LAPORAN AKHIR

15
LAPORAN AKHIR MODUL II A.JUDUL : PEMISAHAN DAN PEMURNIAN B.TUJUAN a. Memisahkan zat-zat padat dari zat cair dengan cara penyaringan. b. Memurnikan melalui proses destilasi C. DASAR TEORI Dalam praktikum kimia sering kali berbagai campuran zat harus dipisahkan menjadi zat murni. Cara pemisahan tersebut dapat digolongkan dalam : a. Pemisahan zat padat dari zat cair b. Memurnikan zat cair melalui proses destilasi Memisahkan zat padat dari zat cair dapat dilakukan dengan cara : a. Untuk zat padat yang tidak larut dari zat cair Dekantasi Filtrasi ( penyaringan ) b. Untuk zat padat yang larut dalam air Penguapan Kristalisasi Destilasi Pemisahan zat padat dari zat cair dapt dilakukan dengan cara a. Melarutkan dan menyaring, sebagai contoh pemisahan garam dapur ( larut dalam air ) dan pasir ( tidak larut dalam air) b. Kristalisasi bertingkat c. Sublimasi Destilasi adalah cara pemisahan zat cair yang di lakukan dengan cara memanaskan cairan tersebut lalu mengembunkannya.Dasar percobaan ini adalah perbedaan titik didih zat yang terdapat dalam cujampuran tersebut. Zat dengan titik didih rendah akan menguap terlebih dahulu. Dan bila didinginkan akan langsung mengembun. Bila pemancarannya berupa zat air dengan titik didih

Transcript of LAPORAN AKHIR

Page 1: LAPORAN AKHIR

LAPORAN AKHIR

MODUL II

A. JUDUL : PEMISAHAN DAN PEMURNIANB. TUJUAN a. Memisahkan zat-zat padat dari zat cair dengan cara penyaringan.

b. Memurnikan melalui proses destilasi

C. DASAR TEORI

Dalam praktikum kimia sering kali berbagai campuran zat harus dipisahkan menjadi zat murni. Cara pemisahan tersebut dapat digolongkan dalam :

a. Pemisahan zat padat dari zat cairb. Memurnikan zat cair melalui proses destilasi

Memisahkan zat padat dari zat cair dapat dilakukan dengan cara :

a. Untuk zat padat yang tidak larut dari zat cair Dekantasi Filtrasi ( penyaringan )

b. Untuk zat padat yang larut dalam air Penguapan Kristalisasi Destilasi

Pemisahan zat padat dari zat cair dapt dilakukan dengan cara

a. Melarutkan dan menyaring, sebagai contoh pemisahan garam dapur ( larut dalam air ) dan pasir ( tidak larut dalam air)

b. Kristalisasi bertingkatc. Sublimasi

Destilasi adalah cara pemisahan zat cair yang di lakukan dengan cara memanaskan cairan tersebut lalu mengembunkannya.Dasar percobaan ini adalah perbedaan titik didih zat yang terdapat dalam cujampuran tersebut. Zat dengan titik didih rendah akan menguap terlebih dahulu. Dan bila didinginkan akan langsung mengembun. Bila pemancarannya berupa zat air dengan titik didih tinggi maka zat pencemar akan tertinggal dalam labu dan cara ini di sebut destilasi sendiri.

Bunyi Hukum Raoult“ Tekanan uap jenuh satu komponen larutan yang dapat menguap sama dengan tekanan uap jenuh komponen murni dikalikan dengan fraksi molnya pada suhu itu

Page 2: LAPORAN AKHIR

Rekristalisasi merupakan salah satu cara pemurnian zat padat yang jamak digunakan, dimana zat-zat tersebut atau zat-zat padat tersebut dilarutkan dalam suatu pelarut kemudian dikristalkan kembali. Cara ini bergantung pada kelarutan zat dalam pelarut tertentu di kala suhu diperbesar. Karena konsentrasi total impuriti biasanya lebih kecil dari konsentrasi zat yang dimurnikan, bila dingin, maka konsentrasi impuriti yang rendah tetapi dalam larutan sementara produk yang berkonsentrasi tinggi akan mengendap (Arsyad, 2001).

Ukuran kristal yang terbentuk selama pengendapan, tergantung pada dua faktor penting yaitu laju pembentukan inti (nukleasi) dan laju pertumbuhan kristal. Jika laju pembentukan inti tinggi, banyak sekali kristal akan terbentuk, tetapi tak satupun dari ini akan tumbuh menjadi terlalu besar, jadi terbentuk endapan yang terdiri dari partikel-partikel kecil. Laju pembentukan inti tergantung pada derajat lewat jenuh dari larutan. Makin tinggi derajat lewat jenuh, makin besarlah kemungkinan untuk membentuk inti baru, jadi makin besarlah laju pembentukan inti. Laju pertumbuhan kristal merupakan faktor lain yang mempengaruhi ukuran kristal yang terbentuk selama pengendapan berlangsung. Jika laju ini tinggi, kristal-kristal yang besar akan terbentuk yang dipengaruhi oleh derajat lewat jenuh (Svehla, 1979).

Ada berbagai cara pemisahan dan pemurnian suatu zat dari campurannyasecara fisik antara lain adalah dekantasi, sublimasi, filtrasi, ekstraksi,koagulasi, adsorbsi dan destilasi.Dekantasi merupakan proses pemisahanpadatan dari cairan. Padatan dibiarkan turu ke dasar labu, kemudian cairannyadituangkan dengan hati-hati agar padatan tidak terganggu.Sublimasi adalahproses pemurnian suatu zat dengan jalan memanaskan campuran, sehinggadihasilkan sublimat (kumpulan materi pada tempat tertentu yang terbentukpada pemanasan zat yang dapat berubah langsung dari fasa padat ke fasa gasdan kembali lagi ke fasa padat).Filtrasi adalah proses pemisahan padatan daricairan dengan menggunakan bahan berpori yang hanya dapat dilalui olehcairan.Ekstraksi adalah proses pengambilan salah satu komponen campurandengan menggunakan pelarut.Koagulasi merupakan proses pengendapankoloid.Adsorpsi adalah kemampuan zat untuk menyerap gas, cairan, atau zatterlarut pada permukaanya.Destilasi adalah pemurnian cairan dengan jalanmendidihkannya, mendinginkan uap yang terbentuk dan mengumpulkan cairanyang diperoleh dari pendingin uap.

Page 3: LAPORAN AKHIR

PEMBAHASANPEMISAHAN DAN PEMURNIAN

Pada percobaan pertama yaitu proses dekantasi. Proses dekantasi adalah proses pemisahan padatan dari cairan dengan langkah pertama yaitu dengan menyediakan gelas kimia , kemudian gelas kimia diisi air dengan volume 25 ml,Setelah itu memasukkan 1 sendok pasir kedalam gelas kimia yang telah terisi air tersebut. Pada proses ini air mulai berwarna keruh dan volumenya bertamabh. Kemudian mengaduk campuran air dan pasir sehingga menjadikan larutan tersebut semakin mengeruh.Lalu pasir dibiarkan mengendap.pada tahap ini pasir mengendap pada dasar gelas kimia dan dilapisan atas dituangkan. pemisahan dengan cara ini belum dapat memisahkan larutan dengan baik. Sebab pada larutan pada bagian atas yang dipisahkan dari endapan masih terdapat kristal-kristal pasir. Sehingga air hasil pemisahan ini tidak jernih lagi seperti sebelum pencampuran, melainkan keruh. Pada percobaan ini setelah proses pemisahan dihasilkan fitrat dan residu. Fitrat yaitu air yang keruh dan sudah tidak jernih lagi, karena bercampur dengan kristal-kristal pasir sedangkan residu adalah endapan pasir.

Pada percobaan kedua yaitu proses filtrasi. Proses filtrasi adalah cara pemisahan zat padat dari cairan melalui jaringan (filter) yang berpori. Dengan langkah pertama yaitu menyediakan gelas kimia, yang kemudian diisi dengan air. Setelah itu memasukkan bubuk kapur tulis pada gelas yang sudah berisi air. Pada proses ini volume bertambah dan air yang awalnya jernih menjadi keruh, sebagian kapur mengambang dan sebagiannya lagi tenggelam. Setelah diaduk pada proses ini terjadi pengendapan sehingga terdapat 2 lapisan yaitu lapisan atas air dan lapisan bawah yaitu kapur. Kemudian di saring dengan menggunakan corong dan kertas saring. Pemisahan dengan cara filtrasi ini lebih baik dari pada dengan cara dekantasi, sebab setelah dilakukan penyaringan, larutan yang yang awalnya keruh setelah disaring menjadi jernih kembali karena bubuk kapur tulis tidak larut dalam air. Pada proses penyaringan air ini dihasilkan filtrat dan residu. Filtrat yaitu air jernih hasil dari penyaringan sedangkan residu adalah bubuk kapur.

Pada percobaan ketiga yaitu proses penguapan. Langkah pertama yaitu menyediakan gelas kimia. Kemudian menuangkan air kedalam gelas kimia sebanyak 50 ml. Lalu memasukkan garam kedalam gelas kimia yang berisi air. Kemudian volume air didalam gelas kimia bertambah. Pada proses ini pun larutan mengendap. Kemudian mengaduk larutan dalam gelas kimia dengan menggunakan lat pengaduk,setelah diaduk warnah air berubah menjadi agak keruh. Setelah garam dapur larut dalam air dilakukan penyaringan dengan menggunakan corong dan kertas saring. Setelah dilakukan penyaringan larutan berwarnah jernih dan bening.

Page 4: LAPORAN AKHIR

Kemudian menuangkan cairan larutan garam kedalam cawan penguapan. Kemudian menguapkan larutan tersebut hingga mengering.Lalu larutan berubah menjadi kristal garam.

Pada percobaan keempat yaitu kristalisasi. Proses kristalisasi adalah cara memperoleh zat padat yang larut dengan cairan. Krisralisasi dilakukan dengan cara penguapan dan pendinginan. Langkah pertama yaitu dengan menyediakan gelas kimia, kemudian memasukkan air sebanyak 25 ml kemudian memasukkan 5 gr CuSO4.5H2O kedalam gelas kimia yang telah berisi air sebanyak 20 ml berubah menjadi warna biru. Kemudian diaduk, kemudian larutan ini diuapkan sampai volumenya menjadi 10 ml. Kemudian menguapkan larutan tersebut menjadi kering. Larutan mengering dan membentuk kristal. Kristal CuSO4.5H2O yang berwarna biru menjadi warna putih.

Pada percobaan kelima yaitu proses destilasi. Destilasi adalah cara memperoleh cairan yang zat tertentu atau bercampur dengan cairan lain yang titik didihnya berbeda. Dengan langkah pertama yaitu memasukkan air kedalam labu destilasi.Serta penambahan seujung spatula kristal dan tiga buah batu didih. Adapun tujuan dari penambahan tiga batu didih ini adalah untuk mencegah terjadinya gelembung atau letusan. Kemudian merangkai alat labu destilasi dam mengusahakan agar air dalam pendingin mengalir dengan lambat dari bawah keatas. Setelah alat tersususn sempurna panaskan labu destilasi dengan hati-hati, kemudian air mengalir melalui tabung besar dalam pendingin liebing dan uap air melalui tabung kecil. Kemudian kita memperhatikan suhu pada termometer dan juga memperhatikan tetesan airyang keluar dari pendingin liebing. Dan hasil pengamatan kami yaitu pada tetesan pertama, kedua, ketiga dan keempat suhunya konstan pada 930c.

Page 5: LAPORAN AKHIR

Alat dan bahan

- Gelas kimia : sebagai wadah dari suatu larutan

- Corong : corong sebagai tempat kertas saring.

- Cawan penguapan : sebagai wadah larutan pada proses penguapan

Page 6: LAPORAN AKHIR
Page 7: LAPORAN AKHIR
Page 8: LAPORAN AKHIR
Page 9: LAPORAN AKHIR

PERLAKUAN PENGAMATAN1

2.

3.

4.

5.

- Memasukkan air kedalam gelas kimia sebanyak 25 ml - Memasukkan 1 sendok pasir kedalam gelas kimia yang berisi air-Mengaduk campuran air dan pasir-membiarkan pasir mengendap

-Menuangkan larutan bagian atas

-Menuangkan air kedalam gelas kimia dengan volume 50mL-menuangkan bubuk kapur ke dalam gelas kimia yangnberisi air

-Diaduk

-disaring dengan menggunakan corong dan kertas saring

-menuangkan air kedalam gelas kimia sebanyak 50 mL-Memasukkan garam kedalam gelas kimia yang berisi air-Mengaduk larutan

-Menyaring larutan dalam gelas kimia yang lainnya menggunakan kertas saring dan corong-Menuangkan cairan larutan garam ke dalam garam-menguapkan larutan tersebut hingga mengering

-memasukkan air sebanyak 20 mL kedalam CuSO4.5H2O-Larutan CuSO4.5h2O kedalam cawan yang berisi air-Menguapkan larutan tersebut menjadi kering

-Memasukkan kedalam labu destilasi ke dalam air dengan larutan etanol-Dimasukkan kedalam labu destilasi 3 buah batu didih

-Merancang alat sedemikian rupa -Memanaskan labu destilasi di atas pemanas-Memperhatikan suhu pada termometer dan juga memperhatikan tetesan air yang keluar dari pendingin liebing

- Air jernih

-Air mulai tidak jernih dan volume air bertambah menjadi 40 mL.-Larutan menjadi semakin keruh-Pasir mengendap pada dasar gelas kimia dan di lapisanmpur dengan atas air yang keruh-fitrat dalam percobaan ini adalah air yang keruh dan sudah tidak jernih lagi karena tercampur dengan kristal-kristal pasir dan residu adalah endapan pasir

-Air jernih

-volume bertambah dan air menjadi keruh sebagian kapur mengambang dan sebagian kapur tenggelam-terjadi pengendapan sehingga terdapat 2 lapisan yaitu lapisan atas air dan lapisan bawah kapur-setelah penyaringan di hasilkan fitrat yaitu air jernih dan residu adalah kapur.

-Air jernih

-Larutan mengendap

-Setelah di aduk warna air berubah menjadi keruh-setelah di saring,larutan berwarna bening dan jernih

-Larutan berubah menjadi kristal garam

-air sebanyak 20 ml berubah warna menjadi biru

-CusO4.5H2O yang padat setelah di larutkan menjadi cair-Larutan mengering dan membentuk kristal CuSo4.5H2O yang berwarna biru menjadi warna putih.

-air berwarna keruh

-batu didih tidak larut dalam air

-air mengalir melalui selang dari bawah ke atas secara merata-Air mengalir melalui tabung besar dalam pendingin liebing dan uap air melalui tabung kecil.*suhu pada tetesan pertama adalah 770C*suhu pada tetesan kedua adalah 780C*suhu pada tetesan ketiga adalah 780C*suhu pada tetesan keempat adalah 790CJika di rata-ratakan adalah 780C

Page 10: LAPORAN AKHIR

KESIMPULAN

Berdasarkan percobaan yang telah dilakukan maka dapat disimpulkan :

Cara pemisahan zat padat dari zat cair dengan cara penyaringan menggunakan corong dan kertas saring. Kertas saring digunakan untuk penyaringan karena mempunyai pori – pori yang relatif kecil sehingga dapat menahan partikel suspensi.

Prsoses pemurnian melalui proses destilasi yaitu dengan cara pemisahan zat cair yang dilakukan dengan cara memanaskan cairan tersebut lalu mengembunkannya. Dasar percobaan pada proses destilasi yaitu perbedaan titik didih yang terdapat pada campuran tersebut. Zat yang titid didih rendah akan menguap.

KEMUNGKINAN KESALAHAN

1. Kurangnya keterampilan praktikan dalam menggunakan alat 2. Kurang konsentrasi dalam praktikum karena kurangnya fasilitas yang memadai

Page 11: LAPORAN AKHIR

Jawaban Pertanyaan : 1.Mengapa pada destilasi letak termometer harus berada pada persimpangan pipa labu destilasi ?

Karena termometer ini digunakan untuk mengukur temperatur uap suatu zat. Termometer berada pada persimpangan pipa labu destilasi untuk mencapai ketelitian yang tepat. Termometer berguna dalam destilasi untuk mengukur suhu uap suatu zat yang keluar dari labu destilasi setelah dipanaskan. Zat tersebut dapat diketahui dengan melihat temperatur atau titik didihnya. Zat yang mempunyai titik didih yang paling rendah akan lebih cepat menguap sehingga uapnya tersebut dapat dibaca oleh termometer. Dengan melihat temperaturnya kita dapat mengetahui zat tersebut.

2. Apa sebabnya aliran air harus ada dalam kondensor dibuat berlawanan arah destilasi ?, Penyebab aliran air harus ada dalam kondensor dibuat berlawanan arah destilasi

yaitu agar proses pengembunan uap air berlangsung cepat dan agar pendingin uap air lebih merata daripada yang searah.

Page 12: LAPORAN AKHIR

DAFTAR PUSTAKA

Ahmad,Hiskia.2003.Stoikiometri energetika kimia. Bandung : PT. Citra Aditya bakti

http : // belajar kimia.com/hidrat/2009

Team Teaching.2010. Penuntun Praktikum Kimia dasar I.