LAPORAN AKHIR PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT...
Transcript of LAPORAN AKHIR PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT...
i
LAPORAN AKHIR
PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT
DANA PNBP FAKULTAS
\
PENYULUHAN KOPERASI KREDIT DI DESA IBRU
KABUPATEN MUARO JAMBI
OLEH:
Dr. Fuad Muchlis, S.P.M.Si NIDN: 0006097901
Dr. Ir. Hj Rosyani, M.S NIDN: 0017086216
Ir. Yanuar Fitri, M.Si NIDN: 0023016603
Gina Fauzia, S.P.M.Si NIDK: 201708032001
DIPA PNBP LPPM pada Fakultas Pertanian Universitas Jambi Tahun Anggaran 2019
Nomor: SP DIPA-042.01.2.400950/2019 tanggal 05 Desember 2018, sesuai dengan
Surat Perjanjian Pelaksanaan Pengabdian Kepada Masyarakat Nomor:
B/159/UN21.18/PM.01.01/2019 tanggal 7 Mei 2019
FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS JAMBI
2019
i
i
RINGKASAN
Desa Ibru merupakan salah satu desa yang terletak di Kecamatan Mestong Kabupaten
Muaro Jambi dengan luas wilayah + 1.828,57 Ha Desa Ibru terbagi menjadi 4 RT dan 2 dusun
yakni dusun Suka Makmur dan dusun Bakti Jaya, dimana sebelah timur dan utara berbatasan
dengan desa Sungai Landai, sebelah selatan berbatasan dengan Dea Suka Damai dan Provinsi
Sumatera Selatan dan sebelah barat berbatasan dengan desa Nyagon.
Desa Ibru memiliki potensi yang cukup besar untuk dikembangkan menjadi desa wisata
dan mandiri kedepanya. Untuk memulai hal tersebut maka perlu pendampingan yang cukup
intens mengingat desa tersebut belum mempunyai perencanaan pengembangan yang sesuai
dengan potensi yang dimiliki oleh Desa. Desa yang memiliki jumlah penduduk sebanyak 758
jiwa dan jumlah KK sebanyak 209 secara umum bersumber dari mata pencaharian sebagai
petani dengan proporsi 90,4% dimana komoditi kebanyakan secara umum yang diusahakan
adalah karet. Desa ibru memiliki beberapa kelompok masyarakat yang mempunyai kegiatan
yang berbeda beda, salah satunya adalah kelompok yasinan dimana kegiatan ini dilakukan
oleh bapak-bapak sebagai kepala RT di Desa Ibru.
Kegiatan pengabdian ini salah satunya adalah penyuluhan mengenai inisiasi
terbentuknya koperasi bagi kelompok yasinan Bapak -bapak di Desa Ibru dimana cikal bakal
nya adalah kelompok telah melakukan iuran dalam kegiatan yasinan sehingga ini dapat
dikembangkan lebih lagi . Kegiatan ini terbagi menjadi 3 tahapan: persiapan, pelaksanaan
dan evaluasi. Tahap persiapan dilakukan melalui koordinasi tim pengabdian dengan aparatur
Desa Ibru Kabupaten Muaro Jambi dan kelompok yasinan. Tahap pelaksanaan, akan
dilakukan komunikasi tentang inisiasi koperasi yang bertujuan untuk keaktifan kelompok dan
kemandirian kelompok. Tahap evaluasi, adalah melakukan evaluasi secara partisipatif,
terhadap capaian-capaian kegiatan pengabdian sesuai dengan fokus kegiatan.
Dalam pelaksanaan, tim berupaya untuk membuka wacana mengenai penting nya
koperasi dan manfaat dari adanya koperasi. Disisi lain tim juga menjabarkan penataan dan
aturan dari terbentuknya koperasi hingga kegiatan kegiatan apa saja yang dapat
dikembangkan. Diharapkan melalui penyuluhan dan pendampingan kedepanya, koperasi
pada kelompok yasinan dapat terbentuk dan berjalan serta dapat mengarahkan desa secara
umum menjadi mandiri.
i
PARAKATA
Alhamdulillah tim bersyukur kepada Allah SWT yang telah memberi rahmat dan
karunia yang telah memberi inspirasi kepada tim, sehingga dapat menyelesaikan laporan
kemajuan yang berjudul “Penyuluhan Koperasi Kredit di Desa Ibru Kecamatan Mestong
Kabupaten Muaro Jambi.”
Dalam kesempatan ini, penulis masih menyelesaikan sampai batas laporan kemajuan
dimana tahapan berikutnya akan di selesaikan setelah ini. Laporan kemajuan ini menjadi salah
satu bahan monitoring dari tim sebagai pertanggungjawaban pengabdian dengan dana PNBP
Fakultas Pertanian .
Tim menyadari bahwa dalam laporan kemajuan ini masih terdapat kekurangan dan
kesalahan karena terbatasnya pengetahuan dan kemampuan, karena sesungguhnya
kesempurnaan hanya milik Allah Subhanahu wata’ala. Oleh karena itu, timmengharapkan
kritik dan saran yang konstruktif dari para pembaca untuk penyempurnaan tulisan ini.
Jambi, September 2019
TIM
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN PENGESAHAN ............................................................................ i
RINGKASAN .................................................................................................... ii
PRAKATA ........................................................................................................ iii
DAFTAR ISI .................................................................................................... iv
DAFTAR GAMBAR ........................................................................................ vi
DAFTAR TABEL ........................................................................................... vii
DAFTAR LAMPIRAN .................................................................................. viii
I. PENDAHULUAN ........................................................................................ 1
1.1 Analisis Situasi ...................................................................................... 1
1.2 Permasalahan Mitra ............................................................................... 3
II. TARGET DAN LUARAN .......................................................................... 4
2.1.Target Capaian Luaran. ......................................................................... 4
III. METODE PELAKSANAAN ..................................................................... 5
3.1 Metode Pelaksanaan .............................................................................. 5
3.2 Hasil yang diharapkan ........................................................................... 7
3.3 Evaluasi Pelaksanaan Program .............................................................. 7
IV. KELAYAKAN PERGURUAN TINGGI.................................................. 8
4.1 Kinerja LPM UNJA ............................................................................... 8
4.2 Kualifikasi Tim Pengabdian .................................................................. 8
4.3 Fasilitas Perguruan Tinggi ..................................................................... 9
V. HASIL DAN LUARAN YANG DICAPAI .............................................. 10
5.1. Gambaran Wilayag Desa Ibru ........................................................... 10
5.1.1. Kondii Geografis Desa Ibru ............................................................. 10
5.1.2. Demografi ....................................................................................... 11
5.1.3. Keadaan Ekonomi Wilayah Pengabdian ........................................ 12
5.1.4. Organisasi dan Kelembagaan Masyarakat ....................................... 12
5.2. Kegiatan Pengabdian .......................................................................... 14
5.2.1. Persiapan Kegiatan Pengabdian Masyarakat ................................... 14
5.2.2. Pelaksanaan Kegiatan ..................................................................... 15
VI. KESIMPULAN DAN SARAN ................................................................ 18
6.1. Kesimpulan ................................................................................................ 18
6.2. Saran .......................................................................................................... 18
Daftar Pustaka ................................................................................................ 19
Lampiran ......................................................................................................... 20
DAFTAR GAMBAR
Gambar ........... Halaman
1. Kerangka Kegiatan PPM ..................................................................... 6
DAFTAR TABEL
Tabel Halaman
1. Rencana Target Capaian Luaran ......................................................... 4
2. Rencana Kegiatan PPM....................................................................... 5
3. Anggota Tim Pelaksana ..................................................................... 9
4. Struktur Penduduk menurut Kelompok Umur dan Jenis Kelamin
Pada Setiap RT di Desa Ibru Tahun 2016 ........................................... 11
5. Mata Pencaharian Penduduk Desa Ibru Tahun 2016 .......................... 12
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran Halaman
1. Peta Lokasi Wilayah Pengabdian ..................................................... 19
2. Dokumentasi Kegiatan ..................................................................... 20
3. Materi Kegiatan ................................................................................ 23
4. Draft Susunan Pengurus Koperasi .................................................... 28
5. Daftar Isian ...................................................................................... 29
I. PENDAHULUAN
1.1. Analisis Situasi
Data dari Berita Resmi Statistik No. 45/07/Th. XIII, 1 Juli 2010, menunjukkan
bahwa jumlah penduduk miskin di Indonesia pada Maret 2010 sebesar 31,02 juta orang
(13,33 persen). Dibandingkan dengan penduduk miskin pada Maret 2009 yang
berjumlah 32,53 juta (14,15 persen), berarti jumlah penduduk miskin berkurang 1,51
juta jiwa. Jumlah penduduk miskin di daerah perkotaan turun lebih besar daripada
daerah perdesaan. Selama periode Maret 2009-Maret 2010, penduduk miskin di daerah
perkotaan berkurang 0,81 juta orang, sementara di daerah perdesaan berkurang 0,69
juta orang. Persentase penduduk miskin antara daerah perkotaan dan perdesaan tidak
banyak berubah dari Maret 2009 ke Maret 2010. Pada Maret 2009, sebagian besar
(63,38 persen) penduduk miskin berada di daerah perdesaan begitu juga pada Maret
2010, yaitu sebesar 64,23 persen.
Namun, perbandingan tingkat kesejahteraan masyarakat dan tingkat
pembangunan wilayah di antara perdesaan dan perkotaan menunjukkan kawasan
perdesaan masih relatif tertinggal jika dibandingkan dengan perkotaan. Sementara itu,
jangkauan pelayanan infrastruktur di perdesaan masih jauh dari memadai. Selain
tingkat kesejahteraan dan pelayanan infrastruktur, produktivitas dikawasan perdesaan
juga relatif rendah karena aktivitas ekonomi perdesaan masih bertumpu pada sektor
pertanian (primer).
Menguatnya desakan alih fungsi lahan dari pertanian menjadi nonpertanian,
akan semakin menurunkan produktivitas tenaga kerja di perdesaan dengan
meningkatnya rumah tangga petani gurem. Jika hal itu dibiarkan, sangat sulit untuk
menurunkan angka kemiskinan di perdesaan dan mengendalikan migrasi ke kota
sehingga pada gilirannya akan membebani dan memperburuk permasalahan di
perkotaan. Oleh karena itu, sangat mendesak untuk dilakukannya diversifikasi usaha
ekonomi di perdesaan ke arah kegiatan non pertanian (non-farm activities), baik
berupa industri yang mengolah produk pertanian maupun berupa jasa-jasa penunjang.
Untuk mewujudkan peningkatan kesejahteraan masyarakat perdesaan, upaya
diversifikasi lapangan pekerjaan, secara simultan perlu diiringi dengan berbagai
program peningkatan keberdayaan masyarakat perdesaan, penyediaan dukungan
prasarana dan sarana sosial ekonomi yang memadai, peningkatan kapasitas
pemerintahan dan kapasitas kelembagaan sosial ekonomi dalam pembangunan
perdesaan di tingkat lokal, dan penguatan keterkaitan kota dan desa serta sektor
pertanian dengan industri dan jasa penunjangnya.
Salah satu upaya dalam mengatasi masalah yang dihadapi oleh masyarkat
khususnya di kawasan perdesaan adalah melalui lembaga koperasi. Dalam sistem
perekonomian Indonesia dikenal ada tiga pilar utama yang menyangga perekonomian.
Ketiga pilar itu adalah Badan Usaha Milik Negara (BUMN), Badan Usaha Milik
Swasta (BUMS), dan Koperasi. Ketiga pilar ekonomi tersebut mempunyai peranan
yang masing-masing sangat spesifik sesuai dengan kapasitasnya. Sayangnya, seperti
yang diungkapkan oleh Widiyanto (1998), dari ketiga pilar itu, koperasi, walau sering
disebut sebagai soko guru perekonomian, secara umum merupakan pilar ekonomi yang
"jalannya paling terseok" dibandingkan dengan BUMN dan apalagi BUMS.
Padahal koperasi selama ini sudah didukung oleh pemerintah (bahkan
berlebihan) sesuai kedudukan istimewa dari koperasi di dalam sistem perekonomian
Indonesia. Sebagai soko guru perekonomian, ide dasar pembentukan koperasi sering
dikaitkan dengan pasal 33 UUD 1945, khususnya Ayat 1 yang menyebutkan bahwa
"Perekonomian disusun sebagai usaha bersama berdasar atas asas kekeluargaan".
Dalam Penjelasan UUD 1945 itu dikatakan bahwa bangun usaha yang paling cocok
dengan asas kekeluargaan itu adalah koperasi.
Tidak ideal seperti yang dicantumkan Pasal 33 UUD 1945 tersebut, di
kelurahan Teluk Kenali, telah berkembang kelompok-kelompok organisasi yang
representasif bagi petani seperti Kelompok Tani Perikanan. Kenyataan menunjukkan
bahwa kelompok-kelompok organisasi sipil masyarakat ini memiliki berbagai
kelemahan mulai dari minimnya pengetahuan manajemen organisasi, manajemen
keuangan serta lemahnya kemampuan pembentukan modal (capital formation).
Padahal organisasi-organisasi ini diharapkan dapat memecahkan masalah yang
dirasakan oleh warga masyarakat seperti keluar dari jeratan kemiskinan dan rendahnya
produktivitas tenaga kerja.
1.2. Permasalahan Mitra
Berdasarkan hasil diskusi awal yang dilakukan oleh Tim Pengabdian dengan
masyarakat dan perangkat desa, permasalahan yang mengemuka adalah sebagai
berikut:
1. Masih kurang berkembangnya kehidupan masyarakt pedesaan karena terbatasnya
akses masyarakat pedesaan, dapat pada kelompok yasinan bapak-bapak, ataupun
ibu-ibu.
2. Masih terbatasnya kapasitas kelembagaan pemerintahan di tingkat lokal dan
kelembagaan sosial ekonomi untuk mendukung peningkatan sumberdaya
pembangunan pedesaan
3. Masih kurangnya keterkaitan antara kegiatan ekonomi perkotaan dan
perdesaanyang mengakibatkan makin meningkatnya kesenjangan ekonomi dan
pelayanan infrastruktur
II. TARGET DAN LUARAN
Sesuai dengan permasalahan yang ada,solusi yang ditawarkan pada kegiatan
pengabdian masyarakat untuk mitra adalah:
1. Memberikan pemahaman kepada masyarakat Desa Ibru terutama kepada
kelompok yasinan yang telah dibentuk tentang koperasi kredit
2. Menginisiasi terbentuknya koperasi kredit di Desa Ibru Muaro Jambi
2.1 Target Capaian Luaran
Target capaian luaran yang diharapakan dari kegiatan PPM adalah: (1)
Peningkatan pengetahuan pemahaman dan keterampilan masyarakat Desa Ibru
terutama kelompok yasinan mengenai koperasi ;(2) Terbentuknya koperasi kredit di
lingkup keompok yasinan, dan (3) Program pendampingan yang kontinyu. Rencana
target capaian luaran dapat dilihat pada tabel 2.
Tabel 1. Rencana Target Capaian Luaran No JenisLuaran Indikator
Capaian 1 Publikasi ilmiah di jurnal/prosiding Ada
2 Publikasi pada media massa(cetak/elektronik) Ada
3 Peningkatan omzet pada mitrayangbergerak dalam
Bidang ekonomi
Tidak Ada
4 Peningkatan kuantitas dan kualitas produk Tidak Ada
5 Peningkatan pemahaman dan ketrampilan
Masyarakat
Ada
6 Peningkatan ketentraman/kesehatan masyarakat Tidak ada
7 Jasa, model, rekayasa sosial, sistem, produk/barang Ada
8 Hak kekayaan intelektual Tidak ada
9 Buku ajar Tidak ada
III. METODE PELAKSANAAN
3.1. Metode Pelaksanaan
Penggunaan kedua solusi diatas akan dilakukan dengan serangkaian langkah
manajemen proses yang terdiri dari Persiapan, Pelaksanaan, Monitoring dan Evaluasi
Tabel 2. Rencana Kegiatan PPM
No Jenis Kegiatan Penanggung Jawab Kegiatan
1 Survey lapangan untuk melakukan
analisis audiens(studi kebutuhan),
pengumpulan data sekunder dan primer.
- TimPelaksana Pengabdian
pada masyarakat
- Peangkat desa dan
masyarakat desa
2 - Pembuatan rancangan penyuluhan
pendampingan inisiasi
pembentukan koperasi kredit
- Pembuatan rancangan
penyusunan kegiatan dalam
koperasi kredit
- Tim Pelaksana PPM
3 - Pelaksanaan penyuluhan inisiasi
pembentukan koperasi kredit
Tim Pelaksana Pengabdian
Pada Masyarakat(PPM)
4. Monitoring dan Evaluasi Tim Pelaksana Pengabdian
Pada Masyarakat (PPM)
Gambar 1 Skema Kerangka Kegiatan PPM
Permasalahan yang dihadapi
1. Masih kurang berkembangnya kehidupan masyarakat pedesaan
karena terbatasnya akses masyarakat pedesaan, dapat pada
kelompok yasinan bapak-bapak, ataupun ibu-ibu.
2. Masih terbatasnya kapasitas kelembagaan pemerintahan di
tingkat lokal dan kelembagaan sosial ekonomi untuk
mendukung peningkatan sumberdaya pembangunan perdesaan
3. Masih kurangnya keterkaitan antara kegiatan ekonomi
perkotaan dan perdesaanyang mengakibatkan makin
meningkatnya kesenjangan ekonomi dan pelayanan infrastruktur
Solusi yang ditawarkan
1. Penyuluhan inisisasi tentang
Koperasi Kredit
2. Pendampingan pembentukan
koperasi kredit
3. Pendampingan manajemen
dalam koperasi
Pendukung
1. Anggota tim yang
kompeten
Metode
1. Penyuluhan
2. Pendampingan
3. Monitoring Partisipatif
4. Evaluasi Partisipatif.
Output
1. Masyarakat Memahami tentang Koperasi Kredit
2. Tumbuh kesadaran bahwa organisasi atau masyarakat
mempunyai potensi yang besar untuk memecahkan
masalah mereka sendiri dalam permodalan
3. Terbentuk inisiatif kelompok untuk membentuk
koperasi kredit dan terciptanya sumber permodalan
baru bagi masyarakat
3.2. Hasil yang diharapkan
Kontribusi mitra dalam pelaksanaan PPM adalah sebagai berikut:
1) Mengumpulkan seluruh petani kelapa sawit
2) Menyediakan tempat untuk pelaksanaan kegiatan penyuluhan dan
pendampingan
3) Menyediakan peralatan yang menunjang kegiatan penyuluhan dan
pendampingan
3.3. Evaluasi Pelaksanaan Program
Evaluasi pelaksanaan program dilakukan dengan metode:
) Memberikan pemahaman mengenai pentingnya koperasi di Desa Ibru dalam
rangka pengembangan potensi desa
) Melakukan pendampingan dan konsultasi terhadap jalannya koperasi untuk
kedepannya
8
IV. KELAYAKAN UNIVERSITAS JAMBI 4.1 Kinerja LPM UniversitasJambi
Pelaksanaan kegiatan pengabdian pada masyarakat (PPM) universitas Jambi
mengarahkan program untuk diterapkan dikalangan masyarakat khususnya masyarakat
desa.Penerapan kegiatan PPM menyebar pada beberapa disiplin ilmu yaitu bidang
pertanian, peternakan, ekonomi, sains dan teknologi serta pendidikan. Sejalan dengan
program yang biasa dilakukan oleh Lembaga Pengabdian pada masyarakat (LPM)
Universitas Jambi,rencana program PPM yang diusulkan ini berupa Penguatan Sistem
Produksi Padi Sawah Pada Daerah Bekas Pertambangan Tanpa Izin (Peti) Di Desa Baru
Pangkalan Jambu, Kebupaten Merangin.
4.2 Kualifikasi Tim Pengabdian
Berkaitan dengan rencana pengabdian pada masyarakat yang diusulkan ini,para
pelaksana program dari LPM Universitas Jambi yang menjadi pengusul program memiliki
relevansi keahlian dengan substansi program berlatar belakang akademis yang berkaitan
dengan isi kegiatan pengabdian yang diusulkan. Ketua, anggota dan tenaga tambahan
mahasiswa berlatarbelakang akademis yang berkaitan dengan isi kegiatan pengabdian
yang diusulkan. Ketua dan anggota berlatar belakang bidang komunikasi masyarakat yang
dibuktikan dari hasil penelitian dan pengabdian masyarakat yang dilakukan senantiasa
mengkaji persoalan masyarakat pedesaan dan pengembangan masyarakat.
Ketua tim berlatarbelakang akademik dibidang komunikasi pembangunan
masyarakat pedesaan yang telah mempuni dalam ilmu penyuluhan khususnya komunikasi
masyarakat serta pembangunan masyarakat pedesaan.Anggota tim pengusul terdiri dari tiga
orang dosenyang berlatarbelakang akademis dengan keahlian dibidang Penyuluhan
Pertanian dan Agribisnis
9
Tabel 3. Anggota Tim Pelaksana
No Nama Jabatan Pengalaman/Keahlian
1 Dr. Fuad Muchlis, S.P.M.Si Ketua Komunikasi Pemb Masy
2 Dr. Ir Hj Rosyani, M.S Anggota1 BDP - Penyuluhan
3 Ir. Yanuar Fitri, M.si Anggota2 Agribisnis
4 Gina Fauzia, S.P, M.Si Anggota 3 Ekonomi Pertanian
4.3. Fasilitas Perguruan Tinggi Universitas Jambi memiliki sarana penunjang untuk kegiatan pengabdian kepada
masyarakat.Universitas Jambi (2017) melaporkan bahwa luas total bangunanyang dimiliki
oleh Universitas Jambi adalah sebesar 32.043 M2,dengan peruntukan terdiri dari ruang
kuliah (8.283m2),ruang dosen (4.623m2), ruang administrasi (12.243m2),ruang
laboratorium (4.979m2) dan ruang perpustakaan (1.915m2). Lembaga penelitian dan
Pengabdian kepada masyarakat memiliki gedung dengan luas 763m2 sebagai pusat
administrasi kegiatan penelitian dan pengabdian kepada masyarakat di Universitas
Jambi.Fasilititas lain yang dimiliki oleh Universitas Jambi adalah Lembaga Pengembangan
Teknologi Informasi dan Komunikasi (LPTIK)yang merupakan pusat pelayanan
teknologi informasi dan Devisi data.
10
V . HASIL DAN LUARAN YANG DICAPAI
5.1. Gambaran Wilayah Desa Ibru
5.1.1 Kondisi Geografis Desa Ibru
Desa Ibru terletak di Kecamatan Mestong Kabupaten Muaro Jambi. Memiliki luas
wilayah + 1.828,57 Ha. Desa Ibru terbagi menjadi 4 RT dan 2 dusun yakni dusun Suka
Makmur dan dusun Bakti Jaya. Dengan batas wilayah sebagai berikut:
a. Sebelah Timur dengan : Desa Sungai Landai
b. Sebelah Utara dengan : Desa Sungai Landai
c. Sebelah Selatan dengan : Desa Suka damai dan Provinsi Sumatera Selatan
d. Sebelah Barat dengan : Desa Nyogan
Wilayah Desa Ibru dengan jumlah dusun 2 dan memiliki 4 RT, terdiri dari :
a. Kebun Karet : 860 Ha.
b. Kebun Sawit : 56 Ha
c. Lahan pemukiman : 43 Ha.
d. Perkantoran : 0,5 Ha
e. Pemakaman : 1,5 Ha
f. Kolam : 3 Ha
g. Pertanian : 15 Ha
h. Lain-lain : 849,57 Ha
Desa Ibru yang memiliki jumlah penduduk sebanyak 758 jiwa dan jumlah KK
sebanyak 209, di pimpin oleh kepala desa yaitu ibu Sumiyati. Penduduk berasal dari
berbagai suku bangsa yaitu jawa, melayu jambi, minang dan batak yang hidup
berdampingan dimana 99,8% beragama Islam, 01% beragama Kristen dan 0,1% beragama
budha.
11
5.1.2 Demografi
Pada tahun 2019, jumlah penduduk Desa Ibru sebanyak 758 jiwa dengan 395 orang
laki laki dan 363 orang perempuan, jumlah ini mengalami peningkatan dari tahun
sebelumnya dimana 328 orang adalah laki laki dan 296 orang perempuan. Pertambahan ini
disebabkan jumlah penduduk yang dating lebih besar dari penduduk yang pindah.
Berdasarkan struktur umur, penduduk Desa Ibru tergolong penduduk usia muda.
Indikasi ini tergambar dari rasio penduduk usia kelompok umur wajib belajar 9 tahun
merupakan yang terbanyak jumlahnya yakni 122 jiwa. Kemudian disusul kelompok umur
25 - 30 yaitu 208 jiwa. Rasio jenis kelamin penduduk Desa Ibru menunjukkan bahwa
penduduk perempuan relatif lebih sedikit dibandingkan laki-laki.
Tabel 4. Struktur Penduduk Menurut Kelompok Umur dan Jenis Kelamin pada setiap
RT di Desa Ibru tahun 2016
No Kelompok Umur 2016
Jumlah
1 0 – 5 60 2 6 – 10 78
3 11 – 15 54
4 16 – 20 53
5 21 – 25 48
6 26 – 30 78
7 31 – 35 73
8 36 – 40 62
9 41 – 45 73
10 46 – 50 73
11 51 – 60 56
12 61 – 70 53
13 70– 80 50
14 80 keatas 10
Jumlah 720
12
5.1.3. Keadaan Ekonomi Wilayah Pengabdian
Pertumbuhan Ekonomi Masyarakat Desa Ibru secara umum juga mengalami
peningkatan, hal ini dinilai dari bertambahnya jumlah penduduk yang memiliki usaha atau
pekerjaan walaupun jenis pendapatan tersebut pada umumnya belum dapat dipastikan
bersumber dari hasil usaha yang dilakukan bisa juga diperoleh dari pinjaman modal usaha
dari pemerintah,seperti dana SPP dari program PNPM atau Instansi lainnya. Berikut mata
pencaharian masyarakat Desa Ibru
Tabel 5. Mata Pencarian Penduduk Desa Ibru dari tahun 2014.
No Mata Pencaharian Jumlah (Orang) Persentase dari
Jumlah Penduduk
1 Perkebunan Sawit 54 1,58 %
2 Perkebunan karet 862 25,58 %
3 Peternak Kerbau 10 0,40 %
4 Peternak kambing 6 0,97 %
5 Pandai besi 1 0,39 %
6 Pedagang 22 0,58 %
Komoditas andalan terbesar yang dihasilkan dari desa Ibru adalah kebun karet, ini
dikarenakan 75 % dari luas wilayah desa Ibru adalah perkebunan Karet. Hal ini disebabkan
memang dari asal nenek moyang masyarakat memang telah bercocok tanam karet. Diikuti
dengan mata pencaharian sebagai pedagang kerbau yang didukung penuh oleh kelompok
tani yang bersangkutan dengan program pengembang biakan ternak kerbau, kambing dan
ayam kampong yang dapat dijual sebagai suatu sumber pendapatan masyarakat.
5.1.4. Organisasi dan Kelembagaan Masyarakat
Organisasi pemerintah desa yang pada saat ini dipimpin oleh ibu sumiyati memiliki
tanggung jawab yang besar sebagi tempat pelayanan dan aspirasi yang berkaitan dengan
LPM sebagi wadah dari pihak masyrakat untuk disampaikan ke pada pihak pemerintah desa
untuk dapat meningkatkan kesejahteraan para masyarakat desa ibru dengan beberapa
aspirasi yang disampaikan untuk dapat dilaksanakan dengan baik .
13
Pemberdayaan kelembagaan petani merupakan proses perubahan pola pikir dengan
mempersiapkan SDM petani menjadi profesional,baik dalam teknis budidaya
(produksi),dalam pengolahan hasil,pemasaran dan pengelolaan organisasi. Tanpa rasa
percaya dari anggota atau para petani,maka kelembagaan yang dibangun tidak akan kuat dan
tidak berfungsi dengan baik dan berkelanjutan. Kesadaran organisasi di beberapa kelompok
tani cukup tinggi. Desa Ibru memiliki 3 Kelompok Tani . Salah satu kelompok tani yang
masih aktif di Desa Ibru yaitu kelompok tani Tunas makmur 1 dan Tani Jaya. Sebagai
kelompok tani yang ada di Desa Ibru.
Kegiatan organisasi pertemuan dilakukan di Kantor Desa Ibru. Kegiatan biasanya
memecahkan masalah dalam kelompok dan individu petani. Meski terkadang terjadi
perbedaan pendapat namun kelompok ini tetap solid dan menjalin kekerabatan yang erat
antara kelompok, namun ada juga beberapa petani yang tidak tergabung dalam kelompok
tani. Salah satunya petani yang tidak punya kebun dan hanya memperkerjakan kebun milik
orang lain,dengan menggunakan sistem bagi hasil. Untuk wanitanya sempat ada organisasi
wanita tani yang biasa disebut dengan KWT (Kelompok Wanita Tani) adapun kegiatan yang
dilakukan oleh organisasi KWT ini adalah menanam tanaman seperti sayuran dan lain-lain
disekitaran perkarangan rumah, dikarenakan tingkat partisipatif anggota yang berkurang
dan karenanya kurang waktu para anggota terhadap KWT, akhirnya eksistensi KWT didesa
ibru mulai berkurang atau dapat dikatakan tidak aktif lagi pada tahun-tahun terakhir ini.
Selain organisasi di tingkat petani. Terdapat organisasi masyarakat seperti Majelis
taklim, merupakan kelembagaan atau organisasi yang sangat berpengaruh besar bagi
kehidupan masyarakah Desa Ibru karena majelis taklim memiliki kegiatan rutin setiap hari
jumat, yang mana kaum wanita melakukan pengajian pada saat siang hari dan kaum pria
pada malam harinya.
Majelis taklim dipimpin oleh Ibu Sunarni yang juga memimpin PKK. Majelis taklim,
PKK, pegawai syara, dan karang taruna saling berkaitan satu sama lainnya. Hal ini
disebabkan karena ibu-ibu PKK melakukan kegiatan pengajian setelah mengikuti arisan dan
begitu pula pegawai syara sering melakukan kegiatan bersama dengan organisasi majelis
taklim. Majelis taklim sering melakukan kegiatan perlombaan pengajian yang terkadang
melibatkan anggota karang taruna. Perangkat desa juga berpengaruh bagi masyarakat demi
kelancaran dan keperluan masyarakat.
14
BUMDES (Badan Usaha Milik Desa) merupakan usaha desa yang dikelola oleh
pemerintah desa yang sebelumnya diberikan wewenang untuk dapat mengatur dan
mengelola PDAM didesa Ibru dari proses administrasi dan perawatan alat tetapi karena
adanya suatu masalah internal yang dihadapi direktur BUMDES desa ibru dan anggotanya
yang menyebabkan sudah mulai tidak berjalannya proses administrasi seperti pembayaran
air dan sebagainya, sehingga proses administrasi dipindahkan lokasinya ke tempat rumah
kades dan untuk pengelolaan mesin pemompa air dikelola oleh pihak selain BUMDES. Pada
akhrinya ibu sunarti selaku direktur BUMDES mengundurkan diri yang menyebabkan
organisai BUMDES tidak aktif lagi hingga seakarang.
5.2. Kegiatan Pengabdian
5.2.1 Persiapan Kegiatan Pengabdian Masyarakat
Kegiatan persiapan pengabdian kepada masyarakat “Penyuluhan Koperasi Kredit
di Desa Baru Kabupaten Muaro Jambi” yang dilakukan sebagai berikut:
a. Rapat Koordinasi Tim Pengabdian Masyarakat
Rapat koordinasi kegiatan pengabdian kepada masyarakat dilaksanakan pada hari
Senin, 17 Juni 2019. Rapat koordinasi kegiatan dihadiri oleh tim pengabdian masyarakat
guna membahas jadwal dan pelaksanaan kegiatan.
b. Koordinasi Tim Pengabdian Masyarakat dengan Aparatur Desa Ibru.
Koordinasi antara tim pengabdian masyarakat Fakultas Pertanian Universitas
Jambi dengan aparatur Desa Baru Ibru dilakukan dengan langsung menemui perangkat Desa
Ibru pada tanggal 27 dan 28 Juni 2019 , dimana sebelumnya tim sudah melakkan penjajakan
awal. Selama di daerah pengabdian tim melakukan komunikasi dengan perangkat desa
dalam hal ini Kepala Desa. Koordinasi yang dilakukan adalah membahas tentang kegiatan
pengabdian hingga jadwal tim pengabdian dalam melaksanakan kegiatan . Pada hari kedua
tim berkomunikasi dengan tokoh tokoh masyarakat termasuk kepala desa dan sekretaris desa
untuk membicarakan maksud dan tujuan dari kegiatan ini.
c. Pembuatan Instrument Pelaksanaan
Pengumpulan data mengenai kondisi daerah, dimana desa Ibru memiliki pasantren,
kelompok wanita tani, kelompok yasinan dan lainnya , kebutuhan desa serta informasi lainya
terkait kegiatan pengabdian. Pengumpulan data tersebut dilakukan dengan cara diskusi
15
bersama aparatur desa, tokoh masyarakat serta masyarakat daerah Desa Ibru Kabupaten
Muaro Jambi.
5.2.2 Pelaksanaan Kegiatan
Pelaksanaan kegiatan pengabdian kepada masyarkat “Penyuluhan Koperasi Kredit
Desa Ibru Kabupaten Muaro Jambi” terdiri dari beberapa kegiatan. Kegiatan yang telah
dilaksanakan hingga saat ini (awal September 2019) adalah sebagai berikut:
a. Diskusi Mengenai inisisasi koperasi kredit
Pada tanggal 27-28 Juni 2019, tim pengabdian masyarakat Fakultas Pertanian
Universitas Jambi mendatangi Desa Ibru. Kedatangan tim pengabdian masyarakat bertujuan
untuk berdiskusi bersama perangkat desa termasuk tokoh-tokoh masyarakat mengenai
tujuan dan kegiatan yang akan tim lakukan, dimana sebelumnya tim juga telah membangun
komunikasi dengan Kepala Desa Ibru tentang kegiatan yang alan tim laksanakan.
Kegiatan diskusi tersebut dipandu oleh ketua tim pengabdian masyarakat Fakultas
Pertanian Universitas Jambi. Pada saat diskusi berlangsung tim menggali informasi tentang
kebutuhan hingga permasalahan yang di hadapi Lembaga Lembaga masyarakat. Tim
mendapatkan beberapa informasi juga mengenai kelompok yasinan yang selalu aktif tetapi
tidak bisa berkembang walaupun kelompok yasinan membuat aktivitas iuran untuk setiap
anggota. Dari komunikasi yang terbangun maka tim menyimpulkan bahwa peluang
terbentuknya koperasi kredit dapat dikembangkan. Dan inisisasi tersebut di sambut baik oleh
warga dan perangkat desa. dalam hal ini kelompok yasinan Desa Ibru memerlukan
pendampingan yang intens sehingga warga paham akan pentingnya koperasi kredit di
lingkungan mereke.
b. Pembuatan bahan dikusi oleh tim
Setelah tim kembali dari Desa Ibru, tim berkumpul dan berdiskusi mengenai hasil
dari kunjungan awal. Dari sini tim mulai mendikusikan rencana kegiatan. Rencana yang
dibuat didsarkan pada hasil berdiskusi dengan masyarakat desa. Selain itu, tim juga
menyimpulkan bahwa Desa Ibru harus mempunyai batas desa dll. Hal ini menjadi keharusan
tim untuk dapat membuat tambahan kegiatan.
16
Hasil diskusi dari informasi yang diperoleh, tim akan membuat rencana kegiatan
tambahan lain dengan melibatkan mahasiswa mahasiswa yang telah berpengalaman dalam
penentuan batas desa dll. Hal ini menjadi keputusan tim dalam melakukan rencana kegiatan
lanjutan. Hal ini menjadi cikal bakal bahwa Desa Ibru akan menjadi salah satu desa binaan
dari Jurusan Agribisnis.
c. Sosialisasi Rencana Kegiatan
Rencana kegiatan yang telah disepakati tim pengabdian masyarakat Fakultas
Pertanian Universitas Jambi bagi masyarakat Desa Ibru dilakukan pada tanggal 03-04
Agustus 2019. Dalam tahap awal ini, tim melakukan tahapan penggalian potensi lebih lanjut
mengenai Desa Ibru. Kemudian tanggal 03 Agustus 2019, tim kembali berdiskusi , kali ini
tujuan nya adalah Kelompok yasinan bapak-bapak. Diskusi sangat berjalan dengan aktif
dimana memang anggota kelompok yasinan belum memahami secara pasti tentang
pentingnya dari koperasi kredit yang bertujuan dari kita untuk kita dengan sifat
kekeluargaan.
Respon yang positif dari kelompok yasinan dalam pendirian koperasi kredit
dengan bermacam pertanyaan yang ditanyakan saat tim membuka sesi tanya jawab
membuka pemahaman mereka lagi mengenai koperasi kredit, cikal bakalnya adalah iuran
yang dilakukan kelompok yasinan tetapi tim perlu memberikan penjelasan lebih bagaimana
aturan dalam koperasi kredit mulai dari kepengurusan hingga aturan yang berlaku sehingga
diharapkan koperasi kredit ini dapat berkembang kedepanya. Ada beberapa kegiatan yang
tim insiasikan kepada masyarakat sasaran untuk pengembangan koperasi kedepan. Kegiatan
yang direncanakan antara lain: pembentukan kepengurusan koperasi, pelatihan pembuatan
laporan dan manajemen koperasi.
d. Sosialisasi Pembentukan Kepengurusan Koperasi
Pembentukan kepengurusan koperasi dilakukan tim dengan melakukan diskusi dan
rapat terbuka dengan kelompok sasaran. Kegiatan ini dilakukan pada tanggal 24 Agustus
2019. Pada kegiatan ini, tim melakukan diskusi melalui rapat ke semua masyarakat yang
dijadikan kelompok sasaran yang bertujuan untuk membentuk kepengurusan koperasi .
Pengurus yang sudah terpilih dari hasil mufakat bersama selanjutnya akan di sah kan dalam
Surat Keputusan Kepala Desa. Setelah kepengurusan terbentuk tim berdiskusi untuk
kegiatan kegiatan koperasi selanjutnya, mulai dari pembahasan Anggaran Dasar dan
Aanggaran Rumah Tangga yang dilakukan pada tanggal 5 Oktober 2019.
17
Kemudian tanggal 09 November 2019, tim kembali melakukan diskusi dengan pengurus
koperasi mengenai kewajiban koperasi dalam menjalankan manajemen kepengurusan
koperasi, seperti laporan administrasi dan keuangan serta manajemen dalam koperasi.
Pada tahap selanjutnya yaitu tanggal 10 November 2019, tim akan melakukan
evaluasi dari semua diskusi yang telah dilakukan bersama kelompok sasaran. Ketetapan
kepengurusan koperasi dalam bentuk Surat Keputusan hingga kendala dan masalah yang
dihadapi koperasi setelah 3 bulan dari hasil kesepakatan Bersama. Tujuan tim pengabdian
tidak sampai disini karena dalam perencanaan tim Desa Iru akan menjadi desa binaan
sehingga tim akan berupaya selalu berkomunikasi dengan masyarakat untuk keberlanjutan
dan pengembangan Desa Ibru salah satunya dalam pembentukan Koperasi ini.
18
VI. KESIMPULAN DAN SARAN
6.1. Kesimpulan
1. Masyarakat Desa Ibru Kecamaan Mestong belum secara keseluruhan mengetahui dan
memahami mengenai mengenai Koperasi Kredit
2. Masyarakat Desa Ibru Kecamatan Mestong khususnya pada kelompok yasinan masih
minim informasi dalam pelaksanaan Koperasi Kredit terkait kepengurusan, aturan
hingga laporan administrasi dan keuanganya
3. Penyuluhan dan Pendampingan dalam keberadaan koperasi kredit ditengah masyarakat
khususnya kelompok yasinan sangat dibutuhkan dalam pengembangan desa menuju
kemandirian desa
6.2 Saran
1. Pemerintah desa sebaiknya lebih memberikan ruang bagi kelompok-kelompok
masyarakat untuk berorganisasi dan berapresiasi dalam pengambilan keputusan
2. Perguruan tinggi dapat berperan sebagai penghubung antara masyarakat desa,
pemerintah, dan instansi terkait lainnya agar kegiatan pembinaan desa dapat berjalan
dengan lancar
19
Lampiran 1. Peta Lokasi Daerah Pengabdian
20
Lampiran 2. Dokumentasi di Lapangan
Keterangan:
Pertemuan dan diskusi tim dengan mahasiswa yang terlibat mengenai temuan temuan awal Desa
Ibru
Keterangan:
Pertemuan dan diskusi tim dengan mahasiswa yang terlibat mengenai temuan temuan awal Desa
Ibru
21
Keterangan:
Penyuluhan Tim mengenai Koperasi Kredit dengan kelompok sasaran
Keterangan:
Penyuluhan Tim mengenai Koperasi Kredit dengan kelompok sasaran
22
23
Lampiran 3. Materi Sosialisasi
24
25
26
27
28
Lampiran 4. Draft Susunan Pengurus Koperasi
KOPERASI KREDIT UNION
Ketua : ACHMAD KHOIRUN
Wakil Ketua : JUNIAIDI
Sekretaris : HARUN
Bendahara : A. ROHMAN
Bidang Simpan Pinjam
Koordinator : Heri Purnawan
Bidang Pengembangan Usaha
Koordinator : Imam Sutopo
Bidang Hubungan Masyarakat
Koordinator : Efendi
29
A. Identitas Diri
Nama : Dr. Fuad Muchlis, SP, M.Si
Alamat : Perum. Lotus Residence F.12 RT.69 Kel. Kenali Besar Jambi
Tempat Lahir : Teluk Sialang
Tanggal Lahir : 06 September 1979
NIP : 19790906200312 1 004
NIDN : 0006097901
Jabatan Fungsional : Lektor
E-mail : [email protected]
Pangkat/Golongan : Penata Tkt 1/III.d
Nomor Telp/HP : 081366172639
Sertifikasi : YA(Sertakan fotocopy jika ada)
Lulusan yang : S1 = orang; S2 =-orang; S3 =- orang
Dihasilkan
1. Riwayat Pendidikan
Gelar PT Asal Bidang Keahlian Tahun Negara Judul Penelitian Masuk Keluar
S1 S.P UNJA Penyuluhan dan
Komunikasi
Pertanian
1997 2002 Indonesia Faktor-faktor yang
mempengaruhi
tingkat penerapan
kegiatan sub sistem
agribisnis
pengolahan dan
pemasaran kedelai di
Kab. Tanjung Jabung
Timur
S2 M.Si IPB Komunikasi
Pembangunan
Pertanian dan
Pedesaan
2007 2009 Indonesia Analisis Komunikasi
Partisipatif dalam
Program
Pemberdayaan
Masyarakat (Studi
Kasus pada
Implementasi
Musyawarah PNPM
Mandiri Perdesaan di
Desa Teluk
Kecamatan
Pemayung Kab.
Batang Hari).
S3 Dr IPB Komunikasi
Pembangunan
Pertanian dan
Pedesaan
2012 2017 Indonesia Praktik Komunikasi
dalam Pemberdayaan
Orang Rimba di
Taman Nasional
Bukit Duabelas
Provinsi Jambi
30
• Sertakan Fotocopy Ijazah
2. Aktivitas Dosen
Jumlah SKS Pengajaran Pada :
PS Agribisnis :
PS Lain, PT Sendiri :
PT Lain :
Jumlah SKS Penelitian :
Jumlah SKS Pengabdian Masyarakat :
Jumlah SKS Manajemen
PT Sendiri : 3
PT Lain :
Aktivitas Mengajar
Kode MK Nama MK Jumlah
SKS Jumlah Pertemuan
Direncanakan Terlaksana
SEMESTER GANJIL 2017-2018
UNJ 112 ILMU SOSIAL BUDAYA DASAR 2 8 8
PAK 115 SOSIOLOGI PEDESAAN DAN
PERTANIAN
3 8 8
PAK 115 SOSIOLOGI PEDESAAN DAN
PERTANIAN
3 8 8
PAK 113 PENGANTAR ILMU PERTANIAN 2 8 8
IKK 511 PENGANTAR ILMU
KEPENDUDUKAN (S2 MIKK)
3 8 8
SEMESTER GENAP 2017-2018
PAB 125 EKOLOGI MANUSIA (D) 3 8 8
PAB 125 EKOLOGI MANUSIA (H) 3 8 8
PAY 362 KOMUNIKASI BISNIS 3 8 8
PAK 141 PENYULUHAN PERTANIAN (L) 3 8 8
PAK 141 PENYULUHAN PERTANIAN (E) 3 8 8
AGB 147 METODA PENULISAN ILMIAH 2 8 8
AGB 145 PENGEMB. MASYARAKAT 3 8 8
AGB 144 PEMBANGUNAN PERTANIAN 3 8 8
AGB 143 ILMU KEPENDUDUKAN 2 8 8
IKK 525 ILMU KEPENDUDUKAN
LANJUTAN (S2 MIKK)
3 8 8
MAB 524 PEMBANGUNAN PERTANIAN
(S2 MAB)
3 5 5
MIL 520 ANALISIS KEBIJAKAN
LINGKUNAN (S2 MIL)
3 4 4
SEMESTER GANJIL 2018-2019
AGB 155 KOMUNIKASI BISNIS (D) 3 8 8
AGB 155 KOMUNIKASI BISNIS (E) 3 8 8
UNJ 112 ILMU SOSIAL & BUDAYA
DASAR
2 8 8
31
PAK 113 PENGANTAR ILMU PERTANIAN 2 8 8
AGB 154 PENGELOLAAN LINGKUNGAN 3 8 8
PAY 472 PERENCANAAN PEMB SOSIAL 2 8 8
PAB 232 SOSIOLOGI PEDESAAN &
PERTANIAN
3 8 8
MAB 514 AGRIBISNIS (S2 MAB) 3 5 5
KHN 355 PENYULUHAN KEHUTANAN 2 8 8
KHN 235 SOSIOLOGI KEHUTANAN 3 8 8
KHM475 PEMBERDAYAAN
MASYARAKAT SEKITAR
HUTAN/ ORANG RIMBA
3 5 5
Kegiatan Dosen
Jenis Kegiatan : Seminar Ilmiah, Loka Karya, Workshop, Pagelaran, Pameran, dll
Jenis Kegiatan * Tempat Tahun
Sebagai **
Penyaji
Peserta
Workshop Pengelolaan dan
Penelaahan Terbitan Jurnal
Berkala Imiah.
Bogor 2013 - V
Seminar Nasional :
Pembangunan Berwawasan
Lingkungan, Mewujudkan
Resiliensi Desa
Bogor 2013 - V
Simposium Konvensi
Nasional: Penyuluhan
Pembangunan Era Konektivitas
Asia, Urgensi Pendidikan
Profesi Penyuluh. Bogor
Bogor 2013 - V
International Conference:
“Rural Transformation in
Globalization Era” . Bogor
Bogor 2014 - V
Neuron to Nation:
“Membangun Karakter Bangsa
Melalui Revolusi Mental,
Menuju Indonesi Melayani,
Bersih dan Tertib.
Jakarta 2016 - V
Campus Road Show:
Menjawab Tantangan
Ketahanan Energi dan
Perubahan Iklim.
Bogor 2016 - V
Workshop Penulisan Artikel
Jurnal Internasional. Jambi Jambi 2017 - V
Workshop on Social Gender
Integration Plan (SGIP). Bogor Bogor 2017 - V
32
International Symposium:
“Quo Vadis Development
Communication?”
Bogor 2017 - V
Seminar Nasional dan Rapat
Tahunan Dekan Bidang Ilmu-
ilmu Pertanian BKS-PTN
Barat.
Serang-
Banten 2018 V
Rapat Koordinasi Dewan
Ketahanan Pangan Kabupaten
Tanjabar dengan judul
“Strategi Mewujudkan
Kedaulatan Pangan Melalui
Peningkatan Ketersediaan dan
Mutu Produk”
Kuala
Tungkal
2018 V -
• Sertakan fotocopy bukti keikutsertaan dalam mengikuti kegiataan
Pencapaian Prestasi
Sebutkan pencapaian prestasi/reputasi dosen, misalnya prestasi dalam pendidikan,
penelitian dan pelayanan/pengabdian kepada masyarakat (tambahkan baris dengan
format yang sama jika tidak mencukupi)
Prestasi Tahun Tingkat
Internasional Nasional Lokal
• Sertakan fotocopy piagam
Kei IkutSertaan Dosen dalam Organisasi
Nama Organisasi
Kurun Waktu Tingkat
Tahun
Awal
Tahun
Akhir
Internasional Nasional Lokal
PISPI 2017 Jambi
PERHEPI 2016 Jambi
FORKAPI 2016 V
PAPPI 2016 V
HKTI 2017 Jambi
KAHMI Jambi
• Sertakan fotocopy bukti keikutsertaan dalam mengikut organisasi
Karya Tulis Yang Dihasilkan dan Kerjasama Dosen 5 Tahun Terakhir
Penelitian dan Pengabdian Dosen 5 tahun terakhir
No Judul
Penelitian/Pengabdian
Jenis
(Penelitian/P
engabdian)
Tahun
Pendanaan
Sumber Jumlah (Rp)
1. Strategi Radio Komunitas
dalam Memberdayakan
Penelitian 2017 DPRM Dikti 50.000.000
33
Orang Rimba di Taman
Nasional Bukit Duabelas
2.
Kajian Sumber Daya Manusia (SDM) Petani dan PPL Untuk Meningkatkan Daya Saing Kelembagaan Tani Di Kab. Batang
Penelitian 2017 Pemerintah
Kabupaten
Batanghari
120.000.000
3. Strategi Komunikasi
dalam Meningkatkan
Daya Saing Kelembagaan
Usahatani Padi Sawah di
Kabupaten Batang Hari
Penelitian 2018 PNBP
Faperta
UNJA
40.000.000
4. Gotong Royong
Transformation Of Rural
Communities
In Jambi Province
Penelitian 2018 CRC 40.000.000
5. Penyusunan Naskah
Akademik Raperda
Inisiatif DPRD Kab
Tanjung Jabung Barat
tentang Bantuan Hukum
bagi Masyarakat Miskin
Penelitian 2017 Kab.Tanjabb
ar
45.000.000
6. Penyusunan Naskah
Akademik Raperda
Inisiatif DPRD Kab
Tanjung Jabung Barat
tentang Pengentasan,
Pemberdayaan dan
Penanganan Penyandang
Masalah Sosial
Penelitian 2017 Kab.Tanjabb
ar
45.000.000
7. Penyusunan Naskah
Akademik Raperda
Inisiatif DPRD Kab
Tanjung Jabung Barat
tentang Perlindungan
Perempuan dan Anak
Penelitian 2017 Kab.Tanjabb
ar
45.000.000
8. Penyusunan Naskah
Akademik Raperda
Inisiatif DPRD Kab
Tanjung Jabung Barat
tentang Kelembagaan
Adat di Kabupaten
Tanjabbar
Penelitian 2016 Kab.Tanjabb
ar
65.000.000
9. Penyusunan Naskah
Akademik Raperda
Penelitian 2016 Kab.Tanjabb
ar
65.000.000
34
Inisiatif DPRD Kab
Tanjung Jabung Barat
tentang Penanggulangan
Prostitusi
10. Penyusunan Naskah
Akademik Raperda
Inisiatif DPRD Kab
Tanjung Jabung Barat
tentang Penanggulangan
Prostitusi
Penelitian 2016 Kab.Tanjabb
ar
65.000.000
11. Kontestasi Aktor Dalam
Pemberdayaan Orang
Rimba
Taman Nasional Bukit
Duabelas Provinsi Jambi
Penelitian 2018 Mandiri -
12. Penyuluhan dengan judul
“Penguatan Kelembagaan
UMKM Kelompok Tani
Kopi Liberika Tungkal
Komposit di Kelurahan
Mekar Jaya Kec. Betara
Kab. Tanjab Barat,
Tanggal 02 Juni 2018
Pengabdian 2018 Mandiri -
13. Narasumber pada Rapat
Koordinasi Dewan
Ketahanan Pangan
Kabupaten Tanjabar
dengan judul “Strategi
Mewujudkan Kedaulatan
Pangan Melalui
Peningkatan Ketersediaan
dan Mutu Produk” di
Kuala Tungkal, 28 Mei
2018
Pengabdian 2018 Mandiri -
Publikasi Artikel Ilmiah dalam Jurnal (5 Tahun Terakhir)
No Judul Artikel Ilmiah Nama Jurnal Volume/No
mor/Tahun
1. The Correlation Community
Development (CD) Program and Image
of PTPN V in Resipients Help Education
Sector
Jurnal Komunikasi
Pembangunan ISSN:
1693-3699
Volume 12
(1), 2015
2. Sejarah Marginalisasi Orang Rimba di
Era Orde Baru
Paramita: Historical
Studies Journal UNES
Semarang.
Vol. 26 (2),
2016
35
3. Communicative Action In Maintaining
of The Communal Rights (Case Study In
Orang Rimba In The Eastern Region
Bukit Duabelas National Park, Jambi
Province, Indonesia. Published at
International Journal of Research In
Social Sciences Oct. 2016
International Journal of
Research In Social
Sciences Oct. 2016.
Vol. 10 (1),
2016
4. Community Radio Roles As Public
Sphere Struggling Orang Rimba Rights
From Bukit Duabelas National Park
Jambi Province, Indonesia.. Published
at Russian Journal of Agricultural and
Socio-Economic Sciences (RJOAS), Vol.
10(70), October 2017\
Russian Journal of
Agricultural and Socio-
Economic Sciences
(RJOAS),
Vol. 10(70),
October
2017
Karya Buku dalam 5 Tahun Terakhir
No Judul Buku Tahun Jumlah
Halaman
Penerbit
Pengalaman Kerjasama dan Keterlibatan Dosen Sebagai Tenaga Ahli/Pakar
No Tenaga Ahli
Tahun Di Sebagai
1. DPRD Kab. Tanjung Jabung
Barat
Tim Ahli 2011-2017
2. Dewan Ketahanan Pangan
Kab. Tanjung Jabung Barat
Pokja Ahli 2017-2018
3. Komisi Penilai AMDAL Kota
Jambi
Tim Pakar Independen Bidang
Sosial Ekonomi
2018
No Kerja Sama
Tahun Di Sebagai Dalam Bentuk
1. BRG RI Anggota Penelitian: Kajian Pengembangan
Komoditi Lokal Potensial pada Lahan
Gambut di Provinsi Jambi
2017
2. DPRD Kab.
Tanjung
Jabung Barat
Anggota Penyusunan Dokumen Naskah
Akademik (NA) Ranperda Insisiatif
DPRD Kab. Tanjabbar tentang
Bantuan Hukum Bagi Warga Miskin
2017
36
Semua data yang saya isikan dan tercantum dalam biodata ini adalah benar dan
dapatdipertanggung jawabkan secara hukum. Apabila di kemudian hari ternyata
dijumpaiketidaksesuaian dengan kenyataan, saya sanggup menerima resikonya.
Jambi, Januari 2019
Hormat Saya,
Dr. Fuad Muchlis, SP, M.Si
NIP. 19790906200312
3. DPRD Kab.
Tanjung
Jabung Barat
Anggota Penyusunan Dokumen Naskah
Akademik (NA) Ranperda Insisiatif
DPRD Kab. Tanjabbar tentang
Pengentasan, Pemberdayaan dan
Penanganan Penyandang Masalah
Sosial
2017
4. DPRD Kab.
Tanjung
Jabung Barat
Anggota Penyusunan Dokumen Naskah
Akademik (NA) Ranperda Insisiatif
DPRD Kab. Tanjabbar tentang
Perlindungan Perempuan dan Anak
2018
5. KPU Kota
Jambi
Panelis Tim Penyusun Materi Debat Publik
Pemilihan Walikota dan Wakil
Walikota Jambi
2018
6 Bappeda dan
Dinas
Kehutanan
Provinsi
Jambi
Anggota StudiKelayakanAlternatif Mata
PencaharianMasyarakatDesa pada
KHG Baung Betara dan Penabuan
Kabupaten Tanjung Jabung Barat
2018
37
Anggota I
A. Identitas Diri
Nama Lengkap Dr. Ir. Rosyani, Msi
Nomor Peserta 101102011810052
NIP/NIK 19620817 198803 2 003
NIDN 0017086216
Tempat dan Tanggal Lahir Kuala Tungkal / 17 Agustus 1962
Jenis Kelamin Perempuan
Status Perkawinan Kawin
Agama Islam
Golongan / Pangkat IVa /Pembina
Jabatan Fungsional
Akademik Lektor Kepala 400
Perguruan Tinggi Universitas Jambi
Alamat Kampus Pinang Masak Jl. Raya Jambi – Bulian KM 15
Mendalo Jambi
Telp. / Faks. 0741-583051/0741(582632)
Alamat Rumah Jl. Patimura-Sersan Bais No 103 RT 06 RW 02 Kenali
Besar, Jambi
Telp. / Faks. 0741-669574
Alamat e-mail [email protected]
RIWAYAT PENDIDIKAN PERGURUAN TINGGI
Tahun Lulus
Jenjang Perguruan Tinggi Jurusan/Program Studi
1986 Strata 1 (S1) Universitas Jambi
Sosial Ekonomi
Pertanian/Pembangunan Pertanian
1992 Strata 2 (S2) Universitas Indonesia
Ilmu Lingkungan/Ekologi
Manusia
2008 Strata 3 (S3) Universitas Indonesia
Ilmu Lingkungan/Ekologi Manusia
PELATIHAN PROFESIONAL
Tahun Pelatihan Penyelenggar
a Jangka waktu
2010 Pelatihan Penilaian AMDAL C Angkatan XVI PPSML-UI-Kenemnterian LH RI
21 Juni-2 Juli 2010
2012 a Master Class on Policy Analysis for REDD+: within a Decentralised Context
Crawford Fund dan UI-Pusat Penelitian Perubahan Iklim
7-10 Agustus
38
PENGALAMAN JABATAN
Jabatan / Pekerjaan Institusi Tahun s.d
Ketua Program Studi Penyuluhan dan Komunikasi Pertanian
Fakultas Pertanian UNJA 1998-2002
Kepala Laboratorium Sosiologi
Fakultas Pertanian 1997-2004
Ketua Peer Group Sosiologi Pedesaan
Fakultas Pertanian 1999-2010
Sekretaris Pusat Penelitian Lingkungan Hidup
Lembaga Penelitian UNJA 1992-2004
Ketua Program Studi Penyuluhan dan Komunikasi Pertanian
SK Rektor 2010-2012
Kepala Pusat Penelitian Lingkungan Hidup-Lembaga Penelitian Universitas Jambi
SK Rektor 2012-2015
Ketua Program Studi Magister Ilmu Lingkungan Pascasarjana Universitas Jambi
SK Rektor 2013-2017
Ketua Program Studi Magister Ilmu Lingkungan Universitas Jambi
SK. Rektor 2017-2021
PENGALAMAN MENGAJAR
Mata Kuliah Jenjang Institusi/Jurusan/
Program Tahun..s.d...
Statistik Non Parametrik S1 Fak. Pertanian UNJA 1989 -1993
Sosiologi Pedesaan S1 Fak. Pertanian UNJA 1989 -1993
Metode Penelitian Sosial Ekonomi
S1 Fak. Pertanian UNJA 1989 s/d sekarang
Metode Ilmiah S1 Fak. Pertanian UNJA 1989 –s/d
sekarang
Perubahan Sosial S1 Fak. Pertanian UNJA 1989 -1993
Ekologi Manusia S1 Fak. Pertanian UNJA 1989 s/d sekarang
Pengantar Sumberdaya Alam
dan Lingkungan S1 Fak. Pertanian UNJA 2001 s/d sekarang
Pengelolaan Lingkungan Hidup
S1 Fak. Pertanian UNJA 2008 s/d sekarang
Sosiologi Pertanian S1 Fak. Pertanian UNJA 2008 s/d 2017
Pengantar Ekonomi
Sumberdaya Alam dan Lingkungan
S1 Ekstensi Fak. Pertanian
UNJA 2009 s/d sekarang
Ekologi Manusia S2 Master Ilmu Lingkungan
Universitas Indonesia 2017s/d Sekarang
39
Mata Kuliah Jenjang Institusi/Jurusan/
Program Tahun..s.d...
Ekonomi Sumberdaya Alam dan Lingkungan
S2 Pascasarjana Ekonomika UNJA
2008 s/d 2016
Metode Penelitian Lingkungan S2 Pascasarjana Agribisnis 2009 s/d sekarang
Etika Lingkungan S2 Master Ilmu Lingkungan UNJA
2013/sekarang
Pengetahuan Dasar Ilmu
Lingkungan S2 Pascasarjana Ilmu
Lingkungan 2013 s/d sekarang
PERAN DALAM KEGIATAN MAHASISWA
Tahun Jenis/Nama Kegiatan Peran Tempat
2008-2018 Pembimbing Skripsi Mahasiswa Membimbing Faperta UNJA
2008-sekarang
Pembimbing Akademik (PA) Pembimbing Faperta UNJA
2012 Juri Lomba Karya Ilmiah Provinsi Jambi Juri Balibangda Provinsi Jambi
2012 Pembimbing Lomba Karya Ilmiah Mahasiswa Tingkat Nasional “ Juara Pertama” Atas nama Angga Eko Ezmart dkk
Pembimbing Lomba Karya Karya Ilmiah
Tingkat nasional
Dirjen Dikti Jakarta
2013 Juri Lomba Karya Ilmiah Provinsi Jambi Juri Balibangda Provinsi Jambi
2014 Juri Lomba Karya Ilmiah Provinsi Jambi Juri Balibangda Provinsi Jambi
2015 Juri Lomba Karya Ilmiah Provinsi Jambi Juri Balibangda Provinsi Jambi
PENGALAMAN PENELITIAN
Tahun Judul Penelitian Jabatan Sumber Dana
2015
Hubungan Tingkat Kepercayaan Petani Plasma Dan Fungsi Perusahaan Mitra Dengan Keberlanjutan Pola Kemitraan (Kasus Pada Perusahaan Kelapa Sawit PT BSP) Kecamatan Muara Bulian Di Kabupaten Batanghari Provinsi Jambi
Ketua
Diva Universitas Jambi
2016
Rescaling of Access and Property Relations in a
Frontier Landscape: Insight from Jambi, Indonesia
Anggota International
Jurnal
2016 Kajian Lingkungan Hidup Strategis; RPJMD Provinsi Jambi
Ketua Laporan KLHS
2016 Kajian Lingkungan Hidup Strategis; RPJMD
Kabupaten Batanghari
Ketua Laporan KLHS
2016 Status Keberlanjutan Tanaman Kelapa Sawit di Kab. Muaro Jambi Kec. Sekernan
Ketua Laporan Penelitian
40
Tahun Judul Penelitian Jabatan Sumber Dana
2016
Pemantauan Eksplorasi MIGAS PT. Ramba Energy
Muaro Jambi.Batanghari dan Tanjung Jabung Barat (150)
Ketua
Ramba Energy
2017 Oil Palm Boom, Contract Farming and Rural Economic Development Village Level Evidence From Indonesia
Anggota Internasional Jurnal
2017
The fridge in the forest” Historical trajectories of land tenure regulations fostering landscape transformation in Jambi Province, Sumatera
Indonesia
Anggota
Internasional Jurnal
2017 Kajian Lingkungan Hidup Strategis RPJM Kabupaten Muaro Jambi
Ketua Kabupaten Muaro Jambi
2017
Pemberdayaan Petani Kopi Liberika Berkelanjutan Di Kecamatan Betara Kabupaten Tanjung Jabung
Barat
Pengabdian Pada
Masyarakat
Pascasarjana
2017 Kajian Keberlanjutan Usahatani Kelapa Sawit Rakyat
Di Kecamatan Sekernan Kabupaten Muaro Jambi
Ketua Penelitian
Pascasarjana
2017
Independent Smallholder Strategies To Sustain
Rspo Certification An Oil Palm Smallholder Group Association Tanjung Sehati Merangin Province of Jambi
Ketua
Laporan ABS-Funding German
2017 RSPO Certification Impacts on Oil Palm Smallholders’ Welfare in Jambi Province
Anggota Journal
Agricultural Policy Analysis, Volume 15 Nomor 2,
Desember 2018
Karya Ilmiah*
A. Buku/Bab Buku/Jurnal
Tahun Judul Penerbit/Jurnal
1998 Studi Pengelolaan Lahan Kritis (Kasus di Sekitar Taman Nasional Kerinci Sebelat)
Jurnal PS PT Seluruh Indonesia Volume 18, Nomor
3
1995 Peran Lembaga Adat dan Usaha Lain dalam Pencegahan Perambahan di Kawasan Taman Nasional kerinci Seblat
Prosiding Seminar LEMLIT UNLAM
2000 Buku Berbak dan Lingkungannya Bappeda Prov. Jambi-Wetland
International
2009 Naturally Available Resources Pada Pengelolaan Sumberdaya Alam Tambang Berkelanjutan
PERHAPI Prosiding Temu Profesi Tahunan (TPT) XVIII dan
Kongres VII PERHAPI
2009 Keberlanjutan Kehidupan Masyarakat Desa dan Kaitannya denga Perusahaan Perkebunan (Kajian Pemanfaatan Lahan dan Kehidupan Masyarakat Sekitar Perusahaan Perkebunan Kelapa Sawit Provinsi Jambi
EKOTON Jurnal Sumberdaya
Alam dan Lingkungan ISSN
1412-3487
41
2010 Buku Keberlanjutan Masyarakat Adat, Masyarakat Desa dan Perusahaan Perkebunan
Lontara, Jakarta
2011 Buku Ajar : Judul Sumberdaya Alam dan Lingkungan Magister Ekonomi Pembangunan Pascasarjana Universitas Jambi
UNIV-Jambi
2018 Buku” Ekologi Manusia” IESA-Press-2018
Karya Ilmiah* B. Makalah/Poster
Tahun Judul Penyelenggara
2007 Dialog Interaktif di TVRI tentang Kesiapan dan Peluang Daerah untuk Penerapan Skema REDD
WARSI
2008 Lindungi Sempadan Sungai Batanghari Koran Media Jambi Edisi 318
2009 Warning ! Pertumbuhan Semu Ekonomi Jambi Koran Media Jambi Edisi 332
2017 RSPO Certification Impacts on Oil Palm Smallholders’ Welfare in Jambi Province
Journal Agricultural Policy
Analysis, Volume 15 Nomor 2, Desember 2018
2018 International symposium Socio-Ecological Transformation of Tropical Lowland Rainforest: The Patra Bali Resort and Villas
CRC 990 Efforts- DFG-Jerman-IPB-UNJA-Tadulako 7-11 Oktober 2018
PESERTA KONFERENSI/SEMINAR/LOKAKARYA/SIMPOSIUM
Tahun Judul Penyelegara Panitia/Peserta/
Pembicara
2015 Symposium Internasional di Goettingen Jerman
Goetingen University Jerman
Peserta/Peneliti
2015 Conferensi International Malino University, Italy
Peneliti
2016 Green Development/International Seminar
Duo Western Pembicara/Key Note Speaker
2017 Conferensi International di German Han Munden Jerman
Peserta
2018 Conferensi International ICOPE Bali Pembicara/Keynote Speaker
2018 Lokakarya Program Studi Ilmu Lingkungan (S2 dan S3) Se-Indonesia
Universitas Brawijaya Malang
Pembahas
22-24 April 2014 Malang
2018 International Symposium On Socio-Ecological Transformation of Tropical Lowland Rainforest
Bali Moderator
7-11 Oktober 2018
2018 International Conference on Natural Resources and Environmental Conservation: Impact of Oil Palm Plantation on Physical and Chemical
Bogor Pembicara
23 Oktober 2018
42
Environment, Biodiversity and Local Social Economic
2018 International Conference on Environmental Sciences: Disaster Mitigation, Environmental and Sustainable Development
Padang Pembicara
15-16 November
2018 International Seminar: The Green Development: Food and Energy Security Using Inovation of Local Wisdom Toward Sustainable Development
Jambi Pembicara
23-24 November
KEGIATAN PROFESIONAL/PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT
Tahun Judul/Nama Kegiatan Tempat
2015 Pemberdayaan Petani Plasma Pada Perusahaan Kelapa Sawit PT Brahma Sapta Palma Di Desa Singkawang Kabupaten Batanghari
Diva Pasca Sarjana Universitas
Jambi
2017 Pemberdayaan Pada Masyarakat Petani Kopi Liberika di Desa Mekar Jaya Kabupaten Tanjung Jabung Barat
Diva Pasca Sarjana Universitas
jambi
2018 Membangun Masyarakat Petani Kopi Libirika Berkelanjutan Kelompok Tani Sri Utomo Kelurahan Mekar Jaya di Kecamatan Betara Kabupaten Tanjung Jabung Barat
Diva Pasca Sarjana Universitas
jambi
PENGHARGAAN / PIAGAM
Tahun Bentuk Penghargaan Pemberi
ORGANISASI PROFESI / ILMIAH
Tahun Organisasi Jabatan
2010-2015
Dewan research Daerah Provinsi Jambi
Anggota
2013-2016
Tim Ahli Komisi III Dewan Perwakilan
Rakyat Provinsi Jambi
Bidang Pembangunan dan Lingkungan Hidup
2016 Tim Penyusunan RPJM Provinsi Jambi Bappeda Provinsi Jambi
2018 Tim Penyusunan KLHS RPJM Provinsi Jambi
Bappeda Provinsi Jambi
2015-2018
Tim Ahli Komisi III Dewan Perwakilan
Provinsi Jambi
Bidang Pembangunan dan Lingkungan Hidup
Saya menyatakan bahwa semua keterangan dalam Curriculum Vitae ini adalah benar dan apabila terdapat kesalahan, saya bersedia mempertanggungjawabkannya.
Jambi, Januari 2019
(Dr. Ir. Hj. Rosyani, MSi)
NIP. 196210817 198803 2 003
43
A. Identitas Diri
1.Nama :Ir. YanuarFitri, MSi
2.NI P :132013260
3.Tempat/TglLahir :Padang, 23 Januari1966
4.Pangkat/Golongan:Penata (III/d)
5.Pekerjaan :Staf PengajarFak.Pertanian UNJA
6.AlamatKantor :Kampus Pinang Masak, Jl. Raya
Mandalo DaratKM15 Jambi36361
Telp/Fax 0741-583051
7.UnitOrganisasi :Fakultas Pertanian UNJA
8.AlamatRumah :Jl. K. S. TubunLorong garudaVIno. 80ART6
Telanaipura– Jambi36122, Fax. 0741-7077851.
9.RiwayatPendidikan.
No. Tingkat Tempat Tamat Titel/Ijazah Bidang
1.
2.
3.
4.
5.
SD Negeri7
SMP Negeri2
SMANegeri
S1 (UNJA)
S2 (UNAND)
Batusangkar
Batusangkar
Batusangkat
Jambi
Padang
1979
1982
1985
1991
1997
Ijazah
Ijazah
Ijazah
Ir.
MSi
-
- IPA
Sosek.
Pertanian. Pemb.
Wil. Dan
Pedesaan (PWD)
10. Pengalaman Penelitian (limatahun terakhir):
a. Analisis Nilai Tambah GulaKelapadan Kontribusinya Terhadap Pendapatan
KeluargaPetanidiKabupaten TanjungJabungPropinsiJambi, tahun 1999. b.
RencanaPenanganan Areal Tanaman EksTerbakar PolaPRAKabupaten
Kerinci, tahun 1999.
c. MotivasiPetaniDalamMengikutiProgramGemaPalagungdiKabupaten
Sarolangun Bangko, tahun 2000.
d. AnalisisKontribusiIndustriKecil EmpingMelinjo Terhadap Pendapatan
KeluargaPetanidiKecamatan Kumpeh Ulu Kabupaten MuaraJambi, tahun
2000.
44
e. Rencana/Program Pengelolaandan Pembinaan Kawasan Lindung Daerah
PenyanggaPropinsiJambi,tahun 2000.
f. Strategi Pengelolaan Keanekaragaman Hayati di Kabupaten Sarolangon
Bangko, tahun 2000.
g. Peranan Kelembagaan Lokal dan Kewibawaan Pemerintah Serta Respon Petani
TerhadapProgramHutanKemasyarakatan(HKm)dipropinsiJambi, tahun 2001.
h. Optimasi UsahataniProgram PIR di daerah Transmigrasi Sungai Bahar
Kabupaten batanghariPropinsiJambi, 2001.
i. Analisis FasilitasPelayanan Sosial dan Ekonomi Dalam Pembangunan
WilayahKotaJambiPropinsiJambi, 2002.
j. PerananIndustriDodolKentangTerhadapPendapatanKeluargaPengrajin
DodolKentang, 2003.
k. SurveyTataniagaPertanianSekitarTamanNasionalBerbakPropinsiJambi,
2004.
11. Kursus/Pelatihan.
a.Diklat Analisis Proyek Transportasi Angkatan 16, April – Mei 1994 di
SalembaJakarta,LPEM-FE-UI, Jakarta.
b.KursusAMDALTypeA, September 1996diJambi, PSLLemlitUNJA, Jambi. c.Diklat
Metode Analisis Kualitas Lingkungan, Oktober-Nofember 1998 di
Bogor,Fak.Kesehatan MasyarakatUI, Jakarta.
d.KursusAMDALTypeB,Agustus–Oktober2002dijambi,PPLHLemlit
UNJA, Jambi. Publikasi:
a.PerananKelembagaanSosialdalamPembangunanPedesaandiPropinsiJambi.
JurnalHasilPenelitian Universitas Jambi,Vol1 No 3 tahun 1992
b.AnalisisNilai TambahGulaKelapadan KontribusinyaTerhadapPendapatan
KeluargaPetanidiKabupaten Tanjung Jabung PropinsiJambi,Prosiding Seminar
hasilpenelitian BKS-PTNBaratOktober 1999 diUnsriPalembang.
c.Motivasi petanidalam mengikuti program Gema Palagung di Kabupaten
SarolangonBangkoPropinsiJambi,Prosiding SeminarHasilpenelitianBKS-
PTNBarat, Oktober 2000 di UNIB,Bengkulu.
d.Analisis Kontribusi Industri Kecil Emping Melinjo Terhadap Pendapatan Keluarga
Petani di Kecamatan Kumpeh Ulu Kabupaten Muara Jambi, Prosiding
seminarHasilpenelitianBKS-PTNBarat,Tahun 2001diUniversitas
SriwijayaPalembang..
e.Peranan KelembagaanLokal dan Kewibawaan Pemerintah Serta Respon
PetaniTerhadapProgramHutanKemasyarakatan(HKm)diPropinsiJambi,
45
Prosiding seminarHasilpenelitianBKS-PTNBarat,Tahun 2002diUniversitas
SumateraUtara– Medan.
f. AnalisisFasilitas Pelayanan Sosial dan Ekonomi Dalam Pembangunan
WilayahKotaJambiPropinsiJambi,JurnalPenelitianUNJAVol.5no.3
Tahun 2003, ISSN:0852-8349.
13. Seminar/Pelatihan/Worshop:
a.Pembawa MakalahpadaSeminarHasil-hasilPenelitianDosenuntukIlmu-
IlmuPertanianBKSBaratDenganJudul“Analisisnilaitambahgulakelapa
dankontribusinyaterhadappendapatankeluargapetanidiKabupaten Tanjung
JabungPropinsiJambi, tgl. 20-21 Oktober 1999 diUNSRIPalembang.
b.InstrukturpadaPelatihanPetugasPendamping/PPL PengembanganAgribisnis
MelaluiPolaKemitraanProyekPSSPDisbunPropinsiJambidenganjudul: 1.
PengertianPengelolaan Agribisnis,2.Bentuk-bentukPendekatanAgribisnis,3.
Tekhnik Pengawasan, 4. Pemasaran, 5.Lembaga, BaiayaPemasaran dan Jenis
Pasar, 6. Pembuatan Kontrak Kerjadengan MitraKerja, 1999.
c.PembawaMakalah pada Seminar tentang Deregulasi dengan judul :
Pemantauan ReformasiStruktur Ekonomidan ProgramDeregulasiDaerah
(KasusKabupaten BatanghariPropinsiJambi), tahun 2000.
d.PembawaMakalah padaSeminarHasil-hasilPenelitianDosenuntukIlmu-
IlmuPertanianBKSBaratDengan Judul“Motivasipetanidalam mengikuti
programGemaPalagung diKabupatenSarolangonBangkoPropinsiJambi, tgl.
23-24 Oktober 2000 diUNIB,Bengkulu.
e.PembawaMakalahpadakegiatanMISETAFakultasPertanianUNJA dengan judul:
PeningkatanProfesionalismedanEtosKerjapadaPengurusMISETA, tahun 2000.
f. PesertaSosialisasi/SeminarPengembanganPemasaranDalamNegeri/Ekspor
HasilHutanKayudanAnalisisSupplay dandemandHasilHutanKayu,Tahun
2000.
g.PembawaMakalah padaSeminarHasil-hasilPenelitianDosenuntukIlmu-
IlmuPertanian BKSBaratDenganJudul “AnalisisKontribusiIndustriKecil Emping
MelinjoTerhadapPendapatanKeluargaPetanidiKecamatanKumpeh ulu
Kabupaten Batanghari, Tahun 2001 diUniversitas SriwijayaPalembang..
h.Instrukturpadapelatihan BPP-KoperasiBagiKepaladesa/LurahseKabupaten
MuaroJambi,denganjudul:PerananKoperasiDalamMeningkatkan Pemerataan
Perekonomian Masyarakatdan Simulasi TentangMasalah koperasi DewasaInidan
Solusinya, tahun 2001.
32
A. Identitas Diri
1 NamaLengkap(dengangelar) Gina Fauzia, S.P.M.Si
2 JenisKelamin Perempuan
3 JabatanFungsional Assisten Ahli/ Dosen Kontrak
4 NIP/NIK/Identitas lainnya 201708032001
5 NIDN
6 TempatdanTanggalLahir Jambi, 24 November 1982
7 E-mail Gifa.wom @gmail.com
9 NomorTelepon/HP 085266166861
10 AlamatKantor Kampus Pinang Masak Jln Raya Mendalo Darat
11 Nomor Telepon/Faks
12 LulusanyangTelahDihasilkan S-1=…orang;S-2=…orang; S-3=…orang
13. MataKuliahygDiampu
`
1. Kewarganegaraan
2. Pengantar Agroindustri
3. Pengantar Agribisnis
4. Pengantar Ilmu Ekonomi
5. Ekonomi Mikro
6. Ekonomi Pertanian
7. Pengembangan Masyarakat dll
B. Riwayat Pendidikan
S-
1
S-2 S
-
3
-
3
NamaPerguruanTinggi
Univ. Jambi Univ. Jambi
BidangIlmu Agribisnis Ekonomi Pertanian
TahunMasuk-Lulus 2005 2013
JudulSkripsi/Tesis/Disertasi Analisis Komparasi
Pengolahan Keripik Pisang
(Studi KAsus pada PT
BAngau dan PT Wirandu)
Dampak Ekonomi
Pengolahan Lump menjadi
Sheet Angin (Studi Kasus
pada Kelompok Tani
Sejahtera Bersama
Mujhajirin)
NamaPembimbing/Promotor 1. Ir. Emy Kernalis, M.P
2. Ir. Yusma Damayanti,
M.Si
1. Prof.Dompak Napitulu,
M.Sc
2. Prof.Suandi, M.Si
32
C. Pengalaman Penelitian Dalam 5 Tahun Terakhir
(Bukan Skripsi, Tesis, dan Disertasi)
* Tuliskan sumber pendanaan baik dari skema penelitian DRPM maupun dari sumber lainnya.
D. Pengalaman Pengabdian Kepada Masyarakat dalam 5 Tahun Terakhir
No.
Judul Pengabdian
Pendanaan
Tahun Sumber Jmh (Rp. Juta)
1 Pendampingan Pengembangan Masyarakat Kab.
Muaro Jambi (kerjasama Univ Atmajaya)
MCA-I 100 2015-2016
2 Penyuluhan Reklamasi Lahan Bekas Tambang
Tanpa Izin (PETI) di Desa Baru Pangkalan Jambu
Kabupaten Merangin
PNBP 40 2018
* Tuliskan sumber pendanaan baik dari skema pengabdian kepada masyarakat DRPM maupun dari sumber
lainnya.
Lampiran F. Pemakalah Seminar Ilmiah (Oral Presentation) dalam 5 Tahun Terakhir
No.
Nama Temu Ilmiah/ Seminar Judul Artikel Ilmiah Waktu dan Tempat
1 SEMIRATA BKS-PTN Dampak Pengolahan Lateks Cair
menjadi Sheet Angin di Kabupaten
Muaro Jambi (Studi kasus pada
kelompok tani sejahtera bersama)
3-5 Juli 2018 di
Banten
2 SEMINAR NASIONAL Kajian Diversifikasi Komoditas
Sayur-sayuran dalam Meningkatkan
Pendapatan Petani Perkotaan di
Kecamatan Jambi Selatan Kota Jambi
18-19 Oktober
2018
Semua data yang saya isikan dan tercantum dalam biodata ini adalah benar dan dapat
dipertanggungjawabkan secara hukum. Apabila di kemudian hari ternyata dijumpai
ketidak- sesuaian dengan kenyataan, saya sanggup menerima sanksi.
Jambi, 15 Februari 2019
Gina Fauzia, S.P.M.Si
No.
Judul Penelitian
Pendanaan Tahun
Sumber Jmh (Rp. Juta)
1 Studi Kelayakan dari beberapa kegiatan
pengolahan Komoditi Kelapa Dalam
LSM 15 2017
2 The Impact of Rubber Auction Market Toward
Transmission Price For farmers in Jambi Province
ABS (CRC) 50 2017
3. Kajian Diversifikasi Komoditas Sayur-sayuran
dalam Meningkatkan Pendapatan Petani Perkotaan
di Kecamatan Jambi Selatan Kota Jambi
PNBP 20 2018
4. Strategi Pembentukan dan Pengembangan
Kelembagaan Petani Kelapa Sawit Swadaya
PNBP 20 2018
30
PERILAKU PETANI TERHADAP PENANGKARAN BENIH PADI SEBAGAI USAHA MENINGKATKAN KESEJAHTERAAN PETANI DI LAHAN BEKAS PETI DI DESA BARU,
PANGKALAN JAMBU, KABUPATEN MERANGIN PROVINSI JAMBI Aulia Farida1*), Elwamendri2, Gina Fauzia3
1Jurusan Agribisnis Universitas Jambi 2 Jurusan Agribisnis Universitas Jambi 3 Jurusan Agribisnis Universitas Jambi *)Aulia farida: Telp: +6281294497861
email: [email protected]
ABSTRAK
Alih fungsi lahan pertanian semkin sering terjadi. Maraknya kondisi seperti ini, semakin
menciptakan kemiskinan yang terus bertambah di pedesaan. Desa Baru Pangkalan Jambu yang
terdapat di kabupaten Merangin Provinsi Jambi adalah salah satu desa yang lahan pertaniannya
cukup banyak mengalami alih fungsi lahan. Lahan-lahan pertanian di desa ini, dijadikan sebagai
tambang emas (PETI), yang saat ini menyebabkan lahan menjadi rusak. Sejak tahun 2017,
masyarakat di desa Baru, mulai melakukan kegiatan reklamasi lahan, dengan cara mengolah
kembali sawah bekas PETI, sehingga bisa ditanam kembali. Keinginan mereka untuk
menghidupkan kembali lahan pertanian, karena mereka menyadari adanya keterikatan yang cukup
kuat antara masyarakat desa dengan pertanian. Pada tahun 2018 akhir, anggota kelompok tani,
mulai menjual hasil padi mereka menjadi beras yang telah kemas dengan cukup baik. Kegiatan
pengemasan hasil sawah mereka ini adalah salah satu bentuk kegiatan yang mereka lakukan guna
pengembangan BUMDES sebagai salah satu unit di dalamnya. Namun demikian, hasil usahatani
dari lahan bekas tambang ini, belum optimal dan belum mampu memenuhi kebutuhan petani
seutuhnya. Masyarakat mengharapkan adanya kegiatan usaha lain yang dapat meningkatkan
pendapatan mereka. Salah satu potensi yang dapat dikembangkan di desa ini adalah unit usaha
penangkaran benih. Adanya keinginan masyarakat desa Baru, untuk menciptakan unit usaha baru,
menjadikan penangkaran benih sebagai salah satu solusi usaha pada BUMDES.
Tujuan penelitian yang dilakukan ini antara lain: mengetahui perilaku petani terhadap
kegiatan pengembangan penangkaran benih di dalam usaha meningkatkan pendaptan mereka.
Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan metode eksperimental yaitu evaluasi program.
Hasil penelitian yang dilakukan pada kegiatan penelitian Penangkaran benih padi di Pangkalan
Jambu, terdapat perbedaan perilaku antara petani responden yang mendapatkan perlakuan
pelatihan penangkaran benih dengan yang tidak mendapatkan perlakuan. Respon awal pada desa
Baru Pangkalan Jambu yang mendapatkan perlakuan lebih positif dibandingkan dengan responden
di desa Bungo tanjung, bahkan sebelum perlakuan diberikan. Terjadi perubahan pengetahuan pada
petani responden yang mendapatkan pelatihan penangkaran. Terjadi perubahan afektif pada petani
responden yang mendapatkan pelatihan penangkaran. Melihat respon positif, maka diperlukan
perhatian dan dukungan dari pemerintah terhadap pelaksanaan penangkaran benih padi.
Kata Kunci: Penangkaran Benih, Evaluasi Program, Lahan Bekas PETI
LAPORAN AKHIR
PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT (PPM)
PNBP FAKULTAS PERTANIAN
\
PENGORGANISASIAN KELOMPOKTANI DI DESA IBRU KECAMATAN
MESTONG KABUPATEN MUARO JAMBI
OLEH:
Idris Sardi, SP, M.Si NIDN : 0018087004
Ir. Elwamendri, M.Si NIDN : 0009056706
Dr. Ir. A. Rahman, M.S NIDN : 0002035905
Siti Kurniasih, S.P.M.Si NIDN : 1605032003
Dibiayai oleh :
Dana PNBP Lembaga Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat Universitas Jambi pada
Fakultas Pertanian Tahun Anggaran 2019 Nomor SP-DIPA- 042.01.2.400950/2019 Tanggal 07
Mei 2019
FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS JAMBI
2019
i
RINGKASAN
Desa Ibru merupakan salah satu desa sentra komoditi karet dimana 70%
warga Desa Ibru mengusahakan komoditi karet. Posisi karet yang saat ini
mengalami persaingan dengan dengan komoditi lain seperti kelapa sawit, kopi,
dan sebagainya telah mendorong pergeseran pilihan komoditi oleh petani dimana
karet cenderung mulai ditinggalkan. Upaya mendorong petani untuk
mempertahankan komoditi karet penting dilakukan mengingat komoditi karet
merupakan salah satu komoditi unggulan Provinsi Jambi. Banyak cara yang bisa
dilakukan untuk itu, salah satunya melalui kegiatan pengabdian pada masyarakat
berupa perbaikan kelembagaan petani untuk mendorong kegiatan dalam rangka
meningkatkan produksi dan nilai jual hasil produksi. Persoalan yang dihadapi oleh
warga Desa Ibru berkenaan dengan kelembagaan petani adalah ketidakjelasan
keberadaan, tujuan, tugas pokok dan fungsi, struktur, aturan, dan tidak adanya
rencana kegiatan dari kelompoktani yang ada. Kegiatan pengabdian pada
masyarakat ini bertjuan untuk mendorong aktifnya kelompoktani dalam
menjembatani proses kerjasama petani dan melakukan pembinaan kepada petani
dalam mengelola komoditi yang menjadi andalan.
Kegiatan yang dilakukan dalam rangka pengabdian masyarakat di Desa Ibru
mencakup dua kategori yaitu penyuluhan dan diskusi. Penyuluhan dilakukan
untuk meningkatkan wawasan petani terkait dengan kelompoktani yang mencakup
materi pengenalan dasar-dasar kelompok, arti penting keberadaan dan fungsi
kelompoktani, fungsi struktur dan dasar penyusunan aturan kelompok, dan bidang
kegiatan kelompoktani. Sedangkan kegiatan diskusi dilakukan untuk membantu
petani dalam merumuskan berbagai instrumen yang dibutuhkan dalam
kelompoktani dengan cakupan inventarisasi tujuan berkelompok, perumusan
tujuan bersama, perumusan tugas pokok dan fungsi kelompoktani, perumusan
struktur kelompoktani, perumusan tata aturan kelompoktani, dan perumusan
rencana kegiatan kelompoktani.
Dari hasil pelaksanaan kedua kegiatan pokok tersebut dapat disimpulkan
bahwa pelaksanaan kegiatan penyuluhan pada kelompoktani telah memberikan
ii
wawasan mengenai kelompok kepada petani yang sebelumnya kelompok baik
dilihat dari keberadaanya, tujuan, tugas pokok dan fungsinya, struktur, tata aturan,
dan bidang kegiatan belum dipahami secara memadai. Pelaksanaan kegiatan
diskusi dalam rangka penguatan kelompok telah mampu merumuskan beberapa
aspek yang terkait dengan instrument kelompok diantaranya tujuan kelompok,
tugas pokok dan fungsi kelompok, struktur kelompok, aturan kelompok, dan
rencana kegiatan kelompok.
iii
PRAKATA
Kabupaten Muaro Jambi merupakan salah satu sentra produksi karet di
Provinsi Jambi. Salah satu desa penghasil karet terbesat berada di Kecamatan
Mestong. Sebagai lokasi PPM, Tim memilih Desa Ibru Kecamatan Mestong
sebagai salah satu desa dengan mayoritas masyarakatnya memenuhi kebutuhan
hidup dari hasil mengelola komoditi karet, baik menyadap kebun sendiri maupun
kebun orang lain. Namun masyarakatnya masih bersifat eksklusif dalam
budidaya maupun panen karet. Kelompoktani yang dibuat pun lambat laun
kehilangan jati diri dan mati suri.
Salah satu cara untuk untuk menghidupkan kegiatan kelompoktani di
Desa Ibru adalah memotivasi dan memberikan penyuluhan kepada petani agar
mau aktif kembali dalam kegiatan kelompoktani. Karena berkelompok tidak
hanya sebagai suatu formalitas kegiatan saja tetapi juga melatih petani agar mau
berimprovisasi terhadap pengelolaan komoditi karet, baik pada tahap budidaya,
perawatan dan panen, serta dapat membantu petani lainnya.
Ucapan terima kasih disampaikan kepada berbagai pihak terutama
kepada Rektor dan Ketua LPPM Universitas Jambi atas kesempatan yang
diberikan. Selain itu, ucapan terima kasih juga disampaikan kepada Kepala Desa
Ibru Kecamatan Mestong, tokoh masyarakat dan masyarakat di Desa Ibru yang
telah membantu dan berpartisipasi dalam kegiatan pengabdian ini. Semoga
kegiatan yang telah dilaksanakan dapat memberikan manfaat kepada masyarakat
di Desa Ibru.
Jambi, Oktober 2019
Tim Pelaksana PPM
iv
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN PENGESAHAN ................................................................ i
RINGKASAN ……………………………………………………………. ii
PRAKATA ……………………………………………………………...... iv
DAFTAR ISI .......................................................................................... v
DAFTAR TABEL .................................................................................. vii
DAFTAR LAMPIRAN .......................................................................... viii
I. PENDAHULUAN .............................................................................. 1
1.1 Analisis Situasi ............................................................................ 1
1.2 Permasalahan Mitra ..................................................................... 2
II. TARGET DAN LUARAN ................................................................. 3
III. METODE PELAKSANAAN ............................................................. 5
3.1 Tujuan Khusus ............................................................................ 5
3.2 Kelompok Sasaran ...................................................................... 5
3.3 Tahapan atau Langkah-langkah yang ditempuh ........................... 5
3.4 Hasil yang diharapkan ................................................................. 6
3.5 Metode dan Pendekatan ............................................................... 6
3.6 Rancangan Evaluasi .................................................................... 7
3.7 Kontribusi Mitra .......................................................................... 8
3.8. Evaluasi Pelaksanaan Program ................................................... 8
IV. KELAYAKAN PERGURUAN TINGGI ........................................... 9
4.1 Kinerja LPM UNJA .................................................................... 9
4.2 Kualifikasi Tim Pengabdian ........................................................ 9
4.3 Fasilitas Perguruan Tinggi ........................................................... 10
V. HASIL DAN LUARAN YANG DICAPAI ......................................... 11
5.1. Gambaran Desa Ibru ……………………………………………. 11
5.2. Kegiatan Pengabdian …………………………………………… 15
VI. KESIMPULAN DAN SARAN .......................................................... 25
v
6.1. Kesimpulan ……………………………………………………... 25
6.2. Saran ……………………………………………………………. 25
DAFTAR PUSTAKA ............................................................................. 26
Lampiran 1. Photo Kegiatan PPM ……………………………………….. 27
Lampiran 2. Panduan Diskusi Kelompok ………………………………... 30
vi
DAFTAR TABEL
Tabel Halaman
1. Permasalahan, Rencana Kerja dan Target Luaran ............................ 3
2. Rencana Target Capaian Luaran ...................................................... 4
3. Jenis Kegiatan dan Penanggungjawab dalam kegiatan PPM ............ 5
4. Anggota Tim Pelaksana ................................................................... 10
5. Orbitasi/ Jarak Antar Ibukota ........................................................... 12
6. Pertumbuhan Penduduk Desa Ibru ................................................... 12
7. Tingkat Pertumbuhan Kepala Keluarga …………………………….. 13
8. Jumlah Penduduk Bedasarkan Tingkat Pendidikan di Desa Ibru …… 14
9. Jumlah penduduk menurut mata pencarian penduduk di Desa Ibru … 15
10. Rincian Jadwal Pelaksanaan Kegiatan PPM ……………………….. 16
vii
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran Halaman
1. Photo-photo Kegiatan PPM ........................................................... 27
2. Panduan Diskusi ........................................................................... 31
3. Materi Penyuluhan Kelompok …………………………………….
4. Riwayat Hidup Ketua Pengusul dan Anggota ................................
5. Surat Pernyataan Kesediaan Kerjasama dengan mitra ....................
1
I. PENDAHULUAN
1.1. Analisis Situasi
Desa Ibru merupakan salah satu desa di Kabupaten Muaro Jambi dimana
masyarakatnya sebagian besar bermata pencaharian di sektor pertanian dengan
mengelola komoditi karet. Menurut informasi yang diperoleh dinyatakan bahwa
sekitar 70% warga Desa Ibru hidup dari mengelola kebun karet dan sekitar 50%
warga desa yang mengelola komoditi karet mengelola lahan sendiri (milik pribadi)
dengan rata-rata luas kepemilikan lahan sekitar 2 ha/KK. Kendatipun demikian,
menurut keterangan yang diperoleh dinyatakan bahwa warga pemilik lahan juga
sebagian masih menyadap kebun milik warga lain karena hasil karet dari lahan
sendiri tidak mencukupi untuk memenuhi kebutuhan sendiri. Dari seluruh kebun
karet yang ada di Desa Ibru diperkirakan sekitar 80% sudah berumur di atas 10 tahun
dan hanya 20% yang berumur di bawah 10 tahun. Aspek pemenuhan kebutuhan
hidup 100% dipenuhi dari hasil produksi karet.
Situasi yang dikemukakan di atas diterjemahkan oleh warga desa sebagai
situasi krisis dimana hasil dari mengelola komoditi karet dirasakan semakin tidak
bisa diandalkan untuk menopang seluruh jenis kebutuhan hidup. Harga jual lateks
saat ini dengan harga Rp. 7.300,-/kg dinilai warga desa sebagai kondisi harga yang
sangat rendah. Menurut warga desa, harga jual lateks yang ideal dan dinilai memadai
untuk menopang pemenuhan kebutuhan hidup berada pada harga jual Rp. 20.000,-
/kg. Hal ini kemudian mendorong cara berfikir untuk beralih ke komoditi lain yang
harga jualnya dinilai lebih memungkinkan untuk menjadi andalan dalam pemenuhan
kebutuhan hidup. Pilihan yang mengemuka adalah komoditi kelapa sawit yang sudah
dikelola oleh sebagian warga desa sekitar. Gejala ini terutama terlihat pada warga
desa yang memiliki modal dimana pembukaan kebun baru mulai diarahkan untuk
mengelola komoditimkelapa sawit.
Secara umum dapat digambarkan bahwa warga Desa Ibru hanya mengandalkan
komoditi karena dalam memenuhi kebutuhan hidup. Upaya untuk beralih ke komodi
lain atau upaya untuk mengembangkan komoditi lain tidak didukung oleh
ketersediaan modal karena penghasilan dari mengelola komoditi karet tidak dapat
2
diinvestasikan untuk pengembangan komoditi lain. Untuk itu warga desa sangat
membutuhkan adanya gagasan baru untuk meningkatkan pendapatan terutama dari
komoditi andalan yang dikelola. Terkait dengan hal tersebut, kerjasama petani adalah
hal pokok untuk mengembangkan gagasan dalam rangka pencapaian taraf
kesejahteraan bersama. Kerjasama warga desa memerlukan wadah dimana warga
desa bisa saling bertukar pikiran dan berbagi peran serta menyatukan kekuatan dalam
mencapai kemajuan bersama. Bertitik tolak dari hal tersebut maka sangat diperlukan
adanya upaya-upaya melakukan pengorganisasian masyarakat terutama bagi petani
dalam memperbaiki, mengembangkan, dan meningkatkan hasil produksi.
1.2. Permasalahan Mitra
Berdasarkan hasil observasi dan diskusi dengan perangkat desa serta beberapa
warga Desa Ibru, dapat diketahui beberapa permasalahan yang tengah dihadapi oleh
masyarakat Desa Ibru, yaitu :
1. Ketidakaktifan kelompoktani yang disebabkan oleh ketidakjelasan tujuan, tugas
pokok dan fungsi kelompoktani.
2. Belum adanya struktur dan aturan kelompoktani yang dapat memberikan arah
pengelolaan kelompoktani.
3. Belum adanya rencana kegiatan kelompoktani yang dapat dipedomani dalam
melakukan aktivitas produksi.
3
II. TARGET DAN LUARAN
Sesuai dengan permasalahan yang ada, solusi yang ditawarkan pada kegiatan
pengabdian masyarakat untuk mitra adalah:
1. Penyuluhan dan pendampingan dalam proses perumusan tujuan, tugas pokok dan
fungsi kelompoktani.
2. Penyuluhan dan pendampingan dalam proses perumusan struktur dan aturan
kelompoktani.
3. Penyuluhan dan pendampingan dalam proses perumusan rencana kegiatan
kelompoktani.
Adapun target dan luaran dirumuskan berdasarkan permasalahan dan rencana kerja
PPM seperti dituangkan pada Tabel 1.
Tabel 1. Permasalahan, Rencana Kerja, dan Target Luaran
No Bidang dan Permasalahan Rencana Kerja Target Luaran
1 Perumusan Tujuan
Kelompok Tani
1. Penyuluhan pengenalan
dasar dasar kelompok
2. Diskusi inventarisasi
tujuan berkelompok
3. Diskusi perumusan tujuan
bersama
Naskah rumusan
tujuan kelompok tani
2 Perumusan Tugas Pokok dan
Fungsi Kelompok Tani
1. Penyuluhan arti penting
keberadaan dan fungsi
kelompok tani
2. Diskusi perumusan tugas
pokok dan fungsi
kelompok tani
Naskah tata kerja
kelompok tani
3 Perumusan Struktur dan
Aturan Kelompok Tani
1. Penyuluhan fungsi
struktur dan dasar
penyusunan aturan
kelompok tani
2. Diskusi perumusan
struktur kelompok tani
3. Diskusi perumusan tata
aturan kelompok tani
1. Model Struktur
dan susunan
personalia
penguru
kelompok tani
2. Naskah tata aturan
kelompok tani
4 Perumusan rencana kegiatan
kelompok tani
1. Penyuluhan bidang
kegiatan kelompok tani
2. Diskusi perumusan
rencana kegiatan
kelompok tani
Naskah rencana
kegiatan kelompok
tani
4
Target capaian luaran yang diharapakan dari kegiatan PPM adalah aktifnya
kelompoktani dalam mewadahi kerjasama petani dalam melakukan aktivitas
produksi, penguatan kelompoktani yang didukung oleh keberadaan instrumen
penyelenggaraan kegiatan kelompok, keberlangsungan aktivitas produksi pertanian
yang didukung oleh berbagai kegiatan kelompoktani yang terencana, dan tercapai
kerjasama yang berkesinambungan antara Fakultas Pertanian Universitas Jambi
dengan masyarakat Desa Ibru. Berikut dapat dilihat beberapa indicator untuk melihat
capaian luaran dari kegiatan PPM seperti terlihat pada Tabel 2.
Tabel 2. Rencana Target Capai Luaran
No Jenis Luaran Indikator
1 Publikasi ilmiah di jurnal/prosiding Draf
2 Publikasi pada media massa (cetak/online) Tidak ada
3 Peningkatan omzet pada mitra yang bergerak dalam bidang
ekonomi
Tidak ada
4 Peningkatan kuantitas dan kualitas produk Tidak ada
5 Peningkatan pemahaman dan keterampilan masyarakat Ada
6 Peningkatan ketentraman/kesehatan masyarakat Tidak ada
7 Jasa, model, rekaya social, system, produk/barang Ada
8 Hak kekayaan intelektual Tidak ada
9 Buku ajar Tidak ada
5
III. METODE PELAKSANAAN
3.1. Tujuan Khusus
Tujuan yang akan dicapai dalam kegiatan ini adalah :
1. Aktifnya kelompoktani dalam mewadahi kerjasama petani dalam melakukan
aktivitas produksi.
2. Mendampingi dan membina kelompoktani Desa Ibru dalam mengelola dan
mengembangkan komoditi yang dapat meningkatkan sumber pendapatan keluarga
petani
3.2. Kelompok Sasaran
Kelompok yang dijadikan sasaran kegiatan ini adalah 6 kelompoktani yang ada
di Desa Ibru Kabupaten Muaro Jambi, antara lain kelompoktani Tunas Makmur I,
kelompoktani Tunas Makmur II, kelompoktani Tani Jaya, kelompoktani Srikandi,
kelompoktani Melati, dan kelompoktani Mawar.
3.3. Tahapan atau langkah-langkah yang ditempuh
Kegiatan pengabdian ini sesuai dengan tujuan, maka ada beberapa langkah
yang akan dilakukan oleh tim pelaksana pengabdian seperti terlihat pada Tabel 3.
Tabel 3. Jenis kegiatan dan Penanggungjawab dalam kegiatan PPM
No Jenis Kegiatan Penanggung Jawab Kegiatan
1 Penyuluhan pengenalan dasar-dasar
kelompok
Tim Pelaksana Pengabdian pada masyarakat
2 Diskusi inventarisasi tujuan
berkelompok
- Tim Pelaksana Pengabdian pada masyarakat
- Ketua Kelompoktani Desa Ibru Kabupaten Muaro Jambi
3 Diskusi perumusan tujuan bersama
- Tim Pelaksana Pengabdian pada masyarakat
- Ketua Kelompoktani Desa Ibru Kabupaten Muaro Jambi
4 Penyuluhan arti penting
keberadaan dan fungsi
kelompoktani
Tim Pelaksana Pengabdian pada masyarakat
5 Diskusi perumusan tugas pokok
dan fungsi kelompoktani
- Tim Pelaksana Pengabdian pada masyarakat
- Ketua Kelompoktani Desa Ibru Kabupaten Muaro Jambi
6 Penyuluhan fungsi struktur dan
dasar penyusunan aturan kelompok
Tim Pelaksana Pengabdian pada masyarakat
7 Diskusi perumusan struktur
kelompoktani
- Tim Pelaksana Pengabdian pada masyarakat
- Ketua Kelompoktani Desa Ibru Kabupaten Muaro Jambi
8 Diskusi perumusan tata aturan
kelompoktani
- Tim Pelaksana Pengabdian pada masyarakat
- Ketua Kelompoktani Desa Ibru Kabupaten Muaro Jambi
6
No Jenis Kegiatan Penanggung Jawab Kegiatan
9 Penyuluhan bidang kegiatan
kelompoktani
Tim Pelaksana Pengabdian pada masyarakat
10 Diskusi perumusan rencana kegiatan
kelompoktani - Tim Pelaksana Pengabdian pada masyarakat
- Ketua Kelompoktani Desa Ibru Kabupaten Muaro Jambi
11 Monitoring dan Evaluasi Tim Pelaksana PPM
3.4. Hasil yang diharapkan
Hasil yang diharapkan dari kegiatan ini antara lain :
1. Terbangunnya kerjasama petani pada kelompok tani.
2. Adanya kegiatan kelompoktani yang dilaksanakan secara berkesinambungan.
3. Munculnya gagasan kratif dan produktif dari berfungsinya kelompoktani sebagai
media kerjasama petani.
3.5. Metode dan Pendekatan
Untuk mencapai kegiatan PPDM Desa Ibru Kabupaten Muaro Jambi Propinsi
Jambi akan dilakukan beberapa pendekatan, antara lain :
1. Model Participatory Rural Apprasial (PRA) yang menekankan keterlibatan
masyarakat dalam keseluruhan kegiatan mulai dari perencanaa, pelaksanaan dan
evaluasi program kegiatan.
2. Model Comumunity Development yaitu pendekatan yang melibatkan masyarakat
secara langsung sebagai subjek dan objek pelaksanaan kegiatan pengabdian
kepada masyarakat.
3. Persuasif yaitu pendekatan yang bersifat himbauan dan dukungan tanpa unsur
paksaan bagi masyarakat untuk berperan aktif dalam kegiatan ini.
4. Edukatif yaitu pendekatan sosialisasi, pelatihan dan pendampingan sebagai sarana
transfer ilmu pengetahuan dan pendidikan untuk pemberdayaan masyarakat.
Berbagai cara pemberdayaan dan introduksi dan penguatan kelembagaan yang
berlangsung selama ini selalu mengalami jalan buntu, dan sebagian hasilnya tidak
dapat dinikmati oleh masyarakat desa. Ironisnya begitu proyek selesai, hasil
“pembinaan” itupun selesai pula. Kenyataan di lapangan masalah tersebut berawal
dari “pemaksaan kehendak” dari atas (top-down), jadi bukanlah program atau
kegiatan yang diinginkan dan dibutuhkan oleh masyarakat (buttom-up).
7
Metode yang ingin dilaksanakan dalam kegiatan ini adalah Community base
local knowledge practice melalui asistensi dan pelatihan pembuatan rancangan
anggaran keuangan untuk keperluan reklamasi dan pelatihan pemb uatan proposal
pengajuan dana kepada pihak pendana sesuai dengan yang dibutuhkan masyarakat.
Dengan demikian, metode yang akan diterapkan adalah keinginan masyarakat.
Artinya metode ini berakar dari kemauan dan keinginan masyarkat, tim hanya
bersifat sebagai fasilitator untuk memperkuat dasar dan mempercepat kegiatan
perekonomian kecil yang telah ada dan dibangun oleh masyarakat. Pada intinya,
metode yang digunakan dalam pengabdian ini adalah :
1. Penyuluhan.
2. Pelatihan.
3. Pendampingan.
4. Evaluasi.
5. Monitoring.
Selain itu Metode ceramah digunakan dalam kegiatan sosialisasi dan
penyuluhan. Ceramah akan di lengkapi dengan materi presentasi yang direncanakan
akan ditempilkan menggunakan LCD proyektor. Selain menampilkan materi melalui
proyektor, masyarakat peserta pertemuan juga akan mendapatkan bahan bacaan
sehingga setelah mereka mengikuti pertemuan dapat melihat kembali di tempat
masing-masing. Setelah kegiatan ceramah selesai dilaksanakan, peserta akan diberi
kesempatan mengajukan pertanyaan kepada tim pelaksana pengabadian terutama
berkaitan dengan hal-hal yang belum dipahami dengan baik. Metode kelompok
diskusi terarah (focuss group discussion/FGD) akan difasilitasi oleh Tim
Pengabdian.
3.6. Rancangan Evaluasi
Kegiatan dan hasil pengabdian ini akan dipantau secara periodik baik melalui
kunjugan lapangan maupun pantauan komunikasi partisipatif. Evaluasi kegiatan akan
dilaksanakan pada tahun berikutnya. Evaluasi diarahkan melihat perkembangan
manajemen kelompoktani dan partisipasi anggota pada setiap kegiata kelompoktani.
Evaluasi terhadap kemajuan kegiatan akan menggunakan metode monitoring
8
partisipatif yang akan dipantau oleh tim Pengabdian Kepada Masyarakat Fakultas
Pertanian Universitas Jambi.
3.7. Kontribusi Mitra
Kontribusi mitra dalam pelaksanaan PPM adalah :
1. Mengumpulkan seluruh masyarakat yang bisa diajak untuk diskusi dan menerima
materi penyuluhan.
2. Menyediakan tempat untuk pelaksanaan kegiatan penyuluhan dan diskusi
3. Menyediakan peralatan yang menunjang kegiatan penyuluhan dan diskusi
3.8. Evaluasi Pelaksanaan Program
Evaluasi pelaksanaan program dilakukan dengan metode :
1. Memberikan kuesioner untuk melihat tingkat pemahaman masyarakat desa
mengenai kegiatan penyuluhan dan diskusi yang dilakukan
2. Melakukan pendampingan dan konsultasi terhadap penyelenggaraan kegiatan
kelompoktani.
9
IV. KELAYAKAN PERGURUAN TINGGI 4.1 Kinerja LPM Universitas Jambi
Pelaksanaan kegiatan pengabdian pada masyarakat (PPM) Universitas Jambi mengarahkan
program untuk diterapkan dikalangan masyarakat khususnya masyarakat desa. Penerapan
kegiatan PPM menyebar pada beberapa disiplin ilmu yaitu bidang pertanian, peternakan,
ekonomi, sains dan teknologi serta pendidikan. Sejalan dengan program yang biasa dilakukan
oleh Lembaga Pengabdian pada masyarakat (LPM) Universitas Jambi, rencana program PPM
yang diusulkan ini berupa penguatan Kelompoktani di Desa Ibru Kabupaten Muaro Jambi
Provinsi Jambi.
4.2 Kualifikasi Tim Pengabdian
Berkaitan dengan rencana pengabdian pada masyarakat yang diusulkan ini,para pelaksana
program dari LPM Universitas Jambi yang menjadi pengusul program memiliki relevansi
keahlian dengan substansi program berlatar belakang akademis yang berkaitan dengan isi
kegiatan pengabdian yang diusulkan. Ketua, anggota dan tenaga tambahan mahasiswa
berlatarbelakang akademis yang berkaitan dengan isi kegiatan pengabdian yang diusulkan.
Ketua dan anggota berlatar belakang bidang sosiologi pedesaan dan ekonomi pertanian yang
dibuktikan dari hasil penelitian dan pengabdian masyarakat yang dilakukan senantiasa mengkaji
persoalan sosiologi pedesaan dan ekonomi pertanian. Selain itu mata kuliah yang diampu pada
pembelajaran di kampus berkaitan erat dengan rencana kegiatan pengabdian pada masyarakat
yaitu ilmu sosiologi, ekonomi pertanian, dan pengembangan masyarakat.
Ketua tim berlatarbelakang akademik di bidang agribisnis khususnya di bidang ilmu
sosiologi pedesaan dan penyuluhan yang mengampu mata kuliah sosiologi pedesaan, sosiologi
ekonomi, ekologi manusia, komunikasi pertanian, psikologi sosial, dan pengembangan
masyarakat agribisnis. Anggota tim pengusul terdiri dari 4 orang dosen yang berlatar belakang
akademis dengan keahlian di bidang agribisnis dan penyuluhan pertanian seperti terlihat pada
Tabel 4.
10
Tabel 4. Anggota Tim Pelaksana menurut jabatan dan keahlian
No Nama Jabatan Pengalaman/Keahlian
1 Idris Sardi, SP, M.Si Ketua Sosiologi Pedesaan
2 Ir. Elwamendri, M.Si Anggota1 Ekonomi Pertanian
3 Dr. Ir. A. Rahman, M.S Anggota 2 Ekonomi Pertanian
4 Siti Kurniasih, SP, M.Si Anggota 3 Komunikasi Pertanian
4.3. Fasilitas Perguruan Tinggi
Universitas Jambi memiliki sarana penunjang untuk kegiatan pengabdian kepada
masyarakat. Universitas Jambi (2017) melaporkan bahwa luas total bangunan yang dimiliki oleh
Universitas Jambi adalah sebesar 32.043 m2, dengan peruntukan terdiri dari ruang kuliah (8.283
m2), ruang dosen (4.623 m2), ruang administrasi (12.243 m2), ruang laboratorium (4.979 m2) dan
ruang perpustakaan (1.915 m2). Lembaga penelitian dan Pengabdian kepada masyarakat
memiliki gedung dengan luas 763 m2 sebagai pusat administrasi kegiatan penelitian dan
pengabdian kepada masyarakat di Universitas Jambi.Fasilititas lain yang dimiliki oleh
Universitas Jambi adalah Lembaga Pengembangan Teknologi Informasi dan Komunikasi
(LPTIK) yang merupakan pusat pelayanan teknologi informasi dan divisi data.
11
V. HASIL DAN LUARAN YANG DICAPAI
5.1 Gambaran Desa Ibru
5.1.1 Kondisi Geografis Desa Ibru
Desa Ibru terletak di Kecamatan Mestong Kabupaten Muaro Jambi. Memiliki luas wilayah
+ 1.828,57 Ha. Desa Ibru terbagi menjadi 4 RT dan 2 dusun yakni dusun Suka Makmur dan
dusun Bakti Jaya, berbatasan dengan desa Sungai Landai di sebelah timur dan utara, di sebelah
selatan berbatasan dengan desa Suka Damai dan provinsi Sumatera Selatan kemudian sebelah
barat berbatasan dengan desa Nyogan.
Desa ibru secara administratif berada di kecamatn mestong kabupaten muaro jambi
provinsi jambi. Desa ibru terdiri dari 4 RT dan 2 dusun. Desa ini memiliki luas wilayah +
1.828,57 Ha. Dengan batas wilayah sebagai berikut :
- Sebelah Timur dengan : Desa Sungai Landai
- Sebelah Utara dengan : Desa Sungai Landai
- Sebelah Selatan dengan : Desa Suka damai dan Provinsi Sumatera Selatan
- Sebelah Barat dengan : Desa Nyogan
Aspek pemanfaatan lahan atau keruangan Desa Ibru meliputi :
- Kebun Karet : 860 Ha.
- Kebun Sawit : 56 Ha
- Lahan pemukiman : 43 Ha.
- Perkantoran : 0,5 Ha
- Pemakaman : 1,5 Ha
- Kolam : 3 Ha
- Pertanian : 15 Ha
- Lain-lain : 849,57 Ha
Keadaan topografi Desa Ibru dilihat secara umum merupakan daerah dataran yang
mempunyai iklim kemarau, panca roba, dan penghujan. Hal tersebut mempunyai pengaruh
langsung terhadap pola tanam pertanian yang ada di Desa Ibru. Sebagai desa yang terletak di
wilayah dataran mengakibatkan desa ini memiliki lahan yang layak untuk dijadikan sebagai
daerah perkebunan dan industri.
12
Kawasan pemukiman pusat meliputi lokasi suka makmur yang meliputi RT 1 sampai dengan RT
2 dan dusun Bakti Jaya yang terdiri dari RT 3 sampai dengan RT 4. Kawasan pemukiman dusun
suka makmur merupakan kelompok pemukiman penduduk yang berlokasi dikawasan jalan lintas
sumatera. Penduduk yang bermukim disini pada umumnya bermata pencaharian sebagai petani
dan perdagangan/toko, warung nasi serta jasa. Rumah penduduk dilokasi ini umumnya berjejer
dipinggir jalan. Sedangkan kawasan pemukiman dusun bakti jaya relatif berada jauh ke dalam
desa, umumnya masyarakat di dusun bakti jaya ini bermata pencaharian sebagai petani dan ada
juga sebagian yang bermata pencaharian sebagai pedagang.
Kabupaten Muaro Jambi merupakan Kabupaten yang terletak Hinterland mengelilingi Kota
Jambi. Desa Ibru sendiri berbatasan dengan Sumatera Selatan, namun jarak Desa Ibru ke ibukota
kabupaten sejauh 85 km dapat dilihat pada Table 5.
Tabel 5. Orbitasi/ Jarak Antar Ibukota
Jarak (km) Desa Ibru Ibu Kota Kec. Ibu Kota Kab. Ibu Kota
Prov.
Desa Ibru 0 22 85 38
Ibu Kota Kec. 22 0 63 22
Ibu Kota Kab. 85 63 0 35
Ibu Kota Prov. 38 22 35 0
5.1.2 Keadaan Demografi Desa Ibru
Jumlah penduduk Desa Ibru adalah 758 Jiwa yang terdiri dari laki-laki 395 jiwa dan
perempuan 363 jiwa dengan jumlah Kepala Keluarga 209. Tingkat pertumbuhan penduduk Desa
Ibru dapat dilihat pada Tabel 6.
Tabel 6. Pertumbuhan Penduduk Desa Ibru
Jumlah Jenis Kelamin
Laki-laki Perempuan Jumlah penduduk tahun ini 395 orang 363 orang Jumlah penduduk tahun lalu 328 orang 296 orang Persentase pertumbuhan 20.43 % 22.64 %
13
Dilihat dari pertumbuhan kepala keluarga, data kependudukan tahun terakhir memperlihatkan
bahwa kepala keluarga laki-laki mengalami penurunan sedangkan kepala keluarga perempuan
mengalami peningkatan seperti terlihat pada Tabel 7.
Tabel 7. Tingkat Pertumbuhan Kepala Keluarga
Jumlah KK Laki-laki KK Perempuan Jumlah Total Jumlah Kepala Keluarga tahun ini 189 KK 20 KK 209 KK Jumlah Kepala Keluarga tahun lalu 193 KK 14 KK 207 KK Prosentase Perkembangan -2.07 % 42.86 % Sumber : Data Laporan Rekapitulasi Jumlah Penduduk Pemerintahan Desa Ibru
Persebaran penduduk di Desa Ibru relatif merata, secara absolut jumlah penduduk pada
tiap-tiap Rukun Tetangga (RT) terlihat relatif berimbang, namun karena luas wilayah masing-
masing RT berbeda maka tingkat kepadatan penduduknya terlihat beda pada tahun 2014. RT 02
merupakan wilayah dengan tingkat kepadatan penduduk yang tertinggi di wilayah Desa Ibru.
Berdasarkan struktur umur, penduduk Desa Ibru tergolong penduduk usia muda. Indikasi ini
tergambar dari rasio penduduk usia kelompok umur wajib belajar 9 tahun merupakan yang
terbanyak jumlahnya yakni 122 jiwa. Kemudian disusul kelompok umur 25 - 30 yaitu 208 jiwa.
Rasio jenis kelamin penduduk Desa Ibru menunjukkan bahwa penduduk perempuan relatif lebih
sedikit dibandingkan laki-laki.
5.1.3 Keadaan Sosial Ekonomi Desa Ibru Mestong
Sasaran akhir dari setiap pembangunan bermuara pada peningkatan kualitas sumber daya
manusia (SDM). SDM merupakan subyek dan sekaligus obyek pembangunan, mencakup seluruh
siklus kehidupan manusia, sejak kandungan hingga akhir hayat. Oleh karena itu pembangunan
kualitas manusia harus menjadi perhatian penting. Pada saat ini SDM di Desa Ibru cukup baik
dibandingkan pada masa-masa sebelumnya.
Pendidikan adalah satu hal penting dalam memajukan tingkat kesejahteraan pada
umumnya dan tingkat perekonomian pada khususnya. Dengan tingkat pendidikan yang tinggi
maka akan mendongkrak tingkat kecakapan. Tingkat kecakapan juga akan mendorong
tumbuhnya ketrampilan kewirausahaan. Dan pada gilirannya mendorong munculnya lapangan
pekerjaan baru. Dengan sendirinya akan membantu program pemerintah untuk pembukaan
lapangan kerja baru guna mengatasi pengangguran. Pendidikan biasanya akan dapat
mempertajam sistimatika pikir atau pola pikir individu, selain itu mudah menerima informasi
14
yang lebih maju. Tabel 8 menunjukan kondisi jumlah penduduk menurut tingkat pendidikan di
Desa Ibru.
Tabel 8. Jumlah Penduduk Bedasarkan Tingkat Pendidikan di Desa Ibru
No Keterangan Jumlah (jiwa)
1 Tamat SD 289
2 Tamat SMP 52
69 3 Tamat SMA 117
4 S1/ Strata 1 31
5 Tidak tamat SD 0
6 Tidak tamat SMP 289
7 Buta Huruf 4
Data Tabel 8 menunjukkan bahwa di Ibru kebanyakan penduduk yang tidak sekolah dan
putus sekolah yaitu sebesar 289, kemudian yang memiliki bekal pendidikan pendidikan dasar
289. Sementara yang pendidikan di Pendidikan Sekolah Menengah Pertama 52 jiwa dan yang
berpendidikan Sekolah Menengah Atas 117 jiwa, berpendidikan perguruan Tinggi hanya 31
jiwa.
Peningkatan derajat kesehatan masyarakat di Desa Ibru antara lain dapat dilihat dari
status kesehatan serta pola penyakit. Status kesehatan masyarakat antara lain dapat dinilai
melalui berbagai indikator kesehatan seperti meningkatnya usia harapan hidup, menurunnya
angka kematian bayi, angka dan status anak gizi buruk. Penduduk Desa Ibru 99% memeluk
agama Islam. Dalam kehidupan beragama kesadaran melaksanakan ibadah keagamaan
khususnya agama Islam sangat berkembang dengan baik.
Wanita dan anak merupakan hal yang penting dalam pelaksanaan pembangunan dan
keberhasilan pembangunan Desa Ibru. Wanita dan anak dari komposisi penduduk desa Ibru, pada
tahun 2016 jumlah penduduk wanita mencapai 337 jiwa atau sekitar 49,60 % dari total penduduk
berjumlah 692 jiwa, Masih tertinggalnya peran perempuan dan kualitas hidup perempuan dan
anak di berbagai bidang pembangunan antara lain ditandai belum optimalnya partisipasi kaum
perempuan dan pemuda dalam pembangunan, hal itu terlihat dari prestasi pemuda dalam bidang
seni budaya dan olah raga masih sangat rendah.
Dari aspek budaya, masyarakat Desa Ibru menjaga dan menjunjung tinggi budaya dan
adat istiadat yang diwarisi dari para leluhur. Hal ini terbukti masi berlakunya tatanan budaya
15
serta kearifan lokal pada setiap prosesi pernikahan, khitanan, panen raya, serta prosesi cuci
kampung jika salah seorang dari warga masyarakat melanggar ketentuan hukum adat. Lembaga
yang paling berperan dalam melestarikan dan menjaga tatanan adat-istiadat dan budaya lokal ini
adalah Lembaga Adat desa Ibru (LAD).
Pertumbuhan Ekonomi Masyarakat Desa Ibru secara umum juga mengalami peningkatan.
Hal ini dinilai dari bertambahnya jumlah penduduk yang memiliki usaha atau pekerjaan
walaupun jenis pendapatan tersebut pada umumnya belum dapat dipastikan bersumber dari hasil
usaha yang dilakukan bisa juga diperoleh dari pinjaman modal usaha dari pemerintah seperti
dana SPP dari program PNPM atau Instansi lainnya. Tabel 9 memperlihatkan situasi jumlah
penduduk Desa Ibru menurut keragaman mata pencaharian.
Tabel 9. Jumlah penduduk menurut mata pencarian penduduk di Desa Ibru
No Mata Pencaharian Jumlah (Orang) Persentase dari Jumlah Penduduk
1 Perkebunan Sawit 54 1,58 %
2 Perkebunan karet 862 25,58 %
3 Peternak Kerbau 10 0,40 %
4 Peternak kambing 6 0,97 %
5 Pandai besi 1 0,39 %
6 Pedagang 22 0,58 %
Komoditas andalan terbesar yang dihasilkan dari desa Ibru adalah kebun karet, ini
dikarenakan 75 % dari luas wilayah desa Ibru adalah perkebunan Karet. Hal ini disebabkan
memang dari asal nenek moyang masyarakat memang telah bercocok tanam karet. Diikuti
dengan mata pencaharian sebagai pedagang kerbau yang didukung penuh oleh kelompok tani
yang bersangkutan dengan program pengembang biakan ternak kerbau, kambing dan ayam
kampong yang dapat dijual sebagai suatu sumber pendapatan masyarakat.
5.2 Kegiatan Pengabdian
5.2.1 Persiapan Kegiatan PPM
Kegiatan persiapan pengabdian kepada masyarakat “Pengorganisasian Kelompok tani di
Desa Ibru Kecamatan Mestong Kabupaten Muaro Jambi” yang dilakukan sebagai berikut:
16
1. Rapat Koordinasi Tim
Pengabdian Masyarakat Rapat koordinasi kegiatan pengabdian kepada masyarakat
dilaksanakan pada hari Senin, 29 Juli 2019. Rapat koordinasi kegiatan dihadiri oleh tim
pengabdian masyarakat guna membahas jadwal dan pelaksanaan kegiatan.
2. Koordinasi Tim Pengabdian
Koordinasi antara tim pengabdian masyarakat Fakultas Pertanian Universitas Jambi dengan
aparatur Desa Ibru Mestong dilakukan dengan langsung menemui aparatur Desa Ibru Mestong
pada tanggal 30 sampai 31 Juli 2019. Selama di daerah pengabdian tim melakukan komunikasi
dengan aparatur desa dalam hal ini Kepala Desa. Koordinasi yang dilakukan adalah membahas
tentang kegiatan pengabdian hingga jadwal tim pengabdian dalam melaksanakan kegiatan . Pada
hari kedua tim berkomunikasi dengan tokoh tokoh masyarakat termasuk kepala desa dan
sekretaris desa untuk membicarakan maksud dan tujuan dari pendampingan ini.
3. Pembuatan Instrumen
Instrumen kegiatan pengabdian meliputi panduan pengumpulan data desa, materi
penyuluhan, dan panduan diskusi kelompok. Keberadaan instrument ini merupakan panduan
utama dalam pelaksanaan kegiatan pengabdian.
5.2.2 Pelaksanaan Kegiatan PPM
Kegiatan PPM dilaksanakan dalam waktu enam bulan dengan uraian kegiatan berdasarkan
waktu sebagaiman terlihat pada Tabel 10.
Tabel 10. Rincian Jadwal Pelaksanaan Kegiatan PPM
No Jenis Kegiatan
Bulan
Februari Maret April Mei Agustus September
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
1 Persiapan Proposal X X
2 Survei Awal X X X
3 Sosialisasi,
Perumusan,
Penyusunan,
X X X X
4 Penyuluhan,
Pendampingan,
Evaluasi
X X X X X X
5 Penyusunan laporan X X X X
6 Publikasi
(mediaonline)
X
17
5.3. Hasil Pelaksanaan Kegiatan
5.3.1. Kegiatan Penyuluhan Kelompok
Materi 1. Pengenalan dasar-dasar kelompok
Kelompok dalam pengertian sosiologi dicirikan dari kesadaran anggotanya sebagai bagian
dari kelompok dan adanya proses interaksi yang berlangsung secara intensif antar anggota dalam
kelompok. Kelompoktani pada faktanya seringkali dibentuk hanya berlandaskan pada syarat
jumlah anggota sehingga kelompoktani hanyalah berwujud sekumpulan orang yang setiap
anggotanya tidak merasa bagian dari anggota yang lain. Kesamaan yang membangun kelompok
terletak pada profesi yaitu mereka sama-sama petani, tinggal dalam suatu wilayah desa, dan
hanya memiliki kedekatan secara fisik pada saat dilakukan pertemuan kelompok dan kegiatan
penyuluhan oleh PPL. Berbagai prasyarat yang harus dilimiliki oleh kelompok untuk
mewujudkan fungsi kelompok sebagai media kerjasama bagi anggota tidak didorong
keberadaannya dalam kelompok sehingga kelompok yang dimaksud tidak lain merupakan
sebuah agregasi, kolektivitas, dan kategori.
Upaya memberikan pemahaman mengenai dasar-dasar kelompok kepada anggota
kelompoktani menekankan pada aspek kebutuhan dan masalah pada setiap orang yang tidak
dapat ditangani pemecahaannya secara individu sehingga mendorong timbulnya motivasi untuk
bersama-sama dengan orang lain yang memiliki kebutuhan dan masalah yang sama untuk
bersama-sama mencari solusi pemenuhan kebutuhan dan pemecahan masalah tersebut. Dengan
demikian, setiap orang yang tergabung dalam kelompok akan merasa menjadi bagian dari
kelompok dan proses interaksi akan terbangun karena adanya kepentingan yang sama dan rasa
ketergantungan untuk bersama-sama dalam memenuhi kebutuhan dan memecahkan masalah
yang dihadapi yang tidak dapat dilakukan secara individual.
Materi 2. Arti penting keberadaan dan fungsi kelompoktani
Kelompoktani di Desa Ibru pada awal dibentuk didasari oleh kepentingan untuk untuk
memperoleh bantuan dari pemerintah dalam memenuhi kebutuhan penyelenggaraan aktivitas
produksi pertanian. Dalam perkembangannya, kelompoktani hanya difungsikan sebagai media
untuk mengajukan dan menyalurkan bantuan pemerintah kepada petani yang tergabung dalam
kelompoktani. Hal ini mengakibatkan kelompoktani menjadi tidak berfungsi ketika kedua
18
aktivitas tersebut tidak ada. Selain itu, kelompoktani juga baru terlihat keberadaannya ketika
ada kegiatan penyuluhan pertanian yang dilaksanaan oleh PPL setempat.
Situasi di atas menunjukkan bahwa kelompoktani sejak awal dirancang tidak untuk
menjembatani proses kerjasama petani dalam kelompok melainkan hanya untuk menerima dan
menyalurkan bantuan. Kelompoktani dibentuk pada dasarnya atas 2 kepentingan, yaitu :
1. Sebagai media kerjasama bagi petani dalam memenuhi kebutuhan dan mengatasi masalah
yang dihadapi. Keterbatasan petani dalam memenuhi berbagai kebutuhan untuk peningkatan
produksi pertanian mendorong pemerintah untuk memberikan bantuan kepada petani yang
dalam hal ini digunakan penedekatan kelompok dan tidak bersifat individual’ Oleh
karenanya diperlukan adanya kelompoktani sebagai media kerjasama petani dalam
menggunakan berbagai fasilitas bantuan pemerintah sehingga mampu mendorong terjadinya
peningkatan produksi seperti tracktor untuk memudahkan pengolohan tanah, mesin perontok
padi untuk mengurangi resiko kehilangan hasil panen dan sebagainya.
2. Media komunikasi pertanian. Proses pembaharian teknologi di bidang pertanian merupakan
salah satu upaya yang dilakukan untuk memacu peningkatan produksi dan memaksimalkan
pemanfaatan lahan-lahan pertanian. Ujung tombak penyampaian inovasi pertanian dari
sumber ke pengguna adalah lembaga penyuluhan pertanian yang telah dirancang secara
sistematis. Pendekatan komunikasi pertanian lebih mengarah pada komunikasi kelompok
dengan menggunakan berbagai media komunikasi seperti elektronik, cetak, dan komunikasi
verbal, meskipun PPL juga menerapkan pendekatan kemonikasi interpersonal. Pendekatan
komunikasi kelompok dipandang lebih efektif dan efisien dalam penyebarluasan inovasi
pertanian yang diharapkan dapat sampai kepada petani dan diterapkan oleh petani dalam
memacu terjadinya peningkatan produksi pertanian.
Atas dasar dua kepentingan tersebut, anggota kelompoktani penting memahami bahwa
fungsi kelompok adalah sebagai media kerjasama bagi para petani dan sebagai media
komunikasi dalam berbagai aktivitas penyuluhan pertanian yang bertujuan meningkatkan
kapasitas petani dalam memenuhi kebutuhan, memecahkan masalah, dan memperoleh inovasi
pertanian.
Materi 3. Fungsi struktur dan dasar penyusunan aturan kelompok
19
Masalah utama yang dihadapi oleh kebanyakan kelompoktani adalah keberadaan
kelompok yang mengalami stagnasi atau sering diistilahkan petani dengan sebutan “mati suri”
yang artinya kelompoktani itu ada namun tidak ada kegiatan dan aktivitas. Hasil penjajakan di
lapangan menemukan bahwa penyebab terjadinya stagnasi dalam kelompoktani disebabkan oleh
factor kekeliruan dalam rancangan awal pemebentukan kelompok yang mencakup tujuan
kelompoktani dibentuk hanya untuk pengajuan dan penyaluran bantuan pemerintah, struktur
kelompoktani yang rumit, dan aturan-aturan yang ada tidak dipahami oleh anggota
kelompoktani. Struktur kelompoktani yang dirancang sangat kompleks yang mencakup ketua,
sekretaris, bendahara, dan beberapa seksi dimana orang-orang yang diposisikan dalam struktur
kelompoktani tidak memahami ruang lingkup tugasnya merupakan pemicu munculnya
kebingungan dalam merumuskan kegiatan kelompoktani sehingga anggota pada dasarnya
menunggu arahan para pihak yang ada dalam struktur kelompoktani untuk menggerakkan
kegiatan kelompoktani. Di samping itu, kelompoktani yang diformat untuk menyusun perangkat
aturan dalam bentuk Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga juga menjadi kendala
dalam pengendalian perilaku anggota karena keterbatasan anggota dalam memahami posisi
Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga sebagai aturan dasar kelompoktani. Kedua
produk aturan ini seringkali dipahami oleh petani hanya sebagai prasyarat administrasi yang
harus ada dalam pembentukan kelompoktani.
Penting dipahami bahwa kelompok berbeda dengan organisasi. Struktur kelompok
biasanya dirancang lebih sederhana dibanding organisasi. Struktur kelompoktani dipandang
cukup dua komponen yang meliputi ketua untuk mengkoordinir anggota dalam melaksanakan
berbagai kegiatan dan sekretaris untuk penanganan kebutuhan administrasi kelompok. Hal ini
didasari bahwa kelompok lebih mengedepankan azas gotong royong dan belum mengarah pada
aspek spesialisasi. Oleh sebab itu, rancangan struktur kelompok yang kompleks seperti yang
banyak dijumpai dalam kelompoktani lebih tepat digunakan untuk struktur organisasi.
Keberadaan aturan kelompok sebagai instrument pengendalian sosial dalam kelompok bisa
berfungsi dengan baik harus ditopang dua syarat utama, yaitu aturan tersebut dipahami oleh
anggota kelompok dan aturan tersebut dibangun dari hasil kesepakatan bersama anggota
kelompok.
Materi 4. Bidang kegiatan kelompoktani
20
Secara teoritis, sebuah kelompok menyelenggarakan berbagai kegiatan dalam rangka
mencapai tujuan bersama anggotanya. Tujuan bersama lahir dari kepentingan anggota untuk
menjadi bagian dari anggota yang pada umumnya berakar dari adanya kebutuhan yang tidak
mampu dipenuhi secara individual dan adanya masalah yang tidak dapat dipecahkan secara
individu yang menggerakkan mereka untuk saling berkerjasama dalam sebuah wadah yang
kemudian disebut kelompok. Pada faktanya, kepentingan membentuk kelompoktani kebanyakan
tidak muncul dari petani melainkan berasal dari dorongan pihak lain sehingga seringkali tujuan
bersama kelompoktani sulit dirumuskan pada tatanan ideal. Tujuan bersama kelompoktani
kebanyakan berwujud sebagai tujuan praktis yang mengakomodir kepentingan-kepentingan yang
bersifat temporer seperti dijelaskan sebelumnya yaitu untuk mengajukan bantuan, menerima
bantuan, menyalurkan bantuan, dan penyelenggaraan penyuluhan. Jika tujuan ideal kelompoktani
dirumuskan sebagai media kerjasama bagi petani dalam upaya pengembangkan dan
meningkatkan aktivitas produksi pertanian dan sebagai media komunikasi untuk memperoleh
inovasi pertanian yang dapat mendorong terjadinya perbaikan pola dan penngkatan hasil
produksi pertanian, maka kelompoktani seyogyanya merencanakan bidang-bidang kegiatan yang
mengarah pada pencapaian tujuan bersama tersebut.
Kegiatan kelompoktani diarahkan pada usaha mengembangkan kerjasama petani dalam
melakukan kegiatan produksi pertanian yang mencakup pengelolaan komoditi utama dan
komoditi alternative yang dikelola secara terpadu, memaksimalkan pola pemanfaatan lahan
pertanian melalui pengembangan system kerja tolong-menolong, penanganan pasar komoditi ke
arah yang lebih efisien untuk menigkatkan nilai jual komoditi, dan peningkatan kapasitas petani
dalam melalukan aktivitas produksi melalui pembaharuan teknologi produksi. Bidang kegiatan
lain seperti penanganan aspek permodalan kegiatan produksi pertanian dan penanganan aspek
pemenuhan kebutuhan sarana produksi pertanian seperti pupuk, pestisida, dan mesin pertanian
merupakan bidang kegiatan yang juga perlu dikembangkan oleh kelompoktani. Kegiatan
kelompoktani sesuai dengan keberadaan dan fungsinya harus dipusatkan pada aspek pertanian
yang menjembatani proses pencapaian tujuan yaitu peningkatan produksi pertanian yang pada
proses selanjutnya akan berimplikasi terhadap peningkatan kesejahteraan keluarga petani.
5.3.2. Diskusi Penguatan Kelompok
Materi 1. Inventarisasi tujuan berkelompok
21
Hasil diskusi terkait dengan tujuan berkelompok memperlihatkan adanya keragaman yang
mencerminkan tujuan individu-individu yang menjadi anggota kelompoktani. Beberapa tujuan
berkelompok yang dikemukakan meliputi ingin memperoleh bantuan, ingin memperoleh modal,
supaya mudah dalam mengelola kebun, supaya mudah dalam memasarkan hasil, agar dapat
memperoleh pengetahuan baru, karena diajak menjadi anggota kelompok, dan biar semangat
dalam bertani. Pernyataan-pernyataan ini mencerminkan beberapa aspek, yaitu petani
dihadapkan pada kebutuhan dan masalah dalam mengakses modal dan sarana produksi,
penanganan pasar komoditi, peningkatan teknologi produksi, dan motivasi dalam melakukan
aktivitas produksi pertanian. Aspek-aspek ini yang seharusnya menjadi dasar dalam
merumuskan tujuan bersama kelompoktani.
Materi 2. Perumusan tujuan bersama
Tujuan bersama kelompoktani merupakan acuan utama dalam merumuskan berbagai
bidang kegiatan kelompoktani. Oleh karenanya perumusan tujuan kelompoktani menjadi hal
yang sangat penting. Berdasarkan hasil penjajakan terhadap keragaman tujuan berkelompok
seperti dikemkakan di atas, maka tujuan kelompoktani dirumuskan petani sebagai wadah
kerjasama petani dalam melakukan aktivitas produksi pertanian dan media komunikasi untuk
meningkatkan kapasitas petani dalam melakukan aktivitas produksi pertanian.
Materi 3. Perumusan tugas pokok dan fungsi kelompoktani
Diskusi terkait dengan tugas pokok dan fungsi kelompoktani menunjukkan minimnya
pemahaman petani terhadap aspek tersebut dimana kelompoktani hanya dipahami sebagai
media penyaluran bantuan pemerintah. Minimnya pemahaman petani mengenai tugas pokok
dan fungsi kelompoktani disebabkan petani belum pernah memperoleh wawasan mengenai
kelompoktani. Materi penyuluhan yang diberikan kepada petani sebelumnya terpusat pada
aspek-aspek penyelenggaraan kegiatan produksi pertanian yang didominasi oleh teknologi
budidaya tanaman. Berdasarkan hasil diskusi, tugas pokok dan fungsi kelompoktani dirumuskan
sebagai berikut :
1. Kelompoktani memiliki tugas pokok menyelenggarakan kegiatan-kegiatan yang mendorong
kerjasama petani dan melakukan aktivitas produksi dan menyelenggarakan kegiatan-kegiatan
22
yang mendorong mendorong peningkatan kapasitas petani dalam melakukan aktivitas
produksi.
2. Kelompoktani berfungsi sebagai media kerjasama petani dan media komunikasi pertanian.
Materi 4. Perumusan struktur kelompoktani
Terkait dengan struktur kelompoktani, ada tiga komponen dalam struktur yang dibutuhkan
anggota untuk menggerakkan kelompoktani dalam menjalankan tugas pokok dan fungsinya,
yaitu komponen yang dapat mengkoordinir anggota dan menjembatani proses komunikasi
dengan pihak luar kelompok, komponen yang menangani kebutuhan administrasi kelompok,
dan komponen yang mengendalikan keuangan kelompok yang masing-masing diterjemahkan
sebagai ketua, sekretaris, dan bendahara. Dengan demikian struktur kelompoktani dapat
digambarkan sebagai berikut :
Ketua bertugas mengkoordinir anggota dalam merumuskan program kerja kelompok,
mengkoordinasikan pelaksanaan program kerja dan kegiatan kelompok, menjembatani proses
komunikasi dalam dan luar kelompok. Sekretaris bertugas mengurus administrasi kelompok,
mendokumentasikan kegiatan kelompok, dan menangani kebutuhan surat-menyurat. Bendahara
bertugas mengelola dana yang diperoleh kelompok dan mengelola pembukuan keuangan
kelompok.
Materi 5. Perumusan tata aturan kelompoktani
Diskusi mengenai aturan dalam kelompoktani sebagaimana dikemukakan oleh anggota
kelompoktani bahwa selama ini belum pernah disusun yang namanya aturan yang bisa dijadikan
rambu-rambu dalam melakukan berbagai aktivitas dalam kelompok. Aspek pengendalian social
Ketua
Sekretaris Bendahara
Anggota (Petani)
23
dalam kelompok lebih merujuk pada aspek kebiasaan, etika (standar moral), dan norma-norma
yang ada dalam masyarakat. Beberapa aspek yang perlu diatur dalam kelompok menurut
anggota kelompoktani antara lain :
1. Setiap anggota memiliki hak dan kewajiban yang sama dalam kelompok.
2. Setiap anggota wajib mengikuti seluruh kegiatan yang dilaksanakan oleh kelompok.
3. Setiap anggota berhak memperoleh bantuan dan dukungan dari kelompok atas masalah yang
dihadapi dalam melakukan kegiatan produksi pertanian.
4. Kelompok berkewajiban secara aktif membangun kerjasama dengan berbagai pihak untuk
pengembangan kegiatan kelompok.
5. Ketua berkewajiban menjalin koordinasi dan kerjasama terhadap pemerintah desa dan PPL
serta pihak-pihak lainnya untuk mendukung pelaksanaan dan pengembangan kegiatan
kelompok.
6. Sanksi atas pelanggaran aturan yang telah disepakati dapat berupa denda dan pencabutan
status sebagai anggota dan/atau pengurus kelompok yang ditetapkan dalam pertemuan
kelompok.
Materi 6. Perumusan rencana kegiatan kelompoktani
Untuk mencapai tujuan bersama yang telah dirumuskan sebagai tujuan kelompok, beberapa
rencana kegiatan yang dirumuskan dari hasil diskusi antara lain :
1. Penyusunan data base anggota yang berkenaan dengan luas lahan garapan, staus lahan
garapan, dan komoditi yang diusahakan.
2. Penjadwalan kegiatan penyuluhan pertanian dalam kelompok melalui kerjasama dengan PPL
setempat.
3. Pengendalian serangan hama penyakit pada tanaman karet melalui pengajuan bantuan
penanganan kepeda Dinas Pertanian.
4. Membangun kerjasama dengan Dinas perkebunan Kabupaten Muaro Jambi untuk
pengembangan komoditi karet.
5. Pengembangan komoditi alternative berupa tanaman rempah-rempah untuk memaksimalkan
pemanfaatan lahan.
6. Mengembangkan kemampuan petani untuk meningkatkan nilai jual hasil produksi melalui
pengembangan industry pengolahan.
24
7. Melakukan pelatihan pengelolaan kelompoktani melalui kerjasama dengan Tim Pengabdian
Masyarakat dari Universitas Jambi.
25
VI. KESIMPULAN DAN SARAN
6.1 Kesimpulan
Beberapa hal yang dapat disimpulkan dari hasil pelaksanaan pengabdian pada masyarakat
di Desa Ibru Kecamatan Mestong Kabupaten Muaro Jambi antara lain :
1. Pelaksanaan kegiatan penyuluhan pada kelompok telah memberikan wawasan mengenai
kelompok kepada petani yang sebelumnya kelompok baik dilihat dari keberadaanya, tujuan,
tugas pokok dan fungsinya, struktur, tata aturan, dan bidang kegiatan belum dipahami secara
memadai.
2. Pelaksanaan kegiatan diskusi dalam rangka penguatan kelompok telah mampu merumuskan
beberapa aspek yang terkait dengan instrument kelompok diantaranya tujuan kelompok, tugas
pokok dan fungsi kelompok, struktur kelompok, aturan kelompok, dan rencana kegiatan
kelompok.
6.2 Saran
Terkait dengan kesimpulan yang diperoleh, beberapa hal yang bias disarankan antara lain :
1. Untuk meningkatkan wawasan dan kapasitas petani dalam mengelola kelompoktani, materi
penyuluhan juga perlu mengakomodir aspek manajemen kelompok dan tidak hanya terpusat
pada aspek transformasi teknologi dan inovasi.
2. Petani dalam mengelola kelompoktani perlu didampingi secara intensif dan penting digagas
pelatihan secara berkala untuk mengembangkan kegiatan kelompoktani.
26
DAFTAR PUSTAKA
Berry, D. 1983. Pokok-pokok Pikiran Dalam Sosiologi. Rajawali Jakarta.
Effendi 1992, Spektrum Komunikasi. Kandes maju Bandung.
Horton, P. B. dan Chester L. Hunt. 1999. Sosiologi Jilid 1. Erlangga Jakarta.
Machfoedz, 2002. dasar-dasar komunikasi bisnis. AMP-YKPN Yogyakarta.
Mannheim, K. 1985. Sosiologi Sistematis. Rajawali Jakarta.
Mardikanto, T. 1993. Penyuluhan pembangunan pertanian, UNS-Surakarta.
Newcomb, Turner, dan Converse. 1985. Psikologi Sosial. Diponegoro Bandung.
Rogers, 1987. Komunikasi dan Pembangunan dalam perspektif Kritis. LP3ES Jakarta.
Sears, D.O., Freedman, J.L, dan Peplau, L.A. 1999. Psikologi Sosial Jilid 1. Airlangga Jakarta.
Siahaan, H. M. 1986. Pengantar Ke Arah Sejarah dan Teori Sosiologi. Erlangga Jakarta.
Soekartawi 1988. Perinsip dasar Komunikasi Pertanian. UI Press Jaklarta.
Soemardjan, S. dan Soelaijman Soemardi. 1974. Setangkai Bunga Sosiologi. Lembaga Penerbit
Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia Jakarta.
Stephen K. Sanderson. 2000. Makro Sosiologi. P.T. Raja Grafindo Persada Jakarta.
Wexley dan Ukl, 1988. Perilaku Organisasi dan Psikologi Personalia. Bina Aksara Jakarta.
27
Lmpiran 1. Photo-photo Kegiatan PPM
Photo 1. Penyuluhan Mengenai Kelompok pada Kelompoktani
Photo 2. Diskusi Kelompok yang difasilitasi oleh Tim PPM
28
Photo 3. Pengarahan Tim PPM pada mahasiswa yang akan membantu pengumpulan data
Photo 4. Kegiatan mahasiswa yang membantu pengumpulan data di lapangan
29
Photo 5. Photo bersama Tim PPM dengan beberapa anggota kelompoktani di Desa Ibru
Photo 6. Photo bersama Tim PPM dari Unja dengan Kepala Pondok Pesantren di Desa Ibru
30
Lampiran 2.
PANDUAN DISKUSI
PENGORGANISASIAN KELOMPOKTANI DI DESA IBRU KECAMATAN MESTONG
KABUPATEN MUARO JAMBI
A. Iventarisasi tujuan berkelompok
1. Minta setiap peserta diskusi untuk mengemukakan tujuan berkelompok
2. Ajak peserta diskusi untuk menelaah tujuan yang sama dan tujuan yang berbeda
3. Ajak peserta diskusi untuk menyandingkan dan mengemas keragaman tujuan menjadi
tujuan kelompok.
B. Perumusan tujuan bersama
1. Minta setiap peserta diskusi untuk mengemukakan tujuan yang ingin mereka capai
2. Ajak peserta dikskusi untuk menelaah tujuan yang sama dari setiap peserta diskusi
3. Ajak peserta diskusi untuk merumuskan tujuan bersama dari keragaman tujuan yang telah
dikemukakan
4. Jelaskan kepada peserta diskusi bahwa tujuan bersama ini merupakan landasan dalam
merumuskan kegiatan kelompoktani
C. Perumusan tugas pokok dan fungsi kelompoktani
1. Ajak peserta diskusi untuk mengemukakan apa yang seharusnya menjadi tugas pokok dan
fungsi kelompoktani
2. Ajak peserta diskusi untuk menelaah apakah dari pendapat mereka tergambar bahwa tugas
pokok dan fungsi kelompoktani sebagai media kerjasama bagi petani
3. Ajak peserta diskusi untuk merumuskan tugas pokok dan fungsi kelompoktani sesuai dengan
yang menjadi harapan peserta diskusi
D. Perumusan struktur kelompoktani
1. Minta peserta diskusi untuk mengemukakan apa saja komponen pengurus yang
dubutuhkan dalam kelompoktani
31
2. Ajak peserta diskusi untuk mengemukakan apa saja tugas dari masing-masing komponen
pengurus yang dikemukakan
3. Ajak peserta diskusi untuk menggambarkan struktur kelompok sebagaimana yang menjadi
pemahaman peserta diskusi
E. Perumusan tata aturan kelompoktani
1. Minta setiap peserta diskusi untuk mengemukakan apa saja aturan yang diperlukan dalam
kelompok
2. Minta peserta diskusi untuk mengemukakan jenis sanksi apa saja yang diberikan jika
terjadi pelanggaran aturan kelompok
3. Ajak peserta diskusi untuk merumuskan dan menyepakati aturan kelompok sesuai dengan
kebutuhan kelompok
F. Perumusan rencana kegiatan kelompoktani
1. Minta peserta diskusi untuk mengemukakan jenis kegiatan apa saja yang perlu dilakukan
kelompoktani sesuai dengan tujuan bersama petani dalam berusahatani
2. Ajak peserta diskusi untuk merumuskan prioritas kegiatan kelompok sesuai dengan jenis
kegiatan yang telah dikemukakan
3. Ajak peserta diskusi untuk menganalisis kelayakan setiap kegiatan kelompok yang telah
dirumuskan dilihat dari factor pendukung dn factor penghambat
4. Ajak peserta diskusi untuk menentukan rencana kegiatan kelompok tani yang dinilai layak
dan meungkinkan untuk dilaksanakan.
Peta (Sketsa) Desa Ibru
Dokumentasi Kegiatan
1
PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT (PPM)
PENGORGANISASIAN KELOMPOKTANI DI DESA IBRU
KECAMATAN MESTONG KABUPATEN MUARO JAMBI
Idris Sardi, A. Rahman, Elwamendri, Siti Kurniasih
Abstrak : Desa Ibru merupakan salah satu desa sentra komoditi karet dimana
70% warga Desa Ibru mengusahakan komoditi karet. Posisi karet yang saat ini
mengalami persaingan dengan dengan komoditi lain seperti kelapa sawit, kopi,
dan sebagainya telah mendorong pergeseran pilihan komoditi oleh petani dimana
karet cenderung mulai ditinggalkan. Upaya mendorong petani untuk
mempertahankan komoditi karet penting dilakukan mengingat komoditi karet
merupakan salah satu komoditi unggulan Provinsi Jambi. Banyak cara yang bisa
dilakukan untuk itu, salah satunya melalui kegiatan pengabdian pada masyarakat
berupa perbaikan kelembagaan petani untuk mendorong kegiatan dalam rangka
meningkatkan produksi dan nilai jual hasil produksi. Persoalan yang dihadapi oleh
warga Desa Ibru berkenaan dengan kelembagaan petani adalah ketidakjelasan
keberadaan, tujuan, tugas pokok dan fungsi, struktur, aturan, dan tidak adanya
rencana kegiatan dari kelompoktani yang ada. Kegiatan pengabdian pada
masyarakat ini bertjuan untuk mendorong aktifnya kelompoktani dalam
menjembatani proses kerjasama petani dan melakukan pembinaan kepada petani
dalam mengelola komoditi yang menjadi andalan. Kegiatan yang dilakukan dalam
rangka pengabdian masyarakat di Desa Ibru mencakup dua kategori yaitu
penyuluhan dan diskusi. Penyuluhan dilakukan untuk meningkatkan wawasan
petani terkait dengan kelompoktani yang mencakup materi pengenalan dasar-
dasar kelompok, arti penting keberadaan dan fungsi kelompoktani, fungsi struktur
dan dasar penyusunan aturan kelompok, dan bidang kegiatan kelompoktani.
Sedangkan kegiatan diskusi dilakukan untuk membantu petani dalam
merumuskan berbagai instrumen yang dibutuhkan dalam kelompoktani dengan
cakupan inventarisasi tujuan berkelompok, perumusan tujuan bersama, perumusan
tugas pokok dan fungsi kelompoktani, perumusan struktur kelompoktani,
perumusan tata aturan kelompoktani, dan perumusan rencana kegiatan
kelompoktani. Dari hasil pelaksanaan kedua kegiatan pokok tersebut dapat
disimpulkan bahwa pelaksanaan kegiatan penyuluhan pada kelompoktani telah
memberikan wawasan mengenai kelompok kepada petani yang sebelumnya
kelompok baik dilihat dari keberadaanya, tujuan, tugas pokok dan fungsinya,
struktur, tata aturan, dan bidang kegiatan belum dipahami secara memadai.
Pelaksanaan kegiatan diskusi dalam rangka penguatan kelompok telah mampu
merumuskan beberapa aspek yang terkait dengan instrument kelompok
diantaranya tujuan kelompok, tugas pokok dan fungsi kelompok, struktur
kelompok, aturan kelompok, dan rencana kegiatan kelompok.
2
Keyword: Kelompoktani, tujuan, tugas pokok dan fungsi, struktur, aturan,
rencana kegiatan
PENDAHULUAN
Latar Belakang
Desa Ibru merupakan salah satu desa di Kabupaten Muaro Jambi dimana
masyarakatnya sebagian besar bermata pencaharian di sektor pertanian dengan
mengelola komoditi karet. Menurut informasi yang diperoleh dinyatakan bahwa
sekitar 70% warga Desa Ibru hidup dari mengelola kebun karet dan sekitar 50%
warga desa yang mengelola komoditi karet mengelola lahan sendiri (milik
pribadi) dengan rata-rata luas kepemilikan lahan sekitar 2 ha/KK. Kendatipun
demikian, menurut keterangan yang diperoleh dinyatakan bahwa warga pemilik
lahan juga sebagian masih menyadap kebun milik warga lain karena hasil karet
dari lahan sendiri tidak mencukupi untuk memenuhi kebutuhan sendiri. Dari
seluruh kebun karet yang ada di Desa Ibru diperkirakan sekitar 80% sudah
berumur di atas 10 tahun dan hanya 20% yang berumur di bawah 10 tahun. Aspek
pemenuhan kebutuhan hidup 100% dipenuhi dari hasil produksi karet.
Situasi yang dikemukakan di atas diterjemahkan oleh warga desa sebagai
situasi krisis dimana hasil dari mengelola komoditi karet dirasakan semakin tidak
bisa diandalkan untuk menopang seluruh jenis kebutuhan hidup. Harga jual lateks
saat ini dengan harga Rp. 7.300,-/kg dinilai warga desa sebagai kondisi harga
yang tergolong rendah. Menurut warga desa, harga jual lateks yang ideal dan
dinilai memadai untuk menopang pemenuhan kebutuhan hidup berada pada harga
jual Rp. 20.000,-/kg. Hal ini kemudian mendorong cara berfikir untuk beralih ke
komoditi lain yang harga jualnya dinilai lebih memungkinkan untuk menjadi
andalan dalam pemenuhan kebutuhan hidup. Pilihan yang mengemuka adalah
komoditi kelapa sawit yang sudah dikelola oleh sebagian warga desa sekitar.
Gejala ini terutama terlihat pada warga desa yang memiliki modal dimana
pembukaan kebun baru mulai diarahkan untuk mengelola komoditi kelapa sawit.
Secara umum dapat digambarkan bahwa warga Desa Ibru hanya
mengandalkan komoditi karet dalam memenuhi kebutuhan hidup. Upaya untuk
3
beralih ke komoditi lain atau upaya untuk mengembangkan komoditi lain tidak
didukung oleh ketersediaan modal karena penghasilan dari mengelola komoditi
karet tidak dapat diinvestasikan untuk pengembangan komoditi lain. Untuk itu
warga desa sangat membutuhkan adanya gagasan baru untuk meningkatkan
pendapatan terutama dari komoditi andalan yang dikelola. Terkait dengan hal
tersebut, kerjasama petani adalah hal pokok untuk mengembangkan gagasan
dalam rangka pencapaian taraf kesejahteraan bersama. Kerjasama warga desa
memerlukan wadah dimana warga desa bisa saling bertukar pikiran dan berbagi
peran serta menyatukan sumberdaya dalam mencapai kemajuan bersama. Bertitik
tolak dari hal tersebut maka sangat diperlukan adanya upaya-upaya melakukan
pengorganisasian masyarakat terutama bagi petani dalam memperbaiki,
mengembangkan, dan meningkatkan hasil produksi komoditi yang menjadi
andalan dalam pemenuhan kebutuhan hidup.
Tujuan
Tujuan yang akan dicapai dalam kegiatan ini adalah :
1. Aktifnya kelompoktani dalam mewadahi kerjasama petani dalam melakukan
aktivitas produksi.
2. Mendampingi dan membina kelompoktani Desa Ibru dalam mengelola dan
mengembangkan komoditi yang menjadi andalan pemenuhan kebutuhan hidup.
Permasalahan Mitra
Berdasarkan hasil observasi dan diskusi dengan perangkat desa serta beberapa
warga Desa Ibru, dapat diketahui beberapa permasalahan yang tengah dihadapi oleh
masyarakat Desa Ibru, yaitu :
1. Ketidakaktifan kelompoktani yang disebabkan oleh ketidakjelasan tujuan, tugas
pokok dan fungsi kelompoktani.
2. Belum adanya struktur dan aturan kelompoktani yang dapat memberikan arah
pengelolaan kelompoktani.
3. Belum adanya rencana kegiatan kelompoktani yang dapat dipedomani dalam
melakukan aktivitas produksi.
4
Hasil yang diharapkan
Hasil yang diharapkan dari kegiatan ini antara lain :
1. Terbangunnya kerjasama petani pada kelompok tani.
2. Adanya kegiatan kelompoktani yang dilaksanakan secara berkesinambungan.
3. Munculnya gagasan kreatif dan produktif dari berfungsinya kelompoktani
sebagai media kerjasama petani.
METODE PELAKSANAAN
Lokasi dan Waktu
Kegiatan ini dilaksanakan di Desa Ibru Kecamatan Mestong Kabupaten Muaro
Jambi Provinsi Jambi. Desa ini dipilih atas pertimbangan bahwa warga desa sebagian
besar masih mengusahakan komoditi karet yang merupakan komoditi andalan Provinsi
Jambi dan sebagian warga sudah tergabung dalam kelompoktani yang sudah lama tidak
aktif dalam menjalankan fungsinya. Kegiatan ini dilaksanakan pada bulan Juli –
September 2019.
Kelompok Sasaran
Kelompok yang dijadikan sasaran kegiatan ini adalah 6 kelompoktani yang ada di
Desa Ibru Kabupaten Muaro Jambi, antara lain kelompoktani Tunas Makmur I,
kelompoktani Tunas Makmur II, kelompoktani Tani Jaya, kelompoktani Srikandi,
kelompoktani Melati, dan kelompoktani Mawar.
Jenis Kegiatan
Kegiatan yang dilaksanakan terdiri dari dua kategori yaitu penyuluhan dan diskusi.
Adapun materi penyuluhan dan diskusi dapat dilihat pada Tabel 1.
5
Tabel 1. Materi kegiatan penyuluhan dan diskusi pada kelompoktani sasaran
No Materi
Penyuluhan Diskusi
1 Pengenalan dasar-dasar
kelompok
Inventarisasi tujuan berkelompok
2 Arti penting keberadaan dan
fungsi kelompoktani
Perumusan tujuan bersama
3 Fungsi struktur dan dasar
penyusunan aturan kelompok
Perumusan tugas pokok dan fungsi
kelompoktani
4 Bidang kegiatan kelompoktani Perumusan struktur kelompoktani
5 Perumusan tata aturan kelompoktani
6 Perumusan rencana kegiatan
kelompoktani
Metode dan Pendekatan
Untuk mencapai tujuan kegiatan pengabdian pada masyarakat di Desa Ibru
Kabupaten Muaro Jambi Propinsi Jambi akan dilakukan beberapa pendekatan
sebagai berikut :
1. Model Participatory Rural Apprasial (PRA) yang menekankan keterlibatan
masyarakat dalam keseluruhan kegiatan mulai dari perencanaa, pelaksanaan
dan evaluasi program kegiatan.
2. Model Comumunity Development yaitu pendekatan yang melibatkan
masyarakat secara langsung sebagai subjek dan objek pelaksanaan kegiatan
pengabdian kepada masyarakat.
3. Persuasif yaitu pendekatan yang bersifat himbauan dan dukungan tanpa unsur
paksaan bagi masyarakat untuk berperan aktif dalam kegiatan ini.
4. Edukatif yaitu pendekatan sosialisasi, pelatihan dan pendampingan sebagai
sarana transfer ilmu pengetahuan dan pendidikan untuk pemberdayaan
masyarakat.
Rancangan Evaluasi
Kegiatan dan hasil pengabdian ini akan dipantau secara periodik baik
melalui kunjungan lapangan maupun pantauan komunikasi partisipatif. Evaluasi
6
kegiatan akan dilaksanakan pada tahun berikutnya. Evaluasi diarahkan melihat
perkembangan manajemen kelompoktani dan partisipasi anggota pada setiap
kegiata kelompoktani. Evaluasi terhadap kemajuan kegiatan akan menggunakan
metode monitoring partisipatif yang akan dipantau oleh tim Pengabdian Kepada
Masyarakat Fakultas Pertanian Universitas Jambi.
Evaluasi Pelaksanaan Program
Evaluasi pelaksanaan program dilakukan dengan metode:
a. Memberikan kuesioner untuk melihat tingkat pemahaman masyarakat
desa mengenai kegiatan penyuluhan dan diskusi yang dilakukan
b. Melakukan pendampingan dan konsultasi terhadap penyelenggaraan kegiatan
kelompoktani.
HASIL DAN PEMBAHASAN
Gambaran Desa Ibru
Desa Ibru secara administratif masuk ke dalam wilayah Kecamatan Mestong
Kabupaten Muaro Jambi. Desa Ibru memiliki luas wilayah + 1.828,57 ha yang terbagi ke
dalam dua wilayah dusun yaitu dusun Suka Makmur dan dusun Bakti Jaya serta terbagi
ke dalam empat RT dengan batas-batas wilayah sebagai berikut :
- Sebelah Utara berbatasan dengan Desa Sungai Landai.
- Sebelah Selatan berbatasan dengan Desa Suka damai dan Provinsi Sumatera Selatan.
- Sebelah Timur berbatasan dengan Desa Sungai Landai.
- Sebelah Barat berbatasan dengan Desa Nyogan.
Keadaan Topografi Desa Ibru dilihat secara umum merupakan daerah dataran.
Dengan pola pemanfaatan ruang wilayah desa sebagai berikut :
- Perkebunan karet : 860 ha.
- Perkebunan kelapa sawit : 56 ha
- Areal pemukiman : 43 ha.
- Areal perkantoran : 0,5 ha
- Areal pemakaman : 1,5 ha
- Areal kolam budidaya : 3 ha
7
- Areal pertanian : 15 ha
- Penggunaan lain-lain : 849,57 ha
Mobilitas warga ke luar desa tergolong cukup tinggi dan mudah yang didukung
oleh letak desa dan sarana transportasi yang tergolong memadai. Jarak (orbitasi) Desa
Ibru ke Ibukota kecamatan, kabupaten, dan provinsi adalah sebagai berikut :
- Jarak Desa Ibru ke ibukota kecamatan : 22 km
- Jarak Desa Ibru ke ibukota kabupaten : 85 km
- Jarak Desa Ibru ke ibukota provinsi : 38 km
Desa Ibru memiliki jumlah sebanyak 758 yang terdiri dari laki-laki 395 jiwa dan
perempuan 363 jiwa dengan jumlah kepala keluarga sebanyak 209 kk. Dalam kurun
waktu satu tahun terakhir, Desa Ibru mengalami perkembangan penduduk laki-laki
sebesar 20,43 % dan penduduk perembuan sebesar 22,64 % dengan kepadatan penduduk
tergolong sangat jarang yaitu 1 jiwa/ha. Berdasarkan struktur umur, penduduk Desa Ibru
didominasi penduduk usia muda yang terlihat dari rasio penduduk usia kelompok umur
wajib belajar 9 tahun berjumlah 122 jiwa dan kelompok umur 25 - 30 berjumlah 208
jiwa. Rasio penduduk berdasarkan jenis kelamin di Desa Ibru menunjukkan bahwa
penduduk perempuan relatif lebih sedikit dibandingkan laki-laki.
Penduduk Desa Ibru dilihat dari tingkat pendidikannya sebagian besar tidak tamata
SD dan tidak tamat SMP seperti diperlihatkan pada Tabel 2.
Tabel 2. Jumlah Penduduk Desa Ibru Bedasarkan Tingkat Pendidikan
No Tingkat Pendidikan Jumlah (jiwa)
1 Tamat SD 289
2 Tamat SMP 52
3 Tamat SMA 117
4 S1/ Strata 1 31
5 Tidak tamat SD 0
6 Tidak tamat SMP 289
7 Buta Huruf 4
Penduduk Desa Ibru 99% memeluk agama Islam. Dalam kehidupan beragama
kesadaran melaksanakan ibadah keagamaan khususnya agama Islam sangat berkembang
dengan baik. Dari segi mata pencaharian, penduduk Desa Ibru sebagian besar memiliki
mata pencaharian di sector pertanian dengan komoditi dominan yang diusahakan adalah
karet seperti dperlihatkan dominannya penduduk yang memiliki mata pencaharian di
sector perkebunan karet yang dapat dilihat pada Tabel 3.
8
Tabel 3. Jumlah penduduk berdasarkan mata pencarian
No Mata Pencaharian Jumlah (Orang)
1 Perkebunan Sawit 54
2 Perkebunan karet 862
3 Peternak Kerbau 10
4 Peternak kambing 6
5 Pandai besi 1
6 Pedagang 22
Komoditi karet merupakan komoditi penting bagi penduduk Desa Ibru karena
sebagian besar aspek pemenuhan kebutuhan hidup ditopang dari hasil mengusahakan
komoditi karet. Persoalan harga yang selalu mengalami fluktuasi dan tingginya serangan
penyakit jamur akan putih pada komoditi merupakan masalah utama yang dihadapi oleh
penduduk Desa Ibru untuk mempertahakan kelangsungan pengelolaan komoditi karet
yang saat ini masih dijadikan komoditi andalan.
Kegiatan Penyuluhan Kelompok
Materi 1. Pengenalan dasar-dasar kelompok
Kelompok dalam pengertian sosiologi dicirikan dari kesadaran anggotanya sebagai
bagian dari kelompok dan adanya proses interaksi yang berlangsung secara intensif antar
anggota dalam kelompok. Kelompoktani pada faktanya seringkali dibentuk hanya
berlandaskan pada syarat jumlah anggota sehingga kelompoktani hanyalah berwujud
sekumpulan orang yang setiap anggotanya tidak merasa bagian dari anggota yang lain.
Kesamaan yang membangun kelompok terletak pada profesi yaitu mereka sama-sama
petani, tinggal dalam suatu wilayah desa, dan hanya memiliki kedekatan secara fisik pada
saat dilakukan pertemuan kelompok dan kegiatan penyuluhan oleh PPL. Berbagai
prasyarat yang harus dilimiliki oleh kelompok untuk mewujudkan fungsi kelompok
sebagai media kerjasama bagi anggota tidak didorong keberadaannya dalam kelompok
sehingga kelompok yang dimaksud tidak lain merupakan sebuah agregasi, kolektivitas,
dan kategori.
Upaya memberikan pemahaman mengenai dasar-dasar kelompok kepada anggota
kelompoktani menekankan pada aspek kebutuhan dan masalah pada setiap orang yang
9
tidak dapat ditangani pemecahaannya secara individu sehingga mendorong timbulnya
motivasi untuk bersama-sama dengan orang lain yang memiliki kebutuhan dan masalah
yang sama untuk bersama-sama mencari solusi pemenuhan kebutuhan dan pemecahan
masalah tersebut. Dengan demikian, setiap orang yang tergabung dalam kelompok akan
merasa menjadi bagian dari kelompok dan proses interaksi akan terbangun karena adanya
kepentingan yang sama dan rasa ketergantungan untuk bersama-sama dalam memenuhi
kebutuhan dan memecahkan masalah yang dihadapi yang tidak dapat dilakukan secara
individual.
Materi 2. Arti penting keberadaan dan fungsi kelompoktani
Kelompoktani di Desa Ibru pada awal dibentuk didasari oleh kepentingan untuk
untuk memperoleh bantuan dari pemerintah dalam memenuhi kebutuhan
penyelenggaraan aktivitas produksi pertanian. Dalam perkembangannya, kelompoktani
hanya difungsikan sebagai media untuk mengajukan dan menyalurkan bantuan
pemerintah kepada petani yang tergabung dalam kelompoktani. Hal ini mengakibatkan
kelompoktani menjadi tidak berfungsi ketika kedua aktivitas tersebut tidak ada. Selain
itu, kelompoktani juga baru terlihat keberadaannya ketika ada kegiatan penyuluhan
pertanian yang dilaksanaan oleh PPL setempat.
Situasi di atas menunjukkan bahwa kelompoktani sejak awal dirancang tidak
untuk menjembatani proses kerjasama petani dalam kelompok melainkan hanya untuk
menerima dan menyalurkan bantuan. Kelompoktani dibentuk pada dasarnya atas 2
kepentingan, yaitu :
a. Sebagai media kerjasama bagi petani dalam memenuhi kebutuhan dan mengatasi
masalah yang dihadapi. Keterbatasan petani dalam memenuhi berbagai kebutuhan
untuk peningkatan produksi pertanian mendorong pemerintah untuk memberikan
bantuan kepada petani yang dalam hal ini digunakan penedekatan kelompok dan
tidak bersifat individual’ Oleh karenanya diperlukan adanya kelompoktani sebagai
media kerjasama petani dalam menggunakan berbagai fasilitas bantuan pemerintah
sehingga mampu mendorong terjadinya peningkatan produksi seperti tracktor untuk
memudahkan pengolohan tanah, mesin perontok padi untuk mengurangi resiko
kehilangan hasil panen dan sebagainya.
b. Media komunikasi pertanian. Proses pembaharian teknologi di bidang pertanian
merupakan salah satu upaya yang dilakukan untuk memacu peningkatan produksi dan
memaksimalkan pemanfaatan lahan-lahan pertanian. Ujung tombak penyampaian
10
inovasi pertanian dari sumber ke pengguna adalah lembaga penyuluhan pertanian
yang telah dirancang secara sistematis. Pendekatan komunikasi pertanian lebih
mengarah pada komunikasi kelompok dengan menggunakan berbagai media
komunikasi seperti elektronik, cetak, dan komunikasi verbal, meskipun PPL juga
menerapkan pendekatan kemonikasi interpersonal. Pendekatan komunikasi kelompok
dipandang lebih efektif dan efisien dalam penyebarluasan inovasi pertanian yang
diharapkan dapat sampai kepada petani dan diterapkan oleh petani dalam memacu
terjadinya peningkatan produksi pertanian.
Atas dasar dua kepentingan tersebut, anggota kelompoktani penting memahami
bahwa fungsi kelompok adalah sebagai media kerjasama bagi para petani dan sebagai
media komunikasi dalam berbagai aktivitas penyuluhan pertanian yang bertujuan
meningkatkan kapasitas petani dalam memenuhi kebutuhan, memecahkan masalah, dan
memperoleh inovasi pertanian.
Materi 3. Fungsi struktur dan dasar penyusunan aturan kelompok
Masalah utama yang dihadapi oleh kebanyakan kelompoktani adalah keberadaan
kelompok yang mengalami stagnasi atau sering diistilahkan petani dengan sebutan “mati
suri” yang artinya kelompoktani itu ada namun tidak ada kegiatan dan aktivitas. Hasil
penjajakan di lapangan menemukan bahwa penyebab terjadinya stagnasi dalam
kelompoktani disebabkan oleh factor kekeliruan dalam rancangan awal pemebentukan
kelompok yang mencakup tujuan kelompoktani dibentuk hanya untuk pengajuan dan
penyaluran bantuan pemerintah, struktur kelompoktani yang rumit, dan aturan-aturan
yang ada tidak dipahami oleh anggota kelompoktani. Struktur kelompoktani yang
dirancang sangat kompleks yang mencakup ketua, sekretaris, bendahara, dan beberapa
seksi dimana orang-orang yang diposisikan dalam struktur kelompoktani tidak
memahami ruang lingkup tugasnya merupakan pemicu munculnya kebingungan dalam
merumuskan kegiatan kelompoktani sehingga anggota pada dasarnya menunggu arahan
para pihak yang ada dalam struktur kelompoktani untuk menggerakkan kegiatan
kelompoktani. Di samping itu, kelompoktani yang diformat untuk menyusun perangkat
aturan dalam bentuk Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga juga menjadi
kendala dalam pengendalian perilaku anggota karena keterbatasan anggota dalam
memahami posisi Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga sebagai aturan dasar
kelompoktani. Kedua produk aturan ini seringkali dipahami oleh petani hanya sebagai
prasyarat administrasi yang harus ada dalam pembentukan kelompoktani.
11
Penting dipahami bahwa kelompok berbeda dengan organisasi. Struktur kelompok
biasanya dirancang lebih sederhana dibanding organisasi. Struktur kelompoktani
dipandang cukup dua komponen yang meliputi ketua untuk mengkoordinir anggota
dalam melaksanakan berbagai kegiatan dan sekretaris untuk penanganan kebutuhan
administrasi kelompok. Hal ini didasari bahwa kelompok lebih mengedepankan azas
gotong royong dan belum mengarah pada aspek spesialisasi. Oleh sebab itu, rancangan
struktur kelompok yang kompleks seperti yang banyak dijumpai dalam kelompoktani
lebih tepat digunakan untuk struktur organisasi. Keberadaan aturan kelompok sebagai
instrument pengendalian sosial dalam kelompok bisa berfungsi dengan baik harus
ditopang dua syarat utama, yaitu aturan tersebut dipahami oleh anggota kelompok dan
aturan tersebut dibangun dari hasil kesepakatan bersama anggota kelompok.
Materi 4. Bidang kegiatan kelompoktani
Secara teoritis, sebuah kelompok menyelenggarakan berbagai kegiatan dalam
rangka mencapai tujuan bersama anggotanya. Tujuan bersama lahir dari kepentingan
anggota untuk menjadi bagian dari anggota yang pada umumnya berakar dari adanya
kebutuhan yang tidak mampu dipenuhi secara individual dan adanya masalah yang tidak
dapat dipecahkan secara individu yang menggerakkan mereka untuk saling berkerjasama
dalam sebuah wadah yang kemudian disebut kelompok. Pada faktanya, kepentingan
membentuk kelompoktani kebanyakan tidak muncul dari petani melainkan berasal dari
dorongan pihak lain sehingga seringkali tujuan bersama kelompoktani sulit dirumuskan
pada tatanan ideal. Tujuan bersama kelompoktani kebanyakan berwujud sebagai tujuan
praktis yang mengakomodir kepentingan-kepentingan yang bersifat temporer seperti
dijelaskan sebelumnya yaitu untuk mengajukan bantuan, menerima bantuan, menyalurkan
bantuan, dan penyelenggaraan penyuluhan. Jika tujuan ideal kelompoktani dirumuskan
sebagai media kerjasama bagi petani dalam upaya pengembangkan dan meningkatkan
aktivitas produksi pertanian dan sebagai media komunikasi untuk memperoleh inovasi
pertanian yang dapat mendorong terjadinya perbaikan pola dan penngkatan hasil produksi
pertanian, maka kelompoktani seyogyanya merencanakan bidang-bidang kegiatan yang
mengarah pada pencapaian tujuan bersama tersebut.
Kegiatan kelompoktani diarahkan pada usaha mengembangkan kerjasama petani
dalam melakukan kegiatan produksi pertanian yang mencakup pengelolaan komoditi
utama dan komoditi alternative yang dikelola secara terpadu, memaksimalkan pola
pemanfaatan lahan pertanian melalui pengembangan system kerja tolong-menolong,
12
penanganan pasar komoditi ke arah yang lebih efisien untuk menigkatkan nilai jual
komoditi, dan peningkatan kapasitas petani dalam melalukan aktivitas produksi melalui
pembaharuan teknologi produksi. Bidang kegiatan lain seperti penanganan aspek
permodalan kegiatan produksi pertanian dan penanganan aspek pemenuhan kebutuhan
sarana produksi pertanian seperti pupuk, pestisida, dan mesin pertanian merupakan
bidang kegiatan yang juga perlu dikembangkan oleh kelompoktani. Kegiatan
kelompoktani sesuai dengan keberadaan dan fungsinya harus dipusatkan pada aspek
pertanian yang menjembatani proses pencapaian tujuan yaitu peningkatan produksi
pertanian yang pada proses selanjutnya akan berimplikasi terhadap peningkatan
kesejahteraan keluarga petani.
Diskusi Penguatan Kelompok
Materi 1. Inventarisasi tujuan berkelompok
Hasil diskusi terkait dengan tujuan berkelompok memperlihatkan adanya
keragaman yang mencerminkan tujuan individu-individu yang menjadi anggota
kelompoktani. Beberapa tujuan berkelompok yang dikemukakan meliputi ingin
memperoleh bantuan, ingin memperoleh modal, supaya mudah dalam mengelola kebun,
supaya mudah dalam memasarkan hasil, agar dapat memperoleh pengetahuan baru,
karena diajak menjadi anggota kelompok, dan biar semangat dalam bertani. Pernyataan-
pernyataan ini mencerminkan beberapa aspek, yaitu petani dihadapkan pada kebutuhan
dan masalah dalam mengakses modal dan sarana produksi, penanganan pasar komoditi,
peningkatan teknologi produksi, dan motivasi dalam melakukan aktivitas produksi
pertanian. Aspek-aspek ini yang seharusnya menjadi dasar dalam merumuskan tujuan
bersama kelompoktani.
Materi 2. Perumusan tujuan bersama
Tujuan bersama kelompoktani merupakan acuan utama dalam merumuskan
berbagai bidang kegiatan kelompoktani. Oleh karenanya perumusan tujuan
kelompoktani menjadi hal yang sangat penting. Berdasarkan hasil penjajakan terhadap
keragaman tujuan berkelompok seperti dikemkakan di atas, maka tujuan kelompoktani
dirumuskan petani sebagai wadah kerjasama petani dalam melakukan aktivitas produksi
pertanian dan media komunikasi untuk meningkatkan kapasitas petani dalam melakukan
aktivitas produksi pertanian.
13
Materi 3. Perumusan tugas pokok dan fungsi kelompoktani
Diskusi terkait dengan tugas pokok dan fungsi kelompoktani menunjukkan
minimnya pemahaman petani terhadap aspek tersebut dimana kelompoktani hanya
dipahami sebagai media penyaluran bantuan pemerintah. Minimnya pemahaman petani
mengenai tugas pokok dan fungsi kelompoktani disebabkan petani belum pernah
memperoleh wawasan mengenai kelompoktani. Materi penyuluhan yang diberikan
kepada petani sebelumnya terpusat pada aspek-aspek penyelenggaraan kegiatan produksi
pertanian yang didominasi oleh teknologi budidaya tanaman. Berdasarkan hasil diskusi,
tugas pokok dan fungsi kelompoktani dirumuskan sebagai berikut :
1. Kelompoktani memiliki tugas pokok menyelenggarakan kegiatan-kegiatan
yang mendorong kerjasama petani dan melakukan aktivitas produksi dan
menyelenggarakan kegiatan-kegiatan yang mendorong mendorong
peningkatan kapasitas petani dalam melakukan aktivitas produksi.
2. Kelompoktani berfungsi sebagai media kerjasama petani dan media
komunikasi pertanian.
Materi 4. Perumusan struktur kelompoktani
Terkait dengan struktur kelompoktani, ada tiga komponen dalam struktur yang
dibutuhkan anggota untuk menggerakkan kelompoktani dalam menjalankan tugas pokok
dan fungsinya, yaitu komponen yang dapat mengkoordinir anggota dan menjembatani
proses komunikasi dengan pihak luar kelompok, komponen yang menangani kebutuhan
administrasi kelompok, dan komponen yang mengendalikan keuangan kelompok yang
masing-masing diterjemahkan sebagai ketua, sekretaris, dan bendahara. Dengan
demikian struktur kelompoktani dapat digambarkan sebagai berikut :
Ketua
Sekretaris Bendahara
Anggota (Petani)
14
Ketua bertugas mengkoordinir anggota dalam merumuskan program kerja
kelompok, mengkoordinasikan pelaksanaan program kerja dan kegiatan kelompok,
menjembatani proses komunikasi dalam dan luar kelompok. Sekretaris bertugas
mengurus administrasi kelompok, mendokumentasikan kegiatan kelompok, dan
menangani kebutuhan surat-menyurat. Bendahara bertugas mengelola dana yang
diperoleh kelompok dan mengelola pembukuan keuangan kelompok.
Materi 5. Perumusan tata aturan kelompoktani
Diskusi mengenai aturan dalam kelompoktani sebagaimana dikemukakan oleh
anggota kelompoktani bahwa selama ini belum pernah disusun yang namanya aturan
yang bisa dijadikan rambu-rambu dalam melakukan berbagai aktivitas dalam kelompok.
Aspek pengendalian social dalam kelompok lebih merujuk pada aspek kebiasaan, etika
(standar moral), dan norma-norma yang ada dalam masyarakat. Beberapa aspek yang
perlu diatur dalam kelompok menurut anggota kelompoktani antara lain :
1. Setiap anggota memiliki hak dan kewajiban yang sama dalam kelompok.
2. Setiap anggota wajib mengikuti seluruh kegiatan yang dilaksanakan oleh
kelompok.
3. Setiap anggota berhak memperoleh bantuan dan dukungan dari kelompok atas
masalah yang dihadapi dalam melakukan kegiatan produksi pertanian.
4. Kelompok berkewajiban secara aktif membangun kerjasama dengan berbagai
pihak untuk pengembangan kegiatan kelompok.
5. Ketua berkewajiban menjalin koordinasi dan kerjasama terhadap pemerintah
desa dan PPL serta pihak-pihak lainnya untuk mendukung pelaksanaan dan
pengembangan kegiatan kelompok.
6. Sanksi atas pelanggaran aturan yang telah disepakati dapat berupa denda dan
pencabutan status sebagai anggota dan/atau pengurus kelompok yang
ditetapkan dalam pertemuan kelompok.
Materi 6. Perumusan rencana kegiatan kelompoktani
Untuk mencapai tujuan bersama yang telah dirumuskan sebagai tujuan kelompok,
beberapa rencana kegiatan yang dirumuskan dari hasil diskusi antara lain :
15
1. Penyusunan data base anggota yang berkenaan dengan luas lahan garapan,
staus lahan garapan, dan komoditi yang diusahakan.
2. Penjadwalan kegiatan penyuluhan pertanian dalam kelompok melalui
kerjasama dengan PPL setempat.
3. Pengendalian serangan hama penyakit pada tanaman karet melalui pengajuan
bantuan penanganan kepeda Dinas Pertanian.
4. Membangun kerjasama dengan Dinas perkebunan Kabupaten Muaro Jambi
untuk pengembangan komoditi karet.
5. Pengembangan komoditi alternative berupa tanaman rempah-rempah untuk
memaksimalkan pemanfaatan lahan.
6. Mengembangkan kemampuan petani untuk meningkatkan nilai jual hasil
produksi melalui pengembangan industry pengolahan.
7. Melakukan pelatihan pengelolaan kelompoktani melalui kerjasama dengan Tim
Pengabdian Masyarakat dari Universitas Jambi.
KESIMPULAN DAN SARAN
Kesimpulan
Beberapa hal yang dapat disimpulkan dari hasil pelaksanaan pengabdian
pada masyarakat di Desa Ibru Kecamatan Mestong Kabupaten Muaro Jambi
antara lain :
1. Pelaksanaan kegiatan penyuluhan pada kelompok telah memberikan wawasan
mengenai kelompok kepada petani yang sebelumnya kelompok baik dilihat
dari keberadaanya, tujuan, tugas pokok dan fungsinya, struktur, tata aturan, dan
bidang kegiatan belum dipahami secara memadai.
2. Pelaksanaan kegiatan diskusi dalam rangka penguatan kelompok telah mampu
merumuskan beberapa aspek yang terkait dengan instrument kelompok
diantaranya tujuan kelompok, tugas pokok dan fungsi kelompok, struktur
kelompok, aturan kelompok, dan rencana kegiatan kelompok.
Saran
16
Terkait dengan kesimpulan yang diperoleh, beberapa hal yang bias
disarankan antara lain :
1. Untuk meningkatkan wawasan dan kapasitas petani dalam mengelola
kelompoktani, materi penyuluhan juga perlu mengakomodir aspek manajemen
kelompok dan tidak hanya terpusat pada aspek transformasi teknologi dan
inovasi.
2. Petani dalam mengelola kelompoktani perlu didampingi secara intensif dan
penting digagas pelatihan secara berkala untuk mengembangkan kegiatan
kelompoktani.
DAFTAR PUSTAKA
Berry, D. 1983. Pokok-pokok Pikiran Dalam Sosiologi. Rajawali Jakarta.
Effendi 1992, Spektrum Komunikasi. Kandes maju Bandung.
Horton, P. B. dan Chester L. Hunt. 1999. Sosiologi Jilid 1. Erlangga Jakarta.
Machfoedz, 2002. dasar-dasar komunikasi bisnis. AMP-YKPN Yogyakarta.
Mannheim, K. 1985. Sosiologi Sistematis. Rajawali Jakarta.
Mardikanto, T. 1993. Penyuluhan pembangunan pertanian, UNS-Surakarta.
Newcomb, Turner, dan Converse. 1985. Psikologi Sosial. Diponegoro Bandung.
Rogers, 1987. Komunikasi dan Pembangunan dalam perspektif Kritis. LP3ES
Jakarta.
Sears, D.O., Freedman, J.L, dan Peplau, L.A. 1999. Psikologi Sosial Jilid 1.
Airlangga Jakarta.
Siahaan, H. M. 1986. Pengantar Ke Arah Sejarah dan Teori Sosiologi. Erlangga
Jakarta.
Soekartawi 1988. Perinsip dasar Komunikasi Pertanian. UI Press Jaklarta.
Soemardjan, S. dan Soelaijman Soemardi. 1974. Setangkai Bunga Sosiologi.
Lembaga Penerbit Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia Jakarta.
17
Stephen K. Sanderson. 2000. Makro Sosiologi. P.T. Raja Grafindo Persada
Jakarta.
Wexley dan Ukl, 1988. Perilaku Organisasi dan Psikologi Personalia. Bina Aksara
Jakarta.
Teknik Pengembangan Kelompok
Pengertian Kelompok
Istilah kelompok berbeda dengan agregasi atau kolektivitas, berbeda dengan
kategori, dan berbeda pula dengan crowd meskipun di dalamnya terdapat unsur
yang terdiri dari sekumpulan orang
Agregasi atau kolektivitas adalah sebagai setiap kumpulan manusia secara fisik,
tidak memiliki ikatan kebersamaan apa-apa kecuali jarak fisik yang dekat atau
kumpulan orang yang bersifat fisik
Kategori adalah sejumlah orang yang memiliki persamaan ciri-ciri tertentu atau
beberapa ciri khusus yang sama
Crowd (massa atau kerumunan) adalah sekelompok individu yang untuk sementara
menunjukkan suatu kesatuan perasaan aksi, disebabkan kenyataan bahwa
perhatian mereka terpusat pada obyek, bahan, atau ide yang sama
Secara sosiologis istilah kelompok mempunyai pengertian sebagai suatu kumpulan
dari orang-orang yang mempunyai hubungan dan berinteraksi dimana dapat
mengakibatkan tumbuhnya perasaan bersama
Hakekat keberadaan kelompok sosial bukanlah terletak pada dekatnya jarak fisik,
melainkan pada kesadaran untuk berinteraksi. Kesadaran berinteraksi diperlukan
oleh mereka untuk dapat menciptakan suatu kelompok, sedang kehadiran fisik
semata-mata sama sekali tidak diperlukan
Kelompok adalah kumpulan orang-orang yang menyatukan diri dan bekerjasama
dalam mengatasi masalah dan tantangan dalam bidang sosial dan ekonomi yang
tumbuhya dan berkembang dari, oleh, dan untuk anggota dalam rangka
meningkatkan taraf hidup dan kepentingan bersama anggota kelompok
Pengertian tersebut mengandung arti:
• Kelompok adalah kumpulan orang, bukan kumpulan barang atau uang :
Karena merupakan kumpulan orang, maka mempunyai kelebihan, kekurangan,
dan kekhasan masing-masing sehingga setiap orang yang bergabung dalam
kelompok harus saling memahami dan melengkapi satu sama lain.
• Menyatukan diri dan bekerjasama : Setiap anggota menggabungkan diri dalam
suatu wadah untuk mencapai tujuan serta tidak membedakan kamu, kami,
mereka, saya; tetapi selalu menyatakan “ini kita”.
• Mengatasi masalah sosial ekonomi : Kelompok ada untuk mengatasi masalah
sosial ekonomi yang dihadapi oleh anggota, seperti masalah kesehatan,
pendidikan, uang riil untuk kebutuhan rumah tangga dari anggota kelompok, dll.
Berarti kelompok harus berperan dalam menghadapi masalah-masalah tersebut
secara berkesinambungan, tidak sepotong-sepotong lalu duduk berpangku
tangan
• Tumbuh dan berkembang dari, oleh, dan untuk anggota : Pembentukan
kelompok bukan berasal dari anggota lain, melainkan dibentuk atas prakarsa
dan inisiatif anggota kelompok sendiri. Tentu saja dalam melaksanakan
kegiatannya pun sesuai dengan masalah dan rencana dari seluruh anggota
kelompok. Jadi, dari pembentukan, perencanaan, pelaksanaan, dan evaluasi
ada di tangan anggota kelompok.
• Meningkatkan taraf hidup anggota : Segala kegiatan dan hasil yang diperoleh
kelompok tidak hanya menumpuk pada gudang kelompok, tetapi perlu diatur
agar seluruh anggota kelompok dapat menikmati sesuatu dari kelompok.
Sehingga, keuntungannya digunakan untuk kepentingan bersama.
• Kepentingan bersama : Kelompok merupakan milik dari semua orang yang
berada dalam kelompok. Begitu pula dengan usaha dan hasil yang ada tidak
menjadi milik seseorang atau beberapa orang, melainkan milik bersama.
TUJUAN
Kelompok yang hidup dan berkembang mempunyai arah, sasaran dan tujuan yang
jelas.
Adapun yang menjadi tujuan kelompok adalah agar para anggota secara
bersama-sama saling membantu untuk memperbaiki taraf hidup berdasarkan
kemampuan sendiri.
PRINSIP-PRINSIP DASAR BERKELOMPOK
• Kelompok adalah kumpulan orang-orang
• Keanggotaan berdasarkan kemauan, kesadaran, dan sukarela
• Bekerja atas dasar dari, oleh, dan untuk anggota
• Bertujuan untuk meningkatkan kesejahteraan seluruh anggota dan keluarganya
• Mengadakan pertemuan pengurus dan anggota secara berkala
• Anggota wajib menabung uang secara teratur (untuk kelompok UB/SP)
• Mengadakan usaha-usaha pembinaan dan pendidikan anggoat secara teratur
• Pengelolaan/tata laksana kelompok bersifat terbuka
• Memiliki aturan-aturan (AD/ART) yang telah disepakati bersama dan ditaati oleh
anggota.
MANFAAT KELOMPOK
• Tempat untuk mendapatkan informasi bagi anggota kelompok
• Tempat pembinaan (pengetahuan dan ketrampilan) dan penyadaran anggota akan
pentingnya kebersamaan, persatuan dan kesatuan dalam kelompok.
• Tempat menuangkan pengalaman dan pikiran yang dimiliki masing-masing anggota.
• Tempat memperoleh pelayanan dan penyaluran bantuan
• Sebagai alat kekuatan anggota kelompok untuk menentukan sikap, menerima atau menolak
sesuatu yang datang dari luar kelompok dan memperjuangkan hak-hak kelompok.
• Meringankan beban pekerjaan anggota, atau pekerjaan menjadi lebih mudah dan cepat
selesai.
• Masalah yang dihadapi anggota dapat dipecahkan secara bersama-sama.
• Anggota dapat memanfaatkan keuangan kelompok untuk usaha produktif dengan urusan
administrasi yang luwes dan cepat.
• Anggota dapat memanfaatkan waktu secara lebih baik (teratur dan terus-menerus dalam
kegiatan kelompok maupun pribadi).
5 Tahap Perkembangan Kelompok (Bruce Tuckman, 1965 dan , Bruce Tuckman
beserta Mary Ann Jensen, 1977)
1. Tahap Pembentukan (Forming)
• Tahap ini merupakan tahap pertama dalam pembentukan kelompok kerja,
para anggota mulai mempelajari tugas yang diberikan dan berkenalan
dengan anggota lainnya
• Tahap Forming ini dikarakteristikkan oleh banyaknya ketidakpastian, para
anggota kelompok masih tidak terlalu jelas mengenai Tujuan dan Objective
kelompok, merasa kebingungan, masih menyembunyikan perasaan masing-
masing, keterlibatannya masih kurang.
2. Tahap timbulnya Konflik (Storming)
• Tahap kedua adalah Tahap timbulnya konflik yang menurut Tuckmen disebut
dengan Storming.
• Para anggota mulai bekerja tetapi mereka cenderung akan mempertahankan
pendapat mereka sendiri, menolak batasan-batasan yang ditetapkan oleh
Kelompok terhadap Individu mereka.
• Tahap Storming ini dikarakteristikan oleh konflik Intra Kelompok.
• Beberapa tanda-tanda bahwa Kelompok berada di Tahap Storming adalah
timbulnya kemarahan, perasaan menyebalkan, ketidaknyamanan, terjadinya
adu pendapat / konfilik dan kegagalan.
3. Tahap Normalisasi (Norming)
• Tahap ketiga adalah Tahap Normalisasi (Norming) yaitu Tahap terbentuk
hubungan yang dekat antar anggota kelompok dan menetapkan aturan-
aturan serta menemukan cara komunikasi yang tepat supaya dapat
membantu mereka mencapai tujuan yang diinginkan.
• Tanda-tanda Kelompok berada di Tahap Norming adalah adanya peninjauan
ulang dan penjelasan mengenai Objective/Tujuan Kelompok, timbulnya
persahabatan dan kerjasama antar anggota kelompok, mulai dapat
mendengar pendapat anggota lain serta dapat meng-identifikasi-kan
kekuatan dan kelemahan.
4. Tahap berkinerja (Performing)
• Tahap keempat adalah Tahap berkinerja (Performing) dimana semua anggota
kelompok telah dapat bekerja dan berfungsi secara penuh.
• Pada tahap ini, semua anggota memiliki kebersamaan, Percaya diri, kreatif,
Inisiatif dan semangat yang tinggi serta Sukses.
5. Tahap Pembubaran (Adjourning)
• Tahap ini dikhususkan untuk Kelompok-kelompok kerja yang bersifat
sementara.
• Setelah suatu proyek selesai ataupun suatu permasalahan berhasil
dituntaskan, kelompok kerja tersebut akan dibubarkan.
KOMPONEN PENGEMBANGAN KELOMPOK
Agar kelompok dapat berkembang secara baik, mandiri dan berkesinambungan
maka kelompok perlu memiliki beberapa komponen pengembangan, antara lain:
• Sebuah kelompok baru berjalan dengan baik bila memiliki pengurus yang
handal.
• Karena itu setiap kelompok harus bersepakat menyusun pengurus yang
memiliki kemampuan dan loyalitas yang tinggi terhadap kelompok.
• Dengan adanya pengurus, maka perencanaan kegiatan, pelaksanaan sampai
pada penilaian hasil akan dikendalikan secara baik.
• Uraian peran dan tugas (hak dan kewajiban badan pengurus) sebaiknya
disusun oleh semua anggota kelompok.
1. Pengembangan struktur organisasi, terdiri dari anggota, pengurus, badan
pemeriksa, dan rapat anggota
2. Pengembangan administrasi, terdiri dari administrasi umum kelompok
(AD/ART, aturan, notulen rapat, buku kegiatan, dll) dan administrasi keuangan
kelompok.
• Hal ini sangat penting untuk mengendalikan perilaku setiap anggota dan untuk
memantau perkembangan kegiatan.
• Dengan pembukuan yang baik, pelaksanaan kegiatan akan berjalan baik pula
dan memberi peluang pada pihak luar untuk membantu mengembangkan
kelompok.
3. Pengembangan permodalan, terdiri dari uang dan materi lainnya, baik yang
bergerak maupun tidak bergerak yang secara sah merupakan milik kelompok.
• Sebuah kelompok yang ingin mandiri perlu mempertimbangkan pengembangan
permodalan yang nantinya akan dimanfaatkan oleh seluruh anggota.
• Permodalan yang ada dapat menjadi ikatan bagi anggota.
4. Pengembangan usaha produktif, terdiri dari usaha ekonomi kelompok simpan
pinjam, kios, arisan, kebun kelompok, dll.
• Suatu kelompok yang baik tidak akan membatasi diri dalam kegiatan-kegiatan
pengelolaan kebun semata-mata, tetapi perlu mempertimbangkan aspek lain
seperti aspek sosial, ekonomi, dan budaya.
• Hal-hal ini akan semakin memperkuat kerjasama antar anggota.
5. Pengembangan sumberdaya manusia dalam kelompok, seperti rapat-rapat,
pelatihan, kursus, magang, maupun kunjungan silang/belajar untuk pengurus
maupun anggota kelompok.
Pengembangan sumberdaya sangat penting karena ini sejalan dengan
perkembangan zaman yang juga membutuhkan manusia-manusia
berpengetahuan dan terampil untuk mengelola kelompok maupun sumberdaya.
6. Bekerjasama dengan pihak lain, menuju pada pengakaran kelompok. Sebagai
makhluk sosial, kita sadar bahwa kita butuh orang lain.
Kita butuh bekerjasama dengan orang/pihak lain.
UNSUR-UNSUR KEMANDIRIAN KELOMPOK
Untuk mengukur kekuatan dan kemandirian kelompok di masyarakat, dapat dilihat
dari beberapa aspek, antara lain:
• Jenis kegiatan yang berkelanjutan
• Jumlah modal yang sudah terkumpul dan bagaimana pengelolaan serta
pengembangannya
• Apakah peraturan yang ada dapat menjadi pedoman bersama
• Bagaimana kemampuan pengurus dan anggota dalam mengelola administrasi
• Bagaimana kemampuan pengurus dan anggota untuk menjalin hubungan
kerjasama dengan pihak lain.
FAKTOR-FAKTOR PENGHAMBAT KEMANDIRIAN KELOMPOK
Ada beberapa factor yang dapat melemahkan terwujudnya kemandirian kelompok di
masyarakat yakni:
• Adanya anggapan bahwa berkelompok terlalu merepotkan karena harus memperhatikan
kebutuhan orang banyak dan taat pada aturan yang telah dibuat bersama.
• Tidak adanya dukungan baik teknis maupun semangat dari aparat pemerintah dan
lembaga adapt setempat.
• Adanya bantuan dari pihak-pihak tertentu yang sifatnya karitatif, menimbulkan
ketergantungan dan memanjakan kelompok tani.
• Tidak adanya aturan yang jelas yang dapat dijadikan pedoman bagi anggota kelompok.
• Sikap pengurus yang otoriter dan kurang terbuka.
• Adanya penyalahgunaan modal kelompok oleh pihak-pihak tertentu (pengurus kelompok
ataupun anggota).
UPAYA-UPAYA UNTUK PENGUATAN KELEMBAGAAN KELOMPOK
Merujuk pada faktor-faktor yang merupakan penghambat atau melemahkan
kemandirian kelompok maka perlu dilakukan berbagai upaya penguatan
kelembagaan kelompok sebagai berikut:
1. Perlunya bimbingan dan atau pendampingan dari pihak luar
2. Fasilitasi untuk menyusun peraturan kelompok
3. Lakukan pertemuan rutin
4. Lakukan kegiatan secara bersama-sama
5. Fasilitasi untuk membuat administrasi kelompok
6. Pemupukan dan pemanfaatan modal kelompok
7. Ujicoba teknologi-teknologi/inovasi baru
8. Studi banding dan atau kunjungan silang
9. Kerjasama dengan lembaga lain.
PENGEMBANGAN USAHA KELOMPOK
Bila suatu kelompok masyarakat ingin mengembangkan usaha kelompoknya,
berikut beberapa hal yang perlu dipertimbangkan:
• Apakah usaha yang akan dipilih cocok di daerah setempat?
• Apakah masyarakat tersebut (kelompok) memiliki pengalaman, ketrampilan atau
keahlian dalam mengelola usaha tersebut?
• Bagaimana ketersediaan tenaga dan waktu dari anggota masyarakat/kelompok
untuk usaha yang ingin dikembangkan?
• Apakah sarana dan prasarana yang diperlukan tersedia?
• Bagaimana peluang pasar (permintaan dan kelayakan harga) untuk hasil usaha
yang akan dikembangkan?
Apabila kelompok ingin mengembangkan jenis usaha yang berorientasi pasar,
sebaiknya melakukan beberapa hal berikut :
• Membuat analisa ekonomi untuk beberapa jenis usaha yang berpotensi pasar
agar dapat melihat mana di antara beberapa alternative yang paling
menguntungkan.
• Mengumpulkan informasi tentang pasar atau harga dari jenis usaha yang dipilih
tersebut dalam rentang waktu 3-5 tahun terakhir.
• Menghubungi kelompok lain yang berpengalaman dan menguasai bidang usaha
tersebut dan mendiskusikan akan usaha yang dipilih (bagaimana potensi,
kendala, masalah, dan bagaimana menanganinya).
Bila suatu usaha tersebut akhirnya dikembangkan, maka kelompok perlu melakukan
kegiatan pemantauan dan penilaian akan usaha tersebut.
• Pemantauan itu sendiri dapat diartikan sebagai suatu kegiatan mengamati dan
melihat perkembangan dan hasil dari suatu kegiatan/usaha yang direncanakan.
• Biasanya pemantauan dilakukan dengan pengumpulan informasi mengenai
semua perubahan yang relevan secara berkala, misalnya setiap hari, minggu,
bulan, tri wulan, atau tahun.
• Sementara penilaian atau evaluasi merupakan kegiatan untuk mengkaji
sejauhmana keberhasilan dari suatu kegiatan atau usaha yang sudah
dilaksanakan.
• Penilaian biasanya dilakukan pada pertengahan dan akhir suatu kegiatan/usaha
atau bias juga pada waktu lain sesuai dengan kesepakatan yang telah
dijadwalkan.
Dinamika Kelompok
Dinamika kelompok (group dinamics) adalah studi ilmiah menyangkut interaksi
dalam kelompok-kelompok kecil.
Dalam proses pemecahan masalah, terdapat tiga tahap, yaitu :
a. Tahap orientasi ; para anggota saling bertanya dan memberi informasi
b. Tahap evaluasi ; para anggota membahas informasi, bertukar pendapat
c. Tahap kontrol ; para anggota menyarankan jalan keluar, mencapai kesimpulan
Dalam dinamika kelompok bisa dilihat kedudukan individu dalam jaringan
komunikasi, seperti digambarkan sebagai berikut :
Pola Lingkaran
Pemimpin
Pola Roda
Pemimpin
Pola Rantai
Pemimpin
Pola “Y”
Pada pola lingkaran, setiap orang memiliki kesempatan yang sama untuk
berkomunikasi dengan orang lain. Pada model ini, kadar produktivitas rendah tapi
taraf kepuasan tinggi. Lebih cepat menyesuaikan diri dengan tugas-tugas baru
dibandingkan dengan pola-pola lainnya.
Pada pola roda, rantai, dan “Y”, orang yang berada di tengah memiliki kesempatan
terbanyak untuk berkomunikasi, sedang orang lainnya hanya memiliki kesempatan
yang terbatas.
Pola roda menunjukkan kadar produktivitas tinggi namun taraf kepuasan kelompok
rendah.
Dinamika kelompok juga mempelajari kedekatan atau jarak sosial antar individu
dalam kelompok. Khusus untuk ini lebih banyak dipelajari dalam sosiometri yaitu
suatu bidang keahlian dalam psikologi yang mempelajari, mengukur, dan membuat
diagram hubungan sosial yang ada pada kelompok-kelompok kecil. Biasanya
digambarkan dalam bentuk-bentuk sosiodiagram.
Contoh sosiodiagram yang menunjukkan struktur dari sebuah kelompok kecil
sebagai berikut :
A B
F C
E D
= Daya tarik positif, rasa senang = Ketidaksenangan
Riwayat Hidup Ketua Pengusul dan Anggota
Ketua Pengusul
A. IDENTITAS DIRI
1 Nama Lengkap (dengan gelar) Idris Sardi, S.P, M.Si
2 Jabatan Fungsional Lektor
3 N I P 197008181999031002
4 N I D N 0018087001
5 Tempat dan Tanggal Lahir S. Pelanduk Inhil Riau, 18 Agustus
1970
6 Alamat Rumah Jl. H. Ibrahim No. 048 Rt. 019
Kelurahan Rawasari Kecamatan
Alam Barajo Kota Jambi
7 Nomor Telepon/HP 08127856870
8 Alamat Kantor Fakultas Pertanian Universitas Jambi
Kampus Pinang Masak Jln Raya Jambi
Muara Bulian Mandalo Darat Km 15
Jambi
9 Nomor Telepon/Faks (0741) 583051
10 Alamat e-mail [email protected]
11 Mata Kuliah Yang diampu 1. Sosiologi Perdesaan dan
Pertanian
2. Sosiologi Ekonomi
3. Sosiologi Kehutanan
4. Psikologi Sosial
5. Ekologi Manusia
6. Ilmu Sosial Budaya Dasar
7. Pengembangan Masyarakat
Agribisnis
8. Pengembangan Masyarakat
Sekitar Hutan dan Orang Rimba
9. Dasar Dasar Manajemen
B. RIWAYAT PENDIDIKAN
S1 S2 S3
Nama Perguruan
Tinggi
Universitas Jambi Sekolah
Pascasarjana IPB
-
Bidang Ilmu Penyuluhan dan Sosiologi Pedesaan Komunikasi
Komunikasi
Pembangunan
– Ekologi Politik Pembangunan
Pertanian dan
Pedesaan
Tahun Masuk – Lulus 1989-1996 2007-2010 -
Judul
Skripsi/Tesis/Disertasi
Analisis Situasi Tenaga
Kerja Wanita Pemetik
Teh di PT. Perkebunan
VIII Kayu Aro
Kabupaten Kerinci
Propinsi Jambi
Konflik Sosial
Dalam
Pemanfaatan
Sumberdaya Hutan
(Studi Kasus Di
Taman Nasional
Bukit Dua Belas
Propinsi Jambi)
-
Nama Pembimbing Ir. Rasudin Sihotang,
M.S.
Ir. Rosyani, M.S.
Dr. Ir. Rilus A.
Kinseng, MA
Ir. Said Rusli, MA
-
C. PENGALAMAN PENELITIAN
Tahun Judul Penelitian Ketua/
Anggota Tim Sumber Dana
2017 Social Mapping and Community
Engagement di sekitar wilayah operasi
PT. Hexindo di Propinsi Jambi
Ketua PT. Geoservice
Jakarta – PT. Hexindo
Jakarta
2017 Studi Karakteristik Desa di Sekitar
Kawasan TAHURA Rang Kayo Hitam
Jambi Maret - Juni 2017
Anggota /
Tenaga Ahli
Perkumpulan Gita
Buana Jambi - MCA
Indonesia Window I
2017 -
2018
Analisis Bentang Alam untuk
Penyusunan Dokumen Sistem
Pengelolaan Lingkungan dan Sosial
Dalam Proyek Kreativitas Restorasi
Berbasis Komunitas Di Bentang Alam
Ekosistem Berbak Kabupaten Muaro
Jambi Dan Kabupaten Tanjung Jabung
Timur Provinsi Jambi
Anggota /
Tenaga Ahli
Perkumpulan Walestra
jambi - MCA
Indonesia Window II
2016 Pemetaan Sosial Masyarakat Sekitar
Area Eksplorasi PT. Pertamina Jambi Anggota Pusat Studi CSR
Universitas Jambi
– PT. Pertamina
Jambi 2015 Social Engagement Assesment in the villages
around Bukit Tiga Puluh Restoration Area
Ketua WWF Indonesia
2015 Studi Penyusunan Dokumen UKL-UPL
Geothermal Energy Exploitation di
Kabupaten Kerinci
Anggota PT. Pertamina
Geothermal
Energy –
Universitas
Sriwijaya –
Universitas Jambi 2013 -
2014
Studi Identifikasi Area dan Masyarakat
Untuk Rencana Pencetakan Sawah di
Propinsi Jambi
Wet Rice Field Development
Contruction December 2013 – February
2014
Anggota /
Tenaga Ahli Dinas Pertanian
Tanaman Pangan
Propinsi Jambi
2013 Studi Penyusunan Perencanaan
Pengembangan Agribisnis Perdesaan di
Kabupaten Tanjung Jabung Barat
Propinsi Jambi
Study for Composing of Villages
Agribusiness
Ketua BAPPEMDAL
Kabupaten
Tanjung Barat
2012 Studi Penyusunan Perencanaan
Pembangunan Perdesaan di Kabupaten
Tanjung Jabung Barat Propinsi Jambi
Ketua BAPPEMDAL
Kabupaten
Tanjung Barat
2013 -
2014
Studi Pengembangan Inisiatif
Pembangunan dan Pengembangan
Hutan Adat Desa Baru Kibul dan Desa
Tanjung Beringin Kabupaten Merangin
Propinsi Jambi
Ketua Flora Fauna
International –
Yayasan Prakarsa
Madani
2012 -
2013
Studi Penggalian Inisiatif Pembentukan
Hutan Adat Desa Baru Kibul dan Desa
Tanjung Beringin
Ketua Flora Fauna
International –
Yayasan Prakarsa
Madani
2012 Social Mapping di Daerah Penghasil
Migas Propinsi Jambi
Ketua / Tenaga
Ahli
ICSD Jakarta – BP
MIGAS
2012 Studi Pemantauan Pengelolaan
Lingkungan di Area Eksplorasi Minyak
Bumi PT. Petrochina Jabung Ltd
Propinsi Jambi
Anggota PT. Radiant Utama
Interinsco Tbk Jakarta
2011 -
2012
Studi Penyusunan UKL-UPL Area
Eksplorasi Minyak Bumi PT. Pertamina
Propinsi Jambi
Anggota PT. Radiant Utama
Interinsco Tbk Jakarta
2011 Social Assessment Dampak Sosial
Ekonomi Terhadap Masyarakat Sekitar
Perkebunan Kelapa Sawit PT. DAS dan
PT. Regunas Asian Agri Group di
Propinsi Jambi
Anggota PT. Dasa Anugerah
Sejati and PT.
Rigunas Agro Utama
(Asian Agri Group)
2011 Studi Praktek dan Persepsi Masyarakat
Desa Terhadap Hutan Desa dan Hutan
Adat di Propinsi Jambi
Ketua World Agroforestry
Centre/ International
Centre for Research in
Agroforestry (ICRAF)
Southeast Asian
Indonesia
2011 Conflict and Potential Conflict
Assessment in Tanjung Jabung Barat
District of Jambi Province
Anggota World Agroforestry
Centre/ International
Centre for Research in
Agroforestry (ICRAF)
Southeast Asian
Indonesia
2010 -
2011
Studi Penyusunan Dokumen
Pengelolaan dan Pemantauan
Lingkungan di Area Tanki BBM
PT. Wirakarya Sakti Propinsi Jambi
Anggota PT. Wirakarya Sakti
Jambi – Pusat Studi
Lingkungan
Universitas Jambi
2010 Studi Penyusunan Master Plan
Pengelolaan DAS Batanghari
Anggota BP DAS Propinsi
Jambi
2010 Study of Land Tenure System in
Merangin District of Jambi Province
Ketua World Agroforestry
Centre/ International
Centre for Research in
Agroforestry (ICRAF)
Southeast Asian
Indonesia
2010 Studi Penyusun Master Plan
Pengelolaan Hutan Tanaman Rakyat
(HTR) di Kabupaten Sarolangun
Propinsi Jambi
Anggota Sumatera Sustainable
Support ( SSS
PUNDI)
2009 Research of Sustainable livelihood
options and carbon rights for efficient
and fair emission reduction in the
Central Kalimantan Ex-Mega Rice
Project
Anggota World Agroforestry
Centre/International
Centre for Research in
Agroforestry (ICRAF)
Southeast Asian
Indonesia
2006 Studi Makro Karakteristik Wilayah di
Kawasan Pantai Propinsi Jambi
Anggota Yayasan Gita Buana
Jambi
2006 Studi Penguatan Kapasitas Pemangku
Kepentingan Tingkat Lokal di Sekitar
Pengelolaan Lahan Basah Pantai Timur
Taman Nasional Berbak Kabupaten
Tanjung Jabung Timur, Pebruari – April
2006
Anggota Yayasan Gita Buana
Jambi
2015 Studi Penyusunan Rencana Peningkatan
Pengelolaan Lahan Sawah di Propinsi
Jambi - Northerm Sumatera Irrigated
Agriculture Sector Project (NSIASP)
Anggota C. LOTTI &
Associate Jakarta /
PT. Sehat Pratama
Sejati Management &
Engineering
Consultant Jakarta
2005 Studi Penyusunan Land Profil
Kabupaten Merangin dan Kabupaten
Anggota Dinas Perkebunan
Jambi Province
Tebo Propinsi Jambi
2005 Studi Pembangunan di Kabupaten Tebo
Propinsi Jambi
Anggota Komunitas Konservasi
Indonesia (KKI)
Warsi Jambi –
BAPPEDA Kabupaten
Tebo – Lembaga
Penelitian Universitas
Jambi
2005 Studi Penggalian Data Dasar untuk
Perencanaan Program Pengelolaan
Sumberdaya Alam dan Ekonomi
Alternatif Masyarakat Sekitar Lahan
Basah Kabupaten Tanjung Jabung
Timur Propinsi Jambi
Anggota Yayasan Gita Buana
Jambi
2005 Penyusunan Profil Kota Jambi Anggota BAPPEDA Kota
Jambi
2004 Studi Penyusunan Rencana Pengelolaan
Kawasan Hutan di Kabupaten
Batanghari Propinsi
Anggota Dinas Kehutanan
Kabupaten Batanghari
– Lembaga Penelitian
Universitas Jambi
2004 Survey Sosial Ekonomi dan Budaya
Masyarakat Sekitar Kawasan Taman
Nasional Kerinci Seblat (TNKS),
Taman Nasional Bukit Tiga Puluh
(TNBT), dan Taman Nasional Berbak
(TNB) Wilayah Provinsi Jambi
Anggota BP-DAS Jambi
Province – Pusat Studi
Kehutanan Universitas
Jambi
2003 Promoting The River Basin And
Ecosystem Approach for Sustainable
Management of Southeats Asian
Lowland Peatswamp Forests (AHL –
Project)
Anggota Wetland International
Indonesia Programme
2003 Study of Community’s Opinion toward
Climate Change Forest and Peatland in
Indonesia Program (CCFPI)
Anggota Wetland International
Indonesia Programme
– Laboratorium
Sosiologi Pedesaan
Fakultas Pertanian
Universitas Jambi
2002 Penelitian Dinamika Adat Jambi Anggota Lembaga Adat
Propinsi Jambi
2002 Penelitian Dinamika Adat Jambi Anggota Lembaga Adat
Propinsi Jambi
2001 Studi Penyusunan Perencanaan
Pengelolaan Kawasan 7 Ex HPH di
Propinsi Jambi
Anggota Dinas Kehutanan
Propinsi Jambi –
Lembaga Penelitian
Universitas Jambi
2001 Research for Local Level Institutions in Anggota World Bank
Jambi Province
2000 Proyek Penelitian Inventarisasi
Sumberdaya Alam dan Potensi Pantai
Timur Propinsi Jambi
Anggota BAPPEDA Propinsi
Jambi – Laboratorium
Sosiologi Pedesaan
Fakultas Pertanian
Universitas Jambi
2000 Preliminary Survey of Joint Forest
Management in Jambi Province
Anggota CIFOR (Centre for
International Forestry
Research) Indonesia
Programme
D. PENGALAMAN PENULISAN ARTIKEL ILMIAH
Tahun Judul Penerbit/Jurnal
2012 Studi Kebijakan – Penguatan Tenurial
Masyarakat Dalam Penguasaan Hutan
World Agroforestry Centre –
Perkumpulan Pembaharuan
Hukum yang Berbasiskan
Masyarakat dan Ekologi
(HuMA) – Packard Foundation
2011 Hot spots of Confusion : contested policies and
conpeting carbon claims in the peatlands of
central Kalimantan, Indonesia
International Forestry Review
Vol. 13
Analisis Dinamika Penduduk Dalam Kaitannya
Dengan Ketahanan Pangan Dan Tantangan
Pembangunan Pertanian Di Propinsi Jambi
Tinjauan Sosiologi Lingkungan Dalam
Pengelolaan Hutan Adat Di Desa Baru
Pangkalan Jambu Kabupaten Merangin Propinsi
Jambi
Kepemimpinan Dan Struktur Sosial Masyarakat
Desa Telentam Kabupaten Merangin Propinsi
Jambi
Tanda-Tanda Informasi Dan Pengaruhnya Dalam
Proses Komunikasi
Dinamika Penduduk Sebagai Salah Satu
Tantangan Pembangunan Pertanian Di Propinsi
Jambi
Semua data yang saya isikan dan tercantum dalam biodata ini adalah benar dan dapat
dipertanggungjawabkan secara hukum. Apabila dikemudian hari ternyata dijumpai
ketidaksesuaian dengan kenyataan, saya sanggup menerima risikonya. Demikian biodata ini saya
buat dengan sebenarnya untuk memenuhi salah satu persyaratan dalam pengajuan penelitian
kelompok.
Jambi, Oktober 2019
Yang menerangkan,
Idris Sardi, S.P, M.Si
NIP. 197008181999031002
Anggota I
A. Identitas Diri
1.1 Nama Lengkap Ir. Elwamendri, MSi
1.2 Jabatan Fungsional Lektor
1.3 NIP 19670509 199303 1 002
1.4 NIDN 0009056706
1.5 Tempat/Tanggal Lahir Payakumbuh/9 Mei 1967
1.6 Alamat Rumah Jln. Kapt. Pattimura No. 35 Rt 5 Rw 2 Kecamatan
Kota Baru Kota Jambi
1.7 Nomor Telepon/Faks -
1.8 Nomor HP 08127867553
1.9 Alamat Kantor Fakultas Pertanian Kampus UNJA Pinang Masak
KM-14 Mendalo Darat – Jambi
1.10 Nomor Telepon/Faks 0741-582907
1.11 Alamat e-mail [email protected]
1.12 Lulusan sudah
dihasilkan
1.13 Matakuliah yang
diampu
1. Ekonomi Mikro (S-1)
2. Pemberdayaan Masyarakat (S-1)
3. Kewirausahaan (S-1)
4. Kewirausahaan (D-3)
B. Riwayat Pendidikan
2.1 Program S-1 S-2
2.2 Nama PT Universitas Jambi IPB
2.3 Bidang Ilmu Pembangunan Pertanian Ilmu Ekonomi Pertanian
2.4 Tahun Masuk 1986 1997
2.5 Tahun Lulus 1992 2000
2.6 Judul
Skripsi/Tesis
Faktor-faktor yang
mempengaruhi
pemanfaatan lahan
pangan di PIR II NESS
Bajubang
Perdagangan karet alam antara
negara produsen utama dengan
Amerika Serikat
2.7 Nama
Pembimbing
1. Ir. Bakry Wahab
2. Prof. Dr. Ir. Zulkifli A
1. Dr. Ir. Bonar M Sinaga
2. Dr. Wilson Halomoan
3. Dr. Ir. Any Ratnawti
C. Pengalaman Penelitian dalam 5 tahun terakhir
No Tahun Judul Penelitian Pendanan
Sumber Jml (juta Rp)
1 2012 Model Kelembagaan
No Tahun Judul Penelitian Pendanan
Sumber Jml (juta Rp)
Pemanfaatan Hutan Tanaman
Rakyat Untuk Pengembangan
Korporasi Agribisnis Karet
Penelitian Prioritas Nasional
Masterplan Percepatan Dan
Perluasan Pembangunan
Ekonomi Indonesia 2011 – 2025
(Penprinas Mp3ei 2011-2025)
2
2013 Kajian Pengembangan Industri
Hilir di Provinsi Jambi.
Kerjasama Badan Penelitian
Pengembangan Provinsi Jambi
dengan Universitas Jambi
3
2013 Kajian Pengembangan Barang
Jadi Karet di Provinsi Jambi.
Kerjasama Dinas Perindustrian
Provinsi Jambi dengan
Universitas Jambi.
4
2012-
2014
Pengembangan Industri Hilir
Karet Di Provinsi Jambi
Penelitian Prioritas Nasional
Masterplan Percepatan Dan
Perluasan Pembangunan
Ekonom Indonesia 2011 – 2025
(Penprinas Mp3ei 2011-2025)
5
2014 FOREST
ECOSYSTEMSERVICE
VALUATIONSTUDY (EVS).
Green Initiativesfor a Smart
Tomorrow (GIST) Advisory in
collaboration with the United
Nations Office for REDD+
Coordination in Indonesia
(UNORCID)
6
2014 Survey Sosial Ekonomi
Masyarakat di dalam dan sekitar
Blok I REB 30. Frankfurt
Zoological Society (FZS) Jambi
melalui Yayasan Konservasi
Ekosistem Sumatera bekerja
sama dengan WWF Indonesia
melalui PT Alam Bukit 30
7 2015 Evaluasi Dampak Desa Mandiri
Pangan terhadap Perwujudan
No Tahun Judul Penelitian Pendanan
Sumber Jml (juta Rp)
Kemandirian Pangan di Provinsi
Jambi. Kersama Badan
Ketahanan Pangan Provinsi
Jambi dengan Universitas Jambi
8
2016 Studi Dampak Sosial PT. Tebo
Multi Agro. Kerjasama antara
PT. Jambi Lerstasi International
Consultant dengan PT. Tebo
Multi Agro
9
2016 Social Mapping PT. Pertamina
EP. ASSET 1 FIELD Jambi.
Pusat Studi corporate Social
Responsibility Universitas Jambi
D. Pengalaman Pengabdian kepada Masyarakat dalam 5 tahun terakhir
No Tahun Judul Pengabdian Pada Masyarakat Pendanan
Sumber Jml (juta Rp)
1 2016
Studi Diagnostik Desa Binaan Desa
Pematang Jering Kecamatan Jambi
Luar Kota Kabupaten Muaro Jambi
PNBP UNJA 9
2 2018
Penyuluhan Reklamasi Lahan Bekas
Tambang Emas Tanpa Izin di Desa
Baru Pangkalan Jambu Kabupaten
Merangin
PNBP UNJA 40
E. Publikasi Artikel Ilmiah dalam jurnal dalam 5 tahun terakhir
No Tahun Judul Nama Jurnal
1 2011 Analisis Distribusi Penguasaan
Lahan Pertanian di Kabupaten
Muaro Jambi
Prosiding Seminar Nasional
Hasil Penelitian Dosen
Pertanian “Menggali Potensi
Daerah dalam Rangka
Mewujudkan Ketahanan
Pangan Nasional” Jambi, 19
Februari 2011
(ISBN : 978-602-97051-4-0)
2 2011 Analisis Kebutuhan Lahan Pertanian
Pangan Abadi (LPPA) dalam Rangka
Mewujudkan Ketahanan Pangan
Beras di P. Jambi
Prosiding Seminar Nasional
Hasil Penelitian Dosen
Pertanian “Menggali Potensi
Daerah dalam Rangka
Mewujudkan Ketahanan
Pangan Nasional” Jambi, 19
No Tahun Judul Nama Jurnal
Februari 2011
(ISBN : 978-602-97051-4-0)
3 2011 Strategi Pembangunan Pertanian
Tanaman Pangan Kabupaten
Tanjung Jabung Timur
Prosiding Seminar Nasional
Hasil Penelitian Dosen
Pertanian “Menggali Potensi
Daerah dalam Rangka
Mewujudkan Ketahanan
Pangan Nasional” Jambi, 19
Februari 2011
(ISBN : 978-602-97051-4-0)
4 2011 Respon Petani dan lembaga
Pemasaran dalam Gerakan Nasional
Bokar Bersih dan Dampaknya
Terhadap Disparitas Harga berbagai
Mutu Bokar di Provinsi Jambi
Prosiding Seminar Nasional
dan Rapat Tahunan Dekan
Bidang Ilmu-Ilmu Pertanian
Badan Kerjasama Perguruan
Tinggi Negeri Wilayah Barat
ISBN : 978-979-8389-18-4
H. Perolehan HKI dalam 10 tahun terakhir
No Nama Pertemuan/Seminar Judul Artikel Ilmiah Tempat/Waktu
I. Pengalaman Merumuskan Kebijakan Publik
No Tahun Judul/Tema/Jenis Rekayasa Sosial
Lainnya yang Telah Diterapkan
Tempat
Penerapan
Respon
Masyarakat
1
2011 Penyusunan Rancangan Peraturan
Daerah tentang Pemberdayaan
Masyarakat
Provinsi Jambi
Draft Inisiatif
DPR, Komisi
IV
Proses
diajukan ke
Eksekutif
Provinsi
Jambi
Semua data yang saya isikan dan tercantum dalam biodata ini adalah benar dan dapat
dipertanggungjawabkan secara hukum. Apabila dikemudian hari ternyata dijumpai
ketidaksesuaian dengan kenyataan, saya sanggup menerima risikonya.
Demikian biodata ini saya buat dengan sebenarnya untuk memenuhi salah satu persyaratan
dalam pengajuan penelitian Kelompok Dosen Universitas Jambi dana PNBP FakultasPertanian
tahun 2018
Jambi, Oktober 2019
Ir. Elwamendri, M.Si
NIP.19670509 199303 1 002
Anggota 2
A. Identitas Diri
1. Nama Lengkap (dengan Gelar) Dr. Ir. A Rahman, M.S
2. Jabatan Fungsional Lektor
3. Jabatan Struktural -
4. NIP 195903021986031004
5. NIDN 0002035905
6. Tempat dan Tanggal Lahir Jambi, 2 Maret 1959
7. Alamat Rumah Jl. Dr. Purwadi Lrg. Excell RT/RW02/01
N0.16 Kelurahan Kenali Besar Kecamatan
Alam Barajo/Kota Baru, Jambi
8. No. HP 081366141427
9. Alamat Kantor Fakultas Pertanian UNJA Kampus Pinang
Masak Mendalo
10. Nomor Telepon/Faks (0741) – 583317
11. Alamat e-mail [email protected]/ [email protected]
12. Lulusan yang Telah Dihasilkan S1 = 2 orang S2= - orang S3= - orang
13. Mata Kuliah yang Diampu 1. Pemasaran Agribisnis
2. Perdagangan Internasional
3. Pengantar Agribisnis
4. Ekonomi Mikro
5. Ekonomi Produksi
6. Matematika
7. Matematika Ekonomi
8. Statistika
9. Pembiayaan Agribisnis
10. Kewirausahaan
11. Ekonomi Pertanian
12. Kependudukan
13. Metode Penulisan Ilmiah
14. Koperasi dan Kelembagaan Agribisnis
B. Riwayat Pendidikan
S-1 S-2 S-3
Nama Perguruan Tinggi Universitas Jambi Universitas
Gadjah Mada,
Universitas Sriwijaya,
Palembang
Yogyakarta
Bidang Ilmu Pertanian (Sosial Ekonomoi
Pertanian)
Pertanian (Ekonomi
Pertanian)
Pertanian (Agribisnis)
Tahun Masuk-Lulus 1979-1985 1989-2002 2012-2017
Judul
Skripsi/Tesis/Disertasi
Pengembangan usahatani Terpadu
di Indonesia
Penawaran dan Permintaan
Ekspor Karet
Alam SIR 20 di
Indonesia
Strategi Pengembangan Diversifikasi Usaha Rumah
Tangga Menuju Usahatani
Kelapa Sawit Plasma PIR
Berkelanjutan di Prov. Jambi
Nama
Pembimbing/Promotor
1. Ir. Bakry
Wahab
1. Dr. Ir. Iksan
Semaoen,
M.Sc.
2. Dr. Ir.
Tumari
Jatileksono,
M.Sc.
1. Prof. Dr. Ir. Imron
Zahri, M.S.
2. Dr. Ir. Laila Husin,
M.Sc.
3. Dr. Dessy Adriani, S.P.,
M.Si.
C. Pengalaman Penelitian dalam 5 Tahun Terakhir
No. Tahun Judul penelitian Pendanaan
Sumber Jumlah (Juta Rp)
1. 2016 Rancang Bangun
Diversifikasi Usaha Rumah
Tangga Petani Kelapa Sawit
Plasma di Kecamatan
Sungai Bahar Provinsi
Jambi
Dikti- 39.500.000-
D. Pengalaman Pengabdian Kepada Masyarakat dalam 5 Tahun Terakhir
No. Tahun Judul Pengabdian Pendanaan
Sumber Jumlah (juta Rp)
1. 2018 Aplikasi Teknis dalam
Analisis Usahatani dan Biaya
Pemasaran Sayuran dan Cabe
Mandiri -
E. Publikasi Artikel Ilmiah dalam Jurnal dalam 5 Tahun Terakhir
No. Judul Artikel Ilmiah Tahun Nama Jurnal
1. Faktor Penentu Besaran “Indeks K” dan
Penetapan Harga TBS Kelapa Sawit di
Provinsi Jambi
2018 Journal ofAgribusiness
and Local Wisdom
2. Determinant Factor of Household Bussines
Diversification of Palm Oil Plasma in
Bahar Region Jambi Province Indonesia
2017 Russian Journal of
Agricultural and Social
Science
3. Komitmen Pelaku Kemitraan terhadap
Efisiensi dan Keberlanjutan Usahatani
Kelapa Sawit Plasma
2015 Prosiding Seminar Lahan
Sub Optimal, Universitas
Sriwijaya
F. Pemakalah Seminar Ilmiah (oral presentation) dalam 5 Tahun Terakhir
No
.
Nama Pertemuan
Ilmiah/Seminar
Judul Artikel Ilmiah Waktu dan
Tempat
1. Seminar Nasional Lahan sub
Optiamal, Universitas
Sriwijaya 2015
Komitmen Pelaku
Kemitraan terhadap
Efisiensi dan
Keberlanjutan Usahatani
Kelapa Sawit Plasma
Palembang 8-9
Oktober 2015
G. Karya Buku dalam 5 Tahun Terakhir
No
.
Judul Buku Tahun Jumlah Halaman Penerbit
- - - -
H. Pengalaman Perolehan HKI dalam 10 Tahun Terakhir
No
.
Judul Buku Tahun Jumlah
Halaman
Penerbit
- - - -
I. Pengalaman Merumuskan Kebijakan Publik/Rekayasa Sosial Lainnya dalam 10 Tahun
Terakhir
No
.
Judul/Tema/Jenis
Rekayasa Sosial
Lainnya yang Telah
Ditetapkan
Tahun Tempat Penerapan Respons Masyarakat
Pedoman Penetapan
Harga TBS Provinsi
2010 Dinas Perkebunan
Provinsi Jambi
-Menerima
J. Penghargaan yang Pernah Diraih dalam 10 Tahun Terakhir (dari pemerintah, Asosiasi
atau Institusi Lainnya)
No Jenis Penghargaan Institusi Pemberi Penghargaan Tahun
1.
2.
3.
Semua data yang saya isikan dan tercantum dalam biodata ini adalah benar dan dapat
dipertanggungjawabkan secara hukum. Apabila di kemudian hari ternyata dijumpai
ketidaksesuaian dengan kenyataan, saya sanggup menerima resikonya.
Demikian biodata ini saya buat dengan sebenarnya untuk digunakan sebagaimana mestinya.
Jambi, Oktober 2019
Dr. Ir. A Rahman, M.S.
NIP. 19590302 198603 1 004
Anggota 3
A. Identitas Diri Anggota Peneliti
1 Nama Lengkap (dengan
gelar)
Siti Kurniasih, S.P., M.Si
2 Jabatan Fungsional -
3 Jabatan Struktural -
4 NIP/NIK/Identitas Lainnya 201605032003
5 NIDN -
6 Tempat dan Tanggal Lahir Karanganyar, 03 Juni 1989
7 Alamat Rumah Jl. SK.RD. Syahbudin Blok B No 3 Rt. 008 Kelurahan
Mayang Mangurai Kecamtana Alam Barajo Kota
Jambi
8 Nomor Telepon / Faks - / 085266702230
9 Alamat Kantor Fakultas Pertanian Jl. Jambi – Muara Bulian Km. 15
Mandalo Darat
10 Nomor Telepon / Faks 0741-582733
11 Alamat e-mail [email protected]
12 Lulusan yang telah
dihasilkan
-
13 Mata Kuliah yang di Ampu 1. Kimia Dasar
2. Matematika
3. Bahasa Indonesia
4. Fisika
5. Sosiologi Pertanian Pedesaan
6. Penyuluhan Pertanian
B. Riwayat Pendidikan
S1 S2
Nama Perguruan Tinggi Fakultas Pertanian
Universitas Jambi
Institut Pertanian Bogor
Bidang Ilmu Penyuluhan dan Komunikasi
Pertanian
Komunikasi Pembangunan
Pertanian dan Pedesaan
Tahun Masuk-Lulus 2007 – 2011 2012 – 2015
Judul
Skripsi/Thesis/Disertasi
Aktivitas Komunikasi pada
program SLPTT di
Kecamatan Sekernan
Proses Komunikasi Partisipatif
pada Program Bedah Rumah di
Provinsi Jambi
Nama
Pembimbing/Promotor
1. Aprolita, S.P., M.Si
2. Fuad Muchlis, S.P., M.Si
1. Dr. Ir. Djuara P Lubis, M.S
2. Dr. Ir. Basita Ginting S. M.S
C. Pengalaman Penelitian Dalam 5 Tahun Terakhir
No Tahun Penelitian Pendanaan
Sumber* Jml (Juta Rp)
1 2018 Strategi KOmunikasi Dalam
Meningkatkan Daya Saing
Kelembagaan Usaha Tani Padi
Sawah di Kabupaten Batanghari.
(Anggota)
Dana PNBP
Fakultas
40.000.000
2 2018 Kajian Efisiensi Teknis dan
Preferensi Resiko Produksi Petani
dalam Rangka Peningkatan
Produktivitas Usahatani Padi
Sawah di Kabupaten Bungo
Provinsi Jambi. (Anggota)
Dana PNBP
Fakultas
40.000.000
Tulisan sumber pendanaan PDM, SKW, Pemula, Fundamental, atau sumber lainnya
7. Ilmu Sosial Budaya Dasar
8. Dasar-Dasar Manajemen
9. Dasar Komunikasi
10. Pengembangan Masyarakat
11. Komunikasi Bisnis
12. Komunikasi Pertanian
D. Pengalaman Pengabdian Kepada Masyarakat Dalam 5 Tahun Terakhir
No Tahun Judul Pengabdian Kepada
Masyarakat
Pendanaan
Sumber* Jml (Juta Rp)
1
2
Tulisan Sumber Pendanaan IPTEKS-Sosbud, Vucer Multitahun Uji, Sibermas dll
E. Pengalaman Penulisan Artikel Ilmiah Dalam Jurnal Dalam 5 Tahun Terakhir
No Judul Artikel Ilmiah Tahun Nama Jurnal
1 Proses Komunikasi Partisipatif pada Program
Bedah Rumah di Provinsi Jambi 2014 Jurnal KMP INstitut Pertanian Bogor
2 Strategi Komunikasi Dalam
Meningkatkan Daya Saing
Kelembagaan Usaha Tani Padi Sawah
di Kabupaten Batanghari.
2018 Seminar Nasional
F. Pengalaman Perolehan HKI dalam 5-10 Tahun Terakhir
No Judul penelitian/Tema
HKI
Tahun Tempat Penerapan Respon
Masyarakat
1
2
G. Penghargaan yang Pernah Diraih dalam 10 Tahun Terakhir (dari pemerintah, asosiasi atau
institusi lainnya)
No Jenis penghargaan Institusi Pemberian
Penghargaan
Tahun
1
2
Semua data yang saya isikan dan tercantum dalam biodata ini adalah benar dan dapat
dipertanggung jawabkan secara hukum. Apabila di kemudian hari ternyata dijumpai
ketidaksesuaian dengan kenyataan, saya sanggup menerima risikonya. Demikian biodata ini saya
buat dengan sebenarnya untuk memenuhi salah satu persyaratan dalam pengajuan dana penelitian
dosen pemula dana DIPA Fakultas Pertanian UNJA tahun 2017.
Jambi, Oktober 2019
Siti Kurniasih, SP., M.Si
NIK. 201605032003
LAPORAN AKHIR
PROGRAM PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT (PPM)
PNBP FAKULTAS PERTANIAN
\
PENYULUHAN PACKAGING DAN JEJARING PASAR HORTIKULTURA DI
PONDOK PESANTREN AL MUTTAQIN YAYASAN ASSY’ARIYAH DESA IBRU
KECAMATAN MESTONG KABUPATEN MUARO JAMBI PROVINSI JAMBI
OLEH:
Zakky Fathoni, S.P.M.Sc NIDN: 0008098103
Prof. Dr. Ir. Zulkifli Alamsyah, M.Sc NIDN: 0009085612
Ardhiyan Saputra, S.P, M.Si NIDN: 0009107904
Endy Effran, S.P, M.Si NIDK: 1510031002
Dibiayai oleh :
Dana PNBP Lembaga Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat
Universitas Jambi pada Fakultas Pertanian Tahun Anggaran 2019
Nomor: SP- DIPA- 042.01.2.400950/2019
Tanggal 05 Desember 2018
FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS JAMBI
2019
i
ii
RINGKASAN
Zakky Fathoni, Zulkifli Alamsyah, Ardhiyan Saputra, Endy Effran.
Penyuluhan Packaging dan Jejaring Pasar Hortikultura di Pondok
Pesantren Al Muttaqin Yayasan Asy ‘Ariyah Desa Ibru Kecamatan Mestong
Kabupaten Muaro Jambi Provinsi Jambi.
Pengabdian kepada masyarakat (PPM) ini akan dilaksanakan di Desa Ibru
tepatnya di Pondok Pesantren Al-Muttaqin Yayasan Asy’ariyah dengan
responden yaitu murid di sekolah tersebut. Adapun tujuan dilaksanakannya
pengabdian ini adalah dengan upaya pembinaan dalam aspek input, proses
produksi dan pengolahan serta pemasaran maka diharapkan manfaat yang akan
diterima atau didapat oleh Desa Ibru adalah terbentuknya jejaring pasar dan
pengemasan produk hortikultura
Kata kunci: Penyuluhan, Packaging, Jejaring Pasar
iii
PRAKATA
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT atas terlaksananya kegiatan
pengabdian meskipun masih terdapat beberapa rangkaian kegiatan pengabdian
tersebut yang belum terlaksana. Pada kegiatan pelaksanaan pengabdian dilakukan
bersama Tim dan Kepala Sekolah Pondok Pesantren.
Kami juga mengucapkan terimakasih kepada pihak pihak terkait khususnya
Pondok Pesantren Al-Muttaqin Yayasan Asy’ariyah Desa Ibru yang telah mendukung
dan memfasilitasi kegiatan pengabdian ini sehingga dapat terlaksana dengan baik.
Dalam proses pelaksanaannya, Tim memohon saran dan masukkan agar
pelaksanaan pengabdian pada kesempatan berikut dapat terlaksana dengan baik.
Jambi, Oktober 2019
Tim
iv
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN PENGESAHAN .................................................................... i
RINGKASAN ............................................................................................. ii
PRAKATA .................................................................................................. iii
DAFTAR ISI .............................................................................................. iv
DAFTAR TABEL ...................................................................................... v
DAFTAR LAMPIRAN .............................................................................. vi
I. PENDAHULUAN .................................................................................. 1
1.1 Analisis Situasi ............................................................................... 1
1.2 Permasalahan Mitra ........................................................................ 3
II. TARGET DAN LUARAN ..................................................................... 4
2.1.Solusi. ............................................................................................. 4
2.2.Target Capaian Luaran ................................................................... 4
III. METODE PELAKSANAAN ................................................................ 6
3.1 Metode Pelaksanaan ....................................................................... 6
3.2 Hasil yang Diharapkan ................................................................... 6
3.3 Evaluasi Pelaksanaan Program ....................................................... 6
IV. KELAYAKAN UNIVERSITAS JAMBI .............................................. 7
4.1 Kinerja LPM Universitas Jambi ..................................................... 7
4.2 Kualifikasi Tim Pengabdian ........................................................... 7
4.3 Fasilitas Perguruan Tinggi .............................................................. 8
V. HASIL DAN LUARAN YANG DICAPAI ........................................... 9
VI. RENCANA TAHAPAN BERIKUTNYA…………………………….. 10
VII. KESIMPULAN DAN SARAN ……………………………………… 11
Daftar Pustaka .............................................................................................. 12
Lampiran ...................................................................................................... 13
v
DAFTAR TABEL
Tabel Halaman
1. Target Capaian Luaran ........................................................................ 5
2. Realisasi Kegiatan PPM ...................................................................... 6
3. Anggota Tim Pelaksana ...................................................................... 8
vi
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran Halaman
1. Peta Lokasi Daerah Pengabdian .......................................................... 12
2. Surat Tugas.......................................................................................... 13
3. Daftar Isian .......................................................................................... 14
4. Daftar Hadir ........................................................................................ 15
5. Dokumentasi ....................................................................................... 16
6. Materi penyuluhan .............................................................................. 19
7. Sertifikat pemakalah seminar pengabdian .......................................... 20
7
I. PENDAHULUAN
1.1 Analisa Situasi
Agribisnis adalah bisnis berbasis usaha pertanian atau bidang lain yang mendukungnya, baik
di sektor hulu maupun di hilir. Penyebutan "hulu" dan "hilir" mengacu pada pandangan pokok
bahwa agribisnis bekerja pada rantai sektor pangan (food supply chain). Agribisnis mempelajari
strategi memperoleh keuntungan dengan mengelola aspek budidaya, pascapanen, proses
pengolahan, hingga tahap pemasaran. Pengertian Agribisnis Menurut Sjarkowi dan Sufri (2004):
Agribisnis adalah setiap usaha yang berkaitan dengan kegiatan produksi pertanian, yang meliputi
pengusahaan input pertanian dan atau pengusahaan produksi itu sendiri atau pun juga pengusahaan
pengelolaan hasil pertanian. Agribisnis, dengan perkataan lain, adalah cara pandang ekonomi bagi
usaha penyediaan pangan. Sebagai subjek akademik, agribisnis mempelajari strategi memperoleh
keuntungan dengan mengelola aspek budidaya, penyediaan bahan baku, pascapanen, proses
pengolahan, hingga tahap pemasaran. Dengan adanya agribisnis maka produk pertanian perlu
diperlakukan secara khusus.
Sayuran dan buah-buahan dikenal sebagai hasil pertanian yang mudah rusak (busuk,
perishable). Data mengenai jumlah kerusakan pasca panen sayuran/buah-buahan di Indonesia
belum diketahui secara pasti, namun data yang dikumpulkan diperkirakan bahwa kerusakan
tersebut mencapai lebih dari 25%. Kerusakan tersebut terutama disebabkan karena penenganan
pasca panen (termasuk pengemasan dan pengangkutan) yang kurang baik, suhu rata-rata harian dan
kelembaban udara di Indonesia yang cukup tinggi, serta belumadanya system pengawetan yang
memadai yang diterapkan untuk komoditi tersebut.
Secara umum pengemasan adalah suatu cara atau perlakuan pengamanan terhadap
bahan/produk agar supaya bahan/produk baik yang belum maupun yang sudah mengalami
pengolahan sampai ke tangan konsumen dengan selamat. Di dalam pelaksanaan pengemasan terjadi
gabungan antara seni, ilmu dan teknologi penyiapan bahan untuk pengangkutan dan penjualan,
karena pengemasan harus mampu melindungi bahan yang akan dijual dan menjual bahan yang akan
dilindungi. Pengemasan disebut juga pembungkusan, pewadahan atau pengepakan memegang
peranan penting dalam pengawetan bahan hasil pertanian. Pada umumnya pengemasan berfungsi
untuk menepatkan bahan atau hasil pengolahan atau hasil industri berada dalam bentuk-bentuk yang
memudahkan penyimpanan, pengangkutan dan distribusi ke masyarakat pembeli. Dengan adanya
8
ciri atau sifat khusus produk pertanian maka perlu penanganan secara khusus pula agar produk
tersebut bisa cepat sampai pada konsumen, yaitu dengan melalui pemasaran.
Pemasaran produk pertanian yang efisien jika tidak dipasarkan akan diolah menjadi
pengolahan hasil pertanian. Kegiatan pertanian tersebut harus memiliki strategi khusus agar
pemasaran berjalan dengan baik. Pemasaran hasil pertanian adalah kegiatan bisnis dimana menjual
produk berupa komoditas pertanian sesuai dengan kebutuhan dan keinginan konsumen, dengan
harapan konsumen akan puas dengan mengkonsumsi komoditas tersebut. Hal itu bisa mencakup
perpindahan barang atau produk pertanian dari produsen kepada konsumen akhir, baik input
ataupun produk pertanian itu sendiri. Berikut strategi khusus pemasaran hasil pertanian agar
berjalan dengan baik.
Dalam usaha agribisnis, pemasaran produk pertanian yang efisien menjadi kunci utama agar
produk pertanian bisa sampai ke pasar atau konsumen akhir. Namun sayangnya. Sistem pemasaran
yang berlangsung di Indonesia belum bisa berjalan secara efektif dan efisien.Banyaknya perbedaan
harga atau marjin pemasaran yang relatif besar masih menjadi tantangan utama dalam pemasaran
hasil pertanian. Dalam kegiatan pemasaran, seringkali dijumpai rantai pemasaran yang panjang
sehingga banyak pelaku pemasaran yang terlibat di dalamnya. Hal inilah yang menyebabkan
tingginya akumulasi keuntungan yang diambil dari setiap pelaku pemasaran. Harga yang diterima
petani sebagai produsen dan yang dibayarkan oleh konsumen akhir akan berbeda signifikan. Maka
dari itulah, petani harus bisa memilih rantai terpendek dalam memasarkan produknya. Selain itu,
petani juga harus bisa menentukan sendiri harga jual produknya jika dipasarkan langsung ke
konsumen akhir. Untuk memaksimalkan potensi agribisnis ini, dibutuhkan strategi yang tepat dan
efektif dalam pemasarannya.
Untuk itu perlu adanya suatu sosialisasi dan penyuluhan tentang agribisnis secara
keseluruhan pada masyarakat, salah satunya adalah di Desa Ibru Kecamatan Mestong dimana
terdapat pondok pesantren Al-Muttaqin Yayasan Asy’Ariyah. Pada pesantren ini terdapat produk
hasil pertanian hortikultura yang berpontensi sehingga perlu adanya pengetahuan tentang konsep
agribisnis khususnya untuk pengemasan dan pengembangan jaringan pasar produk pertanian
tanaman hortikultura.
1.2. Permasalahan Mitra
9
Pada pondok pesantren Al-Muttaqin Yayasan Asy’Ariyah Desa Ibru Kecamatan Mestong
terdapat produk pertanian yang dihasilkan oleh para santrinya, maka perlu adanya suatu penyuluhan
agribisnis agar produk yang dihasilkan dapat bernilai ekonomis terutama pada peckaging dan
pengembangan jejaring dalam hal pemasarannya. Berdasarkan hasil pengamatan di lapangan
diketahui permasalahan sebagai berikut :
1. Minimnya pengetahuan santri tentang konsep agribisnis.
2. Minimnya pemahaman santri dalam hal pengelolaan produk hasil pertanian.
3. Belum tersedianya lembaga pendamping bagi santri dalam melakukan pengemasan dan
perluasan jejaring pasar
II. SOLUSI DAN TARGET LUARAN
2.1 Solusi
Sesuai dengan permasalahan yang ada, solusi yang ditawarkan pada kegiatan
pengabdian masyarakat untuk mitra adalah:
1. Penyuluhan konsep agribisnis
2. Pelatihan pengolahan hasil produk pertanian
3. Pendampingan dalam melakukan packaging dan perluasan jejaring
Adapun tujuan kegiatan PPM yaitu :
10
a. Meningkatkan pengetahuan konsep-konsep agribisnis.
b. Pengetahuan dan keterampilan dalam pengelolaan produk pertanian yaitu . packaging dan
perluasan jejaring
Tabel 1. Hasil Berdasarkan Rencana Kegiatan
Rencana kegiatan Hasil
Penyuluhan konsep agribisnis
Pelaksanaan penyuluhan pada santri dan
masyarakat sekitar pondok pesantren
tentang konsep agribisnis
Pelatihan pengolahan hasil produk
pertanian
Memberikan pengetahuan dan pengalaman
tentang pengelolaan hasil produk pertanian
Pendampingan dalam melakukan
packaging dan perluasan jejaring
Adanya pendampingan dalam proses
pengemasan dan perluasan jejaring produk
hasil pertanian
2.2 Target Capaian Luaran
Target capaian luaran yang diharapakan dari kegiatan PPM adalah: (1) publikasi
ilmiah di jurnal; (2) peningkatan pengetahuan, pemahaman dan keterampilan pengelolaan hasil
pertanian; dan (3) Program pendampingan yang kontinyu. Rencana target capaian luaran dapat
dilihat pada tabel 2.
Tabel 2. Target Capaian Luaran
No Jenis Luaran Indikator
1 Publikasi ilmiah di jurnal/prosiding Draft
2 Publikasi pada media massa (cetak/elektronik) Tidak ada
3 Peningkatan omzet pada mitra yang bergerak dalam Tidak ada
bidang ekonomi
11
4 Peningkatan kuantitas dan kualitas produk Tidak ada
5 Peningkatan pemahaman dan ketrampilan Ada
Masyarakat
6 Peningkatan ketentraman/kesehatan masyarakat Tidak ada
7 Jasa, model, rekayasa sosial, sistem, produk/barang Ada
8 Hak kekayaan intelektual Tidak ada
9 Buku ajar Tidak ada
III. METODE PELAKSANAAN
3.1 Metode Pelaksanaan
Dari solusi- solusi diatas akan dilakukan serangkaian langkah manajemen proses yang
terdiri dari Persiapan, Pelaksanaan, Monitoring, Evaluasi dan Revisi.
Tabel 3. Kegiatan PPM
12
No Jenis Kegiatan Penanggung Jawab kegiatan
1 Survey lapangan untuk melakukan analisis audiens
(studi kebutuhan), pengumpulan data sekunder dan
primer.
- Tim Pelaksana
Pengabdian pada
masyarakat
2 Pembuatan rancangan penyuluhan, pelatihan dan
pendampingan
Tim Pelaksana PPM
3 Pelaksanaan Penyuluhan dan pelatihan Tim Pelaksana PPM dan
pakar
4 Pendampingan kegiatan packaging dan perluasan
jejaring
Tim Pelaksana PPM
3.2 Kontribusi Mitra
Kontribusi mitra dalam pelaksanaan PPM adalah sebagai berikut :
a. Mengumpulkan peserta penyuluhan dan pelatihan
b. Menyediakan tempat untuk mengadakan penyuluhan dan pelatihan
c. Menyediakan peralatan yang menunjang kegiatan penyuluhan dan pelatihan
3.3 Evaluasi Pelaksanaan Program
Evaluasi pelaksanaan program dilakukan dengan metode:
1) Memberikan praktek kerja untuk mengetahui pemahaman tentang teori yang diberikan
2) Melakukan pendampingan dan konsultasi terhadap kegiatan packaging dan perluasan
jejaring
IV. KELAYAKAN UNIVERSITAS JAMBI
4.1 Kinerja LPM Universitas Jambi
Pelaksanaan kegiatan pengabdian pada masyarakat (PPM) universitas Jambi
mengarahkan program untuk diterapkan dikalangan masyarakat khususnya masyarakat petani.
Penerapan kegiatan PPM menyebar pada beberapa disiplin ilmu yaitu bidang pertanian,
peternakan, ekonomi, sains dan teknologi serta pendidikan. Sejalan dengan program yang
biasa dilakukan oleh Lembaga Pengabdian pada masyarakat (LPM) Universitas Jambi,
13
rencana program PPM yang diusulkan ini berupa Pelatihan dan penyuluhan tentang konsep
agribisnis khususnya pada packaging dan perluasan jejaring
4.2. Kualifikasi Tim Pengusul
Berkaitan dengan rencana pengabdian pada masyarakat yang diusulkan ini, para
pelaksana program dari LPM Universitas Jambi yang menjadi pengusul program memiliki
relevansi keahlian dengan substansi program berlatar belakang akademis yang berkaitan
dengan isi kegiatan pengabdian yang diusulkan. Ketua, anggota dan tenaga tambahan
mahasiswa berlatar belakang akademis yang berkaitan dengan isi kegiatan pengabdian yang
diusulkan. Ketua dan anggota berlatar belakang bidang pemasaran agribisnis dan
kewirausahaan yang dibuktikan dari hasil penelitian dan pengabdian masyarakat yang
dilakukan senantiasa mengkaji persoalan agribisnis dan kewirausahaan Selain itu mata kuliah
yang diampu pada pembelajaran di kampus berkaitan erat dengan rencana kegiatan
pengabdian pada masyarakat yaitu pemasaran agribisnis dan kewirausahaan.
Ketua tim pengusul berlatar belakang akademik di bidang agribisnis khususnya
dibidang ilmu pemasaran agribisnis dan penyuluhan yang mengampu matakuliah Dasar
manajemen, pengantar agribisnis, komunikasi pertanian, kewirausahaan, koperasi pertanian
dan sosiologi pertanian dan pedesaan. Anggota tim pengusul terdiri dari tiga orang dosen
yang berlatar belakang akademis dengan keahlian dibidang agribisnis dan penyuluhan
pertanian.
Tabel 4. Anggota Tim Pelaksana
No Nama Jabatan Pengalaman/Keahlian
1 Zakky Fathoni, S.P., M.Sc Ketua Ekonomi pertanian
2 Prof. Dr. Ir. Zulkifli A, M.Sc Anggota 1 Ekonomi Pertanian
3 Ardhiyan Saputra, S.P, M.Si Anggota 2 Ekonomi Pertanian
4 Endy Effran, S.P., M.Si Anggota 3 Agribisnis
4.3. Fasilitas Perguruan Tinggi
14
Universitas Jambi memiliki sarana penunjang untuk kegiatan pengabdian kepada
masyarakat. Universitas Jambi (2017) melaporkan bahwa luas total bangunan yang dimiliki
oleh universitas Jambi adalah sebesar 32.043 M2, dengan peruntukan terdiri dari ruang kuliah
(8.283 m2), ruang dosen (4.623 m2), ruang administrasi (12.243 m2), ruang laboratorium
(4.979 m2) dan ruang perpustakaan (1.915 m2). Lembaga
penelitian dan Pengabdian kepada masyarakat memiliki gedung dengan luas 763 m2 sebagai
pusat administrasi kegiatan penelitian dan pengabdian kepada masyarakat di Universitas
Jambi. Fasilititas lain yang dimiliki oleh Universitas Jambi adalah Lembaga Pengembangan
Teknologi Informasi dan Komunikasi (LPTIK) yang merupakan pusat pelayanan teknologi
informasi dan Devisi data.
V. HASIL DAN LUARAN YANG DICAPAI
Kegiatan pengabdian dilaksanakan pada tanggal 03 Agustus 2019 di Desa Ibru Kecamatan
Mestong Kabupaten Muaro Jambi, lebih spesifik di Pondok Pesantren Al-Muttaqin Yayasan
Asy’ariyah. Adapun sasaran kegiatan pengabdian ini adalah para siswa yang ada pada pondok
pesantren tersebut.
Pengabdian ini bertujuan memberikan pembinaan dalam aspek input, proses produksi dan
pengolahan serta pemasaran maka diharapkan manfaat yang akan diterima atau didapat oleh Desa
Ibru adalah terbentuknya jejaring pasar dan pengemasan produk hortikultura.
Target capaian luaran yang diharapakan dari kegiatan PPM adalah: (1) publikasi ilmiah di
jurnal dan media Online; (2) peningkatan pengetahuan, pemahaman dan keterampilan pengelolaan
hasil pertanian; dan (3) Program pendampingan yang kontinyu.
.
15
16
VI. RENCANA TAHAPAN BERIKUTNYA
Adapun rencana tahapan selanjutnya adalah para siswa mendapatkan pembinaan dalam aspek
input, proses produksi dan pengolahan serta pemasaran maka diharapkan manfaat yang akan
diterima atau didapat oleh para siswa dapat diterapkan pada Desa Ibru yaitu terbentuknya jejaring
pasar dan pengemasan produk hortikultura dan mampu mengembangkan pengolahan hasil,
pemasaran dan memperluas jejaring pasar.
17
VII. KESIMPULAN DAN SARAN
7.1. Kesimpulan
Adapun kesimpulan dari pelaksanaan kegiatan pengabdian ini adalah :
1. Para siswa mengetahui dan memahami pengelolaan input, proses produksi dan pengolahan
hasil lebih lanjut serta mampu membentuk jaringan pasar.
2. Para siswa diharapkan dapat mengembangkan pengetahuan yang telah didapat pada
daerahnya terutama pada Desa Ibru Kecamatan Mestong Kabupaten Muaro Jambi.
7.2. Saran
Adapun saran dari pelaksanaan kegiatan pengabdian ini adalah :
1. Keberlanjutan dari pengabdian ini adalah diharapkan pengetahuan ini dapat dikembangkan.
2. Dengan adanya pengetahuan ini maka siswa dapat memberikan sumbangan pemikiran
terhadap proses produksi dan pengembangan jejaring pasar di Desa Ibru
DAFTAR PUSTAKA
Anatan L dan Ellitan L. 2008. Supply Chain Management Teori dan Aplikasi. Bandung:
18
Alfabeta.
Asmarantaka, WR. 2014. Pemasaran Agribisnis (Agrimarketing). Bogor: IPB Press.
Badan Pusat Statistik. 2019. Data Produksi Tanaman Sayuran Menurut Jenisnya dan
Kabupaten Kota. Jambi (ID): BPS Provinsi.
Chopra S dan Meindl P. 2007. Supply Chain Management: Strategy, Planning, and Operation.
Fifth Edition. New Jersey: Pearson.
Lokollo EM. 2012. Bunga Rampai Rantai Pasok Komoditas Pertanian Indonesia. Bogor: IPB
Press.
Palgunadi, S Sulastri dan HS Handayawathidayati. 2011. Kajian Manajemen
Pemasaran Kentang (Solanum tuberosum L.). Malang: Wacana Vol.14
No.1.
19
Lampiran 1. Peta Lokasi Daerah Pengabdian
Lampiran 2. Surat Selesai Melaksanakan Pengabdian
20
21
Lampiran 3. Daftar Isian
22
23
Lampiran 4. Daftar Hadir
24
Lampiran 6. Dokumentasi
Ketua
25
CURRICULUM VITAE
1. Identitas Diri
1. Nama Lengkap Zakky Fathoni, SP, M.Sc L/P
2. Jabatan Fungsional Lektor
3. Jabatan Struktural -
4. NIP 198109082005011003
5. NIDN 0008098103
6. Tempat/Tanggal Lahir Jambi/ 8 September 1981
7. Alamat Rumah Jl. Kamboja II No 25 RT 07 Kelurahan
Sungai Putri Kecamatan Telanaipura Jambi
36122
8. Nomor Telp/Faks/HP 081278140035
9. Alamat Kantor Jl. Raya Jambi-Ma.Bulian Km. 15 Mendalo Darat, Jambi
10. Nomor Telp/Faks 0741-583051
11. Alamat email [email protected]
12. Lulusan yang telah dihasilkan S1=10 orang; S2=0 orang; S3=0 orang
13.
Mata Kuliah yang diampu
1. Pengantar Ilmu Ekonomi
2. Ekonomi Mikro
3. Ekonometrika
4. Aplikasi Komputer
5. Kewirausahaan
6. Dasar-dasar Manajemen
2. Riwayat Pendidikan
S1 S2 S3
Nama Perguruan Tinggi Universitas Jambi Wageningen University and Research, The Netherlands
Bidang Ilmu SEP-Agribisnis Development Economics
Tahun Masuk/Lulus 1999/2004 2007/2009
26
No
Tahun
Judul Penelitian
Pendanaan
Sumber Jumlah (juta
Rupiah)
1 2016 Exploring Yield Gaps in
Smallholder Oil Palm Production
Systems in Eastern Sumatera
Indonesia.
Collaboration
Research Centre
(CRC-990)
2 2016 Dampak Adopsi Program Desa Mandiri Pangan pada Petani Padi Sawah di Desa Pudak Kecamatan Kumpeh Ulu Muaro Jambi
DIPA UNJA 15
3 2017 Strategi Nafkah Petani Kelapa Sawit dalam Menghadapi Replanting Kelapa Sawit di Kecamatan Sungai Bahar Kabupaten Muaro Jambi
DIPA UNJA 20
4 2017 Analisis Nilai Tukar Tambah Petani
Kelapa Sawit di Kecamatan Sungai
Bahar Kabupaten Muaro Jambi
DIPA Pasca
Sarjana Unja
15
S1 S2 S3
Judul Analisis Pendapatan Evaluation of Market System and Market Integration for Rubber Cultivation in Jambi Province- Indonesia
Skripsi/Thesis/Disertasi Usahatani Terpadu
di Kawasan
Pengembangan
Agropolitan Rantau
Rasau Tanjung
Jabung Timur
Nama Pembimbing/ Prof. Dr. Ir. Zulkifli, M.Sc/ Ir. Yanuar Fitri, M.Si
Dr. Kees Burger Promotor
3. Pengalaman Penelitian dalam 5 tahun terakhir
27
4. Pengalaman Pengabdian Masyarakat dalam 5 tahun terakhir
No
Tahun
Judul Penelitian
Pendanaan
Sumber Jumlah (juta
Rupiah)
1 2016 Studi Diagnostik Desa Binaan di Desa Pematang Jering Kecamatan Jambi Luar Kota Kabupaten Muaro Jambi
DIPA Unja 9
2 2017 Pelatihan Pembuatan Proposal
Pengajuan Dana Replanting dari
Program BPDPKS di Desa Panca Mulya
Kabupaten Muaro Jambi
DIPA Unja 15
3 2018 Penyuluhan Reklamasi Lahan Bekas Pertambangan Emas Tanpa Izin (PETI) di Desa Baru Pangkalan Jambu Kabupaten Merangin
DIPA PNBP LPPM
40
5. Pengalaman Penulisan Artikel Ilmiah dalam 5 tahun terakhir
No Judul Artikel Volume/Nomor/Tahun Nama Jurnal
1. Farmer Heterogeneity and Differential Livelihood Impacts of Oil Palm Expansion among Smallholders in Sumatera, Indonesia
2015 Efforts Discussion
Paper Series
2. Exploring Yield Gaps in Smallholder Oil Palm Production Systems in Eastern Sumatera
146/ 2016 Agricultural
Systems Journal
3. Palm Oil Sustainability Partnership: Implementation and Connection with Farmers Income
52/00016/2018 E3S web of
Conference
6. Pengalaman menyampaikan makalah secara oral pada Pertemuan/Seminar Ilmiah
selama 5 tahun terakhir
No Nama Pertemuan
Ilmiah/Seminar
Judul Makalah
Waktu dan Tempat
1 Seminar International
“International
“The Impact of Revitalization Partnership on PT Brahma Bina
Bogor/ 2018
28
No Nama Pertemuan
Judul Makalah
Waktu dan Tempat Ilmiah/Seminar
Conference on Natural Resources and Environmental Conservation”
Bakti of Oil Palm Farming Participants Revenues in Sekernan District, Muaro Jambi Regency”
2 Seminar Nasional Analisis Komparasi Pendapatan Usahatani Pada Program Benih Mandiri Petani Padi Sawah Di Desa Pudak, Kecamatan Kumpeh Ulu Kabupaten Muaro Jambi
Jambi/ 2018
“Pembangunan
Pertanian Berkelanjutan
Berbasis Sumberdaya
Lokal
Semua data yang saya isikan dan tercantum dalam biodata ini adalah benar dan dapat dipertanggungjawabkan secara hukum. Apabila di kemudian hari ternyata dijumpai ketidaksesuaian dengan kenyataan, saya sanggup menerima resikonya.
Dibuat di Jambi, Oktober 2019
Zakky Fathoni, SP, M.Sc
29
Anggota 1
A. Identitas Diri
1 N a m a Prof. Dr. Ir. Zulkifli Alamsyah, M.Sc.
2 Jenis Kelamin L
3 Jabatan Fungsional Guru Besar
4 NIP 19560809 198403 1002
5 NIDN 0009085612
6 Tempat dan Tgl lahir Bangkinang, Riau / 9 Agustus 1956
7 Alamat e-mail e-mail: [email protected]
8 Nomor telepon/HP HP: 0812.741 9640
9 Alamat Kantor Fakultas Pertanian Universitas Jambi Jl. Raya Jambi –
Ma. Bulian, KM15. Kampus Pinang Masak, Mendalo Jambi.
10 Nomor Telepon/Fax 0741-583088
11 Lulusan yg telah dihasilkan
S1 = 186 orang, S2 = 29 orang S3 = 2 orang
12 Mata Kuliah yang
diampu
1. Ekonomi Mikro
2. Ekonometrika 3. Ekonomi Produksi
4. Riset Operasi
B. Riwayat Pendidikan
Jenjang
Pendidikan
S1
S2
S3
Nama PT Universitas Jambi Univ. of Kentucky IPB
Bidang Ilmu Sosial Ekonomi
Pertanian
Agricultural
Economics
Ekonomi Pertanian
Tahun masuk-lulus 1976-1982 1986-1988 1995-2000
Judul Skripsi/Tesis/ Pengembangan Dynamics of The Cattel Beef Supply and Demand in the County of Lexington.
Dampak Liberalisasi
Disertasi Usahatani Padi Terhadap Perdagangan
sawah di Minyak sawit Dunia
Kabupaten Kerinci dan Pengembangan
Kelapa Sawit
Indonesia
Pembimbing/ Ir. Bakry Wahab Prof. Harry H. Hall Prof. Dr. Bonar R. Sinaga Promotor
30
C. Pengalaman Penelitian Dalam 5 Tahun Terakhir
No Tahun Judul Penelitian Sumber Jumlah Dana
1 2012 Impacts os Socioeconomic Characteristics of Small Scale Farmers Surrounding Forest Area on Sustainable Agriculture in Batanghari Districts
CRC990/Efforts Projects Rp. 30.000.000.
2 2012 Perencanaan dan Penganggaran Pembangunan Hutan Desa di Provinsi Jambi
Pertnership for Governance Report in Indonesia Rp. 76.000.000
3 2012 Konstruksi Model Kemitraan dalam Pemasaran Bahan Olah Karet di Provinsi Jambi (Tahun ke-1)
DP2M Rp. 100.000.000
4 2013 Konstruksi Model Kemitraan dalam Pemasaran Bahan Olah Karet di Provinsi Jambi (Tahun ke-2)
DP2M Rp. 100.000.000
5 2013 Kajian Pengembangan Industri Hilir di Provinsi Jambi.
Balitbanda Prov. Jambi
Rp. 50.000.000
7 2014 Konstruksi Model Kemitraan dalam Pemasaran Bahan Olah Karet di Provinsi Jambi (Tahun ke-3)
DP2M
Rp. 100.000.000
9 2015 Permasalahan dan Pengembangan Pasar Lelang Karet di Provinsi Jambi
Universitas Jambi
Rp. 25.000.000,-
D. Pengalaman Pengabdian Pada Masyarakat dalam 5 tahun terakhir
No Tahun Judul Pengabdian Pada Masyarakat Sumber Dana Jumlah (Rp)
1 2010 Konstruksi Model Kemitraan Pemasaran Bahan
Olah Karet Rakyat di Desa Muhajirin
DIPA UNJA 15.000.000
,-
2 2011 Konstruksi Kemitraan Pemasaran Bahan Olah
Karet (Bokar) Rakyat Di Desa Bukit Sari
Kabupaten Bungo Provinsi Jambi (2011)
DIPA UNJA 15.000.000
,-
3 2012 Mendorong Pertumbuhan Ekonomi Karet dalam
rangka Mengembalikan Kejayaan Karet Rakyat
di Kabupaten Bungo
DIPA UNJA 15.000.000
,-
4 2012 IbM Kelompok Tani Karet Kecamatan Muara DP2M 49.000.000,- Bulian dalam Upaya Pemanfaatan Lahan
Tegakan pada Program Peremajaan Karet
Rakyat di Provinsi Jambi
31
E. Publikasi Artikel Ilmiah dalam 5 tahun terakhir
No
Judul Artikel Ilmiah
Nama Jurnal
Vol/Nomor/ Thn
1 Optimasi Pola Tanam Tanaman Hortikultura di
Desa Rantau Makmur Kecamatan Berbak
Kabupaten Tanjung Jabung Timur.
AA Saninov, Z Alamsyah, S Melly
Jurnal Sosio Vol. 15 (2). Ekonomika Bisnis Juli-Des 2012
2 Analisis Nilai Jual Tanah Untuk Perumahan di
Kabupaten Tebo (Studi Kasus Kecamatan Rimbo
Bujang dan Kecamatan Tebo Tengah).
E Erwanto, Z Alamsyah, E Emilia
Jurnal Perspektif Vol. 1 (1), Pembiayaan dan Juli 2013.
Pembangunan Daerah
3 Analisis Efisiensi Usahatani Padi Sawah pada
Kondisi Irigasi Semi Teknis di Kabupaten Merangin
JS Hutahaean, Z Alamsyah
Jurnal Sosio Vol. 16 (1). Ekonomika Bisnis Jan-Jun 2013
4 Analisis Curahan Jam Kerja Dan Pendapatan
Rumah Tangga Petani Padi Sawah Tadah Hujan Di
Kecamatan Pelayangan Kota Jambi
FH Nasution, Z Alamsyah
Jurnal Sosio Vol. 16 (1). Ekonomika Bisnis Jan-Jun 2013
5 Proses Pengadaan Bahan Baku dan Analisis Nilai
Tambah Plywood Kayu Karet (Studi Kasus pada
PT. Xyz Desa Sarang Burung Kabupaten Muara
Jambi)
RG Gulo, Z Alamsyah
Jurnal Sosio Vol 16 (2). Ekonomika Bisnis
Juli-Des 2013
6 Have Indonesian Rubber Processors Formed a
Cartel? Analysis of Intertemporal Marketing Margin
Manipulation.
T Kopp, Z Alamsyah, RS Fatricia, B Brümmer
Efforts Discussions No.4 / 2014 Paper Series.
ISSN 2197-
6244
7 Prospek Pengembangan Industri Hilir Karet di
Provinsi Jambi.
DMT Napitupulu, Z Alamsyah, E Elwamendri
Jurnal Penelitian Vol. 32 (2). Karet Oktober 2014
8 Analisis Integrasi Pasar Pinang Kabupaten Tanjung
Jabung Barat
Z Alamsyah
Jurnal Sosio Vol 17 (2). Ekonomika Bisnis Juli-Des.
2014.
32
9 Analisis Efektivitas Pasar Lelang Karet Di
Kabupaten Bungo Provinsi Jambi.
J Stevan, Z Alamsyah
Jurnal Sosio Vol 18 (10. Ekonomika Bisnis Jan-Juni
2015.
10 Analisis Nilai Tambah Kopi Luwak Bubuk Pada
Agroindustri “Buana Putra” Di Kabupaten Tanjung
Jabung Barat.
MF Siregar, Z Alamsyah
Jurnal Sosio Vol 18 (2). Ekonomika Bisnis Juli-Des.
2015.
11 Analisis Respon Permintaan Karet Di Provinsi
Jambi
M Yanita, M Yazid, Z Alamsyah, A Mulyana, M Antoni
Societa: Jurnal Ilmu-
Ilmu Agribisnis
Vol 5 (1), 64-
74, (2016)
12 Welfare implications of intertemporal marketing
margin manipulation
T Kopp, B Brümmer, Z Alamsyah, RS Fatricia
British Food Journal Vol 119 (8),
1656-1671.
(2017)
13 Land-use change and livelihoods of non-farm
households: The role of income from employment
in oil palm and rubber in rural Indonesia
J Bou Dib, V Krishna, Z Alamsyah, M Qaim
EFForTS Discussion No. 21/2018. Paper Series. ISSN 2197-
6244.
Jan 2018
14 Land Property Rights, Agricultural Intensification,
and Deforestation in Indonesia
C Kubitza, VV Krishna, K Urban, Z Alamsyah, M
Qaim
Ecological Vol 147, 312- Economics 321, (2018)
F. Pemakalah Seminar dalam 5 tahun terakhir
No Nama Pertemuan Judul Artikel Ilmiah Waktu dan Ilmiah/Seminar Tempat
1 Workshop Pemanfaatan Potensi dan Peluang Investasi
Pemanfaatan Kayu Karet untuk
Mendukung Pembangunan
Ekonomi Lokal.
4-5 Oktober 2011 Sumberdaya Kayu Karet dan Peranannya dalam Pembangunan
Ekonomi Daerah
Jambi
2 Seminar Nasional Hambatan dan Tantangan dalam
Pelaksanaan Kemitraan Pemasaran
Bahan Olah Karet Rakyat
31 Oktober 2011
Fakultas Pertanian
UNSRI. Palembang
Pengembangan Subsektor
Perkebunan Tanaman Karet yang
Kompetitif dan
Berkesinambungan
3 Forum Pengembangan Klaster
Industri Barang Karet. Direktorat
Peluang dan Tantangan dalam
Pengembangan Klaster Industri
Karet di Provinsi Jambi
29 Mei 2013
Jambi,
33
Industri Kimia Hilir Kementrian
Perindustrian.
4 FGD Pengembangan Ekonomi
Wilayah Provinsi Jambi.
Potensi dan Prospek
Pembangunan Ekonomi Wilayah
Kerinci, Merangin, Sarolangun
dan Sungai Penuh
26 Nov 2013
Sungai Penuh,
Jambi
5 CRC990/Efforts Counterpart Membangun Kemitraan pada
Industri Perkaretandi Provinsi
Jambi.
17 April 2014 Forum Universitas Jambi. Jambi
6 International Conference and
PERHEPI Congress.
Analisis Perilaku Pasar Karet
Alam Provinsi Jambi.
28-29 Agustus,
2014. Bogor
7 Seminar Hasil Sensus Pertanian
2013 (ST13)
Kesiapan Sektor Pertanian
Provinsi Jambi Menghadapi MEA
2015.
25 Sept 2014
Jambi
8 Koordinasi dan Sosialisasi
Pengawasan Mutu Bahan Olah
Komoditi Ekspor SIR.
Peningkatan Mutu Bokar Petani
Melalui Program Kemitraan.
14 April 2014
Jambi
9 CRC990/Efforts Counterpart Membangun Kemitraan pada 17 April 2014 Forum Universitas Jambi Industri Perkaretan di Provinsi
Jambi Jambi
10 Seminar Nasional Hasil
Penelitian dalam Rangka Dies
Natalis ke-52 Fakultas Pertanian
Universitas Sriwijaya
Penguatan Kelembagaan Dan
Permodalan Petani
5 November 2015
Palembang
11 Sosialisasi Sensus Ekonomi
Tahun 2016 dan Seminar Hasil
Sensus Pertanian 2013
Kabupaten Tanjung Jabung
Barat Provinsi Jambi
Perkembangan Ekonomi 2 Desember 2015
Kuala Tungkal Kabupaten Tanjung Jabung Barat
2011-2015: Tinjauan Secara
Makro
12 Twenty first Session of the
Conference of the Parties
(COP21).
Role of Oil Palm in
Poverty Alleviation.
Dec 3, 2015.
Paris. France.
13 Semirata BKS-PTN Bidang Ilmu
Pertanian.
Identifikasi Faktor-Faktor Yang
Mempengaruhi Kinerja Pasar
Lelang Karet
(Studi Kasus Di Kabupaten Tebo
Provinsi Jambi)
5 Agustus 2016
34
Demikian Biodata ini saya buat dengan sebenarnya dan dapat dipertanggung-jawabkan secara hukum berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku.
Jambi, 22 Oktober 2019
Yang Menyatakan,
(Prof. Dr. Ir. Zulkifli Alamsyah, M.Sc.)
N`IP. 19560809 1984031002
35
Anggota 2
1 Nama Lengkap (dengan
gelar) Ardhiyan Saputra, SP, M.Si
2 Jabatan Fungsional Asisten Ahli
3 Jabatan Struktural - 4 NIP/NIK/Identitas
Lainnya
19791009 200604 1 001
5 NIDN 0009107904
6 Tempat dan Tanggal
Lahir
Jambi, 09 Oktober 1979
7 Alamat Rumah Jl. Asparagus RT. 04 Kel. Beliung Kec. Alam Barajo Kota Jambi
Jambi 36122
8 Nomor Telepon / Faks - / 0853 6652 6449
9 Alamat Kantor Fakultas Pertanian Jl. Jambi – Muara Bulian Km. 15 Mandalo Darat
10 Nomor Telepon / Faks 0741-582733
11 Alamat e-mail [email protected]
12 Lulusan yang telah dihasikan
S1 = 18 orang; S2 = - orang dan S3= - oramg
13 Mata Kuliah yang di
ampu
1. Pengantar Ilmu Ekonomi Pertanian
2. Pengantar Agribisnis
3. Pengantar Ilmu Pertanian
4. Bahasa Inggris
5. Dasar-dasar Manajemen
6. Pendidikan Kewarganegaaan
7. Ekonomi Makro
8. Pemasaran Agribisnis
9. Ekonomi Mikro
10. Matematika Ekonomi
11. Aplikasi Komputer
12. Statistika 13. Statistik Non Parametrik
14. Pembiayaan Perusahaan Agribisnis
15. Pembangunan Pertanian
16. Koperasi dan Kelembagaan Agribisnis
17. Manajemen Strategi
18. Perencanaan Bisnis
19. Kewirausahaan
20. Riset Operasional
36
A. Riwayat Pendidikan
S1 S2
Nama Perguruan Tinggi Fakultas Pertanian Institut Pertanian Bogor
Universitas Jambi
Bidang Ilmu Agribisnis Ekonomi Pertanian
Tahun Masuk-Lulus 1997 - 2002 2010 - 2013
Judul Evaluasi Pemasaran Kopi
Bubuk Ayam Ras (Studi
Kasus pada PD. Ayam Ras
Jambi)
Analisis Finansial Konversi
Tanaman Karet Menjadi
Kelapa Sawit dan Dampaknya
terhadap Distribusi Pendapatan
Petani di Kabupaten Muaro
Jambi
Skripsi/Thesis/Disertasi
Nama 1. Prof. Dr. Ir. Zulkifli 1. Prof. Dr. Ir. Yusman
Pembimbing/Promotor Alamsyah, M.Sc Syaukat, M.Ec
2. Ir. Arnoldy Arby 2. Prof. Dr. Ir. M. Parulian Hutagaol. M.Sc
B. Pengalaman Penelitian dalam 5 Tahun Terakhir
No Tahun Penelitian Pendanaan
Sumber* Jml (Juta Rp)
1 2018 Analisis Efisiensi Usahatani
Kentang di Kabupaten Merangin
Dana PNBP Fakultas
40.000.000
2 2017 Dampak Kebijakan Pemerintah terhadap Dayasaing Kentang di Kabupaten Merangin
Dana PNBP Fakultas
30.000.000
3 2017 Dampak Konversi Kelapa menjadi Pinang terhadap Distribusi Pendapatan Petani di Kabupaten Tanjung Jabung Timur
Dana LPPM 25.000.000
4 2016 Faktor Sosial Ekonomi Yang
Mempengaruhi Petani Menjual
Bokar Melalui Pasar Lelang dan
Non Pasar Lelang di Kabupaten
Bungo
Dana LPPM 25.000.000
5 2015 Dampak Konversi Lahan Padi Sawah Menjadi Kelapa Sawit terhadap Distribusi Pendapatan Petani di Kabupaten Tanjung Jabung Timur
Dana LPPM 15.000.000
37
6 2014 Analisis Ekonomi Usahatani Kakao di Kabupaten Muaro Jambi
Dana LPPM 15.000.000
2014 Konversi Tanaman Padi Sawah Menjadi Tananan Kelapa Sawit di Kabupaten Tanjung Jabung Timur
Dana PNBP Fakultas
15.000.000
D. Pengalaman Pengabdian Kepada Masyarakat Dalam 5 Tahun Terakhir
No Tahun Judul Pengabdian Kepada
Masyarakat
Pendanaan
Sumber* Jml (Juta Rp)
1 2018 Edukasi Pentingnya Melakukan
Sortasi dalam Kegiatan Pemasaran
Kentang di Kecamatan Jangkat
Kabupaten Merangin
Mandiri
E. Pengalaman Penulisan Artikel Ilmiah/ Pemakalah Seminar Nasional (Oral Presentation)
Nama Kegiatan Tempat Jabatan Tahun
Seminar Nasional Departemen Fakultas Pertanian Ketua/Pemakalah 2016 Sosial Ekonomi Pertanian Universitas Gajah Mada
Seminar Nasional Penyuluhan Sekolah Pascasarjana Ketua/Pemakalah 2016
dan Komunikasi Pertanian Universitas Gajah Mada
Seminar Nasional Perencanaan Fakultas Pertanian Ketua/Pemakalah 2016
Pembangunan Inklusif Desa- Universitas Andalas
Kota Seminar Nasional Badan Fakultas Pertanian, Ketua/Pemakalah 2017
Kerjasama Perguruan Tinggi Biologi dan Perikanan
Wilayah Barat Universitas Bangka
Belitung
Seminar Nasional Departemen Fakultas Pertanian Ketua/Pemakalah 2018
Sosial Ekonomi Pertanian Universitas Gajah Mada
Seminar Nasional Fakultas Fakultas Pertanian Ketua/Pemakalah 2018
Pertanian Universitas Jambi
F. Pengalaman Perolehan HKI dalam 5-10 Tahun Terakhir
No Judul penelitian/Tema
HKI
Tahun Tempat Penerapan Respon
Masyarakat
1 -
2 -
38
G. Penghargaan yang Pernah Diraih dalam 10 Tahun Terakhir (dari pemerintah, asosiasi atau
institusi lainnya)
No Jenis penghargaan Institusi Pemberian
Penghargaan
Tahun
1 -
2 -
Semua data yang saya isikan dan tercantum dalam biodata ini adalah benar dan dapat
dipertanggung jawabkan secara hukum. Apabila di kemudian hari ternyata dijumpai
ketidaksesuaian dengan kenyataan, saya sanggup menerima risikonya. Demikian biodata ini saya
buat dengan sebenarnya untuk memenuhi salah satu persyaratan dalam pengajuan dana penelitian
dasar unggulan dana DIPA Fakultas Pertanian UNJA Tahun 2019.
Jambi, Februari 2019
ttd
Ardhiyan Saputra, SP, M.Si
NIP. 19791009 200604 1001
39
ANGGOTA 3
1 Nama Lengkap (dengan gelar) Endy Effran, S.P.,M.Si
2 Janis Kelamin L / P
3 Jabatan Fungsional Asisten ahli
4 NIP/NIK/Identitas Lainnya 201510031002
5 NID/L 1510031002
6 Tempat dan Tanggal Lahir Kerinci, 09 Desember 1979
7 e-mail [email protected]
9 Nomor Telepon/HP 081278720090
10 Alamat Kantor Jurusan Agribisnis, Fakultas Pertanian Universitas Jambi, Kampus Pinang Masak, Jl. Raya Jambi – Muara Bulian KM 15 Mendalo Darat Jambi 36361
11 Nomor Telepon/Faks (0741) 583051 – Faks (0741) 582733 12 Lulusan yang Telah Dihasilkan S-1= - orang; S-2 = - orang S-3 = -
13 Mata Kuliah yang Diampu 1. Pengantar Agribisnis
2. Koperasi dan Kelembagaan Agribisnis
3. Ilmu Usahata Tani
4. Dasar-dasar Manajemen
5. Pembangunan Pertanian
6. Studi Kelayakan Agribisnis
7. Pendidikan Kewarganegaraan
8. Ilmu Kependudukan
9. Ekonomi Sumberdaya Manusia
10. Pertanian Berkelanjutan
11. Pemasaran Agribisnis
12. Perencanaan Kawasan Agribisnis
13. Kewirausahaan
14. Praktek Kerja Usaha Mandiri
A. Riwayat Pendidikan
Komponen S-1 S-2 S-3
Nama Perguruan Universitas Jambi Universitas Jambi Tinggi Bidang Ilmu Sosial Ekonomi Agribisnis
Pertanian/Agribisnis Tahun Masuk – 1999 - 2004 2010-2012 Lulus
Judul Skripsi/ Analisa Komparatif Dampak Program Thesis/Disertasi Agroindustri Kentang Revitalisasi
di Kabupaten Kerinci Perkebunan Terhadap Pendapatan Petani
Karet Rakyat di
Provinsi Jambi
40
Nama
Pembimbing/
Promotor
1. Prof. Ir.H.Bakry
Wahab
2. Dr. Ir.
A.Rahman, M.S
1. Prof. Dr. Ir. H.
Zulkifli
Alamsyah, M.Sc
2. Prof. Dr. Ir.
Dompak
Napitupulu, M.Sc
B. Pengalaman Penelitian Dalam 5 Tahun Terakhir (Bukan Skripsi, Tesis, dan Disertasi)
No. Tahun Judul Penelitian Pendanaan
Sumber*) Jumlah
(Juta Rp) 1 2017 Analisis Usahatani Padi Sawah
Dalam Meningkatkan Ketersediaan
Pangan Di Kabupaten Tanjung
Jabung Barat
PNBP skim Fakultas
Pertanian
30
2 2017 Analisis Keterkaitan Pendapatan Dengan Mutu Bokar Yang Dihasilkan Petani Karet Rakyat Di Provinsi Jambi
PNBP skim
Universitas
50
3 2018 Analisis metode penentuan sektor basis dalam meningkatkan pendapatan daerah di Provinsi Jambi (Studi dalam lingkup agribisnis karet)
PNBP Fakultas –
Dosen Senior
40
* Tuliskan sumber pendanaan baik dari skema penelitian DRPM maupun dari sumber lainnya.
C. Pengalaman Pengabdian kepada Masyarakat dalam 5 Tahun Terakhir
No. Tahun Judul Pengabdian kepada Masyarakat Pendanaan
Sumber*) Jlh (Juta Rp)
1 2018 Riset Aksi dalam rangka Pengentasan
Kemiskinan Pada Lahan Gambut di Desa
Seponjen Kecamatan Kumpeh Ulu Kabupaten
Muaro Jambi
Mandiri
2 2018 Pembinaan Koperasi Sido Muncul dalam
rangka Pengentasan Kemiskinan Pada Lahan
Gambut di Kecamatan Betara Kabupaten
Tanjung Jabung Barat
Mandiri
dst
* Tuliskan sumber pendanaan baik dari skema penelitian DRPM maupun dari sumber lainnya.
E. Publikasi Artikel Ilmiah dalam Jurnal dalam 5 Tahun Terakhir
41
No. Judul/Tema/Jenis Rekayasa Sosial
Lainnya yang Telah Diterapkan
Tahun Tempat
Penerapan
Respon
Masyarakat
1 2 3
Dst
No. Tahun Judul Artikel Ilmiah Nama Jurnal Status Indeks URL
1. 2018 Analisis Keterkaitan JALOW Terakreakr Google Pendapatan Dengan (JOURNAL OF editasi Scholar Mutu Bokar Yang AGRIBUSINESS Dihasilkan Petani AND LOCAL Karet Rakyat Di WISDOM) Provinsi Jambi E-ISSN : 2621-
1300
P-ISSN : 2621-
1297
F. Pemakalah Seminar Ilmiah (Oral Presentation) dalam 5 Tahun Terakhir
No. Nama Temu Ilmiah/ Seminar Judul Artikel Ilmiah Waktu dan
Tempat 1. Seminar Nasional Fakultas
Pertanian Universitas Jambi
Analisis metode penentuan sektor basis dalam meningkatkan pendapatan daerah di Provinsi Jambi (Studi dalam lingkup agribisnis karet)
18-19
Oktober 2018
Hotel Shang
Ratu, Jambi,
G. Karya Buku dalam 5 Tahun Terakhir
No. Judul Buku Tahun Jumlah
Halaman
Penerbit
1 2
Dst
H. Perolehan HKI dalam 10 Tahun Terakhir No. Judul/Tema HKI Tahun Jenis Nomor P /ID
1 2
Dst
I. Pengalaman Merumuskan Kebijakan Publik/Rekayasa Sosial Lainnya dalam 10 Tahun
Terakhir
42
J. Penghargaan dalam 10 tahun Terakhir (dari pemerintah, asosiasi atau institusi lainnya)
No. Jenis Penghargaan Instritusi Pemberi
Penghargaan
Tahun
1 2
3 Dst
Semua data yang saya isikan dan tercantum dalam biodata ini adalah benar dan dapat
dipertanggung jawabkan secara hukum. Apabila dikemudian hari ternyata dijumpai
ketidaksesuaian dengan kenyataan, saya sanggup menerima sansinya.
Demikian biodata ini saya buat dengan sebenarnya untuk memenuhi salah satu persyaratan dalam
pengajuan penugasanan Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat, Tahun 2019.
Jambi, 25 Oktober 2019
Anggota,
ENDY EFFRAN, S.P.,M.Si
NIK. 201510031002
1
Penyuluhan Packaging dan Jejaring Pasar Hortikultura di Pondok Pesantren Al Muttaqin Yayasan Asy ‘Ariyah Desa IbruKecamatan Mestong Kabupaten Muaro Jambi Provinsi Jambi
Subtitle
Tim Pengabdian kepada Masyarakat:
• Ketua : Zakky Fathoni, S.P., M.Sc
• Anggota : 1. Prof. Dr. Ir. Zulkifli Alamsyah, M.Sc
2. Ardiyan Saputra, S.P., M.Si
3. Endy Effran, S.P., M.Si
PENDAHULUAN
• Agribisnis adalah bisnis berbasis usaha pertanian atau bidang lain yang mendukungnya, baik di sektor hulu maupun di hilir.
• Penyebutan "hulu" dan "hilir" mengacu pada pandangan pokok bahwaagribisnis bekerja pada rantai sektor pangan (food supply chain).
• Dengan adanya agribisnis maka produk pertanian perlu diperlakukan secarakhusus.
• Sayuran dan buah-buahan dikenal sebagai hasil pertanian yang mudah rusak(busuk, perishable).
• Dalam usaha agribisnis, pemasaran produk pertanian yang efisien menjadikunci utama agar produk pertanian bisa sampai ke pasar atau konsumen akhir.
Permasalahan Mitra
Pada pondok pesantren Al-Muttaqin Yayasan Asy’Ariyah Desa Ibru KecamatanMestong terdapat produk pertanian yang dihasilkan oleh para santrinya, makaperlu adanya suatu penyuluhan agribisnis agar produk yang dihasilkan dapatbernilai ekonomis terutama pada peckaging dan pengembangan jejaring dalam halpemasarannya.
Berdasarkan hasil pengamatan di lapangan diketahui permasalahan sebagaiberikut :
• Minimnya pengetahuan santri tentang konsep agribisnis.
• Minimnya pemahaman santri dalam hal pengelolaan produk hasil pertanian.
• Belum tersedianya lembaga pendamping bagi santri dalam melakukanpengemasan dan perluasan jejaring pasar
•
SOLUSI
Sesuai dengan permasalahan yang ada, solusi yang ditawarkan pada kegiatan pengabdian masyarakatuntuk mitra adalah:
Penyuluhan konsep agribisnis
Pelatihan pengolahan hasil produkpertanian
Pendampingan dalam melakukanpackaging dan perluasan jejaring
TARGET LUARAN
Target capaian luaran yang diharapakan dari kegiatan PPM adalah:
(1) publikasi ilmiah di jurnal/prosiding
(2) peningkatan pengetahuan, pemahaman dan keterampilanpengelolaan hasil pertanian
(3) Program pendampingan yang kontinyu
METODE PELAKSANAAN
No Jenis Kegiatan Penanggung Jawab kegiatan
1 Survey lapangan untuk melakukan analisis audiens (studi
kebutuhan), pengumpulan data sekunder dan primer.
− Tim Pelaksana Pengabdian
pada masyarakat
2 Pembuatan rancangan penyuluhan, pelatihan dan
pendampingan
Tim Pelaksana PPM
3 Pelaksanaan Penyuluhan dan pelatihan Tim Pelaksana PPM dan pakar
4 Pendampingan kegiatan packaging dan perluasan jejaring
(lanjutan PPM berikutnya)
Tim Pelaksana PPM
Dari solusi- solusi diatas akan dilakukan serangkaian langkah manajemen
proses yang terdiri dari Persiapan, Pelaksanaan, Monitoring, Evaluasi dan
Revisi
Kegiatan PPM :
HASIL YANG DICAPAI
Hasil :
Kegiatan pengabdian dilaksanakan pada tanggal 03 Agustus 2019 di Desa Ibru Kecamatan
Mestong Kabupaten Muaro Jambi, lebih spesifik di Pondok Pesantren Al-Muttaqin Yayasan
Asy’ariyah. Adapun sasaran kegiatan pengabdian ini adalah para siswa yang ada pada pondok
pesantren tersebut.
Pengabdian ini bertujuan memberikan pembinaan dalam aspek input, proses produksi dan
pengolahan serta pemasaran maka diharapkan manfaat yang akan diterima atau didapat oleh Desa
Ibru adalah terbentuknya jejaring pasar dan pengemasan produk hortikultura.
LUARAN YANG DICAPAI
• (1) publikasi ilmiah di jurnal dan media Online
• (2) peningkatan pengetahuan, pemahaman dan keterampilanpengelolaan hasil pertanian;
• dan (3) Program pendampinganyang kontinyu.
Target capaian luaran yang diharapakan dari kegiatan PPM adalah:
RENCANA TAHAPAN BERIKUTNYA
siswa mendapatkan pembinaan dalam aspek input
proses produksi dan pengolahan
pemasaran
KESIMPULAN DAN SARAN
Kesimpulan :
• Para siswa mengetahui dan memahami pengelolaan input, proses produksi dan pengolahan hasil lebih lanjut serta mampu membentuk jaringan pasar.
• Para siswa dapat mengembangkan pengetahuan yang telah didapat pada daerahnya terutama pada Desa Ibru Kecamatan Mestong Kabupaten Muaro Jambi.
Saran
• Keberlanjutan dari pengabdian ini adalah diharapkan pengetahuan ini dapatdikembangkan.
• Dengan adanya pengetahuan ini maka siswa dapat memberikan sumbanganpemikiran terhadap proses produksi dan pengembangan jejaring pasar di DesaIbru
LAPORAN AKHIR
PROGRAM PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT (PPM)
PNBP FAKULTAS PERTANIAN
\
INISIASI PENGGUNAAN INPUT PUPUK ORGANIK
DI PONDOK PESANTREN AL-MUTTAQIN YAYASAN ASY’ARIYAH
DESA IBRU KABUPATEN MUARO JAMBI
OLEH:
Ir. Arsyad Lubis, M.Si 0003026004
Dr. Ir. Armen Mara, M.Si 0010105703
Ir. Adlaida Malik, M.S 0013115609
Riri Oktari Ulma, S.P,M.Si 0022108401
Dibiayai oleh:
DIPA-PNBP LPPM pada Fakultas Pertanian Universitas Jambi Tahun Anggaran
2019 Nomor: SP DIPA-042.01.2.400950/2019 tanggal 05 Desember 2018, sesuai
Surat Perjanjian Pelaksanaan Pengabdian Kepada Masyarakat Nomor:
B/156/UN21.18/PM.01.01/2019, tanggal 7 Mei 2019
FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS JAMBI
2019
RINGKASAN
Arsyad Lubis, Armen Mara, Adlaida Malik, Riri Oktari Ulma. Inisiasi
Penggunaan Input Pupuk Organik di Pondok Pesantren Al-Muttaqin
Yayasan Asy’ariyah Desa Ibru Kabupaten Muaro Jambi.
Pengabdian kepada masyarakat (PPM) ini dilaksanakan di Desa Ibru tepatnya
di Pondok Pesantren Al-Muttaqin Yayasan Asy’ariyah dengan responden
yaitu guru dan murid di sekolah tersebut. Adapun tujuan dilaksanakannya
pengabdian ini adalah menginisiasi para guru dan murid agar mampu dan
memahami penggunaan input pupuk organik dalam rangka program pertanian
berkelanjutan, dimana dapat meminimalisir residu kimia yang digunakan
dalam bercocok tanam.
Kegiatan pengabdian ini telah diimplementasikan oleh peserta pengabdian
berupa pembuatan komposter dan MOL (Mikro Organisme Lokal) dan telah
dipublikasikan secara online.
Kata kunci: Inisiasi, Input (faktor produksi), Pupuk Organik
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT atas terlaksananya
kegiatan pengabdian meskipun masih terdapat beberapa rangkaian kegiatan
pengabdian tersebut yang belum terlaksana. Pada kegiatan awal pengabdian,
pelaksanaan pengabdian dilakukan bersama Tim dan Kepala Sekolah Pondok
Pesantren tersebut.
Kami juga mengucapkan terimakasih kepada pihak pihak terkait
khususnya Pondok Pesantren Al-Muttaqin Yayasan Asy’ariyah Desa Ibru yang
telah mendukung dan memfasilitasi kegiatan pengabdian ini sehingga dapat
terlaksana dengan baik.
Dalam proses pelaksanaannya, Tim meminta saran dan masukkan agar
pelaksanaan pengabdian secara final dapat terlaksana dengan baik dan lain.
Alhamdulillah pelaksanaan pengabdian telah berjalan dengan lancar dan telah
diterapkan oleh peserta pengabdian. Kegiatan pengabdian ini juga telah
dipublikasikan secara online.
Jambi, Oktober
2019
Tim
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN PENGESAHAN ................................................................... i
IDENTITAS DAN URAIAN UMUM ...................................................... ii
DAFTAR ISI .............................................................................................. iii
DAFTAR GAMBAR ................................................................................. iv
DAFTAR TABEL ..................................................................................... v
RINGKASAN ............................................................................................ vi
I. PENDAHULUAN ................................................................................. 1
1.1 Analisis Situasi ............................................................................... 1
1.2 Permasalahan Mitra ....................................................................... 1
II. TARGET DAN LUARAN .................................................................... 2
2.1.Solusi. ............................................................................................. 2
2.2.Target Capaian Luaran ................................................................... 2
III. METODE PELAKSANAAN................................................................ 3
3.1 Metode Pelaksanaan ....................................................................... 3
3.2 Hasil yang Diharapkan ................................................................... 5
3.3 Evaluasi Pelaksanaan Program ...................................................... 5
IV. KELAYAKAN UNIVERSITAS JAMBI ............................................. 6
4.1 Kinerja LPM Universitas Jambi ..................................................... 6
4.2 Kualifikasi Tim Pengabdian .......................................................... 6
4.3 Fasilitas Perguruan Tinggi ............................................................. 7
V. HASIL DAN LUARAN YANG DICAPAI ..........................................
VI. KESIMPULAN DAN SARAN ………………………………………
Lampiran .....................................................................................................
DAFTAR GAMBAR
Gambar Halaman
1. Skema Kerangka Kegiatan PPM ........................................................ 4
DAFTAR TABEL
Tabel Halaman
1. Rencana Target Capaian Luaran ........................................................ 2
2. Rencana Kegiatan PPM ...................................................................... 3
3. Anggota Tim Pelaksana ...................................................................... 6
4. Rincian Pembiayaan ........................................................................... 8
5. Rincian Jadwal Penelitian ................................................................. 8
I. PENDAHULUAN
1.1. Analisis Situasi
Faktor produksi memegang peran penting dalam keberhasilan kegiatan
produksi bidang pertanian. Penggunaan faktor produksi terutama pupuk dan
insektisida kimia telah menjadi perbincangan serius dikalangan pemerhati
lingkungan. Penggunaan pupuk kimia dan insektisida kimia secara terus menerus
akan berdampak negatif terhadap kelestarian lingkungan dan kesehatan manusia
sebagai konsumen dari produk pertanian terutama komoditas yang dikonsumsi
dalam bentuk segar.
Pada saat ini petani dilokasi penelitian mengusahakan beberapa jenis
kmoditas seperti hortikultura yang pada umumya dikonsumsi dalam kondisi
segar. Pada sat ini dilokasi Pengabdian masih menggunakan pupuk kimia yang
telah berlangsung bertahun-tahun. Kondisi ini yang menurut Tim Pengabdian
perlu didorong untuk menggunakan pupuk organik. Lokasi kegiaan PPM adalah
sebuah Pesantren yang memiliki Jurusan Pertanian, sehingga kegiatan ini dinilai
sangat bermanfaat sebagai bahan pelajaran bagi santri di Pondok Pesantren ini.
Tingkat keberhasilan inisiasi ini dinilai sangat positif, karena santri yang
menjadi sasaran kegiatan adalah orang belum terbiasa dengan pupuk kimia,
sehingga hambatan dari aspek penolakan akan inovasi dinilai akan sangat kecil.
1.2. Permasalahan Mitra
Berdasarkan hasil diskusi yang dilakukan oleh Tim Pengabdian dengan
Pihak Pondok Pesantren (Guru dan Murid), adapun permasalahan yang
mengemuka adalah sebagai berikut:
1. Masih kurangnya pengetahuan terkait pengimplementasian pembuatan pupuk
organik karena para guru belum mendapatkan pelatihan dari pihak terkait.
2. Masih kurangnya pemahaman terkait manfaat penggunaan pupuk organik bagi
lingkungan khususnya tanaman.
3. Masih kurangnya pemahaman akan tingginya nilai komersil bagi tanaman
yang dibudidayakan dengan menggunakan pupuk organik dan menyehatkan
bagi tubuh manusia karena tidak mengandung bahan kimia.
II. SOLUSI DAN TARGET LUARAN
2.1. Solusi
Sesuai dengan permasalahan yang ada,solusi yang ditawarkan pada kegiatan
pengabdianmasyarakatuntukmitra adalah:
1. Memberikan pemahaman kepada para guru dan murid akan pentingnya
manfaat penggunaan pupuk organik bagi tanaman, disamping baik bagi
tanaman itu sendiri, juga baik bagi lingkungan.
2. Memberikan pelatihan pembuatan pupuk organik dan
pengimplementasiannya bagi lingkungan.
3. Menginisiasi terbentuknya Kelompok Guru dan Murid Pecinta Tanaman
Organik.
2.2 Target Capaian Luaran
Target capaian luaran yang diharapakan dari kegiatan PPM adalah: (1)
Peningkatan pengetahuan pemahaman dan keterampilan guru dan murid tentang
pemanfaatan pupuk organik ;(2) Terbentuknya Kelompok Guru dan Murid
Pecinta Tanaman Organik, dan (3) Pembinaan pembuatan pupuk organik
terutama bagi murid sebagai salah satu bagian dari praktikum mata pelajaran .
Rencana target capaian luaran dapat dilihat pada tabel 1.
Tabel 1. Rencana Target Capaian Luaran No Jenis Luaran Indikator
Capaian 1 2 3
1 Publikasi ilmiah di jurnal/prosiding Tidak ada
2 Publikasi pada media massa(cetak/elektronik) Ada
3 Peningkatan omzet pada mitra yang bergerak dalam
Bidang ekonomi
Ada
4 Peningkatan kuantitas dan kualitas produk Ada
5 Peningkatan pemahaman dan ketrampilan
Masyarakat
Ada
6 Peningkatan ketentraman/kesehatan masyarakat Tidak ada
7 Jasa, model, rekayasa sosial, sistem, produk/barang Ada
8 Hak kekayaan intelektual Tidak ada
9 Buku ajar Tidak ada
III. METODE PELAKSANAAN
3.1. Metode Pelaksanaan
Adapun rangkaian pengabdian ini dilakukan langkah manajemen
proses yang terdiri dari Persiapan, Pelaksanaan, Monitoring dan Evaluasi
Tabel 2. Rencana Kegiatan PPM
No Jenis Kegiatan Penanggung Jawab Kegiatan
1 Survey lapangan untuk melakukan
analisis audiens (studi kebutuhan),
pengumpulan datas ekunder dan primer.
- TimPelaksana Pengabdian
pada masyarakat
- Guru dan Murid
2 - Pembuatan rancangan pembinaan dan
pengimplementasian penggunaan
pupuk organik
- Pembuatan rancangan pembentukan
kelompok pecinta tanaman organik
Tim Pelaksana PPM
3 - Pelaksanaan penyuluhan inisiasi
penggunaan pupuk organik
Tim Pelaksana Pengabdian Pada
Masyarakat(PPM)
4. Monitoring dan Evaluasi Tim Pelaksana Pengabdian Pada
Masyarakat (PPM)
Gambar 1 Skema Kerangka Kegiatan PPM
Permasalahan yang dihadapi
1. Masih kurangnya pengetahuan terkait pengimplementasian
pembuatan pupuk organik karena para guru belum
mendapatkan pelatihan dari pihak terkait.
2. Masih kurangnya pemahaman terkait manfaat penggunaan
pupuk organik bagi lingkungan khususnya tanaman.
3. Masih kurangnya pemahaman akan tingginya nilai komersil
bagi tanaman yang dibudidayakan dengan menggunakan
pupuk organik dan menyehatkan bagi tubuh manusia karena
tidak mengandung bahan kimia.
Solusi yang ditawarkan
1. Penyuluhan inisisasi tentang
penggunaan pupuk organik
2. Pendampingan pembentukan
kelompok pecinta tanaman
organik
Pendukung
1. Anggota tim yang
kompeten
Metode
1. Penyuluhan
2. Pendampingan
3. Monitoring Partisipatif
4. Evaluasi Partisipatif.
Output
1. Peningkatan pengetahuan pemahaman dan
keterampilan guru dan murid tentang pemanfaatan
pupuk organik
2. Terbentuknya Kelompok Guru dan Murid Pecinta
Tanaman Organik, dan
3. Pembinaan pembuatan pupuk organik terutama bagi
murid sebagai salah satu bagian dari praktikum mata
pelajaran
3.2. Hasil yang diharapkan
Kontribusi mitra dalam pelaksanaan PPM adalah sebagai berikut:
1) Mengumpulkan seluruh guru dan murid
2) Menyediakan tempat untuk pelaksanaan kegiatan penyuluhan dan
pendampingan.
3) Menyediakan peralatan yang menunjang kegiatan penyuluhan dan
pendampingan.
3.3. Evaluasi Pelaksanaan Program
Evaluasi pelaksanaan program dilakukan dengan metode:
Memberikan kuesioner untuk melihat tingkat pemahaman guru dan
murid tentang pentingnya manfaat pupuk organik.
Melakukan pendampingan dan diskusi informatif terhadap
pembentukan kelompok pecinta tanaman organik dan menjadikan hal
ini sebagai mata pelajaran di pondok pesantren.
IV. KELAYAKAN UNIVERSITAS JAMBI 4.1 Kinerja LPM UniversitasJambi
Pelaksanaan kegiatan pengabdian pada masyarakat (PPM) universitas
Jambi mengarahkan program untuk diterapkan dikalangan guru dan murid.
Penerapan kegiatan PPM menyebar pada beberapa disiplin ilmu yaitu bidang
pertanian, ekonomi, sains dan teknologi serta pendidikan. Sejalan dengan program
yang biasa dilakukan oleh Lembaga Pengabdian pada masyarakat (LPM)
Universitas Jambi, rencana program PPM yang diusulkan ini berupa pembinaan
dan pendampingan terhadap guru dan murid dalam penggunaan pupuk organik
dan terbentuknya kelompok pecinta tanaman oraganik.
4.2 Kualifikasi Tim Pengabdian
Berkaitan dengan rencana pengabdian pada masyarakat yang diusulkan
ini,para pelaksana program dari LPM Universitas Jambi yang menjadi pengusul
program memiliki relevansi keahlian dengan substansi program berlatar belakang
akademis yang berkaitan dengan isi kegiatan pengabdian yang diusulkan. Ketua,
anggota dan tenaga tambahan mahasiswa berlatarbelakang akademis yang
berkaitan dengan isi kegiatan pengabdian yang diusulkan. Ketua dan anggota
berlatar belakang bidang komunikasi pertanian dan agribisnis yang dibuktikan
dari hasil penelitian dan pengabdian masyarakat yang dilakukan senantiasa
mengkaji persoalan masyarakat pedesaan dan pengembangan masyarakat
terutama terkait pengetahuan tentang agribisnis.
Ketua tim berlatarbelakang akademik dibidang komunikasi pertanian dan
agibisnis yang telah mumpuni dalam ilmu penyuluhan khususnya pertanian.
Anggota tim pengusul terdiri dari tiga orang dosenyang berlatarbelakang
akademis dengan keahlian dibidang Penyuluhan Pertanian dan Agribisnis.
Tabel 3. Anggota Tim Pelaksana
No Nama Jabatan Pengalaman/Keahlian
1 Ir. Arsyad Lubis,M.Si Ketua Agribisnis
2 Dr. Ir. Armen Mara, M.Si Anggota1 Ekonomi Pertanian
3 Ir. Adlaida Malik, M.S Anggota2 Pembiayaan Perusahaan Pertanian
4 Riri Oktari Ulma, S.P,M.Si Anggota 3 Agribisnis
4.3. Fasilitas Perguruan Tinggi Universitas Jambi memiliki sarana penunjang untuk kegiatan pengabdian
kepada masyarakat. Universitas Jambi (2017) melaporkan bahwa luas total
bangunan yang dimiliki oleh Universitas Jambi adalah sebesar 32.043 m2,dengan
peruntukan terdiri dari ruang kuliah (8.283m2),ruang dosen (4.623m2), ruang
administrasi (12.243m2),ruang laboratorium (4.979m2) dan ruang perpustakaan
(1.915 m2). Lembaga penelitian dan Pengabdian kepada masyarakat memiliki
gedung dengan luas 763 m2 sebagai pusat administrasi kegiatan penelitian dan
pengabdian kepada masyarakat di Universitas Jambi.Fasilititas lain yang dimiliki
oleh Universitas Jambi adalah Lembaga Pengembangan Teknologi Informasi dan
Komunikasi (LPTIK) yang merupakan pusat pelayanan teknologi informasi
dan Devisi data.
V. HASIL DAN LUARAN YANG DICAPAI
Kegiatan pengabdian dilaksanakan pada tanggal 03 Agustus 2019 di Desa
Ibru Kecamatan Mestong Kabupaten Muaro Jambi, lebih spesifik di Pondok
Pesantren Al-Muttaqin Yayasan Asy’ariyah. Adapun sasaran kegiatan pengabdian
ini adalah para siswi dan beberapa orang guru.
Pengabdian ini bertujuan untuk mengenalkan kepada para siswi khususnya
tentang pentingnya penggunaan pupuk organik bagi tanaman. Pupuk organik
memiliki peranan sebagai makanan bagi tumbuh kembang tanaman. Pupuk
organik memiliki banyak kelebihan. Hal ini dapat dilihat pada lampiran materi.
Kegiatan pengabdian ini telah direalisasikan oleh peserta pengabdian yaitu
para siswa pesantren dan dipublikasikan secara online pada laman web
https://jamberita.com/read/2019/09/13/5953017/siswa-smp-islam-
asy%E2%80%99ariyah-gunakan-alat-%E2%80%98komposter-
emak%E2%80%99-dari-dosen-fakultas-pertanian-unja/ .
VI. KESIMPULAN DAN SARAN
7.1. Kesimpulan
Adapun kesimpulan dari pelaksanaan kegiatan pengabdian ini adalah :
1. Para siswi mengetahui dan memahami pentingnya peranan pupuk organik
dan manfaatnya bagi tanaman dan keberlanjutan lingkungan.
2. Para guru diharapkan mengimplementasikan topik pengabdian ini pada
materi mata pelajaran di pondok pesantren.
7.2. Saran
Adapun saran dari pelaksanaan kegiatan pengabdian ini adalah :
1. Keberlanjutan dari pengabdian ini adalah perakitan komposter sebagai alat
pembuat pupuk kompos.
2. Komposter yang dibuat, diletakkan didepan masing-masing teras kelas
sehingga diimplemetasikan oleh para siswi.
Lampiran 1. Peta Lokasi Daerah Pengabdian
Lampiran 2. Publikasi Online
Lampiran Materi
“KOMPOSTER ”
Perancangan Alat Pengomposan Sederhana Skala Rumah Tangga Sebagai Bentuk
Usaha Mengurangi Timbulan Sampah Organik di Tingkat Sumber
Oleh :
Ir. Arsyad Lubis, M.Si
Riri Oktari Ulma, S.P,.M.Si
Dr. Ir. Armen Mara, M.Si
Ir. Adlaida Malik, M.S
PROGRAM STUDI AGRIBISNIS
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS JAMBI
2019
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Sampah merupakan barang yang tidak asing dalam keseharian manusia.
Secara umum sampah dapat dibedakan menjadi sampah organik dan sampah
anorganik. Pada tingkat pertama, yaitu pada skala rumah tangga sampah organik
sangat dimungkinkan untuk diolah dan dimanfaatkan kembali.
Dampak negatif yang akan timbul jika sampah organik tidak diolah dan
langsung dibuang di TPS (Tempat Penampungan Sementara) atau bak
pengumpulan sampah, berpotensi mencemari lingkungan. Dampak pencemaran
lingkungan yang sangat dapat dirasakan dengan adanya sampah organik yang
tidak diolah yaitu tercemarnya udara sekitar akibat pembusukan sampah organik
dengan ditandainya aroma busuk yang menyengat. Sampah organik yang
bertumpukan juga berpotensi sebagai media tumbuhnya bakteri patogen yang
membahayakan kesehatan manusia. Selain itu, estetika lingkungan juga terganggu
akibat tumpukan sampah.
Pengolahan sampah organik sebenarnya sangat mudah dilakukan. Pengolahan
sampah organik dapat dilakukan dengan teknik pengomposan sederhana dan
sangat dimungkinkan dilakukan pada sumbernya yaitu pada skala rumah
tangga.Oleh karena itu pada laporan ini, penulis merancang desainalat
pengomposan sederhana yang dapat diterapkan pada skala rumah tanggadengan
alat dan bahan pengomposan yang tersedia di lingkungan sekitar, antara lain:
dalam pembuatan alat pengomposan dengan ember bekas bervolume ±20 Liter
dan pembuatan EM (Effective Microorganism).
Kegiatan pembuatan alat pengomposan dan melakukan kegiatan pengomposan
sampah organik ini dapat menjadi hal yang menarik dilakukan pada skala rumah
tangga khususnya dilakukan oleh ibu-ibu rumah tangga. Hasil pengomposan
berupa pupuk kompos dapat langsung dimanfaatkan sebagai nutrisi untuk
tanaman pekarangan rumah, selain itu manfaat yang didapatkan yaitu pencemaran
sampah organik dapat diatasi, serta manajeman pengolahan sampah skala rumah
tangga dapat diterapkan.
1.2 Tujuan
Berlatar belakang permasalahan diatas, tujuan yang akan dicapai pada karya tulis
ini yaitu:
1. Menciptakan desain Alat Pengomposan dari bahan dan alat yang mudah
didapatkan di lingkungan sekitar.
2. Meginspirasi ibu-ibu rumah tangga sehingga mampu mengolah dan
memanajeman sampah organiknya dengan baik dengan cara pengomposan.
3. Memanfaatkan hasil komposan menjadi nutrisi (pupuk) tanaman pekarangan
rumah sehingga tercipta konsep ekologi dan pemanfaatakn limbah organik
rumah tangga.
1.3 Manfaat
Manfaat yang akan didapatkan dari ala pengomposan sederhana ini yaitu
masyarakat terutama pada skala rumah tangga, dapat mengolah sampah organik
dengan lebih baik dengan cara pengomposan dan memanfaatkan hasil kompos
sebagai pupuk (nutrisi) dalam tanaman pekarangan rumah serta manajeman
pengolahan sampah organik dapat ditangani (diolah) langsung di tingkat sumber.
1.4 Metode
Metode yang digunakan pada laporan ini yaitu dengan cara pembuatan desain
alat pengomposan yang dimungkinkan dapat dibuat dalam skala rumah tangga dan
merancang teknik pengomposan yang dapat dilakukan pada skala rumah tangga
terutama kepada ibu-ibu rumah tangga.
BAB II
TELAAH PUSTAKA
2.1 Sampah Organik dan Dampak Sampah Organik
Undang-Undang Pengelolaan Sampah Nomor 18 tahun 2008 menyatakan
sampah adalah sisa kegiatan sehari-hari manusia dan/atau dari proses alam yang
berbentuk padat.Amos Noelaka (2008) menyebutkan bahwa Sampah Organik
merupakan barang yang dianggap sudah tidak terpakai dan dibuang oleh pemilik /
pemakai sebelumnya, tetapi masih bisa dipakai, dikelola dan dimanfaatkan
dengan prosedur yang benar. Sampah ini dengan mudah dapat diuraikan melalui
proses alami. Sampah organik merupakan sampah yang mudah membusuk seperti,
sisa daging, sisa sayuran, daun-daun, sampah kebun dan lainnya
2.2 Pengomposan
2.2.1 Pengertian Kompos
Kompos merupakan hasil penguraian dari campuran bahan-bahan organik
yang dapat dipercepat oleh populasiberbagai macam mikroorganisme dalam
kondisi lingkungan yang hangat, lembab, dan aerobik atauanaerobik.
Kompos adalah hasil akhir suatu proses dekomposisi tumpukan
sampah/serasah tanaman dan bahan organik lainnya. Keberlangsungan proses
dekomposisi ditandai dengan nisbah C/N bahan yang menurun sejalan dengan
waktu. Bahan mentah yang biasa digunakan seperti : daun, sampah dapur, sampah
kota dan lain-lain dan pada umumnya mempunyai nisbah C/N yang melebihi 30
(Sutedjo, 2002).
Beberapa manfaat pupuk organik adalah dapat menyediakan unsur hara
makro dan mikro, mengandung asam humat (humus) yang mampu meningkatkan
kapasitas tukar kation tanah, meningkatkan aktivitas bahan mikroorganisme tanah,
pada tanah masam penambahan bahan organik dapat membantu meningkatkan pH
tanah, dan penggunaan pupuk organik tidak menyebabkan polusi tanah dan polusi
air (Novizan, 2007).
Persyaratan kompos menurut Standar Nasional Indonesia (SNI 19-7030-2004)
adalah:
1. Berwarna kehitaman
2. Berbau tanah
3. Tidak mengandung bahan asing seperti bahan anorganik, logam berat, B3,
kimia organik seperti pestisida.
4. Sebaiknya temperatur pada proses biologi/bakteriologis antara 45-55 C.
Jangan sampai kurang dari 45 C dan jangan sampai lebih dari 66 C.
5. pH (derajat keasaman) dijaga agar tidak lebih dari 8, yang paling baik
berkisar 7-8. Apabila terlalu tinggi akan mengurangi Nitrogen karena akan
berubah menjadi amoniak (Suryono dan Budiman, 2010).
6. Kelembaban optimal 50-55%.
2.2.2 Manfaat Kompos
Kompos ibarat multivitamin bagi tanah dan tanaman. Rachman Sutanto (2002)
mengemukakan bahwa denganpupuk organik sifat fisik, kimia dan biologi
tanah menjadi lebih baik. Selain itu Kompos memiliki banyak manfaatyang
ditinjau dari beberapa aspek:
Aspek Ekonomi :
1. Menghemat biaya untuk transportasi dan penimbunan
2. limbah.
3. Mengurangi volume/ukuran limbah
4. Memiliki nilai jual yang lebih tinggi dari pada bahan
5. asalnya
Aspek Lingkungan :
1. Mengurangi polusi udara karena pembakaran limbah
2. dan pelepasan gas metana dari sampah organik yang
3. membusuk akibat bakteri metanogen di tempat
4. pembuangan sampah
5. Mengurangi kebutuhan lahan untuk penimbunan
Aspek bagi tanah/tanaman:
1. Meningkatkan kesuburan tanah
2. Memperbaiki struktur dan karakteristik tanah
3. Meningkatkan kapasitas penyerapan air oleh tanah
4. Meningkatkan aktivitas mikroba tanah
2.2.3 Prinsip Pembuatan Kompos
Untuk mendapatkan kompos yang mempunyai kualitas yang baik, maka
dalam pembuatannya melalui beberapa langkah dan pemahaman yaitu :
1. Pengembangan MOL untuk mempercepat penghancuran bahan yang akan
dilakukan pngomposan dengan carapemotongan dalam ukuran kecil untuk
mempercepat bakteri masuk pada bahan yang dikomposkan.
2. Pengomposan harus terlindung dari sinar matahari langsung dan air hujan .
3. Memperhatikan perbandingan bahan yang dikomposkan disesuaikan
dengan kondisi C/N ratio dari bahan organik.
4. Mempertahankan sirkulasi udara (aerasi) pada saat pengomposan harus
terpelihara.
5. Menjaga suhu dalam proses pengomposan agar terjaga dan tetap
mendukung kerja mikroorganisme.
6. Menjaga kelembaban agar tetap optimal.
7. Membunuh biji-biji gulma
8. Membunuh sumber penyakit terutama patogen / sumber penyakit
cendawan
9. Meningkatkan kadar nutrisi bagi tanaman.
BAB III
PERANCANGAN
3.1 Desain Alat Pengomposan Sederhana
Bahan yang digunakan dalam pembuatan alat pengomposan yaitu Ember Cat
berukuran 20 Liter lengkap dengan tutupnya, serta pipa paralon berukuran ½ inci
dan pipa berukuran 1 inci. Sedangkan alat yang digunakan yaitu Bor untuk
melubangi dan gergaji untuk proses pemotongan bahan.
Berikut desain Alat pengomposan :
Gambar 3.1 Desain alat pengomposan “Komposter Emak”
Keterangan:
a = Tutup kompos
b = Ruang Pengomposan (Raktor)
c = Aerator & fentilasi sirkulasi uduara
d = Sprayer larutan EM-4
e = Sekop
f = Kaki alat pengomposan
g = Penampungan lindi
h = Monitor Volume lindi
a
g
b
c d
e
f
h
3.1.1 Prinsip pengomposan
Hal utama yang diperhatikan dalam pengomposan yaitu faktor pemberian
Mikroorganisme Pengurai beserta Molase sebagai nutrisi perkembang biakan
bakteri pengurai. Sehingga bakteri dapat hidup dan menjalakan tugasnya dalam
menguraikan bahan-bahan organik komplek menjadi senyawa unsur yang mudah
untuk diserap dan dimanfaatkan kembali sebagai nutrisi tumbuhan. Selain itu faktor
suhu dan klembapan harus terus dijaga dan selalu ditempatkan pada kawasan yang
terlindung dari sinar matahari secara langsung.
3.1.2 Alat dan Bahan
Bahan yang digunakan untuk membuat alat pengomposan ini yaitu :
1. Ember cat bertutup dengan volume ± 20 Liter
2. Pipa pvc ukuran ½ inci ± 1 meter
3. Pipa pvc ukuran 1 inci ± 40 sentimeter
4. Botol oli bekas sebanyak 1 buah
5. Handle tool sebanyak 1 buah
6. Engsel kecil dan Pengail pintu
7. Mur secukupnya
8. Spayer
9. Efektif microorganisme EM-4 ± 0,1 liter dan molase ± 0,05 liter
10. Bambu secukupnya sebagai kaki alat komposter
11. Kapas puntung rokok dan lem alteco sebagai perekat
12. Cat minyak
Sedangkan alat yang digunakan untuk membuat alat komposter ini yaitu :
1. Bor listrik
2. Geraji
3. Obeng
4. Cutter
5. Pisau golok
6. kuas
3.2 Teknik Perakitan
Dalam perakitan alat pengomposan ini terdiri dari beberapa komponen yang
dirakit sehingga menjadi satu kesatuan alat komposter. Tahap yang dilakukan yaitu
perakitan tutup komposter, perakitan aerator dan fentilasi komposter, perakitan
reaktor/ruang pengomposan, dan perakitan kaki komposter.
3.2.1 Perakitan Komponen 1: Tutup Komposter
Tahap awal perakitan alat komposter yaitu memasang handel pada tutup
ember cat sehigga mudah untuk dioperasikan dalam membuka dan menutup
komposter. Pada tahap ini, handel di pasang di tengah tutup luar dan
menempelkanya menggunakan mur dengan alat bor.
Gambar 3. 2 Tutup Komposter
3.2.2 Perakitan Komponen 2 : Aerator dan Fentilasi Komposter
Sirkulasi udara didalam reaktor harus tetap terjaga. Untuk itu, perlu
ditambahkan unit aerator atau fentilasi sehingga dimungkinkannya bahan yang
hendak dilakukan pengomposan tetap dalam keadaan aerobik. Selain itu,
pengomposan dengan memanfaatkan bakteri pengurai berjenis EM-4 dapat berkerja
secara maksimum dalam keadaan suplai udara yang cukup dengan suasana aerobik.
Penambahan unit fentilasi yang berperan sbagai aerator dirakit dengan cara :
1. Pastikan pipa pvc baik yang berukuran ½ inci di potong sesuai dengan
diameter luar ember cat, untuk pipa 1 inci dipotong sesuai tinggi dalam ember
cat.
2. Setelah itu, pipa diberi lubang sedemikian rupa hingga dapat dipastikan udara
dapat masuk ke dalam reaaktor komposter.
3. Tepat 10 cm dari bawah pipa berukuran 1 inci, diberi lubang sebesar ½ inci di
keempat sisinya agar pipa ukuran ½ inci dapat masuk secara horizontal
kedalam pipa.
4. Perlakuan poin nomor tiga juga diterapkan pada titik 40 cm dari bawah pipa
berukuran 1 inci. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada Gambar 3.1 diatas.
Gambar 3.3 Fentilasi Komposter Berperan Sebagai Aerator Reaktor
3.2.3 Perakitan Komponen 3 : Reaktor/Ruang Pengomposan
Reaktor pengomposan terdiri dari dua ruangan, yaitu ruangan pengomposan
dan ruangan pengumpul cairan lindi. Pemisahan kedua ruang menggunakan terpal
tebal berlubang sehingga pada saat proses pengomposan, air lindi dapat turun dan
tertampung di ruang penampungan lindi. Hal ini bertujuan agar hasil pengomposan
tetap dalam keadaan kering. Pada ruang reaktor juga terdapat pintu output sehingga
hasil pengomposan dapat ambil dengan mudah. Lebih jelasnya, perakitan ruang
reaktor pengomposan sebagai berikut:
1. Ember cat diberi lubang tepat 10 cm dari dasar ember di keempat sisi ember
cat sebesar ½ inci sehingga pipa pvc ½ inci dapat menembus dinding
reraktor.
2. Tepat 40 cm dari dasar ember cat juga diberi lubang sebesar ½ inci pada
kedua sisi ember cat sehingga dimungkinkan pipa ½ inci dapat menmbus
dinding reaktor.
3. Pembuatan pintu output dilakukan di dinding reaktor tepat 11 cm dari dasar
ember cat dengan dimensi pintu 14 cm x 14 cm. Utuk mempermudah
membuka dan menutup pintu output, pintu dilengkapi dengan engsel dan
pengail pintu.
4. Pada bagian samping dasar ember cat diberi lubang dan selang kecil yang
berfungsi sebagai alat penguras lindi dan sebagai parameter volume lindi.
Untuk lebih jelasnya, dapat dilihat pada Gambar 3.1 dan Gambar 3.4.
Gambar 3.4 Reaktor Pengomposan
3.2.4 Perakitan Komponen 4 : Kaki Komposter
Kaki komposter berfungsi agar komposter dapat stabil ketika ditempatkan di
ruangan terbuka dan tidak mudah roboh atau terguling. Kaki komposter terbuat dari
bambu. Pemiliham material bambu bertujuan karena bahan baku yang mudah dan
murah untuk didapatkan. Langkah pembuatan kaki komposter secara lebih detai
antara lain sebagai berikut:
1. Pemilihan jenis bambu dengan ruas yang panjang penting karena dapat
memudahkan saat proses perakitan.
2. Perakitan bambu dilakukan sedemikian rupa hingga terbentuk seperti
Gambar 3.5. dengan tinggi kaki sebesar 40 cm dan memungkinkan untuk
reaktor pengomposan dalam keadaan menggantung.
3. Untuk proses penggabungan dan penyatuan antar bambu digunakan lem
alteco dan kapas puntung rokok sehingga antar bambu dapat menyatu
dengan kokoh. Lebih jelasnya dapat dilihat pada Gambar 3.5 dibawah ini.
Gambar 3.5 Kaki Komposter
3.2.5 Penggabugan antar komponen
Penggabungan antar komponen dilakukan dengan tahapan sebagai berikut :
1. Fentilasi komposter/aerator diterapkan pada ruangan reaktor dan pada tiap
ujung pipa ½ inci harus ditembuskan keluar dinding reaktor komposter.
2. Setetlah itu, atara ruang pengomposan dan ruang penampung lindi
dipisahkan oleh terpal berlubang yang memungkinkan air lindi dapat turun
dan tertampung di ruang penampungan lindi.
3. Ketika ruang reaktor dan aerator telah teraplikasikan, selanjutnya dapat
dilakukan pengcatan. Pengecatan dilakukan dengan tujuan pemperindah
tampilan komposter.
4. Setelah itu, komposter siap untuk digabungkan dan ditempatkan dengan kaki
komposter sehingga kondisi komposter dalam keadaan stabil dengan kondisi
komposter yang menggantung pada kaki komposter. Untuk lebih jelasnya,
dapat dilihat pada Gambar 3.6.
Gambar 3.6 Komposter Emak
3.3 Cara Pengoperasian
3.3.1 Pengoperasian Komposter
Langkah-langkah pengoperasian alat komposter ini yaitu :
1. Pastikan penempatan alat komposter terlindung dari cahaya matahari secara
langsung dan terlindung dari hujan untuk menjaga suhu dan kelembapan
komposter
2. Bahan sampah organik yang hedak dilakukan pengomposan usahakan dalam
keadaan potongan kecil-kecil sehingga dimungkinkan untuk bakteri pegurai
mudah masuk kedalam bahan yang hendak dikomposkan.
3. Untuk sampah dengan ukuran yang besar hendak di cincang kecil kecil
sehingga tujuan pada poin 2 tercapai.
4. Saat memasukkan sampah yang hendak dilakukan pengomposan hendak
dilakukan secara perlapis lalu disemprotkan racikan starter mikroorganisme,
dalam artian tiap ketebalan 1 s/d 5 cm dilakukan penyemprotan secukupnya
racikan starter mikroorganisme.
5. Pastikan kondisi komposter dalam keadaan tertutup rapat dan dapat
dipastikan untuk lalat tidak dapat masuk ke dalam reaktor karena akan
memicu munculnya ulat dan belatung dan bakteri patogen lainya.
6. Proses pengomposan dapat dilakukan secara kontinyu dan kompos yang
matang ditandai dengan aroma yang tidak menyengat, suhu kompos sesuai
suhu ruangan, dan warna fisik kompos yang hitam/gelap.
3.3.2 Peracikan dan pembuatan mikroorganisme pengurai dengan EM-4
Pembuatan starter mikroorganisme pengurai penting dilakukan karena memiliki
peran yang penting dalam kesuksesan proses pengomposan. Karena dari adanya
bakteri atau mikroorganisme pengurai ini, sampah organik dapat terdegradasi dan
ter dekomposisi dengan lebih cepat serta hasil pengomposan yang baik. Untuk itu,
pembuatan larutan mikroorganisme pengurai yaitu sebagai berikut:
1. Dilarutkan gula merah sebanyak 100 gram kedalam air sebanyak 0,4 liter
yang bertujuan sebagai molase untuk media berkembang biak (nutrisi)
bakteri pengurai.
2. Dimasukkan cairan EM-4 sebanyak 100 ml kedalam larutan molase.
3. Campuran larutan tersebut didiamkan selama 24 jam dan selanjutnya
dimasukkan kedalam sprayer untuk memudahkan pengaplikasianya.
4. Racikan starter mikroorganisme siap digunakan.
BAB IV
KESIMPULAN
4.1 Kesimpulan
Terkait dari pembahasan laporan ini, dapat disimpulkan antara lain:
1. Pengomposan sampah organik rumah tangga sangat mungkin dilakukan
menggunakan bahan-bahan yang mudah didapatkan seperti ember cat bekas
degan proses pembuatan yang sangat mudah.
2. Pengomposan sampah organik rumah tangga bertujuan untuk mengurangi
timbulan sampah organik di TPS dan memungkinkan untuk mengolah
sampah organik rumah tangga di tingkat sumber sehingga pencemaran
lingkungan akibat timbunan sampah organik yang tidak termanajemen
dengan baik dapat dikurangi.
3. Manajemen pengolahan sampah organik dengan proses pengomposan oleh
ibu-ibu rumah tangga sangat mungkin dilakukan sebagai aktivitas rutin dan
memanfaatkan hasil pengompos sebagai pupuk (nutrisi) tanaman
pekarangan rumah.
4.2 Saran
Pada prancangan desain pengomposan ini masih jauh dari kata sempurna, pastinya
masih banyak lagi komponen-komponen yang harus diperbaiki sehingga
didapatkanya alat pengomposan yang murah untuk didapatkan dan mudah untuk
digunakan. Untuk itu, penulis berharap kepada pembaca untuk melakukan inovasi
yang lebih baik lagi. Selain itu, edukasi masyarakat untuk mengolah sampah
organiknya secara mandiri perlu terus disosialisasikan sehingga tujuan pembuatan
alat pengomposan ini dapat tercapai dengan baik.
DAFTAR PUSTAKA
Buku Putih. 2010. Penelitian, pengembangan, dan penerapan IPTEK 2005 – 2025
Edisi Revisi 2010. Jakarta : Kementrian Riset dan Teknologi Republik
Indonesia.
Anonim. 2010. Buku Kompos : Petunjuk Pembuatan PupukOrganik/Kompos.
Palembang : Universitas Muhammadiyah Palembang.
Anonim. 2010. Kompos. Universitas Sumatera Utara.
Pelatihan Teknis Budidaya Padi Bagi Penyuluh Pertanian Dan Babinsa 2015 :
Pembuatan Pupuk Organik. BPP SDM Pertanian.