LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI...

70
LAPORAN KINERJA 2017 Balai Besar PPMB-TPH 1 KATA PENGANTAR Syukur Alhamdulillah kita panjatkan ke hadirat Allah SWT, karena atas izin dan rahmat-Nya penyusunan Laporan Kinerja Balai Besar Pengembangan Pengujian Mutu Benih Tanaman Pangan dan Hortikultura (Balai Besar PPMB-TPH) Tahun 2017 dapat diselesaikan dengan baik. Laporan ini merupakan wujud akuntabilitas Balai Besar PPMB- TPH dalam melaksanakan tugas fungsi pemerintahan yang baik melalui seluruh kegiatan yang dilakukan pada tahun 2017. Laporan Kinerja Balai Besar PPMB-TPH tahun 2017 memuat capaian kinerja baik pada output utama pengembangan metode maupun kegiatan pendukungnya atau manajerial Balai Besar PPMB-TPH. Kami menyadari bahwa laporan ini belum secara sempurna menyajikan prinsip transparansi dan akuntabilitas sesuai harapan, namun diharapkan mampu memberikan gambaran pada berbagai pihak yang berkepentingan memperoleh gambaran kinerja Balai Besar PPMB-TPH selama tahun 2017, sehingga dapat sebagai bahan masukan bagi pengambil kebijakan dalam perencanaan kegiatan pada masa yang akan datang. Kami mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah berperan dalam penyusunan Laporan Kinerja ini. Kritik dan saran untuk perbaikan laporan ini sangat kami hargai, dan semoga laporan ini bermanfaat. Depok, Januari 2018 Kepala Balai Besar PPMB-TPH Ir. Tri Susetyo, M.M. NIP195903111983031022

Transcript of LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI...

  • LAPORAN KINERJA 2017

    Balai Besar PPMB-TPH

    1

    KATA PENGANTAR

    Syukur Alhamdulillah kita panjatkan ke hadirat Allah SWT, karena atas izin dan rahmat-Nya penyusunan Laporan Kinerja Balai Besar Pengembangan Pengujian Mutu Benih Tanaman Pangan dan Hortikultura (Balai Besar PPMB-TPH) Tahun 2017 dapat diselesaikan dengan baik. Laporan ini merupakan wujud akuntabilitas Balai Besar PPMB-TPH dalam melaksanakan tugas fungsi

    pemerintahan yang baik melalui seluruh kegiatan yang dilakukan pada tahun 2017. Laporan Kinerja Balai Besar PPMB-TPH tahun 2017 memuat capaian kinerja baik pada output utama pengembangan metode maupun kegiatan pendukungnya atau manajerial Balai Besar PPMB-TPH. Kami menyadari bahwa laporan ini belum secara sempurna menyajikan prinsip transparansi dan akuntabilitas sesuai harapan, namun diharapkan mampu memberikan gambaran pada berbagai pihak yang berkepentingan memperoleh gambaran kinerja Balai Besar PPMB-TPH selama tahun 2017, sehingga dapat sebagai bahan masukan bagi pengambil kebijakan dalam perencanaan kegiatan pada masa yang akan datang. Kami mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah berperan dalam penyusunan Laporan Kinerja ini. Kritik dan saran untuk perbaikan laporan ini sangat kami hargai, dan semoga laporan ini bermanfaat.

    Depok, Januari 2018 Kepala Balai Besar PPMB-TPH

    Ir. Tri Susetyo, M.M. NIP195903111983031022

  • LAPORAN KINERJA 2017

    Balai Besar PPMB-TPH

    2

    1.1. Latar Belakang

    Balai Besar Pengembangan Pengujian Mutu Benih Tanaman Pangan

    (Balai Besar PPMB-TPH) yang merupakan salah satu Unit Pelaksana

    Teknis (UPT) pada Direktorat Jenderal Tanaman Pangan berada di

    bawah dan bertanggung jawab kepada Direktur Jenderal Tanaman

    Pangan. Sehingga dalam melaksanakan tugas dan fungsinya Balai

    Besar PPMB-TPH akan mendukung Program Direktorat Jenderal

    Tanaman Pangan. Sebagai salah satu unit kerja instansi pemerintah,

    maka Balai Besar PPMB-TPH memiliki kewajiban untuk menyusun

    Laporan Kinerja.

    Penyusunan Laporan Kinerja merupakan salah satu langkah dalam

    penerapan Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (SAKIP)

    yang didasari Peraturan Presiden Nomor 29 Tahun 2014 tentang SAKIP

    dan Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2006 tentang Pelaporan

    Keuangan dan Kinerja Instansi Pemerintah. Pada peraturan tersebut

    menyebutkan bahwa setiap unit kerja diwajibkan untuk: (1)

    melaksanakan akuntabilitas kinerja instansi pemerintah sebagai wujud

    pertanggungjawaban instansi pemerintah dalam mencapai misi dan

    tujuan organisasi; dan (2) menyampaikan Laporan Akuntabilitas Kinerja

    Instansi Pemerintah (LAKIP) pada setiap akhir tahun kepada Menteri

    K/L melalui Sekretariat Jenderal pada masing-masing Kementerian/

    Lembaga.

    Laporan Kinerja membahas capaian indikator-indikator yang didukung

    oleh program dan kegiatan pada tahun 2017. Agar keseluruhan program

    dan kegiatan tersebut tercapai sesuai dengan rencana, baik kuantitas,

    kualitas, waktu, dan tepat sasaran, telah diseoakati suatu perjanjian

    I PENDAHULUAN

  • LAPORAN KINERJA 2017

    Balai Besar PPMB-TPH

    3

    yang tertuang dalam Perjanjian Kinerja antara Direktur Jenderal

    Tanaman Pangan dengan Kepala Balai Besar PPMB-TPH.

    Laporan ini juga merupakan bentuk akuntabilitas Balai Besar PPMB-

    TPH dalam rangka pelaksanaan pemerintahan yang lebih berdayaguna,

    berhasil guna, bersih dan bertanggung jawab. Penyusunan Laporan

    Kinerja ini berpedoman pada Peraturan Menteri Pendayagunaan

    Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 53 Tahun 2014

    tentang Petunjuk Teknis Perjanjian Kinerja, Pelaporan Kinerja dan Tata

    Cara Reviu atas Laporan Kinerja Instansi Pemerintah.

    1.2. Kedudukan, Tugas Fungsi

    Berdasarkan Peraturan Menteri Pertanian Nomor 78/Permentan/

    OT.140/11/2011 Balai Besar PPMB-TPH merupakan unit pelaksana

    teknis yang berada dibawah dan bertanggung jawab kepada Direktur

    Jenderal tanaman Pangan. Balai Besar PPMB-TPH secara teknis dibina

    oleh Direktur Perbenihan, Direktorat Jenderal Tanaman Pangan dan

    Direktur Perbenihan, Direktorat Jenderal Hortikultura.

    Tugas Balai Besar PPMB-TPH adalah melaksanakan pengembangan

    serta pemberian bimbingan teknis pengujian mutu benih dan penerapan

    sistem manajemen mutu benih tanaman pangan dan hortikultura.

    Sedangkan fungsi Balai Besar PPMB-TPH adalah sebagai berikut:

    1. penyusunan program dan evaluasi pengembangan pengujian mutu

    benih serta bimbingan teknis pengujian mutu benih dan penerapan

    sistem manajemen mutu benih tanaman pangan dan hortikultura;

    2. pelaksanaan pengembangan teknik dan metode pengujian

    laboratorium, sertifikasi, dan pengawasan peredaran benih tanaman

    pangan dan hortikultura;

    3. pelaksanaan uji banding (uji profisiensi, unjuk kerja metode, uji

    arbitrase dan uji acuan) antar laboratorium pengujian benih tanaman

    pangan dan hortikultura;

  • LAPORAN KINERJA 2017

    Balai Besar PPMB-TPH

    4

    4. pelaksanaan uji petik mutu benih tanaman pangan dan hortikultura

    yang beredar;

    5. pelaksanaan sertifikasi ISTA (International Seed Testing

    Association) untuk benih tanaman pangan dan hortikultura;

    6. pelaksanaansertifikasi sistem mutu dan pemberian hak penandaan

    Standar Nasional Indonesia (SNI) pada pelaku usaha perbenihan

    tanaman pangan dan hortikultura;

    7. pelaksanaan pemberian bimbingan teknis pengujian mutu benih dan

    penerapan sistem manajemen mutu benih tanaman pangan dan

    hortikultura;

    8. penyusunan informasi dan dokumentasi hasil pengembangan

    pengujian mutu benih serta pemberian bimbingan teknis pengujian

    mutu benih dan penerapan sistem manajemen mutu benih tanaman

    pangan dan hortikultura;

    9. pengelolaan urusan tata usaha dan rumah tangga Balai Besar

    PPMB-TPH.

    1.3. Susunan Organisasi dan Tata Kerja Balai Besar PPMB-TPH

    Struktur organisasi Balai Besar PPMB-TPH dipimpin oleh seorang

    Kepala dan memiliki dua eselon III, yaitu Bagian Umum dan Bidang

    Informasi dan Jaringan Laboratorium serta Kelompok Jabatan

    Fungsional. Dalam melaksanakan tugas dan fungsinya, Bagian Umum

    terdiri dari tiga unit kerja eselon IV yaitu Subbagian Program dan

    Evaluasi, Subbagian Kepegawaian dan Tata Usaha, dan Subbagian

    Keuangan dan Perlengkapan.

    Bidang Informasi dan Jaringan Laboratorium terdiri dari dua unit kerja

    eselon IV yaitu Seksi Informasi dan Dokumentasi dan Seksi Jaringan

    Laboratorium. Kelompok Jabatan Fungsional yang terdapat di Balai

    Besar PPMB-TPH adalah fungsional pengawas benih tanaman yang

    dikoordinasikan oleh seorang tenaga fungsional senior yang ditetapkan

    oleh Kepala Balai.

  • LAPORAN KINERJA 2017

    Balai Besar PPMB-TPH

    5

    Balai Besar PPMB-TPH mempunyai struktur dan fungsi yang cukup

    memadai untuk melaksanakan tugas pokok dan fungsinya secara

    optimal. Dari masing-masing unit tersebut di atas mempunyai tugas dan

    fungsi sebagai berikut :

    1. Bagian Umum mempunyai tugas melaksanakan penyusunan

    program dan evaluasi kegiatan pelaksanaan pengembangan

    pengujian mutu benih, pemberian bimbingan teknis pengujian mutu

    benih dan penerapan sistem manajemen mutu benih tanaman

    pangan dan hortikultura, serta pelaksanaan urusan tata usaha dan

    rumah tangga. Dalam melaksanakan tugasnya, Bagian Umum

    menyelenggarakan fungsi:

    a. Penyiapan penyusunan program, anggaran dan evaluasi serta

    pelaporan;

    b. Fasilitasi kegiatan pengembangan pengujian mutu benih serta

    pemberian bimbingan teknis pengujian mutu benih dan

    penerapan sistem manajemen mutu benih tanaman pangan dan

    hortikultura;

    c. Pelaksanaan urusan kepegawaian, tata usaha dan rumah

    tangga;

    d. Pelaksanaan urusan keuangan, perlengkapan dan

    perpustakaan.

    Bagian umum terdiri atas: (1). Subbagian Program dan Evaluasi

    yang mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan penyusunan

    program, anggaran dan evaluasi serta pelaporan; (2). Subbagian

    Kepegawaian dan Tata Usaha yang mempunyai tugas melakukan

    urusan kepegawaian, tata usaha dan rumah tangga; (3). Subbagian

    Keuangan dan Perlengkapan yang mempunyai tugas melakukan

    urusan keuangan, perlengkapan dan perpustakaan, fasilitasi

    kegiatan pengembangan pengujian mutu benih serta pemberian

    bimbingan teknis pengujian mutu benih dan penerapan sistem

  • LAPORAN KINERJA 2017

    Balai Besar PPMB-TPH

    6

    manajemen mutu benih tanaman pangan dan hortikultura. Uraian

    tugas unit eselon IV diatur dalam Peraturan Menteri Pertanian

    Nomor 46/Permentan/OT.140/6/2013.

    2. Bidang Informasi dan Jaringan Laboratorium mempunyai tugas

    melaksanakan penyusunan informasi dan dokumentasi hasil

    pengembangan pengujian mutu benih tanaman pangan dan

    hortikultura serta pelaksanaan pemberian bimbingan teknis

    pengujian mutu benih dan penerapan sistem manajemen mutu

    benih tanaman pangan dan hortikultura. Dalam melaksanakan

    tugasnya Bidang Informasi dan Jaringan Laboratorium

    menyelenggarakan fungsi:

    a. Penyusunan informasi dan dokumentasi hasil pengembangan

    pengujian mutu benih tanaman pangan dan hortikultura.

    b. Pengelolaan sampel dan koleksi varietas, isolate pathogen tular

    benih dan benih hasil uji tanaman pangan dan hortikultura.

    c. Penyiapan pelaksanaan pemberian bimbingan teknis pengujian

    mutu benih dan penerapan sistem manajemen mutu benih

    tanaman pangan dan hortikultura.

    d. Fasilitasi pelaksanaan sertifikasi sistem mutu dan pemberian

    hak penandaan Standar Nasional Indonesia (SNI) pada pelaku

    usaha perbenihan tanaman pangan dan hortikultura.

    Bidang Informasi dan jaringan Laboratorium terdiri atas: (1). Seksi

    Informasi dan Dokumentasi yang mempunyai tugas melakukan

    penyiapan bahan penyusunan informasi dan dokumentasi hasil

    pengembangan pengujian mutu benih, serta pengelolaan sampel

    dan koleksi varietas isolate pathogen tular benih dan benih hasil uji

    tanaman pangan dan hortikultura; (2). Seksi Jaringan Laboratorium

    yang mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan pelaksanaan

    bimbingan teknis pengujian mutu benih dan penerapan sistem

    manajemen mutu benih tanaman pangan dan hortikultura, serta

  • LAPORAN KINERJA 2017

    Balai Besar PPMB-TPH

    7

    fasilitasi pelaksanaan sertifikasi sistem mutu dan pemberian hak

    penandaan Standar Nasional Indonesia (SNI) pada pelaku usaha

    perbenihan tanaman pangan dan hortikultura.

    3. Kelompok Jabatan Fungsional yang terdiri dari Pengawas Benih

    Tanaman (PBT) dalam melaksanakan Berdasar Peraturan Menteri

    Pertanian Nomor 39 Tahun 2006 tentang produksi, sertifikasi dan

    peredaran benih bina pada pasal 35 dinyatakan bahwa pengujian

    mutu benih di laboratorium mengacu pada ISTA Rules yang

    dikembangkan agar dapat diterapkan dan sesuai dengan kondisi di

    Indonesia. Kegiatan pengembangan metode/validasi/verifikasi ini

    dilaksanakan oleh Balai Besar PPMB-TPH merupakan visualisai

    dari salah satu fungsi Balai Besar PPMB-TPH.

    1.4. Sumberdaya Manusia Balai Besar PPMB-TPH

    Pada awal tahun 2017 jumlah pegawai Balai Besar PPMB-TPH

    sebanyak 77 orang, yang terdiri dari 62 orang Aparatus Sipil Negara

    (ASN) dan 15 orang Tenaga Kerja Kontrak (TKK). Selama tahun 2017

    terjadi pemberhentian, pemindahan, dan pengangkatan dalam jabatan

    pimpinan tinggi pratama (eselon II), administrator (eselon III) dan

    jabatan pengawas (eselon IV) di lingkup Direktorat Jenderal Tanaman

    Pangan melalui Keputusan Menteri Pertanian, maka terjadi perubahan

    jumlah pegawai Balai Besar PPMB-TPH. Sampai dengan 31 Desember

    2017, Balai Besar PPMB-TPH didukung oleh 71 orang pegawai yang

    terdiri dari tenaga teknis sebanyak 7 orang, tenaga administrasi 18

    orang, tenaga fungsional 31 orang dan Tenaga Kerja Kontrak (TKK) 15

    orang.

    Keadaan ASN berdasarkan latar belakang pendidikan terdiri dari S3

    sebanyak 1 Orang, S2 sebanyak 11 orang, S1 sebanyak 22 orang, D3

    sebanyak 4 orang, dan SLTA 19 orang. Sampai dengan 31 Desember

    2017 pegawai yang masih melaksanakan tugas belajar sebanyak empat

    orang. Data secara rinci dapat dilihat pada Lampiran 3.

  • LAPORAN KINERJA 2017

    Balai Besar PPMB-TPH

    8

    1.5. Dukungan Anggaran

    Dukungan anggaran Balai Besar PPMB-TPH dari tahun ke tahun

    mengalami peningkatan karena peningkatan beban kerja sesuai tugas

    dan fungsinya. Pagu anggaran pada tahun 2017 sebesar

    Rp11.439.256.000,- untuk mendukung 16 kegiatan yang terdiri dari 1

    kegiatan utama dan 15 kegiatan pendukung, termasuk pelaksanaan

    kegiatan pelayanan perkantoran. Seluruh alokasi anggaran bersumber

    dari APBN.

    Pada bulan Februari 2017, sesuai kebijakan Direktorat Jenderal

    Tanaman Pangan, DIPA Balai Besar PPMBTPH dilakukan refocusing

    anggaran khususnya perjalanan dinas sebesar Rp1.464.587.000,-,

    sehingga pagu menjadi Rp9.974.669.000,-.

  • LAPORAN KINERJA 2017

    Balai Besar PPMB-TPH

    9

    2.1. Rencana Stratejik

    Kebutuhan produk tanaman pangan semakin meningkat seiring laju

    pertumbuhan penduduk dan pola konsumsi masyarakat yang masih

    didominasi oleh beras, serta semakin berkembangnya industri olahan

    berbahan dasar pangan. Tantangan kedepan adalah bagaimana

    mewujudkan produksi tanaman pangan yang cukup dan berkelanjutan

    serta bagaimana menyediakan dan menyalurkan sarana produksi dan

    benih secara tepat kepada kelompok tani dan petani. Dalam rangka

    untuk meningkatkan produksi tanaman pangan, salah satu cara yang

    dapat ditempuh adalah dengan penggunaan benih varietas unggul yang

    telah disertifikasi. Tujuan dari sertifikasi benih adalah untuk menjamin

    kemurnian dan kebenaran varietas benih yang ditanam. Dalam proses

    sertifikasi tersebut, ditetapkan pula persyaratan standar minimal yang

    ditetapkan untuk menjamin mutu benih.

    Pembangunan perbenihan nasional harus diarahkan untuk mewujudkan

    sistem dan usaha perbenihan/industri benih yang tangguh berbasis

    potensi nasional yang mampu menyediakan benih bermutu tinggi.

    Penggunaan benih bermutu dari varietas unggul difasilitasi melalui

    pembinaan produsen benih untuk dapat menghasilkan benih secara

    enam tepat yaitu: tepat waktu, tepat mutu, tepat varietas, tepat jumlah,

    tepat lokasi dan tepat harga. Sebagai persiapan pelaksanaan

    pembangunan jangka menengah, maka perlu dibuat rencana

    pembangunan lima tahunan yang dituangkan dalam Rencana Strategis

    (Renstra) Balai Besar PPMB-TPH 2015-2019.

    Renstra Balai Besar PPMB-TPH 2015-2019 merupakan dokumen

    perencanaan yang berisikan visi, misi, tujuan, sasaran strategis,

    kebijakan, strategi, program dan kebijakan yang akan dilaksanakan oleh

    II PERENCANAAN KINERJA

  • LAPORAN KINERJA 2017

    Balai Besar PPMB-TPH

    10

    Balai Besar PPMB-TPH selama lima tahun (2015-2019). Dokumen ini

    disusun berdasarkan analisis strategis atas potensi, peluang, tantangan

    dan permasalahan serta rencana kegiatan yang akan dilakukan untuk

    mencapai tujuan Balai.

    2.1.1. Visi

    Terwujudnya lembaga pengembangan pengujian mutu benih bertaraf

    internasional untuk mendukung sistem perbenihan tanaman pangan

    dan hortikultura yang tangguh dan berdaya saing.

    2.1.2. Misi

    1. Mengembangkan metode pengujian mutu benih yang valid dan

    aplikatif

    2. Meningkatkan kompetensi kelembagaan Balai Besar PPMB-TPH

    3. Mewujudkan standardisasi laboratorium penguji benih diseluruh

    Indonesia

    4. Melaksanakan sertifikasi benih pada perdagangan internasional

    (orange dan blue international certificate)

    2.1.3. Tujuan

    Tujuan yang ingin dicapai mengembangkan metode pengujian mutu

    benih dan penerapan sistem mutu laboratorium pengujian benih untuk

    mendukung tersedianya benih tanaman pangan varietas unggul

    bersertifikat.

    2.1.4. Indikator Kinerja Utama Balai Besar PPMB-TPH

    1. Jumlah metode pengujian mutu benih yang dikembangkan, divalidasi

    dan disahkan (metode)

    2. Jumlah laboratorium yang menerapkan sistem mutu (laboratorium)

    3. Jumlah laboratorium peserta uji profisiensi (laboratorium)

  • LAPORAN KINERJA 2017

    Balai Besar PPMB-TPH

    11

    2.1.5. Sasaran Strategis

    Mengembangkan metode pangujian dan penerapan sistem manajemen

    mutu laboratorium pengujian benih.

    2.1.6. Kebijakan Umum

    Untuk mencapai keberhasilan tersebut tentu diperlukan kebijakan yang

    tepat serta tetap berpedoman pada peraturan dan pedoman/standar

    yang berlaku baik secara nasional maupun internasional. Kebijakan

    dalam meningkatkan mutu hasil pertanian tanaman pangan dan

    hortikultura melalui peningkatan kompetensi laboratorium, SDM dan

    pemenenuhan sarana prasarana dalam meningkatkan pelayanan

    kepada masyarakat.

    2.1.7. Program Dan Kegiatan

    Program Balai Besar PPMB-TPH mendukung program pembangunan

    Direktorat Jenderal Tanaman Pangan yaitu peningkatan produksi,

    produktivitas dan mutu hasil tanaman pangan dengan menerapkan

    kegiatan Pengembangan Metode Pengujian Mutu Benih dan Penerapan

    Sistem Mutu Laboratorium Pengujian Benih. Kemudian, kegiatan

    tersebut dijabarkan menjadi kegiatan operasional Balai yang merupakan

    penjabaran secara detail tentang kinerja dalam meningkatkan

    pelayanan kepada stakeholder di bidang pengembangan pengujian

    mutu benih tanaman pangan dan hortikultura.

    Kegiatan operasional Balai Besar PPMB-TPH sesuai dengan Rencana

    Kerja Anggaran adalah sebagai berikut:

    1) Peningkatan penyusunan program dan rencana kerja;

    2) Peningkatan informasi melalui penerbitan pedoman/literatur

    3) Peningkatan pengembangan metode dan validasi metode;

    4) Peningkatan pelayanan pengujian mutu benih kepada customer;

    5) Pelaksanaan koleksi varietas/IPTB/DNA;

    6) Peningkatan fasilitasi penerapan sistem mutu

  • LAPORAN KINERJA 2017

    Balai Besar PPMB-TPH

    12

    7) Peningkatan standarisasi laboratorium;

    8) Uji petik mutu benih beredar

    9) Peningkatan pelatihan teknis, umum dan magang;

    10) Peningkatan kualitas administrasi pelaksanaan kegiatan;

    11) Peningkatan informasi melalui penerbitan jurnal/majalah vigor;

    12) Peningkatan laporan kegiatan pengembangan metode pengujian

    mutu benih dan penerapan sistem mutu laboratorium pengujian

    benih;

    13) Peningkatan kualitas penyelenggaraan Uji Profisiensi

    14) Peningkatan kegiatan pelayanan perkantoran;

    15) Peningkatan pelayanan melalui pengadaan peralatan dan fasilitas

    perkantoran;

    16) Peningkatan pelayanan melalui pengadaan Gedung/Bangunan.

    2.2. Rencana Kinerja Tahunan Tahun 2017

    Rencana Kinerja Tahunan (RKT) merupakan rencana kegiatan Balai

    Besar PPMB-TPH tahun 2017 yang meliputi program, sasaran, dan

    kegiatan (indikator dan rencana tingkat capaian) dengan mengacu pada

    Renstra tahun 2015-2019 seperti terlihat pada Lampiran 6 dan 7. Untuk

    mendukung program peningkatan produksi, produktivitas dan mutu hasil

    tanaman pangan serta pencapaian sasaran yang ditetapkan, maka

    Balai Besar PPMB-TPH TA. 2017 melaksanakan kegiatan sebagai

    berikut:

    1) Rancangan Kerja Pengembangan Pengujian Mutu Benih TPH

    Tersedianya program dan rencana kerja Balai sebagai salah satu

    pedoman/acuan dalam pelaksanaan kegiatan. Penerapan

    anggaran yang dilakukan secara terpadu, terintegrasi melalui

    program peningkatan produksi, produktivitas dan mutu tanaman

    untuk mencapai swasembada dan swasembada berkelanjutan

    berdasarkan Renstra 2015-2019. Target pencapaian sasaran

    adalah rancangan yaitu tersusunnya progam dan rencana kerja

  • LAPORAN KINERJA 2017

    Balai Besar PPMB-TPH

    13

    selama satu tahun berupa penyusunan KAK, ROPAK, Juknis, POK,

    RKT dan RKAKL sehingga seluruh kegiatan dapat terlaksana

    dengan baik dan terencana.

    2) Pedoman/Literatur

    Tersusunnya buku literatur/referensi tentang pengembangan

    pengujian mutu benih sebanyak 1 literatur. Ketersediaan buku

    literatur/referensi merupakan sarana penyebarluasan informasi

    mengenai pengembangan pengujian mutu benih

    3) Pengembangan Metode dan Validasi Metode

    Terlaksananya kegiatan pengembangan metode dan validasi

    metode sebanyak 10 metode. Tujuan kegiatan pengembangan

    metode adalah untuk mendapatkan metode yang aplikatif dalam

    pengujian di laboratorium sehingga hasil yang diharapkan dalam

    pengembangan metode pengujian diperolehnya metode yang

    dapat digunakan sebagai metode pengujian dalam melayani

    pelanggan/customer baik di laboratorium pusat maupun di daerah

    di seluruh Indonesia.

    4) Pelayanan Pengujian Mutu Benih

    Terlaksananya pelayanan pengujian mutu benih yang dilaksanakan

    dengan dukungan 8 (delapan) laboratorium yang dimiliki oleh Balai

    Besar PPMB-TPH. Target pencapaian sasaran adalah 1000

    sampel yaitu dengan melakukan pelayanan pengujian baik internal

    maupun eksternal. Pengujian yang dilakukan meliputi penetapan

    kadar air, analisis kemurnian, penetapan berat seribu butir,

    pengujian daya berkecambah, pengujian kesehatan benih dan

    pengujian elektroforesis.

  • LAPORAN KINERJA 2017

    Balai Besar PPMB-TPH

    14

    5) Koleksi Varietas/IPTB/DNA

    Tersedianya koleksi varietas dan Isolat Patogen Tular Benih (IPTB)

    dengan target pencapaian sasaran 43 koleksi, sebagai bahan

    acuan/pembanding bagi pengujian di laboratorium sehingga dapat

    mencegah kesalahan dalam mengidentifikasi varietas maupun

    patogen tular benih dalam pengujian.

    6) Fasilitasi Penerapan Sistem Mutu

    Melaksanakan fasilitasi terhadap laboratorium penguji benih di

    daerah dalam menerapkan sistem manajemen mutu laboratorium

    sesuai SNI ISO/IEC 17025:2008. Target pencapaian sasaran

    adalah delapan laboratorium yaitu terfasilitasinya laboratorium

    daerah (BPSBTPH) dalam penerapan sistem mutu.

    7) Standardisasi Laboratorium

    a. Penguatan Laboratorium Penguji Benih

    Terlaksananya kegiatan laboratorium pengujian benih Balai

    Besar PPMB-TPH dengan target terpeliharanya ruang lingkup

    pengujian di laboratorium berdasarkan SNI ISO/IEC

    17025:2008.

    b. Laboratorium Penyelenggara Uji Profisiensi

    Terlaksananya penguatan organisasi Laboratorium

    Penyelenggara Uji Profisiensi (LPUP) yang mengacu pada SNI

    ISO/IEC 17043:2010 untuk mendapatkan pengakuan sebagai

    penyelenggara uji profisiensi yang kompeten. Pada tahun 2017

    target pencapaian sasaran adalah sertifikat reakreditasi oleh

    KAN.

    c. Keanggotaan dalam Organisasi Internasional

    Berpartisipasi aktif mengikuti kegiatan uji profisiensi yang

    diselenggarakan oleh ISTA antara lain:melakukan perbaikan

  • LAPORAN KINERJA 2017

    Balai Besar PPMB-TPH

    15

    hasil asessmen dari akreditasi ISTA, melakukan upaya dalam

    rangka persiapan administrasi maupun teknis, dan melakukan

    koordinasi dengan kementerian Luar Negeri tentang

    pembayaran iuran keanggotaan ISTA. Target sasaran adalah

    memperoleh sertifikat reakreditasi ISTA.

    d. Sertifikasi pelayanan publik Balai Besar PPMB-TPH

    Kegiatan ini dilaksanakan dengan menginventarisasi data

    tentang nilai-nilai budaya kerja yang sudah ada di Balai dan

    mencari tahu sejauh mana penerapan untuk 17 pasang nilai-nilai

    budaya kerja dilaksanakan dengan menyebarkan kuesioner

    kepada seluruh pegawai pada unit kerja yang dipantau, diisi

    secara langsung oleh pegawai, dilanjutkan pengolahan data dan

    pembuatan laporan Indeks Penerapan Nila-nilai Dasar Budaya

    Kerja (IPNBK). Kegiatan lainnya adalah penyusunan Daftar Urut

    Kepangkatan (DUK) pegawai dan pembuatan laporan Indeks

    Kepuasan Masyarakat (IKM).

    8) Uji Petik Mutu Benih

    Terlaksananya uji petik mutu benih yang beredar yang dilakukan untuk

    mengevaluasi tingkat mutu benih yang beredar di pasaran dan salah

    satunya adalah pengawasan mutu dari realisasi bantuan benih

    pemerintah Pusat. Balai Besar PPMB-TPH melakukan uji petik mutu

    benih yang beredar dan melakukan pengujian di laboratorium.

    Kegiatan ini untuk mengetahui tingkat mutu benih tersebut sehingga

    dapat diketahui kondisi mutu benih yang beredar di beberapa wilayah

    di Indonesia dan juga sebagai bahan masukan dalam menyusun

    pengembangan metode. Tahun 2017 telah dilakukan pengambilan

    contoh benih tanaman pangan di sembilan provinsi dengan jumlah

    sampel sebanyak 90 sampel (contoh benih).

  • LAPORAN KINERJA 2017

    Balai Besar PPMB-TPH

    16

    9) Pelatihan Teknis, Umum dan Magang

    a. Pelatihan Peningkatan SDM

    Terlaksananya kegiatan peningkatan SDM yang diikuti oleh 40

    pegawai sehingga diharapkan adanya peningkatan kompetensi

    sumberdaya manusia dalam bidang manajemen/administrasi.

    b. Bimbingan Teknis Analis Laboratorium

    Terlaksananya kegiatan Pengambilan Contoh Benih yang diikuti

    oleh 50 pegawai baik dari instansi luar maupun petugas

    laboratorium lingkup Balai Besar PPMB-TPH sehingga diperoleh

    peningkatan pengetahuan dan keterampilan di bidang pengujian

    dan pengambilan contoh benih tanaman.

    10) Administrasi Pelaksanaan Kegiatan

    Terlaksananya Pengelolaan administrasi satker didasarkan pada

    peraturan perundang-undangan yang berlaku sehingga diperoleh

    pengelolaan administrasi yang tertib dan akuntabel selama satu

    tahun secara terus menerus. Pembinaan dan pengawasan

    pengelolaan administrasi untuk menghindari penyalahgunaan dan

    kerugian negara.

    11) Jurnal/Majalah Vigor

    Tersedianya majalah/jurnal vigor sebanyak tiga edisi untuk

    disebarluaskan dan dibaca oleh masyarakat dalam rangka

    meningkatkan pengetahuan aparat/stakeholder tentang informasi

    terhadap pengujian mutu benih dan informasi lainnya yang

    dibutuhkan masyarakat. Target pencapaian sasaran yaitu

    terlaksananya penerbitan majalah vigor sebanyak tiga edisi sebagai

    salah satu sarana penyampaian informasi khususnya mengenai

    pengembangan pengujian mutu benih.

  • LAPORAN KINERJA 2017

    Balai Besar PPMB-TPH

    17

    12) Laporan Kegiatan Pengembangan Pengujian Mutu Benih dan

    Penerapan Sistem Mutu Laboratorium Pengujian Benih

    a. Pengelolaan Data Base/Website

    Terlaksananya penyusunan database/Website berupa sistem

    informasi perbenihan secara komputerisasi dan

    terselenggaranya website mengenai pengembangan pengujian

    mutu benih yang mutakhir di Balai Besar PPMB-TPH. Target

    pencapaian sasaran adalah tersedianya laporan tentang data

    hasil-hasil pengujian mutu benih selama satu tahun sehingga

    pencarian data menjadi lebih cepat dan efisien dengan target

    satu laporan.

    b. Pameran Pertanian

    Terlaksananya penyebarluasan informasi pengembangan mutu

    benih tanaman pangan dan hortikultura kepada masyarakat dan

    stakeholder melalui kegiatan pameran. Target pencapaian

    sasaran yaitu terselenggaranya pameran pembangunan

    pertanian sebanyak satu laporan pelaksanaan pameran

    sehingga masyarakat dan stakeholder mengetahui informasi

    tentang teknologi pengembangan pengujian mutu benih.

    c. Penyusunan Laporan Bulanan dan SIMONEV, LAKIN, SPI dan

    Laporan Tahunan

    Terlaksananya penyusunan Laporan Bulanan, Laporan

    Monitoring dan Evaluasi (SIMONEV), Laporan Kinerja, Sistem

    Pengendalian Intern (SPI), dan Laporan Tahunan Balai Besar

    PPMB-TPH. Dengan adanya laporan ini diharapkan dapat

    memberikan informasi tentang capaian pelaksanaan kegiatan

    dan permasalahan yang dihadapi sehingga dapat diambil

    langkah-langkah untuk meningkatkan kinerja Balai dan mencari

  • LAPORAN KINERJA 2017

    Balai Besar PPMB-TPH

    18

    solusi pemecahan apabila terdapat hambatan/kendala dalam

    pelaksanaannya. Target pencapaian sasaran adalah 32 laporan.

    d. Pengelolaan Urusan Kepegawaian dan Tata Usaha

    Terselenggaranya pengelolaan urusan kepegawaian dan tata

    usaha perkantoran dalam rangka peningkatan kualitas

    pelayanan di bidang kepegawaian dan tata usaha dengan target

    pencapaian sasaran sebanyak dua laporan.

    e. Penyusunan Laporan SAI dan SABMN

    Terlaksananya Penyusunan Laporan Sistem Akuntansi Instansi

    dan Sistem Akuntansi Barang Milik Negara (SABMN) untuk

    mengetahui keadaan keuangan dan asset Satuan Kerja Balai

    Besar PPMB-TPH yang meliputi: neraca keuangan, realisasi

    anggaran belanja, pernyataan tanggung jawab dan Catatan atas

    Laporan Keuangan dari Kuasa Pengguna Anggaran. Sasaran

    yang ingin dicapai dari kegiatan ini yaitu meningkatnya kualitas

    Laporan Keuangan (SAI) sebanyak 12 laporan dan Sistem

    Akuntansi Barang Milik Negara (SABMN) sebanyak dua laporan.

    13) Pelayanan Perkantoran

    Terbayarnya gaji pegawai, tunjangan-tunjangan, honorarium dan

    lembur dengan target sasaran 780 OB untuk belanja pegawai.

    Penyelenggaraan operasional dan pemeliharaan perkantoran juga

    tercapai dengan dilaksanakannya pemeliharaan gedung dan

    halaman kantor, perbaikan peralatan kantor, perawatan kendaraan

    roda dua dan empat, langganan daya dan jasa dan belanja

    keperluan operasional perkantoran selama 1 tahun.

    14) Perangkat Pengolah Data dan Komunikasi

    Sebagai penunjang kelancaran pelaksanaan tugas dan fungsi Balai

    Besar PPMB-TPH yang semakin komplek sehingga mampu

  • LAPORAN KINERJA 2017

    Balai Besar PPMB-TPH

    19

    memenuhi tuntutan dalam melakukan pelayanan kepada

    masyarakat maka perlu didukung sarana yang memadai seperti

    pengadaan alat pengolah data sebanyak 12 unit.

    15) Peralatan dan Fasilitas Perkantoran

    Kegiatan ini bertujuan menyediakan peralatan dan fasilitas

    perkantoran guna mendukung kelancaran tugas Balai. Sarana

    gedung dan inventaris kantor yang akan diperlukan adalah

    meubelair lemari koleksi seluruhnya sebanyak 72 unit sedangkan

    pengadaan alat laboratorium meliputi: neraca analitik, medicool

    fizer, spin down/mini spin centrifuge, altimeter digital, rek ependof,

    desikator, timbangan kasar, dan micropipet.

    2.3. Perjanjian Kinerja Tahun 2017

    Perjanjian Kinerja tahun 2017 merupakan bagian dari dokumen yang

    diperjanjikan antara Kepala Balai Besar PPMB-TPH dengan Direktur

    Jenderal Tanaman Pangan dan merupakan dokumen perjanjian kinerja

    selama satu tahun, khususnya dalam mendukung program Direktorat

    Jenderal Tanaman Pangan yaitu program peningkatan produksi,

    produktivitas dan mutu tanaman pangan untuk mencapai swasembada

    dan swasembada berkelanjutan.

    Selanjutnya Perjanjian Kinerja tahun 2017 ini dijabarkan lebih lanjut ke

    dalam indikator kinerja sebagai acuan penilaian kinerja masing-masing

    kegiatan yang telah ditetapkan. Adapun Indikator Kinerja Utama (IKU)

    Balai Besar PPMB-TPH dalam menunjang program peningkatan

    produksi, produktivitas dan mutu hasil tanaman pangan yang meliputi :

    1. Pengembangan metode pengujian mutu benih 10 metode

    2. Dokumen Layanan Internal sebanyak 12 layanan

    3. Dokumen Layanan Perkantoran selama 12 bulan

  • LAPORAN KINERJA 2017

    Balai Besar PPMB-TPH

    20

    2.3.1. Jumlah metode pengujian mutu benih

    Kegiatan ini dilaksanakan untuk mendapatkan metode yang aplikatif

    dalam pengujian di laboratorium sehingga hasil yang diharapkan adalah

    diperolehnya metode ini dapat digunakan sebagai metode pengujian

    dalam melayani pelanggan/customer baik di pusat maupun di

    laboratorium daerah di seluruh Indonesia. Jumlah pengembangan

    metode dan validasi tahun 2017 sebanyak 10 metode.

    2.3.2. Dokumen Layanan Internal (overhead)

    Kegiatan ini dilaksanakan untuk mendukung manajemen kinerja utama

    Balai Besar PPMB-TPH, yang meliputi: perencanaan kegiatan,

    pengelolaan keuangan dan perlengkapan, pengelolaan tata usaha dan

    kepegawaian, pelaksanaan pemantauan dan evaluasi, pengadaan

    perangkat pengolah data, pengadaan peralatan dan fasilitas

    perkantoran, rehabilitasi dan renovasi gedung dan bangunan. Jumlah

    layanan internal sebanyak 12 bulan layanan.

    2.3.3. Dokumen Layanan Perkantoran

    Kegiatan ini dilaksanakan dalam rangka tertib administrasi pengelolaan

    negara khususnya dalam pengelolaan gaji, honorarium dan tunjangan,

    serta pengelolaan kegiatan rutin perkantoran sehari-hari, pemeliharaan/

    perawatan bangunan/gedung kantor dan halaman gedung kantor serta

    barang inventaris lainnya milik negara agar dapat digunakan dengan

    baik. Layanan perkantoran dilaksanakan selama 12 bulan.

  • LAPORAN KINERJA 2017

    Balai Besar PPMB-TPH

    21

    3.1. Capaian Kinerja Organisasi

    Untuk menilai keberhasilan dan kegagalan capaian sasaran kinerja

    Balai Besar PPMB-TPH tahun 2017 ditetapkan berdasarkan penilaian

    capaian melalui metode scoring. Mengacu pada kriteria ukuran

    keberhasilan yang digunakan oleh Kementerian Pertanian, maka kriteria

    pengukuran yang digunakan, yaitu (1). Sangat berhasil apabila capaian

    > 100%, (2). Berhasil apabila capaian 80-100%, (3). Cukup berhasil

    apabila capaian 60-80%, dan (4). Kurang berhasil apabila capaian <

    60% terhadap sasaran output yang telah ditetapkan.

    3.1.1. Pencapaian Sasaran Strategis

    Akuntabilitas kinerja dilakukan untuk menentukan keberhasilan kinerja

    dalam mewujudkan visi, misi yang telah ditentukan dengan

    membandingkan antara target dengan realisasi masing-masing

    indikator kinerja utama sebagai alat ukur keberhasilan.

    Berdasarkan hasil pengukuran terhadap indikator kinerja utama yang

    telah ditetapkan oleh Balai Besar PPMB-TPH berdasarkan perjanjian

    kinerja dapat disimpulkan bahwa penilaian capaian dari tiga indikator

    dengan kategori Berhasil. pengukuran pencapaian sasaran dan

    evaluasi akuntabilitasi kinerja pada masing-masing kegiatan

    sebagaimana terlihat pada Tabel 1.

    III AKUNTABILITAS KINERJA

  • LAPORAN KINERJA 2017

    Balai Besar PPMB-TPH

    22

    Tabel 1. Capaian Indikator Kinerja Utama Tahun 2017

    No. Indikator Kinerja Utama Satuan Target Realisasi%

    CapaianKategori

    1 Jumlah metode pengujian mutu benih Metode 10 10 100 Berhasil

    2 Dokumen layanan internal (overhead) Bulan Layanan 12 12 100 Berhasil

    3 Dokumen layanan perkantoran Bulan 12 12 100 Berhasil

    3.1.2. Evaluasi dan Analisis Capaian Kinerja Balai Besar PPMB-TPH

    Tujuan pengukuran Kinerja Kegiatan Balai Besar PPMB-TPH adalah

    untuk mengetahui secara sistematis tingkat keberhasilan dan hambatan

    dalam pengembangan pengujian mutu benih dan penerapan sistem

    manajemen mutu untuk laboratorium pengujian benih tanaman pangan

    dan hortikultura. Untuk mencapai tujuan tersebut, dituangkan dengan

    bentuk kegiatan-kegiatan yang sesuai dengan visi dan misi yang telah

    ditetapkan. Evaluasi dan analisis capaian kinerja Balai Besar PPMB-

    TPH adalah sebagai berikut:

    3.1.2.1. Pengembangan Metode Pengujian Mutu Benih

    Kegiatan ini dilaksanakan untuk mendapatkan metode yang aplikatif

    dalam pengujian di laboratorium sehingga hasil yang diharapkan dalam

    pengembangan metode pengujian diperolehnya metode yang dapat

    digunakan sebagai metode pengujian dalam melayani

    pelanggan/customer baik di laboratorium pusat maupun di daerah di

    seluruh Indonesia. Beberapa pencapaian hasil kegiatan pengembangan

    dan validasi metode dapat digunakan untuk mendukung kebijakan di

    bidang perbenihan khususnya dalam pengujian di laboratorium.

    Beberapa hasil pengembangan metode pengujian dan validasi metode

    telah tercantum dalam ISTA Rules Edisi 2017 yang berjudul Validasi

    Jumlah Sampel Uji Deteksi Aphelenchoides besseyi pada Benih Padi

    Berdasarkan ISTA Rules Chapter 7: 7-025. Hasil validasi ini juga

  • LAPORAN KINERJA 2017

    Balai Besar PPMB-TPH

    23

    diajukan dalam inovasi pelayanan publik yang diselenggarakan oleh

    Kementerian Pertanian, manfaat dari validasi ini adalah mempercepat

    waktu pengujian menjadi relative lebih singkat dari sebulan menjadi dua

    hari.

    Dalam rangka mendukung peningkatan produksi padi, jagung, kedelai

    Balai Besar melaksanakan pengembangan metode tentang uji cepat

    viabiltas benih padi, yang bertujuan untuk mempercepat pengujian mutu

    benih

    Pencapaian indikator kinerja pada tahun 2017 Indiktaor Input 99,64%,

    output 100% dari target 10 metode. Outcome yang diperoleh yaitu

    diperolehnya metode yang aplikatif dalam pengujian mutu benih dan

    telah dimanfaatkan oleh laboratorium daerah/BPSBTPH sebanyak 13

    laboratorium yaitu BPSBTPH Lampung, Sumatera Selatan, Yogyakarta,

    Jawa Tengah, Jawa Timur, Nusa Tenggara Barat, Kalimantan Barat,

    Kalimantan Tengah, Jambi, Sulawesi Selatan, Sulawesi Tengah,

    Sulawesi Tenggara, dan Jawa Barat. Pengembangan metode dan

    validasi tahun 2017 sebanyak 10 judul pengembangan metode sudah

    dilaksanakan sesuai dengan target, Pelaksanaan pengembangan

    metode yang dihasilkan tahun 2017 sama dengan tahun 2016 yaitu 10

    metode.

    Capaian realisasi output kegiatan pengembangan/validasi metode

    dibandingkan dengan target pada rencana strategis pada kurun waktu

    lima tahun belakangan dapat terealisasi sesuai rencana. Data target dan

    realisasi capaian output terlihat pada Tabel 2.

  • LAPORAN KINERJA 2017

    Balai Besar PPMB-TPH

    24

    Tabel 2. Target dan Realisasi Capaian Output Kegiatan Pengembangan Metode Tahun 2012-2017

    No Tahun Satuan Target Realisasi

    1 2012 Metode 10 10

    2 2013 Metode 10 10

    3 2014 Metode 10 10

    4 2015 Metode 10 10

    5 2016 Metode 10 10

    6 2017 Metode 10 10

    Jadi, jika dibandingkan dengan capaian indikator pengembangan

    pengujian mutu benih tahun 2017 selama lima tahun terakhir (2012-

    2016) mencapai 100%, karena target dan capaian selalu mencapai

    100%. Demikian jug ajika dibandingkan dengan target jangka

    menengah atau akhir periode Renstra yaitu tahun 2019, tetap mencapai

    100% karena targetnya sama dengan tahun 2017 yaitu 10 metode.

    Sedangkan capaian realisasi kinerja hasil kegiatan

    pengembangan/validasi metode pada kurun waktu lima tahun hasilnya

    fluktuatif, hal ini disebabkan bahwa kegiatan pengembangan metode

    untuk mendapatkan hasil yang valid dan aplikatif diperlukan penelitian

    berulang-ulang dengan membutuhkan waktu lebih dari satu tahun

    anggaran. Capaian hasil kegiatan pengembangan metode adalah

    bahan rekomendasi pengembangan metode yang dapat dimanfaatkan

    oleh laboratorium penguji benih di Indonesia, tahun 2017 terdapat 4

    pengembangan metode yang menjadi bahan rekomendasi kebijakan.

    Data realisasi capaian kinerja hasil tahun 2012-2017 terlihat pada

    lampiran 3.

    Keberhasilan pengembangan metode dipengaruhi oleh:

    1. Peralatan yang lengkap dan terkalibrasi serta terawat dengan baik

    2. Tersedianya anggaran pelaksanaan kegiatan

  • LAPORAN KINERJA 2017

    Balai Besar PPMB-TPH

    25

    3. Adanya dukungan regulasi dari pemangku kebijakan dalam hal

    pengembangan pengujian mutu benih

    4. Dukungan dari institusi terkait seperti yaitu lembaga akreditasi

    nasional maupun internasional, perguruan tinggi, dan swasta

    Namun demikian, masih terdapat fasktor penghambat pelaksanaan

    kegiatan pengembangan metode, antara lain:

    1. Kurangnya pendampingan di lapangan pada kegiatan

    pengembangan metode sehingga pelaksanaan belum berjalan

    optimal

    2. Kurangnya dukungan mengenai pengembangan metode pengujian

    untuk kegiatan sertifikasi

    3. Kurangnya kompetensi SDM di daerah (laboratorium BPSB) dan

    fasilitas peralatan belum seluruhnya memadai, sehingga

    pemanfaatan metode yang direkomendasikan belum seluruhnya

    dapat dimanfaatkan.

    Untuk mencapai keberhasilan Pengembangan Metode Pengujian Mutu

    Benih yang telah ditetapkan dalam perjanjian kinerja sebagai prioritas,

    Balai Besar PPMB-TPH juga melaksanakan kegiatan-kegiatan

    pendukung baik yang bersifat teknis maupun manajemen sehingga

    target-target yang ditetapkan dalam upaya mensukseskan program

    Direktorat Jenderal Tanaman Pangan dapat tercapai. Kegiatan-kegiatan

    pendukung capaian kinerja kegiatan utama adalah sebagai berikut:

    1. Fasilitasi Penerapan Sistem Manajemen Mutu Laboratorium

    Kegiatan ini bertujuan menciptakan laboratorium penguji benih

    yang sesuai standar dan membantu laboratorium penguji benih

    dalam menerapkan sistem manajemen laboratorium berdasarkan

    SNI ISO/IEC 17025:2008. Sampai saat ini hasil dari kegiatan ini,

    secara teknis Balai Besar PPMB-TPH telah memfasilitasi delapan

    laboratorium BPSB-TPH mendapat status akreditasi dari Komite

  • LAPORAN KINERJA 2017

    Balai Besar PPMB-TPH

    26

    Akreditasi Nasional (KAN) dan empat laboratorium masih dalam

    proses akreditasi.

    Fasilitasi penerapan sistem mutu telah dilaksanakan di delapan

    laboratorium (BPSBTPH) yaitu Provinsi Sumatera Selatan, Bangka

    Belitung, Banten, Bali, Sulawesi Barat, Maluku Utara, Papua Barat,

    dan Papua berdasarkan standar SNI ISO/IEC 17025:2008. Dengan

    kegiatan fasilitasi tersebut diharapkan kompetensi laboratorium

    meningkat dengan menghasilkan pengujian mutu benih tepat,

    akurat dan dapat dipertanggungjawabkan sesuai standar mutu

    yang telah ditetapkan berdasarkan SNI ISO/IEC 17025:2008.

    Pencapaian indikator input 99,91%, output 100% dari target

    delapan laboratorium. Outcome yang diperoleh yaitu terlaksananya

    standardisasi penerapan sistem mutu laboratorium pengujian benih

    di delapan laboratorium BPSB-TPH. Realisasi pelaksanaan

    fasilitasi penerapan sistem mutu berdasarkan SNI ISO/IEC

    17025:2008 pada tahun 2017 sama dengan realisasi kegiatan

    tahun 2016.

    Hasil fasilitasi yang telah dilaksanakan pada Tahun 2017 oleh Balai

    Besar PPMB-TPH secara rinci di laboratorium BPSBTPH adalah

    sebagai berikut:

    a. Memfasilitasi BPSBTPH Provinsi Sumatera Selatan untuk

    evaluasi seluruh unsur terkait dibekukannya status akreditasi

    oleh KAN.

    b. Melakukan bimbingan dan sosialisasi Penerapan Sistem

    Manajemen Mutu BPSMB Provinsi Bangka Belitung dalam

    rangka perencanaan audit internal dan kaji ulang manajemen.

    c. Melakukan bimbingan teknis penerapan sistem mutu dan teknis

    pengujian dan proses akreditasi ke BPSBTPH Provinsi Banten

    dalam rangka proses pendaftaran dan melengkapi dokumen di

    KANMIS.

  • LAPORAN KINERJA 2017

    Balai Besar PPMB-TPH

    27

    d. Melakukan bimbingan teknis proses akreditasi ke BPSBTPH

    Provinsi Bali dalam rangka proses audit kecukupan oleh KAN.

    e. Melakukan bimbingan teknis proses akreditasi ke BPSBTPH

    Provinsi Sulawesi Barat dalam rangka asesmen oleh KAN

    tanggal 22-23 November 2017.

    f. Memberikan bimbingan teknis penyusunan dokumen sistem

    mutu dan sosialisasi 17025:2008 ke BP2STP Provinsi Maluku

    Utara.

    g. Melakukan bimbingan teknis proses akreditasi ke BPSBTPH

    Provinsi Papua Barat dalam rangka memperoleh status

    akreditasi.

    h. Memberikan sosialisasi 17025:2008 ISTA Rules dalam rangka

    inventarisasi peralatan dan kompetensi personel ke BPSBTPH

    Provinsi Papua.

    2. Penyelenggaraan Uji Profisiensi

    Balai Besar PPMB-TPH sebagai Laboratorium Penyelenggara Uji

    Profisiensi (LPUP) telah terakreditasi dengan Nomor akreditasi

    UPP-001-IDN tanggal 22 Agustus 2011. Sebagai penyelenggara uji

    profisiensi, LPUP menyelenggarakan kegiatan uji profisiensi untuk

    laboratorium penguji benih. Kegiatan uji profisiensi bertujuan

    melakukan penilaian unjuk kerja laboratorium yang dipersyaratkan

    bagi laboratorium terakreditasi maupun yang tidak terakreditasi.

    Manfaat mengikuti uji profisiensi bagi laboratorium peserta, antara

    lain untuk pengendalian mutu data uji secara berkala; memberikan

    motivasi untuk memperbaiki unjuk kerja dalam pengujian tertentu;

    meningkatkan kompetensi/kemampuan antar laboratorium dan

    dapat menjaga reputasi laboratorium dari hasil yang tidak sesuai

    standard.

    Dari hasil evaluasi uji profisiensi tahun 2017 masih perlu

    peningkatan yang harus dilakukan, baik oleh peserta maupun oleh

  • LAPORAN KINERJA 2017

    Balai Besar PPMB-TPH

    28

    Penyelenggara Uji Profisiensi. Peningkatan yang perlu dilakukan

    oleh laboratorium peserta adalah ketelitian atau keakuratan dalam

    perhitungan dan penyusunan pelaporan, kalibrasi dan pemantauan

    kinerja alat (oven, neraca dan penghancur benih) pada penetapan

    kadar air, pemantauan klasifikasi benih pada analisis kemurnian,

    evaluasi pada pengujian daya berkecambah dan prosedur

    penetapan berat 1.000 butir.

    Sedangkan sebagai Penyelenggara Uji Profisiensi perlu melakukan

    peningkatan pada prosedur analisis statistik untuk evaluasi hasil uji

    profisiensi. Pencapaian indikator input 99,80%, Output 140% dari

    target 35 laboratorium. Data unjuk kerja/kinerja laboratorium

    tersebut dapat digunakan oleh pimpinan dalam mengidentifikasi

    permasalahan sehingga kinerja laboratorium dapat ditingkatkan.

    Outcome yang diperoleh yaitu data unjuk kerja/kinerja laboratorium

    peserta sebanyak 49 laboratorium lebih tinggi dari target yang

    ditetapkan. Tingginya realisasi disebabkan keikutsertaan Instansi

    lain diluar ruang lingkup Tanaman Pangan dan Hortikultura yaitu

    Balai Pengawasan Mutu dan Sertifikasi Pakan dan laboratorium

    penguji benih swasta. Realisasi yang dicapai pada tahun 2017

    menurun sebanyak 1 laboratorium dari tahun 2016. Target dan

    realisasi pelaksanaan uji profisiensi dari tahun 2012-2017 seperti

    terlihat pada Gambar 1.

  • LAPORAN KINERJA 2017

    Balai Besar PPMB-TPH

    29

    Gambar 1. Target dan realisasi pelaksanaan uji profisiensi tahun 2012- 2017

    3. Penyusunan buku literatur sebanyak satu judul buku dengan

    sasaran dari pembuatan buku literatur 32 laboratorium BPSB-TPH

    di seluruh Indonesia. Capaian indikator input 100%, output 100%

    dan outcome yang diperoleh adalah ketersediaan

    referensi/pedoman dalam pengujian mutu benih tanaman pangan

    dan hortikultura. Realisasi tahun 2017 sama dengan realisasi tahun

    2016 yaitu satu judul buku.

    4. Pelayanan pengujian mutu benih merupakan implementasi dalam

    rangka melayani pengujian mutu benih dari berbagai pihak baik

    eksternal maupun internal. Pelayanan eksternal adalah uji servis

    dari costumer, sedangkan pelayanan internal adalah pengujian

    dalam mempertahankan ruang lingkup akreditasi laboratorium.

    Pelayanan pengujian di dukung oleh delapan laboratorium yang

    dimiliki Balai Besar PPMB-TPH yaitu laboratorium fisika, biologi,

    elektroforesis, kesehatan bakteri, nematoda, virus, cendawan, dan

    kultur jaringan. Jumlah sampel yang diuji sebanyak 1.618 sampel

    dari target 1.000 sampel dengan pengujian yang dilakukan meliputi:

    35 35 35 35 35 3536 36

    4346 48

    49

    0

    10

    20

    30

    40

    50

    60

    2012 2013 2014 2015 2016 2017

    Target Realisasi

  • LAPORAN KINERJA 2017

    Balai Besar PPMB-TPH

    30

    penetapan kadar air, analisis kemurnian, penetapan berat seribu

    butir, pengujian daya berkecambah, pengujian kesehatan benih

    dan lain-lain. Pencapaian indikator input 99,72%, output 161,80%,

    dan outcome yang diperoleh yaitu meningkatnya pelayanan

    pengujian mutu benih kepada pelanggan. Pelayanan pengujian

    mutu benih kepada customer baik internal maupun eksternal

    mengalami penurunan realisasi jika dibandingkan tahun 2016

    sebanyak 1.843 sampel.

    5. Uji petik mutu benih yang beredar dan koleksi varietas dilakukan

    untuk mengevaluasi tingkat mutu benih yang beredar di pasaran.

    Balai Besar PPMB-TPH melakukan uji petik mutu benih yang

    beredar dan selanjutnya melakukan pengujian di laboratorium

    untuk mengetahui tingkat mutu benih, sehingga dapat diketahui

    kondisi mutu benih yang beredar di beberapa wilayah di Indonesia.

    Kegiatan ini dimaksudkan juga sebagai bahan masukan dalam

    menentukan dan menyusun pengembangan metode khususnya

    dalam pengawasan pemasaran.

    Uji petik tahun 2017 dilaksanakan untuk komoditas tanaman

    pangan di enam provinsi yaitu: Kalimantan Selatan, Nusa Tenggara

    Barat, Jawa Tengah, Sulawesi Selatan, Jawa Barat, dan Banten,

    dengan jumlah total sampel yang telah diperoleh sebanyak 96

    sampel benih tanaman pangan. Capaian indikator input 97,51%,

    output 106,67%. Dibandingkan dengan realisasi tahun 2016

    mengalami penurunan yang mencapai 111 sampel.

    6. Standarisasi laboratorium telah direalisasikan dengan pencapaian

    indikator input 99,19%, output 100% dan outcome yang diperoleh

    yaitu meningkatnya kompetensi Balai Besar PPMB-TPH baik teknis

    maupun manajemen. Kegiatan standarisasi meliputi :

    a. Penguatan organisasi laboratorium pengujian benih telah

    dilaksanakan oleh asesor dari Komite Akreditasi Nasional (KAN)

  • LAPORAN KINERJA 2017

    Balai Besar PPMB-TPH

    31

    sehingga ruang lingkup pengujian tetap terpelihara, dengan

    demikian sertifikat akreditasi laboratorium dapat dipertahankan,

    dalam melayani pengujian mutu benih kepada pelanggan untuk

    mendapatkan hasil uji yang tepat, akurat dan dapat

    dipertanggungjawabkan. Tahapan kegiatan untuk

    mempertahankan status akreditasi yang dilaksanakan pada

    tahun 2017 sebagai berikut:

    1) Melakukan audit internal laboratorium penguji benih.

    2) Melakukan kaji ulang manajemen.

    3) Melakukan kaji ulang dokumen sistem mutu

    4) Permohonan dokumen

    5) Re-akreditasi, assemen lapangan dan tindakan perbaikan

    b. Laboratorium penyelenggara uji profisiensi telah mendapatkan

    sertifikat akreditasi/registrasi dari KAN ISO/IEC 17043:2010

    Nomor UPP-001-IDN, sehingga kompetensi sebagai

    penyelenggara uji profisiensi telah diakui secara nasional.

    Sebagai laboratorium penyelenggara uji profisiensi yang

    terakreditasi, Balai Besar PPMB-TPH dipercaya oleh KAN untuk

    menyelenggarakan uji profisiensi benih.

    Tujuan dari kegiatan PUP dalam penguatan kelembagaan ini

    adalah pemeliharaan status akreditasi yang diberikan oleh KAN

    dan penyelenggaraan uji profisiensi untuk menilai kinerja

    laboratorium penguji benih di Indonesia. Dalam rangka

    pemeliharaan status akreditasi, Balai Besar PPMB-TPH telah

    melakukan: Tindakan Perbaikan Surveilen I, Audit Internal,

    Revisi Dokumen Sistem Mutu, Sosialisasi Dokumen Sistem

    Mutu, Kaji Ulang Manajemen.

    c. Keanggotaan dalam organisasi internasional Balai besar PPMB-

    TPH telah berpartisipasi aktif mengikuti kegiatan uji profisiensi

    yang diselenggarakan oleh ISTA melakukan proses administrasi

  • LAPORAN KINERJA 2017

    Balai Besar PPMB-TPH

    32

    keuangan keanggotaan ISTA 2018 dan melakukan reakreditasi

    untuk tahun 2017-2020. Keuntungan sebagai anggota ISTA

    adalah memiliki hak sama pada sidang ISTA dan mendapatkan

    akses dalam informasi pengujian yang mutakhir.

    7. Penerbitan majalah/buletin vigor telah tercetaknya buletin vigor

    edisi 3 tahun 2017. Melalui buletin Vigor, dapat disampaikan hasil

    pengembangan dan pengujian mutu benih serta informasi berbagai

    aktivitas Balai Besar. Capaian indikator input 99,59%, output

    100%. Terjadi peningkatan realisasi jika dibandingkan dengan

    realisasi tahun 2016 sebanyak dua edisi hal ini dikarenakan adanya

    kebijakan pemerintah dalam penghematan anggaran.

    3.1.2.2. Layanan Internal (Overhead)

    Balai Besar PPMB-TPH juga melaksanakan kegiatan-kegiatan utama

    yang bersifat manajerial, sehingga target-target yang ditetapkan dalam

    upaya mensukseskan program Direktorat Jenderal Tanaman Pangan

    dapat tercapai, pencapaian indikator input 95,66%, output 100%.

    Kegiatan-kegiatan pendukung capaian kinerja adalah sebagai berikut:

    1. Bimbingan teknis dan pengembangan karakter telah direalisasikan

    dengan jumlah peserta sebanyak 30 orang dari target perencanaan

    awal sebanyak 135 orang (105 bimbingan teknis analis

    laboratorium dan 30 inhouse training) penurunan target ini

    dikarenakan adanya refocusing anggaran sehingga target kegiatan

    bimbingan teknis analis laboratorium dihilangkan. Peserta berasal

    dari internal Balai Besar PPMB-TPH, BPSBTPH maupun swasta

    dengan tujuan meningkatkan kompetensi sumberdaya manusia

    pejabat struktural dan Pengawas Benih Tanaman (PBT) dalam hal

    kinerja dan pengujian mutu benih di laboratorium. Capaian indikator

    input 98,29%, output 100% dan outcome yang diperoleh yaitu

    meningkatnya pengetahuan dan keterampilan pejabat struktural

    dan PBT sebanyak 90 orang.

  • LAPORAN KINERJA 2017

    Balai Besar PPMB-TPH

    33

    2. Penyusunan program dan rencana kerja telah direalisasikan

    meliputi kegiatan penyusunandokumen rencana kerja (TOR,

    ROPAK, Juknis, dan RKT) dan penyusunan anggaran/Renja-KL

    (RKAKL s.d DIPA TA. 2017), serta melakukan revisi DIPA dan POK

    dalam rangka refocusing Pencapaian indikator input 98,92%, output

    100% dan outcome yang diperoleh adalah meningkatnya kualitas

    perencanaan pada Balai Besar PPMB-TPH sebanyak satu

    rancangan sama dengan target dan realisasi yang ditetapkan pada

    tahun 2016.

    3. Administrasi pelaksanaan kegiatan telah direalisasikan sesuai

    target dengan dilaksanakannya kegiatan ini maka hak-hak dari

    pegawai yang berkaitan dengan pengelolaan keuangan/Satker

    dapat dilaksanakan sesuai dengan ketentuan yang berlaku seperti

    pengelolaan administrasi satuan kerja Balai Besar PPMB-TPH dan

    pemberian honorarium Kuasa Pengguna Anggaran, Pejabat

    Pembuat Komitemen, Pejabat Pembuat Tagihan dan

    Penandatangan SPM, Bendahara Pengeluaran, Bendahara

    Penerimaan PNBP dan Staf Pengelola keuangan. Capaian

    indikator input 99,97%, output 100% dan outcome yang diperoleh

    yaitu meningkatnya akuntabilitas dan pengelolaan administrasi

    satuan kerja Balai Besar PPMB-TPH selama 12 bulan.

    4. Laporan Kegiatan Pengembangan Metode Pengujian dan

    Penerapan Sistem Mutu Laboratorium Pengujian Benih

    a. Penyusunan database pada tahun 2017 dengan melakukan

    updating data yang ditampilkan dan dipublikasikan dalam

    website Balai Besar PPMB-TPH:

    http://bbppmbtph.tanamanpangan.pertanian.go.id/, sebanyak

    30 materi. Disamping itu juga melakukan pendataan hasil

    pengujian secara komputerisasi yang meliputi uji servis, uji

    http://bbppmbtph.tanamanpangan/

  • LAPORAN KINERJA 2017

    Balai Besar PPMB-TPH

    34

    profisiensi, dan uji petik mutu benih yang beredar. Indikator input

    99,04%, output 100%.

    b. Kegiatan pameran pertanian pada tahun 2017 telah mengikut

    sebanyak 4 kali yaitu Pameran Pameran Gebyar Produk

    Unggulan Nusantara (GPUN), Pameran 17th Agrofood Expo,

    Pameran Pangan Nusantara (PPN), dan Pameran “Hari Pangan

    Sedunia” (HPS) ke XXXVII. Tujuan kegiatan pameran yaitu

    mempublikasikan kegiatan Balai Besar PPMB-TPH pada

    khususnya dan pengembangan perbenihan pada umumnya.

    Capaian indikator input 99,93%, output 100%.

    c. Laporan Bulanan, SIMONEV, LAKIP, SPI dan Laporan Tahunan

    telah direalisasikan sebanyak 12 laporan dalam bentuk

    pelaksanaan kegiatan penyusunan laporan bulanan dan

    SIMONEV sebagai bahan evaluasi untuk melihat perkembangan

    kegiatan dan mencari solusi terhadap permasalahan yang

    dihadapi. Pencapain indikator input 97,07%, output 100% dan

    outcome yang diperoleh meningkatnya kualitas pelaporan dan

    akuntabilitas kinerja Balai Besar PPMB-TPH sebanyak 12

    laporan yang disusun setiap bulan selama satu tahun.

    d. Pelaksanaan Sistem Pengendalian Intern (SPI) terhadap

    seluruh aspek baik teknis maupun administrasi sebagai bahan

    evaluasi internal dan bahan masukan bagi pimpinan. Realisasi

    kegiatan pemantauan dan pengendalian secara triwulan

    terhadap pelaksanaan pengendalian intern Balai Besar PPMB-

    TPH, pencapaian indikator input 100%, output 100%.

    e. Pengelolaan urusan kepegawaian dan tata usaha telah

    direalisasikan dalam bentuk pelaksanaan kegiatan penyusunan

    laporan urusan kepegawaian dan tata usaha, pencapaian

    indikator input 99,24%, output 100%.

  • LAPORAN KINERJA 2017

    Balai Besar PPMB-TPH

    35

    f. Laporan SAI dan SABMN telah melakukan penyusunan Laporan

    SAI dan SABMN dalam rangka tertib administrasi dan

    pengamanan aset negara, pencapaian indikator input 97,83%,

    output 100%.

    5. Pengadaan alat pengolah data dan dengan hasil yang diperoleh

    adalah tersedianya printer, laptop, dan komputer sebanyak 16 unit

    pencapaian indikator input 99,23%, output 100%.

    6. Pengadaan peralatan dan fasilitasi perkantoran berupa

    perlengkapan sarana gedung dan inventaris kantor serta alat

    laboratorium sebanyak 88 unit, pencapaian indikator input 96,81%,

    output 100%.

    3.1.2.3. Dokumen Pelayanan Perkantoran

    Dalam rangka mendukung tercapainya kegiatan-kegiatan baik yang

    bersifat teknis maupun manajerial Balai besar PPMB-TPH juga

    melaksanakan fungsi utama sebagai pelayanan perkantoran, kegiatan

    telah direalisasikan seluruhnya yang terdiri dari pembayaran gaji dan

    tunjangan bagi 56 orang pegawai serta penyelenggaraan operasional

    dan pemeliharaan perkantoran selama satu tahun. Capaian indikator

    input 94,52%, output 100% dan outcome yang diperoleh yaitu

    meningkatnya kesejahteraan dan kinerja pegawai Balai Besar PPMB-

    TPH sebanyak 684 OB.

    Berdasarkan tingkat pencapaian tujuan dan sasaran dari keseluruhan

    kegiatan, rata-rata sudah mencapai target yang ditetapkan. Tingkat

    pencapaian tujuan dan sasaran ini terutama, dengan telah

    diselesaikannya seluruh kegiatan administrasi maupun teknis yang

    dibiayai dari anggaran Balai Besar PPMB-TPH tahun 2017. Realisasi

    keuangan sampai dengan 31 Desember 2017 mencapai

    Rp9.581.759.337,- (sembilan milyar lima ratus delapan puluh satu juta

  • LAPORAN KINERJA 2017

    Balai Besar PPMB-TPH

    36

    tujuh ratus lima puluh sembilan ribu tiga ratus tiga puluh tujuh rupiah)

    atau 96,06 %, sedangkan realisasi fisik mencapai 100%.

    Secara rinci persentase pengukuran kinerja dari masing-masing

    kegiatan Pengembangan Metode Pengujian Mutu Benih dan Penerapan

    Sistem Mutu Laboratorium Pengujian (Balai Besar BPPMB-TPH) dapat

    dilihat pada tabel 3.

    Tabel 3. Persentase Pengukuran Kinerja antara Capaianinput, Output dan Outcome

    Pengukuran Capaian Input Capaian Output

    Kinerja Kegiatan (%) (%) Vol Keterangan

    1. Jumlah metode pengujian mutu benih 99,64 100 10 Diadopsinya metode yang aplikatif dalam

    pengujian mutu benih di laboratorium

    daerah/BPSBTPH (Laboratorium)

    a. Fasilitasi Penerapan Sistem Mutu 99,91 100 8 meningkatnya jumlah laboratorium penguji benih

    sesuai standarisasi SNI 17025:2008 (Laboratorium)

    b. Pelaksanaan Uji Profisiensi 99,8 131,42 49 Diperolehnya data unjuk kerja/kinerja laboratorium

    penguji benih sebagai bahan evaluasi kinerja

    laboratorium (Laboratorium)

    c. Pedoman/Literatur 100 100 1 meningkatnya ketersediaan buku literatur/referensi dan

    tersebarluasnya informasi mengenai pengembangan

    pengujian mutu benih (Pedoman/Literatur)

    d. Layanan Pengujian Mutu Benih 99,72 161,8 1.618 meningkatnya pelayanan pengujian mutu benih

    kepada pelanggan (ekstern ) dan pengujian mutu

    benih untuk pengembangan metode (intern ) (Sampel)

    e. Standarisasi Laboratorium

    • Lembaga Sertifikasi Produk

    • Survailen Laboratorium

    • Laboratorium Penyelenggara Uji Profisiensi

    • Keanggotaan dalam Organisasi Internasional

    • Sertikasi Pelayanan Publik

    • Lembaga Sertifikasi Personil

    f. Pelaksanaan Uji Petik Mutu Benih Yang Beredar 97,51 106,67 111 Meningkatnya ketersediaan data mutu benih tanaman

    pangan yang beredar dipasaran untuk bahan

    penyusunan pengembangan metode pengujian

    (Contoh Benih)

    g. Bimbingan Teknis 98,29 100 96 meningkatnya pengetahuan dan keterampilan pejabat

    struktural dan pegawai sebanyak 90 orang tentang

    disiplin pegawai, pengelolaan kepegawaian, serta

    meningkatnya pengetahuan dan keterampilan PBT

    tentang pengujian mutu benih (Orang)

    Capaian Outcome

    99,19 100 6 meningkatnya kompetensi SDM dan laboratorium di

    Balai Besar PPMB-TPH (Sertifikat akreditasi)

  • LAPORAN KINERJA 2017

    Balai Besar PPMB-TPH

    37

    Pengukuran Capaian Input Capaian Output

    Kinerja Kegiatan (%) (%) Vol Keterangan

    2. Dokumen layanan internal (overhead) 100 12 Meningkatnya kualitas kegiatan-kegiatan

    pendukung baik yang bersifat teknis maupun

    manajerial

    a. Rancangan Kerja Pengembangan Pengujian Mutu Benih TPH 98,92 100 1 meningkatnya kualitas program dan rencana kerja

    Balai Besar PPMB-TPH

    b. Administrasi Pelaksanaan Kegiatan 99,97 100 12 meningkatnya akuntabilitas dan pengelolaan

    administrasi satuan kerja Balai Besar PPMB-TPH

    (Bulan)

    c. Pelaksanaan Pemantauan dan Evaluasi

    • Monitoring Pengembangan Metode dan Penerapan Sistem Mutu

    • Data Base / Website

    • Pameran Pertanian

    • Laporan Bulanan dan SIMONEV

    • LAKIP dan Laporan Tahunan

    • Sistem Pengendalian Intern

    • Urusan Kepegawaian dan Tata Usaha

    • Laporan SAI dan SABMN

    d. Perangkat Pengolah Data dan Komunikasi 99,23 100 16 meningkatnya kinerja dan kelancaran tugas pegawai

    (Unit)

    e. Peralatan dan Fasilitasi Perkantoran dan Alat Laboratorium 96,81 100 88 meningkatnya kinerja dan kelancaran tugas pegawai

    (Unit)

    3. Dokumen layanan perkantoran 94,52 100 12 meningkatnya kesejahteraan dan kinerja pegawai

    Jumlah 96,06 100

    Capaian Outcome

    99,35 100 44 meningkatnya kualitas pelaporan dan akuntabilitas

    kinerja Balai Besar PPMB-TPH (Laporan)

    3.1.3. Analisis Keberhasilan dan Dukungan Sumberdaya

    Balai Besar PPMB-TPH dalam melaksanakan tugas dan fungsinya tidak

    terlepas dari peningkatan kompetensi sumberdaya manusia baik melalui

    pelatihan (pelatihan teknis pengujian mutu benih, pelatihan sistem mutu,

    dan pelatihan administrasi), training, workshop, kursus, magang dan

    tugas belajar. Dari hasil pelatihan sistem mutu sampai saat ini Balai

    Besar PPMB-TPH memiliki empat orang asesor dan lima orang auditor

    yang telah disertifikasi oleh KAN. Sedangkan pada tahun 2017

    peningkatan kompetensi melalui tugas belajar sebanyak empat orang.

    Selain dukungan peningkatan kompetensi SDM, keberhasilan juga

    didukung perlengkapan perkantoran dan peralatan laboratorium

    pengujian benih yang memadai yang terdiri dari laboratorium fisika,

  • LAPORAN KINERJA 2017

    Balai Besar PPMB-TPH

    38

    biologi, elektroforesis, kesehatan nematoda, bakteri, virus dan kultur

    jaringan.

    Namun demikian dalam melaksanakan tugas dan fungsi masih

    ditemukan kendala/permasalahan, sehingga apabila tidak dicari

    solusinya maka akan menghabat kinerja Balai. Permasalahan yang

    masih dihadapi antara lain:

    a. Belum dapat menerbitkan Orange International Certificate (OIC) dan

    Blue International Certificate (BIC) karena belum ada payung hukum

    yang jelas, serta pemahaman tentang pentingnya Standar Nasional

    Indonesia belum tersosialisasi dengan baik.

    b. Fungsi untuk melaksanakan kegiatan Lembaga Sertifikasi Produk

    (LSPro) belum dapat dilaksanakan secara optimal dikarenakan

    belum adanya dukungan kebijakan dan payung hukum yang kuat.

    c. Keterbatasan jumlah sumberdaya manusia (56 PNS), sehingga

    terdapat pegawai tidak sesuai dengan tugas dan jabatannya.

    d. Kebijakan anggaran nasional yang mengharuskan dilakukannya

    revisi penghematan anggaran (refocusing), dapat mempengaruhi

    kinerja balai.

    e. Pelaksanaan kegiatan tidak tepat waktu atau belum seluruhnya

    dapat dilaksanakan sesuai jadwal yang telah ditetapkan.

    f. Belum lancarnya arus pelaporan dari masing-masing bagian

    sehingga pelaporan kegiatan tidak tepat waktu.

    g. Masih kurangnya sumberdaya manusia dengan kualifikasi S2 dan

    S3.

    Untuk mengatasi permasalahan tersebut agar tidak menghambat

    kinerja, maka upaya-upaya yang perlu dilakukan antara lain:

    a. Meningkatkan koordinasi dan kerjasama dengan lembaga/instansi

    terkait untuk memperlancar pelaksanaan kegiatan dan tercapainya

    sasaran/target yang telah ditetapkan.

  • LAPORAN KINERJA 2017

    Balai Besar PPMB-TPH

    39

    b. Merencanakan kegiatan dengan lebih matang, sehingga target yang

    telah ditetapkan baik secara fisik maupun keuangan dapat tercapai

    tepat waktu dan sesuai jadwal yang telah ditetapkan.

    c. Meningkatkan kerjasama dan koordinasi dengan instansi terkait

    maupun antar bagian lingkup Balai Basar PPMB-TPH dalam rangka

    mengatasi suatu permasalahan yang harus diselesaikan secara

    cepat dan mengoptimalkan pelaksanaan sistem pengendalian intern

    agar target dapat dicapai sesuai jadwal yang telah ditentukan.

    d. Meningkatkan kualitas sumberdaya manusia dengan

    mengikutsertakan pelatihan-pelatihan baik yang bersifat administrasi

    maupun teknis dalam rangka mendukung tugas dan fungsi Balai.

    e. Mengusulkan tambahan tenaga kerja struktural dan peningkatan

    SDM melalui program pendidikan S2 dan S3.

    Dengan demikian, apabila upaya tindak lanjut tersebut telah

    dilaksanakan dengan didukung oleh kebijakan/regulasi yang baik, maka

    keberhasilan dan kinerja Balai akan meningkat.

    3.1.4. Analisis Kegiatan Penunjang Keberhasilan

    Disamping prioritas kegiatan utama, keberhasilan tidak terlepas dari

    kegiatan pendukung lainnya yang secara langsung maupun tidak

    langsung dapat memberikan motivasi bagi seluruh pegawai dalam

    meningkatkan kinerja dan akuntabilitas baik secara teknis maupun

    administratif, baik dalam bentuk akreditasi, sertifikasi maupun

    penghargaan oleh lembaga yang kompeten baik dalam negeri maupun

    luar negeri. Kegiatan pendukung lainnya tersebut meliputi:

    a. Secara kelembagaan, laboratorium penguji benih Balai Besar PPMB-

    TPH mendapatkan akreditasi baik nasional maupun internasional,

    yang meliputi:

    1) Laboratorium penguji benih diakreditasi oleh International Seed

    Testing Association (ISTA) berdasarkan SNI ISO/IEC 17025:2008

    Nomor. IDML-001,

  • LAPORAN KINERJA 2017

    Balai Besar PPMB-TPH

    40

    2) Laboratorium penguji benih diakreditasi oleh Komite Akreditasi

    Nasional berdasarkan SNI ISO/IEC 17025:2008 Nomor. LP-162-

    IDN,

    3) Laboratorium Penyelenggara Uji Profisiensi diakreditasi oleh

    Komite Akreditasi Nasional berdasarkan ISO/IEC 17043, ILAC G-

    13/2007 Nomor. UPP-001-IDN.

    4) Sertifikasi pelayanan publik Balai Besar PPMB-TPH berdasarkan

    ISO 9001-2008 Nomor.QSQ 01241

    b. Penilaian Indeks Kepuasan Masyarakat (IKM)

    Indeks Kepuasan Masyarakat (IKM) bertujuan untuk memberikan

    informasi yang terukur terhadap kepuasan masyarakat dalam

    memperoleh pelayanan dan informasi dari Balai Besar PPMB-TPH.

    Metode yang digunakan dalam penilaian IKM adalam melalui metode

    survei terhadap pelanggan/customer dan penerima manfaat lainnya

    terhadap pelayanan Balai Besar PPMB-TPH. Dari hasil pengolahan

    data terhadap 14 unsur pelayanan survei kepuasaan masyarakat

    dilaksanakan sebanyak dua kali yaitu :

    1) Semester 1, pelaksanaan pada tanggal 1 Januari s.d 30 Juni 2017

    sebanyak 33 responden dengan nilai IKM 80,79 (Kategori Baik)

    2) Semester 2, pelaksanaan pada tanggal 1 Juli s.d 21 Nopember

    2017 sebanyak 32 responden dengan nilai IKM 82,37 (Kategori

    Sangat Baik)

    c. Penilaian Indeks Penerapan Budaya Kerja (IPNBK)

    Budaya kerja merupakan unsur penting dalam organisasi, yang

    bertujuan untuk mendapatkan data dan informasi tentang penerapan

    nilai budaya kerja berdasarkan Peraturan Presiden Nomor 81 Tahun

    2010 tentang Grand Design Reformasi Birokrasi Tahun 2010-2025.

    Penilaian budaya kerja organisasi juga bertujuan untuk bahan

    kebijakan pimpinan dalam pengambilan keputusan dalam

    memperbaiki dan menggerakkan peningkatan budaya kerja di

  • LAPORAN KINERJA 2017

    Balai Besar PPMB-TPH

    41

    lingkungan Balai Besar PPMB-TPH. Dari data survei terhadap nilai-

    nilai budaya kerja pegawai diperoleh penilaian sebesar 81,53 dengan

    kategori Sangat Baik.

    3.2. Realisasi Anggaran

    3.2.1. Pengelolaan Anggaran Tahun 2017

    Berdasarkan tingkat pencapaian tujuan dan sasaran dari keseluruhan

    kegiatan, rata-rata sudah mencapai target yang ditetapkan. Tingkat

    pencapaian tujuan dan sasaran ini dapat diukur dengan telah

    diselesaikannya seluruh kegiatan administrasi maupun teknis yang

    dibiayai dari DIPA Balai Besar PPMB-TPH Tahun 2017. Realisasi

    keuangan pada Tahun 2017 sampai dengan 31 Desember 2017

    mencapai Rp9.581.759.337,- (sembilan milyar lima ratus delapan puluh

    satu juta tujuh ratus lima puluh sembilan ribu tiga ratus tiga puluh tujuh

    rupiah) atau 96,06%, sedangkan realisasi fisik mencapai 100%. Secara

    fisik seluruh kegiatan telah terealisasi seratus persen sesuai dengan

    Juknis, KAK, Rencana Operasional Kegiatan dan dilaksanakan

    berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku. Realisasi

    anggaran Balai Besar PPMB-TPH tahun 2017 berdasarkan jenis belanja

    seperti terlihat pada Tabel 4.

    Tabel 4. Realisasi Anggaran Balai Besar PPMB-TPH Tahun 2017 Berdasarkan Jenis Belanja

  • LAPORAN KINERJA 2017

    Balai Besar PPMB-TPH

    42

    11.439.256.000,-

    1 Rancangan Kerja

    Pengembangan Pengujian

    Mutu Benih TPH

    1 rancangan 84.480.000,-

    2 Pedoman/Literatur 1 pedoman/literatur 33.490.000,-

    3 Pengembangan Metode dan

    Validasi metode

    10 metode 529.400.000,-

    4 Pelayanan Pengujian Mutu

    Benih

    1.000 sampel 218.100.000,-

    5 Fasilitasi Penerapan Sistem

    Mutu

    8 laboratorium 122.220.000,-

    Pengembangan Metode Pengujian Mutu Benih dan Penerapan Sistem Mutu Laboratorium Pengujian

    Benih Tersusunnya program kerja (KAK, ROPAK, Juknis

    dan RKT) dan rencana kegiatan dengan baik sesuai

    dengan peraturan yang berlaku.

    Terlaksananya penyusunan buku pengujian mutu

    benih sebanyak 1 (satu) pedoman/literatur

    Diperolehnya metode baru dan metode validasi yang

    mudah diaplikasikan oleh pengguna (Laboratorium

    benih, pengusaha dan penangkar benih) dan sebagai

    bahan kebijakan di bidang mutu benih.

    Terselenggaranya sinkronisasi pengem-bangan

    mutu benih (1 rapat)

    Terlaksananya kegiatan pelayanan pengujian di

    Balai Besar PPMB-TPH

    Diterapkannya sistem manajemen mutu

    dilaboratorium penguji benih berdasarkan

    SNIISO/IEC 17025:2008

    Anggaran yang tidak dapat diserap sebesar Rp392.909.663,- (3,94%)

    yang sebagian besar merupakan sisa gaji dan uang makan pegawai.

    Dari tahun ke tahun pagu anggaran pada Balai Besar PPMB-TPH

    fluktuasi mengikuti perkembangan kegiatan dan kebijakan pada

    Direktorat Jenderal Tanaman Pangan. Dibandingkan dengan pagu

    anggaran tahun 2016, pada tahun 2017 mengalami peningkatan

    dikarenakan adanya program upaya khusus peningkatan produksi padi,

    jagung dan kedelai dan Balai Besar PPMB-TPH sebagai Penanggung

    Jawab Provinsi Nusa Tenggara Barat dan tiga kabupaten di Provinsi

    Sulawesi Tengah. Apabila dibandingkan dengan pagu anggaran

    realisasi pada tahun 2016 mencapai 88,62% sedangkan realisasi

    realisasi tahun 2017 mengalami peningkatan atau mencapai 96,06%,

    tetapi secara fisik baik tahun 2016 maupun tahun 2017 mencapai 100%.

  • LAPORAN KINERJA 2017

    Balai Besar PPMB-TPH

    43

    Perbandingan pagu anggaran dari tahun ke tahun pada Balai Besar

    PPMB-TPH seperti terlihat pada Tabel 5.

    Tabel 5. Perkembangan Pagu dan Realisasi Anggaran Balai Besar PPMB-TPH Tahun 2012-2017

    Pagu

    (Rp.) (Rp.) %

    1 2012 7.177.072.000 6.753.497.284 94,10

    2 2013 8.305.596.000 7.673.192.397 92,39

    3 2014 6.920.069.000 6.642.666.400 95,99

    4 2015 7.522.818.000 7.449.643.917 99,03

    88.62

    98,87 *)

    6 2017 9.974.669.000 9.851.759.337 96,06

    5 10.000.000.000 8.861.798.488

    No TahunRealisasi

    2016

    Keterangan: *) Realisasi anggaran dengan memperhitungkan self blocking

    Dalan pelaksanaan serapan anggaran, masih terdapat beberapa hal

    yang perlu mendapat perhatian untuk perbaikan kedepan, yaitu adanya

    kebijakan pemerintah revisi anggaran (refocusing) yang membutuhkan

    waktu dalam proses revisi sehingga berdampak pada tertundanya

    realisasi anggaran dan kegiatan. Sedangkan realisasi anggaran per

    kegiatan sampai dengan 31 Desember 2017 secara rinci dapat dilihat

    pada Lampiran 4.

    Analisis Efektivitas Pelaksanaan Anggaran Balai Besar PPMB-TPH

    Tahun 2017

    Untuk mengukur efisiensi dan efekvitas penggunaan anggaran dapat

    dilakukan dengan pendekatan atas capaian fisik/output kegiatan.

    Semakin tinggi capaian output kegiatan menunjukkan penggunaan

    anggaran semakin efektif, dan sebaliknya apabila capaian output

    kegiatan lebih rendah dari serapan anggaran menunjukkan bahwa

    penggunaan anggaran tidak efisien.

    Seperti terlihat pada Tabel 3 yang membandingkan realisasi input

    dengan output yang menunjukkan bahwa realisasi output lebih tinggi

    dibandingkan dengan input. Dengan demikian dapat dikatakan

  • LAPORAN KINERJA 2017

    Balai Besar PPMB-TPH

    44

    pelaksanaan kegiatan dan anggaran Balai Besar PPMB-TPH Tahun

    2017 cukup efisien dan efektif.

    3.2.2. Penerimaan Negara Bukan Pajak

    Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP) yang diperoleh Balai Besar

    PPMB-TPH pada tahun 2017 sebesar Rp126.130.000,- (seratus dua

    puluh enam juta seratus tiga puluh ribu rupiah) yang seluruhnya

    merupakan penerimaan fungsional.

  • LAPORAN KINERJA 2017

    Balai Besar PPMB-TPH

    45

    P

    Peningkatan Sistem Akuntabilitas Kinerja Kementerian Pertanian

    merupakan salah satu upaya yang dilakukan Kementerian Pertanian

    dalam rangka mendorong terwujudnya penguatan akuntabilitas dan

    peningkatan kinerja seperti yang diamanatkan dalam Peraturan

    Presiden Nomor 29 Tahun 2014, Peraturan Menteri PAN&RB Nomor 53

    Tahun 2014 dan Keputusan Presiden Nomor 81 Tahun 2010 tentang

    Grand Design Reformasi Birokrasi Nasional yang diselaraskan dengan

    Tugas dan Fungsi Balai Besar PPMB-TPH sebagai salah satu unit kerja

    di lingkungan Direktorat Jenderal Tanaman Pangan. Hasilnya

    dituangkan dalam bentuk Laporan Kinerja Instansi Pemerintah yang

    merupakan wujud pertanggungjawaban oleh Balai Besar PPMB-TPH

    kepada masyarakat.

    Berdasarkan hasil pengukuran kinerja terhadap indikator kinerja utama

    (IKU) Balai Besar PPMB-TPH tahun 2017 seluruhnya mencapai 100%.

    Pencapaian ini merupakan aktualisasi kuatnya komitmen pimpinan

    dalam mewujudkan keberhasilan instansinya. Selain itu, dengan adanya

    perumusan metode analisis akuntabilitas kinerja, yaitu dengan cara

    penyeragaman format laporan, penetapan rencana stratejik

    berdasarkan SAKIP dan dukungan melalui pelaksanaan Sistem

    Pengendalian Intern, maka tingkat keberhasilan kinerja instansi telah

    diikuti dengan meningkatnya kinerja pelayanan publik dan fungsi

    pelaporan yang baik dan akuntabel.

    Di samping berbagai keberhasilan yang telah dicapai, dalam

    melaksanakan tugas dan fungsi masih menghadapi beberapa

    permasalahan. Terkait dengan upaya peningkatan kinerja laboratorium

    melalui pemanfaatan pengembangan metode pengujian dan bimbingan

    IV P E N U T U P

  • LAPORAN KINERJA 2017

    Balai Besar PPMB-TPH

    46

    teknis penerapan sistem mutu laboratorium, tingkat kompetensi personil

    laboratorium yang belum merata dan kelengkapan peralatan

    laboratorium di daerah (BPSB) yang masih kurang, menyebabkan hasil

    maupun dampak dari kegiatan belum optimal. Penggunaan benih

    bersertifikat yang masih bersifat sukarela baik dari masyarakat maupun

    produsen benih dapat mengakibatkan penggunaan benih bermutu

    masih rendah yang mengakibatkan peran laboratorium penguji benih

    belum optimal.

    Untuk mengatasi berbagai permasalahan, saran tindak lanjut yang perlu

    terus dilakukan guna meningkatkan kinerja laboratorium antara lain

    melalui kegiatan bimbingan teknis penerapan sistem mutu laboratorium

    sehingga kompetensi laboratorium sesuai standar yang ditetapkan

    secara nasional, menciptakan metode-metode pengujian mutu benih

    yang aplikatif dan efisien baik dari segi waktu dan biaya, serta

    meningkatkan koordinasi dengan instansi terkait khususnya dengan

    laboratorium di daerah (BPSB seluruh Indonesia) dalam meningkatkan

    kinerja laboratorium pengujian mutu benih.

    Keberhasilan kinerja kegiatan pada Balai Besar PPMB-TPH tidak

    terlepas dari komitmen dan kerja keras bersama serta dukungan seluruh

    instansi terkait baik pusat maupun daerah (laboratorium BPSB seluruh

    Indonesia), perguruan tinggi, perusahaan maupun lembaga

    akreditasi/sertifikasi.

  • LAPORAN KINERJA 2017

    Balai Besar PPMB-TPH

    47

    Lampiran 1. Struktur Organisasi Balai Besar PPMB-TPH Tahun 2017

    SEKSI JARINGAN LABORATORIUM

    SUBBAGAIAN KEPEGAWAIAN

    DAN TATA USAHA

    SUBBAGIAN KEUANGAN DAN PERLENGKAPAN

    KEPALA

    BIDANG INFORMASI DAN JARINGAN

    LABORATORIUM

    SEKSI INFORMASI DAN

    DOKUMENTASI

    KELOMPOK JABATAN

    FUNGSIONAL

    BAGIAN UMUM

    SUBBAGIAN PROGRAM DAN

    EVALUASI

  • LAPORAN KINERJA 2017

    Balai Besar PPMB-TPH

    48

    Lampiran 2. Perjanjian Kinerja Tahun 2017

  • LAPORAN KINERJA 2017

    Balai Besar PPMB-TPH

    49

  • LAPORAN KINERJA 2017

    Balai Besar PPMB-TPH

    50

    Lampiran 3. Keadaan Pegawai Berdasarkan Kepangkatan Dan Pendidikan

    a. Berdasarkan Kepangkatan

    b. Berdasarkan Pendidikan

  • LAPORAN KINERJA 2017

    Balai Besar PPMB-TPH

    51

    Lampiran 4. Rencana Strategis Tahun 2017

  • LAPORAN KINERJA 2017

    Balai Besar PPMB-TPH

    52

    Lampiran 3. Realisasi capaian kinerja hasil kegiatan pengembangan metode

    No Tahun Hasil Pengembangan Metode Sebagai Rekomendasi

    Kebijakan

    Keterangan

    1 2013 1. Penggunaan PSD (pure seed definition) 21 sebagai

    pengganti PSD 11 pada analisis kemurnian benih kacang

    tanah di laboratorium pengujian benih 2. Penetapan kadar air dengan metode oven suhu tinggi

    (130⁰C, 1 jam ) dapat menggantikan penetapan kadar air dengan metode oven suhu rendah (103⁰C, 17 jam ) pada

    benih kedelai.

    1. Sebagai salah satu metode

    international termuat dalam ISTA

    Rules 2013 Chapter 3 Purity 2. Diusulkan untuk dijadikan sebagai

    metode di ISTA Rules dan masuk dalam metode pengujian pada SNI

    Benih kedelai

  • LAPORAN KINERJA 2017

    Balai Besar PPMB-TPH

    53

    2 2014 1. Pengujian kadar air kacang tanah selama 1 jam pada suhu

    130-133°C dengan keseragaman pemotongan 2. Pengujian Kadar Air benih Koro Pedang dengan metode

    oven suhu konstan rendah 103-105°C selama 17 jam ± 1 jam dengan penghancuran kasar

    3. Pengujian Daya berkecambah Benih Koro Pedang dengan media pasir, pengamatan pertama dan terakhir pada hari

    ke 7/8 dan ke 14 pada suhu 25 o

    4. Metode Lateral Flow Strip (LFS) dengan spesifikasi Bt Cry 1Ab/1Ac and Roundup Ready dapat mendeteksi keberadaan PRG (event RR) pada benih Kedelai PRG (Produk Rekayasa Genetk) dan Jagung PRG

    5. Prosedur sertifikasi untuk rimpang ganyong

    1. Diusulkan sebagai bahan

    rekomendasi dan telah di cantumkan juga dalam Draft Keputusan Menteri

    Pertanian tentang Pedoman Pengambilan Contoh Benih dan

    Pengujian mutu Benih Tanaman Pangan yang merupakan tindak

    lanjut dari Peeraturan Menteri

    Pertanian Nomor 02/Permentan/SR.120/1/2014

    tentang Produksi, sertifikasi dan peredaran benih Bina.

    2. Diusulkan sebagai bahan

    rekomendasi

    3. Diusulkan sebagai bahan

    rekomendasi dan diusulkan masuk

    ke dalam buku pedoman yang

    diterbitkan oleh Direktorat

    Perbenihan Direktorat Jendral

    Tanaman Pangan tentang

    Persyaratan dan Tata cara Sertifikasi

    Benih Tanaman Pangan

  • LAPORAN KINERJA 2017

    Balai Besar PPMB-TPH

    54

    No Tahun Hasil Pengembangan Metode Sebagai Rekomendasi

    Kebijakan

    Keterangan

    3 2015 1. Standar maksimal laboratorium parameter kesehatan benih

    padi yaitu jumlah bakteri Xanthomonas oryzae pv. oryzae sebanyak 7 x 10 8 cfu per gram benih. Standar maksimal

    laboratorium parameter kesehatan benih padi yaitu jumlah

    nematoda Aphelenchoides besseyi sebanyak 898 spesimen (900 nematoda) per 400 butir masih aman, karena belum

    mempengaruhi hasil padi per tanaman. 2. Beberapa jenis trier yang dapat digunakan oleh pengawas

    benih tanaman di beberapa BPSB sebagai alternative

    apabila trier yang direkomendasikan oleh ISTA, tidak tersedia. Sehingga beberapa jenis trier ini dapat digunakan

    sebagai alat pengambil contoh benih pada proses sertifikasi benih padi

    3. Kemurnian genetik benih padi hibrida di laboratorium dapat dilaksanakan dengan berdasarkan metode molekuler (DNA)

    PCR menggunakan penanda SSR (RM 206 dan RM 346)

    pada kondisi tahap penempelan primer (annealing) suhu dan waktu yang memberikan hasil optimal yaitu 53°C

    selama 30 detik dengan komposisi DNA cetakan 3 ul konsentrasi 50x. Penanda SSR yang dapat membedakan

    kemurnian genetik hibrida secara molekuler (DNA) adalah

    RM 206 karena dapat menunjukkan perbedaan fragmen DNA (lebih dari satu pita DNA) pada sampel dengan

    campuran varietas.

    Tahun 2016 2 pengembangan metode

    masuk dalam Keputusan Menteri Pertanian no 635/HK.150/C/07/2016

    tentang Pedoman Teknis Pengambilan

    Contoh Benih dan Pengujian/Analisis Mutu Benih Tanaman Pangan.

  • LAPORAN KINERJA 2017

    Balai Besar PPMB-TPH

    55

    No Tahun Hasil Pengembangan Metode Sebagai Rekomendasi

    Kebijakan

    Keterangan

    4. Aplikasi metode PCR dengan penanda SSR untuk verifikasi

    varietas memerlukan optimasi metode penempelan primer (annealing) baik suhu dan waktu, hasil amplifikasi yang

    baik yaitu 58°C selama 30 detik dari RM 223 dan 55°C

    selama 30 detik dari RM 219 dan RM 589. Penanda SSR yang dapat membedakan suatu karakter pada varietas-

    varietas yang diuji dapat bermanfaat di dalam kegaiatan verifikasi kebenaran varietas di laboratorium antara lain RM

    589 mengindikasikan ketahanan terhadap wereng, RM 223

    yang dapat membedakan varietas padi aromatik, dan RM 220 dapat membedakan beras merah.

    5. Beberapa moisture meter (alat uji cepat penetapan kadar air) yang dapat digunakan oleh laboratorium benih di

    daerah setelah diverifikasi di Balai Besar PPMB –TPH dan telah dikeluarkan hasil untuk kelebihan dan kekurangan

    masing-masing alat

    4 2016 1. Validasi Uji Daya Hantar Listrik dengan Daya Berkecambah

    untuk Pengujian Mutu Benih Kedelai

    a. Metode Pengujian DHL mampu memberikan gambaran

    potensi viabilitas suatu lot benih.

    b. Nilai DHL < 20 µs cm-1 g-1 memberikan gambaran

    suatu lot benih memiliki potensi viabilitas diatas 80%.

    Apabila nilai DHL diatas 20 µs cm-1 g-1 diperlukan

    Diusulkan sebagai bahan kebijakan (bahan acuan metode pada Keputusan

    menteri Pertanian atau peraturan teknis

    lainnya) pada tahun mendatang.

  • LAPORAN KINERJA 2017

    Balai Besar PPMB-TPH

    56

    No Tahun Hasil Pengembangan Metode Sebagai Rekomendasi

    Kebijakan

    Keterangan

    observasi nilai daya berkecambah secara real melalui

    pengujian DB.

    c. Masih terdapat keberagam data diantara lab. peserta

    diperlukan pendampingan saat melakukan pengujian

    DHL

    2. Apabila diperlukan uji cepat viabilitas dengan metode TZ

    dalam proses pengujian benih, maka benih dengan hasil uji

    TZ > 90% dapat diketahui potensi daya berkecambah lot

    benih tersebut tinggi, tetapi apabila hasil