LAPORAN AKHIR PENGABDIAN KEPADA...

73
LAPORAN AKHIR PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT IbM KELOMPOK GURU IPA DI SMPN 3 DAN SMPN 4 BANJAR KABUPATEN BULELENG Tahun ke-1 dari rencana 1 tahun Oleh: Dr. Suheimi Sya’ban, M.Pd. (NIDN 0009035004) Dr. Ni Made Pujani, M.Si. (NIDN 0004116302) Ni Wayan Rati, S.Pd.,M.Pd. (NIDN 0014127602) Dibiayai oleh: Direktorat Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan sesuai dengan Surat Perjanjian Pelaksanaan Penugasan Program Pengabdian kepada Masyarakat Nomor : 388/UN48.15/LPM/2014 LEMBAGA PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT UNIVERSITAS PENDIDIKAN GANESHA TAHUN 2014

Transcript of LAPORAN AKHIR PENGABDIAN KEPADA...

Page 1: LAPORAN AKHIR PENGABDIAN KEPADA MASYARAKATlppm.undiksha.ac.id/p2m/document/Proposal_195003091980032001_2… · LAPORAN AKHIR PENGABDIAN KEPADA ... Dalam pencapaian tujuan tersebut

LAPORAN AKHIR PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT

IbM KELOMPOK GURU IPA DI SMPN 3 DAN

SMPN 4 BANJAR KABUPATEN BULELENG

Tahun ke-1 dari rencana 1 tahun

Oleh:

Dr. Suheimi Sya’ban, M.Pd. (NIDN 0009035004)

Dr. Ni Made Pujani, M.Si. (NIDN 0004116302) Ni Wayan Rati, S.Pd.,M.Pd. (NIDN 0014127602)

Dibiayai oleh:

Direktorat Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat

Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi

Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan

sesuai dengan Surat Perjanjian Pelaksanaan Penugasan

Program Pengabdian kepada Masyarakat

Nomor : 388/UN48.15/LPM/2014

LEMBAGA PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT

UNIVERSITAS PENDIDIKAN GANESHA

TAHUN 2014

Page 2: LAPORAN AKHIR PENGABDIAN KEPADA MASYARAKATlppm.undiksha.ac.id/p2m/document/Proposal_195003091980032001_2… · LAPORAN AKHIR PENGABDIAN KEPADA ... Dalam pencapaian tujuan tersebut

ii

Page 3: LAPORAN AKHIR PENGABDIAN KEPADA MASYARAKATlppm.undiksha.ac.id/p2m/document/Proposal_195003091980032001_2… · LAPORAN AKHIR PENGABDIAN KEPADA ... Dalam pencapaian tujuan tersebut

iii

RINGKASAN

Program IbM ini bertujuan untuk meningkatkan keterampilan membuat KIT IPA

sederhana berbahan baku dari lingkungan sekitar sebagai penunjang pembelajaran IPA

menggunakan pendekatan inkuiri, meningkatkan pemahaman dan penyegaran materi

IPA terpadu bagi guru-guru IPA dan meningkatkan kemampuan guru-guru IPA

menerapkan pembelajaran IPA menggunakan inkuiri.

Dalam pencapaian tujuan tersebut metode yang dipakai adalah penyelenggaraan inservice

berupa pelatihan dan pendampingan. Dua target pelatihan adalah pelatihan

mengembangkan keterampilan dan kreativitas guru IPA dalam produksi/merancang

model KIT IPA berbasis lingkungan sekitar dan pelatihan merancang pembelajaran

menggunakan pendekatan inkuiri yang memanfaatkan KIT IPA yang sudah diproduksi.

Pendampingan juga dilakukan terkait dengan meningkatkan kemampuan guru dalam

mengeksplorasi, mengelaborasi dan merefleksi materi ajar IPA terpadu (mencakup aspek

fisika, biologi, dan kimia), serta meningkatkan keterampilan guru dalam

mengimplementasikan rancangan pembelajaran dengan pendekatan inkuiri sekaligus

penyempurnaan rancangan pembelajaran.

Kegiatan yang telah dilakukan terdiri atas kegiatan pendahuluan berupa penyegaran

materi IPA terpadu (SMP kelas VII), pembekalan/pendalaman model pembelajaran

dengan pendekatan inkuiri dan pelatihan teknik-teknik merancang alat-alat peraga,

dilanjutkan dengan kegiatan inti sebagai berikut: (a) identifikasi konsep kunci dan

hirarki atau struktur konsep kunci IPA SMP sesuai dengan kompetensi dasar; (b)

selanjutnya berdasarkan struktur konsep kunci, diidentifikasi topik (generate topics) atau

fakta-fakta laboratorium yang akan dijadikan fokus kegiatan inkuiri; (c) pembuatan

prosedur kerja praktikum berupa lembar kerja siswa (LKS); (d) membuat model KIT

Alat Praktikum IPA sesuai LKS; (e) merancang pembelajaran IPA terpadu menggunakan

pendekatan inkuiri yang memanfaatkan KIT IPA. Kegiatan berikutnya yang

dilaksanakan adalah pendampingan guru dalam mengimplementasikan rancangan

pembelajaran menggunakan pendekatan inkuiri berbantuan KIT IPA, pendampingan guru

mengembangkan aplikasi paket-paket KIT IPA dan perangkat pembelajaran IPA terpadu

pada topik-topik yang relevan.

Luaran kegiatan berupa KIT praktikum IPA berbasis lingkungan, perangkat pembelajaran

menggunakan pendekatan inkuiri berbantuan KIT IPA sederhana (berupa RPP, LKS, SOP

alat, panduan guru), dan artikel ilmiah. Luaran tambahan berupa modul penyegaran materi

IPA terpadu, modul pendalaman pembelajaran inkuiri.

Hasil kegiatan yang telah dicapai antara lain, meningkatnya pemahaman dan keterampilan

guru-guru IPA di SMPN 3 dan SMPN 4 Banjar terhadap materi IPA secara terpadu,

meningkatnya pemahaman guru-guru tentang pembelajaran dengan pendekatan inkuiri,

meningkatnya keterampilan guru-guru IPA merancang/membuat KIT IPA sederhana

berbahan baku dari lingkungan sekitar sebagai penunjang pembelajaran IPA

menggunakan pendekatan inkuiri, meningkatnya kemampuan guru-guru IPA untuk

merancang perangkat pembelajaran dengan pendekatan inkuiri, terlatihnya keterampilan

dan kemampuan guru-guru IPA di sekolah mitra dalam mengimplementasikan

pembelajaran IPA dengan pendekatan inkuiri.

Kata kunci: Kit IPA, IPA terpadu, inkuiri

Page 4: LAPORAN AKHIR PENGABDIAN KEPADA MASYARAKATlppm.undiksha.ac.id/p2m/document/Proposal_195003091980032001_2… · LAPORAN AKHIR PENGABDIAN KEPADA ... Dalam pencapaian tujuan tersebut

iv

SUMMARY

This community service program (IbM) aims to improve the skills of making

simple science KIT from the surrounding environment to support learning

science using inquiry approach, increase understanding and refreshment

integrated science subject for science teachers and improve science teachers

apply learning science using inquiry.

In achieving these objectives is the implementation of the method used in the

form of inservice training and mentoring. Two targets training is training to

develop the skills and creativity of science teachers in the production/design a

science-based models KIT surrounding environment and designing training

inquiry learning approach that utilizes science KIT that has been produced.

Assistance was also made relating to improve the ability of teachers to

explore, elaborate and reflect an integrated science teaching materials

(including aspects of physics, biology, and chemistry), as well as improving

the skills of teachers in implementing the learning design approach at the

same inquiry learning design refinement.

Activities that have been carried out consisted of preliminary activities such as

refresher material integrated IPA (junior class VII), briefing / depth model of

learning by inquiry approach, followed by the core activities as follows: (a)

identification of key concepts and key concept hierarchy or structure

corresponding IPA SMP with basic competence; (b) further based on the

structure of the key concepts, identified topics (topics generated) or laboratory

evidence that will be the focus of the activities of inquiry; (c) the manufacture

of lab work procedures in the form of student worksheet (LKS); (d) makes the

model appropriate KIT Science Practical Tool LKS; (e) designing integrated

learning science using inquiry approach that utilizes KIT IPA. The next

activity undertaken is assisting teachers in implementing the learning design

using inquiry-assisted approach KIT IPA, mentoring teachers develop

applications packages KIT science and science learning devices integrated on

relevant topics.

Outcomes activity in the form of KIT-based science lab environments, device-

assisted learning approach KIT IPA simple inquiry (in the form of lesson

plans, worksheets, SOP tool, teacher guides), and scientific articles.

Additional outputs in the form of materials science refresher module

integrated, inquiry learning deepening module.

The results of the activities that have been achieved, among others, increasing

the understanding and skills of science teachers in the SMP and SMP 3 4

Banjar towards an integrated science lesson, increased understanding of

teachers about teaching with inquiry approach, increasing skills of science

teachers to design/create simple science KIT from the surrounding

environment to support learning science using inquiry approach, increasing

the ability of science teachers to design the inquiry approach to learning, skills

and abilities trained science teachers in partner schools in implementing the

inquiry approach to science learning.

Keywords: Kit IPA, IPA integrated, inquiry

Page 5: LAPORAN AKHIR PENGABDIAN KEPADA MASYARAKATlppm.undiksha.ac.id/p2m/document/Proposal_195003091980032001_2… · LAPORAN AKHIR PENGABDIAN KEPADA ... Dalam pencapaian tujuan tersebut

v

PRAKATA

Puja dan puji syukur kami panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa (Ida Sang

Hyang Widhi Wasa) atas berkat rakhmat-Nya program IbM ini dapat berjalan sesuai

program yang dijadwalkan. IbM Kelompok Guru IPA di SMPN 3 dan SMPN 4 Banjar

Kabupaten Buleleng ini bertujuan meningkatkan keterampilan membuat KIT IPA sederhana

berbahan baku dari lingkungan sekitar sebagai penunjang pembelajaran IPA menggunakan

pendekatan inkuiri, meningkatkan pemahaman dan penyegaran materi IPA terpadu bagi

guru-guru IPA dan meningkatkan kemampuan guru-guru IPA menerapkan

pembelajaran IPA menggunakan inkuiri.

Dalam pelaksanaan penelitian ini, penulis telah banyak menerima bantuan moril maupun spirituil

dari berbagai pihak. Oleh karenyanya sudah sepatutnya penulis menyampaikan ucapan terima kasih terutama

kepada yang terhormat:

1. Prof. Dr. Ketutr Suma, M.S., selaku Ketua Lembaga Pengabdian Masyarakat Undiksha

2. Kepala sekolah SMPN 3 dan SMPN 4 Banjar atas fasilitas dan kerjasamanya

3. Guru IPA di SMPN 3 dan SMPN 4 Banjar atas kerjasamanya

4. Semua pihak yang tidak disebutkan satu persatu, atas bantuan dan keterlibatannya dalam pengabdian ini.

Semoga hasil pengabdian ini bermanfaat bagi berbagai pihak, terutama bagi dunia pendidikan IPA

di SMP. Tak lupa pula kami mohon maaf atas segala ketidaksempurnaan tulisan hasil penelitian ini.

Singaraja, November 2014

Tim Peneliti

Ketua

Page 6: LAPORAN AKHIR PENGABDIAN KEPADA MASYARAKATlppm.undiksha.ac.id/p2m/document/Proposal_195003091980032001_2… · LAPORAN AKHIR PENGABDIAN KEPADA ... Dalam pencapaian tujuan tersebut

vi

DAFTAR ISI

JUDUL

HALAMAN PENGESAHAN ……………………………. ii

RINGKASAN DAN SUMMARY …………………………… iii

PRAKATA …………………………… iv

DAFTAR ISI …………………………… v

DAFTAR TABEL …………………………… vii

DAFTAR GAMBAR …………………………… vi

DAFTAR LAMPIRAN …………………………… vi

BAB 1 PENDAHULUAN

1.1 Analisis Situasi …………………………………………………. 1

1.2 Permasalahan Mitra …………………………………………….. 5

1.3 Tujuan Program ………………………………………………… 6

BAB 2 TARGET LUARAN 7

BAB 3 MOTODE PELAKSANAAN 8

BAB 4 KELAYAKAN PERGURUAN

TINGGI

11

4.1 Kinerja Lembaga Pengabdian kepada Masyarakat Dalam

Kegiatan P2M …………………………………………………… 11

4.2 Kepakaran yang Diperlukan

BAB 5 HASIL DAN PEMBAHASAN

5.1 Hasil Kegiatan …………………………………………………. 13

5.2 Pembahasan …………………………………………………….. 24

BAB 6 SIMPULAN DAN SARAN

6.1 Simpulan …………………………………………………………. 28

6.2 Saran ……………………………………………………………... 28

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN

Lampiran 1 : Instrumen Evaluasi 30

Lampiran 2 : Foto-foto Dokumentasi Kegiatan 39

Lampiran 3: Produk Pelatihan Pengembangan Model KIT IPA 41

Lampiran 4: Surat Pernyataan Mitra Kegiatan 44

Lampiran 5: Laporan Hasil Penilaian Pemantauan (Monev) Program IbM 46

Lampiran 6: Contoh hasil pengisian angket 49

Lampiran 7 : Contoh RPP dan LKS 58

Page 7: LAPORAN AKHIR PENGABDIAN KEPADA MASYARAKATlppm.undiksha.ac.id/p2m/document/Proposal_195003091980032001_2… · LAPORAN AKHIR PENGABDIAN KEPADA ... Dalam pencapaian tujuan tersebut

vii

DAFTAR TABEL

Tabel Judul Tabel Halaman

1 Tabel 1 Luaran Kegiatan IbM 9

2 Keterkaitan antara Masalah Mitra dengan Solusi Pemecahan 10

3 Contoh alat/bahan KIT IPA 19

4 Rangkuman pelaksanaan kegiatan dan hasilnya 22

DAFTAR GAMBAR

Gambar 1.1: (a) Ruang lab yang dijadikan ruang kelas, (b) rak alat

berisi alat sangat terbatas, (c) rak alat/bahan yang sama

sekali tidak berisi alat/bahan

4

Gambar 4.1: Kegiatan Pra Pelaksanaan Kegiatan Utama

(a) Penyegaran Materi IPA Terpadu

(b) Pendalaman model-model pembelajaran dengan inkuiri

13

Gambar 4.2: Kegiatan Pelatihan 1, pembuatan perangkat pembelajaran

inkuiri

14

Gambar 4.3. : Pendampingan Pembuatan KIT IPA 18

Gambar 4.4 : Model KIT IPA 19

Gambar 4.5 : Uji Coba KIT IPA 19

Gambar 4.6. Implementasi Pembelajaran Inkuiri Berbantuan KIT IPA 21

Page 8: LAPORAN AKHIR PENGABDIAN KEPADA MASYARAKATlppm.undiksha.ac.id/p2m/document/Proposal_195003091980032001_2… · LAPORAN AKHIR PENGABDIAN KEPADA ... Dalam pencapaian tujuan tersebut

BAB 1 PENDAHULUAN

1.1 Analisis Situasi

Guru-guru IPA di kabupaten Buleleng khususnya guru-guru IPA di SMPN 3 dan

SMPN 4 di Kecamatan Banjar Kabupaten Buleleng, masih mengalami permasalahan dalam

mengelola pembelajaran menggunakan pendekatan inkuiri. Salah satu faktor penyebabnya

adalah minimnya sarana-prasarana penunjang seperti alat-alat dan bahan laboratorium.

Keberadaan laboratorium merupakan aspek yang penting dalam pembelajaran IPA. Seperti

dikemukakan Krajcik, J. S. and Banaszak Holl, M. M. (2012), bahwa salah satu prasyarat

dalam pembelajaran IPA adalah pemanfaatan laboratorium. Disebutkan pula bahwa

pembelajaran yang kering dengan demonstrasi fenomena real (hanya teoritik) bagi pebelajar

IPA akan cenderung membosankan. Guru-guru IPA di SMPN 3 dan SMPN 4 Banjar

menyadari sepenuhnya hal tersebut. Namun, mereka belum bisa mengimplementasikannya.

Hal tersebut diungkapkan oleh kepala sekolah SMP N 3 dan SMPN 4 Banjar saat berbincang-

bincang dengan tim pengusul.

Dari hasil wawancara dengan kepala sekolah dan hasil observasi di SMPN 3 dan di

SMPN 4 Banjar juga diperoleh informasi bahwa pembelajaran IPA masih cenderung

menggunakan metode informasi dan diskusi. Guru-guru IPA di dua SMPN ini masih

mengalami kesulitan dalam menerapkan pembelajaran inovatif sesuai dengan hakikat sains

yang memberikan penekanan pada proses sains sekaligus produk (NRC, 2002).

SMPN 3 Banjar adalah salah satu SMP Negeri di Kabupaten Buleleng yang letaknya

di pedesaan (relatif jauh dari kota kabupaten). SMPN 3 Banjar terletak di Desa Temukus

kecamatan Banjar (sekitar 16 km dari pusat kota kabupaten), tetapi tidak terlalu jauh dari

jalan utama Singaraja-Gilimanuk (sekitar 1 km masuk ke pedesaan). Luas tanah 10.800 m2,

dengan luas bangunan 8.906 m2

(Profil SMPN 3 Banjar). Jumlah maupun luas bangunan, baik

ruangan kelas, perpustakaan, maupun laboratorium yang dimiliki cukup memadai. Ruang

laboratorium IPA dengan luas 165 m2, terdiri atas ruang praktikum, ruang persiapan, dan

ruang alat dan bahan. Ruang alat/bahan berisi 4 buah rak/almari. Walaupun ruang

laboratoriumnya sudah cukup memadai, namun jumlah alat/bahan praktikum yang dimiliki

masih sangat terbatas.

SMPN 4 Banjar terletak di Desa Pedawa Kecamatan Banjar (terkategori desa

pedalaman). Secara geografis letaknya relatif jauh dari pusat kota kabupaten Buleleng (sekitar

45 km). Lokasi sekolah memiliki lands scape yang unik, berada di daerah dataran tinggi

(pegunungan) pada ketinggian ±1860 m dari permukaan laut. Kondisi jalan menuju ke lokasi

Page 9: LAPORAN AKHIR PENGABDIAN KEPADA MASYARAKATlppm.undiksha.ac.id/p2m/document/Proposal_195003091980032001_2… · LAPORAN AKHIR PENGABDIAN KEPADA ... Dalam pencapaian tujuan tersebut

2

sangat terjal, menanjak dan berliku-liku (sikitar 10 km dari jalan utama Singaraja-

Gilimanuk).

Sekolah ini dikelilingi oleh daerah perkebunan (cengkeh dan jagung) dan perumahan

masyarakat desa setempat. Kondisi cuaca sekitar sangat dingin (suhu udara mencapai 28oC).

Kondisi lingkungan sekolah tersebut sesungguhnya sangat potensial dimanfaatkan sebagai

media pembelajaran.

Sampai saat ini, SMPN 4 Banjar memiliki 6 ruang kelas, sebuah perpustakaan, sebuah

ruang laboratorium IPA. Ruang laboratorium Lab seluas 145 m2, terdiri dari ruang

praktikum, ruang alat/bahan, dan ruang persiapan (Profil SMPN 4 Banjar). Ruang alat/bahan

dilengkapi dengan 3 buah rak tempat penyimpanan alat/bahan praktikum. Alat maupun bahan

praktikum yang dimiliki sangat terbatas, bahkan salah satu dari tiga buah rak yang tersedia

malah kosong. Ruangan untuk persiapan kurang menunjukkan fungsinya, malahan menjadi

tempat meletakkan kertas-kertas. Bahkan sementara ruang lab (ruang praktikum) justru

dipakai sebagai ruang kelas, karena alasan kekurangan ruang kelas .

Keberadaan alat dan bahan praktikum di laboratorium IPA SMPN 4 Banjar masih

sangat terbatas. Alat-alat gelas yang sangat terbatas dengan spesifikasi yang tidak sesuai

dengan kebutuhan praktikum. Sementara belum ada penambahan alat dan bahan praktikum.

Pengadaan alat dan bahan kurang menjadi prioritas sekolah karena keterbatasan dana

pengadaan.

(1a) (1b) (1c)

Gambar 1.1. (a) Ruang lab yang dijadikan ruang kelas, (b) rak alat berisi alat sangat

terbatas, (c) rak alat/bahan yang sama sekali tidak berisi alat/bahan

Berdasarkan input yang diperoleh dari guru IPA di SMPN 3 Banjar, salah satu

kendala yang menghambat kelancaran pelaksanaan pembelajaran IPA di laboratorium adalah

terbatasnya jumlah dan/atau jenis alat yang tersedia. Mereka masih mengalami masalah untuk

melakukan praktikum tentang topik-topik tertentu dan tidak semua konsep-konsep IPA

eksperimentatif dapat diajarkan dengan praktikum karena keterbatasan alat-alat dan bahan

yang tersedia.

Page 10: LAPORAN AKHIR PENGABDIAN KEPADA MASYARAKATlppm.undiksha.ac.id/p2m/document/Proposal_195003091980032001_2… · LAPORAN AKHIR PENGABDIAN KEPADA ... Dalam pencapaian tujuan tersebut

3

Walaupun memiliki potensi lingkungan yang sangat beragam untuk media belajar

namun guru- guru IPA enggan berinovasi untuk memanfaatkan lingkungan sebagai media

belajar, apalagi memanfaatkan lingkungan sebagai sumber pembuatan KIT IPA. Artinya, para

guru bidang studi IPA belum sepenuhnya berinovasi dalam pemanfaatan bahan-bahan lokal

untuk pembuatan KIT IPA. Padahal bahan-bahan lokal dan unsur kearifan lokal sangat

banyak untuk bisa dikembangkan untuk membuat KIT IPA yang sederhana.

Hal serupa juga diungkapkan oleh guru IPA di SMPN 4 Banjar. Sesuai dengan

penuturan guru IPA di SMPN 4 Banjar, pembelajaran menggunakan pendekatan inkuiri

sangat jarang dilakukan disebabkan oleh keterbatasan sarana praktikum, dan tidak adanya

laboran. Bagi guru, praktikum dirasa menyita waktu dan tenaga yang sangat besar sehingga

enggan dilakukan. Walaupun persediaan alat dan bahan praktikum sangat terbatas, guru IPA

telah mencoba mengkiati dengan memanfaatkan bahan-bahan yang ada di lingkungan sekitar.

Namum karena alasan keterbatasan pengetahuan dan waktu, kiat-kiat kreatif yang dapat

dilakukan oleh guru IPA masih sangat terbatas pada topik-topik tertentu seperti: asam-basa.

Guru menyatakan enggan berinovasi, karena alasan belum mampu untuk melakukan itu.

Penyiapan praktikum justru dirasa sebagai beban tambahan, bukan sebagai sesuatu yang

dapat membantu proses pembelajaran. Hal ini menunjukkan bahwa roh pembelajaran IPA

dengan pendekatan inkuiri belum dipahami dengan baik.

Dari hasil wawancara dengan guru-guru IPA di SMPN 3 dan SMPN 4 Banjar

terungkap bahwa mereka juga mengalami kesulitan dalam mengimplementasikan

pemberlakuan pembelajaran IPA terpadu. Materi pembelajaran IPA terpadu (yang mencakup

aspek fisika, biologi, kimia) menjadi salah satu sumber permasalahan bagi mereka. Hal ini

terkait dengan latar belakang pendidikan mereka. Latar belakang pendidikan mereka

sesungguhnya adalah pendidikan biologi atau pendidikan fisika, sementara materi pelajaran

IPA yang harus diajarkan mencakup aspek fisika, biologi, dan kimia. Sehingga ketika masuk

ke materi IPA aspek keilmuan di luar bidang yang dikuasai, guru bersangkutan mengalami

kendala. Hal tersebut sangat berpotensi menjadi sumber miskonsepsi.

Guru IPA di SMPN 4 Banjar, basis keilmuannya adalah pendidikan biologi, mengaku

mengalami kesulitan ketika harus mengajar IPA aspek kimia maupun aspek fisika. Demikian

pula guru IPA di SMPN 3 Banjar yang basis keilmuannya fisika, mengaku mengalami

kesulitan ketika harus mengajar IPA aspek kimia maupun aspek biologi. Sebuah pengalaman

unik seperti yang dituturkan oleh seorang guru IPA di SMPN 3 Banjar, bahwa suatu ketika

guru tersebut mengajak siswa-siswanya praktikum yang menggunakan bahan-bahan kimia.

Tidak diketahui penyebabnya, banyak anak mengalami gatal-gatal pada kulit tangannya.

Page 11: LAPORAN AKHIR PENGABDIAN KEPADA MASYARAKATlppm.undiksha.ac.id/p2m/document/Proposal_195003091980032001_2… · LAPORAN AKHIR PENGABDIAN KEPADA ... Dalam pencapaian tujuan tersebut

4

Bahkan gurunya sendiri juga merasakan gatal-gatal. Semenjak pengalaman itu, guru

bersangkutan menjadi enggan melaksanakan kegiatan praktikum. Hal ini mengindikasikan

bahwa upaya pemantapan dan penyegaran materi IPA terpadu bagi guru-guru IPA di SMPN 3

dan SMPN 4 Banjar masih sangat diperlukan. Anggapan tersebut dibenarkan oleh guru-guru

IPA di SMP N 3 dan SMPN 4 Banjar, yang menyatakan bahwa mereka sangat membutuhkan

program pembekalan/pemantapan materi IPA terpadu.

Berdasarkan hasil observasi di SMPN 3 dan di SMPN 4 Banjar diketahui keberadaan

laboratorium IPA masih “terlantarkan”. Alat-alat yang ada tidak tertangani dengan baik, tidak

terawat, dan tidak dapat difungsikan secara optimal. Disamping karena sudah rusak,

spesifikasi dan komponen-komponen alat yang ada tidak sesuai dengan rancangan alat

praktikum pada petunjuk praktikum pegangan guru. Hal ini menunjukkan bahwa pengelolaan,

pemanfaatan dan pemberdayaan laboratorium IPA di sekolah belum berlangsung dengan baik

atau seadanya. Lagi pula guru yang ditugasi mengelola laboratorium belum memiliki

keterampilan/keahlian khusus untuk mereparasi, dan memodifikasi alat. Sehingga alat yang

ada tidak dapat digunakan.

Guru mitra juga mengeluhkan rendahnya motivasi belajar siswa. Kebanyakan siswa di

SMPN 3 Banjar memiliki kemampuan akademik rendah. Jumlah siswa per kelas sekitar 43

siswa. Tingkat kompetitif penerimaan siswa termasuk kurang. Tidak jauh berbeda dengan

SMPN 3 Banjar, siswa SMPN 4 Banjar juga memiliki motivasi belajar yang rendah. Tingkat

kompetitif penerimaan siswa baru termasuk kurang karena sekolah berkewajiban menampung

semua calon siswa pelamar. Seperti yang terjadi di SMPN 3 Banjar, kegiatan pembelajaran

IPA lebih cenderung pada informasi dan diskusi, dimana siswa lebih cenderung belajar

menerima.

Dari status sosial ekonomi, sebagian besar siswa di dua SMPN ini berasal dari

keluarga petani dan buruh yang secara umum memiliki perhatian dan kemampuan

memotivasi anak yang kurang. Motivasi belajar yang rendah dan kurangnya dukungan sarana

untuk mengimplementasikan pembelajaran inovatif sesuai dengan hakekat sains adalah dua

penyebab utama yang disampaikan guru mitra terhadap masih rendahnya atmosfir belajar

dan hasil belajar IPA siswa. Pembelajaran menggunakan pendekatan inkuiri yang

menekankan proses dan produk sulit dilakukan tanpa dukungan dari kesediaan alat, bahan

praktikum, dan bahan ajar yang lain. Sehingga belajar IPA yang pada hakikatnya dipelajari

melalui kerja ilmiah yang dilakukan melalui kegiatan eksperimen di laboratorium (Novianti,

N.R, 2011), sulit dilakukan.

Page 12: LAPORAN AKHIR PENGABDIAN KEPADA MASYARAKATlppm.undiksha.ac.id/p2m/document/Proposal_195003091980032001_2… · LAPORAN AKHIR PENGABDIAN KEPADA ... Dalam pencapaian tujuan tersebut

5

Permasalahan yang dikemukakan di atas sampai sekarang belum memperoleh solusi

yang tepat. Selain aspek sarana dan prasarana, guru-guru mitra menyadari bahwa mereka

belum memiliki keterampilan yang memadai dalam mengelola pembelajaran menggunakan

pendekatan inkuiri. Guru kurang memperoleh inservice tentang pembelajaran menggunakan

pendekatan inkuiri. Guru belum biasa dan terlatih memanfaatkan lingkungan sebagai

laboratorium dalam memfasilitasi kegiatan inkuiri siswa. Beberapa permasalahan yang

dihadapi guru dalam mengelola kegiatan inkuiri, seperti: (1) pemilihan fenomena atau kasus

kontekstual yang relevan dengan konsep dan prinsip yang ditekankan dalam pembelajaran;

(2) mengarahkan pengamatan siswa dalam praktikum. Guru yang kreatif yang memiliki

keterampilan mengelola kegiatan inkuiri sebenarnya potensial dalam mengembangkan

alternatif pembelajaran menggunakan pendekatan inkuiri dengan memanfaatkan lingkungan

yang ada sebagai media pembelajaran.

Guru mitra mengungkapkan bahwa mereka dari dulu sangat ingin memiliki

keterampilan mengelola pembelajaran IPA berbasis lingkungan. Mereka ingin memiliki

kemampuan dalam membuat media (KIT IPA) sederhana, hanya saja belum ada kesempatan

untuk merealisasikannya. Mereka juga mengemukakan bahwa pembekalan/pemantapan

materi IPA terpadu masih sangat dibutuhkan. Guru-guru sangat berharap melalui kegiatan

pengabdian masyarakat ini keinginan mereka akan dapat diwujudkan.

1.2 Permasalahan Mitra

Dari paparan pada analisis situasi di atas, permasalahan yang dihadapi sekolah mitra

dalam menyelenggarakan pembelajaran IPA yang sesuai dengan hakikat IPA dapat

diinventarisasi sebagai berikut:

(a) kuantitas ruang laboratorium serta alat dan bahan belum memadai;

(b) belum ada tenaga laboran untuk memperlancarkan kegiatan praktikum;

(c) belum adanya media alternatif yang tepat, relevan dengan kompetensi dasar dan

kontekstual dengan lingkungan sekitar, untuk mendukung pembelajaran IPA

menggunakan pendekatan inkuiri;

(d) keterampilan guru dalam membuat media alternatif pendukung kegiatan inkuiri masih

kurang;

(e) kemampuan guru dalam pemahaman konten IPA (mencakup aspek fisika, biologi, dan

kimia) sebagai IPA terpadu masih perlu ditingkatkan;

(f) kemampuan guru dalam mengelola pembelajaran menggunakan pendekatan inkuiri masih

perlu ditingkatkan; dan

Page 13: LAPORAN AKHIR PENGABDIAN KEPADA MASYARAKATlppm.undiksha.ac.id/p2m/document/Proposal_195003091980032001_2… · LAPORAN AKHIR PENGABDIAN KEPADA ... Dalam pencapaian tujuan tersebut

6

(g) kurang adanya inservice terkait dengan peningkatan keterampilan guru dalam mengelola

kegiatan inkuiri siswa.

Dari permasalahan-permasalahan yang diidentifikasi di atas, prioritas permasalahan

yang disepakati bersama mitra untuk dipecahkan adalah permasalahan yang dapat

diklasifikasikan menjadi dua hal pokok, yaitu:

1) belum adanya media alternatif yang tepat untuk pendukung pembelajaran menggunakan

pendekatan inkuiri dan

2) kurang terampilnya guru IPA dalam mengelola pembelajaran IPA terpadu menggunakan

pendekatan inkuiri.

Permasalahan pokok yang pertama adalah permasalahan terkait dengan pengadaan

atau produksi media alternatif yang di dalamnya tercakup peningkatan keterampilan dan

kreativitas guru dalam mereparasi dan memodifikasi alat yang telah ada menjadi KIT IPA

sederhana dengan memanfaatkan lingkungan sebagai media untuk mendukung kegiatan

inkuiri siswa. Permasalahan pokok yang kedua adalah permasalahan terkait dengan

mengelola pembelajaran IPA terpadu menggunakan inkuiri, termasuk pembelajaran yang

memanfaatkan lingkungan sebagai media alternatif.

1.3 Tujuan Program

Program IbM ini bertujuan untuk meningkatkan keterampilan membuat KIT IPA

sederhana berbahan baku dari lingkungan sekitar sebagai penunjang pembelajaran IPA

menggunakan pendekatan inkuiri, meningkatkan pemahaman dan penyegaran materi IPA

terpadu bagi guru-guru IPA dan meningkatkan kemampuan guru-guru IPA menerapkan

pembelajaran IPA menggunakan inkuiri.

Secara lebih rinci, tujuan utama kegiatan adalah: (1) mengembangkan bahan ajar IPA

terpadu (mencakup aspek fisika, biologi, kimia); (2) meningkatkan keterampilan guru

merancang KIT IPA berbasis lingkungan sebagai pendukung pembelajaran menggunakan

pendekatan inkuiri; dan (3) meningkatan keterampilan guru mengembangkan bahan ajar

pendukung pendekatan inkuiri.

Page 14: LAPORAN AKHIR PENGABDIAN KEPADA MASYARAKATlppm.undiksha.ac.id/p2m/document/Proposal_195003091980032001_2… · LAPORAN AKHIR PENGABDIAN KEPADA ... Dalam pencapaian tujuan tersebut

7

BAB 2 TARGET LUARAN

Luaran hasil kegiatan adalah berupa KIT praktikum IPA berbasis lingkungan,

perangkat pembelajaran menggunakan pendekatan inkuiri berbantuan KIT IPA sederhana

(berupa RPP, LKS, SOP alat, panduan guru), dan artikel ilmiah. Luaran tambahan berupa

modul penyegaran materi IPA terpadu, modul pendalaman pembelajaran inkuiri.

Luaran kegiatan IbM ini dirumuskan seperti tabel 1 berikut.

Tabel 1 Luaran Kegiatan IbM

No Luaran Spesifikasi

1 KIT IPA terpadu sebagai

pendukung pembelajaran

menggunakan pendekatan

inkuiri

KIT IPA yang memuat alat-alat dan bahan-bahan

praktikum yang diperlukan dalam pembelajaran IPA

terpadu menggunakan pendekatan inkuiri.

Kemasan KIT bersifat portable dan mudah

digunakan.

Bahan-bahan yang diperlukan mudah diperoleh dari

lingkungan sekitar

KIT dilengkapi dengan prosedur kerja (SOP)

Contoh Foto KIT:

2 Metode pembelajaran

menggunakan pendekatan

inkuiri berbantuan Kit IPA

sederhana lengkap dengan

perangkatnya (RPP, LKS,

SOP, dan panduan guru)

RPP, LKS, dan panduan guru yang feasible untuk

diimplemetasikan di sekolah mitra

3 Artikel ilmiah Artikel tentang efektivitas pembelajaran IPA terpadu

menggunakan pendekatan inkuiri berbantuan KIT

IPA berbasis lingkungan.

Page 15: LAPORAN AKHIR PENGABDIAN KEPADA MASYARAKATlppm.undiksha.ac.id/p2m/document/Proposal_195003091980032001_2… · LAPORAN AKHIR PENGABDIAN KEPADA ... Dalam pencapaian tujuan tersebut

8

BAB 3 METODE PELAKSANAAN

Metode yang diterapkan dalam pengabdian ini adalah aplikasi teknologi

pembelajaran, dengan mengungkap permasalahan yang muncul dikalangan para guru,

kemudian dilakukan diskusi pengusul bersama mitra untuk merumuskan akar masalah

prioritas yang disepakati, serta menentukan solusi yang tepat. Secara garis besar langkah-

langkah pelaksanaan seperti dicandrakan pada tabel 2 berikut.

Tabel 2 Keterkaitan antara Masalah Mitra dengan Solusi Pemecahan

Dua Permasalahan

Pokok yang Dipecahkan

Akar Permasalahan Pendekatan Pemecahan Masalah

(Solusi)

Kuantitas dan efektivitas

alat dan bahan

laboratorium sebagai

media penunjang

pembelajaran

menggunakan pendekatan

inkuiri belum memadai

1. Guru-guru IPA belum memiliki

kemampuan yang memadai

untuk memodifikasi atau

mereparasi alat-alat yang sudah

ada

2. Keterampilan dalam membuat

KIT IPA sederhana berbasis

lingkungan yang lebih praktis

dan efektif sebagai pendukung

pembelajaran menggunakan

pendekatan inkuiri masih kurang.

3. Rendahnya kreativitas dan

kemampuan berinovasi dalam

memanfatkan lingkungan sebagai

sumber bahan praktikum dalam

pembelajaran IPA.

1. Memberikan pelatihan dan

pendampingan memodifikasi dan

mereparasi alat-alat laboratorium.

2. Memberikan pelatihan dan

pendampingan merancang dan

membuat KIT IPA sederhana dari

bahan baku yang bersumber dari

lingkungan sekitar.

3. Melatih kreativitas dan

kemampuan inovatif dalam

merancang model-model

praktikum berbasis lingkungan

Guru IPA belum intensif

melaksanakan

pembelajaran IPA terpadu

menggunakan pendekatan

inkuiri

1. Keterampilan guru IPA

mengidentifikasi konsep kunci

dan struktur konsep IPA terpadu

masih rendah

2. Kemampuan guru IPA dalam

memilih fakta atau kasus yang

relevan dengan beberapa konsep

masih kurang

3. Kemampuan guru IPA dalam

mengembangkan skenario

pembelajaran IPA terpadu

menggunakan pendekatan inkuiri

masih kurang

4. Keterampilan guru IPA dalam

mengelola kegiatan inkuiri masih

kurang

6 Memberikan pelatihan guru IPA

mengidentifikasi konsep kunci

IPA terpadu dan membuat struktur

konsepnya

7 Memberikan pelatihan

mengidentifikasi fakta atau

fenomena kehidupan sehari-hari

yang relevan dengan beberapa

konsep kunci yang telah

diidentifikasi

8 Memberikan pelatihan dan

pendampingan tentang pembuatan

skenario pembelajaran

menggunakan pendekatan inkuiri

9 Melakukan pendampingan guru

dalam mengimplementasikan

pembelajaran IPA terpadu

menggunakan pendekatan inkuiri

berbantuan KIT IPA.

Potensi lingkungan yang sangat beragam yang ada di sekitar sekolah sangat potensial

dimanfaatkan sebagai sumber media belajar IPA (Subamia, I.DP. 2013). Santoso (2010),

menyebutkan bahwa penggunaan alam sekitar sebagai laboratorium dalam pembelajaran IPA

dapat meningkatkan hasil belajar siswa secara signifikan. Melalui sentuhan teknologi

Page 16: LAPORAN AKHIR PENGABDIAN KEPADA MASYARAKATlppm.undiksha.ac.id/p2m/document/Proposal_195003091980032001_2… · LAPORAN AKHIR PENGABDIAN KEPADA ... Dalam pencapaian tujuan tersebut

9

sederhana juga dapat diproduksi KIT-KIT percobaan/praktikum IPA berbasis lingkungan

sekitar. Dengan demikian kendala keterbatasan alat-alat dan bahan praktikum dalam

pembelajaran IPA dapat teratasi. Solusi untuk permasalahan pokok yang kedua yaitu terkait

dengan mengelola pembelajaran IPA terpadu menggunakan inkuiri dilakukan dengan

pembekalan metode pembelajaran dan penyegaran materi IPA terpadu.

Berdasarkan kajian empiris yang telah dipaparkan di atas, maka pendekatan solusi

yang digunakan untuk memecahkan dua permasalahan pokok yang dihadapi sekolah mitra

adalah penyelenggaraan inservice berupa pelatihan dan pendampingan. Dua target pelatihan

adalah pelatihan mengembangkan keterampilan dan kreativitas guru IPA dalam

produksi/merancang model KIT IPA dan pelatihan merancang pembelajaran menggunakan

pendekatan inkuiri yang memanfaatkan KIT IPA yang sudah diproduksi. Pendampingan

dilakukan terkait dengan meningkatkan keterampilan guru dalam mengimplementasikan

rancangan pembelajaran yang dibuat sekaligus penyempurnaan rancangan pembelajaran.

Pendampingan juga dilakukan terkait dengan meningkatkan kemampuan guru dalam

mengeksplorasi, mengelaborasi dan merefleksi materi ajar IPA terpadu (mencakup aspek

fisika, biologi, dan kimia).

Koordinasi yang intensif antara guru IPA di sekolah mitra dengan tim dosen

pelaksana kegiatan IbM dilakukan dalam merencanakan seluruh kegiatan, baik pelatihan

maupun pendampingan. Pelatihan pembuatan KIT IPA terpadu diberikan oleh tim dosen

pakar pendidikan IPA yang berkolaborasi dengan tenaga praktisi pranata laboratorium

pendidikan.

Secara lebih detail, tahapan kegiatan yang dilakukan dalam pelatihan adalah: (a)

identifikasi konsep kunci dan hirarki atau struktur konsep kunci IPA sesuai dengan

kompetensi dasar; (b) berdasarkan struktur konsep kunci diidentifikasi topik (generate topics)

atau fakta-fakta laboratorium yang akan dijadikan fokus kegiatan inkuiri; (c) pembuatan

prosedur kerja praktikum (LKS); (d) Membuat KIT sesuai LKS; (e) merancang pembelajaran

IPA terpadu menggunakan pendekatan inkuiri yang memanfaatkan KIT IPA; dan (f)

pendampingan guru dalam mengimplementasikan rancangan pembelajaran menggunakan

pendekatan inkuiri berbantuan KIT IPA.

KIT Ilmu Pengetahuan Alam adalah kotak yang berisi alat-alat Ilmu Pengetahuan

Alam, seperangkat peralatan Ilmu Pengetahuan Alam tersebut mengarah pada kegiatan yang

berkesinambungan atau berkelanjutan (Suheimi,S 1979). Peralatan Ilmu Pengetahuan Alam

yang dirancang dan dibuat ini menyerupai rangkaian peralatan uji coba ketrampilan proses

pada bidang studi Ilmu Pengetahuan Alam. Sebagai alat yang dirancang dan dibuat secara

Page 17: LAPORAN AKHIR PENGABDIAN KEPADA MASYARAKATlppm.undiksha.ac.id/p2m/document/Proposal_195003091980032001_2… · LAPORAN AKHIR PENGABDIAN KEPADA ... Dalam pencapaian tujuan tersebut

10

khusus ini maka dapat diartikan bahwa ”alat peraga Kit Ilmu Pengetahuan Alam merupakan

suatu sistem yang didesain atau dirancang secara khusus untuk suatu tujuan tertentu (Admin,

2009).

Alat peraga KIT IPA sangat diperlukan dalam pembelajaran IPA karena dengan

menggunakan alat peraga guru dapat terbantu dalam menjelaskan fenomena, fakta mengenai

alam. Menurut Winata Putra (dalam Suharningrum, 2010) ”Alat peraga dapat membantu

siswa untuk berpikir logis dan sistematis sehingga mereka pada akhirnya mempunyai pola

pikiran yang diperlukan dalam kehidupan sehari-hari”.

Pendekatan inkuiri unggul dalam pembelajaran yang menekankan pada proses

sekaligus produk sains (Joyce & Weil, 1996). Pendekatan ini sangat efektif untuk

meningkatkan pemahaman konsep yang mendalam dan keterampilan berpikir ilmiah (NRC,

2002). Walaupun demikian, tidak semua level berpikir dan jenis pengetahuan mesti

dibelajarkan menggunakan pendekatan inkuiri. Pendekatan inkuiri semestinya didorong pada

pembelajaran pada konsep kunci (essential concepts) yang sangat berpengaruh pada

pemahaman konsep-konsep yang lain. Oleh sebab itu, identifikasi konsep kunci sesuai

dengan kompetensi dasar dan hirarkinya adalah kemampuan pertama yang mesti dikuasai

guru dalam mengembangkan pembelajaran menggunakan pendekatan inkuiri.

Berdasarkan hirarki konsep kunci, pengkajian fakta kehidupan sehari-hari atau

konteks pembelajaran yang mencakup beberapa konsep-konsep kunci dilakukan sebagai

kasus untuk kegiatan inkuiri siswa. Melalui fakta inilah selanjutnya dirancang kegiatan

inkuiri, seperti: eksplorasi gagasan awal atau hipotesis siswa, pemusatan pengamatan siswa,

pembuktian hipotesis siswa, pemberian penjelasan terhadap pengamatan, elaborasi konsep

sains, penarikan simpulan berdasarkan bukti, dan pemberian penjelasan terhadap fakta lain

yang mirip.

Hasil analisis materi dan konteks pembelajaran (fakta laboratorium) dijadikan

landasan untuk menyusun RPP tentang pembelajaran menggunakan pendekatan inkuiri.

Berdasarkan RPP, fakta-fakta yang telah diidentifikasi selanjutnya diperdalam dalam bentuk

story board yang menuntun pada apa saja yang menjadi fokus pengamatan siswa,

pengamatan apa saja yang mesti diberikan penjelasan oleh siswa, dan data apa yang mesti

dicatat serta dianalisis. Oleh sebab itu, guru perlu dilatih merancang skenario pembelajaran

yang didalamnya mencakup lembar kerja siswa (LKS) dan panduan guru dalam mengelola

pembelajaran IPA terpadu.

Page 18: LAPORAN AKHIR PENGABDIAN KEPADA MASYARAKATlppm.undiksha.ac.id/p2m/document/Proposal_195003091980032001_2… · LAPORAN AKHIR PENGABDIAN KEPADA ... Dalam pencapaian tujuan tersebut

11

BAB 4 KELAYAKAN PERGURUAN TINGGI

4.1 Kinerja Lembaga Pengabdian kepada Masyarakat Dalam Kegiatan P2M

Kegiatan pengabdian pada masyarakat adalah salah satu dari Tri Darma Perguruan

Tinggi. Di Undiksha, kegiatan ini dikoordinasikan oleh suatu lembaga, yaitu Lembaga

Pengabdian pada Masyarakat (LPM) Undiksha. LPM Undiksha memiliki komitmen yang

tinggi untuk memberdayakan masyarakat, khususnya di Bali. Selain pemberdayaan

masyarakat pendidikan, seperti kualifikasi guru, LPM Undiksha juga memberikan perhatian

yang besar pada bidang yang lain, seperti petani, masalah sosial kemasyarakatan, pengerajin,

dan usaha kecil dalam rangka memperkokoh budaya lokal ataupun menciptakan budaya baru

terkait dengan kemajuan sains dan teknologi.

Kepedulian dan komitmen yang tinggi LPM Undiksha terhadap masyarakat sekitar

telah menghasilkan banyak kegiatan pengabdian dan produk-produk inovatif tepat guna yang

sangat bermanfaat bagi masyarakat sekitar. Pada lima tahun terakhir ini, jumlah judul yang

diterima cenderung mengalami peningkatan, yaitu 32 judul pada tahun 2006, 67 judul pada

tahun 2007, 71 judul (tahun 2008), 77 judul pada tahun 2009, dan 62 judul pada tahun 2010.

Prestasi Undiksha dalam kegiatan P2M juga dapat dilihat dari dimenangkannya beberapa

hibah di tingkat nasional seperti Voucer, Hibah Sibermas dan P2M lainnya yang bekerja sama

dengan pemerintah propinsi Bali. Disamping memenangkan kompetisi di tingkat nasional,

LPM Undiksha juga banyak melakukan kerja sama dengan pemerintah daerah Bali dalam

rangka pemberdayaan masyarakat di Bali.

4.2 Kepakaran yang Diperlukan

Tim pelaksana adalah pakar dalam bidang manajemen pendidikan dan pendidikan

IPA, substansi IPA di SMP (mencakup aspek fisika, biologi, dan kimia), dan pedagogi.

Kegiatan yang akan dilaksanakan merupakan bidang keahlian dari tim pelaksana. Tim

pelaksana telah banyak melakukan penelitian dan pengkajian terkait dengan pembelajaran

IPA, baik dari aspek pedagogi maupun pemanfaatan laboratorium dalam pembelajaran IPA.

Ketua tim, Dr. Suheimi Sya’ban, M.Pd, memiliki kepakaran dalam bidang pendidikan Kimia

(S2), dan manajemen pendidikan (S3). yang telah banyak melakukan penelitian dan

pengkajian pembelajaran IPA di SMP dan SMA (Curriculum vitae terlampir). Ketua tim

pelaksana adalah pengasuh mata kuliah Kimia Dasar dan mata kuliah Manajemen Pendidikan

(S1 Pendidikan Kimia). Anggota tim I, Dr. Ni Made Pujani, M. Si, memiliki bidang keahlian

pendidikan Fisika (S1), Fisika Bumi (S2-ITB), dan pendidikan IPA (Doktor), yang banyak

bergelut di bidang pelatihan praktikum bagi guru SMP/SMA. Beliau nantinya memberikan

Page 19: LAPORAN AKHIR PENGABDIAN KEPADA MASYARAKATlppm.undiksha.ac.id/p2m/document/Proposal_195003091980032001_2… · LAPORAN AKHIR PENGABDIAN KEPADA ... Dalam pencapaian tujuan tersebut

12

kiat-kiat teknik penyusunan prosedur praktikum dan teknik pembuatan KIT IPA. Anggota tim

II, Ni Wayan Rati, S.Pd.,M.Pd memiliki keahlian dalam bidang pendidikan Biologi (S1) dan

Pendidikan Dasar Konsentrasi IPA (S2). Beliau berkompeten dalam penyusunan materi IPA

aspek biologinya. Drs. I Dewa Putu Subamia, M.Pd, pengampu mata kuliah manajemen

laboratorium, staf Pranata Laboratorium Pendidikan, seorang praktisi laboratorium yang telah

berpengalaman lebih dari 15 tahun di laboratorium pendidikan Kimia. Sering mengikuti

pelatihan manajemen laboratorium tingkat nasional dan pernah mengikuti Pendidikan non

gelar (magang) di CV. Pudak Scientific Bandung, bidang “Pembuatan alat-alat gelas”.

Pengalaman dan keterampilan yang dimiliki diharapkan nantinya banyak membantu dalam

teknis pembuatan alat-alat/KIT IPA. Secara detail, kepakaran dan pengalaman yang pernah

dilakukan oleh tim pengusul program dapat dilihat pada biodata tim pengusul yang disajikan

pada lampiran 1.

Dilihat dari bidang keahlian dan pengalaman terkait IbM yang diusulkan, tidak

diragukan lagi bahwa tim pelaksana telah memenuhi persyaratan ideal kepakaran dalam

mengembangkan pembelajaran IPA menggunakan pendekatan inkuiri berbantuan KIT IPA

berbasis lingkungan. Dengan demikian, tim pelaksana sangat menunjang kesuksesan

pelaksanaan IbM ini.

Dari aspek sarana dan prasarana, kegiatan yang diusulkan ini sangat feasible untuk

dilaksanakan karena tidak dibutuhkan peralatan khusus. Kondisi lingkungan sangat potensial

dijadikan sumber bahan baku pembuatan KIT IPA berbasis lingkungan. Daya dukung sarana

dan prasara yang dimiliki Perguruan Tinggi Pengusul sangat layak. Keberadaan laboratorium

MIPA, bengkel gelas, sangat memadai serta tenaga kependidikan (laboran) yang sudah cukup

berpengalaman.

Page 20: LAPORAN AKHIR PENGABDIAN KEPADA MASYARAKATlppm.undiksha.ac.id/p2m/document/Proposal_195003091980032001_2… · LAPORAN AKHIR PENGABDIAN KEPADA ... Dalam pencapaian tujuan tersebut

13

BAB 5 HASIL DAN PEMBAHASAN

5.1 Hasil Kegiatan

Pra Kegiatan Utama

Sebelum pelaksanaan kegiatan utama, dilakukan kegiatan pendahuluan berupa

penyegaran materi IPA terpadu (SMP kelas VII), pembekalan/pendalaman model pembelajaran

dengan pendekatan inkuiri dan pelatihan teknik-teknik merancang alat-alat peraga. Kegiatan

ini bertujuan meng-upgrade dan menyegarkan pemahaman guru tentang materi IPA terpadu

terutama materi pelajaran yang bukan bidangnya. Kelompok guru IPA yang basic

keilmuannya bidang biologi diajak mendalami bidang kimia dan fisika. Demikian pula

kelompok guru IPA dengan basic keilmuannya bidang fisika disegarkan dengan materi

bidang biologi dan kimia.

(a) (b)

Gambar 4.1. Kegiatan Pra Pelaksanaan Kegiatan Utama

(a) Penyegaran Materi IPA Terpadu

(b) Pendalaman model-model pembelajaran dengan inkuiri

Setelah mengikuti kegiatan tersebut, guru-guru IPA menyatakan bahwa pemahaman

mereka tentang materi IPA terpadu menjadi lebih baik. Mereka merasa lebih percaya diri

untuk membelajarkan mata pelajaran IPA terpadu di kelas. Demikian pula pemahaman

mereka mengenai model pembelajaran dengan pendekatan inkuiri menjadi dipahami lebih

jelas.

Kegiatan Utama

A. Pelatihan 1

Pelatihan 1 difokuskan untuk mensosialisasi bentuk RPP, LKS, model KIT IPA dan

Panduan guru tentang pembelajaran IPA terpadu menggunakan pendekatan inkuiri. Materi

pelatihan mencakup penjelasan tentang contoh-contoh perangkat pembelajaran di atas dan

Page 21: LAPORAN AKHIR PENGABDIAN KEPADA MASYARAKATlppm.undiksha.ac.id/p2m/document/Proposal_195003091980032001_2… · LAPORAN AKHIR PENGABDIAN KEPADA ... Dalam pencapaian tujuan tersebut

14

alur kerja dalam mewujudkan semua perangkat tersebut, yaitu dari: (1) analisis konsep kunci

berdasarkan kompetensi dasar (KD), (2) penyusunan indikator pembelajaran berdasarkan

konsep/prinsip kunci, (3) penetapan konteks/fakta laboratorium yang digunakan dalam

mendukung pembelajaran pada konsep/prinsip kunci, penyusunan RPP, (4) penyusunan

petujuk praktikum berupa lembar kerja siswa (LKS) dan SOP berlaboratorium, (5) pembuatan

KIT IPA, dan penyusunan Panduan bagi guru.

B. Pelatihan 2

Pada pelatihan 2 ini dilakukan pendampingan pembuatan perangkat pembelajaran

menggunakan pendekatan inkuiri terkait topik yang diidentifikasi. Kegiatan mencakup

penyusunan RPP dengan pendekatan inkuiri, pembuatan prosedur kerja praktikum berupa

lembar kerja siswa (LKS), dan penyusunan panduan bagi guru. Pada pelatihan ini dilakukan

pembahasan tentang draft RPP yang dibuat masing-masing guru mitra. Pada pelatihan 2

dilatihkan cara mengembangkan LKS mengacu pada RPP dan konteks/fakta laboratorium

yang telah diidentifikasi. Diskusi secara intensif tentang fenomena dan bagaimana

mengembangkan pertanyaan untuk mengarahkan cara berpiikir siswa berlangsung antara guru

mitra-guru mitra, dan guru mitra-tim pelaksana.

Gambar 4.2. Kegiatan Pelatihan 1, pembuatan perangkat pembelajaran inkuiri

Pada pelatihan ini, didampingi tim pelaksana guru mitra menetapkan satu

kompetensi dasar (KD) untuk dianalisis konsep/prinsip kuncinya sekaligus mengidentifikasi

konteks/fakta laboratorium yang sesuai dengan pembelajaran pada konsep/prinsip kunci

tersebut. Pelatihan ini ditindaklanjuti dengan penyusunan RPP untuk satu kompetensi dasar

IPA SMP kelas VII semester 1 yang menuntut kegiatan inkuiri (praktikum). Hasil kegiatan

berupa RPP, LKS dan panduan bagi guru (terlampir).

Berikut adalah contoh petunjuk praktikum (LKS) yang dikembangkan (dikerjakan)

oleh guru mitra.

Page 22: LAPORAN AKHIR PENGABDIAN KEPADA MASYARAKATlppm.undiksha.ac.id/p2m/document/Proposal_195003091980032001_2… · LAPORAN AKHIR PENGABDIAN KEPADA ... Dalam pencapaian tujuan tersebut

15

LEMBAR KERJA SISWA (LKS)

Tema : Mengenal benda-banda di sekitar

Sub tema : Air laut

Peta integrasi aspek materi IPA terpadu:

Alat/bahan

- Gelas bekas air mineral

- Kaleng aluminium bekas

- Air laut atau campuran garam dapur dan air

- Mistar

- Termometer

- Kertas/kain saring

- Corong plastik

- Kayu pengaduk

- Pembakar spiritus

Kegiatan:

1. Ambil air laut kotor yang sudah disiapkan dalam KIT sebanyak 2 gelas bekas air mineral.

Masukkan ke dalam kaleng aluminium bekas (kaleng susu). (Catatan: air laut dapat

diganti dengan melarutkan 3 sendok makan garam dapur bercampur pasir ke dalam air)

2. Ukurlah tinggi air dalam kaleng dari sisi mulut atas kaleng menggunakan mistar.

3. Amati kaleng dari posisi atas. Apakah kamu dapat membedakan air dan pasir/pengotor

pada campuran air dan pasir tersebut? Jelaskan hasil pengamatanmu!

4. Siapkan kertas/kain saring dan lipat dengan cara sebagai berikut:

Aspek Fisika:

- Pengukuran volume

- Pengukuran Suhu

- Wujud benda dan

perubahan wujud

Aspek Kimia:

- Pemisahan

campuran

- Kristalisasi

Aspek Biologi:

- Pengamatan dengan

mikroskop

- Klasifikasi makhluk

hidup berdasarkan

tempat tinggalnya

BENDA-

BENDA DI

SEKITAR

KITA

Page 23: LAPORAN AKHIR PENGABDIAN KEPADA MASYARAKATlppm.undiksha.ac.id/p2m/document/Proposal_195003091980032001_2… · LAPORAN AKHIR PENGABDIAN KEPADA ... Dalam pencapaian tujuan tersebut

16

5. Letakkan kertas/kain saring di dalam corong sampai kertas/kain saring menempel pada

corong.

6. Pisahkan pengotor air laut dengan penyaringan. Amati filtrat dan residu pada kertas/kain

saring. Bandingkan warna filtrate dengan warna air laut sebelum disaring!

7. Masukkan filtrat (hasil saringan) ke dalam cawan penguap.

8. Panaskan air laut tadi dengan pemanas spiritus (tungku).

9. Ukur suhu air setiap selang 10 menit. Catat perubahan suhu yang terjadi!

10. Ukur pula posisi permukaan filtrat yang dipanaskan dengan mistar setiap selang 10 menit.

11. Teruskan pemanasan tersebut sampai mendidih dan airnya menguap.

12. Amati zat apakah yang tersisa pada kaleng penguap? Catat hasil pengamatan dalam

lembar pengamatan!

13. Ambilah setetes air filtrat di atas!

14. Teteskan pada kaca objek dan tutuplah dengan gelas penutup!

15. Amatilah dengan mikroskop dimulai dari perbesaran lemah sampai perbesaran kuat!

16. Ulangi pengamatan hingga kamu menemukan bentuk kristal!

17. Jika sudah menemukannya, gambarlah pada buku tugas!

Hasil Pengamatan 1:

Air Laut Kotor Tinggi (cm) Suhu (oC)

semula

Setelah 10 menit

Setelah 20 menit

Setelah 30 menit

…………………

Page 24: LAPORAN AKHIR PENGABDIAN KEPADA MASYARAKATlppm.undiksha.ac.id/p2m/document/Proposal_195003091980032001_2… · LAPORAN AKHIR PENGABDIAN KEPADA ... Dalam pencapaian tujuan tersebut

17

Hasil Pengamatan 2:

No Bahan Hasil Pengamatan

1 Campuran (garam kotor) Wujud : ………………………

Warna : ……………………..

2 Larutan garam setelah disaring

(filtrat)

Wujud : ……………………

Warna : ……………………..

3. Filtrat setelah dipanaskan Wujud : ……………………

Warna : ……………………..

Diskusi

A. Lakukan diskusi dengan teman-teman kelompokmu. Komunikasikan hasil diskusimu

kepada kelompok lain!

2. Mengapa garam kotor harus dilarutkan terlebih dahulu?

3. Jelaskan perubahan wujud benda yang terjadi pada percobaan?

4. Jelaskan prinsip pemisahan campuran dengan metode kristalisasi?

5. Buatlah bagan klasifikasi hewan/tumbuhan berdasarkan tempat hidupnya!

6. Buatlah kesimpulan dari aktivitas diskusi!

Contoh penilaian kinerja

1) Penilaian Kinerja Melakukan Percobaan

No Aspek yang dinilai Penilaian

1 2 3

1 Merumuskan masalah, hipotesis dan merencanakan

percobaan

2 Merangkai alat

3 Melakukan pengamatan/pengukuran

4 Melakukan analisis data dan menyimpulkan

Rubriknya:

Aspek yang dinilai Penilaian

1 2 3

Merumuskan

masalah, hipotesis,

dan merencanakan

percobaan

Tidak mampu

merumuskan

masalah,

hipotesis, dan

merencanakan

percobaan

Dilakukan dengan

bantuan guru

Dilakukan secara

mandiri (individual

atau kelompok)

Page 25: LAPORAN AKHIR PENGABDIAN KEPADA MASYARAKATlppm.undiksha.ac.id/p2m/document/Proposal_195003091980032001_2… · LAPORAN AKHIR PENGABDIAN KEPADA ... Dalam pencapaian tujuan tersebut

18

Merangkai alat Rangkaian alat

tidak

benar

Rangkaian alat benar,

tetapi tidak rapi atau

tidak memperhatikan

keselamatan kerja

Rangkaian alat

benar, rapi, dan

memperhatikan

keselamatan kerja

Pengamatan/penguk

uran

Pengamatan

tidak

cermat

Pengamatan cermat,

tetapi mengandung

interpretasi

Pengamatan cermat

dan bebas

interpretasi

Melakukan analisis

data dan

menyimpulkan

Tidak mampu

Dilakukan dengan

bantuan guru

Dilakukan secara

mandiri (individual

atau kelompok)

C. Pelatihan 3

Pelatihan 3 berupa kegiatan pendampingan pembuatan rancangan KIT IPA serta alat/bahan

kelengkapan keperluan praktikum sesuai LKS yang telah disusun.

Gambar 4.3. Pendampingan Pembuatan KIT IPA

KIT IPA ini dikemas dalam kemasan kotak yang terbuat dari kayu dan triplek. Dalam

kotak KIT berisi alat dan sekaligus bahan yang dibutuhkan untuk kegiatan praktikum sesuai

petunjuk praktikum (LKS). Alat dan bahan yang dipakai sebagian besar dengan pemanfaatan

barang-barang bekas dan bahan-bahan yang mudah didapat dari lingkungan sekitar. Misalnya,

untuk mengganti alat-alat gelas dipakai gelas bekas air minuman mineral, pembakar spiritus

dibuat dari botol bekas minuman suplemen, untuk alat ukur dimanfaatkan spite bekas injector

tinta printer reftil, pengganti tabung reaksi dimanfaatkan botol bening kecil bekas tempat

parfum.Berikut disajikan gambar (foto) model KIT praktikum IPA yang dikembangkan.

Page 26: LAPORAN AKHIR PENGABDIAN KEPADA MASYARAKATlppm.undiksha.ac.id/p2m/document/Proposal_195003091980032001_2… · LAPORAN AKHIR PENGABDIAN KEPADA ... Dalam pencapaian tujuan tersebut

19

Gambar 4.4. Model KIT IPA Gambar 4.5. Uji Coba KIT IPA

Demikian pula bahan-bahan yang dirujuk dalam petunjuk praktikum (LKS),

memanfaatkan bahan-bahan yang mudah diperoleh dari lingkungan sekitar. Misalnya, untuk

bahan indikator memanfaatkan bahan-bahan alam seperti kunir, bunga kol, kembang ungu,

dll. Untuk pengenalan larutan asam, basa dan garam menggunakan asam alami (cuka, ekstrak

buah jeruk), larutan basa (kapur tohor, batu kapur, abu, dll). Garam, menggunakan garam

dapur, air laut, dll. Beberapa contoh gambar alat/bahan yang dipergunakan disajikan pada

Tabel 2 berikut.

Tabel 3. Contoh alat/bahan KIT IPA

Gambar alat/bahan Nama Pemanfaatan

Model molekul dari buah

jeruk nipis

Mengenalkan model bentuk

molekul sederhana

Model Alat Cara Kerja

Paru-Paru

Membantu mengenalkan cara

kerja paru-paru

Model alat Respirometer

dari botol bekas

minuman mineral

Membantu mengenalkan

pengukuran udara pernafasan

Indikator bahan alam

(bunga kol, kunir,

kembang ungu, dll)

Membantu

mengenali/membedakan

senyawa asam dan basa.

Page 27: LAPORAN AKHIR PENGABDIAN KEPADA MASYARAKATlppm.undiksha.ac.id/p2m/document/Proposal_195003091980032001_2… · LAPORAN AKHIR PENGABDIAN KEPADA ... Dalam pencapaian tujuan tersebut

20

Model alat distilasi

(terbuat dari pipa dan

bolan bekas)

Mengenalkan proses pemisahan

campuran dalam air teh

Model baterai jeruk Mengenalkan sifat larutan yang

bersifat elektrolit

Cermin datar lipat dari

plastik mika

Mengenalkan sifat pemantulan

cahaya oleh benda bening

(cermin)

D. Pelatihan 4: Pendampingan lanjutan revisi dan penyempurnaa KIT IPA.

Sebelum direvisi, perangkat praktikum yang dihasilkan dievaluasi oleh tenaga ahli

(expert) dan oleh praktisi (guru IPA). Hasil pengujian menunjukkan bahwa skor rata-rata uji

validasi isi terhadap produk petunjuk praktikum, perangkat KIT IPA dan lembar penilaian

kinerja praktikum berturut-turut sebesar 3,07, 3,22 dan 3,4 serta termasuk kategori valid.

Selain itu, skor rata-rata uji kelayakan terhadap petunjuk praktikum dan KIT IPA oleh guru

berturut-turut 3,3 dan 3,4 serta termasuk kategori baik/layak. Hasil uji relevansi konten dan

konstruk oleh ahli dan guru terhadap petunjuk praktikum (LKS) berturut-turut adalah

85,30% dan 89,55%. Hasil ini termasuk kategori relevan.

Dari hasil penilaian, model KIT IPA berorientasi lingkungan yang dikembangkan

sudah memenuhi kriteria relevan dan layak. Dari komentar penilai juga diketahui bahwa

perangkat praktikum yang dikembangkan memiliki kelebihan dengan perangkat praktikum

standar, antara lain: 1) perangkat praktikum ini disesuaikan dengan kurikulum 2013 yang

menuntut pembelajaran IPA SMP dilakukan dengan pendekatan ilmiah (scientific approach);

2) konten materi praktikumnya terintegrasi, diupayakan sesuai dengan konten IPA terpadu; 3)

perangkat praktikum ini merujuk bahan/alat yang dekat dan mudah diperoleh dari lingkungan

sekitar; 4) memberikan kemudahan bagi siswa untuk melakukan kegiatan, karena petunjuk

praktikum (LKS) diadaptasi dari petunjuk percobaan (kegiatan) yang sudah tercantum pada

buku siswa; 5) memberikan kemudahan bagi guru dalam melaksanakan proses pembelajaran

dengan eksperimen karena perangkat penunjang praktikum telah tersusun dengan rapi dalam

satu kotak kemasan (KIT IPA) dan dilengkapi instruksi kerja alat. Sementara itu, kekurangan

Page 28: LAPORAN AKHIR PENGABDIAN KEPADA MASYARAKATlppm.undiksha.ac.id/p2m/document/Proposal_195003091980032001_2… · LAPORAN AKHIR PENGABDIAN KEPADA ... Dalam pencapaian tujuan tersebut

21

KIT IPA ini adalah (1) belum mencakup materi IPA terpadu, (2) petunjuk perlu dibuat lebih

terstruktur agar memberi tuntunan secara mudah dan cepat kepada siswa, dan (3) perlu

dilengkapi soal-soal pendalaman untuk mengeksplorasi pemahaman siswa terhadap konsep-

konsep yang dibelajarkan.

Berdasarkan hasil penilaian tim ahli dan masukan dari praktisi dilakukan revisi dan

penyempurnaan perangkat. Pada kegiatan ini tim pelaksana mendampingi guru mitra

merevisi dan melakukan penyempurnaan perangkat pembelajaran (RPP, LKS, KIT IPA).

E. Pelatihan 5: Pendampingan Implementasi Pembelajaran Inkuiri Berbantuan

Perangkat Pembelajaran dan KIT IPA yang telah dirancang.

Pada kegiatan ini dilakukan penerapan pembelajaran inkuiri

memanfaatkan perangkat yang telah dikerjakan oleh guru mitra. Salah seorang

guru mitra tampil sebagai guru model, sementara guru-guru yang lain

memantau bersama tim pelaksana.

Gambar 4.6. Implementasi Pembelajaran Inkuiri Berbantuan KIT IPA

Page 29: LAPORAN AKHIR PENGABDIAN KEPADA MASYARAKATlppm.undiksha.ac.id/p2m/document/Proposal_195003091980032001_2… · LAPORAN AKHIR PENGABDIAN KEPADA ... Dalam pencapaian tujuan tersebut

22

Hasil penilaian oleh siswa terhadap pemanfaatan produk pada pembelajaran dengan

pendekatan inkuiri termasuk kategori baik. Respon siswa pada pembelajaran yang

memanfaatkan perangkat praktikum berorientasi lingkungan lebih baik dan lebih

menyenangkan daripada respon siswa pada pembelajaran konvensional (tanpa menggunakan

KIT IPA). Siswa menunjukkan respon positif (skor rata-rata 89,6%). Dari hasil pengamatan

terhadap aktivitas siswa, pada pembelajaran memanfaatkan perangkat praktikum berorientasi

lingkungan siswa lebih aktif dibandingkan pada pembelajaran tanpa perangkat praktikum.

Aktivitas siswa terhadap pemanfaatan perangkat praktikum berorientasi lingkungan dalam

pembelajaran IPA termasuk sangat positif (96,8%). Hal tersebut menunjukkan bahwa

perangkat praktikum yang dikerjakan mampu mendukung proses pembelajaran IPA menjadi

lebih menarik.

Guru memberi respon positif terhadap perangkat praktikum IPA berorientasi

lingkungan, baik dari kemudahan mempersiapkan maupun dari kemudahan

mengimplementasikannya (skor rata-rata 3,4). Dari hasil tersebut, dapat disimpulkan bahwa

model perangkat praktikum berorientasi lingkungan yang dikembangkan sudah memenuhi

kriteria relevan dan mudah digunakan. Respon siswa terhadap pemanfaatan perangkat

praktikum berorientasi lingkungan dalam pembelajaran IPA diperoleh hasil, yaitu: jumlah

siswa yang memberikan respon positif sebesar 83,3% dan memberi respon sangat positif

sebesar 4,7%. Jumlah siswa yang memberi respon posistif dan sangat positif adalah 88%. Hal

tersebut menunjukkan bahwa perangkat praktikum mampu mendukung proses pembelajaran

IPA menjadi lebih menarik. Hasil wawancara dengan guru menunjukkan bahwa guru

memberi kesan positif terhadap perangkat praktikum berorientasi lingkungan, baik dari

mudahnya mempersiapkan maupun dari mudahnya mengaplikasikannya.

Rangkuman pelaksanaan kegiatan dan hasilnya atau dokumen pendukungnya

disajikan dalam tabel berikut.

Tabel 4. Rangkuman pelaksanaan kegiatan dan hasilnya

No

.

Pelaksanaan Kegiatan Hasil/Dokumen

1 18-19/7/2014 Pra Pelatihan:

Penyegaran/Penguatan Materi

IPA Terpadu dan

penyempurnaan materi

penyegaran materi IPA

terpadu

- Modul materi

penyegaran/penguatan mata

pelajaran IPA terpadu

- Daftar hadir

2 20/7/2014 Pra Pelatihan: Pemantapan

model-model pembelajaran

(inkuiri, discovery, PBL,

- Foto pelaksanaan pelatihan model

pembelajaran inkuiri

- Daftar hadir

Page 30: LAPORAN AKHIR PENGABDIAN KEPADA MASYARAKATlppm.undiksha.ac.id/p2m/document/Proposal_195003091980032001_2… · LAPORAN AKHIR PENGABDIAN KEPADA ... Dalam pencapaian tujuan tersebut

23

Project Based Learning)

3 21-22

/7/2014

Pelatihan 1: Identifikasi

konsep kunci dan topik atau

konteks pembelajaran (2 kali)

- Foto pelaksanaan pelatihan

- Daftar hadir

4 23-26/7/2014 Pelatihan 2: Pendampingan:

Pembuatan perangkat

pembelajaran menggunakan

pendekatan inkuiri terkait

topik yang diidentifikasi

(RPP, LKS) (4 kali)

- RPP, LKS, dan panduan guru

- Daftar hadir

5 28-29/7/2014 Pelatihan 3: Pembuatan

rancangan KIT IPA dan alat-

alat peraga

- Foto pelaksanaan pembuatan KIT

IPA

- Model KIT IPA, alat peraga IPA,

- Daftar hadir

6 2-3/8/2014 Pendampingan Pembuatan

alat-alat peraga (2 kali)

- Foto pelaksanaan pembuatan KIT

IPA

- Model alat-alat peraga IPA

- Daftar hadir

7 4-9/8/2014 Pelatihan 4, Pendampingan:

lanjutan pembuatan KIT

IPA, penyelesaian dan

penyempurnan KIT IPA (6

kali)

- KIT IPA

- Daftar hadir

8 11-14/8/2014 Pelatihan : Uji coba

penerapan pembelajaran

inkuiri berbantuan KIT IPA

- Foto uji coba pembelajaran (oleh

guru model)

9 15-16/8/2014 Pendampingan revisi dan

penyempurnaan perangkat

pembelajaran inkuiri

berbantuan KIT IPA

- Panduan Bagi Guru

10 18-30/8/2014 Pelatihan 5: Pendampingan

implementasi pembelajaran

inkuiri berbantuan perangkat

pembelajaran dan KIT IPA

yang telah dirancang.

- Catatan hasil pemantauan

pelaksanaan pembelajaran IPA

dengan metode inkuiri

11 Sept 2014 Evaluasi pelaksanaan program - Dokumen hasil evaluasi

pelaksanaan program

Produk yang telah dihasilkan antara lain: a) KIT IPA terpadu; b) perangkat

pembelajaran IPA terpadu menggunakan pendekatan inkuiri (RPP, LKS, Pedoamn Guru),

c) modul penyegaran materi IPA terpadu, d) modul pelatihan teknik-teknik merancang alat-

alat peraga IPA, e) artikel ilmiah.

F. Evaluasi Kegiatan

Hasil evaluasi kegiatan menunjukkan antara lain, meningkatnya pemahaman dan

keterampilan guru-guru IPA di SMPN 3 dan SMPN 4 Banjar terhadap materi IPA secara

terpadu, meningkatnya pemahaman guru-guru tentang pembelajaran dengan pendekatan

Page 31: LAPORAN AKHIR PENGABDIAN KEPADA MASYARAKATlppm.undiksha.ac.id/p2m/document/Proposal_195003091980032001_2… · LAPORAN AKHIR PENGABDIAN KEPADA ... Dalam pencapaian tujuan tersebut

24

inkuiri, meningkatnya keterampilan guru-guru IPA merancang/membuat KIT IPA sederhana

berbahan baku dari lingkungan sekitar sebagai penunjang pembelajaran IPA menggunakan

pendekatan inkuiri, meningkatnya kemampuan guru-guru IPA untuk merancang perangkat

pembelajaran dengan pendekatan inkuiri, terlatihnya keterampilan dan kemampuan guru-guru

IPA di sekolah mitra dalam mengimplementasikan pembelajaran IPA dengan pendekatan

inkuiri.

5.2 Pembahasan

Dalam hal respon siswa terhadap pemanfaatan perangkat praktikum IPA berorientasi

lingkungan dalam pembelajaran IPA dengan pendekatan inkuiri diperoleh hasil jumlah siswa

yang mempunyai respon positif mencapai 35 siswa dari 42 orang atau 83,3% dan 2 orang

(4,7%) memberi respon sangat positif. Hal tersebut menunjukkan perangkat praktikum IPA

mampu mendukung proses pembelajaran IPA menjadi lebih menarik. Ketertarikan siswa

dimungkinkan karena pembelajaran IPA berbantuan KIT IPA berorientasi lingkungan secara

tidak langsung menuntut siswa aktif melakukan sendiri dan menemukan sendiri. Hal ini ini

juga dapat diamati dari semangat dan aktivitas siswa dalam pembelajaran. Karli dan

Margaretha (2002) menjelaskan bahwa pendekatan lingkungan adalah suatu strategi

pembelajaran yang memanfaatkan lingkungan sebagai sasaran belajar, sumber belajar, dan

sarana belajar. Hal tersebut dapat dimanfaatkan untuk menarik minat siswa, dan untuk

menanamkan sikap cinta lingkungan.

Perangkat praktikum IPA membutuhkan alat dan bahan untuk mendukung kegitan

praktikum yang dikemas dalam kotak unit pembelajaran. Perangkat ini menyerupai rangkaian

peralatan uji coba keterampilan proses pada bidang studi IPA dan dilengkapi dengan buku

pedoman penggunaannya. Shadely (dalam Suharningrum, 2010) berpendapat bahwa alat

perga KIT IPA adalah kotak yang berisi alat-alat IPA. Seperangkat peralatan IPA tersebut

mengarah pada kegiatan yang berkesinambungan atau berkelanjutan. Peralatan IPA yang

dirancang dan dibuat ini menyerupai rangkaian peralatan uji coba keterampilan proses pada

bidang studi IPA. Sebagai alat yang dirancang dan dibuat secara khusus ini, maka dapat

diartikan bahwa ”alat peraga” KIT IPA merupakan suatu sistem yang didesain atau dirancang

secara khusus untuk suatu tujuan tertentu (Suharningrum, 2010).

Laboratorium dan jenis peralatannya merupakan sarana dan prasana penting untuk

penunjang proses pembelajaran di sekolah. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor

19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan Pasal 42 ayat (2), Pasal 43 ayat (1) dan

ayat (2) mensyaratkan bahwa pendidikan wajib memiliki prasarana termasuk ruang

Page 32: LAPORAN AKHIR PENGABDIAN KEPADA MASYARAKATlppm.undiksha.ac.id/p2m/document/Proposal_195003091980032001_2… · LAPORAN AKHIR PENGABDIAN KEPADA ... Dalam pencapaian tujuan tersebut

25

laboratorium untuk menunjang proses pembelajaran yang teratur dan berkelanjutan. Lebih

jauh dijelaskan bahwa untuk meningkatkan efesiensi dan efektivitas, laboratorium harus

dikelola dan dimanfaatkan dengan baik. Tujuan pembelajaran IPA di SMP hanya dapat

dicapai secara optimal bila guru menggunakan laboratorium sebagai sarana dan prasarana

belajar siswa (Sulastri, 2008).

Pada pembelajaran yang memanfaatkan perangkat praktikum IPA berorientasi

lingkungan, siswa dilibatkan dalam aktivitas penting yang membantu mereka mengaitkan

pelajaran akademis dengan konteks kehidupan nyata yang mereka hadapi sehingga

pembelajaran menjadi lebih bermakna bagi siswa. Hal ini sesuai dengan hakekat

pembelajaran kontekstual, yaitu: makna, bermakna, dan dibermaknakan.

Johnson, E.B. (2002) menyebutkan bahwa pembelajaran kontekstual (contextual

teaching and learning) adalah sistem pembelajaran yang didasarkan pada filosofi bahwa

siswa belajar bila mereka memperoleh makna dalam materi pelajaran yang dipelajari dan bisa

menghubungkan informasi yang baru diperoleh dengan pengetahuan awal yang dimiliki dan

pengalaman mereka (Johnson, E.B. 2002). Dengan melibatkan siswa secara langsung dan

mengaitkan materi pelajaran dengan lingkungan sekitarnya diharapkan proses pembelajaran

akan berlangsung lebih bermakna. Menurut Yulianto (2002) pendekatan lingkungan berarti

mengaitkan lingkungan dalam suatu proses belajar mengajar dimana lingkungan digunakan

sebagai sumber belajar. Penggunaaan lingkungan memungkinkan terjadinya proses belajar

yang lebih bermakna sebab anak dihadapkan pada kondisi yang sebenarnya.

Setiap pembelajaran selalu diamati proses belajar dan mengajar yang terjadi, dicatat

dalam lembar observasi aktivitas siswa. Dari hasil pengamatan pembelajaran, ternyata siswa

yang dibelajarkan dengan pendekatan inkuiri memanfaatkan perangkat praktikum IPA lebih

aktif dibandingkan dengan siswa yang dibelajarkan tanpa praktikum. Hasil pengamatan

menunjukkan bahwa aktivitas siswa termasuk kriteria aktif dan sangat aktif. Dengan

demikian, pembelajaran IPA yang memanfaatkan KIT IPA mampu meningkatkan aktivitas

dan efektivitas pembelajaran IPA. Hal ini dapat dijelaskan bahwa pembelajaran

menggunakan perangkat praktikum IPA merupakan pembelajaran yang berorientasi pada

keterampilan proses. Implementasi pembelajaran menggunakan perangkat praktikum IPA

memberi ruang seluas-luasnya bagi siswa untuk membangun konsep sains melalui

pengalaman langsung. Model pembelajaran menggunakan praktikum memiliki karakter yang

relevan dengan karakter materi pelajaran sains. Memperhatikan kesesuaian antara tuntutan

materi, karakteristik IPA, dan tuntutan tujuan pembelajaran, dapat disimpulkan bahwa

Page 33: LAPORAN AKHIR PENGABDIAN KEPADA MASYARAKATlppm.undiksha.ac.id/p2m/document/Proposal_195003091980032001_2… · LAPORAN AKHIR PENGABDIAN KEPADA ... Dalam pencapaian tujuan tersebut

26

pembelajaran praktikum menggunakan perangkat praktikum IPA sangat relevan diterapkan

pada pembelajaran IPA.

Hal penting yang perlu diperhatikan pada pembelajaran inkuiri menggunakan

praktikum berbatuan KIT IPA adalah pembelajaran berpusat pada siswa (student-centered).

Aktivitas pembelajaran lebih banyak memberi peluang kepada siswa untuk mengaktualisasi

kreativitas berpikir dengan melakukan eksperimen secara langsung. Pembelajaran sains

dilaksanakan dengan pendekatan ilmiah (scientific approach) sehingga mampu

menumbuhkan kemampuan berpikir, bekerja dan bersikap ilmiah serta

mengomunikasikannya sebagai aspek penting kecakapan hidup. Keterampilan proses sains

menjamin siswa memperoleh pengalaman belajar yang bermakna sebab hal ini membantu

siswa mengembangkan keterampilan berpikir tingkat tinggi, seperti berpikir kritis, membuat

keputusan, dan pemecahan masalah (Karsli & Sahin, 2009).

Pembelajaran IPA dengan pendekatan inkuiri dengan berbantuan KIT praktikum

berorientasi lingkungan dapat memfasilitasi siswa memperoleh keterampilan-keterampilan,

memelihara sikap-sikap, dan mengembangkan pemahaman konsep-konsep yang berkaitan

dengan pengalaman sehari-hari. Perangkat praktikum ini menyajikan materi yang dekat

dengan dunia siswa, artinya bahan-bahan yang dipergunakan sudah dikenal dan mudah

didapat dari lingkungan sekitar. Secara tidak langsung akan membantu siswa memahami dan

mencintai lingkungan. Pembelajaran ini juga memberi ruang bagi siswa untuk melakukan

discovery. Hal ini sesuai dengan pendekatan yang ditekankan dalam kurikulum 2013.

Begitu halnya dengan hasil wawancara dengan guru bahwa guru memberi kesan

positif terhadap perangkat praktikum IPA berorientasi lingkungan, baik dari mudahnya

mempersiapkan, maupun mudahnya mengaplikasikannya. Mudah mempersiapkan maupun

menggunakan karena perangkat alat dan petunjuk praktikum yang dibutuhkan telah dikemas

dalam satu KIT perangkat praktikum yang siap digunakan. Sehingga pada waktu akan

dipergunakan, guru cukup hanya miminta kepada masing-masing perwakilan siswa untuk

mengambil KIT tersebut. Di samping itu bahan/alat pengganti untuk keperluan praktikum

juga dengan mudah bisa didapatkan dari lingkungan sekitar.

Salah satu alasan jarangnya atau malasnya guru melakukan kegiatan praktikum adalah

karena merasa terbebani menyiapkan alat/bahan untuk keperluan praktikum. Di samping

karena disibukkan oleh hal-hal administratif, guru juga dituntut dengan jam mengajar

minimal 24 jam. Tidak adanya tenaga khusus di laboratorium (laboran) yang seharusnya

menangani persiapan di laboratorium dan tidak sesuainya alat/bahan yang tersedia di

laboratorium dengan kebutuhan praktikum juga menambah semakin enggannya guru IPA

Page 34: LAPORAN AKHIR PENGABDIAN KEPADA MASYARAKATlppm.undiksha.ac.id/p2m/document/Proposal_195003091980032001_2… · LAPORAN AKHIR PENGABDIAN KEPADA ... Dalam pencapaian tujuan tersebut

27

menerapkan pembelajaran berbasis kegiatan praktikum. Oleh karena itu, penyediaan

perangkat penunjang praktikum berupa KIT IPA dapat membantu guru dalam melaksanakan

kegiatan praktikum.

Ada dua hal perlu dilakukan berkaitan dengan fenomena ini. Pertama, guru mesti

menyadari bahwa IPA merupakan ilmu berbasis eksperimen. Sejalan dengan itu, laboratorium

dan praktikum tidak hanya merupakan pendukung pembelajaran IPA, tetapi menjadi bagian

dari sistem akademik pembelajaran IPA. Kedua, guru mesti melakukan redefinisi terhadap

pembelajaran IPA, yang tidak lagi berorientasi pada banyaknya materi yang mesti

diinformasikan, tetapi menekankan kompetensi yang harus dikuasi siswa. Atas dasar itu,

guru mesti memilah dan memilih materi yang esensial diajarkan kepada siswa agar mereka

menguasai kompetensi sesuai tuntutan kurikulum.

Page 35: LAPORAN AKHIR PENGABDIAN KEPADA MASYARAKATlppm.undiksha.ac.id/p2m/document/Proposal_195003091980032001_2… · LAPORAN AKHIR PENGABDIAN KEPADA ... Dalam pencapaian tujuan tersebut

28

BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN

6.1 Simpulan

Program ini berlangsung dengan baik sesuai dengan yang direncanakan. Guru-guru

dari sekolah mitra termotivasi dan terlibat dengan aktif dalam mengikuti kegiatan. Guru-guru

dari sekolah mitra antusias dan partisifasi aktif dalam melaksanakan kegiatan. Semua guru

mitra telah memiliki kemampuan dasar dalam mengembangkan perangkat pembelajaran IPA

menggunakan pendekatan inkuiri beserta dengan perangkat pendunkung pembelajarannya,

walaupun kemampuan guru mitra tidak sama satu dengan yang lain. Kemajuan keterampilan

guru mitra dalam merancang KIT IPA tergantung pada keterampilan awal guru dan kemauan

yang dimiliki.

KIT IPA yang dibuat dikemas dalam kemasan kotak yang terbuat dari kayu dan

triplek. Dalam kotak KIT berisi alat dan sekaligus bahan yang dibutuhkan untuk kegiatan

praktikum sesuai petunjuk praktikum (LKS). Alat dan bahan yang dipakai sebagian besar

dengan pemanfaatan barang-barang bekas dan bahan-bahan yang mudah didapat dari

lingkungan sekitar

Hasil evaluasi kegiatan menunjukkan antara lain, meningkatnya pemahaman dan

keterampilan guru-guru IPA di SMPN 3 dan SMPN 4 Banjar terhadap materi IPA secara

terpadu, meningkatnya pemahaman guru-guru tentang pembelajaran dengan pendekatan

inkuiri, meningkatnya keterampilan guru-guru IPA merancang/membuat KIT IPA sederhana

berbahan baku dari lingkungan sekitar sebagai penunjang pembelajaran IPA menggunakan

pendekatan inkuiri, meningkatnya kemampuan guru-guru IPA untuk merancang perangkat

pembelajaran dengan pendekatan inkuiri, terlatihnya keterampilan dan kemampuan guru-guru

IPA di sekolah mitra dalam mengimplementasikan pembelajaran IPA dengan pendekatan

inkuiri.

6.2 Saran

KIT IPA dan perangkat pembelajaran pendukung pembelajaran menggunakan

pendekatan inkuiri sangat dibutuhkan oleh semua guru, utaman guru IPA, baik SD, SMP,

maupun SMA. Keterampilan guru-guru dalam membuat KIT IPA maupun perangkat

pembelajaran masih kurang. Demikian juga kemampuan guru dalam mengimplementasikan

pembelajaran inkuiri masih perlu pendampingan lebih intensif. Oleh sebab itu, pengabdian

masyarakat sejenis ini sangat penting didorong dan diberikan peluang yang lebih besar.

Page 36: LAPORAN AKHIR PENGABDIAN KEPADA MASYARAKATlppm.undiksha.ac.id/p2m/document/Proposal_195003091980032001_2… · LAPORAN AKHIR PENGABDIAN KEPADA ... Dalam pencapaian tujuan tersebut

29

DAFTAR PUSTAKA

Admin. 2009. Alat Peraga IPA Sederhana Solusi Pembelajaran IPA di Sekolah.

http://ypwi.or.id/index.php?view=article&catid=25%3Apendidikan&id=98% 3Alat-

peraga-ipa-sederhana-solusi-pembelajaran-ipa-di

sekolah&format=pdf&option=com_content. Diakses Minggu tanggal 17 Pebruari

2012.

BSNP. 2007. Standar Nasional Pendidikan Indonesia untuk Satuan Pendidikan Dasar dan

Menengah.

Depdiknas. 2006. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional No. 22 tahun 2006 Tentang Standar

Isi Untuk Satuan Pendidikan Dasar dan Menengah.

Joyce, B. & Weil, M. 1996. Models of Teaching (5th

Ed.). Boston: Allyn and Bacon.

Krajcik, J. S. and Banaszak Holl, M. M. 2012. Concurrent Enrollment in Lecture and

Laboratory Enhances Student. Journal of Research in Science Teaching. Vol 49 Issue

5. May 2012. ISSN 0022-4308. online www/htt: library.wiley.com/ doi/10.1002/

tea.21016. diakses tgl. 2 September 2012

National Research Council (NRC). 2002. Explore Inquiry and the National Science

Education Standard: A Guide for Teaching and Learning. Washington: National

Academy Press.

Novianti, N.R. 2011. Kontribusi Pengelolaan Laboratorium dan Motivasi Belajar Siswa

Tehadap Efektifitas Proses Pembelajaran (Penelitian pada SMP Negeri dan Swasta di

Kabupaten Kuningan Provinsi JawaBarat). Jurnal.Upi.Edu/File/15. Edisi Khusus No.

1, Agustus 2011. ISSN 1412-565X

Permendiknas Nomor 41 Tahun 2007 Tentang Standar Proses. 2007. (Online),

(http://akhmadsudrajat.files.wordpress.com/2009/04/standar-proses-_permen-41-

2007_.pdf, diakses 8 Februari 2013).

Pujani,N.M. 2011. Pembekalan Keterampilan Laboratorium IPBA Berbasis Kemampuan

Generik Sains Bagi Calon Guru. Disertasi Doktor. Tidak dipublikasi. UPI, Bandung.

Pujani, N.M, dan Rapi N. K. 2012. Pelatihan Praktikum IPBA Bagi Guru SMP/SMA di Kota

Singaraja Menuju Olimpiade Astronomi. Jurnal Pengabdian kepada Masyarakat

Widya Laksana. ISSN: 1410-4369, Edisi Juli 2012. Hal.119-130. Singaraja:

Lembaga Pengabdian Kepada Masyarakat Undiksha

Santoso, T. T. 2010. Pemanfaatan Media Alam Sekitar untuk Meningkatkan Hasil Belajar

Siswa dalam Pembelajaran Tematik Tema Lingkungan.Jurnal Pendidikan Kimia

Tentang Media Lingkungan Sekitar.

Subamia, I.D.P, 2013. Implementasi 3RH (Reduce, Reuse, Recycle, Dan Handle) Dalam Tata

Kelola Laboratorium Ipa (Kimia) Berwawasan Green Chemistry.Prosedding Seminar

Nasional MIPA Undiksha. ISBN : 978-602-17993-0-7. Cetakan I, Januari 2013.

Suharningrum, Tatik. 2010. Meningkatkan Kualitas Proses Pembelajaran IPA Siswa

Kelas V SDN No.65/I Tiang Tunggang dengan Menggunakan Alat Peraga Kit IPA.

http://ebookbrowse.com/45-tatik-suharningrum-cover-proposal1-doc-d243360024

Suheimi, S. 1979. Efektivitas Penggunaan Laboratorium Kimia SMA N Se-Kota Bandung.

Skripsi: Tidak dipublikasikan

Page 37: LAPORAN AKHIR PENGABDIAN KEPADA MASYARAKATlppm.undiksha.ac.id/p2m/document/Proposal_195003091980032001_2… · LAPORAN AKHIR PENGABDIAN KEPADA ... Dalam pencapaian tujuan tersebut

30

Lampiran 1: Instrumen Evaluasi

A. ANGKET SISWA TERHADAP PEMBELAJARAN

Mata Pelajaran : IPA Kelas/ Semester : VII / I Hari/tanggal : ………………

Petunjuk

1. Pada kuesioner ini terdapat 34 pernyataan. Baca dan cermati baik-baik setiap

pernyataan dalam kaitannya dengan pendekatan pembelajaran yang baru selesai

kamu ikuti. Berilah jawaban yang benar-benar cocok dengan pilihanmu..

2. Pertimbangkan setiap pernyataan secara terpisah dan tentukan kebenarannya.

Jawabanmu jangan dipengaruhi oleh jawaban terhadap pernyataan lain.

3. Beri respon Anda pada lembar jawaban yang tersedia dengan menyilang angka

yang sesuai dengan pendapat Anda. Terima kasih.

Keterangan Pilihan jawaban:

1 = sangat tidak setuju

2 = tidak setuju

3 = ragu-ragu

4 = setuju

5 = sangat setuju

PERNYATAAN PILIHAN JAWABAN 1 M e n u r u t s a ya p embelajaran dengan pendekatan

praktikum ini lebih menarik. 1 2 3 4 5

2 Pada awal pembelajaran, ada sesuatu yang menarik bagi saya. 1 2 3 4 5

3 Dengan pendekatan ini, materi pembelajaran lebih sulit dipahami

daripada yang saya harapkan. 1 2 3 4 5

4 Setelah mengikuti proses pembelajaran ini, saya yakin bahwa saya

lebih mudah memahami apa yang harus saya pelajari dari

pembelajaran ini.

1 2 3 4 5

5 Menyelesaikan tugas-tugas dalam pembelajaran ini membuat saya

merasa puas terhadap hasil yang telah saya capai. 1 2 3 4 5

6 Jelas bagi saya bagaimana hubungan materi pembelajaran ini

dengan apa yang telah saya ketahui. 1 2 3 4 5

7 Banyak petunjuk-petunjuk yang mengandung informasi yang

kurang jelas sehingga sukar bagi saya untuk mengikuti 1 2 3 4 5

8 Setelah mempelajari pembelajaran ini beberapa saat, saya

percaya bahwa saya akan berhasil dalam tes 1 2 3 4 5

9 Pembelajaran ini tidak relevan dengan kebutuhan saya sebab

sebagian besar isinya tidak saya ketahui. 1 2 3 4 5

10 Kalimat umpan balik setelah latihan, atau komentar-

komentar lain pada pembelajaran ini, membuat saya merasa

mendapat penghargaan bagi upaya saya.

1 2 3 4 5

11 Saya dapat menghubungkan isi pembelajaran ini dengan hal- hal

yang telah saya lihat, saya lakukan, atau saya pikirkan di dalam

kehidupan sehari-hari.

1 2 3 4 5

12 Isi pembelajaran ini akan bermanfaat bagi saya. 1 2 3 4 5

13 Sedikitpun saya tidak memahami materi pembelajaran ini. 1 2 3 4 5

14 Suatu hal yang sangat menyenangkan mempelajari

pembelajaran yang dirancang dengan dengan cara ini 1 2 3 4 5

Page 38: LAPORAN AKHIR PENGABDIAN KEPADA MASYARAKATlppm.undiksha.ac.id/p2m/document/Proposal_195003091980032001_2… · LAPORAN AKHIR PENGABDIAN KEPADA ... Dalam pencapaian tujuan tersebut

31

15 Guru benar-benar mengetahui bagaimana membuat kami

menjadi antuasias terhadap materi pelajaran. 1 2 3 4 5

16 Hal-hal yang saya pelajari dalam pembelajaran ini akan

bermanfaat bagi saya. 1 2 3 4 5

17 Saya yakin bahwa saya akan berhasil dalam

pembelajaran ini 1 2 3 4 5

18 Pembelajaran ini kurang menarik bagi saya. 1 2 3 4 5

19 Guru membuat materi pelajaran ini menjadi penting 1 2 3 4 5

20 Saya tidak melihat bagaimana hubungan antara isi

pelajaran ini dengan sesuatu yang telah saya ketahui. 1 2 3 4 5

21 Guru membuat suasana menjadi tegang apabila membangun

sesuatu pengertian. 1 2 3 4 5

22 Materi pembelajaran ini terlalu sulit bagi saya. 1 2 3 4 5

23 Apakah saya akan berhasil/tidak berhasil dalam

pembelajaran ini, hal itu tergantung pada saya. 1 2 3 4 5

24 Isi pembelajaran ini sesuai dengan harapan dan tujuan saya. 1 2 3 4 5

25 Guru melakukan hal-hal yang tidak lazim dan

menakjubkan yang menarik. 1 2 3 4 5

26 Para siswa berperan aktif di dalam pembelajaran 1 2 3 4 5

27 Guru menggunakan bermacam-macam teknik mengajar yang

menarik. 1 2 3 4 5

28 Saya tidak berpendapat bahwa saya akan memperoleh banyak

keuntungan dari pembelajaran ini. 1 2 3 4 5

29 Rasa ingin tahu saya sering kali tergerak oleh pertanyaan yang

dikemukakan dan masalah yang diberikan guru pada materi

pembelajaran ini.

1 2 3 4 5

30 Saya berpendapat bahwa tingkat tantangan dalam

pembelajaran ini tepat, tidak terlalu gampang dan tidak terlalu

sulit.

1 2 3 4 5

31 Saya merasa agak kecewa dengan pembelajaran ini. 1 2 3 4 5

32 Saya merasa memperoleh cukup penghargaan terhadap hasil

kerja saya dalam pembelajaran ini, baik dalam bentuk nilai,

komentar atau masukan lain

1 2 3 4 5

33 Jumlah tugas yang harus saya lakukan adalah memadai untuk

pembelajaran semacam ini. 1 2 3 4 5

34 Saya memperoleh masukan yang cukup untuk mengetahui

tingkat keberhasilan kinerja saya 1 2 3 4 5

Page 39: LAPORAN AKHIR PENGABDIAN KEPADA MASYARAKATlppm.undiksha.ac.id/p2m/document/Proposal_195003091980032001_2… · LAPORAN AKHIR PENGABDIAN KEPADA ... Dalam pencapaian tujuan tersebut

32

PENGGOLONGAN PERNYATAAN DALAM ANGKET MINAT DAN MOTIVASI BERDASARKAN KRITERIA DAN KONDISI

No.

Kondisi

Angket Respon Siswa

Nomor Pernyataan Positif Nomor Pernyataan Negatif

1. Perhatian (Attention)

1,2,8, 14, 15, 19, 26, 27, 29

3,13,18,21, 22, 25,31

2. Relevansi (Relevance)

4, 5,6,10,11,12, 16,17,23,

24,30,32,33

7,9,20,28,34

Rekap skor yang diberikan siswa terhadap pernyataan-pernyataan dalam Angket

Minat Siswa dan Angket Motivasi Siswa dibuat dengan ketentuan sebagai berikut:

1. Untuk pernyataan dengan kriteria positif: 1 = sangat tidak setuju, 2 = tidak setuju, 3

= ragu-ragu, 4 = setuju, dan 5 = sangat setuju.

2. Untuk pernyataan dengan kriteria negatif: 1 = sangat setuju, 2 = setuju, 3 = ragu-

ragu, 4 = tidak setuju, dan 5 = sangat tidak setuju.

3. Mengitung skor rata-rata gabungan dari kriteria positif dan negatif tiap kondisi,

kemudian menentukan katagorinya dengan ketentuan skor rata-rata 1,00-1,49 =

tidak baik, 1,50-2,49 = kurang baik, 2,50-3,49 = cukup baik, 3,50-4,49 = baik,

dan

Page 40: LAPORAN AKHIR PENGABDIAN KEPADA MASYARAKATlppm.undiksha.ac.id/p2m/document/Proposal_195003091980032001_2… · LAPORAN AKHIR PENGABDIAN KEPADA ... Dalam pencapaian tujuan tersebut

33

B. Instrumen Validasi

Validitas isi dilakukan secara kualitatif dan kuantitatif oleh ahli (pakar). Untuk

menentukan validitas isi (content validity) dilakukan langkah-langkah sebagai berikut.

1) Penilaian instrument oleh pakar “judges”

2) Pengelompokan hasil penilaian pakar ke dalam kategori kurang relevan, cukup relevan,

dan sangat relevan.

3) Mentabulasi hasil penilaian pakar ke dalam bentuk matrik tabulasi silang (2x2)

4) Tabel tabulasi hasil penilaian pakar dapat dilihat pada Tabel 3.13 berikut.

Tabel Gregory Expert Judges Perangkat Praktikum

Judges I

Kurang relevan

(Skor 1-2)

Sangat relevan

(Skor 3-4)

(A) (B)

(C)

(D)

(Gregory, 2000: 98-99)

5) Memasukkan data hasil tabulasi silang ke dalam rumus validitas isi, sebagai berikut:

DCBA

DIsiValiditas

. (Gregory, 2000)

Keterangan:

A = sel yang menunjukkan ketidaksetujuan antara kedua pakar/penilai

B dan C = sel yang menunjukkan perbedaan pandangan antara penilai/ pakar

D = sel yang menunjukkan persetujuan yang valid antara kedua

penilai/pakar

Semakin besar nilai D semakin besar validitas isi butir dan untuk tes baku nilai

validitas isi harus 0,9 (Gregory, 2000).

Judges

II

San

gat

rel

evan

(Skor

3-4

)

Kura

ng r

elev

an

(Skor

1-2

)

Page 41: LAPORAN AKHIR PENGABDIAN KEPADA MASYARAKATlppm.undiksha.ac.id/p2m/document/Proposal_195003091980032001_2… · LAPORAN AKHIR PENGABDIAN KEPADA ... Dalam pencapaian tujuan tersebut

34

C. Angket Ahli (Pakar)

ANGKET PENILAIAN AHLI

KELAYAKAN ALAT PERAGA KIT ALAT PRAKTIKUM

Nama Alat : KIT Alat Praktikum IPA

Jenis Penggunaan : Praktik/Demonstrasi

Kelas/Sekolah : VII/SMP

Isilah tanda (√) pada kolom angka, jika (1) sangat tidak setuju, (2) tidak setuju, (3) setuju, (4)

sangat setuju

No Aspek Kelayakan Skor Saran

Perbaikan

Saran

Pengguna

an

Skor Nilai

Kelayakan 1 2 3 4

1 Keterkaitan dengan bahan ajar

a. Konsep yang diajarkan

b. Tingkat keperluan untuk

pembelajaran

c. Kejelasan objek dan fenomena

2 Nilai Pendidikan

a. Kesesuaian dengan

perkembangan intelektual

peserta didik

b. Kompetensi yang ditingkatkan

pada peserta didik

3 Ketahanan Alat

a. Ketahanan terhadap cuaca

b. Memiliki alat pelindung dari

kerusakan

c. Kemudahan perawatan

4 Keakuratan Alat

a. Ketahanan komponen-

komponenya pada dudukan

asalnya

b. Ketepatan pemasangan setiap

komponen pada alat ukur

c. Ketepatan skala pengukuran

d. Ketelitian pengukuran

5 Efisiensi Alat

a. Kemudahan dirangkaikan

b. Kemudahan digunakan/

dijalankan

6 Keamanan Bagi Peserta didik

a. Memiliki alat/bahan pengaman

b. Konstruksi alat aman bagi

peserta didik

7 Estetika

a. Warna

Page 42: LAPORAN AKHIR PENGABDIAN KEPADA MASYARAKATlppm.undiksha.ac.id/p2m/document/Proposal_195003091980032001_2… · LAPORAN AKHIR PENGABDIAN KEPADA ... Dalam pencapaian tujuan tersebut

35

b. Bentuk

8 Kotak Kit

a. Kemudahan mencari alat

b. Kemudahan

mengambil/menyimpan

c. Ketahanan kotak

Total Skor Nilai Kelayakan Alat Peraga

Rekomendasi :

..............................., .... , ......................... 20...

Penilai,............................................................

Page 43: LAPORAN AKHIR PENGABDIAN KEPADA MASYARAKATlppm.undiksha.ac.id/p2m/document/Proposal_195003091980032001_2… · LAPORAN AKHIR PENGABDIAN KEPADA ... Dalam pencapaian tujuan tersebut

36

D. Angket Guru

ANGKET PENILAIAN OLEH GURU

KELAYAKAN ALAT PERAGA KIT ALAT PRAKTIKUM

Nama Alat : KIT Alat Praktikum IPA

Jenis Penggunaan : Praktik/Demonstrasi

Kelas/Sekolah : VII/SMP

Isilah tanda (√) pada kolom angka, jika (1) sangat tidak setuju, (2) tidak setuju, (3) setuju, (4)

sangat setuju

No Aspek Kelayakan Skor Saran

Perbaikan

Saran

Penggunaan

Skor Nilai

Kelayakan 1 2 3 4

1 Keterkaitan dengan bahan ajar

a. Konsep yang diajarkan

b. Tingkat keperluan untuk

pembelajaran

c. Kejelasan objek dan fenomena

2 Nilai Pendidikan

a. Kesesuaian dengan

perkembangan intelektual

peserta didik

b. Kompetensi yang ditingkatkan

pada peserta didik

3 Ketahanan Alat

a. Ketahanan terhadap cuaca

b. Memiliki alat pelindung dari

kerusakan

c. Kemudahan perawatan

4 Keakuratan Alat

a. Ketahanan komponen-

komponenya pada dudukan

asalnya

b. Ketepatan pemasangan setiap

komponen pada alat ukur

c. Ketepatan skala pengukuran

d. Ketelitian pengukuran

5 Efisiensi Alat

a. Kemudahan dirangkaikan

b. Kemudahan digunakan/

dijalankan

6 Keamanan Bagi Peserta didik

a. Memiliki alat/bahan pengaman

b. Konstruksi alat aman bagi

peserta didik

7 Estetika

a. Warna

Page 44: LAPORAN AKHIR PENGABDIAN KEPADA MASYARAKATlppm.undiksha.ac.id/p2m/document/Proposal_195003091980032001_2… · LAPORAN AKHIR PENGABDIAN KEPADA ... Dalam pencapaian tujuan tersebut

37

b. Bentuk

8 Kotak Kit

a. Kemudahan mencari alat

b. Kemudahan

mengambil/menyimpan

c. Ketahanan kotak

Total Skor Nilai Kelayakan Alat Peraga

Rekomendasi :

..............................., .... , ......................... 20...

Penilai,............................................................

Page 45: LAPORAN AKHIR PENGABDIAN KEPADA MASYARAKATlppm.undiksha.ac.id/p2m/document/Proposal_195003091980032001_2… · LAPORAN AKHIR PENGABDIAN KEPADA ... Dalam pencapaian tujuan tersebut

38

E. Hasil Angket Respon Guru

Tabel : Rekap Hasil Angket Respon Guru

Kode Skor Respon terhadap masing-masing pernyataan (statemen) Rerata Kategori

Aspek R1 R2 R3 R4 R5 R6 R7 R8 R9 R10 R11

1a 3 4 3 3 4 3 3 4 3 3 3 3.3 B

1b 3 3 3 4 3 3 3 4 3 3 3 3.2 B

1c 4 4 3 4 3 3 3 4 3 3 3 3.4 B

2a 4 4 3 4 3 3 3 4 3 3 4 3.5 SB

2b 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3.1 B

3a 3 4 3 4 3 3 3 4 3 3 4 3.4 B

3b 3 4 3 4 3 3 3 4 3 3 4 3.4 B

3c 3 4 3 4 4 3 3 3 3 3 4 3.4 B

4a 4 3 3 3 3 3 3 4 3 3 4 3.3 B

4b 3 4 3 3 3 3 3 4 3 3 4 3.3 B

4c 3 4 3 3 3 3 3 4 3 3 4 3.3 B

4d 3 4 3 4 3 3 3 3 3 3 4 3.3 B

5a 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 3 3.8 SB

5b 3 3 4 4 3 3 4 4 4 3 4 3.5 SB

6a 4 4 3 4 3 3 3 4 3 3 4 3.5 SB

6b 3 4 3 4 3 3 4 3 3 3 3 3.3 B

7a 4 4 3 4 4 3 3 3 3 3 4 3.5 B

7b 3 3 4 3 3 3 3 4 4 4 3 3.4 B

8a 4 4 3 4 3 3 3 4 4 3 4 3.5 SB

8b 4 4 3 4 3 3 3 4 3 3 4 3.5 SB

8c 4 4 4 4 4 3 3 4 4 3 3 3.6 SB

Rerata 3.4 4 3 3 4 3 3 4 4 3 3 3.4 B

Kategeri B SB B B SB B B SB SB B B B

Catatan: Kategori respon masing-masing responden

Mi = 3 Skor : 2,35-3.45; Kategori Baik

R = Peserta (responden)

SD = 0.7 Skor : > 3.45; Kategori sangat baik 1,2,3… = Statemen (Pernyataan)

Pedoman Konversi Kategorisasi Respon Peserta

No. Kriteria Kategori

1 >(Mi + 1,5 SDi) Sangat baik (SB)

2 (Mi + 0,5SD) – (Mi + 1,5SDi) Baik (B)

3 (Mi - 0,5SD) – (Mi + 0,5SDi) Sedang (S)

4 (Mi -1,5SD) – (Mi + 0,5SDi) Kurang (K)

5 < (Mi -1,5 SDi) Sangat Kurang (SK)

(Dantes, 2001)

Berdasarkan data hasil angket, dapat diketahui bahwa pandangan peserta terhadap

pelaksanaan kegiatan IbM ini tergolong baik (rerata skor 3,4).

Page 46: LAPORAN AKHIR PENGABDIAN KEPADA MASYARAKATlppm.undiksha.ac.id/p2m/document/Proposal_195003091980032001_2… · LAPORAN AKHIR PENGABDIAN KEPADA ... Dalam pencapaian tujuan tersebut

39

Lampiran 2: Foto-Foto Dokumentasi Kegiatan

Acara Pembukaan Kegiatan Oleh Ketua LPM

A

B

A. Bincang-bincang Tim Pelaksana IbM

dengan Kepala Sekolah Mitra (SMPN 3

Banjar)

B. Bincang-bincang Tim Pelaksana dengan

Guru Mitra

Penyajian Materi Pelatihan Penyusunan

Perangkat Pembelajaran Inkuiri oleh Tim

pelaksana IbM (Dr. Suheimi Sya’ban, M.Pd)

Penyajian Materi dan Diskusi “Penyegaran

Materi IPA Terpadu dan Model-Modell

Pembelajaran (Penyadji: Dr. Ni Made Pujani,

M.Pd/Tim Pelaksana)

Page 47: LAPORAN AKHIR PENGABDIAN KEPADA MASYARAKATlppm.undiksha.ac.id/p2m/document/Proposal_195003091980032001_2… · LAPORAN AKHIR PENGABDIAN KEPADA ... Dalam pencapaian tujuan tersebut

40

Contoh Model Kotak KIT IPA

Pendampingan membuat KIT IPA (Tim

pelaksana dan Guru Mitra)

Peserta pelatihan saat istirahat siang

Praktek Membuat larutan

Praktek pembuatan Indikator asam-basa

dari bahan alam

(Sumber: Dok. Tim pelaksana)

Page 48: LAPORAN AKHIR PENGABDIAN KEPADA MASYARAKATlppm.undiksha.ac.id/p2m/document/Proposal_195003091980032001_2… · LAPORAN AKHIR PENGABDIAN KEPADA ... Dalam pencapaian tujuan tersebut

41

Lampiran 3: Produk Pelatihan Pengembangan Model KIT IPA

A. Model Ktak KIT IPA

B. Peraga 1: Model molekul Berbahan Baku Buah Jeruk

Page 49: LAPORAN AKHIR PENGABDIAN KEPADA MASYARAKATlppm.undiksha.ac.id/p2m/document/Proposal_195003091980032001_2… · LAPORAN AKHIR PENGABDIAN KEPADA ... Dalam pencapaian tujuan tersebut

42

C. Peraga 2 Percobaan Organ dan Indikator Alami

Foto : Model Alat Cara Kerja Paru-Paru

Foto : Model Ginjal dari botol bekas

Gambar: Penyiapan Indikator Alami

Page 50: LAPORAN AKHIR PENGABDIAN KEPADA MASYARAKATlppm.undiksha.ac.id/p2m/document/Proposal_195003091980032001_2… · LAPORAN AKHIR PENGABDIAN KEPADA ... Dalam pencapaian tujuan tersebut

D. Peraga 3 Respirasi, Fermentasi, Distilasi, Listrik dan Optik

Foto : Model Alat Respirometer

Foto : Model Alat Fermemtasi Sederhana

Foto: Model Baterai jeruk

Gambar: Model Alat

Elektromagnetisasi

Model Molekul

Foto: Model Molekul dari buah jeruk

Foto : Model Alat Distilasi Sederhana dari

Pipa dan Bolan Bekas

Foto: Cernin datar lipat dari plastik mika

Page 51: LAPORAN AKHIR PENGABDIAN KEPADA MASYARAKATlppm.undiksha.ac.id/p2m/document/Proposal_195003091980032001_2… · LAPORAN AKHIR PENGABDIAN KEPADA ... Dalam pencapaian tujuan tersebut

44

Lampiran 4: Surat Pernyataan Mitra Kegiatan

KELOMPOK GURU IPA

SMPN 4 BANJAR KABUPATEN BULELENG

SURAT PERNYATAAN

Yang bertanda tanganb di bawah ini :

Nama : Nyoman Warta, S.Pd.

Jenis Kelamin : Laki-Laki

Jabatan : Guru IPA

Menyatakan bahwa program IbM bagi Kelompok Guru IPA yang diselenggarakan oleh

Tim Pelaksana Program IbM Undiksha di SMPN 4 Banjar telah berjalan sesuai rencana.

Demikian surat pernyataan ini dibuat agar dapat digunakan sebagaimana mestinya.

Banjar, 14 Juli 2014

Page 52: LAPORAN AKHIR PENGABDIAN KEPADA MASYARAKATlppm.undiksha.ac.id/p2m/document/Proposal_195003091980032001_2… · LAPORAN AKHIR PENGABDIAN KEPADA ... Dalam pencapaian tujuan tersebut

45

KELOMPOK GURU IPA

SMPN 4 BANJAR KABUPATEN BULELENG

SURAT PERNYATAAN

Yang bertanda tanganb di bawah ini :

Nama : Dra. Ni Ketut Liesvi Ismawantini

Jenis Kelamin : Perempuan

Jabatan : Guru IPA

Menyatakan bahwa program IbM bagi Kelompok Guru IPA yang diselenggarakan oleh

Tim Pelaksana Program IbM Undiksha di SMPN 3 Banjar telah berjalan sesuai rencana.

Demikian surat pernyataan ini dibuat agar dapat digunakan sebagaimana mestinya.

Banjar, 14 Juli 2014

Page 53: LAPORAN AKHIR PENGABDIAN KEPADA MASYARAKATlppm.undiksha.ac.id/p2m/document/Proposal_195003091980032001_2… · LAPORAN AKHIR PENGABDIAN KEPADA ... Dalam pencapaian tujuan tersebut

46

Lampiran 5: Laporan Hasil Penilaian Pemantauan (Monev) Program IbM

Page 54: LAPORAN AKHIR PENGABDIAN KEPADA MASYARAKATlppm.undiksha.ac.id/p2m/document/Proposal_195003091980032001_2… · LAPORAN AKHIR PENGABDIAN KEPADA ... Dalam pencapaian tujuan tersebut

47

Page 55: LAPORAN AKHIR PENGABDIAN KEPADA MASYARAKATlppm.undiksha.ac.id/p2m/document/Proposal_195003091980032001_2… · LAPORAN AKHIR PENGABDIAN KEPADA ... Dalam pencapaian tujuan tersebut

48

Page 56: LAPORAN AKHIR PENGABDIAN KEPADA MASYARAKATlppm.undiksha.ac.id/p2m/document/Proposal_195003091980032001_2… · LAPORAN AKHIR PENGABDIAN KEPADA ... Dalam pencapaian tujuan tersebut

49

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

(RPP)

Satuan Pendidikan : SMP/MTs

Mata Pelajaran : IPA

Kelas/semester : VII (tujuh)/1 (Satu)

TIM PELAKSANA IbM BAGI GURU IPA SMP N 3 DAN SMPN 4

BANJAR KABUPATEN BULELENG

LEMBAGA PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT

UNIVERSITAS PENDIDIKAN GANESHA

TAHUN 2014

Page 57: LAPORAN AKHIR PENGABDIAN KEPADA MASYARAKATlppm.undiksha.ac.id/p2m/document/Proposal_195003091980032001_2… · LAPORAN AKHIR PENGABDIAN KEPADA ... Dalam pencapaian tujuan tersebut

50

CONTOH RPP 3

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran

Satuan Pendidikan : Sekolah Menegah Pertama

Mata Pelajaran : IPA

Kelas/Semester : Semester I

Topik : Perubahan Benda-benda di Sekitar Kita

Sub Topik : Bagaimana Cara Memisahkan

Campuran

Alokasi Waktu : 6 X 40 menit ( 3 kali tatap muka)

A. KOMPETENSI DASAR

1) Menunjukkan prilaku ilmiah (memiliki rasa ingin tahu; objektif; jujur; teliti; cermat;

tekun; hati-hati; bertanggung jawab; terbuka; kritis; kreatif; inovatif dan peduli

lingkungan) dalam aktivitas sehari-hari

2) Menghargai kerja individu dan kelompok dalam aktivitas sehari-hari sebagai wujud

implementasi melaksanakan percobaan dan melaporkan hasil percobaan

3) Menunjukkan perilaku bijaksana dan bertanggungjawab dalam aktivitas sehari-hari

4) Memahami karakteristik zat, serta perubahan fisika dan kimia pada zat yang dapat

dimanfaatkan untuk kehidupan sehari-hari

5) 4 Melakukan pemisahan campuran berdasarkan sifat fisika dan kimia zat

B. INDIKATOR

1. Mengidentifikasi perangkat alat percobaan pemisahan campuran dengan metode filtrasi,

evaporasi, kristalisasi, sublimasi, destilasi, dan kromatografi

2. Menjelaskan prinsip pemisahan campuran pada setiap metode berdasarkan data

percobaan

3. Terampil melakukan pemisahan campuran dengan metode metode filtrasi, evaporasi,

kristalisasi, sublimasi, destilasi, dan kromatografi

4. Mengidentifikasi contoh pemanfaatan pemisahan campuran dalam kehidupan sehari-hari

5. Menjelaskan proses penjernihan air dengan metode pemisahan campuran

6. Memisahkan bahan-bahan yang masih dapat digunakan menggunakan metode pemisahan

campuran

7. Memiliki rasa ingin tahu, teliti, dan peduli lingkungan melalui diskusi, kerja kelompok, dan

melakukan praktikum pemisahan campuran

8. Menunjukkan ketekunan, tanggung jawab, saling menghargai dalam kegiatan belajar dan

bekerja baik secara individu maupun berkelompok

9. Menjaga kehidupan dalam ekosistem dari bahan kimia berbahaya dengan melakukan

pemisahan limbah sebelum membuang ke lingkungan.

10. Membuat alat penjernihan air dari alat sederhana menggunakan metode pemisahan

campuran

Page 58: LAPORAN AKHIR PENGABDIAN KEPADA MASYARAKATlppm.undiksha.ac.id/p2m/document/Proposal_195003091980032001_2… · LAPORAN AKHIR PENGABDIAN KEPADA ... Dalam pencapaian tujuan tersebut

51

C. TUJUAN PEMBELAJARAN

1. Melalui kajian LKS, siswa dapat mengidentifikasi alat-alat untuk percobaan pemisahan

campuran dengan metode filtrasi, evaporasi, kristalisasi, sublimasi, destilasi,

dekantasi dan kromatografi

2. Mengembangkan keterampilan memisahkan campuran melalui praktikum pemisahan

campuran dengan metode filtrasi, evaporasi, kristalisasi, sublimasi, destilasi,

dekantasi dan kromatografi

3. Siswa dapat menjelaskan prinsip-prinsip dan metode pemisahan campuran metode

filtrasi, evaporasi, kristalisasi, sublimasi, destilasi, dekantasi dan kromatografi melalui

diskusi data hasil percobaan

4. Siswa dapat menjelaskan pemanfaatan metode pemisahan campuran dalam

kehidupan sehari-hari melalui diskusi kelompok

5. Siswa dapat merancang dan membuat alat penjernihan air mengunakan metode

pemisahan campuran

6. Mengembangkan perilaku rasa ingin tahu, teliti, jujur, tekun, tanggungjawab, saling

menghargai pendapat melalui kegiatan praktikum dan diskusi kelompok

7. Siswa dapat menerapkan prinsip-prinsip pemisahan campuran untuk menjaga

lingkungan dalam kehidupan sehari-hari setelah mengikuti pembelajaran

D. MATERI

1. Metode Pemisahan Campuran

Metode pemisahan merupakan suatu cara yang digunakan untuk memisahkan atau

memurnikan suatu senyawa atau kelompok senyawa yang mempunyai susunan kimia

yang berkaitan dari suatu bahan, baik dalam skala laboratorium maupun skala industri.

Metode pemisahan bertujuan untuk mendapatkan zat murni atau beberapa zat murni

dari suatu campuran, sering disebut sebagai pemurnian dan juga untuk mengetahui

keberadaan suatu zat dalam suatu sampel (analisis laboratorium).

2. Beberapa dasar pemisahan campuran antara lain adalah ukuran partikel, titik didih,

kelarutan, dan pengendapan

3. Jenis-jenis metode pemisahan campuran

1) Filtrasi

Filtrasi atau penyaringan merupakan metode pemisahan untuk memisahkan zat

padat dari cairannya dengan menggunakan alat berpori (penyaring)

2) Sublimasi

Sublimasi merupakan metode pemisahan campuran yang terdiri dari suatu zat

yang memiliki sifat dapat menyublim dengan zat yang tidak dapat menyublim

3) Kristalisasi

Kristalisasi merupakan metode pemisahan untuk memperoleh zat padat yang

terlarut dalam suatu larutan

4) Destilasi

Destilasi merupakan metode pemisahan yang prinsipnya didasarkan pada

perbedaan titik didih zat cair yang ada dalam campuran sehingga dapat

dipisahkan pada saat salah satu zat cair menguap lebih dahulu.

5) Evaporasi

Page 59: LAPORAN AKHIR PENGABDIAN KEPADA MASYARAKATlppm.undiksha.ac.id/p2m/document/Proposal_195003091980032001_2… · LAPORAN AKHIR PENGABDIAN KEPADA ... Dalam pencapaian tujuan tersebut

52

Evaporasi merupakan metode pemisahan campuran dengan cara menguapkan

pelarut pada campuran

6) Kromatografi

Kromatografi merupakan metode pemisahan campuran yang didasarkan pada

perbedaan kecepatan merambat antara partikel-partikel yang bercampur dalam

suatu mediumdiam ketika dialiri suatu medium yang bergerak

7) Dekantasi

Dekantasi merupakan metode pemisahan campuran zat cair dan zat padat

dengan cara mengendapkan endapan kemudian menuangkan cairan

E. PENDEKATAN/STRATEGI/METODE PEMBELAJARAN

1. Pendekatan : Scientific

2. Metode : Diskusi dan Eksperimen

3. Model : Discovery Learning/INKUIRI

F. MEDIA, ALAT, DAN SUMBER PEMBELAJARAN

1. Media

Charta , Komputer, LCD, KIT IPA

2. Alat dan Bahan

No. Jenis Jumlah

1. Alat dan bahan praktikum Filtrasi 2 set

2. Alat dan bahan praktikum sublimasi 1 set

3. Alat dan bahan praktikum dekantasi 2 set

5 Alat dan bahan praktikum evaporasi 1 set

4. Alat dan bahan praktikum kromatografi 1 set

5. Alat dan bahan praktikum destilasi 1 set

6 Alat dan bahan praktikum kristalisasi 1 set

Nama dan alat praktikum sesuai dengan yang tertulis dalam LKS

3. Sumber Belajar

a) Buku IPA SMP kelas VII, Puskurbuk 2013

b) LKS metode pemisahan campuran

c) Artikel metode pemisahan campuran

Page 60: LAPORAN AKHIR PENGABDIAN KEPADA MASYARAKATlppm.undiksha.ac.id/p2m/document/Proposal_195003091980032001_2… · LAPORAN AKHIR PENGABDIAN KEPADA ... Dalam pencapaian tujuan tersebut

53

G. Kegiatan Pembelajaran

Pertemuan Pertama ( 2 JP)

Kegiatan

Langkah-

langkah Model

Discovery

Deskripsi Kegiatan

Alokasi

Waktu

Pendahuluan Menciptakan

Situasi

(Stimulasi)

Pemusatan perhatian :

- Guru memperlihatkan berbagai campuran

misalnya air campur pasir dan air campur

tepung dan larutan garam kemudian guru

mengajukan pertanyaan seperti :

Diantara campuran ini mana dari

campuran tersebut yang merupakan

campuran homogen dan heterogen?

Bagaimana cara memisahkan komponen-

komponen di dalam campuran tersebut?

- Guru menyampaikan tujuan dan manfaat

mempelajari metode pemisahan campuran

1. m

5 menit

Kegiatan Inti Pembahasan

Tugas dan

Identifikasi

Masalah

Observasi

Pengumpulan

data

Pengolahan data dan analisis

Verifikasi

Generalisasi

2. Menyampaikan informasi tentang kegiatan yang

akan dilakukan yaitu eksperimen pemisahan

campuran dengan metode filtrasi, dekantasi,

evavorasi, kristalisasi

3. Membagi siswa menjadi 10 kelompok

4. Diskusi kelompok untuk mengkaji LKS

pemisahan campuran dengan metode filtrasi,

dekantasi, evaporasi, kristalisasi dan

mengidentifikasi konsep yang harus diperoleh

melalui percobaan

5. Melakukan percobaan pemisahan campuran metode filtrasi, dekantasi , evaporasi, dan kristalisasi

6. Siswa mengamati percobaan dan mencatat data

pengamatan pada kolom yang tersedia pada

LKS

7. Mengolah dan menganalisis data dari setiap percobaan untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan pada LKS

8. Presentasi hasil percobaan

9. Diskusi prinsip-prinsip pemisahan campuran

berdasarkan hasil data hasil percobaan

10. Membuat kesimpulan tentang prinsip-prinsip

dan metode pemisahan campuran

50 menit

Penutup - Siswa dan guru mereview hasil kegiatan

pembelajaran

- Guru memberikan penghargaan (misalnya

20

Page 61: LAPORAN AKHIR PENGABDIAN KEPADA MASYARAKATlppm.undiksha.ac.id/p2m/document/Proposal_195003091980032001_2… · LAPORAN AKHIR PENGABDIAN KEPADA ... Dalam pencapaian tujuan tersebut

54

pujian atau bentuk penghargaan lain yang

relevan) kepada kelompok yang berkinerja

baik

- Siswa menjawab kuis tentang prinsip

pemisahan campuran

- Pemberian tugas untuk mempelajari

pemanfaatan pemisahan campuran dalam

kehidupan sehari-hari dan tugas baca

pemisahan campuran dengan cara destilasi,

sublimasi dan kromatografi

Pertemuan Kedua ( 2 JP)

Kegiatan Langkah-langkah

Model Discovery

Deskripsi Kegiatan

Alokasi

Waktu

Pendahuluan Menciptakan Situasi (Stimulasi)

Pemusatan perhatian :

- Guru memperlihatkan larutan cuka 25% , alkohol 70 % dan air teh.

- Guru mengajukan pertanyaan:

Bagaimana cara memisahkan komponen-komponen di dalam campuran tersebut?

- Guru menyampaikan tujuan dan manfaat mempelajari metode pemisahan campuran yang akan dicoba.

1. M5 menit

Kegiatan Inti Pembahasan Tugas dan Identifikasi Masalah Observasi Pengumpulan data Pengolahan data dan analisis Verifikasi Generalisasi

- Menyampaikan informasi tentang kegiatan yang akan dilakukan yaitu eksperimen pemisahan campuran dengan metode destilasi, sublimasi, dan kromatografi

- Membagi siswa menjadi 10 kelompok

- Diskusi kelompok untuk mengkaji LKS pemisahan campuran dengan metode destilasi, sublimasi, dan kromatografi

- Siswa mengidentifikasi konsep yang harus diperoleh melalui percobaan

- Melakukan percobaan pemisahan campuran metode destilasi, sublimasi, dan kromatografi

- Siswa mengamati percobaan dan mencatat data pengamatan pada kolom yang tersedia pada LKS

- Mengolah dan menganalisis data dari setiap percobaan untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan pada LKS

- Presentasi hasil percobaan

- Diskusi prinsip-prinsip pemisahan campuran berdasarkan hasil data hasil percobaan

- Membuat kesimpulan tentang prinsip-prinsip dan metode pemisahan campuran

50 menit

Page 62: LAPORAN AKHIR PENGABDIAN KEPADA MASYARAKATlppm.undiksha.ac.id/p2m/document/Proposal_195003091980032001_2… · LAPORAN AKHIR PENGABDIAN KEPADA ... Dalam pencapaian tujuan tersebut

55

Penutup - Siswa dan guru mereview hasil kegiatan pembelajaran

- Guru memberikan penghargaan (misalnya pujian atau bentuk penghargaan lain yang relevan) kepada kelompok yang berkinerja baik

- Siswa menjawab kuis tentang prinsip pemisahan campuran

- Pemberian tugas untuk mempelajari pemanfaatan pemisahan campuran dalam kehidupan sehari-hari

20 menit

Pertemuan Ketiga (2 JP)

Kegiatan Deskripsi Kegiatan Alokasi Waktu

Pendahuluan - Pemusatan perhatian : Memperlihatkan gambar berbagai campuran yang dapat dipisahkan dengan metode pemisahan yang telah dipelajari ( misalnya sampah dan air kotor)

- Apersepsi: Memberikan pertanyaan tentang prinsip-prinsip pemisahan campuran?

- Motivasi : kalau dirumahmu air pompanya kotor, menurutmu metode pemisahan campuran apa yang dapat dilakukan

- Guru memberikan informasi tujuan dan manfaat mempelajari penerapan metode pemisahan campuran

10menit

Kegiatan Inti - Mencari informasi dan diskusi kelompok untuk mengidentifikasi pemanfaatan metode pemisahan campuran dalam kehidupan sehari-hari

- Penyamaan persepsi tentang pemanfaatan metode pemisahan campuran dalam kehidupan sehari-hari

- Diskusi penerapan prinsip-prinsip pemisahan campuran dalam kehidupan sehari-hari

- Mencari informasi cara membuat alat pemurnian air sederhana dari buku atau internet untuk membuat tugas proyek merancang dan membuat alat penjernihan air.

60 menit

Penutup - Mereview hasil kegiatan pembelajaran

- Pemberian penghargaan kepada kelompok yang berkinerja baik

- Siswa menjawab kuis tentang prinsip pemisahan campuran

- Pemberian tugas kelompok untuk membuat alat penjernihan air secara sederhana

30 menit

H. PENILAIAN

1. Metode dan Bentuk Instrumen

Metode Bentuk Instrumen

Sikap Lembar Pengamatan Sikap dan Rubrik

Tes Unjuk Kerja Tes penilaian kinerja metode filtrasi

Tes Tertulis Tes Uraian dan Pilihan Ganda HOT

Page 63: LAPORAN AKHIR PENGABDIAN KEPADA MASYARAKATlppm.undiksha.ac.id/p2m/document/Proposal_195003091980032001_2… · LAPORAN AKHIR PENGABDIAN KEPADA ... Dalam pencapaian tujuan tersebut

56

2. Contoh Instrumen a. Lembar Pengamatan Sikap 1. Pengamatan Perilaku Ilmiah

No Aspek yang dinilai 3 2 1 Keterangan

1 Rasa ingin tahu (curiosity)

2 Ketelitian dan kehati-hatian dalam

melakukan percobaan

3 Ketekunan dan tanggungjawab dalam

belajar dan bekerja baik secara individu

maupun berkelompok

4 Keterampilan berkomunikasi pada saat

belajar

Rubrik Penilaian Perilaku

No Aspek yang

dinilai

Rubrik

1. Menunjukkan

rasa ingin tahu

3: menunjukkan rasa ingin tahu yang besar,

antusias, aktif dalam dalam kegiatan kelompok

2: menunjukkan rasa ingin tahu, namun tidak

terlalu antusias, dan baru terlibat aktif dalam

kegiatan kelompok ketika disuruh

1: tidak menunjukkan antusias dalam pengamatan,

sulit terlibat aktif dalam kegiatan kelompok

walaupun telah didorong untuk terlibat

2. Ketelitian dan

hati-hati

3. mengamati hasil percobaan sesuai prosedur, hati-hati dalam melakukan percobaan

2. mengamati hasil percobaan sesuai prosedur, kurang hati-hati dalam melakukan percobaan

1. mengamati hasil percobaan sesuai prosedur,

kurang hati-hati dalam melakukan percobaan

3 Ketekunan

dan

tanggungjawab

dalam belajar

dan bekerja

baik secara

individu

maupun

berkelompok

3: tekun dalam menyelesaikan tugas dengan hasil

terbaik yang bisa dilakukan, berupaya tepat

waktu.

2: berupaya tepat waktu dalam menyelesaikan

tugas, namun belum menunjukkan upaya

terbaiknya

1: tidak berupaya sungguh-sungguh dalam

menyelesaikan tugas, dan tugasnya tidak selesai

4 Berkomunikasi 3. aktif dalam tanya jawab, dapat mengemukaan gagasan atau ide, menghargai pendapat siswa lain

2. aktif dalam tanya jawab, tidak ikut mengemukaan gagasan atau ide, menghargai pendapat siswa lain

1. aktif dalam tanya jawab, tidak ikut mengemukaan gagasan atau ide, kurang menghargai pendapat siswa lain

b. Lembar Pengamatan Keterampilan Praktikum

Peniaian keterampilan metode pemisahan dengan filtrasi

No Keterampilan

yang dinilai Skor Rubrik

Page 64: LAPORAN AKHIR PENGABDIAN KEPADA MASYARAKATlppm.undiksha.ac.id/p2m/document/Proposal_195003091980032001_2… · LAPORAN AKHIR PENGABDIAN KEPADA ... Dalam pencapaian tujuan tersebut

57

1 Cara melipat

kertas saring

3 - Lipatan awal simetris,

- Ukuran disesuaikan dengan corong,

- Lipatan kedua ada ada perbedaan ukuran

- Ujung lipatan disobek sedikit

2 Ada tiga aspek yang benar

1 Ada dua aspek yang benar

2 Cara

menyimpan

kertas saring

pada corong

3 - Tinggi kertas saring pas dengan corong

- Rapat dengan corong

- Dibasahi air dahulu

2 Ada dua aspek yang benar

1 Ada satu aspek yang benar

2 Cara

menuangkan

campuran pada

corong

3 - Campuran yang akan disaring dalam keadaan homogen

- Campuran dialirkan perlahan melewati batang pengaduk

- Posisi batang pengaduk tegak diatas batang corong

- Campuran tidak melimpah dari corong

2 Ada 3 aspek yang benar

1 Ada 2 aspek yang benar

Page 65: LAPORAN AKHIR PENGABDIAN KEPADA MASYARAKATlppm.undiksha.ac.id/p2m/document/Proposal_195003091980032001_2… · LAPORAN AKHIR PENGABDIAN KEPADA ... Dalam pencapaian tujuan tersebut

58

LEMBAR KERJA SISWA (LKS)

PETUNJUK KEGIATAN PRAKTIKUM IPA

(Penunjang Pembelajaran Dengan Inquiri-Discovery)

Diadaptasi dari Buku Siswa

Pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam yang Diterbitkan Kementerian Pendidikan

dan Kebudayaan Tahun 2014, Edisi Revisi

UNTUK KELAS VII SMP/MTs

SEMESTER 1

Oleh:

Tim pelaksana Program Ipteks Bagi Masyarakat (IbM)

Kelompok Guru IPA SMPN 3 dan SMPN 4 Banjar

UNIVERSITAS PENDIDIKAN GANESHA 2014

Page 66: LAPORAN AKHIR PENGABDIAN KEPADA MASYARAKATlppm.undiksha.ac.id/p2m/document/Proposal_195003091980032001_2… · LAPORAN AKHIR PENGABDIAN KEPADA ... Dalam pencapaian tujuan tersebut

59

LEMBAR KERJA SISWA (LKS)

Tema : Mengenal benda-banda di sekitar

Sub tema : Air laut

Peta integrasi aspek materi IPA terpadu:

Alat/bahan

- Gelas bekas air mineral

- Kaleng aluminium bekas

- Air laut atau campuran garam dapur dan air

- Mistar

- Termometer

- Kertas/kain saring

- Corong plastik

- Kayu pengaduk

- Pembakar spiritus

Kegiatan:

18. Ambil air laut kotor yang sudah disiapkan dalam KIT sebanyak 2 gelas bekas air

mineral. Masukkan ke dalam kaleng aluminium bekas (kaleng susu). (Catatan: air

laut dapat diganti dengan melarutkan 3 sendok makan garam dapur bercampur pasir

ke dalam air)

19. Ukurlah tinggi air dalam kaleng dari sisi mulut atas kaleng menggunakan mistar.

20. Amati kaleng dari posisi atas. Apakah kamu dapat membedakan air dan

pasir/pengotor pada campuran air dan pasir tersebut? Jelaskan hasil pengamatanmu!

21. Siapkan kertas/kain saring dan lipat dengan cara sebagai berikut:

Aspek Fisika:

- Pengukuran volume

- Pengukuran Suhu

- Wujud benda dan

perubahan wujud

Aspek Kimia:

- Pemisahan

campuran

- Kristalisasi

Aspek Biologi:

- Pengamatan dengan

mikroskop

- Klasifikasi makhluk

hidup berdasarkan

tempat tinggalnya

BENDA-

BENDA DI

SEKITAR

KITA

Page 67: LAPORAN AKHIR PENGABDIAN KEPADA MASYARAKATlppm.undiksha.ac.id/p2m/document/Proposal_195003091980032001_2… · LAPORAN AKHIR PENGABDIAN KEPADA ... Dalam pencapaian tujuan tersebut

60

22. Letakkan kertas/kain saring di dalam corong sampai kertas/kain saring menempel

pada corong.

23. Pisahkan pengotor air laut dengan penyaringan. Amati filtrat dan residu pada

kertas/kain saring. Bandingkan warna filtrate dengan warna air laut sebelum

disaring!

24. Masukkan filtrat (hasil saringan) ke dalam cawan penguap.

25. Panaskan air laut tadi dengan pemanas spiritus (tungku).

26. Ukur suhu air setiap selang 10 menit. Catat perubahan suhu yang terjadi!

27. Ukur pula posisi permukaan filtrat yang dipanaskan dengan mistar setiap selang 10

menit.

28. Teruskan pemanasan tersebut sampai mendidih dan airnya menguap.

29. Amati zat apakah yang tersisa pada kaleng penguap? Catat hasil pengamatan dalam

lembar pengamatan!

30. Ambilah setetes air filtrat di atas!

31. Teteskan pada kaca objek dan tutuplah dengan gelas penutup!

32. Amatilah dengan mikroskop dimulai dari perbesaran lemah sampai perbesaran kuat!

33. Ulangi pengamatan hingga kamu menemukan bentuk kristal!

34. Jika sudah menemukannya, gambarlah pada buku tugas!

Hasil Pengamatan 1:

Air Laut Kotor Tinggi (cm) Suhu (oC)

semula

Setelah 10 menit

Setelah 20 menit

Setelah 30 menit

…………………

Page 68: LAPORAN AKHIR PENGABDIAN KEPADA MASYARAKATlppm.undiksha.ac.id/p2m/document/Proposal_195003091980032001_2… · LAPORAN AKHIR PENGABDIAN KEPADA ... Dalam pencapaian tujuan tersebut

61

Hasil Pengamatan 2:

No Bahan Hasil Pengamatan

1 Campuran (garam kotor) Wujud : ………………………

Warna : ……………………..

2 Larutan garam setelah disaring

(filtrat)

Wujud : ……………………

Warna : ……………………..

3. Filtrat setelah dipanaskan Wujud : ……………………

Warna : ……………………..

Diskusi

E. Lakukan diskusi dengan teman-teman kelompokmu. Komunikasikan hasil

diskusimu kepada kelompok lain!

7. Mengapa garam kotor harus dilarutkan terlebih dahulu?

8. Jelaskan perubahan wujud benda yang terjadi pada percobaan?

9. Jelaskan prinsip pemisahan campuran dengan metode kristalisasi?

10. Buatlah bagan klasifikasi hewan/tumbuhan berdasarkan tempat hidupnya!

11. Buatlah kesimpulan dari aktivitas diskusi!

Contoh penilaian kinerja

2) Penilaian Kinerja Melakukan Percobaan

No Aspek yang dinilai Penilaian

1 2 3

1 Merumuskan masalah, hipotesis dan merencanakan

percobaan

2 Merangkai alat

3 Melakukan pengamatan/pengukuran

4 Melakukan analisis data dan menyimpulkan

Rubriknya:

Aspek yang dinilai Penilaian

1 2 3

Merumuskan

masalah, hipotesis,

dan merencanakan

percobaan

Tidak mampu

merumuskan

masalah,

hipotesis, dan

merencanakan

percobaan

Dilakukan dengan

bantuan guru

Dilakukan secara

mandiri

(individual atau

kelompok)

Page 69: LAPORAN AKHIR PENGABDIAN KEPADA MASYARAKATlppm.undiksha.ac.id/p2m/document/Proposal_195003091980032001_2… · LAPORAN AKHIR PENGABDIAN KEPADA ... Dalam pencapaian tujuan tersebut

62

Merangkai alat Rangkaian alat

tidak

benar

Rangkaian alat benar,

tetapi tidak rapi atau

tidak memperhatikan

keselamatan kerja

Rangkaian alat

benar, rapi, dan

memperhatikan

keselamatan kerja

Pengamatan/penguk

uran

Pengamatan

tidak

cermat

Pengamatan cermat,

tetapi mengandung

interpretasi

Pengamatan

cermat dan bebas

interpretasi

Melakukan analisis

data dan

menyimpulkan

Tidak mampu

Dilakukan dengan

bantuan guru

Dilakukan secara

mandiri

(individual atau

kelompok)

Page 70: LAPORAN AKHIR PENGABDIAN KEPADA MASYARAKATlppm.undiksha.ac.id/p2m/document/Proposal_195003091980032001_2… · LAPORAN AKHIR PENGABDIAN KEPADA ... Dalam pencapaian tujuan tersebut

63

Page 71: LAPORAN AKHIR PENGABDIAN KEPADA MASYARAKATlppm.undiksha.ac.id/p2m/document/Proposal_195003091980032001_2… · LAPORAN AKHIR PENGABDIAN KEPADA ... Dalam pencapaian tujuan tersebut

64

Page 72: LAPORAN AKHIR PENGABDIAN KEPADA MASYARAKATlppm.undiksha.ac.id/p2m/document/Proposal_195003091980032001_2… · LAPORAN AKHIR PENGABDIAN KEPADA ... Dalam pencapaian tujuan tersebut

65

Page 73: LAPORAN AKHIR PENGABDIAN KEPADA MASYARAKATlppm.undiksha.ac.id/p2m/document/Proposal_195003091980032001_2… · LAPORAN AKHIR PENGABDIAN KEPADA ... Dalam pencapaian tujuan tersebut

66