LAPORAN ALKOHOL.docx

24
LAPORAN PRAKTIKUM KIMIAORGANIK ALKOHOL ABSOLUT Disusun oleh : Putri Anugrah Rahmawati (1130226) KP - E FAKULTAS FARMASI UNIVERSITAS SURABAYA 2014-2015 1

Transcript of LAPORAN ALKOHOL.docx

LAPORAN PRAKTIKUM KIMIAORGANIKALKOHOL ABSOLUT

Disusun oleh :Putri Anugrah Rahmawati (1130226)KP - E

FAKULTAS FARMASIUNIVERSITAS SURABAYA2014-2015

BAB IPENDAHULUAN

Dasar teori Etanol ( Alkohol Absolut)Etanol, disebut juga etil alkohol, alkohol murni, alkohol absolut, atau alkohol saja, adalah sejenis cairan yang mudah menguap, mudah terbakar, tak berwarna, dan merupakan alkohol yang paling sering digunakan dalam kehidupan sehari-hari. Senyawa ini merupakan obat psikoaktif dan dapat ditemukan pada minuman beralkohol dan termometer modern. Etanol adalah salah satu obat rekreasi yang paling tua.Etanol termasuk ke dalam alkohol rantai tunggal, dengan rumus kimia C2H5OH dan rumus empiris C2H6O. Ia merupakan isomer konstitusional dari dimetil eter. Etanol sering disingkat menjadi EtOH, dengan "Et" merupakan singkatan dari gugus etil (C2H5).Etanol telah digunakan manusia sejak zaman prasejarah sebagai bahan pemabuk dalam minuman beralkohol. Residu yang ditemukan pada peninggalan keramik yang berumur 9000 tahun dari Cina bagian utara menunjukkan bahwa minuman beralkohol telah digunakan oleh manusia prasejarah dari masa Neolitik.Etanol dan alkohol membentuk larutan azeotrop. Karena itu pemurnian etanol yang mengandung air dengan cara penyulingan biasa hanya mampu menghasilkan etanol dengan kemurnian 96%. Etanol murni (absolut) dihasilkan pertama kali pada tahun 1796 oleh Johan Tobias Lowitz yaitu dengan cara menyaring alkohol hasil distilasi melalui arang.Lavoisier menggambarkan bahwa etanol adalah senyawa yang terbentuk dari karbon, hidrogen dan oksigen. Pada tahun 1808 Saussure berhasil menentukan rumus kimia etanol. Lima puluh tahun kemudian (1858), Couper mempublikasikan rumus kimia etanol. Dengan demikian etanol adalah salah satu senyawa kimia yang pertama kali ditemukan rumus kimianya.Etanol pertama kali dibuat secara sintetik pada tahun 1826 secara terpisah oleh Henry Hennel dari Britania Raya dan S.G. Srullas dari Perancis. Pada tahun 1828, Michael Faraday berhasil membuat etanol dari hidrasi etilena yang dikatalisis oleh asam. Proses ini mirip dengan proses sintesis etanol industri modern. Etanol telah digunakan sebagai bahan bakar lampu di Amerika Serikat sejak tahun 1840, namun pajak yang dikenakan pada alkohol industri semasa Perang Saudara Amerika membuat penggunaannya tidak ekonomis. Pajak ini dihapuskan pada tahun 1906,dan sejak tahun 1908 otomobil Ford Model T telah dapat dijalankan menggunakan etanol. Namun, dengan adanya pelarangan minuman beralkohol pada tahun 1920, para penjual bahan bakar etanol dituduh berkomplot dengan penghasil minuman alkohol ilegal, dan bahan bakar etanol kemudian ditinggalkan penggunaannya sampai dengan akhir abad ke-20. Azeotrop Campuran azeotrop adalah suatu campuran yang mempunyai sifat fisis menyerupai suatu cairan yang murni. Komposisi campuran cair akan selalu sama dengan komposisi uapnya, sehingga campuran ini tidak bisa dipisahkan dengan cara destilasi fraksi menjadi komponen penyusunnya. (Pavia et al,1995). Campuran azeotrop ini sering disebut juga constant boiling mixture karena komposisinya yang senantiasa tetap jikacampuran tersebut dididihkan.Campuran azeotrop merupakan penyimpangan dari hukum Raoult. Secara garis besar destilasi digunakan dalam memisahkan campuran azeotrop (campuran campuran dua atau lebih komponen yang sulit di pisahkan), biasanya dalamprosesnya digunakan senyawa lain yang dapat memecah ikatan azeotrop tersebut atau dengan menggunakan tekanan tinggi.Tiap azeotrop memiliki titik didih yang khas. Titik didih pada senyawa azeotrop lebih rendah dari titik didih konstituennya (azeotrop positif) atau lebih besar dari pada titik didih konstituennya (azeotrop negatif). Azeotrop positif Jika titik didih campuran azeotrop lebih rendah dari titik didih salah satu larutan konstituennya. Contoh: 95,63 etanol dan 4,37 % air (dalam bobot). Etanol mendidih pada suhu 78,4oC sedangkan air mendidih pada suhu 100oC , tetapi campurannya/azeotropnya mendidih pada suhu 78,2oC yang mana lebih rendah daripada konstituennya. Azeotrop positif juga disebut dengan titik didih minimum atau tekanan maksimum. Azeotrop NegatifJika titik didih campuran azeotrop lebih tinggi dari titik didih salah satu larutan konstituennya. Contoh: campuran asam klorida pada konsentrasi 20,2 % dan 79,8 % air. Asam klorida (murni) mendidih pada suhu -84oC tetapi campuran azeotropnya memiliki titik didih 110oC.

Gambar azeotrop positif

Gambar azeotrop negatif Pemisahan Komponen AzeotropBanyak metode yang bisa digunakan untuk menghilangkan titik azeotrop pada campuran heterogen. Contoh campuran heterogen yang mengandung titik azeotrop yang paling populer adalah campuran ethanol-air. Agar dapat dipisahkan campuran azeotrop perlu diubah komposisi cairnya dengan cara : a. Menambah cairan ketiga Misalnya alkohol 95.6% (suatu campuran azeotrop) ditambahkan benzena. Jika campuran ini kemudian di destilasi fraksi maka akan diperoleh fraksi sebagai berikut : Fraksi I dengan titik didih 65.85oC yang terdiri dari 7.4% air, 18.5% alkohol, 74.1 % benzena (suatu campuran azeotrop terner). Fraksi II dengan titik didih 68.25 oC yang merupakan campuran azeotrop 67.6% alkohol dan 32.4 % benzena. Fraksi III merupakan alkohol absolut.b. Menambahkan pereaksi yang hanya bereaksi dengan salah satu cairan. Misalnya menambahkan CaO ke dalam alkohol 95.6% .c. Menambahkan adsorben yang dapat mengadsorbsi salah satu komponen. Biasanya digunakan norit atau silica gel.d. Diekstraksi dengan pelarut ke 3 dimana masing-masing komponen akan terekstraksi dalam jumlah yang berbeda. Metode popular lainnya yang bisa digunakan adalah Pressure Swing Distillation.Prinsip yang digunakan pada metode ini yaitu pada tekanan yang berbeda, komposisi azeotrop. suatu campuran akan berbeda pula. Azeotrop bukan jarak konsentrasi yang mana tidak dapat didestilasi, tapi titik dimana koefisien aktivitas destilat menyeberangi dari koefisien yang satu ke koefisien lainnya. Jika azeotrop dapat dilompati destilat akan berlanjut, tetapi air akan menguap dan menyisakan etanol.Berdasarkan prinsip tersebut, distilasi dilakukan bertahap menggunakan dua kolom distilasi yang beroperasi pada tekanan yang berbeda. Kolom distilasi pertama memiliki tekanan operasi yang lebih tinggi dari kolom distilasi kedua. Produk yang dihasilkan terbagi menjadi produk atas dan produk bawah. Produk atas kolom pertama tersebut kemudian didistilasi kembali pada kolom yang bertekanan lebih rendah (kolom kedua). CaOKalsium oksida (CaO), dikenal sebagai kapurIt is a white, caustic and alkaline crystalline solid at room temperature.. Kalsium oksida berwarna putih, pedas dan memadat membentuk basa kristal padat pada suhu kamar. As a commercial product, lime often also contains magnesium oxide, silicon oxide and smaller amounts of aluminium oxide and iron oxide. Sebagai produk komersial, kapur sering juga mengandung magnesium oksida, silikon oksida dan jumlah yang lebih kecil aluminium oksida dan besi oksida. The name lime (native lime) refers to a very rare mineral of the CaO composition. [ citation needed ]Kalsium oksida memiliki pKa 12,5, massa relatif 56,077 g/mol, kepadatan 3,35 g / cm 3 , titik lebur 2572 C dan titik didih 2850 C. Kalsium oksida larut dalam asam, gliserol, larutan gula, metanol, dietil eter, n-octanol. Kalsium oksida biasanya dibuat oleh dekomposisi termal bahan-bahan seperti batu kapur, yang mengandung kalsium karbonat (CaCO3; mineral kalsit) dalam tempat pembakaran kapur. This is accomplished by heating the material to above 825 C , [ 1 ] a process called calcination or lime-burning , to liberate a molecule of carbon dioxide (CO 2 ); leaving CaO. Hal ini dilakukan dengan memanaskan material di atas 825 C, suatu proses yang disebut proses mengapur untuk membebaskan sebuah molekul karbon dioksida (CO 2); meninggalkan CaO. This process is reversible, since once the quicklime product has cooled, it immediately begins to absorb carbon dioxide from the air, until, after enough time, it is completely converted back to calcium carbonate.Proses ini bersifat reversibel, karena setelah produk kapur telah didinginkan, segera mulai untuk menyerap karbon dioksida dari udara, sampai, setelah waktu yang cukup, itu benar-benar diubah kembali ke kalsium karbonat.Substansi yang relatif murah ini,CaO menghasilkan panas energi pada pembentukan hidratnya,kalsium hidroksida Ca(OH)2.Seperti pada persamaan berikut:CaO (s) + H 2 O (l) Ca(OH) 2 (aq) (H r = 63.7 kJ/mol of CaO) Ca (OH) 2 (aq) (H r = -63,7 kJ / mol CaO)Yang hidrat dapat dikonversi kembali menjadi bentuk anhidratnya dengan cara membalik reaksinya. CaCl2Kalsium klorida, CaCl2, umumnya dikenal berupa garam. Mempunyai ciri sebagai halida ionik dan berbentuk padat pada suhu ruang. CaCl2 umumnya digunakan sebagai air asin untuk tumbuh-tumbuhan yang didinginkan, es dan pengontrol debu pada jalan dan pada beton. Garam anhidratnya umumnya digunakan secara luas sebagai desiccant, dimana dapat mengabsorpsi air lebih banyak dan akhirnya larut dalam molekul kristal airnya sendiri. CaCl2 dapat diproduksi secara langsung dari batu kapur, tetapi dalam jumlah besar juga dapat diproduksi dengan proses Solvay. Karena sifat higroskopisnya, bentuk anhidrat harus disimpan dalam wadah yang sangat tertutup. Sifat fisik dari kalsium klorida ialah tak berwarna, agak transparan, keras dan gembur massa, sangat deliquescent, tidak berbau, memiliki panas, dan netral atau agak basa reaksi. Solution in 1.5 parts of water and in 8 parts of alcohol at 15 C. (59 F.); very soluble in boiling water , and soluble in 1.5 parts of boiling alcohol At a low red heat the salt fuses to an oily liquid which, on cooling, solidifies to a mass of the original appearance, entirely soluble in water.Larut dalam 1,5 bagian air dan dalam 8 bagian alkohol pada 15 C. (59 F.); sangat larut dalam air mendidih, dan larut dalam 1,5 bagian mendidih alkohol Pada panas yang rendah garam merah sekering ke cairan berminyak yang, pada pendinginan, membeku ke massa penampilan asli, seluruhnya larut dalam air. Refluks Refluks ialah peristiwa dimana uap yang mengkondensasi dikembalikan ke labu. (Samhoedi,1976). Refluk merupakan suatu proses pencampuran senyawa-senyawa yang dilakukan dengan pemanasan dalam suatu labu alas bulat pada tabung refluk yang dilengkapi dengan pendingin. Pemanasan berfungsi agar terjadi percampuran senyawa yang sempurna sehingga mempercepat reaksi. Prinsip kerja refluk adalah pada saat memanaskan sempurna maka akan menghasilkan uap dan uap tersebut akan melewati tabung refluk. Tabung refluk yang telah dilengkapi dengan pendingin akan mengakibatkan uap tersebut mengembun kembali. Sehingga reaksi berjalan dengan sempurna karena meminimalis senyawa yang hilang dan diperoleh hasil yang maksimal. Biasanya refluk digunakan untuk mereaksikan senyawa yang dapat bereaksi di atas suhu ruang. Destilasi Destilasi merupakan suatu proses dimana zat cair dipanaskan hingga titik didihnya dan mengalirkan uap ke dalam alat pendingin yang disebut kondensor dan mengumpulkan hasil pengembunan sebagai zat cair. Destilasi sering digunakan dalam proses isolasi komponen, pemekatan larutan, dan juga pemurnian komponen cair. Proses destilasi didahului dengan penguapan senyawa cair dengan pemanasan, dilanjutkan dengan pengembunan uap yang terbentuk dan ditampung dalam wadah yang terpisah untuk mendapatkan distilat. Dasar proses destilasi adalah kesetimbangan senyawa volatil antara fasa cair dan fasa uap. Proses destilasi terdiri dari tiga tahap :1. Mengubah substansi dalam bentuk uapnya.2. Memindahkan uapnya yang telah terbentuk.3. Mengkondensasikan uap yang terbentuk menjadi cairannya kembali.Jika suatu zat cair yang murni didestilasi dan grafik antara temperatur destilasi dan hasil destilasi digambarkan, diperoleh garis lurus. Bila suatu zat cair diletakkan dalam ruang tertutup, sebagian molekulnya masuk ke dalam fasa uap dan molekul fase uap masuk kembali ke fase cair. Akhirnya tercapai kesetimbangan kadar molekul-molekul yang keluar dan masuk kembali ke fasa cair adalah sama. Jika temperatur zat cair dinaikan sampai suatu tingkat dimana tekanan uap melebihi tekanan udara, zat cair itu mulai mendidih. Sebenarnya jika titik didih hendak digunakan sebagai kriteria untuk identifikasi, maka sebenarnya harus dinyatakan tekanan uapnya sewaktu menentukan titik didihnya.Pada pemurnian alkohol ini tidak dapat digunakan destilasi fraksi karena titik didih antara alkohol dan air yang berbeda cukup jauh.Sehingga digunakan destilasi sederhana. Destilasi SederhanaDestilasi ini digunakan untuk memisahkan substansi dari campurannya yang mempunyai perbedaan titik didih lebih besar dari 30oC atau jumlah kotoran komponen lainnya relatif kecil. Alat alat yang digunakan pada proses destilasi sederhana antara lain:a. Labu destilasib. Pendinginc. PenampungAlat-alat tersebut dipilih berdasarkan titik didih, jumlah cairan dan kapasitas cairan. Proses pelaksaan destilasi sederhana antara lain:a. Uji terlebih dahulu kekuatan pemasangan alat.b. Masukkan cairan dengan pertolongan corong tangkai panjang,agar cairan tidak mengotori tangkai samping.c. Masukkan beberapa butir batu didih.d. Alirkan air ke dalam pendingin dengan kecepatan sedemikian rupa sehinnga selama proses destilasi dinding luar pendingin tetap terasa dingin.e. Lakukan pemanasan dengan pelan dan teratur agar cairan mendidih dengan teratur. Aturlah pemanasan sehingga diperoleh kecepatan destilasi 30-60 tetes per menit.f. Destilasi dihentikan sebelum cairan di dalam labu habis.Bila cairan yang didestilasi mengandung sedikit kotoran maka mula-mula kita mendapat destilat yang mengandung kotoran dengan titik didih yang lebih rendah (low boiling reaction). Suhu akan terus menerus naik sampai didapat suhu yang konstan (bervariasi 2-3oC), dalam hal ini didapatkan destilat utama (Principal fraction). Akhirnya suhu akan naik lagi dan didapatkan destilat yang dikotori oleh kotoran yang mempunyai titih didih lebih tinggi (high boiling fraction). Superheating dan BumpingCairan yang mempunyai suhu yang lebih tinggi dari titik didihnya berarti cairan tersebut mengalami superheating. Adanya perbedaan tekanan dan suhu yang besar di antara bagian-bagian dari cairan dapat menimbulkan suatu percikan yang kuat atau suatu ledakan yang disebut bumping. Untuk mencegah bumping selama destilasi maka perlu ditambahkan batu didih pada waktu masih dingin. Pada pendidihan biasa,bumping dapat dihindari juga dengan: Pengadukan Penambahan batu didih Pemanasan merata Isi labu tidak lebih dari 2/3 volume labu Titik didih Perlu di bedakan pengertian mengenai menguap dan mendidih. Menguap hanya terjadi pada permukaan cairan dan dapat terjadi pada semua temperatur. Sedangkan mendidih terjadi di setiap bagian dari cairan pada temperatur di mana tekanan udara di atas permukaan cairan di tambaha dengan tekanan cairan di atasnya. Temperatur ini kemudian disebut titik didih cairan tersebut. (Pavia et al,1995). Pengukuran Indeks BiasIndeks bias adalah perbandingan kecepatan cahaya dalam udara dengan kecepatan cahaya dalam zat tersebut. Indeks bias berfungsi untuk identifikasi zat kemurnian, suhu pengukuran dilakukan pada suhu 20oC dan suhu tersebut harus benar-benar diatur dan dipertahankan karena sangat mempengaruhi indeks bias. Alat yang digunakan untuk menguji indeks bias ini ialah refraktometer. Prinsip kerja dari refraktometer sesuai dengan namanya adalah memanfaatkan refraksi cahaya. Pada refraktormeter terdapat 2 tombol,dimana satu digunakan untuk mengubah sinar polikromatis menjadi monokromatis.Sedangkan tombol satunya untuk mengubah nilai-nilai yang nantinya akan dibaca pada lensa sebagia indeks biasnya. Pengukurannya didasarkan atas prinsip bahwa cahaya yang masuk melalui prisma-cahaya hanya bisa melewati bidang batas antara cairan dan prisma kerja dengan suatu sudut yang terletak dalam batas-batas tertentu yang ditentukan oleh sudut batas antara cairan dan alas. Faktor koreksi : D20 = Dt + (t-20) 0.00045 Dimana : D20 = indeks bias pada suhu 20oC Dt = indeks bias pada suhu toC t = suhu pengamatan indeks bias Tujuan1. Terampil dalam memisahkan campuran azeotrop2. Mampu memperoleh alkohol absolut melalui destilasi sederhana3. Melakukan dehidrasi alkohol dengan CaO melalui proses refluk4. Menghindari kontak udara luar dengan tabung CaCl2BAB IIMETODE KERJAProsedur Ethanol of a high degree of purity is frequently required in preparative organic chemistry. For some purposes ethanol of c.99,5 per cent purity is satisfactory; this grade may be purchased (the absolute alcohol of commerce), or it may be conveniently prepared by the dehydration of rectified spirit with calcium oxide. Rectified spirit is the constant boiling point mixture which ethanol forms with water, and usually contains 95,6 per cent of ethanol by weight. Whenever the term rectified spirit is used in this book, approximately 95 per cent ethanol is to be understood. Ethanol which has been denatured by the incorporation of certain toxin additives, notably methanol, to render it unfit for consumption, constitutes the industrial spirit (IMS) of commerce; it is frequently a suitable solvent for recrystallisations.Dehydration of rectified spirit by calcium oxide. Pour the contents of a Winchester bottle of rectified spirit (2-2,5 litres) into a 3-litre round-bottomed flask and add 500 g of calcium oxide which has been freshly ignited in a muffle furnance and allowed to cool in desiccator. Fit the flask with a double surface codenser carrying a calcium chloride guard-tube, reflux the mixture gently for 6 hours (preferably using a heating mantle) and allow to stand overnight. Reassamble the condenser for donward distillation via a splash head adapter to prevent carry-over of the calcium oxide in the vapour stream. Attach a receiver adapter which is protected by means of a calcium chloride guard-tube. Distill the ethanol gently discarding the first 20 ml of distillate. Preserve the absolute ethanol (99,5 percent) in a bottle with a well fitting stopper.

(Furniss, B.S., Hannaford , A.J., Smith, P.W.GRogers, V.Tatchell, A.R.1989. Vogels Textbook of Practical Organic Chemistry, Fifth edition.The English Language Book Society and Longman, John Willey and Sons Inc, Newyork. page 400-401.)Alat dan Bahan Bahan 1. Ethanol 95,6 %2. CaO 8 gram 3. CaCl2 anhidrat Alat 1. Labu alas bulat 250 ml2. Penangas air3. Pendingin balik4. Pendingin liebig5. Pipa bengkok6. Statif dan klem7. Adaptor8. Labu erlenmeyer9. Tabung CaCl210. Kaki tiga11. Termometer12. Api bunsen13. Gelas ukurMekanisme reaksi C2H5OH.xH2O + CaO Ca(OH)2 + C2H5OH Etanol 95% Kalsium Oksida Kalsium Hidroksida Alkohol absolut

.XH2OCaO+CCHHHHHOHCCHHHHHOH+Ca(OH)2

Etanol 95% Kalsium Oksida Kalsium Hidroksida Alkohol absolut

Sumber : Roos Koesno,1984,Organic Reaction mekanisme,Surabaya : IKIP,P 231

Skema kerja

100 ml etanol 95,6 % + 8 gram CaO + beberapa butir batu didih , masukkan labu alas bulat 250 ml

Panaskan dengan pendingin bola selama 1 jam. Pada bagian atas pendingin bola di pasang tabung CaCl2 yang berisi CaCl2 anhidrat + kapas

Didiamkan selama kurang lebih 30 menit

Di tambahkan batu didih baru,di lakukan proses destilasi dengan menggunakan penangas air dan pendingin liebig + adaptor

Di tampung hasilnya dalam labu hisap lalu di pasang tabung CaCl2 dengan diisi CaCl2 anhidrat + kapas. 2 tetes pertama di buang

Di timbang hasilnya dan di tentukan indeks biasnya

Pemasangan alat

BAB IIIHASIL dan PEMBAHASANHasil Ketetapan alam Teoritis: 78,5oCKetetapan alam praktis : 66 oCHasil teoritis : 75,8229 gramHasil praktis : Persen hasil : Pembahasan / diskusi Etanol absolut dapat diperoleh dengan pemurnian dari etanol 95,6%.Etanol absolut adalah etanol yang sudah tidak lagi mengandung air, sehingga pada pemurnian etanol maka kandungan air pada etanol 95,6% perlu dihilangkan.Peristiwa ini disebut hidrasi.Oleh karena itu,pada larutan etanol 95,6% perlu ditambahkan CaO. CaO merupakan pengering(drying agent) dengan kapasitas pengering yang besar,tidak larut dalam etanol, mudah dipisahkan dan tidak bersifat katalis. CaO yang digunakan juga harus memenuhi beberapa syarat antara lain benar-benar murni , mempunyai kapasitas pengering yang besar , tidak larut dalam etanol , tidak mengkatalisis reaksi dan penyimpanan CaO harus di tempat kedap udara,karena bila dibiarkan di udara terbuka akan menarik uap air dari udara. Hal ini disebabkan karena sifat higroskopis dari CaO. Selain CaO, ada juga bahan-bahan lain yang dapat digunakan untuk menghilang air dalam etanol 95,6%.Bahan-bahan itu antara lain K2CO3 anhidrat, CaSO4 anhidrat dan MgSO4 anhidrat.Pertama masukkan CaO 8 gram dan etanol 100 ml ke dalam labu alas bulat lalu campuran tersebut di panaskan.Sebelum campuran etanol dan CaO ini dipanaskan maka perlu ditambahkan batu didih. Batu didih ini berfungsi unutuk mencegah terjadi bumping/ledakan. Pencegahan terjadinya bumping juga dapat dengan cara pengadukan, pemanasan merata dan pengisian labu tidak melebihi dari 2/3 dari volume labu. Campuran etanol dan CaO ini selanjutnya direfluks selama 1 jam. Penangas yang digunakan ialah penangas air. Penangas air di pilih karena titik didih etanol yang rendah. Tidak hanya itu hal yang perlu diperhatikan pada proses refluks ini adalah pada ujung pendingin perlu diberi tabung CaCl2. Tabung CaCl2 berfungsi untuk menghindari kontak dengan udara luar. Apabila tidak diberi tabung CaCl2,maka etanol absolut yang telah diperoleh, ketika menguap pada proses refluks akan kontak lagi dengan udara.Sifat alkohol absolut yang higroskopis menyebabkan senyawa ini cenderung membentuk ikatan derngan uap air yang berada dalam udara.Sehingga pada akhirnya kembali yang akan diperoleh ialah etanol 95,6% bukan etanol absolut. Syarat CaCl2 yang di gunakan antara lain dipanaskan sebelum digunakan (supaya tidak mengandung air), setelah dipakai untuk refluks, CaCl2 yang telah jenuh harus dipijar sebelum digunakan kembali. Semua peralatan yang di gunakan untuk proses refluk terutama saat memasang sumbat harus rapat karena bahan bersifat mudah menguap sehingga jika tidak rapat, etanol akan mudah menguap dan alkohol absolute yang didapatkan sedikit. Setelah proses refluk selesai selanjutnya di lakukan proses destilasi, namun sebelum di lakukan proses destilasi harus di masukkan batu didih baru. Jenis destilasi yang digunakan ialah destilasi sederhana karena kedua campuran ini (etanol dan air) memiliki perbedaan titik didih yang jauh, yaitu etanol dengan titik didih 78,5oC sedangkan titik didih air 100oC.Pada pemurnian etanol ini tidak digunakan labu destilasi, karena apabila cairan dari labu alas bulat pada proses refluks dipindahkan pada labu destilasi untuk keperluan destilasi akan menyebabkan etanol yang ada kontak dengan udara luar. Pada labu alas bulat dipasang termometer dan pipa bengkok yang posisinya sejajar. Termometer ini digunakan untuk mengukur suhu dan titik didih praktisnya, Sedangkan pipa bengkok berfungsi untuk mengalirkan uap yang terbentuk ke pendingin liebig. Pemasangan termometer harus tepat, yaitu sejajar dengan pipa bengkok,karena pada posisi ini tepat terjadi keseimbangan antara fase uap dan fase air.Sehingga suhu yang diukur ialah titik didih cairan.Apabila termometernya tercelup maka suhu yang diukur ialah suhu cairan dan apabila termometernya terlalu di atas maka yang diukur ialah suhu uap.Pendingin liebig digunakan untuk mengkondensatkan kembali uap etanol menjadi larutan etanol absolut. Pada pendingin liebig, dialiri air supaya uap etanol mengembun menjadi etanol absolut. Aliran air masuk dan keluar pendingin harus tepat dan tidak boleh terbalik,karena jika terbalik air tidak dapat memenuhi pendingin sehingga terjadi pemanasan setempat yang dapat menyebabkan pendingin retak. Pendingin ini dihubungkan dengan adaptor dengan tujuan supaya destilat tidak menguap. Hasil destilat ini ditampung pada labu hisap yang dihubungkan juga dengan tabung CaCl2. Fungsi tabung ini sama dengan saat proses refluk.Satu tetes pertama dari destilat ditampung pada kaca arloji dan nantinya akan dibuang. Hasil destilat pertama ini, dimaksudkan untuk mengikat apabila ada uap air dari pendingin ataupun adaptor, sehingga destilat berikutnya benar-benar murni.Proses destilasi dihentikan jika cairan dalam labu tinggal sedikit. Jangan sampai benar-benar habis karena labunya dapat retak. Hasil destilat yang berupa etanol murni ini kemudian ditimbang dan diukur indeks biasnya untuk dapat menguji kemurnian etanol yang diperoleh. BAB IVKESIMPULAN

1) Alkohol absolut merupakan hasil destilasi dari etanol 95,6 %.2) Etanol 95% merupakan campuran azeotrop dengan air.3) Etanol absolut adalah etanol yang sudah tidak lagi mengandung air.4) Campuran azeotrop adalah suatu campuran yang mempunyai sifat fisis menyerupai suatu cairan yang murni.5) Batu didih berfungsi unutuk mencegah terjadi bumping/ledakan.6) Tabung CaCl2 berfungsi untuk menghindari kontak dengan udara luar.7) Termometer berfungsi untuk mengukur suhu dan titik didih praktisnya, Sedangkan pipa bengkok berfungsi untuk mengalirkan uap yang terbentuk ke pendingin liebig.8) Pendingin liebig berfungsi untuk mengkondensatkan kembali uap etanol menjadi larutan etanol absolut.

DAFTAR PUSTAKA Furniss, B.S., Hannaford , A.J., Smith, P.W.GRogers, V.Tatchell, A.R.1989. Vogels Textbook of Practical Organic Chemistry, Fifth edition.The English Language Book Society and Longman, John Willey and Sons Inc, Newyork. page 400-401.Mc Murry J. 2000. OrganicChemistry , 5thedition. Brooks/ Cole Publishing Company Pasific Grove, USA. page 654-656.

Tanda Tangan Praktikan

Putri Anugrah Rahmawati (1130226)

14