laporan anatomi burung merpati

19
BAB I PENDAHULUAN Anatomi hewan merupakan suatu ilmu yang mempelajari bagian-bagian organ tubuh hewan. Ilmu anatomi, fisiologi dan embriologi adalah ilmu mengenai struktur, fungsi dan perkembangan dari suatu hewan. Berdasarkan jumlah sel di dalam tubuh makhluk hidup terbagi dalam dua kelompok, yaitu makhluk hidup bersel tunggal (uniseluler) dan makhluk hidup bersel banyak (multiseluler). Untuk memahami hewan bersel banyak, perlu dipelajari terutama hewan vertebrata dan hewan invertebrata. Hewan vertebrata adalah hewan bertulang belakang, sedangkan hewan invertebrata adalah hewan yang tidak memiliki tulang belakang. Hewan vertebrata terbagi atas beberapa kelas diantaranya adalah pisces, aves, reptil, amphibi, dan mamalia. Tubuh hewan terdiri dari berbagai organ tubuh. Organ-organ yang bekerja sama dalam melakukan fungsi yang lebih tinggi membentuk organ. Dalam praktikum ini akan dilakukan pengamatan susunan anatomi tubuh merpati. Anatomi merpati dapat memberikan gambaran umum organ- organ utama pada hewan vertebrata. Aves merupakan satu- satunya kelas dalam kelompok chordata yang cukup unik

Transcript of laporan anatomi burung merpati

Page 1: laporan anatomi burung merpati

BAB I

PENDAHULUAN

Anatomi hewan merupakan suatu ilmu yang mempelajari bagian-bagian organ

tubuh hewan. Ilmu anatomi, fisiologi dan embriologi adalah ilmu mengenai struktur,

fungsi dan perkembangan dari suatu hewan. Berdasarkan jumlah sel di dalam tubuh

makhluk hidup terbagi dalam dua kelompok, yaitu makhluk hidup bersel tunggal

(uniseluler) dan makhluk hidup bersel banyak (multiseluler). Untuk memahami

hewan bersel banyak, perlu dipelajari terutama hewan vertebrata dan hewan

invertebrata. Hewan vertebrata adalah hewan bertulang belakang, sedangkan hewan

invertebrata adalah hewan yang tidak memiliki tulang belakang. Hewan vertebrata

terbagi atas beberapa kelas diantaranya adalah pisces, aves, reptil, amphibi, dan

mamalia. Tubuh hewan terdiri dari berbagai organ tubuh. Organ-organ yang bekerja

sama dalam melakukan fungsi yang lebih tinggi membentuk organ. Dalam praktikum

ini akan dilakukan pengamatan susunan anatomi tubuh merpati. Anatomi merpati

dapat memberikan gambaran umum organ-organ utama pada hewan vertebrata. Aves

merupakan satu-satunya kelas dalam kelompok chordata yang cukup unik dengan

memiliki bulu dan berbagai macam tipe kaki. Bulu adalah modifikasi dari sisik yang

berkembang secara evolusioner dari reptilia. Jantung burung terdiri dari empat ruang

dan tergolong hewan berdarah panas. Semua burung menggunakan paruh dan tidak

memiliki gigi. Struktur modifikasi untuk terbang meliputi tulang lengkung, rangka

apendikular depan berubah menjadi sayap, kantung udara, mata yang lebar, dan

cerebellum yang berkembang dengan sangat baik.

Page 2: laporan anatomi burung merpati

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Karakteristik Burung Merpati

Kata Aves berasal dari kata Latin yang dipakai sebagai nama kelas, sedang

Ornis dari bahasa Yunani, dipakai dalam “Ornithology” berarti ilmu yang

mempelajari burung-burung. Aves merupakan hewan vertebrata yang hidup dan

habitatnya diudara dan pada daratan. Aves merupakan hewan vertebrata yang

mempunyai kemampuan untuk terbang. Menurut Soman (2005) menyatakan bahwa

Aves merupakan kelas tersendiri dalam kingdom animalia, aves atau burung memiliki

ciri umum yaitu berbulu dan kebanyakan diantara mereka bisa terbang. Kelas aves

merupakan satu-satunya kelompok hewan yang memiliki bulu. Salah satu contoh dari

aves tersebut adalah Columba domestica. Columba domestica merupakan spesies

hewan bertulang belakang (vertebrata) dari kelas aves yang mempunyai bulu dan

dapat terbang. Menurut Radiopoetra (1996) menyatakan bahwa Dilihat secara

keseluruhan bagian eksternal dari Columba domestica memiliki tubuh yang terdiri

atas caput (kepala), cervix ( leher), truncus (badan), cauda (ekor) dan extrimitas (alat

gerak). Selain itu, Columba domestica memiliki bulu-bulu dengan bagian-

bagiannya.pada bagian caput Columba domestica  ini memiliki paruh yang tidak

bergigi yang dibentuk oleh maxilla dan mandibula. Selain itu juga terdapat nares

(lubang hidung), cera, organon visus, dan porus acusticus externus. Nares terdapat

pada bagianlateral rostrum bagian atas. Cera merupakan tonjolan kulit yang lemah

pada basis rostrum bagian atas. Organon visus dikelilingi oleh kulit yang berwarna

kuning kemerah-merahan, selain itu terdiri dari pupil dan membrane nicyitan yang

terdapat pada sudut medial mata. Porus acusticus externus terletak disebelah dosa-

caudal mata dan membrane tympani terdapat di sebelah dalamnya berguna untuk

menangkap getaran suara. Menurut Jasin (1984) menyatakan bahwa Bulu adalah ciri

Page 3: laporan anatomi burung merpati

khas kelas aves yang tidak dimiliki oleh vertebrata lain. Hampir seluruh tubuh aves

ditutupi oleh bulu, yang secara filogenetik berasal dari epidermal tubuh, yang pada

reptile serupa dengan sisik. Secara embriologis bulu aves bermula dari papil dermal

yang selanjutnya mencuat menutupi epidermis. Dasar bulu itu melekuk ke dalam

pada tepinya sehingga terbentuk folikulus yang merupakan lubang bulu pada kulit.

Selaput epidermis sebelah luar dari kuncup bulu menanduk dan membentuk bungkus

yang halus, sedang epidermis membentuk lapisan penyusun rusuk bulu. Sentral

kuncup bulu mempunyai bagian epidermis yang lunak dan mengandung pembuluh

darah sebagai pembawa zat-zat makanan dan proses pengeringan pada perkembangan

selanjutnya.

2.2 Sistem Pernafasan Burung merpati

Sistem pernafasan pada burung ada dua yaitu pernafasan waktu istirahat dan

waktu terbang. Fase istirahat dilakukan oleh pars sternalis costae dan pars vertebralis

costae, keduanya dihubungkan oleh suatu persendian sehingga dapat digerakkan.

Pernapasan waktu istirahat terjadi dalam dua fase yaitu fase inspiratiodan fase

exparatio. Fase terbang yang sangat berfungsi adalah saccus interclavicularis dan

saccus axillaries. Menurut Radiopoetro (1977) apabila sayap diturunkan saccus

axillaris terjepit, sehingga saccus interclavicularis menjadi longgar dan

sebaliknya.Sistem pernapasan burung merpati dimulai ketika udara dihisap ke dalam

sepasang rongga hidung atau nares. Rongga hidung ini dipisahkan dari rongga mulut

ke langit-langit keras. Hewan dapat bernapas walaupun makanan berada dalam mulut.

Udara selanjutnya melalui choane dan faring, lalu masuk ke dalam laring yang dalam

keadaan terbuka. Menurut Villee et al. (1988) epiglottis menekuk ke belakang jika

dinaikkan. Sistem respirasi pada Columba domestica terdiri atas trakhea yang

melanjut sebagai dua buah bronchi pada syrinx (alat suara). Paru-paru dilengkapi

dengan kantung-kantung udara (ada sembilan buah, empat berpasangan dan satu

Page 4: laporan anatomi burung merpati

median). Menurut Brotowidjoyo (1993) fase aktif respirasi itu adalah ekspirasi dan

fase inspirasinya yaitu inhalasi.

2.2 Sistem Pencernaan Burung Merpati

Sistem pencernaan pada burung merpati (Columba domestica) terdiri dari

mulut, oesophagus, lambung, usus halus, usus besar dan berakhir di cloaca. Kelenjar

pencernaan burung merpati diantaranya adalah pancreas dan hati. Burung merpati

tidak memiliki vesica felea, karena burung merpati merupakan hewan pemakan biji-

bijian yang tidak mengandung banyak lemak sehingga tidak memiliki vesica felea

yang berfungsi untuk mengemulsi lemak. Organ-organ pencernaan pada burung

terbagi atas saluran pencernaan dan kelenjar pencernaan. Saluran pencernaan pada

burung terdiri dari paruh dan merupakan modifikasi dari gigi, rongga mulut, pharink

yang berupa saluran pendek, oesophagus yang dibagian tengahnya pada pangkal leher

melebar menjadi tembolok yang merupakan tempat penyimpanan sementara lalu

menuju lambung. Menurut Water and Sayles (1959) bahwa Lambung terbagi menjadi

dua, lambung kelenjar dan lambung otot. Pencernaan berlanjut ke usus halus yang

terdiri dari duodenum, jejunum, ileum lalu menuju usus besar dan bermuara pada

kloaka. Duodenum berbentuk seperti huruf U dan dibagian proksimal dan distalnya

terdapat pancreas, ductus sisticus bermuara ke duodenum bagian distal yang

membawa empedu dari hati langsung ke sistem saluran pencernaan. Jejunum dan

ileum yaitu usus halus sesudah duodenum, usus bagian-bagiannya tidak nyata, rectum

adalah usus kasar yang bermuara di cloaca. Menurut Jasin (1989), truncus digestivus

dari Columbia domestica terdiri dari cavumoris, dilanjutkan ke faring yang pendek,

kemudian esophagus yang panjang dan terjal diperluasan disebut crop, yaitu tempat

sementara, dari lambung akan dilanjutkan oleh intestinum yang terbagi atas bagian

yang halus dan terakhir adalah rectum dan kloaka. Sedangkan menurut Hickman

(2009) system pencernaan pada Columbia domestica yaitu eshophagus, ventriculus,

pancreas, duodenal loop, duodenum dan berakhir pada kloaka.

Page 5: laporan anatomi burung merpati

BAB III

MATERI DAN METODE

Praktikum Biologi dengan materi Anatomi Hewan pada burung merpati

dilaksanakan pada hari Rabu tanggal 13 November 2013 pukul 11.00-13.00 WIB, di

Laboratorium Fisiologi dan Biokimia Ternak Fakultas Peternakan dan Pertanian,

Universitas Diponegoro, Semarang.

1.1. Materi

Pada praktikum anatomi hewan menggunakan alat antara lain baki bedah

untuk meletakkan objek saat pembedahan, pisau dan gunting bedah untuk melakukan

pembedahan, pinset dan jarum untuk menghindari pergeseran objek saat pembedahan

dan penancapan untuk menetapkan posisi Burung Merpati pada baki bedah.

Sedangkan praktikum anatomi hewan menggunakan bahan yaitu burung merpati

sebagai objek pengamatan untuk mengetahui sistem pencernaan dan sistem

pernafasan.

1.2. Metode

Pada praktikum ini menggunakan metode yaitu menyembelih bagian leher

pada burung, kemudian meletakkan pada baki bedah. Sebelum pembedahan mencabut

terlebih dahulu bulu pada bagian dada, perut, dan leher. Setelah itu menggunting pada

bagian bawah perut dan depan kloaka kemudian sisi kanan dan kiri. Memotong

rusuk-rusuk kemudian melepaskan organ-organ tertentu untuk mengamati sistem

pencernaan dan pernafasan. Mengamati dengan teliti dan menggambar bagian

tersebut dan di sertakan keterangan.

Page 6: laporan anatomi burung merpati

BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

2.1. Burung Merpati pada Saat Masih Hidup

Berdasarkan pengamatan praktikum anatomi hewan yang dilakukan diperoleh

hasil sebagai berikut :

Sumber : Data Primer Praktikum Biologi Sumber : google.com

Ilustrasi 1. Burung merpati ( Columba domestica )

Keterangan :

1. Paruh 5. Ekor

2. Mata 6. Kaki

3. Kepala 7. Bulu

4. Leher 8. Sayap

Berdasarkan hasil praktikum anatomi hewan, organ yang terdapat pada

burung merpati secara utuh antara lain paruh, mata, kepala, leher, ekor, kaki, bulu,

dan sayap. Pada paruh burung terdiri dari maxilia pada ruang atas dan mandibula

1

2

3

4

5

6

78

56

1

8

3

4

72

Page 7: laporan anatomi burung merpati

pada ruang bagian bawah, lubang hidung, alat penglihatan, dan lubang telinga luar.

Hal ini sesuai dengan pendapat kardong (2002) yang menyatakan bahwa tubuh

burung merpati yang membedakannya atas kepala ( caput ), ekor, leher ( cervix ) ,

dan badan ( trunacus ). Pada bagian paruh terbentuk dari maxilia dan mandibula,

bagian dalam paruh dilapisi oleh lapisan yang disebut ceca, sedangkan sebelah luar

dilapisi oleh pembungkus selaput zat tanduk. Hal ini sesuai dengan pendapat

Radiopoetra ( 1996 ) yang menyatakan bahwa paruh di bentuk oleh maxilia dan

mandibula. Bulu pada burung merpati memiliki struktur epidermis yang mengkilap.

Hal ini sesuai dengan pendapat Alters ( 1999) bawha bulu pada burung merpati

mempunyai struktur epidermis yang fleksibel, mengkilap, dan tahan air. Beberapa

tipe bulu dari penutup badan pada burung merpati adalah bulu luar dan bulu dalam

atau bulu halus.

2.2. Morfologi Columba domestica

Berdasarkan pengamatan praktikum anatomi hewan yang dilakukan diperoleh

hasil sebagai berikut :

Sumber : Data Primer Praktikum Biologi Sumber : google.com

Ilustrasi 2. Burung merpati ( Columba domestica ) saat dibedah

1

4

8

57

6

2

8

7

4

5

6

32

1

3

Page 8: laporan anatomi burung merpati

Keterangan :

1. Esophagus 5. Ampela

2. Paru-paru 6. UsusHalus

3. Jantung 7. UsusBesar

4. Hati 8. Kloaka

Berdasarkan hasil praktikum anatomi hewan burung merpati saat dibedah

yaitu, adanya esophagus yang berfungsi menyalurkan makanan ke lambung, paru -

paru dilindungi oleh selaput pleora yang berhubungan dengan kantong udara, pundi -

pundi udara, pada bagian ampela terjadi proses pencernaan makan secara mekanik

karena dindingnya mengandung otot-otot kuat yang berguna untuk menghancurkan

makanan, enzim pankreas dan empedu yang dihasilkan oleh hati langsung dialirkan

ke usus halus. Jantung berfungsi memompa darah yang keluar masuk dalam tubuh.

Hal ini sesuai dengan pendapat Jasin ( 1983 ) yang menyatakan bahwa bagian organ

penting adalah jantung karena berfungsi memompa darah yang keluar masuk dalam

tubuh burung. Jantung terdiri dari empat ruang yaitu, 2 amium dan 2 ventikel. Hal ini

di perjelas oleh Kardong (2002 ) yang menyatakan bahwa sistem sirkulasi pada

burung yang menjadi sentral adalah jantung yang terletak di mediana, berbentuk

krucut, dilapisi paricardium. Terbagi atas empat ruang yaitu, atrium sinistrum dan

atrium dextrun yang dipisahkan oleh septum atrium, venrti atrium sinistrum, dan

ventriculum dextrum yang terpisahkan oleh septum venrticulum.

2.3. Digestorium Columba domestica

Berdasarkan pengamatan praktikum anatomi hewan yang dilakukan diperoleh

hasil sebagai berikut :

Page 9: laporan anatomi burung merpati

Sumber : Data Primer Praktikum Biologi Sumber : google.com

Ilustrasi 3. Sistem pencernaan Burung merpati ( Columba domestica )

Keterangan :

1. Kerongkongan 6. Usus Halus

2. Tembolok 7. Usus Besar

3. Hati 8. Kloaka

4. Pankreas 9. Sekka

5. Ampela

Berdasarkan hasil praktikum Sistem pencernaan pada Columbia domestica

terdiri dari mulut, esophagus, empedal, usus halus, usus besar, rectum dan kloaka.

Menurut Jasin (1989), truncus digestivus dari Columbia domestica terdiri dari

cavumoris, dilanjutkan ke faring yang pendek, kemudian esophagus yang panjang

dan terjal diperluasan disebut crop, yaitu tempat sementara, dari lambung akan

dilanjutkan oleh intestinum yang terbagi atas bagian yang halus dan terakhir adalah

rectum dan kloaka. Sedangkan menurut Hickman (2009) system pencernaan pada

1

32

5

6 78

9

4

Page 10: laporan anatomi burung merpati

Columbia domestica yaitu eshophagus, ventriculus, pancreas, duodenal loop,

duodenum dan berakhir pada kloaka.

2.4. ResphiratoriumAmphibiRanacanorivara

Berdasarkan pengamatan praktikum anatomi hewan yang dilakukan diperoleh

hasil sebagai berikut :

Sumber : Data Primer Praktikum Biologi Sumber : google.com

Ilustrasi 4. Sistem Pernafasan Burung merpati ( Columba domestica )

Keterangan:

1. Hidung

2. Trakea

3. Laring

4. Bronkus

5. Paru-paru

Berdasarkan hasil praktikum saluran pernapasan pada burung ada dua yaitu

pernapasan waktu istirahat dan waktu terbang. Fase istirahat dilakukan oleh pars

1

4

5

3

2

Page 11: laporan anatomi burung merpati

sternalis costae dan pars vertebralis costae, keduanya dihubungkan oleh suatu

persendian sehingga dapat digerakkan. Pernapasan waktu istirahat terjadi dalam dua

fase yaitu fase inspiratiodan fase exparatio. Fase terbang yang sangat berfungsi

adalah saccus interclavicularis dan saccus axillaries. Menurut Radiopoetro (1977)

apabila sayap diturunkan saccus axillaris terjepit, sehingga saccus interclavicularis

menjadi longgar dan sebaliknya.Sistem pernapasan burung merpati dimulai ketika

udara dihisap ke dalam sepasang rongga hidung atau nares. Rongga hidung ini

dipisahkan dari rongga mulut ke langit-langit keras. Hewan dapat bernapas walaupun

makanan berada dalam mulut. Udara selanjutnya melalui choane dan faring, lalu

masuk ke dalam laring yang dalam keadaan terbuka. Menurut Villee et al. (1988)

epiglottis menekuk ke belakang jika dinaikkan. Sistem respirasi pada Columba

domestica terdiri atas trakhea yang melanjut sebagai dua buah bronchi pada syrinx

(alat suara). Paru-paru dilengkapi dengan kantung-kantung udara (ada sembilan buah,

empat berpasangan dan satu median). Menurut Brotowidjoyo (1993) fase aktif

respirasi itu adalah ekspirasi dan fase inspirasinya yaitu inhalasi.

Page 12: laporan anatomi burung merpati

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

3.1. Kesimpulan

Berdasarkan hasil pengamatan pada praktikum Anatomi Hewan didapatkan

bahwa burung merpati terdiri dari caput (kepala), cervix (leher), truncus (badan), dan

cauda (ekor). Sistem pencernaan burung merpati terdiri dari mulut, eosophagus,

empedal, usus halus, usus besar, rectum, dan kloaka. Sistem pernafasan burung

merpati terdiri dari hidung, trakea, faring, bronkus, dan paru - paru.

3.2. Saran

Dalam melaksanakan praktikum anatomi, sebaiknya mempersiapkan materi

dengan sebaik mungkin. Gunakan burung merpati dengan ukuran besar agar organ

yang akan diteliti tampak lebih jelas. Dan berhati – hatilah saat pembedahan agar

organ tubuh tidak terputus ataupun rusak.

Page 13: laporan anatomi burung merpati

DAFTAR PUSTAKA

Alters, Sandra. 1999. Biology. Jones and Braflet Publiser, Boston USA.

Jasin, M. 1989. SistematikaHewan Vertebrata danInvertebrata.SinarWijaya,Surabaya.

Brotowidjoyo, D.M. 1993. ZoologiUmum. Erlangga, Jakarta

Hickman, C.P., L. S. Roberts dan A. Larson. 2003. Animal Diversity. North America.McGraw-Hill Companies, Inc.

Kardong, K.V. 2002. Vertebrates Comparative Anatomy, Function, Evolution. North America, McGraw-Hill. Companies, Inc.

Radiopoetro. 1977. Zoologi. Erlangga, Jakarta.

Soman, Arya, Tyson L. Hedrick and Andrew A. Biewener. 2005. Regional Patterns of Pectoralis

Villee, Walker, Barnes. 1988. General Zoology 6th Edition. W. B. SaundersCompany, London.

Walter, H. E, dan Leonard P. Sayles. 1959. Biology of The Vertebrates. The Macmilan Company, New York.