Laporan Analisis EDS SD Kab. Cianjur 2015
description
Transcript of Laporan Analisis EDS SD Kab. Cianjur 2015
-
OlehJamaludin
Pengawas SD Kecamatan Cianjur
-
Sistem Penjaminan Mutu Pendidikan (SPMP) yang
berlaku saat ini merupakan tanggung jawab
setiap pemangku kepentingan pendidikan di
semua jenjang tingkat kebijakan
-
Implementasi SPMP terdiri atas rangkaian
proses/tahapan yang secara siklik dimulai dari:
(1) pengumpulan data,
(2) analisis data,
(3) pelaporan/pemetaan,
(4) penyusunan rekomendasi, dan
(5) upaya pelaksanaan rekomendasi dalam bentuk
program peningkatan mutu pendidikan
-
Penjaminan dan peningkatan mutu pendidikan pada pendidikan
di Indonesia berkaitan dengan tiga bidang garapan utama
yaitu:
1. pengkajian mutu pendidikan;
2. analisis dan pelaporan mutu Pendidikan;dan
3. peningkatan mutu dan penumbuhan budaya peningkatan
mutu yang berkelanjutan.
Proses kegiatan pemetaan dilaksanakan melalui Evaluasi Diri
Sekolah (EDS) dan instrumen lain yang dapat menambah
informasi tentang profil sekolah
-
Evaluasi Diri Sekolah (EDS)
komponen penentu yang sangat penting dalam
sistem pengembangan pendidikan nasional karena
dengan EDS sekolah berperan dalam membangun
informasi pendidikan nasional terutama dalam
memotret kinerja sekolah dalam penerapan SPM
dan SNP
-
TUJUAN ANALISIS EDS
Laporan hasil analisis Peta Mutu Pendidikan Berbasis
Hasil EDS disusun untuk menyajikan hasil pencapaian
6 dari 8 SNP yang dilakukan melalui program
pemetaan mutu pendidikan tahun 2014 disertai
tindak lanjutnya berupa program peningkatan mutu
6 dari 8 SNP untuk jenang SD dan SMP di tingkat
Kabupaten/Kota.
-
SASARAN PEMETAAN MUTU
Sasaran pemetaan Mutu Pendidikan tingkat Satuan
pendidikan jenjang SD kabupaten Cianjur yang
mengimplementasikan EDS tahun 2014 seluruhnya
berjumlah 1248 sekolah
Sedangkan data yang diolah dan dianalisis hanya data
yang lengkap yaitu sebanyak 1130 satuan pendidikan,
dengan rincian sebagai berikut:
-
HASIL YANG DIHARAPKAN
Hasil dari Analisis Hasil Evaluasi Diri Sekolah sebagai berikut :
1. Profil mutu capaian Standar Nasional Pendidikan untuk
Pendidikan Dasar di tingkat Kabupaten.
2. Rekomendasi serta program/kegiatan tindak lanjut
berdasarkan hasil analisis data EDS Tahun 2014 untuk
dimanfaatkan pada program-program peningkatan mutu
pendidikan dasar di tingkat kabupaten
-
PENGOLAHAN ANALISIS DATA
-
SUMBER DATA
Data yang digunakan pada kegiatan analisis EDS tahun 2014
adalah data hasil isian responden guru, kepala sekolah dan siswa
jenjang SD di Kabupaten Cianjur melalui aplikasi PADAMU NEGERI
tahun 2014.
Data yang diolah hanya data yang lengkap setelah dilakukan
identifikasi dan verifikasi seluruh data EDS Tahun 2014.
jenjang SD kabupaten Cianjur yang mengimplementasikan EDS tahun 2014
seluruhnya berjumlah 1248 sekolah
Sedangkan data yang diolah dan dianalisis hanya data yang lengkap yaitu
sebanyak 1130
-
PROSES PENGOLAHAN DATA
Proses pengolahan data hasil EDS tahun 2015 dilakukan melalui beberapa tahapan
proses, yaitu proses entry, proses pengolahan persiapan standar mutu dan proses
analisis
Proses entry dilakukan oleh seluruh stakeholder (Kepala Sekolah-KS, Guru-G, Siswa-S)
melalui sistem Padamu. Seluruh informasi yang dientry oleh stakeholder selanjutnya
dikelola oleh system dalam beberapa struktur database seperti Angket-KS, Angket-G,
Angket-Siswa dan Data-KS.
-
PROFIL CAPAIAN STANDAR NASIONAL PENDIDIKAN KABUPATEN CIANJUR TAHUN 2014
TINGKAT SEKOLAH DASAR
-
SUMBER DATA
Data yang digunakan pada kegiatan analisis EDS tahun 2014 adalah data
hasil isian responden guru, kepala sekolah dan siswa jenjang SD di Kabupaten
Cianjur melalui aplikasi PADAMU NEGERI tahun 2014.
Data yang diolah hanya data yang lengkap setelah dilakukan identifikasi dan
verifikasi seluruh data EDS Tahun 2014.
jenjang SD kabupaten Cianjur yang mengimplementasikan EDS tahun 2014 seluruhnya
berjumlah 1248 sekolah
Sedangkan data yang diolah dan dianalisis hanya data yang lengkap yaitu sebanyak 1130
-
Berdasarkan hasil pengolahan data EDS Tahun 2015, maka
diperoleh data pencapaian standar nasional pendidikan di
kabupaten Cianjur mencapai capaian Standar Nasional
Pendidikan untuk Jenjang SD berada pada skor 6,33
Standar dengan rata-rata capaian terendah yaitu pada
Standar Lulusan (skor 4,73), sedangkan standar dengan
rata-rata capaian tertinggi yaitu standar Penilaian (skor
7,23).
-
20132014
-
2013 2014
-
STANDAR KOMPETENSI LULUSAN
-
STANDAR KOMPETENSI LULUSAN
Berdasarkan data sajian di atas dapat dijelaskan bahwa
dari 5 indikator yang dilakukan analisis data pada standar
Kompetensi Lulusan, indikator Prestasi Siswa/Lulusan
memiliki skor terendah, (Skor 1.32) dibandingkan dengan
skor indikator lainnya. Dengan demikian indikator ini perlu
menjadi prioritas dalam upaya penyusunan program
perbaikan dan peningkatan mutu yang dilakukan oleh
pemerintah
-
STANDAR ISI
-
Berdasarkan data sajian di atas dapat dijelaskan bahwadari 4 indikator yang dilakukan analisis data pada
standar isi, indikator Kurikulum relevan dengan lingkungan
dan kebutuhan memiliki skor terendah (Skor 5.23)
dibandingkan dengan skor indikator lainnya. Dengan
demikian indikator ini perlu menjadi prioritas dalam
upaya penyusunan program perbaikan dan peningkatan
mutu yang dilakukan oleh pemerintah.
-
STANDAR PROSES
-
Berdasarkan data sajian di atas dapat dijelaskan bahwa dari
8 indikator yang dilakukan analisis data pada standar PBM
mengembangkan kreativitas peseta didik (Skor 3.67) memiliki
skor terendah dibandingkan dengan skor indikator lainnya.
Dengan demikian indikator ini perlu menjadi prioritas dalam
upaya penyusunan program peningkatan mutu yang dilakukan
oleh pemerintah daerah.
-
STANDAR PENILAIAN
-
Berdasarkan data sajian di atas dapat dijelaskanbahwa dari 5 indikator yang dilakukan analisis data pada standar penilaian,Indikator Sekolah menetapkanKriteria Ketuntasan Minimal, (skor 5.62) memiliki skorterendah dibandingkan dengan skor indikatorlainnya.dengan demikian indikator ini perlu menjadiprioritas dalam upaya penyusunan program peningkatan mutu yang dilakukan oleh pemerintahdaerah
-
STANDAR PTK
-
Berdasarkan data sajian di atas dapat dijelaskan bahwa dari 2
indikator yang dilakukan analisis data pada standar PTK , indikator
Peningkatan kompetensi PTK dilakukan untuk memenuhi kebutuhan
sekolah, (skor 6.16) memiliki skor terendah dibandingkan dengan skor
indikator lainnya.dengan demikian indikator ini perlu menjadi prioritas
dalam upaya penyusunan program peningkatan mutu yang dilakukan
oleh pemerintah daerah.
-
STANDAR PENGELOLAAN
-
Berdasarkan data sajian di atas dapat dijelaskan bahwa dari 7 indikator
yang dilakukan analisis data pada standar pengelolaan, indikator
Pimpinan melakukan supervise dan evaluasi sesuai standar, (skor 3.55).
memiliki skor terendah dibandingkan dengan skor indikator
lainnya.dengan demikian indikator ini perlu menjadi prioritas dalam
upaya penyusunan program peningkatan mutu yang dilakukan oleh
pemerintah daerah.
-
REKOMENDASI
-
STANDAR KOMPETENSI LULUSAN
Indikator Skor RekomendasiProgram/
Kegiatan Tindak Lanjut
Prestasi siswa/lulusan 1.32
Perlunnya peningkatan prestasi siswa
bidang non akademis
1. Pembinaan di tingkat kab bagi siswa
berprestasi untuk kep ting propinsi
maupun Nasional
2. Dibutukan pendanaan yang mendani
untuk kegiatan tsb, diambil dari
APBD cq DPA Disdik kab Cianjur.
Lulusan menunjukkan karakter 6.49
Perlu ditingkatkan pembinaan
berkelanjutan tentang karakter siswa
yang sesuai dengan budaya local
maupun nasional
1. Bintek pendidikan karakter agar
lebih ditingkatkan
2. Pembinaan kepada guru-guru
melauli PKG/KKG terkait Pendikar.
Lulusan mampu berpikir logis dan
sistematis5.94
Pemahaman suatu persoalan perlu
ada peningkatan melalui program
yang nyata dan pendidikan berbasic
konstektual.
Dibutuhkan pendidikan bermakna dalam
setiap pembelajaran dan pembelajaran
berbasic kontekual.
Lulusan mampu berkomunikasi efektif dan
santun5.46
Perlunya peningkatan sikap/prilaku
yang sesuai dengan budaya
setempat
1. Out come lulusan mampu berprilaku
sesuai etika dan norma yang
berlaku.
2. Berpikir efektif dan efisien
Lulusan memiliki kemampuan mengamati
dan bertanya untuk berpikir dan bertindak
produktif serta kreatif 7.86
Perlu dipertahankan dan
ditingkatkan agar lebih produktif
lagi
Supaya dipertahankan dan ditingkatkan
-
STANDAR ISI
Indikator Skor RekomendasiProgram/
Kegiatan Tindak Lanjut
Kurikulum sesuai dengan kurikulum
nasional
7.27
Sosialisasi dan penerapan
kurikulum lebih ditingkatkan lagi
1. Pemberdayaan KKG, K3S maupun
KKPS supaya lebih diefektifkan
2. Pemantauan pelaksanaa kurikulum
ke kelas-kelas berupa monev
Kurikulum disusun secara logis dan
sistematis7.24
Kearifan local akan mewarnai
budaya nasional.
Pemahaman kurikulum agar dijadikan
obrolan pendidikan di setiap
pertemuan guru-guru, KS maupun
Pengawas
Kurikulum relevan dengan lingkungan
dan kebutuhan 5.23
Perlunya pemahaman kurikulum
dihubungkan dengan lingkungan
dan kebutuhan
Sosialisasi dan pemahaman bahwa
kurikulum harus relevan dengan
lingkungan dan kebutuhan
Revisi kurikulum dilakukan secara
berkala 5.37
Revisi kurikulum diperlukan secara
berkala namun jangan terlalu
sering
Setiap revisi kurikulum perlu sosialisasi
dan workshop.
-
STANDAR PROSES
Indikator skor RekomendasiProgram/
Kegiatan Tindak LanjutRPP yang dikembangkan sesuai dengan SKL
dan standar isi serta memenuhi aspek kualitas6.72
Pengembangan Standar isi ke Indikator
agar lebih dipertajam
1. Workshop pembuatan RPP
2. Lesson Study agar dijadikan model
pengembangan RPP
PBM dilakukan secara efisien dan efektif
untuk penguasaan pengetahuan,
keterampilan, sikap dan perilaku4.91
Perlu pembinaan dalam PBM kepada
Guru-guru, KS dan Pengawas sekolah
1. Bintek kegiatan tentang PBM agar rutin
dan terprogram
2. Memaksimalkan kegiatan Gugus melaui
KKG /PKG
PBM mengembangkan karakter jujur, disiplin,
bertanggungjawab, dan menghargai orang
lain
7.38
Peningkatan dan pengembangan PBM
agar ditingkatkan lagi
KKG, K3S dan KKPS agar lebih digairahkan
lagi
PBM mengembangkan kemampuan
berkomunikasi efektif dan santun 4.63
Perlunya pembinaan etika tatakrma
dan sopan santun
1. Keteladan dari pendidik dan tenaga
kependidikan
2. Contoh kongkrit bukan symbol semata
PBM mengembangkan kreatifitas peserta didik
3.67
Peningkatan metode belajar dan
pendekatan pembelajaran bagi guru2
1. Lesson Study lebih diefektifkan
2. Bintek tentang Pembelajaran yang
efektif.
PBM mengembangkan budaya dan
kemandirian belajar 6.49Perlu peningkatan pengembangan
budaya dan kemandirian belajar
Penanaman pentingnya kemandirian belajar
dan budaya belajar
Interaksi guru-siswa mendukung efektifitas
PBM 6.56Pengembangan komunikasi yang lebih
efektif antara guru dan siswa
Pemahaman komunikasi yang lebih efektif
Suasana akademik di sekolah mendukung
pembelajaran (kondusif) 6.18Peningkatan lingkungan sekolah yang
lebih kondusif
Sekolah harus benar-benar dijadikan pusat
wiyata mandala
-
STANDAR PENILAIAN
Indikator Skor RekomendasiProgram/
Kegiatan Tindak Lanjut
Guru menggunakan prinsip-prinsip
penilaian7.75
Peningkatan pemahaman tentang
prinsip-prinsip penilaian oleh guru
sudah mulai nampak
1. PKG tentang prinsip-prinsip
penilaian lebih dipertajam
2. Bintek tentang prinsip-prinsip
penilaian
Guru melakukan perancangan penilaian
6.72
Perlu peningkatan tentang
penyusunan perancangan / kisi-
kisi penilaian
1. Perlu pemahaman tentang
perangan penilaian melalui
kegiatan gugus maupun di
sekolah masing-masing
2. Sistematika penyusunan
perancangan penilaian
Guru menyusun instrumen sesuai
dengan kaidah yang baku 7.11
Peningkatan penyusunan
instrument yang sesuai dengan
kaidah yang baku
Pemberdayaan Gugus Sekolah untuk
peningkatan penyusunan instrumen
Sekolah menetapkan Kriteria
Ketuntasan Minimal
5.62
Perlu pemahaman dan
peningkatan tentang penyusunan
KKM
1. Sistem pembinaan professional di
masing-masing sekolah
2. Kegiatan KKG melalui Gugus
agar mengefktifkan tentan
pembuatan KKM
Sekolah memiliki dokumen prosedur
dan kriteria penilaian 8.44Peningkatan pengarsifan dokumen
tentang penilaian
Tata cara penyusunan kearsifan yang
memudahkan kalau kita perlu
-
STANDAR PTK
Indikator Skor Rekomendasi
Program/
Kegiatan Tindak
LanjutGuru dan tenaga pendidikan
profesional dalam bidangnya
7.66
Agar guru yang belum
memiliki ijazah yang belum
linier segera menyesuaikan
Sosialisasi kulaifikasi akademik
sesuai dengan ketentuan
Peningkatan kompetensi PTK
dilakukan utk memenuhi
kebutuhan sekolah
6.16
Peningkatan kompetensi
PTK masih perlu
ditingkatkan
1. Bintek peningkatan
kompetensi guru
2. Pemkab cq Disdik agar
menganggarkan dalam
DPA
-
STANDAR PENGELOLAAN
Indikator Skor RekomendasiProgram/
Kegiatan Tindak Lanjut
Visi, misi, dan tujuan sekolah sesuai dengan
EDS
7.05
Visi, Misi dan Tujuan tercapai sesuai
dengan target
1. Perumusan visi, misi mengacu kepada
analisis SWOT
2. Memberdayakan kondisi lingkungan
dan stake holder sekolah
Visi, misi, dan tujuan sekolah dipahami oleh
semua warga sekolah 8.51
Visi, Misi, dan Tujuan sekolah sudah
dipahami oleh seluruh komponen
sekolah.
Evalusi program sekolah secara berkala
dan berkesinambungan
Rencana kerja sekolah sesuai EDS6.27
Penyusunan RKS belum menyesuaikan
dengan program EDS
Sosialisasi dan pemahaman EDS
dihubungkan dengan RKS
Rencana kerja sekolah berorientasi mutu
7.42
RKS sudah berorientasi kepada mutu
pendidikan
Pemahaman Mutu pendidikan untuk
meningkatkan mutu pendidikan secara
nasional
Perencanaan sekolah terkait peningkatan
mutu PBM8.37
Program sekolah mengacu kepada
PBM
PBM langkah awal peningkatan mutu
pendidikan
Suasana organisasi mendukung program
sekolah 7.96
Penempatan personal sekolah sesuai
dengan kemampuan personalnya
masing-masing
Organisasi sebagai wadah kerjasama
untuk peningkatan mutu sekolah
Pimpinan melakukan supervisi dan evaluasi
sesuai standar
3.55
Sosialisasi dan implentasi serta
pemahaman tentang pengertian
supervisi yang sesuai dengan standar
1. Pendalaman dan pemahaman tentang
mekanisme supervisi
2. Penguatan kompetensi kepala sekolah
tentang supervisi