LAPO RRAAN N TKKIINNE ERJJAA IINSSTAANNSSII ... IP 2016 Dinas Pariwisata... · pelaksanaan...
Transcript of LAPO RRAAN N TKKIINNE ERJJAA IINSSTAANNSSII ... IP 2016 Dinas Pariwisata... · pelaksanaan...
i
Pemerintah Daerah
Daerah Istimewa Yogyakarta
LLAAPPOORRAANN KKIINNEERRJJAA IINNSSTTAANNSSII PPEEMMEERRIINNTTAAHH
TTAAHHUUNN 22001166
DINAS PARIWISATA DIY
Jl. Malioboro No. 56 Yogyakarta
Telp. (0274) 587486, Fax. (0274) 565437
Website: http://visitingjogja.jogjaprov.go.id
ii
Kata Pengantar
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah SKPD Dinas Pariwisata DIY disusun
berdasarkan Kebijakan Umum Anggaran (KUA) Tahun Anggaran 2016, serta
Perjanjian Kinerja Tahun 2016 dan merupakan bentuk akuntabilitas dari
pelaksanaan tugas dan fungsi yang dipercayakan kepada setiap instansi pemerintah
atas penggunaan anggaran. Hal terpenting yang diperlukan dalam penyusunan
laporan kinerja adalah pengukuran kinerja dan evaluasi serta pengungkapan
(disclosure) secara memadai hasil analisis terhadap pengukuran kinerja.
Tujuan penyusunan laporan ini adalah untuk memberikan gambaran
tingkat pencapaian sasaran maupun tujuan instansi sebagai jabaran dari visi, misi
dan strategi instansi yang mengindikasikan tingkat keberhasilan dan kegagalan
pelaksanaan kegiatan-kegiatan sesuai dengan program dan kebijakan yang
ditetapkan. Diharapkan penyajian LKj IP ini dapat menjadi bahan evaluasi untuk
lebih meningkatkan kinerja yang berorientasi pada hasil, baik berupa output
maupun outcomes di masa mendatang.
Yogyakarta, 28 Februari 2017
KEPALA DINAS PARIWISATA DIY
Ir. Aris Riyanta, M.Si. NIP. 19620324 198903 1 006
iii
Ikhtisar Eksekutif
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Dinas Pariwisata DIY ini merupakan
bentuk pertanggungjawaban atas perjanjian kinerja Dinas Pariwisata DIY yang
memuat rencana, capaian, dan realisasi indikator kinerja dari sasaran strategis.
Sasaran dan indikator kinerja termuat dalam Renstra Dinas Pariwisata DIY Tahun
2012-2017. Untuk mencapai sasaran tersebut, ditempuh dengan melaksanakan
strategi, kebijakan, program dan kegiatan seperti telah dirumuskan dalam rencana
strategis.
Ringkasan prestasi kinerja Dinas Pariwisata DIY yang dihasilkan di tahun
2016, dapat digambarkan sebagai berikut:
1) Sasaran 1 : Terwujudnya pemasaran yang efektif dan efisien untuk
meningkatkan kunjungan wisatawan nusantara dan
mancanegara. (berdasarkan akomodasi yang digunakan)
Indikator : Jumlah Wisatawan Nusantara dan Mancanegara
capaian kinerja sampai dengan akhir Bulan Desember 2016 :
Realisasi kunjungan wisatawan nusantara di tahun 2016 adalah 4.194.261
orang dari yang ditargetkan sebelumnya sebesar 4.071.753 orang, sementara
realisasi kunjungan wisatawan mancanegara sebanyak 355.313 orang di tahun
2016 dari yang ditargetkan sebesar 345.503 orang.
2) Sasaran 2 : Terwujudnya destinasi wisata yang berdaya saing
Indikatator : Lama Tinggal Wisatawan Nusantara dan Mancanegara
capaian kinerja sampai dengan akhir Bulan Desember 2016 :
Realisasi lama tinggal Wisatawan Nusantara adalah 1,9 hari dari yang
ditargetkan sebelumnya sebesar 2.45 hari dan Wisatawan Mancanegara
adalah 2 hari dari yang ditargetkan sebelumnya sebesar 2.45 hari.
Di luar IKU, pencapaian kinerja Dinas Pariwisata DIY juga ditunjukkan oleh
pencapaian target terkait dengan Realisasi kunjungan wisatawan di Daerah Tujuan
iv
Wisata pada tahun 2016 sebanyak 19.753.145 orang dari yang ditargetkan
sebelumnya sebesar 19.302.898 orang. Untuk realisasi jumlah Daya Tarik Wisata
Baru di tahun 2016 sebanyak 92 DTW/Lokasi, dan untuk Realisasi Jumlah Desa
Wisata tercapai 100 % sebanyak 85 desa wisata, sementara itu untuk Realisasi
jumlah Pokdarwis juga tercapai 100 % sebanyak 91 kelompok.
Evaluasi atas pencapaian kinerja dan permasalahan yang ditemui
pada setiap sasaran menunjukkan beberapa tantangan yang perlu menjadi
perhatian bagi Dinas Pariwisata DIY ke depan. Tantangan tersebut antara lain :
Pertama, Lebih berperan aktif dalam membuat terobosan baru, khususnya untuk
meningkatkan Length of Stay, dengan beberapa cara, seperti menyelenggarakan
atraksi wisata malam. Kedua, Paket-paket wisata yang masih dijual oleh para agen
perjalanan masih banyak menjual destinasi-destinasi wisata yang sudah cukup
dikenal luas, namun tidak memasukkan destinasi-destinasi wisata baru.
Hasil evaluasi yang disampaikan dalam Laporan Kinerja Instansi Pemerintah
ini penting dipergunakan sebagai pijakan bagi Dinas Pariwisata DIY dalam
perbaikan kinerja di tahun yang akan datang.
v
Daftar Isi
KATA PENGANTAR .......................................................................................... ii
IKHTISAR EKSEKUTIF ....................................................................................... iii
DAFTAR ISI ..................................................................................................... v
DAFTAR TABEL ............................................................................................... vi
DAFTAR GAMBAR ......................................................................................... vii
BAB I PENDAHULUAN………………………………………………………………………………….1
I.1 Struktur Organisasi............................................................................2
I.2 Fungsi dan Tugas ……………………………………………..……………………………4
I.3 Keadaan Pegawai……………………………………………….………………………....4
I.4 Keadaan Sarana dan Prasarana……………………...................................6
I.5 Keuangan…………………………………………...............................................8
I.6 Sistematika LKJiP...............................................................................8
BAB II PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KINERJA
II.1 Perencanaan Strategis................................................................... 10
II.1.1 Visi dan Misi ................................................................................ 11
II.1.2 Tujuan dan Sasaran .................................................................... 13
II.1.3 Strategi ....................................................................................... 14
II.1.3.1 Misi 1................................................................ 14
II.1.3.2 Misi 2.................................................................16
II.2 Perjanjian Kinerja Tahun 2016.......................................................17
II.3 Rencana Anggaran Tahun 2016.....................................................18
II.3.1 Target Belanja Dinas Pariwisata DIY...........................................19
II.3.2 Alokasi Anggaran Per Sasaran Strategis............................19
II.4 Instrumen Pendukung...................................................................19
BAB III AKUNTABILITAS KINERJA
III.1. Capaian Kinerja Tahun 2016 .........................................................21
III.2. Evaluasi dan Analisis Capaian Kinerja Sasaran Strategis................22
III.3. Evaluasi dan Analisis Capaian Kinerja Lainnya…………………………….32
III.4. Akuntabilitas Anggaran………………………………………………………………43
BAB IV PENUTUP..................................................................................................46
LAMPIRAN- LAMPIRAN
vi
Daftar Tabel
Tabel I.1 Sarana dan Prasaranan Dinas Pariwisata DIY……………………………………….6
Tabel I.2 Kebutuhan sarana prasarana Dinas Pariwisata…………………………………….7
Tabel II.1 Sasaran Strategis Dinas Pariwisata DIY………………………………………………14
Tabel II.2 Perjanjian Kinerja Tahun 2016…………………………………………………………..17
Tabel II.3 Target Belanja Dinas Pariwisata DIY Tahun 2016……………………………….19
Tabel II.4 Anggaran Belanja Langsung per Sasaran Strategis……………………………..19
Tabel III.1 Skala Nilai Peringkat Kinerja………………………………………………………………21
Tabel III.2 Capaian Kinerja Tahun 2016……………………………………………………………..22
Tabel III.3 Pameran yang diikuti DIY pada Tahun 2016………………………………………25
Tabel III.4 Perkembangan Hotel dan Akomodasi Lain Per Kab/Kota …………………28
di DIY Tahun 2015-2016
Tabel III.5 Target dan Realisasi Jumlah Wisatawan Nusantara………………………….29
dan Mancanegara Tahun 2016
Tabel III.6 Target dan Realisasi Lama Tinggal Wisatawan Nusantara ………………..31
dan Mancanegara Tahun 2016
Tabel III.7 Daftar Penyelenggaraan & Fasilitasi Event-event Pariwisata DIY………34
Tahun 2016
Tabel III.8 Target dan Realisasi Jumlah Wisatawan ke DTW tahun 2016……………36
Tabel III.9 Daftar Pembangunan Sarana & Prasarana Pariwisata DIY ………………..38
Tahun 2016
Tabel III.10 Target dan Realisasi Jumlah Daya Tarik Baru Tahun 2016……………….39
Tabel III.11 Target dan Realisasi Jumlah Desa Wisata dan Jumlah……………………..42
Pokdarwis Tahun 2016
Tabel III.12 Anggaran dan Realisasi Belanja Langsung per Sasaran ……………………43
Tahun 2016
Tabel III.13 Anggaran dan Realisasi Belanja Langsung per Program…………………..44
Tahun 2016
Tabel III.14 Tingkat Efisiensi dari Capaian Kinerja dan Penyerapan……………………44
Anggaran Tahun 2016
vii
Daftar Gambar
Gambar I.1 Struktur Organisasi Dinas Pariwisata DIY3………………………………………..3
Gambar III.1 Booth Dinas Pariwisata DIY pada BBTF Bali Tahun 2016…………………..28
Gambar III.2 Parade Jogja Fashion Week di Jalan Malioboro, Yogyakarta…………….33
Gambar III.3 Lomba Kelompok Sadar Wisata Tingkat Provinsi Tahun 2016…………..40
Gambar III.4 Lomba Desa/Kampung Wisata Tingkat Provinsi Tahun 2016 …………..40
Gambar III.5 Pelatihan Kuliner Berbasis Keunggulan Lokal Tahun 2016………………..41
Gambar III.6 Pelatihan dan Sertifikasi Pemandu Wisata Tahun 2016…………………….42
Daftar Grafik
Grafik III.1 Jumlah Kunjungan Wisatawan Nusantara di DIY tahun 2012-2016………24
Grafik III.2 Jumlah Kunjungan Wisatawan Mancanegara di DIY tahun 2012-2016…26
Grafik III.3 Peringkat Kunjungan Wisatawan Mancanegara di DIY tahun 2016………27
Grafik III.4 Perkembangan Lama Tinggal Wisatawan Mancanegara………………………30
& Nusantara di DIY tahun 2012-2016
Grafik III.5 Motivasi Wisatawan Berkunjung ke DIY di DIY …………………………………….35
Grafik III.6 Jumlah Kunjungan Wisatawan ke DTW di DIY tahun 2012-2016………….36
1
BAB 1
Pendahuluan
Penyusunan Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Dinas Pariwisata DIY
Tahun 2016 dilaksanakan berdasarkan Peraturan Presiden Nomor 29 Tahun 2014
tentang Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah, Peraturan Menteri PAN
dan RB RI Nomor 53 Tahun 2014 tentang Petunjuk Teknis Perjanjian Kinerja,
Pelaporan Kinerja dan Tata Cara Reviu atas Laporan Kinerja Instansi Pemerintah
dan Peraturan Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta Nomor 94 Tahun 2016
tentang Pedoman Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah.
Hal ini merupakan bagian dari implementasi Sistem Akuntabilitas Kinerja
Instansi Pemerintah guna mendorong terwujudnya sebuah kepemerintahan yang
baik (good governance) di Indonesia.
Dengan disusunnya Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Dinas Pariwisata
DIY Tahun 2016 diharapkan dapat:
1. Memberikan informasi kinerja yang terukur kepada pemberi mandat atas
kinerja yang telah dan seharusnya dicapai oleh Dinas Pariwisata DIY.
2. Mendorong Dinas Pariwisata DIY di dalam melaksanakan tugas dan fungsinya
secara baik dan benar yang didasarkan pada peraturan perundangan, kebijakan
yang transparan dan dapat dipertanggungjawabkan kepada masyarakat.
3. Sebagai upaya perbaikan berkesinambungan bagi Dinas Pariwisata DIY untuk
meningkatkan kinerjanya.
4. Memberikan kepercayaan kepada masyarakat terhadap Dinas Pariwisata DIY di
dalam pelaksanaan program/kegiatan dalam rangka peningkatan kesejahteraan
masyarakat.
2
I.1 Struktur Organisasi
Dinas Pariwisata Daerah Istimewa Yogyakarta dibentuk berdasarkan
Peraturan Daerah Istimewa Daerah Istimewa Yogyakarta Nomor 3 Tahun 2015
tentang Kelembagaan Pemerintah Daerah Daerah Istimewa Yogyakarta.
Pasal 45 Perdais Nomor 3 Tahun 2015, Dinas Pariwisata DIY merupakan
unsur pelaksana penyelenggaraan pemerintahan daerah dengan susunan
organisasi sebagai berikut:
1. Unsur Organisasi Dinas Pariwisata DIY terdiri dari:
a. Pimpinan : Kepala
b. Pembantu Pimpinan : Sekretariat yang terdiri dari Subbagian-
subbagian
c. Pelaksana : - Bidang-bidang yang terdiri dari seksi-
seksi;
- UPT; dan
- Kelompok Jabatan Fungsional.
2. Organisasi Dinas Pariwisata terdiri dari:
a. Kepala;
b. Sekretariat, terdiri dari:
1. Subbagian Umum;
2. Subbagian Keuangan; dan
3. Subbagian Program dan Informasi.
c. Bidang Pengembangan Destinasi, terdiri dari:
1. Seksi Obyek Daerah Tujuan Wisata;
2. Seksi Sarana Prasarana dan Usaha Jasa Pariwisata; dan
3. Seksi Standarisasi Produk.
d. Bidang Pengembangan Kapasitas, terdiri dari :
1. Seksi Sumberdaya Manusia; dan
3
2. Seksi Kelembagaan Pariwisata.
e. Bidang Pemasaran, terdiri dari :
1. Seksi Analisa Pasar;
2. Seksi Promosi; dan
3. Seksi Pelayanan Informasi Pariwisata.
f. UPT; dan
g. Kelompok Jabatan Fungsional.
Gambar I.1 Struktur Organiasasi Dinas Pariwisata DIY
4
I.2 Tugas dan Fungsi
Peraturan Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta Nomor 63 Tahun
2015 Tentang Rincian Tugas dan Fungsi Dinas Pariwisata DIY Tanggal 2
September 2015 menetapkan bahwa Dinas Pariwisata mempunyai tugas
melaksanakan urusan bidang pariwisata, kewenangan dekonsentrasi serta
tugas pembantuan yang diberikan oleh Pemerintah.
Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud Dinas Pariwisata
mempunyai fungsi :
a. penyusunan program dan pengendalian di bidang pariwisata;
b. perumusan kebijakan teknis bidang pariwisata;
c. pengelolaan pengembangan destinasi pariwisata;
d. pengelolaan pengembangan kapasitas pariwisata;
e. penyelenggaraan pemasaran pariwisata;
f. pemberian fasilitasi bidang pariwisata Kabupaten/Kota;
g. pelaksanaan pelayanan umum bidang pariwisata;
h. pemanfaatan budaya untuk promosi pariwisata;
i. pemberdayakan sumberdaya dan mitra kerja bidang pariwisata;
j. pelaksanaan kegiatan ketatausahaan; dan
k. pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Gubernur sesuai dengan
tugas dan fungsinya.
I.3 Keadaan Pegawai
Jumlah Pegawai seluruhnya berjumlah 65 orang dengan klasifikasi sebagai
berikut:
A. Berdasarkan tingkat pendidikan
1. Pasca Sarjana : 7 orang
2. Sarjana : 26 orang
3. D4 : 2 orang
4. D III : 7 orang
5
5. Sarjana Muda : 2 orang
6. SLTA sederajat : 18 orang
7. SLTP : 1 orang
8. SD : 2 orang
B. Berdasarkan pangkat dan golongan
1. Pembina Utama Muda (IV/c) : 1 orang
2. Pembina Tingkat I (IV/b) : 1 orang
3. Pembina (IV/a) : 5 orang
4. Penata Tingkat I (III/d) : 11 orang
5. Penata (III/c) : 8 orang
6. Penata Muda Tk. I (III/b) : 18 orang
7. Penata Muda (III/a) : 11 orang
8. Pengatur Tk. I (II/d) : 3 orang
9. Pengatur (II/c) : 3 orang
10. Pengatur Muda Tk. I (II/b) : 2 orang
11. Juru Muda Tk. I (I/b) : 2 orang
C. Berdasarkan jabatan struktural
1. Pejabat eselon II : 1 orang
2. Pejabat eselon III : 4 orang
3. Pejabat eselon IV : 11 orang
Sumber: Dinas Pariwisata DIY, 2017
Berdasarkan standar kebutuhan SDM aparatur (ABK), Dinas Pariwisata DIY
membutuhkan 78 orang pegawai, karena itu masih kekurangan 13 orang
pegawai.
6
I.4 Keadaan Sarana dan Prasarana
Sarana dan prasarana yang dimiliki untuk penyelenggaraan Urusan Pariwisata
DIY dapat dilihat pada tabel dibawah ini:
Tabel I. 1
Sarana dan Prasarana Dinas Pariwisata DIY
No Nama Barang Jmlh Keterangan
1 Tanah 13 Tanah perumahan, rumah dinas,
Bangunan, Saranan Wisata, Parkir, TPR
kaliurang
2 Alat-alat angkutan 10 Mini bus, Pick up, Sepeda motor,
3 Alat-alat Kantor dan
Rumah Tangga
769 PC Multimedia, Meja, Meja tamu, Kursi
kerja, Rak kayu, Filling Kabinet, White
Board, Kursi Lipat, Mesin penghisap, AC
Split, Pompa Air , PC-work station, Meja
rapat, Almari Kayu, Microphone, Note
Book, Printer, Stabilizer, Mesin Ketik,
Magnetik white board, Kursi putar, Kipas
angin standing, Kipas angin, Meja rapat,
Kursi rapat, Kursi tamu, Meja komputer,
AC Window, Televisi, Amp.TOA,
Amp.Wireless, Pompa air, Komputer, Meja
Kerja, Floor light box, Rool up banner,
Flexy frame, Brankas, Indoor photo G,
Windspout, Foto Even Desk, Ventilasi VAN,
DVD Player, T.Pemadam Keb., Scanner,
Peralatan jaringan inetrnet, Neon next TIC,
Papan Infromasi, Rak buku, Sirine
7
No Nama Barang Jmlh Keterangan
penunjuk waktu, Kursi Counter TIC, Meja
workstation, Kursi leather, Ceiling Fan,
Proyektor, Lampu bilboard, Folding gate,
Almari pakaian, Almari arsip kaca, Gordyn,
UPS.
4 Alat-alat Studio dan
Komunikasi
32 Kamera Digital, Handycame, faximile KXFT,
Blitz SB 28, Sound system,
5 Bangunan Gedung 1 Gedung TIC Malioboro
6 Jaringan 2 Jaringan Listrik, Instalasi telepon PABX
7 Buku Perpustakaan 144 Buku kepustakaan, buku hukum,
8 Barang Bercorak
Kesenian/Kebudayaan
24 Batik tulis dalam pigura
Semua sarana dan prasarana di atas masih dalam keadaaan baik dan layak
pakai. Namun demikian secara kualitas dan kuantitas sarana dan prasarana
tersebut masih perlu ditingkatkan karena beban kerja yang semakin tinggi.
Setelah diinventarisiir, Dinas Pariwisata masih membutuhkan sarana kerja
pendukung yakni:
Tabel I.2
Kebutuhan sarana prasarana Dinas Pariwisata
No Nama Barang Jumlah
1.
2.
3.
4.
Printer laserjet
Printer Deskjet
Komputer PC
Air Conditioner (AC)
2 unit
5 unit
5 unit
2 unit
Sumber: Dinas Pariwisata DIY, 2017.
8
No Nama Barang Jumlah
5.
6.
7.
8.
9.
10.
LCD Proyektor
Mesin ketik manual
Filling Cabinet
Lemari besi
Sepeda motor
Mobil Toyota Avanza
3 unit
4 unit
5 unit
5 unit
2 unit
2 unit
I.5 Keuangan
Pada Tahun Anggaran 2016 Dinas Pariwisata DIY melaksanakan
kegiatan dengan anggaran murni sebesar Rp. 28.356.476.996,-. Melalui
mekanisme perubahan APBD 2016 menjadi Rp. 24.823.007.491,- dengan
rincian Belanja Tidak Langsung Rp 3.998.306.593,- dan Belanja Langsung
Rp. 20.824.700.898,-. Adapun realisasi anggaran sebesar 23.860.816.597,-
(96.12%) dengan rincian untuk belanja tidak langsung Rp . 3.859.364.954,-
(96.52 %) belanja langsung sebesar Rp 20.001.451.643,- (96.04%).
Realisasi Pendapatan Asli Daerah yang diperoleh Dinas Pariwisata DIY dari
retribusi Pemakaian Kekayaan Daerah Bidang Pariwisata berupa Sewa tempat/
counter TIC Malioboro oleh Disbudpar Prov. Jateng dan Sewa Tempat parkir
PT. Taman Wisata Candi Borobudur, Prambanan dan Ratu Boko (PT. TWCBP &
RB) di Candi Ratu Boko, sebesar Rp. 89.828.720.- dari target Rp. 41.500.000.-
dan telah melampaui target pendapatan sebesar 216.45%.
I.6 Sistematika Laporan Kinerja Instansi Pemerintah
Sistematika penulisan Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKj IP) Dinas
Pariwisata DIY DIY tahun 2016 adalah sebagai berikut :
Ringkasan Eksekutif memuat:
1. Pada bagian ini disajikan tujuan dan sasaran yang telah ditetapkan dalam
rencana strategis serta sejauh mana instansi pemerintah mencapai tujuan
Sumber: Dinas Pariwisata DIY, 2017.
9
dan sasaran utama tersebut serta kendala-kendala yang dihadapi dalam
pencapaiannya;
2. Disebutkan pula langkah-langkah apa yang telah dilakukan untuk
mengatasi kendala tersebut dan langkah antisipatif untuk menanggulangi
kendala yang mungkin akan terjadi pada tahun mendatang
BAB I PENDAHULUAN
Dalam bab ini memuat tentang alasan disusun LKj IP/manfaat LKj IP,
Struktur Organisasi, Tugas dan Fungsi Dinas Pariwisata DIY, Potensi yang
menjadi ruang lingkup OPD dan Sistematika penulisan LKj IP
BAB II PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KINERJA
Pada bagian ini disajikan gambaran singkat mengenai rencana strategis,
rencana kinerja tahunan dan perjanjian kinerja. Pada awal bab disajikan
gambaran secara singkat sasaran utama yang ingin diraih instansi pada tahun
yang bersangkutan serta bagaimana kaitannya dengan capaian visi dan misi
instansi
BAB III AKUNTABILITAS KINERJA
Pada bagian ini disajikan uraian hasil pengukuran kinerja, evaluasi, dan
analisis akuntabilitas kinerja. Termasuk didalamnya menguraikan secara
sistematis pembandingan data kinerja secara memadai,
keberhasilan/kegagalan, dan permasalahan yang dihadapi serta langkah-
langkah antisipatif yang akan diambil
Disajikan pula akuntabilitas keuangan dengan cara menyajikan rencana dan
realisasi anggaran bagi pelaksanaan tupoksi atau tugas-tugas lainnya dalam
rangka mencapai sasaran/tujuan organisasi yang telah ditetapkan, termasuk
analisis tentang capaian indikator kinerja dan efisiensi
BAB IV PENUTUP
Pada bagian ini dikemukakan simpulan secara umum tentang
keberhasilan/kegagalan, permasalahan dan kendala utama yang berkaitan
dengan kinerja instansi yang bersangkutan serta strategi pemecahan masalah
LAMPIRAN
10
BAB 2
Perencanaan
& Perjanjian Kinerja
II.1 Perencanaan Strategis
Pembangunan yang telah dilaksanakan Pemerintah Daerah DIY selama
empat tahun terakhir menunjukkan tingkat keberhasilan yang baik. Evaluasi
Pembangunan yang dilakukan pada tahun 2014 menunjukkan adanya
beberapa indikator target sasaran yang capaiannya telah melampaui target
yang ditetapkan pada akhir RPJMD.
Hasil evaluasi tersebut ditindaklanjuti dengan dilakukannya perubahan
terhadap RPJMD 2012-2017 berdasarkan amanat Peraturan Daerah Daerah
Istimewa Yogyakarta Nomor 8 tahun 2014 Tentang Perubahan Atas Peraturan
Daerah Daerah Istimewa Yogyakarta Nomor 6 Tahun 2013 dan Peraturan
Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta Nomor 104 Tahun 2014 Tentang
Perubahan Target Pencapaian Sasaran Tahunan Rencana Jangka Menengah,
Kebijakan Umum dan Program Pembangunan Serta Indikator Kinerja Utama
Gubernur Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Tahun 2012-2017.
Selaras dengan perubahan RPJMD 2012-2017 menimbulkan
konsekuensi logis adanya tindak lanjut dalam Perubahan Renstra Dinas
Pariwisata DIY Tahun 2012-2017, yang telah ditetapkan dalam SK Kepala Dinas
Pariwisata DIY Nomor: 188/0294 Januari 2016 tentang Perubahan Rencana
Strategis Dinas Pariwisata Daerah Istimewa Yogyakarta Tahun 2012-2017.
Terdapat penyesuaian target capaian kinerja yang ada di sasaran pertama,
yaitu Terwujudnya pemasaran yang efektif dan efisien untuk meningkatkan
kunjungan wisawatan. Penyesuain target capaian kinerja terletak pada
indikator sasaran Jumlah Wisatawan Mancanegara. Penyesuaian target
capaian indikator kinerja dilakukan karena target capaian indikator kinerja
Jumlah Wisatawan Mancanegara di tahun 2016 sudah melampaui target
capaian kinerja tahun 2017. Perubahan perlu dilakukan untuk melakukan
rasionalisasi terkait target kinerja sasaran, program dan kegiatan pendukung
11
sasaran Dinas Pariwisata sebagai penjabaran sasaran dan indikator Gubernur
dalam perubahan RPJMD. Hasil perubahan RPJMD DIY Tahun 2012-2017 akan
digunakan sebagai panduan dalam menentukan program kegiatan dalam
rencana kerja sampai dengan tahun akhir RPJMD. Perubahan yang dilakukan
tercantum dalam Renstra Dinas Pariwisata.
II.1.1 Visi dan Misi
II.1.1.1 Visi
“Terwujudnya Yogyakarta sebagai Destinasi Pariwisata berbasis budaya
terkemuka di Asia Tenggara, berkelas dunia, berdaya saing, berkelanjutan,
mampu mendorong pembangunan Daerah untuk kesejahteraan masyarakat”.
Pernyataan visi di atas dilandasi dengan pemahaman bahwa pembangunan
kepariwisataan di DIY pada hakekatnya adalah untuk mewujudkan :
1) DIY secara historis, memiliki modal dasar yang dapat diunggulkan serta
panorama alam nan indah mempesona yang menarik untuk dijelajahi.
Warisan budaya berupa candi, artefak, kraton dan beberapa bangunan
berarsitektur tinggi merupakan simbol kebesaran budaya masa lalu serta
masih terpeliharanya dan berbagai nilai-nilai, kesenian dan sebagainya di
masyarakat menunjukan eksistensi warisan budaya yang dimiliki
masyarakat DIY. Berbagai sarana rekreasi dan berbagai sarana/prasarana
pendukung pariwisata dan transportasi memudahkan wisatawan untuk
datang dari berbagai tempat untuk datang dan memilih produk-produk
wisata yang berkualitas.
2) Berwawasan budaya, dapat diartikan bahwa segala aktifitas kepariwisataan
DIY, berwawasan budaya yang diwujudkan dalam bersikap dan perilaku
insan pariwisata yang selalu mengedepankan budaya timur, khususnya
budaya Jawa (Yogyakarta). Perilaku insan pariwisata yang “njawani”
dalam sikap sehari-harinya. Ramah tamah, gotong royong, gaya hidup
bersih, berbudi pekerti baik, memiliki unggah-ungguh, sopan santun
namun cukup trengginas dan tanggap ing sasmito terhadap
perkembangan jaman.
3) Konsistensi terhadap keputusan (perencanaan) yang telah dibuat, sering
menjadi sesuatu yang sangat mahal dewasa ini. Berbagai kebijaksanaan
yang belum tuntas dilaksanakan, sudah berganti dengan kebijakan baru.
12
Perencanaan yang tersistem, integrated yang muncul dari analisa yang
tajam serta disepakati oleh stakeholders perlu dilaksanakan secara
terpadu, bertahap dan berkesinambungan (sustainable tourism
development). Seluruh pelaksanaan kegiatan yang dilaksanakan harus
berorientasi pada asas adil dan merata serta sebanyak mungkin
menciptakan peluang kerja tanpa meninggalkan kaidah, etika,
kemandirian dan profesionalisme.
4) Kepariwisataan Indonesia adalah pariwisata yang berasal dari rakyat, oleh
rakyat dan untuk rakyat. Berdasarkan konsep tersebut, maka konsep yang
sebaiknya dipakai sebagai landasan adalah: Pariwisata yang berbasis
masyarakat (community based tourism) dan Pariwisata berkelanjutan.
Rasa ikut memiliki (handarbeni) perlu ditumbuhkan dengan menanamkan
pemahaman tentang arti penting pariwisata sebagai salah satu sektor
yang diandalkan oleh Pemerintah DIY yang dapat mendorong tumbuh dan
kuatnya ekonomi lokal sehingga mempercepat kesejahteraa masyarakat
Yogyakarta
II.1.1.2 Misi
Misi Pembangunan Daerah Istimewa Yogyakarta yang terkait dengan
kepariwisataan sesuai RPJMD (2012 – 2017) adalah menguatkan
perekonomian daerah yang didukung dengan semangat kerakyatan,
inovatif dan kreatif. Misi ini pelaksanaannya dapat dijabarkan dalam Misi
Dinas Pariwisata Daerah Istimewa Yogyakarta, yaitu:
1. Mewujudkan kualitas dan kuantitas Daya Tarik Wisata DIY dan
pendukungnya yang berdaya saing tinggi berdasarkan Sapta Pesona
dan keterpaduan antara pemerintah, dunia usaha maupun
masyarakat.
2. Meningkatkan kualitas dan kuantitas Pemasaran Pariwisata DIY yang
didukung kapabilitas/kredibilitas kapasitas SDM dan Kelembagaan
seluruh pemangku kepentingan kepariwisataan DIY.
13
II.1.2 Tujuan dan Sasaran
Tujuan
Mengacu pada Visi dan Misi yang telah ditetapkan, maka Tujuan Jangka
menengah salama 5 tahun anggaran adalah :
1. Meningkatkan kualitas dan kuantitas Pemasaran Pariwisata DIY yang
didukung kapabilitas/kredibilitas kapasitas SDM dan Kelembagaan seluruh
pemangku kepentingan kepariwisataan seluruh DIY;
2. Meningkatkan kualitas dan kuantitas Daya Tarik Wisata DIY dan
pendukungnya yang berdaya saing tinggi berdasarkan sapta pesona dan
keterpaduan antara pemerintah, dunia usaha maupun masyarakat.
Sasaran Strategis
Mengacu pada misi yang telah ditetapkan, maka sasaran-sasaran strategis
yang hendak dicapai atau dihasilkan dalam kurun waktu lima tahun adalah
sebagai berikut:
Tabel II.1 Sasaran Strategis Dinas Pariwisata DIY Tahun 2012-2017
NO. SASARAN STRATEGIS INDIKATOR
KINERJA SATUAN
KONDISI
AWAL
2012
TARGET RENSTRA KETERANGAN
1 2 3 4 5 6 7
2013 2014 2015 2016 2017
1 Terwujudnya
pemasaran yang
efektif dan efisien
untuk meningkatkan
kunjungan wisatawan
Jumlah
Wisatawan
Nusantara
orang 1.692.642 2.113.314 2.754.981 3.581.860 4.071.753 4.561.646 SEBELUM
n/a n/a n/a n/a n/a SETELAH
Jumlah
Wisatawan
Mancanegara
orang 188.369 212.518 249.854 258.636 263.137 267.715 SEBELUM
n/a n/a 261.057 345.503 386.964 SETELAH
2
Terwujudnya destinasi
wisata yang berdaya
saing tinggi
Lama Tinggal
Wisatawan
Nusantara
hari 1.84 2,15 2,15 2,30 2,45 2,60 SEBELUM
n/a n/a n/a n/a n/a SETELAH
Lama Tinggal
Wisatawan
Mancanegara
hari 1.98 2,23 2,25 2,35 2,45 2.69 SEBELUM
n/a n/a n/a n/a n/a SETELAH
Sumber: Dinas Pariwisata DIY, 2017
14 14
II.1.3 Strategi
Setelah menentukan tujuan dan sasaran, maka langkah
selanjutnya perlu ditentukan bagaimana hal tersebut dapat dicapai.
Cara mencapai tujuan dan sasaran merupakan strategi organisasi
untuk merealisasikan tujuan dan sasaran yang telah ditetapkan,
meliputi penetapan strategi, kebijakan, program dan kegiatan.
II.1.3.1 Misi 1
Meningkatkan kualitas dan kuantitas Pemasaran Parwisiata DIY yang didukung kapabilitas/kredibilitas kapasitas SDM dan Kelembagaan seluruh pemangku kepentingan kepariwisataan seluruh DIY;
Strategi: - Mewujudkan strategi pemasaran pariwisata yang berorientasi
pada efektifitas, efisiensi dan tepat sasaran sehingga mampu mengantisipasi permintaan pasar, mengenal keinginan dan motivasi pasar serta mendorong timbulnya permintaan dari dalam negeri (wisata nusantara) dan dari luar negeri (wisata mancanegara).
- Mengoptimalkan berbagai upaya penguatan dan perluasan jaringan kerjasama serta meningkatkan kemitraan kepariwisataan dengan stakeholder lainnya yang sinergis dan bermanfaat
Kebijakan : Peningkatan pemasaran pariwisata Yogyakarta yang efektif dan efisien yang berorientasi pasar baik di dalam negeri maupun ke luar negeri sertam mengembangkan jejaring dan kemitraan pariwisata yang berkualitas dan berkesinambungan
Program : - Program Pengembangan Pemasaran - Program Pengembangan Destinasi Pariwisata - Program Pengembangan Kemitraan - Program Pengembangan Desa Wisata
Kegiatan : - Penyusunan Data Kepariwisataan - Pemasaran Dan Jejaring Kemitraan Pariwisata - Aktualisasi Seni Tradisi untuk Mendukung Kepariwisataan - Pengembangan Kawasan Strategis Pariwisata - Peningkatan Kapasitas SDM dan Kelembagaan Pelaku Pariwisata - Peningkatan Daya Tarik Pariwisata - Peningkatan Daya Tarik Desa Wisata
16
II.1.3.2 Misi 2
Meningkatkan kualitas dan kuantitas Daya Tarik Wisata DIY dan pendukungnya yang berdaya saing tinggi berdasarkan sapta pesona dan keterpaduan antara pemerintah, dunia usaha maupun masyarakat.
Strategi : Meningkatkan kualitas dan kuantitas Destinasi Pariwisata (produk-produk pariwisata) Daerah Istimewa Yogyakarta yang mempunyai daya banding dan saing tinggi/kompetitif serta berkelanjutan.
Kebijakan : Meningkatkan peran serta masyarakat dalam pengelolaan kepariwisataan yang kreatif dan inovatif.
Program : - Program Pengembangan Destinasi Pariwisata - Program Pengembangan Desa Wisata
Kegiatan : - Pengembangan Objek Pariwisata Unggulan - Peningkatan Daya Tarik Desa Wisata
II.2 Perjanjian Kinerja Tahun 2016
Dokumen Perjanjian Kinerja (PK) merupakan dokumen yang berisikan
penugasan dari pimpinan instansi yang lebih tinggi kepada pimpinan instansi
yang lebih rendah untuk melaksanakan program/kegiatan yang disertai
dengan indikator kinerja. Melalui perjanjian kinerja, terwujudlah komitmen
penerima amanah dan kesepakatan antara penerima dan pemberi amanah
atas kinerja terukur tertentu berdasarkan tugas, fungsi dan wewenang serta
sumber daya yang tersedia. Dokumen tersebut memuat sasaran strategis,
indikator kinerja, beserta target kinerja dan anggaran.
Dalam penyusunan perjanjian kinerja instansi mengacu pada Renstra,
RKT, IKU, dan anggaran atau DPA. Perjanjian Kinerja pada tabel berikut
merupakan Perjanjian Kinerja tahun 2016:
17
Tabel II.2 Perjanjian Kinerja Tahun 2016
NO SASARAN
STRATEGIS INDIKATOR KINERJA SATUAN
TARGET
TAHUNAN
TRIW
ULAN TARGET
1 2 3 4 5 6 7
1.
Terwujudnya
pemasaran yang
efektif dan efisien
untuk
meningkatkan
kunjungan
wisatawan
Jumlah Wisatawan
Nusantara
(Indikator Kinerja Utama)
orang 4.071.753 I 610.763
II 814.351
III 1.221.526
IV 1.425.113
Jumlah Wisatawan
Mancanegara
(Indikator Kinerja Utama)
orang 345.503 I 51.826
II 69.100
III 103.651
IV 120.926
2
Terwujudnya
destinasi wisata
yang berdaya
saing
Lama Tinggal
Wisatawan
Nusantara
(Indikator Kinerja Utama)
hari 2.45 I 1,86
II 2,08
III 2,29
IV 2,45
Lama Tinggal
Wisatawan
Mancanegara
(Indikator Kinerja Utama)
hari 2.45 I 1,88
II 1,98
III 2,29
IV 2,45
3 Terwujudnya
tujuan wisata
berbasis budaya
yang kreatif dan
inovatif yang
aman, nyaman,
menarik, mudah
dicapai, dan
berwawasan
Jumlah Kunjungan
Wisatawan di
daerah tujuan
wisata
(Indikator Kinerja
Pendukung)
orang 19.302.898 I 2.895.434
II 3.860.580
III 5.790.869
IV 6.756.015
18
lingkungan
sehingga mampu
meningkatkan
kesejahteraan
masyarakat
4 Terwujudnya daya
tarik pariwisata
yang berdaya
saing tinggi pada
tingkat nasional
maupun
internasional
Jumlah daya tarik
baru
(Indikator Kinerja
Pendukung)
Dtw/
lokasi
91 I 90
II 90
III 90
IV 91
5 Terwujudnya
kapasitas
kelembagaan,
SDM, regulasi dan
mekanisme
operasional yang
efektif dan efisien
dalam rangka
mendorong
terwujudnya
kepariwisataan
yang
berkelanjutan
Jumlah Desa Wisata
(Indikator Kinerja
Pendukung)
desa 85 I 82
II 83
III 84
IV 85
Jumlah Pokdarwis
(Indikator Kinerja
Pendukung)
Klpk/
pokdarwis
91 I 87
II 88
III 90
IV 91
II.3 Rencana Anggaran Tahun 2016
Pada Tahun Anggaran 2016 Dinas Pariwisata DIY melaksanakan
kegiatan dengan anggaran murni sebesar Rp. 28.356.476.996,-. Melalui
mekanisme perubahan APBD 2016 menjadi Rp. 24.823.007.491,- dengan
rincian Belanja Tidak Langsung Rp 3.998.306.593,- dan Belanja Langsung Rp.
20.824.700.898,-. Adapun realisasi anggaran sebesar 23.860.816.597,-
19
(96.12%) dengan rincian untuk belanja tidak langsung Rp 3.859.364.954,-
(96.52 %) belanja langsung sebesar Rp 20.001.451.643,- (96.04%).
II.3.1 Target Belanja Dinas Pariwisata DIY
Tabel II.3 Target Belanja Dinas Pariwisata Tahun 2016
Uraian Target Prosentase
Belanja Tidak Langsung Rp. 3.998.306.593,- 16.11 %
Belanja Langsung Rp. 20.824.700.898,- 83.89 %
Jumlah Rp. 24.823.007.491,- 100 %
II.3.2 Alokasi Anggaran Per Sasaran Strategis
Anggaran belanja langsung Tahun 2016 Dinas Pariwisata yang
dialokasikan untuk pencapaian sasaran strategis adalah sebagai berikut:
Tabel II.4 Anggaran Belanja Langsung per Sasaran Strategis
No. Sasaran Anggaran Prosentase Keterangan
1 2 3 4 5
1 Terwujudnya
pemasaran yang
efektif dan efisien
untuk
meningkatkan
kunjungan
wisatawan
6.953.100.000
33.39 %
2 Terwujudnya
destinasi wisata
yang berdaya saing
5.230.630.000
25.12 %
II.4 Instrumen Pendukung
Pada tahun 2016 Dinas Pariwisata DIY melaksanakan kegiatan Monitoring
dan Evaluasi, terutama untuk memonitoring pelaksanaan program/kegiatan di
tahun 2016. Kegiatan Monitoring dan Evaluasi dilakukan dengan melaksanakan
20
pertemuan rutin setiap bulannya untuk mendapatkan informasi mengenai
pelaksanaan kegiatan di bidang-bidang. Fokus utama dari pertemuan rutin setiap
bulan adalah unutk mendapatkan informasi mengenai penyerapan anggaran serta
realisasi fisik yang sudah terlaksana di setiap bulannya. Kegiatan Monitoring dan
evaluasi juga dilakukan dengan melaksanakan peninjauan lapangan, terutama
unutk kegiatan-kegiatan yang berkaitan dengan pembangunan sarana dan
prasarana, serta penyelenggaraan event-event kepariwisatan yang dilaksanakan
oleh Dinas Pariwisata DIY. Penggunaan aplikasi di dalam pendukungan kegiatan
Monitoring dan Evaluasi juga digunakan. Aplikasi pendukung berupa Sistem
Informasi Pengendalian (http://monevapbd.jogjaprov.go.id), merupakan sistem
aplikasi yang disusun oleh BAPPEDA DIY guna mendukung efektifitas dari proses
monitoring dan evaluasi. Kegiatan Monitoring dan evaluasi dapat menjadi
instrumen pendukung di dalam proses verifikasi dan pengawasan pelaksanaan
program/kegiatan.
Proses perencanaan APBD tahun 2016 yang dilaksanakan dengan
pendampingan TAPD (BAPPEDA, DPPKA, dan Biro Organisasi) juga sangat
membantu Dinas Pariwisata di dalam melaksankan proses perencanaan.
Pelaksanaan perencanan Program/Kegiatan APBD Tahun 2016 juga dilaksanakan
dengan menggunakan aplikasi-aplikasi perencanaan yang disusun oleh TAPD DIY.
Penyusunan RKPD, hingga penyusunan KUAPPAS menggunakan Aplikasi
Perencanaan (http://jogjaplan.com), sehingga kesesuaian antara sasaran,
inidikator, hingga Program/Kegiatan dapat disusun dengan efektif. Penyusunan
RKA dan DPA Dinas Pariwisata DIY juga menggunakan aplikasi SIPKD, sehingga
penyusunan RKA dan DPA dapat terlaksana.
21
BAB 3
Akuntabilitas Kinerja
III.1. Capaian Kinerja Tahun 2016
Dinas Pariwisata DIY telah melaksanakan penilaian kinerja dengan mengacu
pada Penetapan Kinerja Dinas Pariwisata DIY tahun 2015 yang telah disepakati.
Penilaian ini dilakukan oleh tim pengelola kinerja untuk mengevaluasi dan
mengukur dalam rangka pengumpulan data kinerja yang hasilnya akan memberikan
gambaran keberhasilan dan kegagalan dalam pencapaian tujuan dan sasaran. Dari
hasil pengumpulan data selanjutnya dilakukan kategorisasi kinerja (penentuan
posisi) sesuai dengan tingkat capaian kinerja yaitu:
Tabel III.1 Skala Nilai Peringkat Kinerja
Berdasarkan Permendagri Nomor 54 Tahun 2010
Pengukuran target kinerja dari sasaran strategis yang telah ditetapkan oleh
Dinas Pariwisata DIY dilakukan dengan membandingkan antara target kinerja
dengan realisasi kinerja. Indikator kinerja sebagai ukuran keberhasilan dari tujuan
dan sasaran strategis Dinas Pariwisata DIY beserta target dan capaian realisasinya
dirinci sebagai berikut:
No. Interval Nilai Realisasi
Kinerja
Kriteria Penilaian Realisasi
Kinerja Kode
1. 91 ≤ 100 Sangat Baik Hijau Tua
2. 76 ≤ 90 Tinggi Hijau Muda
3. 66 ≤ 75 Sedang Kuning Tua
4. 51 ≤ 65 Rendah Kuning Muda
5. ≤ 50 Sangat Rendah Merah
22
Tabel III.2 Capaian Kinerja Tahun 2016
NO. SASARAN STRATEGIS
INDIKATOR
KINERJA
SATU
AN TARGET REALISASI
PERSE
NTASE
KRITERIA/
KODE
1 2 3 4 5 6 7 8
1 Terwujudnya
pemasaran yang
efektif dan efisien
untuk meningkatkan
kunjungan wisatawan
Jumlah Wisatawan
Nusantara orang 4.071.753 4.194.261 103.01 Sangat
baik
Jumlah Wisatawan
Mancanegara orang 345,503 355.313 102.84 Sangat
baik
2 Terwujudnya destinasi
wisata yang berdaya
saing
Lama Tinggal
Wisatawan
Nusantara
hari 2.4 1.95 81.25 Tinggi
Lama Tinggal
Wisatawan
Mancanegara
hari 2.45 2 81.63 Tinggi
Dari tabel di atas, terdapat 2 (dua) sasaran yang terbagi ke dalam 4 (empat)
indikator kinerja. Pada tahun 2016, 2 (dua) indikator telah memenuhi target yang
ditetapkan atau sebesar 50% dari total indikator. Sementara itu, sebanyak 2 (dua)
indikator atau sebesar 50% belum memenuhi target. Tidak tercapainya target
disebabkan oleh berbagai faktor kendala. Capaian yang tertinggi pada indikator
Jumlah Wisatawan Mancanegara (capaian 103,01%) sementara indikator yang
mengalami capaian yang rendah adalah indikator Lama Tinggal Wisatawan
Nusantara (Capaian 81.25%).
III.2. Evaluasi dan Analisis Capaian Kinerja Sasaran Strategis
Dalam sub bab ini akan disajikan pencapaian sasaran strategis Dinas
Pariwisata DIY yang dicerminkan dalam capaian Indikator Kinerja. Adapun evaluasi
dan analisis secara rinci indikator kinerja menurut sasaran stategis diuraikan
sebagai berikut:
23
III.2.1. Sasaran I
Terwujudnya pemasaran yang efektif dan efisien untuk miningkatkan
kunjungan wisatawan. Sasaran strategis ini ditentukan berdasarkan pertimbangan
bahwa diperlukan suatu bentuk pemasaran pariwisata yang dilakukan secara
efektif dan efisien, hal itu dilakukan agar minat dari calon wisatwan ataupun
wisatawan repeater selalu berminat untuk datang ke DIY. Pelaksanaan promosi
pariwisata adalah cara yang paling efektif di dalam mendatangkan serta
meningkatkan jumlah kunjungan wisatawan ke DIY.
Tolok ukur capaian sasaran II terdiri dari 2 (dua) indikator yaitu indikator (1)
Jumlah Wisatawan Nusantara dengan formulasi: Jumlah Wisatawan Nusantara
yang berkunjung ke DIY selama satu tahun dan (2) Jumlah Wisatawan Mancanegara
dengan formulasi: Jumlah Wisatawan Mancanegara yang berkunjung ke DIY selama
satu tahun.
Destinasi wisata DIY masih diminati oleh wisawatan nusantara atau juga
dikenal wisatawan domestik, hal tersebut dapat terlihat dari jumlah kunjungan
wisatawan nusantara yang setiap tahun mengalami peningkatan yang cukup
signifikan. Pada tahun 2015 jumlah kunjungan wisatawan nusantara mencapai
3.813.720 orang sedangkan pada tahun 2016 kunjungan wisatawan nusantara
bertambah sebanyak 380.541 orang (naik 10%), sehingga pada tahun 2016 jumlah
wisatawan nusantara telah mencapai 4.194.261 orang dan telah melebihi target
indikator kinerja tahun 2016.
Faktor pendukung dalam pencapaian target inidikator Jumlah Wisatawan
Nusantara adalah makin beragamnya atraksi wisata yang ada di DIY. Wisatawan
nusantara memiliki kecenderungan datang ke DIY dengan bertujuan berlibur, untuk
merespon hal tersebut Dinas Pariwisata DIY bersama dengan stakeholder
pariwisata berupaya untuk menyelenggarakan atraksi-atraksi wisata yang dapat
menarik wisatawan. Semakin banyak event yang dilakukan oleh para pelaku wisata
di DIY akan semakin banyak menarik wisatawan nusantara yang berencana unutk
berlibur. Atraksi wisata dapat dilakukan dengan menyelenggarakan event-event
keparwisiataan dan juga dengan cara membangun destinasi wisata baru. Kedua hal
tersebut juga dilaksanakan oleh Dinas Pariwisata DIY dengan dukungan yang besar
dari stakeholder pariwisata serta dari masyarakat DIY.
24
Grafik III.1
Jumlah Kunjungan Wisatawan Nusantara di DIY tahun 2012 - 2016
Jumlah kunjungan wisatawan mancanegara mengalami peningkatan di tahun
2016. Minat wisatawan mancanegara terhadap daerah destinasi wisata di DIY
selalu mengalami peningkatan di setiap tahunnya. Pada tahun 2014 jumlah
kunjungan wisatawan mancanegara mencapai 254.213 orang dan mengalami
kenaikan sebesar 21% bila dibandingkan dengan capaian kunjungan wisatawan
mancanegara di tahun 2015 yang mencapai 308.485 orang. Pada tahun 2016
jumlah kunjungan wisatawan juga mengalami peningkatan yang cukup signifikan
bila dibandingkan dengan tahun 2015. Capaian kunjungan wisatawan mancanegara
di tahun 2016 mencapai 355.313 orang, yang mengalami peningkatan sebesar 15%
bila dibandingkan dengan tahun 2014. Pelaksanaan promosi yang dilakukan dengan
cara menyelenggarakan pameran serta promosi (di dalam dan luar negeri) dengan
menggunakan TI (http://visitingjogja.com) dapat memberikan hasil positif bagi
pertumbuhan wisatawan mancanegara.
Sumber: Dinas Pariwisata DIY, 2017, data diolah
25
Tabel III.3 Pameran yang diikuti DIY pada Tahun 2016
Pameran Luar Negeri / Internasional
No Kegiatan Waktu Tempat
1 Thai International Travel Fair 2016 17-21 Februari 2016 Queen Sirikit National Convention Center, Bangkok, Thailand
2 Table Top Pariwisata DIY di Thailand 3-6 Agustus 2016 Bangkok, Thailand
3 MATTA Fair 2016 29-31 Agustus 2016 Danga City Mall, Johor Bahru, Malaysia
4 JATA Tourism Expo 2016 Japan 22-25 September 2016 Tokyo Big Sight, Tokyo, Jepang
5 EATOF (General Assembly) 20-23 Oktober 2015 JEC, DIY, Indonesia
Pameran Dalam Negeri / Nasional
Pameran dalam Negeri
No Kegiatan Waktu Tempat
1 Deep & Extreme Indonesia 31 Maret-3 April 2016 Jakarta Convention Center
2 Majapahit Travel Fair 14-17 April 2016 Surabaya Grand City Convex
3 Pameran di Bali (BBTF) 22-26 Juni 2016 Bali
Promosi Melalui Media
No Kegiatan Waktu Tempat
1 Promosi Melalui TV Bandara Soekarno-Hatta
Mei - November 2016 Bandara Soekarno-Hatta, Cengkareng
2 Promosi Pariwisata Melalui Majalah Kabare
Agustus 2016 DIY
3 Promosi Pariwisata Melalui Majalah Inflight Garuda
Oktober dan Desember 2016 Inflight Garuda
Sumber: Dinas Pariwisata DIY, 2016
26
Grafik III.2
Jumlah Kunjungan Wisatawan Mancanegara di DIY tahun 2012 - 2016
Peringkat sepuluh besar wisatawan mancanegara yang berkunjung di DIY di
tahun 2016 masih memiliki posisi yang sama dengan tahun 2015, dengan posisi
pertama ditempati oleh jumlah wisatawan yang berasal dari negara Belanda, posisi
kedua dari negara Jepang, dan di posisi ketiga adalah negara Malaysia. Wisatawan
yang berasal dari negara Belanda telah memposisikan sebagai wisatawan
mancanegara terbanyak yang datang ke DIY sejak tahun 2007 lalu (Statistik
Pariwisata DIY Tahun 2007).
Sumber: Dinas Pariwisata DIY, 2017, data diolah
27
Grafik III.3
Peringkat Kunjungan Wisatawan Mancanegara di DIY tahun 2016
Faktor pendukung dalam pencapaian target inidikator Jumlah Wisatawan
Mancanegara adalah pelaksanaan kegiatan promosi pariwisata DIY di event-event
kepariwisataan di mancanegara dan patut diketahui bahwa pada tahun 2015 lalu
Pemerintah Pusat telah menerbitkan peraturan yang bertujuan untuk memberikan
manfaat kepada pembangunan nasional diantaranya Peraturan Presiden Nomor 69
Tahun 2015 tentang Bebas Visa Kunjungan kepada 30 negara. Kemudian dirubah
dengan Peraturan Presiden Nomor 104 tahun 2015 tentang penambahan negara
yang diberikan bebas visa kunjungan menjadi 45 negara, sehingga total negara
bebas Visa kunjungan pada bulan Oktober tahun 2015 telah menjadi 75 negara.
Pemberlakuan peraturan bebas Visa kunjungan kepada beberapa negara dapat
menjadi faktor pendukung terhadap pertumbuhan jumlah kunjungan wisatawan
mancanegara ke Daerah Istimewa Yogyakarta.
Salah satu faktor pendukung lainnya adalah ketersediaan Akomodasi yang
dapat melayani wisatawan yang datang ke DIY. Pada tahun 2016, jumlah hotel dan
akomodasi yang tersebar di lima Kabupaten/Kota telah mencapai 1.187 Hotel, yang
terdiri dari 96 Hotel Bintang dan 1.091 Hotel Non Bintang, dengan penyebaran
Sumber: Dinas Pariwisata DIY, 2017, data sementara
28
terbanyak ada di Kota Yogyakarta sebanyak 35,38%, Kabupaten Sleman sebanyak
33,02% dan jumlah terkecil ada di Kabupaten Kulonprogo dengan 2,19%.
Tabel III.4
Perkembangan Hotel dan Akomodasi Lain Per Kab/Kota di DIY Tahun 2015-2016
Kabupaten/Kota Hotel Bintang Hotel Non Bintang Jumlah Total
2015 2016 2015 2016 2015 2016
Kulonprogo - - 26 26 26 26
Bantul 1 1 261 260 262 261
Gunungkidul 1 1 69 87 70 88
Sleman 26 32 363 360 389 392
Yogyakarta 57 62 362 358 419 420
Jumlah 85 96 1,081 1,091 1,166 1,187
Gambar III.1
Booth Dinas Pariwisata DIY pada BBTF Bali Tahun 2016
Sumber: Dinas Pariwisata DIY, 2016
Sumber: www.yogyakarta.bps.go.id, tanggal akses 23 Februari 2017.
29
Tabel III.5 Target dan Realisasi Jumlah Wisatawan Nusantara dan Mancanegara
Tahun 2016
No Indikator Capaian
2015
2016 Target
Akhir
Renstra
(2017)
Capaian
s/d 2016
terhadap
2017 (%)
Target Realisasi %
Realisasi
1 2 3 4 5 6 7 8
1
Jumlah Kunjungan Wisatawan Nusantara
3.813.720 4.071.753 4.194.261 103.1
(kolom 4 / kolom 5)
4.561.646 91.95
2
Jumlah Kunjungan Wisatawan Mancanegara
308.485 345.503 355.313 102.84
(kolom 4 / kolom 5)
386.964 91.82
Formulasi Perhitungan:
Jumlah Kunjungan Wisatawan Nusantara dan Mancanegara dihitung berdasarkan
data yang diperoleh dari wisatawan yang menggunakan jasa akomodasi (menginap
di hotel / penginapan). Objek data untuk hotel bintang dilaksanakan pada 64 hotel
bintang (sensus) yang ada di DIY, sedangkan untuk hotel non-bintang dilaksanakan
pada 40 hotel non bintang (sample) yang ada di DIY.
III.2.2. Sasaran II
Terwujudnya destinasi wisata yang berdaya saing. Sasaran ini ditentukan
berdasarkan pertimbangan bahwa dalam mewujudkan destinasi wisata DIY yang
berdaya saing di lingkup Asia Tenggara maka diperlukan sasaran yang mampu
dijadikan suatu acuan dalam mencapai taraf destinasi wisata yang berdaya saing,
maka untuk sasaran kedua ditetapkan sebagai Terwujudnya destinasi wisata yang
berdaya saing.
Tolok ukur capaian sasaran III terdiri dari 2 (dua) indikator yaitu (1) Lama
Tinggal Wisatawan Mancanegara, dengan formulasi: Rata-rata lama tinggal
wisatawan mancanegara di DIY dan (2) Lama Tinggal Wisatawan Nusantara, ,
dengan formulasi: Rata-rata lama tinggal wisatawan nusantara di DIY.
Pada tahun 2016 capaian lama tinggal wisatawan mancanegara adalah 2 hari
dan 1,95 hari untuk wisatawan nusantara, sedangkan pada tahun 2016 ini dengan
Sumber: Dinas Pariwisata DIY, 2017, data diolah
30
target lama tinggal wisman 2,45 hari hanya dapat terealisasi sebesar 2 hari, dan bila
dibandingkan dengan tahun 2015 (2,07 hari) menurun 0,07 hari.
Lama tinggal wisatawan nusantara dengan target 2,40 hari hanya terealisasi
1,95 hari jika dibandingkan dengan tahun 2014 (1,85 hari) meningkat 0,10 hari.
Diperlukan strategi untuk mendongkrak lama tinggal wisatawan yang mengunjungi
DIY. Salah satu strategi itu yakni perlu memotivasi dan memfasilitasi kalangan
swasta agar lebih berperan aktif dalam membuat terobosan baru, khususnya
wisata malam di sehingga dengan wisata malam yang sehat dan nyaman,
wisatawan akan lebih lama lagi tinggal di Yogyakarta.
Peran dari travel agen dapat memberikan dampak yang besar bagi kemajuan
angka LOS wisawatan di DIY. Paket-paket wisata yang masih dijual oleh para agen
perjalanan masih banyak menjual destinasi-destinasi wisata yang sudah cukup
dikenal luas, namun tidak memasukkan destinasi-destinasi wisata baru, sehingga
wisatawan yang berkunjung di DIY sudah cukup mengunjungi destinasi wisata yang
dikenal saja dan hal tersebut belum mampu membuat para wisatawan tinggal lebih
lama di DIY.
Grafik III.4
Perkembangan Lama Tinggal Wisatawan Mancanegara & Nusantara di DIY tahun 2012-2016
Sumber: Dinas Pariwisata DIY, 2017, data diolah
31
Kerjasama dengan stakeholder pariwisata baik yang swasta maupun
pemerintah perlu ditingkatkan agar program/Kegiatan dapat berjalan baik dan
sinergis. Penyelenggaraan event pariwisata perlu ditingkatkan kualitas dan
kuantitasnya dengan sebaran lokasi yang merata di DIY agar wisatawan yang
datang bisa menikmati sajian even di seluruh Kab/Kota di DIY. Target dan realisasi
kinerja tahun 2016 dibandingkan dengan target akhir renstra adalah sebagai
berikut:
Tabel III.6 Target dan Realisasi Lama Tinggal Wisatawan Nusantara dan
Mancanegara Tahun 2016
No Indikator Capaian
2015
2016 Target
Akhir
Renstra
(2017)
Capaian
s/d 2016
terhadap
2017 (%)
Target Realisasi %
Realisasi
1 2 3 4 5 6 7 8
1 Lama Tinggal Wisatawan Nusantara
1.85 2.4 1.95 81.63
(kolom 4 / kolom 5)
2,60 75
2 Lama Tinggal Wisatawan Mancanegara
2.07 2,45 2 81,25
(kolom 4 / kolom 5)
2,69 74,35
Formulasi Perhitungan:
Jumlah Kunjungan Wisatawan Nusantara dan Mancanegara dihitung berdasarkan
data yang diperoleh dari wisatawan yang menggunakan jasa akomodasi (menginap
di hotel / penginapan). Objek data untuk hotel bintang dilaksanakan pada 64 hotel
bintang (sensus) yang ada di DIY, sedangkan untuk hotel non-bintang dilaksanakan
pada 40 hotel non bintang (sample) yang ada di DIY. Dalam perhitungan Length of
Stay (LOS) / Lama Tinggal, dilakukan perhitungan dengan formulasi sebagai berikut:
LOS
Sumber: Dinas Pariwisata DIY, 2017, data diolah
32
III.3 Evaluasi dan Analisis Capaian Kinerja Lainnya
Selain penentuan Indikator Kinerja Utama, Dinas Pariwisata DIY juga memiliki Indikator Kinerja Pendukung, yang terdiri dari tiga sasaran dan empat indikator capaian.
III.3.1. Indikator Kinerja Pendukung I
Tolok ukur indikator pendukung pertama ini adalah Jumlah Kunjungan
Wisatawan di Daya Tarik Wisata (DTW), dengan formulasi: jumlah pengunjung DTW
di kabupaten/kota. Jumlah Wisatawan yang mengunjungi DIY sebagai Daerah
Tujuan Wisata (Destinasi) terkemuka di Nusantara terus mengalami peningkatan
dari tahun ke tahun. Hal ini disebabkan karena DIY masih dipandang daerah yang
relatif aman dan nyaman, memiliki beraneka ragam Daya Tarik Wisata yang dikelola
dengan baik dan masih menjadi magnet/menarik bagi wisatawan. Pembangunan
Destinasi wisata yang dilakukan oleh Pemerintah Daerah DIY, dalam hal ini
dilaksanakan oleh Dinas Pariwisita DIY bertujuan agar semakin banyak pilihan serta
jenis objek daya tarik wisata yang dapat ditawarkan kepada calon wisatawan
ataupun wisatawan repeater. Upaya yang dilakukan tentunya dengan
melaksanakan pembangunan sarana dan prasarana pariwisata yang ada di lima
Kabupaten dan kota, serta dengan menyelenggarakan atraksi sepanjang tahun di
beberapa objek wisata unggulan di DIY.
Keberagaman destinasi wisata yang tersebar di lima kabupaten dan kota
menjadi daya tarik sendiri bagi wisatawan. Di wilayah kota Yogyakarta tersebar
potensi dan atraksi wisata yang terdiri dari wisata budaya, sejarah, hingga wisata
belanja. Kabupaten Sleman juga didorong untuk mengembangkan daya tarik
wsiatanya dengan cara mendukung pembangunan sarana dan prasarana pariwisata
yang ada di desa-desa wisata, dan juga di beberapa objek wisata yang dinilai
berpotensi mendatangkan banyak wisatawan, dan hal tersebut juga dilakukan di
Kabupaten Bantul, Gunung Kidul, serta Kulonprogo.
Dengan keamanan dan kenyamanan Yogyakarta terus kondusif pada tahun
tahun mendatang maka untuk mencapai jumlah kunjungan wisatawan seperti yang
telah ditargetkan dalam RPJMD/Renstra hingga tahun 2017 diharapkan bisa
tercapai. Hal ini tentu perlu kerjasama dan koordinasi dengan Kab/Kota sebagai
pengelola Daya Tarik Wisata sehingga DTW yang telah ada dan dikenal masyarakat
terus dijaga dan dirawat disamping terus diupayakan untuk meningkatkan daya
Tarik wisata baru.
33
Gambar III.2
Parade Jogja Fashion Week di Jalan Malioboro, Yogyakarta
Minat wisawatan yang berkunjung ke DIY, lebih banyak dimotivasi oleh
keinginan untuk berlibur, hal tersebut memberikan peluang bagi Dinas Parwisiata
DIY untuk terus melaksanakan Program/Kegiatan yang berkaitan langsung dengan
pengembangan destinasi wisata. Peluang tersebut tentunya dilihat dari keinginan
wisatawan yang menginginkan mendapatkan atraksi wisata yang lebih
menonjolkan keunikkan dari ragam budaya dan atraksi yang memiliki kekhususan
tertentu. Peluang tersebut di dimanfaatkan oleh Dinas Pariwisata DIY untuk
menyelenggarakan dan memfasilitasi kegiatan event kepariwisataan. Pada tahun
2016 dengan menggunakan dana alokasi dari APBD DIY tahun 2016, Dinas
Pariwisata DIY telah berhasil menyelenggarakan 28 (dua puluh delapan) event
pariwisata yang tersebar di 5 (lima) kab/kota di DIY.
Sumber: Dinas Pariwisata DIY, 2016
34
Tabel III.7 Daftar Penyelenggaraan & Fasilitasi Event-event Pariwisata DIY
Tahun 2016
No Penyelenggaraan & Fasilitasi Even-event Pariwisata
Tahun 2016
1 Dukungan Penyelenggaraan Atraksi 20 Lokasi Desa Wisata
2 Festival Panjat Tebing
3 Jogja Hard Enduro No Limit Motor Trail 2 x 1
4 Jogja Air Show
5 Double Gardan Gathering
6 Lomba Foto Pariwisata
7 Java Daya' Culture Festival
8 Sumpah Pemuda Bikers Gathering
9 Lomba Pacuan Kuda Piala Raja HB CUP
10 Jambore Otomotif
11 Pawai Pembangunan
12 Pekan Budaya Tionghoa
13 Lomba Seni Suara Burung Berkicau Piala Raja HB dan Pakualaman Cup
14 Festival Wisata Budaya dan Drumband Piala Raja dan PA
15 Lomba Seni Burung Derkuku Nasional Piala Raja HB dan Adipati PA Cup
16 Jogja Bike Rendezvous
17 Festival Lintas Komunistas Pariwisata
18 Festival Ramadhan Jogja
19 Lomba Seni Burung Perkutut Nasional Piala Raja HB dan Pakualaman Cup
20 Lomba Pacuan Kuda Piala Adipati PA CUP
21 Jogja Fashion Week
22 Custom Fest
23 Festival Layang-Layang
24 Menoreh Festival
25 Gowes to Heritage
26 Festival Nasyid
27 Festival Panjat Tebing
28 Festival Wisata Budaya dan Drumband Piala Raja dan PA
Sumber: www.monevapbd.jogjaprov.go.id, tanggal akses 30 Januari 2017
35
Grafik III.5 Motivasi Wisatawan Berkunjung ke DIY di DIY
Berdasarkan RPJMD DIY 2012-2017 dan Renstra Dinas Pariwisata DIY sampai
tahun 2017 (akhir masa Renstra) target jumlah pengunjung ke Daya Tarik Wisata
(DTW) di DIY sebanyak 22.198.333 orang. Pada tahun 2014 jumlah pengunjung ke
DTW mencapai 14.595.743 orang dan tahun 2015 jumlah pengunjung mencapai
18.435.445 orang, dan pada tahun 2016 juga mengalami kenaikan jumlah
kunjungan hingga mencapai 19.753.145, dan telah melampaui target jumlah
pengunjung ke Daya Tarik Wisata (DTW) tahun 2016.
Sumber: PES 2013, Dinas Pariwisata DIY
36
Grafik III.6
Jumlah Kunjungan Wisatawan ke DTW di DIY tahun 2012 - 2016
Tabel III.8 Target dan Realisasi Jumlah Wisatawan ke DTW tahun 2016
No Indikator Capaian
2015
2016 Target
Akhir
Renstra
(2017)
Capaian
s/d 2016
terhadap
2017 (%)
Target Realisasi %
Realisasi
1 2 3 4 5 6 7 8
1
Jumlah Kunjungan Wisatawan di Daerah Tujuan Wisata (DTW)
18,435,445 19.302.898 19.753.145 102,33
(kolom 4 / kolom 5)
22,198,333 88.98
Formulasi Perhitungan:
Jumlah Kunjungan Wisatawan ke DTW dihitung berdasarkan data yang diperoleh
dari wisatawan yang berkunjung di destinasi wisata / daerah tujuan wisata yang
Sumber: Dinas Pariwisata DIY, 2017, data diolah
Sumber: Dinas Pariwisata DIY, 2017, data diolah
37
ada di DIY. Selain menghitung jumlah kunjungan wisatawan yang datang di
destinasi-destinasi wisata, Dinas Pariwisata DIY juga menghitung data kunjungan
wisatawan yang datang di desa-desa wisata.
III.3.2. Indikator Kinerja Pendukung II
Tolok ukur indikator pendukung kedua ini adalah Jumlah Daya Tarik Baru,
dengan formulasi: jumlah jumlah kumulatif daya tarik wisata.
Dalam rangka pengembangan destinasi wisata Yogyakarta untuk memenuhi
permintaan pasar wisata dan keinginan dari wisatawan maka Dinas Pariwisata DIY
berupaya untuk mengembangkan daya tarik wisata baru berbasis alam dan budaya
sebagai salah satu produk wisata unggulan DIY. Pengembangan jumlah daya tarik
baru dilakukan dengan melaksanakan kegiatan-kegiatan pembangunan dan
pelaksanaan penyelenggaraan event kepariwisataan.
Pada tahun 2015 di seluruh DIY (Kab/Kota) terdapat 91 lokasi daya tarik
wisata (DTW). Dengan komitmen dan konsistensi serta dukungan dari masyarakat
setempat, maka dalam melaksanakan program/kegiatan yang dilakukan oleh Dinas
Pariwisata DIY pada tahun 2016 meningkat menjadi 92 DTW. Jika dibandingkan
dengan target capaian indikator tahun 2016, realisasi pada tahun 2016 telah
melampaui target (101,10%).
Dinas Pariwisata DIY berupaya untuk menciptakan destinasi wisata baru,
ataupun mengupayakan untuk meningkatkan amenitas pariwisata di destinasi-
destinasi wisata. Hal itu dilakukan oleh Dinas Pariwisata DIY dengan melaksanakan,
peningkatan dan pengembangan sarana dan prasarana pariwisata di DIY. Fasilitas
atau sarana dan prasarana pariwisata sangat penting untuk ditingkatkan, hal
tersebut sangat berpengaruh terhadap tingkat kepuasan wisatawan yang datang ke
destinasi wisata, sehingga semakin baik pelayanan yang ditunjukkan dari
peningkatan fasilitas atau sarana dan prasarana pariwisata dapat meningkatkan
jumlah pengunjung ke Daya Tarik Wisata (DTW) di DIY. Pada tahun 2016 Dinas
Pariwisata DIY telah berhasil melaksanakan pembangunan sarana dan prasarana
pariwisata di 14 (empatbelas) lokasi tersebar di 5 kab/kota di DIY.
38
Tabel III.9 Daftar Pembangunan Sarana & Prasarana Pariwisata DIY
Tahun 2016
No Penyelenggaraan & Fasilitasi Event-event Pariwisata
Tahun 2016
1 Fasilitasi Sarana Prasarana Pendukung Pariwisata di Kawasan Godean - Muyo dan
Sekitarnya
2 Fasilitasi Sarana Prasarana Pendukung Pariwisata di Kawasan Prambanan - Ratu
Boko dan Sekitarnya
3 Fasilitasi Sarana Prasarana Pendukung Pariwisata di Kawasan Patuk dan
Sekitarnya
4 Fasilitasi Sarana Prasana Pendukung Pariwisata di Kawasan Kasongan - Tembi -
Wukirsari dan Sekitarnya
5 Fasilitasi Sarana Prasarana Pendukung Pariwisata di Kawasan Kraton - Malioboro
dan Sekitarnya
6 Fasilitasi Sarana Prasarana Pendukung Pariwisata di Kawasan Lereng Merapi
Bagian Selatan dan Sekitarnya
7 Fasilitasi Sarana Prasarana Pendukung Pariwisata di Kawasan Siung - Wediombo
dan Sekitarnya
8 Fasilitasi Sarana Prasana Pendukung Pariwisata di Kawasan Karst Gunung Sewu
dan Sekitarnya
9 Fasilitasi Sarana Prasarana Pendukung Pariwisata di Kawasan Perbukitan Menoreh
dan Sekitarnya
10 Pembangunan Kios Tahap 2 di Tlogo Putri (Zona A), Kab. Sleman
11 Pembangunan Sarana Prasarana di Kampung Wisata Surocolo Goa Jepang, Kab.
Bantul
12 Pembangunan Amphitheatre di Goa Kiskendo
13 Pembangunan Sarana Prasarana di Desa Wisata Agro Gadung Candi, Bangunkerto,
Turi, Sleman
14 Pembangunan Fasilitas Pendukung Pariwisata Di Kawasan Wisata Suroloyo, Kab.
Kulon Progo
Sumber: www.monevapbd.jogjaprov.go.id, tanggal akses 30 Januari 2017
39
Tabel III.10 Target dan Realisasi Jumlah Daya Tarik Baru Tahun 2016
No Indikator Capaian
2015
2016 Target
Akhir
Renstra
(2017)
Capaian
s/d 2016
terhadap
2017 (%)
Target Realisasi %
Realisasi
1 2 3 4 5 6 7 8
1 Jumlah Daya Tarik Baru 91 91 92
101.10 (kolom 4 / kolom 5)
93 98.92
III.3.3. Indikator Kinerja Pendukung III
Tolok ukur indikator pendukung ketiga terdiri dari dua indikator capaian
yaitu (1) Jumlah Desa Wisata, dengan formulasi: jumlah kumulatif desa wisata yang
dibina oleh dinas pengampu urusan pariwisata dan (2) Jumlah Kelompok Sadar
Wisata (Pokdarwis), dengan formulasi: jumlah kumulatif pokdarwis yang tercatat di
dinas pengempu urusan pariwisata.
Tahun 2015 terdapat 80 desa/kampung wisata dan 86 kelompok sadar
wisata (pokdarwis) dan pada tahun 2016 meningkat menjadi 85 desa/kampung
wisata dan 91 Pokdarwis. Pada tahun 2016 Dinas Pariwisata berhasil
menyelenggarakan sejumlah kegiatan yang berkaitan dengan pengembangan desa
wisata dan pokdarwis. Kegiatan rutin yang selalu diadakan di setiap tahunnya
adalah penyelenggaraan lomba desa wisata dan lomba POKDARWIS tingkat
provinsi. Penyelenggaraan lomba tersebut dimaksudkan agar tumbuh semangat
bagi pengelola desa wisata maupun kelompok sadar wisata untuk meningkatkan
kemampuan, pelayanan hingga pengelolaan terhadap kegiatan wisata yang dikelola
secara swadaya oleh masyarakat. Kegiatan lomba juga dimaksudkan agar tercipta
semangat berkompetisi secara sehat antar pengelola desa wisata dan kelompok
sadar wisata. Pada tahun 2016 peserta yang mengikuti lomba desa/kampong
wisata tingkat provinsi dan lomba POKDARWIS tingkat provinsi diikuti masing-
masing 15 (limabelas) peserta yang berasal dari 5 kab/kota, sehingga masing-
masing kab/kota mengirimkan 3 kelompok untuk masing-masing kampung/desa
wisata dan kelompok POKDARWIS.
Sumber: Dinas Pariwisata DIY, 2017, data diolah
40
Gambar III.3
Lomba Kelompok Sadar Wisata Tingkat Provinsi Tahun 2016
Gambar III.4
Lomba Desa/Kampung Wisata Tingkat Provinsi Tahun 2016
Sumber: Dinas Pariwisata DIY, 2016
Sumber: Dinas Pariwisata DIY, 2016
41
Selain kegiatan lomba yang ditujukan kepada masiyarakat khususnya di
desa/kampong wisata dan kelompok sadar wisata, Dinas Pariwisata DIY di tahun
2016 juga melakukan peningkatan peran dan kemampuan masyarakat melalui
sejumlah pelatihan, seperti pelatihan kuliner yang ditujukan kepada masayarakat
pengelola destinasi wisata yang ada di masing-masing kab/kota. Pelatihan Kuliner
pada tahun 2016 mengangkat tema untuk mendayagunakan keunggulan lokal yang
tentunya didapatkan dari lingkungan sekitar, serta mampu disajikan menjadi
makanan olahan yang potensial untuk dijual kepada pasar wisatawan nusantara
maupun mancanegara.
Gambar III.5
Pelatihan Kuliner Berbasis Keunggulan Lokal Desa Wisata & Kampung Wisaata
Tahun 2016
Pada tahun 2016 Dinas Pariwisata DIY juga berupaya untuk meningkatkan
kualitas dan kuantitas dari pemandu wisata (Tour guide) dengan cara
melaksanakan pelatihan Guide baru, serta juga memfasilitasi agar para pemandu
mendapatkan sertifikasi pemandu wisata dari Lembaga Sertifikasi Profesi (LSP)
bidang pariwisata, dan juga memfasilitasi agar para pemandu yang sudah memiliki
sertifikat dapat memperbarui sertifikat pemandu yang telah dimilikinya.
Sumber: Dinas Pariwisata DIY, 2016
42
Gambar III.6
Pelatihan dan Sertifikasi Pemandu Wisata Tahun 2016
Tabel III.11 Target dan Realisasi Jumlah Desa Wisata dan Jumlah Pokdarwis
Tahun 2016
No Indikator Capaian
2015
2016 Target
Akhir
Renstra
(2017)
Capaian
s/d 2016
terhadap
2017 (%)
Target Realisasi %
Realisasi
1 2 3 4 5 6 7 8
1 Jumlah Desa Wisata
80 85 85 100 90 94.44
2 Jumlah Pokdarwis
86 91 91 100 96 94.79
Sumber: Dinas Pariwisata DIY, 2017, data diolah
Sumber: Dinas Pariwisata DIY, 2016
43
III.4 Akuntabilitas Anggaran
Penyerapan anggaran belanja langsung pada tahun 2016 sebesar 96,05%.
dari total anggaran yang dialokasikan. Realisasi anggaran untuk program/kegiatan
utama sebesar 96,67%, sedangkan realisasi untuk program/kegiatan pendukung
sebesar 91,00%. Jika dilihat dari realisasi anggaran per sasaran, penyerapan
anggaran terbesar pada program/kegiatan di sasaran Terwujudnya pemasaran yang
efektif dan efisien untuk meningkatkan kunjungan dengan indikator jumlah
kunjungan wisatawan nusantara, dimana sasaran dan indikator dicapai oleh k
meningkatkan kunjungan dengan indikator jumlah kunjungan wisatawan
mancanegara, dimana sasaran dan indikator dicapai oleh Program Pengembangan
Pemasaran Pariwisata (94,54%).
Jika dikaitkan antara kinerja pencapaian sasaran dengan penyerapan
anggaran, pencapaian sasaran yang relatif baik dan diikuti dengan penyerapan
anggaran kurang dari 100% menunjukkan bahwa dana yang disediakan untuk
pencapaian sasaran pembangunan Kepariwisataan DIY tahun 2016 telah
mencukupi.
Anggaran dan realisasi belanja langsung tahun 2016 yang dialokasikan untuk
membiayai program/kegiatan dalam pencapaian sasaran disajikan pada tabel
berikut:
Tabel III.12 Anggaran dan Realisasi Belanja Langsung per Sasaran Tahun 2016
No Sasaran
Kinerja Anggaran
Target Realisasi %
Realisasi Target Realisasi
%
Realisasi
1 Terwujudnya pemasaran yang efektif dan efisien untuk meningkatkan kunjungan wisatawan
4.071.753
orang
4.194.261
orang 103,01
Rp.
7,415,784,525
Rp.
7,010,944,588 94.54
345,503 orang
355.313 orang
102.84 Rp.
5,596,473,550
Rp.
5,536,156,950 98.92
2 Terwujudnya destinasi wisata yang berdaya saing
2.4 hari
1.95 hari
81.25 Rp.
4,205,432,550
Rp.
4,081,152,700 97.04
44
No Sasaran
Kinerja Anggaran
Target Realisasi %
Realisasi Target Realisasi
%
Realisasi
2.45 hari
2 hari
81.63 Rp.
1,327,727,000
Rp.
1,298,998,000 97.84
Jumlah Rp.
18,545,417,625
Rp.
17,927,252,238 96.67
Total Belanja Langsung Rp.
20,824,700,898
Rp.
20,001,451,643 96,05
Tabel III.13 Anggaran dan Realisasi Belanja Langsung per Program Tahun 2016
No Program
Anggaran*
Keterangan Target Realisasi
%
Deviasi
1 2 3 4 5 6
1 PENGEMBANGAN PEMASARAN PARIWISATA 7.415.784.525 7.010.944.588 5,46
2 PENGEMBANGAN DESTINASI PARIWISATA 4.205.432.550 4.081.152.700 2,96
3 PENGEMBANGAN KEMITRAAN 5.596.473.550 5.536.156.950 1,08
4 PENGEMBANGAN DESA WISATA 1.327.727.000 1.298.998.000 2.16
Jumlah Rp.
18,545,417,625
Rp.
17,927,252,238 3.33
Total Belanja Langsung Rp.
20,824,700,898
Rp.
20,001,451,643 3.95
Sumber: Dinas Pariwisata DIY, 2017, data diolah
Sumber: Dinas Pariwisata DIY, 2017, data diolah
45
III.4.1 Analisa Efisiensi
Tabel III.14 Tingkat Efisiensi dari Capaian Kinerja dan Penyerapan Anggaran
Tahun 2016
No Sasaran Indikator
% Capaian
Kinerja
(≥100%)
%
Penyerapan
Anggaran
Tingkat
Efisiensi
1 2 3 4 5 6
1. Terwujudnya
pemasaran yang
efektif dan
efisien untuk
meningkatkan
kunjungan
wisatawan
Jumlah Wisatawan Nusantara
103,01 94,54 108,47
Jumlah Wisatawan Mancanegara
102,84 98,92 103,92
Dari empat indikator kinerja utama yang telah ditentukan, terdapat dua indikator
kinerja yang capain kinerja dapat mencapai ≥100%. Bila dibandingkan anatara
persentase capaian kinerja dengan persentase penyerapan anggaran, maka untuk
tingkat efisiensi tertinggi diperoleh dari indikator Jumlah Wisatawan Nusantara,
dengan sasaran Terwujudnya pemasaran yang efektif dan efisien untuk
meningkatkan kunjungan wisatawan yang tingkat efisiensi mencapai 108,47%,
sedangkan untuk kedua diperoleh dari indikator Jumlah Wisatawan Mancanegara,
dengan tingkat efisiensinya mencapai 103,92%.
Sumber: Dinas Pariwisata DIY, 2017, data diolah
46
BAB 4
Penutup
Penyelenggaraan kegiatan di Dinas Pariwisata DIY pada Tahun Anggaran 2016 merupakan tahun keempat dari Rencana strategis Dinas Pariwisata DIY Tahun 2012-2017. Keberhasilan yang dicapai berkat kerja sama dan partisipasi semua pihak dan diharapkan dapat dipertahankan serta ditingkatkan. Sementara itu, untuk target-target yang belum tercapai perlu diantisipasi dan didukung oleh berbagai pihak.
Hasil laporan akuntabilitas kinerja Dinas Pariwisata DIY tahun 2016 dapat disimpulkan sebagai berikut:
1. Keberhasilan capaian kinerja sasaran yang dicerminkan dari capaian indikator kinerja sasaran ditentukan oleh berbagai faktor, antara lain sumber daya manusia, anggaran, dan sarana prasarana.
2. Dari analisis terhadap 2 (dua) sasaran strategis yang terbagi ke dalam 4 (empat) indikator kinerja utama pada tahun 2016, 2 (dua) indikator kinerja utama telah memenuhi target yang ditetapkan atau sebesar 50% dari total indikator. Sementara itu, sebanyak 2 (dua) indikator atau sebesar 50% belum mencapai target. Tidak tercapainya target disebabkan oleh berbagai faktor kendala. Capaian yang tertinggi pada indikator Jumlah Wisatawan Nusantara (capaian 103,01%) sementara indikator yang mengalami capaian yang rendah adalah indikator Lama Tinggal Wisatawan Nusantara (Capaian 81,25%)
3. Untuk capaian Indikator Kinerja Pendukung, yang terbagi ke dalam empat indikator kinerja pendukung, yaitu (1) Jumlah Kunjungan Wisatawan di DTW, (2) Jumlah daya tarik baru, (3) Jumlah desa wisata, dan (4) Jumlah Pokdarwis telah memenuhi dan bahkan dapat melampaui target dari indikator pendukung yang telah ditentukan.
Langkah-langkah yang perlu diambil untuk mengatasi permasalahan-permasalahan yang dihadapi dan peningkatan kualitas penyusunan LKjIP dirumuskan saran-saran sebagai berikut:
1. Perlu dilakukan upaya-upaya untuk peningkatan kapasitas SDM tentang Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah, serta kemampuan teknis dalam menyusun dokumen-dokumen kinerja untuk mempercepat terwujudnya pemerintahan yang akuntabel;
47
2. Perlu adanya kebijakan yang mewadahi penerapan SAKIP di instansi pemerintah agar tercipta kejelasan arah dalam penerapan SAKIP yang baik dan benar di jajaran instansi pemerintah, serta meningkatkan kualitas pelaksanaan monitoring dan evaluasi capaian Perjanjian Kinerja (PK).
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah tahun 2016 ini diharapkan dapat
dimanfaatkan sebagai bahan evaluasi akuntabilitas kinerja bagi pihak yang
membutuhkan, penyempurnaan dokumen perencanaan periode yang akan datang,
penyempurnaan pelaksanaan program dan kegiatan yang akan datang, serta
penyempurnaan berbagai kebijakan yang diperlukan.
48
LAMPIRAN:
Lampiran 1. Struktur Organisasi
Lampiran 2. Perencanaan Strategis (matriks Renstra lima tahun)
Lampiran 3. Perjanjian Kinerja Tahun 2016
Lampiran 4. Tanggapan/Tindak Lanjut Evaluasi LKjIP Tahun Sebelumnya
Lampiran 4. Tanggapan/Tindak Lanjut Evaluasi LKJ IP Tahun Sebelumnya
TANGGAPAN/TINDAK LANJUT EVALUASI LKJ IP TAHUN SEBELUMNYA
DINAS PARIWISATA DIY
No Saran/Rekomendasi Tindak lanjut
1. Merekomendasikan kepada Kepala DInas Pariwisata Daerah Istimewa Yogyakarta beserta seluruh jajarannya agar mempertahankan kinerja yang telah baik.
Dinas Pariwisata telah berhasil mencapai target indikator kinerja utama yaitu jumlah kunjungan wisatawan nusantara dan mancanegara. Untuk indikator jumlah kunjungan wisatawan nusantara, telah melampaui sebesar 103.1% dan untuk jumlah kunjungan wisatawan mancanegara sebesar 102.84 %. Kinerja dalam mendatangkan wisatawan nusantara dan mancanegara terus dipertahankan dan ditingkatkan setiap tahunnya, hal itu dapat terlihat bila dibandingkan dengan realisasi tahun 2015, untuk jumlah kunjungan wisatawan nusantara di tahun 2016 mengalami peningkatan sebesar 9.98 %, sedangkan untuk jumlah kunjungan wisatawan mancanegara juga mengalami peningkatan sebesar 2.83 %.
Dinas Pariwisata DIY terus berupaya dalam mempertahankan dan meningkatkan kinerja untuk mencapai target indikator kinerja utama (jumlah kunjungan wisatawan nusantara & mancanegara).
Alamat: Jl. Malioboro 56, Telp.(0274) 587486, Fax. 565437 Yogyakarta
www.visitingjogja.jogjaprov.go.id; Email: [email protected]
PEMERINTAH DAERAH DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA
DINAS PARIWISATA
2
No Saran/Rekomendasi Tindak lanjut
Beberapa upaya yang telah dilakukan antara lain, dengan mengikuti kegiatan pameran pariwisata di tingkat internasional dan nasional, hal itu terus dilakukan agar penyebaran informasi mengenai potensi wisata DIY dapat terus tersampaikan. Selain mengikuti kegiatan pameran di dalam dan luar negeri, Dinas Pariwisata juga terus berupaya untuk mengoptimalkan kegiatan promosi melalui media cetak, website, dan media elektronik lainnya, serta menyelenggarakan kegiatan seperti Table Top dan Fam Tour.
Terget indikator kinerja pendukung, yaitu jumlah desa wisata, jumlah pokdarwis, Jumlah Kunjungan Wisatawan di Daerah Tujuan Wisata, dan Jumlah Daya Tarik Baru juga mencapai target.
2. Merekomendasikan kepada Kepala DInas Pariwisata Daerah Istimewa Yogyakarta beserta seluruh jajarannya agar terus meningkatkan kinerja yang masih dapat diperbaiki.
Dinas Pariwisata DIY terus berupaya untuk meningkatkan kinerja, terutama untuk target indikator kinerja utama yang belum tercapai, yaitu lama tinggal wisawatan nusantara dan mancanegara. Bila dibandingkan dari dengan tahun 2015, pada tahun 2016 lama tinggal wisatawan nusantara telah mengalami peningkatan sebesar 0,11 hari, sedangkan untuk lama tinggal wisatawan mancanegara juga mengalami penurunan sebesar 0,7 hari.
Upaya yang dilakukan oleh Dinas Pariwisata DIY di dalam meningkatkan lama tinggal wisatawan, adalah dengan meningkatkan jumlah penyelanggaraan atraksi wisata di sepanjang tahun dan tersebar di lima