Lapkas Close Fraktur Femur Pada Anak

download Lapkas Close Fraktur Femur Pada Anak

of 26

Transcript of Lapkas Close Fraktur Femur Pada Anak

  • 8/12/2019 Lapkas Close Fraktur Femur Pada Anak

    1/26

    PRESENTASI KASUS

    CLOSE FRAKTUR FEMUR

    PADA ANAK

    DISUSUN OLEH :

    DIKA ARDIANSAH

    NMP 08310076

    PEMBIMBING :

    Dr. H. RISA INDRAWAN, Sp.OT

    PROGRAM PENDIDIKAN PROFESI DOKTER

    BAGIAN BEDAH ORTHOPEDI FK UNMAL RSUD 45 KUNINGAN

    JAWA BARAT 2013

  • 8/12/2019 Lapkas Close Fraktur Femur Pada Anak

    2/26

    LAPORAN KASUS

    I. Keterangan Umum

    Nama : Fadla Muafah Sulaiman

    Usia : 12 tahun

    Jenis Kelamin : Laki-laki

    Agama : Islam

    Pekerjaan : siswa

    Alamat : Pakembangan Kuningan

    Tgl masuk : 1 September 2013

    II. Anamnesis

    Keluhan Utama :

    Nyeri pada paha atas kanan

    Anamnesis Khusus :

    Pasien datang RSUD 45 Kuningan dengan keluhan nyeri pada paha sebelah kanan atas

    sejak 1 bulan yang lalu. 1 bulan yang lalu pasien pernah dirawat di RSUD Linggar Jati karena

    kecelakaan sepeda motor. Os mempunyai riwayat kecelakaan sepeda motor, os mengendarai

    motor sendiri dengan kecepatan ringan 10 km/jam disekitar pekarangan rumahnya, pada saat

    itu ia tidak memakai helm. os tertabrak pembalap liar dari arah belakang dan terseret 10 meter.

    Dengan kecepatan tinggi 90-100 km/jam. Pada waktu kecelakaan ia tidak sadarkan diri, keluar

    darah dari telinga (+) cairan bening (-), keluar darah dari hidung (-), mual (+), muntah (+),

    keluarga membawa os ke RS linggar Jati cirebon, jarak ke RS 1 jam. Sewaktu di RS os tidak

    sadarkan diri selama 10 hari dan dirawat di ruang ICU. Os pernah melakukan pemeriksaan

    CTscan, dan ditemukan perdarahan pada kepala bagian luar tempurung. Dari keterangan RS juga

    os pernah di foto rontgen dan menderita patah tulang paha kanan. Sewaktu os sadar mengeluh

    kepala nya pusing, mata sebelah kiri agak kabur dan nyeri pada paha kanan atas, os mengatakan

    kaki nya tidak bisa digerakkan karena nyeri, jari kaki bisa digerakkan. Os menyangkal adanya

    nyeri pada panggul. Selama di rawat os diagnosa cidera kepala ringan, adanya hematom diluar

    tulang kepala sehingga os dilakukan kraniotomi.

  • 8/12/2019 Lapkas Close Fraktur Femur Pada Anak

    3/26

    III. Pemeriksaan Fisik

    A. Status Generalis

    Keadaan Umum : Tampak sakit sedang

    Kesadaran : Compos Mentis

    T : 100/70 mmHg N : 120x/menit

    R : 22x/menit S : 36,8C

    Kepala : Normacephali, ditemukan bekas luka craniotomi sepanjang 9 cm.

    Konjungtiva tidak anemis

    Sklera tidak ikterik

    Pupil isokor +/+

    Leher : Jejas (-), JVP tdak terlihat

    KGB tidak teraba

    Thorax : - Inspeksi : Bentuk dan gerak simetris, jejas (-)

    - Palpasi : vokal fremitus +/+- Perkusi : sonor- Auskultasi : vesikuler

    Abdomen : Inspeksi : jejas (-), Datar, lembut

    Palpasi : Nyeri tekan (-)

    Perkusi : timpani

    Auskultasi : BU (+)

    Pelvis : Jejas (-), nyeri tekan (-).

    Inguianl : DBN

    Extremitas Atas : DBN

  • 8/12/2019 Lapkas Close Fraktur Femur Pada Anak

    4/26

    Extremitas bawah : bengkak di paha kanan atasi, lihat status lokalis.

    B. Status Lokalis

    Regio femur dextra :

    Look : Luka (-) pus(-), darah (-), bengkak (+), edema (-), eritem(-), deformitas shortening (+), angulasi lateral (+).

    Feel : Suhu (biasa sama dengan tubuh), nyeri tekan (+),sensabilitas (+), krepitasi (-), pergerakan abnormal (+), capillary

    refil (

  • 8/12/2019 Lapkas Close Fraktur Femur Pada Anak

    5/26

    V. RESUME

    - Pasien mengeluh nyeri pada paha kanan atas

    - Kaki tidak bisa digerakkan

    - Jari kaki kanan masih bisa digerakkan

    - Kepala pusing (+)

    - Mata kiri penglihatan berkuang

    - Pada inspeksi terdapat deformitas, angulasi, angulasi laterral.

    - Sensabilitas (+), pergerakan abnormal (+), capillary refil (

  • 8/12/2019 Lapkas Close Fraktur Femur Pada Anak

    6/26

    VI. DIAGNOSA BANDING

    - Close fraktur femur dextra 10/3 proximal oblik displased

    - Fraktur pelvis

    - Dislokasi joint

    - Neurovaskular injuri

    VII. DIAGNOSA KERJA

    -Cidera kepala ringan dengan Close fraktur femur dextra 1/3 proximal oblik displaced.

    VIII. PENATALAKSANAN

    Atasi ku pasien, pemberian cairan IVFD RL,Imobilisasi dengan bidai 2 sendi.

    RL 20 gtt/menit

    Pemberian analgetik

    - Ketorolac 1 amp dalam RLPemberian antibiotika

    - Cefotaxime 2 x 1- Ceftriaxone 2 x 1Konsul dokter orthopedi

    Direncanakan operasi pemasangan pen screw orif femur dextra

    IX. PROGNOSIS

    Quo ad vitam : Ad bonam

    Quo ad fungsional : Ad bonam

  • 8/12/2019 Lapkas Close Fraktur Femur Pada Anak

    7/26

    BAB I

    PENDAHULUAN

    1.1Latar BelakangFemur merupakan tulang terpanjang pada tubuh manusia. Hal ini menyebabkan

    perkembangan yang sesuai pada bagian proksimal dan distal sehingga memungkinkankoordinasi aktifitas musculoskeletal pada panggul dan lutut. Perkembangan pada femur

    proksimal khususnya pada epifisis dan fisis adalah sangat kompleks di antara region

    pertumbuhan skeletal apendikular.1

    Osifikasi sekunder biasanya dimulai pada kaput femur yaitu pada usia 45 bulan post

    natal (rentang usia 2-10 bulan). Proses ini dimulai pada bagian sentral yang menyebat secara

    sentrifugal, bahkan penyesuaian bentuk hemisfer dari permukaan articular pada saat anak

    berusia 6 8 tahun dan membentuk sebuah lempeng subkondral yang berlainan yang

    mengikuti kontur dari fisis kaput femur. Pusat osifikasi tergantung pada suplai vaskular; dan

    penurunan aliran darah secara permanen dan sementara, yang mungkin terjadi pada fraktur

    leher femur (femoral neck fracture), yang berakibat pada kemampuan osifikasi kaput femur

    untuk meneruskan proses maturasi normal dan transformasi condroosseus.1

    Secara keseluruhan perkembangan kaput femur dan epifisis trokanter memiliki

    kartilago yang berkelanjutan sepanjang sisi posterior dan superior pada leher femur.

    Walaupun region ini secara umum tipis pada anakanak yang sedang tumbuh, hal ini perlu

    untuk pertumbuhan lintang normal pada leher femur. Akibat kerusakan pada leher femur,

    misalnya akibat fraktur leher femur, mungkin secara serius akan mengganggu kapasitas

    karilago region leher femur untuk berkembang secara normal.1

    Pada anak anak, fraktur leher femur dan intertrokanter merupakan cedera yang

    paling sering terjadi. Ratliff mengulas kembali 71 kasus fraktur leher femur pada pasien -pasien berusia di bawah 17 tahun. Insidensi tertinggi cedera tampak pada rentang usia 11

    13 tahun.1

    Engelhardt menyebutkan bahwa fraktur di sekitar sendi panggul merupakan akibat

    paksaan seperti trauma akibat enrgi tinggi atau yang paling jarang dikaitkan dengan kondisis

    patologis. Fraktur pada leher femur juga dapat sebagai gambaran yang tidak khas pada

    kekerasan terhadap anak (child abuse) yang juga sering terjadi akhir akhir ini. insidensi

    secara keseluruhan dari fraktur leher femur pada anak anak kurang dari 1%. Umumnya

    fraktur leher femur terjadi pada anak anak di semua usia, tetapi insidensi tertinggi terjadi

    pada usia 11 12 tahun, dengan persentase 60 -75% terjadi pada anak laki laki, sekitar

    pada usia yang sama sebagai slipped upper femoral epiphysis (SUFE) pada insidensipuncaknya.

    2.3

    Parsch (2010) menyebutkan bawa fraktur batang femur (femoral shaft fracture)

    termasuk diantaranya region subtrokanter dan suprakondilar berkisar 1,6% pada semua

    fraktur pada anak. Rasio antara anak laki laki dan perempuan adalah 2 : 1, rasio ini

    mungkin akan mengalami perubahan jika semakin banyak anak perempuan yang

    berpartisipasi pada olah raga seperti sepak bola. Insidensi ini tampaknya terdistribusi pada

  • 8/12/2019 Lapkas Close Fraktur Femur Pada Anak

    8/26

    anak anak usia muda dan pada remaja muda. Tingkat terjadinya fraktur batang femur per

    tahunnya adalah 19 per 100.000 anakanak.2

  • 8/12/2019 Lapkas Close Fraktur Femur Pada Anak

    9/26

    BAB II

    TINJAUAN KEPUSTAKAAN

    2.1Fraktur Leher Femur2.1.1 Frekuensi dan Mekanisme Cedera

    Fraktur disekitar sendi panggul merupakan akibat paksaan seperti trauma energitinggi atau pada keadaan yang yang jarang yang sering dikaitkan dengan kondisi

    patologis. Fraktur leher femur pada gambaran yang tidak khas merupakan suatu

    kekerasan terhadap anak (child abuse) yang juga sering terjadi akhir akhir ini.

    insidensi secara keseluruhan pada fraktur leher femur pada anak anak adalah

    kurang dari 1%. Fraktur ini terjadi pada anak anak semua usia, tetapi insidensi

    tertinggi pada usia 11 tahun dan 12 tahun, dengan 6070% terjadi pada anak laki

    laki. Pada Negara berkembang penyebab paling sering adalah kecelakaan lalu

    lintas sedangkan pada negara maju umunya penyebabnya adalah jatuh dari

    ketinggian seperti dari pohon dan atap rumah. 30% pasienpasien ini mengalami

    cedera yang berkaitan dengan dada, kepala, dan abdomen. Cedera pada

    ekstremitas seperti fraktur femur, tibia fibula, dan pelvik juga sering. Hal lain

    yang sering menyebabkan fraktur femur pada anak adalah child abuse. Pada

    neonatus, cedera lahir dapat menyebabkan pemisahan transipiphyseal.2.4

    Gambar 1.1 Fraktur leher femur tipe III, pola cedera ditunjuk dengan tanda

    panah.Fraktur pada anak yang dilakukan imonilisasi dengan cast.4

  • 8/12/2019 Lapkas Close Fraktur Femur Pada Anak

    10/26

    Gambar 1.2 fraktur leher femur dengan varus yang miring.4

    2.1.2 KlasifikasiFraktur panggul pada anak anak diklasifikasikan berdasarkan lokasi dan

    morfologi. Cromwell pertama sekali menjelaskan fraktur pada leher femur pada

    anak. Delbet mempublikasikan klasifikasi standar dari fraktur femur proksimal

    pada tahun 1907. Klasifikasi ini tidak dikenal dengan baik hingga Collona (1929)

    melaporkan 12 kasus dengan menggunakan Klasifikasi Delbet. Klasifikasi Delbet

    digambarkan dalam tabel 1. Tabel 2 menggambarkan karakterisitik penting pada

    fraktur femur pediatric berdasarkan tipe Delbet.2.4

    Tabel 1. Klasifikasi pada fraktur panggul pada anakanak (Delbet)2

    Tipe I Pemisahan transepiphyseal (dengan atau tanpa dislokasi

    kepala femur dari asetabulum)

    Tipe II Transervikal

    Tipe III Servikotrochantrik

    Tipe IV Intertrokanter

  • 8/12/2019 Lapkas Close Fraktur Femur Pada Anak

    11/26

    Tabel 2. Fraktur leher femur pediatrictipe dan karakteristik pentingnya2

    Tipe

    Delbet

    Insidensi Penyebab Karakteristik penting

    Tipe I 8% Trauma energi tinggi

    Child abusePersalinan letak sungsang

    yag sulit

    50% kasus terjadidengan dislokasikaput epifisis

    Risiko tinggi AVN(20 100%) jika

    dikaitakan dengan

    dislokasi epifisis

    Diagnosis bandingseptik artritis,

    dislokasi panggul,

    lepasnya kaput femur

    epifisis.

    Tipe II 45% Trauma berat Variasi yangpaling banyak

    70 80% terjadidisplace

    Risiko tinggi AVN(sampai 50%)

    Pada frakturdisplace, hilangnya

    reduksi, malunion,

    non- union,

    deformitas varus,

    Tipe III 35% Trauma berat AVN 20 25%tergantung pada

    penempatan saat

    waktu cedera.

    Tie IV 12% Trauma Nonunion danAVN jarang

    Pengelompokan cidera fisis yang sering digunakan adalah klasifikasi Shalter Harris(SH), yang mendriskipsikan dalam 5 (lima) tipe yaitu :

    2.4

    SH I: Fraktur pada zona hipertropi kartilago fisis, memisahkan epifisis danmetafisis secara longitudinal; Prognosis baik, biasanya hanya dengan closed

    reduction, ORIF dapat dilakukan jika stabilitas tidak tercapai atau tidak

    terjamin.

  • 8/12/2019 Lapkas Close Fraktur Femur Pada Anak

    12/26

    SH 2: Fraktur sebagian mengenai fisis dan fragmen segitiga metafisis; 75%dari semua fraktur fisis.

    SH 3: Fraktur pada fisis dengan diskontinuitas artikular. Mengenai sebagianfisis, epifisis, dan permukaan sendi. Sering memerlukan ORIF untuk

    memastikan realignment anatomis.

    SH IV: Fraktur berjalan oblik melewati metafisis, fisis, dan epifisis. SH V: Lesi kompresi pada fisis; sulit untuk mendiagnosis pada saat cidera.

    Tidak tampak garis fraktur pada awal rontgen; jarang terjadi; Risiko besar

    terjadi gangguan pertumbuhan.

    Gambar 1.3. Fraktur Shelter Haris2.4

    2.1.3 Assesment dan DiagnosisSelain itu secara klinis diagnosis sering membingungan. Anak anak biasanya

    yang mengalami trauma berat sering mengalami nyeri pada region panggul danpemendekan, ektremitas terotasi ke arah luar. Anak anak biasanya ketakutan

    karena pergerakan ekstremitas yang pasif dan tidak dapat bergerak secara aktif.

    Diagnosis ditegakkan dengan bantuan radiografi, yang umunya dilakuakan pada

    dua plane foto, jika memang tidak nyeri. Sonografi juga sering digunakan pada

    kondisi yang menimbulkan keraguan misalnya nyeri panggul pada anak. Garis

    fraktur atau hematom intrakapsular dapat dideteksi dengan menggunakan

    ultrasound. Dengan fraktur yang tidak diketahui letak pasti pada femur, maka

    radiografi tidak dapat digunakan sebagai penunjang diagnostik. Computed

    tomography (CT) dapat digunakan untuk menilai derajat fraktur dan hematoma

    intrakapsular lainnya. Scan tulang pada 3 bulan post cedera juga membantu dalam

    mendeteksi nekrosis kaput femur, yang merupakan komplikasi yang paling

    mungkin. Magnetic resonance imaging (MRI) mendeteksi abaskular

    sebelumnya.2.3.4.5

    Pada keadaan fraktur femur pulsasi arteri dorsalis pedis dipalpasi. Pada fraktur

    femur juga harus dilakukan pemeriksaan sekunder karena umumnya pasien hanya

  • 8/12/2019 Lapkas Close Fraktur Femur Pada Anak

    13/26

    mengeluhkan nyeri sehingga halhal yang mengancam nyawa seperti perdarahan

    internal pada rupture spleen sering terlewatkan. Karena itu tekanan darah juga

    penting untuk diawasi.4

    2.1.4 PenatalaksanaanPrinsip penatalaksanaan termasuk di antaranya :

    2

    Minimalkan komplikasi yang potensial pada avascular necrosis (AVN). Hindari cedera pada lempeng fisis. Reduksi fragmenfragmen secara anatomis Stabilisasi dengan pin atau sekrup mengakibatkan protesi dini menahan berat.

    Dekompresi terhadap hemarthrosis dan fiksasi internal stabil merupakan

    aspek penting terhadap treatment untuk semua fraktur dengan pergeseran.

    Fraktur yang tidak mengalami pergeseran dapat ditangani secara konservatif

    dengan cast immobilisasi menggunakan hip spica.2

    Berdasarkan studi yang dilakukan pada 71 kasus dari British Orthopedic

    Association yang dilaporkan pada tahun 1962, Ratliff menyebutkan bahwa

    insidensi tinggi non union terjadi pada fraktur tipe II atau tipe III yang

    diterapi secara konservatif. Canale dan Bourland pada tahun 1974,

    melaporkan bahwa dengan operasi fiksasi yang diamati menunjukan hasil

    yang lebih baik.4

    Gambar 1.7 Klasifikasi dari fraktur femur proksimal pada anak, berdasarkan

    klasifikasi Colonna dan Delbet.2

    Menurut Anil Arora (2006) penanganan fraktur leher femur traumatic

    pada anak didasari oleh tipe dan jumlah pergesaran akibat fraktur, dan maturitas

    skeletal pada anak. Untuk internal fiksasi pada fraktur leher femur tipe I, tipe II,

    dan tipe III, pin halus dapat digunakan pada infant, sekrup kanul 4.0 mm pada

    anak anak; sekrup kanul 6.5 mm pada remaja. Untuk fiksasi fraktur tipe IV,

  • 8/12/2019 Lapkas Close Fraktur Femur Pada Anak

    14/26

    secara teori sekrip panggul pediatric (pediatric hip screw) lebih baik pada anak

    anak dan sekrup panggul dewasa untuk anak remaja. Hip spica cast yang

    digunakan untuk imobilisasi post operasi banyak terutama pada anak anak < 10

    tahun. Untuk anak anak yang lebih tua, imobilisasi dengan pin lebih

    dianjurkan.4

    Gambar

    1.8A sampai D: Follow up pasien berusia 2.5 tahun dengan fraktur tipe I.(A) X

    ray menunjukan fraktur tipe I. (B) pasien berbaring dengan coxa vara setelahpenanganan selama 3 bulan dengan spica. (C) Osteotomi subtrokanter selesai

    dilakukan untuk koreksi coxa vara. (D) follow up selama 12 tahun

    mengungkapkan adanya fisis terbuka. Pasien tidak mengeluhkan rasa sakit saat

    melakukan pergerakan dan ada pemendekan 0.5 cm.4

    2.1.5 Komplikasi

    Berikut ini merupakan komplikasi yang dapat berkembang dan ditetapkan sesuai

    urutan kejadian :2

    Avascular necrosis(AVN)

    AVN, pertama sekali dijelaskan pada tahun 1927 yang merupakan komplikasi

    yang paling ditakuti dikarenakan hal ini mengakibatkan dampak yang sangat

    buruk. AVN terjadi pada kebanyakan fraktur (47%) sebelum penanganan

  • 8/12/2019 Lapkas Close Fraktur Femur Pada Anak

    15/26

    sekarang ditetapkan. Hal ini dianggap sebagai akibat dari rupture atau

    tamponade dari salah satu atau kedua arteri sirkumfleksa.2

    Sejumlah pergeseran awal merupakan faktor prognostik yang penting

    ketika dipertimbangkan efeknya terhadap suplai vaskular pada leher femur

    dan kaput femur tetapi hal ini tidak dijelaskan mengapa AVN mengikuti fisurafraktur pada leher femur.

    2

    Nekrosis dapat berakibat pada epifisis secara terpisah, seluruh fragmen

    proksimal, atau hanya bagian pada leher femur antara fraktur dan lempeng

    pertumbuhan (growth plate). Iskemik epifisis menyerupai seperti yang terlihat

    pada penyakit Perthes dan oleh karena itu terapinya mengikuti prinsip

    prinsip yang ditetapkan untuk penyakit ini. Bagaimanapun, penyembuhan dan

    remodeling setelah AVN post trauma pada anak anak biasanya lebih lama

    dan tidak pernah lengkap Dekompresi dan fiksasi interna stabil merupakan

    dasar terhadap pencegahan AVN.2

    Gambar 1.9 (a) fraktur leher femur transservikal dengan hanya pergeseran

    minimal pada anakanak lakilaki usia 8 tahun. Follow up jangka panjang

    setelah penanganan konservatif. (b) Tampak lateral pada leher femur

    mendemontrasikan morfologi fraktur yang lebih baik. (c) 30 bulan kemudian,

    AVN tampak jelas dengan kolaps pada kaput femur yang memberikan

  • 8/12/2019 Lapkas Close Fraktur Femur Pada Anak

    16/26

    gambaran seperti Legg Calve Perthes. (d) 30 tahun setelah fraktur

    sekunder awal osteoarthritis grade 2 tampak jelas. (diadaptasi dari arsip

    Rumah Sakit Universitas Ortopedik Balgrist di Zurich, Swiss. Dipergunakan

    dengan izin).2

    Berhentinya pertumbuhan/ Coxa varaCoxa vara diakibatkan oleh fusi fisis yang premature atau oleh reduksi yang

    tidak adekuat. Hal ini terjadi pada 15% kasus.2

    NonunionKeterlambatan penyembuhan dan nonunion jarang dijumpai sekarang yang

    mana dilakukan reduksi dan stabilisasi terbuka, fiksasi internal comprehensif

    direkomendasikan.2

    OsteoartritisOsteoarthritis sekunder pada sendi panggul berkembang sebagai akibatinkongruitas. Komplikasi pada awal masa kanak kanak biasanya

    terkompensasi dengan baik dengan remodeling sebelum terjadinya maturitas

    skeletal. Pemburukan pada sendi panggul terutama pada bentuk penyakit

    sendi degenerative dan gangguan fungsi yang mungkin terjadi lebih dari

    beberapa tahun.

    2.2Fraktur Batang Femur (Femoral Shaft Fracture)2.2.1 Frekuensi dan Mekanime Cedera

    Fraktur batang femur termasuk di antaranya subtrokanter dan suprakondilar yangberkisar 1.6% pada semua fraktur pada anak. Rasio anak laki laki dan

    perempuan adalah 2 : 1. Angka kejadian tahunan fraktur batang femur adalah 19

    per 100.000 anak.2.6

    Etiologi fraktur batang femur bergantung pada usia. Pada infant, diaman tulang

    femur relative lemah dan mungkin patah karena beban karena terguling. Pada usia

    anak taman kanak kanak dan usia sekolah, sekitar setengah dari fraktur batang

    femur disebabkan oleh kecelakaan berkecepatan rendah seperti terjatuh dari

    ketinggian, misalnya dari sepeda, pohon, tangga atau sesudah tersandung dan

    terjatuh pada level yang sama dengan atau tanpa tabrakan. Seiring denganmeningkatnya kekuatan tulang femur, dengan maturitas selanjutnya pada masa

    anakanak dan remaja, trauma berkecepatan tinggi sering mengakibatkan fraktur

    pada femur.2.3.6

    Fraktur pada batang femur jarang terjadi akibat trauma kelahiran, dengan

    pengecualian tersebut, maka fraktur ini dapat juga disebabkan oleh arthrogryposis

  • 8/12/2019 Lapkas Close Fraktur Femur Pada Anak

    17/26

    multiplex congenital, myelomeningocele, dan osteogenesis imperfect. Kontraktur

    yang kaku pada panggul dan lutut pada anak anak dengan arthtogrypotic dapat

    menyebabkan fraktur batang femur selama proses persalinan atau selama

    penanganan selanjutnya. Kelompok risiko lainnya adalah bayi baru lahir dengan

    penyakit neuromuscular seperti myelomeningocele, osteopenia. Dan osteogenesis

    imperfect yang menyebabkan fraktur multipel.2.6

    Fraktur batang femur yang terjadi selama 12 bulan pertama kehidupan jarang

    terjadi. Kebanyakan 30 50% merupakan non accidental dari child abuse.

    Penyebab ini sering terlewatkan dan penilaian awal oleh dokter adalah

    perlindunagn terhadap anak merupakan hal yang penting.2

    Gambar 2.1. (a) anak perempuan berusia 6 bulan dengan mid shaft transverse

    fracture kiri (b) anak pada posisi spica cast 60/60o dengan cyclist pant pada sisi

    yang tidak mengalami fraktur.(c) fraktur femur kiri yang dipasang cast. (d) femur

    kiri saat pasien berusia 7 bulan dengan formasi callus yang baik. (e) Foto saat

    berdiri pada usia 18 bulan. Ada tampak varus minor dan panjang kedua tungkai

    sama.2

  • 8/12/2019 Lapkas Close Fraktur Femur Pada Anak

    18/26

    2.2.2 KlasifikasiFraktur shaft femoralis pada anakanak antara lain spiral, oblik, atau transversal,

    fraktur ini umumnya dapat pecah atau tidak pecah, tertutup atau terbuka.

    Diagnosis termasuk perbedaan antara fraktur pada epifisis (E), metafisis (M), atau

    diafisis (D) menampilkan identifikasi yang khas pada anak. Klasifikasi pediatrikpada anak yang baru memungkinkan dokumentasi dan pembanding terhadap

    metode pengobatan pada praktek klinik yang sama dengan penelitian klinis

    prospektif2

    2.2.3 Temuan KlinisTandatanda yang sering pada fraktur batang femur antara lain nyeri, shortening

    (pemendekan), angulasi, bengkak, dan krepitasi. Seorang anak dengan fraktur

    demur yang masih baru biasanya tidak dapat berdiri atau berjalan. Semua anak

    harus diperiksa termasuk tungkai bawah dan lingkar pelvik dan abdomen, jadi

    tidak mengabaikan tibia, pelvik, abdomen, atau trauma ginjal. Pemeriksaanneuromuskular harus diperiksa secara hati hati. Walaupun cedera

    neuromuskular jarang terjadi akibat fraktur batang femur. Perdarahan merupakan

    masalah utama pada fraktur batang femur,rata rata darah yang hilang dapat lebih

    dari 1200 mL dan 40% memerlukan transfusi. Penilaian kondisi hemodinamik

    pra operasi mutlak harus dlakukan.2.6

    2.2.4 Temuan RadiologiPemeriksaan radiografi seharusnya dilakukan sepanjang femur dalam dua plane

    foto dan berdekatan dengan lingkar pelvik dan juga sendi lutut. Jika ada keraguan,

    tungkai bawah seharusnya diperiksa juga. Computed tomography (CT) ataumagnetic resonance imaging (MRI) scan biasanya tidak diperlukan. Indikasi

    untuk MRI akan digunakan jika dicurigai adanya fraktur yang tersembunyi atau

    cedera ligament pada lutut.2.6.7

    2.2.5 PenatalaksanaanFratur batang femur diterapi menurut usia dan besar anak, seiring cedera cedera

    tersebut seperti cedera kepala atau politrauma, atau tampak adanya lesi terbuka

    dengan cedera pada pembuluh darah dan saraf. Penyesuaian dengan pengobatan

    dan faktor sosioekonomik harus dipertimbangkan.2.7.8

  • 8/12/2019 Lapkas Close Fraktur Femur Pada Anak

    19/26

    Gambar 2.2 (A) fracture spiral pada infan, (B) Proksimal fraktur pada anak `usia 8

    tahun, (C) Shaft fracture pada remaja, memerlukan fiksasi intramedular7

    Fraktur Batang Femur pada Tahun pertama Kehidupan

    Pada periode postnatal, sebuah bandage sederhana atau harness digunakan

    untuk panggul displastik diaplikasikan selama periode dari 2 minggu.2

    Traksi bilateral overhead telah menjadi pilihan pengobatan untuk selama

    beberapa tahun. Anak yang dihospitalisasi selama 10 14 tahun. Fraktur

    transversal rata rata sembuh dengan pemendekan (shortening) beberapa

    millimeter. Pada kasus kecurigaan cedera non accident, hospitalisasi memberikankesempatan untuk menginvestigasi situasi social anak.

    2

    Pengobatan Terpilih

    Spica cast setelah reduksi tertutup pada fraktur femur merupakan pilihan

    pengobatan pada kebanyakan ahli bedah ortopedik pediatric. Posisi fraktur

    tungkai diatur pada fleksi 90o pada panggul dan lutut. Dalam hal mencegah

    deformitas varus sekunder, fraktur tungkai dijaga agar tetap dalam abduksi yang

    nertal, saat sisi kontralateral dapat diabduksi yang memungkinkan untuk menukar

    popok. Radiografi rutin dalam dua plane disarankan setelah pemasangan cast .

    jika ibu atau keluarga diinformasikan baik tentang perawatan terhadap bayidengan spica cast, anak tidak perlu dirawat di rumah sakit. Selama kontrol ulang

    di klinik selama 1 minggu, radiografi rutin akan mendeteksi angular deviasi.

    Karena konsolidasi pembentukan callus yang cepat dalam 2 3 minggu, setelah

    pelepasan cast perbaikan fungsi terjadi cepat.2.3.8.9

  • 8/12/2019 Lapkas Close Fraktur Femur Pada Anak

    20/26

    Pavlik harness digunakan selama periode 3 5 minggu merupakan

    alternatif pengobatan untuk bayi yang sangat kecil. Pemasangan alat ini tidak

    membutuhkan anestesi dan waktu hospitalisasi dapat diminimalkan.2

    Fraktur Batang Femur pada usia 1 sampai 4 tahu

    Traksi masih digunakan secara luas untuk fraktur batang femur pada anak

    anak pra sekolah dan anak tahun pertama sekolah. Hospitalisasi selama 4 6

    minggu dirasakan sudah memadai. Traksi kulit overhead (overhead skin traction)

    memiliki risiko berupa efek yang merugikan pada sirkulasi ekstremitas.2.7.10

    Traksi kulit sebaiknya dipilih bahan yang hipoalergenik (ex, Elastoplast) untuk

    pasien yang alergi dengan bahan yang biasa atau pada orang tua dimana kulitnya

    telah rapuh.

    Gambar 2.3 Traksi Kulit

    Kontraindikasi traksi kulit yaitu bila terdapat luka atau kerusakan kulit

    serta traksi itu, itu, yang memerlukan beban > 5 kg. Akibat traksi kulit yang

    kelebihan beban di antaranya adalah nekrosis kulit, obstruksi vaskuler, oedem

    distal, serta peroneal nerve palsy pada traksi tungkai.

    Selain itu, traksi kulit-Bryan traksi juga menjadi pilihan terapi pada fraktur

    batang femur. Anak diposisikan dengan tidur terlentang di tempat tidur, keduatungkai dipasang traksi kulit, kemudian kedua tungkainya ditegakkan ke atas,

    ditarik dengan tali yang diberi beban 1-2 kg, sampai kedua bokong anak tersebut

    terangkat dari tempat tidur.

  • 8/12/2019 Lapkas Close Fraktur Femur Pada Anak

    21/26

    Gambar 2.4 Bryan traksi

    Komplikasi Bryan traksi adalah terjadi iskemik paralisis. Hal ini disebabkan

    karena terganggunya aliran darah pada tungkai yang ditinggikan.

    Fraktur Batang Femur pada Usia 5 sampai 15 tahun

    Dilakukan pemasangan Russel traksi, untuk traksi ini diperlukan :

    - Frame- Katrol- Tali- Plester

    Anak tidur terlentang, lalu dipasang plester dari batas lutut, dipasang sling di

    daerah poplitea, sling dihubungkan dengan tali, dimana tali tersebut dihubungkan dengan

    beban penarik.

  • 8/12/2019 Lapkas Close Fraktur Femur Pada Anak

    22/26

    Gambar.2.4 Russel traksi

    Untuk mempersingkat waktu rawat setelah 4 minggu ditraksi, callus sudah

    terbentuk, tetapi belum kuat benar. Traksi dilepas kemudian dipasang gip hemispika.

    Elastic intramedullary nail atau wayer Kirschner intramendular kadang

    digunakan untuk fraktur femur pada kelompok pra sekolah. Indikasi utama adalah

    gagalnya penanganan dengan menggunakan spica cast.Titanium nail sberdiameter dua

    millimeter dimasukkan dari medial dan lateral metafisis dari femur distal untuk

    menstabilisasi intramedular pada fraktur. Waktu konsolidasi relative singkat, rentang

    waktu dari 2 5 bulan tergantung pada usia pasien. Implant dicabut pada 3 6 bulan

    setelah pemasangan.2.7.11

    Fiksator eksternal merupakan pilihan jika terjadi fraktur terbuka pada pasien poli

    trauma atau untuk fraktur segmental, yang juga pada kelompok ini. Jika fiksator

    dilepaskan lebih awal dengan pembetukan callus yang masih kurang, maka akan berisiko

    terjadi fraktur kembali. Seperti semua penggunaan fiksator lainnya, infeksi jalur

    pemasangan pin sering terjadi dan diobati dengan kulit lokal dan antibiotik. Namun

    penanganan fraktur batang femur tertutup atau terisolasi tidak dianjurkan dengan

    pemasangan fiksator eksternal pada anakanak pra sekolah.2.11

    Gambar 2.5. (a) Seorang anak laki-laki berusia 8 tahun dengan fraktur kominuted pada

    femur kiri dan fragment ketiga.(b) setelah reduksi tutup pada fraktur dan fiksasi dengan

  • 8/12/2019 Lapkas Close Fraktur Femur Pada Anak

    23/26

    fiksator eksternal.(c) Fremur kiri setelah 4 minggu dengan fiksator. Beberapa callus

    formation. (d).Pasien 4 minggu setelah berdiri dengan fiksator eksternal orthofix.Delapa

    bulan kemudian setelah trauma dan 4 bulan setelah pelepasan fiksator ekternal.(e) dan (f)

    Tampak AP dan lateral pada femur kiri 8 bulan setelah cedera.minimal varus dan

    pertumbuhan sekitar 7 mm.2

  • 8/12/2019 Lapkas Close Fraktur Femur Pada Anak

    24/26

    BAB III

    KESIMPULAN

    Femur merupakan tulang terpanjang pada tubuh manusia. Hal ini menyebabkan

    perkembangan yang sesuai pada bagian proksimal dan distal sehingga memungkinkankoordinasi aktifitas musculoskeletal pada panggul dan lutut. Perkembangan pada femur

    proksimal khususnya pada epifisis dan fisis adalah sangat kompleks di antara region

    pertumbuhan skeletal apendikular.

    Akibat kerusakan pada leher femur, misalnya akibat fraktur leher femur, mungkin

    secara serius akan mengganggu kapasitas karilago region leher femur untuk berkembang

    secara normal.

    Pada anakanak, fraktur leher femur dan intertrokanter merupakan cedera yang

    paling sering terjadi. Ratliff mengulas kembaki 71 kasus fraktur leher femur pada pasien

    pasien berusia di bawah 17 tahun. Insidensi tertinggi cedera tampak pada rentang usia

    1113 tahun.

    Fraktur di sekitar sendi panggul merupakan akibat paksaan seperti trauma akibat

    enrgi tinggi atau yang paling jarang dikaitkan dengan kondisis patologis. Fraktur pada

    leher femur juga dapat sebagai gambaran yang tidak khas pada kekerasan terhadap anak

    (child abuse) yang juga sering terjadi akhir akhir ini. insidensi secara keseluruhan dari

    fraktur leher femur pada anakanak kurang dari 1%.

    Fraktur batang femur (femoral shaft fracture) termasuk diantaranya region

    subtrokanter dan suprakondilar berkisar 1,6% pada semua fraktur pada anak. Rasioantara anak lakilaki dan perempuan adalah 2 : 1.

    Diagnosis ditegakkan dengan gejala klinis, radiologi, sonografi, CT scan, dan

    MRI. Namun dengan gejala klinis dan radiologi biasanya sudah cukup untuk

    menegakkan diagnosis fraktur femur pada anak.

    Penatalaksanaan didasari pada usia anak.terapi operasi dengan fiksasi lebih

    dianjurkan dan keberhasilan akan lebih besar jika penatalaksanaan hanya secara

    konservatif

  • 8/12/2019 Lapkas Close Fraktur Femur Pada Anak

    25/26

    DAFTAR PUSTAKA

    1. Ogden. JA, 2000. Skeletal Injury In The Child Second Edition. New York : W. BSaunders Company. p.857872

    2. Engelhardt PW. 2010. Femoral Neck Fracture In : Benson M, Fixsen J, MacnicolM, Parsch Klaus (eds) Childrens Orthopaedics and Fractures Third Edition.

    London : Springer. p. 759764

    3. Gottlieb JR. 2006. SOAP for orthopedics. Philadelphia : Williams and WilkinsPublisher. p. 8283

    4. Arora A. 2006. Pediatrics Femoral Neck Fracture In : Kulkarni GS (eds)Textbook of Orthopedics and Trauma 2

    ndEdition. New Delhi : Jaypee Brothers

    Medical Publisher p. 33143333

    5. Hbner .U, Schlicht .W, Outzen .S, Barthel .M, Halsband. H. 2000. Ultrasound inthe diagnosis of fractures in children. The Journal of Bone and Joint Surgery 82-

    B:1170-3.

    6. Benson M, Fixsen J, Macnicol M, Parsch K. 2010. Femoral Shaft Fracture In :Parsch K (eds) Childrens Orthopaedics and Fractures Third Edition. London :

    Springer. p. 765771

    7. Pring M, Newton P, Rang M. 2005. Femoral Shaft In : Wenger D.R, Pring M.E(eds) Rangs Childrens Fractures. Philadelphia : Lippincot Williams andWilkins. p. 181199

    8. Egol KA, Koval KJ, Zuckerman JD.2010. Hand Book of Fracture. Philadelphia :Lippincot Williams and Wilkins. p. 400418

    9. Cui F. Z , Wen H. B,and Su X. W. 1996. Microstructures of External PeriostealCallus of Repaired Femoral Fracture in Children. Journal of Structural Biology

    117, 204208

    10.Flynn JM, Skaggs DL. 2010. Femoral Shaft Fractures In : Beaty JH, Kasser JR(eds) Rockwood and Wilkins' Fractures in Children. Philadelphia : Lippincot

    Williams and Wilkins. p. 798818

    11.Siv. I, Rang. M. 1983. Treatmet of Femoral Fracture in the Child with HeadInjury. The Journal of Bone and Joint Surgery.

  • 8/12/2019 Lapkas Close Fraktur Femur Pada Anak

    26/26