Lapkas Hipokalemia.ppt
-
Upload
sarwenda-annas -
Category
Documents
-
view
228 -
download
1
Transcript of Lapkas Hipokalemia.ppt
Pembimbing : dr. Toton Suryotono, Sp.PD
NOVEMBER 2014NOVEMBER 2014RSUD CIANJURRSUD CIANJUR
LAPORAN KASUS
Sitti NurdianaSitti Nurdiana2009 730 1642009 730 164
IDENTITAS Pasien bernama Ny. E, berusia 42
tahun, bersuku sunda dan beralamat di Cianjur. Merupakan seorang ibu rumah tangga, beragama islam, sudah menikah dan memiliki 4 orang anak, anak terakhir berusia 4 tahun. masuk rumah sakit (UGD) tanggal 30 Oktober 2014 dengan keluhan lemas seluruh tubuh sejak 12 jam SMRS.
ANAMNESIS
Riw. Penyakit Sekarang
Lemas pertama kali di rasakan pasien, lemas dirasakan diseluruh tubuh, terjadi setelah pasien melahirkan anak yang keempat, lahir normal di tolong bidan, terjadi banyak perdarahan, pasien tiba – tiba tidak bisa berjalan, pasien mengaku tidak bisa berjalan selama ± 5 hari dan perlahan – lahan menghilang dengan sendirinya.
4 tahun yang lalu
4 thn – Masuk RS
Keluhan lemas dirasakan terutama pada kedua kaki dan kedua tangan, tiba – tiba tangan menjadi kaku dan tidak bisa diluruskan, terjadi hilang timbul, terutama pada pagi hari dan saat melakukan aktifitas (mencuci, dll) dan menghilang dengan sendirinya, keluhan biasanya terjadi ½ jam, dalam sehari 3 – 4 kali, dan selama sebulan 3 – 4 kali. Keluhan kelemahan sesisi disangkal, pasien sudah berobat dikatakan menderita asam urat, namun keluhan tetap hilang timbul.
4 thn – Masuk RS
Pasien mengatakan BAK 4 – 5 kali perhari, malam sering terbangun 1- 2 kali untuk BAK, jumlah dan warna dilaporkan biasa. Menggunakan obat – obatan yang membuat kencing bayak disangkal, keluahan mual dan sering muntah disangkal, Nafsu makan menurun sejak 2 minggu yang lalu, setiap kali makan pasien merasa nyeri pada perutnya terutama saat makan nasi, pasien juga mengaku jarang mengkonsumsi sayuran dan daging. Keluhan BB menurun drastis disangkal.
Riw. Penyakit Sekarang Pasien di bawa ke RSUD Cianjur dengan
keluhan lemas diseluruh tubuh yang dirasakan pasien pada pagi hari saat bangun tidur, pasien tiba – tiba tidak bisa bangun dari tempat tidur, kedua mata berkunang – kunang, lemas dan tidak bisa berjalan, keluhan tidak bisa berjalan dan nyeri pada kedua lutut sebenarnya dirasakan sejak 1 minggu yang lalu yang semakin memberat, bicara pasien normal, kelemahan sesisi disangkal.
Masuk RS
Riw. Penyakit Sekarang Nyeri pada otot – otot dan tulang
disangkal, keluahan BAB cair disangkal, penggunaan pencahar disangkal, BAK dilaporkan sama seperti biasanya, keluhan demam, mual dan muntah disangkal. Sebelumnya pasien oleh keluarga sudah di bawa ke klinik terdekat tetapi keluhan semakin bertambah berat.
Masuk RS
o Riwayat kelainan ginjal sebelumnya disangkal
o Riwayat lemas dan lumpuh sebelumnya disangkal
o Riwayat memuntahkan kembali makanan disangkal
o Pasien mengaku memang sering mengkonsumsi neoramchyl dan promaag.
o Riwayat tekanan darah tinggi, penyakit jantung, diabetes, asma dan kuning disangkal
Riw. Penyakit Dahulu
o Riwayat keluhan yang sama pada keluarga disangkal
o Riwayat penyakit ginjal pada keluarga disangkal
o Riwayat keluarga untuk lumpuh dan kelemahan otot sewaktu muda disangkal
o Riwayat tekanan darah tinggi, penyakit jantung, asma dan kuning disangkal
Riw. Penyakit Keluarga
o Pasien seorang ibu rumah tangga yang sehari – harinya bekerja di rumah memiliki 4 orang anak
o Pasien memiliki kebiasaan mengkonsumsi mie instan, jarang mengkonsumsi sayuran dan daging
o Riwayat mengkonsumsi promaag jika mengeluh nyeri ulu hati
o Riwayat sering mengkonsumsi kopi disangkal
o Riwayat kecelakaan disangkal
Riw. Psikososial
o Alergi makanan disangkal oleh pasien
o Alergi obat – obatan disangkal
Riw. Alergi
Pasien perempuan berusia 42 tahun dengan berat badan 40 kg dan tinggi badan sekitar 150 cm, tampak lemah dan terbaring di tempat tidur dalam keadaan sadar, bisa berkomunikasi dengan baik dan mampu menjawab pertanyaan dengan tepat. Tekanan darah 100/70 mmHg, nadi 70 kali permenit reguler, isi cukup, pernapasan 20 x /menit, suhu 36 ̊C.
PEMERIKSAAN FISIK
• Kulit : warna kulit sedikit pucat dan tidak tampak kuning.
• Kepala : normocephal, distribusi rambut merata berwarna kehitaman, tidak terdapat lesi atau luka akibat trauma kepala.
• Mata : tidak terdapat penglihatan kabur, visus baik, konjungtiva tidak anemis dan sklera tidak tampak ikterik, pupil isokor, regular dan bereaksi terhadap cahaya pada kedua mata, pergerakan kedua bola mata baik kesegala arah.
Status generalis
• Telinga : kedua telinga tampak normotia, tidak terdapat sekret
• Hidung : mukosa tampak berwarna merah muda, septum teletak ditengah, sinus – sinus tidak teraba lunak dan tidak nyeri.
• Mulut : bibir kering, tampak pucat, mukosa, gigi geligi lengkap, lidah terletak ditengah, tidak tampak pembengkakan, tidak terdapat peradangan tonsil dan faring
Status generalis
• Leher : supel, trakea terletak di tengah, ismus tiroid hampir tidak teraba dan tidak teraba berbenjol – benjol , tidak terdapat pembesaran kelenjar getah bening
Status generalis
Toraks Pulmo :•Bentuk thorak simetris, tidak ada retraksi pada supraklavikular, frekuensi, irama, kedalaman dan upaya bernapas tampak normal, tidak ada nyeri tekan, vocal fremitus sama di kedua sisi. Bunyi paru vesikuler, tidak ada bunyi paru tambahan berupa crachles, rales .
Status generalis
Toraks Jantung •Ictus kordis tidak terlihat tetapi teraba di ICS 5 midclavikula kiri. bunyi S1 dan S2 terdengar murni reguler, tidak ada bunyi murmur dan gallop.
Status generalis
Abdomen • Tampak datar, bising usus (+) normal, pada pemeriksaan shifting dullness tidak terdapat cairan. Hepar dan spleen tidak teraba membesar, pemeriksaan ginjal ballottement -/-.
Extremitas• Atas: oedem -/-, CRT < 2 detik, akral hangat +/+• Bawah : oedem -/-, CRT < 2 detik, akral hangat +/+, krepitasi (-/-)•Motorik
Status generalis
1 1 1 1
1 1 1 1
1 1 1 1
1 1 1 1
Pemeriksaan laboratorium
Pemeriksaan Hasil Nilai Rujukan SatuanHbHtEritrositLeukositTrombosit
11,932,63,909,7473
13,5 – 17,542 – 52
4,7 – 6,14,5 – 10,5150 – 450
g/dl%
106/µL103/µL103/µL
MCV MCH MCHC RDW-SD PDW MPV
83,630,536,543,211,29,0
80-9427-3133-3737-549-148-12
fLpg%fLfLfL
Pemeriksaan laboratorium
Differential
LYM %
MXD %
NEU %
Absolut
LYM %
MXD %
NEU %
9.3
9.4
81.3
0.9
0,9
7.9
26-36
0-11
40 – 70
1.00-1.43
0-1.2
1.8-7.6
%
%
%
10*3/µL
10*3/µL
10*3/µL
Pemeriksaan laboratorium
KIMIA KLINIK
GDS
ELEKTROLITNatrium
(Na)Kalium (K)Calcium
(Ca)
236
140,31,471,24
<180
135 – 148 3.50 – 5.30 1.15 – 1.29
Mg/dl
mEq/LmEq/LMmol/L
Pemeriksaan laboratorium EKG
Pemeriksaan laboratorium EKG
Pemeriksaan laboratorium EKG
• Irama sinus HR 68 x/m • Normoaksis• QRS <0,12 QT • Hipertrofi (-)• ST Changes (-)• Q Patologis (-)• Inversi gel. T
Kesimpulan :
Daftar masalah
1. Hipokalemia ec susp kebocoran ginjal dd/ loss gastrointestinal
2. Hipokalemia ec susp hipokalemia periodik paralisis
3. Osteoarthritis genu bilateral dd rheumatoid arthritis
4. Hiperglikemia ec susp DM tipe 2 dd hiper glikemia reaktif
PLANNING Rx : -Elektrolit serum-Osmolaritas serum
-Urin lengkap -Elektrolit urin -Osmolaritas urin
-Fungsi hati ( SGOT dan SGPT) -Bilirubun total, direct dan indirect
- Ureum kreatinin - Albumin
- Analisis Gas Darah
- TTKG
- EKG serial
- GDP
PLANNING Tx : di UGD
RL 20 tpm Ranitidin 2x1 gr
Assessment 1
Wanita 42 tahun, Lemas tiba – tiba pada seluruh tubuh, lemas, kaku pada jari – jari tangan dan nyeri
pada kedua lutut
CGH: August 2010
CGH: August 2010
Kalium serum pada pasien 1,47 mEq/L
TTKG : 17,8 : 1,47 = 12,1 = 18,06
201,38: 299,58 0,67
Uk : Ucr = 17,8 : 1,47
TTKG = 18,06 TD 100/70
AGD
Assessment 2Hipokalemia periodik paralisis
Pasien dalam 4 tahun terakhir sering mengeluh lemas pada seluruh tubuh yang terjadi secara
periodik, tidak terbatas pada aktifitas dan hilang dengan sendirinya, BAB cair dalam jangka waktu lama disangkal, BAK lebih sering dari biasanya
Assessment 2Osteoarthritis genu DD ARTHERITIS GENU
Assessment 2Hiperglikemia reaktif
Tidak ditemukan adanya gejala klasik pada DM
Pemeriksaan GDS 236 dan GDP 72 (pada waktu yg berdeda)
Follow up1/11
S O A dan P
Pasien belum bisa berjalan,lemas diseluruh tubuh, nyeri pada kedua lutut jika di tekuk < 15 menit, keluhan hilang timbul, BAK sering disangkal
CM , TD 110/70 N: 84 x/mMata : konj. Anemis (-/-) sklera ikterik (-/-)Jantung : s1 s2 murni reguler, gallop (-) murmur (-)Paru : vesikuler (+/+) wh (-/-) Rh (-/-)Abdomen : supel, nyeri tekan (-), hepar dan spleen tdk teraba, BU(+) NEkt : eritem (-/-) edema (-/-) Krepitasi (-/-)
1. Hipokalemia ec susp kebocoran ginjal dd/ loss gastrointestinal
Tx : - inf KaEn 3B 1000cc/24
jam- KSR 3x12. Hipokalemia ec
periodik paralisis3. Osteoarthritis genu dd
rheumatoid artheritisRx : Rontgen genu Tx:- inj. Ketorolak 2x30 mg- Inj. Ranitidin 2x50 mg4. Hiperglikemia susp DM
tipe 2 dd hiperglikemia reaktif
Rx : Cek ulang GDP
Pemeriksaan Hasil Nilai Rujukan Satuan
GDP SGPT Ureum Kreatinin
7242
35,21,1
70 – 110 12 – 78 10 – 50
0,5 – 1,0
mg% u/L
Mg%Mg%
URIN RUTIN
Expertise rontgen genu bilateral
Foto sendi genu tampak normal
Follow up2/11
S O A dan P
Kedua lutut masih nyeri tapi sudah dapat digerakkan, pasien masih belum bisa berjalan, keluhan lemas masih dirasakan,
CM , TD 100/70 N:80 x/mMata : konj. Anemis (-/-) sklera ikterik (-/-)Jantung : s1 s2 murni reguler, gallop (-) murmur (-)Paru : vesikuler (+/+) wh (-/-) Rh (-/-)Abdomen : supel, nyeri tekan (-), hepar dan spleen tdk teraba, BU(+) NEkt : eritem (-/-) edema (-/-) Krepitasi (-/-) Lab :GDP 72 mg%
1. Hipokalemia ec susp kebocoran ginjal dd/ loss gastrointestinal
Tx : - inf KaEn 3B 1000cc/24
jam- KSR 3x12. Hipokalemia ec
periodik paralisis3. Osteoarthritis genu dd
rheumatoid artheritis Tx:- inj. Ketorolak 2x30 mg- Inj. Ranitidin 2x50 mg4. Hiperglikemia reaktif
Pemeriksaan Hasil Nilai Rujukan Satuan
Natrium KaliumKlorida
91,2 17,8 89,8
40 – 220 25 – 120 110 – 250
Mmol/LMmol/LMmol/L
ELEKTROLIT URIN 24 JAM
ELEKTROLIT PLASMA
Pemeriksaan Hasil Nilai Rujukan Satuan
Natrium KaliumCalcium ion
137,93,19 0,92
135 – 148 3.50 – 5.30 1.15 – 1. 29
Mmol/LMmol/LMmol/L
Natrium KaliumCalcium ion
137,93,19 0,92
Follow up3/11
S O A dan P
Kedua lutut sudah dapat ditekuk dan nyerinya sudah berkurang dan bisa berjalan sedikit – sedikit.
CM , TD 80/60 N: 70 x/mMata : konj. Anemis (-/-) sklera ikterik (-/-)Jantung : s1 s2 murni reguler, gallop (-) murmur (-)Paru : vesikuler (+/+) wh (-/-) Rh (-/-)Abdomen : supel, nyeri tekan (-), hepar dan spleen tdk teraba, BU(+) NEkt : eritem (-/-) edema (-/-) Krepitasi (-/-) Lab : Urin 24 jam Na = 91,2K = 17,8↓Cl = 89,8 ↓
1. Hipokalemia ec susp kebocoran ginjal
Rx : USG abdomen Tx : - inf KaEn 3B 1000cc/24
jam- KSR 3x12. Hipokalemia ec
periodik paralisis3. Osteoarthritis genu dd
rheumatoid artheritis -- klinis tidak mendukung
4. Hiperglikemia reaktif (perbaikan)
5. Hipokalsemia Tx : drip Ca glukonas 4 gr
dalam 500 D5%
Elektrolit plasmaNatrium 137,9Kalium 3,19 Calcium ion 0,92
Follow up4/11
S O A dan P
Pasien sudah dapat berjalan, lemas berkurang, tidak nyeri dan lemas pada kedua kaki
CM , TD 110/90 N: 84 x/mMata : konj. Anemis (-/-) sklera ikterik (-/-)Jantung : s1 s2 murni reguler, gallop (-) murmur (-)Paru : vesikuler (+/+) wh (-/-) Rh (-/-)Abdomen : supel, nyeri tekan (-), hepar dan spleen tdk teraba, BU(+) NEkt : eritem (-/-) edema (-/-) Krepitasi (-/-)
1. Hipokalemia ec susp kebocoran ginjal
2. Hipokalemia ec periodik paralisis
3. Osteoarthritis genu dd rheumatoid artheritis
4. Hiperglikemia reaktif (perbaikan)
5. Hipokalsemia
Kesimpulan Pasien dengan gejala klinis sering lemas tidak hanya di tungkai tetapi di seluruh tubuh yang mengganggu aktifitas pasien,