Lap.biokimia

11
LAPORAN PRAKTIKUM BIOKIMIA SISTEM GASTRO ENTERO HEPATOLOGI PERCOBAAN EMPEDU DAN PH OPTIMUM PEPSIN Disusun Oleh : Nama : Riesti Roito NIM : 2010730155 Dosen Pembimbing : dr. Kartono Ichwani, Sp.BK PROGRAM STUDI PENDIDIKAN DOKTER FAKULTAS KEDOKTERAN DAN KESEHATAN 1

Transcript of Lap.biokimia

Page 1: Lap.biokimia

LAPORAN PRAKTIKUM BIOKIMIA

SISTEM GASTRO ENTERO HEPATOLOGI

PERCOBAAN EMPEDU DAN PH OPTIMUM PEPSIN

Disusun Oleh :

Nama : Riesti Roito

NIM : 2010730155

Dosen Pembimbing : dr. Kartono Ichwani, Sp.BK

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN DOKTER

FAKULTAS KEDOKTERAN DAN KESEHATAN

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH JAKARTA

2011 – 2012

1

Page 2: Lap.biokimia

EMPEDU

Empedu diproduksi oleh hati dan disimpan didalam kandung empedu. Selama

pencernaan, kandung empedu berkontraksi dan menyalurkan empedu ke usus kecil.

Banyaknya empedu yang dihasilkan tergantung dari :

Jenis makanan. Semakin banyak makanan ( lemak ) maka makin banyak empedu

Susunan empedu dalam hati

Perangsangan empedu tergantung dua faktor yaitu :

Faktor makanan

Faktor hormonal

Sabelum masuk ke usus kecil empedu bercampur dahulu dengan getah pancreas.

Empedu bereaksi alkalis. Diantara bahan-bahan terpenting yang terdapat didalam empedu

adalah garam-garam empedu (Natrium glikokolat dan Taurokolat), pigmen-pigmen empedu,

lesitin, kolestrol, dan garam-garam anorganik. Empedu merupakan campuran sekresi dan

ekskresi. Bahan yang disekresi misalnya garam-garam empedu dan yang disekresi adalah

pigmen-pigmen empedu dan kolestrol. Garam-garam empedu membantu proses pencernaan

dan penyerapan vitamin-vitamin yang larut dalam lemak.

Aktivasi tadi disebabkan karena :

Garam empedu merendahkan tegangan permukaan dan membantu emulsifikasi lemak

sehingga memudahkan pencernaan.

Garam empedu berikatan dengan asam lemak membentuk suatu kompleks yang lebih

mudah larut dan diserap.

Disamping mengekskresikan sejumlah zat yang dibentuk ditempat lain didalam tubuh.

Diantaranya yang terpenting adalah bilirubin, yang merupakan salah satu produk akhir

utama pemecahan hemoglobin. Diantara bila sel darah merah telah melewati masa hidupnya,

rata-rata 120 hari, maka membrane sel darah merah pecah dan melepaskan hemoglobin yang 2

Page 3: Lap.biokimia

difagositosis oleh sel-sel retikuloendotelial system di seluruh tubuh. Disini hemoglobin akan

dipecah menjadi hem dan globin, lalu cincin gem cepat dikonversi menjadi bilirubin yang

dilepaskan ke dalam plasma atau disebut bilirubin I.

Kemudian oleh sel hepar menjadi bilirubinII yang diekskresi oleh transport aktif ke dalam

empedu.

1.1. Sifat-sifat fisis dan reaksinya.

a. Catatlah warna, bau dan konsistensinya : coklat pekat, bau , konsistensi cair.

b. Tentukan pH-nya dangan kertas lakmus : pH = 8

c. Berat jenis dengan urinometer : BJ = 20 (suhu kamar 28˚)

1.2. Percobaan emulsi dengan empedu

a. Kedalam tabung masukkan 1 mL minyak dan 10ml air .Lalu,dikocok kuat-kuat dan diamkan

beberapa menit dirak tabung reaksi

Hasilnya : emulsi cepat menghilang, dan tipis.

b. Kedalam tabung rekasi yang lain dimasukkan 1mL minyak, 8ml air, dan 2ml empedu. Lalu,

dikocok kuat dan diamkan beberpa menit dirak tabung reaksi.

Hasilnya : emulsi lama menghilang dan tebal.

Kesimpulan

Uji atau tes ini digunakan untuk pembentukan emulsi. Hasil percobaan tersebut

menunjukkan bahwa bila air di tambahkan dengan minyak akan terbentuk emulsi yang

tidak stabil. Hal ini disebabkan karena air sangat susah menyatu dengan minyak sehingga

yang dihasilkan hanyalah pembentukan emulsi yang tidak stabil. Pada percobaan air yang

ditambahkan dengan minyak dan empedu akan menghasilkan emulsi yang stabil. Hal ini

disebabkan dengan penambahan empedu, lemak akan mudah larut didalam air.

3

Page 4: Lap.biokimia

1.3. Percobaan untuk menyatakan pigmen empedu.

Kedalam tabung reaksi yang kering dimaksukkan asam nitrat pekat kemudian dituangkan

empedu 2 mL secara hati-hati sehingga membentuk lapisan bawah. Pada batas antara

kedua larutan itu akan terdapat suatu cincin berwarna hijau. Ulangi percobaan ini dengan

menggunakan empedu yang telah diencerkan.

Metode Percobaan

1. Masukkan 5ml asam nitrat pekat

2. Masukkan juga empedu 2mL

3. Lalu (campurkan) empedu kedalam asam nitrat pekat

4. Perhatikan sampai adanya cincin hijau di antara garam empedu dengan asam

nitrat pekat.

Hasil

Terlihat adanya cinin hijau yang terbentuk diantara garam empedu dan asam nitrat

pekat.

4

Page 5: Lap.biokimia

Kesimpulan

Bilirubin teroksidasi menjadi biliverdin (warna hijau).

1.4. Percobaan menyatakan garam empedu (Pattenkoffer’s Test).

Kedalam tabung reaksi dimasukkan 5mL empedu yang telah diencerkan dan 5 tetes

larutan sukrosa 5%. Tuangkan 5mL asam sulfat pekat perlahan-lahan sehingga

membentuk lapisan bawah. Perhatikan warna cincin yang terbentuk pada batas kedua

larutan. Dasar reaksi adalah pembentukan furfural dari sukrosa. Reaksi mana lagi yang

mempunyai dasar yang sama? Dan apa bedanya?

Metode Percobaan :

1. Masukkan empedu 5 mL

2. Tambahkan 5 tetes sukrosa

3. Masukkan asam nitrat 5mL

4. Lalu perhatikan adanya cincin berwarna ungu (furfural)

Hasil : terlihat adanya cincin berwarna ungu (furfural)

5

Page 6: Lap.biokimia

Kesimpulan

Sukrosa H2SO4 Hidrosimetil Furfural garam empedu Ungu violet

2H2O

(furfural akan diberi warna oleh garam empedu → warnanya ungu). Percobaan ini

mempunyai dasar yang sama dengan percobaan mollisch , bedanya yang memberi

warna adalah α-naftol, untuk membuktikan adanya KH.

6

Page 7: Lap.biokimia

PH OPTIMUM PEPSIN

TUJUAN PERCOBAAN

1. Mengetahui pH optimum pepsin

2. Mengetahui pepsin dapat menghidrolisis protein yang telah diberi zat warna

3. Apabila hidrolisis berlangsung protein akan larut dan zat warna akan mewarnai larutan

4. Apabila hidrolisis tidak langsung protein tidak larut dan zat warna tetap melekat pada

larutan

ALAT DAN BAHAN PERCOBAAN

1. Larutan pepsin 0,1 %

2. 3 tabung reaksi

3. Larutan HCl 1 N

4. Larutan protein yang berwarna

5. Water Bath ( penangas air )

METODE PERCOBAAN

Sediakanlah 3 tabung resksi yang mengandung larutan :

No. mL HCl 1 N mL air mL pepsin pH ( kira-kira )

1 0,0 5,0 5,0 6,4

2 0,4 4,6 5,0 2,1

3 1,2 3,8 5,0 1,2

7

Page 8: Lap.biokimia

Tambahkanlah ke dalam setiap tabung sejumlah kecil protein yang berwarna (merah),

masukkan kedalam penangas air 37° selama 15 menit. Catat waktu yang diperlukan untuk

pencernaan dan pada pH berapakah pepsin bekerja paling optimal.

Hasil

Pada ketiga percobaan tersebut pepsin yang bekerja paling optimal pada pH 2,1 dengan

menunjukkan protein yang larut dan menyatu ke cairan di atasnya pada tabung tersebut.

Sedangkan pada tabung dengan pH 6,4 dan 1,2 cairan tetap tampak berwarna jernih, sehingga

warna yang dihasilkan pada kedua tabung tersebut tidak ada perubahan walaupun pada tabung

yang pHnya 2,1 sedikit berubah.

Kesimpulan :

Garam empedu merendahkan tegangan permukaan dan membantu emulsifikasi lemak sehingga

memudahkan pencernaan dan Garam empedu berikatan dengan asam lemak membentuk suatu

kompleks yang lebih mudah larut dan diserap.

8