Laporan Akhir Diagnosa Lan

52
LAPORAN AKHIR DIAGNOSA LAN Disusun Oleh Faris Arifiansyah XI TKJ B SMKN 1 CIMAHI

Transcript of Laporan Akhir Diagnosa Lan

Page 1: Laporan Akhir Diagnosa Lan

LAPORAN AKHIR DIAGNOSA LAN

Disusun Oleh

Faris Arifiansyah

XI TKJ B

SMKN 1 CIMAHI

Page 2: Laporan Akhir Diagnosa Lan

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur saya panjatkan kepada Allah S.W.T atas berkah dan

rahmatNya saya dapat menyelesaikan makalah ini. Makalah ini saya buat untuk

memenuhi tugas mata pelajaran Diagnosa LAN. Tidak lupa saya mengucapkan

terimakasih kepada guru mata pelajaran Diagnosa LAN yang telah memberikan

kesempatan kepada saya untuk menyelesaikan makalah ini.

Adapun isi dari makalah ini terdiri dari 9 eksperimen. Mulai dari enkapsulasi

hingga routing ditambah observasi. Saya berharap makalah ini dapat menambah

wawasan kepada para pembaca khususnya para pelajar dan semoga bermanfaat bagi

kita semua.

Saya mohon maaf apabila terdapat kesalahan dalam proses penulisan atupun

kekurangan – kekurangan lainnya karena pada dasarnya makalah ini jauh dari

kesempurnaan. Untuk itu saya sangat mengharapkan kritik dan saran guna

menunjang kami kedepannya . Terimakasih…

Penyusun

Page 3: Laporan Akhir Diagnosa Lan

Program Studi : TKJ

Enkapsulasi & Half Duplex

Nama : Faris Arifiansyah

Exp : Diagnosa LAN Kelas : XI TKJ-B

No Exp : 1 Instruktur : - Rudi Haryadi

- Adi Setiadi

I. Tujuan :

Siswa dapat mengerti tentang enkapsulasi dan Half Duplex

Siswa dapat membuktikan proses enkapsulasi dan komunikasi Half Duplex pada aplikasi

throughput

Siswa dapat memahami enkapsulasi dan half duplex

II. Pendahuluan :

Enkapsulasi secara umum merupakan sebuah proses yang membuat satu jenis paket data

jaringan menjadi jenis data lainnya. Enkapsulasi terjadi ketika sebuah protokol yang berada pada

lapisan yang lebih rendah menerima data dari protokol yang berada pada lapisan yang lebih tinggi

dan meletakkan data ke format data yang dipahami oleh protokol tersebut.

Half-duplex merupakan sebuah mode komunikasi di mana data dapat ditransmisikan atau

diterima secara dua arah tapi tidak dapat secara bersama-sama. Sehingga dalam proses transfer

data, pengirim dan penerima bergantian.

III. Alat & Bahan :

PC / Laptop

OS Windows atau Linux

Aplikasi throughput (Wireshark)

Jaringan

IV. Langkah dan Hasil Kerja :

Buka wireshark

Page 4: Laporan Akhir Diagnosa Lan

Buka capture option interface dan klik start.

Buka browser dan masukkan salah satu situs (http://www.netfaris.co.cc)

Jika sudah di capture, klik stop capture untuk menghentikan proses pengcapture-an

Pada kolom filter, isi dengan “http” (agar yang terlihat hanya protocol http)

Analisa proses enkapsulasinya dan Half Duplex

Page 5: Laporan Akhir Diagnosa Lan

V. Analisa Hasil Kerja:

Pada saat membuka situs http://www.netfaris.co.cc dari awal hingga done (selesai), terdapat

171 frame. Frame tersebut terdiri dari berbagai protocol .

Proses Enkapsulasi sebagai berikut :

Data di layer application:

Gambar 1

Pada gambar 1 tertulis :

GET / HTTP/1.1\r\n

Host : www.netfaris.co.cc\r\n

Connection: keep-alive\r\n

User-Agent: Mozilla/5.0 (Windows; U; Windows NT 5.1; en-Us) Applewebkit /533.4 (KHTML, like

Gecko) Chrome/5.0.375.125 Safari

Accept: application/xml,application/xhtml+xml,text/html;q=0.9, text/plain;q0.8 image/png,

*/*;q=0.5\r\n

Accept-Encoding: gzip, deflate, sdch\r\n

Accept-Charset: ISO-8859-1,utf-8;q=0.7,”q=0.3\r\n

Dan seterusnya..

Informasi tersebut menunjukkan data yang belum diberi header.

Page 6: Laporan Akhir Diagnosa Lan

Layer Transport :

Gambar 2

Pada gambar 2 tertulis :

Source port: livelan (1555)

Destination Port: http (80)

[Stream index: 3]

Sequence number: 1 (relative sequence number)

[Next sequence number: 930 (relative sequence number)]

Acknowledgment number: 1 (relative ack number)

Header length: 20 bytes

> Flags: 0x18 (PSH, ACK)

Window size: 32767

> Checksum: 0x4bf2 [validation disabled]

> [SEQ/ACK analysis]

Pada lapisan transport ini, data dipecah ke dalam paket-paket data yang selanjutnya akan diberi

header serta diberikan nomor urut ke paket – paket tersebut sehingga dapat disusun kembali pada

sisi tujuan setelah diterima.

Page 7: Laporan Akhir Diagnosa Lan

Layer Network:

Gambar 3

Pada gambar 3 tertulis

Version: 4

Header length: 20 bytes

> Differentiated Services Field: 0x00

Total Length: 969

Identification: 0x680d (26637)

>Flags: 0x02 (Don’t Fragment)

Fragment offset: 0

Time to live: 128

Protocol TCP (0x06)

>Header Checksum: 0xf755 [correct]

Source: 192.168.1.100

Destination: 64.120.149.71

Pada lapisan ini, paket-paket data diberikan header berupa IP Address. Source: 192.168.1.100

Dan Destination: 64.120.149.71.

Page 8: Laporan Akhir Diagnosa Lan

Layer Data-Link:

Gambar 4

Pada gambar 4 tertulis

>Destination: Tp-LinkT_fd:54:15 (94:0c:6d:fd:54:14)

>Source: Tp-LinT_fd:54:15 (94:0c:6d:fd:54:15)

Type: IP (0x0800)

Pada lapisan ini, paket – paket data diberikan header berupa MAC Address dan diubah menjadi

format yang disebut frame. Destination: Tp-LinkT_fd:54:15 (94:0c:6d:fd:54:14) Source: Tp-

LinT_fd:54:15 (94:0c:6d:fd:54:15).

Layer Physical

Gambar 5

Pada gambar 5 tertulis

Arrival Time: Aug 12, 2010 08:55:12.997971000

[Time delta from previous captured frme: 0.001021000 seconds]

[Time delta from previous displayed frame: 1.556745000]

[Time since reference or first frame: 2.497019000 seconds]

Page 9: Laporan Akhir Diagnosa Lan

Frame number: 23

Frame Length: 983 bytes

Capture Length: 983 bytes

[Frame is marked: false]

[Protocols in frame: eth:ip:tcp:http]

[Coloring Rule Name: HTTP]

[Coloring Rule String: http || tcp.port == 80]

Pada lapisan terakhir ini, frame – frame tadi diubah menjadi bentuk bit..

Pembuktian Half Duplex:

Gambar 6

Lebih jelas:

Gambar 7

Dengan melihat gambar 6 & 7, maka jelas bahwa komunikasi jaringan menggunakan system half

duplex, yaitu secara bergantian tidak bersamaan.

VI. Kesimpulan:

Praktek ini membuktikan komunikasi yang terjadi pada jaringan yaitu half duplex.

Dengan aplikasi wireshark, dapat dijelaskan proses enkapsulasi.

Page 10: Laporan Akhir Diagnosa Lan

Program Studi : TKJ

Handshaking

Nama : Faris Arifiansyah

Exp : Diagnosa LAN Kelas : XI TKJ-B

No Exp : 2 Instruktur : - Rudi Haryadi

- Adi Setiadi

I. Tujuan :

Siswa dapat mengerti tentang proses Handshaking.

Siswa dapat membuktikan proses handshaking pada jaringan computer dengan

menggunakan aplikasi through put.

Siswa dapat memahami handshaking.

II. Pendahuluan : Handshaking adalah proses negosiasi otomatis yang secara dinamis menentukan parameter dalam pembentukan kanal komunikasi antara dua entitas normal sebelum komunikasi melalui kanal dimulai. Ia mengikuti pembentukan fisik saluran precedes normal dan mentransfer informasi. Contohnya : ketika sebuah komputer berkomunikasi dengan perangkat lain seperti modem atau printer yang perlu melakukan handshake untuk membuat sambungan.

III. Alat & Bahan :

PC / Laptop

OS Windows atau Linux

Aplikasi throughput (Wireshark)

Jaringan

IV. Langkah dan Hasil Kerja :

Buka aplikasi through put / analisa jaringan (wireshark)

Page 11: Laporan Akhir Diagnosa Lan

Buka capture option interface dan klik start

Buka Browser dan Ketik alamat yang akan dijadikan bahan penelitian

(http://www.wordpress.org)

Jika sudah di capture, klik stop capture untuk menghentikan proses pengcapture-an

Page 12: Laporan Akhir Diagnosa Lan

Analisa proses Handshaking yang terjadi

V. Analisa Hasil Kerja:

Proses Handshaking pada Sub Aplikasi :

No Frame

IP Address PC (PC Faris) Info dan Arah Laju Data Protocol IP Address Server (Wordpress.org)

….. ………… ………… ………………..

33 192.168.1.100 SYN TCP 72.21.91.19

34 192.168.1.100 SYN TCP 72.21.91.19

….. …………….. ……….. ………. ……………..

37 192.168.1.100 SYN, ACK TCP 72.21.91.19

38 192.168.1.100 ACK TCP 72.21.91.19

39 192.168.1.100 GET HTTP/1.1 HTTP 72.21.91.19

40 192.168.1.100 SYN, ACK TCP 72.21.91.19

41 192.168.1.100 ACK TCP 72.21.91.19

42 192.168.1.100 GET HTTP/1.1 HTTP 72.21.91.19

….. ………………….. ……………….. ………… ……………….

49 192.168.1.100 ACK TCP 72.21.91.19

50 192.168.1.100 Reassembled PDU TCP 72.21.91.19

51 192.168.1.100 ACK TCP 72.21.91.19

52 192.168.1.100 HTTP/1.1 200 OK (text/css) HTTP 72.21.91.19

Gambar 1

Pada Gambar 1, adalah proses handshaking pada sub aplikasi. Maksud sub aplikasi adalah hanya

satu bagian saja. Lihat pada frame nomor 52 dengan info : HTTP/1.1 200 OK (text/css), itu

menandakan baru text/css saja yang diterima dari server.

Proses Handshaking pada satu Aplikasi :

No Frame

IP Address PC (PC Faris) Info dan Arah Laju Data Protocol IP Address Server (Wordpress.org)

….. ………… ………… ………………..

33 192.168.1.100 SYN TCP 72.21.91.19

34 192.168.1.100 SYN TCP 72.21.91.19

….. …………….. ……….. ………. ……………..

37 192.168.1.100 SYN, ACK TCP 72.21.91.19

38 192.168.1.100 ACK TCP 72.21.91.19

39 192.168.1.100 GET HTTP/1.1 HTTP 72.21.91.19

40 192.168.1.100 SYN, ACK TCP 72.21.91.19

41 192.168.1.100 ACK TCP 72.21.91.19

42 192.168.1.100 GET HTTP/1.1 HTTP 72.21.91.19

Page 13: Laporan Akhir Diagnosa Lan

….. ………………….. ……………….. ………… ……………….

49 192.168.1.100 ACK TCP 72.21.91.19

50 192.168.1.100 Reassembled PDU TCP 72.21.91.19

51 192.168.1.100 ACK TCP 72.21.91.19

52 192.168.1.100 HTTP/1.1 200 OK (text/css) HTTP 72.21.91.19

Gambar 2

Gambar 3

No Frame

IP Address PC (PC Faris) Info dan Arah Laju Data Protocol IP Address Server (Wordpress.org)

….. ………… ……………… ……… ………………..

54 192.168.1.100 ACK TCP 72.21.91.19

55 192.168.1.100 ACK TCP 72.21.91.19

….. …………….. ……………. ………… ……………..

79 192.168.1.100 Reassembled PDU TCP 72.21.91.19

80 192.168.1.100 ACK TCP 72.21.91.19

81 192.168.1.100 Reassembled PDU TCP 72.21.91.19

82 192.168.1.100 ACK TCP 72.21.91.19

….. ………….. ………………… …….. …………………

88 192.168.1.100 HTTP/1.1 200 OK (text/css) HTTP 72.21.91.19

89 192.168.1.100 ACK TCP 72.21.91.19

…. ………… ……………… ……. …………………

98 192.168.1.100 GET HTTP/1.1 HTTP 72.21.91.19

…. ………………. ……………. ……… ………………..

100 192.168.1.100 GET HTTP/1.1 HTTP 72.21.91.19

101 192.168.1.100 SYN TCP 72.21.91.19

102 192.168.1.100 SYN TCP 72.21.91.19

103 192.168.1.100 SYN TCP 72.21.91.19

104 192.168.1.100 SYN TCP 72.21.91.19

…… …………………… ……………… ……. …………………..

126 192.168.1.100 Reassembled PDU TCP 72.21.91.19

127 192.168.1.100 Reassembled PDU TCP 72.21.91.19

128 192.168.1.100 ACK TCP 72.21.91.19

……. …………………… ............. …….. ………………

132 192.168.1.100 HTTP/1.1 200 OK (PNG) HTTP 72.21.91.19

Page 14: Laporan Akhir Diagnosa Lan

Gambar 4

Gambar 5

Page 15: Laporan Akhir Diagnosa Lan

Gambar 6

Gambar 7

Page 16: Laporan Akhir Diagnosa Lan

Gambar 8

Dari gambar 2 hingga gambar 8 menunjukkan proses handshaking sepenuhnya. Yang berisi titik –

titik adalah tidak ada proses negosiasi antara PC Faris dengan Server yaitu Wordpress.org. Info ACK

adalah meminta. Sedangkan HTTP/1.1 200 OK menandakan bahwa proses handshaking telah selesai.

Contoh HTTP/1.1 200 OK (PNG), itu berarti telah selesai proses handshaking yang berupa PNG

(Gambar).

VI. Kesimpulan:

Praktek ini menunjukkan bahwa dalam membuka satu halaman web saja, terjadi proses

negosiasi yang panjang.

Mulainya terjadi handshaking biasanya ditandai dengan SYN dan ACK.

Page 17: Laporan Akhir Diagnosa Lan

Program Studi : TKJ

Flow Control

Nama : Faris Arifiansyah

Exp : Diagnosa LAN Kelas : XI TKJ-B

No Exp : 3 Instruktur : - Rudi Haryadi

- Adi Setiadi

I. Tujuan :

Siswa dapat mengerti tentang proses Flow Control.

Siswa dapat membuktikan proses flow control pada jaringan computer dengan

menggunakan aplikasi through put.

Siswa dapat memahami flow control.

II. Pendahuluan : Flow-control adalah suatu teknik untuk menjamin bahwa entitas pengirim tidak akan membanjiri data kepada entitas penerima. Entitas penerima secara khusus mengalokasikan buffer dengan beberapa kali panjangnya tansfer. Ketika data diterima receiver harus mengerjakan sejumlah proses tertentu sebelum mengalirkan data ke software dengan level yang lebih tinggi. Dengan tidak adanya flow-control maka buffer pada penerima dapat terisi penuh dan melebihi kapasitas, bersamaan pada saat penerima masih memproses data sebelumnya.

Tipe Flow Control : > Network congestion > Windowing Flow control > Data Buffer

III. Alat & Bahan :

PC / Laptop

OS Windows atau Linux

Aplikasi throughput (Wireshark)

Jaringan

Page 18: Laporan Akhir Diagnosa Lan

IV. Langkah dan Hasil Kerja :

Buka aplikasi through put / analisa jaringan (wireshark)

Buka capture option interface dan klik start

Buka Browser dan Ketik alamat yang akan dijadikan bahan penelitian

(http://www.wordpress.org)

Page 19: Laporan Akhir Diagnosa Lan

Jika sudah di capture, klik stop capture untuk menghentikan proses pengcapture-an

Analisa proses Handshaking yang terjadi

V. Analisa Hasil Kerja:

Gambar 1

Pada gambar 1 terlihat [TCP Previous Segment Lost] menandakan ada segmen yang hilang. Hal

ini menunjukkan bahwa flow control yang terjadi adalah error detection.

Page 20: Laporan Akhir Diagnosa Lan

Gambar 2

Pada Gambar 2 terlihat [TCP Retransmision] hal ini menunjukan frame telah dikirim ulang karena

sebelumnya terjadi kegagalan. Pada gambar 2 terlihat informasi [RTO based on delta from frame:

151] yang menunjukan bahwa pengiriman ulang ini untuk frame nomor 151 yang sebelumnya gagal

dikirim kepada si penerima.

VI. Kesimpulan:

Dengan praktek ini, kita bisa tahu jika ada segment yang hilang atau belum berhasil

dikirimkan dalam komunikasi jaringan.

Flow control berfungsi untuk mencegah terjadinya penumpukan data.

Page 21: Laporan Akhir Diagnosa Lan

Program Studi : TKJ

Range Network

Nama : Faris Arifiansyah

Exp : Diagnosa LAN Kelas : XI TKJ-B

No Exp : 4 Instruktur : - Rudi Haryadi

- Adi Setiadi

I. Tujuan :

Siswa dapat mengerti tentang range network

Siswa dapat membuktikan Memahami range network

II. Pendahuluan : Range Network secara bahasa artinya adalah Jarak Jangkauan Jaringan. Jadi maksudnya range network adalah jarak jangkauan suatu jaringan komputer. Adapun pengertian lain yaitu Range Network adalah ruang lingkup dari sebuah network yang terdiri atas tiga komponen, yaitu Network Address, Available Address/Usable Address, dan Broadcast Address. Network Address dan Broadcast Address tidak dapat digunakan sebagai alamat pada host. Hal ini dikarenakan keduanya mewakili network secara keseluruhan dalam komunikasiya.

III. Alat & Bahan :

PC / Laptop

OS Windows atau Linux

Jaringan

IV. Langkah dan Hasil Kerja :

Buka Command Prompt

Page 22: Laporan Akhir Diagnosa Lan

Lakukan Ping dengan IP yang satu network dan tidak satu network

Gambar 1

Gambar 2

Gambar 3

Page 23: Laporan Akhir Diagnosa Lan

Gambar 4

Gambar 5

Gambar 6

Gambar 7

Page 24: Laporan Akhir Diagnosa Lan

Gambar 8

Gambar 9

Gambar 10

Page 25: Laporan Akhir Diagnosa Lan

V. Analisa Hasil Kerja:

Gambar IP Host Pengirim Masking IP Host Tujuan

Ping Jawaban Ping

Gambar 1 192.168.1.100 255.255.255.0 192.168.1.101 Reply

Gambar 2 192.168.1.100 255.255.255.0 192.168.1.150 Reply

Gambar 3 192.168.1.100 255.255.255.0 192.168.1.110 Reply

Gambar 4 192.168.1.100 255.255.255.0 192.168.1.254 Reply

Gambar 5 192.168.1.100 255.255.255.0 192.168.1.230 Reply

Gambar 6 192.168.1.100 255.255.255.0 192.168.2.10 Request Timed out

Gambar 7 192.168.1.100 255.255.255.0 192.168.2.20 Request Timed out

Gambar 8 192.168.1.100 255.255.255.0 192.168.2.40 Request Timed out

Gambar 9 192.168.1.100 255.255.255.0 192.168.2.30 Request Timed out

Gambar 10 192.168.1.100 255.255.255.0 192.168.2.50 Request Timed out

Pada Gambar 1 hingga gambar 5, hanya dilakukan penggantian IP host Tujuan ping dan masih

dalam satu network. Sehingga semua jawabannya Reply.

Contoh : Gambar 1

IP Host Pengirim (Melakukan Pinging) 192.168.1.100 dengan masking 255.255.255.0 = /24,

melakukan ping ke IP Host tujuan 192.168.1.101 dan mendapatkan jawaban Reply. Itu dikarenakan

Kedua IP tersebut berada dalam satu network yang bisa dilihat dari masking-nya. Dengan masking

255.255.255.0, berarti memiliki 256 IP dan yang dapat digunakan sebanyak 254 IP. Karena 1 IP untuk

Network address dan 1 IP lagi untuk Broadcast Address.

Sedangkan pada gambar 6 hingga gambar 10, dilakukan penggantian IP host tujuan dengan IP

yang melebihi jangkauan IP host pengirim. Sehingga menyebabkan Jawaban dari ping itu Request

Timed Out.

Contoh : Gambar 6

IP Host Pengirim 192.168.1.100 dengan masking 255.255.255.0 = /24, melakukan ping ke IP host

tujuan 192.168.2.10 dan mendapatkan jawaban Request timed out. Itu dikarenakan Kedua IP

tersebut tidak berada dalam satu network. IP pengirim 192.168.1.100 dengan masking /24 hanya

bisa menjangkau hingga IP 192.168.1.255. Karena IP tujuan melebihi jangkauan Pengirim, maka

Kedua host tersebut tidak dapat berkomunikasi.

VI. Kesimpulan:

Dengan praktek ini, kita bisa mengetahui Jarak jangkauan suatu jaringan computer.

Perlu diingat ada 4 jenis IP yang tidak bisa dialokasikan, yaitu 127.0.0.1 ; 127.0.0.0 ; Network

Address ; dan Broadcast address

Page 26: Laporan Akhir Diagnosa Lan

Program Studi : TKJ

Jawaban Ping Error

Nama : Faris Arifiansyah

Exp : Diagnosa LAN Kelas : XI TKJ-B

No Exp : 5 Instruktur : - Rudi Haryadi

- Adi Setiadi

I. Tujuan :

Siswa dapat mengetahui macam – macam jawaban ping error

Siswa dapat memahami mengapa terjadi ping error

II. Pendahuluan :

Ping (kadangkala disebut sebagai singkatan dari Packet Internet Gopher) adalah sebuah program utilitas yang dapat digunakan untuk memeriksa konektivitas jaringan berbasis teknologi Transmission Control Protocol/Internet Protocol (TCP/IP). Dengan menggunakan utilitas ini, dapat diuji apakah sebuah komputer terhubung dengan komputer lainnya. Hal ini dilakukan dengan mengirim sebuah paket kepada alamat IP yang hendak diujicoba konektivitasnya dan menunggu respon darinya. Mike Muuss menulis program ini pada bulan Desember 1983, sebagai sarana untuk mencari sumber masalah dalam jaringan. Menurutnya, nama "ping" berasal dari suara echo (sonar) sebuah kapal selam yang bilamana sang operator mengirimkan pulsa-pulsa suara ke arah sebuah sasaran maka suara tersebut akan memantul dan diterima kembali ketika telah mengenai sasaran dalam jangka waktu tertentu.

III. Alat & Bahan :

PC / Laptop

OS Windows atau Linux

Jaringan

IV. Langkah dan Hasil Kerja :

Buka command prompt

Page 27: Laporan Akhir Diagnosa Lan

Lakukan perintah ping 125.25.25.26 –k

Lakukan perintah ping 125.25.25.26 n

Lakukan perintah ping –s 123 125.25.25.26

Lakukan perintah ping 125.25.25.14 –t

Lakukan perintah ping laptop

Lakukan perintah ping 192.168.1.101

Lakukan perintah ping –t

Page 28: Laporan Akhir Diagnosa Lan

Lakukan perintah ping 125.25.25.26 –j –k

Lakukan perintah ping 192.168.2.10

Lakukan perintah ping 255.255.255.0

Lakukan perintah ping 125.25.25.26 –l

V. Analisa Hasil Kerja:

Tabel Analisa

Command (Perintah) Hasil Penjelasan

ping 125.25.25.26 –k Bad option specified Artinya option-nya salah

ping 125.25.25.26 n Bad parameter Ini terjadi karena parameter yang diberikan tidak cocok

Ping –s 123 125.25.25.26 Bad value for option s Ini terjadi karena value yang diberikan terlalu besar atau terlalu kecil

ping 125.25.25.14 –t Hardware Error Hasil seperti ini terjadi karena ketika proses ping sedang berlangsung, kabel dicabut

ping laptop Ping request couldn’t find host laptop

Ini berarti host yang dituju tidak ditemukan

ping 192.168.1.101 Destination host unreachable Ini artinya host yang dituju tidak terjangkau

ping –t IP address must be specified Hasil seperti ini menunjukkan bahwa IP address harus spesifik. Berarti command

Page 29: Laporan Akhir Diagnosa Lan

yang diberikan tidak lengkap

ping 125.25.25.26 –j –k Only one source route option may be specified

Ini karena perintah ping disertai 2 option dengan fungsi yang sama

ping 192.168.2.10 Request Timed Out Ini terjadi karena batas waktu yang telah ditentukan untuk menjawab habis.

ping 255.255.255.0 Destination specified invalid Hasil seperti ini terjadi karena ping yang dituju adalah masking sendiri

ping 125.25.25.26 –l Value must be supplied for option -l Hasil yang seperti ini terjadi karena value untuk option –l tidak benar

VI. Kesimpulan:

Dengan praktek ini, kita dapat mengetahui macam-macam ping error

Page 30: Laporan Akhir Diagnosa Lan

Program Studi : TKJ

Range Network 2

Nama : Faris Arifiansyah

Exp : Diagnosa LAN Kelas : XI TKJ-B

No Exp : 6 Instruktur : - Rudi Haryadi

- Adi Setiadi

I. Tujuan :

Siswa dapat lebih memahami tentang Range Network

Siswa dapat mempraktekkan range network.

Siswa dapat menjelaskan tentang range network.

II. Pendahuluan : Range Network secara bahasa artinya adalah Jarak Jangkauan Jaringan. Jadi maksudnya range network adalah jarak jangkauan suatu jaringan computer Adapun pengertian lain yaitu Range Network adalah ruang lingkup dari sebuah network yang terdiri atas tiga komponen, yaitu Network Address, Available Address/Usable Address, dan Broadcast Address. Network Address dan Broadcast Address tidak dapat digunakan sebagai alamat pada host. Hal ini dikarenakan keduanya mewakili network secara keseluruhan dalam komunikasiya.

III. Alat & Bahan :

PC / Laptop

OS Windows atau Linux

Jaringan

IV. Langkah dan Hasil Kerja :

PRAKTEK 1:

Setting IP pada PC dan Laptop dan lakukan ping

PC Laptop

Ping dari PC ke laptop

Page 31: Laporan Akhir Diagnosa Lan

Ubah masking sehingga tidak satu network dan lakukan ping

PC Laptop

Ping PC ke laptop

Ubah salah satu IP supaya kembali menjadi satu network dan lakukan ping

Laptop

Ping dari PC ke Laptop

PRAKTEK 2:

Setting IP pada PC dan Laptop dan lakukan ping

PC Laptop

Page 32: Laporan Akhir Diagnosa Lan

Ping dari PC ke Laptop

Ubah masking sehingga tidak satu network dan lakukan ping

PC Laptop

Ping PC ke laptop

Ubah salah satu IP supaya kembali menjadi satu network dan lakukan ping

Laptop

Ping PC ke Laptop

Page 33: Laporan Akhir Diagnosa Lan

PRAKTEK 3:

Setting IP pada PC dan Laptop dan lakukan ping

PC Laptop

Ping PC ke Laptop

Ubah masking sehingga tidak satu network dan lakukan ping

PC Laptop

Ping PC ke Laptop

Ubah salah satu IP supaya kembali menjadi satu network dan lakukan ping

Laptop

Page 34: Laporan Akhir Diagnosa Lan

Ping PC ke Laptop

V. Analisa Hasil Kerja:

Untuk analisa kita ambil dari praktek 1.

Host IP awal Masking Awal Masking Ubah IP akhir

PC 172.16.16.2 255.255.255.0 255.255.255.224 172.16.16.2

Laptop 172.16.16.100 255.255.255.0 255.255.255.224 172.16.16.5

Pada tabel terlihat IP PC awal adalah 172.16.16.2 dan IP Laptop awal adalah 172.16.16.100 dengan masking yang sama yaitu 255.255.255.0 = /24. Lalu kemudian kedua host mengalami perubahan masking menjadi 255.255.255.224. Dan setelah melakukan ping, jawabannya adalah “destination host unreachable”. Ini dikarenakan masking 255.255.255.224 = /27 dan itu berarti jarak jangkauan network ini adalah 32 IP. Sedangkan IP PC 172.16.16.2 dan Laptop 172.16.16.100 jaraknya melebihi 32 IP. Sehingga PC dan Laptop tersebut tidak satu network.

Untuk mengembalikan PC dan Laptop menjadi satu network, maka salah satu IP harus diubah. Dan kali ini saya mengubah IP laptop menjadi 172.16.16.5 yang berarti menjadi satu network. Hasilnya saat melakukan ping jawabannya adalah “reply from 172.16.16.5”

VI. Kesimpulan:

Dengan praktek ini, kita semakin mengerti dan tahu jarak suatu jaringan komputer

Page 35: Laporan Akhir Diagnosa Lan

Program Studi : TKJ Subnetting CIDR (Classless Inter-

Domain Routing)

Nama : Faris Arifiansyah

Exp : Diagnosa LAN Kelas : XI TKJ-B

No Exp : 7 Instruktur : - Rudi Haryadi

- Adi Setiadi

I. Tujuan :

Siswa dapat mengerti tentang Penghitungan Subnetting secara CIDR

Siswa dapat mempraktekan hasil perhitungan.

II. Pendahuluan : Classless Inter-Domain Routing (disingkat menjadi CIDR) adalah sebuah cara alternatif untuk mengklasifikasikan alamat-alamat IP berbeda dengan sistem klasifikasi ke dalam kelas A, kelas B, kelas C, kelas D, dan kelas E. Disebut juga sebagai supernetting. CIDR merupakan mekanisme routing yang lebih efisien dibandingkan dengan cara yang asli, yakni dengan membagi alamat IP jaringan ke dalam kelas-kelas A, B, dan C. Masalah yang terjadi pada sistem yang lama adalah bahwa sistem tersebut meninggalkan banyak sekali alamat IP yang tidak digunakan. Sebagai contoh, alamat IP kelas A secara teoritis mendukung hingga 16 juta host komputer yang dapat terhubung, sebuah jumlah yang sangat besar. Dalam kenyataannya, para pengguna alamat IP kelas A ini jarang yang memiliki jumlah host sebanyak itu, sehingga menyisakan banyak sekali ruangan kosong di dalam ruang alamat IP yang telah disediakan. CIDR dikembangkan sebagai sebuah cara untuk menggunakan alamat-alamat IP yang tidak terpakai tersebut untuk digunakan di mana saja. Dengan cara yang sama, kelas C yang secara teoritis hanya mendukung 254 alamat tiap jaringan, dapat menggunakan hingga 32766 alamat IP, yang seharusnya hanya tersedia untuk alamat IP kelas B.

III. Alat & Bahan :

PC / Laptop

OS Windows atau Linux

IV. Langkah dan Hasil Kerja :

Kerjakan soal yang telah diberikan

Soal:

1. Diketahui : Network awal adalah 172.16.16.0/22

Ditanyakan : Buat menjadi 3 subnetwork !

Jawab:

> Tentukan range network awal :

Jumlah IP awal= 2^10 = 1024 IP

Page 36: Laporan Akhir Diagnosa Lan

Jadi jaraknya 172.16.16.0 s/d 172.16.19.155

> Tentukan panjang setiap subnetwork:

Panjang subnet= Jumlah host/IP awal : jumlah subnet

Panjang subnet= 1024:4 = 256

Jadi panjang setiap subnetwork-nya adalah 256 host setara dengan masking /24

> Berikan alokasi IP Address untuk setiap subnetworknya:

1. 172.16.16.0/24 - 172.16.16.255/24

2. 172.16.17.0/24 - 172.16.17.255/24

3. 172.16.18.0/24 - 172.16.18.255/24

4. 172.16.19.0/24 - 172.16.19.255/24

2. Diketahui : network awal adalah 172.16.16.0/22

Ditanyakan : Tentukan alokasi subnetwork yang masing-masing terdiri dari 75 host !

Jawab:

> Tentukan range network awal:

Jumlah IP/host awal= 2^10= 1024 IP/host

Jadi range network-nya 172.16.16.0 s/d 172.16.19.255

> Tentukan Jumlah subnetwork-nya:

Jumlah subnet= Jumlah host awal:Jumlah host pada setiap subnet

Jumlah subnet= 1024:128= 8

Jadi Jumlah subnet yang akan dibuat adalah 8 subnetwork dengan masing2 128 host

setara dengan masking /25

> Alokasi IP Address subnetwork-nya:

1. 172.16.16.0/25 - 172.16.16.127/25

2. 172.16.16.128/25 - 172.16.16.255/25

3. 172.16.17.0/25 - 172.16.17.127/25

4. 172.16.17.128/25 - 172.16.17.255/25

5. 172.16.18.0/25 - 172.16.18.127/25

6. 172.16.18.128/25 - 172.16.18.255/25

7. 172.16.19.0/25 - 172.16.19.127/25

8. 172.16.19.128/25 - 172.16.19.255/25

3. Diketahui: network awal adalah 192.168.128.0/25

Ditanyakan: Buat menjadi 2 subnetwork !

Jawab:

> Tentukan range network awal:

Jumlah IP/host awal= 2^7=128

Jadi range-nya 192.168.128.0 s/d 192.168.128.127

> Tentukan panjang setiap subnetwork

Panjang subnet=128:2=64

Jadi tiap subnetwork panjang-nya 64 IP setara dengan masking /26

> Alokasi IP Address subnetwork-nya:

1. 192.168.128.0/26 - 192.168.128.63/26

Page 37: Laporan Akhir Diagnosa Lan

2. 192.168.128.64/26 - 192.168.128.127/26

4. Diketahui: network awal adalah 192.168.128.0/25

Ditanyakan: Tentukan alokasi subnetwork yang masing - masing terdiri dari 30 host !

Jawab:

> Tentukan range network awal:

Jumlah IP awal = 2^7=128

Jadi range-nya 192.168.128.0 s/d 192.168.128.127

> Tentukan jumlah subnetwork-nya:

Jumlah subnet=Jumlah host awal:Jumlah host setiap subnet

Jumlah subnet= 128:32= 4

Jadi jumlah subnetnya 4 dan setara dengan masking /27

> Alokasi IP Address tiap subnet:

1. 192.168.128.0/27 - 192.168.128.31/27

2. 192.168.128.32/27 - 192.168.128.63/27

3. 192.168.128.64/27 - 192.168.128.95/27

4. 192.168.128.96/27 - 192.168.128.127/27

5. Diketahui: network awal adalah 162.16.20.0/27

Ditanyakan: Buat menjadi 2 subnetwork?!

Jawab:

> Tentukan range network awal:

IP awal=2^5=32

Jadi range-nya 162.16.20.0 s/d 162.16.20.31

> Tentukan panjang setiap subnetwork

Panjang subnet=Jumlah host awal:Jumlah subnet

Panjang subnet= 32:2=16

Jadi tiap subnet panjangnya adalah 16 IP setara dengan masking /28

> Alokasi IP Address tiap subnetwork:

1. 162.16.20.0/28 - 162.16.20.15/28

2. 162.16.20.16/28 - 162.16.20.31/28

Buktikan kebenarannya salah satu soal menggunakan command prompt

IP PC IP Laptop

Page 38: Laporan Akhir Diagnosa Lan

Ping PC ke Laptop

IP PC IP Laptop

Ping PC ke Laptop

V. Analisa Hasil Kerja:

Kita ambil contoh nomor 1 untuk dianalisa.

Network awal merupakan network semula yang akan dialokasikan menjadi subnetwork.

Selanjutnya ada IP awal. IP awal dapat diketahui dengan melihat masking-nya.

Kemudian Panjang subnet. Panjang subnet maksudnya adalah berapa host yang bisa berada

pada satu subnetwork. Misalnya panjang subnet 256, berarti setara dengan masking /24.

Yang terakhir, alokasi IP address untuk setiap subnetwork. Maksudnya adalah Pemberian IP

pada setiap subnet yang telah terbagi.

Pada pembuktian praktek dengan ping, diambil dari soal nomor 1 bagian subnetwork 1 dan

subnetwork 2.

Page 39: Laporan Akhir Diagnosa Lan

*Penjelasan:

Kelemahan menggunakan CIDR adalah ada subnet ataupun host yang tidak terpakai (mubazir).

Contohnya pada soal nomor 1, yang diminta adalah 3 subnetwork. Tapi kenyataannya dengan

cara CIDR kita hanya bisa membuat jumlah subnetwork ke kelipatan 2 selanjutnya yaitu 4.

Sehingga ada 1 subnetwork yang tidak terpakai.

VI. Kesimpulan:

Dengan praktek ini, kita bisa membagi network menjadi network yang lebih kecil.

Page 40: Laporan Akhir Diagnosa Lan

Program Studi : TKJ Subnetting VLSM (Variabel Length

Subnet Mask)

Nama : Faris Arifiansyah

Exp : Diagnosa LAN Kelas : XI TKJ-B

No Exp : 8 Instruktur : - Rudi Haryadi

- Adi Setiadi

I. Tujuan :

Siswa dapat mengerti tentang Penghitungan Subnetting secara CIDR

Siswa dapat mempraktekan hasil perhitungan.

II. Pendahuluan : Perhitungan IP Address menggunakan metode VLSM adalah metode yang berbeda dengan memberikan suatu Network Address lebih dari satu subnet mask, jika menggunakan CIDR dimana suatu Network ID hanya memiliki satu subnet mask saja, perbedaan yang mendasar disini juga adalah terletak pada pembagian blok, pembagian blok VLSM bebas dan hanya dilakukan oleh si pemilik Network Address yang telah diberikan kepadanya atau dengan kata lain sebagai IP address local dan IP Address ini tidak dikenal dalam jaringan internet, namun tetap dapat melakukan koneksi kedalam jaringan internet, hal ini terjadi dikarenakan jaringan internet hanya mengenal IP Address berkelas. Metode VLSM ataupun CIDR pada prinsipnya sama yaitu untuk mengatasi kekurangan IP Address dan dilakukannya pemecahan Network ID guna mengatasi kekerungan IP Address tersebut. Network Address yang telah diberikan oleh lembaga IANA jumlahnya sangat terbatas, biasanya suatu perusahaan baik instansi pemerintah, swasta maupun institusi pendidikan yang terkoneksi ke jaringan internet hanya memilik Network ID tidak lebih dari 5 – 7 Network ID (IP Public).

III. Alat & Bahan : PC / Laptop

OS Windows atau Linux

IV. Langkah dan Hasil Kerja :

Kerjakan soal yang telah diberikan

Soal:

1. Diketahui: network awal 192.168.224.0/22

subnet A=118 PC, B=230 PC, C=120 PC, D=500 PC, E=500 PC

Ditanyakan: Tentukan alokasi range 5 subnetwork tersebut ?!

Jawab:

> Mendefinisikan range tiap subnetwork

A = 118+2= 120 IP => 128 IP Address. Mask /25 = 255.255.255.128

B = 230+2= 232 IP => 256 IP Address. Mask /24 = 255.255.255.0

Page 41: Laporan Akhir Diagnosa Lan

C = 120+2= 122 IP => 128 IP Address. Mask /25 = 255.255.255.128

D = 500+2= 502 IP => 512 IP Address. Mask /23 = 255.255.254.0

E = 500+2= 502 IP => 512 IP Address. Mask /23 = 255.255.254.0

> Mengurutkan subnetwork dari yang terbesar

D = 192.168.224.0/23 - 192.168.225.255/23

E = 192.168.226.0/23 - 192.168.227.255/23

B = 192.168.228.0/24 - 192.168.228.255/24

C = 192.168.229.0/25 - 192.168.229.127/25

A = 192.168.229.128/25 - 192.168.229.255/25

Sisa = Jumlah host awal - host terpakai

Sisa = 2048 - 1536

Sisa = 512 IP

Sisa = 192.168.230.0 s/d 192.168.231.255

Jadi sisa IP adalah 512 IP yaitu antara 192.168.230.0 s/d 192.168.231.255. Sisa IP ini juga

masih bisa digunakan.

2. Diketahui: network awal adalah 192.168.0.0/23. Subnet A=15 PC, B=30 PC, C=100 PC, D=

60 PC, E=15 PC.

Ditanyakan: Tentukan alokasi range network tersebut ?!

Jawab:

> Mendefinisikan range tiap subnetwork

A= 15+2=17 IP => 32 IP Address. Mask = /27 = 255.255.255.224

B= 30+2=32 IP => 32 IP Address. Mask = /27 = 255.255.255.224

C= 100+2=102 => 128 IP Address. Mask = /25 = 255.255.255.128

D= 60+2=62 IP => 64 IP Address. Mask = /26 = 255.255.255.192

E= 15+2=17 IP => 32 IP Address. Mask = /27 = 255.255.255.224

> Mengurutkan subnetwork dari yang terbesar

C= 192.168.0.0/25 - 192.168.0.127/25

D= 192.168.0.128/26 - 192.168.0.191/26

B= 192.168.0.192/27 - 192.168.0.223/27

A= 192.168.0.224/27 - 192.168.0.255/27

E= 192.168.1.0/27 - 192.168.1.31/27

Sisa = 2^9 - 288

Sisa = 512 - 288

Sisa = 224 IP

Sisa = 192.168.1.32 s/d 192.168.1.255

Jadi sisa IP adalah 224 IP yaitu antara 192.168.1.32 s/d 192.168.1.255

3. Diketahui: network awal 192.168.168.0/24

Ditanyakan : Tentukan alokasi/range subnetwork sebanyak 8 subnet yang berbeda jumlah

alokasinya ?!

Jawab:

> Hitung jumlah host awal:

Page 42: Laporan Akhir Diagnosa Lan

jumlah host awal = 2^8 = 256

> Buat 8 subnet disertai dengan jumlah host pada masing - masing subnet

Karena jumlah host awal adalah 256, maka membuat 8 subnet tidak boleh melebihi 256

IP.

Misalnya saya buat:

Network A= 10 host

Network B= 5 host

Network C= 25 host

Network D= 20 host

Network E= 50 host

Network F= 60 host

Network G= 6 host

Network H= 30 host

> Mendefinisikan range tiap subnetwork:

A= 10+2= 12 IP => 16 IP Address. Mask = /28

B= 5+2= 7 IP => 8 IP Address. Mask = /29

C= 25+2=27 IP => 32 IP Address. Mask = /27

D= 20+2=22 IP => 32 IP Address. Mask = /27

E= 50+2=52 IP => 64 IP Address. Mask = /26

F= 60+2=62 IP => 64 IP Address. Mask = /26

G= 6+2=8 IP => 8 IP Address. Mask = /29

H= 30+2=32 IP => 32 IP Address. Mask = /27

> Mengurutkan subnetwork dari yang terbesar

F= 192.168.168.0/26 - 192.168.168.63/26

E= 192.168.168.64/26 - 192.168.168.127/26

H= 192.168.168.128/27 - 192.168.168.159/27

C= 192.168.168.160/27 - 192.168.168.191/27

D= 192.168.168.192/27 - 192.168.168.223/27

A= 192.168.168.224/28 - 192.168.168.239/28

G= 192.168.168.240/29 - 192.168.168.247/29

B= 192.168.168.248/29 - 192.168.169.0/29

Tidak ada sisa..

Buktikan kebenarannya salah satu soal menggunakan command prompt

IP PC IP Laptop

Page 43: Laporan Akhir Diagnosa Lan

Ping PC ke Laptop

IP PC IP Laptop

Ping PC ke Laptop

V. Analisa Hasil Kerja:

Kita ambil contoh nomor 1 untuk dianalisa.

Network awal merupakan network semula yang akan dialokasikan menjadi subnetwork.

Mengapa setiap host pada subnet ditambah 2 ?

Ditambah 2 karena 2 adalah network address dan broadcast address.

Mengapa pada subnet A 120 IP menjadi 128 IP ?

120 bukan kelipatan 2. Maka dari itu, 120 diganti dengan angka kelipatan 2 setelah 120.

Poin selanjutnya yaitu mengurutkan subnetwork dari yang terbesar. Pada bagian ini, tidak

hanya diurutkan saja tetapi juga sudah langsung diberikan pengalokasian IP address setiap

subnetwork-nya.

Kemudian sisa. Sisa IP didapat dengan cara menghitung jumlah host awal – jumlah host

terpakai. IP sisa ini masih dapat dialokasikan, dengan syarat networknya harus lebih kecil

dari subnetwork terkecil.

Page 44: Laporan Akhir Diagnosa Lan

Pada pembuktian praktek dengan ping, diambil dari soal nomor 1 bagian subnetwork D dan

subnetwork E.

VI. Kesimpulan:

Dengan praktek ini, kita bisa membagi network menjadi network yang lebih kecil.

Dengan menggunakan metode VLSM, membuat subnet menjadi tidak mubazir karena

jumlah subnet bisa disesuaikan dengan kebutuhan.

Page 45: Laporan Akhir Diagnosa Lan

Program Studi : TKJ

Routing

Nama : Faris Arifiansyah

Exp : Diagnosa LAN Kelas : XI TKJ-B

No Exp : 7 Instruktur : - Rudi Haryadi

- Adi Setiadi

I. Tujuan :

Siswa dapat mengerti tentang Routing.

Siswa dapat melakukan praktek routing dengan menggunakan software (Packet tracer)

Siswa dapat memahami Pelajaran routing

II. Pendahuluan :

Routing merupakan proses penyampaian data dari satu host ke host lainnya yang tergabung

dalam jaringan komputer. Proses routing ini terjadi pada lapisan network, dengan protokol Internet

Protocol.

Routing berdasarkan Prosesnya:

• Routing Langsung

Routing langsung adalah penyampaian paket data antar host yang terdapat dalam network yang

sama. Pengiriman data dilakukan secara langsung dari host pengirim ke host penerima tanpa harus

melalui perantara dulu.

• Routing Tidak Langsung

Routing tidak langsung adalah penyampaian paket data antarhost pada network yang berbeda,

sehingga penyampaian data antarkeduanya harus melalui perantara (router).

Routing berdasarkan cara pengisian tabel:

• Static Routing

Static Routing adalah proses penambahan entry routing pada tabel routing yang dilakukan secara

manual oleh seorang network administrator. Proses yang dilakukan, meliputi penambahan entry

routing default routing, dan entry routing non default gateway.

• Dynamic Routing

Dynamic routing mrupakan metoda untuk pemberian entry routing secara otomatis (dynamic), yang

dilakukan oleh protokol routing.

III. Alat & Bahan :

PC / Laptop

OS Windows atau Linux

Aplikasi Packet Tracer

Page 46: Laporan Akhir Diagnosa Lan

IV. Langkah dan Hasil Kerja :

Buka aplikasi Packet Tracer

Buat topologi 1, 2, dan 3

Topologi 1 Topologi 2

Topologi 3

Page 47: Laporan Akhir Diagnosa Lan

Lakukan Pengaturan IP pada PC dan Router topologi 1

PC 1 PC 2

Router 1 Router 2

Lakukan Pengenalan masing – masing Network pada topologi 1

Router 1 Router 2

Lakukan Pengetesan dengan ping pada topologi 1

PC 1 ke PC 2 PC 2 ke PC 1

Page 48: Laporan Akhir Diagnosa Lan

Lakukan Pengaturan IP pada PC dan Router topologi 2

PC 1 PC 2

Router 1 Router 2

Router 3

Lakukan Pengenalan masing – masing Network pada topologi 2

Router 1 Router 2

Page 49: Laporan Akhir Diagnosa Lan

Router 3

Lakukan Pengetesan dengan ping pada topologi 2

PC 2 ke PC 1 PC 1 ke PC 2

Lakukan Pengaturan IP pada PC dan Router topologi 3

PC 1 PC 2

PC 3 PC 4

Page 50: Laporan Akhir Diagnosa Lan

Router 1 Router 2

Router 3

Lakukan Pengenalan masing – masing Network pada topologi 3

Router 1 Router 2

Router 3

Page 51: Laporan Akhir Diagnosa Lan

Lakukan Pengetesan dengan ping pada topologi 3

PC 1 ke PC 4 PC 4 ke PC 1

V. Analisa Hasil Kerja:

Tabel Routing Topologi 1

Tabel Routing Topologi 2

Page 52: Laporan Akhir Diagnosa Lan

Tabel Routing Topologi 3

Untuk analisa, kita ambil contoh topologi 1. Pada topologi 1 terdiri dari 2 PC dan 2 Router. PC

pertama diberi IP 10.10.10.1 dengan masking 255.255.255.0 dan Gateway 10.10.10.2. Selanjutnya

Router 1. Router 1 memiliki 2 port. Port 1 diberi IP 10.10.10.2 dan port 2 diberi IP 11.11.11.1. Lalu

router 2 port 1 diberi IP 11.11.11.2 dan port 2 diberi IP 12.12.12.1. Terakhir PC 2 diberi IP 12.12.12.2

dengan masking 255.255.255.0.

Pada tabel routing topologi 1, tertulis 12.12.12.0/24 via 11.11.11.2. Maksudnya adalah

memperkenalkan network 12.12.12.0 kepada network 10.10.10.0 melalui 11.11.11.2. Begitupun

dengan 10.10.10.0/24 via 11.11.11.1 yang artinya memperkenalkan network 10.10.10.0 kepada

network 12.12.12.0 melalui 11.11.11.1. Sehingga setelah semuanya dikenali, kedua PC dapat

berkomunikasi.

VI. Kesimpulan:

Routing ini berfungsi untuk menghubungkan 2 buah computer atau lebih agar saling

terkoneksi baik berada dalam senetwork maupun berbeda network.

pengisian static pada konfigurasi router adalah hal yang harus diperhatikan karena berfungsi

untuk mengenalkan device yang belum dikenal agar dapat dikenal oleh computer kita.