Laporan B-9 fisika

6
PERCOBAAN B-9 POLARIMETER LIPPICH I. MAKSUD DAN TUJUAN 1. Menentukan daya putar spesifik dari larutan gula. II. TEORI DASAR Gula termasuk salah satu zat yang dapat memutar bidang polarisasi cahaya. Bila dilarutkan dalam zat cair, maka larutan gula akan bersifat memutar bidang polarisasi cahaya. Besarnya sudut perputaran adalah : A = A O . k . L ……(1) Dimana ; A = sudut perputaran k = konsentrasi larutan L = panjang jalan yang ditempuh cahaya dalam larutan A O = konstanta pembanding (daya putar spesifik Dalam metode Lourent, digunakan skema seperti pada gambar berikut : 1 11 P k Z 2 11 A R S R S 1 a b R 1 2 11 o a 2 1 o 1 1 b 1 11 a dimana: P = polarisator. Z = zat pemutar. A = analisator. K =kwartz yang disesuaikan dengan cahaya monokromatis yang digunakan. Sinar cahaya monokromatis 1 dan 2 setelah melalui P mempunyai arah polarisasi OR. Sinar 2 akan mempunyai arah polarisasi OS setelah melalui K, sedangkan sinar 1 akan tetap. Biasanya arahpolarisasi ini akan diuraikan pada arah a (komponen ordiner) dan arah b (komponen ekstra ordiner). Pada komponen ordiner sinar akan terlambat 180 derajat dari sinar 1. Dengan memutar analisator kita akan melihat suatu bidang lingkaran yang terbagi dua, dimana untuk suatu kedudukan dengan arah a kedua bidang tersang-terang dan arah b akan terang-terang. Bila antara P dan A diletakan zat yang berdaya putar, maka OR dan OS akan berputar pula. Dengan mengatur A lagi akan didapat kedudukan dimana bidang lingkaran tersebut terang-terang atau terang-gelap lagi. Pada metode Lippich tidak perlu digunakan cahaya monokromatis. Untuk mendapatkan medan penglihatan yang terbagi dua cukup dengan mengganti K dengan nikol yang mempunyai arah polarisasi yang berbeda sedikit dengan P. Bila dua sumber cahaya mempunyai intensitas I 1 dan intensitas I 2 dan kepekaan mata untuk membedakannya sebanding dengan : 1

description

laporan fisika aja ue ahhh alay

Transcript of Laporan B-9 fisika

Page 1: Laporan B-9 fisika

PERCOBAAN B-9POLARIMETER LIPPICH

I. MAKSUD DAN TUJUAN1. Menentukan daya putar spesifik dari larutan gula.

II. TEORI DASAR Gula termasuk salah satu zat yang dapat memutar bidang polarisasi cahaya. Bila

dilarutkan dalam zat cair, maka larutan gula akan bersifat memutar bidang polarisasi cahaya. Besarnya sudut perputaran adalah :

A = AO . k . L ……(1)

Dimana ; A = sudut perputarank = konsentrasi larutanL = panjang jalan yang ditempuh cahaya dalam larutanAO = konstanta pembanding (daya putar spesifik

Dalam metode Lourent, digunakan skema seperti pada gambar berikut :

111 P k Z 211 A R S R S1 a b

R1 211 o a 21 o 11 b 111

a dimana: P = polarisator.

Z = zat pemutar.A = analisator.K =kwartz yang disesuaikan dengan cahaya monokromatis yang digunakan.

Sinar cahaya monokromatis 1 dan 2 setelah melalui P mempunyai arah polarisasi OR. Sinar 2 akan mempunyai arah polarisasi OS setelah melalui K, sedangkan sinar 1 akan tetap. Biasanya arahpolarisasi ini akan diuraikan pada arah a (komponen ordiner) dan arah b (komponen ekstra ordiner).Pada komponen ordiner sinar akan terlambat 180 derajat dari sinar 1. Dengan memutar analisator kita akan melihat suatu bidang lingkaran yang terbagi dua, dimana untuk suatu kedudukan dengan arah a kedua bidang tersang-terang dan arah b akan terang-terang. Bila antara P dan A diletakan zat yang berdaya putar, maka OR dan OS akan berputar pula. Dengan mengatur A lagi akan didapat kedudukan dimana bidang lingkaran tersebut terang-terang atau terang-gelap lagi.

Pada metode Lippich tidak perlu digunakan cahaya monokromatis. Untuk mendapatkan medan penglihatan yang terbagi dua cukup dengan mengganti K dengan nikol yang mempunyai arah polarisasi yang berbeda sedikit dengan P.Bila dua sumber cahaya mempunyai intensitas I1 dan intensitas I2 dan kepekaan mata untuk membedakannya sebanding dengan :

Maka kedudukan a akan memberikan ketelitian yang lebih besar dari kedudukan b dalam pengamatan pada percobaan ini.Catatan :Kedudukan a adalah terang-terang yang redup.Kedudukan b juga terang-terang tetapi cerah.

III. ALAT-ALAT1. Timbangan.2. Gelas ukur dan bejana caian.3. Gula.4. Polarimeter Lippich.5. Pipa zat cair pemutar 20 Cm.

IV. LANGKAH KERJA1. Dengan gelas ukur membuat larutan gula dengan konsentrasi tertentu (menanyakan pada

asisten).2. Mengatur okuler pada A sehingga bidang lingkaran tampak tegas, terang-gelap.3. Memutar keping berskala A sehingga diperoleh bidang terang-gelap.4. Mencatat kedudukan ini.5. Mencari kedudukan terang-terang dan mencatat kedudukannya.6. Memutar-mutar A dan mengulangi pecobaan no. 3 s/d 5 beberapa kali.7. Membersihkan pipa zat cair pemutar dan memasukannya ke dalam polarimeter.8. Melakukan percobaan no. 3 s/d 6 untuk tabung kosong ini.9. Mengisi tabung dengan zat cai dan mengusahakan jangan sampai ada gelembung udara di

dalamnya.10. Mengeringkan tabung bagian luar, terutama ujung-ujungnya kemudian memasukan

pipa/tabung ke dalam polarimeter.11. Melakukan seperti percobaan no. 3 s/d 6.12. Mengganti isi pipa dengan larutan yang telah disiapkan dan mengulangi langkah no. 11

untuk semua larutan.

V. DATA PERCOBAANKONDISI RUANG AWAL

PERCOBAANAKHIR

PERCOBAANSATUAN

Temperatur 27,5 0,5 27.5 0,5 0CKelembaban 83 0,5 83,5 0,5 Tekanan udara 75 0,01 75 0,01 Cm Hg

1

Page 2: Laporan B-9 fisika

Diketahui :1. Berat gula yang digunakan = 9 gram 0,05 gram2. Konsentrasi larutan gula :

Larutan a =

Larutan b =

Konsentrasi Terang – Gelap Terang - Terang0 M 10o 0,1o 190 o 0,1 o 70 o 0,1 o 250 o 0,1 o

0.26 M 10o 0,1o 190 o 0,1 o 70 o 0,1 o 250 o 0,1 o

0.18 M 10o 0,1o 190 o 0,1 o 70 o 0,1 o 250 o 0,1 o

VI. TUGAS LAPORAN1. Tunjukan dengan data percobaan, bahwa zat pelarut tidak memiliki daya putar ?2. Tentukan A dari larutan beserta ketelitiannya ?3. Buatlah grafik dari A dan K ?4. Hitunglah A dari grafik ?5. Hitung A dengan rumus untuk K1 dan K3. Bandingkan dengan no. 4 ?6. Hitung harga rata-rata dari langkah 5 ?7. Dari harga yang diperoleh no. 6 hitunglah K2 dan K4 /8. Bandingkan harga itu dengan harga hasil percobaan saudara. Daru pembahasannya ? Jawaban1. Zat pelarut yang dalam hal ini adalah air ( aquades ) sebenarnya tidak memutarkan

bidang polarisasi . Disini tidak bisa ditunjukan dengan data karena dalam percobaan tidak digunakan aquades dan praktikan hanya bisa menunjukan data percobaan dengan larutan gula. Tetapi apabila dilihat dari rumus besarnya sudut perputaran berbanding lurus dengan panjang jalan cahaya dalam larutan, konsentrasi larutan dan konstannta pembanding.

Konsentrasi Terang – Gelap Terang - Terang0 M 10o 0,1o 190 o 0,1 o 70 o 0,1 o

0.26 M 10o 0,1o 190 o 0,1 o 70 o 0,1 o

0.18 M 10o 0,1o 190 o 0,1 o 70 o 0,1 o

2. a. Untuk larutan gula

Konsentrasi =

L = 10 cm = 0,1 m (1/2 dari panjang polarimeter ) Keadaan Terang – Terang (TT)

A = Ao. K. L = 160 o . 0,26 . 0,1 = 4,16 o

Karena L = 0 ( panjang jalan cahaya tetap )MakaA =

=

= 0,16o

A = 4,16o 0,16o

Keadaan Terang – GelapK = 0,26 ML = 0,1 M

Ao =

= 1000

A = 100 . 0,26 . 0,1= 2,60

A =

=

= 0,10

A = 2,60 0,10

b. Untuk larutan gula

2

Page 3: Laporan B-9 fisika

Konsentrasi =

L = 10 cm = 0,1 m (1/2 dari panjang polarimeter ) Keadaan Terang – Terang

Ao =

= 1600

A = A0 . K . L= 1600 . 0,18 . 0,1= 2,880

A =

=

= 0,160

A = 2,880 0,160

Keadaan Terang – Gelap

A0 =

= 1000

A = A0 . K . LA = 1000 . 0,18 . 0,1

= 1,80

A =

=

= 0,10

A = 1,80 0,10

3. Terang – Terang Terang - GelapA A

4,160 2,60

2,880 1,80

K K

O 0,18M 0,26M O 0,18M 0,26M

4. -. Ao =

-. L = 0,1 m (1/2 dari panjang polarimeter )

-. Untuk larutan gula =

Konsentrasi =

TT =

= 1600

TG =

= 1000

-. Untuk larutan gula =

Konsentrasi =

TT =

= 1600

TG =

= 1000

5. K1 = 0,26 M K2 = 0,18 MTT = 160o TT = 160o TG = 100o TG = 100o

Harga rata-rata dari K1 dan K2

Perbandingan hasil no. 4 dan no.5 tidak berbeda.

Keadaan Hasil no. 4 Hasil no. 5

3

Page 4: Laporan B-9 fisika

Terang-Gelap 100o 100o

Terang-Terang 160o 160o

6. Harga rata-rata pada langkah 5

7. Pada percobaan ini hanya diketahui 2 konsentrasi yaitu: 0,18 M 0,26 Msehingga jawaban untuk no. 7 dan 8 tidak bisa diselesaikan.

VII. DiskusiBerdasarkan dari data hasil percobaan kesalahan yang yang muncul pada

percobaan ini antara lain : kesalahan dalam membaca skala ukur derajat pada polarimeter Lippich, kesalahan dalam mengamati bidang Terang -Terang atau Terang – Gelap, adanya gelembung udara pada pipa zat cair pemutar sehingga mempengaruhi dan menghalangi pengamatan, dan kesalahan pada saat penimbangan berat gula dan perhitungan konsentrasi yang berakibat kurang sesuainya data hasil percobaan dengan data yang sebenarnya sehingga akan sangat berpengaruh besar terhadap hasil perhitungan akhir. Untuk itu diperlukan sikap kehati-hatian, ketelitian dan kecermatan dari setiap praktikan dalam melakukan praktek percobaan agar diperoleh data hasil percobaan yang maksimal.

VIII. Kesimpulan1. Polarimeter Lippich adalah alat yang digunakan untukmenentukan daya putar spesifik

dari larutan gula.2. Gula termasuk salah satu zat yang dapat memutar bidang polarisasi. Pada percobaan

Polarimeter Lippich ini digunakan larutan gula dengan konsentrasi yang berbeda yaitu 0,26 M dan 0,18 M .

3. Polarisasi cahaya adalah peristiwa terserapnya sebagian arah getar cahaya sehingga cahaya tersebut kehilangan sebagian arah getarnya.

4. Berdasarkan data hasil percobaan diperoleh :a. Konsentrasi larutan gula = 0,26 M dan 0,18 Mb. Panjang jalan yang ditempuh cahaya dalam larutan ( L ) = 0,1 m.c. Konstanta perbandingan ( A0 )

1) . Pada konstanta 0,26 M-. Terang – Terang = 1600

-. Terang – Gelap = 1000

2) . Pada konstanta 0,18 M-. Terang – Terang = 1600

-. Terang – Gelap = 1000

d. Sudut perputaran (A).1) . Pada konstanta 0,26 M

-. Terang – Terang = 4,160 0,160

-. Terang – Gelap = 2,60 0,10

2) . Pada konstanta 0,18 M-. Terang – Terang = 2,880 0,160

-. Terang – Gelap = 1,80 0,10

5. Untuk memperoleh data hasil percobaan yang maksimal hendaknya setiap praktikan berikap hati-hati, teliti dan cermat pada saat melakukan praktek percobaan agar kesalahan-kesalahan yang mungkin timbul dapat dihindari.

Daftar Pustaka

Diktat Penuntun Praktikum Fisika Dasar II, Sekolah Tinggi Teknologi Tekstil, Bandung, 2002.

4