LAPORAN AKHIR PROYEK PERUBAHAN - LAN RI

111
LAPORAN AKHIR PROYEK PERUBAHAN JUDUL : STRATEGI OPTIMALISASI PENGAWASAN DAN PENGENDALIAN PENGADAAN BARANG DAN JASA MENUJU ZONA INTEGRITAS STAF LOGISTIK POLRI NAMA : NELSON PARDAMEAN PURBA NDH : 26 INSTANSI : KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA PELATIHAN KEPEMIMPINAN NASIONAL TK. I/ ANGKATAN XLV LEMBAGA ADMINISTRASI NEGARA REPUBLIK INDONESIA 2020

Transcript of LAPORAN AKHIR PROYEK PERUBAHAN - LAN RI

Page 1: LAPORAN AKHIR PROYEK PERUBAHAN - LAN RI

LAPORAN AKHIR PROYEK PERUBAHAN

JUDUL :

STRATEGI OPTIMALISASI PENGAWASAN DAN PENGENDALIAN

PENGADAAN BARANG DAN JASA MENUJU ZONA INTEGRITAS STAF

LOGISTIK POLRI

NAMA : NELSON PARDAMEAN PURBA

NDH : 26

INSTANSI : KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA

PELATIHAN KEPEMIMPINAN NASIONAL TK. I/ ANGKATAN XLV

LEMBAGA ADMINISTRASI NEGARA

REPUBLIK INDONESIA

2020

Page 2: LAPORAN AKHIR PROYEK PERUBAHAN - LAN RI

ii STRATEGI OPTIMALISASI PENGAWASAN DAN PENGENDALIAN PENGADAAN BARANG DAN JASA MENUJU ZONA INTEGRITAS STAF LOGISTIK POLRI

KATA PENGANTAR

Puji syukur dipanjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, atas segala berkat dan

anugerah yang dikaruniakan kepada penulis, sehingga mampu menyelesaikan Proyek

Perubahan yang berjudul “STRATEGI OPTIMALISASI PENGAWASAN DAN

PENGENDALIAN PENGADAAN BARANG DAN JASA MENUJU ZONA INTEGRITAS

STAF LOGISTIK POLRI”.

Proyek Perubahan ini merupakan salah satu persyaratan bagi penulis dalam

menyelesaikan rangkaian Pelatihan Kepemimpinan Nasional Tinkat I, Lembaga

Administrasi Negara Republik Indonesia, Angkatan XLV, Tahun 2020, dimana penulis

melakukan perubahan strategis di Instansi Kepolisian Negara Republik Indonesia,

khususnya di Slog Polri. Sehingga dengan adanya Proyek Perubahan ini diharapkan

dapat memberikan sumbangan pemikiran dan terobosan bagi organisasi secara

keseluruhan. Proyek Perubahan ini merupakan suatu kebutuhan strategis yang dapat

meningkatkan kualitas pelayanan publik Polri secara umum dan secara khusus dapat

dipandang sebagai indikator pengungkit penilaian pembangunan Zona Integritas di Slog

Polri dalam menjawab tantangan di masa yang akan datang.

Penulis tidak lupa mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada

seluruh pihak yang telah banyak membantu dalam menyelesaikan Proyek Perubahan

ini, terutama kepada Coach, Bapak DR. MAKHDUM PRIYATNO, Aslog Kapolri bapak

IRJEN POL DRS. AHMAD DOFIRIM, M.Si dan staf, serta Mentor, Bapak BRIGJEN

POL. Drs. IBNU ISTICHA. Tanpa adanya bimbingan dan arahan dari beliau, maka

mustahil tugas ini dapat diselesaikan dengan baik. Selain itu juga, penulis

mengucapkan terima kasih kepada segenap pimpinan/staf Stakeholder yang

mendukung implementasi Proyek Perubahan ini, mulai dari Kepala LKPP, Kemenpan

RB, lembaga internasional ICITAP, Kadivkum Polri, Itwasum Polri, dan seluruh Peserta

PKN Tingkat I Lembaga Administrasi Negara Republik Indonesia Angkatan XLV Tahun

2017, kiranya jalinan persaudaraan ini dapat memberikan arti dikemudian hari. Kiranya

apabila dalam penulisan ini masih ada hal-hal yang kurang berkenan, Penulis

memohon agar kiranya dapat diberikan saran ataupun masukan dalam rangka

penyempurnaan penulisan Proyek Perubahan ini.

JAKARTA, SEPTEMBER 2020.

Page 3: LAPORAN AKHIR PROYEK PERUBAHAN - LAN RI

iii STRATEGI OPTIMALISASI PENGAWASAN DAN PENGENDALIAN PENGADAAN BARANG DAN JASA MENUJU ZONA INTEGRITAS STAF LOGISTIK POLRI

KOMBES POL. NELSON PARDAMEAN PURBA

EXECUTIVE SUMMARY

Dampak perekonomian akibat wabah Covid-19 memerlukan kewaspadaan dan

kehati-hatian dalam penetapan kebijakan serta pengelolaan Keuangan Negara. Peran

aktif dari seluruh instansi pemerintah diperlukan untuk melakukan langkah-langkah

dalam melakukan optimalisasi pengawasan dan pengendalian penggunaan anggaran

pada proses pengadaan barang dan jasa merupakan langkah strategis bagi Slog Polri

untuk dapat mewujudkan Grand Strategy Polri (2005-2025) yang telah memasuki tahap

III yaitu strive for excellence. Slog Polri sebagai pembina pengadaan barang dan jasa di

lingkungan Polri, perlu menata aspek kunci pengadaan melalui strategi optimalisasi

pengawasan dan pengendalian pengadaan barang dan jasa melalui aplikasi “Si Motor

Baja”. Melalui fitur-fitur yang dialokasikan pada layar monitor Aplikasi “Si Motor Baja”

akan memberikan kemudahan pada pelaku pengadaan untuk melakukan assessment

terhadap perkembangan paket pengadaan yang telah dilakukan perikatan.

Aplikasi Si Motor Baja menjadi penting bagi Slog Polri karena terkait dengan era

digitalisasi dalam pelayan publik di bidang pengadaan barang dan jasa yang

merupakan sistem informasi dan monitoring pengadaan barang/jasa di lingkungan Polri

yang berbasis aplikasi dan memiliki peran kunci dalam mewujudkan terselenggaranya

pemenuhan kebutuhan sarana dan prasarana secara akuntabilitas, transparansi dan

berorientasi pada nilai kebermanfaatan (value for money).

Era digitalisasi 4.0 dan tantangan tugas Polri dalam hal pemeliharaan keamanan

dan ketertiban masyarakat; penegakkan hukum; serta perlindungan, pengayoman, dan

pelayanan kepada masyarakat di masa yang akan datang akan semakin kompleks

sehingga Polri perlu melakukan pembinaan SDM di bidang teknologi informasi dan ilmu

komputer yang akan sangat menentukan tingkat keberhasilan Polri dalam menjalankan

tugas-tugasnya sebagai institusi yang Profesional, Modern dan Terpercaya. Selain itu,

adanya trend baru administrasi publik, bahwa adanya keterkaitan (interconnection) dan

saling ketergantungan (interdependence) antara Instansi Pemerintah yang satu dengan

Page 4: LAPORAN AKHIR PROYEK PERUBAHAN - LAN RI

iv STRATEGI OPTIMALISASI PENGAWASAN DAN PENGENDALIAN PENGADAAN BARANG DAN JASA MENUJU ZONA INTEGRITAS STAF LOGISTIK POLRI

Instansi Pemerintah lainya dalam penyelenggaraan kewenangan tertentu memerlukan

kerjasama antar Instansi, baik dilingkungan Pemerintahan maupun pada setor-sektor

Swasta/Bisnis lainnya.

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR EXECUTIVE SUMMARY/ABSTRACT DAFTAR ISI HAL

BAB I : PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG B. NAMA GAGASAN PROYEK PERUBAHAN DAN DESKRIPSI C. TUJUAN PROYEK PERUBAHAN D. MANFAAT PERUBAHAN E. RUANG LINGKUP PROYEK PERUBAHAN F. OUTPUT KUNCI

1 1 3 4 5 7 7

BAB II : RANCANGAN PROYEK PERUBAHAN A. ROADMAP/MILESTONES PROYEK PERUBAHAN B. TATA KELOLA PROYEK C. IDENTIFIKASI DAN ANALISA STAKEHOLDERS D. IDENTIFIKASI POTENSI KENDALA DAN STRATEGI

MENGATASINYA E. FAKTOR PENDUKUNG KEBERHASILAN

9 9

14 18 19

19

BAB III : PELAKSANAAN PROYEK PERUBAHAN A. KONSEP ZONA INTEGRITAS POLRI B. PELAKSANAAN TAHAPAN PROYEK PERUBAHAN C. CAPAIAN PROYEK PERUBAHAN D. PETA STAKEHOLDERS SETELAH PELAKSANAAN PROYEK

PERUBAHAN E. KENDALA INTERNAL DAN EKSTERNAL F. UPAYA MENGATASI KENDALA G. INSTRUMEN MONITORING PELAKSANAAN PROYEK

PERUBAHAN H. LESSON LEARNT

21 21 33 70

75 75 76

87

103

BAB IV : PENUTUP A. KESIMPULAN B. REKOMENDASI

105 105 106

Page 5: LAPORAN AKHIR PROYEK PERUBAHAN - LAN RI

v STRATEGI OPTIMALISASI PENGAWASAN DAN PENGENDALIAN PENGADAAN BARANG DAN JASA MENUJU ZONA INTEGRITAS STAF LOGISTIK POLRI

LAMPIRAN (dilaporkan dalam dokumen tersendiri)

Page 6: LAPORAN AKHIR PROYEK PERUBAHAN - LAN RI

1 STRATEGI OPTIMALISASI PENGAWASAN DAN PENGENDALIAN PENGADAAN BARANG DAN JASA MENUJU ZONA INTEGRITAS STAF LOGISTIK POLRI

BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Pemerintah menyadari bahwa dampak perekonomian akibat wabah

Covid-19 memerlukan kewaspadaan dan kehati-hatian dalam penetapan

kebijakan serta pengelolaan Keuangan Negara. Peran aktif dari seluruh instansi

pemerintah diperlukan untuk melakukan langkah-langkah dalam melakukan

optimalisasi pengawasan dan pengendalian penggunaan anggaran pada proses

pengadaan barang dan jasa. Sudah menjadi opini umum dari masyarakat

Indonesia bahwa proses pengadaan barang dan jasa di lingkungan instansi

pemerintah merupakan proses yang identik dengan waktu yang lama, tidak

efektif, tidak efisien dan penuh dengan birokrasi.

Seiring dengan hal itu, saat ini Grand Strategy Polri (2005-2025)1 telah

memasuki tahap III yaitu strive for excellence yaitu terwujudnya pelayanan publik

yang prima melalui program-program unggulan Polri berbasis pada teknologi

digital. Agenda strive for excellence ini selaras dengan upaya pemerintah dalam

meningkatkan pelayanan publik melalui kebijakan regulasi berdasarkan

Peraturan Presiden Nomor 81 Tahun 2010 Tentang Grand Design Reformasi

Birokrasi dengan pencapaian tiga sasaran hasil utama yaitu peningkatan

kapasitas dan akuntabilitas organisasi, pemerintah yang bersih dan bebas KKN,

serta peningkatan pelayanan publik.

Dalam mencapai tahapan strive for excellence tersebut, Polri

melaksanakan upaya dalam membangun Zona Integritas, sebagaimana yang

dimaklumatkan dalam Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara Dan

1 Surat Keptutusan Kepala Kepolisian Negara Republik Indonesia Nomor: SKEP/360/VI/2005 tanggal 10 Juni 2005.

Page 7: LAPORAN AKHIR PROYEK PERUBAHAN - LAN RI

2 STRATEGI OPTIMALISASI PENGAWASAN DAN PENGENDALIAN PENGADAAN BARANG DAN JASA MENUJU ZONA INTEGRITAS STAF LOGISTIK POLRI

Reformasi Birokrasi Republik Indonesia Nomor 52 Tahun 2014 Tentang

Pedoman Pembangunan Zona Integritas Menuju Wilayah Bebas Dari Korupsi

Dan Wilayah Birokrasi Bersih Dan Melayani Di Lingkungan Instansi Pemerintah.

Zona Integritas (ZI) adalah predikat yang diberikan kepada instansi pemerintah

yang pimpinan dan jajarannya mempunyai komitmen untuk mewujudkan

WBK/WBBM melalui reformasi birokrasi, khususnya dalam hal pencegahan

korupsi dan peningkatan kualitas pelayanan publik.

Dalam membangun Zona Integritas, pimpinan instansi pemerintah

menetapkan satu atau beberapa unit kerja yang diusulkan sebagai Wilayah

Bebas Korupsi/Wilayah Birokrasi Bersih Melayani. Pemilihan unit kerja yang

diusulkan sebagai Wilayah Bebas Korupsi/Wilayah Birokrasi Bersih Melayani

memperhatikan beberapa syarat yang telah ditetapkan, diantaranya: 1) Dianggap

sebagai unit yang penting/strategis dalam melakukan pelayanan publik; 2)

Mengelola sumber daya yang cukup besar, serta 3) Memiliki tingkat keberhasilan

Reformasi Birokrasi yang cukup tinggi di unit tersebut.

SLOG POLRI sebagai pembina pengadaan barang dan jasa Polri,

memenuhi 3 (tiga) kriteria pembangunan Zona Integritas tersebut di atas,

sehingga melalui core business di bidang pengadaan barang dan jasa, SLOG

POLRI perlu menata dari aspek kunci pengadaan yaitu strategi optimalisasi

pengawasan dan pengendalian pengadaan barang dan jasa berbasis Aplikasi

yang mengisyaratkan pada penguasaan dan pengendalian melalui satu tangan

(handphone) yang terkoneksi dengan Aplikasi pengendalian kontrak dan

monitoring di seluruh kegiatan pengadaan barang dan jasa atau Aplikasi “Si

Motor Baja”.

Melalui fitur-fitur yang dialokasikan pada layar monitor Aplikasi “Si Motor

Baja” akan memberikan kemudahan pada pelaku pengadaan untuk melakukan

assessment terhadap perkembangan paket pengadaan yang telah dilakukan

perikatan. Fitur pada Aplikasi mencakup dua dimensi yaitu pengawasan dan

pengendalian pada lingkup internal SLOG POLRI dan lingkup eksternal yang

melibatkan peranserta stakeholder penyedia atau vendor. Melalui implementasi

pengawasan dan pengendalian berbasis Aplikasi tersebut, maka akan terwujud

Page 8: LAPORAN AKHIR PROYEK PERUBAHAN - LAN RI

3 STRATEGI OPTIMALISASI PENGAWASAN DAN PENGENDALIAN PENGADAAN BARANG DAN JASA MENUJU ZONA INTEGRITAS STAF LOGISTIK POLRI

efisiensi dan efektifitas dalam pengadaan barang dan jasa di lingkungan SLOG

POLRI. Pengembangan Aplikasi “Si Motor Baja” dapat disesuaikan dengan

situasi dan kondisi terkini selaras dengan formulasi kebijakan di bidang

pengadaan barang dan jasa di Indonesia.

Dengan adanya Proyek Perubahan “Strategi Optimalisasi Pengawasan

Dan Pengendalian Pengadaan Barang Dan Jasa Menuju Zona Integritas Staf

Logistik Polri” ini maka SLOG POLRI telah melakukan langkah efisiensi dan

efektivitas dari prinsip-prinsip pengadaan yang harus dicapai dalam suatu proses

pengadaan barang dan jasa di lingkungan instansi pemerintahan.

B. NAMA GAGASAN PROYEK PERUBAHAN DAN DESKRIPSI

1. Bahwa Staf Logistik Polri atau yang disebut dengan SLOG POLRI adalah

salah satu Satuan Kerja di lingkungan Mabes Polri yang memiliki nilai

strategis dalam implementasi kebijakan di bidang pengadaan barang dan

jasa Polri;

2. Dalam proses pengadaan barang dan jasa, fungsi pengawasan dan

pengendalian memiliki peran kunci (success key factor) guna mewujudkan

terselenggaranya pemenuhan kebutuhan sarana dan prasarana secara

akuntabilitas, transparan, dan berorientasi pada nilai kebermanfaatan atau

value for money baik dalam jangka pendek, menengah, dan jangka panjang

(milestones);

3. Dalam rangka perwujudan prinsip efesiensi dan efektifitas maka perlu

dilakukan langkah strategis pengawasan dan pengendalian yang berbasis

Aplikasi sehingga memberi kemudahan dalam dinamika pengawasan dan

pengendalian pengadaan barang dan jasa Polri antar pelaku pengadaan

barang dan jasa meliputi: PA, KPA, PPK, Pejabat Pengadaan, Pokja

Pemilihan, Agen Pengadaan, PJPHP/PPHP, Penyelenggara Swakelola, dan

Penyedia;

4. Pengawasan dan pengendalian berbasis Aplikasi memiliki nilai strategis

dalam agenda reformasi birokrasi Polri, sehingga dapat dijadikan sebagai

indikator pengungkit pembangunan Zona Integritas SLOG POLRI yang

Page 9: LAPORAN AKHIR PROYEK PERUBAHAN - LAN RI

4 STRATEGI OPTIMALISASI PENGAWASAN DAN PENGENDALIAN PENGADAAN BARANG DAN JASA MENUJU ZONA INTEGRITAS STAF LOGISTIK POLRI

memiliki 3 (tiga) syarat utama yaitu: bernilai strategis dalam pelayanan publik,

mengelola sumber daya yang cukup besar dan memiliki tingkat keberhasilan

reformasi birokrasi yang cukup tinggi.

MENTOR

1. Nama : Brigjen Pol Drs. Ibnu Isticha

2. Jabatan : Kepala Biro Peralatan SLOG POLRI

3. Alamat kantor : Jl. Raya Bekasi Timur No. 86 Cipinang Jakarta Timur

4. Nomor telepon : 082231999444

5. Alamat email : [email protected]

PROJECT LEADER

1. Nama : Kombes Pol. Nelson Pardamean Purba.

2. Jabatan : Kabag Pengadaan SLOG POLRI

3. Alamat kantor : Jl. Raya Bekasi Timur No. 86 Cipinang Jakarta Timur

4. Nomor telepon : 0813 2585 1000

5. Alamat email : [email protected]

C. TUJUAN PROYEK PERUBAHAN

1. Jangka Pendek (4 Bulan) :

a. Terwujudnya Aplikasi Si Motor Baja sebagai manifestasi strategi

optimalisasi pengawasan dan pengendalian berbasis Aplikasi dan dapat

dipandang sebagai indikator pengungkit penilaian pembangunan Zona

Integritas SLOG POLRI;

b. Terbitnya peraturan Aslog Kapolri sebagai payung hukum pemanfaatan

Aplikasi Si Motor Baja;

Page 10: LAPORAN AKHIR PROYEK PERUBAHAN - LAN RI

5 STRATEGI OPTIMALISASI PENGAWASAN DAN PENGENDALIAN PENGADAAN BARANG DAN JASA MENUJU ZONA INTEGRITAS STAF LOGISTIK POLRI

c. Pencanangan Pembangunan Zona Integritas SLOG POLRI menuju WBK

dan WBBM yang didukung oleh Kemenpan RB, LKPP, KPK, Ombdusman,

Pelaku Penyedia, dan Masyarakat luas;

d. Launching Aplikasi Si Motor Baja (sosialisasi dan pelatihan).

2. Jangka Menengah (1 Tahun) :

a. Tercapainya predikat Zona Integritas SLOG POLRI menuju WBK dan

WBBM;

b. Pengembangan Aplikasi pada level Satuan Kerja yang menyelenggarakan

pengadaan barang dan jasa Polri yang terintegrasi dengan ILMS

(Integrated Logistic Management System);

c. Pengembangan Aplikasi pada Satuan Kerja di Kewilayahan jajaran se-

Indonesia.

3. Jangka Panjang (2 - 3 Tahun) :

a. Standarisasi Aplikasi Si Motor Baja sebagai indikator pengungkit

pembangunan Zona Integritas di segenap satuan kerja Mabes Polri dan

satuan kewilyahan se-Indonesia;

b. Pengembangan fitur Aplikasi mencakup standarisasi kompetensi ahli

pengadaan guna mendukung perwujudan kemandirian dan pusat

keunggulan pengadaan barang dan jasa di Indonesia.

D. MANFAAT PERUBAHAN

1. Manfaat Untuk Organisasi:

a. Polri:

1) Meyakinkan kepada seluruh masyarakat bahwa Polri terus melakukan

upaya dalam mencapai tahapan strive for excellence yang telah

ditetapkan dalam road map atau grand strategy Polri;

2) Meningkatnya komitmen bersama bagi seluruh anggota Polri dalam

mendukung Reformasi Birokrasi Polri dan peningkatan pelayanan

publik yang prima;

Page 11: LAPORAN AKHIR PROYEK PERUBAHAN - LAN RI

6 STRATEGI OPTIMALISASI PENGAWASAN DAN PENGENDALIAN PENGADAAN BARANG DAN JASA MENUJU ZONA INTEGRITAS STAF LOGISTIK POLRI

3) Memastikan kepada seluruh stakeholder bahwa pengadaan barang

dan jasa di lingkungan Polri yang dibiayai oleh Anggaran Pendapatan

dan Belanja Negara dapat dilaksanakan secara tertib, efektif dan

efisien.

b. SLOG POLRI

1) Meningkatkan komitmen personel Polri mulai dari unsur pimpinan

sampai dengan unsur pelaksana pengadaan barang dan jasa SLOG

POLRI;

2) Meningkatkan sistem pengawasan dan pengendalian pengadaan

barang dan jasa yang berorientasi pada value for money;

3) Terjadi perubahan pola pikir dan budaya kerja menuju WBK/WBBM;

4) Menurunnya resiko kegagalan karena resistensi terhadap perubahan.

5) Meningkatnya penggunaan teknologi informasi dalam proses

pengadaan barang dan jasa;

6) Meningkatnya profesionalisme personel meliputi: manajemen

perubahan, penataan tatalaksana, penataan sistem manajemen SDM,

penguatan akuntabilitas kinerja, penguatan pengawasan, dan

penguatan kualitas pelayanan publik.

c. Pelaku Pengadaan:

1) Meningkatnya akuntabilitas kinerja pelaku pengadaan;

2) Memenuhi prinsip efesiensi (paperless) dan efektifitas dalam

pengadaan barang dan jasa di lingkungan Polri;

3) Adanya transparasi dalam pelayanan publik.

2. Manfaat Untuk Masyarakat/ Penyedia:

a. Terciptanya keterbukaan informasi publik;

b. Keitkutsertaan dalam monitoring dan evaluasi pengadaan barang dan

jasa;

c. Meningkatnya kepatuhan terhadap pengelolaan keuangan negara;

Page 12: LAPORAN AKHIR PROYEK PERUBAHAN - LAN RI

7 STRATEGI OPTIMALISASI PENGAWASAN DAN PENGENDALIAN PENGADAAN BARANG DAN JASA MENUJU ZONA INTEGRITAS STAF LOGISTIK POLRI

d. Meningkatnya indeks kepuasan masyarakat terhadap penyelenggaraan

pelayanan publik.

E. RUANG LINGKUP PROYEK PERUBAHAN

Bahwa dalam ruang lingkup rancangan proyek perubahan ini, meliputi:

1. Strategi, mencakup milestones dalam jangka pendek (periode 4 bulan),

jangka menengah (periode 6 s/d 12 bulan), dan jangka panjang (periode 1

sampai dengan 2 tahun atau lebih);

2. Optimalisasi Pengawasan dan Pengendalian, yaitu pengembangan pola

power on hand atau penguasaan dalam satu tangan melalui handphone yang

terkoneksi dengan Aplikasi Motor Baja (Monitoring Pengadaan Barang dan

jasa) guna mengawasi dan mengendalikan pengadaan barang dan jasa di

lingkungan SLOG POLRI, Satker Mabes Polri, dan satuan kewilayahan se-

Indonesia;

3. Pengadaan Barang dan jasa, yaitu paket pengadaan sesuai dengan DIPA

pada SLOG POLRI, Satker Mabes Polri, dan Satuan Kewilayahan se-

Indonesia dan/atau yang bersumber dari anggaran lainnya;

4. Zona Integritas Staf Logistik Polri, yaitu pencapaian predikat Zona Integritas

menuju Wilayah Bebas dari Korupsi (WBK) dan Wilayah Birokrasi Bersih

Melayani (WBBM) pada Satker SLOG POLRI sebagai satker pembina

pengadaan di lingkungan Polri yang memiliki nilai strategis dalam pelayanan

publik, mengelola sumber daya yang cukup besar, dan memiliki tingkat

keberhasilan reformasi birokrasi yang cukup tinggi

F. OUTPUT KUNCI

Proyek perubahan ini diharapkan akan menghasilkan output sebagai berikut :

No Waktu Output

1. Jangka Pendek (4 Bulan) a. Sprint Aslog Kapolri tentang penunjukan

Mentor, Project Leader, dan Tim Efektif

Pelaksanaan Proyek Perubahan;

Page 13: LAPORAN AKHIR PROYEK PERUBAHAN - LAN RI

8 STRATEGI OPTIMALISASI PENGAWASAN DAN PENGENDALIAN PENGADAAN BARANG DAN JASA MENUJU ZONA INTEGRITAS STAF LOGISTIK POLRI

b. Design optimalisasi pengawasan dan

pengendalian berbasis Aplikasi;

c. Pengajuan design Aplikasi sebagai indikator

pengungkit pembangunan Zona Integritas

SLOG POLRI.

d. Pencanangan Pembangunan Zona Integritas

SLOG POLRI.

e. Peraturan Aslog Kapolri.

2. Jangka Menengah

(1Tahun)

a. Mendapat Predikat Zona Integritas;

b. Pengembangan Aplikasi ke Satker Mabes

Polri Lainnya;

c. Pengembangan Aplikasi ke Satuan

Kewilayahan Polda Se-Indonesia;

d. Penyusunan draf Peraturan Kepolisian atau

Peraturan Kapolri.

3. Jangka Panjang

(2 – 3 Tahun)

a. Pengembangan fitur Aplikasi yang

terintegrasi dengan big data ILMS (Integrated

Logistic Management System) dan/atau

Aplikasi POLISIKU di Divtik Polri.

b. Optimalisasi Pengawasan dan pengendalian

berbasis Aplikasi pada Pengadaan Khusus

seperti masa darurat dsb.

c. Pengembangan kerja sama dengan Lembaga

ICITAP dan LKPP dan pemberdayaan

strategi pengawasan dan pengendalian

berbasis Aplikasi termasuk fitur standarisasi

kempetensi ahli pengadaan barang dan jasa

tahun 2023.

d. Dengan terselenggaranya Aplikasi Si Motor

Baja di segenap Satker dan Satwil maka

dapat dijadikan sebagai standarisasi

Page 14: LAPORAN AKHIR PROYEK PERUBAHAN - LAN RI

9 STRATEGI OPTIMALISASI PENGAWASAN DAN PENGENDALIAN PENGADAAN BARANG DAN JASA MENUJU ZONA INTEGRITAS STAF LOGISTIK POLRI

pembangunan Zona Integritas di lingkungan

Polri.

Page 15: LAPORAN AKHIR PROYEK PERUBAHAN - LAN RI

10 STRATEGI OPTIMALISASI PENGAWASAN DAN PENGENDALIAN PENGADAAN BARANG DAN JASA MENUJU ZONA INTEGRITAS STAF LOGISTIK POLRI

BAB II

RANCANGAN PROYEK PERUBAHAN

A. ROADMAP/MILESTONES PROYEK PERUBAHAN

No Tahapan Kegiatan Waktu

1 Jangka Pendek 4 Bulan

a. Strategi Optimalisasi Pengawasan dan Pengendalian

berbasis Aplikasi:

1) Melaksanakan rapat pembahasan design Aplikasi

dengan Tim IT Aplikasi Motor Baja.

2) Melaksanakan rapat terpadu dengan tim efektif

dalam rangka seminar rancangan proyek perubahan.

3) Melaksanakan rapat terpadu bersama tim pokja

pembangunan Zona Integritas.

4) Melaksanakan rapat dengan Itwasum Polri, Srena

Polri, dan Satker lainnya dalam rangka asistensi

kesiapan penilaian pembangunan Zona Integritas;

5) Melaksanakan rapat pemantapan dengan LKPP,

BPKP, ICITAP, dan stakeholder terkait;

6) Pencanangan Pembangunan Zona Integritas SLOG

POLRI menuju WBK dan WBBM

b. Terciptanya Aplikasi Si Motor Baja:

1) Melaksanakan rapat dengan Tim Aplikasi Si Motor

Baja secara simultan dan berkelanjutan.

2) Melaksanakan rapat penyelarasan dengan Tim Pokja

Page 16: LAPORAN AKHIR PROYEK PERUBAHAN - LAN RI

11 STRATEGI OPTIMALISASI PENGAWASAN DAN PENGENDALIAN PENGADAAN BARANG DAN JASA MENUJU ZONA INTEGRITAS STAF LOGISTIK POLRI

Zona Integritas dan paparan proposal Aplikasi Si

Motor Baja di depan pimpinan dan tim pokja Zona

Integritas.

3) Melaksanakan rapat dengan Divkum Polri dalam

rangka penyusunan regulasi Aplikasi Si Motor Baja.

4) Melaksanakan launching Aplikasi “Si Motor Baja”.

c. Terciptanya Aplikasi “Si Motor Baja” Sebagai indikator

pengungkit pembangunan Zona Integritas:

1) Melaksanakan rapat dengan tim asistensi dari

Kemenpan RB.

2) Rapat tim Pokja I – VI membahas Aplikasi Si Motor

Baja sebagai indikator pengungkit penilaian

Pembangunan Zona Integritas SLOG POLRI menuju

WBK dan WBBM.

3) Melaksanakan rapat evaluasi lanjutan.

d. Terwujudnya Komitmen Staf Untuk Mendukung Proyek

Perubahan Dalam Pembangunan Zona Integritas SLOG

POLRI menuju WBK dan WBBM:

1) Memberikan sosialisasi kepada seluruh staf di SLOG

POLRI tentang pentingnya Proyek Perubahan

“Strategi Optimalisasi Pengawasan dan

Pengendalian Pengadaan Barang dan jasa menuju

Zona Integritas Staf Logistik Polri”.

2) Melaporkan hasil pelaksanaan Aplikasi “Si Motor

Baja” kepada Aslog Kapolri.

Page 17: LAPORAN AKHIR PROYEK PERUBAHAN - LAN RI

12 STRATEGI OPTIMALISASI PENGAWASAN DAN PENGENDALIAN PENGADAAN BARANG DAN JASA MENUJU ZONA INTEGRITAS STAF LOGISTIK POLRI

2 Jangka Menengah 1 Tahun

a. Tercapainya Predikat Zona Integritas SLOG POLRI

Menuju WBK dan WBBM:

1) Melaksanakan rapat secara intens dengan

stakeholder guna mendukung penilaian

pembangunan Zona Integritas SLOG POLRI;

2) Menyelenggarakan rapat terpadu dalam rangka

memelihari konsistensi dan advokasi lainnya.

b. Pengembangan Aplikasi ke Satker Mabes Polri:

1) Melaksanakan rapat koordinasi dengan 8 (delapan)

satker Mabes Polri yang terlibat dalam pengadaan

Barang dan jasa Polri;

2) Melaksanakan sosialisasi Peraturan Aslog Kapolri

tentang Pemberdayaan pengawsan dan

pengendalian berbasis Aplikasi dalam pengadaan

Barang dan jasa Polri ke seluruh Satker Mabes Polri

dan Biro Logistik Polda jajaran.

c. Pengembangan Aplikasi Si Motor Baja ke Satuan

Kewilayahan Se-Indonesia:

1) Melaksanakan rapat kerja teknis pengemban tugas

logistik Satker Mabes Polri dan biro Logistik Polda

Jajaran se-Indonesia.

2) Membangunan MoU pengembangan Aplikasi Si

Motor Baja sebagai strategi optimalisasi pengawasan

dan pengendalian berbasis Aplikasi.

d. Penyusunan draf Regulasi pengembangan Aplikasi Si

Motor Baja pada segenap satuan kerja dan satuan

kewilayahan Polda jajaran:

1) Melaksanakan rapat koordinasi dengan Divkum Polri

dengan melibatkan Divhumas dan Divtik Polri;

Page 18: LAPORAN AKHIR PROYEK PERUBAHAN - LAN RI

13 STRATEGI OPTIMALISASI PENGAWASAN DAN PENGENDALIAN PENGADAAN BARANG DAN JASA MENUJU ZONA INTEGRITAS STAF LOGISTIK POLRI

2) Berkoordinasi dengan penyedia/vendor.

3 Jangka Panjang 2-3 Tahun

a. Pengembangan Fitur Aplikasi yang terintegrasi denga

Big Data ILMS dan/atau Aplikasi sentral POLISIKU:

1) Melaksanakan rapat koordinasi dengan Divitik dan

SOPS Polri;

2) Mengintegrasikan Aplikasi Si Motor Baja secara

terpadu sehingga dapat diakses oleh segenap jajaran

perihal perkembangan pengadaan barang dan jasa di

lingkungan Polri.

b. Optimalisasi pengawasan dan pengendalian

berbasis Aplikasi pada pengadaan khusus:

1) Melaksanakan rapat koordinasi dengan LKPP,

Menkeu, SRENA Polri, dan DIVKUM Polri;

2) Menambahkan fitur tambahan tentang pengadaan

khusus.

c. Pengembangan kerjasama dengan Lembaga ICITAP

dan LKPP dalam rangka pemberdayaan pengawasan

dan pengendalian berbasis Aplikasi meliputi

standarisasi kompetensi ahli pengadaan barang dan

jasa pada pada Aplikasi Si Motor Baja;

1) Melaksanakan review implementasi Aplikasi Si Motor

Baja;

2) Menambahkan fitur assessment kompetensi Ahli

Pengadaan yang akan mulai digelar pada tahun

2023.

d. Terwujudnya pengembangan Aplikasi Si Motor Baja

pada pengemban pengadaan di setiap satker Mabes

Polri dan biro logisitik Polda jajaran se-Indonesia

sehingga layak dijadikan sebagai standarisasi

pembangunan Zona Integritas:

Page 19: LAPORAN AKHIR PROYEK PERUBAHAN - LAN RI

14 STRATEGI OPTIMALISASI PENGAWASAN DAN PENGENDALIAN PENGADAAN BARANG DAN JASA MENUJU ZONA INTEGRITAS STAF LOGISTIK POLRI

B. TATA KELOLA PROYEK

NO TIM EFEKTIF PERAN/HUBUNGAN

1.

Mentor − Bertindak sebagai pembimbing dalam penentuan

tema proyek perubahan.

− Memberi dukungan teknis dan moril dalam menyusun

Rancangan Proyek Perubahan.

− Memberikan dukungan yang konkret dalam

mengerahkan sumber daya yang diperlukan dalam

melaksanakan dan menyelesaikan proyek

perubahan.

− Mendampingi saat pelaksanaan Laboratorium

Kepemimpinan.

2. Coach − Memberikan bimbingan dan arahan serta motivasi

kepada peserta Diklat untuk mengimplementasikan

proyek perubahan.

− Melakukan monitoring kegiatan peserta selama

proses Taking Ownership.

− Melakukan koordinasi dengan Mentor untuk

membantu peserta, apabila peserta mengalami

permasalahan selama tahap Taking Ownership

maupun tahap Laboratorium Kepemimpinan.

− Memastikan bahwa pelaksanaan proyek perubahan

berjalan dengan baik.

1) Melakukan review secara berkelanjutan;

2) Membangun MoU dengan stakeholder terkait guna

mendukung pengawasan dan pengendalian berbasis

Aplikasi pada setiap level pengadaan barang dan

jasa Polri.

Page 20: LAPORAN AKHIR PROYEK PERUBAHAN - LAN RI

15 STRATEGI OPTIMALISASI PENGAWASAN DAN PENGENDALIAN PENGADAAN BARANG DAN JASA MENUJU ZONA INTEGRITAS STAF LOGISTIK POLRI

NO TIM EFEKTIF PERAN/HUBUNGAN

3. Project

Leader

− Merumuskan gagasan proyek perubahan dengan

permasalahan yang dihadapi oleh Polri dalam

memberdayakan fungsi pengawasan dan

pengendalian pengadaan barang dan jasa Polri;

− Bersikap proaktif untuk berkomunikasi dengan

Mentor dan Coach.

− Menggalang komunikasi dan koordinasi dengan

stakeholder terkait (internal dan eksternal).

− Mempersiapkan administrasi untuk kerjasama

dengan stakeholder terkait (internal dan eksternal).

− Mempersiapkan sumber daya yang dibutuhkan untuk

pelaksanaan proyek perubahan.

− Membangun strategi komunikasi efektif ke semua lini

atau stakeholder terkait;

− Mengkaji fitur Aplikasi Si Motor Baja yang relevan

dengan fungsi pengawasan dan pengendalian efektif

dalam pengadaan barang dan jasa Polri.

− Mengajukan rancangan Proper guna dijadikan

sebagai indikator pengungkit dan penilaian

pembangunan Zona Integritas SLOG POLRI.

− Melakanakan evaluasi secara bertahap dan

berkelanjutan rancanganan Aplikasi sampai dengan

perumusan dan pengesahan regulasi Peraturan

Aslog Kapolri;

− Membentuk Tim efektif guna mendukung

terselenggaranya Aplikasi “Si Motor Baja”.

− Melakukan pelaksanaan keseluruhan tahapan yang

telah dirancang dengan mendayagunakan seluruh

sumber daya yang dimiliki.

Page 21: LAPORAN AKHIR PROYEK PERUBAHAN - LAN RI

16 STRATEGI OPTIMALISASI PENGAWASAN DAN PENGENDALIAN PENGADAAN BARANG DAN JASA MENUJU ZONA INTEGRITAS STAF LOGISTIK POLRI

NO TIM EFEKTIF PERAN/HUBUNGAN

− Menyusun Laporan Proyek Perubahan.

− Menyampaikan Laporan dalam seminar Laboratorium

Kepemimpinan.

4.

TIM PERUMUS

APLIKASI

MOTOR BAJA

− Membantu Project Leader untuk menginventarisir

kebutuhan informasi yang akan ditampilkan dalam

fitur Aplikasi;

− Membantu Project Leader melakukan assessment

fitur Aplikasi;

− Membantu Project Leader untuk menyusun dan

mengeksplorasi fitur Aplikasi yang relevan dan

kontemporer dengan pengawasan dan pengendalian

pengadaan barang dan jasa Polri.

− Membantu Project Leader untuk menyiapkan sarana

dan prasarana dalam fitur Aplikasi Si Motor Baja.

5. TIM PERUMUS REGULASI APLIKASI

− Membantu Project Leader untuk mengadakan rapat

pembahasanan rancangan regulasi Aplikasi Si Motor

Baja.

− Membantu Project Leader untuk menghimpun

masukan dan merekomendasikan regulasi yang akan

dijadikan sebagai payung hukum;

− Membantu Project Leader untuk mengajukan draf

regulasi yang akan disahkan oleh pejabat yang

berkompeten.

− Membantu Project Leader untuk menyiapkan sarana

dan prasarana dalam perumusan regulasi.

6. TIM PROMOSI ATAU PAMERAN

− Membantu Project Leader untuk mendesign bentuk

promosi yang terbaik dalam rangka implementasi

pengawasan dan pengendalian berbasis Aplikasi;

− Membantu Project Leader untuk mempersiapkan

Page 22: LAPORAN AKHIR PROYEK PERUBAHAN - LAN RI

17 STRATEGI OPTIMALISASI PENGAWASAN DAN PENGENDALIAN PENGADAAN BARANG DAN JASA MENUJU ZONA INTEGRITAS STAF LOGISTIK POLRI

NO TIM EFEKTIF PERAN/HUBUNGAN

kebutuhan promosi Aplikasi Si Motor Baja.

− Membantu Project Leader untuk melaunching dan

mensosialisasikan Aplikasi Si Motor Baja dengan

pemberdayaan media sosial .

− Membantu Project Leader untuk menyiapkan sarana

dan prasarana dalam pelaksanaan promosi Aplikasi

Sidak “Motor Baja”.

Keterangan:

= Merupakan komunikasi yang bersifat dua arah atau Koordinasi.

= Merupakan komunikasi yang bersifat satu arah atau Perintah.

Page 23: LAPORAN AKHIR PROYEK PERUBAHAN - LAN RI

18 STRATEGI OPTIMALISASI PENGAWASAN DAN PENGENDALIAN PENGADAAN BARANG DAN JASA MENUJU ZONA INTEGRITAS STAF LOGISTIK POLRI

C. IDENTIFIKASI DAN ANALISA STAKEHOLDERS

1. High Influence, High Interest (Promoters)

Kelompok ini adalah stakeholder pemegang kepentingan yang memiliki interest

dan kekuatan tinggi terhadap adanya proyek perubahan karena sangat

berkepentingan langsung. Stakeholders ini adalah: SLOG POLRI, Srena Polri,

Itwasum Polri, Kemenpan RB, LKPP, BPKP, KPK, Ombudsman.

2. Low Influence, High Interest (Defenders)

Kelompok ini adalah stakeholder yang tingkat pengaruhnya rendah, akan tetapi

memiliki tingkat kepentingan tinggi terhadap proyek perubahan. Stakeholder ini

adalah: SSDM Polri, Penyedia/Vendor, Swakelola, dan Perguruan tinggi.

3. Low Influence, Low Interest (Apathetics)

Kelompok ini adalah stakeholder yang apatis karena tidak memiliki pengaruh

dan kepentingan terhadap proyek perubahan meliputi; Masyarakat Rural, LSM,

Ormas, Satker.

4. High Influence, Low Interest (Latens)

Kelompok ini adalah stakeholder yang memiliki pengaruh besar terhadap

suksesnya proyek perubahan, tetapi tingkat kepentingannya rendah.

Stakeholders ini adalah: Kemenkeu, Divkum Polri, Divtik Polri, Srena Polri dan

Divhumas Polri.

Page 24: LAPORAN AKHIR PROYEK PERUBAHAN - LAN RI

19 STRATEGI OPTIMALISASI PENGAWASAN DAN PENGENDALIAN PENGADAAN BARANG DAN JASA MENUJU ZONA INTEGRITAS STAF LOGISTIK POLRI

D. IDENTIFIKASI POTENSI KENDALA DAN STRATEGI MENGATASINYA

Identifikasi terhadap potensi masalah dalam Proyek Perubahan ini diperkirakan

adalah sebagai berikut:

1. Adanya resistensi berupa sikap pesimistik personel SLOG POLRI, Satker

lainnya dan Pelaku Pengadaan.

2. Koordinasi lintas sektoral atau stakeholder terkait dalam rangka

percepatan implementasi proyek perubahan dan penilaian pembangunan

Zona Integritas SLOG POLRI.

3. Lemahnya daya ikat dalam implementasi proyek perubahan pengawasan

dan pengendalian berbasis aplikasi karena belum tersedianya payung

hukum.

Adapun solusi dalam menghadapi potensi masalah tersebut adalah dengan

melakukan:

1. Menyelenggarakan sosialisasi rancangan proyek perubahan secara

berkelanjutan, membangun komitmen bersama, dan pencanangan

pembangunan Zona Integritas.

2. Membangun strategi komunikasi efektif dengan pemangku kepentingan

atau stakeholder terkait.

3. Menyusun draft Peraturan Aslog Kapolri guna mengikat implementasi

komitmen pelaku pengadaan secara konsisten.

E. FAKTOR PENDUKUNG KEBERHASILAN

Keberhasilan Proyek Perubahan ini akan diukur melalui tiga (3) kriteria, sebagai

berikut:

1. Terbangunnya Aplikasi Si Motor Baja sebagai perwujudan strategi

optimalisasi strategi Pengawasan dan pengendalian Pengadaan Barang

dan jasa Polri berbasis Aplikasi sebagai indikator pengungkit

pembangunan Zona Integritas SLOG POLRI.

Page 25: LAPORAN AKHIR PROYEK PERUBAHAN - LAN RI

20 STRATEGI OPTIMALISASI PENGAWASAN DAN PENGENDALIAN PENGADAAN BARANG DAN JASA MENUJU ZONA INTEGRITAS STAF LOGISTIK POLRI

2. Aplikasi Si Motor Baja terintegrasi dalam dashboard ILMS (Integrated

Logistic Management System) dan dapat dilaunching sebagai pelayanan

publik di playstore atau layanan digital lainnya.

3. Implementasi Aplikasi Si Motor Baja dapat diimplementasikan sebagai

sarana pengawasan dan pengendalian pengadaan barang dan jasa yang

efektif dan efesien guna mewujudkan manfaat “value for money” dalam

jangka pendek, menengah, dan jangka panjang (middlestones).

F. FAKTOR KUNCI KEBERHASILAN (KEY SUCCES FACTOR)

1. Adanya dukungan dari Pimpinan dan seluruh Staf Logistik Polri.

2. Layanan Aplikasi yang dapat di download karena tersedia di playstore

atau layanan digital lainnya.

3. Mendapat response positif dan dapat diaktualisasikan oleh pelaku

pengadaan.

4. Mendapat penilaian objektif dari tim penilai Zona Integritas baik dari tim

penilai internal (TPI) dan tim penilai nasional (TPN).

Page 26: LAPORAN AKHIR PROYEK PERUBAHAN - LAN RI

21 STRATEGI OPTIMALISASI PENGAWASAN DAN PENGENDALIAN PENGADAAN BARANG DAN JASA MENUJU ZONA INTEGRITAS STAF LOGISTIK POLRI

BAB III

PELAKSANAAN PROYEK PERUBAHAN

A. KONSEP ZONA INTEGRITAS POLRI

Proses pembangunan Zona Integritas Polri merupakan tindak lanjut

pencanangan yang telah dilakukan oleh pimpinan instansi pemerintah. Proses

pembangunan Zona Integritas Polri difokuskan pada penerapan program

Manajemen Perubahan, Penataan Tatalaksana, Penataan Manajemen SDM,

Penguatan Pengawasan, Penguatan Akuntabilitas Kinerja, dan Peningkatan

Kualitas Pelayanan Publik yang bersifat konkrit. Dalam membangun Zona

Integritas, pimpinan instansi pemerintah menetapkan satu atau beberapa unit kerja

yang diusulkan sebagai Wilayah Bebas Korupsi/Wilayah Birokrasi Bersih Melayani.

Pemilihan unit kerja yang diusulkan sebagai Wilayah Bebas Korupsi/Wilayah

Birokrasi Bersih Melayani memperhatikan beberapa syarat yang telah ditetapkan,

yaitu :

1. Tingkat Mabes Polri

a. Mendapat predikat WTP atas opini laporan keuangan;

b. Mendapatkan nilai AKIP minimal “CC”

2. Tingkat Satker

a. Setingkat eselon I sd eselon III;

b. Memiliki peran dan penyelenggaraan fungsi pelayanan strategis;

c. Dianggap telah melaksanakan program reformasi birokrasi secara baik

d. Mengelola sumber daya yang cukup besar.

Setelah unit kerja yang diusulkan sebagai Zona Integritas menuju

WBK/WBBM ditetapkan, maka hal yang selanjutnya dilakukan adalah menentukan

komponen- komponen yang harus dibangun. Terdapat dua jenis komponen yang

harus dibangun dalam unit kerja terpilih, yaitu komponen pengungkit dan

komponen hasil. Melalui model tersebut dapat diuraikan bahwa program

Page 27: LAPORAN AKHIR PROYEK PERUBAHAN - LAN RI

22 STRATEGI OPTIMALISASI PENGAWASAN DAN PENGENDALIAN PENGADAAN BARANG DAN JASA MENUJU ZONA INTEGRITAS STAF LOGISTIK POLRI

Manajemen Perubahan, Penataan Tatalaksana, Penataan Manajemen SDM,

Penguatan Akuntabilitas Kinerja, Penguatan Pengawasan, dan Peningkatan

Kualitas Pelayanan Publik merupakan komponen pengungkit yang diharapkan

dapat menghasilkan sasaran pemerintahan yang bersih dan bebas KKN serta

peningkatan kualitas pelayanan publik.

1. Komponen Pengungkit (60%)

Komponen pengungkit merupakan komponen yang menjadi faktor

penentu pencapaian sasaran hasil pembangunan Zona Integritas menuju

WBK/WBBM. Terdapat enam komponen pengungkit, yaitu :

a. Manajemen Perubahan 5%

b. Penataan Tatalaksana 5%

c. Penataan Sistem Manajemen SDM 15%

d. Penguatan Akuntabilitas Kinerja 10%

e. Penguatan Pengawasan

f. Penguatan Kualitas Pelayanan Publik

15%

10%

a. Manajemen Perubahan

Bertujuan untuk mengubah secara sistematis dan konsisten

mekanisme kerja, pola pikir (mind set), serta budaya kerja (culture set)

individu pada unit kerja yang dibangun, menjadi lebih baik sesuai dengan

tujuan dan sasaran pembangunan zona integritas.

Target yang ingin dicapai melalui program ini adalah:

a. Meningkatnya komitmen seluruh jajaran pimpinan dan pegawai

unit kerja dalam membangun Zona Integritas menuju

WBK/WBBM;

b. Terjadinya perubahan pola pikir dan budaya kerja pada unit kerja

yang diusulkan sebagai Zona Integritas menuju WBK/WBBM;

dan

c. Menurunnya resiko kegagalan yang disebabkan kemungkinan

timbulnya resistensi terhadap perubahan.

Page 28: LAPORAN AKHIR PROYEK PERUBAHAN - LAN RI

23 STRATEGI OPTIMALISASI PENGAWASAN DAN PENGENDALIAN PENGADAAN BARANG DAN JASA MENUJU ZONA INTEGRITAS STAF LOGISTIK POLRI

Atas dasar tersebut, maka terdapat beberapa indikator yang perlu

dilakukan untuk menerapkan manajemen perubahan, yaitu:

1) Penyusunan Tim Kerja.

Penyusunan Tim Kerja dilakukan dengan memperhatikan hal-hal

berikut :

a) Unit kerja telah membentuk tim untuk melakukan pembangunan

Zona Integritas menuju WBK/WBBM;

b) Penentuan anggota tim selain pimpinan dipilih melalui

prosedur/mekanisme yang jelas.

2) Dokumen Rencana Pembangunan Zona Integritas menuju

WBK/WBBM.

Penyusunan Dokumen Rencana Pembangunan Zona Integritas

menuju WBK/WBBM dilakukan dengan memperhatikan hal-hal berikut:

a) Dokumen rencana kerja pembangunan Zona Integritas menuju

WBK/WBBM telah disusun;

b) Dokumen rencana kerja pembangunan Zona Integritas menuju

WBK/WBBM telah memuat target-target prioritas yang relevan

dengan tujuan pembangunan Zona Integritas menuju WBK/WBBM;

c) Terdapat mekanisme atau media untuk mensosialisasikan

pembangunan Zona Integritas menuju WBK/WBBM.

3) Pemantauan dan Evaluasi Pembangunan Zona Integritas menuju

WBK/WBBM.

Pemantauan dan Evaluasi Pembangunan Zona Integritas menuju

WBK/WBBM dilakukan dengan memperhatikan hal-hal berikut:

a) Seluruh kegiatan pembangunan Zona Integritas dan Wilayah Bebas

Korupsi/Wilayah Birokrasi Bersih Melayani telah dilaksanakan

sesuai dengan target yang direncanakan;

b) Terdapat monitoring dan evaluasi terhadap pembangunan Zona

Integritas menuju WBK/WBBM;

c) Hasil monitoring dan evaluasi telah ditindaklanjuti.

4) Perubahan Pola Pikir dan Budaya Kerja

Page 29: LAPORAN AKHIR PROYEK PERUBAHAN - LAN RI

24 STRATEGI OPTIMALISASI PENGAWASAN DAN PENGENDALIAN PENGADAAN BARANG DAN JASA MENUJU ZONA INTEGRITAS STAF LOGISTIK POLRI

Perubahan Pola Pikir dan Budaya Kerja dilakukan dengan

memperhatikan hal-hal berikut:

a) Pimpinan berperan sebagai role model dalam pelaksanaan

pembangunan Zona Integritas menuju WBK/WBBM;

b) Agen Perubahan telah ditetapkan;

c) Budaya kerja dan pola pikir telah dibangun di lingkungan

organisasi;

d) Anggota organisasi terlibat dalam pembangunan Zona Integritas

menuju WBK/WBBM.

b. Penataan Tatalaksana Penataan tatalaksana

Bertujuan untuk meningkatkan efisiensi dan efektivitas sistem,

proses, dan prosedur kerja yang jelas, efektif, efisien, dan terukur pada

Zona Integritas Menuju WBK/WBBM.

1) Target yang ingin dicapai pada masing-masing program ini adalah:

Meningkatnya penggunaan teknologi informasi dalam proses

penyelenggaraan manajemen pemerintahan di Zona Integritas

menuju WBK/WBBM;

2) Meningkatnya efisiensi dan efektivitas proses manajemen

pemerintahan di Zona Integritas menuju WBK/WBBM;

3) Meningkatnya kinerja di Zona Integritas menuju WBK/WBBM.

Atas dasar tersebut, maka terdapat beberapa indikator yang perlu

dilakukan untuk menerapkan penataan tatalaksana, yaitu:

1) Prosedur Operasional tetap (SOP) Kegiatan Utama.

Pengukuran indikator ini dilakukan dengan mengacu pada

kondisi yang seharusnya telah dilakukan, seperti:

a) Prosedur operasional tetap mengacu kepada peta proses bisnis

instansi;

b) Prosedur operasional tetap telah diterapkan;

c) Prosedur operasional tetap telah dievaluasi.

Page 30: LAPORAN AKHIR PROYEK PERUBAHAN - LAN RI

25 STRATEGI OPTIMALISASI PENGAWASAN DAN PENGENDALIAN PENGADAAN BARANG DAN JASA MENUJU ZONA INTEGRITAS STAF LOGISTIK POLRI

2) E-Office.

Pengukuran indikator ini dilakukan dengan mengacu pada

kondisi yang seharusnya telah dilakukan, yaitu

a) Sistem pengukuran kinerja berbasis sistem informasi;

b) Sistem kepegawaian berbasis sistem informasi;

c) Sistem pelayanan publik berbasis sistem informasi.

3) Keterbukaan Informasi Publik.

Pengukuran indikator ini dilakukan dengan mengacu pada

kondisi yang seharusnya telah dilakukan, seperti:

a) Kebijakan tentang keterbukaan informasi publik telah diterapkan;

b) Monitoring dan evaluasi pelaksanaan kebijakan keterbukan

informasi publik.

c. Penataan Sistem Manajemen SDM

Penataan sistem manajemen SDM aparatur bertujuan untuk

meningkatkan profesionalisme SDM aparatur pada Zona Integritas

Menuju WBK/WBBM. Target yang ingin dicapai melalui program ini

adalah:

1) Meningkatnya ketaatan terhadap pengelolaan SDM aparatur pada

masing-masing Zona Integritas menuju WBK/WBBM;

2) Meningkatnya transparansi dan akuntabilitas pengelolaan SDM

aparatur pada masing-masing masing Zona Integritas menuju

WBK/WBBM;

3) Meningkatnya disiplin SDM aparatur pada masing-masing masing

Zona Integritas menuju WBK/WBBM;

4) Meningkatnya efektivitas manajemen SDM aparatur pada Zona

Integritas menuju WBK/WBBM;

5) Meningkatnya profesionalisme SDM aparatur pada Zona Integritas

menuju WBK/WBBM.

Atas dasar hal tersebut, maka terdapat beberapa indikator yang

perlu dilakukan untuk menerapkan penataan manajemen SDM, yaitu:

Page 31: LAPORAN AKHIR PROYEK PERUBAHAN - LAN RI

26 STRATEGI OPTIMALISASI PENGAWASAN DAN PENGENDALIAN PENGADAAN BARANG DAN JASA MENUJU ZONA INTEGRITAS STAF LOGISTIK POLRI

1) Perencanaan Kebutuhan Pegawai sesuai dengan Kebutuhan

Organisasi.

Pengukuran indikator ini dilakukan dengan mengacu pada

kondisi yang seharusnya dilakukan, seperti:

a) Unit kerja telah membuat rencana kebutuhan pegawai di unit

kerjanya dalam hal rasio dengan beban kerja dan kualifikasi

pendidikan;

b) Unit kerja telah menerapkan rencana kebutuhan pegawai di unit

kerjanya;

c) Unit kerja telah menerapkan monitoring dan evaluasi terhdap

rencana kebutuhan pegawai di unit kerjanya.

2) Pola Mutasi Internal

Pengukuran indikator ini dilakukan dengan mengacu pada

kondisi yang seharusnya dilakukan, seperti :

a) unit kerja telah menetapkan kebijakan pola mutasi internal;

b) unit kerja telah menerapkan kebijakan pola mutasi internal;

c) unit kerja telah memiliki monitoring dan evaluasi terhdap

kebijakan pola rotasi internal.

3) Pengembangan Pegawai Berbasis Kompetensi

Pengukuran indikator ini dilakukan dengan mengacu pada

kondisi yang seharusnya dilakukan, seperti:

a) Telah melakukan upaya pengembangan kompetensi (capacity

building/transfer knowledge);

b) Terdapat kesempatan/hak bagi pegawai di unit kerja terkait untuk

mengikuti diklat maupun pengembangan kompetensi lainnya.

4) Penetapan Kinerja Individu

Pengukuran indikator ini dilakukan dengan mengacu pada

kondisi yang seharusnya dilakukan, seperti:

a) telah memiliki penilaian kinerja individu yang terkait dengan

kinerja organisasi;

b) ukuran kinerja individu telah memiliki kesesuaian dengan

Page 32: LAPORAN AKHIR PROYEK PERUBAHAN - LAN RI

27 STRATEGI OPTIMALISASI PENGAWASAN DAN PENGENDALIAN PENGADAAN BARANG DAN JASA MENUJU ZONA INTEGRITAS STAF LOGISTIK POLRI

indikator kinerja individu level diatasnya;

c) telah melakukan pengukuran kinerja individu secara periodik;

d) hasil penilaian kinerja individu telah

dilaksanakan/diimplementasikan mulai dari penetapan,

implementasi dan pemantauan

5) Penegakan Aturan Disiplin/Kode Etik/Kode Perilaku Pegawai

Pengukuran indikator ini dilakukan dengan mengacu pada

kondisi yang seharusnya dilakukan, seperti pelaksanaan Aturan

disiplin/kode etik/kode perilaku telah dilaksanakan/

diimplementasikan;

6) Sistem Informasi Kepegawaian

Pengukuran indikator ini dilakukan dengan mengacu pada

kondisi yang seharusnya dilakukan, seperti pelaksanaan sistem

informasi kepegawaian pada unit kerja telah dimutakhirkan secara

berkala.

d. Penguatan Akuntabilitas

Akuntabilitas kinerja adalah perwujudan kewajiban suatu instansi

pemerintah untuk mempertanggungjawabkan keberhasilan/kegagalan

pelaksanaan program dan kegiatan dalam mencapai misi dan tujuan

organisasi. Program ini bertujuan untuk meningkatkan kapasitas dan

akuntabilitas kinerja instansi pemerintah. Target yang ingin dicapai

melalui program ini adalah: a. meningkatnya kinerja instansi

pemerintah; dan b. meningkatnya akuntabilitas instansi pemerintah.

Atas dasar tersebut, maka untuk mengukur pencapaian program

ini digunakan indikator-indikator:

1) Keterlibatan Pimpinan

Dalam penyelenggaraan sistem akuntabilitas kinerja, salah satu

komponen yang termasuk di dalamnya adalah dokumen

perencanaan strategis unit kerja tersebut. Dokumen ini menyajikan

Page 33: LAPORAN AKHIR PROYEK PERUBAHAN - LAN RI

28 STRATEGI OPTIMALISASI PENGAWASAN DAN PENGENDALIAN PENGADAAN BARANG DAN JASA MENUJU ZONA INTEGRITAS STAF LOGISTIK POLRI

arah pengembangan yang diinginkan dengan memperhatikan kondisi

unit kerja saat ini termasuk sumber daya yang dimiliki, strategi

pencapaian, serta ukuran keberhasilan. Agar penjabaran dokumen

perencanaan strategis ini dapat terlaksana dengan baik dibutuhkan

keterlibatan pimpinan instansi. Beberapa hal yang harus dilakukan

oleh pimpinan instansi, sebagai berikut:

a ) Unit kerja telah melibatkan pimpinan secara langsung pada saat

penyusunan perencanaan;

b ) Unit kerja telah melibatkan secara langsung pimpinan saat

penyusunan penetapan kinerja;

c ) Pimpinan telah memantau pencapaian kinerja secara berkala.

2) Pengelolaan Akuntabilitas Kinerja

Pengelolaan akuntabilitas kinerja terdiri dari pengelolaan data

kinerja, pengukuran kinerja, dan pelaporan kinerja. Untuk mengukur

pencapaian program ini digunakan indikator di bawah ini:

a) Unit kerja telah memiliki dokumen perencanaan;

b) Dokumen perencanaan telah berorientasi hasil;

c) Indikator kinerja telah memiliki kriteria Specific, Measurable,

Acheivable, Relevant and Time bound (SMART);

d) Unit kerja telah menyusun laporan kinerja tepat waktu;

e) Pelaporan kinerja telah memmberikan informasi tentang kinerja;

f) Unit kerja telah berupaya meningkatkan kapasitas SDM yang

menangangi akuntabilitas kinerja.

e. Penguatan Pengawasan

Penguatan pengawasan bertujuan untuk meningkatkan

penyelenggaraan pemerintahan yang bersih dan bebas KKN pada

masing-masing instansi pemerintah. Target yang ingin dicapai melalui

program ini adalah:

1) meningkatnya kepatuhan terhadap pengelolaan keuangan negara

oleh masing-masing instansi pemerintah;

Page 34: LAPORAN AKHIR PROYEK PERUBAHAN - LAN RI

29 STRATEGI OPTIMALISASI PENGAWASAN DAN PENGENDALIAN PENGADAAN BARANG DAN JASA MENUJU ZONA INTEGRITAS STAF LOGISTIK POLRI

2) meningkatnya efektivitas pengelolaan keuangan negara pada

masing- masing instansi pemerintah;

3) meningkatnya status opini BPK terhadap pengelolaan keuangan

negara pada masing-masing instansi pemerintah;

4) menurunnya tingkat penyalahgunaan wewenang pada masing-

masing instansi pemerintah.

Atas dasar hal tersebut, maka terdapat beberapa indikator yang

perlu dilakukan untuk menerapkan penguatan pengawasan, yaitu:

1) Pengendalian Gratifikasi

Pengukuran indikator ini dilakukan dengan mengacu pada

kondisi yang seharusnya dilakukan, seperti:

a) unit kerja telah memiliki public campaign tentang pengendalian

gratifikasi;

b) unit kerja telah mengimplementasikan pengendalian gratifikasi.

c)

2) Penerapan Sistem Pengawasan Internal Pemerintah (SPIP)

Pengukuran indikator ini dilakukan dengan mengacu pada

kondisi yang seharusnya dilakukan, seperti:

a) unit kerja telah membangun lingkungan pengendalian;

b) unit kerja telah melakukan penilaian risiko atas unit kerja;

c) unit kerja telah melakukan kegiatan pengendalian untuk

meminimalisir risikoyang telah diidentifikasi;

d) unit kerja telah mengkomunikasikan dan mengimplementasikan

SPI kepada seluruh pihak terkait.

3) Pengaduan Masyarakat

Pengukuran indikator ini dilakukan dengan mengacu pada

kondisi yang seharusnya dilakukan, seperti:

a) unit kerja telah mengimplementasikan kebijakan pengaduan

masyarakat;

b) unit kerja telah melaksanakan tindak lanjut atas hasil

penanganan pengaduan masyarakat;

Page 35: LAPORAN AKHIR PROYEK PERUBAHAN - LAN RI

30 STRATEGI OPTIMALISASI PENGAWASAN DAN PENGENDALIAN PENGADAAN BARANG DAN JASA MENUJU ZONA INTEGRITAS STAF LOGISTIK POLRI

c) unit kerja telah melakukan monitoring dan evaluasi atas

penanganan pengaduan masyarakat;

d) unit kerja telah menindaklanjuti hasil evaluasi atas penanganan

pengaduan masyarakat.

4) Whistle Blowing System

Pengukuran indikator ini dilakukan dengan mengacu pada

kondisi yang seharusnya dilakukan, seperti:

a) unit kerja telah menerapkan whistle blowing system;

b) unit kerja telah melakukan evaluasi atas penerapan whistle

blowing system;

c) unit kerja menindaklanjuti hasil evaluasi atas penerapan whistle

blowing system.

5) Penanganan Benturan Kepentingan

Pengukuran indikator ini dilakukan dengan mengacu pada

kondisi yang seharusnya dilakukan, seperti:

a) Unit kerja telah mengidentifikasi benturan kepentingan dalam

tugas fungsi utama;

b) Unit kerja telah menyosialisasikan penanganan benturan

kepentingan;

c) Unit kerja telah mengimplementasikan penanganan benturan

kepentingan;

d) Unit kerja telah melakukan evaluasi atas penanganan benturan

kepentingan;

e) Unit kerja telah menindaklanjuti hasil evaluasi atas penanganan

benturan kepentingan.

f. Peningkatan Kualitas Pelayanan Publik

Peningkatan kualitas pelayanan publik merupakan suatu upaya

untuk meningkatkan kualitas dan inovasi pelayanan publik pada masing-

masing instansi pemerintah secara berkala sesuai kebutuhan dan

Page 36: LAPORAN AKHIR PROYEK PERUBAHAN - LAN RI

31 STRATEGI OPTIMALISASI PENGAWASAN DAN PENGENDALIAN PENGADAAN BARANG DAN JASA MENUJU ZONA INTEGRITAS STAF LOGISTIK POLRI

harapan masyarakat. Disamping itu, peningkatan kualitas pelayanan

publik dilakukan untuk membangun kepercayaan masyarakat terhadap

penyelenggara pelayanan publik dalam rangka peningkatan

kesejahteraan masyarakat dengan menjadikan keluhan masyarakat

sebagai sarana untuk melakukan perbaikan pelayanan publik. Target

yang ingin dicapai melalui program peningkatan kualitas pelayanan

publik ini adalah:

1) meningkatnya kualitas pelayanan publik (lebih cepat, lebih murah,

lebih aman, dan lebih mudah dijangkau) pada instansi pemerintah;

2) meningkatnya jumlah unit pelayanan yang memperoleh standardisasi

pelayanan internasional pada instansi pemerintah;

3) meningkatnya indeks kepuasan masyarakat terhadap

penyelenggaraan pelayanan publik oleh masing-masing instansi

pemerintah.

Atas dasar hal tersebut, maka terdapat beberapa indikator yang

perlu dilakukan untuk menerapkan peningkatan kualitas pelayanan

publik, yaitu:

1) Standar Pelayanan Pengukuran

Indikator ini dilakukan dengan mengacu pada kondisi yang

seharusnya dilakukan, seperti:

a) Unit kerja telah memiliki kebijakan standar pelayanan;

b) Unit kerja telah memaklumatkan standar pelayanan;

c) Unit kerja telah memiliki SOP bagi pelaksanaan standar

pelayanan;

d) Unit kerja telah melakukan reviu dan perbaikan atas standar

pelayanan dan SOP.

2) Budaya Pelayanan Prima

Pengukuran indikator ini dilakukan dengan mengacu pada

kondisi yang seharusnya dilakukan, seperti:

a) Unit kerja telah melakukan sosialisasi/pelatihan berupa kode etik,

estetika, capacity building dalam upaya penerapan budaya

Page 37: LAPORAN AKHIR PROYEK PERUBAHAN - LAN RI

32 STRATEGI OPTIMALISASI PENGAWASAN DAN PENGENDALIAN PENGADAAN BARANG DAN JASA MENUJU ZONA INTEGRITAS STAF LOGISTIK POLRI

pelayanan prima;

b) Unit kerja telah memiliki informasi tentang pelayanan mudah

diakses melalui berbagai media;

c) Unit kerja telah memiliki sistem reward and punishment bagi

pelaksana layanan serta pemberian kompensasi kepada

penerima layanan bila layanan tidak sesuai standar;

d) Unit kerja telah memiliki sarana layanan terpadu/terintegrasi;

e) Unit kerja telah melakukan inovasi pelayanan.

3) Penilaian Kepuasan Terhadap Pelayanan.

Pengukuran indikator ini dilakukan dengan mengacu pada

kondisi yang seharusnya dilakukan, seperti:

a) Unit kerja telah melakukan survey kepuasan masyarakat

terhadap pelayanan;

b) Hasil survey kepuasan masyakat dapat diakses secara terbuka;

c) Unit kerja telah melakukan tindak lanjut atas hasil survey

kepuasan masyarakat.

2. Indikator Hasil (40%)

Dalam pembangunan Zona Integritas Menuju Wilayah Bebas dari Korupsi

dan Wilayah Birokrasi Bersih Melayani, fokus pelaksanaan reformasi birokrasi

tertuju pada dua sasaran utama, yaitu:

a. Terwujudnya Pemerintahan yang Bersih dan Bebas KKN (20%)

Sasaran terwujudnya pemerintahan yang bersih dan bebas KKN

diukur dengan menggunakan ukuran:

1) Nilai persepsi korupsi (survei eksternal);

2) Presentase penyelesaian TLHP.

b. Terwujudnya Peningkatan Kualitas Pelayanan Publik kepada

Masyarakat (20%)

Sasaran terwujudnya peningkatan kualitas pelayanan publik kepada

masyarakat diukur melalui nilai persepsi kualitas pelayanan (survei

eksternal)

Page 38: LAPORAN AKHIR PROYEK PERUBAHAN - LAN RI

33 STRATEGI OPTIMALISASI PENGAWASAN DAN PENGENDALIAN PENGADAAN BARANG DAN JASA MENUJU ZONA INTEGRITAS STAF LOGISTIK POLRI

B. PELAKSANAAN TAHAPAN PROYEK PERUBAHAN

1. Rapat Pembahasan Konten Aplikasi Si Motor Baja

Pelaksanaan rapat dalam membahas konten Aplikasi Si Motor Baja Menuju

Zona Integritas Slog Polri. Pada tanggal 3 Juli 2020 Pukul 14.00 Wib – selesai,

bertempat di Rupat Lantai III, Biro Peralatan Slog Polri.

Pelaksanaan Diskusi Dan Tanya Jawab Konten Aplikasi Si Motor Baja

Menuju Zona Integritas Slog Polri.

Page 39: LAPORAN AKHIR PROYEK PERUBAHAN - LAN RI

34 STRATEGI OPTIMALISASI PENGAWASAN DAN PENGENDALIAN PENGADAAN BARANG DAN JASA MENUJU ZONA INTEGRITAS STAF LOGISTIK POLRI

2. BUKU PANDUAN SI MOTOR BAJA

PANDUAN APLIKASI

SI MOTOR BAJA

Page 40: LAPORAN AKHIR PROYEK PERUBAHAN - LAN RI

35 STRATEGI OPTIMALISASI PENGAWASAN DAN PENGENDALIAN PENGADAAN BARANG DAN JASA MENUJU ZONA INTEGRITAS STAF LOGISTIK POLRI

SISTEM MONITORING PENGADAAN BARANG DAN JASA

STAFF LOGISTIK POLRI

TITI – TANGGAP - TRENGGINAS

SI MOTOR BAJA

MERUPAKAN SISTEM INFORMASI DAN MONITORING

PENGADAAN BARANG/JASA DI LINGKUNGAN POLRI YANG

BERBASIS APLIKASI DAN MEMILIKI PERAN KUNCI DALAM

MEWUJUDKAN TERSELENGGARANYA PEMENUHAN

KEBUTUHAN SARANA DAN PRASARANA SECARA

AKUNTABILITAS, TRANSPARANSI DAN BERORIENTASI PADA

NILAI KEBERMANFAATAN (VALUE FOR MONEY), BAIK

DALAM JANGKA PENDEK (4 BULAN), MENENGAH (1 TAHUN)

DAN JANGKA PANJANG (2 SAMPAI DENGAN 3 TAHUN).

DENGAN PENCANANGAN APLIKASI SI MOTOR BAJA, SLOG

POLRI MENYONGSONG PENILAIAN ZONA INTEGRITAS

MENUJU WBK DAN WBBM. SEBAGAIMANA SLOGAN

LOGISTIK POLRI YANG “TITI, TANGGAP, TRENGGINAS”,

MAKA KAMI SIAP MENJALANKAN ZONA INTEGRITAS.

Page 41: LAPORAN AKHIR PROYEK PERUBAHAN - LAN RI

36 STRATEGI OPTIMALISASI PENGAWASAN DAN PENGENDALIAN PENGADAAN BARANG DAN JASA MENUJU ZONA INTEGRITAS STAF LOGISTIK POLRI

CARA DOWNLOAD DAN LOGIN

1. Buka Playstore Android, ketik : SI MOTOR BAJA. Download dan lakukan instalasi

2. Untuk login, gunakan username yang telah diinfo Admin dengan password standard 1234

PENCARIAN DI PLAYSTORE MENU LOGIN

Page 42: LAPORAN AKHIR PROYEK PERUBAHAN - LAN RI

37 STRATEGI OPTIMALISASI PENGAWASAN DAN PENGENDALIAN PENGADAAN BARANG DAN JASA MENUJU ZONA INTEGRITAS STAF LOGISTIK POLRI

MENU UTAMA

Terdiri dari :

1. PAKET, penyedia menginformasikan progress paket pekerjaan melalui tahapan checklist yang

telah tersedia.

2. PUBLIC COMPLAIN, penyedia dapat melaporkan kendala yang ditemui.

3. INFORMASI

4. IKM, penyedia dapat menilai kinerka PPK.

5. EVALUASI VENDOR, berisi hasil penilaian terhadap Penyedia.

6. VIDEO PANDUAN, tersedia animasi penjelasan fitur aplikasi.

7. PENDAMPINGAN, terdapat giat pendampingan/konsultasi terhadap Penyedia.

8. DAFTAR HITAM, Penyedia terkena sanksi bersumber dari INAPROC

9. STANDARD HARGA, informasi E-Katalog dan Norma Indeks

TEKAN MENU PENYEDIA MENU UTAMA

Page 43: LAPORAN AKHIR PROYEK PERUBAHAN - LAN RI

38 STRATEGI OPTIMALISASI PENGAWASAN DAN PENGENDALIAN PENGADAAN BARANG DAN JASA MENUJU ZONA INTEGRITAS STAF LOGISTIK POLRI

MENU PAKET (1)

LANGKAH YANG DILAKUKAN :

1. DI MENU UTAMA, TEKAN PAKET

2. TEKAN CHECKLIST MONITORING

3. PILIH KATEGORI CHECKLIST YANG INGIN DI LAPORKAN

TEKAN “CHECKLIST MONITORING” KATEGORI CHECKLIST

Page 44: LAPORAN AKHIR PROYEK PERUBAHAN - LAN RI

39 STRATEGI OPTIMALISASI PENGAWASAN DAN PENGENDALIAN PENGADAAN BARANG DAN JASA MENUJU ZONA INTEGRITAS STAF LOGISTIK POLRI

MENU PAKET (2)

LANGKAH SELANJUTNYA YANG DILAKUKAN :

4. PILIH ITEM CHECKLIST YANG INGIN DI LAPORKAN

5. ISI SEMUA KOLOM, UPLOAD FOTO SERTA DOKUMEN

6. APABILA BUKAN ITEM YANG HARUS DI CHECKLIST, GESER KE ARAH KIRI ICON

ITEM CHECKLIST FORM UPLOAD DATA

Page 45: LAPORAN AKHIR PROYEK PERUBAHAN - LAN RI

40 STRATEGI OPTIMALISASI PENGAWASAN DAN PENGENDALIAN PENGADAAN BARANG DAN JASA MENUJU ZONA INTEGRITAS STAF LOGISTIK POLRI

MENU PAKET VIA WEBSITE (1)

BUKA WEBSITE : https://e-pbj.slog.polri.go.id/ LOGIN DENGAN USERNAME SERTA PASSWORD

YANG SAMA DENGAN APLIKASI.

WEB ADMINISTRATOR

Page 46: LAPORAN AKHIR PROYEK PERUBAHAN - LAN RI

41 STRATEGI OPTIMALISASI PENGAWASAN DAN PENGENDALIAN PENGADAAN BARANG DAN JASA MENUJU ZONA INTEGRITAS STAF LOGISTIK POLRI

MENU PAKET VIA WEBSITE (2)

LANGKAH YANG DILAKUKAN :

1. DI MENU UTAMA, TEKAN PAKET

2. TEKAN ICON EDIT

Icon Edit

MENU PAKET

Page 47: LAPORAN AKHIR PROYEK PERUBAHAN - LAN RI

42 STRATEGI OPTIMALISASI PENGAWASAN DAN PENGENDALIAN PENGADAAN BARANG DAN JASA MENUJU ZONA INTEGRITAS STAF LOGISTIK POLRI

MENU PAKET VIA WEBSITE (3)

LANGKAH SELANJUTNYA YANG DILAKUKAN :

3. PILIH CHECKLIST VENDOR

4. TEKAN KATEGORI CHECKLIST YANG INGIN DILAPORKAN

KATEGORI CHECKLIST

Checklist Vendor

Page 48: LAPORAN AKHIR PROYEK PERUBAHAN - LAN RI

43 STRATEGI OPTIMALISASI PENGAWASAN DAN PENGENDALIAN PENGADAAN BARANG DAN JASA MENUJU ZONA INTEGRITAS STAF LOGISTIK POLRI

MENU PAKET VIA WEBSITE (4)

LANGKAH SELANJUTNYA YANG DILAKUKAN :

5. TEKAN TOMBOL TAMBAH CHECKLIST

6. ISI SEMUA KOLOM YANG TERSEDIA, KEMUDIAN TEKAN SIMPAN

TAMBAH CHECKLIST

ISIAN CHECKLIST

Tambah Checklist

Page 49: LAPORAN AKHIR PROYEK PERUBAHAN - LAN RI

44 STRATEGI OPTIMALISASI PENGAWASAN DAN PENGENDALIAN PENGADAAN BARANG DAN JASA MENUJU ZONA INTEGRITAS STAF LOGISTIK POLRI

MENU PUBLIK KOMPLAIN

LANGKAH YANG DILAKUKAN :

1. TEKAN TOMBOL KENDALA

2. TEKAN ICON

3. ISI SEMUA KOLOM YANG TELAH TERSEDIA KEMUDIAN TEKAN SIMPAN

TEKAN KENDALA ISIAN PUBLIC COMPLAIN/KENDALA

Page 50: LAPORAN AKHIR PROYEK PERUBAHAN - LAN RI

45 STRATEGI OPTIMALISASI PENGAWASAN DAN PENGENDALIAN PENGADAAN BARANG DAN JASA MENUJU ZONA INTEGRITAS STAF LOGISTIK POLRI

MENU PUBLIK KOMPLAIN

MENAMPILKAN INFORMASI YANG BERKAITAN DENGAN

PENGADAAN BARANG DAN JASA

CONTOH MENU INFORMASI

Page 51: LAPORAN AKHIR PROYEK PERUBAHAN - LAN RI

46 STRATEGI OPTIMALISASI PENGAWASAN DAN PENGENDALIAN PENGADAAN BARANG DAN JASA MENUJU ZONA INTEGRITAS STAF LOGISTIK POLRI

MENU IKM

DI MENU INI, PENYEDIA DAPAT MENILAI KINERJA PPK DENGAN

INDIKATOR YANG TELAH TERSEDIA

LANGKAH YANG DILAKUKAN :

1. TEKAN TOMBOL EVALUASI PPK dan tekan nama PPK yang tertera

2. TEKAN UBAH NILAI

3. Isi Nilai yang ingin diberikan, kemudian tekan SIMPAN

4. Lakukan hal yang sama ke semua Indikator Penilaian

IKM PPK INDIKATOR PENILAIAN

Tekan Disini

Page 52: LAPORAN AKHIR PROYEK PERUBAHAN - LAN RI

47 STRATEGI OPTIMALISASI PENGAWASAN DAN PENGENDALIAN PENGADAAN BARANG DAN JASA MENUJU ZONA INTEGRITAS STAF LOGISTIK POLRI

MENU EVALUASI VENDOR

MENAMPILKAN HASIL EVALUASI PENYEDIA YANG DILAKUKAN

OLEH PPK.

KESIMPULAN PENILAIAN INDIKATOR PENILAIAN

Page 53: LAPORAN AKHIR PROYEK PERUBAHAN - LAN RI

48 STRATEGI OPTIMALISASI PENGAWASAN DAN PENGENDALIAN PENGADAAN BARANG DAN JASA MENUJU ZONA INTEGRITAS STAF LOGISTIK POLRI

MENU VIDEO PANDUAN

MENAMPILKAN VIDEO ANIMASI PENJELASAN FITUR APLIKASI

SI MOTOR BAJA

VIDEO PANDUAN

Page 54: LAPORAN AKHIR PROYEK PERUBAHAN - LAN RI

49 STRATEGI OPTIMALISASI PENGAWASAN DAN PENGENDALIAN PENGADAAN BARANG DAN JASA MENUJU ZONA INTEGRITAS STAF LOGISTIK POLRI

MENU PENDAMPINGAN

TERDAPAT DOKUMENTASI GIAT PENDAMPINGAN / KONSULTASI

TERHADAP PENYEDIA.

GIAT PENDAMPINGAN

Page 55: LAPORAN AKHIR PROYEK PERUBAHAN - LAN RI

50 STRATEGI OPTIMALISASI PENGAWASAN DAN PENGENDALIAN PENGADAAN BARANG DAN JASA MENUJU ZONA INTEGRITAS STAF LOGISTIK POLRI

MENU DAFTAR HITAM

BERISI DAFTAR PENYEDIA YANG DI BERI SANKSI, DATA INI

BERSUMBER DARI INAPROC

DAFTAR HITAM INAPROC

Page 56: LAPORAN AKHIR PROYEK PERUBAHAN - LAN RI

51 STRATEGI OPTIMALISASI PENGAWASAN DAN PENGENDALIAN PENGADAAN BARANG DAN JASA MENUJU ZONA INTEGRITAS STAF LOGISTIK POLRI

MENU DAFTAR HITAM

MENAMPILKAN INFORMASI E-KATALOG SERTA NORMA INDEKS

E-KATALOG

Page 57: LAPORAN AKHIR PROYEK PERUBAHAN - LAN RI

52 STRATEGI OPTIMALISASI PENGAWASAN DAN PENGENDALIAN PENGADAAN BARANG DAN JASA MENUJU ZONA INTEGRITAS STAF LOGISTIK POLRI

SLOG POLRI STAFF LOGISTIK POLRI

ANDA MEMASUKI KAWASAN ZONA INTEGRITAS

MENUJU WILAYAH BEBAS KORUPSI (WBK)

DAN

WILAYAH BIROKRASI BERSIH dan MELAYANI (WBBM)

CONTOH

Page 58: LAPORAN AKHIR PROYEK PERUBAHAN - LAN RI

53 STRATEGI OPTIMALISASI PENGAWASAN DAN PENGENDALIAN PENGADAAN BARANG DAN JASA MENUJU ZONA INTEGRITAS STAF LOGISTIK POLRI

3. PELATIHAN APLIKASI SI MOTOR BAJA

Slog Polri merupakan unsur pengawas dan pembantu pimpinan berada dibawah Kapolri

bertugas sebagai pembina fungsi dan menyelenggarakan manajemen logistik dilingkungan Polri

serta berfungsi sebagai :

a. Perencana kebutuhan dan penganggaran untuk pemeliharaan dan perawatan personel

maupun logistik, penyelenggaraan ketatausahaan dan urusan dalam lingkungan Logistik

Polri;

b. Perencanaan kebutuhan dan pengganggaran logistik polri, pengkajian, perumusan,

pengembangan system dan metode serta standarisasi logistik polri;

c. Kerjasama pengadaan luar negeri, penyelengaraan informasi logistik polri;

d. Manajemen materiil bekal umum (bekum);

e. Manajemen materiil peralatan;

f. Pembinaan teknis fasilitas dan konstruksi (faskon) baik yang bersifat terpusat serta

pelaksanaan stock opname materil;

g. Manajemen pergudangan serta pelaksanaan stock opname materiil persediaan;

h. Administrasi, pelaporan dan pengendalian keuangan.

Terkait dengan tugas dan fungsi Logistik Polri maka Slog Polri mempunyai kewajiban

untuk menyusun kebijakan Kapolri di bidang Logistik, melaksanakan perencanaan kebutuhan

logistik, melaksanakan program pengadaan serta kegiatan lainnya yang terkait dengan

penyelenggaraan logistik termasuk didalamnya adalah peningkatan Sumber Daya Manusia di

Bidang Logistik di lingkungan Polri.

Dalam rangka strategi optimalisasi pengawasan dan pengendalian Pengadaan

Barang/Jasa menuju Zona Integritas Staf Logistik Polri maka diperlukan Pelatihan aplikasi sistem

monitoring pengadaan barang dan jasa (Si Motor Baja) di lingkungan Slog Polri.

Rencana pelatihan ini dibuat sebagai referensi dan gambaran kepada Pimpinan tentang

rencana pelaksanaan kegiatan Pelatihan penggunaan aplikasi sistem informasi dan monitoring

pengadaan Barang/Jasa di lingkungan Slog Polri guna mewujudkan terselenggaranya

optimalisasi pengawasan dan pengendalian pengadaan barang/jasa menuju Zona Integritas Slog

Polri.

Adapun tujuan dari kegiatan ini adalah agar terwujudnya peningkatan kapasitas (capacity

building) personel Slog Polri dalam pemberdayaan pengawasan dan pengendalian berbasis

Page 59: LAPORAN AKHIR PROYEK PERUBAHAN - LAN RI

54 STRATEGI OPTIMALISASI PENGAWASAN DAN PENGENDALIAN PENGADAAN BARANG DAN JASA MENUJU ZONA INTEGRITAS STAF LOGISTIK POLRI

aplikasi sehingga memberi kemudahan berdasarkan prinsip power on hand melalui

pemanfaatan unit HP pelaku pengadaan yang terkoneksi dengan jaringan internet sehingga

dapat mengimplementasikan strategi strive for excellence manifestasi Renstra Polri dan

diharapkan menjadi daya ungkit penilaian zona integritas Slog Polri menuju WBK/WBBM. Ruang

lingkup rencana pelatihan ini meliputi sosialisasi animasi/buku panduan aplikasi SI MOTOR

BAJA, tata cara penggunaan aplikasi SI MOTOR BAJA, dan regulasi peraturan Aslog Kapolri

tentang penggunaan aplikasi SI MOTOR BAJA.

a. Latar Belakang Pelatihan

1) Peningkatkan kualitas operator aplikasi Si Motor Baja di lingkungan Slog Polri;

2) Implementasi Grand Strategy Polri (2005 – 2025) yang telah memasuki tahap III yaitu

strive for excellence yaitu terwujudnya pelayanan public yang prima melalui program-

program unggulan Polri berbasis pada teknologi digital;

3) Implementasi Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi

Birokrasi Republik Indonesia Nomor 52 Tahun 2014 tentang Pedoman Pembangunan

Zona Integritas Menuju Wilayah Bebas Dari Korupsi dan Wilayah Birokrasi Bersih dan

Melayani di lingkungan instansi Pemerintah.

b. Urgensi Pelatihan

1) Penambahan fitur pada aplikasi Si Motor Baja di lingkungan Slog Polri;

2) Terwujudnya pelayanan public yang prima melalui program-program unggulan Polri

berbasis pada teknologi digital;

3) Pedoman Pembangunan Zona Integritas untuk Menuju Wilayah Bebas Dari Korupsi dan

Wilayah Birokrasi Bersih dan Melayani di lingkungan instansi Pemerintah

c. Tujuan Pelatihan

1) Para Pelaku pengadaan dapat memahami fungsi dan mekanisme pemanfaatan aplikasi

SI MOTOR BAJA dan berperan aktif dalam pemberdayaan para penyedia/vendor

pemenang dalam interaksi input data pada fitur yang telah disediakan.

2) Para Operator Si Motor Baja memiliki kemampuan (skill) dalam menggunakan aplikasi SI

MOTOR BAJA sehingga dapat mendukung terciptanya sinkronisasi data dengan

aktualisasi pengadaan Barang/Jasa khususnya di lingkungan SLOG POLRI ;

3) Operator Si Motor Baja memahami kebijakan, regulasi, pembentukan pola pikir dan

budaya kerja pengelola Pengadaan Barang/Jasa.

Page 60: LAPORAN AKHIR PROYEK PERUBAHAN - LAN RI

55 STRATEGI OPTIMALISASI PENGAWASAN DAN PENGENDALIAN PENGADAAN BARANG DAN JASA MENUJU ZONA INTEGRITAS STAF LOGISTIK POLRI

d. Sasaran Pelatihan

Aplikasi Si Motor Baja di lingkungan Slog Polri berjalan lancar.

e. Obyek

Obyek : pelaku pengadaan Slog Polri, Operator Aplikasi Si Motor Baja pada Biro, Bagrenmin

dan Domat;

f. Metode pelatihan : teori (tutorial), tanya jawab, dan praktek.

g. Penyelenggara Pelatihan

1) Instruktur dalam pelatihan

Instruktur dalam pelatihan ini adalah Bapak Dharu Kunto Aji selaku Tim IT Strategi

Optimalisasi Pengawasan Pengadaan Barang/Jasa Menuju Zona Integritas Staf

Logistik Polri ;

2) Peserta pelatihan

Peserta pelatihan sebanyak 28 orang, terdiri dari 14 personel Slog Polri dan

14 orang Perwakilan Penyedia Barang/Jasa di Lingkungan Slog Polri.

h. Instruksi

1) setiap peserta dilarang meninggalkan pelatihan tanpa ijin;

2) setiap peserta wajib menandatangani daftar hadir selama pelatihan berlangsung;

3) setiap peserta dalam mengikuti pelajaran harus serius dan dilarang bercanda dengan

sesama peserta.

i. Tempat, Waktu dan Jadwal Pelatihan

Tempat pelatihan dilaksanakan di Ruang Pelatihan LPSE Polri;

Waktu : Hari Selasa, tanggal 4 Agustus 2020,

dibagi menjadi 2 tahap (tahap I Pukul 09.00 s/d 11.00 WIB : untuk Operator Slog Polri dan

Tahap II Pukul 13.00 s/d 15.00 WIB, untuk perwakilan penyedia di Slog Polri:

Pelatihan dilaksanakan selama 1 hari dan dibagi menjadi 2 tahap :

1) Tahap I: Pukul 09.00 s/d 11.00 WIB : untuk Operator Slog Polri;

2) Tahap II: Pukul 13.00 s/d 15.00 WIB untuk perwakilan penyedia di Slog Polri;

3) Susunan Acara (Rundown) :

Page 61: LAPORAN AKHIR PROYEK PERUBAHAN - LAN RI

56 STRATEGI OPTIMALISASI PENGAWASAN DAN PENGENDALIAN PENGADAAN BARANG DAN JASA MENUJU ZONA INTEGRITAS STAF LOGISTIK POLRI

j. Pelaksanaan Pelatihan Aplikasi Si Motor Baja, Melalui Virtual Learning Melalui Zoom

Meeting, Pada Tanggal 4 Agustus 2020.

Pelaksanaan Pelatihan Aplikasi SI MOTOR BAJA Melalui Zoom Meeting

Pembukaan Pelatihan Aplikasi SI MOTOR BAJA Melalui Zoom Meeting oleh Project Leader

Page 62: LAPORAN AKHIR PROYEK PERUBAHAN - LAN RI

57 STRATEGI OPTIMALISASI PENGAWASAN DAN PENGENDALIAN PENGADAAN BARANG DAN JASA MENUJU ZONA INTEGRITAS STAF LOGISTIK POLRI

Instruktur Pelatihan Aplikasi SI MOTOR BAJA Melalui Zoom Meeting oleh Bapak Dharu

Peserta Pelatihan Aplikasi SI MOTOR BAJA

Page 63: LAPORAN AKHIR PROYEK PERUBAHAN - LAN RI

58 STRATEGI OPTIMALISASI PENGAWASAN DAN PENGENDALIAN PENGADAAN BARANG DAN JASA MENUJU ZONA INTEGRITAS STAF LOGISTIK POLRI

Materi Pelatihan Aplikasi SI MOTOR BAJA

Jadwal Pelatihan Aplikasi SI MOTOR BAJA

NO WAKTU KEGIATAN KETERANGAN

TAHAP I/TUTORIAL KLASIKAL

1 08.30 REGISTRASI

2 08.55 PEMBUKAAN OLEH MC

3 09.00 INDONESIA RAYA

4 09.05 SAMBUTAN ASLOG KAPOLRI DILANJUTKAN PERNYATAAN PEMBUKAAN

5 09.30 DOA

6 09.33 BAGIMU NEGERI

7 09.35 COFFEE BREAK

8 09.45 SOSIALISASI DRAF PER-AS TENTANG PENGGUNAAN APLIKASI SI MOTOR BAJA

Bag Jiansis cq. AKBP Wayan

9 10.15 TUTORIAL TIM APLIKASI Pak Dharu

10 10.30 PRAKTEK DAN DISKUSI

11 10.50 PEMBULATAN

12 11.00 PENUTUP

TAHAP II /VIRTUAL LEARNING

1 13.00 REGISTRASI DAN PRESENSI PESERTA ICITAP

2 13.25 PEMBACAAN SAMBUTAN ASLOG KAPOLRI PEJABAT SENIOR

3 13.30 TUTORIAL TIM APLIKASI-DISKUSI TIM IT

4 14.25 PEMBULATAN DAN PENUTUPAN PEJABAT SENIOR

Page 64: LAPORAN AKHIR PROYEK PERUBAHAN - LAN RI

59 STRATEGI OPTIMALISASI PENGAWASAN DAN PENGENDALIAN PENGADAAN BARANG DAN JASA MENUJU ZONA INTEGRITAS STAF LOGISTIK POLRI

4. PERATURAN ASLOG

a. Pencanangan Zona Integritas Menuju Wilayah Bebas Dari Korupsi (WBK)

Dan Wilayah Birokrasi Bersih Dan Melayani (WBBM) Yang Ditandatangani

Oleh Aslog Kapolri, Lkpp, Icitap, Pertamina, Dan Stake Holder/Vendor.

Aslog Kapolri Membuka Acara Pencanangan Zona Integritas

Pada Tanggal 23 Juni 2020 Bertempat Di Rupat Lantai II Slog Polri

Pencanangan Zona Integritas Menuju Wilayah Bebas Dari Korupsi (WBK) Dan

Wilayah Birokrasi Bersih Dan Melayani (WBBM) Yang Ditandatangani Oleh

Aslog Kapolri, LKPP, ICITAP, Pertamina, Dan Stake Holder/Vendor

Page 65: LAPORAN AKHIR PROYEK PERUBAHAN - LAN RI

60 STRATEGI OPTIMALISASI PENGAWASAN DAN PENGENDALIAN PENGADAAN BARANG DAN JASA MENUJU ZONA INTEGRITAS STAF LOGISTIK POLRI

PERATURAN ASISTEN KAPOLRI BIDANG LOGISTIK

NOMOR TAHUN 2020

TENTANG

PENGGUNAAN APLIKASI SISTEM MONITORING PENGADAAN

BARANG/JASA DI LINGKUNGAN KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK

INDONESIA

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

ASISTEN KAPOLRI BIDANG LOGISTIK

Menimbang : a. bahwa pengisian dokumen pengadaan di lingkungan

Kepolisian Negara Republik Indonesia merupakan unsur

penting untuk menjamin kesiapan sarana dan prasaran

Kepolisian Negara Republik Indonesia dalam rangka

mendukung pelaksanaan tugas pokok dan fungsi

Kepolisian Negara Republik Indonesia;

b. bahwa Aplikasi Sistem Monitoring Pengadaan Barang

dan Jasa di lingkungan Kepolisian Negara Republik

Indonesia harus dikelola secara tertib untuk

mendapatkan hasil yang optimal dalam mencapai

sasaran yang telah ditetapkan;

c. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagimana dimaksud

huruf a dan huruf b, perlu menetapkan Peraturan

Asisten Kapolri bidang Logistik tentang penggunaan

Aplikasi Sistem Informasi Monitoring Pengadaan

Barang/Jasa di Lingkungan Kepolisian Negara Republik

Indonesia.

Mengingat : Undang-undang Nomor 2 Tahun 2020 tentang Kepolisian

Negara Republik Indonesia (Lembar Negara Republik

Page 66: LAPORAN AKHIR PROYEK PERUBAHAN - LAN RI

61 STRATEGI OPTIMALISASI PENGAWASAN DAN PENGENDALIAN PENGADAAN BARANG DAN JASA MENUJU ZONA INTEGRITAS STAF LOGISTIK POLRI

Indonesia (Lembar Negara Republik Indonesia Tahun 2020

Nomor 2, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia

Nomor 4168).

MEMUTUSKAN:

Menetapkan : PERATURAN ASISTEN KAPOLRI BIDANG LOGISTIK TENTANG

PENGGUNAAN APLIKASI SISTEM INFORMASI MONITORING

PENGADAAN BARANG/JASA DI LINGKUNGAN KEPOLISIAN

NEGARA REPUBLIK INDONESIA.

BAB I

KETENTUAN UMUM

Pasal 1

Dalam Peraturan Asisten Kapolri bidang Logistik ini yang

dimaksud dengan:

1. Kepolisian Negara Republik Indonesia yang selanjutnya

disebut Polri adalah alat negara yang berperan dalam

memelihara keamanan dan ketertiban masyarakat,

menegakkan hukum serta memberikan perlindungan,

pengayoman dan pelayanan kepada masyarakat dalam

rangka terpeliharanya keamanan dalam negeri.

2. Kepala Polri yang selanjutnya disebut Kapolri adalah

pimpinan Polri dan penanggung jawab penyelenggaraan

fungsi Kepolisian.

3. Asisten Kapolri bidang Logistik yang selanjutnya disebut

Aslog Kapolri adalah pembantu Kapolri dalam

penyelenggaraan manajemen Logistik di lingkungan Polri.

4. Pejabat Pembuat Komitmen yang disingkat PPK adalah

Pejabat yang diberikan kewenangan oleh pengguna anggaran

(PA)/Kuasa Pengguna Anggaran (KPA) untuk mengambil

Page 67: LAPORAN AKHIR PROYEK PERUBAHAN - LAN RI

62 STRATEGI OPTIMALISASI PENGAWASAN DAN PENGENDALIAN PENGADAAN BARANG DAN JASA MENUJU ZONA INTEGRITAS STAF LOGISTIK POLRI

keputusan dan/ atau melakukan tindakan yang dapat

mengakibatkan pengeluaran anggaran belanja Negara atau

Daerah.

5. Staf Logistik Polri yang disebut Slog Polri adalah unsur

pengawas dan pembantu pimpinan dalam bidang manajemen

logistik pada tingkat Mabes Polri yang berada di bawah

Kapolri.

6. Aplikasi adalah suatu subsistem perangkat lunak komputer

yang memanfaatkan kemampuan komputer langsung untuk

melakukan suatu tugas yang diinginkan pengguna

7. Aplikasi Sistem Informasi Monitoring Pengadaan Barang/Jasa

yang selanjutnya disingkat Aplikasi Si Motor Baja adalah

sekumpulan perangkat keras (hardware), perangkat lunak

(software), prosedur, dan/atau aturan yang terorganisasi

secara sistematis dan terintegrasi untuk mengumpulkan,

mengolah dan menyajikan dokumen administrasi proses

pengadaan menjadi informasi yang bermanfaat untuk

pengambilan keputusan.

Pasal 2

Tujuan Aplikasi Si Motor Baja :

a. Terwujudnya sistem pengawasan dan pengendalian

pengadaan Barang/Jasa secara efektif dan efisien;

b. Tersedianya informasi mengenai progres pengadaan

Barang/Jasa yang dapat diakses oleh pelaku pengadaan;

c. Tersedianya informasi terkini dan/atau literasi digital tentang

pengadaan Barang/Jasa baik berupa dokumen, audio, dan

visual;

d. Terwujudnya mitigasi resiko, terlaksananya evaluasi kinerja,

dan terciptanya pengambilan keputusan demi perbaikan

Page 68: LAPORAN AKHIR PROYEK PERUBAHAN - LAN RI

63 STRATEGI OPTIMALISASI PENGAWASAN DAN PENGENDALIAN PENGADAAN BARANG DAN JASA MENUJU ZONA INTEGRITAS STAF LOGISTIK POLRI

berkelanjutan menuju pusat keunggulan pengadaan

Barang/Jasa.

Pasal 3

Aplikasi Si Motor Baja dilaksankan dengan prinsip:

a. legalitas

b. legitimasi

c. objektifitas

d. akuntabel

e. akurat

f. aman

Pasal 4

(1) Penyelenggara Aplikasi Si Motor Baja meliputi:

a) Aplikasi Si Motor Baja tingkat Mabes Polri; dan

b) Aplikasi Si Motor Baja tingkat Polda.

(2) Aplikasi Si Motor Baja tingkat Mabes Polri terdiri dari:

a. Aplikasi Si Motor Baja Satker Slog Polri; dan

b. Aplikasi Si Motor Baja pada Satker Mabes Polri yang

melaksanakan pengadaan Barang dan Jasa

(3) Aplikasi Si Motor Baja tingkat Polda terdiri dari 34 (tiga puluh

empat) Polda

BAB II

PENYELENGGARA APLIKASI SI MOTOR BAJA

Pasal 5

Penyelenggara aplikasi Si Motor Baja, meliputi:

a. Pejabat Pembina;

b. Pejabat Pengendali;

c. Pejabat Pengelola;

Page 69: LAPORAN AKHIR PROYEK PERUBAHAN - LAN RI

64 STRATEGI OPTIMALISASI PENGAWASAN DAN PENGENDALIAN PENGADAAN BARANG DAN JASA MENUJU ZONA INTEGRITAS STAF LOGISTIK POLRI

d. Administrator;dan

e. Verifikator.

Pasal 6

(1) Pejabat Pembina Aplikasi Si Motor Baja sebagaimana dimaksud

dalam Pasal 5 huruf a, diemban oleh Aslog Kapolri

(2) Pejabat Pembina Aplikasi Si Motor Baja bertanggung jawab

dalam pembangunan dan pengembangan serta menetapkan

kebijakan penyelenggaraan aplikasi Si Motor Baja.

Pasal 7

(1) Pejabat pengendali Aplikasi Si Motor Baja sebagaimana

dimaksud dalam Pasal 5 huruf b:

a) Pada tingkat Mabes Polri diemban oleh Kabagada Roada

Slog Polri;

b) Pada tingkat Kewilayahan diemban oleh Kabagada Biro

Logistik Polda.

(2) Pejabat pengendali Aplikasi Si Motor Baja bertanggung jawab:

a) Melaksanakan pengawasan dan pengendalian semua

dokumen administrasi pengadaan barang/jasa yang dibuat

oleh PPK pada tingkat Mabes Polri dan Polda.

b) Melaksanakan pengolahan dan penyajian dokumen

pengadaan Barang/jasa

c) Mengendalikan operasional Aplikasi Si Motor Baja

Pasal 8

(1) Pejabat pengelola Aplikasi Si Motor Baja sebagimana dimaksud

dalam Pasal 5 huruf c:

a) Pada tingkat Mabes Polri diemban oleh PPK yang

bertanggungjawab dalam proses pengadaan Barang/Jasa

pada tingkat Mabes Polri.

Page 70: LAPORAN AKHIR PROYEK PERUBAHAN - LAN RI

65 STRATEGI OPTIMALISASI PENGAWASAN DAN PENGENDALIAN PENGADAAN BARANG DAN JASA MENUJU ZONA INTEGRITAS STAF LOGISTIK POLRI

b) Pada tingkat Kewilayahan diemban oleh PPK yang

bertanggung jawab dalam proses pengadaan Barang/Jasa

pada tingkat Polda.

(2) Pejabat pengelola Aplikasi Si Motor Baja pada tingkat Mabes

Polri dan tingkat Polda sebagimana dimaksud pada ayat (1)

huruf a dan b bertugas:

a) Melakukan Update Dokumen progres pekerjaan pengadaan

Barang/Jasa pada tingkat Mabes Polri;

b) Melakukan inventarisasi dokumen proses pengadaan

Barang/Jasa; dan

c) Menginput Dokumen pengadaan ke dalam Aplikasi Si

Motor Baja.

(3) Pejabat pengelola Aplikasi Si Motor Baja dapat menunjuk

Operator dengan mengeluarkan surat perintah PPK untuk

membantu Pejabat pengelola dalam menginput dokumen

pengadaan Barang/Jasa.

Pasal 9

(1) Administrator Aplikasi Si Motor Baja sebagimana dimaksud

dalam Pasal 5 huruf c terdiri dari:

a) Administrator aplikasi Si Motor Baja pada tingkat Mabes

Polri; dan

b) Administrator aplikasi Si Motor Baja tingkat Polda.

(2) Administrator aplikasi Si Motor Baja sebagimana dimaksud

pada ayat (1) huruf a adalah personel yang ditunjuk dengan

surat perintah Kepala Satuan Kerja pada lingkungan Satker

Mabes Polri yang melaksanakan proses pengadaan

Barang/Jasa.

(3) Administrator aplikasi Si Motor Baja sebagimana dimaksud

pada ayat (1) huruf b adalah personel yang ditunjuk dengan

surat perintah Kepala Biro Logistik Polda.

Page 71: LAPORAN AKHIR PROYEK PERUBAHAN - LAN RI

66 STRATEGI OPTIMALISASI PENGAWASAN DAN PENGENDALIAN PENGADAAN BARANG DAN JASA MENUJU ZONA INTEGRITAS STAF LOGISTIK POLRI

Pasal 10

(1) Administrator Aplikasi Si Motor Baja sebagimana dimaksud

dalam Pasal 8 ayat (1) huruh a dan b, bertugas:

a) Mendaftarkan akun PPK.

b) Membuat paket pekerjaan sesuai paket yang terdapat

dimasing-masing Satker hingga mendelegasikan paket

pengadaan barang/jasa kepada PPK yang telah ditunjuk

c) Mengupdate status paket yang masih di blokir

d) Melakukan pembaharuan data dokumen pengadaan

barang/jasa

e) Melaporkan kendala dalam penggunaan Aplikasi Si Motor

Baja kepada pejabat pengendali

BAB III

PENYELENGGARAAN APLIKASI SI MOTOR BAJA

Bagian Kesatu

Pasal 11

Penyelenggaraan Aplikasi Si Motor Baja dilakukan dengan tahapan:

a. Pengumpulan tahapan dokumen pengadaan Barang/jasa pada

Polri;

b. Penginputan dokumen pengadaan Barang/jasa pada Polri; dan

c. Pengolahan, penyajian dokumen.

Bagian Kedua

Pengumpulan Dokumen Pengadaan Barang/Jasa pada Polri

Pasal 12

(1) Pengumpulan data dokumen pengadaan Barang/Jasa pada Polri

dimulai dari tahap proses perencanaan sampai dengan serah

terima barang.

Page 72: LAPORAN AKHIR PROYEK PERUBAHAN - LAN RI

67 STRATEGI OPTIMALISASI PENGAWASAN DAN PENGENDALIAN PENGADAAN BARANG DAN JASA MENUJU ZONA INTEGRITAS STAF LOGISTIK POLRI

(2) PPK melakukan inventarisasi dokumen pengadaan pada masing-

masing paket pengadaan;

(3) Dalam pelaksanaan pengumpulan dokumen pengadaan

Barang/Jasa pada Polri PPK bertanggung jawab melakukan

klarifikasi,verifikasi, dan validasi dokumen pengadaan

Barang/Jasa.

(4) Dokumen Pengadaan Barang/jasa pada Polri memuat:

a) dokumen Program /Penganggaran;

b) Dokumen Perencanaan Pengadaan;

c) dokumen Tender;

d) dokumen Kontrak dan Perubahan;

e) dokumen Pengendalian dan Pemeriksaan;

f) dokumen Administrasi Penagihan/ Wabku Uang Muka;

g) dokumen Administrasi Barang Tahap I;

h) dokumen Pembayaran Tahap I;

i) dokumen Administrasi Barang Tahap II; dan

j) dokumen Serah Terima.

Bagian ketiga

Penginputan Dokumen pengadaan Barang/Jasa pada Polri

Pasal 13

(1) Penginputan dokumen pengadaan Barang/jasa pada Polri

dilakukan oleh PPK yang dapat/atau dibantu oleh 1 (satu)

personel sebagai operator yang ditunjuk dengan surat perintah

oleh masing-masing PPK.

(2) Secara proaktif, PPK membangun komunikasi efektif dengan

penyedia Barang/Jasa guna menginput data tentang

perkembangan proses pengadaan yang sedang dilaksanakan

sesuai dengan fitur aplikasi Si Motor Baja.

Page 73: LAPORAN AKHIR PROYEK PERUBAHAN - LAN RI

68 STRATEGI OPTIMALISASI PENGAWASAN DAN PENGENDALIAN PENGADAAN BARANG DAN JASA MENUJU ZONA INTEGRITAS STAF LOGISTIK POLRI

Bagian keempat

Pengolahan dan penyajian dokumen

Pasal 14

Pengolahan dan penyajian dokumen dilaksanakan oleh Pejabat

pengendali yang dilaporkan setiap bulan kepada Kasatker sebagai

bahan analisa dan evaluasi Kasatker dalam menilai kinerja PPK

Pasal 15

(1) Sarana Prasarana penunjang penyelengaraan Aplikasi Si Motor

Baja meliputi sistem jaringan komputer, jaringan internet/VPN,

server, perangkat keras, aplikasi motor baja, dan perangkat

lunak lainnya.

(2) Penyediaan dan pemeliharaan sarana prasarana penyelenggaraan

Aplikasi Si Motor Baja dilaksanakan oleh Slog Polri.

BAB IV

PENGAWASAN DAN PENGENDALIAN

Pasal 16

Pejabat pengendali bertanggung jawab terhadap pengawasan

penyelenggaraan Aplikasi Si Motor Baja.

Pasal 17

(1) Pengendalian penyelenggaraan Aplikasi Si Motor Baja dilakukan

dalam bentuk pelaporan rutin dan insidentil.

(2) Pelaporan rutin penyelengaraan Aplikasi Si Motor Baja

dilakukan secara berjenjang dan berkala pada setiap bulan

(3) Pelaporan insidentil dilakukan apabila dalam penyelengaraan

proses pengadaan barang/jasa terjadi peristiwa khusus

Page 74: LAPORAN AKHIR PROYEK PERUBAHAN - LAN RI

69 STRATEGI OPTIMALISASI PENGAWASAN DAN PENGENDALIAN PENGADAAN BARANG DAN JASA MENUJU ZONA INTEGRITAS STAF LOGISTIK POLRI

BAB V

KETENTUAN PENUTUP

Pasal 18

Peraturan Asisten Kapolri bidang Logistik ini mulai berlaku pada

tanggal disahkan.

Ditetapkan di Jakarta

Pada tanggal………….Agustus 2020

ASISTEN KAPOLRI BIDANG LOGISTIK,

Ttd

AHMAD DOFIRI

Page 75: LAPORAN AKHIR PROYEK PERUBAHAN - LAN RI

70 STRATEGI OPTIMALISASI PENGAWASAN DAN PENGENDALIAN PENGADAAN BARANG DAN JASA MENUJU ZONA INTEGRITAS STAF LOGISTIK POLRI

C. CAPAIAN PROYEK PERUBAHAN

No Tahapan Kegiatan Capaian Bukti

1 Jangka Pendek

a. Strategi Optimalisasi Pengawasan dan

Pengendalian berbasis Aplikasi:

1) Melaksanakan rapat pembahasan design

Aplikasi dengan Tim IT Aplikasi Si Motor

Baja.

2) Melaksanakan rapat terpadu dengan tim

efektif dalam rangka seminar rancangan

proyek perubahan.

3) Melaksanakan rapat terpadu bersama tim

pokja pembangunan Zona Integritas.

4) Melaksanakan rapat dengan Itwasum

Polri, Srena Polri, dan Satker lainnya

dalam rangka asistensi kesiapan

penilaian pembangunan Zona Integritas;

5) Melaksanakan rapat pemantapan dengan

LKPP, BPKP, ICITAP, dan stakeholder

terkait;

6) Pencanangan Pembangunan Zona

Integritas SLOG POLRI menuju WBK dan

WBBM

Tercapai

Tercapai

Tercapai

Tercapai

Tercapai

Tercapai

Tercapai

Terlampir

Terlampir

Terlampir

Terlampir

Terlampir

Terlampir

Terlampir

b. Terciptanya Aplikasi Si Motor Baja:

1) Melaksanakan rapat dengan Tim Aplikasi

Si Motor Baja secara simultan dan

berkelanjutan.

Tercapai

Tercapai

Terlampir

Terlampir

Page 76: LAPORAN AKHIR PROYEK PERUBAHAN - LAN RI

71 STRATEGI OPTIMALISASI PENGAWASAN DAN PENGENDALIAN PENGADAAN BARANG DAN JASA MENUJU ZONA INTEGRITAS STAF LOGISTIK POLRI

2) Melaksanakan rapat penyelarasan

dengan Tim Pokja Zona Integritas dan

paparan proposal Aplikasi Si Motor Baja

di depan pimpinan dan tim pokja Zona

Integritas.

3) Melaksanakan rapat dengan Divkum

Polri dalam rangka penyusunan regulasi

Aplikasi Si Motor Baja.

4) Melaksanakan launching Aplikasi “Si

Motor Baja”.

Tercapai

Tercapai

Tercapai

Terlampir

Terlampir

Terlampir

c. Terciptanya Aplikasi “Si Motor Baja”

Sebagai indikator pengungkit pembangunan

Zona Integritas:

1) Melaksanakan rapat dengan tim asistensi

dari Kemenpan RB.

2) Rapat tim Pokja I – VI membahas

Aplikasi Si Motor Baja sebagai indikator

pengungkit penilaian Pembangunan

Zona Integritas SLOG POLRI menuju

WBK dan WBBM.

3) Melaksanakan rapat evaluasi lanjutan.

Tercapai

Tercapai

Tercapai

Tercapai

Terlampir

Terlampir

Terlampir

Terlampir

d. Terwujudnya Komitmen Staf Untuk

Mendukung Proyek Perubahan Dalam

Pembangunan Zona Integritas SLOG

POLRI menuju WBK dan WBBM:

1) Memberikan sosialisasi kepada seluruh

staf di SLOG POLRI tentang pentingnya

Proyek Perubahan “Strategi Optimalisasi

Tercapai

Tercapai

Terlampir

Terlampir

Page 77: LAPORAN AKHIR PROYEK PERUBAHAN - LAN RI

72 STRATEGI OPTIMALISASI PENGAWASAN DAN PENGENDALIAN PENGADAAN BARANG DAN JASA MENUJU ZONA INTEGRITAS STAF LOGISTIK POLRI

Pengawasan dan Pengendalian

Pengadaan Barang dan jasa menuju

Zona Integritas Staf Logistik Polri”.

2) Melaporkan hasil pelaksanaan Aplikasi

“Si Motor Baja” kepada Aslog Kapolri.

Tercapai

Terlampir

2 Jangka Menengah 1 Tahun

a. Tercapainya Predikat Zona Integritas SLOG

POLRI Menuju WBK dan WBBM:

1) Melaksanakan rapat secara intens

dengan stakeholder guna mendukung

penilaian pembangunan Zona Integritas

SLOG POLRI;

2) Menyelenggarakan rapat terpadu dalam

rangka memelihari konsistensi dan

advokasi lainnya.

Disiapkan

Disiapkan

Disiapkan

b. Pengembangan Aplikasi ke Satker Mabes

Polri:

1) Melaksanakan rapat koordinasi dengan 8

(delapan) satker Mabes Polri yang

terlibat dalam pengadaan Barang dan

jasa Polri;

2) Melaksanakan sosialisasi Peraturan

Aslog Kapolri tentang Pemberdayaan

pengawsan dan pengendalian berbasis

Aplikasi dalam pengadaan Barang dan

jasa Polri ke seluruh Satker Mabes Polri

dan Biro Logistik Polda jajaran.

Disiapkan

Disiapkan

Disiapkan

c. Pengembangan Aplikasi Si Motor Baja ke

Satuan Kewilayahan Se-Indonesia:

Disiapkan

Page 78: LAPORAN AKHIR PROYEK PERUBAHAN - LAN RI

73 STRATEGI OPTIMALISASI PENGAWASAN DAN PENGENDALIAN PENGADAAN BARANG DAN JASA MENUJU ZONA INTEGRITAS STAF LOGISTIK POLRI

1) Melaksanakan rapat kerja teknis

pengemban tugas logistik Satker Mabes

Polri dan biro Logistik Polda Jajaran se-

Indonesia.

2) Membangunan MoU pengembangan

Aplikasi Si Motor Baja sebagai strategi

optimalisasi pengawasan dan

pengendalian berbasis Aplikasi.

Disiapkan

Disiapkan

d. Penyusunan draf Regulasi pengembangan

Aplikasi Si Motor Baja pada segenap satuan

kerja dan satuan kewilayahan Polda jajaran:

1) Melaksanakan rapat koordinasi dengan

Divkum Polri dengan melibatkan

Divhumas dan Divtik Polri;

2) Berkoordinasi dengan penyedia/vendor.

Disiapkan

Disiapkan

Disiapkan

3 Jangka Panjang 2-3 Tahun

a. Pengembangan Fitur Aplikasi yang

terintegrasi denga Big Data ILMS dan/atau

Aplikasi sentral POLISIKU:

1) Melaksanakan rapat koordinasi dengan

Divitik dan SOPS Polri;

2) Mengintegrasikan Aplikasi Si Motor Baja

secara terpadu sehingga dapat diakses

oleh segenap jajaran perihal

perkembangan pengadaan barang dan

jasa di lingkungan Polri.

Disiapkan

Disiapkan

Disiapkan

b. Optimalisasi pengawasan dan

pengendalian berbasis Aplikasi pada

pengadaan khusus:

1) Melaksanakan rapat koordinasi dengan

LKPP, Menkeu, SRENA Polri, dan

Disiapkan

Disiapkan

Page 79: LAPORAN AKHIR PROYEK PERUBAHAN - LAN RI

74 STRATEGI OPTIMALISASI PENGAWASAN DAN PENGENDALIAN PENGADAAN BARANG DAN JASA MENUJU ZONA INTEGRITAS STAF LOGISTIK POLRI

DIVKUM Polri;

2) Menambahkan fitur tambahan tentang

pengadaan khusus.

Disiapkan

c. Pengembangan kerjasama dengan

Lembaga ICITAP dan LKPP dalam rangka

pemberdayaan pengawasan dan

pengendalian berbasis Aplikasi meliputi

standarisasi kompetensi ahli pengadaan

barang dan jasa pada pada Aplikasi Si

Motor Baja;

1) Melaksanakan review implementasi

Aplikasi Si Motor Baja;

2) Menambahkan fitur assessment

kompetensi Ahli Pengadaan yang akan

mulai digelar pada tahun 2023.

Disiapkan

Disiapkan

Disiapkan

d. Terwujudnya pengembangan Aplikasi Si

Motor Baja pada pengemban pengadaan di

setiap satker Mabes Polri dan Biro Logisitik

Polda jajaran se-Indonesia sehingga layak

dijadikan sebagai standarisasi

pembangunan Zona Integritas:

1) Melakukan review secara berkelanjutan;

2) Membangun MoU dengan stakeholder

terkait guna mendukung pengawasan

dan pengendalian berbasis Aplikasi pada

setiap level pengadaan barang dan jasa

Polri.

Disiapkan

Disiapkan

Disiapkan

Page 80: LAPORAN AKHIR PROYEK PERUBAHAN - LAN RI

75 STRATEGI OPTIMALISASI PENGAWASAN DAN PENGENDALIAN PENGADAAN BARANG DAN JASA MENUJU ZONA INTEGRITAS STAF LOGISTIK POLRI

D. PETA STAKEHOLDERS SETELAH PELAKSANAAN PROYEK PERUBAHAN

Setelah Proyek Perubahan dilaksanakan oleh Tim Efektif yang dipimpin oleh

Project Leader maka para pemangku kepentingan atau stakeholder yang telah

dipetakan dalam Rancangan Proyek Perubahan tidak mengalami perubahan

kepentingan dan pengaruhnya terhadap pelaksanaan Proyek Perubahan.

E. KENDALA INTERNAL DAN EKSTERNAL

1. Kendala Internal

Saat ini, aplikasi Si Motor Baja belum terakomodir pada aplikasi Apple

Store yang menggunakan sistem operasi IOS sehingga hanya dapat di

download melalui aplikasi Playstore yang menggunakan sistem operasi

Android. Hal ini menjadi kendala internal bagi para pengguna aplikasi Si Motor

Baja di Slog Polri yang tidak semuanya menggunakan Handphone berbasis

sistem operasi Android namun ada juga yang menggunakan Handphone Apple

dengan sistem operasi IOS. Pada faktanya memang pengajuan sebuah aplikasi

ke sistem oerasi IOS membutuhkan waktu yang lebih lama daripada pengajuan

sebuah aplikasi ke sistem operasi Android, karena Apple menyaratkan aplikasi

tersebut butuh waktu untuk direview, sebelum diizinkan boleh terpampang di

Apple Store.

Page 81: LAPORAN AKHIR PROYEK PERUBAHAN - LAN RI

76 STRATEGI OPTIMALISASI PENGAWASAN DAN PENGENDALIAN PENGADAAN BARANG DAN JASA MENUJU ZONA INTEGRITAS STAF LOGISTIK POLRI

2. Kendala Eksternal

Aplikasi Si Motor Baja memerlukan data dari Vendor Direktori yang

terdapat pada website LKPP. Vendor Direktori adalah situs direktori penyedia

seluruh Indonesia yang dikelola dan dikembangkan oleh Lembaga Kebijakan

Pengadaan Barang Jasa Pemerintah (LKPP) khususnya Direktorat

Pengembangan Iklim Usaha dan Kerjasama International. Situs direktori ini juga

dikembangankan menjadi sebuah media untuk mempromosikan penyedia –

penyedia dari seluruh Indonesia sehingga situs ini diharapkan mampu

memudahkan K/L/PD seluruh Indonesia untuk mengetahui penyedia di seluruh

Indonesia dengan berbagai macam klasifikasi bisnis.

Vendor Direktori ini, memiliki jutaan database dengan ribuan klasifikasi

bisnis yang selalui diperbarui secara berkala, serta dilengkapi dengan fitur –

fitur modern seperti peta lokasi untuk memudahkan dalam melakukan

pencarian dan fitur timeline updates yang dapat digunakan untuk mengetahui

perkembangan apa saja yang dilakukan oleh vendor di Indonesia khususnya

mengenai informasi perusahaan serta fitur video di halaman depan yang

digunakan untuk mempromosikan profil perusahaan vendor tersebut.

Tersebarnya jumlah penyedia di Indonesia dan K/L/PD, menjadikan LKPP

untuk berkomitmen dalam menjaga pengadaan yang berkredibel sehingga

vendor direktori diharapkan akan menjadi perubahan pencarian informasi

tentang penyedia khususnya dalam pengadaan barang dan jasa pemerintah.

F. UPAYA MENGATASI KENDALA

1. Mengatasi Kendala Internal.

Project Leader terus melakukan upaya koordinasi dengan pihak Vendor

agar aplikasi Si Motor Baja dapat dilakukan pengembangannya sehingga dapat

di upload pada aplikasi Apple Store. Upaya yang perlu dilakukan oleh pihak

Vendor adalah:

a. Aplikasi yang dikembangkan oleh Vendor Si Motor Baja, minimum harus

dapat berjalan secara baik pada sistem operasi iOS versi 7 dan pada

sistem operasi OS X10.8.

Page 82: LAPORAN AKHIR PROYEK PERUBAHAN - LAN RI

77 STRATEGI OPTIMALISASI PENGAWASAN DAN PENGENDALIAN PENGADAAN BARANG DAN JASA MENUJU ZONA INTEGRITAS STAF LOGISTIK POLRI

b. Kemudian harus support untuk berbagai tipe ukuran layar dan resolusi,

misalnya pada Iphone. atau Ipad.

c. Pihak Vendor juga perlu mempersiapkan screenshot beberapa tampilan

aplikasi serta video promosionalnya. Termasuk icon-icon aplikasi dengan

ukuran yang berbeda-beda untuk ditampilkan di aplikasi Apple Store.

2. Mengatasi Kendala Eksternal.

Menyadari bahwa diperlukan adanya kerjasama antara Slog Polri dan

LKPP dalam rangka mengintegrasikan data yang terdapat pada Vendor

Direktori LKPP agar dapat digunakan sebagai database di aplikasi Si Motor

baja, maka Project Leader melakukan upaya melalui Nota Kesepahaman atau

MoU antara Polri dan LKPP.

NOTA KESEPAHAMAN

ANTARA

KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA

DENGAN

LEMBAGA KEBIJAKAN PENGADAAN BARANG/JASA PEMERINTAH

Nomor: NK/ /VIII/2020

Nomor: / /2020

TENTANG

KERJA SAMA DAN KOORDINASI PELAKSANAAN TUGAS DAN FUNGSI

DALAM PENGADAAN BARANG/JASA PEMERINTAH

Pada hari ini ......... tanggal ....., bulan Agustus, tahun dua ribu dua puluh, bertempat di Jakarta, yang bertanda tangan di bawah ini:

1. JENDERAL POLISI Drs. IDHAM AZIS, M.Si., selaku KEPALA

KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA dalam hal ini bertindak untuk dan atas nama KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA (POLRI), berkedudukan di Jalan Trunojoyo 3, Kebayoran Baru, Jakarta 12110, selanjutnya disebut PIHAK PERTAMA.

Page 83: LAPORAN AKHIR PROYEK PERUBAHAN - LAN RI

78 STRATEGI OPTIMALISASI PENGAWASAN DAN PENGENDALIAN PENGADAAN BARANG DAN JASA MENUJU ZONA INTEGRITAS STAF LOGISTIK POLRI

2. Dr. Ir. RONI DWI SUSANTO, M.Si., selaku KEPALA LEMBAGA KEBIJAKAN PENGADAAN BARANG/JASA PEMERINTAH, dalam hal ini bertindak untuk dan atas nama LEMBAGA KEBIJAKAN PENGADAAN BARANG/JASA PEMERINTAH (LKPP), berkedudukan di Jalan Epicentrum Tengah Lot 11B, Jakarta 12940, selanjutnya disebut PIHAK KEDUA.

PIHAK PERTAMA dan PIHAK KEDUA, selanjutnya secara bersama-sama disebut PARA PIHAK terlebih dahulu menerangkan hal-hal sebagai berikut:

a. bahwa PIHAK PERTAMA merupakan alat negara yang bertugas dalam

memelihara keamanan dan ketertiban masyarakat, menegakkan hukum

serta memberikan perlindungan, pengayoman dan pelayanan kepada

masyarakat dalam rangka terpeliharanya keamanan dalam negeri; dan

b. bahwa PIHAK KEDUA merupakan Lembaga Pemerintah Non Kementerian (LPNK) yang berada di bawah dan bertanggungjawab kepada Presiden Republik Indonesia, yang bertugas melaksanakan pengembangan dan perumusan Kebijakan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah.

Dengan memperhatikan peraturan perundang-undangan,sebagai berikut:

1. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 2 Tahun 2002 tentang

Kepolisian Negara Republik Indonesia (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2002 Nomor 2, Tambahan Lembaga Negara Republik Indonesia Nomor 4168);

2. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2003 Nomor 47, Tambahan Lembaga Negara Republik Indonesia Nomor 4286);

3. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 68 Tahun 2008 tentang Tata Cara Pelaksanaan Hubungan dan Kerja Sama Kepolisian Negara Republik Indonesia (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2018 Nomor 158, Tambahan Lembaga Negara Republik Indonesia Nomor 4910);

4. Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 106 Tahun 2007 tentang Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah Sebagaimana telah Diubah dengan Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 157 Tahun 2014 tentang perubahan atas Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 106 Tahun 2007 tentang Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 314);

Page 84: LAPORAN AKHIR PROYEK PERUBAHAN - LAN RI

79 STRATEGI OPTIMALISASI PENGAWASAN DAN PENGENDALIAN PENGADAAN BARANG DAN JASA MENUJU ZONA INTEGRITAS STAF LOGISTIK POLRI

5. Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 16 Tahun 2018 tentang Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2018 Nomor 33);

6. Peraturan Kepala Kepolisian Negara Republik Indonesia Nomor 6 Tahun

2017 tentang Susunan Organisasi dan Tata Kerja Satuan Organisasi pada Tingkat Markas Besar Kepolisan Negara Republik Indonesia Sebagaimana Telah Diubah dengan Peraturan Kepolisian Negara Republik Indonesia Nomor 5 Tahun 2019 tentang Perubahan atas Peraturan Kepala Kepolisian Negara Republik Indonesia Nomor 6 Tahun 2017 tentang Susunan Organisasi dan Tata Kerja Satuan Organisasi pada Tingkat Markas Besar Kepolisan Negara Republik Indonesia (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2017 Nomor 15);

7. Peraturan Kepala Kepolisian Negara Republik Indonesia Nomor 12 Tahun 2014 tentang Panduan Penyusunan Kerja Sama Kepolisian Negara Republik Indonesia (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 971);

8. Peraturan Kepolisian Negara Republik Indonesia Nomor 14 Tahun 2018 tentang Susunan Organisasi dan Tata Kerja Kepolisian Daerah (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2018 Nomor 1450);

9. Peraturan Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah Nomor 11 Tahun 2019 tentang Organisasi dan Tata Kerja Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah (Berita Negara Republik Indonesia tahun 2019 Nomor 1172); dan

10. Peraturan Kepolisian Negara Republik Indonesia Nomor 2 Tahun 2020 tentang Perubahan Kedua atas Peraturan Kepala Kepolisian Negara Republik Indonesia Nomor 6 Tahun 2017 tentang Susunan Organisasi dan Tata Kerja Satuan Organisasi pada Tingkat Markas Besar Kepolisan Negara Republik Indonesia.

Berdasarkan hal-hal tersebut diatas, PARA PIHAK sepakat untuk mengadakan kerjasama dalam rangka koordinasi pelaksanaan tugas dan fungsi dalam pengadaan barang/jasa pemerintah, dengan menyatakan beberapa hal, sebagai berikut:

Page 85: LAPORAN AKHIR PROYEK PERUBAHAN - LAN RI

80 STRATEGI OPTIMALISASI PENGAWASAN DAN PENGENDALIAN PENGADAAN BARANG DAN JASA MENUJU ZONA INTEGRITAS STAF LOGISTIK POLRI

BAB I

MAKSUD DAN TUJUAN

Pasal 1

(1) Maksud Nota Kesepahaman ini sebagai pedoman bagi PARA PIHAK dalam rangka kerja sama dan koordinasi pelaksanaan tugas dan fungsi dalam pengadaan barang/jasa pemerintah.

(2) Tujuan Nota Kesepahaman ini terwujudnya sinergisitas dalam rangka kerja sama dan koordinasi pelaksanaan tugas dan fungsi dalam pengadaan barang/jasa pemerintah menuju pusat keunggulan pengadaan barang/jasa pemerintah.

BAB II

RUANG LINGKUP

Pasal 2

Ruang lingkup Nota Kesepahaman ini, meliputi:

a. pertukaran data dan/atau informasi; b. pelaksanaan pengadaan barang/jasa pemerintah; c. pelaksanaan integrasi sistem informasi; d. monitoring dan evaluasi pelaksanaan pengadaan barang/jasa

pemerintah; e. pengelolaan dan tindaklanjut pengaduan di bidang pengadaan

barang/jasa pemerintah; f. penegakan hukum; g. pengembangan kelembagaan, peningkatan kapasitas dan pemanfaatan

sumber daya manusia; dan h. kegiatan lain yang disepakati.

BAB III

PELAKSANAAN

Bagian Kesatu Pertukaran Data dan/atau Informasi

Pasal 3

(1) PARA PIHAK saling tukar menukar data dan/atau informasi terkait lingkup penyelenggaraan pelayanan publik dalam pelaksanaan Nota

Page 86: LAPORAN AKHIR PROYEK PERUBAHAN - LAN RI

81 STRATEGI OPTIMALISASI PENGAWASAN DAN PENGENDALIAN PENGADAAN BARANG DAN JASA MENUJU ZONA INTEGRITAS STAF LOGISTIK POLRI

Kesepahaman ini yang disampaikan secara tertulis dan/atau berbasis informasi dan teknologi sesuai dengan peraturan perundang-undangan.

(2) Dalam situasi tertentu, pertukaran data dan/atau informasi sebagaimana dimaksud pada ayat (1), dapat dilaksanakan secara lisan dan ditindaklanjuti dengan tertulis.

(3) PARA PIHAK wajib bertanggungjawab terhadap kerahasiaan, keutuhan dan kelengkapan data dan/atau informasi sesuai dengan peraturan perundang-undangan dan tidak dapat diberikan kepada pihak lainnya tanpa persetujuan PARA PIHAK.

Bagian Kedua Pelaksanaan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah

Pasal 4

PARA PIHAK dapat melakukan kerja sama dan koordinasi pengadaan barang/jasa pemerintah sesuai dengan peraturan perundang-undangan.

Bagian Ketiga Pelaksanaan Integrasi Sistem Informasi

Pasal 5

(1) PARA PIHAK mengembangkan sistem informasi, prosedur dan

pelaksanaan pengadaan barang/jasa pemerintah yang terintegrasi.

(2) PARA PIHAK melakukan peningkatan kapasitas sistem berupa dukungan teknologi informasi yang berkaitan dengan pengadaan barang/jasa, termasuk pelaksanaan katalog sektoral pengadaan barang/jasa pemerintah di lingkungan Polri.

Bagian keempat Monitoring dan Evaluasi Pelaksanaan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah

Pasal 6

PARA PIHAK dapat melakukan monitoring dan evaluasi kegiatan pelaksanaan pengadaan barang/jasa pemerintah sesuai dengan peraturan perundang-undangan.

Page 87: LAPORAN AKHIR PROYEK PERUBAHAN - LAN RI

82 STRATEGI OPTIMALISASI PENGAWASAN DAN PENGENDALIAN PENGADAAN BARANG DAN JASA MENUJU ZONA INTEGRITAS STAF LOGISTIK POLRI

Bagian Kelima

Pengelolaan dan Tindak Lanjut Pengaduan di Bidang Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah

Pasal 7

PARA PIHAK dapat melakukan pengelolaan dan menindaklanjuti pengaduan di bidang pengadaan barang/jasa pemerintah, baik secara mandiri maupun bersama-sama.

Bagian Keenam Penegakan Hukum

Pasal 8

(1) PARA PIHAK dapat berkoordinasi dalam rangka pencegahan agar tidak

terjadi tindak pidana dalam pengadaan barang/jasa pemerintah.

(2) PIHAK PERTAMA melakukan penegakan hukum terkait proses tindak pidana dalam pengadaan barang/jasa pemerintah didukung PIHAK KEDUA.

Bagian Ketujuh Pengembangan Kelembagaan, Peningkatan Kapasitas dan

Pemanfaatan Sumber Daya Manusia

Pasal 9

(1) PARA PIHAK sepakat mengembangkan kelembagaan dan kapasitas Biro Pengadaan Barang/Jasa sebagai Unit Kerja Pengadaan Barang/Jasa (UKPBJ) Kepolisian Negara Republik Indonesia menjadi Pusat Keunggulan Pengadaan.

(2) PARA PIHAK melakukan peningkatan kapasitas sumber daya manusia dalam rangka pengembangan kompetensi, sertifikasi keahlian dan pembentukan Jabatan Fungsional di bidang pengadaan barang/jasa pemerintah di lingkungan Polri.

(3) PARA PIHAK dapat saling memanfaatkan tenaga ahli, konsultan dalam rangka mendukung pelaksanaan tugas dan fungsi.

(4) PARA PIHAK secara bersama-sama dapat melaksanakan pemanfaatan sumber daya manusia dalam rangka penugasan khusus melalui seleksi, penyiapan dan penunjukan personel.

Page 88: LAPORAN AKHIR PROYEK PERUBAHAN - LAN RI

83 STRATEGI OPTIMALISASI PENGAWASAN DAN PENGENDALIAN PENGADAAN BARANG DAN JASA MENUJU ZONA INTEGRITAS STAF LOGISTIK POLRI

Bagian Kedelapan Kegiatan Lain yang Disepakati

Pasal 10

PARA PIHAK dapat melaksanakan kegiatan lain yang disepakati sesuai dengan tugas dan fungsi masing-masing.

BAB IV

SOSIALISASI

Pasal 11

(1) PARA PIHAK secara mandiri maupun bersama-sama melaksanakan sosialisasi tentang Nota Kesepahaman ini dan peraturan perundang-undangan yang terkait.

(2) Sosialisasi sebagaimana dimaksud pada ayat (1), ditujukan kepada:

a. pegawai negeri pada Polri terdiri dari anggota Polri dan Pegawai Negeri Sipil;

b. Aparatur Sipil Negara (ASN) pada LKPP; dan c. pemangku kepentingan.

BAB V

PENANGGUNG JAWAB

Pasal 12

(1) Penanggung jawab dalam pelaksanaan Nota Kesepahaman ini, dilaksanakan oleh PARA PIHAK dengan menunjuk wakil-wakilnya sesuai dengan tugas dan fungsi masing-masing.

(2) Wakil PARA PIHAK sebagaimana dimaksud pada ayat (1), yaitu:

a. PIHAK PERTAMA menunjuk Asisten Kapolri Bidang Logistik; dan

b. PIHAK KEDUA menunjuk Sekretaris Utama LKPP.

Page 89: LAPORAN AKHIR PROYEK PERUBAHAN - LAN RI

84 STRATEGI OPTIMALISASI PENGAWASAN DAN PENGENDALIAN PENGADAAN BARANG DAN JASA MENUJU ZONA INTEGRITAS STAF LOGISTIK POLRI

BAB VI

TINDAK LANJUT

Pasal 13

(1) Nota Kesepahaman ini akan ditindaklanjuti oleh PARA PIHAK dengan menyusun Perjanjian Kerja Sama yang merupakan satu kesatuan dan bagian yang tidak terpisahkan dari Nota Kesepahaman.

(2) Perjanjian Kerja Sama sebagaimana dimaksud pada ayat (1), dibentuk dan disusun oleh kelompok kerja (Pokja) yang beranggotakan perwakilan PARA PIHAK, diselesaikan paling lambat 6 (enam) bulan terhitung sejak ditandatangani Nota kesepahaman ini.

(3) Masing-masing fungsi teknis pada PARA PIHAK bertanggung jawab atas pelaksanaan Perjanjian Kerja Sama sebagaimana dimaksud pada ayat (1).

BAB VII

MONITORING DAN EVALUASI

Pasal 14

(1) PARA PIHAK melakukan monitoring dan evaluasi atas pelaksanaan Nota Kesepahaman secara berkala paling sedikit 1 (satu) kali dalam setahun;

(2) Pelaksanaan monitoring dan evaluasi sebagaimana dimaksud pada ayat (1), dilakukan berdasarkan kesepakatan PARA PIHAK.

BAB VIII

BIAYA

Pasal 15

Segala biaya dalam pelaksanaan Nota Kesepahaman ini dibebankan pada anggaran PARA PIHAK secara proporsional sesuai dengan peraturan perundang-undangan.

Page 90: LAPORAN AKHIR PROYEK PERUBAHAN - LAN RI

85 STRATEGI OPTIMALISASI PENGAWASAN DAN PENGENDALIAN PENGADAAN BARANG DAN JASA MENUJU ZONA INTEGRITAS STAF LOGISTIK POLRI

BAB IX

KETENTUAN LAIN

Bagian Kesatu Adendum

Pasal 16

Hal-hal yang belum diatur dalam Nota Kesepahaman ini, akan diatur kemudian oleh PARA PIHAK dalam perubahan (adendum), merupakan satu kesatuan dan bagian yang tidak terpisahkan dari Nota Kesepahaman ini.

Bagian Kedua

Perbedaan Penafsiran

Pasal 17

Apabila di kemudian hari terjadi perbedaan penafsiran dalam pelaksanaan Nota Kesepahaman ini, akan diselesaikan oleh PARA PIHAK secara musyawarah untuk mufakat.

Bagian Ketiga Masa Berlaku

Pasal 18

(1) Nota Kesepahaman ini berlaku 5 (lima) tahun terhitung sejak tanggal ditandatangani oleh PARA PIHAK.

(2) Nota Kesepahaman ini dapat diperpanjang berdasarkan kesepakatan PARA PIHAK dengan terlebih dahulu dilakukan koordinasi selambat-lambatnya 3 (tiga) bulan sebelum berakhir masa berlakunya Nota Kesepahaman ini.

(3) Nota Kesepahaman ini dapat diakhiri atas kesepakatan PARA PIHAK atau atas usul salah satu pihak yang disampaikan secara tertulis kepada pihak lainnya.

Page 91: LAPORAN AKHIR PROYEK PERUBAHAN - LAN RI

86 STRATEGI OPTIMALISASI PENGAWASAN DAN PENGENDALIAN PENGADAAN BARANG DAN JASA MENUJU ZONA INTEGRITAS STAF LOGISTIK POLRI

BAB X

PENUTUP

Pasal 19

Nota Kesepahaman ini dibuat dan ditandatangani pada hari, tanggal, bulan, dan tahun sebagaimana disebutkan pada awal Nota Kesepahaman, dalam rangkap 2 (dua) asli, masing-masing bermeterai cukup dan mempunyai kekuatan hukum yang sama, setelah ditandatangani PARA PIHAK.

PIHAK PERTAMA,

PIHAK KEDUA,

Drs. IDHAM AZIS, M.Si. JENDERAL POLISI

Dr. Ir. RONI DWI SUSANTO, M.Si.

Project Leader Melakukan Koordinasi Penyusunan Nota Kesepahaman

Antara Polri Dan LKPP

Page 92: LAPORAN AKHIR PROYEK PERUBAHAN - LAN RI

87 STRATEGI OPTIMALISASI PENGAWASAN DAN PENGENDALIAN PENGADAAN BARANG DAN JASA MENUJU ZONA INTEGRITAS STAF LOGISTIK POLRI

G. INSTRUMEN MONITORING PELAKSANAAN PROYEK PERUBAHAN

1. Laporan Anev Periodik Mingguan

LAPORAN HASIL ANALISA DAN EVALUASI

STRATEGI OPTIMALISASI PENGAWASAN DAN PENGENDALIAN PENGADAAN BARANG/JASA MENUJU ZONA INTEGRITAS

STAF LOGISTIK POLRI

A. Latar Belakang

Dalam rangka tercapainya strategi optimalisasi pengawasan dan

pengendalian pengadaan Barang/Jasa menuju Zona Integritas dilingkungan

Staf Logistik Polri dan memastikan pelaksanaannya berjalan sesuai dengan

yang diharapkan yaitu menuju Wilayah Bebas dari Korupsi (WBK) dan

Wilayah Birokrasi Bersih dan Melayani (WBBM). Monitoring dan Evaluasi

memastikan rencana aksi berjalan sesuai target yang telah ditetapkan dan

memastikan hasil evaluasi telah ditindaklanjuti. Pelaksanaan Monitoring dan

Evaluasi dimaksudkan untuk mendapatkan informasi yang lebih obyektif

tentang kemajuan pelaksanaan pengawasan dan pengendalian Barang/Jasa

dan menilai hasil pelaksanaannya. Ruang lingkup kegiatan monitoring dan

evaluasi yang dituangkan dalam laporan ini.

B. Dasar

a. Surat Perintah Aslog Kapolri Nomor : Sprin/328/III/KEP./2020 tanggal 31

Maret 2020 tentang Pembangunan Zona Integritas Menuju Wilayah

bebas dari Korupsi dan Wilayah Birokrasi Bersih dan Melayani di

lingkungan Slog Polri;

b. Surat Perintah Aslog Kapolri Nomor : Sprin/472/IV/DIK.2.5./2020 tanggal

2 Juni 2020 tentang Tim Pokja Strategi Optimalisasi Pengawasan

Pengadaan Barang/Jasa menuju Zona Integritas Staf Logistik Polri.

Page 93: LAPORAN AKHIR PROYEK PERUBAHAN - LAN RI

88 STRATEGI OPTIMALISASI PENGAWASAN DAN PENGENDALIAN PENGADAAN BARANG DAN JASA MENUJU ZONA INTEGRITAS STAF LOGISTIK POLRI

C. Tujuan

Analisa dan Evaluasi optimalisasi strategi pengawasan dan pengendalian

pengadaan Barang/Jasa bertujuan untuk :

1. Terwujudnya sistem pengawasan dan pengendalian pengadaan

Barang/Jasa secara efektif dan efisien.

2. Tersedianya informasi mengenai progres pengadaan Barang/Jasa yang

dapat diakses oleh pelaku pengadaan.

3. Tersedianya informasi terkini dan/atau literasi digital tentang pengadaan

Barang/Jasa baik berupa dokumen, audio dan visual.

4. Terwujudnya mitigasi resiko terlaksananya evaluasi kinerja, dan

tercapainya pengambilan keputusan demi perbaikan berkelanjutan

menuju pusat keunggulan pengadaan Barang/Jasa.

D. Analisa dan Evaluasi Kegiatan

1. Rapat Koordinasi Dengan Divkum Polri Tentang Peraturan Aslog Kapolri

Pada Tanggal 20 Juli 2020

Project Leader Berkoordinasi Dengan Staff Divkum Polri

Page 94: LAPORAN AKHIR PROYEK PERUBAHAN - LAN RI

89 STRATEGI OPTIMALISASI PENGAWASAN DAN PENGENDALIAN PENGADAAN BARANG DAN JASA MENUJU ZONA INTEGRITAS STAF LOGISTIK POLRI

Project Leader Berkoordinasi Dengan Staff Divkum Polri

2. Rapat Pembahasan Tentang Pemantapan Animasi, Aplikasi, Dan

Regulasi Si Motor Baja Pada Tanggal 21 Juli 2020

Project Leader Membahas Perancangan Aplikasi Si Motor Baja

Dengan Pihak Vendor Aplikasi

Page 95: LAPORAN AKHIR PROYEK PERUBAHAN - LAN RI

90 STRATEGI OPTIMALISASI PENGAWASAN DAN PENGENDALIAN PENGADAAN BARANG DAN JASA MENUJU ZONA INTEGRITAS STAF LOGISTIK POLRI

Project Leader Membahas Perancangan Aplikasi Si Motor Baja

Dengan Pihak Vendor Aplikasi

3. Rapat Finalisasi Animasi Dan Aplikasi Si Motor Baja Menuju Zona

Integritas Slog Polri Pada Tanggal 23 Juli 2020

Rapat Finalisasi Animasi Dan Aplikasi Si Motor Baja

Page 96: LAPORAN AKHIR PROYEK PERUBAHAN - LAN RI

91 STRATEGI OPTIMALISASI PENGAWASAN DAN PENGENDALIAN PENGADAAN BARANG DAN JASA MENUJU ZONA INTEGRITAS STAF LOGISTIK POLRI

Rapat Finalisasi Animasi Dan Aplikasi Si Motor Baja

4. Rapat Penyelarasan Time Line Implementasi Projek Perubahan Strategi

Optimalisasi Pengawasan Dan Pengendalian Pengadaan Barang/Jasa

Menuju Zona Integritas Slog Polri Pada Tanggal 24 Juli 2020

Rapat Dengan Tim Efektif Untuk Penentuan Time Line

Page 97: LAPORAN AKHIR PROYEK PERUBAHAN - LAN RI

92 STRATEGI OPTIMALISASI PENGAWASAN DAN PENGENDALIAN PENGADAAN BARANG DAN JASA MENUJU ZONA INTEGRITAS STAF LOGISTIK POLRI

2. Laporan Anev Periodik Bulanan

LAPORAN HASIL ANALISA DAN EVALUASI STRATEGI OPTIMALISASI PENGAWASAN DAN PENGENDALIAN

PENGADAAN BARANG/JASA MENUJU ZONA INTEGRITAS STAF LOGISTIK POLRI

A. Latar Belakang

Dalam rangka tercapainya strategi optimalisasi pengawasan dan

pengendalian pengadaan Barang/Jasa menuju Zona Integritas dilingkungan

Staf Logistik Polri dan memastikan pelaksanaannya berjalan sesuai dengan

yang diharapkan yaitu menuju Wilayah Bebas dari Korupsi (WBK) dan

Wilayah Birokrasi Bersih dan Melayani (WBBM). Monitoring dan Evaluasi

memastikan rencana aksi berjalan sesuai target yang telah ditetapkan dan

memastikan hasil evaluasi telah ditindaklanjuti. Pelaksanaan Monitoring dan

Evaluasi dimaksudkan untuk mendapatkan informasi yang lebih obyektif

tentang kemajuan pelaksanaan pengawasan dan pengendalian Barang/Jasa

dan menilai hasil pelaksanaannya. Ruang lingkup kegiatan monitoring dan

evaluasi yang dituangkan dalam laporan ini.

B. Dasar

a. Surat Perintah Aslog Kapolri Nomor : Sprin/328/III/KEP./2020 tanggal 31

Maret 2020 tentang Pembangunan Zona Integritas Menuju Wilayah

bebas dari Korupsi dan Wilayah Birokrasi Bersih dan Melayani di

lingkungan Slog Polri;

b. Surat Perintah Aslog Kapolri Nomor : Sprin/472/IV/DIK.2.5./2020 tanggal

2 Juni 2020 tentang Tim Pokja Strategi Optimalisasi Pengawasan

Pengadaan Barang/Jasa menuju Zona Integritas Staf Logistik Polri.

C. Tujuan

Analisa dan Evaluasi optimalisasi strategi pengawasan dan pengendalian

pengadaan Barang/Jasa bertujuan untuk :

1. Terwujudnya sistem pengawasan dan pengendalian pengadaan

Barang/Jasa secara efektif dan efisien.

Page 98: LAPORAN AKHIR PROYEK PERUBAHAN - LAN RI

93 STRATEGI OPTIMALISASI PENGAWASAN DAN PENGENDALIAN PENGADAAN BARANG DAN JASA MENUJU ZONA INTEGRITAS STAF LOGISTIK POLRI

2. Tersedianya informasi mengenai progres pengadaan Barang/Jasa yang

dapat diakses oleh pelaku pengadaan.

3. Tersedianya informasi terkini dan/atau literasi digital tentang pengadaan

Barang/Jasa baik berupa dokumen, audio dan visual.

4. Terwujudnya mitigasi resiko terlaksananya evaluasi kinerja, dan

tercapainya pengambilan keputusan demi perbaikan berkelanjutan

menuju pusat keunggulan pengadaan Barang/Jasa.

D. Analisa Dan Evaluasi Kegiatan

1. Rapat Panitia dan Tim Efektif Pokja Aplikasi SI MOTOR BAJA menuju

Zona Integritas Slog Polri tanggal 3 Agustus 2020

Project Leader Rapat Dengan Tim Efektif Pokja Aplikasi Si Motor Baja

Page 99: LAPORAN AKHIR PROYEK PERUBAHAN - LAN RI

94 STRATEGI OPTIMALISASI PENGAWASAN DAN PENGENDALIAN PENGADAAN BARANG DAN JASA MENUJU ZONA INTEGRITAS STAF LOGISTIK POLRI

2. Kegiatan Harmonisasi Dan Verifikasi Peraturan Aslog Kapolri Bersama

Kadivkum Polri Irjen Pol. Drs. Rudy Heriyanto Adi Nugroho, S.H.,

M.H., M.B.A. Dan KBP Victor. T Sihombing, M.Si Tanggal 3 Agustus

2020

Project Leader Melakukan Harmonisasi Dan Verifikasi

Peraturan Aslog Kapolri

3. Kegiatan Harmonisasi Dan Verifikasi Aplikasi Si Motor Baja Bersama

Kepala LKPP Dr. Ir. Roni Dwi Susanto, M.Si Pada Tanggal 3 Agustus

2020

Project Leader Melakukan Harmonisasi Dan Verifikasi

Aplikasi Si Motor Baja

Page 100: LAPORAN AKHIR PROYEK PERUBAHAN - LAN RI

95 STRATEGI OPTIMALISASI PENGAWASAN DAN PENGENDALIAN PENGADAAN BARANG DAN JASA MENUJU ZONA INTEGRITAS STAF LOGISTIK POLRI

4. Sosialisasi Dan Pelatihan Aplikasi SI MOTOR BAJA Menuju Zona

Integritas Slog Polri Pada Tanggal 4 Agustus 2020

- 08:00 s.d. 11:00 WIB Tutorial Klasikal - 13:00 s.d. 14:30 WIB Tutorial Klasikal (Gelombang I) - 15:00 s.d. 16:30 WIB Tutorial Klasikal (Gelombang II)

Pelaksanaan Sosialisasi Dan Pelatihan Aplikasi Si Motor Baja

Pelaksanaan Sosialisasi Dan Pelatihan Aplikasi Si Motor Baja

Page 101: LAPORAN AKHIR PROYEK PERUBAHAN - LAN RI

96 STRATEGI OPTIMALISASI PENGAWASAN DAN PENGENDALIAN PENGADAAN BARANG DAN JASA MENUJU ZONA INTEGRITAS STAF LOGISTIK POLRI

Pelaksanaan Sosialisasi Dan Pelatihan Aplikasi Si Motor Baja

5. Liputan Testimoni Aslog Kapolri Tentang Aplikasi Si Motor Baja Dan

ILMS (Integrited Logistic Managemant System) Pada Tanggal 4 Agustus

2020

Project Leader Mengajukan Testimoni Kepada Aslog Kapolri

Tentang Aplikasi Si Motor Baja

Page 102: LAPORAN AKHIR PROYEK PERUBAHAN - LAN RI

97 STRATEGI OPTIMALISASI PENGAWASAN DAN PENGENDALIAN PENGADAAN BARANG DAN JASA MENUJU ZONA INTEGRITAS STAF LOGISTIK POLRI

6. Peninjauan Pembangunan Gedung ILMS Dan Koordinasi Lapangan

Dengan Tim Teknis Penyedia Dalam Rangka Koordinasi Rencana

Integrasi Aplikasi Si Motor Baja Ke Dalam Dashboard ILMS (Integrited

Logistic Managemant System) Pada Tanggal 5 Agustus 2020

Project Leader Melakukan Peninjauan Pembangunan Gedung ILMS

7. Testimoni Karoada PBJ Slog Polri BJP Drs. Rochmad Pada Tanggal 5

Agustus 2020

Testimoni Karoada PBJ Slog Polri BJP Drs. Rochmad

Page 103: LAPORAN AKHIR PROYEK PERUBAHAN - LAN RI

98 STRATEGI OPTIMALISASI PENGAWASAN DAN PENGENDALIAN PENGADAAN BARANG DAN JASA MENUJU ZONA INTEGRITAS STAF LOGISTIK POLRI

8. Liputan Testimoni Karopal BJP Drs. Ibnu Isticha Tentang

Pengembangan Aplikasi Si Motor Baja Dan Pembangunan ILMS

(Integrited Logistic Managemant System) Pada Tanggal 6 Agustus 2020

Testimoni Karopal BJP Drs. Ibnu Isticha

9. Liputan Testimoni Kepala LKPP Dr. Ir. Roni Dwi Susanto, M.Si Pada

Tanggal 6 Agustus 2020

Testimoni Kepala LKPP Dr. Ir. Roni Dwi Susanto, M.Si

Page 104: LAPORAN AKHIR PROYEK PERUBAHAN - LAN RI

99 STRATEGI OPTIMALISASI PENGAWASAN DAN PENGENDALIAN PENGADAAN BARANG DAN JASA MENUJU ZONA INTEGRITAS STAF LOGISTIK POLRI

10. Rapat Anev Tim Efektif Tentang Proyek Perubahan “Strategi

Optimalisasi Pengawasan Pengendalian Pengadaan Barang/Jasa

Menuju Zona Integritas Slog Polri Pada Tanggal 7 Agustus 2020

Rapat Anev Tim Efektif Tentang Proyek Perubahan

Rapat Anev Tim Efektif Tentang Proyek Perubahan

Page 105: LAPORAN AKHIR PROYEK PERUBAHAN - LAN RI

100 STRATEGI OPTIMALISASI PENGAWASAN DAN PENGENDALIAN PENGADAAN BARANG DAN JASA MENUJU ZONA INTEGRITAS STAF LOGISTIK POLRI

11. Pengajuan Surat Pengantar Aslog Kapolri Kepada Kadivkum Polri Perihal

Permohonan Verifikasi Pada Tanggal 10 Agustus 2020

Project Leader Mengajukan Pengajuan Surat Pengantar Aslog Kapolri

Kepada Kadivkum Polri

12. Rapat Koordinasi Lanjutan Tentang Verifikasi Peraturan Aslog Kapolri

Tanggal 11 Agustus 2020

Rapat Koordinasi Lanjutan Tentang Verifikasi Peraturan Aslog Kapolri

Page 106: LAPORAN AKHIR PROYEK PERUBAHAN - LAN RI

101 STRATEGI OPTIMALISASI PENGAWASAN DAN PENGENDALIAN PENGADAAN BARANG DAN JASA MENUJU ZONA INTEGRITAS STAF LOGISTIK POLRI

13. Rapat Koordinasi Dan Testimoni Plt. Deputi Bidang RB Akuntabilitas

Aparatur Negara Dan Reformasi Birokrasi Drs. Jufri Rahman, M.Si Pada

Tanggal 12 Agustus 2020

Rapat Koordinasi Dan Testimoni Plt. Deputi Bidang RB Akuntabilitas

Aparatur Negara Dan Reformasi Birokrasi

Rapat Koordinasi Dan Testimoni Plt. Deputi Bidang RB Akuntabilitas

Aparatur Negara Dan Reformasi Birokrasi

Page 107: LAPORAN AKHIR PROYEK PERUBAHAN - LAN RI

102 STRATEGI OPTIMALISASI PENGAWASAN DAN PENGENDALIAN PENGADAAN BARANG DAN JASA MENUJU ZONA INTEGRITAS STAF LOGISTIK POLRI

14. Rapat Anev Tim Efektif Tentang Penyusunan Laporan Proyek

Perubahan Zona Integritas Pada 13 Agustus 2020

Project Leader Mempersiapkan Rapat Anev Tim Efektif

15. Liputan Testimoni Law Enforcement Advisor ICITAP Komjen Pol (Purn)

Drs. Oegroseno, S.H. Tentang Dukungan ICITAP Terhadap

Pembangunan Zona Integritas Slog Polri Pada Tanggal 14 Agustus 2020

Testimoni Law Enforcement Advisor ICITAP

Komjen Pol (Purn) Drs. Oegroseno, S.H.

Page 108: LAPORAN AKHIR PROYEK PERUBAHAN - LAN RI

103 STRATEGI OPTIMALISASI PENGAWASAN DAN PENGENDALIAN PENGADAAN BARANG DAN JASA MENUJU ZONA INTEGRITAS STAF LOGISTIK POLRI

16. Rapat Koordinasi Pembahasan Draft MOU Antara Polri Dengan LKPP

Melalui Zoom Meeting Pada Tanggal 20 Agustus 2020

Project Leader Melakukan Rapat Koordinasi Pembahasan Draft MOU

Antara Polri Dengan LKPP Melalui Zoom Meeting

H. LESSON LEARNT

1. Adanya Kebutuhan Data Yang Tidak Dimiliki Oleh Polri Mengharuskan

Kerjasama Antar Instansi Di Era Digitalisasi 4.0.

Aplikasi Si Motor Baja memerlukan data dari Vendor Direktori yang

terdapat pada website LKPP. Hal ini memperlihatkan adanya sebuah trend

baru administrasi publik, yakni adanya keterkaitan (interconnection) dan

saling ketergantungan (interdependence) antara Instansi Pemerintah yang

satu dengan Instansi Pemerintah lainya dalam penyelenggaraan

kewenangan tertentu. Dengan kata lain, kerjasama antar Instansi Pemerintah

merupakan keniscayaan dalam manajemen pemerintahan publik pada masa

kini dan masa yang akan datang. Untuk itu, perlu adanya suatu kajian yang

cukup komprehensif dan mendalam tentang berbagai hal yang berhubungan

dengan model-model dan kelembagaan kerjasama antar Instansi Pemerintah

agar ego sectoral tidak muncul dan dapat diantisipasi saat kerjasama

dilaksanakan.

Page 109: LAPORAN AKHIR PROYEK PERUBAHAN - LAN RI

104 STRATEGI OPTIMALISASI PENGAWASAN DAN PENGENDALIAN PENGADAAN BARANG DAN JASA MENUJU ZONA INTEGRITAS STAF LOGISTIK POLRI

2. Adanya Kebutuhan Aplikasi Di Era Digitalisasi 4.0 Mengharuskan Polri

Untuk Mempersiapkan Personil Yang Berkompeten Dalam Bidang Ilmu

Komputer

Dewasa ini semakin dirasakan pentingnya pemanfaatan teknologi

informasi sebagai sarana untuk pelayanan publik bagi masyarakat guna

mendukung penyelenggaraan program-program Pemerintah. Dalam hal ini

maka Polri tidak dapat mengesampingkan keberadaan teknologi informasi

karena teknologi informasi merupakan sarana yang paling efektif untuk

meningkatkan akuntabilitas pelayanan publik. Namun faktanya kemampuan

personil di bidang ilmu komputer masih sangat minim dan sangat terbatas

sehingga kebutuhan aplikasi pelayanan publik Polri belum dapat

dikembangkan oleh personil Polri. Adanya kebutuhan aplikasi di era

digitalisasi 4.0 mengharuskan Polri untuk mempersiapkan personil yang

berkompeten dalam bidang ilmu komputer.

Page 110: LAPORAN AKHIR PROYEK PERUBAHAN - LAN RI

105 STRATEGI OPTIMALISASI PENGAWASAN DAN PENGENDALIAN PENGADAAN BARANG DAN JASA MENUJU ZONA INTEGRITAS STAF LOGISTIK POLRI

BAB IV

PENUTUP

A. KESIMPULAN

Proyek Perubahan “Strategi Optimalisasi Pengawasan Dan Pengendalian

Pengadaan Barang Dan Jasa Menuju Zona Integritas Staf Logistik Polri”

merupakan suatu kebutuhan strategis yang dapat meningkatkan kualitas

pelayanan publik Polri secara umum dan secara khusus dapat dipandang sebagai

indikator pengungkit penilaian pembangunan Zona Integritas di Slog Polri. Proses

pembangunan Zona Integritas di Slog Polri difokuskan pada penerapan program

Manajemen Perubahan, Penataan Tatalaksana, Penataan Manajemen SDM,

Penguatan Pengawasan, Penguatan Akuntabilitas Kinerja, dan Peningkatan

Kualitas Pelayanan Publik yang bersifat konkrit.

Aplikasi Si Motor Baja menjadi penting bagi Slog Polri karena terkait dengan

era digitalisasi dalam pelayan publik di bidang pengadaan barang dan jasa yang

merupakan sistem informasi dan monitoring pengadaan barang/jasa di lingkungan

Polri yang berbasis aplikasi dan memiliki peran kunci dalam mewujudkan

terselenggaranya pemenuhan kebutuhan sarana dan prasarana secara

akuntabilitas, transparansi dan berorientasi pada nilai kebermanfaatan (value for

money).

Pentingnya pemanfaatan teknologi informasi sebagai sarana untuk

pelayanan publik merupakan sarana yang paling efektif untuk meningkatkan

akuntabilitas pelayanan publik memaksa Polri untuk memepersiapkan personilnya

agar memiliki kompeensi di bidang ilmu komputer. Selain itu pengembangan

aplikasi Si Motor Baja di Slog Polri memerlukan kerjasama antar Instansi

Pemerintah lainnya (LKPP). Hal ini memperlihatkan adanya sebuah trend baru

administrasi publik, yakni adanya keterkaitan (interconnection) dan saling

ketergantungan (interdependence) antara Instansi Pemerintah yang satu dengan

Instansi Pemerintah lainya dalam penyelenggaraan kewenangan tertentu.

Page 111: LAPORAN AKHIR PROYEK PERUBAHAN - LAN RI

106 STRATEGI OPTIMALISASI PENGAWASAN DAN PENGENDALIAN PENGADAAN BARANG DAN JASA MENUJU ZONA INTEGRITAS STAF LOGISTIK POLRI

B. REKOMENDASI

1. Pada era digitalisasi 4.0 tantangan tugas Polri dalam hal pemeliharaan

keamanan dan ketertiban masyarakat; penegakkan hukum; serta

perlindungan, pengayoman, dan pelayanan kepada masyarakat di masa yang

akan datang akan semakin kompleks dan memerlukan dukungan personel

Polri yang profesional dengan kompetensi yang tinggi. Polri sebagai

pengemban amanat undang-undang Nomor 2 tahun 2002 tentang Kepolisian

Negara Republik Indonesia memiliki posisi yang sangat strategis dalam

menjaga kelangsungan pembangunan nasional. Oleh sebab itu Project Leader

merekomendasikan agar Polri melakukan pembinaan SDM yang baik, terarah

dan berkesinambungan di bidang teknologi informasi dan ilmu komputer yang

akan sangat menentukan tingkat keberhasilan Polri dalam menjalankan tugas-

tugasnya sebagai institusi yang Profesional, Modern dan Terpercaya.

2. Fakta yang memperlihatkan bahwa Polri sangat memerlukan data-data yang

telah dimiliki oleh berbagai Instansi dalam rangka pelaksanaan tugas-tugas

yang efektif dan efisien. Maka pada kesempatan ini Project Leader

merekomendasikan agar Polri terus melakukan kerjasama antar Instansi, baik

dilingkungan Pemerintahan maupun pada setor-sektor Swasta/Bisnis lainnya.

sehingga Polri memiliki Big Data yang komprehensif guna mendukung

pelaksanaan tugas di bidang pemeliharaan keamanan dan ketertiban

masyarakat; penegakkan hukum; serta perlindungan, pengayoman, dan

pelayanan kepada masyarakat.