Laporan 6 - Sharing Koneksi Internet

32
Laporan 6 - Sharing Koneksi Internet Pratikum Instalasi dan Jaringan Komputer Oleh : Group 2F3 - 28343 PENDIDIKAN TEKNIK INFORMATIKA UNIVERSITAS NEGERI PADANG 2013

Transcript of Laporan 6 - Sharing Koneksi Internet

Oleh :

PENDIDIKAN TEKNIK INFORMATIKA

UNIVERSITAS NEGERI PADANG2013

A. Tujuan

1. Setelah mengikuti praktikum ini mahasiswa telah mampu mengenal dan memahami NAT,

ICS dan DHCP.

2. Setelah mengikuti praktikum ini mahasiswa telah Mampu melakukan sharing koneksi

internet pada jaringan local menggunakan fasilitas NAT.

3. Setelah mengikuti praktikum ini mahasiswa telah Mampu melakukan sharing koneksi

pada gLAN menggunakan fasilitas ICS.

4. Setelah mengikuti praktikum ini mahasiswa telah Mampu melakukan konfigurasi DHCP

Server dan DHCP Client

B. Alat dan Bahan

1. PC Router yang telah terinstall Windows Server.

2. PC Client.

3. Switch atau Hub.

4. Kabel UTP

5. Layanan Internet.

C. Teori Singkat

Protocol IP yang banyak digunakan saat adalah IP versi 4, dengan panjang alamt 4

byte, berarti terdapat 2 pangkat 32 = 4.294.967.296 alamt IP yang tersedia. Jumlah bit

secara teoritis adalah jumlah computer yang dapat langsung terkoneksi ke internet. Karena

keterbatasan inilah sebagian besar ISP hanya akan mengalokasikan satu alamat untuk satu

pengguna dan alamat ini bersifat dinamik, dalam arti alamat IP yang diberikan akan

berbeda setiap kali user melakukan koneksi ke internet.

Hal ini akan menyulitkan untuk bisnis golongan menengah kebawah. Di satu sisi

mereka membutuhkan banyak computer yang terkoneksi ke internet, disisi lain hanya

tersedia satu alamat IP, yang berarti hanya ada satu computer yang dapat terkoneksi ke

internet. Hal ini bisa diatasi dengan metode Sharing Koneksi Internet, denga fasilitas sharing

koneksi yang dijalankan di salah satu computer, satu alamt IP tersebut dapat dobagi

Group 2F3 - 28343

1

kedalam beberapa computer yang lain dan mereka bisa melakukan koneksi ke internet

secara bersamaan.

Dilingkungan system operasi windows, sharing koneksi internet dapat dilakukan

dengan dua cara :

1. Network Address Translation (NAT)

Network Address Translation (NAT) adalah suatu metode untuk menghubungkanlebih

ari satu computer ke jaringan internet dengan menggunakan satu alamat IP. Banyak

penggunaan metode ini disebabkan karena ketersediaan alamat IP yang trbatas,

kebutuhan akan keamanan (security), dan kemudahan serta fleksibilitas dalam

administrasi jaringan.

Alamat yang biasa sebagai alamat jaringan private atau yang disebut private adaress

space (RFC1918), yaitu:

10.0.0.0 – 10.255.255.255 (10/8 previx)

172.16.0.0 – 172.31.255.255 (172.16/12 previx)

192.168.0.0 – 192.168.255.255 (192.168/16 previx)

Karena alamat tersebut adalah private address yang dipakai unutk jaringan local

tentunya tidak dapat berkomunikasin dengan jaringan lain di internet, karena semua

host yang ingin terkoneksi di internet harus menggunakan alamat global atau public

IPAddress. Untuk itu perlu men-trnslate IP Address private menjadi public IP address.

Alasan lain untuk menggunakan NAT adalah security. Seluruh alamat jaringan

private/local (missal 254 PC), bisa di- translate menjadi 1 p ublik IP. Teknik ini di sebut

Many –to one NAT atau bisa disebut Port Address Translation (PAT).Teknik ini sangan

bermanfaat jika diinginkan sluruh user di jaringna private meng-inisiasi koneksi ke

internet, tapi sebaliknya tidak diinginkan host dari internet untuk meng-inisialisasi

koneksi ke PC user di jaringan private. Host dari internet tidak bisa meng-inisiasi

koneksi ke internal host jaringan private karena hanya ada 1 publik IP Address yang

terlihat di jaringan private, sedangkan jumlah PC yang sebenarnyalebih dari sat. untuk

kasus one-to-one NAT, dimana 1 private IP akan di translate menjadi 1 Public IP.

Group 2F3 - 28343

2

2. Internet Connection Sharing (ICS)

Internet Connection Sharing adalah suatu aplikasi yang diterapkan untuk

menghubungkan beberapa computer pada sebuah jaringan local (LAN) sehngga bisa

melakukan akses internet. Aplikasi ini merupakan fasilitas bawaan Microsoft Windows.

Penarapan atau penginstallan Internet Connection Sharing (ICS) hanya dilakukan/

dipasang di PC router ber-sistem operasi windows, sedangkan Clienya mengikuti

standart network biasa.

Kemampuan intenet Connection Sharing (ICS) antara lain:

1. Mampu melakukan koneksi beberapa computer sekaligus melalui jaring an LAN

dengan akses internet hanya pada satu internet service provider (ISP)

2. Perlengkapan koneksi jaringan menggunakan Directory and Naming Service dan

Dynamic Host Configuration Protocol (DHCP).

3. Tidak memerlukan adanya penambahan software untuk client, baik client windows

maupun client non windows untuk bisa terkoneksi ke intenet..

4. Mempunyai support protocol yang meliputi banyak hal, misalnya, point –to –point

Tunneling Protocol (Pptp) dan virtual Private Network (VPN)

3. Dynamic Host Configuration Protocol (DHCP)

Dynamic Host Configuration Protocol (DHCngP) merupakan layanan yang se cara

otomatis memberikan nomor IP kepada computer yang memintanya. Computer yang

memberikan alamat IP disebut DHCP server, sedangkan computer yang meminta I

nomor IP disebut DHCP client. Dengan demikian adaministrtor jaringan tidak perlu lagi

secara manual memberikan nomor IP pada saat konfigurasi TCP/IP di setiap client, tapi

cukup dengan memberikan referensi kepada DHCP server.

Pada saat DHCP client dihidupkan, maka computer tersebut melakukan request ke

DHCP server untuk mendapatkan nomor IP. DHCP server menjawab dengan

memberikan nomor IP yang ada didalam data base DHCP. DHCP server setelah

memberikan nomor IP, maka server meminjamkan nomor IP yang ada ke DHCP client

dan mencoret nomor IP tersebut dari daftar POOL .nomor IP diberikan bersama dengan

Group 2F3 - 28343

3

subnet mask dan default gateway. Jika tidak ada lagi nomor IP yang dapat diberikan,

maka client tidak menginisialisasi TCP/IP,dengan sendirinya tidak dapat tersambung ke

jaringan tersebut.

Setelah periode waktu tertentu, maka pemakaian DHCP client tersebut dinyatakan

selesai dan client tersebut dinyatakan selesai dan client tidak dapat memperbaharui

permintaan kembali, maka nomor IP tersebut dikembalikan ke DHCP server, dan server

dapat memberikan nomor IP tersebut kepada client yang membutuhkan. Lama periode

ini dapat ditentukan dalam menit. Jam, bulan , atau selamanya, jangka waktu disebut

Leased Period.

Kelebihan DHCP:

1. Memudahkan dalam mentransfer data kepada PC client atau PC server lain.

2. DHCP menyediakan alamat-alamat IP secara dinamis. DHCP ini didesain untuk

melayani network yang besar dan konfigurasi TCP/IP yang kompleks

3. DHCP memungkinkan suatu client menggunakan alamat IP yang reusable, artinya

alamat IP tersebut bisa dipakai oleh client yang lain jika client tersebut tidak

sedang menggunakannya

4. DHCP memungkinkan suatu client menggunakan satu alamt IP untuk jangka

waktu tertentu dari server

5. DHCP akan memberikan satu alamat IP dan Parameter-parameter konfigurasi

lainnya kepda c;ient.

Pada jaringan internet dikenal dua macam IP yang digunakan yaitu, IP Private dan IP

public. IP Private adalh IP yang digunakan untuk jaringan yang tidak terhubung ke

internet, sedangkan IP public adalah IP yang digunakan oleh jaringan yang terhubung

ke internet misalnya saat computer kita terhubung ke internet akan mendapatkan IP

public dari ISP yng berupa IP dinamis dan jika diganti dengan IP private maka tidak bisa

terhubung ke internet.

Group 2F3 - 28343

4

D. Langkah Kerja

Dalam prakteknya, sharing koneksi internet pada system yang berbasis microsoft, bisa

menggunakan salah satu metoda NAT atau ICS. Apabila sharing koneksi internet dilakukan

dengan NAT, maka ICS tidak digunakan atau sebaliknya.

1. Sharing Koneksi Internet dengan NAT

a. Bangun sebuah jaringan LAN dan hubungkan dengan jaringan Lokal Elektronika

yang terhubung ke internet via jaringan UNP.

b. Pastikan PC yang digunakan sebagai router untuk menghubungkan jaringan LAN ke

jaringan local elektronika telah terpasang 2 buah NIC dan telah terinstall Windows

2003 Server

c. Untuk mempermudah mengenali kedua NIC yang digunakan, ubah nama

koneksinya sesuai dengan kebutuhan. Dapat dilakukan melalui : Start I Control

panel I Network Connection > klik. Kemudian tampil jendela Network Connection

Group 2F3 - 28343

5

NIC yang dipakai untk terhubung ke jaringan local Elektronika berikan nam WAN.,

sedangkan NIC yang dipakai untuk menghubungkan ke jaringan LAN yang akan

dibangun beri nama LAN.

d. Selanjutnya mengkonfigurasi IP address untuk masing- masing NIC.

Konfigurasi WAN :

IP Address : 192.168.189.201

Subnet mask : 255.255.255.0

Default Gateway : 192.168.189.1

DNS Server : 10.1.1.1

10.1.1.5

Konfigurasi LAN

IP Address : 192.168.1.1

Subnet mask : 255.255.255.0

Default Gateway : -

Group 2F3 - 28343

6

DNS Server : 10.1.1.1

10.1.1.5

e. Melihat konfigurasi IP address dengan perintah ipconfig /all melalui cmd.

f. Melakukan test koneksi menggunakan perintah ping ke alamat berikut :

192.168.189.1

10.1.1.1

10.1.1.5

Google.co.id

jika konfigurasi Router benar, test koneksi ke alamat-alamat tersebut akan berhasil.

g. Kemudian mengaktifkan layanan NAT (Network Address Translation) dengan cara :

Klik start Administrator Tool Routing and Remote Access

Group 2F3 - 28343

7

h. Melalui jendela Routing and remote Access, klik kanan pada root Routing and

Remote Access.

i. Kemudian klik Add Server

j. Pada jendela Add Server, pilih opsi This Computer

k. Pada jendela Routing and Remote akan muncul nama server yang akan dijadikan

router NAT.

Group 2F3 - 28343

8

l. Klik kanan pada nama server, pilih Configure and Enable Routing and Remote

Access

m. Pada jendela Rouoting and Remote Access Setup Wizard, klik opsi Network

address Translation (NAT)

n. Selanjutnya muncul jendela NAT Internet Connection, pilih interface WAN, yaitu

interface yang dipakai untuk menghubungkan router dengan jaringn luar yakni ke

jaringan local elektronika. Klik next.

Group 2F3 - 28343

9

o. Tunggu sampai proses wizard slesai

p. Pada jendela Routing and Remote Access akan tampil konfigurasi router NAT

q. Proses konfigurasi NAT telah selesai

r. Langkah selanjutnya adalah melakukan konfigurasi IP address pada setiap PC

client.

s. Lakukan koneksi internet melalui PC Client.

Group 2F3 - 28343

10

2. Sharing Koneksi Internet dengan ICS

Selain dengan NAT, sharing koneksi internet di windows bisa juga dengan internet

Connection sharing. Dalam proses konfigurasi, ICS bahkan lebih mudah dibandingkan

NAT, hanya saja NAT menyediakan fitur yang lebih bagus. Tapi yang harus diperhatikan

NAT dan ICS tidak bisa dipakai dalam waktu yang bersamaan. Berikut adalah langkah-

langkah mengaktifkan ICS:

a. Non aktifkan NAT yang telah dikonfigurasi

Klik kanan pada nama Server pilih Disable Routing and Remote Access. Tunggu

sampai proses pe-nonaktifan selesai, ditandai dengan perubahan warna biru pada

icon Server menjadi merah

b. Setelah NAT di disable, baru ICS bisa dinonaktifkan.

c. Buka jendela network Connection, klik kanan pada Icon WAN lalu pilih Properties.

Group 2F3 - 28343

11

d. Kemudian akan muncul jendela WAN properties. Pada tab Advanced, centang

pilihan “allow other network users to connect throught this computer’s internet

connection”

e. Apabila sukses icon WAN akan di tandai dengan Icon sharing

f. Melakukan koneksi internet dari masing – masing host

3. Konfigurasi DHCP Server

a. Klik Start Administrative Tools configure your server Wizard

Group 2F3 - 28343

12

b. Muncul jendela “configure your Server Wizard”. Klik next

c. Muncul jendela Server Role, pilih DHCP server. Klik next

d. Tunggu sampai proses installasi layanan DHCP server selesai

e. Muncul jendela New Scope Wizard, klik next

Group 2F3 - 28343

13

f. Melalui jendela Scope Name, buat nama scope range alamat IP DHCP pada

jaringan local

g. Masukan range alamt IP DHCP

h. Pada jendela Add Exclusive, masukan range alamat yang akan dipakai untuk

kebutuhan , klik next

Group 2F3 - 28343

14

i. Pada jendela lease Duration, setting lease IP Address,

j. Pada jendela configure DHCP pilih Opsi “yes, I want to configure these option

now”. Lalu klik next

k. Pada jendela Router, masukan alamat router local yang juga sekaligus alamat

default gatewat, klik next

Group 2F3 - 28343

15

l. Masukan alamat DNS Server (yang dipakai oleh UNP 10.1.1.1 dan 10.1.1.5)

m. Pada jendela Active scope, pilih opsi “ yes, Iwant to active this scope now”. Klik

next

n. Configurasi DHCP Server telah selesai

o. Mengaktifkan DHCP Client pada PC Client dengan cara Duoble klik pada icon LAN

Connection untuk menampilkan jendela LAN Properties

p. Double klik pada internet Protokol (TCP/IP)

Group 2F3 - 28343

16

q. Muncul jendela internet Protokol (TCP/IP) Properties, pilih opsi IP Address

Automatically dan pilih juga option DNS Server address automatically lalu klik

next.

r. Tunggu proses request oleh PC Client ke server DHCP selesai.

s. Apabila selesai, maka PC akan memperoleh IP dinamik.

Group 2F3 - 28343

17

t. Untuk menguji koneksi internet dari PC client, test ping ke salah satu alamat site,

atau coba melakukan browsing.

E. Hasil Pratikum

Hasil dari proses ping

F. Hasil Evaluasi Penugasan

1. Yang dimaksud dengan:

- IP private, adalah IP yang digunakan untuk jaringan yang tidak terhubung ke

internet, misalnya untuk LAN dan biasanya digunakan private address space (RFC

1918).

- IP Publik, merupakan IP yang digunakan oleh jaringan yang terhubung ke

internet misalnya saat computer kita terhubung ke internet akan mendapatkan IP

Publik dari ISP yang berupa IP dinamis dan jika diganti dengan IP Private maka

kita tidak bisa terhubung ke internet.

- Network Address Translation, merupakan Suatu metode untuk menghubungkan

lebih dari satu computer ke jaringan internet dengan menggunakan satu alamat

IP.

Group 2F3 - 28343

18

- Internet Connection Sharing, merupakan Suatu aplikasi yang diterapkan untuk

menghubungkan beberapa computer pada sebuah jaringan local (LAN) sehingga

bisa melakukan akses internet, aplikasi ini merupakan fasilitas bawaan Microsoft

Windows.

- DHCP (Dynamic Host Control Protocol) Server, merupakan computer yang

memberikan alamat IP secara otomatis pada setiap komputer klien.

- DHCP Client, merupakan Komputer yang meminta nomor IP dari DHCP Server

2. Proses Konfigurasi NAT dan DHCP Server pada system operasi yang lain

Konfigurasi DHCP Server pada Ubuntu

Jika komputer ubuntu anda mempunyai 2 network card atau lebih, maka anda harus

memilih salah satu network card yang digunakan untuk menerima permintaan IP dari

client. Lalu buka dan editlah file dhcp3-server anda dengan mengetikkan :

- sudo gedit /etc/default/dhcp3-server

Lalu ubahlah INTERFACES=”eth0″ menjadi eth1

- Simpan file yang telah diedit tadi kemudian exit

- Untuk membackup file dhcpd ketikancp /etc/dhcp3/dhcpd.conf

/etc/dhcp3/dhcpd.conf.back

- Setelah itu ganti konfigurasi dhcpd dengan mengetikan perintah sudo gedit

/etc/dhcp3/dhcpd.conf dengan konfigurasi sebagai berikut :

default-lease-time 600;

max-lease-time 7200;

option subnet-mask 255.255.255.0;

option broadcast-address 192.168.1.255;

option routers 192.168.1.254;

option domain-name-servers 192.168.1.1, 192.168.1.2;

option domain-name “yourdomainname.com”;

subnet 192.168.1.0 netmask 255.255.255.0 {

range 192.168.1.10 192.168.1.200;

Group 2F3 - 28343

19

}

host client1{

hardware ethernet 00:1b:63:ef:db:54;

fixed-address 192.168.1.20;

}

host client2{

hardware ethernet 00:0a:95:b4:d4:b0;

fixed-address 192.168.1.21;

}

host client3{

hardware ethernet 00:16:cb:aa:2a:cd;

fixed-address 192.168.1.22;

}

host client4{

hardware ethernet 00:0a:95:f5:8f:b3;

fixed-address 192.168.1.23;

}

- Setelah selesai kita perlu merestart dhcp nya dengan perintah :

sudo /etc/init.d/dhcp3-server restart

- Maka kita telah selesai dalam proses menginstall dan konfigurasi DHCP Server.

Konfigurasi NAT

Instalasi Ubuntu Server 10.10Agar Ubuntu Server 10.10 bisa melakukan koneksi ke

jaringan, baik itu jaringan lokal maupun internet, maka langkah awal yang

dilakukan adalah melakukan konfigrasi alamat IP. Untuk mengkonfigurasi alamat IP

langkah - langkahnya adalah sebagai berikut:

- Masuklah menggunakan username dan password yang telah diatur pada langkah

sebelumnya

Group 2F3 - 28343

20

- Setelah berhasil masuk akan diperlihatkan kapan pengguna terakhir login. Pada

baris paling bawah terlihat tulisan adamkurniawan@server01:~$, ini berarti

pengguna dengan id adamkurniawan masih berstatus sebagai pengguna biasa

dan belum bisa melakukan pengaturan. Agar bisa melakukan pengaturan,

pengguna harus masuk sebagai mode root atau mode tertinggi dalam sistem

(administrator) dengan mengetikkan perintah sudo su,.

- Sebelum melakukan konfigurasi pada alamat IP, cek terlebih dahulu apa nama

kartu jaringan (ethernet) yang tersedia yang bisa digunakan dengan

mengetikkan: # ifconfig –a | more. Penamaan kartu jaringan pada sistem Linux

diawali dengan eth lalu diikuti dengan nomor kartu jaringannya yang dimulai

dengan 0, misal eth0, eth1, eth2, dan seterusnya. Karena pada artikel ini saya

menggunakan dua buah kartu jaringan maka setelah diketikkan # ifonfig –

a | more, didapati bahwa nama kartu jaringan yang saya miliki pada sistem linux

dikenal dengan nama eth0 dan eth1.

- Ketikkan perintah # nano /etc/network/interfaces untuk mulai melakukan

konfigurasi alamat IP Ubuntu Server 10.10. Pada baris paling akhir ketikkan skrip

berikut:

auto eth0 iface eth0 inet static

address: 192.168.6.200

netmask: 255.255.255.0

gateway 192.168.6.254

Group 2F3 - 28343

21

Skrip diatas adalah skrip yang digunakan untuk melakukan pengaturan kartu

jaringan pertama (eth0) yang akan dihubungkan ke internet. Alamat IP harus satu

segmen dengan jaringan yang ada di atas Ubuntu Server 10.10 yang digunakan

dan gateway dari kartu jaringan pertama juga harus merupakan alamat IP dari

perangkat yang bertindak sebagai gerbang dari Ubuntu Server 10.10 yang

digunakan ke internet. Sedangkan untuk pengaturan kartu jaringan kedua yang

akan digunakan sebagai interface ke jaringan lokal adalah sebagai berikut:

Auto eth1

iface eth1 inet static

address 10.10.1.254

netmask 255.255.255.0

Jika telah selesai tekan tombol Ctrl + O untuk menyimpan konfigurasi yang telah

dilakukan, berikan nama berkas konfigurasi yang baru saja dibuat, pada artikel ini

saya tidak memberikan nama baru, menekan tombol Enter. Kemudia tekan

tombol Ctrl + X untuk keluar. Restart kartu jaringan menggunakan perintah

# /etc/init.d/networking restart agar konfigurasi yang baru saja dilakukan bisa

terbaca oleh sistem.

- Pada umumnya, jika kartu jaringan belum pernah dikonfigurasi menggunakan

Ubuntu Server 10.10 atau Ubuntu Server 10.10 yang digunakan masih baru

diinstal (fresh install), kartu jaringan yang tertanam di komputer sudah terbaca

namun belum aktif. Untuk melihat apakah kartu jaringan sudah aktif atau belum,

ketikkan perintah # ifconfig. Pada artikel ini, kartu jaringan yang saya gunakan

belum aktif.

Group 2F3 - 28343

22

- Untuk mengaktifkannya ketikkan perintah # ifconfig eth0 up (mengaktifkan kartu

jaringan pertama) dan # ifconfig eth1 up (mengaktifkan kartu jaringan kedua).

Setelah itu restart kembali kartu jaringan menggunaka

# /etc/init.d/networking restart. Jika dilakukan pengecekan kembali

menggunakan perintah # ifconfig, maka akan bisa dilihat bahwa kartu jaringan

sudah aktif dan sudah memiliki alamat IP sesuai dengan yang sudah di

konfigurasi.

- Langkah selanjutnya adalah memberikan DNS (Domain Name System). DNS

digunakan sebagai penerjemah dari nama domain ke alamat IP, dan sebaliknya,

yaitu dari alamat IP ke nama domain. Jadi apabila pengguna mengetikkan

google.com di web browser, maka itu berarti pengguna memanggil alamat IP dari

google.com yaitu 74.125.71.103. Untuk mengatur DNS di Ubuntu Server 10.10

pengguna harus membuat sebuah berkas baru bernama resolv.conf yang

diletakkan di direktori /etc dengan mengetikkan # touch /etc/resolv.conf, namun

sebelumnya pengguna harus masuk ke dalam mode root. Setelah berhasil

membuatnya, selanjutnya adalah mengisi berkas resolve.conf tersebut dengan

alamat IP yang bisa menerjemahkan nama domain ke alamat IP dan sebaliknya,

dengan cara mengetikkan perintah # nano /etc/resolv.conf. Kemudian ketikkan

nameserver dan diikuti dengan alamat IPyang bisa digunakan sebagai DNS, pada

artikel ini saya menggunakan 2 buah DNS, yaitu 192.168.4.254 yang merupakan

alamat IP gateway Ubuntu Server 10.10 dan 8.8.8.8 yang merupakan alamat

penyedia DNS yang dibuat oleh Google. Jadi penulisannya adalah sebagai berikut:

nameserver 192.168.4.254

Group 2F3 - 28343

23

nameserver 8.8.8.8

Simpan dengan menekan Ctrl + O, tekan tombol Enter untuk replace nama yang

lama dan tekan Ctrl + X untuk keluar. Lakukan kembali restart jaringan dengan

mengetikkan # /etc/init.d/networking.

- Berikutnya adalah melakukan pengecekan apakah Ubuntu Server 10.10 sudah

bisa melakukan koneksi ke internet dan apakah DNS sudah bekerja dengan baik.

Cara melakukannya adalah dengan melakukan ping ke sebuah alamat domain.

Pada artikel ini, saya melakukan pengecekan dengan melakukan ping ke domain

yahoo.com. Perintah yang diketikkan adalah # ping yahoo.com. disini saya sudah

mendapatkan balasan dari yahoo.com dan berarti Ubuntu Server 10.10 yang

digunakan sebagai server sudah terkoneksi ke internet dengan baik, begitu juga

dengan DNS-ny

Group 2F3 - 28343

24

- Selanjutnya, lakukan konfigurasi agar semua klien yang berada pada jaringan

lokal bisa mengakses ke jaringan yang berada di jaringan luar (internet) atau

melakukan NAT. Jika tidak dikonfigurasi maka paket-paket yang berasal dari kartu

jaringan lokal (eth1) tidak akan bisa diteruskan ke kartu jaringan yang mengarah

ke internet (eth0). Caranya adalah dengan mengetikkan perintah berikut ini:

iptables –t nat –A POSTROUTING –o eth0 –j MASQUERADE, lalu tekan Enter.

Jika ingin rule ini dijalankan pada saat komputer dinyalakan, maka ketikkanlah

rule diatas pada file /etc/rc.local sebelum baris exit 0.

Group 2F3 - 28343

25