Laporan Analisis K3 Lab.Geosurvey Fakultas Teknik Univ.Mulawarman

download Laporan Analisis K3 Lab.Geosurvey Fakultas Teknik Univ.Mulawarman

of 35

description

dibuat sebagai syarat kelulusan mata kuliah kesehatan dan keselamatan kerja

Transcript of Laporan Analisis K3 Lab.Geosurvey Fakultas Teknik Univ.Mulawarman

  • 1

    LAPORAN ANALISIS KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA (K3)

    DI LABORATORIUM GEOLOGI DAN SURVEY, FAKULTAS TEKNIK

    UNIVERSITAS MULAWARMAN

    Diajukan Sebagai Tugas Akhir Matakulliah K3

    Oleh :

    Ihwan Syaifudin 1109055032

    Indrawijaya 1209055001

    DEPARTEMEN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN

    UNIVERSITAS MULAWARMAN

    FAKULTAS TEKNIK

    SAMARNDA

    2015

  • 2

    KATA PENGANTAR

    AssalamualaikumWr. Wb.

    Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena atas Rahmat

    dan Karunia serta Hidayahnyalah, sehingga Tugas akhir Mata kuliah Kesehatan dan

    keselamatan kerja ini dapat terselesaikan tepat pada waktunya. Sebagaimana telah

    tersepakati sebelumnya bahwa tugas akhir ini disusun sebagai laporan analisis K3 di

    Laboratorium geologi dan survey.

    Laporan ini sesungguhnya disusun dengan prinsip kehati-hatian guna sehingga data

    yang kami paparkan dapat dipertanggungjawabkan dan dapat dijadikan bahan analisis

    lanjutan untuk mengetahui seluk beluk lebih lanut terkait dengan kesehatan dan

    keselamatan kerja di laboratorium geologi dan survey.

    Kami Menyadari bahwa laporan ini sesungguhnya masih sangat jauh dari kata

    sempurna, dan oleh sebab itu kami sangat mengharapkan masukan dan kritikan yang

    sifatnya membangun guna dapat menyempurnakan laporan ini kedepannya. Semoga apa

    yang kami lakukan ini dapat memberikan manfaat bagi semua orang terutama pembaca,

    mahasiswa dan dosen .

    Aamiin

    Samarinda, 29 Juni i2015

    Penyusun

  • 3

    KATA PENGANTAR................................................................................... i

    DAFTAR ISI.................................................................................................. ii

    BAB.I PENDAHULUAN

    a. Latar Belakang....................................................................... 5

    b. Rumusan Masalah.................................................................. 6

    c. Tujuan Penelitian................................................................... 6

    d. Manfaat Penelitian. 7

    BAB II .METODE PENELITIAN

    A. Lokasi dan Waktu Penelitian................................................. 8

    B. Teknik Pengambilan Data.......................................... 8

    BAB III.HASIL PENELITIAN

    A. Gambaran Umum Kegiatan di Lab.Geosurvey..................... 9

    B. Kondisi kerja tidak aman dan tindakan kerja tidak aman.. 10

    C. Kecelakaan kerja yang sudah dan mungkin terjadi 11

    D. Penyakit Akbat kerja yang sudah dan mungkin terjadi. 12

    E. K3 yang telah diterapkan.. 13

    F. K3 yang belum diterapkan 14

    BAB IV.PEMBAHASAN

    A. Penyebab kecelakaan kerja................................................... 16

    B. Penyebab Penyakit Akbat Kerja................................ 19

    C. Upaya mengatasi kondisi dan tindakan tidak aman... 21

    D. Upaya mengatasi kecelakaan kerja 23

    E. Upaya Mengatasi penyakt akibat kerja.. 26

    F. JSA dan analisis resiko.. 27

    G. Upaya penerapan K3 30

    BAB V.KESIMPULAN

    A. Kesimpulan............................................................................ 31

    B. Saran...................................................................................... . 33

    LAMPIRAN GAMBAR

    DAFTAR ISI

  • 4

    BAB I

    PENDAHULUAN

    1.1.LATAR BELAKANG

    Dunia industrialisasi saat ini benar-benar mengalami perkembangan dengan sangat

    pesatnya.Perkembangan sektor industrialisasi tidak dapat dipisahkan dari bertumbuh

    kembangnya berbagai perusahaan-perusahaan kelas atas di berbagai bidang, baik

    perusahaan yang bergerak dalam bidang pertambangan,kesehatan,perminyakan,kimia dan

    lain sebagainya.Berbicara tentang perusahaan yang memainkan peranannya di dalam skala

    yang besar dan memiliki kompleksitas perusahaan yang benar-benar terstruktur dan

    sistematis, serta didirikan atas dasar ketentuan peraturan perundangan yang telah

    dirumuskan oleh pemerintah, maka merujuk pada hal tersebut , perusahaan dituntut untuk

    memberikan perhatian penuh terhadap aspek keselamatan dan kesehatan kerja di dalam

    melaksanakan kegatan produksi perusahaan yang bersangkutan

    Salah satu risiko perusahaan atau unit kerja yang harus dikelola adakah risiko-risiko

    yang berhubungan dengan keselamatan dan kesehatan kerja (K3). Apabila risiko K3 tidak

    dikelola secara benar, maka perusahaan adalah ibarat mobil yang salah satu rodanya

    lepas.Demikianlah seharusnya cara kita memandang pentingnya penerapan sistem

    manajemen K3 (SMK3) dalam sebuah perusahaan. Tanpa penerapan K3 melalui

    kesisteman, perusahaan tidak akan dapat mencapai tujuan K3 yang ditargetkan. Dengan

    demikian, penerapan SMK3 tidak dapat berdiri sendiri. Ia harus merupakan salah satu sub

    sistem dari sistem manajemen perusahaan secara keseluruhan. Semuanya saling berkaitan

    dan mempengaruhi satu sama lain.Sistem adalah kombinasi dari sumber daya-sumber daya

    (manusia, perkakas, peralatan, permesinan), tatacara, regulasi, dan kondisi sekitar, yang

    semuanya berfungsi dalam kondisi yang telah diatur (dikelola) sedemikian rupa, untuk

    menyelesaikan tugas atau serangkaian tugas

    Oleh karena itu sangat diperlukan manajemen yang tepat serta upaya-upaya yang

    progresif untuk melindungi pekerja perusahaan atau unit kerja dari dampak negative , yang

    kemungkinan dapat ditimbulkan , guna mencegah dan mengantisipasi kemungkinan-

  • 5

    kemungkinan yang tidak diharapkan, sehingga sebagai langkah awal di dalam menganalisa

    Suatu system Keselamatan dan kesehatan kerja suatu perusahaan , maka melalui laporan

    ini akan dilakukan analisis keselamatan dan kesehatan kerja pada perusahaan yang

    bersangkutan .

    1.2.RUMUSAN MASALAH

    a) apa saja jenis-jenis kecelakaan kerja yang pernah terjadi dan apa penyebabnya ?

    b) Bagaimana analisis terkait penyebab penyakit akibat kerja yang terjadi di unit

    kerja yang bersangkutan ?

    c) Bagaimanan upaya-upaya yang dapat dilakukan untuk mengatasi kondisi tidak

    aman dan tindakan kerja tidak aman yang terjadi di unit kerja yang

    bersangkutan ?

    d) Bagaimana upaya mengatasi penyakit akibat kerja di punit kerja yang

    bersangkutan ?

    e) Bagaimana Job Safety analysis dan analisis resiko di unt kerja yang

    bersangkutan ?

    f) Bagaimana upaya penerapan K3 diunit kerja yang bersangkutan ?

    1.3 TUJUAN PENELITIAN

    a) Mengetahui jenis-jenis kecelakan kerja yang pernah terjadi di unit kerja yang

    bersangkutan

    b) Mampu memberikan analisis terkait penyebab penyakit akibat kerja yang terjadi

    di unit kerja tersebut

    c) Mengetahui upaya-upaya apa saja yang dilakukan untuk mengatasi kondisi tidak

    aman dan tindakan kerja tidak aman di unit kerja yang bersangkutan

    d) Mengetahui dan mampu memberikan solusi untuk mengatasi penyakit kerja di

    unit kerja yang bersangkutan

    g) Mampu memberikan analisis terkait Job Safety analysis dan analisis resiko di

    unit kerja yang bersangkutan ?

  • 6

    e) Mampu memberikan gambaran terhadap upaya penerapan K3 di unit kerja yang

    bersangkutan ?

    1.4.MANFAAT PENELITIAN

    Adapun manfaat dari dilakukannya penelitian ini adalah agar mahasiswa mampu

    memberikan analisisnya terhadap kondisi penerapan aspek keselamatan dan kesehatan kerja

    di suatu unit kerja, yang mencakup (kecelakaan kerja dan penyebabnya, penyakit kerja dan

    upaya mengatasinya serta job safety analysis dan analisis resiko), dan juga mampu

    memberikan solusi yang tepat dan memungkinkan di dalam upaya untuk mengatasi

    problematka kesehatan dan keselamatan kerja yang terjadi di unit kerja yang bersangkutan

  • 7

    BAB II

    METODE PENELITIAN

    2.1.LOKASI DAN WAKTU PENELITIAN

    a.Nama Tempat Penelitian : Laboratorium Geologi dan Survey

    b.lokasi Penelitian : Fakultas Teknik ,Unversitas Mulawarman

    Jln.Sambaliung No.09 kampus G.Kelua

    Samarinda-Kaltm

    c.waktu penelitian : Jumat,29 Mei 2015, 16:15 17:50 WITA

    2.2.TEKNIK PENGAMBILAN DATA

    Kegiatan penelitian (pengambilan data) dilakukan dengan menggunakan metode

    observasi langsung dan system interview wawancara kepada narasumber terkait .yang

    dalam hal ini adalah asisten dan praktikan laboratorium geologi dan survey.

    2.3 NARASUMBER

    a. Ahmad Anshory (kord.Lab Geosurvey)

    b. Dimas Rama Maulana M (Asisten Geosurvey)

    c. Andrew Hermawan (Praktikan)

    d. Cindy Auliya (Praktikan)

  • 8

    BAB III

    HASIL PENELITIAN

    3.1.Gambaran Umum Kegiatan Di Laboratorium Geologi Dan Survey

    Laboratorium Geologi dan Survey merupakan salah satu dari beberapa laboratorium

    yang berlokasikan di area (kawasan) Fakultas Teknik , Universitas Mulawarman

    .Laboratorium ini secara umum dan berkala digunakan oleh Mahasiswa dari beberapa

    program studi , diantaranya Teknik Pertambangan, Teknik Sipil, Teknik Lingkungan dan

    Teknik Geology, sebagai sarana di dalam menuntaskan Tuntutan Kurikulum yang berbasis

    Pada Pelaksanaan Praktikum mata kuliah di area fakultas teknik,Universitas Mulwarman.

    Kegitan Utama yang dilakukan di laboratorium Geologi dan Survey , pada dasarnya

    merupakan kegitan pembelajaran langsung yang mengadopsi sistem pembelajaran langsung

    di lapangan, sehingga proses belajar mengajar dilakukan berbarengan dengan interaksi

    langsung terhadap objek kajian yang sedang dipelajari.Prosesi Belajar mengajar dipandu

    langsung oleh Asisten penganggung jawab yang sedang bertugas pada saat itu, yang

    berjumlah 4 (empat orang) dan yang bertindak sebagai Subject Study adalah mahasiswa

    yang sedang mengambil pratikum yang bersangkutan yang dalam hal ini kita sebut dengan

    istilah Praktikan.

    Pada umumnya, untuk mengefektifkan kegiatan praktikum di laboratorium geologi

    dan survey, kegiatan praktikum dibagi menjadi beberapa kloter (jadwal masuk), dimana

    tiap satu kloter umumnya terdirdari 4 (empat) kelompok dan di dalam 1 (satu) kelompok

    berisikan 4-5 orang praktikan. Seperti halnya dengan kegitan praktikum di laboratorium

    lainnya, maka di laboratorium ini, Praktikan dituntut untuk melakukan analisis langsung

    terhadap objek kajian geology dan survey sehingga , kondisi ini mengharuskan praktikan

    untuk berinteraksi langsung / bersentuhan langsung dengan berbagai objek yang memiliki

    karakteristknya sendiri.

    Olehnya itu sebagai wujud perbaikan terhadap laboratorium geology dan survey

    kedepannya, dianggap sangat penting untuk dlakukan analisis keselamatan dan kesehatan

    kerja (K3) , untuk meningkatkan mutu penanganan K3 di Labratorium Geolog da survey.

  • 9

    3.2.Kondisi kerja Tidak Aman Dan Tindakan Kerja Tidak Aman

    Sebagian besar dari kita tahu bahwa kecelakan disebabkan oleh 2 (dua) hal, yaitu

    kondisi kerja yang tidak aman dan tindakan kerja yang tidak aman. Maka dari itu, berikut

    akan diurakan kondisi tidak aman dan tindakan kerja tidak aman d laboratorium geology

    dan survey.

    3.2.1.Kondisi kerja Tidak aman

    1. Peralatan yang tidak terlindungi secara benar (peralatan tidak disimpan

    secara benar)

    2. Peralatan yang rusak

    3. Peralatan yang tidak sesuai dengan standar

    4. Prosedur yang berbahaya di dalam pelaksanaan kegiatan penggunaan

    peralatan untuk analisis objek terkait

    5. Ventilasi yang tidak sempurna,pergantian udara tidak cukup/ sumber udara

    tidak murni

    6. Beberapa objek analisis bisa dikategorikan sebagai zat-zat / material yang

    memiliki potensi racun (berbahaya)

    7. Ruang kerja Tidak cukup memadai baik dari segi ruang gerak , maupun dari

    segi kenyamanan kerja dan keamanan kerja. (ruang kerja terlalu sempit)

    8. Bahan Praktikum tidak disimpan,diatur,dan dimanajemen dalam kondisi

    yang benar sehingga menciptakan kondisi yang tidak aman

    9. Media pembelajaran utama yaitu, papan tulis, meja, diletakkan pad kondisi

    yang menyulitkan praktikan untuk leluasa bergerak dan mengambil posisi

    belajar yang aman.

    10. Ruang Penyimpanan alat dan bahan dijadikan satu dengan ruang kerja

    praktikum berlangsung

    11. Bahaya kebakaran yang dimungkinkan oleh sumber api yang tidak

    diketahui

  • 10

    12. Lantai atau tempat kerja licin

    13. Beberapa bahan tidak memiliki label penanda , seperti asam Asam Klorida

    14. Kondisi laboratorium mewajibkan praktikan untuk tidak menggunakan alas

    kaki termasuk safety shoes , untuk masuk ke area laboratorum geology dan

    survey

    3.2.2.Tindakan Kerja Tidak Aman

    1. Menggunakan / menjalankan peralatan tanpa izin

    2. Gagal mengingatkan atau mengamankan

    3. Menggunakan peralatan tidak sesuai dengan prosedur yang diajarkan

    4. Tidak menggunakan alat pelindung diri (APD)

    5. Bekerja dengan menggunakan alat-alat yang rusak

    6. Posisi yang tidak benar

    7. Menyimpan peralatan tidak pada tempat yang aman

    8. Ugal-ugalan di dalam melakukan kegiatan praktikum

    9. Tidak melakukan kegiatan praktikum dengan serius tetapi malah bermain-

    main

    10. Tidak mengindahkan arahan dari asisten yang bertanggungjawab

    11. Tindakan teman sekerja

    3.3.Kecelakan Kerja Yang Sudah Pernah Terjadi Dan Mungkin Terjadi

    Sejak awal digunakannya labratorium geology dan survey , sebagai sarana di dalam

    melakukan kegiatan praktikum bagi mahasiswa, telah ada beberapa kecelakaan kerja yang

    pernah terjadi dan dengan menimbang kondisi laboratorium seperti saat ini, maka kami

    dapat juga

    3.3.1.Kecelakaan kerja yang Sudah Pernah Terjadi

    1. Terpeleset

    2. Kepala tertimpa batuan (bahan praktikum)

    3. Cairan asam mengenai kulit praktikan sehingga menyebabkan perih (sakit)

  • 11

    4. Tangan (lengan ) tergores oleh benda tajam termasuk alat-alat praktikum

    5. Praktikan saling bertabrakan , karena ruang gerak yang sempit sehingga alat

    dan bahan yang sedang dipegang jatuh dan berceeran di lantai

    6. Pecahan batuan yang dihancurkan dengan menggunakan palu geology,

    terlempar mengenai area wajah terutama mata sehingga menimbulkan luka

    ringan-serius.

    7. Kaki tertimpa palu geology karena , palu geology tidak disimpan di tempat

    yang aman.

    8. Bagian Tajam pada kompas melukai tangan praktikan sesaat setelah

    praktikan mencoba membuka kompas (kompas tidak dibuka sesuai

    prosedur)

    3.3.2.Kecelakaan kerja yang Mungkin Terjadi

    1. Kebakaran yang diakibatkan oleh sumber api yang tidak diketahui

    2. Ledakan gas methane (ch4) , karena di laboratorium geologi dan survey

    terdapat banyak sampel batubara, yang disimpan , dan memiliki kandungan

    gas methane, yang sangat berbahaya yang jika terakumulasi , dapat

    menyebabkan ledakan dalam skala kecil

    3. Terjadi kebutaan jika , material yang loncat karena di pecahkan langsung

    mengenai mata

    3.4.Penyakit Akibat Kerja Yang Sudah Pernah Terjadi Dan Yang Munkin Terjadi

    Secara umum kondisi kerja yang tidak aman , serta tidakan kerja yang tidak aman,

    baik secara langsung maupun tidak langsung dapat menyebabkan penyakt kerja, adapun

    penyakit ker yang sudah pernah terjadi maupun yang mungkin terjadi di laboratorium

    geologi dan survey adalah sebagai berikut :

  • 12

    3.4.1.Penyakit kerja yang sudah pernah terjadi

    1. Pusing / sakit kepala

    2. Mual-mual

    3. Demam

    3.4.2.Penyakit kerja yang mungkin terjadi

    1. Pingsan / kehilangan kesadaran

    2. Asma (sesak nafas)

    3. Gangguan pernafasan

    4. Terjadi masalah dengan paru-paru

    3.5. K3 Yang Telah Diterapkan

    Sebagaimana yang kita ketahui sebelumnya, bahwa d laboratorium geologi dan

    survey telah terjadi beberapa kecekaan kerja dan beberapa penyakit akibat kerja. Sehingga

    di dalam kegiatan observasi yang dilakukan, ada beberapa tindakan k3 yang sudah

    dilakukan dilakukan :

    1. Telah terdapat alat pemadam api jenis dry powder sebanyak 2 buah

    2. Ditempelkannya beberapa tanda-tanda peringatan untuk mencegah

    terjadinya kecelakaan kerja, seperti :

    a. Harap lepas alas kaki (masih manual /tulis tangan)

    b. Dilarang merokok (masih manual /tulis tangan)

    c. Dilarang buang sampah sembarangan (masih manual /tulis tangan)

    d. Ruang utama (selain asisten dan yang berkepentingan) dilarang

    masuk

    3. Disedikannya alat-alat pelindung diri (APD) seperti :

    a. Safety glass (jumlah sangat sedikit)

    b. Airmuff (jumlah sangat sedikit)

    c. Safety helmet (jumlah sangat sedikit)

    d. Sarung tangan (jumlah sangat sedikit)

  • 13

    4. Beberapa alat-alat Praktikum dan APD sudah dkelompokkan dan

    ditempatkan pada satu tempat yang berbeda sesuai klasifikasinya sendiri

    5. Praktikan dibagi menjadi beberapa kloter, untuk mengurangi dan

    mengoptimalkan kegitan praktikum dan mencegah terjadinya kecelakaan

    kerja , jika terlalu banyak praktikan dalam satu kelas

    6. Setiap Kelompok praktikum akan didampingi oleh minimal 1 asisten

    pendamping

    7. Disediakan 1 (satu) buah kipas angina untuk memperlancar sirkulasi udara

    di dalam ruang praktikum (tapi 1 buah dianggap kurang cukup)

    3.6.K3 Yang Belum Diterapkan

    Sebelumnya telah dibahas terkait tindakan K3 yang telah dilakukan di laboratorium

    geologi dan survey, dan untuk selanjutnya akan dibahas tindakan K3 yang belum

    diterapkan di laboratorium geology dan survey yatu :

    1. Belum adanya cauition mark (yang sesuai standar ) yang dipasang di area

    laboratorium geology dan survey misalnya

    a. Caution sign ( tanda bahaya)

    b. Danger sign (kondisi yang sangat dekat dengan bahaya)

    c. Safety first /emergency sign

    d. Fire sign (rambu pemadaman api)

    e. Safe condition sign

    f. Prohibited sign

    2. Belum adanya kotak P3K satupun yang tersedia di laboratorium geology dan

    survey

    3. Jumlah Alat Pelindung diri (APD ), di laboratorium geologi dan survey

    seperti kurang banyak (tidak diperbanyak stoknya):

    a. Safety helmet

    b. Sarung tangan

    c. Masker

    d. Safety glass

  • 14

    4. Lokasi Praktikum belum dipisah dengan Tempat Penyimpanan alat-alat dan

    bahan , dan lokasi masih bersifat indoor, sehngga safety shoes dan alat APD

    tertentu tidak memungkinkan untuk digunakan.

    5. Belum dilakukannya penataan sampel batuan yang lebih teratur dan

    penempatan lemari batuan yang jauh dari kondisi tidak aman

  • 15

    BAB IV

    PEMBAHASAN

    4.1.Penyebab Kecelakaan kerja

    1. Kecelakaan (terpeleset)

    a. Penyebab (unsafe condition) :

    i. Kondisi / jenis lantai memang termasuk lantai yang licin

    ii. Ada banyak pasir / kertas dan material lainnya yang

    berserakan di lantai

    iii. Ada nya cairan tertentu yang tidak diketahui darimana yang

    berhamburan / berceceran di lantai

    b. Penyebab (unsafe act ) :

    i. Praktikan yang tergesa-gesa dan tidak hati-hati

    ii. Ruangan tidak dibersihkan terlebih dahulu, sebelum ruang

    kegiatan praktikum digunakan.

    2. Kepala tertimpa batuan (bahan praktikum)

    a. Penyebab (unsafe condition) :

    i. Sampel-sampel batuan tidak ditata dengan baik di lemari

    batuan

    ii. Ruang kerja yang berdekatan dengan ruang penyimpanan

    sampel batuan

    iii. Laboratorium tidak menyediakan stock safety helmet untuk

    dibagikan ke masing-masing praktikan

    b. Penyebab (unsafe act ) :

    i. Praktikan yang tergesa-gesa dan tidak hati-hati

    ii. Praktikan tidak menggunakan APD (safety helmet)

    iii. Praktikan tidak mengindahkan arahan dari asisten yang

    sedang bertugas

    3. Cairan asam mengenai kulit praktikan sehingga menyebabkan perih (sakit)

  • 16

    a. Penyebab (unsafe condition) :

    i. Laboratorium tidak menyediakan pipet ukur yang dapat

    digunakan untuk mengambil cairan asam klorida dari wadah

    utama

    ii. Laboratorium tidak memberikan label pada botol wadah dari

    asam klorida

    iii. Kondisi lingkungan kerja yang tidak kondusif dan banyak

    gangguan non teknis lainnya

    b. Penyebab (unsafe act) :

    i. Praktikan tidak berhati-hati / tergesa- gesa

    ii. Praktikan tidak mengikuti arahan asisten

    iii. Praktikan bertindak diluar dari prosedur yang ditetapkan

    iv. Praktikan tidak menggunkan sarung tangan

    4. Tangan (lengan ) tergores oleh benda tajam termasuk alat-alat praktikum

    a. Penyebab (unsafe condition) :

    i. Laboratorium tidak menyediakan alat-alat identifikasi yang

    lebih memenuhi standar

    ii. Kondisi/lingkungan area praktikum tidak memungkinkan

    praktikan untuk berkonsentrasi penuh

    iii. Alat-alat yang digunakan adalah alat-alat pengganti (alat

    buatan)

    b. Penyebab ( unsafe act) :

    i. Praktikan tidak berhati-hati / tergesa-gesa

    ii. Proses identifikasi batuan dengan menggunakan alat yang

    tajam dilakukan diluar prosedur yang diajarkan

    iii. Salah menggunakan alat

    5. Praktikan saling bertabrakan , karena ruang gerak yang sempit sehingga alat

    dan bahan yang sedang dipegang jatuh dan berceceran di lantai

    a. Penyebab (unsafe condition) :

    i. Ruang gerak sempit /ruangan sempit

  • 17

    ii. Terlalu banyak praktikan di dalam satu ruangan

    iii. Kondisi di dalam ruangan tidak kondusif oleh berbagai factor

    teknis dan nonteknis lainnya

    b. Penyebab (unsafe act) :

    i. Praktikan tergesa-gesa (tidak berhati-hati)

    ii. Ada beberapa praktikan yang bercanda dan menyebabkan

    kekacauan

    iii. Praktikan bertindak di luar prosedur yang diarahkan

    6. Pecahan batuan yang dihancurkan dengan menggunakan palu geology,

    terlempar mengenai area wajah terutama mata sehingga menimbulkan luka

    ringan-serius.

    a. Penyebab (unsafe condition) :

    i. Tempat untuk melakukan penghancuran sampel batuan tidak

    sesuai standar (tidak aman)

    ii. Palu geology yang digunakan adalah alat yang rusak

    b. Penyebab (unsafe act ) :

    i. Praktikan memukul batuan terlalu keras

    ii. Praktikan bermain-main dan tidak serus

    iii. Praktikan tidak menggunaka safety glass

    iv. Praktikan salah menggunakan alat

    v. Praktikan kurang berpengalaman

    7. Kaki tertimpa palu geology karena , palu geology tidak disimpan di tempat

    yang aman.

    a. Penyebab (unsafe condition) :

    i. Kondisi tempat kerja yang kurang kondusif

    b. Penyebab (unsafe act ) :

    i. Praktikan menyimpan palu geologi tidak pada tempatya

    ii. Asisten pendamping kurang sigap di dalam mengamankan

    alat-alat yang tidak pada lokasi yang aman

    iii. Praktikan kurang focus dan mungkin bermain-main

  • 18

    8. Bagian Tajam pada kompas melukai tangan praktikan sesaat setelah

    praktikan mencoba membuka kompas (kompas tidak dibuka sesuai

    prosedur)

    a. Penyebab (unsafe condition) :

    i. Kompas sudah tidak bagus lagi

    b. Penyebab (unsafe act ) :

    i. Praktikan kurang berpengalaman membuka kompas

    ii. Praktikan tidak membaca prosedur yang benar untuk

    membuka kompas

    iii. Asisten penanggungjawab, salah dalam memberikan kompas

    kepada praktikan.

    iv. Praktikan tidak tenang dan tergesa-gesa

    4.2.Penyebab Penyakit Akibat Kerja

    1. Penyakit (pusing / sakit kepala)

    a. Penyebab

    i. Kondisi atau lingkungan praktikum tidak nyaman

    ii. Cuaca, termasuk perubahan ekstrim,kelembaman dan tekanan

    udara

    iii. Praktikan mengalami stress, baik pada saat sebelum praktikan

    masuk ke ruang laboratorium untuk memulai praktikum

    maupun pada saat praktikum berlangsung

    iv. Adanya bau-bau yang kurang nyaman dari batuan dan

    mineral yang jika terhirup akan memicu ransangan pada otak

    sehingga kepala mulai pusing.

    v. Kondisi di dalam ruangan terlalu pengap

    vi. Kurangnya sirkulasi udara di daam ruangan

    2. Penyakit (Mual-Mual)

    a. Penyebab

  • 19

    i. Kondisi tidak nyaman di dalam ruang praktikum

    ii. Praktikan sudah sakit sebelum dia memasuki ruang lab,

    sehingga dengan berbagai factor teknis dan non teknis

    lainnya yang ada di dalam lab, membuat praktikan merasa

    kondisinya lebih tidak nyaman dan memicu untuk mual-mual

    iii. Kondisi sirkulasi udara yang tidak stabil

    iv. Adanya aroma yang tidak sedap dari beberapa batuan dan

    mineral yang bercampur dan menimbulkan rasa ingin

    muntah.

    3. Penyakit (Demam) :

    a. Penyebab

    i. Infeksi kuman penyakit yang secara tidak langsung menempe

    pada sampel batuan dan mineral, dan objek bahan di

    laboratorium lainnya

    ii. Infeksi virus ,yang mungkin diakibatkan oleh, praktikan

    lainnya yang sudah terinveksi virus demam dan dengan

    sirkulasi udara yang buruk di laboratorium dan tidak

    menggunakan masker, maka perpindahan virus bisa dengan

    mudah terjadi

    iii. Demam juga bisa terjadi oleh nfeksi saluran pernafasan

    akibat masuknya zat-zat beracun yang terhirup melalui

    hidung, (praktikan tidak memakai masker, sehingga

    kemungkinan terhirupnya zat-zat yang tidak diinginkan bisa

    terjadi)

  • 20

    4.3.Upaya Mengatasi Kondsi Tidak Aman Dan Tndakan Kerja Tidak Aman

    4.3.1.Upaya Mengatasi Kondsi Tidak Aman

    1. Menata ulang berbagai peralatan yang tidak disimpan secara benar

    (berserakan) menjadi lebih rapih dan berkelompok sehingga aman untuk

    dijangkau dan mengurangi resiko terjadi kecelakaan kerja

    2. Memisahkan peralatan yang rusak yang bisa menyebabkan terjadinya

    kecelakaan kerja, dan akan lebiih baik lagi jika dapat diperbaiki

    3. Mengganti peralatan praktikum yang tidak sesuai standar , dengan peralatan-

    peralatan yang memenuhi krteria dasar didadalam penggunaannya di dalam

    kegiatan praktikum, misalnya kaca,kawat tembaga, paku, diganti dengan

    alat uji kekerasan skala mohs yang lebih digital

    4. Jika ada prosedur praktikum yang harus dilakukan dan dianggap sangat

    beresiko untuk dilakukan, seharusnya harus selalu didampingi oleh asisten

    penanggungjawab / pendamping

    5. Kondsi ventilasi yang tidak sempurna dapat diatasi dengan menyediakan

    ruangan baru untuk kegiatan praktikum yang dimana memiliki system

    sirkulasi udara yang lebih nyaman ,baik serta ditunjang dengan fasilitas

    kipas angin 2 sampai 3 unit

    6. Batuan/Mineral yang dianggap dapat memiliki efek samping jika terjadi

    kontak langsung dengan kulit sebaiknya dipisahkan, pada lemari

    penyimpanan tertentu dan diberikan keterangan , sehingga meminimalkan

    resiko terjadi nya kecelakaan dan penyakit akibat kerja

    7. Penyediaan ruang Kerja yang lebih nyaman yang dimana ruang

    penyimpanan alat dan bahan tidak digabung dengan ruang praktikum,

    sehingga praktikan bisa lebih leluasa untuk bergerak dan melakukan

    kegiatan praktikum dengan lancer

    8. Semua alat dan bahan praktikum harus benar benar disimpan di dalam

    lemari penyimpanan yang sesuai dengan standar, mudah dijangkau,aman,

    terkelompokkan dengan baik, tidak asal dicampur / digabung,sehingga

  • 21

    meminimalkan terjadinya kesalahan penggunaan sampel atau alat sehingga

    meminimalkan terjadinya kecelakaan kerja

    9. Papan tulis yang digunakan sebagai media belajar mengajar, harus ditata

    ulang tempatnya karena tempat yang sekarang benar-benar tidak strategis

    dan menyulitkan praktikan untuk memiliki ruang gerak yang lebih bebas,

    sehingga mengganggu kenyaman di di dalam proses belajar mengajar,

    harusnya papan tulis ditempatkan di area lain yang lebih luas dilengkapi

    dengan belasan unit kursi

    10. Memisahkan ruang penyimpanan alat dan bahan dengan ruang praktikum

    11. Praktikan dilarang untuk membuang sampah sembarangan sehingga

    meminimalsir, ketidaknyamanan lingkungan praktikum dan untuk mencegah

    ada praktikan yang terpeleset

    12. Memberikan Label Penanda kepada semua alat dan bahan yang belum

    memiliki label penanda

    4.3.2.Upaya Mengatasi Tindakan Kerja tidak Aman

    1. Asisten wajib memberitahukan kepada praktikan tentang semua aturan yang

    berlaku di dalam laboratorium geologi dan survey, baik sebelum, pada saat

    dan setelah proses praktikum berlangsung

    2. Setiap praktikan wajib mengingatkan satu dengan yang lainnya ika ada

    praktikan yang bertindak diluar dari prosedur yang telah ditentukan

    3. Asisten wajib mengecek kembalii semua peralatan yang hendak dibagikan

    kepada praktikan sebelum praktikum berlangsung

    4. Praktkan wajib menggunakan Alat Pelindung diri (APD) pada saat kegiatan

    praktikum berlangsung diantaranya :

    a. Safety glass

    b. Safety helmet

    c. Sarung tangan

    d. Masker

    e. Sepatu safety (jika memungkinkan)

  • 22

    f. Pakaian Dinas Harian (PDH) / jas laboratorium

    5. Praktikan wajib bekerja sesuai prosedur yang telah diberitahukan

    sebelumnya

    6. Praktikan diwajibkan bekerja dengan fokus,tidak ugal-ugalan untuk

    menghindari kecelakaan kerja yang kemungkinan dapat terjadi

    7. Asisten Pendamping senantiasa harus mengawasi praktikan padasaat

    praktikum berlangsung

    8. Praktikan tidak diperkenankan menyimpan alat-alat praktikum pada tempat

    yang dianggap tidak aman

    9. Praktikan harus segera melapor pada asisten jika sewaktu-waktu terjadi satu

    dan lain hal yang tidak diinginkan.

    10. Menanamkan Prinsip kehati-hatian dalam diri praktikan untuk senantiasa

    bekerja dengan aman , dan nyaman.

    4.4.Upaya ,Mengatasi Kecelakaan Kerja

    1. Kecelakaan kerja (terpeleset)

    a. Memastikan bahwa lantai ruangan praktikum berada dalam kondisi

    atau keadaan bersih dan bebas dari benda-benda yang dapat

    membahayakan / menggangggu jalannya kegiatan praktikum.

    2. Kecelakaan kerja ( kepala tertimpa batuan)

    a. Menata ulang tata letak batuan yang ada di lemari sampel batuan

    b. Menyiapkan atau mengganti lemari sampel dengan lemari sampel

    yang lebh aman ,sehingga sampel batuan tidak mudah jatuh , dengan

    gerakan, dan gangguan lainnya

    c. Menempatkan lemari sampel pada tempat yang stategis ( tidak

    berdesakan dengan tempat lainnya seperti meja belajar, sehingga

    praktikan punya ruang gerak yang lebih di dalam mengambil sampel

    batuan jika perlu

    3. Kecelakaan kerja (cairan asam mengenai kulit praktikan sehingga

    menyebabkan perih)

  • 23

    a. Asisten Harus Mewajibkan Praktikan menggunakan alat pelindung

    diri (APD) yang dalam hal ini adalah sarung tangan, untuk

    mengurangi resiko terjadinya kontaminasi langsung kulit dengan

    cairan asam

    b. Menggunakan alat kimia standar seperti pipet ukur, untuk

    mengambil cairan asam dari wadahnya

    c. Asisten pendamping harus selalu mendampingi praktikan d dalam

    melakukan prosedur praktikum yang dianggap memiliki potensi

    untuk terjadinya kecelakaan kerja

    4. Kecelakaan kerja (tangan/lengan dan bagian tubuh lainnya tergores benda

    tajam termasuk alat-alat praktikum

    a. Asisten harus senantiasa menghimbau kepada praktikan untuk

    bekerja sesuai prosedur

    b. Praktikan diwajibkan untuk memegang teguh prinsip kehati-hatian di

    dalam melakukan semua prosedur percobaan yang di lakukan , guna

    mengurangi resiko terjadinya kecelakaan kerja

    c. Alat-alat praktikum yang sudah rusak dan dianggap bisa

    menmbulkan bahaya, agar tidak digunakan kembali / tidak dibagikan

    kepada praktikan

    d. Asisten harus mendampingi praktikan di dalam penggunaan alat-alat

    praktikum yang dianggap memiliki potensi terjadinya kecelakaan

    kerja

    5. Kecelakaan Kerja (praktikan saling bertabrakan karena ruang gerak yang

    sempit)

    a. Menyiapkan Ruangan baru yang lebih luas dan memadai untuk

    digunakan sebagai ruangan khusus kegiatan praktikum , jadi rungan

    praktikum akan dipisah dengan ruangan penyimpanan alat dan bahan

    b. Jumlah praktikan untuk satu kali kloter praktikum, harus

    dikondisikan oleh asisten dan tidak boleh terlalu banyak

  • 24

    c. Praktikan dihimbau untuk senantiasa berhati-hati di dalam

    pelaksanaan kegiatan praktikum.

    6. Kecelakaan kerja ( pecahan batuan yang dihancurkan dengan palu geology

    terlempar ke dan mengenai waja)

    a. Praktikan wajib menggunakan APD yaitu safety Glass

    b. Praktikan di dalam menggunakan palu geologi harus sesuai prosedur

    c. Posisi tubuh harus diperhatikan pada saat menghancurkan sampel

    batuan

    d. Proses Penggunaan Palu Geologi terhadap batuan harus di lakukan

    pada tempat yang benar / alasnya

    7. Kecelakaan kerja ( kak tertimpa palu geology karena , palu geology tidak

    disimpan pada tempat yang aman)

    a. Setelah palu geology digunakan, praktikan wajib menyimpan /

    mengamankan palu geology pada tempat yang aman

    b. Jika ada yang melihat kondisi yang tidak aman terkait penyimpanan

    alat, praktikan wajib mengamankan alat tersebut untuk dipindahkan

    di tempat yang aman, atau segera memberi tahu ke asisten yang

    bertugas

    8. Kecelakaan kerja (bagian tajam pada kompas, melukai tangan praktikaan

    sesat ketika kompas akan dibuka/ digunakan)

    a. Laboratorium wajb menyediakan kompas yang berada dalam kondisi

    baik dan siap pakai

    b. Praktikan wajib mengikuti prosedur pengguunaan alat dengan baik

    dan benar

    c. Asisten wajib mendamping praktikan , di dalam pengunaan alat-alat

    praktikum yang dianggap bisa menimpulkan potensi kecelakaan

    kerja

    9. Untuk menghindari kebakaran akibat sumber api yang tidak diketahui maka

    a. Praktikan dilarang keras membawa barang, alat, dan benda apapun

    yang berpotensi sebagai sumber api

  • 25

    b. Pada area laboratorium harus dipasang tanda-tanda langan untuk

    membawa alat dan benda apapun yang berpotensi bahaya

    menimbulkan sumber api

    10. Untuk menhindari terjadinya ledakan gas methane (ch4) dari sampel

    batubara di laboratorium maka

    a. Sampel batubara harus tetap berada pada plastic sampelnya dan tidak

    diutak-atik, kecuali untuk kepentingan praktikum dan dalam

    pengawasan asisten / dosen yang bersangkutan

    b. Sampel batubara harus disimpan pada tempat yang aman, dan tidak

    melebihi batas suhu maksimum

    c. Harusnya ada ruang penyimpanan khusus untuk sampel batubara

    4.5.Upaya Mengatasi Penyakit Akibat Kerja

    1. Melakukan penataan ulang di dalam sistem tata letak semua barang-barang

    termasuk peralatan dan bahan praktkum, yang ada di dalam laboratorium

    sehingga menciptakan kenyaman bagi praktikan di dalam melakukan

    kegiatan di laboratorium

    2. Memperbaiki system sirkulasi udara di dalam laboratorium dengan berbagai

    cara diantaranya

    a. Menambah unit kipas angin d dalam laboratorium untuk

    memperlancar aliran udara

    b. Menyiapkan ruangan baru bagi untuk kegiatan praktikum yang

    memiliki system ventilasi yang lebih baik dari sekarang

    3. Menyingkirkan segala bentuk benda-benda dan bahan yang memilik potensi

    sumber penyakit dan berkumpulnya hewan-hewan pembawa penyakit

    4. Senantiasa menjaga kebersihan laboratorium, karena penyakit pada

    umumnya menyerang karena lingkungan kerja yang tidak bersih

    5. Menyiapkan kotak P3K

  • 26

    6. Praktikan yang diduga menderita penyakit menular, seperti flu dan penyakit

    menular lainnya seharusnya :

    a. Diberikan izin istirahat, untuk tidak mengikuti kegiatan praktikum ,

    karena dikhawatirkan dapat menularkan virus flu kpada orang-orang

    disekitarnya

    b. Praktikan yang merasa sedang menderita penyakit dan dapat menular

    baik melalui udara atau sentuhan diwajibkan menggunakan:

    i. Sarung tangan

    ii. Masker

    7. Jika terjadi gejala / penyakit mendadak dan sulit di tangani lakukan :

    a. Berikan pertolongan pertama jika memungkinkan

    b. Segera laporkan kepada pihak yang lebih kompeten

    c. Membawanya ke ruang kesehatan terdekat, (unit kesehatan) atau

    puskesmas/ rumahsakit

    4.6.Job Safety Analisis Dan Analisis Resiko

    di dalam pembuatan laporan analisis K3 di suatu unit kerja, maka ada dua hal

    penting yang sangat dianjurkan untuk dilakukan analisis lanjutan, yaitu Job safety Analisis

    dan Analisis Resiko. Kedua analisis ini kemudian nantinya dapat digunakan sebagaii

    parameter acuan yang dapat dipertanggungjawabkan melalui suatu laporan dan

    form.Adapun Job Safety Analisis dan Analsisi Resiko di laboratorium Geologi dan survey

    dapat diperlihatkan pada form dibawah ini yaitu:

  • 27

  • 28

    FORMULIR ANALISIS RESIKO

    Unit Kerja : Laboratoium Geologi & Survey Pekerjaan : Praktikum Geologi & Survey

    Tanggal : 31 Mei 2015 Penilai :

  • 29

    4.7.Upaya Penerapan K3

    Untuk meningkatkan kualitas penanganan keselamatan dan kesehatan kerja (K3) di

    unit kerja laboratorium geologi dan surve maka, perlu dilakukannya berbagai upaya untuk

    meningkatkan penerapan K3 di lingkungan laboratorium geologi dan survey ,Dan

    sebagaimana telah disinggung sebelumnya pada BAB III, point 3.5 dan 3.6 yaitu K3 yang

    telah diterapkan dan yang belum diterapkan di laboratorium geologi dan survey, maka

    upaya penerapannya dapat dijabarkan sebagai berikut :

    1. Memenejemen penerapan dan pengaplikasian K3 dengan Baik,sistematis

    dan structural di lingkungan laboratorium geologi dan survey, dengan

    memberikan modal dasar melalui pemberian pemahaman dasar kepada

    seluruh Asisten,Praktikan , dan orang-orang yang berada di lingkungan

    lanoratorium geologi dan survey mengenai penerapan upaya K3

    2. Upaya-upaya K3 yang telah diterapkan ,agar senantiasa terus menerus

    dterapkan , dan untuk upaya-upaya K3 yang belum diterapkan (sesuai BAB

    III point 3.6) agar secepatnya harus diterapkan demi peningkatan kualitas

    pelayanan, K3 di lingkungaan laboratorium geologi dan survey

    3. Melakukan Upaya analisis K3 melalui JOB safety analisis dan analisis

    resiko, di laboratorium geologi dan survey, sehngga data hasil analisis

    tersebut dapat dijadikan sebagai pedoman dasar di dalam peningkatan mutu

    dan kualitas pelayanan K3 di laboratorium geologi dan survey

  • 30

    BAB V

    KESIMPULAN

    5.1.Kesimpulan

    Dengan merujuk pada Pembahasan pada bab sebelumnnya maka dapat disimpulkan

    beberapa point penting di dalam laporan analisis K3 lab.Geosurvey yaitu :

    a. Berdasarkan hasil analisis, disimpulkan bahwa ada beberapa jenis kecelakaan kerja

    yang pernah di lab.Geosurvey seperti terpeleset,kepala tertimpa batuan,caiiran

    asam menggenai kulit praktikan,tangan tergores batuan, dan praktikan saling

    bertabrakan. Keadaan tersebut disebabkan oleh 2 faktor utama yaitu :

    i. Kondisi kerja tidak aman

    ii. Tindakan kerja yang tidak aman

    b. Di dalam unit kerja lab Geosurvey, terdapat beberapa penyakit akibat kerja yang

    pernah terjadi diantaranya : Kepa Pusing, Mual-Mual,Pingsan,demam, dan yang

    kemungknan dapat terjadi seperti sesak nafas / gangguan pernafasan. Dan adapun

    analisis terkait penyebab penyakit terseput yaitu:

    i. Kondisi Sirkulasi udara di dalam ruangan tidak lancar

    ii. Ruang kerja prakrikum terlalu sempit

    iii. Praktikan tidak menggunakan masker

    iv. Praktikan tidak menggunakan sarung tangan

    c. Di dalam mengatasi kondisi kerja yang tidak aman, dan tindakan kerja yang tidak

    aman, maka dapat dilakukan beberapa pendekatan yaitu :

    i. Untuk kondisi kerja tidak aman, maka dapat digunakan pendekatan

    objektif, artinya bahwasegala sesuatu yang menyangkut objek kerja

    dan linggkungan pekerjaan harus ditataulang sedemikian rupa,

    hingga dianggap aman dan tiidak mengganggu kelancaran kegiatan

    praktikum

    ii. Untuk tindakan kerja yang tidak aman, maka dapat dilakukan

    pendekatan subjektif yang artiinya bahwa, upaya pencegahan

  • 31

    dilakukan dengan metode peersuasif, baik melalui arahan, kordinasi,

    informasi, yang baik dan benar, agar para subjek studi bertindak

    sesuai prosedur yang diterapkan

    d. Di dalam upaya mengatasi penyakit akibat kerja yang terjadi di lab.Geosurvey maka

    perlu dlakukan beberapa upaya seperti:

    i. Praktikan wajib menggunakan masker dan sarung tangan selama

    proses praktikum berlangsung. Selan sebagai pertahanan diri dari

    debu, dan material lainnya, juga dapat mencegah penyebaran bakteri

    dan virus

    ii. Alira sirkulasi ruangan praktikum harus diperbaiki sedemikian rupa,

    baik dengan merubah system ventilasi, maupu penggunaan fan yang

    cukup

    iii. Menyediakan ruang praktikum yang lebh luas

    e. Di dalam membuat Job safety Analisis dan analisis resiko maka, tahapan pokok

    kegiatan yang terjadi di laboratorium geology dan survey yaitu :

    i. Persiapan alat

    ii. Pembagian alat kepada kelompok praktikan

    iii. Kegiatan inti / identifikasi batuan dan mineral

    iv. Tahap akhr yaitu pengembalian kembali alat dan bahan

    f. Di dalam proses peningkatan pelayanan K3 di lab geosurvey, maka perlu dilakukan

    upaya-upaya penerapan K3 seperti :

    i. Manajemen ulang Penerapan K3 dengan Baik, Sistematis dan sesuai

    dengan peruntukannya

    ii. Upaya-upaya penerapan k3 yang selama ini telah berlangsung, agar

    tetap dilestarikan dan melakukan upaya lain yang belum di lakukan

    iii. Melakukan kegiatan analisis K3 di lab Geosurvey untuk

    emndapatkan data yang dapat digunakan sebagai acuan dan bahan

    diskus d dalam menngkatkan pelayanan K3 di laboratorium gologi

    dan survey

  • 32

    5.2.Saran

    a. Alangkah lebih baiknya, jika di dalam pembuatan laporan analisis K3 ini, terdapat

    jadwal konsultasi / revisi , sehingga laporan ini bisa lebih disempurnakan.

    b. Jika memungkinkan, bahwa mahasiswa (i) berikutnya jika ingin melakukan analisis

    k3, sebaiknya dilakukan di perusahaan pertambangan.

    c. Laporan akhir seperti ini harus dipertahankan, karena lebih memiliki manfaat

    dibandingkan dengan pelaksanaan UAS

  • 33

    LAMPIRAN GAMBAR

    A.Kondisi Tidak Aman

    Lemari tempat penyimpanan sampel batuan terlalu kecil sehinngga sampel batuan bisa

    dengan mudah jatuh ke lantai ,batuan disusun tidak beraturan

    Media lokasi praktikum hanya dilakukan di media lantai sehngga , sangat tidak aman, harusnya ada meja khusus

    untuk kegiatan praktkum

    Sampel batuan/batubara disimpan berserakan( tidak pada suatu tempat yang aman) dan lokasinya sangat berdekatan

    dengan papan tulis

    Kotak sampel tidak ditata dengan aman, dan tidak pada tempat yang safety

    Tata letak meja,lemari sampel dan papan tulis , salah / tidak aman/saling berdekatan hal ini terjadi karena ruangan sangat kecil (ruang praktikum digabung dengan ruang

    penyimpanan alat dan bahan)

    Kaca,kawat,paku, statifdisimpan pada tempat yang tidak aman, dan d campur saja di dalam sebuah kardus, dan disimpan di rungan yang

    tidak safety

  • 34

    LAMPIRAN GAMBAR

    B.Tindakan Kerja Tidak Aman

    Praktikan tidak menggunakan sarung tangan, tidak menggunakan safety glass, tidak menggunakanjas lab / PDH

    Praktikan melakukan kesalahan prsedur di dalam memecahkan batuan dengan tidak meminggirkan

    dulu alat dan bahan yang dapat menggannggu proses saat memecahkan batuan. (praktikan sudah menggunakan safety glass, tapi tidak

    menggunakan sarung tangan)

    Praktikan tidak menyimpan alat alat praktikum dengan beanar (sesua tempatnya) setelah selesai digunkan, tapi hanya menyimpannya di atas meja, dan berpotens untuk

    jatuh ke lantai dan menimbulkan bahaya Sampel mineral dan batuan di simpan di dalam leamri buku setelah dgunakan

  • 35

    LAMPIRAN GAMBAR

    C.Upaya K3 yang telah dilakukan

    Disediakan alat pemadam api, jenis dry powder di dindng lab.jika sewaktu-waktu terjadi kebakaran /

    potensi api

    Lab, menyediakan lemari khusus tempat penympanan berbagai perlengkapan lab, dan kegiatan praktikum termasuk

    beberapa jenis APD

    Lab, menyediakan kpas angina, untuk menjaga sirkulasi udara di dalam ruangan tetap stabil,

    Lab menyediakan beberapa APD seperti hel safety,Airmuff, safety Glass