Laporan Analisis Unsur n Logam

64
BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Seiring dengan perkembangan zaman, jumlah obat- obatan yang beredar dalam masyarakat pun bertambah banyak. Beberapa obat dapat saja mengandung zat yang sama, namun beda konsentrasinya. Konsentrasi obat telah dicantumkan pada etiket dan brosurnya. Namun, kenyataan yang sering terjadi jumlah yang tercantum pada etiket berbeda dengan yang sebenarnya. Pengujian unsur dan logam pada suatu sediaan sangat perlu dilakukan terutama untuk mengetahui adanya kecurangan oleh para produsen obat. Pada percobaan ini akan dilakukan analisis suatu unsur dan logam yang terkandung dalam suatu sampel dengan menggunakan metode konvensional. II.2 Maksud dan Tujuan

description

Laporan pertama yang aku buat selama menjadi praktikan AF... Eka cemangat!!!

Transcript of Laporan Analisis Unsur n Logam

Page 1: Laporan Analisis Unsur n Logam

BAB I

PENDAHULUAN

I1 Latar Belakang

Seiring dengan perkembangan zaman jumlah obat-obatan yang

beredar dalam masyarakat pun bertambah banyak Beberapa obat dapat saja

mengandung zat yang sama namun beda konsentrasinya Konsentrasi obat

telah dicantumkan pada etiket dan brosurnya Namun kenyataan yang sering

terjadi jumlah yang tercantum pada etiket berbeda dengan yang sebenarnya

Pengujian unsur dan logam pada suatu sediaan sangat perlu

dilakukan terutama untuk mengetahui adanya kecurangan oleh para

produsen obat

Pada percobaan ini akan dilakukan analisis suatu unsur dan logam

yang terkandung dalam suatu sampel dengan menggunakan metode

konvensional

II2 Maksud dan Tujuan

II21 Maksud Percobaan

Mengetahui dan memahami cara melakukan uji analisis unsur dan

logam dalam suatu sediaan farmasi

II22 Tujuan Percobaan

Mengetahui cara melakukan uji analisis unsur dan logam dalam suatu

sediaan farmasi berupa Promag reg Cerebrofitreg dan Polysilanereg Dengan

menggunakan metode konvensional

I3 Prinsip Percobaan

a Melakukan uji analisis unsur pada sampel Promag reg Cerebrofitreg dan

Polysilanereg dengan menggunakan metode dekstruksi kering dengan

arangkan terlebih dahulu lalu ditanur pada suhu 500oC selama 30 menit

lalu dicampur dengan castellana Kemudian dimasukkan ke dalam pipet

bersumbat lalu dipijarkan kemudian dicelupkan ke dalam air lalu disaring

dan siap diuji

b Melakukan uji analisis unsur pada sampel Promag reg Cerebrofitreg dan

Polysilanereg dengan menggunakan metode dekstruksi basah dengan

mencampurkan sampel ke dalam larutan HNO3 pekat Kemudian siap

dilakukan uji analisis logam

c Melakukan identifikasi kandungan unsur dan logam dari suatu sediaan

farmasi dengan menggunakan metode SSA (Spektrofotometri Serapan

Atom) dimana akan terjadi interaksi antara energi dengan atom bebas

yang menghasilkan absorpsi dan emisi radiasi dan panas

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

II1 Teori Umum

Kimia analisis secara garis besar dibagi dalam dua bidang yang

disebut analisis kualitatif dan analisis kuantitatif Analisis kualitatif membahas

identifikasi zat-zat Urusannya adalah unsur atau senyawaan apa yang

terdapat dalam suatu sampel atau contoh Pada pokoknya tujuan analisis

kualitatif adalah memisahkan dan mengidentifikasi sejumlah unsur Analisis

kuantitatif berurusan dengan penetapan banyak suatu zat tertentu yang ada

dalam sampel atau contoh (1)

Banyak pendekatan yang dapat digunakan untuk melakukan analisis

kualitatif Ion-ion dapat diidentifikasi berdasarkan sifat fisika dan kimianya

Beberapa metode analisis kualitatif modern menggunakan sifat fisika seperti

warna spektrum absorpsi spektrum emisi atau medan magnet untuk

mengidentifikasi ion pada tingkat konsentrasi yang rendah

Namun demikian kita juga dapat menggunakan sifat fisika dan kimia

untuk mengembangkan suatu metode analisis kualitatif menggunakan alat-

alat yang sederhana yang dipunyai hampir semua laboratorium Sifat fisika

yang dapat diamati langsung seperti warna bau terbentuknya gelembung

gas atau pun endapan merupakan informasi awal yang berguna untuk

analisis selanjutnya (2)

Logam adalah unsur kimia yang mempunyai sifat menghantarkan

listrik kilap konduktor panas dan mudah dibentuk Unsur logam membentuk

oksida basa hidroksida dalam bilangan oksidasi +1 atau +2 dan menjadi

kation Semua unsur transisi adalah logam sementara golongan utama

diklasifikasikan atas logam dan non logam (3)

1 Logam golongan 1

Golongan 1 disebut juga logam alkali Logam alkali melimpah dalam

mineral dan di air laut Khususnya natrium Na di kerak bumi adalah

keempat setelah Al Fe dan Ca Walaupun keberadaan ion natrium dan

kalium telah dikenali sejak lama sejumlah usaha untuk mengisolasi logam

ini dari larutan air garamnya gagal sebab kereaktifannya yang tinggi pada air

(3)

Logam alkali juga aktif pada oksigen atau halogen Karena logam alkali

adalah reduktor kuat logam-logam ini juga digunakan untuk sebagai

reduktor Karena kereaktifannya yang tinggi pada halogen logam alkali

penting dalam sintesis organik dan anorganik yang menghasilkan halida

logam alkali sebagai hasil reaksi kondensasi dan metatesis (3)

Logam alkali atau unsur golongan IA (selain hidrogen) adalah reduktor

yang sangat kuat dan bereaksi dengan air menghasilkan gas H2 disertai

ledakan kecil (tidak membahayakan) Contoh logam alkali yang paling murah

harganya adalah logam Na (natrium) Logam Na bereaksi dengan air

membentuk NaOH dan gas H2 tetapi logam Na tidak bereaksi dengan

minyak tanah sehingga logam Na biasa disimpan dalam kerosin (minyak

tanah) (45)

2 Logam golongan 2

Logam golongan 2 dari berilium Be sampai radium Ra disebut juga

logam-logam alkali tanah Berilium merupakan komponen beril atau emeral

Logam berilium bewarna putih keperakan dan digunakan dalam paduan

khusus dan untuk jendela dalam tabung sinar-X atau sebagai moderator

dalam reaktor nuklir dsb Karena berilium sangat beracun berilium harus

ditangani dengan sangat hati-hati (3)

3 Logam golongan 12

Sulfida logam golongan 12 (zink kadmium merkuri) merupakan bahan

baku dalam metalurgi Logam-logam ini terletak persis setelah logam transisi

tapi tidak berkelakuan seperti logam transisi karena orbitalnya d-nya penuh

dan zink dan kadmium menunjukkan sifat kereaktifan pertengahan antara

keras dan lunak seperti magnesium Merkuri adalah logam lunak dan

merupakan cairan cenderung terikat pada fosfor atau belerang (3)

4 Logam golongan 13

Aluminum Al merupakan anggota golongan 13 (Tabel 54) berada

sebagai aluminosilikat di kerak bumi dan lebih melimpah daripada besi (3)

5 Logam golongan 14

Dari 10 isotop timah Sn 118 Sn (2422) dan 120Sn (3359) adalah

yang paling melimpah Timah logam ada sebagai α timah (timah abu-abu)

yang stabil di bawah 132oC dan β tin yang stabil pada suhu yang lebih tinggi

Pada suhu rendah transisi fasanya cepat Senyawa timah divalen dan

tetravalen umumnya dijumpai dan senyawa-senyawa divalennya merupakan

bahan reduktor (3)

Untuk menjalankan fungsinya dengan baik tubuh kita butuh gizi yang baik

pula Zat yang diperlukan tubuh ternyata tidak hanya berupa karbohidrat

protein atau vitamin saja Tapi berbagai zat logam juga sangat diperlukan

agar tubuh bekerja dengan maksimal Beberapa zat yang dibutuhkan oleh

tubuh sebagai berikut

Zat Besi (Fe)

Zat besi berguna untuk mengangkut oksigen dari paru-paru ke seluruh

tubuh dan menghilangkan racun dari tubuh Bila tubuh sampai kekurangan

zat besi akan menimbulkan gejala-gejala kekurangan darah Namun zat besi

juga dapat membahayakan kesehatan bila terlalu banyak dikonsumsi

Konsumsi zat besi berlebihan dapat menyebabkan pembengkakan pada hati

dan mengurangi kemampuan tubuh untuk menyerap zat tembaga Jumlah

yang cukup untuk kebutuhan tubuh yaitu 8 sampai 18 miligram per hari

Seng (Zn)

Seng berguna untuk mempertahankan kesuburan memperkuat daya

tahan tubuh membantu dalam proses penyembuhan dan mampu membantu

tubuh agar menghasilkan sekitar 100 enzim yang diperlukan tubuh Seng

juga berguna untuk kecantikan kulit karena dapat mencegah timbulnya

jerawat mencegah kulit kering dan membantu regenerasi kulit Karena Seng

dapat berfungsi untuk regenerasi kulit kekurangan Seng dalam tubuh dapat

menyebabkan luka di kulit sulit sembuh Jumlah yang dianjurkan agar jumlah

seng dalam tubuh mencukupi adalah 12 miligram per hari

Mangan (Mn)

Mangan merupakan zat logam yang penting untuk menjaga kesehatan

otak tulang dan berperan dalam pertumbuhan rambut serta kuku Mangan

juga diperlukan untuk membantu menghasilkan enzim yang berguna untuk

metabolisme tubuh Karbohidrat dan protein memerlukan mangan untuk

dapat diubah menjadi energi yang kita gunakan sehari-hari Bila tubuh

kekurangan mangan protein dan karbohidrat tidak dapat diubah menjadi

energi Akhirnya terdapat penumpukan karbohidrat dan protein yang

menimbulkan risiko diabetes osteoporosis rematik dan kolesterol tinggi

Namun jika berlebihan akan menyebabkan kadar besi dalam tubuh menurun

sehingga meningkatkan resiko terkena anemia gangguan kulit jantung hati

pembuluh darah dan kerusakan otak Selain itu mangan yang berlebihan

dapat mencegah penyerapan zat tembaga untuk tubuh Kebutuhan mangan

per harinya sekitar 5 mg

Kromium (Cr)

Kromium berfungsi mengatur penempatan glukosa dalam darah menuju

ke sel-sel tubuh untuk kemudian diubah menjadi energi Jika kekurangan

Kromium dapat meningkatkan kadar kolesterol dan lemak dalam darah yang

dapat mengakibatkan penyakit jantung diabetes dan obesitas Namun jika

berlebihan dapat menyebabkan iritasi lambung dan menghambat penyerapan

tembaga oleh tubuh Kebutuhan sekitar 25 mghari

Tembaga (Cu)

Tembaga memiliki fungsi membentuk hemoglobin kolagendan menjaga

kesehatan saraf Jika tubuh kekurangan Tembaga akan menyebabkan

anemia radang sendi dan mudah lelah Namun jika kelebihan Dapat

menyebabkan keracunan yang ditandai dengan muntah pusing lemas sakit

perut dan diare Jika terjadi terus-menerus dapat menyebabkan sakit jantung

dan kerusakan hati yang berakibat pada kematian Dosis yang dianjurkan 12

mghari

Magnesium (Mg)

Magnesium Berperan penting untuk menjaga kesehatan jantung ginjal

dan otot Jika tubuh kekurangan Magnesium Dapat menyebabkan serangan

jantung ginjal darah tinggi dan serangan asma Namun jika berlebihan

Dapat menyebabkan diare Dalam sehari tubuh membutuhkan Magnesium

sekitar 320 mg

Identifikasi logam dengan uji nyala

Salah satu ciri khas dari logam alkali adalah memiliki spektrum emisi

Sprektum ini dihasilkan bila larutan garamnya dipanaskan dalam nyala

Bunsen atau dengan mengalirkan muatan listrik pada uapnya Ketika atom

diberi energi (dipanaskan) elektronnya akan tereksitasi ke tingkat yang lebih

tinggi Ketika energi itu dihentikan maka elektronnya akan kembali lagi ke

tingkat dasar sehingga memancarkan energi radiasi elektromagnetik

Menurut Neils Bohr besarnya energi yang dipancarkan oleh setiap atom

jumlahnya tertentu (terkuantitas) dalam bentuk spektrum emisi Sebagian anggota

spektrum terletak di daerah sinar tampak sehingga akan memberikan warna-warna

yang jelas dan khas untuk setiap atom

Unsur Natrium Kalium Lithium Kalsium Tembaga Antimon Rubidium Caesium

Warna

Nyala

Logam

Warna nyala dihasilkan dari pergerakan elektron dalam ion-ion logam

yang terdapat dalam senyawa Sebagai contoh sebuah ion Na dalam

keadaan tidak tereksitasi memiliki struktur 1s2 2s2 2p6 Jika dipanaskan

elektron-elektron akan mendapatkan energi dan bisa berpindah ke orbital

kosong manapun pada level yang lebih tinggi ndash sebagai contoh berpindah ke

orbital 7s atau 6p atau 4d atau yang lainnya tergantung pada berapa banyak

energi yang diserap oleh elektron tertentu dari nyala Karena elektron-

elektron berada pada level yang lebih tinggi dan lebih tidak stabil dari segi

energi maka elektron-elektron cenderung turun kembali ke level dimana

sebelumnya mereka berada Perpindahan ini akan melepaskan sejumlah

energi yang dapat dilihat sebagai cahaya dengan warna tertentu

Akan tetapi elektron tersebut bisa turun sampai dua tingkat (atau lebih)

dari tingkat sebelumnya Misalnya pada awalnya di level 5 kemudian turun

sampai ke level 2 Masing-masing perpindahan elektron ini melibatkan

sejumlah energi tertentu yang dilepaskan sebagai energi cahaya dan

masing-masing memiliki warna tertentu Sebagai akibat dari semua

perpindahan elektron ini sebuah spektrum garis yang berwarna akan

dihasilkan Warna yang terlihat adalah kombinasi dari semua warna

individual Besarnya lompatanperpindahan elektron dari segi energi

bervariasi dari satu ion logam ke ion logam lainnya Ini berarti bahwa setiap

logam yang berbeda akan memiliki pola garis-garis spektra yang berbeda

sehingga warna nyala yang berbeda pula(7)

Nyala Api Bunsen (2)

Spektrofotometri Serapan Atom (SSA)

Alat Instrumentasi AAS Type Buck 210 VGP

Spektrometri Serapan Atom (SSA) adalah suatu alat yang digunakan

pada metode analisis untuk penentuan unsur-unsur logam dan metalloid

yang pengukurannya berdasarkan penyerapan cahaya dengan panjang

gelombang tertentu oleh atom logam dalam keadaan bebas Metode ini

sangat tepat untuk analisis zat pada konsentrasi rendah Teknik ini

mempunyai beberapa kelebihan di-bandingkan dengan metode spek-troskopi

emisi konvensional Memang selain dengan metode serapan atom unsur-

unsur dengan energi eksitasi rendah dapat juga dianalisis dengan fotometri

nyala akan tetapi fotometri nyala tidak cocok untuk unsur-unsur dengan

energy eksitasi tinggi Fotometri nyala memiliki range ukur optimum pada

panjang gelombang 400-800 nm sedangkan AAS memiliki range ukur

optimum pada panjang gelombang 200-300 nmUntuk analisis kualitatif

metode fotometri nyala lebih disukai dari AAS karena AAS memerlukan

lampu katoda spesifik (hallow cathode) Kemono-kromatisan dalam AAS

merupakan syarat utama Suatu perubahan temperature nyala akan

mengganggu proses eksitasi sehingga analisis dari fotometri nyala berfilter

Dapat dikatakan bahwa metode fotometri nyala dan AAS merupakan

komplementer satu sama lainnya

Absorpsi atom dan spektra emisi memiliki pita yang sangat sempit di

bandingkan spektrometri molekuler Emisi atom adalah proses di mana atom

yang tereksitasi kehilangan energi yang disebabkan oleh radiasi cahaya

Misalnya garam-garam logam akan memberikan warna di dalam nyala ketika

energi dari nyala tersebut mengeksitasi atom yang kemudian memancarkan

spektrum yang spesifik Sedangkan absorpsi atom merupakan proses di

mana atom dalam keadaan energy rendah menyerap radiasi dan kemudian

tereksitasi Energi yang diabsorpsi oleh atom disebabkan oleh adanya

interaksi antara satu elektron dalam atom dan vektor listrik dari radiasi

elektromagnetik

Ketika menyerap radiasi elektron mengalami transisi dari suatu keadaan

energi tertentu ke keadaan energi lainnya Misalnya dari orbital 2s ke orbital

2p Pada kondisi ini atom-atom di katakan berada dalam keadaan tereksitasi

(pada tingkat energi tinggi) dan dapat kembali pada keadaan dasar (energi

terendah) dengan melepaskan foton pada energy yang sama Atom dapat

mengadsorpsi atau melepas energi sebagai foton hanya jika energy foton

(hν) tepat sama dengan perbedaan energi antara keadaan tereksitasi (E) dan

keadaan dasar (G) seperti Gambar di bawah ini

Gambar Diagram absorpsi dan emisi atom

Absorpsi dan emisi dapat terjadi secara bertahap maupun secara

langsung melalui lompatan tingkatan energi yang besar Misalnya absorpsi

dapat terjadi secara bertahap dari G 1048774 E1 1048774 E2 tetapi dapat terjadi juga

tanpa melalui tahapan tersebut G 1048774 E2 Panjang gelombang yang diserap

oleh atom dalam keadaan dasar akan sama dengan panjang gelombang

yang diemisikan oleh atom dalam keadaan tereksitasi apabila energi transisi

kedua keadaan tersebut adalah sama tetapi dalam arah yang yang

berlawanan Lebar pita spektra yang diabsorpsi atau diemisikan akan sangat

sempit jika masing-masing atom yang mengabsorpsi atau memancarkan

radiasi mempunyai energi transisi yang sama (8)

Gas dan alat pembakar pada spektrophotometer serapan atom dikenal

dua jenis gas pembakar yang bersifat oksidasi dan bahan bakar Gas

pengoksidasi misalnya udara (O2) atau campuran O2 dan N2O sedangkan

sebagai bahan bakar adalah gas alam propane butane asetilen dan H2 Gas

pembakar dapat pula berupa campuran udara dengan propane udara

dengan asetilen (terbanyak dipakai) dan N2O dengan asetilen

Ada 3 jenis nyala dalam spektrometri serapan atom yaitu

(a) Udara ndash Propana

Jenis nyala ini relatif lebih dingin (1800oC) dibandingkan jenis nyala

lainnya Nyala ini akan menghasilkan sensitifitas yang baik jika elemen yang

akan diukur mudah terionisasi seperti Na K Cu

(b) Udara ndash Asetilen

Jenis nyala ini adalah yang paling umum dipakai dalam AAS Nyala ini

menghasilkan temperatur sekitar 2300oC yang dapat mengatomisasi hamper

semua elemen Oksida-oksida yang stabil seperti Ca Mo juga dapat analisa

menggunakan jenis nyala ini dengan memvariasi rasio jumlah bahan bakar

terhadap gas pengoksidasi

(c) Nitrous oksida ndash Asetilen

Jenis nyala ini paling panas (3000oC) dan sangat baik digunakan untuk

menganalisa sampel yang banyak mengandung logam-logam oksida seperti

Al Si Ti W (8)

II2 Uraian Bahan

1 Asam klorida (5)

Nama resmi Acidum hydrochloridum

Nama lain Asam klorida

RM BM HCl 3446

Pemerian Cairan tidak berwarna berasap bau

merangsang Jika diencerkan dengan 2

bagian air asap dan bau hilang

Kelarutan Bercampur dengan air

Penyimpanan Dalam wadah tertutup rapat

Kegunaan Sebagai pereaksi

2 Asam sulfat (5)

Nama resmi Acidum Sulfuricum

Nama lain Asam sulfat

RM BM H2SO4 9807

Pemerian Cairan kentak seperti minyak higroskopik tidak

berwarna jika ditambahkan ke dalam air

menimbulkan panas

Penyimpanan Dalam wadah tertutup baik

Kegunaan Sebagai pereaksi

3 Air suling (5)

Nama resmi Aqua destillata

Nama lain Aquades air suling

RM BM H2O 1802

Pemerian Cairan jernih tidak berwarna tidak berbau tidak

berasa

Penyimpanan Dalam wadah tertutup baik

Kegunaan Sebagai pelarut

4 Natrium Hidroksida (5)

Nama resmi Natrii Hydroxidum

Nama lain Natrium Hidroksida

RM BM NaOH 4000

Pemerian Putih atau praktis putih massa hablur berbentuk

pellet serpihan atau batang keras rapuh dan

menunjukkan pecahan hablur bila dibiarkan

diudara akan cepat menyerap karbondioksida dan

lembab

Kelarutan Mudah larut dalam air dan dalam etanol

Penyimpanan Dalam wadah tertutup baik

Kegunaan Sebagai pereaksi

5 Asam oksalat (5)

Nama resmi Acidum oksalate

Nama lain Asam oksalat

RM BM (COOH)2H2O 12607

Pemerian Hablur tidak berwarna

Kelarutan Larut dalam etanol dan etanol (95 )

Penyimpanan Pada wadah bersuhu 1895o terlindung dari

cahaya

Kegunaan Pereaksi

6 Natrium nitroprusida (5)

Nama resmi Natrium nitroprusida dihidrat

Nama lain Natrium nitroprusid

RM BM Na2Fe(CN)5NO2 H2O 29795

Pemerian Hablur atau serbuk warna merah delima (coklat)

kemerahan praktis tidak berbau

Kelarutan Mudah larut dalam air sukar larut dalam etanol

sangat sukar larut dalam kloroform tidak larut

dalam benzena

Penyimpanan Dalam wadah tertutup rapat

Kegunaan Pereaksi

7 Kalium iodida (5)

Nama resmi Kalii iodidum

Nama lain Kalium iodide

RM BM KI 166

Pemerian Hablur heksahedral transparan tidak berwarna

opak dan putih serbuk butiran putih higroskopik

Kelarutan Sangat mudah larut dalam air lebih mudah larut

dalam air mendidih larut dalam etanol (95) P

mudah larut dalam gliserol P

Penyimpanan Dalam wadah tertutup baik

Kegunaan Pereaksi

8 Barium hidroksida (5)

Nama resmi Barium hydroxidum

Nama lain Barium hidroksida

RM Ba(OH)2 8H2O

Pemerian Hablur tidak berwarna

Kelarutan Larut dalam air terjadi larutan yang agak keruh

Penyimpanan Dalam wadah tertutup rapat

Kegunaan Pereaksi

9 Etanol (5)

Nama resmi Aethanolum

Nama lain Etanol alcohol

RM BM C2H6O 4607

Pemerian Cairan tidak berwarna jernih mudah menguap

dan mudah bergerak bau khas rasa panas

Mudah terbakar dengan memberikan nyala biru

yang tidak berasap

Kelarutan Sangat mudah larut dalam air larut dalam

kloroform dan eter P

Penyimpanan Dalam wadah tertutup rapat terlindung dari

cahaya ditempat sejuk

10 Asam sitrat (5)

Nama resmi Acidum citricum

Nama lain Asam sitrat

RM BM C6H807 19219

Pemerian Hablur bening tidak berwarna serbuk hablur

sampai halus putih tidak berbau rasa sangat

asam

Kelarutan Sangat mudah larut dalam air mudah larut

dalam etanol agak sukar larut dalam eter

II3 Uraian Sampel

1 Cerebrofitreg (6)

Komposisi Gingkobiloba asam glutamat vitamin mineral

Indikasi Membantu asupan vitamin yang kurang seperti

gangguan absorpsi vitamin dan meningkatnya

kebutuhan tubuh karena aktivitas yang meningkat

meningkatkan sirkulasi darah ke otak sehingga

membantu memperbaiki daya ingat

Kemasan Dus 10 Kap

2 Promagreg (6)

Komposisi Hidrotalsit 200 mg Mg(OH)2 15 mg simetikon

Indikasi Kelebihan asam lambung perut kembung perut

sakit dan kolik kejang pilorus tukak lambung

dan usus 12 jari dari lain penyakit saluran cerna

Kemasan Dus 12 Tab

3 Polysilanereg (6)

Komposisi Dimetilpolisiloksan 80 mg Al(OH)3 200 mg

Mg(OH) 200 mg5 ml atau tab

Indikasi Untuk mengurangi gejala yang berhubungan

dengan kelebihan asam lambung gastritis tukak

lambung tukak usus dua belas jari dengan gejala

seperti mual nyeri lambung nyeri ulu hati

kembung dan perasaan penuh pada lambung

Kemasan Botol 100 ml suspensi

II3 Prosedur Kerja

1 Menurut FI III

1) Identifikasi barium

a Larutan garam barium dengan asam sulfat encer P membentuk

endapan putih yang praktis tidak larut dalam asam klorida P

dalam asam nitrit P

b Garam barium menimbulkan warna hijau kekuningan dalam nyala

yang tidak berwarna dan jika dilihat dengan kaca hijau nyala

warna biru

2) Identifikasi bromida

a Larutan bromida jika dipanaskan dengan asam sulfat P dan

mangan (IV) oksidasi P atau kalium bikromat P terjadi brom yang

memberikan warna merah jambu pada kertas saring yang dibasahi

larutan fluresein natrium P 02 bv dimetanol (95) P

b Pada larutan bromida tambahkan larutan perak nitrat P terbentuk

endapan kekuningan yang larut dalam amonia P sukar larut dalam

amonia P encer praktis tidak larut dalam asam nitrat encer P

c Pada larutan bromida ditambahkan larutan klor P terjadi brom

yang larut dalam 2 hingga 3 tetes CO2 P atau kloroform P dengan

warna kemerahan Tambahkan larutan fenol P pada lapisan air

yang mengandung brom terbentuk endapan putih

3) Identifikasi fosfat

a Netralkan larutan fosfat hingga pH 7 tambahkan perak nitrat P

terbentuk endapan kuning muda yang larut dalam larutan amonia

encer P dan dalam asam nitrat encer P

b Pada larutan fosfat tambahkan larutan magnesium sulfat amonia P

terbentuk hablur putih

c Pada larutan fosfat dalam asam nitrat encer P tambahkan larutan

amonium molibdat P volume yang sama hangatkan endapan

warna kuning kenari terang

4) Identifikasi iodida

a Pada larutan iodida ditambahkan larutan perak nitrat P terbentuk

endapan kuning yang praktis tidak larut dalam amonia encer P dan

dalam asam nitrat P

b Pada larutan iodida tambahkan larutan kalium iodida P dan asam

asetat encer P terjadi iodium yang memberikan warna violet

kemerahan dengan kloroform P dan warna biru dengan larutan

kanji P

c Pada larutan iodida tambahkan larutan raksa (II) klorida P

terbentuk endapan merah yang agak sukar larut dalam pereaksi di

atas dan mudah larut dalam larutan kalium iodida P

5) Identifikasi kalium

a Basahi senyawa kalium dengan asam klorida P bakar pada

sebatang kawat platina dalam nyala bunsen tidak berwarna terjadi

warna violet Jika diamati dengan kaca biru yang sesuai warna

nyala ungu kemerahan

b Pada larutan pekat garam kalium yang telah dibebaskan dengan

garam amonium dengan pemisahan tambahkan platina (IV) klorida

P dan asam klorida P terbentuk hablur kuning pijarkan sisa

pemisahan adalah kalium klorida dan platina

c Kocok 2 ml larutan jernih garam kalium yang mengandung tidak

kurang dari 5 bv dengan 10 tetes larutan jenuh asam tartrat P

segera terbentuk endapan putih

6) Identifikasi kalsium

a Pada larutan garam kalsium tambahkan larutan amonium karbonat

P terbentuk endapan putih didihkan dinginkan endapan sukar

larut dalam larutan amonium klorida P

b Pada larutan garam kalsium tambahkan larutan amonium oksalat

P terbentuk endapan putih yang larut dalam asam klorida P tetapi

agak sukar larut dalam asam asetat P

c Pada 1 tetes larutan garam kalsium tambahkan 4 tetes larutan

glidetat P 1 bv dalam etanol (95) P dan 1 tetes larutan natrium

hidroksida P 10 bv terbentuk endapan coklat kemerahan yang

larut dalam kloroform P larutan berwarna merah

7) Identifikasi klorida

a Panaskan larutan klorida dengan asam sulfat P dan mangan (IV)

oksida P terjadi klor yang memutihkan kertas lakmus P basah dan

terjadi warna biru pada kertas kanji iodida

b Pada larutan klorida ditambahkan larutan perak nitrat P terbentuk

endapan putih yang tidak larut dalam asam nitrat P

8) Identifikasi magnesium

a Pada larutan garam magnesium tambahkan larutan amonium

karbonat P didihkan terbentuk endapan putih tetapi tidak terbentuk

endapan jika terdapat larutan amonium klorida P

b Pada larutan garam magnesium ditambahkan larutan dinatrium

hidrogen fosfat P yang mengandung garam amonium dan

amonium encer P terbentuk hablur putih

9) Identifikasi natrium

a Basahi senyawa natrium dengan asam klorida P takar pada

sebatang kawat platina dalam nyala bunsen nyala berwarna

kuning

b Asamkan larutan garam natrium dengan asam asetat P saring jika

perlu tambahkan larutan magnesium lauril sulfat P berlebih

terlebih hablur kuning

2 Menurut USP 32 (9)

1) Barium Larutan dari garam barium akan terbentuk endapan putih

dengan penambahan asam sulfat 2 N Endapan ini tidak larut dalam

HCl dan HNO3

2) Bismuth Ketika dilarutkan dengan asam HNO3 atau HCl berlebih

garam bismuth akan memberntuk endapan putih ketika diencerkan

dengan air Endapan ini akan berwarna coklat dengan H2S dan hasil

dari senyawa yang terbentuk dalam campuran panas dari HNO3 dan

air

3) Bromida Larutan dari bromida ketika ditambahkan dengan klorin tetes

sedikit demi sedikit dapat membebaskan bromida yang mana akan

terlarut dengan pengocokan bersama kloroform pewarnaan dari

kloroform adalah merah hingga coklat kemerahan AgNO3 dihasilkan

dalam larutan bromida yang terbentuk endapan putih kekuningan yang

tidak larut dengan penambahan HNO3 dan agak larut dalam

penambahan NH4OH 6 N

4) Kalsium Larutan dari garam kalsium tidak larut dalam oksalat ketika

sebagai pengikut Untuk larutan dari garam kalsium (1 dalam 20)

tambahkan 2 tetes dari metil merah dan netralkan dengan NH4OH

Tambahkan 3 N HCl tetes demi tetes hingga larutan bersifat asam

oleh indicator Ketika penambahan dari ammonium oksalat endapan

putih terbentuk Endapan ini tidak larut dalam asam asetat 6 N tetapi

larut dalam HCl

5) Klorida Dengan AgNO3 larutan klorida akan berwarna endapan

kekuningan uang tidak larut dalam HNO3 tetapi larut dalam NH4OH 6 N

berlebih

6) Kobalt Larutan dari garam kobalt (1 dalam 20) dengan HCl 3 N

memberikan endapan merah ketika dipanaskan pada penangas

Larutan dari garam kobalt akan jenuh dengan KCl dan terbentuk KNO3

dan asam asetat yang membentuk endapan kuning

7) Tembaga Larutan dari senyawa tembaga diasamkan dengan HCl

terbentuk garis merah dari tembaga metalik yang terang dengan

permukaan tak bernoda dari besi metalik NH4OH 6 N berlebih

ditambahkan dalam garam tembaga akan menghasilkan endapan

kebiru-biruan dan kemudian menjadi larutan biru gelap

8) Iodida Larutan dari iodide yang ditambahkan dengan klorin sedikit

demi sedikit akan membebaskan iodin yang akan memberi warna

kuning hingga merah pada larutan Ketika larutan dikocok dengan

CCl4 akan menjadi violet

9) Besi Senyawa Ferro dan Ferri dalam larutan akan membentuk

endapan hitam dengan NH4S Endapan ini larut dalam HCl 3 N dingin

dengan perkembangan dari H2S

10)Timbal Dengan H2SO4 2 N larutan dari garam timbale akan

memberikan warna putih yang tidak larut dalam HCl 3 N atau 2 N

HNO3 tetapi larut dalam NaOH 1 N panas dan dalam ammonium

asetat

11)Magnesium Larutan dari magenesium akan diketahui dengan NH4Cl

yang tidak lebih dari endapan kabut yang dinetralkan dengan NH4CO3

tetapi pada penambahan NaHPO4 terbentuk Kristal putih yang tidak

larut dalam NH4OH 6 N

12)Mangan Dengan NH4S larutan mangan akan memberikan endapan

berwarna merah muda kekuningan yang larut dalam asam asetat

13)Kalium Senyawa kalium memberikan warna keunguan hingga nyala

yang berkilauan tetapi keberadaan dari sedikit natrium akan menutupi

warnanya

14)Perak Dengan HCl larutan perak akan berwarna putih yang tidak larut

dalam HNO3 tetapi mudah larut dalam NH4OH 6 N

15)Zink Dalam larutan natrium asetat alrutan garam zink akan

membentuk endapan putih dengan H2S endapan tidak larut dalam

asam asetat tetapi pada HCl 3 N

3 Menurut Identifikasi Obat (10)

1) Percobaan Lassaigne Ke dalam tabung pijar dimasukkan 20-50 g

bahan dan sebutir logam natrium sebesar biji kacang tanah Tabung

dipanaskan perlahan-lahan dengan api kecil dari bagian atas tabung

sampai ke bagian bawah Setelah natrium leleh api dibesarkan

tabung dipjar beberapa menit Kemudian ketika masih merah

membara tabung dijatuhkan ke dalam piala porselin berisi 6 ml air

Selanjutnya campuran ini disaring Penyaring dibilas dengan sedikit air

panas Filtrat dibagi untuk pemeriksaan unsur nitrogen sulphur dan

halogen

a Pemeriksaan nitrogen Ke dalam sepertiga filtrat di atas

ditambahkan sebutir garam besi (II) sulfat kemudian dididihkan

beberapa menit Sesudah dingin dengan hati-hati besi hidroksida

dalam tabung dilarutkan dengan 6 N HCl (jangan berlebih) Bila

ragu-ragu larutan disaring kertas saring akan berwarna biru berlin

Jika bahan mengandung banyak nitrogen lama kelamaan timbul

warna biru pada larutan Jika setelah didiamkan beberapa lama

larutan berwarna biru-hijau berarti terdapat sesepora nitrogen Jika

larutan hanya berwarna kuning berarti larutan bebas nitrogen Zat

yang mudah melepaskan nitrogennya dan kaya akan sulphur tidak

akan membentuk rodanida seperti di atas Pada percobaan di sini

diperlukan logam natrium berlebih

b Pemeriksaan belerang Sepertiga dari filtrat diberi beberapa tetes

larutan natrium pentasiano nitrosilferat 25 yang dibuat segar

Terbentuk warna ungu yang lazimnya menjadi merah darah

c Pemeriksaan halogen Sepertiga filtrate diasamkan dengan HNO3 3

Nlalu dipanaskan sampai mendidih selama 2-3 menit Apabila

terdapat lebih banyak brom atau iodium maka timbul warna

Kepada larutan yang masih panas ditambahkan 5 tetes larutan

perak nitrat 5 Jika tak terjadi endapan berarti larutan tidak

mengandung banyak sulfur terjadi pengendaraan perak sulfat

2) Pemeriksaan sulfur langsung dari bahan Sejumlah 50 mg bahan

direaksikan dengan 10 ml larutan H2O2 30 dan 2 tetes larutan besi

(III) klorida 10 Terjadi reaksi yang kuat bila perlu didinginkan

Kemudian larutan diencerkan dengan air dan dituangi 10 ml 3 N HCl

dan 10 ml larutan BaCl 5 Terbentuk endapan putih BaSO4

3) Pemeriksaan halogen langsung dari bahan menurut Beilstein

Sebagian bahan asal diletakkan pada keeping tembaga (misalnya

uang tembaga) lalu dibakar dengan api Bunsen di bagian nyala yang

tak berwarna Jika bahan mengandung halogen nyala berwarna hijau

karena terbentuk tembaha-halogenida yang menguap

BAB III

METODE KERJA

III1 Alat dan Bahan

III11 Alat

Alat-alat yang digunakan adalah batang pengaduk Botol semprot

Bunsen Erlemeyer Gelas piala Gelas ukur Pipet tetes Sendok tanduk

Tabung reaksi dan Rak tabung

III12 Bahan

Bahan-bahan yang digunakan adalah Air suling Aluminium foil

Larutan pereaksi AgNO3 NH4OH HCl I2 HNO3 FeSO4 Asam asetat Asam

pikrat 10 HCl H2SO4 NH4-molibdat dan Tissu gulung

III2 Cara Kerja

A Analisis Unsur

1) Disiapkan alat dan bahan

2) Dicampurkan sebagian sampel dengan serbuk castellana diaduk

hingga homogen

3) Dimasukkan ke dalam pipet bersumbat lalu dipijarkan pada api

bunsen kemudian

4) Dilemparkan ke dalam gelas beaker yang berisi air lalu diaduk hingga

homogen kemudian disaring

5) Diambil sebagian filtrat yang diperoleh lalu dilakukan uji analisis unsur

2 Unsur N

a Diambil filtrat kemudian ditambahkan dengan FeSO4

b Lalu dipanaskan hasil positif terbentuk warna biru berlin

3 Unsur P

a Diambil filtrat kemudian ditambahkan dengan HNO3 dan NH4OH

b Dihomogenkan hasil positif terbentuk endapan kuning yang larut

dengan penambahan NH4OH berlebih

4 Unsur Cl

a Diambil filtrat kemudian ditambahkan dengan AgNO3

b Dihomogenkan hasil positif terbentuk endapan putih yang larut

dengan penambahan NH4OH berlebih

5 Unsur Br

a Diambil filtrat kemudian ditambahkan dengan AgNO3

b Dihomogenkan hasil positif terbentuk endapan kuning yang tidak

larut dengan penambahan NH4OH dan terbentuk endapan coklat

jika ditambahkan HCl dan I2

6 Unsur I

a Diambil filtrat kemudian ditambahkan dengan AgNO3

b Dihomogenkan hasil positif terbentuk endapan kuning yang tidak

larut dengan penambahan NH4OH dan terbentuk endapan ungu

jika ditambahkan HCl dan I2

B Analisis Logam

1) Logam Natrium

a Disiapkan alat dan bahan

b Diambil sampel abu pada objek glass

c Ditambahkan asam asetat 10 dan ditetesi asam pikrat kemudian

dipanaskan lalu

d Diamati di bawah mikroskop hasil positif terbentuk kristal

2) Logam Kalium

a Disiapkan alat dan bahan

b Diambil sampel abu pada objek glass

c Ditetesi asam pikrat kemudian dipanaskan lalu

d Diamati di bawah mikroskop hasil positif terbentuk kristal

3) Logam Kalsium

a Disiapkan alat dan bahan

b Diambil sampel abu pada objek glass

c Ditetesi HCl dan H2SO4 atau asam oksalat kemudian dipanaskan

lalu

d Diamati di bawah mikroskop hasil positif terbentuk kristal

4) Logam Barium

a Disiapkan alat dan bahan

b Diambil sampel abu lalu ditetesi HCl kemudian H2SO4

c Diamati perubahan hasil positif terbentuk endapan putih

5) Logam Zink

a Disiapkan alat dan bahan

b Diambil sampel abu pada objek glass

c Ditetesi ammonium molibdat kemudian dipanaskan lalu

d Diamati di bawah mikroskop hasil positif terbentuk kristal

6) Logam Boron

a Disiapkan alat dan bahan

b Diambil sampel abu lalu ditambahkan metanol

c Diamati perubahan hasil positif terrbentuk nyala hijau

7) Logam Magnesium

a Disiapkan alat dan bahan

b Diambil sampel abu dan ditetesi iodum

c Diamati perubahan hasil positif terbentuk endapan berwarna hitam

lama kelamaan menjadi merah

8) Alumunium

a Disiapkan alat dan bahan

b Diambil sampel abu dan ditetesi HCl

c Diamati perubahan hasil positif terbentuk endapan berwarna putih

BAB IV

HASIL PENGAMATAN

IV1 Tabel Pengamatan

i Analisis Unsur

Kelompok Kode Sampel Hasil Identifikasi Jawaban Asli

I PINK - C O

II HIJAU - C O

III JUJUR Cl P N S O C

IV COKELAT P C O N

V HITAM - C O

VI PUTIH - N S C

ii Analisis Logam

Kelompok Kode Sampel Hasil Identifikasi Jawaban Asli

I RA Al Al Zn

II GAS Na K Na K Ca

III ONTA Na Mg Na K Ca

IV AYAM Zn Mg Zn

V TANUR Mg Mg Zn

VI APA Ca Zn B Al Mg

IV2 Reaksi

A Unsur

1 Nitrogen

6NaCN + 3FeSO4 Fe2(Fe[CN]6) + 3Na2SO4

(warna biru bening)

2 Sulfur

Na2S + Na[Fe(CN)4NO] Na4[Fe(CN)5NO3]

(warna ungu reaksi dalam suasana basa)

3 Fosfor

PO43- + 3NH4

+ + 12MoO42- + 24 H+ darr(NH4)3[P(NO3)4] + 12H+

(endapan kuning)

B Logam

1 Natrium

2NaO + 2CH3COOH 2CH3COONa + H2O

CH3COONa + C6H2(OH)(NO2)3 darrC6H2(ONa)(NO2)3 + uarrCH3COOH

(kristal)

2 Kalsium

CaO + 2HCl CaCl2 + H2O

CaCl2 + H2SO4 darrCaSO4 + 2 HCl

CaCl2 + (COOH)2 darrCa(COO)2 + 2 HCl

(kristal)

3 Barium

BaO + 2HCl BaCl2 + H2O

BaCl2 + H2SO4 darrBaSO4 + 2 HCl

(putih)

4 Magnesium

MgO + 2HCl MgCl2 + H2O

MgCl2 + 2KI darrMgI2 + 2KCl

(endapan jingga)

5 Zink

ZnO + 2HCl ZnCl2 + H2O

ZnCl2 + 2NH4OH darrZn(OH)2 +2NH4Cl

(endapan)

6 Alumunium

Al2O3 + 6HCl 2AlCl3 + 3H2O

AlCl3 + 3NH4OH darrAl(OH)3 +3NH4Cl

(endapan putih)

BAB V

PEMBAHASAN

Pada praktikum ini dilakukan analisis unsur dan logam terhadap

beberapa sampel Tujuan dilakukan percobaan ini untuk mengetahui

kandungan unsur karbon nitrogen oksigen sulfur hidrogenfosfor dan

halogen serta logam-logam natrium kalsium magnesium zink kalium

barium dalam suatu sediaan farmasi

Sampel yang digunakan dalam bentuk sediaan tablet kapsul dan

suspensi yang harus terlebih dahulu dilakukan dekstruksi Ada dua macam

dekstruksi dekstruksi kering dan basah Dekstruksi kering dengan

menggunakan pemanasan tinggi pada suhu 500oC hingga 1000oC

Sedangkan dekstruksi kering dengan menggunakan HNO3 pekat atau H2SO4

pekat atau H2O2 pekat Metode dekstruksi basah ini dilakukan pada suhu

rendah untuk menghindari kehilangan mineral akibat penguapan karena suhu

yang digunakan tidak melebihi dari titik didih dari larutan

Pada analisis kandungan unsur sampel terlebih dahulu dicampurkan

dengan serbuk Castellana (terdiri dari campuran Na2CO3 dan Magnesium 2

1) dengan perbandingan 1 5 Masukkan dalam pipa kapiler hampir penuh

panaskan di api bebas sampai berpijar Masukkan ke dalam aquades (untuk

melarutkan zat-zat organik yang telah dirusak) diaduk lalu didiamkan sampai

terbentuk endapan Kemudian disaring filtrat digunakan untuk menyelidiki

unsur-unsur seperti N S P As dan Halogen

Pada percobaan ini selain dilakukan analisis unsure juga dilakukan uji

analisis logam dari sampel sebagai berikut

1 Sampel ldquoRArdquo berdasarkan dari hasil uji yang dilakukan diperoleh hanya

ada logam Al sedangkan berdasarkan jawaban sebenarnya mengandung

logam Al dan Zn

2 Sampel ldquoGASrdquo berdasarkan dari hasil uji yang dilakukan diperoleh hanya

ada logam Na dan K sedangkan berdasarkan jawaban sebenarnya

mengandung logam Na K dan Ca

3 Sampel ldquoONTArdquo berdasarkan dari hasil uji yang dilakukan diperoleh hanya

ada logam Na dan Mg sedangkan berdasarkan jawaban sebenarnya

mengandung logam Na K dan Ca

4 Sampel ldquoAYAMrdquo berdasarkan dari hasil uji yang dilakukan diperoleh hanya

ada logam Zn sedangkan berdasarkan jawaban sebenarnya

mengandung logam Zn dan Mg

5 Sampel ldquoTANURrdquo berdasarkan dari hasil uji yang dilakukan diperoleh

hanya ada logam Mg sedangkan berdasarkan jawaban sebenarnya

mengandung logam Zn dan Mg

6 Sampel ldquoAPArdquo berdasarkan dari hasil uji yang dilakukan diperoleh hanya

ada logam Ca Zn dan B sedangkan berdasarkan jawaban sebenarnya

mengandung logam Al dan Mg

Berdasarkan dari hasil pengamatan tersebut terjadi berbagai

kesalahan prediksi logam yang dikandung Hal-hal tersebut dapat terjadi

karena faktor-faktor kesalahan sebagai berikut

1 Kurang homogennya sampel yang diuji sehingga adanya sampel yang tak

terdeteksi

2 Kurang banyaknya sampelcuplikan yang diambil sehingga tidak merata

pengidentifikasian suatu sampel yang sama

BAB VI

PENUTUP

VI1 Kesimpulan

Adapun kesimpulan yang dapat diberikan adalah sebagai berikut

1 Sampel ldquoRArdquo mengandung logam Al dan Zn

2 Sampel ldquoGASrdquo dan ldquoONTArdquo mengandung logam Na K dan Ca

3 Sampel ldquoAYAMrdquo dan ldquoTANURrdquo mengandung logam Zn dan Mg

4 Sampel ldquoAPArdquo mengandung logam Al dan Mg

IV2 Saran

Adapun saran yang kami dapat berikan sebagai berikut

1 Diharapkan alat-alat di laboratorium dapat diperbaiki sehingga praktikum

dapat berjalan dengan efektif dan efisien

2 Diharapkan para asisten dapat lebih sabar dalam membimbing dan

membantu praktikan

DAFTAR PUSTAKA

1 Day JR dan Underwood Analisis Kimia Kuantitatif Jakarta ITB Press

1999

2 Svehla G Buku Teks Analisis Anorganik Kualitatif Makro dan Semimikro

Edisi ke-5 Jakarta PT Kalman Media Pustaka 1990

3 Anonim Kimia Logam Golongan Utama Bandung ITB Press 2007

4 Brady JE General Chemistry Principles and Structure New York Fift

Edition John Willey and Son 1990

5 Dirjen POM Farmakope Indonesia edisi III Jakarta Depkes RI 1979

6 IAI ISO Indonesia Volume 46Jakarta PT ISFI Penerbitan 2011

7 Sutresna Nana Kimia Bandung Grafindo Media Pratama 2008

8 RahmawatiArisna dkk Laporan Pelatihan Instrumentasi SSA Semarang

Universitas Negeri Semarang 2012

9 Anonim USP-32 NF 27 New York The United States Pharmacopeial

Convention 2008

10Auterhoff dan Kovar Indentifikasi Obat Bandung Penerbit ITB 2002

LAMPIRAN

Tabulasi Unsur

Pereaksi N S P Cl Br I

FeSO4 Biru

berlin

Na

nitroprussida

Ungu (dlm

alkali)

HNO3 +

NH4OH

berlebih

kuning

larut

AgNO3

+ NH4OH

+ HCl + I2

putih

Larut

kuning

larut

coklat

kuning

larut

ungu

Tabulasi Logam

Pereaksi Na K Ca Ba Zn B Mg+ asasetat + as pikrat 10 Kristal+asasetat + Zn uranil asetat KristalNyala Kuning hijau+ aspikrat kristal+ Zn uranil asetat kuning+ HCl + H2SO4 putih+HCl + asoksalat kristal+HCl + H2SO4 putih+NH4 molibdat kristal+HCl + NH4OHNH4OH berlebih

larut

+NaOH+dithizon+CCl4 ungu+HCl pada lakmus Merah

orange

+HCL + KIKI berlebih

jinggalarut

Page 2: Laporan Analisis Unsur n Logam

II22 Tujuan Percobaan

Mengetahui cara melakukan uji analisis unsur dan logam dalam suatu

sediaan farmasi berupa Promag reg Cerebrofitreg dan Polysilanereg Dengan

menggunakan metode konvensional

I3 Prinsip Percobaan

a Melakukan uji analisis unsur pada sampel Promag reg Cerebrofitreg dan

Polysilanereg dengan menggunakan metode dekstruksi kering dengan

arangkan terlebih dahulu lalu ditanur pada suhu 500oC selama 30 menit

lalu dicampur dengan castellana Kemudian dimasukkan ke dalam pipet

bersumbat lalu dipijarkan kemudian dicelupkan ke dalam air lalu disaring

dan siap diuji

b Melakukan uji analisis unsur pada sampel Promag reg Cerebrofitreg dan

Polysilanereg dengan menggunakan metode dekstruksi basah dengan

mencampurkan sampel ke dalam larutan HNO3 pekat Kemudian siap

dilakukan uji analisis logam

c Melakukan identifikasi kandungan unsur dan logam dari suatu sediaan

farmasi dengan menggunakan metode SSA (Spektrofotometri Serapan

Atom) dimana akan terjadi interaksi antara energi dengan atom bebas

yang menghasilkan absorpsi dan emisi radiasi dan panas

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

II1 Teori Umum

Kimia analisis secara garis besar dibagi dalam dua bidang yang

disebut analisis kualitatif dan analisis kuantitatif Analisis kualitatif membahas

identifikasi zat-zat Urusannya adalah unsur atau senyawaan apa yang

terdapat dalam suatu sampel atau contoh Pada pokoknya tujuan analisis

kualitatif adalah memisahkan dan mengidentifikasi sejumlah unsur Analisis

kuantitatif berurusan dengan penetapan banyak suatu zat tertentu yang ada

dalam sampel atau contoh (1)

Banyak pendekatan yang dapat digunakan untuk melakukan analisis

kualitatif Ion-ion dapat diidentifikasi berdasarkan sifat fisika dan kimianya

Beberapa metode analisis kualitatif modern menggunakan sifat fisika seperti

warna spektrum absorpsi spektrum emisi atau medan magnet untuk

mengidentifikasi ion pada tingkat konsentrasi yang rendah

Namun demikian kita juga dapat menggunakan sifat fisika dan kimia

untuk mengembangkan suatu metode analisis kualitatif menggunakan alat-

alat yang sederhana yang dipunyai hampir semua laboratorium Sifat fisika

yang dapat diamati langsung seperti warna bau terbentuknya gelembung

gas atau pun endapan merupakan informasi awal yang berguna untuk

analisis selanjutnya (2)

Logam adalah unsur kimia yang mempunyai sifat menghantarkan

listrik kilap konduktor panas dan mudah dibentuk Unsur logam membentuk

oksida basa hidroksida dalam bilangan oksidasi +1 atau +2 dan menjadi

kation Semua unsur transisi adalah logam sementara golongan utama

diklasifikasikan atas logam dan non logam (3)

1 Logam golongan 1

Golongan 1 disebut juga logam alkali Logam alkali melimpah dalam

mineral dan di air laut Khususnya natrium Na di kerak bumi adalah

keempat setelah Al Fe dan Ca Walaupun keberadaan ion natrium dan

kalium telah dikenali sejak lama sejumlah usaha untuk mengisolasi logam

ini dari larutan air garamnya gagal sebab kereaktifannya yang tinggi pada air

(3)

Logam alkali juga aktif pada oksigen atau halogen Karena logam alkali

adalah reduktor kuat logam-logam ini juga digunakan untuk sebagai

reduktor Karena kereaktifannya yang tinggi pada halogen logam alkali

penting dalam sintesis organik dan anorganik yang menghasilkan halida

logam alkali sebagai hasil reaksi kondensasi dan metatesis (3)

Logam alkali atau unsur golongan IA (selain hidrogen) adalah reduktor

yang sangat kuat dan bereaksi dengan air menghasilkan gas H2 disertai

ledakan kecil (tidak membahayakan) Contoh logam alkali yang paling murah

harganya adalah logam Na (natrium) Logam Na bereaksi dengan air

membentuk NaOH dan gas H2 tetapi logam Na tidak bereaksi dengan

minyak tanah sehingga logam Na biasa disimpan dalam kerosin (minyak

tanah) (45)

2 Logam golongan 2

Logam golongan 2 dari berilium Be sampai radium Ra disebut juga

logam-logam alkali tanah Berilium merupakan komponen beril atau emeral

Logam berilium bewarna putih keperakan dan digunakan dalam paduan

khusus dan untuk jendela dalam tabung sinar-X atau sebagai moderator

dalam reaktor nuklir dsb Karena berilium sangat beracun berilium harus

ditangani dengan sangat hati-hati (3)

3 Logam golongan 12

Sulfida logam golongan 12 (zink kadmium merkuri) merupakan bahan

baku dalam metalurgi Logam-logam ini terletak persis setelah logam transisi

tapi tidak berkelakuan seperti logam transisi karena orbitalnya d-nya penuh

dan zink dan kadmium menunjukkan sifat kereaktifan pertengahan antara

keras dan lunak seperti magnesium Merkuri adalah logam lunak dan

merupakan cairan cenderung terikat pada fosfor atau belerang (3)

4 Logam golongan 13

Aluminum Al merupakan anggota golongan 13 (Tabel 54) berada

sebagai aluminosilikat di kerak bumi dan lebih melimpah daripada besi (3)

5 Logam golongan 14

Dari 10 isotop timah Sn 118 Sn (2422) dan 120Sn (3359) adalah

yang paling melimpah Timah logam ada sebagai α timah (timah abu-abu)

yang stabil di bawah 132oC dan β tin yang stabil pada suhu yang lebih tinggi

Pada suhu rendah transisi fasanya cepat Senyawa timah divalen dan

tetravalen umumnya dijumpai dan senyawa-senyawa divalennya merupakan

bahan reduktor (3)

Untuk menjalankan fungsinya dengan baik tubuh kita butuh gizi yang baik

pula Zat yang diperlukan tubuh ternyata tidak hanya berupa karbohidrat

protein atau vitamin saja Tapi berbagai zat logam juga sangat diperlukan

agar tubuh bekerja dengan maksimal Beberapa zat yang dibutuhkan oleh

tubuh sebagai berikut

Zat Besi (Fe)

Zat besi berguna untuk mengangkut oksigen dari paru-paru ke seluruh

tubuh dan menghilangkan racun dari tubuh Bila tubuh sampai kekurangan

zat besi akan menimbulkan gejala-gejala kekurangan darah Namun zat besi

juga dapat membahayakan kesehatan bila terlalu banyak dikonsumsi

Konsumsi zat besi berlebihan dapat menyebabkan pembengkakan pada hati

dan mengurangi kemampuan tubuh untuk menyerap zat tembaga Jumlah

yang cukup untuk kebutuhan tubuh yaitu 8 sampai 18 miligram per hari

Seng (Zn)

Seng berguna untuk mempertahankan kesuburan memperkuat daya

tahan tubuh membantu dalam proses penyembuhan dan mampu membantu

tubuh agar menghasilkan sekitar 100 enzim yang diperlukan tubuh Seng

juga berguna untuk kecantikan kulit karena dapat mencegah timbulnya

jerawat mencegah kulit kering dan membantu regenerasi kulit Karena Seng

dapat berfungsi untuk regenerasi kulit kekurangan Seng dalam tubuh dapat

menyebabkan luka di kulit sulit sembuh Jumlah yang dianjurkan agar jumlah

seng dalam tubuh mencukupi adalah 12 miligram per hari

Mangan (Mn)

Mangan merupakan zat logam yang penting untuk menjaga kesehatan

otak tulang dan berperan dalam pertumbuhan rambut serta kuku Mangan

juga diperlukan untuk membantu menghasilkan enzim yang berguna untuk

metabolisme tubuh Karbohidrat dan protein memerlukan mangan untuk

dapat diubah menjadi energi yang kita gunakan sehari-hari Bila tubuh

kekurangan mangan protein dan karbohidrat tidak dapat diubah menjadi

energi Akhirnya terdapat penumpukan karbohidrat dan protein yang

menimbulkan risiko diabetes osteoporosis rematik dan kolesterol tinggi

Namun jika berlebihan akan menyebabkan kadar besi dalam tubuh menurun

sehingga meningkatkan resiko terkena anemia gangguan kulit jantung hati

pembuluh darah dan kerusakan otak Selain itu mangan yang berlebihan

dapat mencegah penyerapan zat tembaga untuk tubuh Kebutuhan mangan

per harinya sekitar 5 mg

Kromium (Cr)

Kromium berfungsi mengatur penempatan glukosa dalam darah menuju

ke sel-sel tubuh untuk kemudian diubah menjadi energi Jika kekurangan

Kromium dapat meningkatkan kadar kolesterol dan lemak dalam darah yang

dapat mengakibatkan penyakit jantung diabetes dan obesitas Namun jika

berlebihan dapat menyebabkan iritasi lambung dan menghambat penyerapan

tembaga oleh tubuh Kebutuhan sekitar 25 mghari

Tembaga (Cu)

Tembaga memiliki fungsi membentuk hemoglobin kolagendan menjaga

kesehatan saraf Jika tubuh kekurangan Tembaga akan menyebabkan

anemia radang sendi dan mudah lelah Namun jika kelebihan Dapat

menyebabkan keracunan yang ditandai dengan muntah pusing lemas sakit

perut dan diare Jika terjadi terus-menerus dapat menyebabkan sakit jantung

dan kerusakan hati yang berakibat pada kematian Dosis yang dianjurkan 12

mghari

Magnesium (Mg)

Magnesium Berperan penting untuk menjaga kesehatan jantung ginjal

dan otot Jika tubuh kekurangan Magnesium Dapat menyebabkan serangan

jantung ginjal darah tinggi dan serangan asma Namun jika berlebihan

Dapat menyebabkan diare Dalam sehari tubuh membutuhkan Magnesium

sekitar 320 mg

Identifikasi logam dengan uji nyala

Salah satu ciri khas dari logam alkali adalah memiliki spektrum emisi

Sprektum ini dihasilkan bila larutan garamnya dipanaskan dalam nyala

Bunsen atau dengan mengalirkan muatan listrik pada uapnya Ketika atom

diberi energi (dipanaskan) elektronnya akan tereksitasi ke tingkat yang lebih

tinggi Ketika energi itu dihentikan maka elektronnya akan kembali lagi ke

tingkat dasar sehingga memancarkan energi radiasi elektromagnetik

Menurut Neils Bohr besarnya energi yang dipancarkan oleh setiap atom

jumlahnya tertentu (terkuantitas) dalam bentuk spektrum emisi Sebagian anggota

spektrum terletak di daerah sinar tampak sehingga akan memberikan warna-warna

yang jelas dan khas untuk setiap atom

Unsur Natrium Kalium Lithium Kalsium Tembaga Antimon Rubidium Caesium

Warna

Nyala

Logam

Warna nyala dihasilkan dari pergerakan elektron dalam ion-ion logam

yang terdapat dalam senyawa Sebagai contoh sebuah ion Na dalam

keadaan tidak tereksitasi memiliki struktur 1s2 2s2 2p6 Jika dipanaskan

elektron-elektron akan mendapatkan energi dan bisa berpindah ke orbital

kosong manapun pada level yang lebih tinggi ndash sebagai contoh berpindah ke

orbital 7s atau 6p atau 4d atau yang lainnya tergantung pada berapa banyak

energi yang diserap oleh elektron tertentu dari nyala Karena elektron-

elektron berada pada level yang lebih tinggi dan lebih tidak stabil dari segi

energi maka elektron-elektron cenderung turun kembali ke level dimana

sebelumnya mereka berada Perpindahan ini akan melepaskan sejumlah

energi yang dapat dilihat sebagai cahaya dengan warna tertentu

Akan tetapi elektron tersebut bisa turun sampai dua tingkat (atau lebih)

dari tingkat sebelumnya Misalnya pada awalnya di level 5 kemudian turun

sampai ke level 2 Masing-masing perpindahan elektron ini melibatkan

sejumlah energi tertentu yang dilepaskan sebagai energi cahaya dan

masing-masing memiliki warna tertentu Sebagai akibat dari semua

perpindahan elektron ini sebuah spektrum garis yang berwarna akan

dihasilkan Warna yang terlihat adalah kombinasi dari semua warna

individual Besarnya lompatanperpindahan elektron dari segi energi

bervariasi dari satu ion logam ke ion logam lainnya Ini berarti bahwa setiap

logam yang berbeda akan memiliki pola garis-garis spektra yang berbeda

sehingga warna nyala yang berbeda pula(7)

Nyala Api Bunsen (2)

Spektrofotometri Serapan Atom (SSA)

Alat Instrumentasi AAS Type Buck 210 VGP

Spektrometri Serapan Atom (SSA) adalah suatu alat yang digunakan

pada metode analisis untuk penentuan unsur-unsur logam dan metalloid

yang pengukurannya berdasarkan penyerapan cahaya dengan panjang

gelombang tertentu oleh atom logam dalam keadaan bebas Metode ini

sangat tepat untuk analisis zat pada konsentrasi rendah Teknik ini

mempunyai beberapa kelebihan di-bandingkan dengan metode spek-troskopi

emisi konvensional Memang selain dengan metode serapan atom unsur-

unsur dengan energi eksitasi rendah dapat juga dianalisis dengan fotometri

nyala akan tetapi fotometri nyala tidak cocok untuk unsur-unsur dengan

energy eksitasi tinggi Fotometri nyala memiliki range ukur optimum pada

panjang gelombang 400-800 nm sedangkan AAS memiliki range ukur

optimum pada panjang gelombang 200-300 nmUntuk analisis kualitatif

metode fotometri nyala lebih disukai dari AAS karena AAS memerlukan

lampu katoda spesifik (hallow cathode) Kemono-kromatisan dalam AAS

merupakan syarat utama Suatu perubahan temperature nyala akan

mengganggu proses eksitasi sehingga analisis dari fotometri nyala berfilter

Dapat dikatakan bahwa metode fotometri nyala dan AAS merupakan

komplementer satu sama lainnya

Absorpsi atom dan spektra emisi memiliki pita yang sangat sempit di

bandingkan spektrometri molekuler Emisi atom adalah proses di mana atom

yang tereksitasi kehilangan energi yang disebabkan oleh radiasi cahaya

Misalnya garam-garam logam akan memberikan warna di dalam nyala ketika

energi dari nyala tersebut mengeksitasi atom yang kemudian memancarkan

spektrum yang spesifik Sedangkan absorpsi atom merupakan proses di

mana atom dalam keadaan energy rendah menyerap radiasi dan kemudian

tereksitasi Energi yang diabsorpsi oleh atom disebabkan oleh adanya

interaksi antara satu elektron dalam atom dan vektor listrik dari radiasi

elektromagnetik

Ketika menyerap radiasi elektron mengalami transisi dari suatu keadaan

energi tertentu ke keadaan energi lainnya Misalnya dari orbital 2s ke orbital

2p Pada kondisi ini atom-atom di katakan berada dalam keadaan tereksitasi

(pada tingkat energi tinggi) dan dapat kembali pada keadaan dasar (energi

terendah) dengan melepaskan foton pada energy yang sama Atom dapat

mengadsorpsi atau melepas energi sebagai foton hanya jika energy foton

(hν) tepat sama dengan perbedaan energi antara keadaan tereksitasi (E) dan

keadaan dasar (G) seperti Gambar di bawah ini

Gambar Diagram absorpsi dan emisi atom

Absorpsi dan emisi dapat terjadi secara bertahap maupun secara

langsung melalui lompatan tingkatan energi yang besar Misalnya absorpsi

dapat terjadi secara bertahap dari G 1048774 E1 1048774 E2 tetapi dapat terjadi juga

tanpa melalui tahapan tersebut G 1048774 E2 Panjang gelombang yang diserap

oleh atom dalam keadaan dasar akan sama dengan panjang gelombang

yang diemisikan oleh atom dalam keadaan tereksitasi apabila energi transisi

kedua keadaan tersebut adalah sama tetapi dalam arah yang yang

berlawanan Lebar pita spektra yang diabsorpsi atau diemisikan akan sangat

sempit jika masing-masing atom yang mengabsorpsi atau memancarkan

radiasi mempunyai energi transisi yang sama (8)

Gas dan alat pembakar pada spektrophotometer serapan atom dikenal

dua jenis gas pembakar yang bersifat oksidasi dan bahan bakar Gas

pengoksidasi misalnya udara (O2) atau campuran O2 dan N2O sedangkan

sebagai bahan bakar adalah gas alam propane butane asetilen dan H2 Gas

pembakar dapat pula berupa campuran udara dengan propane udara

dengan asetilen (terbanyak dipakai) dan N2O dengan asetilen

Ada 3 jenis nyala dalam spektrometri serapan atom yaitu

(a) Udara ndash Propana

Jenis nyala ini relatif lebih dingin (1800oC) dibandingkan jenis nyala

lainnya Nyala ini akan menghasilkan sensitifitas yang baik jika elemen yang

akan diukur mudah terionisasi seperti Na K Cu

(b) Udara ndash Asetilen

Jenis nyala ini adalah yang paling umum dipakai dalam AAS Nyala ini

menghasilkan temperatur sekitar 2300oC yang dapat mengatomisasi hamper

semua elemen Oksida-oksida yang stabil seperti Ca Mo juga dapat analisa

menggunakan jenis nyala ini dengan memvariasi rasio jumlah bahan bakar

terhadap gas pengoksidasi

(c) Nitrous oksida ndash Asetilen

Jenis nyala ini paling panas (3000oC) dan sangat baik digunakan untuk

menganalisa sampel yang banyak mengandung logam-logam oksida seperti

Al Si Ti W (8)

II2 Uraian Bahan

1 Asam klorida (5)

Nama resmi Acidum hydrochloridum

Nama lain Asam klorida

RM BM HCl 3446

Pemerian Cairan tidak berwarna berasap bau

merangsang Jika diencerkan dengan 2

bagian air asap dan bau hilang

Kelarutan Bercampur dengan air

Penyimpanan Dalam wadah tertutup rapat

Kegunaan Sebagai pereaksi

2 Asam sulfat (5)

Nama resmi Acidum Sulfuricum

Nama lain Asam sulfat

RM BM H2SO4 9807

Pemerian Cairan kentak seperti minyak higroskopik tidak

berwarna jika ditambahkan ke dalam air

menimbulkan panas

Penyimpanan Dalam wadah tertutup baik

Kegunaan Sebagai pereaksi

3 Air suling (5)

Nama resmi Aqua destillata

Nama lain Aquades air suling

RM BM H2O 1802

Pemerian Cairan jernih tidak berwarna tidak berbau tidak

berasa

Penyimpanan Dalam wadah tertutup baik

Kegunaan Sebagai pelarut

4 Natrium Hidroksida (5)

Nama resmi Natrii Hydroxidum

Nama lain Natrium Hidroksida

RM BM NaOH 4000

Pemerian Putih atau praktis putih massa hablur berbentuk

pellet serpihan atau batang keras rapuh dan

menunjukkan pecahan hablur bila dibiarkan

diudara akan cepat menyerap karbondioksida dan

lembab

Kelarutan Mudah larut dalam air dan dalam etanol

Penyimpanan Dalam wadah tertutup baik

Kegunaan Sebagai pereaksi

5 Asam oksalat (5)

Nama resmi Acidum oksalate

Nama lain Asam oksalat

RM BM (COOH)2H2O 12607

Pemerian Hablur tidak berwarna

Kelarutan Larut dalam etanol dan etanol (95 )

Penyimpanan Pada wadah bersuhu 1895o terlindung dari

cahaya

Kegunaan Pereaksi

6 Natrium nitroprusida (5)

Nama resmi Natrium nitroprusida dihidrat

Nama lain Natrium nitroprusid

RM BM Na2Fe(CN)5NO2 H2O 29795

Pemerian Hablur atau serbuk warna merah delima (coklat)

kemerahan praktis tidak berbau

Kelarutan Mudah larut dalam air sukar larut dalam etanol

sangat sukar larut dalam kloroform tidak larut

dalam benzena

Penyimpanan Dalam wadah tertutup rapat

Kegunaan Pereaksi

7 Kalium iodida (5)

Nama resmi Kalii iodidum

Nama lain Kalium iodide

RM BM KI 166

Pemerian Hablur heksahedral transparan tidak berwarna

opak dan putih serbuk butiran putih higroskopik

Kelarutan Sangat mudah larut dalam air lebih mudah larut

dalam air mendidih larut dalam etanol (95) P

mudah larut dalam gliserol P

Penyimpanan Dalam wadah tertutup baik

Kegunaan Pereaksi

8 Barium hidroksida (5)

Nama resmi Barium hydroxidum

Nama lain Barium hidroksida

RM Ba(OH)2 8H2O

Pemerian Hablur tidak berwarna

Kelarutan Larut dalam air terjadi larutan yang agak keruh

Penyimpanan Dalam wadah tertutup rapat

Kegunaan Pereaksi

9 Etanol (5)

Nama resmi Aethanolum

Nama lain Etanol alcohol

RM BM C2H6O 4607

Pemerian Cairan tidak berwarna jernih mudah menguap

dan mudah bergerak bau khas rasa panas

Mudah terbakar dengan memberikan nyala biru

yang tidak berasap

Kelarutan Sangat mudah larut dalam air larut dalam

kloroform dan eter P

Penyimpanan Dalam wadah tertutup rapat terlindung dari

cahaya ditempat sejuk

10 Asam sitrat (5)

Nama resmi Acidum citricum

Nama lain Asam sitrat

RM BM C6H807 19219

Pemerian Hablur bening tidak berwarna serbuk hablur

sampai halus putih tidak berbau rasa sangat

asam

Kelarutan Sangat mudah larut dalam air mudah larut

dalam etanol agak sukar larut dalam eter

II3 Uraian Sampel

1 Cerebrofitreg (6)

Komposisi Gingkobiloba asam glutamat vitamin mineral

Indikasi Membantu asupan vitamin yang kurang seperti

gangguan absorpsi vitamin dan meningkatnya

kebutuhan tubuh karena aktivitas yang meningkat

meningkatkan sirkulasi darah ke otak sehingga

membantu memperbaiki daya ingat

Kemasan Dus 10 Kap

2 Promagreg (6)

Komposisi Hidrotalsit 200 mg Mg(OH)2 15 mg simetikon

Indikasi Kelebihan asam lambung perut kembung perut

sakit dan kolik kejang pilorus tukak lambung

dan usus 12 jari dari lain penyakit saluran cerna

Kemasan Dus 12 Tab

3 Polysilanereg (6)

Komposisi Dimetilpolisiloksan 80 mg Al(OH)3 200 mg

Mg(OH) 200 mg5 ml atau tab

Indikasi Untuk mengurangi gejala yang berhubungan

dengan kelebihan asam lambung gastritis tukak

lambung tukak usus dua belas jari dengan gejala

seperti mual nyeri lambung nyeri ulu hati

kembung dan perasaan penuh pada lambung

Kemasan Botol 100 ml suspensi

II3 Prosedur Kerja

1 Menurut FI III

1) Identifikasi barium

a Larutan garam barium dengan asam sulfat encer P membentuk

endapan putih yang praktis tidak larut dalam asam klorida P

dalam asam nitrit P

b Garam barium menimbulkan warna hijau kekuningan dalam nyala

yang tidak berwarna dan jika dilihat dengan kaca hijau nyala

warna biru

2) Identifikasi bromida

a Larutan bromida jika dipanaskan dengan asam sulfat P dan

mangan (IV) oksidasi P atau kalium bikromat P terjadi brom yang

memberikan warna merah jambu pada kertas saring yang dibasahi

larutan fluresein natrium P 02 bv dimetanol (95) P

b Pada larutan bromida tambahkan larutan perak nitrat P terbentuk

endapan kekuningan yang larut dalam amonia P sukar larut dalam

amonia P encer praktis tidak larut dalam asam nitrat encer P

c Pada larutan bromida ditambahkan larutan klor P terjadi brom

yang larut dalam 2 hingga 3 tetes CO2 P atau kloroform P dengan

warna kemerahan Tambahkan larutan fenol P pada lapisan air

yang mengandung brom terbentuk endapan putih

3) Identifikasi fosfat

a Netralkan larutan fosfat hingga pH 7 tambahkan perak nitrat P

terbentuk endapan kuning muda yang larut dalam larutan amonia

encer P dan dalam asam nitrat encer P

b Pada larutan fosfat tambahkan larutan magnesium sulfat amonia P

terbentuk hablur putih

c Pada larutan fosfat dalam asam nitrat encer P tambahkan larutan

amonium molibdat P volume yang sama hangatkan endapan

warna kuning kenari terang

4) Identifikasi iodida

a Pada larutan iodida ditambahkan larutan perak nitrat P terbentuk

endapan kuning yang praktis tidak larut dalam amonia encer P dan

dalam asam nitrat P

b Pada larutan iodida tambahkan larutan kalium iodida P dan asam

asetat encer P terjadi iodium yang memberikan warna violet

kemerahan dengan kloroform P dan warna biru dengan larutan

kanji P

c Pada larutan iodida tambahkan larutan raksa (II) klorida P

terbentuk endapan merah yang agak sukar larut dalam pereaksi di

atas dan mudah larut dalam larutan kalium iodida P

5) Identifikasi kalium

a Basahi senyawa kalium dengan asam klorida P bakar pada

sebatang kawat platina dalam nyala bunsen tidak berwarna terjadi

warna violet Jika diamati dengan kaca biru yang sesuai warna

nyala ungu kemerahan

b Pada larutan pekat garam kalium yang telah dibebaskan dengan

garam amonium dengan pemisahan tambahkan platina (IV) klorida

P dan asam klorida P terbentuk hablur kuning pijarkan sisa

pemisahan adalah kalium klorida dan platina

c Kocok 2 ml larutan jernih garam kalium yang mengandung tidak

kurang dari 5 bv dengan 10 tetes larutan jenuh asam tartrat P

segera terbentuk endapan putih

6) Identifikasi kalsium

a Pada larutan garam kalsium tambahkan larutan amonium karbonat

P terbentuk endapan putih didihkan dinginkan endapan sukar

larut dalam larutan amonium klorida P

b Pada larutan garam kalsium tambahkan larutan amonium oksalat

P terbentuk endapan putih yang larut dalam asam klorida P tetapi

agak sukar larut dalam asam asetat P

c Pada 1 tetes larutan garam kalsium tambahkan 4 tetes larutan

glidetat P 1 bv dalam etanol (95) P dan 1 tetes larutan natrium

hidroksida P 10 bv terbentuk endapan coklat kemerahan yang

larut dalam kloroform P larutan berwarna merah

7) Identifikasi klorida

a Panaskan larutan klorida dengan asam sulfat P dan mangan (IV)

oksida P terjadi klor yang memutihkan kertas lakmus P basah dan

terjadi warna biru pada kertas kanji iodida

b Pada larutan klorida ditambahkan larutan perak nitrat P terbentuk

endapan putih yang tidak larut dalam asam nitrat P

8) Identifikasi magnesium

a Pada larutan garam magnesium tambahkan larutan amonium

karbonat P didihkan terbentuk endapan putih tetapi tidak terbentuk

endapan jika terdapat larutan amonium klorida P

b Pada larutan garam magnesium ditambahkan larutan dinatrium

hidrogen fosfat P yang mengandung garam amonium dan

amonium encer P terbentuk hablur putih

9) Identifikasi natrium

a Basahi senyawa natrium dengan asam klorida P takar pada

sebatang kawat platina dalam nyala bunsen nyala berwarna

kuning

b Asamkan larutan garam natrium dengan asam asetat P saring jika

perlu tambahkan larutan magnesium lauril sulfat P berlebih

terlebih hablur kuning

2 Menurut USP 32 (9)

1) Barium Larutan dari garam barium akan terbentuk endapan putih

dengan penambahan asam sulfat 2 N Endapan ini tidak larut dalam

HCl dan HNO3

2) Bismuth Ketika dilarutkan dengan asam HNO3 atau HCl berlebih

garam bismuth akan memberntuk endapan putih ketika diencerkan

dengan air Endapan ini akan berwarna coklat dengan H2S dan hasil

dari senyawa yang terbentuk dalam campuran panas dari HNO3 dan

air

3) Bromida Larutan dari bromida ketika ditambahkan dengan klorin tetes

sedikit demi sedikit dapat membebaskan bromida yang mana akan

terlarut dengan pengocokan bersama kloroform pewarnaan dari

kloroform adalah merah hingga coklat kemerahan AgNO3 dihasilkan

dalam larutan bromida yang terbentuk endapan putih kekuningan yang

tidak larut dengan penambahan HNO3 dan agak larut dalam

penambahan NH4OH 6 N

4) Kalsium Larutan dari garam kalsium tidak larut dalam oksalat ketika

sebagai pengikut Untuk larutan dari garam kalsium (1 dalam 20)

tambahkan 2 tetes dari metil merah dan netralkan dengan NH4OH

Tambahkan 3 N HCl tetes demi tetes hingga larutan bersifat asam

oleh indicator Ketika penambahan dari ammonium oksalat endapan

putih terbentuk Endapan ini tidak larut dalam asam asetat 6 N tetapi

larut dalam HCl

5) Klorida Dengan AgNO3 larutan klorida akan berwarna endapan

kekuningan uang tidak larut dalam HNO3 tetapi larut dalam NH4OH 6 N

berlebih

6) Kobalt Larutan dari garam kobalt (1 dalam 20) dengan HCl 3 N

memberikan endapan merah ketika dipanaskan pada penangas

Larutan dari garam kobalt akan jenuh dengan KCl dan terbentuk KNO3

dan asam asetat yang membentuk endapan kuning

7) Tembaga Larutan dari senyawa tembaga diasamkan dengan HCl

terbentuk garis merah dari tembaga metalik yang terang dengan

permukaan tak bernoda dari besi metalik NH4OH 6 N berlebih

ditambahkan dalam garam tembaga akan menghasilkan endapan

kebiru-biruan dan kemudian menjadi larutan biru gelap

8) Iodida Larutan dari iodide yang ditambahkan dengan klorin sedikit

demi sedikit akan membebaskan iodin yang akan memberi warna

kuning hingga merah pada larutan Ketika larutan dikocok dengan

CCl4 akan menjadi violet

9) Besi Senyawa Ferro dan Ferri dalam larutan akan membentuk

endapan hitam dengan NH4S Endapan ini larut dalam HCl 3 N dingin

dengan perkembangan dari H2S

10)Timbal Dengan H2SO4 2 N larutan dari garam timbale akan

memberikan warna putih yang tidak larut dalam HCl 3 N atau 2 N

HNO3 tetapi larut dalam NaOH 1 N panas dan dalam ammonium

asetat

11)Magnesium Larutan dari magenesium akan diketahui dengan NH4Cl

yang tidak lebih dari endapan kabut yang dinetralkan dengan NH4CO3

tetapi pada penambahan NaHPO4 terbentuk Kristal putih yang tidak

larut dalam NH4OH 6 N

12)Mangan Dengan NH4S larutan mangan akan memberikan endapan

berwarna merah muda kekuningan yang larut dalam asam asetat

13)Kalium Senyawa kalium memberikan warna keunguan hingga nyala

yang berkilauan tetapi keberadaan dari sedikit natrium akan menutupi

warnanya

14)Perak Dengan HCl larutan perak akan berwarna putih yang tidak larut

dalam HNO3 tetapi mudah larut dalam NH4OH 6 N

15)Zink Dalam larutan natrium asetat alrutan garam zink akan

membentuk endapan putih dengan H2S endapan tidak larut dalam

asam asetat tetapi pada HCl 3 N

3 Menurut Identifikasi Obat (10)

1) Percobaan Lassaigne Ke dalam tabung pijar dimasukkan 20-50 g

bahan dan sebutir logam natrium sebesar biji kacang tanah Tabung

dipanaskan perlahan-lahan dengan api kecil dari bagian atas tabung

sampai ke bagian bawah Setelah natrium leleh api dibesarkan

tabung dipjar beberapa menit Kemudian ketika masih merah

membara tabung dijatuhkan ke dalam piala porselin berisi 6 ml air

Selanjutnya campuran ini disaring Penyaring dibilas dengan sedikit air

panas Filtrat dibagi untuk pemeriksaan unsur nitrogen sulphur dan

halogen

a Pemeriksaan nitrogen Ke dalam sepertiga filtrat di atas

ditambahkan sebutir garam besi (II) sulfat kemudian dididihkan

beberapa menit Sesudah dingin dengan hati-hati besi hidroksida

dalam tabung dilarutkan dengan 6 N HCl (jangan berlebih) Bila

ragu-ragu larutan disaring kertas saring akan berwarna biru berlin

Jika bahan mengandung banyak nitrogen lama kelamaan timbul

warna biru pada larutan Jika setelah didiamkan beberapa lama

larutan berwarna biru-hijau berarti terdapat sesepora nitrogen Jika

larutan hanya berwarna kuning berarti larutan bebas nitrogen Zat

yang mudah melepaskan nitrogennya dan kaya akan sulphur tidak

akan membentuk rodanida seperti di atas Pada percobaan di sini

diperlukan logam natrium berlebih

b Pemeriksaan belerang Sepertiga dari filtrat diberi beberapa tetes

larutan natrium pentasiano nitrosilferat 25 yang dibuat segar

Terbentuk warna ungu yang lazimnya menjadi merah darah

c Pemeriksaan halogen Sepertiga filtrate diasamkan dengan HNO3 3

Nlalu dipanaskan sampai mendidih selama 2-3 menit Apabila

terdapat lebih banyak brom atau iodium maka timbul warna

Kepada larutan yang masih panas ditambahkan 5 tetes larutan

perak nitrat 5 Jika tak terjadi endapan berarti larutan tidak

mengandung banyak sulfur terjadi pengendaraan perak sulfat

2) Pemeriksaan sulfur langsung dari bahan Sejumlah 50 mg bahan

direaksikan dengan 10 ml larutan H2O2 30 dan 2 tetes larutan besi

(III) klorida 10 Terjadi reaksi yang kuat bila perlu didinginkan

Kemudian larutan diencerkan dengan air dan dituangi 10 ml 3 N HCl

dan 10 ml larutan BaCl 5 Terbentuk endapan putih BaSO4

3) Pemeriksaan halogen langsung dari bahan menurut Beilstein

Sebagian bahan asal diletakkan pada keeping tembaga (misalnya

uang tembaga) lalu dibakar dengan api Bunsen di bagian nyala yang

tak berwarna Jika bahan mengandung halogen nyala berwarna hijau

karena terbentuk tembaha-halogenida yang menguap

BAB III

METODE KERJA

III1 Alat dan Bahan

III11 Alat

Alat-alat yang digunakan adalah batang pengaduk Botol semprot

Bunsen Erlemeyer Gelas piala Gelas ukur Pipet tetes Sendok tanduk

Tabung reaksi dan Rak tabung

III12 Bahan

Bahan-bahan yang digunakan adalah Air suling Aluminium foil

Larutan pereaksi AgNO3 NH4OH HCl I2 HNO3 FeSO4 Asam asetat Asam

pikrat 10 HCl H2SO4 NH4-molibdat dan Tissu gulung

III2 Cara Kerja

A Analisis Unsur

1) Disiapkan alat dan bahan

2) Dicampurkan sebagian sampel dengan serbuk castellana diaduk

hingga homogen

3) Dimasukkan ke dalam pipet bersumbat lalu dipijarkan pada api

bunsen kemudian

4) Dilemparkan ke dalam gelas beaker yang berisi air lalu diaduk hingga

homogen kemudian disaring

5) Diambil sebagian filtrat yang diperoleh lalu dilakukan uji analisis unsur

2 Unsur N

a Diambil filtrat kemudian ditambahkan dengan FeSO4

b Lalu dipanaskan hasil positif terbentuk warna biru berlin

3 Unsur P

a Diambil filtrat kemudian ditambahkan dengan HNO3 dan NH4OH

b Dihomogenkan hasil positif terbentuk endapan kuning yang larut

dengan penambahan NH4OH berlebih

4 Unsur Cl

a Diambil filtrat kemudian ditambahkan dengan AgNO3

b Dihomogenkan hasil positif terbentuk endapan putih yang larut

dengan penambahan NH4OH berlebih

5 Unsur Br

a Diambil filtrat kemudian ditambahkan dengan AgNO3

b Dihomogenkan hasil positif terbentuk endapan kuning yang tidak

larut dengan penambahan NH4OH dan terbentuk endapan coklat

jika ditambahkan HCl dan I2

6 Unsur I

a Diambil filtrat kemudian ditambahkan dengan AgNO3

b Dihomogenkan hasil positif terbentuk endapan kuning yang tidak

larut dengan penambahan NH4OH dan terbentuk endapan ungu

jika ditambahkan HCl dan I2

B Analisis Logam

1) Logam Natrium

a Disiapkan alat dan bahan

b Diambil sampel abu pada objek glass

c Ditambahkan asam asetat 10 dan ditetesi asam pikrat kemudian

dipanaskan lalu

d Diamati di bawah mikroskop hasil positif terbentuk kristal

2) Logam Kalium

a Disiapkan alat dan bahan

b Diambil sampel abu pada objek glass

c Ditetesi asam pikrat kemudian dipanaskan lalu

d Diamati di bawah mikroskop hasil positif terbentuk kristal

3) Logam Kalsium

a Disiapkan alat dan bahan

b Diambil sampel abu pada objek glass

c Ditetesi HCl dan H2SO4 atau asam oksalat kemudian dipanaskan

lalu

d Diamati di bawah mikroskop hasil positif terbentuk kristal

4) Logam Barium

a Disiapkan alat dan bahan

b Diambil sampel abu lalu ditetesi HCl kemudian H2SO4

c Diamati perubahan hasil positif terbentuk endapan putih

5) Logam Zink

a Disiapkan alat dan bahan

b Diambil sampel abu pada objek glass

c Ditetesi ammonium molibdat kemudian dipanaskan lalu

d Diamati di bawah mikroskop hasil positif terbentuk kristal

6) Logam Boron

a Disiapkan alat dan bahan

b Diambil sampel abu lalu ditambahkan metanol

c Diamati perubahan hasil positif terrbentuk nyala hijau

7) Logam Magnesium

a Disiapkan alat dan bahan

b Diambil sampel abu dan ditetesi iodum

c Diamati perubahan hasil positif terbentuk endapan berwarna hitam

lama kelamaan menjadi merah

8) Alumunium

a Disiapkan alat dan bahan

b Diambil sampel abu dan ditetesi HCl

c Diamati perubahan hasil positif terbentuk endapan berwarna putih

BAB IV

HASIL PENGAMATAN

IV1 Tabel Pengamatan

i Analisis Unsur

Kelompok Kode Sampel Hasil Identifikasi Jawaban Asli

I PINK - C O

II HIJAU - C O

III JUJUR Cl P N S O C

IV COKELAT P C O N

V HITAM - C O

VI PUTIH - N S C

ii Analisis Logam

Kelompok Kode Sampel Hasil Identifikasi Jawaban Asli

I RA Al Al Zn

II GAS Na K Na K Ca

III ONTA Na Mg Na K Ca

IV AYAM Zn Mg Zn

V TANUR Mg Mg Zn

VI APA Ca Zn B Al Mg

IV2 Reaksi

A Unsur

1 Nitrogen

6NaCN + 3FeSO4 Fe2(Fe[CN]6) + 3Na2SO4

(warna biru bening)

2 Sulfur

Na2S + Na[Fe(CN)4NO] Na4[Fe(CN)5NO3]

(warna ungu reaksi dalam suasana basa)

3 Fosfor

PO43- + 3NH4

+ + 12MoO42- + 24 H+ darr(NH4)3[P(NO3)4] + 12H+

(endapan kuning)

B Logam

1 Natrium

2NaO + 2CH3COOH 2CH3COONa + H2O

CH3COONa + C6H2(OH)(NO2)3 darrC6H2(ONa)(NO2)3 + uarrCH3COOH

(kristal)

2 Kalsium

CaO + 2HCl CaCl2 + H2O

CaCl2 + H2SO4 darrCaSO4 + 2 HCl

CaCl2 + (COOH)2 darrCa(COO)2 + 2 HCl

(kristal)

3 Barium

BaO + 2HCl BaCl2 + H2O

BaCl2 + H2SO4 darrBaSO4 + 2 HCl

(putih)

4 Magnesium

MgO + 2HCl MgCl2 + H2O

MgCl2 + 2KI darrMgI2 + 2KCl

(endapan jingga)

5 Zink

ZnO + 2HCl ZnCl2 + H2O

ZnCl2 + 2NH4OH darrZn(OH)2 +2NH4Cl

(endapan)

6 Alumunium

Al2O3 + 6HCl 2AlCl3 + 3H2O

AlCl3 + 3NH4OH darrAl(OH)3 +3NH4Cl

(endapan putih)

BAB V

PEMBAHASAN

Pada praktikum ini dilakukan analisis unsur dan logam terhadap

beberapa sampel Tujuan dilakukan percobaan ini untuk mengetahui

kandungan unsur karbon nitrogen oksigen sulfur hidrogenfosfor dan

halogen serta logam-logam natrium kalsium magnesium zink kalium

barium dalam suatu sediaan farmasi

Sampel yang digunakan dalam bentuk sediaan tablet kapsul dan

suspensi yang harus terlebih dahulu dilakukan dekstruksi Ada dua macam

dekstruksi dekstruksi kering dan basah Dekstruksi kering dengan

menggunakan pemanasan tinggi pada suhu 500oC hingga 1000oC

Sedangkan dekstruksi kering dengan menggunakan HNO3 pekat atau H2SO4

pekat atau H2O2 pekat Metode dekstruksi basah ini dilakukan pada suhu

rendah untuk menghindari kehilangan mineral akibat penguapan karena suhu

yang digunakan tidak melebihi dari titik didih dari larutan

Pada analisis kandungan unsur sampel terlebih dahulu dicampurkan

dengan serbuk Castellana (terdiri dari campuran Na2CO3 dan Magnesium 2

1) dengan perbandingan 1 5 Masukkan dalam pipa kapiler hampir penuh

panaskan di api bebas sampai berpijar Masukkan ke dalam aquades (untuk

melarutkan zat-zat organik yang telah dirusak) diaduk lalu didiamkan sampai

terbentuk endapan Kemudian disaring filtrat digunakan untuk menyelidiki

unsur-unsur seperti N S P As dan Halogen

Pada percobaan ini selain dilakukan analisis unsure juga dilakukan uji

analisis logam dari sampel sebagai berikut

1 Sampel ldquoRArdquo berdasarkan dari hasil uji yang dilakukan diperoleh hanya

ada logam Al sedangkan berdasarkan jawaban sebenarnya mengandung

logam Al dan Zn

2 Sampel ldquoGASrdquo berdasarkan dari hasil uji yang dilakukan diperoleh hanya

ada logam Na dan K sedangkan berdasarkan jawaban sebenarnya

mengandung logam Na K dan Ca

3 Sampel ldquoONTArdquo berdasarkan dari hasil uji yang dilakukan diperoleh hanya

ada logam Na dan Mg sedangkan berdasarkan jawaban sebenarnya

mengandung logam Na K dan Ca

4 Sampel ldquoAYAMrdquo berdasarkan dari hasil uji yang dilakukan diperoleh hanya

ada logam Zn sedangkan berdasarkan jawaban sebenarnya

mengandung logam Zn dan Mg

5 Sampel ldquoTANURrdquo berdasarkan dari hasil uji yang dilakukan diperoleh

hanya ada logam Mg sedangkan berdasarkan jawaban sebenarnya

mengandung logam Zn dan Mg

6 Sampel ldquoAPArdquo berdasarkan dari hasil uji yang dilakukan diperoleh hanya

ada logam Ca Zn dan B sedangkan berdasarkan jawaban sebenarnya

mengandung logam Al dan Mg

Berdasarkan dari hasil pengamatan tersebut terjadi berbagai

kesalahan prediksi logam yang dikandung Hal-hal tersebut dapat terjadi

karena faktor-faktor kesalahan sebagai berikut

1 Kurang homogennya sampel yang diuji sehingga adanya sampel yang tak

terdeteksi

2 Kurang banyaknya sampelcuplikan yang diambil sehingga tidak merata

pengidentifikasian suatu sampel yang sama

BAB VI

PENUTUP

VI1 Kesimpulan

Adapun kesimpulan yang dapat diberikan adalah sebagai berikut

1 Sampel ldquoRArdquo mengandung logam Al dan Zn

2 Sampel ldquoGASrdquo dan ldquoONTArdquo mengandung logam Na K dan Ca

3 Sampel ldquoAYAMrdquo dan ldquoTANURrdquo mengandung logam Zn dan Mg

4 Sampel ldquoAPArdquo mengandung logam Al dan Mg

IV2 Saran

Adapun saran yang kami dapat berikan sebagai berikut

1 Diharapkan alat-alat di laboratorium dapat diperbaiki sehingga praktikum

dapat berjalan dengan efektif dan efisien

2 Diharapkan para asisten dapat lebih sabar dalam membimbing dan

membantu praktikan

DAFTAR PUSTAKA

1 Day JR dan Underwood Analisis Kimia Kuantitatif Jakarta ITB Press

1999

2 Svehla G Buku Teks Analisis Anorganik Kualitatif Makro dan Semimikro

Edisi ke-5 Jakarta PT Kalman Media Pustaka 1990

3 Anonim Kimia Logam Golongan Utama Bandung ITB Press 2007

4 Brady JE General Chemistry Principles and Structure New York Fift

Edition John Willey and Son 1990

5 Dirjen POM Farmakope Indonesia edisi III Jakarta Depkes RI 1979

6 IAI ISO Indonesia Volume 46Jakarta PT ISFI Penerbitan 2011

7 Sutresna Nana Kimia Bandung Grafindo Media Pratama 2008

8 RahmawatiArisna dkk Laporan Pelatihan Instrumentasi SSA Semarang

Universitas Negeri Semarang 2012

9 Anonim USP-32 NF 27 New York The United States Pharmacopeial

Convention 2008

10Auterhoff dan Kovar Indentifikasi Obat Bandung Penerbit ITB 2002

LAMPIRAN

Tabulasi Unsur

Pereaksi N S P Cl Br I

FeSO4 Biru

berlin

Na

nitroprussida

Ungu (dlm

alkali)

HNO3 +

NH4OH

berlebih

kuning

larut

AgNO3

+ NH4OH

+ HCl + I2

putih

Larut

kuning

larut

coklat

kuning

larut

ungu

Tabulasi Logam

Pereaksi Na K Ca Ba Zn B Mg+ asasetat + as pikrat 10 Kristal+asasetat + Zn uranil asetat KristalNyala Kuning hijau+ aspikrat kristal+ Zn uranil asetat kuning+ HCl + H2SO4 putih+HCl + asoksalat kristal+HCl + H2SO4 putih+NH4 molibdat kristal+HCl + NH4OHNH4OH berlebih

larut

+NaOH+dithizon+CCl4 ungu+HCl pada lakmus Merah

orange

+HCL + KIKI berlebih

jinggalarut

Page 3: Laporan Analisis Unsur n Logam

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

II1 Teori Umum

Kimia analisis secara garis besar dibagi dalam dua bidang yang

disebut analisis kualitatif dan analisis kuantitatif Analisis kualitatif membahas

identifikasi zat-zat Urusannya adalah unsur atau senyawaan apa yang

terdapat dalam suatu sampel atau contoh Pada pokoknya tujuan analisis

kualitatif adalah memisahkan dan mengidentifikasi sejumlah unsur Analisis

kuantitatif berurusan dengan penetapan banyak suatu zat tertentu yang ada

dalam sampel atau contoh (1)

Banyak pendekatan yang dapat digunakan untuk melakukan analisis

kualitatif Ion-ion dapat diidentifikasi berdasarkan sifat fisika dan kimianya

Beberapa metode analisis kualitatif modern menggunakan sifat fisika seperti

warna spektrum absorpsi spektrum emisi atau medan magnet untuk

mengidentifikasi ion pada tingkat konsentrasi yang rendah

Namun demikian kita juga dapat menggunakan sifat fisika dan kimia

untuk mengembangkan suatu metode analisis kualitatif menggunakan alat-

alat yang sederhana yang dipunyai hampir semua laboratorium Sifat fisika

yang dapat diamati langsung seperti warna bau terbentuknya gelembung

gas atau pun endapan merupakan informasi awal yang berguna untuk

analisis selanjutnya (2)

Logam adalah unsur kimia yang mempunyai sifat menghantarkan

listrik kilap konduktor panas dan mudah dibentuk Unsur logam membentuk

oksida basa hidroksida dalam bilangan oksidasi +1 atau +2 dan menjadi

kation Semua unsur transisi adalah logam sementara golongan utama

diklasifikasikan atas logam dan non logam (3)

1 Logam golongan 1

Golongan 1 disebut juga logam alkali Logam alkali melimpah dalam

mineral dan di air laut Khususnya natrium Na di kerak bumi adalah

keempat setelah Al Fe dan Ca Walaupun keberadaan ion natrium dan

kalium telah dikenali sejak lama sejumlah usaha untuk mengisolasi logam

ini dari larutan air garamnya gagal sebab kereaktifannya yang tinggi pada air

(3)

Logam alkali juga aktif pada oksigen atau halogen Karena logam alkali

adalah reduktor kuat logam-logam ini juga digunakan untuk sebagai

reduktor Karena kereaktifannya yang tinggi pada halogen logam alkali

penting dalam sintesis organik dan anorganik yang menghasilkan halida

logam alkali sebagai hasil reaksi kondensasi dan metatesis (3)

Logam alkali atau unsur golongan IA (selain hidrogen) adalah reduktor

yang sangat kuat dan bereaksi dengan air menghasilkan gas H2 disertai

ledakan kecil (tidak membahayakan) Contoh logam alkali yang paling murah

harganya adalah logam Na (natrium) Logam Na bereaksi dengan air

membentuk NaOH dan gas H2 tetapi logam Na tidak bereaksi dengan

minyak tanah sehingga logam Na biasa disimpan dalam kerosin (minyak

tanah) (45)

2 Logam golongan 2

Logam golongan 2 dari berilium Be sampai radium Ra disebut juga

logam-logam alkali tanah Berilium merupakan komponen beril atau emeral

Logam berilium bewarna putih keperakan dan digunakan dalam paduan

khusus dan untuk jendela dalam tabung sinar-X atau sebagai moderator

dalam reaktor nuklir dsb Karena berilium sangat beracun berilium harus

ditangani dengan sangat hati-hati (3)

3 Logam golongan 12

Sulfida logam golongan 12 (zink kadmium merkuri) merupakan bahan

baku dalam metalurgi Logam-logam ini terletak persis setelah logam transisi

tapi tidak berkelakuan seperti logam transisi karena orbitalnya d-nya penuh

dan zink dan kadmium menunjukkan sifat kereaktifan pertengahan antara

keras dan lunak seperti magnesium Merkuri adalah logam lunak dan

merupakan cairan cenderung terikat pada fosfor atau belerang (3)

4 Logam golongan 13

Aluminum Al merupakan anggota golongan 13 (Tabel 54) berada

sebagai aluminosilikat di kerak bumi dan lebih melimpah daripada besi (3)

5 Logam golongan 14

Dari 10 isotop timah Sn 118 Sn (2422) dan 120Sn (3359) adalah

yang paling melimpah Timah logam ada sebagai α timah (timah abu-abu)

yang stabil di bawah 132oC dan β tin yang stabil pada suhu yang lebih tinggi

Pada suhu rendah transisi fasanya cepat Senyawa timah divalen dan

tetravalen umumnya dijumpai dan senyawa-senyawa divalennya merupakan

bahan reduktor (3)

Untuk menjalankan fungsinya dengan baik tubuh kita butuh gizi yang baik

pula Zat yang diperlukan tubuh ternyata tidak hanya berupa karbohidrat

protein atau vitamin saja Tapi berbagai zat logam juga sangat diperlukan

agar tubuh bekerja dengan maksimal Beberapa zat yang dibutuhkan oleh

tubuh sebagai berikut

Zat Besi (Fe)

Zat besi berguna untuk mengangkut oksigen dari paru-paru ke seluruh

tubuh dan menghilangkan racun dari tubuh Bila tubuh sampai kekurangan

zat besi akan menimbulkan gejala-gejala kekurangan darah Namun zat besi

juga dapat membahayakan kesehatan bila terlalu banyak dikonsumsi

Konsumsi zat besi berlebihan dapat menyebabkan pembengkakan pada hati

dan mengurangi kemampuan tubuh untuk menyerap zat tembaga Jumlah

yang cukup untuk kebutuhan tubuh yaitu 8 sampai 18 miligram per hari

Seng (Zn)

Seng berguna untuk mempertahankan kesuburan memperkuat daya

tahan tubuh membantu dalam proses penyembuhan dan mampu membantu

tubuh agar menghasilkan sekitar 100 enzim yang diperlukan tubuh Seng

juga berguna untuk kecantikan kulit karena dapat mencegah timbulnya

jerawat mencegah kulit kering dan membantu regenerasi kulit Karena Seng

dapat berfungsi untuk regenerasi kulit kekurangan Seng dalam tubuh dapat

menyebabkan luka di kulit sulit sembuh Jumlah yang dianjurkan agar jumlah

seng dalam tubuh mencukupi adalah 12 miligram per hari

Mangan (Mn)

Mangan merupakan zat logam yang penting untuk menjaga kesehatan

otak tulang dan berperan dalam pertumbuhan rambut serta kuku Mangan

juga diperlukan untuk membantu menghasilkan enzim yang berguna untuk

metabolisme tubuh Karbohidrat dan protein memerlukan mangan untuk

dapat diubah menjadi energi yang kita gunakan sehari-hari Bila tubuh

kekurangan mangan protein dan karbohidrat tidak dapat diubah menjadi

energi Akhirnya terdapat penumpukan karbohidrat dan protein yang

menimbulkan risiko diabetes osteoporosis rematik dan kolesterol tinggi

Namun jika berlebihan akan menyebabkan kadar besi dalam tubuh menurun

sehingga meningkatkan resiko terkena anemia gangguan kulit jantung hati

pembuluh darah dan kerusakan otak Selain itu mangan yang berlebihan

dapat mencegah penyerapan zat tembaga untuk tubuh Kebutuhan mangan

per harinya sekitar 5 mg

Kromium (Cr)

Kromium berfungsi mengatur penempatan glukosa dalam darah menuju

ke sel-sel tubuh untuk kemudian diubah menjadi energi Jika kekurangan

Kromium dapat meningkatkan kadar kolesterol dan lemak dalam darah yang

dapat mengakibatkan penyakit jantung diabetes dan obesitas Namun jika

berlebihan dapat menyebabkan iritasi lambung dan menghambat penyerapan

tembaga oleh tubuh Kebutuhan sekitar 25 mghari

Tembaga (Cu)

Tembaga memiliki fungsi membentuk hemoglobin kolagendan menjaga

kesehatan saraf Jika tubuh kekurangan Tembaga akan menyebabkan

anemia radang sendi dan mudah lelah Namun jika kelebihan Dapat

menyebabkan keracunan yang ditandai dengan muntah pusing lemas sakit

perut dan diare Jika terjadi terus-menerus dapat menyebabkan sakit jantung

dan kerusakan hati yang berakibat pada kematian Dosis yang dianjurkan 12

mghari

Magnesium (Mg)

Magnesium Berperan penting untuk menjaga kesehatan jantung ginjal

dan otot Jika tubuh kekurangan Magnesium Dapat menyebabkan serangan

jantung ginjal darah tinggi dan serangan asma Namun jika berlebihan

Dapat menyebabkan diare Dalam sehari tubuh membutuhkan Magnesium

sekitar 320 mg

Identifikasi logam dengan uji nyala

Salah satu ciri khas dari logam alkali adalah memiliki spektrum emisi

Sprektum ini dihasilkan bila larutan garamnya dipanaskan dalam nyala

Bunsen atau dengan mengalirkan muatan listrik pada uapnya Ketika atom

diberi energi (dipanaskan) elektronnya akan tereksitasi ke tingkat yang lebih

tinggi Ketika energi itu dihentikan maka elektronnya akan kembali lagi ke

tingkat dasar sehingga memancarkan energi radiasi elektromagnetik

Menurut Neils Bohr besarnya energi yang dipancarkan oleh setiap atom

jumlahnya tertentu (terkuantitas) dalam bentuk spektrum emisi Sebagian anggota

spektrum terletak di daerah sinar tampak sehingga akan memberikan warna-warna

yang jelas dan khas untuk setiap atom

Unsur Natrium Kalium Lithium Kalsium Tembaga Antimon Rubidium Caesium

Warna

Nyala

Logam

Warna nyala dihasilkan dari pergerakan elektron dalam ion-ion logam

yang terdapat dalam senyawa Sebagai contoh sebuah ion Na dalam

keadaan tidak tereksitasi memiliki struktur 1s2 2s2 2p6 Jika dipanaskan

elektron-elektron akan mendapatkan energi dan bisa berpindah ke orbital

kosong manapun pada level yang lebih tinggi ndash sebagai contoh berpindah ke

orbital 7s atau 6p atau 4d atau yang lainnya tergantung pada berapa banyak

energi yang diserap oleh elektron tertentu dari nyala Karena elektron-

elektron berada pada level yang lebih tinggi dan lebih tidak stabil dari segi

energi maka elektron-elektron cenderung turun kembali ke level dimana

sebelumnya mereka berada Perpindahan ini akan melepaskan sejumlah

energi yang dapat dilihat sebagai cahaya dengan warna tertentu

Akan tetapi elektron tersebut bisa turun sampai dua tingkat (atau lebih)

dari tingkat sebelumnya Misalnya pada awalnya di level 5 kemudian turun

sampai ke level 2 Masing-masing perpindahan elektron ini melibatkan

sejumlah energi tertentu yang dilepaskan sebagai energi cahaya dan

masing-masing memiliki warna tertentu Sebagai akibat dari semua

perpindahan elektron ini sebuah spektrum garis yang berwarna akan

dihasilkan Warna yang terlihat adalah kombinasi dari semua warna

individual Besarnya lompatanperpindahan elektron dari segi energi

bervariasi dari satu ion logam ke ion logam lainnya Ini berarti bahwa setiap

logam yang berbeda akan memiliki pola garis-garis spektra yang berbeda

sehingga warna nyala yang berbeda pula(7)

Nyala Api Bunsen (2)

Spektrofotometri Serapan Atom (SSA)

Alat Instrumentasi AAS Type Buck 210 VGP

Spektrometri Serapan Atom (SSA) adalah suatu alat yang digunakan

pada metode analisis untuk penentuan unsur-unsur logam dan metalloid

yang pengukurannya berdasarkan penyerapan cahaya dengan panjang

gelombang tertentu oleh atom logam dalam keadaan bebas Metode ini

sangat tepat untuk analisis zat pada konsentrasi rendah Teknik ini

mempunyai beberapa kelebihan di-bandingkan dengan metode spek-troskopi

emisi konvensional Memang selain dengan metode serapan atom unsur-

unsur dengan energi eksitasi rendah dapat juga dianalisis dengan fotometri

nyala akan tetapi fotometri nyala tidak cocok untuk unsur-unsur dengan

energy eksitasi tinggi Fotometri nyala memiliki range ukur optimum pada

panjang gelombang 400-800 nm sedangkan AAS memiliki range ukur

optimum pada panjang gelombang 200-300 nmUntuk analisis kualitatif

metode fotometri nyala lebih disukai dari AAS karena AAS memerlukan

lampu katoda spesifik (hallow cathode) Kemono-kromatisan dalam AAS

merupakan syarat utama Suatu perubahan temperature nyala akan

mengganggu proses eksitasi sehingga analisis dari fotometri nyala berfilter

Dapat dikatakan bahwa metode fotometri nyala dan AAS merupakan

komplementer satu sama lainnya

Absorpsi atom dan spektra emisi memiliki pita yang sangat sempit di

bandingkan spektrometri molekuler Emisi atom adalah proses di mana atom

yang tereksitasi kehilangan energi yang disebabkan oleh radiasi cahaya

Misalnya garam-garam logam akan memberikan warna di dalam nyala ketika

energi dari nyala tersebut mengeksitasi atom yang kemudian memancarkan

spektrum yang spesifik Sedangkan absorpsi atom merupakan proses di

mana atom dalam keadaan energy rendah menyerap radiasi dan kemudian

tereksitasi Energi yang diabsorpsi oleh atom disebabkan oleh adanya

interaksi antara satu elektron dalam atom dan vektor listrik dari radiasi

elektromagnetik

Ketika menyerap radiasi elektron mengalami transisi dari suatu keadaan

energi tertentu ke keadaan energi lainnya Misalnya dari orbital 2s ke orbital

2p Pada kondisi ini atom-atom di katakan berada dalam keadaan tereksitasi

(pada tingkat energi tinggi) dan dapat kembali pada keadaan dasar (energi

terendah) dengan melepaskan foton pada energy yang sama Atom dapat

mengadsorpsi atau melepas energi sebagai foton hanya jika energy foton

(hν) tepat sama dengan perbedaan energi antara keadaan tereksitasi (E) dan

keadaan dasar (G) seperti Gambar di bawah ini

Gambar Diagram absorpsi dan emisi atom

Absorpsi dan emisi dapat terjadi secara bertahap maupun secara

langsung melalui lompatan tingkatan energi yang besar Misalnya absorpsi

dapat terjadi secara bertahap dari G 1048774 E1 1048774 E2 tetapi dapat terjadi juga

tanpa melalui tahapan tersebut G 1048774 E2 Panjang gelombang yang diserap

oleh atom dalam keadaan dasar akan sama dengan panjang gelombang

yang diemisikan oleh atom dalam keadaan tereksitasi apabila energi transisi

kedua keadaan tersebut adalah sama tetapi dalam arah yang yang

berlawanan Lebar pita spektra yang diabsorpsi atau diemisikan akan sangat

sempit jika masing-masing atom yang mengabsorpsi atau memancarkan

radiasi mempunyai energi transisi yang sama (8)

Gas dan alat pembakar pada spektrophotometer serapan atom dikenal

dua jenis gas pembakar yang bersifat oksidasi dan bahan bakar Gas

pengoksidasi misalnya udara (O2) atau campuran O2 dan N2O sedangkan

sebagai bahan bakar adalah gas alam propane butane asetilen dan H2 Gas

pembakar dapat pula berupa campuran udara dengan propane udara

dengan asetilen (terbanyak dipakai) dan N2O dengan asetilen

Ada 3 jenis nyala dalam spektrometri serapan atom yaitu

(a) Udara ndash Propana

Jenis nyala ini relatif lebih dingin (1800oC) dibandingkan jenis nyala

lainnya Nyala ini akan menghasilkan sensitifitas yang baik jika elemen yang

akan diukur mudah terionisasi seperti Na K Cu

(b) Udara ndash Asetilen

Jenis nyala ini adalah yang paling umum dipakai dalam AAS Nyala ini

menghasilkan temperatur sekitar 2300oC yang dapat mengatomisasi hamper

semua elemen Oksida-oksida yang stabil seperti Ca Mo juga dapat analisa

menggunakan jenis nyala ini dengan memvariasi rasio jumlah bahan bakar

terhadap gas pengoksidasi

(c) Nitrous oksida ndash Asetilen

Jenis nyala ini paling panas (3000oC) dan sangat baik digunakan untuk

menganalisa sampel yang banyak mengandung logam-logam oksida seperti

Al Si Ti W (8)

II2 Uraian Bahan

1 Asam klorida (5)

Nama resmi Acidum hydrochloridum

Nama lain Asam klorida

RM BM HCl 3446

Pemerian Cairan tidak berwarna berasap bau

merangsang Jika diencerkan dengan 2

bagian air asap dan bau hilang

Kelarutan Bercampur dengan air

Penyimpanan Dalam wadah tertutup rapat

Kegunaan Sebagai pereaksi

2 Asam sulfat (5)

Nama resmi Acidum Sulfuricum

Nama lain Asam sulfat

RM BM H2SO4 9807

Pemerian Cairan kentak seperti minyak higroskopik tidak

berwarna jika ditambahkan ke dalam air

menimbulkan panas

Penyimpanan Dalam wadah tertutup baik

Kegunaan Sebagai pereaksi

3 Air suling (5)

Nama resmi Aqua destillata

Nama lain Aquades air suling

RM BM H2O 1802

Pemerian Cairan jernih tidak berwarna tidak berbau tidak

berasa

Penyimpanan Dalam wadah tertutup baik

Kegunaan Sebagai pelarut

4 Natrium Hidroksida (5)

Nama resmi Natrii Hydroxidum

Nama lain Natrium Hidroksida

RM BM NaOH 4000

Pemerian Putih atau praktis putih massa hablur berbentuk

pellet serpihan atau batang keras rapuh dan

menunjukkan pecahan hablur bila dibiarkan

diudara akan cepat menyerap karbondioksida dan

lembab

Kelarutan Mudah larut dalam air dan dalam etanol

Penyimpanan Dalam wadah tertutup baik

Kegunaan Sebagai pereaksi

5 Asam oksalat (5)

Nama resmi Acidum oksalate

Nama lain Asam oksalat

RM BM (COOH)2H2O 12607

Pemerian Hablur tidak berwarna

Kelarutan Larut dalam etanol dan etanol (95 )

Penyimpanan Pada wadah bersuhu 1895o terlindung dari

cahaya

Kegunaan Pereaksi

6 Natrium nitroprusida (5)

Nama resmi Natrium nitroprusida dihidrat

Nama lain Natrium nitroprusid

RM BM Na2Fe(CN)5NO2 H2O 29795

Pemerian Hablur atau serbuk warna merah delima (coklat)

kemerahan praktis tidak berbau

Kelarutan Mudah larut dalam air sukar larut dalam etanol

sangat sukar larut dalam kloroform tidak larut

dalam benzena

Penyimpanan Dalam wadah tertutup rapat

Kegunaan Pereaksi

7 Kalium iodida (5)

Nama resmi Kalii iodidum

Nama lain Kalium iodide

RM BM KI 166

Pemerian Hablur heksahedral transparan tidak berwarna

opak dan putih serbuk butiran putih higroskopik

Kelarutan Sangat mudah larut dalam air lebih mudah larut

dalam air mendidih larut dalam etanol (95) P

mudah larut dalam gliserol P

Penyimpanan Dalam wadah tertutup baik

Kegunaan Pereaksi

8 Barium hidroksida (5)

Nama resmi Barium hydroxidum

Nama lain Barium hidroksida

RM Ba(OH)2 8H2O

Pemerian Hablur tidak berwarna

Kelarutan Larut dalam air terjadi larutan yang agak keruh

Penyimpanan Dalam wadah tertutup rapat

Kegunaan Pereaksi

9 Etanol (5)

Nama resmi Aethanolum

Nama lain Etanol alcohol

RM BM C2H6O 4607

Pemerian Cairan tidak berwarna jernih mudah menguap

dan mudah bergerak bau khas rasa panas

Mudah terbakar dengan memberikan nyala biru

yang tidak berasap

Kelarutan Sangat mudah larut dalam air larut dalam

kloroform dan eter P

Penyimpanan Dalam wadah tertutup rapat terlindung dari

cahaya ditempat sejuk

10 Asam sitrat (5)

Nama resmi Acidum citricum

Nama lain Asam sitrat

RM BM C6H807 19219

Pemerian Hablur bening tidak berwarna serbuk hablur

sampai halus putih tidak berbau rasa sangat

asam

Kelarutan Sangat mudah larut dalam air mudah larut

dalam etanol agak sukar larut dalam eter

II3 Uraian Sampel

1 Cerebrofitreg (6)

Komposisi Gingkobiloba asam glutamat vitamin mineral

Indikasi Membantu asupan vitamin yang kurang seperti

gangguan absorpsi vitamin dan meningkatnya

kebutuhan tubuh karena aktivitas yang meningkat

meningkatkan sirkulasi darah ke otak sehingga

membantu memperbaiki daya ingat

Kemasan Dus 10 Kap

2 Promagreg (6)

Komposisi Hidrotalsit 200 mg Mg(OH)2 15 mg simetikon

Indikasi Kelebihan asam lambung perut kembung perut

sakit dan kolik kejang pilorus tukak lambung

dan usus 12 jari dari lain penyakit saluran cerna

Kemasan Dus 12 Tab

3 Polysilanereg (6)

Komposisi Dimetilpolisiloksan 80 mg Al(OH)3 200 mg

Mg(OH) 200 mg5 ml atau tab

Indikasi Untuk mengurangi gejala yang berhubungan

dengan kelebihan asam lambung gastritis tukak

lambung tukak usus dua belas jari dengan gejala

seperti mual nyeri lambung nyeri ulu hati

kembung dan perasaan penuh pada lambung

Kemasan Botol 100 ml suspensi

II3 Prosedur Kerja

1 Menurut FI III

1) Identifikasi barium

a Larutan garam barium dengan asam sulfat encer P membentuk

endapan putih yang praktis tidak larut dalam asam klorida P

dalam asam nitrit P

b Garam barium menimbulkan warna hijau kekuningan dalam nyala

yang tidak berwarna dan jika dilihat dengan kaca hijau nyala

warna biru

2) Identifikasi bromida

a Larutan bromida jika dipanaskan dengan asam sulfat P dan

mangan (IV) oksidasi P atau kalium bikromat P terjadi brom yang

memberikan warna merah jambu pada kertas saring yang dibasahi

larutan fluresein natrium P 02 bv dimetanol (95) P

b Pada larutan bromida tambahkan larutan perak nitrat P terbentuk

endapan kekuningan yang larut dalam amonia P sukar larut dalam

amonia P encer praktis tidak larut dalam asam nitrat encer P

c Pada larutan bromida ditambahkan larutan klor P terjadi brom

yang larut dalam 2 hingga 3 tetes CO2 P atau kloroform P dengan

warna kemerahan Tambahkan larutan fenol P pada lapisan air

yang mengandung brom terbentuk endapan putih

3) Identifikasi fosfat

a Netralkan larutan fosfat hingga pH 7 tambahkan perak nitrat P

terbentuk endapan kuning muda yang larut dalam larutan amonia

encer P dan dalam asam nitrat encer P

b Pada larutan fosfat tambahkan larutan magnesium sulfat amonia P

terbentuk hablur putih

c Pada larutan fosfat dalam asam nitrat encer P tambahkan larutan

amonium molibdat P volume yang sama hangatkan endapan

warna kuning kenari terang

4) Identifikasi iodida

a Pada larutan iodida ditambahkan larutan perak nitrat P terbentuk

endapan kuning yang praktis tidak larut dalam amonia encer P dan

dalam asam nitrat P

b Pada larutan iodida tambahkan larutan kalium iodida P dan asam

asetat encer P terjadi iodium yang memberikan warna violet

kemerahan dengan kloroform P dan warna biru dengan larutan

kanji P

c Pada larutan iodida tambahkan larutan raksa (II) klorida P

terbentuk endapan merah yang agak sukar larut dalam pereaksi di

atas dan mudah larut dalam larutan kalium iodida P

5) Identifikasi kalium

a Basahi senyawa kalium dengan asam klorida P bakar pada

sebatang kawat platina dalam nyala bunsen tidak berwarna terjadi

warna violet Jika diamati dengan kaca biru yang sesuai warna

nyala ungu kemerahan

b Pada larutan pekat garam kalium yang telah dibebaskan dengan

garam amonium dengan pemisahan tambahkan platina (IV) klorida

P dan asam klorida P terbentuk hablur kuning pijarkan sisa

pemisahan adalah kalium klorida dan platina

c Kocok 2 ml larutan jernih garam kalium yang mengandung tidak

kurang dari 5 bv dengan 10 tetes larutan jenuh asam tartrat P

segera terbentuk endapan putih

6) Identifikasi kalsium

a Pada larutan garam kalsium tambahkan larutan amonium karbonat

P terbentuk endapan putih didihkan dinginkan endapan sukar

larut dalam larutan amonium klorida P

b Pada larutan garam kalsium tambahkan larutan amonium oksalat

P terbentuk endapan putih yang larut dalam asam klorida P tetapi

agak sukar larut dalam asam asetat P

c Pada 1 tetes larutan garam kalsium tambahkan 4 tetes larutan

glidetat P 1 bv dalam etanol (95) P dan 1 tetes larutan natrium

hidroksida P 10 bv terbentuk endapan coklat kemerahan yang

larut dalam kloroform P larutan berwarna merah

7) Identifikasi klorida

a Panaskan larutan klorida dengan asam sulfat P dan mangan (IV)

oksida P terjadi klor yang memutihkan kertas lakmus P basah dan

terjadi warna biru pada kertas kanji iodida

b Pada larutan klorida ditambahkan larutan perak nitrat P terbentuk

endapan putih yang tidak larut dalam asam nitrat P

8) Identifikasi magnesium

a Pada larutan garam magnesium tambahkan larutan amonium

karbonat P didihkan terbentuk endapan putih tetapi tidak terbentuk

endapan jika terdapat larutan amonium klorida P

b Pada larutan garam magnesium ditambahkan larutan dinatrium

hidrogen fosfat P yang mengandung garam amonium dan

amonium encer P terbentuk hablur putih

9) Identifikasi natrium

a Basahi senyawa natrium dengan asam klorida P takar pada

sebatang kawat platina dalam nyala bunsen nyala berwarna

kuning

b Asamkan larutan garam natrium dengan asam asetat P saring jika

perlu tambahkan larutan magnesium lauril sulfat P berlebih

terlebih hablur kuning

2 Menurut USP 32 (9)

1) Barium Larutan dari garam barium akan terbentuk endapan putih

dengan penambahan asam sulfat 2 N Endapan ini tidak larut dalam

HCl dan HNO3

2) Bismuth Ketika dilarutkan dengan asam HNO3 atau HCl berlebih

garam bismuth akan memberntuk endapan putih ketika diencerkan

dengan air Endapan ini akan berwarna coklat dengan H2S dan hasil

dari senyawa yang terbentuk dalam campuran panas dari HNO3 dan

air

3) Bromida Larutan dari bromida ketika ditambahkan dengan klorin tetes

sedikit demi sedikit dapat membebaskan bromida yang mana akan

terlarut dengan pengocokan bersama kloroform pewarnaan dari

kloroform adalah merah hingga coklat kemerahan AgNO3 dihasilkan

dalam larutan bromida yang terbentuk endapan putih kekuningan yang

tidak larut dengan penambahan HNO3 dan agak larut dalam

penambahan NH4OH 6 N

4) Kalsium Larutan dari garam kalsium tidak larut dalam oksalat ketika

sebagai pengikut Untuk larutan dari garam kalsium (1 dalam 20)

tambahkan 2 tetes dari metil merah dan netralkan dengan NH4OH

Tambahkan 3 N HCl tetes demi tetes hingga larutan bersifat asam

oleh indicator Ketika penambahan dari ammonium oksalat endapan

putih terbentuk Endapan ini tidak larut dalam asam asetat 6 N tetapi

larut dalam HCl

5) Klorida Dengan AgNO3 larutan klorida akan berwarna endapan

kekuningan uang tidak larut dalam HNO3 tetapi larut dalam NH4OH 6 N

berlebih

6) Kobalt Larutan dari garam kobalt (1 dalam 20) dengan HCl 3 N

memberikan endapan merah ketika dipanaskan pada penangas

Larutan dari garam kobalt akan jenuh dengan KCl dan terbentuk KNO3

dan asam asetat yang membentuk endapan kuning

7) Tembaga Larutan dari senyawa tembaga diasamkan dengan HCl

terbentuk garis merah dari tembaga metalik yang terang dengan

permukaan tak bernoda dari besi metalik NH4OH 6 N berlebih

ditambahkan dalam garam tembaga akan menghasilkan endapan

kebiru-biruan dan kemudian menjadi larutan biru gelap

8) Iodida Larutan dari iodide yang ditambahkan dengan klorin sedikit

demi sedikit akan membebaskan iodin yang akan memberi warna

kuning hingga merah pada larutan Ketika larutan dikocok dengan

CCl4 akan menjadi violet

9) Besi Senyawa Ferro dan Ferri dalam larutan akan membentuk

endapan hitam dengan NH4S Endapan ini larut dalam HCl 3 N dingin

dengan perkembangan dari H2S

10)Timbal Dengan H2SO4 2 N larutan dari garam timbale akan

memberikan warna putih yang tidak larut dalam HCl 3 N atau 2 N

HNO3 tetapi larut dalam NaOH 1 N panas dan dalam ammonium

asetat

11)Magnesium Larutan dari magenesium akan diketahui dengan NH4Cl

yang tidak lebih dari endapan kabut yang dinetralkan dengan NH4CO3

tetapi pada penambahan NaHPO4 terbentuk Kristal putih yang tidak

larut dalam NH4OH 6 N

12)Mangan Dengan NH4S larutan mangan akan memberikan endapan

berwarna merah muda kekuningan yang larut dalam asam asetat

13)Kalium Senyawa kalium memberikan warna keunguan hingga nyala

yang berkilauan tetapi keberadaan dari sedikit natrium akan menutupi

warnanya

14)Perak Dengan HCl larutan perak akan berwarna putih yang tidak larut

dalam HNO3 tetapi mudah larut dalam NH4OH 6 N

15)Zink Dalam larutan natrium asetat alrutan garam zink akan

membentuk endapan putih dengan H2S endapan tidak larut dalam

asam asetat tetapi pada HCl 3 N

3 Menurut Identifikasi Obat (10)

1) Percobaan Lassaigne Ke dalam tabung pijar dimasukkan 20-50 g

bahan dan sebutir logam natrium sebesar biji kacang tanah Tabung

dipanaskan perlahan-lahan dengan api kecil dari bagian atas tabung

sampai ke bagian bawah Setelah natrium leleh api dibesarkan

tabung dipjar beberapa menit Kemudian ketika masih merah

membara tabung dijatuhkan ke dalam piala porselin berisi 6 ml air

Selanjutnya campuran ini disaring Penyaring dibilas dengan sedikit air

panas Filtrat dibagi untuk pemeriksaan unsur nitrogen sulphur dan

halogen

a Pemeriksaan nitrogen Ke dalam sepertiga filtrat di atas

ditambahkan sebutir garam besi (II) sulfat kemudian dididihkan

beberapa menit Sesudah dingin dengan hati-hati besi hidroksida

dalam tabung dilarutkan dengan 6 N HCl (jangan berlebih) Bila

ragu-ragu larutan disaring kertas saring akan berwarna biru berlin

Jika bahan mengandung banyak nitrogen lama kelamaan timbul

warna biru pada larutan Jika setelah didiamkan beberapa lama

larutan berwarna biru-hijau berarti terdapat sesepora nitrogen Jika

larutan hanya berwarna kuning berarti larutan bebas nitrogen Zat

yang mudah melepaskan nitrogennya dan kaya akan sulphur tidak

akan membentuk rodanida seperti di atas Pada percobaan di sini

diperlukan logam natrium berlebih

b Pemeriksaan belerang Sepertiga dari filtrat diberi beberapa tetes

larutan natrium pentasiano nitrosilferat 25 yang dibuat segar

Terbentuk warna ungu yang lazimnya menjadi merah darah

c Pemeriksaan halogen Sepertiga filtrate diasamkan dengan HNO3 3

Nlalu dipanaskan sampai mendidih selama 2-3 menit Apabila

terdapat lebih banyak brom atau iodium maka timbul warna

Kepada larutan yang masih panas ditambahkan 5 tetes larutan

perak nitrat 5 Jika tak terjadi endapan berarti larutan tidak

mengandung banyak sulfur terjadi pengendaraan perak sulfat

2) Pemeriksaan sulfur langsung dari bahan Sejumlah 50 mg bahan

direaksikan dengan 10 ml larutan H2O2 30 dan 2 tetes larutan besi

(III) klorida 10 Terjadi reaksi yang kuat bila perlu didinginkan

Kemudian larutan diencerkan dengan air dan dituangi 10 ml 3 N HCl

dan 10 ml larutan BaCl 5 Terbentuk endapan putih BaSO4

3) Pemeriksaan halogen langsung dari bahan menurut Beilstein

Sebagian bahan asal diletakkan pada keeping tembaga (misalnya

uang tembaga) lalu dibakar dengan api Bunsen di bagian nyala yang

tak berwarna Jika bahan mengandung halogen nyala berwarna hijau

karena terbentuk tembaha-halogenida yang menguap

BAB III

METODE KERJA

III1 Alat dan Bahan

III11 Alat

Alat-alat yang digunakan adalah batang pengaduk Botol semprot

Bunsen Erlemeyer Gelas piala Gelas ukur Pipet tetes Sendok tanduk

Tabung reaksi dan Rak tabung

III12 Bahan

Bahan-bahan yang digunakan adalah Air suling Aluminium foil

Larutan pereaksi AgNO3 NH4OH HCl I2 HNO3 FeSO4 Asam asetat Asam

pikrat 10 HCl H2SO4 NH4-molibdat dan Tissu gulung

III2 Cara Kerja

A Analisis Unsur

1) Disiapkan alat dan bahan

2) Dicampurkan sebagian sampel dengan serbuk castellana diaduk

hingga homogen

3) Dimasukkan ke dalam pipet bersumbat lalu dipijarkan pada api

bunsen kemudian

4) Dilemparkan ke dalam gelas beaker yang berisi air lalu diaduk hingga

homogen kemudian disaring

5) Diambil sebagian filtrat yang diperoleh lalu dilakukan uji analisis unsur

2 Unsur N

a Diambil filtrat kemudian ditambahkan dengan FeSO4

b Lalu dipanaskan hasil positif terbentuk warna biru berlin

3 Unsur P

a Diambil filtrat kemudian ditambahkan dengan HNO3 dan NH4OH

b Dihomogenkan hasil positif terbentuk endapan kuning yang larut

dengan penambahan NH4OH berlebih

4 Unsur Cl

a Diambil filtrat kemudian ditambahkan dengan AgNO3

b Dihomogenkan hasil positif terbentuk endapan putih yang larut

dengan penambahan NH4OH berlebih

5 Unsur Br

a Diambil filtrat kemudian ditambahkan dengan AgNO3

b Dihomogenkan hasil positif terbentuk endapan kuning yang tidak

larut dengan penambahan NH4OH dan terbentuk endapan coklat

jika ditambahkan HCl dan I2

6 Unsur I

a Diambil filtrat kemudian ditambahkan dengan AgNO3

b Dihomogenkan hasil positif terbentuk endapan kuning yang tidak

larut dengan penambahan NH4OH dan terbentuk endapan ungu

jika ditambahkan HCl dan I2

B Analisis Logam

1) Logam Natrium

a Disiapkan alat dan bahan

b Diambil sampel abu pada objek glass

c Ditambahkan asam asetat 10 dan ditetesi asam pikrat kemudian

dipanaskan lalu

d Diamati di bawah mikroskop hasil positif terbentuk kristal

2) Logam Kalium

a Disiapkan alat dan bahan

b Diambil sampel abu pada objek glass

c Ditetesi asam pikrat kemudian dipanaskan lalu

d Diamati di bawah mikroskop hasil positif terbentuk kristal

3) Logam Kalsium

a Disiapkan alat dan bahan

b Diambil sampel abu pada objek glass

c Ditetesi HCl dan H2SO4 atau asam oksalat kemudian dipanaskan

lalu

d Diamati di bawah mikroskop hasil positif terbentuk kristal

4) Logam Barium

a Disiapkan alat dan bahan

b Diambil sampel abu lalu ditetesi HCl kemudian H2SO4

c Diamati perubahan hasil positif terbentuk endapan putih

5) Logam Zink

a Disiapkan alat dan bahan

b Diambil sampel abu pada objek glass

c Ditetesi ammonium molibdat kemudian dipanaskan lalu

d Diamati di bawah mikroskop hasil positif terbentuk kristal

6) Logam Boron

a Disiapkan alat dan bahan

b Diambil sampel abu lalu ditambahkan metanol

c Diamati perubahan hasil positif terrbentuk nyala hijau

7) Logam Magnesium

a Disiapkan alat dan bahan

b Diambil sampel abu dan ditetesi iodum

c Diamati perubahan hasil positif terbentuk endapan berwarna hitam

lama kelamaan menjadi merah

8) Alumunium

a Disiapkan alat dan bahan

b Diambil sampel abu dan ditetesi HCl

c Diamati perubahan hasil positif terbentuk endapan berwarna putih

BAB IV

HASIL PENGAMATAN

IV1 Tabel Pengamatan

i Analisis Unsur

Kelompok Kode Sampel Hasil Identifikasi Jawaban Asli

I PINK - C O

II HIJAU - C O

III JUJUR Cl P N S O C

IV COKELAT P C O N

V HITAM - C O

VI PUTIH - N S C

ii Analisis Logam

Kelompok Kode Sampel Hasil Identifikasi Jawaban Asli

I RA Al Al Zn

II GAS Na K Na K Ca

III ONTA Na Mg Na K Ca

IV AYAM Zn Mg Zn

V TANUR Mg Mg Zn

VI APA Ca Zn B Al Mg

IV2 Reaksi

A Unsur

1 Nitrogen

6NaCN + 3FeSO4 Fe2(Fe[CN]6) + 3Na2SO4

(warna biru bening)

2 Sulfur

Na2S + Na[Fe(CN)4NO] Na4[Fe(CN)5NO3]

(warna ungu reaksi dalam suasana basa)

3 Fosfor

PO43- + 3NH4

+ + 12MoO42- + 24 H+ darr(NH4)3[P(NO3)4] + 12H+

(endapan kuning)

B Logam

1 Natrium

2NaO + 2CH3COOH 2CH3COONa + H2O

CH3COONa + C6H2(OH)(NO2)3 darrC6H2(ONa)(NO2)3 + uarrCH3COOH

(kristal)

2 Kalsium

CaO + 2HCl CaCl2 + H2O

CaCl2 + H2SO4 darrCaSO4 + 2 HCl

CaCl2 + (COOH)2 darrCa(COO)2 + 2 HCl

(kristal)

3 Barium

BaO + 2HCl BaCl2 + H2O

BaCl2 + H2SO4 darrBaSO4 + 2 HCl

(putih)

4 Magnesium

MgO + 2HCl MgCl2 + H2O

MgCl2 + 2KI darrMgI2 + 2KCl

(endapan jingga)

5 Zink

ZnO + 2HCl ZnCl2 + H2O

ZnCl2 + 2NH4OH darrZn(OH)2 +2NH4Cl

(endapan)

6 Alumunium

Al2O3 + 6HCl 2AlCl3 + 3H2O

AlCl3 + 3NH4OH darrAl(OH)3 +3NH4Cl

(endapan putih)

BAB V

PEMBAHASAN

Pada praktikum ini dilakukan analisis unsur dan logam terhadap

beberapa sampel Tujuan dilakukan percobaan ini untuk mengetahui

kandungan unsur karbon nitrogen oksigen sulfur hidrogenfosfor dan

halogen serta logam-logam natrium kalsium magnesium zink kalium

barium dalam suatu sediaan farmasi

Sampel yang digunakan dalam bentuk sediaan tablet kapsul dan

suspensi yang harus terlebih dahulu dilakukan dekstruksi Ada dua macam

dekstruksi dekstruksi kering dan basah Dekstruksi kering dengan

menggunakan pemanasan tinggi pada suhu 500oC hingga 1000oC

Sedangkan dekstruksi kering dengan menggunakan HNO3 pekat atau H2SO4

pekat atau H2O2 pekat Metode dekstruksi basah ini dilakukan pada suhu

rendah untuk menghindari kehilangan mineral akibat penguapan karena suhu

yang digunakan tidak melebihi dari titik didih dari larutan

Pada analisis kandungan unsur sampel terlebih dahulu dicampurkan

dengan serbuk Castellana (terdiri dari campuran Na2CO3 dan Magnesium 2

1) dengan perbandingan 1 5 Masukkan dalam pipa kapiler hampir penuh

panaskan di api bebas sampai berpijar Masukkan ke dalam aquades (untuk

melarutkan zat-zat organik yang telah dirusak) diaduk lalu didiamkan sampai

terbentuk endapan Kemudian disaring filtrat digunakan untuk menyelidiki

unsur-unsur seperti N S P As dan Halogen

Pada percobaan ini selain dilakukan analisis unsure juga dilakukan uji

analisis logam dari sampel sebagai berikut

1 Sampel ldquoRArdquo berdasarkan dari hasil uji yang dilakukan diperoleh hanya

ada logam Al sedangkan berdasarkan jawaban sebenarnya mengandung

logam Al dan Zn

2 Sampel ldquoGASrdquo berdasarkan dari hasil uji yang dilakukan diperoleh hanya

ada logam Na dan K sedangkan berdasarkan jawaban sebenarnya

mengandung logam Na K dan Ca

3 Sampel ldquoONTArdquo berdasarkan dari hasil uji yang dilakukan diperoleh hanya

ada logam Na dan Mg sedangkan berdasarkan jawaban sebenarnya

mengandung logam Na K dan Ca

4 Sampel ldquoAYAMrdquo berdasarkan dari hasil uji yang dilakukan diperoleh hanya

ada logam Zn sedangkan berdasarkan jawaban sebenarnya

mengandung logam Zn dan Mg

5 Sampel ldquoTANURrdquo berdasarkan dari hasil uji yang dilakukan diperoleh

hanya ada logam Mg sedangkan berdasarkan jawaban sebenarnya

mengandung logam Zn dan Mg

6 Sampel ldquoAPArdquo berdasarkan dari hasil uji yang dilakukan diperoleh hanya

ada logam Ca Zn dan B sedangkan berdasarkan jawaban sebenarnya

mengandung logam Al dan Mg

Berdasarkan dari hasil pengamatan tersebut terjadi berbagai

kesalahan prediksi logam yang dikandung Hal-hal tersebut dapat terjadi

karena faktor-faktor kesalahan sebagai berikut

1 Kurang homogennya sampel yang diuji sehingga adanya sampel yang tak

terdeteksi

2 Kurang banyaknya sampelcuplikan yang diambil sehingga tidak merata

pengidentifikasian suatu sampel yang sama

BAB VI

PENUTUP

VI1 Kesimpulan

Adapun kesimpulan yang dapat diberikan adalah sebagai berikut

1 Sampel ldquoRArdquo mengandung logam Al dan Zn

2 Sampel ldquoGASrdquo dan ldquoONTArdquo mengandung logam Na K dan Ca

3 Sampel ldquoAYAMrdquo dan ldquoTANURrdquo mengandung logam Zn dan Mg

4 Sampel ldquoAPArdquo mengandung logam Al dan Mg

IV2 Saran

Adapun saran yang kami dapat berikan sebagai berikut

1 Diharapkan alat-alat di laboratorium dapat diperbaiki sehingga praktikum

dapat berjalan dengan efektif dan efisien

2 Diharapkan para asisten dapat lebih sabar dalam membimbing dan

membantu praktikan

DAFTAR PUSTAKA

1 Day JR dan Underwood Analisis Kimia Kuantitatif Jakarta ITB Press

1999

2 Svehla G Buku Teks Analisis Anorganik Kualitatif Makro dan Semimikro

Edisi ke-5 Jakarta PT Kalman Media Pustaka 1990

3 Anonim Kimia Logam Golongan Utama Bandung ITB Press 2007

4 Brady JE General Chemistry Principles and Structure New York Fift

Edition John Willey and Son 1990

5 Dirjen POM Farmakope Indonesia edisi III Jakarta Depkes RI 1979

6 IAI ISO Indonesia Volume 46Jakarta PT ISFI Penerbitan 2011

7 Sutresna Nana Kimia Bandung Grafindo Media Pratama 2008

8 RahmawatiArisna dkk Laporan Pelatihan Instrumentasi SSA Semarang

Universitas Negeri Semarang 2012

9 Anonim USP-32 NF 27 New York The United States Pharmacopeial

Convention 2008

10Auterhoff dan Kovar Indentifikasi Obat Bandung Penerbit ITB 2002

LAMPIRAN

Tabulasi Unsur

Pereaksi N S P Cl Br I

FeSO4 Biru

berlin

Na

nitroprussida

Ungu (dlm

alkali)

HNO3 +

NH4OH

berlebih

kuning

larut

AgNO3

+ NH4OH

+ HCl + I2

putih

Larut

kuning

larut

coklat

kuning

larut

ungu

Tabulasi Logam

Pereaksi Na K Ca Ba Zn B Mg+ asasetat + as pikrat 10 Kristal+asasetat + Zn uranil asetat KristalNyala Kuning hijau+ aspikrat kristal+ Zn uranil asetat kuning+ HCl + H2SO4 putih+HCl + asoksalat kristal+HCl + H2SO4 putih+NH4 molibdat kristal+HCl + NH4OHNH4OH berlebih

larut

+NaOH+dithizon+CCl4 ungu+HCl pada lakmus Merah

orange

+HCL + KIKI berlebih

jinggalarut

Page 4: Laporan Analisis Unsur n Logam

Logam adalah unsur kimia yang mempunyai sifat menghantarkan

listrik kilap konduktor panas dan mudah dibentuk Unsur logam membentuk

oksida basa hidroksida dalam bilangan oksidasi +1 atau +2 dan menjadi

kation Semua unsur transisi adalah logam sementara golongan utama

diklasifikasikan atas logam dan non logam (3)

1 Logam golongan 1

Golongan 1 disebut juga logam alkali Logam alkali melimpah dalam

mineral dan di air laut Khususnya natrium Na di kerak bumi adalah

keempat setelah Al Fe dan Ca Walaupun keberadaan ion natrium dan

kalium telah dikenali sejak lama sejumlah usaha untuk mengisolasi logam

ini dari larutan air garamnya gagal sebab kereaktifannya yang tinggi pada air

(3)

Logam alkali juga aktif pada oksigen atau halogen Karena logam alkali

adalah reduktor kuat logam-logam ini juga digunakan untuk sebagai

reduktor Karena kereaktifannya yang tinggi pada halogen logam alkali

penting dalam sintesis organik dan anorganik yang menghasilkan halida

logam alkali sebagai hasil reaksi kondensasi dan metatesis (3)

Logam alkali atau unsur golongan IA (selain hidrogen) adalah reduktor

yang sangat kuat dan bereaksi dengan air menghasilkan gas H2 disertai

ledakan kecil (tidak membahayakan) Contoh logam alkali yang paling murah

harganya adalah logam Na (natrium) Logam Na bereaksi dengan air

membentuk NaOH dan gas H2 tetapi logam Na tidak bereaksi dengan

minyak tanah sehingga logam Na biasa disimpan dalam kerosin (minyak

tanah) (45)

2 Logam golongan 2

Logam golongan 2 dari berilium Be sampai radium Ra disebut juga

logam-logam alkali tanah Berilium merupakan komponen beril atau emeral

Logam berilium bewarna putih keperakan dan digunakan dalam paduan

khusus dan untuk jendela dalam tabung sinar-X atau sebagai moderator

dalam reaktor nuklir dsb Karena berilium sangat beracun berilium harus

ditangani dengan sangat hati-hati (3)

3 Logam golongan 12

Sulfida logam golongan 12 (zink kadmium merkuri) merupakan bahan

baku dalam metalurgi Logam-logam ini terletak persis setelah logam transisi

tapi tidak berkelakuan seperti logam transisi karena orbitalnya d-nya penuh

dan zink dan kadmium menunjukkan sifat kereaktifan pertengahan antara

keras dan lunak seperti magnesium Merkuri adalah logam lunak dan

merupakan cairan cenderung terikat pada fosfor atau belerang (3)

4 Logam golongan 13

Aluminum Al merupakan anggota golongan 13 (Tabel 54) berada

sebagai aluminosilikat di kerak bumi dan lebih melimpah daripada besi (3)

5 Logam golongan 14

Dari 10 isotop timah Sn 118 Sn (2422) dan 120Sn (3359) adalah

yang paling melimpah Timah logam ada sebagai α timah (timah abu-abu)

yang stabil di bawah 132oC dan β tin yang stabil pada suhu yang lebih tinggi

Pada suhu rendah transisi fasanya cepat Senyawa timah divalen dan

tetravalen umumnya dijumpai dan senyawa-senyawa divalennya merupakan

bahan reduktor (3)

Untuk menjalankan fungsinya dengan baik tubuh kita butuh gizi yang baik

pula Zat yang diperlukan tubuh ternyata tidak hanya berupa karbohidrat

protein atau vitamin saja Tapi berbagai zat logam juga sangat diperlukan

agar tubuh bekerja dengan maksimal Beberapa zat yang dibutuhkan oleh

tubuh sebagai berikut

Zat Besi (Fe)

Zat besi berguna untuk mengangkut oksigen dari paru-paru ke seluruh

tubuh dan menghilangkan racun dari tubuh Bila tubuh sampai kekurangan

zat besi akan menimbulkan gejala-gejala kekurangan darah Namun zat besi

juga dapat membahayakan kesehatan bila terlalu banyak dikonsumsi

Konsumsi zat besi berlebihan dapat menyebabkan pembengkakan pada hati

dan mengurangi kemampuan tubuh untuk menyerap zat tembaga Jumlah

yang cukup untuk kebutuhan tubuh yaitu 8 sampai 18 miligram per hari

Seng (Zn)

Seng berguna untuk mempertahankan kesuburan memperkuat daya

tahan tubuh membantu dalam proses penyembuhan dan mampu membantu

tubuh agar menghasilkan sekitar 100 enzim yang diperlukan tubuh Seng

juga berguna untuk kecantikan kulit karena dapat mencegah timbulnya

jerawat mencegah kulit kering dan membantu regenerasi kulit Karena Seng

dapat berfungsi untuk regenerasi kulit kekurangan Seng dalam tubuh dapat

menyebabkan luka di kulit sulit sembuh Jumlah yang dianjurkan agar jumlah

seng dalam tubuh mencukupi adalah 12 miligram per hari

Mangan (Mn)

Mangan merupakan zat logam yang penting untuk menjaga kesehatan

otak tulang dan berperan dalam pertumbuhan rambut serta kuku Mangan

juga diperlukan untuk membantu menghasilkan enzim yang berguna untuk

metabolisme tubuh Karbohidrat dan protein memerlukan mangan untuk

dapat diubah menjadi energi yang kita gunakan sehari-hari Bila tubuh

kekurangan mangan protein dan karbohidrat tidak dapat diubah menjadi

energi Akhirnya terdapat penumpukan karbohidrat dan protein yang

menimbulkan risiko diabetes osteoporosis rematik dan kolesterol tinggi

Namun jika berlebihan akan menyebabkan kadar besi dalam tubuh menurun

sehingga meningkatkan resiko terkena anemia gangguan kulit jantung hati

pembuluh darah dan kerusakan otak Selain itu mangan yang berlebihan

dapat mencegah penyerapan zat tembaga untuk tubuh Kebutuhan mangan

per harinya sekitar 5 mg

Kromium (Cr)

Kromium berfungsi mengatur penempatan glukosa dalam darah menuju

ke sel-sel tubuh untuk kemudian diubah menjadi energi Jika kekurangan

Kromium dapat meningkatkan kadar kolesterol dan lemak dalam darah yang

dapat mengakibatkan penyakit jantung diabetes dan obesitas Namun jika

berlebihan dapat menyebabkan iritasi lambung dan menghambat penyerapan

tembaga oleh tubuh Kebutuhan sekitar 25 mghari

Tembaga (Cu)

Tembaga memiliki fungsi membentuk hemoglobin kolagendan menjaga

kesehatan saraf Jika tubuh kekurangan Tembaga akan menyebabkan

anemia radang sendi dan mudah lelah Namun jika kelebihan Dapat

menyebabkan keracunan yang ditandai dengan muntah pusing lemas sakit

perut dan diare Jika terjadi terus-menerus dapat menyebabkan sakit jantung

dan kerusakan hati yang berakibat pada kematian Dosis yang dianjurkan 12

mghari

Magnesium (Mg)

Magnesium Berperan penting untuk menjaga kesehatan jantung ginjal

dan otot Jika tubuh kekurangan Magnesium Dapat menyebabkan serangan

jantung ginjal darah tinggi dan serangan asma Namun jika berlebihan

Dapat menyebabkan diare Dalam sehari tubuh membutuhkan Magnesium

sekitar 320 mg

Identifikasi logam dengan uji nyala

Salah satu ciri khas dari logam alkali adalah memiliki spektrum emisi

Sprektum ini dihasilkan bila larutan garamnya dipanaskan dalam nyala

Bunsen atau dengan mengalirkan muatan listrik pada uapnya Ketika atom

diberi energi (dipanaskan) elektronnya akan tereksitasi ke tingkat yang lebih

tinggi Ketika energi itu dihentikan maka elektronnya akan kembali lagi ke

tingkat dasar sehingga memancarkan energi radiasi elektromagnetik

Menurut Neils Bohr besarnya energi yang dipancarkan oleh setiap atom

jumlahnya tertentu (terkuantitas) dalam bentuk spektrum emisi Sebagian anggota

spektrum terletak di daerah sinar tampak sehingga akan memberikan warna-warna

yang jelas dan khas untuk setiap atom

Unsur Natrium Kalium Lithium Kalsium Tembaga Antimon Rubidium Caesium

Warna

Nyala

Logam

Warna nyala dihasilkan dari pergerakan elektron dalam ion-ion logam

yang terdapat dalam senyawa Sebagai contoh sebuah ion Na dalam

keadaan tidak tereksitasi memiliki struktur 1s2 2s2 2p6 Jika dipanaskan

elektron-elektron akan mendapatkan energi dan bisa berpindah ke orbital

kosong manapun pada level yang lebih tinggi ndash sebagai contoh berpindah ke

orbital 7s atau 6p atau 4d atau yang lainnya tergantung pada berapa banyak

energi yang diserap oleh elektron tertentu dari nyala Karena elektron-

elektron berada pada level yang lebih tinggi dan lebih tidak stabil dari segi

energi maka elektron-elektron cenderung turun kembali ke level dimana

sebelumnya mereka berada Perpindahan ini akan melepaskan sejumlah

energi yang dapat dilihat sebagai cahaya dengan warna tertentu

Akan tetapi elektron tersebut bisa turun sampai dua tingkat (atau lebih)

dari tingkat sebelumnya Misalnya pada awalnya di level 5 kemudian turun

sampai ke level 2 Masing-masing perpindahan elektron ini melibatkan

sejumlah energi tertentu yang dilepaskan sebagai energi cahaya dan

masing-masing memiliki warna tertentu Sebagai akibat dari semua

perpindahan elektron ini sebuah spektrum garis yang berwarna akan

dihasilkan Warna yang terlihat adalah kombinasi dari semua warna

individual Besarnya lompatanperpindahan elektron dari segi energi

bervariasi dari satu ion logam ke ion logam lainnya Ini berarti bahwa setiap

logam yang berbeda akan memiliki pola garis-garis spektra yang berbeda

sehingga warna nyala yang berbeda pula(7)

Nyala Api Bunsen (2)

Spektrofotometri Serapan Atom (SSA)

Alat Instrumentasi AAS Type Buck 210 VGP

Spektrometri Serapan Atom (SSA) adalah suatu alat yang digunakan

pada metode analisis untuk penentuan unsur-unsur logam dan metalloid

yang pengukurannya berdasarkan penyerapan cahaya dengan panjang

gelombang tertentu oleh atom logam dalam keadaan bebas Metode ini

sangat tepat untuk analisis zat pada konsentrasi rendah Teknik ini

mempunyai beberapa kelebihan di-bandingkan dengan metode spek-troskopi

emisi konvensional Memang selain dengan metode serapan atom unsur-

unsur dengan energi eksitasi rendah dapat juga dianalisis dengan fotometri

nyala akan tetapi fotometri nyala tidak cocok untuk unsur-unsur dengan

energy eksitasi tinggi Fotometri nyala memiliki range ukur optimum pada

panjang gelombang 400-800 nm sedangkan AAS memiliki range ukur

optimum pada panjang gelombang 200-300 nmUntuk analisis kualitatif

metode fotometri nyala lebih disukai dari AAS karena AAS memerlukan

lampu katoda spesifik (hallow cathode) Kemono-kromatisan dalam AAS

merupakan syarat utama Suatu perubahan temperature nyala akan

mengganggu proses eksitasi sehingga analisis dari fotometri nyala berfilter

Dapat dikatakan bahwa metode fotometri nyala dan AAS merupakan

komplementer satu sama lainnya

Absorpsi atom dan spektra emisi memiliki pita yang sangat sempit di

bandingkan spektrometri molekuler Emisi atom adalah proses di mana atom

yang tereksitasi kehilangan energi yang disebabkan oleh radiasi cahaya

Misalnya garam-garam logam akan memberikan warna di dalam nyala ketika

energi dari nyala tersebut mengeksitasi atom yang kemudian memancarkan

spektrum yang spesifik Sedangkan absorpsi atom merupakan proses di

mana atom dalam keadaan energy rendah menyerap radiasi dan kemudian

tereksitasi Energi yang diabsorpsi oleh atom disebabkan oleh adanya

interaksi antara satu elektron dalam atom dan vektor listrik dari radiasi

elektromagnetik

Ketika menyerap radiasi elektron mengalami transisi dari suatu keadaan

energi tertentu ke keadaan energi lainnya Misalnya dari orbital 2s ke orbital

2p Pada kondisi ini atom-atom di katakan berada dalam keadaan tereksitasi

(pada tingkat energi tinggi) dan dapat kembali pada keadaan dasar (energi

terendah) dengan melepaskan foton pada energy yang sama Atom dapat

mengadsorpsi atau melepas energi sebagai foton hanya jika energy foton

(hν) tepat sama dengan perbedaan energi antara keadaan tereksitasi (E) dan

keadaan dasar (G) seperti Gambar di bawah ini

Gambar Diagram absorpsi dan emisi atom

Absorpsi dan emisi dapat terjadi secara bertahap maupun secara

langsung melalui lompatan tingkatan energi yang besar Misalnya absorpsi

dapat terjadi secara bertahap dari G 1048774 E1 1048774 E2 tetapi dapat terjadi juga

tanpa melalui tahapan tersebut G 1048774 E2 Panjang gelombang yang diserap

oleh atom dalam keadaan dasar akan sama dengan panjang gelombang

yang diemisikan oleh atom dalam keadaan tereksitasi apabila energi transisi

kedua keadaan tersebut adalah sama tetapi dalam arah yang yang

berlawanan Lebar pita spektra yang diabsorpsi atau diemisikan akan sangat

sempit jika masing-masing atom yang mengabsorpsi atau memancarkan

radiasi mempunyai energi transisi yang sama (8)

Gas dan alat pembakar pada spektrophotometer serapan atom dikenal

dua jenis gas pembakar yang bersifat oksidasi dan bahan bakar Gas

pengoksidasi misalnya udara (O2) atau campuran O2 dan N2O sedangkan

sebagai bahan bakar adalah gas alam propane butane asetilen dan H2 Gas

pembakar dapat pula berupa campuran udara dengan propane udara

dengan asetilen (terbanyak dipakai) dan N2O dengan asetilen

Ada 3 jenis nyala dalam spektrometri serapan atom yaitu

(a) Udara ndash Propana

Jenis nyala ini relatif lebih dingin (1800oC) dibandingkan jenis nyala

lainnya Nyala ini akan menghasilkan sensitifitas yang baik jika elemen yang

akan diukur mudah terionisasi seperti Na K Cu

(b) Udara ndash Asetilen

Jenis nyala ini adalah yang paling umum dipakai dalam AAS Nyala ini

menghasilkan temperatur sekitar 2300oC yang dapat mengatomisasi hamper

semua elemen Oksida-oksida yang stabil seperti Ca Mo juga dapat analisa

menggunakan jenis nyala ini dengan memvariasi rasio jumlah bahan bakar

terhadap gas pengoksidasi

(c) Nitrous oksida ndash Asetilen

Jenis nyala ini paling panas (3000oC) dan sangat baik digunakan untuk

menganalisa sampel yang banyak mengandung logam-logam oksida seperti

Al Si Ti W (8)

II2 Uraian Bahan

1 Asam klorida (5)

Nama resmi Acidum hydrochloridum

Nama lain Asam klorida

RM BM HCl 3446

Pemerian Cairan tidak berwarna berasap bau

merangsang Jika diencerkan dengan 2

bagian air asap dan bau hilang

Kelarutan Bercampur dengan air

Penyimpanan Dalam wadah tertutup rapat

Kegunaan Sebagai pereaksi

2 Asam sulfat (5)

Nama resmi Acidum Sulfuricum

Nama lain Asam sulfat

RM BM H2SO4 9807

Pemerian Cairan kentak seperti minyak higroskopik tidak

berwarna jika ditambahkan ke dalam air

menimbulkan panas

Penyimpanan Dalam wadah tertutup baik

Kegunaan Sebagai pereaksi

3 Air suling (5)

Nama resmi Aqua destillata

Nama lain Aquades air suling

RM BM H2O 1802

Pemerian Cairan jernih tidak berwarna tidak berbau tidak

berasa

Penyimpanan Dalam wadah tertutup baik

Kegunaan Sebagai pelarut

4 Natrium Hidroksida (5)

Nama resmi Natrii Hydroxidum

Nama lain Natrium Hidroksida

RM BM NaOH 4000

Pemerian Putih atau praktis putih massa hablur berbentuk

pellet serpihan atau batang keras rapuh dan

menunjukkan pecahan hablur bila dibiarkan

diudara akan cepat menyerap karbondioksida dan

lembab

Kelarutan Mudah larut dalam air dan dalam etanol

Penyimpanan Dalam wadah tertutup baik

Kegunaan Sebagai pereaksi

5 Asam oksalat (5)

Nama resmi Acidum oksalate

Nama lain Asam oksalat

RM BM (COOH)2H2O 12607

Pemerian Hablur tidak berwarna

Kelarutan Larut dalam etanol dan etanol (95 )

Penyimpanan Pada wadah bersuhu 1895o terlindung dari

cahaya

Kegunaan Pereaksi

6 Natrium nitroprusida (5)

Nama resmi Natrium nitroprusida dihidrat

Nama lain Natrium nitroprusid

RM BM Na2Fe(CN)5NO2 H2O 29795

Pemerian Hablur atau serbuk warna merah delima (coklat)

kemerahan praktis tidak berbau

Kelarutan Mudah larut dalam air sukar larut dalam etanol

sangat sukar larut dalam kloroform tidak larut

dalam benzena

Penyimpanan Dalam wadah tertutup rapat

Kegunaan Pereaksi

7 Kalium iodida (5)

Nama resmi Kalii iodidum

Nama lain Kalium iodide

RM BM KI 166

Pemerian Hablur heksahedral transparan tidak berwarna

opak dan putih serbuk butiran putih higroskopik

Kelarutan Sangat mudah larut dalam air lebih mudah larut

dalam air mendidih larut dalam etanol (95) P

mudah larut dalam gliserol P

Penyimpanan Dalam wadah tertutup baik

Kegunaan Pereaksi

8 Barium hidroksida (5)

Nama resmi Barium hydroxidum

Nama lain Barium hidroksida

RM Ba(OH)2 8H2O

Pemerian Hablur tidak berwarna

Kelarutan Larut dalam air terjadi larutan yang agak keruh

Penyimpanan Dalam wadah tertutup rapat

Kegunaan Pereaksi

9 Etanol (5)

Nama resmi Aethanolum

Nama lain Etanol alcohol

RM BM C2H6O 4607

Pemerian Cairan tidak berwarna jernih mudah menguap

dan mudah bergerak bau khas rasa panas

Mudah terbakar dengan memberikan nyala biru

yang tidak berasap

Kelarutan Sangat mudah larut dalam air larut dalam

kloroform dan eter P

Penyimpanan Dalam wadah tertutup rapat terlindung dari

cahaya ditempat sejuk

10 Asam sitrat (5)

Nama resmi Acidum citricum

Nama lain Asam sitrat

RM BM C6H807 19219

Pemerian Hablur bening tidak berwarna serbuk hablur

sampai halus putih tidak berbau rasa sangat

asam

Kelarutan Sangat mudah larut dalam air mudah larut

dalam etanol agak sukar larut dalam eter

II3 Uraian Sampel

1 Cerebrofitreg (6)

Komposisi Gingkobiloba asam glutamat vitamin mineral

Indikasi Membantu asupan vitamin yang kurang seperti

gangguan absorpsi vitamin dan meningkatnya

kebutuhan tubuh karena aktivitas yang meningkat

meningkatkan sirkulasi darah ke otak sehingga

membantu memperbaiki daya ingat

Kemasan Dus 10 Kap

2 Promagreg (6)

Komposisi Hidrotalsit 200 mg Mg(OH)2 15 mg simetikon

Indikasi Kelebihan asam lambung perut kembung perut

sakit dan kolik kejang pilorus tukak lambung

dan usus 12 jari dari lain penyakit saluran cerna

Kemasan Dus 12 Tab

3 Polysilanereg (6)

Komposisi Dimetilpolisiloksan 80 mg Al(OH)3 200 mg

Mg(OH) 200 mg5 ml atau tab

Indikasi Untuk mengurangi gejala yang berhubungan

dengan kelebihan asam lambung gastritis tukak

lambung tukak usus dua belas jari dengan gejala

seperti mual nyeri lambung nyeri ulu hati

kembung dan perasaan penuh pada lambung

Kemasan Botol 100 ml suspensi

II3 Prosedur Kerja

1 Menurut FI III

1) Identifikasi barium

a Larutan garam barium dengan asam sulfat encer P membentuk

endapan putih yang praktis tidak larut dalam asam klorida P

dalam asam nitrit P

b Garam barium menimbulkan warna hijau kekuningan dalam nyala

yang tidak berwarna dan jika dilihat dengan kaca hijau nyala

warna biru

2) Identifikasi bromida

a Larutan bromida jika dipanaskan dengan asam sulfat P dan

mangan (IV) oksidasi P atau kalium bikromat P terjadi brom yang

memberikan warna merah jambu pada kertas saring yang dibasahi

larutan fluresein natrium P 02 bv dimetanol (95) P

b Pada larutan bromida tambahkan larutan perak nitrat P terbentuk

endapan kekuningan yang larut dalam amonia P sukar larut dalam

amonia P encer praktis tidak larut dalam asam nitrat encer P

c Pada larutan bromida ditambahkan larutan klor P terjadi brom

yang larut dalam 2 hingga 3 tetes CO2 P atau kloroform P dengan

warna kemerahan Tambahkan larutan fenol P pada lapisan air

yang mengandung brom terbentuk endapan putih

3) Identifikasi fosfat

a Netralkan larutan fosfat hingga pH 7 tambahkan perak nitrat P

terbentuk endapan kuning muda yang larut dalam larutan amonia

encer P dan dalam asam nitrat encer P

b Pada larutan fosfat tambahkan larutan magnesium sulfat amonia P

terbentuk hablur putih

c Pada larutan fosfat dalam asam nitrat encer P tambahkan larutan

amonium molibdat P volume yang sama hangatkan endapan

warna kuning kenari terang

4) Identifikasi iodida

a Pada larutan iodida ditambahkan larutan perak nitrat P terbentuk

endapan kuning yang praktis tidak larut dalam amonia encer P dan

dalam asam nitrat P

b Pada larutan iodida tambahkan larutan kalium iodida P dan asam

asetat encer P terjadi iodium yang memberikan warna violet

kemerahan dengan kloroform P dan warna biru dengan larutan

kanji P

c Pada larutan iodida tambahkan larutan raksa (II) klorida P

terbentuk endapan merah yang agak sukar larut dalam pereaksi di

atas dan mudah larut dalam larutan kalium iodida P

5) Identifikasi kalium

a Basahi senyawa kalium dengan asam klorida P bakar pada

sebatang kawat platina dalam nyala bunsen tidak berwarna terjadi

warna violet Jika diamati dengan kaca biru yang sesuai warna

nyala ungu kemerahan

b Pada larutan pekat garam kalium yang telah dibebaskan dengan

garam amonium dengan pemisahan tambahkan platina (IV) klorida

P dan asam klorida P terbentuk hablur kuning pijarkan sisa

pemisahan adalah kalium klorida dan platina

c Kocok 2 ml larutan jernih garam kalium yang mengandung tidak

kurang dari 5 bv dengan 10 tetes larutan jenuh asam tartrat P

segera terbentuk endapan putih

6) Identifikasi kalsium

a Pada larutan garam kalsium tambahkan larutan amonium karbonat

P terbentuk endapan putih didihkan dinginkan endapan sukar

larut dalam larutan amonium klorida P

b Pada larutan garam kalsium tambahkan larutan amonium oksalat

P terbentuk endapan putih yang larut dalam asam klorida P tetapi

agak sukar larut dalam asam asetat P

c Pada 1 tetes larutan garam kalsium tambahkan 4 tetes larutan

glidetat P 1 bv dalam etanol (95) P dan 1 tetes larutan natrium

hidroksida P 10 bv terbentuk endapan coklat kemerahan yang

larut dalam kloroform P larutan berwarna merah

7) Identifikasi klorida

a Panaskan larutan klorida dengan asam sulfat P dan mangan (IV)

oksida P terjadi klor yang memutihkan kertas lakmus P basah dan

terjadi warna biru pada kertas kanji iodida

b Pada larutan klorida ditambahkan larutan perak nitrat P terbentuk

endapan putih yang tidak larut dalam asam nitrat P

8) Identifikasi magnesium

a Pada larutan garam magnesium tambahkan larutan amonium

karbonat P didihkan terbentuk endapan putih tetapi tidak terbentuk

endapan jika terdapat larutan amonium klorida P

b Pada larutan garam magnesium ditambahkan larutan dinatrium

hidrogen fosfat P yang mengandung garam amonium dan

amonium encer P terbentuk hablur putih

9) Identifikasi natrium

a Basahi senyawa natrium dengan asam klorida P takar pada

sebatang kawat platina dalam nyala bunsen nyala berwarna

kuning

b Asamkan larutan garam natrium dengan asam asetat P saring jika

perlu tambahkan larutan magnesium lauril sulfat P berlebih

terlebih hablur kuning

2 Menurut USP 32 (9)

1) Barium Larutan dari garam barium akan terbentuk endapan putih

dengan penambahan asam sulfat 2 N Endapan ini tidak larut dalam

HCl dan HNO3

2) Bismuth Ketika dilarutkan dengan asam HNO3 atau HCl berlebih

garam bismuth akan memberntuk endapan putih ketika diencerkan

dengan air Endapan ini akan berwarna coklat dengan H2S dan hasil

dari senyawa yang terbentuk dalam campuran panas dari HNO3 dan

air

3) Bromida Larutan dari bromida ketika ditambahkan dengan klorin tetes

sedikit demi sedikit dapat membebaskan bromida yang mana akan

terlarut dengan pengocokan bersama kloroform pewarnaan dari

kloroform adalah merah hingga coklat kemerahan AgNO3 dihasilkan

dalam larutan bromida yang terbentuk endapan putih kekuningan yang

tidak larut dengan penambahan HNO3 dan agak larut dalam

penambahan NH4OH 6 N

4) Kalsium Larutan dari garam kalsium tidak larut dalam oksalat ketika

sebagai pengikut Untuk larutan dari garam kalsium (1 dalam 20)

tambahkan 2 tetes dari metil merah dan netralkan dengan NH4OH

Tambahkan 3 N HCl tetes demi tetes hingga larutan bersifat asam

oleh indicator Ketika penambahan dari ammonium oksalat endapan

putih terbentuk Endapan ini tidak larut dalam asam asetat 6 N tetapi

larut dalam HCl

5) Klorida Dengan AgNO3 larutan klorida akan berwarna endapan

kekuningan uang tidak larut dalam HNO3 tetapi larut dalam NH4OH 6 N

berlebih

6) Kobalt Larutan dari garam kobalt (1 dalam 20) dengan HCl 3 N

memberikan endapan merah ketika dipanaskan pada penangas

Larutan dari garam kobalt akan jenuh dengan KCl dan terbentuk KNO3

dan asam asetat yang membentuk endapan kuning

7) Tembaga Larutan dari senyawa tembaga diasamkan dengan HCl

terbentuk garis merah dari tembaga metalik yang terang dengan

permukaan tak bernoda dari besi metalik NH4OH 6 N berlebih

ditambahkan dalam garam tembaga akan menghasilkan endapan

kebiru-biruan dan kemudian menjadi larutan biru gelap

8) Iodida Larutan dari iodide yang ditambahkan dengan klorin sedikit

demi sedikit akan membebaskan iodin yang akan memberi warna

kuning hingga merah pada larutan Ketika larutan dikocok dengan

CCl4 akan menjadi violet

9) Besi Senyawa Ferro dan Ferri dalam larutan akan membentuk

endapan hitam dengan NH4S Endapan ini larut dalam HCl 3 N dingin

dengan perkembangan dari H2S

10)Timbal Dengan H2SO4 2 N larutan dari garam timbale akan

memberikan warna putih yang tidak larut dalam HCl 3 N atau 2 N

HNO3 tetapi larut dalam NaOH 1 N panas dan dalam ammonium

asetat

11)Magnesium Larutan dari magenesium akan diketahui dengan NH4Cl

yang tidak lebih dari endapan kabut yang dinetralkan dengan NH4CO3

tetapi pada penambahan NaHPO4 terbentuk Kristal putih yang tidak

larut dalam NH4OH 6 N

12)Mangan Dengan NH4S larutan mangan akan memberikan endapan

berwarna merah muda kekuningan yang larut dalam asam asetat

13)Kalium Senyawa kalium memberikan warna keunguan hingga nyala

yang berkilauan tetapi keberadaan dari sedikit natrium akan menutupi

warnanya

14)Perak Dengan HCl larutan perak akan berwarna putih yang tidak larut

dalam HNO3 tetapi mudah larut dalam NH4OH 6 N

15)Zink Dalam larutan natrium asetat alrutan garam zink akan

membentuk endapan putih dengan H2S endapan tidak larut dalam

asam asetat tetapi pada HCl 3 N

3 Menurut Identifikasi Obat (10)

1) Percobaan Lassaigne Ke dalam tabung pijar dimasukkan 20-50 g

bahan dan sebutir logam natrium sebesar biji kacang tanah Tabung

dipanaskan perlahan-lahan dengan api kecil dari bagian atas tabung

sampai ke bagian bawah Setelah natrium leleh api dibesarkan

tabung dipjar beberapa menit Kemudian ketika masih merah

membara tabung dijatuhkan ke dalam piala porselin berisi 6 ml air

Selanjutnya campuran ini disaring Penyaring dibilas dengan sedikit air

panas Filtrat dibagi untuk pemeriksaan unsur nitrogen sulphur dan

halogen

a Pemeriksaan nitrogen Ke dalam sepertiga filtrat di atas

ditambahkan sebutir garam besi (II) sulfat kemudian dididihkan

beberapa menit Sesudah dingin dengan hati-hati besi hidroksida

dalam tabung dilarutkan dengan 6 N HCl (jangan berlebih) Bila

ragu-ragu larutan disaring kertas saring akan berwarna biru berlin

Jika bahan mengandung banyak nitrogen lama kelamaan timbul

warna biru pada larutan Jika setelah didiamkan beberapa lama

larutan berwarna biru-hijau berarti terdapat sesepora nitrogen Jika

larutan hanya berwarna kuning berarti larutan bebas nitrogen Zat

yang mudah melepaskan nitrogennya dan kaya akan sulphur tidak

akan membentuk rodanida seperti di atas Pada percobaan di sini

diperlukan logam natrium berlebih

b Pemeriksaan belerang Sepertiga dari filtrat diberi beberapa tetes

larutan natrium pentasiano nitrosilferat 25 yang dibuat segar

Terbentuk warna ungu yang lazimnya menjadi merah darah

c Pemeriksaan halogen Sepertiga filtrate diasamkan dengan HNO3 3

Nlalu dipanaskan sampai mendidih selama 2-3 menit Apabila

terdapat lebih banyak brom atau iodium maka timbul warna

Kepada larutan yang masih panas ditambahkan 5 tetes larutan

perak nitrat 5 Jika tak terjadi endapan berarti larutan tidak

mengandung banyak sulfur terjadi pengendaraan perak sulfat

2) Pemeriksaan sulfur langsung dari bahan Sejumlah 50 mg bahan

direaksikan dengan 10 ml larutan H2O2 30 dan 2 tetes larutan besi

(III) klorida 10 Terjadi reaksi yang kuat bila perlu didinginkan

Kemudian larutan diencerkan dengan air dan dituangi 10 ml 3 N HCl

dan 10 ml larutan BaCl 5 Terbentuk endapan putih BaSO4

3) Pemeriksaan halogen langsung dari bahan menurut Beilstein

Sebagian bahan asal diletakkan pada keeping tembaga (misalnya

uang tembaga) lalu dibakar dengan api Bunsen di bagian nyala yang

tak berwarna Jika bahan mengandung halogen nyala berwarna hijau

karena terbentuk tembaha-halogenida yang menguap

BAB III

METODE KERJA

III1 Alat dan Bahan

III11 Alat

Alat-alat yang digunakan adalah batang pengaduk Botol semprot

Bunsen Erlemeyer Gelas piala Gelas ukur Pipet tetes Sendok tanduk

Tabung reaksi dan Rak tabung

III12 Bahan

Bahan-bahan yang digunakan adalah Air suling Aluminium foil

Larutan pereaksi AgNO3 NH4OH HCl I2 HNO3 FeSO4 Asam asetat Asam

pikrat 10 HCl H2SO4 NH4-molibdat dan Tissu gulung

III2 Cara Kerja

A Analisis Unsur

1) Disiapkan alat dan bahan

2) Dicampurkan sebagian sampel dengan serbuk castellana diaduk

hingga homogen

3) Dimasukkan ke dalam pipet bersumbat lalu dipijarkan pada api

bunsen kemudian

4) Dilemparkan ke dalam gelas beaker yang berisi air lalu diaduk hingga

homogen kemudian disaring

5) Diambil sebagian filtrat yang diperoleh lalu dilakukan uji analisis unsur

2 Unsur N

a Diambil filtrat kemudian ditambahkan dengan FeSO4

b Lalu dipanaskan hasil positif terbentuk warna biru berlin

3 Unsur P

a Diambil filtrat kemudian ditambahkan dengan HNO3 dan NH4OH

b Dihomogenkan hasil positif terbentuk endapan kuning yang larut

dengan penambahan NH4OH berlebih

4 Unsur Cl

a Diambil filtrat kemudian ditambahkan dengan AgNO3

b Dihomogenkan hasil positif terbentuk endapan putih yang larut

dengan penambahan NH4OH berlebih

5 Unsur Br

a Diambil filtrat kemudian ditambahkan dengan AgNO3

b Dihomogenkan hasil positif terbentuk endapan kuning yang tidak

larut dengan penambahan NH4OH dan terbentuk endapan coklat

jika ditambahkan HCl dan I2

6 Unsur I

a Diambil filtrat kemudian ditambahkan dengan AgNO3

b Dihomogenkan hasil positif terbentuk endapan kuning yang tidak

larut dengan penambahan NH4OH dan terbentuk endapan ungu

jika ditambahkan HCl dan I2

B Analisis Logam

1) Logam Natrium

a Disiapkan alat dan bahan

b Diambil sampel abu pada objek glass

c Ditambahkan asam asetat 10 dan ditetesi asam pikrat kemudian

dipanaskan lalu

d Diamati di bawah mikroskop hasil positif terbentuk kristal

2) Logam Kalium

a Disiapkan alat dan bahan

b Diambil sampel abu pada objek glass

c Ditetesi asam pikrat kemudian dipanaskan lalu

d Diamati di bawah mikroskop hasil positif terbentuk kristal

3) Logam Kalsium

a Disiapkan alat dan bahan

b Diambil sampel abu pada objek glass

c Ditetesi HCl dan H2SO4 atau asam oksalat kemudian dipanaskan

lalu

d Diamati di bawah mikroskop hasil positif terbentuk kristal

4) Logam Barium

a Disiapkan alat dan bahan

b Diambil sampel abu lalu ditetesi HCl kemudian H2SO4

c Diamati perubahan hasil positif terbentuk endapan putih

5) Logam Zink

a Disiapkan alat dan bahan

b Diambil sampel abu pada objek glass

c Ditetesi ammonium molibdat kemudian dipanaskan lalu

d Diamati di bawah mikroskop hasil positif terbentuk kristal

6) Logam Boron

a Disiapkan alat dan bahan

b Diambil sampel abu lalu ditambahkan metanol

c Diamati perubahan hasil positif terrbentuk nyala hijau

7) Logam Magnesium

a Disiapkan alat dan bahan

b Diambil sampel abu dan ditetesi iodum

c Diamati perubahan hasil positif terbentuk endapan berwarna hitam

lama kelamaan menjadi merah

8) Alumunium

a Disiapkan alat dan bahan

b Diambil sampel abu dan ditetesi HCl

c Diamati perubahan hasil positif terbentuk endapan berwarna putih

BAB IV

HASIL PENGAMATAN

IV1 Tabel Pengamatan

i Analisis Unsur

Kelompok Kode Sampel Hasil Identifikasi Jawaban Asli

I PINK - C O

II HIJAU - C O

III JUJUR Cl P N S O C

IV COKELAT P C O N

V HITAM - C O

VI PUTIH - N S C

ii Analisis Logam

Kelompok Kode Sampel Hasil Identifikasi Jawaban Asli

I RA Al Al Zn

II GAS Na K Na K Ca

III ONTA Na Mg Na K Ca

IV AYAM Zn Mg Zn

V TANUR Mg Mg Zn

VI APA Ca Zn B Al Mg

IV2 Reaksi

A Unsur

1 Nitrogen

6NaCN + 3FeSO4 Fe2(Fe[CN]6) + 3Na2SO4

(warna biru bening)

2 Sulfur

Na2S + Na[Fe(CN)4NO] Na4[Fe(CN)5NO3]

(warna ungu reaksi dalam suasana basa)

3 Fosfor

PO43- + 3NH4

+ + 12MoO42- + 24 H+ darr(NH4)3[P(NO3)4] + 12H+

(endapan kuning)

B Logam

1 Natrium

2NaO + 2CH3COOH 2CH3COONa + H2O

CH3COONa + C6H2(OH)(NO2)3 darrC6H2(ONa)(NO2)3 + uarrCH3COOH

(kristal)

2 Kalsium

CaO + 2HCl CaCl2 + H2O

CaCl2 + H2SO4 darrCaSO4 + 2 HCl

CaCl2 + (COOH)2 darrCa(COO)2 + 2 HCl

(kristal)

3 Barium

BaO + 2HCl BaCl2 + H2O

BaCl2 + H2SO4 darrBaSO4 + 2 HCl

(putih)

4 Magnesium

MgO + 2HCl MgCl2 + H2O

MgCl2 + 2KI darrMgI2 + 2KCl

(endapan jingga)

5 Zink

ZnO + 2HCl ZnCl2 + H2O

ZnCl2 + 2NH4OH darrZn(OH)2 +2NH4Cl

(endapan)

6 Alumunium

Al2O3 + 6HCl 2AlCl3 + 3H2O

AlCl3 + 3NH4OH darrAl(OH)3 +3NH4Cl

(endapan putih)

BAB V

PEMBAHASAN

Pada praktikum ini dilakukan analisis unsur dan logam terhadap

beberapa sampel Tujuan dilakukan percobaan ini untuk mengetahui

kandungan unsur karbon nitrogen oksigen sulfur hidrogenfosfor dan

halogen serta logam-logam natrium kalsium magnesium zink kalium

barium dalam suatu sediaan farmasi

Sampel yang digunakan dalam bentuk sediaan tablet kapsul dan

suspensi yang harus terlebih dahulu dilakukan dekstruksi Ada dua macam

dekstruksi dekstruksi kering dan basah Dekstruksi kering dengan

menggunakan pemanasan tinggi pada suhu 500oC hingga 1000oC

Sedangkan dekstruksi kering dengan menggunakan HNO3 pekat atau H2SO4

pekat atau H2O2 pekat Metode dekstruksi basah ini dilakukan pada suhu

rendah untuk menghindari kehilangan mineral akibat penguapan karena suhu

yang digunakan tidak melebihi dari titik didih dari larutan

Pada analisis kandungan unsur sampel terlebih dahulu dicampurkan

dengan serbuk Castellana (terdiri dari campuran Na2CO3 dan Magnesium 2

1) dengan perbandingan 1 5 Masukkan dalam pipa kapiler hampir penuh

panaskan di api bebas sampai berpijar Masukkan ke dalam aquades (untuk

melarutkan zat-zat organik yang telah dirusak) diaduk lalu didiamkan sampai

terbentuk endapan Kemudian disaring filtrat digunakan untuk menyelidiki

unsur-unsur seperti N S P As dan Halogen

Pada percobaan ini selain dilakukan analisis unsure juga dilakukan uji

analisis logam dari sampel sebagai berikut

1 Sampel ldquoRArdquo berdasarkan dari hasil uji yang dilakukan diperoleh hanya

ada logam Al sedangkan berdasarkan jawaban sebenarnya mengandung

logam Al dan Zn

2 Sampel ldquoGASrdquo berdasarkan dari hasil uji yang dilakukan diperoleh hanya

ada logam Na dan K sedangkan berdasarkan jawaban sebenarnya

mengandung logam Na K dan Ca

3 Sampel ldquoONTArdquo berdasarkan dari hasil uji yang dilakukan diperoleh hanya

ada logam Na dan Mg sedangkan berdasarkan jawaban sebenarnya

mengandung logam Na K dan Ca

4 Sampel ldquoAYAMrdquo berdasarkan dari hasil uji yang dilakukan diperoleh hanya

ada logam Zn sedangkan berdasarkan jawaban sebenarnya

mengandung logam Zn dan Mg

5 Sampel ldquoTANURrdquo berdasarkan dari hasil uji yang dilakukan diperoleh

hanya ada logam Mg sedangkan berdasarkan jawaban sebenarnya

mengandung logam Zn dan Mg

6 Sampel ldquoAPArdquo berdasarkan dari hasil uji yang dilakukan diperoleh hanya

ada logam Ca Zn dan B sedangkan berdasarkan jawaban sebenarnya

mengandung logam Al dan Mg

Berdasarkan dari hasil pengamatan tersebut terjadi berbagai

kesalahan prediksi logam yang dikandung Hal-hal tersebut dapat terjadi

karena faktor-faktor kesalahan sebagai berikut

1 Kurang homogennya sampel yang diuji sehingga adanya sampel yang tak

terdeteksi

2 Kurang banyaknya sampelcuplikan yang diambil sehingga tidak merata

pengidentifikasian suatu sampel yang sama

BAB VI

PENUTUP

VI1 Kesimpulan

Adapun kesimpulan yang dapat diberikan adalah sebagai berikut

1 Sampel ldquoRArdquo mengandung logam Al dan Zn

2 Sampel ldquoGASrdquo dan ldquoONTArdquo mengandung logam Na K dan Ca

3 Sampel ldquoAYAMrdquo dan ldquoTANURrdquo mengandung logam Zn dan Mg

4 Sampel ldquoAPArdquo mengandung logam Al dan Mg

IV2 Saran

Adapun saran yang kami dapat berikan sebagai berikut

1 Diharapkan alat-alat di laboratorium dapat diperbaiki sehingga praktikum

dapat berjalan dengan efektif dan efisien

2 Diharapkan para asisten dapat lebih sabar dalam membimbing dan

membantu praktikan

DAFTAR PUSTAKA

1 Day JR dan Underwood Analisis Kimia Kuantitatif Jakarta ITB Press

1999

2 Svehla G Buku Teks Analisis Anorganik Kualitatif Makro dan Semimikro

Edisi ke-5 Jakarta PT Kalman Media Pustaka 1990

3 Anonim Kimia Logam Golongan Utama Bandung ITB Press 2007

4 Brady JE General Chemistry Principles and Structure New York Fift

Edition John Willey and Son 1990

5 Dirjen POM Farmakope Indonesia edisi III Jakarta Depkes RI 1979

6 IAI ISO Indonesia Volume 46Jakarta PT ISFI Penerbitan 2011

7 Sutresna Nana Kimia Bandung Grafindo Media Pratama 2008

8 RahmawatiArisna dkk Laporan Pelatihan Instrumentasi SSA Semarang

Universitas Negeri Semarang 2012

9 Anonim USP-32 NF 27 New York The United States Pharmacopeial

Convention 2008

10Auterhoff dan Kovar Indentifikasi Obat Bandung Penerbit ITB 2002

LAMPIRAN

Tabulasi Unsur

Pereaksi N S P Cl Br I

FeSO4 Biru

berlin

Na

nitroprussida

Ungu (dlm

alkali)

HNO3 +

NH4OH

berlebih

kuning

larut

AgNO3

+ NH4OH

+ HCl + I2

putih

Larut

kuning

larut

coklat

kuning

larut

ungu

Tabulasi Logam

Pereaksi Na K Ca Ba Zn B Mg+ asasetat + as pikrat 10 Kristal+asasetat + Zn uranil asetat KristalNyala Kuning hijau+ aspikrat kristal+ Zn uranil asetat kuning+ HCl + H2SO4 putih+HCl + asoksalat kristal+HCl + H2SO4 putih+NH4 molibdat kristal+HCl + NH4OHNH4OH berlebih

larut

+NaOH+dithizon+CCl4 ungu+HCl pada lakmus Merah

orange

+HCL + KIKI berlebih

jinggalarut

Page 5: Laporan Analisis Unsur n Logam

minyak tanah sehingga logam Na biasa disimpan dalam kerosin (minyak

tanah) (45)

2 Logam golongan 2

Logam golongan 2 dari berilium Be sampai radium Ra disebut juga

logam-logam alkali tanah Berilium merupakan komponen beril atau emeral

Logam berilium bewarna putih keperakan dan digunakan dalam paduan

khusus dan untuk jendela dalam tabung sinar-X atau sebagai moderator

dalam reaktor nuklir dsb Karena berilium sangat beracun berilium harus

ditangani dengan sangat hati-hati (3)

3 Logam golongan 12

Sulfida logam golongan 12 (zink kadmium merkuri) merupakan bahan

baku dalam metalurgi Logam-logam ini terletak persis setelah logam transisi

tapi tidak berkelakuan seperti logam transisi karena orbitalnya d-nya penuh

dan zink dan kadmium menunjukkan sifat kereaktifan pertengahan antara

keras dan lunak seperti magnesium Merkuri adalah logam lunak dan

merupakan cairan cenderung terikat pada fosfor atau belerang (3)

4 Logam golongan 13

Aluminum Al merupakan anggota golongan 13 (Tabel 54) berada

sebagai aluminosilikat di kerak bumi dan lebih melimpah daripada besi (3)

5 Logam golongan 14

Dari 10 isotop timah Sn 118 Sn (2422) dan 120Sn (3359) adalah

yang paling melimpah Timah logam ada sebagai α timah (timah abu-abu)

yang stabil di bawah 132oC dan β tin yang stabil pada suhu yang lebih tinggi

Pada suhu rendah transisi fasanya cepat Senyawa timah divalen dan

tetravalen umumnya dijumpai dan senyawa-senyawa divalennya merupakan

bahan reduktor (3)

Untuk menjalankan fungsinya dengan baik tubuh kita butuh gizi yang baik

pula Zat yang diperlukan tubuh ternyata tidak hanya berupa karbohidrat

protein atau vitamin saja Tapi berbagai zat logam juga sangat diperlukan

agar tubuh bekerja dengan maksimal Beberapa zat yang dibutuhkan oleh

tubuh sebagai berikut

Zat Besi (Fe)

Zat besi berguna untuk mengangkut oksigen dari paru-paru ke seluruh

tubuh dan menghilangkan racun dari tubuh Bila tubuh sampai kekurangan

zat besi akan menimbulkan gejala-gejala kekurangan darah Namun zat besi

juga dapat membahayakan kesehatan bila terlalu banyak dikonsumsi

Konsumsi zat besi berlebihan dapat menyebabkan pembengkakan pada hati

dan mengurangi kemampuan tubuh untuk menyerap zat tembaga Jumlah

yang cukup untuk kebutuhan tubuh yaitu 8 sampai 18 miligram per hari

Seng (Zn)

Seng berguna untuk mempertahankan kesuburan memperkuat daya

tahan tubuh membantu dalam proses penyembuhan dan mampu membantu

tubuh agar menghasilkan sekitar 100 enzim yang diperlukan tubuh Seng

juga berguna untuk kecantikan kulit karena dapat mencegah timbulnya

jerawat mencegah kulit kering dan membantu regenerasi kulit Karena Seng

dapat berfungsi untuk regenerasi kulit kekurangan Seng dalam tubuh dapat

menyebabkan luka di kulit sulit sembuh Jumlah yang dianjurkan agar jumlah

seng dalam tubuh mencukupi adalah 12 miligram per hari

Mangan (Mn)

Mangan merupakan zat logam yang penting untuk menjaga kesehatan

otak tulang dan berperan dalam pertumbuhan rambut serta kuku Mangan

juga diperlukan untuk membantu menghasilkan enzim yang berguna untuk

metabolisme tubuh Karbohidrat dan protein memerlukan mangan untuk

dapat diubah menjadi energi yang kita gunakan sehari-hari Bila tubuh

kekurangan mangan protein dan karbohidrat tidak dapat diubah menjadi

energi Akhirnya terdapat penumpukan karbohidrat dan protein yang

menimbulkan risiko diabetes osteoporosis rematik dan kolesterol tinggi

Namun jika berlebihan akan menyebabkan kadar besi dalam tubuh menurun

sehingga meningkatkan resiko terkena anemia gangguan kulit jantung hati

pembuluh darah dan kerusakan otak Selain itu mangan yang berlebihan

dapat mencegah penyerapan zat tembaga untuk tubuh Kebutuhan mangan

per harinya sekitar 5 mg

Kromium (Cr)

Kromium berfungsi mengatur penempatan glukosa dalam darah menuju

ke sel-sel tubuh untuk kemudian diubah menjadi energi Jika kekurangan

Kromium dapat meningkatkan kadar kolesterol dan lemak dalam darah yang

dapat mengakibatkan penyakit jantung diabetes dan obesitas Namun jika

berlebihan dapat menyebabkan iritasi lambung dan menghambat penyerapan

tembaga oleh tubuh Kebutuhan sekitar 25 mghari

Tembaga (Cu)

Tembaga memiliki fungsi membentuk hemoglobin kolagendan menjaga

kesehatan saraf Jika tubuh kekurangan Tembaga akan menyebabkan

anemia radang sendi dan mudah lelah Namun jika kelebihan Dapat

menyebabkan keracunan yang ditandai dengan muntah pusing lemas sakit

perut dan diare Jika terjadi terus-menerus dapat menyebabkan sakit jantung

dan kerusakan hati yang berakibat pada kematian Dosis yang dianjurkan 12

mghari

Magnesium (Mg)

Magnesium Berperan penting untuk menjaga kesehatan jantung ginjal

dan otot Jika tubuh kekurangan Magnesium Dapat menyebabkan serangan

jantung ginjal darah tinggi dan serangan asma Namun jika berlebihan

Dapat menyebabkan diare Dalam sehari tubuh membutuhkan Magnesium

sekitar 320 mg

Identifikasi logam dengan uji nyala

Salah satu ciri khas dari logam alkali adalah memiliki spektrum emisi

Sprektum ini dihasilkan bila larutan garamnya dipanaskan dalam nyala

Bunsen atau dengan mengalirkan muatan listrik pada uapnya Ketika atom

diberi energi (dipanaskan) elektronnya akan tereksitasi ke tingkat yang lebih

tinggi Ketika energi itu dihentikan maka elektronnya akan kembali lagi ke

tingkat dasar sehingga memancarkan energi radiasi elektromagnetik

Menurut Neils Bohr besarnya energi yang dipancarkan oleh setiap atom

jumlahnya tertentu (terkuantitas) dalam bentuk spektrum emisi Sebagian anggota

spektrum terletak di daerah sinar tampak sehingga akan memberikan warna-warna

yang jelas dan khas untuk setiap atom

Unsur Natrium Kalium Lithium Kalsium Tembaga Antimon Rubidium Caesium

Warna

Nyala

Logam

Warna nyala dihasilkan dari pergerakan elektron dalam ion-ion logam

yang terdapat dalam senyawa Sebagai contoh sebuah ion Na dalam

keadaan tidak tereksitasi memiliki struktur 1s2 2s2 2p6 Jika dipanaskan

elektron-elektron akan mendapatkan energi dan bisa berpindah ke orbital

kosong manapun pada level yang lebih tinggi ndash sebagai contoh berpindah ke

orbital 7s atau 6p atau 4d atau yang lainnya tergantung pada berapa banyak

energi yang diserap oleh elektron tertentu dari nyala Karena elektron-

elektron berada pada level yang lebih tinggi dan lebih tidak stabil dari segi

energi maka elektron-elektron cenderung turun kembali ke level dimana

sebelumnya mereka berada Perpindahan ini akan melepaskan sejumlah

energi yang dapat dilihat sebagai cahaya dengan warna tertentu

Akan tetapi elektron tersebut bisa turun sampai dua tingkat (atau lebih)

dari tingkat sebelumnya Misalnya pada awalnya di level 5 kemudian turun

sampai ke level 2 Masing-masing perpindahan elektron ini melibatkan

sejumlah energi tertentu yang dilepaskan sebagai energi cahaya dan

masing-masing memiliki warna tertentu Sebagai akibat dari semua

perpindahan elektron ini sebuah spektrum garis yang berwarna akan

dihasilkan Warna yang terlihat adalah kombinasi dari semua warna

individual Besarnya lompatanperpindahan elektron dari segi energi

bervariasi dari satu ion logam ke ion logam lainnya Ini berarti bahwa setiap

logam yang berbeda akan memiliki pola garis-garis spektra yang berbeda

sehingga warna nyala yang berbeda pula(7)

Nyala Api Bunsen (2)

Spektrofotometri Serapan Atom (SSA)

Alat Instrumentasi AAS Type Buck 210 VGP

Spektrometri Serapan Atom (SSA) adalah suatu alat yang digunakan

pada metode analisis untuk penentuan unsur-unsur logam dan metalloid

yang pengukurannya berdasarkan penyerapan cahaya dengan panjang

gelombang tertentu oleh atom logam dalam keadaan bebas Metode ini

sangat tepat untuk analisis zat pada konsentrasi rendah Teknik ini

mempunyai beberapa kelebihan di-bandingkan dengan metode spek-troskopi

emisi konvensional Memang selain dengan metode serapan atom unsur-

unsur dengan energi eksitasi rendah dapat juga dianalisis dengan fotometri

nyala akan tetapi fotometri nyala tidak cocok untuk unsur-unsur dengan

energy eksitasi tinggi Fotometri nyala memiliki range ukur optimum pada

panjang gelombang 400-800 nm sedangkan AAS memiliki range ukur

optimum pada panjang gelombang 200-300 nmUntuk analisis kualitatif

metode fotometri nyala lebih disukai dari AAS karena AAS memerlukan

lampu katoda spesifik (hallow cathode) Kemono-kromatisan dalam AAS

merupakan syarat utama Suatu perubahan temperature nyala akan

mengganggu proses eksitasi sehingga analisis dari fotometri nyala berfilter

Dapat dikatakan bahwa metode fotometri nyala dan AAS merupakan

komplementer satu sama lainnya

Absorpsi atom dan spektra emisi memiliki pita yang sangat sempit di

bandingkan spektrometri molekuler Emisi atom adalah proses di mana atom

yang tereksitasi kehilangan energi yang disebabkan oleh radiasi cahaya

Misalnya garam-garam logam akan memberikan warna di dalam nyala ketika

energi dari nyala tersebut mengeksitasi atom yang kemudian memancarkan

spektrum yang spesifik Sedangkan absorpsi atom merupakan proses di

mana atom dalam keadaan energy rendah menyerap radiasi dan kemudian

tereksitasi Energi yang diabsorpsi oleh atom disebabkan oleh adanya

interaksi antara satu elektron dalam atom dan vektor listrik dari radiasi

elektromagnetik

Ketika menyerap radiasi elektron mengalami transisi dari suatu keadaan

energi tertentu ke keadaan energi lainnya Misalnya dari orbital 2s ke orbital

2p Pada kondisi ini atom-atom di katakan berada dalam keadaan tereksitasi

(pada tingkat energi tinggi) dan dapat kembali pada keadaan dasar (energi

terendah) dengan melepaskan foton pada energy yang sama Atom dapat

mengadsorpsi atau melepas energi sebagai foton hanya jika energy foton

(hν) tepat sama dengan perbedaan energi antara keadaan tereksitasi (E) dan

keadaan dasar (G) seperti Gambar di bawah ini

Gambar Diagram absorpsi dan emisi atom

Absorpsi dan emisi dapat terjadi secara bertahap maupun secara

langsung melalui lompatan tingkatan energi yang besar Misalnya absorpsi

dapat terjadi secara bertahap dari G 1048774 E1 1048774 E2 tetapi dapat terjadi juga

tanpa melalui tahapan tersebut G 1048774 E2 Panjang gelombang yang diserap

oleh atom dalam keadaan dasar akan sama dengan panjang gelombang

yang diemisikan oleh atom dalam keadaan tereksitasi apabila energi transisi

kedua keadaan tersebut adalah sama tetapi dalam arah yang yang

berlawanan Lebar pita spektra yang diabsorpsi atau diemisikan akan sangat

sempit jika masing-masing atom yang mengabsorpsi atau memancarkan

radiasi mempunyai energi transisi yang sama (8)

Gas dan alat pembakar pada spektrophotometer serapan atom dikenal

dua jenis gas pembakar yang bersifat oksidasi dan bahan bakar Gas

pengoksidasi misalnya udara (O2) atau campuran O2 dan N2O sedangkan

sebagai bahan bakar adalah gas alam propane butane asetilen dan H2 Gas

pembakar dapat pula berupa campuran udara dengan propane udara

dengan asetilen (terbanyak dipakai) dan N2O dengan asetilen

Ada 3 jenis nyala dalam spektrometri serapan atom yaitu

(a) Udara ndash Propana

Jenis nyala ini relatif lebih dingin (1800oC) dibandingkan jenis nyala

lainnya Nyala ini akan menghasilkan sensitifitas yang baik jika elemen yang

akan diukur mudah terionisasi seperti Na K Cu

(b) Udara ndash Asetilen

Jenis nyala ini adalah yang paling umum dipakai dalam AAS Nyala ini

menghasilkan temperatur sekitar 2300oC yang dapat mengatomisasi hamper

semua elemen Oksida-oksida yang stabil seperti Ca Mo juga dapat analisa

menggunakan jenis nyala ini dengan memvariasi rasio jumlah bahan bakar

terhadap gas pengoksidasi

(c) Nitrous oksida ndash Asetilen

Jenis nyala ini paling panas (3000oC) dan sangat baik digunakan untuk

menganalisa sampel yang banyak mengandung logam-logam oksida seperti

Al Si Ti W (8)

II2 Uraian Bahan

1 Asam klorida (5)

Nama resmi Acidum hydrochloridum

Nama lain Asam klorida

RM BM HCl 3446

Pemerian Cairan tidak berwarna berasap bau

merangsang Jika diencerkan dengan 2

bagian air asap dan bau hilang

Kelarutan Bercampur dengan air

Penyimpanan Dalam wadah tertutup rapat

Kegunaan Sebagai pereaksi

2 Asam sulfat (5)

Nama resmi Acidum Sulfuricum

Nama lain Asam sulfat

RM BM H2SO4 9807

Pemerian Cairan kentak seperti minyak higroskopik tidak

berwarna jika ditambahkan ke dalam air

menimbulkan panas

Penyimpanan Dalam wadah tertutup baik

Kegunaan Sebagai pereaksi

3 Air suling (5)

Nama resmi Aqua destillata

Nama lain Aquades air suling

RM BM H2O 1802

Pemerian Cairan jernih tidak berwarna tidak berbau tidak

berasa

Penyimpanan Dalam wadah tertutup baik

Kegunaan Sebagai pelarut

4 Natrium Hidroksida (5)

Nama resmi Natrii Hydroxidum

Nama lain Natrium Hidroksida

RM BM NaOH 4000

Pemerian Putih atau praktis putih massa hablur berbentuk

pellet serpihan atau batang keras rapuh dan

menunjukkan pecahan hablur bila dibiarkan

diudara akan cepat menyerap karbondioksida dan

lembab

Kelarutan Mudah larut dalam air dan dalam etanol

Penyimpanan Dalam wadah tertutup baik

Kegunaan Sebagai pereaksi

5 Asam oksalat (5)

Nama resmi Acidum oksalate

Nama lain Asam oksalat

RM BM (COOH)2H2O 12607

Pemerian Hablur tidak berwarna

Kelarutan Larut dalam etanol dan etanol (95 )

Penyimpanan Pada wadah bersuhu 1895o terlindung dari

cahaya

Kegunaan Pereaksi

6 Natrium nitroprusida (5)

Nama resmi Natrium nitroprusida dihidrat

Nama lain Natrium nitroprusid

RM BM Na2Fe(CN)5NO2 H2O 29795

Pemerian Hablur atau serbuk warna merah delima (coklat)

kemerahan praktis tidak berbau

Kelarutan Mudah larut dalam air sukar larut dalam etanol

sangat sukar larut dalam kloroform tidak larut

dalam benzena

Penyimpanan Dalam wadah tertutup rapat

Kegunaan Pereaksi

7 Kalium iodida (5)

Nama resmi Kalii iodidum

Nama lain Kalium iodide

RM BM KI 166

Pemerian Hablur heksahedral transparan tidak berwarna

opak dan putih serbuk butiran putih higroskopik

Kelarutan Sangat mudah larut dalam air lebih mudah larut

dalam air mendidih larut dalam etanol (95) P

mudah larut dalam gliserol P

Penyimpanan Dalam wadah tertutup baik

Kegunaan Pereaksi

8 Barium hidroksida (5)

Nama resmi Barium hydroxidum

Nama lain Barium hidroksida

RM Ba(OH)2 8H2O

Pemerian Hablur tidak berwarna

Kelarutan Larut dalam air terjadi larutan yang agak keruh

Penyimpanan Dalam wadah tertutup rapat

Kegunaan Pereaksi

9 Etanol (5)

Nama resmi Aethanolum

Nama lain Etanol alcohol

RM BM C2H6O 4607

Pemerian Cairan tidak berwarna jernih mudah menguap

dan mudah bergerak bau khas rasa panas

Mudah terbakar dengan memberikan nyala biru

yang tidak berasap

Kelarutan Sangat mudah larut dalam air larut dalam

kloroform dan eter P

Penyimpanan Dalam wadah tertutup rapat terlindung dari

cahaya ditempat sejuk

10 Asam sitrat (5)

Nama resmi Acidum citricum

Nama lain Asam sitrat

RM BM C6H807 19219

Pemerian Hablur bening tidak berwarna serbuk hablur

sampai halus putih tidak berbau rasa sangat

asam

Kelarutan Sangat mudah larut dalam air mudah larut

dalam etanol agak sukar larut dalam eter

II3 Uraian Sampel

1 Cerebrofitreg (6)

Komposisi Gingkobiloba asam glutamat vitamin mineral

Indikasi Membantu asupan vitamin yang kurang seperti

gangguan absorpsi vitamin dan meningkatnya

kebutuhan tubuh karena aktivitas yang meningkat

meningkatkan sirkulasi darah ke otak sehingga

membantu memperbaiki daya ingat

Kemasan Dus 10 Kap

2 Promagreg (6)

Komposisi Hidrotalsit 200 mg Mg(OH)2 15 mg simetikon

Indikasi Kelebihan asam lambung perut kembung perut

sakit dan kolik kejang pilorus tukak lambung

dan usus 12 jari dari lain penyakit saluran cerna

Kemasan Dus 12 Tab

3 Polysilanereg (6)

Komposisi Dimetilpolisiloksan 80 mg Al(OH)3 200 mg

Mg(OH) 200 mg5 ml atau tab

Indikasi Untuk mengurangi gejala yang berhubungan

dengan kelebihan asam lambung gastritis tukak

lambung tukak usus dua belas jari dengan gejala

seperti mual nyeri lambung nyeri ulu hati

kembung dan perasaan penuh pada lambung

Kemasan Botol 100 ml suspensi

II3 Prosedur Kerja

1 Menurut FI III

1) Identifikasi barium

a Larutan garam barium dengan asam sulfat encer P membentuk

endapan putih yang praktis tidak larut dalam asam klorida P

dalam asam nitrit P

b Garam barium menimbulkan warna hijau kekuningan dalam nyala

yang tidak berwarna dan jika dilihat dengan kaca hijau nyala

warna biru

2) Identifikasi bromida

a Larutan bromida jika dipanaskan dengan asam sulfat P dan

mangan (IV) oksidasi P atau kalium bikromat P terjadi brom yang

memberikan warna merah jambu pada kertas saring yang dibasahi

larutan fluresein natrium P 02 bv dimetanol (95) P

b Pada larutan bromida tambahkan larutan perak nitrat P terbentuk

endapan kekuningan yang larut dalam amonia P sukar larut dalam

amonia P encer praktis tidak larut dalam asam nitrat encer P

c Pada larutan bromida ditambahkan larutan klor P terjadi brom

yang larut dalam 2 hingga 3 tetes CO2 P atau kloroform P dengan

warna kemerahan Tambahkan larutan fenol P pada lapisan air

yang mengandung brom terbentuk endapan putih

3) Identifikasi fosfat

a Netralkan larutan fosfat hingga pH 7 tambahkan perak nitrat P

terbentuk endapan kuning muda yang larut dalam larutan amonia

encer P dan dalam asam nitrat encer P

b Pada larutan fosfat tambahkan larutan magnesium sulfat amonia P

terbentuk hablur putih

c Pada larutan fosfat dalam asam nitrat encer P tambahkan larutan

amonium molibdat P volume yang sama hangatkan endapan

warna kuning kenari terang

4) Identifikasi iodida

a Pada larutan iodida ditambahkan larutan perak nitrat P terbentuk

endapan kuning yang praktis tidak larut dalam amonia encer P dan

dalam asam nitrat P

b Pada larutan iodida tambahkan larutan kalium iodida P dan asam

asetat encer P terjadi iodium yang memberikan warna violet

kemerahan dengan kloroform P dan warna biru dengan larutan

kanji P

c Pada larutan iodida tambahkan larutan raksa (II) klorida P

terbentuk endapan merah yang agak sukar larut dalam pereaksi di

atas dan mudah larut dalam larutan kalium iodida P

5) Identifikasi kalium

a Basahi senyawa kalium dengan asam klorida P bakar pada

sebatang kawat platina dalam nyala bunsen tidak berwarna terjadi

warna violet Jika diamati dengan kaca biru yang sesuai warna

nyala ungu kemerahan

b Pada larutan pekat garam kalium yang telah dibebaskan dengan

garam amonium dengan pemisahan tambahkan platina (IV) klorida

P dan asam klorida P terbentuk hablur kuning pijarkan sisa

pemisahan adalah kalium klorida dan platina

c Kocok 2 ml larutan jernih garam kalium yang mengandung tidak

kurang dari 5 bv dengan 10 tetes larutan jenuh asam tartrat P

segera terbentuk endapan putih

6) Identifikasi kalsium

a Pada larutan garam kalsium tambahkan larutan amonium karbonat

P terbentuk endapan putih didihkan dinginkan endapan sukar

larut dalam larutan amonium klorida P

b Pada larutan garam kalsium tambahkan larutan amonium oksalat

P terbentuk endapan putih yang larut dalam asam klorida P tetapi

agak sukar larut dalam asam asetat P

c Pada 1 tetes larutan garam kalsium tambahkan 4 tetes larutan

glidetat P 1 bv dalam etanol (95) P dan 1 tetes larutan natrium

hidroksida P 10 bv terbentuk endapan coklat kemerahan yang

larut dalam kloroform P larutan berwarna merah

7) Identifikasi klorida

a Panaskan larutan klorida dengan asam sulfat P dan mangan (IV)

oksida P terjadi klor yang memutihkan kertas lakmus P basah dan

terjadi warna biru pada kertas kanji iodida

b Pada larutan klorida ditambahkan larutan perak nitrat P terbentuk

endapan putih yang tidak larut dalam asam nitrat P

8) Identifikasi magnesium

a Pada larutan garam magnesium tambahkan larutan amonium

karbonat P didihkan terbentuk endapan putih tetapi tidak terbentuk

endapan jika terdapat larutan amonium klorida P

b Pada larutan garam magnesium ditambahkan larutan dinatrium

hidrogen fosfat P yang mengandung garam amonium dan

amonium encer P terbentuk hablur putih

9) Identifikasi natrium

a Basahi senyawa natrium dengan asam klorida P takar pada

sebatang kawat platina dalam nyala bunsen nyala berwarna

kuning

b Asamkan larutan garam natrium dengan asam asetat P saring jika

perlu tambahkan larutan magnesium lauril sulfat P berlebih

terlebih hablur kuning

2 Menurut USP 32 (9)

1) Barium Larutan dari garam barium akan terbentuk endapan putih

dengan penambahan asam sulfat 2 N Endapan ini tidak larut dalam

HCl dan HNO3

2) Bismuth Ketika dilarutkan dengan asam HNO3 atau HCl berlebih

garam bismuth akan memberntuk endapan putih ketika diencerkan

dengan air Endapan ini akan berwarna coklat dengan H2S dan hasil

dari senyawa yang terbentuk dalam campuran panas dari HNO3 dan

air

3) Bromida Larutan dari bromida ketika ditambahkan dengan klorin tetes

sedikit demi sedikit dapat membebaskan bromida yang mana akan

terlarut dengan pengocokan bersama kloroform pewarnaan dari

kloroform adalah merah hingga coklat kemerahan AgNO3 dihasilkan

dalam larutan bromida yang terbentuk endapan putih kekuningan yang

tidak larut dengan penambahan HNO3 dan agak larut dalam

penambahan NH4OH 6 N

4) Kalsium Larutan dari garam kalsium tidak larut dalam oksalat ketika

sebagai pengikut Untuk larutan dari garam kalsium (1 dalam 20)

tambahkan 2 tetes dari metil merah dan netralkan dengan NH4OH

Tambahkan 3 N HCl tetes demi tetes hingga larutan bersifat asam

oleh indicator Ketika penambahan dari ammonium oksalat endapan

putih terbentuk Endapan ini tidak larut dalam asam asetat 6 N tetapi

larut dalam HCl

5) Klorida Dengan AgNO3 larutan klorida akan berwarna endapan

kekuningan uang tidak larut dalam HNO3 tetapi larut dalam NH4OH 6 N

berlebih

6) Kobalt Larutan dari garam kobalt (1 dalam 20) dengan HCl 3 N

memberikan endapan merah ketika dipanaskan pada penangas

Larutan dari garam kobalt akan jenuh dengan KCl dan terbentuk KNO3

dan asam asetat yang membentuk endapan kuning

7) Tembaga Larutan dari senyawa tembaga diasamkan dengan HCl

terbentuk garis merah dari tembaga metalik yang terang dengan

permukaan tak bernoda dari besi metalik NH4OH 6 N berlebih

ditambahkan dalam garam tembaga akan menghasilkan endapan

kebiru-biruan dan kemudian menjadi larutan biru gelap

8) Iodida Larutan dari iodide yang ditambahkan dengan klorin sedikit

demi sedikit akan membebaskan iodin yang akan memberi warna

kuning hingga merah pada larutan Ketika larutan dikocok dengan

CCl4 akan menjadi violet

9) Besi Senyawa Ferro dan Ferri dalam larutan akan membentuk

endapan hitam dengan NH4S Endapan ini larut dalam HCl 3 N dingin

dengan perkembangan dari H2S

10)Timbal Dengan H2SO4 2 N larutan dari garam timbale akan

memberikan warna putih yang tidak larut dalam HCl 3 N atau 2 N

HNO3 tetapi larut dalam NaOH 1 N panas dan dalam ammonium

asetat

11)Magnesium Larutan dari magenesium akan diketahui dengan NH4Cl

yang tidak lebih dari endapan kabut yang dinetralkan dengan NH4CO3

tetapi pada penambahan NaHPO4 terbentuk Kristal putih yang tidak

larut dalam NH4OH 6 N

12)Mangan Dengan NH4S larutan mangan akan memberikan endapan

berwarna merah muda kekuningan yang larut dalam asam asetat

13)Kalium Senyawa kalium memberikan warna keunguan hingga nyala

yang berkilauan tetapi keberadaan dari sedikit natrium akan menutupi

warnanya

14)Perak Dengan HCl larutan perak akan berwarna putih yang tidak larut

dalam HNO3 tetapi mudah larut dalam NH4OH 6 N

15)Zink Dalam larutan natrium asetat alrutan garam zink akan

membentuk endapan putih dengan H2S endapan tidak larut dalam

asam asetat tetapi pada HCl 3 N

3 Menurut Identifikasi Obat (10)

1) Percobaan Lassaigne Ke dalam tabung pijar dimasukkan 20-50 g

bahan dan sebutir logam natrium sebesar biji kacang tanah Tabung

dipanaskan perlahan-lahan dengan api kecil dari bagian atas tabung

sampai ke bagian bawah Setelah natrium leleh api dibesarkan

tabung dipjar beberapa menit Kemudian ketika masih merah

membara tabung dijatuhkan ke dalam piala porselin berisi 6 ml air

Selanjutnya campuran ini disaring Penyaring dibilas dengan sedikit air

panas Filtrat dibagi untuk pemeriksaan unsur nitrogen sulphur dan

halogen

a Pemeriksaan nitrogen Ke dalam sepertiga filtrat di atas

ditambahkan sebutir garam besi (II) sulfat kemudian dididihkan

beberapa menit Sesudah dingin dengan hati-hati besi hidroksida

dalam tabung dilarutkan dengan 6 N HCl (jangan berlebih) Bila

ragu-ragu larutan disaring kertas saring akan berwarna biru berlin

Jika bahan mengandung banyak nitrogen lama kelamaan timbul

warna biru pada larutan Jika setelah didiamkan beberapa lama

larutan berwarna biru-hijau berarti terdapat sesepora nitrogen Jika

larutan hanya berwarna kuning berarti larutan bebas nitrogen Zat

yang mudah melepaskan nitrogennya dan kaya akan sulphur tidak

akan membentuk rodanida seperti di atas Pada percobaan di sini

diperlukan logam natrium berlebih

b Pemeriksaan belerang Sepertiga dari filtrat diberi beberapa tetes

larutan natrium pentasiano nitrosilferat 25 yang dibuat segar

Terbentuk warna ungu yang lazimnya menjadi merah darah

c Pemeriksaan halogen Sepertiga filtrate diasamkan dengan HNO3 3

Nlalu dipanaskan sampai mendidih selama 2-3 menit Apabila

terdapat lebih banyak brom atau iodium maka timbul warna

Kepada larutan yang masih panas ditambahkan 5 tetes larutan

perak nitrat 5 Jika tak terjadi endapan berarti larutan tidak

mengandung banyak sulfur terjadi pengendaraan perak sulfat

2) Pemeriksaan sulfur langsung dari bahan Sejumlah 50 mg bahan

direaksikan dengan 10 ml larutan H2O2 30 dan 2 tetes larutan besi

(III) klorida 10 Terjadi reaksi yang kuat bila perlu didinginkan

Kemudian larutan diencerkan dengan air dan dituangi 10 ml 3 N HCl

dan 10 ml larutan BaCl 5 Terbentuk endapan putih BaSO4

3) Pemeriksaan halogen langsung dari bahan menurut Beilstein

Sebagian bahan asal diletakkan pada keeping tembaga (misalnya

uang tembaga) lalu dibakar dengan api Bunsen di bagian nyala yang

tak berwarna Jika bahan mengandung halogen nyala berwarna hijau

karena terbentuk tembaha-halogenida yang menguap

BAB III

METODE KERJA

III1 Alat dan Bahan

III11 Alat

Alat-alat yang digunakan adalah batang pengaduk Botol semprot

Bunsen Erlemeyer Gelas piala Gelas ukur Pipet tetes Sendok tanduk

Tabung reaksi dan Rak tabung

III12 Bahan

Bahan-bahan yang digunakan adalah Air suling Aluminium foil

Larutan pereaksi AgNO3 NH4OH HCl I2 HNO3 FeSO4 Asam asetat Asam

pikrat 10 HCl H2SO4 NH4-molibdat dan Tissu gulung

III2 Cara Kerja

A Analisis Unsur

1) Disiapkan alat dan bahan

2) Dicampurkan sebagian sampel dengan serbuk castellana diaduk

hingga homogen

3) Dimasukkan ke dalam pipet bersumbat lalu dipijarkan pada api

bunsen kemudian

4) Dilemparkan ke dalam gelas beaker yang berisi air lalu diaduk hingga

homogen kemudian disaring

5) Diambil sebagian filtrat yang diperoleh lalu dilakukan uji analisis unsur

2 Unsur N

a Diambil filtrat kemudian ditambahkan dengan FeSO4

b Lalu dipanaskan hasil positif terbentuk warna biru berlin

3 Unsur P

a Diambil filtrat kemudian ditambahkan dengan HNO3 dan NH4OH

b Dihomogenkan hasil positif terbentuk endapan kuning yang larut

dengan penambahan NH4OH berlebih

4 Unsur Cl

a Diambil filtrat kemudian ditambahkan dengan AgNO3

b Dihomogenkan hasil positif terbentuk endapan putih yang larut

dengan penambahan NH4OH berlebih

5 Unsur Br

a Diambil filtrat kemudian ditambahkan dengan AgNO3

b Dihomogenkan hasil positif terbentuk endapan kuning yang tidak

larut dengan penambahan NH4OH dan terbentuk endapan coklat

jika ditambahkan HCl dan I2

6 Unsur I

a Diambil filtrat kemudian ditambahkan dengan AgNO3

b Dihomogenkan hasil positif terbentuk endapan kuning yang tidak

larut dengan penambahan NH4OH dan terbentuk endapan ungu

jika ditambahkan HCl dan I2

B Analisis Logam

1) Logam Natrium

a Disiapkan alat dan bahan

b Diambil sampel abu pada objek glass

c Ditambahkan asam asetat 10 dan ditetesi asam pikrat kemudian

dipanaskan lalu

d Diamati di bawah mikroskop hasil positif terbentuk kristal

2) Logam Kalium

a Disiapkan alat dan bahan

b Diambil sampel abu pada objek glass

c Ditetesi asam pikrat kemudian dipanaskan lalu

d Diamati di bawah mikroskop hasil positif terbentuk kristal

3) Logam Kalsium

a Disiapkan alat dan bahan

b Diambil sampel abu pada objek glass

c Ditetesi HCl dan H2SO4 atau asam oksalat kemudian dipanaskan

lalu

d Diamati di bawah mikroskop hasil positif terbentuk kristal

4) Logam Barium

a Disiapkan alat dan bahan

b Diambil sampel abu lalu ditetesi HCl kemudian H2SO4

c Diamati perubahan hasil positif terbentuk endapan putih

5) Logam Zink

a Disiapkan alat dan bahan

b Diambil sampel abu pada objek glass

c Ditetesi ammonium molibdat kemudian dipanaskan lalu

d Diamati di bawah mikroskop hasil positif terbentuk kristal

6) Logam Boron

a Disiapkan alat dan bahan

b Diambil sampel abu lalu ditambahkan metanol

c Diamati perubahan hasil positif terrbentuk nyala hijau

7) Logam Magnesium

a Disiapkan alat dan bahan

b Diambil sampel abu dan ditetesi iodum

c Diamati perubahan hasil positif terbentuk endapan berwarna hitam

lama kelamaan menjadi merah

8) Alumunium

a Disiapkan alat dan bahan

b Diambil sampel abu dan ditetesi HCl

c Diamati perubahan hasil positif terbentuk endapan berwarna putih

BAB IV

HASIL PENGAMATAN

IV1 Tabel Pengamatan

i Analisis Unsur

Kelompok Kode Sampel Hasil Identifikasi Jawaban Asli

I PINK - C O

II HIJAU - C O

III JUJUR Cl P N S O C

IV COKELAT P C O N

V HITAM - C O

VI PUTIH - N S C

ii Analisis Logam

Kelompok Kode Sampel Hasil Identifikasi Jawaban Asli

I RA Al Al Zn

II GAS Na K Na K Ca

III ONTA Na Mg Na K Ca

IV AYAM Zn Mg Zn

V TANUR Mg Mg Zn

VI APA Ca Zn B Al Mg

IV2 Reaksi

A Unsur

1 Nitrogen

6NaCN + 3FeSO4 Fe2(Fe[CN]6) + 3Na2SO4

(warna biru bening)

2 Sulfur

Na2S + Na[Fe(CN)4NO] Na4[Fe(CN)5NO3]

(warna ungu reaksi dalam suasana basa)

3 Fosfor

PO43- + 3NH4

+ + 12MoO42- + 24 H+ darr(NH4)3[P(NO3)4] + 12H+

(endapan kuning)

B Logam

1 Natrium

2NaO + 2CH3COOH 2CH3COONa + H2O

CH3COONa + C6H2(OH)(NO2)3 darrC6H2(ONa)(NO2)3 + uarrCH3COOH

(kristal)

2 Kalsium

CaO + 2HCl CaCl2 + H2O

CaCl2 + H2SO4 darrCaSO4 + 2 HCl

CaCl2 + (COOH)2 darrCa(COO)2 + 2 HCl

(kristal)

3 Barium

BaO + 2HCl BaCl2 + H2O

BaCl2 + H2SO4 darrBaSO4 + 2 HCl

(putih)

4 Magnesium

MgO + 2HCl MgCl2 + H2O

MgCl2 + 2KI darrMgI2 + 2KCl

(endapan jingga)

5 Zink

ZnO + 2HCl ZnCl2 + H2O

ZnCl2 + 2NH4OH darrZn(OH)2 +2NH4Cl

(endapan)

6 Alumunium

Al2O3 + 6HCl 2AlCl3 + 3H2O

AlCl3 + 3NH4OH darrAl(OH)3 +3NH4Cl

(endapan putih)

BAB V

PEMBAHASAN

Pada praktikum ini dilakukan analisis unsur dan logam terhadap

beberapa sampel Tujuan dilakukan percobaan ini untuk mengetahui

kandungan unsur karbon nitrogen oksigen sulfur hidrogenfosfor dan

halogen serta logam-logam natrium kalsium magnesium zink kalium

barium dalam suatu sediaan farmasi

Sampel yang digunakan dalam bentuk sediaan tablet kapsul dan

suspensi yang harus terlebih dahulu dilakukan dekstruksi Ada dua macam

dekstruksi dekstruksi kering dan basah Dekstruksi kering dengan

menggunakan pemanasan tinggi pada suhu 500oC hingga 1000oC

Sedangkan dekstruksi kering dengan menggunakan HNO3 pekat atau H2SO4

pekat atau H2O2 pekat Metode dekstruksi basah ini dilakukan pada suhu

rendah untuk menghindari kehilangan mineral akibat penguapan karena suhu

yang digunakan tidak melebihi dari titik didih dari larutan

Pada analisis kandungan unsur sampel terlebih dahulu dicampurkan

dengan serbuk Castellana (terdiri dari campuran Na2CO3 dan Magnesium 2

1) dengan perbandingan 1 5 Masukkan dalam pipa kapiler hampir penuh

panaskan di api bebas sampai berpijar Masukkan ke dalam aquades (untuk

melarutkan zat-zat organik yang telah dirusak) diaduk lalu didiamkan sampai

terbentuk endapan Kemudian disaring filtrat digunakan untuk menyelidiki

unsur-unsur seperti N S P As dan Halogen

Pada percobaan ini selain dilakukan analisis unsure juga dilakukan uji

analisis logam dari sampel sebagai berikut

1 Sampel ldquoRArdquo berdasarkan dari hasil uji yang dilakukan diperoleh hanya

ada logam Al sedangkan berdasarkan jawaban sebenarnya mengandung

logam Al dan Zn

2 Sampel ldquoGASrdquo berdasarkan dari hasil uji yang dilakukan diperoleh hanya

ada logam Na dan K sedangkan berdasarkan jawaban sebenarnya

mengandung logam Na K dan Ca

3 Sampel ldquoONTArdquo berdasarkan dari hasil uji yang dilakukan diperoleh hanya

ada logam Na dan Mg sedangkan berdasarkan jawaban sebenarnya

mengandung logam Na K dan Ca

4 Sampel ldquoAYAMrdquo berdasarkan dari hasil uji yang dilakukan diperoleh hanya

ada logam Zn sedangkan berdasarkan jawaban sebenarnya

mengandung logam Zn dan Mg

5 Sampel ldquoTANURrdquo berdasarkan dari hasil uji yang dilakukan diperoleh

hanya ada logam Mg sedangkan berdasarkan jawaban sebenarnya

mengandung logam Zn dan Mg

6 Sampel ldquoAPArdquo berdasarkan dari hasil uji yang dilakukan diperoleh hanya

ada logam Ca Zn dan B sedangkan berdasarkan jawaban sebenarnya

mengandung logam Al dan Mg

Berdasarkan dari hasil pengamatan tersebut terjadi berbagai

kesalahan prediksi logam yang dikandung Hal-hal tersebut dapat terjadi

karena faktor-faktor kesalahan sebagai berikut

1 Kurang homogennya sampel yang diuji sehingga adanya sampel yang tak

terdeteksi

2 Kurang banyaknya sampelcuplikan yang diambil sehingga tidak merata

pengidentifikasian suatu sampel yang sama

BAB VI

PENUTUP

VI1 Kesimpulan

Adapun kesimpulan yang dapat diberikan adalah sebagai berikut

1 Sampel ldquoRArdquo mengandung logam Al dan Zn

2 Sampel ldquoGASrdquo dan ldquoONTArdquo mengandung logam Na K dan Ca

3 Sampel ldquoAYAMrdquo dan ldquoTANURrdquo mengandung logam Zn dan Mg

4 Sampel ldquoAPArdquo mengandung logam Al dan Mg

IV2 Saran

Adapun saran yang kami dapat berikan sebagai berikut

1 Diharapkan alat-alat di laboratorium dapat diperbaiki sehingga praktikum

dapat berjalan dengan efektif dan efisien

2 Diharapkan para asisten dapat lebih sabar dalam membimbing dan

membantu praktikan

DAFTAR PUSTAKA

1 Day JR dan Underwood Analisis Kimia Kuantitatif Jakarta ITB Press

1999

2 Svehla G Buku Teks Analisis Anorganik Kualitatif Makro dan Semimikro

Edisi ke-5 Jakarta PT Kalman Media Pustaka 1990

3 Anonim Kimia Logam Golongan Utama Bandung ITB Press 2007

4 Brady JE General Chemistry Principles and Structure New York Fift

Edition John Willey and Son 1990

5 Dirjen POM Farmakope Indonesia edisi III Jakarta Depkes RI 1979

6 IAI ISO Indonesia Volume 46Jakarta PT ISFI Penerbitan 2011

7 Sutresna Nana Kimia Bandung Grafindo Media Pratama 2008

8 RahmawatiArisna dkk Laporan Pelatihan Instrumentasi SSA Semarang

Universitas Negeri Semarang 2012

9 Anonim USP-32 NF 27 New York The United States Pharmacopeial

Convention 2008

10Auterhoff dan Kovar Indentifikasi Obat Bandung Penerbit ITB 2002

LAMPIRAN

Tabulasi Unsur

Pereaksi N S P Cl Br I

FeSO4 Biru

berlin

Na

nitroprussida

Ungu (dlm

alkali)

HNO3 +

NH4OH

berlebih

kuning

larut

AgNO3

+ NH4OH

+ HCl + I2

putih

Larut

kuning

larut

coklat

kuning

larut

ungu

Tabulasi Logam

Pereaksi Na K Ca Ba Zn B Mg+ asasetat + as pikrat 10 Kristal+asasetat + Zn uranil asetat KristalNyala Kuning hijau+ aspikrat kristal+ Zn uranil asetat kuning+ HCl + H2SO4 putih+HCl + asoksalat kristal+HCl + H2SO4 putih+NH4 molibdat kristal+HCl + NH4OHNH4OH berlebih

larut

+NaOH+dithizon+CCl4 ungu+HCl pada lakmus Merah

orange

+HCL + KIKI berlebih

jinggalarut

Page 6: Laporan Analisis Unsur n Logam

yang stabil di bawah 132oC dan β tin yang stabil pada suhu yang lebih tinggi

Pada suhu rendah transisi fasanya cepat Senyawa timah divalen dan

tetravalen umumnya dijumpai dan senyawa-senyawa divalennya merupakan

bahan reduktor (3)

Untuk menjalankan fungsinya dengan baik tubuh kita butuh gizi yang baik

pula Zat yang diperlukan tubuh ternyata tidak hanya berupa karbohidrat

protein atau vitamin saja Tapi berbagai zat logam juga sangat diperlukan

agar tubuh bekerja dengan maksimal Beberapa zat yang dibutuhkan oleh

tubuh sebagai berikut

Zat Besi (Fe)

Zat besi berguna untuk mengangkut oksigen dari paru-paru ke seluruh

tubuh dan menghilangkan racun dari tubuh Bila tubuh sampai kekurangan

zat besi akan menimbulkan gejala-gejala kekurangan darah Namun zat besi

juga dapat membahayakan kesehatan bila terlalu banyak dikonsumsi

Konsumsi zat besi berlebihan dapat menyebabkan pembengkakan pada hati

dan mengurangi kemampuan tubuh untuk menyerap zat tembaga Jumlah

yang cukup untuk kebutuhan tubuh yaitu 8 sampai 18 miligram per hari

Seng (Zn)

Seng berguna untuk mempertahankan kesuburan memperkuat daya

tahan tubuh membantu dalam proses penyembuhan dan mampu membantu

tubuh agar menghasilkan sekitar 100 enzim yang diperlukan tubuh Seng

juga berguna untuk kecantikan kulit karena dapat mencegah timbulnya

jerawat mencegah kulit kering dan membantu regenerasi kulit Karena Seng

dapat berfungsi untuk regenerasi kulit kekurangan Seng dalam tubuh dapat

menyebabkan luka di kulit sulit sembuh Jumlah yang dianjurkan agar jumlah

seng dalam tubuh mencukupi adalah 12 miligram per hari

Mangan (Mn)

Mangan merupakan zat logam yang penting untuk menjaga kesehatan

otak tulang dan berperan dalam pertumbuhan rambut serta kuku Mangan

juga diperlukan untuk membantu menghasilkan enzim yang berguna untuk

metabolisme tubuh Karbohidrat dan protein memerlukan mangan untuk

dapat diubah menjadi energi yang kita gunakan sehari-hari Bila tubuh

kekurangan mangan protein dan karbohidrat tidak dapat diubah menjadi

energi Akhirnya terdapat penumpukan karbohidrat dan protein yang

menimbulkan risiko diabetes osteoporosis rematik dan kolesterol tinggi

Namun jika berlebihan akan menyebabkan kadar besi dalam tubuh menurun

sehingga meningkatkan resiko terkena anemia gangguan kulit jantung hati

pembuluh darah dan kerusakan otak Selain itu mangan yang berlebihan

dapat mencegah penyerapan zat tembaga untuk tubuh Kebutuhan mangan

per harinya sekitar 5 mg

Kromium (Cr)

Kromium berfungsi mengatur penempatan glukosa dalam darah menuju

ke sel-sel tubuh untuk kemudian diubah menjadi energi Jika kekurangan

Kromium dapat meningkatkan kadar kolesterol dan lemak dalam darah yang

dapat mengakibatkan penyakit jantung diabetes dan obesitas Namun jika

berlebihan dapat menyebabkan iritasi lambung dan menghambat penyerapan

tembaga oleh tubuh Kebutuhan sekitar 25 mghari

Tembaga (Cu)

Tembaga memiliki fungsi membentuk hemoglobin kolagendan menjaga

kesehatan saraf Jika tubuh kekurangan Tembaga akan menyebabkan

anemia radang sendi dan mudah lelah Namun jika kelebihan Dapat

menyebabkan keracunan yang ditandai dengan muntah pusing lemas sakit

perut dan diare Jika terjadi terus-menerus dapat menyebabkan sakit jantung

dan kerusakan hati yang berakibat pada kematian Dosis yang dianjurkan 12

mghari

Magnesium (Mg)

Magnesium Berperan penting untuk menjaga kesehatan jantung ginjal

dan otot Jika tubuh kekurangan Magnesium Dapat menyebabkan serangan

jantung ginjal darah tinggi dan serangan asma Namun jika berlebihan

Dapat menyebabkan diare Dalam sehari tubuh membutuhkan Magnesium

sekitar 320 mg

Identifikasi logam dengan uji nyala

Salah satu ciri khas dari logam alkali adalah memiliki spektrum emisi

Sprektum ini dihasilkan bila larutan garamnya dipanaskan dalam nyala

Bunsen atau dengan mengalirkan muatan listrik pada uapnya Ketika atom

diberi energi (dipanaskan) elektronnya akan tereksitasi ke tingkat yang lebih

tinggi Ketika energi itu dihentikan maka elektronnya akan kembali lagi ke

tingkat dasar sehingga memancarkan energi radiasi elektromagnetik

Menurut Neils Bohr besarnya energi yang dipancarkan oleh setiap atom

jumlahnya tertentu (terkuantitas) dalam bentuk spektrum emisi Sebagian anggota

spektrum terletak di daerah sinar tampak sehingga akan memberikan warna-warna

yang jelas dan khas untuk setiap atom

Unsur Natrium Kalium Lithium Kalsium Tembaga Antimon Rubidium Caesium

Warna

Nyala

Logam

Warna nyala dihasilkan dari pergerakan elektron dalam ion-ion logam

yang terdapat dalam senyawa Sebagai contoh sebuah ion Na dalam

keadaan tidak tereksitasi memiliki struktur 1s2 2s2 2p6 Jika dipanaskan

elektron-elektron akan mendapatkan energi dan bisa berpindah ke orbital

kosong manapun pada level yang lebih tinggi ndash sebagai contoh berpindah ke

orbital 7s atau 6p atau 4d atau yang lainnya tergantung pada berapa banyak

energi yang diserap oleh elektron tertentu dari nyala Karena elektron-

elektron berada pada level yang lebih tinggi dan lebih tidak stabil dari segi

energi maka elektron-elektron cenderung turun kembali ke level dimana

sebelumnya mereka berada Perpindahan ini akan melepaskan sejumlah

energi yang dapat dilihat sebagai cahaya dengan warna tertentu

Akan tetapi elektron tersebut bisa turun sampai dua tingkat (atau lebih)

dari tingkat sebelumnya Misalnya pada awalnya di level 5 kemudian turun

sampai ke level 2 Masing-masing perpindahan elektron ini melibatkan

sejumlah energi tertentu yang dilepaskan sebagai energi cahaya dan

masing-masing memiliki warna tertentu Sebagai akibat dari semua

perpindahan elektron ini sebuah spektrum garis yang berwarna akan

dihasilkan Warna yang terlihat adalah kombinasi dari semua warna

individual Besarnya lompatanperpindahan elektron dari segi energi

bervariasi dari satu ion logam ke ion logam lainnya Ini berarti bahwa setiap

logam yang berbeda akan memiliki pola garis-garis spektra yang berbeda

sehingga warna nyala yang berbeda pula(7)

Nyala Api Bunsen (2)

Spektrofotometri Serapan Atom (SSA)

Alat Instrumentasi AAS Type Buck 210 VGP

Spektrometri Serapan Atom (SSA) adalah suatu alat yang digunakan

pada metode analisis untuk penentuan unsur-unsur logam dan metalloid

yang pengukurannya berdasarkan penyerapan cahaya dengan panjang

gelombang tertentu oleh atom logam dalam keadaan bebas Metode ini

sangat tepat untuk analisis zat pada konsentrasi rendah Teknik ini

mempunyai beberapa kelebihan di-bandingkan dengan metode spek-troskopi

emisi konvensional Memang selain dengan metode serapan atom unsur-

unsur dengan energi eksitasi rendah dapat juga dianalisis dengan fotometri

nyala akan tetapi fotometri nyala tidak cocok untuk unsur-unsur dengan

energy eksitasi tinggi Fotometri nyala memiliki range ukur optimum pada

panjang gelombang 400-800 nm sedangkan AAS memiliki range ukur

optimum pada panjang gelombang 200-300 nmUntuk analisis kualitatif

metode fotometri nyala lebih disukai dari AAS karena AAS memerlukan

lampu katoda spesifik (hallow cathode) Kemono-kromatisan dalam AAS

merupakan syarat utama Suatu perubahan temperature nyala akan

mengganggu proses eksitasi sehingga analisis dari fotometri nyala berfilter

Dapat dikatakan bahwa metode fotometri nyala dan AAS merupakan

komplementer satu sama lainnya

Absorpsi atom dan spektra emisi memiliki pita yang sangat sempit di

bandingkan spektrometri molekuler Emisi atom adalah proses di mana atom

yang tereksitasi kehilangan energi yang disebabkan oleh radiasi cahaya

Misalnya garam-garam logam akan memberikan warna di dalam nyala ketika

energi dari nyala tersebut mengeksitasi atom yang kemudian memancarkan

spektrum yang spesifik Sedangkan absorpsi atom merupakan proses di

mana atom dalam keadaan energy rendah menyerap radiasi dan kemudian

tereksitasi Energi yang diabsorpsi oleh atom disebabkan oleh adanya

interaksi antara satu elektron dalam atom dan vektor listrik dari radiasi

elektromagnetik

Ketika menyerap radiasi elektron mengalami transisi dari suatu keadaan

energi tertentu ke keadaan energi lainnya Misalnya dari orbital 2s ke orbital

2p Pada kondisi ini atom-atom di katakan berada dalam keadaan tereksitasi

(pada tingkat energi tinggi) dan dapat kembali pada keadaan dasar (energi

terendah) dengan melepaskan foton pada energy yang sama Atom dapat

mengadsorpsi atau melepas energi sebagai foton hanya jika energy foton

(hν) tepat sama dengan perbedaan energi antara keadaan tereksitasi (E) dan

keadaan dasar (G) seperti Gambar di bawah ini

Gambar Diagram absorpsi dan emisi atom

Absorpsi dan emisi dapat terjadi secara bertahap maupun secara

langsung melalui lompatan tingkatan energi yang besar Misalnya absorpsi

dapat terjadi secara bertahap dari G 1048774 E1 1048774 E2 tetapi dapat terjadi juga

tanpa melalui tahapan tersebut G 1048774 E2 Panjang gelombang yang diserap

oleh atom dalam keadaan dasar akan sama dengan panjang gelombang

yang diemisikan oleh atom dalam keadaan tereksitasi apabila energi transisi

kedua keadaan tersebut adalah sama tetapi dalam arah yang yang

berlawanan Lebar pita spektra yang diabsorpsi atau diemisikan akan sangat

sempit jika masing-masing atom yang mengabsorpsi atau memancarkan

radiasi mempunyai energi transisi yang sama (8)

Gas dan alat pembakar pada spektrophotometer serapan atom dikenal

dua jenis gas pembakar yang bersifat oksidasi dan bahan bakar Gas

pengoksidasi misalnya udara (O2) atau campuran O2 dan N2O sedangkan

sebagai bahan bakar adalah gas alam propane butane asetilen dan H2 Gas

pembakar dapat pula berupa campuran udara dengan propane udara

dengan asetilen (terbanyak dipakai) dan N2O dengan asetilen

Ada 3 jenis nyala dalam spektrometri serapan atom yaitu

(a) Udara ndash Propana

Jenis nyala ini relatif lebih dingin (1800oC) dibandingkan jenis nyala

lainnya Nyala ini akan menghasilkan sensitifitas yang baik jika elemen yang

akan diukur mudah terionisasi seperti Na K Cu

(b) Udara ndash Asetilen

Jenis nyala ini adalah yang paling umum dipakai dalam AAS Nyala ini

menghasilkan temperatur sekitar 2300oC yang dapat mengatomisasi hamper

semua elemen Oksida-oksida yang stabil seperti Ca Mo juga dapat analisa

menggunakan jenis nyala ini dengan memvariasi rasio jumlah bahan bakar

terhadap gas pengoksidasi

(c) Nitrous oksida ndash Asetilen

Jenis nyala ini paling panas (3000oC) dan sangat baik digunakan untuk

menganalisa sampel yang banyak mengandung logam-logam oksida seperti

Al Si Ti W (8)

II2 Uraian Bahan

1 Asam klorida (5)

Nama resmi Acidum hydrochloridum

Nama lain Asam klorida

RM BM HCl 3446

Pemerian Cairan tidak berwarna berasap bau

merangsang Jika diencerkan dengan 2

bagian air asap dan bau hilang

Kelarutan Bercampur dengan air

Penyimpanan Dalam wadah tertutup rapat

Kegunaan Sebagai pereaksi

2 Asam sulfat (5)

Nama resmi Acidum Sulfuricum

Nama lain Asam sulfat

RM BM H2SO4 9807

Pemerian Cairan kentak seperti minyak higroskopik tidak

berwarna jika ditambahkan ke dalam air

menimbulkan panas

Penyimpanan Dalam wadah tertutup baik

Kegunaan Sebagai pereaksi

3 Air suling (5)

Nama resmi Aqua destillata

Nama lain Aquades air suling

RM BM H2O 1802

Pemerian Cairan jernih tidak berwarna tidak berbau tidak

berasa

Penyimpanan Dalam wadah tertutup baik

Kegunaan Sebagai pelarut

4 Natrium Hidroksida (5)

Nama resmi Natrii Hydroxidum

Nama lain Natrium Hidroksida

RM BM NaOH 4000

Pemerian Putih atau praktis putih massa hablur berbentuk

pellet serpihan atau batang keras rapuh dan

menunjukkan pecahan hablur bila dibiarkan

diudara akan cepat menyerap karbondioksida dan

lembab

Kelarutan Mudah larut dalam air dan dalam etanol

Penyimpanan Dalam wadah tertutup baik

Kegunaan Sebagai pereaksi

5 Asam oksalat (5)

Nama resmi Acidum oksalate

Nama lain Asam oksalat

RM BM (COOH)2H2O 12607

Pemerian Hablur tidak berwarna

Kelarutan Larut dalam etanol dan etanol (95 )

Penyimpanan Pada wadah bersuhu 1895o terlindung dari

cahaya

Kegunaan Pereaksi

6 Natrium nitroprusida (5)

Nama resmi Natrium nitroprusida dihidrat

Nama lain Natrium nitroprusid

RM BM Na2Fe(CN)5NO2 H2O 29795

Pemerian Hablur atau serbuk warna merah delima (coklat)

kemerahan praktis tidak berbau

Kelarutan Mudah larut dalam air sukar larut dalam etanol

sangat sukar larut dalam kloroform tidak larut

dalam benzena

Penyimpanan Dalam wadah tertutup rapat

Kegunaan Pereaksi

7 Kalium iodida (5)

Nama resmi Kalii iodidum

Nama lain Kalium iodide

RM BM KI 166

Pemerian Hablur heksahedral transparan tidak berwarna

opak dan putih serbuk butiran putih higroskopik

Kelarutan Sangat mudah larut dalam air lebih mudah larut

dalam air mendidih larut dalam etanol (95) P

mudah larut dalam gliserol P

Penyimpanan Dalam wadah tertutup baik

Kegunaan Pereaksi

8 Barium hidroksida (5)

Nama resmi Barium hydroxidum

Nama lain Barium hidroksida

RM Ba(OH)2 8H2O

Pemerian Hablur tidak berwarna

Kelarutan Larut dalam air terjadi larutan yang agak keruh

Penyimpanan Dalam wadah tertutup rapat

Kegunaan Pereaksi

9 Etanol (5)

Nama resmi Aethanolum

Nama lain Etanol alcohol

RM BM C2H6O 4607

Pemerian Cairan tidak berwarna jernih mudah menguap

dan mudah bergerak bau khas rasa panas

Mudah terbakar dengan memberikan nyala biru

yang tidak berasap

Kelarutan Sangat mudah larut dalam air larut dalam

kloroform dan eter P

Penyimpanan Dalam wadah tertutup rapat terlindung dari

cahaya ditempat sejuk

10 Asam sitrat (5)

Nama resmi Acidum citricum

Nama lain Asam sitrat

RM BM C6H807 19219

Pemerian Hablur bening tidak berwarna serbuk hablur

sampai halus putih tidak berbau rasa sangat

asam

Kelarutan Sangat mudah larut dalam air mudah larut

dalam etanol agak sukar larut dalam eter

II3 Uraian Sampel

1 Cerebrofitreg (6)

Komposisi Gingkobiloba asam glutamat vitamin mineral

Indikasi Membantu asupan vitamin yang kurang seperti

gangguan absorpsi vitamin dan meningkatnya

kebutuhan tubuh karena aktivitas yang meningkat

meningkatkan sirkulasi darah ke otak sehingga

membantu memperbaiki daya ingat

Kemasan Dus 10 Kap

2 Promagreg (6)

Komposisi Hidrotalsit 200 mg Mg(OH)2 15 mg simetikon

Indikasi Kelebihan asam lambung perut kembung perut

sakit dan kolik kejang pilorus tukak lambung

dan usus 12 jari dari lain penyakit saluran cerna

Kemasan Dus 12 Tab

3 Polysilanereg (6)

Komposisi Dimetilpolisiloksan 80 mg Al(OH)3 200 mg

Mg(OH) 200 mg5 ml atau tab

Indikasi Untuk mengurangi gejala yang berhubungan

dengan kelebihan asam lambung gastritis tukak

lambung tukak usus dua belas jari dengan gejala

seperti mual nyeri lambung nyeri ulu hati

kembung dan perasaan penuh pada lambung

Kemasan Botol 100 ml suspensi

II3 Prosedur Kerja

1 Menurut FI III

1) Identifikasi barium

a Larutan garam barium dengan asam sulfat encer P membentuk

endapan putih yang praktis tidak larut dalam asam klorida P

dalam asam nitrit P

b Garam barium menimbulkan warna hijau kekuningan dalam nyala

yang tidak berwarna dan jika dilihat dengan kaca hijau nyala

warna biru

2) Identifikasi bromida

a Larutan bromida jika dipanaskan dengan asam sulfat P dan

mangan (IV) oksidasi P atau kalium bikromat P terjadi brom yang

memberikan warna merah jambu pada kertas saring yang dibasahi

larutan fluresein natrium P 02 bv dimetanol (95) P

b Pada larutan bromida tambahkan larutan perak nitrat P terbentuk

endapan kekuningan yang larut dalam amonia P sukar larut dalam

amonia P encer praktis tidak larut dalam asam nitrat encer P

c Pada larutan bromida ditambahkan larutan klor P terjadi brom

yang larut dalam 2 hingga 3 tetes CO2 P atau kloroform P dengan

warna kemerahan Tambahkan larutan fenol P pada lapisan air

yang mengandung brom terbentuk endapan putih

3) Identifikasi fosfat

a Netralkan larutan fosfat hingga pH 7 tambahkan perak nitrat P

terbentuk endapan kuning muda yang larut dalam larutan amonia

encer P dan dalam asam nitrat encer P

b Pada larutan fosfat tambahkan larutan magnesium sulfat amonia P

terbentuk hablur putih

c Pada larutan fosfat dalam asam nitrat encer P tambahkan larutan

amonium molibdat P volume yang sama hangatkan endapan

warna kuning kenari terang

4) Identifikasi iodida

a Pada larutan iodida ditambahkan larutan perak nitrat P terbentuk

endapan kuning yang praktis tidak larut dalam amonia encer P dan

dalam asam nitrat P

b Pada larutan iodida tambahkan larutan kalium iodida P dan asam

asetat encer P terjadi iodium yang memberikan warna violet

kemerahan dengan kloroform P dan warna biru dengan larutan

kanji P

c Pada larutan iodida tambahkan larutan raksa (II) klorida P

terbentuk endapan merah yang agak sukar larut dalam pereaksi di

atas dan mudah larut dalam larutan kalium iodida P

5) Identifikasi kalium

a Basahi senyawa kalium dengan asam klorida P bakar pada

sebatang kawat platina dalam nyala bunsen tidak berwarna terjadi

warna violet Jika diamati dengan kaca biru yang sesuai warna

nyala ungu kemerahan

b Pada larutan pekat garam kalium yang telah dibebaskan dengan

garam amonium dengan pemisahan tambahkan platina (IV) klorida

P dan asam klorida P terbentuk hablur kuning pijarkan sisa

pemisahan adalah kalium klorida dan platina

c Kocok 2 ml larutan jernih garam kalium yang mengandung tidak

kurang dari 5 bv dengan 10 tetes larutan jenuh asam tartrat P

segera terbentuk endapan putih

6) Identifikasi kalsium

a Pada larutan garam kalsium tambahkan larutan amonium karbonat

P terbentuk endapan putih didihkan dinginkan endapan sukar

larut dalam larutan amonium klorida P

b Pada larutan garam kalsium tambahkan larutan amonium oksalat

P terbentuk endapan putih yang larut dalam asam klorida P tetapi

agak sukar larut dalam asam asetat P

c Pada 1 tetes larutan garam kalsium tambahkan 4 tetes larutan

glidetat P 1 bv dalam etanol (95) P dan 1 tetes larutan natrium

hidroksida P 10 bv terbentuk endapan coklat kemerahan yang

larut dalam kloroform P larutan berwarna merah

7) Identifikasi klorida

a Panaskan larutan klorida dengan asam sulfat P dan mangan (IV)

oksida P terjadi klor yang memutihkan kertas lakmus P basah dan

terjadi warna biru pada kertas kanji iodida

b Pada larutan klorida ditambahkan larutan perak nitrat P terbentuk

endapan putih yang tidak larut dalam asam nitrat P

8) Identifikasi magnesium

a Pada larutan garam magnesium tambahkan larutan amonium

karbonat P didihkan terbentuk endapan putih tetapi tidak terbentuk

endapan jika terdapat larutan amonium klorida P

b Pada larutan garam magnesium ditambahkan larutan dinatrium

hidrogen fosfat P yang mengandung garam amonium dan

amonium encer P terbentuk hablur putih

9) Identifikasi natrium

a Basahi senyawa natrium dengan asam klorida P takar pada

sebatang kawat platina dalam nyala bunsen nyala berwarna

kuning

b Asamkan larutan garam natrium dengan asam asetat P saring jika

perlu tambahkan larutan magnesium lauril sulfat P berlebih

terlebih hablur kuning

2 Menurut USP 32 (9)

1) Barium Larutan dari garam barium akan terbentuk endapan putih

dengan penambahan asam sulfat 2 N Endapan ini tidak larut dalam

HCl dan HNO3

2) Bismuth Ketika dilarutkan dengan asam HNO3 atau HCl berlebih

garam bismuth akan memberntuk endapan putih ketika diencerkan

dengan air Endapan ini akan berwarna coklat dengan H2S dan hasil

dari senyawa yang terbentuk dalam campuran panas dari HNO3 dan

air

3) Bromida Larutan dari bromida ketika ditambahkan dengan klorin tetes

sedikit demi sedikit dapat membebaskan bromida yang mana akan

terlarut dengan pengocokan bersama kloroform pewarnaan dari

kloroform adalah merah hingga coklat kemerahan AgNO3 dihasilkan

dalam larutan bromida yang terbentuk endapan putih kekuningan yang

tidak larut dengan penambahan HNO3 dan agak larut dalam

penambahan NH4OH 6 N

4) Kalsium Larutan dari garam kalsium tidak larut dalam oksalat ketika

sebagai pengikut Untuk larutan dari garam kalsium (1 dalam 20)

tambahkan 2 tetes dari metil merah dan netralkan dengan NH4OH

Tambahkan 3 N HCl tetes demi tetes hingga larutan bersifat asam

oleh indicator Ketika penambahan dari ammonium oksalat endapan

putih terbentuk Endapan ini tidak larut dalam asam asetat 6 N tetapi

larut dalam HCl

5) Klorida Dengan AgNO3 larutan klorida akan berwarna endapan

kekuningan uang tidak larut dalam HNO3 tetapi larut dalam NH4OH 6 N

berlebih

6) Kobalt Larutan dari garam kobalt (1 dalam 20) dengan HCl 3 N

memberikan endapan merah ketika dipanaskan pada penangas

Larutan dari garam kobalt akan jenuh dengan KCl dan terbentuk KNO3

dan asam asetat yang membentuk endapan kuning

7) Tembaga Larutan dari senyawa tembaga diasamkan dengan HCl

terbentuk garis merah dari tembaga metalik yang terang dengan

permukaan tak bernoda dari besi metalik NH4OH 6 N berlebih

ditambahkan dalam garam tembaga akan menghasilkan endapan

kebiru-biruan dan kemudian menjadi larutan biru gelap

8) Iodida Larutan dari iodide yang ditambahkan dengan klorin sedikit

demi sedikit akan membebaskan iodin yang akan memberi warna

kuning hingga merah pada larutan Ketika larutan dikocok dengan

CCl4 akan menjadi violet

9) Besi Senyawa Ferro dan Ferri dalam larutan akan membentuk

endapan hitam dengan NH4S Endapan ini larut dalam HCl 3 N dingin

dengan perkembangan dari H2S

10)Timbal Dengan H2SO4 2 N larutan dari garam timbale akan

memberikan warna putih yang tidak larut dalam HCl 3 N atau 2 N

HNO3 tetapi larut dalam NaOH 1 N panas dan dalam ammonium

asetat

11)Magnesium Larutan dari magenesium akan diketahui dengan NH4Cl

yang tidak lebih dari endapan kabut yang dinetralkan dengan NH4CO3

tetapi pada penambahan NaHPO4 terbentuk Kristal putih yang tidak

larut dalam NH4OH 6 N

12)Mangan Dengan NH4S larutan mangan akan memberikan endapan

berwarna merah muda kekuningan yang larut dalam asam asetat

13)Kalium Senyawa kalium memberikan warna keunguan hingga nyala

yang berkilauan tetapi keberadaan dari sedikit natrium akan menutupi

warnanya

14)Perak Dengan HCl larutan perak akan berwarna putih yang tidak larut

dalam HNO3 tetapi mudah larut dalam NH4OH 6 N

15)Zink Dalam larutan natrium asetat alrutan garam zink akan

membentuk endapan putih dengan H2S endapan tidak larut dalam

asam asetat tetapi pada HCl 3 N

3 Menurut Identifikasi Obat (10)

1) Percobaan Lassaigne Ke dalam tabung pijar dimasukkan 20-50 g

bahan dan sebutir logam natrium sebesar biji kacang tanah Tabung

dipanaskan perlahan-lahan dengan api kecil dari bagian atas tabung

sampai ke bagian bawah Setelah natrium leleh api dibesarkan

tabung dipjar beberapa menit Kemudian ketika masih merah

membara tabung dijatuhkan ke dalam piala porselin berisi 6 ml air

Selanjutnya campuran ini disaring Penyaring dibilas dengan sedikit air

panas Filtrat dibagi untuk pemeriksaan unsur nitrogen sulphur dan

halogen

a Pemeriksaan nitrogen Ke dalam sepertiga filtrat di atas

ditambahkan sebutir garam besi (II) sulfat kemudian dididihkan

beberapa menit Sesudah dingin dengan hati-hati besi hidroksida

dalam tabung dilarutkan dengan 6 N HCl (jangan berlebih) Bila

ragu-ragu larutan disaring kertas saring akan berwarna biru berlin

Jika bahan mengandung banyak nitrogen lama kelamaan timbul

warna biru pada larutan Jika setelah didiamkan beberapa lama

larutan berwarna biru-hijau berarti terdapat sesepora nitrogen Jika

larutan hanya berwarna kuning berarti larutan bebas nitrogen Zat

yang mudah melepaskan nitrogennya dan kaya akan sulphur tidak

akan membentuk rodanida seperti di atas Pada percobaan di sini

diperlukan logam natrium berlebih

b Pemeriksaan belerang Sepertiga dari filtrat diberi beberapa tetes

larutan natrium pentasiano nitrosilferat 25 yang dibuat segar

Terbentuk warna ungu yang lazimnya menjadi merah darah

c Pemeriksaan halogen Sepertiga filtrate diasamkan dengan HNO3 3

Nlalu dipanaskan sampai mendidih selama 2-3 menit Apabila

terdapat lebih banyak brom atau iodium maka timbul warna

Kepada larutan yang masih panas ditambahkan 5 tetes larutan

perak nitrat 5 Jika tak terjadi endapan berarti larutan tidak

mengandung banyak sulfur terjadi pengendaraan perak sulfat

2) Pemeriksaan sulfur langsung dari bahan Sejumlah 50 mg bahan

direaksikan dengan 10 ml larutan H2O2 30 dan 2 tetes larutan besi

(III) klorida 10 Terjadi reaksi yang kuat bila perlu didinginkan

Kemudian larutan diencerkan dengan air dan dituangi 10 ml 3 N HCl

dan 10 ml larutan BaCl 5 Terbentuk endapan putih BaSO4

3) Pemeriksaan halogen langsung dari bahan menurut Beilstein

Sebagian bahan asal diletakkan pada keeping tembaga (misalnya

uang tembaga) lalu dibakar dengan api Bunsen di bagian nyala yang

tak berwarna Jika bahan mengandung halogen nyala berwarna hijau

karena terbentuk tembaha-halogenida yang menguap

BAB III

METODE KERJA

III1 Alat dan Bahan

III11 Alat

Alat-alat yang digunakan adalah batang pengaduk Botol semprot

Bunsen Erlemeyer Gelas piala Gelas ukur Pipet tetes Sendok tanduk

Tabung reaksi dan Rak tabung

III12 Bahan

Bahan-bahan yang digunakan adalah Air suling Aluminium foil

Larutan pereaksi AgNO3 NH4OH HCl I2 HNO3 FeSO4 Asam asetat Asam

pikrat 10 HCl H2SO4 NH4-molibdat dan Tissu gulung

III2 Cara Kerja

A Analisis Unsur

1) Disiapkan alat dan bahan

2) Dicampurkan sebagian sampel dengan serbuk castellana diaduk

hingga homogen

3) Dimasukkan ke dalam pipet bersumbat lalu dipijarkan pada api

bunsen kemudian

4) Dilemparkan ke dalam gelas beaker yang berisi air lalu diaduk hingga

homogen kemudian disaring

5) Diambil sebagian filtrat yang diperoleh lalu dilakukan uji analisis unsur

2 Unsur N

a Diambil filtrat kemudian ditambahkan dengan FeSO4

b Lalu dipanaskan hasil positif terbentuk warna biru berlin

3 Unsur P

a Diambil filtrat kemudian ditambahkan dengan HNO3 dan NH4OH

b Dihomogenkan hasil positif terbentuk endapan kuning yang larut

dengan penambahan NH4OH berlebih

4 Unsur Cl

a Diambil filtrat kemudian ditambahkan dengan AgNO3

b Dihomogenkan hasil positif terbentuk endapan putih yang larut

dengan penambahan NH4OH berlebih

5 Unsur Br

a Diambil filtrat kemudian ditambahkan dengan AgNO3

b Dihomogenkan hasil positif terbentuk endapan kuning yang tidak

larut dengan penambahan NH4OH dan terbentuk endapan coklat

jika ditambahkan HCl dan I2

6 Unsur I

a Diambil filtrat kemudian ditambahkan dengan AgNO3

b Dihomogenkan hasil positif terbentuk endapan kuning yang tidak

larut dengan penambahan NH4OH dan terbentuk endapan ungu

jika ditambahkan HCl dan I2

B Analisis Logam

1) Logam Natrium

a Disiapkan alat dan bahan

b Diambil sampel abu pada objek glass

c Ditambahkan asam asetat 10 dan ditetesi asam pikrat kemudian

dipanaskan lalu

d Diamati di bawah mikroskop hasil positif terbentuk kristal

2) Logam Kalium

a Disiapkan alat dan bahan

b Diambil sampel abu pada objek glass

c Ditetesi asam pikrat kemudian dipanaskan lalu

d Diamati di bawah mikroskop hasil positif terbentuk kristal

3) Logam Kalsium

a Disiapkan alat dan bahan

b Diambil sampel abu pada objek glass

c Ditetesi HCl dan H2SO4 atau asam oksalat kemudian dipanaskan

lalu

d Diamati di bawah mikroskop hasil positif terbentuk kristal

4) Logam Barium

a Disiapkan alat dan bahan

b Diambil sampel abu lalu ditetesi HCl kemudian H2SO4

c Diamati perubahan hasil positif terbentuk endapan putih

5) Logam Zink

a Disiapkan alat dan bahan

b Diambil sampel abu pada objek glass

c Ditetesi ammonium molibdat kemudian dipanaskan lalu

d Diamati di bawah mikroskop hasil positif terbentuk kristal

6) Logam Boron

a Disiapkan alat dan bahan

b Diambil sampel abu lalu ditambahkan metanol

c Diamati perubahan hasil positif terrbentuk nyala hijau

7) Logam Magnesium

a Disiapkan alat dan bahan

b Diambil sampel abu dan ditetesi iodum

c Diamati perubahan hasil positif terbentuk endapan berwarna hitam

lama kelamaan menjadi merah

8) Alumunium

a Disiapkan alat dan bahan

b Diambil sampel abu dan ditetesi HCl

c Diamati perubahan hasil positif terbentuk endapan berwarna putih

BAB IV

HASIL PENGAMATAN

IV1 Tabel Pengamatan

i Analisis Unsur

Kelompok Kode Sampel Hasil Identifikasi Jawaban Asli

I PINK - C O

II HIJAU - C O

III JUJUR Cl P N S O C

IV COKELAT P C O N

V HITAM - C O

VI PUTIH - N S C

ii Analisis Logam

Kelompok Kode Sampel Hasil Identifikasi Jawaban Asli

I RA Al Al Zn

II GAS Na K Na K Ca

III ONTA Na Mg Na K Ca

IV AYAM Zn Mg Zn

V TANUR Mg Mg Zn

VI APA Ca Zn B Al Mg

IV2 Reaksi

A Unsur

1 Nitrogen

6NaCN + 3FeSO4 Fe2(Fe[CN]6) + 3Na2SO4

(warna biru bening)

2 Sulfur

Na2S + Na[Fe(CN)4NO] Na4[Fe(CN)5NO3]

(warna ungu reaksi dalam suasana basa)

3 Fosfor

PO43- + 3NH4

+ + 12MoO42- + 24 H+ darr(NH4)3[P(NO3)4] + 12H+

(endapan kuning)

B Logam

1 Natrium

2NaO + 2CH3COOH 2CH3COONa + H2O

CH3COONa + C6H2(OH)(NO2)3 darrC6H2(ONa)(NO2)3 + uarrCH3COOH

(kristal)

2 Kalsium

CaO + 2HCl CaCl2 + H2O

CaCl2 + H2SO4 darrCaSO4 + 2 HCl

CaCl2 + (COOH)2 darrCa(COO)2 + 2 HCl

(kristal)

3 Barium

BaO + 2HCl BaCl2 + H2O

BaCl2 + H2SO4 darrBaSO4 + 2 HCl

(putih)

4 Magnesium

MgO + 2HCl MgCl2 + H2O

MgCl2 + 2KI darrMgI2 + 2KCl

(endapan jingga)

5 Zink

ZnO + 2HCl ZnCl2 + H2O

ZnCl2 + 2NH4OH darrZn(OH)2 +2NH4Cl

(endapan)

6 Alumunium

Al2O3 + 6HCl 2AlCl3 + 3H2O

AlCl3 + 3NH4OH darrAl(OH)3 +3NH4Cl

(endapan putih)

BAB V

PEMBAHASAN

Pada praktikum ini dilakukan analisis unsur dan logam terhadap

beberapa sampel Tujuan dilakukan percobaan ini untuk mengetahui

kandungan unsur karbon nitrogen oksigen sulfur hidrogenfosfor dan

halogen serta logam-logam natrium kalsium magnesium zink kalium

barium dalam suatu sediaan farmasi

Sampel yang digunakan dalam bentuk sediaan tablet kapsul dan

suspensi yang harus terlebih dahulu dilakukan dekstruksi Ada dua macam

dekstruksi dekstruksi kering dan basah Dekstruksi kering dengan

menggunakan pemanasan tinggi pada suhu 500oC hingga 1000oC

Sedangkan dekstruksi kering dengan menggunakan HNO3 pekat atau H2SO4

pekat atau H2O2 pekat Metode dekstruksi basah ini dilakukan pada suhu

rendah untuk menghindari kehilangan mineral akibat penguapan karena suhu

yang digunakan tidak melebihi dari titik didih dari larutan

Pada analisis kandungan unsur sampel terlebih dahulu dicampurkan

dengan serbuk Castellana (terdiri dari campuran Na2CO3 dan Magnesium 2

1) dengan perbandingan 1 5 Masukkan dalam pipa kapiler hampir penuh

panaskan di api bebas sampai berpijar Masukkan ke dalam aquades (untuk

melarutkan zat-zat organik yang telah dirusak) diaduk lalu didiamkan sampai

terbentuk endapan Kemudian disaring filtrat digunakan untuk menyelidiki

unsur-unsur seperti N S P As dan Halogen

Pada percobaan ini selain dilakukan analisis unsure juga dilakukan uji

analisis logam dari sampel sebagai berikut

1 Sampel ldquoRArdquo berdasarkan dari hasil uji yang dilakukan diperoleh hanya

ada logam Al sedangkan berdasarkan jawaban sebenarnya mengandung

logam Al dan Zn

2 Sampel ldquoGASrdquo berdasarkan dari hasil uji yang dilakukan diperoleh hanya

ada logam Na dan K sedangkan berdasarkan jawaban sebenarnya

mengandung logam Na K dan Ca

3 Sampel ldquoONTArdquo berdasarkan dari hasil uji yang dilakukan diperoleh hanya

ada logam Na dan Mg sedangkan berdasarkan jawaban sebenarnya

mengandung logam Na K dan Ca

4 Sampel ldquoAYAMrdquo berdasarkan dari hasil uji yang dilakukan diperoleh hanya

ada logam Zn sedangkan berdasarkan jawaban sebenarnya

mengandung logam Zn dan Mg

5 Sampel ldquoTANURrdquo berdasarkan dari hasil uji yang dilakukan diperoleh

hanya ada logam Mg sedangkan berdasarkan jawaban sebenarnya

mengandung logam Zn dan Mg

6 Sampel ldquoAPArdquo berdasarkan dari hasil uji yang dilakukan diperoleh hanya

ada logam Ca Zn dan B sedangkan berdasarkan jawaban sebenarnya

mengandung logam Al dan Mg

Berdasarkan dari hasil pengamatan tersebut terjadi berbagai

kesalahan prediksi logam yang dikandung Hal-hal tersebut dapat terjadi

karena faktor-faktor kesalahan sebagai berikut

1 Kurang homogennya sampel yang diuji sehingga adanya sampel yang tak

terdeteksi

2 Kurang banyaknya sampelcuplikan yang diambil sehingga tidak merata

pengidentifikasian suatu sampel yang sama

BAB VI

PENUTUP

VI1 Kesimpulan

Adapun kesimpulan yang dapat diberikan adalah sebagai berikut

1 Sampel ldquoRArdquo mengandung logam Al dan Zn

2 Sampel ldquoGASrdquo dan ldquoONTArdquo mengandung logam Na K dan Ca

3 Sampel ldquoAYAMrdquo dan ldquoTANURrdquo mengandung logam Zn dan Mg

4 Sampel ldquoAPArdquo mengandung logam Al dan Mg

IV2 Saran

Adapun saran yang kami dapat berikan sebagai berikut

1 Diharapkan alat-alat di laboratorium dapat diperbaiki sehingga praktikum

dapat berjalan dengan efektif dan efisien

2 Diharapkan para asisten dapat lebih sabar dalam membimbing dan

membantu praktikan

DAFTAR PUSTAKA

1 Day JR dan Underwood Analisis Kimia Kuantitatif Jakarta ITB Press

1999

2 Svehla G Buku Teks Analisis Anorganik Kualitatif Makro dan Semimikro

Edisi ke-5 Jakarta PT Kalman Media Pustaka 1990

3 Anonim Kimia Logam Golongan Utama Bandung ITB Press 2007

4 Brady JE General Chemistry Principles and Structure New York Fift

Edition John Willey and Son 1990

5 Dirjen POM Farmakope Indonesia edisi III Jakarta Depkes RI 1979

6 IAI ISO Indonesia Volume 46Jakarta PT ISFI Penerbitan 2011

7 Sutresna Nana Kimia Bandung Grafindo Media Pratama 2008

8 RahmawatiArisna dkk Laporan Pelatihan Instrumentasi SSA Semarang

Universitas Negeri Semarang 2012

9 Anonim USP-32 NF 27 New York The United States Pharmacopeial

Convention 2008

10Auterhoff dan Kovar Indentifikasi Obat Bandung Penerbit ITB 2002

LAMPIRAN

Tabulasi Unsur

Pereaksi N S P Cl Br I

FeSO4 Biru

berlin

Na

nitroprussida

Ungu (dlm

alkali)

HNO3 +

NH4OH

berlebih

kuning

larut

AgNO3

+ NH4OH

+ HCl + I2

putih

Larut

kuning

larut

coklat

kuning

larut

ungu

Tabulasi Logam

Pereaksi Na K Ca Ba Zn B Mg+ asasetat + as pikrat 10 Kristal+asasetat + Zn uranil asetat KristalNyala Kuning hijau+ aspikrat kristal+ Zn uranil asetat kuning+ HCl + H2SO4 putih+HCl + asoksalat kristal+HCl + H2SO4 putih+NH4 molibdat kristal+HCl + NH4OHNH4OH berlebih

larut

+NaOH+dithizon+CCl4 ungu+HCl pada lakmus Merah

orange

+HCL + KIKI berlebih

jinggalarut

Page 7: Laporan Analisis Unsur n Logam

jerawat mencegah kulit kering dan membantu regenerasi kulit Karena Seng

dapat berfungsi untuk regenerasi kulit kekurangan Seng dalam tubuh dapat

menyebabkan luka di kulit sulit sembuh Jumlah yang dianjurkan agar jumlah

seng dalam tubuh mencukupi adalah 12 miligram per hari

Mangan (Mn)

Mangan merupakan zat logam yang penting untuk menjaga kesehatan

otak tulang dan berperan dalam pertumbuhan rambut serta kuku Mangan

juga diperlukan untuk membantu menghasilkan enzim yang berguna untuk

metabolisme tubuh Karbohidrat dan protein memerlukan mangan untuk

dapat diubah menjadi energi yang kita gunakan sehari-hari Bila tubuh

kekurangan mangan protein dan karbohidrat tidak dapat diubah menjadi

energi Akhirnya terdapat penumpukan karbohidrat dan protein yang

menimbulkan risiko diabetes osteoporosis rematik dan kolesterol tinggi

Namun jika berlebihan akan menyebabkan kadar besi dalam tubuh menurun

sehingga meningkatkan resiko terkena anemia gangguan kulit jantung hati

pembuluh darah dan kerusakan otak Selain itu mangan yang berlebihan

dapat mencegah penyerapan zat tembaga untuk tubuh Kebutuhan mangan

per harinya sekitar 5 mg

Kromium (Cr)

Kromium berfungsi mengatur penempatan glukosa dalam darah menuju

ke sel-sel tubuh untuk kemudian diubah menjadi energi Jika kekurangan

Kromium dapat meningkatkan kadar kolesterol dan lemak dalam darah yang

dapat mengakibatkan penyakit jantung diabetes dan obesitas Namun jika

berlebihan dapat menyebabkan iritasi lambung dan menghambat penyerapan

tembaga oleh tubuh Kebutuhan sekitar 25 mghari

Tembaga (Cu)

Tembaga memiliki fungsi membentuk hemoglobin kolagendan menjaga

kesehatan saraf Jika tubuh kekurangan Tembaga akan menyebabkan

anemia radang sendi dan mudah lelah Namun jika kelebihan Dapat

menyebabkan keracunan yang ditandai dengan muntah pusing lemas sakit

perut dan diare Jika terjadi terus-menerus dapat menyebabkan sakit jantung

dan kerusakan hati yang berakibat pada kematian Dosis yang dianjurkan 12

mghari

Magnesium (Mg)

Magnesium Berperan penting untuk menjaga kesehatan jantung ginjal

dan otot Jika tubuh kekurangan Magnesium Dapat menyebabkan serangan

jantung ginjal darah tinggi dan serangan asma Namun jika berlebihan

Dapat menyebabkan diare Dalam sehari tubuh membutuhkan Magnesium

sekitar 320 mg

Identifikasi logam dengan uji nyala

Salah satu ciri khas dari logam alkali adalah memiliki spektrum emisi

Sprektum ini dihasilkan bila larutan garamnya dipanaskan dalam nyala

Bunsen atau dengan mengalirkan muatan listrik pada uapnya Ketika atom

diberi energi (dipanaskan) elektronnya akan tereksitasi ke tingkat yang lebih

tinggi Ketika energi itu dihentikan maka elektronnya akan kembali lagi ke

tingkat dasar sehingga memancarkan energi radiasi elektromagnetik

Menurut Neils Bohr besarnya energi yang dipancarkan oleh setiap atom

jumlahnya tertentu (terkuantitas) dalam bentuk spektrum emisi Sebagian anggota

spektrum terletak di daerah sinar tampak sehingga akan memberikan warna-warna

yang jelas dan khas untuk setiap atom

Unsur Natrium Kalium Lithium Kalsium Tembaga Antimon Rubidium Caesium

Warna

Nyala

Logam

Warna nyala dihasilkan dari pergerakan elektron dalam ion-ion logam

yang terdapat dalam senyawa Sebagai contoh sebuah ion Na dalam

keadaan tidak tereksitasi memiliki struktur 1s2 2s2 2p6 Jika dipanaskan

elektron-elektron akan mendapatkan energi dan bisa berpindah ke orbital

kosong manapun pada level yang lebih tinggi ndash sebagai contoh berpindah ke

orbital 7s atau 6p atau 4d atau yang lainnya tergantung pada berapa banyak

energi yang diserap oleh elektron tertentu dari nyala Karena elektron-

elektron berada pada level yang lebih tinggi dan lebih tidak stabil dari segi

energi maka elektron-elektron cenderung turun kembali ke level dimana

sebelumnya mereka berada Perpindahan ini akan melepaskan sejumlah

energi yang dapat dilihat sebagai cahaya dengan warna tertentu

Akan tetapi elektron tersebut bisa turun sampai dua tingkat (atau lebih)

dari tingkat sebelumnya Misalnya pada awalnya di level 5 kemudian turun

sampai ke level 2 Masing-masing perpindahan elektron ini melibatkan

sejumlah energi tertentu yang dilepaskan sebagai energi cahaya dan

masing-masing memiliki warna tertentu Sebagai akibat dari semua

perpindahan elektron ini sebuah spektrum garis yang berwarna akan

dihasilkan Warna yang terlihat adalah kombinasi dari semua warna

individual Besarnya lompatanperpindahan elektron dari segi energi

bervariasi dari satu ion logam ke ion logam lainnya Ini berarti bahwa setiap

logam yang berbeda akan memiliki pola garis-garis spektra yang berbeda

sehingga warna nyala yang berbeda pula(7)

Nyala Api Bunsen (2)

Spektrofotometri Serapan Atom (SSA)

Alat Instrumentasi AAS Type Buck 210 VGP

Spektrometri Serapan Atom (SSA) adalah suatu alat yang digunakan

pada metode analisis untuk penentuan unsur-unsur logam dan metalloid

yang pengukurannya berdasarkan penyerapan cahaya dengan panjang

gelombang tertentu oleh atom logam dalam keadaan bebas Metode ini

sangat tepat untuk analisis zat pada konsentrasi rendah Teknik ini

mempunyai beberapa kelebihan di-bandingkan dengan metode spek-troskopi

emisi konvensional Memang selain dengan metode serapan atom unsur-

unsur dengan energi eksitasi rendah dapat juga dianalisis dengan fotometri

nyala akan tetapi fotometri nyala tidak cocok untuk unsur-unsur dengan

energy eksitasi tinggi Fotometri nyala memiliki range ukur optimum pada

panjang gelombang 400-800 nm sedangkan AAS memiliki range ukur

optimum pada panjang gelombang 200-300 nmUntuk analisis kualitatif

metode fotometri nyala lebih disukai dari AAS karena AAS memerlukan

lampu katoda spesifik (hallow cathode) Kemono-kromatisan dalam AAS

merupakan syarat utama Suatu perubahan temperature nyala akan

mengganggu proses eksitasi sehingga analisis dari fotometri nyala berfilter

Dapat dikatakan bahwa metode fotometri nyala dan AAS merupakan

komplementer satu sama lainnya

Absorpsi atom dan spektra emisi memiliki pita yang sangat sempit di

bandingkan spektrometri molekuler Emisi atom adalah proses di mana atom

yang tereksitasi kehilangan energi yang disebabkan oleh radiasi cahaya

Misalnya garam-garam logam akan memberikan warna di dalam nyala ketika

energi dari nyala tersebut mengeksitasi atom yang kemudian memancarkan

spektrum yang spesifik Sedangkan absorpsi atom merupakan proses di

mana atom dalam keadaan energy rendah menyerap radiasi dan kemudian

tereksitasi Energi yang diabsorpsi oleh atom disebabkan oleh adanya

interaksi antara satu elektron dalam atom dan vektor listrik dari radiasi

elektromagnetik

Ketika menyerap radiasi elektron mengalami transisi dari suatu keadaan

energi tertentu ke keadaan energi lainnya Misalnya dari orbital 2s ke orbital

2p Pada kondisi ini atom-atom di katakan berada dalam keadaan tereksitasi

(pada tingkat energi tinggi) dan dapat kembali pada keadaan dasar (energi

terendah) dengan melepaskan foton pada energy yang sama Atom dapat

mengadsorpsi atau melepas energi sebagai foton hanya jika energy foton

(hν) tepat sama dengan perbedaan energi antara keadaan tereksitasi (E) dan

keadaan dasar (G) seperti Gambar di bawah ini

Gambar Diagram absorpsi dan emisi atom

Absorpsi dan emisi dapat terjadi secara bertahap maupun secara

langsung melalui lompatan tingkatan energi yang besar Misalnya absorpsi

dapat terjadi secara bertahap dari G 1048774 E1 1048774 E2 tetapi dapat terjadi juga

tanpa melalui tahapan tersebut G 1048774 E2 Panjang gelombang yang diserap

oleh atom dalam keadaan dasar akan sama dengan panjang gelombang

yang diemisikan oleh atom dalam keadaan tereksitasi apabila energi transisi

kedua keadaan tersebut adalah sama tetapi dalam arah yang yang

berlawanan Lebar pita spektra yang diabsorpsi atau diemisikan akan sangat

sempit jika masing-masing atom yang mengabsorpsi atau memancarkan

radiasi mempunyai energi transisi yang sama (8)

Gas dan alat pembakar pada spektrophotometer serapan atom dikenal

dua jenis gas pembakar yang bersifat oksidasi dan bahan bakar Gas

pengoksidasi misalnya udara (O2) atau campuran O2 dan N2O sedangkan

sebagai bahan bakar adalah gas alam propane butane asetilen dan H2 Gas

pembakar dapat pula berupa campuran udara dengan propane udara

dengan asetilen (terbanyak dipakai) dan N2O dengan asetilen

Ada 3 jenis nyala dalam spektrometri serapan atom yaitu

(a) Udara ndash Propana

Jenis nyala ini relatif lebih dingin (1800oC) dibandingkan jenis nyala

lainnya Nyala ini akan menghasilkan sensitifitas yang baik jika elemen yang

akan diukur mudah terionisasi seperti Na K Cu

(b) Udara ndash Asetilen

Jenis nyala ini adalah yang paling umum dipakai dalam AAS Nyala ini

menghasilkan temperatur sekitar 2300oC yang dapat mengatomisasi hamper

semua elemen Oksida-oksida yang stabil seperti Ca Mo juga dapat analisa

menggunakan jenis nyala ini dengan memvariasi rasio jumlah bahan bakar

terhadap gas pengoksidasi

(c) Nitrous oksida ndash Asetilen

Jenis nyala ini paling panas (3000oC) dan sangat baik digunakan untuk

menganalisa sampel yang banyak mengandung logam-logam oksida seperti

Al Si Ti W (8)

II2 Uraian Bahan

1 Asam klorida (5)

Nama resmi Acidum hydrochloridum

Nama lain Asam klorida

RM BM HCl 3446

Pemerian Cairan tidak berwarna berasap bau

merangsang Jika diencerkan dengan 2

bagian air asap dan bau hilang

Kelarutan Bercampur dengan air

Penyimpanan Dalam wadah tertutup rapat

Kegunaan Sebagai pereaksi

2 Asam sulfat (5)

Nama resmi Acidum Sulfuricum

Nama lain Asam sulfat

RM BM H2SO4 9807

Pemerian Cairan kentak seperti minyak higroskopik tidak

berwarna jika ditambahkan ke dalam air

menimbulkan panas

Penyimpanan Dalam wadah tertutup baik

Kegunaan Sebagai pereaksi

3 Air suling (5)

Nama resmi Aqua destillata

Nama lain Aquades air suling

RM BM H2O 1802

Pemerian Cairan jernih tidak berwarna tidak berbau tidak

berasa

Penyimpanan Dalam wadah tertutup baik

Kegunaan Sebagai pelarut

4 Natrium Hidroksida (5)

Nama resmi Natrii Hydroxidum

Nama lain Natrium Hidroksida

RM BM NaOH 4000

Pemerian Putih atau praktis putih massa hablur berbentuk

pellet serpihan atau batang keras rapuh dan

menunjukkan pecahan hablur bila dibiarkan

diudara akan cepat menyerap karbondioksida dan

lembab

Kelarutan Mudah larut dalam air dan dalam etanol

Penyimpanan Dalam wadah tertutup baik

Kegunaan Sebagai pereaksi

5 Asam oksalat (5)

Nama resmi Acidum oksalate

Nama lain Asam oksalat

RM BM (COOH)2H2O 12607

Pemerian Hablur tidak berwarna

Kelarutan Larut dalam etanol dan etanol (95 )

Penyimpanan Pada wadah bersuhu 1895o terlindung dari

cahaya

Kegunaan Pereaksi

6 Natrium nitroprusida (5)

Nama resmi Natrium nitroprusida dihidrat

Nama lain Natrium nitroprusid

RM BM Na2Fe(CN)5NO2 H2O 29795

Pemerian Hablur atau serbuk warna merah delima (coklat)

kemerahan praktis tidak berbau

Kelarutan Mudah larut dalam air sukar larut dalam etanol

sangat sukar larut dalam kloroform tidak larut

dalam benzena

Penyimpanan Dalam wadah tertutup rapat

Kegunaan Pereaksi

7 Kalium iodida (5)

Nama resmi Kalii iodidum

Nama lain Kalium iodide

RM BM KI 166

Pemerian Hablur heksahedral transparan tidak berwarna

opak dan putih serbuk butiran putih higroskopik

Kelarutan Sangat mudah larut dalam air lebih mudah larut

dalam air mendidih larut dalam etanol (95) P

mudah larut dalam gliserol P

Penyimpanan Dalam wadah tertutup baik

Kegunaan Pereaksi

8 Barium hidroksida (5)

Nama resmi Barium hydroxidum

Nama lain Barium hidroksida

RM Ba(OH)2 8H2O

Pemerian Hablur tidak berwarna

Kelarutan Larut dalam air terjadi larutan yang agak keruh

Penyimpanan Dalam wadah tertutup rapat

Kegunaan Pereaksi

9 Etanol (5)

Nama resmi Aethanolum

Nama lain Etanol alcohol

RM BM C2H6O 4607

Pemerian Cairan tidak berwarna jernih mudah menguap

dan mudah bergerak bau khas rasa panas

Mudah terbakar dengan memberikan nyala biru

yang tidak berasap

Kelarutan Sangat mudah larut dalam air larut dalam

kloroform dan eter P

Penyimpanan Dalam wadah tertutup rapat terlindung dari

cahaya ditempat sejuk

10 Asam sitrat (5)

Nama resmi Acidum citricum

Nama lain Asam sitrat

RM BM C6H807 19219

Pemerian Hablur bening tidak berwarna serbuk hablur

sampai halus putih tidak berbau rasa sangat

asam

Kelarutan Sangat mudah larut dalam air mudah larut

dalam etanol agak sukar larut dalam eter

II3 Uraian Sampel

1 Cerebrofitreg (6)

Komposisi Gingkobiloba asam glutamat vitamin mineral

Indikasi Membantu asupan vitamin yang kurang seperti

gangguan absorpsi vitamin dan meningkatnya

kebutuhan tubuh karena aktivitas yang meningkat

meningkatkan sirkulasi darah ke otak sehingga

membantu memperbaiki daya ingat

Kemasan Dus 10 Kap

2 Promagreg (6)

Komposisi Hidrotalsit 200 mg Mg(OH)2 15 mg simetikon

Indikasi Kelebihan asam lambung perut kembung perut

sakit dan kolik kejang pilorus tukak lambung

dan usus 12 jari dari lain penyakit saluran cerna

Kemasan Dus 12 Tab

3 Polysilanereg (6)

Komposisi Dimetilpolisiloksan 80 mg Al(OH)3 200 mg

Mg(OH) 200 mg5 ml atau tab

Indikasi Untuk mengurangi gejala yang berhubungan

dengan kelebihan asam lambung gastritis tukak

lambung tukak usus dua belas jari dengan gejala

seperti mual nyeri lambung nyeri ulu hati

kembung dan perasaan penuh pada lambung

Kemasan Botol 100 ml suspensi

II3 Prosedur Kerja

1 Menurut FI III

1) Identifikasi barium

a Larutan garam barium dengan asam sulfat encer P membentuk

endapan putih yang praktis tidak larut dalam asam klorida P

dalam asam nitrit P

b Garam barium menimbulkan warna hijau kekuningan dalam nyala

yang tidak berwarna dan jika dilihat dengan kaca hijau nyala

warna biru

2) Identifikasi bromida

a Larutan bromida jika dipanaskan dengan asam sulfat P dan

mangan (IV) oksidasi P atau kalium bikromat P terjadi brom yang

memberikan warna merah jambu pada kertas saring yang dibasahi

larutan fluresein natrium P 02 bv dimetanol (95) P

b Pada larutan bromida tambahkan larutan perak nitrat P terbentuk

endapan kekuningan yang larut dalam amonia P sukar larut dalam

amonia P encer praktis tidak larut dalam asam nitrat encer P

c Pada larutan bromida ditambahkan larutan klor P terjadi brom

yang larut dalam 2 hingga 3 tetes CO2 P atau kloroform P dengan

warna kemerahan Tambahkan larutan fenol P pada lapisan air

yang mengandung brom terbentuk endapan putih

3) Identifikasi fosfat

a Netralkan larutan fosfat hingga pH 7 tambahkan perak nitrat P

terbentuk endapan kuning muda yang larut dalam larutan amonia

encer P dan dalam asam nitrat encer P

b Pada larutan fosfat tambahkan larutan magnesium sulfat amonia P

terbentuk hablur putih

c Pada larutan fosfat dalam asam nitrat encer P tambahkan larutan

amonium molibdat P volume yang sama hangatkan endapan

warna kuning kenari terang

4) Identifikasi iodida

a Pada larutan iodida ditambahkan larutan perak nitrat P terbentuk

endapan kuning yang praktis tidak larut dalam amonia encer P dan

dalam asam nitrat P

b Pada larutan iodida tambahkan larutan kalium iodida P dan asam

asetat encer P terjadi iodium yang memberikan warna violet

kemerahan dengan kloroform P dan warna biru dengan larutan

kanji P

c Pada larutan iodida tambahkan larutan raksa (II) klorida P

terbentuk endapan merah yang agak sukar larut dalam pereaksi di

atas dan mudah larut dalam larutan kalium iodida P

5) Identifikasi kalium

a Basahi senyawa kalium dengan asam klorida P bakar pada

sebatang kawat platina dalam nyala bunsen tidak berwarna terjadi

warna violet Jika diamati dengan kaca biru yang sesuai warna

nyala ungu kemerahan

b Pada larutan pekat garam kalium yang telah dibebaskan dengan

garam amonium dengan pemisahan tambahkan platina (IV) klorida

P dan asam klorida P terbentuk hablur kuning pijarkan sisa

pemisahan adalah kalium klorida dan platina

c Kocok 2 ml larutan jernih garam kalium yang mengandung tidak

kurang dari 5 bv dengan 10 tetes larutan jenuh asam tartrat P

segera terbentuk endapan putih

6) Identifikasi kalsium

a Pada larutan garam kalsium tambahkan larutan amonium karbonat

P terbentuk endapan putih didihkan dinginkan endapan sukar

larut dalam larutan amonium klorida P

b Pada larutan garam kalsium tambahkan larutan amonium oksalat

P terbentuk endapan putih yang larut dalam asam klorida P tetapi

agak sukar larut dalam asam asetat P

c Pada 1 tetes larutan garam kalsium tambahkan 4 tetes larutan

glidetat P 1 bv dalam etanol (95) P dan 1 tetes larutan natrium

hidroksida P 10 bv terbentuk endapan coklat kemerahan yang

larut dalam kloroform P larutan berwarna merah

7) Identifikasi klorida

a Panaskan larutan klorida dengan asam sulfat P dan mangan (IV)

oksida P terjadi klor yang memutihkan kertas lakmus P basah dan

terjadi warna biru pada kertas kanji iodida

b Pada larutan klorida ditambahkan larutan perak nitrat P terbentuk

endapan putih yang tidak larut dalam asam nitrat P

8) Identifikasi magnesium

a Pada larutan garam magnesium tambahkan larutan amonium

karbonat P didihkan terbentuk endapan putih tetapi tidak terbentuk

endapan jika terdapat larutan amonium klorida P

b Pada larutan garam magnesium ditambahkan larutan dinatrium

hidrogen fosfat P yang mengandung garam amonium dan

amonium encer P terbentuk hablur putih

9) Identifikasi natrium

a Basahi senyawa natrium dengan asam klorida P takar pada

sebatang kawat platina dalam nyala bunsen nyala berwarna

kuning

b Asamkan larutan garam natrium dengan asam asetat P saring jika

perlu tambahkan larutan magnesium lauril sulfat P berlebih

terlebih hablur kuning

2 Menurut USP 32 (9)

1) Barium Larutan dari garam barium akan terbentuk endapan putih

dengan penambahan asam sulfat 2 N Endapan ini tidak larut dalam

HCl dan HNO3

2) Bismuth Ketika dilarutkan dengan asam HNO3 atau HCl berlebih

garam bismuth akan memberntuk endapan putih ketika diencerkan

dengan air Endapan ini akan berwarna coklat dengan H2S dan hasil

dari senyawa yang terbentuk dalam campuran panas dari HNO3 dan

air

3) Bromida Larutan dari bromida ketika ditambahkan dengan klorin tetes

sedikit demi sedikit dapat membebaskan bromida yang mana akan

terlarut dengan pengocokan bersama kloroform pewarnaan dari

kloroform adalah merah hingga coklat kemerahan AgNO3 dihasilkan

dalam larutan bromida yang terbentuk endapan putih kekuningan yang

tidak larut dengan penambahan HNO3 dan agak larut dalam

penambahan NH4OH 6 N

4) Kalsium Larutan dari garam kalsium tidak larut dalam oksalat ketika

sebagai pengikut Untuk larutan dari garam kalsium (1 dalam 20)

tambahkan 2 tetes dari metil merah dan netralkan dengan NH4OH

Tambahkan 3 N HCl tetes demi tetes hingga larutan bersifat asam

oleh indicator Ketika penambahan dari ammonium oksalat endapan

putih terbentuk Endapan ini tidak larut dalam asam asetat 6 N tetapi

larut dalam HCl

5) Klorida Dengan AgNO3 larutan klorida akan berwarna endapan

kekuningan uang tidak larut dalam HNO3 tetapi larut dalam NH4OH 6 N

berlebih

6) Kobalt Larutan dari garam kobalt (1 dalam 20) dengan HCl 3 N

memberikan endapan merah ketika dipanaskan pada penangas

Larutan dari garam kobalt akan jenuh dengan KCl dan terbentuk KNO3

dan asam asetat yang membentuk endapan kuning

7) Tembaga Larutan dari senyawa tembaga diasamkan dengan HCl

terbentuk garis merah dari tembaga metalik yang terang dengan

permukaan tak bernoda dari besi metalik NH4OH 6 N berlebih

ditambahkan dalam garam tembaga akan menghasilkan endapan

kebiru-biruan dan kemudian menjadi larutan biru gelap

8) Iodida Larutan dari iodide yang ditambahkan dengan klorin sedikit

demi sedikit akan membebaskan iodin yang akan memberi warna

kuning hingga merah pada larutan Ketika larutan dikocok dengan

CCl4 akan menjadi violet

9) Besi Senyawa Ferro dan Ferri dalam larutan akan membentuk

endapan hitam dengan NH4S Endapan ini larut dalam HCl 3 N dingin

dengan perkembangan dari H2S

10)Timbal Dengan H2SO4 2 N larutan dari garam timbale akan

memberikan warna putih yang tidak larut dalam HCl 3 N atau 2 N

HNO3 tetapi larut dalam NaOH 1 N panas dan dalam ammonium

asetat

11)Magnesium Larutan dari magenesium akan diketahui dengan NH4Cl

yang tidak lebih dari endapan kabut yang dinetralkan dengan NH4CO3

tetapi pada penambahan NaHPO4 terbentuk Kristal putih yang tidak

larut dalam NH4OH 6 N

12)Mangan Dengan NH4S larutan mangan akan memberikan endapan

berwarna merah muda kekuningan yang larut dalam asam asetat

13)Kalium Senyawa kalium memberikan warna keunguan hingga nyala

yang berkilauan tetapi keberadaan dari sedikit natrium akan menutupi

warnanya

14)Perak Dengan HCl larutan perak akan berwarna putih yang tidak larut

dalam HNO3 tetapi mudah larut dalam NH4OH 6 N

15)Zink Dalam larutan natrium asetat alrutan garam zink akan

membentuk endapan putih dengan H2S endapan tidak larut dalam

asam asetat tetapi pada HCl 3 N

3 Menurut Identifikasi Obat (10)

1) Percobaan Lassaigne Ke dalam tabung pijar dimasukkan 20-50 g

bahan dan sebutir logam natrium sebesar biji kacang tanah Tabung

dipanaskan perlahan-lahan dengan api kecil dari bagian atas tabung

sampai ke bagian bawah Setelah natrium leleh api dibesarkan

tabung dipjar beberapa menit Kemudian ketika masih merah

membara tabung dijatuhkan ke dalam piala porselin berisi 6 ml air

Selanjutnya campuran ini disaring Penyaring dibilas dengan sedikit air

panas Filtrat dibagi untuk pemeriksaan unsur nitrogen sulphur dan

halogen

a Pemeriksaan nitrogen Ke dalam sepertiga filtrat di atas

ditambahkan sebutir garam besi (II) sulfat kemudian dididihkan

beberapa menit Sesudah dingin dengan hati-hati besi hidroksida

dalam tabung dilarutkan dengan 6 N HCl (jangan berlebih) Bila

ragu-ragu larutan disaring kertas saring akan berwarna biru berlin

Jika bahan mengandung banyak nitrogen lama kelamaan timbul

warna biru pada larutan Jika setelah didiamkan beberapa lama

larutan berwarna biru-hijau berarti terdapat sesepora nitrogen Jika

larutan hanya berwarna kuning berarti larutan bebas nitrogen Zat

yang mudah melepaskan nitrogennya dan kaya akan sulphur tidak

akan membentuk rodanida seperti di atas Pada percobaan di sini

diperlukan logam natrium berlebih

b Pemeriksaan belerang Sepertiga dari filtrat diberi beberapa tetes

larutan natrium pentasiano nitrosilferat 25 yang dibuat segar

Terbentuk warna ungu yang lazimnya menjadi merah darah

c Pemeriksaan halogen Sepertiga filtrate diasamkan dengan HNO3 3

Nlalu dipanaskan sampai mendidih selama 2-3 menit Apabila

terdapat lebih banyak brom atau iodium maka timbul warna

Kepada larutan yang masih panas ditambahkan 5 tetes larutan

perak nitrat 5 Jika tak terjadi endapan berarti larutan tidak

mengandung banyak sulfur terjadi pengendaraan perak sulfat

2) Pemeriksaan sulfur langsung dari bahan Sejumlah 50 mg bahan

direaksikan dengan 10 ml larutan H2O2 30 dan 2 tetes larutan besi

(III) klorida 10 Terjadi reaksi yang kuat bila perlu didinginkan

Kemudian larutan diencerkan dengan air dan dituangi 10 ml 3 N HCl

dan 10 ml larutan BaCl 5 Terbentuk endapan putih BaSO4

3) Pemeriksaan halogen langsung dari bahan menurut Beilstein

Sebagian bahan asal diletakkan pada keeping tembaga (misalnya

uang tembaga) lalu dibakar dengan api Bunsen di bagian nyala yang

tak berwarna Jika bahan mengandung halogen nyala berwarna hijau

karena terbentuk tembaha-halogenida yang menguap

BAB III

METODE KERJA

III1 Alat dan Bahan

III11 Alat

Alat-alat yang digunakan adalah batang pengaduk Botol semprot

Bunsen Erlemeyer Gelas piala Gelas ukur Pipet tetes Sendok tanduk

Tabung reaksi dan Rak tabung

III12 Bahan

Bahan-bahan yang digunakan adalah Air suling Aluminium foil

Larutan pereaksi AgNO3 NH4OH HCl I2 HNO3 FeSO4 Asam asetat Asam

pikrat 10 HCl H2SO4 NH4-molibdat dan Tissu gulung

III2 Cara Kerja

A Analisis Unsur

1) Disiapkan alat dan bahan

2) Dicampurkan sebagian sampel dengan serbuk castellana diaduk

hingga homogen

3) Dimasukkan ke dalam pipet bersumbat lalu dipijarkan pada api

bunsen kemudian

4) Dilemparkan ke dalam gelas beaker yang berisi air lalu diaduk hingga

homogen kemudian disaring

5) Diambil sebagian filtrat yang diperoleh lalu dilakukan uji analisis unsur

2 Unsur N

a Diambil filtrat kemudian ditambahkan dengan FeSO4

b Lalu dipanaskan hasil positif terbentuk warna biru berlin

3 Unsur P

a Diambil filtrat kemudian ditambahkan dengan HNO3 dan NH4OH

b Dihomogenkan hasil positif terbentuk endapan kuning yang larut

dengan penambahan NH4OH berlebih

4 Unsur Cl

a Diambil filtrat kemudian ditambahkan dengan AgNO3

b Dihomogenkan hasil positif terbentuk endapan putih yang larut

dengan penambahan NH4OH berlebih

5 Unsur Br

a Diambil filtrat kemudian ditambahkan dengan AgNO3

b Dihomogenkan hasil positif terbentuk endapan kuning yang tidak

larut dengan penambahan NH4OH dan terbentuk endapan coklat

jika ditambahkan HCl dan I2

6 Unsur I

a Diambil filtrat kemudian ditambahkan dengan AgNO3

b Dihomogenkan hasil positif terbentuk endapan kuning yang tidak

larut dengan penambahan NH4OH dan terbentuk endapan ungu

jika ditambahkan HCl dan I2

B Analisis Logam

1) Logam Natrium

a Disiapkan alat dan bahan

b Diambil sampel abu pada objek glass

c Ditambahkan asam asetat 10 dan ditetesi asam pikrat kemudian

dipanaskan lalu

d Diamati di bawah mikroskop hasil positif terbentuk kristal

2) Logam Kalium

a Disiapkan alat dan bahan

b Diambil sampel abu pada objek glass

c Ditetesi asam pikrat kemudian dipanaskan lalu

d Diamati di bawah mikroskop hasil positif terbentuk kristal

3) Logam Kalsium

a Disiapkan alat dan bahan

b Diambil sampel abu pada objek glass

c Ditetesi HCl dan H2SO4 atau asam oksalat kemudian dipanaskan

lalu

d Diamati di bawah mikroskop hasil positif terbentuk kristal

4) Logam Barium

a Disiapkan alat dan bahan

b Diambil sampel abu lalu ditetesi HCl kemudian H2SO4

c Diamati perubahan hasil positif terbentuk endapan putih

5) Logam Zink

a Disiapkan alat dan bahan

b Diambil sampel abu pada objek glass

c Ditetesi ammonium molibdat kemudian dipanaskan lalu

d Diamati di bawah mikroskop hasil positif terbentuk kristal

6) Logam Boron

a Disiapkan alat dan bahan

b Diambil sampel abu lalu ditambahkan metanol

c Diamati perubahan hasil positif terrbentuk nyala hijau

7) Logam Magnesium

a Disiapkan alat dan bahan

b Diambil sampel abu dan ditetesi iodum

c Diamati perubahan hasil positif terbentuk endapan berwarna hitam

lama kelamaan menjadi merah

8) Alumunium

a Disiapkan alat dan bahan

b Diambil sampel abu dan ditetesi HCl

c Diamati perubahan hasil positif terbentuk endapan berwarna putih

BAB IV

HASIL PENGAMATAN

IV1 Tabel Pengamatan

i Analisis Unsur

Kelompok Kode Sampel Hasil Identifikasi Jawaban Asli

I PINK - C O

II HIJAU - C O

III JUJUR Cl P N S O C

IV COKELAT P C O N

V HITAM - C O

VI PUTIH - N S C

ii Analisis Logam

Kelompok Kode Sampel Hasil Identifikasi Jawaban Asli

I RA Al Al Zn

II GAS Na K Na K Ca

III ONTA Na Mg Na K Ca

IV AYAM Zn Mg Zn

V TANUR Mg Mg Zn

VI APA Ca Zn B Al Mg

IV2 Reaksi

A Unsur

1 Nitrogen

6NaCN + 3FeSO4 Fe2(Fe[CN]6) + 3Na2SO4

(warna biru bening)

2 Sulfur

Na2S + Na[Fe(CN)4NO] Na4[Fe(CN)5NO3]

(warna ungu reaksi dalam suasana basa)

3 Fosfor

PO43- + 3NH4

+ + 12MoO42- + 24 H+ darr(NH4)3[P(NO3)4] + 12H+

(endapan kuning)

B Logam

1 Natrium

2NaO + 2CH3COOH 2CH3COONa + H2O

CH3COONa + C6H2(OH)(NO2)3 darrC6H2(ONa)(NO2)3 + uarrCH3COOH

(kristal)

2 Kalsium

CaO + 2HCl CaCl2 + H2O

CaCl2 + H2SO4 darrCaSO4 + 2 HCl

CaCl2 + (COOH)2 darrCa(COO)2 + 2 HCl

(kristal)

3 Barium

BaO + 2HCl BaCl2 + H2O

BaCl2 + H2SO4 darrBaSO4 + 2 HCl

(putih)

4 Magnesium

MgO + 2HCl MgCl2 + H2O

MgCl2 + 2KI darrMgI2 + 2KCl

(endapan jingga)

5 Zink

ZnO + 2HCl ZnCl2 + H2O

ZnCl2 + 2NH4OH darrZn(OH)2 +2NH4Cl

(endapan)

6 Alumunium

Al2O3 + 6HCl 2AlCl3 + 3H2O

AlCl3 + 3NH4OH darrAl(OH)3 +3NH4Cl

(endapan putih)

BAB V

PEMBAHASAN

Pada praktikum ini dilakukan analisis unsur dan logam terhadap

beberapa sampel Tujuan dilakukan percobaan ini untuk mengetahui

kandungan unsur karbon nitrogen oksigen sulfur hidrogenfosfor dan

halogen serta logam-logam natrium kalsium magnesium zink kalium

barium dalam suatu sediaan farmasi

Sampel yang digunakan dalam bentuk sediaan tablet kapsul dan

suspensi yang harus terlebih dahulu dilakukan dekstruksi Ada dua macam

dekstruksi dekstruksi kering dan basah Dekstruksi kering dengan

menggunakan pemanasan tinggi pada suhu 500oC hingga 1000oC

Sedangkan dekstruksi kering dengan menggunakan HNO3 pekat atau H2SO4

pekat atau H2O2 pekat Metode dekstruksi basah ini dilakukan pada suhu

rendah untuk menghindari kehilangan mineral akibat penguapan karena suhu

yang digunakan tidak melebihi dari titik didih dari larutan

Pada analisis kandungan unsur sampel terlebih dahulu dicampurkan

dengan serbuk Castellana (terdiri dari campuran Na2CO3 dan Magnesium 2

1) dengan perbandingan 1 5 Masukkan dalam pipa kapiler hampir penuh

panaskan di api bebas sampai berpijar Masukkan ke dalam aquades (untuk

melarutkan zat-zat organik yang telah dirusak) diaduk lalu didiamkan sampai

terbentuk endapan Kemudian disaring filtrat digunakan untuk menyelidiki

unsur-unsur seperti N S P As dan Halogen

Pada percobaan ini selain dilakukan analisis unsure juga dilakukan uji

analisis logam dari sampel sebagai berikut

1 Sampel ldquoRArdquo berdasarkan dari hasil uji yang dilakukan diperoleh hanya

ada logam Al sedangkan berdasarkan jawaban sebenarnya mengandung

logam Al dan Zn

2 Sampel ldquoGASrdquo berdasarkan dari hasil uji yang dilakukan diperoleh hanya

ada logam Na dan K sedangkan berdasarkan jawaban sebenarnya

mengandung logam Na K dan Ca

3 Sampel ldquoONTArdquo berdasarkan dari hasil uji yang dilakukan diperoleh hanya

ada logam Na dan Mg sedangkan berdasarkan jawaban sebenarnya

mengandung logam Na K dan Ca

4 Sampel ldquoAYAMrdquo berdasarkan dari hasil uji yang dilakukan diperoleh hanya

ada logam Zn sedangkan berdasarkan jawaban sebenarnya

mengandung logam Zn dan Mg

5 Sampel ldquoTANURrdquo berdasarkan dari hasil uji yang dilakukan diperoleh

hanya ada logam Mg sedangkan berdasarkan jawaban sebenarnya

mengandung logam Zn dan Mg

6 Sampel ldquoAPArdquo berdasarkan dari hasil uji yang dilakukan diperoleh hanya

ada logam Ca Zn dan B sedangkan berdasarkan jawaban sebenarnya

mengandung logam Al dan Mg

Berdasarkan dari hasil pengamatan tersebut terjadi berbagai

kesalahan prediksi logam yang dikandung Hal-hal tersebut dapat terjadi

karena faktor-faktor kesalahan sebagai berikut

1 Kurang homogennya sampel yang diuji sehingga adanya sampel yang tak

terdeteksi

2 Kurang banyaknya sampelcuplikan yang diambil sehingga tidak merata

pengidentifikasian suatu sampel yang sama

BAB VI

PENUTUP

VI1 Kesimpulan

Adapun kesimpulan yang dapat diberikan adalah sebagai berikut

1 Sampel ldquoRArdquo mengandung logam Al dan Zn

2 Sampel ldquoGASrdquo dan ldquoONTArdquo mengandung logam Na K dan Ca

3 Sampel ldquoAYAMrdquo dan ldquoTANURrdquo mengandung logam Zn dan Mg

4 Sampel ldquoAPArdquo mengandung logam Al dan Mg

IV2 Saran

Adapun saran yang kami dapat berikan sebagai berikut

1 Diharapkan alat-alat di laboratorium dapat diperbaiki sehingga praktikum

dapat berjalan dengan efektif dan efisien

2 Diharapkan para asisten dapat lebih sabar dalam membimbing dan

membantu praktikan

DAFTAR PUSTAKA

1 Day JR dan Underwood Analisis Kimia Kuantitatif Jakarta ITB Press

1999

2 Svehla G Buku Teks Analisis Anorganik Kualitatif Makro dan Semimikro

Edisi ke-5 Jakarta PT Kalman Media Pustaka 1990

3 Anonim Kimia Logam Golongan Utama Bandung ITB Press 2007

4 Brady JE General Chemistry Principles and Structure New York Fift

Edition John Willey and Son 1990

5 Dirjen POM Farmakope Indonesia edisi III Jakarta Depkes RI 1979

6 IAI ISO Indonesia Volume 46Jakarta PT ISFI Penerbitan 2011

7 Sutresna Nana Kimia Bandung Grafindo Media Pratama 2008

8 RahmawatiArisna dkk Laporan Pelatihan Instrumentasi SSA Semarang

Universitas Negeri Semarang 2012

9 Anonim USP-32 NF 27 New York The United States Pharmacopeial

Convention 2008

10Auterhoff dan Kovar Indentifikasi Obat Bandung Penerbit ITB 2002

LAMPIRAN

Tabulasi Unsur

Pereaksi N S P Cl Br I

FeSO4 Biru

berlin

Na

nitroprussida

Ungu (dlm

alkali)

HNO3 +

NH4OH

berlebih

kuning

larut

AgNO3

+ NH4OH

+ HCl + I2

putih

Larut

kuning

larut

coklat

kuning

larut

ungu

Tabulasi Logam

Pereaksi Na K Ca Ba Zn B Mg+ asasetat + as pikrat 10 Kristal+asasetat + Zn uranil asetat KristalNyala Kuning hijau+ aspikrat kristal+ Zn uranil asetat kuning+ HCl + H2SO4 putih+HCl + asoksalat kristal+HCl + H2SO4 putih+NH4 molibdat kristal+HCl + NH4OHNH4OH berlebih

larut

+NaOH+dithizon+CCl4 ungu+HCl pada lakmus Merah

orange

+HCL + KIKI berlebih

jinggalarut

Page 8: Laporan Analisis Unsur n Logam

dapat mengakibatkan penyakit jantung diabetes dan obesitas Namun jika

berlebihan dapat menyebabkan iritasi lambung dan menghambat penyerapan

tembaga oleh tubuh Kebutuhan sekitar 25 mghari

Tembaga (Cu)

Tembaga memiliki fungsi membentuk hemoglobin kolagendan menjaga

kesehatan saraf Jika tubuh kekurangan Tembaga akan menyebabkan

anemia radang sendi dan mudah lelah Namun jika kelebihan Dapat

menyebabkan keracunan yang ditandai dengan muntah pusing lemas sakit

perut dan diare Jika terjadi terus-menerus dapat menyebabkan sakit jantung

dan kerusakan hati yang berakibat pada kematian Dosis yang dianjurkan 12

mghari

Magnesium (Mg)

Magnesium Berperan penting untuk menjaga kesehatan jantung ginjal

dan otot Jika tubuh kekurangan Magnesium Dapat menyebabkan serangan

jantung ginjal darah tinggi dan serangan asma Namun jika berlebihan

Dapat menyebabkan diare Dalam sehari tubuh membutuhkan Magnesium

sekitar 320 mg

Identifikasi logam dengan uji nyala

Salah satu ciri khas dari logam alkali adalah memiliki spektrum emisi

Sprektum ini dihasilkan bila larutan garamnya dipanaskan dalam nyala

Bunsen atau dengan mengalirkan muatan listrik pada uapnya Ketika atom

diberi energi (dipanaskan) elektronnya akan tereksitasi ke tingkat yang lebih

tinggi Ketika energi itu dihentikan maka elektronnya akan kembali lagi ke

tingkat dasar sehingga memancarkan energi radiasi elektromagnetik

Menurut Neils Bohr besarnya energi yang dipancarkan oleh setiap atom

jumlahnya tertentu (terkuantitas) dalam bentuk spektrum emisi Sebagian anggota

spektrum terletak di daerah sinar tampak sehingga akan memberikan warna-warna

yang jelas dan khas untuk setiap atom

Unsur Natrium Kalium Lithium Kalsium Tembaga Antimon Rubidium Caesium

Warna

Nyala

Logam

Warna nyala dihasilkan dari pergerakan elektron dalam ion-ion logam

yang terdapat dalam senyawa Sebagai contoh sebuah ion Na dalam

keadaan tidak tereksitasi memiliki struktur 1s2 2s2 2p6 Jika dipanaskan

elektron-elektron akan mendapatkan energi dan bisa berpindah ke orbital

kosong manapun pada level yang lebih tinggi ndash sebagai contoh berpindah ke

orbital 7s atau 6p atau 4d atau yang lainnya tergantung pada berapa banyak

energi yang diserap oleh elektron tertentu dari nyala Karena elektron-

elektron berada pada level yang lebih tinggi dan lebih tidak stabil dari segi

energi maka elektron-elektron cenderung turun kembali ke level dimana

sebelumnya mereka berada Perpindahan ini akan melepaskan sejumlah

energi yang dapat dilihat sebagai cahaya dengan warna tertentu

Akan tetapi elektron tersebut bisa turun sampai dua tingkat (atau lebih)

dari tingkat sebelumnya Misalnya pada awalnya di level 5 kemudian turun

sampai ke level 2 Masing-masing perpindahan elektron ini melibatkan

sejumlah energi tertentu yang dilepaskan sebagai energi cahaya dan

masing-masing memiliki warna tertentu Sebagai akibat dari semua

perpindahan elektron ini sebuah spektrum garis yang berwarna akan

dihasilkan Warna yang terlihat adalah kombinasi dari semua warna

individual Besarnya lompatanperpindahan elektron dari segi energi

bervariasi dari satu ion logam ke ion logam lainnya Ini berarti bahwa setiap

logam yang berbeda akan memiliki pola garis-garis spektra yang berbeda

sehingga warna nyala yang berbeda pula(7)

Nyala Api Bunsen (2)

Spektrofotometri Serapan Atom (SSA)

Alat Instrumentasi AAS Type Buck 210 VGP

Spektrometri Serapan Atom (SSA) adalah suatu alat yang digunakan

pada metode analisis untuk penentuan unsur-unsur logam dan metalloid

yang pengukurannya berdasarkan penyerapan cahaya dengan panjang

gelombang tertentu oleh atom logam dalam keadaan bebas Metode ini

sangat tepat untuk analisis zat pada konsentrasi rendah Teknik ini

mempunyai beberapa kelebihan di-bandingkan dengan metode spek-troskopi

emisi konvensional Memang selain dengan metode serapan atom unsur-

unsur dengan energi eksitasi rendah dapat juga dianalisis dengan fotometri

nyala akan tetapi fotometri nyala tidak cocok untuk unsur-unsur dengan

energy eksitasi tinggi Fotometri nyala memiliki range ukur optimum pada

panjang gelombang 400-800 nm sedangkan AAS memiliki range ukur

optimum pada panjang gelombang 200-300 nmUntuk analisis kualitatif

metode fotometri nyala lebih disukai dari AAS karena AAS memerlukan

lampu katoda spesifik (hallow cathode) Kemono-kromatisan dalam AAS

merupakan syarat utama Suatu perubahan temperature nyala akan

mengganggu proses eksitasi sehingga analisis dari fotometri nyala berfilter

Dapat dikatakan bahwa metode fotometri nyala dan AAS merupakan

komplementer satu sama lainnya

Absorpsi atom dan spektra emisi memiliki pita yang sangat sempit di

bandingkan spektrometri molekuler Emisi atom adalah proses di mana atom

yang tereksitasi kehilangan energi yang disebabkan oleh radiasi cahaya

Misalnya garam-garam logam akan memberikan warna di dalam nyala ketika

energi dari nyala tersebut mengeksitasi atom yang kemudian memancarkan

spektrum yang spesifik Sedangkan absorpsi atom merupakan proses di

mana atom dalam keadaan energy rendah menyerap radiasi dan kemudian

tereksitasi Energi yang diabsorpsi oleh atom disebabkan oleh adanya

interaksi antara satu elektron dalam atom dan vektor listrik dari radiasi

elektromagnetik

Ketika menyerap radiasi elektron mengalami transisi dari suatu keadaan

energi tertentu ke keadaan energi lainnya Misalnya dari orbital 2s ke orbital

2p Pada kondisi ini atom-atom di katakan berada dalam keadaan tereksitasi

(pada tingkat energi tinggi) dan dapat kembali pada keadaan dasar (energi

terendah) dengan melepaskan foton pada energy yang sama Atom dapat

mengadsorpsi atau melepas energi sebagai foton hanya jika energy foton

(hν) tepat sama dengan perbedaan energi antara keadaan tereksitasi (E) dan

keadaan dasar (G) seperti Gambar di bawah ini

Gambar Diagram absorpsi dan emisi atom

Absorpsi dan emisi dapat terjadi secara bertahap maupun secara

langsung melalui lompatan tingkatan energi yang besar Misalnya absorpsi

dapat terjadi secara bertahap dari G 1048774 E1 1048774 E2 tetapi dapat terjadi juga

tanpa melalui tahapan tersebut G 1048774 E2 Panjang gelombang yang diserap

oleh atom dalam keadaan dasar akan sama dengan panjang gelombang

yang diemisikan oleh atom dalam keadaan tereksitasi apabila energi transisi

kedua keadaan tersebut adalah sama tetapi dalam arah yang yang

berlawanan Lebar pita spektra yang diabsorpsi atau diemisikan akan sangat

sempit jika masing-masing atom yang mengabsorpsi atau memancarkan

radiasi mempunyai energi transisi yang sama (8)

Gas dan alat pembakar pada spektrophotometer serapan atom dikenal

dua jenis gas pembakar yang bersifat oksidasi dan bahan bakar Gas

pengoksidasi misalnya udara (O2) atau campuran O2 dan N2O sedangkan

sebagai bahan bakar adalah gas alam propane butane asetilen dan H2 Gas

pembakar dapat pula berupa campuran udara dengan propane udara

dengan asetilen (terbanyak dipakai) dan N2O dengan asetilen

Ada 3 jenis nyala dalam spektrometri serapan atom yaitu

(a) Udara ndash Propana

Jenis nyala ini relatif lebih dingin (1800oC) dibandingkan jenis nyala

lainnya Nyala ini akan menghasilkan sensitifitas yang baik jika elemen yang

akan diukur mudah terionisasi seperti Na K Cu

(b) Udara ndash Asetilen

Jenis nyala ini adalah yang paling umum dipakai dalam AAS Nyala ini

menghasilkan temperatur sekitar 2300oC yang dapat mengatomisasi hamper

semua elemen Oksida-oksida yang stabil seperti Ca Mo juga dapat analisa

menggunakan jenis nyala ini dengan memvariasi rasio jumlah bahan bakar

terhadap gas pengoksidasi

(c) Nitrous oksida ndash Asetilen

Jenis nyala ini paling panas (3000oC) dan sangat baik digunakan untuk

menganalisa sampel yang banyak mengandung logam-logam oksida seperti

Al Si Ti W (8)

II2 Uraian Bahan

1 Asam klorida (5)

Nama resmi Acidum hydrochloridum

Nama lain Asam klorida

RM BM HCl 3446

Pemerian Cairan tidak berwarna berasap bau

merangsang Jika diencerkan dengan 2

bagian air asap dan bau hilang

Kelarutan Bercampur dengan air

Penyimpanan Dalam wadah tertutup rapat

Kegunaan Sebagai pereaksi

2 Asam sulfat (5)

Nama resmi Acidum Sulfuricum

Nama lain Asam sulfat

RM BM H2SO4 9807

Pemerian Cairan kentak seperti minyak higroskopik tidak

berwarna jika ditambahkan ke dalam air

menimbulkan panas

Penyimpanan Dalam wadah tertutup baik

Kegunaan Sebagai pereaksi

3 Air suling (5)

Nama resmi Aqua destillata

Nama lain Aquades air suling

RM BM H2O 1802

Pemerian Cairan jernih tidak berwarna tidak berbau tidak

berasa

Penyimpanan Dalam wadah tertutup baik

Kegunaan Sebagai pelarut

4 Natrium Hidroksida (5)

Nama resmi Natrii Hydroxidum

Nama lain Natrium Hidroksida

RM BM NaOH 4000

Pemerian Putih atau praktis putih massa hablur berbentuk

pellet serpihan atau batang keras rapuh dan

menunjukkan pecahan hablur bila dibiarkan

diudara akan cepat menyerap karbondioksida dan

lembab

Kelarutan Mudah larut dalam air dan dalam etanol

Penyimpanan Dalam wadah tertutup baik

Kegunaan Sebagai pereaksi

5 Asam oksalat (5)

Nama resmi Acidum oksalate

Nama lain Asam oksalat

RM BM (COOH)2H2O 12607

Pemerian Hablur tidak berwarna

Kelarutan Larut dalam etanol dan etanol (95 )

Penyimpanan Pada wadah bersuhu 1895o terlindung dari

cahaya

Kegunaan Pereaksi

6 Natrium nitroprusida (5)

Nama resmi Natrium nitroprusida dihidrat

Nama lain Natrium nitroprusid

RM BM Na2Fe(CN)5NO2 H2O 29795

Pemerian Hablur atau serbuk warna merah delima (coklat)

kemerahan praktis tidak berbau

Kelarutan Mudah larut dalam air sukar larut dalam etanol

sangat sukar larut dalam kloroform tidak larut

dalam benzena

Penyimpanan Dalam wadah tertutup rapat

Kegunaan Pereaksi

7 Kalium iodida (5)

Nama resmi Kalii iodidum

Nama lain Kalium iodide

RM BM KI 166

Pemerian Hablur heksahedral transparan tidak berwarna

opak dan putih serbuk butiran putih higroskopik

Kelarutan Sangat mudah larut dalam air lebih mudah larut

dalam air mendidih larut dalam etanol (95) P

mudah larut dalam gliserol P

Penyimpanan Dalam wadah tertutup baik

Kegunaan Pereaksi

8 Barium hidroksida (5)

Nama resmi Barium hydroxidum

Nama lain Barium hidroksida

RM Ba(OH)2 8H2O

Pemerian Hablur tidak berwarna

Kelarutan Larut dalam air terjadi larutan yang agak keruh

Penyimpanan Dalam wadah tertutup rapat

Kegunaan Pereaksi

9 Etanol (5)

Nama resmi Aethanolum

Nama lain Etanol alcohol

RM BM C2H6O 4607

Pemerian Cairan tidak berwarna jernih mudah menguap

dan mudah bergerak bau khas rasa panas

Mudah terbakar dengan memberikan nyala biru

yang tidak berasap

Kelarutan Sangat mudah larut dalam air larut dalam

kloroform dan eter P

Penyimpanan Dalam wadah tertutup rapat terlindung dari

cahaya ditempat sejuk

10 Asam sitrat (5)

Nama resmi Acidum citricum

Nama lain Asam sitrat

RM BM C6H807 19219

Pemerian Hablur bening tidak berwarna serbuk hablur

sampai halus putih tidak berbau rasa sangat

asam

Kelarutan Sangat mudah larut dalam air mudah larut

dalam etanol agak sukar larut dalam eter

II3 Uraian Sampel

1 Cerebrofitreg (6)

Komposisi Gingkobiloba asam glutamat vitamin mineral

Indikasi Membantu asupan vitamin yang kurang seperti

gangguan absorpsi vitamin dan meningkatnya

kebutuhan tubuh karena aktivitas yang meningkat

meningkatkan sirkulasi darah ke otak sehingga

membantu memperbaiki daya ingat

Kemasan Dus 10 Kap

2 Promagreg (6)

Komposisi Hidrotalsit 200 mg Mg(OH)2 15 mg simetikon

Indikasi Kelebihan asam lambung perut kembung perut

sakit dan kolik kejang pilorus tukak lambung

dan usus 12 jari dari lain penyakit saluran cerna

Kemasan Dus 12 Tab

3 Polysilanereg (6)

Komposisi Dimetilpolisiloksan 80 mg Al(OH)3 200 mg

Mg(OH) 200 mg5 ml atau tab

Indikasi Untuk mengurangi gejala yang berhubungan

dengan kelebihan asam lambung gastritis tukak

lambung tukak usus dua belas jari dengan gejala

seperti mual nyeri lambung nyeri ulu hati

kembung dan perasaan penuh pada lambung

Kemasan Botol 100 ml suspensi

II3 Prosedur Kerja

1 Menurut FI III

1) Identifikasi barium

a Larutan garam barium dengan asam sulfat encer P membentuk

endapan putih yang praktis tidak larut dalam asam klorida P

dalam asam nitrit P

b Garam barium menimbulkan warna hijau kekuningan dalam nyala

yang tidak berwarna dan jika dilihat dengan kaca hijau nyala

warna biru

2) Identifikasi bromida

a Larutan bromida jika dipanaskan dengan asam sulfat P dan

mangan (IV) oksidasi P atau kalium bikromat P terjadi brom yang

memberikan warna merah jambu pada kertas saring yang dibasahi

larutan fluresein natrium P 02 bv dimetanol (95) P

b Pada larutan bromida tambahkan larutan perak nitrat P terbentuk

endapan kekuningan yang larut dalam amonia P sukar larut dalam

amonia P encer praktis tidak larut dalam asam nitrat encer P

c Pada larutan bromida ditambahkan larutan klor P terjadi brom

yang larut dalam 2 hingga 3 tetes CO2 P atau kloroform P dengan

warna kemerahan Tambahkan larutan fenol P pada lapisan air

yang mengandung brom terbentuk endapan putih

3) Identifikasi fosfat

a Netralkan larutan fosfat hingga pH 7 tambahkan perak nitrat P

terbentuk endapan kuning muda yang larut dalam larutan amonia

encer P dan dalam asam nitrat encer P

b Pada larutan fosfat tambahkan larutan magnesium sulfat amonia P

terbentuk hablur putih

c Pada larutan fosfat dalam asam nitrat encer P tambahkan larutan

amonium molibdat P volume yang sama hangatkan endapan

warna kuning kenari terang

4) Identifikasi iodida

a Pada larutan iodida ditambahkan larutan perak nitrat P terbentuk

endapan kuning yang praktis tidak larut dalam amonia encer P dan

dalam asam nitrat P

b Pada larutan iodida tambahkan larutan kalium iodida P dan asam

asetat encer P terjadi iodium yang memberikan warna violet

kemerahan dengan kloroform P dan warna biru dengan larutan

kanji P

c Pada larutan iodida tambahkan larutan raksa (II) klorida P

terbentuk endapan merah yang agak sukar larut dalam pereaksi di

atas dan mudah larut dalam larutan kalium iodida P

5) Identifikasi kalium

a Basahi senyawa kalium dengan asam klorida P bakar pada

sebatang kawat platina dalam nyala bunsen tidak berwarna terjadi

warna violet Jika diamati dengan kaca biru yang sesuai warna

nyala ungu kemerahan

b Pada larutan pekat garam kalium yang telah dibebaskan dengan

garam amonium dengan pemisahan tambahkan platina (IV) klorida

P dan asam klorida P terbentuk hablur kuning pijarkan sisa

pemisahan adalah kalium klorida dan platina

c Kocok 2 ml larutan jernih garam kalium yang mengandung tidak

kurang dari 5 bv dengan 10 tetes larutan jenuh asam tartrat P

segera terbentuk endapan putih

6) Identifikasi kalsium

a Pada larutan garam kalsium tambahkan larutan amonium karbonat

P terbentuk endapan putih didihkan dinginkan endapan sukar

larut dalam larutan amonium klorida P

b Pada larutan garam kalsium tambahkan larutan amonium oksalat

P terbentuk endapan putih yang larut dalam asam klorida P tetapi

agak sukar larut dalam asam asetat P

c Pada 1 tetes larutan garam kalsium tambahkan 4 tetes larutan

glidetat P 1 bv dalam etanol (95) P dan 1 tetes larutan natrium

hidroksida P 10 bv terbentuk endapan coklat kemerahan yang

larut dalam kloroform P larutan berwarna merah

7) Identifikasi klorida

a Panaskan larutan klorida dengan asam sulfat P dan mangan (IV)

oksida P terjadi klor yang memutihkan kertas lakmus P basah dan

terjadi warna biru pada kertas kanji iodida

b Pada larutan klorida ditambahkan larutan perak nitrat P terbentuk

endapan putih yang tidak larut dalam asam nitrat P

8) Identifikasi magnesium

a Pada larutan garam magnesium tambahkan larutan amonium

karbonat P didihkan terbentuk endapan putih tetapi tidak terbentuk

endapan jika terdapat larutan amonium klorida P

b Pada larutan garam magnesium ditambahkan larutan dinatrium

hidrogen fosfat P yang mengandung garam amonium dan

amonium encer P terbentuk hablur putih

9) Identifikasi natrium

a Basahi senyawa natrium dengan asam klorida P takar pada

sebatang kawat platina dalam nyala bunsen nyala berwarna

kuning

b Asamkan larutan garam natrium dengan asam asetat P saring jika

perlu tambahkan larutan magnesium lauril sulfat P berlebih

terlebih hablur kuning

2 Menurut USP 32 (9)

1) Barium Larutan dari garam barium akan terbentuk endapan putih

dengan penambahan asam sulfat 2 N Endapan ini tidak larut dalam

HCl dan HNO3

2) Bismuth Ketika dilarutkan dengan asam HNO3 atau HCl berlebih

garam bismuth akan memberntuk endapan putih ketika diencerkan

dengan air Endapan ini akan berwarna coklat dengan H2S dan hasil

dari senyawa yang terbentuk dalam campuran panas dari HNO3 dan

air

3) Bromida Larutan dari bromida ketika ditambahkan dengan klorin tetes

sedikit demi sedikit dapat membebaskan bromida yang mana akan

terlarut dengan pengocokan bersama kloroform pewarnaan dari

kloroform adalah merah hingga coklat kemerahan AgNO3 dihasilkan

dalam larutan bromida yang terbentuk endapan putih kekuningan yang

tidak larut dengan penambahan HNO3 dan agak larut dalam

penambahan NH4OH 6 N

4) Kalsium Larutan dari garam kalsium tidak larut dalam oksalat ketika

sebagai pengikut Untuk larutan dari garam kalsium (1 dalam 20)

tambahkan 2 tetes dari metil merah dan netralkan dengan NH4OH

Tambahkan 3 N HCl tetes demi tetes hingga larutan bersifat asam

oleh indicator Ketika penambahan dari ammonium oksalat endapan

putih terbentuk Endapan ini tidak larut dalam asam asetat 6 N tetapi

larut dalam HCl

5) Klorida Dengan AgNO3 larutan klorida akan berwarna endapan

kekuningan uang tidak larut dalam HNO3 tetapi larut dalam NH4OH 6 N

berlebih

6) Kobalt Larutan dari garam kobalt (1 dalam 20) dengan HCl 3 N

memberikan endapan merah ketika dipanaskan pada penangas

Larutan dari garam kobalt akan jenuh dengan KCl dan terbentuk KNO3

dan asam asetat yang membentuk endapan kuning

7) Tembaga Larutan dari senyawa tembaga diasamkan dengan HCl

terbentuk garis merah dari tembaga metalik yang terang dengan

permukaan tak bernoda dari besi metalik NH4OH 6 N berlebih

ditambahkan dalam garam tembaga akan menghasilkan endapan

kebiru-biruan dan kemudian menjadi larutan biru gelap

8) Iodida Larutan dari iodide yang ditambahkan dengan klorin sedikit

demi sedikit akan membebaskan iodin yang akan memberi warna

kuning hingga merah pada larutan Ketika larutan dikocok dengan

CCl4 akan menjadi violet

9) Besi Senyawa Ferro dan Ferri dalam larutan akan membentuk

endapan hitam dengan NH4S Endapan ini larut dalam HCl 3 N dingin

dengan perkembangan dari H2S

10)Timbal Dengan H2SO4 2 N larutan dari garam timbale akan

memberikan warna putih yang tidak larut dalam HCl 3 N atau 2 N

HNO3 tetapi larut dalam NaOH 1 N panas dan dalam ammonium

asetat

11)Magnesium Larutan dari magenesium akan diketahui dengan NH4Cl

yang tidak lebih dari endapan kabut yang dinetralkan dengan NH4CO3

tetapi pada penambahan NaHPO4 terbentuk Kristal putih yang tidak

larut dalam NH4OH 6 N

12)Mangan Dengan NH4S larutan mangan akan memberikan endapan

berwarna merah muda kekuningan yang larut dalam asam asetat

13)Kalium Senyawa kalium memberikan warna keunguan hingga nyala

yang berkilauan tetapi keberadaan dari sedikit natrium akan menutupi

warnanya

14)Perak Dengan HCl larutan perak akan berwarna putih yang tidak larut

dalam HNO3 tetapi mudah larut dalam NH4OH 6 N

15)Zink Dalam larutan natrium asetat alrutan garam zink akan

membentuk endapan putih dengan H2S endapan tidak larut dalam

asam asetat tetapi pada HCl 3 N

3 Menurut Identifikasi Obat (10)

1) Percobaan Lassaigne Ke dalam tabung pijar dimasukkan 20-50 g

bahan dan sebutir logam natrium sebesar biji kacang tanah Tabung

dipanaskan perlahan-lahan dengan api kecil dari bagian atas tabung

sampai ke bagian bawah Setelah natrium leleh api dibesarkan

tabung dipjar beberapa menit Kemudian ketika masih merah

membara tabung dijatuhkan ke dalam piala porselin berisi 6 ml air

Selanjutnya campuran ini disaring Penyaring dibilas dengan sedikit air

panas Filtrat dibagi untuk pemeriksaan unsur nitrogen sulphur dan

halogen

a Pemeriksaan nitrogen Ke dalam sepertiga filtrat di atas

ditambahkan sebutir garam besi (II) sulfat kemudian dididihkan

beberapa menit Sesudah dingin dengan hati-hati besi hidroksida

dalam tabung dilarutkan dengan 6 N HCl (jangan berlebih) Bila

ragu-ragu larutan disaring kertas saring akan berwarna biru berlin

Jika bahan mengandung banyak nitrogen lama kelamaan timbul

warna biru pada larutan Jika setelah didiamkan beberapa lama

larutan berwarna biru-hijau berarti terdapat sesepora nitrogen Jika

larutan hanya berwarna kuning berarti larutan bebas nitrogen Zat

yang mudah melepaskan nitrogennya dan kaya akan sulphur tidak

akan membentuk rodanida seperti di atas Pada percobaan di sini

diperlukan logam natrium berlebih

b Pemeriksaan belerang Sepertiga dari filtrat diberi beberapa tetes

larutan natrium pentasiano nitrosilferat 25 yang dibuat segar

Terbentuk warna ungu yang lazimnya menjadi merah darah

c Pemeriksaan halogen Sepertiga filtrate diasamkan dengan HNO3 3

Nlalu dipanaskan sampai mendidih selama 2-3 menit Apabila

terdapat lebih banyak brom atau iodium maka timbul warna

Kepada larutan yang masih panas ditambahkan 5 tetes larutan

perak nitrat 5 Jika tak terjadi endapan berarti larutan tidak

mengandung banyak sulfur terjadi pengendaraan perak sulfat

2) Pemeriksaan sulfur langsung dari bahan Sejumlah 50 mg bahan

direaksikan dengan 10 ml larutan H2O2 30 dan 2 tetes larutan besi

(III) klorida 10 Terjadi reaksi yang kuat bila perlu didinginkan

Kemudian larutan diencerkan dengan air dan dituangi 10 ml 3 N HCl

dan 10 ml larutan BaCl 5 Terbentuk endapan putih BaSO4

3) Pemeriksaan halogen langsung dari bahan menurut Beilstein

Sebagian bahan asal diletakkan pada keeping tembaga (misalnya

uang tembaga) lalu dibakar dengan api Bunsen di bagian nyala yang

tak berwarna Jika bahan mengandung halogen nyala berwarna hijau

karena terbentuk tembaha-halogenida yang menguap

BAB III

METODE KERJA

III1 Alat dan Bahan

III11 Alat

Alat-alat yang digunakan adalah batang pengaduk Botol semprot

Bunsen Erlemeyer Gelas piala Gelas ukur Pipet tetes Sendok tanduk

Tabung reaksi dan Rak tabung

III12 Bahan

Bahan-bahan yang digunakan adalah Air suling Aluminium foil

Larutan pereaksi AgNO3 NH4OH HCl I2 HNO3 FeSO4 Asam asetat Asam

pikrat 10 HCl H2SO4 NH4-molibdat dan Tissu gulung

III2 Cara Kerja

A Analisis Unsur

1) Disiapkan alat dan bahan

2) Dicampurkan sebagian sampel dengan serbuk castellana diaduk

hingga homogen

3) Dimasukkan ke dalam pipet bersumbat lalu dipijarkan pada api

bunsen kemudian

4) Dilemparkan ke dalam gelas beaker yang berisi air lalu diaduk hingga

homogen kemudian disaring

5) Diambil sebagian filtrat yang diperoleh lalu dilakukan uji analisis unsur

2 Unsur N

a Diambil filtrat kemudian ditambahkan dengan FeSO4

b Lalu dipanaskan hasil positif terbentuk warna biru berlin

3 Unsur P

a Diambil filtrat kemudian ditambahkan dengan HNO3 dan NH4OH

b Dihomogenkan hasil positif terbentuk endapan kuning yang larut

dengan penambahan NH4OH berlebih

4 Unsur Cl

a Diambil filtrat kemudian ditambahkan dengan AgNO3

b Dihomogenkan hasil positif terbentuk endapan putih yang larut

dengan penambahan NH4OH berlebih

5 Unsur Br

a Diambil filtrat kemudian ditambahkan dengan AgNO3

b Dihomogenkan hasil positif terbentuk endapan kuning yang tidak

larut dengan penambahan NH4OH dan terbentuk endapan coklat

jika ditambahkan HCl dan I2

6 Unsur I

a Diambil filtrat kemudian ditambahkan dengan AgNO3

b Dihomogenkan hasil positif terbentuk endapan kuning yang tidak

larut dengan penambahan NH4OH dan terbentuk endapan ungu

jika ditambahkan HCl dan I2

B Analisis Logam

1) Logam Natrium

a Disiapkan alat dan bahan

b Diambil sampel abu pada objek glass

c Ditambahkan asam asetat 10 dan ditetesi asam pikrat kemudian

dipanaskan lalu

d Diamati di bawah mikroskop hasil positif terbentuk kristal

2) Logam Kalium

a Disiapkan alat dan bahan

b Diambil sampel abu pada objek glass

c Ditetesi asam pikrat kemudian dipanaskan lalu

d Diamati di bawah mikroskop hasil positif terbentuk kristal

3) Logam Kalsium

a Disiapkan alat dan bahan

b Diambil sampel abu pada objek glass

c Ditetesi HCl dan H2SO4 atau asam oksalat kemudian dipanaskan

lalu

d Diamati di bawah mikroskop hasil positif terbentuk kristal

4) Logam Barium

a Disiapkan alat dan bahan

b Diambil sampel abu lalu ditetesi HCl kemudian H2SO4

c Diamati perubahan hasil positif terbentuk endapan putih

5) Logam Zink

a Disiapkan alat dan bahan

b Diambil sampel abu pada objek glass

c Ditetesi ammonium molibdat kemudian dipanaskan lalu

d Diamati di bawah mikroskop hasil positif terbentuk kristal

6) Logam Boron

a Disiapkan alat dan bahan

b Diambil sampel abu lalu ditambahkan metanol

c Diamati perubahan hasil positif terrbentuk nyala hijau

7) Logam Magnesium

a Disiapkan alat dan bahan

b Diambil sampel abu dan ditetesi iodum

c Diamati perubahan hasil positif terbentuk endapan berwarna hitam

lama kelamaan menjadi merah

8) Alumunium

a Disiapkan alat dan bahan

b Diambil sampel abu dan ditetesi HCl

c Diamati perubahan hasil positif terbentuk endapan berwarna putih

BAB IV

HASIL PENGAMATAN

IV1 Tabel Pengamatan

i Analisis Unsur

Kelompok Kode Sampel Hasil Identifikasi Jawaban Asli

I PINK - C O

II HIJAU - C O

III JUJUR Cl P N S O C

IV COKELAT P C O N

V HITAM - C O

VI PUTIH - N S C

ii Analisis Logam

Kelompok Kode Sampel Hasil Identifikasi Jawaban Asli

I RA Al Al Zn

II GAS Na K Na K Ca

III ONTA Na Mg Na K Ca

IV AYAM Zn Mg Zn

V TANUR Mg Mg Zn

VI APA Ca Zn B Al Mg

IV2 Reaksi

A Unsur

1 Nitrogen

6NaCN + 3FeSO4 Fe2(Fe[CN]6) + 3Na2SO4

(warna biru bening)

2 Sulfur

Na2S + Na[Fe(CN)4NO] Na4[Fe(CN)5NO3]

(warna ungu reaksi dalam suasana basa)

3 Fosfor

PO43- + 3NH4

+ + 12MoO42- + 24 H+ darr(NH4)3[P(NO3)4] + 12H+

(endapan kuning)

B Logam

1 Natrium

2NaO + 2CH3COOH 2CH3COONa + H2O

CH3COONa + C6H2(OH)(NO2)3 darrC6H2(ONa)(NO2)3 + uarrCH3COOH

(kristal)

2 Kalsium

CaO + 2HCl CaCl2 + H2O

CaCl2 + H2SO4 darrCaSO4 + 2 HCl

CaCl2 + (COOH)2 darrCa(COO)2 + 2 HCl

(kristal)

3 Barium

BaO + 2HCl BaCl2 + H2O

BaCl2 + H2SO4 darrBaSO4 + 2 HCl

(putih)

4 Magnesium

MgO + 2HCl MgCl2 + H2O

MgCl2 + 2KI darrMgI2 + 2KCl

(endapan jingga)

5 Zink

ZnO + 2HCl ZnCl2 + H2O

ZnCl2 + 2NH4OH darrZn(OH)2 +2NH4Cl

(endapan)

6 Alumunium

Al2O3 + 6HCl 2AlCl3 + 3H2O

AlCl3 + 3NH4OH darrAl(OH)3 +3NH4Cl

(endapan putih)

BAB V

PEMBAHASAN

Pada praktikum ini dilakukan analisis unsur dan logam terhadap

beberapa sampel Tujuan dilakukan percobaan ini untuk mengetahui

kandungan unsur karbon nitrogen oksigen sulfur hidrogenfosfor dan

halogen serta logam-logam natrium kalsium magnesium zink kalium

barium dalam suatu sediaan farmasi

Sampel yang digunakan dalam bentuk sediaan tablet kapsul dan

suspensi yang harus terlebih dahulu dilakukan dekstruksi Ada dua macam

dekstruksi dekstruksi kering dan basah Dekstruksi kering dengan

menggunakan pemanasan tinggi pada suhu 500oC hingga 1000oC

Sedangkan dekstruksi kering dengan menggunakan HNO3 pekat atau H2SO4

pekat atau H2O2 pekat Metode dekstruksi basah ini dilakukan pada suhu

rendah untuk menghindari kehilangan mineral akibat penguapan karena suhu

yang digunakan tidak melebihi dari titik didih dari larutan

Pada analisis kandungan unsur sampel terlebih dahulu dicampurkan

dengan serbuk Castellana (terdiri dari campuran Na2CO3 dan Magnesium 2

1) dengan perbandingan 1 5 Masukkan dalam pipa kapiler hampir penuh

panaskan di api bebas sampai berpijar Masukkan ke dalam aquades (untuk

melarutkan zat-zat organik yang telah dirusak) diaduk lalu didiamkan sampai

terbentuk endapan Kemudian disaring filtrat digunakan untuk menyelidiki

unsur-unsur seperti N S P As dan Halogen

Pada percobaan ini selain dilakukan analisis unsure juga dilakukan uji

analisis logam dari sampel sebagai berikut

1 Sampel ldquoRArdquo berdasarkan dari hasil uji yang dilakukan diperoleh hanya

ada logam Al sedangkan berdasarkan jawaban sebenarnya mengandung

logam Al dan Zn

2 Sampel ldquoGASrdquo berdasarkan dari hasil uji yang dilakukan diperoleh hanya

ada logam Na dan K sedangkan berdasarkan jawaban sebenarnya

mengandung logam Na K dan Ca

3 Sampel ldquoONTArdquo berdasarkan dari hasil uji yang dilakukan diperoleh hanya

ada logam Na dan Mg sedangkan berdasarkan jawaban sebenarnya

mengandung logam Na K dan Ca

4 Sampel ldquoAYAMrdquo berdasarkan dari hasil uji yang dilakukan diperoleh hanya

ada logam Zn sedangkan berdasarkan jawaban sebenarnya

mengandung logam Zn dan Mg

5 Sampel ldquoTANURrdquo berdasarkan dari hasil uji yang dilakukan diperoleh

hanya ada logam Mg sedangkan berdasarkan jawaban sebenarnya

mengandung logam Zn dan Mg

6 Sampel ldquoAPArdquo berdasarkan dari hasil uji yang dilakukan diperoleh hanya

ada logam Ca Zn dan B sedangkan berdasarkan jawaban sebenarnya

mengandung logam Al dan Mg

Berdasarkan dari hasil pengamatan tersebut terjadi berbagai

kesalahan prediksi logam yang dikandung Hal-hal tersebut dapat terjadi

karena faktor-faktor kesalahan sebagai berikut

1 Kurang homogennya sampel yang diuji sehingga adanya sampel yang tak

terdeteksi

2 Kurang banyaknya sampelcuplikan yang diambil sehingga tidak merata

pengidentifikasian suatu sampel yang sama

BAB VI

PENUTUP

VI1 Kesimpulan

Adapun kesimpulan yang dapat diberikan adalah sebagai berikut

1 Sampel ldquoRArdquo mengandung logam Al dan Zn

2 Sampel ldquoGASrdquo dan ldquoONTArdquo mengandung logam Na K dan Ca

3 Sampel ldquoAYAMrdquo dan ldquoTANURrdquo mengandung logam Zn dan Mg

4 Sampel ldquoAPArdquo mengandung logam Al dan Mg

IV2 Saran

Adapun saran yang kami dapat berikan sebagai berikut

1 Diharapkan alat-alat di laboratorium dapat diperbaiki sehingga praktikum

dapat berjalan dengan efektif dan efisien

2 Diharapkan para asisten dapat lebih sabar dalam membimbing dan

membantu praktikan

DAFTAR PUSTAKA

1 Day JR dan Underwood Analisis Kimia Kuantitatif Jakarta ITB Press

1999

2 Svehla G Buku Teks Analisis Anorganik Kualitatif Makro dan Semimikro

Edisi ke-5 Jakarta PT Kalman Media Pustaka 1990

3 Anonim Kimia Logam Golongan Utama Bandung ITB Press 2007

4 Brady JE General Chemistry Principles and Structure New York Fift

Edition John Willey and Son 1990

5 Dirjen POM Farmakope Indonesia edisi III Jakarta Depkes RI 1979

6 IAI ISO Indonesia Volume 46Jakarta PT ISFI Penerbitan 2011

7 Sutresna Nana Kimia Bandung Grafindo Media Pratama 2008

8 RahmawatiArisna dkk Laporan Pelatihan Instrumentasi SSA Semarang

Universitas Negeri Semarang 2012

9 Anonim USP-32 NF 27 New York The United States Pharmacopeial

Convention 2008

10Auterhoff dan Kovar Indentifikasi Obat Bandung Penerbit ITB 2002

LAMPIRAN

Tabulasi Unsur

Pereaksi N S P Cl Br I

FeSO4 Biru

berlin

Na

nitroprussida

Ungu (dlm

alkali)

HNO3 +

NH4OH

berlebih

kuning

larut

AgNO3

+ NH4OH

+ HCl + I2

putih

Larut

kuning

larut

coklat

kuning

larut

ungu

Tabulasi Logam

Pereaksi Na K Ca Ba Zn B Mg+ asasetat + as pikrat 10 Kristal+asasetat + Zn uranil asetat KristalNyala Kuning hijau+ aspikrat kristal+ Zn uranil asetat kuning+ HCl + H2SO4 putih+HCl + asoksalat kristal+HCl + H2SO4 putih+NH4 molibdat kristal+HCl + NH4OHNH4OH berlebih

larut

+NaOH+dithizon+CCl4 ungu+HCl pada lakmus Merah

orange

+HCL + KIKI berlebih

jinggalarut

Page 9: Laporan Analisis Unsur n Logam

tinggi Ketika energi itu dihentikan maka elektronnya akan kembali lagi ke

tingkat dasar sehingga memancarkan energi radiasi elektromagnetik

Menurut Neils Bohr besarnya energi yang dipancarkan oleh setiap atom

jumlahnya tertentu (terkuantitas) dalam bentuk spektrum emisi Sebagian anggota

spektrum terletak di daerah sinar tampak sehingga akan memberikan warna-warna

yang jelas dan khas untuk setiap atom

Unsur Natrium Kalium Lithium Kalsium Tembaga Antimon Rubidium Caesium

Warna

Nyala

Logam

Warna nyala dihasilkan dari pergerakan elektron dalam ion-ion logam

yang terdapat dalam senyawa Sebagai contoh sebuah ion Na dalam

keadaan tidak tereksitasi memiliki struktur 1s2 2s2 2p6 Jika dipanaskan

elektron-elektron akan mendapatkan energi dan bisa berpindah ke orbital

kosong manapun pada level yang lebih tinggi ndash sebagai contoh berpindah ke

orbital 7s atau 6p atau 4d atau yang lainnya tergantung pada berapa banyak

energi yang diserap oleh elektron tertentu dari nyala Karena elektron-

elektron berada pada level yang lebih tinggi dan lebih tidak stabil dari segi

energi maka elektron-elektron cenderung turun kembali ke level dimana

sebelumnya mereka berada Perpindahan ini akan melepaskan sejumlah

energi yang dapat dilihat sebagai cahaya dengan warna tertentu

Akan tetapi elektron tersebut bisa turun sampai dua tingkat (atau lebih)

dari tingkat sebelumnya Misalnya pada awalnya di level 5 kemudian turun

sampai ke level 2 Masing-masing perpindahan elektron ini melibatkan

sejumlah energi tertentu yang dilepaskan sebagai energi cahaya dan

masing-masing memiliki warna tertentu Sebagai akibat dari semua

perpindahan elektron ini sebuah spektrum garis yang berwarna akan

dihasilkan Warna yang terlihat adalah kombinasi dari semua warna

individual Besarnya lompatanperpindahan elektron dari segi energi

bervariasi dari satu ion logam ke ion logam lainnya Ini berarti bahwa setiap

logam yang berbeda akan memiliki pola garis-garis spektra yang berbeda

sehingga warna nyala yang berbeda pula(7)

Nyala Api Bunsen (2)

Spektrofotometri Serapan Atom (SSA)

Alat Instrumentasi AAS Type Buck 210 VGP

Spektrometri Serapan Atom (SSA) adalah suatu alat yang digunakan

pada metode analisis untuk penentuan unsur-unsur logam dan metalloid

yang pengukurannya berdasarkan penyerapan cahaya dengan panjang

gelombang tertentu oleh atom logam dalam keadaan bebas Metode ini

sangat tepat untuk analisis zat pada konsentrasi rendah Teknik ini

mempunyai beberapa kelebihan di-bandingkan dengan metode spek-troskopi

emisi konvensional Memang selain dengan metode serapan atom unsur-

unsur dengan energi eksitasi rendah dapat juga dianalisis dengan fotometri

nyala akan tetapi fotometri nyala tidak cocok untuk unsur-unsur dengan

energy eksitasi tinggi Fotometri nyala memiliki range ukur optimum pada

panjang gelombang 400-800 nm sedangkan AAS memiliki range ukur

optimum pada panjang gelombang 200-300 nmUntuk analisis kualitatif

metode fotometri nyala lebih disukai dari AAS karena AAS memerlukan

lampu katoda spesifik (hallow cathode) Kemono-kromatisan dalam AAS

merupakan syarat utama Suatu perubahan temperature nyala akan

mengganggu proses eksitasi sehingga analisis dari fotometri nyala berfilter

Dapat dikatakan bahwa metode fotometri nyala dan AAS merupakan

komplementer satu sama lainnya

Absorpsi atom dan spektra emisi memiliki pita yang sangat sempit di

bandingkan spektrometri molekuler Emisi atom adalah proses di mana atom

yang tereksitasi kehilangan energi yang disebabkan oleh radiasi cahaya

Misalnya garam-garam logam akan memberikan warna di dalam nyala ketika

energi dari nyala tersebut mengeksitasi atom yang kemudian memancarkan

spektrum yang spesifik Sedangkan absorpsi atom merupakan proses di

mana atom dalam keadaan energy rendah menyerap radiasi dan kemudian

tereksitasi Energi yang diabsorpsi oleh atom disebabkan oleh adanya

interaksi antara satu elektron dalam atom dan vektor listrik dari radiasi

elektromagnetik

Ketika menyerap radiasi elektron mengalami transisi dari suatu keadaan

energi tertentu ke keadaan energi lainnya Misalnya dari orbital 2s ke orbital

2p Pada kondisi ini atom-atom di katakan berada dalam keadaan tereksitasi

(pada tingkat energi tinggi) dan dapat kembali pada keadaan dasar (energi

terendah) dengan melepaskan foton pada energy yang sama Atom dapat

mengadsorpsi atau melepas energi sebagai foton hanya jika energy foton

(hν) tepat sama dengan perbedaan energi antara keadaan tereksitasi (E) dan

keadaan dasar (G) seperti Gambar di bawah ini

Gambar Diagram absorpsi dan emisi atom

Absorpsi dan emisi dapat terjadi secara bertahap maupun secara

langsung melalui lompatan tingkatan energi yang besar Misalnya absorpsi

dapat terjadi secara bertahap dari G 1048774 E1 1048774 E2 tetapi dapat terjadi juga

tanpa melalui tahapan tersebut G 1048774 E2 Panjang gelombang yang diserap

oleh atom dalam keadaan dasar akan sama dengan panjang gelombang

yang diemisikan oleh atom dalam keadaan tereksitasi apabila energi transisi

kedua keadaan tersebut adalah sama tetapi dalam arah yang yang

berlawanan Lebar pita spektra yang diabsorpsi atau diemisikan akan sangat

sempit jika masing-masing atom yang mengabsorpsi atau memancarkan

radiasi mempunyai energi transisi yang sama (8)

Gas dan alat pembakar pada spektrophotometer serapan atom dikenal

dua jenis gas pembakar yang bersifat oksidasi dan bahan bakar Gas

pengoksidasi misalnya udara (O2) atau campuran O2 dan N2O sedangkan

sebagai bahan bakar adalah gas alam propane butane asetilen dan H2 Gas

pembakar dapat pula berupa campuran udara dengan propane udara

dengan asetilen (terbanyak dipakai) dan N2O dengan asetilen

Ada 3 jenis nyala dalam spektrometri serapan atom yaitu

(a) Udara ndash Propana

Jenis nyala ini relatif lebih dingin (1800oC) dibandingkan jenis nyala

lainnya Nyala ini akan menghasilkan sensitifitas yang baik jika elemen yang

akan diukur mudah terionisasi seperti Na K Cu

(b) Udara ndash Asetilen

Jenis nyala ini adalah yang paling umum dipakai dalam AAS Nyala ini

menghasilkan temperatur sekitar 2300oC yang dapat mengatomisasi hamper

semua elemen Oksida-oksida yang stabil seperti Ca Mo juga dapat analisa

menggunakan jenis nyala ini dengan memvariasi rasio jumlah bahan bakar

terhadap gas pengoksidasi

(c) Nitrous oksida ndash Asetilen

Jenis nyala ini paling panas (3000oC) dan sangat baik digunakan untuk

menganalisa sampel yang banyak mengandung logam-logam oksida seperti

Al Si Ti W (8)

II2 Uraian Bahan

1 Asam klorida (5)

Nama resmi Acidum hydrochloridum

Nama lain Asam klorida

RM BM HCl 3446

Pemerian Cairan tidak berwarna berasap bau

merangsang Jika diencerkan dengan 2

bagian air asap dan bau hilang

Kelarutan Bercampur dengan air

Penyimpanan Dalam wadah tertutup rapat

Kegunaan Sebagai pereaksi

2 Asam sulfat (5)

Nama resmi Acidum Sulfuricum

Nama lain Asam sulfat

RM BM H2SO4 9807

Pemerian Cairan kentak seperti minyak higroskopik tidak

berwarna jika ditambahkan ke dalam air

menimbulkan panas

Penyimpanan Dalam wadah tertutup baik

Kegunaan Sebagai pereaksi

3 Air suling (5)

Nama resmi Aqua destillata

Nama lain Aquades air suling

RM BM H2O 1802

Pemerian Cairan jernih tidak berwarna tidak berbau tidak

berasa

Penyimpanan Dalam wadah tertutup baik

Kegunaan Sebagai pelarut

4 Natrium Hidroksida (5)

Nama resmi Natrii Hydroxidum

Nama lain Natrium Hidroksida

RM BM NaOH 4000

Pemerian Putih atau praktis putih massa hablur berbentuk

pellet serpihan atau batang keras rapuh dan

menunjukkan pecahan hablur bila dibiarkan

diudara akan cepat menyerap karbondioksida dan

lembab

Kelarutan Mudah larut dalam air dan dalam etanol

Penyimpanan Dalam wadah tertutup baik

Kegunaan Sebagai pereaksi

5 Asam oksalat (5)

Nama resmi Acidum oksalate

Nama lain Asam oksalat

RM BM (COOH)2H2O 12607

Pemerian Hablur tidak berwarna

Kelarutan Larut dalam etanol dan etanol (95 )

Penyimpanan Pada wadah bersuhu 1895o terlindung dari

cahaya

Kegunaan Pereaksi

6 Natrium nitroprusida (5)

Nama resmi Natrium nitroprusida dihidrat

Nama lain Natrium nitroprusid

RM BM Na2Fe(CN)5NO2 H2O 29795

Pemerian Hablur atau serbuk warna merah delima (coklat)

kemerahan praktis tidak berbau

Kelarutan Mudah larut dalam air sukar larut dalam etanol

sangat sukar larut dalam kloroform tidak larut

dalam benzena

Penyimpanan Dalam wadah tertutup rapat

Kegunaan Pereaksi

7 Kalium iodida (5)

Nama resmi Kalii iodidum

Nama lain Kalium iodide

RM BM KI 166

Pemerian Hablur heksahedral transparan tidak berwarna

opak dan putih serbuk butiran putih higroskopik

Kelarutan Sangat mudah larut dalam air lebih mudah larut

dalam air mendidih larut dalam etanol (95) P

mudah larut dalam gliserol P

Penyimpanan Dalam wadah tertutup baik

Kegunaan Pereaksi

8 Barium hidroksida (5)

Nama resmi Barium hydroxidum

Nama lain Barium hidroksida

RM Ba(OH)2 8H2O

Pemerian Hablur tidak berwarna

Kelarutan Larut dalam air terjadi larutan yang agak keruh

Penyimpanan Dalam wadah tertutup rapat

Kegunaan Pereaksi

9 Etanol (5)

Nama resmi Aethanolum

Nama lain Etanol alcohol

RM BM C2H6O 4607

Pemerian Cairan tidak berwarna jernih mudah menguap

dan mudah bergerak bau khas rasa panas

Mudah terbakar dengan memberikan nyala biru

yang tidak berasap

Kelarutan Sangat mudah larut dalam air larut dalam

kloroform dan eter P

Penyimpanan Dalam wadah tertutup rapat terlindung dari

cahaya ditempat sejuk

10 Asam sitrat (5)

Nama resmi Acidum citricum

Nama lain Asam sitrat

RM BM C6H807 19219

Pemerian Hablur bening tidak berwarna serbuk hablur

sampai halus putih tidak berbau rasa sangat

asam

Kelarutan Sangat mudah larut dalam air mudah larut

dalam etanol agak sukar larut dalam eter

II3 Uraian Sampel

1 Cerebrofitreg (6)

Komposisi Gingkobiloba asam glutamat vitamin mineral

Indikasi Membantu asupan vitamin yang kurang seperti

gangguan absorpsi vitamin dan meningkatnya

kebutuhan tubuh karena aktivitas yang meningkat

meningkatkan sirkulasi darah ke otak sehingga

membantu memperbaiki daya ingat

Kemasan Dus 10 Kap

2 Promagreg (6)

Komposisi Hidrotalsit 200 mg Mg(OH)2 15 mg simetikon

Indikasi Kelebihan asam lambung perut kembung perut

sakit dan kolik kejang pilorus tukak lambung

dan usus 12 jari dari lain penyakit saluran cerna

Kemasan Dus 12 Tab

3 Polysilanereg (6)

Komposisi Dimetilpolisiloksan 80 mg Al(OH)3 200 mg

Mg(OH) 200 mg5 ml atau tab

Indikasi Untuk mengurangi gejala yang berhubungan

dengan kelebihan asam lambung gastritis tukak

lambung tukak usus dua belas jari dengan gejala

seperti mual nyeri lambung nyeri ulu hati

kembung dan perasaan penuh pada lambung

Kemasan Botol 100 ml suspensi

II3 Prosedur Kerja

1 Menurut FI III

1) Identifikasi barium

a Larutan garam barium dengan asam sulfat encer P membentuk

endapan putih yang praktis tidak larut dalam asam klorida P

dalam asam nitrit P

b Garam barium menimbulkan warna hijau kekuningan dalam nyala

yang tidak berwarna dan jika dilihat dengan kaca hijau nyala

warna biru

2) Identifikasi bromida

a Larutan bromida jika dipanaskan dengan asam sulfat P dan

mangan (IV) oksidasi P atau kalium bikromat P terjadi brom yang

memberikan warna merah jambu pada kertas saring yang dibasahi

larutan fluresein natrium P 02 bv dimetanol (95) P

b Pada larutan bromida tambahkan larutan perak nitrat P terbentuk

endapan kekuningan yang larut dalam amonia P sukar larut dalam

amonia P encer praktis tidak larut dalam asam nitrat encer P

c Pada larutan bromida ditambahkan larutan klor P terjadi brom

yang larut dalam 2 hingga 3 tetes CO2 P atau kloroform P dengan

warna kemerahan Tambahkan larutan fenol P pada lapisan air

yang mengandung brom terbentuk endapan putih

3) Identifikasi fosfat

a Netralkan larutan fosfat hingga pH 7 tambahkan perak nitrat P

terbentuk endapan kuning muda yang larut dalam larutan amonia

encer P dan dalam asam nitrat encer P

b Pada larutan fosfat tambahkan larutan magnesium sulfat amonia P

terbentuk hablur putih

c Pada larutan fosfat dalam asam nitrat encer P tambahkan larutan

amonium molibdat P volume yang sama hangatkan endapan

warna kuning kenari terang

4) Identifikasi iodida

a Pada larutan iodida ditambahkan larutan perak nitrat P terbentuk

endapan kuning yang praktis tidak larut dalam amonia encer P dan

dalam asam nitrat P

b Pada larutan iodida tambahkan larutan kalium iodida P dan asam

asetat encer P terjadi iodium yang memberikan warna violet

kemerahan dengan kloroform P dan warna biru dengan larutan

kanji P

c Pada larutan iodida tambahkan larutan raksa (II) klorida P

terbentuk endapan merah yang agak sukar larut dalam pereaksi di

atas dan mudah larut dalam larutan kalium iodida P

5) Identifikasi kalium

a Basahi senyawa kalium dengan asam klorida P bakar pada

sebatang kawat platina dalam nyala bunsen tidak berwarna terjadi

warna violet Jika diamati dengan kaca biru yang sesuai warna

nyala ungu kemerahan

b Pada larutan pekat garam kalium yang telah dibebaskan dengan

garam amonium dengan pemisahan tambahkan platina (IV) klorida

P dan asam klorida P terbentuk hablur kuning pijarkan sisa

pemisahan adalah kalium klorida dan platina

c Kocok 2 ml larutan jernih garam kalium yang mengandung tidak

kurang dari 5 bv dengan 10 tetes larutan jenuh asam tartrat P

segera terbentuk endapan putih

6) Identifikasi kalsium

a Pada larutan garam kalsium tambahkan larutan amonium karbonat

P terbentuk endapan putih didihkan dinginkan endapan sukar

larut dalam larutan amonium klorida P

b Pada larutan garam kalsium tambahkan larutan amonium oksalat

P terbentuk endapan putih yang larut dalam asam klorida P tetapi

agak sukar larut dalam asam asetat P

c Pada 1 tetes larutan garam kalsium tambahkan 4 tetes larutan

glidetat P 1 bv dalam etanol (95) P dan 1 tetes larutan natrium

hidroksida P 10 bv terbentuk endapan coklat kemerahan yang

larut dalam kloroform P larutan berwarna merah

7) Identifikasi klorida

a Panaskan larutan klorida dengan asam sulfat P dan mangan (IV)

oksida P terjadi klor yang memutihkan kertas lakmus P basah dan

terjadi warna biru pada kertas kanji iodida

b Pada larutan klorida ditambahkan larutan perak nitrat P terbentuk

endapan putih yang tidak larut dalam asam nitrat P

8) Identifikasi magnesium

a Pada larutan garam magnesium tambahkan larutan amonium

karbonat P didihkan terbentuk endapan putih tetapi tidak terbentuk

endapan jika terdapat larutan amonium klorida P

b Pada larutan garam magnesium ditambahkan larutan dinatrium

hidrogen fosfat P yang mengandung garam amonium dan

amonium encer P terbentuk hablur putih

9) Identifikasi natrium

a Basahi senyawa natrium dengan asam klorida P takar pada

sebatang kawat platina dalam nyala bunsen nyala berwarna

kuning

b Asamkan larutan garam natrium dengan asam asetat P saring jika

perlu tambahkan larutan magnesium lauril sulfat P berlebih

terlebih hablur kuning

2 Menurut USP 32 (9)

1) Barium Larutan dari garam barium akan terbentuk endapan putih

dengan penambahan asam sulfat 2 N Endapan ini tidak larut dalam

HCl dan HNO3

2) Bismuth Ketika dilarutkan dengan asam HNO3 atau HCl berlebih

garam bismuth akan memberntuk endapan putih ketika diencerkan

dengan air Endapan ini akan berwarna coklat dengan H2S dan hasil

dari senyawa yang terbentuk dalam campuran panas dari HNO3 dan

air

3) Bromida Larutan dari bromida ketika ditambahkan dengan klorin tetes

sedikit demi sedikit dapat membebaskan bromida yang mana akan

terlarut dengan pengocokan bersama kloroform pewarnaan dari

kloroform adalah merah hingga coklat kemerahan AgNO3 dihasilkan

dalam larutan bromida yang terbentuk endapan putih kekuningan yang

tidak larut dengan penambahan HNO3 dan agak larut dalam

penambahan NH4OH 6 N

4) Kalsium Larutan dari garam kalsium tidak larut dalam oksalat ketika

sebagai pengikut Untuk larutan dari garam kalsium (1 dalam 20)

tambahkan 2 tetes dari metil merah dan netralkan dengan NH4OH

Tambahkan 3 N HCl tetes demi tetes hingga larutan bersifat asam

oleh indicator Ketika penambahan dari ammonium oksalat endapan

putih terbentuk Endapan ini tidak larut dalam asam asetat 6 N tetapi

larut dalam HCl

5) Klorida Dengan AgNO3 larutan klorida akan berwarna endapan

kekuningan uang tidak larut dalam HNO3 tetapi larut dalam NH4OH 6 N

berlebih

6) Kobalt Larutan dari garam kobalt (1 dalam 20) dengan HCl 3 N

memberikan endapan merah ketika dipanaskan pada penangas

Larutan dari garam kobalt akan jenuh dengan KCl dan terbentuk KNO3

dan asam asetat yang membentuk endapan kuning

7) Tembaga Larutan dari senyawa tembaga diasamkan dengan HCl

terbentuk garis merah dari tembaga metalik yang terang dengan

permukaan tak bernoda dari besi metalik NH4OH 6 N berlebih

ditambahkan dalam garam tembaga akan menghasilkan endapan

kebiru-biruan dan kemudian menjadi larutan biru gelap

8) Iodida Larutan dari iodide yang ditambahkan dengan klorin sedikit

demi sedikit akan membebaskan iodin yang akan memberi warna

kuning hingga merah pada larutan Ketika larutan dikocok dengan

CCl4 akan menjadi violet

9) Besi Senyawa Ferro dan Ferri dalam larutan akan membentuk

endapan hitam dengan NH4S Endapan ini larut dalam HCl 3 N dingin

dengan perkembangan dari H2S

10)Timbal Dengan H2SO4 2 N larutan dari garam timbale akan

memberikan warna putih yang tidak larut dalam HCl 3 N atau 2 N

HNO3 tetapi larut dalam NaOH 1 N panas dan dalam ammonium

asetat

11)Magnesium Larutan dari magenesium akan diketahui dengan NH4Cl

yang tidak lebih dari endapan kabut yang dinetralkan dengan NH4CO3

tetapi pada penambahan NaHPO4 terbentuk Kristal putih yang tidak

larut dalam NH4OH 6 N

12)Mangan Dengan NH4S larutan mangan akan memberikan endapan

berwarna merah muda kekuningan yang larut dalam asam asetat

13)Kalium Senyawa kalium memberikan warna keunguan hingga nyala

yang berkilauan tetapi keberadaan dari sedikit natrium akan menutupi

warnanya

14)Perak Dengan HCl larutan perak akan berwarna putih yang tidak larut

dalam HNO3 tetapi mudah larut dalam NH4OH 6 N

15)Zink Dalam larutan natrium asetat alrutan garam zink akan

membentuk endapan putih dengan H2S endapan tidak larut dalam

asam asetat tetapi pada HCl 3 N

3 Menurut Identifikasi Obat (10)

1) Percobaan Lassaigne Ke dalam tabung pijar dimasukkan 20-50 g

bahan dan sebutir logam natrium sebesar biji kacang tanah Tabung

dipanaskan perlahan-lahan dengan api kecil dari bagian atas tabung

sampai ke bagian bawah Setelah natrium leleh api dibesarkan

tabung dipjar beberapa menit Kemudian ketika masih merah

membara tabung dijatuhkan ke dalam piala porselin berisi 6 ml air

Selanjutnya campuran ini disaring Penyaring dibilas dengan sedikit air

panas Filtrat dibagi untuk pemeriksaan unsur nitrogen sulphur dan

halogen

a Pemeriksaan nitrogen Ke dalam sepertiga filtrat di atas

ditambahkan sebutir garam besi (II) sulfat kemudian dididihkan

beberapa menit Sesudah dingin dengan hati-hati besi hidroksida

dalam tabung dilarutkan dengan 6 N HCl (jangan berlebih) Bila

ragu-ragu larutan disaring kertas saring akan berwarna biru berlin

Jika bahan mengandung banyak nitrogen lama kelamaan timbul

warna biru pada larutan Jika setelah didiamkan beberapa lama

larutan berwarna biru-hijau berarti terdapat sesepora nitrogen Jika

larutan hanya berwarna kuning berarti larutan bebas nitrogen Zat

yang mudah melepaskan nitrogennya dan kaya akan sulphur tidak

akan membentuk rodanida seperti di atas Pada percobaan di sini

diperlukan logam natrium berlebih

b Pemeriksaan belerang Sepertiga dari filtrat diberi beberapa tetes

larutan natrium pentasiano nitrosilferat 25 yang dibuat segar

Terbentuk warna ungu yang lazimnya menjadi merah darah

c Pemeriksaan halogen Sepertiga filtrate diasamkan dengan HNO3 3

Nlalu dipanaskan sampai mendidih selama 2-3 menit Apabila

terdapat lebih banyak brom atau iodium maka timbul warna

Kepada larutan yang masih panas ditambahkan 5 tetes larutan

perak nitrat 5 Jika tak terjadi endapan berarti larutan tidak

mengandung banyak sulfur terjadi pengendaraan perak sulfat

2) Pemeriksaan sulfur langsung dari bahan Sejumlah 50 mg bahan

direaksikan dengan 10 ml larutan H2O2 30 dan 2 tetes larutan besi

(III) klorida 10 Terjadi reaksi yang kuat bila perlu didinginkan

Kemudian larutan diencerkan dengan air dan dituangi 10 ml 3 N HCl

dan 10 ml larutan BaCl 5 Terbentuk endapan putih BaSO4

3) Pemeriksaan halogen langsung dari bahan menurut Beilstein

Sebagian bahan asal diletakkan pada keeping tembaga (misalnya

uang tembaga) lalu dibakar dengan api Bunsen di bagian nyala yang

tak berwarna Jika bahan mengandung halogen nyala berwarna hijau

karena terbentuk tembaha-halogenida yang menguap

BAB III

METODE KERJA

III1 Alat dan Bahan

III11 Alat

Alat-alat yang digunakan adalah batang pengaduk Botol semprot

Bunsen Erlemeyer Gelas piala Gelas ukur Pipet tetes Sendok tanduk

Tabung reaksi dan Rak tabung

III12 Bahan

Bahan-bahan yang digunakan adalah Air suling Aluminium foil

Larutan pereaksi AgNO3 NH4OH HCl I2 HNO3 FeSO4 Asam asetat Asam

pikrat 10 HCl H2SO4 NH4-molibdat dan Tissu gulung

III2 Cara Kerja

A Analisis Unsur

1) Disiapkan alat dan bahan

2) Dicampurkan sebagian sampel dengan serbuk castellana diaduk

hingga homogen

3) Dimasukkan ke dalam pipet bersumbat lalu dipijarkan pada api

bunsen kemudian

4) Dilemparkan ke dalam gelas beaker yang berisi air lalu diaduk hingga

homogen kemudian disaring

5) Diambil sebagian filtrat yang diperoleh lalu dilakukan uji analisis unsur

2 Unsur N

a Diambil filtrat kemudian ditambahkan dengan FeSO4

b Lalu dipanaskan hasil positif terbentuk warna biru berlin

3 Unsur P

a Diambil filtrat kemudian ditambahkan dengan HNO3 dan NH4OH

b Dihomogenkan hasil positif terbentuk endapan kuning yang larut

dengan penambahan NH4OH berlebih

4 Unsur Cl

a Diambil filtrat kemudian ditambahkan dengan AgNO3

b Dihomogenkan hasil positif terbentuk endapan putih yang larut

dengan penambahan NH4OH berlebih

5 Unsur Br

a Diambil filtrat kemudian ditambahkan dengan AgNO3

b Dihomogenkan hasil positif terbentuk endapan kuning yang tidak

larut dengan penambahan NH4OH dan terbentuk endapan coklat

jika ditambahkan HCl dan I2

6 Unsur I

a Diambil filtrat kemudian ditambahkan dengan AgNO3

b Dihomogenkan hasil positif terbentuk endapan kuning yang tidak

larut dengan penambahan NH4OH dan terbentuk endapan ungu

jika ditambahkan HCl dan I2

B Analisis Logam

1) Logam Natrium

a Disiapkan alat dan bahan

b Diambil sampel abu pada objek glass

c Ditambahkan asam asetat 10 dan ditetesi asam pikrat kemudian

dipanaskan lalu

d Diamati di bawah mikroskop hasil positif terbentuk kristal

2) Logam Kalium

a Disiapkan alat dan bahan

b Diambil sampel abu pada objek glass

c Ditetesi asam pikrat kemudian dipanaskan lalu

d Diamati di bawah mikroskop hasil positif terbentuk kristal

3) Logam Kalsium

a Disiapkan alat dan bahan

b Diambil sampel abu pada objek glass

c Ditetesi HCl dan H2SO4 atau asam oksalat kemudian dipanaskan

lalu

d Diamati di bawah mikroskop hasil positif terbentuk kristal

4) Logam Barium

a Disiapkan alat dan bahan

b Diambil sampel abu lalu ditetesi HCl kemudian H2SO4

c Diamati perubahan hasil positif terbentuk endapan putih

5) Logam Zink

a Disiapkan alat dan bahan

b Diambil sampel abu pada objek glass

c Ditetesi ammonium molibdat kemudian dipanaskan lalu

d Diamati di bawah mikroskop hasil positif terbentuk kristal

6) Logam Boron

a Disiapkan alat dan bahan

b Diambil sampel abu lalu ditambahkan metanol

c Diamati perubahan hasil positif terrbentuk nyala hijau

7) Logam Magnesium

a Disiapkan alat dan bahan

b Diambil sampel abu dan ditetesi iodum

c Diamati perubahan hasil positif terbentuk endapan berwarna hitam

lama kelamaan menjadi merah

8) Alumunium

a Disiapkan alat dan bahan

b Diambil sampel abu dan ditetesi HCl

c Diamati perubahan hasil positif terbentuk endapan berwarna putih

BAB IV

HASIL PENGAMATAN

IV1 Tabel Pengamatan

i Analisis Unsur

Kelompok Kode Sampel Hasil Identifikasi Jawaban Asli

I PINK - C O

II HIJAU - C O

III JUJUR Cl P N S O C

IV COKELAT P C O N

V HITAM - C O

VI PUTIH - N S C

ii Analisis Logam

Kelompok Kode Sampel Hasil Identifikasi Jawaban Asli

I RA Al Al Zn

II GAS Na K Na K Ca

III ONTA Na Mg Na K Ca

IV AYAM Zn Mg Zn

V TANUR Mg Mg Zn

VI APA Ca Zn B Al Mg

IV2 Reaksi

A Unsur

1 Nitrogen

6NaCN + 3FeSO4 Fe2(Fe[CN]6) + 3Na2SO4

(warna biru bening)

2 Sulfur

Na2S + Na[Fe(CN)4NO] Na4[Fe(CN)5NO3]

(warna ungu reaksi dalam suasana basa)

3 Fosfor

PO43- + 3NH4

+ + 12MoO42- + 24 H+ darr(NH4)3[P(NO3)4] + 12H+

(endapan kuning)

B Logam

1 Natrium

2NaO + 2CH3COOH 2CH3COONa + H2O

CH3COONa + C6H2(OH)(NO2)3 darrC6H2(ONa)(NO2)3 + uarrCH3COOH

(kristal)

2 Kalsium

CaO + 2HCl CaCl2 + H2O

CaCl2 + H2SO4 darrCaSO4 + 2 HCl

CaCl2 + (COOH)2 darrCa(COO)2 + 2 HCl

(kristal)

3 Barium

BaO + 2HCl BaCl2 + H2O

BaCl2 + H2SO4 darrBaSO4 + 2 HCl

(putih)

4 Magnesium

MgO + 2HCl MgCl2 + H2O

MgCl2 + 2KI darrMgI2 + 2KCl

(endapan jingga)

5 Zink

ZnO + 2HCl ZnCl2 + H2O

ZnCl2 + 2NH4OH darrZn(OH)2 +2NH4Cl

(endapan)

6 Alumunium

Al2O3 + 6HCl 2AlCl3 + 3H2O

AlCl3 + 3NH4OH darrAl(OH)3 +3NH4Cl

(endapan putih)

BAB V

PEMBAHASAN

Pada praktikum ini dilakukan analisis unsur dan logam terhadap

beberapa sampel Tujuan dilakukan percobaan ini untuk mengetahui

kandungan unsur karbon nitrogen oksigen sulfur hidrogenfosfor dan

halogen serta logam-logam natrium kalsium magnesium zink kalium

barium dalam suatu sediaan farmasi

Sampel yang digunakan dalam bentuk sediaan tablet kapsul dan

suspensi yang harus terlebih dahulu dilakukan dekstruksi Ada dua macam

dekstruksi dekstruksi kering dan basah Dekstruksi kering dengan

menggunakan pemanasan tinggi pada suhu 500oC hingga 1000oC

Sedangkan dekstruksi kering dengan menggunakan HNO3 pekat atau H2SO4

pekat atau H2O2 pekat Metode dekstruksi basah ini dilakukan pada suhu

rendah untuk menghindari kehilangan mineral akibat penguapan karena suhu

yang digunakan tidak melebihi dari titik didih dari larutan

Pada analisis kandungan unsur sampel terlebih dahulu dicampurkan

dengan serbuk Castellana (terdiri dari campuran Na2CO3 dan Magnesium 2

1) dengan perbandingan 1 5 Masukkan dalam pipa kapiler hampir penuh

panaskan di api bebas sampai berpijar Masukkan ke dalam aquades (untuk

melarutkan zat-zat organik yang telah dirusak) diaduk lalu didiamkan sampai

terbentuk endapan Kemudian disaring filtrat digunakan untuk menyelidiki

unsur-unsur seperti N S P As dan Halogen

Pada percobaan ini selain dilakukan analisis unsure juga dilakukan uji

analisis logam dari sampel sebagai berikut

1 Sampel ldquoRArdquo berdasarkan dari hasil uji yang dilakukan diperoleh hanya

ada logam Al sedangkan berdasarkan jawaban sebenarnya mengandung

logam Al dan Zn

2 Sampel ldquoGASrdquo berdasarkan dari hasil uji yang dilakukan diperoleh hanya

ada logam Na dan K sedangkan berdasarkan jawaban sebenarnya

mengandung logam Na K dan Ca

3 Sampel ldquoONTArdquo berdasarkan dari hasil uji yang dilakukan diperoleh hanya

ada logam Na dan Mg sedangkan berdasarkan jawaban sebenarnya

mengandung logam Na K dan Ca

4 Sampel ldquoAYAMrdquo berdasarkan dari hasil uji yang dilakukan diperoleh hanya

ada logam Zn sedangkan berdasarkan jawaban sebenarnya

mengandung logam Zn dan Mg

5 Sampel ldquoTANURrdquo berdasarkan dari hasil uji yang dilakukan diperoleh

hanya ada logam Mg sedangkan berdasarkan jawaban sebenarnya

mengandung logam Zn dan Mg

6 Sampel ldquoAPArdquo berdasarkan dari hasil uji yang dilakukan diperoleh hanya

ada logam Ca Zn dan B sedangkan berdasarkan jawaban sebenarnya

mengandung logam Al dan Mg

Berdasarkan dari hasil pengamatan tersebut terjadi berbagai

kesalahan prediksi logam yang dikandung Hal-hal tersebut dapat terjadi

karena faktor-faktor kesalahan sebagai berikut

1 Kurang homogennya sampel yang diuji sehingga adanya sampel yang tak

terdeteksi

2 Kurang banyaknya sampelcuplikan yang diambil sehingga tidak merata

pengidentifikasian suatu sampel yang sama

BAB VI

PENUTUP

VI1 Kesimpulan

Adapun kesimpulan yang dapat diberikan adalah sebagai berikut

1 Sampel ldquoRArdquo mengandung logam Al dan Zn

2 Sampel ldquoGASrdquo dan ldquoONTArdquo mengandung logam Na K dan Ca

3 Sampel ldquoAYAMrdquo dan ldquoTANURrdquo mengandung logam Zn dan Mg

4 Sampel ldquoAPArdquo mengandung logam Al dan Mg

IV2 Saran

Adapun saran yang kami dapat berikan sebagai berikut

1 Diharapkan alat-alat di laboratorium dapat diperbaiki sehingga praktikum

dapat berjalan dengan efektif dan efisien

2 Diharapkan para asisten dapat lebih sabar dalam membimbing dan

membantu praktikan

DAFTAR PUSTAKA

1 Day JR dan Underwood Analisis Kimia Kuantitatif Jakarta ITB Press

1999

2 Svehla G Buku Teks Analisis Anorganik Kualitatif Makro dan Semimikro

Edisi ke-5 Jakarta PT Kalman Media Pustaka 1990

3 Anonim Kimia Logam Golongan Utama Bandung ITB Press 2007

4 Brady JE General Chemistry Principles and Structure New York Fift

Edition John Willey and Son 1990

5 Dirjen POM Farmakope Indonesia edisi III Jakarta Depkes RI 1979

6 IAI ISO Indonesia Volume 46Jakarta PT ISFI Penerbitan 2011

7 Sutresna Nana Kimia Bandung Grafindo Media Pratama 2008

8 RahmawatiArisna dkk Laporan Pelatihan Instrumentasi SSA Semarang

Universitas Negeri Semarang 2012

9 Anonim USP-32 NF 27 New York The United States Pharmacopeial

Convention 2008

10Auterhoff dan Kovar Indentifikasi Obat Bandung Penerbit ITB 2002

LAMPIRAN

Tabulasi Unsur

Pereaksi N S P Cl Br I

FeSO4 Biru

berlin

Na

nitroprussida

Ungu (dlm

alkali)

HNO3 +

NH4OH

berlebih

kuning

larut

AgNO3

+ NH4OH

+ HCl + I2

putih

Larut

kuning

larut

coklat

kuning

larut

ungu

Tabulasi Logam

Pereaksi Na K Ca Ba Zn B Mg+ asasetat + as pikrat 10 Kristal+asasetat + Zn uranil asetat KristalNyala Kuning hijau+ aspikrat kristal+ Zn uranil asetat kuning+ HCl + H2SO4 putih+HCl + asoksalat kristal+HCl + H2SO4 putih+NH4 molibdat kristal+HCl + NH4OHNH4OH berlebih

larut

+NaOH+dithizon+CCl4 ungu+HCl pada lakmus Merah

orange

+HCL + KIKI berlebih

jinggalarut

Page 10: Laporan Analisis Unsur n Logam

Akan tetapi elektron tersebut bisa turun sampai dua tingkat (atau lebih)

dari tingkat sebelumnya Misalnya pada awalnya di level 5 kemudian turun

sampai ke level 2 Masing-masing perpindahan elektron ini melibatkan

sejumlah energi tertentu yang dilepaskan sebagai energi cahaya dan

masing-masing memiliki warna tertentu Sebagai akibat dari semua

perpindahan elektron ini sebuah spektrum garis yang berwarna akan

dihasilkan Warna yang terlihat adalah kombinasi dari semua warna

individual Besarnya lompatanperpindahan elektron dari segi energi

bervariasi dari satu ion logam ke ion logam lainnya Ini berarti bahwa setiap

logam yang berbeda akan memiliki pola garis-garis spektra yang berbeda

sehingga warna nyala yang berbeda pula(7)

Nyala Api Bunsen (2)

Spektrofotometri Serapan Atom (SSA)

Alat Instrumentasi AAS Type Buck 210 VGP

Spektrometri Serapan Atom (SSA) adalah suatu alat yang digunakan

pada metode analisis untuk penentuan unsur-unsur logam dan metalloid

yang pengukurannya berdasarkan penyerapan cahaya dengan panjang

gelombang tertentu oleh atom logam dalam keadaan bebas Metode ini

sangat tepat untuk analisis zat pada konsentrasi rendah Teknik ini

mempunyai beberapa kelebihan di-bandingkan dengan metode spek-troskopi

emisi konvensional Memang selain dengan metode serapan atom unsur-

unsur dengan energi eksitasi rendah dapat juga dianalisis dengan fotometri

nyala akan tetapi fotometri nyala tidak cocok untuk unsur-unsur dengan

energy eksitasi tinggi Fotometri nyala memiliki range ukur optimum pada

panjang gelombang 400-800 nm sedangkan AAS memiliki range ukur

optimum pada panjang gelombang 200-300 nmUntuk analisis kualitatif

metode fotometri nyala lebih disukai dari AAS karena AAS memerlukan

lampu katoda spesifik (hallow cathode) Kemono-kromatisan dalam AAS

merupakan syarat utama Suatu perubahan temperature nyala akan

mengganggu proses eksitasi sehingga analisis dari fotometri nyala berfilter

Dapat dikatakan bahwa metode fotometri nyala dan AAS merupakan

komplementer satu sama lainnya

Absorpsi atom dan spektra emisi memiliki pita yang sangat sempit di

bandingkan spektrometri molekuler Emisi atom adalah proses di mana atom

yang tereksitasi kehilangan energi yang disebabkan oleh radiasi cahaya

Misalnya garam-garam logam akan memberikan warna di dalam nyala ketika

energi dari nyala tersebut mengeksitasi atom yang kemudian memancarkan

spektrum yang spesifik Sedangkan absorpsi atom merupakan proses di

mana atom dalam keadaan energy rendah menyerap radiasi dan kemudian

tereksitasi Energi yang diabsorpsi oleh atom disebabkan oleh adanya

interaksi antara satu elektron dalam atom dan vektor listrik dari radiasi

elektromagnetik

Ketika menyerap radiasi elektron mengalami transisi dari suatu keadaan

energi tertentu ke keadaan energi lainnya Misalnya dari orbital 2s ke orbital

2p Pada kondisi ini atom-atom di katakan berada dalam keadaan tereksitasi

(pada tingkat energi tinggi) dan dapat kembali pada keadaan dasar (energi

terendah) dengan melepaskan foton pada energy yang sama Atom dapat

mengadsorpsi atau melepas energi sebagai foton hanya jika energy foton

(hν) tepat sama dengan perbedaan energi antara keadaan tereksitasi (E) dan

keadaan dasar (G) seperti Gambar di bawah ini

Gambar Diagram absorpsi dan emisi atom

Absorpsi dan emisi dapat terjadi secara bertahap maupun secara

langsung melalui lompatan tingkatan energi yang besar Misalnya absorpsi

dapat terjadi secara bertahap dari G 1048774 E1 1048774 E2 tetapi dapat terjadi juga

tanpa melalui tahapan tersebut G 1048774 E2 Panjang gelombang yang diserap

oleh atom dalam keadaan dasar akan sama dengan panjang gelombang

yang diemisikan oleh atom dalam keadaan tereksitasi apabila energi transisi

kedua keadaan tersebut adalah sama tetapi dalam arah yang yang

berlawanan Lebar pita spektra yang diabsorpsi atau diemisikan akan sangat

sempit jika masing-masing atom yang mengabsorpsi atau memancarkan

radiasi mempunyai energi transisi yang sama (8)

Gas dan alat pembakar pada spektrophotometer serapan atom dikenal

dua jenis gas pembakar yang bersifat oksidasi dan bahan bakar Gas

pengoksidasi misalnya udara (O2) atau campuran O2 dan N2O sedangkan

sebagai bahan bakar adalah gas alam propane butane asetilen dan H2 Gas

pembakar dapat pula berupa campuran udara dengan propane udara

dengan asetilen (terbanyak dipakai) dan N2O dengan asetilen

Ada 3 jenis nyala dalam spektrometri serapan atom yaitu

(a) Udara ndash Propana

Jenis nyala ini relatif lebih dingin (1800oC) dibandingkan jenis nyala

lainnya Nyala ini akan menghasilkan sensitifitas yang baik jika elemen yang

akan diukur mudah terionisasi seperti Na K Cu

(b) Udara ndash Asetilen

Jenis nyala ini adalah yang paling umum dipakai dalam AAS Nyala ini

menghasilkan temperatur sekitar 2300oC yang dapat mengatomisasi hamper

semua elemen Oksida-oksida yang stabil seperti Ca Mo juga dapat analisa

menggunakan jenis nyala ini dengan memvariasi rasio jumlah bahan bakar

terhadap gas pengoksidasi

(c) Nitrous oksida ndash Asetilen

Jenis nyala ini paling panas (3000oC) dan sangat baik digunakan untuk

menganalisa sampel yang banyak mengandung logam-logam oksida seperti

Al Si Ti W (8)

II2 Uraian Bahan

1 Asam klorida (5)

Nama resmi Acidum hydrochloridum

Nama lain Asam klorida

RM BM HCl 3446

Pemerian Cairan tidak berwarna berasap bau

merangsang Jika diencerkan dengan 2

bagian air asap dan bau hilang

Kelarutan Bercampur dengan air

Penyimpanan Dalam wadah tertutup rapat

Kegunaan Sebagai pereaksi

2 Asam sulfat (5)

Nama resmi Acidum Sulfuricum

Nama lain Asam sulfat

RM BM H2SO4 9807

Pemerian Cairan kentak seperti minyak higroskopik tidak

berwarna jika ditambahkan ke dalam air

menimbulkan panas

Penyimpanan Dalam wadah tertutup baik

Kegunaan Sebagai pereaksi

3 Air suling (5)

Nama resmi Aqua destillata

Nama lain Aquades air suling

RM BM H2O 1802

Pemerian Cairan jernih tidak berwarna tidak berbau tidak

berasa

Penyimpanan Dalam wadah tertutup baik

Kegunaan Sebagai pelarut

4 Natrium Hidroksida (5)

Nama resmi Natrii Hydroxidum

Nama lain Natrium Hidroksida

RM BM NaOH 4000

Pemerian Putih atau praktis putih massa hablur berbentuk

pellet serpihan atau batang keras rapuh dan

menunjukkan pecahan hablur bila dibiarkan

diudara akan cepat menyerap karbondioksida dan

lembab

Kelarutan Mudah larut dalam air dan dalam etanol

Penyimpanan Dalam wadah tertutup baik

Kegunaan Sebagai pereaksi

5 Asam oksalat (5)

Nama resmi Acidum oksalate

Nama lain Asam oksalat

RM BM (COOH)2H2O 12607

Pemerian Hablur tidak berwarna

Kelarutan Larut dalam etanol dan etanol (95 )

Penyimpanan Pada wadah bersuhu 1895o terlindung dari

cahaya

Kegunaan Pereaksi

6 Natrium nitroprusida (5)

Nama resmi Natrium nitroprusida dihidrat

Nama lain Natrium nitroprusid

RM BM Na2Fe(CN)5NO2 H2O 29795

Pemerian Hablur atau serbuk warna merah delima (coklat)

kemerahan praktis tidak berbau

Kelarutan Mudah larut dalam air sukar larut dalam etanol

sangat sukar larut dalam kloroform tidak larut

dalam benzena

Penyimpanan Dalam wadah tertutup rapat

Kegunaan Pereaksi

7 Kalium iodida (5)

Nama resmi Kalii iodidum

Nama lain Kalium iodide

RM BM KI 166

Pemerian Hablur heksahedral transparan tidak berwarna

opak dan putih serbuk butiran putih higroskopik

Kelarutan Sangat mudah larut dalam air lebih mudah larut

dalam air mendidih larut dalam etanol (95) P

mudah larut dalam gliserol P

Penyimpanan Dalam wadah tertutup baik

Kegunaan Pereaksi

8 Barium hidroksida (5)

Nama resmi Barium hydroxidum

Nama lain Barium hidroksida

RM Ba(OH)2 8H2O

Pemerian Hablur tidak berwarna

Kelarutan Larut dalam air terjadi larutan yang agak keruh

Penyimpanan Dalam wadah tertutup rapat

Kegunaan Pereaksi

9 Etanol (5)

Nama resmi Aethanolum

Nama lain Etanol alcohol

RM BM C2H6O 4607

Pemerian Cairan tidak berwarna jernih mudah menguap

dan mudah bergerak bau khas rasa panas

Mudah terbakar dengan memberikan nyala biru

yang tidak berasap

Kelarutan Sangat mudah larut dalam air larut dalam

kloroform dan eter P

Penyimpanan Dalam wadah tertutup rapat terlindung dari

cahaya ditempat sejuk

10 Asam sitrat (5)

Nama resmi Acidum citricum

Nama lain Asam sitrat

RM BM C6H807 19219

Pemerian Hablur bening tidak berwarna serbuk hablur

sampai halus putih tidak berbau rasa sangat

asam

Kelarutan Sangat mudah larut dalam air mudah larut

dalam etanol agak sukar larut dalam eter

II3 Uraian Sampel

1 Cerebrofitreg (6)

Komposisi Gingkobiloba asam glutamat vitamin mineral

Indikasi Membantu asupan vitamin yang kurang seperti

gangguan absorpsi vitamin dan meningkatnya

kebutuhan tubuh karena aktivitas yang meningkat

meningkatkan sirkulasi darah ke otak sehingga

membantu memperbaiki daya ingat

Kemasan Dus 10 Kap

2 Promagreg (6)

Komposisi Hidrotalsit 200 mg Mg(OH)2 15 mg simetikon

Indikasi Kelebihan asam lambung perut kembung perut

sakit dan kolik kejang pilorus tukak lambung

dan usus 12 jari dari lain penyakit saluran cerna

Kemasan Dus 12 Tab

3 Polysilanereg (6)

Komposisi Dimetilpolisiloksan 80 mg Al(OH)3 200 mg

Mg(OH) 200 mg5 ml atau tab

Indikasi Untuk mengurangi gejala yang berhubungan

dengan kelebihan asam lambung gastritis tukak

lambung tukak usus dua belas jari dengan gejala

seperti mual nyeri lambung nyeri ulu hati

kembung dan perasaan penuh pada lambung

Kemasan Botol 100 ml suspensi

II3 Prosedur Kerja

1 Menurut FI III

1) Identifikasi barium

a Larutan garam barium dengan asam sulfat encer P membentuk

endapan putih yang praktis tidak larut dalam asam klorida P

dalam asam nitrit P

b Garam barium menimbulkan warna hijau kekuningan dalam nyala

yang tidak berwarna dan jika dilihat dengan kaca hijau nyala

warna biru

2) Identifikasi bromida

a Larutan bromida jika dipanaskan dengan asam sulfat P dan

mangan (IV) oksidasi P atau kalium bikromat P terjadi brom yang

memberikan warna merah jambu pada kertas saring yang dibasahi

larutan fluresein natrium P 02 bv dimetanol (95) P

b Pada larutan bromida tambahkan larutan perak nitrat P terbentuk

endapan kekuningan yang larut dalam amonia P sukar larut dalam

amonia P encer praktis tidak larut dalam asam nitrat encer P

c Pada larutan bromida ditambahkan larutan klor P terjadi brom

yang larut dalam 2 hingga 3 tetes CO2 P atau kloroform P dengan

warna kemerahan Tambahkan larutan fenol P pada lapisan air

yang mengandung brom terbentuk endapan putih

3) Identifikasi fosfat

a Netralkan larutan fosfat hingga pH 7 tambahkan perak nitrat P

terbentuk endapan kuning muda yang larut dalam larutan amonia

encer P dan dalam asam nitrat encer P

b Pada larutan fosfat tambahkan larutan magnesium sulfat amonia P

terbentuk hablur putih

c Pada larutan fosfat dalam asam nitrat encer P tambahkan larutan

amonium molibdat P volume yang sama hangatkan endapan

warna kuning kenari terang

4) Identifikasi iodida

a Pada larutan iodida ditambahkan larutan perak nitrat P terbentuk

endapan kuning yang praktis tidak larut dalam amonia encer P dan

dalam asam nitrat P

b Pada larutan iodida tambahkan larutan kalium iodida P dan asam

asetat encer P terjadi iodium yang memberikan warna violet

kemerahan dengan kloroform P dan warna biru dengan larutan

kanji P

c Pada larutan iodida tambahkan larutan raksa (II) klorida P

terbentuk endapan merah yang agak sukar larut dalam pereaksi di

atas dan mudah larut dalam larutan kalium iodida P

5) Identifikasi kalium

a Basahi senyawa kalium dengan asam klorida P bakar pada

sebatang kawat platina dalam nyala bunsen tidak berwarna terjadi

warna violet Jika diamati dengan kaca biru yang sesuai warna

nyala ungu kemerahan

b Pada larutan pekat garam kalium yang telah dibebaskan dengan

garam amonium dengan pemisahan tambahkan platina (IV) klorida

P dan asam klorida P terbentuk hablur kuning pijarkan sisa

pemisahan adalah kalium klorida dan platina

c Kocok 2 ml larutan jernih garam kalium yang mengandung tidak

kurang dari 5 bv dengan 10 tetes larutan jenuh asam tartrat P

segera terbentuk endapan putih

6) Identifikasi kalsium

a Pada larutan garam kalsium tambahkan larutan amonium karbonat

P terbentuk endapan putih didihkan dinginkan endapan sukar

larut dalam larutan amonium klorida P

b Pada larutan garam kalsium tambahkan larutan amonium oksalat

P terbentuk endapan putih yang larut dalam asam klorida P tetapi

agak sukar larut dalam asam asetat P

c Pada 1 tetes larutan garam kalsium tambahkan 4 tetes larutan

glidetat P 1 bv dalam etanol (95) P dan 1 tetes larutan natrium

hidroksida P 10 bv terbentuk endapan coklat kemerahan yang

larut dalam kloroform P larutan berwarna merah

7) Identifikasi klorida

a Panaskan larutan klorida dengan asam sulfat P dan mangan (IV)

oksida P terjadi klor yang memutihkan kertas lakmus P basah dan

terjadi warna biru pada kertas kanji iodida

b Pada larutan klorida ditambahkan larutan perak nitrat P terbentuk

endapan putih yang tidak larut dalam asam nitrat P

8) Identifikasi magnesium

a Pada larutan garam magnesium tambahkan larutan amonium

karbonat P didihkan terbentuk endapan putih tetapi tidak terbentuk

endapan jika terdapat larutan amonium klorida P

b Pada larutan garam magnesium ditambahkan larutan dinatrium

hidrogen fosfat P yang mengandung garam amonium dan

amonium encer P terbentuk hablur putih

9) Identifikasi natrium

a Basahi senyawa natrium dengan asam klorida P takar pada

sebatang kawat platina dalam nyala bunsen nyala berwarna

kuning

b Asamkan larutan garam natrium dengan asam asetat P saring jika

perlu tambahkan larutan magnesium lauril sulfat P berlebih

terlebih hablur kuning

2 Menurut USP 32 (9)

1) Barium Larutan dari garam barium akan terbentuk endapan putih

dengan penambahan asam sulfat 2 N Endapan ini tidak larut dalam

HCl dan HNO3

2) Bismuth Ketika dilarutkan dengan asam HNO3 atau HCl berlebih

garam bismuth akan memberntuk endapan putih ketika diencerkan

dengan air Endapan ini akan berwarna coklat dengan H2S dan hasil

dari senyawa yang terbentuk dalam campuran panas dari HNO3 dan

air

3) Bromida Larutan dari bromida ketika ditambahkan dengan klorin tetes

sedikit demi sedikit dapat membebaskan bromida yang mana akan

terlarut dengan pengocokan bersama kloroform pewarnaan dari

kloroform adalah merah hingga coklat kemerahan AgNO3 dihasilkan

dalam larutan bromida yang terbentuk endapan putih kekuningan yang

tidak larut dengan penambahan HNO3 dan agak larut dalam

penambahan NH4OH 6 N

4) Kalsium Larutan dari garam kalsium tidak larut dalam oksalat ketika

sebagai pengikut Untuk larutan dari garam kalsium (1 dalam 20)

tambahkan 2 tetes dari metil merah dan netralkan dengan NH4OH

Tambahkan 3 N HCl tetes demi tetes hingga larutan bersifat asam

oleh indicator Ketika penambahan dari ammonium oksalat endapan

putih terbentuk Endapan ini tidak larut dalam asam asetat 6 N tetapi

larut dalam HCl

5) Klorida Dengan AgNO3 larutan klorida akan berwarna endapan

kekuningan uang tidak larut dalam HNO3 tetapi larut dalam NH4OH 6 N

berlebih

6) Kobalt Larutan dari garam kobalt (1 dalam 20) dengan HCl 3 N

memberikan endapan merah ketika dipanaskan pada penangas

Larutan dari garam kobalt akan jenuh dengan KCl dan terbentuk KNO3

dan asam asetat yang membentuk endapan kuning

7) Tembaga Larutan dari senyawa tembaga diasamkan dengan HCl

terbentuk garis merah dari tembaga metalik yang terang dengan

permukaan tak bernoda dari besi metalik NH4OH 6 N berlebih

ditambahkan dalam garam tembaga akan menghasilkan endapan

kebiru-biruan dan kemudian menjadi larutan biru gelap

8) Iodida Larutan dari iodide yang ditambahkan dengan klorin sedikit

demi sedikit akan membebaskan iodin yang akan memberi warna

kuning hingga merah pada larutan Ketika larutan dikocok dengan

CCl4 akan menjadi violet

9) Besi Senyawa Ferro dan Ferri dalam larutan akan membentuk

endapan hitam dengan NH4S Endapan ini larut dalam HCl 3 N dingin

dengan perkembangan dari H2S

10)Timbal Dengan H2SO4 2 N larutan dari garam timbale akan

memberikan warna putih yang tidak larut dalam HCl 3 N atau 2 N

HNO3 tetapi larut dalam NaOH 1 N panas dan dalam ammonium

asetat

11)Magnesium Larutan dari magenesium akan diketahui dengan NH4Cl

yang tidak lebih dari endapan kabut yang dinetralkan dengan NH4CO3

tetapi pada penambahan NaHPO4 terbentuk Kristal putih yang tidak

larut dalam NH4OH 6 N

12)Mangan Dengan NH4S larutan mangan akan memberikan endapan

berwarna merah muda kekuningan yang larut dalam asam asetat

13)Kalium Senyawa kalium memberikan warna keunguan hingga nyala

yang berkilauan tetapi keberadaan dari sedikit natrium akan menutupi

warnanya

14)Perak Dengan HCl larutan perak akan berwarna putih yang tidak larut

dalam HNO3 tetapi mudah larut dalam NH4OH 6 N

15)Zink Dalam larutan natrium asetat alrutan garam zink akan

membentuk endapan putih dengan H2S endapan tidak larut dalam

asam asetat tetapi pada HCl 3 N

3 Menurut Identifikasi Obat (10)

1) Percobaan Lassaigne Ke dalam tabung pijar dimasukkan 20-50 g

bahan dan sebutir logam natrium sebesar biji kacang tanah Tabung

dipanaskan perlahan-lahan dengan api kecil dari bagian atas tabung

sampai ke bagian bawah Setelah natrium leleh api dibesarkan

tabung dipjar beberapa menit Kemudian ketika masih merah

membara tabung dijatuhkan ke dalam piala porselin berisi 6 ml air

Selanjutnya campuran ini disaring Penyaring dibilas dengan sedikit air

panas Filtrat dibagi untuk pemeriksaan unsur nitrogen sulphur dan

halogen

a Pemeriksaan nitrogen Ke dalam sepertiga filtrat di atas

ditambahkan sebutir garam besi (II) sulfat kemudian dididihkan

beberapa menit Sesudah dingin dengan hati-hati besi hidroksida

dalam tabung dilarutkan dengan 6 N HCl (jangan berlebih) Bila

ragu-ragu larutan disaring kertas saring akan berwarna biru berlin

Jika bahan mengandung banyak nitrogen lama kelamaan timbul

warna biru pada larutan Jika setelah didiamkan beberapa lama

larutan berwarna biru-hijau berarti terdapat sesepora nitrogen Jika

larutan hanya berwarna kuning berarti larutan bebas nitrogen Zat

yang mudah melepaskan nitrogennya dan kaya akan sulphur tidak

akan membentuk rodanida seperti di atas Pada percobaan di sini

diperlukan logam natrium berlebih

b Pemeriksaan belerang Sepertiga dari filtrat diberi beberapa tetes

larutan natrium pentasiano nitrosilferat 25 yang dibuat segar

Terbentuk warna ungu yang lazimnya menjadi merah darah

c Pemeriksaan halogen Sepertiga filtrate diasamkan dengan HNO3 3

Nlalu dipanaskan sampai mendidih selama 2-3 menit Apabila

terdapat lebih banyak brom atau iodium maka timbul warna

Kepada larutan yang masih panas ditambahkan 5 tetes larutan

perak nitrat 5 Jika tak terjadi endapan berarti larutan tidak

mengandung banyak sulfur terjadi pengendaraan perak sulfat

2) Pemeriksaan sulfur langsung dari bahan Sejumlah 50 mg bahan

direaksikan dengan 10 ml larutan H2O2 30 dan 2 tetes larutan besi

(III) klorida 10 Terjadi reaksi yang kuat bila perlu didinginkan

Kemudian larutan diencerkan dengan air dan dituangi 10 ml 3 N HCl

dan 10 ml larutan BaCl 5 Terbentuk endapan putih BaSO4

3) Pemeriksaan halogen langsung dari bahan menurut Beilstein

Sebagian bahan asal diletakkan pada keeping tembaga (misalnya

uang tembaga) lalu dibakar dengan api Bunsen di bagian nyala yang

tak berwarna Jika bahan mengandung halogen nyala berwarna hijau

karena terbentuk tembaha-halogenida yang menguap

BAB III

METODE KERJA

III1 Alat dan Bahan

III11 Alat

Alat-alat yang digunakan adalah batang pengaduk Botol semprot

Bunsen Erlemeyer Gelas piala Gelas ukur Pipet tetes Sendok tanduk

Tabung reaksi dan Rak tabung

III12 Bahan

Bahan-bahan yang digunakan adalah Air suling Aluminium foil

Larutan pereaksi AgNO3 NH4OH HCl I2 HNO3 FeSO4 Asam asetat Asam

pikrat 10 HCl H2SO4 NH4-molibdat dan Tissu gulung

III2 Cara Kerja

A Analisis Unsur

1) Disiapkan alat dan bahan

2) Dicampurkan sebagian sampel dengan serbuk castellana diaduk

hingga homogen

3) Dimasukkan ke dalam pipet bersumbat lalu dipijarkan pada api

bunsen kemudian

4) Dilemparkan ke dalam gelas beaker yang berisi air lalu diaduk hingga

homogen kemudian disaring

5) Diambil sebagian filtrat yang diperoleh lalu dilakukan uji analisis unsur

2 Unsur N

a Diambil filtrat kemudian ditambahkan dengan FeSO4

b Lalu dipanaskan hasil positif terbentuk warna biru berlin

3 Unsur P

a Diambil filtrat kemudian ditambahkan dengan HNO3 dan NH4OH

b Dihomogenkan hasil positif terbentuk endapan kuning yang larut

dengan penambahan NH4OH berlebih

4 Unsur Cl

a Diambil filtrat kemudian ditambahkan dengan AgNO3

b Dihomogenkan hasil positif terbentuk endapan putih yang larut

dengan penambahan NH4OH berlebih

5 Unsur Br

a Diambil filtrat kemudian ditambahkan dengan AgNO3

b Dihomogenkan hasil positif terbentuk endapan kuning yang tidak

larut dengan penambahan NH4OH dan terbentuk endapan coklat

jika ditambahkan HCl dan I2

6 Unsur I

a Diambil filtrat kemudian ditambahkan dengan AgNO3

b Dihomogenkan hasil positif terbentuk endapan kuning yang tidak

larut dengan penambahan NH4OH dan terbentuk endapan ungu

jika ditambahkan HCl dan I2

B Analisis Logam

1) Logam Natrium

a Disiapkan alat dan bahan

b Diambil sampel abu pada objek glass

c Ditambahkan asam asetat 10 dan ditetesi asam pikrat kemudian

dipanaskan lalu

d Diamati di bawah mikroskop hasil positif terbentuk kristal

2) Logam Kalium

a Disiapkan alat dan bahan

b Diambil sampel abu pada objek glass

c Ditetesi asam pikrat kemudian dipanaskan lalu

d Diamati di bawah mikroskop hasil positif terbentuk kristal

3) Logam Kalsium

a Disiapkan alat dan bahan

b Diambil sampel abu pada objek glass

c Ditetesi HCl dan H2SO4 atau asam oksalat kemudian dipanaskan

lalu

d Diamati di bawah mikroskop hasil positif terbentuk kristal

4) Logam Barium

a Disiapkan alat dan bahan

b Diambil sampel abu lalu ditetesi HCl kemudian H2SO4

c Diamati perubahan hasil positif terbentuk endapan putih

5) Logam Zink

a Disiapkan alat dan bahan

b Diambil sampel abu pada objek glass

c Ditetesi ammonium molibdat kemudian dipanaskan lalu

d Diamati di bawah mikroskop hasil positif terbentuk kristal

6) Logam Boron

a Disiapkan alat dan bahan

b Diambil sampel abu lalu ditambahkan metanol

c Diamati perubahan hasil positif terrbentuk nyala hijau

7) Logam Magnesium

a Disiapkan alat dan bahan

b Diambil sampel abu dan ditetesi iodum

c Diamati perubahan hasil positif terbentuk endapan berwarna hitam

lama kelamaan menjadi merah

8) Alumunium

a Disiapkan alat dan bahan

b Diambil sampel abu dan ditetesi HCl

c Diamati perubahan hasil positif terbentuk endapan berwarna putih

BAB IV

HASIL PENGAMATAN

IV1 Tabel Pengamatan

i Analisis Unsur

Kelompok Kode Sampel Hasil Identifikasi Jawaban Asli

I PINK - C O

II HIJAU - C O

III JUJUR Cl P N S O C

IV COKELAT P C O N

V HITAM - C O

VI PUTIH - N S C

ii Analisis Logam

Kelompok Kode Sampel Hasil Identifikasi Jawaban Asli

I RA Al Al Zn

II GAS Na K Na K Ca

III ONTA Na Mg Na K Ca

IV AYAM Zn Mg Zn

V TANUR Mg Mg Zn

VI APA Ca Zn B Al Mg

IV2 Reaksi

A Unsur

1 Nitrogen

6NaCN + 3FeSO4 Fe2(Fe[CN]6) + 3Na2SO4

(warna biru bening)

2 Sulfur

Na2S + Na[Fe(CN)4NO] Na4[Fe(CN)5NO3]

(warna ungu reaksi dalam suasana basa)

3 Fosfor

PO43- + 3NH4

+ + 12MoO42- + 24 H+ darr(NH4)3[P(NO3)4] + 12H+

(endapan kuning)

B Logam

1 Natrium

2NaO + 2CH3COOH 2CH3COONa + H2O

CH3COONa + C6H2(OH)(NO2)3 darrC6H2(ONa)(NO2)3 + uarrCH3COOH

(kristal)

2 Kalsium

CaO + 2HCl CaCl2 + H2O

CaCl2 + H2SO4 darrCaSO4 + 2 HCl

CaCl2 + (COOH)2 darrCa(COO)2 + 2 HCl

(kristal)

3 Barium

BaO + 2HCl BaCl2 + H2O

BaCl2 + H2SO4 darrBaSO4 + 2 HCl

(putih)

4 Magnesium

MgO + 2HCl MgCl2 + H2O

MgCl2 + 2KI darrMgI2 + 2KCl

(endapan jingga)

5 Zink

ZnO + 2HCl ZnCl2 + H2O

ZnCl2 + 2NH4OH darrZn(OH)2 +2NH4Cl

(endapan)

6 Alumunium

Al2O3 + 6HCl 2AlCl3 + 3H2O

AlCl3 + 3NH4OH darrAl(OH)3 +3NH4Cl

(endapan putih)

BAB V

PEMBAHASAN

Pada praktikum ini dilakukan analisis unsur dan logam terhadap

beberapa sampel Tujuan dilakukan percobaan ini untuk mengetahui

kandungan unsur karbon nitrogen oksigen sulfur hidrogenfosfor dan

halogen serta logam-logam natrium kalsium magnesium zink kalium

barium dalam suatu sediaan farmasi

Sampel yang digunakan dalam bentuk sediaan tablet kapsul dan

suspensi yang harus terlebih dahulu dilakukan dekstruksi Ada dua macam

dekstruksi dekstruksi kering dan basah Dekstruksi kering dengan

menggunakan pemanasan tinggi pada suhu 500oC hingga 1000oC

Sedangkan dekstruksi kering dengan menggunakan HNO3 pekat atau H2SO4

pekat atau H2O2 pekat Metode dekstruksi basah ini dilakukan pada suhu

rendah untuk menghindari kehilangan mineral akibat penguapan karena suhu

yang digunakan tidak melebihi dari titik didih dari larutan

Pada analisis kandungan unsur sampel terlebih dahulu dicampurkan

dengan serbuk Castellana (terdiri dari campuran Na2CO3 dan Magnesium 2

1) dengan perbandingan 1 5 Masukkan dalam pipa kapiler hampir penuh

panaskan di api bebas sampai berpijar Masukkan ke dalam aquades (untuk

melarutkan zat-zat organik yang telah dirusak) diaduk lalu didiamkan sampai

terbentuk endapan Kemudian disaring filtrat digunakan untuk menyelidiki

unsur-unsur seperti N S P As dan Halogen

Pada percobaan ini selain dilakukan analisis unsure juga dilakukan uji

analisis logam dari sampel sebagai berikut

1 Sampel ldquoRArdquo berdasarkan dari hasil uji yang dilakukan diperoleh hanya

ada logam Al sedangkan berdasarkan jawaban sebenarnya mengandung

logam Al dan Zn

2 Sampel ldquoGASrdquo berdasarkan dari hasil uji yang dilakukan diperoleh hanya

ada logam Na dan K sedangkan berdasarkan jawaban sebenarnya

mengandung logam Na K dan Ca

3 Sampel ldquoONTArdquo berdasarkan dari hasil uji yang dilakukan diperoleh hanya

ada logam Na dan Mg sedangkan berdasarkan jawaban sebenarnya

mengandung logam Na K dan Ca

4 Sampel ldquoAYAMrdquo berdasarkan dari hasil uji yang dilakukan diperoleh hanya

ada logam Zn sedangkan berdasarkan jawaban sebenarnya

mengandung logam Zn dan Mg

5 Sampel ldquoTANURrdquo berdasarkan dari hasil uji yang dilakukan diperoleh

hanya ada logam Mg sedangkan berdasarkan jawaban sebenarnya

mengandung logam Zn dan Mg

6 Sampel ldquoAPArdquo berdasarkan dari hasil uji yang dilakukan diperoleh hanya

ada logam Ca Zn dan B sedangkan berdasarkan jawaban sebenarnya

mengandung logam Al dan Mg

Berdasarkan dari hasil pengamatan tersebut terjadi berbagai

kesalahan prediksi logam yang dikandung Hal-hal tersebut dapat terjadi

karena faktor-faktor kesalahan sebagai berikut

1 Kurang homogennya sampel yang diuji sehingga adanya sampel yang tak

terdeteksi

2 Kurang banyaknya sampelcuplikan yang diambil sehingga tidak merata

pengidentifikasian suatu sampel yang sama

BAB VI

PENUTUP

VI1 Kesimpulan

Adapun kesimpulan yang dapat diberikan adalah sebagai berikut

1 Sampel ldquoRArdquo mengandung logam Al dan Zn

2 Sampel ldquoGASrdquo dan ldquoONTArdquo mengandung logam Na K dan Ca

3 Sampel ldquoAYAMrdquo dan ldquoTANURrdquo mengandung logam Zn dan Mg

4 Sampel ldquoAPArdquo mengandung logam Al dan Mg

IV2 Saran

Adapun saran yang kami dapat berikan sebagai berikut

1 Diharapkan alat-alat di laboratorium dapat diperbaiki sehingga praktikum

dapat berjalan dengan efektif dan efisien

2 Diharapkan para asisten dapat lebih sabar dalam membimbing dan

membantu praktikan

DAFTAR PUSTAKA

1 Day JR dan Underwood Analisis Kimia Kuantitatif Jakarta ITB Press

1999

2 Svehla G Buku Teks Analisis Anorganik Kualitatif Makro dan Semimikro

Edisi ke-5 Jakarta PT Kalman Media Pustaka 1990

3 Anonim Kimia Logam Golongan Utama Bandung ITB Press 2007

4 Brady JE General Chemistry Principles and Structure New York Fift

Edition John Willey and Son 1990

5 Dirjen POM Farmakope Indonesia edisi III Jakarta Depkes RI 1979

6 IAI ISO Indonesia Volume 46Jakarta PT ISFI Penerbitan 2011

7 Sutresna Nana Kimia Bandung Grafindo Media Pratama 2008

8 RahmawatiArisna dkk Laporan Pelatihan Instrumentasi SSA Semarang

Universitas Negeri Semarang 2012

9 Anonim USP-32 NF 27 New York The United States Pharmacopeial

Convention 2008

10Auterhoff dan Kovar Indentifikasi Obat Bandung Penerbit ITB 2002

LAMPIRAN

Tabulasi Unsur

Pereaksi N S P Cl Br I

FeSO4 Biru

berlin

Na

nitroprussida

Ungu (dlm

alkali)

HNO3 +

NH4OH

berlebih

kuning

larut

AgNO3

+ NH4OH

+ HCl + I2

putih

Larut

kuning

larut

coklat

kuning

larut

ungu

Tabulasi Logam

Pereaksi Na K Ca Ba Zn B Mg+ asasetat + as pikrat 10 Kristal+asasetat + Zn uranil asetat KristalNyala Kuning hijau+ aspikrat kristal+ Zn uranil asetat kuning+ HCl + H2SO4 putih+HCl + asoksalat kristal+HCl + H2SO4 putih+NH4 molibdat kristal+HCl + NH4OHNH4OH berlebih

larut

+NaOH+dithizon+CCl4 ungu+HCl pada lakmus Merah

orange

+HCL + KIKI berlebih

jinggalarut

Page 11: Laporan Analisis Unsur n Logam

Spektrofotometri Serapan Atom (SSA)

Alat Instrumentasi AAS Type Buck 210 VGP

Spektrometri Serapan Atom (SSA) adalah suatu alat yang digunakan

pada metode analisis untuk penentuan unsur-unsur logam dan metalloid

yang pengukurannya berdasarkan penyerapan cahaya dengan panjang

gelombang tertentu oleh atom logam dalam keadaan bebas Metode ini

sangat tepat untuk analisis zat pada konsentrasi rendah Teknik ini

mempunyai beberapa kelebihan di-bandingkan dengan metode spek-troskopi

emisi konvensional Memang selain dengan metode serapan atom unsur-

unsur dengan energi eksitasi rendah dapat juga dianalisis dengan fotometri

nyala akan tetapi fotometri nyala tidak cocok untuk unsur-unsur dengan

energy eksitasi tinggi Fotometri nyala memiliki range ukur optimum pada

panjang gelombang 400-800 nm sedangkan AAS memiliki range ukur

optimum pada panjang gelombang 200-300 nmUntuk analisis kualitatif

metode fotometri nyala lebih disukai dari AAS karena AAS memerlukan

lampu katoda spesifik (hallow cathode) Kemono-kromatisan dalam AAS

merupakan syarat utama Suatu perubahan temperature nyala akan

mengganggu proses eksitasi sehingga analisis dari fotometri nyala berfilter

Dapat dikatakan bahwa metode fotometri nyala dan AAS merupakan

komplementer satu sama lainnya

Absorpsi atom dan spektra emisi memiliki pita yang sangat sempit di

bandingkan spektrometri molekuler Emisi atom adalah proses di mana atom

yang tereksitasi kehilangan energi yang disebabkan oleh radiasi cahaya

Misalnya garam-garam logam akan memberikan warna di dalam nyala ketika

energi dari nyala tersebut mengeksitasi atom yang kemudian memancarkan

spektrum yang spesifik Sedangkan absorpsi atom merupakan proses di

mana atom dalam keadaan energy rendah menyerap radiasi dan kemudian

tereksitasi Energi yang diabsorpsi oleh atom disebabkan oleh adanya

interaksi antara satu elektron dalam atom dan vektor listrik dari radiasi

elektromagnetik

Ketika menyerap radiasi elektron mengalami transisi dari suatu keadaan

energi tertentu ke keadaan energi lainnya Misalnya dari orbital 2s ke orbital

2p Pada kondisi ini atom-atom di katakan berada dalam keadaan tereksitasi

(pada tingkat energi tinggi) dan dapat kembali pada keadaan dasar (energi

terendah) dengan melepaskan foton pada energy yang sama Atom dapat

mengadsorpsi atau melepas energi sebagai foton hanya jika energy foton

(hν) tepat sama dengan perbedaan energi antara keadaan tereksitasi (E) dan

keadaan dasar (G) seperti Gambar di bawah ini

Gambar Diagram absorpsi dan emisi atom

Absorpsi dan emisi dapat terjadi secara bertahap maupun secara

langsung melalui lompatan tingkatan energi yang besar Misalnya absorpsi

dapat terjadi secara bertahap dari G 1048774 E1 1048774 E2 tetapi dapat terjadi juga

tanpa melalui tahapan tersebut G 1048774 E2 Panjang gelombang yang diserap

oleh atom dalam keadaan dasar akan sama dengan panjang gelombang

yang diemisikan oleh atom dalam keadaan tereksitasi apabila energi transisi

kedua keadaan tersebut adalah sama tetapi dalam arah yang yang

berlawanan Lebar pita spektra yang diabsorpsi atau diemisikan akan sangat

sempit jika masing-masing atom yang mengabsorpsi atau memancarkan

radiasi mempunyai energi transisi yang sama (8)

Gas dan alat pembakar pada spektrophotometer serapan atom dikenal

dua jenis gas pembakar yang bersifat oksidasi dan bahan bakar Gas

pengoksidasi misalnya udara (O2) atau campuran O2 dan N2O sedangkan

sebagai bahan bakar adalah gas alam propane butane asetilen dan H2 Gas

pembakar dapat pula berupa campuran udara dengan propane udara

dengan asetilen (terbanyak dipakai) dan N2O dengan asetilen

Ada 3 jenis nyala dalam spektrometri serapan atom yaitu

(a) Udara ndash Propana

Jenis nyala ini relatif lebih dingin (1800oC) dibandingkan jenis nyala

lainnya Nyala ini akan menghasilkan sensitifitas yang baik jika elemen yang

akan diukur mudah terionisasi seperti Na K Cu

(b) Udara ndash Asetilen

Jenis nyala ini adalah yang paling umum dipakai dalam AAS Nyala ini

menghasilkan temperatur sekitar 2300oC yang dapat mengatomisasi hamper

semua elemen Oksida-oksida yang stabil seperti Ca Mo juga dapat analisa

menggunakan jenis nyala ini dengan memvariasi rasio jumlah bahan bakar

terhadap gas pengoksidasi

(c) Nitrous oksida ndash Asetilen

Jenis nyala ini paling panas (3000oC) dan sangat baik digunakan untuk

menganalisa sampel yang banyak mengandung logam-logam oksida seperti

Al Si Ti W (8)

II2 Uraian Bahan

1 Asam klorida (5)

Nama resmi Acidum hydrochloridum

Nama lain Asam klorida

RM BM HCl 3446

Pemerian Cairan tidak berwarna berasap bau

merangsang Jika diencerkan dengan 2

bagian air asap dan bau hilang

Kelarutan Bercampur dengan air

Penyimpanan Dalam wadah tertutup rapat

Kegunaan Sebagai pereaksi

2 Asam sulfat (5)

Nama resmi Acidum Sulfuricum

Nama lain Asam sulfat

RM BM H2SO4 9807

Pemerian Cairan kentak seperti minyak higroskopik tidak

berwarna jika ditambahkan ke dalam air

menimbulkan panas

Penyimpanan Dalam wadah tertutup baik

Kegunaan Sebagai pereaksi

3 Air suling (5)

Nama resmi Aqua destillata

Nama lain Aquades air suling

RM BM H2O 1802

Pemerian Cairan jernih tidak berwarna tidak berbau tidak

berasa

Penyimpanan Dalam wadah tertutup baik

Kegunaan Sebagai pelarut

4 Natrium Hidroksida (5)

Nama resmi Natrii Hydroxidum

Nama lain Natrium Hidroksida

RM BM NaOH 4000

Pemerian Putih atau praktis putih massa hablur berbentuk

pellet serpihan atau batang keras rapuh dan

menunjukkan pecahan hablur bila dibiarkan

diudara akan cepat menyerap karbondioksida dan

lembab

Kelarutan Mudah larut dalam air dan dalam etanol

Penyimpanan Dalam wadah tertutup baik

Kegunaan Sebagai pereaksi

5 Asam oksalat (5)

Nama resmi Acidum oksalate

Nama lain Asam oksalat

RM BM (COOH)2H2O 12607

Pemerian Hablur tidak berwarna

Kelarutan Larut dalam etanol dan etanol (95 )

Penyimpanan Pada wadah bersuhu 1895o terlindung dari

cahaya

Kegunaan Pereaksi

6 Natrium nitroprusida (5)

Nama resmi Natrium nitroprusida dihidrat

Nama lain Natrium nitroprusid

RM BM Na2Fe(CN)5NO2 H2O 29795

Pemerian Hablur atau serbuk warna merah delima (coklat)

kemerahan praktis tidak berbau

Kelarutan Mudah larut dalam air sukar larut dalam etanol

sangat sukar larut dalam kloroform tidak larut

dalam benzena

Penyimpanan Dalam wadah tertutup rapat

Kegunaan Pereaksi

7 Kalium iodida (5)

Nama resmi Kalii iodidum

Nama lain Kalium iodide

RM BM KI 166

Pemerian Hablur heksahedral transparan tidak berwarna

opak dan putih serbuk butiran putih higroskopik

Kelarutan Sangat mudah larut dalam air lebih mudah larut

dalam air mendidih larut dalam etanol (95) P

mudah larut dalam gliserol P

Penyimpanan Dalam wadah tertutup baik

Kegunaan Pereaksi

8 Barium hidroksida (5)

Nama resmi Barium hydroxidum

Nama lain Barium hidroksida

RM Ba(OH)2 8H2O

Pemerian Hablur tidak berwarna

Kelarutan Larut dalam air terjadi larutan yang agak keruh

Penyimpanan Dalam wadah tertutup rapat

Kegunaan Pereaksi

9 Etanol (5)

Nama resmi Aethanolum

Nama lain Etanol alcohol

RM BM C2H6O 4607

Pemerian Cairan tidak berwarna jernih mudah menguap

dan mudah bergerak bau khas rasa panas

Mudah terbakar dengan memberikan nyala biru

yang tidak berasap

Kelarutan Sangat mudah larut dalam air larut dalam

kloroform dan eter P

Penyimpanan Dalam wadah tertutup rapat terlindung dari

cahaya ditempat sejuk

10 Asam sitrat (5)

Nama resmi Acidum citricum

Nama lain Asam sitrat

RM BM C6H807 19219

Pemerian Hablur bening tidak berwarna serbuk hablur

sampai halus putih tidak berbau rasa sangat

asam

Kelarutan Sangat mudah larut dalam air mudah larut

dalam etanol agak sukar larut dalam eter

II3 Uraian Sampel

1 Cerebrofitreg (6)

Komposisi Gingkobiloba asam glutamat vitamin mineral

Indikasi Membantu asupan vitamin yang kurang seperti

gangguan absorpsi vitamin dan meningkatnya

kebutuhan tubuh karena aktivitas yang meningkat

meningkatkan sirkulasi darah ke otak sehingga

membantu memperbaiki daya ingat

Kemasan Dus 10 Kap

2 Promagreg (6)

Komposisi Hidrotalsit 200 mg Mg(OH)2 15 mg simetikon

Indikasi Kelebihan asam lambung perut kembung perut

sakit dan kolik kejang pilorus tukak lambung

dan usus 12 jari dari lain penyakit saluran cerna

Kemasan Dus 12 Tab

3 Polysilanereg (6)

Komposisi Dimetilpolisiloksan 80 mg Al(OH)3 200 mg

Mg(OH) 200 mg5 ml atau tab

Indikasi Untuk mengurangi gejala yang berhubungan

dengan kelebihan asam lambung gastritis tukak

lambung tukak usus dua belas jari dengan gejala

seperti mual nyeri lambung nyeri ulu hati

kembung dan perasaan penuh pada lambung

Kemasan Botol 100 ml suspensi

II3 Prosedur Kerja

1 Menurut FI III

1) Identifikasi barium

a Larutan garam barium dengan asam sulfat encer P membentuk

endapan putih yang praktis tidak larut dalam asam klorida P

dalam asam nitrit P

b Garam barium menimbulkan warna hijau kekuningan dalam nyala

yang tidak berwarna dan jika dilihat dengan kaca hijau nyala

warna biru

2) Identifikasi bromida

a Larutan bromida jika dipanaskan dengan asam sulfat P dan

mangan (IV) oksidasi P atau kalium bikromat P terjadi brom yang

memberikan warna merah jambu pada kertas saring yang dibasahi

larutan fluresein natrium P 02 bv dimetanol (95) P

b Pada larutan bromida tambahkan larutan perak nitrat P terbentuk

endapan kekuningan yang larut dalam amonia P sukar larut dalam

amonia P encer praktis tidak larut dalam asam nitrat encer P

c Pada larutan bromida ditambahkan larutan klor P terjadi brom

yang larut dalam 2 hingga 3 tetes CO2 P atau kloroform P dengan

warna kemerahan Tambahkan larutan fenol P pada lapisan air

yang mengandung brom terbentuk endapan putih

3) Identifikasi fosfat

a Netralkan larutan fosfat hingga pH 7 tambahkan perak nitrat P

terbentuk endapan kuning muda yang larut dalam larutan amonia

encer P dan dalam asam nitrat encer P

b Pada larutan fosfat tambahkan larutan magnesium sulfat amonia P

terbentuk hablur putih

c Pada larutan fosfat dalam asam nitrat encer P tambahkan larutan

amonium molibdat P volume yang sama hangatkan endapan

warna kuning kenari terang

4) Identifikasi iodida

a Pada larutan iodida ditambahkan larutan perak nitrat P terbentuk

endapan kuning yang praktis tidak larut dalam amonia encer P dan

dalam asam nitrat P

b Pada larutan iodida tambahkan larutan kalium iodida P dan asam

asetat encer P terjadi iodium yang memberikan warna violet

kemerahan dengan kloroform P dan warna biru dengan larutan

kanji P

c Pada larutan iodida tambahkan larutan raksa (II) klorida P

terbentuk endapan merah yang agak sukar larut dalam pereaksi di

atas dan mudah larut dalam larutan kalium iodida P

5) Identifikasi kalium

a Basahi senyawa kalium dengan asam klorida P bakar pada

sebatang kawat platina dalam nyala bunsen tidak berwarna terjadi

warna violet Jika diamati dengan kaca biru yang sesuai warna

nyala ungu kemerahan

b Pada larutan pekat garam kalium yang telah dibebaskan dengan

garam amonium dengan pemisahan tambahkan platina (IV) klorida

P dan asam klorida P terbentuk hablur kuning pijarkan sisa

pemisahan adalah kalium klorida dan platina

c Kocok 2 ml larutan jernih garam kalium yang mengandung tidak

kurang dari 5 bv dengan 10 tetes larutan jenuh asam tartrat P

segera terbentuk endapan putih

6) Identifikasi kalsium

a Pada larutan garam kalsium tambahkan larutan amonium karbonat

P terbentuk endapan putih didihkan dinginkan endapan sukar

larut dalam larutan amonium klorida P

b Pada larutan garam kalsium tambahkan larutan amonium oksalat

P terbentuk endapan putih yang larut dalam asam klorida P tetapi

agak sukar larut dalam asam asetat P

c Pada 1 tetes larutan garam kalsium tambahkan 4 tetes larutan

glidetat P 1 bv dalam etanol (95) P dan 1 tetes larutan natrium

hidroksida P 10 bv terbentuk endapan coklat kemerahan yang

larut dalam kloroform P larutan berwarna merah

7) Identifikasi klorida

a Panaskan larutan klorida dengan asam sulfat P dan mangan (IV)

oksida P terjadi klor yang memutihkan kertas lakmus P basah dan

terjadi warna biru pada kertas kanji iodida

b Pada larutan klorida ditambahkan larutan perak nitrat P terbentuk

endapan putih yang tidak larut dalam asam nitrat P

8) Identifikasi magnesium

a Pada larutan garam magnesium tambahkan larutan amonium

karbonat P didihkan terbentuk endapan putih tetapi tidak terbentuk

endapan jika terdapat larutan amonium klorida P

b Pada larutan garam magnesium ditambahkan larutan dinatrium

hidrogen fosfat P yang mengandung garam amonium dan

amonium encer P terbentuk hablur putih

9) Identifikasi natrium

a Basahi senyawa natrium dengan asam klorida P takar pada

sebatang kawat platina dalam nyala bunsen nyala berwarna

kuning

b Asamkan larutan garam natrium dengan asam asetat P saring jika

perlu tambahkan larutan magnesium lauril sulfat P berlebih

terlebih hablur kuning

2 Menurut USP 32 (9)

1) Barium Larutan dari garam barium akan terbentuk endapan putih

dengan penambahan asam sulfat 2 N Endapan ini tidak larut dalam

HCl dan HNO3

2) Bismuth Ketika dilarutkan dengan asam HNO3 atau HCl berlebih

garam bismuth akan memberntuk endapan putih ketika diencerkan

dengan air Endapan ini akan berwarna coklat dengan H2S dan hasil

dari senyawa yang terbentuk dalam campuran panas dari HNO3 dan

air

3) Bromida Larutan dari bromida ketika ditambahkan dengan klorin tetes

sedikit demi sedikit dapat membebaskan bromida yang mana akan

terlarut dengan pengocokan bersama kloroform pewarnaan dari

kloroform adalah merah hingga coklat kemerahan AgNO3 dihasilkan

dalam larutan bromida yang terbentuk endapan putih kekuningan yang

tidak larut dengan penambahan HNO3 dan agak larut dalam

penambahan NH4OH 6 N

4) Kalsium Larutan dari garam kalsium tidak larut dalam oksalat ketika

sebagai pengikut Untuk larutan dari garam kalsium (1 dalam 20)

tambahkan 2 tetes dari metil merah dan netralkan dengan NH4OH

Tambahkan 3 N HCl tetes demi tetes hingga larutan bersifat asam

oleh indicator Ketika penambahan dari ammonium oksalat endapan

putih terbentuk Endapan ini tidak larut dalam asam asetat 6 N tetapi

larut dalam HCl

5) Klorida Dengan AgNO3 larutan klorida akan berwarna endapan

kekuningan uang tidak larut dalam HNO3 tetapi larut dalam NH4OH 6 N

berlebih

6) Kobalt Larutan dari garam kobalt (1 dalam 20) dengan HCl 3 N

memberikan endapan merah ketika dipanaskan pada penangas

Larutan dari garam kobalt akan jenuh dengan KCl dan terbentuk KNO3

dan asam asetat yang membentuk endapan kuning

7) Tembaga Larutan dari senyawa tembaga diasamkan dengan HCl

terbentuk garis merah dari tembaga metalik yang terang dengan

permukaan tak bernoda dari besi metalik NH4OH 6 N berlebih

ditambahkan dalam garam tembaga akan menghasilkan endapan

kebiru-biruan dan kemudian menjadi larutan biru gelap

8) Iodida Larutan dari iodide yang ditambahkan dengan klorin sedikit

demi sedikit akan membebaskan iodin yang akan memberi warna

kuning hingga merah pada larutan Ketika larutan dikocok dengan

CCl4 akan menjadi violet

9) Besi Senyawa Ferro dan Ferri dalam larutan akan membentuk

endapan hitam dengan NH4S Endapan ini larut dalam HCl 3 N dingin

dengan perkembangan dari H2S

10)Timbal Dengan H2SO4 2 N larutan dari garam timbale akan

memberikan warna putih yang tidak larut dalam HCl 3 N atau 2 N

HNO3 tetapi larut dalam NaOH 1 N panas dan dalam ammonium

asetat

11)Magnesium Larutan dari magenesium akan diketahui dengan NH4Cl

yang tidak lebih dari endapan kabut yang dinetralkan dengan NH4CO3

tetapi pada penambahan NaHPO4 terbentuk Kristal putih yang tidak

larut dalam NH4OH 6 N

12)Mangan Dengan NH4S larutan mangan akan memberikan endapan

berwarna merah muda kekuningan yang larut dalam asam asetat

13)Kalium Senyawa kalium memberikan warna keunguan hingga nyala

yang berkilauan tetapi keberadaan dari sedikit natrium akan menutupi

warnanya

14)Perak Dengan HCl larutan perak akan berwarna putih yang tidak larut

dalam HNO3 tetapi mudah larut dalam NH4OH 6 N

15)Zink Dalam larutan natrium asetat alrutan garam zink akan

membentuk endapan putih dengan H2S endapan tidak larut dalam

asam asetat tetapi pada HCl 3 N

3 Menurut Identifikasi Obat (10)

1) Percobaan Lassaigne Ke dalam tabung pijar dimasukkan 20-50 g

bahan dan sebutir logam natrium sebesar biji kacang tanah Tabung

dipanaskan perlahan-lahan dengan api kecil dari bagian atas tabung

sampai ke bagian bawah Setelah natrium leleh api dibesarkan

tabung dipjar beberapa menit Kemudian ketika masih merah

membara tabung dijatuhkan ke dalam piala porselin berisi 6 ml air

Selanjutnya campuran ini disaring Penyaring dibilas dengan sedikit air

panas Filtrat dibagi untuk pemeriksaan unsur nitrogen sulphur dan

halogen

a Pemeriksaan nitrogen Ke dalam sepertiga filtrat di atas

ditambahkan sebutir garam besi (II) sulfat kemudian dididihkan

beberapa menit Sesudah dingin dengan hati-hati besi hidroksida

dalam tabung dilarutkan dengan 6 N HCl (jangan berlebih) Bila

ragu-ragu larutan disaring kertas saring akan berwarna biru berlin

Jika bahan mengandung banyak nitrogen lama kelamaan timbul

warna biru pada larutan Jika setelah didiamkan beberapa lama

larutan berwarna biru-hijau berarti terdapat sesepora nitrogen Jika

larutan hanya berwarna kuning berarti larutan bebas nitrogen Zat

yang mudah melepaskan nitrogennya dan kaya akan sulphur tidak

akan membentuk rodanida seperti di atas Pada percobaan di sini

diperlukan logam natrium berlebih

b Pemeriksaan belerang Sepertiga dari filtrat diberi beberapa tetes

larutan natrium pentasiano nitrosilferat 25 yang dibuat segar

Terbentuk warna ungu yang lazimnya menjadi merah darah

c Pemeriksaan halogen Sepertiga filtrate diasamkan dengan HNO3 3

Nlalu dipanaskan sampai mendidih selama 2-3 menit Apabila

terdapat lebih banyak brom atau iodium maka timbul warna

Kepada larutan yang masih panas ditambahkan 5 tetes larutan

perak nitrat 5 Jika tak terjadi endapan berarti larutan tidak

mengandung banyak sulfur terjadi pengendaraan perak sulfat

2) Pemeriksaan sulfur langsung dari bahan Sejumlah 50 mg bahan

direaksikan dengan 10 ml larutan H2O2 30 dan 2 tetes larutan besi

(III) klorida 10 Terjadi reaksi yang kuat bila perlu didinginkan

Kemudian larutan diencerkan dengan air dan dituangi 10 ml 3 N HCl

dan 10 ml larutan BaCl 5 Terbentuk endapan putih BaSO4

3) Pemeriksaan halogen langsung dari bahan menurut Beilstein

Sebagian bahan asal diletakkan pada keeping tembaga (misalnya

uang tembaga) lalu dibakar dengan api Bunsen di bagian nyala yang

tak berwarna Jika bahan mengandung halogen nyala berwarna hijau

karena terbentuk tembaha-halogenida yang menguap

BAB III

METODE KERJA

III1 Alat dan Bahan

III11 Alat

Alat-alat yang digunakan adalah batang pengaduk Botol semprot

Bunsen Erlemeyer Gelas piala Gelas ukur Pipet tetes Sendok tanduk

Tabung reaksi dan Rak tabung

III12 Bahan

Bahan-bahan yang digunakan adalah Air suling Aluminium foil

Larutan pereaksi AgNO3 NH4OH HCl I2 HNO3 FeSO4 Asam asetat Asam

pikrat 10 HCl H2SO4 NH4-molibdat dan Tissu gulung

III2 Cara Kerja

A Analisis Unsur

1) Disiapkan alat dan bahan

2) Dicampurkan sebagian sampel dengan serbuk castellana diaduk

hingga homogen

3) Dimasukkan ke dalam pipet bersumbat lalu dipijarkan pada api

bunsen kemudian

4) Dilemparkan ke dalam gelas beaker yang berisi air lalu diaduk hingga

homogen kemudian disaring

5) Diambil sebagian filtrat yang diperoleh lalu dilakukan uji analisis unsur

2 Unsur N

a Diambil filtrat kemudian ditambahkan dengan FeSO4

b Lalu dipanaskan hasil positif terbentuk warna biru berlin

3 Unsur P

a Diambil filtrat kemudian ditambahkan dengan HNO3 dan NH4OH

b Dihomogenkan hasil positif terbentuk endapan kuning yang larut

dengan penambahan NH4OH berlebih

4 Unsur Cl

a Diambil filtrat kemudian ditambahkan dengan AgNO3

b Dihomogenkan hasil positif terbentuk endapan putih yang larut

dengan penambahan NH4OH berlebih

5 Unsur Br

a Diambil filtrat kemudian ditambahkan dengan AgNO3

b Dihomogenkan hasil positif terbentuk endapan kuning yang tidak

larut dengan penambahan NH4OH dan terbentuk endapan coklat

jika ditambahkan HCl dan I2

6 Unsur I

a Diambil filtrat kemudian ditambahkan dengan AgNO3

b Dihomogenkan hasil positif terbentuk endapan kuning yang tidak

larut dengan penambahan NH4OH dan terbentuk endapan ungu

jika ditambahkan HCl dan I2

B Analisis Logam

1) Logam Natrium

a Disiapkan alat dan bahan

b Diambil sampel abu pada objek glass

c Ditambahkan asam asetat 10 dan ditetesi asam pikrat kemudian

dipanaskan lalu

d Diamati di bawah mikroskop hasil positif terbentuk kristal

2) Logam Kalium

a Disiapkan alat dan bahan

b Diambil sampel abu pada objek glass

c Ditetesi asam pikrat kemudian dipanaskan lalu

d Diamati di bawah mikroskop hasil positif terbentuk kristal

3) Logam Kalsium

a Disiapkan alat dan bahan

b Diambil sampel abu pada objek glass

c Ditetesi HCl dan H2SO4 atau asam oksalat kemudian dipanaskan

lalu

d Diamati di bawah mikroskop hasil positif terbentuk kristal

4) Logam Barium

a Disiapkan alat dan bahan

b Diambil sampel abu lalu ditetesi HCl kemudian H2SO4

c Diamati perubahan hasil positif terbentuk endapan putih

5) Logam Zink

a Disiapkan alat dan bahan

b Diambil sampel abu pada objek glass

c Ditetesi ammonium molibdat kemudian dipanaskan lalu

d Diamati di bawah mikroskop hasil positif terbentuk kristal

6) Logam Boron

a Disiapkan alat dan bahan

b Diambil sampel abu lalu ditambahkan metanol

c Diamati perubahan hasil positif terrbentuk nyala hijau

7) Logam Magnesium

a Disiapkan alat dan bahan

b Diambil sampel abu dan ditetesi iodum

c Diamati perubahan hasil positif terbentuk endapan berwarna hitam

lama kelamaan menjadi merah

8) Alumunium

a Disiapkan alat dan bahan

b Diambil sampel abu dan ditetesi HCl

c Diamati perubahan hasil positif terbentuk endapan berwarna putih

BAB IV

HASIL PENGAMATAN

IV1 Tabel Pengamatan

i Analisis Unsur

Kelompok Kode Sampel Hasil Identifikasi Jawaban Asli

I PINK - C O

II HIJAU - C O

III JUJUR Cl P N S O C

IV COKELAT P C O N

V HITAM - C O

VI PUTIH - N S C

ii Analisis Logam

Kelompok Kode Sampel Hasil Identifikasi Jawaban Asli

I RA Al Al Zn

II GAS Na K Na K Ca

III ONTA Na Mg Na K Ca

IV AYAM Zn Mg Zn

V TANUR Mg Mg Zn

VI APA Ca Zn B Al Mg

IV2 Reaksi

A Unsur

1 Nitrogen

6NaCN + 3FeSO4 Fe2(Fe[CN]6) + 3Na2SO4

(warna biru bening)

2 Sulfur

Na2S + Na[Fe(CN)4NO] Na4[Fe(CN)5NO3]

(warna ungu reaksi dalam suasana basa)

3 Fosfor

PO43- + 3NH4

+ + 12MoO42- + 24 H+ darr(NH4)3[P(NO3)4] + 12H+

(endapan kuning)

B Logam

1 Natrium

2NaO + 2CH3COOH 2CH3COONa + H2O

CH3COONa + C6H2(OH)(NO2)3 darrC6H2(ONa)(NO2)3 + uarrCH3COOH

(kristal)

2 Kalsium

CaO + 2HCl CaCl2 + H2O

CaCl2 + H2SO4 darrCaSO4 + 2 HCl

CaCl2 + (COOH)2 darrCa(COO)2 + 2 HCl

(kristal)

3 Barium

BaO + 2HCl BaCl2 + H2O

BaCl2 + H2SO4 darrBaSO4 + 2 HCl

(putih)

4 Magnesium

MgO + 2HCl MgCl2 + H2O

MgCl2 + 2KI darrMgI2 + 2KCl

(endapan jingga)

5 Zink

ZnO + 2HCl ZnCl2 + H2O

ZnCl2 + 2NH4OH darrZn(OH)2 +2NH4Cl

(endapan)

6 Alumunium

Al2O3 + 6HCl 2AlCl3 + 3H2O

AlCl3 + 3NH4OH darrAl(OH)3 +3NH4Cl

(endapan putih)

BAB V

PEMBAHASAN

Pada praktikum ini dilakukan analisis unsur dan logam terhadap

beberapa sampel Tujuan dilakukan percobaan ini untuk mengetahui

kandungan unsur karbon nitrogen oksigen sulfur hidrogenfosfor dan

halogen serta logam-logam natrium kalsium magnesium zink kalium

barium dalam suatu sediaan farmasi

Sampel yang digunakan dalam bentuk sediaan tablet kapsul dan

suspensi yang harus terlebih dahulu dilakukan dekstruksi Ada dua macam

dekstruksi dekstruksi kering dan basah Dekstruksi kering dengan

menggunakan pemanasan tinggi pada suhu 500oC hingga 1000oC

Sedangkan dekstruksi kering dengan menggunakan HNO3 pekat atau H2SO4

pekat atau H2O2 pekat Metode dekstruksi basah ini dilakukan pada suhu

rendah untuk menghindari kehilangan mineral akibat penguapan karena suhu

yang digunakan tidak melebihi dari titik didih dari larutan

Pada analisis kandungan unsur sampel terlebih dahulu dicampurkan

dengan serbuk Castellana (terdiri dari campuran Na2CO3 dan Magnesium 2

1) dengan perbandingan 1 5 Masukkan dalam pipa kapiler hampir penuh

panaskan di api bebas sampai berpijar Masukkan ke dalam aquades (untuk

melarutkan zat-zat organik yang telah dirusak) diaduk lalu didiamkan sampai

terbentuk endapan Kemudian disaring filtrat digunakan untuk menyelidiki

unsur-unsur seperti N S P As dan Halogen

Pada percobaan ini selain dilakukan analisis unsure juga dilakukan uji

analisis logam dari sampel sebagai berikut

1 Sampel ldquoRArdquo berdasarkan dari hasil uji yang dilakukan diperoleh hanya

ada logam Al sedangkan berdasarkan jawaban sebenarnya mengandung

logam Al dan Zn

2 Sampel ldquoGASrdquo berdasarkan dari hasil uji yang dilakukan diperoleh hanya

ada logam Na dan K sedangkan berdasarkan jawaban sebenarnya

mengandung logam Na K dan Ca

3 Sampel ldquoONTArdquo berdasarkan dari hasil uji yang dilakukan diperoleh hanya

ada logam Na dan Mg sedangkan berdasarkan jawaban sebenarnya

mengandung logam Na K dan Ca

4 Sampel ldquoAYAMrdquo berdasarkan dari hasil uji yang dilakukan diperoleh hanya

ada logam Zn sedangkan berdasarkan jawaban sebenarnya

mengandung logam Zn dan Mg

5 Sampel ldquoTANURrdquo berdasarkan dari hasil uji yang dilakukan diperoleh

hanya ada logam Mg sedangkan berdasarkan jawaban sebenarnya

mengandung logam Zn dan Mg

6 Sampel ldquoAPArdquo berdasarkan dari hasil uji yang dilakukan diperoleh hanya

ada logam Ca Zn dan B sedangkan berdasarkan jawaban sebenarnya

mengandung logam Al dan Mg

Berdasarkan dari hasil pengamatan tersebut terjadi berbagai

kesalahan prediksi logam yang dikandung Hal-hal tersebut dapat terjadi

karena faktor-faktor kesalahan sebagai berikut

1 Kurang homogennya sampel yang diuji sehingga adanya sampel yang tak

terdeteksi

2 Kurang banyaknya sampelcuplikan yang diambil sehingga tidak merata

pengidentifikasian suatu sampel yang sama

BAB VI

PENUTUP

VI1 Kesimpulan

Adapun kesimpulan yang dapat diberikan adalah sebagai berikut

1 Sampel ldquoRArdquo mengandung logam Al dan Zn

2 Sampel ldquoGASrdquo dan ldquoONTArdquo mengandung logam Na K dan Ca

3 Sampel ldquoAYAMrdquo dan ldquoTANURrdquo mengandung logam Zn dan Mg

4 Sampel ldquoAPArdquo mengandung logam Al dan Mg

IV2 Saran

Adapun saran yang kami dapat berikan sebagai berikut

1 Diharapkan alat-alat di laboratorium dapat diperbaiki sehingga praktikum

dapat berjalan dengan efektif dan efisien

2 Diharapkan para asisten dapat lebih sabar dalam membimbing dan

membantu praktikan

DAFTAR PUSTAKA

1 Day JR dan Underwood Analisis Kimia Kuantitatif Jakarta ITB Press

1999

2 Svehla G Buku Teks Analisis Anorganik Kualitatif Makro dan Semimikro

Edisi ke-5 Jakarta PT Kalman Media Pustaka 1990

3 Anonim Kimia Logam Golongan Utama Bandung ITB Press 2007

4 Brady JE General Chemistry Principles and Structure New York Fift

Edition John Willey and Son 1990

5 Dirjen POM Farmakope Indonesia edisi III Jakarta Depkes RI 1979

6 IAI ISO Indonesia Volume 46Jakarta PT ISFI Penerbitan 2011

7 Sutresna Nana Kimia Bandung Grafindo Media Pratama 2008

8 RahmawatiArisna dkk Laporan Pelatihan Instrumentasi SSA Semarang

Universitas Negeri Semarang 2012

9 Anonim USP-32 NF 27 New York The United States Pharmacopeial

Convention 2008

10Auterhoff dan Kovar Indentifikasi Obat Bandung Penerbit ITB 2002

LAMPIRAN

Tabulasi Unsur

Pereaksi N S P Cl Br I

FeSO4 Biru

berlin

Na

nitroprussida

Ungu (dlm

alkali)

HNO3 +

NH4OH

berlebih

kuning

larut

AgNO3

+ NH4OH

+ HCl + I2

putih

Larut

kuning

larut

coklat

kuning

larut

ungu

Tabulasi Logam

Pereaksi Na K Ca Ba Zn B Mg+ asasetat + as pikrat 10 Kristal+asasetat + Zn uranil asetat KristalNyala Kuning hijau+ aspikrat kristal+ Zn uranil asetat kuning+ HCl + H2SO4 putih+HCl + asoksalat kristal+HCl + H2SO4 putih+NH4 molibdat kristal+HCl + NH4OHNH4OH berlebih

larut

+NaOH+dithizon+CCl4 ungu+HCl pada lakmus Merah

orange

+HCL + KIKI berlebih

jinggalarut

Page 12: Laporan Analisis Unsur n Logam

merupakan syarat utama Suatu perubahan temperature nyala akan

mengganggu proses eksitasi sehingga analisis dari fotometri nyala berfilter

Dapat dikatakan bahwa metode fotometri nyala dan AAS merupakan

komplementer satu sama lainnya

Absorpsi atom dan spektra emisi memiliki pita yang sangat sempit di

bandingkan spektrometri molekuler Emisi atom adalah proses di mana atom

yang tereksitasi kehilangan energi yang disebabkan oleh radiasi cahaya

Misalnya garam-garam logam akan memberikan warna di dalam nyala ketika

energi dari nyala tersebut mengeksitasi atom yang kemudian memancarkan

spektrum yang spesifik Sedangkan absorpsi atom merupakan proses di

mana atom dalam keadaan energy rendah menyerap radiasi dan kemudian

tereksitasi Energi yang diabsorpsi oleh atom disebabkan oleh adanya

interaksi antara satu elektron dalam atom dan vektor listrik dari radiasi

elektromagnetik

Ketika menyerap radiasi elektron mengalami transisi dari suatu keadaan

energi tertentu ke keadaan energi lainnya Misalnya dari orbital 2s ke orbital

2p Pada kondisi ini atom-atom di katakan berada dalam keadaan tereksitasi

(pada tingkat energi tinggi) dan dapat kembali pada keadaan dasar (energi

terendah) dengan melepaskan foton pada energy yang sama Atom dapat

mengadsorpsi atau melepas energi sebagai foton hanya jika energy foton

(hν) tepat sama dengan perbedaan energi antara keadaan tereksitasi (E) dan

keadaan dasar (G) seperti Gambar di bawah ini

Gambar Diagram absorpsi dan emisi atom

Absorpsi dan emisi dapat terjadi secara bertahap maupun secara

langsung melalui lompatan tingkatan energi yang besar Misalnya absorpsi

dapat terjadi secara bertahap dari G 1048774 E1 1048774 E2 tetapi dapat terjadi juga

tanpa melalui tahapan tersebut G 1048774 E2 Panjang gelombang yang diserap

oleh atom dalam keadaan dasar akan sama dengan panjang gelombang

yang diemisikan oleh atom dalam keadaan tereksitasi apabila energi transisi

kedua keadaan tersebut adalah sama tetapi dalam arah yang yang

berlawanan Lebar pita spektra yang diabsorpsi atau diemisikan akan sangat

sempit jika masing-masing atom yang mengabsorpsi atau memancarkan

radiasi mempunyai energi transisi yang sama (8)

Gas dan alat pembakar pada spektrophotometer serapan atom dikenal

dua jenis gas pembakar yang bersifat oksidasi dan bahan bakar Gas

pengoksidasi misalnya udara (O2) atau campuran O2 dan N2O sedangkan

sebagai bahan bakar adalah gas alam propane butane asetilen dan H2 Gas

pembakar dapat pula berupa campuran udara dengan propane udara

dengan asetilen (terbanyak dipakai) dan N2O dengan asetilen

Ada 3 jenis nyala dalam spektrometri serapan atom yaitu

(a) Udara ndash Propana

Jenis nyala ini relatif lebih dingin (1800oC) dibandingkan jenis nyala

lainnya Nyala ini akan menghasilkan sensitifitas yang baik jika elemen yang

akan diukur mudah terionisasi seperti Na K Cu

(b) Udara ndash Asetilen

Jenis nyala ini adalah yang paling umum dipakai dalam AAS Nyala ini

menghasilkan temperatur sekitar 2300oC yang dapat mengatomisasi hamper

semua elemen Oksida-oksida yang stabil seperti Ca Mo juga dapat analisa

menggunakan jenis nyala ini dengan memvariasi rasio jumlah bahan bakar

terhadap gas pengoksidasi

(c) Nitrous oksida ndash Asetilen

Jenis nyala ini paling panas (3000oC) dan sangat baik digunakan untuk

menganalisa sampel yang banyak mengandung logam-logam oksida seperti

Al Si Ti W (8)

II2 Uraian Bahan

1 Asam klorida (5)

Nama resmi Acidum hydrochloridum

Nama lain Asam klorida

RM BM HCl 3446

Pemerian Cairan tidak berwarna berasap bau

merangsang Jika diencerkan dengan 2

bagian air asap dan bau hilang

Kelarutan Bercampur dengan air

Penyimpanan Dalam wadah tertutup rapat

Kegunaan Sebagai pereaksi

2 Asam sulfat (5)

Nama resmi Acidum Sulfuricum

Nama lain Asam sulfat

RM BM H2SO4 9807

Pemerian Cairan kentak seperti minyak higroskopik tidak

berwarna jika ditambahkan ke dalam air

menimbulkan panas

Penyimpanan Dalam wadah tertutup baik

Kegunaan Sebagai pereaksi

3 Air suling (5)

Nama resmi Aqua destillata

Nama lain Aquades air suling

RM BM H2O 1802

Pemerian Cairan jernih tidak berwarna tidak berbau tidak

berasa

Penyimpanan Dalam wadah tertutup baik

Kegunaan Sebagai pelarut

4 Natrium Hidroksida (5)

Nama resmi Natrii Hydroxidum

Nama lain Natrium Hidroksida

RM BM NaOH 4000

Pemerian Putih atau praktis putih massa hablur berbentuk

pellet serpihan atau batang keras rapuh dan

menunjukkan pecahan hablur bila dibiarkan

diudara akan cepat menyerap karbondioksida dan

lembab

Kelarutan Mudah larut dalam air dan dalam etanol

Penyimpanan Dalam wadah tertutup baik

Kegunaan Sebagai pereaksi

5 Asam oksalat (5)

Nama resmi Acidum oksalate

Nama lain Asam oksalat

RM BM (COOH)2H2O 12607

Pemerian Hablur tidak berwarna

Kelarutan Larut dalam etanol dan etanol (95 )

Penyimpanan Pada wadah bersuhu 1895o terlindung dari

cahaya

Kegunaan Pereaksi

6 Natrium nitroprusida (5)

Nama resmi Natrium nitroprusida dihidrat

Nama lain Natrium nitroprusid

RM BM Na2Fe(CN)5NO2 H2O 29795

Pemerian Hablur atau serbuk warna merah delima (coklat)

kemerahan praktis tidak berbau

Kelarutan Mudah larut dalam air sukar larut dalam etanol

sangat sukar larut dalam kloroform tidak larut

dalam benzena

Penyimpanan Dalam wadah tertutup rapat

Kegunaan Pereaksi

7 Kalium iodida (5)

Nama resmi Kalii iodidum

Nama lain Kalium iodide

RM BM KI 166

Pemerian Hablur heksahedral transparan tidak berwarna

opak dan putih serbuk butiran putih higroskopik

Kelarutan Sangat mudah larut dalam air lebih mudah larut

dalam air mendidih larut dalam etanol (95) P

mudah larut dalam gliserol P

Penyimpanan Dalam wadah tertutup baik

Kegunaan Pereaksi

8 Barium hidroksida (5)

Nama resmi Barium hydroxidum

Nama lain Barium hidroksida

RM Ba(OH)2 8H2O

Pemerian Hablur tidak berwarna

Kelarutan Larut dalam air terjadi larutan yang agak keruh

Penyimpanan Dalam wadah tertutup rapat

Kegunaan Pereaksi

9 Etanol (5)

Nama resmi Aethanolum

Nama lain Etanol alcohol

RM BM C2H6O 4607

Pemerian Cairan tidak berwarna jernih mudah menguap

dan mudah bergerak bau khas rasa panas

Mudah terbakar dengan memberikan nyala biru

yang tidak berasap

Kelarutan Sangat mudah larut dalam air larut dalam

kloroform dan eter P

Penyimpanan Dalam wadah tertutup rapat terlindung dari

cahaya ditempat sejuk

10 Asam sitrat (5)

Nama resmi Acidum citricum

Nama lain Asam sitrat

RM BM C6H807 19219

Pemerian Hablur bening tidak berwarna serbuk hablur

sampai halus putih tidak berbau rasa sangat

asam

Kelarutan Sangat mudah larut dalam air mudah larut

dalam etanol agak sukar larut dalam eter

II3 Uraian Sampel

1 Cerebrofitreg (6)

Komposisi Gingkobiloba asam glutamat vitamin mineral

Indikasi Membantu asupan vitamin yang kurang seperti

gangguan absorpsi vitamin dan meningkatnya

kebutuhan tubuh karena aktivitas yang meningkat

meningkatkan sirkulasi darah ke otak sehingga

membantu memperbaiki daya ingat

Kemasan Dus 10 Kap

2 Promagreg (6)

Komposisi Hidrotalsit 200 mg Mg(OH)2 15 mg simetikon

Indikasi Kelebihan asam lambung perut kembung perut

sakit dan kolik kejang pilorus tukak lambung

dan usus 12 jari dari lain penyakit saluran cerna

Kemasan Dus 12 Tab

3 Polysilanereg (6)

Komposisi Dimetilpolisiloksan 80 mg Al(OH)3 200 mg

Mg(OH) 200 mg5 ml atau tab

Indikasi Untuk mengurangi gejala yang berhubungan

dengan kelebihan asam lambung gastritis tukak

lambung tukak usus dua belas jari dengan gejala

seperti mual nyeri lambung nyeri ulu hati

kembung dan perasaan penuh pada lambung

Kemasan Botol 100 ml suspensi

II3 Prosedur Kerja

1 Menurut FI III

1) Identifikasi barium

a Larutan garam barium dengan asam sulfat encer P membentuk

endapan putih yang praktis tidak larut dalam asam klorida P

dalam asam nitrit P

b Garam barium menimbulkan warna hijau kekuningan dalam nyala

yang tidak berwarna dan jika dilihat dengan kaca hijau nyala

warna biru

2) Identifikasi bromida

a Larutan bromida jika dipanaskan dengan asam sulfat P dan

mangan (IV) oksidasi P atau kalium bikromat P terjadi brom yang

memberikan warna merah jambu pada kertas saring yang dibasahi

larutan fluresein natrium P 02 bv dimetanol (95) P

b Pada larutan bromida tambahkan larutan perak nitrat P terbentuk

endapan kekuningan yang larut dalam amonia P sukar larut dalam

amonia P encer praktis tidak larut dalam asam nitrat encer P

c Pada larutan bromida ditambahkan larutan klor P terjadi brom

yang larut dalam 2 hingga 3 tetes CO2 P atau kloroform P dengan

warna kemerahan Tambahkan larutan fenol P pada lapisan air

yang mengandung brom terbentuk endapan putih

3) Identifikasi fosfat

a Netralkan larutan fosfat hingga pH 7 tambahkan perak nitrat P

terbentuk endapan kuning muda yang larut dalam larutan amonia

encer P dan dalam asam nitrat encer P

b Pada larutan fosfat tambahkan larutan magnesium sulfat amonia P

terbentuk hablur putih

c Pada larutan fosfat dalam asam nitrat encer P tambahkan larutan

amonium molibdat P volume yang sama hangatkan endapan

warna kuning kenari terang

4) Identifikasi iodida

a Pada larutan iodida ditambahkan larutan perak nitrat P terbentuk

endapan kuning yang praktis tidak larut dalam amonia encer P dan

dalam asam nitrat P

b Pada larutan iodida tambahkan larutan kalium iodida P dan asam

asetat encer P terjadi iodium yang memberikan warna violet

kemerahan dengan kloroform P dan warna biru dengan larutan

kanji P

c Pada larutan iodida tambahkan larutan raksa (II) klorida P

terbentuk endapan merah yang agak sukar larut dalam pereaksi di

atas dan mudah larut dalam larutan kalium iodida P

5) Identifikasi kalium

a Basahi senyawa kalium dengan asam klorida P bakar pada

sebatang kawat platina dalam nyala bunsen tidak berwarna terjadi

warna violet Jika diamati dengan kaca biru yang sesuai warna

nyala ungu kemerahan

b Pada larutan pekat garam kalium yang telah dibebaskan dengan

garam amonium dengan pemisahan tambahkan platina (IV) klorida

P dan asam klorida P terbentuk hablur kuning pijarkan sisa

pemisahan adalah kalium klorida dan platina

c Kocok 2 ml larutan jernih garam kalium yang mengandung tidak

kurang dari 5 bv dengan 10 tetes larutan jenuh asam tartrat P

segera terbentuk endapan putih

6) Identifikasi kalsium

a Pada larutan garam kalsium tambahkan larutan amonium karbonat

P terbentuk endapan putih didihkan dinginkan endapan sukar

larut dalam larutan amonium klorida P

b Pada larutan garam kalsium tambahkan larutan amonium oksalat

P terbentuk endapan putih yang larut dalam asam klorida P tetapi

agak sukar larut dalam asam asetat P

c Pada 1 tetes larutan garam kalsium tambahkan 4 tetes larutan

glidetat P 1 bv dalam etanol (95) P dan 1 tetes larutan natrium

hidroksida P 10 bv terbentuk endapan coklat kemerahan yang

larut dalam kloroform P larutan berwarna merah

7) Identifikasi klorida

a Panaskan larutan klorida dengan asam sulfat P dan mangan (IV)

oksida P terjadi klor yang memutihkan kertas lakmus P basah dan

terjadi warna biru pada kertas kanji iodida

b Pada larutan klorida ditambahkan larutan perak nitrat P terbentuk

endapan putih yang tidak larut dalam asam nitrat P

8) Identifikasi magnesium

a Pada larutan garam magnesium tambahkan larutan amonium

karbonat P didihkan terbentuk endapan putih tetapi tidak terbentuk

endapan jika terdapat larutan amonium klorida P

b Pada larutan garam magnesium ditambahkan larutan dinatrium

hidrogen fosfat P yang mengandung garam amonium dan

amonium encer P terbentuk hablur putih

9) Identifikasi natrium

a Basahi senyawa natrium dengan asam klorida P takar pada

sebatang kawat platina dalam nyala bunsen nyala berwarna

kuning

b Asamkan larutan garam natrium dengan asam asetat P saring jika

perlu tambahkan larutan magnesium lauril sulfat P berlebih

terlebih hablur kuning

2 Menurut USP 32 (9)

1) Barium Larutan dari garam barium akan terbentuk endapan putih

dengan penambahan asam sulfat 2 N Endapan ini tidak larut dalam

HCl dan HNO3

2) Bismuth Ketika dilarutkan dengan asam HNO3 atau HCl berlebih

garam bismuth akan memberntuk endapan putih ketika diencerkan

dengan air Endapan ini akan berwarna coklat dengan H2S dan hasil

dari senyawa yang terbentuk dalam campuran panas dari HNO3 dan

air

3) Bromida Larutan dari bromida ketika ditambahkan dengan klorin tetes

sedikit demi sedikit dapat membebaskan bromida yang mana akan

terlarut dengan pengocokan bersama kloroform pewarnaan dari

kloroform adalah merah hingga coklat kemerahan AgNO3 dihasilkan

dalam larutan bromida yang terbentuk endapan putih kekuningan yang

tidak larut dengan penambahan HNO3 dan agak larut dalam

penambahan NH4OH 6 N

4) Kalsium Larutan dari garam kalsium tidak larut dalam oksalat ketika

sebagai pengikut Untuk larutan dari garam kalsium (1 dalam 20)

tambahkan 2 tetes dari metil merah dan netralkan dengan NH4OH

Tambahkan 3 N HCl tetes demi tetes hingga larutan bersifat asam

oleh indicator Ketika penambahan dari ammonium oksalat endapan

putih terbentuk Endapan ini tidak larut dalam asam asetat 6 N tetapi

larut dalam HCl

5) Klorida Dengan AgNO3 larutan klorida akan berwarna endapan

kekuningan uang tidak larut dalam HNO3 tetapi larut dalam NH4OH 6 N

berlebih

6) Kobalt Larutan dari garam kobalt (1 dalam 20) dengan HCl 3 N

memberikan endapan merah ketika dipanaskan pada penangas

Larutan dari garam kobalt akan jenuh dengan KCl dan terbentuk KNO3

dan asam asetat yang membentuk endapan kuning

7) Tembaga Larutan dari senyawa tembaga diasamkan dengan HCl

terbentuk garis merah dari tembaga metalik yang terang dengan

permukaan tak bernoda dari besi metalik NH4OH 6 N berlebih

ditambahkan dalam garam tembaga akan menghasilkan endapan

kebiru-biruan dan kemudian menjadi larutan biru gelap

8) Iodida Larutan dari iodide yang ditambahkan dengan klorin sedikit

demi sedikit akan membebaskan iodin yang akan memberi warna

kuning hingga merah pada larutan Ketika larutan dikocok dengan

CCl4 akan menjadi violet

9) Besi Senyawa Ferro dan Ferri dalam larutan akan membentuk

endapan hitam dengan NH4S Endapan ini larut dalam HCl 3 N dingin

dengan perkembangan dari H2S

10)Timbal Dengan H2SO4 2 N larutan dari garam timbale akan

memberikan warna putih yang tidak larut dalam HCl 3 N atau 2 N

HNO3 tetapi larut dalam NaOH 1 N panas dan dalam ammonium

asetat

11)Magnesium Larutan dari magenesium akan diketahui dengan NH4Cl

yang tidak lebih dari endapan kabut yang dinetralkan dengan NH4CO3

tetapi pada penambahan NaHPO4 terbentuk Kristal putih yang tidak

larut dalam NH4OH 6 N

12)Mangan Dengan NH4S larutan mangan akan memberikan endapan

berwarna merah muda kekuningan yang larut dalam asam asetat

13)Kalium Senyawa kalium memberikan warna keunguan hingga nyala

yang berkilauan tetapi keberadaan dari sedikit natrium akan menutupi

warnanya

14)Perak Dengan HCl larutan perak akan berwarna putih yang tidak larut

dalam HNO3 tetapi mudah larut dalam NH4OH 6 N

15)Zink Dalam larutan natrium asetat alrutan garam zink akan

membentuk endapan putih dengan H2S endapan tidak larut dalam

asam asetat tetapi pada HCl 3 N

3 Menurut Identifikasi Obat (10)

1) Percobaan Lassaigne Ke dalam tabung pijar dimasukkan 20-50 g

bahan dan sebutir logam natrium sebesar biji kacang tanah Tabung

dipanaskan perlahan-lahan dengan api kecil dari bagian atas tabung

sampai ke bagian bawah Setelah natrium leleh api dibesarkan

tabung dipjar beberapa menit Kemudian ketika masih merah

membara tabung dijatuhkan ke dalam piala porselin berisi 6 ml air

Selanjutnya campuran ini disaring Penyaring dibilas dengan sedikit air

panas Filtrat dibagi untuk pemeriksaan unsur nitrogen sulphur dan

halogen

a Pemeriksaan nitrogen Ke dalam sepertiga filtrat di atas

ditambahkan sebutir garam besi (II) sulfat kemudian dididihkan

beberapa menit Sesudah dingin dengan hati-hati besi hidroksida

dalam tabung dilarutkan dengan 6 N HCl (jangan berlebih) Bila

ragu-ragu larutan disaring kertas saring akan berwarna biru berlin

Jika bahan mengandung banyak nitrogen lama kelamaan timbul

warna biru pada larutan Jika setelah didiamkan beberapa lama

larutan berwarna biru-hijau berarti terdapat sesepora nitrogen Jika

larutan hanya berwarna kuning berarti larutan bebas nitrogen Zat

yang mudah melepaskan nitrogennya dan kaya akan sulphur tidak

akan membentuk rodanida seperti di atas Pada percobaan di sini

diperlukan logam natrium berlebih

b Pemeriksaan belerang Sepertiga dari filtrat diberi beberapa tetes

larutan natrium pentasiano nitrosilferat 25 yang dibuat segar

Terbentuk warna ungu yang lazimnya menjadi merah darah

c Pemeriksaan halogen Sepertiga filtrate diasamkan dengan HNO3 3

Nlalu dipanaskan sampai mendidih selama 2-3 menit Apabila

terdapat lebih banyak brom atau iodium maka timbul warna

Kepada larutan yang masih panas ditambahkan 5 tetes larutan

perak nitrat 5 Jika tak terjadi endapan berarti larutan tidak

mengandung banyak sulfur terjadi pengendaraan perak sulfat

2) Pemeriksaan sulfur langsung dari bahan Sejumlah 50 mg bahan

direaksikan dengan 10 ml larutan H2O2 30 dan 2 tetes larutan besi

(III) klorida 10 Terjadi reaksi yang kuat bila perlu didinginkan

Kemudian larutan diencerkan dengan air dan dituangi 10 ml 3 N HCl

dan 10 ml larutan BaCl 5 Terbentuk endapan putih BaSO4

3) Pemeriksaan halogen langsung dari bahan menurut Beilstein

Sebagian bahan asal diletakkan pada keeping tembaga (misalnya

uang tembaga) lalu dibakar dengan api Bunsen di bagian nyala yang

tak berwarna Jika bahan mengandung halogen nyala berwarna hijau

karena terbentuk tembaha-halogenida yang menguap

BAB III

METODE KERJA

III1 Alat dan Bahan

III11 Alat

Alat-alat yang digunakan adalah batang pengaduk Botol semprot

Bunsen Erlemeyer Gelas piala Gelas ukur Pipet tetes Sendok tanduk

Tabung reaksi dan Rak tabung

III12 Bahan

Bahan-bahan yang digunakan adalah Air suling Aluminium foil

Larutan pereaksi AgNO3 NH4OH HCl I2 HNO3 FeSO4 Asam asetat Asam

pikrat 10 HCl H2SO4 NH4-molibdat dan Tissu gulung

III2 Cara Kerja

A Analisis Unsur

1) Disiapkan alat dan bahan

2) Dicampurkan sebagian sampel dengan serbuk castellana diaduk

hingga homogen

3) Dimasukkan ke dalam pipet bersumbat lalu dipijarkan pada api

bunsen kemudian

4) Dilemparkan ke dalam gelas beaker yang berisi air lalu diaduk hingga

homogen kemudian disaring

5) Diambil sebagian filtrat yang diperoleh lalu dilakukan uji analisis unsur

2 Unsur N

a Diambil filtrat kemudian ditambahkan dengan FeSO4

b Lalu dipanaskan hasil positif terbentuk warna biru berlin

3 Unsur P

a Diambil filtrat kemudian ditambahkan dengan HNO3 dan NH4OH

b Dihomogenkan hasil positif terbentuk endapan kuning yang larut

dengan penambahan NH4OH berlebih

4 Unsur Cl

a Diambil filtrat kemudian ditambahkan dengan AgNO3

b Dihomogenkan hasil positif terbentuk endapan putih yang larut

dengan penambahan NH4OH berlebih

5 Unsur Br

a Diambil filtrat kemudian ditambahkan dengan AgNO3

b Dihomogenkan hasil positif terbentuk endapan kuning yang tidak

larut dengan penambahan NH4OH dan terbentuk endapan coklat

jika ditambahkan HCl dan I2

6 Unsur I

a Diambil filtrat kemudian ditambahkan dengan AgNO3

b Dihomogenkan hasil positif terbentuk endapan kuning yang tidak

larut dengan penambahan NH4OH dan terbentuk endapan ungu

jika ditambahkan HCl dan I2

B Analisis Logam

1) Logam Natrium

a Disiapkan alat dan bahan

b Diambil sampel abu pada objek glass

c Ditambahkan asam asetat 10 dan ditetesi asam pikrat kemudian

dipanaskan lalu

d Diamati di bawah mikroskop hasil positif terbentuk kristal

2) Logam Kalium

a Disiapkan alat dan bahan

b Diambil sampel abu pada objek glass

c Ditetesi asam pikrat kemudian dipanaskan lalu

d Diamati di bawah mikroskop hasil positif terbentuk kristal

3) Logam Kalsium

a Disiapkan alat dan bahan

b Diambil sampel abu pada objek glass

c Ditetesi HCl dan H2SO4 atau asam oksalat kemudian dipanaskan

lalu

d Diamati di bawah mikroskop hasil positif terbentuk kristal

4) Logam Barium

a Disiapkan alat dan bahan

b Diambil sampel abu lalu ditetesi HCl kemudian H2SO4

c Diamati perubahan hasil positif terbentuk endapan putih

5) Logam Zink

a Disiapkan alat dan bahan

b Diambil sampel abu pada objek glass

c Ditetesi ammonium molibdat kemudian dipanaskan lalu

d Diamati di bawah mikroskop hasil positif terbentuk kristal

6) Logam Boron

a Disiapkan alat dan bahan

b Diambil sampel abu lalu ditambahkan metanol

c Diamati perubahan hasil positif terrbentuk nyala hijau

7) Logam Magnesium

a Disiapkan alat dan bahan

b Diambil sampel abu dan ditetesi iodum

c Diamati perubahan hasil positif terbentuk endapan berwarna hitam

lama kelamaan menjadi merah

8) Alumunium

a Disiapkan alat dan bahan

b Diambil sampel abu dan ditetesi HCl

c Diamati perubahan hasil positif terbentuk endapan berwarna putih

BAB IV

HASIL PENGAMATAN

IV1 Tabel Pengamatan

i Analisis Unsur

Kelompok Kode Sampel Hasil Identifikasi Jawaban Asli

I PINK - C O

II HIJAU - C O

III JUJUR Cl P N S O C

IV COKELAT P C O N

V HITAM - C O

VI PUTIH - N S C

ii Analisis Logam

Kelompok Kode Sampel Hasil Identifikasi Jawaban Asli

I RA Al Al Zn

II GAS Na K Na K Ca

III ONTA Na Mg Na K Ca

IV AYAM Zn Mg Zn

V TANUR Mg Mg Zn

VI APA Ca Zn B Al Mg

IV2 Reaksi

A Unsur

1 Nitrogen

6NaCN + 3FeSO4 Fe2(Fe[CN]6) + 3Na2SO4

(warna biru bening)

2 Sulfur

Na2S + Na[Fe(CN)4NO] Na4[Fe(CN)5NO3]

(warna ungu reaksi dalam suasana basa)

3 Fosfor

PO43- + 3NH4

+ + 12MoO42- + 24 H+ darr(NH4)3[P(NO3)4] + 12H+

(endapan kuning)

B Logam

1 Natrium

2NaO + 2CH3COOH 2CH3COONa + H2O

CH3COONa + C6H2(OH)(NO2)3 darrC6H2(ONa)(NO2)3 + uarrCH3COOH

(kristal)

2 Kalsium

CaO + 2HCl CaCl2 + H2O

CaCl2 + H2SO4 darrCaSO4 + 2 HCl

CaCl2 + (COOH)2 darrCa(COO)2 + 2 HCl

(kristal)

3 Barium

BaO + 2HCl BaCl2 + H2O

BaCl2 + H2SO4 darrBaSO4 + 2 HCl

(putih)

4 Magnesium

MgO + 2HCl MgCl2 + H2O

MgCl2 + 2KI darrMgI2 + 2KCl

(endapan jingga)

5 Zink

ZnO + 2HCl ZnCl2 + H2O

ZnCl2 + 2NH4OH darrZn(OH)2 +2NH4Cl

(endapan)

6 Alumunium

Al2O3 + 6HCl 2AlCl3 + 3H2O

AlCl3 + 3NH4OH darrAl(OH)3 +3NH4Cl

(endapan putih)

BAB V

PEMBAHASAN

Pada praktikum ini dilakukan analisis unsur dan logam terhadap

beberapa sampel Tujuan dilakukan percobaan ini untuk mengetahui

kandungan unsur karbon nitrogen oksigen sulfur hidrogenfosfor dan

halogen serta logam-logam natrium kalsium magnesium zink kalium

barium dalam suatu sediaan farmasi

Sampel yang digunakan dalam bentuk sediaan tablet kapsul dan

suspensi yang harus terlebih dahulu dilakukan dekstruksi Ada dua macam

dekstruksi dekstruksi kering dan basah Dekstruksi kering dengan

menggunakan pemanasan tinggi pada suhu 500oC hingga 1000oC

Sedangkan dekstruksi kering dengan menggunakan HNO3 pekat atau H2SO4

pekat atau H2O2 pekat Metode dekstruksi basah ini dilakukan pada suhu

rendah untuk menghindari kehilangan mineral akibat penguapan karena suhu

yang digunakan tidak melebihi dari titik didih dari larutan

Pada analisis kandungan unsur sampel terlebih dahulu dicampurkan

dengan serbuk Castellana (terdiri dari campuran Na2CO3 dan Magnesium 2

1) dengan perbandingan 1 5 Masukkan dalam pipa kapiler hampir penuh

panaskan di api bebas sampai berpijar Masukkan ke dalam aquades (untuk

melarutkan zat-zat organik yang telah dirusak) diaduk lalu didiamkan sampai

terbentuk endapan Kemudian disaring filtrat digunakan untuk menyelidiki

unsur-unsur seperti N S P As dan Halogen

Pada percobaan ini selain dilakukan analisis unsure juga dilakukan uji

analisis logam dari sampel sebagai berikut

1 Sampel ldquoRArdquo berdasarkan dari hasil uji yang dilakukan diperoleh hanya

ada logam Al sedangkan berdasarkan jawaban sebenarnya mengandung

logam Al dan Zn

2 Sampel ldquoGASrdquo berdasarkan dari hasil uji yang dilakukan diperoleh hanya

ada logam Na dan K sedangkan berdasarkan jawaban sebenarnya

mengandung logam Na K dan Ca

3 Sampel ldquoONTArdquo berdasarkan dari hasil uji yang dilakukan diperoleh hanya

ada logam Na dan Mg sedangkan berdasarkan jawaban sebenarnya

mengandung logam Na K dan Ca

4 Sampel ldquoAYAMrdquo berdasarkan dari hasil uji yang dilakukan diperoleh hanya

ada logam Zn sedangkan berdasarkan jawaban sebenarnya

mengandung logam Zn dan Mg

5 Sampel ldquoTANURrdquo berdasarkan dari hasil uji yang dilakukan diperoleh

hanya ada logam Mg sedangkan berdasarkan jawaban sebenarnya

mengandung logam Zn dan Mg

6 Sampel ldquoAPArdquo berdasarkan dari hasil uji yang dilakukan diperoleh hanya

ada logam Ca Zn dan B sedangkan berdasarkan jawaban sebenarnya

mengandung logam Al dan Mg

Berdasarkan dari hasil pengamatan tersebut terjadi berbagai

kesalahan prediksi logam yang dikandung Hal-hal tersebut dapat terjadi

karena faktor-faktor kesalahan sebagai berikut

1 Kurang homogennya sampel yang diuji sehingga adanya sampel yang tak

terdeteksi

2 Kurang banyaknya sampelcuplikan yang diambil sehingga tidak merata

pengidentifikasian suatu sampel yang sama

BAB VI

PENUTUP

VI1 Kesimpulan

Adapun kesimpulan yang dapat diberikan adalah sebagai berikut

1 Sampel ldquoRArdquo mengandung logam Al dan Zn

2 Sampel ldquoGASrdquo dan ldquoONTArdquo mengandung logam Na K dan Ca

3 Sampel ldquoAYAMrdquo dan ldquoTANURrdquo mengandung logam Zn dan Mg

4 Sampel ldquoAPArdquo mengandung logam Al dan Mg

IV2 Saran

Adapun saran yang kami dapat berikan sebagai berikut

1 Diharapkan alat-alat di laboratorium dapat diperbaiki sehingga praktikum

dapat berjalan dengan efektif dan efisien

2 Diharapkan para asisten dapat lebih sabar dalam membimbing dan

membantu praktikan

DAFTAR PUSTAKA

1 Day JR dan Underwood Analisis Kimia Kuantitatif Jakarta ITB Press

1999

2 Svehla G Buku Teks Analisis Anorganik Kualitatif Makro dan Semimikro

Edisi ke-5 Jakarta PT Kalman Media Pustaka 1990

3 Anonim Kimia Logam Golongan Utama Bandung ITB Press 2007

4 Brady JE General Chemistry Principles and Structure New York Fift

Edition John Willey and Son 1990

5 Dirjen POM Farmakope Indonesia edisi III Jakarta Depkes RI 1979

6 IAI ISO Indonesia Volume 46Jakarta PT ISFI Penerbitan 2011

7 Sutresna Nana Kimia Bandung Grafindo Media Pratama 2008

8 RahmawatiArisna dkk Laporan Pelatihan Instrumentasi SSA Semarang

Universitas Negeri Semarang 2012

9 Anonim USP-32 NF 27 New York The United States Pharmacopeial

Convention 2008

10Auterhoff dan Kovar Indentifikasi Obat Bandung Penerbit ITB 2002

LAMPIRAN

Tabulasi Unsur

Pereaksi N S P Cl Br I

FeSO4 Biru

berlin

Na

nitroprussida

Ungu (dlm

alkali)

HNO3 +

NH4OH

berlebih

kuning

larut

AgNO3

+ NH4OH

+ HCl + I2

putih

Larut

kuning

larut

coklat

kuning

larut

ungu

Tabulasi Logam

Pereaksi Na K Ca Ba Zn B Mg+ asasetat + as pikrat 10 Kristal+asasetat + Zn uranil asetat KristalNyala Kuning hijau+ aspikrat kristal+ Zn uranil asetat kuning+ HCl + H2SO4 putih+HCl + asoksalat kristal+HCl + H2SO4 putih+NH4 molibdat kristal+HCl + NH4OHNH4OH berlebih

larut

+NaOH+dithizon+CCl4 ungu+HCl pada lakmus Merah

orange

+HCL + KIKI berlebih

jinggalarut

Page 13: Laporan Analisis Unsur n Logam

Gambar Diagram absorpsi dan emisi atom

Absorpsi dan emisi dapat terjadi secara bertahap maupun secara

langsung melalui lompatan tingkatan energi yang besar Misalnya absorpsi

dapat terjadi secara bertahap dari G 1048774 E1 1048774 E2 tetapi dapat terjadi juga

tanpa melalui tahapan tersebut G 1048774 E2 Panjang gelombang yang diserap

oleh atom dalam keadaan dasar akan sama dengan panjang gelombang

yang diemisikan oleh atom dalam keadaan tereksitasi apabila energi transisi

kedua keadaan tersebut adalah sama tetapi dalam arah yang yang

berlawanan Lebar pita spektra yang diabsorpsi atau diemisikan akan sangat

sempit jika masing-masing atom yang mengabsorpsi atau memancarkan

radiasi mempunyai energi transisi yang sama (8)

Gas dan alat pembakar pada spektrophotometer serapan atom dikenal

dua jenis gas pembakar yang bersifat oksidasi dan bahan bakar Gas

pengoksidasi misalnya udara (O2) atau campuran O2 dan N2O sedangkan

sebagai bahan bakar adalah gas alam propane butane asetilen dan H2 Gas

pembakar dapat pula berupa campuran udara dengan propane udara

dengan asetilen (terbanyak dipakai) dan N2O dengan asetilen

Ada 3 jenis nyala dalam spektrometri serapan atom yaitu

(a) Udara ndash Propana

Jenis nyala ini relatif lebih dingin (1800oC) dibandingkan jenis nyala

lainnya Nyala ini akan menghasilkan sensitifitas yang baik jika elemen yang

akan diukur mudah terionisasi seperti Na K Cu

(b) Udara ndash Asetilen

Jenis nyala ini adalah yang paling umum dipakai dalam AAS Nyala ini

menghasilkan temperatur sekitar 2300oC yang dapat mengatomisasi hamper

semua elemen Oksida-oksida yang stabil seperti Ca Mo juga dapat analisa

menggunakan jenis nyala ini dengan memvariasi rasio jumlah bahan bakar

terhadap gas pengoksidasi

(c) Nitrous oksida ndash Asetilen

Jenis nyala ini paling panas (3000oC) dan sangat baik digunakan untuk

menganalisa sampel yang banyak mengandung logam-logam oksida seperti

Al Si Ti W (8)

II2 Uraian Bahan

1 Asam klorida (5)

Nama resmi Acidum hydrochloridum

Nama lain Asam klorida

RM BM HCl 3446

Pemerian Cairan tidak berwarna berasap bau

merangsang Jika diencerkan dengan 2

bagian air asap dan bau hilang

Kelarutan Bercampur dengan air

Penyimpanan Dalam wadah tertutup rapat

Kegunaan Sebagai pereaksi

2 Asam sulfat (5)

Nama resmi Acidum Sulfuricum

Nama lain Asam sulfat

RM BM H2SO4 9807

Pemerian Cairan kentak seperti minyak higroskopik tidak

berwarna jika ditambahkan ke dalam air

menimbulkan panas

Penyimpanan Dalam wadah tertutup baik

Kegunaan Sebagai pereaksi

3 Air suling (5)

Nama resmi Aqua destillata

Nama lain Aquades air suling

RM BM H2O 1802

Pemerian Cairan jernih tidak berwarna tidak berbau tidak

berasa

Penyimpanan Dalam wadah tertutup baik

Kegunaan Sebagai pelarut

4 Natrium Hidroksida (5)

Nama resmi Natrii Hydroxidum

Nama lain Natrium Hidroksida

RM BM NaOH 4000

Pemerian Putih atau praktis putih massa hablur berbentuk

pellet serpihan atau batang keras rapuh dan

menunjukkan pecahan hablur bila dibiarkan

diudara akan cepat menyerap karbondioksida dan

lembab

Kelarutan Mudah larut dalam air dan dalam etanol

Penyimpanan Dalam wadah tertutup baik

Kegunaan Sebagai pereaksi

5 Asam oksalat (5)

Nama resmi Acidum oksalate

Nama lain Asam oksalat

RM BM (COOH)2H2O 12607

Pemerian Hablur tidak berwarna

Kelarutan Larut dalam etanol dan etanol (95 )

Penyimpanan Pada wadah bersuhu 1895o terlindung dari

cahaya

Kegunaan Pereaksi

6 Natrium nitroprusida (5)

Nama resmi Natrium nitroprusida dihidrat

Nama lain Natrium nitroprusid

RM BM Na2Fe(CN)5NO2 H2O 29795

Pemerian Hablur atau serbuk warna merah delima (coklat)

kemerahan praktis tidak berbau

Kelarutan Mudah larut dalam air sukar larut dalam etanol

sangat sukar larut dalam kloroform tidak larut

dalam benzena

Penyimpanan Dalam wadah tertutup rapat

Kegunaan Pereaksi

7 Kalium iodida (5)

Nama resmi Kalii iodidum

Nama lain Kalium iodide

RM BM KI 166

Pemerian Hablur heksahedral transparan tidak berwarna

opak dan putih serbuk butiran putih higroskopik

Kelarutan Sangat mudah larut dalam air lebih mudah larut

dalam air mendidih larut dalam etanol (95) P

mudah larut dalam gliserol P

Penyimpanan Dalam wadah tertutup baik

Kegunaan Pereaksi

8 Barium hidroksida (5)

Nama resmi Barium hydroxidum

Nama lain Barium hidroksida

RM Ba(OH)2 8H2O

Pemerian Hablur tidak berwarna

Kelarutan Larut dalam air terjadi larutan yang agak keruh

Penyimpanan Dalam wadah tertutup rapat

Kegunaan Pereaksi

9 Etanol (5)

Nama resmi Aethanolum

Nama lain Etanol alcohol

RM BM C2H6O 4607

Pemerian Cairan tidak berwarna jernih mudah menguap

dan mudah bergerak bau khas rasa panas

Mudah terbakar dengan memberikan nyala biru

yang tidak berasap

Kelarutan Sangat mudah larut dalam air larut dalam

kloroform dan eter P

Penyimpanan Dalam wadah tertutup rapat terlindung dari

cahaya ditempat sejuk

10 Asam sitrat (5)

Nama resmi Acidum citricum

Nama lain Asam sitrat

RM BM C6H807 19219

Pemerian Hablur bening tidak berwarna serbuk hablur

sampai halus putih tidak berbau rasa sangat

asam

Kelarutan Sangat mudah larut dalam air mudah larut

dalam etanol agak sukar larut dalam eter

II3 Uraian Sampel

1 Cerebrofitreg (6)

Komposisi Gingkobiloba asam glutamat vitamin mineral

Indikasi Membantu asupan vitamin yang kurang seperti

gangguan absorpsi vitamin dan meningkatnya

kebutuhan tubuh karena aktivitas yang meningkat

meningkatkan sirkulasi darah ke otak sehingga

membantu memperbaiki daya ingat

Kemasan Dus 10 Kap

2 Promagreg (6)

Komposisi Hidrotalsit 200 mg Mg(OH)2 15 mg simetikon

Indikasi Kelebihan asam lambung perut kembung perut

sakit dan kolik kejang pilorus tukak lambung

dan usus 12 jari dari lain penyakit saluran cerna

Kemasan Dus 12 Tab

3 Polysilanereg (6)

Komposisi Dimetilpolisiloksan 80 mg Al(OH)3 200 mg

Mg(OH) 200 mg5 ml atau tab

Indikasi Untuk mengurangi gejala yang berhubungan

dengan kelebihan asam lambung gastritis tukak

lambung tukak usus dua belas jari dengan gejala

seperti mual nyeri lambung nyeri ulu hati

kembung dan perasaan penuh pada lambung

Kemasan Botol 100 ml suspensi

II3 Prosedur Kerja

1 Menurut FI III

1) Identifikasi barium

a Larutan garam barium dengan asam sulfat encer P membentuk

endapan putih yang praktis tidak larut dalam asam klorida P

dalam asam nitrit P

b Garam barium menimbulkan warna hijau kekuningan dalam nyala

yang tidak berwarna dan jika dilihat dengan kaca hijau nyala

warna biru

2) Identifikasi bromida

a Larutan bromida jika dipanaskan dengan asam sulfat P dan

mangan (IV) oksidasi P atau kalium bikromat P terjadi brom yang

memberikan warna merah jambu pada kertas saring yang dibasahi

larutan fluresein natrium P 02 bv dimetanol (95) P

b Pada larutan bromida tambahkan larutan perak nitrat P terbentuk

endapan kekuningan yang larut dalam amonia P sukar larut dalam

amonia P encer praktis tidak larut dalam asam nitrat encer P

c Pada larutan bromida ditambahkan larutan klor P terjadi brom

yang larut dalam 2 hingga 3 tetes CO2 P atau kloroform P dengan

warna kemerahan Tambahkan larutan fenol P pada lapisan air

yang mengandung brom terbentuk endapan putih

3) Identifikasi fosfat

a Netralkan larutan fosfat hingga pH 7 tambahkan perak nitrat P

terbentuk endapan kuning muda yang larut dalam larutan amonia

encer P dan dalam asam nitrat encer P

b Pada larutan fosfat tambahkan larutan magnesium sulfat amonia P

terbentuk hablur putih

c Pada larutan fosfat dalam asam nitrat encer P tambahkan larutan

amonium molibdat P volume yang sama hangatkan endapan

warna kuning kenari terang

4) Identifikasi iodida

a Pada larutan iodida ditambahkan larutan perak nitrat P terbentuk

endapan kuning yang praktis tidak larut dalam amonia encer P dan

dalam asam nitrat P

b Pada larutan iodida tambahkan larutan kalium iodida P dan asam

asetat encer P terjadi iodium yang memberikan warna violet

kemerahan dengan kloroform P dan warna biru dengan larutan

kanji P

c Pada larutan iodida tambahkan larutan raksa (II) klorida P

terbentuk endapan merah yang agak sukar larut dalam pereaksi di

atas dan mudah larut dalam larutan kalium iodida P

5) Identifikasi kalium

a Basahi senyawa kalium dengan asam klorida P bakar pada

sebatang kawat platina dalam nyala bunsen tidak berwarna terjadi

warna violet Jika diamati dengan kaca biru yang sesuai warna

nyala ungu kemerahan

b Pada larutan pekat garam kalium yang telah dibebaskan dengan

garam amonium dengan pemisahan tambahkan platina (IV) klorida

P dan asam klorida P terbentuk hablur kuning pijarkan sisa

pemisahan adalah kalium klorida dan platina

c Kocok 2 ml larutan jernih garam kalium yang mengandung tidak

kurang dari 5 bv dengan 10 tetes larutan jenuh asam tartrat P

segera terbentuk endapan putih

6) Identifikasi kalsium

a Pada larutan garam kalsium tambahkan larutan amonium karbonat

P terbentuk endapan putih didihkan dinginkan endapan sukar

larut dalam larutan amonium klorida P

b Pada larutan garam kalsium tambahkan larutan amonium oksalat

P terbentuk endapan putih yang larut dalam asam klorida P tetapi

agak sukar larut dalam asam asetat P

c Pada 1 tetes larutan garam kalsium tambahkan 4 tetes larutan

glidetat P 1 bv dalam etanol (95) P dan 1 tetes larutan natrium

hidroksida P 10 bv terbentuk endapan coklat kemerahan yang

larut dalam kloroform P larutan berwarna merah

7) Identifikasi klorida

a Panaskan larutan klorida dengan asam sulfat P dan mangan (IV)

oksida P terjadi klor yang memutihkan kertas lakmus P basah dan

terjadi warna biru pada kertas kanji iodida

b Pada larutan klorida ditambahkan larutan perak nitrat P terbentuk

endapan putih yang tidak larut dalam asam nitrat P

8) Identifikasi magnesium

a Pada larutan garam magnesium tambahkan larutan amonium

karbonat P didihkan terbentuk endapan putih tetapi tidak terbentuk

endapan jika terdapat larutan amonium klorida P

b Pada larutan garam magnesium ditambahkan larutan dinatrium

hidrogen fosfat P yang mengandung garam amonium dan

amonium encer P terbentuk hablur putih

9) Identifikasi natrium

a Basahi senyawa natrium dengan asam klorida P takar pada

sebatang kawat platina dalam nyala bunsen nyala berwarna

kuning

b Asamkan larutan garam natrium dengan asam asetat P saring jika

perlu tambahkan larutan magnesium lauril sulfat P berlebih

terlebih hablur kuning

2 Menurut USP 32 (9)

1) Barium Larutan dari garam barium akan terbentuk endapan putih

dengan penambahan asam sulfat 2 N Endapan ini tidak larut dalam

HCl dan HNO3

2) Bismuth Ketika dilarutkan dengan asam HNO3 atau HCl berlebih

garam bismuth akan memberntuk endapan putih ketika diencerkan

dengan air Endapan ini akan berwarna coklat dengan H2S dan hasil

dari senyawa yang terbentuk dalam campuran panas dari HNO3 dan

air

3) Bromida Larutan dari bromida ketika ditambahkan dengan klorin tetes

sedikit demi sedikit dapat membebaskan bromida yang mana akan

terlarut dengan pengocokan bersama kloroform pewarnaan dari

kloroform adalah merah hingga coklat kemerahan AgNO3 dihasilkan

dalam larutan bromida yang terbentuk endapan putih kekuningan yang

tidak larut dengan penambahan HNO3 dan agak larut dalam

penambahan NH4OH 6 N

4) Kalsium Larutan dari garam kalsium tidak larut dalam oksalat ketika

sebagai pengikut Untuk larutan dari garam kalsium (1 dalam 20)

tambahkan 2 tetes dari metil merah dan netralkan dengan NH4OH

Tambahkan 3 N HCl tetes demi tetes hingga larutan bersifat asam

oleh indicator Ketika penambahan dari ammonium oksalat endapan

putih terbentuk Endapan ini tidak larut dalam asam asetat 6 N tetapi

larut dalam HCl

5) Klorida Dengan AgNO3 larutan klorida akan berwarna endapan

kekuningan uang tidak larut dalam HNO3 tetapi larut dalam NH4OH 6 N

berlebih

6) Kobalt Larutan dari garam kobalt (1 dalam 20) dengan HCl 3 N

memberikan endapan merah ketika dipanaskan pada penangas

Larutan dari garam kobalt akan jenuh dengan KCl dan terbentuk KNO3

dan asam asetat yang membentuk endapan kuning

7) Tembaga Larutan dari senyawa tembaga diasamkan dengan HCl

terbentuk garis merah dari tembaga metalik yang terang dengan

permukaan tak bernoda dari besi metalik NH4OH 6 N berlebih

ditambahkan dalam garam tembaga akan menghasilkan endapan

kebiru-biruan dan kemudian menjadi larutan biru gelap

8) Iodida Larutan dari iodide yang ditambahkan dengan klorin sedikit

demi sedikit akan membebaskan iodin yang akan memberi warna

kuning hingga merah pada larutan Ketika larutan dikocok dengan

CCl4 akan menjadi violet

9) Besi Senyawa Ferro dan Ferri dalam larutan akan membentuk

endapan hitam dengan NH4S Endapan ini larut dalam HCl 3 N dingin

dengan perkembangan dari H2S

10)Timbal Dengan H2SO4 2 N larutan dari garam timbale akan

memberikan warna putih yang tidak larut dalam HCl 3 N atau 2 N

HNO3 tetapi larut dalam NaOH 1 N panas dan dalam ammonium

asetat

11)Magnesium Larutan dari magenesium akan diketahui dengan NH4Cl

yang tidak lebih dari endapan kabut yang dinetralkan dengan NH4CO3

tetapi pada penambahan NaHPO4 terbentuk Kristal putih yang tidak

larut dalam NH4OH 6 N

12)Mangan Dengan NH4S larutan mangan akan memberikan endapan

berwarna merah muda kekuningan yang larut dalam asam asetat

13)Kalium Senyawa kalium memberikan warna keunguan hingga nyala

yang berkilauan tetapi keberadaan dari sedikit natrium akan menutupi

warnanya

14)Perak Dengan HCl larutan perak akan berwarna putih yang tidak larut

dalam HNO3 tetapi mudah larut dalam NH4OH 6 N

15)Zink Dalam larutan natrium asetat alrutan garam zink akan

membentuk endapan putih dengan H2S endapan tidak larut dalam

asam asetat tetapi pada HCl 3 N

3 Menurut Identifikasi Obat (10)

1) Percobaan Lassaigne Ke dalam tabung pijar dimasukkan 20-50 g

bahan dan sebutir logam natrium sebesar biji kacang tanah Tabung

dipanaskan perlahan-lahan dengan api kecil dari bagian atas tabung

sampai ke bagian bawah Setelah natrium leleh api dibesarkan

tabung dipjar beberapa menit Kemudian ketika masih merah

membara tabung dijatuhkan ke dalam piala porselin berisi 6 ml air

Selanjutnya campuran ini disaring Penyaring dibilas dengan sedikit air

panas Filtrat dibagi untuk pemeriksaan unsur nitrogen sulphur dan

halogen

a Pemeriksaan nitrogen Ke dalam sepertiga filtrat di atas

ditambahkan sebutir garam besi (II) sulfat kemudian dididihkan

beberapa menit Sesudah dingin dengan hati-hati besi hidroksida

dalam tabung dilarutkan dengan 6 N HCl (jangan berlebih) Bila

ragu-ragu larutan disaring kertas saring akan berwarna biru berlin

Jika bahan mengandung banyak nitrogen lama kelamaan timbul

warna biru pada larutan Jika setelah didiamkan beberapa lama

larutan berwarna biru-hijau berarti terdapat sesepora nitrogen Jika

larutan hanya berwarna kuning berarti larutan bebas nitrogen Zat

yang mudah melepaskan nitrogennya dan kaya akan sulphur tidak

akan membentuk rodanida seperti di atas Pada percobaan di sini

diperlukan logam natrium berlebih

b Pemeriksaan belerang Sepertiga dari filtrat diberi beberapa tetes

larutan natrium pentasiano nitrosilferat 25 yang dibuat segar

Terbentuk warna ungu yang lazimnya menjadi merah darah

c Pemeriksaan halogen Sepertiga filtrate diasamkan dengan HNO3 3

Nlalu dipanaskan sampai mendidih selama 2-3 menit Apabila

terdapat lebih banyak brom atau iodium maka timbul warna

Kepada larutan yang masih panas ditambahkan 5 tetes larutan

perak nitrat 5 Jika tak terjadi endapan berarti larutan tidak

mengandung banyak sulfur terjadi pengendaraan perak sulfat

2) Pemeriksaan sulfur langsung dari bahan Sejumlah 50 mg bahan

direaksikan dengan 10 ml larutan H2O2 30 dan 2 tetes larutan besi

(III) klorida 10 Terjadi reaksi yang kuat bila perlu didinginkan

Kemudian larutan diencerkan dengan air dan dituangi 10 ml 3 N HCl

dan 10 ml larutan BaCl 5 Terbentuk endapan putih BaSO4

3) Pemeriksaan halogen langsung dari bahan menurut Beilstein

Sebagian bahan asal diletakkan pada keeping tembaga (misalnya

uang tembaga) lalu dibakar dengan api Bunsen di bagian nyala yang

tak berwarna Jika bahan mengandung halogen nyala berwarna hijau

karena terbentuk tembaha-halogenida yang menguap

BAB III

METODE KERJA

III1 Alat dan Bahan

III11 Alat

Alat-alat yang digunakan adalah batang pengaduk Botol semprot

Bunsen Erlemeyer Gelas piala Gelas ukur Pipet tetes Sendok tanduk

Tabung reaksi dan Rak tabung

III12 Bahan

Bahan-bahan yang digunakan adalah Air suling Aluminium foil

Larutan pereaksi AgNO3 NH4OH HCl I2 HNO3 FeSO4 Asam asetat Asam

pikrat 10 HCl H2SO4 NH4-molibdat dan Tissu gulung

III2 Cara Kerja

A Analisis Unsur

1) Disiapkan alat dan bahan

2) Dicampurkan sebagian sampel dengan serbuk castellana diaduk

hingga homogen

3) Dimasukkan ke dalam pipet bersumbat lalu dipijarkan pada api

bunsen kemudian

4) Dilemparkan ke dalam gelas beaker yang berisi air lalu diaduk hingga

homogen kemudian disaring

5) Diambil sebagian filtrat yang diperoleh lalu dilakukan uji analisis unsur

2 Unsur N

a Diambil filtrat kemudian ditambahkan dengan FeSO4

b Lalu dipanaskan hasil positif terbentuk warna biru berlin

3 Unsur P

a Diambil filtrat kemudian ditambahkan dengan HNO3 dan NH4OH

b Dihomogenkan hasil positif terbentuk endapan kuning yang larut

dengan penambahan NH4OH berlebih

4 Unsur Cl

a Diambil filtrat kemudian ditambahkan dengan AgNO3

b Dihomogenkan hasil positif terbentuk endapan putih yang larut

dengan penambahan NH4OH berlebih

5 Unsur Br

a Diambil filtrat kemudian ditambahkan dengan AgNO3

b Dihomogenkan hasil positif terbentuk endapan kuning yang tidak

larut dengan penambahan NH4OH dan terbentuk endapan coklat

jika ditambahkan HCl dan I2

6 Unsur I

a Diambil filtrat kemudian ditambahkan dengan AgNO3

b Dihomogenkan hasil positif terbentuk endapan kuning yang tidak

larut dengan penambahan NH4OH dan terbentuk endapan ungu

jika ditambahkan HCl dan I2

B Analisis Logam

1) Logam Natrium

a Disiapkan alat dan bahan

b Diambil sampel abu pada objek glass

c Ditambahkan asam asetat 10 dan ditetesi asam pikrat kemudian

dipanaskan lalu

d Diamati di bawah mikroskop hasil positif terbentuk kristal

2) Logam Kalium

a Disiapkan alat dan bahan

b Diambil sampel abu pada objek glass

c Ditetesi asam pikrat kemudian dipanaskan lalu

d Diamati di bawah mikroskop hasil positif terbentuk kristal

3) Logam Kalsium

a Disiapkan alat dan bahan

b Diambil sampel abu pada objek glass

c Ditetesi HCl dan H2SO4 atau asam oksalat kemudian dipanaskan

lalu

d Diamati di bawah mikroskop hasil positif terbentuk kristal

4) Logam Barium

a Disiapkan alat dan bahan

b Diambil sampel abu lalu ditetesi HCl kemudian H2SO4

c Diamati perubahan hasil positif terbentuk endapan putih

5) Logam Zink

a Disiapkan alat dan bahan

b Diambil sampel abu pada objek glass

c Ditetesi ammonium molibdat kemudian dipanaskan lalu

d Diamati di bawah mikroskop hasil positif terbentuk kristal

6) Logam Boron

a Disiapkan alat dan bahan

b Diambil sampel abu lalu ditambahkan metanol

c Diamati perubahan hasil positif terrbentuk nyala hijau

7) Logam Magnesium

a Disiapkan alat dan bahan

b Diambil sampel abu dan ditetesi iodum

c Diamati perubahan hasil positif terbentuk endapan berwarna hitam

lama kelamaan menjadi merah

8) Alumunium

a Disiapkan alat dan bahan

b Diambil sampel abu dan ditetesi HCl

c Diamati perubahan hasil positif terbentuk endapan berwarna putih

BAB IV

HASIL PENGAMATAN

IV1 Tabel Pengamatan

i Analisis Unsur

Kelompok Kode Sampel Hasil Identifikasi Jawaban Asli

I PINK - C O

II HIJAU - C O

III JUJUR Cl P N S O C

IV COKELAT P C O N

V HITAM - C O

VI PUTIH - N S C

ii Analisis Logam

Kelompok Kode Sampel Hasil Identifikasi Jawaban Asli

I RA Al Al Zn

II GAS Na K Na K Ca

III ONTA Na Mg Na K Ca

IV AYAM Zn Mg Zn

V TANUR Mg Mg Zn

VI APA Ca Zn B Al Mg

IV2 Reaksi

A Unsur

1 Nitrogen

6NaCN + 3FeSO4 Fe2(Fe[CN]6) + 3Na2SO4

(warna biru bening)

2 Sulfur

Na2S + Na[Fe(CN)4NO] Na4[Fe(CN)5NO3]

(warna ungu reaksi dalam suasana basa)

3 Fosfor

PO43- + 3NH4

+ + 12MoO42- + 24 H+ darr(NH4)3[P(NO3)4] + 12H+

(endapan kuning)

B Logam

1 Natrium

2NaO + 2CH3COOH 2CH3COONa + H2O

CH3COONa + C6H2(OH)(NO2)3 darrC6H2(ONa)(NO2)3 + uarrCH3COOH

(kristal)

2 Kalsium

CaO + 2HCl CaCl2 + H2O

CaCl2 + H2SO4 darrCaSO4 + 2 HCl

CaCl2 + (COOH)2 darrCa(COO)2 + 2 HCl

(kristal)

3 Barium

BaO + 2HCl BaCl2 + H2O

BaCl2 + H2SO4 darrBaSO4 + 2 HCl

(putih)

4 Magnesium

MgO + 2HCl MgCl2 + H2O

MgCl2 + 2KI darrMgI2 + 2KCl

(endapan jingga)

5 Zink

ZnO + 2HCl ZnCl2 + H2O

ZnCl2 + 2NH4OH darrZn(OH)2 +2NH4Cl

(endapan)

6 Alumunium

Al2O3 + 6HCl 2AlCl3 + 3H2O

AlCl3 + 3NH4OH darrAl(OH)3 +3NH4Cl

(endapan putih)

BAB V

PEMBAHASAN

Pada praktikum ini dilakukan analisis unsur dan logam terhadap

beberapa sampel Tujuan dilakukan percobaan ini untuk mengetahui

kandungan unsur karbon nitrogen oksigen sulfur hidrogenfosfor dan

halogen serta logam-logam natrium kalsium magnesium zink kalium

barium dalam suatu sediaan farmasi

Sampel yang digunakan dalam bentuk sediaan tablet kapsul dan

suspensi yang harus terlebih dahulu dilakukan dekstruksi Ada dua macam

dekstruksi dekstruksi kering dan basah Dekstruksi kering dengan

menggunakan pemanasan tinggi pada suhu 500oC hingga 1000oC

Sedangkan dekstruksi kering dengan menggunakan HNO3 pekat atau H2SO4

pekat atau H2O2 pekat Metode dekstruksi basah ini dilakukan pada suhu

rendah untuk menghindari kehilangan mineral akibat penguapan karena suhu

yang digunakan tidak melebihi dari titik didih dari larutan

Pada analisis kandungan unsur sampel terlebih dahulu dicampurkan

dengan serbuk Castellana (terdiri dari campuran Na2CO3 dan Magnesium 2

1) dengan perbandingan 1 5 Masukkan dalam pipa kapiler hampir penuh

panaskan di api bebas sampai berpijar Masukkan ke dalam aquades (untuk

melarutkan zat-zat organik yang telah dirusak) diaduk lalu didiamkan sampai

terbentuk endapan Kemudian disaring filtrat digunakan untuk menyelidiki

unsur-unsur seperti N S P As dan Halogen

Pada percobaan ini selain dilakukan analisis unsure juga dilakukan uji

analisis logam dari sampel sebagai berikut

1 Sampel ldquoRArdquo berdasarkan dari hasil uji yang dilakukan diperoleh hanya

ada logam Al sedangkan berdasarkan jawaban sebenarnya mengandung

logam Al dan Zn

2 Sampel ldquoGASrdquo berdasarkan dari hasil uji yang dilakukan diperoleh hanya

ada logam Na dan K sedangkan berdasarkan jawaban sebenarnya

mengandung logam Na K dan Ca

3 Sampel ldquoONTArdquo berdasarkan dari hasil uji yang dilakukan diperoleh hanya

ada logam Na dan Mg sedangkan berdasarkan jawaban sebenarnya

mengandung logam Na K dan Ca

4 Sampel ldquoAYAMrdquo berdasarkan dari hasil uji yang dilakukan diperoleh hanya

ada logam Zn sedangkan berdasarkan jawaban sebenarnya

mengandung logam Zn dan Mg

5 Sampel ldquoTANURrdquo berdasarkan dari hasil uji yang dilakukan diperoleh

hanya ada logam Mg sedangkan berdasarkan jawaban sebenarnya

mengandung logam Zn dan Mg

6 Sampel ldquoAPArdquo berdasarkan dari hasil uji yang dilakukan diperoleh hanya

ada logam Ca Zn dan B sedangkan berdasarkan jawaban sebenarnya

mengandung logam Al dan Mg

Berdasarkan dari hasil pengamatan tersebut terjadi berbagai

kesalahan prediksi logam yang dikandung Hal-hal tersebut dapat terjadi

karena faktor-faktor kesalahan sebagai berikut

1 Kurang homogennya sampel yang diuji sehingga adanya sampel yang tak

terdeteksi

2 Kurang banyaknya sampelcuplikan yang diambil sehingga tidak merata

pengidentifikasian suatu sampel yang sama

BAB VI

PENUTUP

VI1 Kesimpulan

Adapun kesimpulan yang dapat diberikan adalah sebagai berikut

1 Sampel ldquoRArdquo mengandung logam Al dan Zn

2 Sampel ldquoGASrdquo dan ldquoONTArdquo mengandung logam Na K dan Ca

3 Sampel ldquoAYAMrdquo dan ldquoTANURrdquo mengandung logam Zn dan Mg

4 Sampel ldquoAPArdquo mengandung logam Al dan Mg

IV2 Saran

Adapun saran yang kami dapat berikan sebagai berikut

1 Diharapkan alat-alat di laboratorium dapat diperbaiki sehingga praktikum

dapat berjalan dengan efektif dan efisien

2 Diharapkan para asisten dapat lebih sabar dalam membimbing dan

membantu praktikan

DAFTAR PUSTAKA

1 Day JR dan Underwood Analisis Kimia Kuantitatif Jakarta ITB Press

1999

2 Svehla G Buku Teks Analisis Anorganik Kualitatif Makro dan Semimikro

Edisi ke-5 Jakarta PT Kalman Media Pustaka 1990

3 Anonim Kimia Logam Golongan Utama Bandung ITB Press 2007

4 Brady JE General Chemistry Principles and Structure New York Fift

Edition John Willey and Son 1990

5 Dirjen POM Farmakope Indonesia edisi III Jakarta Depkes RI 1979

6 IAI ISO Indonesia Volume 46Jakarta PT ISFI Penerbitan 2011

7 Sutresna Nana Kimia Bandung Grafindo Media Pratama 2008

8 RahmawatiArisna dkk Laporan Pelatihan Instrumentasi SSA Semarang

Universitas Negeri Semarang 2012

9 Anonim USP-32 NF 27 New York The United States Pharmacopeial

Convention 2008

10Auterhoff dan Kovar Indentifikasi Obat Bandung Penerbit ITB 2002

LAMPIRAN

Tabulasi Unsur

Pereaksi N S P Cl Br I

FeSO4 Biru

berlin

Na

nitroprussida

Ungu (dlm

alkali)

HNO3 +

NH4OH

berlebih

kuning

larut

AgNO3

+ NH4OH

+ HCl + I2

putih

Larut

kuning

larut

coklat

kuning

larut

ungu

Tabulasi Logam

Pereaksi Na K Ca Ba Zn B Mg+ asasetat + as pikrat 10 Kristal+asasetat + Zn uranil asetat KristalNyala Kuning hijau+ aspikrat kristal+ Zn uranil asetat kuning+ HCl + H2SO4 putih+HCl + asoksalat kristal+HCl + H2SO4 putih+NH4 molibdat kristal+HCl + NH4OHNH4OH berlebih

larut

+NaOH+dithizon+CCl4 ungu+HCl pada lakmus Merah

orange

+HCL + KIKI berlebih

jinggalarut

Page 14: Laporan Analisis Unsur n Logam

(a) Udara ndash Propana

Jenis nyala ini relatif lebih dingin (1800oC) dibandingkan jenis nyala

lainnya Nyala ini akan menghasilkan sensitifitas yang baik jika elemen yang

akan diukur mudah terionisasi seperti Na K Cu

(b) Udara ndash Asetilen

Jenis nyala ini adalah yang paling umum dipakai dalam AAS Nyala ini

menghasilkan temperatur sekitar 2300oC yang dapat mengatomisasi hamper

semua elemen Oksida-oksida yang stabil seperti Ca Mo juga dapat analisa

menggunakan jenis nyala ini dengan memvariasi rasio jumlah bahan bakar

terhadap gas pengoksidasi

(c) Nitrous oksida ndash Asetilen

Jenis nyala ini paling panas (3000oC) dan sangat baik digunakan untuk

menganalisa sampel yang banyak mengandung logam-logam oksida seperti

Al Si Ti W (8)

II2 Uraian Bahan

1 Asam klorida (5)

Nama resmi Acidum hydrochloridum

Nama lain Asam klorida

RM BM HCl 3446

Pemerian Cairan tidak berwarna berasap bau

merangsang Jika diencerkan dengan 2

bagian air asap dan bau hilang

Kelarutan Bercampur dengan air

Penyimpanan Dalam wadah tertutup rapat

Kegunaan Sebagai pereaksi

2 Asam sulfat (5)

Nama resmi Acidum Sulfuricum

Nama lain Asam sulfat

RM BM H2SO4 9807

Pemerian Cairan kentak seperti minyak higroskopik tidak

berwarna jika ditambahkan ke dalam air

menimbulkan panas

Penyimpanan Dalam wadah tertutup baik

Kegunaan Sebagai pereaksi

3 Air suling (5)

Nama resmi Aqua destillata

Nama lain Aquades air suling

RM BM H2O 1802

Pemerian Cairan jernih tidak berwarna tidak berbau tidak

berasa

Penyimpanan Dalam wadah tertutup baik

Kegunaan Sebagai pelarut

4 Natrium Hidroksida (5)

Nama resmi Natrii Hydroxidum

Nama lain Natrium Hidroksida

RM BM NaOH 4000

Pemerian Putih atau praktis putih massa hablur berbentuk

pellet serpihan atau batang keras rapuh dan

menunjukkan pecahan hablur bila dibiarkan

diudara akan cepat menyerap karbondioksida dan

lembab

Kelarutan Mudah larut dalam air dan dalam etanol

Penyimpanan Dalam wadah tertutup baik

Kegunaan Sebagai pereaksi

5 Asam oksalat (5)

Nama resmi Acidum oksalate

Nama lain Asam oksalat

RM BM (COOH)2H2O 12607

Pemerian Hablur tidak berwarna

Kelarutan Larut dalam etanol dan etanol (95 )

Penyimpanan Pada wadah bersuhu 1895o terlindung dari

cahaya

Kegunaan Pereaksi

6 Natrium nitroprusida (5)

Nama resmi Natrium nitroprusida dihidrat

Nama lain Natrium nitroprusid

RM BM Na2Fe(CN)5NO2 H2O 29795

Pemerian Hablur atau serbuk warna merah delima (coklat)

kemerahan praktis tidak berbau

Kelarutan Mudah larut dalam air sukar larut dalam etanol

sangat sukar larut dalam kloroform tidak larut

dalam benzena

Penyimpanan Dalam wadah tertutup rapat

Kegunaan Pereaksi

7 Kalium iodida (5)

Nama resmi Kalii iodidum

Nama lain Kalium iodide

RM BM KI 166

Pemerian Hablur heksahedral transparan tidak berwarna

opak dan putih serbuk butiran putih higroskopik

Kelarutan Sangat mudah larut dalam air lebih mudah larut

dalam air mendidih larut dalam etanol (95) P

mudah larut dalam gliserol P

Penyimpanan Dalam wadah tertutup baik

Kegunaan Pereaksi

8 Barium hidroksida (5)

Nama resmi Barium hydroxidum

Nama lain Barium hidroksida

RM Ba(OH)2 8H2O

Pemerian Hablur tidak berwarna

Kelarutan Larut dalam air terjadi larutan yang agak keruh

Penyimpanan Dalam wadah tertutup rapat

Kegunaan Pereaksi

9 Etanol (5)

Nama resmi Aethanolum

Nama lain Etanol alcohol

RM BM C2H6O 4607

Pemerian Cairan tidak berwarna jernih mudah menguap

dan mudah bergerak bau khas rasa panas

Mudah terbakar dengan memberikan nyala biru

yang tidak berasap

Kelarutan Sangat mudah larut dalam air larut dalam

kloroform dan eter P

Penyimpanan Dalam wadah tertutup rapat terlindung dari

cahaya ditempat sejuk

10 Asam sitrat (5)

Nama resmi Acidum citricum

Nama lain Asam sitrat

RM BM C6H807 19219

Pemerian Hablur bening tidak berwarna serbuk hablur

sampai halus putih tidak berbau rasa sangat

asam

Kelarutan Sangat mudah larut dalam air mudah larut

dalam etanol agak sukar larut dalam eter

II3 Uraian Sampel

1 Cerebrofitreg (6)

Komposisi Gingkobiloba asam glutamat vitamin mineral

Indikasi Membantu asupan vitamin yang kurang seperti

gangguan absorpsi vitamin dan meningkatnya

kebutuhan tubuh karena aktivitas yang meningkat

meningkatkan sirkulasi darah ke otak sehingga

membantu memperbaiki daya ingat

Kemasan Dus 10 Kap

2 Promagreg (6)

Komposisi Hidrotalsit 200 mg Mg(OH)2 15 mg simetikon

Indikasi Kelebihan asam lambung perut kembung perut

sakit dan kolik kejang pilorus tukak lambung

dan usus 12 jari dari lain penyakit saluran cerna

Kemasan Dus 12 Tab

3 Polysilanereg (6)

Komposisi Dimetilpolisiloksan 80 mg Al(OH)3 200 mg

Mg(OH) 200 mg5 ml atau tab

Indikasi Untuk mengurangi gejala yang berhubungan

dengan kelebihan asam lambung gastritis tukak

lambung tukak usus dua belas jari dengan gejala

seperti mual nyeri lambung nyeri ulu hati

kembung dan perasaan penuh pada lambung

Kemasan Botol 100 ml suspensi

II3 Prosedur Kerja

1 Menurut FI III

1) Identifikasi barium

a Larutan garam barium dengan asam sulfat encer P membentuk

endapan putih yang praktis tidak larut dalam asam klorida P

dalam asam nitrit P

b Garam barium menimbulkan warna hijau kekuningan dalam nyala

yang tidak berwarna dan jika dilihat dengan kaca hijau nyala

warna biru

2) Identifikasi bromida

a Larutan bromida jika dipanaskan dengan asam sulfat P dan

mangan (IV) oksidasi P atau kalium bikromat P terjadi brom yang

memberikan warna merah jambu pada kertas saring yang dibasahi

larutan fluresein natrium P 02 bv dimetanol (95) P

b Pada larutan bromida tambahkan larutan perak nitrat P terbentuk

endapan kekuningan yang larut dalam amonia P sukar larut dalam

amonia P encer praktis tidak larut dalam asam nitrat encer P

c Pada larutan bromida ditambahkan larutan klor P terjadi brom

yang larut dalam 2 hingga 3 tetes CO2 P atau kloroform P dengan

warna kemerahan Tambahkan larutan fenol P pada lapisan air

yang mengandung brom terbentuk endapan putih

3) Identifikasi fosfat

a Netralkan larutan fosfat hingga pH 7 tambahkan perak nitrat P

terbentuk endapan kuning muda yang larut dalam larutan amonia

encer P dan dalam asam nitrat encer P

b Pada larutan fosfat tambahkan larutan magnesium sulfat amonia P

terbentuk hablur putih

c Pada larutan fosfat dalam asam nitrat encer P tambahkan larutan

amonium molibdat P volume yang sama hangatkan endapan

warna kuning kenari terang

4) Identifikasi iodida

a Pada larutan iodida ditambahkan larutan perak nitrat P terbentuk

endapan kuning yang praktis tidak larut dalam amonia encer P dan

dalam asam nitrat P

b Pada larutan iodida tambahkan larutan kalium iodida P dan asam

asetat encer P terjadi iodium yang memberikan warna violet

kemerahan dengan kloroform P dan warna biru dengan larutan

kanji P

c Pada larutan iodida tambahkan larutan raksa (II) klorida P

terbentuk endapan merah yang agak sukar larut dalam pereaksi di

atas dan mudah larut dalam larutan kalium iodida P

5) Identifikasi kalium

a Basahi senyawa kalium dengan asam klorida P bakar pada

sebatang kawat platina dalam nyala bunsen tidak berwarna terjadi

warna violet Jika diamati dengan kaca biru yang sesuai warna

nyala ungu kemerahan

b Pada larutan pekat garam kalium yang telah dibebaskan dengan

garam amonium dengan pemisahan tambahkan platina (IV) klorida

P dan asam klorida P terbentuk hablur kuning pijarkan sisa

pemisahan adalah kalium klorida dan platina

c Kocok 2 ml larutan jernih garam kalium yang mengandung tidak

kurang dari 5 bv dengan 10 tetes larutan jenuh asam tartrat P

segera terbentuk endapan putih

6) Identifikasi kalsium

a Pada larutan garam kalsium tambahkan larutan amonium karbonat

P terbentuk endapan putih didihkan dinginkan endapan sukar

larut dalam larutan amonium klorida P

b Pada larutan garam kalsium tambahkan larutan amonium oksalat

P terbentuk endapan putih yang larut dalam asam klorida P tetapi

agak sukar larut dalam asam asetat P

c Pada 1 tetes larutan garam kalsium tambahkan 4 tetes larutan

glidetat P 1 bv dalam etanol (95) P dan 1 tetes larutan natrium

hidroksida P 10 bv terbentuk endapan coklat kemerahan yang

larut dalam kloroform P larutan berwarna merah

7) Identifikasi klorida

a Panaskan larutan klorida dengan asam sulfat P dan mangan (IV)

oksida P terjadi klor yang memutihkan kertas lakmus P basah dan

terjadi warna biru pada kertas kanji iodida

b Pada larutan klorida ditambahkan larutan perak nitrat P terbentuk

endapan putih yang tidak larut dalam asam nitrat P

8) Identifikasi magnesium

a Pada larutan garam magnesium tambahkan larutan amonium

karbonat P didihkan terbentuk endapan putih tetapi tidak terbentuk

endapan jika terdapat larutan amonium klorida P

b Pada larutan garam magnesium ditambahkan larutan dinatrium

hidrogen fosfat P yang mengandung garam amonium dan

amonium encer P terbentuk hablur putih

9) Identifikasi natrium

a Basahi senyawa natrium dengan asam klorida P takar pada

sebatang kawat platina dalam nyala bunsen nyala berwarna

kuning

b Asamkan larutan garam natrium dengan asam asetat P saring jika

perlu tambahkan larutan magnesium lauril sulfat P berlebih

terlebih hablur kuning

2 Menurut USP 32 (9)

1) Barium Larutan dari garam barium akan terbentuk endapan putih

dengan penambahan asam sulfat 2 N Endapan ini tidak larut dalam

HCl dan HNO3

2) Bismuth Ketika dilarutkan dengan asam HNO3 atau HCl berlebih

garam bismuth akan memberntuk endapan putih ketika diencerkan

dengan air Endapan ini akan berwarna coklat dengan H2S dan hasil

dari senyawa yang terbentuk dalam campuran panas dari HNO3 dan

air

3) Bromida Larutan dari bromida ketika ditambahkan dengan klorin tetes

sedikit demi sedikit dapat membebaskan bromida yang mana akan

terlarut dengan pengocokan bersama kloroform pewarnaan dari

kloroform adalah merah hingga coklat kemerahan AgNO3 dihasilkan

dalam larutan bromida yang terbentuk endapan putih kekuningan yang

tidak larut dengan penambahan HNO3 dan agak larut dalam

penambahan NH4OH 6 N

4) Kalsium Larutan dari garam kalsium tidak larut dalam oksalat ketika

sebagai pengikut Untuk larutan dari garam kalsium (1 dalam 20)

tambahkan 2 tetes dari metil merah dan netralkan dengan NH4OH

Tambahkan 3 N HCl tetes demi tetes hingga larutan bersifat asam

oleh indicator Ketika penambahan dari ammonium oksalat endapan

putih terbentuk Endapan ini tidak larut dalam asam asetat 6 N tetapi

larut dalam HCl

5) Klorida Dengan AgNO3 larutan klorida akan berwarna endapan

kekuningan uang tidak larut dalam HNO3 tetapi larut dalam NH4OH 6 N

berlebih

6) Kobalt Larutan dari garam kobalt (1 dalam 20) dengan HCl 3 N

memberikan endapan merah ketika dipanaskan pada penangas

Larutan dari garam kobalt akan jenuh dengan KCl dan terbentuk KNO3

dan asam asetat yang membentuk endapan kuning

7) Tembaga Larutan dari senyawa tembaga diasamkan dengan HCl

terbentuk garis merah dari tembaga metalik yang terang dengan

permukaan tak bernoda dari besi metalik NH4OH 6 N berlebih

ditambahkan dalam garam tembaga akan menghasilkan endapan

kebiru-biruan dan kemudian menjadi larutan biru gelap

8) Iodida Larutan dari iodide yang ditambahkan dengan klorin sedikit

demi sedikit akan membebaskan iodin yang akan memberi warna

kuning hingga merah pada larutan Ketika larutan dikocok dengan

CCl4 akan menjadi violet

9) Besi Senyawa Ferro dan Ferri dalam larutan akan membentuk

endapan hitam dengan NH4S Endapan ini larut dalam HCl 3 N dingin

dengan perkembangan dari H2S

10)Timbal Dengan H2SO4 2 N larutan dari garam timbale akan

memberikan warna putih yang tidak larut dalam HCl 3 N atau 2 N

HNO3 tetapi larut dalam NaOH 1 N panas dan dalam ammonium

asetat

11)Magnesium Larutan dari magenesium akan diketahui dengan NH4Cl

yang tidak lebih dari endapan kabut yang dinetralkan dengan NH4CO3

tetapi pada penambahan NaHPO4 terbentuk Kristal putih yang tidak

larut dalam NH4OH 6 N

12)Mangan Dengan NH4S larutan mangan akan memberikan endapan

berwarna merah muda kekuningan yang larut dalam asam asetat

13)Kalium Senyawa kalium memberikan warna keunguan hingga nyala

yang berkilauan tetapi keberadaan dari sedikit natrium akan menutupi

warnanya

14)Perak Dengan HCl larutan perak akan berwarna putih yang tidak larut

dalam HNO3 tetapi mudah larut dalam NH4OH 6 N

15)Zink Dalam larutan natrium asetat alrutan garam zink akan

membentuk endapan putih dengan H2S endapan tidak larut dalam

asam asetat tetapi pada HCl 3 N

3 Menurut Identifikasi Obat (10)

1) Percobaan Lassaigne Ke dalam tabung pijar dimasukkan 20-50 g

bahan dan sebutir logam natrium sebesar biji kacang tanah Tabung

dipanaskan perlahan-lahan dengan api kecil dari bagian atas tabung

sampai ke bagian bawah Setelah natrium leleh api dibesarkan

tabung dipjar beberapa menit Kemudian ketika masih merah

membara tabung dijatuhkan ke dalam piala porselin berisi 6 ml air

Selanjutnya campuran ini disaring Penyaring dibilas dengan sedikit air

panas Filtrat dibagi untuk pemeriksaan unsur nitrogen sulphur dan

halogen

a Pemeriksaan nitrogen Ke dalam sepertiga filtrat di atas

ditambahkan sebutir garam besi (II) sulfat kemudian dididihkan

beberapa menit Sesudah dingin dengan hati-hati besi hidroksida

dalam tabung dilarutkan dengan 6 N HCl (jangan berlebih) Bila

ragu-ragu larutan disaring kertas saring akan berwarna biru berlin

Jika bahan mengandung banyak nitrogen lama kelamaan timbul

warna biru pada larutan Jika setelah didiamkan beberapa lama

larutan berwarna biru-hijau berarti terdapat sesepora nitrogen Jika

larutan hanya berwarna kuning berarti larutan bebas nitrogen Zat

yang mudah melepaskan nitrogennya dan kaya akan sulphur tidak

akan membentuk rodanida seperti di atas Pada percobaan di sini

diperlukan logam natrium berlebih

b Pemeriksaan belerang Sepertiga dari filtrat diberi beberapa tetes

larutan natrium pentasiano nitrosilferat 25 yang dibuat segar

Terbentuk warna ungu yang lazimnya menjadi merah darah

c Pemeriksaan halogen Sepertiga filtrate diasamkan dengan HNO3 3

Nlalu dipanaskan sampai mendidih selama 2-3 menit Apabila

terdapat lebih banyak brom atau iodium maka timbul warna

Kepada larutan yang masih panas ditambahkan 5 tetes larutan

perak nitrat 5 Jika tak terjadi endapan berarti larutan tidak

mengandung banyak sulfur terjadi pengendaraan perak sulfat

2) Pemeriksaan sulfur langsung dari bahan Sejumlah 50 mg bahan

direaksikan dengan 10 ml larutan H2O2 30 dan 2 tetes larutan besi

(III) klorida 10 Terjadi reaksi yang kuat bila perlu didinginkan

Kemudian larutan diencerkan dengan air dan dituangi 10 ml 3 N HCl

dan 10 ml larutan BaCl 5 Terbentuk endapan putih BaSO4

3) Pemeriksaan halogen langsung dari bahan menurut Beilstein

Sebagian bahan asal diletakkan pada keeping tembaga (misalnya

uang tembaga) lalu dibakar dengan api Bunsen di bagian nyala yang

tak berwarna Jika bahan mengandung halogen nyala berwarna hijau

karena terbentuk tembaha-halogenida yang menguap

BAB III

METODE KERJA

III1 Alat dan Bahan

III11 Alat

Alat-alat yang digunakan adalah batang pengaduk Botol semprot

Bunsen Erlemeyer Gelas piala Gelas ukur Pipet tetes Sendok tanduk

Tabung reaksi dan Rak tabung

III12 Bahan

Bahan-bahan yang digunakan adalah Air suling Aluminium foil

Larutan pereaksi AgNO3 NH4OH HCl I2 HNO3 FeSO4 Asam asetat Asam

pikrat 10 HCl H2SO4 NH4-molibdat dan Tissu gulung

III2 Cara Kerja

A Analisis Unsur

1) Disiapkan alat dan bahan

2) Dicampurkan sebagian sampel dengan serbuk castellana diaduk

hingga homogen

3) Dimasukkan ke dalam pipet bersumbat lalu dipijarkan pada api

bunsen kemudian

4) Dilemparkan ke dalam gelas beaker yang berisi air lalu diaduk hingga

homogen kemudian disaring

5) Diambil sebagian filtrat yang diperoleh lalu dilakukan uji analisis unsur

2 Unsur N

a Diambil filtrat kemudian ditambahkan dengan FeSO4

b Lalu dipanaskan hasil positif terbentuk warna biru berlin

3 Unsur P

a Diambil filtrat kemudian ditambahkan dengan HNO3 dan NH4OH

b Dihomogenkan hasil positif terbentuk endapan kuning yang larut

dengan penambahan NH4OH berlebih

4 Unsur Cl

a Diambil filtrat kemudian ditambahkan dengan AgNO3

b Dihomogenkan hasil positif terbentuk endapan putih yang larut

dengan penambahan NH4OH berlebih

5 Unsur Br

a Diambil filtrat kemudian ditambahkan dengan AgNO3

b Dihomogenkan hasil positif terbentuk endapan kuning yang tidak

larut dengan penambahan NH4OH dan terbentuk endapan coklat

jika ditambahkan HCl dan I2

6 Unsur I

a Diambil filtrat kemudian ditambahkan dengan AgNO3

b Dihomogenkan hasil positif terbentuk endapan kuning yang tidak

larut dengan penambahan NH4OH dan terbentuk endapan ungu

jika ditambahkan HCl dan I2

B Analisis Logam

1) Logam Natrium

a Disiapkan alat dan bahan

b Diambil sampel abu pada objek glass

c Ditambahkan asam asetat 10 dan ditetesi asam pikrat kemudian

dipanaskan lalu

d Diamati di bawah mikroskop hasil positif terbentuk kristal

2) Logam Kalium

a Disiapkan alat dan bahan

b Diambil sampel abu pada objek glass

c Ditetesi asam pikrat kemudian dipanaskan lalu

d Diamati di bawah mikroskop hasil positif terbentuk kristal

3) Logam Kalsium

a Disiapkan alat dan bahan

b Diambil sampel abu pada objek glass

c Ditetesi HCl dan H2SO4 atau asam oksalat kemudian dipanaskan

lalu

d Diamati di bawah mikroskop hasil positif terbentuk kristal

4) Logam Barium

a Disiapkan alat dan bahan

b Diambil sampel abu lalu ditetesi HCl kemudian H2SO4

c Diamati perubahan hasil positif terbentuk endapan putih

5) Logam Zink

a Disiapkan alat dan bahan

b Diambil sampel abu pada objek glass

c Ditetesi ammonium molibdat kemudian dipanaskan lalu

d Diamati di bawah mikroskop hasil positif terbentuk kristal

6) Logam Boron

a Disiapkan alat dan bahan

b Diambil sampel abu lalu ditambahkan metanol

c Diamati perubahan hasil positif terrbentuk nyala hijau

7) Logam Magnesium

a Disiapkan alat dan bahan

b Diambil sampel abu dan ditetesi iodum

c Diamati perubahan hasil positif terbentuk endapan berwarna hitam

lama kelamaan menjadi merah

8) Alumunium

a Disiapkan alat dan bahan

b Diambil sampel abu dan ditetesi HCl

c Diamati perubahan hasil positif terbentuk endapan berwarna putih

BAB IV

HASIL PENGAMATAN

IV1 Tabel Pengamatan

i Analisis Unsur

Kelompok Kode Sampel Hasil Identifikasi Jawaban Asli

I PINK - C O

II HIJAU - C O

III JUJUR Cl P N S O C

IV COKELAT P C O N

V HITAM - C O

VI PUTIH - N S C

ii Analisis Logam

Kelompok Kode Sampel Hasil Identifikasi Jawaban Asli

I RA Al Al Zn

II GAS Na K Na K Ca

III ONTA Na Mg Na K Ca

IV AYAM Zn Mg Zn

V TANUR Mg Mg Zn

VI APA Ca Zn B Al Mg

IV2 Reaksi

A Unsur

1 Nitrogen

6NaCN + 3FeSO4 Fe2(Fe[CN]6) + 3Na2SO4

(warna biru bening)

2 Sulfur

Na2S + Na[Fe(CN)4NO] Na4[Fe(CN)5NO3]

(warna ungu reaksi dalam suasana basa)

3 Fosfor

PO43- + 3NH4

+ + 12MoO42- + 24 H+ darr(NH4)3[P(NO3)4] + 12H+

(endapan kuning)

B Logam

1 Natrium

2NaO + 2CH3COOH 2CH3COONa + H2O

CH3COONa + C6H2(OH)(NO2)3 darrC6H2(ONa)(NO2)3 + uarrCH3COOH

(kristal)

2 Kalsium

CaO + 2HCl CaCl2 + H2O

CaCl2 + H2SO4 darrCaSO4 + 2 HCl

CaCl2 + (COOH)2 darrCa(COO)2 + 2 HCl

(kristal)

3 Barium

BaO + 2HCl BaCl2 + H2O

BaCl2 + H2SO4 darrBaSO4 + 2 HCl

(putih)

4 Magnesium

MgO + 2HCl MgCl2 + H2O

MgCl2 + 2KI darrMgI2 + 2KCl

(endapan jingga)

5 Zink

ZnO + 2HCl ZnCl2 + H2O

ZnCl2 + 2NH4OH darrZn(OH)2 +2NH4Cl

(endapan)

6 Alumunium

Al2O3 + 6HCl 2AlCl3 + 3H2O

AlCl3 + 3NH4OH darrAl(OH)3 +3NH4Cl

(endapan putih)

BAB V

PEMBAHASAN

Pada praktikum ini dilakukan analisis unsur dan logam terhadap

beberapa sampel Tujuan dilakukan percobaan ini untuk mengetahui

kandungan unsur karbon nitrogen oksigen sulfur hidrogenfosfor dan

halogen serta logam-logam natrium kalsium magnesium zink kalium

barium dalam suatu sediaan farmasi

Sampel yang digunakan dalam bentuk sediaan tablet kapsul dan

suspensi yang harus terlebih dahulu dilakukan dekstruksi Ada dua macam

dekstruksi dekstruksi kering dan basah Dekstruksi kering dengan

menggunakan pemanasan tinggi pada suhu 500oC hingga 1000oC

Sedangkan dekstruksi kering dengan menggunakan HNO3 pekat atau H2SO4

pekat atau H2O2 pekat Metode dekstruksi basah ini dilakukan pada suhu

rendah untuk menghindari kehilangan mineral akibat penguapan karena suhu

yang digunakan tidak melebihi dari titik didih dari larutan

Pada analisis kandungan unsur sampel terlebih dahulu dicampurkan

dengan serbuk Castellana (terdiri dari campuran Na2CO3 dan Magnesium 2

1) dengan perbandingan 1 5 Masukkan dalam pipa kapiler hampir penuh

panaskan di api bebas sampai berpijar Masukkan ke dalam aquades (untuk

melarutkan zat-zat organik yang telah dirusak) diaduk lalu didiamkan sampai

terbentuk endapan Kemudian disaring filtrat digunakan untuk menyelidiki

unsur-unsur seperti N S P As dan Halogen

Pada percobaan ini selain dilakukan analisis unsure juga dilakukan uji

analisis logam dari sampel sebagai berikut

1 Sampel ldquoRArdquo berdasarkan dari hasil uji yang dilakukan diperoleh hanya

ada logam Al sedangkan berdasarkan jawaban sebenarnya mengandung

logam Al dan Zn

2 Sampel ldquoGASrdquo berdasarkan dari hasil uji yang dilakukan diperoleh hanya

ada logam Na dan K sedangkan berdasarkan jawaban sebenarnya

mengandung logam Na K dan Ca

3 Sampel ldquoONTArdquo berdasarkan dari hasil uji yang dilakukan diperoleh hanya

ada logam Na dan Mg sedangkan berdasarkan jawaban sebenarnya

mengandung logam Na K dan Ca

4 Sampel ldquoAYAMrdquo berdasarkan dari hasil uji yang dilakukan diperoleh hanya

ada logam Zn sedangkan berdasarkan jawaban sebenarnya

mengandung logam Zn dan Mg

5 Sampel ldquoTANURrdquo berdasarkan dari hasil uji yang dilakukan diperoleh

hanya ada logam Mg sedangkan berdasarkan jawaban sebenarnya

mengandung logam Zn dan Mg

6 Sampel ldquoAPArdquo berdasarkan dari hasil uji yang dilakukan diperoleh hanya

ada logam Ca Zn dan B sedangkan berdasarkan jawaban sebenarnya

mengandung logam Al dan Mg

Berdasarkan dari hasil pengamatan tersebut terjadi berbagai

kesalahan prediksi logam yang dikandung Hal-hal tersebut dapat terjadi

karena faktor-faktor kesalahan sebagai berikut

1 Kurang homogennya sampel yang diuji sehingga adanya sampel yang tak

terdeteksi

2 Kurang banyaknya sampelcuplikan yang diambil sehingga tidak merata

pengidentifikasian suatu sampel yang sama

BAB VI

PENUTUP

VI1 Kesimpulan

Adapun kesimpulan yang dapat diberikan adalah sebagai berikut

1 Sampel ldquoRArdquo mengandung logam Al dan Zn

2 Sampel ldquoGASrdquo dan ldquoONTArdquo mengandung logam Na K dan Ca

3 Sampel ldquoAYAMrdquo dan ldquoTANURrdquo mengandung logam Zn dan Mg

4 Sampel ldquoAPArdquo mengandung logam Al dan Mg

IV2 Saran

Adapun saran yang kami dapat berikan sebagai berikut

1 Diharapkan alat-alat di laboratorium dapat diperbaiki sehingga praktikum

dapat berjalan dengan efektif dan efisien

2 Diharapkan para asisten dapat lebih sabar dalam membimbing dan

membantu praktikan

DAFTAR PUSTAKA

1 Day JR dan Underwood Analisis Kimia Kuantitatif Jakarta ITB Press

1999

2 Svehla G Buku Teks Analisis Anorganik Kualitatif Makro dan Semimikro

Edisi ke-5 Jakarta PT Kalman Media Pustaka 1990

3 Anonim Kimia Logam Golongan Utama Bandung ITB Press 2007

4 Brady JE General Chemistry Principles and Structure New York Fift

Edition John Willey and Son 1990

5 Dirjen POM Farmakope Indonesia edisi III Jakarta Depkes RI 1979

6 IAI ISO Indonesia Volume 46Jakarta PT ISFI Penerbitan 2011

7 Sutresna Nana Kimia Bandung Grafindo Media Pratama 2008

8 RahmawatiArisna dkk Laporan Pelatihan Instrumentasi SSA Semarang

Universitas Negeri Semarang 2012

9 Anonim USP-32 NF 27 New York The United States Pharmacopeial

Convention 2008

10Auterhoff dan Kovar Indentifikasi Obat Bandung Penerbit ITB 2002

LAMPIRAN

Tabulasi Unsur

Pereaksi N S P Cl Br I

FeSO4 Biru

berlin

Na

nitroprussida

Ungu (dlm

alkali)

HNO3 +

NH4OH

berlebih

kuning

larut

AgNO3

+ NH4OH

+ HCl + I2

putih

Larut

kuning

larut

coklat

kuning

larut

ungu

Tabulasi Logam

Pereaksi Na K Ca Ba Zn B Mg+ asasetat + as pikrat 10 Kristal+asasetat + Zn uranil asetat KristalNyala Kuning hijau+ aspikrat kristal+ Zn uranil asetat kuning+ HCl + H2SO4 putih+HCl + asoksalat kristal+HCl + H2SO4 putih+NH4 molibdat kristal+HCl + NH4OHNH4OH berlebih

larut

+NaOH+dithizon+CCl4 ungu+HCl pada lakmus Merah

orange

+HCL + KIKI berlebih

jinggalarut

Page 15: Laporan Analisis Unsur n Logam

II2 Uraian Bahan

1 Asam klorida (5)

Nama resmi Acidum hydrochloridum

Nama lain Asam klorida

RM BM HCl 3446

Pemerian Cairan tidak berwarna berasap bau

merangsang Jika diencerkan dengan 2

bagian air asap dan bau hilang

Kelarutan Bercampur dengan air

Penyimpanan Dalam wadah tertutup rapat

Kegunaan Sebagai pereaksi

2 Asam sulfat (5)

Nama resmi Acidum Sulfuricum

Nama lain Asam sulfat

RM BM H2SO4 9807

Pemerian Cairan kentak seperti minyak higroskopik tidak

berwarna jika ditambahkan ke dalam air

menimbulkan panas

Penyimpanan Dalam wadah tertutup baik

Kegunaan Sebagai pereaksi

3 Air suling (5)

Nama resmi Aqua destillata

Nama lain Aquades air suling

RM BM H2O 1802

Pemerian Cairan jernih tidak berwarna tidak berbau tidak

berasa

Penyimpanan Dalam wadah tertutup baik

Kegunaan Sebagai pelarut

4 Natrium Hidroksida (5)

Nama resmi Natrii Hydroxidum

Nama lain Natrium Hidroksida

RM BM NaOH 4000

Pemerian Putih atau praktis putih massa hablur berbentuk

pellet serpihan atau batang keras rapuh dan

menunjukkan pecahan hablur bila dibiarkan

diudara akan cepat menyerap karbondioksida dan

lembab

Kelarutan Mudah larut dalam air dan dalam etanol

Penyimpanan Dalam wadah tertutup baik

Kegunaan Sebagai pereaksi

5 Asam oksalat (5)

Nama resmi Acidum oksalate

Nama lain Asam oksalat

RM BM (COOH)2H2O 12607

Pemerian Hablur tidak berwarna

Kelarutan Larut dalam etanol dan etanol (95 )

Penyimpanan Pada wadah bersuhu 1895o terlindung dari

cahaya

Kegunaan Pereaksi

6 Natrium nitroprusida (5)

Nama resmi Natrium nitroprusida dihidrat

Nama lain Natrium nitroprusid

RM BM Na2Fe(CN)5NO2 H2O 29795

Pemerian Hablur atau serbuk warna merah delima (coklat)

kemerahan praktis tidak berbau

Kelarutan Mudah larut dalam air sukar larut dalam etanol

sangat sukar larut dalam kloroform tidak larut

dalam benzena

Penyimpanan Dalam wadah tertutup rapat

Kegunaan Pereaksi

7 Kalium iodida (5)

Nama resmi Kalii iodidum

Nama lain Kalium iodide

RM BM KI 166

Pemerian Hablur heksahedral transparan tidak berwarna

opak dan putih serbuk butiran putih higroskopik

Kelarutan Sangat mudah larut dalam air lebih mudah larut

dalam air mendidih larut dalam etanol (95) P

mudah larut dalam gliserol P

Penyimpanan Dalam wadah tertutup baik

Kegunaan Pereaksi

8 Barium hidroksida (5)

Nama resmi Barium hydroxidum

Nama lain Barium hidroksida

RM Ba(OH)2 8H2O

Pemerian Hablur tidak berwarna

Kelarutan Larut dalam air terjadi larutan yang agak keruh

Penyimpanan Dalam wadah tertutup rapat

Kegunaan Pereaksi

9 Etanol (5)

Nama resmi Aethanolum

Nama lain Etanol alcohol

RM BM C2H6O 4607

Pemerian Cairan tidak berwarna jernih mudah menguap

dan mudah bergerak bau khas rasa panas

Mudah terbakar dengan memberikan nyala biru

yang tidak berasap

Kelarutan Sangat mudah larut dalam air larut dalam

kloroform dan eter P

Penyimpanan Dalam wadah tertutup rapat terlindung dari

cahaya ditempat sejuk

10 Asam sitrat (5)

Nama resmi Acidum citricum

Nama lain Asam sitrat

RM BM C6H807 19219

Pemerian Hablur bening tidak berwarna serbuk hablur

sampai halus putih tidak berbau rasa sangat

asam

Kelarutan Sangat mudah larut dalam air mudah larut

dalam etanol agak sukar larut dalam eter

II3 Uraian Sampel

1 Cerebrofitreg (6)

Komposisi Gingkobiloba asam glutamat vitamin mineral

Indikasi Membantu asupan vitamin yang kurang seperti

gangguan absorpsi vitamin dan meningkatnya

kebutuhan tubuh karena aktivitas yang meningkat

meningkatkan sirkulasi darah ke otak sehingga

membantu memperbaiki daya ingat

Kemasan Dus 10 Kap

2 Promagreg (6)

Komposisi Hidrotalsit 200 mg Mg(OH)2 15 mg simetikon

Indikasi Kelebihan asam lambung perut kembung perut

sakit dan kolik kejang pilorus tukak lambung

dan usus 12 jari dari lain penyakit saluran cerna

Kemasan Dus 12 Tab

3 Polysilanereg (6)

Komposisi Dimetilpolisiloksan 80 mg Al(OH)3 200 mg

Mg(OH) 200 mg5 ml atau tab

Indikasi Untuk mengurangi gejala yang berhubungan

dengan kelebihan asam lambung gastritis tukak

lambung tukak usus dua belas jari dengan gejala

seperti mual nyeri lambung nyeri ulu hati

kembung dan perasaan penuh pada lambung

Kemasan Botol 100 ml suspensi

II3 Prosedur Kerja

1 Menurut FI III

1) Identifikasi barium

a Larutan garam barium dengan asam sulfat encer P membentuk

endapan putih yang praktis tidak larut dalam asam klorida P

dalam asam nitrit P

b Garam barium menimbulkan warna hijau kekuningan dalam nyala

yang tidak berwarna dan jika dilihat dengan kaca hijau nyala

warna biru

2) Identifikasi bromida

a Larutan bromida jika dipanaskan dengan asam sulfat P dan

mangan (IV) oksidasi P atau kalium bikromat P terjadi brom yang

memberikan warna merah jambu pada kertas saring yang dibasahi

larutan fluresein natrium P 02 bv dimetanol (95) P

b Pada larutan bromida tambahkan larutan perak nitrat P terbentuk

endapan kekuningan yang larut dalam amonia P sukar larut dalam

amonia P encer praktis tidak larut dalam asam nitrat encer P

c Pada larutan bromida ditambahkan larutan klor P terjadi brom

yang larut dalam 2 hingga 3 tetes CO2 P atau kloroform P dengan

warna kemerahan Tambahkan larutan fenol P pada lapisan air

yang mengandung brom terbentuk endapan putih

3) Identifikasi fosfat

a Netralkan larutan fosfat hingga pH 7 tambahkan perak nitrat P

terbentuk endapan kuning muda yang larut dalam larutan amonia

encer P dan dalam asam nitrat encer P

b Pada larutan fosfat tambahkan larutan magnesium sulfat amonia P

terbentuk hablur putih

c Pada larutan fosfat dalam asam nitrat encer P tambahkan larutan

amonium molibdat P volume yang sama hangatkan endapan

warna kuning kenari terang

4) Identifikasi iodida

a Pada larutan iodida ditambahkan larutan perak nitrat P terbentuk

endapan kuning yang praktis tidak larut dalam amonia encer P dan

dalam asam nitrat P

b Pada larutan iodida tambahkan larutan kalium iodida P dan asam

asetat encer P terjadi iodium yang memberikan warna violet

kemerahan dengan kloroform P dan warna biru dengan larutan

kanji P

c Pada larutan iodida tambahkan larutan raksa (II) klorida P

terbentuk endapan merah yang agak sukar larut dalam pereaksi di

atas dan mudah larut dalam larutan kalium iodida P

5) Identifikasi kalium

a Basahi senyawa kalium dengan asam klorida P bakar pada

sebatang kawat platina dalam nyala bunsen tidak berwarna terjadi

warna violet Jika diamati dengan kaca biru yang sesuai warna

nyala ungu kemerahan

b Pada larutan pekat garam kalium yang telah dibebaskan dengan

garam amonium dengan pemisahan tambahkan platina (IV) klorida

P dan asam klorida P terbentuk hablur kuning pijarkan sisa

pemisahan adalah kalium klorida dan platina

c Kocok 2 ml larutan jernih garam kalium yang mengandung tidak

kurang dari 5 bv dengan 10 tetes larutan jenuh asam tartrat P

segera terbentuk endapan putih

6) Identifikasi kalsium

a Pada larutan garam kalsium tambahkan larutan amonium karbonat

P terbentuk endapan putih didihkan dinginkan endapan sukar

larut dalam larutan amonium klorida P

b Pada larutan garam kalsium tambahkan larutan amonium oksalat

P terbentuk endapan putih yang larut dalam asam klorida P tetapi

agak sukar larut dalam asam asetat P

c Pada 1 tetes larutan garam kalsium tambahkan 4 tetes larutan

glidetat P 1 bv dalam etanol (95) P dan 1 tetes larutan natrium

hidroksida P 10 bv terbentuk endapan coklat kemerahan yang

larut dalam kloroform P larutan berwarna merah

7) Identifikasi klorida

a Panaskan larutan klorida dengan asam sulfat P dan mangan (IV)

oksida P terjadi klor yang memutihkan kertas lakmus P basah dan

terjadi warna biru pada kertas kanji iodida

b Pada larutan klorida ditambahkan larutan perak nitrat P terbentuk

endapan putih yang tidak larut dalam asam nitrat P

8) Identifikasi magnesium

a Pada larutan garam magnesium tambahkan larutan amonium

karbonat P didihkan terbentuk endapan putih tetapi tidak terbentuk

endapan jika terdapat larutan amonium klorida P

b Pada larutan garam magnesium ditambahkan larutan dinatrium

hidrogen fosfat P yang mengandung garam amonium dan

amonium encer P terbentuk hablur putih

9) Identifikasi natrium

a Basahi senyawa natrium dengan asam klorida P takar pada

sebatang kawat platina dalam nyala bunsen nyala berwarna

kuning

b Asamkan larutan garam natrium dengan asam asetat P saring jika

perlu tambahkan larutan magnesium lauril sulfat P berlebih

terlebih hablur kuning

2 Menurut USP 32 (9)

1) Barium Larutan dari garam barium akan terbentuk endapan putih

dengan penambahan asam sulfat 2 N Endapan ini tidak larut dalam

HCl dan HNO3

2) Bismuth Ketika dilarutkan dengan asam HNO3 atau HCl berlebih

garam bismuth akan memberntuk endapan putih ketika diencerkan

dengan air Endapan ini akan berwarna coklat dengan H2S dan hasil

dari senyawa yang terbentuk dalam campuran panas dari HNO3 dan

air

3) Bromida Larutan dari bromida ketika ditambahkan dengan klorin tetes

sedikit demi sedikit dapat membebaskan bromida yang mana akan

terlarut dengan pengocokan bersama kloroform pewarnaan dari

kloroform adalah merah hingga coklat kemerahan AgNO3 dihasilkan

dalam larutan bromida yang terbentuk endapan putih kekuningan yang

tidak larut dengan penambahan HNO3 dan agak larut dalam

penambahan NH4OH 6 N

4) Kalsium Larutan dari garam kalsium tidak larut dalam oksalat ketika

sebagai pengikut Untuk larutan dari garam kalsium (1 dalam 20)

tambahkan 2 tetes dari metil merah dan netralkan dengan NH4OH

Tambahkan 3 N HCl tetes demi tetes hingga larutan bersifat asam

oleh indicator Ketika penambahan dari ammonium oksalat endapan

putih terbentuk Endapan ini tidak larut dalam asam asetat 6 N tetapi

larut dalam HCl

5) Klorida Dengan AgNO3 larutan klorida akan berwarna endapan

kekuningan uang tidak larut dalam HNO3 tetapi larut dalam NH4OH 6 N

berlebih

6) Kobalt Larutan dari garam kobalt (1 dalam 20) dengan HCl 3 N

memberikan endapan merah ketika dipanaskan pada penangas

Larutan dari garam kobalt akan jenuh dengan KCl dan terbentuk KNO3

dan asam asetat yang membentuk endapan kuning

7) Tembaga Larutan dari senyawa tembaga diasamkan dengan HCl

terbentuk garis merah dari tembaga metalik yang terang dengan

permukaan tak bernoda dari besi metalik NH4OH 6 N berlebih

ditambahkan dalam garam tembaga akan menghasilkan endapan

kebiru-biruan dan kemudian menjadi larutan biru gelap

8) Iodida Larutan dari iodide yang ditambahkan dengan klorin sedikit

demi sedikit akan membebaskan iodin yang akan memberi warna

kuning hingga merah pada larutan Ketika larutan dikocok dengan

CCl4 akan menjadi violet

9) Besi Senyawa Ferro dan Ferri dalam larutan akan membentuk

endapan hitam dengan NH4S Endapan ini larut dalam HCl 3 N dingin

dengan perkembangan dari H2S

10)Timbal Dengan H2SO4 2 N larutan dari garam timbale akan

memberikan warna putih yang tidak larut dalam HCl 3 N atau 2 N

HNO3 tetapi larut dalam NaOH 1 N panas dan dalam ammonium

asetat

11)Magnesium Larutan dari magenesium akan diketahui dengan NH4Cl

yang tidak lebih dari endapan kabut yang dinetralkan dengan NH4CO3

tetapi pada penambahan NaHPO4 terbentuk Kristal putih yang tidak

larut dalam NH4OH 6 N

12)Mangan Dengan NH4S larutan mangan akan memberikan endapan

berwarna merah muda kekuningan yang larut dalam asam asetat

13)Kalium Senyawa kalium memberikan warna keunguan hingga nyala

yang berkilauan tetapi keberadaan dari sedikit natrium akan menutupi

warnanya

14)Perak Dengan HCl larutan perak akan berwarna putih yang tidak larut

dalam HNO3 tetapi mudah larut dalam NH4OH 6 N

15)Zink Dalam larutan natrium asetat alrutan garam zink akan

membentuk endapan putih dengan H2S endapan tidak larut dalam

asam asetat tetapi pada HCl 3 N

3 Menurut Identifikasi Obat (10)

1) Percobaan Lassaigne Ke dalam tabung pijar dimasukkan 20-50 g

bahan dan sebutir logam natrium sebesar biji kacang tanah Tabung

dipanaskan perlahan-lahan dengan api kecil dari bagian atas tabung

sampai ke bagian bawah Setelah natrium leleh api dibesarkan

tabung dipjar beberapa menit Kemudian ketika masih merah

membara tabung dijatuhkan ke dalam piala porselin berisi 6 ml air

Selanjutnya campuran ini disaring Penyaring dibilas dengan sedikit air

panas Filtrat dibagi untuk pemeriksaan unsur nitrogen sulphur dan

halogen

a Pemeriksaan nitrogen Ke dalam sepertiga filtrat di atas

ditambahkan sebutir garam besi (II) sulfat kemudian dididihkan

beberapa menit Sesudah dingin dengan hati-hati besi hidroksida

dalam tabung dilarutkan dengan 6 N HCl (jangan berlebih) Bila

ragu-ragu larutan disaring kertas saring akan berwarna biru berlin

Jika bahan mengandung banyak nitrogen lama kelamaan timbul

warna biru pada larutan Jika setelah didiamkan beberapa lama

larutan berwarna biru-hijau berarti terdapat sesepora nitrogen Jika

larutan hanya berwarna kuning berarti larutan bebas nitrogen Zat

yang mudah melepaskan nitrogennya dan kaya akan sulphur tidak

akan membentuk rodanida seperti di atas Pada percobaan di sini

diperlukan logam natrium berlebih

b Pemeriksaan belerang Sepertiga dari filtrat diberi beberapa tetes

larutan natrium pentasiano nitrosilferat 25 yang dibuat segar

Terbentuk warna ungu yang lazimnya menjadi merah darah

c Pemeriksaan halogen Sepertiga filtrate diasamkan dengan HNO3 3

Nlalu dipanaskan sampai mendidih selama 2-3 menit Apabila

terdapat lebih banyak brom atau iodium maka timbul warna

Kepada larutan yang masih panas ditambahkan 5 tetes larutan

perak nitrat 5 Jika tak terjadi endapan berarti larutan tidak

mengandung banyak sulfur terjadi pengendaraan perak sulfat

2) Pemeriksaan sulfur langsung dari bahan Sejumlah 50 mg bahan

direaksikan dengan 10 ml larutan H2O2 30 dan 2 tetes larutan besi

(III) klorida 10 Terjadi reaksi yang kuat bila perlu didinginkan

Kemudian larutan diencerkan dengan air dan dituangi 10 ml 3 N HCl

dan 10 ml larutan BaCl 5 Terbentuk endapan putih BaSO4

3) Pemeriksaan halogen langsung dari bahan menurut Beilstein

Sebagian bahan asal diletakkan pada keeping tembaga (misalnya

uang tembaga) lalu dibakar dengan api Bunsen di bagian nyala yang

tak berwarna Jika bahan mengandung halogen nyala berwarna hijau

karena terbentuk tembaha-halogenida yang menguap

BAB III

METODE KERJA

III1 Alat dan Bahan

III11 Alat

Alat-alat yang digunakan adalah batang pengaduk Botol semprot

Bunsen Erlemeyer Gelas piala Gelas ukur Pipet tetes Sendok tanduk

Tabung reaksi dan Rak tabung

III12 Bahan

Bahan-bahan yang digunakan adalah Air suling Aluminium foil

Larutan pereaksi AgNO3 NH4OH HCl I2 HNO3 FeSO4 Asam asetat Asam

pikrat 10 HCl H2SO4 NH4-molibdat dan Tissu gulung

III2 Cara Kerja

A Analisis Unsur

1) Disiapkan alat dan bahan

2) Dicampurkan sebagian sampel dengan serbuk castellana diaduk

hingga homogen

3) Dimasukkan ke dalam pipet bersumbat lalu dipijarkan pada api

bunsen kemudian

4) Dilemparkan ke dalam gelas beaker yang berisi air lalu diaduk hingga

homogen kemudian disaring

5) Diambil sebagian filtrat yang diperoleh lalu dilakukan uji analisis unsur

2 Unsur N

a Diambil filtrat kemudian ditambahkan dengan FeSO4

b Lalu dipanaskan hasil positif terbentuk warna biru berlin

3 Unsur P

a Diambil filtrat kemudian ditambahkan dengan HNO3 dan NH4OH

b Dihomogenkan hasil positif terbentuk endapan kuning yang larut

dengan penambahan NH4OH berlebih

4 Unsur Cl

a Diambil filtrat kemudian ditambahkan dengan AgNO3

b Dihomogenkan hasil positif terbentuk endapan putih yang larut

dengan penambahan NH4OH berlebih

5 Unsur Br

a Diambil filtrat kemudian ditambahkan dengan AgNO3

b Dihomogenkan hasil positif terbentuk endapan kuning yang tidak

larut dengan penambahan NH4OH dan terbentuk endapan coklat

jika ditambahkan HCl dan I2

6 Unsur I

a Diambil filtrat kemudian ditambahkan dengan AgNO3

b Dihomogenkan hasil positif terbentuk endapan kuning yang tidak

larut dengan penambahan NH4OH dan terbentuk endapan ungu

jika ditambahkan HCl dan I2

B Analisis Logam

1) Logam Natrium

a Disiapkan alat dan bahan

b Diambil sampel abu pada objek glass

c Ditambahkan asam asetat 10 dan ditetesi asam pikrat kemudian

dipanaskan lalu

d Diamati di bawah mikroskop hasil positif terbentuk kristal

2) Logam Kalium

a Disiapkan alat dan bahan

b Diambil sampel abu pada objek glass

c Ditetesi asam pikrat kemudian dipanaskan lalu

d Diamati di bawah mikroskop hasil positif terbentuk kristal

3) Logam Kalsium

a Disiapkan alat dan bahan

b Diambil sampel abu pada objek glass

c Ditetesi HCl dan H2SO4 atau asam oksalat kemudian dipanaskan

lalu

d Diamati di bawah mikroskop hasil positif terbentuk kristal

4) Logam Barium

a Disiapkan alat dan bahan

b Diambil sampel abu lalu ditetesi HCl kemudian H2SO4

c Diamati perubahan hasil positif terbentuk endapan putih

5) Logam Zink

a Disiapkan alat dan bahan

b Diambil sampel abu pada objek glass

c Ditetesi ammonium molibdat kemudian dipanaskan lalu

d Diamati di bawah mikroskop hasil positif terbentuk kristal

6) Logam Boron

a Disiapkan alat dan bahan

b Diambil sampel abu lalu ditambahkan metanol

c Diamati perubahan hasil positif terrbentuk nyala hijau

7) Logam Magnesium

a Disiapkan alat dan bahan

b Diambil sampel abu dan ditetesi iodum

c Diamati perubahan hasil positif terbentuk endapan berwarna hitam

lama kelamaan menjadi merah

8) Alumunium

a Disiapkan alat dan bahan

b Diambil sampel abu dan ditetesi HCl

c Diamati perubahan hasil positif terbentuk endapan berwarna putih

BAB IV

HASIL PENGAMATAN

IV1 Tabel Pengamatan

i Analisis Unsur

Kelompok Kode Sampel Hasil Identifikasi Jawaban Asli

I PINK - C O

II HIJAU - C O

III JUJUR Cl P N S O C

IV COKELAT P C O N

V HITAM - C O

VI PUTIH - N S C

ii Analisis Logam

Kelompok Kode Sampel Hasil Identifikasi Jawaban Asli

I RA Al Al Zn

II GAS Na K Na K Ca

III ONTA Na Mg Na K Ca

IV AYAM Zn Mg Zn

V TANUR Mg Mg Zn

VI APA Ca Zn B Al Mg

IV2 Reaksi

A Unsur

1 Nitrogen

6NaCN + 3FeSO4 Fe2(Fe[CN]6) + 3Na2SO4

(warna biru bening)

2 Sulfur

Na2S + Na[Fe(CN)4NO] Na4[Fe(CN)5NO3]

(warna ungu reaksi dalam suasana basa)

3 Fosfor

PO43- + 3NH4

+ + 12MoO42- + 24 H+ darr(NH4)3[P(NO3)4] + 12H+

(endapan kuning)

B Logam

1 Natrium

2NaO + 2CH3COOH 2CH3COONa + H2O

CH3COONa + C6H2(OH)(NO2)3 darrC6H2(ONa)(NO2)3 + uarrCH3COOH

(kristal)

2 Kalsium

CaO + 2HCl CaCl2 + H2O

CaCl2 + H2SO4 darrCaSO4 + 2 HCl

CaCl2 + (COOH)2 darrCa(COO)2 + 2 HCl

(kristal)

3 Barium

BaO + 2HCl BaCl2 + H2O

BaCl2 + H2SO4 darrBaSO4 + 2 HCl

(putih)

4 Magnesium

MgO + 2HCl MgCl2 + H2O

MgCl2 + 2KI darrMgI2 + 2KCl

(endapan jingga)

5 Zink

ZnO + 2HCl ZnCl2 + H2O

ZnCl2 + 2NH4OH darrZn(OH)2 +2NH4Cl

(endapan)

6 Alumunium

Al2O3 + 6HCl 2AlCl3 + 3H2O

AlCl3 + 3NH4OH darrAl(OH)3 +3NH4Cl

(endapan putih)

BAB V

PEMBAHASAN

Pada praktikum ini dilakukan analisis unsur dan logam terhadap

beberapa sampel Tujuan dilakukan percobaan ini untuk mengetahui

kandungan unsur karbon nitrogen oksigen sulfur hidrogenfosfor dan

halogen serta logam-logam natrium kalsium magnesium zink kalium

barium dalam suatu sediaan farmasi

Sampel yang digunakan dalam bentuk sediaan tablet kapsul dan

suspensi yang harus terlebih dahulu dilakukan dekstruksi Ada dua macam

dekstruksi dekstruksi kering dan basah Dekstruksi kering dengan

menggunakan pemanasan tinggi pada suhu 500oC hingga 1000oC

Sedangkan dekstruksi kering dengan menggunakan HNO3 pekat atau H2SO4

pekat atau H2O2 pekat Metode dekstruksi basah ini dilakukan pada suhu

rendah untuk menghindari kehilangan mineral akibat penguapan karena suhu

yang digunakan tidak melebihi dari titik didih dari larutan

Pada analisis kandungan unsur sampel terlebih dahulu dicampurkan

dengan serbuk Castellana (terdiri dari campuran Na2CO3 dan Magnesium 2

1) dengan perbandingan 1 5 Masukkan dalam pipa kapiler hampir penuh

panaskan di api bebas sampai berpijar Masukkan ke dalam aquades (untuk

melarutkan zat-zat organik yang telah dirusak) diaduk lalu didiamkan sampai

terbentuk endapan Kemudian disaring filtrat digunakan untuk menyelidiki

unsur-unsur seperti N S P As dan Halogen

Pada percobaan ini selain dilakukan analisis unsure juga dilakukan uji

analisis logam dari sampel sebagai berikut

1 Sampel ldquoRArdquo berdasarkan dari hasil uji yang dilakukan diperoleh hanya

ada logam Al sedangkan berdasarkan jawaban sebenarnya mengandung

logam Al dan Zn

2 Sampel ldquoGASrdquo berdasarkan dari hasil uji yang dilakukan diperoleh hanya

ada logam Na dan K sedangkan berdasarkan jawaban sebenarnya

mengandung logam Na K dan Ca

3 Sampel ldquoONTArdquo berdasarkan dari hasil uji yang dilakukan diperoleh hanya

ada logam Na dan Mg sedangkan berdasarkan jawaban sebenarnya

mengandung logam Na K dan Ca

4 Sampel ldquoAYAMrdquo berdasarkan dari hasil uji yang dilakukan diperoleh hanya

ada logam Zn sedangkan berdasarkan jawaban sebenarnya

mengandung logam Zn dan Mg

5 Sampel ldquoTANURrdquo berdasarkan dari hasil uji yang dilakukan diperoleh

hanya ada logam Mg sedangkan berdasarkan jawaban sebenarnya

mengandung logam Zn dan Mg

6 Sampel ldquoAPArdquo berdasarkan dari hasil uji yang dilakukan diperoleh hanya

ada logam Ca Zn dan B sedangkan berdasarkan jawaban sebenarnya

mengandung logam Al dan Mg

Berdasarkan dari hasil pengamatan tersebut terjadi berbagai

kesalahan prediksi logam yang dikandung Hal-hal tersebut dapat terjadi

karena faktor-faktor kesalahan sebagai berikut

1 Kurang homogennya sampel yang diuji sehingga adanya sampel yang tak

terdeteksi

2 Kurang banyaknya sampelcuplikan yang diambil sehingga tidak merata

pengidentifikasian suatu sampel yang sama

BAB VI

PENUTUP

VI1 Kesimpulan

Adapun kesimpulan yang dapat diberikan adalah sebagai berikut

1 Sampel ldquoRArdquo mengandung logam Al dan Zn

2 Sampel ldquoGASrdquo dan ldquoONTArdquo mengandung logam Na K dan Ca

3 Sampel ldquoAYAMrdquo dan ldquoTANURrdquo mengandung logam Zn dan Mg

4 Sampel ldquoAPArdquo mengandung logam Al dan Mg

IV2 Saran

Adapun saran yang kami dapat berikan sebagai berikut

1 Diharapkan alat-alat di laboratorium dapat diperbaiki sehingga praktikum

dapat berjalan dengan efektif dan efisien

2 Diharapkan para asisten dapat lebih sabar dalam membimbing dan

membantu praktikan

DAFTAR PUSTAKA

1 Day JR dan Underwood Analisis Kimia Kuantitatif Jakarta ITB Press

1999

2 Svehla G Buku Teks Analisis Anorganik Kualitatif Makro dan Semimikro

Edisi ke-5 Jakarta PT Kalman Media Pustaka 1990

3 Anonim Kimia Logam Golongan Utama Bandung ITB Press 2007

4 Brady JE General Chemistry Principles and Structure New York Fift

Edition John Willey and Son 1990

5 Dirjen POM Farmakope Indonesia edisi III Jakarta Depkes RI 1979

6 IAI ISO Indonesia Volume 46Jakarta PT ISFI Penerbitan 2011

7 Sutresna Nana Kimia Bandung Grafindo Media Pratama 2008

8 RahmawatiArisna dkk Laporan Pelatihan Instrumentasi SSA Semarang

Universitas Negeri Semarang 2012

9 Anonim USP-32 NF 27 New York The United States Pharmacopeial

Convention 2008

10Auterhoff dan Kovar Indentifikasi Obat Bandung Penerbit ITB 2002

LAMPIRAN

Tabulasi Unsur

Pereaksi N S P Cl Br I

FeSO4 Biru

berlin

Na

nitroprussida

Ungu (dlm

alkali)

HNO3 +

NH4OH

berlebih

kuning

larut

AgNO3

+ NH4OH

+ HCl + I2

putih

Larut

kuning

larut

coklat

kuning

larut

ungu

Tabulasi Logam

Pereaksi Na K Ca Ba Zn B Mg+ asasetat + as pikrat 10 Kristal+asasetat + Zn uranil asetat KristalNyala Kuning hijau+ aspikrat kristal+ Zn uranil asetat kuning+ HCl + H2SO4 putih+HCl + asoksalat kristal+HCl + H2SO4 putih+NH4 molibdat kristal+HCl + NH4OHNH4OH berlebih

larut

+NaOH+dithizon+CCl4 ungu+HCl pada lakmus Merah

orange

+HCL + KIKI berlebih

jinggalarut

Page 16: Laporan Analisis Unsur n Logam

Nama lain Aquades air suling

RM BM H2O 1802

Pemerian Cairan jernih tidak berwarna tidak berbau tidak

berasa

Penyimpanan Dalam wadah tertutup baik

Kegunaan Sebagai pelarut

4 Natrium Hidroksida (5)

Nama resmi Natrii Hydroxidum

Nama lain Natrium Hidroksida

RM BM NaOH 4000

Pemerian Putih atau praktis putih massa hablur berbentuk

pellet serpihan atau batang keras rapuh dan

menunjukkan pecahan hablur bila dibiarkan

diudara akan cepat menyerap karbondioksida dan

lembab

Kelarutan Mudah larut dalam air dan dalam etanol

Penyimpanan Dalam wadah tertutup baik

Kegunaan Sebagai pereaksi

5 Asam oksalat (5)

Nama resmi Acidum oksalate

Nama lain Asam oksalat

RM BM (COOH)2H2O 12607

Pemerian Hablur tidak berwarna

Kelarutan Larut dalam etanol dan etanol (95 )

Penyimpanan Pada wadah bersuhu 1895o terlindung dari

cahaya

Kegunaan Pereaksi

6 Natrium nitroprusida (5)

Nama resmi Natrium nitroprusida dihidrat

Nama lain Natrium nitroprusid

RM BM Na2Fe(CN)5NO2 H2O 29795

Pemerian Hablur atau serbuk warna merah delima (coklat)

kemerahan praktis tidak berbau

Kelarutan Mudah larut dalam air sukar larut dalam etanol

sangat sukar larut dalam kloroform tidak larut

dalam benzena

Penyimpanan Dalam wadah tertutup rapat

Kegunaan Pereaksi

7 Kalium iodida (5)

Nama resmi Kalii iodidum

Nama lain Kalium iodide

RM BM KI 166

Pemerian Hablur heksahedral transparan tidak berwarna

opak dan putih serbuk butiran putih higroskopik

Kelarutan Sangat mudah larut dalam air lebih mudah larut

dalam air mendidih larut dalam etanol (95) P

mudah larut dalam gliserol P

Penyimpanan Dalam wadah tertutup baik

Kegunaan Pereaksi

8 Barium hidroksida (5)

Nama resmi Barium hydroxidum

Nama lain Barium hidroksida

RM Ba(OH)2 8H2O

Pemerian Hablur tidak berwarna

Kelarutan Larut dalam air terjadi larutan yang agak keruh

Penyimpanan Dalam wadah tertutup rapat

Kegunaan Pereaksi

9 Etanol (5)

Nama resmi Aethanolum

Nama lain Etanol alcohol

RM BM C2H6O 4607

Pemerian Cairan tidak berwarna jernih mudah menguap

dan mudah bergerak bau khas rasa panas

Mudah terbakar dengan memberikan nyala biru

yang tidak berasap

Kelarutan Sangat mudah larut dalam air larut dalam

kloroform dan eter P

Penyimpanan Dalam wadah tertutup rapat terlindung dari

cahaya ditempat sejuk

10 Asam sitrat (5)

Nama resmi Acidum citricum

Nama lain Asam sitrat

RM BM C6H807 19219

Pemerian Hablur bening tidak berwarna serbuk hablur

sampai halus putih tidak berbau rasa sangat

asam

Kelarutan Sangat mudah larut dalam air mudah larut

dalam etanol agak sukar larut dalam eter

II3 Uraian Sampel

1 Cerebrofitreg (6)

Komposisi Gingkobiloba asam glutamat vitamin mineral

Indikasi Membantu asupan vitamin yang kurang seperti

gangguan absorpsi vitamin dan meningkatnya

kebutuhan tubuh karena aktivitas yang meningkat

meningkatkan sirkulasi darah ke otak sehingga

membantu memperbaiki daya ingat

Kemasan Dus 10 Kap

2 Promagreg (6)

Komposisi Hidrotalsit 200 mg Mg(OH)2 15 mg simetikon

Indikasi Kelebihan asam lambung perut kembung perut

sakit dan kolik kejang pilorus tukak lambung

dan usus 12 jari dari lain penyakit saluran cerna

Kemasan Dus 12 Tab

3 Polysilanereg (6)

Komposisi Dimetilpolisiloksan 80 mg Al(OH)3 200 mg

Mg(OH) 200 mg5 ml atau tab

Indikasi Untuk mengurangi gejala yang berhubungan

dengan kelebihan asam lambung gastritis tukak

lambung tukak usus dua belas jari dengan gejala

seperti mual nyeri lambung nyeri ulu hati

kembung dan perasaan penuh pada lambung

Kemasan Botol 100 ml suspensi

II3 Prosedur Kerja

1 Menurut FI III

1) Identifikasi barium

a Larutan garam barium dengan asam sulfat encer P membentuk

endapan putih yang praktis tidak larut dalam asam klorida P

dalam asam nitrit P

b Garam barium menimbulkan warna hijau kekuningan dalam nyala

yang tidak berwarna dan jika dilihat dengan kaca hijau nyala

warna biru

2) Identifikasi bromida

a Larutan bromida jika dipanaskan dengan asam sulfat P dan

mangan (IV) oksidasi P atau kalium bikromat P terjadi brom yang

memberikan warna merah jambu pada kertas saring yang dibasahi

larutan fluresein natrium P 02 bv dimetanol (95) P

b Pada larutan bromida tambahkan larutan perak nitrat P terbentuk

endapan kekuningan yang larut dalam amonia P sukar larut dalam

amonia P encer praktis tidak larut dalam asam nitrat encer P

c Pada larutan bromida ditambahkan larutan klor P terjadi brom

yang larut dalam 2 hingga 3 tetes CO2 P atau kloroform P dengan

warna kemerahan Tambahkan larutan fenol P pada lapisan air

yang mengandung brom terbentuk endapan putih

3) Identifikasi fosfat

a Netralkan larutan fosfat hingga pH 7 tambahkan perak nitrat P

terbentuk endapan kuning muda yang larut dalam larutan amonia

encer P dan dalam asam nitrat encer P

b Pada larutan fosfat tambahkan larutan magnesium sulfat amonia P

terbentuk hablur putih

c Pada larutan fosfat dalam asam nitrat encer P tambahkan larutan

amonium molibdat P volume yang sama hangatkan endapan

warna kuning kenari terang

4) Identifikasi iodida

a Pada larutan iodida ditambahkan larutan perak nitrat P terbentuk

endapan kuning yang praktis tidak larut dalam amonia encer P dan

dalam asam nitrat P

b Pada larutan iodida tambahkan larutan kalium iodida P dan asam

asetat encer P terjadi iodium yang memberikan warna violet

kemerahan dengan kloroform P dan warna biru dengan larutan

kanji P

c Pada larutan iodida tambahkan larutan raksa (II) klorida P

terbentuk endapan merah yang agak sukar larut dalam pereaksi di

atas dan mudah larut dalam larutan kalium iodida P

5) Identifikasi kalium

a Basahi senyawa kalium dengan asam klorida P bakar pada

sebatang kawat platina dalam nyala bunsen tidak berwarna terjadi

warna violet Jika diamati dengan kaca biru yang sesuai warna

nyala ungu kemerahan

b Pada larutan pekat garam kalium yang telah dibebaskan dengan

garam amonium dengan pemisahan tambahkan platina (IV) klorida

P dan asam klorida P terbentuk hablur kuning pijarkan sisa

pemisahan adalah kalium klorida dan platina

c Kocok 2 ml larutan jernih garam kalium yang mengandung tidak

kurang dari 5 bv dengan 10 tetes larutan jenuh asam tartrat P

segera terbentuk endapan putih

6) Identifikasi kalsium

a Pada larutan garam kalsium tambahkan larutan amonium karbonat

P terbentuk endapan putih didihkan dinginkan endapan sukar

larut dalam larutan amonium klorida P

b Pada larutan garam kalsium tambahkan larutan amonium oksalat

P terbentuk endapan putih yang larut dalam asam klorida P tetapi

agak sukar larut dalam asam asetat P

c Pada 1 tetes larutan garam kalsium tambahkan 4 tetes larutan

glidetat P 1 bv dalam etanol (95) P dan 1 tetes larutan natrium

hidroksida P 10 bv terbentuk endapan coklat kemerahan yang

larut dalam kloroform P larutan berwarna merah

7) Identifikasi klorida

a Panaskan larutan klorida dengan asam sulfat P dan mangan (IV)

oksida P terjadi klor yang memutihkan kertas lakmus P basah dan

terjadi warna biru pada kertas kanji iodida

b Pada larutan klorida ditambahkan larutan perak nitrat P terbentuk

endapan putih yang tidak larut dalam asam nitrat P

8) Identifikasi magnesium

a Pada larutan garam magnesium tambahkan larutan amonium

karbonat P didihkan terbentuk endapan putih tetapi tidak terbentuk

endapan jika terdapat larutan amonium klorida P

b Pada larutan garam magnesium ditambahkan larutan dinatrium

hidrogen fosfat P yang mengandung garam amonium dan

amonium encer P terbentuk hablur putih

9) Identifikasi natrium

a Basahi senyawa natrium dengan asam klorida P takar pada

sebatang kawat platina dalam nyala bunsen nyala berwarna

kuning

b Asamkan larutan garam natrium dengan asam asetat P saring jika

perlu tambahkan larutan magnesium lauril sulfat P berlebih

terlebih hablur kuning

2 Menurut USP 32 (9)

1) Barium Larutan dari garam barium akan terbentuk endapan putih

dengan penambahan asam sulfat 2 N Endapan ini tidak larut dalam

HCl dan HNO3

2) Bismuth Ketika dilarutkan dengan asam HNO3 atau HCl berlebih

garam bismuth akan memberntuk endapan putih ketika diencerkan

dengan air Endapan ini akan berwarna coklat dengan H2S dan hasil

dari senyawa yang terbentuk dalam campuran panas dari HNO3 dan

air

3) Bromida Larutan dari bromida ketika ditambahkan dengan klorin tetes

sedikit demi sedikit dapat membebaskan bromida yang mana akan

terlarut dengan pengocokan bersama kloroform pewarnaan dari

kloroform adalah merah hingga coklat kemerahan AgNO3 dihasilkan

dalam larutan bromida yang terbentuk endapan putih kekuningan yang

tidak larut dengan penambahan HNO3 dan agak larut dalam

penambahan NH4OH 6 N

4) Kalsium Larutan dari garam kalsium tidak larut dalam oksalat ketika

sebagai pengikut Untuk larutan dari garam kalsium (1 dalam 20)

tambahkan 2 tetes dari metil merah dan netralkan dengan NH4OH

Tambahkan 3 N HCl tetes demi tetes hingga larutan bersifat asam

oleh indicator Ketika penambahan dari ammonium oksalat endapan

putih terbentuk Endapan ini tidak larut dalam asam asetat 6 N tetapi

larut dalam HCl

5) Klorida Dengan AgNO3 larutan klorida akan berwarna endapan

kekuningan uang tidak larut dalam HNO3 tetapi larut dalam NH4OH 6 N

berlebih

6) Kobalt Larutan dari garam kobalt (1 dalam 20) dengan HCl 3 N

memberikan endapan merah ketika dipanaskan pada penangas

Larutan dari garam kobalt akan jenuh dengan KCl dan terbentuk KNO3

dan asam asetat yang membentuk endapan kuning

7) Tembaga Larutan dari senyawa tembaga diasamkan dengan HCl

terbentuk garis merah dari tembaga metalik yang terang dengan

permukaan tak bernoda dari besi metalik NH4OH 6 N berlebih

ditambahkan dalam garam tembaga akan menghasilkan endapan

kebiru-biruan dan kemudian menjadi larutan biru gelap

8) Iodida Larutan dari iodide yang ditambahkan dengan klorin sedikit

demi sedikit akan membebaskan iodin yang akan memberi warna

kuning hingga merah pada larutan Ketika larutan dikocok dengan

CCl4 akan menjadi violet

9) Besi Senyawa Ferro dan Ferri dalam larutan akan membentuk

endapan hitam dengan NH4S Endapan ini larut dalam HCl 3 N dingin

dengan perkembangan dari H2S

10)Timbal Dengan H2SO4 2 N larutan dari garam timbale akan

memberikan warna putih yang tidak larut dalam HCl 3 N atau 2 N

HNO3 tetapi larut dalam NaOH 1 N panas dan dalam ammonium

asetat

11)Magnesium Larutan dari magenesium akan diketahui dengan NH4Cl

yang tidak lebih dari endapan kabut yang dinetralkan dengan NH4CO3

tetapi pada penambahan NaHPO4 terbentuk Kristal putih yang tidak

larut dalam NH4OH 6 N

12)Mangan Dengan NH4S larutan mangan akan memberikan endapan

berwarna merah muda kekuningan yang larut dalam asam asetat

13)Kalium Senyawa kalium memberikan warna keunguan hingga nyala

yang berkilauan tetapi keberadaan dari sedikit natrium akan menutupi

warnanya

14)Perak Dengan HCl larutan perak akan berwarna putih yang tidak larut

dalam HNO3 tetapi mudah larut dalam NH4OH 6 N

15)Zink Dalam larutan natrium asetat alrutan garam zink akan

membentuk endapan putih dengan H2S endapan tidak larut dalam

asam asetat tetapi pada HCl 3 N

3 Menurut Identifikasi Obat (10)

1) Percobaan Lassaigne Ke dalam tabung pijar dimasukkan 20-50 g

bahan dan sebutir logam natrium sebesar biji kacang tanah Tabung

dipanaskan perlahan-lahan dengan api kecil dari bagian atas tabung

sampai ke bagian bawah Setelah natrium leleh api dibesarkan

tabung dipjar beberapa menit Kemudian ketika masih merah

membara tabung dijatuhkan ke dalam piala porselin berisi 6 ml air

Selanjutnya campuran ini disaring Penyaring dibilas dengan sedikit air

panas Filtrat dibagi untuk pemeriksaan unsur nitrogen sulphur dan

halogen

a Pemeriksaan nitrogen Ke dalam sepertiga filtrat di atas

ditambahkan sebutir garam besi (II) sulfat kemudian dididihkan

beberapa menit Sesudah dingin dengan hati-hati besi hidroksida

dalam tabung dilarutkan dengan 6 N HCl (jangan berlebih) Bila

ragu-ragu larutan disaring kertas saring akan berwarna biru berlin

Jika bahan mengandung banyak nitrogen lama kelamaan timbul

warna biru pada larutan Jika setelah didiamkan beberapa lama

larutan berwarna biru-hijau berarti terdapat sesepora nitrogen Jika

larutan hanya berwarna kuning berarti larutan bebas nitrogen Zat

yang mudah melepaskan nitrogennya dan kaya akan sulphur tidak

akan membentuk rodanida seperti di atas Pada percobaan di sini

diperlukan logam natrium berlebih

b Pemeriksaan belerang Sepertiga dari filtrat diberi beberapa tetes

larutan natrium pentasiano nitrosilferat 25 yang dibuat segar

Terbentuk warna ungu yang lazimnya menjadi merah darah

c Pemeriksaan halogen Sepertiga filtrate diasamkan dengan HNO3 3

Nlalu dipanaskan sampai mendidih selama 2-3 menit Apabila

terdapat lebih banyak brom atau iodium maka timbul warna

Kepada larutan yang masih panas ditambahkan 5 tetes larutan

perak nitrat 5 Jika tak terjadi endapan berarti larutan tidak

mengandung banyak sulfur terjadi pengendaraan perak sulfat

2) Pemeriksaan sulfur langsung dari bahan Sejumlah 50 mg bahan

direaksikan dengan 10 ml larutan H2O2 30 dan 2 tetes larutan besi

(III) klorida 10 Terjadi reaksi yang kuat bila perlu didinginkan

Kemudian larutan diencerkan dengan air dan dituangi 10 ml 3 N HCl

dan 10 ml larutan BaCl 5 Terbentuk endapan putih BaSO4

3) Pemeriksaan halogen langsung dari bahan menurut Beilstein

Sebagian bahan asal diletakkan pada keeping tembaga (misalnya

uang tembaga) lalu dibakar dengan api Bunsen di bagian nyala yang

tak berwarna Jika bahan mengandung halogen nyala berwarna hijau

karena terbentuk tembaha-halogenida yang menguap

BAB III

METODE KERJA

III1 Alat dan Bahan

III11 Alat

Alat-alat yang digunakan adalah batang pengaduk Botol semprot

Bunsen Erlemeyer Gelas piala Gelas ukur Pipet tetes Sendok tanduk

Tabung reaksi dan Rak tabung

III12 Bahan

Bahan-bahan yang digunakan adalah Air suling Aluminium foil

Larutan pereaksi AgNO3 NH4OH HCl I2 HNO3 FeSO4 Asam asetat Asam

pikrat 10 HCl H2SO4 NH4-molibdat dan Tissu gulung

III2 Cara Kerja

A Analisis Unsur

1) Disiapkan alat dan bahan

2) Dicampurkan sebagian sampel dengan serbuk castellana diaduk

hingga homogen

3) Dimasukkan ke dalam pipet bersumbat lalu dipijarkan pada api

bunsen kemudian

4) Dilemparkan ke dalam gelas beaker yang berisi air lalu diaduk hingga

homogen kemudian disaring

5) Diambil sebagian filtrat yang diperoleh lalu dilakukan uji analisis unsur

2 Unsur N

a Diambil filtrat kemudian ditambahkan dengan FeSO4

b Lalu dipanaskan hasil positif terbentuk warna biru berlin

3 Unsur P

a Diambil filtrat kemudian ditambahkan dengan HNO3 dan NH4OH

b Dihomogenkan hasil positif terbentuk endapan kuning yang larut

dengan penambahan NH4OH berlebih

4 Unsur Cl

a Diambil filtrat kemudian ditambahkan dengan AgNO3

b Dihomogenkan hasil positif terbentuk endapan putih yang larut

dengan penambahan NH4OH berlebih

5 Unsur Br

a Diambil filtrat kemudian ditambahkan dengan AgNO3

b Dihomogenkan hasil positif terbentuk endapan kuning yang tidak

larut dengan penambahan NH4OH dan terbentuk endapan coklat

jika ditambahkan HCl dan I2

6 Unsur I

a Diambil filtrat kemudian ditambahkan dengan AgNO3

b Dihomogenkan hasil positif terbentuk endapan kuning yang tidak

larut dengan penambahan NH4OH dan terbentuk endapan ungu

jika ditambahkan HCl dan I2

B Analisis Logam

1) Logam Natrium

a Disiapkan alat dan bahan

b Diambil sampel abu pada objek glass

c Ditambahkan asam asetat 10 dan ditetesi asam pikrat kemudian

dipanaskan lalu

d Diamati di bawah mikroskop hasil positif terbentuk kristal

2) Logam Kalium

a Disiapkan alat dan bahan

b Diambil sampel abu pada objek glass

c Ditetesi asam pikrat kemudian dipanaskan lalu

d Diamati di bawah mikroskop hasil positif terbentuk kristal

3) Logam Kalsium

a Disiapkan alat dan bahan

b Diambil sampel abu pada objek glass

c Ditetesi HCl dan H2SO4 atau asam oksalat kemudian dipanaskan

lalu

d Diamati di bawah mikroskop hasil positif terbentuk kristal

4) Logam Barium

a Disiapkan alat dan bahan

b Diambil sampel abu lalu ditetesi HCl kemudian H2SO4

c Diamati perubahan hasil positif terbentuk endapan putih

5) Logam Zink

a Disiapkan alat dan bahan

b Diambil sampel abu pada objek glass

c Ditetesi ammonium molibdat kemudian dipanaskan lalu

d Diamati di bawah mikroskop hasil positif terbentuk kristal

6) Logam Boron

a Disiapkan alat dan bahan

b Diambil sampel abu lalu ditambahkan metanol

c Diamati perubahan hasil positif terrbentuk nyala hijau

7) Logam Magnesium

a Disiapkan alat dan bahan

b Diambil sampel abu dan ditetesi iodum

c Diamati perubahan hasil positif terbentuk endapan berwarna hitam

lama kelamaan menjadi merah

8) Alumunium

a Disiapkan alat dan bahan

b Diambil sampel abu dan ditetesi HCl

c Diamati perubahan hasil positif terbentuk endapan berwarna putih

BAB IV

HASIL PENGAMATAN

IV1 Tabel Pengamatan

i Analisis Unsur

Kelompok Kode Sampel Hasil Identifikasi Jawaban Asli

I PINK - C O

II HIJAU - C O

III JUJUR Cl P N S O C

IV COKELAT P C O N

V HITAM - C O

VI PUTIH - N S C

ii Analisis Logam

Kelompok Kode Sampel Hasil Identifikasi Jawaban Asli

I RA Al Al Zn

II GAS Na K Na K Ca

III ONTA Na Mg Na K Ca

IV AYAM Zn Mg Zn

V TANUR Mg Mg Zn

VI APA Ca Zn B Al Mg

IV2 Reaksi

A Unsur

1 Nitrogen

6NaCN + 3FeSO4 Fe2(Fe[CN]6) + 3Na2SO4

(warna biru bening)

2 Sulfur

Na2S + Na[Fe(CN)4NO] Na4[Fe(CN)5NO3]

(warna ungu reaksi dalam suasana basa)

3 Fosfor

PO43- + 3NH4

+ + 12MoO42- + 24 H+ darr(NH4)3[P(NO3)4] + 12H+

(endapan kuning)

B Logam

1 Natrium

2NaO + 2CH3COOH 2CH3COONa + H2O

CH3COONa + C6H2(OH)(NO2)3 darrC6H2(ONa)(NO2)3 + uarrCH3COOH

(kristal)

2 Kalsium

CaO + 2HCl CaCl2 + H2O

CaCl2 + H2SO4 darrCaSO4 + 2 HCl

CaCl2 + (COOH)2 darrCa(COO)2 + 2 HCl

(kristal)

3 Barium

BaO + 2HCl BaCl2 + H2O

BaCl2 + H2SO4 darrBaSO4 + 2 HCl

(putih)

4 Magnesium

MgO + 2HCl MgCl2 + H2O

MgCl2 + 2KI darrMgI2 + 2KCl

(endapan jingga)

5 Zink

ZnO + 2HCl ZnCl2 + H2O

ZnCl2 + 2NH4OH darrZn(OH)2 +2NH4Cl

(endapan)

6 Alumunium

Al2O3 + 6HCl 2AlCl3 + 3H2O

AlCl3 + 3NH4OH darrAl(OH)3 +3NH4Cl

(endapan putih)

BAB V

PEMBAHASAN

Pada praktikum ini dilakukan analisis unsur dan logam terhadap

beberapa sampel Tujuan dilakukan percobaan ini untuk mengetahui

kandungan unsur karbon nitrogen oksigen sulfur hidrogenfosfor dan

halogen serta logam-logam natrium kalsium magnesium zink kalium

barium dalam suatu sediaan farmasi

Sampel yang digunakan dalam bentuk sediaan tablet kapsul dan

suspensi yang harus terlebih dahulu dilakukan dekstruksi Ada dua macam

dekstruksi dekstruksi kering dan basah Dekstruksi kering dengan

menggunakan pemanasan tinggi pada suhu 500oC hingga 1000oC

Sedangkan dekstruksi kering dengan menggunakan HNO3 pekat atau H2SO4

pekat atau H2O2 pekat Metode dekstruksi basah ini dilakukan pada suhu

rendah untuk menghindari kehilangan mineral akibat penguapan karena suhu

yang digunakan tidak melebihi dari titik didih dari larutan

Pada analisis kandungan unsur sampel terlebih dahulu dicampurkan

dengan serbuk Castellana (terdiri dari campuran Na2CO3 dan Magnesium 2

1) dengan perbandingan 1 5 Masukkan dalam pipa kapiler hampir penuh

panaskan di api bebas sampai berpijar Masukkan ke dalam aquades (untuk

melarutkan zat-zat organik yang telah dirusak) diaduk lalu didiamkan sampai

terbentuk endapan Kemudian disaring filtrat digunakan untuk menyelidiki

unsur-unsur seperti N S P As dan Halogen

Pada percobaan ini selain dilakukan analisis unsure juga dilakukan uji

analisis logam dari sampel sebagai berikut

1 Sampel ldquoRArdquo berdasarkan dari hasil uji yang dilakukan diperoleh hanya

ada logam Al sedangkan berdasarkan jawaban sebenarnya mengandung

logam Al dan Zn

2 Sampel ldquoGASrdquo berdasarkan dari hasil uji yang dilakukan diperoleh hanya

ada logam Na dan K sedangkan berdasarkan jawaban sebenarnya

mengandung logam Na K dan Ca

3 Sampel ldquoONTArdquo berdasarkan dari hasil uji yang dilakukan diperoleh hanya

ada logam Na dan Mg sedangkan berdasarkan jawaban sebenarnya

mengandung logam Na K dan Ca

4 Sampel ldquoAYAMrdquo berdasarkan dari hasil uji yang dilakukan diperoleh hanya

ada logam Zn sedangkan berdasarkan jawaban sebenarnya

mengandung logam Zn dan Mg

5 Sampel ldquoTANURrdquo berdasarkan dari hasil uji yang dilakukan diperoleh

hanya ada logam Mg sedangkan berdasarkan jawaban sebenarnya

mengandung logam Zn dan Mg

6 Sampel ldquoAPArdquo berdasarkan dari hasil uji yang dilakukan diperoleh hanya

ada logam Ca Zn dan B sedangkan berdasarkan jawaban sebenarnya

mengandung logam Al dan Mg

Berdasarkan dari hasil pengamatan tersebut terjadi berbagai

kesalahan prediksi logam yang dikandung Hal-hal tersebut dapat terjadi

karena faktor-faktor kesalahan sebagai berikut

1 Kurang homogennya sampel yang diuji sehingga adanya sampel yang tak

terdeteksi

2 Kurang banyaknya sampelcuplikan yang diambil sehingga tidak merata

pengidentifikasian suatu sampel yang sama

BAB VI

PENUTUP

VI1 Kesimpulan

Adapun kesimpulan yang dapat diberikan adalah sebagai berikut

1 Sampel ldquoRArdquo mengandung logam Al dan Zn

2 Sampel ldquoGASrdquo dan ldquoONTArdquo mengandung logam Na K dan Ca

3 Sampel ldquoAYAMrdquo dan ldquoTANURrdquo mengandung logam Zn dan Mg

4 Sampel ldquoAPArdquo mengandung logam Al dan Mg

IV2 Saran

Adapun saran yang kami dapat berikan sebagai berikut

1 Diharapkan alat-alat di laboratorium dapat diperbaiki sehingga praktikum

dapat berjalan dengan efektif dan efisien

2 Diharapkan para asisten dapat lebih sabar dalam membimbing dan

membantu praktikan

DAFTAR PUSTAKA

1 Day JR dan Underwood Analisis Kimia Kuantitatif Jakarta ITB Press

1999

2 Svehla G Buku Teks Analisis Anorganik Kualitatif Makro dan Semimikro

Edisi ke-5 Jakarta PT Kalman Media Pustaka 1990

3 Anonim Kimia Logam Golongan Utama Bandung ITB Press 2007

4 Brady JE General Chemistry Principles and Structure New York Fift

Edition John Willey and Son 1990

5 Dirjen POM Farmakope Indonesia edisi III Jakarta Depkes RI 1979

6 IAI ISO Indonesia Volume 46Jakarta PT ISFI Penerbitan 2011

7 Sutresna Nana Kimia Bandung Grafindo Media Pratama 2008

8 RahmawatiArisna dkk Laporan Pelatihan Instrumentasi SSA Semarang

Universitas Negeri Semarang 2012

9 Anonim USP-32 NF 27 New York The United States Pharmacopeial

Convention 2008

10Auterhoff dan Kovar Indentifikasi Obat Bandung Penerbit ITB 2002

LAMPIRAN

Tabulasi Unsur

Pereaksi N S P Cl Br I

FeSO4 Biru

berlin

Na

nitroprussida

Ungu (dlm

alkali)

HNO3 +

NH4OH

berlebih

kuning

larut

AgNO3

+ NH4OH

+ HCl + I2

putih

Larut

kuning

larut

coklat

kuning

larut

ungu

Tabulasi Logam

Pereaksi Na K Ca Ba Zn B Mg+ asasetat + as pikrat 10 Kristal+asasetat + Zn uranil asetat KristalNyala Kuning hijau+ aspikrat kristal+ Zn uranil asetat kuning+ HCl + H2SO4 putih+HCl + asoksalat kristal+HCl + H2SO4 putih+NH4 molibdat kristal+HCl + NH4OHNH4OH berlebih

larut

+NaOH+dithizon+CCl4 ungu+HCl pada lakmus Merah

orange

+HCL + KIKI berlebih

jinggalarut

Page 17: Laporan Analisis Unsur n Logam

Pemerian Hablur tidak berwarna

Kelarutan Larut dalam etanol dan etanol (95 )

Penyimpanan Pada wadah bersuhu 1895o terlindung dari

cahaya

Kegunaan Pereaksi

6 Natrium nitroprusida (5)

Nama resmi Natrium nitroprusida dihidrat

Nama lain Natrium nitroprusid

RM BM Na2Fe(CN)5NO2 H2O 29795

Pemerian Hablur atau serbuk warna merah delima (coklat)

kemerahan praktis tidak berbau

Kelarutan Mudah larut dalam air sukar larut dalam etanol

sangat sukar larut dalam kloroform tidak larut

dalam benzena

Penyimpanan Dalam wadah tertutup rapat

Kegunaan Pereaksi

7 Kalium iodida (5)

Nama resmi Kalii iodidum

Nama lain Kalium iodide

RM BM KI 166

Pemerian Hablur heksahedral transparan tidak berwarna

opak dan putih serbuk butiran putih higroskopik

Kelarutan Sangat mudah larut dalam air lebih mudah larut

dalam air mendidih larut dalam etanol (95) P

mudah larut dalam gliserol P

Penyimpanan Dalam wadah tertutup baik

Kegunaan Pereaksi

8 Barium hidroksida (5)

Nama resmi Barium hydroxidum

Nama lain Barium hidroksida

RM Ba(OH)2 8H2O

Pemerian Hablur tidak berwarna

Kelarutan Larut dalam air terjadi larutan yang agak keruh

Penyimpanan Dalam wadah tertutup rapat

Kegunaan Pereaksi

9 Etanol (5)

Nama resmi Aethanolum

Nama lain Etanol alcohol

RM BM C2H6O 4607

Pemerian Cairan tidak berwarna jernih mudah menguap

dan mudah bergerak bau khas rasa panas

Mudah terbakar dengan memberikan nyala biru

yang tidak berasap

Kelarutan Sangat mudah larut dalam air larut dalam

kloroform dan eter P

Penyimpanan Dalam wadah tertutup rapat terlindung dari

cahaya ditempat sejuk

10 Asam sitrat (5)

Nama resmi Acidum citricum

Nama lain Asam sitrat

RM BM C6H807 19219

Pemerian Hablur bening tidak berwarna serbuk hablur

sampai halus putih tidak berbau rasa sangat

asam

Kelarutan Sangat mudah larut dalam air mudah larut

dalam etanol agak sukar larut dalam eter

II3 Uraian Sampel

1 Cerebrofitreg (6)

Komposisi Gingkobiloba asam glutamat vitamin mineral

Indikasi Membantu asupan vitamin yang kurang seperti

gangguan absorpsi vitamin dan meningkatnya

kebutuhan tubuh karena aktivitas yang meningkat

meningkatkan sirkulasi darah ke otak sehingga

membantu memperbaiki daya ingat

Kemasan Dus 10 Kap

2 Promagreg (6)

Komposisi Hidrotalsit 200 mg Mg(OH)2 15 mg simetikon

Indikasi Kelebihan asam lambung perut kembung perut

sakit dan kolik kejang pilorus tukak lambung

dan usus 12 jari dari lain penyakit saluran cerna

Kemasan Dus 12 Tab

3 Polysilanereg (6)

Komposisi Dimetilpolisiloksan 80 mg Al(OH)3 200 mg

Mg(OH) 200 mg5 ml atau tab

Indikasi Untuk mengurangi gejala yang berhubungan

dengan kelebihan asam lambung gastritis tukak

lambung tukak usus dua belas jari dengan gejala

seperti mual nyeri lambung nyeri ulu hati

kembung dan perasaan penuh pada lambung

Kemasan Botol 100 ml suspensi

II3 Prosedur Kerja

1 Menurut FI III

1) Identifikasi barium

a Larutan garam barium dengan asam sulfat encer P membentuk

endapan putih yang praktis tidak larut dalam asam klorida P

dalam asam nitrit P

b Garam barium menimbulkan warna hijau kekuningan dalam nyala

yang tidak berwarna dan jika dilihat dengan kaca hijau nyala

warna biru

2) Identifikasi bromida

a Larutan bromida jika dipanaskan dengan asam sulfat P dan

mangan (IV) oksidasi P atau kalium bikromat P terjadi brom yang

memberikan warna merah jambu pada kertas saring yang dibasahi

larutan fluresein natrium P 02 bv dimetanol (95) P

b Pada larutan bromida tambahkan larutan perak nitrat P terbentuk

endapan kekuningan yang larut dalam amonia P sukar larut dalam

amonia P encer praktis tidak larut dalam asam nitrat encer P

c Pada larutan bromida ditambahkan larutan klor P terjadi brom

yang larut dalam 2 hingga 3 tetes CO2 P atau kloroform P dengan

warna kemerahan Tambahkan larutan fenol P pada lapisan air

yang mengandung brom terbentuk endapan putih

3) Identifikasi fosfat

a Netralkan larutan fosfat hingga pH 7 tambahkan perak nitrat P

terbentuk endapan kuning muda yang larut dalam larutan amonia

encer P dan dalam asam nitrat encer P

b Pada larutan fosfat tambahkan larutan magnesium sulfat amonia P

terbentuk hablur putih

c Pada larutan fosfat dalam asam nitrat encer P tambahkan larutan

amonium molibdat P volume yang sama hangatkan endapan

warna kuning kenari terang

4) Identifikasi iodida

a Pada larutan iodida ditambahkan larutan perak nitrat P terbentuk

endapan kuning yang praktis tidak larut dalam amonia encer P dan

dalam asam nitrat P

b Pada larutan iodida tambahkan larutan kalium iodida P dan asam

asetat encer P terjadi iodium yang memberikan warna violet

kemerahan dengan kloroform P dan warna biru dengan larutan

kanji P

c Pada larutan iodida tambahkan larutan raksa (II) klorida P

terbentuk endapan merah yang agak sukar larut dalam pereaksi di

atas dan mudah larut dalam larutan kalium iodida P

5) Identifikasi kalium

a Basahi senyawa kalium dengan asam klorida P bakar pada

sebatang kawat platina dalam nyala bunsen tidak berwarna terjadi

warna violet Jika diamati dengan kaca biru yang sesuai warna

nyala ungu kemerahan

b Pada larutan pekat garam kalium yang telah dibebaskan dengan

garam amonium dengan pemisahan tambahkan platina (IV) klorida

P dan asam klorida P terbentuk hablur kuning pijarkan sisa

pemisahan adalah kalium klorida dan platina

c Kocok 2 ml larutan jernih garam kalium yang mengandung tidak

kurang dari 5 bv dengan 10 tetes larutan jenuh asam tartrat P

segera terbentuk endapan putih

6) Identifikasi kalsium

a Pada larutan garam kalsium tambahkan larutan amonium karbonat

P terbentuk endapan putih didihkan dinginkan endapan sukar

larut dalam larutan amonium klorida P

b Pada larutan garam kalsium tambahkan larutan amonium oksalat

P terbentuk endapan putih yang larut dalam asam klorida P tetapi

agak sukar larut dalam asam asetat P

c Pada 1 tetes larutan garam kalsium tambahkan 4 tetes larutan

glidetat P 1 bv dalam etanol (95) P dan 1 tetes larutan natrium

hidroksida P 10 bv terbentuk endapan coklat kemerahan yang

larut dalam kloroform P larutan berwarna merah

7) Identifikasi klorida

a Panaskan larutan klorida dengan asam sulfat P dan mangan (IV)

oksida P terjadi klor yang memutihkan kertas lakmus P basah dan

terjadi warna biru pada kertas kanji iodida

b Pada larutan klorida ditambahkan larutan perak nitrat P terbentuk

endapan putih yang tidak larut dalam asam nitrat P

8) Identifikasi magnesium

a Pada larutan garam magnesium tambahkan larutan amonium

karbonat P didihkan terbentuk endapan putih tetapi tidak terbentuk

endapan jika terdapat larutan amonium klorida P

b Pada larutan garam magnesium ditambahkan larutan dinatrium

hidrogen fosfat P yang mengandung garam amonium dan

amonium encer P terbentuk hablur putih

9) Identifikasi natrium

a Basahi senyawa natrium dengan asam klorida P takar pada

sebatang kawat platina dalam nyala bunsen nyala berwarna

kuning

b Asamkan larutan garam natrium dengan asam asetat P saring jika

perlu tambahkan larutan magnesium lauril sulfat P berlebih

terlebih hablur kuning

2 Menurut USP 32 (9)

1) Barium Larutan dari garam barium akan terbentuk endapan putih

dengan penambahan asam sulfat 2 N Endapan ini tidak larut dalam

HCl dan HNO3

2) Bismuth Ketika dilarutkan dengan asam HNO3 atau HCl berlebih

garam bismuth akan memberntuk endapan putih ketika diencerkan

dengan air Endapan ini akan berwarna coklat dengan H2S dan hasil

dari senyawa yang terbentuk dalam campuran panas dari HNO3 dan

air

3) Bromida Larutan dari bromida ketika ditambahkan dengan klorin tetes

sedikit demi sedikit dapat membebaskan bromida yang mana akan

terlarut dengan pengocokan bersama kloroform pewarnaan dari

kloroform adalah merah hingga coklat kemerahan AgNO3 dihasilkan

dalam larutan bromida yang terbentuk endapan putih kekuningan yang

tidak larut dengan penambahan HNO3 dan agak larut dalam

penambahan NH4OH 6 N

4) Kalsium Larutan dari garam kalsium tidak larut dalam oksalat ketika

sebagai pengikut Untuk larutan dari garam kalsium (1 dalam 20)

tambahkan 2 tetes dari metil merah dan netralkan dengan NH4OH

Tambahkan 3 N HCl tetes demi tetes hingga larutan bersifat asam

oleh indicator Ketika penambahan dari ammonium oksalat endapan

putih terbentuk Endapan ini tidak larut dalam asam asetat 6 N tetapi

larut dalam HCl

5) Klorida Dengan AgNO3 larutan klorida akan berwarna endapan

kekuningan uang tidak larut dalam HNO3 tetapi larut dalam NH4OH 6 N

berlebih

6) Kobalt Larutan dari garam kobalt (1 dalam 20) dengan HCl 3 N

memberikan endapan merah ketika dipanaskan pada penangas

Larutan dari garam kobalt akan jenuh dengan KCl dan terbentuk KNO3

dan asam asetat yang membentuk endapan kuning

7) Tembaga Larutan dari senyawa tembaga diasamkan dengan HCl

terbentuk garis merah dari tembaga metalik yang terang dengan

permukaan tak bernoda dari besi metalik NH4OH 6 N berlebih

ditambahkan dalam garam tembaga akan menghasilkan endapan

kebiru-biruan dan kemudian menjadi larutan biru gelap

8) Iodida Larutan dari iodide yang ditambahkan dengan klorin sedikit

demi sedikit akan membebaskan iodin yang akan memberi warna

kuning hingga merah pada larutan Ketika larutan dikocok dengan

CCl4 akan menjadi violet

9) Besi Senyawa Ferro dan Ferri dalam larutan akan membentuk

endapan hitam dengan NH4S Endapan ini larut dalam HCl 3 N dingin

dengan perkembangan dari H2S

10)Timbal Dengan H2SO4 2 N larutan dari garam timbale akan

memberikan warna putih yang tidak larut dalam HCl 3 N atau 2 N

HNO3 tetapi larut dalam NaOH 1 N panas dan dalam ammonium

asetat

11)Magnesium Larutan dari magenesium akan diketahui dengan NH4Cl

yang tidak lebih dari endapan kabut yang dinetralkan dengan NH4CO3

tetapi pada penambahan NaHPO4 terbentuk Kristal putih yang tidak

larut dalam NH4OH 6 N

12)Mangan Dengan NH4S larutan mangan akan memberikan endapan

berwarna merah muda kekuningan yang larut dalam asam asetat

13)Kalium Senyawa kalium memberikan warna keunguan hingga nyala

yang berkilauan tetapi keberadaan dari sedikit natrium akan menutupi

warnanya

14)Perak Dengan HCl larutan perak akan berwarna putih yang tidak larut

dalam HNO3 tetapi mudah larut dalam NH4OH 6 N

15)Zink Dalam larutan natrium asetat alrutan garam zink akan

membentuk endapan putih dengan H2S endapan tidak larut dalam

asam asetat tetapi pada HCl 3 N

3 Menurut Identifikasi Obat (10)

1) Percobaan Lassaigne Ke dalam tabung pijar dimasukkan 20-50 g

bahan dan sebutir logam natrium sebesar biji kacang tanah Tabung

dipanaskan perlahan-lahan dengan api kecil dari bagian atas tabung

sampai ke bagian bawah Setelah natrium leleh api dibesarkan

tabung dipjar beberapa menit Kemudian ketika masih merah

membara tabung dijatuhkan ke dalam piala porselin berisi 6 ml air

Selanjutnya campuran ini disaring Penyaring dibilas dengan sedikit air

panas Filtrat dibagi untuk pemeriksaan unsur nitrogen sulphur dan

halogen

a Pemeriksaan nitrogen Ke dalam sepertiga filtrat di atas

ditambahkan sebutir garam besi (II) sulfat kemudian dididihkan

beberapa menit Sesudah dingin dengan hati-hati besi hidroksida

dalam tabung dilarutkan dengan 6 N HCl (jangan berlebih) Bila

ragu-ragu larutan disaring kertas saring akan berwarna biru berlin

Jika bahan mengandung banyak nitrogen lama kelamaan timbul

warna biru pada larutan Jika setelah didiamkan beberapa lama

larutan berwarna biru-hijau berarti terdapat sesepora nitrogen Jika

larutan hanya berwarna kuning berarti larutan bebas nitrogen Zat

yang mudah melepaskan nitrogennya dan kaya akan sulphur tidak

akan membentuk rodanida seperti di atas Pada percobaan di sini

diperlukan logam natrium berlebih

b Pemeriksaan belerang Sepertiga dari filtrat diberi beberapa tetes

larutan natrium pentasiano nitrosilferat 25 yang dibuat segar

Terbentuk warna ungu yang lazimnya menjadi merah darah

c Pemeriksaan halogen Sepertiga filtrate diasamkan dengan HNO3 3

Nlalu dipanaskan sampai mendidih selama 2-3 menit Apabila

terdapat lebih banyak brom atau iodium maka timbul warna

Kepada larutan yang masih panas ditambahkan 5 tetes larutan

perak nitrat 5 Jika tak terjadi endapan berarti larutan tidak

mengandung banyak sulfur terjadi pengendaraan perak sulfat

2) Pemeriksaan sulfur langsung dari bahan Sejumlah 50 mg bahan

direaksikan dengan 10 ml larutan H2O2 30 dan 2 tetes larutan besi

(III) klorida 10 Terjadi reaksi yang kuat bila perlu didinginkan

Kemudian larutan diencerkan dengan air dan dituangi 10 ml 3 N HCl

dan 10 ml larutan BaCl 5 Terbentuk endapan putih BaSO4

3) Pemeriksaan halogen langsung dari bahan menurut Beilstein

Sebagian bahan asal diletakkan pada keeping tembaga (misalnya

uang tembaga) lalu dibakar dengan api Bunsen di bagian nyala yang

tak berwarna Jika bahan mengandung halogen nyala berwarna hijau

karena terbentuk tembaha-halogenida yang menguap

BAB III

METODE KERJA

III1 Alat dan Bahan

III11 Alat

Alat-alat yang digunakan adalah batang pengaduk Botol semprot

Bunsen Erlemeyer Gelas piala Gelas ukur Pipet tetes Sendok tanduk

Tabung reaksi dan Rak tabung

III12 Bahan

Bahan-bahan yang digunakan adalah Air suling Aluminium foil

Larutan pereaksi AgNO3 NH4OH HCl I2 HNO3 FeSO4 Asam asetat Asam

pikrat 10 HCl H2SO4 NH4-molibdat dan Tissu gulung

III2 Cara Kerja

A Analisis Unsur

1) Disiapkan alat dan bahan

2) Dicampurkan sebagian sampel dengan serbuk castellana diaduk

hingga homogen

3) Dimasukkan ke dalam pipet bersumbat lalu dipijarkan pada api

bunsen kemudian

4) Dilemparkan ke dalam gelas beaker yang berisi air lalu diaduk hingga

homogen kemudian disaring

5) Diambil sebagian filtrat yang diperoleh lalu dilakukan uji analisis unsur

2 Unsur N

a Diambil filtrat kemudian ditambahkan dengan FeSO4

b Lalu dipanaskan hasil positif terbentuk warna biru berlin

3 Unsur P

a Diambil filtrat kemudian ditambahkan dengan HNO3 dan NH4OH

b Dihomogenkan hasil positif terbentuk endapan kuning yang larut

dengan penambahan NH4OH berlebih

4 Unsur Cl

a Diambil filtrat kemudian ditambahkan dengan AgNO3

b Dihomogenkan hasil positif terbentuk endapan putih yang larut

dengan penambahan NH4OH berlebih

5 Unsur Br

a Diambil filtrat kemudian ditambahkan dengan AgNO3

b Dihomogenkan hasil positif terbentuk endapan kuning yang tidak

larut dengan penambahan NH4OH dan terbentuk endapan coklat

jika ditambahkan HCl dan I2

6 Unsur I

a Diambil filtrat kemudian ditambahkan dengan AgNO3

b Dihomogenkan hasil positif terbentuk endapan kuning yang tidak

larut dengan penambahan NH4OH dan terbentuk endapan ungu

jika ditambahkan HCl dan I2

B Analisis Logam

1) Logam Natrium

a Disiapkan alat dan bahan

b Diambil sampel abu pada objek glass

c Ditambahkan asam asetat 10 dan ditetesi asam pikrat kemudian

dipanaskan lalu

d Diamati di bawah mikroskop hasil positif terbentuk kristal

2) Logam Kalium

a Disiapkan alat dan bahan

b Diambil sampel abu pada objek glass

c Ditetesi asam pikrat kemudian dipanaskan lalu

d Diamati di bawah mikroskop hasil positif terbentuk kristal

3) Logam Kalsium

a Disiapkan alat dan bahan

b Diambil sampel abu pada objek glass

c Ditetesi HCl dan H2SO4 atau asam oksalat kemudian dipanaskan

lalu

d Diamati di bawah mikroskop hasil positif terbentuk kristal

4) Logam Barium

a Disiapkan alat dan bahan

b Diambil sampel abu lalu ditetesi HCl kemudian H2SO4

c Diamati perubahan hasil positif terbentuk endapan putih

5) Logam Zink

a Disiapkan alat dan bahan

b Diambil sampel abu pada objek glass

c Ditetesi ammonium molibdat kemudian dipanaskan lalu

d Diamati di bawah mikroskop hasil positif terbentuk kristal

6) Logam Boron

a Disiapkan alat dan bahan

b Diambil sampel abu lalu ditambahkan metanol

c Diamati perubahan hasil positif terrbentuk nyala hijau

7) Logam Magnesium

a Disiapkan alat dan bahan

b Diambil sampel abu dan ditetesi iodum

c Diamati perubahan hasil positif terbentuk endapan berwarna hitam

lama kelamaan menjadi merah

8) Alumunium

a Disiapkan alat dan bahan

b Diambil sampel abu dan ditetesi HCl

c Diamati perubahan hasil positif terbentuk endapan berwarna putih

BAB IV

HASIL PENGAMATAN

IV1 Tabel Pengamatan

i Analisis Unsur

Kelompok Kode Sampel Hasil Identifikasi Jawaban Asli

I PINK - C O

II HIJAU - C O

III JUJUR Cl P N S O C

IV COKELAT P C O N

V HITAM - C O

VI PUTIH - N S C

ii Analisis Logam

Kelompok Kode Sampel Hasil Identifikasi Jawaban Asli

I RA Al Al Zn

II GAS Na K Na K Ca

III ONTA Na Mg Na K Ca

IV AYAM Zn Mg Zn

V TANUR Mg Mg Zn

VI APA Ca Zn B Al Mg

IV2 Reaksi

A Unsur

1 Nitrogen

6NaCN + 3FeSO4 Fe2(Fe[CN]6) + 3Na2SO4

(warna biru bening)

2 Sulfur

Na2S + Na[Fe(CN)4NO] Na4[Fe(CN)5NO3]

(warna ungu reaksi dalam suasana basa)

3 Fosfor

PO43- + 3NH4

+ + 12MoO42- + 24 H+ darr(NH4)3[P(NO3)4] + 12H+

(endapan kuning)

B Logam

1 Natrium

2NaO + 2CH3COOH 2CH3COONa + H2O

CH3COONa + C6H2(OH)(NO2)3 darrC6H2(ONa)(NO2)3 + uarrCH3COOH

(kristal)

2 Kalsium

CaO + 2HCl CaCl2 + H2O

CaCl2 + H2SO4 darrCaSO4 + 2 HCl

CaCl2 + (COOH)2 darrCa(COO)2 + 2 HCl

(kristal)

3 Barium

BaO + 2HCl BaCl2 + H2O

BaCl2 + H2SO4 darrBaSO4 + 2 HCl

(putih)

4 Magnesium

MgO + 2HCl MgCl2 + H2O

MgCl2 + 2KI darrMgI2 + 2KCl

(endapan jingga)

5 Zink

ZnO + 2HCl ZnCl2 + H2O

ZnCl2 + 2NH4OH darrZn(OH)2 +2NH4Cl

(endapan)

6 Alumunium

Al2O3 + 6HCl 2AlCl3 + 3H2O

AlCl3 + 3NH4OH darrAl(OH)3 +3NH4Cl

(endapan putih)

BAB V

PEMBAHASAN

Pada praktikum ini dilakukan analisis unsur dan logam terhadap

beberapa sampel Tujuan dilakukan percobaan ini untuk mengetahui

kandungan unsur karbon nitrogen oksigen sulfur hidrogenfosfor dan

halogen serta logam-logam natrium kalsium magnesium zink kalium

barium dalam suatu sediaan farmasi

Sampel yang digunakan dalam bentuk sediaan tablet kapsul dan

suspensi yang harus terlebih dahulu dilakukan dekstruksi Ada dua macam

dekstruksi dekstruksi kering dan basah Dekstruksi kering dengan

menggunakan pemanasan tinggi pada suhu 500oC hingga 1000oC

Sedangkan dekstruksi kering dengan menggunakan HNO3 pekat atau H2SO4

pekat atau H2O2 pekat Metode dekstruksi basah ini dilakukan pada suhu

rendah untuk menghindari kehilangan mineral akibat penguapan karena suhu

yang digunakan tidak melebihi dari titik didih dari larutan

Pada analisis kandungan unsur sampel terlebih dahulu dicampurkan

dengan serbuk Castellana (terdiri dari campuran Na2CO3 dan Magnesium 2

1) dengan perbandingan 1 5 Masukkan dalam pipa kapiler hampir penuh

panaskan di api bebas sampai berpijar Masukkan ke dalam aquades (untuk

melarutkan zat-zat organik yang telah dirusak) diaduk lalu didiamkan sampai

terbentuk endapan Kemudian disaring filtrat digunakan untuk menyelidiki

unsur-unsur seperti N S P As dan Halogen

Pada percobaan ini selain dilakukan analisis unsure juga dilakukan uji

analisis logam dari sampel sebagai berikut

1 Sampel ldquoRArdquo berdasarkan dari hasil uji yang dilakukan diperoleh hanya

ada logam Al sedangkan berdasarkan jawaban sebenarnya mengandung

logam Al dan Zn

2 Sampel ldquoGASrdquo berdasarkan dari hasil uji yang dilakukan diperoleh hanya

ada logam Na dan K sedangkan berdasarkan jawaban sebenarnya

mengandung logam Na K dan Ca

3 Sampel ldquoONTArdquo berdasarkan dari hasil uji yang dilakukan diperoleh hanya

ada logam Na dan Mg sedangkan berdasarkan jawaban sebenarnya

mengandung logam Na K dan Ca

4 Sampel ldquoAYAMrdquo berdasarkan dari hasil uji yang dilakukan diperoleh hanya

ada logam Zn sedangkan berdasarkan jawaban sebenarnya

mengandung logam Zn dan Mg

5 Sampel ldquoTANURrdquo berdasarkan dari hasil uji yang dilakukan diperoleh

hanya ada logam Mg sedangkan berdasarkan jawaban sebenarnya

mengandung logam Zn dan Mg

6 Sampel ldquoAPArdquo berdasarkan dari hasil uji yang dilakukan diperoleh hanya

ada logam Ca Zn dan B sedangkan berdasarkan jawaban sebenarnya

mengandung logam Al dan Mg

Berdasarkan dari hasil pengamatan tersebut terjadi berbagai

kesalahan prediksi logam yang dikandung Hal-hal tersebut dapat terjadi

karena faktor-faktor kesalahan sebagai berikut

1 Kurang homogennya sampel yang diuji sehingga adanya sampel yang tak

terdeteksi

2 Kurang banyaknya sampelcuplikan yang diambil sehingga tidak merata

pengidentifikasian suatu sampel yang sama

BAB VI

PENUTUP

VI1 Kesimpulan

Adapun kesimpulan yang dapat diberikan adalah sebagai berikut

1 Sampel ldquoRArdquo mengandung logam Al dan Zn

2 Sampel ldquoGASrdquo dan ldquoONTArdquo mengandung logam Na K dan Ca

3 Sampel ldquoAYAMrdquo dan ldquoTANURrdquo mengandung logam Zn dan Mg

4 Sampel ldquoAPArdquo mengandung logam Al dan Mg

IV2 Saran

Adapun saran yang kami dapat berikan sebagai berikut

1 Diharapkan alat-alat di laboratorium dapat diperbaiki sehingga praktikum

dapat berjalan dengan efektif dan efisien

2 Diharapkan para asisten dapat lebih sabar dalam membimbing dan

membantu praktikan

DAFTAR PUSTAKA

1 Day JR dan Underwood Analisis Kimia Kuantitatif Jakarta ITB Press

1999

2 Svehla G Buku Teks Analisis Anorganik Kualitatif Makro dan Semimikro

Edisi ke-5 Jakarta PT Kalman Media Pustaka 1990

3 Anonim Kimia Logam Golongan Utama Bandung ITB Press 2007

4 Brady JE General Chemistry Principles and Structure New York Fift

Edition John Willey and Son 1990

5 Dirjen POM Farmakope Indonesia edisi III Jakarta Depkes RI 1979

6 IAI ISO Indonesia Volume 46Jakarta PT ISFI Penerbitan 2011

7 Sutresna Nana Kimia Bandung Grafindo Media Pratama 2008

8 RahmawatiArisna dkk Laporan Pelatihan Instrumentasi SSA Semarang

Universitas Negeri Semarang 2012

9 Anonim USP-32 NF 27 New York The United States Pharmacopeial

Convention 2008

10Auterhoff dan Kovar Indentifikasi Obat Bandung Penerbit ITB 2002

LAMPIRAN

Tabulasi Unsur

Pereaksi N S P Cl Br I

FeSO4 Biru

berlin

Na

nitroprussida

Ungu (dlm

alkali)

HNO3 +

NH4OH

berlebih

kuning

larut

AgNO3

+ NH4OH

+ HCl + I2

putih

Larut

kuning

larut

coklat

kuning

larut

ungu

Tabulasi Logam

Pereaksi Na K Ca Ba Zn B Mg+ asasetat + as pikrat 10 Kristal+asasetat + Zn uranil asetat KristalNyala Kuning hijau+ aspikrat kristal+ Zn uranil asetat kuning+ HCl + H2SO4 putih+HCl + asoksalat kristal+HCl + H2SO4 putih+NH4 molibdat kristal+HCl + NH4OHNH4OH berlebih

larut

+NaOH+dithizon+CCl4 ungu+HCl pada lakmus Merah

orange

+HCL + KIKI berlebih

jinggalarut

Page 18: Laporan Analisis Unsur n Logam

Kelarutan Sangat mudah larut dalam air lebih mudah larut

dalam air mendidih larut dalam etanol (95) P

mudah larut dalam gliserol P

Penyimpanan Dalam wadah tertutup baik

Kegunaan Pereaksi

8 Barium hidroksida (5)

Nama resmi Barium hydroxidum

Nama lain Barium hidroksida

RM Ba(OH)2 8H2O

Pemerian Hablur tidak berwarna

Kelarutan Larut dalam air terjadi larutan yang agak keruh

Penyimpanan Dalam wadah tertutup rapat

Kegunaan Pereaksi

9 Etanol (5)

Nama resmi Aethanolum

Nama lain Etanol alcohol

RM BM C2H6O 4607

Pemerian Cairan tidak berwarna jernih mudah menguap

dan mudah bergerak bau khas rasa panas

Mudah terbakar dengan memberikan nyala biru

yang tidak berasap

Kelarutan Sangat mudah larut dalam air larut dalam

kloroform dan eter P

Penyimpanan Dalam wadah tertutup rapat terlindung dari

cahaya ditempat sejuk

10 Asam sitrat (5)

Nama resmi Acidum citricum

Nama lain Asam sitrat

RM BM C6H807 19219

Pemerian Hablur bening tidak berwarna serbuk hablur

sampai halus putih tidak berbau rasa sangat

asam

Kelarutan Sangat mudah larut dalam air mudah larut

dalam etanol agak sukar larut dalam eter

II3 Uraian Sampel

1 Cerebrofitreg (6)

Komposisi Gingkobiloba asam glutamat vitamin mineral

Indikasi Membantu asupan vitamin yang kurang seperti

gangguan absorpsi vitamin dan meningkatnya

kebutuhan tubuh karena aktivitas yang meningkat

meningkatkan sirkulasi darah ke otak sehingga

membantu memperbaiki daya ingat

Kemasan Dus 10 Kap

2 Promagreg (6)

Komposisi Hidrotalsit 200 mg Mg(OH)2 15 mg simetikon

Indikasi Kelebihan asam lambung perut kembung perut

sakit dan kolik kejang pilorus tukak lambung

dan usus 12 jari dari lain penyakit saluran cerna

Kemasan Dus 12 Tab

3 Polysilanereg (6)

Komposisi Dimetilpolisiloksan 80 mg Al(OH)3 200 mg

Mg(OH) 200 mg5 ml atau tab

Indikasi Untuk mengurangi gejala yang berhubungan

dengan kelebihan asam lambung gastritis tukak

lambung tukak usus dua belas jari dengan gejala

seperti mual nyeri lambung nyeri ulu hati

kembung dan perasaan penuh pada lambung

Kemasan Botol 100 ml suspensi

II3 Prosedur Kerja

1 Menurut FI III

1) Identifikasi barium

a Larutan garam barium dengan asam sulfat encer P membentuk

endapan putih yang praktis tidak larut dalam asam klorida P

dalam asam nitrit P

b Garam barium menimbulkan warna hijau kekuningan dalam nyala

yang tidak berwarna dan jika dilihat dengan kaca hijau nyala

warna biru

2) Identifikasi bromida

a Larutan bromida jika dipanaskan dengan asam sulfat P dan

mangan (IV) oksidasi P atau kalium bikromat P terjadi brom yang

memberikan warna merah jambu pada kertas saring yang dibasahi

larutan fluresein natrium P 02 bv dimetanol (95) P

b Pada larutan bromida tambahkan larutan perak nitrat P terbentuk

endapan kekuningan yang larut dalam amonia P sukar larut dalam

amonia P encer praktis tidak larut dalam asam nitrat encer P

c Pada larutan bromida ditambahkan larutan klor P terjadi brom

yang larut dalam 2 hingga 3 tetes CO2 P atau kloroform P dengan

warna kemerahan Tambahkan larutan fenol P pada lapisan air

yang mengandung brom terbentuk endapan putih

3) Identifikasi fosfat

a Netralkan larutan fosfat hingga pH 7 tambahkan perak nitrat P

terbentuk endapan kuning muda yang larut dalam larutan amonia

encer P dan dalam asam nitrat encer P

b Pada larutan fosfat tambahkan larutan magnesium sulfat amonia P

terbentuk hablur putih

c Pada larutan fosfat dalam asam nitrat encer P tambahkan larutan

amonium molibdat P volume yang sama hangatkan endapan

warna kuning kenari terang

4) Identifikasi iodida

a Pada larutan iodida ditambahkan larutan perak nitrat P terbentuk

endapan kuning yang praktis tidak larut dalam amonia encer P dan

dalam asam nitrat P

b Pada larutan iodida tambahkan larutan kalium iodida P dan asam

asetat encer P terjadi iodium yang memberikan warna violet

kemerahan dengan kloroform P dan warna biru dengan larutan

kanji P

c Pada larutan iodida tambahkan larutan raksa (II) klorida P

terbentuk endapan merah yang agak sukar larut dalam pereaksi di

atas dan mudah larut dalam larutan kalium iodida P

5) Identifikasi kalium

a Basahi senyawa kalium dengan asam klorida P bakar pada

sebatang kawat platina dalam nyala bunsen tidak berwarna terjadi

warna violet Jika diamati dengan kaca biru yang sesuai warna

nyala ungu kemerahan

b Pada larutan pekat garam kalium yang telah dibebaskan dengan

garam amonium dengan pemisahan tambahkan platina (IV) klorida

P dan asam klorida P terbentuk hablur kuning pijarkan sisa

pemisahan adalah kalium klorida dan platina

c Kocok 2 ml larutan jernih garam kalium yang mengandung tidak

kurang dari 5 bv dengan 10 tetes larutan jenuh asam tartrat P

segera terbentuk endapan putih

6) Identifikasi kalsium

a Pada larutan garam kalsium tambahkan larutan amonium karbonat

P terbentuk endapan putih didihkan dinginkan endapan sukar

larut dalam larutan amonium klorida P

b Pada larutan garam kalsium tambahkan larutan amonium oksalat

P terbentuk endapan putih yang larut dalam asam klorida P tetapi

agak sukar larut dalam asam asetat P

c Pada 1 tetes larutan garam kalsium tambahkan 4 tetes larutan

glidetat P 1 bv dalam etanol (95) P dan 1 tetes larutan natrium

hidroksida P 10 bv terbentuk endapan coklat kemerahan yang

larut dalam kloroform P larutan berwarna merah

7) Identifikasi klorida

a Panaskan larutan klorida dengan asam sulfat P dan mangan (IV)

oksida P terjadi klor yang memutihkan kertas lakmus P basah dan

terjadi warna biru pada kertas kanji iodida

b Pada larutan klorida ditambahkan larutan perak nitrat P terbentuk

endapan putih yang tidak larut dalam asam nitrat P

8) Identifikasi magnesium

a Pada larutan garam magnesium tambahkan larutan amonium

karbonat P didihkan terbentuk endapan putih tetapi tidak terbentuk

endapan jika terdapat larutan amonium klorida P

b Pada larutan garam magnesium ditambahkan larutan dinatrium

hidrogen fosfat P yang mengandung garam amonium dan

amonium encer P terbentuk hablur putih

9) Identifikasi natrium

a Basahi senyawa natrium dengan asam klorida P takar pada

sebatang kawat platina dalam nyala bunsen nyala berwarna

kuning

b Asamkan larutan garam natrium dengan asam asetat P saring jika

perlu tambahkan larutan magnesium lauril sulfat P berlebih

terlebih hablur kuning

2 Menurut USP 32 (9)

1) Barium Larutan dari garam barium akan terbentuk endapan putih

dengan penambahan asam sulfat 2 N Endapan ini tidak larut dalam

HCl dan HNO3

2) Bismuth Ketika dilarutkan dengan asam HNO3 atau HCl berlebih

garam bismuth akan memberntuk endapan putih ketika diencerkan

dengan air Endapan ini akan berwarna coklat dengan H2S dan hasil

dari senyawa yang terbentuk dalam campuran panas dari HNO3 dan

air

3) Bromida Larutan dari bromida ketika ditambahkan dengan klorin tetes

sedikit demi sedikit dapat membebaskan bromida yang mana akan

terlarut dengan pengocokan bersama kloroform pewarnaan dari

kloroform adalah merah hingga coklat kemerahan AgNO3 dihasilkan

dalam larutan bromida yang terbentuk endapan putih kekuningan yang

tidak larut dengan penambahan HNO3 dan agak larut dalam

penambahan NH4OH 6 N

4) Kalsium Larutan dari garam kalsium tidak larut dalam oksalat ketika

sebagai pengikut Untuk larutan dari garam kalsium (1 dalam 20)

tambahkan 2 tetes dari metil merah dan netralkan dengan NH4OH

Tambahkan 3 N HCl tetes demi tetes hingga larutan bersifat asam

oleh indicator Ketika penambahan dari ammonium oksalat endapan

putih terbentuk Endapan ini tidak larut dalam asam asetat 6 N tetapi

larut dalam HCl

5) Klorida Dengan AgNO3 larutan klorida akan berwarna endapan

kekuningan uang tidak larut dalam HNO3 tetapi larut dalam NH4OH 6 N

berlebih

6) Kobalt Larutan dari garam kobalt (1 dalam 20) dengan HCl 3 N

memberikan endapan merah ketika dipanaskan pada penangas

Larutan dari garam kobalt akan jenuh dengan KCl dan terbentuk KNO3

dan asam asetat yang membentuk endapan kuning

7) Tembaga Larutan dari senyawa tembaga diasamkan dengan HCl

terbentuk garis merah dari tembaga metalik yang terang dengan

permukaan tak bernoda dari besi metalik NH4OH 6 N berlebih

ditambahkan dalam garam tembaga akan menghasilkan endapan

kebiru-biruan dan kemudian menjadi larutan biru gelap

8) Iodida Larutan dari iodide yang ditambahkan dengan klorin sedikit

demi sedikit akan membebaskan iodin yang akan memberi warna

kuning hingga merah pada larutan Ketika larutan dikocok dengan

CCl4 akan menjadi violet

9) Besi Senyawa Ferro dan Ferri dalam larutan akan membentuk

endapan hitam dengan NH4S Endapan ini larut dalam HCl 3 N dingin

dengan perkembangan dari H2S

10)Timbal Dengan H2SO4 2 N larutan dari garam timbale akan

memberikan warna putih yang tidak larut dalam HCl 3 N atau 2 N

HNO3 tetapi larut dalam NaOH 1 N panas dan dalam ammonium

asetat

11)Magnesium Larutan dari magenesium akan diketahui dengan NH4Cl

yang tidak lebih dari endapan kabut yang dinetralkan dengan NH4CO3

tetapi pada penambahan NaHPO4 terbentuk Kristal putih yang tidak

larut dalam NH4OH 6 N

12)Mangan Dengan NH4S larutan mangan akan memberikan endapan

berwarna merah muda kekuningan yang larut dalam asam asetat

13)Kalium Senyawa kalium memberikan warna keunguan hingga nyala

yang berkilauan tetapi keberadaan dari sedikit natrium akan menutupi

warnanya

14)Perak Dengan HCl larutan perak akan berwarna putih yang tidak larut

dalam HNO3 tetapi mudah larut dalam NH4OH 6 N

15)Zink Dalam larutan natrium asetat alrutan garam zink akan

membentuk endapan putih dengan H2S endapan tidak larut dalam

asam asetat tetapi pada HCl 3 N

3 Menurut Identifikasi Obat (10)

1) Percobaan Lassaigne Ke dalam tabung pijar dimasukkan 20-50 g

bahan dan sebutir logam natrium sebesar biji kacang tanah Tabung

dipanaskan perlahan-lahan dengan api kecil dari bagian atas tabung

sampai ke bagian bawah Setelah natrium leleh api dibesarkan

tabung dipjar beberapa menit Kemudian ketika masih merah

membara tabung dijatuhkan ke dalam piala porselin berisi 6 ml air

Selanjutnya campuran ini disaring Penyaring dibilas dengan sedikit air

panas Filtrat dibagi untuk pemeriksaan unsur nitrogen sulphur dan

halogen

a Pemeriksaan nitrogen Ke dalam sepertiga filtrat di atas

ditambahkan sebutir garam besi (II) sulfat kemudian dididihkan

beberapa menit Sesudah dingin dengan hati-hati besi hidroksida

dalam tabung dilarutkan dengan 6 N HCl (jangan berlebih) Bila

ragu-ragu larutan disaring kertas saring akan berwarna biru berlin

Jika bahan mengandung banyak nitrogen lama kelamaan timbul

warna biru pada larutan Jika setelah didiamkan beberapa lama

larutan berwarna biru-hijau berarti terdapat sesepora nitrogen Jika

larutan hanya berwarna kuning berarti larutan bebas nitrogen Zat

yang mudah melepaskan nitrogennya dan kaya akan sulphur tidak

akan membentuk rodanida seperti di atas Pada percobaan di sini

diperlukan logam natrium berlebih

b Pemeriksaan belerang Sepertiga dari filtrat diberi beberapa tetes

larutan natrium pentasiano nitrosilferat 25 yang dibuat segar

Terbentuk warna ungu yang lazimnya menjadi merah darah

c Pemeriksaan halogen Sepertiga filtrate diasamkan dengan HNO3 3

Nlalu dipanaskan sampai mendidih selama 2-3 menit Apabila

terdapat lebih banyak brom atau iodium maka timbul warna

Kepada larutan yang masih panas ditambahkan 5 tetes larutan

perak nitrat 5 Jika tak terjadi endapan berarti larutan tidak

mengandung banyak sulfur terjadi pengendaraan perak sulfat

2) Pemeriksaan sulfur langsung dari bahan Sejumlah 50 mg bahan

direaksikan dengan 10 ml larutan H2O2 30 dan 2 tetes larutan besi

(III) klorida 10 Terjadi reaksi yang kuat bila perlu didinginkan

Kemudian larutan diencerkan dengan air dan dituangi 10 ml 3 N HCl

dan 10 ml larutan BaCl 5 Terbentuk endapan putih BaSO4

3) Pemeriksaan halogen langsung dari bahan menurut Beilstein

Sebagian bahan asal diletakkan pada keeping tembaga (misalnya

uang tembaga) lalu dibakar dengan api Bunsen di bagian nyala yang

tak berwarna Jika bahan mengandung halogen nyala berwarna hijau

karena terbentuk tembaha-halogenida yang menguap

BAB III

METODE KERJA

III1 Alat dan Bahan

III11 Alat

Alat-alat yang digunakan adalah batang pengaduk Botol semprot

Bunsen Erlemeyer Gelas piala Gelas ukur Pipet tetes Sendok tanduk

Tabung reaksi dan Rak tabung

III12 Bahan

Bahan-bahan yang digunakan adalah Air suling Aluminium foil

Larutan pereaksi AgNO3 NH4OH HCl I2 HNO3 FeSO4 Asam asetat Asam

pikrat 10 HCl H2SO4 NH4-molibdat dan Tissu gulung

III2 Cara Kerja

A Analisis Unsur

1) Disiapkan alat dan bahan

2) Dicampurkan sebagian sampel dengan serbuk castellana diaduk

hingga homogen

3) Dimasukkan ke dalam pipet bersumbat lalu dipijarkan pada api

bunsen kemudian

4) Dilemparkan ke dalam gelas beaker yang berisi air lalu diaduk hingga

homogen kemudian disaring

5) Diambil sebagian filtrat yang diperoleh lalu dilakukan uji analisis unsur

2 Unsur N

a Diambil filtrat kemudian ditambahkan dengan FeSO4

b Lalu dipanaskan hasil positif terbentuk warna biru berlin

3 Unsur P

a Diambil filtrat kemudian ditambahkan dengan HNO3 dan NH4OH

b Dihomogenkan hasil positif terbentuk endapan kuning yang larut

dengan penambahan NH4OH berlebih

4 Unsur Cl

a Diambil filtrat kemudian ditambahkan dengan AgNO3

b Dihomogenkan hasil positif terbentuk endapan putih yang larut

dengan penambahan NH4OH berlebih

5 Unsur Br

a Diambil filtrat kemudian ditambahkan dengan AgNO3

b Dihomogenkan hasil positif terbentuk endapan kuning yang tidak

larut dengan penambahan NH4OH dan terbentuk endapan coklat

jika ditambahkan HCl dan I2

6 Unsur I

a Diambil filtrat kemudian ditambahkan dengan AgNO3

b Dihomogenkan hasil positif terbentuk endapan kuning yang tidak

larut dengan penambahan NH4OH dan terbentuk endapan ungu

jika ditambahkan HCl dan I2

B Analisis Logam

1) Logam Natrium

a Disiapkan alat dan bahan

b Diambil sampel abu pada objek glass

c Ditambahkan asam asetat 10 dan ditetesi asam pikrat kemudian

dipanaskan lalu

d Diamati di bawah mikroskop hasil positif terbentuk kristal

2) Logam Kalium

a Disiapkan alat dan bahan

b Diambil sampel abu pada objek glass

c Ditetesi asam pikrat kemudian dipanaskan lalu

d Diamati di bawah mikroskop hasil positif terbentuk kristal

3) Logam Kalsium

a Disiapkan alat dan bahan

b Diambil sampel abu pada objek glass

c Ditetesi HCl dan H2SO4 atau asam oksalat kemudian dipanaskan

lalu

d Diamati di bawah mikroskop hasil positif terbentuk kristal

4) Logam Barium

a Disiapkan alat dan bahan

b Diambil sampel abu lalu ditetesi HCl kemudian H2SO4

c Diamati perubahan hasil positif terbentuk endapan putih

5) Logam Zink

a Disiapkan alat dan bahan

b Diambil sampel abu pada objek glass

c Ditetesi ammonium molibdat kemudian dipanaskan lalu

d Diamati di bawah mikroskop hasil positif terbentuk kristal

6) Logam Boron

a Disiapkan alat dan bahan

b Diambil sampel abu lalu ditambahkan metanol

c Diamati perubahan hasil positif terrbentuk nyala hijau

7) Logam Magnesium

a Disiapkan alat dan bahan

b Diambil sampel abu dan ditetesi iodum

c Diamati perubahan hasil positif terbentuk endapan berwarna hitam

lama kelamaan menjadi merah

8) Alumunium

a Disiapkan alat dan bahan

b Diambil sampel abu dan ditetesi HCl

c Diamati perubahan hasil positif terbentuk endapan berwarna putih

BAB IV

HASIL PENGAMATAN

IV1 Tabel Pengamatan

i Analisis Unsur

Kelompok Kode Sampel Hasil Identifikasi Jawaban Asli

I PINK - C O

II HIJAU - C O

III JUJUR Cl P N S O C

IV COKELAT P C O N

V HITAM - C O

VI PUTIH - N S C

ii Analisis Logam

Kelompok Kode Sampel Hasil Identifikasi Jawaban Asli

I RA Al Al Zn

II GAS Na K Na K Ca

III ONTA Na Mg Na K Ca

IV AYAM Zn Mg Zn

V TANUR Mg Mg Zn

VI APA Ca Zn B Al Mg

IV2 Reaksi

A Unsur

1 Nitrogen

6NaCN + 3FeSO4 Fe2(Fe[CN]6) + 3Na2SO4

(warna biru bening)

2 Sulfur

Na2S + Na[Fe(CN)4NO] Na4[Fe(CN)5NO3]

(warna ungu reaksi dalam suasana basa)

3 Fosfor

PO43- + 3NH4

+ + 12MoO42- + 24 H+ darr(NH4)3[P(NO3)4] + 12H+

(endapan kuning)

B Logam

1 Natrium

2NaO + 2CH3COOH 2CH3COONa + H2O

CH3COONa + C6H2(OH)(NO2)3 darrC6H2(ONa)(NO2)3 + uarrCH3COOH

(kristal)

2 Kalsium

CaO + 2HCl CaCl2 + H2O

CaCl2 + H2SO4 darrCaSO4 + 2 HCl

CaCl2 + (COOH)2 darrCa(COO)2 + 2 HCl

(kristal)

3 Barium

BaO + 2HCl BaCl2 + H2O

BaCl2 + H2SO4 darrBaSO4 + 2 HCl

(putih)

4 Magnesium

MgO + 2HCl MgCl2 + H2O

MgCl2 + 2KI darrMgI2 + 2KCl

(endapan jingga)

5 Zink

ZnO + 2HCl ZnCl2 + H2O

ZnCl2 + 2NH4OH darrZn(OH)2 +2NH4Cl

(endapan)

6 Alumunium

Al2O3 + 6HCl 2AlCl3 + 3H2O

AlCl3 + 3NH4OH darrAl(OH)3 +3NH4Cl

(endapan putih)

BAB V

PEMBAHASAN

Pada praktikum ini dilakukan analisis unsur dan logam terhadap

beberapa sampel Tujuan dilakukan percobaan ini untuk mengetahui

kandungan unsur karbon nitrogen oksigen sulfur hidrogenfosfor dan

halogen serta logam-logam natrium kalsium magnesium zink kalium

barium dalam suatu sediaan farmasi

Sampel yang digunakan dalam bentuk sediaan tablet kapsul dan

suspensi yang harus terlebih dahulu dilakukan dekstruksi Ada dua macam

dekstruksi dekstruksi kering dan basah Dekstruksi kering dengan

menggunakan pemanasan tinggi pada suhu 500oC hingga 1000oC

Sedangkan dekstruksi kering dengan menggunakan HNO3 pekat atau H2SO4

pekat atau H2O2 pekat Metode dekstruksi basah ini dilakukan pada suhu

rendah untuk menghindari kehilangan mineral akibat penguapan karena suhu

yang digunakan tidak melebihi dari titik didih dari larutan

Pada analisis kandungan unsur sampel terlebih dahulu dicampurkan

dengan serbuk Castellana (terdiri dari campuran Na2CO3 dan Magnesium 2

1) dengan perbandingan 1 5 Masukkan dalam pipa kapiler hampir penuh

panaskan di api bebas sampai berpijar Masukkan ke dalam aquades (untuk

melarutkan zat-zat organik yang telah dirusak) diaduk lalu didiamkan sampai

terbentuk endapan Kemudian disaring filtrat digunakan untuk menyelidiki

unsur-unsur seperti N S P As dan Halogen

Pada percobaan ini selain dilakukan analisis unsure juga dilakukan uji

analisis logam dari sampel sebagai berikut

1 Sampel ldquoRArdquo berdasarkan dari hasil uji yang dilakukan diperoleh hanya

ada logam Al sedangkan berdasarkan jawaban sebenarnya mengandung

logam Al dan Zn

2 Sampel ldquoGASrdquo berdasarkan dari hasil uji yang dilakukan diperoleh hanya

ada logam Na dan K sedangkan berdasarkan jawaban sebenarnya

mengandung logam Na K dan Ca

3 Sampel ldquoONTArdquo berdasarkan dari hasil uji yang dilakukan diperoleh hanya

ada logam Na dan Mg sedangkan berdasarkan jawaban sebenarnya

mengandung logam Na K dan Ca

4 Sampel ldquoAYAMrdquo berdasarkan dari hasil uji yang dilakukan diperoleh hanya

ada logam Zn sedangkan berdasarkan jawaban sebenarnya

mengandung logam Zn dan Mg

5 Sampel ldquoTANURrdquo berdasarkan dari hasil uji yang dilakukan diperoleh

hanya ada logam Mg sedangkan berdasarkan jawaban sebenarnya

mengandung logam Zn dan Mg

6 Sampel ldquoAPArdquo berdasarkan dari hasil uji yang dilakukan diperoleh hanya

ada logam Ca Zn dan B sedangkan berdasarkan jawaban sebenarnya

mengandung logam Al dan Mg

Berdasarkan dari hasil pengamatan tersebut terjadi berbagai

kesalahan prediksi logam yang dikandung Hal-hal tersebut dapat terjadi

karena faktor-faktor kesalahan sebagai berikut

1 Kurang homogennya sampel yang diuji sehingga adanya sampel yang tak

terdeteksi

2 Kurang banyaknya sampelcuplikan yang diambil sehingga tidak merata

pengidentifikasian suatu sampel yang sama

BAB VI

PENUTUP

VI1 Kesimpulan

Adapun kesimpulan yang dapat diberikan adalah sebagai berikut

1 Sampel ldquoRArdquo mengandung logam Al dan Zn

2 Sampel ldquoGASrdquo dan ldquoONTArdquo mengandung logam Na K dan Ca

3 Sampel ldquoAYAMrdquo dan ldquoTANURrdquo mengandung logam Zn dan Mg

4 Sampel ldquoAPArdquo mengandung logam Al dan Mg

IV2 Saran

Adapun saran yang kami dapat berikan sebagai berikut

1 Diharapkan alat-alat di laboratorium dapat diperbaiki sehingga praktikum

dapat berjalan dengan efektif dan efisien

2 Diharapkan para asisten dapat lebih sabar dalam membimbing dan

membantu praktikan

DAFTAR PUSTAKA

1 Day JR dan Underwood Analisis Kimia Kuantitatif Jakarta ITB Press

1999

2 Svehla G Buku Teks Analisis Anorganik Kualitatif Makro dan Semimikro

Edisi ke-5 Jakarta PT Kalman Media Pustaka 1990

3 Anonim Kimia Logam Golongan Utama Bandung ITB Press 2007

4 Brady JE General Chemistry Principles and Structure New York Fift

Edition John Willey and Son 1990

5 Dirjen POM Farmakope Indonesia edisi III Jakarta Depkes RI 1979

6 IAI ISO Indonesia Volume 46Jakarta PT ISFI Penerbitan 2011

7 Sutresna Nana Kimia Bandung Grafindo Media Pratama 2008

8 RahmawatiArisna dkk Laporan Pelatihan Instrumentasi SSA Semarang

Universitas Negeri Semarang 2012

9 Anonim USP-32 NF 27 New York The United States Pharmacopeial

Convention 2008

10Auterhoff dan Kovar Indentifikasi Obat Bandung Penerbit ITB 2002

LAMPIRAN

Tabulasi Unsur

Pereaksi N S P Cl Br I

FeSO4 Biru

berlin

Na

nitroprussida

Ungu (dlm

alkali)

HNO3 +

NH4OH

berlebih

kuning

larut

AgNO3

+ NH4OH

+ HCl + I2

putih

Larut

kuning

larut

coklat

kuning

larut

ungu

Tabulasi Logam

Pereaksi Na K Ca Ba Zn B Mg+ asasetat + as pikrat 10 Kristal+asasetat + Zn uranil asetat KristalNyala Kuning hijau+ aspikrat kristal+ Zn uranil asetat kuning+ HCl + H2SO4 putih+HCl + asoksalat kristal+HCl + H2SO4 putih+NH4 molibdat kristal+HCl + NH4OHNH4OH berlebih

larut

+NaOH+dithizon+CCl4 ungu+HCl pada lakmus Merah

orange

+HCL + KIKI berlebih

jinggalarut

Page 19: Laporan Analisis Unsur n Logam

Kelarutan Sangat mudah larut dalam air larut dalam

kloroform dan eter P

Penyimpanan Dalam wadah tertutup rapat terlindung dari

cahaya ditempat sejuk

10 Asam sitrat (5)

Nama resmi Acidum citricum

Nama lain Asam sitrat

RM BM C6H807 19219

Pemerian Hablur bening tidak berwarna serbuk hablur

sampai halus putih tidak berbau rasa sangat

asam

Kelarutan Sangat mudah larut dalam air mudah larut

dalam etanol agak sukar larut dalam eter

II3 Uraian Sampel

1 Cerebrofitreg (6)

Komposisi Gingkobiloba asam glutamat vitamin mineral

Indikasi Membantu asupan vitamin yang kurang seperti

gangguan absorpsi vitamin dan meningkatnya

kebutuhan tubuh karena aktivitas yang meningkat

meningkatkan sirkulasi darah ke otak sehingga

membantu memperbaiki daya ingat

Kemasan Dus 10 Kap

2 Promagreg (6)

Komposisi Hidrotalsit 200 mg Mg(OH)2 15 mg simetikon

Indikasi Kelebihan asam lambung perut kembung perut

sakit dan kolik kejang pilorus tukak lambung

dan usus 12 jari dari lain penyakit saluran cerna

Kemasan Dus 12 Tab

3 Polysilanereg (6)

Komposisi Dimetilpolisiloksan 80 mg Al(OH)3 200 mg

Mg(OH) 200 mg5 ml atau tab

Indikasi Untuk mengurangi gejala yang berhubungan

dengan kelebihan asam lambung gastritis tukak

lambung tukak usus dua belas jari dengan gejala

seperti mual nyeri lambung nyeri ulu hati

kembung dan perasaan penuh pada lambung

Kemasan Botol 100 ml suspensi

II3 Prosedur Kerja

1 Menurut FI III

1) Identifikasi barium

a Larutan garam barium dengan asam sulfat encer P membentuk

endapan putih yang praktis tidak larut dalam asam klorida P

dalam asam nitrit P

b Garam barium menimbulkan warna hijau kekuningan dalam nyala

yang tidak berwarna dan jika dilihat dengan kaca hijau nyala

warna biru

2) Identifikasi bromida

a Larutan bromida jika dipanaskan dengan asam sulfat P dan

mangan (IV) oksidasi P atau kalium bikromat P terjadi brom yang

memberikan warna merah jambu pada kertas saring yang dibasahi

larutan fluresein natrium P 02 bv dimetanol (95) P

b Pada larutan bromida tambahkan larutan perak nitrat P terbentuk

endapan kekuningan yang larut dalam amonia P sukar larut dalam

amonia P encer praktis tidak larut dalam asam nitrat encer P

c Pada larutan bromida ditambahkan larutan klor P terjadi brom

yang larut dalam 2 hingga 3 tetes CO2 P atau kloroform P dengan

warna kemerahan Tambahkan larutan fenol P pada lapisan air

yang mengandung brom terbentuk endapan putih

3) Identifikasi fosfat

a Netralkan larutan fosfat hingga pH 7 tambahkan perak nitrat P

terbentuk endapan kuning muda yang larut dalam larutan amonia

encer P dan dalam asam nitrat encer P

b Pada larutan fosfat tambahkan larutan magnesium sulfat amonia P

terbentuk hablur putih

c Pada larutan fosfat dalam asam nitrat encer P tambahkan larutan

amonium molibdat P volume yang sama hangatkan endapan

warna kuning kenari terang

4) Identifikasi iodida

a Pada larutan iodida ditambahkan larutan perak nitrat P terbentuk

endapan kuning yang praktis tidak larut dalam amonia encer P dan

dalam asam nitrat P

b Pada larutan iodida tambahkan larutan kalium iodida P dan asam

asetat encer P terjadi iodium yang memberikan warna violet

kemerahan dengan kloroform P dan warna biru dengan larutan

kanji P

c Pada larutan iodida tambahkan larutan raksa (II) klorida P

terbentuk endapan merah yang agak sukar larut dalam pereaksi di

atas dan mudah larut dalam larutan kalium iodida P

5) Identifikasi kalium

a Basahi senyawa kalium dengan asam klorida P bakar pada

sebatang kawat platina dalam nyala bunsen tidak berwarna terjadi

warna violet Jika diamati dengan kaca biru yang sesuai warna

nyala ungu kemerahan

b Pada larutan pekat garam kalium yang telah dibebaskan dengan

garam amonium dengan pemisahan tambahkan platina (IV) klorida

P dan asam klorida P terbentuk hablur kuning pijarkan sisa

pemisahan adalah kalium klorida dan platina

c Kocok 2 ml larutan jernih garam kalium yang mengandung tidak

kurang dari 5 bv dengan 10 tetes larutan jenuh asam tartrat P

segera terbentuk endapan putih

6) Identifikasi kalsium

a Pada larutan garam kalsium tambahkan larutan amonium karbonat

P terbentuk endapan putih didihkan dinginkan endapan sukar

larut dalam larutan amonium klorida P

b Pada larutan garam kalsium tambahkan larutan amonium oksalat

P terbentuk endapan putih yang larut dalam asam klorida P tetapi

agak sukar larut dalam asam asetat P

c Pada 1 tetes larutan garam kalsium tambahkan 4 tetes larutan

glidetat P 1 bv dalam etanol (95) P dan 1 tetes larutan natrium

hidroksida P 10 bv terbentuk endapan coklat kemerahan yang

larut dalam kloroform P larutan berwarna merah

7) Identifikasi klorida

a Panaskan larutan klorida dengan asam sulfat P dan mangan (IV)

oksida P terjadi klor yang memutihkan kertas lakmus P basah dan

terjadi warna biru pada kertas kanji iodida

b Pada larutan klorida ditambahkan larutan perak nitrat P terbentuk

endapan putih yang tidak larut dalam asam nitrat P

8) Identifikasi magnesium

a Pada larutan garam magnesium tambahkan larutan amonium

karbonat P didihkan terbentuk endapan putih tetapi tidak terbentuk

endapan jika terdapat larutan amonium klorida P

b Pada larutan garam magnesium ditambahkan larutan dinatrium

hidrogen fosfat P yang mengandung garam amonium dan

amonium encer P terbentuk hablur putih

9) Identifikasi natrium

a Basahi senyawa natrium dengan asam klorida P takar pada

sebatang kawat platina dalam nyala bunsen nyala berwarna

kuning

b Asamkan larutan garam natrium dengan asam asetat P saring jika

perlu tambahkan larutan magnesium lauril sulfat P berlebih

terlebih hablur kuning

2 Menurut USP 32 (9)

1) Barium Larutan dari garam barium akan terbentuk endapan putih

dengan penambahan asam sulfat 2 N Endapan ini tidak larut dalam

HCl dan HNO3

2) Bismuth Ketika dilarutkan dengan asam HNO3 atau HCl berlebih

garam bismuth akan memberntuk endapan putih ketika diencerkan

dengan air Endapan ini akan berwarna coklat dengan H2S dan hasil

dari senyawa yang terbentuk dalam campuran panas dari HNO3 dan

air

3) Bromida Larutan dari bromida ketika ditambahkan dengan klorin tetes

sedikit demi sedikit dapat membebaskan bromida yang mana akan

terlarut dengan pengocokan bersama kloroform pewarnaan dari

kloroform adalah merah hingga coklat kemerahan AgNO3 dihasilkan

dalam larutan bromida yang terbentuk endapan putih kekuningan yang

tidak larut dengan penambahan HNO3 dan agak larut dalam

penambahan NH4OH 6 N

4) Kalsium Larutan dari garam kalsium tidak larut dalam oksalat ketika

sebagai pengikut Untuk larutan dari garam kalsium (1 dalam 20)

tambahkan 2 tetes dari metil merah dan netralkan dengan NH4OH

Tambahkan 3 N HCl tetes demi tetes hingga larutan bersifat asam

oleh indicator Ketika penambahan dari ammonium oksalat endapan

putih terbentuk Endapan ini tidak larut dalam asam asetat 6 N tetapi

larut dalam HCl

5) Klorida Dengan AgNO3 larutan klorida akan berwarna endapan

kekuningan uang tidak larut dalam HNO3 tetapi larut dalam NH4OH 6 N

berlebih

6) Kobalt Larutan dari garam kobalt (1 dalam 20) dengan HCl 3 N

memberikan endapan merah ketika dipanaskan pada penangas

Larutan dari garam kobalt akan jenuh dengan KCl dan terbentuk KNO3

dan asam asetat yang membentuk endapan kuning

7) Tembaga Larutan dari senyawa tembaga diasamkan dengan HCl

terbentuk garis merah dari tembaga metalik yang terang dengan

permukaan tak bernoda dari besi metalik NH4OH 6 N berlebih

ditambahkan dalam garam tembaga akan menghasilkan endapan

kebiru-biruan dan kemudian menjadi larutan biru gelap

8) Iodida Larutan dari iodide yang ditambahkan dengan klorin sedikit

demi sedikit akan membebaskan iodin yang akan memberi warna

kuning hingga merah pada larutan Ketika larutan dikocok dengan

CCl4 akan menjadi violet

9) Besi Senyawa Ferro dan Ferri dalam larutan akan membentuk

endapan hitam dengan NH4S Endapan ini larut dalam HCl 3 N dingin

dengan perkembangan dari H2S

10)Timbal Dengan H2SO4 2 N larutan dari garam timbale akan

memberikan warna putih yang tidak larut dalam HCl 3 N atau 2 N

HNO3 tetapi larut dalam NaOH 1 N panas dan dalam ammonium

asetat

11)Magnesium Larutan dari magenesium akan diketahui dengan NH4Cl

yang tidak lebih dari endapan kabut yang dinetralkan dengan NH4CO3

tetapi pada penambahan NaHPO4 terbentuk Kristal putih yang tidak

larut dalam NH4OH 6 N

12)Mangan Dengan NH4S larutan mangan akan memberikan endapan

berwarna merah muda kekuningan yang larut dalam asam asetat

13)Kalium Senyawa kalium memberikan warna keunguan hingga nyala

yang berkilauan tetapi keberadaan dari sedikit natrium akan menutupi

warnanya

14)Perak Dengan HCl larutan perak akan berwarna putih yang tidak larut

dalam HNO3 tetapi mudah larut dalam NH4OH 6 N

15)Zink Dalam larutan natrium asetat alrutan garam zink akan

membentuk endapan putih dengan H2S endapan tidak larut dalam

asam asetat tetapi pada HCl 3 N

3 Menurut Identifikasi Obat (10)

1) Percobaan Lassaigne Ke dalam tabung pijar dimasukkan 20-50 g

bahan dan sebutir logam natrium sebesar biji kacang tanah Tabung

dipanaskan perlahan-lahan dengan api kecil dari bagian atas tabung

sampai ke bagian bawah Setelah natrium leleh api dibesarkan

tabung dipjar beberapa menit Kemudian ketika masih merah

membara tabung dijatuhkan ke dalam piala porselin berisi 6 ml air

Selanjutnya campuran ini disaring Penyaring dibilas dengan sedikit air

panas Filtrat dibagi untuk pemeriksaan unsur nitrogen sulphur dan

halogen

a Pemeriksaan nitrogen Ke dalam sepertiga filtrat di atas

ditambahkan sebutir garam besi (II) sulfat kemudian dididihkan

beberapa menit Sesudah dingin dengan hati-hati besi hidroksida

dalam tabung dilarutkan dengan 6 N HCl (jangan berlebih) Bila

ragu-ragu larutan disaring kertas saring akan berwarna biru berlin

Jika bahan mengandung banyak nitrogen lama kelamaan timbul

warna biru pada larutan Jika setelah didiamkan beberapa lama

larutan berwarna biru-hijau berarti terdapat sesepora nitrogen Jika

larutan hanya berwarna kuning berarti larutan bebas nitrogen Zat

yang mudah melepaskan nitrogennya dan kaya akan sulphur tidak

akan membentuk rodanida seperti di atas Pada percobaan di sini

diperlukan logam natrium berlebih

b Pemeriksaan belerang Sepertiga dari filtrat diberi beberapa tetes

larutan natrium pentasiano nitrosilferat 25 yang dibuat segar

Terbentuk warna ungu yang lazimnya menjadi merah darah

c Pemeriksaan halogen Sepertiga filtrate diasamkan dengan HNO3 3

Nlalu dipanaskan sampai mendidih selama 2-3 menit Apabila

terdapat lebih banyak brom atau iodium maka timbul warna

Kepada larutan yang masih panas ditambahkan 5 tetes larutan

perak nitrat 5 Jika tak terjadi endapan berarti larutan tidak

mengandung banyak sulfur terjadi pengendaraan perak sulfat

2) Pemeriksaan sulfur langsung dari bahan Sejumlah 50 mg bahan

direaksikan dengan 10 ml larutan H2O2 30 dan 2 tetes larutan besi

(III) klorida 10 Terjadi reaksi yang kuat bila perlu didinginkan

Kemudian larutan diencerkan dengan air dan dituangi 10 ml 3 N HCl

dan 10 ml larutan BaCl 5 Terbentuk endapan putih BaSO4

3) Pemeriksaan halogen langsung dari bahan menurut Beilstein

Sebagian bahan asal diletakkan pada keeping tembaga (misalnya

uang tembaga) lalu dibakar dengan api Bunsen di bagian nyala yang

tak berwarna Jika bahan mengandung halogen nyala berwarna hijau

karena terbentuk tembaha-halogenida yang menguap

BAB III

METODE KERJA

III1 Alat dan Bahan

III11 Alat

Alat-alat yang digunakan adalah batang pengaduk Botol semprot

Bunsen Erlemeyer Gelas piala Gelas ukur Pipet tetes Sendok tanduk

Tabung reaksi dan Rak tabung

III12 Bahan

Bahan-bahan yang digunakan adalah Air suling Aluminium foil

Larutan pereaksi AgNO3 NH4OH HCl I2 HNO3 FeSO4 Asam asetat Asam

pikrat 10 HCl H2SO4 NH4-molibdat dan Tissu gulung

III2 Cara Kerja

A Analisis Unsur

1) Disiapkan alat dan bahan

2) Dicampurkan sebagian sampel dengan serbuk castellana diaduk

hingga homogen

3) Dimasukkan ke dalam pipet bersumbat lalu dipijarkan pada api

bunsen kemudian

4) Dilemparkan ke dalam gelas beaker yang berisi air lalu diaduk hingga

homogen kemudian disaring

5) Diambil sebagian filtrat yang diperoleh lalu dilakukan uji analisis unsur

2 Unsur N

a Diambil filtrat kemudian ditambahkan dengan FeSO4

b Lalu dipanaskan hasil positif terbentuk warna biru berlin

3 Unsur P

a Diambil filtrat kemudian ditambahkan dengan HNO3 dan NH4OH

b Dihomogenkan hasil positif terbentuk endapan kuning yang larut

dengan penambahan NH4OH berlebih

4 Unsur Cl

a Diambil filtrat kemudian ditambahkan dengan AgNO3

b Dihomogenkan hasil positif terbentuk endapan putih yang larut

dengan penambahan NH4OH berlebih

5 Unsur Br

a Diambil filtrat kemudian ditambahkan dengan AgNO3

b Dihomogenkan hasil positif terbentuk endapan kuning yang tidak

larut dengan penambahan NH4OH dan terbentuk endapan coklat

jika ditambahkan HCl dan I2

6 Unsur I

a Diambil filtrat kemudian ditambahkan dengan AgNO3

b Dihomogenkan hasil positif terbentuk endapan kuning yang tidak

larut dengan penambahan NH4OH dan terbentuk endapan ungu

jika ditambahkan HCl dan I2

B Analisis Logam

1) Logam Natrium

a Disiapkan alat dan bahan

b Diambil sampel abu pada objek glass

c Ditambahkan asam asetat 10 dan ditetesi asam pikrat kemudian

dipanaskan lalu

d Diamati di bawah mikroskop hasil positif terbentuk kristal

2) Logam Kalium

a Disiapkan alat dan bahan

b Diambil sampel abu pada objek glass

c Ditetesi asam pikrat kemudian dipanaskan lalu

d Diamati di bawah mikroskop hasil positif terbentuk kristal

3) Logam Kalsium

a Disiapkan alat dan bahan

b Diambil sampel abu pada objek glass

c Ditetesi HCl dan H2SO4 atau asam oksalat kemudian dipanaskan

lalu

d Diamati di bawah mikroskop hasil positif terbentuk kristal

4) Logam Barium

a Disiapkan alat dan bahan

b Diambil sampel abu lalu ditetesi HCl kemudian H2SO4

c Diamati perubahan hasil positif terbentuk endapan putih

5) Logam Zink

a Disiapkan alat dan bahan

b Diambil sampel abu pada objek glass

c Ditetesi ammonium molibdat kemudian dipanaskan lalu

d Diamati di bawah mikroskop hasil positif terbentuk kristal

6) Logam Boron

a Disiapkan alat dan bahan

b Diambil sampel abu lalu ditambahkan metanol

c Diamati perubahan hasil positif terrbentuk nyala hijau

7) Logam Magnesium

a Disiapkan alat dan bahan

b Diambil sampel abu dan ditetesi iodum

c Diamati perubahan hasil positif terbentuk endapan berwarna hitam

lama kelamaan menjadi merah

8) Alumunium

a Disiapkan alat dan bahan

b Diambil sampel abu dan ditetesi HCl

c Diamati perubahan hasil positif terbentuk endapan berwarna putih

BAB IV

HASIL PENGAMATAN

IV1 Tabel Pengamatan

i Analisis Unsur

Kelompok Kode Sampel Hasil Identifikasi Jawaban Asli

I PINK - C O

II HIJAU - C O

III JUJUR Cl P N S O C

IV COKELAT P C O N

V HITAM - C O

VI PUTIH - N S C

ii Analisis Logam

Kelompok Kode Sampel Hasil Identifikasi Jawaban Asli

I RA Al Al Zn

II GAS Na K Na K Ca

III ONTA Na Mg Na K Ca

IV AYAM Zn Mg Zn

V TANUR Mg Mg Zn

VI APA Ca Zn B Al Mg

IV2 Reaksi

A Unsur

1 Nitrogen

6NaCN + 3FeSO4 Fe2(Fe[CN]6) + 3Na2SO4

(warna biru bening)

2 Sulfur

Na2S + Na[Fe(CN)4NO] Na4[Fe(CN)5NO3]

(warna ungu reaksi dalam suasana basa)

3 Fosfor

PO43- + 3NH4

+ + 12MoO42- + 24 H+ darr(NH4)3[P(NO3)4] + 12H+

(endapan kuning)

B Logam

1 Natrium

2NaO + 2CH3COOH 2CH3COONa + H2O

CH3COONa + C6H2(OH)(NO2)3 darrC6H2(ONa)(NO2)3 + uarrCH3COOH

(kristal)

2 Kalsium

CaO + 2HCl CaCl2 + H2O

CaCl2 + H2SO4 darrCaSO4 + 2 HCl

CaCl2 + (COOH)2 darrCa(COO)2 + 2 HCl

(kristal)

3 Barium

BaO + 2HCl BaCl2 + H2O

BaCl2 + H2SO4 darrBaSO4 + 2 HCl

(putih)

4 Magnesium

MgO + 2HCl MgCl2 + H2O

MgCl2 + 2KI darrMgI2 + 2KCl

(endapan jingga)

5 Zink

ZnO + 2HCl ZnCl2 + H2O

ZnCl2 + 2NH4OH darrZn(OH)2 +2NH4Cl

(endapan)

6 Alumunium

Al2O3 + 6HCl 2AlCl3 + 3H2O

AlCl3 + 3NH4OH darrAl(OH)3 +3NH4Cl

(endapan putih)

BAB V

PEMBAHASAN

Pada praktikum ini dilakukan analisis unsur dan logam terhadap

beberapa sampel Tujuan dilakukan percobaan ini untuk mengetahui

kandungan unsur karbon nitrogen oksigen sulfur hidrogenfosfor dan

halogen serta logam-logam natrium kalsium magnesium zink kalium

barium dalam suatu sediaan farmasi

Sampel yang digunakan dalam bentuk sediaan tablet kapsul dan

suspensi yang harus terlebih dahulu dilakukan dekstruksi Ada dua macam

dekstruksi dekstruksi kering dan basah Dekstruksi kering dengan

menggunakan pemanasan tinggi pada suhu 500oC hingga 1000oC

Sedangkan dekstruksi kering dengan menggunakan HNO3 pekat atau H2SO4

pekat atau H2O2 pekat Metode dekstruksi basah ini dilakukan pada suhu

rendah untuk menghindari kehilangan mineral akibat penguapan karena suhu

yang digunakan tidak melebihi dari titik didih dari larutan

Pada analisis kandungan unsur sampel terlebih dahulu dicampurkan

dengan serbuk Castellana (terdiri dari campuran Na2CO3 dan Magnesium 2

1) dengan perbandingan 1 5 Masukkan dalam pipa kapiler hampir penuh

panaskan di api bebas sampai berpijar Masukkan ke dalam aquades (untuk

melarutkan zat-zat organik yang telah dirusak) diaduk lalu didiamkan sampai

terbentuk endapan Kemudian disaring filtrat digunakan untuk menyelidiki

unsur-unsur seperti N S P As dan Halogen

Pada percobaan ini selain dilakukan analisis unsure juga dilakukan uji

analisis logam dari sampel sebagai berikut

1 Sampel ldquoRArdquo berdasarkan dari hasil uji yang dilakukan diperoleh hanya

ada logam Al sedangkan berdasarkan jawaban sebenarnya mengandung

logam Al dan Zn

2 Sampel ldquoGASrdquo berdasarkan dari hasil uji yang dilakukan diperoleh hanya

ada logam Na dan K sedangkan berdasarkan jawaban sebenarnya

mengandung logam Na K dan Ca

3 Sampel ldquoONTArdquo berdasarkan dari hasil uji yang dilakukan diperoleh hanya

ada logam Na dan Mg sedangkan berdasarkan jawaban sebenarnya

mengandung logam Na K dan Ca

4 Sampel ldquoAYAMrdquo berdasarkan dari hasil uji yang dilakukan diperoleh hanya

ada logam Zn sedangkan berdasarkan jawaban sebenarnya

mengandung logam Zn dan Mg

5 Sampel ldquoTANURrdquo berdasarkan dari hasil uji yang dilakukan diperoleh

hanya ada logam Mg sedangkan berdasarkan jawaban sebenarnya

mengandung logam Zn dan Mg

6 Sampel ldquoAPArdquo berdasarkan dari hasil uji yang dilakukan diperoleh hanya

ada logam Ca Zn dan B sedangkan berdasarkan jawaban sebenarnya

mengandung logam Al dan Mg

Berdasarkan dari hasil pengamatan tersebut terjadi berbagai

kesalahan prediksi logam yang dikandung Hal-hal tersebut dapat terjadi

karena faktor-faktor kesalahan sebagai berikut

1 Kurang homogennya sampel yang diuji sehingga adanya sampel yang tak

terdeteksi

2 Kurang banyaknya sampelcuplikan yang diambil sehingga tidak merata

pengidentifikasian suatu sampel yang sama

BAB VI

PENUTUP

VI1 Kesimpulan

Adapun kesimpulan yang dapat diberikan adalah sebagai berikut

1 Sampel ldquoRArdquo mengandung logam Al dan Zn

2 Sampel ldquoGASrdquo dan ldquoONTArdquo mengandung logam Na K dan Ca

3 Sampel ldquoAYAMrdquo dan ldquoTANURrdquo mengandung logam Zn dan Mg

4 Sampel ldquoAPArdquo mengandung logam Al dan Mg

IV2 Saran

Adapun saran yang kami dapat berikan sebagai berikut

1 Diharapkan alat-alat di laboratorium dapat diperbaiki sehingga praktikum

dapat berjalan dengan efektif dan efisien

2 Diharapkan para asisten dapat lebih sabar dalam membimbing dan

membantu praktikan

DAFTAR PUSTAKA

1 Day JR dan Underwood Analisis Kimia Kuantitatif Jakarta ITB Press

1999

2 Svehla G Buku Teks Analisis Anorganik Kualitatif Makro dan Semimikro

Edisi ke-5 Jakarta PT Kalman Media Pustaka 1990

3 Anonim Kimia Logam Golongan Utama Bandung ITB Press 2007

4 Brady JE General Chemistry Principles and Structure New York Fift

Edition John Willey and Son 1990

5 Dirjen POM Farmakope Indonesia edisi III Jakarta Depkes RI 1979

6 IAI ISO Indonesia Volume 46Jakarta PT ISFI Penerbitan 2011

7 Sutresna Nana Kimia Bandung Grafindo Media Pratama 2008

8 RahmawatiArisna dkk Laporan Pelatihan Instrumentasi SSA Semarang

Universitas Negeri Semarang 2012

9 Anonim USP-32 NF 27 New York The United States Pharmacopeial

Convention 2008

10Auterhoff dan Kovar Indentifikasi Obat Bandung Penerbit ITB 2002

LAMPIRAN

Tabulasi Unsur

Pereaksi N S P Cl Br I

FeSO4 Biru

berlin

Na

nitroprussida

Ungu (dlm

alkali)

HNO3 +

NH4OH

berlebih

kuning

larut

AgNO3

+ NH4OH

+ HCl + I2

putih

Larut

kuning

larut

coklat

kuning

larut

ungu

Tabulasi Logam

Pereaksi Na K Ca Ba Zn B Mg+ asasetat + as pikrat 10 Kristal+asasetat + Zn uranil asetat KristalNyala Kuning hijau+ aspikrat kristal+ Zn uranil asetat kuning+ HCl + H2SO4 putih+HCl + asoksalat kristal+HCl + H2SO4 putih+NH4 molibdat kristal+HCl + NH4OHNH4OH berlebih

larut

+NaOH+dithizon+CCl4 ungu+HCl pada lakmus Merah

orange

+HCL + KIKI berlebih

jinggalarut

Page 20: Laporan Analisis Unsur n Logam

II3 Uraian Sampel

1 Cerebrofitreg (6)

Komposisi Gingkobiloba asam glutamat vitamin mineral

Indikasi Membantu asupan vitamin yang kurang seperti

gangguan absorpsi vitamin dan meningkatnya

kebutuhan tubuh karena aktivitas yang meningkat

meningkatkan sirkulasi darah ke otak sehingga

membantu memperbaiki daya ingat

Kemasan Dus 10 Kap

2 Promagreg (6)

Komposisi Hidrotalsit 200 mg Mg(OH)2 15 mg simetikon

Indikasi Kelebihan asam lambung perut kembung perut

sakit dan kolik kejang pilorus tukak lambung

dan usus 12 jari dari lain penyakit saluran cerna

Kemasan Dus 12 Tab

3 Polysilanereg (6)

Komposisi Dimetilpolisiloksan 80 mg Al(OH)3 200 mg

Mg(OH) 200 mg5 ml atau tab

Indikasi Untuk mengurangi gejala yang berhubungan

dengan kelebihan asam lambung gastritis tukak

lambung tukak usus dua belas jari dengan gejala

seperti mual nyeri lambung nyeri ulu hati

kembung dan perasaan penuh pada lambung

Kemasan Botol 100 ml suspensi

II3 Prosedur Kerja

1 Menurut FI III

1) Identifikasi barium

a Larutan garam barium dengan asam sulfat encer P membentuk

endapan putih yang praktis tidak larut dalam asam klorida P

dalam asam nitrit P

b Garam barium menimbulkan warna hijau kekuningan dalam nyala

yang tidak berwarna dan jika dilihat dengan kaca hijau nyala

warna biru

2) Identifikasi bromida

a Larutan bromida jika dipanaskan dengan asam sulfat P dan

mangan (IV) oksidasi P atau kalium bikromat P terjadi brom yang

memberikan warna merah jambu pada kertas saring yang dibasahi

larutan fluresein natrium P 02 bv dimetanol (95) P

b Pada larutan bromida tambahkan larutan perak nitrat P terbentuk

endapan kekuningan yang larut dalam amonia P sukar larut dalam

amonia P encer praktis tidak larut dalam asam nitrat encer P

c Pada larutan bromida ditambahkan larutan klor P terjadi brom

yang larut dalam 2 hingga 3 tetes CO2 P atau kloroform P dengan

warna kemerahan Tambahkan larutan fenol P pada lapisan air

yang mengandung brom terbentuk endapan putih

3) Identifikasi fosfat

a Netralkan larutan fosfat hingga pH 7 tambahkan perak nitrat P

terbentuk endapan kuning muda yang larut dalam larutan amonia

encer P dan dalam asam nitrat encer P

b Pada larutan fosfat tambahkan larutan magnesium sulfat amonia P

terbentuk hablur putih

c Pada larutan fosfat dalam asam nitrat encer P tambahkan larutan

amonium molibdat P volume yang sama hangatkan endapan

warna kuning kenari terang

4) Identifikasi iodida

a Pada larutan iodida ditambahkan larutan perak nitrat P terbentuk

endapan kuning yang praktis tidak larut dalam amonia encer P dan

dalam asam nitrat P

b Pada larutan iodida tambahkan larutan kalium iodida P dan asam

asetat encer P terjadi iodium yang memberikan warna violet

kemerahan dengan kloroform P dan warna biru dengan larutan

kanji P

c Pada larutan iodida tambahkan larutan raksa (II) klorida P

terbentuk endapan merah yang agak sukar larut dalam pereaksi di

atas dan mudah larut dalam larutan kalium iodida P

5) Identifikasi kalium

a Basahi senyawa kalium dengan asam klorida P bakar pada

sebatang kawat platina dalam nyala bunsen tidak berwarna terjadi

warna violet Jika diamati dengan kaca biru yang sesuai warna

nyala ungu kemerahan

b Pada larutan pekat garam kalium yang telah dibebaskan dengan

garam amonium dengan pemisahan tambahkan platina (IV) klorida

P dan asam klorida P terbentuk hablur kuning pijarkan sisa

pemisahan adalah kalium klorida dan platina

c Kocok 2 ml larutan jernih garam kalium yang mengandung tidak

kurang dari 5 bv dengan 10 tetes larutan jenuh asam tartrat P

segera terbentuk endapan putih

6) Identifikasi kalsium

a Pada larutan garam kalsium tambahkan larutan amonium karbonat

P terbentuk endapan putih didihkan dinginkan endapan sukar

larut dalam larutan amonium klorida P

b Pada larutan garam kalsium tambahkan larutan amonium oksalat

P terbentuk endapan putih yang larut dalam asam klorida P tetapi

agak sukar larut dalam asam asetat P

c Pada 1 tetes larutan garam kalsium tambahkan 4 tetes larutan

glidetat P 1 bv dalam etanol (95) P dan 1 tetes larutan natrium

hidroksida P 10 bv terbentuk endapan coklat kemerahan yang

larut dalam kloroform P larutan berwarna merah

7) Identifikasi klorida

a Panaskan larutan klorida dengan asam sulfat P dan mangan (IV)

oksida P terjadi klor yang memutihkan kertas lakmus P basah dan

terjadi warna biru pada kertas kanji iodida

b Pada larutan klorida ditambahkan larutan perak nitrat P terbentuk

endapan putih yang tidak larut dalam asam nitrat P

8) Identifikasi magnesium

a Pada larutan garam magnesium tambahkan larutan amonium

karbonat P didihkan terbentuk endapan putih tetapi tidak terbentuk

endapan jika terdapat larutan amonium klorida P

b Pada larutan garam magnesium ditambahkan larutan dinatrium

hidrogen fosfat P yang mengandung garam amonium dan

amonium encer P terbentuk hablur putih

9) Identifikasi natrium

a Basahi senyawa natrium dengan asam klorida P takar pada

sebatang kawat platina dalam nyala bunsen nyala berwarna

kuning

b Asamkan larutan garam natrium dengan asam asetat P saring jika

perlu tambahkan larutan magnesium lauril sulfat P berlebih

terlebih hablur kuning

2 Menurut USP 32 (9)

1) Barium Larutan dari garam barium akan terbentuk endapan putih

dengan penambahan asam sulfat 2 N Endapan ini tidak larut dalam

HCl dan HNO3

2) Bismuth Ketika dilarutkan dengan asam HNO3 atau HCl berlebih

garam bismuth akan memberntuk endapan putih ketika diencerkan

dengan air Endapan ini akan berwarna coklat dengan H2S dan hasil

dari senyawa yang terbentuk dalam campuran panas dari HNO3 dan

air

3) Bromida Larutan dari bromida ketika ditambahkan dengan klorin tetes

sedikit demi sedikit dapat membebaskan bromida yang mana akan

terlarut dengan pengocokan bersama kloroform pewarnaan dari

kloroform adalah merah hingga coklat kemerahan AgNO3 dihasilkan

dalam larutan bromida yang terbentuk endapan putih kekuningan yang

tidak larut dengan penambahan HNO3 dan agak larut dalam

penambahan NH4OH 6 N

4) Kalsium Larutan dari garam kalsium tidak larut dalam oksalat ketika

sebagai pengikut Untuk larutan dari garam kalsium (1 dalam 20)

tambahkan 2 tetes dari metil merah dan netralkan dengan NH4OH

Tambahkan 3 N HCl tetes demi tetes hingga larutan bersifat asam

oleh indicator Ketika penambahan dari ammonium oksalat endapan

putih terbentuk Endapan ini tidak larut dalam asam asetat 6 N tetapi

larut dalam HCl

5) Klorida Dengan AgNO3 larutan klorida akan berwarna endapan

kekuningan uang tidak larut dalam HNO3 tetapi larut dalam NH4OH 6 N

berlebih

6) Kobalt Larutan dari garam kobalt (1 dalam 20) dengan HCl 3 N

memberikan endapan merah ketika dipanaskan pada penangas

Larutan dari garam kobalt akan jenuh dengan KCl dan terbentuk KNO3

dan asam asetat yang membentuk endapan kuning

7) Tembaga Larutan dari senyawa tembaga diasamkan dengan HCl

terbentuk garis merah dari tembaga metalik yang terang dengan

permukaan tak bernoda dari besi metalik NH4OH 6 N berlebih

ditambahkan dalam garam tembaga akan menghasilkan endapan

kebiru-biruan dan kemudian menjadi larutan biru gelap

8) Iodida Larutan dari iodide yang ditambahkan dengan klorin sedikit

demi sedikit akan membebaskan iodin yang akan memberi warna

kuning hingga merah pada larutan Ketika larutan dikocok dengan

CCl4 akan menjadi violet

9) Besi Senyawa Ferro dan Ferri dalam larutan akan membentuk

endapan hitam dengan NH4S Endapan ini larut dalam HCl 3 N dingin

dengan perkembangan dari H2S

10)Timbal Dengan H2SO4 2 N larutan dari garam timbale akan

memberikan warna putih yang tidak larut dalam HCl 3 N atau 2 N

HNO3 tetapi larut dalam NaOH 1 N panas dan dalam ammonium

asetat

11)Magnesium Larutan dari magenesium akan diketahui dengan NH4Cl

yang tidak lebih dari endapan kabut yang dinetralkan dengan NH4CO3

tetapi pada penambahan NaHPO4 terbentuk Kristal putih yang tidak

larut dalam NH4OH 6 N

12)Mangan Dengan NH4S larutan mangan akan memberikan endapan

berwarna merah muda kekuningan yang larut dalam asam asetat

13)Kalium Senyawa kalium memberikan warna keunguan hingga nyala

yang berkilauan tetapi keberadaan dari sedikit natrium akan menutupi

warnanya

14)Perak Dengan HCl larutan perak akan berwarna putih yang tidak larut

dalam HNO3 tetapi mudah larut dalam NH4OH 6 N

15)Zink Dalam larutan natrium asetat alrutan garam zink akan

membentuk endapan putih dengan H2S endapan tidak larut dalam

asam asetat tetapi pada HCl 3 N

3 Menurut Identifikasi Obat (10)

1) Percobaan Lassaigne Ke dalam tabung pijar dimasukkan 20-50 g

bahan dan sebutir logam natrium sebesar biji kacang tanah Tabung

dipanaskan perlahan-lahan dengan api kecil dari bagian atas tabung

sampai ke bagian bawah Setelah natrium leleh api dibesarkan

tabung dipjar beberapa menit Kemudian ketika masih merah

membara tabung dijatuhkan ke dalam piala porselin berisi 6 ml air

Selanjutnya campuran ini disaring Penyaring dibilas dengan sedikit air

panas Filtrat dibagi untuk pemeriksaan unsur nitrogen sulphur dan

halogen

a Pemeriksaan nitrogen Ke dalam sepertiga filtrat di atas

ditambahkan sebutir garam besi (II) sulfat kemudian dididihkan

beberapa menit Sesudah dingin dengan hati-hati besi hidroksida

dalam tabung dilarutkan dengan 6 N HCl (jangan berlebih) Bila

ragu-ragu larutan disaring kertas saring akan berwarna biru berlin

Jika bahan mengandung banyak nitrogen lama kelamaan timbul

warna biru pada larutan Jika setelah didiamkan beberapa lama

larutan berwarna biru-hijau berarti terdapat sesepora nitrogen Jika

larutan hanya berwarna kuning berarti larutan bebas nitrogen Zat

yang mudah melepaskan nitrogennya dan kaya akan sulphur tidak

akan membentuk rodanida seperti di atas Pada percobaan di sini

diperlukan logam natrium berlebih

b Pemeriksaan belerang Sepertiga dari filtrat diberi beberapa tetes

larutan natrium pentasiano nitrosilferat 25 yang dibuat segar

Terbentuk warna ungu yang lazimnya menjadi merah darah

c Pemeriksaan halogen Sepertiga filtrate diasamkan dengan HNO3 3

Nlalu dipanaskan sampai mendidih selama 2-3 menit Apabila

terdapat lebih banyak brom atau iodium maka timbul warna

Kepada larutan yang masih panas ditambahkan 5 tetes larutan

perak nitrat 5 Jika tak terjadi endapan berarti larutan tidak

mengandung banyak sulfur terjadi pengendaraan perak sulfat

2) Pemeriksaan sulfur langsung dari bahan Sejumlah 50 mg bahan

direaksikan dengan 10 ml larutan H2O2 30 dan 2 tetes larutan besi

(III) klorida 10 Terjadi reaksi yang kuat bila perlu didinginkan

Kemudian larutan diencerkan dengan air dan dituangi 10 ml 3 N HCl

dan 10 ml larutan BaCl 5 Terbentuk endapan putih BaSO4

3) Pemeriksaan halogen langsung dari bahan menurut Beilstein

Sebagian bahan asal diletakkan pada keeping tembaga (misalnya

uang tembaga) lalu dibakar dengan api Bunsen di bagian nyala yang

tak berwarna Jika bahan mengandung halogen nyala berwarna hijau

karena terbentuk tembaha-halogenida yang menguap

BAB III

METODE KERJA

III1 Alat dan Bahan

III11 Alat

Alat-alat yang digunakan adalah batang pengaduk Botol semprot

Bunsen Erlemeyer Gelas piala Gelas ukur Pipet tetes Sendok tanduk

Tabung reaksi dan Rak tabung

III12 Bahan

Bahan-bahan yang digunakan adalah Air suling Aluminium foil

Larutan pereaksi AgNO3 NH4OH HCl I2 HNO3 FeSO4 Asam asetat Asam

pikrat 10 HCl H2SO4 NH4-molibdat dan Tissu gulung

III2 Cara Kerja

A Analisis Unsur

1) Disiapkan alat dan bahan

2) Dicampurkan sebagian sampel dengan serbuk castellana diaduk

hingga homogen

3) Dimasukkan ke dalam pipet bersumbat lalu dipijarkan pada api

bunsen kemudian

4) Dilemparkan ke dalam gelas beaker yang berisi air lalu diaduk hingga

homogen kemudian disaring

5) Diambil sebagian filtrat yang diperoleh lalu dilakukan uji analisis unsur

2 Unsur N

a Diambil filtrat kemudian ditambahkan dengan FeSO4

b Lalu dipanaskan hasil positif terbentuk warna biru berlin

3 Unsur P

a Diambil filtrat kemudian ditambahkan dengan HNO3 dan NH4OH

b Dihomogenkan hasil positif terbentuk endapan kuning yang larut

dengan penambahan NH4OH berlebih

4 Unsur Cl

a Diambil filtrat kemudian ditambahkan dengan AgNO3

b Dihomogenkan hasil positif terbentuk endapan putih yang larut

dengan penambahan NH4OH berlebih

5 Unsur Br

a Diambil filtrat kemudian ditambahkan dengan AgNO3

b Dihomogenkan hasil positif terbentuk endapan kuning yang tidak

larut dengan penambahan NH4OH dan terbentuk endapan coklat

jika ditambahkan HCl dan I2

6 Unsur I

a Diambil filtrat kemudian ditambahkan dengan AgNO3

b Dihomogenkan hasil positif terbentuk endapan kuning yang tidak

larut dengan penambahan NH4OH dan terbentuk endapan ungu

jika ditambahkan HCl dan I2

B Analisis Logam

1) Logam Natrium

a Disiapkan alat dan bahan

b Diambil sampel abu pada objek glass

c Ditambahkan asam asetat 10 dan ditetesi asam pikrat kemudian

dipanaskan lalu

d Diamati di bawah mikroskop hasil positif terbentuk kristal

2) Logam Kalium

a Disiapkan alat dan bahan

b Diambil sampel abu pada objek glass

c Ditetesi asam pikrat kemudian dipanaskan lalu

d Diamati di bawah mikroskop hasil positif terbentuk kristal

3) Logam Kalsium

a Disiapkan alat dan bahan

b Diambil sampel abu pada objek glass

c Ditetesi HCl dan H2SO4 atau asam oksalat kemudian dipanaskan

lalu

d Diamati di bawah mikroskop hasil positif terbentuk kristal

4) Logam Barium

a Disiapkan alat dan bahan

b Diambil sampel abu lalu ditetesi HCl kemudian H2SO4

c Diamati perubahan hasil positif terbentuk endapan putih

5) Logam Zink

a Disiapkan alat dan bahan

b Diambil sampel abu pada objek glass

c Ditetesi ammonium molibdat kemudian dipanaskan lalu

d Diamati di bawah mikroskop hasil positif terbentuk kristal

6) Logam Boron

a Disiapkan alat dan bahan

b Diambil sampel abu lalu ditambahkan metanol

c Diamati perubahan hasil positif terrbentuk nyala hijau

7) Logam Magnesium

a Disiapkan alat dan bahan

b Diambil sampel abu dan ditetesi iodum

c Diamati perubahan hasil positif terbentuk endapan berwarna hitam

lama kelamaan menjadi merah

8) Alumunium

a Disiapkan alat dan bahan

b Diambil sampel abu dan ditetesi HCl

c Diamati perubahan hasil positif terbentuk endapan berwarna putih

BAB IV

HASIL PENGAMATAN

IV1 Tabel Pengamatan

i Analisis Unsur

Kelompok Kode Sampel Hasil Identifikasi Jawaban Asli

I PINK - C O

II HIJAU - C O

III JUJUR Cl P N S O C

IV COKELAT P C O N

V HITAM - C O

VI PUTIH - N S C

ii Analisis Logam

Kelompok Kode Sampel Hasil Identifikasi Jawaban Asli

I RA Al Al Zn

II GAS Na K Na K Ca

III ONTA Na Mg Na K Ca

IV AYAM Zn Mg Zn

V TANUR Mg Mg Zn

VI APA Ca Zn B Al Mg

IV2 Reaksi

A Unsur

1 Nitrogen

6NaCN + 3FeSO4 Fe2(Fe[CN]6) + 3Na2SO4

(warna biru bening)

2 Sulfur

Na2S + Na[Fe(CN)4NO] Na4[Fe(CN)5NO3]

(warna ungu reaksi dalam suasana basa)

3 Fosfor

PO43- + 3NH4

+ + 12MoO42- + 24 H+ darr(NH4)3[P(NO3)4] + 12H+

(endapan kuning)

B Logam

1 Natrium

2NaO + 2CH3COOH 2CH3COONa + H2O

CH3COONa + C6H2(OH)(NO2)3 darrC6H2(ONa)(NO2)3 + uarrCH3COOH

(kristal)

2 Kalsium

CaO + 2HCl CaCl2 + H2O

CaCl2 + H2SO4 darrCaSO4 + 2 HCl

CaCl2 + (COOH)2 darrCa(COO)2 + 2 HCl

(kristal)

3 Barium

BaO + 2HCl BaCl2 + H2O

BaCl2 + H2SO4 darrBaSO4 + 2 HCl

(putih)

4 Magnesium

MgO + 2HCl MgCl2 + H2O

MgCl2 + 2KI darrMgI2 + 2KCl

(endapan jingga)

5 Zink

ZnO + 2HCl ZnCl2 + H2O

ZnCl2 + 2NH4OH darrZn(OH)2 +2NH4Cl

(endapan)

6 Alumunium

Al2O3 + 6HCl 2AlCl3 + 3H2O

AlCl3 + 3NH4OH darrAl(OH)3 +3NH4Cl

(endapan putih)

BAB V

PEMBAHASAN

Pada praktikum ini dilakukan analisis unsur dan logam terhadap

beberapa sampel Tujuan dilakukan percobaan ini untuk mengetahui

kandungan unsur karbon nitrogen oksigen sulfur hidrogenfosfor dan

halogen serta logam-logam natrium kalsium magnesium zink kalium

barium dalam suatu sediaan farmasi

Sampel yang digunakan dalam bentuk sediaan tablet kapsul dan

suspensi yang harus terlebih dahulu dilakukan dekstruksi Ada dua macam

dekstruksi dekstruksi kering dan basah Dekstruksi kering dengan

menggunakan pemanasan tinggi pada suhu 500oC hingga 1000oC

Sedangkan dekstruksi kering dengan menggunakan HNO3 pekat atau H2SO4

pekat atau H2O2 pekat Metode dekstruksi basah ini dilakukan pada suhu

rendah untuk menghindari kehilangan mineral akibat penguapan karena suhu

yang digunakan tidak melebihi dari titik didih dari larutan

Pada analisis kandungan unsur sampel terlebih dahulu dicampurkan

dengan serbuk Castellana (terdiri dari campuran Na2CO3 dan Magnesium 2

1) dengan perbandingan 1 5 Masukkan dalam pipa kapiler hampir penuh

panaskan di api bebas sampai berpijar Masukkan ke dalam aquades (untuk

melarutkan zat-zat organik yang telah dirusak) diaduk lalu didiamkan sampai

terbentuk endapan Kemudian disaring filtrat digunakan untuk menyelidiki

unsur-unsur seperti N S P As dan Halogen

Pada percobaan ini selain dilakukan analisis unsure juga dilakukan uji

analisis logam dari sampel sebagai berikut

1 Sampel ldquoRArdquo berdasarkan dari hasil uji yang dilakukan diperoleh hanya

ada logam Al sedangkan berdasarkan jawaban sebenarnya mengandung

logam Al dan Zn

2 Sampel ldquoGASrdquo berdasarkan dari hasil uji yang dilakukan diperoleh hanya

ada logam Na dan K sedangkan berdasarkan jawaban sebenarnya

mengandung logam Na K dan Ca

3 Sampel ldquoONTArdquo berdasarkan dari hasil uji yang dilakukan diperoleh hanya

ada logam Na dan Mg sedangkan berdasarkan jawaban sebenarnya

mengandung logam Na K dan Ca

4 Sampel ldquoAYAMrdquo berdasarkan dari hasil uji yang dilakukan diperoleh hanya

ada logam Zn sedangkan berdasarkan jawaban sebenarnya

mengandung logam Zn dan Mg

5 Sampel ldquoTANURrdquo berdasarkan dari hasil uji yang dilakukan diperoleh

hanya ada logam Mg sedangkan berdasarkan jawaban sebenarnya

mengandung logam Zn dan Mg

6 Sampel ldquoAPArdquo berdasarkan dari hasil uji yang dilakukan diperoleh hanya

ada logam Ca Zn dan B sedangkan berdasarkan jawaban sebenarnya

mengandung logam Al dan Mg

Berdasarkan dari hasil pengamatan tersebut terjadi berbagai

kesalahan prediksi logam yang dikandung Hal-hal tersebut dapat terjadi

karena faktor-faktor kesalahan sebagai berikut

1 Kurang homogennya sampel yang diuji sehingga adanya sampel yang tak

terdeteksi

2 Kurang banyaknya sampelcuplikan yang diambil sehingga tidak merata

pengidentifikasian suatu sampel yang sama

BAB VI

PENUTUP

VI1 Kesimpulan

Adapun kesimpulan yang dapat diberikan adalah sebagai berikut

1 Sampel ldquoRArdquo mengandung logam Al dan Zn

2 Sampel ldquoGASrdquo dan ldquoONTArdquo mengandung logam Na K dan Ca

3 Sampel ldquoAYAMrdquo dan ldquoTANURrdquo mengandung logam Zn dan Mg

4 Sampel ldquoAPArdquo mengandung logam Al dan Mg

IV2 Saran

Adapun saran yang kami dapat berikan sebagai berikut

1 Diharapkan alat-alat di laboratorium dapat diperbaiki sehingga praktikum

dapat berjalan dengan efektif dan efisien

2 Diharapkan para asisten dapat lebih sabar dalam membimbing dan

membantu praktikan

DAFTAR PUSTAKA

1 Day JR dan Underwood Analisis Kimia Kuantitatif Jakarta ITB Press

1999

2 Svehla G Buku Teks Analisis Anorganik Kualitatif Makro dan Semimikro

Edisi ke-5 Jakarta PT Kalman Media Pustaka 1990

3 Anonim Kimia Logam Golongan Utama Bandung ITB Press 2007

4 Brady JE General Chemistry Principles and Structure New York Fift

Edition John Willey and Son 1990

5 Dirjen POM Farmakope Indonesia edisi III Jakarta Depkes RI 1979

6 IAI ISO Indonesia Volume 46Jakarta PT ISFI Penerbitan 2011

7 Sutresna Nana Kimia Bandung Grafindo Media Pratama 2008

8 RahmawatiArisna dkk Laporan Pelatihan Instrumentasi SSA Semarang

Universitas Negeri Semarang 2012

9 Anonim USP-32 NF 27 New York The United States Pharmacopeial

Convention 2008

10Auterhoff dan Kovar Indentifikasi Obat Bandung Penerbit ITB 2002

LAMPIRAN

Tabulasi Unsur

Pereaksi N S P Cl Br I

FeSO4 Biru

berlin

Na

nitroprussida

Ungu (dlm

alkali)

HNO3 +

NH4OH

berlebih

kuning

larut

AgNO3

+ NH4OH

+ HCl + I2

putih

Larut

kuning

larut

coklat

kuning

larut

ungu

Tabulasi Logam

Pereaksi Na K Ca Ba Zn B Mg+ asasetat + as pikrat 10 Kristal+asasetat + Zn uranil asetat KristalNyala Kuning hijau+ aspikrat kristal+ Zn uranil asetat kuning+ HCl + H2SO4 putih+HCl + asoksalat kristal+HCl + H2SO4 putih+NH4 molibdat kristal+HCl + NH4OHNH4OH berlebih

larut

+NaOH+dithizon+CCl4 ungu+HCl pada lakmus Merah

orange

+HCL + KIKI berlebih

jinggalarut

Page 21: Laporan Analisis Unsur n Logam

seperti mual nyeri lambung nyeri ulu hati

kembung dan perasaan penuh pada lambung

Kemasan Botol 100 ml suspensi

II3 Prosedur Kerja

1 Menurut FI III

1) Identifikasi barium

a Larutan garam barium dengan asam sulfat encer P membentuk

endapan putih yang praktis tidak larut dalam asam klorida P

dalam asam nitrit P

b Garam barium menimbulkan warna hijau kekuningan dalam nyala

yang tidak berwarna dan jika dilihat dengan kaca hijau nyala

warna biru

2) Identifikasi bromida

a Larutan bromida jika dipanaskan dengan asam sulfat P dan

mangan (IV) oksidasi P atau kalium bikromat P terjadi brom yang

memberikan warna merah jambu pada kertas saring yang dibasahi

larutan fluresein natrium P 02 bv dimetanol (95) P

b Pada larutan bromida tambahkan larutan perak nitrat P terbentuk

endapan kekuningan yang larut dalam amonia P sukar larut dalam

amonia P encer praktis tidak larut dalam asam nitrat encer P

c Pada larutan bromida ditambahkan larutan klor P terjadi brom

yang larut dalam 2 hingga 3 tetes CO2 P atau kloroform P dengan

warna kemerahan Tambahkan larutan fenol P pada lapisan air

yang mengandung brom terbentuk endapan putih

3) Identifikasi fosfat

a Netralkan larutan fosfat hingga pH 7 tambahkan perak nitrat P

terbentuk endapan kuning muda yang larut dalam larutan amonia

encer P dan dalam asam nitrat encer P

b Pada larutan fosfat tambahkan larutan magnesium sulfat amonia P

terbentuk hablur putih

c Pada larutan fosfat dalam asam nitrat encer P tambahkan larutan

amonium molibdat P volume yang sama hangatkan endapan

warna kuning kenari terang

4) Identifikasi iodida

a Pada larutan iodida ditambahkan larutan perak nitrat P terbentuk

endapan kuning yang praktis tidak larut dalam amonia encer P dan

dalam asam nitrat P

b Pada larutan iodida tambahkan larutan kalium iodida P dan asam

asetat encer P terjadi iodium yang memberikan warna violet

kemerahan dengan kloroform P dan warna biru dengan larutan

kanji P

c Pada larutan iodida tambahkan larutan raksa (II) klorida P

terbentuk endapan merah yang agak sukar larut dalam pereaksi di

atas dan mudah larut dalam larutan kalium iodida P

5) Identifikasi kalium

a Basahi senyawa kalium dengan asam klorida P bakar pada

sebatang kawat platina dalam nyala bunsen tidak berwarna terjadi

warna violet Jika diamati dengan kaca biru yang sesuai warna

nyala ungu kemerahan

b Pada larutan pekat garam kalium yang telah dibebaskan dengan

garam amonium dengan pemisahan tambahkan platina (IV) klorida

P dan asam klorida P terbentuk hablur kuning pijarkan sisa

pemisahan adalah kalium klorida dan platina

c Kocok 2 ml larutan jernih garam kalium yang mengandung tidak

kurang dari 5 bv dengan 10 tetes larutan jenuh asam tartrat P

segera terbentuk endapan putih

6) Identifikasi kalsium

a Pada larutan garam kalsium tambahkan larutan amonium karbonat

P terbentuk endapan putih didihkan dinginkan endapan sukar

larut dalam larutan amonium klorida P

b Pada larutan garam kalsium tambahkan larutan amonium oksalat

P terbentuk endapan putih yang larut dalam asam klorida P tetapi

agak sukar larut dalam asam asetat P

c Pada 1 tetes larutan garam kalsium tambahkan 4 tetes larutan

glidetat P 1 bv dalam etanol (95) P dan 1 tetes larutan natrium

hidroksida P 10 bv terbentuk endapan coklat kemerahan yang

larut dalam kloroform P larutan berwarna merah

7) Identifikasi klorida

a Panaskan larutan klorida dengan asam sulfat P dan mangan (IV)

oksida P terjadi klor yang memutihkan kertas lakmus P basah dan

terjadi warna biru pada kertas kanji iodida

b Pada larutan klorida ditambahkan larutan perak nitrat P terbentuk

endapan putih yang tidak larut dalam asam nitrat P

8) Identifikasi magnesium

a Pada larutan garam magnesium tambahkan larutan amonium

karbonat P didihkan terbentuk endapan putih tetapi tidak terbentuk

endapan jika terdapat larutan amonium klorida P

b Pada larutan garam magnesium ditambahkan larutan dinatrium

hidrogen fosfat P yang mengandung garam amonium dan

amonium encer P terbentuk hablur putih

9) Identifikasi natrium

a Basahi senyawa natrium dengan asam klorida P takar pada

sebatang kawat platina dalam nyala bunsen nyala berwarna

kuning

b Asamkan larutan garam natrium dengan asam asetat P saring jika

perlu tambahkan larutan magnesium lauril sulfat P berlebih

terlebih hablur kuning

2 Menurut USP 32 (9)

1) Barium Larutan dari garam barium akan terbentuk endapan putih

dengan penambahan asam sulfat 2 N Endapan ini tidak larut dalam

HCl dan HNO3

2) Bismuth Ketika dilarutkan dengan asam HNO3 atau HCl berlebih

garam bismuth akan memberntuk endapan putih ketika diencerkan

dengan air Endapan ini akan berwarna coklat dengan H2S dan hasil

dari senyawa yang terbentuk dalam campuran panas dari HNO3 dan

air

3) Bromida Larutan dari bromida ketika ditambahkan dengan klorin tetes

sedikit demi sedikit dapat membebaskan bromida yang mana akan

terlarut dengan pengocokan bersama kloroform pewarnaan dari

kloroform adalah merah hingga coklat kemerahan AgNO3 dihasilkan

dalam larutan bromida yang terbentuk endapan putih kekuningan yang

tidak larut dengan penambahan HNO3 dan agak larut dalam

penambahan NH4OH 6 N

4) Kalsium Larutan dari garam kalsium tidak larut dalam oksalat ketika

sebagai pengikut Untuk larutan dari garam kalsium (1 dalam 20)

tambahkan 2 tetes dari metil merah dan netralkan dengan NH4OH

Tambahkan 3 N HCl tetes demi tetes hingga larutan bersifat asam

oleh indicator Ketika penambahan dari ammonium oksalat endapan

putih terbentuk Endapan ini tidak larut dalam asam asetat 6 N tetapi

larut dalam HCl

5) Klorida Dengan AgNO3 larutan klorida akan berwarna endapan

kekuningan uang tidak larut dalam HNO3 tetapi larut dalam NH4OH 6 N

berlebih

6) Kobalt Larutan dari garam kobalt (1 dalam 20) dengan HCl 3 N

memberikan endapan merah ketika dipanaskan pada penangas

Larutan dari garam kobalt akan jenuh dengan KCl dan terbentuk KNO3

dan asam asetat yang membentuk endapan kuning

7) Tembaga Larutan dari senyawa tembaga diasamkan dengan HCl

terbentuk garis merah dari tembaga metalik yang terang dengan

permukaan tak bernoda dari besi metalik NH4OH 6 N berlebih

ditambahkan dalam garam tembaga akan menghasilkan endapan

kebiru-biruan dan kemudian menjadi larutan biru gelap

8) Iodida Larutan dari iodide yang ditambahkan dengan klorin sedikit

demi sedikit akan membebaskan iodin yang akan memberi warna

kuning hingga merah pada larutan Ketika larutan dikocok dengan

CCl4 akan menjadi violet

9) Besi Senyawa Ferro dan Ferri dalam larutan akan membentuk

endapan hitam dengan NH4S Endapan ini larut dalam HCl 3 N dingin

dengan perkembangan dari H2S

10)Timbal Dengan H2SO4 2 N larutan dari garam timbale akan

memberikan warna putih yang tidak larut dalam HCl 3 N atau 2 N

HNO3 tetapi larut dalam NaOH 1 N panas dan dalam ammonium

asetat

11)Magnesium Larutan dari magenesium akan diketahui dengan NH4Cl

yang tidak lebih dari endapan kabut yang dinetralkan dengan NH4CO3

tetapi pada penambahan NaHPO4 terbentuk Kristal putih yang tidak

larut dalam NH4OH 6 N

12)Mangan Dengan NH4S larutan mangan akan memberikan endapan

berwarna merah muda kekuningan yang larut dalam asam asetat

13)Kalium Senyawa kalium memberikan warna keunguan hingga nyala

yang berkilauan tetapi keberadaan dari sedikit natrium akan menutupi

warnanya

14)Perak Dengan HCl larutan perak akan berwarna putih yang tidak larut

dalam HNO3 tetapi mudah larut dalam NH4OH 6 N

15)Zink Dalam larutan natrium asetat alrutan garam zink akan

membentuk endapan putih dengan H2S endapan tidak larut dalam

asam asetat tetapi pada HCl 3 N

3 Menurut Identifikasi Obat (10)

1) Percobaan Lassaigne Ke dalam tabung pijar dimasukkan 20-50 g

bahan dan sebutir logam natrium sebesar biji kacang tanah Tabung

dipanaskan perlahan-lahan dengan api kecil dari bagian atas tabung

sampai ke bagian bawah Setelah natrium leleh api dibesarkan

tabung dipjar beberapa menit Kemudian ketika masih merah

membara tabung dijatuhkan ke dalam piala porselin berisi 6 ml air

Selanjutnya campuran ini disaring Penyaring dibilas dengan sedikit air

panas Filtrat dibagi untuk pemeriksaan unsur nitrogen sulphur dan

halogen

a Pemeriksaan nitrogen Ke dalam sepertiga filtrat di atas

ditambahkan sebutir garam besi (II) sulfat kemudian dididihkan

beberapa menit Sesudah dingin dengan hati-hati besi hidroksida

dalam tabung dilarutkan dengan 6 N HCl (jangan berlebih) Bila

ragu-ragu larutan disaring kertas saring akan berwarna biru berlin

Jika bahan mengandung banyak nitrogen lama kelamaan timbul

warna biru pada larutan Jika setelah didiamkan beberapa lama

larutan berwarna biru-hijau berarti terdapat sesepora nitrogen Jika

larutan hanya berwarna kuning berarti larutan bebas nitrogen Zat

yang mudah melepaskan nitrogennya dan kaya akan sulphur tidak

akan membentuk rodanida seperti di atas Pada percobaan di sini

diperlukan logam natrium berlebih

b Pemeriksaan belerang Sepertiga dari filtrat diberi beberapa tetes

larutan natrium pentasiano nitrosilferat 25 yang dibuat segar

Terbentuk warna ungu yang lazimnya menjadi merah darah

c Pemeriksaan halogen Sepertiga filtrate diasamkan dengan HNO3 3

Nlalu dipanaskan sampai mendidih selama 2-3 menit Apabila

terdapat lebih banyak brom atau iodium maka timbul warna

Kepada larutan yang masih panas ditambahkan 5 tetes larutan

perak nitrat 5 Jika tak terjadi endapan berarti larutan tidak

mengandung banyak sulfur terjadi pengendaraan perak sulfat

2) Pemeriksaan sulfur langsung dari bahan Sejumlah 50 mg bahan

direaksikan dengan 10 ml larutan H2O2 30 dan 2 tetes larutan besi

(III) klorida 10 Terjadi reaksi yang kuat bila perlu didinginkan

Kemudian larutan diencerkan dengan air dan dituangi 10 ml 3 N HCl

dan 10 ml larutan BaCl 5 Terbentuk endapan putih BaSO4

3) Pemeriksaan halogen langsung dari bahan menurut Beilstein

Sebagian bahan asal diletakkan pada keeping tembaga (misalnya

uang tembaga) lalu dibakar dengan api Bunsen di bagian nyala yang

tak berwarna Jika bahan mengandung halogen nyala berwarna hijau

karena terbentuk tembaha-halogenida yang menguap

BAB III

METODE KERJA

III1 Alat dan Bahan

III11 Alat

Alat-alat yang digunakan adalah batang pengaduk Botol semprot

Bunsen Erlemeyer Gelas piala Gelas ukur Pipet tetes Sendok tanduk

Tabung reaksi dan Rak tabung

III12 Bahan

Bahan-bahan yang digunakan adalah Air suling Aluminium foil

Larutan pereaksi AgNO3 NH4OH HCl I2 HNO3 FeSO4 Asam asetat Asam

pikrat 10 HCl H2SO4 NH4-molibdat dan Tissu gulung

III2 Cara Kerja

A Analisis Unsur

1) Disiapkan alat dan bahan

2) Dicampurkan sebagian sampel dengan serbuk castellana diaduk

hingga homogen

3) Dimasukkan ke dalam pipet bersumbat lalu dipijarkan pada api

bunsen kemudian

4) Dilemparkan ke dalam gelas beaker yang berisi air lalu diaduk hingga

homogen kemudian disaring

5) Diambil sebagian filtrat yang diperoleh lalu dilakukan uji analisis unsur

2 Unsur N

a Diambil filtrat kemudian ditambahkan dengan FeSO4

b Lalu dipanaskan hasil positif terbentuk warna biru berlin

3 Unsur P

a Diambil filtrat kemudian ditambahkan dengan HNO3 dan NH4OH

b Dihomogenkan hasil positif terbentuk endapan kuning yang larut

dengan penambahan NH4OH berlebih

4 Unsur Cl

a Diambil filtrat kemudian ditambahkan dengan AgNO3

b Dihomogenkan hasil positif terbentuk endapan putih yang larut

dengan penambahan NH4OH berlebih

5 Unsur Br

a Diambil filtrat kemudian ditambahkan dengan AgNO3

b Dihomogenkan hasil positif terbentuk endapan kuning yang tidak

larut dengan penambahan NH4OH dan terbentuk endapan coklat

jika ditambahkan HCl dan I2

6 Unsur I

a Diambil filtrat kemudian ditambahkan dengan AgNO3

b Dihomogenkan hasil positif terbentuk endapan kuning yang tidak

larut dengan penambahan NH4OH dan terbentuk endapan ungu

jika ditambahkan HCl dan I2

B Analisis Logam

1) Logam Natrium

a Disiapkan alat dan bahan

b Diambil sampel abu pada objek glass

c Ditambahkan asam asetat 10 dan ditetesi asam pikrat kemudian

dipanaskan lalu

d Diamati di bawah mikroskop hasil positif terbentuk kristal

2) Logam Kalium

a Disiapkan alat dan bahan

b Diambil sampel abu pada objek glass

c Ditetesi asam pikrat kemudian dipanaskan lalu

d Diamati di bawah mikroskop hasil positif terbentuk kristal

3) Logam Kalsium

a Disiapkan alat dan bahan

b Diambil sampel abu pada objek glass

c Ditetesi HCl dan H2SO4 atau asam oksalat kemudian dipanaskan

lalu

d Diamati di bawah mikroskop hasil positif terbentuk kristal

4) Logam Barium

a Disiapkan alat dan bahan

b Diambil sampel abu lalu ditetesi HCl kemudian H2SO4

c Diamati perubahan hasil positif terbentuk endapan putih

5) Logam Zink

a Disiapkan alat dan bahan

b Diambil sampel abu pada objek glass

c Ditetesi ammonium molibdat kemudian dipanaskan lalu

d Diamati di bawah mikroskop hasil positif terbentuk kristal

6) Logam Boron

a Disiapkan alat dan bahan

b Diambil sampel abu lalu ditambahkan metanol

c Diamati perubahan hasil positif terrbentuk nyala hijau

7) Logam Magnesium

a Disiapkan alat dan bahan

b Diambil sampel abu dan ditetesi iodum

c Diamati perubahan hasil positif terbentuk endapan berwarna hitam

lama kelamaan menjadi merah

8) Alumunium

a Disiapkan alat dan bahan

b Diambil sampel abu dan ditetesi HCl

c Diamati perubahan hasil positif terbentuk endapan berwarna putih

BAB IV

HASIL PENGAMATAN

IV1 Tabel Pengamatan

i Analisis Unsur

Kelompok Kode Sampel Hasil Identifikasi Jawaban Asli

I PINK - C O

II HIJAU - C O

III JUJUR Cl P N S O C

IV COKELAT P C O N

V HITAM - C O

VI PUTIH - N S C

ii Analisis Logam

Kelompok Kode Sampel Hasil Identifikasi Jawaban Asli

I RA Al Al Zn

II GAS Na K Na K Ca

III ONTA Na Mg Na K Ca

IV AYAM Zn Mg Zn

V TANUR Mg Mg Zn

VI APA Ca Zn B Al Mg

IV2 Reaksi

A Unsur

1 Nitrogen

6NaCN + 3FeSO4 Fe2(Fe[CN]6) + 3Na2SO4

(warna biru bening)

2 Sulfur

Na2S + Na[Fe(CN)4NO] Na4[Fe(CN)5NO3]

(warna ungu reaksi dalam suasana basa)

3 Fosfor

PO43- + 3NH4

+ + 12MoO42- + 24 H+ darr(NH4)3[P(NO3)4] + 12H+

(endapan kuning)

B Logam

1 Natrium

2NaO + 2CH3COOH 2CH3COONa + H2O

CH3COONa + C6H2(OH)(NO2)3 darrC6H2(ONa)(NO2)3 + uarrCH3COOH

(kristal)

2 Kalsium

CaO + 2HCl CaCl2 + H2O

CaCl2 + H2SO4 darrCaSO4 + 2 HCl

CaCl2 + (COOH)2 darrCa(COO)2 + 2 HCl

(kristal)

3 Barium

BaO + 2HCl BaCl2 + H2O

BaCl2 + H2SO4 darrBaSO4 + 2 HCl

(putih)

4 Magnesium

MgO + 2HCl MgCl2 + H2O

MgCl2 + 2KI darrMgI2 + 2KCl

(endapan jingga)

5 Zink

ZnO + 2HCl ZnCl2 + H2O

ZnCl2 + 2NH4OH darrZn(OH)2 +2NH4Cl

(endapan)

6 Alumunium

Al2O3 + 6HCl 2AlCl3 + 3H2O

AlCl3 + 3NH4OH darrAl(OH)3 +3NH4Cl

(endapan putih)

BAB V

PEMBAHASAN

Pada praktikum ini dilakukan analisis unsur dan logam terhadap

beberapa sampel Tujuan dilakukan percobaan ini untuk mengetahui

kandungan unsur karbon nitrogen oksigen sulfur hidrogenfosfor dan

halogen serta logam-logam natrium kalsium magnesium zink kalium

barium dalam suatu sediaan farmasi

Sampel yang digunakan dalam bentuk sediaan tablet kapsul dan

suspensi yang harus terlebih dahulu dilakukan dekstruksi Ada dua macam

dekstruksi dekstruksi kering dan basah Dekstruksi kering dengan

menggunakan pemanasan tinggi pada suhu 500oC hingga 1000oC

Sedangkan dekstruksi kering dengan menggunakan HNO3 pekat atau H2SO4

pekat atau H2O2 pekat Metode dekstruksi basah ini dilakukan pada suhu

rendah untuk menghindari kehilangan mineral akibat penguapan karena suhu

yang digunakan tidak melebihi dari titik didih dari larutan

Pada analisis kandungan unsur sampel terlebih dahulu dicampurkan

dengan serbuk Castellana (terdiri dari campuran Na2CO3 dan Magnesium 2

1) dengan perbandingan 1 5 Masukkan dalam pipa kapiler hampir penuh

panaskan di api bebas sampai berpijar Masukkan ke dalam aquades (untuk

melarutkan zat-zat organik yang telah dirusak) diaduk lalu didiamkan sampai

terbentuk endapan Kemudian disaring filtrat digunakan untuk menyelidiki

unsur-unsur seperti N S P As dan Halogen

Pada percobaan ini selain dilakukan analisis unsure juga dilakukan uji

analisis logam dari sampel sebagai berikut

1 Sampel ldquoRArdquo berdasarkan dari hasil uji yang dilakukan diperoleh hanya

ada logam Al sedangkan berdasarkan jawaban sebenarnya mengandung

logam Al dan Zn

2 Sampel ldquoGASrdquo berdasarkan dari hasil uji yang dilakukan diperoleh hanya

ada logam Na dan K sedangkan berdasarkan jawaban sebenarnya

mengandung logam Na K dan Ca

3 Sampel ldquoONTArdquo berdasarkan dari hasil uji yang dilakukan diperoleh hanya

ada logam Na dan Mg sedangkan berdasarkan jawaban sebenarnya

mengandung logam Na K dan Ca

4 Sampel ldquoAYAMrdquo berdasarkan dari hasil uji yang dilakukan diperoleh hanya

ada logam Zn sedangkan berdasarkan jawaban sebenarnya

mengandung logam Zn dan Mg

5 Sampel ldquoTANURrdquo berdasarkan dari hasil uji yang dilakukan diperoleh

hanya ada logam Mg sedangkan berdasarkan jawaban sebenarnya

mengandung logam Zn dan Mg

6 Sampel ldquoAPArdquo berdasarkan dari hasil uji yang dilakukan diperoleh hanya

ada logam Ca Zn dan B sedangkan berdasarkan jawaban sebenarnya

mengandung logam Al dan Mg

Berdasarkan dari hasil pengamatan tersebut terjadi berbagai

kesalahan prediksi logam yang dikandung Hal-hal tersebut dapat terjadi

karena faktor-faktor kesalahan sebagai berikut

1 Kurang homogennya sampel yang diuji sehingga adanya sampel yang tak

terdeteksi

2 Kurang banyaknya sampelcuplikan yang diambil sehingga tidak merata

pengidentifikasian suatu sampel yang sama

BAB VI

PENUTUP

VI1 Kesimpulan

Adapun kesimpulan yang dapat diberikan adalah sebagai berikut

1 Sampel ldquoRArdquo mengandung logam Al dan Zn

2 Sampel ldquoGASrdquo dan ldquoONTArdquo mengandung logam Na K dan Ca

3 Sampel ldquoAYAMrdquo dan ldquoTANURrdquo mengandung logam Zn dan Mg

4 Sampel ldquoAPArdquo mengandung logam Al dan Mg

IV2 Saran

Adapun saran yang kami dapat berikan sebagai berikut

1 Diharapkan alat-alat di laboratorium dapat diperbaiki sehingga praktikum

dapat berjalan dengan efektif dan efisien

2 Diharapkan para asisten dapat lebih sabar dalam membimbing dan

membantu praktikan

DAFTAR PUSTAKA

1 Day JR dan Underwood Analisis Kimia Kuantitatif Jakarta ITB Press

1999

2 Svehla G Buku Teks Analisis Anorganik Kualitatif Makro dan Semimikro

Edisi ke-5 Jakarta PT Kalman Media Pustaka 1990

3 Anonim Kimia Logam Golongan Utama Bandung ITB Press 2007

4 Brady JE General Chemistry Principles and Structure New York Fift

Edition John Willey and Son 1990

5 Dirjen POM Farmakope Indonesia edisi III Jakarta Depkes RI 1979

6 IAI ISO Indonesia Volume 46Jakarta PT ISFI Penerbitan 2011

7 Sutresna Nana Kimia Bandung Grafindo Media Pratama 2008

8 RahmawatiArisna dkk Laporan Pelatihan Instrumentasi SSA Semarang

Universitas Negeri Semarang 2012

9 Anonim USP-32 NF 27 New York The United States Pharmacopeial

Convention 2008

10Auterhoff dan Kovar Indentifikasi Obat Bandung Penerbit ITB 2002

LAMPIRAN

Tabulasi Unsur

Pereaksi N S P Cl Br I

FeSO4 Biru

berlin

Na

nitroprussida

Ungu (dlm

alkali)

HNO3 +

NH4OH

berlebih

kuning

larut

AgNO3

+ NH4OH

+ HCl + I2

putih

Larut

kuning

larut

coklat

kuning

larut

ungu

Tabulasi Logam

Pereaksi Na K Ca Ba Zn B Mg+ asasetat + as pikrat 10 Kristal+asasetat + Zn uranil asetat KristalNyala Kuning hijau+ aspikrat kristal+ Zn uranil asetat kuning+ HCl + H2SO4 putih+HCl + asoksalat kristal+HCl + H2SO4 putih+NH4 molibdat kristal+HCl + NH4OHNH4OH berlebih

larut

+NaOH+dithizon+CCl4 ungu+HCl pada lakmus Merah

orange

+HCL + KIKI berlebih

jinggalarut

Page 22: Laporan Analisis Unsur n Logam

c Pada larutan bromida ditambahkan larutan klor P terjadi brom

yang larut dalam 2 hingga 3 tetes CO2 P atau kloroform P dengan

warna kemerahan Tambahkan larutan fenol P pada lapisan air

yang mengandung brom terbentuk endapan putih

3) Identifikasi fosfat

a Netralkan larutan fosfat hingga pH 7 tambahkan perak nitrat P

terbentuk endapan kuning muda yang larut dalam larutan amonia

encer P dan dalam asam nitrat encer P

b Pada larutan fosfat tambahkan larutan magnesium sulfat amonia P

terbentuk hablur putih

c Pada larutan fosfat dalam asam nitrat encer P tambahkan larutan

amonium molibdat P volume yang sama hangatkan endapan

warna kuning kenari terang

4) Identifikasi iodida

a Pada larutan iodida ditambahkan larutan perak nitrat P terbentuk

endapan kuning yang praktis tidak larut dalam amonia encer P dan

dalam asam nitrat P

b Pada larutan iodida tambahkan larutan kalium iodida P dan asam

asetat encer P terjadi iodium yang memberikan warna violet

kemerahan dengan kloroform P dan warna biru dengan larutan

kanji P

c Pada larutan iodida tambahkan larutan raksa (II) klorida P

terbentuk endapan merah yang agak sukar larut dalam pereaksi di

atas dan mudah larut dalam larutan kalium iodida P

5) Identifikasi kalium

a Basahi senyawa kalium dengan asam klorida P bakar pada

sebatang kawat platina dalam nyala bunsen tidak berwarna terjadi

warna violet Jika diamati dengan kaca biru yang sesuai warna

nyala ungu kemerahan

b Pada larutan pekat garam kalium yang telah dibebaskan dengan

garam amonium dengan pemisahan tambahkan platina (IV) klorida

P dan asam klorida P terbentuk hablur kuning pijarkan sisa

pemisahan adalah kalium klorida dan platina

c Kocok 2 ml larutan jernih garam kalium yang mengandung tidak

kurang dari 5 bv dengan 10 tetes larutan jenuh asam tartrat P

segera terbentuk endapan putih

6) Identifikasi kalsium

a Pada larutan garam kalsium tambahkan larutan amonium karbonat

P terbentuk endapan putih didihkan dinginkan endapan sukar

larut dalam larutan amonium klorida P

b Pada larutan garam kalsium tambahkan larutan amonium oksalat

P terbentuk endapan putih yang larut dalam asam klorida P tetapi

agak sukar larut dalam asam asetat P

c Pada 1 tetes larutan garam kalsium tambahkan 4 tetes larutan

glidetat P 1 bv dalam etanol (95) P dan 1 tetes larutan natrium

hidroksida P 10 bv terbentuk endapan coklat kemerahan yang

larut dalam kloroform P larutan berwarna merah

7) Identifikasi klorida

a Panaskan larutan klorida dengan asam sulfat P dan mangan (IV)

oksida P terjadi klor yang memutihkan kertas lakmus P basah dan

terjadi warna biru pada kertas kanji iodida

b Pada larutan klorida ditambahkan larutan perak nitrat P terbentuk

endapan putih yang tidak larut dalam asam nitrat P

8) Identifikasi magnesium

a Pada larutan garam magnesium tambahkan larutan amonium

karbonat P didihkan terbentuk endapan putih tetapi tidak terbentuk

endapan jika terdapat larutan amonium klorida P

b Pada larutan garam magnesium ditambahkan larutan dinatrium

hidrogen fosfat P yang mengandung garam amonium dan

amonium encer P terbentuk hablur putih

9) Identifikasi natrium

a Basahi senyawa natrium dengan asam klorida P takar pada

sebatang kawat platina dalam nyala bunsen nyala berwarna

kuning

b Asamkan larutan garam natrium dengan asam asetat P saring jika

perlu tambahkan larutan magnesium lauril sulfat P berlebih

terlebih hablur kuning

2 Menurut USP 32 (9)

1) Barium Larutan dari garam barium akan terbentuk endapan putih

dengan penambahan asam sulfat 2 N Endapan ini tidak larut dalam

HCl dan HNO3

2) Bismuth Ketika dilarutkan dengan asam HNO3 atau HCl berlebih

garam bismuth akan memberntuk endapan putih ketika diencerkan

dengan air Endapan ini akan berwarna coklat dengan H2S dan hasil

dari senyawa yang terbentuk dalam campuran panas dari HNO3 dan

air

3) Bromida Larutan dari bromida ketika ditambahkan dengan klorin tetes

sedikit demi sedikit dapat membebaskan bromida yang mana akan

terlarut dengan pengocokan bersama kloroform pewarnaan dari

kloroform adalah merah hingga coklat kemerahan AgNO3 dihasilkan

dalam larutan bromida yang terbentuk endapan putih kekuningan yang

tidak larut dengan penambahan HNO3 dan agak larut dalam

penambahan NH4OH 6 N

4) Kalsium Larutan dari garam kalsium tidak larut dalam oksalat ketika

sebagai pengikut Untuk larutan dari garam kalsium (1 dalam 20)

tambahkan 2 tetes dari metil merah dan netralkan dengan NH4OH

Tambahkan 3 N HCl tetes demi tetes hingga larutan bersifat asam

oleh indicator Ketika penambahan dari ammonium oksalat endapan

putih terbentuk Endapan ini tidak larut dalam asam asetat 6 N tetapi

larut dalam HCl

5) Klorida Dengan AgNO3 larutan klorida akan berwarna endapan

kekuningan uang tidak larut dalam HNO3 tetapi larut dalam NH4OH 6 N

berlebih

6) Kobalt Larutan dari garam kobalt (1 dalam 20) dengan HCl 3 N

memberikan endapan merah ketika dipanaskan pada penangas

Larutan dari garam kobalt akan jenuh dengan KCl dan terbentuk KNO3

dan asam asetat yang membentuk endapan kuning

7) Tembaga Larutan dari senyawa tembaga diasamkan dengan HCl

terbentuk garis merah dari tembaga metalik yang terang dengan

permukaan tak bernoda dari besi metalik NH4OH 6 N berlebih

ditambahkan dalam garam tembaga akan menghasilkan endapan

kebiru-biruan dan kemudian menjadi larutan biru gelap

8) Iodida Larutan dari iodide yang ditambahkan dengan klorin sedikit

demi sedikit akan membebaskan iodin yang akan memberi warna

kuning hingga merah pada larutan Ketika larutan dikocok dengan

CCl4 akan menjadi violet

9) Besi Senyawa Ferro dan Ferri dalam larutan akan membentuk

endapan hitam dengan NH4S Endapan ini larut dalam HCl 3 N dingin

dengan perkembangan dari H2S

10)Timbal Dengan H2SO4 2 N larutan dari garam timbale akan

memberikan warna putih yang tidak larut dalam HCl 3 N atau 2 N

HNO3 tetapi larut dalam NaOH 1 N panas dan dalam ammonium

asetat

11)Magnesium Larutan dari magenesium akan diketahui dengan NH4Cl

yang tidak lebih dari endapan kabut yang dinetralkan dengan NH4CO3

tetapi pada penambahan NaHPO4 terbentuk Kristal putih yang tidak

larut dalam NH4OH 6 N

12)Mangan Dengan NH4S larutan mangan akan memberikan endapan

berwarna merah muda kekuningan yang larut dalam asam asetat

13)Kalium Senyawa kalium memberikan warna keunguan hingga nyala

yang berkilauan tetapi keberadaan dari sedikit natrium akan menutupi

warnanya

14)Perak Dengan HCl larutan perak akan berwarna putih yang tidak larut

dalam HNO3 tetapi mudah larut dalam NH4OH 6 N

15)Zink Dalam larutan natrium asetat alrutan garam zink akan

membentuk endapan putih dengan H2S endapan tidak larut dalam

asam asetat tetapi pada HCl 3 N

3 Menurut Identifikasi Obat (10)

1) Percobaan Lassaigne Ke dalam tabung pijar dimasukkan 20-50 g

bahan dan sebutir logam natrium sebesar biji kacang tanah Tabung

dipanaskan perlahan-lahan dengan api kecil dari bagian atas tabung

sampai ke bagian bawah Setelah natrium leleh api dibesarkan

tabung dipjar beberapa menit Kemudian ketika masih merah

membara tabung dijatuhkan ke dalam piala porselin berisi 6 ml air

Selanjutnya campuran ini disaring Penyaring dibilas dengan sedikit air

panas Filtrat dibagi untuk pemeriksaan unsur nitrogen sulphur dan

halogen

a Pemeriksaan nitrogen Ke dalam sepertiga filtrat di atas

ditambahkan sebutir garam besi (II) sulfat kemudian dididihkan

beberapa menit Sesudah dingin dengan hati-hati besi hidroksida

dalam tabung dilarutkan dengan 6 N HCl (jangan berlebih) Bila

ragu-ragu larutan disaring kertas saring akan berwarna biru berlin

Jika bahan mengandung banyak nitrogen lama kelamaan timbul

warna biru pada larutan Jika setelah didiamkan beberapa lama

larutan berwarna biru-hijau berarti terdapat sesepora nitrogen Jika

larutan hanya berwarna kuning berarti larutan bebas nitrogen Zat

yang mudah melepaskan nitrogennya dan kaya akan sulphur tidak

akan membentuk rodanida seperti di atas Pada percobaan di sini

diperlukan logam natrium berlebih

b Pemeriksaan belerang Sepertiga dari filtrat diberi beberapa tetes

larutan natrium pentasiano nitrosilferat 25 yang dibuat segar

Terbentuk warna ungu yang lazimnya menjadi merah darah

c Pemeriksaan halogen Sepertiga filtrate diasamkan dengan HNO3 3

Nlalu dipanaskan sampai mendidih selama 2-3 menit Apabila

terdapat lebih banyak brom atau iodium maka timbul warna

Kepada larutan yang masih panas ditambahkan 5 tetes larutan

perak nitrat 5 Jika tak terjadi endapan berarti larutan tidak

mengandung banyak sulfur terjadi pengendaraan perak sulfat

2) Pemeriksaan sulfur langsung dari bahan Sejumlah 50 mg bahan

direaksikan dengan 10 ml larutan H2O2 30 dan 2 tetes larutan besi

(III) klorida 10 Terjadi reaksi yang kuat bila perlu didinginkan

Kemudian larutan diencerkan dengan air dan dituangi 10 ml 3 N HCl

dan 10 ml larutan BaCl 5 Terbentuk endapan putih BaSO4

3) Pemeriksaan halogen langsung dari bahan menurut Beilstein

Sebagian bahan asal diletakkan pada keeping tembaga (misalnya

uang tembaga) lalu dibakar dengan api Bunsen di bagian nyala yang

tak berwarna Jika bahan mengandung halogen nyala berwarna hijau

karena terbentuk tembaha-halogenida yang menguap

BAB III

METODE KERJA

III1 Alat dan Bahan

III11 Alat

Alat-alat yang digunakan adalah batang pengaduk Botol semprot

Bunsen Erlemeyer Gelas piala Gelas ukur Pipet tetes Sendok tanduk

Tabung reaksi dan Rak tabung

III12 Bahan

Bahan-bahan yang digunakan adalah Air suling Aluminium foil

Larutan pereaksi AgNO3 NH4OH HCl I2 HNO3 FeSO4 Asam asetat Asam

pikrat 10 HCl H2SO4 NH4-molibdat dan Tissu gulung

III2 Cara Kerja

A Analisis Unsur

1) Disiapkan alat dan bahan

2) Dicampurkan sebagian sampel dengan serbuk castellana diaduk

hingga homogen

3) Dimasukkan ke dalam pipet bersumbat lalu dipijarkan pada api

bunsen kemudian

4) Dilemparkan ke dalam gelas beaker yang berisi air lalu diaduk hingga

homogen kemudian disaring

5) Diambil sebagian filtrat yang diperoleh lalu dilakukan uji analisis unsur

2 Unsur N

a Diambil filtrat kemudian ditambahkan dengan FeSO4

b Lalu dipanaskan hasil positif terbentuk warna biru berlin

3 Unsur P

a Diambil filtrat kemudian ditambahkan dengan HNO3 dan NH4OH

b Dihomogenkan hasil positif terbentuk endapan kuning yang larut

dengan penambahan NH4OH berlebih

4 Unsur Cl

a Diambil filtrat kemudian ditambahkan dengan AgNO3

b Dihomogenkan hasil positif terbentuk endapan putih yang larut

dengan penambahan NH4OH berlebih

5 Unsur Br

a Diambil filtrat kemudian ditambahkan dengan AgNO3

b Dihomogenkan hasil positif terbentuk endapan kuning yang tidak

larut dengan penambahan NH4OH dan terbentuk endapan coklat

jika ditambahkan HCl dan I2

6 Unsur I

a Diambil filtrat kemudian ditambahkan dengan AgNO3

b Dihomogenkan hasil positif terbentuk endapan kuning yang tidak

larut dengan penambahan NH4OH dan terbentuk endapan ungu

jika ditambahkan HCl dan I2

B Analisis Logam

1) Logam Natrium

a Disiapkan alat dan bahan

b Diambil sampel abu pada objek glass

c Ditambahkan asam asetat 10 dan ditetesi asam pikrat kemudian

dipanaskan lalu

d Diamati di bawah mikroskop hasil positif terbentuk kristal

2) Logam Kalium

a Disiapkan alat dan bahan

b Diambil sampel abu pada objek glass

c Ditetesi asam pikrat kemudian dipanaskan lalu

d Diamati di bawah mikroskop hasil positif terbentuk kristal

3) Logam Kalsium

a Disiapkan alat dan bahan

b Diambil sampel abu pada objek glass

c Ditetesi HCl dan H2SO4 atau asam oksalat kemudian dipanaskan

lalu

d Diamati di bawah mikroskop hasil positif terbentuk kristal

4) Logam Barium

a Disiapkan alat dan bahan

b Diambil sampel abu lalu ditetesi HCl kemudian H2SO4

c Diamati perubahan hasil positif terbentuk endapan putih

5) Logam Zink

a Disiapkan alat dan bahan

b Diambil sampel abu pada objek glass

c Ditetesi ammonium molibdat kemudian dipanaskan lalu

d Diamati di bawah mikroskop hasil positif terbentuk kristal

6) Logam Boron

a Disiapkan alat dan bahan

b Diambil sampel abu lalu ditambahkan metanol

c Diamati perubahan hasil positif terrbentuk nyala hijau

7) Logam Magnesium

a Disiapkan alat dan bahan

b Diambil sampel abu dan ditetesi iodum

c Diamati perubahan hasil positif terbentuk endapan berwarna hitam

lama kelamaan menjadi merah

8) Alumunium

a Disiapkan alat dan bahan

b Diambil sampel abu dan ditetesi HCl

c Diamati perubahan hasil positif terbentuk endapan berwarna putih

BAB IV

HASIL PENGAMATAN

IV1 Tabel Pengamatan

i Analisis Unsur

Kelompok Kode Sampel Hasil Identifikasi Jawaban Asli

I PINK - C O

II HIJAU - C O

III JUJUR Cl P N S O C

IV COKELAT P C O N

V HITAM - C O

VI PUTIH - N S C

ii Analisis Logam

Kelompok Kode Sampel Hasil Identifikasi Jawaban Asli

I RA Al Al Zn

II GAS Na K Na K Ca

III ONTA Na Mg Na K Ca

IV AYAM Zn Mg Zn

V TANUR Mg Mg Zn

VI APA Ca Zn B Al Mg

IV2 Reaksi

A Unsur

1 Nitrogen

6NaCN + 3FeSO4 Fe2(Fe[CN]6) + 3Na2SO4

(warna biru bening)

2 Sulfur

Na2S + Na[Fe(CN)4NO] Na4[Fe(CN)5NO3]

(warna ungu reaksi dalam suasana basa)

3 Fosfor

PO43- + 3NH4

+ + 12MoO42- + 24 H+ darr(NH4)3[P(NO3)4] + 12H+

(endapan kuning)

B Logam

1 Natrium

2NaO + 2CH3COOH 2CH3COONa + H2O

CH3COONa + C6H2(OH)(NO2)3 darrC6H2(ONa)(NO2)3 + uarrCH3COOH

(kristal)

2 Kalsium

CaO + 2HCl CaCl2 + H2O

CaCl2 + H2SO4 darrCaSO4 + 2 HCl

CaCl2 + (COOH)2 darrCa(COO)2 + 2 HCl

(kristal)

3 Barium

BaO + 2HCl BaCl2 + H2O

BaCl2 + H2SO4 darrBaSO4 + 2 HCl

(putih)

4 Magnesium

MgO + 2HCl MgCl2 + H2O

MgCl2 + 2KI darrMgI2 + 2KCl

(endapan jingga)

5 Zink

ZnO + 2HCl ZnCl2 + H2O

ZnCl2 + 2NH4OH darrZn(OH)2 +2NH4Cl

(endapan)

6 Alumunium

Al2O3 + 6HCl 2AlCl3 + 3H2O

AlCl3 + 3NH4OH darrAl(OH)3 +3NH4Cl

(endapan putih)

BAB V

PEMBAHASAN

Pada praktikum ini dilakukan analisis unsur dan logam terhadap

beberapa sampel Tujuan dilakukan percobaan ini untuk mengetahui

kandungan unsur karbon nitrogen oksigen sulfur hidrogenfosfor dan

halogen serta logam-logam natrium kalsium magnesium zink kalium

barium dalam suatu sediaan farmasi

Sampel yang digunakan dalam bentuk sediaan tablet kapsul dan

suspensi yang harus terlebih dahulu dilakukan dekstruksi Ada dua macam

dekstruksi dekstruksi kering dan basah Dekstruksi kering dengan

menggunakan pemanasan tinggi pada suhu 500oC hingga 1000oC

Sedangkan dekstruksi kering dengan menggunakan HNO3 pekat atau H2SO4

pekat atau H2O2 pekat Metode dekstruksi basah ini dilakukan pada suhu

rendah untuk menghindari kehilangan mineral akibat penguapan karena suhu

yang digunakan tidak melebihi dari titik didih dari larutan

Pada analisis kandungan unsur sampel terlebih dahulu dicampurkan

dengan serbuk Castellana (terdiri dari campuran Na2CO3 dan Magnesium 2

1) dengan perbandingan 1 5 Masukkan dalam pipa kapiler hampir penuh

panaskan di api bebas sampai berpijar Masukkan ke dalam aquades (untuk

melarutkan zat-zat organik yang telah dirusak) diaduk lalu didiamkan sampai

terbentuk endapan Kemudian disaring filtrat digunakan untuk menyelidiki

unsur-unsur seperti N S P As dan Halogen

Pada percobaan ini selain dilakukan analisis unsure juga dilakukan uji

analisis logam dari sampel sebagai berikut

1 Sampel ldquoRArdquo berdasarkan dari hasil uji yang dilakukan diperoleh hanya

ada logam Al sedangkan berdasarkan jawaban sebenarnya mengandung

logam Al dan Zn

2 Sampel ldquoGASrdquo berdasarkan dari hasil uji yang dilakukan diperoleh hanya

ada logam Na dan K sedangkan berdasarkan jawaban sebenarnya

mengandung logam Na K dan Ca

3 Sampel ldquoONTArdquo berdasarkan dari hasil uji yang dilakukan diperoleh hanya

ada logam Na dan Mg sedangkan berdasarkan jawaban sebenarnya

mengandung logam Na K dan Ca

4 Sampel ldquoAYAMrdquo berdasarkan dari hasil uji yang dilakukan diperoleh hanya

ada logam Zn sedangkan berdasarkan jawaban sebenarnya

mengandung logam Zn dan Mg

5 Sampel ldquoTANURrdquo berdasarkan dari hasil uji yang dilakukan diperoleh

hanya ada logam Mg sedangkan berdasarkan jawaban sebenarnya

mengandung logam Zn dan Mg

6 Sampel ldquoAPArdquo berdasarkan dari hasil uji yang dilakukan diperoleh hanya

ada logam Ca Zn dan B sedangkan berdasarkan jawaban sebenarnya

mengandung logam Al dan Mg

Berdasarkan dari hasil pengamatan tersebut terjadi berbagai

kesalahan prediksi logam yang dikandung Hal-hal tersebut dapat terjadi

karena faktor-faktor kesalahan sebagai berikut

1 Kurang homogennya sampel yang diuji sehingga adanya sampel yang tak

terdeteksi

2 Kurang banyaknya sampelcuplikan yang diambil sehingga tidak merata

pengidentifikasian suatu sampel yang sama

BAB VI

PENUTUP

VI1 Kesimpulan

Adapun kesimpulan yang dapat diberikan adalah sebagai berikut

1 Sampel ldquoRArdquo mengandung logam Al dan Zn

2 Sampel ldquoGASrdquo dan ldquoONTArdquo mengandung logam Na K dan Ca

3 Sampel ldquoAYAMrdquo dan ldquoTANURrdquo mengandung logam Zn dan Mg

4 Sampel ldquoAPArdquo mengandung logam Al dan Mg

IV2 Saran

Adapun saran yang kami dapat berikan sebagai berikut

1 Diharapkan alat-alat di laboratorium dapat diperbaiki sehingga praktikum

dapat berjalan dengan efektif dan efisien

2 Diharapkan para asisten dapat lebih sabar dalam membimbing dan

membantu praktikan

DAFTAR PUSTAKA

1 Day JR dan Underwood Analisis Kimia Kuantitatif Jakarta ITB Press

1999

2 Svehla G Buku Teks Analisis Anorganik Kualitatif Makro dan Semimikro

Edisi ke-5 Jakarta PT Kalman Media Pustaka 1990

3 Anonim Kimia Logam Golongan Utama Bandung ITB Press 2007

4 Brady JE General Chemistry Principles and Structure New York Fift

Edition John Willey and Son 1990

5 Dirjen POM Farmakope Indonesia edisi III Jakarta Depkes RI 1979

6 IAI ISO Indonesia Volume 46Jakarta PT ISFI Penerbitan 2011

7 Sutresna Nana Kimia Bandung Grafindo Media Pratama 2008

8 RahmawatiArisna dkk Laporan Pelatihan Instrumentasi SSA Semarang

Universitas Negeri Semarang 2012

9 Anonim USP-32 NF 27 New York The United States Pharmacopeial

Convention 2008

10Auterhoff dan Kovar Indentifikasi Obat Bandung Penerbit ITB 2002

LAMPIRAN

Tabulasi Unsur

Pereaksi N S P Cl Br I

FeSO4 Biru

berlin

Na

nitroprussida

Ungu (dlm

alkali)

HNO3 +

NH4OH

berlebih

kuning

larut

AgNO3

+ NH4OH

+ HCl + I2

putih

Larut

kuning

larut

coklat

kuning

larut

ungu

Tabulasi Logam

Pereaksi Na K Ca Ba Zn B Mg+ asasetat + as pikrat 10 Kristal+asasetat + Zn uranil asetat KristalNyala Kuning hijau+ aspikrat kristal+ Zn uranil asetat kuning+ HCl + H2SO4 putih+HCl + asoksalat kristal+HCl + H2SO4 putih+NH4 molibdat kristal+HCl + NH4OHNH4OH berlebih

larut

+NaOH+dithizon+CCl4 ungu+HCl pada lakmus Merah

orange

+HCL + KIKI berlebih

jinggalarut

Page 23: Laporan Analisis Unsur n Logam

c Pada larutan iodida tambahkan larutan raksa (II) klorida P

terbentuk endapan merah yang agak sukar larut dalam pereaksi di

atas dan mudah larut dalam larutan kalium iodida P

5) Identifikasi kalium

a Basahi senyawa kalium dengan asam klorida P bakar pada

sebatang kawat platina dalam nyala bunsen tidak berwarna terjadi

warna violet Jika diamati dengan kaca biru yang sesuai warna

nyala ungu kemerahan

b Pada larutan pekat garam kalium yang telah dibebaskan dengan

garam amonium dengan pemisahan tambahkan platina (IV) klorida

P dan asam klorida P terbentuk hablur kuning pijarkan sisa

pemisahan adalah kalium klorida dan platina

c Kocok 2 ml larutan jernih garam kalium yang mengandung tidak

kurang dari 5 bv dengan 10 tetes larutan jenuh asam tartrat P

segera terbentuk endapan putih

6) Identifikasi kalsium

a Pada larutan garam kalsium tambahkan larutan amonium karbonat

P terbentuk endapan putih didihkan dinginkan endapan sukar

larut dalam larutan amonium klorida P

b Pada larutan garam kalsium tambahkan larutan amonium oksalat

P terbentuk endapan putih yang larut dalam asam klorida P tetapi

agak sukar larut dalam asam asetat P

c Pada 1 tetes larutan garam kalsium tambahkan 4 tetes larutan

glidetat P 1 bv dalam etanol (95) P dan 1 tetes larutan natrium

hidroksida P 10 bv terbentuk endapan coklat kemerahan yang

larut dalam kloroform P larutan berwarna merah

7) Identifikasi klorida

a Panaskan larutan klorida dengan asam sulfat P dan mangan (IV)

oksida P terjadi klor yang memutihkan kertas lakmus P basah dan

terjadi warna biru pada kertas kanji iodida

b Pada larutan klorida ditambahkan larutan perak nitrat P terbentuk

endapan putih yang tidak larut dalam asam nitrat P

8) Identifikasi magnesium

a Pada larutan garam magnesium tambahkan larutan amonium

karbonat P didihkan terbentuk endapan putih tetapi tidak terbentuk

endapan jika terdapat larutan amonium klorida P

b Pada larutan garam magnesium ditambahkan larutan dinatrium

hidrogen fosfat P yang mengandung garam amonium dan

amonium encer P terbentuk hablur putih

9) Identifikasi natrium

a Basahi senyawa natrium dengan asam klorida P takar pada

sebatang kawat platina dalam nyala bunsen nyala berwarna

kuning

b Asamkan larutan garam natrium dengan asam asetat P saring jika

perlu tambahkan larutan magnesium lauril sulfat P berlebih

terlebih hablur kuning

2 Menurut USP 32 (9)

1) Barium Larutan dari garam barium akan terbentuk endapan putih

dengan penambahan asam sulfat 2 N Endapan ini tidak larut dalam

HCl dan HNO3

2) Bismuth Ketika dilarutkan dengan asam HNO3 atau HCl berlebih

garam bismuth akan memberntuk endapan putih ketika diencerkan

dengan air Endapan ini akan berwarna coklat dengan H2S dan hasil

dari senyawa yang terbentuk dalam campuran panas dari HNO3 dan

air

3) Bromida Larutan dari bromida ketika ditambahkan dengan klorin tetes

sedikit demi sedikit dapat membebaskan bromida yang mana akan

terlarut dengan pengocokan bersama kloroform pewarnaan dari

kloroform adalah merah hingga coklat kemerahan AgNO3 dihasilkan

dalam larutan bromida yang terbentuk endapan putih kekuningan yang

tidak larut dengan penambahan HNO3 dan agak larut dalam

penambahan NH4OH 6 N

4) Kalsium Larutan dari garam kalsium tidak larut dalam oksalat ketika

sebagai pengikut Untuk larutan dari garam kalsium (1 dalam 20)

tambahkan 2 tetes dari metil merah dan netralkan dengan NH4OH

Tambahkan 3 N HCl tetes demi tetes hingga larutan bersifat asam

oleh indicator Ketika penambahan dari ammonium oksalat endapan

putih terbentuk Endapan ini tidak larut dalam asam asetat 6 N tetapi

larut dalam HCl

5) Klorida Dengan AgNO3 larutan klorida akan berwarna endapan

kekuningan uang tidak larut dalam HNO3 tetapi larut dalam NH4OH 6 N

berlebih

6) Kobalt Larutan dari garam kobalt (1 dalam 20) dengan HCl 3 N

memberikan endapan merah ketika dipanaskan pada penangas

Larutan dari garam kobalt akan jenuh dengan KCl dan terbentuk KNO3

dan asam asetat yang membentuk endapan kuning

7) Tembaga Larutan dari senyawa tembaga diasamkan dengan HCl

terbentuk garis merah dari tembaga metalik yang terang dengan

permukaan tak bernoda dari besi metalik NH4OH 6 N berlebih

ditambahkan dalam garam tembaga akan menghasilkan endapan

kebiru-biruan dan kemudian menjadi larutan biru gelap

8) Iodida Larutan dari iodide yang ditambahkan dengan klorin sedikit

demi sedikit akan membebaskan iodin yang akan memberi warna

kuning hingga merah pada larutan Ketika larutan dikocok dengan

CCl4 akan menjadi violet

9) Besi Senyawa Ferro dan Ferri dalam larutan akan membentuk

endapan hitam dengan NH4S Endapan ini larut dalam HCl 3 N dingin

dengan perkembangan dari H2S

10)Timbal Dengan H2SO4 2 N larutan dari garam timbale akan

memberikan warna putih yang tidak larut dalam HCl 3 N atau 2 N

HNO3 tetapi larut dalam NaOH 1 N panas dan dalam ammonium

asetat

11)Magnesium Larutan dari magenesium akan diketahui dengan NH4Cl

yang tidak lebih dari endapan kabut yang dinetralkan dengan NH4CO3

tetapi pada penambahan NaHPO4 terbentuk Kristal putih yang tidak

larut dalam NH4OH 6 N

12)Mangan Dengan NH4S larutan mangan akan memberikan endapan

berwarna merah muda kekuningan yang larut dalam asam asetat

13)Kalium Senyawa kalium memberikan warna keunguan hingga nyala

yang berkilauan tetapi keberadaan dari sedikit natrium akan menutupi

warnanya

14)Perak Dengan HCl larutan perak akan berwarna putih yang tidak larut

dalam HNO3 tetapi mudah larut dalam NH4OH 6 N

15)Zink Dalam larutan natrium asetat alrutan garam zink akan

membentuk endapan putih dengan H2S endapan tidak larut dalam

asam asetat tetapi pada HCl 3 N

3 Menurut Identifikasi Obat (10)

1) Percobaan Lassaigne Ke dalam tabung pijar dimasukkan 20-50 g

bahan dan sebutir logam natrium sebesar biji kacang tanah Tabung

dipanaskan perlahan-lahan dengan api kecil dari bagian atas tabung

sampai ke bagian bawah Setelah natrium leleh api dibesarkan

tabung dipjar beberapa menit Kemudian ketika masih merah

membara tabung dijatuhkan ke dalam piala porselin berisi 6 ml air

Selanjutnya campuran ini disaring Penyaring dibilas dengan sedikit air

panas Filtrat dibagi untuk pemeriksaan unsur nitrogen sulphur dan

halogen

a Pemeriksaan nitrogen Ke dalam sepertiga filtrat di atas

ditambahkan sebutir garam besi (II) sulfat kemudian dididihkan

beberapa menit Sesudah dingin dengan hati-hati besi hidroksida

dalam tabung dilarutkan dengan 6 N HCl (jangan berlebih) Bila

ragu-ragu larutan disaring kertas saring akan berwarna biru berlin

Jika bahan mengandung banyak nitrogen lama kelamaan timbul

warna biru pada larutan Jika setelah didiamkan beberapa lama

larutan berwarna biru-hijau berarti terdapat sesepora nitrogen Jika

larutan hanya berwarna kuning berarti larutan bebas nitrogen Zat

yang mudah melepaskan nitrogennya dan kaya akan sulphur tidak

akan membentuk rodanida seperti di atas Pada percobaan di sini

diperlukan logam natrium berlebih

b Pemeriksaan belerang Sepertiga dari filtrat diberi beberapa tetes

larutan natrium pentasiano nitrosilferat 25 yang dibuat segar

Terbentuk warna ungu yang lazimnya menjadi merah darah

c Pemeriksaan halogen Sepertiga filtrate diasamkan dengan HNO3 3

Nlalu dipanaskan sampai mendidih selama 2-3 menit Apabila

terdapat lebih banyak brom atau iodium maka timbul warna

Kepada larutan yang masih panas ditambahkan 5 tetes larutan

perak nitrat 5 Jika tak terjadi endapan berarti larutan tidak

mengandung banyak sulfur terjadi pengendaraan perak sulfat

2) Pemeriksaan sulfur langsung dari bahan Sejumlah 50 mg bahan

direaksikan dengan 10 ml larutan H2O2 30 dan 2 tetes larutan besi

(III) klorida 10 Terjadi reaksi yang kuat bila perlu didinginkan

Kemudian larutan diencerkan dengan air dan dituangi 10 ml 3 N HCl

dan 10 ml larutan BaCl 5 Terbentuk endapan putih BaSO4

3) Pemeriksaan halogen langsung dari bahan menurut Beilstein

Sebagian bahan asal diletakkan pada keeping tembaga (misalnya

uang tembaga) lalu dibakar dengan api Bunsen di bagian nyala yang

tak berwarna Jika bahan mengandung halogen nyala berwarna hijau

karena terbentuk tembaha-halogenida yang menguap

BAB III

METODE KERJA

III1 Alat dan Bahan

III11 Alat

Alat-alat yang digunakan adalah batang pengaduk Botol semprot

Bunsen Erlemeyer Gelas piala Gelas ukur Pipet tetes Sendok tanduk

Tabung reaksi dan Rak tabung

III12 Bahan

Bahan-bahan yang digunakan adalah Air suling Aluminium foil

Larutan pereaksi AgNO3 NH4OH HCl I2 HNO3 FeSO4 Asam asetat Asam

pikrat 10 HCl H2SO4 NH4-molibdat dan Tissu gulung

III2 Cara Kerja

A Analisis Unsur

1) Disiapkan alat dan bahan

2) Dicampurkan sebagian sampel dengan serbuk castellana diaduk

hingga homogen

3) Dimasukkan ke dalam pipet bersumbat lalu dipijarkan pada api

bunsen kemudian

4) Dilemparkan ke dalam gelas beaker yang berisi air lalu diaduk hingga

homogen kemudian disaring

5) Diambil sebagian filtrat yang diperoleh lalu dilakukan uji analisis unsur

2 Unsur N

a Diambil filtrat kemudian ditambahkan dengan FeSO4

b Lalu dipanaskan hasil positif terbentuk warna biru berlin

3 Unsur P

a Diambil filtrat kemudian ditambahkan dengan HNO3 dan NH4OH

b Dihomogenkan hasil positif terbentuk endapan kuning yang larut

dengan penambahan NH4OH berlebih

4 Unsur Cl

a Diambil filtrat kemudian ditambahkan dengan AgNO3

b Dihomogenkan hasil positif terbentuk endapan putih yang larut

dengan penambahan NH4OH berlebih

5 Unsur Br

a Diambil filtrat kemudian ditambahkan dengan AgNO3

b Dihomogenkan hasil positif terbentuk endapan kuning yang tidak

larut dengan penambahan NH4OH dan terbentuk endapan coklat

jika ditambahkan HCl dan I2

6 Unsur I

a Diambil filtrat kemudian ditambahkan dengan AgNO3

b Dihomogenkan hasil positif terbentuk endapan kuning yang tidak

larut dengan penambahan NH4OH dan terbentuk endapan ungu

jika ditambahkan HCl dan I2

B Analisis Logam

1) Logam Natrium

a Disiapkan alat dan bahan

b Diambil sampel abu pada objek glass

c Ditambahkan asam asetat 10 dan ditetesi asam pikrat kemudian

dipanaskan lalu

d Diamati di bawah mikroskop hasil positif terbentuk kristal

2) Logam Kalium

a Disiapkan alat dan bahan

b Diambil sampel abu pada objek glass

c Ditetesi asam pikrat kemudian dipanaskan lalu

d Diamati di bawah mikroskop hasil positif terbentuk kristal

3) Logam Kalsium

a Disiapkan alat dan bahan

b Diambil sampel abu pada objek glass

c Ditetesi HCl dan H2SO4 atau asam oksalat kemudian dipanaskan

lalu

d Diamati di bawah mikroskop hasil positif terbentuk kristal

4) Logam Barium

a Disiapkan alat dan bahan

b Diambil sampel abu lalu ditetesi HCl kemudian H2SO4

c Diamati perubahan hasil positif terbentuk endapan putih

5) Logam Zink

a Disiapkan alat dan bahan

b Diambil sampel abu pada objek glass

c Ditetesi ammonium molibdat kemudian dipanaskan lalu

d Diamati di bawah mikroskop hasil positif terbentuk kristal

6) Logam Boron

a Disiapkan alat dan bahan

b Diambil sampel abu lalu ditambahkan metanol

c Diamati perubahan hasil positif terrbentuk nyala hijau

7) Logam Magnesium

a Disiapkan alat dan bahan

b Diambil sampel abu dan ditetesi iodum

c Diamati perubahan hasil positif terbentuk endapan berwarna hitam

lama kelamaan menjadi merah

8) Alumunium

a Disiapkan alat dan bahan

b Diambil sampel abu dan ditetesi HCl

c Diamati perubahan hasil positif terbentuk endapan berwarna putih

BAB IV

HASIL PENGAMATAN

IV1 Tabel Pengamatan

i Analisis Unsur

Kelompok Kode Sampel Hasil Identifikasi Jawaban Asli

I PINK - C O

II HIJAU - C O

III JUJUR Cl P N S O C

IV COKELAT P C O N

V HITAM - C O

VI PUTIH - N S C

ii Analisis Logam

Kelompok Kode Sampel Hasil Identifikasi Jawaban Asli

I RA Al Al Zn

II GAS Na K Na K Ca

III ONTA Na Mg Na K Ca

IV AYAM Zn Mg Zn

V TANUR Mg Mg Zn

VI APA Ca Zn B Al Mg

IV2 Reaksi

A Unsur

1 Nitrogen

6NaCN + 3FeSO4 Fe2(Fe[CN]6) + 3Na2SO4

(warna biru bening)

2 Sulfur

Na2S + Na[Fe(CN)4NO] Na4[Fe(CN)5NO3]

(warna ungu reaksi dalam suasana basa)

3 Fosfor

PO43- + 3NH4

+ + 12MoO42- + 24 H+ darr(NH4)3[P(NO3)4] + 12H+

(endapan kuning)

B Logam

1 Natrium

2NaO + 2CH3COOH 2CH3COONa + H2O

CH3COONa + C6H2(OH)(NO2)3 darrC6H2(ONa)(NO2)3 + uarrCH3COOH

(kristal)

2 Kalsium

CaO + 2HCl CaCl2 + H2O

CaCl2 + H2SO4 darrCaSO4 + 2 HCl

CaCl2 + (COOH)2 darrCa(COO)2 + 2 HCl

(kristal)

3 Barium

BaO + 2HCl BaCl2 + H2O

BaCl2 + H2SO4 darrBaSO4 + 2 HCl

(putih)

4 Magnesium

MgO + 2HCl MgCl2 + H2O

MgCl2 + 2KI darrMgI2 + 2KCl

(endapan jingga)

5 Zink

ZnO + 2HCl ZnCl2 + H2O

ZnCl2 + 2NH4OH darrZn(OH)2 +2NH4Cl

(endapan)

6 Alumunium

Al2O3 + 6HCl 2AlCl3 + 3H2O

AlCl3 + 3NH4OH darrAl(OH)3 +3NH4Cl

(endapan putih)

BAB V

PEMBAHASAN

Pada praktikum ini dilakukan analisis unsur dan logam terhadap

beberapa sampel Tujuan dilakukan percobaan ini untuk mengetahui

kandungan unsur karbon nitrogen oksigen sulfur hidrogenfosfor dan

halogen serta logam-logam natrium kalsium magnesium zink kalium

barium dalam suatu sediaan farmasi

Sampel yang digunakan dalam bentuk sediaan tablet kapsul dan

suspensi yang harus terlebih dahulu dilakukan dekstruksi Ada dua macam

dekstruksi dekstruksi kering dan basah Dekstruksi kering dengan

menggunakan pemanasan tinggi pada suhu 500oC hingga 1000oC

Sedangkan dekstruksi kering dengan menggunakan HNO3 pekat atau H2SO4

pekat atau H2O2 pekat Metode dekstruksi basah ini dilakukan pada suhu

rendah untuk menghindari kehilangan mineral akibat penguapan karena suhu

yang digunakan tidak melebihi dari titik didih dari larutan

Pada analisis kandungan unsur sampel terlebih dahulu dicampurkan

dengan serbuk Castellana (terdiri dari campuran Na2CO3 dan Magnesium 2

1) dengan perbandingan 1 5 Masukkan dalam pipa kapiler hampir penuh

panaskan di api bebas sampai berpijar Masukkan ke dalam aquades (untuk

melarutkan zat-zat organik yang telah dirusak) diaduk lalu didiamkan sampai

terbentuk endapan Kemudian disaring filtrat digunakan untuk menyelidiki

unsur-unsur seperti N S P As dan Halogen

Pada percobaan ini selain dilakukan analisis unsure juga dilakukan uji

analisis logam dari sampel sebagai berikut

1 Sampel ldquoRArdquo berdasarkan dari hasil uji yang dilakukan diperoleh hanya

ada logam Al sedangkan berdasarkan jawaban sebenarnya mengandung

logam Al dan Zn

2 Sampel ldquoGASrdquo berdasarkan dari hasil uji yang dilakukan diperoleh hanya

ada logam Na dan K sedangkan berdasarkan jawaban sebenarnya

mengandung logam Na K dan Ca

3 Sampel ldquoONTArdquo berdasarkan dari hasil uji yang dilakukan diperoleh hanya

ada logam Na dan Mg sedangkan berdasarkan jawaban sebenarnya

mengandung logam Na K dan Ca

4 Sampel ldquoAYAMrdquo berdasarkan dari hasil uji yang dilakukan diperoleh hanya

ada logam Zn sedangkan berdasarkan jawaban sebenarnya

mengandung logam Zn dan Mg

5 Sampel ldquoTANURrdquo berdasarkan dari hasil uji yang dilakukan diperoleh

hanya ada logam Mg sedangkan berdasarkan jawaban sebenarnya

mengandung logam Zn dan Mg

6 Sampel ldquoAPArdquo berdasarkan dari hasil uji yang dilakukan diperoleh hanya

ada logam Ca Zn dan B sedangkan berdasarkan jawaban sebenarnya

mengandung logam Al dan Mg

Berdasarkan dari hasil pengamatan tersebut terjadi berbagai

kesalahan prediksi logam yang dikandung Hal-hal tersebut dapat terjadi

karena faktor-faktor kesalahan sebagai berikut

1 Kurang homogennya sampel yang diuji sehingga adanya sampel yang tak

terdeteksi

2 Kurang banyaknya sampelcuplikan yang diambil sehingga tidak merata

pengidentifikasian suatu sampel yang sama

BAB VI

PENUTUP

VI1 Kesimpulan

Adapun kesimpulan yang dapat diberikan adalah sebagai berikut

1 Sampel ldquoRArdquo mengandung logam Al dan Zn

2 Sampel ldquoGASrdquo dan ldquoONTArdquo mengandung logam Na K dan Ca

3 Sampel ldquoAYAMrdquo dan ldquoTANURrdquo mengandung logam Zn dan Mg

4 Sampel ldquoAPArdquo mengandung logam Al dan Mg

IV2 Saran

Adapun saran yang kami dapat berikan sebagai berikut

1 Diharapkan alat-alat di laboratorium dapat diperbaiki sehingga praktikum

dapat berjalan dengan efektif dan efisien

2 Diharapkan para asisten dapat lebih sabar dalam membimbing dan

membantu praktikan

DAFTAR PUSTAKA

1 Day JR dan Underwood Analisis Kimia Kuantitatif Jakarta ITB Press

1999

2 Svehla G Buku Teks Analisis Anorganik Kualitatif Makro dan Semimikro

Edisi ke-5 Jakarta PT Kalman Media Pustaka 1990

3 Anonim Kimia Logam Golongan Utama Bandung ITB Press 2007

4 Brady JE General Chemistry Principles and Structure New York Fift

Edition John Willey and Son 1990

5 Dirjen POM Farmakope Indonesia edisi III Jakarta Depkes RI 1979

6 IAI ISO Indonesia Volume 46Jakarta PT ISFI Penerbitan 2011

7 Sutresna Nana Kimia Bandung Grafindo Media Pratama 2008

8 RahmawatiArisna dkk Laporan Pelatihan Instrumentasi SSA Semarang

Universitas Negeri Semarang 2012

9 Anonim USP-32 NF 27 New York The United States Pharmacopeial

Convention 2008

10Auterhoff dan Kovar Indentifikasi Obat Bandung Penerbit ITB 2002

LAMPIRAN

Tabulasi Unsur

Pereaksi N S P Cl Br I

FeSO4 Biru

berlin

Na

nitroprussida

Ungu (dlm

alkali)

HNO3 +

NH4OH

berlebih

kuning

larut

AgNO3

+ NH4OH

+ HCl + I2

putih

Larut

kuning

larut

coklat

kuning

larut

ungu

Tabulasi Logam

Pereaksi Na K Ca Ba Zn B Mg+ asasetat + as pikrat 10 Kristal+asasetat + Zn uranil asetat KristalNyala Kuning hijau+ aspikrat kristal+ Zn uranil asetat kuning+ HCl + H2SO4 putih+HCl + asoksalat kristal+HCl + H2SO4 putih+NH4 molibdat kristal+HCl + NH4OHNH4OH berlebih

larut

+NaOH+dithizon+CCl4 ungu+HCl pada lakmus Merah

orange

+HCL + KIKI berlebih

jinggalarut

Page 24: Laporan Analisis Unsur n Logam

c Pada 1 tetes larutan garam kalsium tambahkan 4 tetes larutan

glidetat P 1 bv dalam etanol (95) P dan 1 tetes larutan natrium

hidroksida P 10 bv terbentuk endapan coklat kemerahan yang

larut dalam kloroform P larutan berwarna merah

7) Identifikasi klorida

a Panaskan larutan klorida dengan asam sulfat P dan mangan (IV)

oksida P terjadi klor yang memutihkan kertas lakmus P basah dan

terjadi warna biru pada kertas kanji iodida

b Pada larutan klorida ditambahkan larutan perak nitrat P terbentuk

endapan putih yang tidak larut dalam asam nitrat P

8) Identifikasi magnesium

a Pada larutan garam magnesium tambahkan larutan amonium

karbonat P didihkan terbentuk endapan putih tetapi tidak terbentuk

endapan jika terdapat larutan amonium klorida P

b Pada larutan garam magnesium ditambahkan larutan dinatrium

hidrogen fosfat P yang mengandung garam amonium dan

amonium encer P terbentuk hablur putih

9) Identifikasi natrium

a Basahi senyawa natrium dengan asam klorida P takar pada

sebatang kawat platina dalam nyala bunsen nyala berwarna

kuning

b Asamkan larutan garam natrium dengan asam asetat P saring jika

perlu tambahkan larutan magnesium lauril sulfat P berlebih

terlebih hablur kuning

2 Menurut USP 32 (9)

1) Barium Larutan dari garam barium akan terbentuk endapan putih

dengan penambahan asam sulfat 2 N Endapan ini tidak larut dalam

HCl dan HNO3

2) Bismuth Ketika dilarutkan dengan asam HNO3 atau HCl berlebih

garam bismuth akan memberntuk endapan putih ketika diencerkan

dengan air Endapan ini akan berwarna coklat dengan H2S dan hasil

dari senyawa yang terbentuk dalam campuran panas dari HNO3 dan

air

3) Bromida Larutan dari bromida ketika ditambahkan dengan klorin tetes

sedikit demi sedikit dapat membebaskan bromida yang mana akan

terlarut dengan pengocokan bersama kloroform pewarnaan dari

kloroform adalah merah hingga coklat kemerahan AgNO3 dihasilkan

dalam larutan bromida yang terbentuk endapan putih kekuningan yang

tidak larut dengan penambahan HNO3 dan agak larut dalam

penambahan NH4OH 6 N

4) Kalsium Larutan dari garam kalsium tidak larut dalam oksalat ketika

sebagai pengikut Untuk larutan dari garam kalsium (1 dalam 20)

tambahkan 2 tetes dari metil merah dan netralkan dengan NH4OH

Tambahkan 3 N HCl tetes demi tetes hingga larutan bersifat asam

oleh indicator Ketika penambahan dari ammonium oksalat endapan

putih terbentuk Endapan ini tidak larut dalam asam asetat 6 N tetapi

larut dalam HCl

5) Klorida Dengan AgNO3 larutan klorida akan berwarna endapan

kekuningan uang tidak larut dalam HNO3 tetapi larut dalam NH4OH 6 N

berlebih

6) Kobalt Larutan dari garam kobalt (1 dalam 20) dengan HCl 3 N

memberikan endapan merah ketika dipanaskan pada penangas

Larutan dari garam kobalt akan jenuh dengan KCl dan terbentuk KNO3

dan asam asetat yang membentuk endapan kuning

7) Tembaga Larutan dari senyawa tembaga diasamkan dengan HCl

terbentuk garis merah dari tembaga metalik yang terang dengan

permukaan tak bernoda dari besi metalik NH4OH 6 N berlebih

ditambahkan dalam garam tembaga akan menghasilkan endapan

kebiru-biruan dan kemudian menjadi larutan biru gelap

8) Iodida Larutan dari iodide yang ditambahkan dengan klorin sedikit

demi sedikit akan membebaskan iodin yang akan memberi warna

kuning hingga merah pada larutan Ketika larutan dikocok dengan

CCl4 akan menjadi violet

9) Besi Senyawa Ferro dan Ferri dalam larutan akan membentuk

endapan hitam dengan NH4S Endapan ini larut dalam HCl 3 N dingin

dengan perkembangan dari H2S

10)Timbal Dengan H2SO4 2 N larutan dari garam timbale akan

memberikan warna putih yang tidak larut dalam HCl 3 N atau 2 N

HNO3 tetapi larut dalam NaOH 1 N panas dan dalam ammonium

asetat

11)Magnesium Larutan dari magenesium akan diketahui dengan NH4Cl

yang tidak lebih dari endapan kabut yang dinetralkan dengan NH4CO3

tetapi pada penambahan NaHPO4 terbentuk Kristal putih yang tidak

larut dalam NH4OH 6 N

12)Mangan Dengan NH4S larutan mangan akan memberikan endapan

berwarna merah muda kekuningan yang larut dalam asam asetat

13)Kalium Senyawa kalium memberikan warna keunguan hingga nyala

yang berkilauan tetapi keberadaan dari sedikit natrium akan menutupi

warnanya

14)Perak Dengan HCl larutan perak akan berwarna putih yang tidak larut

dalam HNO3 tetapi mudah larut dalam NH4OH 6 N

15)Zink Dalam larutan natrium asetat alrutan garam zink akan

membentuk endapan putih dengan H2S endapan tidak larut dalam

asam asetat tetapi pada HCl 3 N

3 Menurut Identifikasi Obat (10)

1) Percobaan Lassaigne Ke dalam tabung pijar dimasukkan 20-50 g

bahan dan sebutir logam natrium sebesar biji kacang tanah Tabung

dipanaskan perlahan-lahan dengan api kecil dari bagian atas tabung

sampai ke bagian bawah Setelah natrium leleh api dibesarkan

tabung dipjar beberapa menit Kemudian ketika masih merah

membara tabung dijatuhkan ke dalam piala porselin berisi 6 ml air

Selanjutnya campuran ini disaring Penyaring dibilas dengan sedikit air

panas Filtrat dibagi untuk pemeriksaan unsur nitrogen sulphur dan

halogen

a Pemeriksaan nitrogen Ke dalam sepertiga filtrat di atas

ditambahkan sebutir garam besi (II) sulfat kemudian dididihkan

beberapa menit Sesudah dingin dengan hati-hati besi hidroksida

dalam tabung dilarutkan dengan 6 N HCl (jangan berlebih) Bila

ragu-ragu larutan disaring kertas saring akan berwarna biru berlin

Jika bahan mengandung banyak nitrogen lama kelamaan timbul

warna biru pada larutan Jika setelah didiamkan beberapa lama

larutan berwarna biru-hijau berarti terdapat sesepora nitrogen Jika

larutan hanya berwarna kuning berarti larutan bebas nitrogen Zat

yang mudah melepaskan nitrogennya dan kaya akan sulphur tidak

akan membentuk rodanida seperti di atas Pada percobaan di sini

diperlukan logam natrium berlebih

b Pemeriksaan belerang Sepertiga dari filtrat diberi beberapa tetes

larutan natrium pentasiano nitrosilferat 25 yang dibuat segar

Terbentuk warna ungu yang lazimnya menjadi merah darah

c Pemeriksaan halogen Sepertiga filtrate diasamkan dengan HNO3 3

Nlalu dipanaskan sampai mendidih selama 2-3 menit Apabila

terdapat lebih banyak brom atau iodium maka timbul warna

Kepada larutan yang masih panas ditambahkan 5 tetes larutan

perak nitrat 5 Jika tak terjadi endapan berarti larutan tidak

mengandung banyak sulfur terjadi pengendaraan perak sulfat

2) Pemeriksaan sulfur langsung dari bahan Sejumlah 50 mg bahan

direaksikan dengan 10 ml larutan H2O2 30 dan 2 tetes larutan besi

(III) klorida 10 Terjadi reaksi yang kuat bila perlu didinginkan

Kemudian larutan diencerkan dengan air dan dituangi 10 ml 3 N HCl

dan 10 ml larutan BaCl 5 Terbentuk endapan putih BaSO4

3) Pemeriksaan halogen langsung dari bahan menurut Beilstein

Sebagian bahan asal diletakkan pada keeping tembaga (misalnya

uang tembaga) lalu dibakar dengan api Bunsen di bagian nyala yang

tak berwarna Jika bahan mengandung halogen nyala berwarna hijau

karena terbentuk tembaha-halogenida yang menguap

BAB III

METODE KERJA

III1 Alat dan Bahan

III11 Alat

Alat-alat yang digunakan adalah batang pengaduk Botol semprot

Bunsen Erlemeyer Gelas piala Gelas ukur Pipet tetes Sendok tanduk

Tabung reaksi dan Rak tabung

III12 Bahan

Bahan-bahan yang digunakan adalah Air suling Aluminium foil

Larutan pereaksi AgNO3 NH4OH HCl I2 HNO3 FeSO4 Asam asetat Asam

pikrat 10 HCl H2SO4 NH4-molibdat dan Tissu gulung

III2 Cara Kerja

A Analisis Unsur

1) Disiapkan alat dan bahan

2) Dicampurkan sebagian sampel dengan serbuk castellana diaduk

hingga homogen

3) Dimasukkan ke dalam pipet bersumbat lalu dipijarkan pada api

bunsen kemudian

4) Dilemparkan ke dalam gelas beaker yang berisi air lalu diaduk hingga

homogen kemudian disaring

5) Diambil sebagian filtrat yang diperoleh lalu dilakukan uji analisis unsur

2 Unsur N

a Diambil filtrat kemudian ditambahkan dengan FeSO4

b Lalu dipanaskan hasil positif terbentuk warna biru berlin

3 Unsur P

a Diambil filtrat kemudian ditambahkan dengan HNO3 dan NH4OH

b Dihomogenkan hasil positif terbentuk endapan kuning yang larut

dengan penambahan NH4OH berlebih

4 Unsur Cl

a Diambil filtrat kemudian ditambahkan dengan AgNO3

b Dihomogenkan hasil positif terbentuk endapan putih yang larut

dengan penambahan NH4OH berlebih

5 Unsur Br

a Diambil filtrat kemudian ditambahkan dengan AgNO3

b Dihomogenkan hasil positif terbentuk endapan kuning yang tidak

larut dengan penambahan NH4OH dan terbentuk endapan coklat

jika ditambahkan HCl dan I2

6 Unsur I

a Diambil filtrat kemudian ditambahkan dengan AgNO3

b Dihomogenkan hasil positif terbentuk endapan kuning yang tidak

larut dengan penambahan NH4OH dan terbentuk endapan ungu

jika ditambahkan HCl dan I2

B Analisis Logam

1) Logam Natrium

a Disiapkan alat dan bahan

b Diambil sampel abu pada objek glass

c Ditambahkan asam asetat 10 dan ditetesi asam pikrat kemudian

dipanaskan lalu

d Diamati di bawah mikroskop hasil positif terbentuk kristal

2) Logam Kalium

a Disiapkan alat dan bahan

b Diambil sampel abu pada objek glass

c Ditetesi asam pikrat kemudian dipanaskan lalu

d Diamati di bawah mikroskop hasil positif terbentuk kristal

3) Logam Kalsium

a Disiapkan alat dan bahan

b Diambil sampel abu pada objek glass

c Ditetesi HCl dan H2SO4 atau asam oksalat kemudian dipanaskan

lalu

d Diamati di bawah mikroskop hasil positif terbentuk kristal

4) Logam Barium

a Disiapkan alat dan bahan

b Diambil sampel abu lalu ditetesi HCl kemudian H2SO4

c Diamati perubahan hasil positif terbentuk endapan putih

5) Logam Zink

a Disiapkan alat dan bahan

b Diambil sampel abu pada objek glass

c Ditetesi ammonium molibdat kemudian dipanaskan lalu

d Diamati di bawah mikroskop hasil positif terbentuk kristal

6) Logam Boron

a Disiapkan alat dan bahan

b Diambil sampel abu lalu ditambahkan metanol

c Diamati perubahan hasil positif terrbentuk nyala hijau

7) Logam Magnesium

a Disiapkan alat dan bahan

b Diambil sampel abu dan ditetesi iodum

c Diamati perubahan hasil positif terbentuk endapan berwarna hitam

lama kelamaan menjadi merah

8) Alumunium

a Disiapkan alat dan bahan

b Diambil sampel abu dan ditetesi HCl

c Diamati perubahan hasil positif terbentuk endapan berwarna putih

BAB IV

HASIL PENGAMATAN

IV1 Tabel Pengamatan

i Analisis Unsur

Kelompok Kode Sampel Hasil Identifikasi Jawaban Asli

I PINK - C O

II HIJAU - C O

III JUJUR Cl P N S O C

IV COKELAT P C O N

V HITAM - C O

VI PUTIH - N S C

ii Analisis Logam

Kelompok Kode Sampel Hasil Identifikasi Jawaban Asli

I RA Al Al Zn

II GAS Na K Na K Ca

III ONTA Na Mg Na K Ca

IV AYAM Zn Mg Zn

V TANUR Mg Mg Zn

VI APA Ca Zn B Al Mg

IV2 Reaksi

A Unsur

1 Nitrogen

6NaCN + 3FeSO4 Fe2(Fe[CN]6) + 3Na2SO4

(warna biru bening)

2 Sulfur

Na2S + Na[Fe(CN)4NO] Na4[Fe(CN)5NO3]

(warna ungu reaksi dalam suasana basa)

3 Fosfor

PO43- + 3NH4

+ + 12MoO42- + 24 H+ darr(NH4)3[P(NO3)4] + 12H+

(endapan kuning)

B Logam

1 Natrium

2NaO + 2CH3COOH 2CH3COONa + H2O

CH3COONa + C6H2(OH)(NO2)3 darrC6H2(ONa)(NO2)3 + uarrCH3COOH

(kristal)

2 Kalsium

CaO + 2HCl CaCl2 + H2O

CaCl2 + H2SO4 darrCaSO4 + 2 HCl

CaCl2 + (COOH)2 darrCa(COO)2 + 2 HCl

(kristal)

3 Barium

BaO + 2HCl BaCl2 + H2O

BaCl2 + H2SO4 darrBaSO4 + 2 HCl

(putih)

4 Magnesium

MgO + 2HCl MgCl2 + H2O

MgCl2 + 2KI darrMgI2 + 2KCl

(endapan jingga)

5 Zink

ZnO + 2HCl ZnCl2 + H2O

ZnCl2 + 2NH4OH darrZn(OH)2 +2NH4Cl

(endapan)

6 Alumunium

Al2O3 + 6HCl 2AlCl3 + 3H2O

AlCl3 + 3NH4OH darrAl(OH)3 +3NH4Cl

(endapan putih)

BAB V

PEMBAHASAN

Pada praktikum ini dilakukan analisis unsur dan logam terhadap

beberapa sampel Tujuan dilakukan percobaan ini untuk mengetahui

kandungan unsur karbon nitrogen oksigen sulfur hidrogenfosfor dan

halogen serta logam-logam natrium kalsium magnesium zink kalium

barium dalam suatu sediaan farmasi

Sampel yang digunakan dalam bentuk sediaan tablet kapsul dan

suspensi yang harus terlebih dahulu dilakukan dekstruksi Ada dua macam

dekstruksi dekstruksi kering dan basah Dekstruksi kering dengan

menggunakan pemanasan tinggi pada suhu 500oC hingga 1000oC

Sedangkan dekstruksi kering dengan menggunakan HNO3 pekat atau H2SO4

pekat atau H2O2 pekat Metode dekstruksi basah ini dilakukan pada suhu

rendah untuk menghindari kehilangan mineral akibat penguapan karena suhu

yang digunakan tidak melebihi dari titik didih dari larutan

Pada analisis kandungan unsur sampel terlebih dahulu dicampurkan

dengan serbuk Castellana (terdiri dari campuran Na2CO3 dan Magnesium 2

1) dengan perbandingan 1 5 Masukkan dalam pipa kapiler hampir penuh

panaskan di api bebas sampai berpijar Masukkan ke dalam aquades (untuk

melarutkan zat-zat organik yang telah dirusak) diaduk lalu didiamkan sampai

terbentuk endapan Kemudian disaring filtrat digunakan untuk menyelidiki

unsur-unsur seperti N S P As dan Halogen

Pada percobaan ini selain dilakukan analisis unsure juga dilakukan uji

analisis logam dari sampel sebagai berikut

1 Sampel ldquoRArdquo berdasarkan dari hasil uji yang dilakukan diperoleh hanya

ada logam Al sedangkan berdasarkan jawaban sebenarnya mengandung

logam Al dan Zn

2 Sampel ldquoGASrdquo berdasarkan dari hasil uji yang dilakukan diperoleh hanya

ada logam Na dan K sedangkan berdasarkan jawaban sebenarnya

mengandung logam Na K dan Ca

3 Sampel ldquoONTArdquo berdasarkan dari hasil uji yang dilakukan diperoleh hanya

ada logam Na dan Mg sedangkan berdasarkan jawaban sebenarnya

mengandung logam Na K dan Ca

4 Sampel ldquoAYAMrdquo berdasarkan dari hasil uji yang dilakukan diperoleh hanya

ada logam Zn sedangkan berdasarkan jawaban sebenarnya

mengandung logam Zn dan Mg

5 Sampel ldquoTANURrdquo berdasarkan dari hasil uji yang dilakukan diperoleh

hanya ada logam Mg sedangkan berdasarkan jawaban sebenarnya

mengandung logam Zn dan Mg

6 Sampel ldquoAPArdquo berdasarkan dari hasil uji yang dilakukan diperoleh hanya

ada logam Ca Zn dan B sedangkan berdasarkan jawaban sebenarnya

mengandung logam Al dan Mg

Berdasarkan dari hasil pengamatan tersebut terjadi berbagai

kesalahan prediksi logam yang dikandung Hal-hal tersebut dapat terjadi

karena faktor-faktor kesalahan sebagai berikut

1 Kurang homogennya sampel yang diuji sehingga adanya sampel yang tak

terdeteksi

2 Kurang banyaknya sampelcuplikan yang diambil sehingga tidak merata

pengidentifikasian suatu sampel yang sama

BAB VI

PENUTUP

VI1 Kesimpulan

Adapun kesimpulan yang dapat diberikan adalah sebagai berikut

1 Sampel ldquoRArdquo mengandung logam Al dan Zn

2 Sampel ldquoGASrdquo dan ldquoONTArdquo mengandung logam Na K dan Ca

3 Sampel ldquoAYAMrdquo dan ldquoTANURrdquo mengandung logam Zn dan Mg

4 Sampel ldquoAPArdquo mengandung logam Al dan Mg

IV2 Saran

Adapun saran yang kami dapat berikan sebagai berikut

1 Diharapkan alat-alat di laboratorium dapat diperbaiki sehingga praktikum

dapat berjalan dengan efektif dan efisien

2 Diharapkan para asisten dapat lebih sabar dalam membimbing dan

membantu praktikan

DAFTAR PUSTAKA

1 Day JR dan Underwood Analisis Kimia Kuantitatif Jakarta ITB Press

1999

2 Svehla G Buku Teks Analisis Anorganik Kualitatif Makro dan Semimikro

Edisi ke-5 Jakarta PT Kalman Media Pustaka 1990

3 Anonim Kimia Logam Golongan Utama Bandung ITB Press 2007

4 Brady JE General Chemistry Principles and Structure New York Fift

Edition John Willey and Son 1990

5 Dirjen POM Farmakope Indonesia edisi III Jakarta Depkes RI 1979

6 IAI ISO Indonesia Volume 46Jakarta PT ISFI Penerbitan 2011

7 Sutresna Nana Kimia Bandung Grafindo Media Pratama 2008

8 RahmawatiArisna dkk Laporan Pelatihan Instrumentasi SSA Semarang

Universitas Negeri Semarang 2012

9 Anonim USP-32 NF 27 New York The United States Pharmacopeial

Convention 2008

10Auterhoff dan Kovar Indentifikasi Obat Bandung Penerbit ITB 2002

LAMPIRAN

Tabulasi Unsur

Pereaksi N S P Cl Br I

FeSO4 Biru

berlin

Na

nitroprussida

Ungu (dlm

alkali)

HNO3 +

NH4OH

berlebih

kuning

larut

AgNO3

+ NH4OH

+ HCl + I2

putih

Larut

kuning

larut

coklat

kuning

larut

ungu

Tabulasi Logam

Pereaksi Na K Ca Ba Zn B Mg+ asasetat + as pikrat 10 Kristal+asasetat + Zn uranil asetat KristalNyala Kuning hijau+ aspikrat kristal+ Zn uranil asetat kuning+ HCl + H2SO4 putih+HCl + asoksalat kristal+HCl + H2SO4 putih+NH4 molibdat kristal+HCl + NH4OHNH4OH berlebih

larut

+NaOH+dithizon+CCl4 ungu+HCl pada lakmus Merah

orange

+HCL + KIKI berlebih

jinggalarut

Page 25: Laporan Analisis Unsur n Logam

b Asamkan larutan garam natrium dengan asam asetat P saring jika

perlu tambahkan larutan magnesium lauril sulfat P berlebih

terlebih hablur kuning

2 Menurut USP 32 (9)

1) Barium Larutan dari garam barium akan terbentuk endapan putih

dengan penambahan asam sulfat 2 N Endapan ini tidak larut dalam

HCl dan HNO3

2) Bismuth Ketika dilarutkan dengan asam HNO3 atau HCl berlebih

garam bismuth akan memberntuk endapan putih ketika diencerkan

dengan air Endapan ini akan berwarna coklat dengan H2S dan hasil

dari senyawa yang terbentuk dalam campuran panas dari HNO3 dan

air

3) Bromida Larutan dari bromida ketika ditambahkan dengan klorin tetes

sedikit demi sedikit dapat membebaskan bromida yang mana akan

terlarut dengan pengocokan bersama kloroform pewarnaan dari

kloroform adalah merah hingga coklat kemerahan AgNO3 dihasilkan

dalam larutan bromida yang terbentuk endapan putih kekuningan yang

tidak larut dengan penambahan HNO3 dan agak larut dalam

penambahan NH4OH 6 N

4) Kalsium Larutan dari garam kalsium tidak larut dalam oksalat ketika

sebagai pengikut Untuk larutan dari garam kalsium (1 dalam 20)

tambahkan 2 tetes dari metil merah dan netralkan dengan NH4OH

Tambahkan 3 N HCl tetes demi tetes hingga larutan bersifat asam

oleh indicator Ketika penambahan dari ammonium oksalat endapan

putih terbentuk Endapan ini tidak larut dalam asam asetat 6 N tetapi

larut dalam HCl

5) Klorida Dengan AgNO3 larutan klorida akan berwarna endapan

kekuningan uang tidak larut dalam HNO3 tetapi larut dalam NH4OH 6 N

berlebih

6) Kobalt Larutan dari garam kobalt (1 dalam 20) dengan HCl 3 N

memberikan endapan merah ketika dipanaskan pada penangas

Larutan dari garam kobalt akan jenuh dengan KCl dan terbentuk KNO3

dan asam asetat yang membentuk endapan kuning

7) Tembaga Larutan dari senyawa tembaga diasamkan dengan HCl

terbentuk garis merah dari tembaga metalik yang terang dengan

permukaan tak bernoda dari besi metalik NH4OH 6 N berlebih

ditambahkan dalam garam tembaga akan menghasilkan endapan

kebiru-biruan dan kemudian menjadi larutan biru gelap

8) Iodida Larutan dari iodide yang ditambahkan dengan klorin sedikit

demi sedikit akan membebaskan iodin yang akan memberi warna

kuning hingga merah pada larutan Ketika larutan dikocok dengan

CCl4 akan menjadi violet

9) Besi Senyawa Ferro dan Ferri dalam larutan akan membentuk

endapan hitam dengan NH4S Endapan ini larut dalam HCl 3 N dingin

dengan perkembangan dari H2S

10)Timbal Dengan H2SO4 2 N larutan dari garam timbale akan

memberikan warna putih yang tidak larut dalam HCl 3 N atau 2 N

HNO3 tetapi larut dalam NaOH 1 N panas dan dalam ammonium

asetat

11)Magnesium Larutan dari magenesium akan diketahui dengan NH4Cl

yang tidak lebih dari endapan kabut yang dinetralkan dengan NH4CO3

tetapi pada penambahan NaHPO4 terbentuk Kristal putih yang tidak

larut dalam NH4OH 6 N

12)Mangan Dengan NH4S larutan mangan akan memberikan endapan

berwarna merah muda kekuningan yang larut dalam asam asetat

13)Kalium Senyawa kalium memberikan warna keunguan hingga nyala

yang berkilauan tetapi keberadaan dari sedikit natrium akan menutupi

warnanya

14)Perak Dengan HCl larutan perak akan berwarna putih yang tidak larut

dalam HNO3 tetapi mudah larut dalam NH4OH 6 N

15)Zink Dalam larutan natrium asetat alrutan garam zink akan

membentuk endapan putih dengan H2S endapan tidak larut dalam

asam asetat tetapi pada HCl 3 N

3 Menurut Identifikasi Obat (10)

1) Percobaan Lassaigne Ke dalam tabung pijar dimasukkan 20-50 g

bahan dan sebutir logam natrium sebesar biji kacang tanah Tabung

dipanaskan perlahan-lahan dengan api kecil dari bagian atas tabung

sampai ke bagian bawah Setelah natrium leleh api dibesarkan

tabung dipjar beberapa menit Kemudian ketika masih merah

membara tabung dijatuhkan ke dalam piala porselin berisi 6 ml air

Selanjutnya campuran ini disaring Penyaring dibilas dengan sedikit air

panas Filtrat dibagi untuk pemeriksaan unsur nitrogen sulphur dan

halogen

a Pemeriksaan nitrogen Ke dalam sepertiga filtrat di atas

ditambahkan sebutir garam besi (II) sulfat kemudian dididihkan

beberapa menit Sesudah dingin dengan hati-hati besi hidroksida

dalam tabung dilarutkan dengan 6 N HCl (jangan berlebih) Bila

ragu-ragu larutan disaring kertas saring akan berwarna biru berlin

Jika bahan mengandung banyak nitrogen lama kelamaan timbul

warna biru pada larutan Jika setelah didiamkan beberapa lama

larutan berwarna biru-hijau berarti terdapat sesepora nitrogen Jika

larutan hanya berwarna kuning berarti larutan bebas nitrogen Zat

yang mudah melepaskan nitrogennya dan kaya akan sulphur tidak

akan membentuk rodanida seperti di atas Pada percobaan di sini

diperlukan logam natrium berlebih

b Pemeriksaan belerang Sepertiga dari filtrat diberi beberapa tetes

larutan natrium pentasiano nitrosilferat 25 yang dibuat segar

Terbentuk warna ungu yang lazimnya menjadi merah darah

c Pemeriksaan halogen Sepertiga filtrate diasamkan dengan HNO3 3

Nlalu dipanaskan sampai mendidih selama 2-3 menit Apabila

terdapat lebih banyak brom atau iodium maka timbul warna

Kepada larutan yang masih panas ditambahkan 5 tetes larutan

perak nitrat 5 Jika tak terjadi endapan berarti larutan tidak

mengandung banyak sulfur terjadi pengendaraan perak sulfat

2) Pemeriksaan sulfur langsung dari bahan Sejumlah 50 mg bahan

direaksikan dengan 10 ml larutan H2O2 30 dan 2 tetes larutan besi

(III) klorida 10 Terjadi reaksi yang kuat bila perlu didinginkan

Kemudian larutan diencerkan dengan air dan dituangi 10 ml 3 N HCl

dan 10 ml larutan BaCl 5 Terbentuk endapan putih BaSO4

3) Pemeriksaan halogen langsung dari bahan menurut Beilstein

Sebagian bahan asal diletakkan pada keeping tembaga (misalnya

uang tembaga) lalu dibakar dengan api Bunsen di bagian nyala yang

tak berwarna Jika bahan mengandung halogen nyala berwarna hijau

karena terbentuk tembaha-halogenida yang menguap

BAB III

METODE KERJA

III1 Alat dan Bahan

III11 Alat

Alat-alat yang digunakan adalah batang pengaduk Botol semprot

Bunsen Erlemeyer Gelas piala Gelas ukur Pipet tetes Sendok tanduk

Tabung reaksi dan Rak tabung

III12 Bahan

Bahan-bahan yang digunakan adalah Air suling Aluminium foil

Larutan pereaksi AgNO3 NH4OH HCl I2 HNO3 FeSO4 Asam asetat Asam

pikrat 10 HCl H2SO4 NH4-molibdat dan Tissu gulung

III2 Cara Kerja

A Analisis Unsur

1) Disiapkan alat dan bahan

2) Dicampurkan sebagian sampel dengan serbuk castellana diaduk

hingga homogen

3) Dimasukkan ke dalam pipet bersumbat lalu dipijarkan pada api

bunsen kemudian

4) Dilemparkan ke dalam gelas beaker yang berisi air lalu diaduk hingga

homogen kemudian disaring

5) Diambil sebagian filtrat yang diperoleh lalu dilakukan uji analisis unsur

2 Unsur N

a Diambil filtrat kemudian ditambahkan dengan FeSO4

b Lalu dipanaskan hasil positif terbentuk warna biru berlin

3 Unsur P

a Diambil filtrat kemudian ditambahkan dengan HNO3 dan NH4OH

b Dihomogenkan hasil positif terbentuk endapan kuning yang larut

dengan penambahan NH4OH berlebih

4 Unsur Cl

a Diambil filtrat kemudian ditambahkan dengan AgNO3

b Dihomogenkan hasil positif terbentuk endapan putih yang larut

dengan penambahan NH4OH berlebih

5 Unsur Br

a Diambil filtrat kemudian ditambahkan dengan AgNO3

b Dihomogenkan hasil positif terbentuk endapan kuning yang tidak

larut dengan penambahan NH4OH dan terbentuk endapan coklat

jika ditambahkan HCl dan I2

6 Unsur I

a Diambil filtrat kemudian ditambahkan dengan AgNO3

b Dihomogenkan hasil positif terbentuk endapan kuning yang tidak

larut dengan penambahan NH4OH dan terbentuk endapan ungu

jika ditambahkan HCl dan I2

B Analisis Logam

1) Logam Natrium

a Disiapkan alat dan bahan

b Diambil sampel abu pada objek glass

c Ditambahkan asam asetat 10 dan ditetesi asam pikrat kemudian

dipanaskan lalu

d Diamati di bawah mikroskop hasil positif terbentuk kristal

2) Logam Kalium

a Disiapkan alat dan bahan

b Diambil sampel abu pada objek glass

c Ditetesi asam pikrat kemudian dipanaskan lalu

d Diamati di bawah mikroskop hasil positif terbentuk kristal

3) Logam Kalsium

a Disiapkan alat dan bahan

b Diambil sampel abu pada objek glass

c Ditetesi HCl dan H2SO4 atau asam oksalat kemudian dipanaskan

lalu

d Diamati di bawah mikroskop hasil positif terbentuk kristal

4) Logam Barium

a Disiapkan alat dan bahan

b Diambil sampel abu lalu ditetesi HCl kemudian H2SO4

c Diamati perubahan hasil positif terbentuk endapan putih

5) Logam Zink

a Disiapkan alat dan bahan

b Diambil sampel abu pada objek glass

c Ditetesi ammonium molibdat kemudian dipanaskan lalu

d Diamati di bawah mikroskop hasil positif terbentuk kristal

6) Logam Boron

a Disiapkan alat dan bahan

b Diambil sampel abu lalu ditambahkan metanol

c Diamati perubahan hasil positif terrbentuk nyala hijau

7) Logam Magnesium

a Disiapkan alat dan bahan

b Diambil sampel abu dan ditetesi iodum

c Diamati perubahan hasil positif terbentuk endapan berwarna hitam

lama kelamaan menjadi merah

8) Alumunium

a Disiapkan alat dan bahan

b Diambil sampel abu dan ditetesi HCl

c Diamati perubahan hasil positif terbentuk endapan berwarna putih

BAB IV

HASIL PENGAMATAN

IV1 Tabel Pengamatan

i Analisis Unsur

Kelompok Kode Sampel Hasil Identifikasi Jawaban Asli

I PINK - C O

II HIJAU - C O

III JUJUR Cl P N S O C

IV COKELAT P C O N

V HITAM - C O

VI PUTIH - N S C

ii Analisis Logam

Kelompok Kode Sampel Hasil Identifikasi Jawaban Asli

I RA Al Al Zn

II GAS Na K Na K Ca

III ONTA Na Mg Na K Ca

IV AYAM Zn Mg Zn

V TANUR Mg Mg Zn

VI APA Ca Zn B Al Mg

IV2 Reaksi

A Unsur

1 Nitrogen

6NaCN + 3FeSO4 Fe2(Fe[CN]6) + 3Na2SO4

(warna biru bening)

2 Sulfur

Na2S + Na[Fe(CN)4NO] Na4[Fe(CN)5NO3]

(warna ungu reaksi dalam suasana basa)

3 Fosfor

PO43- + 3NH4

+ + 12MoO42- + 24 H+ darr(NH4)3[P(NO3)4] + 12H+

(endapan kuning)

B Logam

1 Natrium

2NaO + 2CH3COOH 2CH3COONa + H2O

CH3COONa + C6H2(OH)(NO2)3 darrC6H2(ONa)(NO2)3 + uarrCH3COOH

(kristal)

2 Kalsium

CaO + 2HCl CaCl2 + H2O

CaCl2 + H2SO4 darrCaSO4 + 2 HCl

CaCl2 + (COOH)2 darrCa(COO)2 + 2 HCl

(kristal)

3 Barium

BaO + 2HCl BaCl2 + H2O

BaCl2 + H2SO4 darrBaSO4 + 2 HCl

(putih)

4 Magnesium

MgO + 2HCl MgCl2 + H2O

MgCl2 + 2KI darrMgI2 + 2KCl

(endapan jingga)

5 Zink

ZnO + 2HCl ZnCl2 + H2O

ZnCl2 + 2NH4OH darrZn(OH)2 +2NH4Cl

(endapan)

6 Alumunium

Al2O3 + 6HCl 2AlCl3 + 3H2O

AlCl3 + 3NH4OH darrAl(OH)3 +3NH4Cl

(endapan putih)

BAB V

PEMBAHASAN

Pada praktikum ini dilakukan analisis unsur dan logam terhadap

beberapa sampel Tujuan dilakukan percobaan ini untuk mengetahui

kandungan unsur karbon nitrogen oksigen sulfur hidrogenfosfor dan

halogen serta logam-logam natrium kalsium magnesium zink kalium

barium dalam suatu sediaan farmasi

Sampel yang digunakan dalam bentuk sediaan tablet kapsul dan

suspensi yang harus terlebih dahulu dilakukan dekstruksi Ada dua macam

dekstruksi dekstruksi kering dan basah Dekstruksi kering dengan

menggunakan pemanasan tinggi pada suhu 500oC hingga 1000oC

Sedangkan dekstruksi kering dengan menggunakan HNO3 pekat atau H2SO4

pekat atau H2O2 pekat Metode dekstruksi basah ini dilakukan pada suhu

rendah untuk menghindari kehilangan mineral akibat penguapan karena suhu

yang digunakan tidak melebihi dari titik didih dari larutan

Pada analisis kandungan unsur sampel terlebih dahulu dicampurkan

dengan serbuk Castellana (terdiri dari campuran Na2CO3 dan Magnesium 2

1) dengan perbandingan 1 5 Masukkan dalam pipa kapiler hampir penuh

panaskan di api bebas sampai berpijar Masukkan ke dalam aquades (untuk

melarutkan zat-zat organik yang telah dirusak) diaduk lalu didiamkan sampai

terbentuk endapan Kemudian disaring filtrat digunakan untuk menyelidiki

unsur-unsur seperti N S P As dan Halogen

Pada percobaan ini selain dilakukan analisis unsure juga dilakukan uji

analisis logam dari sampel sebagai berikut

1 Sampel ldquoRArdquo berdasarkan dari hasil uji yang dilakukan diperoleh hanya

ada logam Al sedangkan berdasarkan jawaban sebenarnya mengandung

logam Al dan Zn

2 Sampel ldquoGASrdquo berdasarkan dari hasil uji yang dilakukan diperoleh hanya

ada logam Na dan K sedangkan berdasarkan jawaban sebenarnya

mengandung logam Na K dan Ca

3 Sampel ldquoONTArdquo berdasarkan dari hasil uji yang dilakukan diperoleh hanya

ada logam Na dan Mg sedangkan berdasarkan jawaban sebenarnya

mengandung logam Na K dan Ca

4 Sampel ldquoAYAMrdquo berdasarkan dari hasil uji yang dilakukan diperoleh hanya

ada logam Zn sedangkan berdasarkan jawaban sebenarnya

mengandung logam Zn dan Mg

5 Sampel ldquoTANURrdquo berdasarkan dari hasil uji yang dilakukan diperoleh

hanya ada logam Mg sedangkan berdasarkan jawaban sebenarnya

mengandung logam Zn dan Mg

6 Sampel ldquoAPArdquo berdasarkan dari hasil uji yang dilakukan diperoleh hanya

ada logam Ca Zn dan B sedangkan berdasarkan jawaban sebenarnya

mengandung logam Al dan Mg

Berdasarkan dari hasil pengamatan tersebut terjadi berbagai

kesalahan prediksi logam yang dikandung Hal-hal tersebut dapat terjadi

karena faktor-faktor kesalahan sebagai berikut

1 Kurang homogennya sampel yang diuji sehingga adanya sampel yang tak

terdeteksi

2 Kurang banyaknya sampelcuplikan yang diambil sehingga tidak merata

pengidentifikasian suatu sampel yang sama

BAB VI

PENUTUP

VI1 Kesimpulan

Adapun kesimpulan yang dapat diberikan adalah sebagai berikut

1 Sampel ldquoRArdquo mengandung logam Al dan Zn

2 Sampel ldquoGASrdquo dan ldquoONTArdquo mengandung logam Na K dan Ca

3 Sampel ldquoAYAMrdquo dan ldquoTANURrdquo mengandung logam Zn dan Mg

4 Sampel ldquoAPArdquo mengandung logam Al dan Mg

IV2 Saran

Adapun saran yang kami dapat berikan sebagai berikut

1 Diharapkan alat-alat di laboratorium dapat diperbaiki sehingga praktikum

dapat berjalan dengan efektif dan efisien

2 Diharapkan para asisten dapat lebih sabar dalam membimbing dan

membantu praktikan

DAFTAR PUSTAKA

1 Day JR dan Underwood Analisis Kimia Kuantitatif Jakarta ITB Press

1999

2 Svehla G Buku Teks Analisis Anorganik Kualitatif Makro dan Semimikro

Edisi ke-5 Jakarta PT Kalman Media Pustaka 1990

3 Anonim Kimia Logam Golongan Utama Bandung ITB Press 2007

4 Brady JE General Chemistry Principles and Structure New York Fift

Edition John Willey and Son 1990

5 Dirjen POM Farmakope Indonesia edisi III Jakarta Depkes RI 1979

6 IAI ISO Indonesia Volume 46Jakarta PT ISFI Penerbitan 2011

7 Sutresna Nana Kimia Bandung Grafindo Media Pratama 2008

8 RahmawatiArisna dkk Laporan Pelatihan Instrumentasi SSA Semarang

Universitas Negeri Semarang 2012

9 Anonim USP-32 NF 27 New York The United States Pharmacopeial

Convention 2008

10Auterhoff dan Kovar Indentifikasi Obat Bandung Penerbit ITB 2002

LAMPIRAN

Tabulasi Unsur

Pereaksi N S P Cl Br I

FeSO4 Biru

berlin

Na

nitroprussida

Ungu (dlm

alkali)

HNO3 +

NH4OH

berlebih

kuning

larut

AgNO3

+ NH4OH

+ HCl + I2

putih

Larut

kuning

larut

coklat

kuning

larut

ungu

Tabulasi Logam

Pereaksi Na K Ca Ba Zn B Mg+ asasetat + as pikrat 10 Kristal+asasetat + Zn uranil asetat KristalNyala Kuning hijau+ aspikrat kristal+ Zn uranil asetat kuning+ HCl + H2SO4 putih+HCl + asoksalat kristal+HCl + H2SO4 putih+NH4 molibdat kristal+HCl + NH4OHNH4OH berlebih

larut

+NaOH+dithizon+CCl4 ungu+HCl pada lakmus Merah

orange

+HCL + KIKI berlebih

jinggalarut

Page 26: Laporan Analisis Unsur n Logam

Tambahkan 3 N HCl tetes demi tetes hingga larutan bersifat asam

oleh indicator Ketika penambahan dari ammonium oksalat endapan

putih terbentuk Endapan ini tidak larut dalam asam asetat 6 N tetapi

larut dalam HCl

5) Klorida Dengan AgNO3 larutan klorida akan berwarna endapan

kekuningan uang tidak larut dalam HNO3 tetapi larut dalam NH4OH 6 N

berlebih

6) Kobalt Larutan dari garam kobalt (1 dalam 20) dengan HCl 3 N

memberikan endapan merah ketika dipanaskan pada penangas

Larutan dari garam kobalt akan jenuh dengan KCl dan terbentuk KNO3

dan asam asetat yang membentuk endapan kuning

7) Tembaga Larutan dari senyawa tembaga diasamkan dengan HCl

terbentuk garis merah dari tembaga metalik yang terang dengan

permukaan tak bernoda dari besi metalik NH4OH 6 N berlebih

ditambahkan dalam garam tembaga akan menghasilkan endapan

kebiru-biruan dan kemudian menjadi larutan biru gelap

8) Iodida Larutan dari iodide yang ditambahkan dengan klorin sedikit

demi sedikit akan membebaskan iodin yang akan memberi warna

kuning hingga merah pada larutan Ketika larutan dikocok dengan

CCl4 akan menjadi violet

9) Besi Senyawa Ferro dan Ferri dalam larutan akan membentuk

endapan hitam dengan NH4S Endapan ini larut dalam HCl 3 N dingin

dengan perkembangan dari H2S

10)Timbal Dengan H2SO4 2 N larutan dari garam timbale akan

memberikan warna putih yang tidak larut dalam HCl 3 N atau 2 N

HNO3 tetapi larut dalam NaOH 1 N panas dan dalam ammonium

asetat

11)Magnesium Larutan dari magenesium akan diketahui dengan NH4Cl

yang tidak lebih dari endapan kabut yang dinetralkan dengan NH4CO3

tetapi pada penambahan NaHPO4 terbentuk Kristal putih yang tidak

larut dalam NH4OH 6 N

12)Mangan Dengan NH4S larutan mangan akan memberikan endapan

berwarna merah muda kekuningan yang larut dalam asam asetat

13)Kalium Senyawa kalium memberikan warna keunguan hingga nyala

yang berkilauan tetapi keberadaan dari sedikit natrium akan menutupi

warnanya

14)Perak Dengan HCl larutan perak akan berwarna putih yang tidak larut

dalam HNO3 tetapi mudah larut dalam NH4OH 6 N

15)Zink Dalam larutan natrium asetat alrutan garam zink akan

membentuk endapan putih dengan H2S endapan tidak larut dalam

asam asetat tetapi pada HCl 3 N

3 Menurut Identifikasi Obat (10)

1) Percobaan Lassaigne Ke dalam tabung pijar dimasukkan 20-50 g

bahan dan sebutir logam natrium sebesar biji kacang tanah Tabung

dipanaskan perlahan-lahan dengan api kecil dari bagian atas tabung

sampai ke bagian bawah Setelah natrium leleh api dibesarkan

tabung dipjar beberapa menit Kemudian ketika masih merah

membara tabung dijatuhkan ke dalam piala porselin berisi 6 ml air

Selanjutnya campuran ini disaring Penyaring dibilas dengan sedikit air

panas Filtrat dibagi untuk pemeriksaan unsur nitrogen sulphur dan

halogen

a Pemeriksaan nitrogen Ke dalam sepertiga filtrat di atas

ditambahkan sebutir garam besi (II) sulfat kemudian dididihkan

beberapa menit Sesudah dingin dengan hati-hati besi hidroksida

dalam tabung dilarutkan dengan 6 N HCl (jangan berlebih) Bila

ragu-ragu larutan disaring kertas saring akan berwarna biru berlin

Jika bahan mengandung banyak nitrogen lama kelamaan timbul

warna biru pada larutan Jika setelah didiamkan beberapa lama

larutan berwarna biru-hijau berarti terdapat sesepora nitrogen Jika

larutan hanya berwarna kuning berarti larutan bebas nitrogen Zat

yang mudah melepaskan nitrogennya dan kaya akan sulphur tidak

akan membentuk rodanida seperti di atas Pada percobaan di sini

diperlukan logam natrium berlebih

b Pemeriksaan belerang Sepertiga dari filtrat diberi beberapa tetes

larutan natrium pentasiano nitrosilferat 25 yang dibuat segar

Terbentuk warna ungu yang lazimnya menjadi merah darah

c Pemeriksaan halogen Sepertiga filtrate diasamkan dengan HNO3 3

Nlalu dipanaskan sampai mendidih selama 2-3 menit Apabila

terdapat lebih banyak brom atau iodium maka timbul warna

Kepada larutan yang masih panas ditambahkan 5 tetes larutan

perak nitrat 5 Jika tak terjadi endapan berarti larutan tidak

mengandung banyak sulfur terjadi pengendaraan perak sulfat

2) Pemeriksaan sulfur langsung dari bahan Sejumlah 50 mg bahan

direaksikan dengan 10 ml larutan H2O2 30 dan 2 tetes larutan besi

(III) klorida 10 Terjadi reaksi yang kuat bila perlu didinginkan

Kemudian larutan diencerkan dengan air dan dituangi 10 ml 3 N HCl

dan 10 ml larutan BaCl 5 Terbentuk endapan putih BaSO4

3) Pemeriksaan halogen langsung dari bahan menurut Beilstein

Sebagian bahan asal diletakkan pada keeping tembaga (misalnya

uang tembaga) lalu dibakar dengan api Bunsen di bagian nyala yang

tak berwarna Jika bahan mengandung halogen nyala berwarna hijau

karena terbentuk tembaha-halogenida yang menguap

BAB III

METODE KERJA

III1 Alat dan Bahan

III11 Alat

Alat-alat yang digunakan adalah batang pengaduk Botol semprot

Bunsen Erlemeyer Gelas piala Gelas ukur Pipet tetes Sendok tanduk

Tabung reaksi dan Rak tabung

III12 Bahan

Bahan-bahan yang digunakan adalah Air suling Aluminium foil

Larutan pereaksi AgNO3 NH4OH HCl I2 HNO3 FeSO4 Asam asetat Asam

pikrat 10 HCl H2SO4 NH4-molibdat dan Tissu gulung

III2 Cara Kerja

A Analisis Unsur

1) Disiapkan alat dan bahan

2) Dicampurkan sebagian sampel dengan serbuk castellana diaduk

hingga homogen

3) Dimasukkan ke dalam pipet bersumbat lalu dipijarkan pada api

bunsen kemudian

4) Dilemparkan ke dalam gelas beaker yang berisi air lalu diaduk hingga

homogen kemudian disaring

5) Diambil sebagian filtrat yang diperoleh lalu dilakukan uji analisis unsur

2 Unsur N

a Diambil filtrat kemudian ditambahkan dengan FeSO4

b Lalu dipanaskan hasil positif terbentuk warna biru berlin

3 Unsur P

a Diambil filtrat kemudian ditambahkan dengan HNO3 dan NH4OH

b Dihomogenkan hasil positif terbentuk endapan kuning yang larut

dengan penambahan NH4OH berlebih

4 Unsur Cl

a Diambil filtrat kemudian ditambahkan dengan AgNO3

b Dihomogenkan hasil positif terbentuk endapan putih yang larut

dengan penambahan NH4OH berlebih

5 Unsur Br

a Diambil filtrat kemudian ditambahkan dengan AgNO3

b Dihomogenkan hasil positif terbentuk endapan kuning yang tidak

larut dengan penambahan NH4OH dan terbentuk endapan coklat

jika ditambahkan HCl dan I2

6 Unsur I

a Diambil filtrat kemudian ditambahkan dengan AgNO3

b Dihomogenkan hasil positif terbentuk endapan kuning yang tidak

larut dengan penambahan NH4OH dan terbentuk endapan ungu

jika ditambahkan HCl dan I2

B Analisis Logam

1) Logam Natrium

a Disiapkan alat dan bahan

b Diambil sampel abu pada objek glass

c Ditambahkan asam asetat 10 dan ditetesi asam pikrat kemudian

dipanaskan lalu

d Diamati di bawah mikroskop hasil positif terbentuk kristal

2) Logam Kalium

a Disiapkan alat dan bahan

b Diambil sampel abu pada objek glass

c Ditetesi asam pikrat kemudian dipanaskan lalu

d Diamati di bawah mikroskop hasil positif terbentuk kristal

3) Logam Kalsium

a Disiapkan alat dan bahan

b Diambil sampel abu pada objek glass

c Ditetesi HCl dan H2SO4 atau asam oksalat kemudian dipanaskan

lalu

d Diamati di bawah mikroskop hasil positif terbentuk kristal

4) Logam Barium

a Disiapkan alat dan bahan

b Diambil sampel abu lalu ditetesi HCl kemudian H2SO4

c Diamati perubahan hasil positif terbentuk endapan putih

5) Logam Zink

a Disiapkan alat dan bahan

b Diambil sampel abu pada objek glass

c Ditetesi ammonium molibdat kemudian dipanaskan lalu

d Diamati di bawah mikroskop hasil positif terbentuk kristal

6) Logam Boron

a Disiapkan alat dan bahan

b Diambil sampel abu lalu ditambahkan metanol

c Diamati perubahan hasil positif terrbentuk nyala hijau

7) Logam Magnesium

a Disiapkan alat dan bahan

b Diambil sampel abu dan ditetesi iodum

c Diamati perubahan hasil positif terbentuk endapan berwarna hitam

lama kelamaan menjadi merah

8) Alumunium

a Disiapkan alat dan bahan

b Diambil sampel abu dan ditetesi HCl

c Diamati perubahan hasil positif terbentuk endapan berwarna putih

BAB IV

HASIL PENGAMATAN

IV1 Tabel Pengamatan

i Analisis Unsur

Kelompok Kode Sampel Hasil Identifikasi Jawaban Asli

I PINK - C O

II HIJAU - C O

III JUJUR Cl P N S O C

IV COKELAT P C O N

V HITAM - C O

VI PUTIH - N S C

ii Analisis Logam

Kelompok Kode Sampel Hasil Identifikasi Jawaban Asli

I RA Al Al Zn

II GAS Na K Na K Ca

III ONTA Na Mg Na K Ca

IV AYAM Zn Mg Zn

V TANUR Mg Mg Zn

VI APA Ca Zn B Al Mg

IV2 Reaksi

A Unsur

1 Nitrogen

6NaCN + 3FeSO4 Fe2(Fe[CN]6) + 3Na2SO4

(warna biru bening)

2 Sulfur

Na2S + Na[Fe(CN)4NO] Na4[Fe(CN)5NO3]

(warna ungu reaksi dalam suasana basa)

3 Fosfor

PO43- + 3NH4

+ + 12MoO42- + 24 H+ darr(NH4)3[P(NO3)4] + 12H+

(endapan kuning)

B Logam

1 Natrium

2NaO + 2CH3COOH 2CH3COONa + H2O

CH3COONa + C6H2(OH)(NO2)3 darrC6H2(ONa)(NO2)3 + uarrCH3COOH

(kristal)

2 Kalsium

CaO + 2HCl CaCl2 + H2O

CaCl2 + H2SO4 darrCaSO4 + 2 HCl

CaCl2 + (COOH)2 darrCa(COO)2 + 2 HCl

(kristal)

3 Barium

BaO + 2HCl BaCl2 + H2O

BaCl2 + H2SO4 darrBaSO4 + 2 HCl

(putih)

4 Magnesium

MgO + 2HCl MgCl2 + H2O

MgCl2 + 2KI darrMgI2 + 2KCl

(endapan jingga)

5 Zink

ZnO + 2HCl ZnCl2 + H2O

ZnCl2 + 2NH4OH darrZn(OH)2 +2NH4Cl

(endapan)

6 Alumunium

Al2O3 + 6HCl 2AlCl3 + 3H2O

AlCl3 + 3NH4OH darrAl(OH)3 +3NH4Cl

(endapan putih)

BAB V

PEMBAHASAN

Pada praktikum ini dilakukan analisis unsur dan logam terhadap

beberapa sampel Tujuan dilakukan percobaan ini untuk mengetahui

kandungan unsur karbon nitrogen oksigen sulfur hidrogenfosfor dan

halogen serta logam-logam natrium kalsium magnesium zink kalium

barium dalam suatu sediaan farmasi

Sampel yang digunakan dalam bentuk sediaan tablet kapsul dan

suspensi yang harus terlebih dahulu dilakukan dekstruksi Ada dua macam

dekstruksi dekstruksi kering dan basah Dekstruksi kering dengan

menggunakan pemanasan tinggi pada suhu 500oC hingga 1000oC

Sedangkan dekstruksi kering dengan menggunakan HNO3 pekat atau H2SO4

pekat atau H2O2 pekat Metode dekstruksi basah ini dilakukan pada suhu

rendah untuk menghindari kehilangan mineral akibat penguapan karena suhu

yang digunakan tidak melebihi dari titik didih dari larutan

Pada analisis kandungan unsur sampel terlebih dahulu dicampurkan

dengan serbuk Castellana (terdiri dari campuran Na2CO3 dan Magnesium 2

1) dengan perbandingan 1 5 Masukkan dalam pipa kapiler hampir penuh

panaskan di api bebas sampai berpijar Masukkan ke dalam aquades (untuk

melarutkan zat-zat organik yang telah dirusak) diaduk lalu didiamkan sampai

terbentuk endapan Kemudian disaring filtrat digunakan untuk menyelidiki

unsur-unsur seperti N S P As dan Halogen

Pada percobaan ini selain dilakukan analisis unsure juga dilakukan uji

analisis logam dari sampel sebagai berikut

1 Sampel ldquoRArdquo berdasarkan dari hasil uji yang dilakukan diperoleh hanya

ada logam Al sedangkan berdasarkan jawaban sebenarnya mengandung

logam Al dan Zn

2 Sampel ldquoGASrdquo berdasarkan dari hasil uji yang dilakukan diperoleh hanya

ada logam Na dan K sedangkan berdasarkan jawaban sebenarnya

mengandung logam Na K dan Ca

3 Sampel ldquoONTArdquo berdasarkan dari hasil uji yang dilakukan diperoleh hanya

ada logam Na dan Mg sedangkan berdasarkan jawaban sebenarnya

mengandung logam Na K dan Ca

4 Sampel ldquoAYAMrdquo berdasarkan dari hasil uji yang dilakukan diperoleh hanya

ada logam Zn sedangkan berdasarkan jawaban sebenarnya

mengandung logam Zn dan Mg

5 Sampel ldquoTANURrdquo berdasarkan dari hasil uji yang dilakukan diperoleh

hanya ada logam Mg sedangkan berdasarkan jawaban sebenarnya

mengandung logam Zn dan Mg

6 Sampel ldquoAPArdquo berdasarkan dari hasil uji yang dilakukan diperoleh hanya

ada logam Ca Zn dan B sedangkan berdasarkan jawaban sebenarnya

mengandung logam Al dan Mg

Berdasarkan dari hasil pengamatan tersebut terjadi berbagai

kesalahan prediksi logam yang dikandung Hal-hal tersebut dapat terjadi

karena faktor-faktor kesalahan sebagai berikut

1 Kurang homogennya sampel yang diuji sehingga adanya sampel yang tak

terdeteksi

2 Kurang banyaknya sampelcuplikan yang diambil sehingga tidak merata

pengidentifikasian suatu sampel yang sama

BAB VI

PENUTUP

VI1 Kesimpulan

Adapun kesimpulan yang dapat diberikan adalah sebagai berikut

1 Sampel ldquoRArdquo mengandung logam Al dan Zn

2 Sampel ldquoGASrdquo dan ldquoONTArdquo mengandung logam Na K dan Ca

3 Sampel ldquoAYAMrdquo dan ldquoTANURrdquo mengandung logam Zn dan Mg

4 Sampel ldquoAPArdquo mengandung logam Al dan Mg

IV2 Saran

Adapun saran yang kami dapat berikan sebagai berikut

1 Diharapkan alat-alat di laboratorium dapat diperbaiki sehingga praktikum

dapat berjalan dengan efektif dan efisien

2 Diharapkan para asisten dapat lebih sabar dalam membimbing dan

membantu praktikan

DAFTAR PUSTAKA

1 Day JR dan Underwood Analisis Kimia Kuantitatif Jakarta ITB Press

1999

2 Svehla G Buku Teks Analisis Anorganik Kualitatif Makro dan Semimikro

Edisi ke-5 Jakarta PT Kalman Media Pustaka 1990

3 Anonim Kimia Logam Golongan Utama Bandung ITB Press 2007

4 Brady JE General Chemistry Principles and Structure New York Fift

Edition John Willey and Son 1990

5 Dirjen POM Farmakope Indonesia edisi III Jakarta Depkes RI 1979

6 IAI ISO Indonesia Volume 46Jakarta PT ISFI Penerbitan 2011

7 Sutresna Nana Kimia Bandung Grafindo Media Pratama 2008

8 RahmawatiArisna dkk Laporan Pelatihan Instrumentasi SSA Semarang

Universitas Negeri Semarang 2012

9 Anonim USP-32 NF 27 New York The United States Pharmacopeial

Convention 2008

10Auterhoff dan Kovar Indentifikasi Obat Bandung Penerbit ITB 2002

LAMPIRAN

Tabulasi Unsur

Pereaksi N S P Cl Br I

FeSO4 Biru

berlin

Na

nitroprussida

Ungu (dlm

alkali)

HNO3 +

NH4OH

berlebih

kuning

larut

AgNO3

+ NH4OH

+ HCl + I2

putih

Larut

kuning

larut

coklat

kuning

larut

ungu

Tabulasi Logam

Pereaksi Na K Ca Ba Zn B Mg+ asasetat + as pikrat 10 Kristal+asasetat + Zn uranil asetat KristalNyala Kuning hijau+ aspikrat kristal+ Zn uranil asetat kuning+ HCl + H2SO4 putih+HCl + asoksalat kristal+HCl + H2SO4 putih+NH4 molibdat kristal+HCl + NH4OHNH4OH berlebih

larut

+NaOH+dithizon+CCl4 ungu+HCl pada lakmus Merah

orange

+HCL + KIKI berlebih

jinggalarut

Page 27: Laporan Analisis Unsur n Logam

9) Besi Senyawa Ferro dan Ferri dalam larutan akan membentuk

endapan hitam dengan NH4S Endapan ini larut dalam HCl 3 N dingin

dengan perkembangan dari H2S

10)Timbal Dengan H2SO4 2 N larutan dari garam timbale akan

memberikan warna putih yang tidak larut dalam HCl 3 N atau 2 N

HNO3 tetapi larut dalam NaOH 1 N panas dan dalam ammonium

asetat

11)Magnesium Larutan dari magenesium akan diketahui dengan NH4Cl

yang tidak lebih dari endapan kabut yang dinetralkan dengan NH4CO3

tetapi pada penambahan NaHPO4 terbentuk Kristal putih yang tidak

larut dalam NH4OH 6 N

12)Mangan Dengan NH4S larutan mangan akan memberikan endapan

berwarna merah muda kekuningan yang larut dalam asam asetat

13)Kalium Senyawa kalium memberikan warna keunguan hingga nyala

yang berkilauan tetapi keberadaan dari sedikit natrium akan menutupi

warnanya

14)Perak Dengan HCl larutan perak akan berwarna putih yang tidak larut

dalam HNO3 tetapi mudah larut dalam NH4OH 6 N

15)Zink Dalam larutan natrium asetat alrutan garam zink akan

membentuk endapan putih dengan H2S endapan tidak larut dalam

asam asetat tetapi pada HCl 3 N

3 Menurut Identifikasi Obat (10)

1) Percobaan Lassaigne Ke dalam tabung pijar dimasukkan 20-50 g

bahan dan sebutir logam natrium sebesar biji kacang tanah Tabung

dipanaskan perlahan-lahan dengan api kecil dari bagian atas tabung

sampai ke bagian bawah Setelah natrium leleh api dibesarkan

tabung dipjar beberapa menit Kemudian ketika masih merah

membara tabung dijatuhkan ke dalam piala porselin berisi 6 ml air

Selanjutnya campuran ini disaring Penyaring dibilas dengan sedikit air

panas Filtrat dibagi untuk pemeriksaan unsur nitrogen sulphur dan

halogen

a Pemeriksaan nitrogen Ke dalam sepertiga filtrat di atas

ditambahkan sebutir garam besi (II) sulfat kemudian dididihkan

beberapa menit Sesudah dingin dengan hati-hati besi hidroksida

dalam tabung dilarutkan dengan 6 N HCl (jangan berlebih) Bila

ragu-ragu larutan disaring kertas saring akan berwarna biru berlin

Jika bahan mengandung banyak nitrogen lama kelamaan timbul

warna biru pada larutan Jika setelah didiamkan beberapa lama

larutan berwarna biru-hijau berarti terdapat sesepora nitrogen Jika

larutan hanya berwarna kuning berarti larutan bebas nitrogen Zat

yang mudah melepaskan nitrogennya dan kaya akan sulphur tidak

akan membentuk rodanida seperti di atas Pada percobaan di sini

diperlukan logam natrium berlebih

b Pemeriksaan belerang Sepertiga dari filtrat diberi beberapa tetes

larutan natrium pentasiano nitrosilferat 25 yang dibuat segar

Terbentuk warna ungu yang lazimnya menjadi merah darah

c Pemeriksaan halogen Sepertiga filtrate diasamkan dengan HNO3 3

Nlalu dipanaskan sampai mendidih selama 2-3 menit Apabila

terdapat lebih banyak brom atau iodium maka timbul warna

Kepada larutan yang masih panas ditambahkan 5 tetes larutan

perak nitrat 5 Jika tak terjadi endapan berarti larutan tidak

mengandung banyak sulfur terjadi pengendaraan perak sulfat

2) Pemeriksaan sulfur langsung dari bahan Sejumlah 50 mg bahan

direaksikan dengan 10 ml larutan H2O2 30 dan 2 tetes larutan besi

(III) klorida 10 Terjadi reaksi yang kuat bila perlu didinginkan

Kemudian larutan diencerkan dengan air dan dituangi 10 ml 3 N HCl

dan 10 ml larutan BaCl 5 Terbentuk endapan putih BaSO4

3) Pemeriksaan halogen langsung dari bahan menurut Beilstein

Sebagian bahan asal diletakkan pada keeping tembaga (misalnya

uang tembaga) lalu dibakar dengan api Bunsen di bagian nyala yang

tak berwarna Jika bahan mengandung halogen nyala berwarna hijau

karena terbentuk tembaha-halogenida yang menguap

BAB III

METODE KERJA

III1 Alat dan Bahan

III11 Alat

Alat-alat yang digunakan adalah batang pengaduk Botol semprot

Bunsen Erlemeyer Gelas piala Gelas ukur Pipet tetes Sendok tanduk

Tabung reaksi dan Rak tabung

III12 Bahan

Bahan-bahan yang digunakan adalah Air suling Aluminium foil

Larutan pereaksi AgNO3 NH4OH HCl I2 HNO3 FeSO4 Asam asetat Asam

pikrat 10 HCl H2SO4 NH4-molibdat dan Tissu gulung

III2 Cara Kerja

A Analisis Unsur

1) Disiapkan alat dan bahan

2) Dicampurkan sebagian sampel dengan serbuk castellana diaduk

hingga homogen

3) Dimasukkan ke dalam pipet bersumbat lalu dipijarkan pada api

bunsen kemudian

4) Dilemparkan ke dalam gelas beaker yang berisi air lalu diaduk hingga

homogen kemudian disaring

5) Diambil sebagian filtrat yang diperoleh lalu dilakukan uji analisis unsur

2 Unsur N

a Diambil filtrat kemudian ditambahkan dengan FeSO4

b Lalu dipanaskan hasil positif terbentuk warna biru berlin

3 Unsur P

a Diambil filtrat kemudian ditambahkan dengan HNO3 dan NH4OH

b Dihomogenkan hasil positif terbentuk endapan kuning yang larut

dengan penambahan NH4OH berlebih

4 Unsur Cl

a Diambil filtrat kemudian ditambahkan dengan AgNO3

b Dihomogenkan hasil positif terbentuk endapan putih yang larut

dengan penambahan NH4OH berlebih

5 Unsur Br

a Diambil filtrat kemudian ditambahkan dengan AgNO3

b Dihomogenkan hasil positif terbentuk endapan kuning yang tidak

larut dengan penambahan NH4OH dan terbentuk endapan coklat

jika ditambahkan HCl dan I2

6 Unsur I

a Diambil filtrat kemudian ditambahkan dengan AgNO3

b Dihomogenkan hasil positif terbentuk endapan kuning yang tidak

larut dengan penambahan NH4OH dan terbentuk endapan ungu

jika ditambahkan HCl dan I2

B Analisis Logam

1) Logam Natrium

a Disiapkan alat dan bahan

b Diambil sampel abu pada objek glass

c Ditambahkan asam asetat 10 dan ditetesi asam pikrat kemudian

dipanaskan lalu

d Diamati di bawah mikroskop hasil positif terbentuk kristal

2) Logam Kalium

a Disiapkan alat dan bahan

b Diambil sampel abu pada objek glass

c Ditetesi asam pikrat kemudian dipanaskan lalu

d Diamati di bawah mikroskop hasil positif terbentuk kristal

3) Logam Kalsium

a Disiapkan alat dan bahan

b Diambil sampel abu pada objek glass

c Ditetesi HCl dan H2SO4 atau asam oksalat kemudian dipanaskan

lalu

d Diamati di bawah mikroskop hasil positif terbentuk kristal

4) Logam Barium

a Disiapkan alat dan bahan

b Diambil sampel abu lalu ditetesi HCl kemudian H2SO4

c Diamati perubahan hasil positif terbentuk endapan putih

5) Logam Zink

a Disiapkan alat dan bahan

b Diambil sampel abu pada objek glass

c Ditetesi ammonium molibdat kemudian dipanaskan lalu

d Diamati di bawah mikroskop hasil positif terbentuk kristal

6) Logam Boron

a Disiapkan alat dan bahan

b Diambil sampel abu lalu ditambahkan metanol

c Diamati perubahan hasil positif terrbentuk nyala hijau

7) Logam Magnesium

a Disiapkan alat dan bahan

b Diambil sampel abu dan ditetesi iodum

c Diamati perubahan hasil positif terbentuk endapan berwarna hitam

lama kelamaan menjadi merah

8) Alumunium

a Disiapkan alat dan bahan

b Diambil sampel abu dan ditetesi HCl

c Diamati perubahan hasil positif terbentuk endapan berwarna putih

BAB IV

HASIL PENGAMATAN

IV1 Tabel Pengamatan

i Analisis Unsur

Kelompok Kode Sampel Hasil Identifikasi Jawaban Asli

I PINK - C O

II HIJAU - C O

III JUJUR Cl P N S O C

IV COKELAT P C O N

V HITAM - C O

VI PUTIH - N S C

ii Analisis Logam

Kelompok Kode Sampel Hasil Identifikasi Jawaban Asli

I RA Al Al Zn

II GAS Na K Na K Ca

III ONTA Na Mg Na K Ca

IV AYAM Zn Mg Zn

V TANUR Mg Mg Zn

VI APA Ca Zn B Al Mg

IV2 Reaksi

A Unsur

1 Nitrogen

6NaCN + 3FeSO4 Fe2(Fe[CN]6) + 3Na2SO4

(warna biru bening)

2 Sulfur

Na2S + Na[Fe(CN)4NO] Na4[Fe(CN)5NO3]

(warna ungu reaksi dalam suasana basa)

3 Fosfor

PO43- + 3NH4

+ + 12MoO42- + 24 H+ darr(NH4)3[P(NO3)4] + 12H+

(endapan kuning)

B Logam

1 Natrium

2NaO + 2CH3COOH 2CH3COONa + H2O

CH3COONa + C6H2(OH)(NO2)3 darrC6H2(ONa)(NO2)3 + uarrCH3COOH

(kristal)

2 Kalsium

CaO + 2HCl CaCl2 + H2O

CaCl2 + H2SO4 darrCaSO4 + 2 HCl

CaCl2 + (COOH)2 darrCa(COO)2 + 2 HCl

(kristal)

3 Barium

BaO + 2HCl BaCl2 + H2O

BaCl2 + H2SO4 darrBaSO4 + 2 HCl

(putih)

4 Magnesium

MgO + 2HCl MgCl2 + H2O

MgCl2 + 2KI darrMgI2 + 2KCl

(endapan jingga)

5 Zink

ZnO + 2HCl ZnCl2 + H2O

ZnCl2 + 2NH4OH darrZn(OH)2 +2NH4Cl

(endapan)

6 Alumunium

Al2O3 + 6HCl 2AlCl3 + 3H2O

AlCl3 + 3NH4OH darrAl(OH)3 +3NH4Cl

(endapan putih)

BAB V

PEMBAHASAN

Pada praktikum ini dilakukan analisis unsur dan logam terhadap

beberapa sampel Tujuan dilakukan percobaan ini untuk mengetahui

kandungan unsur karbon nitrogen oksigen sulfur hidrogenfosfor dan

halogen serta logam-logam natrium kalsium magnesium zink kalium

barium dalam suatu sediaan farmasi

Sampel yang digunakan dalam bentuk sediaan tablet kapsul dan

suspensi yang harus terlebih dahulu dilakukan dekstruksi Ada dua macam

dekstruksi dekstruksi kering dan basah Dekstruksi kering dengan

menggunakan pemanasan tinggi pada suhu 500oC hingga 1000oC

Sedangkan dekstruksi kering dengan menggunakan HNO3 pekat atau H2SO4

pekat atau H2O2 pekat Metode dekstruksi basah ini dilakukan pada suhu

rendah untuk menghindari kehilangan mineral akibat penguapan karena suhu

yang digunakan tidak melebihi dari titik didih dari larutan

Pada analisis kandungan unsur sampel terlebih dahulu dicampurkan

dengan serbuk Castellana (terdiri dari campuran Na2CO3 dan Magnesium 2

1) dengan perbandingan 1 5 Masukkan dalam pipa kapiler hampir penuh

panaskan di api bebas sampai berpijar Masukkan ke dalam aquades (untuk

melarutkan zat-zat organik yang telah dirusak) diaduk lalu didiamkan sampai

terbentuk endapan Kemudian disaring filtrat digunakan untuk menyelidiki

unsur-unsur seperti N S P As dan Halogen

Pada percobaan ini selain dilakukan analisis unsure juga dilakukan uji

analisis logam dari sampel sebagai berikut

1 Sampel ldquoRArdquo berdasarkan dari hasil uji yang dilakukan diperoleh hanya

ada logam Al sedangkan berdasarkan jawaban sebenarnya mengandung

logam Al dan Zn

2 Sampel ldquoGASrdquo berdasarkan dari hasil uji yang dilakukan diperoleh hanya

ada logam Na dan K sedangkan berdasarkan jawaban sebenarnya

mengandung logam Na K dan Ca

3 Sampel ldquoONTArdquo berdasarkan dari hasil uji yang dilakukan diperoleh hanya

ada logam Na dan Mg sedangkan berdasarkan jawaban sebenarnya

mengandung logam Na K dan Ca

4 Sampel ldquoAYAMrdquo berdasarkan dari hasil uji yang dilakukan diperoleh hanya

ada logam Zn sedangkan berdasarkan jawaban sebenarnya

mengandung logam Zn dan Mg

5 Sampel ldquoTANURrdquo berdasarkan dari hasil uji yang dilakukan diperoleh

hanya ada logam Mg sedangkan berdasarkan jawaban sebenarnya

mengandung logam Zn dan Mg

6 Sampel ldquoAPArdquo berdasarkan dari hasil uji yang dilakukan diperoleh hanya

ada logam Ca Zn dan B sedangkan berdasarkan jawaban sebenarnya

mengandung logam Al dan Mg

Berdasarkan dari hasil pengamatan tersebut terjadi berbagai

kesalahan prediksi logam yang dikandung Hal-hal tersebut dapat terjadi

karena faktor-faktor kesalahan sebagai berikut

1 Kurang homogennya sampel yang diuji sehingga adanya sampel yang tak

terdeteksi

2 Kurang banyaknya sampelcuplikan yang diambil sehingga tidak merata

pengidentifikasian suatu sampel yang sama

BAB VI

PENUTUP

VI1 Kesimpulan

Adapun kesimpulan yang dapat diberikan adalah sebagai berikut

1 Sampel ldquoRArdquo mengandung logam Al dan Zn

2 Sampel ldquoGASrdquo dan ldquoONTArdquo mengandung logam Na K dan Ca

3 Sampel ldquoAYAMrdquo dan ldquoTANURrdquo mengandung logam Zn dan Mg

4 Sampel ldquoAPArdquo mengandung logam Al dan Mg

IV2 Saran

Adapun saran yang kami dapat berikan sebagai berikut

1 Diharapkan alat-alat di laboratorium dapat diperbaiki sehingga praktikum

dapat berjalan dengan efektif dan efisien

2 Diharapkan para asisten dapat lebih sabar dalam membimbing dan

membantu praktikan

DAFTAR PUSTAKA

1 Day JR dan Underwood Analisis Kimia Kuantitatif Jakarta ITB Press

1999

2 Svehla G Buku Teks Analisis Anorganik Kualitatif Makro dan Semimikro

Edisi ke-5 Jakarta PT Kalman Media Pustaka 1990

3 Anonim Kimia Logam Golongan Utama Bandung ITB Press 2007

4 Brady JE General Chemistry Principles and Structure New York Fift

Edition John Willey and Son 1990

5 Dirjen POM Farmakope Indonesia edisi III Jakarta Depkes RI 1979

6 IAI ISO Indonesia Volume 46Jakarta PT ISFI Penerbitan 2011

7 Sutresna Nana Kimia Bandung Grafindo Media Pratama 2008

8 RahmawatiArisna dkk Laporan Pelatihan Instrumentasi SSA Semarang

Universitas Negeri Semarang 2012

9 Anonim USP-32 NF 27 New York The United States Pharmacopeial

Convention 2008

10Auterhoff dan Kovar Indentifikasi Obat Bandung Penerbit ITB 2002

LAMPIRAN

Tabulasi Unsur

Pereaksi N S P Cl Br I

FeSO4 Biru

berlin

Na

nitroprussida

Ungu (dlm

alkali)

HNO3 +

NH4OH

berlebih

kuning

larut

AgNO3

+ NH4OH

+ HCl + I2

putih

Larut

kuning

larut

coklat

kuning

larut

ungu

Tabulasi Logam

Pereaksi Na K Ca Ba Zn B Mg+ asasetat + as pikrat 10 Kristal+asasetat + Zn uranil asetat KristalNyala Kuning hijau+ aspikrat kristal+ Zn uranil asetat kuning+ HCl + H2SO4 putih+HCl + asoksalat kristal+HCl + H2SO4 putih+NH4 molibdat kristal+HCl + NH4OHNH4OH berlebih

larut

+NaOH+dithizon+CCl4 ungu+HCl pada lakmus Merah

orange

+HCL + KIKI berlebih

jinggalarut

Page 28: Laporan Analisis Unsur n Logam

3 Menurut Identifikasi Obat (10)

1) Percobaan Lassaigne Ke dalam tabung pijar dimasukkan 20-50 g

bahan dan sebutir logam natrium sebesar biji kacang tanah Tabung

dipanaskan perlahan-lahan dengan api kecil dari bagian atas tabung

sampai ke bagian bawah Setelah natrium leleh api dibesarkan

tabung dipjar beberapa menit Kemudian ketika masih merah

membara tabung dijatuhkan ke dalam piala porselin berisi 6 ml air

Selanjutnya campuran ini disaring Penyaring dibilas dengan sedikit air

panas Filtrat dibagi untuk pemeriksaan unsur nitrogen sulphur dan

halogen

a Pemeriksaan nitrogen Ke dalam sepertiga filtrat di atas

ditambahkan sebutir garam besi (II) sulfat kemudian dididihkan

beberapa menit Sesudah dingin dengan hati-hati besi hidroksida

dalam tabung dilarutkan dengan 6 N HCl (jangan berlebih) Bila

ragu-ragu larutan disaring kertas saring akan berwarna biru berlin

Jika bahan mengandung banyak nitrogen lama kelamaan timbul

warna biru pada larutan Jika setelah didiamkan beberapa lama

larutan berwarna biru-hijau berarti terdapat sesepora nitrogen Jika

larutan hanya berwarna kuning berarti larutan bebas nitrogen Zat

yang mudah melepaskan nitrogennya dan kaya akan sulphur tidak

akan membentuk rodanida seperti di atas Pada percobaan di sini

diperlukan logam natrium berlebih

b Pemeriksaan belerang Sepertiga dari filtrat diberi beberapa tetes

larutan natrium pentasiano nitrosilferat 25 yang dibuat segar

Terbentuk warna ungu yang lazimnya menjadi merah darah

c Pemeriksaan halogen Sepertiga filtrate diasamkan dengan HNO3 3

Nlalu dipanaskan sampai mendidih selama 2-3 menit Apabila

terdapat lebih banyak brom atau iodium maka timbul warna

Kepada larutan yang masih panas ditambahkan 5 tetes larutan

perak nitrat 5 Jika tak terjadi endapan berarti larutan tidak

mengandung banyak sulfur terjadi pengendaraan perak sulfat

2) Pemeriksaan sulfur langsung dari bahan Sejumlah 50 mg bahan

direaksikan dengan 10 ml larutan H2O2 30 dan 2 tetes larutan besi

(III) klorida 10 Terjadi reaksi yang kuat bila perlu didinginkan

Kemudian larutan diencerkan dengan air dan dituangi 10 ml 3 N HCl

dan 10 ml larutan BaCl 5 Terbentuk endapan putih BaSO4

3) Pemeriksaan halogen langsung dari bahan menurut Beilstein

Sebagian bahan asal diletakkan pada keeping tembaga (misalnya

uang tembaga) lalu dibakar dengan api Bunsen di bagian nyala yang

tak berwarna Jika bahan mengandung halogen nyala berwarna hijau

karena terbentuk tembaha-halogenida yang menguap

BAB III

METODE KERJA

III1 Alat dan Bahan

III11 Alat

Alat-alat yang digunakan adalah batang pengaduk Botol semprot

Bunsen Erlemeyer Gelas piala Gelas ukur Pipet tetes Sendok tanduk

Tabung reaksi dan Rak tabung

III12 Bahan

Bahan-bahan yang digunakan adalah Air suling Aluminium foil

Larutan pereaksi AgNO3 NH4OH HCl I2 HNO3 FeSO4 Asam asetat Asam

pikrat 10 HCl H2SO4 NH4-molibdat dan Tissu gulung

III2 Cara Kerja

A Analisis Unsur

1) Disiapkan alat dan bahan

2) Dicampurkan sebagian sampel dengan serbuk castellana diaduk

hingga homogen

3) Dimasukkan ke dalam pipet bersumbat lalu dipijarkan pada api

bunsen kemudian

4) Dilemparkan ke dalam gelas beaker yang berisi air lalu diaduk hingga

homogen kemudian disaring

5) Diambil sebagian filtrat yang diperoleh lalu dilakukan uji analisis unsur

2 Unsur N

a Diambil filtrat kemudian ditambahkan dengan FeSO4

b Lalu dipanaskan hasil positif terbentuk warna biru berlin

3 Unsur P

a Diambil filtrat kemudian ditambahkan dengan HNO3 dan NH4OH

b Dihomogenkan hasil positif terbentuk endapan kuning yang larut

dengan penambahan NH4OH berlebih

4 Unsur Cl

a Diambil filtrat kemudian ditambahkan dengan AgNO3

b Dihomogenkan hasil positif terbentuk endapan putih yang larut

dengan penambahan NH4OH berlebih

5 Unsur Br

a Diambil filtrat kemudian ditambahkan dengan AgNO3

b Dihomogenkan hasil positif terbentuk endapan kuning yang tidak

larut dengan penambahan NH4OH dan terbentuk endapan coklat

jika ditambahkan HCl dan I2

6 Unsur I

a Diambil filtrat kemudian ditambahkan dengan AgNO3

b Dihomogenkan hasil positif terbentuk endapan kuning yang tidak

larut dengan penambahan NH4OH dan terbentuk endapan ungu

jika ditambahkan HCl dan I2

B Analisis Logam

1) Logam Natrium

a Disiapkan alat dan bahan

b Diambil sampel abu pada objek glass

c Ditambahkan asam asetat 10 dan ditetesi asam pikrat kemudian

dipanaskan lalu

d Diamati di bawah mikroskop hasil positif terbentuk kristal

2) Logam Kalium

a Disiapkan alat dan bahan

b Diambil sampel abu pada objek glass

c Ditetesi asam pikrat kemudian dipanaskan lalu

d Diamati di bawah mikroskop hasil positif terbentuk kristal

3) Logam Kalsium

a Disiapkan alat dan bahan

b Diambil sampel abu pada objek glass

c Ditetesi HCl dan H2SO4 atau asam oksalat kemudian dipanaskan

lalu

d Diamati di bawah mikroskop hasil positif terbentuk kristal

4) Logam Barium

a Disiapkan alat dan bahan

b Diambil sampel abu lalu ditetesi HCl kemudian H2SO4

c Diamati perubahan hasil positif terbentuk endapan putih

5) Logam Zink

a Disiapkan alat dan bahan

b Diambil sampel abu pada objek glass

c Ditetesi ammonium molibdat kemudian dipanaskan lalu

d Diamati di bawah mikroskop hasil positif terbentuk kristal

6) Logam Boron

a Disiapkan alat dan bahan

b Diambil sampel abu lalu ditambahkan metanol

c Diamati perubahan hasil positif terrbentuk nyala hijau

7) Logam Magnesium

a Disiapkan alat dan bahan

b Diambil sampel abu dan ditetesi iodum

c Diamati perubahan hasil positif terbentuk endapan berwarna hitam

lama kelamaan menjadi merah

8) Alumunium

a Disiapkan alat dan bahan

b Diambil sampel abu dan ditetesi HCl

c Diamati perubahan hasil positif terbentuk endapan berwarna putih

BAB IV

HASIL PENGAMATAN

IV1 Tabel Pengamatan

i Analisis Unsur

Kelompok Kode Sampel Hasil Identifikasi Jawaban Asli

I PINK - C O

II HIJAU - C O

III JUJUR Cl P N S O C

IV COKELAT P C O N

V HITAM - C O

VI PUTIH - N S C

ii Analisis Logam

Kelompok Kode Sampel Hasil Identifikasi Jawaban Asli

I RA Al Al Zn

II GAS Na K Na K Ca

III ONTA Na Mg Na K Ca

IV AYAM Zn Mg Zn

V TANUR Mg Mg Zn

VI APA Ca Zn B Al Mg

IV2 Reaksi

A Unsur

1 Nitrogen

6NaCN + 3FeSO4 Fe2(Fe[CN]6) + 3Na2SO4

(warna biru bening)

2 Sulfur

Na2S + Na[Fe(CN)4NO] Na4[Fe(CN)5NO3]

(warna ungu reaksi dalam suasana basa)

3 Fosfor

PO43- + 3NH4

+ + 12MoO42- + 24 H+ darr(NH4)3[P(NO3)4] + 12H+

(endapan kuning)

B Logam

1 Natrium

2NaO + 2CH3COOH 2CH3COONa + H2O

CH3COONa + C6H2(OH)(NO2)3 darrC6H2(ONa)(NO2)3 + uarrCH3COOH

(kristal)

2 Kalsium

CaO + 2HCl CaCl2 + H2O

CaCl2 + H2SO4 darrCaSO4 + 2 HCl

CaCl2 + (COOH)2 darrCa(COO)2 + 2 HCl

(kristal)

3 Barium

BaO + 2HCl BaCl2 + H2O

BaCl2 + H2SO4 darrBaSO4 + 2 HCl

(putih)

4 Magnesium

MgO + 2HCl MgCl2 + H2O

MgCl2 + 2KI darrMgI2 + 2KCl

(endapan jingga)

5 Zink

ZnO + 2HCl ZnCl2 + H2O

ZnCl2 + 2NH4OH darrZn(OH)2 +2NH4Cl

(endapan)

6 Alumunium

Al2O3 + 6HCl 2AlCl3 + 3H2O

AlCl3 + 3NH4OH darrAl(OH)3 +3NH4Cl

(endapan putih)

BAB V

PEMBAHASAN

Pada praktikum ini dilakukan analisis unsur dan logam terhadap

beberapa sampel Tujuan dilakukan percobaan ini untuk mengetahui

kandungan unsur karbon nitrogen oksigen sulfur hidrogenfosfor dan

halogen serta logam-logam natrium kalsium magnesium zink kalium

barium dalam suatu sediaan farmasi

Sampel yang digunakan dalam bentuk sediaan tablet kapsul dan

suspensi yang harus terlebih dahulu dilakukan dekstruksi Ada dua macam

dekstruksi dekstruksi kering dan basah Dekstruksi kering dengan

menggunakan pemanasan tinggi pada suhu 500oC hingga 1000oC

Sedangkan dekstruksi kering dengan menggunakan HNO3 pekat atau H2SO4

pekat atau H2O2 pekat Metode dekstruksi basah ini dilakukan pada suhu

rendah untuk menghindari kehilangan mineral akibat penguapan karena suhu

yang digunakan tidak melebihi dari titik didih dari larutan

Pada analisis kandungan unsur sampel terlebih dahulu dicampurkan

dengan serbuk Castellana (terdiri dari campuran Na2CO3 dan Magnesium 2

1) dengan perbandingan 1 5 Masukkan dalam pipa kapiler hampir penuh

panaskan di api bebas sampai berpijar Masukkan ke dalam aquades (untuk

melarutkan zat-zat organik yang telah dirusak) diaduk lalu didiamkan sampai

terbentuk endapan Kemudian disaring filtrat digunakan untuk menyelidiki

unsur-unsur seperti N S P As dan Halogen

Pada percobaan ini selain dilakukan analisis unsure juga dilakukan uji

analisis logam dari sampel sebagai berikut

1 Sampel ldquoRArdquo berdasarkan dari hasil uji yang dilakukan diperoleh hanya

ada logam Al sedangkan berdasarkan jawaban sebenarnya mengandung

logam Al dan Zn

2 Sampel ldquoGASrdquo berdasarkan dari hasil uji yang dilakukan diperoleh hanya

ada logam Na dan K sedangkan berdasarkan jawaban sebenarnya

mengandung logam Na K dan Ca

3 Sampel ldquoONTArdquo berdasarkan dari hasil uji yang dilakukan diperoleh hanya

ada logam Na dan Mg sedangkan berdasarkan jawaban sebenarnya

mengandung logam Na K dan Ca

4 Sampel ldquoAYAMrdquo berdasarkan dari hasil uji yang dilakukan diperoleh hanya

ada logam Zn sedangkan berdasarkan jawaban sebenarnya

mengandung logam Zn dan Mg

5 Sampel ldquoTANURrdquo berdasarkan dari hasil uji yang dilakukan diperoleh

hanya ada logam Mg sedangkan berdasarkan jawaban sebenarnya

mengandung logam Zn dan Mg

6 Sampel ldquoAPArdquo berdasarkan dari hasil uji yang dilakukan diperoleh hanya

ada logam Ca Zn dan B sedangkan berdasarkan jawaban sebenarnya

mengandung logam Al dan Mg

Berdasarkan dari hasil pengamatan tersebut terjadi berbagai

kesalahan prediksi logam yang dikandung Hal-hal tersebut dapat terjadi

karena faktor-faktor kesalahan sebagai berikut

1 Kurang homogennya sampel yang diuji sehingga adanya sampel yang tak

terdeteksi

2 Kurang banyaknya sampelcuplikan yang diambil sehingga tidak merata

pengidentifikasian suatu sampel yang sama

BAB VI

PENUTUP

VI1 Kesimpulan

Adapun kesimpulan yang dapat diberikan adalah sebagai berikut

1 Sampel ldquoRArdquo mengandung logam Al dan Zn

2 Sampel ldquoGASrdquo dan ldquoONTArdquo mengandung logam Na K dan Ca

3 Sampel ldquoAYAMrdquo dan ldquoTANURrdquo mengandung logam Zn dan Mg

4 Sampel ldquoAPArdquo mengandung logam Al dan Mg

IV2 Saran

Adapun saran yang kami dapat berikan sebagai berikut

1 Diharapkan alat-alat di laboratorium dapat diperbaiki sehingga praktikum

dapat berjalan dengan efektif dan efisien

2 Diharapkan para asisten dapat lebih sabar dalam membimbing dan

membantu praktikan

DAFTAR PUSTAKA

1 Day JR dan Underwood Analisis Kimia Kuantitatif Jakarta ITB Press

1999

2 Svehla G Buku Teks Analisis Anorganik Kualitatif Makro dan Semimikro

Edisi ke-5 Jakarta PT Kalman Media Pustaka 1990

3 Anonim Kimia Logam Golongan Utama Bandung ITB Press 2007

4 Brady JE General Chemistry Principles and Structure New York Fift

Edition John Willey and Son 1990

5 Dirjen POM Farmakope Indonesia edisi III Jakarta Depkes RI 1979

6 IAI ISO Indonesia Volume 46Jakarta PT ISFI Penerbitan 2011

7 Sutresna Nana Kimia Bandung Grafindo Media Pratama 2008

8 RahmawatiArisna dkk Laporan Pelatihan Instrumentasi SSA Semarang

Universitas Negeri Semarang 2012

9 Anonim USP-32 NF 27 New York The United States Pharmacopeial

Convention 2008

10Auterhoff dan Kovar Indentifikasi Obat Bandung Penerbit ITB 2002

LAMPIRAN

Tabulasi Unsur

Pereaksi N S P Cl Br I

FeSO4 Biru

berlin

Na

nitroprussida

Ungu (dlm

alkali)

HNO3 +

NH4OH

berlebih

kuning

larut

AgNO3

+ NH4OH

+ HCl + I2

putih

Larut

kuning

larut

coklat

kuning

larut

ungu

Tabulasi Logam

Pereaksi Na K Ca Ba Zn B Mg+ asasetat + as pikrat 10 Kristal+asasetat + Zn uranil asetat KristalNyala Kuning hijau+ aspikrat kristal+ Zn uranil asetat kuning+ HCl + H2SO4 putih+HCl + asoksalat kristal+HCl + H2SO4 putih+NH4 molibdat kristal+HCl + NH4OHNH4OH berlebih

larut

+NaOH+dithizon+CCl4 ungu+HCl pada lakmus Merah

orange

+HCL + KIKI berlebih

jinggalarut

Page 29: Laporan Analisis Unsur n Logam

b Pemeriksaan belerang Sepertiga dari filtrat diberi beberapa tetes

larutan natrium pentasiano nitrosilferat 25 yang dibuat segar

Terbentuk warna ungu yang lazimnya menjadi merah darah

c Pemeriksaan halogen Sepertiga filtrate diasamkan dengan HNO3 3

Nlalu dipanaskan sampai mendidih selama 2-3 menit Apabila

terdapat lebih banyak brom atau iodium maka timbul warna

Kepada larutan yang masih panas ditambahkan 5 tetes larutan

perak nitrat 5 Jika tak terjadi endapan berarti larutan tidak

mengandung banyak sulfur terjadi pengendaraan perak sulfat

2) Pemeriksaan sulfur langsung dari bahan Sejumlah 50 mg bahan

direaksikan dengan 10 ml larutan H2O2 30 dan 2 tetes larutan besi

(III) klorida 10 Terjadi reaksi yang kuat bila perlu didinginkan

Kemudian larutan diencerkan dengan air dan dituangi 10 ml 3 N HCl

dan 10 ml larutan BaCl 5 Terbentuk endapan putih BaSO4

3) Pemeriksaan halogen langsung dari bahan menurut Beilstein

Sebagian bahan asal diletakkan pada keeping tembaga (misalnya

uang tembaga) lalu dibakar dengan api Bunsen di bagian nyala yang

tak berwarna Jika bahan mengandung halogen nyala berwarna hijau

karena terbentuk tembaha-halogenida yang menguap

BAB III

METODE KERJA

III1 Alat dan Bahan

III11 Alat

Alat-alat yang digunakan adalah batang pengaduk Botol semprot

Bunsen Erlemeyer Gelas piala Gelas ukur Pipet tetes Sendok tanduk

Tabung reaksi dan Rak tabung

III12 Bahan

Bahan-bahan yang digunakan adalah Air suling Aluminium foil

Larutan pereaksi AgNO3 NH4OH HCl I2 HNO3 FeSO4 Asam asetat Asam

pikrat 10 HCl H2SO4 NH4-molibdat dan Tissu gulung

III2 Cara Kerja

A Analisis Unsur

1) Disiapkan alat dan bahan

2) Dicampurkan sebagian sampel dengan serbuk castellana diaduk

hingga homogen

3) Dimasukkan ke dalam pipet bersumbat lalu dipijarkan pada api

bunsen kemudian

4) Dilemparkan ke dalam gelas beaker yang berisi air lalu diaduk hingga

homogen kemudian disaring

5) Diambil sebagian filtrat yang diperoleh lalu dilakukan uji analisis unsur

2 Unsur N

a Diambil filtrat kemudian ditambahkan dengan FeSO4

b Lalu dipanaskan hasil positif terbentuk warna biru berlin

3 Unsur P

a Diambil filtrat kemudian ditambahkan dengan HNO3 dan NH4OH

b Dihomogenkan hasil positif terbentuk endapan kuning yang larut

dengan penambahan NH4OH berlebih

4 Unsur Cl

a Diambil filtrat kemudian ditambahkan dengan AgNO3

b Dihomogenkan hasil positif terbentuk endapan putih yang larut

dengan penambahan NH4OH berlebih

5 Unsur Br

a Diambil filtrat kemudian ditambahkan dengan AgNO3

b Dihomogenkan hasil positif terbentuk endapan kuning yang tidak

larut dengan penambahan NH4OH dan terbentuk endapan coklat

jika ditambahkan HCl dan I2

6 Unsur I

a Diambil filtrat kemudian ditambahkan dengan AgNO3

b Dihomogenkan hasil positif terbentuk endapan kuning yang tidak

larut dengan penambahan NH4OH dan terbentuk endapan ungu

jika ditambahkan HCl dan I2

B Analisis Logam

1) Logam Natrium

a Disiapkan alat dan bahan

b Diambil sampel abu pada objek glass

c Ditambahkan asam asetat 10 dan ditetesi asam pikrat kemudian

dipanaskan lalu

d Diamati di bawah mikroskop hasil positif terbentuk kristal

2) Logam Kalium

a Disiapkan alat dan bahan

b Diambil sampel abu pada objek glass

c Ditetesi asam pikrat kemudian dipanaskan lalu

d Diamati di bawah mikroskop hasil positif terbentuk kristal

3) Logam Kalsium

a Disiapkan alat dan bahan

b Diambil sampel abu pada objek glass

c Ditetesi HCl dan H2SO4 atau asam oksalat kemudian dipanaskan

lalu

d Diamati di bawah mikroskop hasil positif terbentuk kristal

4) Logam Barium

a Disiapkan alat dan bahan

b Diambil sampel abu lalu ditetesi HCl kemudian H2SO4

c Diamati perubahan hasil positif terbentuk endapan putih

5) Logam Zink

a Disiapkan alat dan bahan

b Diambil sampel abu pada objek glass

c Ditetesi ammonium molibdat kemudian dipanaskan lalu

d Diamati di bawah mikroskop hasil positif terbentuk kristal

6) Logam Boron

a Disiapkan alat dan bahan

b Diambil sampel abu lalu ditambahkan metanol

c Diamati perubahan hasil positif terrbentuk nyala hijau

7) Logam Magnesium

a Disiapkan alat dan bahan

b Diambil sampel abu dan ditetesi iodum

c Diamati perubahan hasil positif terbentuk endapan berwarna hitam

lama kelamaan menjadi merah

8) Alumunium

a Disiapkan alat dan bahan

b Diambil sampel abu dan ditetesi HCl

c Diamati perubahan hasil positif terbentuk endapan berwarna putih

BAB IV

HASIL PENGAMATAN

IV1 Tabel Pengamatan

i Analisis Unsur

Kelompok Kode Sampel Hasil Identifikasi Jawaban Asli

I PINK - C O

II HIJAU - C O

III JUJUR Cl P N S O C

IV COKELAT P C O N

V HITAM - C O

VI PUTIH - N S C

ii Analisis Logam

Kelompok Kode Sampel Hasil Identifikasi Jawaban Asli

I RA Al Al Zn

II GAS Na K Na K Ca

III ONTA Na Mg Na K Ca

IV AYAM Zn Mg Zn

V TANUR Mg Mg Zn

VI APA Ca Zn B Al Mg

IV2 Reaksi

A Unsur

1 Nitrogen

6NaCN + 3FeSO4 Fe2(Fe[CN]6) + 3Na2SO4

(warna biru bening)

2 Sulfur

Na2S + Na[Fe(CN)4NO] Na4[Fe(CN)5NO3]

(warna ungu reaksi dalam suasana basa)

3 Fosfor

PO43- + 3NH4

+ + 12MoO42- + 24 H+ darr(NH4)3[P(NO3)4] + 12H+

(endapan kuning)

B Logam

1 Natrium

2NaO + 2CH3COOH 2CH3COONa + H2O

CH3COONa + C6H2(OH)(NO2)3 darrC6H2(ONa)(NO2)3 + uarrCH3COOH

(kristal)

2 Kalsium

CaO + 2HCl CaCl2 + H2O

CaCl2 + H2SO4 darrCaSO4 + 2 HCl

CaCl2 + (COOH)2 darrCa(COO)2 + 2 HCl

(kristal)

3 Barium

BaO + 2HCl BaCl2 + H2O

BaCl2 + H2SO4 darrBaSO4 + 2 HCl

(putih)

4 Magnesium

MgO + 2HCl MgCl2 + H2O

MgCl2 + 2KI darrMgI2 + 2KCl

(endapan jingga)

5 Zink

ZnO + 2HCl ZnCl2 + H2O

ZnCl2 + 2NH4OH darrZn(OH)2 +2NH4Cl

(endapan)

6 Alumunium

Al2O3 + 6HCl 2AlCl3 + 3H2O

AlCl3 + 3NH4OH darrAl(OH)3 +3NH4Cl

(endapan putih)

BAB V

PEMBAHASAN

Pada praktikum ini dilakukan analisis unsur dan logam terhadap

beberapa sampel Tujuan dilakukan percobaan ini untuk mengetahui

kandungan unsur karbon nitrogen oksigen sulfur hidrogenfosfor dan

halogen serta logam-logam natrium kalsium magnesium zink kalium

barium dalam suatu sediaan farmasi

Sampel yang digunakan dalam bentuk sediaan tablet kapsul dan

suspensi yang harus terlebih dahulu dilakukan dekstruksi Ada dua macam

dekstruksi dekstruksi kering dan basah Dekstruksi kering dengan

menggunakan pemanasan tinggi pada suhu 500oC hingga 1000oC

Sedangkan dekstruksi kering dengan menggunakan HNO3 pekat atau H2SO4

pekat atau H2O2 pekat Metode dekstruksi basah ini dilakukan pada suhu

rendah untuk menghindari kehilangan mineral akibat penguapan karena suhu

yang digunakan tidak melebihi dari titik didih dari larutan

Pada analisis kandungan unsur sampel terlebih dahulu dicampurkan

dengan serbuk Castellana (terdiri dari campuran Na2CO3 dan Magnesium 2

1) dengan perbandingan 1 5 Masukkan dalam pipa kapiler hampir penuh

panaskan di api bebas sampai berpijar Masukkan ke dalam aquades (untuk

melarutkan zat-zat organik yang telah dirusak) diaduk lalu didiamkan sampai

terbentuk endapan Kemudian disaring filtrat digunakan untuk menyelidiki

unsur-unsur seperti N S P As dan Halogen

Pada percobaan ini selain dilakukan analisis unsure juga dilakukan uji

analisis logam dari sampel sebagai berikut

1 Sampel ldquoRArdquo berdasarkan dari hasil uji yang dilakukan diperoleh hanya

ada logam Al sedangkan berdasarkan jawaban sebenarnya mengandung

logam Al dan Zn

2 Sampel ldquoGASrdquo berdasarkan dari hasil uji yang dilakukan diperoleh hanya

ada logam Na dan K sedangkan berdasarkan jawaban sebenarnya

mengandung logam Na K dan Ca

3 Sampel ldquoONTArdquo berdasarkan dari hasil uji yang dilakukan diperoleh hanya

ada logam Na dan Mg sedangkan berdasarkan jawaban sebenarnya

mengandung logam Na K dan Ca

4 Sampel ldquoAYAMrdquo berdasarkan dari hasil uji yang dilakukan diperoleh hanya

ada logam Zn sedangkan berdasarkan jawaban sebenarnya

mengandung logam Zn dan Mg

5 Sampel ldquoTANURrdquo berdasarkan dari hasil uji yang dilakukan diperoleh

hanya ada logam Mg sedangkan berdasarkan jawaban sebenarnya

mengandung logam Zn dan Mg

6 Sampel ldquoAPArdquo berdasarkan dari hasil uji yang dilakukan diperoleh hanya

ada logam Ca Zn dan B sedangkan berdasarkan jawaban sebenarnya

mengandung logam Al dan Mg

Berdasarkan dari hasil pengamatan tersebut terjadi berbagai

kesalahan prediksi logam yang dikandung Hal-hal tersebut dapat terjadi

karena faktor-faktor kesalahan sebagai berikut

1 Kurang homogennya sampel yang diuji sehingga adanya sampel yang tak

terdeteksi

2 Kurang banyaknya sampelcuplikan yang diambil sehingga tidak merata

pengidentifikasian suatu sampel yang sama

BAB VI

PENUTUP

VI1 Kesimpulan

Adapun kesimpulan yang dapat diberikan adalah sebagai berikut

1 Sampel ldquoRArdquo mengandung logam Al dan Zn

2 Sampel ldquoGASrdquo dan ldquoONTArdquo mengandung logam Na K dan Ca

3 Sampel ldquoAYAMrdquo dan ldquoTANURrdquo mengandung logam Zn dan Mg

4 Sampel ldquoAPArdquo mengandung logam Al dan Mg

IV2 Saran

Adapun saran yang kami dapat berikan sebagai berikut

1 Diharapkan alat-alat di laboratorium dapat diperbaiki sehingga praktikum

dapat berjalan dengan efektif dan efisien

2 Diharapkan para asisten dapat lebih sabar dalam membimbing dan

membantu praktikan

DAFTAR PUSTAKA

1 Day JR dan Underwood Analisis Kimia Kuantitatif Jakarta ITB Press

1999

2 Svehla G Buku Teks Analisis Anorganik Kualitatif Makro dan Semimikro

Edisi ke-5 Jakarta PT Kalman Media Pustaka 1990

3 Anonim Kimia Logam Golongan Utama Bandung ITB Press 2007

4 Brady JE General Chemistry Principles and Structure New York Fift

Edition John Willey and Son 1990

5 Dirjen POM Farmakope Indonesia edisi III Jakarta Depkes RI 1979

6 IAI ISO Indonesia Volume 46Jakarta PT ISFI Penerbitan 2011

7 Sutresna Nana Kimia Bandung Grafindo Media Pratama 2008

8 RahmawatiArisna dkk Laporan Pelatihan Instrumentasi SSA Semarang

Universitas Negeri Semarang 2012

9 Anonim USP-32 NF 27 New York The United States Pharmacopeial

Convention 2008

10Auterhoff dan Kovar Indentifikasi Obat Bandung Penerbit ITB 2002

LAMPIRAN

Tabulasi Unsur

Pereaksi N S P Cl Br I

FeSO4 Biru

berlin

Na

nitroprussida

Ungu (dlm

alkali)

HNO3 +

NH4OH

berlebih

kuning

larut

AgNO3

+ NH4OH

+ HCl + I2

putih

Larut

kuning

larut

coklat

kuning

larut

ungu

Tabulasi Logam

Pereaksi Na K Ca Ba Zn B Mg+ asasetat + as pikrat 10 Kristal+asasetat + Zn uranil asetat KristalNyala Kuning hijau+ aspikrat kristal+ Zn uranil asetat kuning+ HCl + H2SO4 putih+HCl + asoksalat kristal+HCl + H2SO4 putih+NH4 molibdat kristal+HCl + NH4OHNH4OH berlebih

larut

+NaOH+dithizon+CCl4 ungu+HCl pada lakmus Merah

orange

+HCL + KIKI berlebih

jinggalarut

Page 30: Laporan Analisis Unsur n Logam

BAB III

METODE KERJA

III1 Alat dan Bahan

III11 Alat

Alat-alat yang digunakan adalah batang pengaduk Botol semprot

Bunsen Erlemeyer Gelas piala Gelas ukur Pipet tetes Sendok tanduk

Tabung reaksi dan Rak tabung

III12 Bahan

Bahan-bahan yang digunakan adalah Air suling Aluminium foil

Larutan pereaksi AgNO3 NH4OH HCl I2 HNO3 FeSO4 Asam asetat Asam

pikrat 10 HCl H2SO4 NH4-molibdat dan Tissu gulung

III2 Cara Kerja

A Analisis Unsur

1) Disiapkan alat dan bahan

2) Dicampurkan sebagian sampel dengan serbuk castellana diaduk

hingga homogen

3) Dimasukkan ke dalam pipet bersumbat lalu dipijarkan pada api

bunsen kemudian

4) Dilemparkan ke dalam gelas beaker yang berisi air lalu diaduk hingga

homogen kemudian disaring

5) Diambil sebagian filtrat yang diperoleh lalu dilakukan uji analisis unsur

2 Unsur N

a Diambil filtrat kemudian ditambahkan dengan FeSO4

b Lalu dipanaskan hasil positif terbentuk warna biru berlin

3 Unsur P

a Diambil filtrat kemudian ditambahkan dengan HNO3 dan NH4OH

b Dihomogenkan hasil positif terbentuk endapan kuning yang larut

dengan penambahan NH4OH berlebih

4 Unsur Cl

a Diambil filtrat kemudian ditambahkan dengan AgNO3

b Dihomogenkan hasil positif terbentuk endapan putih yang larut

dengan penambahan NH4OH berlebih

5 Unsur Br

a Diambil filtrat kemudian ditambahkan dengan AgNO3

b Dihomogenkan hasil positif terbentuk endapan kuning yang tidak

larut dengan penambahan NH4OH dan terbentuk endapan coklat

jika ditambahkan HCl dan I2

6 Unsur I

a Diambil filtrat kemudian ditambahkan dengan AgNO3

b Dihomogenkan hasil positif terbentuk endapan kuning yang tidak

larut dengan penambahan NH4OH dan terbentuk endapan ungu

jika ditambahkan HCl dan I2

B Analisis Logam

1) Logam Natrium

a Disiapkan alat dan bahan

b Diambil sampel abu pada objek glass

c Ditambahkan asam asetat 10 dan ditetesi asam pikrat kemudian

dipanaskan lalu

d Diamati di bawah mikroskop hasil positif terbentuk kristal

2) Logam Kalium

a Disiapkan alat dan bahan

b Diambil sampel abu pada objek glass

c Ditetesi asam pikrat kemudian dipanaskan lalu

d Diamati di bawah mikroskop hasil positif terbentuk kristal

3) Logam Kalsium

a Disiapkan alat dan bahan

b Diambil sampel abu pada objek glass

c Ditetesi HCl dan H2SO4 atau asam oksalat kemudian dipanaskan

lalu

d Diamati di bawah mikroskop hasil positif terbentuk kristal

4) Logam Barium

a Disiapkan alat dan bahan

b Diambil sampel abu lalu ditetesi HCl kemudian H2SO4

c Diamati perubahan hasil positif terbentuk endapan putih

5) Logam Zink

a Disiapkan alat dan bahan

b Diambil sampel abu pada objek glass

c Ditetesi ammonium molibdat kemudian dipanaskan lalu

d Diamati di bawah mikroskop hasil positif terbentuk kristal

6) Logam Boron

a Disiapkan alat dan bahan

b Diambil sampel abu lalu ditambahkan metanol

c Diamati perubahan hasil positif terrbentuk nyala hijau

7) Logam Magnesium

a Disiapkan alat dan bahan

b Diambil sampel abu dan ditetesi iodum

c Diamati perubahan hasil positif terbentuk endapan berwarna hitam

lama kelamaan menjadi merah

8) Alumunium

a Disiapkan alat dan bahan

b Diambil sampel abu dan ditetesi HCl

c Diamati perubahan hasil positif terbentuk endapan berwarna putih

BAB IV

HASIL PENGAMATAN

IV1 Tabel Pengamatan

i Analisis Unsur

Kelompok Kode Sampel Hasil Identifikasi Jawaban Asli

I PINK - C O

II HIJAU - C O

III JUJUR Cl P N S O C

IV COKELAT P C O N

V HITAM - C O

VI PUTIH - N S C

ii Analisis Logam

Kelompok Kode Sampel Hasil Identifikasi Jawaban Asli

I RA Al Al Zn

II GAS Na K Na K Ca

III ONTA Na Mg Na K Ca

IV AYAM Zn Mg Zn

V TANUR Mg Mg Zn

VI APA Ca Zn B Al Mg

IV2 Reaksi

A Unsur

1 Nitrogen

6NaCN + 3FeSO4 Fe2(Fe[CN]6) + 3Na2SO4

(warna biru bening)

2 Sulfur

Na2S + Na[Fe(CN)4NO] Na4[Fe(CN)5NO3]

(warna ungu reaksi dalam suasana basa)

3 Fosfor

PO43- + 3NH4

+ + 12MoO42- + 24 H+ darr(NH4)3[P(NO3)4] + 12H+

(endapan kuning)

B Logam

1 Natrium

2NaO + 2CH3COOH 2CH3COONa + H2O

CH3COONa + C6H2(OH)(NO2)3 darrC6H2(ONa)(NO2)3 + uarrCH3COOH

(kristal)

2 Kalsium

CaO + 2HCl CaCl2 + H2O

CaCl2 + H2SO4 darrCaSO4 + 2 HCl

CaCl2 + (COOH)2 darrCa(COO)2 + 2 HCl

(kristal)

3 Barium

BaO + 2HCl BaCl2 + H2O

BaCl2 + H2SO4 darrBaSO4 + 2 HCl

(putih)

4 Magnesium

MgO + 2HCl MgCl2 + H2O

MgCl2 + 2KI darrMgI2 + 2KCl

(endapan jingga)

5 Zink

ZnO + 2HCl ZnCl2 + H2O

ZnCl2 + 2NH4OH darrZn(OH)2 +2NH4Cl

(endapan)

6 Alumunium

Al2O3 + 6HCl 2AlCl3 + 3H2O

AlCl3 + 3NH4OH darrAl(OH)3 +3NH4Cl

(endapan putih)

BAB V

PEMBAHASAN

Pada praktikum ini dilakukan analisis unsur dan logam terhadap

beberapa sampel Tujuan dilakukan percobaan ini untuk mengetahui

kandungan unsur karbon nitrogen oksigen sulfur hidrogenfosfor dan

halogen serta logam-logam natrium kalsium magnesium zink kalium

barium dalam suatu sediaan farmasi

Sampel yang digunakan dalam bentuk sediaan tablet kapsul dan

suspensi yang harus terlebih dahulu dilakukan dekstruksi Ada dua macam

dekstruksi dekstruksi kering dan basah Dekstruksi kering dengan

menggunakan pemanasan tinggi pada suhu 500oC hingga 1000oC

Sedangkan dekstruksi kering dengan menggunakan HNO3 pekat atau H2SO4

pekat atau H2O2 pekat Metode dekstruksi basah ini dilakukan pada suhu

rendah untuk menghindari kehilangan mineral akibat penguapan karena suhu

yang digunakan tidak melebihi dari titik didih dari larutan

Pada analisis kandungan unsur sampel terlebih dahulu dicampurkan

dengan serbuk Castellana (terdiri dari campuran Na2CO3 dan Magnesium 2

1) dengan perbandingan 1 5 Masukkan dalam pipa kapiler hampir penuh

panaskan di api bebas sampai berpijar Masukkan ke dalam aquades (untuk

melarutkan zat-zat organik yang telah dirusak) diaduk lalu didiamkan sampai

terbentuk endapan Kemudian disaring filtrat digunakan untuk menyelidiki

unsur-unsur seperti N S P As dan Halogen

Pada percobaan ini selain dilakukan analisis unsure juga dilakukan uji

analisis logam dari sampel sebagai berikut

1 Sampel ldquoRArdquo berdasarkan dari hasil uji yang dilakukan diperoleh hanya

ada logam Al sedangkan berdasarkan jawaban sebenarnya mengandung

logam Al dan Zn

2 Sampel ldquoGASrdquo berdasarkan dari hasil uji yang dilakukan diperoleh hanya

ada logam Na dan K sedangkan berdasarkan jawaban sebenarnya

mengandung logam Na K dan Ca

3 Sampel ldquoONTArdquo berdasarkan dari hasil uji yang dilakukan diperoleh hanya

ada logam Na dan Mg sedangkan berdasarkan jawaban sebenarnya

mengandung logam Na K dan Ca

4 Sampel ldquoAYAMrdquo berdasarkan dari hasil uji yang dilakukan diperoleh hanya

ada logam Zn sedangkan berdasarkan jawaban sebenarnya

mengandung logam Zn dan Mg

5 Sampel ldquoTANURrdquo berdasarkan dari hasil uji yang dilakukan diperoleh

hanya ada logam Mg sedangkan berdasarkan jawaban sebenarnya

mengandung logam Zn dan Mg

6 Sampel ldquoAPArdquo berdasarkan dari hasil uji yang dilakukan diperoleh hanya

ada logam Ca Zn dan B sedangkan berdasarkan jawaban sebenarnya

mengandung logam Al dan Mg

Berdasarkan dari hasil pengamatan tersebut terjadi berbagai

kesalahan prediksi logam yang dikandung Hal-hal tersebut dapat terjadi

karena faktor-faktor kesalahan sebagai berikut

1 Kurang homogennya sampel yang diuji sehingga adanya sampel yang tak

terdeteksi

2 Kurang banyaknya sampelcuplikan yang diambil sehingga tidak merata

pengidentifikasian suatu sampel yang sama

BAB VI

PENUTUP

VI1 Kesimpulan

Adapun kesimpulan yang dapat diberikan adalah sebagai berikut

1 Sampel ldquoRArdquo mengandung logam Al dan Zn

2 Sampel ldquoGASrdquo dan ldquoONTArdquo mengandung logam Na K dan Ca

3 Sampel ldquoAYAMrdquo dan ldquoTANURrdquo mengandung logam Zn dan Mg

4 Sampel ldquoAPArdquo mengandung logam Al dan Mg

IV2 Saran

Adapun saran yang kami dapat berikan sebagai berikut

1 Diharapkan alat-alat di laboratorium dapat diperbaiki sehingga praktikum

dapat berjalan dengan efektif dan efisien

2 Diharapkan para asisten dapat lebih sabar dalam membimbing dan

membantu praktikan

DAFTAR PUSTAKA

1 Day JR dan Underwood Analisis Kimia Kuantitatif Jakarta ITB Press

1999

2 Svehla G Buku Teks Analisis Anorganik Kualitatif Makro dan Semimikro

Edisi ke-5 Jakarta PT Kalman Media Pustaka 1990

3 Anonim Kimia Logam Golongan Utama Bandung ITB Press 2007

4 Brady JE General Chemistry Principles and Structure New York Fift

Edition John Willey and Son 1990

5 Dirjen POM Farmakope Indonesia edisi III Jakarta Depkes RI 1979

6 IAI ISO Indonesia Volume 46Jakarta PT ISFI Penerbitan 2011

7 Sutresna Nana Kimia Bandung Grafindo Media Pratama 2008

8 RahmawatiArisna dkk Laporan Pelatihan Instrumentasi SSA Semarang

Universitas Negeri Semarang 2012

9 Anonim USP-32 NF 27 New York The United States Pharmacopeial

Convention 2008

10Auterhoff dan Kovar Indentifikasi Obat Bandung Penerbit ITB 2002

LAMPIRAN

Tabulasi Unsur

Pereaksi N S P Cl Br I

FeSO4 Biru

berlin

Na

nitroprussida

Ungu (dlm

alkali)

HNO3 +

NH4OH

berlebih

kuning

larut

AgNO3

+ NH4OH

+ HCl + I2

putih

Larut

kuning

larut

coklat

kuning

larut

ungu

Tabulasi Logam

Pereaksi Na K Ca Ba Zn B Mg+ asasetat + as pikrat 10 Kristal+asasetat + Zn uranil asetat KristalNyala Kuning hijau+ aspikrat kristal+ Zn uranil asetat kuning+ HCl + H2SO4 putih+HCl + asoksalat kristal+HCl + H2SO4 putih+NH4 molibdat kristal+HCl + NH4OHNH4OH berlebih

larut

+NaOH+dithizon+CCl4 ungu+HCl pada lakmus Merah

orange

+HCL + KIKI berlebih

jinggalarut

Page 31: Laporan Analisis Unsur n Logam

2 Unsur N

a Diambil filtrat kemudian ditambahkan dengan FeSO4

b Lalu dipanaskan hasil positif terbentuk warna biru berlin

3 Unsur P

a Diambil filtrat kemudian ditambahkan dengan HNO3 dan NH4OH

b Dihomogenkan hasil positif terbentuk endapan kuning yang larut

dengan penambahan NH4OH berlebih

4 Unsur Cl

a Diambil filtrat kemudian ditambahkan dengan AgNO3

b Dihomogenkan hasil positif terbentuk endapan putih yang larut

dengan penambahan NH4OH berlebih

5 Unsur Br

a Diambil filtrat kemudian ditambahkan dengan AgNO3

b Dihomogenkan hasil positif terbentuk endapan kuning yang tidak

larut dengan penambahan NH4OH dan terbentuk endapan coklat

jika ditambahkan HCl dan I2

6 Unsur I

a Diambil filtrat kemudian ditambahkan dengan AgNO3

b Dihomogenkan hasil positif terbentuk endapan kuning yang tidak

larut dengan penambahan NH4OH dan terbentuk endapan ungu

jika ditambahkan HCl dan I2

B Analisis Logam

1) Logam Natrium

a Disiapkan alat dan bahan

b Diambil sampel abu pada objek glass

c Ditambahkan asam asetat 10 dan ditetesi asam pikrat kemudian

dipanaskan lalu

d Diamati di bawah mikroskop hasil positif terbentuk kristal

2) Logam Kalium

a Disiapkan alat dan bahan

b Diambil sampel abu pada objek glass

c Ditetesi asam pikrat kemudian dipanaskan lalu

d Diamati di bawah mikroskop hasil positif terbentuk kristal

3) Logam Kalsium

a Disiapkan alat dan bahan

b Diambil sampel abu pada objek glass

c Ditetesi HCl dan H2SO4 atau asam oksalat kemudian dipanaskan

lalu

d Diamati di bawah mikroskop hasil positif terbentuk kristal

4) Logam Barium

a Disiapkan alat dan bahan

b Diambil sampel abu lalu ditetesi HCl kemudian H2SO4

c Diamati perubahan hasil positif terbentuk endapan putih

5) Logam Zink

a Disiapkan alat dan bahan

b Diambil sampel abu pada objek glass

c Ditetesi ammonium molibdat kemudian dipanaskan lalu

d Diamati di bawah mikroskop hasil positif terbentuk kristal

6) Logam Boron

a Disiapkan alat dan bahan

b Diambil sampel abu lalu ditambahkan metanol

c Diamati perubahan hasil positif terrbentuk nyala hijau

7) Logam Magnesium

a Disiapkan alat dan bahan

b Diambil sampel abu dan ditetesi iodum

c Diamati perubahan hasil positif terbentuk endapan berwarna hitam

lama kelamaan menjadi merah

8) Alumunium

a Disiapkan alat dan bahan

b Diambil sampel abu dan ditetesi HCl

c Diamati perubahan hasil positif terbentuk endapan berwarna putih

BAB IV

HASIL PENGAMATAN

IV1 Tabel Pengamatan

i Analisis Unsur

Kelompok Kode Sampel Hasil Identifikasi Jawaban Asli

I PINK - C O

II HIJAU - C O

III JUJUR Cl P N S O C

IV COKELAT P C O N

V HITAM - C O

VI PUTIH - N S C

ii Analisis Logam

Kelompok Kode Sampel Hasil Identifikasi Jawaban Asli

I RA Al Al Zn

II GAS Na K Na K Ca

III ONTA Na Mg Na K Ca

IV AYAM Zn Mg Zn

V TANUR Mg Mg Zn

VI APA Ca Zn B Al Mg

IV2 Reaksi

A Unsur

1 Nitrogen

6NaCN + 3FeSO4 Fe2(Fe[CN]6) + 3Na2SO4

(warna biru bening)

2 Sulfur

Na2S + Na[Fe(CN)4NO] Na4[Fe(CN)5NO3]

(warna ungu reaksi dalam suasana basa)

3 Fosfor

PO43- + 3NH4

+ + 12MoO42- + 24 H+ darr(NH4)3[P(NO3)4] + 12H+

(endapan kuning)

B Logam

1 Natrium

2NaO + 2CH3COOH 2CH3COONa + H2O

CH3COONa + C6H2(OH)(NO2)3 darrC6H2(ONa)(NO2)3 + uarrCH3COOH

(kristal)

2 Kalsium

CaO + 2HCl CaCl2 + H2O

CaCl2 + H2SO4 darrCaSO4 + 2 HCl

CaCl2 + (COOH)2 darrCa(COO)2 + 2 HCl

(kristal)

3 Barium

BaO + 2HCl BaCl2 + H2O

BaCl2 + H2SO4 darrBaSO4 + 2 HCl

(putih)

4 Magnesium

MgO + 2HCl MgCl2 + H2O

MgCl2 + 2KI darrMgI2 + 2KCl

(endapan jingga)

5 Zink

ZnO + 2HCl ZnCl2 + H2O

ZnCl2 + 2NH4OH darrZn(OH)2 +2NH4Cl

(endapan)

6 Alumunium

Al2O3 + 6HCl 2AlCl3 + 3H2O

AlCl3 + 3NH4OH darrAl(OH)3 +3NH4Cl

(endapan putih)

BAB V

PEMBAHASAN

Pada praktikum ini dilakukan analisis unsur dan logam terhadap

beberapa sampel Tujuan dilakukan percobaan ini untuk mengetahui

kandungan unsur karbon nitrogen oksigen sulfur hidrogenfosfor dan

halogen serta logam-logam natrium kalsium magnesium zink kalium

barium dalam suatu sediaan farmasi

Sampel yang digunakan dalam bentuk sediaan tablet kapsul dan

suspensi yang harus terlebih dahulu dilakukan dekstruksi Ada dua macam

dekstruksi dekstruksi kering dan basah Dekstruksi kering dengan

menggunakan pemanasan tinggi pada suhu 500oC hingga 1000oC

Sedangkan dekstruksi kering dengan menggunakan HNO3 pekat atau H2SO4

pekat atau H2O2 pekat Metode dekstruksi basah ini dilakukan pada suhu

rendah untuk menghindari kehilangan mineral akibat penguapan karena suhu

yang digunakan tidak melebihi dari titik didih dari larutan

Pada analisis kandungan unsur sampel terlebih dahulu dicampurkan

dengan serbuk Castellana (terdiri dari campuran Na2CO3 dan Magnesium 2

1) dengan perbandingan 1 5 Masukkan dalam pipa kapiler hampir penuh

panaskan di api bebas sampai berpijar Masukkan ke dalam aquades (untuk

melarutkan zat-zat organik yang telah dirusak) diaduk lalu didiamkan sampai

terbentuk endapan Kemudian disaring filtrat digunakan untuk menyelidiki

unsur-unsur seperti N S P As dan Halogen

Pada percobaan ini selain dilakukan analisis unsure juga dilakukan uji

analisis logam dari sampel sebagai berikut

1 Sampel ldquoRArdquo berdasarkan dari hasil uji yang dilakukan diperoleh hanya

ada logam Al sedangkan berdasarkan jawaban sebenarnya mengandung

logam Al dan Zn

2 Sampel ldquoGASrdquo berdasarkan dari hasil uji yang dilakukan diperoleh hanya

ada logam Na dan K sedangkan berdasarkan jawaban sebenarnya

mengandung logam Na K dan Ca

3 Sampel ldquoONTArdquo berdasarkan dari hasil uji yang dilakukan diperoleh hanya

ada logam Na dan Mg sedangkan berdasarkan jawaban sebenarnya

mengandung logam Na K dan Ca

4 Sampel ldquoAYAMrdquo berdasarkan dari hasil uji yang dilakukan diperoleh hanya

ada logam Zn sedangkan berdasarkan jawaban sebenarnya

mengandung logam Zn dan Mg

5 Sampel ldquoTANURrdquo berdasarkan dari hasil uji yang dilakukan diperoleh

hanya ada logam Mg sedangkan berdasarkan jawaban sebenarnya

mengandung logam Zn dan Mg

6 Sampel ldquoAPArdquo berdasarkan dari hasil uji yang dilakukan diperoleh hanya

ada logam Ca Zn dan B sedangkan berdasarkan jawaban sebenarnya

mengandung logam Al dan Mg

Berdasarkan dari hasil pengamatan tersebut terjadi berbagai

kesalahan prediksi logam yang dikandung Hal-hal tersebut dapat terjadi

karena faktor-faktor kesalahan sebagai berikut

1 Kurang homogennya sampel yang diuji sehingga adanya sampel yang tak

terdeteksi

2 Kurang banyaknya sampelcuplikan yang diambil sehingga tidak merata

pengidentifikasian suatu sampel yang sama

BAB VI

PENUTUP

VI1 Kesimpulan

Adapun kesimpulan yang dapat diberikan adalah sebagai berikut

1 Sampel ldquoRArdquo mengandung logam Al dan Zn

2 Sampel ldquoGASrdquo dan ldquoONTArdquo mengandung logam Na K dan Ca

3 Sampel ldquoAYAMrdquo dan ldquoTANURrdquo mengandung logam Zn dan Mg

4 Sampel ldquoAPArdquo mengandung logam Al dan Mg

IV2 Saran

Adapun saran yang kami dapat berikan sebagai berikut

1 Diharapkan alat-alat di laboratorium dapat diperbaiki sehingga praktikum

dapat berjalan dengan efektif dan efisien

2 Diharapkan para asisten dapat lebih sabar dalam membimbing dan

membantu praktikan

DAFTAR PUSTAKA

1 Day JR dan Underwood Analisis Kimia Kuantitatif Jakarta ITB Press

1999

2 Svehla G Buku Teks Analisis Anorganik Kualitatif Makro dan Semimikro

Edisi ke-5 Jakarta PT Kalman Media Pustaka 1990

3 Anonim Kimia Logam Golongan Utama Bandung ITB Press 2007

4 Brady JE General Chemistry Principles and Structure New York Fift

Edition John Willey and Son 1990

5 Dirjen POM Farmakope Indonesia edisi III Jakarta Depkes RI 1979

6 IAI ISO Indonesia Volume 46Jakarta PT ISFI Penerbitan 2011

7 Sutresna Nana Kimia Bandung Grafindo Media Pratama 2008

8 RahmawatiArisna dkk Laporan Pelatihan Instrumentasi SSA Semarang

Universitas Negeri Semarang 2012

9 Anonim USP-32 NF 27 New York The United States Pharmacopeial

Convention 2008

10Auterhoff dan Kovar Indentifikasi Obat Bandung Penerbit ITB 2002

LAMPIRAN

Tabulasi Unsur

Pereaksi N S P Cl Br I

FeSO4 Biru

berlin

Na

nitroprussida

Ungu (dlm

alkali)

HNO3 +

NH4OH

berlebih

kuning

larut

AgNO3

+ NH4OH

+ HCl + I2

putih

Larut

kuning

larut

coklat

kuning

larut

ungu

Tabulasi Logam

Pereaksi Na K Ca Ba Zn B Mg+ asasetat + as pikrat 10 Kristal+asasetat + Zn uranil asetat KristalNyala Kuning hijau+ aspikrat kristal+ Zn uranil asetat kuning+ HCl + H2SO4 putih+HCl + asoksalat kristal+HCl + H2SO4 putih+NH4 molibdat kristal+HCl + NH4OHNH4OH berlebih

larut

+NaOH+dithizon+CCl4 ungu+HCl pada lakmus Merah

orange

+HCL + KIKI berlebih

jinggalarut

Page 32: Laporan Analisis Unsur n Logam

B Analisis Logam

1) Logam Natrium

a Disiapkan alat dan bahan

b Diambil sampel abu pada objek glass

c Ditambahkan asam asetat 10 dan ditetesi asam pikrat kemudian

dipanaskan lalu

d Diamati di bawah mikroskop hasil positif terbentuk kristal

2) Logam Kalium

a Disiapkan alat dan bahan

b Diambil sampel abu pada objek glass

c Ditetesi asam pikrat kemudian dipanaskan lalu

d Diamati di bawah mikroskop hasil positif terbentuk kristal

3) Logam Kalsium

a Disiapkan alat dan bahan

b Diambil sampel abu pada objek glass

c Ditetesi HCl dan H2SO4 atau asam oksalat kemudian dipanaskan

lalu

d Diamati di bawah mikroskop hasil positif terbentuk kristal

4) Logam Barium

a Disiapkan alat dan bahan

b Diambil sampel abu lalu ditetesi HCl kemudian H2SO4

c Diamati perubahan hasil positif terbentuk endapan putih

5) Logam Zink

a Disiapkan alat dan bahan

b Diambil sampel abu pada objek glass

c Ditetesi ammonium molibdat kemudian dipanaskan lalu

d Diamati di bawah mikroskop hasil positif terbentuk kristal

6) Logam Boron

a Disiapkan alat dan bahan

b Diambil sampel abu lalu ditambahkan metanol

c Diamati perubahan hasil positif terrbentuk nyala hijau

7) Logam Magnesium

a Disiapkan alat dan bahan

b Diambil sampel abu dan ditetesi iodum

c Diamati perubahan hasil positif terbentuk endapan berwarna hitam

lama kelamaan menjadi merah

8) Alumunium

a Disiapkan alat dan bahan

b Diambil sampel abu dan ditetesi HCl

c Diamati perubahan hasil positif terbentuk endapan berwarna putih

BAB IV

HASIL PENGAMATAN

IV1 Tabel Pengamatan

i Analisis Unsur

Kelompok Kode Sampel Hasil Identifikasi Jawaban Asli

I PINK - C O

II HIJAU - C O

III JUJUR Cl P N S O C

IV COKELAT P C O N

V HITAM - C O

VI PUTIH - N S C

ii Analisis Logam

Kelompok Kode Sampel Hasil Identifikasi Jawaban Asli

I RA Al Al Zn

II GAS Na K Na K Ca

III ONTA Na Mg Na K Ca

IV AYAM Zn Mg Zn

V TANUR Mg Mg Zn

VI APA Ca Zn B Al Mg

IV2 Reaksi

A Unsur

1 Nitrogen

6NaCN + 3FeSO4 Fe2(Fe[CN]6) + 3Na2SO4

(warna biru bening)

2 Sulfur

Na2S + Na[Fe(CN)4NO] Na4[Fe(CN)5NO3]

(warna ungu reaksi dalam suasana basa)

3 Fosfor

PO43- + 3NH4

+ + 12MoO42- + 24 H+ darr(NH4)3[P(NO3)4] + 12H+

(endapan kuning)

B Logam

1 Natrium

2NaO + 2CH3COOH 2CH3COONa + H2O

CH3COONa + C6H2(OH)(NO2)3 darrC6H2(ONa)(NO2)3 + uarrCH3COOH

(kristal)

2 Kalsium

CaO + 2HCl CaCl2 + H2O

CaCl2 + H2SO4 darrCaSO4 + 2 HCl

CaCl2 + (COOH)2 darrCa(COO)2 + 2 HCl

(kristal)

3 Barium

BaO + 2HCl BaCl2 + H2O

BaCl2 + H2SO4 darrBaSO4 + 2 HCl

(putih)

4 Magnesium

MgO + 2HCl MgCl2 + H2O

MgCl2 + 2KI darrMgI2 + 2KCl

(endapan jingga)

5 Zink

ZnO + 2HCl ZnCl2 + H2O

ZnCl2 + 2NH4OH darrZn(OH)2 +2NH4Cl

(endapan)

6 Alumunium

Al2O3 + 6HCl 2AlCl3 + 3H2O

AlCl3 + 3NH4OH darrAl(OH)3 +3NH4Cl

(endapan putih)

BAB V

PEMBAHASAN

Pada praktikum ini dilakukan analisis unsur dan logam terhadap

beberapa sampel Tujuan dilakukan percobaan ini untuk mengetahui

kandungan unsur karbon nitrogen oksigen sulfur hidrogenfosfor dan

halogen serta logam-logam natrium kalsium magnesium zink kalium

barium dalam suatu sediaan farmasi

Sampel yang digunakan dalam bentuk sediaan tablet kapsul dan

suspensi yang harus terlebih dahulu dilakukan dekstruksi Ada dua macam

dekstruksi dekstruksi kering dan basah Dekstruksi kering dengan

menggunakan pemanasan tinggi pada suhu 500oC hingga 1000oC

Sedangkan dekstruksi kering dengan menggunakan HNO3 pekat atau H2SO4

pekat atau H2O2 pekat Metode dekstruksi basah ini dilakukan pada suhu

rendah untuk menghindari kehilangan mineral akibat penguapan karena suhu

yang digunakan tidak melebihi dari titik didih dari larutan

Pada analisis kandungan unsur sampel terlebih dahulu dicampurkan

dengan serbuk Castellana (terdiri dari campuran Na2CO3 dan Magnesium 2

1) dengan perbandingan 1 5 Masukkan dalam pipa kapiler hampir penuh

panaskan di api bebas sampai berpijar Masukkan ke dalam aquades (untuk

melarutkan zat-zat organik yang telah dirusak) diaduk lalu didiamkan sampai

terbentuk endapan Kemudian disaring filtrat digunakan untuk menyelidiki

unsur-unsur seperti N S P As dan Halogen

Pada percobaan ini selain dilakukan analisis unsure juga dilakukan uji

analisis logam dari sampel sebagai berikut

1 Sampel ldquoRArdquo berdasarkan dari hasil uji yang dilakukan diperoleh hanya

ada logam Al sedangkan berdasarkan jawaban sebenarnya mengandung

logam Al dan Zn

2 Sampel ldquoGASrdquo berdasarkan dari hasil uji yang dilakukan diperoleh hanya

ada logam Na dan K sedangkan berdasarkan jawaban sebenarnya

mengandung logam Na K dan Ca

3 Sampel ldquoONTArdquo berdasarkan dari hasil uji yang dilakukan diperoleh hanya

ada logam Na dan Mg sedangkan berdasarkan jawaban sebenarnya

mengandung logam Na K dan Ca

4 Sampel ldquoAYAMrdquo berdasarkan dari hasil uji yang dilakukan diperoleh hanya

ada logam Zn sedangkan berdasarkan jawaban sebenarnya

mengandung logam Zn dan Mg

5 Sampel ldquoTANURrdquo berdasarkan dari hasil uji yang dilakukan diperoleh

hanya ada logam Mg sedangkan berdasarkan jawaban sebenarnya

mengandung logam Zn dan Mg

6 Sampel ldquoAPArdquo berdasarkan dari hasil uji yang dilakukan diperoleh hanya

ada logam Ca Zn dan B sedangkan berdasarkan jawaban sebenarnya

mengandung logam Al dan Mg

Berdasarkan dari hasil pengamatan tersebut terjadi berbagai

kesalahan prediksi logam yang dikandung Hal-hal tersebut dapat terjadi

karena faktor-faktor kesalahan sebagai berikut

1 Kurang homogennya sampel yang diuji sehingga adanya sampel yang tak

terdeteksi

2 Kurang banyaknya sampelcuplikan yang diambil sehingga tidak merata

pengidentifikasian suatu sampel yang sama

BAB VI

PENUTUP

VI1 Kesimpulan

Adapun kesimpulan yang dapat diberikan adalah sebagai berikut

1 Sampel ldquoRArdquo mengandung logam Al dan Zn

2 Sampel ldquoGASrdquo dan ldquoONTArdquo mengandung logam Na K dan Ca

3 Sampel ldquoAYAMrdquo dan ldquoTANURrdquo mengandung logam Zn dan Mg

4 Sampel ldquoAPArdquo mengandung logam Al dan Mg

IV2 Saran

Adapun saran yang kami dapat berikan sebagai berikut

1 Diharapkan alat-alat di laboratorium dapat diperbaiki sehingga praktikum

dapat berjalan dengan efektif dan efisien

2 Diharapkan para asisten dapat lebih sabar dalam membimbing dan

membantu praktikan

DAFTAR PUSTAKA

1 Day JR dan Underwood Analisis Kimia Kuantitatif Jakarta ITB Press

1999

2 Svehla G Buku Teks Analisis Anorganik Kualitatif Makro dan Semimikro

Edisi ke-5 Jakarta PT Kalman Media Pustaka 1990

3 Anonim Kimia Logam Golongan Utama Bandung ITB Press 2007

4 Brady JE General Chemistry Principles and Structure New York Fift

Edition John Willey and Son 1990

5 Dirjen POM Farmakope Indonesia edisi III Jakarta Depkes RI 1979

6 IAI ISO Indonesia Volume 46Jakarta PT ISFI Penerbitan 2011

7 Sutresna Nana Kimia Bandung Grafindo Media Pratama 2008

8 RahmawatiArisna dkk Laporan Pelatihan Instrumentasi SSA Semarang

Universitas Negeri Semarang 2012

9 Anonim USP-32 NF 27 New York The United States Pharmacopeial

Convention 2008

10Auterhoff dan Kovar Indentifikasi Obat Bandung Penerbit ITB 2002

LAMPIRAN

Tabulasi Unsur

Pereaksi N S P Cl Br I

FeSO4 Biru

berlin

Na

nitroprussida

Ungu (dlm

alkali)

HNO3 +

NH4OH

berlebih

kuning

larut

AgNO3

+ NH4OH

+ HCl + I2

putih

Larut

kuning

larut

coklat

kuning

larut

ungu

Tabulasi Logam

Pereaksi Na K Ca Ba Zn B Mg+ asasetat + as pikrat 10 Kristal+asasetat + Zn uranil asetat KristalNyala Kuning hijau+ aspikrat kristal+ Zn uranil asetat kuning+ HCl + H2SO4 putih+HCl + asoksalat kristal+HCl + H2SO4 putih+NH4 molibdat kristal+HCl + NH4OHNH4OH berlebih

larut

+NaOH+dithizon+CCl4 ungu+HCl pada lakmus Merah

orange

+HCL + KIKI berlebih

jinggalarut

Page 33: Laporan Analisis Unsur n Logam

5) Logam Zink

a Disiapkan alat dan bahan

b Diambil sampel abu pada objek glass

c Ditetesi ammonium molibdat kemudian dipanaskan lalu

d Diamati di bawah mikroskop hasil positif terbentuk kristal

6) Logam Boron

a Disiapkan alat dan bahan

b Diambil sampel abu lalu ditambahkan metanol

c Diamati perubahan hasil positif terrbentuk nyala hijau

7) Logam Magnesium

a Disiapkan alat dan bahan

b Diambil sampel abu dan ditetesi iodum

c Diamati perubahan hasil positif terbentuk endapan berwarna hitam

lama kelamaan menjadi merah

8) Alumunium

a Disiapkan alat dan bahan

b Diambil sampel abu dan ditetesi HCl

c Diamati perubahan hasil positif terbentuk endapan berwarna putih

BAB IV

HASIL PENGAMATAN

IV1 Tabel Pengamatan

i Analisis Unsur

Kelompok Kode Sampel Hasil Identifikasi Jawaban Asli

I PINK - C O

II HIJAU - C O

III JUJUR Cl P N S O C

IV COKELAT P C O N

V HITAM - C O

VI PUTIH - N S C

ii Analisis Logam

Kelompok Kode Sampel Hasil Identifikasi Jawaban Asli

I RA Al Al Zn

II GAS Na K Na K Ca

III ONTA Na Mg Na K Ca

IV AYAM Zn Mg Zn

V TANUR Mg Mg Zn

VI APA Ca Zn B Al Mg

IV2 Reaksi

A Unsur

1 Nitrogen

6NaCN + 3FeSO4 Fe2(Fe[CN]6) + 3Na2SO4

(warna biru bening)

2 Sulfur

Na2S + Na[Fe(CN)4NO] Na4[Fe(CN)5NO3]

(warna ungu reaksi dalam suasana basa)

3 Fosfor

PO43- + 3NH4

+ + 12MoO42- + 24 H+ darr(NH4)3[P(NO3)4] + 12H+

(endapan kuning)

B Logam

1 Natrium

2NaO + 2CH3COOH 2CH3COONa + H2O

CH3COONa + C6H2(OH)(NO2)3 darrC6H2(ONa)(NO2)3 + uarrCH3COOH

(kristal)

2 Kalsium

CaO + 2HCl CaCl2 + H2O

CaCl2 + H2SO4 darrCaSO4 + 2 HCl

CaCl2 + (COOH)2 darrCa(COO)2 + 2 HCl

(kristal)

3 Barium

BaO + 2HCl BaCl2 + H2O

BaCl2 + H2SO4 darrBaSO4 + 2 HCl

(putih)

4 Magnesium

MgO + 2HCl MgCl2 + H2O

MgCl2 + 2KI darrMgI2 + 2KCl

(endapan jingga)

5 Zink

ZnO + 2HCl ZnCl2 + H2O

ZnCl2 + 2NH4OH darrZn(OH)2 +2NH4Cl

(endapan)

6 Alumunium

Al2O3 + 6HCl 2AlCl3 + 3H2O

AlCl3 + 3NH4OH darrAl(OH)3 +3NH4Cl

(endapan putih)

BAB V

PEMBAHASAN

Pada praktikum ini dilakukan analisis unsur dan logam terhadap

beberapa sampel Tujuan dilakukan percobaan ini untuk mengetahui

kandungan unsur karbon nitrogen oksigen sulfur hidrogenfosfor dan

halogen serta logam-logam natrium kalsium magnesium zink kalium

barium dalam suatu sediaan farmasi

Sampel yang digunakan dalam bentuk sediaan tablet kapsul dan

suspensi yang harus terlebih dahulu dilakukan dekstruksi Ada dua macam

dekstruksi dekstruksi kering dan basah Dekstruksi kering dengan

menggunakan pemanasan tinggi pada suhu 500oC hingga 1000oC

Sedangkan dekstruksi kering dengan menggunakan HNO3 pekat atau H2SO4

pekat atau H2O2 pekat Metode dekstruksi basah ini dilakukan pada suhu

rendah untuk menghindari kehilangan mineral akibat penguapan karena suhu

yang digunakan tidak melebihi dari titik didih dari larutan

Pada analisis kandungan unsur sampel terlebih dahulu dicampurkan

dengan serbuk Castellana (terdiri dari campuran Na2CO3 dan Magnesium 2

1) dengan perbandingan 1 5 Masukkan dalam pipa kapiler hampir penuh

panaskan di api bebas sampai berpijar Masukkan ke dalam aquades (untuk

melarutkan zat-zat organik yang telah dirusak) diaduk lalu didiamkan sampai

terbentuk endapan Kemudian disaring filtrat digunakan untuk menyelidiki

unsur-unsur seperti N S P As dan Halogen

Pada percobaan ini selain dilakukan analisis unsure juga dilakukan uji

analisis logam dari sampel sebagai berikut

1 Sampel ldquoRArdquo berdasarkan dari hasil uji yang dilakukan diperoleh hanya

ada logam Al sedangkan berdasarkan jawaban sebenarnya mengandung

logam Al dan Zn

2 Sampel ldquoGASrdquo berdasarkan dari hasil uji yang dilakukan diperoleh hanya

ada logam Na dan K sedangkan berdasarkan jawaban sebenarnya

mengandung logam Na K dan Ca

3 Sampel ldquoONTArdquo berdasarkan dari hasil uji yang dilakukan diperoleh hanya

ada logam Na dan Mg sedangkan berdasarkan jawaban sebenarnya

mengandung logam Na K dan Ca

4 Sampel ldquoAYAMrdquo berdasarkan dari hasil uji yang dilakukan diperoleh hanya

ada logam Zn sedangkan berdasarkan jawaban sebenarnya

mengandung logam Zn dan Mg

5 Sampel ldquoTANURrdquo berdasarkan dari hasil uji yang dilakukan diperoleh

hanya ada logam Mg sedangkan berdasarkan jawaban sebenarnya

mengandung logam Zn dan Mg

6 Sampel ldquoAPArdquo berdasarkan dari hasil uji yang dilakukan diperoleh hanya

ada logam Ca Zn dan B sedangkan berdasarkan jawaban sebenarnya

mengandung logam Al dan Mg

Berdasarkan dari hasil pengamatan tersebut terjadi berbagai

kesalahan prediksi logam yang dikandung Hal-hal tersebut dapat terjadi

karena faktor-faktor kesalahan sebagai berikut

1 Kurang homogennya sampel yang diuji sehingga adanya sampel yang tak

terdeteksi

2 Kurang banyaknya sampelcuplikan yang diambil sehingga tidak merata

pengidentifikasian suatu sampel yang sama

BAB VI

PENUTUP

VI1 Kesimpulan

Adapun kesimpulan yang dapat diberikan adalah sebagai berikut

1 Sampel ldquoRArdquo mengandung logam Al dan Zn

2 Sampel ldquoGASrdquo dan ldquoONTArdquo mengandung logam Na K dan Ca

3 Sampel ldquoAYAMrdquo dan ldquoTANURrdquo mengandung logam Zn dan Mg

4 Sampel ldquoAPArdquo mengandung logam Al dan Mg

IV2 Saran

Adapun saran yang kami dapat berikan sebagai berikut

1 Diharapkan alat-alat di laboratorium dapat diperbaiki sehingga praktikum

dapat berjalan dengan efektif dan efisien

2 Diharapkan para asisten dapat lebih sabar dalam membimbing dan

membantu praktikan

DAFTAR PUSTAKA

1 Day JR dan Underwood Analisis Kimia Kuantitatif Jakarta ITB Press

1999

2 Svehla G Buku Teks Analisis Anorganik Kualitatif Makro dan Semimikro

Edisi ke-5 Jakarta PT Kalman Media Pustaka 1990

3 Anonim Kimia Logam Golongan Utama Bandung ITB Press 2007

4 Brady JE General Chemistry Principles and Structure New York Fift

Edition John Willey and Son 1990

5 Dirjen POM Farmakope Indonesia edisi III Jakarta Depkes RI 1979

6 IAI ISO Indonesia Volume 46Jakarta PT ISFI Penerbitan 2011

7 Sutresna Nana Kimia Bandung Grafindo Media Pratama 2008

8 RahmawatiArisna dkk Laporan Pelatihan Instrumentasi SSA Semarang

Universitas Negeri Semarang 2012

9 Anonim USP-32 NF 27 New York The United States Pharmacopeial

Convention 2008

10Auterhoff dan Kovar Indentifikasi Obat Bandung Penerbit ITB 2002

LAMPIRAN

Tabulasi Unsur

Pereaksi N S P Cl Br I

FeSO4 Biru

berlin

Na

nitroprussida

Ungu (dlm

alkali)

HNO3 +

NH4OH

berlebih

kuning

larut

AgNO3

+ NH4OH

+ HCl + I2

putih

Larut

kuning

larut

coklat

kuning

larut

ungu

Tabulasi Logam

Pereaksi Na K Ca Ba Zn B Mg+ asasetat + as pikrat 10 Kristal+asasetat + Zn uranil asetat KristalNyala Kuning hijau+ aspikrat kristal+ Zn uranil asetat kuning+ HCl + H2SO4 putih+HCl + asoksalat kristal+HCl + H2SO4 putih+NH4 molibdat kristal+HCl + NH4OHNH4OH berlebih

larut

+NaOH+dithizon+CCl4 ungu+HCl pada lakmus Merah

orange

+HCL + KIKI berlebih

jinggalarut

Page 34: Laporan Analisis Unsur n Logam

BAB IV

HASIL PENGAMATAN

IV1 Tabel Pengamatan

i Analisis Unsur

Kelompok Kode Sampel Hasil Identifikasi Jawaban Asli

I PINK - C O

II HIJAU - C O

III JUJUR Cl P N S O C

IV COKELAT P C O N

V HITAM - C O

VI PUTIH - N S C

ii Analisis Logam

Kelompok Kode Sampel Hasil Identifikasi Jawaban Asli

I RA Al Al Zn

II GAS Na K Na K Ca

III ONTA Na Mg Na K Ca

IV AYAM Zn Mg Zn

V TANUR Mg Mg Zn

VI APA Ca Zn B Al Mg

IV2 Reaksi

A Unsur

1 Nitrogen

6NaCN + 3FeSO4 Fe2(Fe[CN]6) + 3Na2SO4

(warna biru bening)

2 Sulfur

Na2S + Na[Fe(CN)4NO] Na4[Fe(CN)5NO3]

(warna ungu reaksi dalam suasana basa)

3 Fosfor

PO43- + 3NH4

+ + 12MoO42- + 24 H+ darr(NH4)3[P(NO3)4] + 12H+

(endapan kuning)

B Logam

1 Natrium

2NaO + 2CH3COOH 2CH3COONa + H2O

CH3COONa + C6H2(OH)(NO2)3 darrC6H2(ONa)(NO2)3 + uarrCH3COOH

(kristal)

2 Kalsium

CaO + 2HCl CaCl2 + H2O

CaCl2 + H2SO4 darrCaSO4 + 2 HCl

CaCl2 + (COOH)2 darrCa(COO)2 + 2 HCl

(kristal)

3 Barium

BaO + 2HCl BaCl2 + H2O

BaCl2 + H2SO4 darrBaSO4 + 2 HCl

(putih)

4 Magnesium

MgO + 2HCl MgCl2 + H2O

MgCl2 + 2KI darrMgI2 + 2KCl

(endapan jingga)

5 Zink

ZnO + 2HCl ZnCl2 + H2O

ZnCl2 + 2NH4OH darrZn(OH)2 +2NH4Cl

(endapan)

6 Alumunium

Al2O3 + 6HCl 2AlCl3 + 3H2O

AlCl3 + 3NH4OH darrAl(OH)3 +3NH4Cl

(endapan putih)

BAB V

PEMBAHASAN

Pada praktikum ini dilakukan analisis unsur dan logam terhadap

beberapa sampel Tujuan dilakukan percobaan ini untuk mengetahui

kandungan unsur karbon nitrogen oksigen sulfur hidrogenfosfor dan

halogen serta logam-logam natrium kalsium magnesium zink kalium

barium dalam suatu sediaan farmasi

Sampel yang digunakan dalam bentuk sediaan tablet kapsul dan

suspensi yang harus terlebih dahulu dilakukan dekstruksi Ada dua macam

dekstruksi dekstruksi kering dan basah Dekstruksi kering dengan

menggunakan pemanasan tinggi pada suhu 500oC hingga 1000oC

Sedangkan dekstruksi kering dengan menggunakan HNO3 pekat atau H2SO4

pekat atau H2O2 pekat Metode dekstruksi basah ini dilakukan pada suhu

rendah untuk menghindari kehilangan mineral akibat penguapan karena suhu

yang digunakan tidak melebihi dari titik didih dari larutan

Pada analisis kandungan unsur sampel terlebih dahulu dicampurkan

dengan serbuk Castellana (terdiri dari campuran Na2CO3 dan Magnesium 2

1) dengan perbandingan 1 5 Masukkan dalam pipa kapiler hampir penuh

panaskan di api bebas sampai berpijar Masukkan ke dalam aquades (untuk

melarutkan zat-zat organik yang telah dirusak) diaduk lalu didiamkan sampai

terbentuk endapan Kemudian disaring filtrat digunakan untuk menyelidiki

unsur-unsur seperti N S P As dan Halogen

Pada percobaan ini selain dilakukan analisis unsure juga dilakukan uji

analisis logam dari sampel sebagai berikut

1 Sampel ldquoRArdquo berdasarkan dari hasil uji yang dilakukan diperoleh hanya

ada logam Al sedangkan berdasarkan jawaban sebenarnya mengandung

logam Al dan Zn

2 Sampel ldquoGASrdquo berdasarkan dari hasil uji yang dilakukan diperoleh hanya

ada logam Na dan K sedangkan berdasarkan jawaban sebenarnya

mengandung logam Na K dan Ca

3 Sampel ldquoONTArdquo berdasarkan dari hasil uji yang dilakukan diperoleh hanya

ada logam Na dan Mg sedangkan berdasarkan jawaban sebenarnya

mengandung logam Na K dan Ca

4 Sampel ldquoAYAMrdquo berdasarkan dari hasil uji yang dilakukan diperoleh hanya

ada logam Zn sedangkan berdasarkan jawaban sebenarnya

mengandung logam Zn dan Mg

5 Sampel ldquoTANURrdquo berdasarkan dari hasil uji yang dilakukan diperoleh

hanya ada logam Mg sedangkan berdasarkan jawaban sebenarnya

mengandung logam Zn dan Mg

6 Sampel ldquoAPArdquo berdasarkan dari hasil uji yang dilakukan diperoleh hanya

ada logam Ca Zn dan B sedangkan berdasarkan jawaban sebenarnya

mengandung logam Al dan Mg

Berdasarkan dari hasil pengamatan tersebut terjadi berbagai

kesalahan prediksi logam yang dikandung Hal-hal tersebut dapat terjadi

karena faktor-faktor kesalahan sebagai berikut

1 Kurang homogennya sampel yang diuji sehingga adanya sampel yang tak

terdeteksi

2 Kurang banyaknya sampelcuplikan yang diambil sehingga tidak merata

pengidentifikasian suatu sampel yang sama

BAB VI

PENUTUP

VI1 Kesimpulan

Adapun kesimpulan yang dapat diberikan adalah sebagai berikut

1 Sampel ldquoRArdquo mengandung logam Al dan Zn

2 Sampel ldquoGASrdquo dan ldquoONTArdquo mengandung logam Na K dan Ca

3 Sampel ldquoAYAMrdquo dan ldquoTANURrdquo mengandung logam Zn dan Mg

4 Sampel ldquoAPArdquo mengandung logam Al dan Mg

IV2 Saran

Adapun saran yang kami dapat berikan sebagai berikut

1 Diharapkan alat-alat di laboratorium dapat diperbaiki sehingga praktikum

dapat berjalan dengan efektif dan efisien

2 Diharapkan para asisten dapat lebih sabar dalam membimbing dan

membantu praktikan

DAFTAR PUSTAKA

1 Day JR dan Underwood Analisis Kimia Kuantitatif Jakarta ITB Press

1999

2 Svehla G Buku Teks Analisis Anorganik Kualitatif Makro dan Semimikro

Edisi ke-5 Jakarta PT Kalman Media Pustaka 1990

3 Anonim Kimia Logam Golongan Utama Bandung ITB Press 2007

4 Brady JE General Chemistry Principles and Structure New York Fift

Edition John Willey and Son 1990

5 Dirjen POM Farmakope Indonesia edisi III Jakarta Depkes RI 1979

6 IAI ISO Indonesia Volume 46Jakarta PT ISFI Penerbitan 2011

7 Sutresna Nana Kimia Bandung Grafindo Media Pratama 2008

8 RahmawatiArisna dkk Laporan Pelatihan Instrumentasi SSA Semarang

Universitas Negeri Semarang 2012

9 Anonim USP-32 NF 27 New York The United States Pharmacopeial

Convention 2008

10Auterhoff dan Kovar Indentifikasi Obat Bandung Penerbit ITB 2002

LAMPIRAN

Tabulasi Unsur

Pereaksi N S P Cl Br I

FeSO4 Biru

berlin

Na

nitroprussida

Ungu (dlm

alkali)

HNO3 +

NH4OH

berlebih

kuning

larut

AgNO3

+ NH4OH

+ HCl + I2

putih

Larut

kuning

larut

coklat

kuning

larut

ungu

Tabulasi Logam

Pereaksi Na K Ca Ba Zn B Mg+ asasetat + as pikrat 10 Kristal+asasetat + Zn uranil asetat KristalNyala Kuning hijau+ aspikrat kristal+ Zn uranil asetat kuning+ HCl + H2SO4 putih+HCl + asoksalat kristal+HCl + H2SO4 putih+NH4 molibdat kristal+HCl + NH4OHNH4OH berlebih

larut

+NaOH+dithizon+CCl4 ungu+HCl pada lakmus Merah

orange

+HCL + KIKI berlebih

jinggalarut

Page 35: Laporan Analisis Unsur n Logam

IV2 Reaksi

A Unsur

1 Nitrogen

6NaCN + 3FeSO4 Fe2(Fe[CN]6) + 3Na2SO4

(warna biru bening)

2 Sulfur

Na2S + Na[Fe(CN)4NO] Na4[Fe(CN)5NO3]

(warna ungu reaksi dalam suasana basa)

3 Fosfor

PO43- + 3NH4

+ + 12MoO42- + 24 H+ darr(NH4)3[P(NO3)4] + 12H+

(endapan kuning)

B Logam

1 Natrium

2NaO + 2CH3COOH 2CH3COONa + H2O

CH3COONa + C6H2(OH)(NO2)3 darrC6H2(ONa)(NO2)3 + uarrCH3COOH

(kristal)

2 Kalsium

CaO + 2HCl CaCl2 + H2O

CaCl2 + H2SO4 darrCaSO4 + 2 HCl

CaCl2 + (COOH)2 darrCa(COO)2 + 2 HCl

(kristal)

3 Barium

BaO + 2HCl BaCl2 + H2O

BaCl2 + H2SO4 darrBaSO4 + 2 HCl

(putih)

4 Magnesium

MgO + 2HCl MgCl2 + H2O

MgCl2 + 2KI darrMgI2 + 2KCl

(endapan jingga)

5 Zink

ZnO + 2HCl ZnCl2 + H2O

ZnCl2 + 2NH4OH darrZn(OH)2 +2NH4Cl

(endapan)

6 Alumunium

Al2O3 + 6HCl 2AlCl3 + 3H2O

AlCl3 + 3NH4OH darrAl(OH)3 +3NH4Cl

(endapan putih)

BAB V

PEMBAHASAN

Pada praktikum ini dilakukan analisis unsur dan logam terhadap

beberapa sampel Tujuan dilakukan percobaan ini untuk mengetahui

kandungan unsur karbon nitrogen oksigen sulfur hidrogenfosfor dan

halogen serta logam-logam natrium kalsium magnesium zink kalium

barium dalam suatu sediaan farmasi

Sampel yang digunakan dalam bentuk sediaan tablet kapsul dan

suspensi yang harus terlebih dahulu dilakukan dekstruksi Ada dua macam

dekstruksi dekstruksi kering dan basah Dekstruksi kering dengan

menggunakan pemanasan tinggi pada suhu 500oC hingga 1000oC

Sedangkan dekstruksi kering dengan menggunakan HNO3 pekat atau H2SO4

pekat atau H2O2 pekat Metode dekstruksi basah ini dilakukan pada suhu

rendah untuk menghindari kehilangan mineral akibat penguapan karena suhu

yang digunakan tidak melebihi dari titik didih dari larutan

Pada analisis kandungan unsur sampel terlebih dahulu dicampurkan

dengan serbuk Castellana (terdiri dari campuran Na2CO3 dan Magnesium 2

1) dengan perbandingan 1 5 Masukkan dalam pipa kapiler hampir penuh

panaskan di api bebas sampai berpijar Masukkan ke dalam aquades (untuk

melarutkan zat-zat organik yang telah dirusak) diaduk lalu didiamkan sampai

terbentuk endapan Kemudian disaring filtrat digunakan untuk menyelidiki

unsur-unsur seperti N S P As dan Halogen

Pada percobaan ini selain dilakukan analisis unsure juga dilakukan uji

analisis logam dari sampel sebagai berikut

1 Sampel ldquoRArdquo berdasarkan dari hasil uji yang dilakukan diperoleh hanya

ada logam Al sedangkan berdasarkan jawaban sebenarnya mengandung

logam Al dan Zn

2 Sampel ldquoGASrdquo berdasarkan dari hasil uji yang dilakukan diperoleh hanya

ada logam Na dan K sedangkan berdasarkan jawaban sebenarnya

mengandung logam Na K dan Ca

3 Sampel ldquoONTArdquo berdasarkan dari hasil uji yang dilakukan diperoleh hanya

ada logam Na dan Mg sedangkan berdasarkan jawaban sebenarnya

mengandung logam Na K dan Ca

4 Sampel ldquoAYAMrdquo berdasarkan dari hasil uji yang dilakukan diperoleh hanya

ada logam Zn sedangkan berdasarkan jawaban sebenarnya

mengandung logam Zn dan Mg

5 Sampel ldquoTANURrdquo berdasarkan dari hasil uji yang dilakukan diperoleh

hanya ada logam Mg sedangkan berdasarkan jawaban sebenarnya

mengandung logam Zn dan Mg

6 Sampel ldquoAPArdquo berdasarkan dari hasil uji yang dilakukan diperoleh hanya

ada logam Ca Zn dan B sedangkan berdasarkan jawaban sebenarnya

mengandung logam Al dan Mg

Berdasarkan dari hasil pengamatan tersebut terjadi berbagai

kesalahan prediksi logam yang dikandung Hal-hal tersebut dapat terjadi

karena faktor-faktor kesalahan sebagai berikut

1 Kurang homogennya sampel yang diuji sehingga adanya sampel yang tak

terdeteksi

2 Kurang banyaknya sampelcuplikan yang diambil sehingga tidak merata

pengidentifikasian suatu sampel yang sama

BAB VI

PENUTUP

VI1 Kesimpulan

Adapun kesimpulan yang dapat diberikan adalah sebagai berikut

1 Sampel ldquoRArdquo mengandung logam Al dan Zn

2 Sampel ldquoGASrdquo dan ldquoONTArdquo mengandung logam Na K dan Ca

3 Sampel ldquoAYAMrdquo dan ldquoTANURrdquo mengandung logam Zn dan Mg

4 Sampel ldquoAPArdquo mengandung logam Al dan Mg

IV2 Saran

Adapun saran yang kami dapat berikan sebagai berikut

1 Diharapkan alat-alat di laboratorium dapat diperbaiki sehingga praktikum

dapat berjalan dengan efektif dan efisien

2 Diharapkan para asisten dapat lebih sabar dalam membimbing dan

membantu praktikan

DAFTAR PUSTAKA

1 Day JR dan Underwood Analisis Kimia Kuantitatif Jakarta ITB Press

1999

2 Svehla G Buku Teks Analisis Anorganik Kualitatif Makro dan Semimikro

Edisi ke-5 Jakarta PT Kalman Media Pustaka 1990

3 Anonim Kimia Logam Golongan Utama Bandung ITB Press 2007

4 Brady JE General Chemistry Principles and Structure New York Fift

Edition John Willey and Son 1990

5 Dirjen POM Farmakope Indonesia edisi III Jakarta Depkes RI 1979

6 IAI ISO Indonesia Volume 46Jakarta PT ISFI Penerbitan 2011

7 Sutresna Nana Kimia Bandung Grafindo Media Pratama 2008

8 RahmawatiArisna dkk Laporan Pelatihan Instrumentasi SSA Semarang

Universitas Negeri Semarang 2012

9 Anonim USP-32 NF 27 New York The United States Pharmacopeial

Convention 2008

10Auterhoff dan Kovar Indentifikasi Obat Bandung Penerbit ITB 2002

LAMPIRAN

Tabulasi Unsur

Pereaksi N S P Cl Br I

FeSO4 Biru

berlin

Na

nitroprussida

Ungu (dlm

alkali)

HNO3 +

NH4OH

berlebih

kuning

larut

AgNO3

+ NH4OH

+ HCl + I2

putih

Larut

kuning

larut

coklat

kuning

larut

ungu

Tabulasi Logam

Pereaksi Na K Ca Ba Zn B Mg+ asasetat + as pikrat 10 Kristal+asasetat + Zn uranil asetat KristalNyala Kuning hijau+ aspikrat kristal+ Zn uranil asetat kuning+ HCl + H2SO4 putih+HCl + asoksalat kristal+HCl + H2SO4 putih+NH4 molibdat kristal+HCl + NH4OHNH4OH berlebih

larut

+NaOH+dithizon+CCl4 ungu+HCl pada lakmus Merah

orange

+HCL + KIKI berlebih

jinggalarut

Page 36: Laporan Analisis Unsur n Logam

(kristal)

3 Barium

BaO + 2HCl BaCl2 + H2O

BaCl2 + H2SO4 darrBaSO4 + 2 HCl

(putih)

4 Magnesium

MgO + 2HCl MgCl2 + H2O

MgCl2 + 2KI darrMgI2 + 2KCl

(endapan jingga)

5 Zink

ZnO + 2HCl ZnCl2 + H2O

ZnCl2 + 2NH4OH darrZn(OH)2 +2NH4Cl

(endapan)

6 Alumunium

Al2O3 + 6HCl 2AlCl3 + 3H2O

AlCl3 + 3NH4OH darrAl(OH)3 +3NH4Cl

(endapan putih)

BAB V

PEMBAHASAN

Pada praktikum ini dilakukan analisis unsur dan logam terhadap

beberapa sampel Tujuan dilakukan percobaan ini untuk mengetahui

kandungan unsur karbon nitrogen oksigen sulfur hidrogenfosfor dan

halogen serta logam-logam natrium kalsium magnesium zink kalium

barium dalam suatu sediaan farmasi

Sampel yang digunakan dalam bentuk sediaan tablet kapsul dan

suspensi yang harus terlebih dahulu dilakukan dekstruksi Ada dua macam

dekstruksi dekstruksi kering dan basah Dekstruksi kering dengan

menggunakan pemanasan tinggi pada suhu 500oC hingga 1000oC

Sedangkan dekstruksi kering dengan menggunakan HNO3 pekat atau H2SO4

pekat atau H2O2 pekat Metode dekstruksi basah ini dilakukan pada suhu

rendah untuk menghindari kehilangan mineral akibat penguapan karena suhu

yang digunakan tidak melebihi dari titik didih dari larutan

Pada analisis kandungan unsur sampel terlebih dahulu dicampurkan

dengan serbuk Castellana (terdiri dari campuran Na2CO3 dan Magnesium 2

1) dengan perbandingan 1 5 Masukkan dalam pipa kapiler hampir penuh

panaskan di api bebas sampai berpijar Masukkan ke dalam aquades (untuk

melarutkan zat-zat organik yang telah dirusak) diaduk lalu didiamkan sampai

terbentuk endapan Kemudian disaring filtrat digunakan untuk menyelidiki

unsur-unsur seperti N S P As dan Halogen

Pada percobaan ini selain dilakukan analisis unsure juga dilakukan uji

analisis logam dari sampel sebagai berikut

1 Sampel ldquoRArdquo berdasarkan dari hasil uji yang dilakukan diperoleh hanya

ada logam Al sedangkan berdasarkan jawaban sebenarnya mengandung

logam Al dan Zn

2 Sampel ldquoGASrdquo berdasarkan dari hasil uji yang dilakukan diperoleh hanya

ada logam Na dan K sedangkan berdasarkan jawaban sebenarnya

mengandung logam Na K dan Ca

3 Sampel ldquoONTArdquo berdasarkan dari hasil uji yang dilakukan diperoleh hanya

ada logam Na dan Mg sedangkan berdasarkan jawaban sebenarnya

mengandung logam Na K dan Ca

4 Sampel ldquoAYAMrdquo berdasarkan dari hasil uji yang dilakukan diperoleh hanya

ada logam Zn sedangkan berdasarkan jawaban sebenarnya

mengandung logam Zn dan Mg

5 Sampel ldquoTANURrdquo berdasarkan dari hasil uji yang dilakukan diperoleh

hanya ada logam Mg sedangkan berdasarkan jawaban sebenarnya

mengandung logam Zn dan Mg

6 Sampel ldquoAPArdquo berdasarkan dari hasil uji yang dilakukan diperoleh hanya

ada logam Ca Zn dan B sedangkan berdasarkan jawaban sebenarnya

mengandung logam Al dan Mg

Berdasarkan dari hasil pengamatan tersebut terjadi berbagai

kesalahan prediksi logam yang dikandung Hal-hal tersebut dapat terjadi

karena faktor-faktor kesalahan sebagai berikut

1 Kurang homogennya sampel yang diuji sehingga adanya sampel yang tak

terdeteksi

2 Kurang banyaknya sampelcuplikan yang diambil sehingga tidak merata

pengidentifikasian suatu sampel yang sama

BAB VI

PENUTUP

VI1 Kesimpulan

Adapun kesimpulan yang dapat diberikan adalah sebagai berikut

1 Sampel ldquoRArdquo mengandung logam Al dan Zn

2 Sampel ldquoGASrdquo dan ldquoONTArdquo mengandung logam Na K dan Ca

3 Sampel ldquoAYAMrdquo dan ldquoTANURrdquo mengandung logam Zn dan Mg

4 Sampel ldquoAPArdquo mengandung logam Al dan Mg

IV2 Saran

Adapun saran yang kami dapat berikan sebagai berikut

1 Diharapkan alat-alat di laboratorium dapat diperbaiki sehingga praktikum

dapat berjalan dengan efektif dan efisien

2 Diharapkan para asisten dapat lebih sabar dalam membimbing dan

membantu praktikan

DAFTAR PUSTAKA

1 Day JR dan Underwood Analisis Kimia Kuantitatif Jakarta ITB Press

1999

2 Svehla G Buku Teks Analisis Anorganik Kualitatif Makro dan Semimikro

Edisi ke-5 Jakarta PT Kalman Media Pustaka 1990

3 Anonim Kimia Logam Golongan Utama Bandung ITB Press 2007

4 Brady JE General Chemistry Principles and Structure New York Fift

Edition John Willey and Son 1990

5 Dirjen POM Farmakope Indonesia edisi III Jakarta Depkes RI 1979

6 IAI ISO Indonesia Volume 46Jakarta PT ISFI Penerbitan 2011

7 Sutresna Nana Kimia Bandung Grafindo Media Pratama 2008

8 RahmawatiArisna dkk Laporan Pelatihan Instrumentasi SSA Semarang

Universitas Negeri Semarang 2012

9 Anonim USP-32 NF 27 New York The United States Pharmacopeial

Convention 2008

10Auterhoff dan Kovar Indentifikasi Obat Bandung Penerbit ITB 2002

LAMPIRAN

Tabulasi Unsur

Pereaksi N S P Cl Br I

FeSO4 Biru

berlin

Na

nitroprussida

Ungu (dlm

alkali)

HNO3 +

NH4OH

berlebih

kuning

larut

AgNO3

+ NH4OH

+ HCl + I2

putih

Larut

kuning

larut

coklat

kuning

larut

ungu

Tabulasi Logam

Pereaksi Na K Ca Ba Zn B Mg+ asasetat + as pikrat 10 Kristal+asasetat + Zn uranil asetat KristalNyala Kuning hijau+ aspikrat kristal+ Zn uranil asetat kuning+ HCl + H2SO4 putih+HCl + asoksalat kristal+HCl + H2SO4 putih+NH4 molibdat kristal+HCl + NH4OHNH4OH berlebih

larut

+NaOH+dithizon+CCl4 ungu+HCl pada lakmus Merah

orange

+HCL + KIKI berlebih

jinggalarut

Page 37: Laporan Analisis Unsur n Logam

BAB V

PEMBAHASAN

Pada praktikum ini dilakukan analisis unsur dan logam terhadap

beberapa sampel Tujuan dilakukan percobaan ini untuk mengetahui

kandungan unsur karbon nitrogen oksigen sulfur hidrogenfosfor dan

halogen serta logam-logam natrium kalsium magnesium zink kalium

barium dalam suatu sediaan farmasi

Sampel yang digunakan dalam bentuk sediaan tablet kapsul dan

suspensi yang harus terlebih dahulu dilakukan dekstruksi Ada dua macam

dekstruksi dekstruksi kering dan basah Dekstruksi kering dengan

menggunakan pemanasan tinggi pada suhu 500oC hingga 1000oC

Sedangkan dekstruksi kering dengan menggunakan HNO3 pekat atau H2SO4

pekat atau H2O2 pekat Metode dekstruksi basah ini dilakukan pada suhu

rendah untuk menghindari kehilangan mineral akibat penguapan karena suhu

yang digunakan tidak melebihi dari titik didih dari larutan

Pada analisis kandungan unsur sampel terlebih dahulu dicampurkan

dengan serbuk Castellana (terdiri dari campuran Na2CO3 dan Magnesium 2

1) dengan perbandingan 1 5 Masukkan dalam pipa kapiler hampir penuh

panaskan di api bebas sampai berpijar Masukkan ke dalam aquades (untuk

melarutkan zat-zat organik yang telah dirusak) diaduk lalu didiamkan sampai

terbentuk endapan Kemudian disaring filtrat digunakan untuk menyelidiki

unsur-unsur seperti N S P As dan Halogen

Pada percobaan ini selain dilakukan analisis unsure juga dilakukan uji

analisis logam dari sampel sebagai berikut

1 Sampel ldquoRArdquo berdasarkan dari hasil uji yang dilakukan diperoleh hanya

ada logam Al sedangkan berdasarkan jawaban sebenarnya mengandung

logam Al dan Zn

2 Sampel ldquoGASrdquo berdasarkan dari hasil uji yang dilakukan diperoleh hanya

ada logam Na dan K sedangkan berdasarkan jawaban sebenarnya

mengandung logam Na K dan Ca

3 Sampel ldquoONTArdquo berdasarkan dari hasil uji yang dilakukan diperoleh hanya

ada logam Na dan Mg sedangkan berdasarkan jawaban sebenarnya

mengandung logam Na K dan Ca

4 Sampel ldquoAYAMrdquo berdasarkan dari hasil uji yang dilakukan diperoleh hanya

ada logam Zn sedangkan berdasarkan jawaban sebenarnya

mengandung logam Zn dan Mg

5 Sampel ldquoTANURrdquo berdasarkan dari hasil uji yang dilakukan diperoleh

hanya ada logam Mg sedangkan berdasarkan jawaban sebenarnya

mengandung logam Zn dan Mg

6 Sampel ldquoAPArdquo berdasarkan dari hasil uji yang dilakukan diperoleh hanya

ada logam Ca Zn dan B sedangkan berdasarkan jawaban sebenarnya

mengandung logam Al dan Mg

Berdasarkan dari hasil pengamatan tersebut terjadi berbagai

kesalahan prediksi logam yang dikandung Hal-hal tersebut dapat terjadi

karena faktor-faktor kesalahan sebagai berikut

1 Kurang homogennya sampel yang diuji sehingga adanya sampel yang tak

terdeteksi

2 Kurang banyaknya sampelcuplikan yang diambil sehingga tidak merata

pengidentifikasian suatu sampel yang sama

BAB VI

PENUTUP

VI1 Kesimpulan

Adapun kesimpulan yang dapat diberikan adalah sebagai berikut

1 Sampel ldquoRArdquo mengandung logam Al dan Zn

2 Sampel ldquoGASrdquo dan ldquoONTArdquo mengandung logam Na K dan Ca

3 Sampel ldquoAYAMrdquo dan ldquoTANURrdquo mengandung logam Zn dan Mg

4 Sampel ldquoAPArdquo mengandung logam Al dan Mg

IV2 Saran

Adapun saran yang kami dapat berikan sebagai berikut

1 Diharapkan alat-alat di laboratorium dapat diperbaiki sehingga praktikum

dapat berjalan dengan efektif dan efisien

2 Diharapkan para asisten dapat lebih sabar dalam membimbing dan

membantu praktikan

DAFTAR PUSTAKA

1 Day JR dan Underwood Analisis Kimia Kuantitatif Jakarta ITB Press

1999

2 Svehla G Buku Teks Analisis Anorganik Kualitatif Makro dan Semimikro

Edisi ke-5 Jakarta PT Kalman Media Pustaka 1990

3 Anonim Kimia Logam Golongan Utama Bandung ITB Press 2007

4 Brady JE General Chemistry Principles and Structure New York Fift

Edition John Willey and Son 1990

5 Dirjen POM Farmakope Indonesia edisi III Jakarta Depkes RI 1979

6 IAI ISO Indonesia Volume 46Jakarta PT ISFI Penerbitan 2011

7 Sutresna Nana Kimia Bandung Grafindo Media Pratama 2008

8 RahmawatiArisna dkk Laporan Pelatihan Instrumentasi SSA Semarang

Universitas Negeri Semarang 2012

9 Anonim USP-32 NF 27 New York The United States Pharmacopeial

Convention 2008

10Auterhoff dan Kovar Indentifikasi Obat Bandung Penerbit ITB 2002

LAMPIRAN

Tabulasi Unsur

Pereaksi N S P Cl Br I

FeSO4 Biru

berlin

Na

nitroprussida

Ungu (dlm

alkali)

HNO3 +

NH4OH

berlebih

kuning

larut

AgNO3

+ NH4OH

+ HCl + I2

putih

Larut

kuning

larut

coklat

kuning

larut

ungu

Tabulasi Logam

Pereaksi Na K Ca Ba Zn B Mg+ asasetat + as pikrat 10 Kristal+asasetat + Zn uranil asetat KristalNyala Kuning hijau+ aspikrat kristal+ Zn uranil asetat kuning+ HCl + H2SO4 putih+HCl + asoksalat kristal+HCl + H2SO4 putih+NH4 molibdat kristal+HCl + NH4OHNH4OH berlebih

larut

+NaOH+dithizon+CCl4 ungu+HCl pada lakmus Merah

orange

+HCL + KIKI berlebih

jinggalarut

Page 38: Laporan Analisis Unsur n Logam

terbentuk endapan Kemudian disaring filtrat digunakan untuk menyelidiki

unsur-unsur seperti N S P As dan Halogen

Pada percobaan ini selain dilakukan analisis unsure juga dilakukan uji

analisis logam dari sampel sebagai berikut

1 Sampel ldquoRArdquo berdasarkan dari hasil uji yang dilakukan diperoleh hanya

ada logam Al sedangkan berdasarkan jawaban sebenarnya mengandung

logam Al dan Zn

2 Sampel ldquoGASrdquo berdasarkan dari hasil uji yang dilakukan diperoleh hanya

ada logam Na dan K sedangkan berdasarkan jawaban sebenarnya

mengandung logam Na K dan Ca

3 Sampel ldquoONTArdquo berdasarkan dari hasil uji yang dilakukan diperoleh hanya

ada logam Na dan Mg sedangkan berdasarkan jawaban sebenarnya

mengandung logam Na K dan Ca

4 Sampel ldquoAYAMrdquo berdasarkan dari hasil uji yang dilakukan diperoleh hanya

ada logam Zn sedangkan berdasarkan jawaban sebenarnya

mengandung logam Zn dan Mg

5 Sampel ldquoTANURrdquo berdasarkan dari hasil uji yang dilakukan diperoleh

hanya ada logam Mg sedangkan berdasarkan jawaban sebenarnya

mengandung logam Zn dan Mg

6 Sampel ldquoAPArdquo berdasarkan dari hasil uji yang dilakukan diperoleh hanya

ada logam Ca Zn dan B sedangkan berdasarkan jawaban sebenarnya

mengandung logam Al dan Mg

Berdasarkan dari hasil pengamatan tersebut terjadi berbagai

kesalahan prediksi logam yang dikandung Hal-hal tersebut dapat terjadi

karena faktor-faktor kesalahan sebagai berikut

1 Kurang homogennya sampel yang diuji sehingga adanya sampel yang tak

terdeteksi

2 Kurang banyaknya sampelcuplikan yang diambil sehingga tidak merata

pengidentifikasian suatu sampel yang sama

BAB VI

PENUTUP

VI1 Kesimpulan

Adapun kesimpulan yang dapat diberikan adalah sebagai berikut

1 Sampel ldquoRArdquo mengandung logam Al dan Zn

2 Sampel ldquoGASrdquo dan ldquoONTArdquo mengandung logam Na K dan Ca

3 Sampel ldquoAYAMrdquo dan ldquoTANURrdquo mengandung logam Zn dan Mg

4 Sampel ldquoAPArdquo mengandung logam Al dan Mg

IV2 Saran

Adapun saran yang kami dapat berikan sebagai berikut

1 Diharapkan alat-alat di laboratorium dapat diperbaiki sehingga praktikum

dapat berjalan dengan efektif dan efisien

2 Diharapkan para asisten dapat lebih sabar dalam membimbing dan

membantu praktikan

DAFTAR PUSTAKA

1 Day JR dan Underwood Analisis Kimia Kuantitatif Jakarta ITB Press

1999

2 Svehla G Buku Teks Analisis Anorganik Kualitatif Makro dan Semimikro

Edisi ke-5 Jakarta PT Kalman Media Pustaka 1990

3 Anonim Kimia Logam Golongan Utama Bandung ITB Press 2007

4 Brady JE General Chemistry Principles and Structure New York Fift

Edition John Willey and Son 1990

5 Dirjen POM Farmakope Indonesia edisi III Jakarta Depkes RI 1979

6 IAI ISO Indonesia Volume 46Jakarta PT ISFI Penerbitan 2011

7 Sutresna Nana Kimia Bandung Grafindo Media Pratama 2008

8 RahmawatiArisna dkk Laporan Pelatihan Instrumentasi SSA Semarang

Universitas Negeri Semarang 2012

9 Anonim USP-32 NF 27 New York The United States Pharmacopeial

Convention 2008

10Auterhoff dan Kovar Indentifikasi Obat Bandung Penerbit ITB 2002

LAMPIRAN

Tabulasi Unsur

Pereaksi N S P Cl Br I

FeSO4 Biru

berlin

Na

nitroprussida

Ungu (dlm

alkali)

HNO3 +

NH4OH

berlebih

kuning

larut

AgNO3

+ NH4OH

+ HCl + I2

putih

Larut

kuning

larut

coklat

kuning

larut

ungu

Tabulasi Logam

Pereaksi Na K Ca Ba Zn B Mg+ asasetat + as pikrat 10 Kristal+asasetat + Zn uranil asetat KristalNyala Kuning hijau+ aspikrat kristal+ Zn uranil asetat kuning+ HCl + H2SO4 putih+HCl + asoksalat kristal+HCl + H2SO4 putih+NH4 molibdat kristal+HCl + NH4OHNH4OH berlebih

larut

+NaOH+dithizon+CCl4 ungu+HCl pada lakmus Merah

orange

+HCL + KIKI berlebih

jinggalarut

Page 39: Laporan Analisis Unsur n Logam

Berdasarkan dari hasil pengamatan tersebut terjadi berbagai

kesalahan prediksi logam yang dikandung Hal-hal tersebut dapat terjadi

karena faktor-faktor kesalahan sebagai berikut

1 Kurang homogennya sampel yang diuji sehingga adanya sampel yang tak

terdeteksi

2 Kurang banyaknya sampelcuplikan yang diambil sehingga tidak merata

pengidentifikasian suatu sampel yang sama

BAB VI

PENUTUP

VI1 Kesimpulan

Adapun kesimpulan yang dapat diberikan adalah sebagai berikut

1 Sampel ldquoRArdquo mengandung logam Al dan Zn

2 Sampel ldquoGASrdquo dan ldquoONTArdquo mengandung logam Na K dan Ca

3 Sampel ldquoAYAMrdquo dan ldquoTANURrdquo mengandung logam Zn dan Mg

4 Sampel ldquoAPArdquo mengandung logam Al dan Mg

IV2 Saran

Adapun saran yang kami dapat berikan sebagai berikut

1 Diharapkan alat-alat di laboratorium dapat diperbaiki sehingga praktikum

dapat berjalan dengan efektif dan efisien

2 Diharapkan para asisten dapat lebih sabar dalam membimbing dan

membantu praktikan

DAFTAR PUSTAKA

1 Day JR dan Underwood Analisis Kimia Kuantitatif Jakarta ITB Press

1999

2 Svehla G Buku Teks Analisis Anorganik Kualitatif Makro dan Semimikro

Edisi ke-5 Jakarta PT Kalman Media Pustaka 1990

3 Anonim Kimia Logam Golongan Utama Bandung ITB Press 2007

4 Brady JE General Chemistry Principles and Structure New York Fift

Edition John Willey and Son 1990

5 Dirjen POM Farmakope Indonesia edisi III Jakarta Depkes RI 1979

6 IAI ISO Indonesia Volume 46Jakarta PT ISFI Penerbitan 2011

7 Sutresna Nana Kimia Bandung Grafindo Media Pratama 2008

8 RahmawatiArisna dkk Laporan Pelatihan Instrumentasi SSA Semarang

Universitas Negeri Semarang 2012

9 Anonim USP-32 NF 27 New York The United States Pharmacopeial

Convention 2008

10Auterhoff dan Kovar Indentifikasi Obat Bandung Penerbit ITB 2002

LAMPIRAN

Tabulasi Unsur

Pereaksi N S P Cl Br I

FeSO4 Biru

berlin

Na

nitroprussida

Ungu (dlm

alkali)

HNO3 +

NH4OH

berlebih

kuning

larut

AgNO3

+ NH4OH

+ HCl + I2

putih

Larut

kuning

larut

coklat

kuning

larut

ungu

Tabulasi Logam

Pereaksi Na K Ca Ba Zn B Mg+ asasetat + as pikrat 10 Kristal+asasetat + Zn uranil asetat KristalNyala Kuning hijau+ aspikrat kristal+ Zn uranil asetat kuning+ HCl + H2SO4 putih+HCl + asoksalat kristal+HCl + H2SO4 putih+NH4 molibdat kristal+HCl + NH4OHNH4OH berlebih

larut

+NaOH+dithizon+CCl4 ungu+HCl pada lakmus Merah

orange

+HCL + KIKI berlebih

jinggalarut

Page 40: Laporan Analisis Unsur n Logam

BAB VI

PENUTUP

VI1 Kesimpulan

Adapun kesimpulan yang dapat diberikan adalah sebagai berikut

1 Sampel ldquoRArdquo mengandung logam Al dan Zn

2 Sampel ldquoGASrdquo dan ldquoONTArdquo mengandung logam Na K dan Ca

3 Sampel ldquoAYAMrdquo dan ldquoTANURrdquo mengandung logam Zn dan Mg

4 Sampel ldquoAPArdquo mengandung logam Al dan Mg

IV2 Saran

Adapun saran yang kami dapat berikan sebagai berikut

1 Diharapkan alat-alat di laboratorium dapat diperbaiki sehingga praktikum

dapat berjalan dengan efektif dan efisien

2 Diharapkan para asisten dapat lebih sabar dalam membimbing dan

membantu praktikan

DAFTAR PUSTAKA

1 Day JR dan Underwood Analisis Kimia Kuantitatif Jakarta ITB Press

1999

2 Svehla G Buku Teks Analisis Anorganik Kualitatif Makro dan Semimikro

Edisi ke-5 Jakarta PT Kalman Media Pustaka 1990

3 Anonim Kimia Logam Golongan Utama Bandung ITB Press 2007

4 Brady JE General Chemistry Principles and Structure New York Fift

Edition John Willey and Son 1990

5 Dirjen POM Farmakope Indonesia edisi III Jakarta Depkes RI 1979

6 IAI ISO Indonesia Volume 46Jakarta PT ISFI Penerbitan 2011

7 Sutresna Nana Kimia Bandung Grafindo Media Pratama 2008

8 RahmawatiArisna dkk Laporan Pelatihan Instrumentasi SSA Semarang

Universitas Negeri Semarang 2012

9 Anonim USP-32 NF 27 New York The United States Pharmacopeial

Convention 2008

10Auterhoff dan Kovar Indentifikasi Obat Bandung Penerbit ITB 2002

LAMPIRAN

Tabulasi Unsur

Pereaksi N S P Cl Br I

FeSO4 Biru

berlin

Na

nitroprussida

Ungu (dlm

alkali)

HNO3 +

NH4OH

berlebih

kuning

larut

AgNO3

+ NH4OH

+ HCl + I2

putih

Larut

kuning

larut

coklat

kuning

larut

ungu

Tabulasi Logam

Pereaksi Na K Ca Ba Zn B Mg+ asasetat + as pikrat 10 Kristal+asasetat + Zn uranil asetat KristalNyala Kuning hijau+ aspikrat kristal+ Zn uranil asetat kuning+ HCl + H2SO4 putih+HCl + asoksalat kristal+HCl + H2SO4 putih+NH4 molibdat kristal+HCl + NH4OHNH4OH berlebih

larut

+NaOH+dithizon+CCl4 ungu+HCl pada lakmus Merah

orange

+HCL + KIKI berlebih

jinggalarut

Page 41: Laporan Analisis Unsur n Logam

DAFTAR PUSTAKA

1 Day JR dan Underwood Analisis Kimia Kuantitatif Jakarta ITB Press

1999

2 Svehla G Buku Teks Analisis Anorganik Kualitatif Makro dan Semimikro

Edisi ke-5 Jakarta PT Kalman Media Pustaka 1990

3 Anonim Kimia Logam Golongan Utama Bandung ITB Press 2007

4 Brady JE General Chemistry Principles and Structure New York Fift

Edition John Willey and Son 1990

5 Dirjen POM Farmakope Indonesia edisi III Jakarta Depkes RI 1979

6 IAI ISO Indonesia Volume 46Jakarta PT ISFI Penerbitan 2011

7 Sutresna Nana Kimia Bandung Grafindo Media Pratama 2008

8 RahmawatiArisna dkk Laporan Pelatihan Instrumentasi SSA Semarang

Universitas Negeri Semarang 2012

9 Anonim USP-32 NF 27 New York The United States Pharmacopeial

Convention 2008

10Auterhoff dan Kovar Indentifikasi Obat Bandung Penerbit ITB 2002

LAMPIRAN

Tabulasi Unsur

Pereaksi N S P Cl Br I

FeSO4 Biru

berlin

Na

nitroprussida

Ungu (dlm

alkali)

HNO3 +

NH4OH

berlebih

kuning

larut

AgNO3

+ NH4OH

+ HCl + I2

putih

Larut

kuning

larut

coklat

kuning

larut

ungu

Tabulasi Logam

Pereaksi Na K Ca Ba Zn B Mg+ asasetat + as pikrat 10 Kristal+asasetat + Zn uranil asetat KristalNyala Kuning hijau+ aspikrat kristal+ Zn uranil asetat kuning+ HCl + H2SO4 putih+HCl + asoksalat kristal+HCl + H2SO4 putih+NH4 molibdat kristal+HCl + NH4OHNH4OH berlebih

larut

+NaOH+dithizon+CCl4 ungu+HCl pada lakmus Merah

orange

+HCL + KIKI berlebih

jinggalarut

Page 42: Laporan Analisis Unsur n Logam

LAMPIRAN

Tabulasi Unsur

Pereaksi N S P Cl Br I

FeSO4 Biru

berlin

Na

nitroprussida

Ungu (dlm

alkali)

HNO3 +

NH4OH

berlebih

kuning

larut

AgNO3

+ NH4OH

+ HCl + I2

putih

Larut

kuning

larut

coklat

kuning

larut

ungu

Tabulasi Logam

Pereaksi Na K Ca Ba Zn B Mg+ asasetat + as pikrat 10 Kristal+asasetat + Zn uranil asetat KristalNyala Kuning hijau+ aspikrat kristal+ Zn uranil asetat kuning+ HCl + H2SO4 putih+HCl + asoksalat kristal+HCl + H2SO4 putih+NH4 molibdat kristal+HCl + NH4OHNH4OH berlebih

larut

+NaOH+dithizon+CCl4 ungu+HCl pada lakmus Merah

orange

+HCL + KIKI berlebih

jinggalarut

Page 43: Laporan Analisis Unsur n Logam

+NaOH+dithizon+CCl4 ungu+HCl pada lakmus Merah

orange

+HCL + KIKI berlebih

jinggalarut