lapkas TIFOID

44
LAPORAN KASUS kejang demam OLEH : Azka faza fadhila PEMBIMBING : dr. jauhari tri wasisto Sp.a

description

vrecdsx

Transcript of lapkas TIFOID

Page 1: lapkas TIFOID

LAPORAN KASUS kejang demam

OLEH : Azka faza fadhilaPEMBIMBING : dr. jauhari tri wasisto Sp.a

Page 2: lapkas TIFOID

Nama : An. ATTL : Jakarta, Usia : 16 bulanJenis Kelamin : PerempuanNama Ibu : Ny.NNama Bapak : Tn.WAlamat : Sindanglaka, RT/RW

02/02, Karteng, CianjurTgl masuk RS : 18 Juni 2015No.CM : 02697188

IDENTITAS

Page 3: lapkas TIFOID

KELUHAN UTAMA Kejang

ANAMNESIS

RIW.PENYAKIT SEKARANGKejang sebanyak 2 kali. Kejang yang pertama SMRS dan kejang yan kedua saat di IGD RS Cianjur dengan sifat kejang tonik-klonik. Durasi setiap kejang yang pertama dan yang kedua selama 1 menit dengan interval 1 jam antara kejang yang pertama dengan kejang yang kedua. Setelah kejang, os terlihat lemas lalu menangis. Kejang pertama kali sejak setengah jam yang lalu SMRS. Keluhan di sertai demam terus menerus sejak 3 hari yang lalu tanpa disertai dengan menggigil dan keringat dingin. Muntah(+) sejak 1 hari SMRS dengan frekuensi 2x, konsistensi cair, lendir (-), darah(-), warna muntah sesuai dengan makanan dan minuman yang dikonsumsi.Os batuk berdahak 1 minggu yang lalu dan pilek disangkal. BAB mencret 2x/hari sebanyak ½ gelas dengan konsistensi cair, berlendir, dan tidak berdarah sejak 4 hari yang lalu. Os tampak lemas dan gelisah.

Page 4: lapkas TIFOID

• R.PENY.DAHULU : Riwayat kejang disangkal• R.PENY.KELUARGA : Tidak ada riwayat keluarga yang pernah kejang• R.PENGOBATAN : -• R.KEHAMILAN IBU : ANC teratur ke bidan, ibunya pernah sakit

demam saat usia kehamilan 7 bulan dan meminum obat paracetamol selama 4 hari

• R.KELAHIRAN : Usia Gestasi 38 mgg, Normal, BBL 3000 gram, PBL 50cm, Saat lahir bayi langsung menangis dan di bantu oleh bidan.

• R.IMUNISASI : 3x (Polio 1x, BCG 1x, DPT 1x)• R.MAKANAN : ASI sampai sekarang, Usia 4 bulan diberikan

pisang, Usia 5 bulan sampai dengan sekarang diberikan ASI,

bubur SUN dan biskuit.• R.ALERGI : Disangkal• R.PSIKOSOSIAL : OS anak ke 2 dari 2 bersaudara. Os semenjak sakit

jadi sulit makan

CONTINUE….

Page 5: lapkas TIFOID

• Riwayat Tumbuh KembangRiwayat Pertumbuhan:• BBL: 3000 gram• BBS: 9,5 kg• PBL: 50 cm• TBS: 76 cm

Riwayat Perkembangan: – Motorik kasar:

• Usia 8 bulan mulai bisa tengkurap• Usia 9 bulan mulai bisa duduk• Usia 14 bulan mulai bisa berdiri• Usia 16 bulan bisa berdiri dan jalan namun masih berpegangan

– Motorik halus:• Usia 9 bulan mulai bisa memegang benda-benda kecil / mainan• Usia 11 bulan mulai bisa mengucapkan kata.

Page 6: lapkas TIFOID

• Sosial: Menurut orang tua penderita, penderita mulai dapat berinteraksi dengan keadaan sekitarnya pada usia 1 tahun.

• Mental/ intelegensia:Pasien selalu ingin tahu terhadap benda-benda yang dilihatnya selalu memegang dan

memasukkan benda ke dalam mulut sejak usia 8 bulan.• Emosi :

Sejak pasien sudah mulai bisa duduk, pasien sudah dapat mengenal anggota keluarganya dan tidak rewel jika berinteraksi dengan orang sekitarnya.

Page 7: lapkas TIFOID

KEADAAN UMUM : Sakit SedangKESADARAN : ComposmentisTANDA VITAL :- SUHU : 38,7 0c-TD : --NADI : 118 x/menit-PERNAFASAN : 27x/menit

PEMERIKSAAN FISIK

Page 8: lapkas TIFOID

STATUS GIZI

BB/U : 9,5/10,5 x 100% = 90,4% (gizi baik)

PB/U : 76/78 x 100% = 97,4% (baik)BB/PB : 9,5/8,9 x 100% = 106,7% (baik)

BB= 9,5kg; PB = 76cm;

LK=44cm

ANTROPOMETR

I

Page 9: lapkas TIFOID

KEPALA

STATUS GENERALIS

MATAHIDUNG

TELINGAMULUT

LEHER

BENTUK NORMOCHEPAL

LK = 44 CMUBUN-UBUN MENUTUP mata celong(-), anemis(-), sklera

ikterus (-), udem palpebra(-) sekret(-), cupping hidung(-), deviasi

septum (-) mukosa lembab(+), tonsil T1/T1, tdk hiperemis, gusi

berdarah(-) serumen (-)

pembesaran KGB colli(+) at sinistra and dextra, soliter; 0,5-1cm

Page 10: lapkas TIFOID

DADA- PARU

Inspeksi : normochest, simetris, retraksi (-) Palpasi : simetris, vokal premitus normal Perkusi : sonor (+) Auskultasi : vesikuler, suara nafas tambahan(-)

- JANTUNG Inspeksi : ictus cordis terlihat Palpasi : ictus cordis teraba Perkusi : Jantung dalam bts normal Auskultasi : BJ I&II regular, suara tambahan(-)

ABDOMEN Inspeksi : perut datar Auskultasi : BU normal Palpasi : BU (+) Supel, nyeri tekan (-),

organomegali(-) Perkusi : timpani Asites : (-)

CONTINUE….

Page 11: lapkas TIFOID

EKSTREMITAS - ATAS

Akral : hangat, CRT <2 det Edema : -

- BAWAH Akral : hangat, CRT < 2 det Edema : -

INGUINAL : dbnANUS DAN REKTUM : dbnGENITALIA : dbnPEMERIKSAAN PENUNJANG :

- Pemeriksaan Darah Lengkap- Pemeriksaan Elektrolit- Pemeriksaan Feces- Rontgen Thorax- Mantoux Test

CONTINUE….

Page 12: lapkas TIFOID

Seorang anak perempuan usia 16 bulan, BB: 9,5 kg; PB: 76 cm, datang dengan keluhan utama kejang. Kejang sebanyak 2 kali. Kejang yang pertama SMRS dan kejang yang kedua saat di IGD RS Cianjur dengan sifat kejang tonik-klonik. Durasi setiap kejang yang pertama dan yang kedua selama 1 menit dengan interval 1 jam antara kejang yang pertama dengan kejang yang kedua. Setelah kejang, os terlihat lemas lalu menangis. Kejang pertama kali sejak setengah jam yang lalu SMRS. Keluhan di sertai demam terus menerus sejak 3 hari yang lalu tanpa disertai dengan menggigil dan keringat dingin. Muntah(+) sejak 1 hari SMRS dengan frekuensi 2x, konsistensi cair, warna muntah sesuai dengan makanan dan minuman yang

dikonsumsi. Os batuk berdahak 1 minggu yang lalu. BAB mencret 2x/hari sebanyak ½ gelas dengan konsistensi cair, berlendir, dan tidak berdarah sejak 4 hari yang lalu. Os tampak lemas dan gelisah.

RESUME

Page 13: lapkas TIFOID

Pada anamnesis pasien mengalami gangguan pada system serebrospinal, pernapasan dan gastrointestinal. Pada pemeriksaan umum, keadaan umum sedang, suhu 38,7oC, nadi 118x/menit, RR 27x/menit, status gizi baik, terdapat pembesaran kelenjar KGB colli sinistra and dextra, soliter 0,5-1cm. Pada pemeriksaan laboratorium HB kurang dari normal, leukositosis, dan hypokalemia.

CONTINUE….

Page 14: lapkas TIFOID

Diagnosis Banding

1. Kejang demam kompleks2. Hipokalemi3. Diare akut tanpa dehidrasi4. Ensefalitis5. Meningitis6. TB

Page 15: lapkas TIFOID

Dx: Kejang Demam Kompleks + Susp. TB

ASSESMEN

T

PLANN

ING

Page 16: lapkas TIFOID

Pemeriksaan Anjuran

• Pemeriksaan darah lengkap• Pemeriksaan elektrolit• Rontgen Thorax• Mantoux Test• Pemeriksaan Feces

Page 17: lapkas TIFOID

Penatalaksanaan

Non Medikamentosa

• Informasi keadaan pasien• Tirah baring• Observasi tanda-tanda vital• Kompres air hangat jika demam• Banyak minum air putih• Edukasi orant tua

Page 18: lapkas TIFOID

Medikamentosa

• Inf D1-4: 9,5x80/96 = 8 TPM makro• Inj Cefotaxime 475 mg• Diazepam IV BB 0.3-0.5 mg (Bila

Kejang)• Propiretik sup 3x120mg atau

paracetamol ¼ tablet 500 mg tablet (Bila panas)

Page 19: lapkas TIFOID

Prognosis

Ad Vitam : dubia ad bonamAd Sanationam : dubia ad bonamAd Fungtionam : dubia ad bonam

Page 20: lapkas TIFOID

Tanggal/Jam S O A P

18 Juni 2015 Os kembali kejang 1x

selama 2 menit, kelojotan,

mata ke atas, dan setelah

kejang langsung menangis.

Demam (+)

Batuk dahak (+)

Muntah (-)

Mual (-)

BAB mencret(-)

BAK normal

Lemas (+)

T = 37,9oC

Nadi = 112x/menit

RR = 27x/menit

TD = (-)

Ikterik (-) C.anemis (-) Mata

Cekung (-)

Pergerakan bola mata DBN

PCH (-)

PKGB Colli (+) soliter

sinistra dextra 0,5-1cm

Auskultasi vesikuler (+/+)

R(-/-) W(-/-)

Bising usus (normal)

D/ KDK O2 1L/menitInf. D1-4: 9,5 x 80 96Inj. Cefotaxime 2x475 mgStesolid 4mg (Bila kejang)Propiretik Supp 3x120 mg(Bila Demam)

19 Juni 2015 Kejang (-) Demam ()

Pusing(+), Batuk(+)

berdahak(+)

Mual dan Muntah (-)

Pegal-pegal (+)

BAK (normal)

BAB mencret (-),

Lemas (+)

T = 36,8oC

Nadi = 110x/menit

RR = 21x/menit

TD = (-)

Ikterik (-) C.anemis (-) Mata

Cekung (-)

Pergerakan bola mata DBN

PCH (-)

PKGB Colli (+) soliter

sinistra dextra 0,5-1cm

Auskultasi vesikuler (+/+)

R(-/-) W(-/-)

Bising usus (normal)

D/ KDK + Susp.TB O2 1L/menitInf. D1-4: 9,5 x 80 96Inj. Cefotaxime 2x475 mgStesolid 4mg (Bila kejang)Propiretik Supp 3x120 mg(Bila Demam)Skrining TBPemeriksaan Feces

Page 21: lapkas TIFOID

Tanggal/Jam S O A P

20 Juni 2015 Kejang (-) Demam () Pusing(+),

Batuk(+) berdahak(+)

Mual dan Muntah (-)

Pegal-pegal (+)

BAK (normal)

BAB mencret (-),Lemas (+)

T = 37,9oC

Nadi = 112x/menit

RR = 27x/menit

TD = (-)

Ikterik (-) C.anemis (-)

Mata Cekung (-)

Pergerakan bola mata

DBN

PCH (-)

PKGB Colli (+) soliter

sinistra dextra 0,5-1cm

Auskultasi vesikuler (+/+)

R(-/-) W(-/-)

Bising usus (normal)

KDK + Susp. TB

O2 1L/menitInf. D1-4: 9,5 x 80 96Inj. Cefotaxime 2x475mgStesolid 4mg (Bila kejang)Propiretik Supp 3x120 mg(Bila Demam)Test PPD (+)Pemeriksaan Feces (-)Diet bubur

TANGGAL HEMOGLOBIN HEMATOKRIT LEUKOSIT ERITROSIT TROMBOSIT GDS ELEKTROLIT

17 Juni 2015 9,9 32,7 13,9 4,47 444 156 Na= 135,4K= 2,96

Ca= 1,20

18 Juni 2015 - - - - - - Na= 140,4K=3,57

Ca= 1,26

Page 22: lapkas TIFOID

DEFINISIKejang demam ialah bangkitan kejang yang terjadi pada kenaikan suhu tubuh (suhu rektal di atas 38ºC) yang disebabkan oleh suatu proses ekstrakranium (di luar rongga kepala).

Page 23: lapkas TIFOID

ETIOLOGI• Belum diketahui dengan pasti• Demam sering disebabkan oleh : - ISPA - Radang telinga tengah - Infeksi saluran kemih & saluran cerna• Kejang tidak selalu timbul pada suhu yang tinggi terkadang pada suhu tidak terlalu

tinggi

Page 24: lapkas TIFOID

FAKTOR RESIKO

• Demam• Usia• Genetik Riwayat kejang demam pada

orang tua atau saudara sekandung• Perkembangan terlambat (Malnutrisi)

Page 25: lapkas TIFOID

Resiko Tinggi Berulang

Metabolisme Basal Meningkat

Resiko Tinggi Gangguan Kebutuhan

Nutrisi

O² ke Otak Menurun

Kejang Demam

TIK Meningkat

Kejang Demam Komplek

Kejang Demam sederhana

Peningkatan Suhu Tubuh

Resiko Injuri Resiko Tinggi Gangguan Tumbuh

Kembang

Gangguan Perfusi Jaringan

PATOFISIOLOGI KEJANG DEMAM

Page 26: lapkas TIFOID

PATOFISIOLOGI DEMAM-KEJANG

Page 27: lapkas TIFOID

KLASIFIKASI KEJANG DEMAM

Kejang Demam Sederhana (Simple Febrile Seizure), dengan ciri-ciri gejala klinis sebagai berikut:-Kejang berlangsung singkat, < 15 menit-Kejang umum tonik dan atau klonik-Umumnya berhenti sendiri-Tanpa gerakan fokal atau berulang dalam 24 jam

Kejang Demam Komplikata (Complex Febrile Seizure), dengan ciri-ciri gejala klinis sebagai berikut:-Kejang lama, > 15 menit-Kejang fokal atau parsial satu sisi, atau kejang umum didahului kejang parsial-Berulang atau lebih dari 1 kali dalam 24 jam

Page 28: lapkas TIFOID

KLASIFIKASI KEJANG DEMAM MENURUT LIVINGSTONE• Kejang Demam Sederhana

– Kejang bersifat umum– Lamanya kejang berlangsung singkat ( < 15 menit)– Usia waktu kejang demam pertama kali muncul < 6 tahun– Frekuensi serangan 1-4 kali dalam satu tahun– EEG normal

• Epilepsi yang di cetus oleh demam – Kejang berlangsung lama atau bersifat fokal/ setempat– Usia penderita lebih dari 6 tahun saat serangan kejang demam pertama– Frekuensi serangan melebihi 4 kali dalam satu tahun– Gambaran EEG yang dibuat setelah anak tidak normal lagi adalah

normal.

Page 29: lapkas TIFOID

KRITERIA LIVINGSTONE SETELAH DIMODIFIKASI

1.UMUR ANAK KETIKA KEJANG ANTARA 6 BULAN DAN 4 TAHUN 2.KEJANG HANYA SEBENTAR SAJA, TIDAK LEBIH DARI 15 MENIT3.KEJANG BERSIFAT UMUM.4.KEJANG TIMBUL DALAM 16 JAM PERTAMA SETELAH

TIMBULNYA DEMAM5.PEMERIKSAAN SARAF SEBELUM DAN SESUDAH KEJANG

NORMAL.6.PEMERIKSAAN EEG YANG DIBUAT SEDIKITNYA 1 MINGGU SESUDAH SUHU NORMAL TIDAK MENUNJUKKAN KELAINAN.7.FREKUENSI BANGKITAN KEJANG DI DALAM 1 TAHUN TIDAK MELEBIHI 4 KALI

Page 30: lapkas TIFOID
Page 31: lapkas TIFOID

DIAGNOSIS

• ANAMNESIS: Kejang:

* Frekuensi dan lama kejang* Kapan terjadinya* Pertama kali atau sudah pernah* Bila sudah pernah, saat umur berapa?* Sifat kejang* Gejala penyerta (muntah, lumpuh,

kemunduran fungsi kognitif)* Kesadaran waktu kejang dan pasca kejang

Page 32: lapkas TIFOID

DIAGNOSIS

• Demam:timbul mendadak dan lamanya, menggigil, mengigau,

• Gejala penyakit penyerta:Mencret, muntah, sesak nafas, dll

Page 33: lapkas TIFOID

• PEMERIKSAAN FISIKTanda Rangsang meningeal :

Pemeriksaan kaku kudukTanda brudzinki I dan IITanda kernig

Pada kejang demam rangsangan meningeal (-)

Page 34: lapkas TIFOID

PEMERIKSAAN FISIK

• Pemeriksaan Refleks Neurologis untuk menyingkirkan kemungkinan infeksi SSP ( meningitis, ensefalitis)Refleks fisiologis

- Biseps, Triceps, KPR, APR (++ / ++)Refleks patologis

- Babinski, Oppenheim, Chaddok, hoffman ( normal pada bayi < 18 bulan )

Pada kejang demam refleks patologis (-)

Page 35: lapkas TIFOID

PEMERIKSAAN PENUNJANG

• Laboratorium (Darah perifer lengkap, elektrolit, glukosa darah)mengevaluasi sumber infeksi atau mencari penyebab

• Pungsi lumbal menyingkirkan meningitisindikasi berdasarkan umur :* < 12 bulan sangat dianjurkan * 12 – 18 bulan dianjurkan * > 18 bulan tidak rutin

Page 36: lapkas TIFOID

• Elektroensefalografi kejang demam yang tidak khas

(anak > 6th , kejang demam fokal) • CT-Scan atau MRI

Tidak rutin & atas indikasi: - kelainan neurologik fokal yang menetap - parese N.VI - Papil edema

Page 37: lapkas TIFOID

PADA PENATALAKSANAAN KEJANG DEMAM ADA 3 HAL YANG PERLU DIKERJAKAN,YAITU :

1. PENGOBATAN FASE AKUT

2. MENCARI DAN MENGOBATI PENYEBAB

3. PENGOBATAN PROFILAKSIS TERHADAP

BERULANGNYA KEJANG DEMAM

PENATALAKSANAAN

Page 38: lapkas TIFOID

PENGOBATAN

• Anti Piretik* Parasetamol 10-15 mg/kgbb/kali* Ibuprofen 5 -10 mg/kgbb/kali

• Anti Konvulsan* Diazepam oral 0.3-0.5 mg/kgbb* Diazepam rectal 0.5 mg/kgbbBB<10Kg:5mg; >10Kg:10mg

Page 39: lapkas TIFOID

Jika kejang tidak teratasi dapat diulang dengan cara dan dosis yang sama dengan interval 5 menit

Bila setelah 2 kali pemberian diazepam rektal masih tetap kejang, dianjurkan ke rumah sakit. Dan diberikan diazepam intravena 0,3-0,5 mg/kgbb

Bila kejang belum berhenti diberikan fenitoin 10-20 mg/kgbb/kali dengan kecepatan 1 mg/kgbb/menit atau kurang dari 50 mg/menit.

Kejang berhenti Dosis selanjutnya 4-8 mg/kgbb/hari, yaitu 12 jam setelah dosis awal

Kejang belum berhenti rawat di ruang intensif.

Page 40: lapkas TIFOID

RUMATAN

• Fenobarbital 3 – 4 mg/kgBB/hari dibagi 2 dosis

• Asam Valproat 15-40 mg/kgBB/hair dibagi 2-3 dosis

• DOC : Asam Valproat• Pengobatan profilaksis /rumatan diberikan

selama 1 tahun bebas kejang, dihentikan bertahap selama 1 – 2 bulan

Page 41: lapkas TIFOID

INDIKASI RUMATAN • Kejang > 15 menit • Kelainan neurologis • Kejang fokal • Rumat dipertimbangkan pada keadaan:

- Kejang berulang 2 kali atau lebih dalam 24 jam - Kejang demam pada bayi < 12 bulan- Kejang demam ≥ 4 kali per tahun

Page 42: lapkas TIFOID

BAGAN PENATALAKSANAAN KEJANG

SEGERA DIBERIKAN DIAZEPAM INTRAVENA ATAU DIAZEPAM REKTAL DIAZEPAM :

DOSIS RATA-RATA 0,3-0,5MG/KGBB/KALI (iv) ATAU

DOSIS <10 KG: 5 MG REKTIOL >10 KG : 10 MG REKTIOL

BILA KEJANG TIDAK BERHENTI DAPAT DIULANG CARA DAN DOSIS YANG SAMA DENGAN INTERVAL 5 MNT

KEJANG (+) ------ DIAZEPAM 0,3-0,5 MG/KGBB/HARI (iv) KEJANG (+) FENITOIN 10-20 MG/KGBB/KALI (IV, BOLUS)

KEJANG (+) KEJANG (-)

RUMATANRAWAT ICU Fenobarbital 3 – 4 mg/kgBB/hari

Asam Valproat 15-40 mg/kgBB/hr

Page 43: lapkas TIFOID

PROGNOSIS• Tergantung dari jenis kejang demam dan faktor resiko. Faktor risiko berulangnya kejang demam adalah:1. Riwayat kejang demam dalam keluarga2. Usia kurang dari 12 bulan3. Tingginya suhu badan sebelum kejang4. Cepatnya kejang setelah demam

- Ada seluruh faktor resiko kejang demam berulang 80%.- Tidak ada faktor resiko kejang demam berulang 10-15%

Page 44: lapkas TIFOID

TERIMAKASIH

WASSALAMUALAIKUM