Laporan Akuntabilitas Kinerja Komisi Pemberantasan Korupsi … KPK Tahun 2010.pdf · penggalangan...

185
Laporan Akuntabilitas Kinerja Komisi Pemberantasan Korupsi Tahun 2010 Komisi Pemberantasan Korupsi Maret 2011

Transcript of Laporan Akuntabilitas Kinerja Komisi Pemberantasan Korupsi … KPK Tahun 2010.pdf · penggalangan...

Page 1: Laporan Akuntabilitas Kinerja Komisi Pemberantasan Korupsi … KPK Tahun 2010.pdf · penggalangan dukungan masyarakat dalam memberantas korupsi; dan Knowledge sharing, ... hanya terdapat

Laporan Akuntabilitas KinerjaKomisi Pemberantasan Korupsi

Tahun 2010

Komisi Pemberantasan Korupsi Maret 2011

Page 2: Laporan Akuntabilitas Kinerja Komisi Pemberantasan Korupsi … KPK Tahun 2010.pdf · penggalangan dukungan masyarakat dalam memberantas korupsi; dan Knowledge sharing, ... hanya terdapat

LAKIP KPK Tahun 2010 i

KKKaaatttaaa PPPeeennngggaaannntttaaarrr

Laporan akuntabilitas kinerja merupakan wujud pertanggungjawaban

kepada stakeholders dan memenuhi Instruksi Presiden Nomor 7 Tahun 1999

yang mengamanatkan agar setiap instansi pemerintah/lembaga negara yang

dibiayai dari Anggaran Negara agar menyampaikan laporan dimaksud.

Laporan ini merupakan media akuntabilitas yang merinci

pertanggungjawaban sebagai amanah yang diemban organisasi dan tanggung

jawab pemakaian sumber daya untuk menjalankan misi organisasi. Di

samping itu, informasi perihal pengelolaan kegiatan dan sasaran organisasi

diuraikan dalam rangka pencapaian visi dan misinya.

Sebagai landasan penyusunan Laporan Akuntabilitas Kinerja Komisi

Pemberantasan Korupsi (KPK) Tahun 2010 adalah Rencana Strategis KPK

Tahun 2010-2014 dan Target Kinerja KPK 2010 berikut realisasinya. Laporan

ini memuat pula pencapaian kinerja sasaran dan kinerja kegiatan sesuai

dengan tupoksi KPK. Pengelolaan manajemen kinerja di KPK dilaksanakan dari

tingkat organisasi sampai dengan individu, dengan dibantu perangkat lunak

berbasis balanced scorecard. Selama tahun 2010, secara umum unit kerja di

KPK, dari tingkat deputi/setjen sampai dengan direktorat/biro, telah berhasil

mencapai target kinerja yang ditetapkan.

Kami berharap agar laporan akuntabilitas kinerja ini dapat memenuhi

harapan sebagai media pertanggungjawaban kepada stakeholders dan pemicu

peningkatan kinerja bagi organisasi KPK.

Page 3: Laporan Akuntabilitas Kinerja Komisi Pemberantasan Korupsi … KPK Tahun 2010.pdf · penggalangan dukungan masyarakat dalam memberantas korupsi; dan Knowledge sharing, ... hanya terdapat

LAKIP KPK Tahun 2010 ii

RRRiiinnngggkkkaaasssaaannn EEEkkkssseeekkkuuutttiiifff

elama tahun 2010, KPK telah berhasil melaksanakan misi yang diemban dalam rangka mencapai tujuan dan sasaran yang telah ditetapkan. Keberhasilan KPK ini diukur berdasarkan

pencapaian berbagai indikator kinerja yang telah ditetapkan, baik indikator sasaran maupun indikator kegiatan. Dengan rujukan hasil penilaian kinerja pada diagaram berikut, capaian kinerja KPK di tingkat korporat tahun 2010 adalah sebesar 110,7%, yang diperoleh dari Perspektif Pemangku Kepentingan (Stakeholder) dengan bobot (weight) 30% dan capaian kinerja 121,5%, Perspektif Internal dengan bobot 40% dan capaian kinerja 113,8%, Perspektif Pembelajaran dan Pertumbuhan (Learning and Growth) dengan bobot 15% dan capaian kinerja 105,7%, dan Perspektif Keuangan (Financial) dengan bobot 15% dan capaian kinerja 85,7%.

Diagram Pencapaian Kinerja KPK Tahun 2010 menggunakan Aplikasi PBViews.

Pada perspektif Pemangku Kepentingan, terlihat Indeks Persepsi Korupsi (IPK) Indonesia tahun 2010 tidak mengalami kenaikan (stagnan pada posisi 2,80) dibandingkan IPK tahun 2009. Rendahnya IPK Indonesia tersebut mencerminkan beberapa hal, antara lain belum optimalnya upaya pencegahan, koordinasi dan supervisi di bidang pencegahan oleh KPK; belum maksimalnya penguatan lembaga pengadilan, kejaksaan, dan kepolisian dalam pemberantasan korupsi; masih rendahnya kinerja aparat hukum dalam pemberantasan korupsi; belum berjalannya reformasi birokrasi di instansi pemerintah, terutama dalam pelayanan publik dan yang berkaitan dengan usaha; ketidakpastian hukum dan sistem politik yang masih korup dan masih membuka peluang terjadinya korupsi, misalnya proses Pemilihan Kepala Daerah. Dari sisi pelaku bisnis (investor), IPK tersebut menyiratkan bahwa korupsi masih menjadi masalah paling utama bagi para pelaku bisnis dalam menjalankan usaha di Indonesia; dan kurangnya kepercayaan para pelaku bisnis terhadap penerapan transparansi dan akuntabilitas.

Sejalan dengan IPK, rata-rata Indeks Integritas Nasional (IIN) tahun 2010 pun masih belum menggembirakan, yakni hanya sebesar 5,42 (turun sebesar 1,08 dibandingkan IIN 2009 sebesar 6,50), padahal standar minimal integritas yang ditetapkan oleh KPK adalah sebesar 6,00. Survei IIN

S

Page 4: Laporan Akuntabilitas Kinerja Komisi Pemberantasan Korupsi … KPK Tahun 2010.pdf · penggalangan dukungan masyarakat dalam memberantas korupsi; dan Knowledge sharing, ... hanya terdapat

LAKIP KPK Tahun 2010 iii

2010 dilakukan terhadap 353 unit layanan yang tersebar di 23 instansi pusat, 6 instansi vertikal, dan 22 pemerintah kota, dengan melibatkan jumlah responden pengguna layanan sebanyak 12.616 orang yang terdiri dari 2.763 orang responden di tingkat pusat, 7.730 orang responden di tingkat instansi vertikal, dan 2.123 orang responden di tingkat pemerintah kota. Turunnya skor IIN menunjukkan kualitas pelayanan publik di beberapa unit layanan di instansi pusat, instansi vertikal, dan pemerintah kota yang relatif masih rendah.

Pemahaman Masyarakat terhadap Bahaya Korupsi pada tahun 2010 meskipun cukup tinggi (yakni 75,71), namun tidak mengalami peningkatan. Angka ini diperoleh dari Survei Persepsi Masyarakat (SPM) yang dilakukan oleh KPK terhadap 2.525 responden di 13 kota/kabupaten di 5 provinsi. Dari survei tersebut, diperoleh kesimpulan antara lain bahwa kesadaran masyarakat terhadap fenomena korupsi cukup tinggi, pengetahuan mereka terhadap kasus-kasus korupsi terkini juga baik, bahkan sebagian besar masyarakat mengatakan bahwa korupsi merupakan hal yang lazim terjadi di Indonesia. Survei tersebut juga menjelaskan 3 (tiga) faktor yang menjadi dimensi utama bahaya korupsi, yaitu: korupsi dapat menyebabkan kerugian keuangan negara/perekonomian dan menghambat pembangunan; korupsi menimbulkan hilangnya kepercayaan pada lembaga eksekutif, legislatif dan yudikatif; dan korupsi dapat mengakibatkan pelanggaran terhadap hak-hak sosial dan ekonomi masyarakat. Tiga sektor yang mengemuka dan menjadi prioritas pemberantasan tindak pidana korupsi menurut masyarakat adalah: bidang keuangan, perencanaan pembangunan nasional, dan perbankan (34,6%); bidang hukum, HAM, dan keamanan (21,2%); dan bidang pemerintahan dalam Negeri dan Daerah, aparatur negara (14,8%).

Untuk memperoleh dukungan masyarakat, telah dilakukan perluasan jaringan anti korupsi (instansi, LSM, dan komunitas), dengan tujuan: pembangunan awarness masyarakat atas bahaya korupsi; penguatan penggalangan dukungan masyarakat dalam memberantas korupsi; dan Knowledge sharing, pengkajian bersama dan pengawasan bersama terhadap upaya pemberantasan korupsi yang dilaksanakan di tingkat pusat maupun di daerah. Selama tahun 2010, dalam bidang pencegahan telah berhasil dibangun 15 jaringan anti korupsi. Di samping pencegahan, perluasan jaringan kerjasama juga dilakukan dalam rangka pemberantasan korupsi, yakni dengan koneksi aplikasi online antara KPK dengan NCB Interpol (Divisi Hubungan Internasional) POLRI terkait pemanfaatan jaringan komunikasi INTERPOL I-24/7 dan Jaringan Database Aseanepole-ADS.

Untuk meningkatkan peran instansi/lembaga pemerintah dalam upaya pencegahan korupsi di instansinya, digunakan Rata-rata Indeks Penilaian Inisiatif Anti Korupsi (PIAK), yang diperoleh dari nilai rata-rata PIAK, baik instansi Pusat maupun Daerah. PIAK mengukur penerapan sistem dan mekanisme yang efektif oleh instansi dalam mencegah dan mengurangi korupsi di lingkungannya. Penilaian PIAK menggunakan 7 (tujuh) indikator

Page 5: Laporan Akuntabilitas Kinerja Komisi Pemberantasan Korupsi … KPK Tahun 2010.pdf · penggalangan dukungan masyarakat dalam memberantas korupsi; dan Knowledge sharing, ... hanya terdapat

LAKIP KPK Tahun 2010 iv

kuantitatif, yaitu: kode etik; peningkatan transparansi dalam manajemen SDM; peningkatan transparansi dalam pengadaan; peningkatan transparansi Penyelenggara Negara; peningkatan Akses Publik dalam Memperoleh Informasi Unit Utama; pelaksanaan Rekomendasi KPK; dan kegiatan Promosi Antikorupsi. PIAK 2010 diikuti oleh 26 instansi yang terdiri dari: 18 instansi pusat, 2 pemerintah provinsi, 4 pemerintah kota, dan 2 pemerintah kabupaten. Nilai PIAK menggunakan skala penilaian 0 -10. Semakin tinggi nilai PIAK semakin besar inisiatif instansi/daerah tersebut dalam mencegah korupsi. Nilai rata-rata PIAK 2010 adalah 3,43 dengan nilai indikator terbesar adalah akses publik mendapatkan informasi yakni 6,63 dan indikator terendah adalah kode etik (meski memiliki bobot terbesar) yakni 1,88. Untuk instansi pusat nilai rata-rata PIAK 3,33 (lebih rendah dari nilai rata-rata 3,43) dengan nilai indikator yang terbesar adalah akses publik dalam mendapatkan informasi (6,40) dan indikator yang terendah adalah kode etik (1,85). Sedangkan nilai rata-rata PIAK untuk pemerintah daerah lebih tinggi dari instansi pusat yakni 4,51. Indikator untuk akses publik dalam mendapatkan informasi masih yang tertinggi 8,17, dan indikator kode etik masih memperoleh nilai terendah yakni 2,18. Instansi dengan nilai PIAK terbaik adalah Ditjen Perbendaharaan Kemenkeu dengan total nilai 8,89.

Keberhasilan penindakan yang kuat dan proaktif dapat dilihat dari keberhasilan penuntutan di Pengadilan Tipikor (conviction rate) sebanyak 35 perkara yang dituntut oleh JPU KPK, seluruhnya (100%) diputus oleh Hakim di tingkat PN dengan putusan terdakwa dinyatakan bersalah. Di samping itu, dilihat juga dari keberhasilan perkara yang disupervisi KPK kepada Kepolisian dan Kejaksaan, yakni 12 perkara telah disidangkan di Pengadilan

Pada Perspektif Internal, dalam ranah pencegahan TPK sejumlah 13 daerah telah mengimplementasikan zona integritas, 127 sekolah telah menerapkan modul dan pembelajaran anti korupsi, 21.000 PN telah diumumlan LHKPN-nya pada BN/TBN, 100% rekomendasi hasil pemeriksaan LHKPN telah dipenuhi, dan tingkat kepatuhan pelaporan LHKPN semakin meningkat, 394 laporan gratifikasi diterima KPK, 8 unit layanan telah menyusun action plan untuk diimplementasikan, 39 rekomendasi KPK telah diimplementasikan, dan penyelamatan keuangan atau aset negara/daerah sebesar Rp526,26 miliar.

Selanjutnya, dalam penindakan TPK 12 perkara yang disupervisi KPK kepada Kepolisian/Kejaksaan berhasil disidangkan di Pengadilan, koordinasi untuk permintaan SPDP dilakukan kepada 31 Kepolisian Daerah (Polda), 31 Kejaksaan Tinggi (Kejati), dan Bareskrim POLRI serta Pidsus Kejagung dan berhasil diperoleh SPDP sebanyak 1.372 SPDP, yang terdiri atas 1.176 SPDP dari Kejaksaan dan 196 SPDP dari Kepolisian. Selain itu, telah dilakukan gelar perkara sebanyak 21 kasus dengan Kepolisian dan 25 kasus dengan Kejaksaan, dan pelimpahan kasus sebanyak 15 kasus kepada Kepolisian dan 14 kasus kepada Kejaksaan. Dalam penuntutan, telah 34 Berkas Perkara yang Dilimpahkan dan Disidangkan di PN Tipikor, dan PNBP

Page 6: Laporan Akuntabilitas Kinerja Komisi Pemberantasan Korupsi … KPK Tahun 2010.pdf · penggalangan dukungan masyarakat dalam memberantas korupsi; dan Knowledge sharing, ... hanya terdapat

LAKIP KPK Tahun 2010 v

dari Penanganan Kasus/Perkara TPK sebesar Rp189,37 miliar, 35 perkara dinyatakan lengkap dan dilimpahkan ke Penuntutan (P21), 28 kasus solid ditingkatkan ke tahap Penyidikan, 56 kasus potensial dari Dumas yang dapat ditindaklanjuti oleh Penindakan.

Selama tahun 2010, pembangunan kelembagaan mencapai hasil yang menggembirakan karena penyimpangan internal dapat dihindari sebagai wujud prinsip zero tolerance, pemanfaatan secara optimal perancangan peraturan, litigasi dan bantuan hukum untuk menjaga kepentingan KPK, hanya terdapat 2,42% pemberitaan negatif tentang KPK di media massa, 3,02 indeks/tingkat kepuasan Layanan Dukungan Manajemen dan Teknis Lainnya, 73,34% pemenuhan layanan Informasi dan Data, dan 74,12% indeks/tingkat Kepuasaan Layanan TI.

Pada Perspektif Pembelajaran dan Pertumbuhan, dilakukan evaluasi internal, evaluasi eksternal, dan survei kelembagaan KPK. Laporan Evaluasi Internal KPK mendapatkan potret kelemahan dan kekuatan KPK dari aspek internal KPK dan memberikan rekomendasi bagi upaya memelihara dan mempertahankan kekuatan serta mengurangi kelemahan-kelemahan yang ada. Sedangkan dari Laporan Evaluasi Eksternal KPK, diperoleh pandangan/pendapat/persepsi masyarakat (kalangan eksernal KPK) terhadap KPK dan rekomendasi untuk mengatasinya. Adapun dari Survei/Riset Pembanguan Kelembagaan diperoleh kapasitas kelembagaan KPK dari tujuh aspek metode McKinsey, yakni aspirasi, strategi, ketrampilan organisasi, sumber daya manusia, sistem dan infrastruktur, struktur organisasi, dan budaya.

Pada Perspektif Keuangan, mengukur efektivitas perencanaan, efektivitas pelaksaan, dan pertanggungjawaban keuangan. Efektivitas perencanaan diukur berdasarkan kesesuaian anggaran dengan kegiatan prioritas KPK dalam rangka melaksanakan Tupoksi dan Arah Kebijakan Tahunan KPK, dan telah berhasil disediakan 100%. Sedangkan efektivitas pelaksanaan diukur berdasarkan daya serap (realisasi) anggaran. Anggaran KPK 2010 terserap sebanyak Rp268,85 miliar (52,87% dari total pagu Rp508,51 miliar), dimana anggaran Rupiah Murni (RM) terserap Rp265,61 miliar (61,62%) dan Anggaran Hibah Luar Negeri (HLN) terserap sebesar Rp3,24 miliar (4,19% dari total Pagu HLN Rp77,44 miliar). Akhirnya, hasil audit BPK atas Laporan Keuangan KPK 2009 adalah Wajar Tanpa Pengecualian (WTP). Di samping itu, Laporan Keuangan KPK 2009 juga mendapat penghargaan dari Pemerintah Republik Indonesia (c.q. Menteri Keuangan) dengan capaian standar tertinggi dalam Akuntansi dan Pelaporan Keuangan Pemerintahan.

Page 7: Laporan Akuntabilitas Kinerja Komisi Pemberantasan Korupsi … KPK Tahun 2010.pdf · penggalangan dukungan masyarakat dalam memberantas korupsi; dan Knowledge sharing, ... hanya terdapat

LAKIP KPK Tahun 2010 vi

Secara ringkas, rekap capaian kinerja KPK tahun 2010 per unit dibandingkan dengan daya serap anggaran dapat dilihat pada grafik berikut:

61,6%

112,6%

55,9%

104,4%

69,1%

109,5%

70,4%

108,2%

56,2%

109,3%

63,5%

94,7%

KPK Setjen Penindakan Pencegahan INDA PIPM

Perbandingan Realisasi Anggaran dan Capaian Kinerja Tahun 2010

Realisasi Anggaran Capaian Kinerja

98,1

%

95,2

%

98,6

%

93,7

%

93,6

%

117,

7%

116,

0%

106,

1%

92,5

%

132,

8%

107,

0%

112,

2%

115,

7%

103,

6%

93,2

% 104,

1%

105,

6%

70,0

% 89,5

%

61,7

%

70,2

%

68,5

%

79,9

%

71,3

%

67,3

%

54,1

% 71,7

%

58,6

%

71,4

%

59,1

%

50,5

% 63,3

%

52,3

%

55,9

%

Peny

elid

ikan

Peny

idik

an

Penu

ntut

an

Dik

yanm

as

Litb

ang

PP L

HK

PN

Gra

tifik

asi

Pind

a

Mon

itor

PJK

AK

I

PI PM

Biro

Ren

keu

Biro

Um

um

Biro

SD

M

Biro

Hum

as

Biro

Huk

um

Perbandingan Capaian Kinerja dan Realisasi Anggaran 2010

Realisasi Anggaran Capaian Kinerja

Page 8: Laporan Akuntabilitas Kinerja Komisi Pemberantasan Korupsi … KPK Tahun 2010.pdf · penggalangan dukungan masyarakat dalam memberantas korupsi; dan Knowledge sharing, ... hanya terdapat

LAKIP KPK Tahun 2010 vii

DDDaaaffftttaaarrr IIIsssiii

Kata Pengantar ……………………………………………………………………………………………………… i

Ringkasan Eksekutif ……………………………………………………………………………………………… ii

Daftar Isi ………………………………………………………………………………………………………………… vii

Bab I Pendahuluan ………………………………………………………………………………………… 1

Bab II Rencana Strategis ……………………………………………………………………………… 7

Bab III Rencana Kinerja 2009 ……………………………………………………………………… 18

Bab IV Capaian Kinerja Perspektif Stakeholder ………………………………………… 22

Bab V Capaian Kinerja Perspektif Internal …………………………………………… 48

Bab VI Capaian Kinerja Perspektif Learning and Growth ……………………… 130

Bab VII Capaian Kinerja Perspektif Financial ……………………………………………… 143

Bab VIII Akuntabilitas Keuangan …………………………………………………………………… 149

Bab IX Penutup ………………………………………………………………………………………………… 160

Lampiran ………………………………………………………………………………………………………………… 162

Page 9: Laporan Akuntabilitas Kinerja Komisi Pemberantasan Korupsi … KPK Tahun 2010.pdf · penggalangan dukungan masyarakat dalam memberantas korupsi; dan Knowledge sharing, ... hanya terdapat

LAKIP KPK Tahun 2010 1

BBBaaabbb III PPPeeennndddaaahhhuuullluuuaaannn

LLLaaatttaaarrr BBBeeelllaaakkkaaannnggg

omisi Pemberantasan Korupsi (KPK) dibentuk sebagai lembaga negara yang bersifat independen dan dalam melaksanakan tugas serta kewenangannya bebas dari pengaruh kekuasaan

manapun. Undang-Undang Nomor 30 Tahun 2002 adalah landasan legal dari tugas KPK sebagai lembaga yang mengkoordinasikan lembaga penegak hukum lainnya melalui koordinasi dan supervisi, melakukan penyelidikan, penyidikan, dan penuntutan (represive), mendorong pencegahan (preventive) tindak pidana korupsi, serta melakukan pemantauan terhadap penyelenggaraan pemerintahan negara.

Lembaga negara ini aktivitasnya dibiayai dengan APBN dan sejalan dengan komitmen KPK untuk mengedepankan prinsip transparansi dan akuntabilitas, maka KPK memandang perlu untuk menyampaikan laporan kinerja kepada stakeholders. Di samping itu, KPK juga menyusun laporan berkala setiap tahun dan menyampaikannya kepada Presiden, Dewan Perwakilan Rakyat, dan Badan Pemeriksa Keuangan.

Dalam menjalankan tugas, tanggung jawab, dan wewenangnya, KPK berdasarkan kepada asas-asas kepastian hukum, keterbukaan, akuntabilitas, kepentingan umum, dan proporsionalitas.

TTTuuugggaaasss dddaaannn WWWeeewwweeennnaaannnggg Dalam pasal 6 sampai 15 Undang-Undang Nomor 30 Tahun 2002,

diatur tugas, wewenang, dan kewajiban KPK. KPK mempunyai tugas sebagai berikut:

a. Koordinasi dengan instansi yang berwenang melakukan pemberantasan tindak pidana korupsi (TPK);

b. Supervisi terhadap instansi yang berwenang melakukan pemberantasan TPK;

c. Melakukan penyelidikan, penyidikan, dan penuntutan terhadap TPK;

d. Melakukan tindakan-tindakan pencegahan TPK; dan

e. Melakukan monitor terhadap penyelenggaraan pemerintah negara.

Dalam melaksanakan tugas koordinasi, KPK berwenang:

a. Mengkoordinasikan penyelidikan, penyidikan, dan penuntutan TPK;

K

Page 10: Laporan Akuntabilitas Kinerja Komisi Pemberantasan Korupsi … KPK Tahun 2010.pdf · penggalangan dukungan masyarakat dalam memberantas korupsi; dan Knowledge sharing, ... hanya terdapat

LAKIP KPK Tahun 2010 2

b. Menetapkan sistem pelaporan dalam kegiatan pemberantasan TPK;

c. Meminta informasi tentang kegiatan pemberantasan TPK kepada instansi terkait;

d. Melaksanakan dengar pendapat atau pertemuan dengan instansi yang berwenang melakukan pemberantasan TPK; dan

e. Meminta laporan instansi terkait mengenai pencegahan TPK.

Dalam melaksanakan tugas supervisi, KPK berwenang melakukan pengawasan, penelitian, atau penelaahan terhadap instansi yang menjalankan tugas dan wewenangnya yang berkaitan dengan pemberantasan TPK, dan instansi yang dalam melaksanakan pelayanan publik. Sementara dalam melaksanakan wewenang supervisi, KPK berwenang juga mengambil alih penyelidikan atau penuntutan terhadap pelaku TPK yang sedang dilakukan oleh kepolisian atau kejaksaan.

Dalam melaksanakan tugas penyelidikan, penyidikan, dan penuntutan, KPK berwenang melakukan penyelidikan, penyidikan, dan penuntutan TPK yang:

a. Melibatkan aparat penegak hukum, penyelenggara negara, dan orang lain yang ada kaitannya dengan TPK yang dilakukan oleh aparat penegak hukum atau penyelenggara negara;

b. Mendapat perhatian yang meresahkan masyarakat; dan/atau

c. Menyangkut kerugian negara paling sedikit Rp1.000.000.000,00 (satu miliar rupiah).

Sementara itu, dalam melaksanakan tugas pencegahan, KPK berwenang melaksanakan langkah atau upaya pecegahan sebagai berikut:

a. Melakukan pendaftaran dan pemeriksaan terhadap laporan harta kekayaan penyelenggara negara;

b. Menerima laporan dan menetapkan status gratifikasi;

c. Menyelenggarakan program pendidikan antikorupsi pada setiap jenjang pendidikan;

d. Merancang dan mendorong terlaksananya program sosialisasi pemberantasan TPK;

e. Melakukan kampanye antikorupsi kepada masyarakat umum;

f. Melakukan kerja sama bilateral atau multilateral dalam pemberantasan TPK.

Dalam melaksanakan tugas monitor, KPK berwenang:

a. Melakukan pengkajian terhadap sistem pengelolaan administrasi di semua lembaga negara dan pemerintah;

Page 11: Laporan Akuntabilitas Kinerja Komisi Pemberantasan Korupsi … KPK Tahun 2010.pdf · penggalangan dukungan masyarakat dalam memberantas korupsi; dan Knowledge sharing, ... hanya terdapat

LAKIP KPK Tahun 2010 3

b. Memberikan saran kepada pimpinan lembaga negara dan pemerintah untuk melakukan perubahan jika berdasarkan hasil pengkajian, sistem pengelolaan administrasi tersebut berpotensi korupsi;

c. Melaporkan kepada Presiden, Dewan Perwakilan Rakyat, dan Badan Pemeriksa Keuangan, jika saran KPK mengenai usulan perubahan tersebut tidak diindahkan.

Selain memiliki kewenangan yang luas, KPK juga perlu memenuhi kewajibannya, antara lain:

a. Memberikan perlindungan terhadap saksi atau pelapor yang menyampaikan laporan ataupun memberikan keterangan mengenai terjadinya TPK;

b. Memberikan informasi kepada masyarakat yang memerlukan atau memberikan bantuan untuk memperoleh data lain berkaitan dengan hasil penuntutan TPK yang ditanganinya.

SSStttrrruuukkktttuuurrr OOOrrrgggaaannniiisssaaasssiii Berdasarkan Peraturan Komisi Pemberantasan Korupsi Nomor 03

Tahun 2010 tentang Organisasi dan Tata Kerja KPK, struktur organisasi KPK terdiri atas:

1. Pimpinan, yang terdiri atas seorang Ketua merangkap Anggota; dan 4 (empat) orang Wakil Ketua merangkap Anggota.

2. Tim Penasihat, yang terdiri atas 4 (empat) orang, untuk saat ini telah terisi 2 (dua) orang penasihat.

3. Deputi Bidang Pencegahan, yang terdiri atas:

a. Direktorat Pendaftaran dan Pemeriksaan Laporan Harta Kekayaan Penyelenggara Negara (PP LHKPN);

b. Direktorat Gratifikasi;

c. Direktorat Pendidikan dan Pelayanan Masyarakat (Dikyanmas);

d. Direktorat Penelitian dan Pengembangan (Litbang);

e. Sekretariat Deputi Bidang Pencegahan.

4. Deputi Bidang Penindakan, yang terdiri atas:

a. Direktorat Penyelidikan;

b. Direktorat Penyidikan;

c. Direktorat Penuntutan;

d. Koordinasi Supervisi;

e. Sekretariat Deputi Bidang Penindakan;

Page 12: Laporan Akuntabilitas Kinerja Komisi Pemberantasan Korupsi … KPK Tahun 2010.pdf · penggalangan dukungan masyarakat dalam memberantas korupsi; dan Knowledge sharing, ... hanya terdapat

LAKIP KPK Tahun 2010 4

f. Satgas-satgas.

5. Deputi Bidang Informasi dan Data (INDA), yang terdiri atas:

a. Direktorat Pengolahan Informasi dan Data (Pinda);

b. Direktorat Pembinaan Jaringan Kerja Antar Komisi dan Instansi (PJKAKI);

c. Direktorat Monitor;

d. Sekretariat Deputi Bidang INDA.

6. Deputi Bidang Pengawasan Internal dan Pengaduan Masyarakat (PIPM), yang terdiri atas:

a. Direktorat Pengawasan Internal;

b. Direktorat Pengaduan Masyarakat;

c. Sekretariat Deputi Bidang PIPM.

7. Sekretariat Jenderal, yang terdiri atas:

a. Biro Humas;

b. Biro Hukum;

c. Biro Perencanaan dan Keuangan;

d. Biro Umum;

e. Biro Sumber Daya Manusia;

f. Korsespim.

Struktur organisasi KPK terlihat pada gambar di sebelah:

Page 13: Laporan Akuntabilitas Kinerja Komisi Pemberantasan Korupsi … KPK Tahun 2010.pdf · penggalangan dukungan masyarakat dalam memberantas korupsi; dan Knowledge sharing, ... hanya terdapat

LAKIP KPK Tahun 2010 5

DDDaaasssaaarrr HHHuuukkkuuummm Dasar hukum penyusunan Laporan Akuntabilitas Kinerja KPK Tahun

2010 adalah:

a. Ketetapan MPR Nomor XI/MPR/1998 tentang Penyelenggaraan Negara yang Bersih dan Bebas Korupsi, Kolusi, dan Nepotisme;

b. Undang-Undang Nomor 30 Tahun 2002 tentang Komisi Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi;

c. Instruksi Presiden Nomor 7 Tahun 1999 tentang Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah;

d. Instruksi Presiden Nomor 5 Tahun 2004 tentang Percepatan Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi;

e. Peraturan Komisi Pemberantasan Korupsi KPK Nomor 03 Tahun 2010 tentang Organisasi dan Tata Kerja Komisi Pemberantasan Korupsi;

f. Peraturan Komisi Pemberantasan Korupsi KPK Nomor 07 Tahun 2010 tentang Rencana Strategis Komisi Pemberantasan Korupsi Tahun 2010-2014;

g. Keputusan Kepala LAN Nomor: 239/IX/6/8/2003 tentang Perbaikan Pedoman Penyusunan Pelaporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah.

PIMPINAN

STRUKTUR ORGANISASI KOMISI PEMBERANTASAN KORUPSI

DEPUTI BIDANG PENCEGAHAN DEPUTI BIDANG PENINDAKAN DEPUTI BIDANG INFORMASI DAN DATA

DEPUTI BIDANG PENGAWASAN INTERNAL DAN PENGADUAN

MASYARAKAT

SEKRETARIAT JENDERAL

SEKRETARIAT DEPUTI BIDANG PENCEGAHAN

DIREKTORAT PENDAFTARAN DAN

PEMERIKSAAN LHKPN

DIREKTORAT GRATIFIKASI

DIREKTORAT PENDIDIKAN DAN PELAYANAN

MASYARAKAT

DIREKTORAT PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN

SEKRETARIAT DEPUTI BIDANG PENINDAKAN

DIREKTORAT PENYELIDIKAN

SATGAS-SATGAS

DIREKTORAT PENYIDIKAN

SATGAS-SATGAS

DIREKTORAT PENUNTUTAN

SATGAS-SATGAS

SEKRETARIAT DEPUTI BIDANG INFORMASI DAN

DATA

DIREKTORAT PENGOLAHAN INFORMASI

DAN DATA

DIREKTORAT PEMBINAAN JARINGAN KERJA ANTAR

KOMISI DAN INSTANSI

DIREKTORAT MONITOR

SEKRETARIAT DEPUTI BIDANG PIPM

DIREKTORAT PENGAWASAN INTERNAL

DIREKTORAT PENGADUAN

MASYARAKAT

BIRO PERENCANAAN DAN KEUANGAN

BIRO UMUM

BIRO SDM

PENASEHAT

LAMPIRAN I: PERATURAN PIMPINAN KPKNOMOR: PER- /01/XII/2008 TGL DESEMBER 2008

BIRO HUKUM

BIRO HUMAS

KORSESPIM

SATGAS EKSEKUSI

KOORDINASI SUPERVISI

LAMPIRAN PERATURAN KPK NOMOR 03 TAHUN 2010 TGL. 23 FEBRUARI 2010

Page 14: Laporan Akuntabilitas Kinerja Komisi Pemberantasan Korupsi … KPK Tahun 2010.pdf · penggalangan dukungan masyarakat dalam memberantas korupsi; dan Knowledge sharing, ... hanya terdapat

LAKIP KPK Tahun 2010 6

SSSiiisssttteeemmmaaatttiiikkkaaa PPPeeennnyyyaaajjjiiiaaannn Pada dasarnya, Laporan Akuntabilitas Kinerja KPK Tahun 2010 ini

menjelaskan pencapaian kinerja KPK selama tahun 2010. Capaian kinerja tersebut dibandingkan dengan rencana kinerja sebagai tolok ukur keberhasilan tahunan organisasi. Analisis atas capaian kinerja terhadap rencana kinerja memungkinkan diidentifikasinya sejumlah celah kinerja bagi perbaikan kinerja di masa yang akan datang. Dengan kerangka berpikir seperti itu, sistematika penyajian Laporan Akuntabilitas Kinerja KPK Tahun 2010 adalah sebagai berikut:

a. Bab I (Pendahuluan), menjelaskan secara ringkas latar belakang, tugas dan wewenang, struktur organisasi, dasar hukum, dan sistematika penyajian;

b. Bab II (Rencana Strategis), menjelaskan Rencana Strategis KPK 2010-2014, serta Arah dan Kebijakan KPK Tahun 2010;

c. Bab III (Rencana Kinerja Tahun 2010), menjelaskan target kinerja KPK pada masing-masing perspektif Balanced Scorecard, dan Peta Strategi KPK Tahun 2010;

d. Bab IV (Capaian Kinerja pada Perspektif Stakeholder), menjelaskan capaian kinerja Perspektif Stakeholder pada masing-masing Objective dan KPI;

e. Bab V (Capaian Kinerja pada Perspektif Internal), menjelaskan capaian kinerja Perspektif Internal pada masing-masing Objective dan KPI;

f. Bab VI (Capaian Kinerja pada Perspektif Learning and Growth), menjelaskan capaian kinerja Perspektif Learning and Growth pada masing-masing Objective dan KPI;

g. Bab VII (Capaian Kinerja pada Perspektif Financial), menjelaskan capaian kinerja Perspektif Financial pada masing-masing Objective dan KPI;

h. Bab VIII (Akuntabilitas Keuangan), menjelaskan realisasi anggaran dalam rangka pencapaian kinerja dan penggunan sumber daya;

i. Bab IX (Penutup), berisi kesimpulan atas Laporan Kinerja KPK Tahun 2010.

Page 15: Laporan Akuntabilitas Kinerja Komisi Pemberantasan Korupsi … KPK Tahun 2010.pdf · penggalangan dukungan masyarakat dalam memberantas korupsi; dan Knowledge sharing, ... hanya terdapat

LAKIP KPK Tahun 2010 7

BBBaaabbb IIIIII RRReeennncccaaannnaaa SSStttrrraaattteeegggiiisss

RRReeennncccaaannnaaa SSStttrrraaattteeegggiiis 2010-2014 encana Strategis (Renstra) KPK Tahun 2010-2014 telah disahkan melalui Peraturan Komisi Pemberanasan Korupsi Nomor 07 Tahun 2010 tanggal 10 Juni 2010. Naskah Renstra

ini secara garis besar memuat visi, misi, tujuan, dan sasaran strategis yang akan dicapai organisasi. Perjalanan panjang organisasi KPK dalam mengemban tugasnya tidak dapat dipisahkan dari dinamika lingkungan yang berpengaruh bagi organisasi. Langkah-langkah strategis merupakan kunci sukses bagi organisasi dan diuraikan dalam kebijakan umum serta kegiatan operasional.

VVViiisssiii Visi (Vision) merupakan gambaran masa depan yang hendak

diwujudkan. Visi harus bersifat praktis, realistis untuk dicapai, dan memberikan tantangan serta menumbuhkan motivasi yang kuat bagi pegawai KPK untuk mewujudkannya. Visi KPK adalah:

”Menjadi Lembaga yang Mampu Mewujudkan Indonesia yang Bebas dari Korupsi”

Visi tersebut mengandung pengertian yang mendalam dan menunjukkan tekad kuat dari KPK untuk segera dapat menuntaskan segala permasalahan yang menyangkut Tindak Pidana Korupsi.

MMMiiisssiii Misi (Mission) merupakan jalan pilihan untuk menuju masa depan.

Sesuai dengan bidang tugas dan kewenangan KPK, misi KPK adalah:

• Pendobrak dan Pendorong Indonesia yang Bebas dari Korupsi;

• Menjadi Pemimpin dan Penggerak Perubahan untuk Mewujudkan Indonesia yang Bebas dari korupsi.

Dengan misi ini, diharapkan KPK menjadi pemimpin sekaligus mendorong dalam gerakan pemberantasan korupsi di Indonesia. Hal tersebut mempunyai makna bahwa KPK adalah lembaga yang terdepan dalam pemberantasan korupsi di Indonesia serta menjalankan tugas koordinasi dan supervisi terhadap instansi yang berwenang melakukan pencegahan dan

R

Page 16: Laporan Akuntabilitas Kinerja Komisi Pemberantasan Korupsi … KPK Tahun 2010.pdf · penggalangan dukungan masyarakat dalam memberantas korupsi; dan Knowledge sharing, ... hanya terdapat

LAKIP KPK Tahun 2010 8

penindakan TPK. Peran yang akan dimainkan KPK adalah pendobrak kebekuan penegakan hukum dan pendorong pemberantasan korupsi pada umumnya.

TTuujjuuaann ddaann SSaassaarraann SSttrraatteeggiiss Tujuan strategis (Strategic Goals) merupakan penjabaran dari visi

dan misi yang telah ditentukan dan menggambarkan kondisi yang diinginkan pada akhir periode Renstra. Tujuan strategis yang ingin dicapai oleh KPK adalah:

”Berkurangnya Korupsi di Indonesia”.

Penetapan tujuan strategis ini dilandasi oleh fakta bahwa tindak pidana korupsi di Indonesia sudah sangat meluas dan dilakukan secara sistematis dengan cakupan yang telah memasuki berbagai aspek kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara.

Tujuan strategis yang telah ditetapkan tersebut di atas, akan dicapai melalui Sasaran Strategis (Strategic Objectives) berikut:

1. Terwujudnya Perilaku Anti Korupsi dan Dukungan Masyarakat Terhadap Pemberantasan Korupsi

2. Tercegahnya Kesempatan Untuk Korupsi

3. Penindakan yang Kuat dan Pro Aktif

Hubungan antara Visi, Misi, Tujuan, Sasaran Strategis KPK dengan Indikator Kinerja Utama (IKU) dan Inisiatif Program, Kegiatan, dan Sub Kegiatan tampak pada ilustrasi di bawah ini:

Ilustrasi hirarki penyusunan kegiatan operasional berdasarkan visi organisasi.

Program, Kegiatan, Sub Kegiatan (Initiatives Strategic)

Indikator Kinerja Utama (Key Performance Indicators)

Sasaran Strategis (Strategic Objectives)

Tujuan Strategis (Strategic Goals)

Misi (Mission)

Visi (Vision)

Page 17: Laporan Akuntabilitas Kinerja Komisi Pemberantasan Korupsi … KPK Tahun 2010.pdf · penggalangan dukungan masyarakat dalam memberantas korupsi; dan Knowledge sharing, ... hanya terdapat

LAKIP KPK Tahun 2010 9

Diagram keterkaitan antara tujuan dan sasaran strategis KPK.

Hubungan antara Tujuan dan Sasaran Strategis KPK dengan Indikator Kinerja Utama (KPI)-nya dapat dijelaskan sebagai berikut:

Tujuan Strategis ”Berkurangnya Korupsi di Indonesia” merupakan hasil (outcome) paling utama lainnya, yang diukur dengan menggunakan indikator Indeks Persepsi Korupsi (IPK) Indonesia dan Indeks Integritas Nasional (IIN). Keberhasilan pencapaian tujuan strategis ini didukung dengan keberhasilan Sasaran Strategis:

(a) Terwujudnya Perilaku Anti Korupsi dan Dukungan Masyarakat terhadap Pemberantasan Korupsi dengan indikator (1) Peningkatan Pemahaman Masyarakat terhadap Bahaya Korupsi; dan (2) Peningkatan Jumlah Jaringan Anti Korupsi.

(b) Tercegahnya Kesempatan untuk Korupsi dengan indikator (1) Skor Rata-rata Indeks Penilaian Inisiatif Anti Korupsi (PIAK).

(c) Penindakan yang Kuat dan Proaktif dengan Indikator (1) Keberhasilan Penuntutan di Pengadilan Tipikor; dan (2) Keberhasilan Perkara yang Disupervisi KPK.

Pencapaian ketiga Sasaran Strategis KPK, sesuai dengan amanat UU KPK, direncanakan dilakukan melalui inisiatif kegiatan berikut:

1. Terwujudnya Perilaku Anti Korupsi dan Dukungan Masyarakat terhadap Pemberantasan Korupsi:

a. Melaksanakan koordinasi dengan dengan instansiterkait dengan penyebarluasan modul di setiap jenjang pendidikan.

b. Peningkatkan partisipasi aktif masyarakat dalam pemberantasan korupsi melalui kegiatan pendidikan dan pelatihan anti korupsi difokuskan pada pendidikan dan pelatihan kedinasan Pegawai Negeri dan Sektor Swasta melalui Focus Group Discussion (FGD).

c. Pembangunan Zona Integritas dan Anti Corruption Learning Center (ACLC).

Terwujudnya Perilaku Anti Korupsi dan Dukungan Masyarakat terhadap Pemberantasan korupsi

Tercegahnya Kesempatan untuk Korupsi

Penindakan yang Kuat dan Pro Aktif

Berkurangnya Korupsi di Indonesia

Page 18: Laporan Akuntabilitas Kinerja Komisi Pemberantasan Korupsi … KPK Tahun 2010.pdf · penggalangan dukungan masyarakat dalam memberantas korupsi; dan Knowledge sharing, ... hanya terdapat

LAKIP KPK Tahun 2010 10

d. Membentuk budaya masyarakat yang anti korupsi, melalui pendidikan yang profesional baik sektor formal maupun informal secara bertahap.

e. Membangun dan mengefektifkan pemanfaatan jaringan dan kerjasama antara lembaga/Institusi.

2. Tercegahnya Kesempatan untuk korupsi:

a. Koordinasi bidang Pencegahan:

• Meminta informasi tentang kegiatan pencegahan kepada instansi pemerintah secara periodik;

• Melaksanakan pertemuan dengan instansi pemerintah dan swasta untuk menyusun konsep dan strategi pelaksanaan reformasi administrasi sektor publik dan swasta.

b. Supervisi bidang Pencegahan:

• Melakukan pengawasan terhadap instansi yang melaksanakan layanan publik untuk mendorong konsistensi pelaksanaan reformasi sistem dan prosedur administrasi layanan masyarakat;

c. Melakukan perluasan Implementasi Penilaian Inisiatif Anti Korupsi (PIAK) di lembaga/Instansi Pemerintah

d. Melakukan evaluasi pelaksanaan tindak lanjut atas rekomendasi yang telah dilaksanakan terhadap lembaga/Instansi.

e. Melaksanakan kajian sistem administrasi negara kepada lembaga Negara/Pemerintah secara profesional sebagai pemicu untuk dilaksanakannya reformasi birokrasi;

3. Penindakan yang Kuat dan Proaktif:

a. Koordinasi bidang Penindakan:

• Kegiatan koordinasi bidang penyelidikan, penyidikan dan penuntutan dengan instansi penegak hukum lain dengan tujuan agar proses hukum masing-masing tahapan berjalan dengan cepat;

• Melaksanakan dengar pendapat atau pertemuan dengan instansi yang berwenang melakukan pemberantasan tindak pidana korupsi untuk menyusun strategi bersama pemberantasan korupsi.

b. Supervisi bidang Penindakan:

• Melakukan pengawasan, penelaahan terhadap instansi yang berwenang melakukan pemberantasan tindak pidana korupsi dengan maksud mendorong lancarnya penanganan kasus korupsi serta membantu mencarikan solusi apabila terdapat hambatan;

• Mengambil alih kasus korupsi strategis yang sulit ditangani oleh instansi penegak hukum lain sesuai ketentuan yang berlaku.

c. Melaksanakan penindakan pada korupsi strategis kerah putih dengan modus operandi yang canggih meliputi sektor pelayanan publik, sektor

Page 19: Laporan Akuntabilitas Kinerja Komisi Pemberantasan Korupsi … KPK Tahun 2010.pdf · penggalangan dukungan masyarakat dalam memberantas korupsi; dan Knowledge sharing, ... hanya terdapat

LAKIP KPK Tahun 2010 11

pemasukan dan pengeluaran keuangan negara, BUMN, swasta, dan proses penegakan hukum;

d. Penindakan terhadap kebocoran APBN, transaksi pencucian uang dengan fokus pada pengembalian keuangan negara dan peningkatan kualitas hidup masyarakat.

AAArrraaahhh dddaaannn KKKeeebbbiiijjjaaakkkaaannn TTTaaahhhuuunnn 222000111000

Renstra KPK Tahun 2010-2014 dijabarkan lebih lanjut dalam arah dan kebijakan tahunan. Arah dan kebijakan pelaksanaan kegiatan KPK tahun 2010 telah ditetapkan dalam Surat Edaran (SE) Pimpinan KPK Nomor: SE-002/01-52/03/2010 tanggal 15 Maret 2010. SE tersebut memerintahkan para Deputi/Sekjen dan Direktur/Kepala Biro agar segera menjabarkan arah dan kebijakan Pimpinan KPK ke dalam rencana kinerja tahunan masing-masing, untuk selanjutnya ditandatangani dalam Kontrak Kinerja Tahun 2010.

Secara garis besar, SE-002 terdiri atas tiga bagian, yakni: (a) Kebijakan Umum; (b) Kebijakan Operasional; dan (c) Sasaran, dengan penjelasan sebagai berikut:

KKKeeebbbiiijjjaaakkkaaannn UUUmmmuuummm 222000111000 1. Pembangunan karakter bangsa yang berbudaya anti korupsi.

2. Prioritas kegiatan KPK diarahkan pada peningkatan kualitas pelayanan publik, kegiatan-kegiatan infrastruktur, dan dalam rangka mewujudkan kesejahteraan masyarakat.

3. Mewujudkan budaya KPK yang didasarkan pada nilai-nilai dasar dalam rangka meningkatkan budaya mutu dan sense of belonging.

4. Peningkatan soliditas internal KPK dan pembangunan sinergi antar Kedeputian dan Sekretariat Jenderal.

5. Perbaikan dan peningkatan pola perencanaan, operasional, pembinaan, pengawasan, serta penilaian kinerja.

6. Peningkatkan kegiatan koordinasi dan supervisi di bidang Pencegahan dan Penindakan.

7. Peningkatan akuntabilitas kinerja dan minimalisasi risiko praktik-praktik mafia hukum.

8. Peningkatan pengendalian dan pengawasan di bidang keuangan serta efektivitas pengamanan internal dengan penerapan pertanggungjawaban berjenjang serta penerapan sistem peringatan dini.

9. Penerapan Sistem Manajemen Keamanan, yang meliputi sistem manajemen keamanan informasi, material, dan personil.

Page 20: Laporan Akuntabilitas Kinerja Komisi Pemberantasan Korupsi … KPK Tahun 2010.pdf · penggalangan dukungan masyarakat dalam memberantas korupsi; dan Knowledge sharing, ... hanya terdapat

LAKIP KPK Tahun 2010 12

10. Peningkatan peran INDA sebagai Pengelola Data dan Informasi untuk mendukung tugas-tugas KPK.

11. Peningkatan peran Humas dalam diseminasi informasi publik.

12. Peningkatan kajian Sistem Administrasi Negara dalam mendorong Tata kelola Kepemerintahan yang baik.

13. Antisipasi kejadian-kejadian aktual sebagai perkembangan lingkungan strategis yang mempengaruhi kinerja KPK.

KKKeeebbbiiijjjaaakkkaaannn OOOpppeeerrraaasssiiiooonnnaaalll 222000111000 A. BIDANG PENINDAKAN

1. Optimalisasi kualitas dan keberhasilan pelaksanaan tugas penyelidikan, penyidikan, penuntutan, serta koordinasi dan supervisi.

2. Sinergi kegiatan dengan pihak eksternal KPK, antara lain dengan Kepolisian, Kejaksaan, BPK, BPKP, PPATK, Ditjen Pajak, dan Bank Indonesia.

3. Antisipasi terbentuknya Pengadilan TIPIKOR di daerah.

4. Optimalisasi kerja sama dengan Direktorat Pengawasan Internal dalam pengawasan dan eksaminasi kasus/perkara.

5. Peningkatan kegiatan pelacakan dan pengembalian aset.

6. Penyusunan dan diseminasi cetak biru penanganan kasus/perkara tindak pidana korupsi dalam rangka mekanisme penggerak (trigger mechanism).

B. BIDANG PENCEGAHAN

1. Optimalisasi kualitas dan keberhasilan pelaksanaan tugas pendaftaran dan pemeriksaan LHKPN, gratifikasi, penelitian dan pengembangan, serta pendidikan dan pelayanan masyarakat.

2. Optimalisasi kualitas dan keberhasilan pelaksanaan tugas monitoring reformasi birokrasi dan supervisi layanan publik.

3. Peningkatan fungsi pencegahan terhadap penyimpangan yang berpotensi menimbulkan TPK.

4. Prioritas kajian diarahkan pada sistem administrasi negara yang krusial, aktual yang berpotensi menimbulkan TPK.

5. Pembentukan Satuan Tugas di Kedeputian Pencegahan.

6. LHKPN:

a. Penyempurnaan peraturan perundang-undangan tentang LHKPN.

Page 21: Laporan Akuntabilitas Kinerja Komisi Pemberantasan Korupsi … KPK Tahun 2010.pdf · penggalangan dukungan masyarakat dalam memberantas korupsi; dan Knowledge sharing, ... hanya terdapat

LAKIP KPK Tahun 2010 13

b. Upaya mendorong penyelenggaraan pelaporan kekayaan Pegawai Negeri diluar Penyelenggara Negara dilakukan oleh instansi yang bersangkutan.

c. Optimalisasi pemeriksaan LHKPN yang didasarkan kepada upaya pencegahan dan penindakan.

d. Optimalisasi pengumuman dan publikasi LHKPN, baik di pusat maupun di daerah.

7. GRATIFIKASI:

a. Penyempurnaan peraturan perundang-undangan tentang gratifikasi.

b. Optimalisasi pelaporan gratifikasi dengan tetap berpedoman pada self assesment.

8. LITBANG:

a. Evaluasi pelaksanaan tindak lanjut atas rekomendasi hasil kajian.

b. Perluasan implementasi Penilaian Inisiatif Anti Korupsi (PIAK).

c. Peningkatan pelaksanaan survei Integritas Sektor Publik.

d. Pengkajian sistem perijinan di sektor kehutanan.

9. DIKYANMAS:

a. Koordinasi dengan instansi terkait dengan penyebarluasan modul di setiap jenjang pendidikan.

b. Sosialisasi lebih diarahkan kepada Pegawai Negeri dan Penyelenggara Negara.

c. Pembangunan Zona Integritas dan Anti Corruption Learning Center (ACLC).

d. Pendidikan anti korupsi difokuskan pada pendidikan dan pelatihan kedinasan Pegawai Negeri dan sektor swasta melalui Focus Group Discussion (FGD).

e. Pelaksanaan kampanye untuk mempertahankan semangat anti korupsi di masyarakat secara proporsional.

C. BIDANG PIPM

1. Percepatan penanganan kasus internal KPK yang terkait bidang etika dan profesi.

2. Peningkatan pelaksanaan pemantauan terhadap tindak lanjut atas pengaduan masyarakat.

3. Penyusunan strategi pengawasan dan penanganan mafia hukum, melalui penerimaan pengaduan masyarakat di KPK, standardisasi pengolahan informasi pengaduan, dan koordinasi dengan aparat penegak hukum.

4. Peningkatan kualitas audit/reviu dan konsultasi internal.

Page 22: Laporan Akuntabilitas Kinerja Komisi Pemberantasan Korupsi … KPK Tahun 2010.pdf · penggalangan dukungan masyarakat dalam memberantas korupsi; dan Knowledge sharing, ... hanya terdapat

LAKIP KPK Tahun 2010 14

5. Penyempurnaan bisnis proses dan prosedur operasi baku (SOP) pemeriksaan bidang etika dan profesi.

6. Penyusunan kriteria pengaduan internal yang dapat ditindaklanjuti oleh Direktorat Pengawasan Internal.

7. Penyempurnaan mekanisme komunikasi hasil audit kepada auditee.

8. Alokasi informasi dari Direktorat Pengawasan Internal ke setiap unit organisasi.

9. Optimalisasi penyelesaian pengaduan masyarakat.

D. BIDANG INDA

1. Optimalisasi kualitas dan keberhasilan pelaksanaan tugas dalam rangka deteksi, dukungan teknologi, serta kerjasama nasional dan internasional.

2. Peningkatan kemampuan Deteksi TPK, berupa:

a. Penyediaan Data Potensi Korupsi yang bersumber dari data internal dan eksternal KPK;

b. Penyediaan Data TPK yang bersumber dari kegiatan penyelidikan, penyidikan dan atau penuntutan;

c. Dukungan Komputer forensik dan interception;

d. Dukungan intelijen.

3. Peningkatan kemampuan dan teknologi dalam pemberian dukungan data dan informasi sesuai dengan kebutuhan organisasi:

Database yang mencakup: kajian sistem, perkara yang inkracht, LHKPN, laporan Gratifikasi, penerimaan negara dan alokasi APBN setiap K/L, rencana dan realisasi pengadaan di setiap K/L, harga-harga barang dan jasa, dan data lainnya sesuai kebutuhan organisasi

4. Penguatan, pemanfatan, dan pembinaan kerjasama dengan instansi/organisasi terkait nasional maupun internasional dalam rangka mendukung tugas KPK.

5. Dukungan pelaksanaan tugas Humas dalam rangka pelayanan informasi publik.

6. Koordinasi dengan Biro Hukum dalam evaluasi kerjasama dengan para perusahaan jasa telekomunikasi dan instansi terkait.

E. SEKRETARIAT JENDERAL

1. Penyusunan dan perbaikan bisnis proses dan Prosedur Operasi Baku.

2. Pemantauan penyerapan dan efektivitas penggunaan anggaran di semua unit organisasi secara berkala setiap bulan.

3. Pemenuhan ketentuan yang diatur dalam sembilan pilar SDM sesuai dengan PP 63/2005.

Page 23: Laporan Akuntabilitas Kinerja Komisi Pemberantasan Korupsi … KPK Tahun 2010.pdf · penggalangan dukungan masyarakat dalam memberantas korupsi; dan Knowledge sharing, ... hanya terdapat

LAKIP KPK Tahun 2010 15

4. Penyempurnaan PP 63/2005.

5. Meningkatkan pemahaman pegawai terhadap setiap aturan/prosedur baru yang telah disahkan Pimpinan.

6. Penetapan Pengelola Informasi dan Dokumentasi sebagaimana yang diatur dalam UU 14/2008.

SSSaaasssaaarrraaannn 222000111000 A. BIDANG PENINDAKAN

1. Prioritas penanganan kasus-kasus:

a. Bidang pelayanan publik, yang mencakup: Pertanahan, Pelayanan Perbendaharaan Negara, Pendidikan Nasional, Agama, Kesehatan, Kependudukan, dan BKPM;

b. Bidang penegakan hukum;

c. Bidang penerimaan keuangan negara, yang mencakup Penerimaan Pajak dan Pinjaman Luar Negeri;

d. Bidang pengelolaan sumber daya alam, yang mencakup Sektor Pertambangan, ESDM dan Kehutanan;

e. Bidang infrastruktur, yang mencakup: Sektor Pembangunan Jalan, Perhubungan dan Telekomunikasi, dan PLN (Kelistrikan);

f. Pendidikan dan kesehatan;

g. Jasa Keuangan, yang mencakup: Perbankan dan Pasar Modal /Lembaga Keuangan;

h. Mafia hukum, yang mencakup Penanganan kasus-kasus penyuapan pada aparat penegak hukum;

i. Penggunaan Anggaran (APBN dan APBD);

2. Penuntasan penanganan kasus-kasus yang belum selesai.

B. BIDANG PENCEGAHAN

1. Area pencegahan difokuskan pada area perkara yang telah dilakukan penindakannya pada tahun-tahun sebelumnya.

2. Penertiban aset K/L, BUMN/D, dan aset K/L yang dikelola yayasan.

3. Penyelesaian penanganan fee bank.

4. Penyelamatan kekayaan negara di bidang migas.

5. Penuntasan kajian biaya pemungutan pajak daerah.

6. Penertiban fasilitas umum dan fasilitas sosial.

7. Koordinasi dan supervisi layanan publik.

Page 24: Laporan Akuntabilitas Kinerja Komisi Pemberantasan Korupsi … KPK Tahun 2010.pdf · penggalangan dukungan masyarakat dalam memberantas korupsi; dan Knowledge sharing, ... hanya terdapat

LAKIP KPK Tahun 2010 16

B.1. GRATIFIKASI

1. Kepatuhan pegawai negeri dan penyelenggara negara untuk melaporkan penerimaan gratifikasi.

2. Ketentuan gratifikasi internal.

3. Rekomendasi hasil pemeriksaan gratifikasi ke bidang pencegahan dan penindakan.

B.2. LHKPN

1. Kepatuhan Pelaporan LHKPN melalui beberapa kegiatan:

a. Koordinasi perumusan Peraturan Pemerintah dengan Biro Hukum mengenai pelaporan LHKPN

b. Penyusunan format baru Formulir LHKPN.

2. Rekomendasi hasil pemeriksaan LHKPN ke bidang pencegahan dan penindakan.

B.3. DIKYANMAS

1. Mendorong Terbentuknya Zona Integritas di kementerian/lembaga/ instansi pusat dan daerah.

2. Menumbuhkan budaya anti korupsi di masyarakat.

3. Pembentukan Anti Corruption Learning Center (ACLC).

B.4. LITBANG

1. Perbaikan sistem administrasi di K/L.

2. Mengukur tingkat kualitas pelayanan publik dan inisiatif anti-korupsi di K/L dan daerah.

3. Mendorong pelaksanaan reformasi birokrasi di K/L dan daerah.

C. BIDANG PIPM

1. Terwujudnya akuntabilitas keuangan dan kinerja serta ketaatan terhadap peraturan yang berlaku, efisiensi dan efektifitas penanganan perkara TPK.

2. Terlaksananya kebijakan penerimaan pengaduan masyarakat hanya melalui Direktorat Dumas.

3. Optimalnya dukungan kepada bidang penindakan melalui penanganan kasus sesuai skala prioritas.

4. Monitoring tindak lanjut atas pengaduan masyarakat.

5. Eksaminasi kegiatan Lid-Dik-Tut.

6. Sasaran kegiatan Dit. Pengaduan Masyarakat yang lebih terarah/fokus pada penegak hukum, layanan publik, keuangan negara, dan SDA.

Page 25: Laporan Akuntabilitas Kinerja Komisi Pemberantasan Korupsi … KPK Tahun 2010.pdf · penggalangan dukungan masyarakat dalam memberantas korupsi; dan Knowledge sharing, ... hanya terdapat

LAKIP KPK Tahun 2010 17

D. BIDANG INDA

1. Dukungan informasi data dalam pelaksanaan tugas KPK di bidang:

a. Penegakan Hukum

b. Pelayanan Publik

c. Sumber daya alam

d. Infrastruktur

e. Pemberantasan mafia hukum

2. Dukungan teknologi informasi dan komunikasi dalam pelaksanaan tugas KPK.

3. Mendukung Penerapan SMKI (informasi), SMKP (personil), dan SMKM (material) melalui teknologi informasi dan komunikasi.

4. Dukungan jaringan kerjasama nasional dan internasional dalam pelaksanaan tugas KPK.

E. SEKRETARIAT JENDERAL

1. Terwujudnya budaya mutu di KPK.

2. Terlaksananya perbaikan dan peningkatan pola perencanaan, operasional, pembinaan, pengawasan, serta penilaian kinerja.

3. Terciptanya peningkatan soliditas di KPK.

4. Adanya perbaikan bisnis proses dan Prosedur Operasi Baku (SOP).

5. Terlaksananya pemantauan penyerapan anggaran di semua unit organisasi secara bulanan.

6. Terlaksananya sosialisasi kebijakan, peraturan, dan prosedur di bidang pengelolaan keuangan, SDM, dan umum.

7. Terwujudnya informasi yang cepat dengan early warning system.

8. Dapat digunakannya dana hibah Luar Negeri (terbukanya ”bintang”).

9. Terlaksananya pembebasan lahan di belakang kantor KPK, dan penggunaan gedung Meneg BUMN.

10. Terbentuknya Pengelola Informasi dan Dokumentasi dan pejabat dengan kelengkapannya.

Page 26: Laporan Akuntabilitas Kinerja Komisi Pemberantasan Korupsi … KPK Tahun 2010.pdf · penggalangan dukungan masyarakat dalam memberantas korupsi; dan Knowledge sharing, ... hanya terdapat

LAKIP KPK Tahun 2010 1818

BBBaaabbb IIIIIIIII RRReeennncccaaannnaaa KKKiiinnneeerrrjjjaaa 222000111000

encana Kinerja merupakan penjabaran dari arah dan kebijakan Pimpinan untuk pelaksanaan kegiatan KPK tahun 2010, dan telah dituangkan dalam SE-002/01-52/03/2010.

Pada tingkat korporat (KPK), SE-002 diimplementasikan dalam penetapan Target Kinerja Tahun 2010 dan Peta Strategi (Strategy Map) KPK Tahun 2010. Target Kinerja di tingkat korporat (KPK) ditandatangani oleh 5 Pimpinan dan 5 Deputi/Setjen sesuai bidang tugas masing-masing. Selanjutnya, secara berjenjang target kinerja tersebut di-cascading ke tingkat Deputi/Setjen dan Direktorat/Biro, sampai dengan tingkat individu. Manajemen kinerja di tingkat korporat dibantu dengan software PBViews, sedangkan di tingkat individu dibantu dengan software PMS SDM.

Target kinerja KPK tahun 2010 yang berisi sasaran strategis, indikator kinerja (Key Performance Indicator) dan targetnya, serta Peta Strategi KPK tahun 2010 pada tingkat korporat telah dirinci ke dalam masing-masing perspektif sebagai berikut:

TTTaaarrrgggeeettt KKKiiinnneeerrrjjjaaa 222000111000 Target Kinerja KPK Tahun 2010 dikelompokan ke dalam 4 (empat) perspektif Balanced Scorecard, yakni:

a. Perspektif Stakeholder (Pemangku Kepentingan);

b. Perspektif Internal Business Process (Internal);

c. Perspektif Learning and Growth (Pembelajaran dan Pertumbuhan);

d. Perspektif Financial (Keuangan).

PPPeeerrrssspppeeekkktttiiifff SSStttaaakkkeeehhhooollldddeeerrr

SASARAN STRATEGIS INDIKATOR KINERJA TARGET

1. IIN (Pusat dan Daerah) 6,7 1. Berkurangnya Korupsi di Indonesia

2. IPK Indonesia 3,0

3. Peningkatan Pemahaman Masyara-kat terhadap Bahaya Korupsi

10% 2. Terwujudnya Perilaku Anti Korupsi dan Dukungan Masyarakat terhadap Pemberantasan Korupsi 4. Peningkatan Jumlah Jaringan Anti

Korupsi 10%

5. Rata-rata Indeks PIAK (Skala: 0 - 10) 6,0 3. Tercegahnya Kesempatan untuk Korupsi

6. IIN (Pusat dan Daerah) 6,7

R

Page 27: Laporan Akuntabilitas Kinerja Komisi Pemberantasan Korupsi … KPK Tahun 2010.pdf · penggalangan dukungan masyarakat dalam memberantas korupsi; dan Knowledge sharing, ... hanya terdapat

LAKIP KPK Tahun 2010 1919

7. % Keberhasilan Penuntutan di Pengadilan

90% 4. Penindakan yang Kuat dan Pro Aktif

8. % Keberhasilan Perkara yang Disupervisi

60%

PPPeeerrrssspppeeekkktttiiifff IIInnnttteeerrrnnnaaalll

SASARAN STRATEGIS INDIKATOR KINERJA TARGET

1. Pendidikan Anti Korupsi 1. Jumlah Implementasi Sekolah/ Instansi/Lembaga/Komunitas yang Menerapkan Zona Integritas

80

2. Jumlah Pengumuman LHKPN di BN/TBN

21.000 2. Pelaporan LHKPN

3. Tingkat Pemenuhan Rekomendasi Hasil Pemeriksaan LHKPN

50%

3. Pelaporan Gratifikasi 4. SK Penetapan Gratifikasi Disampai- kan Tepat Waktu

100%

4. Pembangunan dan Pembinaan Jejaring

5. Tingkat Kepuasan Layanan Kerja sama Antar Lembaga (Indeks)

70%

6. % Unit Layanan dengan Indeks Integritas yang Rendah yang Menyusun Action Plan

100% 5. Percepatan Reformasi Sektor Publik

7. % Action Plan yang Diimplemen-tasikan oleh Unit Layanan dengan Indeks Integritas yang Rendah

30%

6. Penyelamatan Keuangan dan Aset Negara/Daerah

8. Jumlah Penyelamatan Keuangan dan Aset Negara/Daerah

500 M

7. Korsup Pencegahan 9. % Peningkatan Skor IIN pada Instansi yang Dilaksanakan Koor-dinasi dan Supervisi

20%

8. Kajian Sistem Administrasi di Lembaga Negara dan Pemerintah

10. % Saran Perbaikan Hasil Kajian yang Diimplementasikan oleh Lembaga Negara/Pemerintah

55%

11. Jumlah Perkara yang Dilakukan Supervisi

12 9. Korsup Penindakan

12. % Kepatuhan Penyampaian SPDP dari Kepolisian dan Kejaksaan

60%

13. Jumlah Perkara yang Dilimpahkan dan Disidangkan di PN

45 10. Penuntutan

14. % Pengembalian Kerugian Negara dari Pelaksanaan Eksekusi

60%

11. Penyidikan 15. Jumlah Perkara yang Diselesaikan 45

12. Penyelidikan 16. Jumlah Kasus Solid 28

13. Pemeriksaan Dumas 17. Jumlah Kasus Potensial dari Dumas yang Dapat Ditindaklanjuti

56

14. Integritas Organisasi 18. Jumlah Penyimpangan Internal 0

Page 28: Laporan Akuntabilitas Kinerja Komisi Pemberantasan Korupsi … KPK Tahun 2010.pdf · penggalangan dukungan masyarakat dalam memberantas korupsi; dan Knowledge sharing, ... hanya terdapat

LAKIP KPK Tahun 2010 2020

19. Perancangan Peraturan yang Dimanfaatkan dan Mendukung Tupoksi KPK

80% 15. Dukungan Hukum

20. Pelaksanaan Litigasi dan Bantuan Hukum untuk Menjaga Kepentingan KPK

80%

16. Pencitraan Organisasi 21. Pemberitaan Negatif tentang KPK di Media (Maksimal)

10%

17. Manajemen Sumber Daya 22. Tingkat Kepuasan Layanan Dukungan Manajemen dan Teknis Lainnya

3,00

17.1. Metode dan Prosedur 23. % Ketersediaan Metode dan Prosedur 100%

17.2. Sumber Daya Manusia 24. Indeks Kepuasan Layanan SDM 3,48

17.3. Sumber Daya Material 25. Indeks Kepuasan Layanan Biro Umum 3,50

17.4. Sumber Daya Keuangan 26. Indeks Kepuasan Layanan Renkeu 3,50

18. Penyediaan Data dan Informasi

27. % Pemenuhan Layanan Informasi dan Data

80%

19. Penyediaan Infrastruktur Teknologi dan Informasi

28. Indeks Kepuasaan Layanan TI 75

PPPeeerrrssspppeeekkktttiiifff LLLeeeaaarrrnnniiinnnggg aaannnddd GGGrrrooowwwttthhh

SASARAN STRATEGIS INDIKATOR KINERJA TARGET

1. Evaluasi Internal 1. Hasil Evaluasi Internal KPK 100%

2. Evaluasi Eksternal 2. Hasil Evaluasi Eksternal KPK 100%

3. Pembangunan Kelembagaan 3. Indeks Pembangunan Kelembagaan (Capacity Assessment Grid – Mc. Kinsey)

3,00

PPPeeerrrssspppeeekkktttiiifff FFFiiinnnaaannnccciiiaaalll

SASARAN STRATEGIS INDIKATOR KINERJA TARGET

1. Efektivitas Perencanaan 1. Kesesuaian Anggaran dengan Kegiatan Prioritas KPK

100%

2. Efektivitas Pelaksanaan 2. Tingkat Penyerapan Anggaran 80%

3. Pertanggungjawaban Keuangan

3. Opini Hasil Audit BPK 100% (WTP)

Page 29: Laporan Akuntabilitas Kinerja Komisi Pemberantasan Korupsi … KPK Tahun 2010.pdf · penggalangan dukungan masyarakat dalam memberantas korupsi; dan Knowledge sharing, ... hanya terdapat

LAKIP KPK Tahun 2010 2121

PPPeeetttaaa SSStttrrraaattteeegggiii KKKPPPKKK 222000111000

Ilustrasi Strategy Map (Peta Strategi) KPK Tahun 2010

Page 30: Laporan Akuntabilitas Kinerja Komisi Pemberantasan Korupsi … KPK Tahun 2010.pdf · penggalangan dukungan masyarakat dalam memberantas korupsi; dan Knowledge sharing, ... hanya terdapat

LAKIP KPK Tahun 2010 2222

BBBaaabbb IIIVVV CCCaaapppaaaiiiaaannn KKKiiinnneeerrrjjjaaa pppaaadddaaa

PPPeeerrrssspppeeekkktttiiifff SSStttaaakkkeeehhhooollldddeeerrr

engukuran capaian kinerja KPK tahun 2010 dilakukan dengan cara membandingkan antara target (rencana) dan realisasi indikator kinerja utama (key perfomance indicator, disingkat

KPI) pada masing-masing perspektif. Pencatatan dan pengukuran kinerja dilakukan dengan bantuan perangkat lunak berbasis balanced scorecard, yaitu PBViews. Dari hasil pengukuran kinerja tersebut, diperoleh data capaian kinerja KPK di tingkat korporat tahun 2010 sebesar 110,7%, dengan rincian masing-masing perspektif sebagai berikut:

a. Perspektif Stakeholder (Pemangku Kepentingan) dengan bobot (weight) 30%, capaian kinerja 121,5%;

b. Perspektif Internal dengan bobot 40%, capaian kinerja 113,8%;

c. Perspektif Learning and Growth (Pembelajaran dan Pertumbuhan) dengan bobot 15%, capaian kinerja 105,7%;

d. Perspektif Financial (Keuangan) dengan bobot 15%, capaian kinerja 85,7%.

Diagram Pencapaian Kinerja KPK Tahun 2010 menggunakan Aplikasi PBViews.

Capaian kinerja Perspektif Stakeholder (Pemangku Kepentingan) sebesar 121,5%, berasal dari Objectives (Sasaran) sebagai berikut:

a. Berkurangnya korupsi di Indonesia: 87,1%;

b. Terwujudnya Perilaku Anti Korupsi dan Dukungan Masyarakat terhadap Pemberantasan Korupsi: 200%;

c. Tercegahnya Kesempatan untuk Korupsi: 57,2%;

d. Penindakan yang Kuat dan Pro Aktif: 141,9%.

P

Page 31: Laporan Akuntabilitas Kinerja Komisi Pemberantasan Korupsi … KPK Tahun 2010.pdf · penggalangan dukungan masyarakat dalam memberantas korupsi; dan Knowledge sharing, ... hanya terdapat

LAKIP KPK Tahun 2010 2323

Diagram Pencapaian Kinerja KPK Tahun 2010 pada Perspektif Pemangku Kepentingan

Penjelasan masing-masing Objectives dan KPI adalah sebagai berikut:

Berkurangnya Korupsi di Indonesia

Indikator kinerja yang ditetapkan untuk mengukur keberhasilan sasaran Berkurangnya Korupsi di Indonesia terdiri atas dua indikator kinerja, dengan capaian kinerja sebagai berikut:

No Indikator Kinerja (KPI) Target Realisasi Kinerja

1 Rata-rata Indeks Integritas Nasional (Pemerintah Pusat dan Daerah)

6,70 5,42 80,9%

2 Indeks Persepsi Korupsi (IPK) Indonesia 3,00 2,80 93,3%

Dari tabel di atas, terlihat bahwa target kinerja yang ditetapkan belum dapat dicapai.

Indeks Integritas Nasional (IIN)

Dalam rangka optimalisasi pencegahan korupsi, KPK berupaya menelusuri akar permasalahan korupsi di sektor pelayanan publik serta mendorong dan membantu lembaga publik mempersiapkan upaya-upaya pencegahan korupsi yang efektif pada wilayah dan layanan yang rentan terjadinya korupsi. Salah satu metode yang digunakan adalah kegiatan Survei Integritas Sektor Publik dilakukan setiap tahun sejak 2007. Survei ini menghasilkan Indeks Integritas Nasional (IIN).

IIN merupakan indeks komposit yang menggabungkan indeks pengalaman integritas dan potensi integritas. Pengalaman integritas disusun dari indikator pengalaman korupsi dan cara pandang terhadap korupsi. Sedangkan potensi integritas disusun dari indikator lingkungan kerja, sistem administrasi, perilaku petugas, dan pencegahan korupsi. Indikator-indikator tersebut disusun dari beberapa sub-indikator yang kemudian dituangkan dalam pertanyaan-pertanyaan pada kuesioner.

Pengkuran IIN dilakukan KPK untuk mengetahui nilai indikator korupsi dalam layanan publik. Kegiatannya adalah dengan melakukan pengukuran ilmiah terhadap tingkat korupsi dan faktor-faktor penyebab terjadinya korupsi di lembaga publik dengan mensurvei pengguna langsung layanan publik. Penilaian dilakukan dari sudut pandang pengguna layanan,

Page 32: Laporan Akuntabilitas Kinerja Komisi Pemberantasan Korupsi … KPK Tahun 2010.pdf · penggalangan dukungan masyarakat dalam memberantas korupsi; dan Knowledge sharing, ... hanya terdapat

LAKIP KPK Tahun 2010 2424

bukan pemberi layanan. Fungsi dari IIN adalah sebagai bahan masukan bagi instansi penyedia layanan publik untuk mempersiapkan upaya-upaya pencegahan korupsi yang efektif pada wilayah/layanan yang rentan terjadinya korupsi.

Untuk tahun 2010, survei yang berlangsung pada bulan April-Agustus 2010 dilakukan terhadap 353 unit layanan yang tersebar di 23 instansi pusat, 6 instansi vertikal, dan 22 pemerintah kota, dengan melibatkan jumlah responden pengguna layanan sebanyak 12.616 orang yang terdiri dari 2.763 orang responden di tingkat pusat, 7.730 orang responden di tingkat instansi vertikal, dan 2.123 orang responden di tingkat pemerintah kota. Seluruh responden merupakan pengguna langsung dari layanan publik yang disurvei dalam satu tahun terakhir. Dalam survei ini, standar minimal integritas yang ditetapkan oleh KPK sebesar 6,00.

Secara ringkas, metodologi survei integritas 2010 dapat dijelaskan sebagai berikut:

No Uraian Penjelasan

1 Waktu Pelaksanaan Survei Survei dilaksanakan pada 30 April s.d. 30 Agustus 2010

Unit layanan tingkat pusat dilakukan di Jakarta dan sekitarnya Unit layanan tingkat instansi vertikal dilakukan di 22 kota. 2 Lokasi Survei

Unit layanan tingkat pemerintah kota dilakukan di 22 kota. Tingkat Pusat: 45 unit layanan pada 23 instansi Tingkat Instansi Vertikal: 242 unit layanan pada 6 instansi vertikal di 22 kota 3 Jumlah Instansi dan Unit

Layanan yang Disurvei

Tingkat Pemerintah Kota: 66 unit layanan di 22 kota Tingkat Pusat: Perizinan dan Non perizinan Tingkat Instansi Vertikal: Perizinan dan Non Perizinan 4 Nama Unit Layanan

yang Disurvei Tingkat Pemerintah Kota: KTP, SIUP, dan IMB Pengguna langsung unit layanan dalam 1 tahun terakhir, telah selesai menjalani seluruh prosedur pelayanan, individu, atau mewakili perusahaan/instansi tempat kerja, berusia di atas 18 tahun.

5 Responden

Total responden 12.616

6 Alat Ukur Menggunakan 2 variabel utama, 6 indikator, dan 18 sub indikator dengan bobot yang ditetapkan (seperti tabel di bawah) Pembobotan variabel, indikator, dan sub indikator oleh para pakar melalui diskusi kelompok terfokus (Focus Group Discussion) dengan menggunakan metode Analytical Hierarchy Process (AHP).

7 Metode Pengukuran

Penilaian dengan kuesioner oleh responden. Wawancara menggunakan Kuesioner. Wawancara mendalam (Indepth Interview). 8 Instrumen Pengumpulan

Data dan Informasi Pengamatan kondisi unit layanan. Sebaran nilai: 1-10

9 Nilai Indeks Arti nilai: Semakin mendekati nilai 10, maka nilai integritas semakin baik.

Page 33: Laporan Akuntabilitas Kinerja Komisi Pemberantasan Korupsi … KPK Tahun 2010.pdf · penggalangan dukungan masyarakat dalam memberantas korupsi; dan Knowledge sharing, ... hanya terdapat

LAKIP KPK Tahun 2010 2525

Variabel, indikator, dan sub indikator beserta bobot masing-masing yang dikembangkan untuk melakukan survei integritas 2010 sebagai berikut:

Integritas Variable Indikator Sub Indikator

Frekuensi Pemberian Gratifikasi (0,550)

Jml/Besaran Gratifikasi (0,210) Pengalaman Korupsi (0,250)

Waktu Pemberian Gratifikasi (0,240)

Arti Pemberian Gratifikasi (0,250)

Pengalaman Integritas (0,667)

Cara Pandang thd Korupsi (0,750) Tujuan Pemberian Gratifikasi (0,750)

Kebiasaan Pemberian Gratifikasi (0,392)

Kebutuhan Pertemuan di Luar Prosedur (0,164)

Keterlibatan Calo (0,221)

Fasilitas di Sekitar Lingk. Pelayanan (0,100)

Lingkungan Kerja (0,127)

Suasana/Kondisi di sekitar Pelayanan (0,123)

Kepraktisan SOP (0,281)

Keterbukaan Informasi (0,584) Sistem Administrasi (0,280)

Pemanfaatan Teknologi Informasi (0,135)

Keadilan dlm Layanan (0,413)

Ekspektasi Petugas thd Gratifikasi (0,327) Perilaku Individu (0,280)

Perilaku Pengguna Layanan (0,260)

Tk Upaya Anti Korupsi (0,750)

Integritas (1,00)

Potensi Integritas (0,333)

Pencegahan Korupsi (0,313) Mekanisme Pengaduan Masyarakat (0,250)

Hasil survei integritas sektor publik tahun 2010 berupa Indeks Integritas Nasional (IIN) adalah 5,42, dengan perincian:

a. Nilai rata-rata integritas di istanssi pusat adalah 6,16;

b. Nilai rata-rata integritas di instansi vertikal adalah 5,26;

c. Nilai rata-rata integritas di instansi pemerintah kota adalah 5,07.

dengan penjelasan sebagai berikut:

a. Instansi Pusat

• 12 (duabelas) unit layanan dengan nilai integritas di bawah 6 yaitu: layanan Perizinan Penangkapan dan Pengangkutan Ikan (Kementerian Kelautan dan Perikanan), layanan Kepulangan TKI di Terminal Selapajang (BNP2TKI), layanan Pengelolaan Property Bandara (PT. Angkasa Pura II), layanan Izin Usaha Waralaba Dalam Negeri (Kementerian Perdagangan), layanan Bea Masuk (Kementerian Keuangan), layanan Sertifikasi Produk (SNI) (Kementerian Perindustrian), layanan Lembaga Permasyarakatan (Kementerian Hukum dan HAM), layanan Izin Trayek Angkutan Darat Antar Provinsi (Kementerian Perhubungan), layanan Kargo (PT. Angkasa Pura II),

Page 34: Laporan Akuntabilitas Kinerja Komisi Pemberantasan Korupsi … KPK Tahun 2010.pdf · penggalangan dukungan masyarakat dalam memberantas korupsi; dan Knowledge sharing, ... hanya terdapat

LAKIP KPK Tahun 2010 2626

layanan Pengujian Keselamatan Kesehatan Kerja (Kementerian Tenaga Kerja dan Transmigrasi), layanan Pendaftaran Impor Obat Ikan (Kementerian Kelautan dan Perikanan), layanan Surat Izin Usaha Perusahaan Angkutan Laut (Kementerian Perhubungan).

• 10 (sepuluh) teratas unit layanan dengan nilai integritas di atas 6 yaitu: layanan Izin Pemasukan dan Pengeluaran Benih (Kementerian Pertanian), layanan Izin Usaha Tetap (IUT) (Badan Koordinasi Penanaman Modal), layanan Izin Pemasukan Karkas, Jeroan dan Daging Dari Luar Negeri (Kementerian Pertanian), layanan Pengajuan Tanda Pendaftaran Tipe Kendaraan Bermotor (TPT) (Kementerian Perindustrian), layanan Penerbitan Angka Pengenal Importir Terbatas (APIT) (Badan Koordinasi Penanaman Modal), layanan Pendaftaran MD/ML (Badan Pengawas Obat dan Makanan), layanan Sewa Lahan (PT. Kawasan Berikat Nusantara), layanan Kas ke Bank Umum (Bank Indonesia), layanan Izin Prinsip dan Izin Usaha BPR (Bank Indonesia), layanan Jasa Pelayanan Logistik (PT. Kawasan Berikat Nusantara).

Tabel Unit layanan pada instansi pusat dengan nilai integritas di atas 6,00:

No. Unit Layanan Indeks Integritas

1 Izin pemasukan dan pengeluaran benih - Kementerian Pertanian 7,70

2 Izin Usaha Tetap (IUT) – Badan Koordinasi Penanaman Modal 7,67

3 Izin pemasukan karkas, jeroan dan daging dari luar negeri - Kementerian Pertanian 7,56

4 Pengajuan Tanda Pendaftaran Tipe Kendaraan Bermotor (TPT) – Kementerian Perindustrian 7,56

5 Penerbitan Angka Pengenal Importir Terbatas (APIT) - Badan Koordinasi Penanaman Modal 7,50

6 Pendaftaran MD/ML – Badan Pengawasan Obat dan Makanan 7,48

7 Sewa lahan – PT. Kawasan Berikat Nusantara 7,45

8 Layanan Kas ke Bank Umum – Bank Indonesia 7,37

9 Izin prinsip dan Izin usaha BPR – Bank Indonesia 7,34

10 Jasa Pelayanan Logistik – PT. Kawasan Berikat Nusantara 7,17

11 Layanan Legalisasi bagi Dokumen yang akan digunakan di Luar Negeri – Kementerian Luar Negeri 7,14

12 Perizinan Ekspor/Impor terhadap barang-barang yang termasuk dalam kategori makanan dan obat-obatan - Badan Pengawasan Obat dan Makanan

7,13

13 Sertifikasi Peralatan – Kementerian Komunikasi dan Informatika 7,13

14 Sertifikasi Produk – PT. Sucofindo 7,07

15 Izin prinsip dan izin tetap industri obat tradisional – Kementerian Kesehatan 7,06

16 Izin Pengangkutan BBM – Kementerian Energi dan SDM 7,06

17 Layanan Kepengurusan Paspor Dinas – Kementerian Luar Negeri 7,05

18 Sertifikasi ISO – PT. Sucofindo 7,03

Page 35: Laporan Akuntabilitas Kinerja Komisi Pemberantasan Korupsi … KPK Tahun 2010.pdf · penggalangan dukungan masyarakat dalam memberantas korupsi; dan Knowledge sharing, ... hanya terdapat

LAKIP KPK Tahun 2010 2727

19 Izin Usaha Industri Primer Hasil Hutan Kayu (IUIPHHK) – Kementerian Kehutanan 6,99

20 Izin Pemungutan Hasil Hutan Kayu dan bukan kayu pada hutan produksi – Kementerian Kehutanan 6,98

21 Izin Penyimpanan LPG/LNG – Kementerian Energi dan SDM 6,95

22 Izin Stasiun Radio – Kementerian Komunikasi dan Informatika 6,91

23 Sertifikasi Guru – Kementerian Pendidikan 6,88

24 Restitusi PPN – Kementerian Keuangan 6,77

25 Izin penyalur alat kesehatan – Kementerian Kesehatan 6,74

26 Rawat Jalan – RSCM 6,70

27 Rawat Inap - RSCM 6,62

28 Layanan Fasilitas Pelabuhan – PT. Pelindo II 6,53

29 Layanan Pendirian Balai Latihan Kerja – Kementerian Tenaga Kerja dan Transmigrasi 6,48

30 Izin impor bahan baku – Kementerian Perdagangan 6,43

31 Izin Pendidikan Luar Sekolah – Kementerian Pendidikan Nasional 6,33

32 Layanan Kapal (Jasa Labuh dan Tambat) – PT. Pelindo II 6,22

33 Pembuatan KTKLN – BNP2TKI 6,05

b. Instansi Vertikal di 22 kota

Instansi vertikal merupakan instansi pusat yang mempunyai unit layanan di kota yang bersangkutan.

• 10 (sepuluh) unit layanan dengan nilai integritas di bawah 6 yaitu: layanan Gangguan Listrik (PT. PLN), layanan Pengadilan Tilang (Mahkamah Agung/Pengadilan), layanan Pengadilan Umum (Mahkamah Agung/Pengadilan), layanan Penerbitan Paspor (Kementerian Hukum dan HAM), layanan Kadastral (Badan Pertanahan Nasional), layanan Pembuatan Sertifikat Tanah (Badan Pertanahan Nasional), layanan Pemasangan Listrik Baru (PT. PLN), layanan Pembuatan SKCK (Kepolisian), layanan Administrasi Penikahan (Kementerian Agama), Layanan Pembuatan Surat Izin Mengemudi (Kepolisian)

• 1 (Satu) unit layanan dengan nilai integritas di atas 6 yaitu: Layanan Penyelenggaraan Ibadah Haji (Kementerian Agama)

Selengkapnya rincian hasil Survey Integritas 2010 instansi vertikal yang ada di 22 kota sebagai berikut:

Page 36: Laporan Akuntabilitas Kinerja Komisi Pemberantasan Korupsi … KPK Tahun 2010.pdf · penggalangan dukungan masyarakat dalam memberantas korupsi; dan Knowledge sharing, ... hanya terdapat

LAKIP KPK Tahun 2010 2828

c. Instansi di Tingkat Pemerintah Kota

• 3 (tiga) unit layanan yang disurvei di 22 pemerintah kota yaitu: layanan Pembuatan KTP, layanan Penerbitan Surat Izin Usaha Perdagangan (SIUP) dan layanan penerbitan Izin Mendirikan Bangunan (IMB).

• 20 (dua puluh) Pemerintah Kota dengan nilai integritas di bawah 6 yaitu: Kota Yogyakarta, Kota Ambon, Kota Tanjung Pinang, Kota Pontianak, Kota Serang, Kota Jakarta Barat, Kota Jakarta Timur, Kota Jakarta Pusat, Kota Mataram, Kota Jakarta Utara, Kota Bandung, Kota Semarang, Kota Jakarta Selatan, Kota Pekanbaru, Kota Manado, Kota Jayapura, Kota Makasar, Kota Palembang, Kota Bandar Lampung dan Kota Medan.

• 2 (dua) Pemerintah Kota dengan nilai integritas di atas 6 yaitu: Kota Surabaya dan Kota Samarinda.

IIN tahun 2010 turun dibandingkan tahun sebelumnya (dari 6,5 di tahun 2009 menjadi 5,42 di tahun 2010), menunjukkan kualitas pelayanan publik di beberapa unit layanan baik di instansi pusat, instansi vertikal maupun pemerintah kota yang relatif masih rendah. Di samping itu, juga dipengaruhi oleh adanya penambahan sampel dan lokasi pada unit layanan instansi vertikal di 22 ibukota Provinsi di Indonesia, yang pada tahun 2009 hanya dilakukan pada unit layanan yang berlokasi di Jabodetabek.

KPK tetap akan melakukan survei ini secara rutin setiap tahun untuk terus memantau sejauh mana efektivitas pengendalian terjadinya korupsi di layanan publik sebagai mekanisme check and balance antara penyedia dan pengguna layanan publik. Survei ini sekaligus memberi peringatan awal

Page 37: Laporan Akuntabilitas Kinerja Komisi Pemberantasan Korupsi … KPK Tahun 2010.pdf · penggalangan dukungan masyarakat dalam memberantas korupsi; dan Knowledge sharing, ... hanya terdapat

LAKIP KPK Tahun 2010 2929

kepada instansi pusat, instansi vertikal maupun pemerintah kota untuk terus melakukan perbaikan dan peningkatan kualitas dalam kegiatan layanan publiknya.

Indeks Persepsi Korupsi (IPK) Indonesia

Indeks Persepsi Korupsi (IPK) atau Corruption Perception Index (CPI) dikenal sebagai salah satu nilai pengukuran korupsi yang kredibilitasnya telah diakui dunia. IPK merupakan indikator agregat yang mengkombinasikan data dalam 2 tahun terakhir dari bermacam sumber. Untuk tahun 2010, Transparency International menggunakan sejumlah survei yang dipublikasi antara bulan Januari 2009 s.d. bulan September 2010. Data IPK 2010 berasal dari 13 sumber yang dilakukan oleh 10 lembaga independen. Sumber-sumber tersebut mengukur keseluruhan spektrum korupsi (frekuensi dan/atau ukuran dari penyuapan) di sektor publik dan politik, dan semua sumber tersebut menghasilkan indeks negara-negara. Naik-turunnya IPK selalu dikaitkan dengan prestasi pemberantasan korupsi suatu negara. IPK memiliki skor antara 0 (sangat korup) sampai dengan 10 (sangat bersih). Indeks tersebut mengukur persepsi terhadap tingkat korupsi pada sektor publik dalam negara yang bersangkutan.

Penilaian tentang tingkat korupsi di masing-masing negara dilakukan oleh dua kelompok:

a. Kelompok ahli, baik penduduk negara tersebut maupun asing. Tujuh sumber data yang digunakan berdasarkan analisis dari para ahli adalah African Development Bank, Asian Development Bank, Bertelsmann Foundation, Economist Intelligence Unit, Freedom House, Global Insight, dan World Bank.

b. Kelompok pebisnis. Tiga sumber data berdasarkan penilaian pebisnis yang merupakan penduduk dari negara masing-masing, yang dilakukan oleh IMD, Political and Economic Risk Consultancy, dan World Economic Forum.

Untuk sumber data IPK yang berasal dari unit survei, hanya data dalam dua tahun terakhir yang diikutsertakan dengan asumsi data tahunan dari setiap survei sama. Sedangkan untuk sumber IPK yang berupa skor/penilaian oleh kelompok ahli, hanya penilaian terbaru yang diikutsertakan karena bersifat peer review dan jarang berubah dari tahun ke tahun.

Sejak tahun 2003, IPK Indonesia tidak banyak mengalami perubahan yang signifikan, sebagaimana tabel di bawah ini:

Tahun 2003 2004 2005 2006 2007 2008 2009 2010

IPK Indonesia 1,9 2,0 2,2 2,4 2,3 2,6 2,8 2,8

Page 38: Laporan Akuntabilitas Kinerja Komisi Pemberantasan Korupsi … KPK Tahun 2010.pdf · penggalangan dukungan masyarakat dalam memberantas korupsi; dan Knowledge sharing, ... hanya terdapat

LAKIP KPK Tahun 2010 3030

Bahkan pada tahun 2010, IPK Indonesia tidak mengalami perubahan (stagnan) dibandingkan tahun sebelumnya pada skor 2,80, hal ini disebabkan antara lain:

a. Tinjauan dari sisi KPK:

• Belum optimalnya upaya pencegahan dan kordinasi dan supervisi di bidang pencegahan yang dilakukan oleh KPK yang berperan sebagai trigger mechanism. Hal ini dapat dilihat dari dengan masih rendahnya kualitas layanan publik (indeks IIN yang rendah, yakni 5,42 pada skala 1-10) dan rendahnya inisiatif upaya pencegahan korupsi yang dilakukan oleh kementerian/lembaga (indeks rata-rata PIAK yang rendah, yakni 3,43 pada skala 1-10).

• Adanya pelemahan secara sistematis terhadap institusi KPK, misalnya pengajuan judicial review terhadap Undang-Undang KPK, kriminalisasi terhadap Pimpinan KPK, hingga rencana pemangkasan kewenangan KPK.

b. Tinjauan dari sisi Pemerintah:

• Pemerintah belum maksimal dalam memperkuat lembaga pengadilan, kejaksaan, dan kepolisian dalam pemberantasan korupsi serta masih rendahnya kinerja aparat hukum dalam pemberantasan korupsi.

• Upaya reformasi birokrasi masih stagnan serta tidak berjalan baik, terutama dalam pelayanan publik dan yang berkaitan dengan usaha.

• Ketidakpastian hukum dan sistem politik yang masih korup dan masih membuka peluang terjadinya korupsi, misalnya proses Pemilihan Kepala Daerah.

c. Tinjauan dari sisi Pelaku Bisnis (Investor):

• Tindak pidana korupsi dinilai masih menjadi masalah utama bagi para pelaku bisnis dalam menjalankan usaha di Indonesia; pengaruhnya dikeluhkan karena infrastruktur sistem yang tidak memadai, tata laksana pemerintahan dan birokrasi yang tidak efisien, dan ketidakstabilan sistem politik. Kalangan pelaku bisnis berharap agar lembaga-lembaga publik yang menjadi prioritas dalam pemberantasan korupsi adalah kepolisian, kantor pajak, pengadilan, dan kejaksaan.

• Rendahnya kepercayaan para pelaku bisnis terhadap penerapan transparansi dan akuntabilitas pada lembaga yang berperan melayani kepentingan publik dan usaha.

Page 39: Laporan Akuntabilitas Kinerja Komisi Pemberantasan Korupsi … KPK Tahun 2010.pdf · penggalangan dukungan masyarakat dalam memberantas korupsi; dan Knowledge sharing, ... hanya terdapat

LAKIP KPK Tahun 2010 3131

Terwujudnya Perilaku Anti Korupsi dan Dukungan Masyarakat terhadap Pemberantasan Korupsi

Indikator kinerja yang ditetapkan untuk mengukur keberhasilan sasaran Terwujudnya Perilaku Anti Korupsi dan Dukungan Masyarakat terhadap Pemberantasan Korupsi terdiri atas dua indikator kinerja, dengan capaian kinerja sebagai berikut:

No Indikator Kinerja (KPI) Target Realisasi Kinerja

1 Peningkatan Pemahaman Masyarakat terhadap Bahaya Korupsi

10% 0% 0%

2 Peningkatan Jumlah Jaringan Anti Korupsi 10% 23,35% >200%

Dari tabel di atas, target kinerja yang ditetapkan sebagian belum tercapai dan sebagian telah tercapai.

KPI Peningkatan Pemahaman Masyarakat terhadap Bahaya Korupsi diperoleh dari Survei Persepsi Masyarakat tahun 2010 yang dilakukan oleh KPK.

Survei Persepsi Masyarakat (SPM) terhadap korupsi dan KPK dilakukan dengan tujuan untuk mendapatkan gambaran perkembangan pemahaman masyarakat mengenai korupsi dan perkembangan persepsi masyarakat mengenai KPK dan kinerjanya. Hasil survei ini akan dimanfaatkan KPK sebagai bahan masukan dalam menyusun strategi pemberantasan korupsi yang efektif secara berkelanjutan.

SPM 2010 dilakukan di 13 kota dan kabupaten di lima wilayah, yaitu Sumatera Utara, Jabodetabek, Jawa Timur, Sulawesi Selatan, Kalimantan Selatan, dan Maluku, yang dipilih berdasarkan kriteria kepadatan penduduk, jumlah penduduk, dan luas wilayah. Jumlah responden 2.525 yang berprofesi sebagai PNS, TNI/POLRI, pegawai swasta, wiraswasta/pengusaha, profesional, mahasiswa, ibu rumah tangga dan sektor informal.

Secara ringkas, SPM 2010 mengukur beberapa indikator berikut:

1. Persepsi responden terhadap korupsi berdasarkan kesadaran, sikap, dan kecenderungan perilaku korupsi adalah sebagai berikut:

a. Kesadaran (Awareness) terhadap korupsi. Kesadaran responden terhadap fenomena korupsi cukup tinggi dan pengetahuan mereka terhadap kasus-kasus korupsi terkini juga baik. Mengenai kelaziman korupsi di Indonesia, sebagian besar responden mengatakan bahwa korupsi merupakan hal yang lazim terjadi di Indonesia.

b. Pengetahuan (Knowledge) terhadap Korupsi. Pemahaman yang diukur dengan indeks pemahaman korupsi menunjukkan nilai moderat 75,71 yang menunjukkan persentase jumlah responden yang dapat mengidentifikasi jenis-jenis korupsi dengan baik dan mengetahui mengenai dampak/bahaya korupsi. Hasil analisis faktor yang dilakukan

Page 40: Laporan Akuntabilitas Kinerja Komisi Pemberantasan Korupsi … KPK Tahun 2010.pdf · penggalangan dukungan masyarakat dalam memberantas korupsi; dan Knowledge sharing, ... hanya terdapat

LAKIP KPK Tahun 2010 3232

menunjukkan ada 3 (tiga) faktor yang menjadi dimensi utama bahaya korupsi, yaitu: (1) korupsi dapat menyebabkan kerugian keuangan negara/perekonomian dan menghambat pembangunan; (2) korupsi menimbulkan hilangnya kepercayaan pada lembaga eksekutif, legislatif dan yudikatif; dan (3) korupsi dapat mengakibatkan pelanggaran terhadap hak-hak sosial dan ekonomi masyarakat.

Tiga sektor yang mengemuka dan menjadi prioritas pemberantasan tindak pidana korupsi menurut responden adalah (1) Bidang keuangan, Perencanaan Pembangunan Nasional, Perbankan (34,6%); (2) Bidang Hukum, HAM dan keamanan (21,2%); dan (3) Bidang Pemerintahan dalam Negeri dan Daerah, Aparatur Negara (14,8%).

c. Sikap (Attitude) terhadap Korupsi. Hasil survei menunjukkan bahwa responden menyikapi korupsi sebagai sesuatu yang buruk. Hasil ini seperti hasil yang didapatkan pada survei sejenis yang diadakan tahun 2006 menunjukkan sikap negatif terhadap korupsi.

d. Kecenderungan Perilaku (Behavior) terhadap korupsi. Kecenderungan perilaku responden positif terhadap keinginan melapor yang menunjukkan kecenderungan sebagian besar responden untuk melaporkan korupsi yang terjadi di sekeliling mereka. Sedangkan kecenderungan terhadap perilaku koruptif relatif kecil dengan hanya sebagian kecil responden (11,8%) yang berusaha mempercepat layanan dengan membayar lebih apabila situasinya terjadi.

2. Persepsi responden terhadap KPK berdasarkan kesadaran, sikap, dan kecenderungan perilaku korupsi adalah sebagai berikut:

a. Kesadaran (Awareness) terhadap KPK. Kesadaran masyarakat terhadap institusi KPK tinggi. Sumber informasi utama kesadaran berasal dari TV (98,4%) dan surat kabar (62,3%).

b. Pengetahuan (Knowledge) terhadap KPK. Masyarakat memiliki pengetahuan tinggi mengenai tugas-tugas KPK, seperti: (1) Melakukan penyelidikan, penyidikan dan penuntutan kasus tindak pidana korupsi (92,7% Tahu); (2) Melakukan sosialisasi dan menyelenggarakan pendidikan anti korupsi (83.4% Tahu); (3) Mendaftar dan memeriksa Laporan Harta Kekayaan Penyelenggara Negara (LHKPN) (82,3% Tahu); dan (4) Menerima pengaduan dugaan tindak pidana korupsi dari masyarakat (80,0% Tahu).

c. Sikap (Attitude) terhadap KPK menunjukkan bahwa penilaian tertinggi didapatkan pada kinerja KPK dalam hal melakukan penyelidikan, penyidikan dan penuntutan kasus tindak pidana korupsi (TPK) yang mendapatkan nilai 3,28 (dari skala 1-4, dengan 0=tidak tahu), diikuti oleh pelaksanaan tugas mendaftar dan memeriksa LHKPN (3,13), menerima pengaduan dugaan tindak pidana korupsi (3,02), mengkaji sistem administrasi lembaga pemerintah/negara dalam rangka perbaikan kualitas pelayanan publik (2,98), melakukan sosialisasi dan

Page 41: Laporan Akuntabilitas Kinerja Komisi Pemberantasan Korupsi … KPK Tahun 2010.pdf · penggalangan dukungan masyarakat dalam memberantas korupsi; dan Knowledge sharing, ... hanya terdapat

LAKIP KPK Tahun 2010 3333

menyelenggarakan pendidikan anti korupsi (2,94), melakukan Koordinasi, Supervisi dan Monitor dengan/terhadap lembaga penegak hukum/penyelenggara negara lainnya (2,90), dan menerima laporan gratifikasi (hadiah) dan menetapkan statusnya menjadi milik negara atau bukan milik negara (2,83).

d. Kecenderungan Perilaku (Behavior) terhadap KPK. Kecenderungan perilaku pegawai negeri umumnya positif terhadap keinginan untuk melaporkan harta kekayaan. Sebanyak 89,3% mengatakan akan melaporkan harta kekayaannya jika mendapat promosi jabatan sesuai yang disyaratkan KPK. Seperti halnya pada kecenderungan perilaku pegawai negeri dalam melaporkan harta kekayaan, responden umumnya memiliki kecenderungan perilaku yang positif terhadap keinginan untuk melaporkan gratifikasi. Sebanyak 79,6% responden menyatakan akan melaporkan gratifikasi yang diterimanya apabila menerima hal tersebut. Kecenderungan perilaku masyarakat umumnya positif terhadap keinginan untuk melaporkan dugaan tindak pidana korupsi ke KPK. Sebanyak 72,4% mengatakan akan melaporkan ke KPK jika menemukan situasi korupsi di sekitar mereka. Bahkan 86,1% menyatakan siap memberikan data/informasi jika KPK membutuhkan data/informasi terkait kasus korupsi yang mereka laporkan.

KPI Peningkatan Jumlah Jaringan Anti Korupsi diukur dari jumlah jaringan anti korupsi yang berhasil dibangun (instansi, LSM, dan komunitas), yang memenuhi kriteria dan persyaratan:

a. Ada program kerja Komunitas;

b. Ada nama dan struktur Komunitas;

c. Terdapat AD/ART Komunitas.

Perluasan jaringan dibangun dengan tujuan:

a. Pembangunan awarness masyarakat atas bahaya korupsi;

b. Penguatan penggalangan dukungan masyarakat dalam memberantas korupsi;

c. Knowledge sharing, pengkajian bersama dan pengawasan bersama terhadap upaya pemberantasan korupsi yang dilaksanakan di tingkat pusat maupun di daerah.

Selama tahun 2010, dalam bidang pencegahan telah berhasil dibangun 15 jaringan anti korupsi, yakni:

1. Lembaga Anti Korupsi Mahasiswa Muhammadiyah;

2. Gorontalo Stop Corruption;

3. Forum Pelajar Anti Korupsi Solo;

4. Medan Fight Corruption;

5. Aliansi Mahasiswa Penggerak Anti Korupsi Palembang;

Page 42: Laporan Akuntabilitas Kinerja Komisi Pemberantasan Korupsi … KPK Tahun 2010.pdf · penggalangan dukungan masyarakat dalam memberantas korupsi; dan Knowledge sharing, ... hanya terdapat

LAKIP KPK Tahun 2010 3434

6. Mahasiswa Anti Korupsi Permata Tasikmalaya;

7. Kaukus Muda Ciamis;

8. Team Banjarnegara;

9. Anti Corruption Student Community (ACSC) Jogjakarta;

10. Garda Palu;

11. Malang Community;

12. Komunitas Mahasiswa Surabaya;

13. Komunitas Mahasiswa Kota jogya;

14. Tim Penggerak Anti Korupsi Bandung;

15. Garda Makassar.

Di samping pencegahan, peningkatan jaringan kerjasama juga dilakukan dalam rangka pemberantasan korupsi, yakni dengan koneksi aplikasi online antara KPK dengan NCB Interpol (Divisi Hubungan Internasional) POLRI terkait pemanfaatan jaringan komunikasi INTERPOL I-24/7 dan Jaringan Database Aseanepole-ADS melalui melalui penandatanganan MoU antara Deputi Informasi dan Data KPK dan Kepala Divisi Internasional POLRI pada 22 Oktober 2010.

Tercegahnya Kesempatan untuk Korupsi

Indikator kinerja yang ditetapkan untuk mengukur keberhasilan sasaran Tercegahnya Kesempatan untuk Korupsi terdiri atas satu indikator kinerja, dengan capaian kinerja sebagai berikut:

No Indikator Kinerja (KPI) Target Realisasi Kinerja

1 Rata-rata Indeks PIAK (Skala 0-10) 6,00 3,43 57,17%

Dari tabel di atas, terlihat target kinerja yang ditetapkan belum tercapai.

KPI Rata-rata Indeks PIAK, diperoleh dari nilai rata-rata Penilaian Inisiatif Anti Korupsi (PIAK), baik instansi Pusat maupun Daerah. PIAK adalah alat ukur untuk menilai kemajuan instansi publik dalam mengembangkan upaya pemberantasan korupsi di instansinya dengan menggabungkan penilaian indikator kuantitatif dan kualitatif. PIAK mengukur apakah suatu instansi telah menerapkan sistem dan mekanisme yang efektif untuk mencegah dan mengurangi korupsi di lingkungannya.

PIAK merupakan modifikasi/pengembangan dari Anti Corruption Initiative Assessment (AIA) yang dibuat oleh lembaga antikorupsi Korea, Anti Corruption and the Civil Rights Commission (ACRC) sejak tahun 2002.

Page 43: Laporan Akuntabilitas Kinerja Komisi Pemberantasan Korupsi … KPK Tahun 2010.pdf · penggalangan dukungan masyarakat dalam memberantas korupsi; dan Knowledge sharing, ... hanya terdapat

LAKIP KPK Tahun 2010 3535

Berbeda dengan Survei Integritas (SI) yang memotret kualitas layanan yang diberikan instansi publik kepada pengguna layanan dari sisi integritas, PIAK menilai inisiatif dari lembaga tersebut untuk memperbaiki dirinya. Pada SI penilaian didapat dari sisi pengguna layanan, sedangkan penilaian PIAK dari sisi instansi itu sendiri.

Tahun ini merupakan penyelenggaraan PIAK yang kedua bagi KPK. Dan, sebagai fungsi trigger mechanism dalam pemberantasan korupsi, KPK akan terus berupaya mendorong munculnya inisiatif instansi publik melakukan langkah nyata pemberantasan korupsi di lingkungan internalnya.

Indikator penilaian PIAK 2010 menggunakan 7 indikator kuantitatif yang juga digunakan pada PIAK 2009, dengan penjelasan sebagai berikut:

Pertama, Kode Etik. Nilai rata-rata indikator kode etik merupakan yang terendah dibandingkan indikator lainnya. Rendahnya indikator kode etik disebabkan sebagian besar unit-unit utama belum melakukan pengembangan dan sosialisasi kode etik sebagai titik mula pencegahan korupsi. Sub indikator penilaian kode etik meliputi: ketersediaan kode etik, mekanisme penerapan dan pelembagaan kode etik, serta penegakkan kode etik.

Kedua, Peningkatan Transparansi dalam Manajemen SDM. Dengan nilai rata-rata 3,85, hanya 20 unit utama/pemda yang memiliki nilai di atas 6. Tiga sub indikator manajemen SDM terdiri atas proses rekrutmen yang terbuka dan transparan, sistem penilaian kinerja yang terukur, proses promosi dan penempatan jabatan yang transparan. Dari ketiga sub indikator tersebut, sub indikator penilaian kinerja merupakan sub indikator dengan nilai terkecil yakni 2,57. Masih banyak unit utama yang belum menerapkan penilaian kinerja secara menyeluruh ke seluruh pegawainya.

Ketiga, Peningkatan Transparansi dalam Pengadaan. Nilai tertinggi pada indikator ini dicapai oleh Pemkot Yogyakarta, 8,17. Antara lain dikarenakan Pemkot Yogyakarta memulai e-procurement lebih awal, dan kinerja pengadaannya terus meningkat. Pemkot Yogyakarta juga telah membentuk ULP dan memiliki sarana pengaduan sebagai mekanisme kontrol yang memadai.

Keempat, Peningkatan Transparansi Penyelenggara Negara. Unit utama yang memperoleh nilai tertinggi pada indikator ini adalah Ditjen Perbendaharaan, 9,51, berkat tingginya tingkat pelaporan LHKPN dalam unit utamanya. Untuk sub indikator pelaporan gratifikasi, dinilai dari intensitas sosialisasi gratifikasi yang relatif tinggi dan terdapat unit yang membantu menangani laporan gratifikasi.

Kelima, Peningkatan Akses Publik dalam Memperoleh Informasi Unit Utama. Nilai rata-rata keseluruhan untuk indikator ini adalah yang tertinggi, yakni 6,63. Di lingkungan Kementerian Keuangan seluruh unit utama sudah memiliki nilai di atas 6 dan terdapat 54 unit utama lainnya

Page 44: Laporan Akuntabilitas Kinerja Komisi Pemberantasan Korupsi … KPK Tahun 2010.pdf · penggalangan dukungan masyarakat dalam memberantas korupsi; dan Knowledge sharing, ... hanya terdapat

LAKIP KPK Tahun 2010 3636

juga memiliki nilai di atas 6. Tingginya skor yang diperoleh unit-unit utama tersebut disebabkan oleh banyaknya penggunaan jenis media untuk menyampaikan informasi terkait dengan tugas dan fungsi unit utama. Pada umumnya unit utama telah menyediakan website resmi, majalah/buletin, leaflet/flyer, dan papan pengumuman.

Keenam, Pelaksanaan Rekomendasi KPK. Nilai rata-rata keseluruhan untuk indikator ini adalah 5,31. Terdapat 48 unit utama memiliki nilai di atas 6. 23 unit utama di antaranya memiliki nilai sempurna (10). Hal ini berarti ke-23 unit utama tersebut telah memiliki action plan atas rekomendasi yang diberikan oleh KPK/BPK/APIP.

Ketujuh, Kegiatan Promosi Antikorupsi. Indikator kegiatan promosi antikorupsi masih jauh dari nilai yang diharapkan. Rata-rata untuk indikator ini masih rendah yakni 3,65. Kegiatan promosi antikorupsi meliputi publik internal dan eksternal.

Selain 7 indikator kuantitaif tersebut dengan total bobot 0,865, total nilai PIAK ditambah dengan penilaian atas inisiatif antikorupsi lainnya yang merupakan indikator kualitatif berbobot 0,135. Penilaian untuk laporan kualitatif dilakukan dengan metode self assessment check list. Peserta PIAK mengisi sendiri kuesioner dengan melampirkan bukti pendukung. 55 laporan kualitatif yang diterima KPK dinilai secara independen oleh pakar. Setiap laporan kualitatif dinilai oleh 3 orang pakar.

PIAK 2010 diikuti oleh 26 instansi yang terdiri dari: 18 instansi pusat, 2 pemerintah provinsi, 4 pemerintah kota, dan 2 pemerintah kabupaten. Nilai PIAK menggunakan skala penilaian 0 -10. Semakin tinggi nilai PIAK semakin besar inisiatif instansi/daerah tersebut dalam mencegah korupsi.

Nilai rata-rata PIAK 2010 adalah 3,43 dengan nilai indikator terbesar adalah akses publik mendapatkan informasi yakni 6,63 dan indikator terendah adalah kode etik (meski memiliki bobot terbesar) yakni 1,88. Untuk instansi pusat nilai rata-rata PIAK 3,33 (lebih rendah dari nilai rata-rata 3,43) dengan nilai indikator yang terbesar adalah akses publik dalam mendapatkan informasi (6,40) dan indikator yang terendah adalah kode etik (1,85). Sedangkan nilai rata-rata PIAK untuk pemerintah daerah lebih tinggi dari instansi pusat yakni 4,51. Indikator untuk akses publik dalam mendapatkan informasi masih yang tertinggi 8,17, dan indikator kode etik masih memperoleh nilai terendah yakni 2,18.

Instansi dengan nilai PIAK terbaik adalah Ditjen Perbendaharaan dengan total nilai 8,89. Nilai terbesar diperoleh oleh Ditjen Perbendaharaan karena aspek inovasi dalam indikator kualitatif dianggap sudah menyentuh aspek strategis dan sudah menggunakan bantuan teknologi. Artinya, Kementerian Keuangan sebagai instansi yang sudah melakukan reformasi birokrasi telah menunjukkan upaya lebih untuk mencegah terjadinya potensi tindak pidana korupsi di unit-unit utamanya.

Page 45: Laporan Akuntabilitas Kinerja Komisi Pemberantasan Korupsi … KPK Tahun 2010.pdf · penggalangan dukungan masyarakat dalam memberantas korupsi; dan Knowledge sharing, ... hanya terdapat

LAKIP KPK Tahun 2010 3737

Tabel Unit Utama/Pemda dengan Nilai PIAK di atas 6:

No Unit Utama/Pemerintah Daerah Nilai PIAK 2010

1 Ditjen Perbendaharaan, Kementerian Keuangan 8.99

2 Ditjen Bea dan Cukai, Kementerian Keuangan 8.86

3 Ditjen Anggaran, Kementerian Keuangan 8.38

4 Ditjen Pajak, Kementerian Keuangan 8.18

5 Pemerintah Kota Yogyakarta (4 SKPD) 7.88

6 Ditjen Perikanan Budidaya, Kementerian Kelautan dan Perikanan 7.77

7 Badan Pengawas pasar Modal dan Lembaga Keuangan (Bapepam LK), Kementerian Keuangan

7.65

8 Badan Pendidikan dan Pelatihan Keuangan (BPPK), Kementerian Keuangan

7.23

9 Badan Kebijakan Fiskal (BKF), Kementerian Keuangan 7.16

10 Sekretariat Jenderal, Kementerian Kelautan dan Perikanan 6.69

11 Ditjen Pengelolaan Utang, Kementerian Keuangan 6.34

12 Sekretariat Jenderal, Kementerian Perhubungan 6.25

13 Ditjen Perhubungan Laut, Kementerian Perhubungan 6.16

Rekap secara keseluruhan Nilai PIAK (Total), PIAK Pusat, dan PIAK Daerah 4,51 adalah sebagai berikut:

Page 46: Laporan Akuntabilitas Kinerja Komisi Pemberantasan Korupsi … KPK Tahun 2010.pdf · penggalangan dukungan masyarakat dalam memberantas korupsi; dan Knowledge sharing, ... hanya terdapat

LAKIP KPK Tahun 2010 3838

a. PIAK Total:

Nilai PIAK

(Total) Variabel Indikator Sub Indikator

• Ketersediaan Kode Etik (0.330) 2.30

• Ketersediaan Mekanisme Pelaporan dan Pelembagaan Kode Etik (0.313)

1.63

Kode Etik (0.202)

1.88

• Penegakan Kode Etik (termasuk reward & punishment) (0.357)

1.70

• Tersedianya Proses Rekrutmen yang Terbuka dan Transparan (0.400)

5.60

• Tersedianya Sistem Penilaian Kinerja yang Terukur (0.321)

2.57

Peningkatan Transparansi dalam Manajemen SDM (0.160)

3.85

• Tersedianya Proses Promosi dan Penempatan dalam Jabatan yang Terbuka dan Transparan (0.279

2.83

• Penerapan Pengadaan secara Elektronik (0.613)

2.47

Peningkatan Transparansi dalam Pengadaan (0.168)

1.82

• Adanya Mekanisme Kontrol dari Eksternal (0.387)

0.79

• Persentase Kepatuhan LHKPN (0.492)

3.08 Peningkatan Transparansi PN (0.131)

2.87

• Mekanisme Pelaporan Gratifikasi (0.508)

2.58

• Keterbukaan Unit Utama Dalam Menyebarkan Informasi (0.575)

6.94

Peningkatan Akses Publik dalam Memperoleh Informasi Unit Utama (0.118)

6.63

• Tingkat Keaktifan Unit Utama Dalam Menyebarkan Informasi (0..425)

6.05

• Action Plan atas Saran Perbaikan dari KPK/BPK/APIP (0.467)

6.02

Pelaksanaan Saran Perbaikan yang Diberikan oleh KPK/BPK/ APIP (0.137)

5.31

• Persentase dari Pelaksanaan Saran Perbaikan dari KPK/BPK/APIP (0.533)

4.50

• Kegiatan Promosi Internal (0.472) 3.92

Indikator Utama (0.865)

2.99

Kegiatan Promosi Anti Korupsi (0.084)

3.65

• Kegiatan Promosi Eksternal (0.528) 3.21

3.43

Indikator Inovasi (0.135)

0.45

Kecukupan dan Efektivitas dari Inisiatif Anti Korupsi Lainnya (1.00)

0.45

Page 47: Laporan Akuntabilitas Kinerja Komisi Pemberantasan Korupsi … KPK Tahun 2010.pdf · penggalangan dukungan masyarakat dalam memberantas korupsi; dan Knowledge sharing, ... hanya terdapat

LAKIP KPK Tahun 2010 3939

b. PIAK Pusat:

Nilai PIAK Pusat

Variabel Indikator Sub Indikator

• Ketersediaan Kode Etik (0.330) 2.33

• Ketersediaan Mekanisme Pelaporan dan Pelembagaan Kode Etik (0.313)

1.60

Kode Etik (0.202)

1.85

• Penegakan Kode Etik (termasuk reward & punishment) (0.357)

1.63

• Tersedianya Proses Rekrutmen yang Terbuka dan Transparan (0.400)

5.42

• Tersedianya Sistem Penilaian Kinerja yang Terukur (0.321)

2.59

Peningkatan Transparansi dalam Manajemen SDM (0.160)

3.76

• Tersedianya Proses Promosi dan Penempatan dalam Jabatan yang Terbuka dan Transparan (0.279

2.75

• Penerapan Pengadaan secara Elektronik (0.613)

2.14

Peningkatan Transparansi dalam Pengadaan (0.168)

1.62

• Adanya Mekanisme Kontrol dari Eksternal (0.387)

0.80

• Persentase Kepatuhan LHKPN (0.492)

3.00 Peningkatan Transparansi PN (0.131)

2.74

• Mekanisme Pelaporan Gratifikasi (0.508)

2.48

• Keterbukaan Unit Utama Dalam Menyebarkan Informasi (0.575)

6.81

Peningkatan Akses Publik dalam Memperoleh Informasi Unit Utama (0.118)

6.40

• Tingkat Keaktifan Unit Utama Dalam Menyebarkan Informasi (0..425)

5.84

• Action Plan atas Saran Perbaikan dari KPK/BPK/APIP (0.467)

5.75

Pelaksanaan Saran Perbaikan yang Diberikan oleh KPK/BPK/ APIP (0.137)

4.98

• Persentase dari Pelaksanaan Saran Perbaikan dari KPK/BPK/APIP (0.533)

4.31

• Kegiatan Promosi Internal (0.472) 3.56

Indikator Utama (0.865)

2.87

Kegiatan Promosi Anti Korupsi (0.084)

3.29

• Kegiatan Promosi Eksternal (0.528) 3.04

3.33

Indikator Inovasi (0.135)

0.46

Kecukupan dan Efektivitas dari Inisiatif Anti Korupsi Lainnya (1.00)

0.46

Page 48: Laporan Akuntabilitas Kinerja Komisi Pemberantasan Korupsi … KPK Tahun 2010.pdf · penggalangan dukungan masyarakat dalam memberantas korupsi; dan Knowledge sharing, ... hanya terdapat

LAKIP KPK Tahun 2010 4040

c. PIAK Daerah:

Nilai PIAK

Daerah Variabel Indikator Sub Indikator

• Ketersediaan Kode Etik (0.330) 2.00

• Ketersediaan Mekanisme Pelaporan dan Pelembagaan Kode Etik (0.313)

2.00

Kode Etik (0.202)

2.18

• Penegakan Kode Etik (termasuk reward & punishment) (0.357)

2.50

• Tersedianya Proses Rekrutmen yang Terbuka dan Transparan (0.400)

7.41

• Tersedianya Sistem Penilaian Kinerja yang Terukur (0.321)

2.38

Peningkatan Transparansi dalam Manajemen SDM (0.160)

4.75

• Tersedianya Proses Promosi dan Penempatan dalam Jabatan yang Terbuka dan Transparan (0.279)

3.67

• Penerapan Pengadaan secara Elektronik (0.613)

3.88

Peningkatan Transparansi dalam Pengadaan (0.168)

3.78

• Adanya Mekanisme Kontrol dari Eksternal (0.387)

0.71

• Persentase Kepatuhan LHKPN (0.492)

3.88 Peningkatan Transparansi PN (0.131)

3.71

• Mekanisme Pelaporan Gratifikasi (0.508)

2.54

• Keterbukaan Unit Utama dalam Menyebarkan Informasi (0.575)

8.21

Peningkatan Akses Publik dalam Memperoleh Informasi Unit Utama (0.118)

8.17

• Tingkat Keaktifan Unit Utama dalam Menyebarkan Informasi (0..425)

8.13

• Action Plan atas Saran Perbaikan dari KPK/BPK/APIP (0.467)

8.75

Pelaksanaan Saran Perbaikan yang Diberikan oleh KPK/BPK/ APIP (0.137)

7.48

• Persentase dari Pelaksanaan Saran Perbaikan dari KPK/BPK/APIP (0.533)

6.38

• Kegiatan Promosi Internal (0.472) 7.50

Indikator Utama (0.865)

4.17

Kegiatan Promosi Anti Korupsi (0.084)

6.14

• Kegiatan Promosi Eksternal (0.528) 4.90

4.51

Indikator Inovasi (0.135)

0.33

Kecukupan dan Efektivitas dari Inisiatif Anti Korupsi Lainnya (1.00)

0.33

Page 49: Laporan Akuntabilitas Kinerja Komisi Pemberantasan Korupsi … KPK Tahun 2010.pdf · penggalangan dukungan masyarakat dalam memberantas korupsi; dan Knowledge sharing, ... hanya terdapat

LAKIP KPK Tahun 2010 4141

Penindakan yang Kuat dan Proaktif

Indikator kinerja yang ditetapkan untuk mengukur keberhasilan sasaran Penindakan yang Kuat dan Proaktif terdiri atas dua indikator kinerja, dengan capaian kinerja sebagai berikut:

No Indikator Kinerja (KPI) Target Realisasi Kinerja

1 % Keberhasilan Penuntutan di Pengadilan Tipikor 100% 100% 100%

2 % Keberhasilan Perkara yang Disupervisi KPK 60% 110% 183,3%

Dari tabel di atas, terlihat bahwa target kinerja yang ditetapkan telah tercapai.

KPI % Keberhasilan Penuntutan di Pengadilan Tipikor (Conviction Rate) diperoleh dengan membandingkan antara jumlah putusan Hakim Pengadilan Negeri Tipikor yang menyatakan terdakwa bersalah dengan jumlah perkara yang dituntut oleh Jaksa Penuntut Umum (JPU) KPK.

Selama tahun 2010, dari 35 perkara yang dituntut oleh JPU KPK, seluruhnya (100%) diputus oleh Hakim di tingkat PN dengan putusan terdakwa dinyatakan bersalah, dengan rincian per bulan sebagai berikut:

Januari :

1. Perkara TPK atas nama terdakwa OENTARTO SINDUNG MAWARDI sehubungan dengan penerbitan radiogram dalam pengadaan mobil pemadam kebakaran dengan menggunakan pompa merk Tohatsu type V 80 ASM dan pembebasan bea masuk/pajak mobil pemadam kebakaran merk Morita di beberapa Pemprov/Pemkab/Pemkot dengan pembayaran bersumber dari APBD tahun 2000 – 2005.

2. Perkara TPK atas nama terdakwa MUZNI TAMBUSAI sehubungan dengan pengelolaan dana/aset Eks. Yayasan Tabungan Pensiun Pekerja Pemborong Minyak dan Gas Bumi/YDTP-MIGAS.

Februari :

3. Perkara TPK atas nama terdakwa SAMUEL HENGKY DAUD, MBA. Als HENGKY SAMUEL DAUD sehubungan dengan pengadaan mobil pemadam kebakaran dengan menggunakan pompan merk Tohatsu type V 80 ASM dan merk Morita di berbagai Pemprov./Pemkab./Pemkot yang dananya bersumber dari APBD Tahun 2002 – 2005.

4. Perkara TPK atas nama terdakwa DJONI ANWIR ALGAMAR dan TANSEAN PARLINDUNGAN MALAU sehubungan dengan Pelaksanaan Pengadaan Kapal Patroli Klas III type FRP panjang 28,5 meter pada Ditjen Perhubungan Laut Dep. Perhubungan.

Page 50: Laporan Akuntabilitas Kinerja Komisi Pemberantasan Korupsi … KPK Tahun 2010.pdf · penggalangan dukungan masyarakat dalam memberantas korupsi; dan Knowledge sharing, ... hanya terdapat

LAKIP KPK Tahun 2010 4242

Maret :

5. Perkara TPK atas nama terdakwa JULES FITZGERALD WARIKAR sehubungan dengan pembangunan renovasi pasar sentral Supiori, terminal induk, rumah dinas pejabat eselon, dan renovasi pasar sentral Supiori untuk Kantor Cabang Bank Papua yang menggunakan dana APBD Kab. Supiori Prov. Papua Tahun Anggaran 2006 - 2008 Kab. Supiori.

6. Perkara TPK atas nama terdakwa SURYADI SENTOSA sehubungan dengan pembangunan renovasi pasar sentral Supiori, terminal induk, rumah dinas pejabat eselon, dan renovasi pasar sentral Supiori untuk Kantor Cabang Bank Papua yang menggunakan dana APBD Kab. Supiori Prov. Papua Tahun Anggaran 2006 - 2008 Kab. Supiori.

7. Perkara TPK atas nama terdakwa ABDUL HAMID RIZAL dan DAENG RUSNADI sehubungan dengan penggunaan APBD Kabupaten Natuna Tahun Anggaran 2004 yang tidak sesuai dengan peruntukkannya dan pengeluaran kas tidak sesuai dan pengeluaran kas tidak disertai bukti yang lengkap dan sah.

8. Perkara TPK atas nama terdakwa HARIADI SADONO sehubungan dengan Pengadaan Outsourcing Pengelolaan Sistim Manajemen Pelanggan (Customer Management System) berbasis Teknologi Informasi pada PT. PLN (persero) Distribusi Jawa Timur Tahun 2004 – 2008.

April :

9. Perkara TPK atas nama terdakwa UMAR SJARIFUDDIN sehubungan dengan penggunaan dana Kantor Bank Jabar untuk kepentingan pribadi dan atau pihak lain yang terjadi pada tahun 2003 – 2005.

10. Perkara TPK atas nama terdakwa GUNAWAN PRANOTO dan RINALDI YUSUF sehubungan dengan penggunaan Alat Kesehatan untuk Rumah Sakit Kawasan Timur Indonesia (KTI) dan Palang Merah Indonesia (PMI) oleh Ditjen Pelayanan Medik Dep. Kesehatan RI.

11. Perkara TPK atas nama terdakwa ACHMAD SUJUDI sehubungan dengan penggunaan alat kesehatan untuk Rumah Sakit Kawasan Timur Indonesi (KTI) dan Palang Merah Indonesia (PMI) oleh Direktorat Jenderal Pelayanan Medik Dep. Kesehatan RI pada Tahun Anggaran 2003 dari Dana Anggaran Belanja Tambahan (ABT).

12. Perkara TPK atas nama terdakwa Dr. MADIONO, MPH sehubungan dengan Pelaksanaan Pengadaan Alat Rontgen Portable untuk Pelayanan Puskesmas di Daerah Tertinggal, Terpencil, Perbatasan, dan Pulau-pulau Kecil di Biro Perencanaan dan Anggaran Setjen Dep. Kesehatan RI.

Mei :

13. Perkara TPK atas nama terdakwa WASHINGTON MAMPE PARULIAN SIMANJUTAK berupa penyelenggara negara menerima atau memberikan sesuatu, hadiah atau janji, dikarenakan atau dengan menyalahgunakan atau dengan mengingat kekuasaan atau wewenang yang berhubungan

Page 51: Laporan Akuntabilitas Kinerja Komisi Pemberantasan Korupsi … KPK Tahun 2010.pdf · penggalangan dukungan masyarakat dalam memberantas korupsi; dan Knowledge sharing, ... hanya terdapat

LAKIP KPK Tahun 2010 4343

atau melekat dengan jabatannya pada PT Perusahaan Gas Negara (Persero) periode tahun 2001 – 2006.

14. Perkara TPK atas nama terdakwa UDJU DJUHAERI sehubungan dengan penerimaan/pemberian travellers cheqeu (TC) oleh anggota DPR RI periode 1999-2004 karena atau berhubungan dengan sesuatu yang bertentangan dengan kewajiban, dilakukan atau tidak dilakukan dalam jabatannya berkaitan dengan pemilihan Deputi Senior Bank Indonesia pada tahun 2004.

15. Perkara TPK atas nama terdakwa DUDHIE MAKMUN MUROD sehubungan dengan penerimaan/pemberian travellers cheqeu (TC) oleh anggota DPR RI periode 1999-2004 karena atau berhubungan dengan sesuatu yang bertentangan dengan kewajiban, dilakukan atau tidak dilakukan dalam jabatannya berkaitan dengan pemilihan Deputi Senior Bank Indonesia pada tahun 2004.

16. Perkara TPK atas nama tersangka ENDIN A.J SOEFIHARA sehubungan dengan penerimaan/pemberian travellers cheqeu (TC) oleh anggota DPR RI periode 1999-2004 karena atau berhubungan dengan sesuatu yang bertentangan dengan kewajiban, dilakukan atau tidak dilakukan dalam jabatannya berkaitan dengan pemilihan Deputi Senior Bank Indonesia pada tahun 2004.

17. Perkara TPK atas nama tersangka HAMKA YANDHU sehubungan dengan penerimaan/pemberian travellers cheqeu (TC) oleh anggota DPR RI periode 1999-2004 karena atau berhubungan dengan sesuatu yang bertentangan dengan kewajiban, dilakukan atau tidak dilakukan dalam jabatannya berkaitan dengan pemilihan Deputi Senior Bank Indonesia pada tahun 2004.

Juni :

18. Perkara TPK atas nama terdakwa R. SALEH ABDUL MALIK, ACHMAD FATHONY ZAKARIA dan ARTHUR PELUPESSY yaitu orang yang bersama-sama atau turut serta pada perkara TPK dalam pengadaan Outsourcing Pengelolaan Sistem Manajemen Pelanggan (Customer Management System) berbasis teknologi Informasi pada PT PLN (Persero) distribusi Jawa Timur Tahun 2004 – 2008.

19. Perkara TPK atas nama terdakwa UCE KARNA SUGANDA dan ABAS SUHARI SOMANTRI dalam penggunaan dana Kantor Bank Jabar untuk kepentingan pribadi dan atau pihak lain yang terjadi antara tahun 2003 – 2005.

20. Perkara TPK atas nama terdakwa Drs. DJOKO PRAMONO sebagai orang yang bersama-sama atau turut serta menerima dana taktis dari Rekanan Pelaksana Proyek Pembangunan Jaringan Distribusi Gas pada PT. Perusahaan Gas Negara (Persero) Tbk. yang menggunakan dana APBN Tahun Anggaran 2003.

Page 52: Laporan Akuntabilitas Kinerja Komisi Pemberantasan Korupsi … KPK Tahun 2010.pdf · penggalangan dukungan masyarakat dalam memberantas korupsi; dan Knowledge sharing, ... hanya terdapat

LAKIP KPK Tahun 2010 4444

Juli :

21. Perkara TPK atas nama terdakwa AZWAR CHESPUTRA, HILMAN INDRA, dan FACHRI ANDI LELUASA sehubungan dengan permintaan dan penerimaan sejumlah dana terkait dengan Proses Alih Fungsi Hutan Lindung Pantai Air Telang Prov. Sumatera Selatan.

22. Perkara TPK atas nama terdakwa EDDI SETIADI sehubungan dengan penerimaan hadiah oleh Pemeriksa Pajak Bank Jabar pada tahun 2004 sebagai imbalan atas pengurangan jumlah pajak kurang bayar Bank Jabar tahun buku 2002.

Agustus :

23. Perkara TPK atas nama terdakwa IBRAHIM SH sehubungan dengan Hakim atau Pegawai Negeri atau Penyelenggara Negara yang menerima hadiah, pemberian atau janji.

24. Perkara TPK atas nama terdakwa BUDIARTO MALIANG sehubungan dengan secara bersama-sama atau turut serta dalam pelaksanaan pengadaan alat roentgen portable untuk pelayanan Puskesmas di daerah tertinggal, terpencil, perbatasan, dan pulau-pulau kecil di Biro Perencanaan dan Anggaran Sekretariat Jenderal Dep. Kesehatan RI tahun anggaran 2007 (Inkracht PN).

25. Perkara TPK atas nama terdakwa ISMETH ABDULLAH sehubungan dengan pelaksanaan pengadaan mobil pemadam kebakaran merk Morita pada tahun anggaran 2004 - 2005 di Otorita Pengembangan Daerah Industri Pulau Batam (Inkracht PN).

26. Perkara TPK atas nama terdakwa ANGGODO WIDJOJO sehubungan dengan perbuatan melakukan, menyuruh melakukan, turut serta melakukan perbuatan dengan sengaja mencegah, merintangi atau menggagalkan secara langsung atau tidak langsung penyidikan, penuntutan, dan pemeriksaan di sidang pengadilan terhadap tersangka atau terdakwa ataupun para saksi dalam perkara korupsi yang terjadi pada tahun 2008 - 2009, dan atau perbuatan melakukan percobaan memberi atau menjanjikan sesuatu kepada Pimpinan KPK dan atau pegawai KPK, pembantuan atau permufakatan jahat untuk melakukan Tindak Pidana Korupsi.

September :

-

Oktober :

27. Perkara TPK atas nama terdakwa ADNER SIRAT SH dan DARIANUS LUNGGUK SITORUS terkait dengan memberi atau menjanjikan sesuatu kepada Hakim atau pegawai negeri atau penyelenggara negara dengan maksud supaya berbuat atau tidak berbuat sesuatu dalam jabatannya yang bertentangan dengan kewajibannya atau karena berhubungan dengan sesuatu yang bertentangan dengan kewajibannya.

Page 53: Laporan Akuntabilitas Kinerja Komisi Pemberantasan Korupsi … KPK Tahun 2010.pdf · penggalangan dukungan masyarakat dalam memberantas korupsi; dan Knowledge sharing, ... hanya terdapat

LAKIP KPK Tahun 2010 4545

November :

28. Perkara TPK atas nama terdakwa YUSAK YALUWO sehubungan dengan penyalahgunaan dana APBD dan OTSUS Pemda Kabupaten Boven Digoel Prop. Papua TA 2006-2007 (Banding).

29. Perkara TPK atas nama terdakwa INDRA KUSUMA dkk sehubungan dengan pengadaan tanah untuk pasar pada Pemerintah Kabupaten Brebes TA 2003 (tahap persidangan).

30. Perkara TPK atas nama terdakwa H ASRAL RACHMAN, SH sehubungan dengan TPK turut serta terkait perbuatan H Tengku Azmun Jaafar, SH (Bupati Pelalawan) Dkk dalam penilaian dan pengesahan RKT UPHHKHT pada areal yang diberikan IUPHHKT-HT Tahun 2001 sd 2006 di wilayah Kabupaten Pelalawan.

31. Perkara TPK atas nama terdakwa SUHARTO dan ENANG HERNAWAN sehubungan dengan penerimaan sesuatu/hadiah berupa uang dari pejabat pemerintah Kota Bekasi terkait pelaksanaan pemeriksaan laporan keuangan Pemerintah Daerah Kota Bekasi Tahun Anggaran 2009.

32. Perkara TPK atas nama terdakwa HERRY SUPARJAN dan HERRY LUKMANTOHARI sehubungan dengan pemberian sesuatu/hadiah berupa uang kepada pejabat BPK RI perwakilan Jabar terkait pelaksanaan pemeriksaan laporan keuangan Pemerintah Daerah Kota Bekasi Tahun Anggaran 2009.

33. Perkara TPK atas nama terdakwa TJANDRA UTAMA EFFENDI sehubungan dengan orang yang bersama-sama memberikan sesuatu/hadiah berupa uang kepada pejabat BPK RI perwakilan Jawa Barat terkait pelaksanaan pemeriksaan laporan keuangan Pemda Kota Bekasi tahun anggaran 2009.

34. Perkara TPK atas nama terdakwa JORNAL EFFENDI SIAHAAN sehubungan dengan pengelolaan APBD pada Biro Hukum Sekretariat Daerah Provinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta TA 2006-2007.

35. Perkara TPK atas nama terdakwa HERRY ACHMAD BUCHORI sehubungan dengan orang yang bersama-sama atau turut serta dengan Umar Sjarifuddin (mantan Dirut Bank Jabar) melakukan pemberian berupa uang kepada Pemeriksa Pajak Karipka Bandung Satu pada tahun 2004 atau pengurangan jumlah pajak kurang bayar PT Bank Jabar tahun pajak 2001 dan 2002.

Desember :

-

Page 54: Laporan Akuntabilitas Kinerja Komisi Pemberantasan Korupsi … KPK Tahun 2010.pdf · penggalangan dukungan masyarakat dalam memberantas korupsi; dan Knowledge sharing, ... hanya terdapat

LAKIP KPK Tahun 2010 4646

Sejak tahun 2004, Conviction Rate KPK selalu mencapai 100%, sebagaimana tampak pada tabel berikut:

2004 2005 2006 2007 2008 2009 2010 Jumlah

Penuntutan (Perkara) 2 17 23 19 35 32 35 163

Conviction Rate (Persen) 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100%

Jika dilihat secara keseluruhan proses penindakan di KPK, perkembangan penanganan kasus/perkara dari tahap penyelidikan, penyidikan, penuntutan, dan eksekusi tampak pada grafik berikut:

KPI % Keberhasilan Perkara yang Disupervisi KPK untuk mengukur keberhasilan koordinasi dan supervisi di bidang penindakan KPK, yang diarahkan untuk memberdayakan aparat penegak hukum (APGAKUM) dalam menangani kasus TPK di lembaganya. KPI ini diukur dari persentase rata-rata: (a) jumlah perkara yang disupervisi KPK berdasarkan Surat Perintah Penyidikan (Sprin Dik) yang dikeluarkan oleh Kepolisian dan Kejaksaan; dan (b) % Kepatuhan Penyampaian SPDP (Surat Perintah Dimulainya Penyidikan) dari Kepolisian dan Kejaksaan.

Realisasi selama tahun 2010 terlihat pada tabel berikut:

Indikator Triwulan I Triwulan II Triwulan III Triwulan IV Total 1. Jumlah perkara yang

disupervisi kep. Kepolisian dan Kejaksaan yang disidangkan di Pengadilan

3 3 4 2 12

2. Jumlah SPDP yang diterima dari Kepolisian dan Kejaksaan

354 402 270 342 1.372

Rekap Penanganan Kasus/Perkara TPK oleh KPK (2004 - 2010)

0 0

23

29

36

70 7067

54

2

19

2724

47

3740

2

17

2319

3532

35

5

17

23 23

3734

4

12

23 23

39 38

2004 2005 2006 2007 2008 2009 2010

Penyelidikan Penyidikan Penuntutan Inkracht Eksekusi

Page 55: Laporan Akuntabilitas Kinerja Komisi Pemberantasan Korupsi … KPK Tahun 2010.pdf · penggalangan dukungan masyarakat dalam memberantas korupsi; dan Knowledge sharing, ... hanya terdapat

LAKIP KPK Tahun 2010 4747

Sejak tahun 2004, kepatuhan penyampaian SPDP oleh Kepolisian dan Kejaksaan relatif meningkat, sebagaimana tampak pada tabel berikut:

2004 2005 2006 2007 2008 2009 2010 Total

Kepolisian 120 171 520 169 191 92 196 1.459

Kejaksaan 297 582 644 437 446 558 1.176 4.140

Total 417 753 1.164 606 637 650 1.372 5.599

Penerimaan SPDP dari Kejaksaan dan Kepolisian (2004 - 2010)

120 171

520

169 19192

196

1.176

297

582

644

437 446558

1.372

417

753

1.164

606 637 650

2004 2005 2006 2007 2008 2009 2010

Kepolisian Kejaksaan Total

Page 56: Laporan Akuntabilitas Kinerja Komisi Pemberantasan Korupsi … KPK Tahun 2010.pdf · penggalangan dukungan masyarakat dalam memberantas korupsi; dan Knowledge sharing, ... hanya terdapat

LAKIP KPK Tahun 2010 48

BBBaaabbb VVV CCCaaapppaaaiiiaaannn KKKiiinnneeerrrjjjaaa pppaaadddaaa PPPeeerrrssspppeeekkktttiiifff IIInnnttteeerrrnnnaaalll

apaian kinerja Perspektif Internal Business Process adalah sebesar 113,8%, yang berasal dari Objectives (Sasaran)

sebagai berikut:

a. Pendidikan Anti Korupsi: 130,0%;

b. Pelaporan LHKPN: 150,0%;

c. Pelaporan Gratifikasi: 80,2%;

d. Pembangunan dan Pembinaan Jejaring: 122,9%;

e. Percepatan Reformasi Sektor Publik: 162,5%;

f. Penyelamatan Keuangan dan Aset Negara/Daerah: 105,3%;

g. Korsup Pencegahan: 0,0%.

h. Kajian Sistem Administrasi di Lembaga Negara dan Pemerintah: 200%;

i. Korsup Penindakan: 150,0%;

j. Pemeriksaan Dumas: 100,0%;

k. Penyelidikan: 100,0%;

l. Penyidikan: 77,8%;

m. Penuntutan: 92,5%;

n. Integritas Organisasi: 100%;

o. Dukungan Hukum: 125,0%;

p. Pencitraan Organisasi: 175,8%;

q. Manajemen Sumber Daya: 100,7%;

r. Tersedianya Data dan Informasi: 91,7%; dan

s. Tersedianya Infrastruktur Teknologi dan Informasi: 98,8%.

C

Page 57: Laporan Akuntabilitas Kinerja Komisi Pemberantasan Korupsi … KPK Tahun 2010.pdf · penggalangan dukungan masyarakat dalam memberantas korupsi; dan Knowledge sharing, ... hanya terdapat

LAKIP KPK Tahun 2010 49

Diagram Pencapaian Kinerja KPK Tahun 2010 pada Perspektif Internal

Penjelasan masing-masing Objectives dan KPI adalah sebagai berikut:

Pendidikan Anti Korupsi

Indikator kinerja yang ditetapkan untuk mengukur keberhasilan sasaran Pendidikan Anti Korupsi terdiri atas 1 indikator kinerja, dengan capaian kinerja sebagai berikut:

No Indikator Kinerja (KPI) Target Realisasi Kinerja

1 Jumlah Implementasi Sekolah/Instansi/Lembaga/ Komunitas yang Menerapkan Zona Integritas 10 13 130,0%

Dari tabel di atas, terlihat bahwa target kinerja yang ditetapkan telah tercapai.

KPI Jumlah Implementasi Sekolah/Instansi/Lembaga/ Komunitas yang Menerapkan Zona Integritas diukur dari jumlah zona integritas yang terbangun sesuai dengan kriteria atau persyaratan berikut:

a. Melaksanakan Focus Group Discussion (FGD) Zona Integritas Layanan Publik dengan Kepala Daerah dan para SKPD di kota atau kabupaten;

b. Melaksanakan FGD Zona Integritas Sekolah untuk Kepala Sekolah, dan melaksanakan Training of Trainer untuk Penerapan Modul Pendidikan Anti Korupsi di sekolah-sekolah;

c. Melakukan FGD Komunitas dan pengembangan komunitas.

Page 58: Laporan Akuntabilitas Kinerja Komisi Pemberantasan Korupsi … KPK Tahun 2010.pdf · penggalangan dukungan masyarakat dalam memberantas korupsi; dan Knowledge sharing, ... hanya terdapat

LAKIP KPK Tahun 2010 50

Realisasi tahun 2010, sebanyak 13 daerah telah menerapkan zona integritas, yaitu:

a. Palembang;

b. Jakarta Pusat;

c. Jakarta Barat;

d. Bandung;

e. Bogor;

f. Semarang;

g. Surabaya;

h. Makassar;

i. Samarinda;

j. Yogyakarta;

k. Biak Numfor;

l. Bolaang Mongondow Utara;

m. Jayapura.

Zona integritas juga telah diimplementasikan dalam bentuk penerapan modul dan pembelajaran anti korupsi di 127 sekolah pada kota/kabupaten berikut:

a. PALEMBANG:

(1) SD Negeri 187 Palembang;

(2) SD negeri 49 Palembang;

(3) SD Negeri 147 Palembang;

(4) SMP Negeri 1 Palembang;

(5) SMP Negeri 17 Palembang;

(6) SMP Negeri 45 Palembang;

(7) SMA Negeri 1 Palembang;

(8) SMA Negeri 15 Palembang;

(9) SMA Negeri 10 Palembang;

(10) SMA Xaverius 1 Palembang;

(11) SMA Srijaya Negara.

b. JAYAPURA:

(12) SD Nurul Huda 1 Yapis;

(13) SD Negeri Inpres 581;

(14) SD YPPK Gembala Baik Abepura;

(15) SD Negeri Inpres 2 Koya Barat;

(16) SD Negeri Entrop;

(17) SD Inpres Bhayangkara;

Page 59: Laporan Akuntabilitas Kinerja Komisi Pemberantasan Korupsi … KPK Tahun 2010.pdf · penggalangan dukungan masyarakat dalam memberantas korupsi; dan Knowledge sharing, ... hanya terdapat

LAKIP KPK Tahun 2010 51

(18) SD Nurul Huda 2 Yapis;

(19) SD YPK Maranatha;

(20) SD Negeri 2 Abepura;

(21) MI Al Fatah Yapis Abepantai;

(22) SD Inpres 2 Yabansai;

(23) SMP N 2 Jayapura;

(24) SMP N 3 Jayapura;

(25) SMP YPPK Kristus Raja;

(26) SMK Hikmah Yapis Jayapura;

(27) SMK N 4 Jayapura;

(28) SMK N 7 Jayapura.

c. JAKARTA BARAT:

(29) SDN Duri Kosambi 06 Pagi;

(30) SDN Mangga Besar 15 Pagi;

(31) SDN Pegadungan 03;

(32) SDN Semanan 09 Pagi;

(33) SDN Sukabumi Selatan 05 Pagi;

(34) SDN Wijayakusuma 07 Pagi;

(35) SDN Cengkareng Timur 07 Pagi;

(36) SMP Negeri 89 Jakarta;

(37) SMP Negeri 83 Jakarta;

(38) SMP Negeri 75 Jakarta;

(39) SMP Negeri 206 Jakarta;

(40) SMP Negeri 45 Jakarta;

(41) SMA Negeri 33 Jakarta;

(42) SMA Negeri 85 Jakarta;

(43) SMK Negeri 42 Jakarta;

(44) SMA Negeri 112 Jakarta.

d. BOGOR:

(45) SDN Semplak 2;

(46) SDN Otista;

(47) SD Pertiwi;

(48) SDN Pengadilan 2;

(49) SDN Cibuluh 1;

(50) SDN Sukadamai 3;

(51) SD Bina Insani;

(52) SDN Polisi 1;

(53) SMP 1 Bogor;

(54) SMP 2 Bogor;

Page 60: Laporan Akuntabilitas Kinerja Komisi Pemberantasan Korupsi … KPK Tahun 2010.pdf · penggalangan dukungan masyarakat dalam memberantas korupsi; dan Knowledge sharing, ... hanya terdapat

LAKIP KPK Tahun 2010 52

(55) SMP 5 Bogor;

(56) SMP 6 Bogor;

(57) SMP 8 Bogor;

(58) SMP 15 Bogor;

(59) SMP Kesatuan Bogor;

(60) SMA 2 Bogor;

(61) SMA 3 Bogor;

(62) SMA 4 Bogor;

(63) SMA 7 Bogor.

e. BALIKPAPAN:

(64) SD Negeri 1 Balikpapan;

(65) SD Negeri 2 Balikpapan;

(66) SD Negeri 10 Balikpapan;

(67) SMP Negeri 1 Balikpapan;

(68) SMP Negri 3 Balikpapan;

(69) SMP Negeri 7 Balikpapan;

(70) SMP Negeri 4 Balikpapan;

(71) SMP Negeri 8 Balikpapan;

(72) SMP Negeri 12 Balikpapan;

(73) SMA Negeri 1 Balikpapan;

(74) SMA Negeri 2 Balikpapan;

(75) SMA Negeri 3 Balikpapan;

(76) SMA Begeri 5 Balikpapan;

(77) SMA Negeri 7 Balikpapan.

f. PALANGKARAYA:

(78) SD Negeri 01 Palangkaraya;

(79) SD Negeri 02 Palangkaraya;

(80) SD Negeri 05 Palangkaraya;

(81) SD Muhammadiyah 1 Palangkaraya;

(82) SD Katolik 1 Palangkaraya;

(83) SD Negeri Santa Klaus Palangkaraya;

(84) SD Negeri 20 Palangkaraya;

(85) SD Negeri 10 Palangkaraya;

(86) SD Negeri 09 Palangkaraya;

(87) SD Negeri 07 Palangkaraya;

(88) SMP Negeri 1 Palangkaraya;

(89) SMP Negeri 2 Palangkaraya;

(90) SMP Negeri 3 Palangkaraya;

(91) SMP Negeri 4 Palangkaraya;

Page 61: Laporan Akuntabilitas Kinerja Komisi Pemberantasan Korupsi … KPK Tahun 2010.pdf · penggalangan dukungan masyarakat dalam memberantas korupsi; dan Knowledge sharing, ... hanya terdapat

LAKIP KPK Tahun 2010 53

(92) SMP Negeri 7 Palangkaraya;

(93) SMP Negeri 11 Palangkaraya;

(94) SMP Negeri 9 Palangkaraya;

(95) SMP Negeri 15 Palangkaraya;

(96) SMP Xaverius 1 Palangkaraya;

(97) SMP Muhammadiyah 3 Palangkaraya.

g. GORONTALO:

(98) SD Negeri 01 Gorontalo;

(99) SD Negeri 03 Gorontalo;

(100) SD Negeri 05 Gorontalo;

(101) SD Negeri 02 Gorontali;

(102) SD Negeri 04 Gorontalo;

(103) SD Negeri 25 Gorontalo;

(104) SD Negeri 117 Gorontalo;

(105) SD Negeri 53 Gorontalo;

(106) SD Muhammadiyah 1 Gorontalo;

(107) SD Muhammadiyah 3 Gorontalo;

(108) SMP Negeri 1 Gorontalo;

(109) SMP Negeri 2 Gorontalo;

(110) SMP Negeri 3 Gorontalo;

(111) SMP 6 Gorontalo;

(112) SMP 10 Gorontalo;

(113) SMP 15 Gorontalo;

(114) SMP Negeri 8 Gorontalo;

(115) SMP Kristen Gorontalo;

(116) SMP Muhammadiyah Gorontalo;

(117) SMP Negeri 13 Gorontalo;

(118) SMK Negeri 1 Gorontalo;

(119) SMK Negeri 3 Gorontalo;

(120) SMK 2 Gorontalo;

(121) SMA Negeri 3 Gorontalo;

(122) SMA Negeri 1 Gorontalo;

(123) SMA Muhammadiyah 1 Gorontalo;

(124) SMA Kristen Gorontalo;

(125) SMA Negeri 9 Gorontalo;

(126) SMA Ngeri 11 Gorontalo;

(127) SMA Negeri 5 Gorontalo.

Page 62: Laporan Akuntabilitas Kinerja Komisi Pemberantasan Korupsi … KPK Tahun 2010.pdf · penggalangan dukungan masyarakat dalam memberantas korupsi; dan Knowledge sharing, ... hanya terdapat

LAKIP KPK Tahun 2010 54

Pelaporan LHKPN

Indikator kinerja yang ditetapkan untuk mengukur keberhasilan sasaran Meningkatnya Jumlah PN yang Melaporkan Penerimaan Gratifikasi terdiri atas satu indikator, dengan capaian kinerja sebagai berikut:

No Indikator Kinerja (KPI) Target Realisasi Kinerja

1 Jumlah Pengumuman LHKPN di BN/TBN 21.000 21.000 100%

2 Tingkat Pemenuhan Rekomendasi Hasil Pemeriksaan LHKPN 50% 100% 200%

Dari tabel tersebut, terlihat bahwa target kinerja yang ditetapkan telah tercapai.

KPI Jumlah Pengumuman LHKPN di BN/TBN, diukur dari jumlah LHKPN lengkap yang diterima oleh Direktorat PP LHKPN yang dapat diproses untuk diumumkan dalam BN/TBN. Realisasi selama tahun 2010 adalah 21.000 LHKPN, dengan rincian progress per triwulan sebagai berikut:

Realisasi Rencana 2010/Q1 4.011 4.000 2010/Q2 9.421 9.400 2010/Q3 15.241 15.200 2010/Q4 21.000 21.000

Rekap perbandingan antara LHKPN yang diterima dan diumumkan dalam BN/TBN sejak 2004-2010 tampak pada tabel berikut:

Tahun 2004 2005 2006 2007 2008 2009 2010

Penerimaan LHKPN 14.382 11.450 26.383 14.654 19.294

Pengumuman LHKPN 9.070 12.293 12.800 18.435 20.096 21.000

Pengumuman Kumulatif 20.876 29.946 42.239 55.039 73.474 93.570 114.570

Tingkat kepatuhan pelaporan LHKPN selama periode 2005-2010 juga menunjukan perbaikan (peningkatan), sebagaimana tampak pada tabel dan grafik berikut:

Tahun 2005 2006 2007 2008 2009 2010

Wajib Lapor *) 102.229 116.669 84.813 110.892 128.030 144.557

Dilaporkan 52.137 65.448 76.116 95.359 104.329 118.340

Diumumkan 29.946 42.239 55.039 73.474 93.570 114.570

% Kepatuhan 51,0% 56,1% 89,7% 86,0% 81,5% 81,9% Keterangan: *) Jumlah Wajib LHKPN berfluktuasi tergantung pada keaktifan pelaporan data wajib LHKPN dari

instansi; Data merupakan kumulatif dengan kategori semua PN (aktif dan non aktif).

Page 63: Laporan Akuntabilitas Kinerja Komisi Pemberantasan Korupsi … KPK Tahun 2010.pdf · penggalangan dukungan masyarakat dalam memberantas korupsi; dan Knowledge sharing, ... hanya terdapat

LAKIP KPK Tahun 2010 55

20052006

20072008

20092010

Tahun

51,00%56,10%

89,75%

85,99%81,49%

81,86%

Tingkat Kepatuhan Pelaporan LHKPN Periode 2005-2010

Jika dilihat per bidang, maka kepatuhan pelaporan LHKPN tampak pada tabel dan grafik di bawah ini:

a. Bidang Eksekutif

2005 2006 2007 2008 2009 2010 Wajib Lapor LHKPN *) 55.824 65.462 50.843 70.712 89.371 102.431 Melaporkan LHKPN 26.551 35.106 44.233 60.613 70.978 79.559 Kepatuhan 47,6% 53,6% 87,0% 85,7% 79,4% 77,7%

Kepatuhan Wajib Lapor LHKPN

Pengelolaan LHKPN oleh KPK Periode 2005-2010

102.229

116.669

84.813

110.892

128.030

144.557

52.137

65.448

76.116

95.359

104.329

118.340

29.946

42.239

55.039

73.474

93.570

114.570

0 20.000 40.000 60.000 80.000 100.000 120.000 140.000 160.000

2005

2006

2007

2008

2009

2010

Wajib Lapor *) Dilaporkan Diumumkan

Page 64: Laporan Akuntabilitas Kinerja Komisi Pemberantasan Korupsi … KPK Tahun 2010.pdf · penggalangan dukungan masyarakat dalam memberantas korupsi; dan Knowledge sharing, ... hanya terdapat

LAKIP KPK Tahun 2010 56

b. Bidang Legislatif

2005 2006 2007 2008 2009 2010 Wajib Lapor LHKPN 21.566 24.234 17.024 16.341 16.980 17.339 Melaporkan LHKPN 13.410 16.629 16.343 16.271 16.565 17.157 Kepatuhan 62,2% 68,6% 96,0% 99,6% 97,6% 99,0%

c. Bidang Yudikatif

2005 2006 2007 2008 2009 2010 Wajib Lapor LHKPN 17.820 19.618 10.993 17.685 9.986 10.381 Melaporkan LHKPN 7.361 8.588 10.004 12.489 8.828 9.354 Kepatuhan 41,3% 43,8% 91,0% 70,6% 88,4% 90,1%

55.8

24

26.5

51

65.4

62

35.1

06 50.8

43

44.2

33

70.7

12

60.6

13

89.3

71

70.9

78

102.

431

79.5

59

2005 2006 2007 2008 2009 2010

Tingkat Kepatuhan Pelaporan LHKPN Bidang Eksekutif

Wajib Lapor LHKPN Melaporkan LHKPN

21.5

6613

.410

24.234

16.6

29

17.0

24

16.3

43

16.3

41

16.2

71

16.9

80

16.5

65

17.3

39

17.1

57

2005 2006 2007 2008 2009 2010

Tingkat Kepatuhan Pelaporan LHKPN Bidang Legislatif

Wajib Lapor LHKPN Melaporkan LHKPN

Page 65: Laporan Akuntabilitas Kinerja Komisi Pemberantasan Korupsi … KPK Tahun 2010.pdf · penggalangan dukungan masyarakat dalam memberantas korupsi; dan Knowledge sharing, ... hanya terdapat

LAKIP KPK Tahun 2010 57

c. BUMN/BUMD

2005 2006 2007 2008 2009 2010 Wajib Lapor LHKPN 7.019 7.355 5.953 6.154 12.145 14.406 Melaporkan LHKPN 4.815 5.125 5.536 5.986 7.958 12.270 Kepatuhan 68,6% 69,7% 93,0% 97,3% 65,5% 85,2%

17.8

20

7.36

1

19.618

8.58

8 10.9

93

10.0

04

17.6

85

12.4

89

9.98

6

8.82

8

10.3

81

9.35

4

2005 2006 2007 2008 2009 2010

Tingkat Kepatuhan Pelaporan LHKPN Bidang Yudikatif

Wajib Lapor LHKPN Melaporkan LHKPN

7.01

94.

815 7.

355

5.12

5

5.95

35.

536

6.15

4

5.98

6

12.1

45

7.95

8

14.4

0612

.270

2005 2006 2007 2008 2009 2010

Tingkat Kepatuhan Pelaporan LHKPN Bidang BUMN/D

Wajib Lapor LHKPN Melaporkan LHKPN

Page 66: Laporan Akuntabilitas Kinerja Komisi Pemberantasan Korupsi … KPK Tahun 2010.pdf · penggalangan dukungan masyarakat dalam memberantas korupsi; dan Knowledge sharing, ... hanya terdapat

LAKIP KPK Tahun 2010 58

Secara keseluruhan perbandingan tingkat kepatuhan pelaporan LHKPN per bidang adalah sebagai berikut:

2005 2006 2007 2008 2009 2010 Eksekutif 47,6% 53,6% 87,0% 85,7% 79,4% 77,7% Legislatif 62,2% 68,6% 96,0% 99,6% 97,6% 99,0% Yudikatif 41,3% 43,8% 91,0% 70,6% 88,4% 90,1% BUMN/D 68,6% 69,7% 93,0% 97,3% 65,5% 85,2%

KPI Tingkat Pemenuhan Rekomendasi Hasil Pemeriksaan LHKPN, diukur dari hasil rekomendasi pemeriksaan yang berhasil ditindaklanjuti di unit-unit kerja yang lain. 100% rekomendasi atas hasil pemeriksaan dari 23 Nota Dinas yang dilimpahkan oleh Direktorat PP LHKPN selama tahun 2010 kepada Dit. Dumas, Dit. Gratifikasi, Penindakan telah ditindaklanjuti.

Realisasi tindak lanjut rekomendasi Pemeriksaan LHKPN tahun 2010 adalah 23 Nota Dinas (ND), dengan rincian sebagai berikut:

d. Penindakan (Lid/Korsup) sebanyak 9 ND;

e. Dumas sebanyak 12 ND;

f. Gratifikasi sebanyak 1 ND;

g. INDA (Monitor) sebanyak 1 ND.

Perbandingan Tingkat Kepatuhan Pelaporan LHKPN per Bidang

47,6

%

53,6

%

87,0

%

85,7

%

79,4

%

77,7

%

62,2

%

68,6

%

96,0

%

99,6

%

97,6

%

99,0

%

41,3

%

43,8

%

91,0

%

70,6

%

88,4

%

90,1

%

68,6

%

69,7

%

93,0

%

97,3

%

65,5

%

85,2

%

2005 2006 2007 2008 2009 2010

Eksekutif Legislatif Yudikatif BUMN/D

Page 67: Laporan Akuntabilitas Kinerja Komisi Pemberantasan Korupsi … KPK Tahun 2010.pdf · penggalangan dukungan masyarakat dalam memberantas korupsi; dan Knowledge sharing, ... hanya terdapat

LAKIP KPK Tahun 2010 59

Pelaporan Gratifikasi

Indikator kinerja yang ditetapkan untuk mengukur keberhasilan sasaran Pelaporan Gratifikasi terdiri atas satu indikator, dengan capaian kinerja sebagai berikut:

No Indikator Kinerja (KPI) Target Realisasi Kinerja

1 SK Penetapan Gratifikasi Disampaikan Tepat Waktu 100% 79,95% 79,95%

Dari tabel di atas, target kinerja yang ditetapkan belum tercapai.

KPI SK Penetapan Gratifikasi Disampaikan Tepat Waktu, diukur dari persentase jumlah SK penetapan gratifikasi yang disampaikan ke penerima gratifikasi dalam waktu 7 hari kerja setelah ditetapkan. Realisasi tahun 2010 per triwulan adalah sebagai berikut:

Realisasi Rencana 2010/Q1 71,15% 100,00%

2010/Q2 72,93% 100,00%

2010/Q3 78,92% 100,00%

2010/Q4 79,95% 100,00%

Dari tabel di atas terlihat bahwa target belum tercapai, disebabkan antara lain:

a. Setelah SK Penetapan Gratifikasi ditandatangan Pimpinan KPK, Direktorat Gratifikasi membutuhkan waktu untuk pembuatan dan pemrosesan Surat Pengantar SK.

b. Untuk pejabat tertentu, SK Penetapan Gratifikasi dikirimkan langsung, sehingga menunggu jadwal dari pelapor yang sesuai.

c. Belum dimasukkannya standar pemrosesan 7 (tujuh) hari kerja dalam SOP Penanganan Pelaporan Gratifikasi, baik dalam SOP Korsespim, Kedeputian Pencegahan, maupun Direktorat Gratifikasi.

Untuk efisiensi waktu pengiriman, diusulkan agar SK dan Surat Pengantar SK Penetapan Gratifikasi yang alamat pelapor berada di luar kota akan dikirimkan terlebih dahulu lewat email atau faksimili, sehingga waktu 7 hari kerja tidak terlewati.

Selama tahun 2010, laporan gratifikasi yang diterima KPK berjumlah 394 laporan. Dari jumlah tersebut, 195 laporan sudah ditetapkan status gratifikasinya dengan surat keputusan pimpinan KPK, dengan perincian sebagai berikut:

a. Uang yang ditetapkan menjadi milik negara adalah sebesar Rp3.062.793.049,00 dan barang senilai Rp195.037.000,00 dan RMB3.200,00.

Page 68: Laporan Akuntabilitas Kinerja Komisi Pemberantasan Korupsi … KPK Tahun 2010.pdf · penggalangan dukungan masyarakat dalam memberantas korupsi; dan Knowledge sharing, ... hanya terdapat

LAKIP KPK Tahun 2010 60

b. Uang yang ditetapkan sebagai milik pelapor gratifikasi adalah sebesar Rp13.461.542.700,00; USD51,388.07; SGD2,663.00; AUD230.00; JPY210,000.00; EUR510.00; RM250.00; HKD2,000.00; GBP210.00; VND10,000.00 dan barang senilai Rp1.790.602.350,00.

Rekapitulasi data laporan gratifikasi selama 2010 adalah:

1. Menurut Status Kepemilikan

No Status Jumlah

1 Milik Penerima 48

2 Milik Negara 95

3 Sebagian Milik Negara 53

4 Masih dalam Proses 135

5 Dikirimi Surat 63

Jumlah 394

2. Menurut Provinsi di Indonesia

No Status Jumlah

1 NAD 7 2 Sumatera Utara 15 3 Riau 13 4 Sumatera Barat 1 5 Sumatera Selatan 1 6 Jambi 2 7 Bengkulu 1 8 Lampung 4 9 Jawa Barat 15 10 Banten 2 11 Kalimantan Selatan 2 12 Kalimantan Tengah 2 13 Kalimantan Barat 1 14 Kalimantan Timur 24 15 DKI Jakarta 237 16 D.I. Yogyakarta 2 17 Jawa Tengah 24 18 Jawa Timur 4 20 Sulawesi Selatan 1 23 Sulawesi Barat 5 18 Gorontalo 1 19 Papua 1 20 Bali 2 21 Nusa Tenggara Barat 26

Jumlah 394

Page 69: Laporan Akuntabilitas Kinerja Komisi Pemberantasan Korupsi … KPK Tahun 2010.pdf · penggalangan dukungan masyarakat dalam memberantas korupsi; dan Knowledge sharing, ... hanya terdapat

LAKIP KPK Tahun 2010 61

3. Menurut Instansi

No Bidang Instansi Jumlah

1 Legislatif MPR/DPR 22

DPRD 82

DPD -

2 Eksekutif Kepresidenan 4

Kementerian: -

1. Kementerian Koordinator 1

2. Departemen 65

3. Kementrian Negara 4

4. Setingkat Kementerian 12

LPND 41

Lembaga Ekstra Struktural 1

Pemda 46

4 Yudikatif 5

5 Lembaga Independen 73

6 BUMN / BUMD 38

Jumlah 394

Pembangunan dan Pembinaan Jejaring

Indikator kinerja yang ditetapkan untuk mengukur keberhasilan sasaran Pembangunan dan Pembinaan Jejaring terdiri atas satu indikator, dengan capaian kinerja sebagai berikut:

No Indikator Kinerja (KPI) Target Realisasi Kinerja

1 Tingkat Kepuasan Layanan Kerja sama Antar Lembaga (Indeks) 70% 86% 122,9%

Dari tabel di atas, target kinerja yang ditetapkan telah tercapai.

KPI Tingkat Kepuasan Layanan Kerja sama Antar Lembaga (Indeks), diukur dari skor survey terhadap stakeholder internal KPK dan partner kerjasama, dengan rentang skala 1-10.

Secara garis besar, survei ini dibagi menjadi 3 (tiga) tahap kegiatan:

a. Persiapan:

a. Penyusunan kuesioner;

b. Ujicoba (pre test) kuesioner;

c. Penyusunan metode sampling;

Page 70: Laporan Akuntabilitas Kinerja Komisi Pemberantasan Korupsi … KPK Tahun 2010.pdf · penggalangan dukungan masyarakat dalam memberantas korupsi; dan Knowledge sharing, ... hanya terdapat

LAKIP KPK Tahun 2010 62

d. Inventarisasi nama dan alamat responden;

e. Pelatihan enumerator.

b. Pelaksanaan FGD dan Survei:

• Pelaksanaan FGD dengan membagi responden menjadi 2 group (internal dan eksternal) untuk mendapatkan kesahihan penyusunan item atribut kuesioner;

• Pelaksanaan survei lapangan, yaitu survei kepada responden dalam jangka waktu 3 (tiga) minggu untuk mendapatkan kesahihan kuesioner.

c. Penyampaian Pelaporan:

• Quality control, coding, entry, dan cleaning data;

• Pengolahan dan analisis data melalui perhitungan indeks kepuasan, membuat analisis IPA, analisis statistika deskriptif untuk setiap pertanyaan kuesioner;

• Penyusunan laporan survei;

• Presentasi hasil survei ke internal KPK untuk mendapatkan masukan sebelum dibuat Laporan Akhir.

Indeks Kepuasan Kerjasama disusun berdasarkan 5 (lima) indikator, yaitu:

a. Indikator Bukti Langsung Kerjasama (Tangibles dan Intangibles):

• Sarana pendukung kerjasama;

• Pencapaian kerjsama;

• Mekanisme kerjasama.

b. Keterandalan kerjasama (reliability)

• Kecepatan pelayanan;

• Ketepatan/keakuratan pelayanan.

c. Daya tanggap kerjasama (responsiveness)

• Inisiatif personol;

• Daya tanggap personil.

d. Jaminan kerjasama (assurance)

• Tingkat kemampuan personil;

• Tingkat kesopanan personil;

• Tingkat kepercayaan terhadap personil.

e. Sikap empati (empathy)

• Sikap untuk memahami para counterpart.

Survei ini melibatkan responden dengan segmen kementerian, LPNK, Pemda, Perguruan Tinggi, dan LSM. Hasil survei adalah 86%.

Page 71: Laporan Akuntabilitas Kinerja Komisi Pemberantasan Korupsi … KPK Tahun 2010.pdf · penggalangan dukungan masyarakat dalam memberantas korupsi; dan Knowledge sharing, ... hanya terdapat

LAKIP KPK Tahun 2010 63

Percepatan Reformasi Sektor Publik

Indikator kinerja yang ditetapkan untuk mengukur keberhasilan sasaran Percepatan Reformasi Sektor Publik terdiri atas satu indikator, dengan capaian kinerja sebagai berikut:

No Indikator Kinerja (KPI) Target Realisasi Kinerja

1 % Unit Layanan dengan Indeks Integritas yang Rendah yang Menyusun Action Plan

100% 125% 125%

2 % Action Plan yang Diimplementasikan oleh Unit Layanan dengan Indeks Integritas yang Rendah

30% 266% >200%

Dari tabel di atas, target kinerja yang ditetapkan telah tercapai.

KPI % Unit Layanan dengan Indeks Integritas yang Rendah yang Menyusun Action Plan, diukur dari % action plan unit layanan dengan IIN rendah di 4 (empat) unit layanan, yakni pada Direktorat Jenderal Pemasyarakatan (Ditjenpas), Kementerian Komunikasi dan Informasi (Kemkominfo), Direktorat Jendral Imigrasi (Ditjenim), dan Kementerian Perindustrian (Kemenperin).

Dari 4 unit layanan publik yang ditargetkan menyusun action plan, berhasil direalisasikan 5 unit (125%), yaitu pada:

a. Kementerian Perindustrian;

b. Kementerian Kominfo;

c. Ditjen Imigrasi;

d. Ditjen Pemasyarakatan;

e. Kementerian Kumham (Kanwil DKI Jakarta).

KPI % Action Plan yang Diimplementasikan oleh Unit Layanan dengan Indeks Integritas yang Rendah, diukur dari persentase action plan yang diimplementasikan oleh unit layanan dengan indeks integritas yang rendah (Ditjenpas, Kemkominfo, Ditjenim, dan Kemenperin).

Realisasi tahun 2010 sebanyak 8 (delapan) yang telah berstatus closed, yakni:

a. 3 action plan Kemkominfo;

b. 5 action plan Pemasyarakatan.

Page 72: Laporan Akuntabilitas Kinerja Komisi Pemberantasan Korupsi … KPK Tahun 2010.pdf · penggalangan dukungan masyarakat dalam memberantas korupsi; dan Knowledge sharing, ... hanya terdapat

LAKIP KPK Tahun 2010 64

Penyelamatan Keuangan dan Aset Negara/Daerah

Indikator kinerja yang ditetapkan untuk mengukur keberhasilan sasaran Penyelamatan Keuangan dan Aset Negara/Daerah terdiri atas satu indikator, dengan capaian kinerja sebagai berikut:

No Indikator Kinerja (KPI) Target Realisasi Kinerja

1 Jumlah Penyelamatan Keuangan dan Aset Negara/Daerah (Rp Miliar)

500 526,26 105,3%

Dari tabel di atas, target kinerja yang ditetapkan telah tercapai.

KPI Jumlah Penyelamatan Keuangan dan Aset Negara/Daerah (Rp Miliar), diperoleh dari hasil penyelamatan potensi kerugian negara akibat pengalihan Aset/Barang Milik Negara (BMN) yang dilaksanakan oleh Tim TPBMN KPK.

Selama tahun 2010, Tim TPBMN telah berhasil mencegah potensi kerugian keuangan negara akibat pengalihan hak Aset/Barang Milik Negara senilai Rp526.266.022.256,00. Nilai tersebut berasal dari kementerian/ lembaga/pemda/institusi:

a. Kementerian Agama sebesar …………………..... Rp67.254.838.360,00.

b. Perum Bulog sebesar ……………………………...... Rp14.193.198.000,00.

c. Kementrian Kesehatan sebesar.................... Rp96.243.044.339,00

d. Perum Pegadaian sebesar ……………………………. Rp3.240.041.291,00.

e. Asuransi Jiwasraya sebesar ………………………….. Rp2.394.777.352,00.

f. Kementerian Diknas (Unibraw) sebesar……….. Rp1.650.886.000,00.

g. Kementerian Diknas (ITS) sebesar.....………… Rp1.193.900.000,00.

h. Kementerian Diknas (Udayana) sebesar……… Rp12.269.662.214,00.

i. Kementerian Diknas (Unila) sebesar …………… Rp1.486.733.000,00.

j. Kementerian Dikanas (Univ. Palangkaraya).... Rp6.746.987.700,00.

k. Kementerian Diknas (Univ. Negeri Surabaya) Rp21.297.062.500,00.

l. Kementerian Diknas (Unair) sebesar..……...... Rp17.044.233.500,00.

m. Kementerian Diknas (USU) sebesar.............. Rp92.512.400.000,00.

n. Fasum & Fasos Pemkot Surabaya sebesar..... Rp36.654.150.000,00.

o. Kementrian ESDM sebesar...…………………………. Rp15.110.000.000,00.

p. PT PLN sebesar…………………………………….......... Rp136.974.108.000,00.

Dengan demikian, jika direkap maka sejak tahun 2009 maka KPK telah menyelamatkan keuangan dan aset/barang milik negara/daerah senilai Rp2.540.004.921.256,00 yang berasal dari:

a. Tahun 2009 sebesar .................................. Rp2.013.738.899.000,00.

b. Tahun 2010 sebesar.................................. Rp 526.266.022.256,00.

Page 73: Laporan Akuntabilitas Kinerja Komisi Pemberantasan Korupsi … KPK Tahun 2010.pdf · penggalangan dukungan masyarakat dalam memberantas korupsi; dan Knowledge sharing, ... hanya terdapat

LAKIP KPK Tahun 2010 65

Koordinasi dan Supervisi Pencegahan

Indikator kinerja yang ditetapkan untuk mengukur keberhasilan sasaran Korsup Pencegahan terdiri atas satu indikator, dengan capaian kinerja sebagai berikut:

No Indikator Kinerja (KPI) Target Realisasi Kinerja

1 % Peningkatan Skor IIN pada Instansi yang Dilaksanakan Koordinasi dan Supervisi

20% 0 0,00%

Dari tabel di atas, target kinerja yang ditetapkan belum tercapai.

KPI % Peningkatan Skor IIN pada Instansi yang Dilaksanakan Koordinasi dan Supervisi, diukur dari peningkatan kualitas layanan publik yang disupervisi KPK dan berkurangnya korupsi.

Hasil Survei Integritas tahun 2010 menghasilkan Skor IIN yang lebih rendah daripada Skor IIN tahun 2009, sebagaimana nampak pada tabel di bawah ini:

Layanan 2010 Skor Integritas No Kota

KTP SIUP IMB 2010 2009

1 Bandar Lampung 3,51 4,63 4,06 4,05 5,59

2 Bandung 5,08 4,55 4,86 4,83 NA

3 Jakarta Barat 5,23 5,47 5,64 5,45 6,89

4 Jakarta Pusat 4,97 4,98 6,36 5,44 6,48

5 Jakarta Selatan 4,64 4,49 4,62 4,58 4,92

6 Jakarta Timur 5,77 5,10 5,47 5,44 6,64

7 Jakarta Utara 6,01 4,84 5,18 5,36 6,24

8 Makassar 4,50 4,60 4,29 4,46 5,89

9 Manado 4,13 4,42 5,12 4,53 5,86

10 Medan 3,05 3,80 4,17 3,66 7,15

11 Palembang 3,77 4,72 4,07 4,19 NA

12 Samarinda 6,36 5,89 5,96 6,11 5,65

13 Semarang 5,20 4,31 4,20 4,67 NA

14 Surabaya 5,79 5,89 6,72 6,13 6,76

Unit Layanan Pemkot 4,86 4,83 5,05 4,92 6,19

Skor IIN tahun 2010 tidak dapat diperbandingkan dengan hasil Survei Integritas tahun 2009, karena adanya perbedaan jenis-jenis layanan publik yang disurvei.

Survei Integritas tahun 2010, seperti tampak pada tabel di atas, dilakukan terhadap layanan pembuatan KTP, SIUP dan IMB. Sedangkan layanan publik yang disurvei pada tahun 2009 adalah Bantuan Sekolah

Page 74: Laporan Akuntabilitas Kinerja Komisi Pemberantasan Korupsi … KPK Tahun 2010.pdf · penggalangan dukungan masyarakat dalam memberantas korupsi; dan Knowledge sharing, ... hanya terdapat

LAKIP KPK Tahun 2010 66

dengan APBD-II, Pembuatan Akte Kelahiran, Pelayanan Kesehatan Dasar, dan Pengadaan Barang dan Jasa, sebagaimana tampak pada tabel di bawah ini:

Nilai Integritas Tahun 2009

No Kota Bantuan Sekolah dengan APBD-II

Akte Kelahiran

Pelayanan Kesehatan

Dasar

Pengadaan Barang

dan Jasa Pemkot

1 Surabaya 6,62 6,62 7,05 5,25 6,76

2 Jakarta Barat 7,69 7,43 7,54 4,90 6,89

3 Jakarta Timur 7,39 6,67 7,54 4,97 6,64

4 Jakarta Pusat 7,62 5,00 7,47 5,83 6,48

5 Jakarta Utara 7,64 5,00 6,58 5,77 6,24

6 Jakarta Selatan 7,45 2,83 4,70 4,70 4,92

7 Bandung NA NA NA NA NA 8 Semarang NA NA NA NA NA 9 Medan 7,52 6,37 7,61 7,08 7,15

Dibandingkan dengan hasil Survei Integritas tahun 2009, hasil survei 2010 menunjukkan seolah-olah adanya penurunan Skor Integritas di Instansi/Pemerintah Kota yang dilakukan Koordinasi dan Supervisi Pencegahan. Terjadinya penurunan Skor Integritas tahun 2010 disebabkan berbedanya jenis layanan publik yang disurvei dengan yang dilaksanakan pada tahun 2009.

Pada tahun 2010 layanan publik yang disurvei di setiap kota adalah layanan pembuatan KTP, pembuatan SIUP, dan pembuatan IMB; sedangkan layanan publik yang disurvei pada tahun 2009 adalah Bantuan Sekolah dengan APBD-II, Pembuatan Akte Kelahiran, Pelayanan Kesehatan Dasar, dan Pengadaan Barang & Jasa; sehingga hasil survei dari kedua tahun tersebut tidak bisa langsung diperbandingkan.

Dengan demikian, maka Skor Integritas Tahun 2010 dari kota-kota tersebut tidak benar-benar menunjukkan adanya penurunan pada kualitas layanan publiknya, sehingga tidak dapat disimpulkan bahwa kenaikan/penurunan kualitas layanan publik yang dilakukan survei di kota-kota tersebut merupakan hasil dari kegiatan Koordinasi dan Supervisi Pencegahan yang telah diakukan.

Akan diupayakan agar Survei Integritas tahun 2010 dan Skor IIN yang dihasilkannya dapat dijadikan acuan (baseline) untuk survei-survei tahun berikutnya, sehingga Skor IIN dapat diperbandingkan untuk menilai pencapaian kinerja kegiatan Koordinasi dan Supervisi Pencegahan. Masalah ini akan diperbaiki dengan cara menetapkan jenis-jenis layanan publik yang sama dengan tahun 2010 sebagai acuan (baseline data) untuk dilakukan Survei Integritas pada tahun-tahun berikutnya, sehingga Skor Integritas yang diperoleh dapat diperbandingkan dari tahun ke tahun.

Page 75: Laporan Akuntabilitas Kinerja Komisi Pemberantasan Korupsi … KPK Tahun 2010.pdf · penggalangan dukungan masyarakat dalam memberantas korupsi; dan Knowledge sharing, ... hanya terdapat

LAKIP KPK Tahun 2010 67

Kajian Sistem Administrasi di Lembaga Negara dan Pemerintah

Indikator kinerja yang ditetapkan untuk mengukur keberhasilan sasaran Kajian Sistem Administrasi di Lembaga Negara dan Pemerintah terdiri atas satu indikator, dengan capaian kinerja sebagai berikut:

No Indikator Kinerja (KPI) Target Realisasi Kinerja

1 % Rekomendasi (Saran Perbaikan) Hasil Kajian yang Diimplementasikan oleh Lembaga Negara/ Pemerintah

55% 182% >200%

Dari tabel di atas, target kinerja yang ditetapkan telah tercapai.

KPI % Rekomendasi (Saran Perbaikan) Hasil Kajian yang Diimplementasikan oleh Lembaga Negara/Pemerintah, diukur dari % rekomendasi yang diimplementasikan oleh instansi dari hasil kajian: Tenaga Kerja Indonesia (TKI), Direktorat Jendral Pajak (DJP), Dana Alokasi Khusus Bidang Pendidikan (DAK DIK), Badan Pertanahan Nasional (BPN), Direktorat Jendral Anggaran (DJA), Direktorat Jendral Perbendaharaan (DJPB), Penyelenggaraan Ibadah Haji (PIH), Dana Abafi Umat (DAU), Penyelenggaraan Jalan Nasional (PJN), Single Identification Number (SIN), tiga (3) Pemerintah Daerah (PEMDA) (GG), dan Direktorat Jendral Bea dan Cukai (DJBC). Target 2010: 21 dari 37 rekomendasi (55%) yang diimplementasikan.

Rekomendasi yang telah diimplementasikan tahun 2010 adalah sebanyak 39 (>200% dari target 21) dengan rincian sebagai berikut:

No Kajian Implementasi (Rekomendasi)

1 Kajian TKI 1

2 Kajian DJP 1

3 Kajian DJA 5

4 Kajian DJPB 8

5 Kajian PJN 3

6 Kajian SIN 2

7 Kajian DAK Pendidikan 3

8 Kajian PIH 5

9 Kajian DAU 1

10 Studi GG 10

Jumlah 39

Page 76: Laporan Akuntabilitas Kinerja Komisi Pemberantasan Korupsi … KPK Tahun 2010.pdf · penggalangan dukungan masyarakat dalam memberantas korupsi; dan Knowledge sharing, ... hanya terdapat

LAKIP KPK Tahun 2010 68

Koordinasi dan Supervisi Penindakan

Indikator kinerja yang ditetapkan untuk mengukur keberhasilan sasaran Koordinasi dan Supervisi Penindakan terdiri atas dua indikator, dengan capaian kinerja sebagai berikut:

No Indikator Kinerja (KPI) Target Realisasi Kinerja

1 Jumlah Perkara yang Dilakukan Supervisi 12 12 100%

2 % Kepatuhan Penyampaian SPDP dari Kepolisian dan Kejaksaan 60% 154% >200%

Dari tabel di atas, target kinerja yang ditetapkan telah tercapai.

KPI Jumlah Perkara yang Dilakukan Supervisi, mengukur keberhasilan supervisi perkara oleh KPK kepada Kepolisian dan Kejaksaan, dengan penjelasan sebagai berikut:

No Nama Kasus/Perkara Keadaan Sebelum Disupervisi KPK

Keadaan Setelah Disupervisi KPK

1 TPK Titipan dana APBD Kab. Aceh Utara di Bank Mandiri Cabang Jelambar, Jakbar.

Penanganan perkara tsb hanya dilakukan terhadap pelaku turut serta oleh Penyidik Polda Metro Jaya, sedangkan pelaku utama belum ditangani.

Pelaku utama pada perkara tersebut ditangani oleh Polda NAD.

2 TPK pada pengelolaan dan pertanggung-jawaban APBD Kab. Langkat periode 2000-2007.

Penanganan terhadap pelaku utama terhambat persetujuan tertulis dari Presiden RI, baik untuk dimintakan keterangan sebagai saksi, maupun sebagai tersangka

Penyidikan terhadap pelaku utama ditangani oleh KPK, dan terhadap pelaku lain tetap ditangani oleh Polda Sumut

3 TPK pembangunan Monumen Simpang Lima Gumul (SLG) di Kab. Kediri, Jatim.

Hasil audit investigatif BPKP Perwakilan Jatim menyatakan bahwa dalam kasus tersebut tidak ada kerugian keuangan negara.

Ahli dari Unair dan LPJK menyatakan bahwa bangunan monumen dan terowongan bukan merupakan satu kesatuan konstruksi. Keterangan kedua ahli tsb telah disampaikan kepada auditor dan sedang dipelajari sebagai dasar melakukan audit perhitungan kerugian keuangan negara.

4 TPK penyalahgunaan dana APBD Kab. Sumba Timur TA. 2004-2007

Perkara P-19 sebanyak 5 kali.

Pemberkasan oleh Penyidik Polres Sumba Timur, NTT.

5 TPK pada penempatan dana APBD Kab. Lampung Tengah di PT BPR Tripanca Setiadana.

Perkara sudah P-21. Proses persidangan terdakwa MS dan HH; Putusan PN (MS 1,6 tahun, dan HH 2 tahun).

Page 77: Laporan Akuntabilitas Kinerja Komisi Pemberantasan Korupsi … KPK Tahun 2010.pdf · penggalangan dukungan masyarakat dalam memberantas korupsi; dan Knowledge sharing, ... hanya terdapat

LAKIP KPK Tahun 2010 69

6 TPK pada penempatan dana APBD Kab. Lampung Timur di PT BPR Tripanca Setiadana.

P-19. Penyidikan, menunggu persetujuan tertulis Presiden RI untuk memeriksa tersangka.

7 TPK penyalahgunaan dana Bantuan Sosial Kab. Kutai Karta-negara TA. 2006

Penyidikan P-19. Proses persidangan.

8 TPK penyalahgunaan dana kegiatan pelaksanaan dan operasional akademi kebidananan TA 2007/2008 pada Dinas Kesehatan Kab. Kutai Kartanegara.

Penyidikan P-19. Proses persidangan.

9 TPK pengadaan 1.000 buah hand tractor di Sekretariat Kab. Kutai Kartanegara.

Penyidikan P-19. Proses persidangan.

10 TPK dalam pengelola-an APBD Kota Tarakan TA. 2002-2006 berupa pengalihan deposito milik Pemkot Tarakan ke rekening milik pribadi.

Proses persidangan. Putusan PN.

11 TPK penyalahgunaan dana Otonomi Khusus TA. 2004 Pemkab Teluk Wondama.

Penyidikan P-19. Proses persidangan.

12 TPK penyalahgunaan dana Kas Daerah Kab. Waropen TA. 2004-2006.

Penyidikan P-19. Proses pemberkasan.

KPI % Kepatuhan Penyampaian SPDP dari Kepolisian dan Kejaksaan, untuk mengukur keberhasilan kegiatan koordinasi.

Koordinasi dan supervisi KPK dengan Kepolisian dan Kejaksaan dilakukan melalui beberapa kegiatan, yakni: (a) Permintaan SPDP kepada Kepolisian dan Kejaksaan; (b) Permintaan Perkembangan Penyidikan (Bangdik) kepada Kepolisian dan Kejaksaan; (c) Gelar Perkara TPK; (d) Analisis Kasus TPK; dan (e) Pelimpahan Perkara TPK.

Koordinasi untuk permintaan SPDP dilakukan kepada 31 Kepolisian Daerah (Polda), 31 Kejaksaan Tinggi (Kejati), dan Bareskrim POLRI serta Pidsus Kejagung. Berdasarkan konfirmasi dengan LO POLRI dan KEJAGUNG, diperoleh target penerbitan SPDP tahun 2010 oleh Kepolisian sebesar 1.121 SPDP dan Kejaksaan sebesar 1.845 SPDP, sehingga target seluruh APGAKUM tersebut adalah 2.966 SPDP. Dari target APGAKUM tersebut, KPK memperkirakan penerimaan SPDP sebanyak 50% (1.483 SPDP), setelah mempertimbangkan faktor eksternal yang tidak bisa diprediksi. Adapun target penerimaan SPDP pada KPK (Unit Korsup Penindakan) adalah sebesar 60% dari 1.483 SPDP, yakni sebanyak 890 SPDP.

Page 78: Laporan Akuntabilitas Kinerja Komisi Pemberantasan Korupsi … KPK Tahun 2010.pdf · penggalangan dukungan masyarakat dalam memberantas korupsi; dan Knowledge sharing, ... hanya terdapat

LAKIP KPK Tahun 2010 70

Realisasi penerimaan SPDP tahun 2010 yang diterbitkan Kepolisian dan Kejaksaan adalah sebanyak 1.372 SPDP (154,25%) dari target sebanyak 890 SPDP (60%), sebagaimana terlihat pada tabel di bawah ini:

INSTANSI Jan Feb Mar Apr Mei Juni Juli Agt Sept Okt Nov Des Total

Kejaksaan 65 105 112 116 109 133 80 78 81 56 208 33 1176

Kepolisian 20 8 48 16 14 14 6 19 6 2 30 13 196

Jumlah 85 113 160 132 123 147 86 97 87 58 238 46 1372

Ringkasan realisasi kegiatan koordinasi lainya tampak pada tabel di bawah ini:

Jawaban Permintaan Bangdik Gelar Perkara Analisis Pelimpahan

Bln

POLRI Kejaksaan POLRI Kejaksaan POLRI Kejaksaan POLRI Kejaksaan

Total

Jan 9 6 - - - - - - 15

Feb 2 15 - - - - 5 10 32

Maret 2 5 1 - - - 3 4 15

April 10 9 - - - - 3 - 22

Mei 3 13 1 - - - - - 17

Juni 12 17 - - 1 - - - 30

Juli 4 12 1 8 - - 4 - 29

Agt 1 6 - - 2 4 - - 13

Sept 3 8 - - - 6 - - 17

Okt 9 9 - - 3 1 - - 22

Nov 5 15 5 5 1 7 - - 38

Des 4 11 13 12 - - - - 40

Total 64 126 21 25 7 18 15 14 290

dengan rincian kegiatan per bulan sebagai berikut:

Januari :

• Gelar Perkara : Nihil

• Permintaan Perkembangan Penyidikan (Telah dijawab) :

1. TPK penyimpangan pengelolaan Pajak PPH 21 (Pajak Penghasilan) di Dinas Pendapatan Daerah Prop Bengkulu tahun 2007 dan tahun 2008. (Kejati Bengkulu – Persidangan/4033)

2. TPK penyalahgunaan dana APBD Prop Gorontalo untuk kepentingan Anggota DPRD Prop Gorontalo, Tsk FADEL MUHAMMAD. (Kejati Gorontalo – SP-3/3924.M)

3. TPK penyimpangan dalam pengelolaan dana RSUD Cibinong tahun 2006 oleh bendaharawan penerima. (Kejati Jabar – Belum pernah

Page 79: Laporan Akuntabilitas Kinerja Komisi Pemberantasan Korupsi … KPK Tahun 2010.pdf · penggalangan dukungan masyarakat dalam memberantas korupsi; dan Knowledge sharing, ... hanya terdapat

LAKIP KPK Tahun 2010 71

ditangani/2451)

4. TPK dalam pelaksanaan Proyek Nasional Pensertifikatan Tanah (Prona) di Desa Mlese Kec Gantiwarno Kab Klaten, Tsk BAGIYONO WIDI NUGROHO. Kejati Jateng Qq Kejari Klaten - Penyidikan/2682)

5. TPK dalam pelaksanaan Proyek Nasional Pensertifikatan Tanah (Prona) di Desa Bero Kec Trucuk Kab Klaten, Tsk SEHONO. Kejati Jateng Qq Kejari Klaten - Penyidikan/2682)

6. TPK penyalahgunaan dana sosialisasi Undang-Undang di Bidang Politik dan uang perjalanan dinas Kesbang Linmas Kab Maluku Tengah TA. 2006, Tsk ALI KAREPESINA. (Kejati Maluku Qq Kejari Masohi – menunggu audit BPKP perw. Maluku/3334)

7. TPK dalam peralihan milik Ditjen Aneka Industri oleh BPR Syariah Cilegon Mandiri. (Kejati Banten – Penyelidikan/3924.J)

8. TPK penggunaan biaya operasional dan biaya penunjang kegiatan DPRD Prop Sumsel TA 2002. (Polda Sumsel – SP-3/4042)

9. TPK dana APBD Prop Sumsel TA 2009 pada kegiatan pembangunan TK/SD model Prop Sumsel. (Kejati Sumsel – Persidangan PN Baturaja/3924.F)

10. TPK dalam pemberian bantuan dari Pemkab Sumedang kepada Yayasan penanggulangan bencana alam tahun 2006. (Polda Jabar – Penyelidikan, belum cukup bukti/3924.E)

11. TPK pada Perum Pegadaian dengan menaikkan nilai ganti rugi atas nilai barang jaminan nasabah (emas bermata berlian) yang telah hilang akibat pencurian di Cab. Pegadaian Kebayoran Baru. (Bareskrim – SP-3/4029)

12. TPK pada pelaksanaan pembangunan pasar umum Aikmel dan Pasar Masbagik di Kab Lombok. (Polda NTB – Belum pernah ditangani/4037)

13. TPK pada pelaksanaan pembangunan Pusat Pertokoan Pancor (Pancor Trade Center) di Kab Lombok. (Polda NTB – SP-3/4037)

14. TPK dana APBD Kab Sumenep TA 2005 pada kegiatan rehab bangunan SDN Paberesan II Kab Sumenep. (Polda Jatim – Penyidikan/3924.L)

15. TPK dalam proses tukar menukar tanah (ruislag) antara tanah dan bangunan STIP dengan tanah dan bangunan PLAP/AIP Departemen Perhubungan RI. (Kejati DKI – Penyidikan/4050)

• Analisis : Nihil

• Pelimpahan Penanganan Perkara : Nihil

Februari :

• Gelar Perkara : Nihil

Page 80: Laporan Akuntabilitas Kinerja Komisi Pemberantasan Korupsi … KPK Tahun 2010.pdf · penggalangan dukungan masyarakat dalam memberantas korupsi; dan Knowledge sharing, ... hanya terdapat

LAKIP KPK Tahun 2010 72

• Permintaan Perkembangan Penyidikan (Telah dijawab) :

1. TPK pengadaan tanah stadion madya di Sanden Magelang. Tsk. FAHRIYANTO (Walikota Magelang). (Kejati Jateng – Belum dilakukan penyidikan/4045)

2. TPK dalam pengadaan alat kesehatan pada Dinas Kesehatan Kab Purworejo tahun 2004. Tsk. dr. MUHAMMAD SURURI (Polda Jateng – Persidangan/4024)

3. TPK pemberian gratifikasi dari PT Bima Putra Abadi atas pembangunan proyek Citra Niaga Lahat kepada H. HARUNATA (Bupati Lahat periode 2003-2008). (Polda Sumsel – Penyelidikan dihentikan/3916.E)

4. TPK dalam pengelolaan keuangan PT Tulang Bawang Jaya (BUMD) tahun 2006 pada kegiatan penyertaan modal. Tsk KADARSYAH, dkk. (Kejati Lampung – Putusan PN/Eksekusi/3824.P)

5. TPK dalam pengelolaan keuangan PT Tulang Bawang Jaya (BUMD) tahun 2006 yang dipergunakan untuk percepatan RAPBD Kab Tulang Bawang TA 2007. Tsk YUSMANADI TAMIM, dkk. (Kejati Lampung – Pemberkasan/3824.P)

6. TPK dalam pelaksanaan pengoperan tanah seluas +/- 22 Ha antara pihak Yayasan Fatmawati dengan Departemen Kesehatan RI. (Pidsus Kejagung RI – SP-3/4046)

7. TPK pemerasan yang dilakukan oleh oknum jaksa pada Kejati Jateng saat menangani perkara TPK yang dilakukan oleh Tsk. PROBO YULASTORO/Bupati Cilacap. (Pidsus Kejagung RI – Tidak pernah melakukan pemerasan/3916.M)

8. TPK berupa pemotongan gaji ke-13 Guru/PNS di lingkungan kantor Departemen Agama Kab Garut. (Kejari Garut – Belum pernah ditangani/3916.F)

9. TPK dana APBD Kab Asahan TA 2008 pada kegiatan pembangunan jalan, jembatan dan pemukiman. (Kejari Kisaran – Penyelidikan/menunggu hasil audit BPKP).

10. TPK dalam pengalihan hak atas tanah milik Departemen Perindustrian kepada Perusda BPR Syariah Cilegon Mandiri Desa Sukmajaya Kota Cilegon. (Kejati Banten – Penyelidikan/3924.J)

11. TPK dalam pemberian kredit investasi dari PT. Bank Mandiri (Persero) kepada KUD Sadar pada tahun 2003. (Kejati Jambi – SP-3/3332)

12. TPK penyalahgunaan dana APBD Kab Kutai Kartanegara TA 2006 pada kegiatan pembebasan lahan/tanah untuk pembangunan sarana dan prasarana PON. (Kejati Kaltim – penyidikan/3866).

13. TPK dalam pengadaan perahu bermesin jhonson dan perahu kaca/katamaran pada Dinas Pariwisata, Kebudayaan, Pemuda dan Olahraga Kab Nabire TA 2007. Tsk. ERNY TANDUNGAN; JACK S.

Page 81: Laporan Akuntabilitas Kinerja Komisi Pemberantasan Korupsi … KPK Tahun 2010.pdf · penggalangan dukungan masyarakat dalam memberantas korupsi; dan Knowledge sharing, ... hanya terdapat

LAKIP KPK Tahun 2010 73

SIAHAINENIA. (Kejati Papua/ Putusan PN; JPU Kasasi/3916).

14. TPK dalam pengadaan perahu bermesin jhonson dan perahu kaca/katamaran pada Dinas Pariwisata, Kebudayaan, Pemuda dan Olahraga Kab Nabire TA 2007. Tsk. OBETH RUMADAS; SEPTINUS BARANSANO. (Kejati Papua/ Penyidikan/3916).

15. TPK penyalahgunaan wewenang oleh Walikota Padang dalam pelaksanaan proyek Meterisasi Penerangan Jalan Umum (PJU) Kota Padang. (Kejati Sumbar – Penyelidikan dihentikan/328-10)

16. TPK sehubungan dengan manipulasi setoran modal pada pabrik aspal selo adi karto; mark up harga pada proyek pengadaan alat-alat berat. (Kejati DIY – Putusan PN/JPU Kasasi/3916.J)

17. TPK penyalahgunaan dana APBD Kab Kulonprogo TA 2004 pada pos Sekda, dengan cara dibagikan kepada anggota DPRD Kab Kulonprogo periode 1999-2004. (Kejati DIY – Belum pernah ditangani/3916.J).

• Analisis : Nihil

• Pelimpahan Penanganan Perkara :

1. Dugaan TPK dana APBD Kab Wakatobi TA 2006/2007 di Dinas Kelautan dan Perikanan Kab Wakatobi pada kegiatan pengadaan kapal dan asesorisnya. (Kejati Sultra-12/09)

2. Dugaan TPK dana APBD Prop Sumsel TA 2008 di Dinas Tanaman Pangan dan Holtikultura Prop Sumsel pada kegiatan pengadaan benih padi. (Kejati Sumsel-12/09)

3. Dugaan TPK penyalahgunaan wewenang pada kegiatan ruislag tanah kas kelurahan Dukuh Sutorejo Kec Mulyorejo Kota Surabaya tahun 2003-2004. (Polda Jatim-12/09)

4. Dugaan TPK penerimaan sejumlah uang oleh Kapolres Indramayu dari PT Adhi Jaya Utama tahun 2008 berkaitan penanganan kasus penyimpangan pekerjaan pembangunan break water (pemecah gelombang).(Irwasum Polri)

5. Dugaan TPK di Dinas Pekerjaan Umum Kota Pagar Alam Sumsel TA 2009, pada kegiatan pembangunan jalan Plang Kenidai – Semidang Alas. (Polda Sumsel)

6. Dugaan TPK dalam pengadaan kawasan sport center yang dananya berasal dari PT Bukit Asam (Persero) dan pengadaan di Dinas Bina Marga Muara Enim TA 2005. (Kejati Sumsel)

7. Dugaan TPK dana bantuan langsung tunai (BLT) untuk Desa Agung Jaya P.17 Karang Agung Tengah Kab Musi Banyuasin pada pembagian beras miskin dan hand tractor yang tidak diberikan kepada masyarakat. (Polda Sumsel)

8. Dugaan TPK dalam pemberian kredit PT Citrabumi Trisejati pada Legacy PT Bank Dagang Negara pada PT Bank Mandiri (Persero).

Page 82: Laporan Akuntabilitas Kinerja Komisi Pemberantasan Korupsi … KPK Tahun 2010.pdf · penggalangan dukungan masyarakat dalam memberantas korupsi; dan Knowledge sharing, ... hanya terdapat

LAKIP KPK Tahun 2010 74

(Pidsus Kejagung RI)

9. Dugaan TPK di Kab Banyuasin TA 2006 sehubungan dengan laporan kepatuhan dalam kerangka pemeriksaan Laporan Keuangan Pemda Kab Banyuasin TA 2006 di Pangkalan Balai (LP nomor 93.c.2/S/XIV.2/06/2007 tanggal 19 Juni 2007). (Kejati Sumsel)

10. Dugaan TPK penerimaan sejumlah uang oleh oknum Wa. Kajati Sumut dari Ka. Dis PU Kab. Langkat; pada saat menangani kasus TPK dana bantuan mega proyek banjir bandang di Bahorok. (Jamwas Kejagung RI)

11. Dugaan TPK penerimaan sejumlah uang oleh oknum jaksa pada Kejari Cibadak pada saat menangani kasus perjudian. (Jamwas Kejagung RI)

12. Dugaan TPK penyalahgunaan wewenang oleh oknum jaksa pada Kejari Ketapang pada saat melakukan penuntutan perkara tindak pidana illegal logging di Kab Ketapang atas nama terdakwa WENGKY SWANDY als. AWENG. (Jamwas Kejagung RI)

13. Dugaan TPK penyalahgunaan wewenang oleh oknum jaksa pada Kejati Kalbar pada saat menangani kasus pemalsuan KTP di Kec Jangkang Kab Sanggau Prop Kalbar. (Jamwas Kejagung RI)

14. Dugaan TPK dana APBD Prop Jatim TA 2005 pada pelaksanaan program komunitas adat terpencil (KAT). (Polda Jatim)

15. Dugaan TPK dana bantuan korban gempa di Klaten tahun 2006. (Pidsus Kejagung RI).

Maret :

• Gelar Perkara :

1. TPK penyalahgunaan dana kas daerah Kab Sumba Timur TA. 2004-2006. Tsk DAUD NDAKULARAK, DENY UNTONO, Dkk (Polda NTT Qq Resor Sumba Timur)

• Permintaan Perkembangan Penyidikan (Telah dijawab) :

1. TPK dalam pengadaan kawasan Sport Centre yang berasal dari dana PT. Bukit Asam dan pengadaan di Dinas Bina Marga Kab Muara Enim tahun 2005. (Kejari Muara Enim – Belum pernah ditangani/414)

2. TPK penyalahgunaan dana rekonstruksi yang dilakukan oleh pamong desa di Desa Sitimulyo Kab Bantul. (Kejati DIY Qq Kejari Bantul – Belum pernah ditangani/4334)

3. TPK penyalahgunaan dana APBD dan anggaran sekretariat DPRD Kab Buol TA 2003/2004 (Polda Sulteng – Tahap II/496)

4. TPK pada kegiatan pengadaan tanah untuk pelabuhan di Kab Kendal TA 2002-2004. (Kejari Kendal – Penyidikan/586)

5. TPK berupa mark-up dan proyek fiktif dalam peningkatan jalan pada Dinas Pekerjaan Umum Kab Asahan TA 2007/2008. (Kejari Kisaran –

Page 83: Laporan Akuntabilitas Kinerja Komisi Pemberantasan Korupsi … KPK Tahun 2010.pdf · penggalangan dukungan masyarakat dalam memberantas korupsi; dan Knowledge sharing, ... hanya terdapat

LAKIP KPK Tahun 2010 75

Penyelidikan/421)

6. TPK dalam penggunaan sisa dana DIPA TA 2008 pada KBRI di Thailand. (Pidsus Kejagung – Penyidikan/4338)

7. TPK penyalahgunaan Dana Alokasi Khusus (DAK) bidang Pendidikan TA 2007 pada SDN 2 Maria Kec Wawo Kab Bima. (Polda NTB Qq Polres Bima – Penyelidikan/430).

• Analisis : Nihil

• Pelimpahan Penanganan Perkara :

1. Dugaan TPK penerimaan sejumlah uang oleh oknum jaksa pada Kejati Sumatera Utara. (Jamwas Kejagung RI/736)

2. Dugaan TPK dalam produksi clinker pada proyek Optimalisasi II PT Semen Baturaja tahun 2001. (Kejati Sumsel/734)

3. Dugaan TPK pada kegiatan pemberian bantuan hukum di Pemerintah Kabupaten Jember TA 2005. (Polda Jatim/737)

4. Dugaan TPK dalam pengelolaan dana tugas perbantuan dari Departemen Tenaga Kerja dan Transmigrasi dan Departemen Pertanian TA 2008 oleh Pemkab Banyuasin. (Kejati Sumsel/738)

5. Dugaan TPK penyimpangan dalam proses lelang proyek pembangunan jalan dan jembatan pada Dinas Pekerjaan Umum Prov Kalteng TA 2006/2007. (Kejati Kalteng/739)

6. Dugaan TPK dalam pengadaan pakaian Hansip Linmas PAM Pemilihan Legislatif dan Pemilihan Presiden pada Badan Kesatuan Bangsa, Politik dan Perlindungan Masyarakat Pemkab Muara Enim Prop Sumsel TA 2009. (Polda Sumsel/877)

7. Dugaan TPK dalam pengelolaan dana APBD Kab Musi Banyuasin TA 2006 berdasarkan temuan hasil pemeriksaan BPK dalam LHP-BPK atas kepatuhan dalam rangka pemeriksaan laporan keuangan Pemda Kab Musi Banyuasin TA 2006 nomor 91.a.2/S/XIV.2 /06/2007 tanggal 13 Juni 2007. (Polda Sumsel/885).

April :

• Gelar Perkara : Nihil

• Permintaan Perkembangan Penyidikan (Telah dijawab) :

1. TPK dana bantuan sosial Kab Semarang TA 2008 an. Tsk SASMITO. (Kejati Jateng Qq Kejari Ambarawa – Belum pernah disidik/640)

2. TPK penyaluran dana bantuan bagi pengungsi kerusuhan sosial sambas tahun 1996/1997. (Kejati Kalbar – Belum pernah ditangani/616)

3. TPK dana APBD Kab Maluku Tenggara. Tsk ANDERIAS RENTANUBUN (Mantan Kadis Kimpraswil Maltra, Sekarang Bupati Maluku Tenggara).

Page 84: Laporan Akuntabilitas Kinerja Komisi Pemberantasan Korupsi … KPK Tahun 2010.pdf · penggalangan dukungan masyarakat dalam memberantas korupsi; dan Knowledge sharing, ... hanya terdapat

LAKIP KPK Tahun 2010 76

(Kejati Maluku – Penyelidikan/630)

4. TPK berupa mark-up dalam pengadaan CT Scan untuk RSUD Gunung Jati Cirebon. (Kejati Jabar Qq Kejari Cirebon/420)

5. TPK penyalahgunaan dana APBD Kab Dharmasraya TA 2008 di Badan Pengendalian Dampak Lingkungan Hidup Daerah Kab Dharmasraya. Tsk NENENG ELIS HERLINA. (Kejati Sumbar Qq Kejari Pulau Punjung – Penyidikan/593)

6. TPK penyimpangan sisa uang-uang yang dipertanggungjawabkan (UUDP) pada Sekretariat Daerah Prop Maluku TA 2006. (Kejati Maluku Qq Kejari Ambon – Penyidikan/423)

7. TPK penyalahgunaan wewenang di PT Kertas Kraft Aceh (Persero). (Kejati NAD – Penyelidikan/429)

8. TPK dana APBD Kota Salatiga TA 2003 pada pengadaan buku balai pustaka. (Kejati Jateng – Vonis PN/4038-09)

9. TPK penerimaan sejumlah uang oleh Anggota DPRD Tanah Bumbu dalam rangka persetujuan APBD Kab Tanah Bumbu. (Kejati Kalsel – Penyelidikan dihentikan/594)

10. TPK pengelolaan iuran dana Kehutanan PSDH, DR, IHPH, IHPHH Kab Ketapang. Tsk MORKES EFFENDI (Bupati Ketapang). (Polda Kalbar – SP-3/607)

11. TPK pada pengadaan KM Pulo Weh tahun 2004 dan penyalahgunaan dana badan penguasaan kawasan sabang (BPKS) tahun 2006 sd. 2009. (Polda NAD – Belum pernah ditangani/248)

12. TPK terhadap barang-barang inventaris rumah dinas Bupati Mimika. (Polda Papua – Penyidikan/493)

13. TPK pada proyek pengerukan alur pelayaran pelabuhan Palembang TA 2008. (Polda Sumsel – Penyidikan/435)

14. TPK penyalahgunaan wewenang dalam menerbitkan sertifikat hak milik dalam kawasan hutan produksi tetap di Dusun Ngguwu Wune Desa Doropeti Kab Dompu tahun 2007. (Polda NTT – Penyidikan/648)

15. TPK pada kegiatan pengamanan pemilihan Kepala Daerah Kab Parigi Moutong TA 2008. (Polda Sulteng – Belum pernah ditangani/622)

16. TPK penyalahgunaan wewenang pada kegiatan pembagian Raskin di Desa Rengas pendawa Kec Larangan Kab Brebes Jateng. (Polda Jateng – Penyidikan/416)

17. TPK dana APBD Kab Tapanuli Utara TA 2006 pada pengadaan bantuan paket natal dan tahun baru 2006. (Polda Sumut – P-21/623)

18. TPK pada proyek bantuan rehab rumah layak huni program komunitas adat terpencil Dinas Sosial Pemprop Jatim TA 2005. (Polda Jatim – Penyidikan/600)

Page 85: Laporan Akuntabilitas Kinerja Komisi Pemberantasan Korupsi … KPK Tahun 2010.pdf · penggalangan dukungan masyarakat dalam memberantas korupsi; dan Knowledge sharing, ... hanya terdapat

LAKIP KPK Tahun 2010 77

19. TPK dana alokasi khusus (DAK) bidang pendidikan TA 2007 di SDN 2 Maria Kec Wawo Kab Bima. (Polda NTB – Penyelidikan/430).

• Analisis : Nihil

• Pelimpahan Penanganan Perkara :

1. Dugaan TPK penyimpangan bantuan untuk pengungsi Timor Timur pasca jejak pendapat di Prop NTB yg berasal dari Kementerian Koordinator Bidang Kesejahteraan Rakyat. (Polda NTB/1289-10)

2. Dugaan TPK dana APBD Kab Rembang TA 2006/2007 pada kegiatan pendirian, pembiayaan, dan pengelolaan PT. Rembang Sejahtera Jaya tahun 2006/2007. (polda Jateng/1380-10)

3. Dugaan TPK dana APBD Kutai Kartanegara TA. 2007 pada proyek-proyek di lingkungan Dinas Pendidikan Kab Kutai Kartanegara. (Polda Kaltim/1381-10).

Mei :

• Gelar Perkara

1. Dugaan TPK penyalahgunaan dana APBD Kab Sumba Timur TA 2007. Tsk DAUD NDAKULARAK, KALENDI MANANGAHAU, DENY UNTONO, Dkk (di Polda NTT)

• Permintaan Perkembangan Penyidikan (Telah dijawab) :

1. TPK pemberian ijin penggunaan lahan workshop Dinas Pekerjaan Umum Kab Sragen TA 2005. (Kejati Jateng Qq Kejari Sragen - Belum pernah ditangani/4337-09).

2. TPK penerimaan sejumlah uang di Departemen PU Ditjen Sumber Daya Air Balai Besar Wilayah Sungai Sumatera VIII SNVT Pelaksana Pengelolaan SDA Sumatera VIII Prop Sumsel TA 2009. (Polda Sumsel – SP-3/608-10)

3. TPK penyimpangan dana Bantuan Sosial Organisasi Kemasyarakatan Tempat Ibadah Kab Kerinci TA 2008. Tsk SYUKUR KELA BRAJO. (Kejati Jambi Qq Kejari Sungai Penuh – Persidangan PN Sungai Penuh/637-10)

4. TPK pada kegiatan pembangunan unit sekolah baru (USB) SMP Ebungfauw di Distrik Ebungfauw Kab Jayapura. (Kejati Papua – Penyidikan/595-10)

5. TPK penerimaan sejumlah uang oleh oknum Jaksa pada Kejati Sumut saat menangani perkara an. terdakwa RUDI DARLEK. (Jamwas Kejagung RI – Vonis hukuman disiplin kepada Jaksa SONTANG SIDABUTAR, SH/736-10)

6. TPK berupa penggelapan dana renovasi open stage lapangan Abdul Jalil Rahmadsyah pada penyelenggaraan MTQ-N ke 31 di Sumatera Utara. (Kejati Sumut Qq Kejari Tanjung Balai Asahan – Penyelidikan

Page 86: Laporan Akuntabilitas Kinerja Komisi Pemberantasan Korupsi … KPK Tahun 2010.pdf · penggalangan dukungan masyarakat dalam memberantas korupsi; dan Knowledge sharing, ... hanya terdapat

LAKIP KPK Tahun 2010 78

dihentikan/634-10)

7. TPK dalam pengelolaan dan penggunaan Dana Tidak Tersangka APBD Prop Jabar TA 2000 pos 2.15. (Kejati Jabar – Penyelidikan dihentikan/494)

8. TPK dalam pemberian kredit investasi Bank Mandiri kepada KUD Sadar pada Th 2003. Tsk ROBERT MARULI ; AHMAD EFFENDI, Dkk. (Kejati Jambi – SP-3/4333-09)

9. TPK yang berhubungan dengan Proyek Fisik dan Non Fisik pada Dinas Pendidikan Prop Jambi TA. 2006-2007. (Kejati Jambi – Tidak Pernah Disidik/592)

10. TPK penyalahgunaan dana APBD Kota Bima TA 2005. Tsk H.M DJALIL (Ka BPKD Kota Bima). (Kejati NTB Qq Kejari Bima – Penyidikan/633-10)

11. TPK penyimpangan pada pembayaran reduksi terhadap pendapatan jasa labuh kapal di PT Pelindo III. Tsk M. TALKAH. (Kejati Kalsel – Penyidikan; menunggu hasil audit BPKP/664-10)

12. TPK dana prasarana fisik untuk Kantor Pelayanan Pajak Depok pada kegiatan pengadaan tanah Th. 2004. Tsk HASRUL HASANUDIN. (Kejati Jabar – Persidangan/613-10)

13. TPK penyalahgunaan dana APBD Kab Wonogiri TA 2004 pada program pembagian Dana Tali Asih (DTA) untuk Anggota DPRD Kab Wonogiri periode 1999-2004. (Kejati Jateng – Penyidikan/Proses SP-3 Tsk HERU SAKIRNO Meninggal Dunia/588-10)

14. TPK penyalahgunaan dana APBD Prop NTB TA 2003 pada Pos Belanja Dewan dan Sekretariat Dewan. Tsk RAHMAD HIDAYAT. (Kejati NTB – Penyidikan; menunggu hasil audit BPK-RI/ 632-10)

15. TPK penggelapan terhadap barang-barang inventaris rumah dinas Bupati Kab Mimika di Kab Mimika. Tsk STEFRA SODORA DUFUY. (Polda Papua – Penyidikan/663-10)

16. TPK penyalahgunaan dana APBD Kab Jember TA 2005. Tsk SYAHRAZAD MASDAR – Penyidikan/P-19. (Polda Jatim – Penyidikan/737-10).

• Analisis : Nihil

• Pelimpahan Penanganan Perkara : Nihil

Juni :

• Gelar Perkara : Nihil

• Permintaan Perkembangan Penyidikan (Telah dijawab) :

1. TPK penyimpangan pelaksanaan penyaluran dana alokasi khusus bidang pendidikan TA 2007 dilingkungan Dinas Pendidikan dan Pengajaran Kab Pasaman. Tsk YAHYA (Kadis) – (Kejati Sumbar Qq

Page 87: Laporan Akuntabilitas Kinerja Komisi Pemberantasan Korupsi … KPK Tahun 2010.pdf · penggalangan dukungan masyarakat dalam memberantas korupsi; dan Knowledge sharing, ... hanya terdapat

LAKIP KPK Tahun 2010 79

Kejari Lubuk Sikaping-menunggu audit BPKP/1382-10)

2. TPK pembangunan Bangka Trade Center dengan cara ruislaag aset Pemkot Pangkal Pinang. (Polda Babel-tidak pernah ditangani/492-10)

3. TPK penyalahgunaan dana APBD Kota Pangkal Pinang dalam pembebasan lahan untuk pembangunan sistem bangun guna serah. (Polda Babel-tidak pernah ditangani/492-10)

4. TPK penerimaan sejumlah uang/gratifikasi oleh Walikota Pangkalpinang saat menjabat Sekda Kota Pangkalpinang terkait fee dalam penghapusan asset tanah. (Polda Babel-tidak pernah ditangani/492-10)

5. TPK penyimpangan dalam penggunaan sisa dana pekerjaan pembangunan Pasar Kuala Kurun Kalimantan Tengah. Tsk TEJA KURNIA - (Polda Kalteng – P-21/1408-10)

6. TPK pada Ditjen Pendidikan Luar Sekolah Depdiknas RI dalam pengelolaan dan pendistribusian dana bantuan langsung (blockgrant) TA 2006/2007. Tdkwa ACE SURYADI – (Kejati DKI Jakarta – JPU Kasasi, menunggu putusan MA/1408-10)

7. TPK penyimpangan dalam penerbitan izin kuasa pertambangan eksplorasi emas di kawasan Tebedo Desa Pota Wangka Kab Manggarai Barat. (Polda NTT Qq Polres Manggarai – Penyidikan/1395/10)

8. TPK pada proyek pembangunan Videotron di Kota Surakarta TA 2009. (Kejati Jateng – Puldata/1184-10)

9. TPK dalam pembayaran ganti rugi tanah unit perkebunan PEPABRI kec Nan Sebaris Unit Perkebunan Kab Padang Pariaman. (Kejati Sumbar Qq Kejari Pariaman – Puldata/733-10)

10. TPK dalam pemberian dana tunjangan bagi anggota DPRD Kab Gunung Kidul periode tahun 1999 sd. 2004. (Kejati DIY – Puldata/1195-10)

11. TPK penyalahgunaan wewenang dan penyimpangan keuangan kas daerah Kota Bima pada rekening pribadi. Tsk DJALIL AR. BAF. (Kejati NTB Qq Kejari Raba Bima – Penyidikan/633-10)

12. TPK penyimpangan dalam pembangunan jalan dan jembatan pada Dinas Pekerjaan Umum Prop Kalteng TA 2006. (Kejati Kalteng – Puldata/739-10)

13. TPK dalam kegiatan gerakan nasional rehabilitasi hutan dan lahan (GN-RHL) TA 2007, kegiatan pekerjaan tanaman reboisasi di Kec Ranowulu Kota Bitung. Tsk AMPERA SIPAHUTAR. (Polda Sulut – P-21/1528-10)

14. TPK pada proyek sub bidang sumber daya air (penebasan rumput saluran rawa dan irigasi) tahun 2004 di Dinas Kimprasda Kab Tanah Laut. (Polda Kalsel Qq Resor Tanah Laut – Penyidikan/1396-10)

15. TPK pada proyek pembangunan stadion mini Kota Dobo Kab Kepulauan Aru TA 2006. Tsk BENNY RETANUBUN. (Polda Maluku – SP-3/644-10)

Page 88: Laporan Akuntabilitas Kinerja Komisi Pemberantasan Korupsi … KPK Tahun 2010.pdf · penggalangan dukungan masyarakat dalam memberantas korupsi; dan Knowledge sharing, ... hanya terdapat

LAKIP KPK Tahun 2010 80

16. TPK pada pekerjaan pembangunan jalan Baru Jambu Keling – Kayu Manis Tanjung Beringin Kec Bermani Ulu Kab Rejang Lebong Th 2005. (Kejati Bengkulu – Kasus telah ditangani Polda Bengkulu/1383-10)

17. TPK dalam pengelolaan dana alokasi khusus bidang pendidikan pada Dinas Pendidikan Kebudayaan dan Olahraga Kab Tebo TA 2008. (Kejati Jambi – kasus telah ditangani Polda Jambi/863-10)

18. TPK pada pembangunan pasar Bintoro Demak TA 2007. Tsk SRI SUSILANINGSIH. (Kejati Jateng Qq Kejari Demak – Menunggu audit BPK/1186-10)

19. TPK berkaitan dengan pencairan dana fiktif di Ditjen Otda Wilayah II PKEKD Depdagri. Tsk HERIE SAKSONO; KARTIKO PURNOMO. (Polda Metro Jaya – Pemberkasan/1291-10)

20. TPK penyalahgunaan dana alokasi umum dan dana alokasi khusus Kota Bima TA 2005-2006. Tsk M. NUR A. LATIF. (Kejati NTB – SP-3/1293-10)

21. TPK dalam pengadaan Demplot Pompa Tektonik lahan pertanian di Kab Musi Banyuasin TA 2003. (Polda Sumsel – Kasus telah ditangani Kejari Sekayu/1216-10)

22. TPK penyimpangan dana bantuan sosial, alokasi dana desa dan belanja tidak terduga pada Pemkab Kutai Timur TA 2007. (Pidsus Kejagung RI - Penyidikan/636-10)

23. TPK penyalahgunaan dana APBD Kab Waropen TA 2004 dan TA 2005. Tsk Onesimus J. Ramandey. (Kejati Papua – Penyidikan/1180-10)

24. TPK dalam pengadaan 6 (enam) unit mesin genset pada proyek pengembangan listrik perkotaan Kab Bengkalis TA 2003 dan TA 2004. Tsk M. YUSUF, dkk. (Polda Riau – Putusan MA/1191-10)

25. TPK penyalahgunaan dana APBD Kota Slawi TA 2006 dan TA 2007 pada pengadaan tanah untuk pembangunan jalan lingkar kota Slawi (Jalinkos). (Kejati Jateng – Penyidikan/639-10)

26. TPK penyalahgunaan dana pinjaman pemkab Tegal TA 2007. (Kejati Jateng – Penyidikan /639-10)

27. TPK penyalahgunaan dana subsidi dari Kementerian Perumahan Rakyat tahun 2007 dan 2008 untuk pembangunan perumahan dan renovasi rumah secara swadaya di Kec Gondang Rejo Kab Karanganyar. Tsk HANDOKO MULYONO. (Kejati Jateng – Penyidikan/ 641-10)

28. TPK penyimpangan kontrak kerja berlangganan sistem jaringan komunikasi data antara PT Pos Indonesia dengan PT Aplikanusa Lisitas Artha. (Kejati Jabar – Puldata/655-10)

29. TPK pada proyek pembangunan gedung pabrik mini Plywood di Desa Jambo Manyang Kab Aceh Selatan TA 2007 dan TA 2008 oleh CV Krueng Kale Jaya. (Polda NAD – Penyidikan, P-19/1244-10).

Page 89: Laporan Akuntabilitas Kinerja Komisi Pemberantasan Korupsi … KPK Tahun 2010.pdf · penggalangan dukungan masyarakat dalam memberantas korupsi; dan Knowledge sharing, ... hanya terdapat

LAKIP KPK Tahun 2010 81

• Analisis :

1. Dugaan Tindak Pidana Korupsi Dana Bantuan Community Development PT Aneka Tambang kepada Pemerintah Kabupaten Halmahera Selatan Tahun 2008

• Pelimpahan Penanganan Perkara : Nihil

Juli :

• Gelar Perkara

1. TPK terkait dengan Penyalahgunaan Dana Otonomi Daerah (OTDA) Kabupaten Sintang pada APBD Kabupaten Sintang T.A 2003. Tdkw. MIKAIL ABENG, Tdkw GUSTI EFFENDI, Tdkw K. SUDARSO (Kejati Kalbar – Put Kasasi; inkracht)

2. TPK pada Pembangunan Jalan Ruas Bunut-Mangin Kecamatan Bunut Hilir Kabupaten Kapuas Hulu T.A 2004. Tsk MUHAMMAD SUKRI, Tsk WAN MANSOR ANDI MULIA, Tsk SURYADI (Kejati Kalbar Qq Kejari Putussibau – Proses Pelimpahan PN)

3. TPK terkait dengan Bantuan Sosial Kabupaten Kutai Kartanegara tahun 2006. Tsk KHAIRUDDIN, Tsk BASRAN YUNUS, Tsk BOYKE ANDRE NORIZA. (Kejati Kaltim – Proses Pelimpahan PN)

4. TPK dalam pengelolaan APBD Pemerintah Kota Tarakan berupa pengalihan deposito Pemerintah Kota Tarakan ke rekening milik pribadi. Tsk DIYONO SUWONO, Tsk ACHMADDIN. (Kejati Kaltim – Putusan PN Tarakan)

5. TPK dalam pemberian Asuransi Jiwa kepada Anggota DPRD Kota Bontang (periode 2000-2004), Walikota dan Wakil Walikota. Tsk ANDI SOFYAN HASDAM (Kejati Kaltim – Penyidikan; menunggu persetujuan tertulis Presiden RI)

6. TPK dalam penyalahgunaan dana kegiatan pelaksanaan dan operasional akademi kebidanan tahun anggaran 2007-2008 pada Dinas Kesehatan Kabupaten Kutai Kartanegara. Tsk WINARTI. (Kejati Kaltim – Persidangan PN Tenggarong)

7. TPK dalam pengadaan 1000 buah hand traktor di Sekretariat Kabupaten Kutai Kartanegara. Tsk AJI MOHAMMAD SYARIFUDDIN. (Kejati Kaltim - Persidangan PN Tenggarong)

8. TPK dalam penyalahgunaan dana kegiatan pelaksanaan dan operasional akademi kebidanan tahun anggaran 2007-2008 pada Dinas Kesehatan Kabupaten Kutai Kartanegara. Tsk ABDURACHMAN. (Kejati Kaltim - Persidangan PN Tenggarong)

9. TPK pada Pengadaan Petak Pasar Pandansari Balikpapan. Tsk KHAIRANI (Polda Kaltim - P-21).

Page 90: Laporan Akuntabilitas Kinerja Komisi Pemberantasan Korupsi … KPK Tahun 2010.pdf · penggalangan dukungan masyarakat dalam memberantas korupsi; dan Knowledge sharing, ... hanya terdapat

LAKIP KPK Tahun 2010 82

• Permintaan Perkembangan Penyidikan (Telah dijawab) :

1. TPK mark-up refund tiket perjalanan di Departemen Luar Negeri RI TA 2006 sd. 2009. Tsk SYARWANIE SOENI, dkk. (Pidsus Kejagung RI – Pemberkasan/1388-0410).

2. Dugaan TPK penerimaan sejumlah uang oleh oknum jaksa pada Kejari Cibadak pada saat menangani kasus perjudian. (Jamwas Kejagung RI – Pemeriksaan Fungsional oleh Kejati Jabar/Lph 861-0310).

3. TPK penyalahgunaan dana bantuan langsung (blockgrant) Ditjen Pendidikan Luar Sekolah Depdiknas RI pada kegiatan pelatihan ketrampilan para profesi (ICDL-ICT) dan penguatan kelembagaan PNF bidang pendidikan kecakapan hidup TA 2006/2007. Tdkw. ACE SURYADI; FAISAL MADANI, dkk. (Kejati DKI - Putusan PN; JPU Kasasi/1407-0510).

4. TPK pada proyek peningkatan jalan Pasar Iloheluma-Sukamakmur Kab Tilamuta TA 2003. Tdkw MULJADI SUROTENOJO. (Kejati Gorontalo Qq Kejari Tilamuta – Putusan PN; JPU Kasasi/1348-0410).

5. TPK dana bantuan Kab Tabanan untuk pembuatan jembatan penghubung Banjar Dinas Kuwum Ancak Bija dengan Banjar Dinas Kuwum Anyar Desa Kuwum Kec Marga Kab Tabanan. Tdkw. I WAYAN WETRA SUYASA. (Kejati Bali Qq Kejari Tabanan – Putusan PT; proses Kasasi/1222-0410).

6. Dugaan TPK pada pelaksanaan pengadaan jasa konstruksi jalan Lapammusureng di Kec Sabbangparu Kab Wajo TA 2009. (Kejati Sulsel Qq Kejari Sengkang – Puldata/1187-0410)

7. TPK penyimpangan pada kegiatan pengadaan tanah untuk pembangunan Gardu Induk PT PLN Persero di Desa Boro Kec Tanggulangin Sidoarjo tahun 2007. Tsk BUDIMAN, dkk. (Kejati Jatim – Penyidikan)

8. TPK pembangunan unit sekolah baru SMP Ebungfauw di Distrik Ebungfauw Kab Jayapura. Tsk ADRIANUS LEO SUENENS, Dkk. (Kejati Papua – Penyidikan; tunggu audit BPK-RI/ 595-0210)

9. TPK penyimpangan dalam pemberian biaya perjalanan dinas tetap, bantuan kesehatan dan bantuan check up kesehatan bagi pada anggota DPRD Kab Lumajang periode 1999-2004. Tdkw. SUDARSONO, dkk. (Kejati Jatim Qq Kejari Lumajang – Putusan PT; Proses Kasasi/661-0210)

10. TPK pengadaan bibit pada GNRHL tahun 2006 Dinas Kehutanan Kab Batanghari. Tsk MOH. SUPRIJANTO, Tsk. TJE TJEP SUTARMAN (Kejati Jambi Qq Kejari Muara Bulian – Penyidikan)

11. TPK penyalahgunaan dana anggaran rutin dan pemotongan biaya perjalanan dinas di Dinas Perkebunan Kab Batanghari. Tsk BAMBANG PURNOMO. (Kejati Jambi Qq Kejari Muara Bulian - Penyidikan)

Page 91: Laporan Akuntabilitas Kinerja Komisi Pemberantasan Korupsi … KPK Tahun 2010.pdf · penggalangan dukungan masyarakat dalam memberantas korupsi; dan Knowledge sharing, ... hanya terdapat

LAKIP KPK Tahun 2010 83

12. TPK penyimpangan dalam pelaksanaan bantuan infrastruktur Kementerian Pembangunan Daerah Tertinggal untuk perumahan Suku Anak Dalam Desa Pematang Kabau Kec Air Hitam TA 2008. Tsk BUDI VRIHASVATI JAUHARI. (Kejati Jambi Qq Kejari Sarolangun – Penyidikan).

13. Dugaan TPK dalam pengadaan pakaian Hansip Linmas PAM Pemilihan Legislatif dan Pemilihan Presiden pada Badan Kesatuan Bangsa, Politik dan Perlindungan Masyarakat Pemkab Muara Enim Prop Sumsel TA 2009. (Polda Sumsel – Pulinfo/Lph 877-0310)

14. Dugaan TPK dana APBD Kutai Kartanegara TA. 2007 pada proyek-proyek di lingkungan Dinas Pendidikan Kab Kutai Kartanegara. (Polda Kaltim – Pulinfo/Lph 1381-0410)

15. TPK rehabilitasi jalan dan jembatan Mandeh – Sei Pinang pasca bencana alam di Kab Pesisir Selatan TA 2007. (Polda Sumbar – Penyelidikan dihentikan/1386-0410).

16. TPK proyek bantuan sarana pendidikan Kota Surakarta TA 2003. Tsk PRADJA SUMINTA, Tsk. AMSORI. (Polda Jateng – Persidangan PN Surakarta/1194-0410).

• Analisis : Nihil

• Pelimpahan Penanganan Perkara :

1. Dugaan TPK pada proyek pemasangan bronjong di Sungai Batang Anai PLTA Singkarak dengan rekanan PT. Sriwijaya Prima Makmur. (Bareskrim/1951-0610)

2. Dugaan TPK dalam pengelolaan Dana Badan Pertimbangan Tabungan Perumahan PNS (Bapertarum-PNS) pada tahun 2002 sd. 2007. (Bareskrim/1953-0610)

3. Dugaan TPK berupa pemberian sejumlah uang dari Ka. Dinas Pendidikan Prov Kalbar kepada Tim Inspektorat Wilayah Prov Kalbar sehubungan dengan pemeriksaan audit yang dilakukan pada kegiatan pengelolaan dana kontribusi bidang TK/SD/SLB, SMP/SMA, SMK, DIKTI dan PNFI (Pendidikan non formal). (Polda Kalbar/1952-0610)

4. Dugaan TPK penyalahgunaan wewenang dengan ancaman dan pemerasan oleh oknum penyidik Polres Karimun kepada aparat Pemkab Karimun, saat menyidik TPK pengelolaan dana APBD Kab Karimun. (Irwasum Polri – 1830/0610).

Agustus :

• Gelar Perkara : Nihil

• Permintaan Perkembangan Penyidikan (Telah dijawab) :

1. TPK penggelapan aset negara berupa sungai di Kel. Tambak Langon Kec. Asem Rowo Kota Surabaya. (Kejari Surabaya – belum pernah ditangani).

Page 92: Laporan Akuntabilitas Kinerja Komisi Pemberantasan Korupsi … KPK Tahun 2010.pdf · penggalangan dukungan masyarakat dalam memberantas korupsi; dan Knowledge sharing, ... hanya terdapat

LAKIP KPK Tahun 2010 84

2. TPK berupa pemotongan uang bonus atlit, pelatih dan asisten pelatih KONI Prov Jambi. Tdkw. NASRUN HR. ARBAIN. (Kejati Jambi – Persidangan; JPU Kasasi).

3. TPK pengalihan aset daerah milik Pemkot Kendari berupa sebuah mobil Landcruiser Nopol DT 1 E; dan tanah beserta bangunan eks rumah jabatan camat Poasia di Kec Poasia Kota Kendari, yang dialihkan kepada MASYHUR MASIE ABUNAWAS. (Kejati Sultra – Putusan PN Kendari; JPU Kasasi).

4. TPK pengadaan kapal pada Dinas Kelautan dan Perikanan Kab Wakatobi TA 2006/2007. Tsk MUHAMMAD SALIM, dkk (Kejati Sultra - penyidikan).

5. TPK penyalahgunaan dana APBD Kab Rembang TA 2006/2007 yang dipergunakan untuk penyertaan modal usaha dengan PT Rembang Bangkit Sejahtera Jaya (RBSJ) Kab Rembang. (Polda Jateng - Puldata).

6. TPK pada pengadaan Radio Tetra UHF di Biro Perlengkapan Prop DKI Jakarta TA 2006/2007. (Kejati DKI - Penyidikan).

7. TPK dalam pengambilan dan pengolahan bahan galian C di Kab Lumajang tahun 2004/ 2005 oleh PT Mutiara Halim. Tsk AHMAD FAUZI (mantan Bupati Lumajang); ENDRO PRAPTO ARIYADI; SETIADI LAKSONO HALIM, dkk. (Kejati Jatim – Pemberkasan).

• Analisis :

1. Dugaan TPK penyalahgunaan dana APBD Kab Bojonegoro TA 2006/2007 untuk kegiatan perjalanan dinas fiktif. (Kejaksaan)

2. Dugaan TPK penyalahgunaan dana APBD Kab Waropen TA 2004/2005 untuk keperluan pribadi Bupati Waropen.(Kejaksaan)

3. Dugaan TPK pada kegiatan pengadaan sapi di Dinas Sosial Kab. Probolinggo TA 2006. (Kejaksaan)

4. Dugaan TPK pada kegiatan ruislag tanah ex. Bengkok Kec. Lawang Kab Malang tahun 2004. (Polri)

5. Dugaan TPK pada pelepasan tanah Departemen Kesehatan RI kepada Yayasan Fatmawati. (Kejaksaan)

6. Dugaan penipuan dan penggelapan bantuan dana program kemitraan dan bina lingkungan (PKBL) Pertamina Region III.(Polri)

• Pelimpahan Penanganan Perkara : Nihil

September :

• Gelar Perkara : Nihil

• Permintaan Perkembangan Penyidikan (Telah dijawab) :

1. TPK pada Pengadaan Petak Pasar Pandansari Balikpapan. Tsk KHAIRANI (Polda Kaltim – Tahap II/3916.T - 1010)

Page 93: Laporan Akuntabilitas Kinerja Komisi Pemberantasan Korupsi … KPK Tahun 2010.pdf · penggalangan dukungan masyarakat dalam memberantas korupsi; dan Knowledge sharing, ... hanya terdapat

LAKIP KPK Tahun 2010 85

2. TPK penyalahgunaan dana APBD Kab Kepulauan Sula TA 2005 untuk kegiatan Lobi Penambahan Kuota CPNS-D Kab Kepulauan Sula tahun 2005. (Polda Malut – SP-3/1552 – 0510)

3. TPK penyalahgunaan dana APBD Kab Kepulauan Sula TA 2005 yang berasal dari penerimaan Dana Insentif PBB. (Polda Malut – Penyidikan/1552 – 0510)

4. TPK penyalahgunaan dana biaya makan minum harian Pemkab Purwakarta TA 2006. Tsk DUDUNG B. SUPARDI. (Kejati Jabar – menunggu persetujuan tertulis Presiden RI/855-0310)

5. TPK penyalahgunaan dana simpan pinjam perempuan (SPP) program nasional pemberdayaan masyarakat (PNPM) Mandiri Pedesaan di Kec Nuhon Kab Banggai TA 2008/2009. Tsk M. RUM LAPATANTJA. (Kejati Sulteng-Penyidikan/2244-0710)

6. TPK penyimpangan dalam pelaksanaan program penghargaan masa bhakti bagi pengurus di PT. Bank NTB tahun 2007. (Kejati NTB-persidangan/2019-0710)

7. TPK berupa mark up dalam pengadaan CT Scan untuk Rumah Sakit Umum Daerah Gunung Jati Cirebon. (Kejati Jabar-belum pernah ditangani/420-0210)

8. TPK penerimaan sejumlah uang oleh ketua KPUD Kab Purwakarta. (Kejati Jabar-Belum pernah ditangani/611-0210)

9. TPK dalam pengelolaan dana anggaran program transmigrasi swakarsa mandiri asal Indramayu yang ditempatkan di Prov Kalsel. (Kejati Jabar-Belum pernah ditangani/612-0210)

10. TPK penyalahgunaan wewenang dalam proses pengadaan tanah KPP Depok tahun 2004. Tsk RUDI HARTONO. (Kejati Jabar-putusan PN Depok/178-0410)

11. TPK penyimpangan dalam pelaksanaan program Dana Alokasi Khusus (DAK) bidang Pendidikan TA 2007 Kab Tasikmalaya. Tsk ABDUL KODIR. (Kejati Jabar-SP-3/605-0210).

• Analisis :

1. Dugaan TPK pemberian Ijin Pemanfaatan Kayu (IPK) kepada Koperasi Madani tahun 2005 di Kabupaten Berau Provinsi Kalimantan Timur. (Kejati)

2. Dugaan TPK penyimpangan dalam penjualan aset-aset eks PT Bank Pinaesaan tahun 1997 yang telah dialihkan kepada pihak ketiga. (Kejagung)

3. Dugaan penyimpangan dalam penanganan perkara TPK Pengadaan keramba di Dinas Perikanan Riau tahun 2008 oleh oknum penyidik Polda Riau dan oknum penyidik Kejati Riau. (Kejati)

4. Dugaan TPK dalam pemberian ganti rugi tanah untuk perluasan

Page 94: Laporan Akuntabilitas Kinerja Komisi Pemberantasan Korupsi … KPK Tahun 2010.pdf · penggalangan dukungan masyarakat dalam memberantas korupsi; dan Knowledge sharing, ... hanya terdapat

LAKIP KPK Tahun 2010 86

Bandara Hasanuddin Makasar seluas 431 Ha tahun 1991 sd. 1994. (Kejati)

5. Dugaan TPK penyalahgunaan dana APBD Kab Jember TA 2006 sd. 2009 oleh Bupati Jember. (Kejati)

6. Dugaan TPK pada program gerakan peningkatan produksi dan mutu kakao nasional di Kab Pinrang TA 2009. (Kejati).

• Pelimpahan Penanganan Perkara : Nihil

Oktober :

• Gelar Perkara : Nihil

• Permintaan perkembangan Penyidikan (Telah dijawab) :

1. TPK pada pengadaan alat medis di RS Dr. Soewondo TA 2001. (Kejari Kendal – Penyelidikan dihentikan/642-0210).

2. TPK berupa mark-up dalam ruislag tanah bengkok Desa Sendangdawuhun Kec Rowosari Kab Kendal yang dijadikan lokasi SMPN 1 Rowosari Kab Kendal. (Kejari Kendal – Penyelidikan dihentikan/642-0210).

3. TPK penyimpangan pada pembangunan terminal dan kios Weleri tahun 2004. (Kejari Kendal – Penyelidikan dihentikan/642-0210)

4. TPK penyalahgunaan dana di DPRD Kab Kendal TA 2003. Tdkwa SUTRIMO ; ABDUL WAHID HASYIM ; ENDRO ARINTOKO. (Kejari Kendal – Putusan PN Kendal/642-0210)

5. TPK penyalahgunaan wewenang dalam pengadaan buku ajar di sekolah-sekolah se-Kab Kendal.(Kejari Kendal – Penyelidikan dihentikan/642-0210)

6. TPK dalam pembebasan tanah untuk pembangunan Pelabuhan Mororejo Kaliwungu Kab Kendal. (Kejari Kendal – Penyidikan/642-0210)

7. TPK penerimaan sejumlah uang yang diberikan oleh Eksekutif kepada Legislatif Kab Kendal tahun 2008. (Kejari Kendal – Penyelidikan dihentikan/642-0210)

8. TPK penyelewengan dana APBD Kab Kendal TA 2006 untuk kesejahteraan Kades, Perangkat Desa dan BPD se Kab Kendal yang digunakan untuk pembayaran premi asuransi PT Pasaraya Life Insurance. (Kejari Kendal – dilimpahkan ke Polres Kendal/642-0210)

9. TPK penyalahgunaan dana di Suku Dinas Pendidikan Kotamadya Jakarta Pusat TA 2004 sd. 2006. (Kejati DKI – Penyelidikan dihentikan/629-0210).

10. TPK pada Dinas Pendidikan Prov Kalimantan Barat TA 2009. (Polda Kalbar – Penyelidikan/ 1952-0610)

Page 95: Laporan Akuntabilitas Kinerja Komisi Pemberantasan Korupsi … KPK Tahun 2010.pdf · penggalangan dukungan masyarakat dalam memberantas korupsi; dan Knowledge sharing, ... hanya terdapat

LAKIP KPK Tahun 2010 87

11. TPK pada penempatan dana kas daerah Kab Lampung Timur di PT BPR Tripanca Setiadana. Tsk SATONO. (Polda Lampung – tahap II)

12. TPK pada pengadaan ranmor roda 2 Kab Muba TA 2004. Tsk PATERIS LUMUMBA. (Polda Sumsel – Tahap II/ 1217- 0410)

13. TPK pada pengadaan mobil dinas Pemkot Prabumulih TA 2004. Tsk A. LATIF MANDIWO. (Polda Sumsel – Tahap II/ 1217- 0410)

14. TPK dana APBD Kab Musi Rawas TA 2004/2005 pada pos penggunaan dana operasional Setda Kab Musi Rawas. Tsk SYARIF HIDAYAT. (Polda Sumsel – Tahap II/ 1217- 0410)

15. TPK dana APBD Kab Musi Rawas TA 2004/2005 pada pos penggunaan dana operasional Setda Kab Musi Rawas. Tsk IBNU AMIN. (Polda Sumsel – Tahap II/1217- 0410)

16. TPK dalam penggunaan dana operasional DPRD Prop Sumsel TA 2002. Tsk ADJIS SAIP. (Polda Sumsel – SP-3/ 1217- 0410)

17. TPK pada pembangunan gedung kantor Dishubkominfo Prop Sumsel TA 2007 sd. 2009. Tsk HARPANTONO; EDI ZAYADI. (Polda Sumsel – Penyidikan; menunggu audit BPKP Sumsel/ 1217- 0410)

18. TPK penerimaan sejumlah uang oleh oknum penyidik Polda Sumsel saat menangani perkara korupsi di wilayah Prop Sumsel. (Polda Sumsel – Laporan Tidak Benar/ 1217- 0410).

• Analisis :

1. Dugaan TPK penyalahgunaan dana Kredit Usaha Tani Kab Bangka Selatan tahun 1999. (Kejati)

2. Dugaan TPK penyalahgunaan dana PT PANN (Persero) pada pemberian fasilitas Operating Lease Kapal Motor kepada PT Pusaka Bahari Primanusa (Polda)

3. Dugaan TPK penyalahgunaan dana PT PANN (Persero) pada pemberian fasilitas Operating Lease Kapal Motor kepada PT Samudera Mas Nugraha (Polda)

4. Dugaan TPK penyalahgunaan dana PT PANN (Persero) pada pengurusan sertifikat tanah Hotel Permata Bidakara Bandung (aset PT PANN). (Polda).

• Pelimpahan Penanganan Perkara : Nihil

November :

• Gelar Perkara :

1. TPK pada pengadaan buku teks wajib PT Balai Pustaka pada Dinas Pendidikan Kota Salatiga tahun 2003 dan 2004. Tsk SUTEDJO, MARDIONO, SRI WITYOWATI, SARTONO (Polda Jateng Qq Polres Salatiga– Tahap I).

Page 96: Laporan Akuntabilitas Kinerja Komisi Pemberantasan Korupsi … KPK Tahun 2010.pdf · penggalangan dukungan masyarakat dalam memberantas korupsi; dan Knowledge sharing, ... hanya terdapat

LAKIP KPK Tahun 2010 88

2. TPK pada proyek Simpedes di 269 Desa se-Kab. Cilacap tahun 2008. Tsk DANGIR MULYADI, SUYATMO, HERRY KARMAWAN. (Polda Jeteng – penyidikan ; P-19)

3. TPK pada proyek perbaikan jalan dengan Sistem Build and Transfer tahun 2004-2005 di Kab. Cilacap. (Polda Jateng – Pulinfo).

4. TPK pada program bantuan subsidi perumahan tahun 2007 dan tahun 2008 yang dilaksanakan Kementerian Negara Perumahan Rakyat dengan dana bersumber dari APBN T.A 2007 dan 2008. Tsk FRANSISKA RIANASARI. (Kejati Jateng – Pemberkasan).

5. TPK penyalahgunaan dana APBD Kab. Tegal tahun 2005-2008 pada pelaksanaan pengadaan tanah untuk jalur alternatif Jalan Lingkar Kota Slawi T.A 2006-2007 dan pinjaman daerah tahun 2007. (Kejati Jateng – penyidikan ; menunggu ijin Presiden RI)

6. TPK Proyek Bantuan Rumah Layak Huni Komunitas Adat Terpencil Dinas Sosial Provinsi Jawa Timur T.A 2005. Tsk ABDUL AZIZ SALIM SYABIBI, SETIONO, (Polda Jatim Qq Polres Sumenep – proses persidangan/menunggu putusan kasasi)

7. TPK Proyek Rehabilitasi Pasar Turi tahun anggaran 2007. (Polda Jatim – Pulinfo)

8. TPK dana APBD Kabupaten Jember T.A 2005 yang digunakan untuk membayar pengacara atas kasus yang dihadapi oleh anggota DPRD Jember. (Kejati Jatim – proses persidangan)

9. TPK pada Pengadaan Asphalt Recycling Machine (ARM) pada Dinas Pu Bina Marga Propinsi Jawa Timur TA. 2004. (Kejati Jatim – proses persidangan)

10. TPK Dana APBD Pemkot Kediri tahun 2007-2008 yang disimpan dalam BPR Kediri oleh Walikota Kediri. (Kejati Jatim Qq Kejari Kediri – Pulinfo).

• Permintaan perkembangan Penyidikan (Telah dijawab) :

1. TPK dana purna bhakti pimpinan dan anggota DPRD Kab Sikka periode 1999 sd. 2004. Tsk ALEXANDER LONGGINUS. (Kejati NTT – menunggu putusan Kasasi/1399-0510)

2. TPK pada pembangunan gedung kantor KPU Kab Kepulauan Mentawai TA 2008. Tsk BAHARRUDIN INRA. (Kejati Sumbar – Putusan PN/2514-0810)

3. TPK penyalahgunaan dana bantuan sosial Organisasi Kemasyarakatan Tempat Ibadah Kab Kerinci TA 2008. (Kejati Jambi – Proses persidangan PN Sungai Penuh/637-0210)

4. TPK penyimpangan dalam pengelolaan kegiatan rutin Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Kab Barito Kuala periode 2006 sd. 2010. Tsk NAZHIRNI. (Kejati Kalsel Qq Kejari Marabahan – Proses

Page 97: Laporan Akuntabilitas Kinerja Komisi Pemberantasan Korupsi … KPK Tahun 2010.pdf · penggalangan dukungan masyarakat dalam memberantas korupsi; dan Knowledge sharing, ... hanya terdapat

LAKIP KPK Tahun 2010 89

Persidangan/1912-0710)

5. TPK penyimpangan pada proyek dilingkungan Dinas Pendidikan Kab Kutai Kartanegara TA 2007. (Kejati Kaltim Qq Kejari Tenggarong – Pulinfo/1381-0410)

6. TPK pada pengadaan Kapal Ferrindo 5 ex Korea antara PT ASDP dengan East Japan Corp tahun 2004. (Pidsus Kejagung – Pulinfo/1556-0510)

7. TPK pada kegiatan repowering kapal KMP Namparnos, KMP Barau dan KMP Bakauheni yang diduga melibatkan PT Praba Dayatama Sakti. (Pidsus Kejagung – Pulinfo/1556-0510).

8. TPK pada kegiatan penyiapan data dan informasi Spasial SDA di daerah kabupaten tertinggal dalam rangka pengambangan ekonomi lokal TA 2006. Tsk ARI NOORWIDYANTO. (Pidsus Kejagung – Penyidikan/1557-0510)

9. TPK penyalahgunaan Dana Administrasi Proyek (AP) APBD Kota Pangkalpinang TA 2003. (Kejati Babel – penyidikan/1410-0510).

10. TPK penerimaan gratifikasi Anggota DPRD Kota Pangkalpinang peiode 1999-2004. (Kejati Babel – penyidikan/1410-0510).

11. TPK penyimpangan pada pembayaran honor tenaga kontrak fiktif di Kab Baa TA 2009. (Kejati NTT – belum pernah menangani/1554-0710)

12. TPK penyimpangan dalam pemberian fasilitas umum dan fasilitas sosial untuk Pemkot Tangerang. (Kejati Banten Qq Kejari tangerang – belum pernah ditangani/2024-0710)

13. TPK berupa penggelapan tanah milik Pemkab Bandung. Tsk LILI SOEMANTRI. (Kejati Jabar – belum pernah ditangani/2016-0710)

14. TPK penyimpangan dalam pelaksanaan sewa kapal laut/keruk Trailing Suction Hopper Dredger (TSHD) pada PT Pengerukan Indonesia (RUKINDO) tahun 2008. (Kejati DKI – Penyidikan, menunggu hasil audit BPKP/ 2017-0710)

15. TPK penyalahgunaan dana APBD Kab Lembata TA 2004 untuk pemberdayaan Mangrove di Kab Lembata. (Kejati NTT – Penyelidikan dihentikan/1880-0610)

16. TPK pada proyek pembangunan lahan dan perumahan transmigrasi Kab Tapanuli Utara TA 2009. (Polda Sumut – Belum pernah ditangani/2349-0810).

17. TPK pada proyek pembangunan lahan dan perumahan transmigrasi di Desa Simpangan Bolon Kec Garoga Kab Tapanuli Utara TA 2009. (Polda Sumut – Pulinfo/2349-0810).

18. TPK di Kantor Pelayanan Pajak Pratama Surabaya Rungkut. (Polda Jatim Qq Polrestabes Surabaya/2497-0810).

Page 98: Laporan Akuntabilitas Kinerja Komisi Pemberantasan Korupsi … KPK Tahun 2010.pdf · penggalangan dukungan masyarakat dalam memberantas korupsi; dan Knowledge sharing, ... hanya terdapat

LAKIP KPK Tahun 2010 90

19. TPK pada pembangunan intake air baku PDAM Tebing Tinggi yang diubah menjadi pembangunan air bersih/ air minum Kab Tanjab Barat TA 2007. Tsk M. HISOM, SAMSAIMUN, dkk. (Bareskrim Polri – penyidikan dihentikan/1878-0610).

20. TPK berupa mark-up harga dalam pengadaan tanah untuk pembangunan gedung perkantoran Pemkab Sekadau TA 2005-2008. (Bareskrim Polri – pulinfo/1829-0610).

• Analisis :

1. Dugaan TPK penyalahgunaan wewenang dengan memalsukan SSP pada KPP Pratama Cileungsi. (Kejati)

2. Dugaan TPK Dlm Pengelolaan APBD Kab. Nias Selatan TA 2006 & 2007 pada Dinas Kimpraswil Kab Nias Selatan. (Polda)

3. Dugaan TPK penerimaan sejumlah uang oleh oknum penyidik Kejati Kaltim saat menangani perkara penerbitan IPK kepada Koperasi Madani tahun 2005 di Kab Berau Kaltim. (Kejati)

4. Dugaan TPK penyalahgunaan wewenang pada pengadaan keramba di Dinas Perikanan Prop Riau TA 2008. (Kejati)

5. Dugaan TPK pada program gerakan peningkatan produksi dan mutu kakao nadional di Kab Pinrang Prop Sulsel TA 2009. (Kejati)

6. Dugaan TPK di Perum Bulog Sub Divre Wilayah VI Palopo pada pembagian beras miskin untuk masyarakat Kab Luwu Prop Sulsel. (Kejati)

7. Dugaan TPK dana APBD Kab Cilacap TA 2004 sd. 2008 pada proyek SIAK Online II, proyek komputerisasi sistem pemerintahan desa dan proyek pekerjaan jalan dengan sistem build dan transfer di Kab Cilacap. (Kejati).

8. Dugaan TPK dana APBD Kab Jember TA 2006 sd. 2009 oleh Bupati Jember. (Kejati).

• Pelimpahan Penanganan Perkara : Nihil

Desember :

• Gelar Perkara : Nihil

• Permintaan perkembangan Penyidikan (Telah dijawab) :

1. TPK penyalahgunaan dan penggelapan fasilitas umum (Fasum) dan fasilitas Sosial (Fasos) yang diserahkan oleh pengembang perumahan kepada Pemkot Tangerang. (Kejati Banten – belum pernah menangani/2024-0710)

2. TPK pada pembangunan pelabuhan pendaratan ikan Surodadi TA 2007 di Kab. Tegal/Slawi. (Kejati Jateng Qq Kejari Slawi – tidak pernah menangani/2075-0610)

Page 99: Laporan Akuntabilitas Kinerja Komisi Pemberantasan Korupsi … KPK Tahun 2010.pdf · penggalangan dukungan masyarakat dalam memberantas korupsi; dan Knowledge sharing, ... hanya terdapat

LAKIP KPK Tahun 2010 91

3. TPK pada kegiatan talkshow interaktif DPRD Prov DKI Jakarta TA 2008. (Pidsus Kejagung RI – tidak pernah menangani/1876-0610)

4. TPK berupa mark-up pada kegiatan pemerataan akses, peningkatan mutu dan tata kelola SMP di Prov Banten TA 2009 Dinas Pendidikan Prov Banten (Pidsus Kejagung RI – tidak pernah menangani/2519-0810)

5. TPK penyimpangan dana subsidi dari Kantor Kementerian Perumahan Rakyat untuk pembangunan perumahan di lokasi Jeruk Sawit Kec Gondang Rejo Kab Karanganyar TA 2007 dan TA 2008. (Kejati Jateng – Pemberkasan/2504-0810)

6. TPK penyimpangan dana subsidi dari Kantor Kementerian Perumahan Rakyat untuk pemugaran/renovasi rumah yang dilakukan secara swadaya (KPRS Bersubsidi) Kab Karanganyar TA 2007 dan TA 2008. (Kejati Jateng – Pemberkasan/2504-0810).

7. TPK pada kegiatan Gerakan Rehabilitasi Hutan dan Lahan Kab Indragiri Hulu TA 2005 dan TA 2006. (Kejati Riau – tidak pernah menangani/2012-0710)

8. TPK pada pengadaan mesin pembangkit dan rehabilitasi jaringan listrik Kab Indragiri Hulu TA 2003. (Kejati Riau – tidak pernah menangani/2012-0710)

9. TPK pada penggunaan dana rutin oleh Bupati Kab Indragiri Hulu TA 2002 dan TA 2005 (Kejati Riau – tidak pernah menangani/2012-0710)

10. TPK penyimpangan dana bantuan sosial organisasi kemasyarakatan tempat ibadah di Kab Kerinci APBD TA 2008. Tsk SYUKUR KELA BRAJO (Kejati Jambi Qq Kejari Sungai Penuh – Menunggu putusan Kasasi/ 2642-0910)

11. TPK penyalahgunaan wewenang oleh anggota DPRD Kab Kerinci periode 2004-2009 dalam pembahasan APBD-P Kab Kerinci TA 2008. (Kejati Jambi Qq Kejari Sungai Penuh – Persidangan PN Sungai Penuh/ 2642-0910)

12. TPK penerimaan sejumlah uang sehubungan dengan penerbitan persetujuan rencana investasi atau persetujuan prinsip PT Sekar Semesta di Kab Klungkung. (Polda Bali- tidak menangani/1551-0510).

13. TPK penyalahgunaan dana sisa anggaran penunjang operasional Pimpinan DPRD Kab Jember TA 2004. (Polda Jatim – P-21/2498-0810)

14. TPK penyalahgunaan dana bantuan hukum Pemkab Jember pada APBD Kab Jember TA 2005. (Polda Jatim – P-21/2498-0810)

15. TPK pada kegiatan pembayaran ganti rugi tanah untuk sarana olahraga seluas 22.335 m2 di Kel Karan Aur Kec Pariaman Tengah Kota Pariaman TA 2007 oleh panitia pengadaan tanah Pemkot Pariaman. (Polda Sumbar - Penyidikan/2511-0810).

Page 100: Laporan Akuntabilitas Kinerja Komisi Pemberantasan Korupsi … KPK Tahun 2010.pdf · penggalangan dukungan masyarakat dalam memberantas korupsi; dan Knowledge sharing, ... hanya terdapat

LAKIP KPK Tahun 2010 92

• Analisis : Nihil

• Pelimpahan Penanganan Perkara : Nihil

Penuntutan

Indikator kinerja yang ditetapkan untuk mengukur keberhasilan sasaran Penuntutan terdiri atas satu indikator, dengan capaian kinerja sebagai berikut:

No Indikator Kinerja (KPI) Target Realisasi Kinerja

1 Berkas Perkara yang Dilimpahkan dan Disidangkan di PN Tipikor

40 34 85%

2 % Pengembalian Kerugian Negara dari Pelaksanaan Eksekusi

60% 60% 100%

Dari tabel di atas, target kinerja yang ditetapkan sebagian belum tercapai dan sebagian telah tercapai.

Realisasi KPI Berkas Perkara yang Dilimpahkan dan Disidangkan di PN Tipikor, adalah sebanyak 34 berkas perkara (atau 85% dari target), dengan rincian per bulan sebagai berikut:

Januari :

1. Perkara TPK atas nama terdakwa WASHINGTON MAMPE PARULIAN SIMANJUTAK berupa penyelenggara negara menerima atau memberikan sesuatu, hadiah atau janji, dikarenakan atau dengan menyalahgunakan atau dengan mengingat kekuasaan atau wewenang yang berhubungan atau melekat dengan jabatannya pada PT Perusahaan Gas Negara (Persero) periode tahun 2001 – 2006.

2. Perkara TPK atas nama terdakwa R. SALEH ABDUL MALIK, ACHMAD FATHONY ZAKARIA dan ARTHUR PELUPESSY yaitu orang yang bersama-sama atau turut serta pada perkara TPK dalam pengadaan Outsourcing Pengelolaan Sistem Manajemen Pelanggan (Customer Management System) berbasis teknologi Informasi pada PT PLN (Persero) distribusi Jawa Timur Tahun 2004 – 2008.

3. Perkara TPK atas nama terdakwa UCE KARNA SUGANDA dan ABAS SUHARI SOMANTRI dalam penggunaan dana Kantor Bank Jabar untuk kepentingan pribadi dan atau pihak lain yang terjadi antara tahun 2003 – 2005.

Februari :

4. Perkara TPK atas nama terdakwa H. DUDHIE MAKMUN MUROD, MBA sehubungan dengan penerimaan/pemberian Travelers Cheque (TC) oleh Anggota DPR RI periode tahun 1999 - 2004, karena atau berhubungan

Page 101: Laporan Akuntabilitas Kinerja Komisi Pemberantasan Korupsi … KPK Tahun 2010.pdf · penggalangan dukungan masyarakat dalam memberantas korupsi; dan Knowledge sharing, ... hanya terdapat

LAKIP KPK Tahun 2010 93

dengan sesuatu yang bertentangan dengan kewajiban, dilakukan atau tidak dilakukan dalam jabatannya, berkaitan dengan pemilihan Deputi Senior Bank Indonesia pada tahun 2004.

Maret :

5. Perkara TPK atas nama terdakwa UDJU DJUHAERI sehubungan dengan penerimaan/pemberian Travelers Cheque (TC) oleh Anggota DPR RI periode tahun 1999 - 2004, karena atau berhubungan dengan sesuatu yang bertentangan dengan kewajiban, dilakukan atau tidak dilakukan dalam jabatannya, berkaitan dengan pemilihan Deputi Senior Bank Indonesia pada tahun 2004.

6. Perkara TPK atas nama terdakwa ENDIN AKHMAD JALALUDIN SOEFIHARA sehubungan dengan penerimaan/pemberian Travelers Cheque (TC) oleh Anggota DPR RI periode tahun 1999 - 2004, karena atau berhubungan dengan sesuatu yang bertentangan dengan kewajiban, dilakukan atau tidak dilakukan dalam jabatannya, berkaitan dengan pemilihan Deputi Senior Bank Indonesia pada tahun 2004.

7. Perkara TPK atas nama terdakwa HAMKA YANDHU YR sehubungan dengan penerimaan/pemberian Travelers Cheque (TC) oleh Anggota DPR RI periode tahun 1999 - 2004, karena atau berhubungan dengan sesuatu yang bertentangan dengan kewajiban, dilakukan atau tidak dilakukan dalam jabatannya, berkaitan dengan pemilihan Deputi Senior Bank Indonesia pada tahun 2004.

8. Perkara TPK atas nama terdakwa EDDI SETIADI sehubungan dengan penerimaan hadiah oleh Pemeriksa Pajak Bank Jabar pada tahun 2004 sebagai imbalan atas pengurangan jumlah pajak kurang bayar Bank Jabar tahun buku 2002.

April :

9. Perkara TPK atas nama terdakwa DJOKO PRAMONO sebagai orang yang bersama-sama atau turut serta menerima dana taktis dari Rekanan Pelaksana Proyek Pembangunan Jaringan Distribusi Gas pada PT. Perusahaan Gas Negara (Persero) Tbk. yang menggunakan dana APBN Tahun Anggaran 2003.

10. Perkara TPK atas nama terdakwa BUDIARTO MALIANG sehubungan dengan secara bersama-sama atau turut serta dalam pelaksanaan pengadaan alat roentgen portable untuk pelayanan Puskesmas di daerah tertinggal, terpencil, perbatasan, dan pulau-pulau kecil di Biro Perencanaan dan Anggaran Sekretariat Jenderal Dep. Kesehatan RI tahun anggaran 2007.

11. Perkara TPK atas nama terdakwa ISMETH ABDULLAH sehubungan dengan pelaksanaan pengadaan mobil pemadam kebakaran merk Morita pada tahun anggaran 2004 - 2005 di Otorita Pengembangan Daerah Industri Pulau Batam.

Page 102: Laporan Akuntabilitas Kinerja Komisi Pemberantasan Korupsi … KPK Tahun 2010.pdf · penggalangan dukungan masyarakat dalam memberantas korupsi; dan Knowledge sharing, ... hanya terdapat

LAKIP KPK Tahun 2010 94

12. Perkara TPK atas nama terdakwa ANGGODO WIDJOJO sehubungan dengan perbuatan melakukan, menyuruh melakukan, turut serta melakukan perbuatan dengan sengaja mencegah, merintangi atau menggagalkan secara langsung atau tidak langsung penyidikan, penuntutan, dan pemeriksaan di sidang pengadilan terhadap tersangka atau terdakwa ataupun para saksi dalam perkara korupsi yang terjadi pada tahun 2008 - 2009, dan atau perbuatan melakukan percobaan memberi atau menjanjikan sesuatu kepada Pimpinan KPK dan atau pegawai KPK, pembantuan atau permufakatan jahat untuk melakukan Tindak Pidana Korupsi.

13. Perkara TPK atas nama terdakwa AZWAR CHESPUTRA, HILMAN INDRA, dan FACHRI ANDI LELUASA sehubungan dengan permintaan dan penerimaan sejumlah dana terkait dengan Proses Alih Fungsi Hutan Lindung Pantai Air Telang Prov. Sumatera Selatan.

Juni :

14. Perkara TPK atas nama terdakwa IBRAHIM SH sehubungan dengan Hakim atau Pegawai Negeri atau Penyelenggara Negara yang menerima hadiah, pemberian atau janji.

15. Perkara TPK atas nama terdakwa YUSAK YALUWO sehubungan dengan penyalahgunaan dana APBD dan OTSUS Pemda Kabupaten Boven Digoel Prop. Papua TA 2006-2007.

16. Perkara TPK atas nama terdakwa H ASRAL RACHMAN, SH sehubungan dengan TPK turut serta terkait perbuatan H Tengku Azmun Jaafar, SH (Bupati Pelalawan) Dkk dalam penilaian dan pengesahan RKT UPHHKHT pada areal yang diberikan IUPHHKT-HT Tahun 2001 sd 2006 di wilayah Kabupaten Pelalawan.

Juli :

17. Perkara TPK atas nama tersangka ADNER SIRAT SH (Inkracht PN) dan DARIANUS LUNGGUK SITORUS sehubungan dengan memberi atau menjanjikan sesuatu kepada Hakim atau pegawai negeri atau penyelenggara negara dengan maksud supaya berbuat atau tidak berbuat sesuatu dalam jabatannya yang bertentangan dengan kewajibannya atau karena berhubungan dengan sesuatu yang bertentangan dengan kewajibannya.

18. Perkara TPK atas nama terdakwa INDRA KUSUMA sehubungan dengan pengadaan tanah untuk pasar pada Pemerintah Kabupaten Brebes TA 2003.

19. Perkara TPK atas nama terdakwa JORNAL EFFENDI SIAHAAN sehubungan dengan pengelolaan APBD pada Biro Hukum Sekretariat Daerah Provinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta TA 2006-2007.

Page 103: Laporan Akuntabilitas Kinerja Komisi Pemberantasan Korupsi … KPK Tahun 2010.pdf · penggalangan dukungan masyarakat dalam memberantas korupsi; dan Knowledge sharing, ... hanya terdapat

LAKIP KPK Tahun 2010 95

Agustus :

20. Perkara TPK atas nama terdakwa ROY YULIANDRI, MUHAMMAD YAZID, dan DIEN RAJANA MULYA sehubungan dengan orang yang secara bersama-sama atau turut serta dengan Umar Sjarifuddin (mantan Dirut Bank Jabar) melakukan pemberian berupa uang kepada Pemeriksa Pajak Karipka Bandung Satu pada tahun 2004 atau pengurangan jumlah pajak kurang bayar PT Bank Jabar tahun pajak 2001 dan 2002.

21. Perkara TPK atas nama terdakwa EDI SURANTO sehubungan dengan orang yang secara bersama-sama atau turut serta terkait perbuatan Madiono dkk dalam pelaksanaan pengadaan alat rontgen portable untuk pelayanan Puskesmas di daerah tertinggal, terpencil, perbatasan dan pulau-pulau kecil di Biro Perencanaan dan Anggaran Sekjen Departemen Kesehatan RI T.A. 2007.

22. Perkara TPK atas nama terdakwa HERRY SUPARJAN dan HERRY LUKMANTOHARI sehubungan dengan pemberian sesuatu/hadiah berupa uang kepada pejabat BPK RI perwakilan Jabar terkait pelaksanaan pemeriksaan laporan keuangan Pemerintah Daerah Kota Bekasi Tahun Anggaran 2009.

23. Perkara TPK atas nama terdakwa SUHARTO dan ENANG HERNAWAN sehubungan dengan penerimaan sesuatu/hadiah berupa uang dari pejabat pemerintah Kota Bekasi terkait pelaksanaan pemeriksaan laporan keuangan Pemerintah Daerah Kota Bekasi Tahun Anggaran 2009.

September :

24. Perkara TPK atas nama terdakwa BUDI HARSONO setiap setiap orang yang secara melawan hukum melakukan perbuatan memperkaya diri sendiri atau orang lain atau suatu korporasi karena jabatan atau kedudukannya wilayah Lampung Periode 2004 – 2008.

25. Perkara TPK atas nama terdakwa TJANDRA UTAMA EFFENDI sehubungan dengan orang yang bersama-sama memberikan sesuatu/hadiah berupa uang kepada pejabat BPK RI perwakilan Jawa Barat terkait pelaksanaan pemeriksaan laporan keuangan Pemda Kota Bekasi tahun anggaran 2009.

26. Perkara TPK atas nama terdakwa HERRY ACHMAD BUCHORI sehubungan dengan orang yang bersama-sama atau turut serta dengan Umar Sjarifuddin (mantan Dirut Bank Jabar) melakukan pemberian berupa uang kepada Pemeriksa Pajak Karipka Bandung Satu pada tahun 2004 atau pengurangan jumlah pajak kurang bayar PT Bank Jabar tahun pajak 2001 dan 2002.

27. Perkara TPK atas nama terdakwa DEDI SUWARDI sehubungan dengan penerimaan pemberian/hadiah berupa uang pada tahun 2004 terkait dengan pemeriksaan pajak PT Bank Jabar atas pengurangan jumlah pajak kurang bayar PT Bank Jabar tahun pajak 2001 dan 2002.

Page 104: Laporan Akuntabilitas Kinerja Komisi Pemberantasan Korupsi … KPK Tahun 2010.pdf · penggalangan dukungan masyarakat dalam memberantas korupsi; dan Knowledge sharing, ... hanya terdapat

LAKIP KPK Tahun 2010 96

Oktober :

28. Perkara TPK atas nama terdakwa SUDJADNAN PARNOHADININGRAT sehubungan dengan permintaan dan penerimaan sejumlah uang oleh penyelenggara negara terkait dengan renovasi gedung kantor, wisma duta besar, wisma DC dan rumah-rumah dinas KBRI di Singapura tahun 2003 – 2004.

November :

29. Perkara TPK atas nama terdakwa PUTRONEFO A PRAYUGO sehubungan dengan pengadaan Sistem Komunikasi Radio Terpadu untuk Bagian Anggaran 69 pada Sekretariat Jenderal Departemen Kehutanan RI tahun 2006 dan 2007.

30. Perkara TPK atas nama terdakwa BACHTIAR CHAMSYAH sehubungan dengan pengadaan mesin jahit dan sapi impor pada bagian proyek pengentasan fakir miskin Departemen Sosial pada tahun 2004 dan 2006 serta pengadaan sarung yang dananya berasal dari pengelolaan rekening pemerintah pada Departemen Sosial pada tahun 2006-2008.

31. Perkara TPK atas nama terdakwa SJAFII AHMAD sebagai orang yang turut serta atau bersama-sama terkait perbuatan Budiarto Maliang dan Edi Suranto dkk dalam pelaksanaan pengadaan alat Rontgen Portable untuk pelayanan Puskesmas di daerah tertinggal, terpencil, perbatasan dan pulau-pulau kecil di Biro Perencanaan dan Anggaran Sekjen Depkes RI tahun 2007 dan perbuatannya menerima hadiah.

32. Perkara TPK atas nama terdakwa WANDJOJO SISWANTO sehubungan dengan pengadaan Sistem Komunikasi Radio Terpadu (SKRT) untuk Bagian Anggaran 69 pada Sekretariat Jenderal Departemen Kehutanan RI pada tahun 2006 dan 2007.

Desember :

33. Perkara TPK atas nama terdakwa DHARNA DACHLAN sehubungan dengan proyek pembangunan jalan Palembang – Tanjung Api-api Sumatera Selatan TA 2005-2008.

34. Perkara TPK atas nama terdakwa JEFFERSON SOLEIMAN MONTESQIEU RUMAJAR sehubungan dengan penggunaan APBD Pemkot Tomohon TA 2006-2008.

Realisasi berkas perkara yang dilimpahkan dan disidangkan di PN tersebut di atas belum mencapai target (85%), disebabkan antara lain:

a. Jumlah personil JPU yang terbatas dan persidangan di Pengadilan Tipikor yang hanya berlangsung hari Senin dan Selasa (dengan sesekali tambahan hari Jumat, karena pada hari Rabu dan Kamis para Hakim Ad hoc sidang di Pengadilan Negeri), sehingga kapasitas rasional penuntutan adalah 35 perkara.

Page 105: Laporan Akuntabilitas Kinerja Komisi Pemberantasan Korupsi … KPK Tahun 2010.pdf · penggalangan dukungan masyarakat dalam memberantas korupsi; dan Knowledge sharing, ... hanya terdapat

LAKIP KPK Tahun 2010 97

b. Jumlah perkara di tingkat Penuntutan tergantung pada jumlah perkara yang diselesaikan di tingkat Penyidikan. Indikator dimaksud merupakan dependent indicator, sehingga selayaknya tidak dikualifikasikan sebagai ‘indikator dominan’.

Rencana tindak (action plan) yang diusulkan untuk perbaikan kinerja tersebut di tahun 2011 adalah:

a. Menyusun perencanaan sesuai keadaan rasional, karena keterbatasan jumlah personil JPU dan persidangan di Pengadilan Tipikor Daerah merupakan problematika yang harus dipertimbangkan secara signifikan.

KPI % Pengembalian Kerugian Keuangan Negara (Asset Recovery) dari Pelaksanaan Eksekusi, diukur dari setoran PNBP (Penerimaan Negara Bukan Pajak) yang berasal dari eksekusi barang sitaan, denda, uang pengganti, serta uang rampasan.

Selama tahun 2010, asset recovery dari penanganan TPK adalah senilai Rp189.371.372.650,00, dengan rincian sebagai berikut:

b. Pendapatan Uang Sitaan Hasil Korupsi yang Telah Ditetapkan Pengadilan (Mata Anggaran Penerimaan/MAP: 423611) sebesar Rp137.390.086.477,00.

c. Pendapatan Uang Pengganti Tindak Pidana Korupsi yang Ditetapkan Pengadilan (MAP: 423614) sebesar Rp40.282.956.146,00.

d. Pendapatan Hasil Denda (MAP: 423414) sebesar Rp5.842.000.000,00.

e. Pendapatan Jasa Lembaga Keuangan/Jasa Giro (MAP: 423221) sebesar Rp2.951.695.147,00.

f. Pendapatan Penjualan Hasil Lelang Tindak Pidana Korupsi (MAP: 423416) sebesar Rp2.904.129.880,00.

g. Pendapatan Ongkos Perkara (MAP: 423415) sebesar Rp505.000,00.

P

PNBP dari Penanganan TPK Tahun 2010

Uang Sitaan; Rp137,390 M

Uang Pengganti; Rp40,28 M

Hasil Lelang; Rp2,90 M

Jasa Giro:Rp2,95 M

Hasil Denda; Rp5,84 M

Page 106: Laporan Akuntabilitas Kinerja Komisi Pemberantasan Korupsi … KPK Tahun 2010.pdf · penggalangan dukungan masyarakat dalam memberantas korupsi; dan Knowledge sharing, ... hanya terdapat

LAKIP KPK Tahun 2010 98

eningkatan PNBP dari penanganan TPK yang disetor ke Kas Negara/Daerah selama tahun 2005 s.d. 2010 terlihat pada tabel dan grafik berikut:

Tahun 2005 2006 2007 2008 2009 2010 Total PNBP (Rp Miliar) 6,944 12,771 45,563 407,891 142,994 173,012 789,175

6,944 12,77145,563

407,891

142,994173,012

2005 2006 2007 2008 2009 2010

PNBP dari Penaganan TPK (2005-2010) dalam Rp Miliar

Penyidikan

Indikator kinerja yang ditetapkan untuk mengukur keberhasilan sasaran Penyidikan terdiri atas satu indikator, dengan capaian kinerja sebagai berikut:

No Indikator Kinerja (KPI) Target Realisasi Kinerja

1 Jumlah Perkara yang Diselesaikan 45 35 77,80%

Dari tabel di atas, target kinerja yang ditetapkan belum tercapai.

KPI Jumlah Perkara yang Diselesaikan, diukur dari jumlah perkara yang dinyatakan lengkap dan dilimpahkan ke Penuntutan (P21) sebanyak 35 perkara, dengan rincian per bulan sebagai berikut:

Januari :

1. Perkara TPK dalam penggunaan dana Kantor Bank Jabar untuk kepentingan pribadi dan atau pihak lain yang terjadi antara tahun 2003 – 2005 atas nama tersangka UCE KARNA SUGANDA (Mantan Direktur Operasi Bank Jabar) dan ABAS SUHARI SOMANTRI (Mantan Direktur Pemasaran).

Page 107: Laporan Akuntabilitas Kinerja Komisi Pemberantasan Korupsi … KPK Tahun 2010.pdf · penggalangan dukungan masyarakat dalam memberantas korupsi; dan Knowledge sharing, ... hanya terdapat

LAKIP KPK Tahun 2010 99

Februari :

2. Perkara TPK dalam penerimaan/pemberian travellers cheqeu (TC) oleh anggota DPR RI periode 1999-2004 karena atau berhubungan dengan sesuatu yang bertentangan dengan kewajiban, dilakukan atau tidak dilakukan dalam jabatannya berkaitan dengan pemilihan Deputi Senior Bank Indonesia pada tahun 2004 atas nama tersangka UDJU DJUHAERI dkk (Anggota DPR RI).

3. Perkara TPK dalam penerimaan/pemberian travellers cheqeu (TC) oleh anggota DPR RI periode 1999-2004 karena atau berhubungan dengan sesuatu yang bertentangan dengan kewajiban, dilakukan atau tidak dilakukan dalam jabatannya berkaitan dengan pemilihan Deputi Senior Bank Indonesia pada tahun 2004 atas nama tersangka ENDIN A.J. SOEFIHARA dkk (Anggota DPR RI).

4. Perkara TPK dalam penerimaan/pemberian travellers cheqeu (TC) oleh anggota DPR RI periode 1999-2004 karena atau berhubungan dengan sesuatu yang bertentangan dengan kewajiban, dilakukan atau tidak dilakukan dalam jabatannya berkaitan dengan pemilihan Deputi Senior Bank Indonesia pada tahun 2004 atas nama tersangka HAMKA YANDHU dkk (Anggota DPR RI).

5. Perkara TPK dalam penerimaan/pemberian travellers cheqeu (TC) oleh anggota DPR RI periode 1999-2004 karena atau berhubungan dengan sesuatu yang bertentangan dengan kewajiban, dilakukan atau tidak dilakukan dalam jabatannya berkaitan dengan pemilihan Deputi Senior Bank Indonesia pada tahun 2004 atas nama tersangka DUDHIE MAKMUN MUROD dkk (Anggota DPR RI).

Maret :

6. Perkara TPK penerimaan hadiah oleh pemeriksa pajak Bank Jabar pada tahun 2004 sebagai imbalan atas pengurangan jumlah pajak kurang bayar Bank Jabar tahun buku 2002 atas nama tersangka EDDI SETIADI (Kepala Kantor Pemeriksaan dan Penyidikan Pajak Bandung Satu).

7. Perkara TPK sebagaimana orang yang bersama-sama atau turut serta Washington Mampe Parulian Simanjuntak dalam TPK berupa penerimaan dana taktis pada kegiatan proyek pembangunan jaringan distribusi gas (Pemjadig) yang menggunakan APBN tahun anggaran 2003 atas nama tersangka DJOKO PRAMONO (Direktur Keuangan PT PGN Persero).

8. Perkara TPK orang yang secara bersama- sama atau turut serta terkait perbuatan Madiono dkk dalam pelaksanaan pengadaan alat rontgen portable untuk pelayanan Puskesmas di daerah tertinggal, terpencil, perbatasan dan pulau-pulau kecil di Biro Perencanaan dan Anggaran Sekjen Departemen Kesehatan RI TA 2007 atas nama tersangka BUDIARTO MALIANG (Swasta).

9. Perkara TPK dalam pengadaan Mobil Pemadam kebakaran Merek Morita Tahun Anggaran 2004 dan 2005 di Otorita Pengembangan Daerah Industri

Page 108: Laporan Akuntabilitas Kinerja Komisi Pemberantasan Korupsi … KPK Tahun 2010.pdf · penggalangan dukungan masyarakat dalam memberantas korupsi; dan Knowledge sharing, ... hanya terdapat

LAKIP KPK Tahun 2010 100

Pulau Batam atas nama tersangka ISMETH ABDULLAH (Ketua Otorita Batam).

April :

10. Perkara TPK terkait perbuatan melakukan, menyuruh melakukan, turut serta melakukan perbuatan dengan sengaja mencegah atau merintangi atau menggagalkan secara langsung atau tidak langsung penyidikan, penuntutan, dan pemeriksaan disidang pengadilan terhadap tersangka atau terdakwa ataupun para saksi dalam perkara korupsi, dan atau perbuatan melakukan percobaan memberi atau menjanjikan sesuatu kepada pimpinan KPK dan atau pegawai KPK, pembantuan atau pemufakatan jahat untuk melakukan TPK atas nama tersangka ANGGODO WIDJOJO dkk (Swasta).

11. Perkara TPK sehubungan dengan permintaan dan penerimaan sejumlah dana terkait dengan proses permohonan alih fungsi hutan lindung Pantai Air Telang Sumatera Selatan atas nama tersangka AZWAR CHESPUTRA, HILMAN INDRA, dan FACHRI ANDI LELUASA (Anggota DPR RI).

Mei :

12. Perkara TPK terkait dengan Hakim atau Pegawai Negeri atau Penyelenggara Negara yang menerima hadiah, pemberian atau janji atas nama tersangka IBRAHIM SH (Hakim Pengadilan Tinggi Tata Usaha Negara) dkk.

Juni :

13. Perkara TPK turut serta terkait perbuatan H Tengku Azmun Jaafar, SH (Bupati Pelalawan) Dkk, melakukan TPK terkait dengan penilaian dan pengesahan RKT UPHHKHT pada areal yang diberikan IUPHHKT-HT Tahun 2001 sd 2006 di wilayah Kabupaten Pelalawan kepada sejumlah perusahaan tidak sesuai dengan ketentuan yang berlaku dan dan mengakibatkan kerugian keuangan negara atau perekonomian negara atas nama tersangka H. ASRAL RACHMAN, SH (Mantan Kadishut Prop. Riau).

14. Perkara TPK penyalahgunaan dana APBD dan OTSUS Pemda Kabupaten Boven Digoel Prov. Papua TA 2006-2007 atas nama tersangka YUSAK YALUWO (Bupati Boven Digoel).

15. Perkara TPK dalam pengadaan tanah untuk pasar pada Pemerintah Kabupaten Brebes TA 2003 atas nama tersangka INDRA KUSUMA dkk (Bupati Brebes).

16. Perkara TPK terkait dengan memberi atau menjanjikan sesuatu kepada Hakim atau pegawai negeri atau penyelenggara negara dengan maksud supaya berbuat atau tidak berbuat sesuatu dalam jabatannya yang bertentangan dengan kewajibannya atau karena berhubungan dengan sesuatu yang bertentangan dengan kewajibannya atas nama tersangka

Page 109: Laporan Akuntabilitas Kinerja Komisi Pemberantasan Korupsi … KPK Tahun 2010.pdf · penggalangan dukungan masyarakat dalam memberantas korupsi; dan Knowledge sharing, ... hanya terdapat

LAKIP KPK Tahun 2010 101

ADNER SIRAT SH (Pengacara).

17. Perkara TPK terkait dengan memberi atau menjanjikan sesuatu kepada Hakim atau pegawai negeri atau penyelenggara negara dengan maksud supaya berbuat atau tidak berbuat sesuatu dalam jabatannya yang bertentangan dengan kewajibannya atau karena berhubungan dengan sesuatu yang bertentangan dengan kewajibannya atas nama tersangka DL SITORUS.

18. Perkara TPK sebagai orang yang bersama-sama atau turut serta dalam perkara TPK pada pengadaan sapi impor di bagian proyek pengentasan fakir miskin Depsos Tahun 2004 dan 2006 yang dilakukan tersangka Bachtiar Chamsyah (Menteri Sosial Republik Indonesia periode 2004-2009) atas nama tersangka IKEN B.R. NASUTION (Swasta – Meninggal dunia).

Juli :

19. Perkara TPK dalam pengelolaan APBD pada Biro Hukum Sekretariat Daerah Provinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta TA 2006-2007 atas nama tersangka JORNAL EFFENDI SIAHAAN (Kepala Biro Hukum Setda DKI Jakarta).

Agustus :

20. Perkara TPK orang yang secara bersama-sama atau turut serta terkait perbuatan Madiono dkk dalam pelaksanaan pengadaan alat rontgen portable untuk pelayanan Puskesmas di daerah tertinggal, terpencil, perbatasan dan pulau-pulau kecil di Biro Perencanaan dan Anggaran Sekjen Departemen Kesehatan RI TA 2007 atas nama tersangka EDI SURANTO (Direktur Bina Kesehatan Komunitas Ditjen Bina Kesehatan Masyarakat Depkes RI).

21. Perkara TPK yaitu secara bersama-sama atau turut serta dengan Umar Sjarifuddin (mantan Dirut Bank Jabar) melakukan pemberian berupa uang kepada Pemeriksa Pajak Karipka Bandung Satu pada tahun 2004 atau pengurangan jumlah pajak kurang bayar PT Bank Jabar tahun pajak 2001 dan 2002 atas nama tersangka ROY YULIANDRI, MUHAMMAD YAZID, dan DIEN RAJANA MULYA (Mantan Pemeriksa Pajak Karipka Bandung Satu).

22. Perkara TPK memberi sesuatu/hadiah berupa uang kepada pejabat BPK RI perwakilan Jabar terkait pelaksanaan pemeriksaan laporan keuangan Pemerintah Daerah Kota Bekasi Tahun Anggaran 2009 atas nama tersangka HERRY LUKMANTOHARI dan HERRY SUPARJAN (Pegawai Pemkot Bekasi).

23. Perkara TPK menerima sesuatu/hadiah berupa uang dari pejabat pemerintah Kota Bekasi terkait pelaksanaan pemeriksaan laporan keuangan Pemerintah Daerah Kota Bekasi Tahun Anggaran 2009 atas nama tersangka SUHARTO, ENANG HERNAWAN bersama-sama dengan GUNAWAN SIDAURUK (Kepala Perwakilan BPK Prov. Jabar).

Page 110: Laporan Akuntabilitas Kinerja Komisi Pemberantasan Korupsi … KPK Tahun 2010.pdf · penggalangan dukungan masyarakat dalam memberantas korupsi; dan Knowledge sharing, ... hanya terdapat

LAKIP KPK Tahun 2010 102

September :

24. Perkara TPK bersama-sama memberikan sesuatu/hadiah berupa uang kepada pejabat BPK RI perwakilan Jawa Barat terkait pelaksanaan pemeriksaan laporan keuangan Pemda Kota Bekasi tahun anggaran 2009 atas nama tersangka TJANDRA UTAMA EFFENDI (Sekda Kota Bekasi).

25. Perkara TPK yaitu setiap orang yang secara melawan hukum melakukan perbuatan memperkaya diri sendiri atau orang lain atau suatu korporasi karena jabatan atau kedudukannnya wilayah Lampung Periode 11 Maret 2004 – 8 Februari 2008 atas nama tersangka BUDI HARSONO dkk (General Manager PT PLN (Persero)).

26. Perkara TPK yaitu menerima pemberian/hadiah berupa uang pada tahun 2004 terkait dengan pemeriksaan pajak PT Bank Jabar atas pengurangan jumlah pajak kurang bayar PT Bank Jabar tahun pajak 2001 dan 2002 atas nama tersangka DEDI SUWARDI (Mantan Pemeriksa Pajak Karipka Bandung Satu).

27. Perkara TPK yaitu secara bersama-sama atau turut serta dengan Umar Sjarifuddin (mantan Dirut Bank Jabar) melakukan pemberian berupa uang kepada Pemeriksa Pajak Karipka Bandung Satu pada tahun 2004 atau pengurangan jumlah pajak kurang bayar PT Bank Jabar tahun pajak 2001 dan 2002 atas nama tersangka HERRY ACHMAD BUCHORI (Mantan Pindiv Akuntansi PT Bank Jabar).

28. Perkara TPK permintaan dan penerimaan sejumlah uang oleh penyelenggara negara terkait dengan renovasi gedung kantor, wisma duta besar, wisma DC dan rumah-rumah dinas KBRI di Singapura tahun 2003-2004 yang diduga dilakukan oleh SUDJADNAN PARNOHADININGRAT (Mantan Duta Besar Amerika Serikat).

Oktober :

29. Perkara TPK dalam Pengadaan Sistem Komunikasi Radio Terpadu untuk Bagian Anggaran 69 pada Sekretariat Jenderal Departemen Kehutanan RI pada tahun 2006 dan 2007 atas nama tersangka PUTRONEFO A PRAYUGO (Swasta).

November :

30. Perkara TPK dalam pengadaan mesin jahit dan sapi impor pada bagian proyek pengentasan fakir miskin Departemen Sosial pada tahun 2004 dan 2006 yang menggunakan Anggaran APBN atas nama tersangka BACHTIAR CHAMSYAH (Mantan Menteri Sosial RI).

31. Perkara TPK dalam pengadaan sarung yang dananya berasal dari pengelolaan rekening pemerintah pada Departemen Sosial pada tahun 2006-2008 atas nama tersangka BACHTIAR CHAMSYAH (Mantan Menteri Sosial RI).

32. Perkara TPK sebagai orang yang turut serta atau bersama-sama terkait perbuatan Budiarto Maliang dan Edi Suranto dkk dalam pelaksanaan

Page 111: Laporan Akuntabilitas Kinerja Komisi Pemberantasan Korupsi … KPK Tahun 2010.pdf · penggalangan dukungan masyarakat dalam memberantas korupsi; dan Knowledge sharing, ... hanya terdapat

LAKIP KPK Tahun 2010 103

pengadaan alat Rontgen Portable untuk pelayanan Puskesmas di daerah tertinggal, terpencil, perbatasan dan pulau-pulau kecil di Biro Perencanaan dan Anggaran Sekjen Depkes RI tahun 2007 dan perbuatannya menerima hadiah atas nama tersangka SJAFII AHMAD (Mantan Sekjen Depkes 2004-2009).

33. Perkara TPK dalam Pengadaan Sistem Komunikasi Radio Terpadu untuk Bagian Anggaran 69 pada Sekretariat Jenderal Departemen Kehutanan RI pada tahun 2006 dan 2007 atas nama tersangka WANDJOJO SISWANTO (Kepala Biro Perencanaan dan Keuangan Setjen Dephut RI).

Desember :

34. Perkara TPK dalam penggunaan APBD Pemkot Tomohon TA 2006-2008 atas nama tersangka JEFFERSON SOLEIMAN MONTESQIEU RUMAJAR (Walikota Tomohon).

35. Perkara TPK pada proyek pembangunan jalan Palembang – Tanjung Api-api Sumatera Selatan TA 2005-2008 atas nama tersangka DHARNA DACHLAN (Kepala Dinas PU Bina Marga) dkk.

Realisasi jumlah perkara yang dinyatakan lengkap dan dilimpahkan ke Penuntutan (P21) tersebut belum mencapai target (77,8%) disebabkan antara lain:

a. Tingkat problematika beberapa perkara meningkat, mengingat: (i) luasnya wilayah terjadinya akibat tindak pidana yang harus dihitung secara akurat yaitu penyidikan perkara SKRT dan Solar Home System (SHS); (ii) sulitnya menemukan alat bukti tambahan, yaitu penyidikan perkara Kehutanan di Riau; (iii) sulitnya pemeriksaan fisik guna penghitungan kerugian negara, yaitu perkara pengadaan jalan Tanjung Api-api; (iv) beberapa saksi dan tersangka melarikan diri ke luar negeri, yaitu perkara pemberian TC pada anggota DPR, perkara Alkes, dan perkara SKRT.

b. Jumlah perkara di tingkat Penyidikan tergantung pada jumlah perkara yang diselesaikan di tingkat Penyelidikan. Indikator dimaksud merupakan dependent indicator, sehingga selayaknya tidak dikualifikasikan sebagai ‘indikator dominan’.

Rencana tindak yang diusulkan untuk perbaikan kinerja tersebut di tahun 2011 adalah:

a. Menyusun perencanaan sesuai keadaan rasional, dengan menyesuaikan dengan kemampuan jumlah penuntutan.

b. Menyusun pembobotan (kualitas Indikator) perkara terhadap perkara-perkara yang memiliki tingkat kesulitan tinggi, dalam rangka konsentrasi penyidikan dan optimalisasi kualitas hasil penyidikan.

Page 112: Laporan Akuntabilitas Kinerja Komisi Pemberantasan Korupsi … KPK Tahun 2010.pdf · penggalangan dukungan masyarakat dalam memberantas korupsi; dan Knowledge sharing, ... hanya terdapat

LAKIP KPK Tahun 2010 104

Penyelidikan

Indikator kinerja yang ditetapkan untuk mengukur keberhasilan sasaran Penyelidikan terdiri atas satu indikator, dengan capaian kinerja sebagai berikut:

No Indikator Kinerja (KPI) Target Realisasi Kinerja

1 Jumlah Kasus Solid 28 28 100%

Dari tabel di atas, target kinerja yang ditetapkan telah tercapai.

KPI Jumlah Kasus Solid, diukur dari jumlah kasus yang

ditingkatkan ke tahap Penyidikan atau dilimpahkan ke instansi lain melalui

Surat Pelimpahan. Realisasi kasus Solid selama tahun 2010 adalah 28 kasus,

dengan rincian per bulan sebagai berikut:

Januari :

2. Dugaan TPK berupa percobaan pemberian suap kepada Pegawai KPK

dan/atau Pimpinan KPK terkait dengan penanganan kasus-kasus TPK oleh

KPK.

3. Dugaan TPK dalam pengelolaan Outsourcing Sistem Informasi CIS

(Customer Information System) berbasis Teknologi Informasi pada PT PLN

(Persero) Wilayah Lampung tahun 2003-2008.

Februari :

4. Dugaan TPK dalam pengelolaan dan pertanggungjawaban Kas Daerah

Pemda Kabupaten Langkat periode 2000-2007.

Maret :

5. Dugaan TPK dalam pengadaan peralatan medik dari sisa dana pelayanan

kesehatan bagi penduduk miskin dalam rangka wabah flu burung (avian

influensa) pada Ditjen Bina Pelayanan Medik Depkes TA 2006.

6. Dugaan TPK dalam pengadaan alat kesehatan dan perbekalan rumah sakit

dalam rangka wabah flu burung (avian influensa) pada Ditjen Bina

Pelayanan Medik Depkes TA 2006.

7. Dugaan TPK dalam pengadaan peralatan kesehatan penanganan wabah flu

burung (avian influensa) dana APBN-P Sekretariat Ditjen Bina Pelayanan

Medik Depkes TA 2006.

8. Dugaan TPK dalam penerimaan hadiah/uang oleh Pegawai

Page 113: Laporan Akuntabilitas Kinerja Komisi Pemberantasan Korupsi … KPK Tahun 2010.pdf · penggalangan dukungan masyarakat dalam memberantas korupsi; dan Knowledge sharing, ... hanya terdapat

LAKIP KPK Tahun 2010 105

Negeri/Penyelenggara Negara terkait jabatannya pada Departemen

Kesehatan tahun 2006-2009.

9. Dugaan TPK berupa pemberian uang kepada hakim Pengadilan Tinggi Tata

Usaha Negara.

Juni :

10. Dugaan TPK dalam pengadaan dan pemasangan Solar Home System

(SHS) pada Ditjen Listrik dan Pemanfaatan Energi Departemen ESDM TA

2007 dan 2008.

11. Dugaan TPK dalam pengelolaan APBD Pemkot Tomohon TA 2006 s.d.

2008.

12. Dugaan TPK yang dilakukan oleh Sudjanan Parhodiningrat selaku

Sekretaris Jenderal Deplu.

13. Dugaan TPK berupa pemberian sejumlah uang yang dilakukan oleh Herry

Lukmantohari (Kepala Inspektorat) dan Herry Suparjan (Kabid Asset

DPPKAD) atas perintah Tjhandra Utama Effendi (Sekda Kota Bekasi) dan

Mochtar Mohamad (Walikota Bekasi) kepada Auditor BPK Perwakilan

Provinsi Jawa Barat (Suharto, dkk).

14. Dugaan TPK dalam pemberian fasilitas Letter of Credit oleh Bank Century

kepada PT Selalang Prima Internasional tahun 2007 (Dilimpahkan kepada

Instansi Penegak Hukum lain).

15. Dugaan TPK dalam penyaluran fasilitas kredit Bank Century kepada PT

Animablu Indonesia tahun 2008 (Dilimpahkan kepada Instansi Penegak

Hukum lain).

Agustus :

16. Dugaan TPK dalam pengadaan dan pemasangan Solar Home System

(SHS) pada Ditjen Listrik dan Pemanfaatan Energi (LPE) Departemen

ESDM.

17. Dugaan TPK dalam pengelolaan dana penanggulangan becana alam Nias

tahun 2005-2007 dan pengelolaan APBD Pemkab Nias TA 2007 dan 2008.

September :

18. Dugaan TPK dalam penjualan tanah PT Barata Indonesia (Persero) tahun

2004.

19. Dugaan TPK dalam pengelolaan dana Badan Pertimbangan Pegawai Negeri

Sipil (Bapertarum – PNS) tahun 2002-2007 (Dilimpahkan kepada Instansi

Page 114: Laporan Akuntabilitas Kinerja Komisi Pemberantasan Korupsi … KPK Tahun 2010.pdf · penggalangan dukungan masyarakat dalam memberantas korupsi; dan Knowledge sharing, ... hanya terdapat

LAKIP KPK Tahun 2010 106

Penegak Hukum lain).

Oktober :

20. Dugaan TPK dalam pengelolaan dan peratanggungjawaban keuangan

APBD Pemkot Bekasi periode 2008-2010.

21. Dugaan TPK terhadap upaya pemberian gratifikasi kepada Pejabat Pemkot

Bekasi serta upaya pemberian suap dari Pemkot Bekasi kepada

Penyelenggara Negara.

November :

22. Dugaan TPK penerimaan hadiah atau sesuatu oleh pemeriksa pajak pada

KPP Bandung secara melawan hukum dan/atau penyalahgunaan

wewenangnya terkait dengan pemeriksaan pajak yang dilakukan pada PT

Netway Utama (Dilimpahkan kepada Instansi Penegak Hukum lain).

Desember :

23. Dugaan TPK dalam pengadaan mobil pemadam kebakaran oleh Pemkab

Batanghari TA 2004 (Dilimpahkan kepada Instansi Penegak Hukum lain).

24. Dugaan TPK dalam pengadaan mobil pemadam kebakaran dengan pompa

merk Tohatsu v80ASM oleh Pemkot Jambi TA 2004 (Dilimpahkan kepada

Instansi Penegak Hukum lain).

25. Dugaan TPK dalam pengelolaan APBD Pemkot Pematang Siantar TA 2007.

26. Dugaan TPK dalam pencairan dana milik Amiruddin Rustan di Bank

Century yang diduga sebagai pihat terkait pada periode SSU (Dilimpahkan

kepada Instansi Penegak Hukum lain).

27. Dugaan TPK berupa biaya promosi fiktif pada PT Bank Century Tbk periode

TA 2004-2008 (Dilimpahkan kepada Instansi Penegak Hukum lain).

28. Dugaan TPK dalam pengadaan mobil pemadam kebakaran dengan pompa

Merk Tohatsu V80ASM oleh Pemkab Tanjung Jabung Timur TA 2004

(Dilimpahkan kepada Instansi Penegak Hukum lain).

29. Dugaan TPK dalam pengadaan mobil pemadam kebakaran dengan pompa

Merk Tohatsu V80ASM oleh Pemkab Tebo TA 2004 dan 2005 (Dilimpahkan

kepada Instansi Penegak Hukum lain).

Page 115: Laporan Akuntabilitas Kinerja Komisi Pemberantasan Korupsi … KPK Tahun 2010.pdf · penggalangan dukungan masyarakat dalam memberantas korupsi; dan Knowledge sharing, ... hanya terdapat

LAKIP KPK Tahun 2010 107

Pemeriksaan Dumas

Indikator kinerja yang ditetapkan untuk mengukur keberhasilan sasaran Pemeriksaan Dumas terdiri atas satu indikator, dengan capaian kinerja sebagai berikut:

No Indikator Kinerja (KPI) Target Realisasi Kinerja

1 Jumlah Kasus Potensial dari Dumas yang Dapat Ditindaklanjuti

56 56 100%

Dari tabel di atas, target kinerja yang ditetapkan telah tercapai.

KPI Jumlah Kasus Potensial dari Dumas yang Dapat Ditindaklanjuti, diukur dari jumlah pengaduan masyarakat yang dilimpahkan sebagai bahan penyelidikan ke Bidang Penindakan.

Realisasi tahun 2010 sebanyak 56 Kasus (100%), namun rincian tidak bisa dijelaskan di sini (karena sebagain besar sedang proses Penyelidikan).

Integritas Organisasi

Indikator kinerja yang ditetapkan untuk mengukur keberhasilan sasaran Integritas Organisasi terdiri atas satu indikator, dengan capaian kinerja sebagai berikut:

No Indikator Kinerja (KPI) Target Realisasi Kinerja

1 Jumlah Penyimpangan Internal 0 0 100%

Dari tabel di atas, target kinerja yang ditetapkan telah tercapai.

KPI Jumlah Penyimpangan Internal di KPK, untuk menegakan prinsip zero tolerance terhadap pelanggaran, diukur dari jumlah kejadian tindak pidana (kasus korupsi dan mafia hukum) di lingkungan KPK yang belum selesai ditindaklanjuti.

Realisasi tahun 2010 adalah 0, karena tidak ada kasus pidana atas kejadian penyimpangan internal yang dilakukan oleh Pimpinan/Penasihat/ Pegawai KPK yang belum selesai ditindaklanjuti.

Page 116: Laporan Akuntabilitas Kinerja Komisi Pemberantasan Korupsi … KPK Tahun 2010.pdf · penggalangan dukungan masyarakat dalam memberantas korupsi; dan Knowledge sharing, ... hanya terdapat

LAKIP KPK Tahun 2010 108

Dukungan Hukum

Indikator kinerja yang ditetapkan untuk mengukur keberhasilan sasaran Dukungan Hukum terdiri atas satu indikator, dengan capaian kinerja sebagai berikut:

No Indikator Kinerja (KPI) Target Realisasi Kinerja

1 Perancangan Peraturan yang Dimanfaatkan dan Mendukung Tupoksi KPK

80% 100% 125%

2 Pelaksanaan Litigasi dan Bantuan Hukum untuk Menjaga Kepentingan KPK

80% 100% 125%

Dari tabel di atas, target kinerja yang ditetapkan telah tercapai.

KPI Perancangan Peraturan yang Dimanfaatkan dan Mendukung Tupoksi KPK, diukur dari pelaksanaan: (a) penyusunan legislasi dan regulasi, (b) penyusunan dan harmonisasi regulasi internal, (c) penyusunan perjanjian/produk hukum lainnya, (d) pemberian informasi hukum, (e) pemberian pendapat, kajian dan pertimbangan hukum kepada Pimpinan dan unit kerja lainnya terkait perancangan peraturan, dan (f) litigasi pendataan dan analisis putusan tipikor

Realisasi masing-masing adalah 100%, dengan penjelasan berikut:

(a) Penyusunan Legislasi dan Regulasi :

a. RPP tentang Perubahan PP Nomor 63 Tahun 2005 tentang SDM KPK

b. RPP tentang Gratifikasi; masih draft dan akan dilanjutkan tahun 2011.

c. RPP LHKPN; mengumpulkan referensi.

d. RUU tentang Perubahan UU Nomor 28 Tahun 1999 tentang KKN; mengumpulkan referensi dan akan dilanjutkan tahun 2011.

e. RUU tentang Pencabutan Perpu Nomor 4 Tahun 2009 tentang Perubahan atas UU Nomor 30 Tahun 2002 tentang Komisi Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi; Perpu tersebut sudah ditolak oleh Sidang Paripurna DPR tanggal 4 Maret 2010.

f. RPP Tata Cara Penyadapan yang Sah dan penyusunan Naskah Akademik RUU tentang Penyadapan.

g. RUU Perampasan Aset Tindak Pidana.

h. RUU Pencucian Uang.

i. Implementasi Ratifikasi UNCAC.

j. RUU tentang Konvergensi Telematika.

Page 117: Laporan Akuntabilitas Kinerja Komisi Pemberantasan Korupsi … KPK Tahun 2010.pdf · penggalangan dukungan masyarakat dalam memberantas korupsi; dan Knowledge sharing, ... hanya terdapat

LAKIP KPK Tahun 2010 109

(b) Penyusunan dan Harmonisasi Regulasi Internal :

a. Peraturan Komisi

Penyusunan regulasi internal berupa Peraturan Komisi yang telah dilakukan Biro Hukum, di antaranya:

Draft Peraturan yang sudah diajukan/sedang dibahas:

• Peraturan Senjata Api

• Peraturan Kode Etik Pegawai

• Peraturan Gratifikasi

b. Surat Keputusan

Penyusunan regulasi internal berupa Keputusan s.d. 31 Desember 2010 adalah KEP-488/01-13/12/2010, berdasarkan permintaan dari unit-unit kerja di KPK, yang sebagian telah direview oleh Biro Hukum.

(c) Penyusunan Perjanjian/Produk Hukum Lainnya :

a. Perjanjian PBJ

Penyusunan dan review perjanjian Pengadaan Barang/Jasa (PBJ) yang telah dilakukan Biro Hukum sebanyak 275 Perjanjian.

b. Perjanjian lainnya

Perjanjian Kerjasama (PKS) dengan Univ. Sumatera Utara tentang Perekaman Persidangan Tahun 2010, dan koordinasi dengan Pengadilan Negeri dan Pengadilan Tinggi setempat.

NOMOR TENTANG

01 Tahun 2010

02 Tahun 2010 Dewan Pertimbangan Pegawai KPK

03 Tahun 2010 Organisasi dan tata kerja Komisi Pemberantasan Korupsi

04 Tahun 2010 Laporan Harta Kekayaan Pegawai/Penasihat KPK05 Tahun 2010 Perjadin 2010

06 Tahun 2010 Penerapan Layanan pengadaan secara elektronik

07 Tahun 2010 Renstra KPK 2010-201408 Tahun 2010

09 Tahun 2010

10 Tahun 2010 Tata cara penilaian kinerja individu Penasehat dan Pegawai

11 Tahun 2010

Perubahan ketiga atas lampiran II peraturan Pimpinan KPK Nomor Per-01/P.KPK/2008 tentang Pedoman Sistem Penggajian bagi penasehat dan pegawai pada KPK

Perubahan ke-4 atas lampiran II peraturan KPK Nomor : Per-01/P.KPK/2008 ttg pedoman sistem penggajian bagi penasehat dan pegawai KPK bagi 28 Pegawai pada Deputi PencegahanKenaikan dan Penyesuaian Tk.Jabatan dan/atau Tk.Kompetensi Pegawai KPK

Pemberian insentif kinerja berdasarkan hasil penilaian kinerja dan penetapan besaran insentif kinerja bagi penasihat dan pegawai KPK

Page 118: Laporan Akuntabilitas Kinerja Komisi Pemberantasan Korupsi … KPK Tahun 2010.pdf · penggalangan dukungan masyarakat dalam memberantas korupsi; dan Knowledge sharing, ... hanya terdapat

LAKIP KPK Tahun 2010 110

PKS dengan Univ. Sriwijaya tentang Perekaman Persidangan Tahun 2010, dan koordinasi dengan Pengadilan Negeri dan Pengadilan Tinggi setempat.

PKS dengan Univ. Sahid tentang Perekaman Persidangan Tahun 2010, dan koordinasi dengan Pengadilan Negeri dan Pengadilan Tinggi setempat.

PKS dengan Univ. Airlangga tentang Perekaman Persidangan Tahun 2010, dan koordinasi dengan Pengadilan Negeri dan Pengadilan Tinggi setempat.

PKS dengan Univ. Hasanuddin tentang Perekaman Persidangan Tahun 2010, dan koordinasi dengan Pengadilan Negeri dan Pengadilan Tinggi setempat.

Tahap pembahasan PKS dengan Univ. Mulawarman tentang Perekaman Persidangan Tahun 2010, dan koordinasi dengan Pengadilan Negeri dan Pengadilan Tinggi setempat.

Tahap pembahasan PKS dengan Univ. Parahyangan tentang Perekaman Persidangan Tahun 2010, dan koordinasi dengan Pengadilan Negeri dan Pengadilan Tinggi setempat.

Tahap pembahasan PKS dengan Univ. Diponegoro tentang Perekaman Persidangan Tahun 2010, dan koordinasi dengan Pengadilan Negeri dan Pengadilan Tinggi setempat.

Nota Kesepahaman (MoU) antara KPK dengan Lembaga Perlindungan Saksi dan Korban (LPSK).

PKS tentang Penyediaan Informasi Telekomunikasi dengan PT Telekomunikasi Selular, Tbk.

PKS tentang Penyediaan Informasi Telekomunikasi dengan PT XL Axiata, Tbk.

Tahap pembahasan PKS tentang Penyediaan Informasi Telekomunikasi dengan PT Indosat, Tbk.

Nota Kesepahaman (MoU) antara KPK dengan Lembaga Kebijakan Pengadaan Pemerintah (LKPP).

Petunjuk Teknis Pelaksanaan Program Pengendalian Gratifikasi (PPG) antara KPK dengan Kementerian BUMN.

Nota Kesepahaman (MoU) antara KPK dengan Kementerian Dalam Negeri, BPKP, Kementerian Keuangan, LKPP tentang ....(Papua).

Perjanjian Kerahasiaan antara KPK dengan pegawai vendor aplikasi PJKAKI.

Perjanjian Kerahasiaan antara KPK dengan pegawai vendor aplikasi Pinda.

Draft Nota Kesepahaman (MoU) antara KPK dengan PPATK.

Page 119: Laporan Akuntabilitas Kinerja Komisi Pemberantasan Korupsi … KPK Tahun 2010.pdf · penggalangan dukungan masyarakat dalam memberantas korupsi; dan Knowledge sharing, ... hanya terdapat

LAKIP KPK Tahun 2010 111

PKS KPK dengan BAPETEN tentang Pengelolaan LHKPN.

c. Perjanjian atau MoU dengan Pihak Luar Negeri

• MoU SFO.

• Perjanjian Pengadaan Peralatan dengan Pihak Luar.

• Rencana Pembahasan Perjanjian Kerjasama dengan Blackberry.

• Perjanjian Kerjasama dengan World Bank,

(d) Pemberian Informasi Hukum/Legal Information :

a. Bimbingan Tugas Akhir Mahasiswa:

• Andri Koswara, Unpad: ”Penghentian Penyidikan dan Penuntutan oleh KPK dengan SP3 dalam Perkara TPK dihubungkan dengan UU KPK”.

• Slamet Tri Wahyudi, Unair: ”Intersep sebagai kewenangan penegak hukum”.

• Marsinta Uly, Undip: ”Kebijakan Hukum Pidana Terhadap Formulasi Pembuktian Terbalik Dalam Perundang-undangan”.

• Resmen Kadapi, UBL: ”Peranan KPK terhadap Penyadapan Telepon dalam Proses Penyelidikan dan Penyidikan TPK”.

• Permintaan Permohonan data dari BEM Trisakti Nomor: No.0012/BEM.FH/B/XII/2009, tgl 8 April 2010

• Permintaan Penelitian S2 A.n. Erry Setyanegara dari Univ. Bandar Lampung No.40/Rst/MH-BL/XI/2009, tanggal 7 Nov'2009 (dokumen dikirim via fax. 13 April 2010).

• Permintaan Penelitian S3 A.n. Imam K dari Univ. Brawijaya Nomor: 310/J10.1.11/PJ/AK/2010, tanggal 25 Jan 2010.

• Bimbingan Skripsi Penegakan Hukum Pidana Terhadap TP Gratifikasi menurut UU TPK, Zul Akbar, Univ. Lampung, 9 Juli 2010.

Dengan telah diangkatnya Pejabat Pengelola Informasi dan Dokumentasi berdasarkan Keputusan Pimpinan Nomor KEP-224/01/05/2010 tertanggal 26 Mei 2010, maka pelaksanaan legal informasi selanjutnya dilaksanakan oleh Biro Hubungan Masyarakat.

b. Narasumber dalam Seminar/Workshop:

• Sosialisasi UU yang diselenggarakan oleh BPHN dengan materi UU TPK sebagai Narasumber, di Krista Hotel Kupang 9 Maret 2010.

• Narasumber diskusi publik dan penandatangan pakta integritas DPRD Kota Bandung di Hotel Grand Pasundan.

• Narasumber dalam Sosialisasi UU TPK (BPHN) di Hotel Amans, Ambon 7 April 2010.

Page 120: Laporan Akuntabilitas Kinerja Komisi Pemberantasan Korupsi … KPK Tahun 2010.pdf · penggalangan dukungan masyarakat dalam memberantas korupsi; dan Knowledge sharing, ... hanya terdapat

LAKIP KPK Tahun 2010 112

• Narasumber dalam seminar ”Cegah Korupsi Sejak Dini” dan sosialisasi ”UU Keterbukaan Publik” di Ball Room Planet Hotel Batam, 23-24 April 2010.

• Narasumber dalam Sosialisasi UU TPK (BPHN) di Nanggroe Aceh Darussalam, 11 Mei 2010.

• Narasumber dalam Sosialisasi UU TPK (BPHN) di Hotel Comfort Tanjung Pinang, 20 Mei 2010.

• Panelis dalam Diskusi Urgensi Pembentukan KPK di Tingkat Daerah di PERMAHI Cabang Medan, 12 Juni 2010.

• Narasumber dalam seminar The Indonesian Conference Law and Policy di Dinasty Bali Resort, 8-11 Juni 2010.

• Narasumber dalam seminar “Pemberlakuan Situasi Gawat Darurat terhadap Tindak Pidana Korupsi di Indonesia” di ruang gedung Rektorat Universitas Muria Kudus, 29 Juni-1 Juli 2010.

• Peserta dalam rapat pembahasan rancangan Peraturan Menteri Keuangan tentang Pengelolaan Barang Rampasan dan Barang Sitaan di Hotel Santika Serpong, 15-17 Juli 2010.

• Peserta dalam workshop rancangan UU tentang Konvergensi Telematika di Hotel Grand Nusa Dua Bali, 27-29 Oktober 2010.

• Narasumber dalam talkshow “Mengungkap Fenomena Bisnis Peradilan di Indonesia” di Universitas Airlangga Malang, 21-22 November 2010.

• Peserta dalam workshop aktivitas perlindungan saksi dan korban se-Asia Tenggara dan kawasan lainnya dsi Hotel Plaza Sanur Bali, 28 Nopember-2 Desember 2010.

(e) Pemberian pendapat, kajian dan pertimbangan hukum kepada Pimpinan dan unit kerja lainnya di lingkungan KPK terkait Perancangan Peraturan dan Continuing Legal Education.

a. Continuing Legal Education

11/05/10 Ketentuan Gratifikasi Prof. Indriyanto Seno Adji

23/07/10 Filsafat Hukum dalam Penegakan dan pemberantasan Korupsi

DR. Shidarta

29/09/10 Review Kode Etik KPK Budi Widjaja Soetjipto, BA, MBA, PhD

13/12/10 Implementasi Ketentuan Peraturan KIP

Abdul Rahman Ma'mun, Komisioner Komisi Informasi

Page 121: Laporan Akuntabilitas Kinerja Komisi Pemberantasan Korupsi … KPK Tahun 2010.pdf · penggalangan dukungan masyarakat dalam memberantas korupsi; dan Knowledge sharing, ... hanya terdapat

LAKIP KPK Tahun 2010 113

b. Legal Opinion

Nomor Nota Dinas Perihal

2/55/01/20103/55/01/2010 Saran untuk tim pengamat

6/55/01/201011/55/01/2010 analisa usulan SOP Gratifikasi

12/55/01/2010 permohonan keringanan mekanisme uang pengganti14/55/01/2010 Pendapat atas lembaga pembiayaan ekspor19/55/02/2010 Pendapat tentang izin mengikuti persidangan28/55/02/2010 Pemberitahuan hal ganti rugi an.Venti Pertiwi

35/55/03/2010 pemblokiran rek.tengku azmun36/55/03/2010 KPU40/55/03/2010 ketentuan gratifikasi bagi anggota DPR46/55/03/2010 larangan bepergian an.Machado-Venezuela53/55/03/2010 Somasi 54/55/03/2010 perpanjangan masa tugas Bp.Ade Rahardja64/55/03/2010 pelaporan gratifikasi65/55/03/2010 Ganti rugi an. Venti Pertiwi

65A/55/04/2010 YTKI68/55/04/2010 cabut blokir rek.hamka yamdhu70/55/04/2010 Status pembayaran tunjangan transport Sdr.Endro71/55/04/2010 dugaan pemalsuan putusan PN72/55/04/2010 Somasi kepada Bp.Ade Rahardja dari OC.Kaligis74/55/04/2010 Logo KPK79/55/04/2010 saran atas bangunan di Sumut80/55/04/2010 LBH Perjuangan84/55/05/2010 permohonan mitra kerja dari DPP LPKPT

pencantuman karakter KPK dalam karya Ki Agus Prameswara

Jawaban atas ND-PJKAKI terkait permintaan MAPPI-UI

Page 122: Laporan Akuntabilitas Kinerja Komisi Pemberantasan Korupsi … KPK Tahun 2010.pdf · penggalangan dukungan masyarakat dalam memberantas korupsi; dan Knowledge sharing, ... hanya terdapat

LAKIP KPK Tahun 2010 114

86/55/05/2010 balasan terkait buku OC.Kaligis

90/55/05/201098/55/05/2010 permintaan saran100/55/05/2010 Klasifikasi Hukum101/55/05/2010 permohonan studi banding102/55/05/2010 perihal status Endro

103/55/05/2010104/55/05/2010 Depkes vs. Yayasan Kesehatan Fatmawati

107/55/06/2010111/55/06/2010 Permintaan MoU LPSK113/55/06/2010 Bank Jabar115/55/06/2010 amandemen PKS KPK-Sriwijaya118/55/06/2010 PKWT PTT119/55/06/2010121/55/06/2010 Perubahan fungsi BPP122/55/06/2010 evaluasi pelaksanaan lelang perumahan125/55/06/2010 Permohonan izin pelepasan BMN/D126/55/06/2010 Pernyataan dukungan127/55/06/2010 permintaan audiensi koran “suara KPK”131/55/07/2010 Pendapat tentang surat KPU Indramayu132/55/07/2010 PKWT 2 driver KPK135/55/07/2010 Pendampingan staf IT KPK ke MA

140/55/07/2010142/55/07/2010 Sumbangan pemikiran

144/55/07/2010148/55/07/2010 Permintaan disadap atas 2 org Penyelidik162/55/08/2010 Black List Pengadaan Barang164/55/08/2010 Aset BUMN172/55/08/2010 Implementasi atas pelakanaan cuti besar 174/55/08/2010 Tindak lanjut penanganan Mieru Setiawan175/55/08/2010 Surat untuk PT.Bajau

178/55/08/2010 188/55/09/2010 Konfirmasi lolos butuh KPK

permintaan menjawab surat dari Bank jabar Banten

Uang pengganti PT.Industri Sandang Nusantara

Penggunaan lambang negara pada logo pin, ID Card, kop surat dinas, kartu nama cap dinas & amplop

Bantuan fasilitas likuiditas bagi Taperum PNS

Klarifikasi atas penerbitan regulasi internal Plt.Dir.Penyidikan

Surat dari gerakan nasional pemberantasan tipikor

Pendapat hukum terkait permintaan Perlindungan Ari Muladi

Page 123: Laporan Akuntabilitas Kinerja Komisi Pemberantasan Korupsi … KPK Tahun 2010.pdf · penggalangan dukungan masyarakat dalam memberantas korupsi; dan Knowledge sharing, ... hanya terdapat

LAKIP KPK Tahun 2010 115

(f) Pendataan dan Analisis Putusan TPK :

Pelaksanaan koordinasi tugas Peta Tipikor 2010 dilaksanakan pada:

a. Pengadilan Pengadilan Negeri Denpasar, Pengadilan Tinggi Denpasar, dan Pengadilan Negeri Negara.

b. Pengadilan Pengadilan Negeri Gorontalo, dan Pengadilan Negeri Gorontalo.

c. Pengadilan Negeri NAD, dan Pengadilan Tinggi NAD.

d. Pengadilan Negeri Lampung, dan Pengadilan Tinggi Lampung.

e. Pengadilan Negeri Bengkulu, dan Pengadilan Tinggi Bengkulu.

f. Pengadilan Negeri dan Pengadilan Tinggi Jambi.

g. Pengadilan Negeri Pekanbaru.

Pengembangan aplikasi Peta Tipikor, dengan penambahan pada sistem pelaporan (Report) dan pengerjaan entry data dan analisa putusan tindak pidana korupsi. Saat ini, telah dilakukan dokumentasi (scanning) 20% salinan Putusan Perkara TPK dalam Aplikasi ELO.

KPI Pelaksanaan Litigasi dan Bantuan Hukum untuk Menjaga Kepentingan KPK, diukur dari pelaksanaan: (a) litigasi/non litigasi untuk dan atas nama KPK dalam sengketa hukum, (b) bantuan hukum kepada Pimpinan, Pegawai KPK yang tersangkut masalah hukum, (c) pemberian fasilitas bantuan hukum untuk keperluan pendampingan tersangka, (d) koordinasi dan pengelolaan perlindungan saksi, (e) koordinasi pemberian penghargaan pelapor, (f) pemberian pendapat, kajian, dan pertimbangan hukum kepada Pimpinan dan unit kerja lainnya terkait litigasi dan bantuan hukum, dan (g) pemberian bantuan dalam rangka pengelolaan barang sitaan/rampasan.

Realisasi pelaksanaan kegiatan di atas adalah 100%, dengan penjelasan sebagai berikut:

(a) Litigasi maupun Non Litigasi untuk dan atas nama KPK dalam Sengketa Hukum :

Ada 14 perkara Praperadilan dan 5 perkara Perdata dengan uraian sebagai berikut:

Page 124: Laporan Akuntabilitas Kinerja Komisi Pemberantasan Korupsi … KPK Tahun 2010.pdf · penggalangan dukungan masyarakat dalam memberantas korupsi; dan Knowledge sharing, ... hanya terdapat

LAKIP KPK Tahun 2010 116

(b) Bantuan Hukum kepada Pimpinan, Penasehat, dan Pegawai KPK tersangkut Masalah Hukum karena Pelaksanaan Tupoksinya:

a. Pendampingan Pimpinan (CMH) yang diperiksa sebagai saksi dalam perkara Praperadilan No. 14/Pid.Prap/2010/PN.Jkt.Sel (Putusan Hakim mengabulkan permohonan Pemohon yang menyatakan SKPP atas BSR dan CMH tidak sah).

b. Melakukan pendampingan Pegawai KPK dari Dit. LHKPN yang diperiksa sebagai saksi di Pengadilan Tata Usaha Negara Pekanbaru terkait perkara SK Penetapan Peserta Pilkada Bintan (24 Mei 2010).

c. Pendampingan kepada Pegawai KPK dari Biro Humas dan Biro SDM yang diperiksa oleh Polres Tobasa terkait pemalsuan surat dan penipuan yang dilakukan oleh tersangka Dharma Wwijaya, dkk.

(c) Pemberian Fasilitas Bantuan Hukum untuk Keperluan Pendampingan Tersangka atas Saksi:

a. Pendampingan tersangka Adner Sirait oleh LBH Trisakti.

b. Pendampingan tersangka Georgie Kumaat oleh LBH Universitas Indonesia.

c. Pendampingan tersangka Syamsul Arifin oleh LBH Universitas Indonesia.

Nomor Perkara Pemohon / Pengugat Termohon/Tergugat Pokok Perkara PutusanPIDANA

Prap.47/Pid.Prap/2010/PN.JKT.Sel LSM Hajar tidak sahnya SKPP CMH & BSR permohonan tidak dapat diterima

Prap.14/Pid/Prap/2010/PN.JKT.Sel RB.Situmeang & Partners (anggodo) Termohon I Kejaksaan, Termohon II Kepolisian tidaksahnya SKPP CMH & BSR

Prap.01/Pid.Pra/2010/PN.Kray. Wiyono Perkara tidak terkait KPKPrap.10/Pid.Prap/2010/PN.Jkt.Sel LSM MAKI Termohon KPK Century Gate permohonan pemohon tidak dapat diterimaPrap.19/Pid/Prap/2010/PN.Jkt.Sel Ibrahim (tsk KPK) KPK tidak sahnya penangkapan dan penahanan menolak permohonan pemohon seluruhnya

Prap.25/Pid/Prap/2010/PN.Jkt.Sel Yoko Verra Mokoagow Termohon KPK menolak permohonan pemohon seluruhnyaPrap.38/Pid/Prap/2010/PN.Jkt.Sel MAKI Termohon KPK Century Gate permohonan pemohon tidak dapat diterima

Prap.39/Pid/Prap/2010/PN.Jkt.Sel MAKI Termohon KPK Century Gate dicabut prap.penyidikan Ari Muladi

Prap.54/Pid/Prap/2010/PN.Jkt.Sel LSM Hajar-Farhat Abbas Century Gate sedang berjalanPrap.04/Pid/Prap/2010/PN.Jkt.Pst Muspani,SH dari Bengkulu sedang berjalan

Prap.41/Pid/Prap/2010/PN.Jkt.Sel Lalu Najatul Akbar Termohon I Kejaksaan, Termohon II KPK Pending perkara DR.H.Zaini Arony,M.Pd

Prap.16/Pid.Prap/2009/PN.Jkt.Sel MAKI Termohon I KPK, Termohon II Jaksa Agung

Prap.05/Pid/Prap/2010/PN.Jkt.Pst Poltak Sitorus Cs KPKPrap.08/Pid/Prap/2010/PN.Jkt.Pst Ari Muladi KPK

PERDATA

Pdt.1433/Pdt.G/2009/PN.Jkt.Sel Erman Rachman – Citizen Law Suit KPK

Pdt.1515/Pdt.G/2009/PN.Jkt.Sel Giharta Winata Sita atas tanah/persil & bangunan milik Pelawan menolakgugatan

Pdt.1518/Pdt.G/2009/PN.Jkt.Sel Fera Wakhyuni – Putri T.Azmun Ja'afar dikabulkan gugatan untuk pencabutan gugatan

Pdt.545/Pdt.G/2010/PN.Jkt.Sel sedang proses

Termohon I Kejaksaan, Termohon II Kepolisian, Termohon III KPK, Termohon IV Tim 8, Termohon V Anggoro Widjojo, Termohon VI Anggodo Widjojo, Termohon VII Joko S. Chandra

menolak eksepsi termohon 1 & II, menggabulkan permohonan sebagian, menyatakan penerbitan SKPP sebagai perbuatan melawan hukum

Termohon I Presiden RI, Turut Termohon I Komnas Ham, Turut Termohon II KPK, Turut Termohon III ICW Turut Termohon IV BEM Fakultas FH UNS Turut Termohon V IRWASUM Turut Termohon VI OMBUDSMAN Turut Termohon VII KOMPOLNAS Turut Termohon VIII KADIV.PROPAM MABES POLRI, Turut Termohon IX Pemimpin Harian Solo Pos, Turut Termohon X Pemimpin harian Radar Solo Pos

Mengenai ketidakadilan bagi pemohon di PTUN Semarang

Penggeledahan yang diikuti dengan penyitaan yang tidak sah terhadap benda yang tidak termasukalat pembuktian

Termohon I KPK, Termohon II Panwas Century DPR RI

Niet Onvankelijk verklaard (permohonan tidak dapat diterima)

Termohon I tidak supervisi dalam perkara Monsanto mengakibatkan Termohon II menghentikan penyidikan karena tidak cukup bukti

Niet Onvankelijk verklaard (permohonan tidak dapat diterima)

tidaksahnya dan batal pemberian status tersangka an. Para Pemohon, membatalkan SprinLid, menghentikan Lid, Tut

Laporan indikasi tindak pidana korupsi yang terjadi di Ketapang Kalimantan Barat yang diabaikan oleh Tergugat

Niet Onvankelijk verklaard (permohonan tidak dapat diterima)

Terlawan Penyita KPK,Terlawan Penyita I Theodorus Fransisco Toemion, Terlawan Penyita II Sandra Pinkan Adriana Lolomh Toemion

Tergugat I KPK,Tergugat II PT.BNI Persero, Turut Tergugat H.Teungku Azmun Jaafar

Pemblokiran atas rekening Turut Tergugat dimana rekening tersebut bukan merupakan dari hasil kejahatan

Tim Pembela Suara Rakyat Anti Kriminalisasi, Sugeng Teguh Santoso

Tergugat I Kepolisian RI, Tergugat II Jaksa Agung, Turut Tergugat I KPK, Turut Tergugat II Dewan Perwakilan Rakyat

Perbuatan Melanggar hukum berupa Kebohongan Publik

Page 125: Laporan Akuntabilitas Kinerja Komisi Pemberantasan Korupsi … KPK Tahun 2010.pdf · penggalangan dukungan masyarakat dalam memberantas korupsi; dan Knowledge sharing, ... hanya terdapat

LAKIP KPK Tahun 2010 117

(d) Koordinasi dan Pengelolaan Perlindungan Saksi:

a. Koordinasi dengan LPSK dan unit lainnya terkait adanya 3 (tiga) permohonan perlindungan dari Saksi/Pelapor: (1) Pemohon Tri Agustiyanti (Pelapor Dugaan TPK di KPK), dimohonkan perlindungan kepada Pimpinan tetapi tidak dapat dilindungi karena kasusnya adalah Dugaan TPK di TNI dan KPK meminta agar Pemohon meminta perlindungan kepada LPSK, Permohonan Tahun 2010; (2) Pemohon Annesa Pratiwi Ersan (Pelapor Dugaan TPK di Kepolisian), dimohonkan perlindungan kepada Pimpinan tetapi tidak dapat dilindungi karena kasusnya tidak ditangani oleh KPK dan KPK meminta agar Pemohon meminta perlindungan kepada LPSK. Permohonan Tahun 2010; (3) Pemohon Ir. Nur Irsjadi Hassan (Pelapor Dugaan TPK di KPK), KPK telah menghubungi Pemohon dan meminta Pemohon agar me-lengkapi dokumen-dokumen tapi sampai saat ini tidak dikirim oleh Pemohon dan KPK telah menghubungi tetapi nomornya tidak pernah diangkat. Permohonan Tahun 2008.

b. Studi bersama dengan Lembaga Perlindungan Saksi dan Korban ke Amerika Serikat untuk koordinasi dengan FBI, DoJ, dsb.

(e) Koordinasi Pemberian Penghargaan Pelapor:

a. Koordinasi dengan Kementerian Hukum dan HAM tentang pelaksanaan Permenhukm No. M.HH-04.KP.07.05 Tahun 2009 tentang Tata Cara Pemberian Penghargaan Bagi Pelapor Tindak Pidana Korupsi serta Bentuk dan Jenis Penghargaan.

b. Koordinasi dan diskusi internal ttg pelaksanaan pemberian penghargaan pelapor di KPK.

c. Penyusunan kriteria Pelapor yang menerima penghargaanPemberian Penghargaan Pelapor.

d. Koordinasi dengan Kementerian Hukum dan HAM tentang pelaksanaan Permenhukm No. M.HH-04.KP.07.05 Tahun 2009 tentang Tata Cara Pemberian Penghargaan Bagi Pelapor Tindak Pidana Korupsi serta Bentuk dan Jenis Penghargaan.

e. Pembuatan desain logo anti korupsi KPK.

f. Penyempurnaan SOP Pemberian Penghargaan bagi Pelapor.

g. Koordinasi pengumpulan data perkara yang telah dilimpahkan dan memiliki kekuatan hukum tetap yang ditangani oleh KPK.

(f) Pemberian Bantuan dalam Rangka Pengelolaan Barang Rampasan

a. Bantuan pengelolaan barang sitaan di Manado.

Page 126: Laporan Akuntabilitas Kinerja Komisi Pemberantasan Korupsi … KPK Tahun 2010.pdf · penggalangan dukungan masyarakat dalam memberantas korupsi; dan Knowledge sharing, ... hanya terdapat

LAKIP KPK Tahun 2010 118

Pencitraan Organisasi

Indikator kinerja yang ditetapkan untuk mengukur keberhasilan sasaran Pencitraan Organisasi terdiri atas satu indikator, dengan capaian kinerja sebagai berikut:

No Indikator Kinerja (KPI) Target Realisasi Kinerja

1 Pemberitaan Negatif tentang KPK di Media (Maksimal) 10,0% 2,42% 175,8%

Dari tabel di atas, target kinerja yang ditetapkan telah tercapai.

KPI Pemberitaan Negatif tentang KPK di Media (Maksimal), diukur dari hasil analisis pemberitaan yang dilakukan Biro Humas.

Analisis pemberitaan dilakukan dengan menyediakan analisis terhadap pemberitaan pada media massa tentang KPK yang berkaitan dengan kelembagaan, pelaksanaan tupoksi, dan lain-lain. Analisis meliputi analisis kuantitatif dan kualitatif, termasuk kesimpulan dan rekomendasi. Rekomendasi yang dimaksud adalah tindakan-tindakan apa yang sebaiknya dilakukan dalam menyikapi hasil analisis terhadap pemberitaan.

Analisis tersebut terdiri atas analisis terhadap sentimen pemberitaan, share dan pemetaan berdasarkan media, share dan pemetaan berdasarkan jurnalis penulis, share dan pemetaan berdasarkan narasumber, share dan pemetaan berdasarkan topik berita, share dan pemetaan berdasarkan institusi.

Berdasarkan pemberitaan yang berhasil dicatat, sepanjang tahun ini hingga 10 Desember 2010 ada sedikitnya 19.696 pemberitaan yang memunculkan isu seputar korupsi di 31 media massa yang menjadi target pemantauan. Sekitar 14.057 pemberitaan di antaranya merupakan pemberitaan seputar aktivitas KPK. Jumlah itu belum termasuk pemberitaan seputar Pengadilan Tindak Pidana Korupsi (Tipikor) sebanyak 2.242 pemberitaan maupun surat pembaca yang ditujukan kepada KPK sebanyak 597 surat.

Page 127: Laporan Akuntabilitas Kinerja Komisi Pemberantasan Korupsi … KPK Tahun 2010.pdf · penggalangan dukungan masyarakat dalam memberantas korupsi; dan Knowledge sharing, ... hanya terdapat

LAKIP KPK Tahun 2010 119

Jumlah pada tabel tersebut terdistribusi sebagai berikut:.

Pemberitaan Seputar Aktivitas KPK

Kasus Century menjadi isu topik terhangat dan menjadi yang paling banyak diakomodir oleh media massa sepanjang tahun ini. Menyusul selanjutnya soal penggantian Ketua KPK serta seputar SKPP Bibit Chandra. Dalam bagan, distribusi tema utama seputar aktivitas KPK di 1 Januari-10 Desember 2010 2010 adalah sebagai berikut:

Page 128: Laporan Akuntabilitas Kinerja Komisi Pemberantasan Korupsi … KPK Tahun 2010.pdf · penggalangan dukungan masyarakat dalam memberantas korupsi; dan Knowledge sharing, ... hanya terdapat

LAKIP KPK Tahun 2010 120

Tema-tema pemberitaan tersebut terdistribusi di media massa sebagai berikut:

Page 129: Laporan Akuntabilitas Kinerja Komisi Pemberantasan Korupsi … KPK Tahun 2010.pdf · penggalangan dukungan masyarakat dalam memberantas korupsi; dan Knowledge sharing, ... hanya terdapat

LAKIP KPK Tahun 2010 121

Rakyat Merdeka menjadi media massa yang paling banyak memunculkan pemberitaan seputar KPK pemberitaan disusul Sinar Harapan dan Kompas. Selebihnya seperti yang terlihat dalam bagan di atas. Perbedaan jumlah halaman yang dimiliki oleh setiap media serta porsi halaman untuk peliputan soal hukum masih mempengaruhi tinggi rendahnya jumlah pemberitaan setiap media. Setiap media menyiapkan jumlah halaman yang berbeda sesuai pangsa pasar dan arah kebijakan media masing-masing.

Sementara distribusi narasumber KPK yang berbicara melalui media massa adalah sebagai berikut:

Page 130: Laporan Akuntabilitas Kinerja Komisi Pemberantasan Korupsi … KPK Tahun 2010.pdf · penggalangan dukungan masyarakat dalam memberantas korupsi; dan Knowledge sharing, ... hanya terdapat

LAKIP KPK Tahun 2010 122

Analisis Singkat Pemberitaan

Secara umum distrbusi muatan yang dimunculkan oleh pemberitaan sepanjang tahun ini masih menguntungkan proses pencitraan KPK. Dari sedikitnya 14.057 pemberitaan, tone pemberitaan seputar KPK yang muncul adalah sebagai berikut:

Jumlah itu terdistribusi setiap bulannya sebagai berikut:

Pemberitaan Bernada Negatif

Jumlah pemberitaan negatif yang muncul sepanjang tahun ini lebih banyak menyoal kinerja KPK dalam menindaklanjuti kasus Century dan beberapa kasus lainnya.

Secara detail, distribusi tema pemberitaan negatif seputar KPK, sepanjang 1 Januari-10 Desember 2010 2010 adalah sebagai berikut:

Page 131: Laporan Akuntabilitas Kinerja Komisi Pemberantasan Korupsi … KPK Tahun 2010.pdf · penggalangan dukungan masyarakat dalam memberantas korupsi; dan Knowledge sharing, ... hanya terdapat

LAKIP KPK Tahun 2010 123

Pemberitaan Bernada Netral

Sementara itu distribusi pemberitaan dengan muatan netral bagi KPK adalah sebagai berikut:

Page 132: Laporan Akuntabilitas Kinerja Komisi Pemberantasan Korupsi … KPK Tahun 2010.pdf · penggalangan dukungan masyarakat dalam memberantas korupsi; dan Knowledge sharing, ... hanya terdapat

LAKIP KPK Tahun 2010 124

Pemberitaan Bernada Posiitif

Sedangkan untuk pemberitaan positif, Rakyat Merdeka berada di peringkat terbanyak disusul Sindo dan Koran Tempo. Pemberitaan dengan muatan positif bagi KPK itu terdistribusi di media massa sebagai berikut:

Manajemen Sumber Daya

Indikator kinerja yang ditetapkan untuk mengukur keberhasilan sasaran Manajemen Sumber Daya terdiri atas satu indikator, dengan capaian kinerja sebagai berikut:

No Indikator Kinerja (KPI) Target Realisasi Kinerja

1 Tingkat Kepuasan Layanan Dukungan Manajemen dan Teknis Lainnya

3,00 3,02 100,7%

Dari tabel di atas, target kinerja yang ditetapkan telah tercapai.

KPI Tingkat Kepuasan Layanan Dukungan Manajemen dan Teknis Lainnya, diukur dari hasil survei terhadap layanan yang diberikan oleh Sekretaris Jenderal KPK kepada stakeholder internal KPK. Skala pengukuran 1 s.d. 5, dimana 5 adalah sangat baik, 4 baik, 3 cukup, 2 kurang, 1 sangat kurang.

Survei dilakukan terhadap 34 responden yang merupakan pejabat struktural di lingkungan KPK pada tanggal 1-10 Januari 2011, dengan hasil 3,02 (100,7% dari target 3,00). Hasil tersebut diperoleh dari:

Page 133: Laporan Akuntabilitas Kinerja Komisi Pemberantasan Korupsi … KPK Tahun 2010.pdf · penggalangan dukungan masyarakat dalam memberantas korupsi; dan Knowledge sharing, ... hanya terdapat

LAKIP KPK Tahun 2010 125

a. Layanan konsultasi perencanaan kegiatan di lingkungan unit kerja terkait dengan rencana kerja dan kinerja unit-unit;

b. Penyediaan informasi bagi kegiatan operasional di lingkungan unit kerja;

c. Layanan konsultasi terkait dukungan unit kerja untuk operasional.

Di samping itu, untuk meningkatkan kualitas manajemen sumber daya pada supporting unit di lingkungan kesekjenan, dilakukan juga survei secara terpisah untuk mengukur kepuasan layanan:

a. Manajemen Sumber Daya Manusia pada Biro SDM;

b. Manajemen Sumber Daya Material pada Biro Umum;

c. Manajemen Sumber Daya Keuangan pada Biro Renkeu.

Hasil survei pada Biro SDM adalah Indeks Kepuasan Layanan SDM sebesar 3,30 (94,8% dari target 3,48). Survei dilakukan terhadap 121 responden yang merupakan pegawai KPK pada tanggal 20-30 Desember 2010. Survei mengukur tingkat layanan masing-masing bagian pada Biro SDM, pada area dan aspek berikut:

a. Area Pelayanan Kepegawaian, meliputi aspek: (i) Gaji, (ii) Asuransi; (iii) THT; (iv) Transport; dan (v) Administrasi Kepegawaian.

b. Area Perencanaan dan Pengembangan, meliputi aspek: (i) Rekrutmen; (ii) Penilaian Kinerja; dan (iii) Peraturan Kepegawaian.

c. Area Pendidikan dan Pelatihan, meliputi: (i) Materi Pelatihan; (ii) Pelaksanaan Pelatihan; dan (iii) Pengajar Pelatihan.

Hasil survei pada Biro Umum adalah Indeks Kepuasan Layanan Biro Umum sebesar 3,57 (102,0% dari target 3,50). Survei ini dilaksanakan dari pada 30 Desember 2010 s.d. 5 Januari 2011 dengan melibatkan 50 Responden untuk umum (Pegawai KPK) dan 42 Responden khusus yang berhubungan dengan kegiatan pengadaan (PPK dan PIC Pengadaan).

Hasil survei pada Biro Renkeu adalah Indeks Kepuasan Layanan Renkeu sebesar 3,63 (103,7% dari target 3,50). Hasil survei ini merupakan rata-rata gabungan dari survei yang mengukur tingkat layanan pada:

d. Layanan Perencanaan dalam: (i) Penyusunan Dokumen RKA-KL; (ii) Revisi Anggaran (POK); dan (iii) Manajemen Kinerja. Survei melibatkan 20 responden yang merupakan PiC PbViews dan PiC Anggaran pada masing-masing unit kerja, dengan hasil: 3,24 (92,6% dari target 3,50).

e. Layanan Perbendaharaan dalam: (i) Proses Penyelesaian SPP; (ii) Surat Ralat; (iii) Ketersediaan Dokumen dengan Pihak Ketiga; (iv) SP2D; (v) SSP Faktur Pajak; dan (vi) Bukti Potong. Survei melibatkan 15 responden yang merupakan Bendahara Pembantu Pengeluaran (BPP) dan Pejabat Pembuata Komitmen (PPK), dengan hasil: 3.35 (95,7% dari target 3,50).

f. Layanan Bendahara Pengeluaran/Penerimaan dalam: (i) penerimaan dan pengeluaran uang; dan (ii) pengelolaan titipan uang sitaan. Survei melibatkan 17 responden yang merupakan user langsung bendahara pengeluaran/penerimaan, dengan hasil: 4,3 (122,9% dari target 3,50).

Page 134: Laporan Akuntabilitas Kinerja Komisi Pemberantasan Korupsi … KPK Tahun 2010.pdf · penggalangan dukungan masyarakat dalam memberantas korupsi; dan Knowledge sharing, ... hanya terdapat

LAKIP KPK Tahun 2010 126

Penyediaan Data dan Informasi

Indikator kinerja yang ditetapkan untuk mengukur keberhasilan sasaran Penyediaan Data dan Informasi terdiri atas satu indikator, dengan capaian kinerja sebagai berikut:

No Indikator Kinerja (KPI) Target Realisasi Kinerja

1 % Pemenuhan Layanan Informasi dan Data 80% 73,34% 91,70%

Dari tabel di atas, target kinerja yang ditetapkan belum tercapai.

KPI % Pemenuhan Dukungan Informasi dan Data, mengukur pemenuhan layanan informasi dan data dari unit kerja lain, diperoleh dari persentase pencarian pendataan K/L dan Pelayanan Publi yang berhasil dilaksanakan dibagi jumlah seluruh project pencarian pendataan K/L dan Pelayanan Publik. Realisasi tahun 2010 sebesar 73,34% berasal dari:

Realisasi 2010 (Dalam %) Sasaran 2010

Triwulan 1 Triwulan 2 Triwulan 3 Triwulan 4 Keterangan

Jalan 70 90 100 100 Jalan Nasional *a)

Alkes 58 50 70 70 Alat Kesehatan *b)

PLN 0 50 50 50 Travo *c)

Layanan Imigrasi 0 100 0 0 Pelayanan Paspor TKI

Layanan KIR 0 54 54 90 Kantor KIR Jakarta Barat

Layanan Haji 0 0 25 40 Embarkasi Haji 2010

Layanan KTP - - - - Ditunda, ada penugasan lain yang mendesak.

Penjelasan:

a. Database Jalan Nasional. Untuk jalan nasional, berhasil menarik databse jalan nasional secara online batch processing dengan Ditjen Bina Marga Departemen Pekerjaan Umum. Database tersebut digunakan KPK sebagai trigger mechanism transparansi yang disajikan dalam blog Indonesia Memantau dilengkapi dengan forum terbuka untuk melibatkan peran serta dan kepedulian masyarakat terhadap penanganan Jalan Nasional, khususnya Tahun Anggaran 2010.

b. Database Alat Kesehatan. Mengacu pada banyaknya kasus penyimpangan PBJ alat kesehatan yang ditangani KPK, kegiatan pengumpulan data pengadaan alat kesehatan merupakan sasaran KPK sebagai bahan evaluasi pola pengadaan di lingkungan Kementrian Kesehatan dalam rangka pencegahan. Data yang diperoleh masih merupakan data parsial manual, karena tidak adanya Sistem Monitoring di Kementerian Kesehatan. Akibatnya tidak dapat membangun database Alat

Page 135: Laporan Akuntabilitas Kinerja Komisi Pemberantasan Korupsi … KPK Tahun 2010.pdf · penggalangan dukungan masyarakat dalam memberantas korupsi; dan Knowledge sharing, ... hanya terdapat

LAKIP KPK Tahun 2010 127

Kesehatan secara utuh dan lengkap karena kesulitan penghimpunan data Pusat dan Daerah .

c. Database Travo/PLN. Sebagai wujud kepedulian KPK terhadap pencegahan merosotnya layanan PLN dalam distribusi daya listrik kepada masyarakat dan evaluasi pola pengadaan travo di lingkungan PLN, KPK memantau pengadaan travo yang dilaksanakan PLN tahun anggaran 2010. Pengadaan Travo dimulai pada Triwulan ke-2 (bulan Mei 2010) secara sentralisasi. Penyusunan database pengadaan travo mengalami jalan buntu karena data pembanding terhadap type tertentu/custom sulit diperoleh.

Realisasi kinerja yang ditetapkan belum tercapai 100%, disebabkan antara lain:

a. Terjadi perubahan Ortala di tahun 2010 yang dilaksanakan efektif pada bulan Mei 2010, sehingga Direktorat Monitor mendapat tugas sementara menggantikan tugas Direktorat lain di lingkungan Bidang INDA untuk pengumpulan data sebagai bahan dasar pengawasan pelaksanaan pengadaan barang dan jasa.

b. Sebagai akibat dari perubahan Ortala, jumlah SDM menjadi tidak memadai, karena sebagian besar bertugas di core bisnis, sehingga tidak bisa fokus pada penyusunan database.

c. K/L yang menjadi sasaran belum mempunyai database yg baik dan terintegrasi.

Untuk mengatasi masalah tersebut, diusulkan rencana tindak (action plan) sebagai berikut:

a. Mengembalikan tugas dan fungsi utama Direktorat Monitor untuk memenuhi ketersediaan data dan informasi sebagai pendukung pencegahan dan penindakan. Sementara untuk penyusunan database K/L dikembalikan ke Direktorat lain di lingkungan Bidang INDA.

b. Meningkatkan kompetensi dan kualitas teknik-teknik dan metoda pengumpulan data dan informasi.

Page 136: Laporan Akuntabilitas Kinerja Komisi Pemberantasan Korupsi … KPK Tahun 2010.pdf · penggalangan dukungan masyarakat dalam memberantas korupsi; dan Knowledge sharing, ... hanya terdapat

LAKIP KPK Tahun 2010 128

Penyediaan Infrastruktur Teknologi dan Informasi

Indikator kinerja yang ditetapkan untuk mengukur keberhasilan sasaran Penyediaan Infrastruktur Teknologi dan Informasi terdiri atas satu indikator, dengan capaian kinerja sebagai berikut:

No Indikator Kinerja (KPI) Target Realisasi Kinerja

1 Indeks Kepuasaan Layanan TI 75% 74,12% 98,50%

Dari tabel di atas, target kinerja yang ditetapkan belum tercapai.

KPI Indeks Kepuasan Layanan TI, mengukur tingkat kepuasan layanan pengguna jasa dukungan yang diberikan oleh Direktorat PINDA, diukur setahun dua kali yang berdasarkan Standar ACSI (American Customer Satisfaction Index). Realisasi tahun 2010 tampak sebagai berikut:

Realisasi Rencana

Semester 1 73,98 75,00

Semester 2 74,12 75,00

Pada Semester I, kuisioner dibagikan kepada 100 responden pengguna jasa layanan PINDA, khususnya Helpdesk. Kuisioner dikirimkan melalui email pada hari Jum'at, tanggal 19 Maret 2010, dengan waktu pengisian terakhir sampai tanggal 29 Maret 2010. Dari 100 form kuisioner yang disebar ke user pengguna layanan Helpdesk, sebanyak 42 form kembali, sisanya 58 form tidak kembali, antara lain disebabkan user tidak mengisi, sedang dinas keluar kota, sedang training, dan sebab lainnya. Untuk kedepannya, akan dicari cara yang lebih efektif, agar user mau mengisi dan mengembalikan form kuisioner, dan layanan helpdesk akan terus ditingkatkan. Hasil survei yang didapat dengan menggunakan perhitungan ACSI (American Customer Satisfaction Index) adalah 73,98.

Pada Semester II, PINDA melaksanakan Survei Kepuasan Layanan yang ke-2. Survei dikirimkan melalui email dengan cara mengakses Portal untuk dapat mengisi kuisioner. Email dikirimkan pada Kamis tanggal 23 September 2010 dengan batas waktu pengembalian sampai hari Kamis tanggal 7 Oktober 2010. Dari 100 responden yang dikirimkan email, sebanyak 41 form kembali, sisanya 59 form tidak kembali. Hasil survei 74,2 (indeks) didapat dengan menggunakan perhitungan ACSI (American Customer Satisfaction Index).

Realisasi kinerja yang ditetapkan belum tercapai 100%, disebabkan:

Pada tahun 2010 dilakukan peningkatan target nilai indeks dari 70 menjadi 75 dengan maksud untuk memacu peningkatan mutu layanan PINDA karena beberapa tahun sebelumnya nilai indeksnya rata-rata diatas 70, namun pada realisasinya hanya mencapai 74,12. Jika dibandingkan dengan capaian tahun-tahun berikutnya adalah sebagai berikut:

Page 137: Laporan Akuntabilitas Kinerja Komisi Pemberantasan Korupsi … KPK Tahun 2010.pdf · penggalangan dukungan masyarakat dalam memberantas korupsi; dan Knowledge sharing, ... hanya terdapat

LAKIP KPK Tahun 2010 129

Untuk mengatasi masalah tersebut, diusulkan rencana tindak (action plan) sebagai berikut:

a. Peningkatan mutu pelayanan melalui penerapan IT service management.

b. Peningkatan jumlah dan kemampuan personil IT helpdesk.

c. Agar lebih fokus dalam pemberian layanan TI, akan diusulkan untuk dilakukan redefinisi tugas dan fungsi Direktorat PINDA dan hubungan kerja antar direktorat di kedeputian INDA.

Page 138: Laporan Akuntabilitas Kinerja Komisi Pemberantasan Korupsi … KPK Tahun 2010.pdf · penggalangan dukungan masyarakat dalam memberantas korupsi; dan Knowledge sharing, ... hanya terdapat

LAKIP KPK Tahun 2010 130

BBBaaabbb VVVIII CCCaaapppaaaiiiaaannn KKKiiinnneeerrrjjjaaa pppaaadddaaa

PPPeeerrrssspppeeekkktttiiifff LLLeeeaaarrrnnniiinnnggg aaannnddd GGGrrrooowwwttthhh apaian kinerja Perspektif Learning and Growth (Pertumbuhan dan Pembelajaran) adalah sebesar 105,7%, yang berasal dari Objectives (Sasaran) sebagai berikut:

a. Evaluasi Internal: 100,0%;

b. Evaluasi Eksternal: 100,0%;

c. Pembangunan Kelembagaan: 114,3%.

Diagram Pencapaian Kinerja KPK Tahun 2010 pada Perspektif Pertumbunan dan Pembelajaran

Penjelasan masing-masing Objectives dan KPI adalah sebagai berikut:

Evaluasi Internal

Indikator kinerja yang ditetapkan untuk mengukur keberhasilan sasaran Evaluasi Internal terdiri atas satu indikator kinerja, dengan capaian kinerja sebagai berikut:

No Indikator Kinerja (KPI) Target Realisasi Kinerja

1 Laporan Evaluasi Internal KPK 100% 100% 100%

Dari tabel tersebut, terlihat bahwa target kinerja yang ditetapkan telah tercapai.

C

Page 139: Laporan Akuntabilitas Kinerja Komisi Pemberantasan Korupsi … KPK Tahun 2010.pdf · penggalangan dukungan masyarakat dalam memberantas korupsi; dan Knowledge sharing, ... hanya terdapat

LAKIP KPK Tahun 2010 131

KPI Laporan Evaluasi Internal KPK, diperoleh dari laporan evaluasi internal dari Deputi PIPM, yang memotret kelemahan dan kekuatan KPK dari aspek internal KPK.

Beberapa kesimpulan yang dapat diambil dari laporan evaluasi internal KPK 2010 antara lain:

a. KPK memiliki kekuatan yang melekat karena kewenangan yang dimiliki sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang masih perlu dipelihara dan dioptimalkan dalam rangka mencapai visi dan misi KPK.

b. KPK telah berhasil membangun kekuatan organisasi dengan menciptakan lingkungan berintegritas, pelaksanaan tugas yang didukung metode dan anggaran yang memadai, serta tidak terdapat hambatan yang berarti dalam dukungan sarana dan prasarana.

c. KPK memiliki kemampuan dan kekuatan dalam menjalin komunikasi dan hubungan yang baik dengan media massa, kalangan akademisi, lembaga internasional serta elemen masyarakat lainnya.

d. KPK masih memiliki kelemahan terkait dengan ketentuan yang mengatur kewenangan pengangkatan penyidik sendiri (Pasal 45 UU Nomor 30 Tahun 2002).

e. Beberapa pengelolaan kegiatan KPK yang masih memerlukan perhatian dan peningkatannya mencakup pengorganisasian keuangan negara, pelaksanaan pengadaan barang dan jasa, pengelolaan barang milik negara, pengelolaan kegiatan, pengamanan internal, penegakan etika dan profesi, serta pengelolaan sumber daya manusia. Peningkatan pengelolaan berkelanjutan (continuing improvement) diperlukan.

Rekomendasi yang diusulkan dalam rangka memelihara dan mempertahankan kekuatan serta meminimalisir kelemahan-kelemahan yang ada, antara lain:

a. Meminta fatwa Mahkamah Agung terkait pengangkatan penyidik sendiri oleh KPK.

b. Melakukan evaluasi menyeluruh terhadap Organisasi dan Tata Kerja serta prosedur kerja yang ada sesuai dengan amanat Tugas Pokok dan Fungsi KPK berdasarkan Undang-Undang Nomor 30 Tahun 2002.

c. Meningkatkan sistem pengendalian manajemen KPK dalam rangka pengelolaan keuangan negara, barang milik, negara, dan meningkatkan sistem pengamanan internal.

d. Melakukan penyempurnaan kode etik dan aturan perilaku lainnya yang diikuti dengan sosialisasi dan internalisasi kode etik secara berkala, serta penegakan kode etik secara konsisten.

e. Melakukan audit komprehensif atas implementasi Peraturan Pemerintahan Nomor 63 Tahun 2005 tentang Manajemen Sumber Daya Manusia KPK.

Page 140: Laporan Akuntabilitas Kinerja Komisi Pemberantasan Korupsi … KPK Tahun 2010.pdf · penggalangan dukungan masyarakat dalam memberantas korupsi; dan Knowledge sharing, ... hanya terdapat

LAKIP KPK Tahun 2010 132

Evaluasi Eksternal

Indikator kinerja yang ditetapkan untuk mengukur keberhasilan sasaran Evaluasi Eksternal terdiri atas satu indikator, dengan capaian kinerja sebagai berikut:

No Indikator Kinerja (KPI) Target Realisasi Kinerja

1 Laporan Evaluasi Eksternal KPK 100% 100% 100%

Dari tabel di atas, terlihat bahwa target kinerja yang ditetapkan telah dapat tercapai.

KPI Laporan Evaluasi Eksternal KPK, diperoleh dari laporan evaluasi eksternal dari Deputi INDA, yang memotret pandangan/pendapat/ persepsi masyarakat (kalangan eksernal KPK) terhadap KPK.

Beberapa rekomendasi bagi KPK yang dapat diambil dari Laporan Evaluasi Eksternal KPK antara lain:

a. KPK melakukan sosialisasi lebih intensif dalam rangka meningkatkan kesadaran dan pemahaman masyarakat mengenai korupsi, terutama yang terkait konflik kepentingan, gratifikasi, dan tindak pidana lain terkait korupsi. Selain mengkomunikasikan secara intensif mengenai jenis-jenis korupsi, KPK juga perlu melakukan sosialisasi mengenai dampak dan bahaya korupsi serta upaya penindakan yang konsisten terhadap tindak pidana korupsi (TPK) untuk membantu masyarakat dalam membentuk kesadaran, pengetahuan dan sikap yang dibutuhkan dalam kampanye melawan korupsi. Agar dapat lebih memenuhi ekspektasi masyarakat dalam upaya pemberantasan korupsi, maka KPK dapat memfokuskan upayanya pada tiga sektor yang mengemuka dan menjadi prioritas menurut masyarakat, yaitu: (1) Bidang keuangan, perencanaan pembangunan nasional, perbankan; (2) Bidang pemerintahan dalam negeri dan daerah, aparatur negara; dan (3) Bidang hukum, HAM, dan keamanan.

b. KPK mendorong respon masyarakat untuk melaporkan dugaan TPK. Upaya yang dapat dilakukan di antaranya ditujukan untuk mengurangi resiko dan biaya yang timbul. Mendorong implementasi program dan instrumen kebijakan perlindungan saksi, memudahkan akses pelaporan, dan sosialisasi terintegrasi merupakan upaya yang dapat dilakukan untuk meningkatkan probabilitas kejadian melapor.

c. Kesadaran yang tinggi mengenai institusi KPK merupakan modal awal yang positif bagi KPK untuk mendorong responden masuk ke dalam tahapan berikutnya dalam program-program yang melibatkan mereka. Dengan mengacu pada model tahapan komunikasi Awareness Interest Desire Action (AIDA), maka tahapan berikutnya yang dapat ditempuh adalah berusaha menimbulkan atau meningkatkan ketertarikan dan preferensi terhadap KPK hingga dapat menggerakkan perilaku

Page 141: Laporan Akuntabilitas Kinerja Komisi Pemberantasan Korupsi … KPK Tahun 2010.pdf · penggalangan dukungan masyarakat dalam memberantas korupsi; dan Knowledge sharing, ... hanya terdapat

LAKIP KPK Tahun 2010 133

masyarakat.

d. Hasil penilaian terhadap pelaksanaan tugas dan kinerja KPK secara umum maupun per bagian memberikan masukan dan kesempatan yang baik bagi KPK untuk merefleksikan upaya-upaya yang dilakukan sejauh ini. Tindakan evaluasi menyeluruh dan pemahaman lebih dalam mengenai harapan masyarakat atas upaya yang seharusnya, diharapkan dapat mengidentifikasi arah tindakan perbaikan ke depan.

e. KPK perlu terus mendorong kecenderungan perilaku positif masyarakat seperti pelaporan LHKPN, gratifikasi, dan dugaan TPK ke KPK. Tindakan atau kebijakan yang harus dilakukan oleh KPK ditujukan untuk mengurangi disparitas antara kecenderungan perilaku dengan perilaku sebenarnya (apakah mereka melakukan hal tersebut pada saatnya) melalui upaya-upaya yang memudahkan mereka untuk melapor (akses, metode, dan lain-lain).

Pembangunan Kelembagaan

Indikator kinerja yang ditetapkan untuk mengukur keberhasilan sasaran Pembangunan Kelembagaan terdiri atas satu indikator, dengan capaian kinerja sebagai berikut:

No Indikator Kinerja (KPI) Target Realisasi Kinerja

1 Indeks Pembangunan Kelembagaan (Capacity Assessment Grid – Mc. Kinsey) 3,00 3,43 114,3%

Dari tabel tersebut, terlihat bahwa target kinerja yang ditetapkan telah tercapai.

KPI Indeks Pembangunan Kelembagaan, diukur melalui survei atau riset pembangunan kelembagaan (skala 1-4) terhadap: Aspiration, Strategy, Organization Skill, Human Resources, System dan Infrastuktur, dan Organization Culture.

Riset pembangunan kelembagaan merupakan suatu bentuk penilaian kapasitas lembaga (capacity assessment) dari berbagai aspek organisasional oleh responden dari internal organisasi. Responden yang akan memberikan penilaian bagi instrumen capacity assessment grid adalah individu yang dipandang atau dianggap

Page 142: Laporan Akuntabilitas Kinerja Komisi Pemberantasan Korupsi … KPK Tahun 2010.pdf · penggalangan dukungan masyarakat dalam memberantas korupsi; dan Knowledge sharing, ... hanya terdapat

LAKIP KPK Tahun 2010 134

mampu untuk dapat memberikan penilaian obyektif dan rasional terhadap pernyataan kapasitas organisasi.

Riset pembangunan kelembagaan menggunakan metode McKinsey, yang mengukur kapasitas pembangunan kelembagaan dalam piramida 7 (tujuh) elemen penting, yakni: (a) aspirasi; (b) strategi; (c) ketrampilan organisasi; (d) sumber daya manusia; (e) sistem dan infrastruktur; (f) struktur organisasi; dan (g) budaya.

Responden dibagi menjadi dua kelompok, yaitu responden kuantitatif dan responden kualtitatif. Responden kuantitatif sebanyak 57 orang, dengan karakteristik:

a. Jenis kelamin: 41 Laki-laki (72%) dan 16 Perempuan (28%);

b. Unit organisasi: 21 Pencegahan (37%), 8 Penindakan (14%), 8 INDA (14%), 6 PIPM (11%), dan 14 Setjen (25%);

c. Masa Kerja (MK): 5 orang dengan MK 2 tahun (9%), 11 orang dgn MK 3 tahun (19%), 9 orang dengan MK 4 tahun (16%), 19 orang dengan MK 5 tahun (33%), 7 orang dengan MK 6 tahun (12%), dan 6 orang dengan MK 7 tahun (11%);

d. Jabatan: 50 orang Fungsional (88%) dan 7 orang Struktural (12%).

Sedangkan responden kualitatif sebanyak 5 orang, terdiri atas 1 Deputi dan 4 Direktur.

Dari hasil pengolahan data kuantitatif dan kualitatif, diperoleh kesimpulan:

a. Kesimpulan Kategoris

Berdasarkan temuan dan analisis kuantitatif dan kualitatif, interpretasi data dari ketujuh komponen analisis kelembagaan KPK dibuat dalam kategorisasinya.

(1) Kapasitas Tinggi

Secara kuantitatif, indikator aspirasi dikategorikan tinggi karena dari keempat item pertanyaannya berada pada level pernyataan 3 dan 4 yaitu visi dan misi 33% (pernyataan 3), tujuan KPK 46% (pernyataan 4), rencana operasional 53% (pernyataan 4) dan penilaian terhadap misi KPK 46% (pernyataan 4).

Berikutnya, secara kuantitatif, indikator keterampilan organisasi dikategorikan tinggi karena dari pertanyaannya berada pada level pernyataan 2, 3 dan 4 yaitu manajemen perubahan institusi KPK 46% (pernyataan 2), manajemen program PKK 46% (pernyataan 3), kemitraan dengan pers/media 42% (pernyataan 4), kemitraan dengan perguruan tinggi 56% (pernyataan 4), hubungan kerja dengan pemerintah daerah 47% (pernyataan 4) dan hubungan kerja dengan kementerian/lembaga 60% (pernyataan 4).

Page 143: Laporan Akuntabilitas Kinerja Komisi Pemberantasan Korupsi … KPK Tahun 2010.pdf · penggalangan dukungan masyarakat dalam memberantas korupsi; dan Knowledge sharing, ... hanya terdapat

LAKIP KPK Tahun 2010 135

Beralih ke indikator sumber daya manusia, indikator dikategorikan tinggi karena dari pertayaannya berada pada level 3 dan 4 yaitu rekruitmen dan deskripsi kerja 37% (pernyataan 4), orientasi dan pengembangan staf KPK 39% (pernyataan 3), manajemen kinerja ditingkat individu 60% (pernyataan3), kompensasi dan tunjangan yang kompetitif dan layak bagi staf KPK 54% (pernyataan 5).

Berikutnya, indikator sistem dan infrastruktur dikategorikan tinggi karena pertanyaannya berada pada level 4 (pernyataan 4), sistem pelaporan keuangan KPK 63% (pernyataan 4), dukungan anggaran 54% (pernyataan 4), dukungan teknologi informasi 54% (pernyataan 4), dukungan sarana dan prasarana 63% (pernyataan 4). Secara kuantitatif, indikator budaya dikategorikan tinggi karena pertanyaannya pada level 3 dan 4 yaitu nilai-nilai 42% (pernyataan 3), norma perilaku 46% (pernyataan 4).

Kapasitas tinggi yang dinilai oleh staf jelas berbeda dengan yang dinilai oleh level struktural di tingkat Direktur/Kepala Biro, yang menilai cenderung kurang positif. Dalam konteks tersebut maka tidak bisa dipungkiri memang ada kesenjangan penilaian kapasitas antara level struktural dengan staf.

(2) Kapasitas Menengah

Secara kuantitatif, indikator struktur organisasi dikategorikan menengah karena pertanyaannya berada pada level 3 yaitu pemahaman terhadap struktur organisasi KPK 51% (pernyataan 3), proses pembuatan keputusan 30% (pernyataan 3), komunikasi internal KPK 40% (pernyataan 3). Kapasitas menengah yang dinilai oleh staf berbeda dengan penilaian para responden kualitatif. Hasil penelitian kualitatif menunjukkan lima orang yang menjadi Komisioner KPK, relatif tidak pernah berjalan secara konsisten bersama dengan anak buah. Kecenderungan bekerja tanpa tujuan (sense of purpose) merupakan hal yang sebenarnya mendukung penilaian kapasitas menengah pada aspek struktur organisasi. Hal ini jelas mengindikasikan, aspek struktur harus ditingkatkan kapasitasnya agar tidak menurun.

(3) Kapasitas Rendah

Secara kuantitatif, indikator strategi dikategorikan rendah karena dari kedua item pertanyaannya berada pada level pernyataan 3 dan 2 yaitu rencara strategis KPK 39% (pernyataan 3) dan rencana strategis anggaran 42% (pernyataan 4). Kapasitas rendah ini sebenarnya tidak lepas dari penilaian kapasitas variabel aspirasi yang dinilai oleh unsur direktur/kepala biro. Visi misi KPK cenderung kurang dapat diterjemahkan secara baik oleh para Deputi dan Direktorat/Biro yang ada dalam organisasi. Hal tersebut dikarenakan cenderung kurangnya kesamaan visi antara komisioner dengan unsur pimpinan di tingkat Direktorat/Biro. Aspek strategi dengan demikian harus menjadi

Page 144: Laporan Akuntabilitas Kinerja Komisi Pemberantasan Korupsi … KPK Tahun 2010.pdf · penggalangan dukungan masyarakat dalam memberantas korupsi; dan Knowledge sharing, ... hanya terdapat

LAKIP KPK Tahun 2010 136

perhatian serius KPK dalam meningkatkan kapasitas kelembagaannya. Perumusan dan implementasi strategi, idealnya mempertimbangkan aspek aspirasi.

b. Kesimpulan Variabel

(1) Aspirasi

Dari hasil temuan dan analisis data kualitatif, visi dan misi yang merupakan bagian dari aspirasi KPK, kurang dapat diterjemahkan dengan baik oleh para Deputi dan Direktur/Karo, karena tiap-tiap unit cenderung bekerja sendiri-sendiri dan terkesan tidak berkoordinasi bersama, untuk merumuskan langkah-langkahnya yang merujuk pada visi, misi, dan tujuan organisasi yang telah ditetapkan. Selain itu, bagaimana KPK sepuluh tahun kedepan atau bahkan lima tahun ke depan masih belum dapat diprediksi kinerjanya, apakah dapat tercapai optimal atau tidak.

Hasil temuan dan analisis data kualitatif tersebut berbanding terbalik dengan hasil temuan secara kuantitatif yang mengindikasikan KPK dapat mensosialisasikan visi dan misi dengan baik di kalangan internal. Hal tersebut ditandai dengan adanya pemahaman yang baik terhadap visi dan misi lembaga. Pemahaman terhadap visi dan misi memungkinkan staf dapat melaksanakan visi dan misi lembaga melalui kegiatan pemberantasan maupun pencegahan korupsi, yang dibuktikan dengan perolehan prosentase tertinggi yakni 33%. Meski demikian, tidak dapat dipungkiri secara kuantitatif ada sebanyak 14% yang berpendapat visi dan misi kurang dapat dipahami dan terlalu luas. Prosentase 14% tersebut bersesuaian dengan hasil temuan dan analisis kualitatif bahwa visi dan misi KPK tidak jelas sehingga tidak memberikan arah yang jelas bagi staf KPK. Sementara untuk tujuan KPK, rencana operasional dan penilaian terhadap pencapaian misi KPK baik secara kualitatif dan kuantitaf cenderung dapat dikategorikan baik.

(2) Strategi

Dalam menjalankan tugas dan tanggung jawabnya, KPK selalu bekerja dengan ragam strategi yang telah terencana baik untuk aspek penindakan maupun pencegahan. Aspek Penindakan yang dilakukan KPK, harus lebih unggul karena bangsa ini meyakini selama berpuluh-puluh tahun pejabat tinggi tidak tersentuh hukum menimbulkan frustasi dan ketidakberdayaan publik, untuk penindakan terhadap elit politik (legislatif, eksekutif dan yudikatif). Persoalannya adalah kedua aspek tersebut (penindakan dan pencegahan) harus dapat ditangani KPK secara optimal, sementara kapasitas organisasi belum memadai. Hal ini dapat terlihat dari salah satu sisi, yakni soal koordinasi formulasi dan implementasi strategi. Dalam menterjemahkan rencana strategis pada tataran operasional, memang terkendala pada soal hubungan antar unit dan terlebih lagi hirarki organisasi. Sistem kerja

Page 145: Laporan Akuntabilitas Kinerja Komisi Pemberantasan Korupsi … KPK Tahun 2010.pdf · penggalangan dukungan masyarakat dalam memberantas korupsi; dan Knowledge sharing, ... hanya terdapat

LAKIP KPK Tahun 2010 137

yang harus melibatkan Komisioner, untuk diolah ke deputi, dilanjutkan ke direktur, memunculkan kompleksitas tersendiri. Hal tersebut memunculkan kesan implementasi strategi yang sangat baku yang sulit untuk dimodifikasi atau diubah.

Permasalahan klasik selalu ada terkait tugas dan wewenang supervisi KPK terhadap instansi yang berwenang melakukan pemberantasan tindak pidana korupsi dan wewenang mengkoordinasikan penyelidikan, penyidikan dan penuntutan tindak pidana korupsi. Adanya kesenjangan antara wewenang KPK sebagai pihak yang mensupervisi, dengan kejaksaan dan kepolisian yang sudah kompeten, senioritas, kekuatan personil dan secara metodologi sudah kuat.

Dikaitkan dengan strategi dari hasil temuan dan analisis secara kuantitatif, staf KPK terbiasa dengan panduan rencana yang sudah ada, sehingga kurang adanya kreatifitas dari masing-masing staf; sedangkan terkait anggaran, KPK telah membuat perkiraan kebutuhan anggaran optimal untuk membiayai program pemberantasan dan pencegahan korupsi serta administrasi KPK dalam jangka waktu 3-5 tahun yang akan datang. Merujuk pada hasil temuan penelitian kuantitatif dan kualitatif, antara level deputi dengan staf sepertinya ada sebentuk kesenjangan dari segi interakifitas. Hal ini memunculkan kecenderungan sepertinya staf bekerja hanya berdasarkan apa yang telah ada dan pernah dilakukan tanpa perkembangan yang signifikan. Kecenderungan yang ada dari segi strategi KPK relatif rendah.

(3) Keterampilan Organisasi

Manajemen perubahan yang berlaku pada lembaga KPK cenderung pada pimpinan KPK memilih tetap mempertahankan struktur dan prosedur internal KPK dan baru melakukan perubahan jika ada kebijakan pemerintah/UU yang mengharuskannya serta menempatkan perubahan KPK tersebut di dalam rencana strategis lembaga jika benar-benar dibutuhkan.

Komunikasi kedalam organisasi KPK sangat sulit, tidak ada saluran komunikasi selain acara keagamaan yang digagas masing-masing komunitas, dan acara senam setiap hari jumat, tidak ada ruang yang mengumpulkan semua staf KPK untuk berinteraksi sehingga tidak memungkinkan terjadi interaksi positif demi efektifitas organisasi. Hal ini merupakan dampak dari komunikasi Pimpinan yang tidak lancar dengan pihak lain sampai kepada level bawah. Sementara yang sangat penting adalah adanya kemajuan di level atas berupa kebijakan dan persamaan visi. Untuk tataran teknis, beberapa kemajuan sudah telaksana tetapi tidak maksimal karena level atas cenderung tidak ada perubahan yang berarti. Akhirnya, tidak hanya komunikasi ke dalam yang cenderung kurang efektif juga mempengaruhi keterampilan organisasi mencapai visi misinya tetapi juga kurangnya komunikasi eksternal berupa dialog intensif dengan stakeholder. Hasil temuan dan

Page 146: Laporan Akuntabilitas Kinerja Komisi Pemberantasan Korupsi … KPK Tahun 2010.pdf · penggalangan dukungan masyarakat dalam memberantas korupsi; dan Knowledge sharing, ... hanya terdapat

LAKIP KPK Tahun 2010 138

analisis kualitatif, bertolak belakang dengan kuantitatif, komunikasi keluar seperti kemitraan dengan pers 42%, kemitraan dengan perguruan tinggi 56%, hubungan kerja dengan pemerintah daerah 47% dan hubungan kerja dengan kementerian/lembaga 60%. Artinya, pada level staf, kapasitas KPK dinilai cukup baik dan publik internal mempercayai bahwa KPK mampu berkomunikasi secara efektif dengan publik eksternal.

(4) Sumber Daya Manusia

Sumber daya manusia KPK berasal dari berbagai latar belakang pendidikan dengan pengalaman dari institusi sebelumnya. Mulai dari pegawai negeri, swasta, profesional, menyatu dalam lembaga KPK untuk mewujudkan misi memberantas korupsi di Indonesia. Mulanya, latar belakang yang berbeda dianggap akan memperkuat KPK. Namun, setelah lembaga ini berjalan, ternyata warna dari institusi ataupun latar belakang sebelumnya tak ditanggalkan.

Dengan visi KPK yang besar, dan seharusnya mengerjakan hal-hal strategis, tiap Deputi dan Direktorat/Biro membutuhkan dukungan jumlah SDM. Adanya kekurangan tenaga SDM dan kompetensi SDM yang masuk tidak sesuai dengan kebutuhan KPK, sehingga rekruitmen yang dilakukan terkesan tidak maksimal dan tidak melakukan training atau orientasi dan pengembangan staf. Sementara secara kuantitatif 39% menilai KPK memberikan orientasi dan pelatihan keterampilan kepada staf yang relevan dengan tanggung jawab mereka

(5) Sistem dan Infrastruktur

Hasil temuan dan analisis kualitatif mengindikasikan, pimpinan belum memiliiki kepemimpinan yang efektif dan cenderung mengabaikan kebutuhan internal dan pendapat pegawai dalam organisasinya. Adanya semacam kelemahan kepemimpinan komisioner dalam perencanaan, pengambilan keputusan, pengetahuan tentang manajemen dan administrasi, sistem, fisik, teknologi serta aset. Artinya, pengetahuan tentang manajemen dan administrasi juga tidak ada. Hal ini karena level Pimpinan tidak dapat menerjemahkan tujuan organisasi yang ingin dicapai dengan strategi program yang jelas. Termasuk bagaimana mengkoordinasikan sumber daya yang ada untuk mewujudkan misi bersama KPK – memberantas korupsi. Padahal, sebenarnya KPK sudah didukung oleh kelengkapan teknologi, yang sebenarnya sangat membantu kerja KPK memberantas korupsi.

Sementara secara kuantitatif, sistem pelaporan keuangan 63%, dukungan anggaran 54%, dukungan teknologi informasi 54 % dan dukungan sarana dan prasarana 63%. Artinya dalam penilaian staf, kapasitas KPK secara sistem dan infrastruktur sudah cukup baik. Berbagai dukungan yang ada secara kelembagaan dinilai cukup positif oleh mayoritas staf KPK.

Page 147: Laporan Akuntabilitas Kinerja Komisi Pemberantasan Korupsi … KPK Tahun 2010.pdf · penggalangan dukungan masyarakat dalam memberantas korupsi; dan Knowledge sharing, ... hanya terdapat

LAKIP KPK Tahun 2010 139

(6) Struktur Organisasi

Sejalan dengan berkembangnya sistem, lembaga KPK seharusnya menemukan cara mudah untuk membangun kapasitas kelembagaan terkait struktur organisasi dengan membagi peran dan tanggungjawab; mengerjakan program baru, atau meneruskan program yang tengah berjalan; berkembang dan bekerja bersama top level management, tetapi kepemimpinan Komisioner yang ada berkata lain. Perlu adanya pemahaman tentang kepentingan nasional dan komitmen-komitmen global sebagai fondasi dalam bekerja, bukan kepentingan kelompok atau lembaga KPK.

Dilihat secara kuantitatif bahwa pemahaman staf terhadap struktur KPK cukup baik 51%, dimana beberapa staf memahami organisasi dan tata laksana KPK, tetapi jalur komunikasi, alur pendelegasian wewenang dan laporan sewaktu-waktu mengikuti pola yang berbeda. Sedangkan untuk proses pembuatan keputusan, 30% staf menilai Direktur atau Kepala Biro mengembangkan kesadaran yang lebih besar terhadap pentingnya pendelegasian wewenang pengambilan keputusan dan kerja sama tim.

(7) Budaya Organisasi

Budaya yang berkembang di KPK saat ini cenderung memunculkan sebentuk budaya yang kaku, eksklusif karena menganggap lembaga mereka lebih penting dibanding lembaga lain dengan kewenangan besar yang dimiliki. Budaya ini yang kemudian menghalangi mereka untuk melakukan perubahan yang diperlukan agar selalu bisa menyesualkan diri dengan kebutuhan dan situasi yang berkembang di luar organisasi.

Secara kuantitatif terkait nilai yang ada di KPK, 42% menyatakan sebagian kalangan internal yang memahami dengan jelas nilai-nilai kelembagaan dan merealisasikannya dalam pekerjaan sesuai dengan tugas pokok dan fungsi masing-masing dan norma perilaku yang ada, 46% menyatakan norma perilaku secara kelembagaan dipahami cukup jelas oleh semua kalangan internal karena adanya kode etik pegawai KPK yang diberlakukan dalam melakukan tugas.

Secara grafis, hasil riset kelembagaan KPK tahun 2010 dapat dilihat sebagai berikut:

Page 148: Laporan Akuntabilitas Kinerja Komisi Pemberantasan Korupsi … KPK Tahun 2010.pdf · penggalangan dukungan masyarakat dalam memberantas korupsi; dan Knowledge sharing, ... hanya terdapat

LAKIP KPK Tahun 2010 140

Grafik Hasil Riset Kelembagaan KPK Tahun 2010 (N= 57, Periode: 15-17 Desember 2010)

Skala Penilaian 1-5 (1=Sangat Buruk, 5=Sangat Baik)

1. Aspirasi

2. Strategi

3. Keterampilan Organisasi

1.1. Visi dan Misi KPK

14%9%

33%30%

12%

1 2 3 4 5

1.2. Tujuan KPK

16%

5%

23%

46%

11%

1 2 3 4 5

1.3. Rencana Operasional

0%9%

25%

53%

14%

1 2 3 4 5

1.4. Pencapaian Misi KPK

4%

14%

25%

46%

12%

1 2 3 4 5

2.1. Rencana Strategis KPK

4%

18%

39%

23%16%

1 2 3 4 5

2.2. Rencana Strategis Anggaran

16%

42%

28%

9%4%

1 2 3 4 5

3.1. Manajemen Perubahan

4%

46%40%

11%

0%

1 2 3 4 5

3.2. Manajemen Program

0%

25%

46%

21%

9%

1 2 3 4 5

Page 149: Laporan Akuntabilitas Kinerja Komisi Pemberantasan Korupsi … KPK Tahun 2010.pdf · penggalangan dukungan masyarakat dalam memberantas korupsi; dan Knowledge sharing, ... hanya terdapat

LAKIP KPK Tahun 2010 141

4.1. Rekrutmen & Deskripsi Kerja

11%

23% 21%

37%

9%

1 2 3 4 5

4.2. Orientasi & Pengembangan Staf

7% 5%

39% 37%

12%

1 2 3 4 5

4.3. Manaj Kinerja di Tingkat Individu

2%

21%

60%

16%

2%

1 2 3 4 5

4.4. Kompensasi & Tunj Kompetitif

0% 0%5%

40%

54%

1 2 3 4 5

5.1. Sistem Pelaporan Keuangan KPK

2% 4%16%

63%

16%

1 2 3 4 5

5.2. Dukungan Anggaran

0% 4%

19%

54%

23%

1 2 3 4 5

4. Sumber Daya Manusia

5. Sistem dan Struktur

3.3. Kemitraan dgn Pers

0%7%

16%

42%35%

1 2 3 4 5

3.4. Kemitraan dgn PT

0%5%

18%

56%

21%

1 2 3 4 5

Page 150: Laporan Akuntabilitas Kinerja Komisi Pemberantasan Korupsi … KPK Tahun 2010.pdf · penggalangan dukungan masyarakat dalam memberantas korupsi; dan Knowledge sharing, ... hanya terdapat

LAKIP KPK Tahun 2010 142

5.3. Dukungan Teknologi Informasi

2% 4% 5%

54%

35%

1 2 3 4 5

5.4. Dukungan Sarana & Prasarana

0%7%

12%

63%

18%

1 2 3 4 5

6.1. Pemahaman thd Struktur KPK

0%9%

51%

26%

14%

1 2 3 4 5

6.2. Proses Pembuatan Keputusan

4%

26%30% 28%

11%

1 2 3 4 5

6.3. Komunikasi Internal KPK

18% 16%

40%

23%

4%

1 2 3 4 5

7.1. Nilai-nilai

2%7%

42% 40%

9%

1 2 3 4 5

7.2. Norma Prilaku

4% 2%

35%

46%

14%

1 2 3 4 5

6. Struktur KPK

7. Budaya Organisasi

Page 151: Laporan Akuntabilitas Kinerja Komisi Pemberantasan Korupsi … KPK Tahun 2010.pdf · penggalangan dukungan masyarakat dalam memberantas korupsi; dan Knowledge sharing, ... hanya terdapat

LAKIP KPK Tahun 2010 143

BBBaaabbb VVVIIIIII CCCaaapppaaaiiiaaannn KKKiiinnneeerrrjjjaaa pppaaadddaaa PPPeeerrrssspppeeekkktttiiifff FFFiiinnnaaannnccciiiaaalll

apaian kinerja Perspektif Financial (Keuangan) menghasilkan 85,7%, yang bersumber dari Objectives (Sasaran) sebagai berikut:

a. Efektivitas Perencanaan: 100%;

b. Efektivitas Pelaksanaan: 52,3%;

c. Pertanggungjawaban Keuangan: 100,0%.

Diagram Pencapaian Kinerja KPK Tahun 2010 pada Perspektif Keuangan

Penjelasan masing-masing Objective dan KPI adalah sebagai berikut:

Efektivitas Perencanaan

Indikator kinerja yang ditetapkan untuk mengukur keberhasilan sasaran Efektivitas Perencanaan terdiri atas satu indikator kinerja, dengan capaian kinerja sebagai berikut:

No Indikator Kinerja (KPI) Target Realisasi Kinerja

1 Kesesuaian Anggaran dengan Kegiatan Prioritas KPK

100% 100% 100%

Dari tabel di atas, terlihat bahwa target kinerja yang ditetapkan telah dapat tercapai.

C

Page 152: Laporan Akuntabilitas Kinerja Komisi Pemberantasan Korupsi … KPK Tahun 2010.pdf · penggalangan dukungan masyarakat dalam memberantas korupsi; dan Knowledge sharing, ... hanya terdapat

LAKIP KPK Tahun 2010 144

KPI Kesesuaian Anggaran dengan Kegiatan Prioritas KPK diukur dengan membandingkan antara anggaran dan kegiatan prioritas yang diusulkan KPK kepada DPR dan Bappenas/Kemenkeu dengan anggaran dan kegiatan prioritas yang ditetapkan pada Pagu Definitif oleh Menteri Keuangan. Kegiatan prioritas adalah kegiatan dalam rangka melaksanakan Tupoksi dan Arah Kebijakan Tahunan KPK sebagaimana dituangkan dalam Lampiran II Kontrak Kinerja, yang berisi inisiative strategic.

Berdasarkan Surat Edaran Menteri Keuangan Nomor: SE-2679/MK.02/2009 tanggal 24 September 2009, tahun 2010 KPK memperoleh Pagu Definitif sebesar Rp426.380.431.000,00 dengan komposisi Rupiah Murni (RM) sebesar Rp398.694.431.000,00 dan hibah luar negeri sebesar Rp27.686.000.000,00. Pagu anggaran tersebut telah menampung seluruh usulan kegiatan prioritas KPK di tahun 2010, sehingga capaian kinerjanya adalah 100%.

Adapun kegiatan KPK yang dicantumkan dalam RPJMN 2010-2014 sebagai prioritas nasional tahun 2010 adalah sebagai berikut:

a. Penyelidikan Tindak Pidana Korupsi (Dit. Penyelidikan) dianggarkan Rp6,15 miliar.

b. Penyidikan Tindak Pidana Korupsi (Dit. Penyidikan) dianggarkan Rp6,05 miliar.

c. Penuntutan dan Eksekusi Tindak Pidana Korupsi (Dit. Penuntutan) dianggarkan Rp6,76 miliar.

d. Koordinasi dan Supervisi Penindakan Tindak Pidana Korupsi (Unit Korsup) dianggarkan Rp3,00 miliar.

e. Pengelolaan LHKPN (Dit. PP LHKPN) dianggarkan Rp7,50 miliar.

f. Pengelolaan Gratifikasi (Dit. Gratifikasi) dianggarkan Rp2,52 miliar.

g. Penyelenggaraan Pendidikan, Sosialisasi, dan Kampanye Antikorupsi (Dit. Dikyanmas) dianggarkan Rp7,43 miliar.

h. Penanganan Pengaduan Masyarakat (Dit. Dumas) dianggarkan Rp4,27 miliar.

i. Manajemen Sumber Daya Manusia (Biro SDM) dianggarkan Rp175,25 miliar.

Sedangkan kegiatan prioritas KPK yang tidak termasuk prioritas nasional tahun 2010 adalah:

a. Penyelenggaraan Penelitian dan Pengembangan KPK, serta Pengkajian Sistem Pengelolaan Administrasi di Semua Lembaga Negara dan Pemerintah (Dit. Litbang) dianggarkan Rp3,75 miliar.

b. Penyelenggaraan Kesekretariatan Deputi Bidang Penindakan (Setindak) dianggarkan Rp2,29 miliar.

Page 153: Laporan Akuntabilitas Kinerja Komisi Pemberantasan Korupsi … KPK Tahun 2010.pdf · penggalangan dukungan masyarakat dalam memberantas korupsi; dan Knowledge sharing, ... hanya terdapat

LAKIP KPK Tahun 2010 145

c. Penyelenggaraan Kesekretariatan Deputi Bidang Pencegahan (Setcegah) dianggarkan Rp1,74 miliar.

d. Pengembangan dan Pemeliharaan Sistem dan Teknologi Informasi (Dit. PINDA) dianggarkan Rp97,19 miliar.

e. Pengembangan dan Pemanfaatan Jaringan Kerja Sama Antar Lembaga/Instansi (Dit. PJKAKI) dianggarkan Rp4,47 miliar.

f. Penyediaan Data dan Informasi untuk Pemberantasan TPK (Dit. Monitor) dianggarkan Rp2,84 miliar.

g. Penyelenggaraan Kesekretariatan Deputi Bidang INDA (Setinda) dianggarkan Rp113,12 juta.

h. Pengawasan Internal KPK (Dit. PI) dianggarkan Rp1,95 miliar.

i. Penyelenggaraan Kesekretariatan Deputi Bidang PIPM (Set. PIPM) dianggarkan Rp730,78 juta.

j. Penyelenggaraan Humas dan Protokoler (Biro Humas) dianggarkan Rp7,18 miliar.

k. Perancangan Hukum, Litigasi, dan Bantuan Hukum (Biro Hukum) dianggarkan Rp2,40 miliar.

l. Perencanaan dan Pengelolaan Keuangan (Biro Renkeu) dianggarkan Rp1,05 miliar.

m. Penyelenggaraan Operasional Perkantoran (Biro Umum) dianggarkan Rp54,03 miliar.

Efektivitas Pelaksanaan

Indikator kinerja yang ditetapkan untuk mengukur keberhasilan sasaran Efektivitas Pelaksanaan terdiri atas dua indikator kinerja, dengan capaian kinerja sebagai berikut:

No Indikator Kinerja (KPI) Target Realisasi Kinerja

1 Tingkat Penyerapan Anggaran 80,0% 52,8% 65,4%

Dari tabel di atas, terlihat bahwa target kinerja yang ditetapkan belum dapat tercapai.

KPI Tingkat Penyerapan Anggaran diukur realisasi anggaran dibandingkan dengan Pagu, baik Rupiah Murni (RM) maupun Hibah Luar Negeri (HLN).

Perkembangan penyerapan anggaran tahun 2010 per bulan tampak pada grafik dan tabel di bawah ini:

Page 154: Laporan Akuntabilitas Kinerja Komisi Pemberantasan Korupsi … KPK Tahun 2010.pdf · penggalangan dukungan masyarakat dalam memberantas korupsi; dan Knowledge sharing, ... hanya terdapat

LAKIP KPK Tahun 2010 146

2010/01 2010/03 2010/05 2010/07 2010/09 2010/11R

p

500.000.000.000

0 Bad

Good

Realisasi Rencana 2010/01 Rp 10.718.956.757 Rp 13.990.468.120

2010/02 Rp 30.927.961.445 Rp 37.218.773.828

2010/03 Rp 47.520.872.101 Rp 57.324.294.252

2010/04 Rp 63.729.618.484 Rp 79.300.794.698

2010/05 Rp 79.370.011.275 Rp 98.291.267.348

2010/06 Rp 96.181.456.610 Rp 133.874.389.481

2010/07 Rp 114.180.353.152 Rp 172.093.989.558

2010/08 Rp 132.531.748.523 Rp 202.421.177.640

2010/09 Rp 155.274.605.406 Rp 238.505.935.186

2010/10 Rp 172.733.584.071 Rp 341.177.140.980

2010/11 Rp 195.103.704.128 Rp 401.345.643.960

2010/12 Rp 268.855.957.593 Rp 508.507.348.000

Anggaran KPK 2010 terserap sebanyak Rp268.855.957.593,00 (52,87% dari total pagu Rp508.507.348.000,00), dengan rincian:

a. Penyerapan Anggaran RM sebesar Rp 265.614.616.058 (61,62% dari total Pagu RM Rp431.065.431.000,00);

b. Penyerapan Anggaran HLN sebesar Rp3.241.341.535,00 (4,19% dari total Pagu HLN Rp77.441.917.000,00).

Adapun penyerapan anggaran KPK per jenis belanja (dalam jutaan rupiah) adalah sebagai berikut:

Pagu Anggaran 2010 Jenis Belanja Sebelum

APBN-P Setelah APBN-P

Realisasi 2010 %

A. RUPIAH MURNI

Belanja Pegawai 165.996,85 219.471,85 157.954,72 71,97%

Belanja Barang 144.772,04 136.601,63 67.682,32 49,55%

Belanja Modal 87.925,54 74.991,95 39.977,57 53,30%

TOTAL RM 398.694,43 431.065,43 265.614,62 61,62%

B. HIBAH LN

Belanja Barang 37.083,68 37.083,68 3.205,84 8,64%

Belanja Modal 40.358,23 40.358,23 35,50 0.09%

TOTAL HLN 77.441,92 77.441,92 3.241,34 4,19%

C. TOTAL A+B 476.136,35 508.507,35 268.855,96 52,87%

Page 155: Laporan Akuntabilitas Kinerja Komisi Pemberantasan Korupsi … KPK Tahun 2010.pdf · penggalangan dukungan masyarakat dalam memberantas korupsi; dan Knowledge sharing, ... hanya terdapat

LAKIP KPK Tahun 2010 147

Penjelasan ringkas atas penyerapan atau realisasi anggaran KPK tahun 2010 dapat dilihat pada Bab 8 (Akuntabilitas Keuangan) pada Sub bab Realisasi Anggaran (halaman 154-155).

Pertanggungjawaban Keuangan

Indikator kinerja yang ditetapkan untuk mengukur keberhasilan sasaran Pertanggungjawaban Keuangan terdiri atas dua indikator kinerja, dengan capaian kinerja sebagai berikut:

No Indikator Kinerja (KPI) Target Realisasi Kinerja

1 Opini Hasil Audit BPK 100% 100% 100%

Dari tabel di atas, terlihat bahwa target kinerja yang ditetapkan telah dapat tercapai.

KPI Opini atas Audit BPK diukur dari opini atas audit Laporan Keuangan KPK yang dikeluarkan Badan Pemeriksa Keuangan (BPK), dengan formula:

• Wajar Tanpa Pengecualian (WTP) = 100%;

• Wajar Dengan Pengecualian (WDP) = 80%;

• Menolak Memberi Penilaian (MMP) = 60%;

• TS/Adverse (50%).

Sesuai dengan peraturan yang berlaku, setiap tahun KPK menyusun Laporan Keuangan KPK dengan menggunakan Sistem Akuntansi Instansi (SAI), yang terdiri atas Sistem Akuntansi Keuangan (SAK) dan Sistem Akuntansi Barang Milik Negara (SABMN). Laporan Keuangan (Financial Statement) KPK terdiri atas tiga bagian utama, yaitu: (a) Laporan Realisasi Anggaran (LRA); (b) Neraca (Balance Sheets); dan (c) Catatan atas Laporan Keuangan. Laporan keuangan tersebut setelah direviu oleh Direktorat Pengawasan Internal, selanjutnya diaudit oleh BPK.

Opini Audit Laporan Keuangan KPK Tahun 2009 dari BPK adalah Wajar Tanpa Pengecualian (WTP), sebagaimana disampaikan oleh BPK dalam Laporan Hasil Pemeriksaan atas Laporan Keuangan KPK Tahun 2009 Nomor: 26a/HP/XIV/05/2010 tanggal 10 Mei 2010.

Di samping opini dari BPK, Laporan Keuangan KPK 2009 juga mendapat penghargaan dari Pemerintah Republik Indonesia (c.q. Menteri Keuangan) dengan capaian standar tertinggi dalam Akuntansi dan Pelaporan Keuangan Pemerintahan.

Page 156: Laporan Akuntabilitas Kinerja Komisi Pemberantasan Korupsi … KPK Tahun 2010.pdf · penggalangan dukungan masyarakat dalam memberantas korupsi; dan Knowledge sharing, ... hanya terdapat

LAKIP KPK Tahun 2010 148

Page 157: Laporan Akuntabilitas Kinerja Komisi Pemberantasan Korupsi … KPK Tahun 2010.pdf · penggalangan dukungan masyarakat dalam memberantas korupsi; dan Knowledge sharing, ... hanya terdapat

LAKIP KPK Tahun 2009 149

BBBaaabbb VVVIIIIIIIII AAAkkkuuunnntttaaabbbiiillliiitttaaasss KKKeeeuuuaaannngggaaannn

ntuk mewujudkan transparansi dan akuntabilitas dalam

pengelolaan keuangan, KPK saat ini tengah menyusun

Laporan Keuangan KPK Tahun 2010 dengan menggunakan Sistem

Akuntansi Instansi (SAI), yang terdiri atas Sistem Akuntansi Keuangan

(SAK) dan Sistem Akuntansi Barang Milik Negara (SABMN). Laporan

keuangan tersebut telah direviu oleh Direktorat Pengawasan Internal KPK,

dan telah diaudit oleh Badan Pemeriksa Keuangan (BPK), namum opini hasil

audit BPK tahun 2010 sampai saat ini belum diterima. Sebagaimana

diketahui, sejak tahun 2006 hingga 2009 hasil audit BPK atas Laporan

Keuangan KPK adalah Wajar Tanpa Pengecualian (WTP).

RRReeeaaallliiisssaaasssiii AAAnnnggggggaaarrraaannn

Tahun Anggaran 2010, KPK memperoleh Pagu Definitif (RM) sebesar Rp398,69 miliar. Dalam perkembangganya, KPK mendapat tambahan anggaran melalui APBN-P 2010 sehingga Pagu Anggaran (RM) menjadi Rp431,06 miliar. Realisasi anggaran (RM) s.d. 31 Desember 2010 adalah Rp265,60 miliar atau 61,62% dari pagu, sebagaimana tampak pada grafik berikut:

U

Rp219,5 M

Rp157,9 M

Rp131,9 M

Rp67,7 MRp79,7 M

Rp39,9 M

Bel. Pegawai Bel. Barang Bel. Modal

Realisasi Anggaran (RM) per Jenis Belanja (31 Des. 2010)

Pagu DIPA Realisasi

Page 158: Laporan Akuntabilitas Kinerja Komisi Pemberantasan Korupsi … KPK Tahun 2010.pdf · penggalangan dukungan masyarakat dalam memberantas korupsi; dan Knowledge sharing, ... hanya terdapat

LAKIP KPK Tahun 2009 150

KPK baru dapat menyerap 61,62% dari pagu anggaran RM yang disediakan pada tahun 2010, dengan penjelasan sebagai berikut:

a. Belanja Pegawai: Realisasi 71,97% dari pagu atau 79,63% dari pagu dana lepas (tidak diblokir). Penyerapan belum optimal disebabkan antara lain karena:

• Dana sebesar Rp21.104.000.000,00 atau 9,61% masih diblokir oleh Departemen Keuangan, dengan alasan perubahan struktur gaji pegawai KPK diperlukan persetujuan Menteri Keuangan terlebih dahulu.

• Gaji dan tunjangan untuk Pimpinan KPK yang baru (Busyro Muqoddas, sebagai pengganti Antasari Azhar) tidak dapat dibayarkan pada tahun 2010, karena baru dilantik oleh Presiden RI pada tanggal 20 Desember 2010 dan mulai aktif di KPK pada awal Januari 2011.

• Rekrutmen pegawai baru KPK sebanyak 44 orang (dari target 100 orang) dapat dipenuhi pada bulan Desember 2010 sehingga gajinya baru dibayarkan bulan Januari 2011.

b. Belanja Barang: Realisasi 49,55%. Penyerapan belum optimal disebabkan antara lain karena:

• Pelaksanaan kegiatan yang selalu mengedepankan efektivitas dan efisiensi dalam pelaksanaan sehingga terjadi penghematan dalam penggunaan anggaran operasional sekitar Rp17 miliar.

• Penghematan dari proses pengadaan barang dan jasa yang dilakukan oleh Unit Layanan Pengadaan (ULP) di KPK sebesar Rp9,768 miliar.

Penggunaan Sumber Daya Anggaran Tahun 2010

0

20.000

40.000

60.000

80.000

100.000

120.000

Bir

o R

enke

u

Bir

o Um

um

Bir

o S

DM

Bir

o Hu

mas

Bir

o H

ukum

Pen

yelid

ikan

Pen

yidi

kan

Pen

untu

tan

Dik

yanm

as

Litb

ang

PP

LHK

PN

Gra

tifik

asi

Pind

a

Mon

itor

PJK

AK

I

PI

PM

(Rp

Juta

an)

Pagu Anggaran Bel. Barang Bel. Modal Bel. Pegawai Total Belanja

Page 159: Laporan Akuntabilitas Kinerja Komisi Pemberantasan Korupsi … KPK Tahun 2010.pdf · penggalangan dukungan masyarakat dalam memberantas korupsi; dan Knowledge sharing, ... hanya terdapat

LAKIP KPK Tahun 2009 151

• Alokasi dana seleksi untuk rekrutmen pegawai baru tidak dapat terserap seluruhnya karena jumlah peserta seleksi yang menurun dari tahun yang lalu.

• Kegiatan pelatihan dasar dan induksi untuk pegawai baru KPK tidak dapat dilaksanakan karena pegawai baru masuk akhir Desember 2010.

• Beberapa kegiatan publikasi tidak memerlukan biaya (talkshow acara televisi).

• Beberapa kegiatan tidak dapat dilaksanakan (misalnya Rapat Evaluasi Kinerja akhir tahun yang digeser pelaksanaannya di awal tahun 2011 karena menunggu kelengkapan Pimpinan KPK; pemasangan Public Service Advertisement (PSA) tidak dapat dilaksanakan di akhir tahun).

c. Belanja Modal: Realisasi 53,30% dari pagu atau 57,45% dari pagu dana lepas (tidak diblokir). Penyerapan belum optimal disebabkan antara lain karena:

• Vendor tidak dapat menyelesaikan pekerjaan (penyusunan IT blueprint, pemeliharaan IT).

• Dana sebesar Rp7,163 miliar untuk pembangunan (rehab) gedung KPK masih diblokir dengan alasan belum dilengkapi data dukung.

PPPeeennngggggguuunnnaaaaaannn SSSuuummmbbbeeerrr DDDaaayyyaaa Jika dibandingkan capaian kinerja tingkat korporat (KPK) sebesar

112,60% dengan penggunaan anggaran sebesar 61,62%, hasil ini relatif “lebih bagus”, karena target kinerja yang telah ditetapkan dapat dicapai secara optimal tanpa harus menghabiskan seluruh anggaran. Perbandingan antara realisasi anggaran (yang telah “disesuaikan”) dan capaian kinerja per deputi/setjen tampak pada grafik di bawah ini:

61,6%

112,6%

55,9%

104,4%

69,1%

109,5%

70,4%

108,2%

56,2%

109,3%

63,5%

94,7%

KPK Setjen Penindakan Pencegahan INDA PIPM

Perbandingan Realisasi Anggaran dan Capaian Kinerja Tahun 2010

Realisasi Anggaran Capaian Kinerja

Page 160: Laporan Akuntabilitas Kinerja Komisi Pemberantasan Korupsi … KPK Tahun 2010.pdf · penggalangan dukungan masyarakat dalam memberantas korupsi; dan Knowledge sharing, ... hanya terdapat

LAKIP KPK Tahun 2009 152

Berikut disampaikan secara ringkas capaian kinerja masing-masing deputi/setjen dan direktorat/biro di bawahnya dan pengunaan sumber daya manusia dan anggaran yang telah “disesuaikan”. Belanja pegawai yang selama ini seluruhnya “ditempatkan” di Sekretariat Jenderal (c.q. Biro SDM) sebagaimana dialokasikan dalam DIPA 2010, dalam perhitungan anggaran berbasis kinerja “dialokasikan” ke masing-masing unit. Beberapa pembiayaan yang dialokasikan ke Sekretariat Deputi, sebenarnya untuk operasional kegiatan deputi/direktorat, tetap “ditempatkan” di Sekretariat Kedeputian karena tidak diperoleh data yang memadai untuk memilah secara tepat kepada direktorat mana pengeluaran tersebut dilakukan (meskipun masih di deputi yang sama).

DDDeeepppuuutttiii BBBiiidddaaannnggg PPPeeennniiinnndddaaakkkaaannn

Capaian kinerja Deputi Bidang Penindakan adalah 109,5%, dengan menggunakan sumber daya manusia sebanyak 188 orang (53 orang Pegawai Tetap (PT), 135 orang Pegawai Negeri Dipekerjakan (PND), dan 0 orang Pegawai Tidak Tetap (PTT); dan penggunaan anggaran sebesar Rp63.387.301.312,00 (Rp10.453.512.168,00 belanja barang, Rp0,00 belanja modal, dan Rp52.933.789.144,00 belanja pegawai).

Adapun capaian kinerja direktorat di bawah Deputi Bidang Penindakan dan penggunaan sumber daya manusia dan anggarannya adalah sebagai berikut:

a. Direktorat Penyelidikan: Capaian kinerja sebesar 98,1%, dengan menggunakan sumber daya manusia sebanyak 52 orang (29 orang PT, 23 orang PND, dan 0 orang PTT); dan penggunaan anggaran sebesar Rp16.444.673.742,00 (Rp1.882.652.949,00 belanja barang, Rp0,00 belanja modal, dan Rp14.562.020.793,00 belanja pegawai).

b. Direktorat Penyidikan: Capaian kinerja sebesar 95,2%, dengan menggunakan sumber daya manusia sebanyak 79 orang (4 orang PT, 75 orang PND, dan 0 orang PTT); dan penggunaan anggaran sebesar Rp29.142.798.152,00 (Rp5.440.884.887,00 belanja barang, Rp0,00 belanja modal, dan Rp23.701.913.265,00 belanja pegawai).

c. Direktorat Penuntutan: Capaian kinerja sebesar 98,6%, dengan menggunakan sumber daya manusia sebanyak 42 orang (10 orang PT, 32 orang PND, dan 0 orang PTT); dan penggunaan anggaran sebesar Rp13.295.358.383,00 (Rp1.890.899.668,00 belanja barang, Rp0,00 belanja modal, dan Rp11.404.458.715,00 belanja pegawai).

Page 161: Laporan Akuntabilitas Kinerja Komisi Pemberantasan Korupsi … KPK Tahun 2010.pdf · penggalangan dukungan masyarakat dalam memberantas korupsi; dan Knowledge sharing, ... hanya terdapat

LAKIP KPK Tahun 2009 153

Secara grafis, capaian kinerja dan realisasi anggaran per direktorat lingkup Deputi Bidang Penindakan tampak sebagai berikut:

DDDeeepppuuutttiii BBBiiidddaaannnggg PPPeeennnccceeegggaaahhhaaannn

Capaian kinerja Deputi Bidang Pencegahan adalah 106,2%, dengan menggunakan sumber daya manusia sebanyak 198 orang (94 orang PT, 19 orang PND, 2 orang PTT, dan 83 orang tenaga outsources); dan penggunaan anggaran sebesar Rp46.840.271.592,00 (Rp15.751.893.542,00 belanja barang, Rp474.947.380,00 belanja modal, dan Rp30.613.430.670,00 belanja pegawai).

Adapun capaian kinerja direktorat di bawah Deputi Bidang Pencegahan dan penggunaan sumber daya manusia dan anggarannya adalah sebagai berikut:

Realisasi Anggaran Tahun 2010 (Rp Jutaan) Deputi Penindakan

1.8835.441

1.89100

0

14.562

23.702

11.404

0

5.000

10.000

15.000

20.000

25.000

30.000

35.000

Penyelidikan Penyidikan Penuntutan

Bel. Barang Bel. Modal Bel. Pegawai

Perbandingan Realisasi Anggaran dan Kinerja 2010 Deputi Penindakan

70,0%

89,5%

61,7%

98,1% 95,2% 98,6%

Penyelidikan Penyidikan Penuntutan

Penggunaan Anggaran Capaian Kinerja

Page 162: Laporan Akuntabilitas Kinerja Komisi Pemberantasan Korupsi … KPK Tahun 2010.pdf · penggalangan dukungan masyarakat dalam memberantas korupsi; dan Knowledge sharing, ... hanya terdapat

LAKIP KPK Tahun 2009 154

a. Direktorat Dikyanmas: Capaian kinerja sebesar 93,7%, dengan menggunakan sumber daya manusia sebanyak 20 orang (19 orang PT, 0 orang PND, 1 orang PTT, dan 0 orang tenaga outsources) dan penggunaan anggaran sebesar Rp11.094.358.665,00 (Rp5.213.604.635,00 belanja barang, Rp67.936.770,00 belanja modal, dan Rp5.812.817.260,00 belanja pegawai).

b. Direktorat Gratifikasi: Capaian kinerja sebesar 93,6%, dengan menggunakan sumber daya manusia sebanyak 27 orang (22 orang PT, 5 orang PND, 0 orang PTT, dan 0 orang tenaga outsources); dan penggunaan anggaran sebesar Rp7.852.616.222,00 (Rp1.041.628.268,00 belanja barang, Rp137.610.000,00 belanja modal, dan Rp7.852.616.222,00 belanja pegawai).

c. Direktorat Litbang: Capaian kinerja sebesar 116,0%, dengan menggunakan sumber daya manusia sebanyak 25 orang (22 orang PT, 2 orang PND, 1 orang PTT, dan 0 orang tenaga outsources); dan penggunaan anggaran sebesar Rp9.094.143.398,00 (Rp2.775.970.751,00 belanja barang, Rp47.580.850,00 belanja modal, dan Rp6.270.591.797,00 belanja pegawai).

d. Direktorat PP LHKPN: Capaian kinerja sebesar 117,7%, dengan menggunakan sumber daya manusia sebanyak 122 orang (27 orang PT, 12 orang PND, 0 orang PTT, dan 83 orang tenaga outsources); dan penggunaan anggaran sebesar Rp16.290.135.794,00 (Rp5.966.779.498,00 belanja barang, Rp160.919.360,00 belanja modal, dan Rp10.162.436.936,00 belanja pegawai).

Secara grafis, capaian kinerja dan realisasi anggaran per direktorat pada lingkup Deputi Bidang Pencegahan tampak sebagai berikut:

Realisasi Anggaran 2010 (Rp Jutaan) Deputi Pencegah

5.2142.776

5.967

1.042

68

48

161

138

5.813

6.271

10.162

6.673

02.0004.000

6.0008.000

10.00012.000

14.00016.00018.000

Dikyanmas Litbang PP LHKPN Gratifikasi

Bel. Barang Bel. Modal Bel. Pegawai

Page 163: Laporan Akuntabilitas Kinerja Komisi Pemberantasan Korupsi … KPK Tahun 2010.pdf · penggalangan dukungan masyarakat dalam memberantas korupsi; dan Knowledge sharing, ... hanya terdapat

LAKIP KPK Tahun 2009 155

DDDeeepppuuutttiii BBBiiidddaaannnggg IIINNNDDDAAA

Capaian kinerja Deputi Bidang INDA adalah 109,3%, dengan menggunakan sumber daya manusia sebanyak 142 orang (108 orang PT, 12 orang PND, 7 orang PTT, dan 15 orang tenaga outsources) dan penggunaan anggaran sebesar Rp72.056.583.082,00 (Rp13.668.151.846,00 belanja barang, Rp33.668.151.846,00 belanja modal, dan Rp25.029.775.610,00 belanja pegawai).

Adapun capaian kinerja direktorat di bawah Deputi Bidang INDA dan penggunaan sumber daya manusia dan anggarannya adalah sebagai berikut:

a. Direktorat Monitor: Capaian kinerja sebesar 108,80%, dengan menggunakan sumber daya manusia sebanyak 78 orang (69 orang PT, 6 orang PND, 3 orang PTT, dan 0 orang tenaga outsources); dan penggunaan anggaran sebesar Rp7.791.607.836,00 (Rp2.059.366.438,00 belanja barang, Rp572.358.050,00 belanja modal, dan Rp5.159.883.348,00 belanja pegawai).

b. Direktorat Pinda: Capaian kinerja sebesar 95,70%, dengan menggunakan sumber daya manusia sebanyak 42 orang (21 orang PT, 2 orang PND, 4 orang PTT, dan 15 orang tenaga outsources) dan penggunaan anggaran sebesar Rp54.212.552.931,00 (Rp8.594.214.457,00 belanja barang, Rp32.783.660.876,00 belanja modal, dan Rp12.834.677.598,00 belanja pegawai).

c. Direktorat PJKAKI: Capaian kinerja sebesar 133,10%, dengan menggunakan sumber daya manusia sebanyak 15 orang (14 orang PT, 1 orang PND, 0 orang PTT, dan 0 orang tenaga outsources); dan penggunaan anggaran sebesar Rp8.926.602.245,00 (Rp3.001.591.784,00 belanja barang, Rp2.636.700,00 belanja modal, dan Rp5.922.373.761,00 belanja pegawai).

Perbandingan Realisasi Anggaran dan Kinerja 2010 Deputi Pencegahan

93,7%

116,0% 117,7%

93,6%

68,5%79,9%

71,3%70,2%

Dikyanmas Litbang PP LHKPN Gratifikasi

Penggunaan Anggaran Capaian Kinerja

Page 164: Laporan Akuntabilitas Kinerja Komisi Pemberantasan Korupsi … KPK Tahun 2010.pdf · penggalangan dukungan masyarakat dalam memberantas korupsi; dan Knowledge sharing, ... hanya terdapat

LAKIP KPK Tahun 2009 156

Secara grafis, capaian kinerja dan realisasi anggaran per direktorat lingkup Deputi Bidang INDA tampak sebagai berikut:

DDDeeepppuuutttiii BBBiiidddaaannnggg PPPIIIPPPMMM

Capaian kinerja Deputi Bidang PIPM adalah 94,7%, dengan menggunakan sumber daya manusia sebanyak 71 orang (44 orang PT, 27 orang PND, 0 orang PTT, dan 0 orang tenaga outsources); dan penggunaan anggaran sebesar Rp21.328.618.437,00 (Rp1.857.649.425,00 belanja barang, Rp658.351.205,00 belanja modal, dan Rp18.812.617.807,00 belanja pegawai).

Adapun capaian kinerja direktorat di bawah Deputi Bidang PIPM dan penggunaan sumber daya manusia dan anggarannya adalah sebagai berikut:

a. Direktorat PI: Capaian kinerja sebesar 107,0%, dengan menggunakan sumber daya manusia sebanyak 20 orang (17 orang PT, 3 orang PND, 0 orang PTT, dan 0 orang tenaga outsources); dan penggunaan anggaran

Realisasi Anggaran 2010 (Rp Jutaan) Deputi INDA

8.5942.059 3.002

32.784

572 3

12.835

5.160 5.9220

10.000

20.000

30.000

40.000

50.000

60.000

Pinda Monitor PJKAKI

Bel. Barang Bel. Modal Bel. Pegawai

Perbandingan Realisasi Anggaran dan Kinerja 2010 Deputi INDA

54,1%67,3% 71,7%

92,5%106,1%

132,8%

Pinda Monitor PJKAKI

Penggunaan Anggaran Capaian Kinerja

Page 165: Laporan Akuntabilitas Kinerja Komisi Pemberantasan Korupsi … KPK Tahun 2010.pdf · penggalangan dukungan masyarakat dalam memberantas korupsi; dan Knowledge sharing, ... hanya terdapat

LAKIP KPK Tahun 2009 157

sebesar Rp5.519.255.642,00 (Rp235.577.473,00 belanja barang, Rp314.582.345,00 belanja modal, dan Rp4.969.095.824,00 belanja pegawai).

b. Direktorat PM: Capaian kinerja sebesar 112,2%, dengan menggunakan sumber daya manusia sebanyak 41 orang (20 orang PT, 21 orang PND, 0 orang PTT, dan 0 orang tenaga outsources); dan penggunaan anggaran sebesar Rp13.093.007.345,00 (Rp1.343.366.091,00 belanja barang, Rp290.145.170,00 belanja modal, dan Rp11.459.496.084,00 belanja pegawai).

Secara grafis, capaian kinerja dan realisasi anggaran per direktorat lingkup Deputi Bidang PIPM tampak sebagai berikut:

Realisasi Anggaran 2010 (Rp Jutaan) Deputi PIPM

236 1.343315290

4.969

11.459

0

2.000

4.000

6.000

8.000

10.000

12.000

14.000

Dit. PI Dit. PM

Bel. Barang Bel. Modal Bel. Pegawai

Perbandingan Realisasi Anggaran dan Kinerja 2010 Deputi PIPM

58,6%71,4%

107,0% 112,2%

Dit. PI Dit. Dumas

Penggunaan Anggaran Capaian Kinerja

Page 166: Laporan Akuntabilitas Kinerja Komisi Pemberantasan Korupsi … KPK Tahun 2010.pdf · penggalangan dukungan masyarakat dalam memberantas korupsi; dan Knowledge sharing, ... hanya terdapat

LAKIP KPK Tahun 2009 158

SSSeeekkkrrreeetttaaarrriiiaaattt JJJeeennndddeeerrraaalll

Capaian kinerja Sekretariat Jenderal adalah 104,4%, dengan menggunakan sumber daya manusia sebanyak 362 orang (65 orang PT, 44 orang PND, 13 orang PTT, dan 240 orang tenaga outsources) dan penggunaan anggaran sebesar Rp62.001.841.635,00 (Rp25.951.115.931,00 belanja barang, Rp5.485.615.771,00 belanja modal, dan Rp30.565.109.933,00 belanja pegawai).

Adapun capaian kinerja biro di bawah Sekretariat Jenderal dan penggunaan sumber daya manusia dan anggarannya adalah sebagai berikut:

a. Biro Hukum: Capaian kinerja sebesar 115,7%, dengan menggunakan sumber daya manusia sebanyak 13 orang (10 orang PT, 3 orang PND, 0 orang PTT, dan 0 orang tenaga outsources) dan penggunaan anggaran sebesar Rp4.540.970.140,00 (Rp607.080.422,00 belanja barang, Rp39.654.890,00 belanja modal, dan Rp3.894.234.828,00 belanja pegawai).

b. Biro Humas: Capaian kinerja sebesar 103,6%, dengan menggunakan sumber daya manusia sebanyak 14 orang (10 orang PT, 4 orang PND, 0 orang PTT, dan 0 orang tenaga outsources); dan penggunaan anggaran sebesar Rp9.956.943.560,00 (Rp4.189.419.179,00 belanja barang, Rp130.571.265,00 belanja modal, dan Rp5.636.953.116,00 belanja pegawai).

c. Biro Renkeu: Capaian kinerja sebesar 93,2%, dengan menggunakan sumber daya manusia sebanyak 24 orang (7 orang PT, 10 orang PND, 1 orang PTT, dan 6 orang tenaga outsources); dan penggunaan anggaran sebesar Rp4.839.638.793,00 (Rp393.853.022,00 belanja barang, Rp6.271.980,00 belanja modal, dan Rp4.439.513.791,00 belanja pegawai).

d. Biro SDM: Capaian kinerja sebesar 104,1%, dengan menggunakan sumber daya manusia sebanyak 20 orang (14 orang PT, 3 orang PND, 3 orang PTT, dan 0 orang tenaga outsources); dan penggunaan anggaran sebesar Rp10.330.669.398,00 (4.212.683.398,00 belanja barang, Rp65.950.000,00 belanja modal, dan Rp10.330.669.398,00 belanja pegawai).

e. Biro Umum: Capaian kinerja sebesar 105,6%, dengan menggunakan sumber daya manusia sebanyak 271 orang (18 orang PT, 6 orang PND, 3 orang PTT, dan 234 orang tenaga outsources) dan penggunaan anggaran sebesar Rp28.054.986.346,00 (Rp16.548.079.910,00 belanja barang, Rp5.243.167.636,00 belanja modal, dan Rp6.263.738.800,00 belanja pegawai).

Secara grafis, capaian kinerja dan realisasi anggaran per biro lingkup Sekretariat Jenderal tampak sebagai berikut:

Page 167: Laporan Akuntabilitas Kinerja Komisi Pemberantasan Korupsi … KPK Tahun 2010.pdf · penggalangan dukungan masyarakat dalam memberantas korupsi; dan Knowledge sharing, ... hanya terdapat

LAKIP KPK Tahun 2009 159

Realisasi Anggaran 2010 (Rp Jutaan) Sekretariat Jenderal

394

16.548

4.213 4.1896076

5.243

66 131

404.440

6.264

10.3315.637

3.8940

5.000

10.000

15.000

20.000

25.000

30.000

Renkeu Umum SDM Humas Hukum

Bel. Barang Bel. Modal Bel. Pegawai

Perbandingan Realisasi Anggaran dan Kinerja 2010 Sekretariat Jenderal

50,5%

93,2%105,6% 104,1% 103,6%

115,7%

63,3%52,3%55,9%59,1%

Renkeu Umum SDM Humas Hukum

Penggunaan Anggaran Capaian Kinerja

Page 168: Laporan Akuntabilitas Kinerja Komisi Pemberantasan Korupsi … KPK Tahun 2010.pdf · penggalangan dukungan masyarakat dalam memberantas korupsi; dan Knowledge sharing, ... hanya terdapat

LAKIP KPK Tahun 2009 160

BBBaaabbb IIIXXX

PPP eee nnn uuu ttt uuu ppp

ita-cita luhur pendiri bangsa ini adalah mewujudkan Indonesia

yang sejahtera merupakan. Kondisi tersebut hanya bisa dicapai

jika negeri ini lepas dari jeratan korupsi. Korupsi merupakan penyakit akut yang

menyebar ke seluruh tatanan kehidupan masyarakat. Daya rusak yang

ditimbulkan akibat korupsi pun sangat luar biasa, tidak hanya menggerogoti

sendi-sendi ekonomi rakyat, tetapi juga menghancurkan pilar-pilar demokrasi.

Sejak awal berdirinya di penghujung tahun 2003, KPK dituntut untuk

memenuhi harapan masyarakat melalui upaya penindakan yang keras dan tegas

terhadap para koruptor secara efektif, efisien, dan tetap menghormati due

process of law. KPK berupaya memenuhi harapan masyarakat dengan

melakukan sejumlah program kerja yang tidak hanya menindak koruptor secara

hukum, namun juga melakukan berbagai kegiatan pencegahan. Program

pencegahan seperti menggalang sejumlah kerja sama baik dengan institusi

pendidikan maupun lembaga lain telah dilakukan, termasuk upaya untuk

mendorong pemerintah melaksanakan reformasi birokrasi.

KPK menyadari bahwa upaya pencegahan tidak akan menuai hasil nyata

jika upaya penindakan secara hukum tidak gencar dilakukan. Penindakan

merupakan salah satu upaya penting dalam penegakan hukum sebagai terapi

kejut yang diharapkan mampu memberi efek jera bagi pelaku korupsi. Langkah

pencegahan maupun penindakan harus dilakukan secara serentak dan terpadu

dengan kecepatan yang sama.

Membebaskan Indonesia dari penyakit kronis korupsi merupakan

pekerjaan besar yang mustahil mampu dilakukan KPK sendiri. Peran serta

masyarakat secara aktif yang didukung kesungguhan jajaran penyelenggara

negara dan penegak hukum, baik di tingkat pusat maupun daerah, merupakan

syarat mutlak untuk mewujudkan harapan tersebut. KPK menyadari bahwa

pemberantasan korupsi adalah peperangan besar yang harus dilakukan secara

berkelanjutan, dan waktu yang dibutuhkan pun bukanlah dalam hitungan bulan

atau tahun, melainkan dalam ukuran generasi.

Laporan Kinerja KPK Tahun 2010 ini diharapkan dapat memberikan

gambaran tentang berbagai capaian kinerja, baik sasaran maupun kegiatan yang

C

Page 169: Laporan Akuntabilitas Kinerja Komisi Pemberantasan Korupsi … KPK Tahun 2010.pdf · penggalangan dukungan masyarakat dalam memberantas korupsi; dan Knowledge sharing, ... hanya terdapat

LAKIP KPK Tahun 2009 161

menjadi tugas pokok dan fungsi KPK. Laporan ini merupakan wujud transparansi

dan akuntabilitas KPK dalam melaksanakan berbagai kewajiban yang

diembannya dalam pemberantasan korupsi di Indonesia.

Sangat disadari bahwa laporan ini belum sempurna seperti yang

diharapkan, namun setidaknya masyarakat dan berbagai pihak yang

berkepentingan (stakeholders) dapat memperoleh gambaran kinerja yang telah

dilakukan oleh jajaran KPK sepanjang tahun 2010. Di masa mendatang, KPK

akan melakukan berbagai langkah untuk lebih meningkatkan kualitas pelaporan

ini agar terwujud transparansi dan akuntabilitas yang ingin diwujudkan bersama.

Page 170: Laporan Akuntabilitas Kinerja Komisi Pemberantasan Korupsi … KPK Tahun 2010.pdf · penggalangan dukungan masyarakat dalam memberantas korupsi; dan Knowledge sharing, ... hanya terdapat

LAKIP KPK Tahun 2009 162

LAMPIRAN

Page 171: Laporan Akuntabilitas Kinerja Komisi Pemberantasan Korupsi … KPK Tahun 2010.pdf · penggalangan dukungan masyarakat dalam memberantas korupsi; dan Knowledge sharing, ... hanya terdapat

Lampiran 1

Keadaan 1 Januari s.d. 31 Desember 2010

Page 172: Laporan Akuntabilitas Kinerja Komisi Pemberantasan Korupsi … KPK Tahun 2010.pdf · penggalangan dukungan masyarakat dalam memberantas korupsi; dan Knowledge sharing, ... hanya terdapat
Page 173: Laporan Akuntabilitas Kinerja Komisi Pemberantasan Korupsi … KPK Tahun 2010.pdf · penggalangan dukungan masyarakat dalam memberantas korupsi; dan Knowledge sharing, ... hanya terdapat

Lampiran 2

KPK (Korporat)

Capaian Kinerja

Pimpinan 110,7% Bel. Barang: 67.682.322.912 PT: 368 Stakeholder (Pemangku Kepentingan):Bel. Modal: 39.977.569.982 PND: 232 1. Indeks Persepsi Korupsi (IPK) Indonesia: 2,8Bel. Pegawai: 157.954.723.164 PTT: 22 2. Rata-rata Index Integritas Nasional (Instansi Pusat & Daerah): 5,42Total: 265.614.616.058 Total_1: 622 3. Peningkatan Pemahaman Masyarakat terhadap Bahaya Korupsi: 0,0%

OS: 332 4. Peningkatan Jumlah Jaringan Antikorupsi: 23,25%Total_2: 954 5. Rata-rata Indeks PIAK: 3,43

6. % Keberhasilan Penuntutan di Pengadilan Tipikor: 100,0%7. % Keberhasilan Penanganan Perkara TPK oleh APGAKUM: 110,30%

Internal Bussines Process (Internal):1. # Implementasi Zona Integritas di Instansi Pusat dan Daerah (Zona): 13 Zon2. Pengumuman LHKPN di BN/TBN: 21.000 PN3. Tingkat Pemenuhan Rekomendasi Hasil Pemeriksaan LHKPN: 100,0%4. SK Penetapan Gratifikasi Disampaikan Tepat Waktu: 80,20%5. Tingkat Kepuasan Layanan Kerjasama Antar Lembaga: 86,00%6. % Unit Layanan dengan IIN Rendah yang Menyusun Action Plan: 125,0%

7. % Action Plan yg Diimplementasikan oleh Unit Layanan dgn Skor IIN Rendah: 200,0% 8. Nilai Asset/Barang Milik Negara (BMN) yang Berhasil Diselamatkan: Rp526,26 miliar.9. % Peningkatan Skor IIN pada Instansi yang Disupervisi: 0,00%10. % Rekomendasi Hasil Kajian yang Diimplementasikan oleh Instansi: 116,0%11. Peningkatan Jumlah Perkara yang Disupervisi KPK: 12 Perkara12. Penerimaan SPDP dari Kepolisian & Kejaksaan (Peningkatan): 154,25%13. # Kasus yang Dilimpahkan Dit. Dumas ke Dit. Penyelidikan: 56 Kasus

14. # Kasus Solid: 28 Kasus 15. # Perkara yang Diselesaikan: 35 Perkara16. # Berkas Perkara yang Dilimpahkan & Disidangkan di PN Tipikor: 34 Perkara

17. % Pengembalian Kerugian Negara dari Hasil Eksekusi (Persentase): 60,0% 18. Penyimpangan Internal (Zero Tolerance): 0 Kasus 19. Perancangan Peraturan yang Dimanfaatkan KPK & Mendukung Tupoksi: 100,0%20. Pelaksanaan Litigasi dan Bantuan Hukum untuk Menjaga Kepentingan KPK: 100,021. Pemberitaan Negatif tentang KPK di Media Massa: 2,42%22. Tingkat Kepuasan Layanan Dukungan Manajemen & Teknis Lainnya: 3,023. % Pemenuhan Layanan Informasi dan Data: 73,33%24. Indeks Kepuasan Layanan TI: 74,12%

Rekapitulasi Capaian Kinerja, Penggunaan Sumber Daya Anggaran dan SDM,serta Indikator Kinerja dan Capaian Tahun 2010

Unit Penggunaan Sumber Daya Indikator Kinerja dan Capaian KeteranganAnggaran (Rupiah) SDM (Orang)

Page 174: Laporan Akuntabilitas Kinerja Komisi Pemberantasan Korupsi … KPK Tahun 2010.pdf · penggalangan dukungan masyarakat dalam memberantas korupsi; dan Knowledge sharing, ... hanya terdapat

Capaian KinerjaUnit Penggunaan Sumber Daya Indikator Kinerja dan Capaian KeteranganAnggaran (Rupiah) SDM (Orang)

Learning and Growth (Pembelajaran dan Pertumbuhan):1. Hasil Evaluasi Internal KPK: 100,0%2. Hasil Evaluasi Eksternal KPK: 100,0%3. Indeks Pembangunan Kelembagaan: 3,43

Financial (Keuangan):1. Kesesuaian Anggaran dan Kegiatan Prioritas KPK: 100,0%2. Tingkat Penyerapan Anggaran KPK: 52,3%3. Opini Hasil Audit Badan Pemeriksaan Keuangan: WTP (100,0%)

Keterangan:PT: Pegawai TetapPND: Pegawai Negeri DipekerjakanPTT: Pegawai Tidak TetapOS: Outsourcing

Page 175: Laporan Akuntabilitas Kinerja Komisi Pemberantasan Korupsi … KPK Tahun 2010.pdf · penggalangan dukungan masyarakat dalam memberantas korupsi; dan Knowledge sharing, ... hanya terdapat

Lampiran 3

Deputi Penindakan

Capaian Kinerja

Deputi Penindakan 109,6% Bel. Barang: 10.453.512.168 PT: 53 Stakeholder (Pemangku Kepentingan):Bel. Modal: 0 PND: 135 1. % Keberhasilan Penuntutan di Pengadilan Tipikor: 100,0%Bel. Pegawai 52.933.789.144 PTT: - 2. % Keberhasilan Penanganan Perkara TPK oleh APGAKUM: 110,3%Total: 63.387.301.312 Total_1: 188

OS: - Internal:Total_2: 188 1. Pelaksanaan Kegiatan Setdep Penindakan: 80,0%

2. Peningkatan Jumlah Perkara yang Disupervisi KPK: 12 Perkara3. Penerimaan SPDP dari Kepolisian & Kejaksaan (Peningkatan): 154,25%4. # Kasus Solid: 28 Kasus5. # Perkara yang Diselesaikan: 35 Perkara.6. # Berkas Perkara yang Dilimpahkan & Disidangkan di PN Tipikor: 34 Perkara7. % Pengembalian Kerugian Negara dari Hasil Eksekusi: 60,0%

Dit. Penyelidikan 123,8% Bel. Barang: 1.882.652.949 PT: 29 Stakeholder (Pemangku Kepentingan):Bel. Modal: 0 PND: 23 1. # Kasus Solid: 28 KasusBel. Pegawai 14.562.020.793 PTT: - Total: 16.444.673.742 Total_1: 52 Internal:

OS: 1. # Penelaahan Kasus: 87 KasusTotal_2: 52 2. # Kasus Potensial: 54 Kasus

Dit. Penyidikan 129,9% Bel. Barang: 5.440.884.887 PT: 4 Stakeholder (Pemangku Kepentingan):Bel. Modal: 0 PND: 75 1. # Perkara yang Diselesaikan: 35 Perkara.Bel. Pegawai 23.701.913.265 PTT: - 2. Perkiraan Pengembalian Kerugian Keuangan Negara dari TPK: 61,3%Total: 29.142.798.152 Total_1: 79

OS: - Internal:Total_2: 79 1. Penyidikan: 62 Perkara

Rekapitulasi Capaian Kinerja, Penggunaan Sumber Daya Anggaran dan SDM, serta Indikator Kinerja (Perspektif Stakeholder dan Internal) dan Capaian Tahun 2010

Unit Penggunaan Sumber Daya Indikator Kinerja dan Capaian KeteranganAnggaran (Rupiah) SDM (Orang)

Page 176: Laporan Akuntabilitas Kinerja Komisi Pemberantasan Korupsi … KPK Tahun 2010.pdf · penggalangan dukungan masyarakat dalam memberantas korupsi; dan Knowledge sharing, ... hanya terdapat

Capaian KinerjaUnit Penggunaan Sumber Daya Indikator Kinerja dan Capaian KeteranganAnggaran (Rupiah) SDM (Orang)

Dit. Penuntutan 118,5% Bel. Barang: 1.890.899.668 PT: 10 Stakeholder (Pemangku Kepentingan):Bel. Modal: 0 PND: 32 1. % Keberhasilan Penuntutan di Pengadilan Tipikor: 100,0%Bel. Pegawai 11.404.458.715 PTT: - 2. % Pengembalian Kerugian Negara dari Hasil Eksekusi: 60,0%Total: 13.295.358.383 Total_1: 42 3. Pelaksanaan Putusan Pidana Badan: 100,00%

OS: - Total_2: 42 Internal:

1. # Penelitian Berkas Perkara: 62 Perkara2. # Berkas Perkara yang Dilimpahkan & Disidangkan di PN Tipikor: 34 Perkara3. Pelaksanaan Pelacakan Aset Tersangka dan Terpidana: 25 Perkara4. Nilai Aset yang Berhasil Dilacak: 130,5%

Page 177: Laporan Akuntabilitas Kinerja Komisi Pemberantasan Korupsi … KPK Tahun 2010.pdf · penggalangan dukungan masyarakat dalam memberantas korupsi; dan Knowledge sharing, ... hanya terdapat

Lampiran 4

Deputi Pencegahan

Capaian Kinerja

Deputi Cegah 103,7% Bel. Barang: 15.751.893.542 PT: 99 Stakeholder (Pemangku Kepentingan):Bel. Modal: 474.947.380 PND: 14 1. Indeks Persepsi Korupsi (IPK) Indonesia: 2,80Bel. Pegawai 30.613.430.670 PTT: 2 2. Rata- rata Indeks Integritas Nasional (Inst. Pusat & Daerah): 5,42Total: 46.840.271.592 Total_1: 115 3. Peningkatan Pemahaman Masyarakat thd Bahaya Korupsi: 0,0%

OS: 93 4. Peningkatan Jumlah Jaringan Antikorupsi: 23,25%Total_2: 208 5. Rata-rata Indeks PIAK: 3,43

6. Nilai Aset/Barang Milik Negara (BMN) yang Berhasil Diselamatkan: Rp526,26 Miliar.

Internal:1. Tingkat Kepuasan Layanan Set. Deputi Pencegahan: 85,0 (Index)2. # Implementasi Zona Integritas di Instansi Pusat dan Daerah: 13 Zona3. # Pengumuman LHKPN di BN/TBN: 21.000 PN4. Tingkat Pemenuhan Rekomendasi Hasil Pemeriksaan LHKPN: 100,0%5. SK Penetapan Gratifikasi Disampaikan Tepat Waktu: 79,5%6. % Unit Layanan dengan IIN Rendah yang Menyusun Action Plan: 125,0%

7. % Peningkatan Skor IIN pada Instansi yang Disupervisi: 0,0% 8. % Rekomendasi Hasil Kajian yang Diimplementasikan oleh Instansi: 116,0%

Dit. Dikyanmas 93,7% Bel. Barang: 5.213.604.635 PT: 19 Stakeholder (Pemangku Kepentingan):Bel. Modal: 67.936.770 PND: - 1. Peningkatan Pemahaman Masyarakat terhadap Bahaya Korupsi: 0,0%Bel. Pegawai 5.812.817.260 PTT: 1 2. # Implementasi Zona Integritas di Instansi Pusat dan Daerah: 13 ZonaTotal: 11.094.358.665 Total_1: 20

OS: 3 Internal:Total_2: 23 1. # Sekolah/Lbg. Pendidikan yang Menerapkan Modul Anti Korupsi: 90 Sekolah

2. Peningkatan Jumlah Komunitas Anti Korupsi: 15 Komunitas3. Instansi/Lembaga yang Melaksanakan Zona Integritas: 15 Lembaga4. Modul Anti Korupsi yang Dibuat (Modul Anti Korupsi): 2 Modul

Dit. Gratifikasi 93,6% Bel. Barang: 1.041.628.268 PT: 21 Stakeholder (Pemangku Kepentingan):Bel. Modal: 137.610.000 PND: 4 1. SK Penetapan Gratifikasi Disampaikan Tepat Waktu: 79,95%Bel. Pegawai 6.673.377.954 PTT: - Total: 7.852.616.222 Total_1: 25

SDM (Orang)

Rekapitulasi Capaian Kinerja, Penggunaan Sumber Daya Anggaran dan SDM,serta Indikator Kinerja (Perspektif Stakeholder dan Internal) dan Capaian Tahun 2010

Unit Penggunaan Sumber Daya Indikator Kinerja dan Capaian KeteranganAnggaran (Rupiah)

Page 178: Laporan Akuntabilitas Kinerja Komisi Pemberantasan Korupsi … KPK Tahun 2010.pdf · penggalangan dukungan masyarakat dalam memberantas korupsi; dan Knowledge sharing, ... hanya terdapat

Capaian Kinerja SDM (Orang)Unit Penggunaan Sumber Daya Indikator Kinerja dan Capaian KeteranganAnggaran (Rupiah)

OS: 2 Internal:Total_2: 27 1. Penanganan Pelaporan Gratifikasi: 51,9%

2. Sosialisasi Gratifikasi: 100,0%3. # Instansi yang Melaksanakan Program Pengendalian Gratifikasi: 2 Instansi4. Pemeriksaan Gratifikasi: 89,74%

Dit. PP LHKPN 117,7% Bel. Barang: 5.966.779.498 PT: 32 Stakeholder (Pemangku Kepentingan):Bel. Modal: 160.919.360 PND: 7 1. # Pengumuman LHKPN di BN/TBN: 21.000 PNBel. Pegawai 10.162.436.936 PTT: - 2. Tingkat Pemenuhan Rekomendasi Hasil Pemeriksaan LHKPN: 100,0%Total: 16.290.135.794 Total_1: 39

OS: 83 Internal:Total_2: 122 1. # Bimbingan Teknis kepada Wajib LHKPN (WL) di KPK: 9 Kali

2. % Bimbingan Teknis kepada Wajib LHKPN (WL) di Instansi: 100,0%3. # Klarifikasi kepada Penyelenggara Negara: 422 PN4. # Pemeriksaan Substantif LHKPN: 59 Laporan5. Pengaturan Penerapan Laporan Kekayaan di Instansi: 100,0%6. Formulir LHKPN Baru & Perangkat Pendukungnya Siap Pakai: 100,0%7. Nilai Aset/Barang Milik Negara (BMN) yang Berhasil Diselamatkan: Rp526,26 Miliar

Dit. Litbang 116,0% Bel. Barang: 2.775.970.751 PT: 23 Stakeholder (Pemangku Kepentingan):Bel. Modal: 47.580.850 PND: 2 1. % Unit Layanan dgn IIN Rendah yang Menyusun Action Plan: 125,0%Bel. Pegawai 6.270.591.797 PTT: 1 2. % Action Plan yg Diimplementasikan oleh Unit Layanan dgn IIN yang Rendah: 266,0Total: 9.094.143.398 Total_1: 26 3. % Rekomendasi Hasil Kajian yang Diimplementasikan oleh Instansi: 116,0%

OS: 5 Total_2: 31 Internal:

1. # Laporan Hasil Penelitian yang Diselesaikan: 5 Penelitia2. # Dokumen Action Plan yg Dsusun Instansi yg Menjadi Objek Kajian Sistem: 2 Dok3. # Laporan Hasil Kajian Kebijakan yang Diselesaikan: 9 Kajia4. # Laporan Hasil Pemantauan yang Diselesaikan: 14 Lapora5. # Laporan Hasil Koordinasi dan Pengembangan yang Diselesaikan: 8 Korban

Page 179: Laporan Akuntabilitas Kinerja Komisi Pemberantasan Korupsi … KPK Tahun 2010.pdf · penggalangan dukungan masyarakat dalam memberantas korupsi; dan Knowledge sharing, ... hanya terdapat

Lampiran 5

Deputi INDA

Capaian Kinerja

Deputi INDA 109,3% Bel. Barang: 13.668.151.846 PT: 108 Stakeholder (Pemangku Kepentingan):Bel. Modal: 33.358.655.626 PND: 12 1. Tingkat Kepuasan Layanan Kerjasama Antar Lembaga: 86,0%Bel. Pegawai 25.029.775.610 PTT: 7 2. % Pemenuhan Layanan Informasi dan Data: 73,33%Total: 72.056.583.082 Total_1: 127 3. Indeks Kepuasan Layanan (Monitor): 74,50

OS: 17 4. Indeks Kepuasan Layanan IT: 74,12Total_2: 144 5. Hasil Evaluasi Eksternal KPK: 1 Laporan

Internal:1. Tingkat Kepuasan Layanan Set. Deputi INDA: 64,21 (Index)2. Pemenuhan Kebutuhan Data dan Informasi: 97,1%3. Pemenuhan Bantuan Internasional: 100,0%4. % Pemenuhan Permintaan Dukungan Intelijen & Computer Forensic: 99,06%5. Penyusunan Database PBJ di Instansi Pemerintah dan BUMN: 36. Penyusunan Database Layanan Publik: 37. IT Security: 61,53%

Dit. Monitor 106,1% Bel. Barang: 2.059.366.438 PT: 69 Stakeholder (Pemangku Kepentingan):Bel. Modal: 572.358.050 PND: 6 1. % Pemenuhan Layanan Informasi dan Data: 73,33%Bel. Pegawai 5.159.883.348 PTT: 3 2. Indeks Kepuasan Layanan (Monitor): 74,50Total: 7.791.607.836 Total_1: 78

OS: 2 Internal:Total_2: 80 1. % Pemenuhan Permintaan Dukungan Intelijen & Computer Forensic: 99,06%

2. Penyusunan Database PBJ di Instansi Pemerintah dan BUMN: 33. Penyusunan Database Layanan Publik: 3

Dit. PINDA 92,5% Bel. Barang: 8.594.214.457 PT: 21 Stakeholder (Pemangku Kepentingan):Bel. Modal: 32.783.660.876 PND: 2 1. Indeks Kepuasan Layanan TI: 74,12Bel. Pegawai 12.834.677.598 PTT: 4 2. Hasil Evaluasi Eksternal KPK: 1 LaporanTotal: 54.212.552.931 Total_1: 27

OS: 15

Rekapitulasi Capaian Kinerja, Penggunaan Sumber Daya Anggaran dan SDM,serta Indikator Kinerja (Perspektif Stakeholder dan Internal) dan Capaian Tahun 2010

Unit Penggunaan Sumber Daya Indikator Kinerja dan Capaian KeteranganAnggaran (Rupiah) SDM (Orang)

Page 180: Laporan Akuntabilitas Kinerja Komisi Pemberantasan Korupsi … KPK Tahun 2010.pdf · penggalangan dukungan masyarakat dalam memberantas korupsi; dan Knowledge sharing, ... hanya terdapat

Capaian KinerjaUnit Penggunaan Sumber Daya Indikator Kinerja dan Capaian KeteranganAnggaran (Rupiah) SDM (Orang)

Total_2: 42 Internal:1. TI Planning dan Monitoring: 48,96%2. TI Acquisition: 66,66%3. TI Implementation: 90,90%4. TI Delivery Support: 99,68%5. TI Security: 61,53%

Dit. PJKAKI 132,8% Bel. Barang: 3.001.591.784 PT: 14 Stakeholder (Pemangku Kepentingan):Bel. Modal: 2.636.700 PND: 1 1. Tingkat Kepuasan Layanan Kerjasama Antar Lembaga: 86,00%Bel. Pegawai 5.922.373.761 PTT: - 2. Pemenuhan Kebutuhan Data dan Informasi: 97,10%Total: 8.926.602.245 Total_1: 15 3. Pemenuhan Bantuan Internasional: 100,00%

OS: - Total_2: 15 Internal:

1. Peningkatan Jaringan Kerja yg Mendukung Pemberantasan Korupsi: 23,25%2. Implementasi Kegiatan Kerjasama: 29,25%

Page 181: Laporan Akuntabilitas Kinerja Komisi Pemberantasan Korupsi … KPK Tahun 2010.pdf · penggalangan dukungan masyarakat dalam memberantas korupsi; dan Knowledge sharing, ... hanya terdapat

Lampiran 6

Deputi PIPM

Capaian Kinerja

Deputi PIPM 94,7% Bel. Barang: 1.857.649.425 PT: 44 Stakeholder (Pemangku Kepentingan):Bel. Modal: 658.351.205 PND: 27 1. # Kasus yang dilimpahkan Dit Dumas ke Dit Penyelidikan: 56 KasusBel. Pegawai 18.812.617.807 PTT: - 2. # Penyimpangan Internal (Zero Tolerance): 0 KasusTotal: 21.328.618.437 Total_1: 71 3. % Tindaklanjut atas Temuan & Rekomendasi: 100,0%

OS: - 4. Laporan Hasil Evaluasi Internal KPK: 1 LaporanTotal_2: 71

Internal:1. Tingkat Kepuasan Layanan Set. Deputi PIPM (Persentasi): 104,5%2. Laporan Hasil Pemeriksaan Bidang Etika dan Profesi (Laporan): 130,03. Laporan Hasil Pemeriksaan Bidang Keuangan dan Kinerja (Laporan):100,04. Laporan Hasil Pelaksanaan Eksaminasi (Laporan): 0,05. Telaah Pengaduan Masyarakat (Persentase): 120,4%6. Pengumpulan Bahan Keterangan (Pulbaket) (Number): 167,37. Ekspose Internal (Kasus): 112,28. Kegiatan Reaksi Cepat (Kegiatan): 130,89. Pelimpahan Kasus ke Bidang Penindakan (Kasus): 100,0

Dit. PI 107,0% Bel. Barang: 235.577.473 PT: 17 Stakeholder (Pemangku Kepentingan):Bel. Modal: 314.582.345 PND: 3 1. # Penyimpangan Internal (Zero Tolerance): 0 KasusBel. Pegawai 4.969.095.824 PTT: - 2. % Tindaklanjut atas Temuan & Rekomendasi: 100,0%Total: 5.519.255.642 Total_1: 20 3. Laporan Hasil Evaluasi Internal KPK: 1 Laporan

OS: - Total_2: 20 Internal:

1. # Sosialisasi Pengawasan: 7 Laporan2. # Laporan Hasil Pemeriksaan Bidang Etika dan Profesi: 13 Laporan3. # Laporan Hasil Pemeriksaan Bidang Keuangan dan Kinerja: 6 Laporan4. # Laporan Hasil Pelaksanaan Eksaminasi: 0 Laporan5. # Laporan Hasil Pelaksanaan Konsultasi Pengawasan: 7 Laporan

Rekapitulasi Capaian Kinerja, Penggunaan Sumber Daya Anggaran dan SDM,serta Indikator Kinerja (Perspektif Stakeholder dan Internal) dan Capaian Tahun 2010

Unit Penggunaan Sumber Daya Indikator Kinerja dan Capaian KeteranganAnggaran (Rupiah) SDM (Orang)

Page 182: Laporan Akuntabilitas Kinerja Komisi Pemberantasan Korupsi … KPK Tahun 2010.pdf · penggalangan dukungan masyarakat dalam memberantas korupsi; dan Knowledge sharing, ... hanya terdapat

Capaian KinerjaUnit Penggunaan Sumber Daya Indikator Kinerja dan Capaian KeteranganAnggaran (Rupiah) SDM (Orang)

Dit. PM 112,2% Bel. Barang: 1.343.366.091 PT: 18 Stakeholder (Pemangku Kepentingan):Bel. Modal: 290.145.170 PND: 20 1. # Kasus yang dilimpahkan Dit Dumas ke Dit Penyelidikan: 56 KasusBel. Pegawai 11.459.496.084 PTT: - 2. # Kegiatan Workshop Pengaduan Masyarakat: 7 KegiatanTotal: 13.093.007.345 Total_1: 38

OS: - Internal:Total_2: 38 1. % Pengaduan Masyarakat yang Diterima: 100,0%

2. % Verifikasi dan Pengaduan Masyarakat: 104,41%3. % Telaah Pengaduan Masyarakat: 108,38%4. % Reviu Hasil Telaah: 114,10%5. # Ekspose Internal: 55 Kasus6. # Pengumpulan Bahan Keterangan (Pulbaket): 82 Kali7. # Kegiatan Reaksi Cepat: 17 Kali8. # Pelimpahan Kasus ke Bidang Penindakan: 2 Kasus9. # Tugas Perbantuan: 12 Kali

Page 183: Laporan Akuntabilitas Kinerja Komisi Pemberantasan Korupsi … KPK Tahun 2010.pdf · penggalangan dukungan masyarakat dalam memberantas korupsi; dan Knowledge sharing, ... hanya terdapat

Lampiran 7

Sekretariat Jenderal

Capaian Kinerja

Setjen 104,4% Bel. Barang: 25.951.115.931 PT: 65 Stakeholder (Pemangku Kepentingan):Bel. Modal: 5.485.615.771 PND: 44 1. Tingkat Kepuasan Layanan Dukungan Manajemen & Teknis Lainnya: 3,02Bel. Pegawai 30.565.109.933 PTT: 13 2. Indeks Pembangunan Kelembagaan: 3,43Total: 62.001.841.635 Total_1: 122 3. Opini Hasil Audit Badan Pemeriksa Keuangan: 100,0% (WTP)

OS: 222 Total_2: 344 Internal:

1. Perancangan Peraturan yang Dimanfaatkan KPK & Mendukung Tupoksi KPK: 100,0%2. Pelaksanaan Litigasi dan Bantuan Hukum untuk Menjaga Kepentingan KPK: 100,0%3. Pemberitaan Negatif tentang KPK di Media Massa: 2,42%4. Indeks Kepuasan Layanan Biro SDM: 3,305. Indeks Kepuasan Layanan Biro Umum; 3,576. Indeks Kepuasan Layanan Biro Renkeu: 3,63

Biro Hukum 115,7% Bel. Barang: 607.080.422 PT: 10 Stakeholder (Pemangku Kepentingan):Bel. Modal: 39.654.890 PND: 3 1. Perancangan Peraturan yang Dimanfaatkan KPK & Mendukung Tupoksi KPK: 100,0%Bel. Pegawai 3.894.234.828 PTT: - 2. Pelaksanaan Litigasi dan Bantuan Hukum untuk Menjaga Kepentingan KPK: 100,0%Total: 4.540.970.140 Total_1: 13

OS: - Internal:Total_2: 13 1. Penyusunan Legislasi dan Regulasi: 100,0%

2. Penyusunan dan Harmonisasi Regulasi Internal: 100,0%3. Penyusunan Perjanjian/Produk Hukum Lainnya: 100,0%4. Permintaan Informasi Hukum yang Dilaksanakan: 100,0%

5. Pemberian Pendapat, Kajian, Pertimbangan Hukum terkait Perancangan Peraturan: 100,0% 6. Peta Tipikor dan CLE: 5007. Pelaksanaan Litigasi & Non Litigasi dalam Sengketa Hukum: 100,0%8. Bantuan Hukum kepada Pimpinan, Penasihat dan Pegawai KPK: 100,0%9. Pemberian Fasilitas Bantuan Hukum untuk Pendampingan Tsk atas Saksi: 100,0%10. Koordinasi dan Pengelolaan Perlindungan Saksi: 100,0%11. Koordinasi Pemberian Penghargaan Pelapor: 100,0%12.Pemberian Pendapat, Kajian & Pertimb. Hukum terkait Litigasi & Bantuan Hukum: 100,0% 13. Pemberian Bantuan dalam Rangka Pengelolaan Barang Sitaan/Rampasan: 100,0%

Rekapitulasi Capaian Kinerja, Penggunaan Sumber Daya Anggaran dan SDM,serta Indikator Kinerja (Perspektif Stakeholder dan Internal) dan Capaian Tahun 2010

Unit Penggunaan Sumber Daya Indikator Kinerja dan Capaian KeteranganAnggaran (Rupiah) SDM (Orang)

Page 184: Laporan Akuntabilitas Kinerja Komisi Pemberantasan Korupsi … KPK Tahun 2010.pdf · penggalangan dukungan masyarakat dalam memberantas korupsi; dan Knowledge sharing, ... hanya terdapat

Capaian KinerjaUnit Penggunaan Sumber Daya Indikator Kinerja dan Capaian KeteranganAnggaran (Rupiah) SDM (Orang)

Biro Humas 103,6% Bel. Barang: 4.189.419.179 PT: 10 Stakeholder (Pemangku Kepentingan):Bel. Modal: 130.571.265 PND: 4 1. Pemberitaan Negatif tentang KPK di Media Massa: 2,42%Bel. Pegawai 5.636.953.116 PTT: - 2. Pelayanan Informasi Publik: 100,0%Total: 9.956.943.560 Total_1: 14 3. Indeks Pelayanan Humas: 3,12

OS: 16 Total_2: 30 Internal:

1. # Penerbitan Media KPK: 6 Penerbitan2. # Publikasi melalui Media Massa – Talkshow Radio: 700.000 Pendengar3. # Publikasi melalui Media Massa – Talkshow TV: 1 (Rating)4. # Pembinaan Hubungan dengan Media dan Opinion Leader: 10 Daerah5. # Analisis & Rekomendasi yang Dihasilkan (Analisis Bulanan Media): 12 Kali6. Pembentukan PPID di KPK: 100,0%7. Indeks Kepuasan Pengaturan Keprotokolan Pimpinan: 3,508. Indeks Kepuasan Pengaturan Administrasi: 3,12

Biro Renkeu 93,2% Bel. Barang: 393.853.022 PT: 7 Stakeholder (Pemangku Kepentingan):Bel. Modal: 6.271.980 PND: 10 1. Indeks Kepuasan Layanan Biro Renkeu: 3,63%Bel. Pegawai 4.439.513.791 PTT: 1 2. Kesesuaian Anggaran dgn Kegiatan Prioritas KPK: 100,0%Total: 4.839.638.793 Total_1: 18 3. Opini Hasil Audit Badan Pemeriksa Keuangan: 100,0% (WTP)

OS: 6 Total_2: 24 Internal:

1. Indeks Kepuasan atas Layanan Perencanaan: 3,242. Dokumen Perencanaan yang Tersusun Tepat Waktu: 6 Dokumen3. Ketepatan Waktu Laporan Perencanaan: 50,0%4. Rapat Evaluasi Kinerja dengan Pimpinan, Deputi, Dir/Karo: 1 Kali5. Ketepatan Waktu Dokumen/Laporan MERA: 9 Laporan6. Ketepatan Waktu Pelaporan Evaluasi Perencanaan: 1 Kali7. Ketepatan Waktu Dokumen Perbendaharaan: 1,22 Hari8. Ketepatan Waktu Laporan Perbendaharaan: 100,0%9. Indeks Kepuasan atas Layanan Perbendaharaan: 3,3510. Ketepatan Waktu Laporan Tahunan KPK: 100,0%11. Ketepatan Waktu Laporan Veralap: 100,0%

Biro SDM 104,1% Bel. Barang: 4.212.683.398 PT: 14 Stakeholder (Pemangku Kepentingan):Bel. Modal: 65.950.000 PND: 3 1. Indeks Kepuasan Layanan SDM: 3,30Bel. Pegawai 10.330.669.398 PTT: 3 Total: 14.609.302.796 Total_1: 20 Internal:

OS: 4 1. % Jumlah Pegawai yang Diangkat menjadi Pegawai KPK Tahun 2010: 60,10%Total_2: 24 2. % Jumlah Pegawai yang Berhenti dari KPK: 1,29%

3. % Pemenuhan Posisi melalui Program Alih Tugas: 100,0%

Page 185: Laporan Akuntabilitas Kinerja Komisi Pemberantasan Korupsi … KPK Tahun 2010.pdf · penggalangan dukungan masyarakat dalam memberantas korupsi; dan Knowledge sharing, ... hanya terdapat

Capaian KinerjaUnit Penggunaan Sumber Daya Indikator Kinerja dan Capaian KeteranganAnggaran (Rupiah) SDM (Orang)

4. % Pencapaian Peringkat Kinerja Pegawai: 0,79%5. % Pemberian Kompensasi yang Tepat Waktu dan Akurat: 100,0%6. % Keakuratan Database Pegawai serta Penggunaan HRIS: 70,0%7. % Pelaksanaan Kegiatan Terkait Harmonisasi Hubungan Kepegawaian: 100,0%

Biro Umum 105,6% Bel. Barang: 16.548.079.910 PT: 18 Stakeholder (Pemangku Kepentingan):Bel. Modal: 5.243.167.636 PND: 16 1. Indeks Kepuasan Layanan Biro Umum: 3,57Bel. Pegawai 6.263.738.800 PTT: 3 Total: 28.054.986.346 Total_1: 37 Internal:

OS: 195 1. % Terinventarisasinya BMN KPK: 100,0%Total_2: 232 2. Ketepatan Waktu Pelaporan BMN: 100,0%

3. % Penghapusan Aset: 0,0%4. Ketepatan Waktu Pemrosesan PBJ: 98,79%5. Ketepatan Nilai PBJ (Penghematan Keuangan Negara):11,03%6. Pelaksanaan E-Procurement: 4 Paket7. % Pemenuhan Kebutuhan Sehari-hari & Perlengkapan Perkantoran: 80,0%8. % Pemenuhan Kebutuhan Sarana dan Prasarana: 100,0%9. Pembebasan Lahan untuk Gedung KPK & Penggunaan Gedung Meneg BUMN: 50,0%10. Efisiensi Penggunaan Listrik dan Air: 100,0%11. Pemeliharaan Barang Sitaan dan Rampasan KPK: 100,0%12. Proses Pelelangan Barang Sitaan/Rampasan: 100,0%