Lapkas Interna Pneumonia

36
PNEUMONIA Disusun oleh: Themy Suteja 090100113 Christella Caroline 090100127 Jenny Candra 090100177 Mellissa Cyintia W 090100184 Melysa Kemala P 090100319

description

Lapkas Interna Pneumonia

Transcript of Lapkas Interna Pneumonia

Page 1: Lapkas Interna Pneumonia

PNEUMONIADisusun oleh:

Themy Suteja 090100113Christella Caroline 090100127

Jenny Candra 090100177Mellissa Cyintia W 090100184

Melysa Kemala P 090100319

Page 2: Lapkas Interna Pneumonia

PendahuluanPneumonia dulu dibagi tipikal dan atipikal.Sekarang dibagi menjadi HAP dan CAPKematian akibat Pneumonia 34/100.000 (L),

28/100.000 (P).Di Amerika, 1,3 jt orang pertahun dirawat

karena terkea pneumonia.

Page 3: Lapkas Interna Pneumonia

PNEUMONIA

Infeksi bakteri Infeksi atipikal Infeksi jamur

Streptococcus pneumonia Mycoplasma pneumoniae Aspergillus

Haemphilus influenza Legionella pneumophillia Histoplasmosis

Klabsiella pneumonia Coxiella burnetiii Candida

Pseudomonas aeruginosa Chlamydia psittaci Nocardia

E coli

Infeksi virus Infeksi protozoa Penyebab lain

Influenza Pnemocystis carinii Aspirasi

Coxackie adenovirus Toksoplamosis Pneumonia lipoid

Sinsitial respiratori Amebiasis Bronkiektasis

Fibrosis kistik

Page 4: Lapkas Interna Pneumonia

Klasifikasi

klinis dan epidemiologis

• Pneumonia komuniti (community-acquired pneumonia)

• Pneumonia nosokomial (hospital-acqiured pneumonia / nosocomial pneumonia)

• Pneumonia aspirasi

• Pneumonia pada penderita Immunocompromised

Bakteri penyebab

• Pneumonia bakterial / tipikal

• Pneumonia atipikal, disebabkan Mycoplasma, Legionella dan Chlamydia

• Pneumonia virus• Pneumonia jamur

sering merupakan infeksi sekunder.

Predileksi infeksi

• Pneumonia lobaris.

• Bronkopneumonia.

• Pneumonia interstisial

Page 5: Lapkas Interna Pneumonia

Gejala Klinis Manifestasi nonspesifik infeksi dan toksisitas  

• demam, sakit kepala, iritabel, gelisah, malaise, nafsu makan kurang, keluhan gastrointestinal.

Gejala umum saluran pernapasan bawah• batuk, takipnu, ekspektorasi sputum, napas cuping hidung, sesak

napas, air hunger, merintih, dan sianosis.

Tanda pneumonia• retraksi ,perkusi pekak, fremitus melemah, suara napas

melemah, dan ronkiTanda efusi pleura atau empiema

• gerak ekskursi dada tertinggal di daerah efusi, perkusi pekak, fremitus melemah, suara napas melemah, suara napas tubuler tepat di atas batas cairan, friction rub, nyeri dada , kaku kuduk/ meningismus , nyeri abdomen

Tanda infeksi ekstrapulmonal

Page 6: Lapkas Interna Pneumonia

Diagnosis Anamnesis

• demam, menggigil, suhu tubuh meningkat dapat melebihi 40ºC,

• batuk dengan dahak mukoid atau purulen kadang-kadang disertai darah,

• sesak napas dan nyeri dada.

Pemeriksaan fisik

• inspeksi : bagian yang sakit tertinggal waktu bernapas,

• Palpasi: fremitus dapat mengeras,

• perkusi redup, • auskultasi :suara

napas bronkovesikuler sampai bronkial yang mungkin disertai ronki basah halus, yang kemudian menjadi ronki basah kasar pada stadium resolusi.

Page 7: Lapkas Interna Pneumonia

Diagnosis pneumonia komuniti

•infiltrat baru atau infiltrat progresif

foto torak

s

•Batuk-batuk bertambah

•Perubahan karakteristik dahak / purulen

•Suhu tubuh > 38ºC (aksila) / riwayat demam

•Pemeriksaan fisis : ditemukan tanda-tanda konsolidasi, suara napas bronkial dan ronki

•Leukosit > 10.000 atau < 4500

≥2 gejala

Page 8: Lapkas Interna Pneumonia

Diagnosis pneumonia nosokomial 1. Onset pneumonia yang terjadi 48 jam

setelah dirawat di rumah sakit dan menyingkirkan semua infeksi yang inkubasinya terjadi pada waktu masuk rumah sakit

2. Diagnosis pneumonia nosokomial ditegakkan atas dasar :• Foto toraks : terdapat infiltrat baru atau progresif

• Ditambah 2 diantara kriteria berikut:- suhu tubuh > 38oC- sekret purulen- leukositosis 

 

Page 9: Lapkas Interna Pneumonia

Penatalaksanaan pneumionia komuniti

Penderita rawat jalan

•Pengobatan suportif / simptomatik•Istirahat di tempat tidur•Minum secukupnya mengatasi dehidrasi•Bila panas tinggi perlu dikompres atau minum obat penurun panas•Bila perlu dapat diberikan mukolitik dan ekspektoran

•Pemberian antiblotik harus diberikan kurang dari 8 jam

Penderita rawat inap di ruang rawat biasa

•Pengobatan suportif / simptomatik•Pemberian terapi oksigen•Pemasangan infus untuk rehidrasi dan koreksi kalori dan elektrolit•Pemberian obat simptomatik antara lain antipiretik, mukolitik

•Pengobatan antibiotik harus diberikan <8 jam

Penderita rawat inap di Ruang Rawat Intensif

•Pengobatan suportif / simptomatik•Pemberian terapi oksigen•Pemasangan infus untuk rehidrasi dan koreksi kalori dan elektrolit Pemberian obat simptomatik antara lain antipiretik, mukolitik

•Pengobatan antibiotik kurang dari 8 jam•Bila ada indikasi penderita dipasang ventilator mekanik

Page 10: Lapkas Interna Pneumonia

Kriteria rawat inapSkor PORT lebih dari 70Bila skor PORT kurang < 70 maka

penderita tetap perlu dirawat inap bila dijumpai salah satu dari kriteria dibawah ini.Frekuensi napas > 30/menitPa02/FiO2 kurang dari 250 mmHgFoto toraks paru menunjukkan kelainan

bilateralFoto toraks paru melibatkan > 2 lobusTekanan sistolik < 90 mmHgTekanan diastolik < 60 mmHg

Pneumonia pada pengguna NAPZA

Page 11: Lapkas Interna Pneumonia

  Clinical FactorC Confusion 1

U Blood urea nitrogen > or = 20 mg/dL

1

R Respiratory rate > or = 30 breaths/min

1

B Systolic BP < 90 mm Hg or Diastolic BP < or = 60 mm Hg

1

65

Age > or = 65 1

Page 12: Lapkas Interna Pneumonia

Kriteria untuk perubahan obat suntik ke oral pada pneumonia komuniti :Tidak ada indikasi untuk pemberian suntikan

lagiTidak ada kelainan pada penyerapan saluran

cernaPenderita sudah tidak panas ± 8 jamGejala klinik membaik (mis : frekuensi

pernapasan, batuk)Leukosit menuju normal/normal

Page 13: Lapkas Interna Pneumonia
Page 14: Lapkas Interna Pneumonia

KomplikasiGagal nafas dan sirkulasi Effusi pleura Empiema

pneumothorax Absesparu Bronkiektasi

s

Pericarditis Sepsis Meningitis

Page 15: Lapkas Interna Pneumonia

SIRS Bukti infeksi SEPSIS

• Suhu>380C atau <360C• Denyut nadi

>90x/menit• Respirasi >20/menit

atau PaCO2<32mmHg• Hitung leukosit

>12.000/mm3 atau >10%sel imatur

≥2

Page 16: Lapkas Interna Pneumonia

Derajat SIRS

SEPSIS

SEPSIS berat

Sepsis dengan hipotensi

Syok septik

Page 17: Lapkas Interna Pneumonia

resusitasi

• CVP 8-12mmHg,

• MAP ≥ 65mmHg,

• produksi urin ≥ 0,5 cc/kg/jam,

• oksigen saturasi vena kava superior ≥ 70% atau saturasi mixed vein ≥ 65%

antibiotik

• cephalosporin generasi III atau IV dengan atau tanpa β-laktam

Imunonutrisi

• arginin, • glutamine, • nukleotida, • asam lemak

omega 3

Suplementasi

• Strategi anti endo-eksotoksin :infuse antibody monoclonal factor-7

• Pemberian AT III-heparin sulfat

• Kortikosteroid : Hidrokortison intravena dosis rendah (<300mg/hari)

• Strategi anti mediator

• Netralisasi NO• Hemofiltrasi• Penggunaan

Intravenus Inmunoglobulin (IVIG)

Page 18: Lapkas Interna Pneumonia

KOLEGIUM PENYAKIT DALAM (KPD)

CATATAN MEDIK PASIEN

Page 19: Lapkas Interna Pneumonia

Anamnesa PribadiNama : Mahatmat SitepuUmur : 73 tahunJenis kelamin : Pria Suku/bangsa : Batak / IndonesiaStatus : MenikahAgama : Islam Pekerjaan : WiraswataAlamat : Dusun I KutalimbaraTanggal masuk : 10 Juli 2013

Page 20: Lapkas Interna Pneumonia

Anamnesa Penyakit

Keluhan utama : Penurunan Kesadaran

Telaah : Hal ini dialami os 2 hari sebelum masuk Rumah Sakit. Penurunan kesadaran secara perlahan-lahan. Os sering merasa gelisah dan berbicara tidak jelas. Riwayat pendarahan spontan tidak dijumpai, muntah darah, BAB berdarah, gusi berdarah, mimisan tidak dijumpai.Riwayat kejang tidak dijumpai.

Batuk dialami os sejak 1 minggu terakhir ini. Berdahak dengan warna putih kekuningan. Batuk darah tidak dijumpai, keringat malam dijumpai, penurunan BB dijumpai, nyeri dada tidak dijumpai, os sering merasa gelisah dan berbicara tidak jelas.

Demam dijumpai dialami os kira-kira 2 minggu yang lalu, menggigil tidak dijumpai. demam bersifat naik-turun dan turun jika os mengkonsumsi obat penurun panas. Kejang tidak dijumpai.

Sebelumnya os mengeluhkan lapar, sering haus, dan BAK lebih dari 6x dalam 1 hari. Mual dan muntah tidak dijumpai. os sebelumnya didiagnosis DM sejak 1 minggu yang lalu. KGD tertinggi >440 mg/dL.

Os susah BAB, sedangkan BAK 6x dalam 1 hari dengan volume 1 botol air mineral besar (kira-kira 1500 cc) perhari. Os pernah dirawat di Rumah Sakit karena KLL.

RPT : DM, herpes zoster

RPO : Metformin, glibenclamide, dan obat salep untuk herpes zoster

Page 21: Lapkas Interna Pneumonia

Status PasienSensorium : ApatisTekanan darah : 100/60 mmHgHeart rate : 80 x/iRespiration rate : 24 x/iTemperature : 36,4 0 CAnemia : ( + )Ikterus : ( - )Sianosia : ( - )Dispnoe : ( - )Oedem : ( + )

Page 22: Lapkas Interna Pneumonia

Pemeriksaan FisikStatus generalisataKepalaKepala : Dalam batas normalRambut : Dalam batas normalMata : Konjungtiva palpebra inferior anemia ( + / + )THT : Dalam batas normalLeherTrakea : MedialKGB : Dalam batas normalTVJ : R-2 cmH2OThorakIspeksi : Simetris fusifomisPalpasi : Sulit dinilaiPerkusi : sonor memendek pada kedua lapangan paruAuskultasi :SP : Bronkial pada lapangan atas, tengah, dan bawah

paru kanan ; bronchial pada lapangan tengah dan bawah paru

kiri. ST : ronki basah dan kering pada lapangan atas,

tengah, & bawah paru kanan; lapangan tengah dan bawah paru

kiri.

Page 23: Lapkas Interna Pneumonia

Pemeriksaan FisikAbdomenIspeksi: simetris membesarPalpasi: soepel, hepar, lien,

renal tidak teraba (+)Perkusi : Tympani, asites (+)Auskultasi: peristaltic ( + )

Normal Ekstremitas superiorClubbing finger : ( - )Oedema :( + )Ektremitas inferiorClubbing finger : (-)Oedema : (+)

RT:Perineum: dalam batas normal.

Tidak ada luka, tidak ada benjolan.

Sfingter: ketatLumen: baik, tidak teraba

benjolanProstat: tidak teraba

pembesaranMukosa: licinAmpula: penuhFeses (+), darah (-), lendir (-)

Page 24: Lapkas Interna Pneumonia

Pemeriksaan PenunjangDarah rutin ( 10 Juli 2013 )Hemoglobin : 5,2 gr/dl*Eritrosit : 1.600.000/ulLeukosit : 14.300 /ulTrombosit : 255.000 /ulHCT : 15,4 %*MCV : 96,3 /fLMCH : 32,5/pgMCHC : 33,8/dl Kimia Klinik

Glukosa : 204 mg/dLSGOT : 23 U/ISGPT : 12 U/IAlk. Phospat: 117 U/ITot. Bilirubin: 0,12 mg/dL

Dir. Bilirubin: 0,06 mg/dLUreum : 41 mg/dL Kreatinin : 1,5 mg/dL Asam Urat : 7,7 mg/dL

 Analisa Gas Darah

pH : 7,491pCO2 : 29,3 mmHgpO2 : 68,8 mmHgBE : -0,9Sat. O2 : 94,7

ElektrolitNatrium : 129 mmol/dLKalsium : 4,5 mmol/dLKlorida : 102 mmol/dL

Page 25: Lapkas Interna Pneumonia

Pemeriksaan Penunjang

Urin rutin (11 Juli 2013)Protein : (+1)Reduksi : ( - )Billirubin : NegatifUrobilinogen : PositifSilinder : negatifEritrosit : 0Leukosit : 4-6 / LPBEpitel : vaginal uretra 0-1/lpbKristal : ( - )pH : 8Nitrit : negatif

 

Page 26: Lapkas Interna Pneumonia

Diagnosis Banding :1. Penurunan Kesadaran ec. Sepsis Berat ec. Pneumonia + DM type 2 + Anemia penyakit kronis + AKI std. Risk2. Penurunan Kesadaran ec. Gangguan elektrolit + DM type lain + Anemia defisiensi besi+ CKDDiagnosis : Penurunan Kesadaran ec. Sepsis Berat ec. Pneumonia + DM type 2 + Anemia penyakit kronis + AKI std. Risk

Page 27: Lapkas Interna Pneumonia

Penatalaksanaan :Tirah baringNGT terpasangKateter urin terpasangO2 2-4L/iDiet DM protein 52,5 gr +

lemak 46,6 gr + karbohidrat 367,5 gr (bentuk sonde via NGT)

IVFD NaCl 0,9 % 20 gtt/iinj. Ceftazidine 2 gr/ 8 jamdrip Ciprofloxacin 400 mg/

24 jamAmbroxol Syr 3xCIOmeprazole 1x20mgParacetamol 3x500 mg

(k/p)Novorapid 8-8-8 IU ½ h.a.c.

Anjuran:Darah lengkapRFT, LFTKGDElektrolitLipid profileAnemia profileMorfologi darah tepiReticulosit countFoto thorax PA

Page 28: Lapkas Interna Pneumonia

Tanggal Keluhan Follow up Penatalaksanaan

10 Juli 2013 KU : penurunan kesadaran

KT : -

Dx : Penurunan Kesadaran

ec. Sepsis Berat ec.

Pneumonia + DM type 2 +

Anemia penyakit kronis +

AKI std. Risk

Sens : Apatis

TD: 100/60 mmHg

HR: 80 x/i

RR: 24 x/i

Temp: 36,4 0 C

KGD ad random : 204 mg/dL

OUP : 1500 cc/24 jam

- Tirah baring

- NGT terpasang

- Kateter urin terpasang

- O2 2-4L/i

- Diet DM protein 52,5 gr + lemak 46,6 gr + karbohidrat 367,5 gr.

(bentuk sonde via NGT)

- IVFD NaCl 0,9 % 20 gtt/i

- inj. Ceftazidine 2 gr/ 8 jam (H1)

- drip Ciprofloxacin 400 mg/ 24 jam (H1)

- Ambroxol Syr 3xCI

- Omeprazole 1x20mg

- Paracetamol 3x500 mg (k/p)

- Novorapid 8-8-8 IU ½ h.a.c.

Anjuran:

- Darah lengkap

- RFT, LFT

- KGD

- Elektrolit

- Lipid profile

- Anemia profile

- Morfologi darah tepi

- Reticulosit count

- Foto thorax PA

Page 29: Lapkas Interna Pneumonia

11 Juli

2013

KU : Penurunan

kesadaran

KT : -

Dx : Penurunan

Kesadaran ec. Sepsis

Berat ec. Pneumonia +

DM type 2 + Anemia

penyakit kronis + AKI

std. Risk

Sens: Apatis

TD: 110/60 mmHg

HR : 80 x/i

RR: 22 x/i

T : 36,40C

KGD ad random : 122

mg/dL

OUP : 3500 cc/24 jam

Elektrolit

Na : 131

mmol/dL

Ca : 5,2 mmol/dL

Cl : 109

mmol/dL

- Tirah baring

- NGT terpasang

- Kateter urin terpasang

- O2 2-4L/i

- Diet DM protein 52,5 gr + lemak 46,6 gr + karbohidrat

367,5 gr. (bentuk sonde via NGT)

- IVFD NaCl 0,9 % 20 gtt/i

- inj. Ceftazidine 2 gr/ 8 jam (H2)

- drip Ciprofloxacin 400 mg/ 24 jam (H2)

- Ambroxol Syr 3xCI

- Omeprazole 1x20mg

- Paracetamol 3x500 mg (k/p)

- Novorapid 8-8-8 IU ½ h.a.c.

Anjuran:

- Darah lengkap

- Lipid profile

- Anemia profile

- Morfologi darah tepi

- Reticulosit count

- Foto thorax PA

Page 30: Lapkas Interna Pneumonia

12 Juli

2013

KU : badan lemas dan sulit BAB

KT : -

Dx : Sepsis ec. Pneumonia + DM

type II + Anemia ec. Penyakit

kronis (dd anemia defisiensi besi,

anemia ec. pendarahan) +AKI std.

Risk

Sens: CM

TD: 110/50 mmHg

HR : 60 x/i

RR: 20 x/i

T : 350C

KGD adrandom :59 mg/dL

OUP : 2300 cc/ 24 jam

Darah rutin

Hb : 9,2 gr/dl

Leu : 10.050 /ul

Plt : 253.000 /ul

HCT : 27,4 %

MCV : 84,8 /fL

MCH : 28,5/pg

MCHC : 33,6/dl

D-Dimer : 780

KGD

Glukosa adrandom: 137 mg/dl

HbA1C 5,5%

Lipid Profile

Cholesterol Total 120 mg/dl

Trigleserida 145 mg/dl

HDL 24 mg/dl

LDL 67 mg/dl

- Tirah baring

- NGT dan kateter urin aff

- O2 2-4L/i

- Diet Diet DM protein 52,5 gr + lemak 46,6 gr +

karbohidrat 367,5 gr

- IVFD NaCl 0,9 % 20 gtt/i

- inj. Ceftazidine 2 gr/ 8 jam (H3)

- drip Ciprofloxacin 400 mg/ 24 jam (H3)

- Ambroxol Syr 3xCI

- Omeprazole 1x20mg

- Paracetamol 3x500 mg (k/p)

- Laxadin Syr 3xCI

- Novorapid 8-8-8 IU ½ h.a.c.

Anjuran:

- Anemia profile

- Morfologi darah tepi

- Reticulosit count

- Foto thorax PA

- USG ginjal dan saluran kemih

- AGDA

Page 31: Lapkas Interna Pneumonia

13 Juli

2013

KU : lemas

KT : -

Dx : Sepsis ec. Pneumonia +

DM type II + Anemia ec.

Penyakit kronis (dd anemia

defisiensi besi, anemia ec.

pendarahan) +AKI std. Risk

Sens: CM

TD: 110/70 mmHg

HR : 80 x/i

RR: 24 x/i

T : 36,30C

UO: 2300 ml

Gula Puasa : 83 mg/dl

2 Jam PP : 125 mg/dl

RFT

Ureum 24 mg/dl

Kreatinin 0,68 mg/dl

Uric acid 4,2 mg/dl

Elektrolit

Na : 121 mmol/dl

K : 3,6 mmol/dl

Cl : 98 mmol/dl

Kesan USG Ginjal:

Kista ginjal kanan dengan ukuran

2,58x2,41 cm dan ginjal kiri dengan

ukuran 4,7x5,13 cm, buli-buli baik.

Kesan Foto Thoraks PA:

Kardiomegali + Edema paru

- Tirah baring

- O2 2-4L/i

- Diet DM protein 52,5 gr + lemak 46,6 gr + karbohidrat 367,5

gr

- IVFD D5% 20 gtt/I

- inj. Ceftazidine 2 gr/ 8 jam (H4)

- drip Ciprofloxacin 400 mg/ 24 jam (H4)

- Ambroxol Syr 3xCI

- Omeprazole 1x20mg

- Paracetamol 3x500 mg (k/p)

- Laxadin Syr 3xCI

- Novorapid 8-8-8 IU ½ h.a.c.

Anjuran:

- Darah lengkap

- Anemia profile

- Morfologi darah tepi

- Reticulosit count

Page 32: Lapkas Interna Pneumonia

15 Juli

2013

KU : badan lemas

KT : -

Dx : Sepsis ec.

Pneumonia + DM type

II + Anemia ec. Penyakit

kronis (dd anemia

defisiensi besi, anemia

ec. pendarahan) +AKI

std. Risk

Sens: CM

TD: 110/80 mmHg

HR : 80 x/i

RR: 24 x/i

T : 36,00C

KGD adrandom : 151 mg/dL

UO: 600 ml/12jam

Darah rutin

Hb : 5,9 gr/dl

Leu : 9.800 /ul

Plt : 242.000 /ul

HCT : 17,5 %

MCV : 86,6 /fL

MCH : 29,2/pg

MCHC : 33,7gr/dl

- Tirah baring

- O2 2-4L/i

- Diet DM protein 52,5 gr + lemak

46,6 gr + karbohidrat 367,5 gr

- IVFD D5% 20 gtt/I

- inj. Ceftazidine 2 gr/ 8 jam (H5)

- drip Ciprofloxacin 400 mg/ 24

jam (H5)

- Ambroxol Syr 3xCI

- Omeprazole 1x20mg

- Paracetamol 3x500 mg (k/p)

- Laxadin Syr 3xCI

- Novorapid 8-8-8 IU ½ h.a.c.

Anjuran:

- Anemia profile

- Morfologi darah tepi

- Reticulosit count

Page 33: Lapkas Interna Pneumonia

16 Juli

2013

KU : penurunan

kesadaran

KT : -

Dx : Sepsis ec.

Pneumonia + DM type II

+ Anemia ec. Penyakit

kronis (dd anemia

defisiensi besi, anemia

ec. pendarahan) +AKI

std. Risk

Sens: CM

TD: 110/60 mmHg

HR : 84 x/i

RR: 24 x/i

T : 36,40C

KGD adrandom :157 mg/dL

OUP : 2600 cc / 24 jam

- Tirah baring

- O2 2-4L/i

- Diet DM protein 52,5 gr + lemak

46,6 gr + karbohidrat 367,5 gr

- IVFD NaCl 0,9 % 20 gtt/I

- inj. Ceftazidine 2 gr/ 8 jam (H6)

- drip Ciprofloxacin 400 mg/ 24 jam

(H6)

- Ambroxol Syr 3xCI

- Omeprazole 1x20mg

- Paracetamol 3x500 mg (k/p)

- Laxadin Syr 3xCI

- Novorapid 8-8-8 IU ½ h.a.c.

Anjuran:

- Anemia profile

- Morfologi darah tepi

- Reticulosit count

Page 34: Lapkas Interna Pneumonia

17 Juli

2013

KU : lemas dan susah

tidur

KT : -

Dx : Sepsis ec.

Pneumonia + DM type II

+ Anemia ec. Penyakit

kronis (dd anemia

defisiensi besi, anemia

ec. pendarahan) +AKI

std. Risk

Sens: CM

TD: 110/60 mmHg

HR : 80 x/i

RR: 20 x/i

T : 36,00C

KGD adrandom : 148 mg/dL

OUP : 2300 cc/24 jam

- Tirah baring

- O2 2-4L/i

- Diet DM protein 52,5 gr + lemak

46,6 gr + karbohidrat 367,5 gr

- IVFD NaCl 0,9 % 20 gtt/I

- inj. Ceftazidine 2 gr/ 8 jam (H7)

- drip Ciprofloxacin 400 mg/ 24 jam

(H7)

- Ambroxol Syr 3xCI

- Omeprazole 1x20mg

- Paracetamol 3x500 mg (k/p)

- Laxadin Syr 3xCI

- Novorapid 8-8-8 IU ½ h.a.c.

Anjuran:

- Anemia profile

- Morfologi darah tepi

- Reticulosit count

Page 35: Lapkas Interna Pneumonia

KESIMPULANPneumonia adalah penyakit saluran

napas bawah (lower respiratory tract

(LRT) akut, biasanya disebabkan oleh

infeksi.

Total skor PSI :123diindikasikan untuk mendapatkan

pengobatan rawat inap.

total skor CURB-65 : 3 sebaiknya pasien

dirawat secara intensif di dalam icu.

Page 36: Lapkas Interna Pneumonia