnya akan melakukan pengendalian apabila temperatur air kurang dari 27oC dengan mengaktifkan lampu. Selain itu juga diperuntukkan guna memenuhi syarat kelulusan praktek bengkel elka IV.1.4 Metodologi

1) Studi Literatur

Pada tahap studi literatur ini akan dibahas mengenai beberapa kegiatan yang bersangkutan dengan:

a) Studi tentang penelitian temperatur dan pH air optimal kolam udang windu.b) Studi tentang sistem monitoring temperatur dan pH air.

c) Studi tentang sensor temperatur LM35 dan sensor pH air.

d) Studi mengenai komunikasi sms gateway.

e) Studi mengenai beberapa literatur yang berhubungan dengan sistem monitoring dan pengendalian temperatur serta pH air kolam udang windu.

2) Perancangan Alat

Dari studi literatur yang telah dilakukan,dibuatlah suatu perencanaan sistem elektronik untuk membuat alat tersebut dengan lebih teratur sehingga kesalahan atau kegagalan dapat terhindarkan. Adapun hal yang akan dilakukan sebagai berikut:

Gambar 1: Diagram blog sistem monitoring dan pengendalian kolam udang windu

Untuk praktek bengkel IV akan dibuat sistem monitoring dan pengendalian tempertaur air kolam udang windu seperti gambar dibawah ini:

Gambar 3: Diagram Blog untuk praktek bengkel IV

3) Pembuatan Alat

Tahapan-tahapan yang akan dilalui dalam pembuatan alat yaitu

a. Membuat rangkaian Downloader USBASP.

b. Membuat rangkaian Minimum Sistem ATMega16.

c. Membuat rangkaian sensor temperatur dan LED indikator.

d. Membuat rangkaian pengendalian temperatur. 4) Pengujian dan Analisa Sistem Monitoring dan Pengendalian Temperatur serta Ph air pada Kolam Udang Windu dengan Media sms

Dengan proses uji coba dan analisia terhadap alat diharapkan akan membantu dan mempermudah mahasiswa apabila alatnya mengalami kesalahan atau kegagalan. Tahapan ini dilakukan dengan cara melakukan pengecekan alat, dan setelah pengecekan alat tersebut berhasil dilakukan, tahap berikutnya adalah dengan menganalisis sebuah kesalahan atau kegagalan pada alat tersebut sampai menemui pemecahan terhadap permasalahan tersebut. Beberapa pengujian yang akan dilakukan pada alat yaitu

Pengujian rangkaian relay untuk pengendalian temperatur. Pengujian ketepatan sensor temperatur. Pengujian output power supply 5volt dan 12volt5) KesimpulanDari keseluruhan proses dapat disimpulkan bahwa sistem monitoring dan pengendalian temperatur serta pH air di kolam udang windu dapat memberikan solusi terhadap peternak udang windu karena dalam sistem ini operator atau peternak mampu memonitoring keadaan temperatur dan pH air kolam dengan media sms gateway sehingga peternak tidak perlu datang langsung ke kolam. Dalam hal ini sistem monitoring juga mampu melakukan pengendalian terhadap keadaan temperatur dan pH air kolam yang tidak optimal untuk kelangsungan hidup udang windu.BAB IIPERANCANGAN DAN PEMBUATAN ALAT

Setelah mendapat teori dasar yang mendasari pembuatan tugas akhir ini, baru dilakukan perancangan alat tugas akhir ini. Perencanaan dilakukan agar alat yang dibuat sesuai dengan teori dasar yang dimiliki dengan menerapkan ke dalam praktek bertujuan untuk alat yang dibuat memiliki hasil yang sesuai dengan yang diharapkan. Perancangan yang dilakukan terdiri dari perencanaan hardware yang meliputi perancang rangkaian elektronika, perancangan mekanik dan perancangan software berupa program yang dibuat. 2.1 Perancangan alat yang akan dibuatPerancangan hardware yang dilakukan dengan merancang rangkaian-rangkaian elektronika dan rancangan mekanik. Komponen-komponen elektronika yang dibuat atau digunakan meliputi:

1. Power supply

2. Minimus system Atmega 163. Downloader Atmega 84. Rangkaian relay lampu penghangat2.1.1 Diagram Alat yang akan Dibuat

2.2 Alat yang telah dibuat2.2.1 Power supply +5 dan +12

Power supply merupakan alat yang berfungsi sebgai sumber energi listrik utama yang akan didistribusikan ke rangkaian minimum sistem Atmega 16 dan juga ke sensor. 2.2.2 Skematik Sistem Minimum

Rangkaian minimum sistem Atmega 16 ini merupakan rangkaian yang berfungi sebagai kontroler. Atmega 16 ini berisikan perintah-perintah yang dituliskan dalam sebuah program yang telah di isikan ke IC Atmega 16 oleh rangkaian downloader. Nantinya Minimum sistem Atmega 16 ini akan menjalankan semua perintah yang telah dituliskan di dalam program.2.2.3 Downloader ATmega 8

Rangkaian downloader merupakan sebuah alat yang berfungsi untuk mendownload program dari laptop ke minimum sistem2.3 Perencanaan alat yang belum dibuat

2.3.1 Rangkaian penghangat air

Rangkaian ini merupakan rangkaian penghangat air tambak udang windu. Lampu dengan watt 150 watt akan menghangatkan suhu air tambak udang hingga batas yang telah ditentukan. Apabila suhu sudah sesuai dengan batasan yang telah ditentukan maka lampu akan mati.BAB IIIPENUTUP

Setelah melakukan perencanaan dan pembuatan alat serta pengujian dan analisis, maka dapat ditarik kesimpulan dan saran dari kegiatan yang telah dilakukan.

3.1 KesimpulanBerdasarkan hasil pengujian alat dapat diperoleh kesimpulan sebagai berikut :

1. Lampu 150 watt di kontrol menggunakan relay berdasarkan data suhu yang diterima oleh LM352. Output dari LM35 dapat dikoneksikan ke minimum system Atmega 16 yang akan mengontrol input relay3. Relay dapat digunakan untuk menyalakan dan mematikan lampu 150 watt yang berfungsi untuk mengendalikan suhu air tambak.LAMPIRAN

i. Gambar Rangkaian i.i Sistem minimum

i.ii Downloader

b. Datasheet

3

4

PAGE