LAPORAN

19
ASMIAR NOVITA AKBARESSA H JURIANTO MHD.FADHALNA NOVERIZAL PUTRI DWI UTAMI PUTRI NISWATUL H RIKO PRATAMA PUTRA SAMMY AL AKBAR YELKI ARGHA YUSRIADI

Transcript of LAPORAN

Page 1: LAPORAN

ASMIAR NOVITA

AKBARESSA H

JURIANTO

MHD.FADHALNA

NOVERIZAL

PUTRI DWI UTAMI

PUTRI NISWATUL H

RIKO PRATAMA PUTRA

SAMMY AL AKBAR

YELKI ARGHA

YUSRIADI

Page 2: LAPORAN

LAPORAN KUNJUNGAN 2013

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kami ucapkan kepada Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat

serta hidayah-Nya, sehingga penyusunan Laporan Kunjungan Industri PLTG PAUH LIMO,

PADANG  ini dapat terselesaikan dengan baik tanpa kendala. \\

Adapun penyusunan Laporan Kunjungan Industri ini berdasarkan data-data yang

diperoleh selama melakukan Kunjungan Industri, buku – buku pedoman, serta data-data dan

keterangan dari pembimbing. Kami menyadari bahwa dalam penyusunan Laporan Kunjungan

Industri ini tidak lepas dari dukungan berbagai pihak, oleh karena itu pada kesempatan ini

kami menyampaikan ucapan terima kasih kepada pihak yang telah membantu penyelesaian

laporan kunjungan ini,dan selaku dosen pemimbing.

Akhirnya, penulis menyadari bahwa dalam penyusunan laporan kunjungan industri

masih banyak kekurangan. Karena keterbatasan pengetahuan dan kemampuan, untuk itu

kritik dan saran yang membangun dari pembaca sangat diharapkan demi kesempurnaan

Laporan Praktik Industri ini. Demikian kata pengantar ini kami buat, semoga dapat

bermanfaat, khususnya bagi diri pribadi kami sendiri dan pembaca pada umumnya.

Padang, desember 2013

Tim Penulis kelompok 2

2

Page 3: LAPORAN

LAPORAN KUNJUNGAN 2013

DAFTAR ISI

KATA APENGANTAR.............................................................................................2

DAFTAR ISI..............................................................................................................3

BAB I

PENDAHULUAN

1. LATAR BELAKANG...................................................................................3

2. TUJUAN KEGIATAN ..................................................................................3

3. METODE PENYUSUNAN LAPORAN.......................................................3

4. WAKTU DAN TEMPAT PELAKSANAAN KEGIATAN..........................3

BAB 11

PEMBAHASAN LAPORAN KUNJUNGAN

1. PELAKSANAAN KEGIATAN.....................................................................4

2. PLTG PAUH LIMO.......................................................................................4

3. ISTILAH ISTILAH YANG TERDAPAT DALAM PLTG..........................6

BAB III

PENUTUP

KESIMPULAN..........................................................................................................8

3

Page 4: LAPORAN

LAPORAN KUNJUNGAN 2013

BAB I

PENDAHULUAN

LATAR BELAKANG

Listrik telah menjadi kebutuhan utama bagi masyarakat modern. Listrik telah mengubah peradaban manusia menjadi lebih mudah, cepat, efisien dan produktif. Sejak pertama kali ditemukan, listrik terus mengalami perkembangan. Hal ini terlihat dari usaha-usaha yang telah dan sedang dilakukan dalam pengembangannya.

Listrik pertama kali dibangkitkan pada pusat-pusat pembangkit yang berkapasitas besar. Pembangkitan energi listrik pada pusat pembangkit tersebut dapat berupa PLTA, PLTU, PLTG, PLTGU, PLTN, PLTPB, dan PLTD

Pembangkitan energi listrik sebagian besar dilakukan dengan cara memutar generator sinkron sehingga didapat tenaga listrik dengan tegangan bolak-balik tiga fasa. Energi mekanik yang diperlukan untuk memutar generator sinkron didapat dari mesing penggerak generator atau biasa disebut penggerak mula.

Berdasarkan berbagai kasus diatas dianggap perlu dan sangat dibutuhan untuk mengadakan suatu penelitian pada salah satu pembangkit untuk melihat bagaimana sebenarnya proses pembangkitan listrik itu.

  TUJUAN KEGIATAN

Adapun yang menjadi tujuan pelaksanaan kegiatan kunjungan industri ini, yaitu: Memperluas pengatahuan mahasiswa dalam lingkungan dunia kerja. Untuk menambah wawasan dan pengalaman mahasiswa tentang pembangkitan energi

llitrik

METODE PENYUSUNAN LAPORAN

Laporan kunjungan industri ini di susun berdasarkan peninjauan langsung ke lapangan (lokasi), melalui data-data yang diperoleh ketika kunjungan, melalui internet dan buku-buku yang berkaitan dengan lokasi praktek industri dilaksanakan.

WAKTU DAN TEMPAT PELAKSANAAN KEGIATAN

Pelaksanaan Kegiatan ini dilakasanakan:Tempat                 : PLTG PAUH LIMO,PadangHari/tanggal         : Jum’at, 22 Nopember 2013

4

Page 5: LAPORAN

LAPORAN KUNJUNGAN 2013

BAB II

PEMBAHASAN

PEMBAHASAN LAPORAN KUNJUNGAN

A. PELAKSANAAN KEGIATAN

Kegaitan kunjungan ke PLTG Pauh Limo dilaksanakan pada tanggal 22 Nopember

2013 pada pukul 13:15 WIB, sebelum kegiatan di mulai seluruh mahasiswa di wajibkan

mengenakan helm safety yang telah diberikan sebelum keberangkatan ke PLTG.

PLTG Pauh Limo terletah di daerah cupak tengah,jalan bentang,padang.itu sekitar 45

menit dari kampus STIKes indonesia.

B. PLTG PAUH LIMO

PLTG Pauh Limo berdiri pada tahun 1982, PLTG Pauh Limo ini terhubung dalam

sistem interkoneksi oleh PLTA dan PLTD dan pembangkit listrik lain di sekitar.

Sistem interkoneksi berati suatu sistem tenaga listrik yang terdiri dari beberapa pusat

listrik (Pembangkit) dan beberapa gardu induk (GI) yang saling terhubung (Terinterkoneksi)

antara satu dengan yang lain melalui sebuah saluran Transmisi dan melayani beban yang ada

pada semua gardu induk (GI) yang terhubung.

Ini menjamin agar tersediaan listrik di daerah sekitar tercukupi jika beban yang di

tanggung PLTG melebihi daya yang di hasilkan.

C. LANDASAN TEORI

BAGIAN BAGIAN UTAMA PLTG

Pembangkit listrik Tenaga Gas terdiri atas beberapa bagian-bagian penting yang harus ada.

Adapun bagian-bagian dari Pembangkit Listrik Tenaga Gas adalah sebagai berikut :

1. Natural Gas Line

Merupakan saluran masuknya udara alami dari luar yang membantu proses pembakaran.

2. Oil Storage

Merupakan tangki yang digunakan untuk menampung bahan bakar.

3. Air Intake

5

Page 6: LAPORAN

LAPORAN KUNJUNGAN 2013

Merupakan saluran masuknya udara dari atmosfer yang akan ditekan kedalam ruang

pembakaran menggunakan kompressor.

4. Compressor

Merupakan alat yang digunakan untuk menekan udara yang masuk dari air intake menuju

ke ruang pembakaran. Didalam kompressor terjadi proses kompresi, yaitu menaikkan

temperatur dan tekanan dari udara agar terjadi proses pembakaran yang sempurna.

5. Combustion Chambers

Merupakan tempat yang digunakan untuk proses pembakaran. Bahan bakar dicampurkan

dengan udara yang telah terkompresi dengan temperatur dan tekanan yang sangat tinggi

sehingga menghasilkan tenaga mekanik untuk menggerakkan turbin.

6. Turbin

Berfungsi mengubah aliran air menjadi energi mekanik. Air yang jatuh akan mendorong

baling-baling sehingga menyebabkan turbin berputar. Putaran turbin dipengaruhi oleh

besarnya laju aliran air. Semakin besar laju aliran maka putaran turbin semakin cepat dan bila

laju aliran kecil maka putaran turbin akan lambat. Perputaran turbin ini dihubungkan ke

generator. Turbin air kebanyakan bentuknya seperti kincir angin.

7. Generator

Generator listrik adalah sebuah alat yang memproduksi energi listrik dari sumber energi

mekanis

8. Transformator

Berfungsi untuk mentransmisikan dan mengubah energi dari ukuran satu ke ukuran yang lain.

Transformator yang digunakan adalah transformator step up. Karena digunakan untuk

mengubah energi yang dihasilkan generator menjadi energi yang lebih besar ukuranya.

9. Jalur Transmisi

Berfungsi untuk mengalirkan energi listrik dari PLTA menuju konsumen listrik yaitu rumah-

rumah dan pusat industri.

10. Exhaust

Merupakan saluran pembuangan udara-udara sisa yang tidak terpakai lagi setelah digunakan

untuk memutar turbin.

6

Page 7: LAPORAN

LAPORAN KUNJUNGAN 2013

PRINSIP KERJA PLTG

Pembangkit Listrik Tenaga Gas merupakan suatu pembangkit yang menggunakan gas

sebagai bahan bakarnya. Pada PLTG terdapat 3 buah siklus, yang pertama adalah siklus

turbin gas ( Siklus tenaga gas Brayton ), lalu siklus turbin gas regeneratif, dan siklus

kombinasi yang merupakan gabungan dari siklus Baryton dan siklus tenaga uap Rankine.

Walaupun pembangkit tenaga gas memiliki 3 buah siklus, tapi PLTG pada dasarnya

menggunakan siklus turbin gas

Pada awalnya, udara dimasukkan ke dalam kompresor untuk ditekan hingga

temperatur dan tekanannya naik. Proses ini disebut dengan proses kompresi. Udara yang

dihasilkan dari kompresor akan digunakan sebagai udara pembakaran dan juga untuk

mendinginkan bagian-bagian turbin gas.

Setelah dikompresi, udara tersebut dialirkan ke ruang bakar. Dalam ruang bakar,

udara bertekanan 13 kg/cm2 ini dicampur dengan bahan bakar dan dibakar.

Apabila digunakan bahan bakar gas (BBG), maka gas dapat langsung dicampur

dengan udara untuk dibakar, tetapi apabila digunakan bahan bakar minyak (BBM), maka

BBM ini harus dijadikan kabut terlebih dahulu kemudian baru dicampur dengan udara untuk

dibakar.

Teknik mencampur bahan bakar dengan udara dalam ruang bakar sangat

mempengaruhi efisiensi pembakaran. Pembakaran bahan bakar dalam ruang bakar

menghasilkan gas bersuhu tinggi sampai kira-kira 1.300 oC dengan tekanan 13 kg/cm2.

Gas hasil pembakaran ini kemudian dialirkan menuju turbin untuk disemprotkan

kepada sudu-sudu turbin sehingga energi (enthalpy) gas ini dikonversikan menjadi energi

mekanik dalam turbin penggerak generator (dan kompresor udara) dan akhirnya generator

menghasilkan tenaga listrik.

Siklus Kerja Turbin Gas

Ada beberapa macam siklus kerja turbin gas sebagai berikut :

- Turbin Gas Siklus Terbuka (Open Cycle)

Seperti pada proses kerja turbin gas diatas, dimana gas panas yang diekspansi didalam turbin

akan menghasilkan gas bekas (flue gas) dengan temperature yang masih cukup tinggi (500

oC) dan tekanan diatas sedikit dari tekanan atmosfir, selanjutnya gas bekas ini dibuang atau

dialirkan ke udara luar.

7

Page 8: LAPORAN

LAPORAN KUNJUNGAN 2013

GAMBAR : Turbin gas siklus terbuka

- Turbin Gas Siklus Tertutup (Closed Cycle)

Seperti pada proses kerja turbin gas diatas, dimana gas panas yang diekspansi didalam turbin

akan menghasilkan gas bekas (flue gas) dengan temperature yang masih cukup tinggi dan

tekanan diatas sedikit dari tekanan atmosfir, selanjutnya gas bekas ini dialirkan ke kedalam

penukar panas (heat

rejected) untuk didinginkan dengan menggunakan media pendingin air atau udara hingga

temperaturnya turun dan dialirkan lagi kedalam sisi masuk (suction) kompresor untuk

dikompresi lagi.

Gambar : turbin gas siklus tertutup

8

Page 9: LAPORAN

LAPORAN KUNJUNGAN 2013

- Turbin Gas Siklus Terbuka Dilengkapi dengan Regenerator

Seperti pada kedua proses kerja turbin gas diatas, dimana gas panas yang diekspansi

didalam turbin akan menghasilkan gas bekas (flue gas) dengan temperature yang masih

cukup tinggi dan tekanan diatas sedikit dari tekanan atmosfir,

selanjutnya gas bekas (flue gas) ini dialirkan kedalam heat exchanger yang dikenal

dengan istilah regenerator dimana didalamnya gas bekas ini digunakan untuk memanaskan

udara keluar kompresor sebelum digunakan sebagai udara pembakaran didalam ruang bakar

(combustion chamber).

gambar : turbin gas siklus terbuka dengan generator

Turbin Gas Siklus Terbuka Dilengkapi dengan Intercooler, Regenerator dan Reheater

Pada siklus ini baik kompresor maupun turbin gas masing-masing terdiri dari 2 (dua)

bagian yang terpisah dan biasa disebut dengan kompresor tekanan rendah dan kompresor

tekanan tinggi serta turbin gas tekanan rendah dan turbin gas tekanan tinggi.

Aliran udara dan gas-gas yang dihasilkan dapat dijelaskan sebagai berikut, mula-mula

udara atmosfir masuk kedalam kompresor tekanan rendah untuk dikompresi, dari udara tekan

yang dihasilkan dialirkan kedalam intercooler untuk didinginkan hingga menghasilkan

temperatur dan kelembaban serta tekanan yang diinginkan dengan menggunakan media

pendingin air atau media pendingin lainnya, dari sini udara tersebut dialirkan kedalam

kompresor tekanan tinggi untuk dikompresi lagi hingga menghasilkan temperature yang

tinggi dan tekanan dengan kepadatan yang lebih tinggi.

9

Page 10: LAPORAN

LAPORAN KUNJUNGAN 2013

Dari keluaran kompresor tekanan tinggi udara tersebut dialirkan kedalam regenerator

untuk mendapatkan temperature yang lebih tinggi lagi yang bertujuan untuk memudahkan

terjadinya proses pembakaran dengan melalui media pemanas gas bekas/buang (flue gas)

yang memanfaatkan gas bekas hasil dari turbin tekanan rendah.

Selanjutnya udara keluaran dari regenerator dialirkan kedalam ruang bakar utama

(primary combustion chamber) yang menghasilkan proses pembakaran dan dari proses ini

dihasilkan gas panas yang digunakan untuk memutar turbin tekanan tinggi, hasil ekspansi gas

panas dari turbin tekanan tinggi ini berupa gas bekas (flue gas)dialirkan kedalam ruang bakar

kedua (secondary combustion chamber) dan biasa disebut juga dengan reheater chamber yang

selanjutnya gas bekas tersebut digunakan untuk udara pembakaran didalamnya yang mampu

menghasilkan gas panas lagi dan digunakan untuk memutar turbin tekanan rendah, siklus

tersebut diatas

Gambar : Turbin Gas Siklus Terbuka Dilengkapi dengan Intercooler, Regenerator dan

Reheater

10

Page 11: LAPORAN

LAPORAN KUNJUNGAN 2013

Dari ketiga terakhir siklus turbin gas diatas secara keseluruhan dimaksudkan untuk

menghasilkan sebuah pusat listrik tenaga gas (PLTG) dengan tingkat efisiensi yang

diharapkan lebih tinggi dari turbin gas siklus terbuka.

Bahan Bakar Pembangkit Listrik Tenaga Gas (PLTG)

Operasi turbin gas yang menggunakan gas hasil pembakaran dengan suhu sekitar

1.300 oC memberi risiko korosi suhu tinggi, yaitu bereaksinya logam kalium, vanadium, dan

natrium yang terkandung dalam bahan bakar dengan bagian-bagian turbin seperti sudu dan

saluran gas panas (hot gas path).

Oleh karena itu, bahan bakar yang digunakan tidak boleh mengandung logam-logam

tersebut di atas melebihi batas tertentu. Kebanyakan pabrik pembuat turbin gas mensyaratkan

bahan bakar dengan kandungan logam kalium, vanadium, dan natrium tidak boleh melampaui

1 part per mill (rpm). DiIndonesia, BBM yang bias memenuhi syarat ini hanya minyak Solar,

HigH Speed Diesel Oil, atau yang sering disebut minyak HSD yang disediakan oleh

Pertamina.

walaupun minyak IDO (Industrial Diesel Oil) dan residu juga dapat  digunakan

apabila unit PLTG dilengkapi dengan sarana pengolah bahan bakar, misalnya dengan

memasang pemanas minyak dan centrifuge. Penerimaan bahan bakar minyak dari pemasok

dapat dilaksanakan melalui tongkang, mobil tangki maupun langsung menggunakan pipa.

Di site PLTG, bahan bakar minyak tersebut ditampung didalam bunker atau tangki

bulanan (monthly tank). Untuk pemakaian sehari–hari, bahan bakar tersebut terlebih dahulu

ditranfer kedalam tangki harian (daily tank) lalu dipompakan ke unit yang memerlukannya.

Untuk PLTG yang tidak dilengkapi  dengan tangki harian, pengambilan minyak langsung

dari tangki bulanan. 

Selanjutnya bahan bakar akan dihisap oleh Fuel Forwarding Pump atau booster pump

(3) yang berfungsi untuk menjamin agar sisi hisap Main Fuel Pump (5) tidak mendapat

tekanan negatif.  Tidak semua PLTG memiliki  fuel forwarding pump.  Filter yang lebih

halus (4) sekitar 200 mesh mencegah berfungsi agar kotoran tidak terbawa masuk kedalam

Main Fuel Pump (5).

11

Page 12: LAPORAN

LAPORAN KUNJUNGAN 2013

Sedangkan BBG umummya dapat memenuhi syarat tersebut diatas. Selain High

Speed Diesel (HSD), PLTG juga dapat menggunakan minyak solar jenis MFO (Marine Fuel

Oil).

SISTEM PEMADAM KEBAKARAN PLTG PAUH LIMO

Seluruh kawasan di PLTG Pauh Limo terhubung dengan sistem pemadam kebakaran

tank fire pump auto yang di hubungkan oleh pipa pipa merah ke seluruh area PLTG untuk

mengantisipasi adanya kebakaran.

Sistem pemadam kebakaran auto pump ini  bisa berjenis elektrik ataupun mesin

diesel. Pompa ini menyediakan aliran air bertekanan tinggi ke sistem Fire Sprinkler dan pipa

hidran.

Fire pump  digerakkan oleh motor elektrik ataupun mesin diesel, atau, dalam kondisi

khusus dapat ditemukan steam turbine sebagai penggeraknya. Jika gedung tertentu

membutuhkan energi independen dari sumber listrik yang ada, maka pompa elektrik motor

dapat difungsikan, yang dihubungkan melalui transfer switch dan pemasangan generator

darurat.

Fire Pump mulai beroperasi ketika tekanan dalam sistem sprinkler turun di bawah

ambang batas. Tekanan sistem sprinkler turun secara signifikan ketika satu atau lebih fire

sprinkler terkena panas yang melebihi batas temperaturnya dan terbuka lalu mengeluarkan

air.

SISTEM MAINTANANCE DAN PERAWATAN GENERATOR PAUH LIMO

Perawatan rutin PLTG pauh limo setiap setahun sekali , Dari segi operasi, unit

PLTG tergolong unit yang masa start-nya pendek, yaitu antara 15-30 menit, dan kebanyakan

dapat di-start tanpa pasokan daya dari luar (black start), yaitu menggunakan mesin diesel

sebagai motor start.

Dari segi pemeliharaan, unit PLTG mempunyai selang waktu pemeliharaan (time

between overhaul) yang pendek, yaitu sekitar 4.000- 5.000 jam operasi. Makin sering unit

mengalami start-stop, makin pendek selang waktu pemeliharaannya. Walaupun jam operasi

unit belum mencapai 4.000 jam, tetapi jika jumlah startnya telah mencapai 300 kali, maka

unit PLTG tersebut harus mengalami pemeriksaan (inspeksi) dan pemeliharaan.

12

Page 13: LAPORAN

LAPORAN KUNJUNGAN 2013

Selama generator pauh limo melakukan maintanance,aliran listrik di pasok dari PLTU

dan PLTD di sekitau dengan menggunakan sistem interkoneksi kelistrikan ,supaya jaringan

listrik di sekitar tidak padam selama melakukan maintanance.

BAB III

PENUTUP

KESIMPULAN

PLTG Pauh Limo terletah di daerah cupak tengah,jalan bentang,padang.PLTG Pauh

Limo berdiri pada tahun 1982, PLTG ini terhubung dalam sistem interkoneksi oleh PLTA

dan PLTD dan pembangkit listrik lain di sekitar.

Prinsip kerja Pembangkit Listrik Tenaga Gas ini berasal dari gas pembakaran bahan

bakar minyak (solar) yang kemudian menggerakan turbin untuk menggasilkan energi listrik.

Seluruh kawasan di PLTG Pauh Limo terhubung dengan sistem pemadam kebakaran

tank fire pump auto yang di hubungkan oleh pipa pipa merah ke seluruh area PLTG untuk

mengantisipasi adanya kebakaran.

Sistem pemadam kebakaran auto pump ini  bisa berjenis elektrik ataupun mesin

diesel. Pompa ini menyediakan aliran air bertekanan tinggi ke sistem Fire Sprinkler dan pipa

hidran.

Fire Pump mulai beroperasi ketika tekanan dalam sistem sprinkler turun di bawah

ambang batas. Tekanan sistem sprinkler turun secara signifikan ketika satu atau lebih fire

sprinkler terkena panas yang melebihi batas temperaturnya dan terbuka lalu mengeluarkan

air.

13