Laporan Akhir Diagnosa Lan
-
Upload
faris-arifiansyah -
Category
Documents
-
view
505 -
download
1
Transcript of Laporan Akhir Diagnosa Lan
LAPORAN AKHIR DIAGNOSA LAN
Disusun Oleh
Faris Arifiansyah
XI TKJ B
SMKN 1 CIMAHI
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur saya panjatkan kepada Allah S.W.T atas berkah dan
rahmatNya saya dapat menyelesaikan makalah ini. Makalah ini saya buat untuk
memenuhi tugas mata pelajaran Diagnosa LAN. Tidak lupa saya mengucapkan
terimakasih kepada guru mata pelajaran Diagnosa LAN yang telah memberikan
kesempatan kepada saya untuk menyelesaikan makalah ini.
Adapun isi dari makalah ini terdiri dari 9 eksperimen. Mulai dari enkapsulasi
hingga routing ditambah observasi. Saya berharap makalah ini dapat menambah
wawasan kepada para pembaca khususnya para pelajar dan semoga bermanfaat bagi
kita semua.
Saya mohon maaf apabila terdapat kesalahan dalam proses penulisan atupun
kekurangan – kekurangan lainnya karena pada dasarnya makalah ini jauh dari
kesempurnaan. Untuk itu saya sangat mengharapkan kritik dan saran guna
menunjang kami kedepannya . Terimakasih…
Penyusun
Program Studi : TKJ
Enkapsulasi & Half Duplex
Nama : Faris Arifiansyah
Exp : Diagnosa LAN Kelas : XI TKJ-B
No Exp : 1 Instruktur : - Rudi Haryadi
- Adi Setiadi
I. Tujuan :
Siswa dapat mengerti tentang enkapsulasi dan Half Duplex
Siswa dapat membuktikan proses enkapsulasi dan komunikasi Half Duplex pada aplikasi
throughput
Siswa dapat memahami enkapsulasi dan half duplex
II. Pendahuluan :
Enkapsulasi secara umum merupakan sebuah proses yang membuat satu jenis paket data
jaringan menjadi jenis data lainnya. Enkapsulasi terjadi ketika sebuah protokol yang berada pada
lapisan yang lebih rendah menerima data dari protokol yang berada pada lapisan yang lebih tinggi
dan meletakkan data ke format data yang dipahami oleh protokol tersebut.
Half-duplex merupakan sebuah mode komunikasi di mana data dapat ditransmisikan atau
diterima secara dua arah tapi tidak dapat secara bersama-sama. Sehingga dalam proses transfer
data, pengirim dan penerima bergantian.
III. Alat & Bahan :
PC / Laptop
OS Windows atau Linux
Aplikasi throughput (Wireshark)
Jaringan
IV. Langkah dan Hasil Kerja :
Buka wireshark
Buka capture option interface dan klik start.
Buka browser dan masukkan salah satu situs (http://www.netfaris.co.cc)
Jika sudah di capture, klik stop capture untuk menghentikan proses pengcapture-an
Pada kolom filter, isi dengan “http” (agar yang terlihat hanya protocol http)
Analisa proses enkapsulasinya dan Half Duplex
V. Analisa Hasil Kerja:
Pada saat membuka situs http://www.netfaris.co.cc dari awal hingga done (selesai), terdapat
171 frame. Frame tersebut terdiri dari berbagai protocol .
Proses Enkapsulasi sebagai berikut :
Data di layer application:
Gambar 1
Pada gambar 1 tertulis :
GET / HTTP/1.1\r\n
Host : www.netfaris.co.cc\r\n
Connection: keep-alive\r\n
User-Agent: Mozilla/5.0 (Windows; U; Windows NT 5.1; en-Us) Applewebkit /533.4 (KHTML, like
Gecko) Chrome/5.0.375.125 Safari
Accept: application/xml,application/xhtml+xml,text/html;q=0.9, text/plain;q0.8 image/png,
*/*;q=0.5\r\n
Accept-Encoding: gzip, deflate, sdch\r\n
Accept-Charset: ISO-8859-1,utf-8;q=0.7,”q=0.3\r\n
Dan seterusnya..
Informasi tersebut menunjukkan data yang belum diberi header.
Layer Transport :
Gambar 2
Pada gambar 2 tertulis :
Source port: livelan (1555)
Destination Port: http (80)
[Stream index: 3]
Sequence number: 1 (relative sequence number)
[Next sequence number: 930 (relative sequence number)]
Acknowledgment number: 1 (relative ack number)
Header length: 20 bytes
> Flags: 0x18 (PSH, ACK)
Window size: 32767
> Checksum: 0x4bf2 [validation disabled]
> [SEQ/ACK analysis]
Pada lapisan transport ini, data dipecah ke dalam paket-paket data yang selanjutnya akan diberi
header serta diberikan nomor urut ke paket – paket tersebut sehingga dapat disusun kembali pada
sisi tujuan setelah diterima.
Layer Network:
Gambar 3
Pada gambar 3 tertulis
Version: 4
Header length: 20 bytes
> Differentiated Services Field: 0x00
Total Length: 969
Identification: 0x680d (26637)
>Flags: 0x02 (Don’t Fragment)
Fragment offset: 0
Time to live: 128
Protocol TCP (0x06)
>Header Checksum: 0xf755 [correct]
Source: 192.168.1.100
Destination: 64.120.149.71
Pada lapisan ini, paket-paket data diberikan header berupa IP Address. Source: 192.168.1.100
Dan Destination: 64.120.149.71.
Layer Data-Link:
Gambar 4
Pada gambar 4 tertulis
>Destination: Tp-LinkT_fd:54:15 (94:0c:6d:fd:54:14)
>Source: Tp-LinT_fd:54:15 (94:0c:6d:fd:54:15)
Type: IP (0x0800)
Pada lapisan ini, paket – paket data diberikan header berupa MAC Address dan diubah menjadi
format yang disebut frame. Destination: Tp-LinkT_fd:54:15 (94:0c:6d:fd:54:14) Source: Tp-
LinT_fd:54:15 (94:0c:6d:fd:54:15).
Layer Physical
Gambar 5
Pada gambar 5 tertulis
Arrival Time: Aug 12, 2010 08:55:12.997971000
[Time delta from previous captured frme: 0.001021000 seconds]
[Time delta from previous displayed frame: 1.556745000]
[Time since reference or first frame: 2.497019000 seconds]
Frame number: 23
Frame Length: 983 bytes
Capture Length: 983 bytes
[Frame is marked: false]
[Protocols in frame: eth:ip:tcp:http]
[Coloring Rule Name: HTTP]
[Coloring Rule String: http || tcp.port == 80]
Pada lapisan terakhir ini, frame – frame tadi diubah menjadi bentuk bit..
Pembuktian Half Duplex:
Gambar 6
Lebih jelas:
Gambar 7
Dengan melihat gambar 6 & 7, maka jelas bahwa komunikasi jaringan menggunakan system half
duplex, yaitu secara bergantian tidak bersamaan.
VI. Kesimpulan:
Praktek ini membuktikan komunikasi yang terjadi pada jaringan yaitu half duplex.
Dengan aplikasi wireshark, dapat dijelaskan proses enkapsulasi.
Program Studi : TKJ
Handshaking
Nama : Faris Arifiansyah
Exp : Diagnosa LAN Kelas : XI TKJ-B
No Exp : 2 Instruktur : - Rudi Haryadi
- Adi Setiadi
I. Tujuan :
Siswa dapat mengerti tentang proses Handshaking.
Siswa dapat membuktikan proses handshaking pada jaringan computer dengan
menggunakan aplikasi through put.
Siswa dapat memahami handshaking.
II. Pendahuluan : Handshaking adalah proses negosiasi otomatis yang secara dinamis menentukan parameter dalam pembentukan kanal komunikasi antara dua entitas normal sebelum komunikasi melalui kanal dimulai. Ia mengikuti pembentukan fisik saluran precedes normal dan mentransfer informasi. Contohnya : ketika sebuah komputer berkomunikasi dengan perangkat lain seperti modem atau printer yang perlu melakukan handshake untuk membuat sambungan.
III. Alat & Bahan :
PC / Laptop
OS Windows atau Linux
Aplikasi throughput (Wireshark)
Jaringan
IV. Langkah dan Hasil Kerja :
Buka aplikasi through put / analisa jaringan (wireshark)
Buka capture option interface dan klik start
Buka Browser dan Ketik alamat yang akan dijadikan bahan penelitian
(http://www.wordpress.org)
Jika sudah di capture, klik stop capture untuk menghentikan proses pengcapture-an
Analisa proses Handshaking yang terjadi
V. Analisa Hasil Kerja:
Proses Handshaking pada Sub Aplikasi :
No Frame
IP Address PC (PC Faris) Info dan Arah Laju Data Protocol IP Address Server (Wordpress.org)
….. ………… ………… ………………..
33 192.168.1.100 SYN TCP 72.21.91.19
34 192.168.1.100 SYN TCP 72.21.91.19
….. …………….. ……….. ………. ……………..
37 192.168.1.100 SYN, ACK TCP 72.21.91.19
38 192.168.1.100 ACK TCP 72.21.91.19
39 192.168.1.100 GET HTTP/1.1 HTTP 72.21.91.19
40 192.168.1.100 SYN, ACK TCP 72.21.91.19
41 192.168.1.100 ACK TCP 72.21.91.19
42 192.168.1.100 GET HTTP/1.1 HTTP 72.21.91.19
….. ………………….. ……………….. ………… ……………….
49 192.168.1.100 ACK TCP 72.21.91.19
50 192.168.1.100 Reassembled PDU TCP 72.21.91.19
51 192.168.1.100 ACK TCP 72.21.91.19
52 192.168.1.100 HTTP/1.1 200 OK (text/css) HTTP 72.21.91.19
Gambar 1
Pada Gambar 1, adalah proses handshaking pada sub aplikasi. Maksud sub aplikasi adalah hanya
satu bagian saja. Lihat pada frame nomor 52 dengan info : HTTP/1.1 200 OK (text/css), itu
menandakan baru text/css saja yang diterima dari server.
Proses Handshaking pada satu Aplikasi :
No Frame
IP Address PC (PC Faris) Info dan Arah Laju Data Protocol IP Address Server (Wordpress.org)
….. ………… ………… ………………..
33 192.168.1.100 SYN TCP 72.21.91.19
34 192.168.1.100 SYN TCP 72.21.91.19
….. …………….. ……….. ………. ……………..
37 192.168.1.100 SYN, ACK TCP 72.21.91.19
38 192.168.1.100 ACK TCP 72.21.91.19
39 192.168.1.100 GET HTTP/1.1 HTTP 72.21.91.19
40 192.168.1.100 SYN, ACK TCP 72.21.91.19
41 192.168.1.100 ACK TCP 72.21.91.19
42 192.168.1.100 GET HTTP/1.1 HTTP 72.21.91.19
….. ………………….. ……………….. ………… ……………….
49 192.168.1.100 ACK TCP 72.21.91.19
50 192.168.1.100 Reassembled PDU TCP 72.21.91.19
51 192.168.1.100 ACK TCP 72.21.91.19
52 192.168.1.100 HTTP/1.1 200 OK (text/css) HTTP 72.21.91.19
Gambar 2
Gambar 3
No Frame
IP Address PC (PC Faris) Info dan Arah Laju Data Protocol IP Address Server (Wordpress.org)
….. ………… ……………… ……… ………………..
54 192.168.1.100 ACK TCP 72.21.91.19
55 192.168.1.100 ACK TCP 72.21.91.19
….. …………….. ……………. ………… ……………..
79 192.168.1.100 Reassembled PDU TCP 72.21.91.19
80 192.168.1.100 ACK TCP 72.21.91.19
81 192.168.1.100 Reassembled PDU TCP 72.21.91.19
82 192.168.1.100 ACK TCP 72.21.91.19
….. ………….. ………………… …….. …………………
88 192.168.1.100 HTTP/1.1 200 OK (text/css) HTTP 72.21.91.19
89 192.168.1.100 ACK TCP 72.21.91.19
…. ………… ……………… ……. …………………
98 192.168.1.100 GET HTTP/1.1 HTTP 72.21.91.19
…. ………………. ……………. ……… ………………..
100 192.168.1.100 GET HTTP/1.1 HTTP 72.21.91.19
101 192.168.1.100 SYN TCP 72.21.91.19
102 192.168.1.100 SYN TCP 72.21.91.19
103 192.168.1.100 SYN TCP 72.21.91.19
104 192.168.1.100 SYN TCP 72.21.91.19
…… …………………… ……………… ……. …………………..
126 192.168.1.100 Reassembled PDU TCP 72.21.91.19
127 192.168.1.100 Reassembled PDU TCP 72.21.91.19
128 192.168.1.100 ACK TCP 72.21.91.19
……. …………………… ............. …….. ………………
132 192.168.1.100 HTTP/1.1 200 OK (PNG) HTTP 72.21.91.19
Gambar 4
Gambar 5
Gambar 6
Gambar 7
Gambar 8
Dari gambar 2 hingga gambar 8 menunjukkan proses handshaking sepenuhnya. Yang berisi titik –
titik adalah tidak ada proses negosiasi antara PC Faris dengan Server yaitu Wordpress.org. Info ACK
adalah meminta. Sedangkan HTTP/1.1 200 OK menandakan bahwa proses handshaking telah selesai.
Contoh HTTP/1.1 200 OK (PNG), itu berarti telah selesai proses handshaking yang berupa PNG
(Gambar).
VI. Kesimpulan:
Praktek ini menunjukkan bahwa dalam membuka satu halaman web saja, terjadi proses
negosiasi yang panjang.
Mulainya terjadi handshaking biasanya ditandai dengan SYN dan ACK.
Program Studi : TKJ
Flow Control
Nama : Faris Arifiansyah
Exp : Diagnosa LAN Kelas : XI TKJ-B
No Exp : 3 Instruktur : - Rudi Haryadi
- Adi Setiadi
I. Tujuan :
Siswa dapat mengerti tentang proses Flow Control.
Siswa dapat membuktikan proses flow control pada jaringan computer dengan
menggunakan aplikasi through put.
Siswa dapat memahami flow control.
II. Pendahuluan : Flow-control adalah suatu teknik untuk menjamin bahwa entitas pengirim tidak akan membanjiri data kepada entitas penerima. Entitas penerima secara khusus mengalokasikan buffer dengan beberapa kali panjangnya tansfer. Ketika data diterima receiver harus mengerjakan sejumlah proses tertentu sebelum mengalirkan data ke software dengan level yang lebih tinggi. Dengan tidak adanya flow-control maka buffer pada penerima dapat terisi penuh dan melebihi kapasitas, bersamaan pada saat penerima masih memproses data sebelumnya.
Tipe Flow Control : > Network congestion > Windowing Flow control > Data Buffer
III. Alat & Bahan :
PC / Laptop
OS Windows atau Linux
Aplikasi throughput (Wireshark)
Jaringan
IV. Langkah dan Hasil Kerja :
Buka aplikasi through put / analisa jaringan (wireshark)
Buka capture option interface dan klik start
Buka Browser dan Ketik alamat yang akan dijadikan bahan penelitian
(http://www.wordpress.org)
Jika sudah di capture, klik stop capture untuk menghentikan proses pengcapture-an
Analisa proses Handshaking yang terjadi
V. Analisa Hasil Kerja:
Gambar 1
Pada gambar 1 terlihat [TCP Previous Segment Lost] menandakan ada segmen yang hilang. Hal
ini menunjukkan bahwa flow control yang terjadi adalah error detection.
Gambar 2
Pada Gambar 2 terlihat [TCP Retransmision] hal ini menunjukan frame telah dikirim ulang karena
sebelumnya terjadi kegagalan. Pada gambar 2 terlihat informasi [RTO based on delta from frame:
151] yang menunjukan bahwa pengiriman ulang ini untuk frame nomor 151 yang sebelumnya gagal
dikirim kepada si penerima.
VI. Kesimpulan:
Dengan praktek ini, kita bisa tahu jika ada segment yang hilang atau belum berhasil
dikirimkan dalam komunikasi jaringan.
Flow control berfungsi untuk mencegah terjadinya penumpukan data.
Program Studi : TKJ
Range Network
Nama : Faris Arifiansyah
Exp : Diagnosa LAN Kelas : XI TKJ-B
No Exp : 4 Instruktur : - Rudi Haryadi
- Adi Setiadi
I. Tujuan :
Siswa dapat mengerti tentang range network
Siswa dapat membuktikan Memahami range network
II. Pendahuluan : Range Network secara bahasa artinya adalah Jarak Jangkauan Jaringan. Jadi maksudnya range network adalah jarak jangkauan suatu jaringan komputer. Adapun pengertian lain yaitu Range Network adalah ruang lingkup dari sebuah network yang terdiri atas tiga komponen, yaitu Network Address, Available Address/Usable Address, dan Broadcast Address. Network Address dan Broadcast Address tidak dapat digunakan sebagai alamat pada host. Hal ini dikarenakan keduanya mewakili network secara keseluruhan dalam komunikasiya.
III. Alat & Bahan :
PC / Laptop
OS Windows atau Linux
Jaringan
IV. Langkah dan Hasil Kerja :
Buka Command Prompt
Lakukan Ping dengan IP yang satu network dan tidak satu network
Gambar 1
Gambar 2
Gambar 3
Gambar 4
Gambar 5
Gambar 6
Gambar 7
Gambar 8
Gambar 9
Gambar 10
V. Analisa Hasil Kerja:
Gambar IP Host Pengirim Masking IP Host Tujuan
Ping Jawaban Ping
Gambar 1 192.168.1.100 255.255.255.0 192.168.1.101 Reply
Gambar 2 192.168.1.100 255.255.255.0 192.168.1.150 Reply
Gambar 3 192.168.1.100 255.255.255.0 192.168.1.110 Reply
Gambar 4 192.168.1.100 255.255.255.0 192.168.1.254 Reply
Gambar 5 192.168.1.100 255.255.255.0 192.168.1.230 Reply
Gambar 6 192.168.1.100 255.255.255.0 192.168.2.10 Request Timed out
Gambar 7 192.168.1.100 255.255.255.0 192.168.2.20 Request Timed out
Gambar 8 192.168.1.100 255.255.255.0 192.168.2.40 Request Timed out
Gambar 9 192.168.1.100 255.255.255.0 192.168.2.30 Request Timed out
Gambar 10 192.168.1.100 255.255.255.0 192.168.2.50 Request Timed out
Pada Gambar 1 hingga gambar 5, hanya dilakukan penggantian IP host Tujuan ping dan masih
dalam satu network. Sehingga semua jawabannya Reply.
Contoh : Gambar 1
IP Host Pengirim (Melakukan Pinging) 192.168.1.100 dengan masking 255.255.255.0 = /24,
melakukan ping ke IP Host tujuan 192.168.1.101 dan mendapatkan jawaban Reply. Itu dikarenakan
Kedua IP tersebut berada dalam satu network yang bisa dilihat dari masking-nya. Dengan masking
255.255.255.0, berarti memiliki 256 IP dan yang dapat digunakan sebanyak 254 IP. Karena 1 IP untuk
Network address dan 1 IP lagi untuk Broadcast Address.
Sedangkan pada gambar 6 hingga gambar 10, dilakukan penggantian IP host tujuan dengan IP
yang melebihi jangkauan IP host pengirim. Sehingga menyebabkan Jawaban dari ping itu Request
Timed Out.
Contoh : Gambar 6
IP Host Pengirim 192.168.1.100 dengan masking 255.255.255.0 = /24, melakukan ping ke IP host
tujuan 192.168.2.10 dan mendapatkan jawaban Request timed out. Itu dikarenakan Kedua IP
tersebut tidak berada dalam satu network. IP pengirim 192.168.1.100 dengan masking /24 hanya
bisa menjangkau hingga IP 192.168.1.255. Karena IP tujuan melebihi jangkauan Pengirim, maka
Kedua host tersebut tidak dapat berkomunikasi.
VI. Kesimpulan:
Dengan praktek ini, kita bisa mengetahui Jarak jangkauan suatu jaringan computer.
Perlu diingat ada 4 jenis IP yang tidak bisa dialokasikan, yaitu 127.0.0.1 ; 127.0.0.0 ; Network
Address ; dan Broadcast address
Program Studi : TKJ
Jawaban Ping Error
Nama : Faris Arifiansyah
Exp : Diagnosa LAN Kelas : XI TKJ-B
No Exp : 5 Instruktur : - Rudi Haryadi
- Adi Setiadi
I. Tujuan :
Siswa dapat mengetahui macam – macam jawaban ping error
Siswa dapat memahami mengapa terjadi ping error
II. Pendahuluan :
Ping (kadangkala disebut sebagai singkatan dari Packet Internet Gopher) adalah sebuah program utilitas yang dapat digunakan untuk memeriksa konektivitas jaringan berbasis teknologi Transmission Control Protocol/Internet Protocol (TCP/IP). Dengan menggunakan utilitas ini, dapat diuji apakah sebuah komputer terhubung dengan komputer lainnya. Hal ini dilakukan dengan mengirim sebuah paket kepada alamat IP yang hendak diujicoba konektivitasnya dan menunggu respon darinya. Mike Muuss menulis program ini pada bulan Desember 1983, sebagai sarana untuk mencari sumber masalah dalam jaringan. Menurutnya, nama "ping" berasal dari suara echo (sonar) sebuah kapal selam yang bilamana sang operator mengirimkan pulsa-pulsa suara ke arah sebuah sasaran maka suara tersebut akan memantul dan diterima kembali ketika telah mengenai sasaran dalam jangka waktu tertentu.
III. Alat & Bahan :
PC / Laptop
OS Windows atau Linux
Jaringan
IV. Langkah dan Hasil Kerja :
Buka command prompt
Lakukan perintah ping 125.25.25.26 –k
Lakukan perintah ping 125.25.25.26 n
Lakukan perintah ping –s 123 125.25.25.26
Lakukan perintah ping 125.25.25.14 –t
Lakukan perintah ping laptop
Lakukan perintah ping 192.168.1.101
Lakukan perintah ping –t
Lakukan perintah ping 125.25.25.26 –j –k
Lakukan perintah ping 192.168.2.10
Lakukan perintah ping 255.255.255.0
Lakukan perintah ping 125.25.25.26 –l
V. Analisa Hasil Kerja:
Tabel Analisa
Command (Perintah) Hasil Penjelasan
ping 125.25.25.26 –k Bad option specified Artinya option-nya salah
ping 125.25.25.26 n Bad parameter Ini terjadi karena parameter yang diberikan tidak cocok
Ping –s 123 125.25.25.26 Bad value for option s Ini terjadi karena value yang diberikan terlalu besar atau terlalu kecil
ping 125.25.25.14 –t Hardware Error Hasil seperti ini terjadi karena ketika proses ping sedang berlangsung, kabel dicabut
ping laptop Ping request couldn’t find host laptop
Ini berarti host yang dituju tidak ditemukan
ping 192.168.1.101 Destination host unreachable Ini artinya host yang dituju tidak terjangkau
ping –t IP address must be specified Hasil seperti ini menunjukkan bahwa IP address harus spesifik. Berarti command
yang diberikan tidak lengkap
ping 125.25.25.26 –j –k Only one source route option may be specified
Ini karena perintah ping disertai 2 option dengan fungsi yang sama
ping 192.168.2.10 Request Timed Out Ini terjadi karena batas waktu yang telah ditentukan untuk menjawab habis.
ping 255.255.255.0 Destination specified invalid Hasil seperti ini terjadi karena ping yang dituju adalah masking sendiri
ping 125.25.25.26 –l Value must be supplied for option -l Hasil yang seperti ini terjadi karena value untuk option –l tidak benar
VI. Kesimpulan:
Dengan praktek ini, kita dapat mengetahui macam-macam ping error
Program Studi : TKJ
Range Network 2
Nama : Faris Arifiansyah
Exp : Diagnosa LAN Kelas : XI TKJ-B
No Exp : 6 Instruktur : - Rudi Haryadi
- Adi Setiadi
I. Tujuan :
Siswa dapat lebih memahami tentang Range Network
Siswa dapat mempraktekkan range network.
Siswa dapat menjelaskan tentang range network.
II. Pendahuluan : Range Network secara bahasa artinya adalah Jarak Jangkauan Jaringan. Jadi maksudnya range network adalah jarak jangkauan suatu jaringan computer Adapun pengertian lain yaitu Range Network adalah ruang lingkup dari sebuah network yang terdiri atas tiga komponen, yaitu Network Address, Available Address/Usable Address, dan Broadcast Address. Network Address dan Broadcast Address tidak dapat digunakan sebagai alamat pada host. Hal ini dikarenakan keduanya mewakili network secara keseluruhan dalam komunikasiya.
III. Alat & Bahan :
PC / Laptop
OS Windows atau Linux
Jaringan
IV. Langkah dan Hasil Kerja :
PRAKTEK 1:
Setting IP pada PC dan Laptop dan lakukan ping
PC Laptop
Ping dari PC ke laptop
Ubah masking sehingga tidak satu network dan lakukan ping
PC Laptop
Ping PC ke laptop
Ubah salah satu IP supaya kembali menjadi satu network dan lakukan ping
Laptop
Ping dari PC ke Laptop
PRAKTEK 2:
Setting IP pada PC dan Laptop dan lakukan ping
PC Laptop
Ping dari PC ke Laptop
Ubah masking sehingga tidak satu network dan lakukan ping
PC Laptop
Ping PC ke laptop
Ubah salah satu IP supaya kembali menjadi satu network dan lakukan ping
Laptop
Ping PC ke Laptop
PRAKTEK 3:
Setting IP pada PC dan Laptop dan lakukan ping
PC Laptop
Ping PC ke Laptop
Ubah masking sehingga tidak satu network dan lakukan ping
PC Laptop
Ping PC ke Laptop
Ubah salah satu IP supaya kembali menjadi satu network dan lakukan ping
Laptop
Ping PC ke Laptop
V. Analisa Hasil Kerja:
Untuk analisa kita ambil dari praktek 1.
Host IP awal Masking Awal Masking Ubah IP akhir
PC 172.16.16.2 255.255.255.0 255.255.255.224 172.16.16.2
Laptop 172.16.16.100 255.255.255.0 255.255.255.224 172.16.16.5
Pada tabel terlihat IP PC awal adalah 172.16.16.2 dan IP Laptop awal adalah 172.16.16.100 dengan masking yang sama yaitu 255.255.255.0 = /24. Lalu kemudian kedua host mengalami perubahan masking menjadi 255.255.255.224. Dan setelah melakukan ping, jawabannya adalah “destination host unreachable”. Ini dikarenakan masking 255.255.255.224 = /27 dan itu berarti jarak jangkauan network ini adalah 32 IP. Sedangkan IP PC 172.16.16.2 dan Laptop 172.16.16.100 jaraknya melebihi 32 IP. Sehingga PC dan Laptop tersebut tidak satu network.
Untuk mengembalikan PC dan Laptop menjadi satu network, maka salah satu IP harus diubah. Dan kali ini saya mengubah IP laptop menjadi 172.16.16.5 yang berarti menjadi satu network. Hasilnya saat melakukan ping jawabannya adalah “reply from 172.16.16.5”
VI. Kesimpulan:
Dengan praktek ini, kita semakin mengerti dan tahu jarak suatu jaringan komputer
Program Studi : TKJ Subnetting CIDR (Classless Inter-
Domain Routing)
Nama : Faris Arifiansyah
Exp : Diagnosa LAN Kelas : XI TKJ-B
No Exp : 7 Instruktur : - Rudi Haryadi
- Adi Setiadi
I. Tujuan :
Siswa dapat mengerti tentang Penghitungan Subnetting secara CIDR
Siswa dapat mempraktekan hasil perhitungan.
II. Pendahuluan : Classless Inter-Domain Routing (disingkat menjadi CIDR) adalah sebuah cara alternatif untuk mengklasifikasikan alamat-alamat IP berbeda dengan sistem klasifikasi ke dalam kelas A, kelas B, kelas C, kelas D, dan kelas E. Disebut juga sebagai supernetting. CIDR merupakan mekanisme routing yang lebih efisien dibandingkan dengan cara yang asli, yakni dengan membagi alamat IP jaringan ke dalam kelas-kelas A, B, dan C. Masalah yang terjadi pada sistem yang lama adalah bahwa sistem tersebut meninggalkan banyak sekali alamat IP yang tidak digunakan. Sebagai contoh, alamat IP kelas A secara teoritis mendukung hingga 16 juta host komputer yang dapat terhubung, sebuah jumlah yang sangat besar. Dalam kenyataannya, para pengguna alamat IP kelas A ini jarang yang memiliki jumlah host sebanyak itu, sehingga menyisakan banyak sekali ruangan kosong di dalam ruang alamat IP yang telah disediakan. CIDR dikembangkan sebagai sebuah cara untuk menggunakan alamat-alamat IP yang tidak terpakai tersebut untuk digunakan di mana saja. Dengan cara yang sama, kelas C yang secara teoritis hanya mendukung 254 alamat tiap jaringan, dapat menggunakan hingga 32766 alamat IP, yang seharusnya hanya tersedia untuk alamat IP kelas B.
III. Alat & Bahan :
PC / Laptop
OS Windows atau Linux
IV. Langkah dan Hasil Kerja :
Kerjakan soal yang telah diberikan
Soal:
1. Diketahui : Network awal adalah 172.16.16.0/22
Ditanyakan : Buat menjadi 3 subnetwork !
Jawab:
> Tentukan range network awal :
Jumlah IP awal= 2^10 = 1024 IP
Jadi jaraknya 172.16.16.0 s/d 172.16.19.155
> Tentukan panjang setiap subnetwork:
Panjang subnet= Jumlah host/IP awal : jumlah subnet
Panjang subnet= 1024:4 = 256
Jadi panjang setiap subnetwork-nya adalah 256 host setara dengan masking /24
> Berikan alokasi IP Address untuk setiap subnetworknya:
1. 172.16.16.0/24 - 172.16.16.255/24
2. 172.16.17.0/24 - 172.16.17.255/24
3. 172.16.18.0/24 - 172.16.18.255/24
4. 172.16.19.0/24 - 172.16.19.255/24
2. Diketahui : network awal adalah 172.16.16.0/22
Ditanyakan : Tentukan alokasi subnetwork yang masing-masing terdiri dari 75 host !
Jawab:
> Tentukan range network awal:
Jumlah IP/host awal= 2^10= 1024 IP/host
Jadi range network-nya 172.16.16.0 s/d 172.16.19.255
> Tentukan Jumlah subnetwork-nya:
Jumlah subnet= Jumlah host awal:Jumlah host pada setiap subnet
Jumlah subnet= 1024:128= 8
Jadi Jumlah subnet yang akan dibuat adalah 8 subnetwork dengan masing2 128 host
setara dengan masking /25
> Alokasi IP Address subnetwork-nya:
1. 172.16.16.0/25 - 172.16.16.127/25
2. 172.16.16.128/25 - 172.16.16.255/25
3. 172.16.17.0/25 - 172.16.17.127/25
4. 172.16.17.128/25 - 172.16.17.255/25
5. 172.16.18.0/25 - 172.16.18.127/25
6. 172.16.18.128/25 - 172.16.18.255/25
7. 172.16.19.0/25 - 172.16.19.127/25
8. 172.16.19.128/25 - 172.16.19.255/25
3. Diketahui: network awal adalah 192.168.128.0/25
Ditanyakan: Buat menjadi 2 subnetwork !
Jawab:
> Tentukan range network awal:
Jumlah IP/host awal= 2^7=128
Jadi range-nya 192.168.128.0 s/d 192.168.128.127
> Tentukan panjang setiap subnetwork
Panjang subnet=128:2=64
Jadi tiap subnetwork panjang-nya 64 IP setara dengan masking /26
> Alokasi IP Address subnetwork-nya:
1. 192.168.128.0/26 - 192.168.128.63/26
2. 192.168.128.64/26 - 192.168.128.127/26
4. Diketahui: network awal adalah 192.168.128.0/25
Ditanyakan: Tentukan alokasi subnetwork yang masing - masing terdiri dari 30 host !
Jawab:
> Tentukan range network awal:
Jumlah IP awal = 2^7=128
Jadi range-nya 192.168.128.0 s/d 192.168.128.127
> Tentukan jumlah subnetwork-nya:
Jumlah subnet=Jumlah host awal:Jumlah host setiap subnet
Jumlah subnet= 128:32= 4
Jadi jumlah subnetnya 4 dan setara dengan masking /27
> Alokasi IP Address tiap subnet:
1. 192.168.128.0/27 - 192.168.128.31/27
2. 192.168.128.32/27 - 192.168.128.63/27
3. 192.168.128.64/27 - 192.168.128.95/27
4. 192.168.128.96/27 - 192.168.128.127/27
5. Diketahui: network awal adalah 162.16.20.0/27
Ditanyakan: Buat menjadi 2 subnetwork?!
Jawab:
> Tentukan range network awal:
IP awal=2^5=32
Jadi range-nya 162.16.20.0 s/d 162.16.20.31
> Tentukan panjang setiap subnetwork
Panjang subnet=Jumlah host awal:Jumlah subnet
Panjang subnet= 32:2=16
Jadi tiap subnet panjangnya adalah 16 IP setara dengan masking /28
> Alokasi IP Address tiap subnetwork:
1. 162.16.20.0/28 - 162.16.20.15/28
2. 162.16.20.16/28 - 162.16.20.31/28
Buktikan kebenarannya salah satu soal menggunakan command prompt
IP PC IP Laptop
Ping PC ke Laptop
IP PC IP Laptop
Ping PC ke Laptop
V. Analisa Hasil Kerja:
Kita ambil contoh nomor 1 untuk dianalisa.
Network awal merupakan network semula yang akan dialokasikan menjadi subnetwork.
Selanjutnya ada IP awal. IP awal dapat diketahui dengan melihat masking-nya.
Kemudian Panjang subnet. Panjang subnet maksudnya adalah berapa host yang bisa berada
pada satu subnetwork. Misalnya panjang subnet 256, berarti setara dengan masking /24.
Yang terakhir, alokasi IP address untuk setiap subnetwork. Maksudnya adalah Pemberian IP
pada setiap subnet yang telah terbagi.
Pada pembuktian praktek dengan ping, diambil dari soal nomor 1 bagian subnetwork 1 dan
subnetwork 2.
*Penjelasan:
Kelemahan menggunakan CIDR adalah ada subnet ataupun host yang tidak terpakai (mubazir).
Contohnya pada soal nomor 1, yang diminta adalah 3 subnetwork. Tapi kenyataannya dengan
cara CIDR kita hanya bisa membuat jumlah subnetwork ke kelipatan 2 selanjutnya yaitu 4.
Sehingga ada 1 subnetwork yang tidak terpakai.
VI. Kesimpulan:
Dengan praktek ini, kita bisa membagi network menjadi network yang lebih kecil.
Program Studi : TKJ Subnetting VLSM (Variabel Length
Subnet Mask)
Nama : Faris Arifiansyah
Exp : Diagnosa LAN Kelas : XI TKJ-B
No Exp : 8 Instruktur : - Rudi Haryadi
- Adi Setiadi
I. Tujuan :
Siswa dapat mengerti tentang Penghitungan Subnetting secara CIDR
Siswa dapat mempraktekan hasil perhitungan.
II. Pendahuluan : Perhitungan IP Address menggunakan metode VLSM adalah metode yang berbeda dengan memberikan suatu Network Address lebih dari satu subnet mask, jika menggunakan CIDR dimana suatu Network ID hanya memiliki satu subnet mask saja, perbedaan yang mendasar disini juga adalah terletak pada pembagian blok, pembagian blok VLSM bebas dan hanya dilakukan oleh si pemilik Network Address yang telah diberikan kepadanya atau dengan kata lain sebagai IP address local dan IP Address ini tidak dikenal dalam jaringan internet, namun tetap dapat melakukan koneksi kedalam jaringan internet, hal ini terjadi dikarenakan jaringan internet hanya mengenal IP Address berkelas. Metode VLSM ataupun CIDR pada prinsipnya sama yaitu untuk mengatasi kekurangan IP Address dan dilakukannya pemecahan Network ID guna mengatasi kekerungan IP Address tersebut. Network Address yang telah diberikan oleh lembaga IANA jumlahnya sangat terbatas, biasanya suatu perusahaan baik instansi pemerintah, swasta maupun institusi pendidikan yang terkoneksi ke jaringan internet hanya memilik Network ID tidak lebih dari 5 – 7 Network ID (IP Public).
III. Alat & Bahan : PC / Laptop
OS Windows atau Linux
IV. Langkah dan Hasil Kerja :
Kerjakan soal yang telah diberikan
Soal:
1. Diketahui: network awal 192.168.224.0/22
subnet A=118 PC, B=230 PC, C=120 PC, D=500 PC, E=500 PC
Ditanyakan: Tentukan alokasi range 5 subnetwork tersebut ?!
Jawab:
> Mendefinisikan range tiap subnetwork
A = 118+2= 120 IP => 128 IP Address. Mask /25 = 255.255.255.128
B = 230+2= 232 IP => 256 IP Address. Mask /24 = 255.255.255.0
C = 120+2= 122 IP => 128 IP Address. Mask /25 = 255.255.255.128
D = 500+2= 502 IP => 512 IP Address. Mask /23 = 255.255.254.0
E = 500+2= 502 IP => 512 IP Address. Mask /23 = 255.255.254.0
> Mengurutkan subnetwork dari yang terbesar
D = 192.168.224.0/23 - 192.168.225.255/23
E = 192.168.226.0/23 - 192.168.227.255/23
B = 192.168.228.0/24 - 192.168.228.255/24
C = 192.168.229.0/25 - 192.168.229.127/25
A = 192.168.229.128/25 - 192.168.229.255/25
Sisa = Jumlah host awal - host terpakai
Sisa = 2048 - 1536
Sisa = 512 IP
Sisa = 192.168.230.0 s/d 192.168.231.255
Jadi sisa IP adalah 512 IP yaitu antara 192.168.230.0 s/d 192.168.231.255. Sisa IP ini juga
masih bisa digunakan.
2. Diketahui: network awal adalah 192.168.0.0/23. Subnet A=15 PC, B=30 PC, C=100 PC, D=
60 PC, E=15 PC.
Ditanyakan: Tentukan alokasi range network tersebut ?!
Jawab:
> Mendefinisikan range tiap subnetwork
A= 15+2=17 IP => 32 IP Address. Mask = /27 = 255.255.255.224
B= 30+2=32 IP => 32 IP Address. Mask = /27 = 255.255.255.224
C= 100+2=102 => 128 IP Address. Mask = /25 = 255.255.255.128
D= 60+2=62 IP => 64 IP Address. Mask = /26 = 255.255.255.192
E= 15+2=17 IP => 32 IP Address. Mask = /27 = 255.255.255.224
> Mengurutkan subnetwork dari yang terbesar
C= 192.168.0.0/25 - 192.168.0.127/25
D= 192.168.0.128/26 - 192.168.0.191/26
B= 192.168.0.192/27 - 192.168.0.223/27
A= 192.168.0.224/27 - 192.168.0.255/27
E= 192.168.1.0/27 - 192.168.1.31/27
Sisa = 2^9 - 288
Sisa = 512 - 288
Sisa = 224 IP
Sisa = 192.168.1.32 s/d 192.168.1.255
Jadi sisa IP adalah 224 IP yaitu antara 192.168.1.32 s/d 192.168.1.255
3. Diketahui: network awal 192.168.168.0/24
Ditanyakan : Tentukan alokasi/range subnetwork sebanyak 8 subnet yang berbeda jumlah
alokasinya ?!
Jawab:
> Hitung jumlah host awal:
jumlah host awal = 2^8 = 256
> Buat 8 subnet disertai dengan jumlah host pada masing - masing subnet
Karena jumlah host awal adalah 256, maka membuat 8 subnet tidak boleh melebihi 256
IP.
Misalnya saya buat:
Network A= 10 host
Network B= 5 host
Network C= 25 host
Network D= 20 host
Network E= 50 host
Network F= 60 host
Network G= 6 host
Network H= 30 host
> Mendefinisikan range tiap subnetwork:
A= 10+2= 12 IP => 16 IP Address. Mask = /28
B= 5+2= 7 IP => 8 IP Address. Mask = /29
C= 25+2=27 IP => 32 IP Address. Mask = /27
D= 20+2=22 IP => 32 IP Address. Mask = /27
E= 50+2=52 IP => 64 IP Address. Mask = /26
F= 60+2=62 IP => 64 IP Address. Mask = /26
G= 6+2=8 IP => 8 IP Address. Mask = /29
H= 30+2=32 IP => 32 IP Address. Mask = /27
> Mengurutkan subnetwork dari yang terbesar
F= 192.168.168.0/26 - 192.168.168.63/26
E= 192.168.168.64/26 - 192.168.168.127/26
H= 192.168.168.128/27 - 192.168.168.159/27
C= 192.168.168.160/27 - 192.168.168.191/27
D= 192.168.168.192/27 - 192.168.168.223/27
A= 192.168.168.224/28 - 192.168.168.239/28
G= 192.168.168.240/29 - 192.168.168.247/29
B= 192.168.168.248/29 - 192.168.169.0/29
Tidak ada sisa..
Buktikan kebenarannya salah satu soal menggunakan command prompt
IP PC IP Laptop
Ping PC ke Laptop
IP PC IP Laptop
Ping PC ke Laptop
V. Analisa Hasil Kerja:
Kita ambil contoh nomor 1 untuk dianalisa.
Network awal merupakan network semula yang akan dialokasikan menjadi subnetwork.
Mengapa setiap host pada subnet ditambah 2 ?
Ditambah 2 karena 2 adalah network address dan broadcast address.
Mengapa pada subnet A 120 IP menjadi 128 IP ?
120 bukan kelipatan 2. Maka dari itu, 120 diganti dengan angka kelipatan 2 setelah 120.
Poin selanjutnya yaitu mengurutkan subnetwork dari yang terbesar. Pada bagian ini, tidak
hanya diurutkan saja tetapi juga sudah langsung diberikan pengalokasian IP address setiap
subnetwork-nya.
Kemudian sisa. Sisa IP didapat dengan cara menghitung jumlah host awal – jumlah host
terpakai. IP sisa ini masih dapat dialokasikan, dengan syarat networknya harus lebih kecil
dari subnetwork terkecil.
Pada pembuktian praktek dengan ping, diambil dari soal nomor 1 bagian subnetwork D dan
subnetwork E.
VI. Kesimpulan:
Dengan praktek ini, kita bisa membagi network menjadi network yang lebih kecil.
Dengan menggunakan metode VLSM, membuat subnet menjadi tidak mubazir karena
jumlah subnet bisa disesuaikan dengan kebutuhan.
Program Studi : TKJ
Routing
Nama : Faris Arifiansyah
Exp : Diagnosa LAN Kelas : XI TKJ-B
No Exp : 7 Instruktur : - Rudi Haryadi
- Adi Setiadi
I. Tujuan :
Siswa dapat mengerti tentang Routing.
Siswa dapat melakukan praktek routing dengan menggunakan software (Packet tracer)
Siswa dapat memahami Pelajaran routing
II. Pendahuluan :
Routing merupakan proses penyampaian data dari satu host ke host lainnya yang tergabung
dalam jaringan komputer. Proses routing ini terjadi pada lapisan network, dengan protokol Internet
Protocol.
Routing berdasarkan Prosesnya:
• Routing Langsung
Routing langsung adalah penyampaian paket data antar host yang terdapat dalam network yang
sama. Pengiriman data dilakukan secara langsung dari host pengirim ke host penerima tanpa harus
melalui perantara dulu.
• Routing Tidak Langsung
Routing tidak langsung adalah penyampaian paket data antarhost pada network yang berbeda,
sehingga penyampaian data antarkeduanya harus melalui perantara (router).
Routing berdasarkan cara pengisian tabel:
• Static Routing
Static Routing adalah proses penambahan entry routing pada tabel routing yang dilakukan secara
manual oleh seorang network administrator. Proses yang dilakukan, meliputi penambahan entry
routing default routing, dan entry routing non default gateway.
• Dynamic Routing
Dynamic routing mrupakan metoda untuk pemberian entry routing secara otomatis (dynamic), yang
dilakukan oleh protokol routing.
III. Alat & Bahan :
PC / Laptop
OS Windows atau Linux
Aplikasi Packet Tracer
IV. Langkah dan Hasil Kerja :
Buka aplikasi Packet Tracer
Buat topologi 1, 2, dan 3
Topologi 1 Topologi 2
Topologi 3
Lakukan Pengaturan IP pada PC dan Router topologi 1
PC 1 PC 2
Router 1 Router 2
Lakukan Pengenalan masing – masing Network pada topologi 1
Router 1 Router 2
Lakukan Pengetesan dengan ping pada topologi 1
PC 1 ke PC 2 PC 2 ke PC 1
Lakukan Pengaturan IP pada PC dan Router topologi 2
PC 1 PC 2
Router 1 Router 2
Router 3
Lakukan Pengenalan masing – masing Network pada topologi 2
Router 1 Router 2
Router 3
Lakukan Pengetesan dengan ping pada topologi 2
PC 2 ke PC 1 PC 1 ke PC 2
Lakukan Pengaturan IP pada PC dan Router topologi 3
PC 1 PC 2
PC 3 PC 4
Router 1 Router 2
Router 3
Lakukan Pengenalan masing – masing Network pada topologi 3
Router 1 Router 2
Router 3
Lakukan Pengetesan dengan ping pada topologi 3
PC 1 ke PC 4 PC 4 ke PC 1
V. Analisa Hasil Kerja:
Tabel Routing Topologi 1
Tabel Routing Topologi 2
Tabel Routing Topologi 3
Untuk analisa, kita ambil contoh topologi 1. Pada topologi 1 terdiri dari 2 PC dan 2 Router. PC
pertama diberi IP 10.10.10.1 dengan masking 255.255.255.0 dan Gateway 10.10.10.2. Selanjutnya
Router 1. Router 1 memiliki 2 port. Port 1 diberi IP 10.10.10.2 dan port 2 diberi IP 11.11.11.1. Lalu
router 2 port 1 diberi IP 11.11.11.2 dan port 2 diberi IP 12.12.12.1. Terakhir PC 2 diberi IP 12.12.12.2
dengan masking 255.255.255.0.
Pada tabel routing topologi 1, tertulis 12.12.12.0/24 via 11.11.11.2. Maksudnya adalah
memperkenalkan network 12.12.12.0 kepada network 10.10.10.0 melalui 11.11.11.2. Begitupun
dengan 10.10.10.0/24 via 11.11.11.1 yang artinya memperkenalkan network 10.10.10.0 kepada
network 12.12.12.0 melalui 11.11.11.1. Sehingga setelah semuanya dikenali, kedua PC dapat
berkomunikasi.
VI. Kesimpulan:
Routing ini berfungsi untuk menghubungkan 2 buah computer atau lebih agar saling
terkoneksi baik berada dalam senetwork maupun berbeda network.
pengisian static pada konfigurasi router adalah hal yang harus diperhatikan karena berfungsi
untuk mengenalkan device yang belum dikenal agar dapat dikenal oleh computer kita.