Laporan

17
BAB I PENDAHULUAN Praktek kerja industri ini adalah salah satu kegiatan Sekolah Menengah Kejuruan (S M K) yang dibuktikan dengan adanya sertifikat prakerin. Kegiatan ini untuk mencapai ke profesionalan siswa dalam disiplin ilmu pengetahuan kejuruan dan etos kerja yang meliputi disiplin waktu dan ketelitian dalam bekerja, serta hasil kerja yang dicapai berkualitas. 1. Latar Belakang Pelaksanaan Pratek Indrustri Sekolah Menengah Kejuruan melaksanakan praktek kerja industri agar dapat menghasilkan siswa yang kreatif dalam mengisi pembangunan dan sekaligus mampu berperan sebagai tenaga kerja yang terampil. Praktek kerja industri adalah kegiatan wajib yang harus dilaksanakan oleh siswa kelas XI SMK pada semester genap sebagai persyaratan untuk naik ke tingkat selanjutnya ( kelas XII). 1. Prinsip Pelaksanaan Praktek Kerja Industri : a. Prakerin pada dasarnya merupakan kegiatan Instruksional. b. Dilaksanakan oleh siswa secara individual dan memperdalam serta memperluas sikap terampil.

Transcript of Laporan

Page 1: Laporan

BAB I

PENDAHULUAN

Praktek kerja industri ini adalah salah satu kegiatan Sekolah Menengah Kejuruan

(S M K) yang dibuktikan dengan adanya sertifikat prakerin. Kegiatan ini untuk mencapai

ke profesionalan siswa dalam disiplin ilmu pengetahuan kejuruan dan etos kerja yang

meliputi disiplin waktu dan ketelitian dalam bekerja, serta hasil kerja yang dicapai

berkualitas.

1. Latar Belakang Pelaksanaan Pratek Indrustri

Sekolah Menengah Kejuruan melaksanakan praktek kerja industri agar dapat

menghasilkan siswa yang kreatif dalam mengisi pembangunan dan sekaligus mampu

berperan sebagai tenaga kerja yang terampil.

Praktek kerja industri adalah kegiatan wajib yang harus dilaksanakan oleh siswa

kelas XI SMK pada semester genap sebagai persyaratan untuk naik ke tingkat

selanjutnya ( kelas XII).

1. Prinsip Pelaksanaan Praktek Kerja Industri :

a. Prakerin pada dasarnya merupakan kegiatan Instruksional.

b. Dilaksanakan oleh siswa secara individual dan memperdalam serta

memperluas sikap terampil.

c. Penguasaan kemampuan profesional kejuruan, menghayati suasana (iklim)

kerja dalam situasi yang sesungguhnya dan mengiventarisasi etos kerja

positif.

2. Tempat dan Waktu Praktek Kerja Industri :

a. Tempat Pelaksanaan Prakerin

Tempat pelaksanaan prakerin dilaksanakan di LPP RRI Bukittinggi Jln. Prof. H.

Mohammad Yamin, SH No.199

Page 2: Laporan

b. Waktu Pelaksanaan Prakerin

1) Waktu Pelaksanaan Prakerin dimulai pada tanggal 12 bulan April tahun

2012 sampai dengan tanggal 12 bulan Juli tahun 2012.

2) Kegiatan di instansi tersebut dimulai dari hari Senin s/d hari Jum’at.

3) Masuk Kerja pukul 08.00 s/d pukul 12.00 Wib.

B. Tujuan Pelaksanaan Prakerin

1. Tujuan Umum Prakerin :

a. Membekali siswa dengan pengalaman yang sebenarnya dalam dunia kerja dan

masyarakat.

b. Memantapkan keterampilan siswa yang diperoleh dari latihan praktek di

sekolah.

c. Mendorong siswa untuk berjiwa wiraswasta.

d. Memantapkan disiplin dan tanggung jawab siswa dalam melakukan tugas.

e. Memperoleh umpan balik dari dunia kerja untuk pemantapkan dan

pengembangan program pendidikan.

f. Khusus bagi sekolah untuk mempelajari penempatan lulusan.

g. Antisipasi siswa berbuat malas atau mengajak siswa lebih agresif menimba

ilmu pengetahuan.

h. Memberikan praktek kerja secara langsung dan menggali berbagai masalah

yang timbul di lapangan serta membandingkannya dengan teori yang

diperoleh di bangku sekolah.

2. Tujuan Khusus Prakerin :

a. Siswa mampu memahami, memantapkan, dan mengembangkan pelajaran

yang didapat di sekolah dan penerapannya didunia kerja.

b. Mengumpulkan data guna kepentingan sekolah dan siswa tersebut.

c. Untuk membiasakan siswa mengumpulkan data yang berguna baik oleh siswa

itu maupun sekolah.

d. Sebagai bukti bahwa siswa tersebut telah mengikuti Prakerin.

Page 3: Laporan

e. Menambah pembendaharaan kita, pustaka sekolah dan menunjang

peningkatan siswa angkatan selanjutnya.

Page 4: Laporan

BAB II

TINJAUAN TENTANG PERUSAHAAN

A. Sejarah Singkat RRI Bukittinggi

RRI (Radio Republik Indonesia) Bukittinggi resmi mengudara pada tanggal 14

Januari 1966. Selain tokoh - tokoh yang datang dari Pematang Siantar Sumatera Utara

seperti Kamarsyah, Arief, dan Loetan Soetomo Toenaro, perintis - perintis RRI di

Bukitinggi tidak dapat dilupakan, nama - nama H.Datuk Mangkuto Ameh (mantan

Walikota Bukitinggi), Kasuma (wartawan senior kini pemimpin umum surat kabar

HALUAN di padang), Syahbudin M.S (mantan Kepala Jawatan Penerangan di painan),

Asrul Busyari Latif dan Adnan Burhari.

Jatuhnya kekusaaan Jepang, pemuda - pemuda angkasawan berusaha merebut

komplek radio TYUO HOSO KYOKU di puncak Bukit Parit Natung (jalan Payakumbuh).

Komplek tersebut dikawal ketat oleh Jepang sehingga perjuangan para pemuda

angkasawan yang dibantu oleh pemuda PRI tidak dapat mengusainya. Namun akhirnya

dengan jalan diplomasi oleh Adinegoro, Djuir Muhammad dan A. Aziz (kepala PPT)

tanggal 14 Januari 1946 mengumandang penutaraan “ Inilah Bukitinggi, Radio Republik

Indonesia! “ dipancarkan oleh pemancar yang berkekuatan 1.5 KW dan 300 watt

dengan gelombang 40.2 meter dan 210 meter.

Pada tanggal 14 Januari 1947 RRI pindah kedepan kedepan Rumah Sakit Umum

Bukitinggi dibawah pimpinan Mochtar Djafar, Datuk Mangkuto Ameh karena

tenaganya diperlukan penuh di KNI Bukitinggi, terpaksa meninggalkan tugas di RRI.

Kepemimpinan RRI dipindahkan ke tangan Marhoun Said sampai akhir Januari 1947

dan digantikan oleh Adinegoro. Karena terjadi agresi militer Belanda Pematang Siantar

jatuh ketangan belanda sehingga jawatan - jawatan penting pindah ke Bukitinggi.

Komondo Penerangan Sumatera (KOPENSUM) terbentuk di pimpin oleh Perada

Harahap. RRI dioper dari PPT ke KONSUM pada tanggal 1 September 1947 dengan

pimpinan Karmasyah dengan wakilnya Loetan Soetan Toenaro. Siaran berjalan lancar

Page 5: Laporan

dengan pengantar siaran : Indonesia, Inggris, Arab, Urdu dan Cina melalui gelombang

28.3 meter.

Pada hari Minggu 19 Desember 1948 Belanda kembali melancarkan agresi militer

kedua, namun RRI masih tetap bertahan sampai tanggal 21 Desember 1948. Setelah

Bukitinggi dikuasai oleh Belanda RRI bergerilya ke Kototinggi dan Suliki dengan

bantuan tentara AURI. Tanggal 20 Desember 1949 kembali Radio Republik Indonesia

Bukitinggi mengudara dengan kekuatan pemancar 200 watt dan gelombang 41.44

meter.

Tahun 1950 berdasarkan Surat Keputusan Menteri Penerangan Nomor

28/U/50.1763/a seluruh jawatan RRI diserahkan kepada Kementerian Penerangan

Republik Indonesia Serikat (RIS), yang mulai berlaku pada tanggal 27 Desember 1949

namun efektifnya berlaku pada tanggal 1 Mei 1950. Station - Call untuk pemancar

Bukitinggi yang berdasarkan surat keputusan tersebut adalah “ Disini Radio Indonesia

Raya” kemudian berdasarkan ketetapan Menteri Penerangan RIS dan Menteri Rangan

R.I pada tanggal 30 Maret 1950 mulai 1 mei 1950 ditetapkan “ Radio Nasional

Indonesia Studio Bukitinggi “, namun berdasarkan ketetapan Menteri Penerangan

tanggal 31 Oktober 1950 no.20144, maka mulai 10 November 1950 untuk seluruh

perusahaan jawatan Radio seluruh Indonesia ditetapkan pengutaraan” Radio Republik

Indonesia”.

Beberapa tahun kemudian RRI pada umumnya dan RRI Bukitinggi pada

khususnya berada dibawah Jawatan Radio (Kementerian Penerangan RI). Selang

beberapa tahun terbentuk struktur Departemen Penerangan dengan surat keputusan

Menteri Penerangan NO.230A/KEP/MENPEN/1984 TENTANG ORGANISASI DAN TATA

KERJA DEPARTEMEN PENERANGAN yang membawahi RRI dengan struktur organisasi

khususnya RRI Bukitinggi dengan Regional I yang dipimpin Direktur Radio serta surat

keputusan Menteri Penerangan RI NO.100/KEP/MMEMPEN/1979

Page 6: Laporan

RRI Bukitinggi banyak mengalami perubahan dalam rangka menentukan masa

depan RRI Bukitinggi saat berada diera Orde baru, Era reformasi dan memasuki

swastanisasi dengan struktur dan tata kerja pekerjaan yang berpedoman pada

keputusan Direksi RRI NO.07/KEP/DIRUT/2001 yang independen dan mandiri,

berbentuk perusahaan jawatan dengan status RRI Bukitinggi sebagai RRI Cabang Muda

yang dikepalai oleh Kepala Cabang.

Masa - masa perjalanan RRI Bukitinggi sebagai perusahaan jawatan juga tidak

berlangsung lama 1 tahun kemudian terbit lagi Undang-Undang Penyiaran NO 32

Tahun 2002 yang membawa RRI ke era Lembaga Penyiaran Publik dengan terbitnya

peraturan pemerintah. Masa-masa perjalan RRI Bukitinggi sebagai perusahaan jawatan

juga tidak berlangsung lama 1 tahun kemudian terbit lagi Undang-Undang Penyiaran

NO 32 Tahun 2002 yang membawa RRI ke era Lembaga Penyiaran Publik dengan

terbitnya peraturan pemerintah NO 12 Tahun 2005. Untuk menunjang perjalan

penyiaran RRI khususnya RRI Bukitinggi dewan direksi penyiran publik menerbitkan lagi

struktur organisasi dan tata kerja stasiun penyiaran RRI NO 002/PER/DIREKSI/2006

dengan kedudukan RRI Bukitinggi berada sebagai stasiun penyiaran TIPE C dan

Karyawan RRI berstatus Pegawai Negeri Sipil Pusat.

B. LOGO RRI

Sekali Di Udara Tetap Di Udara

1. Filosofi logo RRI

a. Empat persegi panjang menggambarkan kekokohan dan solidaritas.

b. Sudut yang membulat (tidak runcing) melambangkan fleksibelitas RRI.

Page 7: Laporan

c. Tidak adanya garis tepi ataupun bingkai menunjukkan independen RRI serta

keterbukaan RRI untuk dapat bekerja sama dengan berbagai pihak.

2. Tulisan (fron type) RRI

Huruf tulisan dirancang khusus ( tanpa padanan dengan pihak lain )

menunjukkan RRI yang kokoh, tegas, dinamis dengan selalu bergerak maju.

3. Gambar Pancaran Radio

a. Sebuah image yang menggambarkan kuatnya pemancar siaran radio RRI yang

makin meluas, menembus batas, dan selalu menuju ke atas

b. Tiga lapis pancaran melambangkan Triprasetya RRI

4. Warna biru, biru langit dan putih

a. Untuk mempertahankan tradisi warna biru dipilih sebagai warna

korporat/lembaga RRI

b. Warna biru langit melambangkan Universitalitas RRI, sifat mengayomi , teguh

dan dapat dipercaya.

c. Warna putih pada tulisan RRI melambangkan kejujuran, kebenaran,

keberimbangan dan akurasi.

C. Kepegawaian

1. Stasiun Penyiaran Tipe C

Dalam melaksanakan tugas stasiun penyiaran Tipe C RRI Bukitinggi

menyelenggarakan beberapa fungsi yaitu:

a. Penyiran rencana program dan anggaran Stasiun Penyiaran Tipe C.

b. Pelaksanaan tata usaha.

c. Pelaksanaan kegiatan di bidang siaran.

d. Pelaksanaan kegiatan di bidang pemberitaan.

e. Pelaksanaan kegiatan di bidang sumber daya dan teknologi.

f. Pelaksanaan kegiatan dibidang layanan dan usaha.

Page 8: Laporan

2. Stasiun penyiaran terdiri atas:

a. Subbagian Tata Usaha

Subbagian Tata Usaha mempunyai tugas melaksanakan kegiatan tata usaha

Stasiun Penyiran Tipe C dan menyelenggarakan fungsi:

1) Koordinasi penyusunan rencana, program dan anggaran stasiun

penyiaran

2) Pelaksanaan urusan sumber daya manusia

3) Pelaksanaan urusan keuangan

Subbagian tata usaha terdiri atas :

a) Urusan sumber daya manusia

Urusan sumber daya manusia mempunyai tugas melakukan penyiapan

bahan, perencanaan, pengelolaan dan evaluasi urusan sumber daya

manusia, keprotokolan dan kehumasan, serta tata persuratan.

b) Urusan keuangan

Urusan keuangan mempunyai tugas melakukan pengolahan pengelolaan

perbendaharaan, akutansi dan verifikasi serta laporan keuangan.

c) Urusan umum

Urusan umum mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan

penyusunan rencana, program, dan anggaran serta pengelolaan

perlengkapan, rumah tangga, keamanan dan kearsipan.

b. Seksi Siaran

Seksi siaran mempunyai tugas melaksanakan kegiatan dibidang program

siaran. Dalam melaksanakan tugas seksi siaran menyelenggarakan beberapa

fungsi yaitu :

1) Pelaksanaan perencanaan dan evaluasi program

2) Pelaksanaan programa I

3) Pelaksanaan programa II

4) Pelaksanaan programa III

Page 9: Laporan

Seksi Programa Siaran terdiri atas :

a) Subseksi perencanaan dan evaluasi programa

Subseksi perencanaan dan evaluasi programa mempunyai tugas

melakukan penyiapan bahan perencanaan program acara, anggaran

biaya siaran, permolaan lalulintas siaran (traffic) dan evaluasi di bidang

programa penyiaran.

(1) Subseksi Programa I

Subseksi Programa I mempunyai tugas melakukan pengelolaan dan

penyelenggaraan siaran dan berita/informasi, produksi siaran

pendidikan, produksi siaran hiburan dan produksi siaran iklan pada

programa I.

(2) Subseksi Programa II

Subseksi Programa II mempunyai tugas melakukan pengelolaan dan

penyelenggaraan siaran dan berita/informasi, produksi siaran

pendidikan, produksi siaran hiburan dan produksi siaran iklan pada

programa II.

(3) Subseksi Programa III

Programa III siaran ini langsung online dengan RRI pusat.

c. Seksi Pemberitaan

Seksi siaran mempunyai tugas melaksanakan kegiatan di bidang program

pemberitaan. Dalam melaksanakan tugas seksi pemberitaan

menyelenggarakan beberapa fungsi yaitu :

1) Pelaksanaan produksi berita, ulasan dan dokumentasi

2) Pelaksanaan produksi liputan dan olahraga

3) Pelaksanaan produksi pengembangan berita

Page 10: Laporan

Seksi Programa pemberitaan terdiri atas :

a) Subseksi Berita, Ulasan dan Dokumentasi

Subseksi Berita, Ulasan dan Dokumentasi mempunyai tugas melakukan

penyiapan bahan perencanaan, pelaksanaan dan evaluasi produksi

liputan berita, ulasan, siaran langsung, redaksional dan dokumentasi

untuk programa Stasiun Penyiaran Tipe C dan kontribusi pada Pusat

Pemberitaan.

(1) Subseksi Liputan dan Olahraga

Subseksi Liputan dan Olahraga mempunyai tugas melakukan

penyiapan bahan perencanaan, pelaksanaan dan evaluasi produksi

liputan peristiwa olahraga, siaran langsung olahraga, redaksional

dan dokumentasi untuk programa Stasiun Penyiaran Tipe C dan

kontribusi pada pusat pemberitaan.

(2) Subseksi Poduksi Pengembanagan Berita

Subseksi produksi pengembangan Berita mempunyai tugas

melakukan penyiapan bahan perencanaan, pelaksanaan dan

evaluasi produksi pengembangan berita dan masalah actual untuk

programa Stasiun Penyiaran Tipe C dan kontribusi pada pusat

pemberitaaan.

d. Seksi Sumber Daya Teknologi

Seksi sumberdaya dan tekhnologi mempunyai tugas melaksanakan kegiatan

dibidang sumberdaya dan teknologi. Dalam melaksanakan tugas seksi

sumberdaya dan teknologi menyelenggarakan beberapa fungsi yaitu :

1) Pelaksanaan dibidang teknik studio dan multimedia

2) Pelaksanaan dibidang teknik transmisi

3) Pelaksanaan sarana dan prasarana penyiaran

Page 11: Laporan

Seksi Sumberdaya dan Teknologi terdiri atas :

a) Subseksi Teknik Studio dan Multimedia

Subseksi teknik studio dan multimedia mempunyai tugas melakukan

penyiapan bahan perencanaan, pelaksanaan dan evaluasi dibidang

studio dan multimedia.

(1) Subseksi Teknik Transmisi

Subseksi teknik transmisi mempunyai tugas melakukan penyiapan

bahan perencanaan, pelaksanaan dan evaluasi dibidang teknik

transmisi.

(2) Subseksi Sarana dan Prasana Penyiaran

Subseksi Sarana dan Prasana Penyiaran mempunyai tugas

melakukan penyiapan bahan perencanaan, pelaksanaan dan

evaluasi dibidang sarana dan prasana penyiaran.

e. Seksi Layanan dan Usaha

Seksi Layana dan usaha mempunyai tugas melaksanakan kegiatan dibidang

layanan dan usaha. Dalam melaksanakan tugas seksi sumberdaya dan

teknologi menyelenggarakan beberapa fungsi yaitu :

1) Pelaksanaan layanan public

2) Pelaksanaan pengembangan usaha

3) Pelaksanaan pencitraan

Seksi Layanan dan Usaha terdiri atas :

a) Subseksi Layanan Publik

Subseksi layanan public mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan

perencanaan, pelaksanaan dan evaluasi kegiatan layanan kemitrann,

data dan informasi.

Page 12: Laporan

b) Subseksi Pengembangan dan Usaha

Subseksi dan pengembangan usaha mempunyai tugas melakukan

penyiapan bahan perencanaan, pelaksanaan dan evaluasi kegiatan

pengembangan usaha siaran radio dan sarana non radio.

c) Subseksi Pencitraan

Subseksi pencitraan mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan

perencanaan, pelaksanaan dan evaluasi kegiatan promosi, operasional

standarisasi indentitas korporat, hubungan luar dan media.

3. Kelompok Jabatan Fungsional

Kelompok jabatan fungsional mempunyai tugas melakukan kegiatan fungsional

sesuai dengan jabatan fungsional masing – masing berdasarkan peraturan

perundang - undangan yang berlaku. Kelompok jabatan fungsional mempunyai

aturan - aturan, yaitu :

a. Kelompok jabatan fungsional terdiri dari sejumlah tenaga fungsional yang

diatur berdasarkan peraturan perundang - undangan yang berlaku.

b. Kelompok jabatan fungsional dikoordinasikan oleh tenaga funsional senior

yang ditunjuk oleh kepala satuan kerja dilingkungan masing - masing.

c. Jumlah jabatan fungsional ditentukan berdasarkan kebutuhan dan beban

kerja.

d. Jenis dan jenjang jabatan fungsional diatur berdasarkan peraturan perundang

- undangan yang berlaku.

e. Kelompok jabatan fungsional bertanggung jawab kepada kepala stasiun

penyiaran.

Dalam melaksanakan tugasnya setiap pimpinan organisasi dan kelompok

jabatan fungsional wajib menerapkan prinsip koordinasi, integrasi dan sinkronisasi,

baik dilingkungan masing - masing maupun antar satuan organisasi dilingkungan RRI

serta instansi lain sesuai tugas pokok masing - masing.

Page 13: Laporan

C. Disiplin Kerja

1. Kewajiban Karyawan

a. Pengisian Absen

1) Masuk jam kerja 07.45 s/d 16.00

2) Hari kerja Senin s/d Jum’at

3) Pengisian pencatatan kehadiran / Absensi seluruh pegawai (Operasional/Non

operasional ) melalui Hand Key

4) Bagi yang terlambat 15 menit konsekwensinya terhadap uang makan

5) Bagi pegawai kontrak akan dikurangi/diperhitungkan dari gaji yang diterima setiap

bulan.

6) Bagi pegawai yang kehadirannya kurang dari 90% setiap bulannya diberlakukan

aturan kepegawaian dan perundang-undangan seperti penundaan gaji berkala,

penurunan pangkat/jabatan,dan seterusnya.

2. Hak Karyawan

a. Mendapatkan gaji pada tanggal 1 setiap bulan.

b. Mendapatkan uang makan Setiap harinya

c. Mendapatkan THR minimal 1/3 gaji pokok (min 6 bulan kerja)

3. Peraturan - Peraturan Lainnya

a. Setiap hari Senin s/d jum’at melaksanakan Apel pagi jam 07.45

b. Setiap Senin s/d Selasa berpakaian dongker

c. Setiap Rabu s/d Kamis berpakaian hitam

d. Setiap jum’at minggu pertama berpakaian muslim

e. Setiap jum’at minggu pertama mengikuti pengajian di audiotorium RRI

f. Setiap jum’at minggu kedua sampai minggu keempat berpakaiyan olah raga

g. Diwajibkan memiliki ID Card setiap hari kerja

h. Tidak memakai kaus oblong dan sandal selama waktu pekerjaan dinas.

i. Menjaga korps pegawai repuplik indonesia dan lembaga.

j. Bekerja jujur, tertip,cermat dan santun.

k. Mewujudkan visi dan misi RRI sebagai lembaga penyiaran publik.