LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH...
Transcript of LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH...
-
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah BPBD Kota Pontianak Tahun
2017 1
2017
LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI
PEMERINTAH (LAKIP)
-
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah BPBD Kota Pontianak Tahun
2017 2
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah SWT atas rahmat dan Karunia yang dilimpahkan
kepada kami sehingga sampai saat ini masih dapat menjalankan tugas dan dapat
menyelesaikan penyusunan Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah
(LAKIP) Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kota Pontianak Tahun
Anggaran 2016. Dalam rangka terselenggaranya Pemerintah yang baik (good
governance) serta mewujudkan aspirasi masyarakat dan mencapai tujuan serta cita
– cita berbangsa dan bernegara maka diterbitkan Inpres No. 7 Tahun 1999 tentang
Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) yang merupakan tindak lanjut dari
TAP MPR RI No. XI/MPR/1998 dan Undang – undang No. 28 Tahun 1999 yang
keduanya mengatur tentang Penyelenggaraan Negara yang Bersih dan Bebas dari
Korupsi, Kolusi dan Nepotisme.
Penyampaian Laporan Akuntabilitas Kinerja ini adalah sebagai wujud
pertanggungjawaban kinerja yang terukur dan transparansi dalam menjalankan
pemerintahan yang baik (good government) dan dengan penanganan yang baik
(good governance/ yang amanah). Selain itu merupakan evaluasi hasil pencapaian
tujuan dan sasaran Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kota Pontianak
sebagai penjabaran dari visi, misi dan perencanaan strategis yang
mengidentifikasikan tingkat keberhasilan dan kegagalan pelaksanaan kegiatan-
kegiatan sesuai dengan program dan kebijakan yang ditetapkan.
Demikian disampaikan, semoga Laporan Akuntabilitas Kinerja Badan
Penanggulangan Bencana Daerah Kota Pontianak ini dapat dijadikan bahan dalam
peningkatan pelayanan kepada masyarakat, serta sebagai bahan pertimbangan
dalam menentukan kebijakan, program / kegiatan untuk tahun berikutnya.
Pontianak, Mei 2018
Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah
Kota Pontianak
dr. SAPTIKO M.Med.Ph NIP. 19661113 199603 1 003
-
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah BPBD Kota Pontianak Tahun
2017 3
RINGKASAN EKSEKUTIF (Executive Summary)
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) BPBD Kota
Pontianak Tahun 2017 melaporkan capaian kinerja (performance results) sesuai
dengan rencana kinerja (performance plan) yang merupakan penjabaran tahunan
dari Rencana Strategis BPBD Kota Pontianak Tahun 2017 - 2019.
Selanjutnya pengukuran kinerja terhadap indikator kinerja yang telah
dicapai pada tahun 2017 yang membandingkan antara target dan realisasi pada
indikator sasaran adalah sebagai berikut :
Pengukuran Kinerja BPBD Kota Pontianak Tahun 2017
Sasaran Indikator Sasaran Capaian
2016 Target 2017
Realisasi 2017
Menurunnya wilayah rawan bencana di Kota Pontianak
Cakupan wilayah Kota Pontianak yang rawan bencana yang berhasil diturunkan
- 50 % 50 %
Meningkatnya kinerja dan pelayanan BPBD untuk mewujudkan penanggulangan bencana yang handal
- Persentase peningkatan tingkat waktu tanggap (response time rate) penanggulangan bencana.
- Persentase terpenuhinya kebutuhan dasar korban bencana
-
100%
70 %
100%
88,64 %
100%
- Persentase kejadian bencana yang berhasil ditangani
100 % 100 % 100%
Meningkatnya kualitas pengelolaan rehabilitasi pasca bencana
Tingkat kesesuaian penilaian kerugian dan penyaluran bentuan pasca bencana
100% 100% 100%
Dari tabel pengukuran kinerja di atas dapat dijelaskan hasil capaian
indikator sasaran BPBD Kota Pontianak untuk tahun 2017 sebagai berikut :
a. Cakupan wilayah Kota Pontianak yang rawan bencana yang berhasil
diturunkan.
-
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah BPBD Kota Pontianak Tahun
2017 4
Wilayah Kota Pontianak terdiri dari 6 kecamatan dengan 29
kelurahan. Dari 6 kecamatan tersebut 4 kecamatan merupakan wilayah
rawan bencana, karena tingginya tingkat kejadian bencana di 4 kecamatan
tersebut. 4 kecamatan yang dimaksud adalah Kecamatan Pontianak
Tenggara, Kecamatan Pontianak Selatan, Kecamatan Pontianak Utara, dan
Kecamatan Pontianak Timur, dengan luas keseluruhan 4 kecamatan tersebut
78,6 Km2 atau 72,9% dari keseluruhan luas wilayah Kota Pontianak. Dari
luas wilayah rawan bencana tersebut, 50% nya dinyatakan sebagai wilayah
tidak rawan bencana (daerah aman), dan 50% nya dinyatakan sebagai
wilayah rawan bencana. Sebagian wilayah Kecamatan Pontianak Utara
rawan terhadap bencana banjir dan kebakaran gedung/bangunan, sebagian
wilayah di Kecamatan Pontianak Tenggara rawan terhadap bencana
kebakaran hutan dan lahan, sebagian wilayah Kecamatan Pontianak Selatan
rawan terhadap bencana puting beliung, banjir dan kebakaran lahan, dan
sebagian wilayah di Kecamatan Pontianak Timur rawan bencana puting
beliung dan kebakaran bangunan.
Tercapainya target capaian daerah rawan bencana yang berhasil
diturunkan ini tidak terlepas dari upaya BPBD Kota Pontianak dalam berbagai
upaya pencegahan dini yang dilakukan, serta semakin meningkatnya
koordinasi antar lembaga terkait baik secara vertikal maupun horizontal,
seperti adanya peran serta TNI/POLRI, SatPol PP, Pemadam swasta, dan
lembaga terkait lainnya, termasuk bantuan dari tiap kecamatan dan
kelurahan yg selalu aktif dalam setiap kejadian bencana. Selain itu,
tercapainya target indikator ini juga tidak terlepas dari semakin tumbuhnya
kesadaran dan kepedulian masyarakat Kota Pontianak tentang pentingnya
upaya pencegahan kemungkinan terjadinya bencana.
b. Persentase peningkatan tingkat waktu tanggap (response time rate)
penanggulangan bencana
Sepanjang tahun 2017, terdapat 89 kejadian bencana yang terjadi di
wilayah Kota Pontianak. Dari 89 kejadian bencana tersebut, 10 kejadian
bencana (11,24%) yang tidak memenuhi waktu tanggap kebakaran (response
time rate), sedangkan selebihnya yaitu 79 kejadian bencana (88,76%)
-
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah BPBD Kota Pontianak Tahun
2017 5
berhasil memenuhi tingkat waktu tanggap. Adapun penyebab tidak
terpenuhinya waktu tanggap sebanyak 10 kejadian bencana tersebut,
dikarenakan kejadian bencana berada cukup jauh dari pusat kota, yaitu 8
kejadian bencana terjadi di wilayah Kecamatan Pontianak Utara dan Timur,
dan 2 kejadian bencana terjadi di wilayah Kecamatan Pontianak Barat. Untuk
mencapai lokasi di dua wilayah kecamatan tersebut, Tim TRC BPBD Kota
Pontianak harus melewati jembatan yang menghubungkan antara dua
wilayah yang dipisahkan oleh Sungai yang relatif sering mengalami
kemacetan.
c. Persentase terpenuhinya kebutuhan dasar korban bencana.
Untuk mengetahui tingkat capaian terpenuhinya kebutuhan dasar
korban bencana, dapat dilihat pada tabel berikut:
Tabel 3.2
Rekap Kegiatan Tanggap Darurat
Jumlah kejadian
bencana selama
2017
Jumlah hasil assessment
(taksiran) korban yang
layak mendapatkan
bantuan dasar
Jumlah yang
mendapatkan
bantuan
Prosentase
89 kejadian
23 kejadian
23 kejadian
100 %
Dari seluruh kejadian bencana yang terjadi disepanjang tahun 2017
di wilayah Kota Pontianak (89 total kejadian bencana), hanya 23 kejadian
bencana (25,84% kejadian) yang berhak mendapatkan bantuan dasar. Hal
ini disebabkan karena berdasarkan hasil taksiran (assessment), hanya 23
kejadian bencana tersebut yang layak mendapatkan bantuan berupa
kebutuhan dasar, baik berupa makanan siap saji, bantuan bahan makanan,
sandang, maupun bantuan berupa bahan bangunan. Sementara selebihnya
yakni sebesar 74,16 % dinyatakan tidak berhak mendapatkan bantuan
dikarenakan tergolong masyarakat mampu ataupun sudah ditanggung oleh
pihak asuransi. Dari hasil assessment tersebut BPBD Kota Pontianak
memberikan bantuan kepada sekitar 154 kepala keluarga dari 23 kejadian
bencana, baik bencana kebakaran maupun bencana puting beliung. Ini
-
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah BPBD Kota Pontianak Tahun
2017 6
berarti bahwa tingkat capaian persentase terpenuhinya kebutuhan dasar
korban bencana bersadarkan hasil assessment adalah sebesar 100% dari
target kinerja sebesar 100%.
d. Persentase kejadian bencana yang berhasil ditangani.
Sepanjang tahun 2017, terdapat 89 kejadian bencana yang terjadi di
wilayah Kota Pontianak, yang terdiri dari bencana kebakaran (kebakaran
bangunan/gedung dan kendaraan) sebanyak 74 kejadian, kebakaran lahan
sebanyak 12 kejadian, dan 3 kejadian bencana puting beliung. Dari 89
kejadian bencana tersebut, semuanya berhasil ditanggulangi (100%) oleh
BPBD Kota Pontianak, melalui pengerahan semua sumber daya yang
dimiliki, maupun dengan partisipasi dari berbagai pihak, termasuk relawan
damkar maupun relawan TRC (Tim Reaksi Cepat).
-
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah BPBD Kota Pontianak Tahun
2017 7
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ………………………………………………………………….. i
RINGKASAN EKSEKUTIF (EXECUTIVE SUMMARY) …………………………… ii
DAFTAR ISI ……………………………………………………………………………. vi
BAB I : PENDAHULUAN
A. Latar Belakang …………………………………………………… 1
B. Tugas Pokok, Fungsi dan Struktur Organisasi ……………….. 2
1. Tugas Pokok dan Fungsi ……………………………………. 2
2. Struktur Organisasi …………………………………………... 8
C. Faktor-Faktor Kunci Keberhasilan …………………….……… 9
1. Sumber Daya Manusia ……………………………………….. 9
2. Kondisi Sarana dan Prasarana ……………………………... 11
3. Sumber Dana …………………………………………………. 11
4. Analisis Lingkungan Strategis ………………………………. 13
D. Maksud dan Tujuan ………………………………………………. 14
E. Sistematika Penyajian ……………………………………………. 14
BAB II : PERENCANAAN STRATEGIS DAN PERJANJIAN KINERJA
A. Perencanaan Strategis ……………………………………………. 16
B. Perjanjian Kinerja dan Rencana Kinerja Tahun 2017 ..……..… 22
BAB III : AKUNTABILITAS KINERJA
A. Pengukuran Kinerja ……………………………………………….. 24
B. Akuntabilitas Keuangan …………………………………………… 28
BAB IV : PENUTUP
A. Kesimpulan …………………………………………………………. 39
B. Saran ………………………………………………………………… 39
-
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah BPBD Kota Pontianak Tahun
2017 8
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
angsa Indonesia sekarang ini dihadapkan pada perubahan
lingkungan strategis yang sangat dinamis dan mempengaruhi
birokrasi dalam melaksanakan tugas-tugasnya. Salah satu
perubahan lingkungan strategis dimaksud adalah penerapan paradigma
kepemerintahan yang baik (Good Governance) yang memberikan peran dan
fungsi yang seimbang antara pemerintah, swasta dan masyarakat dengan
prinsip-prinsip yang mendasarinya antara lain : Transparansi, partisipasi dan
akuntabilitas. Apabila keseimbangan peran dari ketiga alasan tersebut dapat
diterapkan maka prinsip dasar dari Good Governance tersebut dapat dirasakan
oleh pihak-pihak yang terkait. Hal ini juga memudahkan institusi pemerintah
dalam melaksanakan tugas-tugas pemerintahan dan mempertanggungjawabkan
kinerja kepada masyarakat. Terselenggaranya kepemerintahan yang baik (Good
Governance) merupakan persyaratan bagi setiap pemerintah untuk mewujudkan
aspirasi masyarakat dalam mencapai tujuan serta cita-cita bangsa. Agar
berbagai program dan kegiatan yang akan dilaksanakan dimasa mendatang
dapat berhasil dengan baik, maka harus disusun dalam suatu perencanaan yang
matang. Perencanaan yang disusun tentunya harus mempertimbangkan
keadaan yang ada dan memprediksikan keadaan yang akan datang dengan
berbagai dukungan dan hambatan yang akan timbul.
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) merupakan
perwujudan pertanggungjawaban pelaksanaan tugas pokok dan fungsi,
pengelolaan sumber daya dan pelaksanaan kebijakan yang dipercayakan
kepada setiap Instansi Pemerintah. LAKIP juga berperan sebagai alat kendali,
alat penilai kinerja dan alat pendorong terwujudnya good governance.
Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kota Pontianak adalah
sebagai unsur pelaksana pemerintah daerah yang berada di bawah dan
bertanggung jawab kepada Kepala Daerah. Badan Penanggulangan Bencana
B
-
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah BPBD Kota Pontianak Tahun
2017 9
Daerah Kota Pontianak, berlokasi di Jl. Letjen Sutoyo Kelurahan Parit Tokaya
Kecamatan Pontianak Selatan.
Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kota Pontianak sebagai
SKPD selaku Pengguna Anggaran (PA) berkewajiban untuk menyusun Laporan
Akuntabilitas Instansi pemerintah (LAKIP) untuk mempertanggungjawabkan
penggunaan sumber daya organisasi, mulai dari SDM, sarana dan prasarana
dan anggaran sebagaimana ditetapkan dalam APBD Kota Pontianak. LAKIP
BPBD Kota Pontianak Tahun 2017 disusun berdasarkan Renstra Badan
Penanggulangan Bencana Daerah Kota Pontianak Tahun 2017-2019 yang telah
mengalami revisi sejak Bidang Pemadam Kebakaran tidak lagi menjadi bagian
dari BPBD Kota Pontianak dan akhirnya menjadi bagian dari Satuan Polisi
Pamong Praja..
B. Tugas Pokok, Fungsi dan Struktur Organisasi
1. Tugas Pokok dan Fungsi
Berdasarkan Peraturan Walikota Pontianak Nomor 78 Tahun 2016 Tentang
Kedudukan, Struktur Organisasi, Tugas Pokok, Fungsi, Uraian Tugas
Dan Tata Kerja Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kota Pontianak,
Tugas Pokok dan Fungsi masing-masing adalah:
a) Tugas Pokok dan Fungsi Kepala Pelaksana
Tugas Pokok Kepala Pelaksana adalah memimpin dan
mengkoorBadanikan program kerja Badan Penanggulangan Bencana
Daerah yaitu merumuskan kebijakan teknis, penyelenggaraan pelayanan
umum, pengendalian dan pembinaan teknis yang berada di bawahnya..
Untuk melaksanakan tugas pokok tersebut Kepala Pelaksana
mempunyai fungsi yaitu:
i. Perumusan kebijakan teknis dibidang penaggulangan bencana
Daerah;
ii. Perumusan rencana kerja dibidang penaggulangan bencana Daerah;
iii. Penyelenggaraan pelayanan umum dibidang penaggulangan bencana
Daerah;
-
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah BPBD Kota Pontianak Tahun
2017 10
iv. Pengendalian dan pembinaan teknis dibidang penaggulangan
bencana Daerah;
v. Penyelenggaraan perizinan dibidang penaggulangan bencana Daerah;
vi. Pelaporan dan evaluasi pelaksanaan tugas dibidang penaggulangan
bencana Daerah; dan
vii. Pelaksanaan tugas lain dibidang penangulangan bencana yang
diberikan oleh Walikota.
b) Tugas Pokok dan Fungsi Kepala Sekretariat
Tugas Pokok Kepala Sekretariat adalah merumuskan kebijakan teknis,
fasilitasi, koorBadani, monitoring dan evaluasi dibidang kesekretariatan.
Untuk melaksanakan tugas pokok tersebut Kepala Sekretariat
mempunyai fungsi yaitu:
i. Perumusan kebijakan dibidang kesekretariatan;
ii. Perumusan program kerja dibidang kesekretariatan;
iii. Penyelenggaraan koordinasi pelaksanaan tugas dibidang
kesekretariatan;
iv. Monitoring dan evaluasi kebijakan dibidang kesekretariatan;
v. Pembinaan teknis dibidang kesekretariatan;
vi. Pelaporan pelaksanaan tugas dibidang kesekretariatan;
vii. Pengelolaan administrasi kesekretariatan; dan
viii. Pelaksanaan tugas lain dibidang kesekretariatan yang diberikan oleh
Kepala Pelaksana Badan.
c) Tugas Pokok dan Fungsi Kepala Sub Bagian Umum dan
Kepegawaian
Tugas Pokok Kepala Sub Bagian Umum dan Kepegawaian adalah
merencanakan kegiatan, melaksanakan kegiatan dan menyusun laporan
dibidang umum dan kepegawaian.
Untuk melaksanakan tugas pokok tersebut Kepala Sub Bagian Umum
dan Kepegawaian mempunyai fungsi yaitu:
i. Penyusunan rencana kerja dibidang umum dan kepegawaian;
-
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah BPBD Kota Pontianak Tahun
2017 11
ii. Penyelenggaraan kegiatan dibidang umum dan kepegawaian
berdasarkan rencana kerja yang telah ditetapkan;
iii. Penyusunan bahan laporan pelaksanaan tugas dibidang umum dan
kepegawaian;
iv. Pelaksanaan monitoring dan evaluasi dibidang umum dan
kepegawaian; dan
v. Pelaksanaan tugas lain dibidang umum dan kepegawaian yang
diberikan oleh kepala sekretariat.
d) Tugas Pokok dan Fungsi Kepala Sub Bagian Perencanaan dan
Keuangan
Tugas Pokok Kepala Sub Bagian Perencanaan dan Keuangan adalah
merencanakan kegiatan, melaksanakan kegiatan dan menyusun
laporan di bidang perencanaan dan keuangan.
Untuk melaksanakan tugas pokok tersebut Kepala Sub Bagian
Perencanaan dan Keuangan mempunyai fungsi yaitu:
i. Penyusunan rencana kerja dibidang perencanaan dan keuangan;
ii. Penyelenggaraan kegiatan dibidang perencanaan dan keuangan
berdasarkan rencana kerja yang telah ditetapkan;
iii. Penyusunan bahan laporan pelaksanaan tugas dibidang perencanaan
dan keuangan;
iv. Pelaksanaan monitoring dan evaluasi dibidang perencanaan dan
keuangan; dan
v. Pelaksanaan tugas lain dibidang perencanaan yang diberikan oleh
kepala sekretariat.
e) Tugas Pokok dan Fungsi Kepala Bidang Penanggulangan Bencana
Tugas Pokok Kepala Bidang Penanggulangan Bencana adalah
merumuskan kebijakan teknis, menyelenggarakan pelayanan umum,
melakukan pembinaan teknis, pelaporan dan evaluasi dibidang
penanggulangan bencana.
-
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah BPBD Kota Pontianak Tahun
2017 12
Untuk melaksanakan tugas pokok tersebut Kepala Bidang
Penanggulangan Bencana mempunyai fungsi yaitu:
i. penyusunan kebijakan teknis dibidang penanggulangan bencana;
ii. perumusan program kerja dibidang penanggulangan bencana;
iii. penyelenggaraan koordinasi pelaksanaan tugas dibidang
penanggulangan bencana;
iv. penyelenggaraan kegiatan pelayanan umum dibidang penanggulangan
bencana;
v. penyelenggaraan monitoring dan evaluasi pelaksanaan tugas dibidang
penanggulangan bencana;
vi. pembinaan dan pengendalian teknis dibidang penanggulangan bencana;
vii. pelaporan pelaksanaan tugas dibidang penanggulangan bencana; dan
viii. pelaksanaan fungsi lain dibidang penanggulangan bencana yang
diberikan oleh Kepala Pelaksana Badan.
f) Tugas Pokok dan Fungsi Kepala Seksi Pencegahan dan
Kesiapsiagaan
Tugas Pokok Kepala Seksi Pencegahan dan Kesiapsiagaan adalah
merencanakan kegiatan, melaksanakan kegiatan dan menyusun laporan
dibidang Pencegahan dan Kesiapsiagaan.
Untuk melaksanakan tugas pokok tersebut Kepala Seksi Pencegahan
dan Kesiapsiagaan mempunyai fungsi yaitu:
i. Penyusunan rencana kerja dibidang pencegahan dan kesiapsiagaan ;
ii. Penyelenggaraan kegiatan dibidang pencegahan dan kesiapsiagaan;
iii. Penyusunan bahan laporan pelaksanaan tugas dibidang pencegahan dan
kesiapsiagaan;
iv. Pelaksanaan monitoring dan evaluasi dibidang pencegahan dan
kesiapsiagaan; dan
v. Pelaksanaan tugas lain dibidang pencegahan dan kesiapsiagaan yang
diberikan oleh kepala pelaksana badan;
g) Tugas Pokok dan Fungsi Kepala Seksi Kedaruratan dan Logistik
-
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah BPBD Kota Pontianak Tahun
2017 13
Tugas Pokok Kepala Seksi Kedaruratan dan Logistik adalah
merencanakan kegiatan, melaksanakan kegiatan dan menyusun laporan
dibidang kedaruratan dan logistik.
Untuk melaksanakan tugas pokok tersebut Kepala Seksi Kedaruratan
dan Logistik mempunyai fungsi yaitu:
i. Penyusunan rencana kerja dibidang kedaruratan dan logistik;
ii. Penyelenggaraan kegiatan dibidang kedaruratan dan logistik;
iii. Penyusunan bahan laporan pelaksanaan tugas dibidang kedaruratan dan
logistik;
iv. Pelaksanaan monitoring dan evaluasi dibidang kedaruratan dan logistik;
dan
v. Pelaksanaan tugas lain dibidang kedaruratan dan logistik yang diberikan
oleh kepala bidang.
vi. Pelaksanaan pemantauan dan evaluasi di bidang kedaruratan dan
logistik;
vii. Pelaksanaan tugas lain di bidang kedaruratan dan logistik yang
diberikan oleh kepala bidang.
2. Struktur Organisasi
Susunan Organisasi BPBD Kota Pontianak berdasarkan Peraturan walikota
Pontianak Nomor 78 Tahun 2016 terdiri atas:
a. Kepala Pelaksana;
b. Kepala Sekretariat;
i. Kepala Sub Bagian Umum dan Kepegawaian;
ii. Kepala Sub Bagian Perencanaan dan Keuangan;
c. Kepala Bidang Penanggulangan Bencana;
i. Kepala Seksi Pencegahan dan Kesiapsiagaan;
ii. Kepala Seksi Kedaruratan dan Logistik;
Adapun bagan struktur organisasi BPBD Kota Pontianak adalah sebagai berikut:
-
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah BPBD Kota Pontianak Tahun
2017 14
-
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah BPBD Kota Pontianak Tahun
2017 15
Gambar 1.1
Struktur Organisasi BPBD Kota Pontianak
KEPALA PELAKSANA BADAN
KA. SEKSI PENCEGAHAN DAN
KESIAPSIAGAAN
KA. SEKSI KEDARURATAN DAN
LOGISTIK DAN REHABILITASI
KA. BIDANG PENANGGULANGAN
BENCANA
KA. SUBBAG UMUM DAN KEPEGAWAIAN
KA. SUBBAG PERENCANAAN DAN
KEUANGAN
KEPALA SEKRETARIAT
KELOMPOK JABATAN FUNGSIONAL
-
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah BPBD Kota Pontianak Tahun
2017 16
C. Faktor-Faktor Kunci Keberhasilan
1. Sumberdaya Manusia
Sumber Daya Manusia dalam hal ini Sumber Daya Aparatur Pemerintah
yang ada dalam suatu organisasi atau unit kerja merupakan faktor utama
dalam rangka menggerakkan sebuah organisasi. Ketersediaan sumber daya
aparatur baik secara kuantitatif maupun kualitatif amat menentukan tingkat
kinerja suatu organisasi. Adapun keadaan jumlah personil / pegawai Badan
Penanggulangan Bencana Daerah Kota Pontianak hingga saat ini berjumlah
22 orang terdiri dari:
- Golongan IV = 4 orang
- Golongan III = 14 orang
- Golongan II = 4 orang
a. Spesifikasi PNS berdasarkan Jabatan (Eselonering) :
No. Jabatan (Eselonering) Jumlah
1. Eselon IIa 1 orang
2. Eselon IIIa -
3. Eselon IIIb 2 orang
4. Eselon Iva 4 orang
5. Staf (Non Eselon) 15 orang
Jumlah seluruhnya 22 orang
b. Spesifikasi PNS berdasarkan Pangkat/Gol.Ruang dan Tingkat
Pendidikan :
No Pangkat/Gol.Ruang Jumlah PNS Jum
S2 S1 DIII SLTA SLTP SD
1. Pembina Utama Muda
(IV/c)
- 1 - - - - 1
-
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah BPBD Kota Pontianak Tahun
2017 17
2. Pembina Tk.I (IV/b) - - - - - - -
3. Pembina (IV/a) 2 1 - - - - 3
4. Penata Tk.I (III/d) 1 3 - - - - 4
5. Penata (III/c) 1 1 - - - - 2
6. Penata Muda Tk.I (III/b) 1 5 - - - - 6
7. Penata Muda (III/a) - 1 1 - - - 2
8. Pengatur Tk.I (II/d) - - 1 - - - 1
9. Pengatur (II/c) - - - 1 - - 1
10. Pengatur Muda Tk.I
(II/b)
- - - 1 - - 1
11. Pengatur Muda (II/a) - 1 - - - - 1
Jumlah 5 13 2 2 0 0 22
c. Spesifikasi PNS berdasarkan Jenis Kelamin :
No Pangkat/Gol.Ruang Jenis Kelamin
Jumlah
Laki-Laki Perempuan
1. Pembina Utama Muda (IV/c) 1 - 1
2. Pembina Tk.I (IV/b) - - -
3. Pembina (IV/a) 3 - 3
4. Penata Tk.I (III/d) 3 1 4
5. Penata (III/c) - 2 2
6. Penata Muda Tk.I (III/b) 3 3 6
7. Penata Muda (III/a) - 2 2
-
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah BPBD Kota Pontianak Tahun
2017 18
8. Pengatur Tk.I (II/d) 1 - 1
9. Pengatur (II/c) 1 - 1
10. Pengatur Muda Tk.I (II/b) 1 - 1
11. Pengatur Muda (II/a) 1 - 1
Jumlah 14 8 22
2. Kondisi Sarana dan Prasarana
Dilihat dari kelengkapan sarana dan prasarana saat ini dirasakan belum
memadai dan masih sangat minim. Adapun kondisi sarana dan prasarana yang
ada saat ini meliputi :
a. Gedung Kantor
Sejak Januari 2015 Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kota
Pontianak menempati bangunan eks Kantor Penerangan di Jl. Letjen
Sutoyo No. 71 Kelurahan Parit Tokaya Kecamatan Pontianak Selatan.
b. Kendaraan
Kendaraan yang tersedia sesuai dengan fungsinya, yaitu :
1) Mobil operasional Kepala Pelaksana jenis mini bus tahun 2007 sejumlah 1
unit dalam kondisi baik;
2) Mobil operasional lapangan (mobil komando), jenis pickup double cabin
tahun 2007, dalam kondisi baik;
3) Sepeda motor operasional sekretariat sejumlah 1 unit dalam kondisi
baik
c. Inventaris dan Peralatan Kantor
Inventaris dan peralatan kantor yang dimiliki terdiri dari meubelair, peralatan
komputer serta peralatan kantor lainnya yang diperoleh dari pengadaan
anggaran rutin ABPD Kota Pontianak.
-
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah BPBD Kota Pontianak Tahun
2017 19
3. Sumber Dana
Salah satu sumber daya yang amat mendukung jalannya suatu organisasi
adalah ketersediaan sumber daya keuangan yang dimiliki. Untuk tahun 2017,
jumlah anggarannya adalah Rp. 4.015.063.800,- (Empat Milyar Lima Belas
Juta Enam Puluh Tiga Ribu Delapan Ratus Rupiah) terdiri dari :
• Belanja Langsung = Rp. 1.857.199.000,- (Satu Milyar Delapan Ratus
Lima Puluh Tujuh Juta Seratus Sembilan Puluh Sembilan Ribu Rupiah)
• Belanja Tak Langsung = Rp. 2.157.864.800,- (Dua Milyar Seratus Lima
Puluh Tujuh Juta Delapan Ratus Enam Puluh Empat Ribu Delapan Ratus
Rupiah)
Adapun rincian pengeluaran Belanja Langsung dapat dilihat pada tabel
berikut :
NO NAMA KEGIATAN Pagu Anggaran
(Rp.)
Program Pelayanan Administrasi Perkantoran 834.777.400
1. Penyediaan jasa Komunikasi sumber daya air dan listrik 96.300.000
2. Penyediaan Peralatan dan Perlengkapan Kantor 66.215.000
3. Penyediaan Jasa Kebersihan Kantor 62.175.000
4. Penyediaan Alat Tulis Kantor 63.200.000
5. Penyediaan Barang Cetakan dan Penggandaan 53.000.000
6. Penyediaan Komponen Instalasi Listrik/Penerangan Bangunan Kantor 6.000.000
7. Penyediaan Bahan Bacaan dan Peraturan Perundangan 8.000.000
8. Penyediaan Makanan dan minuman 64.940.000
9. Rapat-Rapat Koordinasi dan Konsultasi keluar daerah 118.000.000
10. Penyediaan Jasa Teknis Administrasi Perkantoran 20.947.400
11. Penyediaan Jasa Administrasi Keuangan 276.000.000
Program Peningkatan Sarana Prasarana dan Perlengkapan Kantor
115.465.600
12. Pemeliharaan Rutin Berkala Kendaraan Dinas/ Operasional 102.465.600
13. Pemeliharaan Rutin Berkala Peralatan Gedung Kantor 13.000.000
Program Peningkatan Disiplin dan Kinerja Aparatur 31.520.000
14. Pengadaan pakaian dinas beserta perlengkapannya 31.520.000
Program Peningkatan dan Pengembangan Sistem Pelaporan Capaian Kinerja
37.000.000
15. Penyusunan Rencana Kerja 10.000.000
16. Penyusunan Laporan Capaian Kinerja 237.000.000
Program Peningkatan Pelayanan Prima 7.000.000
-
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah BPBD Kota Pontianak Tahun
2017 20
4. Analisis Lingkungan Strategis
a. Analisis Lingkungan Internal
1) Kekuatan (Strength)
a) Legalitas pembentukan BPBD Kota Pontianak berupa PERDA
Kota Pontianak Nomor 7 Tahun 2016.
b) Sumber daya manusia dan sarana prasarana berupa kendaraan
operasional, peralatan dan perlengkapan Penanggulangan
Bencana, dan yang terpenting adalah Tim Reaksi Cepat (TRC)
beserta Relawan Penanggulangan Bencana yang siap setiap saat
bertindak jika terjadinya bencana .
2) Kelemahan (Weakness)
a) Kurangnya jumlah personil TRC di bidang penanggulangan
bencana.
b) Kurangnya peralatan tertentu untuk penanggulangan bencana
c) Kurangnya keterampilan teknis bagi tim TRC.
b. Analisis Lingkungan Eksternal
1) Peluang (Oportunity)
17. Pengukuran Indeks Kepuasan Masyarakat (IKM) 7.000.000
Program Pengembangan Sistem Informasi 30.800.000
18. Pengelolaan Website 30.800.000
Program Pengembangan Kapasitas Kelembagaan Penanggulangan Bencana
61.620.000
19. Pengadaan Peralatan dan Perlengkapan Petugas Penanggulangn Bencana
61.620.000
Program Penanganan Tanggap Darurat Penanggulangan Bencana
403.401.000
20. Penanganan Tanggap Darurat 403.401.000
Program Pencegahan Dini dan Penanggulangan Korban Bencana Alam
325.365.000
21. Sosialisasi Penanggulan Bencana 67.626.000
22. Posko Kesiapsiagaan Penanggulangan Bencana 240.899.000
23. Pengawasan / Peringatan Dini Kebakaran Lahan 16.840.000
J U M L A H 1.857.199.000
-
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah BPBD Kota Pontianak Tahun
2017 21
a) Banyaknya organisasi/lembaga baik pemerintah maupun swasta
yang memiliki keterkaitan dalam pelaksanaan penyelenggaraan
penanggulangan bencana
b) BNPB memiliki dana penyelenggaraan penanggulangan bencana
yang cukup besar serta memiliki bantuan peralatan dan logistik
c) Kondisi Kota Pontianak yang memiliki banyak sungai dan parit
2) Ancaman/hambatan (Threat)
a) Masih kurangnya pengetahuan dan kesadaran masyarakat
terhadap peraturan perundang-undangan yang ada maupun
terhadap perilaku sehari-hari yang beresiko menyebabkan
bencana
b) Kondisi topografi dan bangunan yang ada di Kota Pontianak juga
merupakan ancaman yang harus diwaspadai
c) Kondisi bangunan di kota Pontianak terutama bangunan lama
(dari kontruksi kayu) yang berada pada daerah pemukiman yang
padat serta kawasan perdagangan merupakan daerah yang
rawan mengalami kebakaran.
D. Maksud dan Tujuan
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) mempunyai dua fungsi utama. Pertama, laporan akuntabilitas kinerja merupakan sarana bagi instansi di lingkungan Pemerintah Kota Pontianak untuk menyampaikan pertanggungjawaban kinerja kepada seluruh stakeholders. Kedua, laporan akuntabilitas kinerja merupakan sarana evaluasi atas pencapaian kinerja instansi di lingkungan Pemerintah Kota Pontianak sebagai upaya untuk memperbaiki kinerja di masa yang akan datang.
E. Sistematika Penyajian
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Badan Penanggulangan Bencana
Daerah Kota Pontianak Tahun 2017 disajikan sesuai dengan Inpres Nomor 7
Tahun 1999 tentang Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (AKIP) dan KEP
LAN Nomor: 239/IX/6/8/2003 tanggal 25 Maret 2003 tentang Perbaikan Pedoman
Penyusunan Pelaporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah yang
menyajikan uraian tentang kinerja instansi pemerintah dalam arti keberhasilan
dan kegagalan pencapaian sasaran dan tujuan instansi pemerintah. Sejalan
dengan hal tersebut, sistematika penyajian Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi
-
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah BPBD Kota Pontianak Tahun
2017 22
Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kota Pontianak Th 2017 adalah
sebagai berikut:
Bab I. Pendahuluan, pada bagian ini dijelaskan latar belakang pembuatan
LAKIP, hal-hal umum tentang BPBD Kota Pontianak baik tentang struktur
organisasi maupun tugas pokok dan fungsi yang dibebankan kepada BPBD Kota
Pontianak.
Bab II Perencanaan Strategis dan Penetapan Kinerja, pada bab ini diuraikan
gambaran singkat Rencana Strategis dan Rencana Kinerja, yaitu gambaran
singkat sasaran yang ingin diraih BPBD Kota Pontianak serta kaitannya dengan
capaian visi dan misi BPBD Kota Pontianak.
Bab III Akuntabilitas Kinerja, pada bab ini diuraikan hasil pengukuran kinerja
BPBD Kota Pontianak Tahun Anggaran 2017, evaluasi dan analisis capaian
kinerja, termasuk didalamnya laporan akuntabilitas keuangan.
Bab IV Penutup, pada bab ini dikemukakan Kesimpulan, yang berisi tinjauan
secara umum tentang keberhasilan dan kegagalan, permasalahan dan kendala
utama yang berkaitan dengan kinerja BPBD Kota Pontianak Tahun Anggaran
2017, serta berisi Saran, yaitu strategi pemecahan masalah yang akan
dilaksanakan ditahun mendatang.
-
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah BPBD Kota Pontianak Tahun
2017 23
BAB II PERENCANAAN STRATEGIS DAN PENETAPAN KINERJA
A. Perencanaan Strategis
Rencana Strategis (Renstra) BPBD Kota Pontianak Tahun 2017 - 2019
merupakan implementasi dan penjabaran dari Rencana Pembangunan Jangka
Menengah Daerah (RPJMD) Kota Pontianak Tahun 2015 – 2019. Dalam
Renstra dijabarkan potret dan rencana pembangunan yang memuat kondisi,
masalah, penentu keberhasilan dan indikasi program kegiatan yang akan
dijalankan selama lima tahun kedepan dan dijalankan dalam rencana kerja
tahunan mulai tahun 2017 sampai dengan tahun 2019. Renstra BPBD Kota
Pontianak 2017 – 2019 merupakan Renstra hasil perubahan, yang disusun
setelah Bidang Kebakaran tidak lagi berada dibawah BPBD, tetapi dibawah
Satuan Polisi Pamong Praja. Renstra 2017- 2019 memberikan gambaran ruang
lingkup kewenangan dan urusan, visi dan misi, tujuan dan sasaran, strategi dan
kebijakan, program dan kegiatan penyelenggaraan penanggulangan bencana
selama 3 tahun ke depan yang akan dilaksanakan oleh BPBD Kota Pontianak.
Renstra BPBD Kota Pontianak adalah untuk menetapkan prioritas
program kegiatan pembangunan yang strategis lima tahunan melalui sumber
pembiayaan APBD yang dimaksudkan untuk memberikan landasan kebijakan
taktis strategis lima tahunan dalam kerangka pencapaian visi, misi, tujuan,
sasaran sebagai tolak ukur pertanggung jawaban Kepala Pelaksana BPBD Kota
Pontianak pada setiap akhir Tahun Anggaran. Rencana Strategis BPBD Kota
Pontianak Tahun 2017 - 2019 terdiri 7 (tujuh) komponen yaitu : Visi, Misi,
Tujuan, Sasaran, Indikator Kinerja Sasaran, Kebijakan dan Program serta
Penanggungjawab Program.
1. Visi
Dalam mengantisipasi tantangan kedepan menuju kondisi yang diinginkan, Badan Penanggulangan Bencana Kota
Pontianak sebagai organisasi pemerintah selalu berusaha untuk meningkatkan pelayanan, penanganan dan
penanggulangan bencana yang berkualitas dan profesional. Upaya ini perlu terus menerus dikembangkan dengan
tetap mencari peluang sebesar-besarnya serta melakukan inovasi dalam bidang penanggulangan bencana daerah
sesuai dengan bidang tugasnya sebagai pengelola dalam bidang penanggulangan bencana daerah. Meningkatnya
-
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah BPBD Kota Pontianak Tahun
2017 24
tantangan dan tuntutan masyarakat akan pelayanan prima mendorong Badan Penanggulangan Bencana Daerah
Kota Pontianak untuk mempersiapkan diri agar tetap eksis dan unggul dengan
senantiasa mengupayakan perubahan kearah perbaikan. Perubahan tersebut harus disusun dalam tahapan
terencana, konsisten dan berkelanjutan sehingga dapat menyajikan Akuntabilitas Kinerja yang berorientasi pada
pencapaian hasil atau manfaat.
Oleh sebab itu, Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kota Pontianak perlu menerapkan Manajemen
Strategis sebagai langkah awal dalam menentukan strategi ke depan tentang apa yang akan dilaksanakan. Dengan
demikian tolok ukur dalam menilai kinerjanya dapat dievaluasi semaksimal mungkin dan obyektif. Untuk itu setiap
instansi, terlebih Badan Penanggulangan Bencana Daerah perlu memiliki suatu Visi, Misi, Tujuan dan Sasaran,
sehingga lebih memudahkan bagi setiap orang untuk membaca, memahami dan mengerti apa yang diinginkan oleh
SKPD dimaksud.
Dengan memperhatikan tugas pokok dan fungsi yang dimiliki serta kondisi dan proyeksi yang diinginkan
ke depan, maka visi Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kota Pontianak adalah :
“TERWUJUDNYA PENANGGULANGAN BENCANA YANG TANGGAP,
TANGGUH DAN MENYELURUH DALAM MENCIPTAKAN RASA AMAN
KEPADA MASYARAKAT DARI ANCAMAN BENCANA”.
Penjelasan dari visi tersebut adalah sebagai berikut :
Tanggap, bermakna bahwa saat terjadinya bencana, seluruh aparatur
segera mengetahui dan segera melakukan proses penanggulangan bencana.
Tangguh, bermakna bahwa seluruh proses Penanggulangan Bencana
sangat dibutuhkan aparatur-aparatur BPBD yang kuat, handal, kukuh, ulet,
dan tabah, serta memiliki daya tahan terhadap situasi dan kondisi bencana.
Menyeluruh, bermakna bahwa proses Penanggulangan Bencana
harus tepat sasaran, dan menyeluruh tanpa melihat perbedaan RAS, Agama
dan warna kulit dalam pengentasan masalah bencana, mulai dari mitigasi,
kesiapsiagaan, tanggap darurat dan pasca bencana.
Rasa aman masyarakat adalah suatu kondisi tidak terganggunya
masyarakat kota Pontianak dari berbagai ancaman bencana, baik yang
disebabkan karena faktor alam, maupun karena ulah manusia.
Dalam menjalankan peran dan fungsinya dalam penanggulangan bencana, BPBD Kota Pontianak
menerapkan sistem pelayanan yang terdiri dari tiga tahapan, yaitu :
a. Tahapan pra bencana
Mencakup kegiatan pencegahan, mitigasi, kesiapsiagaan, serta
peringatan dini;
-
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah BPBD Kota Pontianak Tahun
2017 25
• Pencegahan (prevension); upaya untuk menghilangkan atau mengurangi
kemungkinan timbulnya suatu ancaman.
• Mitigasi (mitigation); yaitu upaya yang dilakukan untuk mengurangi
dampak buruk dari suatu ancaman. Misalnya : penataan kembali lahan
desa agar terjadinya banjir tidak menimbulkan kerugian besar.
• Kesiap-siagaan (preparedness); yaitu persiapan rencana untuk bertindak
ketika terjadi(atau kemungkinan akan terjadi) bencana. Perencanaan
terdiri dari perkiraan terhadap kebutuhan-kebutuhan dalam keadaan
darurat danidentifikasi atas sumber daya yang ada untuk memenuhi
kebutuhan tersebut. Perencanaan ini dapat mengurangi dampak buruk
dari suatu ancaman.
Untuk menunang tahapan pra bencana ini, kegiatan yang dilaksanakan oleh BPBD Kota Pontianak berbentuk
sosialisasi / penyuluhan bagi masyarakat, Posko kesiapsiagaan penanggulangan bencana, serta pengawasan
/ peringatan dini kebakaran lahan.
b. Tanggap Darurat (Emergency Response)
Saat terjadi bencana yang mencakup kegiatan tanggap darurat untuk meringankan penderitaan sementara,
seperti kegiatan search and rescue (SAR), bantuan darurat dan pengungsian.
Tahapan pada saat terjadi bencana atau biasa disebut tanggap darurat berupa tindakan pemadaman (khusus
untuk bencana kebakaran lahan dan pemukiman), penyelamatan dan evakuasi serta pemenuhan kebutuhan
dasar selama masa tanggap darurat yaitu selama tiga hari untuk bencana kebakaran tingkat kecil dan sedang
atau beberapa hari sesuai masa tanggap darurat yang ditentukan oleh kepala daerah berdasarkan
pertimbangan dari BPBD Kota Pontianak, yang dilanjutkan dengan pemberian bantuan logistik bagi korban
bencana.
c. Pasca bencana
Yang mencakup kegiatan pemulihan, rehabilitasi, dan rekonstruksi.
- Pemulihan (recovery);adalah suatu proses yang dilalui agar kebutuhan
pokok terpenuhi. Proses recovery terdiri dari:
- Rehabilitasi : perbaikan yang dibutuhkan secara langsung yang
sifatnya sementara atau berjangka pendek.
- Rekonstruksi : perbaikan yang sifatnya permanen
d. Untuk mendukung tahapan ini, BPBD Kota Pontianak memberikan bantuan material bagi korban bencana,
khususnya korban bencana puting beliung. Pada tahap pasa bencana, juga diberikan bantuan sosial
(BANSOS) kepada korban bencana kebakaran (untuk pembelian material rumah) atau bentuk lainnya sesuai
jenis bencana dan tingkat kerusakan.
2. M i s i
-
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah BPBD Kota Pontianak Tahun
2017 26
Misi merupakan sesuatu yang harus dilaksanakan agar tujuan organisasi dapat terlaksana dan berhasil
dengan baik sesuai dengan Visi yang telah ditetapkan. Dengan adanya Misi diharapkan seluruh pegawai dan pihak
lain yang berkepentingan dapat mengenal instansi Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kota Pontianak dan
mengetahui peran dan program-programnya serta hasil yang akan diperoleh dimasa yang akan datang.
Proses perumusan Misi organisasi harus memperhatikan masukan dari pihak yang berkepentingan
(Stakeholders) dan memberikan peluang untuk perubahan sesuai dengan tuntutan lingkungan strategis. Dengan
memperhatikan tugas dan fungsi serta Visi yang akan dicapai untuk masa yang akan datang, maka ditetapkan 3
(tiga) Misi Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kota Pontianak, yaitu:
1. Melindungi masyarakat Kota Pontianak dari ancaman bencana
melalui pengurangan resiko bencana.
2. Meningkatkan kapasitas BPBD dalam penanggulangan bencana.
3. Tujuan
Tujuan merupakan hasil akhir yang akan dicapai dalam kurun waktu 1
sampai 5 tahun, yang menggambarkan arah strategis organisasi. Tujuan
diperlukannya adalah guna meletakkan kerangka prioritas dengan
memfokuskan arah semua program dan aktivitas organisasi pada
pencapaian misi.
Sebagai penjabaran dari misi, tujuan harus dapat menunjukkan suatu kondisi
yang ingin dicapai di masa mendatang. Dengan demikian tujuan dapat
bersifat kualitatif ataupun kuantitatif, harus searah dengan visi dan misi
organisasi, merupakan jawaban atas prioritas permasalahan, mencakup
jangka waktu relatif panjang, serta menunjukkan secara jelas arah program.
Adapun tujuan BPBD Kota Pontianak yaitu :
1. Menurunkan wilayah rawan bencana di Kota Pontianak;
2. Meningkatkan kinerja dan pelayanan BPBD untuk mewujudkan
penanggulangan bencana yang handal;
3. Meningkatkan kualitas pengelolaan rehabilitasi pascabencana;
4. Meningkatkan pelayanan administrasi perkantoran dan kinerja
keuangan yang akuntable.
4. Sasaran
Sasaran merupakan penjabaran dari tujuan yang akan dicapai secara
nyata dalam jangka waktu tertentu. Adapun fokus utama dari sasaran adalah
-
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah BPBD Kota Pontianak Tahun
2017 27
tindakan dan alokasi sumber daya baik manusia, prasarana dan sarana
yang ada dalam melaksanakan kegiatan. Sasaran harus bersifat spesifik,
dapat dinilai, diukur, menantang, namun harus dapat dicapai serta
berorientasi pada hasil.
Adapun sasaran yang ingin dicapai BPBD Kota Pontianak guna
mewujudkan tujuan yang telah ditetapkan adalah :
1. Menurunnya wilayah rawan bencana di Kota Pontianak;
2. Meningkatnya kinerja dan pelayanan BPBD untuk mewujudkan
penanggulangan bencana yang handal;
3. Meningkatnya kualitas pengelolaan rehabilitasi pasca bencana;
4. Meningkatnya pelayanan administrasi perkantoran dan kinerja
keuangan yang akuntable.
5. Strategi dan Kebijakan Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kota
Pontianak
Strategi merupakan suatu cara untuk mencapai tujuan dan sasaran.
Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kota Pontianak menetapkan
kebijakan dan program untuk tahun 2017 - 2019. Kebijakan merupakan
ketentuan-ketentuan yang telah disepakati pihak-pihak terkait dan ditetapkan
oleh yang berkewenangan untuk dijadikan pedoman, pegangan atau
petunjuk bagi setiap usaha dan kegiatan aparatur pemerintah ataupun
masyarakat, agar tercapai kelancaran dan keterpaduan dalam upaya
mencapai sasaran, tujuan, Visi dan Misi organisasi. Berhasil tidaknya suatu
rencana strategis akan sangat tergantung jelas dan tidaknya arah kebijakan
yang ditetapkan.
Selain dari itu kebijakan adalah rangkaian konsep dan asas yang
menjadi pedoman dan dasar rencana dalam pelaksanaan suatu pekerjaan,
kepemimpinan, dan cara bertindak. Istilah ini dapat diterapkan pada
pemerintahan, organisasi dan kelompok sektor swasta, serta individu.
Adapun kebijakan yang ditempuh BPBD Kota Pontianak adalah
sebagai berikut:
1. Sekretariat Pelaksana Badan
-
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah BPBD Kota Pontianak Tahun
2017 28
Kebijakan yang ditempuh Sekretariat Pelaksana badan adalah
memberikan kesempatan kepada semua aparatur/pegawai untuk
mengembangkan keahlian dan keterampilannya.
2. Bidang Penanggulangan Bencana
Kebijakan yang ditempuh Bidang Penanggulangan Bencana adalah
mendorong peran kelembagaan yang terkait dan menumbuhkan
kesadaran masyarakat dalam penanganan penanggulangan bencana.
B. Perjanjian Kinerja dan Rencana Kinerja Tahun 2017
Dalam rangka mewujudkan manajemen pemerintahan yang efektif,
transparan, akuntabel, dan berorientasi pada hasil (outcome), Badan
Penanggulangan Bencana Daerah Kota Pontianak pada Tahun Anggaran 2017
telah menandatangani Perjanjian Kinerja (PK) dengan Walikota Pontianak.
Perjanjian Kinerja, adalah suatu pernyataan yang berisi suatu tekad atau janji
dari Kepala SKPD selaku Pengguna Anggaran, yang menyatakan kesanggupan
kepada atasan langsungnya untuk mewujudkan suatu target kerja tertentu yang
telah ditetapkan berdasarkan rencana kerja tahunan yang akan dicapai, dan
pemberi amanah / atasan langsungnya memberikan persetujuan atas target
kinerja yang ditetapkan tersebut.
Perjanjian Kinerja Tahun 2017 menyajikan tentang kinerja yang akan
diwujudkan Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kota Pontianak pada
tahun berjalan, yang disusun berdasarkan Rencana Kinerja Tahunan 2017 dan
Dokumen Pelaksanaan Anggaran Tahun 2017 sebagai penjabaran dari
pelaksanaan Rencana Strategis Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kota
Pontianak Tahun 2017-2019. Perencanaan kinerja tahunan, yang disingkat
RKT adalah proses penyusunan dan penetapan rencana kegiatan tahunan
dan indikator kinerja secara sistematis yang berorientasi pada hasil
berdasarkan misi, tujuan, sasaran, indikator kinerja utama, kebijakan, dan
program dengan memperhitungkan kemampuan sumber daya yang dimiliki
SKPD.
Perjanjian dan rencana kinerja tahunan 2017 merupakan suatu perjanjian
atau kontrak kinerja tahunan SKPD, yang memuat sasaran strategis,
-
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah BPBD Kota Pontianak Tahun
2017 29
indikator kinerja sasaran, target sasaran yang disusun berdasarkan
indikator kinerja utama SKPD, program dan kegiatan beserta target keluaran
(output) dan anggaran per program / kegiatan.
Adapun tujuan dan sasaran jangka menengah pelayanan Badan
Penanggulangan Bencana Daerah Kota Pontianak beserta indikator sasaran
yang ingin dicapai sebagaimana yang tertuang dalan Rencana Strategis BPBD
Kota Pontianak tahun 2017 – 2019 adalah sebagai berikut :
TABEL 2.1 Tujuan Sasaran dan Indikator Sasaran
Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kota Pontianak
TUJUAN SASARAN INDIKATOR SASARAN
TARGET KINERJA
INDIKATOR SASARAN PADA
TAHUN 2017
Menurunkan wilayah rawan bencana di Kota Pontianak
Menurunnya wilayah rawan bencana di Kota Pontianak
Cakupan wilayah Kota Ptk yang rawan bencana yang berhasil diturunkan
50%
Meningkatkan kinerja dan pelayanan BPBD untuk mewujudkan penanggulangan bencana yang handal.
Meningkatnya kinerja dan pelayanan BPBD untuk mewujudkan penanggulangan bencana yang handal.
Persentase peningkatan tingkat waktu tanggap (response time rate) penanggulangan bencana
70%
Persentase terpenuhinya kebutuhan dasar korban bencana
100%
Persentase kejadian bencana yang berhasil ditangani
100%
Meningkatkan kualitas pengelolaan rehabilitasi pasca bencana
Meningkatnya kualitas pengelolaan rehabilitasi pasca bencana
Tingkat kesesuaian penilaian kerugian dan penyaluran bantuan pasca bencana
100%
-
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah BPBD Kota Pontianak Tahun
2017 30
BAB III AKUNTABILITAS KINERJA
A. Pengukuran Kinerja
Pengukuran kinerja digunakan sebagai dasar untuk menilai
keberhasilan dan kegagalan pelaksanaan kegiatan sesuai dengan sasaran dan
tujuan yang telah ditetapkan dalam rangka mewujudkan visi dan misi instansi
pemerintah. Pengukuran dimaksud merupakan hasil dari suatu penilaian yang
sistematik dan didasarkan pada kelompok indikator kinerja kegiatan yang
berupa indikator-indikator masukan, keluaran, hasil, manfaat dan dampak.
Penilaian tersebut tidak terlepas dari proses yang merupakan kegiatan
mengolah masukan menjadi keluaran atau penilaian dalam proses penyusunan
kebijakan/program/kegiatan yang dianggap penting dan berpengaruh terhadap
pencapaian sasaran dan tujuan. Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kota
Pontianak melakukan kegiatan-kegiatan yang dapat dijadikan sebagai hasil dari
suatu penilaian yang sistematik berdasar pada kelompok indikator sesuai peran
dan fungsi instansi teknis dibidang Kebencanaan.
Selanjutnya pengukuran kinerja terhadap indikator kinerja yang telah
dicapai pada tahun 2016 yang membandingkan antara target dan realisasi pada
indikator sasaran adalah sebagai berikut :
Tabel 3.1 Pengukuran Kinerja BPBD Kota Pontianak Tahun 2017
Sasaran Indikator Sasaran Capaian
2016 Target 2017
Realisasi 2017
Menurunnya wilayah rawan bencana di Kota Pontianak
Cakupan wilayah Kota Pontianak yang rawan bencana yang berhasil diturunkan
- 50 % 50 %
Meningkatnya kinerja dan pelayanan BPBD untuk mewujudkan penanggulangan bencana yang handal
- Persentase peningkatan tingkat waktu tanggap (response time rate) penanggulangan bencana.
- Persentase terpenuhinya kebutuhan dasar korban bencana
-
100%
70 %
100%
88,64 %
100%
-
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah BPBD Kota Pontianak Tahun
2017 31
- Persentase kejadian bencana yang berhasil ditangani
100 % 100 % 100%
Meningkatnya kualitas pengelolaan rehabilitasi pasca bencana
Tingkat kesesuaian penilaian kerugian dan penyaluran bentuan pasca bencana
100% 100% 100%
Dari tabel pengukuran kinerja di atas dapat dijelaskan hasil capaian
indikator sasaran BPBD Kota Pontianak untuk tahun 2017 sebagai berikut :
c. Cakupan wilayah Kota Pontianak yang rawan bencana yang berhasil
diturunkan.
Wilayah Kota Pontianak terdiri dari 6 kecamatan dengan 29
kelurahan. Dari 6 kecamatan tersebut 4 kecamatan merupakan wilayah
rawan bencana, karena tingginya tingkat kejadian bencana di 4 kecamatan
tersebut. 4 kecamatan yang dimaksud adalah Kecamatan Pontianak
Tenggara, Kecamatan Pontianak Selatan, Kecamatan Pontianak Utara, dan
Kecamatan Pontianak Timur, dengan luas keseluruhan 4 kecamatan tersebut
78,6 Km2 atau 72,9% dari keseluruhan luas wilayah Kota Pontianak. Dari
luas wilayah rawan bencana tersebut, 50% nya dinyatakan sebagai wilayah
tidak rawan bencana (daerah aman), dan 50% nya dinyatakan sebagai
wilayah rawan bencana. Sebagian wilayah Kecamatan Pontianak Utara
rawan terhadap bencana banjir dan kebakaran gedung/bangunan, sebagian
wilayah di Kecamatan Pontianak Tenggara rawan terhadap bencana
kebakaran hutan dan lahan, sebagian wilayah Kecamatan Pontianak Selatan
rawan terhadap bencana puting beliung, banjir dan kebakaran lahan, dan
sebagian wilayah di Kecamatan Pontianak Timur rawan bencana puting
beliung dan kebakaran bangunan.
Tercapainya target capaian daerah rawan bencana yang berhasil
diturunkan ini tidak terlepas dari upaya BPBD Kota Pontianak dalam berbagai
upaya pencegahan dini yang dilakukan, serta semakin meningkatnya
koordinasi antar lembaga terkait baik secara vertikal maupun horizontal,
seperti adanya peran serta TNI/POLRI, SatPol PP, Pemadam swasta, dan
lembaga terkait lainnya, termasuk bantuan dari tiap kecamatan dan
kelurahan yg selalu aktif dalam setiap kejadian bencana. Selain itu,
-
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah BPBD Kota Pontianak Tahun
2017 32
tercapainya target indikator ini juga tidak terlepas dari semakin tumbuhnya
kesadaran dan kepedulian masyarakat Kota Pontianak tentang pentingnya
upaya pencegahan kemungkinan terjadinya bencana.
d. Persentase peningkatan tingkat waktu tanggap (response time rate)
penanggulangan bencana
Sepanjang tahun 2017, terdapat 89 kejadian bencana yang terjadi di
wilayah Kota Pontianak. Dari 89 kejadian bencana tersebut, 10 kejadian
bencana (11,24%) yang tidak memenuhi waktu tanggap kebakaran (response
time rate), sedangkan selebihnya yaitu 79 kejadian bencana (88,76%)
berhasil memenuhi tingkat waktu tanggap. Adapun penyebab tidak
terpenuhinya waktu tanggap sebanyak 10 kejadian bencana tersebut,
dikarenakan kejadian bencana berada cukup jauh dari pusat kota, yaitu 8
kejadian bencana terjadi di wilayah Kecamatan Pontianak Utara dan Timur,
dan 2 kejadian bencana terjadi di wilayah Kecamatan Pontianak Barat. Untuk
mencapai lokasi di dua wilayah kecamatan tersebut, Tim TRC BPBD Kota
Pontianak harus melewati jembatan yang menghubungkan antara dua
wilayah yang dipisahkan oleh Sungai yang relatif sering mengalami
kemacetan.
e. Persentase terpenuhinya kebutuhan dasar korban bencana.
Untuk mengetahui tingkat capaian terpenuhinya kebutuhan dasar
korban bencana, dapat dilihat pada tabel berikut:
Tabel 3.2
Rekap Kegiatan Tanggap Darurat
Jumlah kejadian
bencana selama
2017
Jumlah hasil assessment
(taksiran) korban yang
layak mendapatkan
bantuan dasar
Jumlah yang
mendapatkan
bantuan
Prosentase
89 kejadian
23 kejadian
23 kejadian
100 %
Dari seluruh kejadian bencana yang terjadi disepanjang tahun 2017
di wilayah Kota Pontianak (89 total kejadian bencana), hanya 23 kejadian
-
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah BPBD Kota Pontianak Tahun
2017 33
bencana (25,84% kejadian) yang berhak mendapatkan bantuan dasar. Hal
ini disebabkan karena berdasarkan hasil taksiran (assessment), hanya 23
kejadian bencana tersebut yang layak mendapatkan bantuan berupa
kebutuhan dasar, baik berupa makanan siap saji, bantuan bahan makanan,
sandang, maupun bantuan berupa bahan bangunan. Sementara selebihnya
yakni sebesar 74,16 % dinyatakan tidak berhak mendapatkan bantuan
dikarenakan tergolong masyarakat mampu ataupun sudah ditanggung oleh
pihak asuransi. Dari hasil assessment tersebut BPBD Kota Pontianak
memberikan bantuan kepada sekitar 154 kepala keluarga dari 23 kejadian
bencana, baik bencana kebakaran maupun bencana puting beliung. Ini
berarti bahwa tingkat capaian persentase terpenuhinya kebutuhan dasar
korban bencana bersadarkan hasil assessment adalah sebesar 100% dari
target kinerja sebesar 100%.
f. Persentase kejadian bencana yang berhasil ditangani.
Sepanjang tahun 2017, terdapat 89 kejadian bencana yang terjadi di
wilayah Kota Pontianak, yang terdiri dari bencana kebakaran (kebakaran
bangunan/gedung dan kendaraan) sebanyak 74 kejadian, kebakaran lahan
sebanyak 12 kejadian, dan 3 kejadian bencana puting beliung. Dari 89
kejadian bencana tersebut, semuanya berhasil ditanggulangi (100%) oleh
BPBD Kota Pontianak, melalui pengerahan semua sumber daya yang
dimiliki, maupun dengan partisipasi dari berbagai pihak, termasuk relawan
damkar maupun relawan TRC (Tim Reaksi Cepat).
g. Tingkat kesesuaian penilaian kerugian dan penyaluran bantuan pasca
bencana.
Seluruh kejadian bencana yang terjadi disepanjang tahun 2017
(kecuali kebakaran kendaraan) dilakukan penilaian kerugian oleh petugas
yang sudah mengikuti pelatihan penilaian kerugian bencana. Dari hasil
penilaian kerugian kemudian disampaikan kepada kepala daerah sebagai
bahan rekomendasi bagi kepala daerah dalam memberikan bantuan sosial
kepada para korban bencana, khususnya korban bencana kebakaran
pemukiman.
-
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah BPBD Kota Pontianak Tahun
2017 34
Selain memberikan bantuan sosial pasca bencana kepada korban
kebakaran pemukiman, BPBD Kota Pontianak juga memberikan bantuan
pasca bencana kepada korban bencana puting beliung. Sepanjang tahun
2017, terdapat 3 kejadian bencana puting beliung yang terjadi di wilayah Kota
Pontianak, yakni di bulan Juli terdapat 1 kejadian, dan bulan Desember
terdapat 2 kejadian. Dari keseluruhan kejadian tersebut, seluruh korban
bencana diberikan bantuan material yakni berupa seng yang disesuaikan
dengan hasil perhitungan penilaian kerusakan.
B. Akuntabilitas Keuangan
Berdasarkan Peraturan Daerah Nomor 09 Tahun 2016 tentang
Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Kota Pontianak Tahun Anggaran
2017, alokasi dana untuk Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kota
Pontianak adalah sebagai berikut :
Tabel 3.3
Alokasi Anggaran Tahun 2017
Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kota Pontianak
No Uraian Jumlah
1 Pendapatan Asli Daerah Rp. -
2 Belanja Daerah Rp. 3.946.918.000,-
a. Belanja Tidak Langsung Rp. 2.089.719.000,-
b. Belanja Langsung Rp. 1.857.199.000,-
Dari total belanja langsung sebesar Rp. 1.857.199.000,- terealisasi
sebesar Rp. 1.699.326.251,- yang dilaksanakan melalui 11 program dan 25
kegiatan. Rata – rata capaian kinerja sebesar 91,50 % yang masuk dalam
kategori sangat tinggi. Dari 11 program tersebut 8 program merupakan
program rutin dengan 20 kegiatan.
Rekapitulasi program dan kegiatan rutin Badan penanggulangan
Bencana Daerah Kota Pontianak dapat dilihat pada tabel di bawah ini :
-
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah BPBD Kota Pontianak Tahun
2017 35
Tabel 3.4
Rekapitulasi Program Umum
Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kota Pontianak
Tahun Angaran 2017
NO Program Dan Kegiatan Target Realisasi (%)
1 2 3 4 5
1 Program Pelayanan Administrasi
Perkantoran 834.777.400 789.767.538 94,61
1.1 Penyediaan Jasa Komunikasi Sumber
Daya Air dan Listrik 96.300.000 72.576.298 75,36
1.2 Penyediaan Jasa Kebersihan Kantor 62.175.000 61.214.320 98,45
1.3 Penyediaan Alat Tulis Kantor 63.200.000 62.236.220 98,48
1.4 Penyediaan Barang Cetakan dan
Penggandaan 53.000.000 53.000.000 100
1.5 Penyediaan Komponen Instalasi
Listrik/Penerangan Bangunan Kantor 6.000.000 5.982.700 99,71
1.6 Penyediaan Bahan Bacaan dan
Peraturan Perundang-undangan 8.000.000 7.915.000 98,94
1.7 Penyediaan Makanan dan Minuman 64.940.000 58.645.000 90,31
1.8 Rapat-rapat Koordinasi dan Konsultasi
ke Luar Daerah 118.000.000 116.248.000 98,52
1.9 Penyediaan Jasa Teknis Administrasi
Perkantoran 20.947.400 16.127.000 76,99
1.10 Penyediaan Jasa Administrasi
Keuangan 276.000.000 275.448.000 99,80
1.11 Penyediaan Peralatan dan Perlengkapan Kantor 66.215.000 60.375.000 91,18
2 Program Peningkatan Sarana
Prasarana dan Perlengkapan Kantor 115.465.600 114.442.604 87,21
2.1 Pemeliharaan Rutin/Berkala Kendaraan
Dinas/Operasional 102.465.600 101.455.554 85,60
2.2 Pemeliharaan Rutin/Berkala Peralatan
Gedung Kantor 13.000.000 12.987.050 99,90
3 Program Peningkatan Pengembangan
Sistem Pelaporan Capaian Kinerja 37.000.000 36.950.000 99,86
3.1 Penyusunan Rencana Kerja
10.000.000 10.000.000 100
3.2 Penyusunan Laporan Capaian Kinerja dan
Ikhtisar Realisasi Kinerja SKPD 27.000.000 26.950.000 99,81
4 Program Peningkatan Disiplin dan
Kinerja Aparatur 31.520.000 27,175,000 86,22
-
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah BPBD Kota Pontianak Tahun
2017 36
4.1 Pengadaan Pakaian Dinas Beserta
Perlengkapannya 31.520.000 27,175,000 86,22
5 Program Peningkatan Pengembangan
Sistem Pelaporan Keuangan 10.250.000 10.250.000 100
5.1 Penyusunan Laporan Keuangan 10.250.000 10.250.000 100
6 Program Peningkatan Pelayanan Prima
7.000.000 6.650.000 95,00
6.1 Pengukuran Indeks Kepuasan Masyarakat (IKM)
7.000.000 6.650.000 95,00
7 Program Pengembangan Sistem
Informasi 30.800.000 30.800.000 100
7.1 Pengelolaan Website 30.800.000 30.800.000 100
JUMLAH 1.066.813.000 1.016.035.142 95,24
Sumber: Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kota Pontianak Tahun Anggaran 2017
Dari tabel diatas dapat dijelaskan bahwa alokasi anggaran untuk
program rutin sebesar Rp. 1.066.813.000,- dengan realisasi mencapai 95,24
% atau Rp. 1.016.035.142,-. Rincian program dan kegiatan yang mendukung
pelaksanaan rencana kerja Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kota
Pontianak ini dapat dilihat pada uraian berikut :
1. Program Pelayanan Administrasi Perkantoran
Program ini dilaksanakan melalui 11 (sebelas) kegiatan dengan alokasi
dana yang dianggarkan sebesar Rp.834.777.400,- terealisasi sebesar
Rp.789.767.538,- atau 94,61 %. Rincian kegiatan yang mendukung
pelaksanaan program ini sebagai berikut :
1.1 Penyediaan Jasa Komunikasi Sumber daya Air dan Listrik.
Tujuan dilaksanakannya kegiatan ini adalah untuk menciptakan
kelancaran pelaksanaan operasional kantor sehari-hari. Keluaran
kegiatan ini adalah tersedianya tagihan rekening telephone. air. listrik
dan internet selama 12 bulan.
1.2 Penyediaan Jasa Kebersihan Kantor.
Kegiatan ini bertujuan agar lingkungan kantor tetap nyaman sebagai
tempat kerja. Output atau keluaran kegiatan ini adalah terlaksananya
-
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah BPBD Kota Pontianak Tahun
2017 37
belanja peralatan kebersihan, serta jasa cleaning service selama 12
bulan.
1.3 Penyediaan Barang Cetakan dan Penggandaan.
Output atau keluaran kegiatan ini adalah tersedianya barang cetakan
dan penggandaan berupa penjilidan dokumen, fotocopy, pencetakan
kop surat, amplop, blanko SPPD, dan barang cetak lainnya.
1.4 Penyediaan Komponen Instalasi Listrik/Penerangan Bangunan
Kantor.
Output atau keluaran kegiatan ini adalah terciptanya penerangan
kantor yang memadai selama 12 bulan.
1.5 Penyediaan Bahan Bacaan dan Peraturan Perundang – undangan.
Output atau keluaran kegiatan ini adalah tersedianya langganan
media massa selama 12 bulan dan buku bacaan, baik buku bacaan
umum maupun buku peraturan perundang-undangan.
1.6 Penyediaan Makanan dan Minuman.
Output atau keluaran kegiatan ini adalah tersedianya uang makan,
minum, makan rapat, tamu, lembur dan penambah daya tahan tubuh
selama 12 bulan.
1.7 Rapat – rapat Koordinasi dan Konsultasi Dalam dan Luar Daerah.
Output atau keluaran kegiatan ini adalah peningkatan sinkronisasi
dan koordinasi antara pemerintah daerah dan pusat selama 12 bulan.
1.8 Penyediaan Jasa Tekhnis Administrasi Perkantoran.
Kegiatan ini bertujuan agar kegiatan operasional kantor berjalan
dengan lancar. Output atau keluaran kegiatan ini adalah tersedianya
honor pengelola keuangan selama 12 bulan.
-
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah BPBD Kota Pontianak Tahun
2017 38
1.8 Penyediaan Jasa Administrasi Keuangan.
Kegiatan ini bertujuan agar kegiatan operasional kantor berjalan
dengan lancar. Output atau keluaran kegiatan ini adalah tersedianya
honor pengelola keuangan selama 12 bulan.
1.9 Penyediaan Peralatan dan Perlengkapan Kantor.
Kegiatan ini bertujuan agar tersedia sarana dan prasarana yang dapat
mendukung operasional kantor sehari-hari. Output atau keluaran
kegiatan ini adalah tersedianya peralatan dan perlengkapan kantor
seperti mesin steam, tangga aluminium, meja piket, kursi kerja, kursi
ruang tunggu, meja ruang tunggu, kursi rapat, sofa, lemari arsip, dan
filling kabinet.
2. Program Peningkatan Sarana Prasarana dan Perlengkapan Kantor
Program ini dilaksanakan melalui 2 (dua) kegiatan dengan alokasi
anggaran sebesar Rp. 115.465.600,-. Dengan realisasi mencapai 99,11
% atau Rp. 114.442.604,-. Rincian kegiatan yang mendukung
pelaksanaan program ini adalah sebagai berikut:
2.1 Pemeliharaan Rutin/Berkala Kendaraan Dinas/Operasional
Kegiatan ini bertujuan agar kendaraan operasional selalu dalam
kondisi prima dalam mendukung pelayanan yang diberikan oleh
Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kota Pontianak. Output
atau keluaran kegiatan ini adalah terbayarnya belanja service,
penggantian suku cadang, BBM/Gas dan pelumas, belanja surat
tanda nomor kendaraan, penggandaan. Adapun jumlah kendaraan
dinas Badan Penanggulanan Bencana Daerah Kota Pontianak terdiri
dari 1 unit mobil dinas Kepala Badan, mobil Rescue 1 unit serta motor
TRC 2 unit.
2.2 Pemeliharaan Rutin/Berkala Peralatan Gedung Kantor
Kegiatan ini bertujuan agar peralatan gedung kantor selalu dalam
kondisi prima untuk mendukung pelayanan yang diberikan oleh Badan
-
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah BPBD Kota Pontianak Tahun
2017 39
Penanggulangan Bencana Daerah. Output atau keluaran kegiatan ini
adalah terawatnya peralatan gedung kantor selama 12 bulan.
3. Program Peningkatan Pengembangan Sistem Pelaporan Capaian
Kinerja.
Program ini dilaksanakan melalui 1 kegiatan dengan alokasi anggaran
sebesar Rp. 37.000.000,-. Dengan realisasi anggaran mencapai 99,86 %
atau Rp. 36.950.000,-. Kegiatan yang mendukung pelaksanaan program
ini yaitu :
3.1 Penyusunan laporan Capaian Kinerja dan Ikhtisar Realisasi Kinerja
SKPD Kegiatan ini bertujuan untuk mengevaluasi capaian kinerja
yang telah dilaksanakan oleh BPBD Kota Pontianak sebagai bahan
bagi pimpinan dalam mengambil kebijakan berikutnya. Output atau
keluaran kegiatan ini adalah tersusunnya laporan LAKIP, LPPD,
SPIP dan PKK.
4. Program Peningkatan Disiplin dan Kinerja Aparatur.
Program ini dilaksanakan melalui 1 kegiatan dengan alokasi anggaran
sebesar Rp. 31.520.000.- terealisasi sebesar 86,22 % atau Rp.
27,175,000,-. Kegiatan yang mendukung program ini yaitu :
4.1 Pengadaan Pakaian Dinas Beserta Perlengkapannya
Kegiatan ini bertujuan agar terjadi keseragaman dan kenyamanan
diantara personil yang ada di Badan Penanggulangan Bencana
Daerah Kota Pontianak. Output atau keluaran kegiatan ini adalah
terpenuhinya Pakaian Dinas Harian (PDH), Pakaian Dinas Lapangan
(PDL) Tim Reaksi Cepat dan kelengkapannya, pakaian batik nasional,
serta pakaian petugas cleaning service.
5. Program Peningkatan Pengembangan Sistem Pelaporan Keuangan.
Program ini dilaksanakan melalui 1 kegiatan dengan alokasi anggaran
sebesar Rp. 10.250.000,-. Dengan realisasi anggaran mencapai 100 %
atau Rp. 10.250.000,-. Kegiatan yang mendukung pelaksanaan program
ini yaitu :
-
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah BPBD Kota Pontianak Tahun
2017 40
5.1 Penyusunan laporan keuangan
Kegiatan ini bertujuan untuk mengevaluasi penyusunan laporan
keuangan yang telah dilaksanakan oleh BPBD Kota Pontianak
sebagai bahan bagi pimpinan dalam mengambil kebijakan
berikutnya. Output atau keluaran kegiatan ini adalah tersusunnya
Laporan Realisasi Anggaran (LRA), Laporan Operasional (LO),
Neraca dan Catatan Atas Laporan keuangan (CALK).
6. Program Pelayanan Prima.
Program ini dilaksanakan melalui 1 (satu) kegiatan dengan alokasi
anggaran sebesar Rp. 7.000.000,- Realisasi anggaran mencapai 95,00
% atau sebesar Rp.6.650.000,-Kegiatan yang mendukung pelaksanaan
kegiatan ini adalah :
6.1 Pengukuran Indeks Kepuasan Masyarakat
Keluaran kegiatan ini adalah pengukuran indeks kepuasan
masyarakat.
7. Program Pengembangan Sistem Informasi
Program ini dilaksanakan melalui 1 (satu) kegiatan dengan alokasi
anggaran sebesar Rp. 30.800.000,- Realisasi anggaran mencapai 100 %
atau sebesar Rp.30.800.000,-Kegiatan yang mendukung pelaksanaan
kegiatan ini adalah :
7.1 Penyusunan Website.
Output atau keluaran kegiatan ini adalah terkelolanya website Badan
Penanggulangan Bencana Daerah Kota Pontianak. Dengan alamat
website http://bpbd.pontianakkota.go.id.
Selain program rutin. program pembangunan yang dilaksanakan oleh
Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kota Pontianak dapat dilihat pada
tabel di bawah ini :
http://bpbd.pontianakkota.go.id/
-
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah BPBD Kota Pontianak Tahun
2017 41
Tabel 3.5
Rekapitulasi Program Pembangunan Urusan Penanggulangan Bencana
Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kota Pontianak
Tahun Anggaran 2017
NO Program Dan Kegiatan Target Realisasi (%)
1 2 3 4 5
1. Program pencegahan dini dan penanggulangan korban bencana alam 325.365.000 302.361.000 92,93
1.1 POSKO Kesiapsiagaan Penanggulangan Bencana
240.899.000
239.801.000 99,54
1.2 Pengawasan/ Peringatan Dini Kebakaran Lahan
16.840.000 4.440.000 26,37
1.3 Sosialisasi Penanggulangan bencana 67.626.000 58.120.000 85,94
2. Program Pengembangan Kapasitas Kelembagaan Penanggulangan Bencana 61.620.000 60.040.000 97,44
2.1 Pengadaan Peralatan dan Perlengkapan Petugas Penanggulangan Bencana
61.620.000 60.040.000 97,44
3 Program Penanganan Tanggap Darurat Penanggulangan Bencana
403.401.000 320.890.109 79,55
3.1 Penanganan Tanggap Darurat Bencana
403.401.000 320.890.109 79,55
JUMLAH 790.386.000,- 683.291.109,- 86,45
Sumber : Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kota Pontianak Tahun Anggaran 2017
Dari tabel diatas diketahui bahwa alokasi anggaran untuk pelaksanaan
program dan kegiatan pembangunan Badan Penanggulangan Bencana Daerah
Kota Pontianak sebesar Rp. 790.386.000,- dengan realisasi mencapai 86,45 %
atau Rp. 683.291.109,- . Jumlah program dan kegiatan yang mendukung
program pembangunan urusan ini sebanyak 3 (tiga) program dan 5 (lima)
kegiatan.
Rincian pelaksanaan program kegiatan pembangunan dapat dilihat
pada uraian berikut :
1. Program Pencegahan Dini dan Penanggulangan Korban Bencana Alam.
Program ini dilaksanakan melalui 3 (tiga) kegiatan dengan alokasi anggaran
sebesar 325.365.000,-. Realisasi anggaran mencapai 92,93 % atau Rp.
302.361.000,-Kegiatan yang mendukung program ini sebagai berikut :
-
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah BPBD Kota Pontianak Tahun
2017 42
1.1 Posko Kesiapsiagaan Penanggulangan Bencana
Output atau keluaran kegiatan ini adalah terlaksananya kegiatan piket
Tim Reaksi Cepat (TRC). Kegiatan ini merupakan kegiatan piket
kesiapsiagaan dalam menanggulangi bencana yang melibatkan seluruh
anggota Tim Reaksi Cepat, dengan tujuan agar saat terjadinya bencana,
anggota TRC selalu siap dan tanggap dalam menanggulangi bencana.
Tim piket juga berkewajiban melakukan patroli guna memantau daerah-
daerah rawan bencana, agar selalu terjaga kondisi yang kondusif.
Jumlah petugas piket setiap harinya adalah sebanyak 6 orang selama 7
hari dalam seminggu.
1.2 Pengawasan / Peringatan Dini Kebakaran Lahan
Output atau keluaran kegiatan ini adalah tersedianya sarana informasi
peringatan dini kebakaran lahan. Sarana informasi yang dimaksud
berupa pemasangan papan peringatan dini, brosur/famplet maupun
spanduk dibeberapa wilayah yang rawan kebakaran lahan.
1.3 Sosialisasi Penanggulangan Bencana
Output atau keluaran kegiatan ini adalah terselenggaranya sosialisasi
kewaspadaan dan kesiapsiagaan masyarakat dalam menghadapi bencana
yang dilaksanakan sebanyak 6 kali, di 6 kelurahan di 6 kecamatan di Kota
Pontianak. Dengan diselenggarakannya kegiatan sosialisasi diharapkan
masyarakat mengetahui tentang cara pencegahan terjadinya bencana, dan
mengetahui cara menanggulangi jika kejadian bencana tidak bisa dihindari,
termasuk cara penyelamatan diri / evakuasi saat terjadinya bencana.
Gambar 3.1 : Pemasangan papan peringatan larangan membakar lahan
-
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah BPBD Kota Pontianak Tahun
2017 43
BPBD Kota Pontianak Tahun Anggaran 2017
2. Program Pengembangan Kapasitas Kelembagaan Penanggulangan
Bencana.
Program ini dilaksanakan melalui 1 (satu) kegiatan dengan alokasi anggaran
sebesar Rp. 61.620.000,-, dan realisasi anggaran mencapai 97,44%.
Kegiatan yang mendukung pelaksanaan program ini sebagai berikut:
2.1 Pengadaan Peralatan dan Perlengkapan Petugas Penanggulangan
Bencana Tujuan dilaksanakan kegiatan ini adalah untuk menunjang
tupoksi Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kota Pontianak.
Output atau keluaran kegiatan ini adalah tersedianya peralatan dan
perlengkapan petugas penanggulangan bencana. Untuk tahun 2017,
peralatan yang ditambah berupa peralatan pemadam kebakaran,
basket rescue stretcher, safety triipoo dan chainsaw. Berbagai
peralatan penanggulangan bencana yang dimiliki, selain digunakan
saat terjadinya bencana, juga dapat digunakan sebagai alat peraga
dalam mendukung kegiatan sosialisasi yang dilaksanakan.
3. Program Penanganan Tanggap Darurat Penanggulangan Bencana.
Program ini dilaksanakan melalui 1 (satu) kegiatan dengan alokasi anggaran
sebesar 403.401.000,- Dengan realisasi mencapai 79,55 % atau Rp.
320.890.109,-.
Kegiatan yang mendukung pelaksanaan program ini yaitu :
3.1 Penanganan Tanggap Darurat
Output atau keluaran kegiatan ini adalah persentase korban bencana
yang mendapatkan bantuan dasar. Tahun 2017 jumlah bencana yang
terjadi sebanyak 89 kejadian bencana dengan bantuan yang disalurkan
berupa kebutuhan dasar (makanan siap saji), bantuan logistik, bantuan
sandang, perlengkapan bayi dan lain sebagainya, yang bersumber dari
dana APBD maupun dari BNPB berupa buffer stock yang selalu tersedia
di gudang BPBD Kota Pontianak.
-
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah BPBD Kota Pontianak Tahun
2017 44
Gambar 3.2 : Beberapa bentuk kegiatan Tanggap Darurat Bencana
-
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah BPBD Kota Pontianak Tahun
2017 45
-
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah BPBD Kota Pontianak Tahun
2017 46
BAB IV PENUTUP
A. Kesimpulan
Akuntabilitas yaitu gambaran mengenai tingkat pencapaian
pelaksanaan suatu kegiatan / program / kebijakan dalam mewujudkan visi, misi,
tujuan, dan sasaran organisasi instansi pemerintah dalam memberikan
pelayanannya kepada masyarakat.
Anggaran Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kota Pontianak
pada tahun 2017 (setelah perubahan anggaran) adalah sebesar Rp.
3.946.918.000,- (Enam Milyar Delapan Ratus Lima Puluh Tiga Juta Tiga Ratus
Tiga Puluh Sembilan Ribu Empat Puluh Rupiah), yang terdiri dari Belanja
Langsung sebesar Rp. 1.857.199.000,- dan Belanja Tidak Langsung sebesar
Rp. 2.089.719.000,- Khusus untuk Belanja Langsung terealisasi sebesar Rp.
1.699.326.251,- yang dilaksanakan melalui 11 program dan 25 kegiatan,
dengan rata – rata capaian kinerja sebesar 91,50 % yang masuk dalam kategori
sangat berhasil.
Dari 11 program tersebut 8 program merupakan program rutin dengan
20 kegiatan. Alokasi anggaran untuk program rutin sebesar Rp. 1.066.813.000,-
dengan realisasi mencapai 95,24 % atau Rp. 1.016.035.142,-. Sementara
alokasi anggaran untuk pelaksanaan program dan kegiatan pembangunan
Badan Benanggulangan Bencana Daerah Kota Pontianak sebesar Rp.
790.386.000,- dengan realisasi mencapai 86,45 % atau Rp. 683.291.109,- .
Jumlah program dan kegiatan yang mendukung program pembangunan urusan
ini sebanyak 3 (tiga) program dan 5 (lima) kegiatan.
C. Saran
Dari pelaksanaan seluruh kegiatan untuk mendukung program kerja
yang telah ditetapkan, Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kota
Pontianak masih memiliki hambatan dan kendala antara lain :
1. Kurangnya SDM pada BPBD Kota Pontianak yang sesuai dengan analisis
jabatan dan analisis beban kerja. Hal ini menyebabkan seringkali
-
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah BPBD Kota Pontianak Tahun
2017 47
terlambatnya beberapa pelaksanaan kegiatan maupun penyampaian
laporan.
2. Masih banyak pelatihan tekhnis penanggulangan dan pencegahan bencana
yang diperlukan untuk meningkatkan wawasan aparatur BPBD Kota
Pontianak maupun relawan.
3. Kurangnya sarana dan prasarana pendukung pencegahan dan
penanggulangan bencana baik dalam segi kuantitas maupun jenis.
4. Terbatasnya anggaran untuk belanja barang yang diserahkan kepada
masyarakat/pihak ketiga, mengingat frekuensi bencana kebakaran dan
puting beliung di wilayah Kota Pontianak cukup tinggi.
Sedangkan untuk mengatasi permasalahan tersebut di atas saran
maupun langkah langkah yang akan diambil oleh Badan Penanggulangan
Bencana Daerah Kota Pontianak adalah sebagai berikut :
1. Mengusulkan kepada Badan kepegawaian Daerah Kota Pontianak tentang
perlunya penambahan jumlah aparatur SDM pada Badan Penanggulangan
Bencana Daerah Kota Pontianak sesuai analisis jabatan dan analisisi beban
kerja.
2. Mengoptimalkan kualitas SDM yang ada dengan merencanakan untuk
mengikutsertakan aparatur yang ada dalam pelatihan – pelatihan tekhnis
sesuai kebutuhan pada Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kota
Pontianak.
3. Merencanakan kegiatan sesuai dengan tujuan dan saran yang tercantum
dalam renstra terutama untuk kegiatan yang berhubungan dengan
perencanaan, pemantauan, penanganan tanggap darurat, dan penanganan
pasca bencana dan kebakaran sehingga secara nyata manfaat BPBD Kota
Pontianak dapat dirasakan langsung oleh masyarakat.
4. Mengintensifkan rapat – rapat koordinasi dengan instansi/pihak terkait
lainnya mengingat BPBD adalah koordinator dalam penanggulangan
bencana.
5. Mengajukan tambahan anggaran khusus untuk pemberian bantuan bagi
masyarakat terkait dengan korban bencana.
-
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah BPBD Kota Pontianak Tahun
2017 48
6. Mengoptimalkan koordinasi dengan BNPB khususnya bantuan peralatan
dan logistik untuk menunjang operasional penanggulangan bencana di Kota
Pontianak.
Demikian Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP)
Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kota Pontianak Tahun 2017 ini telah
kami susun secara objektif dengan mengacu kepada nilai-nilai transparansi dan
akuntabel. Namun demikian laporan masih memerlukan penyempurnaan-
penyempurnaan lebih lanjut di masa yang akan datang, oleh karena itu
masukan-masukan positif bagi penyempurnaan laporan ini tetap diperlukan
agar tujuan penyusunan LAKIP dapat tercapai lebih baik lagi.
* * *