LAPORAN AKHIR KARYA ILMIAH · Web viewBuka “Network Connections” dari...

38
TUGAS AKHIR KARYA ILMIAH MATA KULIAH JARINGAN KOMPUTER METODE AUTHENTIKASI JARINGAN WIRELESS MODUS INFRASTRUKTUR (HOTSPOT) Dosen: Deris Setiawan. S.Kom. MT. OLEH : ADRIL TABRANI NIM : 09061002012 FAKULTAS ILMU KOMPUTER 1

Transcript of LAPORAN AKHIR KARYA ILMIAH · Web viewBuka “Network Connections” dari...

TUGAS AKHIR KARYA ILMIAH

MATA KULIAH JARINGAN KOMPUTER

METODE AUTHENTIKASI JARINGAN WIRELESSMODUS INFRASTRUKTUR (HOTSPOT)

Dosen: Deris Setiawan. S.Kom. MT.

OLEH :

ADRIL TABRANI

NIM : 09061002012

FAKULTAS ILMU KOMPUTERJURUSAN TEKNIK INFORMATIKA

UNIVERSITAS SRIWIJAYA2008

1

DAFTAR ISI

Daftar Isi .........................................................................................................21. Pendahuluan……………………………………………………………................3

1.1 Latar Belakang Judul……………………………………………….31.2 Tujuan Penelitian…………………………………………………….41.3 Metode Penelitian..…………………………………………………..4

2. Landasan Teori ………………………………………………………………........5

3. Pembahasan……………………………………………………………………......9

3.1. Standard 802.11

3.1.1. Open System Authentication……………………………………….9

3.1.2. Shared Key Authentication (WEP) ……………………………….13

3.2. WPA Pre-Shared Key (WPA PSK) ……………………………………….19

3.3. WPA2 Pre-Shared Key (WPA PSK) ……………………………………...19

3.4. WPA Enterprise / RADIUS ( 802.1X / EAP ) ……………………………23

4. Kesimpulan…………………………………………………………………….......26

Daftar Pustaka……………………………………………………………………..28

1. Pendahuluan

2

1.1 Latar BelakangTidaklah asing lagi mendengar istilah ”Wireless”, kemajuan teknologi yang

sangat pesat memungkinkan peralatan – peralatan yang menggunakan teknologi kabel

digantikan dengan teknologi yang tidak menggunakan kabel seperti media frekuensi

radio. Wireless biasa disebut banyak orang sebagai media yang menghubungkan antar

device yang satu kedevice yang lain tanpa menggunakan kabel. Televisi, radio,

handphone, remote control, controller PS3, wireless mouse, dsb hanyalah sebagian

kecil alat-alat yang menggunakan teknologi wireless. mungkin inilah yang menjadikan

istilah ”wireless” sangat populer dan cepat berkembang.

Penggunaan Teknologi wireless banyak digunakan untuk pengganti kabel - kabel LAN

atau bahkan WAN dikarenakan penggunaan wireless untuk kasus tertentu lebih efisien

dan lebih hemat.

Contohnya saja, untuk jaringan LAN, sekarang banyak sekali terdapat ”Hotspot” atau

area yang menggunakan media wireless untuk koneksi ke internet, area Hotspot ini

banyak sekali kita temukan bahkan banyak yang menyediakan akses free hotspot agar

semua orang dapat menggunakan layanan ini secara gratis seperti di Universitas, Kafe,

Mall, Kantor, Sekolah Menengah dan bahkan tempat – tempat umum lainnya seperti

tempat rekreasi yang disediakan oleh jasa pihak ISP (Penyedia Jasa Layanan Internet)

dan Pemda.

Implementasi Wireless di warnet pun sudah mulai digunakan yaitu dengan

menggunakan Accest Point dan tidak lagi menggunakan kabel UTP dan Switch yang

tentunya akan merepotkan dalam instalasinya, apalagi jika di tempat tersebut yang

menggunakan banyak komputer, mungkin akan lebih efisien penggunaannya.

Untuk jaringan WAN sendiri, wireless dapat digunakan untuk menggantikan kabel Fiber

Optik yang mahal harganya yaitu dengan menggunakan teknologi VSAT atau

penggunaan BTS – BTS yang ada.

Teknologi yang digunakan untuk masing – masing kebutuhan pun berbeda – beda

sesuai dengan jarak tempuh yang mampu ditangani oleh teknologi tersebut, contohnya

3

saja Bluetooth hanya bisa menjangkau jarak tidak sampai sampai 10m, dan jaringan

hotspot Wi-fi hanya menjangkau area 100-200 meter, apalagi jika terhalang dinding

maka coverage area yang didapat akan semakin kecil.

Seiring dengan perkembangan teknologi wireless juga, semakin banyak pula dan

beragam serangan – serangan terhadap keamanan dari wireless tersebut terlebih lagi

dijaringan hotspot. Metode – metode authentikasi dan keamanan pada jaringan hotspot

juga semakin beragam dan diperbaiki. Oleh sebab itu, penulis tertarik untuk membahas

metode – metode authentikasi pada jaringan wi-fi tersebut.

1. 2. Tujuan PenulisanDalam karya ilmiah ini, adapun tujuan penulisan nya adalah untuk mengetahui

metode – metode authentikasi yang baik untuk diterapkan dalam membangun

jaringan hospot agar terhindar dari serangan hacker atau masuknya intruder illegal

ke dalam jaringan wireless.

1. 3. Metode Penulisan Metode Penelitian yang digunakan dalam penulisan jurnal ini adalah metode

literatur dan melakukan percobaan. Penulis mendapatkan bahan dari berbagai

sumber literatur baik yang tertulis dari buku maupun dari internet yang berkaitan

dengan metode authentikasi pada keamanan jaringan hotspot wi-fi.

2. LANDASAN TEORI

4

Wireless, Wi-fi , dan Hotspot Wireless menggunakan gelombang radio electromagnetic untuk berkomunikasi dengan

lainnya. Sebagai media transmisi menggantikan media kabel. Semakin jauh jangkaun

dari wireless maka sinyal dan kecepatan yang akan didapatkan diujung akan semakin

rendah. Wireless Fidelity adalah standar yang dibuat oleh konsorsium perusahaan

produsen peranti W-LAN yaitu Wireless Ethernet Communications Alliance untuk

mempromosikan kompatibilitas perangkat 802.11.

HotSpot adalah definisi untuk daerah yang dilayani oleh satu Access Point Wireless

LAN standar 802.11a/b/g, dimana pengguna (user) dapat masuk ke dalam Access Point

secara bebas dan mobile menggunakan perangkat sejenis notebook, PDA atau

lainnya (Deris Stiawan, Wireless Fundamental, Instalation & Implemetations, 2008).

Modus Infrastruktur Modus infrastruktur atau yang disebut Basic Service Set (BSS) adalah modus

jaringan yang digunakan untuk menghubungkan wireless client dengan jaringan kabel

yang telah ada. (S’to, 2007 .Wireless Kung fu Networking & Hacking, hal 35). Adapun

syarat untuk membangun jaringan ”infrastruktur” ini adalah dengan sebuah Accest point

dan wireless client adapter.

Sebuah Accesst point diibaratkan seperti hub/switch nya wireless, jadi semua komputer

client yang akan berkomunikasi ke komputer lainnya akan melalui access point ini.

Sebuah Access point dapat dihubungkan ke dalam jaringan kabel yang telah ada karena

umumnya AP menyediakan port UTP untuk dihubungkan ke jaringan ethernet. Komputer

– komputer yang terhubung ke dalam jaringan ”BSS” ini harus menggunakan SSID

(Service Set Identifier) yang sama. SSID yaitu nama sebagai pengenal jaringan hotspot.

Jadi dapat dikatakan, jaringan Hotspot Wi-fi merupakan Jaringan infrastruktur.

Sedangkan ESS (Extended service Set) adalah kumpulan jaringan – jaringan BSS

dalam suatu area jaringan tertentu jika terdapat lebih dari satu BSS.

5

Menurut Standar IEEE 802.11, (Sumber: William Stallings, Chapter 14)berdasarkan mobilitas terdapat 3 tipe stasiun :

1. Tanpa transisi, tidak bergerak atau sedikit bergerak di dalam daerah cakupan

BSS

2. Transisi BSS, pergerakan stasiun dari 1 BSSke BSS lain dalam ESS yang sama

3. Transisi ESS, pergerakan stasiun dari BSS dalam sebuah ESS ke BSS dalam

ESS lain

Selain modus Infrastruktur ini, ada juga Modus Ad-Hoc, yaitu bentuk jaringan yang

paling sederhana, menghubungkan beberapa komputer ke dalam sebuah jaringan

secara peer-to-peer tanpa menggunakan Access point. Modus ini biasa disebut juga

IBBS (independent Basic Service Set). Akan tetapi, modus jaringan ad-hoc cara

kerjanya lebih rumit dan mempunyai banyak keterbatasa dibandingkan dengan

penggunaan access point.

Mengapa Metode Authentikasi diperlukan pada jaringan Hotspot

6

Seiring dengan perkembangan teknologi wireless yang semakin pesat, khususnya

jaringan hotspot, semakin dibutuhkannya pula jaringan hotspot ini sebagai media untuk

koneksi internet sehingga sangat mendukung perangkat yang mobile seperti HP, laptop,

dsb.

maka dari itu, diperlukan pula suatu metode authentikasi keamanan di jaringan hotspot

tersebut agar tidak semua orang bisa bebas masuk ke dalam jaringan hotspot tersebut.

Metode authentikasi merupakan suatu cara untuk mendukung keamanan di suatu

jaringan,

hal ini dilakukan untuk mencegah ancaman yang datang dari seseorang yang

mempunyai keinginanmemperoleh akses ilegal ke dalam suatu jaringan hotspot. Oleh

karena itu, harus

ditentukan siapa saja yang diperbolehkan mempunyai akses legal ke dalam sistem,

Ada beberapa tujuan yang ingin dicapai oleh penyusup, disini saya akan menjelaskan

sedikit tentang tujuan dari penyusup masuk ke dalam jaringan. Ini sangat berguna dalam

merencanakan sistem keamanan jaringan hotspot tersebut.

Beberapa tujuan para penyusup tersebut antara lain :

• Pada dasarnya hanya ingin tahu sistem dan data yang ada pada suatu jaringan

komputer yang dijadikan sasaran. Penyusup yang bertujuan seperti ini sering

disebut dengan The Curius.

• Membuat sistem jaringan menjadi down, Penyusup yang mempunyai tujuan

seperti ini sering disebut sebagai The Malicious.

• Berusaha untuk menggunakan sumber daya di dalam sistem jaringan tersebutr.

Penyusup seperti ini sering disebut sebagai The High-Profile Intruder.

• Ingin tahu data apa saja yang ada di dalam jaringan tersebut untuk selanjutnya

dimanfaatkan untuk mendapatkan uang. Penyusup seperti ini sering disebut

sebagai The Competition.

Standar 802.11

7

Standar 802.11 merupakan standarisasi awal untuk keamanan jaringan wireless.

Metode pengamanan yang digunakan yaitu WEP (Wired Equivalent Privacy).

Standarisasi 802.11 ini menentukan bahwa untuk bisa bergabung ke dalam jaringan

hotspot, sebelum client bisa mengirim dan menerima data melalui Access Point, harus

melalui 2 pintu yang harus dilalui yaitu Authentication dan Association.

(S’to, 2007. Wireless Kung fu Networking & Hacking , hal 88)

Standarisasi 802.11 ini menggunakan 2 jenis Authentication yaitu

1. Open System Authentication

2. Shared Key Authentication

Metode – metode authentikasi tersebut akan di jelaskan di bab selanjutnya.

Standar 802.1X / EAP

Spesifikasi yang dibuat oleh IEEE 802.1X untuk keamanan terpusat pada jaringan

hotspot Wi-fi. Tujuan standar 8021X ini adalah untuk menghasilkan kontrol akses,

autentikasi, dan manajemen kunci untuk wireless LANs.

Spesifikasi ini secara umum sebenarnya ditunjukan untuk jaringan kabel yang

menentukan bahwa setiap kabel yang dihubungkan ke dalam switch harus melalui

proses auntetikasi terlebih dahulu dan tidak boleh langsung memperbolehkan terhubung

kedalam jaringan.

Standar 802.1x IEEE juga mendukung beberapa metode autentikasi, seperti smart

cards, Protected EAP (PEAP) , dan yang lebih baik lagi adalah biometrics. Jadi

password hanya bisa digunakan oleh satu pengguna pada satu waktu

(Varamita, 2008. Remote Authentication Dial-In User Service, http://ilkom.unsri.ac.id)

3. PEMBAHASAN

8

Jaringan hotspot wi-fi yang menggunakan media udara menyebabkan banyak

kelemahan di jaringan wireless hotspot jika dibandingkan penggunaan jaringan kabel

contohnya keamanan data yang dilewatkan diudara maupun masalah interferensi.

Masalah keamanan data ini timbul karena media udara adalah media publik dimana

siapapun orang bisa masuk ke dalamnya secara bebas.

Karena jaringan wireless merupakan jaringan yang memiliki topologi terbuka,

maka harus lebih diperhatikan masalah keamanannya. Secara minimal, sekuritas dalam

WLAN menggunakan sistem SSID (Service Set Identifier), sedangkan untuk lebih aman,

digunakan metode enkripsi agar lalu lintas data tidak dapat dibaca oleh pihak luar. Jenis

authentikasi ada bermacam-macam, yaitu Open System, Shared Key, WPA-PKS,

WPA2 – PSK, dan 802.1X / EAP.

Keamanan pada jaringan wireless hotspot ini dimulai dengan standar yang

dikeluarkan ieee yaitu standar 802.11 lalu semakin diperbaiki kelemahan nya dengan

mengeluarkan standar – standar berikutnya.

Standar – standar tersebut memilki metode - metode authentikasi yang berbeda,

seiring dengan berkembangnya teknologi wireless.

3.1 Standar 802.11

3.1.1 Open System Authentication

Pada open system authentication ini, bisa dikatakan tidak ada ”authentication”

yang terjadi karena client bisa langsung terkoneksi dengan AP (Access point).

Setelah client melalui proses open system authentication dan Association, client

sudah diperbolehkan mengirim data melalui AP namun data yang dikirim tidak akan

dilanjutkan oleh AP kedalam jaringannya.

Bila keamanan WEP diaktifkan, maka data-data yang dikirim oleh Client haruslah

dienkripsi dengan WEP Key. Bila ternyata setting WEP Key di client berbeda dengan

setting WEP Key di AP (Access Point) maka AP tidak akan menggenal data yang

dikirim oleh client yang mengakibatkan data tersebut akan di buang (hilang).

9

Jadi walaupun client diijinkan untuk mengirim data, namun data tersebut tetap tidak

akan bisa melalui jaringan AP bila WEP Key antara Client dan AP ternyata tidak

sama.

Gambar : Open System Authentication

Setting Open System Authentication

Secara default, authentikasi pada Access Point tidak diaktifkan (disable). Ini

menjadikan siapa saja yang memiliki koneksi wi-fi dapat mengakses jaringan AP

tersebut. Ini bisa dilihatkan pada gambar di bawah ini :

Tampak pada gambar diatas , jaringan “linksys” tersebut “unsecured”, artinya bahwa

tidak ada metode authentikasi ataupun enkripsi padanya, sehingga setiap user yang

mengetahui SSID-nya dapat terkoneksi ke jaringan tersebut.

10

Setting Open System Authentication Pada windows XP

Langkah Setting Pada Windows XP :

1. Buka “Network Connections” dari “Control Panel”, maka akan terdapat beberapa

network adapter yang telah ter-install, termasuk Wireless Adapter. Jika tidak terdapat

Wireless Network Connection, adapter anda harus dihidupkan terlebih dahulu.

2. Klik kanan pada Wireless Network Connection, pilih “Properties”, maka muncul

window

property dari wireless adapter yang bersangkutan,

3. lalu Pilih tab “Wireless Networks”

Gambar : Window Wireless Properties

11

4. Klik “Add” untuk menambahkan SSID yang dimaksud, lalu :

1. Isi Network name (SSID), yaitu nama dari SSID Hotspot

2. Pilih pada kolom Network Authentication dengan “Open” Pada kolom Data

Encription, pilih “WEP”

3. jika pilihan “The key is provided to me automaticly” di check, maka otomatis

kolom Network Key akan di disable.

4. Sebaliknya jika ingin mengisi kolom Network Key, maka pilihan “The key is

provided to me automaticallly” jangan dicheck.

Network Key tersebut harus diisi jika WEP key di Access Point diaktifkan.

pada tab “Connection”

Opsi tersebut diaktifkan agar ssid “linksys” dapat secara otomatis terkoneksi.

12

3.1.2 Shared Key Authentication (WEP)

Lain halnya open system authentication, Shared Key Authentication mengharuskan client untuk mengetahui lebih dahulu kode rahasia (passphare key)

sebelum mengijinkan terkoneksi dengan AP. Jadi apabila client tidak mengetahui

”Key” tersebut maka client tidak akan bisa terkoneksi dengan Access Point.

Pada Shared Key Authentication, digunakan juga metode keamanan WEP. Pada

proses Authenticationnya, Shared Key akan ”meminjamkan” WEP Key yang

digunakan oleh level keamanan WEP, client juga harus mengaktifkan WEP untuk

menggunakan Shared Key Authentication.

WEP menggunakan algoritma enkripsi RC4 yang juga digunakan oleh protokol https.

Algoritma ini terkenal sederhana dan mudah diimplementasikan karena tidak

membutuhkan perhitungan yang berat sehingga tidak membutuhkan hardware yang

terlalu canggih.

Pengecekan WEP Key pada proses shared key authentication dilakukan dengan

metode Challenge and response sehingga tidak ada proses transfer password WEP

Key.

Metode yang dinamakan Challenge anda Response ini menggantikan pengiriman

password dengan pertanyaan yang harus dijawab berdasarkan password yang

diketahui.

Prosesnya sebagai berikut:

1. Client meminta ijin kepada server untuk melakukan koneksi.

2. Server akan mengirim sebuah string yang dibuat secara acak dan

mengirimkanya kepada client.

3. Client akan melakukan enkripsi antara string/ nilai yang diberikan oleh server

dengan password yang diketahuinya. Hasil enkripsi ini kemudian dikirimkan

kembali ke server.

4. Server akan melakukan proses dekripsi dan membandingkan hasilnya. Bila hasil

dekripsi dari client menghasilkan string/nilai yang sama dengan string/nilai yang

dikirimkan oleh server, berarti client mengetahui password yang benar.

13

Gambar : Authentication Shared Key (Metode Challenge and Response)

Setting Authentication pada Access Point

Pada Access Point, cara setting Authentication juga hampir sama dengan sistem

operasi windows xp, cuma penamaan istilah nya saja yang berbeda.

Pada AP merek Linksys, untuk memilih tipe authentikasinya terdapat 2 pilihan yaitu

Auto dan Shared Key. Pilihan ini terdapat pada bagian ”Advanced Wireless setting”.

Untuk pilihan Auto, berarti setingan di AP menyesuaikan dengan setingan di komputer

client jadi jika client menggunakan Open System Authentication maka otomatis AP juga

memakai Open System Authentication.

Sedangkan untuk pilihan Shared, berarti Access Point menggunakan “Shared Key

Authentication” dan dikomputer client juga harus memakai setting ini.

Secara Default, Access Point Linksys menggunakan pilihan Auto, pada bebeapa AP

merek lain, pilihan menu “type authentication” ini tidak tersedia karena AP akan secara

otomatis mendeteksi setting dari client.

14

Setting WEP Keys

Bila memilih Authentication Type dengan shared, artinya proses Authentication akan meminjam WEP Keys. karena itu, metode WEP harus diaktifkan.

Pada ”Security-Mode WEP”, Ada dua level dari enkripsi WEP, 64-bit dan 128-bit.

Semakin tinggi bit enkripsi, maka semakin aman jaringannya, namun kecepatan menjadi

menurun. Untuk menggunakan WEP, pilih bit enkripsi yang diinginkan, dan masukkan

passphrase atau key WEP dalam bentuk heksadesimal.

Secara umum, mode security yang sering digunakan adalah WEP. WEP

Bisa menggunakan urutan nilai heksadesimal yang berasal dari enkripsi / generate

sebuah passphrase,

Pada gambar berikut, akan dijelaskan Setting WEP Key pada AP Linksys

Pada gambar diatas, pada kolom isian ”Security Mode” digunakan modus security WEP, Pilihan ”Default Tranmit Key” sama dengan ”Key Index” pada Wireless network Properties Windows XP.

Pada gambar diatas, terdapat 2 jenis enkripsi bit-nya yaitu 64 bit atau 128 bit,

15

Tombol Generate akan menghasilkan 4 buah WEP key dengan panjang 10 digit heksa (64 bit) atau 26 digit heksa (128 bit) berdasarkan Passphrase (password) ”wawawa” yang dimasukkan.

biasanya metode yang dipakai oleh vendor untuk mengubah kata dalam kolom passphrase ini menggunakan Crytographic hash MD5 atau teknik Neesus Dataco.

Apabila WEP Keys hasil generate dari passphrase membingungkan dan sulit untuk diingat, maka masukkan saja ”WEP Key” secara langsung ke dalam kotak isian WEP Key (Key 1,Key 2, Key 3 atau Key 4.) dan tidak perlu lagi memasukkan kata ke dalam kolom passphrase. Jika dipilih Default Transmit Key 1, maka hanya perlu mengisi kolom Key 1, jika Default Transmit Key 2, maka kolom yang diisi yaitu Key 2,dst.

Berdasarkan ”Default transmit Key” yang dipilih yaitu 1, maka Network key yang digunakan adalah Key 1, Pada setingan windows, juga harus dipilih ”Key Index (Advanced) 1” dan kolom ”Network Key” diisi dengan Key 1 dari Passphrase ”wawawa”.

Gambar : Setting WEP pada user .“Network Authentication - Shared”, “Data Encryption - WEP”, dan “Network Key” diisi dengan

Network Key yang bersangkutan sesuai dengan Key yang dipilih (Key 1 - 4), dalam hal ini, dipilih Key 1.

16

Setelah di setting, maka di komputer client akan tampak seperti gambar di bawah ini :

Gambar : Tampilan jaringan menggunakan security WEP dari sisi user

Catatan :Dengan menggunakan Wireless Zero Configuration, Setting Authentikasi pada AP akan

otomatis terekam pada “preferred network” sehingga konfigurasi setting authentikasi

pada windows xp tidak perlu dilakukan secara manual lagi, hanya perlu memasukkan

Network Key nya. Seperti gambar berikut :

Maka otomatis, Setting akan tersimpan pada windows.

.:. Setting Authentikasi pada windows XP tersebut berguna untuk melakukan koneksi ke Access Point apabila SSID nya tersembunyi (Hidden SSID).

17

Mana yang lebih baik ? Open atau Shared Authentication ?

Berdasarkan cara kerja dari Shared Key Authentication, level keamanan ini terlihat

lebih baik baik dan jauh lebih aman daripada level keamanan yang di tawarkan oleh

Open System Authentication.

Tetapi permasalahan utama yang terjadi adalah Shared Key Authentication meminjam

WEP Key yang merupakan “rahasia” yang harus dijaga.

Metode Challenge and Response mengirim sebuah string acak kepada computer client

yang dengan mudah bisa di lihat oleh hacker, demikian juga hasil enkripsi yang

dikirimkan kembali dari client ke AP.

Akibatnya adalah Plaintext dan enkripsi (ciphertext) sudah diketahui oleh hacker.

walaupun bukan WEP Key yang didapatkan namun hasil yang di dapat ini merupakan

sebuah contah dari hasil enkripsi dari sebuah string. Dengan mengumpulkan banyak

contoh semacam ini, maka dengan mudah WEP Key bisa didapatkan. Ini lah cara

bagaimana hacker bisa mengcrack WEP Key. Metode Shared Key Authentication

akhirnya bukan mengamankan wireless namun menjadi pintu masuk bagi hacker untuk

mengetahui WEP Key yang digunakan.

Oleh karena itu, pakar keamanan menyarankan lebih baik untuk menggunakan Open

System Authentication yang disertai dengan Enkripsi agar hacker tidak mendapatkan

contoh plaintext beserta ciphertext.

Kesimpulannya Level keamanan Open System Authentication lebih baik daripada

Shared Key Authentication bila di implentasikan dengan benar.

18

3. 2 WPA Pre-Shared Key (WPA Personal)

Metode Keamanan WEP memiliki banyak kelemahan sehingga badan IEEE meyadari

permasalahan tersebut dan membentuk gugus tugas 802.11i untuk menciptakan

keamanan yang lebih baik dari WEP.

Sebelum hasil kerja dari 802.11i selesai, aliansi Wi-fi membuat metode keamanan baru

yang bisa bekerja dengan hardware yang terbatas kemampuannya, maka muncullah

Wi-Fi Protected Access (WPA) pada bulan April 2003.

Standar Wi-Fi ini untuk meningkatkan fitur keamanan pada WEP. Teknologi ini di desain

untuk bekerja pada produk Wi-Fi eksisting yang telah memiliki WEP (semacam software

upgrade).

Kelebihan WPA adalah meningkatkan enkripsi data dengan teknik Temporal Key Integrity Protocol (TKIP). enkripsi yang digunakan masih sama dengan WEP yaitu

RC4, karena pada dasarnya WPA ini merupakan perbaikan dari WEP dan bukan suatu

level keamanan yang benar – benar baru, walaupun beberapa device ada yang sudah

mendukung enkripsi AES yaitu enkripsi dengan keamanan yang paling tinggi.

TKIP mengacak kata kunci menggunakan ”hashing algorithm” dan menambah Integrity

Checking Feature, untuk memastikan kunci belum pernah digunakan secara tidak sah.

3. 3 WPA2 Pre-Shared Key (WPA2 Personal)

Group 802.11i akhirnya menyelesaikan metode keamanan yang awalnya ditugaskan

dari IEEE. Level keamanan ini kemudian dinamakan sebagai WPA2.

WPA2 merupakan Level keamanan yang paling tinggi. Enkripsi utama yang digunakan

pada WPA2 ini yaitu enkripsi AES. AES mempunyai kerumitan yang lebih tinggi

daripada RC4 pada WEP sehingga para vendor tidak sekedar upgrade firmware seperti

dari WEP ke WPA. Untuk menggunakan WPA2 diperlukan hardware baru yang mampu

bekerja dengan lebih cepat dan mendukung perhitungan yang dilakukan oleh WPA2.

Sehingga tidak semua adapter mendukung level keamanan WPA2 ini.

19

Setting WPA Pre-Shared Key (WPA-PSK)

Gambar 13.6 Setting Security Mode WPA-PSK pada AP

Pada Security-Mode : WPA, Ada dua opsi enkripsi pada jenis ini, yaitu TKIP dan AES.

TKIP (Temporal Key Integrity Protocol) menggunakan metode enkripsi yang lebih aman

dan juga menggunakan MIC (Message Integrity Code) untuk melindungi jaringan dari

serangan. Sedangkan AES (Advanced Encryption System) menggunakan enkripsi 128-

bit blok data secara simetris.

Untuk menggunakan WPA Pre-Shared Key, masukkan password pada WPA

Shared Key dengan panjang karakter antara 8 sampai 63. Group Key Renewal Interval

Diisi dengan nilai default yaitu 3600 seconds.

Mode security ini sederhana untuk diakses dari sisi user, karena

penggunaannya semudah seperti login ke Windows atau account e-mail.

Contohnya seperti pada gambar dibawah.

20

Pada Wireless Network Connection di komputer client akan muncul SSID Linksys

dengan security WPA.

Gambar : Tampilan jaringan wireless yang memiliki security WPA dari sisi user

Untuk melakukan koneksi, tekan tombol connect maka akan muncul

Gambar 13.8 Window yang muncul ketika akan melakukan koneksi ke jaringan WPA-PSK

Lalu isikan Network key pada AP tadi yaitu “wawawawa”. Klik ”Connect” maka kita akan

terkoneksi ke jaringan hotspot tersebut dan secara otomatis setingan untuk AP tersebut

tersimpan di windows xp, untuk melihat setingan tersebut lihat di bagian ”Preferred

network”.

21

Untuk melakukan setingan WPA secara manual, maka lihat gambar di bawah ini :

Gambar : Setting WPA-PSK di windows XP

Contoh penggunaan mode ini, kita isi WPA Shared Key dengan password “wawawawa”

dan algoritma TKIP sesuai dengan algoritma enkripsi di AP yaitu TKIP.

Kesimpulannya Metode keamanan dan metode enkripsi harus sama antara AP dengan

komputer client.

22

3.4. WPA Enterprise / RADIUS ( 802.1X / EAP )

Metode keamanan dan algoritma enkripsi pada WPA Radius ini sama saja

dengan WPA Pre-Shared Key, tetapi authentikasi yang digunakan berbeda.

Pada WPA Enterprise ini menggunakan authentikasi 802.1X atau EAP (Extensible

Authentication Protocol ). EAP merupakan protokol layer 2 yang menggantikan PAP

dan CHAP.

Spesifikasi yang dibuat oleh IEEE 802.1X untuk keamanan terpusat pada jaringan

hotspot Wi-fi. Tujuan standar 8021x IEEE adalah untuk menghasilkan kontrol akses,

autentikasi, dan manajemen kunci untuk wireless LANs.

Spesifikasi ini secara umum sebenarnya ditunjukan untuk jaringan kabel yang

menentukan bahwa setiap kabel yang dihubungkan ke dalam switch harus melalui

proses auntetikasi terlebih dahulu dan tidak boleh langsung memperbolehkan terhubung

kedalam jaringan.

Pada spesifikasi keamanan 802.1X, ketika login ke jaringan wireless maka Server yang

akan meminta user name dan password dimana ”Network Key” yang digunakan oleh

client dan AP akan diberikan secara otomatis sehingga Key tersebut tidak perlu

dimasukkan lagi secara manual.

Setting security WPA enterprise/corporate ini membutuhkan sebuah server khusus yang

berfungsi sebagai pusat auntentikasi seperti Server RADIUS (Remote Authentication

Dial-In Service) . Dengan adanya Radius server ini, auntentikasi akan dilakukan per-

client sehingga tidak perlu lagi memasukkan passphrase atau network key key yang

sama untuk setiap client. “Network key” di sini diperoleh dan diproses oleh server

Radius tersebut.

Fungsi Radius server adalah menyimpan user name dan password secara terpusat

yang akan melakukan autentikasi client yang hendak login kedalam jaringan.

Sehingga pada proses authentikasi client menggunakan username dan password.

Jadi sebelum terhubung ke wireless LAN atau internet, pengguna harus melakukan

autentikasi telebih dahulu ke server tersebut.

proses Authentikasi 802.1X / EAP ini relatif lebih aman dan tidak tersedia di WEP.

23

Setting Security-Mode : WPA Radius

Gambar 13.9 Setting WPA RADIUS pada AP

WPA RADIUS menggunakan server RADIUS eksternal untuk melakukan

authentikasi. Untuk menggunakan mode ini, masukkan alamat IP dari server RADIUS,

beserta port nya (default adalah 1812), juga kata kunci dari server yang bersangkutan.

Metode Algoritma yang digunakan bisa TKIP atau AES, akan tetapi lebih baik

menggunakan metode enkripsi AES yang lebih tinggi dari TKIP.

Pada gambar diatas, terdapat pilihan Radius Server Address yaitu untuk menentukan

lokasi dari radius server yang digunakan.

Tidak ada kolom memasukkan passphrase atau Network key disini karena ”Network

Key” yang digunakan oleh client dan AP akan diberikan secara otomatis, yang ada

hanyalah Radius Shared Key yang merupakan permintaan ijin untuk mengakses Radius

Server.

24

Pada Windows XP menamakan level keamanan korporasi ini dengan WPA atau WPA2

(tanpa PSK) dan disebut juga level keamanan Enterprise.

Pada ”Wireless Network Properties” ketika memilih WPA ataupun WPA2 ,

kotak ”Network Key” akan di-disable sehingga tidak perlu lagi memasukkan Network

Key kare Network Key akan otomatis diberika oleh Server adius.

dan Pada tabulasi Authentication diharuskan menggunakan level keamanan 802.1X.

Gambar : Setting WPA-Enterprise (WPA Radius) di windows XP

25

4. KESIMPULAN

1. Open System Authentication lebih baik daripada Shared Key Authentication bila di implentasikan dengan benar. Karena Shared Key Authentication

meminjam WEP Key pada saat Client meminta izin untuk melakukan koneksi.

Pada saat AP mengirim sebuah string acak kepada computer client dapat

dengan mudah di lihat oleh hacker, demikian juga hasil enkripsi yang dikirimkan

kembali dari client ke AP sehingga Hacker bisa mengcrack WEP Key.

Solusinya lebih baik untuk menggunakan Open System Authentication yang

disertai dengan Enkripsi agar hacker tidak mendapatkan contoh plaintext beserta

ciphertext (hasil enkripsi dari WEP Key).

2. untuk melakukan koneksi ke Jaringan Hotspot apabila SSID nya tersembunyi

(Hidden SSID). maka bisa mensetting Authentikasi nya pada windows XP , bila

Setingan tersebut sesuai dengan setingan di AP, maka client akan otomatis

terkoneksi.

3. Banyaknya wireless LAN yang aktif dengan konfigurasi default akan memudahkan para hacker dapat memanfaatkan jaringan tersebut secara ilegal. Konfigurasi default dari tiap vendor perangkat wireless sebaiknya dirubah settingnya sehingga keamanan akses terhadap wifi tersebut lebih baik. Keamanan jaringan Wireless dapat ditingkatkan dengan cara tidak hanya menggunakan salah satu cara mensetting yang sudah dibahas diatas, tetapi dapat menggunakan kombinasi beberapa teknik sehingga keamanan lebih terjamin.

4. Standar Authentikasi pada WPA terdapat 2 yakni WPA Personal (WPA-PSK), dan WPA Enterprise / WPA RADIUS (802.1X). Untuk solusi kemanan wireless yang lebih aman dapat menggunakan WPA2 Radius dengan Metode Enkripsi yang paling tinggi yaitu AES.

26

5. WEP, WPA, dan WPA2 bukanlah algoritma enkripsi.

berikut rangkuman Standarisasi, Authentikasi, metode – metode yang digunakan

serta Enkripsi yang digunakan nya untuk lebih memahaminya.

Standard Authentication Method Encryption Method Cipher

802.11 Standard

Open System or Shared Key

WEP RC4

WPA Personal WPA Passphrase(WPA PSK or WPA Pre-Shared Key)

TKIP RC4

WPA Enterprise 802.1X / EAP TKIP RC4

WPA2 Personal

802.11i

WPA2 Passphrase(WPA PSK or WPA Pre-Shared Key)

CCMP (default)

TKIP (optional)

AES (default)

RC4 (optional)

WPA2 Enterprise

802.11i

802.1X / EAP CCMP (default)

TKIP (optional)

AES (default)

RC4 (optional)

27

Daftar Pustaka

S’to. Wireless Kung fu : Networking & Hacking, Jasakom, 2007

Wireless Standard, http://standards.ieee.org/ , 2008

Dr.Ir. Wirawan DEA, Mata Kuliah Jaringan Nirkabel Pita Lebar, http://oc.its.ac.id, 2008

Josua M Sinambela, Makalah Seminar Wireless dan Keamanan Wireless, 2007

Deris Stiawan, Wireless Fundamental, Instalation & Implemetations, 2008

http://www.ilkom.unsri.ac.id/deris

Varamita, 2008. Remote Authentication Dial-In User Service, http://ilkom.unsri.ac.id

Webmaster’s Guide to the Wireless internet , http://www.syngress.com

28