laporan

22
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pendekatan Masalah kesehatan merupakan suatu tindakan mendekati sesuatu dengan menggunakan suatu metode untuk menggambarkan suatu keadaan spesifik dari suatu kesehatan. Di awali dengan pengumpulan data, analisis masalah, perumusan langkah-langkah penanggulangan, dan dilaksanakannya program dari masalah kesehatan tersebut. Yang dilihat adalah cara memandang masalah atau hal yang berkaitan dengan kesehatan. Pengumpulan data yang merupakan tahapan awal dari pendekatan masalah kesehatan merupakan identifikasi dari masalah tersebut yang mana sumber masalahnya dapat diperoleh dari survey epidemiologi atau laporan-laporan dari penelitian atau pelayanan kesehaatan yang ada. Masalah kesehatan di kehidupan masyarakat sering terjadi meskipun pelayanan kesehatan yang tersedia telah memadai. Hal tersebut terjadi kemungkinan dikarenakan banyak faktor yang diantaranya adalah kesadaran masyarakat yang kurang dalam menjaga kesehatannya terutama kesehatan gigi dan mulut. Oleh karena itu dibutuhkan adanya pendekatan masalah kesehatan yang sekiranya dapat membantu masyarakat

Transcript of laporan

Page 1: laporan

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Pendekatan Masalah kesehatan merupakan suatu tindakan mendekati

sesuatu dengan menggunakan suatu metode untuk menggambarkan suatu keadaan

spesifik dari suatu kesehatan. Di awali dengan pengumpulan data, analisis

masalah, perumusan langkah-langkah penanggulangan, dan dilaksanakannya

program dari masalah kesehatan tersebut. Yang dilihat adalah cara memandang

masalah atau hal yang berkaitan dengan kesehatan. Pengumpulan data yang

merupakan tahapan awal dari pendekatan masalah kesehatan merupakan

identifikasi dari masalah tersebut yang mana sumber masalahnya dapat diperoleh

dari survey epidemiologi atau laporan-laporan dari penelitian atau pelayanan

kesehaatan yang ada.

Masalah kesehatan di kehidupan masyarakat sering terjadi meskipun

pelayanan kesehatan yang tersedia telah memadai. Hal tersebut terjadi

kemungkinan dikarenakan banyak faktor yang diantaranya adalah kesadaran

masyarakat yang kurang dalam menjaga kesehatannya terutama kesehatan gigi

dan mulut. Oleh karena itu dibutuhkan adanya pendekatan masalah kesehatan

yang sekiranya dapat membantu masyarakat untuk menjaga kesehatan mereka

masing-masing. Pendekatan masalah kesehatan banyak macamnya baik itu berupa

pendekatan promotif,preventif,kuratif dan rehabilitatif. Dalam laporan ini kami

menjelaskan tentang macam-macam pendekatan masalah kesehatan dan semoga

laporan ini dapt bermanfaat bagi pembaca.

1.2 Rumusan Masalah

1. Apakah identifikasi masalah kesehatan yang ada sesuai dalam skenario ?

2. Apa saja macam-macam pendekatan masalah kesehatan ?

3. Pendekatan masalah kesehatan apa yang tepat untuk digunakan pada kasus

dalam skenario ?

Page 2: laporan

1.3 Tujuan

1. Mampu menjelaskan identifikasi masalah kesehatan yang ada sesuai

dengan skenario.

2. Mampu menjelaskan macam-macam pendekatan masalah kesehatan.

3. Mampu menjelaskan pendekatan masalah kesehatan yang tepat untuk

digunakan pada kasus skenario.

Page 3: laporan

BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Identifikasi Masalah Kesehatan dalam Skenario

2.2 Macam-Macam Pendekatan Masalah Kesehatan

2.2.1 Pendekatan Segitiga Epidemiologi

Model segitiga epidemiologi menggambarkan kejadian suatu penyakit

yang ditentukan oleh tiga faktor utama yaitu host, agent, dan environment.

Host atau pejamu adalah manusia yang mudah terkena atau rentan (susceptible)

terhadap suatu bibit penyakit (virus, bakteri, parasit, jamur, dsb) yang dapat

menyebabkan ia sakit.

Contoh : Penyakit cmapak mempunyai kecenderungan untuk menyerang

anak-anak, khususnya anak dibawah umur lima tahun. Kekebalan terhadap

campak memang sudah dibawa sejak lahir, tetapi mulai menurun sejak usia 9

bulan. Kondisi ini menyababkan bayi sebelum berumur 9 bulan perlu diberikan

imunisasi untuk lebih meningkatkan kekebalan tubuhnya terhadap virus campak.

Agent adalah faktor yang menjadi bibit penyakit yang menjadi penyebab

suatu penyakit. Penyebab penyakit ada yang bersifat biologis, fisik, kimia, dan

sosiopsikologis.

Contoh :

Yang bersifat biologis : kuman mikrobakterium tuberkulosa menyebabkan

penyakit TBC paru-paru. HIV menjadi penyebab AIDS.

Yang bersifat fisik : sinar ultra violet dapat meningkatkan resiko host

terkena tumor kulit.

Yang bersifat kimia : nikotin dalam rokok menyebabkan kanker paru-paru.

Yang bersifat sosio-psikologis : suasana kerja sehari-hari yang selalu

menegangkan akan berpengaruh pada kesehatan jiwa karyawan.

Page 4: laporan

Environment atau lingkungan adalah situasi atau kondisi di luar host

atau agent yang memudahkan interkasi antara keduanya. Faktor ini juga dapat

menjadi resiko timbulnya gangguan penyakit pada host karena lingkungan

memberikan peluang agent untuk berkembang (breeding). Lingkungan dapat

dibedakan menjadi lingkungan biologis, fisik, kimia, dan sosialekonomi.

Contoh :

Lingkungan biologi : di suatu wilayah (lagoon) akan memudahkan

nyamuk anopheles berkembang. Lingkungan seperti ini akan memudahkan

terjadinya penularan penyalit malaria.

Lingkungan kimia : lysol yang dipakai membersihkan kotoran penderita

Cholera akan melemahkan kuman vibrio cholera sehingga penularannya

dapat dibatasi.

Lingkungan sosial : situasi rumah yang padat hunian (banyak anggota

keluarga) akan memudahkan penularan penyakit scabies di antara

penghuninya

Lingkungan fisik : sinar ultra violet akan memudahkan timbulnya kanker

kulit.

Untuk menggambarkan interaksi antara faktor-faktor egen, pejamu dan

lingkungan, John Gordon menganalogikan sebagai timbangan pengumpil

(pengungkit) dengan lingkungan sebagai titik tumpunya.

Pada dasarnya selalu terjadi hubungan dan pengaruh timbal balik antara

faktor-faktor pejamu, agen dan lingkungan, yang berusaha mencapai suatu

keadaan keseimbangan. Perubahan dari keseimbangan dapat dilihat dari contoh-

contoh berikut ini.

Page 5: laporan

Gambar segitiga epidemologi :

1.

Keterangan :

A: Agent

H: Host

E: Environment

Timbangan tersebut menggambarkan tercapainya keseimbangan,

sehingga baik agent maupun host tidak ada yang dirugikan dan pada keadaan ini

tedapat suasana hidup berdampingan secara damai antara agent dan host.

2.

Keadaan tersebut menggambarkan peningkatan dari kemampuan

agent untuk menginfeksi serta menimbulkan penyakit pada manusia.

3.

E

A H

E

H

A

E

A

H

Page 6: laporan

Keadaan tersebut menggambarkan peningkatan peningkatan proporsi

kerentanan dari populasi manusia, misalnya karena menurunnya imunitas dari

host itu sendiri. Misalnnya pada saat musim pancaroba, seringkali imunitas

manusia itu menurun sehingga lebih rentan terserang berbagai penyakit.

Sehingga walaupun jumlah agent normal namun dapat pula terjadi penyakit

bila imunitas host sendiri mengalami penurunan.

4.

Perubahan lingkungan dapat pula menyebabkan pergeseran titik

tumpu ke arah host sehingga menggambarkan bahwa perubahan lingkungan

tersebut merangsang penyebaran agen yang menyebabkan peningkatan

kemampuan agen untuk menginfeksi. Misalnya pada suatu desa tertentu pada

awalnya memiliki sumber air yang bersih, tetapi kemudian terjadi banjir yang

membawa berbagai macam mikroorganisme penyebab penyakit sehingga

mengkontaminasi air minum di desa tersebut, maka terjangkitlah wabah

E

H

A

Page 7: laporan

penyakit pada desa tersebut oleh karena air minum yang sudah

terkontaminasi.

5.

Disamping itu, perubahan lingkungan dapat pula menyebabkan perubahan

kerentanan pejamu (host), sehingga terjadi pergeseran titik tumpu ke arah

agent. Keadaan ini terjadi misalnya pada perkembangan daerah industri yang

pesat menyebabkan konsentrasi zat-zat pencemar di udara meningkatkan

kerentanan (memudahkan terserang penyakit) pada manusia, terutama infeksi

saluran pernafasan.

2.2.2 Pendekatan Jaring- jaring sebab akibat

Merupakan salah satu dari 3 konsep dasar epidemiologi (segitiga

epidemiologi, jaring-jaring sebab akibat, roda) yang memberikan gambaran

tentang hubungan sebab akibat yang berperan dalam terjadinya penyakit dan

masalah kesehatan lainnya.

Pada model “jaring-jaring sebab akibat” terdapat berbagai macam sebab;

sesuatu penyakit tidak bergantung pada satu sebab yang berdiri sendiri melainkan

sebagai akibat dari serangkaian proses “sebab” dan ”akibat”.

Menurut model ini perubahan dari salah satu faktor akan mengubah

keseimbangan antara mereka, yang berakibat bertambah atau berkurangnya

E

A

H

Page 8: laporan

penyakit yang bersangkutan. Dengan demikian timbulnya penyakit dapat dicegah

atau dihentikan dengan cara memotong rantai pada berbagai titik.

-Kekurangan dari model ini, peneliti tidak dapat mengidentifikasi / sulit

menentukan penyebab utama. Namun dapat dilakukan pencegahan dari

berbagai arah.

-Kelebihan dari model ini, peneliti dapat mengetahui dan mengidentifikasi

faktor-faktor apa saja yang berperan dalam timbulnya suatu penyakit /

masalah kesehatan lainnya.

KEMISKINAN

PENDIDIKAN

RENDAH

PRODUKSI BAHAN MAKANAN RENDAH

DAYA BELI RENDAH

FASILITAS KES.KURANG

PENGETAHUAN GIZI RENDAH

KONSUMSI MAKANAN TDK MEMADAI

KESEHATAN KURANG

PENYAKIT KURANG GIZI

DAYA TAHAN TUBUH & PENYERAPAN GIZI TERGANGGU

Page 9: laporan

2.2.3 Pendekatan Wheel 

Seperti halnya model jaring-jaring sebab akibat, model roda memerlukan

identiflkasi berbagai faktor yang berperan dalam timbulnnya penyakit dengan Hak

menekankan pentingnya agens. Di sini dipentingkan hubungan antara manusia

dan lingkungan hidupnya. Besarnya peranan tiap-tiap lingkungan bergantung pada

penyakit yang diderita. Sebagai contoh, peranan lingkungan sosial lebih besar dari

pada yang lainnya pada "sorbun". Peranan lingkungan biologis lebih besar dari

pada yang lain pada

Sebagai contoh peranan lingkungan sosial lebih besar dari yang lainnya

pada stress mental, peranan lingkungan fisik lebih besar dari lainnya pada

sunburn, peranan lingkungan biologis lebih besar dari lainnya pada penyakit yang

penularannya melalui vektor (vektor borne disease) dan peranan inti genetik lebih

besar dari lainnya pada penyakit keturunan.

Dengan model-model tersebut diatas hendaknya ditunjukkan bahwa

pengetahuan yang lengkap mengenai mekanisme-mekanisme terjadinya penyakit

tidaklah diperuntukkan bagi usaha-usaha pemberantasan yang efektif.

Oleh karena banyaknya interaksi-interaksi ekologis maka seringkali kita

dapat mengubah penyebaran penyakit dengan mengubah aspek-aspek tertentu dari

interaksi manusia dengan lingkungan hidupnya tanpa intervensi langsung pada

penyebab penyakit.

Manusia

Struktur genetik

Lingkungan

Page 10: laporan

2.2.4 Pendekatan Bloom

Paradigma hidup sehat H. L Bloom menjelaskan 4 faktor utama yang

dapat mempengaruhi derajat kesehatan individu /masyarakat. Keempat factor

tersebut merupakan factor determinan (penentu) timbulnya masalah kesehatan

pada seorang individu atau kelompok masyarakat.

Keempat factor tersebut terdiri dari factor perilaku individu atau

kelompok masyarakat, factor lingkungan (social ekonomi, politik, fisik), factor

pelayanan kesehatan (jenis, cakupan dan kualitasnya) dan factor genetic

(keturunan). Keempat factor tersebut berinterakis secara dinamis yang

mempengaruhi kesehatan perorangan dan derajat kesehatan kelompok

masyarakat. Diantara keempat factor tersebut, factor perilaku manusia merupakan

factor determinan yang paling besar dan paling sukar ditanggulangi, disusul

dengan factor lingkungan.

Faktor genetic.

Faktor ini paling kecil pengaruhnya terhadap kesehatan perorangan atau

masyarakat . Pengaruhnya pada status kesehatan perorangan terjadi secara evolutif

dan paling sukar dideteksi. Faktor genetic perlu mendapat perhatian di bidang

Genetik

LingkunganMasalah kesehatan Perilaku

Masyarakat

Pelayanan Kesehatan

Page 11: laporan

pencegahan penyakit. Misalnya : seorang anak lahir dari orang tua penderita DM

akan mempunyai resiko lebih tinggi dibandingkan anak yang lahir bukan dari

penderita DM. Untuk upaya pencegahan , anak yang lahir dari penderita DM

harus diberi tahu dan selalu mewaspadai factor genetic yang diturunkan dari

orangtuanya. Oleh karenanya ia harus selalu mengatur dietnya, teratur berolah

raga dan upaya pencegahan lainnya sehingga tidak ada peluang factor genetiknya

berkembang menjadi factor resiko terjadinya DM pada dirinya.Jadi dapat

diumpamakan , genetic adalah peluru (bullet) tubuh manusia adalah pistol

(senjata), dan lingkungan/perilaku manusia adalah pelatuknya (trigger)

Faktor pelayanan kesehatan.

Ketersediaannya sarana pelayanan, tenaga kesehatan, dn pelayanan kesehatan

yang berkualitas akan berpengaruh pada derajat kesehatan masyarakat.

Pengetahuan dan ketrampilan petugas kesehatan yang diimbangi dengan

kelengkapn saran dan prasarana serta dana akan menjamin kualitas pelayanan

kesehatan. Pelayanan seperti ini akan mampu mengurangi atau mengatasi masalah

kesehatan yang berkembang di suatu wilayah atau kelompok masyarakat.

Faktor perilaku masyarakat.

Faktor ini terutama di Negara berkembang paling besar pengaruhnya terhadap

munulnya gangguan kesehatan atau masalah kesehatan di masyarakat.

Tersedianya jasa pelayanan kesehatan (health service) tanpa disertai perubahan

perilaku (peran serta) masyarakat akan mengakibatkan masalah kesehatan tetap

potensial berkembang di masyarakat.

Faktor lingkungan.

Lingkungan yang terkendali, akibat sikap hidup dan perilaku masyarakat yang

baik akan dapat menekan berkembangnya masalah kesehatan.

Page 12: laporan

Untuk menganalisis program kesehatan di lapangan H.L Blum dapat

dimanfaatkan untuk mengidentifikasi dan mengelompokkan masalah sesuai

dengan factor-faktor yang berpengaruh pada status kesehatan masyarakat.

3.3 Pendekatan yang cocok untuk skenario

Pendekatan yang tepat untuk skenario adalah pendekatan H.L.Bloom oleh karena

dikemukakan ada 4 faktor yang berperan, seperti halnya dengan konsep kedua,

tetapi disini lebih diperjelas besarnya peranan masing-masing faktor.Secara

berurut, makin besar, keempat faktor itu adalah :

1. Faktor hereditas

2. Faktor pelayanan kesehatan

3. Gaya hidup

4. Faktor lingkungan

Di dalam skenario terdapat adanya 4 faktor yang berperan tersebut, antara lain :

1. Faktor hereditas

Ditemukan pasien dengan tingkat karies yang tinggi, hal ini menunjukkan

adanya faktor hereditas yang berperan, yaitu gigi yang rentan.

2. Faktor pelayanan kesehatan

Pelayanan kesehatan telah memadai, namun mungkin kurang adanya promosi

dari pihak puskesmas serta tidak adanya waktu dari masyarakat untuk

memanfaatkan pelayanan kesehatan tersebut, ditambah lagi dengan tingkat

kesadaran masyarakat yang rendah terhadap pentingnya menjaga kesehatan

terutama kesehatan gigi dan mulut.

3. Gaya hidup

Ditemukan gaya hidup masyarakat yang cenderung menyukai makanan yang

siap saji, yang banyak mengandung karbohidrat.Dan hal inilah juga yang

menjadi faktor pemicu timbulnya karies.

Page 13: laporan

4. Faktor lingkungan

Faktor lingkungan yang berperan disini adalah lingkungan sosial ekonomi,

ditemukan bahwa tingkat ekonomi masyarakat tergolong menengah ke atas, hal

ini menjadi faktor pendukung dari kebiasaan mengkonsumsi makanan cepat

saji yang dilakukan oleh masyarakat.

Page 14: laporan

BAB IV

KESIMPULAN

Macam Pendekatan Masalah Kesehatan yaitu:

- Pendekatan Bloom

- Pendekatan Wheel 

- Pendekatan Jaring- jaring sebab akibat

- Pendekatan Segitiga Epidemiologi

Pada Pendekatan Bloom terdapat 4 faktor utama yang dapat mempengaruhi

derajat kesehatan individu /masyarakat. Keempat factor tersebut merupakan

factor determinan (penentu) timbulnya masalah kesehatan pada seorang

individu atau kelompok masyarakat Keempat factor tersebut terdiri dari:

- Faktor perilaku individu atau kelompok masyarakat

- Faktor lingkungan (social ekonomi, politik, fisik)

- Faktor pelayanan kesehatan (jenis, cakupan dan kualitasnya)

- Faktor genetik (keturunan).

Pendekatan Wheel

Merupakan suatu pola pendekatan lain yang memandang hubungan antara

manusia dengan lingkungannya. Model roda terdiri dari penjamu (host atau

manusia) yang memiliki struktur genetik sebagai inti roda.

Pendekatan Jaring-Jaring Sebab Akibat

Merupakan konsep dasar epidemiologi yang memberikan gambaran tentang

hubungan sebab akibat yang berperan dalam terjadinya penyakit dan masalah

kesehatan lainnya. Dimana sesuatu penyakit tidak bergantung pada satu sebab

yang berdiri sendiri melainkan sebagai akibat dari serangkaian proses “sebab”

dan ”akibat”.

Page 15: laporan

Pendekatan Segitiga Epidemiologi

Model segitiga epidemiologi menggambarkan kejadian suatu penyakit yang

ditentukan oleh tiga faktor utama yaitu:

- Host

- Agent

- Environment

Page 16: laporan

DAFTAR PUSTAKA

Prof. Dr. Soekidjo Notoatmodjo. Prinsip-Prinsip Dasar Ilmu Kesehatan Masyarakat. Cet. ke-2, Mei. Jakarta : Rineka Cipta. 2003.

Kusnoputranto, Haryono. 1986. Kesehatan Lingkungan. Jakarta : Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia.

(http://sitipurwanti.blogspot.com/2009/11/perubahan-perilaku-dan-metode-setelah.html)