Laporan Akhir Yoga

148
1 “Tugas Akhir Diagnosa LAN” Yoga Nurdiana Nugraha XI Teknik Komputer dan Jaringan Tahun Pelajaran 2010-2011

Transcript of Laporan Akhir Yoga

Page 1: Laporan Akhir Yoga

1

“Tugas Akhir Diagnosa LAN”

Yoga Nurdiana Nugraha

XI Teknik Komputer dan Jaringan

Tahun Pelajaran 2010-2011

Page 2: Laporan Akhir Yoga

2

KATA PENGANTAR

Dengan mengucapkan Puji dan Syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa,

karena atas rahmat dan hidayah-Nya, saya dapat menyelesaikan tugas akhir

Diagnosa LAN semester Ganjil dengan sebaik-baiknya.

Tugas ini saya rancang berdasarkan praktek yang telah dilakukan, dimulai

dari praktek Half Duplex, Enkapsulasi dan Dekapsulasi, Handshaking, Flow Control

sampai Addressing. Dan dalam pelaksanaannya tidak ada penyelewengan

sedikitpun.

Meskipun telah berusaha dengan segenap kemampuan namun saya

menyadari bahwa tugas iuni masih jauh dari sempurna, oleh karena itu saya

mengharapkan saran dan kritik yang membangun demi kesempurnaan tuigas ini.

Page 3: Laporan Akhir Yoga

3

Daftar Isi

Kata Pengantar

Daftar Isi

Half Duplex, Enkapsulasi & Dekapsulasi

Handshaking

Flow Control (Error Detection)

Pengujian IP Address

10 Kegagalan Koneksi

Pengujian IP Address 2

Subnetting menggunakan Teknik CIDR

Subnetting menggunakan Teknik VLSM

Routing

Observasi

Page 4: Laporan Akhir Yoga

4

Half Duplex, Enkapsulasi dan Dekapsulasi

Program Studi : TKJ

Half Duplex, Enkapsulasi dan Dekapsulasi

Nama : Yoga Nurdiana N.

Experimen : Diagnosa LAN Kelas : XI TKJ B

No Exp : 1 Instruktur : Pak Rudi Pak Adi

Tujuan :

- Siswa dapat membuktikan bahwa mode komunikasi yang terjadi di dalam

komputer jaringan yaitu mode komunikasi half-duplex.

- Siswa dapat menganalisa proses enkapsulasi data yang terjadi.

- Siswa dapat menganalisa dan mendeskripsikan protokol – protokol yang bekerja pada

saat enkapsulasi data terjadi.

Pendahuluan :

Apakah yang dimaksud dengan komunikasi data? Komunikasi data adalah pengiriman

data atau informasi dari suatu sumber(disebut source) ke tujuan(disebut destination).

Komunikasi data dapat dilakukan antara dua komputer atau lebih. Komunikasi data dapat

berjalan dengan baik jika mengacu pada aturan atau standar yang direkomendasikan oleh

badan internasional utama yang mengaturnya.

Mode Half Duplex adalah suatu metode komunikasi yang dapat dilakukan dua arah

secara bergantian (tidak bersamaan). Sisi pengirim dapat mengirimkan informasi dan sisi yang

lain dapat berfungsi sebagai penerima. Mode half duplex sering disebut saluran two way

alternate.

Source Destination

Page 5: Laporan Akhir Yoga

5

Alat & Bahan :

1. Komputer/Laptop yang terkoneksi dengan jaringan komputer.

2. Software Wireshark.

3. OS Windows / Linux Ubuntu / Mac OS.

Langkah Kerja :

1. Nyalakan komputer/laptop dan

koneksikan dengan jaringan computer.

2. Install software Wireshark sesuai

dengan sistem operasi yang digunakan.

3. Buka software Wireshark (disini saya

menggunakan os Windows)

4. Dalam menu tersebut pada bagian

Interface List kita pilih interface yang

akan kita analisa proses komunikasi datanya.

5. Lalu akan tampil gambar seperti

disamping ini

6. Dengan begitu proses capturing pada

interface yang sudah dipilih telah

dimulai, buka aplikasi Mozilla Firefox

sebagai contoh.

7. Ketikkan pada address bar

www.google.com

8. Setelah itu tunggu hingga proses selesai (Done).

9. Buka kembali Wireshark dan klik menu Capture dan klik stop.

10. Setelah itu proses capturing data yang tadi terjadi selama kita membuka situs

google.com akan terekam pada wireshark. Lihat gambar dibawah ini.

Page 6: Laporan Akhir Yoga

6

11. Setelah itu pilih satu proses yang akan dianalisa dan catat hasil analisanya.

Hasil Praktek :

Lihat gambar diatas yang ditandai dengan tanda ( ~ ) disitu dapat dilihat bahwa source

beralamatkan IP 172.16.16.51 dan destination beralamatkan IP 64.233.181.104. Disana terjadi

proses request data dari source kepada destination dan lihat tanda dibawahnya lagi. Source

Page 7: Laporan Akhir Yoga

7

berubah menjadi alamat destination awal dan destination berubah menjadi alamat source awal

yang dimana proses pengiriman data request dari source awal telah dikirim oleh destination

yang bertindak sebagai source kedua karena mengirimkan data yang direquest oleh source

awal. Sehinnga dapat disimpulkan bahawa disini terjadi proses komunikasi half duplex karena

proses pengiriman data terjadi secara bergantian setelah source awal yang bertindak sebagai

pengirim request data dan destination sebagai penerima request data lalu kemudian

destination tadi berubah menjadi source yang mengirimkan data request dari source awal

tersebut.

Selain itu dalam komunikasi data

pada jaringan komputer juga terjadi

proses enkapsulasi data yakni proses

perubahan format data menjadi

format data lainnya. Proses

enkapsulasi terjadi pada layer yang

lebih rendah yang menerima data

dari layer yang lebih tinggi lalu

dirubah format datanya agar bisa

dipahami oleh protokol yang ada

pada layer tersebut. Pada awalnya, format data dari Application layer ini berupa Datagram.

Mari kita lihat gambarnya.

Disana kita dapat melihat bahwa protokol yang bekerja yaitu HTTP (hypertext transfer

protocol). Protokol ini bekerja pada Application Layer dalam model referensi TCP/IP. Didalam

layer ini proses pemberian header tidak terjadi karena alamat tujuan sudah ada pada datagram

yang dikirimkan.

Selanjutnya proses enkapsulasi menurun ke layer Transport. Mari kita lihat gambarnya.

Page 8: Laporan Akhir Yoga

8

Pada layer ini format data berubah menjadi segment. Pada layer ini pula terjadi pemberian

header yang bisa kita lihat di

sebelah Transmission Control

Protocol (TCP) yang merupakan

alamat source port dan

destination port. Perlu diingat

kembali bahwa fungsi dari

protokol TCP ini agar menjamin

data yang dikirimkan terjaga

keutuhannya atau terkirim

seutuhnya sehingga apabila pada

saat pengiriman data terjadi error data, maka data akan dikirim kembali hingga data benar-

benar sampai seutuhnya di penerima. Lanjut ke Internet Layer.

Pada layer ini protokol yang

bekerja adalah IP(Internet

Protocol). Pemberian header

dalam layer ini berupa alamat IP

address dari source address dan

destination address. Format data

pada layer ini adalah berupa

paket-paket data. Selanjutnya

proses enkapsulasi terjadi pada DataLink Layer.

Page 9: Laporan Akhir Yoga

9

Pada layer ini format datanya berubah menjadi frame. Paket-paket kemudian melalui layer ini

dan mengalami enkapsulasi menjadi frame-frame denga penambahan header di bagian awal

setiap paket. Informasi header pada frame ini tergantung pada jenis framenya, biasanya berisi

alamat hardware asal dan tujuan

berupa MAC ( Medium Access

Control ) address.

Selanjutanya frame-frame

melalui layer Physical untuk

kemudian diubah menjadi bit-bit.

Setelah meninggalkan layer ini,

bit-bit akan diubah menjadi sinyal

listrik jika menggunakan wireline

dan diubah menjadi intensitas cahaya jika menggunakan laser/infrared.

Lalu ada pula proses dekapsulasi

yang merupakan kebalikan dari

proses enkapsulasi ini.Setelah

informasi/data samapai di host

target (destination) maka proses

kebalikannya atau yang disebut

dekapsulasi tadi. Pada dasarnya

proses dekapsulasi merupakan

proses pelepasasn header satu

persatu dari layer terbawah hingga ke layer paling atas.

Page 10: Laporan Akhir Yoga

10

Analisa Praktek :

Protokol

Versi Protokol

URL yang diketikkan pada address bar

OS yang digunakan ( Windows XP )

Aplikasi Browser

Besar data

Page 11: Laporan Akhir Yoga

11

Analisa dari gambar diatas :

Protokol yang digunakan : HTTP ( Hypertext Transfer Protocol )

Versi protokol HTTP/1.1

Pada bagian host terdapat www.google.co.id yang merupakan alamat

yang saya ketik pada address bar.

Pada bagian User Agent terdapat : Firefox/3.6b2 yang merupakan

aplikasi browser yang digunakan beserta versinya.

Pada bagian User Agent terdapat juga (windows; u; windows NT 5.1; en-

US; rv:1.9.2b2) sesuai dengan yang kita tahu bahwa windows NT 5.1

diapasaran bernama Windows XP dan berarti host itu menggunakan OS

Windows XP saat komunikasi terjadi.

Lihat pada bagian bawah, size data tersebut sebesar 646 bytes, ingat itu

karena ada hubungannya dengan layer selanjutnya.

Page 12: Laporan Akhir Yoga

12

Header yang diberikan pada data Port Sumber & Tujuan

Panjang header (terdapat juga dibagian bawah)

Page 13: Laporan Akhir Yoga

13

Analisa dari gambar diatas :

Protokol yang digunakan : TCP (Transmission Control Protocol )

Header data terletak disebelah tulisan “Transmission Control Protocol”

Terdapat informasi port sumber dan tujuan ( Source Port & Destination

Port )

Panjang header = 20btyes.

Berikut ini daftar list port yang sering digunakan :

7 Echo

19 Chargen

20-21 FTP

22 SSH/SCP

23 Telnet

25 SMTP

42 WINS Replication

43 WHOIS

49 TACACS

53 DNS

67-68 DHCP/BOOTP

69 TFTP

70 Gopher

79 Finger

80 HTTP

88 Kerberos

102 MS Exchange

110 P0P3

113 Ident

119 NNTP (Usenet)

123 NTP

135 Microsoft RPC

137-139 NetBIOS

143 IMAP4

161-162 SNMP

177 XDMCP

179 BGP

201 AppleTalk

264 BGMP

318 TSP

381-383 HP Openview

389 LDAP

411-412 Direct Connect

443 HTTP over SSL

445 Microsoft DS

464 Kerberos

465 SMTP over SSL

497 Retrospect

500 ISAKMP

512 rexec

513 rlogin

514 syslog

515 LPD/LPR

520 RIP

521 RIPng (IPv6)

540 UUCP

Page 14: Laporan Akhir Yoga

14

Page 15: Laporan Akhir Yoga

15

Analisa dari gambar diatas :

Protokol yang digunakan : IP (Internet Protocol ).

Header data terletak disebelah tulisan “Internet Protocol”.

Versi IP adalah IPv4 (Internet Protocol version 4).

Pada bagian bawah terdapat alamat IP sumber dan tujuan (tertera

juga pada header).

Header Length = 20bytes.

Ingat kembali pada awal ukuran data yaitu 646bytes lalu ditambah

header di TCP = 20bytes dan di IP = 20bytes. Maka 646bytes +

20bytes + 20bytes = 686bytes. (sama dengan yang tertera pada

informasi protocol IP diatas).

Page 16: Laporan Akhir Yoga

16

MAC Address sumber & tujuan

EtherType protokol IP

Header Length

Page 17: Laporan Akhir Yoga

17

Analisa dari gambar diatas :

Header Length = 14bytes

Mengapa menggunakan protokol Ethernet II ?

Ethernet II adalah sebuah standar enkapsulasi paket data jaringan berbasis

teknologi Ethernet yang digunakan oleh protokol TCP/IP. Sebuah frame Ethernet II

terdiri atas beberapa field, yakni sebagai berikut:

Preamble

Field Preamble adalah sebuah field yang memiliki panjang 8 byte. 7 byte dari field ini

merupakan susunan angka 0 dan 1 (setiap byte berisi urutan bit 10101010) yang

digunakan untuk melakukan sinkronisasi dengan pihak penerima, sedangkan 1 byte

terakhir yang berisi 10101011 mengindikasikan bahwa frame tersebut adalah

frame pertama. Sehingga, field ini berfungsi untuk melakukan sinkronisasi dengan

pihak penerima dan menandai setiap frame Ethernet.

Destination Address

Field Destination Address adalah sebuah field yang memiliki panjang 6 byte yang

menandakan alamat tujuan ke mana frame yang bersangkutan akan dikirimkan. Alamat

tujuan ini bisa berupa alamat unicast Ethernet, alamat multicast Ethernet, atau alamat

broadcast Ethernet. Alamat unicast Ethernet merupakan alamat fisik Ethernet yang

bersangkutan, yang berupa MAC address, sedangkan alamat broadcast Ethernet

merupakan sebuah alamat yang memiliki semua bitnya diset ke angka 1, sehingga

membentuk pola alamat FF:FF:FF:FF:FF:FF.

Source Address

Field Source address adalah sebuah field yang memiliki panjang 6 byte dan

menunjukkan alamat sumber dari mana frame yang bersangkutan berasal. Alamat ini

umumnya adalah alamat unicast Ethernet.

EtherType

Page 18: Laporan Akhir Yoga

18

Field EtherType adalah sebuah field yang memiliki panjang 2 byte yang

menandakan protokol lapisan tinggi yang terkandung di dalam frame Ethernet yang

bersangkutan. Setelah sebuah kartu jaringan meneruskan frame yang bersangkutan

kepada sistem operasi host tersebut, Nilai dari field ini akan digunakan untuk

meneruskan muatan Ethernet kepada protokol lapisan tinggi yang cocok. Jika tidak

ada protokol lapisan tinggi yang cocok, maka nilai dari field ini akan diabaikan.

Payload

Field Payload untuk sebuah frame Ethernet II berisi sebuah protocol data unit (PDU)

yang dimiliki oleh sebuah protokol lapisan yang lebih tinggi. Ethernet II dapat mengirimkan

data dengan ukuran maksimum 1500 byte. Karena Ethernet memiliki fasilitas untuk

mendeteksi adanya kolisi dalam jaringan, maka dalam frame-frame Ethernet II harus

terdapat payload paling tidak 46 byte. Jika memang payload yang dimiliki oleh protokol

lapisan yang lebih tinggi kurang dari 46 byte, maka data tersebut harus diisi dengan

beberapa bit kosong, agar tetap memiliki panjang 46 byte.

Frame Check Sequence (FCS).

Field Frame Check Sequence (FCS) adalah sebuah field yang ukurannya 4 byte yang

menyediakan verifikasi integritas bit terhadap keseluruhan frame Ethernet II yang

bersangkutan. Field FCS ini juga disebut dengan Cyclic Redundancy Check (CRC). Pihak

pengirim akan menghitung nilai dari FCS dan menempatikan hasilnya di dalam field ini.

Ketika pihak penerima mendapatkan frame yang bersangkutan, pihak penerima tersebut

akan melakukan penghitungan ulang terhadap FCS dengan menggunakan algoritma yang

sama, dan membandingkannya dengan yang terdapat di dalam FCS. Jika kedua nilai

tersebut sama, maka frame yang bersangkutan dianggap valid dan akan diproses oleh pihak

penerima. Jika tidak sama, maka frame tersebut diabaikan, seolah-olah tidak ada frame

yang dikirimkan.

Page 19: Laporan Akhir Yoga

19

Analisa dari gambar diatas :

Mengapa total size data = 700 bytes ?

Total size data yang berubah

menjadi bit-bit.

Besar Frame ke-23 (yang sedang dianalisa)

Besarnya bit data yang tertangkap dan siap dikirim

Protokol yang terdapat pada frame ini

Page 20: Laporan Akhir Yoga

20

Data awal + header TCP + header IP + bentukan (header & trailer )

frame = total data

646 bytes + 20 btes + 20 bytes + 14 bytes = 700 bytes.

Disana kita bisa melihat protokol apa saja yang bekerja pada frame

yang sedang diteliti. Lihat protocols in frame dan terdapat

eth:ip:tcp:http

Bit-bit tersebut nantinya akan disinkronisasi dan kemudian diubah

menjadi sinyal listrik yang berupa tinggi rendahnya tegangan dan

selanjutnya ditransmisikan melalui media.

Page 21: Laporan Akhir Yoga

21

Handshaking

Program Studi : TKJ

Handshaking

Nama : Yoga Nurdiana N.

Experimen : Diagnosa LAN Kelas : XI TKJ B

No Exp : 2 Instruktur : Pak Rudi Pak Adi

Tujuan :

Siswa dapat membuktikan bahwa dalam proses komunikasi data terjadi yang namanya

handshaking

Siswa dapat menganalisa proses handshaking yang terjadi pada komunikasi data

Siswa dapat menjelaskan bagaimana proses handshaking itu terjadi

Pendahuluan :

Handshaking yaitu sesi komunikasi data yang berlangsung dari mulai perencanaan komunikasi

sampa dengan komunikasi tersebut selesai. Proses handshaking, diawali proses prakomunikasi, yaitu

proses pencarian host tujuan (destination) oleh host yangbertindaksebagai pengirim. Proses ini

diakhiri dengan kesepakatan kedua belah pihak untuk melaksanakan pertukaran data (connection

establish), yaitu proses pengiriman informasi berupa request dan tanggapan antara kedua belah

pihak.

Dua proses awal ini (prakomunikasi dan connection establish) dapat disebut proses pembentukan

koneksi. Artinya, untuk melakukan komunikasi, perangkat yang dituju harus menerima koneksi

awalan terlebih dahulu sebelum mengirimkan atau menerima data.

Proses yang dilakukan sebelum pengiraiman data terdiari atas:

a. Pengirim (sender) mengirimkan sinyal sinkronisasi (synchronize) terlebih dahulu ke tujuan.

b. Penerima (receiver) mengirimkan balasan dengan sinyal Negotiate Connection.

c. Penerima mengirimkan synchronize ulang, apa benar pengirim akan mengirimkan data.

d. Pengirim membalas dengan sinyal Acknowledge, artinya sudah sipa untuk mengirimkan

data. Sampai tahap ini, prosesnya telah mencapai status connection establish.

e. Kemudian segemen data dikirim.

f. Proses terakhir terjadi pengiriman kode BYE atau FIN ACK atau 200 OK atau kode lainnya.

Wireshark adalah program yang berfungsi untuk mengetahui kejadian yang terjadi pada saat kita melakukan interaksi dengan internet.Dengan wireshark dapat dilihat proses pengiriman data dari komputer ke web yang dituju.berikut ini adalah analisa hasil dari capture yang dilakukan dengan menggunkan wireshark.

Alat & Bahan :

1. Komputer/Laptop yang terkoneksi dengan jaringan komputer.

2. Software Wireshark.

Page 22: Laporan Akhir Yoga

22

3. OS Windows / Linux Ubuntu / Mac OS.

Langkah Kerja :

1. Nyalakan komputer/laptop dan koneksikan dengan jaringan computer.

2. Install software Throughput (dalam hal ini adalah Wireshark) sesuai dengan

sistem operasi yang digunakan.

3. Aktifkan software Wireshark (disini saya menggunakan OS Windows)

Gambar 1.1

4. Dalam menu tersebut pada bagian Interface List kita pilih interface yang akan

kita analisa proses komunikasi datanya.

5. Lalu akan tampil gambar seperti gambar 1.2 dibawah ini.

Gambar 1.2

6. Dengan begitu proses capturing pada interface yang sudah dipilih telah dimulai.

7. buka aplikasi Browser (dalam hal ini kami menggunakan Google Chrome).

Page 23: Laporan Akhir Yoga

23

8. Ketikkan alamat website pada address bar (dalam hal ini

www.translate.google.com)

9. Setelah itu tunggu hingga proses selesai (Done).

Gambar 1.3

10. Buka kembali Wireshark dan klik menu Capture dan klik stop.

11. Setelah itu proses capturing data yang tadi terjadi selama kita membuka situs

google.com akan terekam pada wireshark.

Hasil Praktek :

Gambar 2.1

Page 24: Laporan Akhir Yoga

24

Diagram handshaking (Google Translate)

PAKET LOCAL KONEKSI REMOTE INFO

15 10.36.132.185 64.233.183.100 harp > http [SYN] Seq=0

Win=16384 Len=0 MSS=1460

17 10.36.132.185

64.233.183.100 http > harp [SYN, ACK]

Seq=0 Ack=1 Win=5720 Len=0 MSS=1420

18 10.36.132.185 64.233.183.100 harp > http [ACK] Seq=1 Ack=1 Win=17040 Len=0

19 10.36.132.185

64.233.183.100 GET / HTTP/1.1

20 10.36.132.185 64.233.183.100 http > harp [ACK] Seq=1

Ack=612 Win=6721 Len=0

21 10.36.132.185 64.233.183.100 [TCP segment of a reassembled PDU]

22 10.36.132.185 64.233.183.100 [TCP segment of a reassembled PDU]

23 10.36.132.185

64.233.183.100 harp > http [ACK]

Seq=612 Ack=2841 Win=17040 Len=0

24 10.36.132.185 64.233.183.100 [TCP segment of a reassembled PDU]

25-33

35-48

50-129

131

133-148

152-160

163

168-170

170 10.36.132.185 64.233.183.100 HTTP/1.1 200 OK

(image/x-icon)

Pra

Komunikasi

Connection

Establish

Closing

Page 25: Laporan Akhir Yoga

25

Pada Prakomunikasi Handshaking, terdapat beberapa proses, yaitu:

o Client mengirimkan sinyal sinkronisasi (synchronize) terlebih dahulu ke

tujuan untuk melakukan request.

Gambar 2.2

Pada gambar 2.2 komputer dengan IP 10.36.132.185 ketika memasukkan

www.translate.google.com maka akan mengirimkan data data ke server dan

juga data tersebut akan dikirim ke DNS untuk diketahui IP nya. Setelah IP

diterjemahkan oleh DNS, maka DNS akan mengirimkan kembali IP google

translate ke komputer yang bertanya. Kemudian setelah dilakukan translasi

dari www.translate.google.com ke 64.233.183.100 yang merupakan IP google

translate maka komputer dengan IP 10.36.132.185 melakukan request ke

destination 64.233.183.100 dengan menggunakan protocol TCP. Penggunaan

TCP karena TCP merupakan protocol yang digunakan untuk melakukan

browsing. Pada Transmission Control Protocol di frame 15 terdapat flag SYN

yang bernilai 1 karena pada saat itu komputer melakukan request sehingga

nilai SYN nya bernilai 1.

Flag SYN (synchronize)

Info from Local

Page 26: Laporan Akhir Yoga

26

o Server mengirimkan balasan dengan sinyal Negotiate Connection.

Gambar 2.3

Setelah Komputer dengan IP 10.36.132.185 (lokal) mengirimkan request ke

destination dengan IP 64.233.183.100 (remote : www.translate.google.com) ,

maka google translate akan mengirimkan balasan kesiapannya untuk

mengirim packet data ke computer lokal yang diminta dengan mengirimkan

sinyal berupa flag SYN (synchronize) dan ACK (Acknowledge) yang bernilai 1

dan meminta konfirmasi kembali ke computer client, apakah dia sudah siap

untuk menerima data darinya.

Acknowledge Info (1)

Synchronize Info (1)

SYN & ACK Info

Page 27: Laporan Akhir Yoga

27

o Client mengirimkan sinyal Acknowledge, artinya sudah siap untuk

menerima data dari server.

Gambar 2.4

Setelah remote (google translate) menyatakan kesiapannya untuk mengirim

data ke client, maka client akan mengirimkan kembali sinyal Acknowledge

yang bernilai 1 tanda sudah siap untuk menerima data dari server.

Flag ACK

(Acknowledge)

Info from Client

Page 28: Laporan Akhir Yoga

28

Kemudian segmen data dikirim (connection establish).

Gambar 2.5

Pada gambar 5, menunjukan proses connection establish atau proses komunikasi

datanya. Dimana data dikirim dari www.translate.google.com secara teratur. Terlihat

pada gambar. Pertama-tama server (google) mengirim data HTTP kepada computer

local dengan pertama-tama mengirimkan sinyal ACK bernilai 1 ke client untuk

memastikan bahwa data tersebut bisa sampai ketujuan (client), kemudian server

mulai mengirim data tersebut. Pada gambar terlihat “TCP segment of a reassembled

PDU”, itu artinya TCP mengirim data yang kita request secara bertahap, tidak

disekalikan namun dikirimkan oleh PDU. Komunikasi data ditunjukkan oleh frame

10,11,12,15-33,35-48,50-129,131,133-148,152-160,163,168-171.

Frame 10-83 (!13,!14,!34,!49) GET (GIF89a)

Frame 84-138 (!130,!132) GET (text/javascript)

Pembagian Data

Page 29: Laporan Akhir Yoga

29

Frame 139-157 (!149-!151) GET (application/x-shockwave-flash)

Frame 163-170 (!164-!167) HTTP/1.1 200 OK

Proses terakhir terjadi pengiriman kode BYE atau FIN ACK atau 200 OK atau kode

lainnya.

Gambar 2.6

Ini adalah proses closing dimana artinya proses komunikasi data telah selesai

dilakukan. Biasanya diakhiri oleh server yang mengirimkan data untuk client. Pada

saat mengakhiri komunikasi data selalu ditandai dengan diberikannya sinyal BYE atau

FIN ACK atau 200 OK dsb.

Analisa Praktek :

Pada layer TCP terdapat beberapa flag yang digunakan dalam wireshark:

o Flag URG berfungsi untuk diidentifikasi bahwa bagian dari TCP itu mengandung data yang sangat penting.

Data berupa gambar

icon berhasil dikirim

Page 30: Laporan Akhir Yoga

30

o Flag ACK berfungsi untuk mengetahui apakah data yang dikirimkan sudah diterima atau belum di komputer client

o Flag PSH berfungsi untuk mengindikasi isi dari TCP yang diterima dikomputer client.jika PSH bernilai 1 maka data tidak boleh satu byte pun hilang.jika hilang maka data akan dikirim ulang.

o Flag RST berfungsi untuk mengidentifikasi koneksi yang dibuat akan gagal.Untuk sebuah koneksi TCP yang sedang berjalan (aktif), sebuah segmen dengan flag RST diset ke nilai 1 akan dikirimkan sebagai respons terhadap sebuah segmen TCP yang diterima yang ternyata segmen tersebut bukan yang diminta, sehingga koneksi pun menjadi gagal

o Flag SYN berfungsi untuk mengindikasi bahwa segmen TCP yang bersangkutan mengandung Initial Sequence Number (ISN). Selama proses pembuatan sesi koneksi TCP, Jika melakukan request maka akan memberikan nilai SYN bernilai 1

o Flag FIN berfungsi untuk menandakan bahwa pengirim segmen TCP telah selesai dalam mengirimkan data dalam sebuah koneksi TCP. Ketika sebuah koneksi TCP akhirnya dihentikan (akibat sudah tidak ada data yang dikirimkan lagi), setiap host TCP akan mengirimkan sebuah segmen TCP dengan flag FIN diset ke nilai 1.

Proses Handshaking o Request, Permintaan pengiriman packet data dari local ke remote (dalam hal

ini www.translate.google.com) dengan mengirimkan sinyal flag SYN (synchronize)

o Pemberitahuan Kesiapan Pengiriman data, Proses balasan request yang telah diberikan oleh client sebelumnya kepada server. Sekaligus permohonan konfirmasi siap tidaknya client menerima packet data dengan mengirimkan sinyal flag SYN (synchronize) and ACK (Acknowledge)

o Pemberitahuan Kesiapan Penerimaan data, Proses pengkonfirmasian ulang dari client bahwa dirinya siap menerima data yang akan dikirim oleh server dengan mengirimkan sinyal flag ACK (Acknowledge)

o Proses pengiriman data. Proses tersebut bisa terjadi beberapa kali dalam satu kali sesi handshaking, karena biasanya data yang dikirimkan memiliki banyak bentuk, ada text, images, documents dsb. Semua dikirimkan satu persatu. Apabila data tidak bisa dikirim dalam satu kali kiriman, TCP akan membaginya kedalam beberapa bagian dan akan selalu berusaha agar data tersebut sampai ditujuan.

o Closing, Proses Pengakhiran suatu Komunikasi Data, dimana ditandai dengan adanya flag FIN ACK atau BYE atau 200 OK dsb.

Kesimpulan :

Proses handshaking adalah proses jabat tangan atau negosiasi pada proses pengiriman dan penerimaan data.

Proses handshaking yaitu dari pra komunikasi, connection establish, sampai closing.

Page 31: Laporan Akhir Yoga

31

Flow Control dan Error Control

Program Studi : TKJ

Flow Control dan Error Control

Nama : Yoga Nurdiana N.

Experimen : Diagnosa LAN Kelas : XI TKJ B

No Exp : 3 Instruktur : Pak Rudi Pak Adi

Tujuan :

Siswa dapat membuktikan bahwa dalam proses komunikasi data terjadi yang

namanya handshaking

Siswa dapat menganalisa proses handshaking yang terjadi pada komunikasi data

Siswa dapat menjelaskan bagaimana proses handshaking itu terjadi

Pendahuluan :

Flow Control adalah sebuah proses yang digunakan untuk mengatur rate dari transamisi dta diantara 2 node untuk mencegah pegirimanan data yang terlalu cepat dibanding dengan penermaan data yang lambat. Flow Control utamnya digunakan untuk menghindari bottle neck dengan menyesuaikan data rate atau kecepatan data antara host pengirim dan host penerima. Jadi node yang menerima tidak kelabakan dengan data dari node transmisi karena data yang dikirimkan terlalu cepat. Flow Control akan didukung oleh Congestion Control. Flow Control akan berhasil terjadi jika Congestion Control yang mengatur traffic data juga berhaisl. Ada tiga tipe Flow Control, yaitu :

1. Network Congestion, adalah sebuah mekanisme pencegahan yang menyediakan control terhadap kuantitas transmisi data yang akan masuk ke sebuah device.

2. Windowing Flow Control, adalah sebuah mekanisme yang dugunaan oleh TCP. TCP mengimplementasikan layanan Flow Control yang dimiliki oleh pihak pengirim yang secara terus menerus memantau dan membatasi umlah data yang dikirimkan pada satu waktu. Untuk mencegah pihak penerima menerima Over Buffer.

3. Data Buffer, adalah sebuah mekanisme pencegahan control yang melayani penympanan data yang berlebih.

Error Control adalah satu proses pejaminan paket data sehingga data bisa sampai ditujuan dgn lengkap, tidak rusak dan tidak hilang. Error Control merupakan bagian dari Flow Control. Wireshark adalah program yang berfungsi untuk mengetahui kejadian yang terjadi pada saat kita melakukan interaksi dengan internet.Dengan wireshark dapat dilihat proses pengiriman

data dari komputer ke web yang dituju.berikut ini adalah analisa hasil dari capture yang

dilakukan dengan menggunkan wireshark.

1. Nyalakan komputer/laptop dan koneksikan dengan jaringan computer.

Page 32: Laporan Akhir Yoga

32

2. Install software Throughput (dalam hal ini adalah Wireshark) sesuai dengan

sistem operasi yang digunakan.

3. Aktifkan software Wireshark (disini saya menggunakan OS Windows)

Gambar 1.1

4. Dalam menu tersebut pada bagian Interface List kita pilih interface yang akan

kita analisa proses komunikasi datanya.

5. Lalu akan tampil gambar seperti gambar 1.2 dibawah ini.

Gambar 1.2

6. Dengan begitu proses capturing pada interface yang sudah dipilih telah dimulai.

7. buka aplikasi Browser (dalam hal ini kami menggunakan Google Chrome).

8. Ketikkan alamat website pada address bar (dalam hal ini

www.translate.google.com)

9. Setelah itu tunggu hingga proses selesai (Done).

Page 33: Laporan Akhir Yoga

33

Gambar 1.3

10. Buka kembali Wireshark dan klik menu Capture dan klik stop.

11. Setelah itu proses capturing data yang tadi terjadi selama kita membuka situs

google.com akan terekam pada wireshark.

Hasil Praktek :

- Capturing menggunakan software wireshark.

- Koneksi (Internet) menggunakaninterface :Adapter for generic dialup and VPN

capture.

- Browser yang digunakan adalah Google Chrome.

- Jumlah frame : 52 Frame

- Host IP (komputerkita) : 10.16.132.185

- Remote IP : 64.233.183.100

Page 34: Laporan Akhir Yoga

34

Gambar 2.1

Analisa Praktek :

Gambar 3.1

Ketika proses pengiriman data dari remote kelokal sedang berlangsung, jika ada data yang

hilang maka remote akan memberikan tanda seperti gambar 2.2 bahwa ada segment dari

frame sebelumnya yang hilang. Biasanya bila terjadi error seperti itu, pada wireshark proses

tersebut akan berwarna hitam.

Inilah tanda pertama adanya Error Control dimana Error Control bekerja pada saat ada

kesalahan dalam jalur data, dalam hal ini ada segment yang hilang pada frame tertentu.

Page 35: Laporan Akhir Yoga

35

Gambar 3.2

Setelah computer local mengetahui bahwa ada segment dari frame sebelumya yang hilang

maka computer local akan mengirimkan sinyal acknowledge kepada komputer remote

untuk mengirimkan kembali data yang hilang tersebut, dalam hal ini terjadi pada frame 26.

Setelah sinyal Acknowledge dari computer local diterima oleh computer remote, maka

computer remote akan mengirimkan kembali data yang sebelumnya hilang atau rusak. Bisa

dilihat pada gambar 2.3, pada SEQ/ACK Analysis terdapat bacaan [This is an ACK to the

segment in frame: 26] artinya data yang dikirim sekarang adalah data yang diminta oleh

computer local yang terjadi pada frame 26, karena pada frame 26 computer local meminta

computer remote untuk mengirim kembali data yang hilang atau rusak sebelumnya. Dan

juga pada TCP Analysis flags terdapat bacaan [RTO based on delta from frame:25] artinya

data yang dikirim sekarang adalah data untuk mengganti data pada frame 25 yang diminta

oleh computer local yang hilang.

Disini Error Control bekerja untuk mengembalikan data yang hilang. Hal ini sesuai dengan

fungsi dari error control itu sendiri yaitu menjamin paket data untuk sampai ke penerima

dalam kondisi yang baik atau tidak rusak (tidak hilang). Error control merupakan bagian dari

flow control.

Page 36: Laporan Akhir Yoga

36

Gambar 3.3

Apabila data yang tadi hilang telah berhasil dikirim kembali maka computer local akan

mengirimkan sinyal ACK kembali tanda data tersebut telah berhasil dikirim kembali.

Kesimpulan :

Flow Control : Menjamin sender mengirim segmen sesuai dengan kemampuan pemrosesan receiver.

Congestion Control : Menjamin sender menahan pengiriman data jika traffic network terlalu padat.

Error Control merupaan bagian dari Flow Control.

Page 37: Laporan Akhir Yoga

37

Pengujian IP Address (5 satu network, 5 tidak satu network)

Program Studi : TKJ

Pengujian IP Address

Nama : Yoga Nurdiana N.

Experimen : Diagnosa LAN Kelas : XI TKJ B No Exp : 4 Instruktur : Pak Rudi

Pak Adi

Tujuan :

Siswa mengerti bagaimana cara mengetahui range dari suatu network

Siswa mengetahui cara menentukan Network Address, Broadcast Address, dan

Available Address

Siswa mengetahui host mana saja yang berada dalam satu network

Pendahuluan :

Selain address yang dipergunakan untuk pengenal host, ada beberapa jenis address yang digunakan untuk keperluan khusus dan tidak boleh digunakan untuk pengenal host. Address tersebut adalah : Network Address.

Address ini digunakan untuk mengenali suatu network pada jaringan Internet. Misalkan untuk host dengan IP Address kelas B 167.205.9.35. Tanpa memakai subnet, network address dari host ini adalah 167.205.0.0. Address ini didapat dengan membuat seluruh bit host pada 2 segmen terakhir menjadi 0. Tujuannya adalah untuk menyederhanakan informasi routing pada Internet. Router cukup melihat network address (167.205) untuk menentukan kemana paket tersebut harus dikirimkan. Contoh untuk kelas C, network address untuk IP address 202.152.1.250 adalah 202.152.1.0. Analogi yang baik untuk menjelaskan fungsi network address ini adalah dalam pengolahan surat pada kantor pos. Petugas penyortir surat pada kantor pos cukup melihat kota tujuan pada alamat surat (tidak perlu membaca seluruh alamat) untuk menentukan jalur mana yang harus ditempuh surat tersebut. Pekerjaan "routing" suratsurat menjadi lebih cepat. Demikian juga halnya dengan router di Internet pada saat melakukan routing atas paket-paket data. Broadcast Address.

Address ini digunakan untuk mengirim/menerima informasi yang harus diketahui oleh seluruh host yang ada pada suatu network. Seperti diketahui, setiap paket IP memiliki header alamat tujuan berupa IP Address dari host yang akan dituju oleh paket tersebut. Dengan adanya alamat ini, maka hanya host tujuan saja yang memproses paket tersebut, sedangkan host lain akan mengabaikannya. Bagaimana jika suatu host ingin mengirim paket kepada seluruh host yang ada pada networknya ? Tidak efisien jika ia harus membuat replikasi paket sebanyak jumlah host tujuan. Pemakaian

Page 38: Laporan Akhir Yoga

38

bandwidth akan meningkat dan beban kerja host pengirim bertambah, padahal isi paket-paket tersebut sama. Oleh karena itu, dibuat konsep broadcast address. Host cukup mengirim ke alamat broadcast, maka seluruh host yang ada pada network akan menerima paket tersebut. Konsekuensinya, seluruh host pada network yang sama harus memiliki address broadcast yang sama dan address tersebut tidak boleh digunakan sebagai IP Address untuk host tertentu. Jadi, sebenarnya setiap host memiliki 2 address untuk menerima paket : pertama adalah IP Addressnya yang bersifat unik dan kedua adalah broadcast address pada network tempat host tersebut berada. Address broadcast diperoleh dengan membuat seluruh bit host pada IP Address menjadi 1. Jadi, untuk host dengan IP address 167.205.9.35 atau 167.205.240.2, broadcast addressnya adalah 167.205.255.255 (2 segmen terakhir dari IP Address tersebut dibuat berharga 11111111.11111111, sehingga secara desimal terbaca 255.255). Jenis informasi yang dibroadcast biasanya adalah informasi routing. Netmask.

Adalah address yang digunakan untuk melakukan masking / filter pada proses pembentukan routing supaya kita cukup memperhatikan beberapa bit saja dari total 32 bit IP Address. Artinya dengan menggunakan netmask tidak perlu kita memperhatikan seluruh (32 bit) IP address untuk menentukan routing, akan tetapi cukup beberapa buah saja dari IP address yg kita perlu perhatikan untuk menentukan kemana packet tersebut dikirim. Kaitan antara host address, network address, broadcast address & network mask sangat erat sekali - semua dapat dihitung dengan mudah jika kita cukup paham mengenai bilangan Biner. Jika kita ingin secara serius mengoperasikan sebuah jaringan komputer menggunakan teknologi TCP/IP & Internet, adalah mutlak bagi kita untuk menguasai konsep IP address tersebut. Konsep IP address sangat penting artinya bagi routing jaringan Internet. Kemampuan untuk membagi jaringan dalam subnet IP address penting artinya untuk memperoleh routing yang sangat effisien & tidak membebani router-router yang ada di Internet. Mudah-mudahan tulisan awal ini dapat membuka sedikit tentang teknologi / konsep yang ada di dalam Internet.

Langkah Kerja :

1. Klik Kanan pada Icon Local Areaa connection pada toolbar, lalu klk “open Network Connection”

2. Lalu Klik kanan pada Local Area Connection, lalu klik properties

Page 39: Laporan Akhir Yoga

39

3. Lalu Sorot Internet Protocol lalu klik properties.

4. Lalu atur IP address dan subnet Masknya

Page 40: Laporan Akhir Yoga

Hasil Pengamatan :

IP yang berada dalam 1 network

Host 192.168.100.2/27 melakukan Ping ke Host dengan IP 192.168.100.1/27 Hasilnya sebagai berikut :

Host 192.168.0.2 /26 melakukan Ping ke Host dengan IP 192.168.0.1/26 Hasilnya sebagai berikut :

Host 111.131.141.130/25 melakukan Ping ke Host dengan IP

Page 41: Laporan Akhir Yoga

111.131.141.129/25 Hasilnya sebagai berikut :

Host 200.201.220.2/24 melakukan Ping ke Host dengan IP 200.201.220.1/24 Hasilnya sebagai berikut :

Host 172.32.32.17/28 melakukan Ping ke Host dengan IP 172.32.32.18/28 Hasilnya sebagai berikut :

IP yang tidak Berada dalam 1 Network

Host 172.32.32.33/28 melakukan Ping ke Host dengan IP 172.32.32.17/28 Hasilnya sebagai berikut :

Page 42: Laporan Akhir Yoga

Host 172.32.32.33/28 melakukan Ping ke Host dengan IP 172.32.33.18/28 Hasilnya sebagai berikut :

Host 172.32.32.50/28 melakukan Ping ke Host dengan IP 172.32.33.18/28 Hasilnya sebagai berikut :

Host 172.32.32.33/28 melakukan Ping ke Host dengan IP 172.32.34.1/28 Hasilnya sebagai berikut :

Host 172.32.32.33/28 melakukan Ping ke Host dengan IP 172.32.100.1/28 Hasilnya sebagai berikut :

Page 43: Laporan Akhir Yoga

Kesimpulan :

Sebuah IP dengan IP lain, bisa berada dalam suatu network yang sama apabila memiliki network address yang sama.

Ip Address yang berada dalam satu Network masih dapat saling berhubungan satu sama lain.

10 Kegagalan Koneksi

Program Studi : TKJ

10 Kegagalan Koneksi

Nama : Yoga Nurdiana N.

Experimen : Diagnosa LAN Kelas : XI TKJ B No Exp : 5 Instruktur : Pak Rudi

Pak Adi

Tujuan :

Siswa dapat memahami konsep dari IP address

Siswa dapat mengetahui IP mana saja yang berada dalam satu network.

Siswa dapat mengetahui jawaban-jawaban dari perintah ping.

Pendahuluan :

Range Network adalah panjang network secara logika yang terdiri atas tiga komponen, yaitu

Network Address, Available Address/Usable Address, dan Broadcast Address.

Network Address dan Broadcast Address tidak dapat digunakan sebagai alamat pada host. Hal ini

dikarenakan keduanya mewakili network secara keseluruhan dalam komunikasiya.

-Network Address

-fungsi : untuk mewakili network ketika “penerimaan” paket data. Apabila paket data dikirimkan ke alamat ini maka asumsinya paket data ini dikirimkan ke seluruh network, bukan hanya ke satu host saja. -posisi : address paling awal dari suatu range network -Broadcast Address

Page 44: Laporan Akhir Yoga

-fungsi : mewakili network ketika “pengiriman” paket data. Jika paket data dikirimkan dari alamat

ini, host penerima akan mendeteksi bahwa pengirimnya bukan satu host, melainkan dari satu

network.

-posisi : address paling akhir dari suatu range network

Kedua alamat ini tidak dapat diberikan kepada host. Kalaupun dipaksakan untuk diberikanmaka

system akan menolak untuk menerapkannya.

- Available Address adalah sekumpulan Alamat IP yang diterapkan sebagai alamat host.

-fungsi : digunakan untuk pengalamatan pada host.

-posisi : address yang berada ditengah-tengah dalam suatu range network diantara Network

Address dan Broadcast Address

Alat dan Bahan:

2 buah PC (Tower atau Laptop) yang sudah terinstall OS (dalam hal ini PC1=Windows 7 dan PC2=Windows XP)

Kabel UTP (CrossOver)

Alat tulis

Langkah Kerja:

Hidupkan PC (semuanya).

Hubungkan Kabel UTP/RJ45 ke kedua PC tersebut sehingga saling berhubungan.

Periksa apakah Kabel UTP/RJ45 sudah benar-benar terkoneksi ke kedua PC tersebut.

Apabila sudah, kedua PC buka “Control Panel” → “Network and Internet Connections”

→ “Network Connections” → Double Klick pada “Local Area Network” → Pada “This

connection uses the following items” pilih “Internet Protocol (TCP/IP)” → “Properties”

→ Apabila sudah muncul Window baru pilih “Use the following IP Address” →

Settinglah semuanya sesuai yang diperintahkan.

Lakukan percobaan dengan melakukan pengecekan menggunakan “Command Prompt”

dengan cara Win+R → cmd, atau “Start” → “Program Files” → “Accesorries” →

“Command Prompt” → hingga muncul Window baru. Lalu lakukan pengecekan untuk

mencari kesalahan kegagalan koneksi/command ping.

Amati apa yang terjadi, apabila hasilnya berupa “reply” dari PC lain berarti host tersebut

berada dalam satu network. Tetapi yang dicari sekarang adalah kegagalan koneksi, jadi

cari respon ping selain “Reply”

Page 45: Laporan Akhir Yoga

Ambil Screenshotnya.

Buat laporannya.

Hasil Pengamatan: PC dengan IP

172.168.64.6/28 melakukan Ping ke PC ddengan IP 172.168.64.2/28, dengan hasil :

Lalu Kedua Masking dari Masing-masing PC tersebut diganti menjadi /30 (172.168.64.6/30 172.168.64.2/30), dengan jawaban”Request Time Out” dan “Destination Host Unreachable”, Seperti gambar Berikut :

Page 46: Laporan Akhir Yoga

Lalu PC dengan IP 172.168.64.6/30 diganti IPnya dengan 172.168.64.1/30, dan kedua PC tersebut kembali Tersambung

Lalu Ketika sedang terkoneksi kabel yang menghubungkan kedua PC tersebut dicabut, lalu muncul jawaban “Hardware error” (pada PC 1) dan “General Failure” (pada PC 2).

(pc 1) (pc2)

Page 47: Laporan Akhir Yoga

Lalu saya mencoba melakukan koneksi kembali secara Peer-to-Peer dengan PC pertama memiliki IP Address 172.16.16.254/24 dan PC kedua memiliki IP Address 172.16.16.240/24. Dan melalui PC 2 saya melakukan perintah Pinging dengan perintah “ping 172.16.16.254 –j”, dan muncul jawaban “Bad option specified”

Pada praktek lain, saya mencoba melakukan ping dari PC1 dengan IP 192.168.1.1/24 ke PC2 dengan IP Address 192.168.1.20/24 dengan memasukan perintah “ping 192.168.1.20 –l 65500 –f”, dan muncul jawaban “Packet needs to be fragmented but DF set”.

Kemudian saya melakukan proses pinging lagi dari PC1 dengan IP 192.168.1.1/24 ke PC2 dengan IP Address 192.168.1.20/24 dengan memasukan perintah “ping 192.168.1.20 -6”, dan muncul jawaban “Ping request could not find host 192.168.1.20. please check the name and try again”.

Lalu saya melakukan proses pinging lagi dari PC1 dengan IP 192.168.1.1/24 ke PC2 dengan IP Address 192.168.1.20/24 dengan

Page 48: Laporan Akhir Yoga

memasukan perintah “ping –s 65500 192.168.1.20”, dan muncul jawaban “Bad value for option –s, valid range is from 1-4.”.

Setelah itu saya melakukan proses pinging lagi dari PC1 dengan IP 192.168.1.1/24 ke PC2 dengan IP Address 192.168.1.20/24 dengan memasukan perintah “ping 192.168.1.20 –j 6789”, dan muncul jawaban “Bad parameter 6789”.

Kemudian saya melakukan proses pinging lagi dari PC1 dengan IP 192.168.1.1/24 ke PC2 dengan IP Address 192.168.1.20/24 dengan memasukan perintah “ping –n 10”, dan muncul jawaban “IP Address must be specified”.

Dan Kemudian saya melakukan proses pinging lagi dari PC1 dengan IP 192.168.1.1/24 ke PC2 dengan IP Address 192.168.1.20/24 dengan memasukan perintah “ping 192.168.1.20 -l”, dan muncul jawaban “Value must be supplied for option -l”.

Pada Praktek lain ketika tidak sedang terkoneksi saya mencoba melakukan ping dari PC dengan IP 192.168.64.1/30 ke IP 192.168.64.2/30, dan muncul Jawaban “PING: Transmi t Failure. General Failure”

Page 49: Laporan Akhir Yoga

Analisa:

Macam-macam jawaban dari kesalahan Ping :

Request Time Out Terjadi karena kesalahan koneksi, bisa karena IPnya yang salah, Kabelnya yang tidak benar, atau Network Interface Cardnya yang rusak.

Destination Host Unreachable Terjadi karena berada dalam network yang berbeda atau tidak terkoneksi dengan baik.

Hardware Error Terjadi karena ada hardware yang error, biasanya kalau bukan karena kabelnya bisa juga karena NICnya.

General Failure Terjadi karena adanya pemutusan hubungan secara paksa pada saat proses pengiriman-penerimaan data (dalam proses ping disebut buffer)

Transmit Failure. General Failure. Terjadi pada saat pencobaan ping pada host yang terhubung kedalam sebuah network namun tidak sedang terkoneksi.

Bad option specified Terjadi karena pemasukan perintah “ping [IP Address] –j” karena perintah “-j” digunakan untuk melepaskan rute sumber sepanjang daftar host. Dan biasanya digunakan untuk IPv6.

Packet needs to be fragmented but DF set Terjadi karena pemasukan perintah “ping 192.168.1.20 –l 65500 –f” , yang artiya bahwa kita mencoba mengirim buffer ke destination host 192.168.1.20 dengan ukuran 65500 bytes sekaligus melakukan pengesetan Don’t Fragment pada flag packet yang dikirim, tapi yang terjadi pada praktek ini adalah bahwa packet yang

Page 50: Laporan Akhir Yoga

dikirim menginginkan untuk didefrag sedangkan DF (Don’t Defrag) telah diset maka akhirnya terjadi kesalahan koneksi.

Ping request could not find host …. please check the name and try again Pada praktek ini terjadi karena memasukan command “ping 192.168.1.20 -6” sehingga muncul jawaban “Ping request could not find host 192.168.1.20. please check the name and try again”. Hal ini terjadi karena option “-6” hanya digunakan untuk IPv6 sedangkan dalam hal ini saya menggunakna IPv4. Sehingga koneksi gagal.

Bad value for option –s, valid range is from (…-…) Tejadi karena memasukan nilai yang tidak sesuai dengan criteria optionnya. Dalam hal ini saya memasukan perintah “ping –s 65500 192.168.1.20” sehingga muncul jawaban “Bad value for option –s, valid range is from 1-4.”. Seharusnya saya memasukan nilai dari angka 1-4. Karena option muncul jawaban “Bad value for option –s, valid range is from 1-4.”. karena option “-s” digunakan untuk me-timestamp untuk setiap loncatan count.

Bad parameter …. Terjadi karena memasukan value yang sebenarnya tidak perlu dimasukan, karena tidak dibutuhkan oleh command. Dalam hal ini saya memasukan perintah ping 192.168.1.20 –j 6789”

Address must be specified Terjadi karena tidak memasukan IP Address pada command yang dimasukan.

Value must be supplied for option –l. Terjadi karena tidak memasukan value didepan command yang sebenarnya dibutuhkan oleh command tersebut.

Kesimpulan :

Macam-macam jawaban dari kesalahan Ping : Request Time Out Destination Host Unreachable Hardware Error General Failure Transmit Failure. General Failure. Bad option specified Packet needs to be fragmented but DF set Ping request could not find host …. please check the name and try again Bad value for option –s, valid range is from 1-4 Bad parameter …. Address must be specified Value must be supplied for option -l

Setiap host yang dapat terhubung kedalam sebuah jaringan, maka jawaban dari respon ping adalah “Reply form…”.

Ada berbagai hal yang dapat mengakibatkan kegagalan koneksi, diantaranya kesalahan IP

Address, Kabelnya yang tidak benar, NIC-nya yang tidak benar, Spesifikasi networknya

berbeda dsb.

Page 51: Laporan Akhir Yoga

Pengujian IP Address 2 (Subnetting)

Program Studi : TKJ

Pengujian IP Address 2

Nama : Yoga Nurdiana N. Experimen : Diagnosa LAN Kelas : XI TKJ B

No Exp : 4 Instruktur : Pak Rudi Pak Adi

Tujuan :

Siswa mengerti bagaimana cara mengetahui range dari suatu network

Siswa mengetahui cara menentukan Network Address, Broadcast Address, dan Available

Address

Siswa mengetahui host mana saja yang berada dalam satu network

Pendahuluan :

Selain address yang dipergunakan untuk pengenal host, ada beberapa jenis address yang digunakan untuk keperluan khusus dan tidak boleh digunakan untuk pengenal host. Address tersebut adalah : Network Address.

Address ini digunakan untuk mengenali suatu network pada jaringan Internet. Misalkan untuk host dengan IP Address kelas B 167.205.9.35. Tanpa memakai subnet, network address dari host ini adalah 167.205.0.0. Address ini didapat dengan membuat seluruh bit host pada 2 segmen terakhir menjadi 0. Tujuannya adalah untuk menyederhanakan informasi routing pada Internet. Router cukup melihat network address (167.205) untuk menentukan kemana paket tersebut harus dikirimkan. Contoh untuk kelas C, network address untuk IP address 202.152.1.250 adalah 202.152.1.0. Analogi yang baik untuk menjelaskan fungsi network address ini adalah dalam pengolahan surat pada kantor pos. Petugas penyortir surat pada kantor pos cukup melihat kota tujuan pada alamat surat (tidak perlu membaca seluruh alamat) untuk menentukan jalur mana yang harus ditempuh surat tersebut. Pekerjaan "routing" suratsurat menjadi lebih cepat. Demikian juga halnya dengan router di Internet pada saat melakukan routing atas paket-paket data. Broadcast Address.

Address ini digunakan untuk mengirim/menerima informasi yang harus diketahui oleh seluruh host yang ada pada suatu network. Seperti diketahui, setiap paket IP memiliki header alamat tujuan berupa IP Address dari host yang akan dituju oleh paket tersebut. Dengan adanya alamat ini, maka hanya host tujuan saja yang memproses paket tersebut, sedangkan host lain akan mengabaikannya. Bagaimana jika suatu host ingin mengirim paket kepada seluruh host yang ada pada networknya ? Tidak efisien jika ia harus membuat replikasi paket sebanyak jumlah host tujuan. Pemakaian bandwidth akan meningkat dan beban kerja host pengirim bertambah, padahal isi

Page 52: Laporan Akhir Yoga

paket-paket tersebut sama. Oleh karena itu, dibuat konsep broadcast address. Host cukup mengirim ke alamat broadcast, maka seluruh host yang ada pada network akan menerima paket tersebut. Konsekuensinya, seluruh host pada network yang sama harus memiliki address broadcast yang sama dan address tersebut tidak boleh digunakan sebagai IP Address untuk host tertentu. Jadi, sebenarnya setiap host memiliki 2 address untuk menerima paket : pertama adalah IP Addressnya yang bersifat unik dan kedua adalah broadcast address pada network tempat host tersebut berada. Address broadcast diperoleh dengan membuat seluruh bit host pada IP Address menjadi 1. Jadi, untuk host dengan IP address 167.205.9.35 atau 167.205.240.2, broadcast addressnya adalah 167.205.255.255 (2 segmen terakhir dari IP Address tersebut dibuat berharga 11111111.11111111, sehingga secara desimal terbaca 255.255). Jenis informasi yang dibroadcast biasanya adalah informasi routing. Netmask.

Adalah address yang digunakan untuk melakukan masking / filter pada proses pembentukan routing supaya kita cukup memperhatikan beberapa bit saja dari total 32 bit IP Address. Artinya dengan menggunakan netmask tidak perlu kita memperhatikan seluruh (32 bit) IP address untuk menentukan routing, akan tetapi cukup beberapa buah saja dari IP address yg kita perlu perhatikan untuk menentukan kemana packet tersebut dikirim. Kaitan antara host address, network address, broadcast address & network mask sangat erat sekali - semua dapat dihitung dengan mudah jika kita cukup paham mengenai bilangan Biner. Jika kita ingin secara serius mengoperasikan sebuah jaringan komputer menggunakan teknologi TCP/IP & Internet, adalah mutlak bagi kita untuk menguasai konsep IP address tersebut. Konsep IP address sangat penting artinya bagi routing jaringan Internet. Kemampuan untuk membagi jaringan dalam subnet IP address penting artinya untuk memperoleh routing yang sangat effisien & tidak membebani router-router yang ada di Internet. Mudah-mudahan tulisan awal ini dapat membuka sedikit tentang teknologi / konsep yang ada di dalam Internet.

Langkah Kerja :

Atur Ip address 2 buah PC dengan masking yang sama.

Lalu coba uji koneksi dengan perintah ping.

Lagu ganti masking sehingga kedua ip tersebut tidak satu network.

Kemudian ganti salah satu IP agar kembali menjadi satu network.

Page 53: Laporan Akhir Yoga

Hasil Pengamatan

Praktek 1

IP PC 1

IP PC 2

Ping 172.31.12.4 ke 172.31.12.67 dengan masking /24 :

Page 54: Laporan Akhir Yoga

Kedua masking diganti dengan / 28 :

IP PC 1

IP PC 2

Perintah Ping ketika kedua masking diganti :

Page 55: Laporan Akhir Yoga

Salah satu IP PC diganti menjadi satu network :

Perintah Ping keika salah satu IP PC telah diganti menjadi satu network :

Page 56: Laporan Akhir Yoga

Praktek 2

IP PC 1

IP PC 2

Ping 172.25.10.5 172.25.10.55 dengan masking /26 :

Page 57: Laporan Akhir Yoga

Kedua masking diganti dengan /27 :

IP PC 1

IP PC 2

Perintah ping ketikan kedua masking diganti :

Page 58: Laporan Akhir Yoga

Salah satu IP PC diganti menjadi satu network :

Perintah Ping keika salah satu IP PC telah diganti menjadi satu network :

Page 59: Laporan Akhir Yoga

Praktek 3

IP PC 1

IP PC 2

Ping 21.22.23.24 21.22.24.25 dengan masking /17 :

Page 60: Laporan Akhir Yoga

Kedua masking diganti dengan /28 :

IP PC 1

IP PC 2

Perintah ping ketikan kedua masking diganti :

Page 61: Laporan Akhir Yoga

Salah satu IP PC diganti menjadi satu network :

Perintah Ping ketika salah satu IP PC telah diganti menjadi satu network :

Page 62: Laporan Akhir Yoga

Praktek 4

IP PC 1

IP PC 2

Ping 192.16.26.37/21 192.16.27.37 dengan masking /21 :

Page 63: Laporan Akhir Yoga

Kedua masking diganti dengan /26 :

IP PC 1

IP PC 2

Perintah ping ketikan kedua masking diganti :

Page 64: Laporan Akhir Yoga

Salah satu IP PC diganti menjadi satu network :

Perintah Ping ketika salah satu IP PC telah diganti menjadi satu network :

Page 65: Laporan Akhir Yoga

Praktek 5

IP PC 1

IP PC 2

Ping darri 128.64.32.67 128.64.32.120 dengan masking /25 :

Page 66: Laporan Akhir Yoga

Kedua masking diganti dengan /27 :

IP PC 1

IP PC 2

Perintah ping ketikan kedua masking diganti :

Page 67: Laporan Akhir Yoga

Salah satu IP PC diganti menjadi satu network :

Perintah Ping ketika salah satu IP PC telah diganti menjadi satu network :

Page 68: Laporan Akhir Yoga

Praktek 6

IP PC 1

IP PC 2

Ping dari 32.64.123.37 32.64.50.37 dengan masking /17 :

Page 69: Laporan Akhir Yoga

Kedua masking diganti dengan / 21:

IP PC 1

IP PC 2

Perintah ping ketikan kedua masking diganti :

Page 70: Laporan Akhir Yoga

Salah satu IP PC diganti menjadi satu network :

Perintah Ping ketika salah satu IP PC telah diganti menjadi satu network :

Page 71: Laporan Akhir Yoga

Praktek 7

IP PC 1

IP PC 2

Ping dari 172.16.16.2 172.16.16.25 dengan masking /27 :

Page 72: Laporan Akhir Yoga

Kedua masking diganti dengan /28 :

IP PC 1

IP PC 2

Perintah ping ketikan kedua masking diganti :

Page 73: Laporan Akhir Yoga

Salah satu IP PC diganti menjadi satu network :

Perintah Ping ketika salah satu IP PC telah diganti menjadi satu network :

Page 74: Laporan Akhir Yoga

Praktek 8

IP PC 1

IP PC 2

Ping dari 101.103.104.107 101.103.105.108 dengan masking /18 :

Page 75: Laporan Akhir Yoga

Kedua masking diganti dengan /28 :

IP PC 1

IP PC 2

Perintah ping ketika kedua masking diganti :

Salah satu IP PC diganti menjadi satu network :

Page 76: Laporan Akhir Yoga

Perintah Ping ketika salah satu IP PC telah diganti menjadi satu network :

Page 77: Laporan Akhir Yoga

Praktek 9

IP PC 1

IP PC 2

Ping dari 128.36.7.252 128.36.7.2 dengan masking /24 :

Page 78: Laporan Akhir Yoga

Kedua masking diganti dengan /29 :

IP PC 1

IP PC 2

Perintah ping ketikan kedua masking diganti :

Page 79: Laporan Akhir Yoga

Salah satu IP PC diganti menjadi satu network :

Perintah Ping ketika salah satu IP PC telah diganti menjadi satu network :

Page 80: Laporan Akhir Yoga

Praktek 10

IP PC 1

IP PC 2

Ping dari 123.45.6.6 123.45.6.17 dengan masking /27 :

Page 81: Laporan Akhir Yoga

Kedua masking diganti dengan /29 :

IP PC 1

IP PC 2

Page 82: Laporan Akhir Yoga

Perintah ping ketikan kedua masking diganti :

Salah satu IP PC diganti menjadi satu network :

Perintah Ping ketika salah satu IP PC telah diganti menjadi satu network :

Page 83: Laporan Akhir Yoga

KESIMPULAN

Dua buah IP address dapat saling berhubungan jika kedua IP tersebut berada dalam satu network.

Setiap masking memiliki jumlah anggota IP yang berbeda-beda, semakin kecil maskingnya semakin banyak jumlah anggota IP nya.

Page 84: Laporan Akhir Yoga

Subnetting Menggunakan Teknik CIDR

Program Studi : TKJ

Subnetting Menggunakan Teknik CIDR

Nama : Yoga Nurdiana N.

Experimen : Diagnosa LAN Kelas : XI TKJ B

No Exp : 7 Instruktur : Pak Rudi Pak Adi

Tujuan

Siswa mengetahui bagaimana melakukan subnetting menggunakan teknik CIDR

Siswa mengetahui step-by-step dalam melakukan subnetting menggunakan teknik CIDR

Siswa bisa mengimplementasikan subnetting menggunakan teknik CIDR

Pendahuluan

CIDR (Classless Inter-Domain Routing) adalah metodologi pengalokasian IP address dan routing paket-paket Internet. CIDR diperkenalkan pada tahun 1993 untuk menggantikan arsitektur pengalamatan sebelumnya dari desain classful network di internet dengan tujuan untuk memperlambat pertumbuhan tabel routing pada router di Internet, dan membantu memperlambat cepatnya exhausting dari IPv4 address.

IP Address dapat digambarkan terdiri dari dua kelompok bit pada address.

Bagian paling penting adalah network address yang mengidentifikasi seluruh jaringan atau

subnet dan bagian yang paling signifikan adalah host identifier, yang menyatakan sebuah

interface host tertentu pada jaringan. Divisi ini digunakan sebagai dasar lalu lintas routing

antar jaringan IP dan untuk kebijakan alokasi alamat. Desain classful network untuk

IPv4 berukur network address sebagai satu atau lebih kelompok 8-bit, menghasilkan blok

Kelas A, B, atau C alamat. Classless Inter-Domain Routing mengalokasikan ruang alamat

untuk penyedia layanan Internet dan end user pada bit batas alamat apapun, bukannya

pada segmen 8-bit. Dalam IPv6, bagaimanapun, host identifier memiliki ukuran tetap yaitu

64-bit oleh konvensi, dan subnet yang lebih kecil tidak pernah dialokasikan kepada

pengguna akhir.

Perhitungan IP Address menggunakan metode VLSM adalah metode yang berbeda dengan memberikan suatu Network Address lebih dari satu subnet mask, jika menggunakan CIDR dimana suatu Network ID hanya memiliki satu subnet mask saja, perbedaan yang mendasar disini juga adalah terletak pada pembagian blok, pembagian blok VLSM bebas dan hanya dilakukan oleh si pemilik Network Address yang telah diberikan kepadanya atau dengan kata lain sebagai IP address local dan IP Address ini tidak dikenal dalam jaringan internet, namun tetap dapat melakukan koneksi kedalam jaringan internet, hal ini terjadi dikarenakan jaringan internet hanya mengenal IP Address berkelas.

Page 85: Laporan Akhir Yoga

Alat dan Bahan

Alat Tulis

Langkah Kerja

Kerjakan soal yang diberikan.

Pertanyaan :

Tentukan Alokasi IP Address setiap subnet!

1) 192.168.16.0/20 dengan 64 host dan 4 subnetwork

2) 192.168.4.0/22 dengan 10 host dan 5 subnetwork

3) 192.168.8.0/21 dengan 32 host dan 8 subnetwork

4) 192.168.64.0/23 dengan 60 host dan 4 subnetwork

5) 192.168.48.0/23 dengan 48 host dan 8 subnetwork

Hasil Pengamatan

Jawaban: 1. 192.168.16.0/20 dengan 64 host dan 4 subnetwork

- Range network awal

192.168.16.0 s/d 192.16.31.255

Jumlah IP awal = 2 pangkat 12 = 4096

-Panjang subnetwork

Panjang subnet = jumlah host awal = 4096 = 1024 IP

Subnet 4

Jadi tiap subnet panjangnya adalah 1024 IP dan setara dengan masking : /22

-Alokasi IP Address tiap subnet

1) 192.169.16.0/22 - 192.169.19.255/22

2) 192.169.20.0/22 - 192.169.23.255/22

3) 192.169.24.0/22 - 192.169.27.255/22

4) 192.169.28.0/22 - 192.169.31.255/22

Page 86: Laporan Akhir Yoga

2. 192.168.4.0/22 dengan 10 host dan 5 subnetwork

- Range network awal

192.168.4.0 s/d 192.16.7.255

Jumlah IP awal = 2 pangkat 10 = 1024

-Panjang subnetwork

Panjang subnet = jumlah host awal = 1024 = 128 IP

Subnet 8

Jadi tiap subnet panjangnya adalah 128 IP dan setara dengan masking : /25

-Alokasi IP Address tiap subnet

1) 192.168.4.0/25 - 192.168.4.127/25

2) 192.168.4.128/25 - 192.168.4.255/25

3) 192.168.5.0/25 - 192.168.5.127/25

4) 192.168.5.128/25 - 192.168.5.255/25

5) 192.168.6.0/25 - 192.168.6.127/25

6) 192.168.6.128/25 - 192.168.6.255/25

7) 192.168.7.0/25 - 192.168.7.127/25

8) 192.168.7.128/25 - 192.168.7.255/25

3. 192.168.8.0/21 dengan 32 host dan 8 subnetwork

- Range network awal

192.168.8.0 s/d 192.16.15.255

Jumlah IP awal = 2 pangkat 11 = 2048

-Panjang subnetwork

Panjang subnet = jumlah host awal = 2048 = 256 IP

Subnet 8

Jadi tiap subnet panjangnya adalah 256 IP dan setara dengan masking : /24

-Alokasi IP Address tiap subnet

1) 192.168.8.0/24 - 192.168.8.255/24

2) 192.168.9.0/24 - 192.168.9.255/24

3) 192.168.10.0/24 - 192.168.10.255/24

4) 192.168.11.0/24 - 192.168.11.255/24

5) 192.168.12.0/24 - 192.168.12.255/24

Page 87: Laporan Akhir Yoga

6) 192.168.13.0/24 - 192.168.13.255/24

7) 192.168.14.0/24 - 192.168.14.255/24

8) 192.168.15.0/24 - 192.168.15.255/24

4. 192.168.64.0/23 dengan 60 host dan 4 subnetwork

- Range network awal

192.168.64.0 s/d 192.16.65.255

Jumlah IP awal = 2⁹ = 512

-Panjang subnetwork

Jumlah subnet = jumlah host awal = 512 = 8 IP

Jumlah Host tiap Subnet 64

Jadi jumlah subnet yang dialokasikan adalah 8 subnet dan masing-masing memiliki masking : /26

-Alokasi IP Address tiap subnet

1) 192.168.64.0/26 - 192.168.64.63/26

2) 192.168.64.64/26 - 192.168.64.127/26

3) 192.168.64.128/26 - 192.168.64.191/26

4) 192.168.64.192/26 - 192.168.64.255/26

5) 192.168.65.0/26 - 192.168.65.63/26

6) 192.168.65.64/26 - 192.168.65.127/26

7) 192.168.65.128/26 - 192.168.65.191/26

8) 192.168.65.192/26 - 192.168.65.255/26

5. 192.168.48.0/23 dengan 48 host dan 8 subnetwork

- Range network awal

192.168.48.0 s/d 192.16.49.255

Jumlah IP awal = 2⁹ = 512

-Panjang subnetwork

Jumlah subnet = jumlah host awal = 512 = 8 IP

Jumlah Host tiap Subnet 64

Jadi jumlah subnet yang dialokasikan adalah 8 subnet dan masing-masing memiliki masking : /26

Page 88: Laporan Akhir Yoga

-Alokasi IP Address tiap subnet

1) 192.168.48.0/26 - 192.168.48.63/26

2) 192.168.48.64/26 - 192.168.48.127/26

3) 192.168.48.128/26 - 192.168.48.191/26

4) 192.168.48.192/26 - 192.168.48.255/26

5) 192.168.49.0/26 - 192.168.49.63/26

6) 192.168.49.64/26 - 192.168.49.127/26

7) 192.168.49.128/26 - 192.168.49.191/26

8) 192.168.49.192/26 - 192.168.49.255/26

Kesimpulan

Subnetting menggunakan teknik CIDR dibilang cukup mudah, tetapi banyak host yang terbuang sia-sia karena hanya terfokus pada satu masking.

Alokasi IP Address pada CIDR memiliki masking yang sama.

Page 89: Laporan Akhir Yoga

Subnetting Menggunakan Teknik VLSM

Program Studi : TKJ

Subnetting Menggunakan Teknik VLSM

Nama : Yoga Nurdiana N.

Experimen : Diagnosa LAN Kelas : XI TKJ B No Exp : 8 Instruktur : Pak Rudi

Pak Adi

Tujuan

Siswa mengetahui bagaimana melakukan subnetting menggunakan teknik VLSM

Siswa mengetahui step-by-step dalam melakukan subnetting menggunakan teknik VLSM

Siswa bisa mengimplementasikan subnetting menggunakan teknik VLSM

Pendahuluan

Metode VLSM ataupun CIDR pada prinsipnya sama yaitu untuk mengatasi kekurangan IP Address dan dilakukannya pemecahan Network ID guna mengatasi kekerungan IP Address tersebut. Network Address yang telah diberikan oleh lembaga IANA jumlahnya sangat terbatas, biasanya suatu perusahaan baik instansi pemerintah, swasta maupun institusi pendidikan yang terkoneksi ke jaringan internet hanya memilik Network ID tidak lebih dari 5 – 7 Network ID (IP Public). Dalam penerapan IP Address menggunakan metode VLSM agar tetap dapat berkomunikasi kedalam jaringan internet sebaiknya pengelolaan network-nya dapat memenuhi persyaratan.

routing protocol yang digunakan harus mampu membawa informasi mengenai notasi prefix

untuk setiap rute broadcastnya (routing protocol : RIP, IGRP, EIGRP, OSPF dan lainnya,

bahan bacaan lanjut protocol routing : CNAP 1-2), semua perangkat router yang digunakan

dalam jaringan harus mendukung metode VLSM yang menggunakan algoritma penerus

packet informasi.

Tahapan perihitungan menggunakan VLSM IP Address yang ada dihitung menggunakan CIDR selanjutnya baru dipecah kembali menggunakan VLSM, sebagai contoh :

130.20.0.0/20 Kita hitung jumlah subnet terlebih dahulu menggunakan CIDR, maka didapat 11111111.11111111.11110000.00000000 = /20 Jumlah angka binary 1 pada 2 oktat terakhir subnet adalah 4 maka Jumlah subnet = (2x) = 24 = 16 Maka blok tiap subnetnya adalah :

Page 90: Laporan Akhir Yoga

Blok subnet ke 1 = 130.20.0.0/20 Blok subnet ke 2 = 130.20.16.0/20 Blok subnet ke 3 = 130.20.32.0/20 Dst … sampai dengan Blok subnet ke 16 = 130.20.240.0/20

Selanjutnya kita ambil nilai blok ke 3 dari hasil CIDR yaitu 130.20.32.0 kemudian : - Kita pecah menjadi 16 blok subnet, dimana nilai 16 diambil dari hasil perhitungan subnet pertama yaitu /20 = (2x) = 24 = 16 - Selanjutnya nilai subnet di ubah tergantung kebutuhan untuk pembahasan ini kita gunakan /24, maka didapat 130.20.32.0/24 kemudian diperbanyak menjadi 16 blok lagi sehingga didapat 16 blok baru yaitu : Blok subnet VLSM 1-1 = 130.20.32.0/24 Blok subnet VLSM 1-2 = 130.20.33.0/24

Blok subnet VLSM 1-3 = 130.20.34.0/24 Blok subnet VLSM 1-4 = 130.20.35.0/24 Dst … sampai dengan Blok subnet VLSM 1-16 = = 130.20.47/24

- Selanjutnya kita ambil kembali nilai ke 1 dari blok subnet VLSM 1-1 yaitu 130.20.32.0 kemudian kita pecah menjadi 16:2 = 8 blok subnet lagi, namun oktat ke 4 pada Network ID yang kita ubah juga menjadi 8 blok kelipatan dari 32 sehingga didapat :

Blok subnet VLSM 2-1 = 130.20.32.0/27 Blok subnet VLSM 2-2 = 130.20.32.32/27 Blok subnet VLSM 2-3 = 130.20.33.64/27 Blok subnet VLSM 2-4 = 130.20.34.96/27 Blok subnet VLSM 2-5 = 130.20.35.128/27 Blok subnet VLSM 2-6 = 130.20.36.160/27 Blok subnet VLSM 2-1 = 130.20.37.192/27 Blok subnet VLSM 2-1 = 130.20.38.224/27

Metode VLSM hampir serupa dengan CIDR hanya blok subnet hasil dari CIDR dapat kita bagi lagi menjadi sejumlah Blok subnet dan blok IP address yang lebih banyak dan lebih kecil lagi.

Page 91: Laporan Akhir Yoga

Alat dan Bahan

Alat Tulis

Langkah Kerja

Kerjakan Soal yang diberikan.

Pertanyaan :

Tentukan Alokasi IP Address setiap subnet!

1. Network : 192.168.0.0/24

Subnet :

A = 20 PC

B = 30 PC

C = 120 PC

D = 10 PC

2. Network : 11.12.0.0/21

Subnet :

A = 300 PC

B = 250 PC

C = 100 PC

D = 20 PC

E = 200 PC

F = 150 PC

3. Network : 172.168.0.0/23

Subnet :

A = 10 PC

B = 20 PC

C = 30 PC

D = 40 PC

Page 92: Laporan Akhir Yoga

Hasil Pengamatan

Jawaban : 1. Network : 192.168.0.0/24

-Definisi Range Network

A = 20 + 2 = 22, IP = 32 IP, Mask = /27 : 255.255.255.224

B = 30 + 2 = 32, IP = 32 IP, Mask = /27 : 255.255.255.224

C = 120 + 2 = 122, IP = 128 IP, Mask = /25 : 255.255.255.128

D = 10 + 2 = 12, IP = 16 IP, Mask = /28 : 255.255.255.240

Jumlah IP = 208

-Urutan Subnetwork

C → B → A → D

-Alokasi IP Address

/24 = 256

C = 192.168.0.0/25 - 192.168.0.127/25

B = 192.168.0.128/27 - 192.168.0.159/27

A = 192.168.0.160/27 - 192.168.0.191/27

D = 192.168.0.192/28 - 192.168.0.207/28

-Sisa

192.168.0.207 - 192.168.0.255 = 48

2. Network : 11.12.0.0/21

-Definisi Range Network

A = 300 + 2 = 302, IP = 512 IP, Mask = /23 : 255.255.254.0

B = 250 + 2 = 252, IP = 256 IP, Mask = /24 : 255.255.255.0

C = 100 + 2 = 102, IP = 128 IP, Mask = /25 : 255.255.255.128

D = 20 + 2 = 22, IP = 32 IP, Mask = /27 : 255.255.255.224

E = 200 + 2 = 202, IP = 256 IP, Mask = /24 : 255.255.255.0

Page 93: Laporan Akhir Yoga

F = 150 + 2 = 152, IP = 256 IP, Mask = /24 : 255.255.255.0

Jumlah IP = 1440

-Urutan Subnetwork

A → B → E → F→ C → D

-Alokasi IP Address

/21 = 2048

A = 11.12.0.0/23 - 11.12.1.255/23

B = 11.12.2.0/24 - 11.12.2.255/24

E = 11.12.3.0/24 - 11.12.3.255/24

F = 11.12.4.0/24 - 11.12.4.255/24

C = 11.12.5.0/25 - 11.12.5.127/25

D = 11.12.5.128/27 - 11.12.5.159/27

-Sisa

11.12.5.160 - 11.12.7.255 = 608

3. Network : 172.168.0.0/23

-Definisi Range Network

A = 10 + 2 = 12, IP = 16 IP, Mask = /28 : 255.255.255.240

B = 20 + 2 = 22, IP = 32 IP, Mask = /27 : 255.255.255.224

C = 30 + 2 = 32, IP = 32 IP, Mask = /27 : 255.255.255.224

D = 40 + 2 = 42, IP = 64 IP, Mask = /26 : 255.255.255.192

Jumlah IP = 144

-Urutan Subnetwork

D → C → B → A

-Alokasi IP Address

/23 = 512

D = 172.168.0.0/26 - 172.168.0.63/26

C = 172.168.0.64/27 - 172.168.0.95/27

B = 172.168.0.96/27 - 172.168.0.127/27

A = 172.168.0.128/28 - 172.168.0.143/28

-Sisa

172.168.0.143 - 172.168.1.255 = 368

(512 – 144 = 368)

Page 94: Laporan Akhir Yoga

Kesimpulan

Subnetting menggunakan teknik VLSM merupakan pengembangan dari teknik CIDR

User bisa melakukan subnetting dengan jumlah host yang diinginkan dengan berbagai variasi

Pada subnetting menggunakan teknik VLSM tidak banyak host yang terbuang sia-sia karena tidak terfokus pada satu masking.

Alokasi IP Address pada CIDR memiliki masking yang berbeda tergantung host yang diinginkan.

Page 95: Laporan Akhir Yoga

Routing

Pogram Study : TKJ

ROUTING

Nama : Yoga Nurdiana N.

EXP : Diagnosa LAN Kelas : XI-TKJ-B

No Exp :9 Instruktur : Rudi Haryadi Adi Setiadi

Tujuan

Siswa dapat mengerti bagaimana cara kerja Router

Siswa memahami bagaimana cara untuk mengkonfigurasikan Router

Siswa memahami bagaimana suatu PC bisa terhubung ke PC lain pada network yang berbeda

menggunakan Router

Siswa dapat membuat tabel routing

Pendahuluan

Routing, adalah sebuah proses untuk meneruskan paket-paket jaringan dari satu jaringan ke jaringan lainnya melalui sebuah internetwork. Routing juga dapat merujuk kepada sebuah metode penggabungan beberapa jaringan sehingga paket-paket data dapat hinggap dari satu jaringan ke jaringan selanjutnya. Untuk melakukan hal ini, digunakanlah sebuah perangkat jaringan yang disebut sebagai router. Router-router tersebut akan menerima paket-paket yang ditujukan ke jaringan di luar jaringan yang pertama, dan akan meneruskan paket yang ia terima kepada router lainnya hingga sampai kepada tujuannya

Routing adalah proses dimana suatu item dapat sampai ke tujuan dari satu lokasi ke lokasi lain. Beberapa contoh item yang dapat di-routing : mail, telepon call, dan data. Di dalam jaringan, Router adalah perangkat yang digunakan untuk melakukan routing trafik.

Router atau perangkat-perangkat lain yang dapat melakukan fungsi routing, membutuhkan informasi sebagai berikut :

Alamat Tujuan/Destination Address – Tujuan atau alamat item yang akan dirouting

Mengenal sumber informasi – Dari mana sumber (router lain) yang dapat dipelajari oleh router dan memberikan jalur sampai ke tujuan.

Menemukan rute – Rute atau jalur mana yang mungkin diambil sampai ke tujuan.

Pemilihan rute – Rute yang terbaik yang diambil untuk sampai ke tujuan.

Menjaga informasi routing – Suatu cara untuk menjaga jalur sampai ke tujuan yang sudah diketahui dan paling sering dilalui.

Page 96: Laporan Akhir Yoga

Tabel Routing

Sebuah router mempelajari informasi routing dari mana sumber dan tujuannya yang kemudian ditempatkan pada tabel routing. Router akan berpatokan pada tabel ini, untuk memberitahu port yang akan digunakan untuk meneruskan paket ke alamat tujuan

Jika jaringan tujuan, terhubung langsung (directly connected) di router, Router sudah langsung mengetahui port yang harus digunakan untuk meneruskan paket.

Jika jaringan tujuan tidak terhubung langsung di badan router, Router harus mempelajari rute terbaik yang akan digunakan untuk meneruskan paket. Informasi ini dapat dipelajari dengan cara :

1. Manual oleh “network administrator” 2. Pengumpulan informasi melalui proses dinamik dalam jaringan.

Mengenal Rute Statik dan Dinamik

Ada dua cara untuk memberitahu router bagaimana cara meneruskan paket ke jaringan yang tidak terhubung langsung (not directly connected) di badan router.

Dua metode untuk mempelajari rute melalui jaringan adalah :

Rute Statik – Rute yang dipelajari oleh router ketika seorang administrator membentuk rute secara manual. Administrator harus memperbarui atau meng”update” rute statik ini secara manual ketika terjadi perubahan topologi antar jaringan (internetwork).

Rute Dinamik – Rute secara Dinamik dipelajari oleh router setelah seorang administrator mengkonfigurasi sebuah protokol routing yang membantu menentukan rute. Tidak seperti rute Statik, pada rute Dinamik, sekali seorang administrator jaringan mengaktifkan rute Dinamik, maka rute akan diketahui dan diupdate secara otomatis oleh sebuah proses routing ketika terjadi perubahan topologi jaringan yang diterima dari “internetwork”.

ALAT DAN BAHAN :

PC atau Laptop yang sudah terinstall OS (dalam hal ini Windows 7)

Aplikasi Rekayasa Jaringan (dalam hal ini menggunakan Packet Tracer)

Alat tulis

Page 97: Laporan Akhir Yoga

Langkah kerja :

Buka atau jalankan aplikasi Cisco Packet tracer atau yang memiliki fungsi yang sama.

Lalu buat seperti gambar berikut

a. TOPOLOGI A

Lalu konfigurasi dari pc 1, router1, router2, dan pc2, agar PC1

danPC2 dapat terkoneksi satu sama lain.

Untuk pc1 : Klik pada pc 1 Klik desktop IP Configuration

lalu masukan input seperti gambar berikut :

Page 98: Laporan Akhir Yoga

Untuk Router1 Klik pada router 1 Klik Config lalu pilih

fastethernet 0/1 dan 0/0 untuk mengatur IP dari router dan jangan

lupa untuk menyalakan port status dari router tersebut, lalu untuk

mengatur routing pilih static, seperti gambar berikut :

Page 99: Laporan Akhir Yoga

Untuk Router2 Lakukan hal yang sama dengan router1 :

Page 100: Laporan Akhir Yoga
Page 101: Laporan Akhir Yoga

Lakukan hal yang sama dengan pc1 untuk Konfigurasi PC2 :

b. TOPOLOGI B :

Gambar seperti gambar berikut :

Page 102: Laporan Akhir Yoga

Untuk pc1 : Klik pada pc 1 Klik desktop IP Configuration

lalu masukan input seperti gambar berikut :

Untuk Router1 Klik pada router 1 Klik Config lalu pilih

fastethernet 0/1 dan 0/0 untuk mengatur IP dari router dan jangan

lupa untuk menyalakan port status dari router tersebut, lalu untuk

mengatur routing pilih static, seperti gambar berikut :

Page 103: Laporan Akhir Yoga
Page 104: Laporan Akhir Yoga

Untuk Konfigurasi Router2 lakukan hal yang sama dengan

konfigurasi router1 :

Page 105: Laporan Akhir Yoga

Konfigurasi Router3, lakukan hal yang sama dengan konfigursi

router1 dan 2:

Page 106: Laporan Akhir Yoga
Page 107: Laporan Akhir Yoga

Untuk KOnfigurasi IP pc2 lakukan hal yang sama dengan

pengkonfigurasian pc1 :

Page 108: Laporan Akhir Yoga

c. TOPOLOGI C

Buat Topologi seperti gambar berikut :

Untuk Konfigurasi PC1, 2, 3, dan 4 Klik pada pc Klik desktop IP

Configuration lalu masukan input seperti gambar berikut :

PC1

Page 109: Laporan Akhir Yoga

PC2

PC3

Page 110: Laporan Akhir Yoga

Untuk Router1 Klik pada router 1 Klik Config lalu pilih

fastethernet 0/1 dan 0/0 untuk mengatur IP dari router dan jangan

lupa untuk menyalakan port status dari router tersebut, lalu untuk

mengatur routing pilih static, seperti gambar berikut :

PC4

Page 111: Laporan Akhir Yoga

Untuk konfigurasi router2 dan 3dikarenakan terdiri dari 3 port maka,

gunakan router jenis 2621xm :

Page 112: Laporan Akhir Yoga

Lalu klik pada router tersebut dan matikan router tersebut :

Lalu pilih module NM-1fe-TX

Page 113: Laporan Akhir Yoga

Nyalakan kembali router tersebut :

Lalu klik config :

Page 114: Laporan Akhir Yoga

Untuk konfigurasi IP dan routing Router2 lakukan haal yang sama

dengan konfigurasi router1 :

Page 115: Laporan Akhir Yoga
Page 116: Laporan Akhir Yoga

Untuk konfigurasi IP dan routing Router3 lakukan haal yang sama

dengan konfigurasi router2 :

Page 117: Laporan Akhir Yoga
Page 118: Laporan Akhir Yoga

Hasil Pengamatan

Dari praktek diatas dapat diambil table routing, untuk Topologi A :

No Nama Device IP Address Konfigurasi Routing

1 PC1 10.10.10.1/24 GATEWAY = 10.10.10.2

2 Router1 10.10.10.2/24 12.12.12.0/24 via

11.11.11.2/24 11.11.11.1/24

3 Router2 11.11.11.2/24 10.10.10.0/24 via

11.11.11.1/24 12.12.12.1/24

4 PC2 12.12.12.2/24 GATEWAY = 12.12.12.1/24

Untuk Topologi B, Tabel Routingnya adala sebagai berikut :

No Nama Device IP Address Konfigurasi Routing

1 PC1 20.20.20.1/24 GATEWAY = 20.20.20.2

2 Router1 20.20.20.2/24

40.40.40.0/24 via 30.30.30.2/24

30.30.30.1/24 50.50.50.0/24 via

30.30.30.2/24

3 Router2

30.30.30.2/24 20.20.20.0/24 via

30.30.30.1/24

40.40.40.1/24 50.50.50.0/24 via

40.40.40.2/24

4 Router3 40.40.40.2/24

30.30.30.0/24 via 40.40.40.1/24

50.50.50.1/24 20.20.20.0/24 via

40.40.40.1/24

5 PC2 50.50.50.2/24 GATEWAY =50.50.50.1

Page 119: Laporan Akhir Yoga

Untuk Topologi C Tabel routingnya sebagai berikut :

No Nama Device IP Address Konfigurasi Routing

1 PC1 1.1.1.1/24 Gateway = 1.1.1.2

2 Router1

1.1.1.2/24 3.3.3.0/24 via 2.2.2.2/24

2.2.2.1/24 5.5.5.0/24 via 2.2.2.2/24

6.6.6.0/24 via 2.2.2.2/24

3 PC2 3.3.3.1/24 Gateway = 3.3.3.2

4 Router2

2.2.2.2/24 1.1.1.0/24 via 2.2.2.1/24

3.3.3.2/24 5.5.5.0/24 via 4.4.4.2/24

4.4.4.1/24 6.6.6.0/24 via 4.4.4.2/24

5 Router3

4.4.4.2/24 3.3.3.0/24 via 4.4.4.1/24

5.5.5.1/24 2.2.2.0/24 via 4.4.4.1/24

6.6.6.1/24 1.1.1.0/24 via 4.4.4.1/24

6 PC3 5.5.5.2/24 Gateway = 5.5.5.1

7 PC4 6.6.6.2/24 Gateway = 6.6.6.1

Dari praktek di atas computer yang berada dalam Topologi A dapat terhubung satu

sama lain dengan melakukan pengetesan menggunakan Command Prompt yang ada

pada Packet Tracer itu sendiri:

o PC 1 ke PC 2

Page 120: Laporan Akhir Yoga

o PC 1 ke PC 3

Dari praktek di atas computer yang berada dalam Topologi B dapat terhubung satu

sama lain :

o PC 1 ke PC 2

Page 121: Laporan Akhir Yoga

o PC 1 ke PC 3

Dari praktek di atas computer yang berada dalam Topologi C dapat terhubung satu

sama lain :

o PC 1 ke PC 2

Page 122: Laporan Akhir Yoga

o PC 1 ke PC 3

o PC 1 ke PC 4

Page 123: Laporan Akhir Yoga

o PC 2 ke PC 1

o PC 2 ke PC 3

Page 124: Laporan Akhir Yoga

o PC 2 ke PC 4

o PC 3 ke PC 1

Page 125: Laporan Akhir Yoga

o PC 3 ke PC 2

o PC 3 ke PC 4

Page 126: Laporan Akhir Yoga

o PC 4 ke PC 1

o PC 4 ke PC 2

Page 127: Laporan Akhir Yoga

o PC 4 ke PC 3

Kesimpulan

Gateway digunakan sebagai perantara suatu host untuk menuju Network yang lebih

luas.

Router digunakan sebagai perantara untuk mengirimkan data dari 1 host ke host

lainnya yang berbeda network.

Page 128: Laporan Akhir Yoga

Observasi

Bidang Study : TKJ

OBSERVASI

Nama : Yoga N.N.

Exp : Diagnosa LAN Kelas : XI TKJ B

No. Exp : 10 Instruktur : Pak Rudi Pak Adi

TUJUAN

Siswa dapat melatih jiwa kewirausahaannya.

Siswa dapat meningkatkan kemampuan dalam bidang jaringan computer.

Siswa dapat mengimplementasikan pelajaran jaringan computer yang telah

diajarkan.

PENDAHULUAN

Kami melaksanakan observasi membangun jaringan LAN di Kantor CV. Projaya di jalan inhofftank,

Komplek Jati Permai, Ruko No. 48 Bandung 40243, Telp 022-91751792, Fax 022-5232097. Kantor

operasional : Kantor cabang PT Adira Finance Seluruh Jawa Barat. E-mail :

[email protected].

Jaringan komputer adalah sebuah sistem yang terdiri atas computer dan perangkat jaringan

lainnya yang bekerja bersama-sama untuk mencapai suatu tujuan yang sama. Tujuan dari jaringan

computer adalah membagi suymber daya, untuk berkomunikasi, dan akses informasi. Topologi

diartikan sebagai pola hubungan antarhost yang melakukan komunikasi satu sama lain untuk aplikasi

tertentu. Macam topologi ada :

1. Topologi Bus

2. Topologi Star

3. Topologi Ring

4. Topologi Hybrid

Jaringan computer merupakan kumpulan terminal komunikasi (komunikasi personal) yang saling

terintegrasi melalui media fisik tertentu dalam satu kendali teknis untuk keperluan aplikasi

komunikasi tertentu. Jaringan computer sebagai salah satu aplikasi komunikasi data, dapat

mengirimkan informasi dalam bentuk apapun (teks, suara, maupun gambar) dari suatu computer

(host) dengan terlebih dahulu mengubahnya kedalam bentuk digital unutk selanjutnya dikirimkan ke

computer lain yang terhubung secara fisik maupun logika dengan computer lain.

Page 129: Laporan Akhir Yoga

Tujuan dari jaringan komputer adalah:

Membagi sumber daya: contohnya berbagi pemakaian printer, CPU, memori, harddisk

Komunikasi: contohnya surat elektronik, instant messaging, chatting Akses informasi: contohnya web browsing

Agar dapat mencapai tujuan yang sama, setiap bagian dari jaringan komputer meminta dan memberikan layanan (service). Pihak yang meminta layanan disebut klien (client) dan yang memberikan layanan disebut pelayan (server). Arsitektur ini disebut dengan sistem client-server, dan digunakan pada hampir seluruh aplikasi jaringan komputer.

Simbol – symbol perangkat Jaringan Komputer:

Page 130: Laporan Akhir Yoga

ALAT DAN BAHAN

Kabel Belden UTP CAT 5E

Crimping tools

Konektor RJ 45

Switch (TP-Link 5 ports dan D-Link 8 ports)

Page 131: Laporan Akhir Yoga

Clip Kabel

Page 132: Laporan Akhir Yoga

LANGKAH KERJA

1. Siapkan alat dan bahan.

2. Buatlah Wiring Diagram sesuai dengan struktur bangunan.

3. Gambarkan topology yang akan diimplementasikan pada ruangan.

4. Lakukan instalasi jaringan sesuai dengan topologi yang telah dibuat.

a. Siapakan semua alat dan bahan

b. Letakkan PC yang akan dihubungkan pada tempat yang telah ditentukan

c. Buatlah kabel straight untuk menghubungkan PC dengan Switch

d. Dalam hal ini kami menyusun kabel straight dengan cara, sbb;

Page 133: Laporan Akhir Yoga

Kupas kulit kabel menggunakan crimping tools, ukuran disesuaikan

dengan konektor RJ 45.

Susun warna kabel tersebut sesuai standar, untuk kabel straight

menggunakan standard EIA/TIA 568 B

Page 134: Laporan Akhir Yoga

Pasangkan kabel yang sudah diurutkan ke dalam konektor RJ 45,

pastikan semua kabel telah terhubung.

Setelah tersusun crimp konektor dengan crimping.

Lakukan hal tersebut pada ujung kabel yang lain.

Setelah ke dua ujung kabel dicrimp.

Gunakan LAN tester untuk mencek apakah kabel tersebut telah

tercrimp dengan baik atau tidak.

Buatlah beberapa kabel straight sesuai dengan yang dibutuhkan.

Page 135: Laporan Akhir Yoga

e. Pasang kabel sesuai dengan wiring diagram dan gunakan clip kabel pada

tembok agar kabel tertata dengan benar dan rapi.

Page 136: Laporan Akhir Yoga
Page 137: Laporan Akhir Yoga

f. Tentukan IP address pada setiap computer agar saling terhubung

Host 1 (Server) = 192.168.0.1/24

Host 2 (Client) = 192.168.0.2/24

Host 3 (Client) = 192.168.0.3/24

Host 4 (Client) = 192.168.0.4/24

Host 5 (Client) = 192.168.0.5/24

Host 6 (Client) = 192.168.0.6/24

Host 7 (Client) = 192.168.0.7/24

Host 8 (Client) = 192.168.0.8/24

Host 9 (Client) = 192.168.0.9/24

g. Aktifkan printer sharing dengan cara

Hubungkan printer dengan PC dan pastikan driver printer sudah

terinstall.

Buka control panel >> Printers and Faxes >> klik kanan pada printer

yang akan disharing dan klik sharing…

Page 138: Laporan Akhir Yoga

HASIL PENGAMATAN

Semua instalasi telah selesai dilaksanakan

o Kegiatan pembongkaran kabel yang berada dalam conduit karena sudah tidak

digunakan.

Page 139: Laporan Akhir Yoga
Page 140: Laporan Akhir Yoga

o Kegiatan pengukuran kabel yang akan digunakan.

Page 141: Laporan Akhir Yoga

o Kegiatan crimping dan pemasangan kabel yang digunakan.

Page 142: Laporan Akhir Yoga

o Kegiatan pemasangan clip kabel.

Page 143: Laporan Akhir Yoga

o Kegiatan pengkonfigurasian IP Address dan Printer Sharing.

Page 144: Laporan Akhir Yoga

o Kegiatan pengecekan koneksi.

Page 145: Laporan Akhir Yoga

Computer berhasil terkoneksi satu sama lain.

Page 146: Laporan Akhir Yoga

Printer Sharing telah berhasil diaktifkan

Spesifikasi computer

Nama Device Spesifikasi

Host 1 (Server) Processor : Intel Core 2 Duo RAM : 2GB Harddisk : 120 GB OS : Windows Server 2003 VGA Card : NVIDIA GeForce 8600 GT 256 MB

Host Lainnya Processor : Intel Dual Core RAM : 1GB Harddisk : 120 GB OS : Windows XP Pro VGA Card : Intel GMA 256 MB

Page 147: Laporan Akhir Yoga

BUKTI HASIL OBSERVASI

Page 148: Laporan Akhir Yoga

KESIMPULAN

Dalam mengcrimping kabel pastikan konektor telah tercrimp dengan baik.

Agar kabel tersusun dengan rapi, sebaiknya menggunakan conduit atau clip kabel

yang dipasang ditembok atau dilantai.

Untuk menghubungkan PC dengan switch menggunakan kabel straight.