Laporan Akhir

31
LAPORAN PRAKTIKUM GEOFISIKA I METODE MAGNETIK Nama :RACKA PUTRA PRANDIKA NPM :140710120031 Hari, Ta!!a" Pra#$i#%m: Ra&%, 1' N()*m&*r 2014 +a#$% :07 00 - 11 30 +I. A/i/$* Pra#$i#%m : A Ram(/, Sa"im, Ti a LA.ORATORIUM GEOFISIKA PROGRAM STUDI GEOFISIKA FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNI ERSITAS PAD AD ARAN 2014 LEM.AR PENGESAHAN PRAKTIKUM GEOFISIKA I LAPORAN METODE MAGNETIK Nama :RACKA PUTRA PRANDIKA NPM :140710120031 Hari, Ta!!a" Pra#$i#%m: Ra&%, 1' N()*m&*r 2014

description

laporan akhirmetode magnet teori dasarsifat magnet batuanmagnetometerpengambilan data magnetikpengolahan datainterpretasikesimpulan

Transcript of Laporan Akhir

LAPORANPRAKTIKUM GEOFISIKA IMETODE MAGNETIK

Nama: RACKA PUTRA PRANDIKANPM: 140710120031Hari, Tanggal Praktikum: Rabu, 19 November 2014Waktu: 07.00 11.30 WIBAsisten Praktikum: A. Ramos, Salim, Tiffany

LABORATORIUM GEOFISIKAPROGRAM STUDI GEOFISIKAFAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAMUNIVERSITAS PADJADJARAN2014LEMBAR PENGESAHANPRAKTIKUM GEOFISIKA ILAPORANMETODE MAGNETIK

Nama: RACKA PUTRA PRANDIKANPM: 140710120031Hari, Tanggal Praktikum: Rabu, 19 November 2014Waktu: 07.00 11.30 WIBAsisten Praktikum: A. Ramos, Salim, Tiffany

Laporan

Jatinangor,

( )

Intisari

Metode magnetik ini sangat penting di dalam survei geofisika, karena metode magnetik ini adalah metode awal dalam survei geofisika. Sehingga sangatlah penting bagi praktikan untuk mempelajari metode ini. Pada praktikum magnetik ini, praktikan akan mempelajari prinsip dasar dari metode magnetik dan aplikasinya di dalam geofisika. Praktikan juga akan mempelajari prinsip kerja alat magnetometer proton dan dapat mengoprasikan alat magnetometer proton. Pada praktikum ini pula praktikan akan mempelajari cara melakukan pengukuran geomagnetik dengan menggunakan satu dan dua alat. Setelah mendapatkan data di lapangan, praktikan juga akan mempelajari cara menentukan anomali magnetik yang telah dikoreksi dan membuat peta nomali magnetik. Setelah mendapatkan peta anomali magnetik, praktikan juga akan mempelajari cara melakukan interpretasi secara kualitatif dari peta intensitas medan magnetik total dan peta sinyal analitik (anomali residual).

BAB IPENDAHULUAN

1.1 Tujuan1. Memahami prinsip kerja alat megnetometer proton2. Dapat mengoperasikan alat magnetometer proton3. Memahami dan mampu melakukan pengukuran geomagnetik dengan menggunakan metode satu dan dua alat4. Dapat menentukan anomali magnetik yang telah dikoreksi5. Dapat membuat peta anomali magnetik6. Dapat melakukan interpretasi secara kualitatif dari peta intensitas medan magnetik total dan peta sinyal analiktik (anomali residual)

1.2 Peralatan1. Magnetometer (Proton Precession Magnetometer PPM)Sebagai alat untuk mengambil data magnet2. KompasSebagai alat untuk menentukan arah utara3. ArlojiSebagai alat untuk menghitung waktu4. GPSSebagai alat untuk menentukan posisi5. Data pengukuran magnetSebagai tabel data untuk diolah6. Kalkulator dan alat tulisSebagai alat untuk menghitung dan menulis7. Peta intensitas magnetik totalSebagai peta untuk di interpretasi8. Peta sinyal analitikSebagai peta sinyal analitik

BAB IITEORI DASAR

2.1 PendahuluanSecara umum, metode geofisika dapat dikelompokkan menjadi metode pasif dan aktif. Metode pasif merupakan metode yang digunakan untuk mengukur medan alami yang dipancarkan oleh bumi, sedangkan dalam metode aktif merupakan metode untuk mengukur medan yang berasal dari sumber buatan dan dari sumber buatan tersebut akan didapatkan respon bumi.Metode magnetik termasuk kedalam metode pasif karena metode ini mengandalkan sifat magnetik suatu batuan yang diinduksikan dari medan magnet bumi yang ada. Dalam metode geomagnetik ini, bumi dianggap sebagai batang magnet raksasa dimana medan magnet utama bumi dihasilkan. Kerak bumi menghasilkan medan magnet jauh lebih kecil daripada medan utama magnet yang dihasilkan bumi secara keseluruhan. Teramatinya medan magnet pada bagian bumi tertentu, biasanya disebut animali magnetik yang dipengaruhi suseptibilitas batuan tersebut dan remanen magnetiknya.Metode gravity ini didasarkan pada perbedaan tingkat magnetisasi suatu batuan yang diinduksi oleh medan magnet bumi. Hal ini terjadi sebagai akibat adanya perbedaan sifat suseptibilitas magnetik masing-masing batuan. Harga suseptibilitas ini sangat penting di dalam pencarian benda anomali karena sigar yang khas untuk setiap jenis mineral atau mineral logam. Harganya akan semakin besar bila jumlah kandungan mineral magnetik pada batuan semakin banyak.

Medan Magnet BumiBumi berlaku seperti sebuah magnet sferis yang sangat besar dengan suatu medan magnet yang mengelilinginya. Medan itu dihasilkan oleh suatu dipole megnet yang terletak pada pusat bumi.Medan magnet bumi berubah terhadap waktu sehingga untuk menyeragamkan nilai-nilai medan utama magnet bumi, dibuat standard nilai yang disebut International Geomagnetics Reference Field (IGRF) yang diperbaharui tiap 5 tahun. Nilai-nilai IGRF diperoleh dari hasil pengukuran rata-rata pada daerah luasan sekitar satu juta kilometer yang dilakukan dalam waktu satu tahun.

Medan magnet bumi terdiri dari tiga bagian yaitu1. Medan utama (Main Field)Pengaruh medan utama magnet bumi adalah sebesar 99% dan variasinya terhadap waktu sangat lambat dna kecil2. Medan luar (External Field)Pengaruh medan luar berasal dari pengaruh luar bumi yang merupakan hasil ionisasi di atmostfer yang ditimbulkan oleh sinar ultraviolet dari matahari. Karena sumber medan luar ini berhubungan dengan arus listrik yang mengalir dalam lapisan teriobisasi di atmofer, maka perubahan ini terhadap waktu sangat cepat.3. Anomali medan magnetikVariasi medan magnetik yang terukur di permukaan merupakan target dari survei magnetik (anomali magnetik). Besarnya anomali magnetik berkisar ratusan sampain ribuan nano-Tesla tetapi ada juga yang lebih besar dari seratus ribu nano-Tesla berupa endapan magnetik. Secara gais besar anomali ini disebabkan oleh medan magneti remanen dan medan magnet induksi. Medan magnet remanen mempunyai peranan yang sanget penting dalam magnetisasi batuan.

Sifat magnet batuan1. DiamagnetikAtomatom pembentuk batuan mempunyai kulit elektron berpasangan. Jika mendapat medan magnet dari luar orbit, elektron tersebut akan berpresesi yang menghasilkan medan magnet lemah yang melawan medan magnet luar tadi. Mempunyai Susceptibilitas k negatif dan kecil serta tidak tergantung dari pada medan magnet luar.Contoh : bismuth, grafit, gipsum, marmer, kuarsa, garam.

2. ParamagnetismeTerdapat kulit elektron terluar yang belum jenuh yakni ada elektron yang spinnya tidak berpasangan. Jika terdapat medan magnetik luar, spin tersebut berpresesi menghasilkan medan magnet yang mengarah searah dengan medan tersebut sehingga memperkuatnya. Akan tetapi momen magnetik yang terbentuk terorientasi acak oleh agitasi termal, sehingga Susceptibilitas k positif serta bergantung pada temperatur.Contoh : piroksen, olivin, garnet, biotit, amfibolit dll.Dalam benda-benda magnetik, medan yang dihasilkan oleh momen-momen magnetik atomik permanen, cenderung untuk membantu medan luar, sedangkan untuk dielektrik-dielektrik medan dari dipol-dipol selalu cenderung untuk melawan medan luar, apakah dielektrik mempunyai dipol-dipol yang terinduksi atau diorientasikan.3. FerromagneticTerdapat banyak kulit electron yang hanya diisi oleh satu electron sehingga mudah terinduksi oleh medan luar.keadaan ini diperkuat lagi oleh adanya kelompok-kelompok bahan berspin searah yang membentuk dipole-dipol magnet (domain) mempunyai arah sama, apalagi jika didalam medan magnet luar. Susceptibilitas k positif dan >> 1. serta bergantung dari temperature.Contoh : besi, nikel, kobalt.4. AntiferromagneticDomain-domain menghasilkan dipole magnetic yang saling berlawanan arah sehingga momen magnetic secara keseluruhan sangat kecil. Bahan antiferromagnetik yang mengalami cacat kristal akan mengalami medan magnet kecil dan suseptibilitasnya seperti pada bahan paramagnetic suseptibilitas k seperti paramagnetic, tetapi harganya naik sampai dengan titik curie kemudian turun lagi menurut hukum curie-weiss.Contoh : hematit ( Fe2O3 ).5. Ferrimagnetik

Domain-domain juga saling antiparalel tetapi jumlah dipol pada masing-masing arah tidak sama sehingga masih mempunyai resultan magnetisasi cukup besar. Suseptibilitasnya tinggi dan tergantung temperatur.Contoh : magnetit ( Fe3O4 ), ilmenit ( FeTiO3 ), pirhotit ( FeS ).

2.2 Magnetometer

Precession Magnetometer adalah instrument geofisika yang digunakan untuk mengukur kekuatan medan magnet Bumi, pengukuran medan magnet Bumi ini bertujuan untuk mengetahui lokasi deposit mineral, situs arkeologi, material di bawah tanah, atau objek dibawah permukaan laut seperti kapal selam atau kapal karam dan lain sebagainya.Prinsip kerja Proton Procession Magnetometer adalah dengan proton yang ada pada semua atom memintal atau berputar pada sumbu axis yang sejajar dengan medan magnet Bumi. Normalnya, proton cenderung untuk sejajar dengan medan magnet Bumi. Ketika subjek diinduksi medan magnet (dibuat sedemikian), maka proton dengan sendirinya akan menyesuaikan dengan medan yang baru. Dan ketika medan baru itu dihentikan maka proton akan kembali seperti semula yang sejajar dengan medan magnet Bumi. Saat terjadi perubahan kesejajaran, perputaran proton berpresesi, dan putarannya semakin melambat. Frekuensi pada saat presesi berbanding lurus dengan kuat medan magnet Bumi. Rasio Gyromagnetic proton adalah 0,042576 Hertz / nano Tesla. Sebagai contoh, pada area dengan kekuatan medan sebesar 57.780 nT maka frekuensi presesi menjadi 2460 Hz.Komponen sensor pada proton precession magnetometer adalah tabung silinder yang berisi cairan penuh atom hidrogen yang dikelilingi oleh lilitan kabel. Cairan yang digunakan umumnya terdiri dari air, kerosin, dan alkohol. Sensor tersebut dihubungkan dengan kabel ke unit yang berisi sebuah power supply, sebuah saklar elektronik, sebuah amplifier, dan sebuah pencatat frekuensi.Ketika saklar ditutup, arus DC mengalir dari baterai ke lilitan, kemudian memproduksi kuat medan magnet dalam silinder tersebut. Atom hidrogen (proton) yang berputar seperti dipol magnet, menjadi sejajar dengan arah medan (sepanjang sumbu silinder). Daya listrik kemudian memotong lilitan dengan membuka saklar. Karena medan magnet Bumi menghasilkan torsi (tenaga putaran) pada putaran atom hydrogen, maka atom hydrogen memulai presesi disekitar arah total medan Bumi. Presesi tersebut menunjukkan medan magnet dalam berbagai wktu (time-varying) yang mana menginduksi sedikit arus AC pada lilitan tersebut. Frekuensi pada arus AC memiliki persamaan dengan frekuensi presesi atom tersebut. Karena frekuensi presesi berbanding dengan kuat medan total dan karena konstanta perbandingan diketahui, maka kuat medan total dapat ditetapkan dengan akurat.

2.3 Pengambilan Data MagnetikMetode Pengukuran Data GeomagnetikDalam melakukan pengukuran geomagnetik, peralatan paling utama yang digunakan adalah magnetometer. Peralatan ini digunakan untuk mengukur kuat medan magnetik di lokasi survei. Salah satu jenisnya adalah Proton Precission Magnetometer (PPM) yang digunakan untuk mengukur nilai kuat medan magnetik total. Peralatan lain yang bersifat pendukung di dalam survei magnetik adalah Global Positioning System (GPS). Peralatan ini digunaka untuk mengukur posisi titik pengukuran yang meliputi bujur, lintang, ketinggian, dan waktu. GPS ini dalam penentuan posisi suatu titik lokasi menggunakan bantuan satelit. Penggunaan sinyal satelit karena sinyal satelit menjangkau daerah yang sangat luas dan tidak terganggu oleh gunung, bukit, lembah dan jurang.Beberapa peralatan penunjang lain yang sering digunakan di dalam survei magnetik, antara lain :

1. Kompas geologi, untuk mengetahui arah utara dan selatan dari medan magnet bumi.2. Peta topografi, untuk menentukan rute perjalanan dan letak titik pengukuran pada saat survei magnetik di lokasi3. Sarana transportasi4. Buku kerja, untuk mencatat data-data selama pengambilan data5. PC atau laptop dengan software seperti Surfer, Matlab, Mag2DC, dan lain-lain.

Pengukuran data medan magnetik di lapangan dilakukan menggunakan peralatan PPM, yang merupakan portable magnetometer. Data yang dicatat selama proses pengukuran adalah hari, tanggal, waktu, kuat medan magnetik, kondisi cuaca dan lingkungan.Dalam melakukan akuisisi data magnetik yang pertama dilakukan adalah menentukan base station dan membuat station station pengukuran (usahakan membentuk grid grid). Ukuran gridnya disesuaikan dengan luasnya lokasi pengukuran, kemudian dilakukan pengukuran medan magnet di station station pengukuran di setiap lintasan, pada saat yang bersamaan pula dilakukan pengukuran variasi harian di base station.Dalam survei magnetik lintasa pengukuran harus didesain agar dapat memotong dua kutub anomali magnetik yang berarah Utara-Selatan kutub magnetik. Arah dan lintasan yang tidak sesuai akan mengakibatkan menurunnya daya guna survei dan memberikan gambaran yang salah bagi pengolah data dan interpreter. Penentuan lintasa pada daerah yang akan disurvei didasarkan kepada kemudahan dalam pembuatan peta anomali magnetik. Oleh karena itu tutuk-titik pengamatan diusahakan membentuk grid.

Untuk membuat peta anomali yang akuran, perubahan terhadap waktu dari medan magnetik selama survei harus dipertimbangkan. Perubahan medan magnetik selama satu hari disebut sebagai simpangan harian (diurnal drift) dengan nilai berkisar beberapa puluh nT, tetapi perubahan sebesar ratusan ataupun rubuan nT memungkinkan untuk terjadi selama beberapa jam selama terjadi badai magnetik. Selama terjadi badai magnetik tidak boleh dilakukan survei magnetik.Koreksi untuk simpangan harian dapat dilakukan dengan melakukan pengukuran berulang di BS dengan interval tertentu. Pengukuran di setiap titik pengamatan kemudian dikoreksi untuk variasi temporal dengan mengasumsikan perubahan yang linier dari medan di antara pengulangan pembacaan di BS. Jika waktu pengukuran dicatat secara akurat di BS dan titik pengamatan, koreksi data di titik pengamatan dapat dikoreksi dengan pengurangan variasi nilai di BS.

2.4 Pengolahan Data GeomagnetikPengaksesan Data IGRFIGRF singkatan dati The International Geomagnetic Reference Field. Merupakan medan acuan geomagnetik intenasional. Pada dasarnya nilai IGRF merupakan nilai kuat medan magnetik utama bumi (). Nilai IGRF termasuk nilai yang ikut terukur pada saat kita melakukan pengukuran medan magnetik di permukaan bumi, yang merupakan komponen paling besar dalam survei geomagnetik, sehingga perlu dilakukan koreksi untuk menghilangkannya. Koreksi nilai IGRF terhadap data medan magnetik hasil pengukuran dilakukan karena nilai yang menjadi terget survei magnetik adalan anomali medan magnetik ().Nilai IGRF yang diperoleh dikoreksikan terhadap data kuat medan magnetik total dari hasil pengukuran di setiap stasiun atau titik lokasi pengukuran. Meskipun nilai IGRF tidak menjadi target survei, namun nilai ini bersama-sama dengan nilai sudut inklinasi dan sudut deklinasi sangat diperlukan pada saat memasukkan pemodelan dan interpretasi.

Pengolahan Data GeomagnetikUntuk memperoleh nilai anomali medan magnetik yang diinginkan, maka dilakukan koreksi terhadap data medan magnetik total hasil pengukuran pada setiap titik lokasi atau stasiun pengukuran, yang mencakup koreksi harian, IGRF dan topografi.

1. Koreksi HarianKoreksi harian (diurnal correction) merupakan penyimpangan nilai medan magnetik bumi akibat adanya perbedaan waktu dan efek radiasi matahari dalam satu hari. Waktu yang dimaksudkan harus mengacu atau sesuai dengan waktu pengukuran data medan magnetik di setiap titik lokasi (stasiun pengukuran) yang akan dikoreksi. Apabila nilai variasi harian negatif, maka koreksi harian dilakukan dengan cara menambahkan nilai variasi harian yang terekan pada waktu tertentu terhadap data medan magnetik yang akan dikoreksi. Sebaliknya apabila variasi harian bernilai positif, maka koreksinya dilakukan dengan cara mengurangkan nilai variasi harian yang terekan pada waktu tertentu terhadap data medan magnetik yang akan dikoreksi, datap dituliskan dalam persamaan

2. Koreksi IGRFData hasil pengukuran medan magnetik pada dasarnya adalah konstribusi dari tiga komponen dasar, yaitu medan magnetik utama bumi, medan magnetik luar dan medan anomali. Nilai medan magnetik utama tidak lain adalah niali IGRF. Jika nilai medan magnetik utama dihilangkan dengan koreksi harian, maka kontribusi medan magnetik utama dihilangkan dengan koreksi IGRF. Koreksi IGRFdapat dilakukan dengan cara mengurangkan nilai IGRF terhadap nilai medan magnetik total yang telah terkoreksi harian pada setiap titik pengukuran pada posisi geografis yang sesuai. Persamaan koreksinya (setelah dikoreksi harian) dapat dituliskan sebagai berikut :

Dimana = IGRF

3. Koreksi TopografiKoreksi topografi dilakukan jika pengaruh topografi dalam survei megnetik sangat kuat. Koreksi topografi dalam survei geomagnetik tidak mempunyai aturan yang jelas. Salah satu metode untuk menentukan nilai koreksinya adalah dengan membangun suatu model topografi menggunakan pemodelan beberapa prisma segiempat (Suryanto, 1988). Ketika melakukan pemodelan, nilai suseptibilitas magnetik (k) batuan topografi harus diketahui, sehingga model topografi yang dibuat, menghasilkan nilai anomali medan magnetik (Htop) sesuai dengan fakta. Selanjutnya persamaan koreksinya (setelah dilakukan koreski harian dan IGRF) dapat dituliska sebagai

Setelah semua koreksi dikenakan pada data-data medan magnetik yang terukur dilapangan, maka diperoleh data anomali medan magnetik total di topogafi. Untuk mengetahui pola anomali yang diperoleh, yang akan digunakan sebagai dasar dalam pendugaan model struktur geologi bawah permukaan yang mungkin, maka data anomali harus disajikan dalam bentuk peta kontur. Peta kontur terdiri dari garis-garis kontur yang menghubungkan titik-titik yang memiliki nilai anomali sama, yang diukur dar suatu bidang pembanding tertentu.

Reduksi ke Bidang Data (Reduce to Pole)Untuk mempermudah proses pengolahan dan interpretasi data magnetik, maka data anomali medan magnetik total yang masih tersebar di topografi harus direduksi atau dibawa ke bidang datar. Proses transformasi ini mutlak dilakukan, karena proses pengolahan data berikutnya mensyaratkan input anomali medan magnetik yang terdistribusi pada biang datar. Beberapa teknik untuk mentransformasi data anomali medan magnetik ke bidang datar, antara lain : teknik sumber ekivalen (equivalent source), lapisan ekivalen (equivalent layer) dan pendekatan deret Taylor (Taylor series approximaion), dimana setiap teknik mempunyai kelebihan dan kekurangan (Blakely, 1995).

Pengangkatan ke Atas (Upward)Pengangkatan ke atas atau upward continuation merupakan proses transformasi data medan potensial dari suatu bidang datar ke bidang datar lainnya yang lebih tinggi. Pada pengolahan data geomagnetik, proses ini dapat berfungsi sebagai filter tapis rendah, yaitu unutk menghilangkan suatu mereduksi efek magnetik lokal yang berasal dari berbagai sumber benda magnetik yang tersebar di permukaan topografi yang tidak terkait dengan survei. Proses pengangkatan tidak boleh terlalu tinggi, karena ini dapat mereduksi anomali magnetik lokal yang bersumber dari benda magnetik atau struktur geologi yang menjadi target survei magnetik ini.

Koreksi Efek RegionalDalam banyak kasus, data anomali medan magnetik yang menjadi target survei selalu bersuperposisi atau bercampur dengan anomali magnetik lain yang berasal dari sumber yang sangat dalam dan luas di bawah permukaan bumi. Anomali magnetik ini disebut sebagai anomali magnetik regional (Breiner, 1973). Untuk menginterpretasi anomali medan magnetik yang menjadi target survei, maka dilakukan koreksi efek regional, yang bertujuan untuk menghilangkan efek anomali magnetik regioanl dari data anomali medan magnetik hasil pengukuran.Salah satu metode yang dapat digunakan untuk memperoleh anomali regional adalah pengangakatan ke atas hingga pada ketinggian-ketinggian tertentu, dimana peta kontur anomali yang dihasilkan sudah cenderung tetap dan tidak mengalami perubahan pola lagi ketika dilakukan pengangkatan yang lebih tinggi.

2.5 Interpretasi GeomagnetikHasil dari pengukuran geomagnetik adalah berupa profil atau peta kontur magnetik. Pada peta magnetik anomalinya lebih banyak tak teratur, kompleks dan mempunyai magnitudo yang lebih besar tetapi untuk dartah sedimen peta magnetik dapat menyerupai peta anomali gravity.Secara umum interpretasi data geomagnetik terbagi menjadi dua, yaitu interpretasi kualitatif dan kuantitatif. Interpretasi kualitatif didasarkan pada pola kontur anomali medan magnetik yang bersumber dari distribusi benda-benda termagnetisasi atau struktur geologi bawah permukaan bumi. Selanjutnya pola anomali medan magnetik yang dihasilkan ditafsirkan berdasarkan informasi geologi setempat dalam bentuk distribusi benda magnetik atau struktur geologi, yang dijadikan dasar pendugaan terhadap keadaan geologi yang sebenarnya.Interpretasi kuantitatif bertujuan untuk menentukan bentuk atau model dan kedalaman benda anomali atau strukutr geologi melalui pemodelan matematis. Untuk melakukan interpretasi kuantitatif, ada beberapa cara dimana antara satu dengan lainnya mungkin berbeda, tergantung dari bentuk anomali yang diperoleh, sasaran yang dicapai dan ketelitian hasil pengukuran.Dalam interpretasi kualitatif pola anomali magnet bergelombang pendek dan tajam (bukan noise), biasanya sangat mengganggu target anomali bergelombang panjang. Gangguan ini dapat diatasi dengan cara melakukan m=pegukurang dengan kerapatan data yang banyak sehingga bila dilakukan pemfilteran dapat menghilangkan anomali bergelombang pendek dan tajam. Kurang rapatnya data dapat memberikan suatu gambaran anomali palsu meskipun diolah dengan cara yang canggih. Kondisi palsu ini sering terjadi pada survei geomagnetik di daerah vulkanik dengan target benda atau struktur dalam.Interpretasi kualitatif bertujuan untuk menentukan strike, arah dan sifat polarisais, dan perkiraan bentuk benda anomali berdasarkan peta anomali magnetik yang telah dibuat. Interpretasi ini sangat ditunjang oleh data geologi daerah penyelidikan. Hasil interpretasi kualitatif sangat penting dalam menyusun model interpretasi secara numerik.

BAB IIIPENGOLAHAN DATA

StasiunWaktu (detik)Rata-Rata WaktuPembacaanRata-Rata Pembacaan

BASE382803840045126.045121.63

3840045118.7

3852045120.2

ST-08391203912044953.244951.4

044950.0

044951.0

ST-09394203952044965.044964.6

3954044963.4

3960044965.4

ST-10397803987045011.645012.53

3996045012.4

045013.6

ST-11402604029045117.845122.93

4032045128.6

045122.4

ST-12406804074045104.045105.13

4074045099.2

4080045112.2

ST-13415204158045072.645072.87

4158045073.2

4164045072.8

ST-14417604182045089.845089.8

4182045089.6

4188045090.0

ST-28426004268045161.645163.07

4266045162.2

4278045165.4

ST-27429004296045013.245011.93

4296045013.2

4302045009.4

ST-26432004326045093.445092.13

4326045091.2

4332045091.8

ST-25454204548045165.645166.27

4548045165.0

4554045168.2

ST-24457204578044986.244984.53

4578044983.2

4584044984.2

ST-23459604602044978.844957.73

4602044944.8

4608044949.6

ST-22463804648044987.044999.6

4650044992.2

4656045019.6

ST-30471004720044752.244734.67

4722044722.6

4728044729.2

ST-32497404980045200.045201.2

4980045201.4

4986045202.2

ST-34500405014045016.645046.93

5016045017.0

5022045107.2

ST-31507005076044972.244975.07

5076044976.8

5082044976.2

ST-01390003906045109.845110.4

3906045111.0

3912045110.4

ST-02391803924045152.945153.9

3924045153.1

3930045155.7

ST-03395403960045092.945092.03

3960045091.2

3966045092.0

ST-04401404020045076.845076.13

4020045077.8

4026045073.8

ST-05405004056045081.745066.83

4056045033.4

4062045085.4

ST-06421204230045007.945029.3

4236045033.4

4242045046.6

ST-07426604272044957.844960.73

4272044957.8

4278044966.6

ST-21434404350045088.645071.4

4350045057.6

4356045068.0

ST-20436804374045066.745066.8

4374045067.1

4380045066.6

ST-19439204398045131.645131.43

4398045130.2

4404045132.5

ST-18458404590045101.445109.63

4590045110.4

4596045117.1

ST-17462004626044963.844990.53

4626045003.9

4632045003.9

ST-16465604662044987.444986.1

4662044985.5

4668044985.4

ST-15468604698045006.245005.43

4698045001.8

4710045008.3

ST-29474604752044938.444937.5

4752044938.6

4758044935.5

ST-33513005132045024.145037.9

5130045041.5

5136045048.1

ST-35505205128045030.745032.9

5166045034.1

5166045033.9

Base520805210045101.245101.27

5208045101.7

5214045100.9

3.1 Koreksi DiurnalKoreksi harian (diurnal correction) merupakan penyimpangan nilai medan magnetik bumi akibat adanya perbedaan waktu dan efek radiasi matahari dalam satu hari

Dengan

pembacaan base interpolasiKoreksi diurnal baseKoreksi diurnal field

45130.9226711.7709909945109.86234

45124.042674.89099099144946.50901

45124.2185.06632432444959.53368

45123.44.24832432445008.28501

45124.318675.16699099145117.76634

45123.5784.42632432445100.70701

45123.504674.35299099145068.51368

45123.6544.50232432445085.29768

45122.2983.14632432445159.92034

45121.820672.66899099145009.26434

451222.84832432445089.28501

45117.69533-1.45634234245164.81032

45116.79867-2.35300900944982.18032

45116.6-2.55167567644955.18166

45115.596-3.55567567644996.04432

45113.95267-5.19900900944729.46766

45107.174-11.9776756845189.22232

45106.99267-12.1590090145034.77432

45105.90333-13.2483423444961.81832

45123.882674.73099099145105.66901

45124.362675.21099099145148.68901

45124.0584.90632432445087.12701

45124.303335.15165765845070.98168

45123.9384.78632432445062.04701

45121.496672.34499099145026.95501

45122.2183.06632432444957.66701

451222.84832432445068.55168

45121.1562.00432432445064.79568

45120.095330.94365765845130.48968

45116.63867-2.51300900945107.12032

45116.476-2.67567567644987.85766

45115.27867-3.87300900944982.22699

45114.49667-4.65500900945000.77832

45113.19333-5.95834234244931.54166

45104.666-14.4856756845023.41432

45104.95933-14.1923423445018.70766

45130.9226711.7709909945089.49568

Dari data pembacaan interpolasi base didapat nilai rata-rata bacaan rata-rata sebesar 45119.15168 nT sehingga didapat nilai koreksi diurnal base denganMengurangi pembacaan interpolasi dengan nilai rata-rata bacaan. Dan koreksi diurnal field didapat dengan mengurangi atau menambahkan nilai rata-rata bacaan dengan koreksi diurnal base.

3.2 Koreksi IGRFKoreksi IGRF dapat dilakukan dengan cara mengurangkan nilai IGRF terhadap nilai medan magnetik total yang telah terkoreksi harian pada setiap titik pengukuran pada posisi geografis yang sesuai. Persamaan koreksinya (setelah dikoreksi harian) dapat dituliskan sebagai berikut :

Dimana = IGRFStasiunWaktuRata-Rata BacaIGRF

BASE10:4045135.444826.66

ST-0810:5244951.444827.02

ST-0910:5744964.644826.87

ST-1011:0345012.5333344826.59

ST-1111:1145122.9333344826.11

ST-1211:1845105.1333344826.06

ST-1311:3245072.8666744825.89

ST-1411:3645089.844825.75

ST-2711:5545011.9333344827.19

ST-2612:0045092.1333344826.88

ST-2512:3745166.2666744826.59

ST-2412:4244984.5333344826.31

ST-2312:4644957.7333344826.12

ST-2212:5344999.644825.93

ST-3013:0544734.6666744825.79

ST-3213:4945201.244827.27

ST-3413:5445046.9333344826.97

ST-3114:0544975.0666744826.67

ST-0110:5045110.444826.5

ST-0210:5345153.944826.21

ST-0310:5945092.0333344826.02

ST-0411:0945076.1333344825.81

ST-0511:1545066.8333344827.28

ST-0611:4245029.344826.95

ST-0711:5144960.7333344826.76

ST-2112:0445071.444826.47

ST-2012:0845066.844826.28

ST-1912:1245131.4333344825.88

ST-1812:4445109.6333344825.62

ST-1712:5044990.5333344824.03

ST-1612:5644986.144826.66

ST-1513:0145005.4333344826.54

ST-2913:1144937.544826.33

ST-3314:1545037.944826

ST-3514:2045032.944825.83

Base14:2845101.2666744825.33

3.3 Anomali MagnetSetelah mendapatkan nilai koreksi diurnal dan koreksi IGRF, akan didapat nilai anomalinya (z) dengan mengurangi nilai bacaan rata rata, dengan nilai koreksi diurnal dengan koreksi IGRF.xyzTIDE

8063389233111283.2023423BASE-31.890.83769

8063389233039119.319009ST-01-31.890.83767

806323.49233087132.6536757ST-02-31.890.83765

806308.79233135181.695009ST-03-31.890.83768

806294.49233230291.4563423ST-04-31.880.83772

806279.59233230274.587009ST-05-31.880.83773

8062669233277242.5836757ST-06-31.880.83775

8062469233326259.5076757ST-07-31.880.83772

806385.89233054334.3003423ST-08-31.890.83758

806371.29233101183.3843423ST-09-31.890.83761

806356.69233149263.005009ST-10-31.890.83765

8063429233197338.3403243ST-11-31.880.83769

806327.39233245155.4203243ST-12-31.880.83767

806312.79233293128.2316577ST-13-31.880.83767

806298.19233341168.7643243ST-14-31.880.83765

8064289233073-97.19234234ST-15-31.890.84747

8064169233122362.8923243ST-16-31.880.84751

8063949233160208.9443243ST-17-31.880.84757

8063899233211135.2783243ST-18-31.880.84755

8063739233262278.649009ST-19-31.880.83761

8063589233306321.819009ST-20-31.880.83761

8063469233355260.537009ST-21-31.880.83761

8064949233071244.8716757ST-22-31.890.84747

8064709233142235.987009ST-23-31.890.84749

8064539233177201.065009ST-24-31.880.84751

8064429233231131.917009ST-25-31.880.84753

8064239233274242.7416757ST-26-31.880.84753

806408.49233322238.7756757ST-27-31.880.84760

806393.79233370304.2796757ST-28-31.880.84763

8065289233071280.6203243ST-29-31.890.84881

8065299233134161.1876577ST-30-31.880.84758

8065059233202155.256991ST-31-31.880.84751

8064889233244173.5083243ST-32-31.880.84755

8064669233282107.5116577ST-33-31.880.84763

8064599233329197.4143243ST-34-31.880.84762

8064429233387193.3776577ST-35-31.880.84772

8063209233103262.8356757Base-31.890.83763

BAB IVHASIL dan INTERPRETASI

Peta Kontur Anomali Magnetik

Peta Kontur FFT

Peta Kontur Reduce to Pole

Peta Kontur RTP upward 30

Dari hasil plot menggunakan protam oasis montaj tersebut, dihasilkan beberpaa peta magnetik, yaitu peta anomali magnet, peta FFT, peta kontur RTP dan peta kontur RTP+upward. Peta kontur anomali magnetik adalah peta kontur anomali magnetik murni. Peta kontur FFT adalah peta kontur untuk merubah peta mengunakan tranformasi fourier. Peta kontur reduced to pole adalah peta kontur yang nilai magnetiknya di searahkan, sehingga nilai positif dan negatif seuatu magnet batuan, akan berubah menjadi satu sumbu saja (monopole) sehingga mempermudah dalam interpretasi data.4.1 Interpretasi KualitatifDari peta kontur RTP+upward terlihat nilai yang paling besar adalah bagian dari Timur arboretum sedangkan niali yang paling rendah berada pada bagian Barat arboretum. Hal ini dapat mengartikan bahwa dibagian barat arboretum, tidak terdapat batuan yang memiliki suseptibilitas yang rendah, sebaliknya dibagian timur arboretum terdapat batuan yang memiliki suseptibilitas yang tinggi.

4.2 AnalisaDari keadaan yang sebenarnya, bagian timur arboretum bisa jadi tidak terdapat suseptibilitas yang tinggi, tetapi karena tempatnya berdekatan dengan jalan raya, hal ini dapat mempengaruhi pengambilan data saat dilapangan karena kendaraan bermotor yang memiliki kandungan logam yang banyak sehingga dapat mempengaruhi perhitungan dan pengambilan data.Pada peta kontur RTP terlihat bahwa batuan yang memiliki kemagnetan bernilai negatif adalah bagian Barat, dan batuan yang memiliki kemagnetan bernilai positif berada di bagian Timur. Hal ini dapat menunjukan bahwa arah kemagnetan batuan di wilayah arboretum mengarah ke arah Timur. Tetapi hal ini masih tidak dapat dipastikan, karena arboretum yang sangat kecil sehingga tidak mewakili seluruh batuan yang berada di Jatingaror. Pada peta ini nilai negatif pada kemagnetan batuan diubah menjadi positif, karena metode reduce to pole yang artinya mengubah menjadi di kutub, yang maksudnya menganggap pengukuran dilakukan di kutub sehingga nilai induksi magnetnya menjadi monopol.

BAB VKESIMPULAN

Pada praktikum mengenai metode magnet ini praktikan sudah dapat memahami prinsip kerja alat megnetometer proton, praktikan juga sudah dapat mengoperasikan alat magnetometer proton. Magnetometer proton adalah instrument geofisika yang digunakan untuk mengukur kekuatan medan magnet Bumi, pengukuran medan magnet Bumi ini bertujuan untuk mengetahui lokasi deposit mineral, situs arkeologi, material di bawah tanah, atau objek dibawah permukaan laut seperti kapal selam atau kapal karam dan lain sebagainya.Pada praktikum ini juga praktikan sudah memahami dan mampu melakukan pengukuran geomagnetik dengan menggunakan metode satu dan dua alat. Perbedaan dari kedua metode tersebut hanya terdapat di jumlah alat yagn digunakan. Apabila menggunakan 2 alat, maka salah satu alan menjadi alat yang diam di base dan yang lainnya mengambil data di lapangan.Praktikan juga sudah dapat menentukan anomali magnetik yang telah dikoreksi dan dapat membuat peta anomali magnetik dengan menggunkan program oasis mintaj. Dan dapat melakukan interpretasi secara kualitatif dari peta intensitas medan magnetik total dan peta sinyal analiktik (anomali residual).

DAFTAR PUSTAKA

Rieke III, H.H. and Chilingarian, G.V. 1974.Compaction of Argillaceous Sediments. Amsterdam, The Netherlands: Elsevier Scientific Publishing Company.Schlumberger. 1985. Log Interpretation Charts, 1985 edition. Sugar Land, Texas: Schlumberger.