LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA TAHUN 2012 PERWAKILAN ...

82
LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA TAHUN 2012 PERWAKILAN BPKP PROVINSI KEPULAUAN RIAU Laporan Nomor: LAKIP-215/PW28/1/2013 Tanggal: 18 Januari 2013 2013

Transcript of LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA TAHUN 2012 PERWAKILAN ...

Page 1: LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA TAHUN 2012 PERWAKILAN ...

LAPORAN AKUNTABILITAS

KINERJA TAHUN 2012 PERWAKILAN BPKP

PROVINSI KEPULAUAN RIAU

Laporan Nomor: LAKIP-215/PW28/1/2013 Tanggal: 18 Januari 2013

2013

Page 2: LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA TAHUN 2012 PERWAKILAN ...

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2012i

Perwakilan BPKP Provinsi Kepulauan Riau

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kami sampaikan kehadirat Allah SWT, Tuhan YangMaha Kuasa, atas berkah dan rahmat-Nya sehingga Laporan AkuntabilitasKinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Perwakilan BPKP Provinsi Kepulauan

Riau Tahun 2012 telah selesai disusun.Sesuai dengan Inpres Nomor 7 tahun 1999 tentang Akuntabilitas Kinerja

Instansi Pemerintah (AKIP), Peraturan Menteri Negara PAN dan Reformasi

Birokrasi Nomor 29 tahun 2010 tentang Pedoman Penyusunan PenetapanKinerja dan Pelaporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah, serta Surat

Sekretaris Utama Nomor S-2119/SU/01/2012 tanggal 20 Desember 2012, hal

Penyelesaian LAKIP Tahun 2012, maka Perwakilan BPKP Provinsi KepulauanRiau menyusun laporan akuntabilitas kinerja sebagai wujudpertanggungjawaban pencapaian kinerja sasaran strategis yang telah ditetapkandalam Penetapan Kinerja Perwakilan BPKP Provinsi Kepulauan Riau tahun

2012. Pencapaian kinerja menunjukkan komitmen yang kuat Perwakilan BPKPterhadap kontrak kinerja yang telah disepakati, tidak hanya pada institusitetapi juga komitmen untuk memberikan kontribusi dalam upaya mewujudkantata kelola pemerintahan yang baik di wilayah Provinsi Kepulauan Riau.

LAKIP Perwakilan BPKP Provinsi Kepulauan Riau Tahun 2012merupakan tahun pertama mulai berfungsi secara penuh operasionalPerwakilan BPKP Provinsi Kepulauan Riau. Pada Tahun 2012 PerwakilanBPKP Provinsi Kepulauan Riau belum menyusun Rencana Strategis (Renstra)sehingga rencana kinerja didasarkan pada Penetapan Kinerja yang telahdisusun. Untuk itu, capaian kinerja yang dilaporkan terkait dengan capaiankinerja tahun berjalan dan perbandingannya dengan tahun sebelumnya belumdapat dibuat. LAKIP Tahun 2012 ini memberikan penjelasan mengenai faktor

Page 3: LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA TAHUN 2012 PERWAKILAN ...

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2012ii

Perwakilan BPKP Provinsi Kepulauan Riau

pendukung pencapaian target dan hambatan-hambatan yang ditemui dalampencapaian target kinerja.

Dengan penyusunan LAKIP ini, kami berharap dapat memberikanmanfaat dalam penyempurnaan perencanaan dimasa yang akan datang dansebagai bahan evaluasi bagi pihak-pihak yang membutuhkan untuk menilaikinerja dan pertanggungjawaban manajemen dalam mengemban tugas yangtelah diamanatkan.

Keberhasilan capaian kinerja tentunya diperoleh dengan kerja keras,tuntas, ikhlas, cerdas dan kerja berintegritas dari seluruh pegawai PerwakilanBPKP Provinsi Kepulauan Riau dalam pelaksanaan tugas sehingga kinerjaPerwakilan dapat direalisasikan sebagaimana tersaji dalam LAKIP ini sertadukungan dari Deputi-deputi dan Sekretariat Utama. Akhirnya, kamimengucapkan terima kasih kepada pegawai yang telah bekerja denganmengedepankan profesionalisme, integritas, orientasi pengguna, nurani dan akalsehat, independensi, serta responsibel (PIONIR). Terima kasih juga kamisampaikan kepada seluruh stakeholders yang telah memberikan kepercayaankepada Perwakilan BPKP Provinsi Kepulauan Riau.

Batam, 18 Januari 2013Kepala Perwakilan,

Yono Andi AtmokoNIP 19611125 198203 1 001

Page 4: LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA TAHUN 2012 PERWAKILAN ...

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2012iii

Perwakilan BPKP Provinsi Kepulauan Riau

DAFTAR ISI

HalamanKATA PENGANTAR

DAFTAR ISI

IKHTISAR EKSEKUTIF

i

iii

v

BAB I PENDAHULUANA. Data Umum Organisasi ....................................................B. Aspek Strategis Organisasi ..............................................C. Profil Organisasi ...............................................................

1. Tugas Pokok dan Fungsi .............................................2. Struktur Organisasi.....................................................

D. Sumber Daya Manusia.....................................................1. Berdasarkan Pendidikan.............................................2. Berdasarkan Jabatan..................................................3. Berdasarkan Golongan...............................................

E. Keuangan..........................................................................F. Sarana dan Prasarana......................................................G. Sistematika Penyajian......................................................

1122234445666

BAB II PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KINERJA........................A. Perencanaan Strategis.....................................................

1. Visi................................................................................2. Misi...............................................................................3. Tujuan Strategis..........................................................4. Sasaran Strategis........................................................5. Program.......................................................................

B. Perjanjian Kinerja.............................................................

8881319212224

BAB III AKUNTABILITAS KINERJA.....................................................A. Pengukuran Kinerja..........................................................B. Analisis Pencapaian Kinerja..............................................

1. Hasil Pelaksanaan Pengawasan Intern AkuntabilitasKeuangan Negara dan PembinaanPenyelenggaraan Sistem Pengendalian InternPemerintah..................................................................

292929

31

Page 5: LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA TAHUN 2012 PERWAKILAN ...

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2012iv

Perwakilan BPKP Provinsi Kepulauan Riau

2. Hasil Penyelenggaraan Dukungan ManajemenPerwakilan BPKP.........................................................

3. Hasil Pengadaan dan Penyaluran Sarana danPrasarana Perwakilan BPKP.......................................

4. Pengelolaan Keuangan...............................................

58

5960

BAB IV PENUTUP................................................................................ 61

LAMPIRAN

Lampiran 1 : Penetapan Kinerja Tahun 2011 Lampiran 2 : Pengukuran Kinerja Tahun 2011

Page 6: LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA TAHUN 2012 PERWAKILAN ...

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2012v

Perwakilan BPKP Provinsi Kepulauan Riau

IKHTISAR EKSEKUTIF

Laporan Akuntabilitas Kinerja Perwakilan BPKP Provinsi KepulauanRiau (LAKIP) disusun sebagai bentuk pertanggungjawaban kinerja PerwakilanBPKP Provinsi Kepulauan Riau dalam mencapai tujuan strategis sesuai denganRencana Strategis Perwakilan BPKP Provinsi Kepulauan Riau yang sudahdalam penyusunan akhir (finalisasi).

Renstra Perwakilan BPKP Provinsi Kepulauan Riau telah memuat visi,misi, tujuan, sasaran strategis, program, dan kegiatan. (dapat diungkapkantujuan dan sasaran strategis)

Untuk mencapai tujuan strategis, dalam tahun 2012 Perwakilan BPKPProvinsi Kepulauan Riau telah merumuskan delapan sasaran strategis sebagaitindak lanjut atas surat Menteri PAN dan RB Nomor B/3293/M.PAN-RB/11/2012tanggal 30 November 2012 tentang hasil evaluasi atas Akuntabilitas KinerjaInstansi Pemerintah (AKIP) BPKP. Perumusan sasaran strategis diikuti denganpenyesuaian Indikator Kinerja Utama (IKU) dan penetapan IKU dominansebagai dasar pengukuran capaian sasaran strategis.

Rincian dan capaian sasaran strategis tahun 2012 sebagai berikut:

Page 7: LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA TAHUN 2012 PERWAKILAN ...

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2012vi

Perwakilan BPKP Provinsi Kepulauan Riau

No. Sasaran StrategisCapaianSasaran

(%)1. Meningkatnya Kualitas 95% LKKL, dan 95%

LKPD114,97

2. Tercapainya Optimalisasi Penerimaan Negarasebesar 87,50%

89,16

3. Terselenggaranya SPM pada 60% IPD danterselenggaranya GG pada 75% BUMN/BUMD

81,56

4. Meningkatkan Kesadaran dan Keterlibatan K/L,Pemda, BUMN/BUMD Dalam UpayaPencegahan dan Pemberantasan KorupsiMenjadi 80%

17,34

5. Meningkatnya Kualitas Penerapan SPIP di 70%K/L/Pemda

100,00

6. Meningkatnya kapasitas aparat pengawasanintern pemerintah yang profesional dankompeten pada 80% Pemda

35,71

7. Meningkatnya efektifitas perencanaanpengawasan sebesar 90% dan kualitaspengelolaaan keuangan sebesar 100%

68,20

8. Terselenggaranya 100% sistem dukunganpengambilan keputusan bagi pimpinan

0,00

Keberhasilan capaian sasaran strategis diukur dengan IKU yangmenggambarkan peran Perwakilan BPKP Provinsi Kepulauan Riau dalammemberikan nilai tambah bagi stakeholders. Pengukuran capaian kinerjasasaran strategis meliputi pengukuran atas realisasi IKU yang palingmempengaruhi capaian sasaran strategis (IKU dominan) dari 55 IKU yang telahditetapkan dalam Tapkin Perwakilan BPKP Provinsi Kepulauan Riau Tahun2012. Pengukuran kemudian dilanjutkan dengan analisis, khususnya terhadapIKU yang menyimpang jauh dari targetnya. Realisasi pencapaian delapansasaran strategis tersebut di atas, adalah sebagai berikut:

1. Meningkatnya Kualitas 1 Laporan Keuangan Pemerintah Pusat, 95% LaporanKeuangan Kementerian/Lembaga, dan 95% Laporan Keuangan PemerintahDaerahCapaian sasaran strategis tahun 2012 ditunjukkan oleh capaian 16 IKUdominan, dengan realisasi capaian sebesar 114,97%

2. Tercapainya Optimalisasi Penerimaan Negara sebesar 87,50%

Page 8: LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA TAHUN 2012 PERWAKILAN ...

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2012vii

Perwakilan BPKP Provinsi Kepulauan Riau

Capaian sasaran strategis tahun 2012 ditunjukkan oleh capaian 6 IKUdominan, dengan realisasi capaian sebesar 89,16%

3. Terselenggaranya SPM pada 60% IPD dan terselenggaranya GG pada 75%BUMN/BUMDCapaian sasaran strategis tahun 2012 ditunjukkan oleh capaian 7 IKUdominan, dengan realisasi capaian sebesar 81,56%

4. Meningkatkan Kesadaran dan Keterlibatan K/L, Pemda, BUMN/BUMDdalam Upaya Pencegahan dan Pemberantasan Korupsi Menjadi 80%

Capaian sasaran strategis tahun 2012 ditunjukkan oleh capaian IKU dominan“Persentase penyerahan kasus kepada instansi penegak hukum” dengancapaian sebesar 104,71% yakni realisasi sebesar 89% dari target sebesar 84%.

5. Meningkatnya Kualitas Penerapan SPIP di 70% K/L/PemdaCapaian sasaran strategis tahun 2012 ditunjukkan oleh capaian IKU dominan“Persentase Pemda yang menyelenggarakan SPIP sesuai PP Nomor 60 Tahun2008, Jumlah Pemda yang dilakukan asistensi penyelenggaraan SPIP sesuaiPP No 60 Tahun 2008 dan Jumlah Pemda yang dilakukan monitoring SistemPengendalian Intern”, dengan capaian 100% atas target sebesar 100%.

Belum tercapainya realisasi IKU dominan tersebut antara lain disebabkan:

a. K/L/Pemda masih mengandalkan bimbingan BPKP dalam menerapkansosialisasi pedoman/petunjuk teknis dan asistensi penyelenggaraan SPIP.

b. Implementasi SPIP belum secara integral menyatu dengan operasionalinstansi, namun baru pada tahap pengembangan infrastrukturpengendalian, berupa diagnostic assessment, pemetaan risiko danpenetapan serta pengembangan kebijakan/Standard Operating Procedure(SOP).

6. Meningkatnya Kapasitas Aparat Pengawasan Intern Pemerintah yangProfesional dan Kompeten pada 80% K/L/PemdaCapaian sasaran strategis tahun 2012 ditunjukkan oleh capaian IKU dominan“Persentase Pemda yang dilakukan asistensi penerapan JFA”, yang diukurdari jumlah kabupaten yang dilakukan asistensi penerapan JFA yaknisebanyak 2 kabupaten atau dengan capaian 35,71%, yakni dengan realisasi25% dari target yang ditetapkan sebesar 70%.

Page 9: LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA TAHUN 2012 PERWAKILAN ...

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2012viii

Perwakilan BPKP Provinsi Kepulauan Riau

Tidak tercapainya target antara lain disebabkan masih adanya pemerintahdaerah yang belum melakukan perampingan struktur organisasi sesuaidengan PP Nomor 41 Tahun 2007.

7. Meningkatnya Efektivitas Perencanaan Pengawasan sebesar 90% danKualitas Pengelolaan Keuangan sebesar 100%

Capaian sasaran strategis tahun 2012 ditunjukkan oleh capaian 14 IKUdominan, dengan realisasi capaian sebesar 68,20%

Penyebab tidak dicapaiannya sasaran strategis secara maksimal selamatahun 2012 disebabkan belum dilakukannya penelitian 4 penelitian/survei,tidak tersedia data dan belum adanya temuan audit hasil inspektorat BPKP.

8. Terselenggaranya Satu Sistem Dukungan Pengambilan Keputusan BagiPimpinanCapaian sasaran strategis tahun 2012 ditunjukkan oleh capaian IKUdominan, “Terimplementasinya sistem informasi untuk mendukungpengambilan keputusan internal (manajemen BPKP)” yang telahdirealisasikan dengan pengembangan sistem informasi eksekutif (dashboard),sistem data warehouse, aplikasi transaksi, aplikasi lanjutan, daninfrastruktur teknikal.

IKU ini belum terliasasi/tercapai disebabkan Perwakilan BPKP Provinsi Riaubelum membangun sistem informasi tersebut. Namun Perwakilan BPKPKepulauan Riau tetap memberikan dukungan informasi melalaui laporanhasil pengawasan, evaluasi, bimbingan teknis, dan sosialisasi kepada BPKPPusat secara berkala yakni bulanan, triwulan, semester dan tahunan sebagaibahan/dasar untuk membuat keputusan bagi pimpinan.

Secara umum sebagian besar sasaran strategis dalam tahun 2012 telah tercapaisesuai dengan yang ditargetkan. Namun demikian, masih terdapat beberapasasaran strategis dan IKU yang masih belum mencapai target yang ditentukan.

Untuk itu, diperlukan upaya dan kerja yang lebih keras lagi untukmengoptimalkan pencapaian semua sasaran strategis di masa mendatang.Langkah-langkah yang harus dilakukan dalam upaya memperbaiki kinerjaantara lain:

1. Meningkatkan kapasitas SDM Perwakilan yakni knowlegde, skill andattitude, antara lain dengan mengirimkan pegawai untuk mengikuti diklatteknis dan substantif, penyelenggaraan Program Pelatihan Mandiri (PPM)

Page 10: LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA TAHUN 2012 PERWAKILAN ...

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2012ix

Perwakilan BPKP Provinsi Kepulauan Riau

dan memkasimalkan penggunaan informasi teknologi dalam pelaksanaantugas sehari-hari.

2. Meningkatkan sarana dan prasarana untuk menunjang setiap kegiatan3. Berkoordinasi dan bersinergi dengan BPKP Pusat yakni keduputian,

Sekretaris Utama dan Rendal dalam rangka pelaksanaan/realiasi PKPT4. Berkoordinasi lebih intensif dengan Pemerintah Daerah untuk percepatan

implementasi SPIP secara integral dalam kegiatan operasional instansi,sehingga meningkatkan efisiensi dan efektivitas kinerja instansi termasukpeningkatan kualitas akuntabilitas dan laporan keuangan yang wajar,dimana pada tahun 2013 ditargetkan 5 pemda mendapat predikat WTP.

5. Peninjauan ulang atas realisasi IKU dominnan yang capaiannya belummaksimal/memuaskan.

6. Pengembangan sistem informasi pengukuran data kinerja sampai dengancapaian IKU.

Page 11: LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA TAHUN 2012 PERWAKILAN ...

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 20121

Perwakilan BPKP Provinsi Kepulauan Riau

BAB I P E N D A H U L U A N

AA.. DDaattaa UUmmuumm OOrrggaanniissaassiiPerwakilan BPKP Provinsi Kepulauan Riau merupakan salah satuperwakilan BPKP dari yang berada di bawah dan bertanggung jawab kepadaKepala BPKP. Perwakilan BPKP Provinsi Kepulauan Riau dibentukberdasarkan Keputusan Kepala Badan Pengawasan Keuangan danPembangunan Nomor S-979/K/SU/2011 tanggal 24 Agustus 2011.Perwakilan BPKP Provinsi Kepulauan Riau berperan aktif dalammenanggapi perubahan lingkungan yang dihadapi BPKP saat ini yaitudengan mereposisi perannya yang baru dengan strategi untuk melakukanproduct differences, market differences dan methodological differences melalui4C’s yaitu capacity building, current issues, clearing house dan check andbalances, yang kesemuanya diperlukan untuk mendukung sistemakuntabilitas.Seiring dengan terbitnya Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 60 Tahun 2008tentang Sistem Pengendalian Intern Pemerintah (SPIP) pada tanggal 28Agustus 2008, BPKP semakin memantapkan perannya dalam membangunsistem akuntabilitas yang baik dengan didukung oleh sistem pengendalianyang handal.Akuntabilitas yang merupakan salah satu prinsip dari good governancemenuntut dua hal, yaitu:1. Answerability yakni kemampuan untuk menjawab dalam hubungannya

dengan tuntutan dari para aparatur pemerintahan untuk menjawabsecara periodik terkait dengan pelaksanaan kewenangannya, penggunasumber daya, dan capaian dari penggunaan sumber daya tersebut.

Page 12: LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA TAHUN 2012 PERWAKILAN ...

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 20122

Perwakilan BPKP Provinsi Kepulauan Riau

2. Consequences yakni terkait dengan akibat dari pelaksanaan kewenanganyang diberikan kepada mereka, untuk dipertanggungjawabkan kepadapemberi amanah.

Sejalan dengan tuntutan masyarakat terhadap terwujudnya good governance,maka Perwakilan BPKP Provinsi Kepulauan Riau berkewajiban melaporkandan menjelaskan keberhasilan atau kegagalan yang disebabkan dari segalakebijakan atau keputusan yang dibuat melalui penerapan mekanismepertanggungjawaban yang tepat, jelas, dan terukur sebagai konsekuensi darikewenangan yang diterimanya.

BB.. AAssppeekk SSttrraatteeggiiss OOrrggaanniissaassiiSebagai auditor intern pemerintah maka BPKP lebih mengutamakanpencegahan (prevention) terhadap hal-hal yang dapat menghambatpencapaian tujuan dan program-program pemerintah daripada melakukanpenindakan yang bersifat represif.Bersamaan dengan terbitnya PP Nomor 60 Tahun 2008 tentang SistemPengendalian Intern Pemerintah (SPIP) maka BPKP sebagai AuditorPresiden yang bertanggungjawab langsung kepada Presiden tidak hanyamemantapkan perannya dalam Pengawasan Akuntabilitas Keuangan Negaranamun juga dalam Pembinaan Penyelenggaraan SPIP.Strategi BPKP dalam pencapaian visi dan misi yang ditetapkan meliputipengawalan pembangunan nasional, peningkatan reputasi pemerintah danpeningkatan kapabilitas, kompetensi, dan integritas APIP. Pengawalanpembangunan nasional dilaksanakan melalui tindakan pre-emptif, preventif,dan represif.Perwakilan BPKP Provinsi Kepulauan Riau sebagai bagian integral dariBPKP, sepenuhnya mendukung strategi yang ditetapkan BPKP dalammelaksanakan perannya selaku Auditor Presiden.

Page 13: LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA TAHUN 2012 PERWAKILAN ...

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 20123

Perwakilan BPKP Provinsi Kepulauan Riau

C. PPrrooffiill OOrrggaanniissaassii1. Tugas Pokok dan Fungsi

Sesuai dengan Surat Keputusan Kepala Badan Pengawasan Keuangandan Pembangunan Nomor KEP-06.00.00-286/K/2001 tanggal 20 Februari2001 tentang Organisasi dan Tata Kerja Perwakilan Badan PengawasanKeuangan dan Pembangunan yang telah beberapa kali diubah, terakhirdengan Peraturan Kepala BPKP Nomor PER-955/K/SU/2011 Tanggal 15Agustus 2011, Perwakilan BPKP Provinsi Kepulauan Riau mempunyaitugas melaksanakan pengawasan keuangan dan pembangunan sertapenyelenggaraan akuntabilitas di daerah sesuai dengan peraturanperundang-undangan yang berlaku. Untuk melaksanakan tugas tersebutmaka Perwakilan BPKP Provinsi Kepulauan Riau menyelenggarakanfungsi :1) Penyiapan rencana dan program kerja pengawasan.2) Pengawasan terhadap pengelolaan anggaran pendapatan dan belanja,

dan pengurusan barang milik/kekayaan negara.3) Pengawasan terhadap pengelolaan anggaran pendapatan dan belanja

daerah dan pengurusan barang milik/kekayaan pemerintah daerahatas permintaan daerah.

4) Pengawasan terhadap penyelenggaraan tugas pemerintahan yangbersifat strategis dan atau lintas departemen/lembaga/wilayah.

5) Memberikan sosialisasi dan asistensi pada Pemerintah Daerah dalamrangka pelaksanaan good governance.

6) Evaluasi atas laporan akuntabilitas kinerja instansi pemerintah pusatdan pemerintah daerah.

7) Pemeriksaan terhadap Badan Usaha Milik Daerah atas permintaandaerah sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan yangberlaku.

8) Evaluasi terhadap pelaksanaan good corporate governance danlaporan akuntabilitas kinerja pada badan usaha milik negara dan

Page 14: LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA TAHUN 2012 PERWAKILAN ...

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 20124

Perwakilan BPKP Provinsi Kepulauan Riau

badan usaha milik daerah, sesuai dengan ketentuan peraturanperundang-perundangan yang berlaku.

9) Pemeriksaan investigatif terhadap indikasi penyimpangan yangmerugikan negara, badan usaha milik negara, badan usaha milikdaerah dan badan-badan lain yang di dalamnya terdapat kepentinganpemerintah, pemeriksaan terhadap hambatan kelancaranpembangunan, dan pemberian bantuan pemeriksaan pada instansipenyidik dan instansi pemerintah lainnya.

10) Pelaksanaan analisis dan penyusunan laporan hasil pengawasan sertapengendalian mutu pengawasan.

11) Pelaksanaan administrasi Perwakilan BPKP.2. Struktur Organisasi

Perwakilan BPKP Provinsi Kepulauan Riau adalah Perwakilan BPKPyang berkedudukan di Batam dan dipimpin oleh seorang KepalaPerwakilan.Dalam melaksanakan tugasnya Kepala Perwakilan membawahi:1) Sub Bagian Tata Usaha2) Kelompok Jabatan Fungsional

Struktur organisasi Perwakilan BPKP Provinsi Kepulauan Riau dapatdigambarkan sebagai berikut:

Gambar 1.1Bagan Organisasi Perwakilan BPKP Provinsi Kepulauan Riau

KEPALA

PERWAKILAN

SUB BAGIAN

TATA USAHA

KELOMPOKJABATAN

FUNGSIONAL

Page 15: LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA TAHUN 2012 PERWAKILAN ...

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 20125

Perwakilan BPKP Provinsi Kepulauan Riau

DD.. SSuummbbeerr DDaayyaa MMaannuussiiaaSumber Daya Manusia (SDM) yang memadai sangat dibutuhkan untukmendukung operasional unit organisasi. Posisi SDM per 31 Desember 2012,Perwakilan BPKP Provinsi Kepulauan Riau memiliki 48 orang pegawai,dimana 25 pegawai adalah tenaga PFA yang datang pada awal BulanDesember 2012. Perwakilan juga mendapat tambahan tenaga PFA pindahandari Perwakilan lain, tetapi meminta penundaan penugasan di PerwakilanBPKP Provinsi Kepulauan Riau karena sedang menyelesaikan pendidikan S2.Rincian pegawai berdasarkan tingkat pendidikan, jabatan, dan golongansebagai berikut:1. Berdasarkan Pendidikan

Susunan pegawai berdasarkan tingkat pendidikan dapat dilihat padatabel 1.1 berikut:

Tabel 1.1Jumlah Pegawai Berdasarkan Tingkat Pendidikan

Catatan: Tidak termasuk pegawai yang menunda kepindahan

Ditinjau dari tingkat pendidikan maka pegawai pada tingkat DIIImenempati jumlah terbanyak dalam susunan pegawai Perwakilan BPKPProvinsi Kepulauan Riau, yaitu mencapai 65% dari jumlah seluruhpegawai, kemudian S1/DIV sebesar 29%. Dengan demikian ditinjau daritingkat pendidikan, SDM Perwakilan BPKP Provinsi Kepulauan Riautelah cukup mendukung tugas pokok dan fungsinya.

2. Berdasarkan JabatanSusunan pegawai berdasarkan jabatan dapat dilihat pada tabel berikut:

No. Uraian Jabatan Jumlah Pegawai (%)1 S 2 1 22 S 1/ D IV 14 293 D III/Sarjana Muda 31 654 SLTA 2 4

Jumlah 48 100

Page 16: LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA TAHUN 2012 PERWAKILAN ...

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 20126

Perwakilan BPKP Provinsi Kepulauan Riau

Tabel 1.2Jumlah Pegawai Berdasarkan Jabatan

No. Uraian Jabatan/Peran JumlahPegawai

(%)

1. Struktural 2 42. Fungsional Auditor: 43 90

Auditor Madya 4Auditor Muda 6Auditor Penyelia 4Auditor Pertama 2Auditor Pelaksana Lanjutan 1Auditor Pelaksana 1Calon Auditor 25

3. Analis Kepegawaian 0 04. Arsiparis 0 05. Staf/Fungsional Umum 3 6

Jumlah 48 100,00Susunan pegawai menurut jabatan, jumlah pegawai terbanyak adalahpada jabatan fungsional auditor sebagaimana tergambar pada grafik dibawah ini:

Dari grafik di atas jumlah Jabatan fungsional auditor menduduki jumlahterbesar yaitu sebanyak 43 orang pegawai atau 90% dari jumlah seluruhpegawai. Sedangkan untuk jabatan lainnya, staf/fungsional umummenempati jumlah terbanyak kedua dengan jumlah pegawai sebanyak 3orang pegawai. Komposisi pegawai tersebut dinilai cukup memadai untukmendukung tugas pokok dan fungsi BPKP sebagai Auditor Presiden.

3. Berdasarkan Golongan

90%

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 20126

Perwakilan BPKP Provinsi Kepulauan Riau

Tabel 1.2Jumlah Pegawai Berdasarkan Jabatan

No. Uraian Jabatan/Peran JumlahPegawai

(%)

1. Struktural 2 42. Fungsional Auditor: 43 90

Auditor Madya 4Auditor Muda 6Auditor Penyelia 4Auditor Pertama 2Auditor Pelaksana Lanjutan 1Auditor Pelaksana 1Calon Auditor 25

3. Analis Kepegawaian 0 04. Arsiparis 0 05. Staf/Fungsional Umum 3 6

Jumlah 48 100,00Susunan pegawai menurut jabatan, jumlah pegawai terbanyak adalahpada jabatan fungsional auditor sebagaimana tergambar pada grafik dibawah ini:

Dari grafik di atas jumlah Jabatan fungsional auditor menduduki jumlahterbesar yaitu sebanyak 43 orang pegawai atau 90% dari jumlah seluruhpegawai. Sedangkan untuk jabatan lainnya, staf/fungsional umummenempati jumlah terbanyak kedua dengan jumlah pegawai sebanyak 3orang pegawai. Komposisi pegawai tersebut dinilai cukup memadai untukmendukung tugas pokok dan fungsi BPKP sebagai Auditor Presiden.

3. Berdasarkan Golongan

4% 6%

90%

Struktural

Auditor

Fungsional Umum

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 20126

Perwakilan BPKP Provinsi Kepulauan Riau

Tabel 1.2Jumlah Pegawai Berdasarkan Jabatan

No. Uraian Jabatan/Peran JumlahPegawai

(%)

1. Struktural 2 42. Fungsional Auditor: 43 90

Auditor Madya 4Auditor Muda 6Auditor Penyelia 4Auditor Pertama 2Auditor Pelaksana Lanjutan 1Auditor Pelaksana 1Calon Auditor 25

3. Analis Kepegawaian 0 04. Arsiparis 0 05. Staf/Fungsional Umum 3 6

Jumlah 48 100,00Susunan pegawai menurut jabatan, jumlah pegawai terbanyak adalahpada jabatan fungsional auditor sebagaimana tergambar pada grafik dibawah ini:

Dari grafik di atas jumlah Jabatan fungsional auditor menduduki jumlahterbesar yaitu sebanyak 43 orang pegawai atau 90% dari jumlah seluruhpegawai. Sedangkan untuk jabatan lainnya, staf/fungsional umummenempati jumlah terbanyak kedua dengan jumlah pegawai sebanyak 3orang pegawai. Komposisi pegawai tersebut dinilai cukup memadai untukmendukung tugas pokok dan fungsi BPKP sebagai Auditor Presiden.

3. Berdasarkan Golongan

Struktural

Auditor

Fungsional Umum

Page 17: LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA TAHUN 2012 PERWAKILAN ...

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 20127

Perwakilan BPKP Provinsi Kepulauan Riau

Susunan pegawai berdasarkan golongan dapat dilihat pada tabel berikut:Tabel 1.3

Jumlah Pegawai Berdasarkan Golongan

No. Uraian Jabatan Jumlah Pegawai (%)1. IV B 22. IV A 3

Sub Jumlah 1 5 105. III D 76. III C 57. III B 28. III A 1

Sub Jumlah 2 15 319. II D 3

10. II C 25Sub Jumlah 3 28 59

Jumlah 48 100,00

Ditinjau dari golongan, maka jumlah pegawai terbanyak adalah padagolongan II sebanyak 28 orang pegawai atau 59% dari jumlah seluruhpegawai.

EE.. KKeeuuaannggaannPelaksanaan kegiatan Perwakilan BPKP Provinsi Kepulauan Riau tahunanggaran 2012 dibiayai dari DIPA Tahun 2012, dan dari dana yang disediakanoleh mitra kerja. Jumlah anggaran DIPA selama tahun 2012 seluruhnya sebesarRp4.061.734.000,00 sedangkan realisasinya Rp3.650.689.237,00 atau 89,88%dari anggaran. Anggaran dan realisasi keuangan Perwakilan BPKP ProvinsiKepulauan Riau tahun 2012 tergambar dalam tabel berikut:

Tabel 1.4Anggaran dan Realisasi Keuangan Tahun 2012

No Sumber Dana Anggaran (Rp) Realisasi (Rp) Sisa Dana(Rp)

%

I. Dana yang dikelola sendiri- DIPA 4.061.734.000 3.650.689.237 411.044.763 89,88

- BPKP Pusat 0 0 0 0

Page 18: LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA TAHUN 2012 PERWAKILAN ...

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 20128

Perwakilan BPKP Provinsi Kepulauan Riau

Sub Jumlah I 4.061.734.000 3.650.689.237 411.044.763 89,88II. Dana yang berasal dari mitra kerja

- Dana mitrakerja/obrik 905.033.350 905.033.350 0 100

Sub Jumlah II

Jumlah I+II 4.966.767.350 4.555.722.587 411.044.763 91,72

FF.. SSaarraannaa ddaann PPrraassaarraannaaSarana dan prasarana berupa aset tetap yang ada di Perwakilan BPKPProvinsi Kepulauan Riau per 31 Desember 2012 sebagai berikut :

Tabel 1.5Aset Tetap Per 31 Desember 2012

No U r a i a n Nilai Perolehan (Rp) 1. Tanah 1.059.801.000,001. 2. Peralatan dan Mesin 731.843.775,002. 3. Gedung dan Bangunan 439.427.000,00

4. Aset Tetap Lainnya 0,00Jumlah 2.231.071.775,00

GG.. SSiisstteemmaattiikkaa PPeennyyaajjiiaannLAKIP ini pada dasarnya mengkomunikasikan pencapaian kinerjaPerwakilan BPKP Provinsi Kepulauan Riau selama tahun 2012, disertaidengan uraian keberhasilan dan hambatan capaian kinerja (performanceresults), yang diukur dengan cara analisis gap, yaitu membandingkanpenetapan kinerja dengan realisasi sesuai indikator kinerja yang ditetapkanorganisasi.Sistematika Laporan Akuntabilitas Kinerja ini diuraikan dalam bentuk babsebagai berikut:Bab I Pendahuluan meliputi data umum organisasi, aspek strategis

organisasi, struktur organisasi, sumber daya manusia dansistematika penyajian.

Bab II Perencanaan dan Perjanjian Kinerja meliputi PerencanaanStrategis Perwakilan BPKP Provinsi Kepulauan Riau serta

Page 19: LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA TAHUN 2012 PERWAKILAN ...

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 20129

Perwakilan BPKP Provinsi Kepulauan Riau

perjanjian kinerja Tahun 2012.Bab III Akuntabilitas kinerja Tahun 2012 meliputi uraian

pengukuran kinerja, analisis pencapaian kinerja dan aspekpendukung pencapaian kinerja.

Bab IV Penutup menguraikan faktor-faktor yang mempengaruhipencapaian target.

Page 20: LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA TAHUN 2012 PERWAKILAN ...

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 20128

Perwakilan BPKP Provinsi Kepulauan Riau

BAB II PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KINERJA

Rencana Strategis (Renstra) merupakan langkah awal dalam prosesberakuntabilitas untuk melakukan pengukuran kinerja instansi pemerintah.Dengan visi, misi, dan strategi yang jelas dan tepat, maka diharapkan instansipemerintah akan dapat menyelaraskan dengan potensi, peluang, dan kendalayang dihadapi. Rencana strategis dengan pengukuran, penilaian, dan evaluasikinerja serta pelaporan akuntabilitas kinerja merupakan tolok ukur penting dariSistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (SAKIP).

AA.. PPeerreennccaannaaaann SSttrraatteeggiissPerencanaan Strategis (Renstra) merupakan bagian yang terintegrasi dalamsistem akuntabilitas kinerja instansi pemerintah yang memiliki relevansiterhadap pengungkapan kinerja. Untuk Tahun 2012, Perwakilan BPKPProvinsi Kepulauan Riau belum menyusun Renstra, sehingga rencanastrategis Perwakilan menggunakan Renstra BPKP tahun 2010-2014. Renstratersebut menunjukkan komitmen yang berisi visi, misi, strategi dan faktorpendukungnya. Dokumen ini merupakan perangkat manajemen yang pentinguntuk mengefektifkan agenda reposisi dan revitalisasi BPKP yang telahdicanangkan sebagai komitmen bersama seluruh jajaran BPKP.Fungsi Renstra adalah sebagai pedoman bagi Perwakilan BPKP ProvinsiKepulauan Riau dalam rangka meningkatkan perannya sebagai organisasipublik yang memberikan pelayanan jasa di bidang pengawasan pembinaanSPIP, yang diharapkan mampu memberikan kontribusi bagi pencapaiankinerja pembangunan di daerah.

Page 21: LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA TAHUN 2012 PERWAKILAN ...

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 20129

Perwakilan BPKP Provinsi Kepulauan Riau

Visi Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan telah dirumuskansebagai berikut:

Dalam pernyataan visi tersebut di atas, terdapat beberapa kata kunci,yaitu:a. Auditor Presidenb. Responsifc. Interaktifd. Terpercayae. Akuntabilitas Keuangan Negaraf. BerkualitasPemahaman atas makna kata-kata kunci tersebut akan memberikanpemahaman yang komprehensif tentang visi BPKP. Makna ringkas darimasing-masing kata kunci tersebut sebagai berikut:

Frasa Auditor Presiden menunjukkan bahwa BPKP merupakan aparatpengawasan intern pemerintah yang bertanggung jawab langsung kepadaPresiden, dan memiliki kompetensi yang mumpuni dan dipercaya olehPresiden untuk membantu dalam menjalankan fungsi pengawasan.Sebagai Auditor Presiden, BPKP merupakan mata dan telinga Presidenyang melihat dan mendengar secara langsung fakta, data maupuninformasi dan segera merespon melalui suatu sistem peringatan dini yang

1. VISI

a. Auditor Presiden

AAAUUUDDDIIITTTOOORRR PPPRRREEESSSIIIDDDEEENNN YYYAAANNNGGG RRREEESSSPPPOOONNNSSSIIIFFF,,, IIINNNTTTEEERRRAAAKKKTTTIIIFFF,,, DDDAAANNN TTTEEERRRPPPEEERRRCCCAAAYYYAAA,,, UUUNNNTTTUUUKKK

MMMEEEWWWUUUJJJUUUDDDKKKAAANNN AAAKKKUUUNNNTTTAAABBBIIILLLIIITTTAAASSS KKKEEEUUUAAANNNGGGAAANNN NNNEEEGGGAAARRRAAA YYYAAANNNGGG BBBEEERRRKKKUUUAAALLLIIITTTAAASSS

Page 22: LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA TAHUN 2012 PERWAKILAN ...

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 201210

Perwakilan BPKP Provinsi Kepulauan Riau

memberikan manfaat kepada Presiden. Oleh karena itu, lingkuppengawasan yang menjadi perhatian BPKP adalah hal-hal yang bersifatstrategis, makro, lintas sektoral dan berskala nasional. Kegiatanpengawasan difokuskan kepada pengawasan keuangan negara terhadapprogram yang menyentuh rakyat banyak, terutama yang pro growth, projob dan pro poor.Dalam posisi sebagai Auditor Presiden, BPKP mengemban amanah dantanggung jawab yang besar karena dituntut mampu mendeteksi berbagaipotensi ataupun simptom-simptom kelemahan maupun penyimpangan dibidang keuangan negara dan mampu memberikan rekomendasi yangapplicable kepada Presiden. Dengan demikian, dalam kurun waktu 10sampai dengan 30 tahun mendatang diharapkan BPKP memberikanperan yang cukup signifikan dalam mewujudkan akuntabilitas keuangannegara yang berkualitas. Dalam konteks tersebut, BPKP haruskonsekuen untuk meyakini bahwa alasan keberadaannya terutamabukanlah untuk melaksanakan fungsi atestasi terhadap asersimanajemen, melainkan lebih kepada upaya penciptaan proses governance,manajemen risiko, dan penerapan sistem pengendalian guna mewujudkanakuntabilitas keuangan negara yang berkualitas.Ciri khas dari BPKP sebagai Auditor Presiden yang membedakan dirinyadari lembaga pengawasan yang lain adalah dimilikinya kompetensipengawasan di bidang akuntabilitas keuangan negara. Kompetensi inti inisejalan dengan kewajiban Presiden untuk melakukan pengawasanpembangunan nasional sebagai wujud akuntabilitas keuangan negarasebagaimana diamanatkan dalam tiga paket undang-undang di bidangkeuangan negara, yaitu UU No.17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara,UU No.1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara, dan UU No.15Tahun 2004 tentang Pemeriksaan Tanggung Jawab dan PengelolaanKeuangan Negara.Visi BPKP sebagai Auditor Presiden merupakan visi yang strategis dalamrangka meningkatkan prinsip independensi, baik in fact maupun in

Page 23: LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA TAHUN 2012 PERWAKILAN ...

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 201211

Perwakilan BPKP Provinsi Kepulauan Riau

appearance terhadap semua instansi di bawah Presiden yaitukementerian, lembaga dan pemerintah daerah. Dengan demikiandiharapkan informasi yang dihasilkan dari proses/kegiatan pengawasanoleh Auditor Presiden bersifat obyektif, tidak bias dan tidak diintervensioleh pihak-pihak lain yang menciderai penegakan prinsip independensi.Untuk Perwakilan BPKP Provinsi Kepulauan Riau hal ini berarti bahwaPerwakilan membantu Kepala Daerah (Gubernur, Bupati dan Walikota)serta pimpinan instansi vertical di wilayah Provinsi Kepulauan Riauterkait dengan pengelolaan keuangan dan sistem pengendalian internpemerintah yang andal.

Responsif berarti cepat memberikan respon (tanggapan), tidak masabodoh, dan bereaksi secara tepat dan simpatik kepada seseorang atausuatu peristiwa. Auditor Presiden yang responsif mengandung maknabahwa dalam menjalankan perannya, Auditor BPKP tanggap terhadappermasalahan yang dihadapi pemerintah dan segera memberikanrespon/masukan kepada pengambil kebijakan.Ini berarti bahwa BPKP tidak boleh berlama-lama dalam menentukanlangkah-langkah pengawasan yang akan dilakukan dalam mengamankandan menyukseskan kebijakan nasional yang ditetapkan oleh Presiden.Dalam konteks ini, BPKP tidak harus menunggu penugasan dariPresiden, justru dengan sistem peringatan dini yang dimiliki oleh BPKPmaka BPKP dapat segera menentukan langkah-langkah pengawasan yangefektif secara mandiri untuk mengawal kesuksesan pelaksanaankebijakan Presiden dan segera mengusulkan titik-titik prioritaspengawasan yang akan dilakukan untuk suksesnya kebijakan nasional.

b. Responsif

Page 24: LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA TAHUN 2012 PERWAKILAN ...

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 201212

Perwakilan BPKP Provinsi Kepulauan Riau

Sifat interaktif memiliki makna saling aktif atau komunikasi dua arah.Interaktif merupakan perkembangan lebih lanjut dari tahapansebelumnya yang bersifat reaktif dan proaktif. Dari reaktif yang berartibereaksi setelah adanya suatu kejadian, kemudian berkembang menjadiproaktif yang mengedepankan inisiatif untuk bertindak namun masihmelihat dari sisi BPKP (satu sisi), dan kini bersifat interaktif yangmengandung nuansa bahwa BPKP memperhatikan/mendengarkankepentingan/kebutuhan stakeholders. Dengan pengertian tersebut makakomunikasi antara BPKP dengan stakeholders ataupun pelangganharuslah selalu terjalin dengan baik dan efektif. Oleh karena itu, BPKPharus membuka saluran-saluran komunikasi yang efektif, menjalinkemitraan dengan stakeholders dan APIP lain dalam menjalankanperannya.Selain itu, BPKP dapat menjelaskan dengan baik hasil-hasil pengawasanmaupun sistem pengendalian intern yang diperlukan oleh parapengguna/stakeholders. Kegiatan-kegiatan seperti Clearing House,kehumasan, maupun implementasi President Accountability Systems(PASs) sangat membantu dalam menciptakan suasana interaktif. Sifatinteraktif ini mendorong perlunya kemampuan dan kompetensi yangtinggi bagi para auditor BPKP untuk berperan sebagai guru, expert,maupun tempat bertanya yang dapat diandalkan di bidang pengawasan.

Terpercaya berarti dapat diandalkan, bertanggung jawab, dan dapatmelaksanakan tugas dengan baik sesuai dengan mandat yang diberikan.BPKP telah menyatakan dalam visinya sebagai Auditor Presiden yangterpercaya, yang berarti pegawai BPKP memiliki integritas yang tinggiyang didukung profesionalisme yang tinggi sehingga dapat diandalkan

c. Interaktif

d. Terpercaya

Page 25: LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA TAHUN 2012 PERWAKILAN ...

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 201213

Perwakilan BPKP Provinsi Kepulauan Riau

untuk memberikan hasil kerja yang berkualitas, bermanfaat dan sesuaidengan harapan shareholders dan stakeholders.Presiden sebagai pemegang akuntabilitas keuangan negara yang tidakdapat didelegasikan kepada pihak lain membutuhkan keahlian BPKPsebagai Auditor Presiden dalam melakukan pengawasan di bidangkeuangan negara. Kepercayaan terhadap kinerja BPKP telah tumbuhyang terbukti dengan ditetapkannya Peraturan Pemerintah Nomor 60Tahun 2008 mengenai SPIP yang memberikan mandat kepada BPKPuntuk melakukan pengawasan intern di bidang keuangan negara danmembina SPIP. Kepercayaan stakeholders kepada BPKP jugaditunjukkan dengan banyaknya permintaan stakeholders kepada BPKPuntuk membenahi sistem dan tata kelola pemerintahan.

Akuntabilitas didefinisikan sebagai suatu perwujudan kewajiban untukmempertanggungjawabkan keberhasilan dan kegagalan pelaksanaan misiorganisasi dalam mencapai tujuan-tujuan dan sasaran-sasaran yang telahditetapkan, melalui suatu media pertanggungjawaban, yang dilaksanakansecara periodik. Sedangkan keuangan negara sebagaimana dinyatakandalam Undang-Undang No. 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara,berarti semua hak dan kewajiban negara yang dapat dinilai dengan uang,serta segala sesuatu baik berupa uang maupun berupa barang yang dapatdijadikan milik negara berhubung dengan pelaksanaan hak dankewajiban tersebut.Dengan demikian, akuntabilitas keuangan negara memiliki lingkup yangluas, yaitu pertanggungjawaban atas semua hak dan kewajiban negarayang dapat dinilai dengan uang, serta segala sesuatu baik berupa uangmaupun barang yang dapat dijadikan milik negara berhubung denganpelaksanaan hak dan kewajiban tersebut, yang dimiliki negara dan/ataudikuasai oleh Pemerintah Pusat, Pemerintah Daerah, Perusahaan

e. Akuntabilitas Keuangan Negara

Page 26: LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA TAHUN 2012 PERWAKILAN ...

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 201214

Perwakilan BPKP Provinsi Kepulauan Riau

negara/daerah, dan badan lain yang ada kaitannya dengan keuangannegara dalam rangka penyelenggaraaan pemerintahan negara.Akuntabilitas keuangan negara tidak sekedar pertanggungjawabanpenggunaan dana dan proses pengelolaannya, namun yang terpentingadalah pertanggungjawaban kinerja/hasil (outcome) atas pengelolaankeuangan negara.Sesuai dengan pasal 6 ayat 1 UU No.17 Tahun 2003, Presiden selakuKepala Pemerintahan memegang kekuasaaan pengelolaan KeuanganNegara sebagai bagian dari kekuasaan Pemerintahan.BPKP sebagai Auditor Presiden berperan membantu pengawasan dalambidang keuangan negara agar akuntabilitas Presiden dapat memuaskanseluruh rakyat Indonesia.

Akuntabilitas keuangan negara yang berkualitas ditunjukkan dengan tigaciri yaitu akuntabel, transparan dan partisipatif. Hal ini berarti bahwapertanggungjawaban keuangan negara harus dapat diandalkan,mengungkapkan secara terbuka informasi yang material dan relevanserta berasal dari suatu proses yang melibatkan berbagai pihak terkait.Akuntabilitas keuangan negara yang berkualitas mendukungakuntabilitas Presiden sebagai pemegang kekuasaan pengelolaanKeuangan Negara.

f. Berkualitas

Page 27: LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA TAHUN 2012 PERWAKILAN ...

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 201215

Perwakilan BPKP Provinsi Kepulauan Riau

Misi merupakan menjabarkan lebih lanjut visi dan berisi pernyataantentang apa yang akan dilakukan untuk mencapai visi. Perumusan misimengacu kepada tugas dan kewenangan yang telah diberikan kepadaBPKP. Tugas dan kewenangan BPKP semula diatur dalam KeputusanPresiden Nomor 31 Tahun 1983 tentang Badan Pengawasan Keuangandan Pembangunan, kemudian diperbarui dengan Keputusan PresidenNomor 103 Tahun 2001 tentang Kedudukan, Tugas, Fungsi, Kewenangan,Susunan Organisasi, dan Tata Kerja Lembaga Pemerintah NonKementerian. Selanjutnya, dengan terbitnya Peraturan PemerintahNomor 60 Tahun 2008 tentang Sistem Pengendalian Intern Pemerintah,maka BPKP berperan penting dalam mendukung akuntabilitas Presidenterutama dalam lingkup penyelenggaraan keuangan negara danpembinaan penyelenggaraan Sistem Pengendalian Intern Pemerintah(SPIP). Empat misi BPKP adalah sebagai berikut:

aaa... MMMeeennnyyyeeellleeennnggggggaaarrraaakkkaaannn pppeeennngggaaawwwaaasssaaannn iiinnnttteeerrrnnn ttteeerrrhhhaaadddaaappp aaakkkuuunnntttaaabbbiiillliiitttaaasss kkkeeeuuuaaannngggaaannnnnneeegggaaarrraaa yyyaaannnggg mmmeeennnddduuukkkuuunnnggg tttaaatttaaa kkkeeepppeeemmmeeerrriiinnntttaaahhhaaannn yyyaaannnggg bbbaaaiiikkk dddaaannn bbbeeebbbaaasss KKKKKKNNN...

bbb... MMMeeemmmbbbiiinnnaaa ssseeecccaaarrraaa eeefffeeekkktttiiifff pppeeennnyyyeeellleeennnggggggaaarrraaaaaannn sssiiisssttteeemmm pppeeennngggeeennndddaaallliiiaaannn iiinnnttteeerrrnnnpppeeemmmeeerrriiinnntttaaahhh...

ccc... MMMeeennngggeeemmmbbbaaannngggkkkaaannn kkkaaapppaaasssiiitttaaasss pppeeennngggaaawwwaaasssaaannn iiinnnttteeerrrnnn pppeeemmmeeerrriiinnntttaaahhh yyyaaannngggppprrrooofffeeesssiiiooonnnaaalll dddaaannn kkkooommmpppeeettteeennn...

ddd... MMMeeennnyyyeeellleeennnggggggaaarrraaakkkaaannn sssiiisssttteeemmm ddduuukkkuuunnngggaaannn pppeeennngggaaammmbbbiiilllaaannn kkkeeepppuuutttuuusssaaannn yyyaaannnggg aaannndddaaalllbbbaaagggiii ppprrreeesssiiidddeeennn///pppeeemmmeeerrriiinnntttaaahhh

2. MISI

Page 28: LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA TAHUN 2012 PERWAKILAN ...

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 201216

Perwakilan BPKP Provinsi Kepulauan Riau

Penjelasan masing-masing misi sebagai berikut:

Misi ini berkaitan dengan aktualisasi peran BPKP sebagai AuditorPresiden dalam melaksanakan pengawasan intern atas akuntabilitaskeuangan negara, sekaligus menegaskan bahwa misi ini dilakukan untukmembantu Presiden selaku shareholder BPKP dalam mendorongterwujudnya tata kepemerintahan yang baik dan upaya pencegahan KKN.Inti misi ini terkait dengan kegiatan pengawasan intern pemerintah yangpada hakekatnya bertujuan memberikan nilai tambah (value added)melalui dua peran utama yaitu aktivitas assurance dan consulting.Dengan peran tersebut, fungsi utama BPKP adalah memberikan umpanbalik (feedback) sebagai bahan masukan bagi Presiden/Pemerintah untukmemastikan tercapainya efektivitas kinerja pemerintah dan pengelolaankeuangan negara, memberikan rekomendasi perbaikan tata kelolapemerintahan yang baik (good governance), serta membantu pemerintahdalam mencapai tujuannya. Dalam misi ini, tercakup seluruh kegiatanutama (core business) BPKP, baik dalam aktivitas assurance yangdilakukan dalam bentuk audit, evaluasi, reviu, maupun aktivitasconsulting yang dilakukan dalam bentuk sosialisasi, bimbinganteknis/asistensi, konsultansi, pengembangan sistem.

Dalam PP Nomor 60 Tahun 2008 pasal 2 dinyatakan bahwa untukmencapai pengelolaan keuangan negara yang efektif, efisien, transparandan akuntabel, menteri/pimpinan lembaga, gubernur, dan bupati/walikotawajib melakukan pengendalian atas penyelenggaraan kegiatan

a. Menyelenggarakan Pengawasan Intern Terhadap AkuntabilitasKeuangan Negara yang Mendukung Tata Kepemerintahan yang Baikdan Bebas KKN

b. Membina Secara Efektif Penyelenggaraan Sistem Pengendalian InternPemerintah

Page 29: LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA TAHUN 2012 PERWAKILAN ...

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 201217

Perwakilan BPKP Provinsi Kepulauan Riau

pemerintahan dengan berpedoman pada SPIP seperti diatur dalam PPtersebut. Sistem Pengendalian Intern (SPI) merupakan proses yangintegral pada tindakan dan kegiatan yang dilakukan secara terus menerusoleh pimpinan dan seluruh pegawai untuk memberikan keyakinanmemadai atas tercapainya tujuan organisasi melalui kegiatan yang efektifdan efisien, keandalan pelaporan keuangan, pengamanan aset negara, danketaatan terhadap peraturan perundang-undangan.Menteri/pimpinan lembaga, gubernur, dan bupati/walikota bertanggungjawab atas efektivitas penyelenggaraan SPI di lingkungan masing-masing.Untuk memperkuat dan menunjang efektivitas SPI dilakukanpengawasan intern atas penyelenggaraan tugas dan fungsi instansipemerintah termasuk akuntabilitas keuangan negara oleh AparatPengawasan Intern Pemerintah (APIP) yang terdiri dari BPKP, ItjenKementerian, Inspektorat Provinsi, Inspektorat Kabupaten/Kota.Selain itu, untuk memperkuat dan menunjang efektivitas SPI jugadilakukan pembinaan penyelenggaraan SPI. Tugas pembinaanpenyelenggaraan SPI terhadap seluruh instansi pemerintah inidiamanatkan kepada BPKP sesuai dengan pasal 59 PP Nomor 60 Tahun2008. Peran BPKP dalam pembinaan SPIP tidak terlepas dari posisistrategis BPKP yang langsung berada di bawah Presiden dan membantuPresiden untuk memastikan tercapainya akuntabilitas kinerja Presiden.Akuntabilitas kinerja Presiden merupakan suatu kesatuan akumulatif-integratif dari kinerja berbagai Kementerian/Lembaga dan jugaPemerintah Daerah, sehingga perlu juga dipastikan efektivitaspenyelenggaraan SPIP pada seluruh instansi pemerintah baik di pusatmaupun daerah.Kegiatan pembinaan SPIP tersebut mencakup:a) Penyusunan pedoman teknis penyelenggaraan SPIPb) Sosialisasi SPIPc) Pendidikan dan pelatihan SPIPd) Pembimbingan dan konsultansi SPIP

Page 30: LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA TAHUN 2012 PERWAKILAN ...

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 201218

Perwakilan BPKP Provinsi Kepulauan Riau

e) Peningkatan kompetensi auditor aparat pengawasan internpemerintah

Kegiatan pembinaan di atas merupakan rangkaian kegiatan dalamrangka membina seluruh instansi pemerintah agar dapat menerapkanSPIP. Kegiatan-kegiatan tersebut termasuk dalam lingkup misi kedua ini.Sedangkan butir e) lebih spesifik terkait peningkatankemampuan/kompetensi auditor APIP yang menjadi bagian dari misiketiga yaitu mengembangkan kapasitas pengawasan intern pemerintahyang profesional dan kompeten. Pada prinsipnya misi kedua lebihmenekankan kepada pembinaan SPIP kepada instansi pemerintah,sedangkan misi ketiga terkait dengan pembinaan terhadap auditor (APIP).Kegiatan pembinaan penyelenggaraan SPIP diawali dengan penyusunanpedoman-pedoman terkait SPIP (pedoman umum dan pedoman teknis)yang merupakan panduan untuk membangun SPIP di seluruh instansipemerintah. Pedoman tersebut selanjutnya disosialisasikan agar diperolehkesamaan persepsi dan pemahaman tentang SPIP. Selain itu, kegiatanpenyusunan modul dan penyelenggaraan diklat SPIP menjadi kegiatanpenting untuk membentuk personil yang memahami seluk beluk SPIP dankompeten untuk menerapkan SPIP di instansi masing-masing. Pada tahappenerapan SPIP, BPKP siap untuk membimbing dan memberikankonsultansi kepada seluruh instansi pemerintah.

Misi ketiga adalah misi pengimbang yang disusun dalam kesadaranbahwa kinerja yang berorientasi ke luar tak mungkin terwujud tanpaadanya proses kerja internal yang baik maupun proses kerja sesama APIPyang sinergis. Dengan adanya proses kerja sesama APIP yang sinergisdiharapkan akan menghasilkan kinerja APIP yang maksimal. Hal inimerupakan jawaban atas arahan Presiden akan perwujudan pengawasan

c. Mengembangkan Kapasitas Pengawasan Intern Pemerintah yangProfesional dan Kompeten

Page 31: LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA TAHUN 2012 PERWAKILAN ...

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 201219

Perwakilan BPKP Provinsi Kepulauan Riau

yang terpadu, terarah, dan memberi nilai tambah yang dapat mendukungperwujudan kepemerintahan yang baik, bersih dan kredibel, danberorientasikan pada peningkatan kesejahteraan masyarakat.Kinerja APIP yang maksimal dapat diperoleh jika pemberdayaan APIPdijalankan dalam semangat profesionalitas dan kesetaraan antar APIP.Namun, efektivitas sinergi akan menjadi lebih besar jika pihak-pihak yangbersinergi memiliki kemampuan yang tinggi dalam melaksanakan tugasdan fungsinya masing-masing.Oleh karena itu, misi ketiga diperlukan sebagai pembimbing berbagaistrategi pemberdayaan, pembelajaran, dan pertumbuhan kapasitas BPKPsendiri maupun kapasitas APIP secara umum. Penjabaran misi inimerupakan bentuk tanggung jawab BPKP sebagai anggota komunitaspengawasan untuk turut serta dalam mengembangkan sistempengawasan nasional yang terpadu. Pengembangan sistem pengawasannasional tentunya dilakukan bersama-sama, baik dengan BPK,Inspektorat Jenderal Kementerian, Unit Pengawasan LPND, BadanPengawasan Daerah Provinsi/Kabupaten/Kota, dan Satuan PengawasanIntern (SPI) BUMN/BUMD/BUL, maupun dengan Instansi Pemerintahlainnya yang mengkoordinasikan kegiatan pengawasan sepertiKementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Kementerian DalamNegeri pada saat ini, serta pihak-pihak lainnya yang berkepentingan.Lebih luas lagi, dilakukannya pengawasan secara bersinergi antaraBPKP bersama-sama dengan DPR/DPRD, Kejaksaan Agung, Kepolisian,maupun masyarakat.Arti penting dari ditetapkannya misi ini terletak pada adanya kesadaranBPKP untuk turut serta membenahi hal-hal yang kontra produktif dalamkegiatan pengawasan, misalnya bertubi-tubinya dan tumpang tindihnyapelaksanaan kegiatan pengawasan di lapangan. Hal ini dapat diwujudkandalam bentuk pemberian masukan mengenai arah dan kebijakanpengawasan nasional/makro kepada Pemerintah. Substansi arah dankebijakan yang dimaksud tentunya sejalan dengan program-program

Page 32: LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA TAHUN 2012 PERWAKILAN ...

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 201220

Perwakilan BPKP Provinsi Kepulauan Riau

Pemerintah yang menjadi prioritas, berskala nasional, memperhatikananalisis risiko per masing sektor dan bidang kegiatan pemerintahan,mencerminkan sinergi APIP, dan menunjukkan dukungan bagipelaksanaan pengawasan oleh auditor eksternal.Penjabaran misi ini terus dioptimalkan oleh BPKP agar hasilpengawasannya mempunyai manfaat dan memberikan nilai tambah bagisemua pihak yang berkepentingan, terutama stakeholders, yang tercermindari tanggapan positif ataupun apresiasi para pengguna atas produk-produk BPKP. Untuk itu perlu terus diagendakan dan diberikan perhatianyang memadai terhadap peningkatan kualitas dan kuantitas sumber daya,kepatuhan pada standar profesi, penataan proses kerja internal, dansistem kendali mutu yang dapat menunjang peningkatan kualitas hasilpengawasan. Dengan demikian, produk BPKP diharapkan akanbermanfaat sebagai umpan balik (feed back) bagi penetapan kebijakandan pengambilan keputusan dalam rangka peningkatan kinerja InstansiPemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah dan BUMN/BUMD/BUL.Peran BPKP mengembangkan kapasitas APIP (termasuk BPKP) baik darisisi SDM, organisasi maupun sistem dan prosedur mencakup: Pembinaan kompetensi APIP dengan pendidikan dan pelatihan auditor

(pasal 59 ayat 1 e PP Nomor 60 Tahun 2008) Pembinaan Jabatan Fungsional Auditor dan sertifikasi auditor (pasal

51 ayat 2 dan 3 PP Nomor 60 Tahun 2008) Penelitian dan Pengembangan Sistem dan Prosedur Pengawasan Pengembangan Kapasitas Internal BPKP Pemeriksaan/pengawasan internal BPKP Pendukung/fasilitasi pengawasan Sinergi dengan APIP lain.

Page 33: LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA TAHUN 2012 PERWAKILAN ...

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 201221

Perwakilan BPKP Provinsi Kepulauan Riau

Misi ini merupakan aktualisasi peran BPKP sebagai Auditor Presiden

dalam rangka membangun sistem dukungan pengambilan keputusanPresiden/Pemerintah yang efektif melalui suatu Sistem AkuntabilitasPresiden (President Accountability Systems) atau yang dikenal sebagaiPASs. PASs adalah alat kendali (control) bagi Presiden terhadapimplementasi akuntabilitas Presiden dalam pengelolaan keuangan negara,yang berbasis web, on-line, dengan data yang sedapat mungkin real-time,yang menampilkan informasi secara utuh (integrated) tentangimplementasi akuntabilitas Presiden. Dengan sistem seperti ini Presidenakan memperoleh informasi mengenai capaian kinerjanya yang mendekatireal-time sehingga dapat melakukan tindakan korektif yang cepat jikaterdapat perbedaan antara realisasi dengan rencana pada saat tertentu.Sistem pelaporan kinerja dan pertanggungjawaban pengelolaan keuangannegara yang ada saat ini belum menjamin bahwa Presiden memperolehinformasi yang utuh/menyeluruh atas implementasi akuntabilitaspemerintah. Kondisi tersebut kontradiktif dengan kedudukan Presidensebagai Kepala Pemerintahan yang juga memegang kekuasaan tunggalpengelolaan negara sebagai bagian dari kekuasaan pemerintahan (UUNomor 17 Tahun 2003 Pasal 6 ayat 1). Meskipun telah secara jelas diaturbahwa kekuasaan pengelolaan keuangan negara dikuasakan kepadaMenteri Keuangan (selaku BUN) dan menteri/pimpinan lembaga (selakuPengguna Anggaran/Pengguna Barang), serta diserahkan kepadagubernur/bupati/walikota selaku kepala daerah untuk mengelolakeuangan daerah, namun sejatinya bukan berarti bahwa akuntabilitaspengelolaan keuangan negara diserahkan keseluruhan ke menteri,pimpinan lembaga, gubernur, bupati, atau walikota. Akuntabilitaspengelolaan keuangan negara tetap melekat kepada Presiden yangmenerima amanah dari rakyat, sehingga Presiden juga harusberakuntabilitas kepada rakyat.

d. Menyelenggarakan Sistem Dukungan Pengambilan Keputusan yangAndal bagi Presiden/Pemerintah

Page 34: LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA TAHUN 2012 PERWAKILAN ...

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 201222

Perwakilan BPKP Provinsi Kepulauan Riau

Berbagai peraturan yang telah diterbitkan terkait Sistem AkuntabilitasKinerja Instansi Pemerintah (SAKIP), Evaluasi PenyelenggaraanPemerintahan Daerah (PP Nomor 6 Tahun 2008), Tatacara Pengendaliandan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan (PP Nomor 39 Tahun2006), dan Penyampaian Laporan Pertanggungjawaban PenyelenggaraanPemerintah Daerah-LPPD (PP Nomor 3 Tahun 2007), belum dapatmenjamin bahwa Presiden memperoleh informasi periodik, up to date, danmendekati real-time tentang akuntabilitas kinerja danpertanggungjawaban pengelolaan keuangan negara.Kondisi di atas memunculkan fenomena baik di pusat dan daerah, yaitu: Penyerapan anggaran yang rendah, Kurang sinkronnya rencana pembangunan di pusat dan daerah

(karena persepsi yang sempit terhadap perundang-undangan yangada), dan

Tidak adanya informasi capaian kinerja kumulatif/aggregasi darikementerian/lembaga dan pemerintah daerah yang dapat dilaporkankepada Presiden secara tepat waktu (up to date), yang mendekati real-time. Hal tersebut menyulitkan Presiden untuk dapat menilai apakahagenda-agenda Presiden yang tertuang di RPJMN telah dilaksanakanoleh pimpinan kementerian/lembaga dan kepala daerah sesuai dengantarget atau harapan Pemerintah dan rakyat.

Dalam rangka mengembangkan pelaporan akuntabilitas di Indonesia,masing-masing kementerian/lembaga dan pemerintah daerah dituntutuntuk membuat indikator capaian kinerja yang terukur sehingga dapatmembantu Presiden untuk menyampaikan akuntabilitasnya kepadarakyat sesuai dengan amanah UUD. Terkait hal tersebut, BPKPmendorong dibangunnya Sistem Akuntabilitas Presiden (PresidentAccountability Systems) atau yang dikenal sebagai PASs. Tujuan dariPASs adalah memberikan solusi terhadap kebuntuan (missing-link) prosespelaporan akuntabilitas pengelolaan keuangan negara, mensinergikansumber-daya informasi antar kementerian/lembaga (pusat dan daerah)

Page 35: LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA TAHUN 2012 PERWAKILAN ...

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 201223

Perwakilan BPKP Provinsi Kepulauan Riau

sehingga memungkinkan pertukaran data/informasi, dan memudahkanPresiden untuk memonitor dan mengendalikan kemajuan (progress)masing-masing program/agenda Pemerintah. PASs didukung dengansistem data warehouse yang mengkolaborasikan berbagai informasi dariseluruh kementerian/lembaga dan pemerintah daerah terkait denganimplementasi sistem akuntabilitas Presiden. Kebutuhan informasi untukPASs cukup besar dan kompleks, meliputi Akuntabilitas Sasaran Makro,Akuntabilitas Pelaksanaan Kebijakan/Program, AkuntabilitasPengawasan, Akuntabilitas Keuangan Negara, Akuntabilitas KeuanganDaerah, Akuntabilitas BUMN/D, Akuntabilitas Instansi Pusat,Akuntabilitas Instansi Daerah, Akuntabilitas Penanganan Korupsi, danAkuntabilitas Lembaga Negara.Pengembangan PASs sinkron dengan Peraturan Pemerintah Nomor 60Tahun 2008 khususnya pasal 54 yang mengamanatkan kepada BPKPuntuk menyusun dan menyampaikan ikhtisar laporan hasil pengawasankepada Presiden dengan tembusan kepada Menteri NegaraPendayagunaan Aparatur Negara.

Tujuan merupakan pengejawantahan visi dan misi yang telah ditetapkan,dan berorientasi pada operasionalisasi visi dan misi. Tujuan merupakanpenjabaran atau implementasi dari pernyataan misi, yang akan dicapaiatau dihasilkan dalam jangka waktu satu sampai dengan lima tahun.Tujuan utama BPKP tercermin dalam tujuan-tujuan strategis sebagaiberikut:

3. TUJUAN STRATEGIS

Page 36: LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA TAHUN 2012 PERWAKILAN ...

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 201224

Perwakilan BPKP Provinsi Kepulauan Riau

Tujuan-tujuan tersebut diharapkan dapat menjawab permasalahan yangmasih dihadapi dalam 5 tahun ke depan serta untuk menjawabpernyataan misi BPKP.Penetapan tujuan pertama yaitu meningkatnya kualitas akuntabilitasKeuangan Negara dilandasi permasalahan masih diperolehnya opinidisclaimer dari BPK atas laporan Keuangan Pemerintah Pusat dan masihbanyaknya laporan keuangan instansi pemerintah pusat dan daerah(IPP/D) yang belum memperoleh opini Wajar Tanpa Pengecualian (WTP).Akuntabilitas keuangan negara merupakan suatu perwujudan kewajibanuntuk mempertanggungjawabkan keberhasilan dan kegagalanpelaksanaan misi organisasi dalam mencapai tujuan-tujuan dan sasaran-sasaran yang telah ditetapkan, melalui suatu media pertanggungjawabankeuangan negara, yang dilaksanakan secara periodik. Berkaitan denganitu, BPKP mempunyai tujuan agar kualitas pelaksanaan akuntabilitastersebut meningkat dari tahun ke tahun. Hal ini ditandai melalui opiniyang yang dikeluarkan oleh BPK.Penetapan tujuan kedua yaitu ”Meningkatnya tata pemerintahan yangbaik”, berkaitan dengan masih rendahnya pelayanan publik karena belumsemua kementerian lembaga dan pemerintah daerah membuat danmenerapkan standar pelayanan minimal (SPM). Padahal di satu sisi

a. Meningkatnya kualitas akuntabilitas keuangan negara

b. Meningkatnya tata pemerintahan yang baik

c. Terciptanya iklim yang mencegah kecurangan dan memudahkanpengungkapan kasus yang merugikan keuangan negara

d. Tercapainya efektivitas penyelenggaraan sistem pengendalian internpemerintah

e. Meningkatnya kapasitas aparat pengawasan intern pemerintah yangprofesional dan kompeten

f. Terselenggaranya sistem dukungan pengambilan keputusan yang andalbagi Presiden/pemerintah

Page 37: LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA TAHUN 2012 PERWAKILAN ...

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 201225

Perwakilan BPKP Provinsi Kepulauan Riau

pemerintah telah mencanangkan terwujudnya tata kepemerintahan yangbaik dan bersih (good public governance). Tata pemerintahan yang baiktersebut berkaitan dengan etika pengelolaan organisasi pemerintahanyang memenuhi kriteria atau karakteristik tertentu.BPKP mempunyai tujuan agar akuntabilitas keuangan negara dan tatapemerintahan tersebut mengalami perbaikan melalui kegiatan qualityassurance ataupun consulting and assistance.Terciptanya iklim yang mencegah kecurangan dan memudahkanpengungkapan kasus yang merugikan keuangan negara menjadi tujuanBPKP, karena BPKP menyadari bahwa perbaikan akuntabilitas dan etikapengelolaan masih memerlukan perbaikan dalam sistem dan lingkunganyang mempengaruhinya.Penetapan tujuan ketiga juga didasari dengan masih banyaknya praktikkorupsi, kolusi dan nepotisme baik dari jumlah kasus yang terjadimaupun jumlah kerugian negara yang ditimbulkan. Kondisi ini menjaditantangan bagi BPKP untuk menciptakan iklim yang mencegahkecurangan dan memudahkan pengungkapan kasus yang merugikankeuangan negara, diantaranya dengan melakukan sosialisasi anti korupsitentang pemahaman dan kepedulian permasalahan korupsi,mengimplementasikan Fraud Control Plan (FCP) diIPP/IPD/BUMN/BUMD yang berisiko fraud, serta melakukan reviulaporan dan pengaduan masyarakat.Ketiga tujuan di atas mendukung tercapainya keberhasilan misi BPKPyang pertama yaitu ”Menyelenggarakan pengawasan intern terhadapakuntabilitas keuangan negara yang mendukung tata pemerintahan yangbaik dan bebas KKN.Tujuan ke empat BPKP yaitu ”Tercapainya efektivitas penyelenggaraansistem pengendalian intern pemerintah”, ditetapkan untuk tercapainyamisi ke dua BPKP yaitu ”Membina secara efektif penyelenggaraan sistempengendalian intern pemerintah. Untuk mewujudkan hal tersebut BPKPtelah dibekali mandat sesuai dengan PP Nomor 60 Tahun 2008 tentang

Page 38: LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA TAHUN 2012 PERWAKILAN ...

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 201226

Perwakilan BPKP Provinsi Kepulauan Riau

Sistem Pengendalian Internal Pemerintah (SPIP). Dengan adanya PPNomor 60 Tahun 2008, BPKP menjadi satu-satunya lembaga yangbertanggung jawab atas Pembinaan Penyelenggaraan SPIP. Kegiatan inimenjadi salah satu kegiatan prioritas bidang hukum dan aparatur negaradalam RPJMN 2010-2014 dan harus diselenggarakan secara menyeluruhdi lingkungan pemerintah pusat dan pemerintah daerah. Penyelenggaraansistem pengendalian intern pemerintah yang efektif pada akhirnya akanbermuara pada tercapainya efektivitas dan efisiensi pencapaian tujuanpenyelenggaraan pemerintahan, keandalan laporan keuangan,pengamanan aset negara, dan ketaatan terhadap peraturan perundang-undangan.Dengan adanya Sistem Pengendalian Intern Pemerintah yang semakinefektif maka diharapkan akan berkontribusi langsung terhadappenurunan praktik korupsi di lingkungan aparatur negara yang ditandaidengan semakin membaiknya Indeks Persepsi Korupsi (IPK) Indonesia.Penetapan tujuan ke lima yaitu ”Meningkatnya kapasitas aparatpengawasan intern pemerintah (APIP) yang profesional dan kompeten”,adalah untuk mendukung misi ke tiga yaitu ”Mengembangkan kapasitaspengawasan intern pemerintah yang profesional dan kompeten”. Hal inidilandasi dengan pemikiran bahwa pelaksanaan prinsip-prinsip tatapemerintahan yang baik (good public governance) akan terjadi dengandukungan SDM yang andal dan terkelola dengan baik, yang salah satunyaadalah APIP. Peningkatan kapasitas APIP dilaksanakan melalui kegiatanpendidikan dan pelatihan serta sertifikasi bagi auditor di lingkunganInstansi Pemerintah. Target yang diharapkan tercapai pada Tahun 2014adalah 80% APIP telah bersertifikat auditor sesuai jenjang dan perannya.Tujuan ke enam ditetapkan untuk mendukung pencapaian misi”Menyelenggarakan sistem dukungan pengambilan keputusan yang andalbagi Presiden/pemerintah. Sebagai internal auditor, BPKP menyadaribahwa tugas-tugas quality assurance dan pendampingan yangberorientasi kepada pimpinan organisasi dan pemerintah, harus menjadi

Page 39: LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA TAHUN 2012 PERWAKILAN ...

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 201227

Perwakilan BPKP Provinsi Kepulauan Riau

perhatian utama. Informasi yang relevan dan dapat diandalkan baikinformasi keuangan dan non keuangan, yang berhubungan denganperistiwa-peristiwa eksternal dan internal harus direkam dandikomunikasikan kepada pimpinan organisasi dan pemerintahan dalambentuk dan waktu yang tepat, untuk melaksanakan pengendalian interndan tanggung jawab operasional. Kesadaran itulah yang mendorong BPKPuntuk menyelenggarakan sistem dukungan pengambilan keputusanPresiden/pemerintah yang efektif. Dukungan tersebut dibuktikan olehBPKP melalui pembangunan infrastruktur teknologi informasi dankomunikasi yang berkelanjutan yang menjadi sarana bagi pengambilankeputusan pimpinan. Pada awalnya pengembangan sistem di BPKPdidesain untuk memfasilitasi kebutuhan pimpinan BPKP dalammemantau kinerja unit kerja dan personil BPKP, kemudian diharapkanberkembang untuk menjadi perangkat (tools) bagi Presiden untukmemantau tingkat kemajuan kinerja kementerian, lembaga danBUMN/BUMD secara real time yang diperkenalkan sebagai PresidentAccountability Systems (PASs).

Sasaran strategis merupakan penjabaran lebih lanjut dari tujuan, yangdirumuskan secara spesifik dan terukur untuk dapat dicapai dalam kurunwaktu lebih pendek dari tujuan. Sebagaimana tujuan, sasaran strategismerupakan kondisi yang diharapkan dalam kurun waktu tertentu;sasaran strategis merupakan ukuran pencapaian dari tujuan.Sebagaimana diungkapkan diatas, sasaran strategis Perwakilan BPKPProvinsi Kepulauan Riau mengacu kepada sasaran strategis yang termuatdalam Renstra BPKP untuk tahun 2010-2014 adalah sebagai berikut:

1) Meningkatnya Kualitas 1 LKPP, 95% LKKL, dan 95% LKPD;2) Tercapainya Optimalisasi Penerimaan Negara sebesar 87,50%;

4. SASARAN STRATEGIS

Page 40: LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA TAHUN 2012 PERWAKILAN ...

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 201228

Perwakilan BPKP Provinsi Kepulauan Riau

3) Terselenggaranya Standar Pelayanan Minimal (SPM) pada 300Instansi Pemerintah Daerah (IPD) dan terselenggaranya GoodGovernance (GG) pada 75% BUMN/BUMD;

4) Meningkatkan Kesadaran dan Keterlibatan K/L/Pemda, BUMN/BUMDdalam Upaya Pencegahan dan Pemberantasan Korupsi Menjadi 80%;

5) Meningkatnya Kualitas Penerapan SPIP 70% di K/L/ Pemda;6) Meningkatnya kapasitas aparat pengawasan intern pemerintah yang

profesional dan kompeten pada 80% K/L/Pemda;7) Meningkatnya efektivitas perencanaan pengawasan sebesar 90% dan

kualitas pengelolaan keuangan sebesar 100%.8) Terselenggaranya satu sistem dukungan pengambilan keputusan bagi

pimpinan.

Dikaitkan dengan tujuannya, sasaran strategis Perwakilan BPKP ProvinsiKepulauan Riau untuk tahun 2012-2014 adalah sebagaimana terlihatpada Tabel 2.1.

Indikator Kinerja Utama Target2012

Target2013

Target2014

1.

1.1.1 Persentase IPP yang mendapat pendampinganpenyusunan Laporan Keuangan

80% 90% 95%

1.1.2 Persentase IPD yang laporan keuangannyamemperoleh opini minimal WDP

80% 90% 95%

1.1.3 Persentase jumlah laporan keuangan proyekPHLN yang memperoleh opini dukungan WTP

82% 82% 82%

1.1.4 Persentase hasil pengawasan lintas sektoralyang disampaikan ke Pusat

73,75% 81,25% 86,25%

1.1.5 Persentase hasil pengawasan atas permintaanpresiden yang disampaikan ke Pusat

68% 68% 68%

1.1.6 Persentase hasil pengawasan atas permintaanstakeholders yang dijadikan bahan pengambilankeputusan oleh stakeholders

80% 86,67% 93,33%

1.1.7 Persentase BUMD yang mendapatpendampingan penyelenggaraan akuntansi

50% 55% 60%

No.

Sasaran Strategis: Meningkatnya Kualitas 95%LKKL, dan 95% LKPD

Page 41: LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA TAHUN 2012 PERWAKILAN ...

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 201229

Perwakilan BPKP Provinsi Kepulauan Riau

1.2.1 Laporan hasil bimbingan teknis/ asistensipenyusunan LKKL bidang Perekonomian

4 Laporan 3 Laporan 3 Laporan

1.2.2 Laporan hasil bimbingan teknis/ asistensipenyusunan LKKL bidang Polsoskam

8 Laporan 11 Laporan 11 Laporan

1.2.3 Laporan hasil bimtek/ asistensi penyusunanLKPD

13 Laporan 6 Laporan 6 Laporan

1.2.4 Laporan hasil pengawasan atas Proyek PHLN 15 Laporan 1 Laporan 1 Laporan

1.2.5 Laporan hasil pengawasan lintas sektor BidangPerekonomian

12 Laporan 9 laporan 9 laporan

1.2.6 Laporan hasil pengawasan lintas sektor bidangPolsoskam

7 Laporan 13 Laporan 13 Laporan

1.2.7 Laporan hasil pengawasan atas permintaanpresiden Bidang Polsoskam

12 Laporan 6 Laporan 6 Laporan

1.2.8 Laporan hasil pengawasan atas permintaanstakeholder bidang Perekonomian

1 Laporan 1 Laporan 1 Laporan

1.2.9 Laporan hasil pengawasan atas permintaanstakeholder bidang Keuangan Daerah

3 Laporan 5 Laporan 5 Laporan

2.

2.1.1 Persentase hasil pengawasan optimalisasipenerimaan negara/daerah yang ditindaklanjuti

75% 80% 87,50%

2.1.2 Persentase hasil pengawasan BUN yangdisampaikan ke Pusat

71,25% 78,75% 86,25%

2.1.3 Persentase penghematan biaya (cost saving )dibandingkan dengan nilai yang diaudit

7% 8% 9%

2.2.1 Laporan hasil pengawasan BUN bidangPerekonomian

7 Laporan 1 Laporan 1 Laporan

2.2.2 Laporan hasil pengawasan BUN bidangPolsoskam

12 Laporan 9 Laporan 9 Laporan

2.2.3 Laporan hasil pengawasan BUN bidangKeuangan Daerah

24 Laporan 20 Laporan 20 Laporan

3.

3.1.1 Jumlah IPD yang melaksanakan pelayanansesuai Standar Pelayanan Minimal

2 IPD 2 IPD 3 IPD

3.1.2 Persentase BUMN/D/BLU/D yang dilakukansosialisasi/asistensi GCG/KPI

55% 65% 75%

3.1.3 Persentase BUMD yang dilakukan audit kinerja 50% 60% 70%

Sasaran Strategis: Tercapainya OptimalisasiPenerimaan Negara sebesar 87,50%

Sasaran Strategis:Terselenggaranya SPM pada60% IPD dan terselenggaranya GG pada 75%BUMN/BUMD

Page 42: LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA TAHUN 2012 PERWAKILAN ...

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 201230

Perwakilan BPKP Provinsi Kepulauan Riau

3.2.1 Laporan hasil pengawasan atas kinerjapelayanan publik bidang Keuangan Daerah

10 Laporan 7 Laporan 7 Laporan

3.2.2 Laporan hasil bimtek/asistensi GCG/KPI sektorkorporat

2 Laporan 1 Laporan 1 Laporan

3.2.3 Laporan hasil pengawasan atas kinerja BUMD 2 Laporan 2 Laporan 2 Laporan

3.2.4 Laporan hasil bimtek/ asistensi penyusunan LKBUMD

1 Laporan 2 Laporan 2 Laporan

4.

4.1.1 Jumlah Kelompok Masyarakat yangmendapatkan Sosialisasi Program Anti Korupsi

0 Kelompok 1 Kelompok 1 Kelompok

4.1.2 Jumlah IPP/IPD/BUMN/BUMD/BLU/BLUDberisiko fraud yang mendapatkansosialisasi/DA/asistensi/evaluasi FCP

0 instansi 1 instansi 3 instansi

4.1.3 Jumlah IPP/IPD/BUMN/BUMD/BLU/BLUDyang dilakukan kajian peraturan yangberpotensi TPK

6 instansi 6 instansi 5 instansi

4.1.4 Persentase Pelaksanaan penugasan HKP, klaimdan penyesuaian harga

84% 84% 84%

4.1.5 Persentase penyerahan kasus kepada instansipenegak hukum

85% 85% 85%

4.1.6 Persentase TL hasil audit investigasi non TPKoleh instansi berwenang / Hasil LHAI yangditindaklanjuti oleh instansi berwenang

30% 40% 50%

4.1.7 Persentase hasil telaahan pengaduanmasyarakat

10% 10% 10%

5.

5.1.1 Persentase Pemda yang menyelenggarakanSPIP sesuai PP Nomor 60 Tahun 2008

50% 60% 70%

5.1.2 Jumlah Pemda yang dilakukan asistensipenyelenggaraan SPIP sesuai PP No 60 Tahun2008

5 Kab/kota 5 Kab/kota 5 Kab/kota

5.1.3 Jumlah Pemda yang dilakukan monitoringSistem Pengendalian Intern

3 kab/kota 2 kab/kota 2 kab/kota

Sasaran Strategis: Meningkatkan Kesadaran danKeterlibatan K/L, Pemda, BUMN/BUMD DalamUpaya Pencegahan dan Pemberantasan KorupsiMenjadi 80%

Sasaran Strategis: Meningkatnya KualitasPenerapan SPIP di 70% K/L/Pemda

Page 43: LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA TAHUN 2012 PERWAKILAN ...

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 201231

Perwakilan BPKP Provinsi Kepulauan Riau

7.

7.1.1 Persentase jumlah rencana penugasanpengawasan yang terealisasi

80% 85% 90%

7.1.2 Persentase kesesuaian laporan keuanganPerwakilan BPKP dengan SAP

100% 100% 100%

7.1.3 Persepsi kepuasan pegawai perwakilan terhadaplayanan kepegawaian

7,6 dariskala likert

1-10

7,8 dariskala likert

1-10

8 dariskala likert

1-10

7.1.4 Persentase Pagu Dana yang tidak Diblokirdalam DIPA

90% 95% 100%

7.1.5 Persepsi kepuasan pegawai perwakilan ataspencairan anggaran yang diajukan sesuaiprosedur

8 dariskala likert

1-10

8,25 dariskala likert

1-10

8,50 dariskala likert

1-10

7.1.6 Jumlah publikasi kegiatan perwakilan BPKP dimedia massa

79% 81% 83%

7.1.7 Persentase pemanfaatan aset 100% 100% 100%

7.1.8 Persepsi kepuasan pegawai perwakilan terhadaplayanan sarpras

7,9 dariskala likert

1-10

8,1 dariskala likert

1-10

8,3 dariskala likert

1-10

7.1.9 Persentase tindak lanjut rekomendasi hasilaudit Inspektorat

74% 77% 80%

7.1.10 Jumlah masukan topik penelitian yangdisampaikan ke puslitbangwas

77% 79% 80%

7.1.11 Jumlah instansi APIP yang telah disosialisasidan atau di-assessment tata kelola APIP

40% 50% 60%

7.1.12 Tingkat persepsi kepuasan Pemda atas auditorbersertifikat

7,5 dariskala likert

1-10

7,5 dariskala likert

1-10

8 dariskala likert

1-10

7.1.13 Jumlah sosialisasi dan bimtek penerapan JFAAPIP Daerah

2 Kegiatan 2 Kegiatan 2 Kegiatan

7.1.14 Laporan evaluasi penerapan tatakelola APIPDaerah

1 Kegiatan 1 Kegiatan 1 Kegiatan

8.

8.1.1 Jumlah Sistem Informasi yang dimanfaatkansecara efektif

61% 66% 70%

Sasaran Strategis: Terselenggaranya 100%sistem dukungan pengambilan keputusan bagipimpinan

Sasaran Strategis: Meningkatnya efektifitasperencanaan pengawasan sebesar 90% dankualitas pengelolaaan keuangan sebesar 100%

Page 44: LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA TAHUN 2012 PERWAKILAN ...

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 201232

Perwakilan BPKP Provinsi Kepulauan Riau

Selain pembinaan penyelenggaraan SPIP yang merupakan salah satukegiatan prioritas bidang hukum dan aparatur, BPKP melaksanakanprogram dan kegiatan berdasarkan tugas dan fungsinya sesuai peraturanperundang-undangan yang berlaku. Program dan kegiatan dalam limatahun mendatang didasarkan pada mandat yang diperoleh dari PeraturanPemerintah Nomor 60 Tahun 2008, dan peraturan perundangan lainseperti Undang-Undang Nomor 30 Tahun 2002 tentang KomisiPemberantasan Tindak Pidana Korupsi dan Instruksi Presiden Nomor 5Tahun 2004 tentang Percepatan Pemberantasan Korupsi.Program dan kegiatan yang dilakukan BPKP menggambarkan domainBPKP dalam pengawasan akuntabilitas keuangan negara yang meliputi 4C yaitu Capacity Building (expertise), Current Issues, Clearing House, danCheck and Balance.Capacity Building (Expertise)BPKP berisi para pakar khususnya di bidang auditing, akuntansi, danakuntabilitas sehingga BPKP menjadi rujukan bagi instansi pemerintahjika menghadapi permasalahan dalam pengelolaan keuangan negara.Terkait dengan hal tersebut, BPKP berperan mendukung manajemenpemerintahan yang profesional mencakup pelaksanaan pengawasanintern, pembinaan dalam rangka penguatan sistem pengendalian intern,dan peningkatan kapasitas SDM. Secara tegas PP Nomor 60 Tahun 2008pasal 59 ayat (1) huruf e memberikan mandat pada BPKP untukmelakukan peningkatan kompetensi auditor APIP. Berdasarkan mandattersebut, BPKP dapat melakukan sosialisasi, bimbingan teknis, reviu,evaluasi, atau jenis jasa lainnya yang dibutuhkan instansi pemerintah.Termasuk dalam domain ini adalah pengembangan sistem informasi yangdibutuhkan untuk meningkatkan akuntabilitas dan tata kelolapemerintahan, misalnya pengembangan Sistem Informasi Manajemen

5. PROGRAM

Page 45: LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA TAHUN 2012 PERWAKILAN ...

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 201233

Perwakilan BPKP Provinsi Kepulauan Riau

Keuangan Daerah dan Sistem Akuntabilitas Presiden (PresidentAccountability Systems).Current IssuesDalam rangka mengawal pelaksanaan program-program strategisnasional yang bersifat makro dan lintas kementerian, BPKP harus mampumenangkap dan menganalisis issue-issue yang terkini tentangpelaksanaan program-program tersebut dalam rangka memberikanmasukan kepada Presiden. Prioritas penanganan adalah issue pentingyang berkaitan dengan kepentingan masyarakat banyak, dan memilikidampak serta resiko tinggi jika tidak segera ditangani. Kegiatan yangdilakukan antara lain berupa kajian issue-issue strategis, analisiskebijakan, dan evaluasi program.Clearing HouseUntuk mengatasi kegamangan/keraguan para penyelengara negara,pejabat/petugas di kementerian/lembaga dalam melaksanakan RencanaKerja Pemerintah (RKP), BPKP siap memberikan justifikasi secaraakuntabel agar kegiatan dapat dilaksanakan secara efektif. Melaluiclearing house, BPKP dengan didukung oleh Kejaksaan RI dan KepolisianNegara RI akan memperjelas suatu permasalahan apakah masalah ataukasus masih merupakan ranah administrasi atau sudah berindikasitindak pidana korupsi. Hal ini untuk mendukung penyelenggaraanbirokrasi pemerintah yang tertib, ekonomis, efisien, efektif, danpenegakan hukum yang berkeadilan.Check and BalanceKuatnya posisi eksternal auditor dibandingkan internal auditorpemerintah saat ini menciptakan suatu kondisi manajemen pemerintahanyang kurang kondusif. Oleh karena itu, Presiden membutuhkan sistempengawasan internal yang kuat dan terkoordinasi dengan baik dalamrangka menciptakan check and balance. Untuk meningkatkan efektivitassistem pengendalian, pengawasan internal terhadap akuntabilitaskeuangan negara yang kuat akan memberikan early warning dan feed

Page 46: LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA TAHUN 2012 PERWAKILAN ...

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 201234

Perwakilan BPKP Provinsi Kepulauan Riau

back yang benar kepada manajemen Pemerintahan, sehingga semuapotensi penyimpangan dapat dideteksi, dicegah, dan diperbaiki, serta padaakhirnya diperoleh pencapaian program dan kegiatan yang dilaksanakansecara ekonomis, efisien, dan efektif.Penyusunan program dan kegiatan pada Renstra BPKP 2010-2014mengacu pada kebijakan restrukturisasi program dan kegiatan yangditerapkan dalam penyusunan RPJMN Tahun 2010-2014. Programdidefinisikan sebagai instrumen kebijakan yang berisi satu/lebih kegiatanyang dilaksanakan oleh K/L untuk mencapai sasaran dan tujuan sertamemperoleh alokasi anggaran, dan/atau kegiatan masyarakat yangdikoordinasikan oleh K/L. Terdapat dua jenis program, yaitu programteknis dan program generik. Program teknis merupakan program-programyang menghasilkan pelayanan kepada kelompok sasaran/masyarakat(pelayanan eksternal), sedangkan program generik merupakan program-program yang digunakan oleh beberapa organisasi eselon I A yang bersifatpelayanan internal untuk mendukung pelayanan aparatur dan/atauadministrasi pemerintahan (pelayanan internal). Berdasarkanrestrukturisasi program, untuk setiap LPND menggunakan satu programteknis yang spesifik untuk LPND tersebut dan satu atau beberapaprogram generik. Penambahan program teknis dimungkinkan apabilaprogram tersebut menjadi prioritas nasional.Dengan mempertimbangkan restrukturisasi program yang dirancang olehBappenas, Renstra BPKP 2010-2014 berisi 3 program sebagai berikut:

PROGRAM TEKNIS

Program Pengawasan Intern Akuntabilitas Keuangan Negara danPembinaan Penyelenggaraan Sistem Pengendalian Intern Pemerintah(SPIP)

PROGRAM GENERIK

1. Program Dukungan Manajemen dan Pelaksanaan Tugas TeknisLainnya-BPKP

2. Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur Negara-BPKP

Page 47: LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA TAHUN 2012 PERWAKILAN ...

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 201235

Perwakilan BPKP Provinsi Kepulauan Riau

Dari ketiga program tersebut selanjutnya disusun kegiatan-kegiatan.Kegiatan merupakan bagian dari program yang dilaksanakan oleh satuankerja setingkat eselon 2 yang terdiri dari sekumpulan tindakanpengerahan sumber daya berupa personil, barang modal termasukperalatan dan teknologi, dana dan atau kombinasi dari beberapa ataukesemua jenis sumber daya tersebut sebagai masukan (input) untukmenghasilkan keluaran (output) dalam bentuk barang/jasa. Satu unitorganisasi setingkat eselon 2 yang bersifat memberikan pelayananeksternal menggunakan 1 kegiatan teknis. Sedangkan kegiatan generikdilaksanakan oleh unit organisasi setingkat eselon II yang bersifatmemberikan pelayanan internal.

B. Perjanjian KinerjaSesuai Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan ReformasiBirokrasi Nomor 29 Tahun 2010 tanggal 31 Desember 2010, dokumenPenetapan Kinerja (TAPKIN) merupakan suatu dokumen pernyataankinerja/kesepakatan kinerja/perjanjian kinerja antaran atasan dan bawahanuntuk mewujudkan target kinerja tertentu berdasarkan pada sumber dayayang dimiliki oleh instansi. Penetapan Kinerja dimanfaatkan oleh instansipemerintah untuk memantau dan mengendalikan pencapaian kinerjaorganisasi, melaporkan capaian realisasi kinerja dalam LaporanAkuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah serta menilai keberhasilanorganisasi.Penetapan kinerja Perwakilan BPKP Provinsi Kepulauan Riau Tahun 2012mencerminkan rencana sasaran strategis yang menguraikan indikator dantarget kinerja yang hendak dicapai Perwakilan BPKP Provinsi KepulauanRiau selama Tahun 2012. Target kinerja merepresentasikan nilai kuantitatifyang harus dicapai selama Tahun 2012 dari indikator kinerja yang melekatpada tingkat kegiatan, yaitu indikator output.

Page 48: LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA TAHUN 2012 PERWAKILAN ...

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 201236

Perwakilan BPKP Provinsi Kepulauan Riau

Penetapan Kinerja Perwakilan BPKP Provinsi Kepulauan Riau Tahun 2012telah ditandatangani antara Kepala Perwakilan BPKP Provinsi KepulauanRiau selaku pengemban tugas/amanah dengan Kepala BPKP selaku pemberitugas/amanah pada tanggal 7 Februari 2012.

Page 49: LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA TAHUN 2012 PERWAKILAN ...

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 201229

Perwakilan BPKP Provinsi Kepulauan Riau

BAB III AKUNTABILITAS KINERJA

AA.. PPEENNGGUUKKUURRAANN KKIINNEERRJJAAPengukuran kinerja adalah kegiatan membandingkan tingkat kinerja yangdicapai dengan standar, rencana, atau target dengan menggunakan indikatorkinerja yang telah ditetapkan. Proses ini lebih lanjut dimaksudkan untukmenilai pencapaian setiap indikator kinerja guna memberikan gambarantentang keberhasilan dan kegagalan pencapaian tujuan dan sasaranorganisasi.Sesuai dengan amanat yang tertuang dalam Peraturan Pemerintah Nomor 8Tahun 2006 tentang Pelaporan Keuangan dan Kinerja Instansi Pemerintah,pengungkapan informasi kinerja saat ini relevan dengan perubahanparadigma penganggaran pemerintah yang ditetapkan denganmengidentifikasikan secara jelas output dari setiap kegiatan dan outcomedari setiap program.Dengan perubahan paradigma tersebut, maka pengukuran kinerja yangmenjadi bagian dari SAKIP sebagaimana disebutkan di atas setidaknyamencakup perkembangan output dari masing-masing kegiatan dan hasil yangdicapai dari masing-masing program sebagaimana ditetapkan dalamdokumen penetapan kinerja yang menjadi tolok ukur keberhasilan organisasi.

BB.. AANNAALLIISSIISS PPEENNCCAAPPAAIIAANN KKIINNEERRJJAAAnalisis pencapaian kinerja dimaksudkan untuk menggambarkanketerkaitan pencapaian kinerja sasaran strategis dalam rangka mewujudkantujuan, misi dan visi sebagaimana ditetapkan dalam rencana strategis.Instansi pemerintah melaksanakan análisis dan evaluasi kinerja denganmemperhatikan capaian indikator kinerja untuk melengkapi informasi yang

Page 50: LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA TAHUN 2012 PERWAKILAN ...

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 201230

Perwakilan BPKP Provinsi Kepulauan Riau

dihasilkan dalam pengukuran kinerja dan digunakan untuk perbaikankinerja dan peningkatan akuntabilitas kinerja. Analisis dan evaluasi kinerjatersebut dilakukan secara berkala dan sederhana dengan meneliti fakta-faktayang ada baik berupa kendala, hambatan maupun informasi lainnya.Kinerja Perwakilan BPKP Provinsi Kepulauan Riau Tahun 2012 tergambardari capaian 68 indikator kinerja utama sebagaimana telah ditetapkan dalampenetapan kinerja Tahun 2012. LAKIP 2012 ini juga menjelaskan bahwakeberhasilan pencapaian sasaran strategis khususnya tidak hanya bertumpupada pelaksanaan kegiatan yang telah ditetapkan dalam penetapan kinerja(PKP2T dan PKAU) namun juga didukung oleh kegiatan lainnya yang tidakdirencanakan sebelumnya.PKP2T dan non-PKP2T merupakan program kerja pengawasan danpembinaan SPIP tahunan yang menjadi core competence BPKP sebagai APIP,sedangkan PKAU adalah program kerja administrasi umum yang mendukungpelaksanaan kegiatan pengawasan.Penghitungan capaian kinerja kegiatan dikelompokkan dalam enam kategoripenilaian sebagaimana mengacu pada Petunjuk Pelaksanaan EvaluasiAkuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah tahun 2011 sesuai Permenpan

dan RB Nomor 35 Tahun 2011 sebagai berikut:Tabel 3.1

Kategori Nilai Angka Interpretasi

AA >85 - 100 Memuaskan

A >75 - 85 Sangat Baik

B >65 - 75 Baik

CC <50 - 65 Cukup Baik

C <30 - 50 Agak Kurang

D 0 - 30 Kurang

Page 51: LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA TAHUN 2012 PERWAKILAN ...

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 201231

Perwakilan BPKP Provinsi Kepulauan Riau

Tingkat keberhasilan pencapaian kinerja sasaran strategis output ditinjaudari pengukuran capaian indikator kinerja outputnya sebagai berikut:11.. HHaassiill PPeellaakkssaannaaaann PPeennggaawwaassaann IInntteerrnn AAkkuunnttaabbiilliittaass KKeeuuaannggaann NNeeggaarraa

ddaann PPeemmbbiinnaaaann PPeennyyeelleennggggaarraaaann SSiisstteemm PPeennggeennddaalliiaann IInntteerrnn PPeemmeerriinnttaahhCapaian sasaran ini diukur melalui 55 indikator kinerja utama dan 8indikator output, target dan realisasinya digambarkan sebagai berikut:

Tabel 3.2

Indikator Kinerja Utama Target2012

Realisasi2012

%Capaian

1.

1.1.1 Persentase IPP yang mendapat pendampinganpenyusunan Laporan Keuangan

80% 125% 156,25

1.1.2 Persentase IPD yang laporan keuangannyamemperoleh opini minimal WDP

80% 100% 125,00

1.1.3 Persentase jumlah laporan keuangan proyekPHLN yang memperoleh opini dukungan WTP

82% 93,33% 113,82

1.1.4 Persentase hasil pengawasan lintas sektoralyang disampaikan ke Pusat

73,75% 21,05% 28,54

1.1.5 Persentase hasil pengawasan atas permintaanpresiden yang disampaikan ke Pusat

68% 100% 147,06

1.1.6 Persentase hasil pengawasan atas permintaanstakeholders yang dijadikan bahanpengambilan keputusan oleh stakeholders

80% 175% 218,75

1.1.7 Persentase BUMD yang mendapatpendampingan penyelenggaraan akuntansi

50% 25% 50,00

1.2.1 Laporan hasil bimbingan teknis/ asistensipenyusunan LKKL bidang Perekonomian

4 Laporan 6 Laporan 150,00

1.2.2 Laporan hasil bimbingan teknis/ asistensipenyusunan LKKL bidang Polsoskam

8 Laporan 9 Laporan 112,50

1.2.3 Laporan hasil bimtek/ asistensi penyusunanLKPD

13 Laporan 33 Laporan 253,85

1.2.4 Laporan hasil pengawasan atas Proyek PHLN 15 Laporan 14 Laporan 93,33

1.2.5 Laporan hasil pengawasan lintas sektor BidangPerekonomian

12 Laporan 0 Laporan 0,00

1.2.6 Laporan hasil pengawasan lintas sektor bidangPolsoskam

7 Laporan 4 Laporan 57,14

1.2.7 Laporan hasil pengawasan atas permintaanpresiden Bidang Polsoskam

12 Laporan 10 Laporan 83,33

No.

Sasaran Strategis: Meningkatnya Kualitas 95%LKKL, dan 95% LKPD

Page 52: LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA TAHUN 2012 PERWAKILAN ...

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 201232

Perwakilan BPKP Provinsi Kepulauan Riau

1.2.8 Laporan hasil pengawasan atas permintaanstakeholder bidang Perekonomian

1 Laporan 1 Laporan 100,00

1.2.9 Laporan hasil pengawasan atas permintaanstakeholder bidang Keuangan Daerah

3 Laporan 6 Laporan 150,00

2.

2.1.1 Persentase hasil pengawasan optimalisasipenerimaan negara/daerah yangditindaklanjuti

75% 0,00 0,00

2.1.2 Persentase hasil pengawasan BUN yangdisampaikan ke Pusat

71,25% 104,65% 146,88

2.1.3 Persentase penghematan biaya (cost saving )dibandingkan dengan nilai yang diaudit

7% 7% 100,00

2.2.1 Laporan hasil pengawasan BUN bidangPerekonomian

7 Laporan 5 Laporan 71,43

2.2.2 Laporan hasil pengawasan BUN bidangPolsoskam

12 Laporan 12 Laporan 100,00

2.2.3 Laporan hasil pengawasan BUN bidangKeuangan Daerah

24 Laporan 28 Laporan 116,67

3.

3.1.1 Jumlah IPD yang melaksanakan pelayanansesuai Standar Pelayanan Minimal

2 IPD 2 IPD 100,00

3.1.2 Persentase BUMN/D/BLU/D yang dilakukansosialisasi/asistensi GCG/KPI

55% 50% 90,91

3.1.3 Persentase BUMD yang dilakukan auditkinerja

50% 15% 30,00

3.2.1 Laporan hasil pengawasan atas kinerjapelayanan publik bidang Keuangan Daerah

10 Laporan 10 Laporan 100,00

3.2.2 Laporan hasil bimtek/asistensi GCG/KPIsektor korporat

2 Laporan 1 Laporan 50,00

3.2.3 Laporan hasil pengawasan atas kinerja BUMD 2 Laporan 2 Laporan 100,00

3.2.4 Laporan hasil bimtek/ asistensi penyusunanLK BUMD

1 Laporan 1 Laporan 100,00

Sasaran Strategis: Tercapainya OptimalisasiPenerimaan Negara sebesar 87,50%

Sasaran Strategis:Terselenggaranya SPM pada60% IPD dan terselenggaranya GG pada 75%BUMN/BUMD

Page 53: LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA TAHUN 2012 PERWAKILAN ...

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 201233

Perwakilan BPKP Provinsi Kepulauan Riau

4.

4.1.1 Jumlah Kelompok Masyarakat yangmendapatkan Sosialisasi Program AntiKorupsi

0 Kelompok 0 Kelompok 0,00

4.1.2 Jumlah IPP/IPD/BUMN/BUMD/BLU/BLUDberisiko fraud yang mendapatkansosialisasi/DA/asistensi/evaluasi FCP

0 instansi 0 instansi 0,00

4.1.3 Jumlah IPP/IPD/BUMN/BUMD/BLU/BLUDyang dilakukan kajian peraturan yangberpotensi TPK

6 instansi 1 instansi 16,67

4.1.4 Persentase Pelaksanaan penugasan HKP,klaim dan penyesuaian harga

84% 0% 0,00

4.1.5 Persentase penyerahan kasus kepada instansipenegak hukum

85% 89% 104,71

4.1.6 Persentase TL hasil audit investigasi non TPKoleh instansi berwenang / Hasil LHAI yangditindaklanjuti oleh instansi berwenang

30% 0% 0,00

4.1.7 Persentase hasil telaahan pengaduanmasyarakat

10% 0% 0,00

5.

5.1.1 Persentase Pemda yang menyelenggarakanSPIP sesuai PP Nomor 60 Tahun 2008

50% 50% 100,00

5.1.2 Jumlah Pemda yang dilakukan asistensipenyelenggaraan SPIP sesuai PP No 60 Tahun2008

5 Kab/kota 5 Kab/kota 100,00

5.1.3 Jumlah Pemda yang dilakukan monitoringSistem Pengendalian Intern

3 kab/kota 3 kab/kota 100,00

6.

6.1.1 Persentase Pemda yang dilakukan asistensipenerapan JFA

70% 25% 35,71

7.

7.1.1 Persentase jumlah rencana penugasanpengawasan yang terealisasi

80% 120% 150,00

7.1.2 Persentase kesesuaian laporan keuanganPerwakilan BPKP dengan SAP

100% 100% 100,00

Sasaran Strategis: Meningkatkan Kesadarandan Keterlibatan K/L, Pemda, BUMN/BUMDDalam Upaya Pencegahan dan PemberantasanKorupsi Menjadi 80%

Sasaran Strategis: Meningkatnya KualitasPenerapan SPIP di 70% K/L/Pemda

Sasaran Strategis: Meningkatnya kapasitasaparat pengawasan intern pemerintah yangprofesional dan kompeten pada 80% Pemda

Sasaran Strategis: Meningkatnya efektifitasperencanaan pengawasan sebesar 90% dankualitas pengelolaaan keuangan sebesar 100%

Page 54: LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA TAHUN 2012 PERWAKILAN ...

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 201234

Perwakilan BPKP Provinsi Kepulauan Riau

7.1.3 Persepsi kepuasan pegawai perwakilanterhadap layanan kepegawaian

7,6 dariskala l ikert

1-10

0 0,00

7.1.4 Persentase Pagu Dana yang tidak Diblokirdalam DIPA

90% 100% 111,11

7.1.5 Persepsi kepuasan pegawai perwakilan ataspencairan anggaran yang diajukan sesuaiprosedur

8 dari skalalikert 1-10

0 0,00

7.1.6 Jumlah publikasi kegiatan perwakilan BPKPdi media massa

79% 0 0,00

7.1.7 Persentase pemanfaatan aset 100% 100% 100,00

7.1.8 Persepsi kepuasan pegawai perwakilanterhadap layanan sarpras

7,9 dariskala l ikert

1-10

0 0,00

7.1.9 Persentase tindak lanjut rekomendasi hasilaudit Inspektorat

74% 0% 0,00

7.1.10 Persentase masukan topik penelitian yangdisampaikan ke puslitbangwas

77% 0% 0,00

7.1.11 Persentase instansi APIP yang telahdisosialisasi dan atau di-assessment tata kelolaAPIP

40% 37,50% 93,75

7.1.12 Tingkat persepsi kepuasan Pemda atas auditorbersertifikat

7,5 dariskala l ikert

1-10

0 0,00

7.1.13 Jumlah sosialisasi dan bimtek penerapan JFAAPIP Daerah

2 Kegiatan 2 Laporan 100,00

7.1.14 Laporan evaluasi penerapan tatakelola APIPDaerah

1 Kegiatan 3 Kegiatan 300,00

8.

8.1.1 Persentase Sistem Informasi yangdimanfaatkan secara efektif

61% 0% 0,00

Sasaran Strategis: Terselenggaranya 100%sistem dukungan pengambilan keputusan bagipimpinan

Dari tabel di atas terlihat bahwa untuk indikator kinerja utama yangtelah dilaksanakan, sebagian besar menunjukkan capaian kinerja yangbaik, kecuali pada enam indikator kinerja yang akan dijelaskan pada lebihlanjut.

Page 55: LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA TAHUN 2012 PERWAKILAN ...

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 201235

Perwakilan BPKP Provinsi Kepulauan Riau

Keberhasilan capaian kinerja di Tahun 2012 tersebut merupakan kerjakeras dari seluruh warga Perwakilan BPKP Provinsi Kepulauan Riaudengan quality assurance (QA) dari Deputi dan Sekretariat Utama BPKP.Keberhasilan ini juga ditunjang kerjasama yang baik dengan mitra kerjadi Provinsi Kepulauan Riau, baik dari Pemerintah Daerah maupun dariinstansi vertical dan Perwakilan BPK Prov. Kepulauan Riau. Kerjasamadengan mitra kerja menghasilkan permintaan penugasan audit maupunnon audit. Hal ini menunjukkan semakin tingginya tingkat kepercayaanterhadap peran Perwakilan BPKP Provinsi Kepulauan Riau.Berikutnya penjelasan untuk pengukuran kinerja tahun 2012, denganuraian masing-masing indikator kinerja utama sebagai berikut:1) Persentase IPP yang mendapat pendampingan penyusunan Laporan

KeuanganCapaian indikator Persentase IPP yang mendapat pendampinganpenyusunan Laporan Keuangan yaitu 156,25%. Dimana Realisasi tahun2012 adalah sebesar 125% dari target yang ditetapkan dalam TargetKinerja Tahunan yakni sebesar 80%.

2) Persentase IPD yang laporan keuangannya memperoleh opini minimalWDPCapaian Persentase IPD yang laporan keuangannya memperoleh opiniminimal WDP yaitu 125%. Dimana Realisasi tahun 2012 adalah sebesar100% dari target yang ditetapkan dalam Target Kinerja Tahunan yaknisebesar 80%.

3) Persentase jumlah laporan keuangan proyek PHLN yang memperolehopini dukungan WTPCapaian indikator Persentase jumlah laporan keuangan proyek PHLNyang memperoleh opini dukungan WTP yaitu 113,82%. DimanaRealisasi tahun 2012 adalah sebesar 93,33% dari target yangditetapkan dalam Target Kinerja Tahunan yakni sebesar 82%.

Page 56: LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA TAHUN 2012 PERWAKILAN ...

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 201236

Perwakilan BPKP Provinsi Kepulauan Riau

4) Persentase hasil pengawasan lintas sektoral yang disampaikan kePusatCapaian indikator Persentase hasil pengawasan lintas sektoral yangdisampaikan ke Pusat yaitu 28,54%. Dimana Realisasi tahun 2012adalah sebesar 21,05% dari target yang ditetapkan dalam TargetKinerja Tahunan yakni sebesar 73,75%

5) Persentase hasil pengawasan atas permintaan presiden yangdisampaikan ke PusatCapaian Persentase hasil pengawasan atas permintaan presiden yangdisampaikan ke Pusat yaitu 147,06%. Dimana Realisasi tahun 2012adalah sebesar 100% dari target yang ditetapkan dalam Target KinerjaTahunan yakni sebesar 68%.

6) Persentase hasil pengawasan atas permintaan stakeholders yangdijadikan bahan pengambilan keputusan oleh stakeholdersCapaian Persentase hasil pengawasan atas permintaan stakeholdersyang dijadikan bahan pengambilan keputusan oleh stakeholders yaitu218,75%. Dimana Realisasi tahun 2012 adalah sebesar 175% dari targetyang ditetapkan dalam Target Kinerja Tahunan yakni sebesar 80%

7) Persentase BUMD yang mendapat pendampingan penyelenggaraanakuntansiPersentase BUMD yang mendapat pendampingan penyelenggaraanakuntansi yaitu 50%. Dimana Realisasi tahun 2012 adalah sebesar 25%dari target yang ditetapkan dalam Target Kinerja Tahunan yaknisebesar 50%

8) Persentase hasil pengawasan optimalisasi penerimaan negara/daerahyang ditindaklanjutiCapaian Persentase hasil pengawasan optimalisasi penerimaannegara/daerah yang ditindaklanjuti yakni sebesar 0% karena tidak adakegiatan pengawasan tersebut dilakukan.

Page 57: LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA TAHUN 2012 PERWAKILAN ...

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 201237

Perwakilan BPKP Provinsi Kepulauan Riau

9) Persentase hasil pengawasan BUN yang disampaikan ke PusatCapaian Persentase hasil pengawasan BUN yang disampaikan ke Pusatyakni sebesar 146,88%. Dimana Realisasi tahun 2012 adalah sebesar104,5% dari target yang ditetapkan dalam Target Kinerja Tahunanyakni sebesar 71,25%

10) Persentase penghematan biaya (cost saving) dibandingkan dengannilai yang diauditCapaian Persentase penghematan biaya (cost saving) dibandingkandengan nilai yang diaudit yakni sebesar 100%. Dimana Realisasitahun 2012 adalah sebesar 7% dari target yang ditetapkan dalamTarget Kinerja Tahunan yakni sebesar 7%

11) Jumlah IPD yang melaksanakan pelayanan sesuai Standar PelayananMinimalCapaian jumlah IPD yang melaksanakan pelayanan sesuai StandarPelayanan Minimal yaitu 100%. Dimana Realisasi tahun 2012 adalahsebesar 2 IPD dari target yang ditetapkan dalam Target KinerjaTahunan yakni sebesar 2 IPD.

12) Persentase BUMN/D/BLU/D yang dilakukan sosialisasi/asistensiGCG/KPICapaian Persentase BUMN/D/BLU/D yang dilakukan sosialisasi/asistensi GCG/KPI yaitu 90,91%. Dimana Realisasi tahun 2012 adalahsebesar 50% dari target yang ditetapkan dalam Target KinerjaTahunan yakni sebesar 55%.

13) Persentase BUMD yang dilakukan audit kinerjaCapaian Persentase BUMD yang dilakukan audit kinerja yaknisebesar 30%. Dimana Realisasi tahun 2012 adalah sebesar 15% (2BUMD) dari target yang ditetapkan dalam Target Kinerja Tahunanyakni sebesar 50%.

Page 58: LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA TAHUN 2012 PERWAKILAN ...

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 201238

Perwakilan BPKP Provinsi Kepulauan Riau

14) Jumlah Kelompok Masyarakat yang mendapatkan Sosialisasi ProgramAnti KorupsiCapaian Jumlah Kelompok Masyarakat yang mendapatkan SosialisasiProgram Anti Korupsi yaitu 0% karena kegiatan ini tidakdirencanakan dalam PKPT.

15) Jumlah Kelompok Masyarakat yang mendapatkan Sosialisasi ProgramAnti KorupsiCapaian Jumlah IPP/IPD/BUMN/BUMD/BLU/BLUD berisiko fraudyang mendapatkan sosialisasi/DA/asistensi/evaluasi FCP yaitu 0%karena kegiatan ini tidak direncanakan dalam PKPT.

16) Jumlah IPP/IPD/BUMN/BUMD/BLU/BLUD yang dilakukan kajianperaturan yang berpotensi TPKCapaian Jumlah IPP/IPD/BUMN/BUMD/BLU/BLUD yang dilakukankajian peraturan yang berpotensi TPK yaitu 16,67%. Dimana Realisasitahun 2012 adalah sebesar 1 instansi dari target yang ditetapkandalam Target Kinerja Tahunan yakni sebesar 6 instansi.

17) Persentase Pelaksanaan penugasan HKP, klaim dan penyesuaianhargaCapaian Persentase Pelaksanaan penugasan HKP, klaim danpenyesuaian harga yaitu 0% karena belum ada Tindak Pengaduanatau permintaan audit HKP

18) Persentase penyerahan kasus kepada instansi penegak hukumCapaian Persentase penyerahan kasus kepada instansi penegakhukum adalah sebesar 104,71%. Dimana Realisasi tahun 2012 adalahsebesar 89% dari target yang ditetapkan dalam Target KinerjaTahunan yakni sebesar 85%

19) Persentase TL hasil audit investigasi non TPK oleh instansiberwenang / Hasil LHAI yang ditindaklanjuti oleh instansi berwenangCapaian Persentase TL hasil audit investigasi non TPK oleh instansiberwenang / Hasil LHAI yang ditindaklanjuti oleh instansi berwenang

Page 59: LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA TAHUN 2012 PERWAKILAN ...

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 201239

Perwakilan BPKP Provinsi Kepulauan Riau

yaitu 0% karena belum ada tindak lanjut hasil audit insvestigasitersebut.

20) Persentase hasil telaahan pengaduan masyarakatCapaian Persentase hasil telaahan pengaduan masyarakat yaknisebesar 0% karena tidak ada pengaduan masyarakat.LSM selamatahun 2012.

21) Persentase Pemda yang menyelenggarakan SPIP sesuai PP Nomor 60Tahun 2008Capaian Persentase Pemda yang menyelenggarakan SPIP sesuai PPNomor 60 Tahun 2008 yakni sebesar 100%. Dimana Realisasi tahun2012 adalah sebesar 50% dari target yang ditetapkan dalam TargetKinerja Tahunan yakni sebesar 50%

22) Jumlah Pemda yang dilakukan asistensi penyelenggaraan SPIP sesuaiPP No 60 Tahun 2008Capaian Jumlah Pemda yang dilakukan asistensi penyelenggaraanSPIP sesuai PP No 60 Tahun 2008 yakni sebesar 100%. DimanaRealisasi tahun 2012 adalah sebesar 5 kab/kota dari target yangditetapkan dalam Target Kinerja Tahunan yakni sebesar 5 kab/kota.

23) Jumlah Pemda yang dilakukan monitoring Sistem PengendalianInternCapaian Jumlah Pemda yang dilakukan monitoring SistemPengendalian Intern yaitu sebesar 100%. Dimana Realisasi tahun2012 adalah sebesar 5 kab/kota dari target yang ditetapkan dalamTarget Kinerja Tahunan yakni sebesar 5 kab/kota

24) Persentase Pemda yang dilakukan asistensi penerapan JFACapaian Persentase Pemda yang dilakukan asistensi penerapan JFAyaitu sebesar 35,71%. Dimana Realisasi tahun 2012 adalah sebesar25% (1 pemda) dari target yang ditetapkan dalam Target KinerjaTahunan yakni sebesar 70%

Page 60: LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA TAHUN 2012 PERWAKILAN ...

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 201240

Perwakilan BPKP Provinsi Kepulauan Riau

25) Persentase jumlah rencana penugasan pengawasan yang terealisasiCapaian Persentase jumlah rencana penugasan pengawasan yangterealisasi yakni sebesar 150%. Dimana Realisasi tahun 2012 adalahsebesar 120% dari target yang ditetapkan dalam Target KinerjaTahunan yakni sebesar 80%

26) Persentase kesesuaian laporan keuangan Perwakilan BPKP denganSAPCapaian Persentase kesesuaian laporan keuangan Perwakilan BPKPdengan SAP yakni sebesar 100%. Dimana Realisasi tahun 2012 adalahsebesar 100% dari target yang ditetapkan dalam Target KinerjaTahunan yakni sebesar 100%.

27) Persepsi kepuasan pegawai perwakilan terhadap layanankepegawaianCapaian Persepsi kepuasan pegawai perwakilan terhadap layanankepegawaian yaitu 0% karena belum dilakukan kegiatan surveikepuasan ini.

28) Persepsi kepuasan pegawai perwakilan atas pencairan anggaran yangdiajukan sesuai prosedurCapaian Persepsi kepuasan pegawai perwakilan atas pencairananggaran yang diajukan sesuai prosedur yaitu 0% karena belumdilakukan kegiatan survei persepsi kepuasan ini.

29) Persentase Pagu Dana yang tidak Diblokir dalam DIPACapaian Persentase Pagu Dana yang tidak Diblokir dalam DIPAadlaah sebesar 111,11%. Dimana Realisasi tahun 2012 adalah sebesar100% dari target yang ditetapkan dalam Target Kinerja Tahunanyakni sebesar 90%.

30) Jumlah publikasi kegiatan perwakilan BPKP di media massaCapaian Jumlah publikasi kegiatan perwakilan BPKP di media massayaitu 0% karena data belum tersedia untuk kegiatan publikasi ini.

Page 61: LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA TAHUN 2012 PERWAKILAN ...

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 201241

Perwakilan BPKP Provinsi Kepulauan Riau

31) Persentase pemanfaatan asetCapaian Persentase pemanfaatan aset adalah sebesar 100%. DimanaRealisasi tahun 2012 adalah sebesar 100% dari target yangditetapkan dalam Target Kinerja Tahunan yakni sebesar 100%(seluruh aset telah termanfaatkan).

32) Persepsi kepuasan pegawai perwakilan terhadap layanan sarprasCapaian Persepsi kepuasan pegawai perwakilan terhadap layanansarpras yaitu 0% karena belum dilakukan kegiatan survei ataskepuasan pegawai perwakilan terhadap layanan sarpras.

33) Persentase tindak lanjut rekomendasi hasil audit Inspektoratcapaian Persentase tindak lanjut rekomendasi hasil audit Inspektoratyaitu 0% karena tidak ada temuan hasil audit inspektorat padaPerwakilan Perwakilan BPKP Provinsi Kepulauan Riau.

34) Persentase masukan topik penelitian yang disampaikan kepuslitbangwasCapaian Persentase masukan topik penelitian yang disampaikan kepuslitbangwas yaitu 0% karena belum ada topik penelitian yangdisampaikan ke Puslitbangwas BPKP.

35) Persentase instansi APIP yang telah disosialisasi dan atau di-assessment tata kelola APIPCapaian Persentase instansi APIP yang telah disosialisasi dan atau di-assessment tata kelola APIP yaitu sebesar 93,75%. Dimana Realisasitahun 2012 adalah sebesar 37,5% dari target yang ditetapkan dalamTarget Kinerja Tahunan yakni sebesar 40%

36) Tingkat persepsi kepuasan Pemda atas auditor bersertifikatCapaian Tingkat persepsi kepuasan Pemda atas auditor bersertifikatyaitu 0% karena belum dilakukan survei/penelitian tentang Tingkatpersepsi kepuasan Pemda atas auditor bersertifikat

37) Jumlah sosialisasi dan bimtek penerapan JFA APIP DaerahCapaian Jumlah sosialisasi dan bimtek penerapan JFA APIP Daerahyakni sebesar 100%. Dimana Realisasi tahun 2012 adalah sebesar 2

Page 62: LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA TAHUN 2012 PERWAKILAN ...

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 201242

Perwakilan BPKP Provinsi Kepulauan Riau

kegiatan dari target yang ditetapkan dalam Target Kinerja Tahunanyakni sebesar 2 kegiatan

38) Laporan evaluasi penerapan tatakelola APIP DaerahCapaian Laporan evaluasi penerapan tatakelola APIP Daerah yaknisebesar 300%. Dimana Realisasi tahun 2012 adalah sebesar 3 kegiatandari target yang ditetapkan dalam Target Kinerja Tahunan yaknisebesar 2 kegiatan

39) Persentase Sistem Informasi yang dimanfaatkan secara efektifCapaian Persentase Sistem Informasi yang dimanfaatkan secaraefektif yaitu 0% karena belum ada sistem tersebut dibentuk.

40) Laporan Hasil Pengawasan Lintas Sektor Bidang PerekonomianCapaian indikator laporan hasil pengawasan lintas sektoral BidangPerekonomian yaitu 8% dari target yang ditetapkan dalam TAPKINdengan terealisasinya satu laporan dari 12 laporan yang ditargetkan.Capaian tersebut memperoleh predikat kurang. Capaian indikatorkinerja output ini dilaksanakan melalui penugasan evaluasi ProgramSwasembada Beras Provinsi Kepulauan Riau.Sesuai dengan TAPKIN seharusnya penugasan ini adalah auditkinerja Program Ketahanan Pangan di tiga Direktorat Jenderal diKementerian Pertanian sebanyak 12 laporan termasuk laporankompilasi. Kemudian pada saat dilakukan revisi PKP2T, audit kinerjaini diubah menjadi evaluasi Program Swasembada Beras untuk satupenugasan di Provinsi Kepulauan Riau.Evaluasi tersebut menggambarkan bahwa untuk Provinsi KepulauanRiau, Program Swasembada Beras belum menjadi program prioritassehingga sebagian besar beras didatangkan dari luar daerah.Untuk itu diperlukan sinergi untuk penyusunan PKP2T antaraprogram pusat dengan dengan Perwakilan dengan memperhatikanketersediaan waktu pelakanaan tugasnya.

Page 63: LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA TAHUN 2012 PERWAKILAN ...

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 201243

Perwakilan BPKP Provinsi Kepulauan Riau

41) Laporan Hasil Bimbingan Teknis/Asistensi Penyusunan LKKL BidangPerekonomianCapaian indikator laporan hasil bimbingan teknis/asistensipenyusunan LKKL Bidang Perekonomian yaitu 200% dari target yangditetapkan dalam TAPKIN dengan terealisasinya 8 laporan dari 4laporan yang ditargetkan. Capaian tersebut memperoleh predikatmemuaskan.Capaian indikator kinerja output ini dilaksanakan melalui penugasanAsistensi/Bimtek/Pendampingan Penyusunan dan Reviu LaporanKeuangan pada Kementerian Pekerjaan Umum (satker-satker unitakuntansi wilayah di lingkungan Ditjen Cipta Karya, Ditjen BinaMarga, dan Ditjen Sumber Daya Air Kementerian PU) sebanyakempat laporan, Kementerian Tenaga Kerja dan Transmigrasisebanyak satu laporan, Kementerian Kelautan dan Perikanansebanyak dua laporan dan BPS Provinsi Kepulauan Riau sebanyaksatu laporan.Perwakilan juga telah menerbitkan satu penugasan untuk mengikutisosialisasi pendampingan penyusunan laporan keuangan satker-satkerdi lingkungan Kementerian Pekerjaan Umum.Hasil pendampingan tersebut telah digunakan oleh satker yangbersangkutan dalam rangka penyusunan laporan keuanganKementerian dan Lembaga.

42) Laporan Hasil Pengawasan Atas Penerimaan Negara BidangPerekonomianCapaian indikator laporan hasil pengawasan atas penerimaan negaraBidang Perekonomian yaitu 0% dari target yang ditetapkan dalamTAPKIN. Capaian tersebut memperoleh predikat kurang.Hal tersebut disebabkan target TAPKIN adalah audit PNBP padasatker Kementerian Perhubungan tidak jadi dilaksanakan disebabkanuntuk Tahun 2012 ini satker di wilayah Provinsi Kepulauan Riau, olehKementerian Perhubungan tidak dijadikan sampel audit.

Page 64: LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA TAHUN 2012 PERWAKILAN ...

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 201244

Perwakilan BPKP Provinsi Kepulauan Riau

Sehubungan dengan kondisi diatas, akan dilakukan kembalipelaksanaan audit PNBP tersebut pada tahun sebagaimana telahtertuang dalam PKP2T 2013 Perwakilan BPKP Provinsi KepulauanRiau.

43) Laporan Hasil Pengawasan atas Permintaan Stakeholder BidangPerekonomianCapaian indikator laporan hasil pengawasan atas permintaanstakeholder Bidang Perekonomian yaitu 200% dari target yangditetapkan dalam TAPKIN dengan terealisasinya dua laporan darisatu laporan yang ditargetkan. Capaian tersebut memperoleh predikatmemuaskan.Capaian indikator kinerja output ini dilaksanakan melaluipenugasan audit kinerja pada BNP2TKI Provinsi Kepulauan Riau danaudit kinerja pada Program Pengembangan Infrastruktur Pedesaan(PPIP) Kementerian Pekerjaan Umum.

44) Laporan Hasil Pengawasan atas Proyek PHLNCapaian indikator laporan hasil pengawasan atas Proyek PHLN yaitu93% dari target yang ditetapkan dalam TAPKIN dengan terealisasinya14 laporan dari 15 laporan yang ditargetkan. Capaian tersebutmemperoleh predikat memuaskan.Capaian indikator kinerja output ini dilaksanakan melalui penugasansebagai berikut:(1) Audit Keuangan atas laporan Keuangan Program Bantuan

Operasional Sekolah (BOS)(2) Audit Keuangan atas PNPM Mandiri Perkotaan(3) Audit atas PNPM Mandiri Perdesaan (Generasi)(4) Audit Keuangan atas Laporan Keuangan Unit Pengelolaan

Terumbu Karang/ Coral Reef Rehabilitation and Management II(5) Audit Keuangan atas Laporan Keuangan Indonesian Vocational

Education Strengthening Project (INVEST)

Page 65: LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA TAHUN 2012 PERWAKILAN ...

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 201245

Perwakilan BPKP Provinsi Kepulauan Riau

(6) Audit operasional atas Indonesia Managing Higher Education ForRelevance And Efficiency (IMHERE)

Selain penugasan tersebut di atas, terdapat satu penugasan untukpersiapan penugasan audit keuangan PHLN yaitu pengumpulan dataterkait audit PNPM Mandiri Perdesaan dan BOS.Dari hasil quality assurance oleh tim Direktorat Pengawasan PBLN,Deputi Pengawasan Instansi Pemerintah Bidang Perekonomianmenunjukkan masih terdapat kelemahan dalam pelaksanaan auditkeuangan PHLN. Untuk itu pada Tahun 2013 akan dilakukan PKSsecara lebih baik mengenai audit keuangan PHLN sebelumdilaksanakan audit tersebut. Selain itu akan dibentuk tim QAPerwakilan untuk pelaksanaan kegiatan pengawasan.Hasil audit keuangan terhadap dana PHLN menunjukkan bahwamasih terdapat pelaksanaan kegiatan yang belum sesuai denganketentuan yang berlaku sehingga terdapat dana yang harusdikembalikan ke kas Negara atau ke kelompok masyarakat. Untukaudit BOS, terdapat dana yang belum disalurkan ke sekolah-sekolahkurang lebih sejumlah Rp3,2 milyar, karena terhalang prosespenganggaran di pemerintah daerah. Terhadap seluruh temuantersebut telah diberikan rekomendasi perbaikannya. Sedangkan auditpada PNPM mandiri perdesaan/ perkotaan juga menunjukkan adanyamasalah dalam pengelolaan simpan pinjam khusus perempuan (SPKP)berupa tunggakan oleh kelompok.

45) Laporan Hasil Pengawasan Lintas Sektor Bidang PolsoskamCapaian indikator laporan hasil pengawasan lintas sektor BidangPolsoskam yaitu 100 % dari target yang ditetapkan dalam TAPKINdengan terealisasinya tujuh laporan dari tujuh laporan yangditargetkan. Capaian tersebut memperoleh predikat memuaskan.Capaian indikator kinerja output ini dilaksanakan melaluipenugasan audit kinerja dana Bantuan Operasional Kesehatan (BOK)sebanyak empat laporan, audit operasional dana Dekon pada Badan

Page 66: LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA TAHUN 2012 PERWAKILAN ...

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 201246

Perwakilan BPKP Provinsi Kepulauan Riau

Perpustakaan dan Arsip Provinsi Kepulauan Riau sebanyak satulaporan dan monitoring Pungutan Penerimaan Peserta Didik Barusebanyak dua laporan. Sedangkan audit dana Jamkesmas yang adapada TAPKIN tidak ada dalam PKP2T Tahun 2012 Perwakilan BPKPProvinsi Kepulauan Riau.Hasil audit kinerja BOK menunjukkan kategori berhasil, walaupunmasih terdapat kelemahan yang terkait dengan ketepatan waktupengelolaan anggaran. Kemudian hasil monitoring PenerimaanPeserta Didik Baru menunjukkan bahwa masih ada sekolah yangmelakukan pungutan pada saat penerimaan peserta didik baru. Untukaudit pada dana Dekon pada Badan Perpustakaan dan Arsip DaerahProv. Kepulauan Riau menunjukkan bahwa dana telah dikeloladengan baik.

46) Laporan Hasil Pengawasan Atas Permintaan Presiden BidangPolsoskamCapaian indikator laporan hasil pengawasan atas permintaanpresiden Bidang Polsoskam yaitu 117% dari target yang ditetapkandalam TAPKIN dengan terealisasinya 14 laporan dari 12 laporan yangditargetkan. Capaian tersebut memperoleh predikat memuaskan.Capaian indikator kinerja output ini dilaksanakan melaluipenugasan sebagai berikut:(1) Monitoring Pelaksanaan Prioritas Pembangunan Nasional

Monitoring ini merupakan pelaksanaan kerjasama di bidangpengawasan dan pengendalian dengan UKP4 yang dilaksanakan 2tahap yaitu periode per Per 31 Desember 2011 dan per 30 JuniTahun 2012. Pada tahap 1 dilaksanakan terhadap PrioritasPembangunan Nasional di wilayah Kabupaten Karimun,Kabupaten Bintan, Kabupaten Lingga, Kota Tanjungpinang danKota Batam dengan jumlah laporan yang diterbitkan sebanyaksepuluh laporan termasuk laporan kompilasi. Sedangkan padatahap 2 dilaksanakan terhadap Prioritas Pembangunan Nasional

Page 67: LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA TAHUN 2012 PERWAKILAN ...

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 201247

Perwakilan BPKP Provinsi Kepulauan Riau

di wilayah Provinsi Kepulauan Riau, Kabupaten Karimun danKabupaten Bintan. dengan jumlah laporan yang diterbitkansebanyak tiga laporan.

(2) Audit Operasional Program BOS sebanyak satu laporan.Sedangkan audit terhadap Program Raskin tidak dapatdilaksanakan karena keterbatasan PFA yang ada. Dengan telahbertambahnya PFA pada akhir Tahun 2012 yaitu sebanyak 25PFA, maka kendala ini sudah dapat teratasi.

Hasil monitoring telah digunakan sebagai bahan evaluasi kinerjakementerian dan lembaga oleh UKP4. Sedangkan hasil audit kinerjaProgram BOS menunjukkan bahwa Program mencapai tingkat kinerjayang cukup berhasil karena kelemahan dalam aspek ketepatan waktu.

47) Laporan Hasil Bimbingan Teknis/ Asistensi Penyusunan LKKLBidang PolsoskamCapaian indikator laporan hasil bimbingan teknis/ asistensipenyusunan LKKL Bidang Polsoskam yaitu 150% dari target yangditetapkan dalam TAPKIN dengan terealisasinya 12 laporan daridelapan laporan yang ditargetkan. Capaian tersebut memperolehpredikat memuaskan.Capaian indikator kinerja output ini dilaksanakan melaluipenugasan pendampingan penyusunan laporan keuangan dan reviulaporan keuangan pada satker-satker yang mendapat dana dariKementerian, yaitu Kantor Wilayah (Kanwil) Hukum dan Ham,Kanwil Badan Pertanahan Nasional, Kepolisian Daerah, UniversitasMaritim Raja Ali Haji (UMRAH), Komisi Pemilihan Umum, KejaksaanTinggi, Dinas Kesehatan, Dinas Sosial, Dinas Pariwisata danKebudayaan, Badan Kesbang Linmas (dana Partai Politik) dan BadanPengawas Pemilihan Umum Prov. Kepulauan Riau.Hasil pendampingan tersebut telah digunakan oleh satker yangbersangkutan dalam rangka penyusunan laporan keuanganKementerian dan Lembaga.

Page 68: LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA TAHUN 2012 PERWAKILAN ...

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 201248

Perwakilan BPKP Provinsi Kepulauan Riau

48) Laporan Hasil Pengawasan Atas Penerimaan Negara BidangPolsoskamCapaian indikator laporan hasil pengawasan atas penerimaan negaraBidang Polsoskam yaitu 0% dari target yang ditetapkan dalamTAPKIN dengan terealisasinya nihil laporan dari satu laporan yangditargetkan. Capaian tersebut memperoleh predikat kurang.Capaian indikator kinerja output tersebut disebabkan tidak adakegiatan audit PNBP dalam PKP2T tahun 2012 Perwakilan BPKPProv. Kepulauan Riau dan keterbatasan PFA Perwakilan dalammerealisasikan target TAPKIN tersebut. Dengan bertambahnyatenaga PFA pada Perwakilan BPKP Prov. Kepulauan Riau sebanyak26 PFA maka diharapkan seluruh penugasan yang ada dapatdilaksanakan.Sehubungan dengan kondisi diatas, akan dilakukan kembalipelaksanaan audit PNBP tersebut pada tahun sebagaimana telahtertuang dalam PKP2T 2013 Perwakilan BPKP Provinsi KepulauanRiau.

49) Laporan Hasil Pengawasan BUN Bidang Keuangan DaerahCapaian indikator laporan hasil pengawasan BUN Bidang KeuanganDaerah yaitu 140% dari target yang ditetapkan dalam TAPKINdengan terealisasinya 34 laporan dari 24 laporan yang ditargetkan.Capaian tersebut memperoleh predikat memuaskan.Capaian indikator kinerja output ini dilaksanakan melaluipenugasan Monitoring Pengelolaan DAK/DPDF/DPIPD/DPPIP Tahun2011 Bidang 1, Bidang 2, Bidang 3, Bidang 4, Bidang 5, Bidang 6,Bidang 7, Bidang 8, Bidang 9, dan Bidang 10 di Prov. Kepulauan Riau,Kabupaten Anambas dan Kabupaten Natuna serta EvaluasiPenyerapan APBD Semester I Tahun 2012 pada Prov. Kepulauan Riaudan Kabupaten Bintan.Monitoring pengelolaan dana DAK, DPID dan DPPID memperlihatkanbahwa terdapat hasil fisik pembangunan yang belum

Page 69: LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA TAHUN 2012 PERWAKILAN ...

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 201249

Perwakilan BPKP Provinsi Kepulauan Riau

dimanfaatkan.Sedangkan evaluasi serapan anggaran menunjukkanmasih rendahnya serapan anggaran per 30 Juni 2012, termasuk padabelanja modal.

50) Laporan Hasil Pengawasan BUN Bidang PerekonomianCapaian indikator laporan hasil pengawasan BUN BidangPerekonomian yaitu 43% dari target yang ditetapkan dalam TAPKINdengan terealisasinya tiga laporan dari tujuh laporan yangditargetkan. Capaian tersebut memperoleh predikat agak kurang.Capaian indikator kinerja output ini dilaksanakan melaluipenugasan Evaluasi Penyerapan Anggaran Kementerian PekerjaanUmum dan Perhubungan sebanyak dua penugasan dan ClearanceAnggaran Pembangunan Gedung pada BPS Prov. Kepulauan Riau.Kondisi ini disebabkan kelemahan Perwakilan dalam perancanganpenugasan evaluasi penyerapan anggaran sehingga tidak cukuptersedia PFA untuk melaksanakan penugasan ini. Hal ini akandiperbaiki dengan memperketat pengendalian oleh Pengendali Teknisdan staf Program dan Pelaporan pada Sub Bagian Tata Usaha terkaitdengan target yang telah tercantum pada PKP2T.Evaluasi atas serapan anggaran menunjukkan bahwa memang terjadiserapan anggaran yang rendah pada satker-satker Kementerian/Lembaga. Telah disarankan pada saat evaluasi langkah-langkahuntuk mempercepat tingkat serapan anggaran. Sedangkan hasilclearance rencana pengadaan tanah BPS Provinsi Kepulauan Riau,kami telah memberikan rekomendasi bahwa rencana tersebut dapatdilaksanakan berdasarkan urgensinya, tetapi harga tanah yangdiusulkan melebihi harga yang wajar.

51) Laporan Hasil Pengawasan BUN Bidang PolsoskamCapaian indikator laporan hasil pengawasan BUN BidangPerekonomian yaitu 280% dari target yang ditetapkan dalam TAPKINdengan terealisasinya 34 laporan dari 12 laporan yang ditargetkan.Capaian tersebut memperoleh predikat memuaskan.

Page 70: LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA TAHUN 2012 PERWAKILAN ...

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 201250

Perwakilan BPKP Provinsi Kepulauan Riau

Capaian indikator kinerja output ini dilaksanakan melaluipenugasan Evaluasi Penyerapan Anggaran Kementerian pada KantorWilayah (Kanwil) Kementerian Hukum dan HAM, Kanwil Agama,Kanwil BPN, Kejaksaan Tinggi, Pengadilan Negeri Tanjungpinang,Kepolisian Daerah, UMRAH, Politeknik Negeri Batam, KPUD,Clearance rencana anggaran pembangunan gedung Balai TeknikKesehatan Lingkungan dan Pemberantasan Penyakit Menular Kelas IBatam dan audit dana Dekonsentrasi Kementerian Lingkungan Hidupyang dikelola Badan Lingkungan Hidup Daerah Prov.Kepulauan Riau.Evaluasi atas serapan anggaran menunjukkan bahwa memang terjadiserapan anggaran yang rendah pada satker-satker Kementerian/Lembaga. Telah disarankan pada saat evaluasi langkah-langkahuntuk mempercepat tingkat serapan anggaran. Sedangkan hasilclearance rencana pembangunan gedung Balai Teknik KesehatanLingkungan dan Pemberantasan Penyakit Menular Kelas I Batamkami telah memberikan rekomendasi bahwa rencana tersebut dapatdilaksanakan berdasarkan urgensinya, tetapi kami tidak dapatmemberikan clearance atas kewajaran harga.Hasil audit atas dana dekonsentrasi pada Badan Lingkungan HidupDaerah Prov.Kepulauan Riau masih terdapat kelemahan dalampengelolaan anggaran berupa honor dan pembukuan Bendaharawan.

52) Laporan Hasil Bimtek/ Asistensi Penyusunan LKPDCapaian indikator laporan hasil bimtek/ asistensi penyusunan LKPDyaitu 192% dari target yang ditetapkan dalam TAPKIN denganterealisasinya 25 laporan dari 13 laporan yang ditargetkan. Capaiantersebut memperoleh predikat memuaskan.Capaian indikator kinerja output ini dilaksanakan melalui penugasanEvaluasi Penyusunan dan Penetapan APBD Tahun Anggaran 2012,Analisis Kinerja Keuangan Pemerintah Daerah tahun 2011,Peningkatan Opini Melalui Asistensi/Implementasi Simda Keuangan,Simda-BMD, Simda Pendapatan & Simda Gaji , Asistensi Pengelolaan

Page 71: LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA TAHUN 2012 PERWAKILAN ...

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 201251

Perwakilan BPKP Provinsi Kepulauan Riau

Aset Pada Pemda dan Supervisi/Pengamatan Penyusunan APBD padapemerintah daerah di wilayah Provinsi Kepulauan Riau.Hasil evaluasi penyusunan dan penetapan APBD menunjukkan masihada kelambatan dalam proses penyusunan APBD sehingga APBDterlambat ditetapkan disebabkan belum disusunnya RPJMD.Sedangkan hasil analisis atas kinerja keuangan pada satu Pemdamenunjukkan beberapa hal yang perlu ditingkatkan seperti SILPAcenderung meningkat, belanja modal cenderung menurun danpenerimaan PAD yang belum mencapai target.Pendampingan pengelolaan keuangan kepada Pemda diharapkandapat meningkatkan opini laporan keuangan Tahun 2012.

53) Laporan Hasil Pengawasan atas Permintaan Stakeholder BidangKeuangan DaerahCapaian indikator laporan hasil pengawasan atas permintaanstakeholder Bidang Keuangan Daerah yaitu 133% dari target yangditetapkan dalam TAPKIN dengan terealisasinya empat laporan daritiga laporan yang ditargetkan. Capaian tersebut memperoleh predikatmemuaskan.Capaian indikator kinerja output ini dilaksanakan melalui penugasannarasumber pada Inspektorat Provinsi Kepulauan Riau, BimtekFungsional Pengawasan Inspektorat Kota Batam, joint audit diLingkungan Pemda Kab. Kepulauan Anambas dan asistensipeningkatan kapabilitas APIP (APBJ) pada Inspektorat KotaTanjungpinang.Kegiatan pengawasan yang tidak dapat dilaksanakan sesuai TAPKINadalah Probity Audit karena keterbatasan PFA Perwakilan.Diharapkan dengan pendampingan tersebut kapabilitas APIP Prov.Kepulauan Riau meningkat untuk membantu pengelolaan keuanganPemda masing-masing.

Page 72: LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA TAHUN 2012 PERWAKILAN ...

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 201252

Perwakilan BPKP Provinsi Kepulauan Riau

54) Laporan Hasil Pengawasan atas Kinerja Pelayanan Publik BidangKeuangan DaerahCapaian indikator laporan hasil pengawasan atas kinerja pelayananpublik Bidang Keuangan Daerah yaitu 80% dari target yang ditetapkandalam TAPKIN dengan terealisasinya delapan laporan dari sepuluhlaporan yang ditargetkan. Capaian tersebut memperoleh predikatsangat baik.Capaian indikator kinerja output ini dilaksanakan melalui penugasanevaluasi AKIP Pemda Kabupaten Kepulauan Anambas, KabupatenBintan sebanyak dua laporan, Audit Kinerja Pelayanan BidangKesehatan dan Bidang Pendidikan pada Kab. Natuna sebanyak dualaporan dan Koordinasi dan Supervisi Pencegahan Korupsi padaPelayanan Publik pada Pemerintah Provinsi Kepulauan Riau, KotaTanjungpinang, Kantor Badan Pertanahan Kota Tanjungpinang danKantor Imigrasi Kota Batam sebanyak empat laporan.Koordinasi dan supervise pencegahan korupsi pada pelayanan publicdilakukan pada Pemerintah Prov. Kepulauan Riau, KotaTanjungpinang, BPN Kota Tanjungpinang dan Kantor Imigrasi KotaBatam. Hasil koordinasi tersebut telah diseminarkan menunjukkan hal-hal yang harus ditingkatkan oleh satker-satker terkait dalammengurangi praktek korupsi dalam hal pelayanan public.Sehubungan dengan kondisi diatas, akan dilakukan kembalipelaksanaan audit kinerja pelayanan publik tersebut pada tahunsebagaimana telah tertuang dalam PKP2T 2013 Perwakilan BPKPProvinsi Kepulauan Riau

55) Laporan Dukungan Pembinaan Penyelenggaraan SPIP BidangKeuangan DaerahCapaian indikator laporan dukungan pembinaan penyelenggaraan SPIPBidang Keuangan Daerah yaitu 93% dari target yang ditetapkan dalamTAPKIN dengan terealisasinya 14 laporan dari 15 laporan yangditargetkan. Capaian tersebut memperoleh predikat memuaskan.

Page 73: LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA TAHUN 2012 PERWAKILAN ...

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 201253

Perwakilan BPKP Provinsi Kepulauan Riau

Capaian indikator kinerja output ini dilaksanakan melalui penugasansebagai berikut:(1) Diagnostic Assesment pada Pemda Kabupaten Bintan, Karimun dan

Pemerintah Provinsi Kepulauan Riau sebanyak tiga laporan.(2) Bimbingan teknis perbaikan SPIP pada pemerintah Provinsi

Kepulauan Riau, Kabupaten Karimun dan Kabupaten Bintansebanyak tiga laporan.

(3) Monitoring penerapan SPIP pada pemerintah Kota Batam,Kabupaten Karimun dan Kabupaten Bintan sebanyak tiga laporan.

(4) Asistensi Perencanaan Pembangunan Daerah (Anev) KabupatenBintan, Kabupaten Karimun dan Kota Tanjungpinang sebanyaktiga laporan.

(5) Sosialisasi dan Asistensi Penyelenggaraan SPIP Kabupaten Bintandan narasumber bimtek SPIP pada Pemerintah Kota Batamsebanyak dua laporan.

Sedangkan yang tidak dapat direalisasikan adalah kegiatan bimbinganteknis Perkada SPIP karena seluruh pemerintah daerah di wilayahProvinsi Kepulauan Riau telah menyusun Perkada SPIP pada Tahun2011 dan Sosialisasi/ Bimtek Independensi dan Obyektifitas, InternalAudit charter, komite audit, pre award audit, perencanaan penugasan,PKP2T berbasis risiko, pengendalian mutu pengawasan dan aspek tatakelola.Pembinaan penyelenggaraan SPIP kepada Pemda ditanggapi denganbaik oleh masing-masing Pemda. Walaupun begitu Perwakilan BPKPProv. Kepulauan Riau dan mitra kerja masih harus bekerja keras untukmewujudkan system pengendalian intern seperti yang diamanatkandalam PP 60 Tahun 2008 tentang SPIP.Seluruh capaian target kinerja output tersebut diharapkan dapatmemberikan kontribusi terhadap capaian opini laporan keuanganTahun 2012 yaitu minimal memperoleh opini Wajar DenganPengecualian (WDP), kecuali pada Pemerintah Provinsi Kepulauan

Page 74: LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA TAHUN 2012 PERWAKILAN ...

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 201254

Perwakilan BPKP Provinsi Kepulauan Riau

Riau dan Kabupaten Bintan yang diharapkan dapat mempertahankanopini Wajar Tanpa Pengecualian (WTP).

56) Laporan Dukungan Pembinaan Penyelenggaraan SPIP BidangPerekonomianCapaian indikator laporan dukungan pembinaan penyelenggaraan SPIPBidang Keuangan Daerah yaitu 100% dari target yang ditetapkandalam TAPKIN dengan terealisasinya satu laporan dari satu laporanyang ditargetkan. Capaian tersebut memperoleh predikat sangat baik.Capaian indikator kinerja output ini dilaksanakan melalui penugasansosialisasi SPIP pada Badan Pusat Statistik Provinsi Kepulauan Riaudengan satu laporan.Untuk dukungan Pembinaan Penyelenggaraan SPIP ini PerwakilanBPKP Prov. Kepulauan Riau juga telah melakukan sosialisasi SPIPpada BPOM dan Kantor Wilayah Kementerian Hukum dan HAMProvinsi Kepulauan Riau serta melakukan Diagnostic Assesment (DA)pada BPOM Prov. Kepulauan Riau dan telah diterbitkan tiga laporan.Sosialisasi dan DA pada BPOM Prov. Kepulauan Riau menunjukkanbahwa BPOM telah memiliki tingkat SPIP yang memadai terkaitdengan struktur yang sudah terbangun tetapi pemahaman pegawaiterhadap system ini masih perlu ditingkatkan. Sedangkan pada KanwilHukum dan HAM Prov. Keulauan Riau semangat untuk membangunSPIP pada level pimpinan sangat tinggi. Pada Tahun 2013 diharapkankegiatan ini dapat terus berlanjut untuk meningkatkan kualits SPIPyang telah ada.

57) Laporan Hasil Bimtek/Asistensi GCG/KPI Sektor KorporatCapaian indikator laporan hasil bimtek/asistensi GCG/KPI sektorkorporat yaitu 100% dari target yang ditetapkan dalam TAPKINdengan terealisasinya dua laporan dari dua laporan yang ditargetkan.Capaian tersebut memperoleh predikat memuaskan.

Page 75: LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA TAHUN 2012 PERWAKILAN ...

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 201255

Perwakilan BPKP Provinsi Kepulauan Riau

Capaian indikator kinerja output ini dilaksanakan melalui penugasanbimbingan teknis pada BLUD Dana Bergulir Dinas Koperasi dan UKMKota Batam dan Pada RSUD Embung Fatimah Kota Batam.Selain itu Perwakilan juga melaksanakan reviu Harga Jual Beli TenagaListrik PLTG 2X 25-35 MW pada PT PLN Batam (Persero).

58) Laporan Hasil Pengawasan atas Kinerja BUMDCapaian indikator laporan hasil pengawasan atas kinerja BUMD yaitu100% dari target yang ditetapkan dalam TAPKIN dengan terealisasinyadua laporan dari dua laporan yang ditargetkan. Capaian tersebutmemperoleh predikat memuaskan.Capaian indikator kinerja output ini dilaksanakan melalui penugasanaudit kinerja pada PDAM Kabupaten Lingga dan PDAM Tirta ProvinsiKepulauan Riau dimana kinerja PDAM masuk kategori cukup.

59) Laporan Hasil Bimtek/ Asistensi Penyusunan LK BUMDCapaian indikator laporan hasil bimtek/asistensi penyusunan LKBUMD yaitu 100% dari target yang ditetapkan dalam TAPKIN denganterealisasinya satu laporan dari satu laporan yang ditargetkan. Capaiantersebut memperoleh predikat memuaskan.Capaian indikator kinerja output ini dilaksanakan melalui penugasanbimbingan teknis SAK ETAP dan bimtek penyusunan laporankeuangan PDAM Kab. Lingga.

60) Laporan Hasil Audit Investigasi atas HKP, Eskalasi dan KlaimCapaian indikator laporan hasil audit investigasi atas HKP, Eskalasi,dan Klaim yaitu 0% dari target yang ditetapkan dalam TAPKIN,capaian tersebut memperoleh predikat kurang.Kondisi ini disebabkan keterbatasan tenaga PFA pada Perwakilan dandiharapkan hal ini sudah akan dapat dilaksanakan pada Tahun 2013terutama terkait dengan hambatan kelancaran pembangunan atasasset Pemerintah Daerah sebagai akibat pemekaran Kabupaten.Perwakilan BPKP Prov. Kepulauan Riau juga telah mendapattambahan PFA pada akhir Tahun 2012.

Page 76: LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA TAHUN 2012 PERWAKILAN ...

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 201256

Perwakilan BPKP Provinsi Kepulauan Riau

Sehubungan dengan kondisi diatas, akan dilakukan kembalipelaksanaan audit HKP tersebut pada tahun sebagaimana telahtertuang dalam PKP2T 2013 Perwakilan BPKP Provinsi KepulauanRiau.

61) Laporan Hasil Audit Investigasi, Perhitungan Kerugian Negara, danPemberian Keterangan Ahli atas Permintaan Instansi PenyidikCapaian indikator laporan hasil audit investigasi, perhitungankerugian negara, dan pemberian keterangan ahli atas permintaanInstansi Penyidik yaitu 89% dari target yang ditetapkan dalamTAPKIN dengan terealisasinya delapan laporan dari sembilan laporanyang ditargetkan. Capaian tersebut memperoleh predikat memuaskan.Capaian indikator kinerja output ini dilaksanakan melalui penugasansebagai berikut:(1) Audit Investigatif

Audit Investigatif dilaksanakan melalui satu penugasan yaituatas kerjasama Operasi Kapal Tunda di Sei Kolak KijangPT.Pelabuhan Indonesia I (Persero) Cabang Tanjungpinang.Kerjasama tersebut tidak ditetapkan sesuai dengan prisip-prinsipgood corporate governance sehingga perusahaan harus menanggungbiaya sewa kapal yang besar.Untuk Tahun 2013 akan lebih ditingkatkan lagi kerjasama denganaparat penegak hukum sehingga audit investigasi dapat lebihbanyak dilaksanakan.

(2) Audit dalam Rangka Penghitungan Kerugian NegaraAudit dalam rangka penghitungan kerugian negara dilaksanakanpada Kejaksaan Negeri Tanjungpinang, perhitungan kerugiankeuangan negara pada penggunaan Dana Hibah Kelompok Nelayanpada UPT Dinas Kelautan dan Perikanan Teluk Bintan TA 2011,perhitungan kerugian keuangan negara atas penggunan danaKPUD Kabupaten Karimun TA 2010/2011, pemberi KeteranganAhli pada Kejaksaan Negeri Tanjungpinang, memberikan

Page 77: LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA TAHUN 2012 PERWAKILAN ...

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 201257

Perwakilan BPKP Provinsi Kepulauan Riau

tanggapan kerugian negara di Pengadilan Tipikor dan KejaksanaanRanai.Perhitungan kerugian keuangan Negara berjumlah sekitar Rp3,2milyar.

62) Laporan Sosialisasi dan Bimtek Penerapan JFA APIP DaerahCapaian indikator laporan hasil audit investigasi atas permintaanInstansi lainnya yaitu 50% dari target yang ditetapkan dalam TAPKINdengan terealisasinya satu laporan dari dua laporan yang ditargetkan.Capaian tersebut memperoleh predikat agak kurang.Capaian indikator kinerja output ini dilaksanakan melalui penugasanSosialisasi/ Bimtek Penerapan JFA pada Inspektorat Kab. Karimun.Sehubungan dengan kondisi diatas, akan dilakukan kembalipelaksanaan sosialisasi dan Bimtek JFA APIP Daerah tersebut padatahun sebagaimana telah tertuang dalam PKP2T 2013 PerwakilanBPKP Provinsi Kepulauan Riau

63) Laporan Evaluasi Penerapan Tatakelola APIP DaerahCapaian indikator jumlah sosialisasi dan bimtek penerapan JFA APIPDaerah yaitu 200% dari target yang ditetapkan dalam TAPKIN denganterealisasinya dua kegiatan dari satu kegiatan yang ditargetkan.Capaian tersebut memperoleh predikat memuaskan.Capaian indikator kinerja output ini dilaksanakan melalui penugasanevaluasi Tata Kelola Aparat Pengawasan Intern Pemerintah KotaTanjungpinang dan Kabuapten Lingga sbanyak dua laporan.

Hasil penugasan audit yang dilakukan pada Tahun 2012 jumlah temuandan tindak lanjut audit sebagai berikut:

Tabel 3.3

Tahun Temuan Audit (Rp) Tindak Lanjut (Rp) %

2012 3.667.813.508,21 70.008.985,00 2

Page 78: LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA TAHUN 2012 PERWAKILAN ...

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 201258

Perwakilan BPKP Provinsi Kepulauan Riau

Sedangkan saldo Temuan per 31 Desember 2012 adalahRp24.446.065.004,70 termasuk saldo temuan limpahan dari PerwakilanBPKP Provinsi Riau.

22.. HHaassiill PPeennyyeelleennggggaarraaaann DDuukkuunnggaann MMaannaajjeemmeenn PPeerrwwaakkiillaann BBPPKKPPCapaian sasaran HHaassiill PPeennyyeelleennggggaarraaaann DDuukkuunnggaann MMaannaajjeemmeennPPeerrwwaakkiillaann BBPPKKPP diukur melalui indikator kinerja outputnya adalahrealiasi laporan pengawasan sebanyak 101 laporan dari target 53 laporanatau 191 % berarti masuk kategori memuaskan.Rincian laporan sebagaimana terlihat dalam tabel di bawah ini:

Tabel 3.4

No Uraian Output Jumlahoutput

1 LAKIP Perwakilan Tahun 2012 1

2 TAPKIN Perwakilan Tahun 2012 1

3 Laporan Kehumasan Tahun 2012 1

4 Laporan Bulanan GDN 12

5 Revisi DIPA 3

6 Laporan Realisasi Anggaran 12

7 Laporan Keuangan 4

8 Laporan BMN 4

9 Berita Acara Rekonsiliasi RKT 2

10 Hasil Rekonsiliasi RKAKL 1

11 Laporan Bulanan Simonev RKT 12

12 Laporan Bulanan SIMHP 12

13 Laporan Monitoring dan Evaluasi Penyerapan Anggaran 12

14 Laporan Bulanan Realisasi Anggaran 12

15 Laporan Barang Pengguna 12

TOTAL 101

Page 79: LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA TAHUN 2012 PERWAKILAN ...

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 201259

Perwakilan BPKP Provinsi Kepulauan Riau

33.. HHaassiill PPeennggaaddaaaann ddaann PPeennyyaalluurraann SSaarraannaa ddaann PPrraassaarraannaa PPeerrwwaakkiillaannBBPPKKPPCapaian sasaran ini diukur melalui 1 indikator kinerja output, target danrealisasinya digambarkan sebagai berikut:

Tabel 3.5

No. Indikator Kinerja Output Satuan Target Realisasi % Capaian

1. Jumlah Sarana Prasarana Unit 66 66 100

Capaian indikator kinerja output atas sasaran ini yaitu 100% dari targetyang ditetapkan dengan terealisasinya 66 unit sarana dan prasarana dari66 unit yang ditargetkan. Capaian tersebut memperoleh predikatmemuaskan, dengan rincian sebagai berikut:

Tabel 3.6

No Sarana dan Prasarana Jumlah (unit/set)

1 Komputer 2

2 Printer Laser Jet 3

3 Scanner 1

4 Server dan rak besi 1

5 Sound System 1

6 Camera 1

7 AC 2

8 Dispenser 2

9 Meja Kursi Tamu 2

10 Meja ½ Biro 23

11 Kursi Kerja 23

12 Lemari Arsip 1

Page 80: LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA TAHUN 2012 PERWAKILAN ...

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 201260

Perwakilan BPKP Provinsi Kepulauan Riau

13 Brankas 1

14 Lemari gantung 1

15 Canopy 1

16 Pintu garasi 1

44.. PPeennggeelloollaaaann KKeeuuaannggaannUntuk Tahun 2012, Perwakilan BPKP Prov. Kepulauan Riau mendapatdana alokasi sebesar Rp.4.061.734.000,00 dengan realisasi sebesarRp3.650.689.237,00 atau 89,88%.Rincian per jenis belanja adalah sebagai berikut:

Jenis Belanja Anggaran (Rp) Realisasi (Rp) %Bel. Pegawai 1.128.737.000,00 1.062.400.282,00 94,12Bel. Barang 2.682.997.000,00 2.342.788.955,00 87,32Bel. Modal 25.000.000,00 245.500.000,00 98,20Jumlah 4.061.734.000,00 3.650.689.237,00 89,88

Sedangkan anggaran mitra kerja (Pemda dan Instansi Vertikal) yangdigunakan oleh Perwakilan BPKP Provinsi Kepulauan Riau adalahsebesar Rp905.033.350,00. Total dana yang digunakan oleh Perwakilandalam menjalankan kegiatan pengawasan Tahun 2012 sebesarRp4.555.722.587.Dengan anggaran sebesar Rp4.061.734.000,00, sesuai dengan TAPKINdiharapkan dapat dihasilkan 164 laporan pengawaan. Realisasinyadengan realisasi dana sebesar Rp4.555.722.587 dihasilkan 197 laporanpengawasan sehingga secara keseluruhan biaya yang digunakan olehPerwakilan BPKP Prov. Kepulauan Riau adalah lebih hemat.

Page 81: LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA TAHUN 2012 PERWAKILAN ...

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 201261

Perwakilan BPKP Provinsi Kepulauan Riau

BAB IV PENUTUP

Penyusunan LAKIP Perwakilan BPKP Provinsi Kepulauan Riau Tahun 2012 inimerupakan bentuk pertanggungjawaban kinerja dalam mencapai sasaranstrategis. Laporan ini diharapkan dapat menjadi sumber informasi dan bahanevaluasi dalam pengambilan keputusan untuk peningkatan kinerja PerwakilanBPKP Provinsi Kepulauan Riau di tahun berikutnya.Capaian target kinerja yang atas sebagian besar indikator Kinerja Utama danOutput diperoleh dengan dukungan internal maupun eksternal di lingkunganPerwakilan BPKP Provinsi Kepulauan Riau. Dukungan internal berupa kerjakeras, kerja tuntas, kerja cerdas, kerja ikhlas dan kerja berintegritas dariseluruh pegawai Perwakilan BPKP Prov. Kepulauan Riau walaupun dengansumberdaya manusia terbatas. Kami mengucapkan terima kasih atas dukungandari Deputi-deputi dan Sekretariat Utama BPKP dalam bentuk QualityAssurance dan juga dukungan dari Perwakilan BPKP Prov. Riau dalam bentukdukungan PFA sehingga pelaksanaan pengawasan dan ketata usahaan dapatterlaksana. Secara umum pencapaian sasaran strategis juga didukung oleh hal-hal sebagai berikut:1. Adanya kepercayaan yang tinggi stakeholders BPKP terhadap peran

Perwakilan BPKP Provinsi Kepulauan Riau dalam usaha mewujudkanakuntabilitas keuangan negara yang berkualitas.

2. Adanya komitmen stakeholders BPKP dalam pengembangan manajemenpemerintahan dan penerapan tata kelola pemerintahan yang baik (GoodGovernance).

3. Adanya dukungan dana yang memadai.Secara umum, capaian indikator kinerja utama dan output Perwakilan BPKPKepulauan Riau tahun 2012 telah diperoleh dengan memuaskan, hanya terdapatbeberapa indikator kinerja utama yang belum dapat direalisasikan yangsebagian besar disebabkan :

Page 82: LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA TAHUN 2012 PERWAKILAN ...

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 201262

Perwakilan BPKP Provinsi Kepulauan Riau

1. Belum direncanakan dalam PKPT Tahun 20122. Faktor eksternal antara lain tidak diperoleh data dan informasi masyarakat,

belum ada tindak lanjut, data belum tersedia dan seluruh penelitian/surveikepuasan/persepsi belum dilakukan

Untuk itu dalam Tahun 2013, Perwakilan BPKP Provinsi Kepulauan Riau telahmerencanakan kegiatan dengan mengacu kepada 55 indikator kinerja utama danPenetapan Kinerja Tahun 2013.

Kami juga menyadari masih banyak yang harus dibenahi terutama terkaitdengan peningkatan kompetensi Pejabat Fungsional Auditor (PFA) dan PejabatFungsional Umum agar mutu hasil pengawasan dan pengelolaan anggaranPerwakilan BPKP Provinsi Kepulauan Riau memenuhi standarnya.Kemudian dengan mitra kerja diharapkan akan terjalin hubungan yang lebihbaik dengan semangat profesionalitas sehingga pengelolaan keuangan olehPemda di wilayah Provinsi Kepulauan Riau akan semakin baik yaitu LaporanKeuangan dengan opini WTP, terwujud wilayah tertib administrasi dan wilayahbebas korupsi.