LAPORAN AKHIR PROGRAM KREATIVITAS...

17
LAPORAN AKHIR PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA Thrau-Ma Eksplorasi Potensi Thraustochytrids sebagai Sumber Penghasil PUFA dari Marine Protista di Ekosistem Mangrove, Karimunjawa BIDANG KEGIATAN PKM PENELITIAN Diusulkan oleh: Sabrina Alisha Devi 26020116140147 2016 Ega Saputra 26010216120024 2016 Dyah Ayu Wulandary 26010215120017 2015 UNIVERSITAS DIPONEGORO SEMARANG 2018

Transcript of LAPORAN AKHIR PROGRAM KREATIVITAS...

Page 1: LAPORAN AKHIR PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWAtnkarimunjawa.id/assets/fileperpustakaan/laporan_REGTNKJ180418… · LAPORAN AKHIR PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA Thrau-Ma Eksplorasi Potensi

LAPORAN AKHIR

PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA

Thrau-Ma

Eksplorasi Potensi Thraustochytrids sebagai Sumber Penghasil PUFA dari

Marine Protista di Ekosistem Mangrove, Karimunjawa

BIDANG KEGIATAN

PKM PENELITIAN

Diusulkan oleh:

Sabrina Alisha Devi 26020116140147 2016

Ega Saputra 26010216120024 2016

Dyah Ayu Wulandary 26010215120017 2015

UNIVERSITAS DIPONEGORO

SEMARANG

2018

Page 2: LAPORAN AKHIR PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWAtnkarimunjawa.id/assets/fileperpustakaan/laporan_REGTNKJ180418… · LAPORAN AKHIR PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA Thrau-Ma Eksplorasi Potensi

ii

Page 3: LAPORAN AKHIR PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWAtnkarimunjawa.id/assets/fileperpustakaan/laporan_REGTNKJ180418… · LAPORAN AKHIR PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA Thrau-Ma Eksplorasi Potensi

iii

DAFTAR ISI

HALAMAN SAMPUL ......................................................................................... i

LEMBAR PENGESAHAN.....................................................................................ii

DAFTAR ISI ..................................................................................................... iiii

DAFTAR GAMBAR ......................................................................................... iiii

DAFTAR TABEL ............................................................................................. iiii

BAB I. PENDAHULUAN ................................... Error! Bookmark not defined.

BAB II. TINJAUAN PUSTAKA ......................................................................... 2

BAB III. METODE PENELITIAN ...................................................................... 4

3.1 Waktu dan Tempat ..................................................................................... 4

3.2 Alat dan Bahan........................................................................................... 4

3.3 Metode Penelitian ...................................................................................... 5

3.4 Prosedur Penelitian .................................................................................... 5

1. Pengambilan sampel serasah daun mangrove dan Sedimen ...................... 5

2. Isolasi Thraustochytrids ........................................................................... 5

3.Kultur Massal Thraustochytrids ................................................................ 5

4.Studi Molekuler ......................................................................................... 5

5. Uji Enzimatik ........................................................................................... 6

6. Uji Golongan Senyawa ............................................................................. 7

BAB IV. HASIL YANG DICAPAI DAN POTENSI HASIL ............................... 8

LAMPIRAN...........................................................................................................11

DAFTAR GAMBAR

Gambar 1. Bentuk sel dari Schizochytrium ........................................................... 3

Gambar 2. Struktur DHA ..................................................................................... 4

Gambar 3. Uji Amilolitik ..................................................................................... 8

Gambar 4. Uji Selulolitik ..................................................................................... 8

Gambar 5. Uji Proteolitik ..................................................................................... 8

Gambar 6. Uji Lipolitik........................................................................................ 8

Gambar 7. Hasil Elektroforesis ............................................................................ 8

Gambar 8. Uji Aktivitas Antibakteri terhadap Bakteri Vibrio harveyi................... 9

Gambar 9.Uji Aktivitas Antibakteri terhadap Bakteri Vibrio cholerae .................. 9

Gambar 10. Uji Saponin, Flavonoid, Kuinon........................................................ 9

Gambar 11. Uji Tanin, Alkaloid, Steroid, Triterpenoid......................................... 9

Page 4: LAPORAN AKHIR PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWAtnkarimunjawa.id/assets/fileperpustakaan/laporan_REGTNKJ180418… · LAPORAN AKHIR PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA Thrau-Ma Eksplorasi Potensi

iv

DAFTAR TABEL

Tabel 1. Hasil Uji Enzimatik ................................................................................ 8

Tabel 2. Hasil Sequencing DNA .......................................................................... 9

Tabel 3. Hasil Fitokimia Media PYG Broth ....................................................... 10

Tabel 4. Hasil Fitokimia Media MSG ................................................................ 10

Page 5: LAPORAN AKHIR PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWAtnkarimunjawa.id/assets/fileperpustakaan/laporan_REGTNKJ180418… · LAPORAN AKHIR PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA Thrau-Ma Eksplorasi Potensi

1

BAB I. PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Beberapa jenis asam lemak tak jenuh seperti (PUFA, EPA, DHA, Omega-3

dan Omega-6) dapat menurunkan resiko penyakit Alzheimer’s, Penyakit

Parkinson, Schizophrenia, dan depresi berat (Nichols et al., 2014). Peluang

tersebut menjadi sebuah ramalan bahwa konsumsi omega-3 FA pada 2014 adalah

134,7 ribu metrik ton senilai 2,5 miliar dolar amerika. Pada tahun 2020,

diproyeksikan bahwa permintaan akan terus meningkat secara signifikan menjadi

241 ribu metrik ton dengan nilai 4,96 miliar dolar amerika (WTO, 2014).

Sebagian besar manfaat kesehatan yang terkait dengan asam lemak omega-3

tersebut dikaitkan dengan asam lemak tak jenuh (EPA, C20: 5-3) dan (DHA, C22:

6-3). Ketersedian paling besar dan alami adalah dari minyak ikan. Tetapi

memperoleh minyak ikan merupakan tindakan eksploitasi ikan yang berlebihan

dan dapat merusak lingkungan laut. Produksi EPA dan DHA dari minyak ikan

telah mengakibatkan peningkatan tekanan pada spesies ikan.Selain itu, minyak

ikan bisa terkontaminasi logam berat (merkuri dan timbal) yang berbahaya bagi

kesehatan manusia, khususnya wanita hamil dan menyusui (Lin et al., 2014).

Sumber alternatif yang baik dari omega-3 FA adalah mikroalga heterotrofik

(Adarme-Vega et al., 2012). Produksi skala komersial telah dilakukan dengan

menggunakan Crypthecodinium cohnii dan Schizochytrium sp. yang merupakan

jenis dari Thaustochytrids sebagai sumber untuk DHA (formula bayi) dan EPA

(makanan dan minuman). Schizochytrium sebagai salah satu mikroalga yang kaya

DHA, sebagai kandidat mikroalga yang mampu memproduksi DHA secara

berkelanjutan dan terjangkau. Genus Schizochytrium mampu menghasilkan asam

lemak omega 3 mencapai 40% dari total asam lemak tak jenuhnya serta

kemampuan untuk kultur yang tidak membutuhkan cahaya matahari (Hakim,

2012). Literasi dari jurnal Indonesia (Basuki,2011) menemukan 7 spesies

Thaustocytrids yang diisolasi dari daerah mangrove di Indonesia. Sehingga

penelitian tentang Thaustocytrids sangat prospektif dilakukan.

1.2 Urgensi Penelitian

Pengeksplorasian yang sangat minim akan Traustochytrids menjadikan

peluang eksplorasi potensi tentang kekayaan laut di Karimunjawa. Kekurangan

literasi dan jurnal dari Indonesia mengenai mikrooragnisme Traustochytrids yang

berada di sekitar pesisir pantai menyimpan kekayaan biomassa yang tinggi

menjadi tidak teroptimalkan pemanfaatannya dan hanya sebagai catatan kekayaan

semata. Sehingga pengeksplorasian dan pengisolasian kandungan biomassa pada

Thraustochytrids ini penting dilakukan untuk memperkenalkan mikrorganisme ke

masyarkat Indonesia khususnya dan dunia pada umumnya sebagai sumber

biomassa yang tinggi asam lemak tak jenuh seperti (PUFA, EPA, DHA, Omega-3

dan Omega-6).

Page 6: LAPORAN AKHIR PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWAtnkarimunjawa.id/assets/fileperpustakaan/laporan_REGTNKJ180418… · LAPORAN AKHIR PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA Thrau-Ma Eksplorasi Potensi

2

1.3 Tujuan Khusus

1.3.1 Dapat mengisolasi Thraustochytrids dari perairan mangrove Karimunjawa.

1.3.2 Mengeksplorasi potensi yang didapatkan dari Thraustochytrids.

1.3.3 Melakukan scaleup untuk meningkatkan biomassa Thraustochytrids.

1.4 Luaran yang diharapkan

Luaran yang diharapkan dari penelitian ini adalah:

1. Mengikuti Seminar Internasional The International Conference of Tropical

and Coastal Region Eco-Development (ICTCRED) pada tahun 2018

2. Hasil penelitian dipublikasikan ke dalam Jurnal Enggano

1.5 Manfaat Penelitian

Adapun manfaat dari penelitian ini

1. Mahasiswa

Meningkatkan kemampuan ilmiah dalam memberikan solusi langsung

dalam menghadapi permasalahan dunia pangan yang dihadapi oleh

masyarakat terutama masalah ketersediaan bahan pangan yang

berkelanjutan dan berpotensi.

2. Pemerintah

Menemukan pemecahan permasalahan pangan dan informasi penting

tentang suatu mikroorganisme dari sumber daya laut sebagai alternatif

baru supplement hingga pangan dan jika ditindaklanjuti dapat dijadikan

sebagai inovasi baru dalam dunia pangan.

3. Masyarakat

Menjadi referensi dan informasi baru mengenai sumber pangan baru yang

digunakan sebagai supplement terutama masyarakat pesisir.

BAB II. TINJUAN PUSTAKA

2.1 Thrautochytrids

Thraustochytrids adalah mikroheherotrof laut yang umum, taksonomi sesuai

dengan heterotrof ganggang. Penelitian terbaru menunjukkan bahwa beberapa

strain Thraustochytrid dapat dikultur untuk menghasilkan biomassa tinggi,

mengandung sejumlah besar lemak yang kaya akan asam lemak tak jenuh ganda

(PUFA). Hal ini juga jelas bahwa sel hasil dan produksi PUFA oleh beberapa

strain Thraustochytrids dapat bervariasi dengan manipulasi fisik dan parameter

kimia dari budaya. Saat ini, minyak ikan dan mikroalga fototrofik berbudaya

adalah yang utama sumber komersial PUFA. Kemungkinan penurunan stok ikan

komersial dan relatif kompleks Teknologi yang dibutuhkan untuk memproduksi

mikroalga komersial telah mendorong penelitian mengenai kemungkinan

alternatif sumber PUFA. Budaya Thraustochytrids dan mikroheterotrof PUFA

lainnya terlihat sebagai satu alternatif seperti (Lewis et al, 1999)

Page 7: LAPORAN AKHIR PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWAtnkarimunjawa.id/assets/fileperpustakaan/laporan_REGTNKJ180418… · LAPORAN AKHIR PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA Thrau-Ma Eksplorasi Potensi

3

Gambar 1. Bentuk sel dari Schizochytrium (Raghukumar,2008)

Profil asam lemaknya sangat mirip untuk yang dilaporkan untuk anggota

prymnesiophytes antara lain, telah menggambarkan morfologi umum dari

thraustochytrids Aspek fisiologi thraustochytrid telah dieksplorasi oleh Goldstein

(1963), Jones dan Harrison (1976) dan Raghu-Kumar dan Gaertner (1980)

(Barclay et al, 1992)

2.2 Kandungan Thraustochytrids

Thraustochytrids adalah protista strandiopile apoklorotik kosmopolitan

yang tergolong dalam kelas Labyrinthulomycetes dalam kingdom Chromista.

Kelompok organisme ini unik karena diproduksi biomassa tinggi dalam kultur,

dengan proporsi tinggi lipid, termasuk proporsi tinggi PUFA, terutama dari seri

omega-3 seperti DHA sebagai sumber makanan penting bagi organisme yang

tingkat tropiknya lebih tinggi dalam sistem ,karena produktivitasnya yang tinggi

di bidang manufaktur DHA. Thraustochytrids banyak menerima perhatian

sebagai sumber pengayaan makanan dan pakan yang potensial dan sebagai

alternatif utama minyak ikan. Diketahui bahwa faktor lingkungan itu penting

sebagai penentu jumlah dan kualitas lipid yang dihasilkan oleh mikroalga seperti

Thraustochytrids. Dengan demikian, komposisi medium mungkin memiliki peran

yang menentukan dalam menentukan kuantitas dan kualitas DHA diproduksi oleh

Thraustochytrids. Produksi dan penyimpanan Lipid oleh mikroalga sebagai respon

terhadap faktor lingkungan adalah spesies spesifik. Dalam penelitian kami

sebelumnya, strain Malaysia yang baru saja terisolasi Thraustochytrid,

Aurantiochytrium sp. SW1 (sebelumnya dikenal sebagai Schizochytrium sp.

SW1), ditemukan mengandung lipid dalam jumlah tinggi dengan kandungan

PUFA lebih dari 50%, dimana lebih dari 90% itu DHA, di bawah kondisi yang

tidak optimal (Manikan et al, 2015).\

2.3 Potensi Thraustochytrids

Thraustochytrids yang pernah menjadi kelompok pelindung laut yang tidak

jelas, sekarang telah menjadi pusat perhatian berdasarkan mereka Pentingnya

bioteknologi dalam produksi asam docosahexaenoic (DHA), lemak omega-3 tak

jenuh ganda asam (ω-3 PUFA) yang penting bagi kesehatan manusia dan di

Page 8: LAPORAN AKHIR PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWAtnkarimunjawa.id/assets/fileperpustakaan/laporan_REGTNKJ180418… · LAPORAN AKHIR PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA Thrau-Ma Eksplorasi Potensi

4

akuakultur (Lewis et al 1999; Ward dan Singh 2005; Barclay dkk. 2005). Mereka

juga kandidat potensial banyak aplikasi lainnya (Fan dan Chen 2007a). Ulasan ini

ringkas merangkum aplikasi sekarang dan area yang sedang berkembang dalam

bioteknologi Thraustochytrids, selain menyarankan arah masa depan untuk

penelitian (Raghukumar,2008)

Gambar 2. Struktur DHA (Stillwell et al., 2005)

Asam dokosaheksanoat (DHA) merupakan asam lemak omega-3 esensial

yang berperan penting terhadap kerja otak, jaringan saraf serta retina. Saat ini,

mikroalga mendapat perhatian sebagai sumber alternatif yang potensial dalam

menghasilkan asam lemak omega-3, yang biasanya didapatkan dari produk ikan.

Sebagai sumber DHA konvensional, minyak ikan memiliki kandungan DHA yang

rendah, yang dapat memicu penangkapan ikan berlebihan (over fishing) apabila

dibutuhkan jumlah DHA yang banyak. Mikroalga Thraustocytrids ditengarai

sebagai mikroalga yang sangat potensial dalam menghasilkan DHA

(Puspaananda, 2012).

BAB III. METODE PENELITIAN

3.1 Waktu dan Tempat

Penelitian akan dilaksanakan di Laboratorium Tropical Marine

Biotechnology, Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan dan Laboratorium Marine

Natural Product, Laboratorium Terpadu, Universitas Diponegoro, Semarang

dengan estimasi penelitian selama 5 bulan dimulai dari preparasi alat dan bahan

hingga proses interpretasi data.

3.2 Alat dan Bahan

Alat-alat yang digunakan pada peneltian ini adalah Autoclave, timbangan

analitik, Hot Plate dan Magnetic strirrer, laminar air flow cabinet, Inkubator,

cawan petri, tabung reaksi, mikropipet dan tips, gelas ukur, labu ukur, pengaduk,

bunsen, jarum ose, alumunium foil, plastik, karet, sekop, nampan, ayakan, ember,

mortar, grinder, sendok, cawan porselen, tutup cawan, erlenmeyer gelas ukur,

pipet volume, pipet tetes, kompor listrik, biuret digital, destilator, tanur,

spektrofotometer, kuvet, Hemocytometer, Mikroskop corong, kertas saring

whatman, gelas beker, oven, lemari asam, selang, alat tulis, kamera, Mesin

Thermal Cycler, Elektrofiresis, Uv-iluminator, DNA seqencer ABI 3130 XL.

Adapun bahan penelitian yang digunakan yaitu Sedimen mangrove,

Peptone, Glucose, Yeast, Agar, Antibiotik, Antifungal, air laut, steril, Primer 18S,

Agarose, EtBr, Buffer TBE,

Page 9: LAPORAN AKHIR PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWAtnkarimunjawa.id/assets/fileperpustakaan/laporan_REGTNKJ180418… · LAPORAN AKHIR PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA Thrau-Ma Eksplorasi Potensi

5

3.3 Metode Penelitian

Penelitian ini menggunakan metode eksperimental laboratoris yang

bertujuan untuk mendapatkan serta menggali fakta dari pustaka yang sudah ada

sebelumnya, selanjutnya data penelitian dianalisis secara destriptif (Arikunto,

2006). Pengambilan sampel daun serta sedimen mangrove dilaksanakan

menggunakan metode sampling purposif. Metode tersebut sesuai dengan yang

dikemukaan oleh Arikunto (2006), bahwa metode pengambilan sampel

dilaksanakan dengan mengabil subjek bukan berdasarkan atas strata, random, atau

daerah, tetapi berdasarkan atas adanya tujuan tertentu. Maksud dari pengaambilan

sampel daun dan sedimen mangrove adalah untuk mendapatkan Thraustocytrids.

3.4 Prosedur Penelitian

Prosedur yang dilakukan dalam penelitian ini antara lain:

1. Pengambilan sampel serasah daun mangrove dan Sedimen

Kegitan penelitian dimulai dengan mengambil sampel sedimen mangrove dari

Mangrove Tracking, Desa Kemojan, Karimunjawa. Sedimen dibawa ke

Laboratorium dengan menggunakan Plastik Ziplock dan dimasukkan ke dalam

Cool Box untuk pengamatan, pengisolasian, hingga identifikasi isolat

Thraustocytrids.

2. Isolasi Thraustochytrids

Sampel sedimen mangrove sebanyak 0.2 gram dimasukkan kedalam

Erlenmanyer dengan 20 ml air laut steril ditambahkan serbuk sari pinus untuk

menarik Thraustochytrids. Traustochytrids akan tumbuh pada sekeliling serbuk

sari pinus dengan pengamatan setelah 7, 10, dan 14 hari. Pada hari tersebut

dilakukan pengamatan dengan mikroskop (Marchan et al., 2017).

3.Kultur Massal Thraustochytrids

Isolat Traustochytrids yang sudah murni dikultur dengan komposisi Agar 12

g/L,Yeast ekstrak 3 g/L, Pepton 5 g/L, Glysecol 3ml/L (Wilkens dan Maas, 2011).

Selanjutnya, setiap isolat Thraustochytrids ditumbuhkan pada botol Erlenmeyer

ukuran 50 ml yang berisi media, dishaker (150 rpm, suhu 24 °C). Pada minggu ke

3, sel dipanen dengan menggunakan Centrifuge berkecepatan 4000 rpm. Setiap

minggu dilakukan sampling kecil sebanyak 0,5 ml untuk melihat kepadatan

dengan menggunakan Hemocytometer dibawah mikroskop (Rabinowitz, 2006).

4.Studi Molekuler

a.Ekstraksi DNA dan Amplifikasi PCR

Ekstraksi Traustochytrids menggunakan Lysis buffer menurut (Mo dan

Rinkevich,2001) bahwa sel pada kultur cair, dilakukan pengisahan

menggunakan Centrifuge (8000 rpm, 5 menit), kemudian Pellet diambil

dan ditambahkan dengan 200 µl lysis buffer dan dihomogenkan.

Selanjutnya ditambahkan Phenol ekstraksi dan ethanol untuk presipitasi,

Page 10: LAPORAN AKHIR PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWAtnkarimunjawa.id/assets/fileperpustakaan/laporan_REGTNKJ180418… · LAPORAN AKHIR PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA Thrau-Ma Eksplorasi Potensi

6

sehingga didapatkan DNA. Elektroforesis dilakukan dengan gel agarose

berkonsentrasi 1 %, alat dijalankan dengan voltase 100 V selama 30

menit. Hasil elektroforesis tersebut diamati dengan UV Illuminator.

b.Sekuensing DNA

Sekuensing dilakukan untuk melihat susunan basa yang membentuk

sekuens DNA. Proses sekuensing dilakukan dengan menggunakan

pewarna Big Dye terminator V3.1 dan automated DNA seqencer ABI

3130 XL Genetic Analyze Applied Biosystem.

c.BLAST homologi

Hasil sekuens isolat selanjutnya dibandingkan dengan sekuens DNA

pada data base GeneBank. Penelusuran dilakukan dengan system internet

melalui program pelacakan data base Basic Local Aligment Search Tool

(BLAST) pada National Centre for Biotechnology Information, National

Institute for Health, USA (www.ncbi.nlm.nih.gov) (Atschul et al., 1997).

d.Filogenetik

Analisis filogenetik Thraustochytrids dilakukan dengan

membandingkan sekuen 10 Traustochytrids dan 1 outgorup

Traustochytrids pada database Gen Bank ketika melakukan analisis

BLAST. Sekuen Thraustochytrids terdekat selanjutnya dioleh dengan

software Bioedit, PAUP 4.a, Tree View.

5. Uji Enzimatik

a. Uji Proteolitik

Uji aktivitas produksi enzim protease dilakukan dengan prosedur

menurut Setyati dan Subagiyo (2012). Isolat yang diperoleh dari hasil

isolasi dibuat dot pada media tumbuh yang diperkaya dengan skim

milk (1%) kemudian diinkubasi. Aktivitas proteolitik ditunjukan oleh

terbentuknya zona bening di sekitar dot dengan latar belakang putih.

b. Uji Amilolitik

Uji aktivitas produksi enzim amilase dilakukan dengan prosedur

menurut Setyati dan Subagiyo (2012). Isolat-isolat yang diperoleh dari

hasil isolasi dibuat dot pada media tumbu yang diperkaya dengan

amilum (1%) kemudian diinkubasi.. Larutan lugol’s iodine 1% dituang

ke atas kultur untuk identifikasi aktivitas amylase, adanya aktivitas

enzim amilase ditunjukan oleh terbentuknya zona jernih disekitar paper

disc dengan latar belakang biru gelap.

c. Uji Selulolitik

Uji aktivitas produksi selulase dilakukan dengan prosedur menurut

Setyati dan Subagiyo (2012).. Isolat yang diperoleh dari hasil isolasi

dibuat dot pada media tumbuh yang diperkaya CMC 1%. Larutan

congo red dituang ke atas kultur untuk identifikasi aktivitas selulolitik.

Page 11: LAPORAN AKHIR PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWAtnkarimunjawa.id/assets/fileperpustakaan/laporan_REGTNKJ180418… · LAPORAN AKHIR PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA Thrau-Ma Eksplorasi Potensi

7

Adanya aktivitas enzim selulase ditunjukan terbentuknya zona bening

di sekitar paper disc dengan latar belakang merah muda.

d. Uji Lipolitik

Uji aktivitas produksi enzim lipase dilakukan dengan prosedur menurut

Setyati dan Subagiyo (2012) yang dimodifikasi. Isolat yang diperoleh

dari hasil isolasi dibuat spot (dotting) pada media tumbuh dan

diperkaya Tween 80 kemudian dilakukan inkubasi. Aktivitas lipase

ditunjukkan oleh terbentuknya endapan asam lemak yang berwarna

putih keruh disekitar dot.

Uji Golongan Senyawa

(a) Saponin (uji busa)

Ekstrak Yeast ditambahkan akuades dimasukkan ke dalam tube sebanyak 10 µl

dan dididihkan selama 5 menit kemudian digojok dengan vortex selama 10 detik.

Ekstrak yang mengandung saponin ditandai dengan terbentuk busa yang tidak

hilang selama 10 menit.

(b) Flavonoid

Ekstrak ditambahkan dengan aquades dimasukkan ke dalam tube sebanyak 10 µl

dengan ditambahkan 10 µl serbuk Mg, 4 µl HCl dan 8 µl amyl alcohol kemudian

larutan digojog kuat dan biarkan hingga terpisah. Hasil positif apabila terbentuk

warna kuning sampai merah pada lapisan amilalkohol (pada layer bagian atas).

(c) Kunion

Ekstrak ditambahkan akuades dimasukkan kedalam tube sebanyak 10 µl ditambah

dengan Natrium Hidroksida (NaOH) 4 µl. Hasil positif terbentuk apabila

terbentuk warna kuning

(d) Tanin atau senyawa Fenolik

Ekstrak ditambahkan akuades dan dimasukkan kedalam Cawan Porselin

sebanyak 10 µl ditambahkan larutan besi (III) Klorida (FeCl3) 1 %

(e) Alkaloid

Ekstrak ditambahkan akuades dan dimasukkan kedalam Cawan Porselin

sebanyak 10 µl ditambahkan dengan pereaksi Dragendrof 20 µl. Terbentuk

endapan coklat dapat teridentifikasi bahwa ekstrak mengandung senyawa alkaloid

(f) Terpenoid dan steroid

Kedua senyawa ini dapat dideteksi dengan menambahkan 10 µl anhidrida asetat

dan 5 µl H2SO4. Reaksi bersifat positif mengandung senyawa terpenoid apabila

Page 12: LAPORAN AKHIR PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWAtnkarimunjawa.id/assets/fileperpustakaan/laporan_REGTNKJ180418… · LAPORAN AKHIR PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA Thrau-Ma Eksplorasi Potensi

8

menunjukan warna merah dan bersifat positif mengandung senyawa steroid

apabila menunjukan warna biru.

BAB IV. HASIL YANG DICAPAI DAN POTENSI HASIL

Tabel 1. Hasil Uji Enzimatik Substrat Enzim yang diuji KM 1 KM 2 KM 3 T 2

Starch

Tween 80

Milk Cellulose

Amylase

Lipase

Protease Cellulase

-

+

- -

-

+

+ -

-

+

+ -

-

+

- -

Ket: Metode yang dilakukan secara duplo

Gambar 3. Uji Amilolitik Gambar 4. Uji Selulolitik

Gambar 5. Uji Proteolitik Gambar 6. Uji Lipolitik

Gambar 7. Hasil Elektroforesis

Page 13: LAPORAN AKHIR PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWAtnkarimunjawa.id/assets/fileperpustakaan/laporan_REGTNKJ180418… · LAPORAN AKHIR PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA Thrau-Ma Eksplorasi Potensi

9

Tabel 2. Hasil Sequencing DNA

Gambar 8. Hasil Uji Aktivitas Gambar 9. Hasil Uji Aktivitas

Antibakteri terhadap Bakteri Antibakteri terhadap Bakteri

Vibrio harveyi Vibrio cholerae

Gambar 10. Uji Saponin, Flavonoid. Gambar 11. Uji Tanin, Alkaloid

Kuinon Steroid, Triterpenoid

No. Kode

Isolat

Length

(bp)

Closest Spesies Similarity Accession

Number

1. T 2 863 Kluyveromyces siamensis

isolate SY3-1

99% KY963105

2. KM 1 424 Candida tropicalis strain

NN4

100% MH260384

3. KM 2 643 Candida tropicalis

voucher A.Fth_180

100% MG818800

4. KM 3 612 Meyerozyma caribbica

strain UFLA CWFY11

(Candida fermentati)

99% KM402049

Page 14: LAPORAN AKHIR PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWAtnkarimunjawa.id/assets/fileperpustakaan/laporan_REGTNKJ180418… · LAPORAN AKHIR PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA Thrau-Ma Eksplorasi Potensi

10

Tabel 3. Hasil Fitokimia Media PYG Broth

Tabel 4. Hasil Uji Fitokimia Media MSG

Potensi yang dapat dihasilkan dari hasil penelitian ini adalah dapat dilakukan

scale up dan panen senyawa PUFA .

Golongan Senyawa

T 2 KM 1 KM 2 KM 3

Saponin - - - -

Flavonoid + - + -

Kuinon + - + -

Tanin + - + +

Alkaloid + - + +

Steroid - - - -

Triterpenoid - - - -

Golongan Senyawa

T 2 KM 1 KM 2 KM 3

Saponin + - - +

Flavonoid - - - +

Kuinon - + + +

Tanin + + + +

Alkaloid + + + +

Steroid - - - -

Triterpenoid - - - -

Page 15: LAPORAN AKHIR PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWAtnkarimunjawa.id/assets/fileperpustakaan/laporan_REGTNKJ180418… · LAPORAN AKHIR PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA Thrau-Ma Eksplorasi Potensi

11

DAFTAR PUSTAKA

Adarme-Vega, T.C., Lim, D.K.Y., Timmins, M., Vernen, F., Li, Y., Schenk, P.M.

2012. Microalgal biofactories: a promising approach towards sustainable

omega-3 fatty acid production. Microbial Cell Factories, 11(1), 96.

Atschul, S F., T.L. Madden., A.A. Schaffer., J. Zhang., Z. Zhang., W. Miller., and

D.J Lipman. 1997. Gapped BLAST and PSI-BLAST: New 25:33893402.

Bahnweg, G. 1979. Studies on the physiology of Thraustochytriales I. Growth

requirements and nitrogen nutrition of Thraustochytrium spp.,

Schizochytrium sp., Japonochytrium sp., Ulkenia spp., and

Labyrinthuloides spp. Veræff. Inst. Meeresforsch. Bremerh. 17: 245-268.

Barclay WR, Weaver C, Metz J .2005. Development of a docosahexaenoic acid

production technology using Schizochytrium: a historical perspective. In:

Cohen Z, Ratledge C (eds) Single cell oil. AOCS, Champaign, Illinois

Bongiorni, L.; Pignataro, L.; Santangelo, G. (2004). Thraustochytrids (fungoid

protests): an unexplored component of marine sediment microbiota. Sci.

Mar. 68, 43-48.

Fan KW, Chen F .2007a. Production of high-value products by marine

microalgae

thraustocytrids. In: Yang S-T (ed) Bioprocessing for value-added

products from renewable resources. New Technologies and Applications.

Amsterday, Elsevier, pp 293–324

Hakim, Arif Rahman. 2012. Potensi Mikroalga Heterotroph (Schizochytrium sp.)

sebagai Sumber DHA. Litbang KKP.

Lewis TE, Nichols PD, McMeekin TA .1999. The biotechnological potential of

thraustochytrids. Mar Biotechnol 1:580–587

Puspaananda, H.(2012). Solasi Mikroalga Thraustochytrids Penghasil Asam

Dokosaheksanoat (DHA).[SKRIPSI]. Fakultas Matematika Dan Ilmu

Pengetahuan Alam Program Studi Farmasi Depok. Depok.

Nichols, P.D., McManus, A., Krail, K., Sinclair, A.J., Miller, M. 2014. Recent

advances in omega-3: Health benefits, sources, products and

bioavailability.Nutrients, 6(9), 3727-3733.

Leano, E. M., R. s. j. Gapasin, B. Polohan, and L. L. P. Vrijmoed. 2003. Growth

and Fatty Acid Production of Thraustochytrids from Panay Mangroves.

Philippines. Fungal Diversity. 12:111–22.

Lin, Y.-S., Ginsberg, G., Lin, J.-W., Sonawane, B. 2014. Mercury exposure and

omega-3 fatty acid intake in relation to renal function in the US

population. International Journal of Hygiene and Environmental Health,

217(4–5), 465-

Marchan, Loris Fossier, K. J. L. Chang, P. D. Nichols, J. L. Polglase, W. J.

Mitchell, and T. Gutierrez. 2017. Screening of New British

Thraustochytrids Isolates for Docosahexaenoic Acid (DHA) Production.

Journal of Applied Phycology. 1–13.

Stillwell, W., Shaikh, S.R., and Zerouga, M. 2005.Docosahexaenoic acid affects

cell signalling by altering lipid rafts. Reprod. Nutr. Dev. 45: 559–579.

Page 16: LAPORAN AKHIR PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWAtnkarimunjawa.id/assets/fileperpustakaan/laporan_REGTNKJ180418… · LAPORAN AKHIR PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA Thrau-Ma Eksplorasi Potensi

12

Wilkens, S. L., and E. W. Maas. 2012. Development of a Novel Technique for

Axenic Isolation and Culture of Thraustochytrids from New Zealand

Marine Environments. Journal of Applied Microbiology. 112 (2):346–52

Page 17: LAPORAN AKHIR PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWAtnkarimunjawa.id/assets/fileperpustakaan/laporan_REGTNKJ180418… · LAPORAN AKHIR PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA Thrau-Ma Eksplorasi Potensi

13

BUKTI PENDUKUNG KEGIATAN

Pengambilan Sampel Penimbangan Media Sampel

Autoclaf Ekstraksi Elektroforesis

Wadah kultur Uji Enzim