LAPORAN AKHIR

21

description

contoh laporan

Transcript of LAPORAN AKHIR

Page 1: LAPORAN AKHIR
Page 2: LAPORAN AKHIR

UPAYA PENINGKATAN PENGETAHUAN DAN SIKAP MASYARAKAT TERHADAP BAHAYA MEMBAKAR

SAMPAH DAN CARA PENGOLAHAN SAMPAH YANG BAIK

I. LATAR BELAKANG MASALAH

Menurut HAKLI (Himpunan Ahli Kesehatan Lingkungan Indonesia) kesehatan

lingkungan adalah suatu kondisi lingkungan yang mampu menopang keseimbangan

ekologi yang dinamis antara manusia dan lingkungannya untuk mendukung tercapainya

kualitas hidup manusia yang sehat dan bahagia.Lingkungan yang sehat dan sejahtera

hanya dapat dicapai denganlingkungan pemukiman yang sehat. Terwujudnya suatu kondisi

lingkunganyang baik dan sehat salah satunya dapat dilihat dari pengelolaan sampah yang

baik. Menurut Peraturan Menteri PU Nomor 21/PRT/M/2006 tentangKebijakan Dan Strategi

Nasional Pengembangan Sistem Pengelolaan (WHO, 2008). Persampahan (KSNP-SPP),

daerah yang mendapatkan pelayanan persampahan yang baik memiliki kondisi sebagai

berikut, pertama seluruh masyarakat memiliki akses untuk penanganan sampah yang

dihasilkan dariaktifitas sehari-hari, baik di lingkungan perumahan, perdagangan,

perkantoran, maupun tempat-tempat umum lainnya. Kedua masyarakat memiliki

lingkungan permukiman yang bersih karena sampah yangdihasilkan dapat ditangani

secara benar. Ketiga masyarakat mampumemelihara kesehatannya karena tidak terdapat

sampah yang berpotensimenjadi bahan penularan penyakit seperti diare, tipus, disentri,

dan lain-lain,serta gangguan lingkungan baik berupa pencemaran udara, air atau

tanah.Keempat masyarakat dan dunia usaha atau swasta memiliki kesempatan

untukberpartisipasi dalam pengelolaan persampahan sehingga memperoleh manfaatbagi

kesejahteraannya (Aan, 2012).

Menurut WHO, sampah adalah sesuatu yang tidak digunakan, tidak dipakai, tidak

disenangi atau sesuatu yang dibuang berasal dari kegiatan manusia dan tidak terjadi

dengan sendirinya. Sampah merupakan konsekuensi kehidupan, yang sering menimbulkan

masalah, dan jumlahnya akan semakin meningkat seiring dengan peningkatan jumlah

penduduk dan beragam aktivitasnya. Peningkatan jumlah penduduk berarti peningkatan

jumlah timbunan sampah, dan semakin beragam aktivitas berarti semakin beragam jenis

sampah yang dihasilkan. Karenanya, sampah harus mulai dipandang sebagai sumber

daya. Ini berarti kebiasaan membuang harus diubah menjadi mengolah (Chandra, 2007).

Di Indonesia, sampah merupakan masalah yang rumit, hal ini dapat disebabkan oleh

banyak faktor seperti pertambahan penduduk yang pesat berdampak pada peningkatan

jumlah sampah yang dihasilkan, peningkatan taraf hidup masyarakat yang tidak disertai

Page 3: LAPORAN AKHIR

dengan peningkatan pengetahuan tentang persampahan, kurangnya biaya pemerintah

untuk mengusahakan sarana dan prasarana seperti tempat pembuangan sampah yang

baik dan memenuhi syarat, serta perilaku masyarakat yang tidak mengindahkan tentang

kebersihan (Komang, 2008).

Sampah banyak memiliki dampak yang buruk bagi kesehatan manusia, tidak hanya itu

sampah juga berdampak buruk bagi kesehatan lingkungan dan berpengaruh terhadap

keadaan sosial serta ekonomi. Sampah dapat berpotensi menyebabkan tumbuhnya bibit-

bibit penyakit seperti penyakit typus, kolera, diare, penyakit kulit, bahkan keracunan dan

lain sebagainya. Bagi lingkungan sampah dapat menyebabkan pencemaran air tanah dan

udara. Sedangkan bagi keadaan sosial ekonomi sampah dapat menyebabkan turunnya

angka kepariwisataan, kesehatan yang akan menurunkan perekonomian serta dapat

menyebabkan kerusakan fasilitas-fasilitas misalnya kerusakan jembatan akibat banjir yang

disebabkan menumpuknya sampah (Yasti, 2008).

Banyak juga diantara kita yang mengambil cara singkat untuk menyingkirkan sampah

yaitu dengan membakarnya. Sebenarnya membakar sampah itu sangat berbahaya, karena

dampaknya tidak hanya pencemaran udara yang diakibatkan oleh asap pembakarannya

tetapi juga sangat berbahaya untuk kesehatan. Biasanya manusia sering membakar

sampah jika saat membuka lahan baru untuk pertanian, atau membersihkan sampah dari

halaman rumah mereka. Kebiasaan ini dilakukan manusia sebagai cara tercepat dan

termudah dalam menyelesaikan masalah mereka. Namun tanpa disadari kebiasaan

membakar sampah ini menciptakan masalah lain yang jauh lebih serius. Beberapa

masalah itu menciptakan rantai bencana yang tak bisa diatasi. Membakar sampah

memang menyelesaikan masalah penumpukan sampah yang memang tidak terkontrol.

Tapi solusi dengan membakar sampah menciptakan masalah baru, yang pelan tapi pasti

menjadi bencana baru yang besar dimasa datang. Membakar sampah hanya akan

menambah polusi, terutama polusi udara, jika kita membakar sampah maka akan

menghasilkan gas  metana, gas Karbondioksida dan gas karbon monoksida. Semua gas

tersebut sangat merugikan untuk lingkungan dan tubuh manusia. Misalkan saja gas

metana dan karbon dioksida, gas tersebut lah yang menjadi penyebab utama pemanasan

global.

Pengolahan sampah merupakan bagian dari penanganan sampah dan menurut UU no

18 Tahun 2008 didefinisikan sebagai proses perubahan bentuk sambah dengan mengubah

karakteristik, komposisi, dan jumlah sampah. Pengolahan sampah merupakan kegiatan

yang dimaksudkan untuk mengurangi jumlah sampah, disamping memanfaatkan nilai yang

Page 4: LAPORAN AKHIR

masih terkandung dalam sampah itu sendiri (bahan daur ulang, produk lain, dan energi).

Konsep yang dapat digunakan dalam mengolah sampah, adalah konsep 4R, yaitu:

1.Reduce: mengurangi penggunaan produk yang akan menghasilkan sampah. 2.Reuse:

menggunakan ulang, menjual atau menyumbangkan barang-barang yang masih dapat

dimanfaatkan. 3.Recycle: memodifikasi benda yang tadinya tidak bermanfaat, menjadi

bermanfaat. 4.Recovery: upaya pengambilan kembali atau pemanfaatan material yang

masih dapat dimanfaatkan (Anonim, 2010).

Pengelolaan sampah dimaksudkan agar sampah tidak membahayakan kesehatan

manusia dan tidak mencemari lingkungan. Pengelolaan sampah juga dilakukan untuk

memperoleh manfaat atau keuntungan bagi manusia. Hal ini didasari oleh pandangan

bahwa sampah adalah sumber daya yang masih bisa dimanfaatkan dan bahkan memiliki

nilai ekonomi. Pandangan tersebut muncul seiring dengan semakin langkanya sumber

daya alam dan semakin rusaknya lingkungan.

Dari SMD (Survey Mawas Diri) yang telah dilakukan di Dukuh Candi Tiga

Sardonoharjo, Ngaglik, Sleman, Yogyakartadi RW 07/RT 06 dijumpai banyak rumah warga

yang tidak memiliki tempat pembungaan sampah, selain itu diketahui pula perilaku

masyarakat yang tidak mengindahkan kebersihan lingkungan seperti membuang sampah

disembarang tempat serta melakukan pembakaran sampah. Hal ini yang melatarbelakangi

penulis untuk melakukan kegiatan Promosi Kesehatan terkait pengelolaan sampah di RT

06.

II. RUMUSAN MASALAH

Berdasarkan latar belakang masalah diatas, maka dirumuskan suatu permasalahan sebagai berikut :

1. Apakah warga dusun sudah mengetahui bahaya dari membakar sampah?2. Bagaimana mengubah pola pikir masyarakat agar memahami bahwa membakar sampah bisa

merugikan kesehatan?3. Bagaimana cara alternative yang dilakukan untuk mengurangi pengolahan sampah dengan cara

dibakar?

III. TUJUAN

Tujuan dari program promosi kesehatan adalah

1. Meningkatkan pengetahuan masyarakat tentang pengelolaan sampah yang baik2. Mengubah sikap masyarakat tentang pengelolaan sampah yang baik.

Page 5: LAPORAN AKHIR

IV. MANFAAT

Manfaat dari program ini adalah untuk meningkatkan pemahaman dan merubah pola pikir

masyarakat akan bahaya membakar sampah bagi kesehatan, baik kesehatan lingkungan maupun

kesehatan diri sendiri. Masyarakat juga mempunyai alternatif untuk mengurangi pembakaran

sampah dengan mengelompokan sampah kedalam kategori sampah organic, non organic, dan

bahan berbahaya.

V. LANDASAN TEORI

VI. KERANGKA KONSEP

Salah satu teori perubahan perilaku adalah teori Health Bilief Mode, dimana teori ini muncul

karena adanya kegagalan individu atau masyarakat untuk menerima usaha-usaha pencegahan dan

penyembuhan yang diselenggarakan. Dalam konsep teori ini terdapat beberapa faktor yang harus

diperhatikan yaitu:

1. Variabel demografis

Jumlah kepala keluarga di daerah ini berjumlah 55 kepala keluarga.

2. Variabel sosial psikologis

Page 6: LAPORAN AKHIR

Variabel demografisJumlah kepala keluarga di daerah ini berjumlah 55 Kepala KeluargaVariabel Sosial PsikologisKebanyakan warga daerah ini untuk laki-laki bekerja sebagai petani dan untuk penduduk wanita bekerja sebagai ibu rumah tangga. Sebelumnya sudah pernah ada penyuluhan mengenai kesehatan di daerah ini, tetapi belum ada penyuluhan mengenai pengolahan sampah yang baik. Sehingga masyarakat masih belum mengetahui mengenai bahayaVariabel strukturPerekonomian masyarakat di daerah ini rata-rata menengah kebawah

Faktor KecenderunganKecenderungan masyarakat mengolah sampah dengan

cara dibakar

AkibatAkibat yang

ditimbulkan dari pembakaran sampah

ManfaatDapat menciptakan

Lingkungan yang bersih dan terhindar dari bahaya penyakit

Faktor PendorongPemKab Sleman sudah

menghimbau masyarakat agar tidak mengolah sampah

dengan tidak dibakar

Kebanyakan warga daerah ini untuk laki-laki bekerja sebagai petani dan untuk penduduk wanita

bekerja sebagai ibu rumah tangga. Sebelumnya sudah pernah ada penyuluhan mengenai

kesehatan di daerah ini, tetapi belum ada penyuluhan mengenai pengolahan sampah yang baik.

Sehingga masyarakat masih belum mengetahui mengenai bahaya.

VII. RENCANA PELAKSANAAN PROGRAM

Goal Objective Target Metode Media Waktu

Evaluasi

Meningkatkan pengetahuan dan mengubah sikap masyarakat tentang

1. Masyarakat mengetahui bahaya membakar sampah

2. Masyarakat dapat memisahkan

Bapak-bapak dan ibu-ibu RT 06/RW 07 Dukuh Candi Tiga Desa Sardonoharj

Metode atau model komunikasi yang digunakan adalah model komunikasi

1. Slide presentasi mengenai bahaya membakar sampah

2. Leaflet yang berisi

Jumat, 21 Juni 2013 pukul 19.00 WIB s.d

Evaluasi dampak/impact yang berupa sikap masyarakat tentang pemilahan sampah serta

Page 7: LAPORAN AKHIR

pengelolaan sampah yang baik.

sampah ke dalam kategori sampah organik, sampah anorganik dan bahan berbahaya sebelum membuangnya

o kelompok, dimana komunikasi dilakukan secara langsung bertatap muka antar mahasiswa profesi apoteker sebagai pemberi informasi dengan warga RT 06/RW 07 Dukuh Candi Tiga Desa Sardonoharjo.

tentang sampah dan cara memilah serta pengelolaannya

3. Video tentang cara memilah sampah ke dalam kategori organik, anorganik dan bahan berbahaya

selesai di rumah Ibu Siti

tentang pembakaran sampah dengan melakukan pretest dan postest pada saat sebelum dan setelah program berlangsung.

VIII. PROSES PELAKSANAAN KEGIATAN

Hasil kajian awal

Tahap awal dilakukan observasi di daerah RT 06/ RW 07 dengan melakukan wawancara

dengan informan kunci yaitu Ketua RT dan beberapa anggota masyarakat sekitar, serta

mengobservasi situasi dan kondisi sekitar. Data sekunder yang dikumpulkan meliputi data

demografi dan geografis dikumpulkan melalui penelusuran profil dukuh dan RW. Setelah itu

dilakukan pengumpulan data primer mengenai ketersediaan sarana kesehatan, kader dan

kelompok peduli kesehatan, akses terhadap pelayanan kesehatan, kelompok resiko tinggi,

masalah kesehatan menurut pandangan masyarakat dan tokoh masyarakat. Data primer

dikumpulkan melalui wawancara terstruktur dengan kuesioner serta lembar voting dan didukung

dengan wawancara tidak terstruktur dan observasi. Data tersebut diolah dan menghasilkan

daftar masalah atau kebutuhan masyarakat. Setelah dilakukan observasi didapatkan beberapa

permasalahan diantaranya sampah, air kotor, dan rokok. Kemudian kami membuat voting tentang

ketiga pokok masalah tersebut dengan menyebar lembar voting yang dianalisis dengan metode

skoring untuk menentukan prioritas masalahnya.

Permasalahan utama yang berhasil diidentifikasi dalam Need Assessment

Page 8: LAPORAN AKHIR

Berdasarkan hasil voting yang telah disebar ke masyarakat, ternyata didapatkan hasil voting

masyarakat yang menjadikan sampah masalah yang mengganngu sebesar 40,9%, dan masyarakat

yang mengannggap air kotor sebagai masalah sebesar 30,3%, dan masyarakat yang menjadikan

rokok sebagai permasalahan sebesar 22,72%. Dari hasil prosentase yang didapatkan dapat

disimpulkan bahwa masalah yang menjadi titik berat di masyarakat adalah pengelolaan sampah.

Langkah selanjutnya setelah menenetukan masalah yang ada di masyarakat, kami melakukan

uji kuesioner mengenai pengetahuan dan perilaku masyarakat dalam pengelolaan sampah dengan

tujuan untuk mengetahui seberapa besar pengetahuan masyarakat mengenai pengelolaan sampah

dan bagaimana cara pengelolaan sampah yang baik. Jumlah responden yang diikutsertakan

sebanyak 30 orang dengan latar pendidikan tamat SD hingga tamat perguruan tinggi. Kuisioner

terdiri dari dua bentuk pertanyaan, yaitu pertanyaan mengenai pengetahuan masyarakat tentang

pengelolaan sampah yang baik sebanyak 5 pertanyaan dan yang kedua adalah pertanyaan

mengenai perilaku masyarakat dalam mengelola sampah sebanyak 5 pertanyaan. Dari hasil

kuesioner didapatkan sejumlah 29 orang atau sebesar 99% masyarakat termasuk kategori

mengetahui cara pengelolaan sampah yang baik, tetapi masyarakat mempunyai kendala tidak

tersedianya tempat pembungan sampah sehingga sampah masih dikelola dengan cara yang salah

(dibakar) sebesar 66,67%.

Tabel 1. Hasil kuisioner mengenai pengetahuan pengelolaan sampah yang baik

Kategori Jumlah orang Prosentase

Masyarakat yang

mengetahui pengelolaan

sampah yang baik

29 orang 96,67%

Masyarakat yang tidak

mengetahui pengelolaan

sampah yang baik

1 orang 3,33%

Jumlah 30 orang 100%

Tabel 2. Hasil kuisioner mengenai perilaku masyarakat dalam mengelola sampah

No. Perilaku Jumlah orang Prosentase

1. Masyarakat yang tidak mempunyai tempat untuk

membuang sampah

20 orang 66,67%

Page 9: LAPORAN AKHIR

2.

3.

4.

5.

Masyarakat yang membuang sampah di sungai

Masyarakat yang mengelola sampah dengan cara

dibakar

Masyarakat yang mempunyai bak sampah

Masyarakat yang sampahnya diambil petugas

1 orang

20 orang

8 orang

6 orang

3,33%

66,67%

26,70%

20%

Kesimpulan yang didapatkan dari data kualitatif dan kuantitatif adalah bahwa masyarakat

membutuhkan informasi mengenai bahaya pembakaran sampah bagi lingkungan sehingga mampu

merubah pola pikir masyarakat untuk mengurangi pembakaran sampah.

Pelaksanaan kegiatan

Berdasarkan hasil analisis kuantitatif dari kuisioner, kami membuat program penyuluhan

mengenai bahaya pembakaran sampah dan pengelolaan sampah dengan cara memisahkan sampah

ke dalam kategori organik, anorganik dan bahan berbahaya. Media yang digunakan adalah slide

presentasi mengenai bahaya pembakaran sampah, leflet mengenai pengolahan sampah yang baik

dan video tentang pemisahan sampah. Program penyuluhan dilakukan pada hari Jumat tanggal 21

Juni 2013 pukul 19.00 s/d selesai di rumah Ibu Siti.

Metode atau model komunikasi yang digunakan adalah model komunikasi antar pribadi,

dimana komunikasi dilakukan secara langsung bertatap muka antar mahasiswa profesi apoteker

sebagai pemberi informasi dengan warga RT 06/RW 07 Dukuh Candi Tiga Desa Sardonoharjo.

IX. EVALUASI KEGIATAN

Evaluasi yang dilakukan adalah evaluasi dampak dengan melakukan pretest dan postest pada

saat sebelum dan setelah kegiatan untuk menilai perubahan sikap atau pola pikir dari masyarakat

sebelum dan setelah dilakukan penyuluhan

X. HASIL DAN PEMBAHASAN

XI. KESIMPULAN

Kesimpulan dari program yang telah dilakukan adalah

1.

XII. REKOMENDASI/RENCANA TINDAK LANJUT

XIII. REFERENSI

Page 10: LAPORAN AKHIR

Aan, Nuryani (2012) Peranan Bank Sampah Gemah Ripah Terhadap Kesempatan Kerja Dan

Pendapatan Keluarga Di Kecamatan Bantul Kabupaten Bantul Daerah Istimewa Yogyakarta.

S1 Thesis, Universitas Negeri Yogyakarta.

Anonim. 2010. Materi Pelatihan Berbasis Kompetensi Bidang Persampahan (Balai Teknik

Air Minum dan Sanitasi Wilayah 2. Surabaya: Wiyung.

Chandra, Dr. Budiman. 2007. Pengantar Kesehatan Lingkungan. Jakarta: Penerbit Buku

Kedokteran. Hal. 124, dan 144-147.

Komang Ni, Ayu A. 2008. Peran Serta Masyarakat Dalam Pengelolaan Sampah Rumah

Tangga. Program Magister Ilmu Lingkungan. Universitas Dipenogoro. Semarang.

Yasti, Haslinda A. 2008. Masalah Sampah Di Indonesia Dan Solusinya. Di Unduh Dari

Alamat:www.gbioscience05.wordpress.com/2008/04/22/masalah-sampah-di-

indonesia-dan-solusinya/.

World Health Organization (WHO). 2008.Environmental Health. Disitasi dari :

http://www.WHO.int.

Page 11: LAPORAN AKHIR

XIV. LAMPIRAN

Kuisioner Pretes

Karakteristik Responden1. Nama :2. Umur :3. Pendidikan Terakhir :

a. Tamat SDb. Tamat SMPc. Tamat SMAd. Perguruan Tinggi

4. Pekerjaan :5. Pernah mengikuti promosi kesehatan mengenai “sampah”

a. Yab. Tidak

SIKAP

No Pertanyaan Setuju Tidak Setuju

1. Membakar sampah dipekarangan, selagi tidak mengganggu orang lain tidak menjadi masalah

2. Saya tidak keberatan untuk memisahkan sampah sebelum dibuang

3. Selama ini asap pembakaran sampah mengganggu lingkungan di sekitar

4. Saya merasa keberatan jika tetangga saya membakar sampahPENGETAHUAN

No. Pertanyaan Ya Tidak5. Dalam pembuangan sampah tidak perlu dipisahkan

6. Sampah plastik lebih baik dibakar karena mudah dan tidak akan menimbulkan bahaya

7. Sampah organik dan non organik dalam proses pembuangan sebaiknya dicampurkan

8. Sampah organik lebih baik dibuang dengan cara dikubur9. Sampah anorganik dapat dikubur dan menjadi kompos

10. Sampah kertas dan plastik sebaiknya dipisahkan

Page 12: LAPORAN AKHIR

Kuisioner Postes

Karakteristik Responden1. Nama :2. Umur :3. Pendidikan Terakhir :

a. Tamat SDb. Tamat SMPc. Tamat SMAd. Perguruan Tinggi

4. Pekerjaan :5. Pernah mengikuti promosi kesehatan mengenai “sampah”

a. Yab. Tidak

SIKAP

No Pertanyaan Setuju Tidak Setuju

1. Membakar sampah dipekarangan, selagi tidak mengganggu orang lain tidak menjadi masalah

2. Saya tidak keberatan untuk memisahkan sampah sebelum dibuang

3. Selama ini asap pembakaran sampah mengganggu lingkungan di sekitar

4. Saya merasa keberatan jika tetangga saya membakar sampahPENGETAHUAN

No. Pertanyaan Ya Tidak5. Dalam pembuangan sampah tidak perlu dipisahkan

6. Sampah plastik lebih baik dibakar karena mudah dan tidak akan menimbulkan bahaya

7. Sampah organik dan non organik dalam proses pembuangan sebaiknya dicampurkan

8. Sampah organik lebih baik dibuang dengan cara dikubur9. Sampah anorganik dapat dikubur dan menjadi kompos

10. Sampah kertas dan plastik sebaiknya dipisahkan

KESAN DAN PESAN

........................................................................................................................................................................

........................................................................................................................................................................

........................................................................................................................................................................

........................................................................................................................................................................

........................................................................................................................................................................

........................................................................................................................................................................

........................................................................................................................................................................

Page 13: LAPORAN AKHIR

Hasil SPSS

Uji normalitas Kolmogorof Smirnov

Descriptive Statistics

N Mean Std. Deviation Minimum Maximum

PRETES_PENGETAHUAN 23 1.3913 .49901 1.00 2.00

POSTES_SIKAP 23 1.0435 .20851 1.00 2.00

POSTES_PENGETAHUAN 23 1.0435 .20851 1.00 2.00

PRETES_SIKAP 23 1.5652 .50687 1.00 2.00

One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

PRETES_PENG

ETAHUAN POSTES_SIKAP

POSTES_PENG

ETAHUAN PRETES_SIKAP

N 23 23 23 23

Normal Parametersa Mean 1.3913 1.0435 1.0435 1.5652

Std. Deviation .49901 .20851 .20851 .50687

Most Extreme Differences Absolute .392 .539 .539 .370

Positive .392 .539 .539 .302

Negative -.280 -.417 -.417 -.370

Kolmogorov-Smirnov Z 1.881 2.585 2.585 1.773

Asymp. Sig. (2-tailed) .002 .000 .000 .004

a. Test distribution is Normal.

Page 14: LAPORAN AKHIR

Uji wilcoxon (Menilai pengaruh penyuhulan terhadap sikap masyarakat)

Wilcoxon Signed Ranks Test

Ranks

N Mean Rank Sum of Ranks

POSTES_SIKAP -

PRETES_SIKAP

Negative Ranks 12a 6.50 78.00

Positive Ranks 0b .00 .00

Ties 11c

Total 23

a. POSTES_SIKAP < PRETES_SIKAP

b. POSTES_SIKAP > PRETES_SIKAP

c. POSTES_SIKAP = PRETES_SIKAP

Page 15: LAPORAN AKHIR

Test Statisticsb

POSTES_SIKAP

-

PRETES_SIKAP

Z -3.464a

Asymp. Sig. (2-tailed) .001

a. Based on positive ranks.

b. Wilcoxon Signed Ranks Test

Uji Wilcoxon (Menilai pengaruh penyuluhan terhadap pengetahuan masyarakat)

Wilcoxon Signed Ranks Test

Page 16: LAPORAN AKHIR

Ranks

N Mean Rank Sum of Ranks

POSTES_PENGETAHUAN -

PRETES_PENGETAHUAN

Negative Ranks 8a 4.50 36.00

Positive Ranks 0b .00 .00

Ties 15c

Total 23

a. POSTES_PENGETAHUAN < PRETES_PENGETAHUAN

b. POSTES_PENGETAHUAN > PRETES_PENGETAHUAN

c. POSTES_PENGETAHUAN = PRETES_PENGETAHUAN

Test Statisticsb

POSTES_PENG

ETAHUAN -

PRETES_PENG

ETAHUAN

Z -2.828a

Asymp. Sig. (2-tailed) .005

a. Based on positive ranks.

b. Wilcoxon Signed Ranks Test

PELAKSANAAN KEGIATAN

A.      KEGIATAN

Kegiatan dimulai dengan melakukan pengenalan kepada pejabat setempat (ketua RT) untuk

menjelaskan maksud dan tujuan kegiatan. Setelah itu, dilakukan observasi awal untuk melihat

permasalahan kesehatan yang dominan di daerah tersebut dan melakukan need assessment untuk

menentukan fokus masalah kesehatan dengan cara voting pada setiap rumah. Lalu, membagikan

kuesioner kepada warga setempat untuk mengetahui tingkat pengetahuan dan sikap masyarakat

mengenai focus permasalahan yang telah ditentukan. Terakhir adalah melakukan penyuluhan

Page 17: LAPORAN AKHIR

dengan menggunakan metode/model komunikasi kelompok, dimana komunikasi dilakukan secara

langsung bertatap muka antar mahasiswa profesi apoteker sebagai pemberi informasi dengan

warga setempat. Kegiatan yang dilakukan berlangsung lancar dimana warga memberikan respon

yang positif ketika penyampaian infomasi dan berpartisipasi aktif pada saat sesi tanya jawab.

B.        LOKASI KEGIATAN

Kegiatan penyuluhan bertempat di rumah salah satu warga (Ibu Siti) RT/RW 06/07

Dukuh Candi Tiga Desa Sardonoharjo Kecamatan Ngaglik Kabupaten Sleman.

C.       WAKTU KEGIATAN

 Kegiatan penyuluhan dilaksanakan pada tanggal 21 Januari 2013, pukul 19.00 s.d

21.00 WIB.