LAPORAN AKHIR KEGIATAN PENGEMBANGAN DESA BINAAN...

29
i LAPORAN AKHIR KEGIATAN PENGEMBANGAN DESA BINAAN UNIVERSITAS PENDIDIKAN GANESHA BERBASIS TRI HITA KARANA JUDUL PROGRAM: PENGEMBANGAN DESA SAMBANGAN SEBAGAI DESTINASI WISATA ALAM MODEL TEKNOLOGI INFORMASI PAKET WISATA UKM DALAM RANGKA MENUNJANG EKONOMI MASYARAKAT TIM PENGUSUSL Dr. I Nyoman Tika, M.Si Ketua NIP. 196312311989031026 I Gusti Ayu Tri Agustiana,S.Pd., M.Pd. Anggota NIP. 198408282009122005 I Gede Astawan, S.Pd. M.Pd Anggota NIP. 198408202012121004 Dibiayai dari Dana DIPA BLU Universitas Pendidikan Ganesha No. SP DIPA /042.012.400987/2017 tertanggal 7 Desember 2016 sesuai dengan Kontrak kerja No.895/UN48.15/PM/2017 JURUSAN PENDIDIKAN KIMIA FAKULTAS MATEMATKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS PENDIDIKAN GANESHA TAHUN 2017

Transcript of LAPORAN AKHIR KEGIATAN PENGEMBANGAN DESA BINAAN...

i

LAPORAN AKHIR KEGIATAN

PENGEMBANGAN DESA BINAAN UNIVERSITAS PENDIDIKAN GANESHA

BERBASIS TRI HITA KARANA

JUDUL PROGRAM:

PENGEMBANGAN DESA SAMBANGAN SEBAGAI DESTINASI WISATA ALAM

MODEL TEKNOLOGI INFORMASI PAKET WISATA UKM DALAM RANGKA

MENUNJANG EKONOMI MASYARAKAT

TIM PENGUSUSL

Dr. I Nyoman Tika, M.Si Ketua

NIP. 196312311989031026

I Gusti Ayu Tri Agustiana,S.Pd., M.Pd. Anggota

NIP. 198408282009122005

I Gede Astawan, S.Pd. M.Pd Anggota

NIP. 198408202012121004

Dibiayai dari Dana DIPA BLU

Universitas Pendidikan Ganesha

No. SP DIPA /042.012.400987/2017 tertanggal 7 Desember 2016 sesuai dengan

Kontrak kerja No.895/UN48.15/PM/2017

JURUSAN PENDIDIKAN KIMIA

FAKULTAS MATEMATKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

UNIVERSITAS PENDIDIKAN GANESHA

TAHUN 2017

ii

iii

DAFTAR ISI

Halaman

Halaman Judul i

Halaman Pengesahan ii

Identitas dan Uraian Umum iii

Daftar Isi iv

Ringakasan v

BAB I PENDAHULUAN 1

1.1 Analisis Situasi 1

1.2 Permasalahan Mitra 3

BAB II TUJUAN DAN MANFAAT 5

BAB III TARGET LUARAN 6

BAB IV METODE PELAKSANAAN 12

BAB V HASIL PELAKSANAAN DAN PEMBAHASAN 17

5.1 Hasil Pelaksanaan 17

5.2 Pembahasan 21

BAB Vi PENUTUP 23

6.1 Kesimpulan 23

6.2 Saran 23

Daftar Pustaka 24

LAMPIRAN-LAMPIRAN 25

iv

PENGEMBANGAN DESA SAMBANGAN SEBAGAI DESTINASI WISATA ALAM

MODEL TEKNOLOGI INFORMASI PAKET WISATA UKM DALAM RANGKA

MENUNJANG EKONOMI MASYARAKAT

RINGKASAN KEGIATAN

Desa Sambangan merupakan desa penunjang kota pendidikan Singaraja sebagai kota

pendidikan di provinsi Bali. Kondisi ini menuntut Desa Sambangan lebih banyak berbenah

secara kultural (dynamic culture). Sampai saat ini pembinaan Desa Sambangan, telah mendapat

pembinaan lewat Hibah Bina Desa dari Undiksha (DIPA 2016), dan PHBD (Dikti, 2016) dari

DRPM Dikti lewat mahasiswaUndiksha. Beberapa kegiatan yang telah meningkatkan peran

masyarakat untuk menunjang pariwisata alam, penghijauan, pertanian organik dan pembenahan

lingkungan (pengolahan sampah) dan menumbuhkan peran serta pemuda dan peudi untuk masuk

dalam kelompok sadar wisata (darwis), namun usaha pedampingan itu, baru muncul sebagai

agregat baru yang perlu ditindaklanjuti untuk bisa tumbuh menjadi pohon besar dan bermanfaat

bagi masyarakat sekitarnya. Oleh karena itu dibutuhkan pembinaan lanjutan dalam bentuk model

teknologi informasi paket wisata agar dapat menjaring wisatawan lebih banyak. P2M Bina Desa

ini menyasar tujuan sebagai berikut (1) membuat paket-paket wisata (wisata alam, wisata

budaya, wisata kuliner, religius, wisata petnian) di Desa Sambangan, (2) mempromosikan paket-

paket wisata yang dimiliki oleh desa Sambangan lewat teknologi informasi (Website), (3)

membuat UKM yang dapat menghasilkan cinderamata khas Desa Sambangan, sebagai oleh-

oleh obyek wisata alam Desa Sambangan, (4) Membuatkan link paket-paket wisata dengan

UKM- UKM yang ada di Desa Sambangan Metode yang digunakan adalah, demontrasi,

metode diskusi, pendampingan, diseminasi, dan evaluasi, yang mengadopsi metode PALS

(participatory action learning system). Program ini dirancang selama 8 bulan. Dengan rincian

kegatan adalah (a) pembuatan dan penyempurnaan website Bina Desa Wisata Alam desa

Sambangan, (2) menyusun paket-paket wisata di Desa Sambangan, (3) membangun jaringan

dengan paket-paket wisata dengan UKM yang ada di desa Sambangan, (b) memperomosikan

paket-paket wisata pada website Bina desa Sambangan. Hasil pengabdian ini menunjukkan

bahwa Desa Sambangan khusus dalam bidang Website Desa Sambangan sudah berjalan dengan

baik, (2) ada paket wisata kuliner. di Desa Sambangan, terbentuk jaringan pemasaran yang

sesuai dengan yang diharapkan. Luaran ya terbentuk adalah (1) website Bina Desa Sambangan,

(2) terbentuknya paket wisata.

Kata Kunci: Desa Sambangan, teknologi informasi, destinasi wisata, lingkungan

1

BAB I

ANALISIS SITUASI

1.1 Profil Desa Sambangan

Desa Sambangan salah satu desa yang berlokasi di Kecamatan Sukasada, Kabupaten

Buleleng Propinsi Bali dengan luas wilayah 7,67 km2 berjarak kurang lebih 12 km dari pusat

kota Singaraja (Profil Desa Sambangan).Dengan jumlah penduduk tidak kurang dari 8675 orang,

yang sebagian besar adalah petani, dan sebagian kecil adalah pegawai negeri dan swasta.

Saat ini sebagai wilayah penunjang kota Singaraja pusat pendidikan di provinsi Bali.

Sebagai wilayah penunjang infrasuktur kota Singaraja, maka desa sambangan mengalami

perubahan yang sangat dinamis. Ada beberapa hal yang membuat desa ini menjadi sangat

dinamis (1) sebagai wilayah pengembangan pemukiman, sehingga banyak wilayah sawah beralih

fungsi menjadi perumahan. (2) Banyak tanah-tanah sawah yang dulunya beririgrasi teknis karena

berubah fungsi, maka banyak penduduk yang kehilangan lapangan pekerjaan, sehingga

menimbulkan banyak pengangguran justru para petani yang hanya memiliki kemampuan bertani

saja, sehingga menimbulkan kemiskinan sistimatis. (3) harga tanah yang meningkat drastis,

membuat beberapa penduduk yang memiliki tanah warisan untuk menjualnya, sehingga

kepemilikan uang tanpa terncana banyak yang menimbulkan gaya hidup foya-foya bagi kaum

mudanya, Kondisi ini sangat berbahaya bagi kelangsungan kehidupan generasi mendatang,

karena rawan menciptakan kemiskinan moral dan material.

Kondisi ini menuntut Desa Sambangan lebih banyak berbenah secara kultural (dynamic

culture). Perubahan cultural itu menuntut masyarakatnya dinamis, berubah dari budaya agraris

menuju budaya industry dan sekaligus melek pada budaya informasi secara bertahap dan

terencana.

Selama ini, perubahan yang terjai tidak disadari sehingga membuat masyarakat desa

Sambangan mengalami sock culture (gegar budaya).Hal ini dapat dilihat beberapa bukti yaitu

tingkat kriminalitas yang ekselerasinya semakin meningkat, tingkat pencurian dan perkelahian

antar generasi muda, dan minum-minuman juga semakin marak. Kondisi ini ditunjang oleh

semakin maraknya pertumbuhan café remang-remang.

Terbukti, tingkat kriminalisasi, penyakit masyarakat semakin menggejala. Disisi lain,

Desa Sambangan memiliki land scape yang sangat indah dan unik di bali. Kondisi land scape ini

2

belum diupayakan secara maksimal, terkesan masih bersifat sporadis dan temporal. Ada dua

faktor eksternal yang membuat warga masyarakat desa Sambangan berada di instabilitas budaya,

yakni karena terpapar oleh para pendatang yang bermukim di desa Sambangan dengan pola dan

tradisi yang jauh berbeda dengan yang berlaku dengan kulttur masyarakat setempat. Kultur

pendatang yang kerap membuang sampah sembarangan dan menjadi pemicu konflik internal

yang terpendam, kondisi ini harus segera diantisifasi.

Selain itu, desa Sambangan merupakan salah satu desa destinasi wisata yang kini banyak

dikunjungi wisatawan baik domestik maupun mancanegara. Desa Sambangan berada pada

ketinggian 500-1.020 meter di atas permukaan laut, memiliki pemandangan alam yang masih

natural dan sangat indah, sangat cocok untuk rekreasi alam. Di bagian selatan desa ini

menawarkan pemandangan sawah, hutan lindung, perbukitan yang memberi panorama gunung

dan laut “nyegara gunung”, air terjun (seperti air terjun Aling-aling) dan aliran sungai yang

masih alami, jernih dan indah. Di bagian utara desa tofografinya relatif datar, sedangkan di

beberapa tempat relatif curam dengan kemiringan lereng 40 derajat. Potensi alam inilah yang

menjadikan desa Sambangan sebagai desa destinasi wisata (Dewata News. 04/04/2013).

Gambar 1: Potensi Destinasi Wisata Alam Desa Sambangan (landscape dataran tinggi

Sambangan memberi panorama “nyegara gunung”, tatanan sawah hijau yang

indah, perbukitan, dan air terjun Aling-aling

3

` Keindahan dan pesona alam desa Sambangan, kini mulai bersifat heterogen, karena

pemukiman yang kian meluas. Namun faktor kekurangan regulasi dan tatanan adat yang kian

luntur dan tidak mampu mengayomi kaum pendatang, mengakibatkan timbul kesemerautan.

Salah satunya adalah sampah. Sampah merupakan salah satu penyebab tidak seimbangnya

lingkungan hidup, yang umumnya terdiri dari komposisi sisa makanan, daun-daun, plastik, kain

bekas, karet dan lain-lain. Bila dibuang dengan cara ditumpuk saja maka akan menimbulkan bau

dan gas yang berbahaya bagi kesehatan manusia. Bila dibakar akan menimbulkan pengotoran

udara. Selain itu tradisi membuang sampah disungai dapat mengakibatkan pendangkalan yang

demikian cepat, banjir juga mencemari sumber air permukaan karena pembusukan sampah

tersebut. Jadi pada kenyataannya, sampah telah mencemari tanah, badan air dan udara dalam

kota. Berdasarkan asalnya sampah digolongkan dalam dua bagian yakni sampah organik

(sampah basah) dan sampah an-organik (sampah kering). Selain itu juga sampah dihasilkan dari

beberapa sumber utama antara lain: (1) Rumah tangga; Sampah domestik yang dihasilkan berupa

sisa makanan, bahan dan peralatan yang sudah tidak dipakai lagi, bahan pembungkus, kertas,

plastik dsb. (2) Tempat perdagangan Seperti pasar, supermarket, toko, warung. Sampah yang

dihasilkan berupa bahan dagangan yang rusak, buah, sayur, kertas, plastik, karton. Kondisi ini

menarik untuk ilakukan pembenahan dalam bentuk kegiatan P2M Desa binaan dari Undiksha.

Pembinaan lanjutan dalam hal promosi pariwisata menjadi menarik pada aspek kelompok

sadar wisata. Kelompok ini sebagai pemandu wisata dan jumlahnya kian bertambah karena

telah dilakukan penambahan keterampilan bahasa Inggris. Selain itu, perlu dilakukan

penambahan promosi wisata dalam bentuk paket-paket wisata, seperti paket wisata religius,

paket wisata kuliner, paket wisata alam, paket wisata budaya, yang dipromosikan secara on line

atau lewat teknologi informasi, sehingga dapat diakses oleh kumintas dunia.

1.2 Permasalah mitra yang muncul saat ini adalah

Permasalahan yang muncul dalam saat ini untuk meningkatkan esa sambangan dari sisi

Pariwisata adalah sebagai berikut:

1. Desa Sambanagn memiliki lingkungan alam yang eksotis, seperti air terjun aling-aling,

sawah yang berundak, dan berbagai fasilitas wisata yang sudah mulai tumbuh dengan

baik, namun belum dipromosikan dalam bentuk paket-paket wisata alam di Desa

Sambangan belum terasa bangkit akibat pariwisata.

4

2. Sejauh ini belum ada mempromosikan paket-paket wisata alam yang dimiliki oleh desa

Sambangan lewat teknologi informasi web site, sehingga bagi para touris yang mau

mengunjungi Desa Sambangan.

3. Setelah mengunjungi obyek wisata Sambanagan belum ada cinderamata khas sambangan,

sebagai oleh-oleh khas obyek wisata alam Desa Sambangan.

4. Belum terbentuk paket-paket wisata yang dapat menghidupkan sektor UKM di Desa

Sambangan.

5

BAB II

TUJUAN DAN MANFAAT

2.1 Tujuan

1. Membuat paket-paket wisata (wisata alam, wisata budaya, wisata kuliner, religius, wisata

pertanian) di Desa Sambangan.

2. Mempromosikan paket-paket wisata yang dimiliki oleh desa Sambangan lewat teknologi

informasi Website).

3. Membuat UKM cinderamata khas Sambangan, sebagai oleh-oleh khas obyek wisata

alam Desa Sambangan.

4. Membuatkan link paket-paket wisata dengan UKM- UKM yang ada di Desa

Sambangan.

2.2 Manfaat

1. Kegiatan P2M ini bermanfaat pada aspek ekonomi karena dapat meningkatkan

penghasilan warga pegangguran karena tercipta lapangan pekerjaan baru berupa

terbukanya industry kreatif.

2. Kebermanfaatan bagi warga masyarakat dapat mendorong terwujudnya kemandirian

ekonom, kenyamanan setiap warga, kesejahteraan masyarakat desa.

3. Bermanfaat bagi pengembangan potensi desa khusus sumber daya alam dan manusia

untuk kehidupan warga yang lebih baik.

6

BAB III

TARGET LUARAN

Kegiatan P2M Desa Binaan ini dilakukan dalam kurun 10 bulan. Adapun jenis luaran yang

dihasilkan adalah sebagai berikut:

No Jenis Luaran Spesifikasi Target

1 Paket wisata Paket wisata: argowisata (wisata

pertanian), wisata religius, wisata

budaya, wisata alam, wisata kuliner

Terbentuk selama kegiatan

P2M, launching bulan

Maret 2017.

2 Website Sebagai alat promosi berisi paket

wisata, tempat penginapan, restoran,

dan atraksi yang bisa diikuti oleh

wisatawan di desa Sambangan

Terbentuk pada bulan

Januari 2017

3 Jaringan UKM Terorganisir UKM yang terlibat di Desa

Sambangan untuk menunjang

pariwisata: UKM seperti makanan

tradisional, Kerajinan, Pertanian

organik, kelompok petani Anggrek

Minimal terbentuk pada

bulan Maret 2017

4. Cindera mata

khas sambangan

Cindera matas khas Desa Sambangan Terbentuk 5 jenis cindera

mata selama kegiatan, dan

sudah dapat membentuk

UKM selama kegaiatn

P2M berlangsung

5 Artikel ilmiah Memuat tentang dan pemberdayaan

masyarakat desa Sambangan

Diakhir kegiatan terdapat

2 artikel nasional dan

internasional.

7

BAB IV

METODE DAN RENCANA KEGIATAN

4.1 Masyarakat dan Kelompok Sasaran

Masyarakat dan kelompok sasaran dalam kegiatan P2M Desa Binaan ini adalah (1)

UKM, Kelompok darwis, kelompok pengerajin.

4.2 Metode Pelaksanaan Kegiatan

Untuk menjawab permasalahan yang dikemukakan di awal, maka perlu dilakukan usaha-

usaha yang terpadu sebagai solusi menjawab permasalahan serta tujuan yang hendak dicapai

dalam kegiatan P2M ini:

Tabel 4.1 Hubungan Permasalahn dengan Tujuan dan Solusi/Metode Pemecahan

No. Permasalahan Akar Masalah Tujuan Solusi/ Metode yang

digunakan

1. Fasilitas wisata yang sudah

mulai tumbuh dengan baik,

namun belum dipromosikan

dalam bentuk paket-paket

wisata alam di Desa

Sambangan belum terasa

bangkit akibat pariwisata

Masyarakat

sasaran belum

memiliki

kemampuan untuk

memuat paket

wisata

membangun paket-

paket wisata alam di

Desa Sambangan,

Ceramah dan

pendampingan

2 Promosi paket-paket wisata

belum dilakukan lewat

internet

Masyarakat

sasaran belum

memiliki

kemampuan

promosi lewat

internet.

mempromosikan

paket-paket wisata

alam yang dimiliki

oleh desa

Sambangan lewat

teknologi informasi

Ceramah dan

pendampingan

3. Setelah mengunjungi obyek

wisata Sambanagan belum

ada cinderamata khas

sambangan , sebagai oleh-

oleh khas obyek wisata

alam Desa Sambangan

Masyarakat

sasaran belum

memiliki

kemampuan

untuk

memproduksi

cinera mata

membuat

cinderamata khas

sambangan, sebagai

oleh-oleh khas obyek

wisata alam Desa

Sambangan.

FGD, Ceramah dan

pendampingan

4. Belum terbentuk paket-paket

wisata yang dapat

menghidupkan sektor UKM

di Desa Sambangan

Masyarakat

sasaran belum

memiliki

kemampuan

membuat paket

wisata

membuatkan paket-

paket wisata yang apat

menghidupkan sektor

UKM di Desa

Sambangan.

FGD, pembuatan

pengolahan sampah

menjadi kompos.

8

4.3 Metode Observasi dan Wawancara

Untuk mendapat data yang akurat untuk bahan reflesi dilakukan pengamatan terhadap

masyarakat sasaran metode observasi dan wawancara langsung. Observasi pertama dilakukan

saat penyusunan proposal dan setelah proses pengerjaan P2M ini berlangsung untuk kedepannya

pun jika program telah terlaksana maka akan diadakan observasi dan wawancara lanjutan terkait

untuk memperoleh informasi tindak lanjut kegiatan, yang dilakukan masyarakat dari hasil

observasi.

.

4.4 Metode Penyuluhan dan Pelatihan

Metode yang digunakan untuk mencapai tujuan yang telah dirumuskan di depan adalah

metode diskusi dan praktek (learning by doing). Gabungan kedua metode tersebut diharapkan

mampu meningkatkan pemahaman dan keterampilan khalayak sasaran,

4.5 Organisasi Pelaksana

Susunan Tim Pelakasana P2M Bina Desa Sambangan

Nama Jumlah

jam /minggu Tugas

Dr. I Nyoman Tika,

M.Si

(Ketua Pelaksana)

10

1. Merancang, melaksanakan, mengkoordinasikan, dan

melaporkan serta mempertanggungjawabkan segala

kegiatan dibantu oleh anggota-anggota pelaksana.

2. Melakukan sosialisasi, publikasi, dan negosiasi

dengan berbagai pihak baik vertikal(pimpinan),

horizontal(lembaga terkait),dan ke bawah (dosen,

mahasiswa, dan masyarakat)

I Gusti Ayu Tri

Agustiana, S.Pd.,

M.Pd

(Anggota)

8 1. Melaksanakan segala kegiatan yang berkaitan

dengan teknik destilasi dan pengolahan data,

pengadaan logistik untuk semua kegiatan,

2. melaporkan, mempublikasikan serta

mempertanggungjawabkan segalan kegiatan

program P2M Desa Binaan

I Gede Astawan,

S.Pd., M.Pd

(Anggota)

8

1. Membantu pelaksanaan pemurnian dan

menyiapkakegiatan pelatihan tentang penyulingan

minyak atsiri yang berasal dari berbagai beragam

sumber.

2. Melaksanakan segala kegiatan berkaitan dengan

keuangan dan pelaporan keuangan

9

BAB V

HASIL KEGIATAN DAN PEMBAHASAN

5.1 Hasil Pelaksanaan

Kegiatan Pengabdian ini, merupakan program bina desa lanjutan karena desa

Sambangan merupakan desa penunjang kota pendidikan Singaraja sebagai kota pendidikan di

provinsi Bali, yang secara kontinyu dilakukan pembinaan dalam bidang pariwisata dan ekonomi

kreatif. Program yang dilakukan menuntut bahwa menuntut Desa Sambangan lebih banyak

berbenah secara kultural (dynamic culture). Sampai saat ini pembinaan Desa Sambangan, telah

mendapat pembinaan lewat Hibah Bina Desa dari Undiksha (DIPA 2016), dan PHBD (Dikti,

2016) dari DRPM Dikti lewat mahasiswaUndiksha. Beberapa kegiatan yang telah meningkatkan

peran masyarakat untuk menunjang pariwisata alam, penghijuan, pertanian organik dan

pembenahan lingkungan (pengolahan sampah) dan menumbuhkan peran serta pemuda dan

pemudi untuk masuk dalam kelompok sadar wisata (darwis) telah meningkat sangat baik.

Dalam hal usaha pedampingan itu, muncul sebagai agregat baru yang perlu

ditindaklanjuti untuk bisa tumbuh menjadi pohon besar dan bermanfaat bagi masyarakat

sekitarnya. Oleh karena itu dibutuhkan pembinaan lanjutan dalam bentuk model teknologi

informasi paket wisata agar dapat menjaring wisatawan lebih banyak.

5.1.1 Tahap Persiapan Pelaksanaan Kegiatan

Tahap persiapan yaitu memberikan penjelasan awal kegiatan P2M kepada komponen

UKM dilakukan pendekatan dan pertemuan membahas promosi yang menjadi andalan di

masing-masing lokasi yang menjadi obyek wisata. Promosi tempat, dan moment dari tujuan

wisata sangat diperlukan oleh daerah-daerah yang memiliki banyak potensi di Desa Sambangan.

Tentunya upaya kegiatan ini menjadi sangat penting dalam kerangka penyelenggaraan otonomi

Pemerintahan Daerah Tingkat II Kabupaten Buleleng. Promosi tempat wisata yang dirancang

dengan baik akan memberikan tambahan penerimaan asli daerah, dan mendorong proses

multiplier perkembangan ekonomi lokalitas di sekitar daerah tujuan wisata.

Penjelasan itu adalah mengenai tujuan, target yang hendak dicapai dari program ini,

setelah pengumuman dari DRPM Kemenristek Dikti, bahwa proposal yang diajukan ini berhasil,

maka selanjutnya diadakan pertemuan dengan pihak mitra, dengan menyepakati jadwal kegiatan

yang hendak dilakasnakan, setelah jadwal disepakati dilakukan pengadaan alat dan bahan

10

penunjang, untuk melakukan persiapan pertemuan untuk memberikan pengetahuan kepada mitra

(UKM) yang memiliki limbah serbuk gergaji kayu dan UKM Pak Wirta yang memanfaat limbah

untuk membuat batako dan batak akustik. Kedua produk ini sangat diminati di Bali sebagai

obyek wisata.

P2M Bina Desa ini menyasar tujuan sebagai berikut (1) membuat paket-paket wisata

(wisata alam, wisata budaya, wisata kuliner, religius, wisata peternian ) di Desa Sambangan, (2)

mempromosikan paket-paket wisata yang dimiliki oleh desa Sambangan lewat teknologi

informasi (Website), (3) membuat UKM yang dapat menghasilkan cinderamata khas Desa

Sambangan, sebagai oleh-oleh obyek wisata alam Desa Sambangan, (4) Membuatkan link

paket-paket wisata dengan UKM- UKM yang ada di Desa Sambangan

Gambar 2. Pembukaan P2M Bina Desa Sambangan

Dengan menggunakan metode PALS (participatory action learning system). Program

ini dirancang selama 8 bulan. Dengan rincian kegatan adalah (a) pembuatan dan penyempurnaan

website Bina Desa Wisata Alam desa Sambangan, (2) menyusun paket-paket wisata di Desa

Sambangan, (3) membangun jaringan dengan paket-paket wisata dengan UKM yang ada di

desa Sambangan, (b) memperomosikan paket-paket wisata pada website Bina desa.

Penyusunan paket wisata meliputi paket wisata yang dominan adalah paket wisata

wisata desa. Gambaran paket wisata yang disodorkan dan disetujui oleh berbagai pihak

pengelola yang ada di desa Sambangan adalah sebagai berikut :

11

5.1.1 Tahap persiapan

Tahap pelaksanaan meliputi workshop tentang pengolahan pentingnya pemasaran unit

usaha UKM menjadikan lebih produk inovatif seperti: Pemasaran obyek wisata, kelompok

masyarakat ssaran, didampingi Tim pelaksana dengan transfer teknologi pengolahan serbuk

gergaji menjadi peroduk yang bernilai ekonomi tinggi.Pengetahuan yang disampaikan adalah

cara-cara perlakuan awal tentang agar serbuk gergaji kayu dapat digunakan sebagai bahan aditif

untuk pengolahan bata akustik.

5.1.2 Tahap Pelaksanaan,

Tahap pelaksnaan meliputi workshop tentang pengolahan serbuk gergaji menjadi bata akustik,

serta memberikan pengetahuan tentang kemungkinan pengolahan serbuk gergaji kayu menjadi

produk inovatif seperti: arang aktif beserta turunannya seperti : briket arang, arang kompos.

selanjutnya Mitra I dan II, didampingi Tim pelaksana dengan transfer teknologi pengolahan

serbuk gergaji menjadi peroduk yang bernilai ekonomi tinggi.Pengetahuan yang disampaikan

adalah cara-cara perlakuan awal tentang agar serbuk gergaji kayu dapat digunakan sebagai bahan

aditif untuk pengolahan bata akustik

5.1.2.1 Kegiatan UKM Kerajinan

Gambar 3. UKM Kerajinan Boneka Mini Di Desa Sambangan

12

Gambar 4. Pemberdayaan Kuliner Di Desa Sambangan

Kegiatan ini dilakukan 2 tahap, yaitu tahap 1 Pemberdayaan UKM, dan kedua persiapan

pembuatan web desa Sambangan dan membuat instrumen. Kegiatan yang akan dilakukan adalah

sosialisasi web ke desa Sambangan. Pada pemberdayaan UKM meliputi pemberdayaan UKM

kerajinan bonek dan industri kreatif lainnya, kemudian pembuatan makanan khas surabi buah,

sebab desa Sambangan banyak memiliki buah-buahan lokal yang unggul, setelah kegiatan ini

dilakukan persipan pembuatan web.

5.1.2.1 Kegiatan Pembuatan Website

Persiapan pembuatan Website dilakukan di kampus undiksha. Desain dilakukan untuk

memproosikan Desa Sambangan. Website adalah suatu istilah yang sangat umum untuk

menyebutkan sekumpulan halaman-halaman elektronik yang terdaftar di dalam suatu nama

domain tertentu dengan sistem hirarki yang diatur oleh pengembangnya . Halaman-halaman di

dalam website anda ini ada yang bersifat halaman statis, dan ada yang bersifat halaman-halaman

yang kontennya terus bertambah dan diupdate secara terus menerus.

Persiapan apa saja yang diperlukan untuk melakukan ini. Sederhana saja untuk membuat

sebuah website memerlukan sebuah nama domain dan sebuah server untuk hosting file-file web

anda. Bagi pengguna blog; membuat website tidak harus memikirkan 2 hal ini, karena nama

domain awal adalah nama domain penyedia layanan; dan servernya pun akan dihosting pada

server penyedia layanan blog tersebut. Jadi bagi pengguna blog bisa langsung mempelajari

bagaimana cara membuat website sendiri dari link yang tersedia pada sesi blog di bawah. Tapi

untuk anda yang akan menggunakan hosting sendiri; anda perlu mempersiapkan 2 hal di bawah

13

ini. Halaman web yang online dan bisa dibaca banyak orang; sampai ke hal-hal komersil yang

ditujukan untuk mencari uang dari internet. Karena membuat website adalah sesuatu yang sangat

basic atau mendasar untuk kegiatan di internet dan teman-teman mengunjungi halaman ini.

Gambaran Website UKM esa Sambangan sebagai berikut:

14

Gambar. 5 Gambaran Website Pariwisata Desa Sambangan

Desa Sambangan berjarak sekitar 5 km dari kampus UNDIKSHA Singaraja

Gambar 6. Google Map Desa Sambangan

5.1.2.3 Paket Wisata Desa Sambangan

Paket wisata (package tour) adalah produk perjalanan yang dijual oleh suatu perusahaan biro

perjalanan atau perusahaan transport yang bekerja sama dengannya dimana harga paket wisata

tersebut telah mencakup biaya perjalanan, hotel ataupun fasilitas lainnya. Sedangkan menurut

15

Yoeti (1997), paket wisata merupakan suatu perjalanan wisata yang direncanakan dan

diselenggarakan oleh suatu travel agent atau biro perjalanan atas resiko dan tanggung jawab

sendiri baik acara, lama waktu wisata dan tempat yang akan dikunjungi, akomodasi, transportasi,

serta makanan dan minuman telah ditentukan oleh biro perjalanan dalam suatu harga yang telah

ditentukan jumlahnya. Komponen wisata meliputi fasilitas-fasilitas yang terlibat dalam

penyelenggaraan wisata, dimana wisata terjadi karena adanya keterpaduan antara berbagai

fasilitas yang saling mendukung dan berkesinambungan. Adapun komponen wisata yang

meliputi hal-hal sebagai berikut: 1. Sarana transportasi .Sarana transportasi terkait dengan

mobilisasi wisatawan, tetapi transportasi tidak hanya dipakai sebagai sarana untuk membawa

wisatawan dari satu tempat ke tempat lain saja, namun juga dipakai sebagai atraksi wisata yang

menarik. 2. Sarana akomodasi Sarana akomodasi dibutuhkan apabila wisata diselenggarakan

dalam waktu lebih dari 24 jam dan direncanakan untuk mengunakan sarana akomodasi tertentu

sebagai tempat menginap. 3. Sarana makanan dan minuman Dilihat dari lokasi ada restoran yang

berada di hotel dan menjadi bagian atau fasilitas hotel yang bersangkutan, ada pula restoran yang

berdiri sendiri secara independen. Obyek dan atraksi wisata. Objek dan atraksi wisata dapat

dibedakan atas dasar asal-usul yang menjadi karakteristik objek atau atraksi tersebut, yaitu

wisata alam, wisata sejarah, wisata budaya, wisata ziarah dan wisata hiburan. 5. Sarana hiburan

Hiburan pada hakikatnya adalah salah satu atraksi wisata. Hiburan bersifat massal, digelar untuk

masyarakat umum dan dan bahkan melibatkan masyarakat secara langsung serta tidak ada

pemungutan biaya yang menikmatinya, dimana hiburan semacam ini disebut amusement. 6 Toko

cenderamata Toko cenderamata erat kaitannya dengan oleh-oleh atau kenang-kenangan dalam

bentuk barang tertentu. 7 Pramuwisata dan pengatur wisata (guide dan tour manager)

Pramuwisata dan pengatur wisata adalah petugas purna jual yang bertindak sebagai wakil

perusahaan yang mengelola wisata untuk membawa, memimpin, memberi informasi dan layanan

lain kepada wisatawan sesuai dengan acara yang disepakati.

16

Gambar 7. Paket Wisata Desa Sambangan

5.2 Pembahasan

Tidak dipungkiri bahwa internet adalah salah satu penemuan yang paling berpengaruh

dalam peradaban manusia. Internet telah dimanfaatkan dalam berbagai bidang pembangunan

termasuk di bidang pariwisata. Apa manfaat internet di bidang pariwisata? Berikut beberapa

manfaat internet dalam sektor pariwisata. Peratama, Mengenalkan Potensi Wisata ke Seluruh

Dunia Internet sangat bermanfaat mengenalkan potensi wisata daerah kepada semua orang baik

dalam skala nasional maupun internasional. Pihak-pihak yang berkepentingan seperti pemerintah

daerah, perusahaan travel, pengusaha hotel, pengusaha restoran, dsb dapat menyediakan sebuah

website yang bisa diakses oleh semua orang mengenai potensi wisata yang ada di daerah

tersebut. Kedua, Menyediakan Ruang Iklan yang Murah. Internet merupakan media iklan yang

sangat murah. Pemerintah dan pengusaha di bidang pariwisata dapat dengan mudah menjangkau

wisatawan dari seluruh dunia hanya dengan membuat website promosi. Dengan memiliki

website promosi, pemerintah dan pengusaha pariwisata dapat menghemat biaya promosi. Ketiga,

Memperkenalkan Budaya Melalui Gambar dan Video Salah satu kelebihan dari internet adalah

fasilitas multimedia. Internet dapat menjadi media yang sangat efektif untuk memperkenalkan

budaya nasional kepada dunia. Dengan menampilkan budaya asli berupa tarian, permainan,

musik, kuliner, dsb dapat membuat orang tertarik untuk mendatangi tempat-tempat sumber asli

kebudayaan tersebut.

17

Keempat, Mempermudah Pemesanan (Booking) Hotel.Internet memudahkan calon

pengunjung lokasi wisata untuk memesan kamar hotel yang berada jauh di daerah atau di negara

lain. Hal ini akan membantu orang yang akan mengunjungi daerah wisata mendapatkan

akomodasi yang tepat di suatu tempat wisata tertentu sesuai dengan keinginannya. Kelima,

Membantu Pengenalan Lokasi.Internet sangat bermanfaat untuk mencari lokasi termasuk tempat-

tempat tujuan wisata. Orang dapat dengan mudah mencari tempat wisata dengan bantuan peta di

internet hanya dengan menggunakan laptop, tablet, atau smartphone. Pengenalan lokasi

membantu wisatawan menentukan destinasi yang layak dikunjungi sesuai dengan selera mereka.

Keenam, mempermudah Pencarian Internet mempermudah orang untuk mencari alternatif

tempat berwisata, menemukan hotel, menemukan money changer, perusahaan travel, dan lain

sebagainya. Dengan internet lebih banyak tempat-tempat terpencil yang dapat dikenal oleh

wisatawan dari seluruh dunia.

Ketujuh, mempermudah komunikasi. Internet juga telah mengubah cara berkomunikasi.

Seseorang dapat mengetahui apakah sebuah hotel masih penuh, berapa tarif hotel, dan

melakukan pemesanan melalui internet. Komunikasi melalui telepon mungkin memiliki

keterbatasan saluran, membutuhkan waktu dan biaya yang lebih mahal. Kedelapan,

Menyediakan Fasilitas Pemantauan Posisi. Smartphone dan PC tablet telah dilengkapi dengan

fasilitas pelacakan posisi dengan GPS (global positioning system). Beberapa situs di internet

dapat membantu anda mengetahui posisi terkini melalui peta online yang dapat melacak sinyal

seluler dari smartphone, laptop, atau PC tablet. Pengguna cukup melihat peta pada smartphone

atau PC tablet untuk mengetahui posisi terkini. Hal ini membantu wisatawan untuk mengetahui

posisinya saat dalam perjalanan sehingga mengurangi kemungkinan tersesat atau salah arah.

Kesembilan. Menyediakan Fasilitas Penterjemahan (Translasi) Banyak turis backpacker yang

lebih suka tidak ditemani oleh pemandu wisata karena alasan biaya, privasi, dan lain sebagainya.

Mereka menggunakan situs penterjemah online untuk membantu memahami kalimat sederhana

dalam bahasa asing. Kesepuluh, Meningkatkan Penyebarluasan Informasi Wisata Melalui Sosial

Media Internet sangat membantu komunikasi antar pengguna melalui jejaring sosial. Hal ini

dapat menyebarluaskan informasi yang bermanfaat termasuk memperkenalkan potensi wisata.

18

Gambar 8.Respon Masyarakat Desa Sambangan

Paket wisata adalah wisata paket disusun dengan harga tertentu. Harga paket wisata pada

umumnya sudah termasuk semua komponen yang termasuk kedalam wisata, seperti transportasi,

makan, akomodasi, guide, dan lain-lain. Program wisata paket disusun secara lengkap, sehingga

wisatawan jika tidak dapat mengikuti program secara keseluruhan, ia dapat menuntut

kompensasi atas program yang tidak diikuti, kecuali atas perjanjian tertentu. Wisata paket

biasanya memiliki jangka waktu tertentu

Hasil respon terhadap kegiatan P2M bina Desa Sambangan ternyata berhasil mendukung

desa Sambangan sebagai desa Wisata, dengan responden sangat mendukung sebesar 81 %, dan

Mendukung, 13 % dan cukup mendukung 6%. Oleh karena itu, stimulasi dan pemberdayaan

masyarakat khusus UKM di desa Sambangan perlu terus diupayakan, sehingga mampu

menumbuhkan ekonomi kreatif masyarakat sekitarnya.

19

BAB VI

PENUTUP

6.1 Kesimpulan

Dari uraian di atas dapat disimpulkan sebagai berikut :

1. Kegiatan P2M dalam bentuk Bina Desa Sambangan ini telah berlangsung dengan baik,

dan semua komponen telah mendapat pengalaman langsung dalam teknologi informatika

2. Pembuatan dan penyempurnaan website Bina Desa Wisata Alam desa Sambangan,telah

terlaksana dengan baik.

3. Paket-paket wisata di Desa Sambangan telah tersusun dengan respon yang sangan

didkung oleh UKM yang ada di desa Sambangan.

4. Telah terbangun jaringan dengan paket-paket wisata dengan UKM yang ada di desa

Sambangan,

5. Promosi paket-paket wisata pada website Bina desa Sambangan telah meningkatkan

kunjungan wisatawan rata 10 orang perhari.

6.2 Saran-saran

Dari hasil pelaksanaan IbM ini maka ada beberapa hal yang perlu disarankan , yaitu :

1. Perlu dilakukan pembinaan untuk keberlangsungan website ini dan dilakukan

penelitian untuk meningkatkan kualitas yang lebih baik.

2. Perlu dioptimalkan pemanfaatan website ini agar dapat lebih meningkatkan

kunjungan wisata ke Desa Sambangan.

20

Daftar Pustaka

Aneka Barang Kerajinan Dari Limbah Plastik. www.mongabay.co.id/wp-content/2015/briket04-

olah. diakses. Maret 2015

Anonim. Data Monografi Desa Sambangan. 2012. Dokumen Desa Sambangan Kecamatan

Sukasada. Kabupaten Buleleng.

Anton Muhajir . 2015. Proses Membuat Arang Briket Solusi Atasi Sampah. 2015.

www.mongabay.co.id/wp-content/2015/briket04-olah. diakses. Maret 2015

Cara Membuat Pupuk Kompos Organik Dengan Mudah. http://alamtani.com/cara-

membuat-kompos.html. Diakses tanggal 16 Maret 2015

Dewata News-Buleleng.2014. http://www.dewatanews.com/2014/04/04 masyarakat-keluhkan-

kurangnya-fasiltas.html#ixzz3VakjiVQg. Diakses tanggal 27 Maret 2015

Kominfo Buleleng. 2015. Kabar Buleleng. https://www.google.co.id/search?q=

masalah+sampahc+di+sukasada+buleleng&biw=1366&bih=618&tbm=isch&imgil=Z5Q

isuYGjOkuyM%253A%253BG. Diakses tanggal 27 Maret 2015

Peraturan Bupati Nomor 5 Tahun 2013 tentang Gerakan Kebersihan dan Penghijauan Kabupaten

Buleleng.

Pujani, N.M,dkk. IbM Kelompok Pengelola Laboratorium IPA SMP di Kabupaten Buleleng

Jurnal pengabdian Kepada Masyarakat Widya Laksana Undiksha: Edisi Juli 2012. ISSN:

1410-4269.

https://www.google.co.id/search?q=masalah+sampah+di+sukasada+buleleng&biw=1366&bih=6

18&tbm=isch&imgil=Z5QisuYGjOkuyM%253A%253BG. Deakses tanggal 27 Maret

2015

http://www.bulelengkab.go.id/index.php/berita-detail/426/Para-Lurah-Diketuk-Hatinya-Agar-

Peduli-Sampah/

Rati, Ni Wayan. 2012. IbM Desa Hijau Bebas Plastik. Jurnal pengabdian Kepada Masyarakat

Widya Laksana Undiksha: Edisi Juli 2012. ISSN: 1410-4269

Undang Undang Republik Indonesia Nomor 18 Tahun 2008 Tentang Pengelolaan Sampah

Hernani, Munazah dan Ma’mun. 2002. Peningkatan Kadar Patchouli Alkohol dalam

Minyak Nilam (Pogestemon cublin Benth.) melalui Proses Deterpenisasi.

Prosiding Simposium Nasional II Tumbuhan Obat dan Aromatik. LIPI, Bogor.

Karmelita, L. 1991. Mempelajari cara pemucatan minyak daun cengkeh (Syzigium aromaticum

L.) dengan asam aspartat. Bogor: IPB Bogor.

21

Lampiran

6.3 Kuisioner Angket

KUISIONER P2M

Nama :……………………………………………………………………..

Institusi :……………………………………………………………………..

PETUNJUK

7 Bacalah setiap pernyataan dengan teliti dan kemudian berilah jawaban dengan cara memberi

tanda centang (√) pada kolom yang telah disediakan, yakni SS=sangat setuju, S=setuju,

KS=Kurang setuju, TS =Tidak setuju, STS =sangat tidak setuju

8 Jawaban harus jujur dan atas pendapat sendiri

9 Jawaban atas pernyataan tidak mempengaruhi nilai hasil belajar.

10

No. Pernyataan Sikap Ilmiah Alternatif Jawaban Siswa

SS S KS TS STS

1 Materi P2M yang disampaikan penting bagi

profesi saya

2 Penyampaian materi ini sangat jelas

3 Setelah mengikuti kegiatan P2M ini saya akan

melakukan sesuai dengan saran pemateri

4 Saya kekurangan waktu untuk memahami

materi P2M ini.

5 Kegiatan P2M ini perlu dilakukan lebih sering

lagi

6 Materi yang disampaikan sudah pernah saya

pelajari

7 Materi yang disampaikan tidak menarik bagi

saya

8 Sebagai guru materi ini telah dilakukan di

sekolah saya

9 Materi ini menarik namun di sekolah saya

belum ada sarana yang menunjang

10 Waktu pelaksanaan kegiatan P2M ini sangat

singkat

22

Tambahkan komentar atau saran anda yang lain

1...................................................................................................................................................

2. ...........................................................................................................................................

3..........................................................................................................................................................

.

4..........................................................................................................................................................

..

............................................................................................................................................................

Foto-Foto Kegiatan

23

Gambar 1. Pemberdayaan PKK Desa Sambangan.

Gambar 2. Kegiatan Rapat Pelaksnaan Kegiatan Bina Desa Sambangan di Aulan Desa

24

Gambar. 3 Perdayaan Kebersihan Lingkungan bagi pelajar untuk menampilkan

Lingkungan desa yang asri

Gambar. 4. Pemberdayaan PKK Kuliner Desa

25