Laporan Akhir Kr01_indy Prasetya_1406604683
-
Upload
indy-prasetya -
Category
Documents
-
view
227 -
download
0
description
Transcript of Laporan Akhir Kr01_indy Prasetya_1406604683
LAPORAN PRAKTIKUM
Disipasi Kalor Hot Wire
Nama
:
Indy Prasetya
NPM
:
0406604683
Fakultas
:
Teknik
Departemen/Prodi
:
Teknik Kimia/ Teknik Kimia
Kode Praktikum
:
KR-01
Minggu Percobaan
:
II
Unit Pelaksana Pendidikan Ilmu Pengetahuan Dasar
(UPP-IPD)
Universitas Indonesia
Depok
KR-01 Disipasi Kalor Hot Wire
Tujuan Praktikum
Menggunakan hotwire sebagai sensor kecepatan aliran udara.
Peralatan
kawat pijar (hotwire)
Fan
Voltmeter dan Ampermeter
Adjustable power supply
Camcorder
Unit PC beserta DAQ dan perangkat pengendali otomatis
Landasan Teori
Single normal probe adalah suatu tipe hotwire yang paling banyak digunakan sebagai sensor untuk memberikan informasi kecepatan aliran dalam arah axial saja. Probe seperti ini terdiri dari sebuah kawat logam pendek yang halus yang disatukan pada dua kawat baja. Masing masing ujung probe dihubungkan ke sebuah sumber tegangan. Energi listrik yang mengalir pada probe tersebut akan didispasi oleh kawat menjadi energi kalor. Besarnya energi listrik yang terdisipasi sebanding dengan tegangan , arus listrik yang mengalir di probe tersebut dan lamanya waktu arus listrik mengalir.
P = v i t .........
( 1 )
Bila probe dihembuskan udara maka akan merubah nilai resistansi kawat sehingga merubah besarnya arus listrik yang mengalir. Semakin cepat udara yang mengalir maka perubahan nilai resistansi juga semakin besar dan arus listrik yang mengalir juga berubah.
Jumlah perpindahan panas yang diterima probe dinyatakan oleh overheat ratio yang dirumuskan sebagai :
Overheat ratio =
Rw = resistansi kawat pada temperatur pengoperasian (dihembuskan udara). Ra = resistansi kawat pada temperatur ambient (ruangan).
Hot wire probe harus dikalibrasi untuk menentukan persamaan yang menyatakan hubungan antara tegangan kawat (wire voltage , E) dengan kecepatan referensi (reference velocity , U) setelah persamaan diperoleh, kemudian informasi kecepatan dalam setiap percobaan dapat dievaluasi menggunakan persamaan tersebut.
Persamaan yang didapat berbentuk persamaan linear atau persamaan polinomial.
Pada percobaan yang akan dilakukan yaitu mengukur tegangan kawat pada temperatur ambient dan mengukur tegangan kawat bila dialiri arus udara dengan kecepatan yang hasilkan oleh fan. Kecepatan aliran udara oleh fan akan divariasikan melalui daya yang diberikan ke fan yaitu 70 , 110 , 150 dan 190 dari daya maksimal 230 m/s.
IV. Prosedur Percobaan
Eksperimen rLab ini dapat dilakukan dengan meng-klik tombol rLab di bagian bawah halaman jadwal
Mengaktifkan Web cam (meng-klik icon video pada halaman web r-Lab)
Menberikan aliran udara dengan kecepatan 0 m/s , dengan meng”klik” pilihan drop down pada icon “atur kecepatan aliran”.
Menghidupkan motor pengerak kipas dengan meng”klik” radio button pada icon “menghidupkan power supply kipas.
Mengukur Tegangan dan Arus listrik di kawat hot wire dengan cara mengklik icon “ukur”.
Mengulangi langkah 2 hingga 4 untuk kecepatan 70 , 110 , 150 , 190 dan 230 m/s
Gambar 1. Disipasi Kalor Hot Wire
Hasil dan Evaluasi a. Pengolahan Data
Berdasarkan persamaan (1) diatas, besarnya energi listrik yang terdisipasi sebanding dengan tegangan , arus listrik yang mengalir di probe tersebut dan lamanya waktu arus listrik mengalir. Maka pada persamaan tersebut,=
Energi juga sebanding dengan gaya dan perpindahan= .
Maka,
. . = . . . = . .
. = .
=
Tegangan Hot Wire VS Waktu
2,120
2,100
Wire
2,080
v=0
Hot
2,060
v=70
Tegangan
v=110
2,040
v=150
v=190
v=230
2,020
2,000
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
Waktu
Grafik 1. Tegangan Hot Wire Vs. Waktu
Kecepatan
Tegangan
angin
Rata-Rata
0
2,112
70
2,047
110
2,030
150
2,022
190
2,017
230
2,014
Tegangan Rata-Rata
2,12
-rata
2,1
2,08
Rata
2,06
Tegangan
2,04
Tegangan Rata-Rata
2,02
2
0
70
110
150
190
230
Kecepatan Angin
Pengolahan Data Least Square
x
y
x2
y2
2,112
0
4,460544
0
2,112
0
4,460544
0
2,112
0
4,460544
0
2,112
0
4,460544
0
2,112
0
4,460544
0
2,112
0
4,460544
0
2,112
0
4,460544
0
2,112
0
4,460544
0
2,112
0
4,460544
0
2,112
0
4,460544
0
2,048
70
4,194304
4900
2,049
70
4,198401
4900
2,048
70
4,194304
4900
2,046
70
4,186116
4900
2,047
70
4,190209
4900
2,046
70
4,186116
4900
2,049
70
4,198401
4900
2,047
70
4,190209
4900
2,047
70
4,190209
4900
2,046
70
4,186116
4900
2,030
110
4,1209
12100
Ket.
X = tegangan hot wire
Y = kecepatan angin
2,032
110
4,129024
12100
2,030
110
4,1209
12100
2,031
110
4,124961
12100
2,031
110
4,124961
12100
2,030
110
4,1209
12100
2,030
110
4,1209
12100
2,030
110
4,1209
12100
2,029
110
4,116841
12100
2,030
110
4,1209
12100
2,022
150
4,088484
22500
2,023
150
4,092529
22500
2,022
150
4,088484
22500
2,022
150
4,088484
22500
2,023
150
4,092529
22500
2,023
150
4,092529
22500
2,022
150
4,088484
22500
2,022
150
4,088484
22500
2,023
150
4,092529
22500
2,022
150
4,088484
22500
2,016
190
4,064256
36100
2,016
190
4,064256
36100
2,017
190
4,068289
36100
2,017
190
4,068289
36100
2,017
190
4,068289
36100
2,017
190
4,068289
36100
2,017
190
4,068289
36100
2,017
190
4,068289
36100
2,017
190
4,068289
36100
2,017
190
4,068289
36100
2,014
230
4,056196
52900
2,013
230
4,052169
52900
2,013
230
4,052169
52900
2,014
230
4,056196
52900
2,014
230
4,056196
52900
2,014
230
4,056196
52900
2,014
230
4,056196
52900
2,013
230
4,052169
52900
2,013
230
4,052169
52900
2,013
230
4,052169
52900
= ∑ − (∑ )( ∑ ) ∑ 2 − ∑ 2
= 60.15163,01 − 122,423.7500 60.249,859 − 14987,39= −2031,97
= ∑ 2∑ − (∑ )(∑ ) ∑ 2 − ∑ 2
= 249,859.7500 − 122,423.15163,01 60.249,859 − 14987,39
= 4271
Jadi, persamaan kecepatan angin sebagai fungsi hot wire adalah
= −2031,97 + 4271
dengan x adalah tegangan hot wire, dan y adalah kecepatan angin.
Analisis
i. Percobaan
Pada percobaan KR01 tentang Disipasi Kalor Hot Wire ini dilakukan secara online melalui rLab dengan tujuan untuk mengetahui kemampuan hotwire untuk digunakan sebagai sensor kecepatan aliran udara. Sumber udara yang digunakan dalam percobaan ini adalah kipas angin. Kecepatan udarapun di variasikan, dari 0 m/s, 70 m/s, 110 m/s, 150 m/s, 190 m/s ,230 m/s. Pada saat kipas belum dinyalakan, = 0 , besar arus dan tegangan listrik belum terpengaruh dari kecepatan kipas tersebut. Ketika kipas mulai dinyalakan, kecepatan kipaspun di atur sesuai dengan variasi yang diberikan. Ketika kipas dinyalakan, kecepatan angin mempengaruhi arus listrik dan tegangan listrik yang mengalir. Arus listrik menjadi semakin besar, sebanding dengan kecepatan kipas yang diberikan. Sedangkan tegangan listrik menjadi semakin kecil, berbanding terbalik dengan kecepatan angin yang dihasilkan kipas. Hal ini disebabkan oleh udara yang dihembuskan oleh kipas angin mempengaruhi resistensi pada kawat yang selanjutnya mempengaruhi tegangan dan arus tersebut. Ketika angin dialirkan pada probe, angin menerpa kawat pijar dengan kecepatan v dan
gaya F. Terpaan angin tersebut menyebabkan terjadinya perubahan nilai resistensi pada kawat tersebut yang sebanding dengan kecepatan angin. Semakin kencang angin yang dialirkan, semakin besar pula arus listrik yang dihasilkan. Sebaliknya, semakin besar kecepatan angin yang diberikan, semakin kecil tegangan yang dihasilkan. Besar kecilnya perubahan resistensi inilah yang mempengaruhi perubahan kalor yang terjadi pada probe.
Hasil
Berdasarkan percobaan KR01 ini, didapatkan hasil bahwa semakin besar kecepatan angin yang dihembuskan, maka semakin besar arus listrik yang mengalir pada hotwire dan tegangan pada kawat tersebut pun semakin kecil. Persamaan yang dihasilkan tidak mutlak benar, karena merupakan pendekatan dari hasil percobaan ini. Hal ini dapat dibuktikan dengan memasukkan salah satu nilai tegangan hot wire ke dalam persamaan
= −2031,97 + 4271. Maka kecepatan yang dihasilkan tidak tepat sama dengan apa yang ada di hasil praktikum.
Kesalahan yang terjadi relatih besar. Walaupun demikian, percobaan yang dilakukan secara jarak jauh dan hanya menggunakan komputer ini sudah dilaksanakan sesuai dengan prosedur yang ada. Besarnya kesalahan bisa dibuktikan dengan menyubtitusikan tegangan hot wire pada percobaan tersebut. Pada praktikum rLab ini ini kesalahan yang terjadi hampir merupakan human eror, karena semua peralatannya sudah terkomputerisasi.
Grafik
Pada grafik pertama, tegangan pada hot wire di setiap waktunya, besar
tegangan dari tiap-tiap kecepatan angin relatif stabil walaupun ada perubahan-perubahan yang sangat kecil. Hal ini terjadi karena udara dari
kipas angin tidak langsung berubah kecepatannya, tapi ia melakukan percepatan terlebih dahulu. Sebagai contoh, saat dilakukan perubahan kecepatan angin dari 0 m/s ke 70 m/s, kipas tidak langsung berubah kecepatannya, tapi melakukan percepatan terlebih dahulu hingga mencapai 70 m/s.
Pada grafik kedua, tegangan pada hot wire berbanding terbalik dengan perubahan kecepatan udara yang dihembuskan oleh kipas angin. Semakin besar kecepatan udara yang berasal dari kipas angin, maka tegangan yang dihasilkan semakin kecil.
Grafik yang dihasilkan menunjukkan adanya kesinambungan antara data hasil percobaan dengan kondisi yang seharusnya terjadi, yaitu kecepatan angin dari kipas angin berbanding terbalik dengan tegangan yang dihasilkan oleh probe tersebut.
VI. Kesimpulan
Kawat hot wire tidak dapat untuk mengukur kecepatan angin, karena nilai yang dihasilkan mempunyai kesalahan yang relatif besar.
Kawat hot wire hanya bisa digunakan untuk memperkirakan besar/kecilnya angin, bukan untuk menentukan nilainya, yaitu dengan melihat perubahan tegangan dan arus yang terjadi pada kawat hot wire tersebut.
Kecepatan angin yang terjadi berbanding terbalik dengan tegangan (V) dan berbanding lurus dengan arus listrik (I)
VII. Referensi
Giancoli, D.C.; Physics for Scientists & Engeeners, Third Edition, Prentice Hall, NJ, 2000.
Halliday, Resnick, Walker; Fundamentals of Physics, 7th Edition, Extended Edition, John Wiley & Sons, Inc., NJ, 2005.
VIII. Link rLab
http://sitrampil4.ui.ac.id/kr0 1 X
IX.
Lampiran
Kec
Waktu
Angin
V-HW
I-HW
1
0
2.112
54.2
2
0
2.112
55.0
3
0
2.112
56.0
4
0
2.112
56.2
5
0
2.112
55.5
6
0
2.112
54.3
7
0
2.112
53.9
8
0
2.112
53.9
9
0
2.112
53.9
10
0
2.112
54.2
Kec
Waktu
Angin
V-HW
I-HW
1
70
2.048
59.4
2
70
2.049
57.9
3
70
2.048
57.6
4
70
2.046
57.3
5
70
2.047
56.7
6
70
2.046
56.2
7
70
2.049
55.5
8
70
2.047
54.9
9
70
2.047
54.5
10
70
2.046
54.3
Kec
Waktu
Angin
V-HW
I-HW
1
110
2.030
54.7
2
110
2.032
54.7
3
110
2.030
54.8
4
110
2.031
54.9
5
110
2.031
55.0
6
110
2.030
55.1
7
110
2.030
55.2
8
110
2.030
55.4
9
110
2.029
55.6
10
110
2.030
55.7
Kec
Waktu
Angin
V-HW
I-HW
1
150
2.022
56.7
2
150
2.023
56.3
3
150
2.022
56.3
4
150
2.022
56.3
5
150
2.023
56.3
6
150
2.023
56.3
7
150
2.022
56.3
8
150
2.022
56.3
9
150
2.023
56.3
10
150
2.022
56.3
Kec
Waktu
Angin
V-HW
I-HW
1
190
2.016
60.6
2
190
2.016
60.0
3
190
2.017
60.0
4
190
2.017
60.1
5
190
2.017
60.0
6
190
2.017
60.1
7
190
2.017
60.0
8
190
2.017
60.1
9
190
2.017
60.1
10
190
2.017
60.1
Kec
Waktu
Angin
V-HW
I-HW
1
230
2.014
55.0
2
230
2.013
56.1
3
230
2.013
57.3
4
230
2.014
58.6
5
230
2.014
59.8
6
230
2.014
60.1
7
230
2.014
59.5
8
230
2.013
59.1
9
230
2.013
58.1
10
230
2.013
57.0