LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH … · Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan...

44
KEMENTERIAN DESA, PDT DAN TRANSMIGRASI LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LAKIP) INSPEKTORAT JENDERAL TAHUN 2016

Transcript of LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH … · Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan...

Page 1: LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH … · Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi untuk mencapai tujuannya ... Mesin penghancur kertas 22 q. Lukisan Kanvas

KEMENTERIAN DESA, PDT DAN TRANSMIGRASI

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI

PEMERINTAH (LAKIP)

INSPEKTORAT JENDERALTAHUN 2016

Page 2: LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH … · Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi untuk mencapai tujuannya ... Mesin penghancur kertas 22 q. Lukisan Kanvas

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSPEKTORAT JENDERAL TAHUN 2016 i i

KATA PENGANTAR

Dengan mengucap Puji Syukur kehadirat Allah SWT atas

segala berkat dan ridhonya, Inspektorat Jenderal (Itjen)

Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan

Transmigrasi telah dapat menyelesaikan Laporan Akuntabilitas

Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Tahun 2016 ini, yang

merupakan implementasi dari Peraturan Menteri PAN dan RB Nomor 53 Tahun 2014

tentang Petunjuk Teknis Perjanjian Kinerja, Pelaporan Kinerja dan Tata Cara Reviu

atas Laporan Kinerja Instansi Pemerintah.

Kami sampaikan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu

sehingga terselesaikannya laporan ini. Kami menyadari, bahwa dalam pelaksanaan

kegiatan tahun 2016, masih terdapat rencana-rencana yang belum dapat

direalisasikan mengingat keterbatasan yang ada, serta masih adanya kegiatan yang

belum direncanakan dengan matang, hal tersebut sebagai evaluasi untuk

pelaksanaan kegiatan yang lebih baik dimasa datang.

Untuk itu, kami berharap adanya kritik membangun demi kesempurnaan

LAKIP ini dan demi kemajuan Inspektorat Jenderal dalam mengawal Kementerian

Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi untuk mencapai

tujuannya melaksanakan pembangunan Desa untuk kesejahteraan seluruh rakyat.

Semoga Tuhan Yang Maha Kuasa selalu memberikan bimbingan dan petunjuk

Nya kepada kita semua, agar tugas dan tanggung jawab yang diberikan kepada

Inspektorat Jenderal dapat terlaksana dengan baik.

Jakarta, Januari 2017

Inspektur Jenderal,

Drs. Sugito M.Si

Page 3: LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH … · Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi untuk mencapai tujuannya ... Mesin penghancur kertas 22 q. Lukisan Kanvas

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSPEKTORAT JENDERAL TAHUN 2016 ii

IKHTISAR EKSEKUTIF

Laporan Kinerja Inspektorat Jenderal Kementerian Desa, PDT dan

Transmigrasi tahun 2016 merupakan laporan tentang capaian kinerja (performance

results) selama tahun 2016, dikaitkan dengan rencana kinerja (performance plan)

2016 yang mengacu pada Rencana Stratejik Inspektorat Jenderal tahun 2015-2019,

serta Rencana Kinerja Tahunan yang telah ditetapkan melalui Penetapan Kinerja

Tahun 2016.

Penyusunan Laporan Kinerja Inspektorat Jenderal Kementerian Desa, PDT

dan Transmigrasi Tahun 2016 pada prinsipnya merupakan upaya memberikan

penjelasan mengenai akuntabilitas terhadap kinerja yang telah dilakukan selama

Tahun 2016 yang terkait dengan Kegiatan Pengawasan meliputi :

1) Penyusunan kebijakan pengawasan intern di lingkungan Kementerian Desa, PDT

dan Transmigrasi.

2) Pelaksanaan pengawasan intern di lingkungan Kementerian Desa, PDT dan

Transmigrasi terhadap kinerja dan keuangan melalui audit, reviu, evaluasi,

pemantauan dan kegiatan pengawasan lainnya.

3) Penyusunan laporan hasil pengawasan di lingkungan Kementerian Desa, PDT dan

Transmigrasi.

4) Pelaksanaan administrasi Inspektorat Jenderal.

5) Pelaksanaan tugas lainnya yang diberikan oleh Menteri.

Pelaksanaan pengawasan intern Inspektorat Jenderal Kementerian Desa, PDT dan

Transmigrasi Tahun 2016 yang efektif, akuntabel, transparan dan terus mengawal

kebijakan-kebijakan Kementerian Desa, PDT dan Transmigrasi yang akhirnya

diharapkan dapat meningkatkan Kinerja Kementerian Desa, PDT dan Transmigrasi

secara keseluruhan, sehingga program program pembangunan desa yang menjadi

target Kementerian Desa, PDT dan Transmigrasi hasilnya dapat dimanfaatkan dan

memberikan kesejahteraan bagi rakyat Indonesia.

Sasaran program dan indikator Kinerja Utama serta capaiannya pada Inspektorat

Jenderal Kementerian Desa, PDT dan Transmigrasi tahun 2016 adalah sebagai

berikut :

Page 4: LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH … · Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi untuk mencapai tujuannya ... Mesin penghancur kertas 22 q. Lukisan Kanvas

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSPEKTORAT JENDERAL TAHUN 2016 iii

No Sasaran Program

Indikator Kinerja Target Realisasi Capaian (%)

1 Meningkatnya Pengawasan dan Akuntabilitas Pembangunan Desa, Daerah Tertinggal dan Transmigrasi

Jumlah kebijakan teknis pengawasan internal Kementerian Desa PDT dan Transmigrasi

25% 25% 100%

Presentase meningkatnya mutu laporan Keuangan Kementerian Desa PDT dan Transmigrasi

25%

18,75% 75%

Menurunnya temuan kerugian negara dalam pelaksanaan anggaran di lingkungan Kementerian Desa PDT dan Transmigrasi

25% 0% 0

2

Meningkatnya kinerja aparatur dalam mendukung reformasi birokrasi

Penyampaian laporan Hasil Pengawasan tepat waktu

25% 8,34% 66,67%

Meningkatnya kualitas sumber daya manusia (SDM) di lingkungan Inspektorat Jenderal

50% 40% 80%

Tersedianya sarana dan prasarana pendukung pelaksanaan tugas pokok dan fungsi di Lingkungan Kerja Inspektorat Jenderal.

50%

85,39% 171%

Berdasarkan tabel di atas capaian kinerja Inspektorat Jenderal Tahun 2016 adalah

sebesar 82,11% dengan skor 70,02.

Dalam rangka meningkatkan kinerja tahun mendatang maka Inspektorat Jenderal

Kementerian Desa, PDT dan Transmigrasi melakukan langkah-langkah antara lain :

Menyusun Program kerja pengawasan tahunan (PKPT) yang lebih realistis

sesuai SDM yang ada.

Menambah pegawai untuk memenuhi kebutuhan jumlah auditor dan

meningkatkan kompetensi auditor pengawasan pembangunan Desa, PDT dan

Transmigrasi.

Menerapkan Risk Based Internal Audit dalam penetapan prioritas auditi dan

pekerjaan serta lokasi yang harus diaudit.

Melaksanakan audit intern sesuai standar audit dan kendali mutu audit.

Page 5: LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH … · Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi untuk mencapai tujuannya ... Mesin penghancur kertas 22 q. Lukisan Kanvas

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSPEKTORAT JENDERAL TAHUN 2016 iv

Menegakkan disiplin pegawai untuk menerapkan peraturan kepegawaian dan

prinsip-prinsip tata kelola pemerintahan yang baik, serta kode etik baik PNS

dan auditor dalam pelaksanaan pengawasan intern.

Dengan keterbatasan waktu dan tenaga yang ada, Inspektorat Jenderal telah

berupaya melaksanakan tugas utamanya yaitu melakukan pengawasan intern

semaksimal mungkin sehingga dapat menghasilkan laporan tepat waktu, untuk

memberikan rekomendasi perbaikan-perbaikan.

Page 6: LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH … · Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi untuk mencapai tujuannya ... Mesin penghancur kertas 22 q. Lukisan Kanvas

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSPEKTORAT JENDERAL TAHUN 2016 v

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR .................................................................................... i IKHTISAR EKSEKUTIF ................................................................................ ii DAFTAR ISI ................................................................................................. iv BAB I PENDAHULUAN ......................................................................... 1

A. Latar Belakang ....................................................................... 1 B. Dasar Hukum .......................................................................... 2 C. Tugas dan Fungsi Inspektorat Jenderal ................................. 2 D. Struktur Organisasi ................................................................. 3 E. Sumber Daya dan Sarana Prasarana ..................................... 5 F. Isu Strategis Organisasi .......................................................... 6 F. Maksud dan Tujuan ................................................................ 8 F. Sistematika Penyajian ............................................................. 8

BAB II PERENCANAN KINERJA .......................................................... 11

A. Rencana Strategis Inspektorat Jenderal 2015-2019 .............. 11 B. Ikhtisar Perjanjian Kinerja ....................................................... 13 C. Indikator Kinerja ...................................................................... 14 D. Perkembangan Indikator Kinerja Program 2015-2019 ............ 17

BAB III AKUNTABILITAS KINERJA ........................................................ 20 A. Capaian Kinerja ..................................................................... 20 B. Realisasi Anggaran ................................................................. 33

BAB IV PENUTUP ................................................................................... 35 A. Kesimpulan ............................................................................ 35 B. Saran ...................................................................................... 36

Lampiran Perjanjian Kinerja Itjen Tahun 2016

Page 7: LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH … · Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi untuk mencapai tujuannya ... Mesin penghancur kertas 22 q. Lukisan Kanvas

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSPEKTORAT JENDERAL TAHUN 2016 vi

DAFTAR TABEL Tabel 1. Susunan SDM Inspektorat Jenderal ......................................... ......... 4 Tabel 2. SDM Fungsional Inspektorat Jenderal Tahun 2016 ...........................5 Tabel 3. Sarana dan Prasarana ....................................................................... 6 Tabel 4.Perjanjian Kinerja Kinerja Itjen Tahun 2016.......................................... 13 Tabel 5. Capaian Kinerja Itjen Tahun 2016.........................................................21 Tabel 6. Realisasi Anggaran Itjen TA 2016.........................................................33

Page 8: LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH … · Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi untuk mencapai tujuannya ... Mesin penghancur kertas 22 q. Lukisan Kanvas

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSPEKTORAT JENDERAL TAHUN 2016 vii

DAFTAR BAGAN Bagan 1. Struktur Organisasi Inspektorat Jenderal ...............................................3

Page 9: LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH … · Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi untuk mencapai tujuannya ... Mesin penghancur kertas 22 q. Lukisan Kanvas

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSPEKTORAT JENDERAL TAHUN 2016 1

BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Sebagai Aparatur Pengawasan Intern Pemerintah, Inspektorat Jenderal menjadi

yang terdepan dalam penyelenggaraan pemerintahan sesuai dengan prinsip

tatakelola pemerintahan yang baik (good governance).

Salah satu kegiatan dalam pelaksanaan tersebut adalah dengan melaporkan

kinerjanya secara terinci dan periodik melalui pengukuran kinerja. Usaha ini

dilakukan dalam rangka menjamin adanya peningkatan dalam pelayanan publik dan

akuntabilitas dengan melakukan analisapenggunaan output dan outcome yang

akan dicapai dan seharusnya.

Pengukuran kinerja dapat dilakukan dengan membandingkan antara kinerja yang

terjadi dengan kinerja yang diharapkan. Pengukuran kinerja ini dilakukan secara

berkala untuk memastikan kesinambungan usaha mewujudkan aparatur yang

akuntabel. Pengukuran dan pembandingan kinerja dalam laporan kinerja harus

cukup menggambarkan posisi kinerja instansi pemerintah. Indikator kinerja yang

digunakan kemudian harus menggambarkan terwujudnya kinerja, tercapainya hasil

program dan hasil kegiatan. Indikator kinerja instansi pemerintah harus selaras

antar tingkatan unit organisasi. Indikator kinerja yang digunakan juga harus

memenuhi kriteria spesifik, dapat diukur, dapat dicapai, relevan, dan sesuai dengan

kurun waktu tertentu.

Laporan ini merupakan salah satu langkah untuk dapat mempertanggungjawabkan

kinerja organisasi pemerintah sebagaimana yang dimaksudkan dalam Peraturan

Presiden R.I. Nomor 29 Tahun 2014 tentang Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi

Pemerintah. Laporan ini akan memberi informasi mengenai masukan (input),

keluaran(output) dan hasil (outcome) terhadap pelaksanaan program dan kegiatan

dalam kurun waktu tahun anggaran 2016. Seluruh materi laporan kinerja telah

tersaji secara sistematis dan terstruktur dengan bagian-bagian meliputi:

Pendahuluan mengenai latar belakang penyusunan Laporan Kinerja, Perencanaan

Page 10: LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH … · Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi untuk mencapai tujuannya ... Mesin penghancur kertas 22 q. Lukisan Kanvas

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSPEKTORAT JENDERAL TAHUN 2016 2

Kinerja selama tahun 2016, Akuntabilitas Kinerja Tahun 2016 dan Penutup yang

merupakan kesimpulan dari isi Laporan Kinerja serta saran untuk perbaikan

Akuntabilitas Kinerja pada tahun-tahun mendatang.

B. DASAR HUKUM

1. Undang-undang Nomor 17 tahun 2003 tentang Keuangan Negara.

2. Undang-undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan

Pembangunan Nasional.

3. Peraturan Pemerintah Nomor 60 Tahun 2008 tentang Sistem Pengendalian

Intern Pemerintah.

4. Peraturan Presiden nomor 12 tahun 2015 tentang Kementerian Desa, PDT dan

Transmigrasi.

5. Peraturan Menteri PAN dan RB Nomor 53 Tahun 2014 tentang Petunjuk Teknis

Perjanjian Kinerja, Pelaporan Kinerja dan Tata Cara Reviu atas Laporan Kinerja

Instansi Pemerintah.

6. Peraturan Menteri Desa Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi

Nomor 06 Tahun 2015 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Desa

Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi.

7. Peraturan Menteri DPDTT Nomor 11 Tahun 2015 Tentang Pedoman

Perencanaan, Pelaksanaan, Pengendalian dan Pelaporan Program Anggaran.

8. Peraturan Menteri PAN RB Nomor 12 Tahun 2015 tentang Pedoman Evaluasi

AKIP di lingkungan Kementerian dan Lembaga

9. Keputusan Menteri Desa dan Transmigrasi No 19 Tahun 2016 tentang Pedoman

Evaluasi dan Implementasi SAKIP di lingkungan Kementerian Desa, PDT dan

Transmigrasi.

C. TUGAS DAN FUNGSI INSPEKTORAT JENDERAL

Kementerian Desa Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi mempunyai

tugas membantu Presiden menyelenggarakan urusan pemerintahan di bidang

pembangunan desa dan kawasan perdesaan, pemberdayaan masyarakat desa,

percepatan pembangunan daerah tertinggal, dan transmigrasi.

Page 11: LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH … · Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi untuk mencapai tujuannya ... Mesin penghancur kertas 22 q. Lukisan Kanvas

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSPEKTORAT JENDERAL TAHUN 2016 3

Inspektorat Jenderal sebagai unit organisasi Kementerian Desa, Pembangunan

DaaerahTertinggal dan Transmigrasi mempunyai tugas menyelenggarakan

pengawasan intern di Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan

Transmigrasi sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.

Dalam pelaksanaan tugasnya Inspektorat Jenderal mempunyai fungsi sebagai

berikut:

1. penyusunan kebijakan teknis pengawasan intern di lingkungan Kementerian

Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi;

2. pelaksanaan pengawasan intern di lingkungan Kementerian Desa,

Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi terhadap kinerja dan

keuangan melalui audit, reviu, evaluasi, pemantauan, dan kegiatan pengawasan

lainnya;

3. pelaksanaan pengawasan untuk tujuan tertentu atas penugasan Menteri;

4. penyusunan laporan hasil pengawasan di lingkungan Kementerian Desa,

Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi;

5. pelaksanaan administrasi Inspektorat Jenderal; dan

6. pelaksanaan fungsi lain yang diberikan oleh Menteri.

D. STRUKTUR ORGANISASI

Berdasarkan Peraturan Presiden Nomor 12 Tahun 2015, tentang Kementerian

Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi, organisasi Kementerian

ini terdiri:

Sekretariat Jenderal, Direktorat Jenderal Pembangunan dan Pemberdayaan

Masyarakat Desa, Direktorat Jenderal Pembangunan Kawasan Perdesaan;

Direktorat Jenderal Pengembangan Daerah Tertentu, Direktorat Jenderal

Pembangunan Daerah Tertinggal, Direktorat Jenderal Penyiapan Kawasan dan

Pembangunan Permukiman Transmigrasi, Direktorat Jenderal Pengembangan

Kawasan Transmigrasi, Inspektorat Jenderal, Badan Penelitian dan

Pengembangan, Pendidikan dan Pelatihan, dan Informasi, serta Staf Ahli Bidang

Pembangunan dan Kemasyarakatan, Staf Ahli Bidang Pengembangan Ekonomi

Page 12: LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH … · Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi untuk mencapai tujuannya ... Mesin penghancur kertas 22 q. Lukisan Kanvas

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSPEKTORAT JENDERAL TAHUN 2016 4

Lokal, Staf Ahli Bidang Pengembangan Wilayah, Staf Ahli Bidang Hubungan Antar

Lembaga dan Staf Ahli Bidang Hukum.

Berdasarkan Peraturan Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan

Transmigrasi nomor 6 Tahun 2015 tentang organisasi dan Tata Kerja Kementerian

Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi, struktur organisasi

Inspektorat Jenderal digambarkan dengan bagan sebagai berikut:

Bagan 1. Struktur Organisasi Inspektorat Jenderal

Page 13: LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH … · Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi untuk mencapai tujuannya ... Mesin penghancur kertas 22 q. Lukisan Kanvas

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSPEKTORAT JENDERAL TAHUN 2016 5

E. SUMBER DAYA DAN SARANA PRASARANA

1. Sumberdaya Manusia

Jumlah sumberdaya manusia (SDM) yang mendukung pelaksanaan kegiatan di

Inspektorat Jenderal sebanyak 158 orang dengan rincian sebagai berikut

sebagai berikut :

Tabel 1. SDM Itjen

No Jabatan Jumlah/orang

a. Struktural 23

b. Fungsional Auditor 29

c. Fungsional Perencana 0

d. Fungsional Umum/Pelaksana 29

e. Non PNS 77

Jumlah 158

Untuk Jabatan Fungsional Auditor sebanyak 29 orang dapat dirinci berdasarkan

sertifikasi sebagai berikut :

Tabel2. SDM Fungsional Itjen

No Jenjang Jumlah/orang

a. Auditor Madya 19

b. Auditor Muda 4

c. Auditor Pertama 6

Jumlah 29

Page 14: LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH … · Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi untuk mencapai tujuannya ... Mesin penghancur kertas 22 q. Lukisan Kanvas

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSPEKTORAT JENDERAL TAHUN 2016 6

2. Sarana dan Prasarana

Sarana dan prasarana yang dimiliki Inspektorat Jenderal dalam rangka

menukung pelaksanaan tugas pengawasan adalah sebagai berikut :

Tabel3. Sarana Prasarana Itjen

No

Jenis Barang

Jumlah

(Unit)

a. Gedung Kantor 1

b. Kendaraan bermotor Roda 4 10

c. Kendaraan bermotor Roda 2 4

d. Meja kerja 70

e. Kursi 265

f. Filling cabinet/almari besi 36

g. Personal computer 60

h. Note Book 57

i. Meja Komputer 70

j. GPS 6

k. DME (Distance Measurement Equipment) 10

l. Voice Recorder 37

m. Scanner 3

n. Printer 49

o. Faksimile 2

p. Mesin penghancur kertas 22

q. Lukisan Kanvas 29

r. LCD/layar 11

s. Camera 7

t. TV 15

u. Meubelair lainnya 8

F. ISU STRATEGIS ORGANISASI

Kementerian Desa Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi menghadapi

beberapa isu strategis yang berkaitan dengan tugas-tugas Inspektorat Jenderal

yang harus segera ditangani, antara lain :

Page 15: LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH … · Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi untuk mencapai tujuannya ... Mesin penghancur kertas 22 q. Lukisan Kanvas

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSPEKTORAT JENDERAL TAHUN 2016 7

a. Pengawasan terhadap penerapan SPIP berdasarkan Peraturan Pemerintah

Nomor 60 Tahun 2008 tentang Sistem Pengendalian Intern Pemerintah

merupakan salah satu salah kegiatan yang harus segera dilaksanakan.

Dengan Sistem Pengendalian Intern yang terbangun dengan baik maka

seluruh kegiatan organisasi dapat berjalan sesuai ketentuan dan aturan yang

berlaku. Dengan implementasi SPIP maka akan terbentuk lingkungan

pengendalianyang merupakan komitmen seluruh pegawai, dari jajaran

pimpinan sampai dengan karyawan untuk melaksanakan tata kelola

pemerintahan yang baik.

Kementerian Desa,Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi telah

berkomitmen untuk melaksanakan Sistem Pengendalian Intern Pemerintah

(SPIP) dengan disahkanya Peraturan Menteri Desa, PDT dan Transmigrasi No

19 Tahun 2016 tentang SPIP.

Inspektorat Jenderal sebagai aparat pengawasan internal pemerintah (APIP)

mempunyai tugas untuk mengawal agar Sistem Pengendalian Intern

Pemerintah dapat terbangun dan berjalan dengan baik.

b. Masih lemahnya aksi-aksi pencegahan dan pemberantasan KKN, hal ini

disebabkan karena masih kurangnya aturan hukum terkait pencegahan KKN

yang berlaku di lingkungan internal kementerian, belum diimplementasikannya

Peraturan Menteri Desa, PDT dan Transmigrasi No 24 tahun 2016 tentang

Pedoman Penanganan Pengaduan (Whistleblowing System) dan WBS Online

sebagai salah satu saluran pengaduan yang efektif dalam pencegahan KKN,

serta belum terselenggaranya Wilayah Bebas Korupsi (WBK) dan Zona

Integritas.

c. Opini BPK terhadap laporan keuangan Kementerian Desa, PDT dan

Transmigrasi yang diharapkan meningkat menjadi WTP, sehubungan dengan

hal tersebut diperlukan perbaikan dan peningkatan berbagai hal, antara lain :

Penanganan tindak lanjut rekomendasi dan temuan BPK dan APIP tahun-

tahun sebelumnya

Pembenahan Aset dan BMN

Penertiban dan pembenahan Persediaan,

Penyelesaian utang kepada pihak ketiga ( jika ada )

Page 16: LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH … · Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi untuk mencapai tujuannya ... Mesin penghancur kertas 22 q. Lukisan Kanvas

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSPEKTORAT JENDERAL TAHUN 2016 8

Penerapan SAP secara benar dalam penyusunan LK

Memastikan bahwa tidak terjadi temuan-temuan yang berulang.

Inspektorat Jenderal melalui pendampingan dalam penyusunan serta reviu

laporan keuangan membantu agar laporan keuangan yang dihasilkan sesuai

SAP serta ketentuan lainnya.

d. Keterbatasan waktu dan minimnya persiapan dalam dalam melakukan reviu

RKAK/L sehingga pelaksanaan reviu RKAK/L kurang optimal, belum menjangkau

masalah efektifitas dan efisiensi program kerja dan kebijakan yang disusun oleh

satuan kerja.

e. Terbatasnya SDM Inspektorat Jenderal terutama tenaga auditor yang

bersertifikat yang hanya berjumlah 29 orang dibanding dengan jumlah program

dan kegiatan serta anggaran yang harus diawasi, merupakan kendala yang

perlu diatasi.

Untuk membangun APIP yang kapabel maka salah satu upaya yang

dilaksanakan adalah melalui pengembangan dan peningkatan kompetensi

secara berkesinambungan serta penambahan tenaga auditor melalui rekrutmen

dan mengangkat auditor baru yang telah disertifikasi.

G. MAKSUD DAN TUJUAN

Maksud dan tujuan penyusunan Laporan Akuntabilitas Kinerja Inspektorat Jenderal

adalah :

a. Dari aspek manajerial sebagai bahan evaluasi atas kinerja Inspektorat Jenderal

dalam melaksanakan tugas dan fungsi yang diembannya.

b. Dari aspek akuntabilitas sebagai bentuk pertanggungjawaban atas tugas dan

fungsi yang dipercayakan kepada Inspektorat Jenderal serta

pertanggungjawaban penggunaan anggaran.

H. SISTEMATIKA PENYAJIAN

Penyajian Laporan Kinerja Instansi Pemerintah ini disesuaikan sebagaimana

amanat Peraturan Menteri PAN dan RB Nomor 53 Tahun 2014 tentang Petunjuk

Teknis Perjanjian Kinerja, Pelaporan Kinerja dan Tata Cara Reviu atas Laporan

Page 17: LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH … · Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi untuk mencapai tujuannya ... Mesin penghancur kertas 22 q. Lukisan Kanvas

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSPEKTORAT JENDERAL TAHUN 2016 9

Kinerja Instansi Pemerintah. Penyusunan laporan kinerja triwulan IV berdasarkan

sistematika laporan sebagai berikut:

Bab I Pendahuluan

Pada bab ini disajikan penjelasan umum organisasi, dengan penekanan

kepada aspek strategis organisasi serta permasalahan utama (strategic

issued) yang sedang dihadapi organsiasi.

Bab II Perencanaan Kinerja

Pada bab ini diuraikan ringkasan/ikhtisar perjanjian kinerja tahun yang

bersangkutan.

Bab III Akuntabilitas Kinerja

A. Capaian Kinerja Organisasi

Pada sub bab ini disajikan capaian kinerja organisasi untuk setiap

pernyataan kinerja sasaran strategis organisasi sesuai dengan hasil

pengukuran kinerja organisasi. Untuk setiap pernyataan kinerja sasaran

strategis tersebut dilakukan analisis capaian kinerja sebagai berikut:

1. Membandingkan antara target dan realisasi kinerja tahun ini;

2. Membandingkan antara realisasi kinerja serta capaian kinerja tahun

ini dengan tahun lalu dan beberapa tahun terakhir;

3. Membandingkan realisasi kinerja sampai dengan tahun ini dengan

target jangka menengah yang terdapat dalam dokumen perencanaan

strategis organisasi;

4. Analisis penyebab keberhasilan/kegagalan atau peningkatan/

penurunan kinerja serta alternatif solusi yang telah dilakukan;

5. Analisis atas efisiensi penggunaan sumber daya;

6. Analisis program/kegiatan yang menunjang keberhasilan ataupun

kegagalan pencapaian pernyataan kinerja.

B. Realisasi Anggaran

Page 18: LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH … · Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi untuk mencapai tujuannya ... Mesin penghancur kertas 22 q. Lukisan Kanvas

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSPEKTORAT JENDERAL TAHUN 2016 10

Pada bab ini diuraikan simpulan umum atas capaian kinerja organisasi

serta langkah di masa mendatang yang akan dilakukan organisasi

untuk meningkatkan kinerjanya.

Bab IV Penutup

Pada bab ini diuraikan simpulan umum atas capaian kinerja organisasi

serta langkah di masa mendatang yang akan dilakukan organisasi untuk

meningkatkan kinerjanya.

Lampiran :

1) Perjanjian Kinerja

2) Lain-lain yang dianggap perlu

Page 19: LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH … · Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi untuk mencapai tujuannya ... Mesin penghancur kertas 22 q. Lukisan Kanvas

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSPEKTORAT JENDERAL TAHUN 2016 11

BAB II

PERENCANAAN KINERJA

A. RENCANA STRATEGIS INSPEKTORAT JENDERAL 2015-2019

Pernyataan Visi Inspektorat Jenderal Kementerian Desa, Pembangunan Daerah

Tertinggal dan Transmigrasi berdasarkan tugas dan fungsinya dan sesuai dengan

program Nawacita Presiden RI adalah :

1. Visi

Menjadi Unit audit Internal yang profesional dan berintegritas dalam rangka

mendukung terwujudnya Tata Kelola Pemerintahan yang bersih, efektif,

demokratis, dan terpercaya di Lingkungan Kementrian Desa, Pembangunan

Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi.”

2. Misi

Dalam rangka mewujudkan visi tersebut, maka Misi yang dijalankan oleh

Inspektorat Jenderal adalah:

a. Meningkatkan pengawasan untuk mendorong terlaksananya program dan

kegiatan secara ekonomis, efektif dan efisien (3E), serta mencegah

terjadinya penyimpangan terhadap pelaksanaan program dan kegiatan

Pembangunan Desa, Daerah Tertinggal dan Transmigrasi.

b. Mewujudkan sistem pengawasan yang efektif dan terintegrasi untuk

meningkatkan kinerja aparatur pengawasan dalam mendukung reformasi

Birokrasi.

c. Melaksanakan koordinasi pelaksanaan tupoksi serta pembinaan seluruh

unsur Inspektorat Jenderal.

Page 20: LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH … · Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi untuk mencapai tujuannya ... Mesin penghancur kertas 22 q. Lukisan Kanvas

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSPEKTORAT JENDERAL TAHUN 2016 12

3. Tujuan

Tujuan yang ingin dicapai oleh Inspektorat Jenderal dalam kurun waktu tahun

2015-2019 adalah:

a. Memberikan keyakinan yang memadai bahwa dalam penyelenggaraan tugas

dan fungsi Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan

Transmigrasi telah dilaksanakan secara efisien, efektif, hemat, bebas KKN

serta taat terhadap aturan yang berlaku.

b. Meningkatkan kualitas tatakelola penyelenggaraan tugas dan fungsi

Kementerian Desa PDT dan Transmigrasi dengan mendorong terwujudnya

penerapan SPIP dan sistem pengelolaan keuangan sesuai Standar

Akuntansi Instansidi Unit-Unit Kerja Kementerian Desa, Pembangunan

Daerah Tertinggal dan Transmigrasi

c. Meningkatkan kualitas (kemampuan, pengetahuan dan profesionalisme)

sumber daya manusia di Lingkungan Inspektorat Jenderal.

4. Sasaran Strategis

Adapun sasaran strategis yang ditetapkan untuk mencapai tujuan tersebut

diatas adalah:

a. Meningkatnya kinerja akuntabilitas Kementerian Desa, PDT dan

Transmigrasi

b. Terwujudnya peningkatan kinerja aparatur pengawasan dalam rangka

mendukung reformasi birokrasi.

Page 21: LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH … · Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi untuk mencapai tujuannya ... Mesin penghancur kertas 22 q. Lukisan Kanvas

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSPEKTORAT JENDERAL TAHUN 2016 13

B. IKHTISAR PERJANJIAN KINERJA KEMENTERIAN DESA, PEMBANGUNAN

DAERAH TERTINGGAL DAN TRANSMIGRASI

Perjanjian kinerja merupakan dokumen yang berisikan penugasan dari Menteri

Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal kepada Inspektorat Jenderal untuk

melaksanakan program/kegiatan yang disertai dengan indikator kinerja.Melalui

perjanjian kinerja, terwujudlahkomitmen penerima amanah dan kesepakatan antara

penerima dan pemberi amanah atas kinerja terukur tertentu berdasarkan tugas,

fungsi dan wewenang serta sumber daya yang tersedia.

Perjanjian kinerja merupakan kontrak kerja yang menjadi tanggungjawab

Inspektorat Jenderal, sebagaimana dituangkan dalam dokumen Perjanjian Kinerja

Inspektorat Jenderal Tahun 2016, seperti diuraikan dalam tabel berikut ini.

Tabel 4

PERJANJIAN KINERJA TAHUN 2016

INSPEKTORAT JENDERAL No. Sasaran Program Indikator Kinerja Utama Target 1 Meningkatnya Pengawasan

dan Akuntabilitas Pembangunan Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi

Tersedianya Kebijakan Teknis pengawasan internal Kementerian Desa PDT dan Transmigrasi

25%

Meningkatnya mutu laporan Keuangan Kementerian Desa PDT dan Transmigrasi

25%

Menurunnya temuan da kerugian negara dalam pelaksanaan anggaran di lingkungan Kementerian Desa PDT dan Transmigrasi

25%

2 Meningkatnya kinerja aparatur pengawasan dalam mendukung reformasi birokrasi

Penyampaian laporan Hasil Pengawasan tepat waktu

25%

Meningkatnya kualitas sumber daya manusia (SDM) di lingkungan Inspektorat Jenderal

50%

Tersedianya sarana dan prasarana pendukung pelaksanaan tugas pokok dan fungsi di Lingkungan Kerja Inspektorat Jenderal.

50%

Page 22: LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH … · Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi untuk mencapai tujuannya ... Mesin penghancur kertas 22 q. Lukisan Kanvas

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSPEKTORAT JENDERAL TAHUN 2016 14

C. INDIKATOR KINERJA UTAMA (IKU)

Untuk mengukur capaian kenerja Inspektorat Jenderal berdasarkan sasaran

strategis yang telah dicanangkan, maka ditetapkan Indikator Kinerja Utama dalam

tahun 2016 sebagai berikut :

Sasaran Program 1: Meningkatnya Pengawasan dan Akuntabilitas Pembangunan Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi

1) Presentase kebijakan teknis pengawasan intern yang disusun dan

diimplementasikan di Kementerian Desa, PDT dan Transmigrasi

Dalam melaksanakan kegiatan pengawasan dibutuhkan adanya kebijakan

dan pedoman teknis sebagai dasar untuk menentukan arah kegiatan

pengawasan sesuai tugas pokok dan fungsi Inspektorat Jenderal.

Dalam tahun 2016 Inspektorat Jenderal Kementerian Desa PDT dan

Transmigrasi mentargetkan 4 kebijakan teknis yang disusun dan pedoman

yang disahkan dan diimplementasikan.

Formulasi penghitungan pencapaian target sebagai berikut :

Jumlah kebijakan teknis × 100 % = Capaian target

2) Presentase meningkatnya mutu laporan Keuangan Kementerian Desa

PDT dan Transmigrasi

Pencapaian yang diharapkan dari peningkatan mutu laporan keuangan,

adalah tersusunnya laporan keuangan pada Unit kerja Eselon I dan

Kementerian Desa PDT dan Transmigrasi baik laporan keuangan

No Kegiatan Anggaran

1 Dukungan Manajemen dan Dukungan Teknis Lainnya Inspektorat Jenderal Kementerian Desa, PDT dan Transmigrasi

Rp. 20.857.657.000

2 Penyelenggaraan Pengawasan dan Akuntabilitas Pembangunan Desa, Daerah tertinggal, dan Transmigrasi

Rp. 19.659.885.000

Page 23: LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH … · Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi untuk mencapai tujuannya ... Mesin penghancur kertas 22 q. Lukisan Kanvas

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSPEKTORAT JENDERAL TAHUN 2016 15

semesteran maupun laporan keuangan tahunan, yang telah memenuhi

standard penyusunan laporan sesuai SAP dan pada akhirnya adalah

tercapainya opini WTP atas laporan keuangan Kementerian Desa PDT dan

Transmigrasi.

Formulasi penghitungan pencapaian target adalah sebagai berikut :

Opini Laporan Keuangan Kementerian oleh BPK × 100% = Capaian Target

Klasifikasi penilaian opini BPK adalah sebagai berikut:

a) WTP = 4

b) WDP = 3

c) Disclaimer = 2

d) Adverse Opinion = 1

3) Presentase menurunnya temuan kerugian negara dalam pelaksanaan

anggaran

Inspektorat Jenderal melakukan pengawasan intern terhadap pelaksanaan

kegiatan pada satuan organisasi di lingkungan Kementerian Desa PDT dan

Transmigrasi melalui audit, reviu, bimbingan teknis, serta kegiatan lainnya.

Hasil dari kegiatan tersebut berupa rekomendasi yang akan digunakan oleh

satuan kerja terkait dalam rangka perbaikan kedepan.

Dari kegiatan pengawasan dan pendampingan yang dilaksanakan oleh

Inspektorat Jenderal terhadap satuan kerja, diharapkan akan terlaksananya

tatakelola kegiatan dan anggaran yang lebih berkualitas sehingga

penyimpangan dan kerugian negara dalam pelaksanaan anggaran akan

nenurun.

Formulasi penghitungan pencapaian adalah sebagai beikut :

Jumlah temuan pemeriksaan tahun yang bersangkutan × 100% = Capaian Target penurunan temuan

Page 24: LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH … · Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi untuk mencapai tujuannya ... Mesin penghancur kertas 22 q. Lukisan Kanvas

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSPEKTORAT JENDERAL TAHUN 2016 16

Sasaran Program 2: Meningkatnya kinerja aparatur pengawasan dalam

rangka mendukung reformasi birokrasi

1) Penyampaian laporan Hasil Pengawasan tepat waktu

Inspektorat Jenderal bertugas melakukan pengawasan intern terhadap

pelaksanaan kegiatan pada satuan organisasi di lingkungan Kementerian

Desa PDT dan Transmigrasi melalui audit, reviu, bimbingan teknis, serta

kegiatan lainnya. Hasil dari kegiatan tersebut berupa rekomendasi yang

akan digunakan oleh satuan kerja terkait dalam rangka perbaikan kedepan,

olah karenanya laporan hasil pengawasan yang tepat waktu akan sangat

bermanfaat bagi pengambil keputusan untuk perbaikan.

APIP menyampaikan laporan hasil pengawasan secara periodik kepada

pimpinan lembaga dan tembusan ke Menteri PAN RB.

Penyampaian laporan hasil pengawasan oleh Itjen (APIP) diatur sesuai

Peraturan Menteri PAN dan RB no 42 Tahun 2011 tentang Petunjuk

pelaksanaan penyusunan ikhtisar laporan hasil pengawasan APIP

Penghitungan pencapaian target adalah sebagai berikut :

Jumlah Laporan APIP tepat waktu × 100% = Capaian Target

2) Presentase meningkatnya kualitas dan kuantitas SDM di lingkungan

Inspektorat Jenderal

Untuk mendukung terlaksananya tugas-tugas pengawasan dengan optimal,

Inspektorat Jenderal membutuhkan sumber daya yang profesional dan

kompeten. Untuk mencapai hal tersebut, beberapa aspek dari sumber daya

yang dimiliki yang harus dipenuhi antara lain:

Dari segi kuantitas, telah sesuai dengan kebutuhan

Kompetensi dan kualifikasi yang memenuhi standar dalam kegiatan

pengawasan atau audit

Dilaksanakannya pengembanganpegawai melalui pelatihan dan

pendidikan yang dilakukan secara terus menerus.

Page 25: LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH … · Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi untuk mencapai tujuannya ... Mesin penghancur kertas 22 q. Lukisan Kanvas

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSPEKTORAT JENDERAL TAHUN 2016 17

Formulasi dalam penghitungan capaian adalah sebagai berikut :

Diklat Struktural dan Substantif yang dilaksanakan × 100% = Capaian Target

3) Presentase tersedianya sarana dan prasarana pendukung pelaksanaan

tugas pokok dan fungsi di Lingkungan Kerja Inspektorat Jenderal.

Untuk mendukung kegiatan pengawasan Inspektorat Jenderal membutuhkan

dukungan sarana dan prasarana, baik berupa sarana peralatan kantor

maupun layanan lainnya. Dalam kurun waktu 5 lima tahun mendatang

diharapkan kebutuhan sarana dan prasarana tersebut dapat terpenuhi. Dalam

tahun 2016 Inspektorat Jenderal telah menargetkan pengadaan sarana dan

prasarana sesuai yang telah ditetapkan dalam rencana kerja.

Formulasi penghitungan capaian adalah sebagai bekut :

Jumlah sarpras kerja Pegawai × 100% = Capaian Target

D. PERKEMBANGAN INDIKATOR KINERJA UTAMA TAHUN 2015-2019

Perkembangan Indikator Kinerja Program Inspektorat Jenderal berdasarkan

Rencana Strategis Itjen tahun 2015-2019 dapat digambarkan sebagai

berikut:

a. Indikator kinerja program tahun 2015-2016 sebagai berikut:

No. Sasaran Program Indikator Kinerja Utama Target

TH 2015 TH 2016 1 Meningkatnya

Pengawasan dan Akuntabilitas Pembangunan Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi

Tersedianya Kebijakan Teknis pengawasan internal Kementerian Desa PDT dan Transmigrasi

90% 25%

Persentase pengawasan intern terhadap akuntabilitas kinerja dan keuangan melalui audit, reviu , evaluasi , pemantauan dan pengawasan

90% -

Meningkatnya mutu laporan Keuangan Kementerian Desa PDT dan Transmigrasi

-

25%

Menurunnya temuan da kerugian negara dalam pelaksanaan anggaran di lingkungan Kementerian Desa PDT dan Transmigrasi

-

25%

Page 26: LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH … · Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi untuk mencapai tujuannya ... Mesin penghancur kertas 22 q. Lukisan Kanvas

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSPEKTORAT JENDERAL TAHUN 2016 18

No. Sasaran Program Indikator Kinerja Utama Target

TH 2015 TH 2016 Persentase dilaksanakannya

tindak lanjut hasil pengawasan

90%

-

2 Meningkatnya kinerja aparatur pengawasan dalam mendukung reformasi birokrasi

Penyampaian laporan Hasil Pengawasan tepat waktu

-

25%

Meningkatnya kualitas sumber daya manusia (SDM) di lingkungan Inspektorat Jenderal

90%

50%

Tersedianya sarana dan prasarana pendukung pelaksanaan tugas pokok dan fungsi di Lingkungan Kerja Inspektorat Jenderal.

90%

50%

b. Dalam tahun 2017 terdapat revisi atas sasaran program dan Indikator Kinerja

Program dan targetnya pada Rencana Strategis Inspektorat Tahun 2015-2019

menjadi sebagai berikut :

No. Sasaran Program Indikator Kinerja Utama Target

TH 2017 TH 2018 Th 2019 1

Meningkatnya pengawasan dan

akuntabilitas aparatur

Kementerian

Persentase rekomendasi atas temuan hasil pemeriksaan yang

ditindaklanjuti 80% 90% 100%

Jumlah Norma Standar Prosedur Kriteria (NSPK)

pengawasan internal yang diselesaikan dan

diimplementasikan

6 8 12

Tingkat kapabilitas APIP 2 2 2 Tingkat kematangan implementasi SPIP

2 3 4

2 Meningkatnya nilai hasil Penilaian

Mandiri Pelaksanaan

Reformasi Birokrasi (PMPRB)

Nilai hasil Penilaian Mandiri Pelaksanaan Reformasi

Birokrasi (PMPRB)

75 85 90

3

Peningkatan akuntabilitas kinerja di lingkungan Itjen

Persentase Kesesuaian atas Penyajian Laporan Keuangan dan BMN Itjen berdasarkan

Standar Akuntansi Pemerintah (SAP) dari hasil evaluasi Aparat

Pengawas Intern Pemerintah (APIP)

4

4

4

Nilai Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah

(SAKIP) Itjen 84 88 90

Page 27: LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH … · Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi untuk mencapai tujuannya ... Mesin penghancur kertas 22 q. Lukisan Kanvas

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSPEKTORAT JENDERAL TAHUN 2016 19

No. Sasaran Program Indikator Kinerja Utama Target

TH 2017 TH 2018 Th 2019 Persentase penyampaian Laporan satuan kerja di

lingkungan Itjen yang tepat waktu sesuai dengan ketentuan

5 5 5

4 Meningkatnya kualitas dan

kuantitas SDM yang sesuai dengan

kebutuhan organisasi

Pejabat tinggi dan pejabat administrasi di lingkungan Itjen yang mengikuti pengembangan

kompetensi per tahun

40 50 60

Persentase Pejabat fungsional di lingkungan Itjen yang

mengikuti pengembangan kompetensi per tahun

40 50 60

Persentase terpenuhinya jumlah Auditor sesuai dengan beban

kerja

65 80 100

Nilai rata-rata Sasaran Kinerja Pegawai (SKP) ASN di

lingkungan Itjen

90 91 92

5 Peningkatan kualitas pelayanan

Itjen dalam pengawasan lainnya

Meningkatnya tingkat kepuasan aparatur Kementerian atas pelayanan konsultasi dan

pendampingan Itjen

85 90 95

6 Peningkatan efisiensi dan

efektifitas anggaran Itjen

Nilai Kinerja atas Pelaksanaan Rencana Kerja dan Anggaran

Itjen

85 90 95

Persentase Kesesuaian sasaran RENJA yang

diprogramkan dalam RKA Itjen

100 100 100

Rata-rata intensitas revisi DIPA di lingkungan Itjen

2 2 2

Page 28: LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH … · Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi untuk mencapai tujuannya ... Mesin penghancur kertas 22 q. Lukisan Kanvas

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSPEKTORAT JENDERAL TAHUN 2016 20

BAB III

AKUNTABILITAS KINERJA

A. CAPAIAN KINERJA INSPEKTORAT JENDERAL

Sasaran yang ingin dicapai dalam penyelenggaraan pengawasan oleh Inspektorat

Jenderal mengacu pada Renstra Inspektorat Jenderal Kementerian Desa,

Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi Tahun 2015 yakni

menyelenggarakan pengawasan intern di lingkungan Kementerian Desa,

Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi. Dalam melaksanakan tugas

dan fungsinya, Inspektorat Jenderal mempunyai tujuan baik jangka panjang, jangka

menengah maupun jangka pendek/tahunan.Penetapan tujuan sangat penting baik

sebagai arah jalannya organisasi maupun untuk mengukur keberhasilan Inspektorat

Jenderal dan menjadi kewajiban setiap organisasi pemerintah wajib menyusun

rencana strategis untuk melaksanakan akuntabilitas kinerja sebagai

pertanggungjawabannya. Rencana strategis tersebut dituangkan ke dalam rencana

pengawasan lima tahunan dan rencana pengawasan tahunan yang memuat visi,

misi, tujuan, strategi, kebijakan, program dan kegiatan pengawasan sesuai dengan

tugas dan fungsi Inspektorat.

Penilaian atas pencapaian target IKU dilakukan melalui pemeringkatan dengan

metode skoring, setelah dilakukan pembobotan terhadap indikator kinerja yang

telah ditetapkan, sebagai berikut:

Nomor Skor Predikat

1 >85-90 Sangat baik

2 >70-85 Baik

3 >55-70 Sedang

4 ≤55 Rendah

Berdasarkan indikator kinerja yang telah ditetapkan atas sasaran program dalam

Perjanjian Kinerja Tahun 2016, maka capaian Kinerja Inspektorat Jenderal yang

telah berhasil dicapai adalah sebagai berikut :

Page 29: LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH … · Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi untuk mencapai tujuannya ... Mesin penghancur kertas 22 q. Lukisan Kanvas

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSPEKTORAT JENDERAL TAHUN 2016 21

1. PERBANDINGAN TARGET DAN RELISASI KINERJA TAHUN 2016

Tabel 5. Capaian Kinerja Inspektorat Jenderal tahun 2016

No Sasaran Program IndikatorKinerja Utama FormulasiPerhitunggan IKU Target Realisasi Capaian

% Bobot Skor PerhitunganRealisasi IKU

1

Meningkatnya Pengawasan dan Akuntabilitas Pembangunan Desa, Daerah Tertinggal danTransmigrasi

Jumlah kebijakan teknis pengawasan Internal Kementerian Desa, PDT danTransmigrasi

Jumlah kebijakan teknis pengawasan yang disusun dan diimplementasikan

25% (3 pedoman)

25% (3 pedoman)

100% 20 20

Target sampai dengan tahun 2019 = 12 Pedoman. Target 2016 = (4/12 x 100%)= 25 %

Presentase meningkatnya mutu laporan Keuangan Kementerian Desa, PDT dan Transmigrasi

1) Opini atas Laporan Keuangan Kementerian secara profesional yang dikeluarkan oleh Badan Pemeriksa Keuangan Republik Indonesia (BPK RI) dibagi Target per tahundikali 100% Klasifikasi penilaian: WTP= 4 WDP= 3 Disclaimer= 2 Adverse Opinion= 1

25% (4)

18,,75 % (3)

75 %

20

15

Opini BPK atas Laporan Keuangan TA 2015 adalah WDP

Nilai : ¾ = 75%

Menurunnya temuan kerugian negara dalam pelaksanaan anggaran di lingkungan Kementerian Desa, PDT dan Transmigrasi

Jumlah hasil temuan pemeriksaan dibagi jumlah anggaran dikali 100%

25% 0% 0% 25 0

TemuanTahun 2016 (Audit TA 2015) : Rp 22.337.600.411,40 TemuanTahun 2015 ( Audit TA 2014) : Rp 10.331.034.698,95 dengan anggaran yang relatif sama maka target penurunan hasil temuan pemeriksaan tidak terpenuhi.

Page 30: LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH … · Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi untuk mencapai tujuannya ... Mesin penghancur kertas 22 q. Lukisan Kanvas

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSPEKTORAT JENDERAL TAHUN 2016 22

2

Meningkatnya kinerja aparatur dalam mendukung reformasi birokrasi

Penyampaian laporan Hasil Pengawasan tepat waktu

Jumlah laporan pengawasan yang disampaikan tepat waktu sesuai ketentuan

25% (3 Lap) 8,34%

(2 Lap) 66,67% 15 10,02

Target Laporan APIP ; 12, Target 2016 = 3/12 x 100% = 25 % Realisasi = 2/12 x 100%=16,67%

Meningkatnya kualitas Sumber Daya Manusia (SDM ) di lingkungan Inspektorat Jenderal

Jumlah Diklat pengembangan kompetensi pada tahun yang bersangkutan

50% (5)

40% (4)

80% 10 8

Target 2016 : 50% x 10 kegiatan diklat = 5 Diklat Realisasi 2016= 4/10 x 100%= 40%

Tersedianya sarana dan prasarana pendukung pelaksanaan tugas pokok da nfungsi di Lingkungan Kerja Inspektorat Jenderal

Jumlah sarana dan prasarana pada tahun yang bersangkutan dibagi jumlah pegawai

50% 85.39% 171% 10 17

Jumlah sarana pendukung kerja: 1) PC/Laptop: 137 unit 2) Meja Kerja: 70 unit 3) Kursi Kerja : 70 unit 4) FillingCabinet/ Almariarsip : 36 unit 5) Printer : 49 unit 6) Alat pendukung Audit : 53 unit Dibanding jumlah pegawai Itjen sebanyak 81 orang ,maka persentase rata-ratanya adalah 85,39%.

Jumlah 42% 33% 82,11% 100 70,02

Page 31: LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH … · Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi untuk mencapai tujuannya ... Mesin penghancur kertas 22 q. Lukisan Kanvas

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSPEKTORAT JENDERAL TAHUN 2016 23

Berdasarkan tabel diatas,capaian kinerja dari sasaran strategis yang telah

ditetapkan dapat diuraikan sebagai berikut :

`

Sasaran Program 1.Meningkatnya Pengawasan dan Akuntabilitas aparatur

Kementerian Desa, PDT dan Transmigrasi

Sasaran meningkatnya Pengawasan dan Akuntabilitas aparatur Kementerian

Desa, PDT dan Transmigrasi berdasarkan indikator kinerjanya dapat di uraikan

sebagai berikut :

1) Jumlah kebijakan teknis pengawasan internal Kementerian Desa PDT

dan Transmigrasi

Target penyusunan pedoman dan kebijakan teknis pengawasan yang

disahkan berdasarkan Rencana Strategis tahun 2015-2019 adalah sebanyak

12 kebijakan/pedoman pengawasan. Target tersebut terbagi dalam lima

tahun, sedangkan dalam tahun 2016 target yang ingin dicapai adalah 3

kebijakan/ pedoman pengawasan yang disahkan atau 25 %.

Jumlah Pedoman yang telah disusun sampai dengan tahun 2016 adalah:

a. Pedoman audit investigasi

b. Pedoman Pengendalian gratifikasi

c. Pedoman audit pengadaan barang dan jasa

d. Pedoman reviu laporan keuangan

e. Pedoman audit operasional

f. Pedoman evaluasi SAKIP

g. Pedoman reviu indikator kinerja utama

h. Pedoman penilaian mandiri pelaksanaan reformasi birokrasi

i. Pedoman SPIP

j. Pedoman Penanganan Pengaduan

k. Pedoman Reviu DIPA

l. Pedoman Revisi RKA-K/L.

Page 32: LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH … · Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi untuk mencapai tujuannya ... Mesin penghancur kertas 22 q. Lukisan Kanvas

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSPEKTORAT JENDERAL TAHUN 2016 24

Dalam tahun 2016 dari 12 pedoman tersebut telah disahkan menjadi

Peraturan Menteri/Keputusan Itjen dan telah diimplementasikan sebanyak 3

pedoman yaitu :

a) Keputusan Menteri Desa PDT dan Transmigrasi Nomor 19 Tahun 2016

tentang Pedoman Evaluasi dan implementasi SAKIP di lingkungan

Kementerian Desa, PDT dan Transmigrasi

b) Keputusan Menteri Desa PDT dan Transmigrasi Nomor 24 Tahun 2016

tentang Pedoman Penanganan Pengaduan di lingkungan Kementerian

Desa, PDT dan Transmigrasi

c) Keputusan Irjen KDPDTT No 44 Tahun 2016 tentang Pedoman Reviu

IKU di lingkungan Kementerian Desa, PDT dan Transmigrasi

Berdasarkan uraian diatas maka realisasi penyusunan kebijakan dan

pedoman pengawasan sebanyak 3 pedoman atau 25%. dari 12 target telah

tercapai.

2) Presentase meningkatnya mutu laporan Keuangan Kementerian Desa

PDT dan Transmigrasi

Meningkatnya mutu laporan keuangan Kementerian Desa PDT dan

Transmigrasi salah satu indikakatornya adalah diperolehnya opini atas

penyajian Laporan Keuangan oleh BPK (Badan Pemeriksa Keuangan).

Target yang ditetapkan dalam tahun 2016 adalah diperolehnya Opini Wajar

Tanpa Pengecualian.

Dari hasil audit atas laporan keuangan Kementerian Desa, PDT dan

Transmigrasi tahun 2015 yang dilaksanakan dalam tahun 2016 opini yang

diperoleh adalah Wajar dengan Pengecualian (WDP).

Beberapa catatan yang dikecualikan dalam opini tersebut antara lain adalah:

a) Persediaan,

Sebagian satker KDPDTT tidak melakukan inventarisasi fisik atas

persediaaan per tanggal 31 Desember 2015 serta tidak melaksanakan

Page 33: LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH … · Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi untuk mencapai tujuannya ... Mesin penghancur kertas 22 q. Lukisan Kanvas

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSPEKTORAT JENDERAL TAHUN 2016 25

pengelolaan persediaan dengan baik, antara lain tidak melakukan

pencatatan atas mutasi persediaan secara memadai.

b) Aset tetap yang disajikan dalam Neraca per 31 Desember 2015

diantaranya tidak didukung dengan rincian sehingga tidak dapat

ditelusuri keberadaannya.

c) Aset lain-lain, diantaranya tidak didukung dengan rincian.

d) Utang kepada pihak ketiga, catatan dan dokumen yang ada tidak

memungkinkan untuk dilakukan pengujian.

Dalam rangka mencapai target WTP atas Laporan Keuangan KDPDTT ,

Inspektorat Jenderal bekerjasama dengan seluruh satker terkait,

melakukan pendampingan dan pengawalan dalam rangka meminimalisir

dan menyelesaikan masalah-masalah yang menjadi catatan tersebut.

Selain hal-hal diatas Inspektorat Jenderal dalam rangka meningkatkan

mutu laporan keuangan Satuan Kerja di lingkungan KDPDTT melakukan

reviu dan pendampingan terhadap Laporan keuangan UKE I untuk

menilai keseuaian penyajian laporan keuangan dengan SAP serta

peraturan lainnya yang berlaku.

Berdasarkan opini BPK atas Laporan Keuangan KDPDTT Tahun 2015

yaitu Wajar dengan Pengecualian (WDP).maka pencapaian indikator

peningkatan mutu laporan Keuangan berdasarkan formulasi perhitungan

adalah sebesar 75%.

Sedangkan dari hasil reviu atas Laporan keuangan KDPDTT Tahun

2015 oleh Itjen menunjukan bahwa penyusunan laporan keuangan

belum seluruhnya sesuai dengan standar yang berlaku, terdapat

beberapa pos laporan keuangan yang harus dilakukan koreksi.

3) Menurunnya temuan kerugian negara dalam pelaksanaan anggaran di

lingkungan Kementerian Desa PDT dan Transmigrasi

Berdasarkan laporan rekapitulasi temuan hasil pemeriksaan yang

dilaksanakan oleh pengawas eksternal (BPK ) dalam tahun 2016 (audit

Page 34: LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH … · Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi untuk mencapai tujuannya ... Mesin penghancur kertas 22 q. Lukisan Kanvas

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSPEKTORAT JENDERAL TAHUN 2016 26

tahun anggaran 2015), temuan atau rekomendasi yang bersifat keuangan

berjumlah Rp22.337.600.411,00 atau sebesar 0.3 % dibanding anggaran.

Rekomendasi hasil audit tahun 2015 (audit atas tahun anggaran 2014)

sebesar Rp10.331.034.698,95.Temuan ini merupakan merupakan bawaan

dari Kementerian PDT dan beberapa satuan kerja di Kemterian Nakertrans

yang bergabung menjadi Kemendesa.dalam tahun 2015.

Dilihat dari jumlah temuan yang bersifat keuangan belum menunjukan

penurunan namun cenderung terjadi peningkatan, dengan demikian target

penurunan temuan kerugian negara sebesar 25% dalam tahun 2016 tidak

tercapai. Hal tersebut karena meningkat atau menurunnya temuan hasil

audit oleh Pengawasan Internal maupun eksternal sangat tergantung dari

berbagai faktor yang berada pada satuan kerja, sejauh ini Itjen belum

berhasil mengawal penurunan temuan secara optimal.

Namun demikian dilihat dari aspek pengembalian dan penyelamatan

kerugian keuangan negara oleh Inspektorat Jenderal melalui tindak lanjut

penyelesaian rekomendasi dan temuan hasil pemeriksaan, dalam tahun

2016 terjadi peningkatan yang cukup signifikan yaitu sebesar

Rp8.476.070.253,27 atau 131% dibanding tahun 2015 sebesar

Rp6.452.761.161,47.

Sasaran Strategis 2: Meningkatnya kinerja aparatur pengawasan dalam

rangka mendukung reformasi birokrasi

Meningkatnya kinerja aparatur pengawasan dalam rangka mendukung

reformasi birokrasi berdasarkan indikator kinerjanya dapat di uraikan sebagai

berikut :

a. Penyampaian laporan Hasil Pengawasan tepat waktu

Penyampaian laporan hasil pengawasan oleh Itjen (APIP) diatur sesuai

Peraturan Menteri PAN dan RB no 42 Tahun 2011 tentang Petunjuk

pelaksanaan penyusunan ikhtisar laporan hasil pengawasan APIP .

Page 35: LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH … · Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi untuk mencapai tujuannya ... Mesin penghancur kertas 22 q. Lukisan Kanvas

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSPEKTORAT JENDERAL TAHUN 2016 27

Berdasarkan ketentuan tersebut penyampaian laporan APIP kepada

pimpinan lembaga dan tembusan ke Kementerian PAN RB

adalahsebagai berikut :

Laporan APIP SM I disampaikan tanggal 1 September tahun

bersangkutan

Laporan APIP SM II disampaikan tanggal 1 Maret tahun berikutnya.

Dalam tahun 2016 penyusunan dan penyampaian laporan APIP yang

dilaksanakan Inspektorat Jenderal belum dilaksanakan, demikian pula

penyampaian laporan APIP oleh unit kerja Inspektorat I sampai dengan V

menunjukan bahwa belum dilaksanakan dengan tertib, dari kewajiban 12

laporan APIP dari Itjen (UKE I) dan Inspektorat I sampai dengan V (SM II

Th 2015 dan SM I Tahun 2016 ) terealisir 3 laporan dan hanya 2 (dua)

laporan disampaikan tepat waktu. Berdasarkan uraian tersebut maka

target penyampaian laporan hasil pengawasan tepat waktu sebanyak 3

laporan tercapai 66,67 %.

b. Meningkatnya kualitas sumber daya manusia (SDM) di lingkungan

Inspektorat Jenderal

Peningkatan kualitas sumberdaya manusia di ingkungan Itjen sangat

diperlukan untuk mendukung tugast-tugas Itjen yang semakin berat saat

ini dan di masa mendatang, oleh karenanya pengembangan dan

peningkatan kompetensi SDM Itjen terutama SDM pengawasan perlu

dilaksanakan secara terus menerus.

Program dan kegiatan yang telah direncanakan untuk mendukung

peningkatan kinerja sumber daya manusiaKementerian Desa,

Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi antara lain adalah

sebagai berikut :

Menyusun rencana kebutuhan pegawai selama lima tahun kedepan

Melakukan penambahan melalui permintaan tambahan tenaga auditor

dan tenaga teknis lainnya

Page 36: LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH … · Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi untuk mencapai tujuannya ... Mesin penghancur kertas 22 q. Lukisan Kanvas

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSPEKTORAT JENDERAL TAHUN 2016 28

Membuat rencana pengembangan pegawai melalui pendidikan dan

latihian pegawai

Kegiatan–kegiatan lainnya yang berkaitan dengan peningkatan

kapasitas pegawai, antara lain:

Sosialisasi aturan dan ketentuan serta pedoman-pedoman baru yang

berlaku secara nasional maupun di lingkungan Kementerian Desa,

Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi.

Dalam tahun 2016 Itjen mentargetkan sebanyak 50% dari rencana

sebanyak 10 (sepuluh) kegiaatan pengembangan kompetensi atau 5

kegiatan Diklat.

Realisasi kegiatan pengembangan kompetensi tahun 2016 adalah

sebanyak 4 (empat) kegiatan Diklat atau 40%, terinci sebagai berikut:

Diklat Pejabat Struktural (PIM II dan IV) : 1 Kegiatan

Diklat Fungsional Auditor : 1 Kegiatan

Diklat Substantif : 2 Kegiatan

Dengan demikian capaian indikator ini adalah sebesar 80 %.

c. Presentase sarana dan prasarana pendukung pelaksanaan tugas

pokok dan fungsi di Lingkungan Kerja Inspektorat Jenderal.

Untuk mendukung tugas dan fungsi pengawasan dapat berjalan secara

optimal, dibutuhkan sarana dan prasarana pendukung kegiatan. Dengan

tersedianya sarana kerja yang memadai diharapkan kinerja pegawai

dapat mencapai target dan rencana yang ditetapkan.

Indikator tersedianya sarana dan prasarana yang memadai adalah

presentase jumlah sarana dan prasarana berupa peralatan kerja

dibanding jumlah pegawai/staf Itjen.

Berdasarkan laporan aktiva tetap Inspektorat Jenderal per 31 Desember

2016, jumlah sarana dan prasarana kerja berupa peralatan komputer

PC/notebook, meja kerja, kursi, almari/filing cabinet dan peralatan

Page 37: LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH … · Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi untuk mencapai tujuannya ... Mesin penghancur kertas 22 q. Lukisan Kanvas

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSPEKTORAT JENDERAL TAHUN 2016 29

pendukung kegiatan audit yang ada jumlahnya sudah cukup memadai

dibanding jumlah pegawai yang ada, yaitu sebesar 85,39%

2. PERBANDINGAN KINERJA ORGANISASI DENGAN TAHUN 2015

Perbandingan dengan capaian kinerja tahun 2015, belum menunjukan

peningkatan kinerja secara signifikan, hal ini karena tahun 2016 merupakan

tahun kedua pembentukan Kementerian Desa PDT dan Transmigrasi. Namun

demikian beberapa kegiatan telah menunjukan peningkatan kinerjanya antara

lain :

a. Penyusunan kebijakan teknis dan pedoman pengawasan internal

Kementerian Desa PDT dan Transmigrasi

Target penyusunan dan implementasi kebijakan teknis dan pedoman

pengawasan berdasarkan rencana strategis Inspektorat Jenderal 2015 –

2019 adalah sebanyak 12 pedoman. Dalam tahun 2015 Itjen telah menyusun

1 buah pedoman dan telah disahkan menjadi Peraturan Menteri KDPDTT

No 19 Tahun 2015 tentang Pedoman Implementasi SPIP di lingkungan

KDPDTT dan telah diimplementasikan.dibandingkan dengan tahun 2016

realisasi penyusunan Kebijakan dan pedoman pengawasan target 4 buah

kebijakan dan pedoman yang disusun dan diimplementasikan.

b. Menurunnya temuan kerugian negara dalam pelaksanaan anggaran di

lingkungan Kementerian Desa PDT dan Transmigrasi

Indikator menurunnya temuan hasii pemeriksaan berupa rekomendasi yang

bersifat keuangan yang merugikan negara maupun tuntutan ganti rugi

berdasarkan audit intern dari Itjen dalam tahun 2016 ( hasil audit tahun

anggaran 2015) belum menunjukan keberhasilannya. Hal tersebut karena

operasional Kemendesa PDT dan Transmigrasi baru berjalan secara efektif

selama satu setengah tahun (Triwulan II Tahun 2015), sehingga system dan

prosedur operasional belum tertata dengan baik demikian pulasistem

Page 38: LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH … · Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi untuk mencapai tujuannya ... Mesin penghancur kertas 22 q. Lukisan Kanvas

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSPEKTORAT JENDERAL TAHUN 2016 30

pengendalian intern atas kegiatan dan pengelolaan anggaran belum

dibangun sesuai ketentuan yang berlaku.

c. Peningkatan kualitas SDM dan sarana prasarana Itjen

Dalam bidang peningkatan kualitas sumber daya manusia dan penyediaan

sarana dan prasarana, dalam tahun 2016 telah dilaksanakan pengadaan

peralatan kerja yang cukup, sehingga seluruh pegawai telah didukung

dengan sarana dan prasarana kerja yang memadai untuk melaksanakan

tugas dengan lebih baik.

Sedangkan kegiatan pengembangan dan peningkatan pegawai melalui

Diklat dan Bimbingan Teknis meskipun frekuensinya masih rendah namun

dari segi jumlah pegawai yang mengikuti kegiatan diklat dan bimtek

dibanding pegawai yang ada yang sudah memenuhi target.

3. ANALISA PENYEBAB KEBERHASILAN/KEGAGALAN

Pencapaian kinerja Inspektorat Jenderal pada tahun anggaran 2016

menunjukan bahwa terdapat 2 (dua) indikator kinerja program, dari dua

sasaran program masing-masing satu indikator telah mencapai target,

sedangkan dua indikator tidak mencapai target sesuai yang telah ditetapkan,

analisa atas keberhasilan dan kegagalan tersebut dapat diuraikan sebagai

berikut:

a. Analisa penyebab keberhasilan

1) Target penyusunan kebijakan teknis pengawasan di lingkungan

Kementerian Desa PDT dan Transmigrasi dalam tahun 2016

sebanyak 3 kebijakan dan pedoman teknis pengawasan telah tercapai

100%. Dalam pencapaian ini tidak terlepas dari upaya yang dilakukan

oleh Inspektorat Jenderal untuk menyusun menyelesaikan pedoman

yang dibutuhkan dalam pelaksanaan tugas pengawasan, serta adanya

dukungan kerjasama dengan pihak eksternal (BPKP) serta Biro

Hukum dan Ortala pedoman dan kebijakan teknis tersebut.

Page 39: LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH … · Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi untuk mencapai tujuannya ... Mesin penghancur kertas 22 q. Lukisan Kanvas

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSPEKTORAT JENDERAL TAHUN 2016 31

2) Penyediaan sarana dan prasarana kerja dalam tahun anggaran 2016

telah mencapai target dimana seluruh pegawai telah didukung dengan

telah disusun dengan baik serta tersedianya anggaran yang cukup

untuk pengadaan peralatan tersebut. Dari segi pelaksanaan,

pengadaan telah dilakukan dengan cukup baik dan dilaksanakan

diawal tapainyahun sehingga dapat dimanfaatkan dalam mendukung

tugas tugas kantor.

b. Analisa penyebab kegagalan

1) Belum tercapainya kualitas mutu laporan Keuangan Kementerian yang

dicerminkan dari opini WDP oleh BPK atas laporan keuangan

Kemendesa PDT dan Transmigrasi TA 2015, antara lain adalah belum

dimplemantasikannya SPIP di Kemendesa, PDT dan Transmigrasi

secara efektif, sehingga belum terbangun lingkungan pengendalian dan

unsur pengendalian lainnya yang dapat mengurangi penyimpangan.

Dilain pihak masih kurangnya pemahaman dan kompetensi pegawai

tentang standar dan prosedur yang berlaku dalam penyusunan Laporan

keuangan.

2) Tidak tercapainya target menurunnya temuan kerugian negara dalam

pelaksanaan anggaran di lingkungan Kementerian Desa PDT dan

Transmigrasi karena faktor penyebab adanya temuan kerugian negara

terdapat di satker yang bersangkutan, yaitu lemahnya pengendalian

internal kegiatan pada satker yang bersangkutan.

Selain itu kurangnya sumber daya auditor, yang ada sekarang

berjumlah 29 orang menurun dibanding tahun lalu. Dengan luas

jangkauan dan jumlah satker sebanyak 400 Satker Pusat dan Daerah

serta jumlah anggaran yang harus diawasi maka pengawasan internal

belum cukup efektif untuk mengurangi jumlah penyimpangan yang

terjadi.

Page 40: LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH … · Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi untuk mencapai tujuannya ... Mesin penghancur kertas 22 q. Lukisan Kanvas

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSPEKTORAT JENDERAL TAHUN 2016 32

3) Penyampaian laporan hasil pengawasan tepat waktu belum mencapai

target yang ditetapkan.

Penyampaian laporan hasil pengawasan tepat waktu merupakan salah

satu unsur dari keberhasilan tugas pengawasan dan menunjukan

bahwa pengawasan telah dilaksanakan dengan baik, karena dengan

demikian rekomendasi perbaikan dapat segera ditindaklanjuti.

Namun demikian jumlah auditor yang terbatas sehingga beban kerja

auditor tidak memenuhi sehingga pengawasan belum berjalan secara

efekeif. Dilain pihak program dan rencana pemeriksaan yang disusun

belum dilaksanakan secara disiplin sehingga laporan hasil pengawasan

yang dilaksanakan belum disusun dan disampaikan tepat waktu.

4) Peningkatan kualitas SDM melalui pendidikan dan pengembangan

pegawai belum memenuhi target, hal tersebut karena jumlah pegawai

Itjen baik Fungsional auditor maupun administrasi masih sangat kurang

berakibat beban kerja cukup tinggi, sehingga waktu untuk mengikuti

Diklat sangat terbatas.

Disamping itu belum sinkronnya rencana pelaksanaan diklat dengan

Program pengawasan yang dibuat sehingga pelaksanaan tidak dapat

berjalan sebagaimana mestinya.

4. ANALISIS ATAS EFISIENSI PENGGUNAAN SUMBER DAYA

a. Jumlah SDM Itjen yang relatif masih sangat kurang baik tenaga auditor yang

bersertifikat yang hanya berjumlah 29 orang maupun staf administrasi

dibanding dengan jumlah program dan kegiatan serta anggaran yang harus

diawasi, sehingga beban kerja cukup tinggi diatasi dengan pengunaan SDM

secara efisien dalam pelaksanaan penugasan audit maupun tugas-tugas

lainnya.

b. Efisiensi penggunaan anggaran Itjen terlihat bahwa target Rencana dan

program pengawasan dalam tahun 2016 dari segi output tidak mengalami

penurunan meskipun jumlah anggaran telah mengalami pengurangan

Page 41: LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH … · Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi untuk mencapai tujuannya ... Mesin penghancur kertas 22 q. Lukisan Kanvas

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSPEKTORAT JENDERAL TAHUN 2016 33

melalui penghematan yang cukup signifikan yaitu sebesar Rp 12 milyar atau

24%.

B. REALISASI ANGGARAN

Dari pagu anggaran untuk mencapai sasaran strategis Inspektorat Jenderal

tahun anggaran 2016 adalah sebesar Rp40,517,542,400,00 termasuk di

dalamnya dana self blocking Rp805.658.400,00sehingga anggaran yang dapat

digunakan adalah sebesar Rp39.711.884.000,00.

Realisasi Aanggaran Inspektorat Jenderal sampai dengan 31 Desember 2016

adalah sebesar Rp37.909.811.134,00. dengan persentase sebesar 93,56%.Jika

tanpai self blocking maka realisasi anggaran menjadi 95,46 %. Dengan demikian

target realisasi anggaran Itjen dalam tahun 2016 sebesar 95,06% telah

terlampaui.

Rincian realisasi anggaran Inspektorat Jenderal dapat dilihat pada tabel sebagai

berikut:

Page 42: LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH … · Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi untuk mencapai tujuannya ... Mesin penghancur kertas 22 q. Lukisan Kanvas

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSPEKTORAT JENDERAL TAHUN 2016 34

Tabel.6 Realisasi Anggaran Inspektorat Jenderal TA 2016

Per 31 Desember2016

Ng PROG KEG URAIAN PAGU Realisasi Sisa

Rp % Rp %

067.02.03

Program Pengawasan Dan Peningkatan Akuntabilitas Aparatur Kementerian Desa, PDT dan Transmigrasi

40,517,542,400 37,909,811,134 93.56 2,607,731,266 6.44

5468

Dukungan Manajemendan Dukungan Teknis Lainnya Inspektorat Jenderal Kementerian Desa, PDT dan Transmigrasi

20,857,657,400 19,552,033,745 93.74 1,305,623,655 6.26

5469

Penyelenggaraan Pengawasandan Akuntabilitas Terhadap Pelaksanaan Tugas di lingkungan Sekjen KDPDTT, dan Ditjen Pembangunan Daerah Tertinggal

3,673,571,000 3,473,559,027 94.56 200,011,973 5.44

5470

Penyelenggaraan Pengawasan dan Akuntabilitas Terhadap Pelaksanaan Tugas di lingkungan Ditjen Pembangunan dan Pemberdayaan Masyarakat Desa

4,087,768,000 3,978,333,683 97.32 109,434,317 2.68

5471

Penyelenggaraan Pengawasan dan Akuntabilitas Terhadap Pelaksanaan Tugas di lingkungan Ditjen Penyiapan Kawasandan Pengembangan Permukiman Transmigrasi dan Ditjen Pengembangan KawasanTransmigrasi

4,158,504,000 3,847,708,964 92.53 310,795,036 7.47

5472

Penyelenggaraan Pengawasan dan Akuntabilitas Terhadap Pelaksanaan Tugas di lingkungan Badan Penelitian dan Pengembangan, Pendidikan, Pelatihan, dan Informasi serta Ditjen Pembangunan Daerah Tertentu

4,118,536,000 3,891,228,340 94.48 227,307,660 5.52

5473

Penyelenggaraan Pengawasan dan Akuntabilitas Terhadap PelaksanaanTugas di lingkungan Inspektorat Jenderal dan Ditjen Pengembangan Kawasan Perdesaan

3,621,506,000 3,166,947,375 87.45 454,558,625 12.55

Page 43: LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH … · Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi untuk mencapai tujuannya ... Mesin penghancur kertas 22 q. Lukisan Kanvas

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSPEKTORAT JENDERAL TAHUN 2016 35

BAB IV

PENUTUP

A. KESIMPULAN

Berdasarkan hasil evaluasi di depan, disimpulkan bahwa capaian kinerja

Inspektorat Jenderal dalam tahun 2016 dapat diuraikan sebagai berikut :

1. Capaian kinerja atas sasaran program pada umumnya telah dicapai sebesar

82,11% dengan skor 70,02, meskipun demikian masih terdapat beberapa

Indikator Kinerja dari sasaran program yang belum mencapai target.

2. Indikator kinerja atas sasaran program Meningkatnya Pengawasan dan

Akuntabilitas Pembangunan Desa, Daerah Tertinggal dan Transmigrasi

belum seluruhnya mencapai target, terdapat satu indikator yaitu menurunnya

temuan kerugian negara dalam pelaksanaan anggaran di lingkungan

Kementerian Desa PDT dan Transmigrasi tidak tercapai. Berdasarkan

Rekapitulasi Hasil temuan dan rekomendasi tahun 2016 (audit atas Tahun

Anggaran 2015) menunjukan bahwa jumlah rekomendasi yang bersifat

keuangan atau kerugian negara belum menunjukkan penurunan dibanding

temuan tahun 2015 (audit atas Tahun Anggaran 2014).

3. Capaian kinerja atas sasaran program meningkatnya kinerja aparatur dalam

mendukung reformasi birokrasi, salah satu indikatornya yaitu Penyampaian

laporan hasil pengawasan secara tepat waktu belum mencapai sasaranya,

hal tersebut karena Inspektorat Jenderal belum secara resmi

menyampaikan Laporan Hasil Pengawasan Intern yang dilaksanakan sesuai

peraturan yang berlaku, karena Unit kerja Inspektorat sebagian besar tidak

menyampaikan laporan Hasil pengawasannya (Laporan APIP) sesuai

ketentuan, sehingga tidak memungkinkan untuk dibuat laporan lingkup Itjen.

Page 44: LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH … · Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi untuk mencapai tujuannya ... Mesin penghancur kertas 22 q. Lukisan Kanvas

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSPEKTORAT JENDERAL TAHUN 2016 36

4. Realisasi anggaran dalam tahun 2016 mencapai 93,56% atau 95,46.(tanpa

self blocking), telah mencapai target realisasi anggaran 2016 sebesar 95%,

meskipun demikian secara kualitas realisasi tersebut perlu diikuti dengan

hasil pengawasan intern yang lebih berkualitas pula antara lain, pelaksanaan

reviu dan pendampingan terhadap pelaksanaan anggaran dan kegiatan,

penyusunan laporan keuangan serta audit kinerja yang menghasilkan

rekomendasi yang lebih bermanfaat dan realistis dalam rangka perbaikan

dimasa mendatang.

B. SARAN

Untuk meningkatkan kinerja dan penggunaan anggaran Inspektorat Jenderal

dengan lebih efisien dan efektif, beberapa hal yang perlu di tingkatkan antara

lain:

1. Rencana kerja yang lebih realistis di sesuaikan dengan SDM dan sarana

prasarana yang tersedia.serta penerapan riskbase audit secara cermat

dalam penetapan program dan kegiatan yang mejadi prioritas pengawasan.

2. Pelaksanan kegiatan dan penggunaan anggaran dengan lebih baik sesuai

SOP yang telah ditetapkan.

3. Peningkatan kapasitas SDM baik secara kuantitas maupun kualitas, dengan

perencanaan kebutuhan pegawai, serta pengembangan dan peningkatan

kompetensi pegawai secara terus menerus.

4. Pemanfaatan dan penggunaan aplikasi program dalam beberapa kegiatan

perlu diimplementasikan dalam kegiatan Inspektorat Jenderal sehingga data

kinerja dapat diakses dengan lebih cepat dan akurat, antara lain Program

Sistem Informasi Pengawasan, Aplikasi persuratan dan disposisi elektronik,

dan WBS online.