LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH...

43
LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LAKIP) BALAI BESAR PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN PASCAPANEN PERTANIAN TAHUN 2012 BALAI BESAR PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN PASCAPANEN PERTANIAN BADAN PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN PERTANIAN KEMENTERIAN PERTANIAN 2013

Transcript of LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH...

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LAKIP)

BALAI BESAR PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN PASCAPANEN PERTANIAN

TAHUN 2012

BALAI BESAR PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN PASCAPANEN PERTANIAN

BADAN PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN PERTANIAN KEMENTERIAN PERTANIAN

2013

Laporan Akuntabilitas Kinerja BB-Pascapanen Tahun 2012 i

KATA PENGANTAR

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) lingkup Balai Besar Penelitian dan Pengembangan

Pascapanen Pertanian (BB-Pascapanen) Tahun 2012 disusun dalam rangka memenuhi Instruksi Presiden Nomor 7

Tahun 1999. Penyusunannya mengacu pada Permenpan Nomor per/09/M.PAN/5/2007 tentang Pedoman Umum

Penetapan Indikator Kinerja Utama di Lingkungan Instansi Pemerintah, Permenpan dan RB Nomor 25 tahun 2012

tentang Petunjuk Pelaksanaan Evaluasi Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah, dan Permenpan No. 29 tahun

2010 tentang Pedoman Penyusunan Penetapan Kinerja dan Pelaporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah.

Laporan ini merupakan media komunikasi pencapaian tujuan dan sasaran strategis organisasi kepada para

pengguna yang dibuat sebagai perwujudan pertanggungjawaban pelaksanaan tugas pokok dan fungsi yang

dipercayakan kepada BB-Pascapanen berdasarkan suatu sistem akuntabilitas yang memadai, sesuai dengan Inpres

Nomor 7 tahun 1999.

Semoga laporan ini dapat memenuhi harapan masyarakat dan dalam rangka membangun kinerja khususnya dalam kegiatan penelitian dan

pengembangan pertanian sesuai dengan kebutuhan masyarakat dan pengembangan IPTEK pascapanen pertanian.

Bogor, Januari 2013

Kepala Balai Besar, Ir. Rudy Tjahjohutomo, MT

Laporan Akuntabilitas Kinerja BB-Pascapanen Tahun 2012 ii

IKHTISAR EKSEKUTIF

Balai Besar Penelitian dan Pengembangan Pascapanen Pertanian (BB-Pascapanen) telah menetapkan tujuan utama yang ingin dicapai sebagaimana yang tertuang dalam Renstra BB-Pascapanen tahun 2010-2014 (edisi revisi), sebagai berikut : 1. Menghasilkan dan mengembangkan inovasi teknologi

pengolahan pangan pokok baru dan substitusi bahan pangan impor untuk mendukung ketahanan pangan,

2. Menghasilkan dan mengembangkan inovasi teknologi penanganan dan pengolahan untuk mengurangi kehilangan hasil, mempertahankan mutu, keamanan produk pertanian serta memiliki nilai tambah dan daya saing,

3. Mempercepat alih teknologi dan penguasaan IPTEK melalui kemitraan penelitian dan pengembangan teknologi pascapanen.

Tujuan utama BB-Pascapanen tahun 2010-2014 tersebut, menjadi dasar dalam menentukan sasaran yang ingin dicapai pada TA. 2012, yaitu : 1. Tersedianya teknologi penanganan segar produk pertanian

untuk memperpanjang kesegaran dan daya simpan (termasuk didalamnya transportasi dan distribusi untuk pemasarannya),

2. Tersedianya teknologi dan produk untuk peningkatan diversifikasi pangan, dan substitusi pangan impor,

3. Tersedianya teknologi dan produk untuk peningkatan nilai tambah dan daya saing.

Dalam rangka mengetahui kuantitas dan kualitas inovasi teknologi yang dihasilkan BB-Pascapanen, dilakukan pengukuran terhadap pencapaian kinerja sasaran yang ditargetkan BB-Pascapanen pada TA. 2012. Berdasarkan hasil pengukuran tersebut, BB-Pascapanen telah melaksanakan tugas pokok dan fungsinya dengan baik. Jika dibandingkan antara target dan capaian indikator utamanya, sasaran yang telah ditetapkan dapat

dicapai dengan hasil baik. Rata-rata persentase capaian sebesar 107% dengan kisaran antara 100-112,5%. Dua indikator utama pada TA. 2012, yaitu teknologi penanganan segar produk pertanian serta teknologi dan produk untuk diversifikasi pangan dan substitusi pangan impor berhasil mencapai target (100%), sedangkan satu indikator utama, yaitu teknologi dan produk untuk peningkatan nilai tambah dan daya saing pencapaiannya melebihi target (112,5%).

Keberhasilan pencapaian sasaran tersebut didorong oleh kerja keras dan komitmen para peneliti serta dukungan manajemen baik pada aspek pelayanan keuangan, perpustakaan, dan sarana penelitian (laboratorium). Selain itu, keberhasilan tersebut juga karena telah diterapkannya Sistem Pengendalian Intern Pemerintah (SPIP) di BB-Pascapanen termasuk monitoring dan evaluasi yang dilaksanakan secara periodik.

Selain faktor-faktor yang mempengaruhi keberhasilan pencapaian sasaran, terdapat beberapa kendala yang menjadi hambatan dalam pelaksanaan kegiatan, antara lain : ketersediaan bahan baku penelitian yang sangat tergantung pada musim panen, penyediaan bahan kimia spesifik (khusus) sering terlambat karena harus diadakan melalui inden, beberapa jenis peralatan analisis laboratorium sangat padat pemakaiannya, dan penelitian yang bekerjasama dengan pihak lain sering terhambat karena kesiapan mitra kerjasama.

Langkah antisipatif untuk mengatasi hambatan dan kendala yang dihadapi pada pelaksanaan kegiatan tahun-tahun mendatang, yaitu merencanakan dan mempersiapkan pelaksanaan kegiatan secara cermat baik terkait dengan kebutuhan bahan baku maupun bahan kimia serta metode penelitian, pengadaan bahan-bahan kimia khusus (spesifik) dimulai pada awal tahun anggaran, mengkoordinasikan pelaksanaan kegiatan penelitian dengan manajemen laboratorium,

Laporan Akuntabilitas Kinerja BB-Pascapanen Tahun 2012 iii

khususnya dalam pengaturan jadwal pemakaian peralatan dengan lebih baik, melakukan revisi dokumen perencanaan jika terdapat perubahan dari rencana, menyusun analisis dan penanganan risiko secara cermat untuk mengantisipasi kendala-kendala yang mungkin terjadi selama pelaksanaan penelitian, dan koordinasi yang lebih intensif dengan mitra kerjasama sejak perencanaan penelitian.

Untuk membiayai operasional kegiatannya, BB-Pascapanen pada TA. 2012 mendapat anggaran sebesar Rp 20.225.678.000. Setelah mengalami tiga kali revisi, anggaran BB-Pascapanen menjadi Rp 20.101.287.000. Realisasi penyerapan anggaran sampai dengan 31 Desember 2012 sebesar Rp 18.946.199.034 (94,25%), sehingga dana yang tidak terserap sebesar Rp 1.155.087.966 (5,75%). Dana yang tidak terserap sebagian besar terjadi pada kegiatan penunjang, antara lain karena adanya penghematan pada belanja modal. Walaupun anggaran tidak dapat diserap seluruhnya, namun capaian fisik seluruh kegiatan TA. 2012 dapat dicapai 100%. Dengan demikian, pencapaian kinerja akuntabilitas keuangan BB-Pascapanen berhasil dengan baik dalam mendukung pencapaian sasaran yang ditargetkan.

Laporan Akuntabilitas Kinerja BB-Pascapanen Tahun 2012 iv

DAFTAR ISI

Halaman

Kata Pengantar ........................................................ i

Ikhtisar ................................................................... ii

Daftar Isi .................................................................. iv

Daftar Tabel ............................................................ v

Daftar Gambar ........................................................ vi

Daftar Lampiran ..................................................... vii

I. Pendahuluan .................................................... 1

II. Perencanaan dan Perjanjian Kinerja .............. 6

2.1. Rencana Strategis ......................................... 6

2.2. Rencana Kinerja Tahun 2012 ......................... 11

2.3. Perjanjian Kinerja ......................................... 11

III. Akuntabilitas Kinerja BB-Pascapanen ............ 13

3.1. Pengukuran Capaian Kinerja Sasaran ............. Tahun 2012

13

3.2. Evaluasi dan Analisis Akuntabitas Kinerja ........ 15

3.3. Akuntabilitas Keuangan ................................. 26

Halaman

IV. Penutup ........................................................... 28

Lampiran ................................................................ 30

Laporan Akuntabilitas Kinerja BB-Pascapanen Tahun 2012 v

DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel 1. Jumlah pegawai BB-Pascapanen tahun ........ 2012 berdasarkan kelompok jabatan fungsional dan pendidikan

3

Tabel 2. Indikator Kinerja Utama BB-Pascapanen ...... TA. 2010-2014

10

Tabel 3. Rencana kinerja tahunan (RKT) ................... BB-Pascapanen TA. 2012

11

Tabel 4. Penetapan kinerja (PK) BB-Pascapanen ........ TA. 2012

12

Tabel 5. Matriks tingkat capaian kinerja .................... BB-Pascapanen TA 2012

14

Tabel 6. Target dan realisasi pencapaian indikator ..... kinerja 1

15

Tabel 7. Perbandingan capaian kinerja tahun ............ 2011 dan 2012

15

Tabel 8. Target dan realisasi pencapaian indikator ..... kinerja 2

18

Tabel 9. Perbandingan capaian kinerja tahun ............ 2011 dan 2012

18

Tabel 10. Target dan realisasi pencapaian .................. indikator kinerja 3

19

Halaman

Tabel 11. Perbandingan capaian kinerja tahun ............ 2011 dan 2012

19

Tabel 12. Pagu dan realisasi anggaran ........................ BB-Pascapanen TA 2012 berdasarkan sasaran

27

Laporan Akuntabilitas Kinerja BB-Pascapanen Tahun 2012 vi

DAFTAR GAMBAR

Halaman

Gambar 1. Struktur Organisasi BB-Pascapanen ........... 5

Gambar 2. Vinegar berbasis kulit pisang dan air ......... kelapa serta karkas ayam yang diawetkan dengan vinegar

16

Gambar 3. Pembuatan edible film berbasis ................. komposit puree buah mangga dan nanoserat selulosa

17

Gambar 4. Pemasyarakatan teknologi diversifikasi ....... produk olahan pangan di lokasi KRPL

19

Halaman

Gambar 5. Praktek pengolahan sari buah skala ........... UKM dan contoh produknya

20

Gambar 6. Praktek pengolahan gambir dan ................ produk sebelum dan setelah pelatihan

21

Gambar 7. Sosialisasi metode pengukuran susut ........ pascapanen padi

22

Gambar 8. Komposisi pagu anggaran berdasarkan ...... jenis belanja

26

Laporan Akuntabilitas Kinerja BB-Pascapanen Tahun 2012 vii

DAFTAR LAMPIRAN

Halaman

Lampiran 1. Formulir Rencana Strategik (RS)............. Tahun 2010-2014

31

Lampiran 2. Formulir Rencana Kinerja Tahunan ......... (RKT) BB-Pascapanen Tahun 2012

32

Lampiran 3. Formulir Penetapan Kinerja (PKT) .......... BB-Pascapanen Tahun 2012

33

Lampiran 4. Formulir Pengukuran Kinerja (PK) .......... BB-Pascapanen Tahun 2012

35

Laporan Akuntabilitas Kinerja BB-Pascapanen Tahun 2012 1

BAB I

PENDAHULUAN

Balai Besar Penelitian dan Pengembangan Pascapanen

Pertanian (BB-Pascapanen) merupakan salah satu unit kerja yang

berada dibawah Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian,

Kementerian Pertanian. Tugas pokok BB-Pascapanen berdasarkan

Keputusan Menteri Pertanian No. 632/Kpts/OT.140/12/2003

tanggal 30 Desember 2003 adalah melaksanakan penelitian dan

pengembangan teknologi pascapanen pertanian. Dalam

melaksanakan tugas pokok sebagaimana yang tertuang dalam

SK Menteri Pertanian tersebut, BB-Pascapanen menyelenggarakan

fungsi : 1) Penyusunan program dan evaluasi penelitian dan

pengembangan pascapanen, 2) Pelaksanaan penelitian identifikasi

dan karakterisasi sifat fungsional dan mutu hasil pertanian,

3) Pelaksanaan penelitian pengolahan hasil, perbaikan mutu,

pemanfaatan limbah, dan pengembangan produk baru,

4) Pelaksanaan penelitian teknologi proses fisik, kimia, dan biologi

hasil pertanian, 5) Pelaksanaan penelitian sistem mutu dan

keamanan pangan hasil pertanian, 6) Pelaksanaan pengembangan

sistem informasi teknologi pascapanen pertanian, 7) Pelaksanaan

pengembangan komponen teknologi sistem dan usaha agribisnis

bidang pascapanen pertanian, 8) Pelaksanaan kerjasama dan

pendayagunaan hasil penelitian pascapanen pertanian, dan

9) Pengelolaan tata usaha dan rumah tangga BB-Pascapanen.

Dalam menjalankan peran dan fungsinya ke depan,

permasalahan yang dihadapi BB-Pascapanen akan semakin

kompleks, antara lain karena kebutuhan terhadap bahan pangan

yang berkualitas, sehat, dan aman dikonsumsi semakin

meningkat. Sementara itu, masih banyak kendala yang dihadapi

oleh produsen pangan dalam upaya memenuhi kebutuhan pangan

yang berkualitas, antara lain tingkat susut yang tinggi, beragamnya

kualitas produk yang dihasilkan, kurang disukainya produk lokal oleh

konsumen serta ketersediaan dan penguasaan teknologi pengolahan

hasil yang masih terbatas. Dalam upaya mengatasi permasalahan

tersebut, BB-Pascapanen terus berinisiatif melakukan langkah-

langkah visioner melalui optimalisasi pemanfaatan dan

peningkatan sumberdaya penelitian yang dimiliki.

Paradigma BB-Pascapanen dalam era pembangunan yang

semakin kompetitif, diarahkan untuk penciptaan inovasi teknologi

pertanian yang memiliki nilai tambah ekonomi tinggi untuk

mewujudkan peran litbang dalam pembangunan pertanian

(impact recognition) dan nilai ilmiah tinggi (scientific recognition)

untuk pencapaian status sebagai lembaga penelitian berkelas

dunia. Perubahan lingkungan strategis baik internal maupun

eksternal harus dijawab dengan meningkatkan prioritas dan

kualitas hasil litbang yang berorientasi pasar baik domestik

maupun internasional serta berdaya saing tinggi. Guna menjawab

hal tersebut, ke depan BB-Pascapanen akan meningkatkan kerja

sama baik dengan pemerintah daerah, lembaga penelitian,

perguruan tinggi dan pelaku usaha nasional maupun internasional.

Laporan Akuntabilitas Kinerja BB-Pascapanen Tahun 2012 2

Selama kurun waktu 2005-2009, BB-Pascapanen telah

menghasilkan berbagai inovasi teknologi penanganan dan

pengolahan komoditas tanaman pangan, hortikultura, perkebunan

dan peternakan. Sebagian inovasi teknologi pascapanen tersebut

sudah diadopsi oleh masyarakat pengguna. Dalam kurun waktu

2010-2014, kuantitas dan kualitas hasil litbang pascapanen terus

ditingkatkan seiring dengan semakin besarnya permasalahan dan

tuntutan masyarakat pengguna.

Dalam melaksanakan tugas dan fungsi organisasi,

BB-Pascapanen mempunyai 1 (satu) bagian dan 2 (dua) bidang

yaitu Bagian Tata Usaha, Bidang Program dan Evaluasi, dan

Bidang Kerjasama dan Pendayagunaan Hasil Penelitian serta 3

(tiga) Sub Bagian dan 4 (empat) Seksi. Di samping jabatan

struktural tersebut, BB-Pascapanen didukung oleh kelompok

jabatan fungsional (Gambar 1). Kelompok jabatan fungsional

terdiri atas peneliti, teknisi litkayasa, dan arsiparis. Kelompok

jabatan fungsional peneliti terdiri atas dua kelompok peneliti

(kelti) yaitu Kelti Teknologi Penanganan Hasil Pertanian dan Kelti

Teknologi Pengolahan Hasil Pertanian.

Sumberdaya Manusia. Dalam upaya mewujudkan

BB-Pascapanen sebagai pranata penelitian dan pengembangan

yang terakreditasi dan mampu berperan sebagai inisiator

teknologi pascapanen yang diakui pada skala nasional dan

internasional, BB-Pascapanen sejak awal tahun 2010 telah

memperoleh sertifikasi ISO 9001:2008. Untuk penerapan dan

pelaksanaan sertifikasi ini diperlukan dukungan sumber daya

manusia berkualitas yang memiliki kompetensi tinggi, profesional

dan amanah. Kompetensi merupakan persyaratan mutlak bagi

SDM Badan Litbang Pertanian untuk menjamin terselenggaranya

kegiatan penelitian dan pengembangan yang berkualitas.

BB-Pascapanen memberikan prioritas tinggi terhadap peningkatan

kualitas SDM dalam upaya menjamin tersedianya tenaga

profesional dalam melaksanakan program penelitian pascapanen

pertanian. Hal ini dilakukan untuk mempertahankan

BB-Pascapanen yang terakreditasi secara berkelanjutan serta

mampu memberikan kontribusi nyata dalam inovasi teknologi

penanganan dan pengolahan hasil pertanian. Pembinaan SDM

antara lain dilakukan dengan mendorong setiap pegawai untuk

memasuki jenjang fungsional yang sesuai, meningkatkan kegiatan

pelatihan internal serta melaksanakan kegiatan seminar secara

berkala. Pengembangan SDM dilakukan pula dengan cara

memberikan kesempatan kepada pegawai BB-Pascapanen untuk

melanjutkan studi ke jenjang pendidikan yang lebih tinggi dan

mengikuti berbagai kegiatan pelatihan yang diselenggarakan di

dalam maupun luar negeri. Keragaan SDM BB-Pascapanen tahun

2012 berdasarkan pendidikan dan kelompok jabatan fungsional,

disajikan pada Tabel 1.

Kelompok jabatan fungsional peneliti berjumlah 61 orang,

terdiri atas Peneliti Utama 8 orang, Peneliti Madya 17 orang,

Peneliti Muda 15 orang, Peneliti Pertama 13 orang, dan Peneliti

Non Kelas 8 orang. Jumlah kelompok fungsional teknisi likayasa

20 orang, yang terdiri atas Teknisi Litkayasa Pelaksana Lanjutan 4

orang, Teknisi Likayasa Pelaksana 8 orang, Teknisi Litkayasa Non

Kelas 8 orang. Dari jumlah tenaga fungsional tersebut terdapat 4

orang peneliti yang merangkap jabatan sebagai pejabat struktural.

Laporan Akuntabilitas Kinerja BB-Pascapanen Tahun 2012 3

Tabel 1. Jumlah pegawai BB-Pascapanen tahun 2012 berdasarkan kelompok jabatan fungsional dan pendidikan

No. Kelompok Jabatan

Fungsional S3 S2 S1 SM/D3 SLA < SLA Jumlah

1. Peneliti 9 30 21 1 - - 61 2. Litkayasa - - - 9 11 - 20 3. Arsiparis - - - - 1 - 1 4. Perekayasa Madya - 1 - - - - 1 5. Fungsional Umum - 3 10 1 35 7 56

Jumlah 9 34 31 11 47 7 139

Sumberdaya Sarana/Prasarana. Dalam melaksanakan

tugas pokok dan fungsinya, BB-Pascapanen memiliki sarana

penelitian berupa laboratorium pengujian dan laboratorium

pengembangan yang memadai, berlokasi di Bogor dan Karawang.

Laboratorium pengujian di Bogor merupakan laboratorium induk

dengan akurasi tinggi yang memiliki kompetensi di bidang analisis

kimia, biokimia, mikrobiologi, serta pengujian mutu dan keamanan

produk pangan. Laboratorium Karawang memiliki kompetensi di

bidang analisis sifat fisik dan rheology bahan (aneka tepung) serta

analisis mutu gabah dan beras. Laboratorium pengujian

BB-Pascapanen sudah mendapatkan Akreditasi ISO 17025:2008

dari KAN dengan nomor LP-366-IDN pada tanggal 27 Juli 2007

untuk ruang lingkup pengujian penetapan sifat amilografi.

Akreditasi tersebut berhasil diperpanjang pada tahun 2011. Dalam

rangka meningkatkan penjaminan mutu kepada customer baik

internal maupun eksternal, laboratorium pengujian BB-Pascapanen

telah mengajukan perluasan ruang lingkup pengujian, yang

hasilnya berdasarkan surat Komite Akreditasi Nasional Nomor

374/3.a2/LP/01/12 tanggal 30 Januari 2012, BB-Pascapanen

mendapatkan re-akreditasi sebagai laboratorium penguji dengan

nomor akreditasi LP-366-IDN. Dengan re-akreditasi tersebut,

ruang lingkup pengujian laboratorium BB-Pascapanen bertambah

dengan uji proksimat biskuit, gula total untuk makanan dan

minuman, pengawet benzoat dan sorbat untuk minuman serta

mutu gabah dan beras. Pengembangan laboratorium pengujian

kedepan, diarahkan untuk meningkatkan kemampuan dan

kompetensinya, serta memperluas ruang lingkup pengujian yang

diakreditasi.

Laboratorium pengembangan di Bogor dilengkapi fasilitas

bangsal penanganan segar, pengolahan minyak atsiri dan produk

turunannya, pengolahan hasil ternak, bangsal pengolahan kedelai

(tahu), bangsal pengolahan sari buah dan pengemasannya, serta

bangsal pengolahan produk roti berbasis aneka tepung, teknologi

kimia dan bioproses. Laboratorium Karawang dilengkapi dengan

Laporan Akuntabilitas Kinerja BB-Pascapanen Tahun 2012 4

fasilitas bangsal pengolahan aneka tepung dan produk hilirnya

(proses kering dan basah) dan bangsal pengolahan beras. Selain

kompetensi laboratorium yang sudah ada, pengembangan

laboratorium ke depan diarahkan pada pengembangan teknologi

baru yaitu teknologi nano untuk bidang pangan dan pertanian,

sedangkan laboratorium Karawang akan difungsikan sebagai

laboratorium diversifikasi pangan.

Sumberdaya Keuangan. Sumberdaya keuangan

merupakan faktor yang menentukan dalam pelaksanaan tugas

dan fungsi guna merealisasikan tujuan dan sasaran organisasi

yang telah ditetapkan. Selama periode 2005-2011, BB-Pascapanen

mengelola dana DIPA yang terus meningkat berturut-turut

sebesar Rp 7,974 milyar (2005), Rp 12,390 milyar (2006),

Rp 13,425 milyar (2007), Rp 10,489 milyar (2008), Rp 14,981

milyar (2009), Rp 15,965 milyar (2010), Rp 17,950 milyar (2011).

Pada TA. 2012, total anggaran yang tersedia dalam DIPA

BB-Pascapanen setelah mengalami tiga kali revisi adalah sebesar

Rp 20.101.287.000,00 (Dua puluh milyar seratus satu juta dua

ratus delapan puluh tujuh ribu rupiah). Alokasi anggaran tersebut

digunakan untuk mendanai kegiatan utama BB-Pascapanen, yaitu

kegiatan penelitian dan pengembangan pascapanen pertanian dan

kegiatan manajemen (penunjang) lainnya. Kegiatan manajemen

lebih ditekankan pada pengelolaan satker yang bersifat rutin dan

pelayanan terhadap seluruh pegawai BB-Pascapanen. Realisasi

penyerapan anggaran BB-Pascapanen TA. 2012 hingga 31

Desember 2012 adalah sebesar Rp 18.946.199.034,00 (94,25%),

lebih rendah Rp 1.155.087.966 (5,75%) dibanding dengan target

penyerapan anggaran Rp 20.101.287.000,00 (100%).

Tata Kelola. Implementasi reformasi perencanaan dan

penganggaran sebagai manifestasi Undang-Undang Nomor 25

Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional

(SPPN) dan Undang-Undang Nomor 17 tahun 2003 tentang

Keuangan Negara mengisyaratkan bahwa penyusunan strategi

pembangunan mempertimbangkan kerangka pendanaan yang

menjamin konsistensi antara perencanaan, penganggaran, dan

pelaksanaan. Penyusunan kebijakan, rencana program dan

kegiatan harus mengedepankan semangat yang berpijak pada

sistem perencanaan dan penganggaran yang terintegrasi

perspektif jangka menengah dan berbasis kinerja yang mencakup

3 (tiga) aspek berupa unified budgeting, performance based

budgeting, dan medium term expenditure frame work.

Untuk menjamin tercapainya good governance dan clean

government di BB-Pascapanen, pelaksanaan program dan

anggaran dikawal dengan penerapan Sistem Pengendalian Intern

(SPI). Dalam rangka pelaksanaan SPI untuk mendukung reformasi

birokrasi, BB-Pascapanen telah membentuk Satuan Pelaksana

Pengendali Intern (Satlak PI), menyusun Standar Operasional

Prosedur (SOP), serta melakukan Analisis Jabatan (Anjab) dan

Analisis Beban Kerja (ABK). BB-Pascapanen telah memperoleh

Sertifikat Sistem Manajemen Mutu ISO 9001:2008 pada tanggal 1

Maret 2010 sebagai komitmen dalam melaksanakan penataan

aparatur melalui SPI, SOP, Anjab, ABK serta penerapan ISO

9001:2008, yang akan berdampak pada efektifitas dan efisiensi

organisasi dalam melaksanakan tugas dan fungsinya.

Dalam pelaksanaan SPI, peran monitoring dan evaluasi

(monev) yang dilakukan secara periodik dan terus menerus sangat

Laporan Akuntabilitas Kinerja BB-Pascapanen Tahun 2012 5

penting untuk menjamin kelancaran dan tercapainya target

pelaksanaan program/kegiatan dan anggaran BB-Pascapanen.

Monitoring dilaksanakan untuk memantau proses pelaksanaan dan

kemajuan yang telah dicapai dari setiap program/kegiatan yang

dituangkan di dalam Renstra beserta turunannya (RKT, PK).

Evaluasi ditujukan dalam rangka pengawasan dan penilaian

terhadap perencanaan, pelaksanan program agar berjalan sesuai

dengan tujuan yang ingin dicapai, dan pemanfaatan sumber daya

yang efektif dan efisien. Hasil monev menjadi dasar pertimbangan

bagi pengambil keputusan untuk melakukan penyempurnaan

kebijakan dan perencanaan pada masa mendatang, serta

pelaksanaan program yang sedang berjalan.

KEPALA BB-PASCAPANEN

BAGIAN TATA USAHA

SUBBAG KEPEGAWAIAN

SUBBAG PERLENGKAPAN

SUBBAG RUMAH TANGGA & KEUANGAN

BIDANG KERJASAMA & PENDAYAGUNAAN HASIL PENELITIAN

SEKSI KERJASAMA

SEKSI PENDAYAGUNAAN HASIL PENELITIAN

BIDANG PROGRAM & EVALUASI

SEKSI PROGRAM SEKSI EVALUASI

KELOMPOK JABATAN FUNGSIONAL

Gambar 1. Struktur Organisasi BB-Pascapanen

Laporan Akuntabilitas Kinerja BB-Pascapanen Tahun 2012 6

BAB II

PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KINERJA

2.1. RENCANA STRATEGIS 2010-2014

Rencana Strategis (Renstra) Balai Besar Penelitian dan

Pengembangan Pascapanen Pertanian (BB-Pascapanen)

disusun dalam rangka memenuhi amanat INPRES No. 7

tahun 1999 tentang kewajiban bagi setiap K/L untuk

menyusun Renstra dan Laporan Akuntabilitas Kinerja

Instansi Pemerintah (LAKIP). Renstra BB-Pascapanen 2010-

2014 (edisi revisi) merupakan lanjutan dari Renstra 2005-

2009. Penyusunan Renstra BB-Pascapanen 2010-2014

berpedoman pada Renstra Pembangunan Jangka Menengah

Nasional (RPJMN), Renstra Kementerian Pertanian 2010-

2014, dan Renstra Badan Penelitian dan Pengembangan

Pertanian 2010-2014.

Renstra BB-Pascapanen merupakan dokumen

perencanaan yang berisikan visi, misi, tujuan, sasaran

strategis, kebijakan, strategi, program, dan kegiatan

penelitian dan pengembangan yang akan dilaksanakan oleh

BB-Pascapanen selama lima tahun ke depan (2010-2014).

Dokumen ini disusun berdasarkan analisis strategis atas

potensi, peluang, tantangan dan permasalahan termasuk isu

strategis terkini yang dihadapi pembangunan pertanian dan

perkembangan IPTEK dalam lima tahun ke depan. Dengan

penetapan Rencana Strategis BB-Pascapanen 2010-2014

yang digunakan sebagai acuan dalam perencanaan dan

pelaksanaan kegiatan penelitian dan pengembangan serta

manajemen sumber daya, diharapkan kegiatan di lingkup

BB-Pascapanen dapat dilakukan secara efektif dan efisien,

menghasilkan inovasi teknologi yang sesuai dengan

kebutuhan pengguna dan berkelanjutan.

Reformasi perencanaan dan penganggaran 2010-2014

mengharuskan BB-Pascapanen merestrukturisasi program

dan kegiatan dalam kerangka Penganggaran Berbasis

Kinerja (Performance-based Budgeting). Untuk itu, dokumen

renstra ini dilengkapi dengan indikator kinerja utama

sehingga akuntabilitas pelaksanaan kegiatan dapat

dievaluasi selama periode tahun 2010-2014.

2.1.1. Visi dan Misi

BB-Pascapanen menetapkan visinya sejalan

dengan visi pembangunan pertanian dan visi Badan

Litbang Pertanian. Visi BB-Pascapanen dirumuskan

berdasarkan kajian orientasi masa depan (future

oriented), perubahan paradigma pembangunan

pertanian, serta kebutuhan institusi yang

profesional. Visi BB-Pascapanen dalam kurun waktu

2010-2014 ditetapkan sebagai berikut :

Laporan Akuntabilitas Kinerja BB-Pascapanen Tahun 2012 7

“Menjadi institusi penelitian dan

pengembangan andalan yang menghasilkan

inovasi teknologi pascapanen untuk ketahanan

pangan dan kesejahteraan masyarakat

pertanian”.

Dalam upaya mewujudkan visi yang telah

dirumuskan, maka disusun misi sebagai suatu

kesatuan gerak dan langkah dalam mencapai visi.

Misi BB-Pascapanen dirumuskan sebagai berikut :

1. Menghasilkan inovasi teknologi diversifikasi

pangan dengan memanfaatkan sumber daya

domestik untuk mendukung ketahanan pangan,

2. Menghasilkan inovasi teknologi pascapanen

dalam rangka peningkatan nilai tambah, daya

saing, mutu dan keamanan produk pertanian,

3. Membangun kerjasama dalam dan luar negeri

untuk mempercepat alih teknologi dan

penguasaan IPTEK.

2.1.2. Tujuan dan Sasaran

a. Tujuan

Dalam rangka mewujudkan visi dan

melaksanakan misinya, dalam lima tahun

kedepan BB-Pascapanen menetapkan tujuan

sebagai berikut :

1. Menghasilkan dan mengembangkan inovasi

teknologi pengolahan pangan pokok baru dan

substitusi bahan pangan impor untuk

mendukung ketahanan pangan,

2. Menghasilkan dan mengembangkan inovasi

teknologi penanganan dan pengolahan untuk

mengurangi kehilangan hasil,

mempertahankan mutu, keamanan produk

pertanian serta memiliki nilai tambah dan

daya saing,

3. Mempercepat alih teknologi dan penguasaan

IPTEK melalui kemitraan penelitian dan

pengembangan teknologi pascapanen.

b. Sasaran

Sasaran strategis yang hendak dicapai

BB-pascapanen dalam lima tahun kedepan

adalah meningkatnya inovasi teknologi

penanganan dan pengolahan hasil pertanian

mendukung ketahanan pangan, nilai tambah,

daya saing dan ekspor, dengan sasaran sebagai

berikut :

1. Tersedianya teknologi penanganan segar

produk pertanian untuk memperpanjang

kesegaran dan daya simpan (termasuk

didalamnya transportasi dan distribusi untuk

pemasarannya),

2. Tersedianya teknologi dan produk untuk

peningkatan diversifikasi pangan, dan

substitusi pangan impor,

Laporan Akuntabilitas Kinerja BB-Pascapanen Tahun 2012 8

3. Tersedianya teknologi dan produk untuk

peningkatan nilai tambah dan daya saing.

2.1.3. Target Utama BB-Pascapanen

Sesuai dengan sasaran yang telah ditetapkan,

target utama yang akan dicapai secara bertahap

dalam kurun waktu 2010 – 2014 sebagai berikut :

1. Dua puluh satu (21) teknologi penanganan segar

produk pertanian yang dapat memperpanjang

daya simpan dan menekan kerusakan untuk

tujuan ekspor dan domestik. Diharapkan 7

teknologi dapat teradopsi dalam bentuk

kemitraan.

2. Lima belas (15) teknologi dan produk diversifikasi

pangan, substitusi pangan impor berupa produk

berbasis sumber daya lokal mendukung

penurunan konsumsi beras dan substitusi terigu

impor. Diharapkan 5 teknologi dapat teradopsi

dalam bentuk kemitraan.

3. Tiga puluh tujuh (37) teknologi dan produk baru

untuk peningkatan nilai tambah dan daya saing

hasil pertanian. Diharapkan 8 teknologi dapat

teradopsi dalam bentuk kemitraan.

2.1.4. Arah Kebijakan dan Strategi

Arah kebijakan dan strategi penelitian dan

pengembangan pascapanen pertanian merupakan

bagian yang tidak terpisahkan dengan Renstra

Badan Litbang Pertanian 2010-2014 khususnya yang

terkait dengan kegiatan penelitian dan

pengembangan dalam upaya peningkatan

diversifikasi pangan, nilai tambah, daya saing dan

ekspor.

a. Arah Kebijakan Litbang Pascapanen

Pertanian

Sasaran kegiatan penelitian dan

pengembangan pascapanen pertanian adalah

menghasilkan inovasi teknologi penanganan dan

pengolahan hasil pertanian mendukung

ketahanan pangan, nilai tambah, daya saing dan

ekspor. Arah kebijakan untuk mencapai sasaran

tersebut adalah :

1. Memfokuskan penciptaan teknologi dalam

rangka diversifikasi pangan, meningkatkan

nilai tambah, daya saing, dan ekspor,

2. Meningkatkan penguasaan iptek dan kualitas

penelitian melalui penerapanan teknologi baru

dan memperdalam penelitian rintisan (basic

research) sehingga diperoleh hasil penelitian

pascapanen yang valid dengan akurasi tinggi;

3. Meningkatkan kapasitas SDM, sarana/

prasarana dan manajemen penelitian yang

akuntabel.

Laporan Akuntabilitas Kinerja BB-Pascapanen Tahun 2012 9

b. Strategi

Strategi penelitian dan pengembangan

pascapanen pertanian dalam tahun 2010-2014

sebagai berikut :

1. Memprioritaskan kegiatan penelitian untuk

pengembangan produk pangan berbasis

sumber daya lokal dan penanganan segar

produk pertanian,

2. Peningkatan kerjasama penelitian dengan

lembaga nasional/internasional dan kemitraan

dalam rangka adopsi teknologi,

3. Peningkatan kualitas SDM dan fasilitas

penelitian serta penerapan sistem manajemen

mutu dalam rangka memacu peningkatan

kuantitas dan kualitas inovasi teknologi yang

dihasilkan,

4. Pemanfaatan iptek mutakhir (diantaranya:

nanotechnology dan bioprocessing) untuk

meningkatan kualitas inovasi teknologi yang

dihasilkan.

2.1.5. Program dan Kegiatan

Kegiatan penelitian dan pengembangan

pascapanen difokuskan untuk menghasilkan inovasi

teknologi penanganan dan pengolahan hasil

pertanian mendukung pencapain target diversifikasi

pangan, peningkatan nilai tambah, daya saing dan

ekspor. Kegiatan dilakukan baik dalam skala

laboratorium, pilot maupun skala operasional

meliputi penanganan segar produk pertanian,

diversifikasi pangan dan substitusi pangan impor,

serta pengembangan produk dan teknologi untuk

meningkatkan nilai tambah dan daya saing.

Dalam penanganan segar produk pertanian,

akan diterapkan iptek mutakhir antara lain

teknologi nano, bioprocessing, teknologi non-

destructive dan bio-sensing serta pengembangan

pengawet alami dan kemasan aktif. Penggunaan

teknologi nano juga akan menjadi andalan utama

dalam kegiatan penelitian diversifikasi pangan dan

pangan fungsional baru untuk mengurangi

konsumsi beras dan substitusi pangan impor.

Dalam pengolahan produk pertanian untuk

meningkatkan nilai tambah dan daya saing

ditargetkan menghasilkan produk baru, formulasi

baru, bahan aktif, anti mikroba, sediaan enzim

serta produk baru lainnya yang inovatif. Untuk

menciptakan teknologi skala operasional akan

dilakukan difusi, diseminasi, kerjasama penelitian,

serta kerjasama komersial.

Selain kegiatan penelitian dan pengembangan

yang menghasilkan inovasi teknologi, juga akan

dilakukan kegiatan analisis kebijakan untuk

menghasilkan rumusan kebijakan di bidang

pascapanen sebagai bahan rekomendasi bagi

pemangku kepentingan.

Laporan Akuntabilitas Kinerja BB-Pascapanen Tahun 2012 10

2.1.6. Indikator Kinerja Utama

Indikator kinerja utama BB-Pascapanen tahun

2010-2014 terkait dengan program penelitian dan

pengembangan pascapanen pertanian yang

mencakup kegiatan teknologi penanganan segar

produk pertanian; teknologi dan produk untuk

diversifikasi pangan dan substitusi pangan impor;

serta teknologi dan produk untuk peningkatan nilai

tambah dan daya saing, adalah:

1. Tersedia dan diadopsinya teknologi penanganan

segar produk pertanian,

2. Tersedia dan diadopsinya teknologi dan produk

untuk diversifikasi pangan dan substitusi pangan

impor,

3. Tersedia dan diadopsinya produk dan teknologi

untuk peningkatan nilai tambah dan daya saing.

Secara rinci indikator kinerja utama

BB-Pascapanen tahun 2010-2014 dan target

capaian kinerja setiap tahun, disajikan pada

Tabel 2.

Tabel 2. Indikator Kinerja Utama BB-Pascapanen TA 2010-2014

Kegiatan Sub Kegiatan Utama Indikator Kinerja Utama

Target

2010 2011 2012 2013 2014

Penelitian dan pengembangan pascapanen pertanian

Teknologi penanganan segar produk pertanian

Jumlah teknologi penanganan segar produk pertanian

5 4 4 4 4

Teknologi dan produk untuk diversifikasi pangan dan substitusi pangan impor

Jumlah teknologi dan produk untuk diversifikasi pangan dan substitusi pangan impor

6 2 2 2 3

Teknologi dan produk untuk peningkatan nilai tambah dan daya saing

Jumlah teknologi dan produk untuk peningkatan nilai tambah dan daya saing

2 7 8 10 10

Laporan Akuntabilitas Kinerja BB-Pascapanen Tahun 2012 11

2.2. RENCANA KINERJA TA. 2012

Penyusunan rencana kinerja tahunan diselaraskan

dengan sasaran pada Renstra BB-Pascapanen 2010-2014.

Sejalan dengan hal tersebut BB-Pascapanen setiap tahun

menyusun Rencana Kinerja Tahunan (RKT) yang memuat :

1) sasaran strategis kegiatan yang akan dilaksanakan,

2) indikator kinerja berupa hasil yang akan dicapai secara

terukur, efektif, efisien, dan akuntabel, dan 3) target yang

akan dihasilkan. Rencana Kinerja Tahunan (RKT)

BB-Pascapanen TA. 2012 disajikan pada Tabel 3. RKT yang

telah disusun tersebut, selanjutnya ditetapkan menjadi

Penetapan Kinerja (PK) 2012 sebagai perjanjian kinerja guna

mendorong pengembangan profesionalisme institusi

BB-Pascapanen menuju good governance.

Tabel 3. Rencana kinerja tahunan (RKT) BB-Pascapanen TA. 2012

Sasaran Strategis Indikator Kinerja Target

Terciptanya inovasi teknologi penanganan dan pengolahan hasil pertanian mendukung ketahanan pangan, nilai tambah, daya saing dan ekspor

Jumlah teknologi penanganan segar produk pertanian

4 teknologi

Jumlah teknologi dan produk untuk diversifikasi pangan dan substitusi pangan impor

2 teknologi/ Produk

Jumlah teknologi dan produk baru untuk peningkatan nilai tambah dan daya saing

8 teknologi/ Produk

2.3. PERJANJIAN KINERJA

Dalam rangka mewujudkan manajemen pemerintahan

yang efektif, transparan dan akuntabel serta berorientasi

pada hasil, pada tahun 2012 BB-Pascapanen telah

menetapkan target yang akan dicapai dalam bentuk

perjanjian atau penetapan kinerja. Penetapan kinerja (PK)

adalah perjanjian kerja yang merupakan tolok ukur

keberhasilan dan menjadi dasar penilaian dalam evaluasi

akuntabilitas kinerja BB-Pascapanen pada akhir tahun

Laporan Akuntabilitas Kinerja BB-Pascapanen Tahun 2012 12

anggaran 2012. Penetapan Kinerja 2012 disusun setelah

disetujui dan diterbitkannya DIPA 2012 berdasarkan RKT

yang disusun pada tahun sebelumnya (tahun 2011).

Penetapan Kinerja BB-Pascapanen tahun 2012 telah

ditandatangani oleh Kepala Badan Litbang Pertanian pada

bulan Januari 2012 (Tabel 4).

Penetapan kinerja BB-Pascapanen TA. 2012 didukung

oleh anggaran yang berjumlah Rp 20.225.678.000. Namun

selama pelaksanaan kegiatan TA. 2012, anggaran

BB-Pascapanen mengalami revisi menjadi

Rp 20.101.287.000. Revisi tersebut akibat penghematan

anggaran karena adanya kebijakan pemerintah terkait

subsidi BBM serta adanya tambahan anggaran karena

penerimaan PNBP fungsional yang melebihi target dan

mendapat hibah luar negeri.

Tabel 4. Penetapan kinerja (PK) BB-Pascapanen TA. 2012

Sasaran Strategis Indikator Kinerja Target

Terciptanya inovasi teknologi penanganan dan pengolahan hasil pertanian mendukung ketahanan pangan, nilai tambah, daya saing dan ekspor

Jumlah teknologi penanganan segar produk pertanian

4 teknologi

Jumlah teknologi dan produk untuk diversifikasi pangan dan substitusi pangan impor

2 teknologi/ Produk

Jumlah teknologi dan produk baru untuk peningkatan nilai tambah dan daya saing

8 teknologi/ Produk

Laporan Akuntabilitas Kinerja BB-Pascapanen Tahun 2012 13

BAB III

AKUNTABILITAS KINERJA BB-PASCAPANEN

Inovasi teknologi pascapanen pertanian yang dihasilkan

BB-Pascapanen telah memberikan kontribusi mendukung 4

(empat) target sukses Kementerian Pertanian. Teknologi yang

telah dihasilkan melalui penelitian dan pengembangan pascapanen

meliputi penciptaan teknologi penanganan segar produk seperti

pengawet alami dan kemasan edible untuk memperpanjang daya

simpan produk, diversifikasi olahan pangan non beras, dan

teknologi pengolahan untuk peningkatan nilai tambah dan daya

saing seperti teknologi produksi sari buah, produk neutrasetikal

dan produk hasil perkebunan. Hasil-hasil penelitian dan

pengembangan BB-Pascapanen telah disebarluaskan melalui

berbagai media, antara lain publikasi tercetak dalam bentuk

jurnal, prosiding, laporan tahunan, brosur/leaflet, dan buku

teknologi serta penyebarluasan informasi melalui media internet

(website). BB-Pascapanen juga aktif mengikuti berbagai kegiatan

seperti pameran, pertemuan ilmiah seperti seminar, workshop dan

ekspose di berbagai daerah baik yang diselenggarakan di internal

Badan Litbang Pertanian maupun eksternal.

Pada tahun 2012, BB-Pascapanen telah menetapkan 1 (satu)

sasaran strategis dalam rangka mendukung 4 (empat) target

sukses Kementerian Pertanian dengan 3 indikator kinerja sasaran

yang ingin dicapai. Realisasi kegiatan sampai akhir tahun 2012

menunjukkan bahwa indikator sasaran seluruhnya telah dapat

dicapai dengan hasil baik. Keberhasilan pencapaian sasaran

tersebut didorong oleh kerja keras dan komitmen para peneliti

serta dukungan manajemen baik pada aspek pelayanan

keuangan, perpustakaan, sarana penelitian (laboratorium) dan

sarana pengolah data yang berfungsi dengan baik sehingga para

peneliti dapat melaksanakan kegiatan penelitian sesuai yang

direncanakan. Selain itu, keberhasilan tersebut juga karena telah

diterapkannya Sistem Pengendalian Intern Pemerintah (SPIP) di

BB-Pascapanen. Monitoring dan evaluasi dilaksanakan secara

periodik baik pada tingkat Eselon I dan II sejak perencanaan

kegiatan. Mekanisme monitoring dan evaluasi penelitian di

BB-Pascapanen dilakukan sebanyak 3 (tiga) kali setiap tahun

anggaran baik melalui penelaahan dokumen kegiatan maupun

peninjauan ke lapang. Realisasi keuangan dipantau oleh Eselon I

menggunakan program i-Monev berbasis web yang dilakukan

updating setiap hari Jumat oleh setiap satker dan penerapan

Permenkeu No. 249 tahun 2011 setiap bulan.

3.1. PENGUKURAN CAPAIAN KINERJA SASARAN TAHUN

2012

BB-Pascapanen terus berupaya meningkatkan

akuntabilitas kinerja yang dilaksanakan dengan

menggunakan indikator kinerja yang meliputi efisiensi

masukan (input), kualitas perencanaan dan pelaksanaan

(proses) dan keluaran (output). Metode yang digunakan

dalam pengukuran pencapaian kinerja sasaran adalah

membandingkan antara target indikator kinerja setiap

sasaran dengan realisasinya. Berdasarkan perbandingan

Laporan Akuntabilitas Kinerja BB-Pascapanen Tahun 2012 14

tersebut dapat diperoleh informasi capaian kinerja setiap

sasaran pada tahun 2012. Informasi ini menjadi bahan

tindak lanjut untuk perencanaan ke depan. Metode ini

dimanfaatkan untuk memberi gambaran kepada pihak-pihak

internal dan eksternal tentang sejauh mana pencapaian

sasaran yang telah ditetapkan dalam mewujudkan tujuan,

misi, dan visi BB-Pascapanen.

Berdasarkan data hasil akhir seluruh kegiatan di lingkup

BB-Pascapanen, pencapaian indikator kinerja sasaran

kegiatan utama BB-Pascapanen pada tahun 2012 disajikan

pada Tabel 5. Berdasarkan tabel tersebut, capaian indikator

kinerja sasaran BB-Pascapanen tahun 2012 menunjukkan

tingkat keberhasilan yang baik. Rata-rata persentase

capaian sebesar 107% dengan kisaran antara 100-112,5%.

Tabel 5. Matriks tingkat capaian kinerja BB-Pascapanen TA 2012

No Sasaran Strategis Indikator Kinerja

% Uraian Target Realisasi

1.

Terciptanya inovasi teknologi penanganan dan pengolahan hasil pertanian mendukung ketahanan pangan, nilai tambah, daya saing dan ekspor

Jumlah teknologi penanganan segar produk pertanian

4 teknologi 4 teknologi 100

Jumlah teknologi dan produk untuk diversifikasi pangan dan substitusi pangan impor

2 teknologi/ produk

2 teknologi/ produk

100

Jumlah teknologi dan produk baru untuk peningkatan nilai tambah dan daya saing

8 teknologi/ produk

9 teknologi/ produk

112,5

Laporan Akuntabilitas Kinerja BB-Pascapanen Tahun 2012 15

3.2. EVALUASI DAN ANALISIS AKUNTABILITAS KINERJA

Evaluasi dan analisis capaian kinerja BB-Pascapanen

tahun 2012 dapat dijelaskan sebagai berikut :

Sasaran: Terciptanya inovasi teknologi penanganan dan pengolahan hasil pertanian mendukung ketahanan pangan, nilai tambah, daya saing dan ekspor

Untuk mencapai sasaran tersebut, diukur dengan 3

(tiga) indikator kinerja sasaran, yaitu : 1) Teknologi

Penanganan Segar Produk Pertanian, 2) Teknologi dan

Produk untuk Diversifikasi Pangan dan Substitusi Pangan

Impor, dan 3) Teknologi dan Produk Baru untuk

Peningkatan Nilai Tambah dan Daya Saing.

Pencapaian target indikator kinerja sasaran “Teknologi

Penanganan Segar Produk Pertanian” (indikator kinerja 1)

disajikan pada Tabel 6.

Tabel 6. Target dan realisasi pencapaian indikator kinerja 1

Indikator Kinerja Target Realisasi %

Teknologi Penanganan Segar Produk Pertanian

4 Teknologi

4 Teknologi

100

Berdasarkan data realisasi indikator kinerja sasaran

“Teknologi Penanganan Segar Produk Pertanian”, pada

tahun 2012 BB-Pascapanen berhasil menyelesaikan 4

teknologi penanganan segar sesuai target (persentase

capaian 100%). Dana yang dialokasikan untuk mencapai

indikator kinerja ini sebesar Rp 594.050.000, sedangkan

realisasinya sebesar Rp 581.729.416 (97,93%), dengan

melibatkan SDM peneliti sebanyak 25 orang.

Sebagai perbandingan, persentase realisasi capaian

indikator kinerja 1 pada tahun 2012 dan tahun sebelumnya

(2011) menunjukkan persentase yang sama (100%), yang

berarti target yang ditetapkan selama dua tahun berturut-

turut dapat dicapai dengan baik (Tabel 7).

Tabel 7. Perbandingan capaian kinerja tahun 2011 dan 2012

Indikator Kinerja

2011 2012

Jumlah Realisasi Jumlah Realisasi

Teknologi penanganan segar produk pertanian

4 Teknologi

100% 4 Teknologi

100%

Secara lengkap rincian kegiatan dan teknologi yang

dihasilkan pada indikator kinerja sasaran “Teknologi

Penanganan Segar Produk Pertanian” sebagai berikut :

1. Teknologi aplikasi pengawet alami untuk

memperpanjang masa simpan daging segar/

karkas ayam (1 teknologi). Semakin banyaknya

penggunaan bahan pengawet untuk karkas ayam yang

tidak diijinkan seperti formalin, memerlukan pengawet

Laporan Akuntabilitas Kinerja BB-Pascapanen Tahun 2012 16

alternatif yang aman dan tidak memberikan efek negatif

bagi kesehatan. Vinegar sebagai pengawet alami

penghasil asam asetat merupakan salah satu alternatif

pilihan untuk memperpanjang masa simpan karkas ayam.

Untuk menyediakan produk vinegar sebagai bahan

pengawet alami telah diperoleh teknologi pembuatan

vinegar berbasis limbah pertanian (kulit pisang dan air

kelapa). Aplikasi vinegar dari kulit pisang dan air kelapa

pada konsentrasi 1%, mampu memperpanjang masa

simpan karkas ayam sampai 9 jam (suhu ruang) dan 9

hari (suhu dingin).

2. Teknologi produksi biopreservatif dari buah

mangga rucah (1 teknologi). Trend masyarakat

modern untuk kembali ke alam menyebabkan posisi

biopreservatif (pengawet alami) menjadi lebih strategis

untuk dapat diterima oleh konsumen. Hal tersebut

memerlukan penggalian sumber baru bahan baku

biopreservatif. Buah mangga rucah (buah mangga yang

tidak mempunyai nilai ekonomi) sangat potensial sebagai

bahan baku biopreservatif karena mengandung bahan

aktif resorsinol yang mampu menghambat pertumbuhan

mikroba perusak.

Untuk mendapatkan sumber baru bahan baku

biopreservatif telah diperoleh teknologi produksi

biopreservatif dari buah mangga rucah, yang meliputi

dosis aplikasi salicylic acid untuk merangsang

terbentuknya resorsinol dalam mangga rucah dan

teknologi ekstraksinya. Aplikasi ekstrak resorsinol mampu

menghambat kapang terutama kapang G. Pada ekstrak

yang dievaporasi hingga 1/6 menunjukkan daya hambat

lebih baik dari benlate.

3. Teknologi non-destruktif untuk grading ukuran

dan kualitas buah tropika (1 teknologi). Permintaan

pasar akan kualitas produk pertanian yang tinggi

merupakan kriteria yang sangat penting. Teknologi maju

yang dapat diterapkan pada proses grading buah-

buahan adalah dengan teknologi non-destruktif

menggunakan pengolahan citra. Buah-buahan dengan Gambar 2. Vinegar berbasis kulit pisang dan air kelapa serta

karkas ayam yang diawetkan dengan vinegar

Laporan Akuntabilitas Kinerja BB-Pascapanen Tahun 2012 17

ukuran dan mutu yang seragam dapat diperoleh secara

efektif dan efisien melalui penerapan teknologi tersebut.

Hasil yang diperoleh dari kegiatan ini adalah korelasi

karakter fisik buah tropika (mangga, pisang, dan pepaya)

dengan nilai nutrisinya. Selanjutnya diperoleh perangkat

lunak yang digunakan untuk grading ukuran dan kualitas

buah tropika secara non-destruktif yang meliputi

mangga, pisang, dan pepaya.

4. Teknologi pengembangan edible film dari

komposit puree buah nanoserat selulosa dengan

sifat antimikroba sebagai kemasan bahan pangan

segar (1 teknologi). Penyediaan kemasan edible atau

biodegradable sangat penting dalam upaya

penyelamatan lingkungan. Salah satu pilihan yang

potensial yaitu pengembangan kemasan edible dari

puree buah dengan memanfaatkan buah bermutu

rendah. Namun, komersialisasi kemasan edible masih

terbatas karena sifat mekanis dan barrier kemasan

edible yang lebih rendah dari polimer sintetik.

Pengkompositan edible film dengan serat selulosa

berukuran nano diharapkan dapat memperbaiki sifat

mekanis dan barrier kemasan terhadap baik oksigen dan

uap air.

Hasil yang telah diperoleh yaitu teknologi sintesis edible

film berbasis puree buah mangga yang dapat

memperbaiki kekuatan tarik dan elongasi, teknologi

sintesis nano serat selulosa dari tongkol jagung dan

jerami padi, dan teknologi pengkompositan edible film

dengan nanoserat selulosa yang dapat memberikan

peningkatan sifat kekuatan mekanis dan barrier kemasan

edible film terhadap oksigen dan uap air.

Gambar 3. Pembuatan edible film berbasis komposit puree buah mangga dan nanoserat selulosa

Indikator kinerja sasaran “Teknologi dan Produk untuk

Diversifikasi Pangan dan Substitusi Pangan Impor” (indikator

kinerja 2) yang ditargetkan pada tahun 2012 telah tercapai

seluruhnya sesuai target (persentase capaian 100%), yaitu

sebanyak 2 teknologi seperti disajikan pada Tabel 8. Dana

yang dialokasikan untuk mencapai indikator kinerja

ini sebesar Rp 183.000.000, sedangkan realisasinya sebesar

Laporan Akuntabilitas Kinerja BB-Pascapanen Tahun 2012 18

Rp 181.690.250 (99,28%), dengan melibatkan SDM peneliti

sebanyak 7 orang.

Tabel 8. Target dan realisasi pencapaian indikator kinerja 2

Indikator Kinerja Target Realisasi %

Teknologi dan Produk untuk Diversifikasi Pangan dan Substitusi Pangan Impor

2 Teknologi

2 Teknologi

100

Sebagai perbandingan atas kemajuan yang telah

dihasilkan pada tahun 2012 dibandingkan dengan tahun

sebelumnya (2011) disajikan pada Tabel 9. Tabel tersebut

menunjukkan persentase realisasi capaian indikator kinerja 2

selama dua tahun berturut-turut berhasil dengan baik.

Tabel 9. Perbandingan capaian kinerja tahun 2011 dan 2012

Indikator Kinerja

2011 2012

Jumlah Realisasi Jumlah Realisasi

Teknologi dan Produk untuk Diversifikasi Pangan dan Substitusi Pangan Impor

2 Teknologi

100% 2 Teknologi

100%

Secara lengkap rincian kegiatan dan teknologi yang

dihasilkan pada indikator kinerja sasaran “Teknologi dan

Produk untuk Diversifikasi Pangan dan Substitusi Pangan

Impor”, sebagai berikut :

Teknologi diversifikasi produk olahan pangan non

beras mendukung KRPL (2 teknologi). Dalam upaya

menciptakan kemandirian pangan dan diversifikasi konsumsi

pada tingkat rumah tangga, Kementerian Pertanian telah

menyusun suatu konsep yang disebut Rumah Pangan Lestari

(RPL), yaitu optimalisasi pemanfaatan pekarangan. Sumber

karbohidrat lokal sebagai cadangan pangan yang dianjurkan

untuk ditanam di KRPL antara aneka umbi dan rimpang.

Untuk mendukung pengembangan KRPL tersebut diperlukan

teknologi diversifikasi produk olahan berbasis aneka umbi

dan rimpang serta pemasyarakatkannya.

Hasil yang telah diperoleh dari kegiatan ini berupa 2

teknologi, yaitu : 1) Teknologi diversifikasi produk olahan

pangan berbasis berbasis aneka umbi (ubikayu, ubi jalar,

dan talas); dan 2) Teknologi diversifikasi produk olahan

pangan berbasis berbasis rimpang (garut dan ganyong).

Teknologi diversifikasi produk olahan pangan berbasis aneka

umbi telah diimplementasikan di lokasi KRPL Desa Salam,

Kecamatan Karang Pandan, Kabupaten Karang Anyar, Jawa

Tengah, sedangkan teknologi diversifikasi produk olahan

berbasis aneka rimpang diimplementasikan di lokasi KRPL

Desa Kebun Tunggul, Kecamatan Gondang, Kabupaten

Mojokerto, Jawa Timur.

Laporan Akuntabilitas Kinerja BB-Pascapanen Tahun 2012 19

Gambar 4. Pemasyarakatan teknologi diversifikasi produk

olahan pangan di lokasi KRPL

Pencapaian target indikator kinerja sasaran “Teknologi

dan Produk Baru untuk Peningkatan Nilai Tambah dan Daya

Saing” (indikator kinerja 3) disajikan pada Tabel 10. Pada

indikator kinerja ini, tahun 2012 BB-Pascapanen berhasil

mendapatkan 9 teknologi dari target 8 teknologi (persentase

capaian 112,5%). Dana yang dialokasikan untuk mencapai

indikator kinerja ini sebesar Rp 1.495.360.000, sedangkan

realisasinya sebesar Rp 1.467.197.233 (98,12%), dengan

melibatkan SDM peneliti sebanyak 42 orang.

Tabel 10. Target dan realisasi pencapaian indikator kinerja 3

Indikator Kinerja Target Realisasi %

Teknologi dan Produk Baru untuk Peningkatan Nilai Tambah dan Daya Saing

8 Teknologi

9 Teknologi

112,5

Sebagai perbandingan atas kemajuan yang dihasilkan

pada tahun 2012 dibandingkan dengan tahun sebelumnya

(2011) disajikan pada Tabel 11. Pada tahun 2012 persentase

realisasi capaian sebesar 112,5% lebih tinggi daripada

persentase realisasi capaian tahun 2011 (100%).

Tabel 11. Perbandingan capaian kinerja tahun 2011 dan 2012

Indikator

Kinerja

2011 2012

Jumlah Realisasi Jumlah Realisasi

Teknologi dan Produk Baru untuk Peningkatan Nilai Tambah dan Daya Saing

7 Teknologi

100% 9 Teknologi

112,5%

Secara lengkap rincian kegiatan dan teknologi yang

dihasilkan pada indikator kinerja sasaran “Teknologi dan

Produk Baru untuk Peningkatan Nilai Tambah dan Daya

Saing”, sebagai berikut :

1. Teknologi proses produksi sari buah tropika skala

UKM di Kalimantan Timur (2 teknologi). Potensi

buah-buahan di Kabupaten Kutai Kartanegara,

Kalimantan Timur cukup besar. Pemanfaatan buah-

buahan tersebut baru terbatas untuk konsumsi segar dan

belum dimanfaatkan menjadi bahan baku olahan,

termasuk produk sari buah. Untuk mendukung rencana

Laporan Akuntabilitas Kinerja BB-Pascapanen Tahun 2012 20

pengembangan industri pengolahaan sari buah skala UKM

oleh Pemda Kutai Kartanegara diperlukan modifikasi

teknologi proses sari buah skala UKM.

Hasil yang telah diperoleh dari kegiatan ini berupa 2

teknologi pengolahan sari buah, yaitu : 1) teknologi

pemeraman buah cempedak yang menghasilkan susut

bobot dan total asam rendah dengan TPT dan vitamin C

yang tinggi dan 2) teknologi proses produksi sari buah

campuran (mix juice) antara nenas – cempedak dan

nenas – pepaya skala UKM. Produk sari buah tersebut

lebih disukai konsumen dibandingkan produk sari buah

yang ada dipasaran. Daya simpan produk mencapai 265

hari pada suhu penyimpanan 5oC.

Teknologi proses produksi sari buah campuran skala UKM

telah diimplementasikan pada Kelompok Wanita Tani

(KWT) di Kutai Kartanegara, Kalimantan Timur

bekerjasama dengan Badan Ketahanan Pangan dan

Penyuluhan Kabupaten Kutai Kartanegara.

Gambar 5. Pengolahan sari buah skala UKM dan contoh produknya

2. Teknologi pengolahan hasil perkebunan (gambir,

nilam dan kopi) di Pakpak Barat Sumatera Utara (2

teknologi). Komoditas perkebunan unggulan yang

dikembangkan di Kabupaten Pakpak Bharat adalah

gambir, nilam dan kopi. Namun demikian, komoditas

tersebut belum tergarap secara optimal dan kualitas

produk yang dihasilkan belum sesuai dengan persyaratan

standar SNI sehingga perlu perbaikan teknologi

pengolahan gambir, minyak nilam dan kopi di tingkat

petani atau kelompok tani.

Hasil yang telah diperoleh dari kegiatan ini meliputi :

1) perbaikan teknologi pengolahan gambir (antara lain

introduksi alat pencetak) dapat meningkatkan mutu

gambir tingkat petani (produk lebih padat, warna lebih

cerah, kadar air rendah dan kadar katekin meningkat),

2) perbaikan teknologi pengolahan dan pemurnian

minyak nilam dengan larutan Na-EDTA 3% dapat

memperbaiki warna minyak dan dan meningkatkan kadar

patchouli alkohol, dan 3) perbaikan teknologi pengolahan

kopi dengan mengintroduksikan proses pengolahan basah

dan pengemasan dapat memperbaiki mutu kopi.

Perbaikan teknologi pengolahan gambir, minyak nilam

dan kopi telah disosialisasikan kepada petani di

Kabupaten Pakpak Bharat, Sumatera Utara bekerjasama

dengan Disperindagkop dan UMKM Kabupaten Pakpak

Bharat.

Laporan Akuntabilitas Kinerja BB-Pascapanen Tahun 2012 21

Gambar 6. Praktek pengolahan gambir dan produk sebelum (a) dan setelah pelatihan (b)

3. Teknologi nanoenkapsulasi minyak biji pala

sebagai bahan preservatif puree jambu merah

dan sari buah apel (1 teknologi). Meningkatnya

kesadaran masyarakat untuk hidup sehat meningkatkan

kebutuhan bahan pangan yang aman dan sehat untuk

dikonsumsi. Selama ini, proses pengawetan bahan

pangan olahan termasuk puree dan sari buah banyak

tergantung pada pengawet kimia yang kurang aman.

Kondisi tersebut meningkatkan peluang pengembangan

bahan pengawet alami yang lebih aman bagi kesehatan.

Nanoenkapsulasi minyak biji pala sebagai pengawet alami

akan meningkatkan aktivitas antimikroba sehingga akan

meningkatkan efekitfitasnya sebagai pengawet.

Hasil yang telah diperoleh dari kegatan ini adalah

teknologi nanoenkapsulasi minyak biji pala dengan

ukuran partikel < 300 nm yang memiliki kemampuan

sebagai antimikroba. Produk nanoenkapsulasi minyak

pala dengan konsentrasi 30 mg/ml mampu menghambat

pertumbuhan mikroba S. cereviseae hingga 2 log dalam

pengujian MIC (Minimum Inhibitory Concentration).

4. Teknologi penanganan susut pascapanen padi

mendukung P2BN (1 teknologi). Susut pascapanen

padi terjadi pada setiap tahapan produksi, mulai dari

pemanenan, perontokan, pengeringan, pengangkutan,

penggilingan dan penyimpanan. Teknologi penekanan

susut padi pada proses penggilingan sangat penting

diketahui karena susut pada tahapan tersebut baik

kuantitas maupun kualitas cukup tinggi. Selain aspek

teknologi, metode pengukuran susut pascapanen padi

yang tepat sangat penting karena tidak tepatnya metode

pengukuran akan menyebabkan kesalahan dalam

menentukan ketersediaan stok beras dan menentukan

prioritas ekspor atau impor. Pada tahun 2011 telah

diperoleh perbaikan metode pengukuran susut

pemanenan padi, namun perlu disosialisasikan kepada

pengguna untuk meningkatkan pemahaman metode

pengukuran susut.

Hasil yang telah diperoleh dari kegiatan ini, yaitu

teknologi penggilingan padi untuk menekan susut

penggilingan baik kuantitas maupun kualitas. Konfigurasi

penggilingan dengan 1 kali husker – 1 kali separator – 2

kali polisher mampu mengurangi susut 1,16% dan

meningkatkan rendemen giling 2,47%. Hasil lainnya yaitu

(a)

(b)

Laporan Akuntabilitas Kinerja BB-Pascapanen Tahun 2012 22

meningkatnya tingkat pemahaman metode pengukuran

susut pascapanen padi pada tingkat pengguna melalui

sosialisasi di 6 propinsi (D.I. Yogyakarta, Jawa Barat,

Jawa Tengah, Jawa Timur, Sumatera Selatan dan

Sulawesi Selatan). Pedoman Umum Pengukuran Susut

Pascapanen Padi yang dihasilkan telah dipergunakan

Direktorat Pascapanen Kementerian Pertanian dalam

penyempurnaan Buku Pedoman Survei Susut Hasil Padi

Tahun 2012.

Gambar 7. Sosialisasi metode pengukuran susut

pascapanen padi

5. Teknologi penerapan pemodelan dinamis untuk

perencanaan pencapaian target perberasan

nasional (1 teknologi). Penekanan susut padi dalam

rangka pencapaian target perberasan dengan pendekatan

sistem dinamis merupakan sebuah upaya untuk melihat

persoalan susut padi ini secara komprehensif, integratif

dan melibatkan seluruh faktor yang berpengaruh

langsung maupun tidak langsung yang menyebabkan

terjadinya susut. Berdasarkan pendekatan sistem ini

dapat dibuat causal loop diagram, model, validasi yang

kemudian dilakukan simulasi dengan menggunakan

berbagai skenario kebijakan, sehingga target dan sasaran

dalam menurunkan susut ini dapat tercapai.

Hasil yang telah diperoleh dari kegiatan ini adalah

teknologi penerapan sistem penunjang keputusan

berbasis pemodelan dinamis untuk perencanaan

pencapaian target perberasan nasional : studi kasus

penekanan susut pascapanen padi di Jawa Barat.

Penerapan skenario penurunan susut padi, baik melalui

penerapan mekanisasi pertanian maupun simulasi

percepatan penerapan sistem mutu (GAP, GHP, GMP,

GSP dan GDP) dapat menurunkan susut cukup signifikan.

Sistem Penunjang Keputusan ini telah dibuat

menggunakan powersim 2005 dan didukung dengan

perangkat pengolah peta yaitu : ArcView GIS 3.1 dan

Quantum GIS 1.7.4.

6. Teknologi nanoenkapsulasi ekstrak temulawak

dalam pendispersi minyak sawit kaya beta karoten

untuk meningkatkan bioavaibilitas dan sifat anti-

inflammasi (1 teknologi). Temulawak mengandung

berbagai senyawa fitokimia dalam bentuk minyak atsiri,

kurkumin, demethoxycurcumin dan non-fenolik. Senyawa

diketahui memiliki berbagai aktivitas fungsional, seperti

Laporan Akuntabilitas Kinerja BB-Pascapanen Tahun 2012 23

antikanker, anti-inflamasi, menghambat karsinogen pada

DNA, mencegah tumbuhnya tumor, dan menghambat

reaksi oksigen radikal bebas. Kemampuan aktivitas

fungsional dan bioavaibilitas dari senyawa fitokimia

temulawak dapat ditingkatkan dengan menerapkan

nanoteknologi.

Hasil yang telah diperoleh dari kegiatan ini adalah

teknologi emulsifikasi dengan metode High Pressure

Homogenizer (HPH) pada formula ekstrak temulawak

5,94%, tween 80 1,5%, dan tween 20 1,5%

menghasilkan emulsi stabil dengan ukuran partikel 74,7

nm dan nilai Polydispersity Index (PDI 0,272) serta

mampu meningkatkan bioaksesibilitas kurkumin sampai

dengan 98,29%.

7. Teknologi sintesis nano-katekin dari daun

gambir untuk aplikasi pada produk neutrasetikal

(1 teknologi). Perhatian masyarakat akan manfaat

kesehatan dari daun gambir yang semakin meningkat,

memerlukan penelitian terintegrasi untuk menghasilkan

komponen bioaktif seperti senyawa katekin dalam bentuk

serbuk serta pemanfaatannya dalam kehidupan sehari-

hari. Salah satu manfaat yang berpeluang dikembangkan

adalah pemanfaatan komponen bioaktif gambir sebagai

produk suplemen. Untuk meningkatkan efektifitas produk

maka penerapan teknologi nanoenkapsulasi selain

meningkatkan stabilitasnya, juga dapat meningkatkan

solubilitas dan bioavaibilitas senyawa katekin.

Hasil yang telah diperoleh pada kegiatan ini adalah

teknologi emulsifikasi dengan metode low energy pada

formula kitosan 0,2%, katekin 0,4% dan larutan Na-TPP

0,1% mampu menghasilkan nanoenkapsulasi katekin

dengan ukuran partikel 137,6 nm yang berfungsi sebagai

antioksidan.

Kegiatan Pendukung :

Diseminasi teknologi dan kerjasama

Kegiatan penunjang penelitian dan pengembangan

pascapanen pertanian adalah diseminasi inovasi teknologi

pascapanen pertanian dan kerjasama. Badan Litbang

Pertanian dan UK/UPT dibawahnya menganut pola Sistem

Diseminasi Multi Channel (SDMC) dalam menyebarluaskan

hasil-hasil penelitiannya. Artinya penyebarluasan hasil-hasil

penelitian yang prospektif kepada para penggunanya

dilakukan melalui berbagai channel komunikasi seperti

pembuat kebijakan di pusat dan daerah, penyuluh, petani

dan swasta serta melalui berbagai kegiatan seperti

ekspose/pameran, seminar, open house, publikasi maupun

kerjasama. Adapun kegiatan diseminasi yang dilaksanakan

BB-Pascapanen selama tahun 2012, antara lain melalui :

a) Publikasi, b) Ekspose/pameran/seminar ilmiah dan

pertemuan ilmiah lainnya, dan c) Kerjasama dalam dan luar

Laporan Akuntabilitas Kinerja BB-Pascapanen Tahun 2012 24

negeri. Dana untuk kegiatan diseminasi dan kerjasama

sebesar Rp 894.451.000, sedangkan realisasinya sebesar

Rp 878.819.570 (98,25%).

Capaian kinerja kegiatan publikasi tahun 2012, yaitu :

a) Jurnal Penelitian Pascapanen Pertanian sebanyak 3 nomor

(realisasi 100%), b) Buletin Teknologi Pascapanen Pertanian

sebanyak 3 nomor (realisasi 100%), c) Buku teknologi

sebanyak 3 judul berupa pedoman teknis dan kumpulan

teknologi (realisasi 100%), d) Leaflet/brosur teknologi

sebanyak 16 judul (realisasi 145%), e) Poster teknologi

sebanyak 4 judul (realisasi 33%), dan f) Laporan tahunan

sebanyak 1 judul (100%). Rendahnya poster yang dicetak

karena telah ada digital poster yang menggantikan poster

tercetak. Pada tahun 2012, jurnal dan buletin pascapanen

berhasil memperoleh sertifikat akreditasi yang ke-3 dengan

masa berlaku akreditasi selama tiga tahun.

Pada tahun 2012, BB-Pascapanen berpartisipasi dalam

12 kegiatan ekspose/pameran dan mengadakan satu kali

seminar ilmiah. Ke-7 kegiatan ekspose/pameran tersebut

adalah a) Agrinex-Expo yang dilaksanakan pada 30 Maret-2

April 2012 di Jakarta, b) Pameran dalam rangka Rakornas

TMMD-AD pada tanggal 18 April 2012, c) Climate Change

Education Forum and Expo pada tanggal 19-21 April 2012,

d) Chief Editorial Meeting pada tanggal 8 Mei 2012,

e) Pameran dalam rangka HUT Bogor pada tanggal 15 Mei

2012, f) Agro Food pada tanggal 31 Mei-3 Juni 2012 di

Jakarta Convention Center, dan g) Hari Susu Nusantara

pada tanggal 1-3 Juni 2012 di Jogja Expo Center, h) Pentas

Hortikultura pada tanggal 4-6 Juli 2012 di Subang, i) Hari

Krida Pertanian Ke-40 pada tanggal 17 Juli 2012 di

Kementan, j) Riteks Expo pada tanggal 8-11 Agustus 2012

di ITB, k) Seminar Nasional Mekanisasi Pertanian pada

tanggal 30-31 Oktober 2012 di Serpong, dan l) Pameran

dalam rangka International Maize Conference pada tanggal

22-24 Nopember 2012 di Gorontalo. Adapun kegiatan

seminar ilmiah yang dilaksanakan yaitu Lokakarya Nasional

Nano Teknologi Pangan dan Pertanian : Status dan Strategi

Inovasi Penelitian pada tanggal 13 Juni 2012 di Bogor.

Capaian kinerja kegiatan kerjasama pada tahun 2012,

yaitu : a) Trial Eskspor buah mangga arumanis dan

manalagi (kerjasama dengan PT. Alamanda Sejati Utama),

b) Pengembangan teknologi pengolahan lada putih higienis

(kerjasama dengan PT. Motasa Indonesia), dan

c) Pengembangan teknologi nano untuk pangan dan

pertanian (kerjasama dengan Masyarakat Nano Indonesia),

d) Program Insentif Peningkatan Kemampuan Peneliti dan

Perekayasa (Kerjasama dengan Ristek), e) Pemanfaatan

Laboratorium Pengujian BB-Pascapanen untuk Analisis Mutu

Beras (Kerjasama dengan PT. Agri Mandiri Lestari),

f) Pengembangan Produk Tepung Kedelai sebagai Bahan

Baku Minuman Kesehatan (Kerjasama dengan PD. Gama),

g) Pengembangan Sup Jamur Instan Skala UKM (Kerjasama

dengan Dinas Pertanian, Kehutanan dan Peternakan,

Karawang), h) Pengembangan Produk Snack Bar Ubijalar di

Pasuruan, Jawa Timur (Kerjasama dengan Sentra

Pengembangan Agribisnis Terpadu), i) Pengembangan mi

Laporan Akuntabilitas Kinerja BB-Pascapanen Tahun 2012 25

dari tepung jagung termodifikasi (Kerjasama dengan Kantor

Ketahanan Pangan Kabupaten Temanggung), j) Persiapan

Kegiatan Laboratorium Lapang Bersama (Kerjasama dengan

Kab. Pakpak, Papua Barat), k) Kerjasama Konsorsium Badan

Litbang Pertanian dengan Pemda Pakpak Bharat (Kerjasama

dengan Pemda Pakpak Bharat, Sumatera Utara), l) Analisis

Kebijakan Model Diversifikasi Pangan dengan Pendekatan

Sistem Modelling (Kerjasama dengan Badan Litbang

Pertanian) dan m) Establishment of Network and Model

Manual of Postharvest Technology of Horticultural Crops in

Indonesia (Kerjasama dengan AFACI-RDA, Korea). Kegiatan

a-c merupakan lanjutan dari kerjasama tahun 2011.

Selain faktor-faktor yang mempengaruhi keberhasilan

pencapaian sasaran seperti telah dijelaskan di atas, pada

pelaksanaan kegiatan terdapat beberapa kendala yang

menjadi hambatan, antara lain :

1. Bahan baku yang diperlukan pada beberapa kegiatan

penelitian ketersediaannya sangat tergantung pada

musim panen sehingga pelaksanaan kegiatan harus

menunggu datangnya musim panen. Selain itu, adanya

pergeseran musim menyebabkan perubahan musim

panen pada beberapa komoditas.

2. Kegiatan penelitian yang dilaksanakan di BB-Pascapanen

banyak menggunakan bahan kimia baik untuk proses

maupun analisisnya. Beberapa bahan kimia spesifik

(khusus) sering terlambat penyediaannya karena harus

diadakan melalui inden yang waktunya cukup lama.

Selain itu, sering terjadi perubahan spesifikasi bahan

kimia yang diajukan oleh peneliti (antara lain karena

perubahan metode) sehingga menyebabkan

keterlambatan pengadaannya.

3. Jadwal pemakaian beberapa peralatan analisis di

laboratorium sangat padat sehingga banyak terjadi

antrian pemakaian alat. Selain itu, untuk kegiatan

penelitian berbasis nanoteknologi banyak menggunakan

peralatan di instansi lain karena peralatan tersebut di

BB-Pascapanen belum tersedia.

4. Kegiatan penelitian yang bekerjasama dengan pihak lain

sering terhambat pelaksanaannya yang disebabkan oleh

kesiapan mitra kerjasama.

Langkah-langkah yang akan dilakukan untuk

mengantisipasi hambatan dan kendala yang dihadapi dalam

pelaksanaan kegiatan ke depan, yaitu : 1) merencanakan

dan mempersiapkan pelaksanaan kegiatan secara cermat

baik terkait dengan kebutuhan bahan baku maupun bahan

kimia serta metode penelitian, 2) pengadaan bahan-bahan

kimia khusus (spesifik) dimulai pada awal tahun anggaran,

3) mengkoordinasikan kegiatan penelitian dengan

laboratorium, khususnya dalam pengaturan jadwal

pemakaian peralatan dengan lebih baik, sedangkan untuk

peralatan yang terkait dengan nanoteknologi pada tahun

2013 sedang dilakukan pengadaannya melalui dana

SMARTD Badan Litbang Pertanian, 4) melakukan revisi

dokumen perencanaan jika terdapat perubahan dari

rencana, 5) menyusun analisis dan penanganan risiko

secara cermat untuk mengantisipasi kendala-kendala yang

Laporan Akuntabilitas Kinerja BB-Pascapanen Tahun 2012 26

mungkin terjadi selama pelaksanaan penelitian, dan 6)

koordinasi yang lebih intensif dengan mitra kerjasama sejak

perencanaan penelitian.

1.3. AKUNTABILITAS KEUANGAN

Pencapaian kinerja akuntabilitas keuangan

BB-Pascapanen berhasil dengan baik dalam mendukung

pencapaian sasaran yang ditargetkan. Untuk membiayai

operasional, BB-Pascapanen pada tahun 2012 mendapat

anggaran sebesar Rp 20.225.678.000, kemudian mengalami

tiga kali revisi anggaran. Revisi pertama mengalami

penurunan anggaran menjadi Rp 19.817.678.000, akibat

kebijakan pemerintah terkait dengan subsidi BBM, revisi

kedua anggaran meningkat menjadi Rp 20.041.516.000,

karena penerimaan PNBP fungsional TA. 2012 yang melebihi

target, dan pada revisi ketiga anggaran meningkat menjadi

Rp 20.101.287.000, karena mendapatkan hibah dari

Agriculture Cooperation Initiative, Rural Development

Administration (AFACI-RDA), Suwon, Republik Korea.

Belanja dalam rangka operasional kegiatan

BB-Pascapanen dilakukan dengan mempertimbangkan

prinsip efisiensi, namun tetap menjamin terlaksananya

seluruh kegiatan sebagaimana yang telah ditetapkan dalam

perencanaan. Pagu anggaran BB-Pascapanen dialokasikan

untuk belanja pegawai Rp 8.715.786.000 (43,36%), belanja

barang Rp 8.529.459.000 (42,43%), dan belanja modal

Rp 2.856.042.000 (14,21%). Komposisi pagu berdasarkan

jenis belanja disajikan pada Gambar 8.

Gambar 8. Komposisi pagu anggaran berdasarkan jenis

belanja

Realisasi penyerapan anggaran BB-Pascapanen sampai

dengan 31 Desember 2012 berdasarkan sasaran disajikan

pada Tabel 12. Berdasarkan data pada tabel tersebut

anggaran yang berhasil diserap untuk membiayai seluruh

kegiatan BB-Pascapanen sebesar Rp 18.946.199.034

(94,25%), sehingga dana yang tidak terserap sebesar

Rp 1.155.087.966 (5,75%). Sebagian besar dana yang tidak

terserap terjadi pada kegiatan penunjang antara lain belanja

pegawai yang meliputi belanja gaji pokok/tunjangan, uang

makan, TKK dan transito. Adanya sejumlah pegawai yang

tugas belajar dan pegawai yang mengalami keterlambatan

dalam menyelesaikan tugas belajarnya serta pegawai yang

berhenti sementara dari jabatan fungsional sangat

mempengaruhi penyerapan belanja pegawai. Selain itu,

dana yang tidak terserap tersebut merupakan hasil

penghematan pada belanja modal. Namun demikian,

walaupun tidak seluruh anggaran diserap untuk membiayai

kegiatan BB-Pascapanen, capaian fisik seluruh kegiatan

TA. 2012 dapat tercapai 100%.

43,36%

42,43%14,21% Belanja Pegawai

Belanja Barang

Belanja Modal

Laporan Akuntabilitas Kinerja BB-Pascapanen Tahun 2012 27

Dalam hal akuntabilitas keuangan, LAKIP ini baru

dapat menginformasikan realisasi penyerapan anggaran dan

belum menginformasikan adanya efisiensi penggunaan

sumberdaya. Hal ini karena adanya kendala yang sampai

saat ini sistem penganggaran yang ada belum sepenuhnya

berbasis kinerja, sehingga salah satu komponen untuk

mengukur capaian efisiensi, yaitu standar analisis biaya

belum ditetapkan oleh instansi yang berwenang.

BB-Pascapanen berdasarkan peraturan yang berlaku

juga diwajibkan untuk mengumpulkan dan menyetorkan

penerimaan negara bukan pajak (PNBP). Secara umum

target PNBP yang ditetapkan dapat tercapai bahkan

terlampaui. Realisasi penerimaan PNBP fungsional sampai

dengan 31 Desember 2012 sebesar Rp 1.014.454.545 atau

93,2% dari target PNBP sebesar Rp 525.000.000.

Tabel 12. Pagu dan realisasi anggaran BB-Pascapanen TA 2012 berdasarkan sasaran

No. Sasaran Program/Kegiatan/

Sub Kegiatan

Anggaran

(Rp)

Realisasi s/d 31 Desember 2012

Rp %

Program Penciptaan Teknologi dan Varietas Unggul Berdaya Saing

1. Terciptanya inovasi teknologi penanganan dan pengolahan hasil pertanian mendukung ketahanan pangan, nilai tambah, daya saing dan ekspor

1. Teknologi penanganan segar produk pertanian

594.050.000 581.729.416 97,93

2. Teknologi dan produk untuk diversifikasi pangan dan substitusi pangan impor

183.000.000 181.690.250 99,28

3. Teknologi dan produk baru untuk peningkatan nilai tambah dan daya saing

1.495.360.000

1.467.197.233

98,12

2. Diseminasi teknologi dan kerjasama

1. Pelaksanaan diseminasi teknologi

580.140.000 570.782.070 98,39

1. Pelaksanaan kerjasama 314.311.000 308.037.500 98,00

3. Penunjang Lainnya (gaji, kegiatan manajemen, operasional, modal)

16.934.426.000 15.836.762.565 93,52

Total 20.101.287.000 18.946.199.034 94,25

Laporan Akuntabilitas Kinerja BB-Pascapanen Tahun 2012 28

BAB IV

PENUTUP

Peran BB-Pascapanen sebagai lembaga penelitian dan

pengembangan di bidang pascapanen pertanian menjadi semakin

strategis, karena kebutuhan terhadap bahan pangan yang

berkualitas, sehat, dan aman dikonsumsi semakin meningkat.

Sementara itu, masih banyak kendala yang dihadapi oleh produsen

pangan dalam upaya memenuhi kebutuhan pangan yang

berkualitas, antara lain tingkat susut yang masih besar, sangat

beragamnya kualitas produk yang dihasilkan, kurang disukainya

produk lokal oleh konsumen serta ketersediaan dan penguasaan

teknologi pengolahan hasil pertanian yang masih terbatas.

Permasalahan tersebut masih terus berlangsung hingga saat ini

walaupun BB-Pascapanen telah memberikan kontribusi melalui

inovasi teknologi pascapanen yang didiseminasikan. Namun

demikian, upaya yang sudah dilakukan tersebut nampaknya belum

mencukupi dan perlu terus ditingkatkan.

Seiring dengan semakin kompleksnya permasalahan dan

meningkatnya kebutuhan masyarakat pengguna terhadap inovasi

teknologi pascapanen, maka kuantitas dan kualitas inovasi

teknologi pascapanen yang dihasilkan perlu terus ditingkatkan.

Dalam rangka mengetahui kuantitas dan kualitas inovasi

teknologi yang dihasilkan BB-Pascapanen, dilakukan pengukuran

terhadap pencapaian kinerja sasaran yang ditargetkan BB-

Pascapanen pada TA. 2012. Berdasarkan hasil pengukuran

tersebut, BB-Pascapanen telah melaksanakan tugas pokok dan

fungsinya dengan baik. Jika dibandingkan antara target dan

capaian indikator utamanya, sasaran yang telah ditetapkan dapat

tercapai dengan hasil baik (rata-rata capaian 107%). Dua

indikator utama pada TA 2012, yang terdiri atas teknologi

penanganan segar produk pertanian serta teknologi dan produk

untuk diversifikasi pangan dan substitusi pangan impor berhasil

mencapai target (100%), sedangkan teknologi dan produk untuk

peningkatan nilai tambah dan daya saing pencapaiannya melebihi

target (112,5%).

Keberhasilan pencapaian sasaran tersebut didorong oleh

kerja keras dan komitmen para peneliti serta dukungan

manajemen baik pada aspek pelayanan keuangan, perpustakaan,

dan sarana penelitian (laboratorium). Selain itu, keberhasilan

tersebut juga karena telah diterapkannya Sistem Pengendalian

Intern Pemerintah (SPIP) di BB-Pascapanen termasuk monitoring

dan evaluasi yang dilaksanakan secara periodik.

Selain faktor-faktor yang mempengaruhi keberhasilan

pencapaian sasaran, terdapat beberapa kendala yang menjadi

hambatan dalam pelaksanaan kegiatan penelitian antara lain :

ketersediaan bahan baku yang sangat tergantung pada musim

panen, penyediaan bahan kimia spesifik (khusus) sering terlambat

karena harus diadakan melalui inden, beberapa jenis peralatan

analisis laboratorium sangat padat pemakaiannya, dan penelitian

yang bekerjasama dengan pihak lain sering terhambat karena

kesiapan mitra kerjasama.

Laporan Akuntabilitas Kinerja BB-Pascapanen Tahun 2012 29

Langkah-langkah yang akan dilakukan untuk mengantisipasi

hambatan dan kendala yang dihadapi dalam pelaksanaan

kegiatan ke depan, yaitu merencanakan dan mempersiapkan

pelaksanaan kegiatan secara cermat baik terkait dengan

kebutuhan bahan baku maupun bahan kimia serta metode

penelitian, pengadaan bahan-bahan kimia khusus (spesifik)

dimulai pada awal tahun anggaran, mengkoordinasikan kegiatan

penelitian dengan laboratorium, khususnya dalam pengaturan

jadwal pemakaian peralatan dengan lebih baik, melakukan revisi

dokumen perencanaan jika terdapat perubahan dari rencana,

menyusun analisis dan penanganan risiko secara cermat untuk

mengantisipasi kendala-kendala yang mungkin terjadi selama

pelaksanaan penelitian, dan koordinasi yang lebih intensif dengan

mitra kerjasama sejak perencanaan penelitian.

Laporan Akuntabilitas Kinerja BB-Pascapanen Tahun 2012 30

LAMPIRAN

Laporan Akuntabilitas Kinerja BB-Pascapanen Tahun 2012 31

Lampiran 1

RENCANA STRATEJIK TAHUN 2010-2014

Instansi : Balai Besar Penelitian dan Pengembangan Pascapanen Pertanian

Visi : Menjadi institusi penelitian dan pengembangan andalan yang menghasilkan inovasi teknologi pascapanen untuk ketahanan pangan dan kesejahteraan masyarakat pertanian

Misi : 1. Menghasilkan inovasi teknologi diversifikasi pangan dengan memanfaatkan sumber daya domestik untuk mendukung ketahanan pangan 2. Menghasilkan inovasi teknologi pascapanen dalam rangka peningkatan nilai tambah, daya saing, mutu dan keamanan produk pertanian 3. Membangun kerja sama dalam dan luar negeri untuk mempercepat alih teknologi dan penguasaan IPTEK

TUJUAN

SASARAN CARA MENCAPAI TUJUAN DAN SASARAN

KET URAIAN INDIKATOR KEBIJAKAN PROGRAM

1. Menghasilkan dan mengembangkan inovasi teknologi pengolahan pangan penanganan dan pengolahan untuk mengurangi kehilangan hasil, mempertahankan mutu, keamanan produk pertanian serta memiliki nilai tambah dan daya saing

2. Menghasilkan dan mengembangkan inovasi

teknologi pengolahan pangan pokok baru dan substitusi bahan pangan impor untuk mendukung ketahanan pangan

3. Mempercepat alih teknologi dan penguasaan iptek melalui kemitraan penelitian dan pengembangan teknologi pascapanen

Peningkatan inovasi teknologi pascapanen yang unggul dan adaptif berbasis sumber daya

lokal mendukung diversifikasi pangan dan peningkatan nilai tambah, daya saing dan ekspor.

1. 21 teknologi penanganan segar produk pertanian yang dapat

memperpanjang daya simpan dan menekan kerusakan untuk tujuan ekspor dan domestik

2. 15 produk/teknologi untuk diversifikasi pangan,dan substitusi pangan impor

3. 37 produk/teknologi untuk peningkatan nilai tambah dan daya saing produk

pertanian.

1. Memfokuskan penciptaan teknologi dalam rangka diversifikasi pangan,

meningkatkan nilai tambah, daya saing dan ekspor

2. Meningkatkan penguasaan iptek dan mempercepat proses alih teknologi

3. Memperkuat kapasitas SDM, sarana/prasarana dan manajemen

penelitian yang akuntabel.

1. Penelitian dan pengembangan teknologi penanganan segar produk

pertanian 2. Penelitian dan

pengembangan produk dan teknologi mendukung diversifikasi pangan dan subsitusi pangan impor

3. Pengembangan produk dan teknologi untuk meningkatkan nilai tambah dan daya saing

Laporan Akuntabilitas Kinerja BB-Pascapanen Tahun 2012 32

Lampiran 2

RENCANA KINERJA TAHUNAN BB-PASCAPANEN TA. 2012

Laporan Akuntabilitas Kinerja BB-Pascapanen Tahun 2012 33

Lampiran 3

PENETAPAN KINERJA

Laporan Akuntabilitas Kinerja BB-Pascapanen Tahun 2012 34

Laporan Akuntabilitas Kinerja BB-Pascapanen Tahun 2012 35

Lampiran 4

PENGUKURAN KINERJA BB-PASCAPANEN TA. 2012

SASARAN STRATEGIS INDIKATOR KINERJA TARGET REALISASI %

(1) (2) (3) (4) (5)

Terciptanya inovasi teknologi penanganan dan pengolahan hasil pertanian mendukung ketahanan pangan, nilai tambah, daya saing dan ekspor

A. Teknologi Penanganan Segar Produk Pertanian 4 teknologi 4 teknologi 100

1. Teknologi aplikasi pengawet alami untuk memperpanjang masa simpan daging segar 2. Teknologi produksi biopreservatif dari buah mangga rucah 3. Teknologi nondestruktif untuk grading ukuran dan kualitas buah tropika 4. Teknologi pengembangan edible film dari komposit puree buah dan sayur nanoserat

selulosa dengan sifat antimikroba sebagai kemasan bahan pangan segar

1 teknologi 1 teknologi 1 teknologi 1 teknologi

1 teknologi 1 teknologi 1 teknologi 1 teknologi

100 100 100 100

B. Teknologi dan Produk untuk Diversifikasi Pangan dan Substitusi Pangan Impor

2 teknologi/ produk

2 teknologi/ produk

100

1. Teknologi diversifikasi produk olahan pangan non beras mendukung KRPL 2 teknologi 2 teknologi 100

C. Teknologi dan Produk untuk Peningkatan Nilai Tambah dan Daya Saing 8 teknologi/ produk

9 teknologi/ produk

112,5

1. Teknologi proses produksi sari buah tropika skala UKM di Kalimantan Timur 2. Teknologi pengolahan hasil perkebunan (gambir, nilam dan kopi) di Pak Pak Barat,

Sumatera Utara 3. Teknologi nanoenkapsulasi minyak biji pala sebagai bahan preservatif puree jambu

merah dan sari buah apel 4. Teknologi penanganan susut pascapanen padi mendukung P2BN

5. Teknologi penerapan pemodelan dinamis untuk perencanaan pencapaian target perberasan nasional

6. Teknologi nanoenkapsulasi ekstrak temulawak dalam pendispersi minyak sawit kaya beta karoten untuk meningkatkan bioavaibilitas dan sifat anti inflammasi

7. Teknologi sintesis nano-katekin dari gambir untuk aplikasi pada produk nutraseutikal fungsional

1 teknologi 2 teknologi

1 teknologi

1 teknologi

1 teknologi

1 teknologi

1 teknologi

1 teknologi 3 teknologi

1 teknologi

1 teknologi

1 teknologi

1 teknologi

1 teknologi

100 150

100

100

100

100

100