Laporan

4
LAPORAN DAN EVALUASI KEGIATAN KAJIAN SISTEM RUJUKAN MATERNAL DAN NEONATAL RSUD PURUK CAHU KABUPATEN MURUNG RAYA- KALIMANTAN TENGAH Kegiatan kajian sistem rujukan maternal dan neonatal dilakukan di beberapa provinsi yaitu Kalimantan Tengah , Nusa Tenggara Barat, Maluku, dan Papua. Salah satu kabupaten yang menjadi tempat kajian sistem rujukan di Kalimantan Tengah ini adalah Kabupaten Murung Raya. Kami akan memberikan laporan dan evaluasi dari kegiatan yang telah kami lakukan selama di Rumah Sakit. Dalam kajian ini kami mengambil beberapa tempat pengambilan data diantaranya ruang UGD, ruang bersalin dan perinatologi, ruang operasi, ruang perawatan, unit pelayanan darah. Selain itu, kami melakukan wawancara kepada 5 pasien kasus pasca komplikasi pada kehamilan dan persalinan yang sedang dirawat di Rumah Sakit. Dalam laporan sementara ini, kami akan memberikan beberapa hasil temuan yang kami temukan selama melakukan kajian di RSUD Puruk Cahu. Kajian sistem rujukan maternal dan neonatal di Rumah Sakit Kabupaten kami lakukan pada hari pertama. Saat kami berkunjung ke Rumah sakit, kami diterima oleh Direktur Rumah Sakit, drg.Marthin Maha,Sp.Ortho. Pengumpulan data di Rumk ah Sakit dilakukan dengan wawancara mendalam Direktur Rumah Sakit, wawancara mendalam Penanggung jawab ruang UGD, kemudian wawancara dan angket pengetahuan dengan tiga bidan di Ruang bersalin. Selain itu kami juga melakukan wawancara, observasi dan telaah dokumen di Rumah Sakit terkait beberapa aspek yaitu : A. Sumber daya manusia yang ada di Rumah Sakit baik itu tenaga kesehatan maupun tenaga non kesehatan,

description

laporan

Transcript of Laporan

Page 1: Laporan

LAPORAN DAN EVALUASI KEGIATAN

KAJIAN SISTEM RUJUKAN MATERNAL DAN NEONATAL RSUD PURUK CAHU

KABUPATEN MURUNG RAYA- KALIMANTAN TENGAH

Kegiatan kajian sistem rujukan maternal dan neonatal dilakukan di beberapa provinsi yaitu

Kalimantan Tengah , Nusa Tenggara Barat, Maluku, dan Papua. Salah satu kabupaten yang

menjadi tempat kajian sistem rujukan di Kalimantan Tengah ini adalah Kabupaten Murung Raya.

Kami akan memberikan laporan dan evaluasi dari kegiatan yang telah kami lakukan selama di

Rumah Sakit. Dalam kajian ini kami mengambil beberapa tempat pengambilan data diantaranya

ruang UGD, ruang bersalin dan perinatologi, ruang operasi, ruang perawatan, unit pelayanan

darah. Selain itu, kami melakukan wawancara kepada 5 pasien kasus pasca komplikasi pada

kehamilan dan persalinan yang sedang dirawat di Rumah Sakit.

Dalam laporan sementara ini, kami akan memberikan beberapa hasil temuan yang kami temukan

selama melakukan kajian di RSUD Puruk Cahu.

Kajian sistem rujukan maternal dan neonatal di Rumah Sakit Kabupaten kami lakukan pada

hari pertama. Saat kami berkunjung ke Rumah sakit, kami diterima oleh Direktur Rumah

Sakit, drg.Marthin Maha,Sp.Ortho. Pengumpulan data di Rumkah Sakit dilakukan dengan

wawancara mendalam Direktur Rumah Sakit, wawancara mendalam Penanggung jawab

ruang UGD, kemudian wawancara dan angket pengetahuan dengan tiga bidan di Ruang

bersalin. Selain itu kami juga melakukan wawancara, observasi dan telaah dokumen di

Rumah Sakit terkait beberapa aspek yaitu :

A. Sumber daya manusia yang ada di Rumah Sakit baik itu tenaga kesehatan maupun

tenaga non kesehatan,

B. Ketersediaan sarana dan prasarana yang ada di Rumah Sakit.

c. Pelayanan Rumah sakit dibeberapa ruangan seperti pelayanan Unit Gawat Darurat,

pelayanan ruang bersalin dan perinatologi, pelayanan ruang operasi, juga pelayanan

obstetri neonatus emergensi komprehensif.

d. Pelayanan Radiologi, transfusi darah dan laboratorium.

e. Peralatan dan obat- obatan PONEK

Selain itu kami juga melihat Case Fatality Rate di Rumah Sakit selama tahun 2014 dan

mengambil 5 kasus pasien maternal pasca komplikasi yang ditangani oleh Rumah sakit.

Setelah melakukan kajian kurang lebih dua hari, kami menemukan beberapa temuan

diantaranya:

1. Dari sumber daya manusia, pihak rumah sakit masih mengeluhkan kurangnya sumber

daya manusia. Hal ini terjadi karena banyaknya tenaga honorer. Selain digaji dari

pendapatan rumah sakit yang dapat membebani keuangan rumah sakit, tenaga honorer

bisa keluar kerja dari rumah sakit bila kontraknya sudah habis dan menyebabkan

Page 2: Laporan

kekosongan tenaga kesehatan. Rumah sakit harus bersusah payah mencari tenaga

kesehatan baru dan bila sudah terisi mereka umumnya masih lulusan baru yang masih

minim ketrampilan dan pengalaman.

Disarankan diadakan evaluasi serta peningkatan keterampilan dan pengetahuan tenaga

kesehatan khususnya tenaga kesehatan di ruang UGD maupun di ruang bersalin. Ini

sebagai salah satu cara untuk mempertahankan pelayanan yang baik dari Rumah sakit

sebagai rumah sakit rujukan Kabupaten, dengan mengikutsertakan bidan dalam pelatihan-

pelatihan yang sesuai dengan kompetensi yang dibutuhkan seperti pelatihan ANC atau

pelatihan penanganan kegawatdaruratan obstetri dan ginekologi akan menjadikan tenaga

kesehatan di rumah sakit menjadi tenaga kesehatan yang berkompeten dan siap dalam

melakukan pelayanan kegawatdaruratan.

2. Dari segi sarana yang kami garis bawahi yaitu, ketersediaan SOP PONEK dan

ketersediaan obat di UGD. Rumah sakit sudah memisahkan UGD yang umum dan pasien

yang khusus untuk penyakit obstetri dan ginekologi. Dari kajian yang kami lakukan di

UGD PONEK, tidak adanya SOP secara tertulis tentang penanganan pasien ponek.

Selama ini para bekerja secara otodidak sesuai kebiasaan bukan sesuai prosedur yang

berlaku yang ditetapkan oleh peraturan.

Untuk pelayanan farmasi di unit UGD, lokasi penyimpanan obat yang masih bersatu

dengan instalasi farmasi rumah sakit secara keseluruhan. Sebaiknya penyimpanan obat

UGD dibuat terpisah dengan instalasi farmasi demi kelancaran serta pelayanan yang

optimal kepada pasien yang gawat darurat. Dari hasil kajian yang kami temukan, hal ini

terjadi karena kurangnya sumber daya manusia dan fasilitas yang memadai untuk

membuat tempat penyimpanan obat tersendiri di UGD.

3. Dalam segi pelayanan kami melihat kemampuan rumah sakit dari respond time. Kami

melakukan penilaian respond time melaui 5 kasus maternal dan neonatal yang kami lihat

melalui telaah dokumen. Dari telaah dokumen tersebut,kami melihat berapa lama waktu

yang dibutuhkan oleh pasien dari mulai mendaftar di UGD sampai pasien mendapat

penanganan oleh petugas medis atau paramedis. Hasil yang cukup baik kami temukan

respond time di UGD < 10 menit.

Selain di UGD, kami juga mengkaji respond time di ruang bersalin. Respond time ini

kami lihat melalui telaah dokumen, dari hasil telaah dokumen kami menemukan respond

time kamar bersalin untuk kasus persalinan normal respond < 30 menit.

4. Rumah sakit bisa bekerja sama dengan dinas kesehatan untuk mengadakan evaluasi

kualitas rujukan dari bidan desa, puskesmas atau fasilitas kesehatan lainnya serta

meningkatkan kesadaran masyarakat untuk berobat ke fasilitas kesehatan dan penekanan

jumlah angka pengobatan oleh dukun kampung. Dengan evaluasi ini dilakukan kita bisa

melihat apakah pasien rujukan dengan kegawatdaruratan maternal maupun neonatal yang

datang ke Rumah sakit telah mendapatkan penanganan awal sebelum dirujuk.

Sebagai sebuah rumah sakit daerah yang sedang berkembang dengan segala kendala yang

dihadapi baik dari segi teknis maupun non teknis, kami menyadari bahwa kekurangan atau

kelebihan yang ada adalah suatu proses untuk menuju kearah yang lebih baik. Kami juga melihat

Page 3: Laporan

usaha-usaha yang sedang dilakukan oleh rumah sakit untuk meningkatkan pelayanan sebagai

rumah sakit rujukan di Kabupaten Murung Raya. Semoga dengan adanya temuan yang kami

dapatkan akan menjadi salah satu jalan untuk proses untuk keberlangsungan kemajuan rumah

sakit dan pelayanan kesehatan di Kabupaten Murung Raya yang lebih baik lagi yang akhirnya

mampu meningkatkan angka kesehatan serta menekan angka kematian.

Kami berterima kasih kepada Bapak Direktur RSUD Puruk Cahu atas penerimaan yang baik

selama kami melakukan kajian di rumah sakit. Kepada kepala bidang pelayanan, juga kepada

Kepala Bidang lainnya dan kepada para staff baik itu staff medis maupun non medis yang ikut

membantu proses kajian ini berlangsung. Semoga RSUD Puruk Cahu menjadi Rumah Sakit

rujukan yang selalu meningkatkan kualitas pelayanan maternal dan neonatal khususnya dan

umumnya dalam pelayanan kesehatan lainnya.