Lapkas Skizofrenia Paranoid
-
Upload
taufiqharahap -
Category
Documents
-
view
47 -
download
2
description
Transcript of Lapkas Skizofrenia Paranoid
LAPORAN KASUSSKIZOFRENIA PARANOID
Oleh :Ariesto (2007730016)
Elvi Rahmi(2007730044)Retno Suci (2010730090)
Pembimbing :Dr. Rusdi Effendi Sp.KJ
IDENTITAS
Nama : Ny. W Jenis Kelamin : Perempuan Tempat/Tanggal Lahir :Jakarta, 23 November 1978 Usia : 35 tahun Agama : Islam Suku : Betawi Pendidikan : SMP Status pernikahan : Menikah Alamat : Cipinang Pekerjaan : IRT
ANAMNESIS (AUTOANAMNESIS)
Keluhan Utama :Ketawa terbahak-bahak sejak 2 minggu yang lalu.
Keluhan Tambahan :Gelisah, sulit tidur, bingung, marah-marah, perilaku tidak terkontrol, merasa tetangga menjelek-jelekan dirinya , bosan dan sering bengong dirumah, pasien sering mendengar suara-suara mengajak bermain tanpa ada sumbernya, dan sering mencium bau busuk.
Riwayat Gangguan SekarangAutoanamnesis : Pasien datang ke RSJIK diantar oleh suami dan
ketiga anaknya dengan keluhan sering tertawa terbahak2 sejak 2 minggu yang lalu. Pasien tertawa terbahak-bahak ketika melihat hal-hal yang lucu menurut pasien, terutama ketika menonton acara di TV. Pasien mengaku juga sering merasa bengong ketika berada di rumah, terutama ketika rumah sepi karena tidak ada orang di rumah saat suami kerja dan anak-anak pergi ke sekolah. Terkadang pasien merasa sedih sampai menangis tanpa alasan yang jelas. Pasien mengaku sering merasa kesulitan tidur di rumah ketika tidak meminum obat dari dokter. Pasien juga mengaku terkadang sering mendengar suara-suara bisikan tanpa ada orang lain di sekitarnya, pasien curiga bahwa suaminya selingkuh dengan wanita lain.
Autoanamnesis
Saat ini pasien menyangkal adanya penglihatan yang aneh, merasa ada yang mengikutinya, percobaan bunuh diri, merasa dirinya mempunyai keahlian khusus yang orang lain tidak memiliknya dan bermimpi yang mengerikan atau aneh.
Riwayat Gangguan Sebelumnya
Gangguan Psikiatri
Sebelumnya pasien mengaku pernah mengalami hal yang sama sekitar 3 tahun yang lalu. Pasien juga mengaku diberi obat-obatan, namun terkadang tidak rutin minum obatnya . Pasien mengaku pernah dirawat di RS Bogor 3 tahun yang lalu dengan keluhan yang sama.
Riwayat Gangguan Sebelumnya
Gangguan Medik Tidak ada keluhan. Pasien tidak memiliki
kelainan bawaan sejak lahir dan tidak pernah menderita sakit berat sampai dirawat di RS, juga tidak memiliki riwayat kejang dan trauma kepala. Gangguan Zat Psikoaktif
Pasien tidak merokok dan tidak minum-minuman beralkohol. Pasien juga tidak pernah menggunakan obat-obatan terlarang dan zat psikotropika lainnya.
Riwayat Kehidupan Pribadi
Riwayat prenatal dan perinatal Menurut pasien, selama kehamilan
ibu pasien sehat dan ia tidak pernah mengalami sakit atau hal-hal yang dapat mempengaruhi tumbuh kembang janin.
Riwayat Pribadi Pasien sebelum sakit : ( Cont... )
Masa anak- anak akhir ( pubertas sampai remaja)Pasien termasuk mudah bergaul. Hubungan dengan keluarga cukup baik.
Riwayat Pendidikan Formal
• Pasien bersekolah SD sampai SMP.
Perkembangan Motorik dan Kognitif
• Pasien tidak mengalami gangguan pada perkembangan fisiknya. Pasien tidak mengalami kesulitan dalam belajar
Riwayat psikoseksual
• Pasien tidak mempunyai riwayat gangguan psikoseksual. Pasien mangaku hanya 1 kali menjalin hubungan khusus dengan laki-laki yang sekang menjadi suaminya.
Masa Dewasa
Riwayat Pekerjaan
Pasien dahulu sempat berjualan baju di pasar jatinegara, tapi sekarang hanya menjadi ibu rumah tangga dan mengaku bosan dengan kesehariannya.
Aktivitas Sosial
Pasien merasa lebih baik dirumah saja karena tetangga sekitar sering menggunjing tentang dirinya dan iri terhadap dirinya.
Riwayat Pernikahan
Pasien telah menikah dan memiliki 3 anak. Pasien mengaku mencurigai suaminya selingkuh dengan wanita lain tetapi saat mengecek hp tidak terdapat bukti.
Riwayat pendidikan
bersekolah sampai SMP Riwayat keagamaan
Pasien adalah seorang yang beragama islam , sering shalat 5 waktu tetapi bila sedang ada masalah pasien tidak mau shalat karena tidak bisa khusyu.
Riwayat hukum
Pasien pernah dilaporkan ke polisi karena bertengkar dengan tetangganya tanpa sebab yang jelas
Pasien adalah anak ke 5 dari 5 bersaudara
= laki-laki
= Perempuan
= Pasien
STATUS MENTAL
Penampilan Pasien seorang wanita, 35 tahun, tinggi badan ± 160 cm, berbadan proporsional, penampilan sesuai dengan usianya, berkulit kuning langsat
Perilaku dan aktivitas motorik Aktivitas motorik pasien bagus, kooperatif, sopan dan menjawab semua pertanyaan dengan baik. Gaya berjalan pada pasien ini baik. Selama wawancara, pasien duduk dengan tenang dan tidak ada gerakan isyarat atau kedutan. Perilaku pasien baik. .
Sikap terhadap pemeriksa Pasien kooperatif, sopan, tidak melawan dan menjawab pertanyaan dengan baik
Mood dan afek Suasana perasaan / mood : eforia Afek / ekspresi afektif : Luas Keserasian :Serasi Pembicaraan
Pasien berbicara dengan pelan, sopan dan teratur serta menjawab pertanyaan dengan baik. Kecepatan : Sedang Volume : Sedang Irama : Teratur Kelancaran : Lancar, tidak gagap dan spontan
Gangguan persepsi
Halusinasi Auditorik : Ada Halusinasi : - Auditorik : Ada
- Visual : Tidak ada - Taktil : Tidak ada. - Olfaktorik: ada - Gustatorik: Tidak ada.
Ilusi : tidak ada. Derealisasi : tidak ada. Depersonalisasi : tidak ada.
Pikiran
Proses pikir
- Produktifitas : Cukup ide.
- Kontinuitas : - Blocking : tidak ada.
- Assosiasi longgar : tidak ada.
- Inkoherensi : tidak ada.
- Word salad : tidak ada.
- Neologisme : tidak ada.
- Flight of ideas : tidak ada. Isi pikir
Preokupasi : -
Gangguan isi pikiran a. waham : waham curiga b. idea of reference : tidak ada. c. thought echo : tidak ada. d. thought broadcasting: tidak ada. e. thought withdrawal : tidak ada. f. thought insertion : tidak ada.
Sensorium dan kognitif
Kesadaran : Compos Mentis
Orientasi Waktu : Kurang baik (pasien tidak tahu hari, tanggal wawancara). Tempat : Baik (pasien tahu bahwa ia berada di RSIJ Klender). Orang :Baik (pasien mengetahui bahwa ia diwawancarai dokter
muda).
Konsentrasi : Baik
Daya ingat :
Jangka panjang :Baik (pasien dapat mengingat saat masa kecilnya)
Jangka pendek : Baik (pasien dapat mengingat jam berapa dia tidur semalam)
Segera : Baik (mengulang tiga kata yang di sebutkan pemeriksa)
Pemikiran abstrak :Baik (pasien dapat membedakan bentuk jeruk dan apel)
Visuospasial : kurang. Intelegensi dan pengetahuan umum :
Baik (pasien dapat mengetahui nama presiden dan wakil presiden RI sekarang).
Tilikan
Derajat I : Pasien mengatakan kalau dirinya tidak sakit.
Taraf dapat dipercaya : Dapat dipercaya.
Reality Test Ability : terganggu Penilaian social : Baik ( pasien dapat menyelamatkan
dirinya apabila dalam keadaan berbahaya ) Uji daya nilai : Baik ( pasien akan mengembalikan dompet
bila tidak sengaja menemukannya dijalan ).
PEMERIKSAAN FISIK
Status Generalis Keadaan umum : Baik Kesadaran : Compos Mentis Tekanan darah : 100/70 mmHg Suhu : 36,3 0C Nadi : 80x/menit Pernapasan : 20x/menit
Kepala : Normocephal, rambut hitam, distribusi merata.
Mata : CA (-/-). SI( -/-), pupil bulat isokor, refleks cahaya (+/+)
Mulut : mukosa bibir tidak kering, sianosis (-) THT : Dalam batas normal Leher : Pembesaran KGB (-), pembesaran kelenjar tiroid (-) Thorax : Pulmo : vesikuler (+/+), wheezing (-/-),
ronkhi (-/-) Cor : Bunyi jantung 1 dan 2 reguler,murmur (-) Abdomen : Supel, nyeri tekan (-),
hepatosplenomegali (-), BU (+) Ekstremitas: Akral hangat, edema (-/-), RCT < 2 detik Kulit : Tampak bercak bekas garukan
Status neurologis
Tanda Rangsang Meningeal : tidak ada Motorik :
Tonus : baik Turgor : baik Kekuatan : baik Koordinasi : baik
Refleks Fisiologis : normal Refleks Patologis : tidak ada
Ikhtisar Penemuan Bermakna
1. Kesadaran : Compos Mentis
2. Mood : ketakutan
3. Ekspresi afek : Datar
4. Emosi : Tidak serasi dengan yang dibicarakan
5. Gangguan persepsi : halusinasi Auditorik ,olfaktorik
6. Gangguan proses pikir : tidak ada
7. Gangguan isi pikir : waham curiga, waham cemburu
8. Tilikan : Derajat I
9. Obat-obat yang dipakai: : - Risperidon Clozapine Haloperidol Triheksiperidin
10. Faktor stressor : masalah rumah tangga dan lingkungan rumah
11. Taraf dapat dipercaya : Dapat dipercaya
Formulasi Diagnosis
Aksis I : Skizofrenia paranoid Aksis II : Ciri kepribadian cemas Aksis III : tidak ada Aksis IV : masalah rumah tangga dan
lingkungan rumah Aksis V :GAF 55
fungsi pekerjaan : pasien masih dapat melakukan pekerjaannya sebagai IRT meskipun kualitasnya menurun.
fungsi merawat diri : pasien masih mampu untuk mengurus dirinya sendiri.
PENATALAKSANAAN
Psikofarmakologi Clozapine Haloperidol Triheksiperidin Ridperidon 2 x 2 mg
Pikoterapi Suportif
Memberikan dukungan dan perhatian kepada pasien dalam menghadapi masalah serta memberikan dorongan agar pasien lebih terbuka bila mempunyai masalah dan jangan memperberat pikiran dalam menanggapi sebuah masalah terlalu serius dan berlebihan.
Kognitif
Menerangkan tentang gejala penyakit pasien yangn timbul akibat cara berpikir yang salah, mengatasi perasaan dan sikapnya terhadap masalah yang dihadapi. KeluargaMemberikan penyuluhan bersama-sama dengan pasien yang diharapkan keluarga dapat membantu dan mendukung kesembuhan pasien. ReligiusBimbingan agar pasien selalu menjalankan ibadah sesuai ajaran agama. Dan tidak baik jika menangapi sesuatu yang berlebihan.
Prognosis
Ad vitam : Bonam Ad Functionam : Bonam Ad Sanationam : Dubia ad bonam
SKIZOFRENIA
TINJAUAN PUSTAKA
DEFINISI
Skizofrenia merupakan gangguan mental yang kompleks dan banyak aspek tentang skizofrenia sampai saat ini belum dapat dipahami sepenuhnya. Sebagai suatu sindrom, pendekatan skizofrenia harus dilakukan secara holistik dengan melibatkan aspek psikososiai, psikodinamik, genetik, farmakologi, dan lain-lain
Mengingat kompleksnya gangguan skizofrenia, untuk mendapatkan hasil terapi yang optimal, klinikus perlu memperhatikan beberapa fase simptom gangguan skizofrenia, yaitu : fase prodromal, fase aktif dan fase residual. Hasil akhir yang ingin dicapai adalah penderita skizofrenia dapat kembali berfungsi dalam bidang pekerjaan, sosial dan keluarga.
ETIOLOGI
Model diatesis-stress, menurut teori ini skizofrenia timbul akibat faktor psikososial dan lingkungan. Model ini berpendapat bahwa seseorang yang memiliki kerentanan (diatesis) jika dikenai stresor akan lebih mudah menjadi skizofrenia
PEDOMAN DIAGNOSTIK UMUMI. PALING KURANG 1 GEJALA
1. a. THOUGHT ECHO
b. THOUGHT INSERTION OR WITHDRAWAL
c. THOUGHT BROADCASTING
2. a. DELUSION OF CONTROL (WAHAM DIKENDALIKAN)
b. DELUSION OF INFLUENCE (WAHAM PENGARUH)
c. DELUSION OF PASSIVITY
d. DELUSION OF PERCEPTION
3. HALUSINASI PENDENGARANa. SUARA BERKOMENTAR TENTANG
PERILAKUNYA
b. SUARA-SUARA SALING BERBICARA /
BERDISKUSI TENTANG HAL IHWALNYA
c. SUARA LAIN DARI SALAH SATU BAGIAN
TUBUHNYA
4. WAHAM MENETAP LAIN YG MENURUT BUDAYA SETEMPAT DIANGGAP TDK WAJAR / MUSTAHIL
I. SKIZOFRENIA PARANOID
PALING SERING DITEMUKAN PEDOMAN DIAGNOSTIK
1. PED DIAGNOSTIK UMUM
2. HALUSINASI DAN / ATAU WAHAM HARUS MENONJOL :
a. SUARA MENGANCAM / MEMERINTAH, BUNYI PLUIT, MENDENGUNG ATAU TAWA
b. PEMBAUAN / PENGECAP RASA. PERABAAN YG BERSIFAT SEKSUAL, JARANG VISUAL
c. WAHAM HAMPIR SETIAP JENIS, TETAPI PALING KHAS ADALAH DIKENDALIKAN, DIPENGARUHI, PASSIVITY DAN DIKEJAR-KEJAR
II. SKIZOFRENIA HEBEFRENIK
ONSET BIASA PD UMUR < MUDA PEDOMAN DIAGNOSTIK
1. PED DIAGNOSTIK UMUM2. DIAGNOSTIK PERTAMA KALI PD USIA REMAJA ATAU
DEWASA MUDA (15-25 THN)3. KEPRIBADIAN PREMORBID CIRI KHAS : PEMALU, SENANG MENYENDIRI4. UTK DIAGNOSIS DIPERLUKAN PENGAMATAN KONTINU 2-3 BLN
a. MANNERISME, CENDERUNG MENYENDIRI, HAMPA TUJUAN / PERASAAN
b. AFEK DANGKAL & TDK WAJAR, CEKIKIKAN, RASA PUAS DIRI, SENYUM SENDIRI, TAWA
MENYERINGAI, UNGKAPAN KATA DI ULANG-ULANG
c. PROSE PIKIR DISORGANISASI, PEMBICARAAN TDK MENENTU, INKOHERENSI
5. DORONGAN KEHENDAK HILANG, TDK ADA MINAT, KADANG INGIN BERBUAT SESUATU TAPI SEGERA
DITINGGALKAN, PREOKUPASI YG DANGKAL DGN TEMA ANEH → SULIT MEMAHAMI JALAN PIKIRAN
III. SKIZOFRENIA KATATONIK
YG MENONJOL GAMBARAN PSIKOMOTOR : HIPEKINESIS, STUPOR, OTOMATISME & NEGATIVISME
PEDOMAN DIAGNOSTIK1. PED DIAGNOSTIK UMUM2. > 1 PERILAKU MENDOMINASI GAMBARAN KLINISNYA
a. STUPOR ATAU MUTISMEb. GADUH GELISAHc. POSTURING (TDK WAJAR & ANEH)d. NEGATIVISMEe. RIGIDITASf. FLEKSIBILITAS CEREAg. GEJALA LAIN : COMMAND AUTOMATISM,
VERBIGERASI, EKOLALI & EKOPRAKSI
III. SKIZOFRENIA RESIDUAL
Untuk suatu diagnosis yang meyakinkan, persyaratan berikut ini harus dipenuhi semua :
Gejala “negatif” dari skizofrenia yang menonjol, misalnya perlambatan psikomotorik, aktivitas menurun, sikap pasif dan ketiadaan inisiatif, kemiskinan dalam kuantitas atau isi pembicaraan, komunikasi non verbal yang buruk seperti ekspresi muka, kontak mata, modulasi suara dan posisi tubuh, perawatan didri dan kinerja sosial yang buruk.
Sedikitnya ada riwayat satu episode psikotik yang jelas di masa lampau yang memenuhi kriteria untuk diagnosis skizofrenia.
Sedikitnya sudah melampaui kurun waktu satu tahun dimana intensitas dan frekuensi gejala yang nyata seperti waham dan halusinasi telah sangat berkurang (minimal) dan telah sindrm “negatif” dari skizofrenia.
Tidak terdapat dementia atau penyakit/gangguan otak organik lain, depresi kronis atau institusionalisasi yang dapat menjelaskan disabilitas negatif tersebut.
IV. SKIZOFRENIA SIMPLEKS
SULIT DIBUAT PEDOMAN DIAGNOSTIK
GEJALA KRONIK PROGRESIF DARI :a. GEJALA NEGATIF SKIZOFRENIA
RESIDUAL TANPA DIDAHULUI GEJALA POSITIF
b. PERUBAHAN PERILAKU PRIBADI, HILANG MINAT, TDK
BERBUAT SESUATU, TANPA TUJUAN HIDUP & PENARIKAN DIRI SECARA SOSIAL
Penatalaksanaan
Terapi Somatik (Medikamentosa)
Obat-obatan yang digunakan untuk mengobati Skizofrenia disebut antipsikotik. Antipsikotik bekerja mengontrol halusinasi, delusi dan perubahan pola fikir yang terjadi pada Skizofrenia Terdapat 2 kategori obat antipsikotik yang dikenal saat ini, yaitu : antipsikotik konvensional dan newer atypical antipsycotics.1
a. Antipsikotik Konvensional
Obat antipsikotik yang paling lama penggunannya disebut antipsikotik konvensional.Walaupun sangat efektif, antipsikotik konvensional sering menimbulkan efek samping yang serius. Contoh obat antipsikotik konvensional antara lain :
1. Haldol (haloperidol) 5. Stelazine (trifluoperazine)
2. Mellaril (thioridazine) 6. Thorazine (chlorpromazine)
3. Navane (thiothixene) 7. Trilafon (perphenazine)
4. Prolixin (fluphenazine)
b. Newer Atypcal Antipsycotic4
Obat-obat yang tergolong kelompok ini disebut atipikal karena prinsip kerjanya tidak spesifik bekerja pada reseptor Dopamine dan juga bekerja pada neurotransmitter lain, serta sedikit menimbulkan efek samping bila dibandingkan dengan antipsikotik konvensional.
Beberapa contoh newer atypical antipsycotic yang tersedia, antara lain Risperdal (risperidone) Seroquel (quetiapine) Zyprexa (olanzopine)
Para ahli banyak merekomendasikan obat-obat ini untuk menangani pasien-pasien dengan Skizofrenia
Terapi Psikososial
a. Terapi perilaku
Terapi perilaku menggunakan hadiah ekonomi dan latihan ketrampilan sosial untuk meningkatkan kemampuan sosial, kemampuan memenuhi diri sendiri, latihan praktis, dan komunikasi interpersonal.
b. Terapi berorientasi-keluarga
Terapi ini sangat berguna karena pasien skizofrenia seringkali dipulangkan dalam keadaan remisi parsial, dimana pasien skizofrenia kembali seringkali mendapatkan manfaat dari terapi keluarga yang singkat namun intensif (setiap hari)
c. Terapi kelompok
Terapi kelompok bagi skizofrenia biasanya memusatkan pada rencana, masalah, dan hubungan dalam kehidupan nyata. Kelompok mungkin terorientasi secara perilaku, terorientasi secara psikodinamika atau tilikan, atau suportif.
d. Psikoterapi individual
Penelitian yang paling baik tentang efek psikoterapi individual dalam pengobatan skizofrenia telah memberikan data bahwa terapi akan membantu dan menambah efek terapi farmakologis