Lapkas Interna Pneumonia
-
Upload
themysuteja -
Category
Documents
-
view
57 -
download
0
description
Transcript of Lapkas Interna Pneumonia
PNEUMONIADisusun oleh:
Themy Suteja 090100113Christella Caroline 090100127
Jenny Candra 090100177Mellissa Cyintia W 090100184
Melysa Kemala P 090100319
PendahuluanPneumonia dulu dibagi tipikal dan atipikal.Sekarang dibagi menjadi HAP dan CAPKematian akibat Pneumonia 34/100.000 (L),
28/100.000 (P).Di Amerika, 1,3 jt orang pertahun dirawat
karena terkea pneumonia.
PNEUMONIA
Infeksi bakteri Infeksi atipikal Infeksi jamur
Streptococcus pneumonia Mycoplasma pneumoniae Aspergillus
Haemphilus influenza Legionella pneumophillia Histoplasmosis
Klabsiella pneumonia Coxiella burnetiii Candida
Pseudomonas aeruginosa Chlamydia psittaci Nocardia
E coli
Infeksi virus Infeksi protozoa Penyebab lain
Influenza Pnemocystis carinii Aspirasi
Coxackie adenovirus Toksoplamosis Pneumonia lipoid
Sinsitial respiratori Amebiasis Bronkiektasis
Fibrosis kistik
Klasifikasi
klinis dan epidemiologis
• Pneumonia komuniti (community-acquired pneumonia)
• Pneumonia nosokomial (hospital-acqiured pneumonia / nosocomial pneumonia)
• Pneumonia aspirasi
• Pneumonia pada penderita Immunocompromised
Bakteri penyebab
• Pneumonia bakterial / tipikal
• Pneumonia atipikal, disebabkan Mycoplasma, Legionella dan Chlamydia
• Pneumonia virus• Pneumonia jamur
sering merupakan infeksi sekunder.
Predileksi infeksi
• Pneumonia lobaris.
• Bronkopneumonia.
• Pneumonia interstisial
Gejala Klinis Manifestasi nonspesifik infeksi dan toksisitas
• demam, sakit kepala, iritabel, gelisah, malaise, nafsu makan kurang, keluhan gastrointestinal.
Gejala umum saluran pernapasan bawah• batuk, takipnu, ekspektorasi sputum, napas cuping hidung, sesak
napas, air hunger, merintih, dan sianosis.
Tanda pneumonia• retraksi ,perkusi pekak, fremitus melemah, suara napas
melemah, dan ronkiTanda efusi pleura atau empiema
• gerak ekskursi dada tertinggal di daerah efusi, perkusi pekak, fremitus melemah, suara napas melemah, suara napas tubuler tepat di atas batas cairan, friction rub, nyeri dada , kaku kuduk/ meningismus , nyeri abdomen
Tanda infeksi ekstrapulmonal
Diagnosis Anamnesis
• demam, menggigil, suhu tubuh meningkat dapat melebihi 40ºC,
• batuk dengan dahak mukoid atau purulen kadang-kadang disertai darah,
• sesak napas dan nyeri dada.
Pemeriksaan fisik
• inspeksi : bagian yang sakit tertinggal waktu bernapas,
• Palpasi: fremitus dapat mengeras,
• perkusi redup, • auskultasi :suara
napas bronkovesikuler sampai bronkial yang mungkin disertai ronki basah halus, yang kemudian menjadi ronki basah kasar pada stadium resolusi.
Diagnosis pneumonia komuniti
•infiltrat baru atau infiltrat progresif
foto torak
s
•Batuk-batuk bertambah
•Perubahan karakteristik dahak / purulen
•Suhu tubuh > 38ºC (aksila) / riwayat demam
•Pemeriksaan fisis : ditemukan tanda-tanda konsolidasi, suara napas bronkial dan ronki
•Leukosit > 10.000 atau < 4500
≥2 gejala
Diagnosis pneumonia nosokomial 1. Onset pneumonia yang terjadi 48 jam
setelah dirawat di rumah sakit dan menyingkirkan semua infeksi yang inkubasinya terjadi pada waktu masuk rumah sakit
2. Diagnosis pneumonia nosokomial ditegakkan atas dasar :• Foto toraks : terdapat infiltrat baru atau progresif
• Ditambah 2 diantara kriteria berikut:- suhu tubuh > 38oC- sekret purulen- leukositosis
Penatalaksanaan pneumionia komuniti
Penderita rawat jalan
•Pengobatan suportif / simptomatik•Istirahat di tempat tidur•Minum secukupnya mengatasi dehidrasi•Bila panas tinggi perlu dikompres atau minum obat penurun panas•Bila perlu dapat diberikan mukolitik dan ekspektoran
•Pemberian antiblotik harus diberikan kurang dari 8 jam
Penderita rawat inap di ruang rawat biasa
•Pengobatan suportif / simptomatik•Pemberian terapi oksigen•Pemasangan infus untuk rehidrasi dan koreksi kalori dan elektrolit•Pemberian obat simptomatik antara lain antipiretik, mukolitik
•Pengobatan antibiotik harus diberikan <8 jam
Penderita rawat inap di Ruang Rawat Intensif
•Pengobatan suportif / simptomatik•Pemberian terapi oksigen•Pemasangan infus untuk rehidrasi dan koreksi kalori dan elektrolit Pemberian obat simptomatik antara lain antipiretik, mukolitik
•Pengobatan antibiotik kurang dari 8 jam•Bila ada indikasi penderita dipasang ventilator mekanik
Kriteria rawat inapSkor PORT lebih dari 70Bila skor PORT kurang < 70 maka
penderita tetap perlu dirawat inap bila dijumpai salah satu dari kriteria dibawah ini.Frekuensi napas > 30/menitPa02/FiO2 kurang dari 250 mmHgFoto toraks paru menunjukkan kelainan
bilateralFoto toraks paru melibatkan > 2 lobusTekanan sistolik < 90 mmHgTekanan diastolik < 60 mmHg
Pneumonia pada pengguna NAPZA
Clinical FactorC Confusion 1
U Blood urea nitrogen > or = 20 mg/dL
1
R Respiratory rate > or = 30 breaths/min
1
B Systolic BP < 90 mm Hg or Diastolic BP < or = 60 mm Hg
1
65
Age > or = 65 1
Kriteria untuk perubahan obat suntik ke oral pada pneumonia komuniti :Tidak ada indikasi untuk pemberian suntikan
lagiTidak ada kelainan pada penyerapan saluran
cernaPenderita sudah tidak panas ± 8 jamGejala klinik membaik (mis : frekuensi
pernapasan, batuk)Leukosit menuju normal/normal
KomplikasiGagal nafas dan sirkulasi Effusi pleura Empiema
pneumothorax Absesparu Bronkiektasi
s
Pericarditis Sepsis Meningitis
SIRS Bukti infeksi SEPSIS
• Suhu>380C atau <360C• Denyut nadi
>90x/menit• Respirasi >20/menit
atau PaCO2<32mmHg• Hitung leukosit
>12.000/mm3 atau >10%sel imatur
≥2
Derajat SIRS
SEPSIS
SEPSIS berat
Sepsis dengan hipotensi
Syok septik
resusitasi
• CVP 8-12mmHg,
• MAP ≥ 65mmHg,
• produksi urin ≥ 0,5 cc/kg/jam,
• oksigen saturasi vena kava superior ≥ 70% atau saturasi mixed vein ≥ 65%
antibiotik
• cephalosporin generasi III atau IV dengan atau tanpa β-laktam
Imunonutrisi
• arginin, • glutamine, • nukleotida, • asam lemak
omega 3
Suplementasi
• Strategi anti endo-eksotoksin :infuse antibody monoclonal factor-7
• Pemberian AT III-heparin sulfat
• Kortikosteroid : Hidrokortison intravena dosis rendah (<300mg/hari)
• Strategi anti mediator
• Netralisasi NO• Hemofiltrasi• Penggunaan
Intravenus Inmunoglobulin (IVIG)
KOLEGIUM PENYAKIT DALAM (KPD)
CATATAN MEDIK PASIEN
Anamnesa PribadiNama : Mahatmat SitepuUmur : 73 tahunJenis kelamin : Pria Suku/bangsa : Batak / IndonesiaStatus : MenikahAgama : Islam Pekerjaan : WiraswataAlamat : Dusun I KutalimbaraTanggal masuk : 10 Juli 2013
Anamnesa Penyakit
Keluhan utama : Penurunan Kesadaran
Telaah : Hal ini dialami os 2 hari sebelum masuk Rumah Sakit. Penurunan kesadaran secara perlahan-lahan. Os sering merasa gelisah dan berbicara tidak jelas. Riwayat pendarahan spontan tidak dijumpai, muntah darah, BAB berdarah, gusi berdarah, mimisan tidak dijumpai.Riwayat kejang tidak dijumpai.
Batuk dialami os sejak 1 minggu terakhir ini. Berdahak dengan warna putih kekuningan. Batuk darah tidak dijumpai, keringat malam dijumpai, penurunan BB dijumpai, nyeri dada tidak dijumpai, os sering merasa gelisah dan berbicara tidak jelas.
Demam dijumpai dialami os kira-kira 2 minggu yang lalu, menggigil tidak dijumpai. demam bersifat naik-turun dan turun jika os mengkonsumsi obat penurun panas. Kejang tidak dijumpai.
Sebelumnya os mengeluhkan lapar, sering haus, dan BAK lebih dari 6x dalam 1 hari. Mual dan muntah tidak dijumpai. os sebelumnya didiagnosis DM sejak 1 minggu yang lalu. KGD tertinggi >440 mg/dL.
Os susah BAB, sedangkan BAK 6x dalam 1 hari dengan volume 1 botol air mineral besar (kira-kira 1500 cc) perhari. Os pernah dirawat di Rumah Sakit karena KLL.
RPT : DM, herpes zoster
RPO : Metformin, glibenclamide, dan obat salep untuk herpes zoster
Status PasienSensorium : ApatisTekanan darah : 100/60 mmHgHeart rate : 80 x/iRespiration rate : 24 x/iTemperature : 36,4 0 CAnemia : ( + )Ikterus : ( - )Sianosia : ( - )Dispnoe : ( - )Oedem : ( + )
Pemeriksaan FisikStatus generalisataKepalaKepala : Dalam batas normalRambut : Dalam batas normalMata : Konjungtiva palpebra inferior anemia ( + / + )THT : Dalam batas normalLeherTrakea : MedialKGB : Dalam batas normalTVJ : R-2 cmH2OThorakIspeksi : Simetris fusifomisPalpasi : Sulit dinilaiPerkusi : sonor memendek pada kedua lapangan paruAuskultasi :SP : Bronkial pada lapangan atas, tengah, dan bawah
paru kanan ; bronchial pada lapangan tengah dan bawah paru
kiri. ST : ronki basah dan kering pada lapangan atas,
tengah, & bawah paru kanan; lapangan tengah dan bawah paru
kiri.
Pemeriksaan FisikAbdomenIspeksi: simetris membesarPalpasi: soepel, hepar, lien,
renal tidak teraba (+)Perkusi : Tympani, asites (+)Auskultasi: peristaltic ( + )
Normal Ekstremitas superiorClubbing finger : ( - )Oedema :( + )Ektremitas inferiorClubbing finger : (-)Oedema : (+)
RT:Perineum: dalam batas normal.
Tidak ada luka, tidak ada benjolan.
Sfingter: ketatLumen: baik, tidak teraba
benjolanProstat: tidak teraba
pembesaranMukosa: licinAmpula: penuhFeses (+), darah (-), lendir (-)
Pemeriksaan PenunjangDarah rutin ( 10 Juli 2013 )Hemoglobin : 5,2 gr/dl*Eritrosit : 1.600.000/ulLeukosit : 14.300 /ulTrombosit : 255.000 /ulHCT : 15,4 %*MCV : 96,3 /fLMCH : 32,5/pgMCHC : 33,8/dl Kimia Klinik
Glukosa : 204 mg/dLSGOT : 23 U/ISGPT : 12 U/IAlk. Phospat: 117 U/ITot. Bilirubin: 0,12 mg/dL
Dir. Bilirubin: 0,06 mg/dLUreum : 41 mg/dL Kreatinin : 1,5 mg/dL Asam Urat : 7,7 mg/dL
Analisa Gas Darah
pH : 7,491pCO2 : 29,3 mmHgpO2 : 68,8 mmHgBE : -0,9Sat. O2 : 94,7
ElektrolitNatrium : 129 mmol/dLKalsium : 4,5 mmol/dLKlorida : 102 mmol/dL
Pemeriksaan Penunjang
Urin rutin (11 Juli 2013)Protein : (+1)Reduksi : ( - )Billirubin : NegatifUrobilinogen : PositifSilinder : negatifEritrosit : 0Leukosit : 4-6 / LPBEpitel : vaginal uretra 0-1/lpbKristal : ( - )pH : 8Nitrit : negatif
Diagnosis Banding :1. Penurunan Kesadaran ec. Sepsis Berat ec. Pneumonia + DM type 2 + Anemia penyakit kronis + AKI std. Risk2. Penurunan Kesadaran ec. Gangguan elektrolit + DM type lain + Anemia defisiensi besi+ CKDDiagnosis : Penurunan Kesadaran ec. Sepsis Berat ec. Pneumonia + DM type 2 + Anemia penyakit kronis + AKI std. Risk
Penatalaksanaan :Tirah baringNGT terpasangKateter urin terpasangO2 2-4L/iDiet DM protein 52,5 gr +
lemak 46,6 gr + karbohidrat 367,5 gr (bentuk sonde via NGT)
IVFD NaCl 0,9 % 20 gtt/iinj. Ceftazidine 2 gr/ 8 jamdrip Ciprofloxacin 400 mg/
24 jamAmbroxol Syr 3xCIOmeprazole 1x20mgParacetamol 3x500 mg
(k/p)Novorapid 8-8-8 IU ½ h.a.c.
Anjuran:Darah lengkapRFT, LFTKGDElektrolitLipid profileAnemia profileMorfologi darah tepiReticulosit countFoto thorax PA
Tanggal Keluhan Follow up Penatalaksanaan
10 Juli 2013 KU : penurunan kesadaran
KT : -
Dx : Penurunan Kesadaran
ec. Sepsis Berat ec.
Pneumonia + DM type 2 +
Anemia penyakit kronis +
AKI std. Risk
Sens : Apatis
TD: 100/60 mmHg
HR: 80 x/i
RR: 24 x/i
Temp: 36,4 0 C
KGD ad random : 204 mg/dL
OUP : 1500 cc/24 jam
- Tirah baring
- NGT terpasang
- Kateter urin terpasang
- O2 2-4L/i
- Diet DM protein 52,5 gr + lemak 46,6 gr + karbohidrat 367,5 gr.
(bentuk sonde via NGT)
- IVFD NaCl 0,9 % 20 gtt/i
- inj. Ceftazidine 2 gr/ 8 jam (H1)
- drip Ciprofloxacin 400 mg/ 24 jam (H1)
- Ambroxol Syr 3xCI
- Omeprazole 1x20mg
- Paracetamol 3x500 mg (k/p)
- Novorapid 8-8-8 IU ½ h.a.c.
Anjuran:
- Darah lengkap
- RFT, LFT
- KGD
- Elektrolit
- Lipid profile
- Anemia profile
- Morfologi darah tepi
- Reticulosit count
- Foto thorax PA
11 Juli
2013
KU : Penurunan
kesadaran
KT : -
Dx : Penurunan
Kesadaran ec. Sepsis
Berat ec. Pneumonia +
DM type 2 + Anemia
penyakit kronis + AKI
std. Risk
Sens: Apatis
TD: 110/60 mmHg
HR : 80 x/i
RR: 22 x/i
T : 36,40C
KGD ad random : 122
mg/dL
OUP : 3500 cc/24 jam
Elektrolit
Na : 131
mmol/dL
Ca : 5,2 mmol/dL
Cl : 109
mmol/dL
- Tirah baring
- NGT terpasang
- Kateter urin terpasang
- O2 2-4L/i
- Diet DM protein 52,5 gr + lemak 46,6 gr + karbohidrat
367,5 gr. (bentuk sonde via NGT)
- IVFD NaCl 0,9 % 20 gtt/i
- inj. Ceftazidine 2 gr/ 8 jam (H2)
- drip Ciprofloxacin 400 mg/ 24 jam (H2)
- Ambroxol Syr 3xCI
- Omeprazole 1x20mg
- Paracetamol 3x500 mg (k/p)
- Novorapid 8-8-8 IU ½ h.a.c.
Anjuran:
- Darah lengkap
- Lipid profile
- Anemia profile
- Morfologi darah tepi
- Reticulosit count
- Foto thorax PA
12 Juli
2013
KU : badan lemas dan sulit BAB
KT : -
Dx : Sepsis ec. Pneumonia + DM
type II + Anemia ec. Penyakit
kronis (dd anemia defisiensi besi,
anemia ec. pendarahan) +AKI std.
Risk
Sens: CM
TD: 110/50 mmHg
HR : 60 x/i
RR: 20 x/i
T : 350C
KGD adrandom :59 mg/dL
OUP : 2300 cc/ 24 jam
Darah rutin
Hb : 9,2 gr/dl
Leu : 10.050 /ul
Plt : 253.000 /ul
HCT : 27,4 %
MCV : 84,8 /fL
MCH : 28,5/pg
MCHC : 33,6/dl
D-Dimer : 780
KGD
Glukosa adrandom: 137 mg/dl
HbA1C 5,5%
Lipid Profile
Cholesterol Total 120 mg/dl
Trigleserida 145 mg/dl
HDL 24 mg/dl
LDL 67 mg/dl
- Tirah baring
- NGT dan kateter urin aff
- O2 2-4L/i
- Diet Diet DM protein 52,5 gr + lemak 46,6 gr +
karbohidrat 367,5 gr
- IVFD NaCl 0,9 % 20 gtt/i
- inj. Ceftazidine 2 gr/ 8 jam (H3)
- drip Ciprofloxacin 400 mg/ 24 jam (H3)
- Ambroxol Syr 3xCI
- Omeprazole 1x20mg
- Paracetamol 3x500 mg (k/p)
- Laxadin Syr 3xCI
- Novorapid 8-8-8 IU ½ h.a.c.
Anjuran:
- Anemia profile
- Morfologi darah tepi
- Reticulosit count
- Foto thorax PA
- USG ginjal dan saluran kemih
- AGDA
13 Juli
2013
KU : lemas
KT : -
Dx : Sepsis ec. Pneumonia +
DM type II + Anemia ec.
Penyakit kronis (dd anemia
defisiensi besi, anemia ec.
pendarahan) +AKI std. Risk
Sens: CM
TD: 110/70 mmHg
HR : 80 x/i
RR: 24 x/i
T : 36,30C
UO: 2300 ml
Gula Puasa : 83 mg/dl
2 Jam PP : 125 mg/dl
RFT
Ureum 24 mg/dl
Kreatinin 0,68 mg/dl
Uric acid 4,2 mg/dl
Elektrolit
Na : 121 mmol/dl
K : 3,6 mmol/dl
Cl : 98 mmol/dl
Kesan USG Ginjal:
Kista ginjal kanan dengan ukuran
2,58x2,41 cm dan ginjal kiri dengan
ukuran 4,7x5,13 cm, buli-buli baik.
Kesan Foto Thoraks PA:
Kardiomegali + Edema paru
- Tirah baring
- O2 2-4L/i
- Diet DM protein 52,5 gr + lemak 46,6 gr + karbohidrat 367,5
gr
- IVFD D5% 20 gtt/I
- inj. Ceftazidine 2 gr/ 8 jam (H4)
- drip Ciprofloxacin 400 mg/ 24 jam (H4)
- Ambroxol Syr 3xCI
- Omeprazole 1x20mg
- Paracetamol 3x500 mg (k/p)
- Laxadin Syr 3xCI
- Novorapid 8-8-8 IU ½ h.a.c.
Anjuran:
- Darah lengkap
- Anemia profile
- Morfologi darah tepi
- Reticulosit count
15 Juli
2013
KU : badan lemas
KT : -
Dx : Sepsis ec.
Pneumonia + DM type
II + Anemia ec. Penyakit
kronis (dd anemia
defisiensi besi, anemia
ec. pendarahan) +AKI
std. Risk
Sens: CM
TD: 110/80 mmHg
HR : 80 x/i
RR: 24 x/i
T : 36,00C
KGD adrandom : 151 mg/dL
UO: 600 ml/12jam
Darah rutin
Hb : 5,9 gr/dl
Leu : 9.800 /ul
Plt : 242.000 /ul
HCT : 17,5 %
MCV : 86,6 /fL
MCH : 29,2/pg
MCHC : 33,7gr/dl
- Tirah baring
- O2 2-4L/i
- Diet DM protein 52,5 gr + lemak
46,6 gr + karbohidrat 367,5 gr
- IVFD D5% 20 gtt/I
- inj. Ceftazidine 2 gr/ 8 jam (H5)
- drip Ciprofloxacin 400 mg/ 24
jam (H5)
- Ambroxol Syr 3xCI
- Omeprazole 1x20mg
- Paracetamol 3x500 mg (k/p)
- Laxadin Syr 3xCI
- Novorapid 8-8-8 IU ½ h.a.c.
Anjuran:
- Anemia profile
- Morfologi darah tepi
- Reticulosit count
16 Juli
2013
KU : penurunan
kesadaran
KT : -
Dx : Sepsis ec.
Pneumonia + DM type II
+ Anemia ec. Penyakit
kronis (dd anemia
defisiensi besi, anemia
ec. pendarahan) +AKI
std. Risk
Sens: CM
TD: 110/60 mmHg
HR : 84 x/i
RR: 24 x/i
T : 36,40C
KGD adrandom :157 mg/dL
OUP : 2600 cc / 24 jam
- Tirah baring
- O2 2-4L/i
- Diet DM protein 52,5 gr + lemak
46,6 gr + karbohidrat 367,5 gr
- IVFD NaCl 0,9 % 20 gtt/I
- inj. Ceftazidine 2 gr/ 8 jam (H6)
- drip Ciprofloxacin 400 mg/ 24 jam
(H6)
- Ambroxol Syr 3xCI
- Omeprazole 1x20mg
- Paracetamol 3x500 mg (k/p)
- Laxadin Syr 3xCI
- Novorapid 8-8-8 IU ½ h.a.c.
Anjuran:
- Anemia profile
- Morfologi darah tepi
- Reticulosit count
17 Juli
2013
KU : lemas dan susah
tidur
KT : -
Dx : Sepsis ec.
Pneumonia + DM type II
+ Anemia ec. Penyakit
kronis (dd anemia
defisiensi besi, anemia
ec. pendarahan) +AKI
std. Risk
Sens: CM
TD: 110/60 mmHg
HR : 80 x/i
RR: 20 x/i
T : 36,00C
KGD adrandom : 148 mg/dL
OUP : 2300 cc/24 jam
- Tirah baring
- O2 2-4L/i
- Diet DM protein 52,5 gr + lemak
46,6 gr + karbohidrat 367,5 gr
- IVFD NaCl 0,9 % 20 gtt/I
- inj. Ceftazidine 2 gr/ 8 jam (H7)
- drip Ciprofloxacin 400 mg/ 24 jam
(H7)
- Ambroxol Syr 3xCI
- Omeprazole 1x20mg
- Paracetamol 3x500 mg (k/p)
- Laxadin Syr 3xCI
- Novorapid 8-8-8 IU ½ h.a.c.
Anjuran:
- Anemia profile
- Morfologi darah tepi
- Reticulosit count
KESIMPULANPneumonia adalah penyakit saluran
napas bawah (lower respiratory tract
(LRT) akut, biasanya disebabkan oleh
infeksi.
Total skor PSI :123diindikasikan untuk mendapatkan
pengobatan rawat inap.
total skor CURB-65 : 3 sebaiknya pasien
dirawat secara intensif di dalam icu.