Laporan Acara Berjejaring dan Belajar Menghubungkan Petani ke ...

13
Laporan Acara Berjejaring dan Belajar Menghubungkan Petani ke Pasar: Tantangan dan Pembelajaran 1 Juni 2016 Latar Belakang AgriProFocus Indonesia adalah jaringan nasional yang mempromosikan dan mendorong kewirausahaan pertanian di antara petani dan organisasinya. Jaringan ini adalah bagian dari jaringan AgriProFocus global yang berakar di Belanda, yang memberikan ruang (baik online maupun offline) bagi organisasi, para profesional, dan unit bisnis pertanian untuk bertemu, melakukan bisnis, dan berbagi sumber daya serta pengetahuan. Asumsinya, dengan adanya ruang bagi para aktor rantai nilai untuk berbagi dan berkreasi bersama maka sistem pendukung kewirausahaan petani akan lebih baik, dan hal ini akan bermuara pada kewirausahaan petani yang lebih kuat. Agar menjadi ruang ideal bagi aktor pertanian, AgriProFocus secara rutin mengorganisir acara temu jaringan, temu bisnis dan pameran, temu ahli, acara pengetahuan dan diskusi. Selain itu, jaringan AgriProFocus bisa menghubungkan usaha pertanian untuk bertransaksi, menyediakan ruang online yang aktif untuk berjejaring, dan bertukar informasi. AgriProFocus bekerja untuk dan melalui anggota jaringan. Keaktifan sekretariat AgriProFocus sangat tergantung pada keaktifan anggota jaringan. Di Indonesia, AgriProFocus difasilitasi oleh Hivos. Acara Berjejaring dan Belajar ini bermaksud mempromosikan jejaring dan saling belajar di antara para anggota. Pada acara ini AgriProFocus berbagi rencana kegiatan tahun 2016 di mana para anggota jaringan bisa bergabung. Pertemuan ini juga berperan sebagai acara konsultasi rencana strategi AgriProFocus 2017 – 2021.

Transcript of Laporan Acara Berjejaring dan Belajar Menghubungkan Petani ke ...

Page 1: Laporan Acara Berjejaring dan Belajar Menghubungkan Petani ke ...

Laporan Acara Berjejaring dan Belajar Menghubungkan Petani ke Pasar: Tantangan dan Pembelajaran 1 Juni 2016

Latar Belakang

AgriProFocus Indonesia adalah jaringan nasional yang mempromosikan dan mendorong kewirausahaan

pertanian di antara petani dan organisasinya. Jaringan ini adalah bagian dari jaringan AgriProFocus global

yang berakar di Belanda, yang memberikan ruang (baik online maupun offline) bagi organisasi, para

profesional, dan unit bisnis pertanian untuk bertemu, melakukan bisnis, dan berbagi sumber daya serta

pengetahuan. Asumsinya, dengan adanya ruang bagi para aktor rantai nilai untuk berbagi dan berkreasi

bersama maka sistem pendukung kewirausahaan petani akan lebih baik, dan hal ini akan bermuara pada

kewirausahaan petani yang lebih kuat. Agar menjadi ruang ideal bagi aktor pertanian, AgriProFocus secara

rutin mengorganisir acara temu jaringan, temu bisnis dan pameran, temu ahli, acara pengetahuan dan

diskusi.

Selain itu, jaringan AgriProFocus bisa menghubungkan usaha pertanian untuk bertransaksi, menyediakan

ruang online yang aktif untuk berjejaring, dan bertukar informasi. AgriProFocus bekerja untuk dan melalui

anggota jaringan. Keaktifan sekretariat AgriProFocus sangat tergantung pada keaktifan anggota jaringan. Di

Indonesia, AgriProFocus difasilitasi oleh Hivos.

Acara Berjejaring dan Belajar ini bermaksud mempromosikan jejaring dan saling belajar di antara para

anggota. Pada acara ini AgriProFocus berbagi rencana kegiatan tahun 2016 di mana para anggota jaringan

bisa bergabung. Pertemuan ini juga berperan sebagai acara konsultasi rencana strategi AgriProFocus 2017 –

2021.

Page 2: Laporan Acara Berjejaring dan Belajar Menghubungkan Petani ke ...

Laporan Acara Berjejaring dan Belajar AgriProFocus – Juni 2016 - 2

Dengan demikian acara ini bertujuan:

1. Berbagi pembelajaran antar anggota tentang pasar hortikultura

2. Memberi ruang anggota untuk bertatap muka dan saling berkenalan

3. Berbagi rencana tahunan AgriProFocus Indonesia untuk 2016 sehingga anggota tahu dan bisa

bergabung

4. Berkonsultasi dengan anggota dan mengumpulkan masukan dari mereka tentang rencana strategi

AgriProFocus 2017 - 2021

Waktu & Tempat

Acara Berjejaring dan Belajar telah dilakukan pada 1 Juni 2016, pukul 09.30 – 10.00 di Grand Cemara Hotel, Jakarta Pusat.

Distribusi Undangan & Peserta

Undangan acara Berjejaring dan Belajar disebar sejak 13 Mei 2016 melalui mailing list, online platform, dan media sosial. Sebanyak 50 peserta dengan latar belakang beragam menghadiri acara ini. 6 peserta berasal dari organisasi tani, 12 dari perusahaan, 6 dari institusi pendidikan, 5 orang dari pemerintahan, 19 orang dari NGO, dan 2 orang datang sebagai individu. Bedasarkan gender, peserta perempuan ada 20 dan laki-laki sebanyak 30 peserta.

Agenda

Waktu 08.30 – 13.00 Registrasi & Eksplorasi “The Walls”

08.30 – 09.00 Pembukaan : Biranchi Upadhyaya (Hivos Hub SEA)

09.00 – 09.30 Menghubungkan Petani ke Pasar: Tantangan & Pembelajaran Pembicara : Marijn van der Laan & Noviyanto (VegImpact)

09.30 – 10.30 Diskusi

10.30 – 10.45 Rehat kopi & Matchmaking

10.45 – 12.00 Konsultasi AgriProFocus 2017 ke atas

Fasilitator: Dika Rinakuki

12.30 – 13.00 Penutup & Makan siang

Pembukaan

Oleh Biranchi Upadhyaya (Hivos Hub SEA)

“Pertanian bisa jadi bukanlah topik yang menarik, tapi tanpa pertanian tidak akan ada harapan,

maka dari itu pendekatan kewirausahaan sangat diperlukan untuk pertanian yang lebih baik,”

Biranchi Upadhyaya.

Hivos telah bekerjasama dengan AgriProFocus selama beberapa tahun. Hal ini dikarenakan Hivos mendukung dan menghargai peran AgriProFocus dalam menjembatani kepentingan antar pemangku kepentingan bidang pertanian.

Dikaruniai tanah yang luas dan subur, Indonesia menjadi penghasil berbagai jenis produk pertanian. Sektor pertanian menjadi mata pencaharian 46 juta rakyat Indonesia, jumlah yang juga mewakili sekitar 40

Page 3: Laporan Acara Berjejaring dan Belajar Menghubungkan Petani ke ...

Laporan Acara Berjejaring dan Belajar AgriProFocus – Juni 2016 - 3

sampai 45 persen tenaga kerja Indonesia. Namun, meski jumlah tersebut sangat besar, sektor pertanian hanya menyumbang 15 persen Produk Domestik Bruto. Angka ini terus menurun dalam belakangan ini. Penurunan ini berhubungan dengan keengganan generasi muda untuk terlibat dalam sektor ini. Inilah yang menjadi tantangan organisasi seperti AgriProFocus untuk mengambil bagian, mendekati sektor pertanian dengan nilai dan prinsip kewirausahaan.

Masalah lain pertanian Indonesia adalah pada sektor kebijakan. Selama 15 tahun terakhir, jumlah investasi yang dikeluarkan negara untuk sektor pertanian terus menurun. Pemerintah enggan untuk berinvestasi pada pertanian kecil, walaupun sebenarnya pertanian yang demikian adalah yang paling efisien dan berkesinambungan. Lagi-lagi ini adalah tantangan untuk Agriprofocus untuk menghubungkan pertanian-pertanian skala kecil agar menjadi lebih menguntungkan di masa mendatang.

Lebih jauh lagi, telah terjadi hilangnya keanekaragaman hayati dalam kurun waktu terakhir. Masalah ini disebabkan oleh ketergantungan manusia akan senyawa hidrokimia. Hal ini merupakan tantangan bagi pertanian secara umum untuk dapat menghasilkan bahan pangan yang ramah lingkungan dan berkelanjutan, untuk mencukupi kebutuhan 9 milliar penduduk bumi pada 2050.

Lalu masalah perubahan iklim. Pertanian adalah sektor yang sangat bergantung pada iklim. Kekeringan di India adalah contohnya. Kekeringan di India memicu timbulnya kasus bunuh diri petani di India. Petani bunuh diri karena mereka tidak dapat membayar hutang akibat gagal panen.

Dapat kita simpulkan bahwa pertanian bisa jadi bukanlah topik yang menarik, tapi merupakan inti dari perekonomian kita. Tanpa pertanian, tidak akan ada harapan. Pendekatan kewirausahaan sangat diperlukan untuk pertanian lebih baik. Forum seperti AgriProFocus juga sangat dibutuhkan untuk menjembatani semua pemangku kepentingan bidang pertanian untuk saling bekerjasama satu sama lain. Hivos sangat mendukung pertemuan ini dan berharap untuk lebih terlibat dalam pertemuan-pertemuan selanjutnya.

Menghubungkan Petani ke Pasar: Tantangan dan Pembelajaran

Oleh Marijn Van Der Laan, Noviyanto (VegIMPACT)

“Ada tiga element penting dalam pengembangan rantai pasokan: contract farming, continuous

supply and farmer group organization,” Noviyanto.

VegIMPACT (vegetable production and marketing with impact) adalah program keamanan pangan yang diprakarsai oleh pemerintah Belanda untuk meningkatkan produksi sayuran dan membantu petani terhubung dengan pasar.

Salah satu program VegIMPACT adalah Product Market Combination (PMC). PMC melibatkan petani dan mitra dalam rantai pasokan (supply chain) seperti pedagang dan pengecer untuk bekerjasama guna meningkatkan hubungan pasar atau menciptakan peluang-peluang pasar baru. Tidak seperti bisnis pertanian pada umumnya dimana jenis, kualitas produk ditentukan oleh petani, PMC mendorong petani untuk memenuhi permintaan pasar. Dalam PMC petani memperoleh informasi informasi tentang permintaan pasar akan suatu produk, seperti jenis, kualitas, volume, jumlah produk. Informasi tersebut yang kemudian menjadi patokan petani untuk menanam. Metode ini memungkinkan untuk terciptanya kestabilan harga, kestabilan pendapatan petani dan kepastian pasar.

PMC adalah bukti bahwa kerja sama dalam rantai pasokan yang berorientasi pasar dapat menguntungkan semua mitra dalam rantai pasar, khususnya petani. Petani kecil diuntungkan oleh program ini melalui pelatihan untuk peningkatan produksi, praktek, dan pemasaran. Partisipasi petani meningkatkan produksi sayuran dan juga akan meningkatkan keuntungan produksi dan pemasaran. Hal ini kemudian menyebabkan produksi sayuran yang berkelanjutan dan meningkatnya pendapatan keluarga petani.

vegIMPACT telah berkolaborasi dengan petani Indonesia selama 3 tahun. Dalam waktu tersebut

Page 4: Laporan Acara Berjejaring dan Belajar Menghubungkan Petani ke ...

Laporan Acara Berjejaring dan Belajar AgriProFocus – Juni 2016 - 4

vegIMPACT menyimpulkan ada tiga elemen penting dalam model produksi yang berorientasi pasar. Elemen pertama adalah contract farming. Contract farming melibatkan baik pihak petani maupun pembeli untuk mengatur hal-hal apa saja yang terkait dalam produksi suatu produk pertanian. Perjanjian kontrak meliputi informasi tentang volume, kualitas, pengiriman, spesifikasi, persetujuan harga, dan persetujuan spesifikasi serta jangka waktu perjanjian.

Yang kedua adalah continuous supply (pasokan yang berkelanjutan). Hal ini dapat dicapai dengan melakukan produksi sayur dengan cara sedemikian rupa sehingga jumlah produk sayur yang stabil dapat dipanen setiap minggu. Continuous supply penting karena dapat menghasilkan pendapatan yang stabil bagi petani. Elemen ketiga adalah pembentukan Farmer Group (kelompok tani). Dengan pembentukan farmer group, petani dapat saling membantu satu sama lain bila terjadi kesulitan. Kelompok petani juga dapat berperan sebagai mediator jika terjadi sengketa baik diantara petani ataupun antara petani dan pedagang.

Diskusi

1. Metode mana yang Anda sarankan? Supply Driven atau Demand Driven?

Demand driven, sebab permasalahan yang ada pada petani Indonesia adalah kurangnya informasi akan permintaan pasar. Petani hanya menanam berdasarkan intuisi mereka. Terkadang produk pertanian membanjiri pasar, dikarenakan banyak petani yang menanam tanaman yang sama. Kondisi ini dapat menyebabkan ketidakstabilan harga. Hal ini tidak akan terjadi jika petani mengetahui informasi tentang apa yang diinginkan pasar.

2. Kemudian, bagaimana dengan komoditas lainnya? Untuk komoditas lainnya metode demand driven

tidak dapat diterapkan. Misalnya pada komoditas padi.

Dalam PMC telah disimpulkan ada tiga elemen yang penting dalam pengembangan rantai pasokan. Salah satu elem tersebut adalah pengembangan farmer group (kelompok tani). Demand driven kemungkinan tidak dapat diterapkan dalam komoditas tertentu selain sayuran, di sini farmer group mengambil bagian. Dengan kelompok tani, petani kemudian mampu mengatur distribusi hasil pertanian.

3. Pasar hanya menerima produk yang memenuhi standard yang berlaku, bagaimana dengan produk

sisa produk petani yang tidak memenuhi standard?

(Fahmi) kami juga mengalami hal yang serupa. Dalam pengalaman kami, produk yang tidak diterima oleh pabrik akan diolah lagi menjadi makanan, kemudian dipasarkan.

4. Kebanyakan kelompok tani di Indonesia didirikan hanya untuk menampung bantuan dari

pemerintah. Bagaimana cara mengajak petani benar- benar mendirikan organisasi tanpa bayang-bayang pamrih dana bantuan pemerintah? Pasar hanya menunjuk pemasok besar yang menghasilkan banyak jenis komoditas, bagaimana petani kecil yang hanya memiliki satu jenis komoditas saja mampu bersaing dengan perusahaan besar?

Di sinilah peran kelompok tani diperlukan, untuk mengorganisasi petani-petani kecil dari dengan berbagai jenis produk, kemudian dikumpulkan untuk memenuhi permintaan pasar.

5. Siapa yang seharusnya mengambil peran sebagai pemimpin dalam model produksi supply chain?

Kami, petani Indonesia mengharapkan pemerintah turun tangan untuk mengambil peran ini.

Kami setuju bahwa petani Indonesia masih memerlukan bantuan dalam hal ini. Di Eropa dan Amerika Utara yang mengambil peran tersebut adalah supply chain facilitator yang dibentuk oleh pasar. Menurut pendapat kami supply chain facilitator adalah badan yang independen.

(Barid - LPPSLH Purwokerto) LPPSLH telah mencoba memotong rantai pengepul sejak tahun 2013,

Page 5: Laporan Acara Berjejaring dan Belajar Menghubungkan Petani ke ...

Laporan Acara Berjejaring dan Belajar AgriProFocus – Juni 2016 - 5

melalui metode yang berbeda. LPPSH masih melibatkan pengepul-pengepul, namun sebagai gantinya mereka harus berkontribusi dalam kegiatan sosial di masyarakat. Market driven seperti dua sisi mata uang. Di satu sisi dapat menyediakan kesinambungan dan kestabilan harga, namun di sisi lain kadang memaksa petani untuk melakukan sesuatu yang sulit untuk mereka lakukan. Contohnya adalah sertifikasi organik. Pasar hanya menerima produk yang tersertifikasi, namun biaya sertifikasi sangat tinggi dan ini mempengaruhi biaya produksi.

(Nanang - KRKP) Di Indonesia, menanam padi bukan sekedar pemenuhan kebutuhan ekonomi belaka, melainkan juga pemenuhan kebutuha sosial dan budaya. Kadang petani padi tidak memiliki perhitungan ekonomi yang matang seperti petani sayuran, mereka menanam dengan intuisi mereka. Padi juga merupakan komoditas politik , harga dapat melambung tinggi ketika mendekati pemilihan umum. Jadi sangat susah untuk menerapkan metode ini pada tanaman padi.

(Rini) Menurut saya, gender seharusnya ditambahkan pada elemen penting rantai pasokan. Berdasarkan penelitian saya, peran wanita sangat penting dalam organisasi kelompok tani.

6. Untuk menginisiasi program rantai pasokan ini, tentu membutuhkan investasi yang besar. Apakah

vegIMPACT menyediakan dana?

Program kami telah berjalan selama tiga tahun dan ini adalah tahun terakhir kami. Tidak ada lagi investasi dalam bentuk dana untuk tahn depan. Tetapi, akan tetap ada seminar dan pelatihan, untuk menyebarkan pengetahuan tentang kewirausahaan untuk pertanian di Indonesia.

Konsultasi AgriProFocus untuk 2017 ke Atas

Dika Rinakuki memfasilitasi sesi ini dengan membagi peserta dalam tujuh kelompok untuk menjawab tiga pertanyaan berikut:

1. Pada sektor atau komoditas apa AgriProFocus harus lebih fokus pada tahun 2017 seterusnya?

2. Keuntungan apa yang Anda harapkan setelah menjadi member AgriProFocus?

3. Jasa atau produk apakah yang menurut Anda harus disediakan oleh sekretariat AgriProFocus?

Hasil Diskusi Kelompok

Kelompok Pertanyaan 1 Pertanyaan 2 Pertanyaan 3

1 Membangun profesionalitas di antara petani Indonesia lewat penguatan kelompok tani.

Asosiasi kelompok tani

Akses pembiayaan/model pencarian dana

Agroforestry

Pertanian berkelanjutan

Informasi pasar kopi

Informasi akses pasar untuk petani

Mengadakan acara dengan tema yang lebih spesifik

Platform berbagi pengetahuan

Berbagi pasar antar anggota

Basis data tentang produk per area (komoditas, informasi harga)

Jaringan yang lebih luas dan melibatkan ilmuwan

Sesi webinar interaktif

Peraturan pemerintah untuk perdagangan

Mendukung promosi produk anggota jaringan, analisis pasar

Menyediakan kontak yang relevan untuk anggota yang membutuhkan

2 Ketahanan pangan yang berfokus pada pangan lokal, contohny sorghum

Kewirausahaan untuk kopi dan

Berbagi informasi (pendidikan/kursus, pelatihan, penelitian, beasiswa, workshop, seminar) dan kesempatan

Pertemuan rutin

Diskusi (Focus Group Discussion)

Menyediakan buku,

Page 6: Laporan Acara Berjejaring dan Belajar Menghubungkan Petani ke ...

Laporan Acara Berjejaring dan Belajar AgriProFocus – Juni 2016 - 6

kakao

Gula palma (akses pasar dan peningkatan kualitas)

bekerjasama

Membangun kemitraan dengan pemerintah lokal untuk menghubungkan kebijakan dengan kebutuhan akar rumput

Lebih sering melakukan sosialisasi AgriProFocus

Mendukung penelitian di sektor pertanian dan membangun kolaborasi dengan universitas

Iuran anggota dan sekretariat bisa memberi keuntungan lebih

Informasi pertanian terbaru (tren pasar, kebijakan, penelitian, kesempatan)

infografis tentang pertanian

Diskusi rutin melalui webinar

Asistensi teknis

Menyediakan akses untuk peningkatan skala bisnis

Aktif moderasi melalui website (dengan menghubungkan dan diskusi)

Menghubungkan start-up

3 Mendukung komoditas bernilai tinggi seperti kelapa, kopi, pisang, beras, lada, kakao, terong Belanda, kedelai, mangga, buah naga, melon, paprika, madu hutan, dan produk perikanan

Akses pembiayaan

Temu bisnis

Akses pasar, akses sertifikasi (cepat dan terjangkau), roadmap kelayakan bisnis, berbagi teknologi dan pengalaman, jasa business development

Kemitraan untuk menghubungkan transaksi bisnis, menghubungkan ke sektor swasta

SMS gateway untuk informasi pasar

Lebih banyak sektor swasta, distribusi informasi

4 Pertanian terintegrasi

Kewirausahaan pemuda

Kewirausahaan untuk mendukung pertanian terintegrasi

Menyediakan informasi dan teknologi

Meningkatkan produktivitas anggota terutama komoditas bernilai tinggi

Platform sebagai hub untuk pemangku kepentingan sektor pertanian

Pelatihan untuk pemuda

5 Pasar berbasi online untuk produk petani

Pelatihan untuk koperasi petani

Meningkatkan kapasitas petani

Penguatan peran organisasi tani

Fokus pada beras, madu, bambu, dan kelapa

Diversifikasi tanaman pangan dan obat tradisional

Mempromosikan pembiayaan berkelanjutan untuk petani kecil dan menyediakan literasi pembiayaan

Berbagi informasi dan diskusi online untuk mencari solusi bersama

Memadukan elemen bisnis, pemberdayaan, dan pengetahuan teknis dari akademisi

Memfasilitasi dialog antara petani, sektor swasta, dan pemerintah

Akses pembiayaan, dana hibah, dan basis data organisasi (berdasarkan lokasi, skala, dan spesialisasi)

Data anggota yang akurat

Penguatan organisasi tani

Page 7: Laporan Acara Berjejaring dan Belajar Menghubungkan Petani ke ...

Laporan Acara Berjejaring dan Belajar AgriProFocus – Juni 2016 - 7

Pewarna tekstil

Ganja sebagai obat tradisional dan bumbu

Tembakau

Lahan pertanian di Papua

Matchmaking

Dampak postif bagi sesama anggota

Membuat mailing list (milis)

Pelatihan untuk urban farming

menerjemahkan buku tentang pertanian

Arsip film

Menyediakan forum bagi pemangku kebijakan sektor pertanian

6 Produk lokal dari komunitas tani (contohnya gula palma)

Family farming

Benih lokal

Mekanisme kualitas kontrol untuk produk petani

Akses pasar

Pelatihan untuk menambah kompetensi aktor pertanian dan kualitas produk petani

Terhubung dengan pemerintah

Memberikan asistensi teknis untuk level akar rumput

Menghubungkan organisasi/individu yang memiliki kapasitas pembiayaan ke kerja-kerja akar rumput seperti pembinaan dan pemberdayaan

Informasi dari sisi permintaan atau pembeli

Jaringan dan data harga

Menyediakan informasi yang menjadi fokus anggota

Kerjasama berdasarkan ketertarikan bersama dengan semua aktor pertanian

Data produk anggota

Data pembeli

Fasilitasi berbagi dan menghubungkan anggota dengan ahli dari sektor swasta

Mendukung lobi ke pemerintah dan ahli lain yang kompeten

Jaringan harus menghubungkan permintaan dan suplai sehingga petani sejahtera

Pembenahan aturan atau kebijakan pemerintah yang tidak mendukung petani

Menyampaikan persoalan utama pertanian ke pemerintah untuk melindungi pertanian dan mengurangi impor

7 Mete, rumput laut, produk berbahan kelapa

Sertifikasi organik

Manajemen keuangan rumah tangga tani

Penguatan petani kecil agar lebih diperhatikan

Penguatan kewirausanaan pertanian agar mampu mengakses pembiayaan

Pelatihan e-marketing untuk petani

Akses pembiayaan

Pembelajaran dan kolaborasi kemitraan

Pemberdayaan petani kecil untuk mengakses pasar

Grup e-mail untuk distribusi informasi

Kampanye keamanan pangan

Penghubungkan produsen ke konsumen

Jaringan yang lebih luas

Data anggota

Pelatihan (contohnya pelatihan kualitas kontrol produk)

Data portofolio mitra dan anggota

Menyediakan teknologi open source yang bisa diakses petani

Diskusi dab berbagi soal GMO dan benih lokal

Menyediakan

Page 8: Laporan Acara Berjejaring dan Belajar Menghubungkan Petani ke ...

Laporan Acara Berjejaring dan Belajar AgriProFocus – Juni 2016 - 8

ICT untuk pertanian

Fokus pada beras dan kedelai

Akses pasar (contoh: informasi harga)

Hortikultura, kopi, kakao, teh, pala

untuk mendapat lenih banyak pembelajaran

mekanisme kualitas kontrol

Akses pembiayaan

Informasi (pasar, produk, NGO, pemerintah, dll)

Temu bisnis

Asistensi teknis

Acara Sisipan: Theme wall, Find your match wall, 2016 Activitiy wall

Di sela waktu untuk konfirmasi kehadiran di meja pendaftaran, peserta berkesempatan mengeksplorasi tiga dinding yaitu Theme Wall, Find Your Match Wall and AgriProFocus 2016 Activity Wall. Pada Theme Wall, peserta dapat menyarankan tema untuk diusung Komunitas Inovasi. Di Find Your Match Wall, peserta bisa membaca profil organisasi peserta dan menulis ketertarikan mereka untuk bertemu di sesi matchmaking. AgriProFocus 2016 Activity Wall menyuguhkan aktivitas tahun ini yang bisa diikuti oleh peserta dengan cara menulis nama/organisasi di aktivitas tertentu.

Theme Wall

Sepanjang acara, beberapa peserta menulis tema yang mereka inginkan pada theme wall. Peserta lain, baik organisasi maupun individu, yang tertarik dengan tema di dinding bisa mendukung atau berminat terlibat mengusung tema itu dengan cara menulis nama dan organisasi mereka. Tema dengan minimal dua organisasi pendukung akan menjadi tema Komunitas Inovasi (Innovation Community) baru AgriProFocus. Tema yang berpotensi diusung menjadi Komunitas Inovasi adalah Jaminan Mutu, Benih Lokal, dan Kelayakan Bisnis Kelompok Tani. Sekretariat akan menindaklanjuti potensi ini dengan cara menghubungi organisasi pendukung, melalui email salah satunya, untuk membahas lebih lanjut aktivitas apa yang akan mereka lakukan untuk mempromosikan tema tersebut.

Tema Organisasi Pendukung

Gender dalam Rantai Nilai -

Jaminan Kualitas Rumah Organik, VECO Indonesia, WAMTI

Mekanisme Pasar untuk Perdagangan yang Adil

-

Local Seed Aliansi Petani Indonesia, Serikat Petani Indonesia, At Thariq, Rumah Organik, KRKP, Wamti, Kussastri (personal)

Kelayakan Bisnis Kelompok Tani AgriYouth, WAMTI, Rumah Organik, Fortani, VECO Indonesia, At Thariq, Kussastri (personal), Aliansi Petani Indonesia

Jaminan Sosial Pertanian -

Asuransi Pertanian -

ICT di Rantai Nilai Pasok Pertanian -

Manajemen Resiko dalam Rantai Pasok -

Page 9: Laporan Acara Berjejaring dan Belajar Menghubungkan Petani ke ...

Laporan Acara Berjejaring dan Belajar AgriProFocus – Juni 2016 - 9

Find Your Match Wall

Ada 23 organisasi yang mengembalikan formulir profil organisasi ke tim AgriProFocus untuk dipasang di dinding ini. Profil tersebut dicetak beserta logo untuk proses matchmaking. Ada 39 pertemuan tatap muka yang berpotensi terjadi, namun karena masalah teknis, hanya setengah tatap muka yang berhasil dipertemukan. Organisasi ini kemudian akan berkenalan lebih dalam melalui email.

AgriProFocus 2016 Activity Wall

Ada empat aktivitas yang ditempel di activity wall yaitu Gender dalam Rantai Nilai, Musyawarah Nasional Gula Palma, Kemah Young Agripreneurs, dan Pameran Pembiayaan Gula Palma. Setiap peserta boleh menulis nama organisasi atau personal di aktivitas 2016 yang diminati. 15 organisasi tertarik terlibat Training Gender dalam Rantai Nilai, 8 organisasi tertarik bergabung Musyawarah Nasional Gula Palma, 19 organisasi berminat Kemah Young Agripreneurs, dan 10 organisasi tertarik Pameran Pembiayaan Gula Palma.

Evaluasi

Tim AgriProFocus membagikan formulir evaluasi di akhir acara sebagai alat sederhana untuk mengumpulkan masukan perbaikan ke depan. Beberapa informasi menarik muncul dari 36 formulir yang terkumpul. Dari respons peserta kami bisa menyimpulkan bahwa meski topik acara ini dirasa sesuai oleh sebagian besar peserta, dan prosesnya menarik, namun sebagian peserta tidak banyak mendapat pengetahuan baru. Sebaliknya, meski berjejaring bukan prioritas peserta, pada akhirnya sebagian besar peserta menjalin jejaring baru dalam acara ini.

Kanal Informasi, Harapan & Manfaat

Kanal informasi teratas untuk acara ini adalah mailing list, sebanyak 59% responden memilih mailing list sebagai sumber informasi acara ini, urutan kedua dan ketiga adalah melalui teman dan lalu facebook. Tak ada yang memilih media sosial lain yaitu twitter sebagai sumber informasi mereka.

Peserta yang datang bertujuan untuk mendapat pengetahuan baru (48%), terhubung dengan organisasi lain (34%), mempromosikan organisasinya (12%) , dan alasan lain (6%). Dan melalui acara ini mereka mendapat pengetahuan baru (36%), mendapat jaringan baru (48%), and lainnya (2%) – 14% tidak menjawab.

Isi, Dinamika & Fasilitasi Sesi

42% peserta merasakan kesesuaian topik acara dengan pekerjaan, 28% menilai sangat sesuai, 14% cukup sesuai, dan 17% tidak menjawab. Melihat keseluruhan dinamika sesi dan gaya fasilitasi, peserta menilai baik gaya penyampaian pembicara, dinamika diskusi dan matchmaking, dan fasilitasi.

Page 10: Laporan Acara Berjejaring dan Belajar Menghubungkan Petani ke ...

Laporan Acara Berjejaring dan Belajar AgriProFocus – Juni 2016 - 10

Dari lembar evaluasi, ada permintaan untuk membuat suasana lebih santai dan informal di semua sesi.

Usulan Sesi & Topik untuk Acara Berjejaring dan Belajar Selanjutnya

Usulan Sesi

1. Konsultasi kewirausahaan pertanian 2. Presentasi dari sisi pembeli/ permintaan 3. Sesi berbagi antar petani 4. Presentasi organisasi

5. Pameran produk 6. Pembelajaran produk 7. Promosi produk / pitching bisnis 8. Menghubungkan Start- up

Usulan Topik

1. Akses Pembiayaan 2. Akses kemitraan / akses agar terhubung

dengan mitra 3. Jaminan sosial pertanian 4. Buruh tanui Agriculture labor 5. Penguatan kapasitas petani kopi 6. Mendesain kerangka pikir sebagai

pendekatan kewirausahaan pertanian 7. E-commerce untuk petani 8. Family farming 9. Kelayakan Bisnis dan pemetaan bisnis per

komoditas 10. Pasar global, kesempatan dan mekanisme

ekspor 11. Manajemen keuangan rumah tangga tani

dan peran koperasi 12. Benih lokal 13. Public Private Partnership (PPP) 14. Jaminan mutu 15. Manajemen resiko 16. Sistem pertanian berkelanjutan, teknologi

dan implementasinya 17. Teknologi dalam pertanian 18. 10 produk unggulan Indonesia 19. Kewirausahaan petani untuk anak muda

Page 11: Laporan Acara Berjejaring dan Belajar Menghubungkan Petani ke ...

Laporan Acara Berjejaring dan Belajar AgriProFocus – Juni 2016 - 11

Daftar Peserta

No Nama Jenis Kelamin

Perwakilan E-mail Kontak

1 Agusdin Pulungan L WAMTI [email protected]

08129184101

2 Ana Saleh P The Embassy of Kingdom of the Netherland

[email protected] 08118778002

3 Bibong W P Rumah Organik [email protected] 62818879869

4 Christina Sulistyo Rini P Swisscontact Indonesia [email protected]

081291702972

5 Dede Herland .V L GIZ-SREGIP [email protected] / [email protected]

08118881567 / 082112864729

6 Dika Rinakuki P CBI [email protected]

7 Diny Hartiningtias P Research Center for Climate Change UI

[email protected]

08989163627

8 Edwin Halim L PT BPR Nasional Nusantara

[email protected]

082122115050

9 Ewaldo Zulfikar Damanik

L Arendo Global Suiker [email protected]

08568068486

10 Fahmi S.R L CV Mulio Fahmi [email protected]

11 Holidi L Universitas Musi Rawas [email protected]

082185714457

12 Handaru Tampiko L Institut Teknologi Indonesia

[email protected]

081382376949

13 Kussastri P Personal [email protected] 081280480215

14 Lioni Breatrik P Common Room Networks Foundation

[email protected]

081808093266

15 Lewi Cuaca L PT Profil Mitra Abadi [email protected]

0811800199

16 Lintang Sutawika L Ladang Nusantara [email protected]

6285781521554

17 M. Iwan Nazirwan L Microbanker Connection

[email protected] 82122391212

Page 12: Laporan Acara Berjejaring dan Belajar Menghubungkan Petani ke ...

Laporan Acara Berjejaring dan Belajar AgriProFocus – Juni 2016 - 12

18 Marijn van der Laan P Fresh Dynamic Indonesia/ VegImpact

[email protected]

19 Mentari P Agriyouth [email protected]

085257537885

20 Maula Paramitha W. P AgriProFocus Indonesia [email protected]

085729384699

21 Muhammad Syarif Abadi

L Lembaga Kesejahteraan Sosial (LKS) Bantuan Kopi

[email protected]

081272429394

22 Nana Suhartana L VECO Indonesia [email protected]

08113859944

23 Nanang Hari Supraptiyo

L KRKP [email protected]

081296903268

24 Nathalia Tjandra P PT. Dujung Sejahtera Bersama

[email protected]

085885855555

25 Nenny Wahyuni P Universitas Musi Rawas [email protected]

081278910181

26 Lusi Dianti Duryat P Sekolah Ekologi Kebon Sawah Ath Thaariq Garut

[email protected]

081222302024

27 Noviyanto L Fresh Dynamic Indonesia/ VegImpact

28 Nyoman Oka Tridjaja L yayasan komoditi lestari dan asia cocoa net (ACN)

[email protected] 081388671684

29 Puspita Insan Kamil P Ladang Nusantara [email protected]

085212773798

30 Putro Santoso Kurniawan

L Serikat Petani Indonesia cabang bogor

[email protected] 081380166290

31 Rini Hanifa P Personal [email protected] 08111110570

32 Rizki Estrada O.P L Petani Sayur di Lembang/ Universitas Winaya Mukti

[email protected]

081320040487

33 Ronnie S. Natawidjaja

L Koperasi Pasar Lelang Jawa Barat

[email protected]

08122015020

34 Setijanti Purwengtyas L Wahana Visi Indonesia [email protected]

082299289823

35 Tina Naitupulu P AgriProFocus Indonesia [email protected]

081212503496

Page 13: Laporan Acara Berjejaring dan Belajar Menghubungkan Petani ke ...

Laporan Acara Berjejaring dan Belajar AgriProFocus – Juni 2016 - 13

36 Ulfa Wulandari P Hivos SEA [email protected]

081376922242

37 Veronica P SCOPI [email protected]

08157600004

38 Yayan Daryana L Toko Segar.Com [email protected]

081286398799

39 Yohanes Yanuarius L Bappeda Kabupaten Manggarai Timur - NTT

[email protected] 082147969787

40 Biranchi Upadhyaya L Hivos SEA [email protected]

41 Falahudin L WAMTI [email protected]

085870800600

42 Sinta R.U P WAMTI [email protected] 08121999018

43 Sitti Aminah P P SEDSSTC Bapenas [email protected]

081266293031

44 Ervin Maryoni L SEDSSTC - IFAD Bapenas

[email protected]

081395897899

45 Eddy Pryono L Fortani [email protected]

0819058421878

46 M. Rifai L API [email protected] 081332933501

47 Christiva Pawestri P JAVARA [email protected] 081289843803

48 Barid Hardiyanto L LPPSLH [email protected]

085293195531

49 Muhlas L LPPSLH [email protected]

085747739375

50 Fahmi S.R L CV Mulyo Fahmi [email protected]

085226474000

51 Djoko Prakoso L PCRF [email protected] 081283080862

52 Steviani T. P PT. Dujung Sejahtera Bersama

[email protected] 081398401023