LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI ......Laporan Kinerja Tahun 2020. Tujuan penyusunan laporan...

31
LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH PROGRAM PENCEGAHAN DAN PENGENDALIAN PENYAKIT DINAS KESEHATAN PROVINSI JAWA BARAT SATKER (05) TAHUN 2020 PEMERINTAH PROVINSI JAWA BARAT DINAS KESEHATAN TAHUN 2020

Transcript of LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI ......Laporan Kinerja Tahun 2020. Tujuan penyusunan laporan...

Page 1: LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI ......Laporan Kinerja Tahun 2020. Tujuan penyusunan laporan kinerja ini selain sebagai amanah dalam Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH

PROGRAM PENCEGAHAN DAN PENGENDALIAN PENYAKIT DINAS KESEHATAN PROVINSI JAWA BARAT SATKER (05)

TAHUN 2020

PEMERINTAH PROVINSI JAWA BARAT DINAS KESEHATAN

TAHUN 2020

Page 2: LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI ......Laporan Kinerja Tahun 2020. Tujuan penyusunan laporan kinerja ini selain sebagai amanah dalam Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah

ii

DINAS KESEHATAN PROVINSI JAWA BARAT

TAHUN 2020

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur senantiasa kita panjatkan kehadirat Allah SWT, karena atas izin dan

perkenaan-Nya Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Barat dapat menyelesaikan dan menyajikan

Laporan Kinerja Tahun 2020.

Tujuan penyusunan laporan kinerja ini selain sebagai amanah dalam Sistem Akuntabilitas

Kinerja Instansi Pemerintah yang termuat dalam Peraturan Presiden Nomor 29 tahun 2014 tentang

Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah dan mengacu pada petunjuk teknis perjanjian

kinerja, pelaporan kinerja dan tata cara reviu instansi pemerintah yang termuat dalam

PERMENPAN No. 53 Tahun 2014, juga sebagai dokumen yang mencerminkan akuntabilitas dan

diharapkan memberikan gambaran capaian kinerja Dinas Kesehatan.

Pelaksanaan tugas pokok dan fungsi Dinas Kesehatan telah dijabarkan dalam Rencana

Strategis (RENSTRA) Tahun 2020 - 2024 dalam bentuk kebijakan, program dan kegiatan. Untuk

mengetahui dan mengukur sampai sejauh mana pelaksanaan Renstra, maka dilaksanakan analisis

capaian kinerja program dan kegiatan yang dilaporkan dalam bentuk Laporan Kinerja tahun 2020

dan merupakan bahan evaluasi dalam rangka meningkatkan kinerja aparatur khususnya kinerja

Dinas Kesehatan. Penyusunan laporan ini telah dilaksanakan secara maksimal, namun disadari

masih terdapat kekurangan baik dari aspek teknis penulisan maupun isi laporan, sehingga

diperlukan koreksi dalam rangka perbaikan laporan dimasa depan.

Apresiasi dan terima kasih kepada seluruh Bidang, Seksi, Program dan UPTD, dan

Pemerintah Kabupaten/Kota yang telah bekerja secara maksimal dengan berbagai tantangan yang

dihadapi guna meningkatkan derajat kesehatan masyarakat yang lebih baik diseluruh wilayah Jawa

Barat dalam mewujudkan Masyarakat Jawa Barat yang mandiri untuk hidup sehat.

Bandung, Januari 2021

Kepala Dinas Kesehatan

Provinsi Jawa Barat

dr. Berli Hamdani Gelung Sakti, MPPM

Pembina Utama Muda

NIP 19661020 199803 1 003

Page 3: LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI ......Laporan Kinerja Tahun 2020. Tujuan penyusunan laporan kinerja ini selain sebagai amanah dalam Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah

iii

RINGKASAN EKSEKUTIF

Dari 7 Indikator Kinerja yang telah ditetapkan dalam Perjanjian Kinerja Tahun 2020 yang

dijanjikan oleh Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Barat dengan Direktur Jenderal P2P untuk

capaian indikator sebagai berikut :

- Presentase ODHA baru ditemukan yang memulai pengobatan ARV dari target 77% tercapai

42% (55%)

- Persentase cakupan penemuan dan pengobatan TBC dari target 80% tercapai 54% (66%)

- Persentase anak 0 – 11 tahun yang mendapatkan Imunisasi Dasar Lengkap dari target

92,9% tercapai 81,6% (88%)

- Persentase kasus kusta baru tanpa cacat dari target 87% tercapai 74% (85%)

- Persentase kasus malaria positif yang diobati sesuai standar dari target 95% tercapai 100%

(105%)

- Jumlah Kabupaten/kota melaksanakan deteksi dini kanker dari target 15 Kab/kota tercapai

0 Kab/kota

- Persentase Nilai kinerja penganggaran dari target >80% tercapai 82,5%

Capaian Realisasi Keuangan pada tahun 2020 per tanggal Januari 2021 berdasarkan Sistem

Perbendaharaan dan Anggaran Negara (SPAN) tercapai 73,64% atau sebesar Rp. 1.903.426.375,-

dari total anggaran sebesar Rp. 2.584.865.000,-

Berikut Realisasi Anggaran Satker 05 :

- Surveilans dan Karantina Kesehatan, Pagu anggaran semula sebesar Rp.1.841.918.000,-,Pagu

anggaran setelah revisi sebesar Rp.815.712.000,- hanya terealisasi sebesar Rp.441.239.500,-

dengan jumlah pengembalian belanja sebesar Rp.120.000,-. Realisasi Netto sebesar

Rp.441.119.500,- (54,09%) sehingga masih tersisa anggaran belanja sebesar Rp.374.592.500,-.

- Pencegahan dan Pengendalian Tular Vektor dan Zoonotik, Pagu anggaran semula sebesar

Rp.3.007.927.000,-. Pagu anggaran setelah revisi sebesar Rp.984.874.000,- hanya terealisasi

sebesar Rp.857.537.000,- dengan jumlah pengembalian belanja sebesar Rp.200.000,-. Realisasi

Netto sebesar Rp.857.337.000,-(87,07%) sehingga masih tersisa anggaran belanja sebesar

Rp.127.537.000,-.

- Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular Langsung, Pagu anggaran semula sebesar

Rp.1.197.976.000,-. Pagu anggaran setelah revisi sebesar Rp.351.966.000,- hanya terealisasi

sebesar Rp.350.766.500,- dengan jumlah pengembalian belanja sebesar Rp.768.000,-. Realisasi

Netto sebesar Rp.349.998.500,- (99,66%) sehingga masih tersisa anggaran belanja sebesar

Rp.1.967.500,-.

- Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Tidak Menular, Pagu anggaran semula

Rp.1.720.666.000,-. Pagu anggaran setelah revisi sebesar Rp.134.846.000,- hanya terealisasi

sebesar Rp.130.795.000,- dengan jumlah pengembalian belanja sebesar Rp.0, Realisasi Netto

sebesar Rp.130.795.000,-(97%) sehingga masih tersisa anggaran belanja sebesar Rp.4.051.000,-.

- Dukman pada Program Pencegahan dan Pengendalian Penyakit, Pagu anggaran semula

Rp.542.000.000,-. Pagu anggaran setelah revisi sebesar Rp.297.467.000,- hanya terealisasi

sebesar Rp.124.176.375,- dengan jumlah pengembalian belanja sebesar Rp.0, Realisasi Netto

Page 4: LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI ......Laporan Kinerja Tahun 2020. Tujuan penyusunan laporan kinerja ini selain sebagai amanah dalam Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah

iv

sebesar Rp.124.176.375,-(41,74%) sehingga masih tersisa anggaran belanja sebesar

Rp.173.290.625,-.

Page 5: LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI ......Laporan Kinerja Tahun 2020. Tujuan penyusunan laporan kinerja ini selain sebagai amanah dalam Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah

v

DAFTAR ISI

halaman

KATA PENGANTAR.. ii

RINGKASAN EKSEKUTIF. iii

DAFTAR ISI iv

DAFTAR TABEL. v

DAFTAR GAMBAR.. vi

DAFTAR LAMPIRAN.. vii

BAB 1 PENDAHULUAN.. 1

1.1 Latar Belakang. 1

1.2 Visi dan Misi 3

1.3 Tugas Pokok dan Fungsi 3

1.4 Sumber Daya Manusia. 4

1.5 Sistematika Penulisan. 5

BAB 2 PERENCANAAN KINERJA.. 6

2.1 Perencanaan Kinerja. 6

2.2 Perjanjian Kinerja. 9

BAB 3 AKUNTABILITAS KINERJA.. 11

3.1 Capaian kinerja. 11

3.2 Realisasi Anggaran. 22

BAB 4 PENUTUP.. 23

4.1 Kesimpulan. 23

4.2 Tindak Lanjut 23

Page 6: LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI ......Laporan Kinerja Tahun 2020. Tujuan penyusunan laporan kinerja ini selain sebagai amanah dalam Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah

vi

DAFTAR TABEL

No table of figures entries found.

Page 7: LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI ......Laporan Kinerja Tahun 2020. Tujuan penyusunan laporan kinerja ini selain sebagai amanah dalam Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah

vii

DAFTAR GAMBAR

Gambar.1.1.

Struktur Organisasi Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Barat

Page 8: LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI ......Laporan Kinerja Tahun 2020. Tujuan penyusunan laporan kinerja ini selain sebagai amanah dalam Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah

Laporan Kinerja Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Barat (Dana Dekonsentrasi 05) Tahun 2020 1

BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Pembangunan kesehatan tahun 2020-2024 adalah Meningkatkan pelayanan Kesehatan menuju cakupan Kesehatan semesta terutama penguatan pelayanan Kesehatan dasar (Primary Health Care) dengan mendorong peningkatan upaya promotive dan preventif, didukung inovasi dan pemanfaatan teknologi. Kementrian Kesehatan RI dalam RPJM 2020-2040 telah menentukan strateginya yang terurai dalam lima point yaitu: 1.Peningkatan Kesehatan ibu dan anak dan kesehatan reproduksi, 2. Percepatan perbaikan gisi masyarakat,3.peningkatan pengendalian penyakit, 4.penguatan gerakan masyarakat hidup sehat (Germas), 5. peningkatan pelayanan kesehatan dan pengawasan obat dan makanan. RPJMN 2020-2024 telah ditetapkan melalui Peraturan Presiden nomor 18 tahun 2020 dan Renstra Kementerian Kesehatan 2020-2024 melalui Peraturan Menteri Kesehatan nomor 21 tahun 2020, Direktorat Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) telah menyusun Rencana Aksi Program P2P tahun 2020 – 2024 yang merupakan jabaran kebijakan Kementerian Kesehatan dalam Pencegahan dan Pengendalian Penyakit sesuai dengan tugas pokok dan fungsi Ditjen P2P termasuk langkah-langkah antisipasi tantangan program selama lima tahun mendatang. Isu strategis di Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Barat yang ada di Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit saat ini dengan adanya Stanting akan terkait terhadap beberapa program yang ada di Bidang P2P seperti Kecacingan, diare ISPA (Pneumoni), Tb dan Imunisasi. Sehingga perlu strategi untuk mengendalikan dan menekan Stanting dengan kegiatan yang dilaksanakan di Bidang P2P. Selain itu juga Penyakit Tidak Menular tetap masih merupakan penyakit yang harus dikendalikan Laporan kinerja ini disusun sebagai bentuk pertanggungjawaban Dinas Kesehatan provinsi Jawa Barat atas pelaksanaan tugas dan fungsi selama Tahun 2020. Disamping itu, laporan kinerja ini merupakan pelaksanaan amanat peraturan perundang-undangan terkait, yakni Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2006 tentang Pelaporan Keuangan dan Kinerja Instansi Pemerintah, Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 29 Tahun 2014 tentang Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah, serta Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negera dan Reformasi Birokrasi Nomor 53 Tahun 2014 tentang Petunjuk Teknis Perjanjian Kinerja, Pelaporan Kinerja, dan Tata Cara Reviu atas Laporan Kinerja Pemerintah. Laporan kinerja ini juga sekaligus menjadi alat atau bahan evaluasi guna peningkatan kinerja Kementerian Kesehatan di masa depan.

1.2 Visi dan Misi Visi dan Misi Kementerian Kesehatan Tahun 2020-2024 mengikuti Visi dan Misi

Presiden Republik Indonesia yaitu “Terwujudnya Indonesia yang Berdaulat, Mandiri dan

Berkepribadian Berlandaskan Gotong-royong”. Upaya untuk mewujudkan visi ini dilaksanakan

melalui 7 misi pembangunan yaitu:

Page 9: LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI ......Laporan Kinerja Tahun 2020. Tujuan penyusunan laporan kinerja ini selain sebagai amanah dalam Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah

Laporan Kinerja Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Barat (Dana Dekonsentrasi 05) Tahun 2020 2

1. Terwujudnya keamanan nasional yang mampu menjaga kedaulatan wilayah,

menopang kemandirian ekonomi dengan mengamankan sumber daya maritim dan

mencerminkan kepribadian Indonesia sebagai negara kepulauan.

2. Mewujudkan masyarakat maju, berkesinambungan dan demokratis berlandaskan

negara hukum.

3. Mewujudkan politik luar negeri bebas dan aktif serta memperkuat jati diri sebagai

negara maritim.

4. Mewujudkan kualitas hidup manusia lndonesia yang tinggi, maju dan sejahtera.

5. Mewujudkan bangsa yang berdaya saing.

6. Mewujudkan Indonesia menjadi negara maritim yang mandiri, maju, kuat dan

berbasiskan kepentingan nasional, serta

7. Mewujudkan masyarakat yang berkepribadian dalam kebudayaan.

Selanjutnya terdapat 9 agenda prioritas yang dikenal dengan NAWA CITA yang ingin

diwujudkan yakni:

1. Menghadirkan kembali negara untuk melindungi segenap bangsa dan memberikan

rasa aman pada seluruh warga Negara.

2. Membuat pemerintah tidak absen dengan membangun tata kelola pemerintahan

yang bersih, efektif, demokratis dan terpercaya.

3. Membangun Indonesia dari pinggiran dengan memperkuat daerah-daerah dan desa

dalam kerangka negara kesatuan.

4. Menolak negara lemah dengan melakukan reformasi sistem dan penegakan hukum

yang bebas korupsi, bermartabat dan terpercaya.

5. Meningkatkan kualitas hidup manusia Indonesia.

6. Meningkatkan produktifitas rakyat dan daya saing di pasar Internasional.

7. Mewujudkan kemandirian ekonomi dengan menggerakkan sektor-sektor strategis

ekonomi domestik.

8. Melakukan revolusi karakter bangsa.

9. Memperteguh ke-Bhineka-an dan memperkuat restorasi sosial Indonesia.

Kementerian Kesehatan mempunyai peran dan berkonstribusi dalam tercapainya

seluruh Nawa Cita terutama dalam meningkatkan kualitas hidup manusia Indonesia. Terdapat

dua tujuan Kementerian Kesehatan pada tahun 2020-2024, yaitu: 1) Peningkatan derajat

kesehatan masyarakat melalui pendekatan siklus hidup.; 2) Penguatan pelayanan kesehatan

dasar dan rujukan; 3) Peningkatan pencegahan dan pengendalian penyakit dan

pengelolaan kedaruratan kesehatan masyarakat; 4) Penigkatan sumber daya Kesehatan; 5)

Peningkatan tata kelola yang baik, bersih, dan inovatif.

Tujuan indikator Kementerian Kesehatan bersifat dampak (impact atau outcome) dalam

peningkatan status kesehatan masyarakat melalui indikator yang akan dicapai yakni sebagai

berikut:

1. Menurunnya angka kematian ibu dari 359 per 100.00 kelahiran hidup (SP 2010),

346 menjadi 306 per 100.000 kelahiran hidup (SDKI 2012).

2. Menurunnya angka kematian bayi dari 32 menjadi 24 per 1.000 kelahiran hidup.

3. Menurunnya persentase BBLR dari 10,2% menjadi 8%.

Page 10: LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI ......Laporan Kinerja Tahun 2020. Tujuan penyusunan laporan kinerja ini selain sebagai amanah dalam Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah

Laporan Kinerja Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Barat (Dana Dekonsentrasi 05) Tahun 2020 3

4. Meningkatnya upaya peningkatan promosi kesehatan dan pemberdayaan

masyarakat, serta pembiayaan kegiatan promotif dan preventif.

5. Meningkatnya upaya peningkatan perilaku hidup bersih dan sehat.

Peran Ditjen P2P dalam mendukung pencapaian indikator Kementerian Kesehatan

yakni menyelenggarakan pencegahan dan pengendalian peyakit secara berhasil-guna dan

berdaya-guna dalam mendukung pencapaian derajat kesehatan masyarakat yang setinggi-

tingginya melalui kegiatan surveilans dan karantina kesehatan, pencegahan dan pengendalian

penyakit menular langsung, pencegahan dan pengendalian penyakit tular vektor dan zoonotik,

pencegahan dan pengendalian penyakit tidak menular, pencegahan dan pengendalian masalah

kesehatan jiwa dan dukungan manajemen dan pelaksanaan tugas teknis lainnya pada Program

P2P.

Visi dan Misi Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Barat

Visi

“Masyarakat Jawa Barat yang Mandiri untuk Hidup Sehat”

Misi

1. Membangun kemandirian masyarakat untuk hidup sehat

2. Menjamin pelayanan kesehatan yang prima

3. Mendukung sumber daya pembangunan kesehatan

4. Regulator pembangunan kesehatan di Jawa Barat

1.3 Tugas Pokok dan Fungsi 1. Tugas Pokok dan Fungsi Dinas Kesehatan Provinsi Tugas Pokok :

Melaksanakan urusan pemerintah di bidang kesehatan, meliputi : kesehatan

masyarakat, pencegahan dan pengendalian penyakit, pelayanan kesehatan dan

sumber daya kesehatan yang menjadi kewenangan daerah Provinsi, melaksanakan

tugas dekonsentrasi dan melaksanakan tugas pembantuan sesuai bidang tugasnya

berdasarkan ketentuan peraturan perundang-undangan.

Fungsi :

a. Penyelenggaraan perumusan kebijakan teknis bidang kesehatan, yang menjadi

kewenangan Daerah Provinsi

b. Penyelenggaraan pengelolaan bidang kesehatan, yang menjadi kewenangan

Daerah Provinsi

c. Penyelenggaraan administrasi Dinas

d. Penyelenggaraan fungsi lain sesuai dengan tugas pokok dan fungsinya.

2. Struktur Organisasi.

Berdasarkan Peraturan Daerah Provinsi Jawa Barat Nomor 22 Tahun 2009 tentang

Tugas dan Fungsi Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Barat, Dinas Kesehatan Provinsi

Jawa Barat mempunyai Stuktur Organisasi dengan susunan sebagai berikut :

Page 11: LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI ......Laporan Kinerja Tahun 2020. Tujuan penyusunan laporan kinerja ini selain sebagai amanah dalam Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah

Laporan Kinerja Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Barat (Dana Dekonsentrasi 05) Tahun 2020 4

Gambar 1.1 Struktur Organisasi Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Barat

1.4 Sumber Daya Manusia Pada tahun 2020, jumlah pegawai di Bidang P2P Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Barat sebanyak 55 orang yang terdiri dari 37 tenaga ASN dan 18 tenaga Non ASN, dengan distribusi pegawai di seksi surveilans dan imunisasi 23 orang, seksi pengendalian penyakit menular 21 orang, dan seksi penyakit tidak menular dan keswa 11 orang.

KEPALA DINAS

KELOMPOK JABATAN

FUNGSIONAL

SEKRETARIAT

SUBAG KEPEGAWAIAN

& UMUM

SUBAG PERENCANAAN DAN

PELAPORAN

SUBAG KEUANGAN &

ASET

BIDANG BINA PELAYANAN KESEHATAN

Seksi Yankes Primer dan Tradisional

Seksi Yankes

Rujukan

Seksi Mutu Yankes

BIDANG PENCEGAHAN

DANPENGENDALIAN PENYAKIT

Seksi Surveilans &

Imunisasi

Seksi Pencegahan dan

Pengendalian Penyakit Menular

Seksi PTM dan

Keswa

BIDANG SUMBER DAYA

KESEHATAN

Seksi Kefarmasian dan Alat Kesehatan

Seksi Pembiayaan dan

Jaminan Kesehatan

Seksi Sumber Daya Manusia

UPTD

BIDANG KESEHATAN

MASYARAKAT

Seksi Kesehatan Keluarga dan Gizi

Seksi Promosi dan Pemberdayaan

Kesehatan

Seksi Kesling dan Kesja Or

1. Bapelkes 6. RSU JAMPANGKULON

2. Balai Labkes 7. RSU AL IHSAN

3. BKKM 8. RS. PARU

4. BKPM 9. RS JIWA

5. RSU PAMEUNGPEUK

Page 12: LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI ......Laporan Kinerja Tahun 2020. Tujuan penyusunan laporan kinerja ini selain sebagai amanah dalam Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah

Laporan Kinerja Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Barat (Dana Dekonsentrasi 05) Tahun 2020 5

a. Grafik.1 Distribusi Pegawai berdasarkan Pendidikan

b. Grafik Distribusi Pegawai berdasarkan jabatan fungsional. Di Bidang P2P tidak ada pegawai dengan Jabatan Fungsional

1.5 Sistematika Penulisan 1. Bab I Pendahuluan

Pada bab ini disajikan penjelasan umum organisasi, dengan penekanan kepada aspek strategis organisasi serta permasalahan utama (strategic issue) yang sedang dihadapi organisasi.

2. Bab II Perencanaan Kinerja

Bab ini menguraikan ringkasan/ikhtisar perjanjian kinerja Kementerian Kesehatan Tahun 2020.

3. Bab III Akuntabilitas Kinerja

a. Capaian Kinerja Organisasi Sub bab ini menyajikan capaian kinerja organisasi untuk setiap pernyataan kinerja sasaran strategis organisasi sesuai dengan hasil pengukuran kinerja organisasi. b. Realisasi Anggaran Sub bab ini menguraikan tentang realisasi anggaran yang digunakan dan telah digunakan untuk mewujudkan kinerja organisasi sesuai dengan dokumen Perjanjian Kinerja

4. Bab IV Penutup

Bab ini menguraikan simpulan umum atas capaian kinerja organisasi serta langkah di masa mendatang yang akan dilakukan organisasi untuk meningkatkan kinerjanya.

1

11

34

2

6

1

0

5

10

15

20

25

30

35

40

S3 S2 S1 D3 SMA SMP

Jenis Pendidikan

Page 13: LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI ......Laporan Kinerja Tahun 2020. Tujuan penyusunan laporan kinerja ini selain sebagai amanah dalam Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah

Laporan Kinerja Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Barat (Dana Dekonsentrasi 05) Tahun 2020 6

BAB 2

PERENCANAAN KINERJA

2.1. Perencanaan Kinerja Perencanaan kinerja merupakan suatu proses yang berorientasi pada hasil yang ingin

dicapai selama kurun waktu satu sampai dengan lima tahun secara sistematis dan

berkesinambungan dengan memperhitungkan potensi, peluang dan kendala yang ada atau yang

mungkin timbul. Perencanaan kinerja instansi pemerintah terdiri atas tiga dokumen

Perencanaan yaitu Rencana Strategis (Renstra) yang merupakan perencanaan 5 tahunan,

Rencana Kerja (Renja), dan Perjanjian Kinerja (PK) yang merupakan perencanaan tahunan.

Perencanaan 5 tahunan Dinas Kesehatan Provinsi khususnya dana Dekonsentrasi berasal dari

Rencana Strategis Kementerian Kesehatan, Rencana Aksi Program Pencegahan dan

Pengendalian Penyakit, Rencana Aksi Kegiatan Direktorat pada Ditjen P2P dan Rencana Kerja

(Renja) Ditjen P2P. Sasaran dan indikator kinerja sasaran kemudian dituangkan dalam

Perjanjian Kinerja Dinas Kesehatan Provinsi.

Rencana Aksi Program Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Tahun 2020 - 2024

adalah sebagai berikut:

1. Menurunnya insidensi TB menjadi 190 per 100.000 penduduk pd tahun 2024

2. Menurunnya insidensi HIV menjadi 0,18% pd tahun 2024

3. Meningkatkan eliminasi malaria di 405 kab/kota

4. Kabupaten/kota yang mencapai 80% imunisasi dasar lengkap sebanyak 95 %

5. Meningkatnya Kab/Kota yang melakukan pencegahan dan pengendalian PTM

Rencana Aksi Program tersebut selanjutnya diturunkan dalam indikator untuk Direktorat dan

Dinas Kesehatan Provinsi dengan penjabaran sebagai berikut :

Page 14: LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI ......Laporan Kinerja Tahun 2020. Tujuan penyusunan laporan kinerja ini selain sebagai amanah dalam Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah

Laporan Kinerja Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Barat (Dana Dekonsentrasi 05) Tahun 2020 7

Tabel 2.1.1

Cascading Indikator RAP, RAK dan Dana Dekonsentrasi

Tahun 2020

Indikator Kinerja pada RAP Ditjen P2P

Indikator Kinerja pada RAK Direktorat/Setditjen P2P

Indikator Kinerja Dana Dekonsentrasi Dinas Kesehatan Provinsi

1. Persentase Orang Dengan HIV-AIDS yang menjalani Terapi ARV (ODHA on ART)

1. Persentase Orang Dengan HIV-AIDS yang

menjalani Terapi ARV (ODHA on ART) 1. Persentase Orang Dengan HIV-AIDS

yang menjalani Terapi ARV (ODHA on

ART) 2. Persentase angka keberhasilan

pengobatan TBC (TBC Succes Rate) 2. Persentase angka keberhasilan pengobatan

TBC (TBC Succes Rate) 2. Persentase angka keberhasilan

pengobatan TBC (TBC Succes Rate) 3. Jumlah kabupaten/kota yang

mencapai eliminasi malaria 3. Jumlah kabupaten/kota yang mencapai

eliminasi malaria 3. Jumlah kabupaten/kota yang

mencapai eliminasi malaria 4. Jumlah kabupaten/kota dengan

eliminasi kusta 4. Jumlah kabupaten/kota dengan eliminasi

kusta 4. Jumlah kabupaten/kota dengan

eliminasi kusta 5. Jumlah kabupaten/kota endemis

filariasis yang mencapai eliminas 5. Jumlah kabupaten/kota endemis filariasis

yang mencapai eliminas

5. Jumlah kabupaten/kota endemis

filariasis yang mencapai eliminas 6. Jumlah kabupaten/kota yang

melakukan pencegahan perokok usia < 18 tahun

6. Jumlah kabupaten/kota yang melakukan

pencegahan perokok usia < 18 tahun

6. Jumlah kabupaten/kota yang melakukan

pencegahan perokok usia < 18 tahun

7. Jumlah Kab/kota yang melakukan pencegahan dan pengendalian PTM

7. Jumlah Kab/kota yang melakukan

pencegahan dan pengendalian PTM 7. Jumlah Kab/kota yang melakukan

pencegahan dan pengendalian PTM 8. Persentase kabupaten/kota yang

mencapai 80% imunisasi dasar lengkap anak usia 0-11 bulan

8. Persentase kabupaten/kota yang mencapai

80% imunisasi dasar lengkap anak usia 0-

11 bulan

8. Persentase kabupaten/kota yang

mencapai 80% imunisasi dasar lengkap

anak usia 0-11 bulan 9. Jumlah Kab/kota yang

melaksanakan deteksi dini masalah kesehatan jiwa dan penyalahgunaan Napz

9. Jumlah Kab/kota yang melaksanakan

deteksi dini masalah kesehatan jiwa dan

penyalahgunaan Napz

9. Jumlah Kab/kota yang melaksanakan

deteksi dini masalah kesehatan jiwa dan

penyalahgunaan Napz

10. Persentase kab/kota yang mempunyai kapasitas dalam pencegahan dan pengendalian KKM

10. Persentase kab/kota yang mempunyai

kapasitas dalam pencegahan dan

pengendalian KKM

10. Persentase kab/kota yang mempunyai

kapasitas dalam pencegahan dan

pengendalian KKM

Page 15: LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI ......Laporan Kinerja Tahun 2020. Tujuan penyusunan laporan kinerja ini selain sebagai amanah dalam Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah

Laporan Kinerja Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Barat (Dana Dekonsentrasi 05) Tahun 2020 8

Indikator Kinerja pada RAP Ditjen P2P

Indikator Kinerja pada RAK Direktorat/Setditjen P2P

Indikator Kinerja Dana Dekonsentrasi Dinas Kesehatan Provinsi

11. Jumlah kab/kota yang mencapai eliminasi penyakit infeksi tropis terabaikan

11. Jumlah kab/kota yang mencapai eliminasi penyakit infeksi tropis terabaikan

11. Jumlah kab/kota yang mencapai eliminasi penyakit infeksi tropis terabaikan

Page 16: LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI ......Laporan Kinerja Tahun 2020. Tujuan penyusunan laporan kinerja ini selain sebagai amanah dalam Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah

Laporan Kinerja Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Barat (Dana Dekonsentrasi 05) Tahun 2020 9

2.2. Perjanjian Kinerja Perjanjian kinerja Dinas Kesehatan Provinsi dengan Direktorat Jenderal Pencegahan

dan Pengendalian Penyakit merupakan dokumen pernyataan dan kesepakatan kinerja antara

Dinas Kesehatan Provinsi dengan Direktur Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit

untuk mewujudkan target-target kinerja sasaran Ditjen P2P pada akhir Tahun 2018.

Perjanjian Kinerja Dinas Kesehatan Provinsi disusun berdasarkan pada indikator yang

tertuang dalam RAK dan Renja serta telah mendapat persetujuan anggaran. Target-target

kinerja sasaran kegiatan yang ingin dicapai Dinas Kesehatan Provinsi dalam dokumen

Perjanjian Kinerja Tahun 2018 adalah sebagai berikut:

Tabel 2.2.1 Perjanjian Kinerja

Dinas Kesehatan Provinsi Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Barat Tahun 2020

No Sasaran Indikator Kegiatan Target

1. Menurunnya Penyakit Menular, Penyakit tidak menular, serta meningkatnya kesehatan jiwa

1) Persentase ODHA baru ditemukan yang memulai pengobatan ARV

2) Persentase cakupan penemuan dan pengobatan TBC

3) Persentase anak 0-11 tahun mendapatkan Imunisasi Dasar Lengkap

4) Persentase Kasus Kusta baru tanpa cacat

5) Persentase kasus malaria positif yang diobati sesuai standar

6) Jumlah Kabupaten/kota melaksanakan detekai dini kanker

77%

80%

92,9%

87%

95%

15 Kab/kota

2. Terkelolanya anggaran pencegahan dan pengendalian penyakit yang efisien dan akuntabel

7) Nilai kinerja penganggaran >80%

Pada Perjanjian Kinerja Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Barat Tahun 2020 telah dialokasikan

anggaran sebesar Rp. 8.310.487.000,- dengan rincian sebagai berikut :

Namun seiring perjalanan waktu, alokasi anggaran di efisiensi sekitar 70% dari alokasi

anggaran awal menjadi Rp. 2.584.865.000,- dengan rincian sebagai berikut :

No Kegiatan Anggaran

1. Surveilans dan Karantina Kesehatan Rp. 1.841.918.000

2. Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Tular Vektor dan Rp. 3.007.927.000 Zoonotik

3. Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular Rp. 1.197.976.000

Langsung

4. Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Tidak Menular Rp. 1.720.666.000

5. Dukungan Manajemen dan Pelaksanaan Tugas Teknis Rp. 542.000.000

Lainnya pada Program Pencegahan dan Pengendalian Penyakit

TOTAL Rp. 8.310.487.000

Page 17: LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI ......Laporan Kinerja Tahun 2020. Tujuan penyusunan laporan kinerja ini selain sebagai amanah dalam Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah

Laporan Kinerja Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Barat (Dana Dekonsentrasi 05) Tahun 2020 10

No Kegiatan Anggaran

1. Surveilans dan Karantina Kesehatan Rp. 815.712.000

2. Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Tular Vektor dan Rp. 984.874.000 Zoonotik

3. Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular Rp. 351.966.000

Langsung

4. Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Tidak Menular Rp. 134.846.000

5. Dukungan Manajemen dan Pelaksanaan Tugas Teknis Rp. 297.467.000

Lainnya pada Program Pencegahan dan Pengendalian Penyakit

TOTAL Rp. 2.584.865.000

Page 18: LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI ......Laporan Kinerja Tahun 2020. Tujuan penyusunan laporan kinerja ini selain sebagai amanah dalam Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah

Laporan Kinerja Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Barat (Dana Dekonsentrasi 05) Tahun 2020 11

BAB 3

AKUNTABILITAS KINERJA

3.1 Capaian kinerja Indikator pada sasaran strategis ini merupakan komposit dari upaya pencegahan dan

pengendalian penyakit serta upaya penyehatan lingkungan. Berikut uraian pencapaian

indikator kinerja untuk sasaran strategis ketiga:

Tabel 3.1.1 Capaian Indikator Kinerja Utama

Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Barat Tahun 2020 NO INDIKATOR KINERJA

UTAMA

SATUAN

TARGET

REALISASI CAPAIAN KINERJA

(%)

PREDIKAT

1 2 3 4 5 6 7 1 Persentase ODHA baru

ditemukan yang memulai pengobatan ARV

Persen 77% 42% 55% Baik

2 Persentase cakupan penemuan dan pengobatan TBC

Persen 80% 54% 66% Baik

3

Persentase anak 0-11 tahun mendapatkan Imunisasi Dasar Lengkap

Persen 92,9% 81,6% 88% Baik

4 Persentase Kasus Kusta baru tanpa cacat

Persen 87% 74% 85% Baik

5 Persentase kasus malaria positif yang diobati sesuai standar

Persen 95% 100% 100 % Sangat Baik

6 Jumlah Kabupaten/kota melaksanakan detekai dini kanker

Kab/Kota 15 0 0 % -

7 Nilai kinerja penganggaran

Persen >80% 82,5 % 100 % Sangat Baik

Pada bab ini disajikan capaian kinerja organisasi untuk setiap pernyataan kinerja sasaran strategis organisasi sesuai dengan hasil pengukuran kinerja organisasi. Untuk setiap pernyataan kinerja sasaran strategis tersebut dilakukan analisis capaian kinerja per setiap indikator :

1. Indikator : Persentase ODHA baru ditemukan yang memulai pengobatan ARV 1) Definisi Operasional: Persentase ODHA yang baru ditemukan masuk dalam

layanan Perawatan Dukungan dan Pengobatan (PDP), yang memulai terapi Anti Retro Virus.

2) Rumus/Cara perhitungan: Jumlah ODHA yang baru ditemukan masuk dalam layanan Perawatan Dukungan dan Pengobatan (PDP), yang memulai terapi Anti

Page 19: LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI ......Laporan Kinerja Tahun 2020. Tujuan penyusunan laporan kinerja ini selain sebagai amanah dalam Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah

Laporan Kinerja Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Barat (Dana Dekonsentrasi 05) Tahun 2020 12

Retro Virus {ODHA yang inisiasi ART}, dibagi dengan jumlah ODHA yang baru ditemukan masuk dalam layanan Perawatan Dukungan dan Pengobatan (PDP), dalam kurun waktu tertentu, dikali 100 persen

3) Capaian Indikator Tabel. 3.1.10

Persentase kasus HIV yang diobati tahun 2020

INDIKATOR TARGET CAKUPAN CAPAIAN Persentase ODHA baru ditemukan yang memulai pengobatan ARV

77% 42% 55%

Grafik.3.1.9

Presentase kasus HIV yang diobati.

Tahun 2017, 2018,2019 dan 2020

4) Upaya yang dilakukan untuk mencapai indikator

- Melakukan Pelatihan layanan HIV secara komprehensif

- Meningkatkan SDM di layanan

5) Analisis penyebab keberhasilan/kegagalan atau peningkatan/penurunan kinerja

serta alternative social yang telah dilakukan.

- Masih rendahnya ODHA yang mau mengakses ARV

- Kurangnya kesadaran ODHA untuk kepatuhan minum obat

- Akses layanan PDP pada masa pandemic covid-19 dibatasi

6) Analisa penyebab keberhasilan/kegagalan

- SDM terbatas di layanan

- Seringnya terjadi mutasi petugas terlatih

7) Kendala/Masalah yang dihadapi

- Terbatasnya sarana dan Prasarana penunjang Program HIV di Fasyankes Kab/Kota

dan Provinsi dan komitmen pimpinan terhadap SDM yang sudah dilatih.

- Terbatasnya Anggaran Kegiatan HIV baik di Provinsi maupun Kab/Kota

8) Pemecahan masalah

- Meningkatkan Sumberdaya manusia yang terlatih

52% 52% 55%

77%85%

52% 52% 55%

0%

20%

40%

60%

80%

100%

Tahun 2017 Tahun 2018 Tahun 2019 Tahun 2020

Target Capaian

Page 20: LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI ......Laporan Kinerja Tahun 2020. Tujuan penyusunan laporan kinerja ini selain sebagai amanah dalam Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah

Laporan Kinerja Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Barat (Dana Dekonsentrasi 05) Tahun 2020 13

- Advokasi terkait penambahan anggaran

- Skrining HIV dan penggunaan ARV secara maksimal

9) Analisis atas efisiensi penggunaan sumberdaya.

Capaian Indikator Kinerja 55%

Capaian realisasi keuangan 99,7%

2. Indikator: Persentase cakupan penemuan dan pengobatan TBC. 1) Definisi Operasional: Persentase semua kasus TB baru dan kambuh (termasuk TB

resistan obat) yang diobati dan dilaporkan diantara perkiraan insiden TB 2) Rumus/Cara perhitungan: Jumlah semua kasus TB baru dan kambuh (termasuk TB

resistan obat) yang diobati dan dilaporkan dibagi perkiraan insiden TB dikali 100 persen.

3) Capaian Indikator

Tabel. 3.1.9 Persentase kasus TB yang ditatalaksana sesuai standar. Tahun 2020

INDIKATOR TARGET CAKUPAN CAPAIAN Persentase cakupan penemuan dan pengobatan TBC

80% 54% 66%

Grafik. 3.1.8 Persentase kasus TB yang ditatalaksana sesuai standar. Tahun 2018, 2019 dan 2020

4) Upaya yang dilakukan untuk mencapai indikator

a. On the job training (OJT) SITB secara bertahap oleh kab/kota diwilayah

masing-masing.

b. Mendorong petugas TBC di kab/kota maupun di faskes untuk menyelesaikan

pencatatan pelaporan sesuai dengan waktu yang telah ditentukan

c. Beberapa faskes memberlakukan Pemantauan Minum Obat (PMO) dilakukan

oleh keluarga pasien atau media elektronik/Video call

d. Melaksanakan virtual meeting Penguatan Jejaring Laboratorium TB di masa

pandemic Covid-19 dengan mengundang kab/kota dan narasumber

labkesda Provinsi Jawa Barat dan PATELKI.

80% 80% 80%99% 98%

66%

0%

50%

100%

150%

Tahun 2018 Tahun 2019 Tahun 2020

Target Capaian

Page 21: LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI ......Laporan Kinerja Tahun 2020. Tujuan penyusunan laporan kinerja ini selain sebagai amanah dalam Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah

Laporan Kinerja Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Barat (Dana Dekonsentrasi 05) Tahun 2020 14

e. Pengaturan Kembali jejaring faskes TCM dalam penggunaan alat TCM TBC

untuk pemeriksaan covid-19 oleh kab/kota.

5) Analisa penyebab kegagalan

a. Data yang di dapatkan dari hasil penyisiran kasus rumah sakit tidak dapat

diidentifikasi apakah sesuai dengan standar atau tidak

b. Tidak optimalnya jejaring internal dan eksternal di fasilitas pelayanan

kesehatan

6) Kendala/masalah yang dihadapi

a. Adanya pergantian system pencatatan dan pelaporan TBC dari SITT/eTB

Manager ke SITB

b. Dimasa pandemic covid-19, petugas TBC di kab/kota maupun di faskes

merangkap menjadi petugas covid-19

c. Terkendala pemantauan minum obat (PMO) terhadap pasien

d. Beberapa petugas lab menolak untuk pemeriksaan laboratorium

e. Beberapa faskes TCM TBC digunakan untuk pemeriksaan covid-19

7) Pemecahan masalah

a. Dilakukan penyisiran data TB terutama di rumah sakit

b. Memberikan surat edaran ke kab./kota untuk melaksanakan penemuan dini

kasus TB

c. Himbauan untuk membentuk Distrik Public Private Mix (DPPM) dan Koalisi

Organisasi Profesi (KOPITB) di tingkat kab./kota

d. Memperkuat jejaring internal dan eksternal melalui kegiatan DPPM

8) Efisiensi penggunaan sumber daya

Capaian Indikator Kinerja 66%

Capaian realisasi keuangan 100%

3. Indikator : Persentase anak usia 0-11 bulan yang mendapat imunisasi dasar

lengkap

1) Definisi Operasional: Persentase anak usia 0-11 bulan yang mendapat 1 dosis Hep B, 1 dosis BCG, 4 dosis Polio tetes, 1 dosis IPV, 3 dosis DPT-HB-Hib, serta 1 dosis campak/MR di suatu wilayah pada kurun waktu 1 tahun.

2) Rumus/Cara perhitungan: Jumlah anak usia 0-11 bulan yang mendapat 1

dosis Hep B, 1 dosis BCG, 4 dosis polio tetes, 1 dosis IPV, 3 dosis DPT-HB-Hib

serta 1 dosis campak/MR di suatu wilayah pada kurun waktu 1 tahun dibagi

dengan jumlah seluruh bayi yang bertahan hidup di suatu wilayah pada

kurun waktu yang sama dikali 100 persen.

3) Capaian Indikator

Tabel. 3.1.2 Presentase Anak usia 0 sampai 11 bulan yang mendapat Imunisasi Lengkap

INDIKATOR TARGET CAKUPAN CAPAIAN Indikator Presentase Anak usia 0 sampai 11 bulan yang mendapat Imunisasi Lengkap

93%

81,6 %

88 %

Grafik 3.1.1

Page 22: LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI ......Laporan Kinerja Tahun 2020. Tujuan penyusunan laporan kinerja ini selain sebagai amanah dalam Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah

Laporan Kinerja Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Barat (Dana Dekonsentrasi 05) Tahun 2020 15

92%

95%93% 93%

91.30%

96.60%95.00%

89.00%

78%

83%

88%

93%

98%

Tahun 2017 Tahun 2018 Tahun 2019 Tahun 2020

Target Capaian

Capaian Indikator Anak usia 0 sampai 11 bulan yang mendapat Imunisasi Lengkap Tahun 2017 sd 2020

4) Analisis penyebab keberhasilan/kegagalan

Target Indikator Presentase Anak usia 0 sampai 11 bulan yang mendapat Imunisasi lengkap pada tahun 2020 belum mencapai target hal ini disebabkan karena : • SDM berkualitas (terlatih)

• Kualitas dan kuantitas data program (pencatatan dan pelaporan)

• Dukungan Pemerintah Daerah dan LP/LS

• Ketersediaan vaksin, ADS dan Safety Box

• Peralatan rantai dingin vaksin

• Masa pandemic covid-19 sehingga layanan posyandu tidak berjalan dan

diarahkan ke puskesmas

5) Analisis Efisiensi Penggunaan Sumber Daya

Capaian Indikator Presentase Anak usia 0 sampai 11 bulan yang mendapat Imunisasi lengkap sebesar 82,6 % (89%) dan dibandingkan dengan capaian realisasi anggaran Layanan Imunisasi sebesar 50,98 % efisien.

6) Upaya upaya yang dilakukan untuk mencapai Indikator - Peningkatan SDM program imunisasi di semua tingkat

- Bimbingan teknis yang berkualitas, secara berkala dan rutin disemua tingkat

- Pemenuhan kebutuhan logistik : vaksin, ADS, Safety Box dan peralatan

rantai dingin sesuai standar

- Pengelolaan rantai dingin vaksin sesuai SOP disemua tingkat

- Pemenuhan logistik KIE tentang Imunisasi sampai ke tingkat

desa/kelurahan

- Advokasi, desiminasi informasi ke Pemda dan Lintas Sektor terkait untuk

mendapatkan dukungan, terutama pendanaan operasional untuk

pengelolaan program imunisasi.

- Meningkatkan keterlibatan Lintas Program dan Lintas Sektor disemua

tingkat untuk mendukung pelaksaanaan imunisasi

- Kegiatan imunisasi dimaksimalkan di puskesmas

7) Kendala/Masalah yang dihadapi

- Rotasi tenaga pengelola program imunisasi di semua tingkat

Page 23: LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI ......Laporan Kinerja Tahun 2020. Tujuan penyusunan laporan kinerja ini selain sebagai amanah dalam Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah

Laporan Kinerja Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Barat (Dana Dekonsentrasi 05) Tahun 2020 16

- Tidak semua pengelola program imunisasi berkompeten dan terampil

dalam mengelola program imunisasi

- Belum semua pengelola program imunisasi di semua tingkat terlatih

(provinsi, kab/koa, puskesmas, bidan, pelaksana vaksinator)

- Kualitas Pencatatan dan pelaporan masih kurang

- Ketersediaan vaksin beberapa jenis antigen dari pusat tersendat.

- Distribusi vaksin sampai dengan gudang Dinkes provinsi, Kabupaten/Kota

belum semua mengalokasikan biaya pengambilan vaksin dan logistik

lainnya ke provinsi

- Tidak semua Kab/Kota mengalokasikan anggaran untuk operasional

program imunisasi

- Kurangnya media KIE

- Adanya pandemic Covid-19

8) Pemecahan Masalah

• Pelatihan pengelola program imunisasi disemua tingkat yang terakreditasi

• Advokasi, sosialisasi program imunisasi ke LP/LS untuk mendapatkan

dukungan

• Pemenuhan vaksin dan logistic lainnya program imunisasi

• Pemenuhan dan Pengelolaan peralatan rantai dingin vaksin yang

berkualitas

• Bimtek dan supervisi supportif yang berkualitas disemua tingkat

• Validasi data rutin disemua tingkat

• Memaksimalkan SDM yang ada dan Anggaran yang ada.

4. Indikator : Persentase cakupan penemuan kasus baru kusta tanpa cacat.

1) Definisi Operasional: Persentase kasus kusta baru yang ditemukan tanpa cacatt (cacat tingkat 0) diantara kasus kusta baru

2) Rumus/Cara perhitungan: Jumlah kasus kusta baru tanpa cacat (cacat tingkat 0) dibagi total jumlah kasus kusta baru dikali 100 persen

3) Capaian Indikator Tabel. 3.1.7

Persentase cakupan penemuan kasus baru kusta tanpa cacat. Tahun 2020

INDIKATOR TARGET CAKUPAN CAPAIAN Persentase cakupan penemuan kasus baru kusta tanpa cacat.

87%

74%

85%

Page 24: LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI ......Laporan Kinerja Tahun 2020. Tujuan penyusunan laporan kinerja ini selain sebagai amanah dalam Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah

Laporan Kinerja Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Barat (Dana Dekonsentrasi 05) Tahun 2020 17

Grafik.3.1.6 Persentase cakupan penemuan kasus baru kusta tanpa cacat. Tahun 2017, 2018, 2019 dan 2020

4) Upaya :

Melakukan kegiatan penemuan kasus kusta secara dini melalui kegiatan ICF (Intensifikasi case finding) , RVS (Rapid Village Survey) dan kontak survey

5) Analisa : a. Data yg didapatkan tdk valid dan akurat b. Tidak dilakukan Pemeriksaan fungsi saraf pd penderita kusta c. Tidak optimalnya penatalaksanaan kasus kusta d. Adanya pandemic covid-19 mengakibatkan menurunnya penemuan

kasus baru

6) Kendala : 1. Banyak petugas yg belum dilatih tatalaksana kasus Kusta 2. Petugas ketakutan dalam memeriksa kasus kusta baru pada masa

pandemic covid-19

7) Pemecahan : a) Pelatihan petugas puskesmas dan Rs b) Pelatihan wasor kabupaten,propinsi c) Melakukan pemeriksaan fungsi saraf kepada penderita setiap 1bln

sekali d) Pemeriksaan dilakukan dengan APD yang lengkap sesuai Protokol

8) Efisiensi Penggunaan Sumber daya Capaian Indikator Kinerja 85% dan Capaian realisasi keuangan 100%

5. Indikator : Persentase kasus malaria positif yang di obati sesuai standar

1) Definisi Operasional: Persentase kasus malaria positif yang diobati sesuai

standar program

88%91% 91%

87%

80% 80%

85% 85%

70%

75%

80%

85%

90%

95%

Tahun 2017 Tahun 2018 Tahun 2019 Tahun 2020

Target Capaian

Page 25: LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI ......Laporan Kinerja Tahun 2020. Tujuan penyusunan laporan kinerja ini selain sebagai amanah dalam Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah

Laporan Kinerja Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Barat (Dana Dekonsentrasi 05) Tahun 2020 18

2) Rumus/Cara perhitungan: Jumlah kasus positif malaria yang diobati sesuai standar program dibagi dengan jumlah seluruh kasus positif malaria dikali 100 persen

3) Capaian Indikator Tabel. 3.1.5

Persentase kasus malaria positif yang di obati sesuai standar tahun 2019

INDIKATOR TARGET CAKUPAN CAPAIAN Persentase kasus malaria positif yang di obati sesuai standar

95%

95%

100%

Grafik 3.1.6 Persentase kasus malaria positif yang di obati sesuai standar tahun 2017, 2018, 2019 dan 2020

4) Upaya yang dilakukan untuk mencapai indikator :

- Bersama Kabupaten melakukan Advokasi kepada Pemangku Daerah sehingga

ada dukungan dari Pemerintah Daerah untuk meningkatkan tata laksana kasus

malaria

- Membuat jejaring dengan fasilitas kesehatan dalam pengobatan malaria

- Melaksanakan Pertemuan Lintas Program untuk mendapatkan komitmen

Puskesmas dan Lintas Program dalam upaya peningkatan tatalaksana malaria

5) Analisa penyebab keberhasilan/kegagalan :

- Penyebab Keberhasilan :

o Adanya jejaring yang dilakukan Fasilitas Kesehatan

o Adanya dukungan dari pemerintah daerah dalam tatalaksana kasus malaria

dan eliminasi malaria

6) Kendala/masalah yang dihadapi :

- Keterlambatan dalam penemuan kasus sehingga pengobatan pun menjadi

terlambat

95% 95% 95% 95%95% 95% 95%

100%

92%

94%

96%

98%

100%

102%

Tahun 2017 Tahun 2018 Tahun 2019 Tahun 2020

Target Capaian

Page 26: LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI ......Laporan Kinerja Tahun 2020. Tujuan penyusunan laporan kinerja ini selain sebagai amanah dalam Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah

Laporan Kinerja Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Barat (Dana Dekonsentrasi 05) Tahun 2020 19

- Masih ada perbedaan persepsi antara dokter spesialis dalam tatalaksana

pengobatan

- Masih ada perbedaan baca hasil lab antara analis dan dokter patklin

7) Pemecahan masalah :

- Meminta Kabupaten untuk meningkatkan koordinasi dengan faskes dan labkes

- Melakukan koordinasi dengan Subdit Malaria untuk pengajuan obat.

8) Efisiensi penggunaan sumber daya :

- Melakukan kegiatan-kegiatan yang dapat mencapai indikator secara langsung

yaitu melalui komponen-komponen yang sudah ditetapkan pada DIPA APBN

sedangkan yang tidak langsung mencapai indikator tidak diserap. Capaian

Kinerja 100% dan capaian realisasi anggaran 85,51%

6. Indikator: Jumlah kabupaten/kota melaksanakan deteksi dini kanker

1) Definisi Operasional: Kab/kota yang menyelenggarakan deteksi dini kanker payudara dan kanker serviks paling kurang pada 80% populasi wanita usia 30-59 tahun atau wanita yang memiliki riwayat sexual aktif.

2) Rumus/Cara perhitungan: Jumlah Kabupaten/Kota yang memiliki cakupan deteksi dini kanker payudara paling kurang 80% populasi wanita usia 30-59 tahun atau wanita yang memiliki riwayat sexual aktif.

3) Capaian Indikator

Tabel. 3.1.13 Jumlah Kab/Kota melaksanakan deteksi dini kanker tahun 2020

INDIKATOR TARGET CAKUPAN CAPAIAN Jumlah kabupaten/kota melaksanakan deteksi dini kanker

27 Kab/kota

0 Kab/kota

0 %

Grafik.3.1.11 Jumlah Kab/kota melaksanakan deteksi dini kanker tahun 2020

27

00

5

10

15

20

25

30

Tahun 2020

Target Realisasi

Page 27: LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI ......Laporan Kinerja Tahun 2020. Tujuan penyusunan laporan kinerja ini selain sebagai amanah dalam Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah

Laporan Kinerja Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Barat (Dana Dekonsentrasi 05) Tahun 2020 20

4) Upaya yang dilakukan untuk mencapai indikator Upaya-upaya yang telah dilaksanakan oleh Program P2PTM Dinas Kesehatan

Provinsi Jawa Barat untuk mencapai indikator jumlah kabupaten/kota melaksanakan deteksi dini kanker adalah a) Meningkatkan Bimbingan teknis kepada kab/kota yang memiliki manajemen

yang kurang baik untuk P2PTM baik SDM maupun anggaran. b) Meningkatkan promosi, pencegahan dan pengurangan factor risiko PTM

melalui pemeberdayaan masyarakat c) Penguatan kapasitas dan kompetensi petugas dan layanan, serta kolaborasi

sector swasta dan professional.

5) Analisa Penyebab Keberhasilan/Kegagalan Berdasarkan hasil analisis dari target indikator jumlah kabupaten/kota

melaksanakan deteksi dini kanker yang berasal data Monev P2PTM Tahun 2020 semua target indikator belum tercapai. Beberapa hal yang menyebabkan belum tercapainya target adalah : 1) Belum semua puskesmas mampu melaksanakan kegiatan deteksi dini

kanker payudara dan serviks berkaitan dengan SDM terlatih, kesadaran dari masyarakat dalam hal ini wanita usia subur untuk melakukan deteksi dini kanker payudara dan serviks, kurang promosi kesehatan dari petugas kesehatan tentang pentingnya deteksi dini kanker payudara dan serviks serta terbatasnya sarana dan prasarana

2) Pada mas pandemic covid-19 kegiatan tidak terlaksana dengan baik

6) Kendala/masalah yang dihadapi Beberapa kendala/masalah yang dihadapi dalam pencapaian target jumlah

kabupaten/kota melaksanakan deteksi dini kanker adalah : 1 Masih banyak pengelola program P2 Kanker di Kabupaten/Kota maupun

puskesmas yang belum terlatih untuk Deteksi Dini Kanker Serviks dan

Kanker Payudara

2 Sering terjadi pergantian pengelola Program P2 Kanker di Kabupaten/Kota

maupun puskesmas

3 Masyarakat khususnya Wanita Usia Subur (WUS) Usia 30-50 tahun masih

segan untuk melakukan pemeriksaan IVA Test walaupun petugas telah

menawarkan pemeriksaan ini di puskemas 7. Pemecahan Masalah

1. Meningkatkan kapasitas pengelola program P2 Kanker di Kabupaten/Kota dan puskesmas dalam Program P2 Kanker melalui Pelatihan Deteksi Dini Kanker Serviks dan Kanker Payudara bersumberdana APBD Provinsi maupun APBD Kabupaten/Kota

2 Membuat surat edaran kepada Kabupaten/Kota bahwa petugas yang telah terlatih tidak dipindah selama 3 tahun setelah pelatihan

3 Meningkatkan kerjasama dengan organisasi profesi (POGI atau IBI) untuk dapat melaksanakan pelatihan atau workshop bagi tim Pengelola P2 Kanker (dokter, bidan dan perawat) di puskesmas yang akan mendukung peningkatan kapasitas petugas

4 Petugas P2 Kanker di Puskesmas yang belum terlatih bisa melakukan magang untuk pemeriksaan IVA Test di Puskesmas dengan tenaga yang telah terlatih.

8. Efisiensi penggunaan sumber daya

Capaian Indikator Kinerja 0%

Page 28: LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI ......Laporan Kinerja Tahun 2020. Tujuan penyusunan laporan kinerja ini selain sebagai amanah dalam Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah

Laporan Kinerja Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Barat (Dana Dekonsentrasi 05) Tahun 2020 21

Capaian realisasi keuangan 100%

7. Indikator : Nilai kinerja penganggaran

1) Definisi Operasional: Capaian keluaran kegiatan diukur dari realisasi Volume Keluaran (RVK) dan realisasi volume keluaran kegiatan (RIKK) dengan menggunakan formula rata geometrik.

2) Rumus/Cara perhitungan: Realisasi volume kegiatan / target volume kegiatan x realisasi indikator kegiatan / target indikator kegiatan.

3) Capaian Indikator

Tabel. 3.1.15 Nilai kinerja penganggaran Tahun 2020

INDIKATOR TARGET CAKUPAN CAPAIAN Nilai kinerja penganggaran

>80%

82,5%

100% 4) Upaya yang dilakukan untuk mencapai indicator Untuk mencapai indicator dalam Nilai kinerja penganggaran telah dilakukan

dengan berkoordinas antara petugas yeng ditetapkan 5) Analisa Penyebab Keberhasilan/Kegagalan.

Secara pencapai indicator kinerja telah tercapai dengan baik tetapi dalam

penyerapan anggaran belum maksimal karena ada beberapa dana yang tidak

dipakai seperti Honor Pejabat Pembuat Komitmen (1 orang) di rencanakan 2

orang

6) Kendala/masalah yang dihadapi

Dalam pelaksanaan kegiatan Dukungan Manajemen ada beberapa masalah

yang dihadap seperti petugas Satker merangkap dengan pengelola program,

terbatasnya SDM yang ada

7) Pemecahan Masalah

Memaksimalkan tenaga yang ada dengan penjadwalan masing petugas antara

tugas sebagai pengelola satker dan pengelola program

8) Efisiensi penggunaan sumber daya

Sudah cukup efisien dalam pelaksanaan kegiatan

Page 29: LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI ......Laporan Kinerja Tahun 2020. Tujuan penyusunan laporan kinerja ini selain sebagai amanah dalam Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah

Laporan Kinerja Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Barat (Dana Dekonsentrasi 05) Tahun 2020 22

3.2 Realisasi Anggaran

Realisasi Anggaran berdasarkan Kegiatan

URAIAN KEGIATAN/OUTPUT REALISASI ANGGARAN

PAGU REALISASI SISA PAGU % Program Pencegahan dan Pengendalian Penyakit

2.584..865.000 1.903.426.375 6.81.438.625 73,68

Pembinaan Surveilans, Imunisasi, Karantina dan Kesehatan matra

- Layanan kewaspadaan dini dan respon penyakit potensial KLB

- Layanan Imunisasi - Layanan Kekarantinaan Kesehatan - Layanan Pengendalian Penyakit

Infeksi Emerging

815.712.000

190.503.000

500.209.000 125.000.000

0

441.119.500

106.527.500

254.992.000 79.600.000

0

374.592.500

83.975.500

245.217.000 45.400.000

0

54,09

55,92

50,98 63,78

0

Pengendalian Penyakit Bersumber Binatang - Layanan Intensifikasi Eliminasi

Malaria - Layanan Pengendalian Penyakit

Filariasis dan Kecacingan

984.874.000 160.400.000

824.474.000

857.337.000 137.160.000

720.177.000

127.537.000 23.240.000

104.297.000

87,07 85,51

87,37

Pengendalian Penyakit Menular Langsung - Layanan Pencegahan dan

Pengendalian Penyakit HIV/AIDS - Layanan Pengendalian Penyakit TBC - Intensifikasi Penemuan kasus Kusta

351.966.000

44.416.000 153.660.000

153.890.000

349.998.500

44.281.500 152.892.000

152.825.000

1.967.500

134.500 768.000

1.065.000

99,66

99,70 100

99,31

Pengendalian Penyakit Tidak Menular - Deteksi dini Faktor Risiko Penyakit

Tidak Menular - Layanan Upaya Berhenti Merokok - Deteksi Dini Kanker - Deteksi Dini Gangguan Indra

134.846.000 65.880.000

0 0

68.966.000

130.795.000 64.555.000

0 0

66.240.000

4.051.000 1.325.000

0 0

2.726.000

97.00 97,99

0 0

96,05

Dukungan Manajemen dan Pelaksanaan Tugas Teknis Lainnya pada Program Pencegahan dan Pengendalian Penyakit

- Layanan Dukungan Manajemen Satker

297.467.000

297.467.000

124.176.375

124.176.375

173.290.625

173.290.625

41,74

41,74

Dari tabel diatas dapat dilihat Realisasi Anggaran untuk dana Dekon Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Barat sebesar 73,68%. Rentang Realisasi Anggaran berkisar dari 0% - 99.5%.

- Realisasi terendah terdapat di kegiatan Layanan Dukungan Manajemen (41,74%), ini dikarenakan adanya kegiatan perjadin yang tidak bisa terserap dengan baik karena pandemic covid-19.

- Realisasi tertinggi terdapat pada kegiatan Pengendalian Penyakit Tidak Menular sebesar 99,66%

Dari table diatas dapat dilihat dari 15 Indikator tidak ada yang mencapai 100% penyerapan anggaran. - Hal ini disebabkan karena revisi terlambat terkait SK pergantian Kuasa Pengguna

Anggaran baru keluar diakhir batas revisi sehingga kegiatan tidak bisa dilaksanakan. Selain itu juga adanya pandemic Covid-19 yang mengakibatkan tersendatnya kegiatan dan difokuskan ke kegiatan Covid-19.

Page 30: LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI ......Laporan Kinerja Tahun 2020. Tujuan penyusunan laporan kinerja ini selain sebagai amanah dalam Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah

Laporan Kinerja Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Barat (Dana Dekonsentrasi 05) Tahun 2020 23

BAB 4

PENUTUP

4.1 Kesimpulan a. Pencapaian kinerja Bidang P2P Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Barat Tahun

2020 kurang berjalan baik sesuai dengan Perjanjian Kinerja yang telah ditetapkan dengan rata –rata capaian kinerja sebesar 88,14 %

b. Berdasarkan pengukuran indikator kinerja Bidang P2P Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Barat dalam Perjanjian Kinerja Tahun 2020, dari 7 Indikator kinerja sasaran Program Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Tahun 2020, sebanyak 2 indikator telah melebihi target yang ditetapkan (100%), sedangkan 5 indikator tidak mencapai target

c. Berdasarkan penyerapan dan pengukuran kinerja anggaran Bidang P2P Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Barat Tahun 2020 diketahui bahwa kinerja anggaran Program Pencegahan dan Pengendalian Penyakit sebesar 73,68 %, dengan realisasi Rp. 1.903.426.375,- dengan realisasi tertinggi pada Layanan pengendalian TBC sebesar 100% dan realisasi paling rendah pada dana dekonsentrasi yakni sebesar 41,74 %. (Dukungan manajemen)

d. Berdasarkan pengukuran efisiensi sumber daya, dari 7 indikator, semua indikator telah berjalan dengan efisien dimana capaian kinerja dapat mencapai atau melebihi target dengan anggaran yang lebih rendah dan semua kegiatan telah dilaksanakan dengan baik.

e. Mengingat penyakit tidak mengenal batas wilayah administrasi, pemerintahan, maupun negara, maka penyelenggaraan penanggulangan penyakit secara nasional dilakukan dengan prinsip konkuren, yaitu dilakukan bersama-sama antara unsur pemerintahan di pusat dan pemerintah daerah. Dengan demikian, setiap permasalahan penyakit dan faktor risikonya yang timbul di suatu wilayah perlu ditangani secara bersama antara unsur pusat dan daerah, sedangkan untuk pintu masuk negara dilakukan upaya khusus melalui upaya kekarantinaan kesehatan dalam rangka cegah tangkal penyakit antar negara sebagai bentuk komitmen kesehatan dalam menjaga kedaulatan negara.

f. Kegiatan – kegiatan pada tahun 2020 ada kendala secara umum yaitu adanya pandemic covid-19 di Jawa Barat, tetapi bukan hanya di Jawa Barat, namun hamper seluruh provinsi di Indonesia.

4.2 Tindak Lanjut ➢ Tahun 2020 merupakan tahun awal RPJMN, Renstra Kementerian Kesehatan,

RAP P2P, dan RAK Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Barat periode tahun 2020 – 2024 sehingga akan dilakukan review untuk mengevaluasi capaian target akhir tahun perencanaan, menilai keberhasilan dan pembelajaran yang dihasilkan.

➢ Akan dilakukan penyusunan kembali dan pembahasan target RPJMN, Renstra Kementerian Kesehatan, RAP P2P, RAK Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Barat periode tahun 2020 – 2024. Penetapan target indikator mengacu pada tantangan

Page 31: LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI ......Laporan Kinerja Tahun 2020. Tujuan penyusunan laporan kinerja ini selain sebagai amanah dalam Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah

Laporan Kinerja Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Barat (Dana Dekonsentrasi 05) Tahun 2020 24

dan capaian indikator periode sebelumnya, isu strategis dan hasil mid term evaluation.

Demikian Laporan Kinerja Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Barat (Dana Dekonsentrasi 05) Tahun 2020 disusun sebagai bahan masukan untuk penyusunan perencanaan tahun berikutnya.