Lapkas Mioma Frans

37
[LAPORAN KASUS MYOMA UTERI] FRANS BARNA 06310069 KATA PENGANTAR Puji syukur saya panjatkan kehadirat Allah SWT atas rahmat dan karunianya, sehingga pada akhirnya saya dapat menyelesaikan tugas lapkas ini yang berjudul “Myoma uteri”. Tujuan penulisan lapkas ini adalah sebagai salah satu syarat dalam kegiatan kepaniteraan klinik senior dibagian Ilmu Kebidanan & kandungan RSUD Dr.RM.Djoelham Binjai. Saya menyadari bahwa penulisan tugas ini masih jauh dari sempurna oleh karena itu kami sangat mengharapkan bantuan dan partisipasi teman sejawat untuk memberikan masukan dan saran guna menyempurnakan tugas Lapkas ini di masa mendatang. Tidak lupa saya mengucapkan terimakasih kepada Pembimbing saya “Dr. Sugianto,Sp.OG.” dan semua pihak yang telah membantu dalam menyelesaikan tugas ini sejak awal hingga selesainya tugas ini. Akhir kata saya mengucapkan terimakasih yang sebesar-besarnya atas perhatian dan dukungan nya, semoga lapkas ini dapat bermanfaat bagi kita semua. KKS Ilmu Obstetri dan Gynekologi RSUD Dr.Djoelham Fakultas Kedokteran Universitas Malahayati Bandar Lampung. 1

Transcript of Lapkas Mioma Frans

Page 1: Lapkas Mioma Frans

[ ] FRANS BARNA 06310069

KATA PENGANTAR

Puji syukur saya panjatkan kehadirat Allah SWT atas rahmat dan karunianya, sehingga pada

akhirnya saya dapat menyelesaikan tugas lapkas ini yang berjudul “Myoma uteri”.

Tujuan penulisan lapkas ini adalah sebagai salah satu syarat dalam kegiatan kepaniteraan klinik

senior dibagian Ilmu Kebidanan & kandungan RSUD Dr.RM.Djoelham Binjai.

Saya menyadari bahwa penulisan tugas ini masih jauh dari sempurna oleh karena itu kami

sangat mengharapkan bantuan dan partisipasi teman sejawat untuk memberikan masukan dan

saran guna menyempurnakan tugas Lapkas ini di masa mendatang.

Tidak lupa saya mengucapkan terimakasih kepada Pembimbing saya “Dr. Sugianto,Sp.OG.”

dan semua pihak yang telah membantu dalam menyelesaikan tugas ini sejak awal hingga selesainya

tugas ini.

Akhir kata saya mengucapkan terimakasih yang sebesar-besarnya atas perhatian dan

dukungan nya, semoga lapkas ini dapat bermanfaat bagi kita semua.

Binjai, february 2013

Penulis

KKS Ilmu Obstetri dan Gynekologi RSUD Dr.Djoelham 1

Page 2: Lapkas Mioma Frans

[ ] FRANS BARNA 06310069

DAFTAR ISI

Kata pengantar i

Daftar isi ii

Myoma Uteri 1

Pendahuluan 2

Definisi 3

Etiologi 4

Pembagian Myoma uteri 6

Gejala klinis 7

Diagnosis 7

Komplikasi 8

Diagnosa banding 8

Penanganan 8

Kesimpulan 14

Daftar pustaka 15

Laporan kasus 16

KKS Ilmu Obstetri dan Gynekologi RSUD Dr.Djoelham 2

Page 3: Lapkas Mioma Frans

[ ] FRANS BARNA 06310069

BAB 1

PENDAHULUAN

Mioma uteri dikenal juga dengan sebutan fibromioma, fibroid ataupun leiomioma

merupakan neoplasma jinak yang berasal dari otot uterus dan jaringan ikat yang

menumpanginya. Sering ditemukan pada wanita usia reproduksi (20-25%), dimana prevalensi

mioma uteri meningkat lebih dari 70 % dengan pemeriksaan patologi anatomi uterus,

membuktikan banyak wanita yang menderita mioma uteri asimptomatik. Walaupun jarang

terjadi mioma uteri biasa berubah menjadi malignansi (<1%). Gejala mioma uteri secara medis

dan sosial cukup meningkatkan morbiditas, disini termasuk menoragia, ketidaknyamanan

daerah pelvis, dan disfungsi reproduksi. Kejadiannya lebih tinggi pada usia di atas 35 tahun,

yaitu mendekati angka 40 %. Tingginya kejadian mioma uteri antara usia 35-50 tahun,

menunjukkan adanya hubungan mioma uteri dengan estrogen. Mioma uteri dilaporkan belum

pernah terjadi sebelum menarke dan menopause. Di Indonesia angka kejadian mioma uteri

ditemukan 2,39%-11,87% dari semua penderita ginekologi yang dirawat. Di USA warna kulit

hitam 3-9 kali lebih tinggi menderita mioma uteri.

Mioma uteri merupakan tumor jinak otot rahim, disertai jaringan ikatnya. Mioma uteri

berbatas tegas, tidak berkapsul, dan berasal dari otot polos jaringan fibrous, sehingga mioma uteri

dapat berkonsistensi padat jika jaringan ikatnya dominan, dan berkonsistensi lunak jika otot

rahimnya yang dominan. Mioma uteri biasa juga disebut leiomioma uteri, fibroma uteri,

fibroleiomioma, mioma fibroid atau mioma simpel.

KKS Ilmu Obstetri dan Gynekologi RSUD Dr.Djoelham 3

Page 4: Lapkas Mioma Frans

[ ] FRANS BARNA 06310069

BAB II

PEMBAHASAN

DEFINISI

Mioma uteri sesuai dengan namanya adalah tumor jinak yang berasal dari otot rahim aka

fibromioma, leiomioma, ataupun fbroid.

Mioma Uteri adalah suatu tumor jinak pada rahim yang berasal dari otot rahim. Dikenal juga

dengan istilah mioma atau myom atau tumor otot rahim. Jumlah penderita mioma uteri ini

sulit diketahui secara akurat karena banyak yang tidak menimbulkan keluhan sehingga

penderita tidak memeriksakan dirinya ke dokter. Secara umum angka kejadian mioma uteri

diprediksi mencapai 20-30% terjadi pada wanita berusia di atas 35 tahun.

KKS Ilmu Obstetri dan Gynekologi RSUD Dr.Djoelham 4

Page 5: Lapkas Mioma Frans

[ ] FRANS BARNA 06310069

mioma uteri multiple

ETIOLOGI

Belum diketahui tetapi diduga dari sel-sel otot yang belum matang . Mioma uteri lebih

sering ditemukan pada nulipara dan faktor keturunan.

Penyakit mioma uteri berasal dari otot polos rahim. Beberapa teori menyebutkan pertumbuhan

tumor ini disebabkan rangsangan hormon estrogen. Pada jaringan mioma jumlah reseptor estrogen

lebih tinggi dibandingkan jaringan otot kandungan (miometrium) sekitarnya sehingga mioma uteri ini

sering kali tumbuh lebih cepat pada kehamilan (membesar pada usia reproduksi) dan biasanya

berkurang ukurannya sesudah menopause (mengecil pada pascamenopause) Sering kali mioma uteri

membesar ke arah rongga rahim dan tumbuh keluar dari mulut rahim. Ini yang sering disebut

sebagai Myoma Geburt (Geburt berasal dari bahasa German yang berarti lahir). Tumor yang ada

dalam rahim dapat tumbuh lebih dari satu, pada perabaan memiliki konsistensi kenyal, berbentuk

KKS Ilmu Obstetri dan Gynekologi RSUD Dr.Djoelham 5

Page 6: Lapkas Mioma Frans

[ ] FRANS BARNA 06310069

bulat dan permukaan berbenjol-benjol seperti layaknya tumor perut. Beratnya bervariasi, mulai dari

beberapa gram saja, namun bisa juga mencapai 5 kilogram atau lebih.

Walaupun tidak ada bukti bahwa estrogen menyebabkan mioma pertumbuhan mioma

tergantung pada kadar estrogen. Tumor ini tumbuh selama masa aktifitas paling tinggi, dan

ovarium. Sekresi estrogen yang terus menurus, terutama jika tidak diselingi oleh kehamilan

dan laktasi diduga sebagai faktor resiko utama yang melatar belakangi pertumbuhan

mioma.

Faktor genetik mungkin turut mempredisposisi terjadinya mioma uteri, karena sering

dijumpai riwayat mioma pada keluarga penderita mioma uteri. Mioma dijumpai 3 -9 kali

lebih sering pada ras negro dari pada kaukasia, dimana mioma banyak terjadi diantara

mereka yang sangat muda dan nullipara, sementara pada ras kaukasia dijumpai pada wanita

– wanita lebih tua dan multipara. Apakah hal ini mewakili faktor genetik atau akibat

prevalensi infeksi panggul yang tinggi diantara wanita – wanita berkulit hitam yang

mengiritasi miometrium, belum jelas.

PEMBAGIAN MIOMA UTERI

Berdasarkan letaknya mioma uteri dibagi atas :

KKS Ilmu Obstetri dan Gynekologi RSUD Dr.Djoelham 6

Page 7: Lapkas Mioma Frans

[ ] FRANS BARNA 06310069

1. Mioma submukosa.

Berada dibawah endometrium dan menonjol didalam rongga uterus. Jenis ini dijumpai 5%

dari seluruh kasus moima. Jenis ini sering memberikan keluhan gangguan perdarahan.

Mioma uteri jenis lain meskipun besar belum memberikan keluhan gangguan perdarahan.

Mioma submukosa umumnya dapat diketahui dari tindakan kuretase, dengan adanya

benjolan waktu kuret, dikenal sebagai “curette bump” dengan pemeriksaan histeroskopi

dapat diketahui posisi tangkai tumor. Mioma submukosa pedunkulata adalah jenis mioma

submukosa yang mempunyai tangkai. Tumor ini dapat keluar dari rongga rahim ke vagina,

dikenal dengan nama “mioma geburt” atau mioma yang dilahirkan, yang mudah mengalami

infeksi, ulserasi dan infark. Pada beberapa kasus mioma penderita akan mengalami anemia

dan sepsis karena proses diatas.

2. Mioma intramural.

Mioma terdapat didinding uterus diantara serabut miometrium. Karena pertumbuhan

tumor, jaringan otot sekitarnya akan terdesak dan terbentuklah semacam simpai yang

mengelilingi tumor. Bila didalam dinding rahim dijumpai banyak mioma, maka uterus akan

KKS Ilmu Obstetri dan Gynekologi RSUD Dr.Djoelham 7

Page 8: Lapkas Mioma Frans

[ ] FRANS BARNA 06310069

mempunyai bentuk yang berbenjol – benjol dengan konsistensi yang, padat. Mioma yang

terletak pada didinding depan uterus, dalam pertumbuhannya akan menekan dan

mendorong kandung kemih ke atas, sehingga dapat menimbulkan keluhan miksi.

3. Mioma subserosum.

Apabila tumbuh keluar dinding uterus sehingga menonjol pada permukaan uterus diliputi

oleh serosa. Moima subserosum dapat tumbuh diantara kedua lapisan ligamentum latum

menjadi mioma intraligamenter. Moima subserosum dapat pula tumbuh menempel pada

jaringan lain misalnya ke ligamentum atau omentum dan kemudian membebaskan diri dari

uterus sehingga disebut “wondering / parasitic fibroid”.

Jarang sekali ditemukan satu macam mioma saja dalam satu uterus. Mioma pada serviks

dapat menonjol ke dalam saluaran servik sehingga ostium uteri eksternum berbentuk

seperti bulan sabit. Apabila mioma dibelah maka tampak bahwa mioma terdiri dari berkas

otot polos dan jaringan ikat yang tersusun seperti konde / pusaran air (whorl like pattern)

dengan pseudokapsul yang terdiri dari jaringan ikat longgar yang terdesak karena

pertumbuhan sarang mioma ini.

GEJALA KLINIS

Faktor-faktor yang menimbulkan gejala klinis ada 3, yaitu :

1.Besarnya mioma uteri,

KKS Ilmu Obstetri dan Gynekologi RSUD Dr.Djoelham 8

Page 9: Lapkas Mioma Frans

[ ] FRANS BARNA 06310069

2.Lokalisasi mioma uteri,

3.Perubahan pada mioma uteri.

Gejala klinis tergantung letak mioma, besarnya, perubahan sekunder dan komplikasi. Hanya

35% – 50% penderita, mioma uteri yang menimbulkan gejala klinis. Kebanyakan secara

kebetulan pada saat pemeriksaan genekologi. Keluhan penderita mioma uteri umumnya

adalah :

1.Perdarahan uterus abnormal.

Gangguan perdarahan yang terjadi umumnya adalah hipermenore, metroragia dan

menoragia. Dijumpai pada sekitar 30% kasus. Beberapa faktor yang menjadi penyebab

perdarahan ini adalah :

a. Permukaan endrometrium menjadi lebih luas.

b. Disertai hiperplasia endometrium.

c. Atrofi endometrium diatas mioma submukosum

d.Peningkatan vaskularisasi pada uterus.

2. Rasa nyeri

Nyeri terjadi bila ada gangguan sirkulasi darah seperti pada degenerasi merah, terjadi

peradangan dan nekrosis setempat, juga dapat terjadi akibat putaran tangkai mioma

subserosum ataupun akibat kontraksi uterus dalam upaya mengeluarkan mioma dari kavum

uteri.

3. Efek penekanan.

KKS Ilmu Obstetri dan Gynekologi RSUD Dr.Djoelham 9

Page 10: Lapkas Mioma Frans

[ ] FRANS BARNA 06310069

Gangguan ini tergantung dari besarnya dan tempat mioma uteri dan gejala yang dapat

ditimbulkan berupa retensi urin dan obstipasi.

4. Abortus Spontan.

5. Infertilitas.

Infertilitas dapat terjadi apabila sarang mioma menutup atau menekan pars interstisialis

tuba, sedangkan mioma submukosum juga memudahkan terjadinya abortus oleh katena

distorsi rongga uterus. Apabila penyebab lain infertilitas sudah disingkirkan, dan mioma

merupakan penyebab infertilitas tersebut, maka merupakan suatu indikasi untuk dilakukan

miomektomi.

DIAGNOSIS

Diagnosis dapat ditegakakan berdasarkan :

1. Anamnesis

Terasa adanya benjolan baik diperut bagian bawah atau benjolan dijalan lahir untuk mioma

geburt dan umumnya tanpa gejala. Namum dapat juga disertai gejala berupa : perdarahan

uterus abnormal, pembesaran pada uterus, rasa nyeri, efek penekanan dan intertilitas.

2. Pemeriksaan fisik

Dilakukan dengan pemeriksaan bimanual dan palpasi. Pada mioma yang besar dapat teraba

perabdominal sedangkan pada mioma yang kecil ditemukan pembesaran uterus yang

irreguler pada pemeriksaan pelviks. Dengan menggunakan spekulum, mioma geburt yang

kecil dapat diketahui dengan mudah. Pada pemeriksaan dalam dapat diperiksa dengan jelas

adanya suatu tumor, konsisten dan tangkai mioma.

KKS Ilmu Obstetri dan Gynekologi RSUD Dr.Djoelham 10

Page 11: Lapkas Mioma Frans

[ ] FRANS BARNA 06310069

3. Laboraturium

Hb rendah, leukositosi

4. Pemeriksaan penunjang :

Gambaran USG mioma uteri

a. Ultrasonografi

Adanya kalsifikasi ditindai oleh fokus – fokus hiperekoik dengan bayangan akustik.

Degenerasi kistik ditandai dengan adanya daerah hipoekoik

b. Laparoskopi

Dapat melihat secara langsung mioma uteri yang kecil.

c. Histeroskopi

Dapat melihat mioma uteri submukosa, jika tumornya kecil serta bertangkai dan

dapat sekaligus mengangkat massa tumor.

d. UrografiKKS Ilmu Obstetri dan Gynekologi RSUD Dr.Djoelham 11

Page 12: Lapkas Mioma Frans

[ ] FRANS BARNA 06310069

Pemeriksaan ini berguna untuk menentukan lokasi ureter bila telah terjadi penekanan oleh

mioma uteri.

KOMPLIKASI

1. Degenerasi Ganas.

2. Torsi yang menimbulkan nekrosis, sindrom abdomen akut.

DIAGNOSIS BANDING

1. Kehamilan.

2. Inversio uteri.

3. Adenomiosis.

4. Koriokarsinoma.

5. Karsinoma korpus uteri.

6. Kista ovarium.

7. Sarkoma uteri.

PENANGANAN

Faktor – faktor yang dipertimbangkan dalam memilih cara penanganan mioma uteri adalah :

1. Ukuran, jumlah dan letak dari mioma

2. Umur penderita

3. Riwayat status Obstetri dan Ginekologi dari penderita

4. Berat ringannya gejala yang timbul

Penanganan mioma uteri dapat dilakukan secara :

KKS Ilmu Obstetri dan Gynekologi RSUD Dr.Djoelham 12

Page 13: Lapkas Mioma Frans

[ ] FRANS BARNA 06310069

1.Konservatif

Penderita dengan mioma yang kecil dan tanpa gejala tidak memerlukan pengobatan,

terutama pada usia perimenopause, dan dievaluasi rutin setiap 3 – 6 bulan dengan USG

serial. Pemberian GnRHa (Buserelien asetat) selama 16 minggu menghasilkan generasi hialin

di miometrium, sehingga uterus mengecil, akan tetapi setelah pengobatan dihentikan,

mioma kembali membesar.

2. Operatif

a. Ekstirpasi

Biasanya dilakukan untuk mioma geburt

b.Miomektomi

Miomektomi merupakan terapi untuk pasien yang masih ingin mempertahankan fungsi

reproduksi. Apabila miomektomi dikerjakan karena keinginan memperoleh anak, maka

kemungkinan terjadi kehamilan adalah 30 – 50%.

c.Histerektomi

Tindakan ini terbaik untuk wanita berumur > 40 tahun dan tidak menghendaki anak lagi atau

uterus lebih besar dari kehamilan 10 – 12 minggu disertai adanya gangguan penekanan atau

mioma yang berkembang cepat. Histerektomi dapat dilakukan secara abdominal atau

pervaginam.

d.Miolisis

Mengalirkan gelombang elektromagnetik untuk menghancurkan mioma dan jaringan

pembuluh yang mendukung mioma.

KKS Ilmu Obstetri dan Gynekologi RSUD Dr.Djoelham 13

Page 14: Lapkas Mioma Frans

[ ] FRANS BARNA 06310069

e. MRI ultrasound ablation

Penghancuran mioma dengan gelombang suara panas hingga memusnahkan pula jaringan

mioma di sekitarnya.

f. Ablasi endometri

Penghancuran mioma oleh laser, gelombang elektro, ataupun balon yang dimasukkan ke

dalam rahim.

g. Embolisasi arteri uterina ( Uterine Artery Embolization / UAE)

Disebut sebagai cara terbaru dalam mengatasi mioma. Cara kerjanya, memberi suntikan

untuk menghentikan suplai makanan ke jaringan mioma agar mengecil. Caranya dengan

menyumbat pembuluh darah menggunakan selang kateter. Tujuan tindakan embolisasi ini

untuk menghentikan suplai darah terhadap mioma sehingga pertumbuhan mioma akan

terhenti.

Efek sampingnya bisa berupa demam atau rasa sakit beberapa jam setelah terapi.

MIOMA DAN KEHAMILAN

Efek kehamilan pada mioma

Meningkatnya vaskularisasi uterus ditambah dengan meningkatnya kadar estrogen sirkulasi

sering menyebabkan pembesaran dan pelunakan mioma. Mioma tumbuh lebih cepat dalam

kehamilan akibat hipertrofi dan edema, terutama dalam bulan-bulan pertama, mungkin

karena pengaruh hormonal. Setelah kehamilan 4 bulan mioma tidak bertambah besar lagi.

Jika pertumbuhan mioma terlalu cepat, akan melebihi suplai darahnya sehingga terjadi

perubahan degeneratif pada tumor ini. Hasil yang paling serius adalah nekrobiosis

KKS Ilmu Obstetri dan Gynekologi RSUD Dr.Djoelham 14

Page 15: Lapkas Mioma Frans

[ ] FRANS BARNA 06310069

(degenerasi merah). Perubahan ini menyebabkan rasa nyeri di perut yang disertai gejala-

gejala rangsangan peritoneum dan gejala-gejala peradangan, walaupun dalam hal ini

peradangan bersifat suci hama. Pasien dapat mengeluh nyeri dan demam derajat rendah,

biasanya pada kehamilan 10 minggu kedua. Palpasi menunjukkan bahwa mioma sangat

lunak. Terapinya adalah memberikan analgetika. Nyeri akan hilang dalam beberapa hari dan

kehamilan berlanjut.

Mioma uteri subserosum yang bertangkai dapat mengalami torsi akibat desakan uterus yang

makin lama makin membesar. Torsi menyebabkan gangguan sirkulasi yang nekrosis dan

menimbulkan gambaran klinik acute abdomen.

Pengaruh mioma pada kehamilan dan persalinan

Efeknya tergantung pada besar dan posisi mioma. Jika mioma menyebabkan distorsi rongga

uterus, resiko abortus spontan menjadi dua kali lipat dan kemungkinan persalinan prematur

meningkat. Tumor besar pada miometrium juga dapat mengakibatkan distorsi rongga uterus

sehingga menyebabkan malposisi atau malpresentasi janin. Tumor di bawah uterus dapat

menimbulkan obstruksi jalan lahir, sehingga menghambat persalinan pervaginam. Tumor

besar dapat menyebabkan gejala penekanan pada kandung kemih atau rektum.

Terdapatnya mioma uteri mungkin mengakibatkan hal-hal sebagai berikut :

Mengurangi wanita menjadi hamil, terutama pada mioma submukosum.

Kemungkinan abortus bertambah karena distorsi rongga uterus.

Kelainan letak janin dalam rahim, pada mioma yang besar dan subserosus.

Menghalangi jalan lahir bayi, terutama pada mioma yang letaknya di servix.

Inersi uteri dan atonia uteri, terutama pada mioma yang letaknya di dalam dinding

rahim atau apabila terdapat banyak mioma.

Mempersulit lepasnya plasenta, terutama pada mioma submukosum dan intramural.

KKS Ilmu Obstetri dan Gynekologi RSUD Dr.Djoelham 15

Page 16: Lapkas Mioma Frans

[ ] FRANS BARNA 06310069

Penatalaksanaan

Selama kehamilan, terapi awal yang memadai adalah tirah baring, analgesia dan observasi

terhadap mioma. Penatalaksanaan konservatif selalu lebih disukai apabila janin imatur.

Namun, padatorsi akut atau perdarahan intra abdomen memerlukan

interfensi pembedahan. Seksio sesarea merupakan indikasi untuk kelahiran apabila mioma

uteri menimbulkan kelainan letak janin, inersia uteriatau obstruksi mekanik

Kebanyakan tumor terletak pada uterus bagian atas, pada kebanyakan pasien

memungkinkan persalinan pervaginam. Sedikit wanita dengan mioma letak rendah yang

menimbulkan obstruksi jalan lahir memerlukan Seksio Caesaria. Miomektomi tidak boleh

dilakukan pada operasi yang sama karena bahaya hemostasis dan infeksi.

Sedapat-dapatnya diambil sikap konservatif karena enukleasi mioma dalam kehamilan

sangat berbahaya karena menimbulkan perdarahan hebat dan menimbulkan abortus.

Operasi dilakukan jika ada penyulit-penyulit yang dapat menimbulkan gejala-gejala akut

atau karena mioma sangat besar.

KKS Ilmu Obstetri dan Gynekologi RSUD Dr.Djoelham 16

Page 17: Lapkas Mioma Frans

[ ] FRANS BARNA 06310069

BAB III

KESIMPULAN

Tidak ada cara terbaik untuk mengatasi mioma uteri. Setiap jenis terapi memiliki

keuntungan dan kerugian. Faktor-faktor yang memengaruhi jenis pengobatan antara lain:

• Gejala yang dialami oleh penderita.

• Berat atau ringan gejala yang dialami.

• Apakah penderita berencana untuk memiliki keturunan.

• Faktor usia penderita. Seberapa dekat penderita dengan masa menopause.

• Rasa percaya penderita terhadap jenis terapi yang dipilih.

KKS Ilmu Obstetri dan Gynekologi RSUD Dr.Djoelham 17

Page 18: Lapkas Mioma Frans

[ ] FRANS BARNA 06310069

DAFTAR PUSTAKA

1. http://en.wikipedia.org/wiki/Uterine_leiomyomata

2. http://women.webmd.com/uterine-fibroids/uterine-fibroid-embolization-ufe

3. http://www.uterine-fibroids.org/uae.html

4. http://www.laparoskopiginekologi.com/maps/102-mioma-uteri.html

5. http://anajem.blogspot.com/2010/05/makalah-mioma-uteri.html

6. http://www.scribd.com/doc/56567861/Makalah-Mioma-Uteri

KKS Ilmu Obstetri dan Gynekologi RSUD Dr.Djoelham 18

Page 19: Lapkas Mioma Frans

[ ] FRANS BARNA 06310069

LAPORAN KASUS

STATUS PASIEN

I.ANAMNESE PASIEN

Pasien Suami

Nama : Erlianti Suriadi

Umur : 43 tahun 36 Tahun

Agama : Islam Islam

Suku : karo karo

Pendidikan : SI SI

Pekerjaan : PNS PNS

Alamat : Dusun Pasar IV Namutrasi Dusun Pasar IV Namutrasi

Masuk RS : 24-01-2013

No. RM : 079767

KKS Ilmu Obstetri dan Gynekologi RSUD Dr.Djoelham 19

Page 20: Lapkas Mioma Frans

[ ] FRANS BARNA 06310069

II. Anamnesa Penyakit :

Keluhan Utama : Perdarahan pervaginam

Telaah :

- Hal ini sudah dialami oleh Os sudah 2 hari yang lalu,disertai rasa

nyeri.

- Darah berwarna merah segar dan tidak berbau.

- Volume darah sebanyak ± 1doek(per hari).

- Os juga mengeluhkan sering terasa nyeri didaerah perut bagian

bawah.

-Os pernah mengalami perdaraha sebelumnya

-Riwayat haid Os selama ini tidak teratur tiap bulan nya & sering

terasa nyeri Dengan lama haid lebih dari 1 minggu (± 1 doek

perhari).

RPO : Tidak ada

RPT : Myoma uteri ± 6 tahun yang lalu

III. Riwayat Haid :

Siklus Haid : 28 hari

Lama haid : 7 hari

Menarche : 14 tahun

KKS Ilmu Obstetri dan Gynekologi RSUD Dr.Djoelham 20

Page 21: Lapkas Mioma Frans

[ ] FRANS BARNA 06310069

Dismenorhe : -

IV. Riwayat perkawinan : Menikah usia 25 tahun

V.Riwayat kontrasepsi : Pasien tidak menggunakan Kontrasepsi jenis apapun.

VI. Riwayat persalinan : (G1 P0 A1)

VII. PEMERIKSAAN FISIK:

A.STATUS PRESENT

Sensorium : Composmentis Anemia : (-)

TD : 130/80 mmHg Ikterus : (-)

HR : 64x/i Cyanosis : (-)

RR : 24x/i Dypsnoe : (-)

T : 36, 70 C Oedem : (-)

B. STATUS LOKALISATA

Kepala : Mata :Refleks pupil (+) kanan=kiri,Conjungtiva palpebra inferior anemis(+)

Telinga : Tidak ada kelainan

Hidung : Tidak ada kelainan

Mulut : Tidak ada kelainan

Leher: Simetris kanan dan kiri, tidak ada pembesaran KGB.

Thoraks: Inspeks i : Simetris Kanan&kiri

KKS Ilmu Obstetri dan Gynekologi RSUD Dr.Djoelham 21

Page 22: Lapkas Mioma Frans

[ ] FRANS BARNA 06310069

Palpasi : Stem fremitus kanan=kiri

Perkusi : Sonor dikedua lapang paru

Auskultasi : - Suara napas : vesikuler,

- Suara tambahan : tidak ada

Abdomen

Inspeksi : Tidak terlihat benjolan massa

Palpasi : - Nyeri tekan perut bagian bawah (+)

- Teraba benjolan di perut bag bawah sebesar telur

ayam, dengan konsistensi padat,mobile / masih dapat

digerakkan.

Perkusi : Timpani

Auskultasi : Peristaltik usus normal

C. PEMERIKSAAN OBSTETRI & GINEKOLOGI:

Genitalia Eksterna

Inspeksi luaar : Vulva : tanda radang(-),perdarahan (-),lesi(-),cairan(-).

Uretra : tanda radang(-)

Inspeksi dalam (inspekulo) :

-Dinding dalam vagina : tanda radang (-),massa(-),nodul(-),erosi(-).

KKS Ilmu Obstetri dan Gynekologi RSUD Dr.Djoelham 22

Page 23: Lapkas Mioma Frans

[ ] FRANS BARNA 06310069

-Portio : permukaan rata,warna merah muda,bentuk bulat,erosi(-),

massa(-), nodul(-).

-Ostium uteri : Darah (+),cairan(-),discharge(-).

Genitalia Interna

Palpasi Bimanual :Massa (+) pd cavum Uteri,bentuk bulat sebesar telur ayam

konsistensi padat,mobile/ masih dpt digerakkan.

D. PEMERIKSAAN PENUNJANG:

Laboratorium

Darah rutin : Hb 10 gr/dl

WBC 13.103/mm3

RBC 3,54.106/mm3

HCT 32,7%

PLT 244.103/mm3

VIII. Resume

Keluhan Utama : Perdarahan pervaginam

Telaah :

- Hal ini sudah dialami oleh Os sejak 2 hari yang

lalu,disertai rasa nyeri.

- Darah berwarna merah segar dan tidak berbau.

KKS Ilmu Obstetri dan Gynekologi RSUD Dr.Djoelham 23

Page 24: Lapkas Mioma Frans

[ ] FRANS BARNA 06310069

- Volume darah sebanyak ±1 doek(per hari).

- Os juga mengeluhkan sering nya rasa nyeri didaerah perut bagian bawah.

-Os mempunyai riwayat perdarahan sebelum nya.

-Riwayat haid Os selama ini tidak teratur tiap bulan nya & sering terasa

nyeri Dengan lama haid lebih dari 1 minggu, (± 1 doek perhari).

PEMERIKSAAN FISIK:

Kepala : Mata :Refleks pupil (+) kanan=kiri,Conjungtiva palpebra

inferior anemis(+)

Abdomen

Inspeksi : Terlihat benjolan massa

Palpasi : -Nyeri tekan perut bagian bawah (+)

-Teraba benjolan di perut bag bawah sebesar telur ayam,dgn konsistensi

padat,mobile/msh dpt digerakkan.

Perkusi : Timpani

Auskultasi : Peristaltik usus normal

PEMERIKSAAN OBSTETRI & GINEKOLOGI:

Genitalia Eksterna

Inspeksi luar : Vulva : tanda radang(-),perdarahan (-),lesi(-),cairan(-).

Uretra : tanda radang(-)

Inspeksi dalam (inspekulo) :

KKS Ilmu Obstetri dan Gynekologi RSUD Dr.Djoelham 24

Page 25: Lapkas Mioma Frans

[ ] FRANS BARNA 06310069

-Dinding dalam vagina: tanda radang (-),massa(-),nodul(-),erosi(-).

-Portio : permukaan rata,warna merah muda,bentuk bulat,erosi(-),massa (-),nodul(-).

-Ostium uteri: Darah (+),cairan(-),discharge(-).

Genitalia Interna

Palpasi Bimanual : Massa (+) pd cavum Uteri,bentuk bulat sebesar telur

ayam,konsistensi padat,mobile/ msh dpt digerakkan.

PEMERIKSAAN PENUNJANG:

Laboratorium

Darah rutin : Hb 10 gr/dl

WBC 13.103/mm3

RBC 3.54.106/mm3

HCT 32,7%

PLT 244.103/mm3

DIFFERENSIAL DIAGNOSA : - Myoma uteri

- Adenomiosis

DIAGNOSA AKHIR : Myoma uteri

RENCANA TINDAKAN : 1. Suportif

2.Operatif

KKS Ilmu Obstetri dan Gynekologi RSUD Dr.Djoelham 25

Page 26: Lapkas Mioma Frans

[ ] FRANS BARNA 06310069

Therapy : IVFD RL 20 gtt/i

Inj.Cefotaxim 1 gr/12 jam

Inj.Kalnex 1 amp/8 jam

Asam mefenamat 3x1

Viferon 2x1

FOLLOW UP

Tanggal 24 januari 2013

KU : -Perdarahan masih ada(± 1doek perhari)

- nyeri perut bagian bawah mulai berkurang

TD : 110/80mmHg

HR : 86x/i

RR : 24x/i

T : 36,70C

Th/ : IVFD RL 20 gtt/i

Inj.Cefotaxim 1 gr/12 jam

KKS Ilmu Obstetri dan Gynekologi RSUD Dr.Djoelham 26

Page 27: Lapkas Mioma Frans

[ ] FRANS BARNA 06310069

Inj.Kalnex 1 amp/8 jam

Asam mefenamat 3x1

Viferon 2x1

Tanggal 25 januari 2013

KU : -Perdarahan sudah berkurang ± 5 cc

-Nyeri perut bagian bawah sudah berkurang

TD : 130/90 mmHg

HR : 84x/i

RR : 24x/i

T : 36,20C

Th/ : IVFD RL 20 gtt/i

Inj.Cefotaxim 1 gr/12 jam

Inj.Kalnex 1 amp/8 jam

Asam mefenamat 3x1

KKS Ilmu Obstetri dan Gynekologi RSUD Dr.Djoelham 27

Page 28: Lapkas Mioma Frans

[ ] FRANS BARNA 06310069

Viferon 2x1

Tanggal 26 januari 2013

KU : -Baik

TD : 120/80 mmHg

HR : 84x/i

RR : 24x/i

T : 36,50C

Th/ : IVFD RL 20 gtt/i

Inj.Cefotaxim 1 gr/12 jam

Kalnex 3x1

Asam mefenamat 3x1

Viferon 2x1

Tanggal 27 januari 2013

KU : -Baik

TD : 120/80 mmHg

HR : 80x/i

RR : 24x/i

KKS Ilmu Obstetri dan Gynekologi RSUD Dr.Djoelham 28

Page 29: Lapkas Mioma Frans

[ ] FRANS BARNA 06310069

T : 36,50C

Th/ : IVFD RL 20 gtt/i

Inj.Cefotaxim 1 gr/12 jam

Kalnex 3x1

Asam mefenamat 3x1

Viferon 2x1

Tgl 28 Januari 2013 PBJ

KKS Ilmu Obstetri dan Gynekologi RSUD Dr.Djoelham 29