LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH...

48
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah BPBD Kota Pontianak Tahun 2017 LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LAKIP)

Transcript of LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH...

  • Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah BPBD Kota Pontianak Tahun

    2017 1

    2017

    LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI

    PEMERINTAH (LAKIP)

  • Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah BPBD Kota Pontianak Tahun

    2017 2

    KATA PENGANTAR

    Puji syukur kehadirat Allah SWT atas rahmat dan Karunia yang dilimpahkan

    kepada kami sehingga sampai saat ini masih dapat menjalankan tugas dan dapat

    menyelesaikan penyusunan Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah

    (LAKIP) Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kota Pontianak Tahun

    Anggaran 2016. Dalam rangka terselenggaranya Pemerintah yang baik (good

    governance) serta mewujudkan aspirasi masyarakat dan mencapai tujuan serta cita

    – cita berbangsa dan bernegara maka diterbitkan Inpres No. 7 Tahun 1999 tentang

    Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) yang merupakan tindak lanjut dari

    TAP MPR RI No. XI/MPR/1998 dan Undang – undang No. 28 Tahun 1999 yang

    keduanya mengatur tentang Penyelenggaraan Negara yang Bersih dan Bebas dari

    Korupsi, Kolusi dan Nepotisme.

    Penyampaian Laporan Akuntabilitas Kinerja ini adalah sebagai wujud

    pertanggungjawaban kinerja yang terukur dan transparansi dalam menjalankan

    pemerintahan yang baik (good government) dan dengan penanganan yang baik

    (good governance/ yang amanah). Selain itu merupakan evaluasi hasil pencapaian

    tujuan dan sasaran Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kota Pontianak

    sebagai penjabaran dari visi, misi dan perencanaan strategis yang

    mengidentifikasikan tingkat keberhasilan dan kegagalan pelaksanaan kegiatan-

    kegiatan sesuai dengan program dan kebijakan yang ditetapkan.

    Demikian disampaikan, semoga Laporan Akuntabilitas Kinerja Badan

    Penanggulangan Bencana Daerah Kota Pontianak ini dapat dijadikan bahan dalam

    peningkatan pelayanan kepada masyarakat, serta sebagai bahan pertimbangan

    dalam menentukan kebijakan, program / kegiatan untuk tahun berikutnya.

    Pontianak, Mei 2018

    Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah

    Kota Pontianak

    dr. SAPTIKO M.Med.Ph NIP. 19661113 199603 1 003

  • Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah BPBD Kota Pontianak Tahun

    2017 3

    RINGKASAN EKSEKUTIF (Executive Summary)

    Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) BPBD Kota

    Pontianak Tahun 2017 melaporkan capaian kinerja (performance results) sesuai

    dengan rencana kinerja (performance plan) yang merupakan penjabaran tahunan

    dari Rencana Strategis BPBD Kota Pontianak Tahun 2017 - 2019.

    Selanjutnya pengukuran kinerja terhadap indikator kinerja yang telah

    dicapai pada tahun 2017 yang membandingkan antara target dan realisasi pada

    indikator sasaran adalah sebagai berikut :

    Pengukuran Kinerja BPBD Kota Pontianak Tahun 2017

    Sasaran Indikator Sasaran Capaian

    2016 Target 2017

    Realisasi 2017

    Menurunnya wilayah rawan bencana di Kota Pontianak

    Cakupan wilayah Kota Pontianak yang rawan bencana yang berhasil diturunkan

    - 50 % 50 %

    Meningkatnya kinerja dan pelayanan BPBD untuk mewujudkan penanggulangan bencana yang handal

    - Persentase peningkatan tingkat waktu tanggap (response time rate) penanggulangan bencana.

    - Persentase terpenuhinya kebutuhan dasar korban bencana

    -

    100%

    70 %

    100%

    88,64 %

    100%

    - Persentase kejadian bencana yang berhasil ditangani

    100 % 100 % 100%

    Meningkatnya kualitas pengelolaan rehabilitasi pasca bencana

    Tingkat kesesuaian penilaian kerugian dan penyaluran bentuan pasca bencana

    100% 100% 100%

    Dari tabel pengukuran kinerja di atas dapat dijelaskan hasil capaian

    indikator sasaran BPBD Kota Pontianak untuk tahun 2017 sebagai berikut :

    a. Cakupan wilayah Kota Pontianak yang rawan bencana yang berhasil

    diturunkan.

  • Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah BPBD Kota Pontianak Tahun

    2017 4

    Wilayah Kota Pontianak terdiri dari 6 kecamatan dengan 29

    kelurahan. Dari 6 kecamatan tersebut 4 kecamatan merupakan wilayah

    rawan bencana, karena tingginya tingkat kejadian bencana di 4 kecamatan

    tersebut. 4 kecamatan yang dimaksud adalah Kecamatan Pontianak

    Tenggara, Kecamatan Pontianak Selatan, Kecamatan Pontianak Utara, dan

    Kecamatan Pontianak Timur, dengan luas keseluruhan 4 kecamatan tersebut

    78,6 Km2 atau 72,9% dari keseluruhan luas wilayah Kota Pontianak. Dari

    luas wilayah rawan bencana tersebut, 50% nya dinyatakan sebagai wilayah

    tidak rawan bencana (daerah aman), dan 50% nya dinyatakan sebagai

    wilayah rawan bencana. Sebagian wilayah Kecamatan Pontianak Utara

    rawan terhadap bencana banjir dan kebakaran gedung/bangunan, sebagian

    wilayah di Kecamatan Pontianak Tenggara rawan terhadap bencana

    kebakaran hutan dan lahan, sebagian wilayah Kecamatan Pontianak Selatan

    rawan terhadap bencana puting beliung, banjir dan kebakaran lahan, dan

    sebagian wilayah di Kecamatan Pontianak Timur rawan bencana puting

    beliung dan kebakaran bangunan.

    Tercapainya target capaian daerah rawan bencana yang berhasil

    diturunkan ini tidak terlepas dari upaya BPBD Kota Pontianak dalam berbagai

    upaya pencegahan dini yang dilakukan, serta semakin meningkatnya

    koordinasi antar lembaga terkait baik secara vertikal maupun horizontal,

    seperti adanya peran serta TNI/POLRI, SatPol PP, Pemadam swasta, dan

    lembaga terkait lainnya, termasuk bantuan dari tiap kecamatan dan

    kelurahan yg selalu aktif dalam setiap kejadian bencana. Selain itu,

    tercapainya target indikator ini juga tidak terlepas dari semakin tumbuhnya

    kesadaran dan kepedulian masyarakat Kota Pontianak tentang pentingnya

    upaya pencegahan kemungkinan terjadinya bencana.

    b. Persentase peningkatan tingkat waktu tanggap (response time rate)

    penanggulangan bencana

    Sepanjang tahun 2017, terdapat 89 kejadian bencana yang terjadi di

    wilayah Kota Pontianak. Dari 89 kejadian bencana tersebut, 10 kejadian

    bencana (11,24%) yang tidak memenuhi waktu tanggap kebakaran (response

    time rate), sedangkan selebihnya yaitu 79 kejadian bencana (88,76%)

  • Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah BPBD Kota Pontianak Tahun

    2017 5

    berhasil memenuhi tingkat waktu tanggap. Adapun penyebab tidak

    terpenuhinya waktu tanggap sebanyak 10 kejadian bencana tersebut,

    dikarenakan kejadian bencana berada cukup jauh dari pusat kota, yaitu 8

    kejadian bencana terjadi di wilayah Kecamatan Pontianak Utara dan Timur,

    dan 2 kejadian bencana terjadi di wilayah Kecamatan Pontianak Barat. Untuk

    mencapai lokasi di dua wilayah kecamatan tersebut, Tim TRC BPBD Kota

    Pontianak harus melewati jembatan yang menghubungkan antara dua

    wilayah yang dipisahkan oleh Sungai yang relatif sering mengalami

    kemacetan.

    c. Persentase terpenuhinya kebutuhan dasar korban bencana.

    Untuk mengetahui tingkat capaian terpenuhinya kebutuhan dasar

    korban bencana, dapat dilihat pada tabel berikut:

    Tabel 3.2

    Rekap Kegiatan Tanggap Darurat

    Jumlah kejadian

    bencana selama

    2017

    Jumlah hasil assessment

    (taksiran) korban yang

    layak mendapatkan

    bantuan dasar

    Jumlah yang

    mendapatkan

    bantuan

    Prosentase

    89 kejadian

    23 kejadian

    23 kejadian

    100 %

    Dari seluruh kejadian bencana yang terjadi disepanjang tahun 2017

    di wilayah Kota Pontianak (89 total kejadian bencana), hanya 23 kejadian

    bencana (25,84% kejadian) yang berhak mendapatkan bantuan dasar. Hal

    ini disebabkan karena berdasarkan hasil taksiran (assessment), hanya 23

    kejadian bencana tersebut yang layak mendapatkan bantuan berupa

    kebutuhan dasar, baik berupa makanan siap saji, bantuan bahan makanan,

    sandang, maupun bantuan berupa bahan bangunan. Sementara selebihnya

    yakni sebesar 74,16 % dinyatakan tidak berhak mendapatkan bantuan

    dikarenakan tergolong masyarakat mampu ataupun sudah ditanggung oleh

    pihak asuransi. Dari hasil assessment tersebut BPBD Kota Pontianak

    memberikan bantuan kepada sekitar 154 kepala keluarga dari 23 kejadian

    bencana, baik bencana kebakaran maupun bencana puting beliung. Ini

  • Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah BPBD Kota Pontianak Tahun

    2017 6

    berarti bahwa tingkat capaian persentase terpenuhinya kebutuhan dasar

    korban bencana bersadarkan hasil assessment adalah sebesar 100% dari

    target kinerja sebesar 100%.

    d. Persentase kejadian bencana yang berhasil ditangani.

    Sepanjang tahun 2017, terdapat 89 kejadian bencana yang terjadi di

    wilayah Kota Pontianak, yang terdiri dari bencana kebakaran (kebakaran

    bangunan/gedung dan kendaraan) sebanyak 74 kejadian, kebakaran lahan

    sebanyak 12 kejadian, dan 3 kejadian bencana puting beliung. Dari 89

    kejadian bencana tersebut, semuanya berhasil ditanggulangi (100%) oleh

    BPBD Kota Pontianak, melalui pengerahan semua sumber daya yang

    dimiliki, maupun dengan partisipasi dari berbagai pihak, termasuk relawan

    damkar maupun relawan TRC (Tim Reaksi Cepat).

  • Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah BPBD Kota Pontianak Tahun

    2017 7

    DAFTAR ISI

    KATA PENGANTAR ………………………………………………………………….. i

    RINGKASAN EKSEKUTIF (EXECUTIVE SUMMARY) …………………………… ii

    DAFTAR ISI ……………………………………………………………………………. vi

    BAB I : PENDAHULUAN

    A. Latar Belakang …………………………………………………… 1

    B. Tugas Pokok, Fungsi dan Struktur Organisasi ……………….. 2

    1. Tugas Pokok dan Fungsi ……………………………………. 2

    2. Struktur Organisasi …………………………………………... 8

    C. Faktor-Faktor Kunci Keberhasilan …………………….……… 9

    1. Sumber Daya Manusia ……………………………………….. 9

    2. Kondisi Sarana dan Prasarana ……………………………... 11

    3. Sumber Dana …………………………………………………. 11

    4. Analisis Lingkungan Strategis ………………………………. 13

    D. Maksud dan Tujuan ………………………………………………. 14

    E. Sistematika Penyajian ……………………………………………. 14

    BAB II : PERENCANAAN STRATEGIS DAN PERJANJIAN KINERJA

    A. Perencanaan Strategis ……………………………………………. 16

    B. Perjanjian Kinerja dan Rencana Kinerja Tahun 2017 ..……..… 22

    BAB III : AKUNTABILITAS KINERJA

    A. Pengukuran Kinerja ……………………………………………….. 24

    B. Akuntabilitas Keuangan …………………………………………… 28

    BAB IV : PENUTUP

    A. Kesimpulan …………………………………………………………. 39

    B. Saran ………………………………………………………………… 39

  • Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah BPBD Kota Pontianak Tahun

    2017 8

    BAB I

    PENDAHULUAN

    A. Latar Belakang

    angsa Indonesia sekarang ini dihadapkan pada perubahan

    lingkungan strategis yang sangat dinamis dan mempengaruhi

    birokrasi dalam melaksanakan tugas-tugasnya. Salah satu

    perubahan lingkungan strategis dimaksud adalah penerapan paradigma

    kepemerintahan yang baik (Good Governance) yang memberikan peran dan

    fungsi yang seimbang antara pemerintah, swasta dan masyarakat dengan

    prinsip-prinsip yang mendasarinya antara lain : Transparansi, partisipasi dan

    akuntabilitas. Apabila keseimbangan peran dari ketiga alasan tersebut dapat

    diterapkan maka prinsip dasar dari Good Governance tersebut dapat dirasakan

    oleh pihak-pihak yang terkait. Hal ini juga memudahkan institusi pemerintah

    dalam melaksanakan tugas-tugas pemerintahan dan mempertanggungjawabkan

    kinerja kepada masyarakat. Terselenggaranya kepemerintahan yang baik (Good

    Governance) merupakan persyaratan bagi setiap pemerintah untuk mewujudkan

    aspirasi masyarakat dalam mencapai tujuan serta cita-cita bangsa. Agar

    berbagai program dan kegiatan yang akan dilaksanakan dimasa mendatang

    dapat berhasil dengan baik, maka harus disusun dalam suatu perencanaan yang

    matang. Perencanaan yang disusun tentunya harus mempertimbangkan

    keadaan yang ada dan memprediksikan keadaan yang akan datang dengan

    berbagai dukungan dan hambatan yang akan timbul.

    Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) merupakan

    perwujudan pertanggungjawaban pelaksanaan tugas pokok dan fungsi,

    pengelolaan sumber daya dan pelaksanaan kebijakan yang dipercayakan

    kepada setiap Instansi Pemerintah. LAKIP juga berperan sebagai alat kendali,

    alat penilai kinerja dan alat pendorong terwujudnya good governance.

    Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kota Pontianak adalah

    sebagai unsur pelaksana pemerintah daerah yang berada di bawah dan

    bertanggung jawab kepada Kepala Daerah. Badan Penanggulangan Bencana

    B

  • Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah BPBD Kota Pontianak Tahun

    2017 9

    Daerah Kota Pontianak, berlokasi di Jl. Letjen Sutoyo Kelurahan Parit Tokaya

    Kecamatan Pontianak Selatan.

    Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kota Pontianak sebagai

    SKPD selaku Pengguna Anggaran (PA) berkewajiban untuk menyusun Laporan

    Akuntabilitas Instansi pemerintah (LAKIP) untuk mempertanggungjawabkan

    penggunaan sumber daya organisasi, mulai dari SDM, sarana dan prasarana

    dan anggaran sebagaimana ditetapkan dalam APBD Kota Pontianak. LAKIP

    BPBD Kota Pontianak Tahun 2017 disusun berdasarkan Renstra Badan

    Penanggulangan Bencana Daerah Kota Pontianak Tahun 2017-2019 yang telah

    mengalami revisi sejak Bidang Pemadam Kebakaran tidak lagi menjadi bagian

    dari BPBD Kota Pontianak dan akhirnya menjadi bagian dari Satuan Polisi

    Pamong Praja..

    B. Tugas Pokok, Fungsi dan Struktur Organisasi

    1. Tugas Pokok dan Fungsi

    Berdasarkan Peraturan Walikota Pontianak Nomor 78 Tahun 2016 Tentang

    Kedudukan, Struktur Organisasi, Tugas Pokok, Fungsi, Uraian Tugas

    Dan Tata Kerja Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kota Pontianak,

    Tugas Pokok dan Fungsi masing-masing adalah:

    a) Tugas Pokok dan Fungsi Kepala Pelaksana

    Tugas Pokok Kepala Pelaksana adalah memimpin dan

    mengkoorBadanikan program kerja Badan Penanggulangan Bencana

    Daerah yaitu merumuskan kebijakan teknis, penyelenggaraan pelayanan

    umum, pengendalian dan pembinaan teknis yang berada di bawahnya..

    Untuk melaksanakan tugas pokok tersebut Kepala Pelaksana

    mempunyai fungsi yaitu:

    i. Perumusan kebijakan teknis dibidang penaggulangan bencana

    Daerah;

    ii. Perumusan rencana kerja dibidang penaggulangan bencana Daerah;

    iii. Penyelenggaraan pelayanan umum dibidang penaggulangan bencana

    Daerah;

  • Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah BPBD Kota Pontianak Tahun

    2017 10

    iv. Pengendalian dan pembinaan teknis dibidang penaggulangan

    bencana Daerah;

    v. Penyelenggaraan perizinan dibidang penaggulangan bencana Daerah;

    vi. Pelaporan dan evaluasi pelaksanaan tugas dibidang penaggulangan

    bencana Daerah; dan

    vii. Pelaksanaan tugas lain dibidang penangulangan bencana yang

    diberikan oleh Walikota.

    b) Tugas Pokok dan Fungsi Kepala Sekretariat

    Tugas Pokok Kepala Sekretariat adalah merumuskan kebijakan teknis,

    fasilitasi, koorBadani, monitoring dan evaluasi dibidang kesekretariatan.

    Untuk melaksanakan tugas pokok tersebut Kepala Sekretariat

    mempunyai fungsi yaitu:

    i. Perumusan kebijakan dibidang kesekretariatan;

    ii. Perumusan program kerja dibidang kesekretariatan;

    iii. Penyelenggaraan koordinasi pelaksanaan tugas dibidang

    kesekretariatan;

    iv. Monitoring dan evaluasi kebijakan dibidang kesekretariatan;

    v. Pembinaan teknis dibidang kesekretariatan;

    vi. Pelaporan pelaksanaan tugas dibidang kesekretariatan;

    vii. Pengelolaan administrasi kesekretariatan; dan

    viii. Pelaksanaan tugas lain dibidang kesekretariatan yang diberikan oleh

    Kepala Pelaksana Badan.

    c) Tugas Pokok dan Fungsi Kepala Sub Bagian Umum dan

    Kepegawaian

    Tugas Pokok Kepala Sub Bagian Umum dan Kepegawaian adalah

    merencanakan kegiatan, melaksanakan kegiatan dan menyusun laporan

    dibidang umum dan kepegawaian.

    Untuk melaksanakan tugas pokok tersebut Kepala Sub Bagian Umum

    dan Kepegawaian mempunyai fungsi yaitu:

    i. Penyusunan rencana kerja dibidang umum dan kepegawaian;

  • Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah BPBD Kota Pontianak Tahun

    2017 11

    ii. Penyelenggaraan kegiatan dibidang umum dan kepegawaian

    berdasarkan rencana kerja yang telah ditetapkan;

    iii. Penyusunan bahan laporan pelaksanaan tugas dibidang umum dan

    kepegawaian;

    iv. Pelaksanaan monitoring dan evaluasi dibidang umum dan

    kepegawaian; dan

    v. Pelaksanaan tugas lain dibidang umum dan kepegawaian yang

    diberikan oleh kepala sekretariat.

    d) Tugas Pokok dan Fungsi Kepala Sub Bagian Perencanaan dan

    Keuangan

    Tugas Pokok Kepala Sub Bagian Perencanaan dan Keuangan adalah

    merencanakan kegiatan, melaksanakan kegiatan dan menyusun

    laporan di bidang perencanaan dan keuangan.

    Untuk melaksanakan tugas pokok tersebut Kepala Sub Bagian

    Perencanaan dan Keuangan mempunyai fungsi yaitu:

    i. Penyusunan rencana kerja dibidang perencanaan dan keuangan;

    ii. Penyelenggaraan kegiatan dibidang perencanaan dan keuangan

    berdasarkan rencana kerja yang telah ditetapkan;

    iii. Penyusunan bahan laporan pelaksanaan tugas dibidang perencanaan

    dan keuangan;

    iv. Pelaksanaan monitoring dan evaluasi dibidang perencanaan dan

    keuangan; dan

    v. Pelaksanaan tugas lain dibidang perencanaan yang diberikan oleh

    kepala sekretariat.

    e) Tugas Pokok dan Fungsi Kepala Bidang Penanggulangan Bencana

    Tugas Pokok Kepala Bidang Penanggulangan Bencana adalah

    merumuskan kebijakan teknis, menyelenggarakan pelayanan umum,

    melakukan pembinaan teknis, pelaporan dan evaluasi dibidang

    penanggulangan bencana.

  • Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah BPBD Kota Pontianak Tahun

    2017 12

    Untuk melaksanakan tugas pokok tersebut Kepala Bidang

    Penanggulangan Bencana mempunyai fungsi yaitu:

    i. penyusunan kebijakan teknis dibidang penanggulangan bencana;

    ii. perumusan program kerja dibidang penanggulangan bencana;

    iii. penyelenggaraan koordinasi pelaksanaan tugas dibidang

    penanggulangan bencana;

    iv. penyelenggaraan kegiatan pelayanan umum dibidang penanggulangan

    bencana;

    v. penyelenggaraan monitoring dan evaluasi pelaksanaan tugas dibidang

    penanggulangan bencana;

    vi. pembinaan dan pengendalian teknis dibidang penanggulangan bencana;

    vii. pelaporan pelaksanaan tugas dibidang penanggulangan bencana; dan

    viii. pelaksanaan fungsi lain dibidang penanggulangan bencana yang

    diberikan oleh Kepala Pelaksana Badan.

    f) Tugas Pokok dan Fungsi Kepala Seksi Pencegahan dan

    Kesiapsiagaan

    Tugas Pokok Kepala Seksi Pencegahan dan Kesiapsiagaan adalah

    merencanakan kegiatan, melaksanakan kegiatan dan menyusun laporan

    dibidang Pencegahan dan Kesiapsiagaan.

    Untuk melaksanakan tugas pokok tersebut Kepala Seksi Pencegahan

    dan Kesiapsiagaan mempunyai fungsi yaitu:

    i. Penyusunan rencana kerja dibidang pencegahan dan kesiapsiagaan ;

    ii. Penyelenggaraan kegiatan dibidang pencegahan dan kesiapsiagaan;

    iii. Penyusunan bahan laporan pelaksanaan tugas dibidang pencegahan dan

    kesiapsiagaan;

    iv. Pelaksanaan monitoring dan evaluasi dibidang pencegahan dan

    kesiapsiagaan; dan

    v. Pelaksanaan tugas lain dibidang pencegahan dan kesiapsiagaan yang

    diberikan oleh kepala pelaksana badan;

    g) Tugas Pokok dan Fungsi Kepala Seksi Kedaruratan dan Logistik

  • Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah BPBD Kota Pontianak Tahun

    2017 13

    Tugas Pokok Kepala Seksi Kedaruratan dan Logistik adalah

    merencanakan kegiatan, melaksanakan kegiatan dan menyusun laporan

    dibidang kedaruratan dan logistik.

    Untuk melaksanakan tugas pokok tersebut Kepala Seksi Kedaruratan

    dan Logistik mempunyai fungsi yaitu:

    i. Penyusunan rencana kerja dibidang kedaruratan dan logistik;

    ii. Penyelenggaraan kegiatan dibidang kedaruratan dan logistik;

    iii. Penyusunan bahan laporan pelaksanaan tugas dibidang kedaruratan dan

    logistik;

    iv. Pelaksanaan monitoring dan evaluasi dibidang kedaruratan dan logistik;

    dan

    v. Pelaksanaan tugas lain dibidang kedaruratan dan logistik yang diberikan

    oleh kepala bidang.

    vi. Pelaksanaan pemantauan dan evaluasi di bidang kedaruratan dan

    logistik;

    vii. Pelaksanaan tugas lain di bidang kedaruratan dan logistik yang

    diberikan oleh kepala bidang.

    2. Struktur Organisasi

    Susunan Organisasi BPBD Kota Pontianak berdasarkan Peraturan walikota

    Pontianak Nomor 78 Tahun 2016 terdiri atas:

    a. Kepala Pelaksana;

    b. Kepala Sekretariat;

    i. Kepala Sub Bagian Umum dan Kepegawaian;

    ii. Kepala Sub Bagian Perencanaan dan Keuangan;

    c. Kepala Bidang Penanggulangan Bencana;

    i. Kepala Seksi Pencegahan dan Kesiapsiagaan;

    ii. Kepala Seksi Kedaruratan dan Logistik;

    Adapun bagan struktur organisasi BPBD Kota Pontianak adalah sebagai berikut:

  • Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah BPBD Kota Pontianak Tahun

    2017 14

  • Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah BPBD Kota Pontianak Tahun

    2017 15

    Gambar 1.1

    Struktur Organisasi BPBD Kota Pontianak

    KEPALA PELAKSANA BADAN

    KA. SEKSI PENCEGAHAN DAN

    KESIAPSIAGAAN

    KA. SEKSI KEDARURATAN DAN

    LOGISTIK DAN REHABILITASI

    KA. BIDANG PENANGGULANGAN

    BENCANA

    KA. SUBBAG UMUM DAN KEPEGAWAIAN

    KA. SUBBAG PERENCANAAN DAN

    KEUANGAN

    KEPALA SEKRETARIAT

    KELOMPOK JABATAN FUNGSIONAL

  • Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah BPBD Kota Pontianak Tahun

    2017 16

    C. Faktor-Faktor Kunci Keberhasilan

    1. Sumberdaya Manusia

    Sumber Daya Manusia dalam hal ini Sumber Daya Aparatur Pemerintah

    yang ada dalam suatu organisasi atau unit kerja merupakan faktor utama

    dalam rangka menggerakkan sebuah organisasi. Ketersediaan sumber daya

    aparatur baik secara kuantitatif maupun kualitatif amat menentukan tingkat

    kinerja suatu organisasi. Adapun keadaan jumlah personil / pegawai Badan

    Penanggulangan Bencana Daerah Kota Pontianak hingga saat ini berjumlah

    22 orang terdiri dari:

    - Golongan IV = 4 orang

    - Golongan III = 14 orang

    - Golongan II = 4 orang

    a. Spesifikasi PNS berdasarkan Jabatan (Eselonering) :

    No. Jabatan (Eselonering) Jumlah

    1. Eselon IIa 1 orang

    2. Eselon IIIa -

    3. Eselon IIIb 2 orang

    4. Eselon Iva 4 orang

    5. Staf (Non Eselon) 15 orang

    Jumlah seluruhnya 22 orang

    b. Spesifikasi PNS berdasarkan Pangkat/Gol.Ruang dan Tingkat

    Pendidikan :

    No Pangkat/Gol.Ruang Jumlah PNS Jum

    S2 S1 DIII SLTA SLTP SD

    1. Pembina Utama Muda

    (IV/c)

    - 1 - - - - 1

  • Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah BPBD Kota Pontianak Tahun

    2017 17

    2. Pembina Tk.I (IV/b) - - - - - - -

    3. Pembina (IV/a) 2 1 - - - - 3

    4. Penata Tk.I (III/d) 1 3 - - - - 4

    5. Penata (III/c) 1 1 - - - - 2

    6. Penata Muda Tk.I (III/b) 1 5 - - - - 6

    7. Penata Muda (III/a) - 1 1 - - - 2

    8. Pengatur Tk.I (II/d) - - 1 - - - 1

    9. Pengatur (II/c) - - - 1 - - 1

    10. Pengatur Muda Tk.I

    (II/b)

    - - - 1 - - 1

    11. Pengatur Muda (II/a) - 1 - - - - 1

    Jumlah 5 13 2 2 0 0 22

    c. Spesifikasi PNS berdasarkan Jenis Kelamin :

    No Pangkat/Gol.Ruang Jenis Kelamin

    Jumlah

    Laki-Laki Perempuan

    1. Pembina Utama Muda (IV/c) 1 - 1

    2. Pembina Tk.I (IV/b) - - -

    3. Pembina (IV/a) 3 - 3

    4. Penata Tk.I (III/d) 3 1 4

    5. Penata (III/c) - 2 2

    6. Penata Muda Tk.I (III/b) 3 3 6

    7. Penata Muda (III/a) - 2 2

  • Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah BPBD Kota Pontianak Tahun

    2017 18

    8. Pengatur Tk.I (II/d) 1 - 1

    9. Pengatur (II/c) 1 - 1

    10. Pengatur Muda Tk.I (II/b) 1 - 1

    11. Pengatur Muda (II/a) 1 - 1

    Jumlah 14 8 22

    2. Kondisi Sarana dan Prasarana

    Dilihat dari kelengkapan sarana dan prasarana saat ini dirasakan belum

    memadai dan masih sangat minim. Adapun kondisi sarana dan prasarana yang

    ada saat ini meliputi :

    a. Gedung Kantor

    Sejak Januari 2015 Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kota

    Pontianak menempati bangunan eks Kantor Penerangan di Jl. Letjen

    Sutoyo No. 71 Kelurahan Parit Tokaya Kecamatan Pontianak Selatan.

    b. Kendaraan

    Kendaraan yang tersedia sesuai dengan fungsinya, yaitu :

    1) Mobil operasional Kepala Pelaksana jenis mini bus tahun 2007 sejumlah 1

    unit dalam kondisi baik;

    2) Mobil operasional lapangan (mobil komando), jenis pickup double cabin

    tahun 2007, dalam kondisi baik;

    3) Sepeda motor operasional sekretariat sejumlah 1 unit dalam kondisi

    baik

    c. Inventaris dan Peralatan Kantor

    Inventaris dan peralatan kantor yang dimiliki terdiri dari meubelair, peralatan

    komputer serta peralatan kantor lainnya yang diperoleh dari pengadaan

    anggaran rutin ABPD Kota Pontianak.

  • Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah BPBD Kota Pontianak Tahun

    2017 19

    3. Sumber Dana

    Salah satu sumber daya yang amat mendukung jalannya suatu organisasi

    adalah ketersediaan sumber daya keuangan yang dimiliki. Untuk tahun 2017,

    jumlah anggarannya adalah Rp. 4.015.063.800,- (Empat Milyar Lima Belas

    Juta Enam Puluh Tiga Ribu Delapan Ratus Rupiah) terdiri dari :

    • Belanja Langsung = Rp. 1.857.199.000,- (Satu Milyar Delapan Ratus

    Lima Puluh Tujuh Juta Seratus Sembilan Puluh Sembilan Ribu Rupiah)

    • Belanja Tak Langsung = Rp. 2.157.864.800,- (Dua Milyar Seratus Lima

    Puluh Tujuh Juta Delapan Ratus Enam Puluh Empat Ribu Delapan Ratus

    Rupiah)

    Adapun rincian pengeluaran Belanja Langsung dapat dilihat pada tabel

    berikut :

    NO NAMA KEGIATAN Pagu Anggaran

    (Rp.)

    Program Pelayanan Administrasi Perkantoran 834.777.400

    1. Penyediaan jasa Komunikasi sumber daya air dan listrik 96.300.000

    2. Penyediaan Peralatan dan Perlengkapan Kantor 66.215.000

    3. Penyediaan Jasa Kebersihan Kantor 62.175.000

    4. Penyediaan Alat Tulis Kantor 63.200.000

    5. Penyediaan Barang Cetakan dan Penggandaan 53.000.000

    6. Penyediaan Komponen Instalasi Listrik/Penerangan Bangunan Kantor 6.000.000

    7. Penyediaan Bahan Bacaan dan Peraturan Perundangan 8.000.000

    8. Penyediaan Makanan dan minuman 64.940.000

    9. Rapat-Rapat Koordinasi dan Konsultasi keluar daerah 118.000.000

    10. Penyediaan Jasa Teknis Administrasi Perkantoran 20.947.400

    11. Penyediaan Jasa Administrasi Keuangan 276.000.000

    Program Peningkatan Sarana Prasarana dan Perlengkapan Kantor

    115.465.600

    12. Pemeliharaan Rutin Berkala Kendaraan Dinas/ Operasional 102.465.600

    13. Pemeliharaan Rutin Berkala Peralatan Gedung Kantor 13.000.000

    Program Peningkatan Disiplin dan Kinerja Aparatur 31.520.000

    14. Pengadaan pakaian dinas beserta perlengkapannya 31.520.000

    Program Peningkatan dan Pengembangan Sistem Pelaporan Capaian Kinerja

    37.000.000

    15. Penyusunan Rencana Kerja 10.000.000

    16. Penyusunan Laporan Capaian Kinerja 237.000.000

    Program Peningkatan Pelayanan Prima 7.000.000

  • Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah BPBD Kota Pontianak Tahun

    2017 20

    4. Analisis Lingkungan Strategis

    a. Analisis Lingkungan Internal

    1) Kekuatan (Strength)

    a) Legalitas pembentukan BPBD Kota Pontianak berupa PERDA

    Kota Pontianak Nomor 7 Tahun 2016.

    b) Sumber daya manusia dan sarana prasarana berupa kendaraan

    operasional, peralatan dan perlengkapan Penanggulangan

    Bencana, dan yang terpenting adalah Tim Reaksi Cepat (TRC)

    beserta Relawan Penanggulangan Bencana yang siap setiap saat

    bertindak jika terjadinya bencana .

    2) Kelemahan (Weakness)

    a) Kurangnya jumlah personil TRC di bidang penanggulangan

    bencana.

    b) Kurangnya peralatan tertentu untuk penanggulangan bencana

    c) Kurangnya keterampilan teknis bagi tim TRC.

    b. Analisis Lingkungan Eksternal

    1) Peluang (Oportunity)

    17. Pengukuran Indeks Kepuasan Masyarakat (IKM) 7.000.000

    Program Pengembangan Sistem Informasi 30.800.000

    18. Pengelolaan Website 30.800.000

    Program Pengembangan Kapasitas Kelembagaan Penanggulangan Bencana

    61.620.000

    19. Pengadaan Peralatan dan Perlengkapan Petugas Penanggulangn Bencana

    61.620.000

    Program Penanganan Tanggap Darurat Penanggulangan Bencana

    403.401.000

    20. Penanganan Tanggap Darurat 403.401.000

    Program Pencegahan Dini dan Penanggulangan Korban Bencana Alam

    325.365.000

    21. Sosialisasi Penanggulan Bencana 67.626.000

    22. Posko Kesiapsiagaan Penanggulangan Bencana 240.899.000

    23. Pengawasan / Peringatan Dini Kebakaran Lahan 16.840.000

    J U M L A H 1.857.199.000

  • Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah BPBD Kota Pontianak Tahun

    2017 21

    a) Banyaknya organisasi/lembaga baik pemerintah maupun swasta

    yang memiliki keterkaitan dalam pelaksanaan penyelenggaraan

    penanggulangan bencana

    b) BNPB memiliki dana penyelenggaraan penanggulangan bencana

    yang cukup besar serta memiliki bantuan peralatan dan logistik

    c) Kondisi Kota Pontianak yang memiliki banyak sungai dan parit

    2) Ancaman/hambatan (Threat)

    a) Masih kurangnya pengetahuan dan kesadaran masyarakat

    terhadap peraturan perundang-undangan yang ada maupun

    terhadap perilaku sehari-hari yang beresiko menyebabkan

    bencana

    b) Kondisi topografi dan bangunan yang ada di Kota Pontianak juga

    merupakan ancaman yang harus diwaspadai

    c) Kondisi bangunan di kota Pontianak terutama bangunan lama

    (dari kontruksi kayu) yang berada pada daerah pemukiman yang

    padat serta kawasan perdagangan merupakan daerah yang

    rawan mengalami kebakaran.

    D. Maksud dan Tujuan

    Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) mempunyai dua fungsi utama. Pertama, laporan akuntabilitas kinerja merupakan sarana bagi instansi di lingkungan Pemerintah Kota Pontianak untuk menyampaikan pertanggungjawaban kinerja kepada seluruh stakeholders. Kedua, laporan akuntabilitas kinerja merupakan sarana evaluasi atas pencapaian kinerja instansi di lingkungan Pemerintah Kota Pontianak sebagai upaya untuk memperbaiki kinerja di masa yang akan datang.

    E. Sistematika Penyajian

    Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Badan Penanggulangan Bencana

    Daerah Kota Pontianak Tahun 2017 disajikan sesuai dengan Inpres Nomor 7

    Tahun 1999 tentang Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (AKIP) dan KEP

    LAN Nomor: 239/IX/6/8/2003 tanggal 25 Maret 2003 tentang Perbaikan Pedoman

    Penyusunan Pelaporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah yang

    menyajikan uraian tentang kinerja instansi pemerintah dalam arti keberhasilan

    dan kegagalan pencapaian sasaran dan tujuan instansi pemerintah. Sejalan

    dengan hal tersebut, sistematika penyajian Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi

  • Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah BPBD Kota Pontianak Tahun

    2017 22

    Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kota Pontianak Th 2017 adalah

    sebagai berikut:

    Bab I. Pendahuluan, pada bagian ini dijelaskan latar belakang pembuatan

    LAKIP, hal-hal umum tentang BPBD Kota Pontianak baik tentang struktur

    organisasi maupun tugas pokok dan fungsi yang dibebankan kepada BPBD Kota

    Pontianak.

    Bab II Perencanaan Strategis dan Penetapan Kinerja, pada bab ini diuraikan

    gambaran singkat Rencana Strategis dan Rencana Kinerja, yaitu gambaran

    singkat sasaran yang ingin diraih BPBD Kota Pontianak serta kaitannya dengan

    capaian visi dan misi BPBD Kota Pontianak.

    Bab III Akuntabilitas Kinerja, pada bab ini diuraikan hasil pengukuran kinerja

    BPBD Kota Pontianak Tahun Anggaran 2017, evaluasi dan analisis capaian

    kinerja, termasuk didalamnya laporan akuntabilitas keuangan.

    Bab IV Penutup, pada bab ini dikemukakan Kesimpulan, yang berisi tinjauan

    secara umum tentang keberhasilan dan kegagalan, permasalahan dan kendala

    utama yang berkaitan dengan kinerja BPBD Kota Pontianak Tahun Anggaran

    2017, serta berisi Saran, yaitu strategi pemecahan masalah yang akan

    dilaksanakan ditahun mendatang.

  • Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah BPBD Kota Pontianak Tahun

    2017 23

    BAB II PERENCANAAN STRATEGIS DAN PENETAPAN KINERJA

    A. Perencanaan Strategis

    Rencana Strategis (Renstra) BPBD Kota Pontianak Tahun 2017 - 2019

    merupakan implementasi dan penjabaran dari Rencana Pembangunan Jangka

    Menengah Daerah (RPJMD) Kota Pontianak Tahun 2015 – 2019. Dalam

    Renstra dijabarkan potret dan rencana pembangunan yang memuat kondisi,

    masalah, penentu keberhasilan dan indikasi program kegiatan yang akan

    dijalankan selama lima tahun kedepan dan dijalankan dalam rencana kerja

    tahunan mulai tahun 2017 sampai dengan tahun 2019. Renstra BPBD Kota

    Pontianak 2017 – 2019 merupakan Renstra hasil perubahan, yang disusun

    setelah Bidang Kebakaran tidak lagi berada dibawah BPBD, tetapi dibawah

    Satuan Polisi Pamong Praja. Renstra 2017- 2019 memberikan gambaran ruang

    lingkup kewenangan dan urusan, visi dan misi, tujuan dan sasaran, strategi dan

    kebijakan, program dan kegiatan penyelenggaraan penanggulangan bencana

    selama 3 tahun ke depan yang akan dilaksanakan oleh BPBD Kota Pontianak.

    Renstra BPBD Kota Pontianak adalah untuk menetapkan prioritas

    program kegiatan pembangunan yang strategis lima tahunan melalui sumber

    pembiayaan APBD yang dimaksudkan untuk memberikan landasan kebijakan

    taktis strategis lima tahunan dalam kerangka pencapaian visi, misi, tujuan,

    sasaran sebagai tolak ukur pertanggung jawaban Kepala Pelaksana BPBD Kota

    Pontianak pada setiap akhir Tahun Anggaran. Rencana Strategis BPBD Kota

    Pontianak Tahun 2017 - 2019 terdiri 7 (tujuh) komponen yaitu : Visi, Misi,

    Tujuan, Sasaran, Indikator Kinerja Sasaran, Kebijakan dan Program serta

    Penanggungjawab Program.

    1. Visi

    Dalam mengantisipasi tantangan kedepan menuju kondisi yang diinginkan, Badan Penanggulangan Bencana Kota

    Pontianak sebagai organisasi pemerintah selalu berusaha untuk meningkatkan pelayanan, penanganan dan

    penanggulangan bencana yang berkualitas dan profesional. Upaya ini perlu terus menerus dikembangkan dengan

    tetap mencari peluang sebesar-besarnya serta melakukan inovasi dalam bidang penanggulangan bencana daerah

    sesuai dengan bidang tugasnya sebagai pengelola dalam bidang penanggulangan bencana daerah. Meningkatnya

  • Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah BPBD Kota Pontianak Tahun

    2017 24

    tantangan dan tuntutan masyarakat akan pelayanan prima mendorong Badan Penanggulangan Bencana Daerah

    Kota Pontianak untuk mempersiapkan diri agar tetap eksis dan unggul dengan

    senantiasa mengupayakan perubahan kearah perbaikan. Perubahan tersebut harus disusun dalam tahapan

    terencana, konsisten dan berkelanjutan sehingga dapat menyajikan Akuntabilitas Kinerja yang berorientasi pada

    pencapaian hasil atau manfaat.

    Oleh sebab itu, Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kota Pontianak perlu menerapkan Manajemen

    Strategis sebagai langkah awal dalam menentukan strategi ke depan tentang apa yang akan dilaksanakan. Dengan

    demikian tolok ukur dalam menilai kinerjanya dapat dievaluasi semaksimal mungkin dan obyektif. Untuk itu setiap

    instansi, terlebih Badan Penanggulangan Bencana Daerah perlu memiliki suatu Visi, Misi, Tujuan dan Sasaran,

    sehingga lebih memudahkan bagi setiap orang untuk membaca, memahami dan mengerti apa yang diinginkan oleh

    SKPD dimaksud.

    Dengan memperhatikan tugas pokok dan fungsi yang dimiliki serta kondisi dan proyeksi yang diinginkan

    ke depan, maka visi Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kota Pontianak adalah :

    “TERWUJUDNYA PENANGGULANGAN BENCANA YANG TANGGAP,

    TANGGUH DAN MENYELURUH DALAM MENCIPTAKAN RASA AMAN

    KEPADA MASYARAKAT DARI ANCAMAN BENCANA”.

    Penjelasan dari visi tersebut adalah sebagai berikut :

    Tanggap, bermakna bahwa saat terjadinya bencana, seluruh aparatur

    segera mengetahui dan segera melakukan proses penanggulangan bencana.

    Tangguh, bermakna bahwa seluruh proses Penanggulangan Bencana

    sangat dibutuhkan aparatur-aparatur BPBD yang kuat, handal, kukuh, ulet,

    dan tabah, serta memiliki daya tahan terhadap situasi dan kondisi bencana.

    Menyeluruh, bermakna bahwa proses Penanggulangan Bencana

    harus tepat sasaran, dan menyeluruh tanpa melihat perbedaan RAS, Agama

    dan warna kulit dalam pengentasan masalah bencana, mulai dari mitigasi,

    kesiapsiagaan, tanggap darurat dan pasca bencana.

    Rasa aman masyarakat adalah suatu kondisi tidak terganggunya

    masyarakat kota Pontianak dari berbagai ancaman bencana, baik yang

    disebabkan karena faktor alam, maupun karena ulah manusia.

    Dalam menjalankan peran dan fungsinya dalam penanggulangan bencana, BPBD Kota Pontianak

    menerapkan sistem pelayanan yang terdiri dari tiga tahapan, yaitu :

    a. Tahapan pra bencana

    Mencakup kegiatan pencegahan, mitigasi, kesiapsiagaan, serta

    peringatan dini;

  • Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah BPBD Kota Pontianak Tahun

    2017 25

    • Pencegahan (prevension); upaya untuk menghilangkan atau mengurangi

    kemungkinan timbulnya suatu ancaman.

    • Mitigasi (mitigation); yaitu upaya yang dilakukan untuk mengurangi

    dampak buruk dari suatu ancaman. Misalnya : penataan kembali lahan

    desa agar terjadinya banjir tidak menimbulkan kerugian besar.

    • Kesiap-siagaan (preparedness); yaitu persiapan rencana untuk bertindak

    ketika terjadi(atau kemungkinan akan terjadi) bencana. Perencanaan

    terdiri dari perkiraan terhadap kebutuhan-kebutuhan dalam keadaan

    darurat danidentifikasi atas sumber daya yang ada untuk memenuhi

    kebutuhan tersebut. Perencanaan ini dapat mengurangi dampak buruk

    dari suatu ancaman.

    Untuk menunang tahapan pra bencana ini, kegiatan yang dilaksanakan oleh BPBD Kota Pontianak berbentuk

    sosialisasi / penyuluhan bagi masyarakat, Posko kesiapsiagaan penanggulangan bencana, serta pengawasan

    / peringatan dini kebakaran lahan.

    b. Tanggap Darurat (Emergency Response)

    Saat terjadi bencana yang mencakup kegiatan tanggap darurat untuk meringankan penderitaan sementara,

    seperti kegiatan search and rescue (SAR), bantuan darurat dan pengungsian.

    Tahapan pada saat terjadi bencana atau biasa disebut tanggap darurat berupa tindakan pemadaman (khusus

    untuk bencana kebakaran lahan dan pemukiman), penyelamatan dan evakuasi serta pemenuhan kebutuhan

    dasar selama masa tanggap darurat yaitu selama tiga hari untuk bencana kebakaran tingkat kecil dan sedang

    atau beberapa hari sesuai masa tanggap darurat yang ditentukan oleh kepala daerah berdasarkan

    pertimbangan dari BPBD Kota Pontianak, yang dilanjutkan dengan pemberian bantuan logistik bagi korban

    bencana.

    c. Pasca bencana

    Yang mencakup kegiatan pemulihan, rehabilitasi, dan rekonstruksi.

    - Pemulihan (recovery);adalah suatu proses yang dilalui agar kebutuhan

    pokok terpenuhi. Proses recovery terdiri dari:

    - Rehabilitasi : perbaikan yang dibutuhkan secara langsung yang

    sifatnya sementara atau berjangka pendek.

    - Rekonstruksi : perbaikan yang sifatnya permanen

    d. Untuk mendukung tahapan ini, BPBD Kota Pontianak memberikan bantuan material bagi korban bencana,

    khususnya korban bencana puting beliung. Pada tahap pasa bencana, juga diberikan bantuan sosial

    (BANSOS) kepada korban bencana kebakaran (untuk pembelian material rumah) atau bentuk lainnya sesuai

    jenis bencana dan tingkat kerusakan.

    2. M i s i

  • Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah BPBD Kota Pontianak Tahun

    2017 26

    Misi merupakan sesuatu yang harus dilaksanakan agar tujuan organisasi dapat terlaksana dan berhasil

    dengan baik sesuai dengan Visi yang telah ditetapkan. Dengan adanya Misi diharapkan seluruh pegawai dan pihak

    lain yang berkepentingan dapat mengenal instansi Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kota Pontianak dan

    mengetahui peran dan program-programnya serta hasil yang akan diperoleh dimasa yang akan datang.

    Proses perumusan Misi organisasi harus memperhatikan masukan dari pihak yang berkepentingan

    (Stakeholders) dan memberikan peluang untuk perubahan sesuai dengan tuntutan lingkungan strategis. Dengan

    memperhatikan tugas dan fungsi serta Visi yang akan dicapai untuk masa yang akan datang, maka ditetapkan 3

    (tiga) Misi Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kota Pontianak, yaitu:

    1. Melindungi masyarakat Kota Pontianak dari ancaman bencana

    melalui pengurangan resiko bencana.

    2. Meningkatkan kapasitas BPBD dalam penanggulangan bencana.

    3. Tujuan

    Tujuan merupakan hasil akhir yang akan dicapai dalam kurun waktu 1

    sampai 5 tahun, yang menggambarkan arah strategis organisasi. Tujuan

    diperlukannya adalah guna meletakkan kerangka prioritas dengan

    memfokuskan arah semua program dan aktivitas organisasi pada

    pencapaian misi.

    Sebagai penjabaran dari misi, tujuan harus dapat menunjukkan suatu kondisi

    yang ingin dicapai di masa mendatang. Dengan demikian tujuan dapat

    bersifat kualitatif ataupun kuantitatif, harus searah dengan visi dan misi

    organisasi, merupakan jawaban atas prioritas permasalahan, mencakup

    jangka waktu relatif panjang, serta menunjukkan secara jelas arah program.

    Adapun tujuan BPBD Kota Pontianak yaitu :

    1. Menurunkan wilayah rawan bencana di Kota Pontianak;

    2. Meningkatkan kinerja dan pelayanan BPBD untuk mewujudkan

    penanggulangan bencana yang handal;

    3. Meningkatkan kualitas pengelolaan rehabilitasi pascabencana;

    4. Meningkatkan pelayanan administrasi perkantoran dan kinerja

    keuangan yang akuntable.

    4. Sasaran

    Sasaran merupakan penjabaran dari tujuan yang akan dicapai secara

    nyata dalam jangka waktu tertentu. Adapun fokus utama dari sasaran adalah

  • Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah BPBD Kota Pontianak Tahun

    2017 27

    tindakan dan alokasi sumber daya baik manusia, prasarana dan sarana

    yang ada dalam melaksanakan kegiatan. Sasaran harus bersifat spesifik,

    dapat dinilai, diukur, menantang, namun harus dapat dicapai serta

    berorientasi pada hasil.

    Adapun sasaran yang ingin dicapai BPBD Kota Pontianak guna

    mewujudkan tujuan yang telah ditetapkan adalah :

    1. Menurunnya wilayah rawan bencana di Kota Pontianak;

    2. Meningkatnya kinerja dan pelayanan BPBD untuk mewujudkan

    penanggulangan bencana yang handal;

    3. Meningkatnya kualitas pengelolaan rehabilitasi pasca bencana;

    4. Meningkatnya pelayanan administrasi perkantoran dan kinerja

    keuangan yang akuntable.

    5. Strategi dan Kebijakan Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kota

    Pontianak

    Strategi merupakan suatu cara untuk mencapai tujuan dan sasaran.

    Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kota Pontianak menetapkan

    kebijakan dan program untuk tahun 2017 - 2019. Kebijakan merupakan

    ketentuan-ketentuan yang telah disepakati pihak-pihak terkait dan ditetapkan

    oleh yang berkewenangan untuk dijadikan pedoman, pegangan atau

    petunjuk bagi setiap usaha dan kegiatan aparatur pemerintah ataupun

    masyarakat, agar tercapai kelancaran dan keterpaduan dalam upaya

    mencapai sasaran, tujuan, Visi dan Misi organisasi. Berhasil tidaknya suatu

    rencana strategis akan sangat tergantung jelas dan tidaknya arah kebijakan

    yang ditetapkan.

    Selain dari itu kebijakan adalah rangkaian konsep dan asas yang

    menjadi pedoman dan dasar rencana dalam pelaksanaan suatu pekerjaan,

    kepemimpinan, dan cara bertindak. Istilah ini dapat diterapkan pada

    pemerintahan, organisasi dan kelompok sektor swasta, serta individu.

    Adapun kebijakan yang ditempuh BPBD Kota Pontianak adalah

    sebagai berikut:

    1. Sekretariat Pelaksana Badan

  • Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah BPBD Kota Pontianak Tahun

    2017 28

    Kebijakan yang ditempuh Sekretariat Pelaksana badan adalah

    memberikan kesempatan kepada semua aparatur/pegawai untuk

    mengembangkan keahlian dan keterampilannya.

    2. Bidang Penanggulangan Bencana

    Kebijakan yang ditempuh Bidang Penanggulangan Bencana adalah

    mendorong peran kelembagaan yang terkait dan menumbuhkan

    kesadaran masyarakat dalam penanganan penanggulangan bencana.

    B. Perjanjian Kinerja dan Rencana Kinerja Tahun 2017

    Dalam rangka mewujudkan manajemen pemerintahan yang efektif,

    transparan, akuntabel, dan berorientasi pada hasil (outcome), Badan

    Penanggulangan Bencana Daerah Kota Pontianak pada Tahun Anggaran 2017

    telah menandatangani Perjanjian Kinerja (PK) dengan Walikota Pontianak.

    Perjanjian Kinerja, adalah suatu pernyataan yang berisi suatu tekad atau janji

    dari Kepala SKPD selaku Pengguna Anggaran, yang menyatakan kesanggupan

    kepada atasan langsungnya untuk mewujudkan suatu target kerja tertentu yang

    telah ditetapkan berdasarkan rencana kerja tahunan yang akan dicapai, dan

    pemberi amanah / atasan langsungnya memberikan persetujuan atas target

    kinerja yang ditetapkan tersebut.

    Perjanjian Kinerja Tahun 2017 menyajikan tentang kinerja yang akan

    diwujudkan Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kota Pontianak pada

    tahun berjalan, yang disusun berdasarkan Rencana Kinerja Tahunan 2017 dan

    Dokumen Pelaksanaan Anggaran Tahun 2017 sebagai penjabaran dari

    pelaksanaan Rencana Strategis Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kota

    Pontianak Tahun 2017-2019. Perencanaan kinerja tahunan, yang disingkat

    RKT adalah proses penyusunan dan penetapan rencana kegiatan tahunan

    dan indikator kinerja secara sistematis yang berorientasi pada hasil

    berdasarkan misi, tujuan, sasaran, indikator kinerja utama, kebijakan, dan

    program dengan memperhitungkan kemampuan sumber daya yang dimiliki

    SKPD.

    Perjanjian dan rencana kinerja tahunan 2017 merupakan suatu perjanjian

    atau kontrak kinerja tahunan SKPD, yang memuat sasaran strategis,

  • Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah BPBD Kota Pontianak Tahun

    2017 29

    indikator kinerja sasaran, target sasaran yang disusun berdasarkan

    indikator kinerja utama SKPD, program dan kegiatan beserta target keluaran

    (output) dan anggaran per program / kegiatan.

    Adapun tujuan dan sasaran jangka menengah pelayanan Badan

    Penanggulangan Bencana Daerah Kota Pontianak beserta indikator sasaran

    yang ingin dicapai sebagaimana yang tertuang dalan Rencana Strategis BPBD

    Kota Pontianak tahun 2017 – 2019 adalah sebagai berikut :

    TABEL 2.1 Tujuan Sasaran dan Indikator Sasaran

    Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kota Pontianak

    TUJUAN SASARAN INDIKATOR SASARAN

    TARGET KINERJA

    INDIKATOR SASARAN PADA

    TAHUN 2017

    Menurunkan wilayah rawan bencana di Kota Pontianak

    Menurunnya wilayah rawan bencana di Kota Pontianak

    Cakupan wilayah Kota Ptk yang rawan bencana yang berhasil diturunkan

    50%

    Meningkatkan kinerja dan pelayanan BPBD untuk mewujudkan penanggulangan bencana yang handal.

    Meningkatnya kinerja dan pelayanan BPBD untuk mewujudkan penanggulangan bencana yang handal.

    Persentase peningkatan tingkat waktu tanggap (response time rate) penanggulangan bencana

    70%

    Persentase terpenuhinya kebutuhan dasar korban bencana

    100%

    Persentase kejadian bencana yang berhasil ditangani

    100%

    Meningkatkan kualitas pengelolaan rehabilitasi pasca bencana

    Meningkatnya kualitas pengelolaan rehabilitasi pasca bencana

    Tingkat kesesuaian penilaian kerugian dan penyaluran bantuan pasca bencana

    100%

  • Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah BPBD Kota Pontianak Tahun

    2017 30

    BAB III AKUNTABILITAS KINERJA

    A. Pengukuran Kinerja

    Pengukuran kinerja digunakan sebagai dasar untuk menilai

    keberhasilan dan kegagalan pelaksanaan kegiatan sesuai dengan sasaran dan

    tujuan yang telah ditetapkan dalam rangka mewujudkan visi dan misi instansi

    pemerintah. Pengukuran dimaksud merupakan hasil dari suatu penilaian yang

    sistematik dan didasarkan pada kelompok indikator kinerja kegiatan yang

    berupa indikator-indikator masukan, keluaran, hasil, manfaat dan dampak.

    Penilaian tersebut tidak terlepas dari proses yang merupakan kegiatan

    mengolah masukan menjadi keluaran atau penilaian dalam proses penyusunan

    kebijakan/program/kegiatan yang dianggap penting dan berpengaruh terhadap

    pencapaian sasaran dan tujuan. Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kota

    Pontianak melakukan kegiatan-kegiatan yang dapat dijadikan sebagai hasil dari

    suatu penilaian yang sistematik berdasar pada kelompok indikator sesuai peran

    dan fungsi instansi teknis dibidang Kebencanaan.

    Selanjutnya pengukuran kinerja terhadap indikator kinerja yang telah

    dicapai pada tahun 2016 yang membandingkan antara target dan realisasi pada

    indikator sasaran adalah sebagai berikut :

    Tabel 3.1 Pengukuran Kinerja BPBD Kota Pontianak Tahun 2017

    Sasaran Indikator Sasaran Capaian

    2016 Target 2017

    Realisasi 2017

    Menurunnya wilayah rawan bencana di Kota Pontianak

    Cakupan wilayah Kota Pontianak yang rawan bencana yang berhasil diturunkan

    - 50 % 50 %

    Meningkatnya kinerja dan pelayanan BPBD untuk mewujudkan penanggulangan bencana yang handal

    - Persentase peningkatan tingkat waktu tanggap (response time rate) penanggulangan bencana.

    - Persentase terpenuhinya kebutuhan dasar korban bencana

    -

    100%

    70 %

    100%

    88,64 %

    100%

  • Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah BPBD Kota Pontianak Tahun

    2017 31

    - Persentase kejadian bencana yang berhasil ditangani

    100 % 100 % 100%

    Meningkatnya kualitas pengelolaan rehabilitasi pasca bencana

    Tingkat kesesuaian penilaian kerugian dan penyaluran bentuan pasca bencana

    100% 100% 100%

    Dari tabel pengukuran kinerja di atas dapat dijelaskan hasil capaian

    indikator sasaran BPBD Kota Pontianak untuk tahun 2017 sebagai berikut :

    c. Cakupan wilayah Kota Pontianak yang rawan bencana yang berhasil

    diturunkan.

    Wilayah Kota Pontianak terdiri dari 6 kecamatan dengan 29

    kelurahan. Dari 6 kecamatan tersebut 4 kecamatan merupakan wilayah

    rawan bencana, karena tingginya tingkat kejadian bencana di 4 kecamatan

    tersebut. 4 kecamatan yang dimaksud adalah Kecamatan Pontianak

    Tenggara, Kecamatan Pontianak Selatan, Kecamatan Pontianak Utara, dan

    Kecamatan Pontianak Timur, dengan luas keseluruhan 4 kecamatan tersebut

    78,6 Km2 atau 72,9% dari keseluruhan luas wilayah Kota Pontianak. Dari

    luas wilayah rawan bencana tersebut, 50% nya dinyatakan sebagai wilayah

    tidak rawan bencana (daerah aman), dan 50% nya dinyatakan sebagai

    wilayah rawan bencana. Sebagian wilayah Kecamatan Pontianak Utara

    rawan terhadap bencana banjir dan kebakaran gedung/bangunan, sebagian

    wilayah di Kecamatan Pontianak Tenggara rawan terhadap bencana

    kebakaran hutan dan lahan, sebagian wilayah Kecamatan Pontianak Selatan

    rawan terhadap bencana puting beliung, banjir dan kebakaran lahan, dan

    sebagian wilayah di Kecamatan Pontianak Timur rawan bencana puting

    beliung dan kebakaran bangunan.

    Tercapainya target capaian daerah rawan bencana yang berhasil

    diturunkan ini tidak terlepas dari upaya BPBD Kota Pontianak dalam berbagai

    upaya pencegahan dini yang dilakukan, serta semakin meningkatnya

    koordinasi antar lembaga terkait baik secara vertikal maupun horizontal,

    seperti adanya peran serta TNI/POLRI, SatPol PP, Pemadam swasta, dan

    lembaga terkait lainnya, termasuk bantuan dari tiap kecamatan dan

    kelurahan yg selalu aktif dalam setiap kejadian bencana. Selain itu,

  • Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah BPBD Kota Pontianak Tahun

    2017 32

    tercapainya target indikator ini juga tidak terlepas dari semakin tumbuhnya

    kesadaran dan kepedulian masyarakat Kota Pontianak tentang pentingnya

    upaya pencegahan kemungkinan terjadinya bencana.

    d. Persentase peningkatan tingkat waktu tanggap (response time rate)

    penanggulangan bencana

    Sepanjang tahun 2017, terdapat 89 kejadian bencana yang terjadi di

    wilayah Kota Pontianak. Dari 89 kejadian bencana tersebut, 10 kejadian

    bencana (11,24%) yang tidak memenuhi waktu tanggap kebakaran (response

    time rate), sedangkan selebihnya yaitu 79 kejadian bencana (88,76%)

    berhasil memenuhi tingkat waktu tanggap. Adapun penyebab tidak

    terpenuhinya waktu tanggap sebanyak 10 kejadian bencana tersebut,

    dikarenakan kejadian bencana berada cukup jauh dari pusat kota, yaitu 8

    kejadian bencana terjadi di wilayah Kecamatan Pontianak Utara dan Timur,

    dan 2 kejadian bencana terjadi di wilayah Kecamatan Pontianak Barat. Untuk

    mencapai lokasi di dua wilayah kecamatan tersebut, Tim TRC BPBD Kota

    Pontianak harus melewati jembatan yang menghubungkan antara dua

    wilayah yang dipisahkan oleh Sungai yang relatif sering mengalami

    kemacetan.

    e. Persentase terpenuhinya kebutuhan dasar korban bencana.

    Untuk mengetahui tingkat capaian terpenuhinya kebutuhan dasar

    korban bencana, dapat dilihat pada tabel berikut:

    Tabel 3.2

    Rekap Kegiatan Tanggap Darurat

    Jumlah kejadian

    bencana selama

    2017

    Jumlah hasil assessment

    (taksiran) korban yang

    layak mendapatkan

    bantuan dasar

    Jumlah yang

    mendapatkan

    bantuan

    Prosentase

    89 kejadian

    23 kejadian

    23 kejadian

    100 %

    Dari seluruh kejadian bencana yang terjadi disepanjang tahun 2017

    di wilayah Kota Pontianak (89 total kejadian bencana), hanya 23 kejadian

  • Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah BPBD Kota Pontianak Tahun

    2017 33

    bencana (25,84% kejadian) yang berhak mendapatkan bantuan dasar. Hal

    ini disebabkan karena berdasarkan hasil taksiran (assessment), hanya 23

    kejadian bencana tersebut yang layak mendapatkan bantuan berupa

    kebutuhan dasar, baik berupa makanan siap saji, bantuan bahan makanan,

    sandang, maupun bantuan berupa bahan bangunan. Sementara selebihnya

    yakni sebesar 74,16 % dinyatakan tidak berhak mendapatkan bantuan

    dikarenakan tergolong masyarakat mampu ataupun sudah ditanggung oleh

    pihak asuransi. Dari hasil assessment tersebut BPBD Kota Pontianak

    memberikan bantuan kepada sekitar 154 kepala keluarga dari 23 kejadian

    bencana, baik bencana kebakaran maupun bencana puting beliung. Ini

    berarti bahwa tingkat capaian persentase terpenuhinya kebutuhan dasar

    korban bencana bersadarkan hasil assessment adalah sebesar 100% dari

    target kinerja sebesar 100%.

    f. Persentase kejadian bencana yang berhasil ditangani.

    Sepanjang tahun 2017, terdapat 89 kejadian bencana yang terjadi di

    wilayah Kota Pontianak, yang terdiri dari bencana kebakaran (kebakaran

    bangunan/gedung dan kendaraan) sebanyak 74 kejadian, kebakaran lahan

    sebanyak 12 kejadian, dan 3 kejadian bencana puting beliung. Dari 89

    kejadian bencana tersebut, semuanya berhasil ditanggulangi (100%) oleh

    BPBD Kota Pontianak, melalui pengerahan semua sumber daya yang

    dimiliki, maupun dengan partisipasi dari berbagai pihak, termasuk relawan

    damkar maupun relawan TRC (Tim Reaksi Cepat).

    g. Tingkat kesesuaian penilaian kerugian dan penyaluran bantuan pasca

    bencana.

    Seluruh kejadian bencana yang terjadi disepanjang tahun 2017

    (kecuali kebakaran kendaraan) dilakukan penilaian kerugian oleh petugas

    yang sudah mengikuti pelatihan penilaian kerugian bencana. Dari hasil

    penilaian kerugian kemudian disampaikan kepada kepala daerah sebagai

    bahan rekomendasi bagi kepala daerah dalam memberikan bantuan sosial

    kepada para korban bencana, khususnya korban bencana kebakaran

    pemukiman.

  • Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah BPBD Kota Pontianak Tahun

    2017 34

    Selain memberikan bantuan sosial pasca bencana kepada korban

    kebakaran pemukiman, BPBD Kota Pontianak juga memberikan bantuan

    pasca bencana kepada korban bencana puting beliung. Sepanjang tahun

    2017, terdapat 3 kejadian bencana puting beliung yang terjadi di wilayah Kota

    Pontianak, yakni di bulan Juli terdapat 1 kejadian, dan bulan Desember

    terdapat 2 kejadian. Dari keseluruhan kejadian tersebut, seluruh korban

    bencana diberikan bantuan material yakni berupa seng yang disesuaikan

    dengan hasil perhitungan penilaian kerusakan.

    B. Akuntabilitas Keuangan

    Berdasarkan Peraturan Daerah Nomor 09 Tahun 2016 tentang

    Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Kota Pontianak Tahun Anggaran

    2017, alokasi dana untuk Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kota

    Pontianak adalah sebagai berikut :

    Tabel 3.3

    Alokasi Anggaran Tahun 2017

    Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kota Pontianak

    No Uraian Jumlah

    1 Pendapatan Asli Daerah Rp. -

    2 Belanja Daerah Rp. 3.946.918.000,-

    a. Belanja Tidak Langsung Rp. 2.089.719.000,-

    b. Belanja Langsung Rp. 1.857.199.000,-

    Dari total belanja langsung sebesar Rp. 1.857.199.000,- terealisasi

    sebesar Rp. 1.699.326.251,- yang dilaksanakan melalui 11 program dan 25

    kegiatan. Rata – rata capaian kinerja sebesar 91,50 % yang masuk dalam

    kategori sangat tinggi. Dari 11 program tersebut 8 program merupakan

    program rutin dengan 20 kegiatan.

    Rekapitulasi program dan kegiatan rutin Badan penanggulangan

    Bencana Daerah Kota Pontianak dapat dilihat pada tabel di bawah ini :

  • Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah BPBD Kota Pontianak Tahun

    2017 35

    Tabel 3.4

    Rekapitulasi Program Umum

    Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kota Pontianak

    Tahun Angaran 2017

    NO Program Dan Kegiatan Target Realisasi (%)

    1 2 3 4 5

    1 Program Pelayanan Administrasi

    Perkantoran 834.777.400 789.767.538 94,61

    1.1 Penyediaan Jasa Komunikasi Sumber

    Daya Air dan Listrik 96.300.000 72.576.298 75,36

    1.2 Penyediaan Jasa Kebersihan Kantor 62.175.000 61.214.320 98,45

    1.3 Penyediaan Alat Tulis Kantor 63.200.000 62.236.220 98,48

    1.4 Penyediaan Barang Cetakan dan

    Penggandaan 53.000.000 53.000.000 100

    1.5 Penyediaan Komponen Instalasi

    Listrik/Penerangan Bangunan Kantor 6.000.000 5.982.700 99,71

    1.6 Penyediaan Bahan Bacaan dan

    Peraturan Perundang-undangan 8.000.000 7.915.000 98,94

    1.7 Penyediaan Makanan dan Minuman 64.940.000 58.645.000 90,31

    1.8 Rapat-rapat Koordinasi dan Konsultasi

    ke Luar Daerah 118.000.000 116.248.000 98,52

    1.9 Penyediaan Jasa Teknis Administrasi

    Perkantoran 20.947.400 16.127.000 76,99

    1.10 Penyediaan Jasa Administrasi

    Keuangan 276.000.000 275.448.000 99,80

    1.11 Penyediaan Peralatan dan Perlengkapan Kantor 66.215.000 60.375.000 91,18

    2 Program Peningkatan Sarana

    Prasarana dan Perlengkapan Kantor 115.465.600 114.442.604 87,21

    2.1 Pemeliharaan Rutin/Berkala Kendaraan

    Dinas/Operasional 102.465.600 101.455.554 85,60

    2.2 Pemeliharaan Rutin/Berkala Peralatan

    Gedung Kantor 13.000.000 12.987.050 99,90

    3 Program Peningkatan Pengembangan

    Sistem Pelaporan Capaian Kinerja 37.000.000 36.950.000 99,86

    3.1 Penyusunan Rencana Kerja

    10.000.000 10.000.000 100

    3.2 Penyusunan Laporan Capaian Kinerja dan

    Ikhtisar Realisasi Kinerja SKPD 27.000.000 26.950.000 99,81

    4 Program Peningkatan Disiplin dan

    Kinerja Aparatur 31.520.000 27,175,000 86,22

  • Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah BPBD Kota Pontianak Tahun

    2017 36

    4.1 Pengadaan Pakaian Dinas Beserta

    Perlengkapannya 31.520.000 27,175,000 86,22

    5 Program Peningkatan Pengembangan

    Sistem Pelaporan Keuangan 10.250.000 10.250.000 100

    5.1 Penyusunan Laporan Keuangan 10.250.000 10.250.000 100

    6 Program Peningkatan Pelayanan Prima

    7.000.000 6.650.000 95,00

    6.1 Pengukuran Indeks Kepuasan Masyarakat (IKM)

    7.000.000 6.650.000 95,00

    7 Program Pengembangan Sistem

    Informasi 30.800.000 30.800.000 100

    7.1 Pengelolaan Website 30.800.000 30.800.000 100

    JUMLAH 1.066.813.000 1.016.035.142 95,24

    Sumber: Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kota Pontianak Tahun Anggaran 2017

    Dari tabel diatas dapat dijelaskan bahwa alokasi anggaran untuk

    program rutin sebesar Rp. 1.066.813.000,- dengan realisasi mencapai 95,24

    % atau Rp. 1.016.035.142,-. Rincian program dan kegiatan yang mendukung

    pelaksanaan rencana kerja Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kota

    Pontianak ini dapat dilihat pada uraian berikut :

    1. Program Pelayanan Administrasi Perkantoran

    Program ini dilaksanakan melalui 11 (sebelas) kegiatan dengan alokasi

    dana yang dianggarkan sebesar Rp.834.777.400,- terealisasi sebesar

    Rp.789.767.538,- atau 94,61 %. Rincian kegiatan yang mendukung

    pelaksanaan program ini sebagai berikut :

    1.1 Penyediaan Jasa Komunikasi Sumber daya Air dan Listrik.

    Tujuan dilaksanakannya kegiatan ini adalah untuk menciptakan

    kelancaran pelaksanaan operasional kantor sehari-hari. Keluaran

    kegiatan ini adalah tersedianya tagihan rekening telephone. air. listrik

    dan internet selama 12 bulan.

    1.2 Penyediaan Jasa Kebersihan Kantor.

    Kegiatan ini bertujuan agar lingkungan kantor tetap nyaman sebagai

    tempat kerja. Output atau keluaran kegiatan ini adalah terlaksananya

  • Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah BPBD Kota Pontianak Tahun

    2017 37

    belanja peralatan kebersihan, serta jasa cleaning service selama 12

    bulan.

    1.3 Penyediaan Barang Cetakan dan Penggandaan.

    Output atau keluaran kegiatan ini adalah tersedianya barang cetakan

    dan penggandaan berupa penjilidan dokumen, fotocopy, pencetakan

    kop surat, amplop, blanko SPPD, dan barang cetak lainnya.

    1.4 Penyediaan Komponen Instalasi Listrik/Penerangan Bangunan

    Kantor.

    Output atau keluaran kegiatan ini adalah terciptanya penerangan

    kantor yang memadai selama 12 bulan.

    1.5 Penyediaan Bahan Bacaan dan Peraturan Perundang – undangan.

    Output atau keluaran kegiatan ini adalah tersedianya langganan

    media massa selama 12 bulan dan buku bacaan, baik buku bacaan

    umum maupun buku peraturan perundang-undangan.

    1.6 Penyediaan Makanan dan Minuman.

    Output atau keluaran kegiatan ini adalah tersedianya uang makan,

    minum, makan rapat, tamu, lembur dan penambah daya tahan tubuh

    selama 12 bulan.

    1.7 Rapat – rapat Koordinasi dan Konsultasi Dalam dan Luar Daerah.

    Output atau keluaran kegiatan ini adalah peningkatan sinkronisasi

    dan koordinasi antara pemerintah daerah dan pusat selama 12 bulan.

    1.8 Penyediaan Jasa Tekhnis Administrasi Perkantoran.

    Kegiatan ini bertujuan agar kegiatan operasional kantor berjalan

    dengan lancar. Output atau keluaran kegiatan ini adalah tersedianya

    honor pengelola keuangan selama 12 bulan.

  • Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah BPBD Kota Pontianak Tahun

    2017 38

    1.8 Penyediaan Jasa Administrasi Keuangan.

    Kegiatan ini bertujuan agar kegiatan operasional kantor berjalan

    dengan lancar. Output atau keluaran kegiatan ini adalah tersedianya

    honor pengelola keuangan selama 12 bulan.

    1.9 Penyediaan Peralatan dan Perlengkapan Kantor.

    Kegiatan ini bertujuan agar tersedia sarana dan prasarana yang dapat

    mendukung operasional kantor sehari-hari. Output atau keluaran

    kegiatan ini adalah tersedianya peralatan dan perlengkapan kantor

    seperti mesin steam, tangga aluminium, meja piket, kursi kerja, kursi

    ruang tunggu, meja ruang tunggu, kursi rapat, sofa, lemari arsip, dan

    filling kabinet.

    2. Program Peningkatan Sarana Prasarana dan Perlengkapan Kantor

    Program ini dilaksanakan melalui 2 (dua) kegiatan dengan alokasi

    anggaran sebesar Rp. 115.465.600,-. Dengan realisasi mencapai 99,11

    % atau Rp. 114.442.604,-. Rincian kegiatan yang mendukung

    pelaksanaan program ini adalah sebagai berikut:

    2.1 Pemeliharaan Rutin/Berkala Kendaraan Dinas/Operasional

    Kegiatan ini bertujuan agar kendaraan operasional selalu dalam

    kondisi prima dalam mendukung pelayanan yang diberikan oleh

    Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kota Pontianak. Output

    atau keluaran kegiatan ini adalah terbayarnya belanja service,

    penggantian suku cadang, BBM/Gas dan pelumas, belanja surat

    tanda nomor kendaraan, penggandaan. Adapun jumlah kendaraan

    dinas Badan Penanggulanan Bencana Daerah Kota Pontianak terdiri

    dari 1 unit mobil dinas Kepala Badan, mobil Rescue 1 unit serta motor

    TRC 2 unit.

    2.2 Pemeliharaan Rutin/Berkala Peralatan Gedung Kantor

    Kegiatan ini bertujuan agar peralatan gedung kantor selalu dalam

    kondisi prima untuk mendukung pelayanan yang diberikan oleh Badan

  • Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah BPBD Kota Pontianak Tahun

    2017 39

    Penanggulangan Bencana Daerah. Output atau keluaran kegiatan ini

    adalah terawatnya peralatan gedung kantor selama 12 bulan.

    3. Program Peningkatan Pengembangan Sistem Pelaporan Capaian

    Kinerja.

    Program ini dilaksanakan melalui 1 kegiatan dengan alokasi anggaran

    sebesar Rp. 37.000.000,-. Dengan realisasi anggaran mencapai 99,86 %

    atau Rp. 36.950.000,-. Kegiatan yang mendukung pelaksanaan program

    ini yaitu :

    3.1 Penyusunan laporan Capaian Kinerja dan Ikhtisar Realisasi Kinerja

    SKPD Kegiatan ini bertujuan untuk mengevaluasi capaian kinerja

    yang telah dilaksanakan oleh BPBD Kota Pontianak sebagai bahan

    bagi pimpinan dalam mengambil kebijakan berikutnya. Output atau

    keluaran kegiatan ini adalah tersusunnya laporan LAKIP, LPPD,

    SPIP dan PKK.

    4. Program Peningkatan Disiplin dan Kinerja Aparatur.

    Program ini dilaksanakan melalui 1 kegiatan dengan alokasi anggaran

    sebesar Rp. 31.520.000.- terealisasi sebesar 86,22 % atau Rp.

    27,175,000,-. Kegiatan yang mendukung program ini yaitu :

    4.1 Pengadaan Pakaian Dinas Beserta Perlengkapannya

    Kegiatan ini bertujuan agar terjadi keseragaman dan kenyamanan

    diantara personil yang ada di Badan Penanggulangan Bencana

    Daerah Kota Pontianak. Output atau keluaran kegiatan ini adalah

    terpenuhinya Pakaian Dinas Harian (PDH), Pakaian Dinas Lapangan

    (PDL) Tim Reaksi Cepat dan kelengkapannya, pakaian batik nasional,

    serta pakaian petugas cleaning service.

    5. Program Peningkatan Pengembangan Sistem Pelaporan Keuangan.

    Program ini dilaksanakan melalui 1 kegiatan dengan alokasi anggaran

    sebesar Rp. 10.250.000,-. Dengan realisasi anggaran mencapai 100 %

    atau Rp. 10.250.000,-. Kegiatan yang mendukung pelaksanaan program

    ini yaitu :

  • Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah BPBD Kota Pontianak Tahun

    2017 40

    5.1 Penyusunan laporan keuangan

    Kegiatan ini bertujuan untuk mengevaluasi penyusunan laporan

    keuangan yang telah dilaksanakan oleh BPBD Kota Pontianak

    sebagai bahan bagi pimpinan dalam mengambil kebijakan

    berikutnya. Output atau keluaran kegiatan ini adalah tersusunnya

    Laporan Realisasi Anggaran (LRA), Laporan Operasional (LO),

    Neraca dan Catatan Atas Laporan keuangan (CALK).

    6. Program Pelayanan Prima.

    Program ini dilaksanakan melalui 1 (satu) kegiatan dengan alokasi

    anggaran sebesar Rp. 7.000.000,- Realisasi anggaran mencapai 95,00

    % atau sebesar Rp.6.650.000,-Kegiatan yang mendukung pelaksanaan

    kegiatan ini adalah :

    6.1 Pengukuran Indeks Kepuasan Masyarakat

    Keluaran kegiatan ini adalah pengukuran indeks kepuasan

    masyarakat.

    7. Program Pengembangan Sistem Informasi

    Program ini dilaksanakan melalui 1 (satu) kegiatan dengan alokasi

    anggaran sebesar Rp. 30.800.000,- Realisasi anggaran mencapai 100 %

    atau sebesar Rp.30.800.000,-Kegiatan yang mendukung pelaksanaan

    kegiatan ini adalah :

    7.1 Penyusunan Website.

    Output atau keluaran kegiatan ini adalah terkelolanya website Badan

    Penanggulangan Bencana Daerah Kota Pontianak. Dengan alamat

    website http://bpbd.pontianakkota.go.id.

    Selain program rutin. program pembangunan yang dilaksanakan oleh

    Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kota Pontianak dapat dilihat pada

    tabel di bawah ini :

    http://bpbd.pontianakkota.go.id/

  • Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah BPBD Kota Pontianak Tahun

    2017 41

    Tabel 3.5

    Rekapitulasi Program Pembangunan Urusan Penanggulangan Bencana

    Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kota Pontianak

    Tahun Anggaran 2017

    NO Program Dan Kegiatan Target Realisasi (%)

    1 2 3 4 5

    1. Program pencegahan dini dan penanggulangan korban bencana alam 325.365.000 302.361.000 92,93

    1.1 POSKO Kesiapsiagaan Penanggulangan Bencana

    240.899.000

    239.801.000 99,54

    1.2 Pengawasan/ Peringatan Dini Kebakaran Lahan

    16.840.000 4.440.000 26,37

    1.3 Sosialisasi Penanggulangan bencana 67.626.000 58.120.000 85,94

    2. Program Pengembangan Kapasitas Kelembagaan Penanggulangan Bencana 61.620.000 60.040.000 97,44

    2.1 Pengadaan Peralatan dan Perlengkapan Petugas Penanggulangan Bencana

    61.620.000 60.040.000 97,44

    3 Program Penanganan Tanggap Darurat Penanggulangan Bencana

    403.401.000 320.890.109 79,55

    3.1 Penanganan Tanggap Darurat Bencana

    403.401.000 320.890.109 79,55

    JUMLAH 790.386.000,- 683.291.109,- 86,45

    Sumber : Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kota Pontianak Tahun Anggaran 2017

    Dari tabel diatas diketahui bahwa alokasi anggaran untuk pelaksanaan

    program dan kegiatan pembangunan Badan Penanggulangan Bencana Daerah

    Kota Pontianak sebesar Rp. 790.386.000,- dengan realisasi mencapai 86,45 %

    atau Rp. 683.291.109,- . Jumlah program dan kegiatan yang mendukung

    program pembangunan urusan ini sebanyak 3 (tiga) program dan 5 (lima)

    kegiatan.

    Rincian pelaksanaan program kegiatan pembangunan dapat dilihat

    pada uraian berikut :

    1. Program Pencegahan Dini dan Penanggulangan Korban Bencana Alam.

    Program ini dilaksanakan melalui 3 (tiga) kegiatan dengan alokasi anggaran

    sebesar 325.365.000,-. Realisasi anggaran mencapai 92,93 % atau Rp.

    302.361.000,-Kegiatan yang mendukung program ini sebagai berikut :

  • Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah BPBD Kota Pontianak Tahun

    2017 42

    1.1 Posko Kesiapsiagaan Penanggulangan Bencana

    Output atau keluaran kegiatan ini adalah terlaksananya kegiatan piket

    Tim Reaksi Cepat (TRC). Kegiatan ini merupakan kegiatan piket

    kesiapsiagaan dalam menanggulangi bencana yang melibatkan seluruh

    anggota Tim Reaksi Cepat, dengan tujuan agar saat terjadinya bencana,

    anggota TRC selalu siap dan tanggap dalam menanggulangi bencana.

    Tim piket juga berkewajiban melakukan patroli guna memantau daerah-

    daerah rawan bencana, agar selalu terjaga kondisi yang kondusif.

    Jumlah petugas piket setiap harinya adalah sebanyak 6 orang selama 7

    hari dalam seminggu.

    1.2 Pengawasan / Peringatan Dini Kebakaran Lahan

    Output atau keluaran kegiatan ini adalah tersedianya sarana informasi

    peringatan dini kebakaran lahan. Sarana informasi yang dimaksud

    berupa pemasangan papan peringatan dini, brosur/famplet maupun

    spanduk dibeberapa wilayah yang rawan kebakaran lahan.

    1.3 Sosialisasi Penanggulangan Bencana

    Output atau keluaran kegiatan ini adalah terselenggaranya sosialisasi

    kewaspadaan dan kesiapsiagaan masyarakat dalam menghadapi bencana

    yang dilaksanakan sebanyak 6 kali, di 6 kelurahan di 6 kecamatan di Kota

    Pontianak. Dengan diselenggarakannya kegiatan sosialisasi diharapkan

    masyarakat mengetahui tentang cara pencegahan terjadinya bencana, dan

    mengetahui cara menanggulangi jika kejadian bencana tidak bisa dihindari,

    termasuk cara penyelamatan diri / evakuasi saat terjadinya bencana.

    Gambar 3.1 : Pemasangan papan peringatan larangan membakar lahan

  • Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah BPBD Kota Pontianak Tahun

    2017 43

    BPBD Kota Pontianak Tahun Anggaran 2017

    2. Program Pengembangan Kapasitas Kelembagaan Penanggulangan

    Bencana.

    Program ini dilaksanakan melalui 1 (satu) kegiatan dengan alokasi anggaran

    sebesar Rp. 61.620.000,-, dan realisasi anggaran mencapai 97,44%.

    Kegiatan yang mendukung pelaksanaan program ini sebagai berikut:

    2.1 Pengadaan Peralatan dan Perlengkapan Petugas Penanggulangan

    Bencana Tujuan dilaksanakan kegiatan ini adalah untuk menunjang

    tupoksi Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kota Pontianak.

    Output atau keluaran kegiatan ini adalah tersedianya peralatan dan

    perlengkapan petugas penanggulangan bencana. Untuk tahun 2017,

    peralatan yang ditambah berupa peralatan pemadam kebakaran,

    basket rescue stretcher, safety triipoo dan chainsaw. Berbagai

    peralatan penanggulangan bencana yang dimiliki, selain digunakan

    saat terjadinya bencana, juga dapat digunakan sebagai alat peraga

    dalam mendukung kegiatan sosialisasi yang dilaksanakan.

    3. Program Penanganan Tanggap Darurat Penanggulangan Bencana.

    Program ini dilaksanakan melalui 1 (satu) kegiatan dengan alokasi anggaran

    sebesar 403.401.000,- Dengan realisasi mencapai 79,55 % atau Rp.

    320.890.109,-.

    Kegiatan yang mendukung pelaksanaan program ini yaitu :

    3.1 Penanganan Tanggap Darurat

    Output atau keluaran kegiatan ini adalah persentase korban bencana

    yang mendapatkan bantuan dasar. Tahun 2017 jumlah bencana yang

    terjadi sebanyak 89 kejadian bencana dengan bantuan yang disalurkan

    berupa kebutuhan dasar (makanan siap saji), bantuan logistik, bantuan

    sandang, perlengkapan bayi dan lain sebagainya, yang bersumber dari

    dana APBD maupun dari BNPB berupa buffer stock yang selalu tersedia

    di gudang BPBD Kota Pontianak.

  • Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah BPBD Kota Pontianak Tahun

    2017 44

    Gambar 3.2 : Beberapa bentuk kegiatan Tanggap Darurat Bencana

  • Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah BPBD Kota Pontianak Tahun

    2017 45

  • Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah BPBD Kota Pontianak Tahun

    2017 46

    BAB IV PENUTUP

    A. Kesimpulan

    Akuntabilitas yaitu gambaran mengenai tingkat pencapaian

    pelaksanaan suatu kegiatan / program / kebijakan dalam mewujudkan visi, misi,

    tujuan, dan sasaran organisasi instansi pemerintah dalam memberikan

    pelayanannya kepada masyarakat.

    Anggaran Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kota Pontianak

    pada tahun 2017 (setelah perubahan anggaran) adalah sebesar Rp.

    3.946.918.000,- (Enam Milyar Delapan Ratus Lima Puluh Tiga Juta Tiga Ratus

    Tiga Puluh Sembilan Ribu Empat Puluh Rupiah), yang terdiri dari Belanja

    Langsung sebesar Rp. 1.857.199.000,- dan Belanja Tidak Langsung sebesar

    Rp. 2.089.719.000,- Khusus untuk Belanja Langsung terealisasi sebesar Rp.

    1.699.326.251,- yang dilaksanakan melalui 11 program dan 25 kegiatan,

    dengan rata – rata capaian kinerja sebesar 91,50 % yang masuk dalam kategori

    sangat berhasil.

    Dari 11 program tersebut 8 program merupakan program rutin dengan

    20 kegiatan. Alokasi anggaran untuk program rutin sebesar Rp. 1.066.813.000,-

    dengan realisasi mencapai 95,24 % atau Rp. 1.016.035.142,-. Sementara

    alokasi anggaran untuk pelaksanaan program dan kegiatan pembangunan

    Badan Benanggulangan Bencana Daerah Kota Pontianak sebesar Rp.

    790.386.000,- dengan realisasi mencapai 86,45 % atau Rp. 683.291.109,- .

    Jumlah program dan kegiatan yang mendukung program pembangunan urusan

    ini sebanyak 3 (tiga) program dan 5 (lima) kegiatan.

    C. Saran

    Dari pelaksanaan seluruh kegiatan untuk mendukung program kerja

    yang telah ditetapkan, Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kota

    Pontianak masih memiliki hambatan dan kendala antara lain :

    1. Kurangnya SDM pada BPBD Kota Pontianak yang sesuai dengan analisis

    jabatan dan analisis beban kerja. Hal ini menyebabkan seringkali

  • Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah BPBD Kota Pontianak Tahun

    2017 47

    terlambatnya beberapa pelaksanaan kegiatan maupun penyampaian

    laporan.

    2. Masih banyak pelatihan tekhnis penanggulangan dan pencegahan bencana

    yang diperlukan untuk meningkatkan wawasan aparatur BPBD Kota

    Pontianak maupun relawan.

    3. Kurangnya sarana dan prasarana pendukung pencegahan dan

    penanggulangan bencana baik dalam segi kuantitas maupun jenis.

    4. Terbatasnya anggaran untuk belanja barang yang diserahkan kepada

    masyarakat/pihak ketiga, mengingat frekuensi bencana kebakaran dan

    puting beliung di wilayah Kota Pontianak cukup tinggi.

    Sedangkan untuk mengatasi permasalahan tersebut di atas saran

    maupun langkah langkah yang akan diambil oleh Badan Penanggulangan

    Bencana Daerah Kota Pontianak adalah sebagai berikut :

    1. Mengusulkan kepada Badan kepegawaian Daerah Kota Pontianak tentang

    perlunya penambahan jumlah aparatur SDM pada Badan Penanggulangan

    Bencana Daerah Kota Pontianak sesuai analisis jabatan dan analisisi beban

    kerja.

    2. Mengoptimalkan kualitas SDM yang ada dengan merencanakan untuk

    mengikutsertakan aparatur yang ada dalam pelatihan – pelatihan tekhnis

    sesuai kebutuhan pada Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kota

    Pontianak.

    3. Merencanakan kegiatan sesuai dengan tujuan dan saran yang tercantum

    dalam renstra terutama untuk kegiatan yang berhubungan dengan

    perencanaan, pemantauan, penanganan tanggap darurat, dan penanganan

    pasca bencana dan kebakaran sehingga secara nyata manfaat BPBD Kota

    Pontianak dapat dirasakan langsung oleh masyarakat.

    4. Mengintensifkan rapat – rapat koordinasi dengan instansi/pihak terkait

    lainnya mengingat BPBD adalah koordinator dalam penanggulangan

    bencana.

    5. Mengajukan tambahan anggaran khusus untuk pemberian bantuan bagi

    masyarakat terkait dengan korban bencana.

  • Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah BPBD Kota Pontianak Tahun

    2017 48

    6. Mengoptimalkan koordinasi dengan BNPB khususnya bantuan peralatan

    dan logistik untuk menunjang operasional penanggulangan bencana di Kota

    Pontianak.

    Demikian Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP)

    Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kota Pontianak Tahun 2017 ini telah

    kami susun secara objektif dengan mengacu kepada nilai-nilai transparansi dan

    akuntabel. Namun demikian laporan masih memerlukan penyempurnaan-

    penyempurnaan lebih lanjut di masa yang akan datang, oleh karena itu

    masukan-masukan positif bagi penyempurnaan laporan ini tetap diperlukan

    agar tujuan penyusunan LAKIP dapat tercapai lebih baik lagi.

    * * *