LAPORAN AKTUALISASI DAN HABITUASI

114
LAPORA NILAI- NILAI DAS “PENINGKAT KESEHATAN G PELATIHAN G PEMERINTA BADAN PEN PR AN AKTUALISASI DAN HABIT SAR, PERAN DAN KEDUDUKAN ASN D TAN PEMAHAMAN PASIEN T GIGI DAN MULUT DI RSUD K KONAWE KEPULAUAN” OLEH : HELDA, AMKG NIP. 19850731 201903 1 003 N DASAR CALON PEGAWAI NEGE GOLONGAN II ANGKATAN VIII AH KABUPATEN KONAWE KEPU BEKERJASAMA DENGAN NGEMBANGAN SUMBER DAYA M ROVINSI SULAWESI TENGGARA KENDARI 2020 TUASI DALAM NKRI TENTANG KABUPATEN ERI SIPIL ULAUAN MANUSIA

Transcript of LAPORAN AKTUALISASI DAN HABITUASI

Page 1: LAPORAN AKTUALISASI DAN HABITUASI

i

LAPORAN AKTUALISASI DAN HABITUASINILAI- NILAI DASAR, PERAN DAN KEDUDUKAN ASN DALAM NKRI

“PENINGKATAN PEMAHAMAN PASIEN TENTANG

KESEHATAN GIGI DAN MULUT DI RSUD KABUPATEN

KONAWE KEPULAUAN”

OLEH :

HELDA, AMKGNIP. 19850731 201903 1 003

PELATIHAN DASAR CALON PEGAWAI NEGERI SIPILGOLONGAN II ANGKATAN VIII

PEMERINTAH KABUPATEN KONAWE KEPULAUANBEKERJASAMA DENGAN

BADAN PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIAPROVINSI SULAWESI TENGGARA

KENDARI2020

i

LAPORAN AKTUALISASI DAN HABITUASINILAI- NILAI DASAR, PERAN DAN KEDUDUKAN ASN DALAM NKRI

“PENINGKATAN PEMAHAMAN PASIEN TENTANG

KESEHATAN GIGI DAN MULUT DI RSUD KABUPATEN

KONAWE KEPULAUAN”

OLEH :

HELDA, AMKGNIP. 19850731 201903 1 003

PELATIHAN DASAR CALON PEGAWAI NEGERI SIPILGOLONGAN II ANGKATAN VIII

PEMERINTAH KABUPATEN KONAWE KEPULAUANBEKERJASAMA DENGAN

BADAN PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIAPROVINSI SULAWESI TENGGARA

KENDARI2020

i

LAPORAN AKTUALISASI DAN HABITUASINILAI- NILAI DASAR, PERAN DAN KEDUDUKAN ASN DALAM NKRI

“PENINGKATAN PEMAHAMAN PASIEN TENTANG

KESEHATAN GIGI DAN MULUT DI RSUD KABUPATEN

KONAWE KEPULAUAN”

OLEH :

HELDA, AMKGNIP. 19850731 201903 1 003

PELATIHAN DASAR CALON PEGAWAI NEGERI SIPILGOLONGAN II ANGKATAN VIII

PEMERINTAH KABUPATEN KONAWE KEPULAUANBEKERJASAMA DENGAN

BADAN PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIAPROVINSI SULAWESI TENGGARA

KENDARI2020

Page 2: LAPORAN AKTUALISASI DAN HABITUASI

ii

PEMERINTAH PROVINSI SULAWESI TENGGARABADAN PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA

Jalan Chairil Anwar No. 8 APuwatuTlp. 3124061 Fax. 3125905

LEMBAR PERSETUJUANLAPORAN AKTUALISASI

NILAI-NILAI DASAR, PERAN DAN KEDUDUKAN PNS

“PENINGKATAN PEMAHAMAN PASIEN TENTANG KESEHATAN GIGI DAN

MULUT DI RSUD KABUPATEN KONAWE KEPULAUAN”

Oleh :

HELDA, AMKGNIP : 19850731 201903 1 003

Telah disetujui untuk diseminarkan tanggal 18 Juni 2020

di Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Provinsi Sulawesi Tenggara

COACH MENTOR

LA HADIFA, SE,. M.Si dr. RUDI UTOMONIP. 19611231 199103 1 049 NIP.19700117 200604 1 002

Page 3: LAPORAN AKTUALISASI DAN HABITUASI

iii

PEMERINTAH PROVINSI SULAWESI TENGGARABADAN PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA

Jalan Chairil Anwar No. 8 APuwatuTlp. 3124061 Fax. 3125905

LEMBAR PENGESAHANLAPORAN AKTUALISASI

NILAI-NILAI DASAR, PERAN DAN KEDUDUKAN PNS

“PENINGKATAN PEMAHAMAN PASIEN TENTANG KESEHATAN GIGI DAN

MULUT DI RSUD KABUPATEN KONAWE KEPULAUAN”

Oleh :

HELDA, AMKGNIP : 19850731 201903 1 003

Telah diperbaiki sesuai saran Penguji, Coach dan Mentorpada Seminar/Evaluasi pelaksanaan Aktualisasi yang diselenggarakan

pada tanggal 18 Juni 2020

Kendari, 18 Juni 2020

PENGUJI,

Dr. Drs. Ruslan, M.PdNIP.19650528 199403 1 007

COACH,

La Hadifa, SE,. M.SiNIP. 19611231 199103 1 049

MENTOR,

dr. RUDI UTOMONIP.19700117 200604 1 002

Mengetahui :KEPALA BADAN PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA

PROVINSI SULAWESI TENGGARA,

Dr. Hj. NUR ENDANG ABBAS, SE., M.SiNIP. 19620407 198103 2 002

Page 4: LAPORAN AKTUALISASI DAN HABITUASI

iv

KATA PENGANTAR

Puji syukur Alhamdulillah berkat limpahan Rahmat dan Ridho Allah Subhanallahu

Wata’ala, penulisan tugas Kegiatan Aktualisasi Nilai-Nilai Dasar Profesi ASN tentang

“Peningkatan Pemahaman Pasien Tentang Kesehatan Gigi Dan Mulut Di RSUD

Kabupaten Konawe Kepulauan” ini dapat diselesaikan dengan baik tepat pada waktunya.

Menurut Undang-undang Republik Indonesia Nomor 5 Tahun 2014 tentang

Aparatur Sipil Negara, ASN adalah profesi bagi pegawai negeri sipil dan pegawai

pemerintah dengan perjanjian kerja yang bekerja pada instansi pemerintah. Manajemen ASN

adalah pengelolaan ASN untuk menghasilkan Pegawai ASN yang profesional, memiliki nilai

dasar, etika profesi, bebas dari intervensi politik, bersih dari praktik korupsi, kolusi, dan

nepotisme

Penyusunan laporan aktualisasi ini tidak terlepas dari dukungan, bimbingan, arahan,

dan masukan dari berbagai pihak. Sebagai bentuk penghargaan, penulis mengucapkan terima

kasih dan penghargaan yang setinggi- tingginya kepada:

1. Ibu Dr. Hj. Nur Endang Abbas, SE.,M.Si, selaku Kepala Badan Pengembangan

Sumber Daya Manusia Provinsi Sulawesi Tenggara yang telah mendukung kegiatan

pendidikan dan pelatihan dasar CPNS Golongan II.

2. Bapak. Umar, S.Pd selaku Kepala Badan Kepegawaian Dan Pengembangan

Sumber Daya Manusia (BKPSDM) Kabupaten Konawe Kepulauan yang telah

mendukung kegiatan pendidikan dan latihan dasar CPNS Golongan II.

3. Bapak dr. Rudi Utomo, selaku Direktur RSUD Kabupaten Konawe Kepulauan

selaku mentor yang telah banyak memberikan arahan dan bimbingan selama

melakukan kegiatan aktualisasi yang mencerminkan nilai-nilai dasar profesi ASN

di RSUD Kabupaten Konawe Kepulauan.

4. Bapak La Hadifa, Se, M.Si. selaku coach yang senantiasa dengan sabar dan teliti

dalam proses pembimbingan laporan aktualisasi ini;

5. Bapak Dr. Drs. Ruslan, M.Pd selaku penguji yang telah banyak memberikan

masukan dan arahan kepada penulis;

6. Seluruh Widyaiswara pemberi materi selama latsar CPNS dan yang telah

banyak meluangkan waktu, pemikiran, dan memberikan saran serta dengan sabar

memberikan materi-materi yang berkualitas salama prajabatan pola baru, untuk

pembinaan menjadi ASN yang professional

Page 5: LAPORAN AKTUALISASI DAN HABITUASI

v

7. Seluruh panitia, Binsuh yang telah memfasilitasi para peserta diklatsar dengan

baik.

8. Dokter Gigi drg. Asrul Mahsiddin dan Rekan kerja seprofesi Terapis gigi dan

mulut di Ruang Poli Gigi RSUD Kabupaten konawe kepulauan yang selalu

memberikan masukan dan saran dalam proses kegiatan aktualisasi,

9. Keluarga tercinta, yang terdiri dari kedua orang tua dan istri yang senantiasa

memberikan dukungan moril dan materil dalam menyelesaikan seluruh rangkaian

kegiatan dan kewajiban pada masa Latsar; dan

10. Rekan-rekan seperjuangan peserta Latsar Golongan II Angkatan VIII dan

Angkatan IX Tahun 2020 tanpa terkecuali yang selama ini telah banyak berbagi

bersama selama proses Latsar di BPSDM Provinsi Sultra

Penulis menyadari bahwa masih terdapat banyak kekurangan yang mendasar pada

laporan kegiatan aktualisasi ini, oleh karena itu kami berharap kepada semua pihak untuk

memberikan saran dan masukan serta kritik yang membangun untuk penyempurnaan laporan

aktualisasi ini. Penulis juga berharap semoga laporan aktualisasi ini dapat memberikan

manfaat bagi semua pihak dan dapat memberikan contoh tentang implementasi nilai-nilai

"ANEKA" dalam kehidupan sehari-hari di lingkungan kerja dan masyarakat.

Langara, 18 Juni 2020

HELDA, AMKG

Page 6: LAPORAN AKTUALISASI DAN HABITUASI

vi

DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN JUDUL…………………………………………………………………….. i

LEMBAR PERSETUJUAN............................................................................................ ii

LEMBAR PENGESAHAN ……………………………………………………………... iii

KATA PENGANTAR …………………………………………………………………… iv

DAFTAR ISI …………………………………………………………………………….. vi

DAFTAR GAMBAR ……………………………………………………………………. viii

DAFTAR TABEL ……………………………………………………………………….. ix

DAFTAR LAMPIRAN ………………………………………………………………….. x

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang ……………………………………………………………….. 1

1.2 Tujuan…………………………………………………………………………. 4

1.2.1 Tujuan Umum ………………………………………………………. 4

1.2.2 Tujuan Khusus ……………………………………………………… 4

1.3 Manfat…………………………………………………………………………. 4

1.3.1 Manfaat Bagi Penulis………………………………………………... 4

1.3.2 Manfaat Bagi Organisasi…………………………………………...... 4

1.3.3 Bagi Masyarakat……………………………………………………… 4

1.4 Ruang Lingkup Kegiatan Aktualisasi…………………………………………… 4

1.5 Waktu dan Tempat Aktualisasi…………………………………………………. 5

BAB II GAMBARAN UMUM ORGANISASI, KONSEP NILAI-NILAI DASAR DAN

KEDUDUKAN PERAN ASN

2.1 Gambaran Umum Organisasi…………………………………………………... 6

2.1.1 Profil Organisasi……………………………………………………… 6

2.1.2 Struktur Organisasi…………………………………………………… 6

2.1.3. Visi, Misi dan Nilai Organisasi………………………………………. 10

2.1.4 Tugas Pokok dan Fungsi Organisasi………………………………… 11

2.1.5 Tugas Pokok Perawat Gigi…………………………………………… 13

2.2 Konsepsi Nilai Dasar ANEKA…………………………………………………. 15

2.2.1 Akuntabilitas…………………………………………………………. 15

2.2.2 Nasionalisme…………………………………………………………. 17

Page 7: LAPORAN AKTUALISASI DAN HABITUASI

vii

2.2.3 Etika Publik………………………………………………………….. 19

2.2.4 Komitmen Mutu……………………………………………………… 20

2.2.5 Anti Korupsi…………………………………………………………. 22

2.3 Peran dan Kedudukan ASN……………………………………………………. 24

2.3.1 Manajemen ASN…………………………………………………….. 24

2.3.2. Whole Of Government……………………………………………….. 27

2.3.3 Pelayanan Publik……………………………………………………… 30

BAB III RANCANGAN AKTUALISASI

3.1 Deskripsi Rancangan Aktualisasi………………………………………………. 32

3.1.1 Penetapan Isu…………………………………………………………. 32

3.1.2 Analisis Dampak Isu…………………………………………………. 32

3.1.3 Matriks Deskripsi Kegiatan Aktualisasi……………………………… 33

3.1.4 Indikator Keberhasilan……………………………………………….. 45

3.1.5 Faktor Pendukung Keberhasilan……………………………………… 45

3.1.6 Perkiraan Hambatan dan Antisipasi…………………………………. 45

BAB IV CAPAIAN AKTUALISASI

4.1 Kendala dan Antisipasi…………………………………………………………. 47

4.2 Hasil Aktualisasi………………………………………………………………... 49

4.2 Matriks Habitusi Nilai- Nilai Dasar ASN………………………………………. 72

4.4 Matriks Keterkaitan Kegiatan Dengan Kedudukan

Dan Peran ASN dalam NKRI………………………………………………….. 73

BAB V PENUTUP

5.1 Kesimpulan……………………………………………………………………… 74

5.2 Saran……………………………………………………………………………. 75

5.3 Rencana Tindak Lanjut…………………………………………………………. 75

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN

Page 8: LAPORAN AKTUALISASI DAN HABITUASI

viii

DAFTAR GAMBAR

Halaman

Gambar 2.1 Struktur Organisasi RSUD Kabupaten Konawe Kepulauan…………………. 8

Gambar 4.1. Melapor dan menyampaikan rencana kegiatan kepada pimpinan…………… 52

Gambar 4.2 Meminta persetujuan dan dukungan terkait rencana kegiatan……………….. 52

Gambar 4.3. Foto bersama direktur RSUD Kabupaten Konawe Kepulauan……………… 52

Gambar 4.4. Surat Pernyataan dukungan yang telah ditandatangani oleh-

Direktur RSUD Kabupaten Konawe Kepulauan…………………………….. 52

Gambar 4.5. Dokumentasi mencari bahan penyuluhan…………………………………… 58

Gambar 4.6. Dokumentasi menyusun materi penyuluhan………………………………… 58

Gambar 4.7. Dokumentasi konsultasi materi penyuluhan kepada dokter gigi……………. 58

Gambar 4.8. Dokumentasi konsultasi dengan rekan kerja seprofesi……………………… 58

Gambar 4.9 : Dokumentasi menyiapkan media penyuluhan……………………………..…. 63

Gambar 4.10 : Dokumentasi memberikan kuesioner pre-test……………………………..… 63

Gambar 4.11 :Dokumentasi memberikan penyuluhan secara individu……………………... 63

Gambar 4.12 :Dokumentasi memberikan penyuluhan diruang tunggu……………………... 63

Gambar 4.13 Dokumentasi memberikan kuesioner Post- tes……………………………..… 69

Gambar 4.14 Dokumentasi mengumpulkan kuesioner Pre-Post tes……………………….... 69

Gambar 4.15 Dokumentasi menyusun laporan hasil evaluasi…………………………….… 69

Gambar 4.16 Dokumentasi melaporkan hasil kegiatan kepada pimpinan………………….. 69

Page 9: LAPORAN AKTUALISASI DAN HABITUASI

ix

DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel 2.1. Daftar Ketenagaan RSUD Konawe Kepulauan berdasarkan Pendidikan-

Tahun 2020…………………………………………………………………......... 8

Table 3.1. Matriks Deskripsi Kegiatan Aktualisasi………………………………………… 33

Tabel 3.2 Jadwal Kegiatan Aktualisasi ……………………………………………………... 44

Tabel 4.1 Kendala dan Solusi……………………………………………………………….. 47

Table 4.2 Pelaksanaan Kegiatan Aktualisasi Nilai- Nilai Dasar Profesi PNS………………. 49

Table 4.3 Matriks Habituasi Nilai- Nilai Dasar ASN……………………………………….. 72

Tabel 4.4 Matriks Keterkaitan Kegiatan Dengan Kedudukan-

dan Peran ASN dalam NKRI……………………………………………………... 73

Page 10: LAPORAN AKTUALISASI DAN HABITUASI

x

DAFTAR LAMPIRAN

A. Lampiran Kegiatan 1 : Mengkonsultasikan dengan pimpinan dan mememinta dukunganterkait kegiatan aktualisasi

1. Dokumentasi melapor dan menyampaikan rencana kegiatan kepada pimpinan2. Dokumentasi melapor dan menyampaikan rencana kegiatan kepada pimpinan3. Dokumentasi lembar Persetujuan Pelaksanaan Aktualisasi (Terlampir)4. Dokumentasi lembar Surat Pernyataan Mentor bermaterai (Terlampir)

B. Lampiran Kegiatan 2 : Konsultasi dengan dokter gigi tentang pelaksanaan kegiatanpenyuluhan

1. Dokumentasi Mencari bahan penyuluhan2. Dokumentasi Menyusun materi penyuluhan3. Dokumentasi Konsultasi materi penyuluhan kepada dokter gigi4. Dokumentasi Konsultasi dengan rekan kerja seprofesi5. Dokumentasi Konsultasi materi penyuluhan kepada dokter gigi6. Dokumentasi Foto bersama Dokter Gigi RSUD Konawe Kepulauan

C. Lampiran Kegiatan 3 : Melaksanakan penyuluhan kepada pasien

1. Dokumentasi menyiapkan media penyuluhan2. Dokumentasi memberikan kuesioner pre-test3. Dokumentasi memberikan penyuluhan secara individu didalam ruangan4. Dokumentasi memberikan penyuluhan diruang tunggu5. Dokumentasi lembar Kuesioner Pre Post Test (Terlampir)6. Dokumentasi lembar Daftar hadir peserta penyuluhan (Terlampir)7. Dokumentasi lembar Satuan Acara Penyuluhan /SAP (Terlampir)

D. Lampiran Kegiatan 4 : Evaluasi Hasil Kegiatan

1. Dokumentasi Memberikan kuesioner Post- tes2. Dokumentasi Mengumpulkan kuesioner Pre-Post tes3. Dokumentasi Menyusun laporan hasil evaluasi4. Dokumentasi Melaporkan hasil kegiatan kepada pimpinan5. Lembar Rekapan Hasil Evaluasi Penyuluhan (Terlampir)6. Lembar Diagram Evaluasi (Terlampir)

7. Strategi Bimbingan Lembar 1

8. Strategi Bimbingan Lembar 2

Page 11: LAPORAN AKTUALISASI DAN HABITUASI

1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Negara kesatuan Republik Indonesia (NKRI) merupakan sebuah frame dan cara pandang

seluruh elemen bangsa dalam memahami kesatuan dan persatuan bangsa disegala aspek,

termaksud aspek pemerintah. Cara pandang ini diperlukan karena tidak terlepas dari

karakteristik keberagaman Indonesia yang ada.

Aparatur Sipil Negara (ASN) adalah profesi sebagai Pegawai Negeri Sipil (PNS) dan

pegawai pemerintah dengan perjanjian kerja yang bekerja pada instansi pemerintah. Pegawai

ASN bertugas melaksanakan kewajiban publik yang dibuat oleh pejabat pembina

kepegawaian sesuai dengan peraturan perundang-undangan, memberikan pelayanan publik

yang profesional dan berkualitas, serta mempererat persatuan dan kesatuan Negara Kesatuan

Republik Indonesia.

Dalam undang- undang nomor 5 tahun 2014 tentang aparatur sipil Negara, pegawai ASN

berfungsi sebagai : 1) Pelaksana kebijakan public, 2) Pelayan public, dan 3) perekat dan

pemersatu bangsa. Fungsi- fungsi ASN ini harus dilakukan dengan penuh tangggung jawab

dan dapt dipertanggung jawabkan kepada publik.

Untuk membentuk PNS yang profesional, yang mampu melaksanakan tugas dan

perannya sebagai pelayan masyarakat diperlukan pembentukan karakter yang didasarkan pada

nilai-nilai dasar profesi PNS yang tertuang dalam Peraturan Kepala LAN RI Nomor 38 tahun

2014. Berdasarkan Perkalan 38/2014 tentang penyelenggaraan diklat prajabatan pola baru,

peserta diklat diharapkan mampu menginternalisasi nilai-nilai dasar profesi PNS dengan cara

mengalami sendiri dalam penerapan dan aktualisasi pada tempat tugas, sehingga peserta diklat

dapat merasakan manfaatnya secara langsung. Nilai-nilai dasar tersebut diantaranya adalah

Akuntabilitas, Nasionalisme, Etika publik, Komitmen mutu, dan Anti korupsi (ANEKA).

Sehingga akan dihasilkan pemerintahan yang bersih (good govermen) dan pelayanan yang

prima untuk masyarakat.

Peserta diklat dituntut untuk memiliki nilai-nilai dasar tersebut sebagai prinsip yang

menjadi landasan dalam menjalankan profesi sebagai ASN. Agar Aktualisasi dapat

dilaksanakan dengan baik maka peserta diklat perlu membuat rancangan aktualisasi dan

Page 12: LAPORAN AKTUALISASI DAN HABITUASI

2

kemudian dituangkan dalam suatu dokumen rancangan aktualisasi yang akan dilaksanakan di

tempat Habituasi.

Salah satu pelayanan publik bagi ASN yaitu Rumah sakit. Rumah sakit adalah

institusi pelayanan kesehatan yang menyelenggarakan pelayanan kesehatan perorangan secara

paripurna yang menyediakan pelayanan rawat inap, rawat jalan dan gawat darurat .Upaya

kesehatan yang dapat menunjang terwujudnya derajat kesehatan yang optimal dapat dilakukan

melalui pelayanan asuhan kesehatan gigi dan mulut di poli Gigi.

Gigi dan mulut merupakan salah satu organ tubuh penting sebagai media masuknya

makanan kedalam tubuh. Tanpa gigi yang sehat, kita tidak dapat mengunyah makanan yang

menjadi asupan gizi untuk tubuh secara keseluruhan. Gangguan pada gigi dan mulut dapat

memicu adanya penyakit lain, misalnya saja stroke yang disebabkan karena penyumbatan

pembuluh darah. Tumpukan plak pada gigi dan gusi menyebabkan penebalan pada plak

sehingga menutupi dinding pembuluh darah. Sehingga jalannya darah yang mengangkut

oksigen ke otak menjadi lebih lambat atau terhenti sama sekali.

Penyuluhan kesehatan gigi dan mulut adalah usaha terencana dan terarah untuk

menciptakan suasana agar seseorang atau kelompok masyarakat mau merubah perilaku lama

yang kurang menguntungkan utnuk kesehatan gigi menjadi lebih menguntungkan.tujuan

penyuluhan kesehatan gigi yaitu adanya perubahan perilaku dari individu atau masyarakat

kearah perilaku sehat sehingga tercapai derajat kesehatan gigi dan mulut yang optimal. (

Rasko 17 blogspot. Com).

Berdasarkan hasil rikesdas tahun2018 menunjukan bahwa proporsi masalah gigi dan

mulut serta mendapatkan pelayanan dari tenaga medis gigi diprovinsi Sulawesi tenggara

bermasalah gigi dan mulut berdasarkan hasil wawancara yaitu 60,5% , proporsi perilaku

menyikat gigi dengan benar pada penduduk usia diatas atau sama dengan 3 tahun sebesar 8,2

%.

Berdasarkan tabel data Jumlah kunjungan pasien poli gigi RSUD Kabupaten Konawe

Kepulauan dari bulan januari 2019 sampai bulan juli 2019 terus mengalami peningkatan dari

10 pasien kunjungan menjadi 46 kunjungan, dengan jenis diagnose tertinggi adalah pulpitis

ireversible yaitu sebuah peradangan yang terjadi pada saraf gigi (pulpa) akibat infeksi

bakteri.Pulpitis dapat berawal dari lubang gigi yang tidak segera ditangani dengan tepat

sehingga berkembang semakin parah akibat kurangnya kesadaran masyarakat dalam menjaga

kebersihan gigi dan mulutnya.

Page 13: LAPORAN AKTUALISASI DAN HABITUASI

3

Ada beberapa cara menjaga kesehatan gigi dan mulut yaittu

a. Sikat gigi secara rutin

Merupakan cara yang paling mudah untuk merawat kesehatan gigi, sedikitnya setiap

hari sebanyak dua kali sehari dengan baik dan benar ketika sebelum tidur malam dan pagi hari

setelah sarapan, menggunakan pasta gigi yang mengandung fluoride yang dapat membantu

menguatkan enamel gigi sehingga gigi tidak mudah rusak atau berlubang

b. Batasi makanan dan minuman yang dapat merusak gigi

Terdapat beberapa minuman yang merusak gigi, seperti soda, alcohol, makanan yang

manis dan lengket seperti cokelat, yang dapat membuat gigi rentan kropos dan berlubang

c. Makan makanan yang bergizi

Sama halnya dengan air, makan makanan yang bergizi juga baik untuk kesehatan gigi

dan mulut, seperti biji- bijian, kacang- kacangan, buah- buahan, dan sayuran, jenis lemak

sehat dalam makanan laut dapat mengurangi resiko peradangan, sehingga dapat menurunkan

resiko penyakit gusi.

d. Periksakan kesehatan gigi dan mulut secara rutin ke dokter gigi

Memeriksakan gigi secara rutin ke dokter gigi minimal 6 bulan sekali bisa menjadi salah

satu cara untuk menghindari gigi berlubang dan merupakan langkah perawatn gigi yang baik,

gangguan pada gigi dapat terdeteksi lebih awal sehingga lebih mudah dan cepat ditangani

Berdasarkan uraian tersebut di atas, penulis melaksanakan kegiatan aktualisasi nilai –

nilai dasar ANEKA terkait dengan “Peningkatan pemahaman pasien tentang kesehatan

gigi dan mulut di RSUD Kabupaten Konawe Kepulauan “. Kegiatan tersebut telah

diaktualisasikan selama 30 (tiga puluh) hari untuk berkontribusi meningkatkan kualitas

pelayanan kesehatan gigi dan mulut di Kabupaten Konawe Kepulauan. Sebagai Perawat Gigi,

penulis berkewajiban untuk mengimplementasikan nilai – nilai dasar profesi PNS. Nilai- nilai

tersebut diimplementasikan dalam melakukan pelayanan sesuai dengan tugas pokok perawat

gigi. Salah satu dari tugas pokok tersebut adalah melakukan penyuluhan gigi dan mulut,

karena kurangnya kesadaran masyarakat dikabupaten kepulauan untuk menjaga kesehatan

gigi dan mulutnya.

Page 14: LAPORAN AKTUALISASI DAN HABITUASI

4

1.2 Tujuan

1.2.1 Tujuan umum

Terinternalisasinya nilai-nilai dasar ANEKA (Akuntabilitas, Nasionalisme,

Etika Publik, Komitmen Mutu, dan Anti Korupsi) dan mengetahui kedudukan dan

peran profesi ASN dalam NKRI (manajemen ASN, Whole of Government, pelayanan

publik). Serta dapat menyelesaikan permasalahan dan memberikan perubahan yang

positif di lingkungan kerja.

1.2.2 Tujuan khusus

Terwujudx peningkatan pemahaman pasien tentang kesehatan gigi dan mulut di

RSUD Kabupaten Konawe Kepulauan

1.3 Manfaat

1.3.1 Bagi Penulis

Penulis mampu mengimplementasikan nilai-nilai dasar ASN kepada diri sendiri

maupun dalam unit kerja sesuai dengan kegiatan serta menguasai bidang dan tugasnya

sehingga mampu melaksanakan tugas dan perannya secara professional sebagai

pelayan masyarakat.

1.3.2 Bagi Organisasi

Meningkatnya mutu pelayanan kesehatan gigi dan mulut pada pasien yang berkunjung

di RSUD kabupaten Konawe Kepulauan

1.3.3 Bagi Masyarakat

Meningkatnya pemahaman masyarakat tentang kesehatan gigi dan mulut.

1.4 Ruang lingkup kegiatan aktualisasi

Berdasarkan dari beberapa tugas pokok dan fungsi saya sebagai Perawat Gigi di

RSUD Kabupaten Konawe kepulauan provinsi Sulawesi Tenggara saya telah

mengaktulisasikan nilai-nilai ANEKA pada salah satu tugas pokok dan fungsi saya

yaitu melakukan penyuluhan kesehatan gigi dan mulut.

a. Mengonsultasikan dengan pimpinan dan meminta dukungan terkait kegiatan

aktualisasi

b. Konsultasi dengan dokter gigi tentang pelaksanaan kegiatan penyuluhan

c. Melaksanakan sosialisasi penyuluhan kesehatan gigi kepada pasien

d. Evaluasi hasil kegiatan

Page 15: LAPORAN AKTUALISASI DAN HABITUASI

5

1.5 Waktu dan tempat aktualisasi

Penyuluhan kesehatan gigi dan mulut pada pasien dalam upaya meningkatkan

pemahaman kesehatan gigi dan mulut dengan menerapkan nilai-nilai ANEKA yang

telah dilaksanakan selama 30 hari kerja sejak tanggal 30 Maret 2020 sampai 30 April

2020 di RSUD Kabupaten Konawe Kepulauan, Provinsi Sulawesi Tenggara.

Page 16: LAPORAN AKTUALISASI DAN HABITUASI

6

BAB IIGAMBARAN UMUM ORGANISASI, KONSEP NILAI-NILAI DASAR DAN

KEDUDUKAN PERAN ASN

2.1 Gambaran Umum Organisasi

2.1.1. Profil Organisasi

Rumah Sakit Umum Daerah Kabupaten Konawe Kepulauan mulai dibangun

pada Tahun Anggaran 2016. Rumah Sakit Umum Daerah Kabupaten Konawe

Kepulauan terletak di ibu Kota Konawe Kepulauan tepatnya di Desa Pasir Putih,

Kecamatan Wawonii Barat yang mempunyai luas lahan : 80.000 m² dan luas

bangunan 3.511 m². RSUD Kabupaten Konawe Kepulauan terletak pada garis bujur -

4.024602 dan garis lintang 122.990724.

Rumah Sakit Umum Daerah Kabupaten Konawe Kepulauan adalah Rumah Sakit

yang berada di Kabupaten Konawe Kepulauan.Kabupaten Konawe Kepulauan sendiri

adalah salah satu Daerah Otonom Baru (DOB) yang dimekarkan dari Kabupaten

Konawe berdasarkan Undang-Undang No. 13 Tahun 2013 tanggal 11 Mei 2013.

Secara kelembagaan RSUD Kabupaten Konawe Kepulauan dibentuk pada bulan

September 2014, terdaftar di Kementerian Kesehatan RI pada tanggal 4 Februari

2015.RSUD Kabupaten Konawe Kepulauan terletak di wilayah Kecamatan Wawonii

Barat, tepatnya menempati bangunan gedung Puskesmas Langara.

Berdasarkan Surat Dinas Penanaman Modal, PTSP, Tenaga Kerja dan

Transmigrasi kabupaten Konawe Kepulauan nomor 503/DPM-PTSP,NAKERTRANS-

III/2017 tanggal 2 maret 2017, tentang Izin Operasional Rumah Sakit Kabupaten

Konawe Kepulauan, memberikan izin operasional Rumah Sakit Umum Daerah

kabupaten Konawe Kepulauan Type D untuk untuk menyelenggarakan Pelayanan

Kesehatan Daerah Kab. Konawe Kepulauan, dimana tugas pokok dan fungsi lembaga

teknis Rumah Sakit Umum Daerah Konawe Kepulauan yang merupakan unsur

pendukung dari tugas pemerintahan dimana Rumah Sakit Umum Daerah Konawe

Kepulauan dipimpin oleh direktur yang berkedudukan dibawah dan bertanggungjawab

kepada Bupati melalui Sekretaris daerah dan secara teknis operasional memperoleh

pembinaan dari dinas kesehatan.

2.1.2 Struktur Organisasi

Peraturan Bupati Kabupaten Konawe Kepulauan Nomor 11 Tahun 2020 tentang

Kedudukan, Susunan Organisasi, Tugas Dan Fungsi Serta Tata Kerja Unit Pelaksana

Page 17: LAPORAN AKTUALISASI DAN HABITUASI

7

Teknis Daerah Rumah Sakit Umum Daerah Kelas D Pada Dinas Kesehatan

Kabupaten Konawe menjelaskan bahwa Rumah Sakit dipimpin oleh seorang Direktur

yang berada dibawah dan bertanggung jawab kepada Kepala Dinas. Adapun susunan

organisasi Rumah Sakit Umum Daerah Konawe Kepulauan yaitu :

a. Direktur;

b. Komite, terdiri dari:

1) Komite Medis

2) Komite Keperawatan

3) Komite Pencegahan dan Pengendalian Infeksi

4) Komite Peningkatan Mutu dan Keselamatan pasien

5) Komite K3

6) Komite Etik

7) Komite Nakes Lainnya

c. Sub Bagian Tata Usaha;

d. Seksi Pelayanan Medis, Keperawatan dan Kebidanan, terdiri dari:

1) Instalasi Gawat Darurat

2) Instalasi Rawat Jalan

3) Instalasi Rawat Inap

e. Seksi Pelayanan Non Klinik dan Penunjang Klinik, terdiri dari:

1) Instalasi Rekam Medis

2) Instalasi Farmasi

3) Instalasi Gizi

4) Unit Laboratorium

5) Unit CSSD

6) Unit Loundry

7) IPSRS

f. Kelompok Jabatan Fungsional

Adapun Bagan struktur organisasi RSUD Kabupaten Konawe Kepulauan sebagai

berikut :

Page 18: LAPORAN AKTUALISASI DAN HABITUASI

8

Gambar 1 . Struktur organisasi RSUD Kabupaten Konaw Kepulauan

Jenis dan Jumlah Ketenagaan Rumah Sakit Umum Daerah Kabupaten Konawe

Kepulauan Tahun 2020 menurut Kualifikasi Pendidikan sebanyak173 Orang.

Tabel 1 Daftar Ketenagaan RSUD Konawe Kepulauan berdasarkan PendidikanTahun 2020

N

O

KUALIFIKASI

PENDIDIKANPNS

HONOR/

KONTRAKJUMLAH

I Tenaga Medis

1 Dokter Umum + Interensif 3 4 7

2 Dokter Spesialis Bedah - - -

3 Dokter Spesialis Penyakit

Dalam

- - -

4 Dokter Spesialis Kes. Anak - - -

5 Dokter Spesialis Obgyn - - -

6 Dokter Spes THT - - -

7 Dokter Spes Anastesi - - -

7 Dokter Gigi 1 - 1

Sub Total 4 4 8

I Tenaga Keperawatan

Page 19: LAPORAN AKTUALISASI DAN HABITUASI

9

I

1 Perawat Profesional (Ners) 23 9 32

2 Sarjana Keperawatan - 2 2

3 Perawat Vokasi (D3/D4) 4 23 27

4 Perawat Kesehatan Gigi

(AMKG)6 2 8

5 Bidan (D3/D4) 6 19 25

6 Fisioterapis - 1 1

Sub Total 39 56 95

I

I

I

Tenaga Kefarmasian

1 Apoteker 4 4

2 S1 Farmasi 1 1

3 D3 Farmasi - 6 6

Sub Total 4 7 11

I

V

Tenaga Kesehatan

Masyarakat

1 S2 Kesehatan Masyarakat - - -

2 S1 Kesehatan Masyarakat 9 2 11

Sub Total 11 2 11

V Tenaga Gizi

1 S1 Gizi - - -

2 D3 Gizi 4 2 6

3 Tenaga Gizi lainnya - - -

Sub Total 4 2 6

V

I

I

Tenaga Penunjang Medis

1 Radiografer 2 - 2

2 Elektromedis 1 - 1

3 Analis Kesehatan 5 1 6

Page 20: LAPORAN AKTUALISASI DAN HABITUASI

10

4 Sanitarian 3 1 4

5 Perekam Medis 4 - 4

Sub Total 15 2 17

I

X

Sarjana Muda / Sarjana Non Kesehatan

1 S1 Komputer - 1 1

2 D1 Komputer - - -

3 D3 Lainnya - - -

Sub Total - 1 3

X SLTA / SLTP / SD

1 SMA Sederajat 1 16 17

2 SLTP Sederajat - 6 6

Sub Total 1 22 23

JUMLAH TOTAL79 96 17

5

Sumber : Data Primer per Januari Tahun 2020

2.1.3 Visi, Misi dan Nilai Organisasi

Dari berbagai harapan stakeholders terhadap rumah sakit, maupun harapan

rumah sakit kepada stakeholders, RSUD Kabupaten Konawe Kepulauan

menerjemahkannya ke dalam penetapan visi, misi, dan strategi rumah sakit.

Visi merupakan gambaran masa depan rumah sakit yang hendak diraih yang

bersifat realistis, nyata, menarik, dan menantang. Dengan penetapan visi, diharapkan

seluruh komponen rumah sakit memiliki pandangan jauh ke depan ke arah mana

rumah sakit akan dibawa sesuai dengan harapan stakeholders. Berdasarkan berbagai

kajian dan pertimbangan atas semua aspek yang mempengaruhi rumah sakit, RSUD

Kabupaten Konawe Kepulauan menetapkan rumusan visi sebagai berikut:

“MENJADI RUMAH SAKIT YANG BERKUALITAS DAN MENJADIKEPERCAYAAN PUBLIK DI KABUPATEN KONAWE KEPULAUAN”

Misi adalah pernyataan yang menetapkan tujuan dan sasaran yang ingin dicapai

oleh rumah sakit, sehingga membawa rumah sakit kepada suatu fokus untuk

menggalang sumber daya yang ada guna melaksanakan aktivitas utama rumah sakit.

Page 21: LAPORAN AKTUALISASI DAN HABITUASI

11

Berdasarkan Visi tersebut di atas, Misi yang ingin dicapai Rumah Sakit Umum

Daerah Kabupaten Konawe Kepulauan adalah:

a. Mewujudkan pelayanan yang berkualitas dan terakreditasi dengan mengutamakan

keselamatan pasien serta kepuasan pelanggan.

b. Menyelenggarakan pendidikan, pelatihan dan penelitian kesehatan yang bermutu dan

beretika untuk menunjang pelayanan.

c. Menyediakan Sumber Daya Manusia Kesehatan yang berkompetensi dan profesional

dibidangnya.

d. Menyediakan peralatan, fasilitas dan sarana prasarana yang aman dan mutakhir.

e. Mewujudkan tata kelola rumah sakit yang profesional, integritas, beretika dan

akuntabel.

Dalam upaya menggapai misi tersebut, RSUD Kabupaten Konawe Kepulauan

sebagai bagian dari elemen institusi pemerintah daerah dihadapkan pada dua

responsibilitas yang harus diemban, yaitu peran sebagai satuan kerja yang tidak

bertujuan mencari keuntungan dan peran untuk dapat memberikan pelayanan

kesehatan yang berkualitas kepada masyarakat. Untuk dapat menjalankan peran

tersebut, sangat diperlukan proses tata kelola (governance) yang simetris sehingga

tujuan tersebut dapat dicapai secara seimbang.

2.1.4 Tugas Pokok dan Fungsi Organisasi

a. Tugas Pokok Rumah Sakit Umum Daerah Kabupaten Konawe Kepulauan

RSUD Kelas D Kabupaten Konawe Kepulauan mempunyai tugas pelayanan

kesehatan secara berdayaguna dan berhasil guna dengan mengutamakan upaya

penyembuhan (kuratif) dan pemulihan (rehabilitatif) yang dilaksanakan secara serasi

dan terpadu dengan upaya promotif dan preventif dan pelayanan rujukan kesehatan,

pelayanan rawat inap serta penyelenggaraan pendidikan dan pelatihan, penelitian dan

pengembangan bidang kesehatan.

b. Fungsi Rumah Sakit Umum Daerah Kabupaten Konawe Kepulauan

1) Penyusunan perencanaan dan pelaksanaan operasional dalam bidang kesehatan

berdasarkan kebijakan, data dan program yang ditetapkan di bidang Kesehatan serta

perundang-undangan yang berlaku;

2) penyelenggaraan pelayanan kesehatan dengan mengutamakan keselamatan, kendali

mutu dan kendali biaya;

Page 22: LAPORAN AKTUALISASI DAN HABITUASI

12

3) penyelenggaraan pelayanan Medis umum, kepada pasien sesuai dengan kompetensi

dan kewenangan dokter, dengan memanfaatkan kemampuan fasilitas rumah sakit

secara optimal;

4) penyelenggaraan Pelayanaan Gawat Darurat, selama 24 jam sehari dan 7 (tujuh) hari

seminggu dengan kemampuan melakukan pemeriksaan awal kasus-kasus gawat

darurat, melakukan resusitasi dan stabilisasi sesuai standard pelayanan kegawat

daruratan;

5) penyelenggaraan pelayanan Keperawatan, sesuai dengan kompetensi dan standar

praktik keperawatan serta perundang-undangan yang berlaku;

6) penyelenggaraan pelayanan laboratorium sesuai standar pelayanan laboratorium serta

kewenangan dan ketentuan perundang-undangan;

7) penyelenggaraan pelayanan radiologi, sesuai kewenangan dan perundang-undangan

yang berlaku;

8) penyelengaraan pelayanan farmasi dalam rangka memenuhi ketersediaan obat untuk

kebutuhan pelayanan kesehatan meliputi: penyediaan, pengelolaan, distribusi sediaan

farmasi, perbekalan kesehatan habis pakai dan pelayanan farmasi klinik;

9) penyelenggaraan pelayanan rujukan sesuai kewenangan dan ketentuan perundang-

undangan;

10) penyelenggaraan pelayanan rawat inap dan rawat jalan, sesuai ketentuan perundang-

undangan;

11) penyelenggaraan promotif, preventif dan rehabilitatif, sesuai kewenangan dan

ketentuan perundang undangan;

12) pelaksanaan kerja sama dengan institusi lain seperti lembaga pendidikan/pelatihan,

organisasi profesi, dan lembaga penelitian kesehatan masyarakat yang kompeten

sesuai ketentuan perundangundangan;

13) pelaksanaan pencatatan dan pelaporan semua kegiatan pelayanan kesehatan dalam

bentuk sistem informasi manajemen rumah sakit sesuai ketentuan perundang-

undangan;

14) penyusunan Peraturan Internal Rumah Sakit (hospital bylaws) sesuai ketentuan

perundang-undangan;

15) penyelenggaraan kegiatan administrasi kepegawaian, ketatausahaan dan pengelolaan

keuangan;

16) pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Bupati sesuai bidang tugasnya

Page 23: LAPORAN AKTUALISASI DAN HABITUASI

13

Selain melaksanakan fungsi di atas, Rumah Sakit Umum Daerah Kelas D dapat

memberikan pelayanan

1) Pelayanan medis spesialis dasar, pelayanan ini dapat diberikan dapat diberikan oleh

dokter spesialis, residen tahap mandiri, atau dokter dengan kewenangan tambahan

tertentu sesuai dengan pelayanan Medis spesialis dasar meliputi:

a) Pelayanan Spesialis kebidanan dan kandungan;

b) Pelayanan Spesialis kesehatan anak;

c) Pelayanan Spesialis penyakit dalam; dan

d) Pelayanan Spesialis bedah

2) Pelayanan medis spesialis penunjang, pelayanan ini dapat diberikan oleh dokter

spesialis, residen tahap mandiri, atau dokter dengan kewenangan tambahan tertentu

sesuai dengan pelayanan medis spesialis penunjang meliputi:

a) Pelayanan Radiologi;

b) Pelayanan Laboratorium

Komite di Rumah Sakit Umum Daerah merupakan perangkat khusus yang

dibentuk untuk tugas tertentu berada dibawah dan bertanggung jawab kepada Direktur

dan melakukan penyusunan pelayanan profesi, pembinaan etika profesi dan

memberikan saran dalam pengembangan profesi.

Dalam melaksanakan tugas dan fungsinya, Direktur, Kepala Sub Bagian Tata Usaha,

Kepala Seksi Pelayanan Medis, Keperawatan dan Kebidanan, Kepala Seksi Pelayanan

Nonklinik dan Penunjang Klinik, Komite dan Instalasi wajib menerapkan prinsip

koordinasi, integrasi dan sinkronisasi dalam lingkungan masing-masing maupun antar

satuan organisasi dilingkungan pemerintah daerah serta instansi lain diluar pemerintah

daerah sesuai dengan kewenangan dan tugas masing-masing.

2.1.5 Tugas Pokok Perawat Gigi

Tugas pokok perawat gigi terampil berdasarkan PERMENPAN-RB Nomor 23Tahun 2014 Tentang Jabatan Fungsional Perawat Gigi Dan Angka Kreditnya

1) Menyusun rencana kerja harian;

2) Menyusun rencana kerja bulanan;

3) Menyusun rencana kerja tahunan;

4) Menyusun matrik kegiatan

5) Mengajukan permintaan kebutuhan alat, obat dan bahan bulanan;

Page 24: LAPORAN AKTUALISASI DAN HABITUASI

14

6) Melakukan inventarisasi alat;

7) Melakukan inventarisasi obat dan bahan;

8) Melakukan pemilahan dan penyimpanan alat;

9) Menyiapkan ruangan dalam rangka persiapan pelayanan;

10) Menyiapkan instrumen/alat dalam rangka persiapan pelayanan;

11) Menyiapkan dokumen dalam rangka persiapan pelayanan;

12) Mengikuti pre conference dan post conference (koordinasi);

13) Melakukan analisis keluhan pelanggan;

14) Menyiapkan sarana/peralatan sterilisasi;

15) Melakukan sterilisasi alat;

16) Melakukan sterilisasi bahan;

17) Melakukan desinfeksi dental unit;

18) Melakukan triase pada pelayanan kesehatan gigi dan mulut di klinik gigi;

19) Melakukan pencatatan dan pelaporan harian pelayanan keperawatan gigi dan

mulut;

20) Melakukan pemeriksaan subjektif pada pasien di pelayanan tingkat dasar dan

rujukan;

21) Melakukan pemeriksaan vital sign pada pasien di pelayanan tingkat dasar dan

rujukan;

22) Melakukan pemeriksaan obyektif pada pasien di pelayanan tingkat dasar dan

rujukan;

23) Melakukan penjaringan kesehatan gigi dan mulut pada kelompok

individu/kelompok;

24) Melakukan pengolesan disclosing solution;

25) Melakukan pemeriksaan debris/plak indeks;

26) Melakukan pemeriksaan calculus indeks;

27) Melakukan pemeriksaan def;

28) Melakukan pemeriksaan DMF-T;

29) Melakukan identifikasi dan penegakan diagnosa keperawatan gigi pada

individu, kelompok/ masyarakat;

30) Melakukan penyusunan rencana pelayanan asuhan keperawatan gigi dan mulut

pada individu, kelompok/masyarakat;

31) Melaksanakan komunikasi therapeutik;

Page 25: LAPORAN AKTUALISASI DAN HABITUASI

15

32) Melaksanakan pembersihan karang gigi;

33) Melakukan perawatan luka non post op rongga mulut;

34) Membimbing sikat gigi pada individu/kelompok;

35) Menyusun rencana/jadwal penyuluhan kesehatan gigi dan mulut;

36) Menerima konsultasi dari tenaga kesehatan lain;

37) Mendokumentasikan kegiatan pelayanan asuhan keperawatan gigi dan mulut;

38) Melakukan evaluasi hasil kegiatan pelayanan asuhan keperawatan gigi dan

mulut;

39) Melakukan trasfering alat dan bahan medik gigi dasar;

40) Melakukan manipulasi bahan pada kasus medik gigi dasar;

41) Melakukan rujukan kesehatan gigi dan mulut;

42) Melaksanakan tugas di tempat resiko;

43) Melaksanakan penatalaksanaan kegawatdaruratan;

44) Melaksanakan tugas pelayanan kesehatan gigi dan mulut pada situasi tertentu

2.2 Konsepsi Nilai Dasar ANEKA

2.2.1 Akuntabilitas

Akuntabilitas merujuk pada kewajiban setiap individu, kelompok atau institusi

untuk memenuhi tanggung jawab yang menjadi amanahnya.Amanah seorang PNS

adalah menjamin terwujudnya nilai-nilai publik. Nilai-nilai publik tersebut antara lain

adalah:

1. Mampu mengambil pilihan yang tepat dan benar ketika terjadi konflik

kepentingan, antara kepentingan publik dengan kepentingan sektor, kelompok,

dan pribadi;

2. Memiliki pemahaman dan kesadaran untuk menghindari dan mencegah

keterlibatan PNS dalam politik praktis;

3. Memperlakukan warga negara secara sama dan adil dalam penyelenggaraan

pemerintahan dan pelayanan publik;

4. Menunjukan sikap dan perilaku yang konsisten dan dapat diandalkan sebagai

penyelenggara pemerintahan.

Akuntabilitas terdiri dari beberapa aspek. Menurut LAN RI (2015:8), aspek-aspek

tersebut terdiri dari:

1. Akuntabilitas adalah sebuah hubungan

2. Akuntabilitas berorientasi pada hasil

Page 26: LAPORAN AKTUALISASI DAN HABITUASI

16

3. Akuntabilitas membutuhkan adanya laporan

4. Akuntabilitas memerlukan konsekuensi

5. Akuntabilitas memperbaiki kinerja

Akuntabilitas publik terdiri dari dua macam, yaitu: akuntabilitas vertikal

(pertanggungjawaban kepada otoritas yang lebih tinggi) dan akuntabilitas horizontal

(pertanggungjawaban pada masyarakat luas). Untuk memenuhi terwujudnya organisasi

sektor publik yang akuntabel, maka mekanisme akuntabilitas harus mengandung

dimensi akuntabilitas kejujuran dan hukum, akuntabilitas proses, akuntabilitas

program, dan akuntabilitas kebijakan. (LAN RI, 2015:7).

Berdasarkan aspek-aspek tersebut seorang PNS harus memiliki sikap tanggung

jawab dalam menjalankan setiap tugasnya. Bofens (dalam LAN RI, 2015:10)

menyatakan bahwa akuntabilitas publik memiliki tiga fungsi utama yaitu:

1. Untuk menyediakan kontrol demokratis (peran demokratis);

2. Untuk mencegah korupsi dan penyalahgunaan kekuasaan (peran konstitusional);

3. Untuk meningkatkan efisiensi dan efektivitas (peran belajar).

Selain itu, menurut LAN RI (2015:11) akuntabilitas memiliki tingkatan hierarkis.

Tingkatan akuntabilitas terdiri dari 5 tingkatan sebagai berikut:

1. Akuntabilitas personal

2. Akuntabilitas individu

3. Akuntabilitas kelompok

4. Akuntabilitas organisasi

5. Akuntabilitas stakeholder

Akuntabilitas memiliki empat dimensi agar memenuhi terwujudnya sektor publik yang

akuntabel, diantaranya sebagai berikut:

1. Akuntabilitas kejujuran dan hukum (accountability for probity and legality);

2. Akuntabilitas proses (process accountability);

3. Akuntabilitas program (program accountability);

4. Akuntabilitas kebijakan (policy accountability).

Menurut Widita (2015) dalam menciptakan lingkungan kerja yang akuntabel, ada

beberapa indikator dari nilai-nilai dasar akuntabilitas yang harus diperhatikan, yaitu :

1. Kepemimpinan, Lingkungan yang akuntabel tercipta dari atas ke bawah dimana

pimpinan memainkan peranan yang penting dalam menciptakan lingkungannya.

Page 27: LAPORAN AKTUALISASI DAN HABITUASI

17

2. Transparansi, Keterbukaan atas semua tindakan dan kebijakan yang dilakukan

oleh individu maupun kelompok/instansi.

3. Integritas, adalah adalah konsistensi dan keteguhan yang tak tergoyahkan dalam

menjunjung tinggi nilai-nilai luhur dan keyakinan.

4. Tanggung Jawab, adalah kesadaran manusia akan tingkah laku atau perbuatannya

yang di sengaja maupun yang tidak di sengaja. Tanggung jawab juga berarti

berbuat sebagai perwujudan kesadaran akan kewajiban.

5. Keadilan, adalah kondisi kebenaran ideal secara moral mengenai sesuatu hal, baik

menyangkut benda atau orang.

6. Kepercayaan, Rasa keadilan akan membawa pada sebuah kepercayaan.

Kepercayaan ini yang akan melahirkan akuntabilitas.

7. Keseimbangan: Untuk mencapai akuntabilitas dalam lingkungan kerja, maka

diperlukan keseimbangan antara akuntabilitas dan kewenangan, serta harapan dan

kapasitas.

8. Kejelasan, Pelaksanaan wewenang dan tanggungjawab harus memiliki gambaran

yang jelas tentang apa yang menjadi tujuan dan hasil yang diharapkan.

9. Konsistensi, adalah sebuah usaha untuk terus dan terus melakukan sesuatu sampai

pada tercapai tujuan akhir

2.2.2.Nasionalisme

Nasionalisme sangat penting dimiliki oleh setiap pegawai ASN.Bahkan tidak

hanya sekedar wawasan saja tetapi kemampuan mengaktualisasikan nasionalisme

dalam menjalankan fungsi dan tugasnya merupakan hal yang lebih

penting.Diharapkan dengan nasionalisme yang kuat, maka setiap pegawai ASN

memiliki orientasi berpikir mementingkan kepentingan publik, bangsa, dan

negara.Nilai-nilai yang berorientasi pada kepentingan publik menjadi nilai dasar yang

harus dimiliki oleh setiap pegawai ASN.Pegawai ASN dapat mempelajari bagaimana

aktualisasi sila demi sila dalam Pancasila agar memiliki karakter yang kuat dengan

nasionalisme dan wawasan kebangsaannya.

Nasionalisme dalam arti sempit merupakan sikap yang meninggikan

bangsanya sendiri, sekaligus tidak menghargai bangsa lain sebagaimana mestinya.

Dalam arti luas, nasionalisme berarti pandangan tentang rasa cinta yang wajar

terhadap bangsa dan negara, sekaligus menghormati bangsa lain. Nasionalisme

Page 28: LAPORAN AKTUALISASI DAN HABITUASI

18

Pancasila merupakan pandangan atau paham kecintaan manusia Indonesia terhadap

bangsa dan tanah airnya yang didasarkan pada nilai-nilai Pancasila.

Nilai-nilai Dasar Nasionalisme yang harus diperhatikan, yaitu :

1. Sila pertama: Ketuhanan Yang Maha Esa

Ketuhanan YME menjadikan Indonesia bukan sebagai negara sekuler yang

membatasi agama dalam ruang privat.Pancasila justru mendorong nilai-nilai

ketuhanan mendasari kehidupan masyarakat dan berpolitik.Nilai-nilai ketuhanan

yang dikehendaki Pancasila adalah nilai-nilai ketuhanan yang positif, yang digali

dari nilai-nilai keagamaan yang terbuka (inklusif), membebaskan dan menjunjung

tinggi keadilan dan persaudaraan.

Dengan berpegang teguh pada nilai-nilai ketuhanan diharapkan bisa

memperkuat pembentukan karakter dan kepribadian, melahirkan etos kerja yang

positif, dan memiliki kepercayaan diri untuk mengembangkan potensi diri dan

kekayaan alam yang diberikan Tuhan untuk kemakmuran masyarakat.

2. Sila kedua: Kemanusiaan yang Adil dan Beradab

Sila kedua memiliki konsekuensi ke dalam dan ke luar.Ke dalam berarti

menjadi pedoman negara dalam memuliakan nilai-nilai kemanusiaan dan hak

asasi manusia.Ini berarti negara menjalankan fungsi “melindungi segenap bangsa

Indonesia dan seluruh tumpah darah Indonesia, memajukan kesejahteraan umum

dan mencerdaskan kehidupan bangsa.

3. Sila ketiga: Persatuan Indonesia

Semangat kebangsaan adalah mengakui manusia dalam keragaman dan

terbagi dalam golongan-golongan.Keberadaan bangsa Indonesia terjadi karena

memiliki satu nyawa, satu asal akal yang tumbuh dalam jiwa rakyat sebelumnya,

yang menjalani satu kesatuan riwayat, yang membangkitkan persatuan karakter

dan kehendak untuk hidup bersama dalam suatu wilayah geopolitik nyata.

Selain kehendak hidup bersama, kebebasaan bangsa Indonesia juga

didukung oleh semangat gotong royong.Dengan kegotong royongan itulah,

Indonesia harus mampu melindungi segenap bangsa dan tumpah darah Indonesia,

bukan membela atau mendiamkan suatu unsur masyarakat atau bagian tertentu

dari teritorial Indonesia.

4. Sila keempat: Kerakyatan yang Dipimpin oleh Hikmat Kebijaksanaan dalam

Permusyawaratan / Perwakilan

Page 29: LAPORAN AKTUALISASI DAN HABITUASI

19

Demokrasi permusyawaratan mempunyai dua fungsi.Fungsi pertama,

badan permusyawaratan/perwakilan bisa menjadi ajang memperjuangkan asprasi

beragam golongan yang ada di masyarakat.Fungsi kedua, semangat

permusyawaratan bisa menguatkan negara persatuan, bukan negara untuk satu

golongan atau perorangan.Permusyawaratan dengan landasan kekeluargaan dan

hikmat kebijaksanaan diharapkan bisa mencapai kesepakatan yang membawa

kebaikan bagi semua pihak.

5. Sila kelima: Keadilan Sosial Bagi Seluruh rakyat Indonesia

Dalam rangka mewujudkan keadilan sosial, para pendiri bangsa menyatakan

bahwa Negara merupakan organisasi masyarakat yang bertujuan

menyelenggarakan keadilan.Keadilan sosial juga merupakan perwujudan

imperative etis dari amanat pancasila dan UUD 1945.

2.2.3.Etika publik

Etika dapat dipahami sebagai sistem penilaian perilaku serta keyakinan untuk

menentukan perbuatan yang pantas guna menjamin adanya perlindungan hak-hak

individu, mencakup cara-cara pengambilan keputusan untuk membantu membedakan

hal-hal yang baik dan buruk serta mengarahkan apa yang seharusnya dilakukan sesuai

nila-nilai yang dianut, Catalano, 1991 (dalam Widita, 2015). Etika adalah tujuan hidup

yang baik bersama dan untuk orang lain di dalam institusi yang adil (LAN, 2015:8).

Etika lebih dipahami sebagai refleksiatas baik atau buruk, benar atau salah yang harus

dilakukan atau bagaimana melakukan kewajiban yang baik atau benar. Dalam

kaitannya dengan pelayanan publik, etika publik adalah refleksi tentang standar/norma

yang menentukan baik/buruk, benar/salah perilaku, tindakan dan keputusan untuk

mengarahkan kebijakan publik dalam rangka menjalankan tanggung jawab pelayanan

publik (LAN, 2015:6). Integritas publik menuntut para pemimpin dan pejabat publik

untuk memiliki komitmen moral dengan mempertimbangkan keseimbangan antara

penilaian kelembagaan, dimensi-dimensi peribadi, dan kebijaksanaan di dalam

pelayanan publik (Haryatmoko dalam LAN, 2015:7).

Berdasarkan undang-undang ASN, kode etik dan kode perilaku ASN yakni

sebagai berikut:

a. Melaksanakan tugasnya dengan jujur, bertanggung jawab, dan berintegritas tinggi;

b. Melaksanakan tugasnya dengan cermat dan disiplin;

Page 30: LAPORAN AKTUALISASI DAN HABITUASI

20

c. Melayani dengan sikap hormat, sopan, dan tanpa tekanan;

d. Melaksanakan tugasnya sesuai dengan peraturan perundangan yang berlaku;

e. Melaksanakan tugasnya sesuai dengan perintah atasan atau pejabat yang

berwenang sejauh tidak bertentangan dengan ketentuan peraturan perundang-

undangan dan etika pemerintahan;

f. Menjaga kerahasiaan yang menyangkut kebijakan negara;

g. Menggunakan kekayaan dan barang milik negara secara bertanggung jawab,

efektif, dan efisien;

h. Menjaga agar tidak terjadi konflik kepentingan dalam melaksanakan tugasnya;

i. Memberikan informasi secara benar dan tidak menyesatkan kepada pihak lain

yang memerlukan informasi terkait kepentingan kedinasan;

j. Tidak menyalahgunakan informasi intern negara, tugas, status, kekuasaan dan

jabatannya untuk mendapat atau mencari keuntungan atau manfaat bagi diri

sendiri atau untuk orang lain;

k. Memegang teguh nilai dasar ASN dan selalu menjaga reputasi dan integritas

ASN;

l. Melaksanakan ketentuan peraturan perundang-undangan mengenai disiplin

pegawai ASN.

2.2.4.Komitmen mutu

LAN RI (2015: 9) menjelaskan bahwa karakteristik utama yang dapat dijadikan

dasar untuk mengukur tingkat efektivitas adalah ketercapaian target yang telah

direncanakan, baik dilihat dari capaian jumlah maupun mutu hasil kerja, sehingga

dapat memberi kepuasan, sedangkan tingkat efisiensi diukur dari penghematan biaya,

waktu, tenaga, dan pikiran dalam menyelesaikan kegiatan. Inovasi muncul karena

adanya dorongan kebutuhan organisasi/perusahaan untuk beradaptasi dengan tuntutan

perubahan yang terjadi di sekitarnya. Mengenai inovasi, LAN RI (2015:11)

menyatakan bahwa proses inovasi dapat terjadi secara perlahan (bersifat evolusioner)

atau bisa juga lahir dengan cepat (bersifat revolusioner). Inovasi akan menjadi salah

satu kekuatan organisasi untuk memenangkan persaingan.

Ada empat indikator dari nilai-nilai dasar komitmen mutu yang harus

diperhatikan, yaitu:

Page 31: LAPORAN AKTUALISASI DAN HABITUASI

21

1. Efektif

Efektif adalah berhasil guna, dapat mencapai hasil sesuai dengan target. Sedangkan

efektivitas menunjukkan tingkat ketercapaian target yang telah direncanakan, baik

menyangkut jumlah maupun mutu hasil kerja. Efektifitas organisasi tidak hanya

diukur dari performans untuk mencapai target (rencana) mutu, kuantitas, ketepatan

waktu dan alokasi sumber daya, melainkan juga diukur dari kepuasan dan

terpenuhinya kebutuhan pelanggan

2. Efisien

Efisien adalah berdaya guna, dapat menjalankan tugas dan mencapai hasil tanpa

menimbulkan keborosan. Sedangkan efisiensi merupakan tingkat ketepatan realiasi

penggunaan sumberdaya dan bagaimana pekerjaan dilaksanakan sehingga dapat

diketahui ada tidaknya pemborosan sumber daya, penyalahgunaan alokasi,

penyimpangan prosedur dan mekanisme yang ke luar alur.

3. Inovasi

Inovasi Pelayanan Publik adalah hasil pemikiran baru yang konstruktif, sehingga akan

memotivasi setiap individu untuk membangun karakter sebagai aparatur yang

diwujudkan dalam bentuk profesionalisme layanan publik yang berbeda dari

sebelumnya, bukan sekedar menjalankan atau menggugurkan tugas rutin.

4. Mutu

Mutu merupakan suatu kondisi dinamis berkaitan dengan produk, jasa, manusia,

proses dan lingkungan yang sesuai atau bahkan melebihi harapan konsumen. Mutu

mencerminkan nilai keunggulan produk/jasa yang diberikan kepada pelanggan sesuai

dengan kebutuhan dan keinginannya, bahkan melampaui harapannya. Mutu

merupakan salah satu standar yang menjadi dasar untuk mengukur capaian hasil

kerja.Mutu menjadi salah satu alat vital untuk mempertahankan keberlanjutan

organisasi dan menjaga kredibilitas institusi.

Target utama kinerja aparatur yang berbasis komitmen mutu adalah

mewujudkan kepuasan masyarakat yang menerima layanan. Mutu kerja aparatur

dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat dewasa ini masih banyak yang tidak

mengindahkan peraturan perundang-undangan.

Beberapa teknik atau metode perbaikan mutu

Page 32: LAPORAN AKTUALISASI DAN HABITUASI

22

1. Metode Plan Do Check Act (PDCA)

a. Plan (Perencanaan)

Pada tahap ini dilakukan identifikasi berbagai permasalahan yang dihadapi,

penyebabnya dan solusinya. Seperti identifikasi dan menetapkan prioritas peluang

perbaikan kualitas dari permasalahan yang sedang dihadapi, menetapkan sasaran

yang hendak dicapai, menggambarkan proses kerja yang berjalan, mengumpulkan

data-data terkait dengan proses kerja saat ini, mengidentifikasi sumber penyebab

masalah yang sedang terjadi dan mengembangkan rencana aksi (action plan).

b. Do (Melaksanakan)

Dalam tahap ini rencana aksi yang sudah disusun harus dijalankan secara konsisten

oleh semua orang. Tahap pelaksanaan ini harus didukung dengan dokumentasi yang

baik sehingga memudahkan untuk tahap berikutnya yaitu check

c. Check (Pemeriksaan)

Pada tahap ini dilakukan pemeriksaan apakah rencana aksi yang sudah dilakukan

telah berjalan dengan semestinya, apakah target dan ukuran keberhasilan yang telah

ditetapkan dapat dicapai? Jika belum tercapai apa saja yang menjadi kendala atau

sumber permasalahannya.

d. Act (Tindakan)

Melakukan tindakan atau keputusan yang perlu diambil sebagai tindak lanjut dari

tahap check. Ada tiga tindakan/keputusan terhadap hasil pemeriksaan yaitu adopt,

adapt (melakukan adaptasi), abandon (membtalkan).

2. Diagram sebab dan akibat

Diagram sebab dan akibat adalah metode yang digunakan untuk mengidentifikasi

berbagai faktor yang menjadi akar permasalahan yang dianggap menjadi kendala dalam

mutu.

2.2.5 Anti korupsi

Kata korupsi berasal dari bahasa latin yaitu Corruptio yang artinya kerusakan,

kebobrokan dan kebusukan. Korupsi sering dikatakan sebagai kejahatan luar biasa,

karena dampaknya yang luar biasa, menyebabkan kerusakan baik dalam ruang lingkup

pribadi, keluarga, masyarakat dan kehidupan yang lebih luas.Kerusakan tidak hanya

terjadi dalam kurun waktuyang pendek, namun dapat berdampak secara jangka panjang

(Widita, 2015).

Page 33: LAPORAN AKTUALISASI DAN HABITUASI

23

Ada 9 (sembilan) indikator dari nilai-nilai dasar anti korupsi yang harus

diperhatikan, yaitu :

1. Jujur

Kejujuran merupakan nilai dasar yang menjadi landasan utama bagi penegakan

integritas diri seseorang. Tanpa adanya kejujuran mustahil seseorang bisa menjadi

pribadi yang berintegritas. Seseorang dituntut untuk bisa berkata jujur dan transparan

serta tidak berdusta baik terhadap diri sendiri maupun orang lain.

2. Peduli

Kepedulian sosial kepada sesama menjadikan seseorang memiliki sifat kasih sayang.

Individu yang memiliki jiwa sosial tinggi akan memperhatikan lingkungan

sekelilingnya di mana masih terdapat banyak orang yang tidak mampu, menderita,

dan membutuhkan uluran tangan. Pribadi dengan jiwa sosial tidak akan tergoda

untuk memperkaya diri sendiri dengan cara yang tidak benar tetapi ia malah

berupaya untuk menyisihkan sebagian penghasilannya untuk membantu sesama.

3. Mandiri

Kemandirian membentuk karakter yang kuat pada diri seseorang menjadi tidak

bergantung terlalu banyak pada orang lain. Mentalitas kemandirian yang dimiliki

seseorang mengoptimalkan daya pikirnya guna bekerja secara efektif. Pribadi yang

mandiri tidak akan menjalin hubungan dengan pihak-pihak yang tidak

bertanggungjawab demi mencapai keuntungan sesaat.

4. Disiplin

Disiplin adalah kunci keberhasilan semua orang. Ketekunan dan konsistensi untuk

terus mengembangkan potensi diri membuat seseorang akan selalu mampu

memberdayakan dirinya dalam menjalani tugasnya. Kepatuhan pada prinsip kebaikan

dan kebenaran menjadi pegangan utama dalam bekerja. Seseorang yang mempunyai

pegangan kuat terhadap nilai kedisiplinan tidak akan terjerumus dalam kemalasan

yang mendambakan kekayaan dengan cara yang mudah.

5. Tanggung Jawab

Pribadi yang utuh dan mengenal diri dengan baik akan menyadari bahwa keberadaan

dirinya di muka bumi adalah untuk melakukan perbuatan baik demi kemaslahatan

sesama manusia. Segala tindak tanduk dan kegiatan yang dilakukannya akan

dipertanggungjawabkan sepenuhnya kepada Tuhan Yang Maha Esa, masyarakat,

Page 34: LAPORAN AKTUALISASI DAN HABITUASI

24

negara, dan bangsanya. Dengan kesadaran seperti ini maka seseorang tidak akan

tergelincir dalam perbuatan tercela dan nista.

6. Kerja Keras

Individu beretos kerja akan selalu berupaya meningkatkan kualitas hasil kerjanya

demi terwujudnya kemanfaatan publik yang sebesar-besarnya. Ia mencurahkan daya

pikir dan kemampuannya untuk melaksanakan tugas dan berkarya dengan sebaik-

baiknya. Ia tidak akan mau memperoleh sesuatu tanpa mengeluarkan keringat.

7. Sederhana

Pribadi yang berintegritas tinggi adalah seseorang yang menyadari kebutuhannya dan

berupaya memenuhi kebutuhannya dengan semestinya tanpa berlebih-lebihan. Ia

tidak tergoda untuk hidup dalamgelimang kemewahan. Kekayaan utama yang

menjadi modal kehidupannya adalah ilmu pengetahuan.Ia sadar bahwa

mengejarharta tidak akan pernah ada habisnya karena hawa nafsu keserakahan akan

selalu memacu untuk mencari harta sebanyak-banyaknya.

8. Berani

Seseorang yang memiliki karakter kuat akan memiliki keberanian untuk menyatakan

kebenaran dan menolak kebathilan. Ia tidak akan mentolerir adanya penyimpangan

dan berani menyatakan penyangkalan secara tegas. Ia juga berani berdiri sendirian

dalam kebenaran walaupun semua kolega dan teman-teman seprofesinya melakukan

perbuatan yang menyimpang dari hal yang semestinya. Ia tidak takut dimusuhi dan

tidak memiliki teman kalau ternyata mereka mengajak kepada hal-hal yang

menyimpang.

9. Adil

Pribadi dengan karakter yang baik akan menyadari bahwa apa yang dia terima sesuai

dengan jerih payahnya. Ia tidak akan menuntut untuk mendapatkan lebih dari apa yang

ia sudah upayakan. Bila ia seorang pimpinan maka ia akan memberi kompensasi yang

adil kepada bawahannya sesuai dengan kinerjanya. Ia juga ingin mewujudkan keadilan

dan kemakmuran bagi masyarakat dan bangsanya.

2.3. Peran Kedudukan ASN

2.3.1.Manajemen ASN

Manajemen ASN adalah pengelolaan ASN untuk menghasilkan pegawai ASN

yang profesional, memiliki nilai dasar, etika profesi, bebas dari intervensi politik, bersih

dari praktik korupsi, kolusi dan nepotisme.Manajemen ASN lebih menekankan kepada

Page 35: LAPORAN AKTUALISASI DAN HABITUASI

25

pengaturan profesi pegawai sehingga diharapkan agar selalu tersedia sumber daya ASN

yang unggul selaras dengan perkembangan zaman.

a. Kedudukan ASN

Kedudukan atau status jabatan PNS dalam sistem birokrasi selama ini dianggap belum

sempurna untuk menciptakan birokrasi yang profesional.Untuk dapat membangun

profesionalitas birokrasi, maka konsep yang dibangun dalam UU ASN tersebut harus

jelas.Berikut beberapa konsep yang ada dalam UU No. 5 Tahun 2014 tentang ASN.

1) Berdasarkan jenisnya, pegawai ASN terdiri atas Pegawai Negeri Sipil (PNS) dan

Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK). PNS merupakan warga negara

Indonesia yang memenuhi syarat tertentu, diangkat sebagai pegawai ASN secara

tetap oleh pejabat pembina kepegawaian untuk menduduki jabatan pemerintahan,

memiliki nomor induk pegawai secara nasional. Sedangkan PPPK adalah warga

negara Indonesia yang memnuhi syarat tertentu, yang diangkat oleh pejabat pembina

kepegawaian berdasarkan perjanjian kerja sesuai dengan kebutuhan instansi

pemerintah untuk jangka waktu tertentu dalam rangka melaksanakan tugas

pemerintahan.

2) Pegawai ASN berkedudukan sebagai aparatur negara yang menjalankan kebijakan

yang ditetapkan oleh pimpinan instansi pemerintah serta harus bebas dari pengaruh

dan intervensi semua golongan dan partai politik. Pegawai ASN dilarang menjadi

anggota dan/atau pengurus partai politik. Selain itu untuk menjauhkan birokrasi dari

pengaruh partai politik, hai ini dimaksudkan untuk menjamin keutuhan, kekompakan

dan persatuan ASN, serta dapat memusatkan segala perhatian, pikiran dan tenaga

pada tugas yang dibebankan kepadanya. Oleh karena itu dalam pembinaan karir

pegawai ASN, khususnya di daerah dilakukan oleh pejabat berwenang yaitu pejabat

karir tertinggi.

3) Kedudukan ASN berada di pusat, daerah dan luar negeri. Namun demikian pegawai

ASN merupakan kesatuan. Kesatuan bagi pegawai ASN sangat penting, mengingat

dengan adanya desentralisasi dan otonomi daerah, sering terjadinya isu putra daerah

yang hampir terjadi dimana-mana sehingga perkembangan birokrasi menjadi stagnan

di daerah-daerah. Kondisi tersebut merupakan ancaman bagi kesatuan bangsa.

b. Peran ASN

Untuk menjalankan kedudukan pegawai ASN, maka pegawai ASN berfungsi dan

bertugas sebagai berikut:

Page 36: LAPORAN AKTUALISASI DAN HABITUASI

26

1) Pelaksana kebijakan publik

ASN berfungsi, bertugas dan berperan untuk melaksanakan kebijakanyang

dibuat oleh pejabat pembina kepegawaian sesuai dengan ketentuan peraturan

perundang-undangan.Untuk itu ASN harus mengutamakan kepentingan publik dan

masyarakat luas dalam menjalankan fungsi dan tugasnya, serta harus mengutamakan

pelayanan yang berorientasi pada kepentingan publik.

2) Pelayan publik

ASN berfungsi, bertugas dan berperan untuk memberikan pelayananpublik

yang profesional dan berkualitas.Pelayanan publik merupakan kegiatan dalam rangka

pemenuhan kebutuhan pelayanan sesuai peraturan perundang-undangan bagi setiap

warga negara dan penduduk atas barang, jasa dan/atau pelayanan administratif yang

diselenggarakan oleh penyelenggara pelayanan publik dengan tujuan kepuasan

pelanggan.

3) Perekat dan pemersatu bangsa

ASN berfungsi, bertugas dan berperan untuk mempererat persatuan dan

kesatuan NKRI.ASN senantiasa setia dan taat sepenuhnya kepada Pancasila,

UUD1945, negara dan pemerintah.ASN menjunjung tinggi martabat ASN serta

senantiasa mengutamakan kepentingan negara dari pada kepentingan diri sendiri,

seseorang dan golongan.Dalam UU ASN disebutkan bahwa dalam penyelengaraan

dan kebijakan manajemen ASN, salah satunya asas persatuan dan kesatuan.

c. Hak dan kewajiban ASN

Hak adalah suatu kewenangan atau kekuasaan yang diberikan oleh hukum, suatu

kepentingan yang dilindungi oleh hukum, baik pribadi maupun umum.Dapat diartikan

bahwa hak adalah sesuatu yang patut atau layak diterima.Agar melaksanakan tugas dan

tanggungjawabnya dengan baik, dapat meningkatkan produktivitas, menjamin

kesejahteraan ASN dan akuntabel, maka setiap ASN diberikan hak. Hak ASN dan PPPK

yang diatur dalam UU No. 5 Tahun 2014 tentang ASN sebagai berikut;

PNS berhak memperoleh:

1) Gaji, tunjangan, dan fasilitas

2) Cuti

3) Jaminan pensiun dan jaminan hari tua

4) Perlindungan; dan

5) Pengembangan kompetensi.

Page 37: LAPORAN AKTUALISASI DAN HABITUASI

27

PPPK berhak memperoleh:

1) Gaji dan tunjangan

2) Cuti

3) Perlindungan; dan

4) Pengembangan kompetensi.

Selain hak sebagaimana disebutkan di atas, berdasarkan pasal 70 UU No. 5 Tahun

2014 tentang ASN disebutkan bahwa setiap pegawai ASN memiliki hak dan kesempatan

untuk mengembangkan kompetensi. Berdasarkan Pasal 92 pemerintah juga wajib

memberikan perlindungan berupa:

1) Jaminan kesehatan

2) Jaminan kecelakaan kerja

3) Jaminan kematian

4) Bantuan hukum.

Sedangkan kewajiban adalah suatu beban atau tanggungan yang bersifat

kontraktual. Dengan kata lain kewajiban adalah suatu yang sepatutnya diberikan.Pegawai

ASN berdasarkan UU No. 5 Tahun 2014 tentang ASN wajib:

1) Setia dan taat pada Pancasila, Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia

Tahun 1945, Negara Kesatuan Republik Indonesia, dan pemerintah yang sah

2) Menjaga persatuan dan kesatuan bangsa

3) Melaksanakan kebijakan yang dirumuskan pejabat pemerintah yang berwenang

4) Menaati ketentuan peraturan perundang-undangan

5) Melaksanakan tugas kedinasan dengan penuh pengabdian, kejujuran, kesadaran,dan

tanggung jawab

6) Menunjukkan integritas dan keteladanan dalam sikap, perilaku, ucapan dan tindakan

kepada setiap orang, baik di dalam maupun di luar kedinasan

7) Menyimpan rahasia jabatan dan hanya dapat mengemukakan rahasia jabatan sesuai

dengan ketentuan peraturan perundang-undangan; dan bersedia ditempatkan di

seluruh wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia.

2.3.2.Whole of Government

Whole of Government (WoG) Berdasarkan interpretasi analitis dan manifestasi

empiris di lapangan, maka WoG didefinisikan sebagai “suatu model pendekatan

integratif fungsional satu atap” yang digunakan untuk mengatasi wicked problems

Page 38: LAPORAN AKTUALISASI DAN HABITUASI

28

yang sulit dipecahkan dan di atasi karena berbagai karakteristik atau keadaan yang

melekat antara lain: tidak jelas sebabnya, multi dimensi, menyangkut perubahan

perilaku.

a. Penerapan Whole of Government

Terdapat beberapa cara pendekatan WoG yang dapat dilakukan, baik dari sisi

penataan institusi formal maupun informal. Cara-cara ini pernah dipraktekkan oleh

beberapa negara, termasuk Indonesia dalam level-level tertentu.

1) Penguatan koordinasi antar lembaga. Penguatan koordinasi dapat dilakukan jika

jumlah lembaga-lembaga yang dikoordinasikan masih terjangkau dan

manageable. Dalam prakteknya, span of control atau rentang kendali yang

rasional akan sangat terbatas. Salah satu alternatifnya adalah mengurangi jumlah

lembaga yang ada sampai mendekati jumlah yang ideal untuk sebuah koordinasi.

Dengan jumlah lembaga yang rasional, maka koordinasi dapat dilakukan lebih

mudah.

2) Membentuk lembaga koordinasi khusus, pembentukan lembaga terpisah dan

permanen yang bertugas dalam mengkoordinasikan sektor atau kementrian adalah

salah satu cara melakukan WoG. Lembaga koordinasi ini biasanya diberikan

status lembaga setingkat lebih tinggi, atau setidaknya setara dengan kelembagaan

yang dikoordinasikan.

3) Membangun gugus tugas, gugus tugas merupakan bentuk pelembagaan koordinasi

yang dilakukan di luar struktur formal, yang setidaknya tidak permanen.

Pembentukan gugus tugas biasanya menjadi salah satu cara agar sumber daya

yang terlibat dalam koordinasi tersebut dicabut sementara dari lingkungan

formalnya untuk berkonsentrasi dalam proses koordnasi tadi.

4) Koalisi sosial, koalisi sosial merupakan bentuk informal dari penyatuan

koordinasi antar sektor atau lembaga, tanpa perlu membentuk pelembagaan

khusus dalam koordinasi.

b. Tantangan dalam praktek

Tantangan yang akan dihadapi dalam penerapan WoG di tataran praktek sebagai

berikut:

1) Kapasitas SDM dan institusi

Kapasitas SDM dan institusi-institusi yang terlibat dalam WoG tidaklah sama.

Perbedaan kapasitas ini bisa menjadi kendala serius ketika pendekatan WoG, misalnya

Page 39: LAPORAN AKTUALISASI DAN HABITUASI

29

mendorong terjadinya merger atau akuisisi kelembagaan, dimana terjadi

penggabungan SDM dengan kualifikasi yang berbeda.

2) Nilai dan budaya organisasi

Nilai dan budaya organisasi menjadi kendala ketika terjadi upaya kolaborasi

dengan kelembagaan.

3) Kepemimpinan

Kepemimpinan menjadi salah satu kunci penting dalam pelaksanaan WoG.

Kepemimpinan yang dibutuhkan adalah kepemimpinan yang mampu mengakomodasi

perubahan nilai dan budayA organisasi serta meramu SDM yang tersedia guna

mencapai tujuan yang diharapkan

c. Praktek Whole of Government (WoG)

Praktek WoG dalam pelayanan publik dilakukan dengan menyatukan seluruh sektor

yang terkait dengan pelayanan publik. Jenis pelayanan publik yang dikenalI dapat

didekati oleh pendekatan WoG sebagai berikut:

1) Pelayanan yang bersifat administratif, yaitu pelayanan publik yang menghasilkan

berbagai produk dokumen resmi yang dibutuhkan warga masyarakat. Dokumen yang

dihasilkan bisa meliputi KTP, status kewarganegaraan, status usaha, surat

kepemilikan, atau penguasaan atas barang, termasuk dokumen-dokumen resmi

seperti SIUP, izin trayek, izin usaha, akta, sertifikat tanah dan lain-lain

2) Pelayanan jasa, yaitu pelayanan yang menghasilkan berbagai bentuk jasa yang

dibutuhkan warga masyarakat, seperti pendidikan, kesehatan, ketenagakerjaan,

perhubungan dan lainnya.

3) Pelayanan barang, yaitu pelayanan yang menghasilkan jenis barang yang dibutuhkan

warga masyarakat, seperti jalan, jembatan, perumahan, jaringan telepon, listrik, air

bersih, dan lain-lain

4) Pelayanan regulatif, yaitu pelayanan melalui penegakan hukuman dan peraturan

perundang-undangan, maupun kebijakan publik yang mengatur sendi-sendi

kehidupan masyarakat. Adapun berdasarkan pola pelayanan publik, juga dapat

dibedakan dalam lima macam pola pelayanan sebagai berikut:

d. Nilai-nilai dasar Whole of Government

Praktek WoG dalam pelayanan publik dilakukan dengan menyatukan seluruh sektor yang

terkait dengan pelayanan publik berdasarkan nilai-nilai dasar berikut ini.

1) Koordinasi

Page 40: LAPORAN AKTUALISASI DAN HABITUASI

30

Kompleksitas lembaga membutuhkan koordinasi yang efektif dan efisien antar

lembaga dalam menjalankan kegiatan kelembagaan

2) Integrasi

Integrasi dilakukan dengan pembauran sebuah sistem antar lembaga sehingga menjadi

kesatuan yang utuh

3) Singkronisasi

Singkronisasi merupakan penyelarasan semua kegiatan/data yang berasal dari berbagai

sumber, dengan menyingkronkan seluruh sumber tersebut.

4) Simplifikasi

Simplikasi merupakan penyederhanaan segala sesuatu baik terkait data/proses disuatu

lembaga untuk mengefisienkan waktu, tenaga dan biaya.

2.3.3.Pelayanan publik

Sebagai Aparatur pemerintahan, ASN mempunyai salah satu peran yang

penting dalam tugas dan fungsinya sebagai Aparatur Sipil Negara dalam

penyelenggaraan tugas pemerintahan dan pembangunan nasional melalui pelaksanaan

pelayanan publik kepada masyarakat.Aparatur Sipil Negara melakukan perannya

sebagai aparatur pemerintah dengan memberi pelayanan publik.

Aparatur Sipil Negara merupakan penyelenggara pelayanan publik dituntut

untuk memberikan kinerja dengan produktivitas yang baik dalam memberikan

pelayanan, memberikan kualitas pelayanan yang baik dan prima, dimana Aparatur

Sipil Negara responsive serta responsibel dalam melakasanakan dan memberikan

pelayanan publik kepada masyarakat dan bertanggung jawab atau ada pertanggung

jawaban (akuntabel) terhadap tugas dan fungsinya serta hasil pencapaian yang telah

dilaksanakannya.

Prinsip-prinsip Pelayanan Publik Penyelengaraan pelayanan publik juga harus

memenuhi beberapa prinsip pelayanan sebagaimana yang disebutkan dalam Keputusan

Menteri Pendayagunaan Negara Nomor 63 Tahun 2003 adalah sebagai berikut :

1. Kesederhanaan

2. Kejelasan

3. Kepastian waktu

4. Akurasi

5. Keamanan

Page 41: LAPORAN AKTUALISASI DAN HABITUASI

31

6. Tanggung jawab

7. Kelengkapan sarana dan prasarana

8. Kemudahan akses

9. Kedisiplinan, kesopanan, dan keramahan

10. Kenyamanan

Page 42: LAPORAN AKTUALISASI DAN HABITUASI

32

BAB III

RANCANGAN KEGIATAN AKTUALISASI

3.1 Deskripsi Rancangan KegiatanAktualisasi

3.1.1 Penetapan IsuDalam penetapan isu, melihat ada beberapa isu yang terdapat di ruang poli Gigi RSUD

Kabupaten konawe kepulauan yaitu :

1. Rendahnya pemahaman pasien tentang kesehatan gigi dan mulut di RSUD

Kabupaten Konawe Kepulauan

2. Minimnya pengetahuan pasien tentang penyebab karies (lubang gigi) di RSUD

kabupaten konawe kepulauan

3. Belum optimalnya proses sterilisasi alat kesehatan Gigi di RSUD Kabupaten

Konawe Kepulauan

Berdasarkan isu diatas maka penulis mengambil isu “Rendahnya pemahaman pasien

tentang kesehatan gigi dan mulut di RSUD Kabupaten Konawe Kepulauan” Sebelum

mengambil judul rancangan aktualisasi, terlebih dahulu penulis berkonsultasi dengan

Coach dan disetujui oleh mentor. Dalam penetapan isu prioritas berdasarkan observasi

selama kurang lebih 11 bulan bertugas menemukan banyaknya pasien yang

berkunjung ke poli gigi dimana tingkat kesehatan giginya sangat buruk, seperti

keluhan gigi berlubang(caries),sakit gigi, banyaknya karang gigi (calculus), dan gusi

bengkak (Gingivitis).

3.1.2 Analisis dampak isu

Dampak yang mungkin terjadi apabila isu mengenai “Rendahnya pemahaman

pasien tentang kesehatan gigi dan mulut di RSUD Kabupaten Konawe

Kepulauan” tidak dituntaskan melalui pemecahan isu , antara lain :

a. Buruknya kesehatan gigi dan mulut menyebabkan bakteri dapat

menginfeksi sekitar rongga mulut sehingga menyebabkan kerusakan gigi

dan gusi, bahkan dapat menyebar melalui aliran darah.

b. Bakteri pada mulut juga dapat bergerak keparu- paru, jantung serta ke

saluran pernapasan sehingga menyebabkan gangguan pernapasan

(Pneumonia)

Page 43: LAPORAN AKTUALISASI DAN HABITUASI

33

3.1.3 Matriks Deskripsi Kegiatan Aktualisasi

Table 3.1. Matriks Deskripsi Kegiatan Aktualisasi

No Kegiatan Tahapan kegiatan Output/HasilKeterkaitan substansi mata

pelatihanKontribusi terhadap

visi& misi organisasi

Penguatannilai

organisasi1 2 3 4 5 6 7

1 Mengkonsultasikan denganpimpinan danmeminta dukunganterkait kegiatanaktualisasi

a. Melaporkepada pimpinan

Terjadinyakonsultasi denganpimpinan

Hasil kegiatan:- Catatan diskusi- Dokumentasi

Akuntabilitas : adanya rasatanggung jawab untuk melapordan Konsultasikan kepadapimpinan mengenai kegiatanaktualisasi.

Nasionalisme : mengutamakanpenggunaan Bahasa Indonesiapada saat melakukan konsultasisebagai bentuk cinta tanah air

Etika Publik: mengedepankansikap sopan dan santun saatmelakukan Konsultasi

Komitmen Mutu: tercapainyatujuan yang telah di tetapkan,dan di harapakan dapatmemberi manfaat bagimasyarakat dan menjadiinovasi bagi Rumah sakit

Anti Korupsi : displin waktuyang telah ditetapkan untukmelakukan konsultasi kepadapimpinan mengenai kegiatan

MenyediakanSumber DayaManusia Kesehatanyang Berkompetendan Profesional diBidangnya

Belumditetapkan

Page 44: LAPORAN AKTUALISASI DAN HABITUASI

34

yang di maksud.b. Menyampaikanrencana kegiatanaktualisasi

Terjadinyapenyampaianrencana kegiatanaktualisasi

Hasil Kegiatan:- Catatan diskusi- Dokumentasi

Akuntabilitas : penyampainrencana kegiatan di lakukandengan transparansi

Nasionalisme : menyampaikanrencana kegiatan meningkatkanderajat kesehatan gigimasyarakat sebagai bentukcinta tanah air .

Etika Publik: mendengarkanarahan dan masukan daripimpinan dengan cermat

Komitmen Mutu:Menyampaikan kegiatan inidapat meningkatkan mutupelayanan di Rumah Sakit

Anti Korupsi : penyampaiankegiatan dengan menanamkansikap Peduli.

c. Memintapersetujuan dandukungan terkaitkegiatanaktualisasi

Terjadinyapersetujuan dandukungan terkaitkegiatanaktualisasi

Hasil kegiatan:

Akuntabilitas :ditandatanganinya suratpersetujuan sebagai bentuktanggung jawab

Nasionalisme :ditandatanganinya suratpersetujuan menandakanpimpinan siap bekerja sama.Etika Publik: meminta

Page 45: LAPORAN AKTUALISASI DAN HABITUASI

35

- Lembarpersetujuankegiatan- Dokumentasi

persetujuan dan dukunganterkait kegiatan dilakukandengan mengedepankan sikapsopan dan santun.

Komitmen Mutu: dalammeminta persetujuan dandukungan dilakukan denganpenuh keyakinan bahwakegiatan tersebut akan berjalanlancar, efektif dan efisien

Anti Korupsi : persetujuandan dukungan penyuluhandilakukan dengan disiplin

Keterkaitan antara kegiatan dengan peran dan kedudukan ASN dalam kerangka NKRI :Terciptanya tenaga kesehatan yang profesionalisme dalam menghargai atasan sehingga terjalin koordinasi yang baik,

Analisis dampak apabila kegiatan tidak dilaksanakan :1. Tidak adanya persetujuan dari atasan2. Rencana kegiatan akan terhambat

2 Konsultasi dengandokter gigi tentangpelaksanaankegiatanpenyuluhan

a. Mencari bahanpenyuluhan

Tersedianyabahanpenyuluhan

Hasil kegiatan:- catatanpenyuluhan- Dokumentasi

Akuntabilitas : kegiatanmengkonsultasika dengandokter gigi sebagai bentukkepercayaan.

Nasionalisme : denganbergotong royong masalahdapat terpecahkanEtika Publik :mendengarkan arahan daridokter gigi dengan sopan

Menyediakan SumberDaya Manusia Kesehatanyang Berkompeten danProfesional di Bidangnya

Belumditetapkan

Page 46: LAPORAN AKTUALISASI DAN HABITUASI

36

dan santun

Komitmen Mutu: materiaktualisasi yang di perolehsebagai acuan penyuluhanagar berjalan efektif danefisien

Anti Korupsi : dilakukandengan disiplin.

b. Menyusunmateripenyuluhan

TersedianyaMateriaktualisasi

Hasil kegiatan:-catatan materi- Dokumentasi

Akuntabilitas : penyusunanmateri aktualisasi harusmemiliki kejelasan.

Nasionalisme : penyusunanmateri dilakukan denganbermusyawarah denganrekan kera seprofesi.

Etika Publik: materi yangdisusun memuat kata- katayang sopan agar mudahdimengerti.

Komitmen Mutu: materipenyuluhan diharapkanmenjadi inovasi baru bagiRumah Sakit

Anti Korupsi : dalampenyususnan materiaktualisasi dilakukan

Page 47: LAPORAN AKTUALISASI DAN HABITUASI

37

dengan disiplin waktu.

c. Konsultasikanmateri aktualisasi

TerjadinyaKonsultasitentang materiaktualisasi

Hasil kegiatan:-Catatandiskusi- Dokumentasi

Akuntabilitas : konsultasikegiatan yang di lakukansecara transparansi.

Nasionalisme : materi yangdikonsultasikan sebagaibentuk rasa kekeluargaan.

Etika Publik:mendengarkan dengancermat materi yangdikonsultasikan

Komitmen Mutu:konsulatsi di lakukan agarkegiatan tersebut bisaberjalan Lancar, efektif danefisien sehingga hasilnyamemuaskan

Anti Korupsi : dilakukansebagai bentuk rasa peduli.

Keterkaitan antara kegiatan dengan peran dan kedudukan ASN dalam kerangka NKRI :Terjalin hubungan yang baik dengan rekan seprofesi secara terbuka dan profesionalAnalisis dampak apabila kegiatan tidak dilaksanakan :1. Tidak adanya dukungan dari dokter gigi menyebabkan kegiatan tidak berjalan efektif dan efisien2. Tidak efektifnya dalam penyampaian materi

3 Melaksanakanpenyuluhan kepadapasien

a. Menyiapkanmedia penyuluhan

Tersedianyamediapenyuluhan

Akuntabilitas : dalammenyiapkan mediapenyuluhan dilakukan

Mewujudkan pelayananyang berkualitas danterakreditasi dengan

Belumditetapkan

Page 48: LAPORAN AKTUALISASI DAN HABITUASI

38

b. Memberikankuesionersebelummelakukanpenyuluhan(Pre-test)

Hasil kegiatan:-catatan-Dokumentasi

Terjadinyapemberiankuesioner Pre-Test

Hasil kegiatan:

dengan tanggung jawab.

Nasionalisme : mediapenyuluhan yangditampilkan akan dijelaskandengan Bahasa Indonesiayang baik sebagai bentukcinta tanah air.

Etika Publik: mediapenyuluhan dijelaskandengan menggunakan kata-kata yang sopan.

Komitmen Mutu:menyiapkan mediapenyuluhan dilakukan agarkegiatan berjalan secaraefektif dan efisien.

Anti Korupsi : mediapenyuluhan dipraktekkanagar pasien beranimelaksanakannya sendiridirumah.

Akuntabilitas : dalammemberikan kuesioner,petugas bertanggung jawabmemberikannya.Nasionalisme : kuesionerpenyuluhan yang disediakan menggunakan

mengutamakankeselamatan pasien sertakepuasan pelanggan

Page 49: LAPORAN AKTUALISASI DAN HABITUASI

39

-Catatankuesioner Pre-test- Dokumentasi

bahasa indonesia sebagaibentuk rasa cinta tanah air.

Etika Publik: kuesionerpenyuluhan dibagikandengan sopan dan santun.

Komitmen Mutu:kuesioner yang diberikanmenjadi tolak ukur dalammeningkatkan mutupelayanan Rumah Sakit

Anti Korupsi : dalampengisian kuesioner pasienharus jujur.

c. Memberikanmateripenyuluhan

Terjadinyapemberianmateripenyuluhan

Hasil kegiatan:-Catatan materi-Dokumentasi

Akuntabilitas : membinakepercayaan kepada pasiensebelum memberikan materipenyuluhan .

Nasionalisme : dalammemberikan materipenyuluhan mengedepankansikap musyawarah.

Etika Publik: dalammemberikan materipenyuluhan, dilakukandengan sopan dan santun.

Komitmen Mutu:

Page 50: LAPORAN AKTUALISASI DAN HABITUASI

40

pemberian materipenyuluhan di lakukan agarberjalan secara efektif danefisien.

Anti Korupsi : dalammemberikan materipenyuluhan, materidijelaskan secara jujur.

Keterkaitan antara kegiatan dengan peran dan kedudukan ASN dalam kerangka NKRI :Menjadikan ASN yang professional dalam memberikan pelayanan publicAnalisis dampak apabila kegiatan tidak dilaksanakan :1. Tidak efektifnya dalam penyampaian materi2. Tidak dapat mengetahui tingkat pemahaman pasien tentang kesehatan gigi

4 Evaluasi hasilkegiatan

a. Memberikankuesioner (Post-test)

TersedianyakuesionerPost-tes

Hasil kegiatan-Catatankuesioner-Dokumentasi

Akuntabilitas : dalammenyiapkan kuesioner Post–test diberikan merupakantanggung jawab.

Nasionalisme : kuesionerPost-test yang di sediakanmenggunakan bahasaindonesia sebagai bentukcinta tanah air.

Etika Publik: kuesionerPost-test dibagikan secarasopan dan cermat.Komitmen Mutu:kuesioner Post-Test sebagaibentuk inovasi baru bagipeningkatan pelayanan

Mewujudkan pelayananyang berkualitas danterakreditasi denganmengutamakankeselamatan pasien sertakepuasan pelanggan

Belumditetapkan

Page 51: LAPORAN AKTUALISASI DAN HABITUASI

41

Anti Korupsi : dalammemberikan kuesionerdiberikan secara adil.

b. mengumpulkankuesioner pre tesdan post tes.

Terkumpulnyakuesioner pretes dan post tes

Hasil kegiatan-catatankuesioner-Dokumentasi

Akuntabilitas : kuisioner dikumpul secara lengkapsebagai bentuk tanggungjawab.

Nasionalisme :pengumpulan kuesionerdapat berhasil berkatsemangat dan kerja samapasien.

Etika Publik:mengumpulkan kuisionerdilakukan secara cermatdan disiplin.

Komitmen Mutu:pengumpulan kuisionersalah satu bagian darikegiatan agar berjalanefektif dan efisien danmeningkatkan mutupelayanan.

Anti Korupsi :pengumpulan kuisionerdilakukan secara disiplindan adil.

Page 52: LAPORAN AKTUALISASI DAN HABITUASI

42

c. Menyusunlaporan hasilevaluasi

Terjadinyalaporan hasilevaluasi

Hasil kegiatan-CatatanLaporan-Dokumentasi

Akuntabilitas : laporanhasil evaluasi penyuluhandapat dipertanggungjawabkan.

Nasionalisme : laporanevaluasi tersusun berkatsemangat dan musyawarah.

Etika Publik : laporan hasilevaluasi dilakukan secaracermat dan disiplin

Komitmen Mutu: Hasilevaluasi diharapkan menjadiinovasi baru dalammeningkatkan pelayanankesehatan gigi masyarakat.

Anti Korupsi : Hasilevaluasi sebagai bentukkepedulian dalam mencegahkerusakan gigi dimasyarakat konawekepulauan secara adil

d. Melaporkanhasil kegiatanaktualisasi kepadapimpinan

Terjadinyadiskusi denganpimpinan

Hasil kegiatan:-catatan

Akuntabilitas : dalammelaporkan hasil kegiatanaktualisasi kepada pimpinandilaksanakan sebagai bentuktanggung jawab.

Nasionalisme : dalammelaporkan hasil kegiatan

Page 53: LAPORAN AKTUALISASI DAN HABITUASI

43

diskusi-Dokumentasi

menggunakan bahasaIndonesia dengan baik danbenar sebagai bentuk rasacinta tanah air.

Etika Publik: dalammelaporkan hasil kegiatanaktualisasi selalu bersikapsopan.

Komitmen Mutu: dalammelaporkan hasil evaluasidiharapkan menjadi inovasiyang dapat bermanfaat bagipasien.

Anti Korupsi : hasilevaluasi menjadi tolak ukurdalam meningkatkanpelayanan kesehatan yangadil bagi masyarakat.

Keterkaitan antara kegiatan dengan peran dan kedudukan ASN dalam kerangka NKRIKedudukan dan Peran Pegawai Negeri Sipil dalam Negara Kesatuan Republik Indonesia yaitu dapat dilihat dari segi Manajemen ASN,Pelayanan Publik, dan Whole of government (WoG).tersedianya sumber daya Aparatur sipil Negara yang unggul dan akuntabilitas dalammelaksanakan tugasnya sebagai perawat gigi, tercapainya pelayanan kesehatan gigi yang efektif dan efisien, terciptanya koordinasi yangbaik antara para petugaas Rumah sakit dan pasien.

Analisis dampak apabila kegiatan tidak dilaksanakan1. Terjadinya derajat kesehatan gigi dan mulut yang sangat buruk pada masyarakat Kabupaten Konawe Kepulauan2. Jumlah kunjungan dengan kasus sakit gigi yang berlubang,bengkak, akan terus mengalami peningkatan dari bulan ke bulan, tahunke tahun.3. Menurunkan kualitas rumah sakit yang tidak sesuai lagi dengan visi dan misi sehingga kepercayaan public akan berkurang.

Page 54: LAPORAN AKTUALISASI DAN HABITUASI

44

Seluruh rangkaian kegiatan aktualisasi /habituasi ini dijadwalkan selama 30 hari sesuai dengan kalender akademik “off class” dari

panitia Pelatihan Dasar CPNS Angkatan VIII Lingkup Pemerintah Kabupaten Konawe Kepulauan bekerja sama dengan BPSDM Prov.

Sulawesi Tenggara. Rincian jadwal kegiatan yaitu :

Tabel 3.2. Jadwal Kegiatan Aktualisasi

No Nama Kegiatan

Hari Kerja

Maret April Mei

30 31 1 2 3 4 5 6 7 8 910 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 1 2 3

1 Mengkonsultasikan denganpimpinan danmemintadukungan terkaitkegiatanaktualisasi

CUTI

BERSAMA

CUTI

BERSAMA

2 Konsultasi dengandokter gigitentangpelaksanaankegiatanpenyuluhan

3 Melaksanakanpenyuluhankepada pasien

4 Evaluasi hasilkegiatan

Keterangan :

Pelaksanaan Kegiatan Aktualisasi

Pelayanan Poli Gigi tutup

Libur

Page 55: LAPORAN AKTUALISASI DAN HABITUASI

45

3.1.4. Indikator keberhasilan

Ada beberapa indicator keberhasilan dalam melaksanakan aktualisasi ini, antara lain :

1. Tersedianya media penyuluhan kesehatan gigi

2. Tersedianya SAP penyuluhan

3. Tersedianya tenaga medis yang berkompeten

3.1.5. Faktor Pendukung keberhasilan

Kegiatan aktualisasi ini bisa berhasil apabila mendapatkan dukungan dari berbagai

pihak yang terkait, seperti

1. Direktur RSUD Kabupaten Konawe Kepulauan

2. Dokter Gigi RSUD Kabupaten Konawe Kepulauan

3. Rekan seprofesi Perawat Gigi di RSUD Konawe Kepulauan

4. Rekan- rekan sekantor yang terlibat dalam proses penerimaan pasien

3.1.6. Perkiraan hambatan dan antisipasi

Dalam aktualisasi ini, ada beberapa hambatan yang kemungkinan dapat terjadi, antara

lain:

1. Padatnya jadwal kegiatan Direktur RSUD Kabupaten Konawe Kepulauan dalam

penanggulangan virus corona.

2. Tidak adanya percetakan diKonawe kepulauan untuk membuat media

penyuluhan..

3. Adanya surat edaran direktur RSUD Kabupaten Konawe Kepulauan yang isinya

untuk sementara pelayanan pemeriksaan poli gigi hanya diperuntukkan bagi

pasien dengan status Dental Emergency saja. Sehingga pasien yang berkunjung ke

poli gigi sangat terbatas.

4. Adanya wabah Covid- 19 yang terjadi di MasyarakatPenerapan Social Distancing

dan Physical Distancing

Page 56: LAPORAN AKTUALISASI DAN HABITUASI

46

Antisipasi yang dapat dilakukan jika hambatan ini terjadi yaitu :

1. Mengatur waktu yang tepat untuk bertemu Direktur RSUD Kabupaten Konawe

Kepulauan

2. Memanfaatkan sumber daya yang ada guna melancarkan proses pembuatan media

penyuluhan

3. Melakukan penyuluhan dengan penuh tanggung jawab, memberikan materi

secara efektif dan efisien dengan menggunakan bahasa yang mudah dipahami

sekalipun keterbatasan pasien

4. Menggunakan Alat Pelindung Diri (APD) sesuai standar dalam Manajemen

Penanganan Covid-19; serta menerapkan Social Distancing dan Physical

Distancing di tiap tahapan kegiatan, melakukan modifikasi pelaksanaan

penyuluhan

Page 57: LAPORAN AKTUALISASI DAN HABITUASI

47

BAB IV

CAPAIAN AKTUALISASI

4.1 Kendala dan Antisipasi

Selama melaksanakan kegiatan aktualisasi ada beberapa kendala yang penulis hadapi

ditempat tugas yaitu : Pertama Padatnya jadwal kegiatan Direktur RSUD Kabupaten Konawe

Kepulauan dalam penanggulangan virus corona. Kedua tidak adanya percetakan diKonawe

kepulauan untuk membuat media penyuluhan.. Ketiga, Terbatasnya Pasien yang masuk

berobat di Poli gigi RSUD Kabupaten konawe kepulauan terkait surat edaran Direktur tentang

pelayanan poli gigi khusus Dental Emergency.. Kempat , Adanya wabah Covid- 19 yang

terjadi di Masyarakat, Penerapan Social Distancing dan Physical Distancing

Tabel 4.1 Kendala dan Solusi

No Uaraian Tugas Kendala Solusi

1 Mengkonsultasikan

dengan pimpinan

dan untuk meminta

dukungan terkait

kegiatan aktualisasi

Padatnya jadwal kegiatan

Direktur RSUD

Kabupaten Konawe

Kepulauan dalam

kegiatan penanggulangan

virus corona

Mengatur waktu yang tepat untuk

bertemu Direktur RSUD Kabupaten

Konawe Kepulauan

2 Konsultasi dengan

dokter gigi tentang

pelaksanaan kegiatan

penyuluhan

Tidak adanya percetakan

di Konawe kepulauan

untuk membuat media

penyuluhan.

Memanfaatkan sumber daya yang ada

guna melancarkan proses pembuatan

media penyuluhan

3 Melaksanakan

penyuluhan kepada

pasien

Terbatasnya Pasien yang

masuk berobat di Poli

gigi RSUD Kabupaten

konawe kepulauan terkait

surat edaran Direktur

tentang pelayanan poli

Melakukan penyuluhan dengan penuh

tanggung jawab, memberikan materi

secara efektif dan efisien dengan

menggunakan bahasa yang mudah

dipahami sekalipun keterbatasan pasien

Page 58: LAPORAN AKTUALISASI DAN HABITUASI

48

gigi khusus Dental

Emergency.

4 Evaluasi hasil

kegiatan

a. Adanya wabah Covid-

19 yang terjadi di

Masyarakat

b. Penerapan Social

Distancing dan

Physical Distancing

a. Menggunakan Alat Pelindung Diri

(APD) sesuai standar dalam

Manajemen Penanganan Covid-19;

serta menerapkan Social Distancing

dan Physical Distancing di tiap

tahapan kegiatan

b. Melakukan modifikasi pelaksanaan

penyuluhan

Page 59: LAPORAN AKTUALISASI DAN HABITUASI

49

4.2 Hasil Aktualisasi

Tabel 4.2 Pelaksanaan Kegiatan Aktualisasi Nilai-Nilai Dasar Profesi PNS

Judul kegiatan No. 1

Mengkonsultasikan dengan pimpinan dan

mememinta dukungan terkait kegiatan

aktualisasi

Tanggal pelaksanaan kegiatan 30 Maret 2020 sampai 03 April 2020

Daftar lampiran bukti kegiatan/ evidence 1. Dokumentasi melapor dan menyampaikanrencana kegiatan kepada Pimpinan YaituDirektur RSUD Kabupaten KonaweKepulauan

2. Dokumentasi Meminta persetujuan dandukungan terkait rencana kegiatan

3. Foto bersama Direktur RSUD KabuaptenKonawe kepulauan sekaligus mentorpenulis

4. Surat Pernyataan dukungan yang telahditandatangani oleh Direktur RSUDKabuapten Konawe Kepulauan

1. Uraian Kegiatan yang memuat nilai dasar yang melandasiKegiatan Konsultasi dengan pimpinan dalam rangka meminta dukungan pelaksanaan

rencana kegiatan sangat diperlukan sekali guna membina hubungan kerjasama dengan

pimipinan dimana ketika ada kendala dalam kegiatan bisa langsung dikoordinasikan (Whole

of Government).

Nilai- nilai dasar yang melandasi pada setiap tahapan kegiatan adalah sebagai berikut :

Tahapan kegiatan 1 : Melapor kepada pimpinan

Pada tahapan ini pertama-tama saya ke ruangan pimpinan dan setibanya saya di depan

ruangan kemudian saya langsung mengetok pintu dan memberi salam pada pimpinan di

ruangan, setelah bertemu dengan pimpinan saya langsung melapor dan menyampaikan

rencana kegiatan yang akan saya aktualisasikan selama 30 hari kedepan sebagai bentuk

tanggung jawab saya sebagai perawat gigi (Akuntabilitas), dalam melakukan konsultasi

saya menggunakan bahasa Indonesia secara benar sebagai bentuk cinta tanah air

(Nasionalisme), saya mendengarkan arahan dan masukan dari pimpinan dengan seksama

Page 60: LAPORAN AKTUALISASI DAN HABITUASI

50

dengan pengedepankan sikap sopan dan santun (Etika Publik). Saya memberikan

penjelasan bahwa kegiatan ini merupakan inovasi baru bagi Rumah Sakit (Komitmen

Mutu), dan akan dilakukan secara disiplin (Anti Korupsi).

Tahapan kegiatan 2 : Menyampaikan rencana kegiatan aktualisasi

Pada tahapan kegiatan ini saya menyampaikan tahap-tahap kegiatan aktualisasi yang akan

saya lakukan dengan transparansi (Akuntabilitas), sebagai bentuk rasa cinta tanah air saya

dalam meningkatkan derajat kesehatan gigi di masyarakat Kabupaten Konawe Kepulauan

(Nasionalisme) serta mendengarkan arahan dan masukan dari pimpinan dengan cermat

(Etika Publik). Kegiatan ini diharapkan pula dapat meningkatkan mutu pelayanan di Rumah

sakit (Komitmen Mutu) dengan menanamkan sikap peduli (Anti Korupsi).

Tahapan kegiatan 3 : Meminta persetujuan dan dukungan terkait rencana kegiatan

Dalam tahapan kegiatan ini saya meminta persetujuan dan dukungan kepada pimpinan

dengan menandatangani surat pernyataan persetujuan dan dukungan terhadap kegiatan yang

akan saya lakukan sebagai bentuk tanggung jawab dalam meningkatkan pemahaman pasien

tentang kesehatan gigi dan mulut (Akuntabilitas). Ketika lembar persetujuan tersebut

ditanda tangani menandakan bahwa pimpinan siap bekerja sama (Nasionalisme) pada

tahapan ini saya mengedepankan sikap sopan dan santun (Etika publik) dengan adanya

persetujuan dan dukungan dari pimpinan maka diharapkan kegiatan penyuluhan dapat

berjalan secara efektif dan efisien (Komitmen mutu) melalui disiplin yang tinggi (Anti

koupsi).

2. Teknik aktualisasi yang dipergunakan dan bukti fisik kegiatan/evidence1). Melapor kepada pimpinan

Teknik yang digunakan adalah tidak menunda pekerjan. Sebelumnya penulis mencari

waktu yang tepat untuk bertemu dengan pimpinan mengingat pimpinan mempunyai

kegiatan yang padat dalam upaya penanggulangan Virus Corona (COVID- 19) di

wilayah Kabuapten Konawe Kepulauan. Ketika bertemu dengan pimpinan sekaligus

mentor, penulis menggunakan bahasa yang santun dan sopan.

2). Menyampaikan rencana kegiatan aktualisasi

Teknik yang digunakan adalah senyum dan salam, sopan dan santun ketika

Page 61: LAPORAN AKTUALISASI DAN HABITUASI

51

menyampaikan kegiatan aktualisasi, penulis menjelaskan secara profesional dan

tanggung jawab serta menggunakan bahasa yang mudah dipahami agar pimpinan

sekaligus mentor dapat mengerti dan memahami rencana kegiatan yang dimaksud.

Teknik musyawarah penting dilakukan demi mendapatkan solusi yang mencakup

kepentingan bersama dan organisasi. Keterbukaan juga sangat penting agar mengurangi

dampak negatif atas rencana kegiatan mengingat dalam situasi pandemic virus corona

3). Meminta persetujuan dan dukungan terkait rencana kegiatan

Teknik yang digunakan adalah teliti dan kehati hatian. Setelah pimpinan mendengar

rencana kegiatan yang dijelaskan, maka dengan teliti penulis mempersiapkan lembar

persetujuan untuk ditandatangani oleh pimpinan terkait kegiatan yang dapat membawa

inovasi baru bagi Rumah Sakit.dukungan dari pimpinan sekaligus mentor penulis sangat

dibutuhkan agar penulis dapat melaksanakan kegiatan dengan penuh tanggung jawab

dan profesionalisme sehingga kegiatan berjalan dengan efektif dan efisien.

Page 62: LAPORAN AKTUALISASI DAN HABITUASI

52

Bukti fisik kegiatan /Evidence

Gambar 4.1 : Melapor dan menyampaikanrencana kegiatan kepada pimpinan

Gambar 4.2 Meminta persetujuan dandukungan terkait rencana kegiatan

Gambar 4.3. Foto bersama direkturRSUD Kabupaten Konawe Kepulauan

Gambar 4.4. Surat Pernyataan dukunganyang telah ditandatangani oleh DirekturRSUD Kabupaten Konawe Kepulauan

Page 63: LAPORAN AKTUALISASI DAN HABITUASI

53

3. Deskripsi proses dan kualitas produk kegiatan

1). Melapor kepada pimpinan

Agar proses pelaporan berjalan dengan baik, terlebih dahulu penulis mencari waktu yang

tepat untuk bertemu langsung dengan pimpinan rumah sakit sekaligus sebagai mentor.

Koordinasi dengan rekan kerja terutama dibagian manajemen sangat diperlukan guna

memberikan informasi waktu yang tepat ketika pimpinan sedang berada ditempat.

Output kegiatan adalah : Terjadinya konsultasi dengan pimpinan

2). Menyampaikan rencana kegiatan aktualisasi

Penggunaan bahasa yang baik dan benar sangat diperlukan dalam memberikan

penjelasan tentang rencana kegiatan aktulisasi agar pimpinan dapat mengerti tahap demi

tahap proses kegiatan aktulisasi. Dalam menyampaikan dilaksanakan secara

optimal,penuh tanggungjawab sehingga tercapai tujuan yang diharapkan dan tak lupa

pula meminta ide, saran- saran serta petunjuk dari pimpinan terkait kegiatan yang akan

dilaksanakan.

Output kegiatan adalah : Terjadinya penyampaian rencana kegiatan.

3). Meminta persetujuan dan dukungan terkait rencana kegiatan

Setelah dilakukan penjelasan dengan professional, tak kalah pentingnya penulis

meminta persetujuan dan dukungan dari pimpinan. Penulis menyiapkan form lembar

persetujuan untuk ditanda tangani langsung sehingga kegiatan yang akan dilakukan

mendapatkan dukungan penuh tanpa ada keraguan dalam melaksanakan kegiatan yang

akan dilakukan dan dapat dipertanggung jawabkan.

Output kegiatan adalah : Telah disetujuinya dan didukungnya kegiatan serta telah

ditanda tanganinya surat persetujuan dari pimpinan

4. Manfaat kegiatan terhadap pencapaian visi, misi dan tugas organisasi

Kegiatan ini mendukung Visi RSUD Kabuapten Konawe Kepulauan yaitu “ Menjadi Rumah

Sakit Yang Berkualitas dan Menjadi Kepercayaan public di Kabupaten Konawe Kepulauan”,

dan Misi “ Mewujudkan pelayanan yang Berkualitas dan terakreditasi dengan mengutamakan

keselamatan pasien serta kepuasan pelanggan”. Serta tugas organisasi sebagai pelayanan

kesehatan dan pengembangan bidang kesehatan.

Page 64: LAPORAN AKTUALISASI DAN HABITUASI

54

5. Analisis dampak (terhadap satuan kerja, Organisasi dan masyarakat) jika aktualisasi

tidak berdasarkan NDS

1). Dampak terhadap satuan kerja

Jika konsultasi dan meminta dukungan pimpinan tidak dilakukan dan tidak berdasarkan

nilai nilai ANEKA, akan berdampak pada pelaksanaan kegiatan tidak dapat dipertanggung

jawabkan apabila terjadi hal hal yang tidak diinginkan pimpinan tentu tidak dapat

membantu penyelesaiannya.

2). Dampak terhadap organisasi

Jika konsultasi dan meminta dukungan pimpinan tidak dilakukan dan tidak berdasarkan

nilai nilai ANEKA, akan berdampak pada kurang harmonisnya antara pimpinan dan

pelaksan kegiatan aktualisasi, sehingga kegiatan tidak berjalan secara efektif dan efisien

dan tidak ada kejujuran didalamnya.

3). Dampak terhadap masyarakat

Jika konsultasi dan meminta dukungan pimpinan tidak dilakukan dan tidak berdasarkan

nilai nilai ANEKA, dengan adanya adanya kesenjangan antara pimpinan dan pelaksana

kegiatan, tanggung jawab serta aktifitas pelayanan masyarakat di ruang poli gigi akan

terganggu yang berdampak pada pelayanan tidak optimal.

Page 65: LAPORAN AKTUALISASI DAN HABITUASI

55

Judul kegiatan No. 2 Konsultasi dengan dokter gigi tentang

pelaksanaan kegiatan penyuluhan

Tanggal pelaksanaan kegiatan 06 April 2020 sampai 09 April 2020

Daftar lampiran bukti kegiatan/ evidence 1. Dokumentasi mencari bahan penyuluhan

2. Dokumentasi menyusun materi penyuluhan

3. Dokumentasi konsultasi materi penyuluhan

kepada dokter gigi

4. Dokumentasi konsultasi dengan rekan

seprofesi

1. Uraian Kegiatan yang memuat nilai dasar yang melandasi

Agar kegiatan aktualisasi penyuluhan ini berjalan dengan lancar, maka perlunya

mengkoordinasikan kepada Dokter gigi dimana sebagai penanggung jawab dalam ruang poli

gigi agar terjadi kerjasama dalam kegiatan penyuluhan ( Whole Of Government).

Nilai- nilai dasar yang melandasi pada setiap tahapan kegiatan adalah sebagai berikut :

Tahap kegiatan 1 : Mencari bahan penyuluhan

Dalam tahapan kegiatan ini saya berkonsultasi dengan dokter gigi dan rekan kerja seprofesi

sebagai bentuk kepercayan saya kepada mereka (Akuntabiliitas) karena dengan bergotong

royong pasti masalah dapat terpecahkan (Nasionalisme). Saat menerima arahan dari dokter gigi

dan rekan kerja seprofesi, saya mendengarkan dengan sopan dan santun (Etika publik). Kami

menentukan materi yang cocok dengan pemeliharaan kesehatan gigi dan mulut sebagai acuan

dalam kegiatan penyuluhan agar berjalan secara efektif dan efisien (Komitmen mutu), dengan

disiplin dalam memanfaatkan teknologi yang ada, maka sangat mudah untuk mendapatkan

materi tersebut (Anti korupsi).

Tahap kegiatan 2 : Menyusun materi Penyuluhan

Materi yang tersusun harus memiliki kejelasan tentang apa yang menjadi tujuan dan hasil yang

diharapkan (Akuntabilitas). dalam menyusun materi saya selalu bermusyawarah dengan rekan

kerja seprofesi menerima ide- ide atau saran yang mendukung (Nasionalisme). Materi yang

disusun harus memuat kata kata yang sopan agar pasien dapat dengan mudah memahaminya

(Etika Publik) materi penyuluhan yang telah disusun akan menjadi inovasi baru bagi RSUD

Page 66: LAPORAN AKTUALISASI DAN HABITUASI

56

Kabupaten Konawe kepulauan (Komitmen Mutu), materi yang akan disampaikan

menggunakan Bahasa yang sederhana namun jelas agar peserta tidak cepat bosan

mendengarkannya (Anti Korupsi).

Tahap kegiatan 3 : Konsultasikan materi aktualisasi

Pada tahapan ini, saya konsultasikan kembali hasil penyusunan materi yang telah saya kerjakan

kepada dokter gigi dan rekan kerja seprofesi secara transparansi (Akuntabilitas) sebagai

bentuk rasa kekeluargaan sesama tenaga medis di poli gigi (Nasionalisme), kemudian

mendengarkan dengan cermat masukan atau koreksi apabila dalam penyusunan materi masih

ada yang perlu diperbaiki (Etika Publik) demi membantu agar kegiatan penyuluhan berjalan

secara efektif dan efisien (Komitmen Mutu) dimana memiliki sikap yang sama yaitu rasa

peduli terhadap peningkatan derajat kesehatan gigi dan mulut masyarakat kabupaten Konawe

Kepulauan (Anti Korupsi).

2. Teknik aktualisasi yang dipergunakan dan bukti fisik kegiatan/evidence1). Mencari bahan penyuluhan

Teknik yang digunakan adalah berfikir kreatif. Dimana Kabupaten Konawe kepulauan

terletak dikepulauan wawonii yang berjarak sangat jauh dari ibu kota Provinsi Sulawesi

Tenggara ditambah dengan situasi Pandemi Virus Corona (Covid- 19) serta adanya instruksi

Bupati tentang larangan ASN untuk meninggalkan Pulau Wawonii ditengah pandemic.

Maka saya memanfaatkan jaringan internet untuk mencari bahan penyuluhan dan menyusun

materi penyuluhan secara cermat dan teliti agar mudah dipahami dan dimengerti oleh

pasien.

2). Menyusun materi penyuluhan

Teknik yang digunakan adalah ketelitian dan kehatihatian dalam menyusun materi

penyuluhan yaitu dengan cara menyusun kata kata yang mudah dipahami dan dimengerti

oleh pasien, menggunakan kata kata yang sopan dan santun, serta menyesuaikan materi

dengan alat penyuluhan yang akan digunakan. Kehatihatian dalam menggunakan media

penyuluhan agar tidak jatuh dan rusak dan materi dapat dipertanggung jawabkan

3). Konsultasikan materi penyuluhan

Teknik yang digunakan adalah tanggung jawab, sopan dan santun. Serta transparansi. Materi

Page 67: LAPORAN AKTUALISASI DAN HABITUASI

57

yang telah disusun secara cermat agar dapat dipertanggung jawabkan ketika penyuluhan,

serta sopan dan cermat dalam meminta masukan baik dari Dokter gigi maupun rekan kerja

seprofesi dan bersikap transparansi tanpa adanya deskriminatif.

Page 68: LAPORAN AKTUALISASI DAN HABITUASI

58

Bukti fisik kegiatan/ Evidence

Gambar 4.5. Dokumentasi

mencari bahan penyuluhan

Gambar 4.6. Dokumentasi menyusun

materi penyuluhan

Gambar 4.7. Dokumentasi konsultasi

materi penyuluhan kepada dokter gigi

Gambar 4.8. Dokumentasi konsultasi

dengan rekan kerja seprofesi

Page 69: LAPORAN AKTUALISASI DAN HABITUASI

59

3. Deskripsi Proses dan kualitas produk kegiatan

1). Mencari bahan penyuluhan

Saya memanfaatkan jaringan internet baik yang berada di Rumah Sakit (wifi) maupun

jaringan internet yang berada ditempat tinggal saya dan menyusunnya dengan cermat dan

teliti. Tak lupa pula menggunakan Phantom Gigi sebagai alat peraga dalam mempraktekkan

tata cara menyikat gigi dengan baik dan benar.

Output kegiatan adalah : Tersedianya bahan penyuluhan

2). Menyusun materi penyuluhan

Setelah bahan penyuluhan tersedia, saya menyusunnya dengan cermat dan teliti mulai dari

penyusunan kata kata yang sopan dan santun agar mudah dipahami oleh pasien, dan

bertanggung jawab terhadap materi yang akan digunakan dalam penyuluhan.

Output kegiatan adalah: Tersedianya materi penyuluhan

3). Konsultasikan materi penyuluhan

Penyusunan materi penyuluhan perlu melibatkan berbagai pihak seperti dokter gigi dan

rekan kerja seprofesi dipoli gigi, agar dalam melaksanakan penyuluhan tidak terjadi

hambatan.saya meminta bantuan kepada dokter gigi dan rekan kerja seprofesi di poli gigi

mengharap ide ide dan koreksi dari mereka. Dengan adanya masukan dan koreksi dari

dokter gigi dan rekan kerja seprofesi diharapkan agar kegiatan bisa berjalan secara efektif

dan efisien.

Output kegiatan adalah : Terjadinya konsultasi tentang materi penyuluhan

4. Manfaat kegiatan terhadap pencapaian visi, misi dan tugas organisasi

Kegiatan ini mendukung Visi RSUD Kabuapten Konawe Kepulauan yaitu “ Menjadi Rumah

Sakit Yang Berkualitas dan Menjadi Kepercayaan public di Kabupaten Konawe Kepulauan”,

dan Misi “ Menyediakan sumber daya manusia kesehatan yang berkompetensi dan professional

dibidangnya. Serta tugas organisasi dalam penelitian dan pengembangan bidang kesehatan

5. Analisis dampak (terhadap satuan kerja, Organisasi dan masyarakat) jika aktualisasi

tidak berdasarkan NDS

1). Dampak terhadap satuan kerja

Jika konsultasi dengan dokter gigi tentang pelaksanaan kegiatan penyuluhan tidak

dilaksanakan maka rasa kebersamaan dan kerjasama dalam pekerjaan akan terganggu

Page 70: LAPORAN AKTUALISASI DAN HABITUASI

60

karena adanya sikap acuh tak acuh serat tidak peduli dengan rekan kerja.

2). Dampak terhadap organisasi

Jika konsultasi dengan dokter gigi tentang pelaksanaan kegiatan penyuluhan tidak

dilaksanakan maka kegiatan tidak akan berjalan dengan efektif dan efisien Karena tidak

mengikuti arahan arahan dari penanggung jawab ruangan yaitu dokter gigi, berakibat

hilangnya rasa kepercayaan dari rekan kerja seprofesi karena dianggap egois dan tidak

sopan.

3). Dampak terhadap masyarakat

Jika konsultasi dengan dokter gigi tentang pelaksanaan kegiatan penyuluhantidak

dilaksanakan maka dalam hal penyampaian materi kepada pasien tidak teratur dan terarah

yang menyebabkan pasien kurang memahami maksud dan tujuan kegiatan penyuluhan.

Page 71: LAPORAN AKTUALISASI DAN HABITUASI

61

Judul kegiatan No. 3 Melaksanakan penyuluhan kepada pasien

Tanggal pelaksanaan kegiatan 13 April 2020 sampai 24 April 2020

Daftar lampiran bukti kegiatan/ evidence 1. Dokumentasi menyiapkan media penyuluhan

2. Dokumentasi memberikan kuesioner pre-test

3. Dokumentasi memberikan penyuluhan secara

individu didalam ruangan

4. Dokumentasi memberikan penyuluhan kelompok

1. Uraian kegiatan yang memuat nilai- nilai dasar yang melandasi

Pelaksanaan kegiatan penyuluhan kesehatan gigi dan mulut pada pasien di Poli Gigi RSUD

Kabupaten Konawe Kepulauan terkait kegiatan yang akan dilaksanakan sebagai bentuk

implementasi tugas saya sebagai perawat gigi dalam meningkatkan derajat kesehatan gigi

masyarakat dan merupakan bentuk inovasi baru bagi Rumah Sakit yang terkait Mata Latsar

(Pelayanan Publik).

Nilai- nilai dasar yang melandasi pada setiap tahapan kegiatan adalah sebagai berikut :

Tahap kegiatan 1 : Menyiapkan media penyuluhan

Pada tahapan kegiatan ini saya memiliki tanggung jawab dalam menyiapkan media alat dan

bahan untuk penunjang kegiatan penyuluhan agar para peserta mudah memahami maksud dan

tujuan penyuluhan dengan jelas (Akuntabilitas) media penyuluhan yang ditampilkan seperti

phantom gigi akan dijelaskan dengan kalimat pembelajaran yang menggunakan Bahasa

Indonesia secara baik dan benar sebagai bentuk rasa Cinta Tanah air saya agar mudah

dimengerti (Nasionalisme) serta menggunakan kata kata yang sopan (Etika Publik) agar

kegiatan berjalan secara efektif dan efisien sehingga peserta mudah memahami penyampaian

materi (Komitmen Mutu), dan berani mempraktekannya dirumah (Anti Korupsi).

Tahap kegiatan 2 : Memberikan kuesioner sebelum melakukan penyuluhan (Pre test)

Pada kegiatan ini sebelum melakukan penyuluhan saya bertanggung jawab memberikan

kuesioner kepada pasien (Akuntabilitas), kuesioner tersebut menggunakan bahasa Indonesia

yang baik dan benar sebagai rasa Cinta tanah air (Nasionalisme), dan dengan sikap yang

sopan dan santun (Etika Publik). Kuesioner tersebut dapat menjadi tolak ukur dalam

Page 72: LAPORAN AKTUALISASI DAN HABITUASI

62

meningkatkan mutu pelayanan kesehatan gigi Rumah sakit (Komitmen Mutu) maka

dihimbau agar pasien mengisi kuesioner tersebut sacara jujur (Anti Korupsi).

Tahap kegiatan 3 : Memberikan materi penyuluhan

Sebelum membawakan materi saya menyapa dan mengucapkan salam kepada pasien sebagai

bentuk menanamkan kepercayaan kepada pasien tentang apa yang akan saya sampaiakan

(Akuntabilitas), dalam membawakan materi saya tetap mengutamakan musyawarah yaitu

pasien boleh langsung bertanya jika ada yang belum dimengerti (Nasionalisme), pembawaan

materi dilakukan dengan sopan dan santun (Etika Publik) demi menjaga agar kegiatan

penyuluhan berjalan dengan efektif dan efisien sesuai yang telah direncanakan(Komitmen

Mutu), setiap materinya dijelaskan secara jujur sesuai standar kesehatan (Anti Korupsi).

2. Teknik aktualisasi yang dipergunakan dan bukti fisik kegiatan/evidence1). Menyiapkan media penyuluhan

Teknik yang digunakan adalah inovasi dan kejelasan. Inovasi yaitu memanfaatkan

sumberdaya yang ada seperti mengambil materi materi penyuluhan melalui internet

kemudian meyusunnya menjadi sebuah rangkaian materi yang tersusun secara baik dan

benar sesuai dengan apa yang akan disampaikan kepada pasien.

2). Memberikan kuesioner sebelum melakukan penyuluhan (Pre test)

Teknik yang digunakan adalah jujur ,hormat dan sopan. Dimana kuesioner diberikan

kepada seluruh pasien yang akan berobat ke poli gigi RSUD Kabupaten Konawe

Kepulauan yang datang pada saat itu tanpa memandang status social, suku, agama,

golongan dan pendidikan, serta bersikap hormat dan sopan kepada pasien ketika

membagikan kuesioner.

3). Memberikan materi penyuluhan

Teknik yang digunakan adalah sikap hormat, sopan, tanggung jawab dan berani. Dalam

menyampaikan materi harus bersikap sopan dan hormat baik dari segi perkataan maupun

perilaku penyuluh, materi apa yang dijelaskan harus dapat dipertanggung jawabkan dan

telah dibuktikan kebenarannya bukan hanya sekedar berbicara saja serta harus berani dalam

menyampaikan materi tanpa ada tekanan, paksaan dari pihak manapun.

Page 73: LAPORAN AKTUALISASI DAN HABITUASI

63

Bukti fisik kegiatan/evidence

Gambar 4.9 : Dokumentasi

menyiapkan media penyuluhan

Gambar 4.11 :Dokumentasi

memberikan penyuluhan secara individu

didalam ruangan

Gambar 4.10 : Dokumentasi

memberikan kuesioner pre-test

Gambar 4.12 :Dokumentasi memberikan

penyuluhan diruang tunggu

63

Bukti fisik kegiatan/evidence

Gambar 4.9 : Dokumentasi

menyiapkan media penyuluhan

Gambar 4.11 :Dokumentasi

memberikan penyuluhan secara individu

didalam ruangan

Gambar 4.10 : Dokumentasi

memberikan kuesioner pre-test

Gambar 4.12 :Dokumentasi memberikan

penyuluhan diruang tunggu

63

Bukti fisik kegiatan/evidence

Gambar 4.9 : Dokumentasi

menyiapkan media penyuluhan

Gambar 4.11 :Dokumentasi

memberikan penyuluhan secara individu

didalam ruangan

Gambar 4.10 : Dokumentasi

memberikan kuesioner pre-test

Gambar 4.12 :Dokumentasi memberikan

penyuluhan diruang tunggu

Page 74: LAPORAN AKTUALISASI DAN HABITUASI

64

3. Deskripsi proses dan kualitas produk kegiatan

1). Menyiapkan media penyuluhan

Sebelum melakukan penyuluhuan saya memeriksa kembali media-media yang akan saya

gunakan karena materi apa yang saya sampaikan akan langsung dipraktekkan. Media

phantom lengkap dgn sikat giginya berbentuk model gigi dimana akan digunakan sebagai

tempat memperagakan beberapa tehnik menyikat gigi dengan baik dan benar, dan media

bacaan seperti leaflet digunakan untuk memperlihatkan beberapa gambar dan

penjelasannya tentang tehnik menjaga kesehatan gigi dan mulut dan media ini boleh

dibawa pulang oleh pasien untuk dibaca dirumah dan diharapkan dapat merubah perilaku

masyarakat dalam hal betapa pentingnya menjaga kesehatan gigi dan mulut.

Output kegiatan adalah : Tersedianya Media Penyuluhan

2). Memberikan kuesioner sebelum melakukan penyuluhan (Pre test)

Agar saya dapat mengukur sejauh mana pemahaman pasien tentang perilaku pasien dalam

menjaga kesehatan gigi dan mulutnya, maka saya membagikan kuesioner dengan sopan

yang berisi beberapa pernyataan- pernyataan yang menyangkut tentang materi penyuluhan

yang akan saya bawakan. Pengisian kuesioner ini sangat mudah yaitu cukup diberi tanda

ceklist (√) pada pernyataan yang dianggap tepat dan diberi waktu kurang lebih 10 menit

untuk mengisinya.

Output Kegiatan adalah : Terjadinya pemberian kuesioner Pretest

3). Memberikan materi penyuluhan

Setelah dilakukan pengisian kuesioner, maka dengan penuh tanggung jawab saya

melakukan penyuluhan secara cermat, tahap demi tahap berdasarkan materi yang telah

disusun. Saya menjelaskan tentang bagaimana cara menyikat gigi dengan baik dan benar,

cara mencegah gigi berlubang, factor- factor yang dapat merusak gigi, cara merawat gigi

agar tetap sehat, dan bagaimana cara penanggulangannya ketika gigi bermasalah.

Output Kegiatan adalah : Terjadinya pemberian materi penyuluhan

Page 75: LAPORAN AKTUALISASI DAN HABITUASI

65

4. Manfaat kegiatan terhadap pencapaian visi, misi dan tugas organisasi

Kegiatan ini mendukung Visi RSUD Kabuapten Konawe Kepulauan yaitu “ Menjadi Rumah

Sakit Yang Berkualitas dan Menjadi Kepercayaan public di Kabupaten Konawe Kepulauan”,

dan Misi “ Menyediakan sumber daya manusia kesehatan yang berkompetensi dan professional

dibidangnya, menyediakan peralatan, fasilitas dan sarana prasarana yang aman dan mutakhir”

Serta tugas organisasi dalam pelayanan kesehatan secara berdaya guna dan berhasil guna

dengan mengutamakan upaya penyembuhan (Kuratif) dan pemulihan (Rehabilitatif) yang

dilaksanakan secara serasi dan terpadu dengan upaya promotif dan prefentif.

5. Analisis dampak (terhadap satuan kerja, Organisasi dan masyarakat) jika aktualisasi

tidak berdasarkan NDS

1). Dampak terhadap satuan kerja

Jika penyuluhan kepada pasien tidak dilaksanakan, maka telah melanggar sumpah dan

profesi sebagai tenaga kesehatan gigi dalam upaya pencegahan kesehatan gigi masyarakat

dan berakibat pada tidak dijalankannya rencana kerja dengan baik.

2). Dampak terhadap Organisasi

Jika penyuluhan kepada pasien tidak dilaksanakan, maka angka kesakitan gigi akan terus

meningkat dan dapat menjadi bahan penilaian buruk dari pimpinan bahwa tidak

berhasilnya menurunkan angka kesakitan gigi dimasyarakat.

4). Dampak terhadap Masyarakat

Jika penyuluhan kepada pasien tidak dilaksanakan, maka angka kesakitan gigi pada

masyarakat akan terus mengalami peningkatan yang menyebabkan kurangnya

kepercayaan pasien tentang system pelayanan dipoli gigi.

Page 76: LAPORAN AKTUALISASI DAN HABITUASI

66

Judul kegiatan No. 4 Evaluasi hasil kegiatan

Tanggal Pelaksanaan Kegiatan 27 April 2020 sampai 30 April 2020

Daftar lampiran bukti kegiatan /

Evidence

1. Dokumentasi memberikan kuesioner Post- tes

2. Dokumentasi mengumpulkan kuesioner Pre-Post tes

3. Dokumentasi menyusun laporan hasil evaluasi

4. Dokumentasi melaporkan hasil kegiatan kepada

pimpinan

1. Uraian kegiatan yang memuat nilai- nilai dasar yang melandasi

Pelaksanaan kegiatan Evaluasi merupakan bentuk penilaian kinerja dan capaian program

kegiatan untuk mengukur sejauh mana efektivitas penyuluhan dalam optimalisasi pelayanan

kesehatan Gigi dan Mulut di RSUD Kabupaten Konawe Kepulauan terkait dengan mata latsar

(Manajemen ASN).

Nilai- nilai dasar yang melandasi pada setiap tahapan kegiatan adalah sebagai berikut :

Tahap Kegiatan 1 : Memberikan kuesioner Post tes

Setelah penyuluhan dilakukan, maka saya membagikan kuesioner post tes dengan penuh

tanggung jawab secara adil ( Akuntabilitas), kuesioner Post Tes sama dengan kuesioner pre

tes yang berisikan pernyataan pernyataan dengan menggunakan bahasa Indonesia secara benar

sebagai bentuk rasa cinta tanah air (Nasionalisme), dibagikan secara sopan dan cermat

(Etika Publik) sebagai bentuk inovasi baru bagi peningkatan pelayanan kesehatan gigi

(Komitmen Mutu) yang adil (Anti Korupsi).

Tahap kegiatan 2 :Mengumpulkan kuesioner Pre tes dan Post tes

Pada tahap kegiatan ini saya mengumpulkan kuesioner Pre tes dan Post tes yang telah diisi

oleh pasien secara lengkap sebagai bentuk tanggung jawab saya (Akuntabilitas) dan berkat

semangat dan kerja sama pasien (Nasionalisme) dalam mengikuti rangkaian acara

penyuluhan dengan cermat dan disiplin (Etika Publik) sehingga dapat membawa kegiatan ini

berjalan secara efektif dan efisien guna meningkatkan mutu pelayanan Kesehatan gigi

(Komitmen Mutu) bagi Masyarakat dikabupaten Konawe Kepulauan secara disiplin dan adil

(Anti Korupsi).

Page 77: LAPORAN AKTUALISASI DAN HABITUASI

67

Tahap Kegiatan 3 : Menyusun Laporan Hasil Evaluasi

Pada tahap ini saya meyusun laporan hasil kegiatan penyuluhan yang telah dilaksanakan

sebagai laporan saya dan akan pertanggung jawabkan dihadapan pimpinan (Akuntabilitas),

Laporan ini tersusun berkat semangat dan Musyawarah dalam menjalankan kegiatan

aktualisasi penyuluhan kesehatan gigi (Nasionalisme) secara cermat dan disiplin (Etika

Publik) diharapkan dapat menjadi inovasi baru untuk meningkatkan pelayanan kesehatan gigi

Masyarakat (Komitmen Mutu) sebagai bentuk kepedulian saya dalam mencegah kerusakan

gigi di Masyarakat Kabupaten Konawe Kepulauan secara adil (Anti Korupsi).

Tahap Kegiatan 4 : Melaporkan Hasil Kegiatan Aktualisasi Kepada Pimpinan

Pada tahap ini, setelah seluruh kegiatan telah diselesaikan maka saya melaporkan kepada

pimpinan dan bertanggung jawab dengan kegiatan yang telah dilakukan (Akuntabilitas)

menjelaskan hasil kegiatan menggunakan bahasa Indonesia dengan baik dan benar sebagai

bentuk rasa cinta tanah air (Nasionalisme) serta tak lupa pula saya tetap bersikap sopan

dalam bertemu pimpinan (Etika Publik) membuat komitmen agar kegiatan ini dapat

dilaksanakan secara terus menerus yang merupakan inovasi baru bagi Rumah Sakit

(Komitmen Mutu) sebagai bentuk kepedulian dalam meningkatkan kualitas pelayanan

Kesehatan yang adil bagi seluruh Masyarakat di Kabupaten Konawe Kepulauan (Anti

Korupsi).

2 . Teknik aktualisasi yang dipergunakan dan bukti fisik kegiatan/evidence

1). Memberikan kuesioner Post tes

Tehnik yang digunakan adalah sopan dan adil, dimana kuesioner Post Test diberikan

dengan teratur kepada seluruh pasien yang telah menerima penyuluhan secara adil tanpa

memandang status social pasien.

2). Mengumpulkan kuesioner Pre tes dan Post tes

Tehnik yang digunakan adalah sopan dan teliti,yaitu kuesioner pre post tes yang telah diisi

saya mengambil dari pasien dengan sopan dan tidak ada yang terlewatkan.

3). Menyusun Laporan Hasil Evaluasi

Tehnik yang digunakan adalah bertanggung jawab, teliti dan kehati- hatian, saya

mengumpulkan semua kuesiner dan membuatkan laporan hasil penyuluhan dengan teliti

Page 78: LAPORAN AKTUALISASI DAN HABITUASI

68

dan hati- hati agar dapat dipertanggung jawabkan didepan Pimpinan.

4). Melaporkan Hasil Kegiatan Aktualisasi Kepada Pimpinan

Tehnik yang digunakan adalah menerapkan salam, santun dan sopan kepada pimpinan

ketika dalam menjelaskan hasil penyuluhan dengan jelas, bertanggung jawab dan jujur

tentang hasil laporan kegiatan penyuluhan tanpa ada keraguan dan diskriminatif.

Page 79: LAPORAN AKTUALISASI DAN HABITUASI

69

Bukti fisik kegiatan/evidence

Gambar 4.13 Dokumentasi

memberikan kuesioner Post- tes

Gambar 4.14 Dokumentasi

mengumpulkan kuesioner Pre-Post tes

Gambar 4.15 Dokumentasi

menyusun laporan hasil evaluasi

Gambar 4.16 Dokumentasi

melaporkan hasil kegiatan kepada

pimpinan

Page 80: LAPORAN AKTUALISASI DAN HABITUASI

70

3. . Deskripsi proses dan kualitas produk kegiatan

1). Memberikan kuesioner Post tes

Untuk mengukur sejauh mana pemahaman pasien tentang perilaku menjaga kesehatan gigi

dan mulutnya, maka saya membagikan kuesioner Post-tes dengan sopan yang berisi

beberapa pernyataan- pernyataan yang menyangkut tentang materi penyuluhan yang telah

dibawakan Pengisian kuesioner ini sama dengan kuesioner Pre-test cukup diberi tanda

ceklist (√) pada pernyataan yang dianggap tepat dan diberi waktu kurang lebih 10 menit

untuk mengisinya.

Output Kegiatan adalah : Terjadinya pemberian kuesioner Postes

2). Mengumpulkan kuesioner Pre tes dan Post tes

Untuk menghindari kerumunan, Kuesioner Pre dan Post - tes yang telah diisi oleh pasien

kemudian saya mengumpulkan satu persatu dengan tetap memperhatikan social distanting

yaitu menjaga jarak aman dengan pasien mengingat dalam situasi pandemic Virus Corona

agar aman dan nyaman.

Output Kegiatan adalah : Terkumpulnya Kuesioner Pre dan Pos tes

3). Menyusun Laporan Hasil Evaluasi

Setelah penyuluhan dilakukan maka saya membuat hasil kegiatan dalam bentuk laporan,

dimana dapat diketahui sejauh mana tingkat pemahaman pasien dalam menjaga kesehatan

giginya dan hasil yang diharapkan untuk dievaluasi lebih lanjut.

Output kegiatan adalah : Terjadinya laporan hasil evaluasi

4. Manfaat kegiatan terhadap pencapaian visi, misi dan tugas organisasi

Kegiatan ini mendukung Visi RSUD Kabuapten Konawe Kepulauan yaitu “ Menjadi Rumah

Sakit Yang Berkualitas dan Menjadi Kepercayaan public di Kabupaten Konawe Kepulauan”,

dan Misi “ Menyediakan sumber daya manusia kesehatan yang berkompetensi dan professional

dibidangnya, menyediakan peralatan, fasilitas dan sarana prasarana yang aman dan mutakhir”

Serta tugas organisasi dalam pelayanan kesehatan secara berdaya guna dan berhasil guna dengan

mengutamakan upaya penyembuhan (Kuratif) dan pemulihan (Rehabilitatif) yang dilaksanakan

secara serasi dan terpadu dengan upaya promotif dan prefentif.

Page 81: LAPORAN AKTUALISASI DAN HABITUASI

71

5. Analisis dampak (terhadap satuan kerja, Organisasi dan masyarakat) jika aktualisasi

tidak berdasarkan NDS

1). Dampak terhadap satuan kerja

Jika evaluasi hasil kegiatan tidak dilakukan maka tidak terukurnya tingkat pemahaman

pasien tentang pentingnya menjaga kesehatan gigi dan mulut.

2). Dampak terhadap Organisasi

Jika evaluasi hasil kegiatan tidak dilakukan maka tidak adanya data yang falid tentang

angka pemahaman pasien yang dapat digunakan oleh Rumah Sakit sebagai bahan

penelitian untuk ditindak lanjuti.

3). Dampak terhadap Masyarakat

Jika evaluasi hasil kegiatan tidak dilakukan maka angka keaskitn gigi akan terus

meningkat karena tidak adanya patokan tolak ukur mengenai pemahaman pasien dalam

menjaga kesehatan gigi dan mulutnya.

Page 82: LAPORAN AKTUALISASI DAN HABITUASI

72

4.3. Matriks Habituasi Nilai-nilai Dasar ASN

NILAI DASAR INDIKATORNILAI

Kegiatan 1 Kegiatan 2 Kegiatan 3 Kegiatan 4TOTAL

I II III I II III I II III I II III IV

Akuntabilitas

Tanggung jawab 8Transparansi 2kepercayaan 2kejelasan 1

Nasionalisme

Cinta tanah air 5Gotong Rotong 1Musyawarah 3Kekeluargaan 1Kerja Sama 3

Etika Publik

sopan 8santun 5cermat 5Disiplin 2

Komitmen Mutu

Inovasi 5Mutu 3Efektif 6Efisien 6

Anti Korupsi

Disiplin 3Sederhana 1Peduli 2Berani 1Jujur 2Adil 4

Page 83: LAPORAN AKTUALISASI DAN HABITUASI

73

4.4. Matriks keterkaitan kegiatan dengan kedudukan dan peran ASN dalam NKRI

Keterkaitan DenganSubstansi Mata

Pelatihan

Mengkonsultasikandengan pimpinan

dan untuk memintadukungan terkait

kegiatan aktualisasi

Konsultasi dengandokter gigi tentang

pelaksanaan kegiatanpenyuluhan

Melaksanakanpenyuluhan kepada

pasien

Evaluasi hasilkegiatan

TOTAL

Manajemen ASN 1

Whole Of Government 2

Pelayanan Publik 1

Page 84: LAPORAN AKTUALISASI DAN HABITUASI

74

BAB V

PENUTUP

5.1. Kesimpulan

Dari hasil pelaksanaan seluruh kegiatan aktualisasi “Peningkatan Pemahaman Pasien

Tentang Kesehatan Gigi dan Mulut di RSUD Kabupaten Konawe Kepulauan” dengan

menerapkan nilai-nilai dasar ASN berupa Akuntabilitas, Nasionalisme, Etika Publik,

Komitmen Mutu, Anti Korupsi (ANEKA), maka penulis dapat menarik kesimpulan

antara lain:

1. Meskipun adanya wabah Virus Corona ( Covid-19), semua kegiatan aktualisasi

dapat berjalan dengan baik dan tetap mengikuti protokol pencegahan Virus Corona

yaitu selalu menggunakan masker, menjaga jarak aman (Sosial Distanting dan

phsycal Distanting).

2. Jumlah kegiatan yang terlaksana adalah 4 kegiatan dengan masing masing 3 sampai

4 tahapan kegiatan

3. Semua nilai-nilai ANEKA teraktualisasi dalam setiap tahapan kegiatan.

4. Penulis menyadari bahwa masyarakat di kabupaten Konawe Kepulauan masih

belum memahami cara menjaga kesehatan gigi dengan baik dan benar seperti :

tehnik menyikat gigi secara baik dan benar, kapan waktu yang tepat untuk

pemeriksaan gigi, serta penanggulangan ketika terjadi kerusakan pada gigi.

5. Setelah kegiatan aktualisasi dilakukan, maka penulis menyadari bahwa Sebagai

tenaga kesehatan dituntut untuk bertanggung jawab dalam memecahkan masalah

/isu kontemporer yang sedang terjadi dimasyarakat khususunya masalah kesehatan

gigi (Akuntabilitas),dengan melibatkan rekan kerja seprofesi maupun tenaga

kesehatan lainnya untuk bersama sama dan bermusyawarah (Nasionalisme)

memunculkan ide-ide kreatif secara cerdas, tepat dan disiplin (Etika Publik) guna

meningkatkan mutu pelayanan Rumah Sakit agar Visi Misi RSUD Kabupaten

Konawe Kepulauan dapat berjalan secara efektif dan efisien (Komitmen Mutu)

serat memebrikan pelayanan yang sama adil dan merata bagi masyarakat tanpa

memandang suku, agama, ras dan golongan seseorang (Anti Korupsi).

Page 85: LAPORAN AKTUALISASI DAN HABITUASI

75

5.2 Saran

Adapun saran dari kegiatan aktualisasi “Peningkatan Pemahaman Pasien Tentang

Kesehatan Gigi dan Mulut di RSUD Kabupaten Konawe Kepulauan” dengan menerapkan

nilai-nilai dasar ASN berupa Akuntabilitas, Nasionalisme, Etika Publik, Komitmen Mutu,

Anti Korupsi (ANEKA), adalah :

1. Peningkatan pelayanan kesehatan gigi dan mulut harus perlu mendapat perhatian

khusus dari pemerintah setempat khususnya dinas yang terkait.

2. Masyarakat perlu mengetahui dampak yang terjadi jika gigi tidak terawat dengan

baik dan benar sebab gigi dan mulut merupakan salah satu organ tubuh penting

sebagai media masuknya makanan kedalam tubuh. Tanpa gigi yang sehat, kita tidak

dapat mengunyah makanan yang menjadi asupan gizi untuk tubuh secara

keseluruhan. Gangguan pada gigi dan mulut dapat memicu adanya penyakit lain,

misalnya saja stroke yang disebabkan karena penyumbatan pembuluh darah.

Tumpukan plak pada gigi dan gusi menyebabkan penebalan pada plak sehingga

menutupi dinding pembuluh darah. Sehingga jalannya darah yang mengangkut

oksigen ke otak menjadi lebih lambat atau terhenti sama sekali.

5.3. Rencana Tindak Lanjut

Setelah pelaksanaan aktualisasi “Peningkatan Pemahaman Pasien Tentang Kesehatan Gigi

dan Mulut Di RSUD Kabupaten Konawe Kepulauan” maka rencana tindak lanjut yaitu:

1. Memasukkan kegiatan penyuluhan kesehatan gigi ke program kerja PKRS (Promosi

Kesehatan Rumah Sakit) sebagai bentuk Inovasi baru dan dilaksanakan secara terus

menerus guna meningkatkan Mutu pelayanan di RSUD Kabupaten Konawe Kepulauan

2. Membagi tugas jadwal penyuluhan kepada rekan kerja seprofesi agar kegiatan ini

berjalan secara efektif dan efisien

Page 86: LAPORAN AKTUALISASI DAN HABITUASI

76

DAFTAR PUSTAKA

Lembaga Administrasi Negara RI,Akuntabilitas:Modul pendidikan dan pelatihan

prajabatan golongan II. LAN RI,Jakarta,2015.

Lembaga Administrasi Negara RI,Nasionalisme:Modul pendidikan dan pelatihan

prajabatan golonganII. LAN RI,Jakarta,2015.

Lembaga AdministrasiNegaraRI,Etika Publik:Modulpendidikandanpelatihan prajabatan

golongan II. LAN RI,Jakarta,2015.

Lembaga Administrasi Negara RI, Komitmen Mutu: Modul pendidikan dan pelatihan

prajabatan golonganII. LAN RI,Jakarta,2015.

Lembaga Administrasi Negara RI,Anti Korupsi:Modul pendidikandan pelatihan prajabatan

golongan II. LAN RI,Jakarta,2015.

LembagaAdministrasiNegaraRI,ManajemenASN:Modul Pelatihan Dasar Kader

PNS. LAN RI,Jakarta,2017.

LembagaAdministrasiNegaraRI,WholeofGovernment:Modul Pelatihan Dasar

KaderPNS. LAN RI,Jakarta,2017.

Lembaga Administrasi Negara RI, Pelayanan Publik: Modul Pelatihan Dasar

KaderPNS. LAN RI,Jakarta,2017

Page 87: LAPORAN AKTUALISASI DAN HABITUASI

77

Page 88: LAPORAN AKTUALISASI DAN HABITUASI

LAMPIRAN

Page 89: LAPORAN AKTUALISASI DAN HABITUASI

Lampiran Kegiatan 1

Mengkonsultasikan dengan pimpinan dan mememinta dukungan terkait kegiatanaktualisasi

1. Dokumentasi melapor dan menyampaikan rencana kegiatan kepada pimpinan

2. Dokumentasi melapor dan menyampaikan rencana kegiatan kepada pimpinan

3. Dokumentasi lembar Persetujuan Pelaksanaan Aktualisasi (Terlampir)

4. Dokumentasi lembar Surat Pernyataan Mentor bermaterai (Terlampir)

Page 90: LAPORAN AKTUALISASI DAN HABITUASI

Melapor dan menyampaikan rencanakegiatan kepada pimpinan

Melapor dan menyampaikan rencanakegiatan kepada pimpinan

Lembar Persetujuan PelaksanaanAktualisasi

Surat Pernyataan Mentor bermaterai

Page 91: LAPORAN AKTUALISASI DAN HABITUASI

Lampiran Kegiatan 2

Konsultasi dengan dokter gigi tentang pelaksanaan kegiatan penyuluhan

1. Dokumentasi Mencari bahan penyuluhan

2. Dokumentasi Menyusun materi penyuluhan

3. Dokumentasi Konsultasi materi penyuluhan kepada dokter gigi

4. Dokumentasi Konsultasi dengan rekan kerja seprofesi

5. Dokumentasi Konsultasi materi penyuluhan kepada dokter gigi

6. Dokumentasi Foto bersama Dokter Gigi RSUD Konawe Kepulauan

Page 92: LAPORAN AKTUALISASI DAN HABITUASI

Mencari bahan penyuluhan Menyusun materi penyuluhan

Konsultasi materi penyuluhan kepada

dokter gigiKonsultasi dengan rekan kerja seprofesi

Page 93: LAPORAN AKTUALISASI DAN HABITUASI

Konsultasi materi penyuluhan kepada

dokter gigi

Foto bersama Dokter Gigi RSUD

Konawe Kepulauan

Page 94: LAPORAN AKTUALISASI DAN HABITUASI

Lampiran Kegiatan 3

Melaksanakan penyuluhan kepada pasien

1. Dokumentasi menyiapkan media penyuluhan

2. Dokumentasi memberikan kuesioner pre-test

3. Dokumentasi memberikan penyuluhan secara individu didalam ruangan

4. Dokumentasi memberikan penyuluhan diruang tunggu

5. Dokumentasi lembar Kuesioner Pre Post Test (Terlampir)

6. Dokumentasi lembar Daftar hadir peserta penyuluhan (Terlampir)

7. Dokumentasi lembar Satuan Acara Penyuluhan /SAP (Terlampir)

Page 95: LAPORAN AKTUALISASI DAN HABITUASI

Menyiapkan media penyuluhan Memberikan kuesioner pre-test

Memberikan penyuluhan secara individu

didalam ruanganMemberikan penyuluhan diruang tunggu

Menyiapkan media penyuluhan Memberikan kuesioner pre-test

Memberikan penyuluhan secara individu

didalam ruanganMemberikan penyuluhan diruang tunggu

Menyiapkan media penyuluhan Memberikan kuesioner pre-test

Memberikan penyuluhan secara individu

didalam ruanganMemberikan penyuluhan diruang tunggu

Page 96: LAPORAN AKTUALISASI DAN HABITUASI

Satuan Acara Penyuluhan (SAP)

Kuesioner Pre Post Test Daftar Hadir Peserta Penyuluhan

Page 97: LAPORAN AKTUALISASI DAN HABITUASI

Lampiran Kegiatan 4

Evaluasi Hasil Kegiatan

1. Dokumentasi Memberikan kuesioner Post- tes

2. Dokumentasi Mengumpulkan kuesioner Pre-Post tes

3. Dokumentasi Menyusun laporan hasil evaluasi

4. Dokumentasi Melaporkan hasil kegiatan kepada pimpinan

5. Lembar Rekapan Hasil Evaluasi Penyuluhan (Terlampir)

6. Lembar Diagram Evaluasi (Terlampir)

7. Strategi Bimbingan Lembar 1

8. Strategi Bimbingan Lembar 2

Page 98: LAPORAN AKTUALISASI DAN HABITUASI

Memberikan kuesioner Post- tes Mengumpulkan kuesioner Pre-Post tes

Menyusun laporan hasil evaluasi Melaporkan hasil kegiatan kepada pimpinan

Page 99: LAPORAN AKTUALISASI DAN HABITUASI

Strategi Bimbingan Lembar 1 Strategi Bimbingan Lembar 2

Rekapan Hasil Evaluasi Penyuluhan Diagram Evaluasi

Page 100: LAPORAN AKTUALISASI DAN HABITUASI

PENINGKATAN PEMAHAMAN PASIEN TENTANG KESEHATAN GIGI DANMULUT DI RSUD KABUPATEN KONAWE KEPULAUAN

Nama

Umur

Jenis kelamin

KUESIONER

Petunjuk : berilah tanda ceklist (√) Pada Pernyataan dibawah ini yang dianggap tepat

No PernyataanJawaban

Benar Salah

1 Makan makanan yang manis dapat menyehatkan gigi

2 Makan makanan seperti sayur dan buah- buahan dapat

menyebabkan gigi berlubang

3 Waktu yang tepat menyikat gigi adalah malam sebelum tidur dan

pagi setelah sarapan

4 Cara menyikat gigi yang benar adalah dengan gerakan memutar

atau naik turun pada gigi bagian depan

5 Cara menyikat gigi belakang / geraham yang benar adalah gerakan

maju mundur

6 Cara Menyikat gigi geraham bagian dalam adalah dengan tehnik

mencungkil

7 Berkumur dengan air putih setelah makan makanan penyebab

lubang gigi akan mengurangi resiko terjadinya karies (lubang gigi)

8 Pasta gigi yang mengandung fluoride dapat mencegah terjadinya

lubang gigi

9 Gigi yang telah lubang dapat dipertahankan dengan cara ditambal

atau dirawat

10 Kesehatan gigi harus dikontrol minimal tiap 6 bulan sekali ke

dokter gigi

PRE POST

Page 101: LAPORAN AKTUALISASI DAN HABITUASI

SATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP)

CARA MENJAGA KESEHATAN GIGI DAN MULUT DENGAN BAIK DAN BENAR

Pokok Bahasan : Menjaga kesehatan gigi dan mulut dengan baik dan benar

Sasaran : Pasien yang berobat di poli gigi RSUD Kabupaten Konawe

Kepulauan

Tempat : RSUD Kab. Konawe Kepulauan

Tanggal :13 April 2020- 24 April 2020

Waktu : 60 Menit

Metode : Ceramah, diskusi

Penyuluh : Helda, AMKG

I. TUJUAN PEMBELAJARAN

1.1. Tujuan Pembelajaran Umum

1. Setelah dilakukan penyuluhan kesehatan gigi pasien diharapkan mengerti dan

memahami cara menjaga kesehatan gigi dengan baik dan benar.

2. Setelah dilakukan penyuluhan, pasien diharapkan dapat mempraktekannya

secara mandiri dirumah.

1.2 Tujuan Pembelajaran Khusus

Setelah diberikan penyuluhan pasien mampu memahami tentang :

a. Waktu menyikat gigi yang tepat

b. Gerakan menyikat gigi yang baik dan benar

c. Jenis makanan yang dapat merusak gigi

d. Cara mengatasi kerusakan pada gigi

1.3 Sasaran

Semua pasien dan keluarga pasien yang akan memeriksakan kesehatan giginya di

Poli Gigi RSUD Kabupaten Konawe Kepulauan.

Page 102: LAPORAN AKTUALISASI DAN HABITUASI

1.4. Sub Pokok Bahasan

1. Waktu menyikat gigi yang tepat

2. Gerakan menyikat gigi yang baik dan benar

3. Jenis makanan yang dapat merusak gigi

4. Cara mengatasi kerusakan masalah pada gigi

1.5. Metode Pembelajaran

Ceramah, tanya jawab

1.6. Media

Phantom gigi

1.7. Kegiatan Penyuluhan

Tahap Waktu Kegiatan Penyuluh Peserta Metode Media

Pendahuluan 5 Menit Memberikankuesioner Pre- test

Mengisikuesioner Pre-test

Kuesioner

Pembukaan 5 Menit 1. Memberi salam2. Memperkenalk

an diri3. Menjelaskan

tujuanpenyuluhan danpokok materiyang akandisampaikan

4. MengkajipengetahuanPengunjungtentangCara merawatgigi dengan baikdan benar

1. Menjawabsalam

2. Mendengarkan danmemperhatikan

3. Menjawabpertanyaan

Ceramahdantanyajawab

Penyajian 30Menit

1. Menjelaskan materie. Waktu

menyikat gigiyang tepat

f. Gerakanmenyikat gigiyang baik danbenar

Mendengarkandanmemperhatikan

Ceramah dantanyajawab

PhantomGigi

Page 103: LAPORAN AKTUALISASI DAN HABITUASI

g. Jenis makananyang dapatmerusak gigi

h. Cara mengatasikerusakan padagigi

2. Penyuluhmencontohkan caramenyikat gigidengan baik danbenar

3. Memberikan waktupasien untukmempraktekkanulang materi

Penutup 15Menit

1. Memberikankuesioner Post-Tes

2. Mengumpulkankuesioner PrePost- Tes

3. Menutup acara,dengan salampenutup

Menjawabsalam

Kuesioner

2. MATERI

(Terlampir)

3. KRITERIA PEMANTAUAN

1). Pemantauan

a. Input

Kegiatan penyuluhan di ruang tungu depan poli gigi dihadiri minimal 5orang yaitu pasien dan keluarga pasien

Kegiatan penyuluhan didalam ruang poli gigi dilakukan ketika jumlahkunjungan psien berkurang yaitu minimal 1 orang

Media penyuluhan yang digunakan adalah Phantom Gigi Waktu Kegiatan Penyuluhan adalah 55 menit

Tempat penyuluhan adalah diruang tunggu depan poli gigi , dan didalamruang poli gigi

Pengorganisasian penyuluhan disiapkan beberapa hari sebelumkegiatan penyuluhan.

Page 104: LAPORAN AKTUALISASI DAN HABITUASI

b. Proses

Peserta aktif dan antusias dalam mengikuti kegiatan penyuluhan

Tidak ada peserta yang meninggalkan kegiatan penyuluhan Narasumber menguasai materi dengan baik

c. Output

Setelah dilakukan kegiatan penyuluhan peserta mengerti danmemahami materi penyuluhan.

Setelah dilakukan kegiatan penyuluhan ada perubahan perilaku kesehatanyang lebih baik

4. EVALUASI

Evaluasi yang dilakukan adalah:

a. Evaluasi Struktur

Pengorganisasian dilaksanakan sebelum pelaksanaan kegiatan Pelaksanaan kegiatan dilaksanakan sesuai satuan acara penyuluhan.

Pasien dan keluarga pasien ± 20 orang yang diberi penyuluhan.

b. Evaluasi Proses

Peserta antusias dalam menyimak uraian materi penyuluhan tentang latihanmenyikat gigi dengan baik dan benar, tentang penyebab kerusakan pada gigi, caramengatasi kerusakan pada gigi.

c. Evaluasi Hasil

Setelah dilakukan penyuluhan selama 55 menit peserta mampu

80 % sasaran mampu menjelaskan waktu menyikat gigi yang tepat

60 % sasaran mampu mempraktekkan cara menyikat gigi yang baik dan benar 80% sasaran mampu menyebutkan jenis makanan yang dapat merusak gigi 80 % sasaran mampu menjelaskan cara mengatasi kerusakan masalah pada gigi

MengetahuiDirektur RSUD KabupatenKonaweKepulauan

dr. RUDI UTOMOPenata tingkat I/ Golongan IIIdNIP. 19700117 200604 1 002

b. Proses

Peserta aktif dan antusias dalam mengikuti kegiatan penyuluhan

Tidak ada peserta yang meninggalkan kegiatan penyuluhan Narasumber menguasai materi dengan baik

c. Output

Setelah dilakukan kegiatan penyuluhan peserta mengerti danmemahami materi penyuluhan.

Setelah dilakukan kegiatan penyuluhan ada perubahan perilaku kesehatanyang lebih baik

4. EVALUASI

Evaluasi yang dilakukan adalah:

a. Evaluasi Struktur

Pengorganisasian dilaksanakan sebelum pelaksanaan kegiatan Pelaksanaan kegiatan dilaksanakan sesuai satuan acara penyuluhan.

Pasien dan keluarga pasien ± 20 orang yang diberi penyuluhan.

b. Evaluasi Proses

Peserta antusias dalam menyimak uraian materi penyuluhan tentang latihanmenyikat gigi dengan baik dan benar, tentang penyebab kerusakan pada gigi, caramengatasi kerusakan pada gigi.

c. Evaluasi Hasil

Setelah dilakukan penyuluhan selama 55 menit peserta mampu

80 % sasaran mampu menjelaskan waktu menyikat gigi yang tepat

60 % sasaran mampu mempraktekkan cara menyikat gigi yang baik dan benar 80% sasaran mampu menyebutkan jenis makanan yang dapat merusak gigi 80 % sasaran mampu menjelaskan cara mengatasi kerusakan masalah pada gigi

MengetahuiDirektur RSUD KabupatenKonaweKepulauan

dr. RUDI UTOMOPenata tingkat I/ Golongan IIIdNIP. 19700117 200604 1 002

b. Proses

Peserta aktif dan antusias dalam mengikuti kegiatan penyuluhan

Tidak ada peserta yang meninggalkan kegiatan penyuluhan Narasumber menguasai materi dengan baik

c. Output

Setelah dilakukan kegiatan penyuluhan peserta mengerti danmemahami materi penyuluhan.

Setelah dilakukan kegiatan penyuluhan ada perubahan perilaku kesehatanyang lebih baik

4. EVALUASI

Evaluasi yang dilakukan adalah:

a. Evaluasi Struktur

Pengorganisasian dilaksanakan sebelum pelaksanaan kegiatan Pelaksanaan kegiatan dilaksanakan sesuai satuan acara penyuluhan.

Pasien dan keluarga pasien ± 20 orang yang diberi penyuluhan.

b. Evaluasi Proses

Peserta antusias dalam menyimak uraian materi penyuluhan tentang latihanmenyikat gigi dengan baik dan benar, tentang penyebab kerusakan pada gigi, caramengatasi kerusakan pada gigi.

c. Evaluasi Hasil

Setelah dilakukan penyuluhan selama 55 menit peserta mampu

80 % sasaran mampu menjelaskan waktu menyikat gigi yang tepat

60 % sasaran mampu mempraktekkan cara menyikat gigi yang baik dan benar 80% sasaran mampu menyebutkan jenis makanan yang dapat merusak gigi 80 % sasaran mampu menjelaskan cara mengatasi kerusakan masalah pada gigi

MengetahuiDirektur RSUD KabupatenKonaweKepulauan

dr. RUDI UTOMOPenata tingkat I/ Golongan IIIdNIP. 19700117 200604 1 002

Page 105: LAPORAN AKTUALISASI DAN HABITUASI

Lampiran Materi Penyuluhan

A. Cara Menyikat Gigi Dengan Baik dan Benar

Sebelum mulai menyikat gigi, basahi sikat gigi dengan air, kemudian oleskan pasta gigi

secukupnya ke atas bulu sikat. Bila sudah siap, mari ikuti langkah-langkah berikut ini untuk

menyikat gigi dengan cara yang tepat:

1. Perhatikan posisi sikat gigi

Genggam sikat gigi, lalu letakkan bulu sikat gigi pada permukaan gigi dekat tepi gusi dengan

posisi sikat agak miring membentuk sudut 45o. Jadi, Anda tidak menempelkan keseluruhan

permukaan bulu sikat di gigi.

2. Mulailah menyikat gigi

Mulailah menyikat gigi dari sisi depan gigi di salah satu sisi mulut. Sikatlah gigi Anda dengan

gerakan melingkar berlawanan jarum jam selama 20 detik untuk setiap bagian. Gerakan

melingkar ini berfungsi agar bulu sikat dapat membersihkan plak yang terselip di celah gigi

dan gusi.

Setelah sisi depan dibersihkan, sikatlah gigi bagian belakang, sisi atas dan bawah, dengan

gerakan maju mundur secara perlahan. Pastikan semua permukaan gigi sudah disikat,

sehingga plak atau sisa makanan yang menempel di gigi bisa hilang.

Bagian gigi yang kerap dilupakan untuk disikat adalah sisi dalam gigi seri, baik atas maupun

bawah. Untuk menyikat bagian gigi ini, Anda harus memegang sikat gigi secara vertikal.

Gunakan ujung kepala sikat gigi untuk menyikat dengan gerakan ke atas dan bawah.

3. Bersihkan bagian lidah

Setelah semua bagian gigi disikat, bersihkan permukaan lidah dengan pembersih

lidah (tongue scraper) atau bagian belakang sikat gigi yang dilengkapi pembersih lidah.

Cara menggunakan alat ini sangat mudah. Letakkan alat tersebut pada bagian belakang lidah,

lalu tarik hingga bagian ujung depan lidah. Ulang beberapa kali hingga lidah tampak bersih.

Page 106: LAPORAN AKTUALISASI DAN HABITUASI

4. Menggunakan benang gigi dan akhiri dengan berkumur

Setelah selesai menyikat gigi, bersihkan sela-sela gigi menggunakan benang gigi, lalu bilas

sisa kotoran yang terdapat di gigi dan mulut dengan air bersih.

Setelah itu, Anda juga bisa berkumur dengan obat kumur yang tidak mengandung alkohol

atau yang diformulasikan khusus untuk masalah tertentu, misalnya bau mulut atau gigi

sensitif. Jika perlu, Anda bisa berkonsultasi dengan dokter gigi untuk memilih obat kumur

yang tepat.

5. Hindari menyikat gigi terlalu keras dan terburu-buru

Menyikat gigi terlalu keras dapat membuat gusi berdarah dan meradang. Gesekan yang terlalu

kencang juga dapat mengikis lapisan pelindung atau enamel gigi. Hal inilah yang menjadi

penyebab gigi sensitif.

Selain itu, waktu ideal yang diperlukan untuk menyikat gigi adalah 2 menit. Jika menyikat

gigi dilakukan terlalu sebentar atau terburu-buru, sisa makanan mungkin masih melekat di

sela gigi dan gusi. Dengan demikian, hasilnya juga jadi tidak maksimal.

Untuk mengetahui apakah gigi Anda sudah bersih atau belum, Anda bisa merabanya dengan

lidah. Jika saat diraba lidah permukaan gigi terasa halus, artinya gigi Anda sudah bersih.

Namun, bila permukaannya masih terasa kasar, itu berarti masih ada sisa plak yang menempel

pada gigi Anda.

B. Gejala Gigi berlubang

Gejala yang muncul pada tiap orang dapat berbeda, tergantung tingkat keparahan dan lokasi

lubang pada gigi. Saat lubang masih berukuran kecil dan baru terbentuk, gejala mungkin tidak

muncul atau tidak terasa. Namun, ketika kondisi sudah semakin memburuk, gejala yang akan

timbul adalah:

Sakit gigi, terutama saat mengigit atau ketika gigi ditekan.

Gigi menjadi sensitif.

Nyeri saat mengonsumsi makanan atau minuman yang manis, dingin atau panas.

Terdapat lubang yang terlihat jelas pada gigi.

Nyeri pada gigi yang terjadi secara spontan tanpa penyebab yang jelas.

Terdapat bagian gigi yang berubah warna menjadi putih, cokelat, atau hitam.

Page 107: LAPORAN AKTUALISASI DAN HABITUASI

C. Penyebab Gigi berlubang

Gigi berlubang umumnya diawali oleh adanya plak pada mulut. Plak berasal dari sisa

makanan yang mengandung gula, seperti roti, sereal, susu, minuman ringan, buah, kue, atau

permen, yang kemudian diubah oleh bakteri alami dalam mulut menjadi asam. Kombinasi

antara bakteri, asam, sisa makanan yang ada di mulut, dan air liur, akan membentuk plak yang

melekat pada gigi. Asam yang terdapat dalam plak secara perlahan mengikis lapisan-lapisan

gigi, hingga membentuk lubang pada gigi.

Selain itu, gigi berlubang juga dapat dipicu oleh beberapa faktor lain, seperti:

Tidak menggunakan pasta gigi mengandung fluoride. Fluoride adalah senyawa yang

umumnya terkandung dalam pasta gigi, berfungsi untuk merawat kesehatan serta

mencegah kerusakan pada gigi.

Terlalu banyak mengonsumsi makanan atau minuman yang manis atau asam.

Mulut kering.

Menderita gangguan makan (misalnya anoreksia atau bulimia) dan penyakit refluks

asam lambung.

Pertambahan usia.

Penggunaan rutin obat-obatan, suplemen, vitamin, atau produk herba yang

mengandung gula.

Jarang menyikat atau membersihkan gigi.

D. Diagnosis Gigi berlubang

Pemeriksaan biasanya diawali dengan sesi tanya jawab, terutama seputar gejala yang dialami

oleh pasien. Dokter gigi kemudian akan melihat kondisi mulut dan gigi, lalu menyentuh gigi

dengan alat khusus untuk memeriksa area yang lunak akibat adanya kerusakan gigi.

Rontgen gigi juga dapat digunakan untuk memeriksa kondisi gigi. Foto Rontgen dapat

menunjukan kerusakan yang terjadi dalam gigi, meskipun kerusakan belum terlihat dengan

mata.

E. Pengobatan Gigi berlubang

Pengobatan gigi berlubang dapat berbeda-beda, tergantung keparahan kondisi yang dialami

masing-masing pasien. Beberapa tindakan medis yang dapat dilakukan untuk mengatasi gigi

berlubang meliputi:

Page 108: LAPORAN AKTUALISASI DAN HABITUASI

Filling. Filling atau tambal gigi merupakan tindakan yang paling umum dilakukan

dalam mengatasi gigi berlubang. Saat proses berlangsung, dokter terlebih dahulu akan

menggunakan bor untuk membuang bagian gigi yang rusak. Gigi yang sudah dibuang

bagian rusaknya kemudian ditambal dengan bahan-bahan khusus, seperti komposit

resin, porselen, emas, atau perak.

Crown Crown atau kurung gigi biasanya dipilih untuk mengatasi kerusakan yang lebih

parah atau pada pasien yang memiliki kondisi gigi yang lemah. Crown adalah tindakan

pemasangan mahkota gigi palsu di atas gigi yang rusak. Sebagian besar gigi yang

rusak akan dikikis, disisakan sebagian kecil untuk tumpuan mahkota gigi palsu. Sama

seperti bahan yang digunakan untuk tambal gigi, mahkota gigi palsu dapat terbuat dari

emas, porselen, atau komposit resin.

Root canal. Root canal atau perawatan saluran akar gigi umumnya dilakukan ketika

kerusakan yang terjadi sudah mencapai bagian dalam gigi atau akar gigi. Tindakan ini

adalah untuk memperbaiki kerusakan yang ada tanpa harus mencabut gigi.

Cabut gigi. Tindakan ini biasanya dilakukan ketika kerusakan yang terjadi sudah

parah dan tidak dapat dipulihkan lagi. Pemasangan gigi palsu atau implan gigi menjadi

solusi untuk mengisi celah bekas gigi yang dicabut.

Gigi yang berlubang akan menimbulkan rasa nyeri, terutama jika kondisi semakin memburuk.

Beberapa cara yang dapat dilakukan untuk meredakan rasa nyeri adalah:

Membersihkan gigi hingga ke area yang sensitif.

Menghindari makanan dan minuman yang terlalu panas atau terlalu dingin.

Mengonsumsi obat pereda nyeri, seperti ibuprofen atau diclofenac. Namun

penggunaan obat-obatan ini harus berdasarkan rekomendasi dokter.

F. Pencegahan Gigi berlubang

Gigi berlubang adalah gangguan yang umum dan dapat terjadi pada semua orang. Beberapa

hal yang dapat dilakukan untuk mencegah terjadinya gigi berlubang adalah:

Menyikat gigi dua kali sehari dengan pasta gigi yang mengandung fluoride.

Membersihkan gigi dengan benang gigi setidaknya satu kali sehari.

Menggunakan obat kumur atau mouthwash setelah menyikat gigi.

Mengurangi konsumsi makanan dan minuman yang manis atau asam, seperti permen

atau minuman ringan.

Page 109: LAPORAN AKTUALISASI DAN HABITUASI

Mengurangi kebiasaan ngemil.

Jika gigi berlubang disebabkan kondisi kesehatan, seperti penyakit refluks asam

lambung atau mulut kering, konsultasikan dengan dokter terkait cara mengatasinya.

Berkonsultasi dengan dokter terlebih dahulu sebelum menggunakan obat, suplemen,

atau produk herba apa pun.

Berikut ini merupakan makanan yang direkomendasikan untuk dikonsumsi, agar kesehatan

gigi lebih terjaga:

Buah dan sayuran kaya serat, seperti apel, bayam, dan timun.

Makanan tinggi kalsium, seperti kacang dan keju.

Permen karet rendah gula yang mengandung xylitol.

Teh hitam atau teh hijau tanpa gula/pemanis.

Air minum yang mengandung fluoride.

Lakukan pemeriksaan rutin ke dokter gigi setidaknya 2 kali dalam setahun atau 6 bulan sekali,

guna mengetahui kondisi kesehatan gigi. Hal ini akan mempermudah pengobatan jika gigi

mengalami gangguan dan mencegah kerusakan yang lebih parah.

Page 110: LAPORAN AKTUALISASI DAN HABITUASI

PEMERINTAH KABUPATEN KONAWE KEPULAUAN

RUMAH SAKIT UMUM DAERAH

Desa Pasir Putih Kec.Wawonii Barat KodePos 93393Email:[email protected]

LANGARA

REKAPAN HASIL EVALUASI PENYULUHAN

Rekapan hasil evaluasi peningkatan pemahaman pasien tentang kesehatan gigi dan mulut di

RSUD Kabupaten Konawe Kepulauan

No Nama Umur Alamat Tanggal

Kunjungan

Pre

test

Post

tes

Hasil

1 Irwan k 35 LPI Baru 13- 4-2020 7 10 M

2 Hendi 29 Lamoluo 13- 4-2020 6 10 M

3 Nia 22 Langara 13- 4- 2020 5 10 M

4 Eky Putri 25 Lanowatu 14- 4- 2020 6 10 M

5 Irnawati umar 7 Lantula 17- 4- 2020 7 10 M

6 Mia 30 Langara laut 21- 4- 2020 4 10 M

7 Aldi 40 Lantula 21- 4- 2020 6 10 M

8 Anwar 21 Lanowatu 22- 4-2020 5 10 M

9 Ny sitti husni 38 Mata Langara 22- 4- 2020 4 10 M

10 Nuriati 28 Langkowala 22-4-2020 6 10 M

JUMLAH 56 100

Keterangan :

M = Meningkat

TM = Tidak Meningkat

Kesimpulan :

M = 10 Responden

Tm = 0 Responden

Dari 10 Responden semua mengalami peningkatan pengetahuan

PEMERINTAH KABUPATEN KONAWE KEPULAUAN

RUMAH SAKIT UMUM DAERAH

Desa Pasir Putih Kec.Wawonii Barat KodePos 93393Email:[email protected]

LANGARA

REKAPAN HASIL EVALUASI PENYULUHAN

Rekapan hasil evaluasi peningkatan pemahaman pasien tentang kesehatan gigi dan mulut di

RSUD Kabupaten Konawe Kepulauan

No Nama Umur Alamat Tanggal

Kunjungan

Pre

test

Post

tes

Hasil

1 Irwan k 35 LPI Baru 13- 4-2020 7 10 M

2 Hendi 29 Lamoluo 13- 4-2020 6 10 M

3 Nia 22 Langara 13- 4- 2020 5 10 M

4 Eky Putri 25 Lanowatu 14- 4- 2020 6 10 M

5 Irnawati umar 7 Lantula 17- 4- 2020 7 10 M

6 Mia 30 Langara laut 21- 4- 2020 4 10 M

7 Aldi 40 Lantula 21- 4- 2020 6 10 M

8 Anwar 21 Lanowatu 22- 4-2020 5 10 M

9 Ny sitti husni 38 Mata Langara 22- 4- 2020 4 10 M

10 Nuriati 28 Langkowala 22-4-2020 6 10 M

JUMLAH 56 100

Keterangan :

M = Meningkat

TM = Tidak Meningkat

Kesimpulan :

M = 10 Responden

Tm = 0 Responden

Dari 10 Responden semua mengalami peningkatan pengetahuan

PEMERINTAH KABUPATEN KONAWE KEPULAUAN

RUMAH SAKIT UMUM DAERAH

Desa Pasir Putih Kec.Wawonii Barat KodePos 93393Email:[email protected]

LANGARA

REKAPAN HASIL EVALUASI PENYULUHAN

Rekapan hasil evaluasi peningkatan pemahaman pasien tentang kesehatan gigi dan mulut di

RSUD Kabupaten Konawe Kepulauan

No Nama Umur Alamat Tanggal

Kunjungan

Pre

test

Post

tes

Hasil

1 Irwan k 35 LPI Baru 13- 4-2020 7 10 M

2 Hendi 29 Lamoluo 13- 4-2020 6 10 M

3 Nia 22 Langara 13- 4- 2020 5 10 M

4 Eky Putri 25 Lanowatu 14- 4- 2020 6 10 M

5 Irnawati umar 7 Lantula 17- 4- 2020 7 10 M

6 Mia 30 Langara laut 21- 4- 2020 4 10 M

7 Aldi 40 Lantula 21- 4- 2020 6 10 M

8 Anwar 21 Lanowatu 22- 4-2020 5 10 M

9 Ny sitti husni 38 Mata Langara 22- 4- 2020 4 10 M

10 Nuriati 28 Langkowala 22-4-2020 6 10 M

JUMLAH 56 100

Keterangan :

M = Meningkat

TM = Tidak Meningkat

Kesimpulan :

M = 10 Responden

Tm = 0 Responden

Dari 10 Responden semua mengalami peningkatan pengetahuan

Page 111: LAPORAN AKTUALISASI DAN HABITUASI

0

2

4

6

8

10

12

Irwan k Hendi Nia Eky Putri Irnawatiumar

Mia Aldi Anwar Ny sittihusni

Nuriati

Diagram evaluasi peningkatan pemahaman pasien tentang kesehatan gigi danmulut di RSUD Kabupaten Konawe Kepulauan

Pre test

Post tes

0

2

4

6

8

10

12

Pre Test Post Test

Rata- Rata

Page 112: LAPORAN AKTUALISASI DAN HABITUASI

Kesimpulan

Dari 10 peserta yang diberikan penyuluhan pemahaman tentang cara menjaga

kesehatan gigi dan mulut di RSUD Kabupaten Konawe Kepulaun berdasarkan pengisian Pre

dan post tes mengalami peningkatan. Hal ini menunjukan 100% yang mengalami peningkatan

pemahaman, dan 0% tidak mengalami peningkatan pemahaman tentang cara menjaga

kesehatan gigi dan mulut.

Dari hasil evaluasi diatas menunjukan bahwa, perlunya penyuluhan tentang menjaga

kesehatan gigi dan mulut dilakukan secara terus menerus sebagai upaya dalam mencegah

angka kesakitan/ kerusakan gigi pada masyarakat di Kabupaten Konawe Kepulauan.

Langara, 30 April 2020

Mengetahui

Direktur RSUD

Pelaksana Kegiatan Kabupaten Konawe Kepulauan

HELDA, AMKG dr. RUDI UTOMO

NIP. 19850731 201903 1 003 NIP. 19700117 200604 1 002

Page 113: LAPORAN AKTUALISASI DAN HABITUASI
Page 114: LAPORAN AKTUALISASI DAN HABITUASI