LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJAINSTANSI PEMERINTAH … · LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJAINSTANSI...

29
LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJAINSTANSI PEMERINTAH (LAKIP) TAHUN 2017 BALAI PELESTARIAN CAGAR BUDAYA BALI WILAYAH KERJA PROPINSI BALI, NUSA TENGGARA BARAT DAN NUSA TENGGARA TIMUR

Transcript of LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJAINSTANSI PEMERINTAH … · LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJAINSTANSI...

Page 1: LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJAINSTANSI PEMERINTAH … · LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJAINSTANSI PEMERINTAH (LAKIP) TAHUN 2017 BALAI PELESTARIAN CAGAR BUDAYA BALI WILAYAH KERJA PROPINSI

LAPORAN AKUNTABILITAS

KINERJAINSTANSI PEMERINTAH (LAKIP)

TAHUN 2017

BALAI PELESTARIAN CAGAR BUDAYA BALI WILAYAH KERJA PROPINSI BALI, NUSA TENGGARA BARAT DAN NUSA TENGGARA TIMUR

Page 2: LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJAINSTANSI PEMERINTAH … · LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJAINSTANSI PEMERINTAH (LAKIP) TAHUN 2017 BALAI PELESTARIAN CAGAR BUDAYA BALI WILAYAH KERJA PROPINSI

LAKIP BPCB BALI 2016 i

Kata Pengantar

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) tahun 2017 Balai

Pelestarian Cagar Budaya Bali merupakan salah satu bentuk pemenuhan

kewajiban instansi pemerintah sebagaimana tertuang dalam Peraturan

Pemerintah Nomor 8 Tahun 2006 Tentang Pelaporan Keuangan dan Kinerja

Instansi Pemerintah.

LAKIP ini merupakan media pertangungjawaban yang berisi informasi

tentang uraian pertanggungjawaban tentang keberhasilan/kegagalan Balai

Pelestarian Cagar Budaya Bali dalam mencapai tujuan dan sasaran strategisnya

dalam rangka pencapaian visi dan misi serta penjabarannya yang menjadi

perhatian utama instansi. LAKIP juga memuat aspek keuangan yang secara

langsung mengaitkan hubungan antara dana masyarakat yang dibelanjakan

dengan hasil atau manfaat yang diterima masyarakat.

Dengan diterbitkannya Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi

Pemerintah (LAKIP) ini diharapkan dapat memberikan gambaran nyata

mengenai kinerja yang telah diwujudkan oleh Balai Pelestarian Cagar Budaya

Bali selama tahun 2017. Melalui laporan ini, dihapakan pihak-pihak yang

berkepentingan dengan Balai Pelestarian Cagar Budaya Bali dapat memperoleh

informasi yang akurat, relevan dan transparan.

Kami berharap, semoga Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi

Pemerintah (LAKIP) ini dapat bermanfaat sebagai informasi sekaligus evaluasi

kinerja BPCB Bali Tahun Anggaran 2017.

Gianyar, Maret 2018 Kepala, Drs. I Wayan Muliarsa NIP. 196104261986031001

Page 3: LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJAINSTANSI PEMERINTAH … · LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJAINSTANSI PEMERINTAH (LAKIP) TAHUN 2017 BALAI PELESTARIAN CAGAR BUDAYA BALI WILAYAH KERJA PROPINSI

LAKIP BPCB BALI 2016 ii

Daftar Isi

HALAMAN

KATA PENGANTAR ................................................................. i

DAFTAR ISI ................................................................................ ii

IKHTISAR EKSEKUTIF............................................................ iii

BAB I PENDAHULUAN ............................................................ 1

A. GAMBARAN UMUM .................................................. 1

B. DASAR HUKUM .......................................................... 2

C. TUGAS, FUNGSI DAN STRUKTUR ORGANISASI 3

1. TUGAS DAN FUNGSI .............................................. 3

2. STRUKTUR ORGANISASI ..................................... 5

BAB II PERENCANAAN KINERJA BPCB BALI ................... 6

BAB III AKUNTABILITAS KINERJA ..................................... 8

A. CAPAIAN KINERJA ORGANISASI........................... 9

B. REALISASI ANGGARAN ........................................... 20

BAB IV PENUTUP ..................................................................... 23

LAMPIRAN

Page 4: LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJAINSTANSI PEMERINTAH … · LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJAINSTANSI PEMERINTAH (LAKIP) TAHUN 2017 BALAI PELESTARIAN CAGAR BUDAYA BALI WILAYAH KERJA PROPINSI

LAKIP BPCB BALI 2016 iii

Ikhtisar Eksekutif

Balai Pelestarian Cagar Budaya Bali telah menyusun Rencana Strategis (Renstra)

tahun 2015-2019 yang memuat tata nilai, visi, misi, tujuan, sasaran dan kegiatan,

dilengkapi dengan target yang akan dicapai, serta pendanaan dalam tahun 2010-

2014. Renstra tahun 2015-2019 Balai Pelestarian Cagar Budaya Bali menjadi

acuan dalam penyusunan kebijakan penguatan tata kelola dalam menjamin

terselenggaranya program pelestarian budaya. Kebijakan tersebut termuat

dalam Penetapan Kinerja setiap tahun.

Laporan Akuntabilitas Kinerja (LAKIP) tahun 2017 Balai Pelestarian

Cagar Budaya Bali merupakan laporan pertanggungjawaban atas pelaksanaan

Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2006 Tentang Pelaporan Keuangan dan

Kinerja Instansi Pemerintah. Laporan kinerja ini merupakan

pertanggungjawaban Kepala Balai Pelestarian Cagar Budaya Bali dalam

pencapaian target kinerja yang ditetapkan dalam Penetapan Kinerja tahun 2017

Balai Pelestarian Cagar Budaya Bali.

Sesuai dengan Renstra tahun 2015-2019, Balai Pelestarian Cagar Budaya

Bali menetapkan satu sasaran strategis dan tiga indikator kinerja kegiatan.

Secara umum sasaran strategis yang ditetapkan dalam renstra tahun 2015-2019

Balai Pelestarian Cagar Budaya Bali telah tercapai.

Pada tahun 2017 total anggaran Balai Pelestarian Cagar Budaya Bali

sebesar Rp 27.275.467.000, dari anggaran tersebut berhasil diserap sebesar

Rp 23.856.078.694 dengan persentase daya serap sebesar 87.46%. Meskipun

daya serap hanya 87.46% namun sasaran strategis yang ditetapkan dalam

penetapan kinerja telah berhasil tercapai dengan baik dan berhasil melakukan

efisiensi sebesar 12.54% atau sebesar Rp 3.419.388.306.

Ke depan beberapa langkah-langkah strategis yang dilakukan Balai

Pelestarian Cagar Budaya Bali untuk terus meningkatkan dan mempertahankan

kinerja, antara lain :

Page 5: LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJAINSTANSI PEMERINTAH … · LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJAINSTANSI PEMERINTAH (LAKIP) TAHUN 2017 BALAI PELESTARIAN CAGAR BUDAYA BALI WILAYAH KERJA PROPINSI

LAKIP BPCB BALI 2016 iv

1. Meningkatkan dan mengembangkan koordinasi yang lebih baik, secara

horisontal maupun vertikal antara instansi pemerintah terkait untuk

mengoptimalkan pencapaian visi pelestarian Cagar Budaya;

2. Mengoptimalkan pengelolaan program dan kegiatan khususnya yang

capaian kinerjanya masih dibawah target yang ditetapkan;

3. Meningkatkan SDM BPCB Bali untuk menghadapi permasalahan

pelestarian di masa-masa mendatang yang diperkirakan akan lebih rumit

dan bervariasi.

Page 6: LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJAINSTANSI PEMERINTAH … · LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJAINSTANSI PEMERINTAH (LAKIP) TAHUN 2017 BALAI PELESTARIAN CAGAR BUDAYA BALI WILAYAH KERJA PROPINSI

LAKIP BPCB BALI 2017 1

BAB I PENDAHULUAN

A. Gambaran Umum

Dalam rangka mewujudkan tata kelola pemerintahan yang baik (good

governance) diperlukan pengembangan dan penerapan sistem

pertanggungjawaban yang tepat, jelas, terukur,legitimate dan akuntabel serta

berorientasi pada hasil, maka diwajibkan seluruh instansi pemerintah

menyusun dan menyampaikan Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi

Pemerintah (LAKIP) sebagai bentuk pertanggungjawaban atas pengelolaan

anggaran dan pencapaian kinerja yang diperoleh.

Diharapkan, LAKIP merupakan alat kontrol untuk mengoreksi

penyelenggaraan pemerintahan dan pembangunan apakah dapat berlangsung

secara berdaya guna, berhasil guna, bersih, dan bertanggung jawab, serta

bebas dari korupsi, kolusi dan nepotisme.

Secara umum, penyusunan LAKIP ditujukan untuk:

1. Mendorong Instansi Pemerintah melaksanakan good governance,

karena LAKIP merupakan dasar untuk mengukur kinerja Instansi

Pemerintah secara transparan, sistemik, dan dapat

dipertanggungjawabkan;

2. Memberikan informasi kinerja bagi pihak-pihak yang berkepentingan

(stakeholders); dan

3. Meningkatkan kepercayaan masyarakat kepada Instansi Pemerintah.

Adapun Balai Pelestarian Cagar Budaya Bali merupakan unit pelaksana

teknis (UPT) di bawah Direktorat Jenderal Kebudayaan Kementerian

Pendidikan dan Kebudayaan. LAKIP tahun 2017 merupakan suatu bentuk

pertanggungjawaban atas pencapaian kinerja yang dilaksanakan selama

tahun 2017 dengan berbagai hambatan dan masalah yang dihadapi dan

Page 7: LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJAINSTANSI PEMERINTAH … · LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJAINSTANSI PEMERINTAH (LAKIP) TAHUN 2017 BALAI PELESTARIAN CAGAR BUDAYA BALI WILAYAH KERJA PROPINSI

LAKIP BPCB BALI 2017 2

pemecahan masalah untuk pencapaian kinerja yang lebih baik dari tahun

sebelumnya.

LAKIP Balai Pelestarian Cagar Budaya Bali menyajikan akuntabilitas

capaian kinerja dan keuangan yang terperinci dalam suatu kegiatan yang

dilakukan pada masing-masing kelompok kerja yang bersinergi kepada hasil

yang akan dicapai. Sehingga tingkat akuntabilitas pada masing-masing

kelompok kerja dapat diukur dari ketercapaian kinerjanya. Pelaksanaan

pencapaian hasil kinerja Balai Pelestarian Cagar Budaya Bali berpedoman

kepada tugas dan fungsi yang tercantum dalam Peraturan Menteri Pendidikan

dan Kebudayaan Nomor 30 tahun 2015 tentang Organisasi dan Tata Kerja

Balai Pelestarian Cagar Budaya dan Peraturan Menteri Pendidikan dan

Kebudayaan Nomor 31 tahun 2016 tentang Rincian Tugas Balai Pelestarian

Cagar Budaya.

LAKIP menyajikan capaian-capaian kinerja dari target-target yang

ditetapkan dalam dokumen penetapan kinerja tahun 2017 yang diperjanjikan

antara Kepala Balai Pelestarian Cagar Budaya dengan Direktur Jenderal

Kebudayaan. Penetapan kinerja berisikan target kinerja yang akan dicapai

selama satu tahun dengan berpedoman pada rencana kegiatan balai.

Adapun tujuan dari Laporan Akuntabilitas Kinerja Balai Pelestarian

Cagar Budaya Bali tahun 2017 adalah untuk memberikan gambaran mengenai

keberhasilan maupun kegagalan pencapaian kinerja yang telah ditetapkan

dalam sasaran kegiatan Balai Pelestarian Cagar Budaya Bali tahun 2017.

Disamping untuk mengetahui kendala yang ditemui dalam pelaksanaan

kegiatan serta usaha-usaha yang harus dilakukan dalam pelaksanaan tugas

dan perbaikan kinerja dimasa yang akan datang.

B. Dasar Hukum

1. Undang-undang Nomor 28 Tahun 1999 Tentang Penyelenggaraan Negara

Yang Bersih dan Bebas Korupsi, Kolusi dan Nepotisme;

2. Undang-undang Nomor 1 Tahun 2004 Tentang Perbendaharaan Negara;

Page 8: LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJAINSTANSI PEMERINTAH … · LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJAINSTANSI PEMERINTAH (LAKIP) TAHUN 2017 BALAI PELESTARIAN CAGAR BUDAYA BALI WILAYAH KERJA PROPINSI

LAKIP BPCB BALI 2017 3

3. Undang-undang Nomor 11 Tahun 2010 Tentang Cagar Budaya;

4. Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2006 Tentang Pelaporan

Keuangan dan Kinerja Instansi Pemerintah;

5. Peraturan Presiden Nomor 29 Tahun 2014 Tentang Sistem Akuntabilitas

Kinerja Instansi Pemerintah;

6. Peraturan Presiden Nomor 14 Tahun 2015 Tentang Kementerian

Pendidikan dan Kebudayaan;

7. Peraturan Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional/Kepala Badan

Perencanaan Pembangunan Nasional Republik Indonesia Nomor 5 Tahun

2014 Tentang Pedoman Penyusunan dan Penelaahan Rencana Strategis

Kementerian/Lembaga (RENCANA STRATEGIS K/L) 2015-2019

8. Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi

Birokrasi Nomor 53 Tahun 2014 Tentang Petunjuk Teknis Penyusunan

Perjanjian, Pelaporan Kinerja dan Tata Cara Reviu Atas Laporan Kinerja

Instansi Pemerintah;

9. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia

Nomor 11 Tahun 2015 Tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian

Pendidikan dan Kebudayaan;

10. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 30 Tahun 2015

Tentang Organisasi dan Tata Kerja Balai Pelestarian Cagar Budaya;

11. Peaturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia

Nomor 9 Tahun 2016 Tentang Sistem Akuntabilitas Kinerja Di

Lingkungan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan;

12. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 31 Tahun 2016

Tentang Rincian Tugas Balai Pelestarian Cagar Budaya.

C. Tugas, Fungsi Dan Struktur Organisasi

1. Tugas dan Fungsi

Balai Pelestarian Cagar Budaya Bali merupakan salah satu unit

pelaksana teknis eselon III di bawah Direktorat Jenderal Kebudayaan,

Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan sebagaimana tertuang dalam

Page 9: LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJAINSTANSI PEMERINTAH … · LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJAINSTANSI PEMERINTAH (LAKIP) TAHUN 2017 BALAI PELESTARIAN CAGAR BUDAYA BALI WILAYAH KERJA PROPINSI

LAKIP BPCB BALI 2017 4

Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 30 tahun 2015

tentang Organisasi dan Tata Kerja Balai Pelestarian Cagar Budaya.

Sesuai dengan Permendikbud Nomor 30 tahun 2015 tentang

Organisasi dan Tata Kerja Balai Pelestarian Cagar Budaya tersebut Balai

Pelestarian Cagar Budaya Bali mempunyai tugas:

Sedangkan fungsi Balai Pelestarian Cagar Budaya Bali adalah:

1. Pelaksanaan penyelamatan dan pengamanan Cagar Budaya dan yang

diduga Cagar Budaya;

2. Pelaksanaan zonasi Cagar Budaya dan yang diduga Cagar Budaya;

3. Pelaksanaan pemeliharaan dan pemugaran Cagar Budaya dan yang

diduga Cagar Budaya;

4. Pelaksanaan pengembangan Cagar Budaya dan yang diduga Cagar

Budaya;

5. Pelaksanaan pemanfaatan Cagar Budaya dan yang diduga Cagar

Budaya;

6. Pelaksanaan dokumentasi dan publikasi Cagar Budaya dan yang diduga

Cagar Budaya;

7. Pelaksanaan kemitraan di bidang pelestarian Cagar Budaya dan yang

diduga Cagar Budaya;

8. Fasilitasi pelaksanaan pelestarian dan pengembangan tenaga teknis di

bidang Pelestarian Cagar Budaya dan yang diduga Cagar Budaya;

9. Pelaksanaan urusan ketatausahaan Balai Pelestarian Cagar Budaya

(BPCB).

Melaksanakan Pelindungan, Pengembangan dan Pemanfaatan serta Fasilitasi Pelestarian Cagar Budaya dan Yang Diduga Cagar Budaya di

Wilayah Kerja Balai Pelestarian Cagar Budaya Bali

Page 10: LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJAINSTANSI PEMERINTAH … · LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJAINSTANSI PEMERINTAH (LAKIP) TAHUN 2017 BALAI PELESTARIAN CAGAR BUDAYA BALI WILAYAH KERJA PROPINSI

LAKIP BPCB BALI 2017 5

Urusan

Umum

Kepala Sekretariat Jenderal,

Kemdikbud

Kasi Pelindungan Pengembangan dan

Pemanfaatan

Urusan

Keuangan

Urusan Kepegawaian dan Peningkatan SDM

Kelompok Kerja Pengamanan dan Penyelamatan

Kelompok Kerja

Permeliharaan

Kelompok Kerja Pemugaran

Ka Sub Bag Tata Usaha

Kelompok Kerja

Registrasi dan Dokumentasi

Kelompok Kerja Pengembangan

Kelompok Kerja Pemanfaatan

2. Struktur Organisasi

Berdasarkan Permendikbud 30 tahun 2015 tentang Organisasi dan

Tata Kerja Balai Pelestarian Cagar Budaya tersebut, Balai Pelestarian Cagar

Budaya Bali mempunyai dua eseleon IV, yaitu KaSub Bag Tata Usaha dan

Kepala Seksi Pelindungan, Pengembangan dan Pemanfaatan. KaSub Bag Tata

Usaha membawahi Urusan Umum, Urusan Keuangan dan Urusan

Kepegawaian dan Peningkatan Sumber Daya Manusia. Sedangkan Kepala

Seksi Pelindungan, Pengembangan dan Pemanfaatan membawahi Kelompok

Kerja Pemeliharaan, Kelompok Kerja Pengamanan dan Penyelamatan,

Kelompok Kerja Pemugaran, Kelompok Kerja Registrasi dan Dokumentasi,

Kelompok Kerja Pengembangan dan Kelompok Kerja Pemanfaatan.

Berikut adalah struktur organisasi Balai Pelestarian Cagar Budaya Bali

Page 11: LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJAINSTANSI PEMERINTAH … · LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJAINSTANSI PEMERINTAH (LAKIP) TAHUN 2017 BALAI PELESTARIAN CAGAR BUDAYA BALI WILAYAH KERJA PROPINSI

LAKIP BPCB BALI 2017 6

BAB II PERENCANAAN KINERJA

Dalam rangka mewujudkan manajemen pemerintah yang efektif,

transparan, akuntabel, dan berorientasi pada hasil, Kepala Balai Pelestarian

Cagar Budaya Bali sebagai pejabat penanggungjawab program dan kegiatan

telah berkomitmen kepada Direktur Jenderal Kebudayaan Kementerian

Pendidikan dan Kebudayaan untuk mencapai sasaran kegiatan dan target

kinerja Balai Pelestarian Cagar Budaya Bali sebagaimana yang ditetapkan

dalam Penetapan Kinerja Tahun 2017.

Penetapan Kinerja Tahun 2017, terjadi beberapa perubahan karena

adanya kebijakan penghematan anggaran, sehingga dari alokasi anggaran

sebesar Rp. 28.333.227.000 (dua puluh delapan milyar tiga ratus tiga puluh

tiga juta dua ratus dua puluh tujuh ribu rupiah) menjadi Rp. 27.275.467.000

(dua puluh tujuh milyar dua ratus tujuh puluh lima juta empat ratus enam

puluh tujuh ribu rupiah). Nilai tersebut didapatkan dari total perjalanan dinas

sebesar Rp. 6.136.741.000 (enam miliar seratus tiga puluh enam juta tujuh

ratus empat puluh satu ribu rupiah) dengan penghematan sebesar 3.73 %

yaitu Rp. 1.057.760.000 (satu miliar lima puluh tujuh juta tujuh ratus enam

puuh ribu rupiah). Selanjutnya terjadi perhitungan kembali terhadap output

layanan internal dimana BPCB Bali mengalami selfblocking dengan nilai Rp.

161.358.000 (seratus enam puluh satu juta tiga ratus lima puluh delapan ribu

rupiah). Kebijakan selflbocking ini tidak mengurangi jumlah anggaran dalam

DIPA, hanya tidak bisa dicairkan sejumlah nilai tersebut.

Berikut penetapan kinerja Balai Pelestarian Cagar Budaya Bali tahun

2017 :

Page 12: LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJAINSTANSI PEMERINTAH … · LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJAINSTANSI PEMERINTAH (LAKIP) TAHUN 2017 BALAI PELESTARIAN CAGAR BUDAYA BALI WILAYAH KERJA PROPINSI

LAKIP BPCB BALI 2017 7

SASARAN STRATEGIS INDIKATOR KINERJA KEGIATAN TARGET ANGGARAN

1 2 3 4

Pelindungan, Pengembangan dan Pemanfaatan Cagar Budaya

Jumlah Cagar Budaya yang Dilestarikan

142 Cagar Budaya

4.949.389.000

Jumlah Naskah Hasil Kajian Pelestarian Cagar Budaya

21 Naskah 1.583.036.000

Jumlah Ivent Internalisasi Cagar Budaya

32 Event 1.420.394.000

(Dokumen Perjanjian Kinerja terlampir)

Untuk mencapai target dalam penetapan kinerja tahun 2017, Balai Pelestarian

Cagar Budaya Bali mengalokasikan anggaran sebesar Rp. 7.952.819.000 (tujuh

milyar sembilan ratus lima puluh dua juta delepan ratus sembilan ratus ribu

rupiah) dari Total Anggaran Kegiatan Pelestarian dan Pengelolaan

Peninggalan Purbakala Balai Pelestarian Cagar Budaya Bali, sebesar Rp.

27.275.467.000 (dua puluh tujuh milyar dua ratus tujuh puluh lima juta empat

ratus enam puluh tujuh ribu rupiah). Dan sisanya sebesar Rp. 19.322.648.000

(sembilan belas juta tiga ratus dua puluh dua ribu enam ratus empat puluh

delapan ribu rupiah) dialokasikan untuk kegiatan berupa layanan perkantoran

dan belanja modal peralatan dan mesin.

Dibandingkan dengan tahun 2016, sasaran kegiatan dalam Penetapan

Kinerja tahun 2017 mengalami perubahan. Perubahan tersebut dikarenakan

disesuaikan dengan Renstra 2015-2019 Balai Pelestarian Cagar Budaya Bali,

untuk mendukung ketercapaian program Direktorat Jenderal Kebudayaan.

Page 13: LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJAINSTANSI PEMERINTAH … · LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJAINSTANSI PEMERINTAH (LAKIP) TAHUN 2017 BALAI PELESTARIAN CAGAR BUDAYA BALI WILAYAH KERJA PROPINSI

LAKIP BPCB BALI 2017 8

BAB III

AKUNTABILITAS KINERJA

Capaian kinerja merupakan cara untuk mengetahui tingkat

keberhasilan dan kekurang berhasilnya capaian kinerja yang telah ditetapkan

dalam target capaian dari sisi akuntabilitas kinerja maupun dari sisi

akuntabilitas keuangan yang mendukung pencapaian sasaran strategis.

Analisis dilakukan melalui pengukuran kinerja dengan indikator kinerja dari

segi efisiensi, efektifitas dari masing-masing capaian kinerja kegiatan. Media

yang digunakan dalam pengukuran kinerja dengan mempertimbangkan

antara lain : 1) Penetapan Kinerja; 2) Pengukuran Kinerja Kegiatan; 3)

Pencapaian Hasil Program dan Kegiatan.

Pengukuran pencapaian hasil program dan kegiatan menggunakan

rentang nilai capaian dan kategori capaian untuk memudahkan asumsi

keberhasilan sebagai berikut:

Urutan Rentang Capaian Kategori Capaian

I Capaian ≥ 100% Memuaskan

II 85% ≤ Capaian < 100% Sangat Baik

III 70% ≤ Capaian < 85% Baik

IV 55% ≤ Capaian < 70% Cukup

V Capaian < 55% Kurang

Selanjutnya, berdasarkan hasil evaluasi kinerja dilakukan analisis

pencapaian kinerja dengan memberikan informasi mengenai sebab-sebab

tercapai atau tidak tercapainya kinerja yang diharapkan.

Analisis pencapaian kinerja dengan melakukan identifikasi faktor-

faktor yang terdiri dari :

Indikator Kinerja adalah ukuran kuantitatif dan kualitatif yang

menggambarkan tingkat keberhasilan suatu program dalam mencapai

tujuan yang telah ditetapkan, dengan memperhitungkan indikator hasil

Page 14: LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJAINSTANSI PEMERINTAH … · LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJAINSTANSI PEMERINTAH (LAKIP) TAHUN 2017 BALAI PELESTARIAN CAGAR BUDAYA BALI WILAYAH KERJA PROPINSI

LAKIP BPCB BALI 2017 9

program (outcome) dan masukan (input), keluaran (output) dari suatu

kegiatan. Dalam rangka menilai kewajaran capaian kinerja program, maka

besarnya nilai indikator kinerja program maksimum adalah 200%

Indikator Hasil Program adalah sesuatu yang dapat menunjukkan secara

signifikan mengenai keberhasilan atau kegagalan pelaksanaan program.

Indikator Hasil Program dilengkapi dengan target kuantitatif dan

satuannya untuk mempermudah pengukuran keberhasilan program.

A. Capaian Kinerja Organisasi

Sesuai dengan penetapan kinerja tahun 2017 yang telah diperjanjikan,

Balai Pelestarian Cagar Budaya Bali berusaha secara maksimal untuk

mencapai target kinerja yang telah ditetapkan tersebut. Hal itu sebagai

bentuk pertanggungjawaban penggunaan anggaran negara kepada

stakeholders. Untuk mengetahui tingkat ketercapaian

(keberhasilan/kegagalan) pencapaian sasaran strategis dan sebagai bahan

evaluasi kinerja, diperlukan data dan informasi kinerja yang lengkap dan

memadai. Di bawah ini disajikan informasi kinerja yang berhasil dicapai Balai

Pelestarian Cagar Budaya Bali selama tahun 2017.

Berdasarkan tujuan yang telah ditetapkan, maka sasaran strategis

yang akan dicapai Balai Pelestarian Cagar Budaya Bali, berdasarkan Renstra

Balai Pelestarian Cagar Budaya Bali tahun 2015-2019, adalah “Terlaksananya

Pelindungan, Pengembangan dan Pemanfaatan Cagar Budaya”. Dari satu

sasaran strategis ini terdapat tiga (3) indikator kinerja yang masing-masing

dilakukan pengukuran dengan cara membandingkan antara target kinerja

yang telah ditetapkan dengan realisasinya, sehingga dapat diketahui

keberhasilan dan ketidakberhasilan, yang kemudian dianalisis penyebabnya.

Perbedaan tersebut dijadikan dasar dalam pengambilan keputusan

peningkatan kinerja di masa yang akan datang.

Page 15: LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJAINSTANSI PEMERINTAH … · LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJAINSTANSI PEMERINTAH (LAKIP) TAHUN 2017 BALAI PELESTARIAN CAGAR BUDAYA BALI WILAYAH KERJA PROPINSI

LAKIP BPCB BALI 2017 10

Adapun pengukuran kinerja atau ikhtisar capaian indikator kinerja

kegiatan adalah sebagai berikut:

SASARAN STRATEGIS

INDIKATOR KINERJA KEGIATAN

TARGET ANGGARAN

REALISASI

TARGET KINERJA

% ANGGARAN %

1 2 3 4 5 6 7 8 Terlaksananya Perlindungan, Pengembangan dan Pemanfaatan Cagar Budaya

Jumlah Cagar Budaya yang Dilestarikan

142 Cagar Budaya

4.949.389.000 151

Cagar Budaya

106,3

3.908.011.300 78,96

Jumlah Naskah Pelestarian Cagar Budaya

21 Naskah 1.583.036.000 24

Naskah 114,26

1.006.030.700 63,55

Jumlah Event Internalisasi Cagar Budaya

32 Event 1.420.394.000 32 Event 100 1.070.267.600 75.35

Dari hasil pengukuran kinerja terhadap Indikator Kinerja Kegiatan

(IKK) tersebut di atas, rata-rata capaian kinerja Balai Pelestarian Cagar

Budaya Gianyar adalah sebesar 106.85% atau masuk dalam kategori capaian

Memuaskan, dengan rincian kategorisasi pencapaian indikator kinerja

kegiatan sebagai berikut:

Urutan Kategori Capaian JumlahIKK

I Memuaskan 3

II Sangat Baik -

III Baik -

IV Cukup -

V Kurang -

Jumlah 3

Berikut rincian tingkat ketercapaian masing-masing indikator :

1. Indikator kinerja “jumlah cagar budaya yang dilestarikan”, capaian

indikator ini melebihi dari target yang ditetapkan. Dari target sebanyak

142 cagar budaya, terealisasi sebanyak 151 cagar budaya dengan

persentase capaian sebesar 106,3%. Ketercapaian indikator kinerja

tersebut dikarenakan adanya dukungan oleh output-output kegiatan :

Indikator Kinerja Output Target Realisasi %

Jumlah Cagar Budaya yang Dilestarikan

1 Pengamanan Cagar Budaya 6 6 100

2 Zonasi Cagar Budaya 9 9 100

3 Studi Konservasi 19 19 100 4 Konservasi Cagar Budaya 64 71 111

5 Evaluasi Hasil Konservasi 19 21 110 6 Pemugaran Cagar Budaya 2 2 100

Page 16: LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJAINSTANSI PEMERINTAH … · LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJAINSTANSI PEMERINTAH (LAKIP) TAHUN 2017 BALAI PELESTARIAN CAGAR BUDAYA BALI WILAYAH KERJA PROPINSI

LAKIP BPCB BALI 2017 11

7 Evaluasi Pemugaran 2 2 100 8 Studi Kelayakan 5 5 100

9 Studi Teknis 3 3 100

10 Monitoring Pelestarian Cagar Budaya

7 7 100

11 Monitoring dan evaluasi jupel

6 6 100

Target indikator secara keseluruhan melebihi dari target output yang

ditetapkan.

Kendatipun realisasi telah melebihi target, masih terdapat beberapa

permasalahan yang dihadapi dalam upaya mencapai output tersebut,

antara lain :

1. Jumlah SDM yang masih berlebih, akan tetapi yang memiliki

kemampuan dan kompetensi di bidang teknis dan administrasi sesuai

dengan Tusi sangat minim.

2. Keterlambatan dalam proses perencanaan pengadaan barang dan jasa.

3. Revisi DIPA yang diakibatkan oleh adanya pengurangan anggaran dan

penghematan perjalanan dinas pada pertengahan tahun menyebabkan

perubahan jadwal kegiatan.

4. Kegiatan pelestarian berupa pemugaran cagar budaya living

monument yang mengharuskan mengikuti ketentuan dan aturan adat

masyarakat setempat.

Untuk mengantisipasi agar kendala dan permasalahan tersebut diatas

tidak terulang di tahun berikutnya langkah yang diambil adalah :

1. Memberikan kesempatan kepada pegawai untuk meningkatkan

pengetahuan, wawasan, dan pengalaman dalam bidang pelestarian

cagar budaya melalui tugas belajar, mengikuti seminar, workshop dll.

2. Melaksanakan proses perencanaan pengadaan barang dan jasa lebih

awal.

3. Melaksanakan optimalisasi anggaran.

4. Melaksanakan sosialisasi tentang upaya pelestarian cagar budaya

living monument kepada masyarakat pendukung cagar budaya

tersebut.

Page 17: LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJAINSTANSI PEMERINTAH … · LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJAINSTANSI PEMERINTAH (LAKIP) TAHUN 2017 BALAI PELESTARIAN CAGAR BUDAYA BALI WILAYAH KERJA PROPINSI

LAKIP BPCB BALI 2017 12

Dokumentasi indikator kinerja “jumlah cagar budaya yang

dilestarikan”

Kegiatan observasi keterawatan cagar budaya di Pura Manik Corong, Gianyar Bali dan Museum Asi Mbojo, Bima, NTB.

Kegiatan konservasi cagar budaya di Pura Puseh Carang Sari Badung, Bali dan Pura Batan Camplung Desa Pejeng, Gianyar, Bali.

Kegiatan studi teknis pemugaran cagar budaya di Goa Jepang, Gili Trawangan, Lombok Utara, NTB dan Bale Kapal Taman Ujung Karangasem, Bali.

Page 18: LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJAINSTANSI PEMERINTAH … · LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJAINSTANSI PEMERINTAH (LAKIP) TAHUN 2017 BALAI PELESTARIAN CAGAR BUDAYA BALI WILAYAH KERJA PROPINSI

LAKIP BPCB BALI 2017 13

Kegiatan Pembuatan Balai Pelindung dan Pagar Pengaman Situs Cagar Budaya di Kabupaten Bangli dan Kabupaten Gianyar.

Kegiatan Pemugaran Cagar Budaya di Pura Er Jeruk Sukawati Gianyar, dan Masjid Tua Rote, di Kabupaten

Rote Ndao, NTT.

Kegiatan Zonasi di Situs Cagar Budaya Wadu Paa, Nusa Tenggara Barat, dan Kampung Tarung, Sumba, Nusa Tenggara Timur.

Page 19: LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJAINSTANSI PEMERINTAH … · LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJAINSTANSI PEMERINTAH (LAKIP) TAHUN 2017 BALAI PELESTARIAN CAGAR BUDAYA BALI WILAYAH KERJA PROPINSI

LAKIP BPCB BALI 2017 14

Perbandingan capaian kinerja jumlah cagar budaya yang dilestarikan

antara tahun anggaran 2015 dengan tahun anggaran 2016 adalah sebagai

berikut :

Indikator

Kinerja

Output Tahun 2016 Tahun 2017

Target Realisasi % Target Realisasi %

Jumlah Cagar Budaya yang Dilestarikan

Pengamanan Cagar Budaya

31 28 90 6 6 100

Zonasi Cagar Budaya

6 6 100 9 9 100

Studi Konservasi

20 20 100 19 19 100

Konservasi Cagar Budaya

52 58 111 64 71 110

Evaluasi Hasil Konservasi

3 3 100 19 21 108

Pemugaran Cagar Budaya

6 5 83 2 2 100

Evaluasi Pemugaran

- - - 2 2 100

Studi Kelayakan

- - - 5 5 100

Studi Teknis 5 5 100 3 3 100

Monitoring Pelestarian

6 5 83 7 7 100

Kegiatan evaluasi hasil konservasi di Pura Sakenan, Badung, Bali

Kegiatan kajian pemanfaatan di Pura Taman Ayun, Badung, Bali dan di Pura Goa Gajah, Gianyar, Bali.

Page 20: LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJAINSTANSI PEMERINTAH … · LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJAINSTANSI PEMERINTAH (LAKIP) TAHUN 2017 BALAI PELESTARIAN CAGAR BUDAYA BALI WILAYAH KERJA PROPINSI

LAKIP BPCB BALI 2017 15

Cagar Budaya

Monitoring dan evaluasi jupel

9 9 100 6 6 100

Kajian Pemanfaatan Cagar Budaya

2 2 100 - - 100

Berdasarkan tabel perbandingan yang telah disusun maka dapat

disampaikan bahwa terdapat beberapa output yang mengalamai

perubahan nama antara lain observasi keterawatan cagar budaya yang

muncul tahun 2016 berubah menjadi studi konservasi di 2017, evaluasi

hasil perlindungan cagar budaya di tahun 2016 berubah menjadi evaluasi

hasil konservasi di tahun 2017, pemberian sarana perlindungan cagar

budaya di tahun 2016 berubah menjadi pengamanan cagar budaya di

tahun 2017 dan rehabilitasi cagar budaya di tahun 2016 berubah menjadi

pemugaran cagar budaya di tahun 2017 serta kegiatan studi kelayakan

dan evaluasi pemugaran yang tidak muncul di tahun 2016 dapat

dilaksanakan di tahun 2017 dan kegiatan kajian pemanfaatan yang

muncul di tahun 2016 tidak muncul di tahun 2017 karena kegiatan

tersebut masuk dalam output Naskan Pelestarian Cagar Budaya. Terdapat

beberapa kegiatan yang memiliki target dan realisasi yang sama-sama

melebihi dari tahun 2016. Hal ini disebabkan oleh jumlah benda cagar

budaya di dalam situs yang dilakukan kegiatan ini cukup banyak sehingga

target dan realisasi di tahun 2017 menjadi lebih besar dari tahun 2016.

2. Indikator kinerja “event internalisasi cagar budaya”, capaian indikator

ini sesuai dengan target yang ditetapkan. Dari target sebanyak 32 event,

terealisasi sebanyak 32 event dengan persentase capaian sebesar 100%.

Ketercapaian indikator kinerja tersebut dikarenakan adanya dukungan

oleh output-output kegiatan :

Indikator Kinerja Output Target Realisasi %

Event Internalisasi Cagar Budaya

1 Publikasi Cagar Budaya di Media Massa

1 1 100

2 Publikasi Cagar Budaya Via Bioskop Keliling

20 20 100

3 Sosialisasi Pelestarian Cagar Budaya

4 4 100

4 Penyuluhan Cagar Budaya 3 3 100

5 Pameran Cagar Budaya 4 4 100

Page 21: LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJAINSTANSI PEMERINTAH … · LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJAINSTANSI PEMERINTAH (LAKIP) TAHUN 2017 BALAI PELESTARIAN CAGAR BUDAYA BALI WILAYAH KERJA PROPINSI

LAKIP BPCB BALI 2017 16

Untuk mencapai target output di atas, tidak ada kendala atau

permasalahan berarti yang dihadapi yang dapat mempengaruhi capaian

target indikator terkait.

Dokumentasi indikator kinerja “event internalisasi cagar budaya”

Kegiatan Sosialisasi Pelestarian Cagar Budaya di Provinsi Bali dan Provinsi NTB

Kegiatan Penyuluhan Pelestarian Cagar Budaya di Kota Kupang, NTT dan di Kabupaten Lombok Tengah, NTB.

Kegiatan Pameran Cagar Budaya di Mataram dan Pameran Cagar Budaya dalam rangka Word Culture Forum di Bali.

Page 22: LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJAINSTANSI PEMERINTAH … · LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJAINSTANSI PEMERINTAH (LAKIP) TAHUN 2017 BALAI PELESTARIAN CAGAR BUDAYA BALI WILAYAH KERJA PROPINSI

LAKIP BPCB BALI 2017 17

Perbandingan capaian kinerja peserta internalisasi cagar budaya antara

tahun anggaran 2016 dengan tahun anggaran 2017 adalah sebagai

berikut :

Indikator

Kinerja

Output Tahun 2015 Tahun 2016

Target Realisasi % Target Realisasi %

Peserta Internalisasi Cagar Budaya

Publikasi Cagar Budaya di Media Massa

260 300 115 1 1 100

Publikasi Cagar Budaya Via Bioskop Keliling

4000 4000 100 20 20 100

Sosialisasi Pelestarian Cagar Budaya

240 240 100 4 4 100

Penyuluhan Cagar Budaya

300 300 100 3 3 100

Pameran Cagar Budaya

1200 1200 100 4 4 100

Berdasarkan tabel perbandingan antara tahun 2016 dan tahun 2017

terdapat perbedaan target dan realisasi, hal ini disebabkan perubahan

Indikator Kinerja yang pada tahun 2016 dinamakan Peserta Internalisasi

CB sedangkan tahun 2017 menjadi Event Internalisasi CB yang

mengakibatkan perubahan ouput dari peserta menjadi event. Perubahan

nama juga terjadi pada output pencetakan dan penerbitan buku, booklet,

leaflet, jurnal dan UU CB di tahun 2016 menjadi publikasi cagar budaya di

media massa pada tahun 2017.

3. Indikator kinerja “naskah pelestarian cagar budaya”, capaian indikator

ini melebihi target yang ditetapkan. Dari target sebanyak 21 naskah,

terealisasi sebanyak 24 naskah dengan persentase capaian sebesar

114,26%. Ketercapaian indikator kinerja tersebut dikarenakan adanya

dukungan oleh output-output kegiatan :

Indikator Kinerja Output Target Realisasi %

Naskah Pelestarian Cagar Budaya

1 Kajian Pelestarian Cagar Budaya

3 3 100

2 Pendokumentasian Cagar Budaya

18 21 117

Page 23: LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJAINSTANSI PEMERINTAH … · LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJAINSTANSI PEMERINTAH (LAKIP) TAHUN 2017 BALAI PELESTARIAN CAGAR BUDAYA BALI WILAYAH KERJA PROPINSI

LAKIP BPCB BALI 2017 18

Untuk mencapai target output di atas, tidak ada kendala atau

permasalahan berarti yang dihadapi yang dapat mempengaruhi capaian

target indikator terkait.

Pencapaian realisasi target yang jauh melebihi ini disebabkan oleh

kegiatan inventarisasi yang semula ditargetkan 18, ternyata terrealisasi

melebihi target yang ditetapkan karena informasi keterdapatan cagar

budaya di daerah melebihi target yang ada.

Dokumentasi indikator kinerja “naskah pelestarian cagar budaya”

Kegiatan Inventarisasi Cagar Budaya di Kabupaten Lombok Barat, NTB dan di Kabupaten Rote Ndao, NTT

Kegiatan Pemetaan di Masjid Gunung Pujut, Lombok Tengah, NTB dan di Pura Gede Purancak, Negara, Bali.

Page 24: LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJAINSTANSI PEMERINTAH … · LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJAINSTANSI PEMERINTAH (LAKIP) TAHUN 2017 BALAI PELESTARIAN CAGAR BUDAYA BALI WILAYAH KERJA PROPINSI

LAKIP BPCB BALI 2017 19

Perbandingan capaian kinerja dokumen pelestarian cagar budaya antara

tahun anggaran 2016 dengan tahun anggaran 2017 adalah sebagai berikut

:

Indikator

Kinerja

Output Tahun 2016 Tahun 2017

Target Realisasi % Target Realisasi %

Naskah Pelestarian Cagar Budaya

Pengumpulan dan Pengolahan Data Piktorial Cagar Budaya (1)

5 5 100 - - -

Kajian Pelestarian Cagar Budaya

- - - 3 3 100

Pendokumentasian Cagar Budaya

64 104 162 18 21 117

Berdasarkan tabel perbandingan antara tahun 2016 dan tahun 2017

terdapat perbedaan indikator di mana pada tahun 2016 bernama

dokumen pelestarian cagar budaya sedangkan pada tahun 2017 menjadi

naskah pelestarian cagar budaya yang diikuti perubahan output di mana

inventarisasi dan pengolahan data piktorial menjadi satu dalam output

pendokumentasian cagar budaya serta terdapat perpindahan output dari

indikator cagar budaya yang dilestarikan ke naskah pelestarian cagar

budaya yaitu output kajian pelestarian cagar budaya.

Page 25: LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJAINSTANSI PEMERINTAH … · LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJAINSTANSI PEMERINTAH (LAKIP) TAHUN 2017 BALAI PELESTARIAN CAGAR BUDAYA BALI WILAYAH KERJA PROPINSI

LAKIP BPCB BALI 2017 20

B. Realisasi Anggaran

Realisasi anggaran merupakan penggunaan anggaran dalam upaya

pencapaian sasaran strategis yang telah ditetapkan sesuai penetapan kinerja

tahun 2017. Untuk mencapai target dalam penetapan kinerja tahun 2017,

Balai Pelestarian Cagar Budaya Bali mengalokasikan anggaran sebesar Rp.

7.952.819.000 (tujuh milyar sembilan ratus lima puluh dua juta delepan ratus

sembilan ratus ribu rupiah) dari Total Anggaran Kegiatan Pelestarian dan

Pengelolaan Peninggalan Purbakala Balai Pelestarian Cagar Budaya Bali,

sebesar Rp. 27.275.467.000 (dua puluh tujuh milyar dua ratus tujuh puluh

lima juta empat ratus enam puluh tujuh ribu rupiah). Dari anggaran sebesar

Rp. 7.952.819.000 tersebut terserap sebesar Rp. 5,984,309,600 atau sebesar

75,25%.

Dengan pola pengukuran dan perhitungan seperti diuraikan di atas,

rata-rata capaian kinerja outcome/hasil pengelolaan keuangan Balai

Pelestarian Cagar Budaya Bali yang sebesar 75,25% atau masuk dalam

kategori baik.

Pengukuran pencapaian hasil program dan kegiatan menggunakan

rentang nilai capaian dan kategori capaian sebagai berikut:

Urutan Rentang Capaian Kategori Capaian

I Capaian ≥ 100% Memuaskan

II 85% ≤ Capaian < 100% Sangat Baik

III 70% ≤ Capaian < 85% Baik

IV 55% ≤ Capaian < 70% Cukup

V Capaian < 55% Kurang

Dalam perjalanan pelaksanaan pencapaian Sasaran Strategis, target

anggaran yang tercantum dalam penetapan kinerja mengalami perubahan.

Adapun ikhtisar capaian realisasi anggaran per indikator kinerja kegiatan

tahun 2017 setelah mengalami perubahan adalah sebagai berikut:

Page 26: LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJAINSTANSI PEMERINTAH … · LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJAINSTANSI PEMERINTAH (LAKIP) TAHUN 2017 BALAI PELESTARIAN CAGAR BUDAYA BALI WILAYAH KERJA PROPINSI

LAKIP BPCB BALI 2017 21

SASARAN STRATEGIS

INDIKATOR KINERJA

KEGIATAN TARGET ANGGARAN

REALISASI

TARGET KINERJA

% ANGGARAN %

1 2 3 4 5 6 7 8

Terlaksananya Perlindungan, Pengembangan dan Pemanfaatan Cagar Budaya

Jumlah Cagar Budaya yang Dilestarikan

142 Cagar Budaya

4.949.389.000 151

Cagar Budaya

106,3

3.908.011.300 78,96

Jumlah Naskah Pelestarian Cagar Budaya

21 Naskah 1.583.036.000 24

Naskah 114,26

1.006.030.700 63,55

Jumlah Event Internalisasi Cagar Budaya

32 Event 1.420.394.000 32 Event 100 1.070.267.600 75.35

Berikut rincian tingkat ketercapaian masing-masing indikator :

a. Indikator kinerja “jumlah cagar budaya yang dilestarikan, anggaran

yang digunakan untuk mendukung pencapaian target indikator kinerja ini

sebesar Rp. 4.949.389.000. Dari anggaran tersebut berhasil terserap

sebesar Rp. 3.908.011.300 dengan persentase daya serap sebesar

78,96%. Dari pagu anggaran tersebut berhasil dilakukan efisiensi sebesar

21,04% atau sebesar Rp. 1.041.377.700. Berikut realisasi anggaran untuk

masing-masing output yang mendukung indikator ini :

Indikator

Kinerja

Output Target Realisasi %

Jumlah Cagar Budaya yang Dilestarikan

1 Pengamanan Cagar Budaya

1.195.000.000 972.284.000 81,36

2 Zonasi Cagar Budaya 456.555.000 401.905.700 88,04 3 Studi Konservasi 221.210.000 125.935.000 56,93

4 Konservasi Cagar Budaya

292.040.000 237.342.500 81,27

5 Evaluasi Hasil Konservasi

91.680.000 64.004.000 69,81

6 Pemugaran Cagar Budaya

1.783.915.000 1.526.883.000 85.59

7 Evaluasi Pemugaran 75.900.000 57.330.000 75,53

8 Studi Kelayakan 328.559.000 215.306.400 65,53 9 Studi Teknis 167.828.000 81.241.000 48,40

10 Monitoring Pelestarian Cagar Budaya

108.816.000 87.762.500 80,65

11 Monitoring dan evaluasi jupel

227.886.000 137.989.800 60,55

b. Indikator kinerja “event internalisasi cagar budaya”anggaran yang

digunakan untuk mendukung pencapaian target indikator kinerja ini

sebesar Rp. 1.420.394.000. Dari anggaran tersebut berhasil terserap

Page 27: LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJAINSTANSI PEMERINTAH … · LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJAINSTANSI PEMERINTAH (LAKIP) TAHUN 2017 BALAI PELESTARIAN CAGAR BUDAYA BALI WILAYAH KERJA PROPINSI

LAKIP BPCB BALI 2017 22

sebesar Rp. 1.070.267.600 dengan persentase daya serap sebesar

75,35%. Dari pagu anggaran tersebut berhasil dilakukan efisiensi sebesar

24,65% atau sebesar Rp. 350.126.400. Berikut realisasi anggaran untuk

masing-masing output yang mendukung indikator ini :

Indikator

Kinerja

Output Target Realisasi %

Peserta Internalisasi Cagar Budaya

1 Publikasi Cagar Budaya di Media Massa

60.460.000 7.500.000 12,4

2 Publikasi Cagar Budaya Via Bioskop Keliling

366.660.000 348.634.000 95,1

3 Sosialisasi Pelestarian Cagar Budaya

380.054.000 334.169.500 87,9

4 Penyuluhan Cagar Budaya

119.223.000 102.472.000 85,9

5 Pameran Cagar Budaya 455.121.000 277.490.200 61

c. Indikator kinerja “naskah pelestarian cagar budaya”anggaran yang

digunakan untuk mendukung pencapaian target indikator kinerja ini

sebesar Rp. 1.583.036.000. Dari anggaran tersebut berhasil terserap

sebesar Rp. 1.006.030.700 dengan persentase daya serap sebesar

63,55%. Dari pagu anggaran tersebut berhasil dilakukan efisiensi

sebesar 36,45% atau sebesar Rp. 577.005.300 . Berikut realisasi

anggaran untuk masing-masing output yang mendukung indikator ini :

Indikator

Kinerja

Output Target Realisasi %

Naskah Pelestarian Cagar Budaya

1 Kajian Pelestarian Cagar Budaya

364.912.000 152.143.000 41,7

2 Pendokumentasian Cagar Budaya

1.218.124.000 853.887.700 70,1

Page 28: LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJAINSTANSI PEMERINTAH … · LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJAINSTANSI PEMERINTAH (LAKIP) TAHUN 2017 BALAI PELESTARIAN CAGAR BUDAYA BALI WILAYAH KERJA PROPINSI

LAKIP BPCB BALI 2017 23

BAB IV

PENUTUP

Dalam tahun anggaran 2017, Balai Pelestarian Cagar Budaya Bali,

telah dapat mewujudkan kinerjanya melalui pelaksanaan satu program

dengan satu Sasaran Strategis dan tiga Indikator Kinerja. Program tersebut

adalah Program Pelestarian Budaya. Adapun kegiatan yang dilakukan

untuk mencapai hasil dari program utama tersebut adalah Pelestarian dan

Pengelolaan Peninggalan Purbakala.

Rata-rata Capaian Indikator Kinerja adalah sebesar 106.85% atau

masuk dalam kategori capaian memuaskan. Jika dilihat dari capaian kinerja

rata-rata tersebut di atas, maka Balai Pelestarian Cagar Budaya Bali dapat

dikatakan telah secara efektif melaksanakan kegiatan-kegiatan yang

diemban dalam rangka pencapaian tujuan organisasi secara keseluruhan.

Dengan tersusunnya LAKIP tahun 2017 ini diharapkan akan

memberikan informasi bagi stakeholders tentang kinerja yang berhasil

dicapai Balai Pelestarian Cagar Budaya Bali. Selain itu juga dapat menjadi

sumber informasi dalam pengambilan kebijakan, penyempurnaan

perencanaan ke depan.

Secara keseluruhan capaian target kinerja tahun 2017 sangat

bermanfaat bagi BPCB Bali untuk meningkatkan kinerja pada tahun-tahun

berikutnya. Oleh sebab itu, sesuai dengan hasil pengamatan atas capaian

target kinerja tahun 2017, dirumuskan beberapa langkah penting sebagai

strategi pemecahan masalah yang akan dijadikan sebagai bahan

pertimbangan untuk merumuskan Rencana Kinerja Tahun 2018.

Page 29: LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJAINSTANSI PEMERINTAH … · LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJAINSTANSI PEMERINTAH (LAKIP) TAHUN 2017 BALAI PELESTARIAN CAGAR BUDAYA BALI WILAYAH KERJA PROPINSI

LAKIP BPCB BALI 2017 24

LAMPIRAN