Lapak Biokim 2

download Lapak Biokim 2

of 15

Transcript of Lapak Biokim 2

  • 7/24/2019 Lapak Biokim 2

    1/15

    HIDROLISIS PROTEIN ENZIMATIS

    Rizki Ayu Ramadhanti, 23011010121

    !"#a$ %, !"#&m'&k 1(

    A%STRA!

    Hidrolisis merupakan proses pemecahan suatu molekul kompleks menjadi senyawa-senyawa

    yang lebih sederhana dengan bantuan molekul air. Protein adalah makromolekul yang paling

    berlimpah didalam sel dan menyusun lebih dari setengah berat kering pada hampir semua

    makhluk hidup. Hidrolisis protein enzimatis merupakan suatu proses pemecahan struktur

    protein menjadi monomer berupa asam amino dengan bantuan enzim dan enzim merupakan

    senyawa protein kompleks yang dihasilkan oleh sel-sel organisme dan berfungsi sebagai

    katalisator suatu reaksi kimia. Praktikum hidrolisis protein enzimatis bertujuan untuk

    memutus ikatan tersebut dengan bantuan enzim protease yang berasal dari pepaya dan nanas.

    Pada pepaya terdapat enzim papain dan pada nanas terdapat enzim bromelain. Enzim-enzim

    tersebut yang mempecepat proses hidrolisis pada beberapa sampel seperti tempe, susu, telurdan daging ikan. Ikatan peptida yang terdapat pada protein dalam sampel tersebut kemudian

    terputus dan memberikan sifat asam. iltrat yang diberikan tidak terlalu memberikan

    perubahan yang signifikan pada sampel-sampel tersebut namun rata-rata merubah pH pada

    sampel.

    !ata kun)i *hidrolisis, protein, enzim.

    PENDAH+L+AN

    Hidrolisis merupakan proses pemecahan suatu molekul kompleks menjadi senyawa-

    senyawa yang lebih sederhana dengan bantuan molekul air. Protein adalah makromolekul

    yang paling berlimpah didalam sel dan menyusun lebih dari setengah berat kering pada

    hampir semua makhluk hidup. Protein dapat digolongkan berdasarkan sifat biologi, yang

    pertama yaitu enzim, adalah protein yang paling ber!ariasi dan mempunyai kekhususan

    tinggi dan mampu mengkatalisa. "ang kedua yaitu protein transport, adalah protein dalam

    plasma darah yang mengikat dan membawa molekul atau ion spesifik dari satu organ ke

    organ lain. "ang ketiga adalah protein nutrien dan penyimpan, selanjutnya yaitu protein

    kontraktil, protein struktural, protein pertahanan dan protein pengatur.Protein adalah suatu polipeptida yang mempunyai bobot molekul yang sangat ber!ariasi,

    dari #$$$ hingga lebih dari satu juta. %isamping berat molekul yang berbeda-beda, protein

    mempunyai sifat yang berbeda-beda pula. %itinjau dari strukturnya, protein dapat dibagi

    dalam dua golongan besar, yaitu protein sederhana dan protein gabungan. Protein sederhana

    adalah protein yang hanya terdiri atas molekul-molekul asam amino. &edangkan protein

    gabungan ialah protein yang terdiri atas protein dan gugus bukan protein, gugus ini disebut

    gugus prostetik dan terdiri atas karbohidrat, lipid atau asam nukleat.

  • 7/24/2019 Lapak Biokim 2

    2/15

    Protein tersusun dari peptida-peptida sehingga membentuk suatu polimer yang disebut

    polipeptida. &etiap monomernya tersusun atas suatu asam amino. 'sam amino adalah

    molekul organik yang memiliki gugus karboksil dan gugus amino yang mana pada bagian

    pusat asam amino terdapat suatu atom karbon asimetrik. Pada keempat pasangannya yang

    berbeda itu adalah gugus amino, gugus karboksil, atom hidrogen, dan berbagai gugus yang

    disimbolkan dengan huruf (. )ugus ( disebut juga sebagai (antai samping yang berbeda

    dengan gugus amino.

    Protein yang tersusun dari rantai asam amino akan memiliki berbagai macam struktur

    yang khas pada masing-masing protein. *arena protein disusun oleh asam amino yang

    berbeda secara kimiawinya, maka suatu protein akan terangkai melalui ikatan peptida dan

    bahkan terkadang dihubungkan oleh ikatan sulfida. &elanjutnya protein bisa mengalami

    pelipatan-pelipatan membentuk struktur yang bermacam-macam. &ebagai salah satu gizi yang

    sangat dibutuhkan oleh manusia, protein sangat penting di masa pertumbuhan. 'supan

    protein yang cukup juga dapat membantu dalam proses penyembuhan luka, regenerasi sel

    hingga mengatur kerja hormon dan enzim dalam tubuh.

    ungsi protein selain berfungsi sebagai zat pembangun dalam tubuh, protein juga

    berfungsi sebagai penyokong berbagai aktifitas organ tubuh dan metabolisme. &umber

    protein terbagi menjadi + yaitu protein nabati dan hewani. &umber Protein abati contohnya

    seperti kacang-kacangan kedelai, almond, kacang mede, kacang hijau, kacang hazel, kacang

    merah, jintan, biji bunga matahari dan biji labu. &edangkan sumber Protein

    Hewani contohnya seperti daging merah, daging unggas, telur, ikan dan produk susu.

    Hidrolisis protein enzimatis merupakan suatu proses pemecahan struktur protein menjadi

    monomer berupa asam amino dengan bantuan enzim dan enzim merupakan senyawa protein

    kompleks yang dihasilkan oleh sel-sel organisme dan berfungsi sebagai katalisator suatu

    reaksi kimia. Hidrolisi enzimatik artinya hidrolisis yang dilakuakan dengan menggunakan

    bantuan enzim. Enzim protease adalah enzim yang mengkatalis pemecahan molekul protein

    dengan cara hidrolisis. Enzimprotease dapat dibagi menjadi dea jenis, yaitu endopeptidae dan

    eksopeptidae. Endopeptidae hanya memecah protein pada tempat-tempat tertentu dalam

    molekul protein dan basanya tidak mempengaruhi gugus pada ujung molekul. &edangkan

    eksopeptidae memecah protein pada kedua ujung molekul protein.

    Hidrolisis enzimatik dilakukan dengan mempergunakan enzim. %apat digunakan satu

    jenis enzim saja, atau beberapa jenis enzim yang berbeda. Penambahan enzim perlu

    dilakukan pengaturan pada kondisi pH dan suhu optimum 'nonymous, +$$/. %ibandingkan

    dengan hidrolisis secara kimia menggunakan asam atau basa, hidrolisis enzimatik lebih

  • 7/24/2019 Lapak Biokim 2

    3/15

    menguntungkan karena tidak mengakibatkan kerusakan asam amino dan asam-asam amino

    bebas serta peptida dengan rantai pendek yang dihasilkan lebih ber!ariasi, reaksi dapat

    dipercepat kira-kira /$/+ sampai /$+$, tingkat kehilangan asam amino esensial lebih rendah,

    biaya produksi relatif lebih murah dan menghasilkan komposisi asam amino tertentu terutama

    peptida rantai pendek dipeptida dan tripeptida yang mudah diabsorbsi oleh tubuh 0inarno,

    /1234 )iyatmi, +$$/.

    5eddows, et.al /161 dalam &ukardi /12# menyebutkan salah satu cara lain untuk

    menghidrolisis kandungan protein dalam suatu bahan dapat menggunakan enzim proteolitik

    baik yang berasal dari bahan itu sendiri atau dengan penambahan enzim dari luar bahan.

    Enzim proteolitik yang ditambahkan dapat berasal dari hewan maupun dari tumbuhan.

    7enurut (eed /16# enzim proteolitik atau enzim protease adalah enzim yang dapat

    memecah molekul-molekul protein dengan cara menghidrolisis ikatan peptida menjadi

    senyawa-senyawa yang lebih sederhana seperti proteosa, pepton, polipeptida, dipeptida dan

    sejumlah asam-asam amino.

    Enzim adalah biokatalisator organik yang dihasilkan organisme hidup di dalam

    protoplasma, yang terdiri atas protein atau suatu senyawa yang berikatan dengan protein.

    Enzim mempunyai dua fungsi pokok sebagai berikut yaitu mempercepat atau memperlambat

    reaksi kimia dan mengatur sejumlah reaksi yang berbeda-beda dalam waktu yang sama.

    Enzim tersusun atas dua bagian. 'pabila enzim dipisahkan satu sama lainnya menyebabkan

    enzim tidak aktif. amun keduanya dapat digabungkan menjadi satu, yang disebut

    holoenzim. *edua bagiaan enzim tersebut adalah apoenzim dan koenzim.

    Ikatan peptida pada protein dapat diputuskan dengan cara hidrolisis. 8ntuk mempercepat

    reaksinya maka digunakan enzim protease untuk mempercepat reaksi pemutusan ikatan

    peptida pada protein. Enzim protease diantaranya terdapat pada nanas dan pepaya. Pada

    nanas terdapat enzim bromelain dan pada pepaya terdapa enzim papain. Proses hidrolisis ini

    akan merubah ikatan dari protein sehingga mempunyai gugus asam.

    )ambar /. Ikatan Protein yang dihidrolisis

  • 7/24/2019 Lapak Biokim 2

    4/15

    5uah nanas Ananas comosus biasanya tumbuh di daerah tropis. 5uah ini mengandung

    enzim proteolitik, yang disebut dengan bromelin. 5romelin sebagian besar terdiri dari

    protease sistein. Enzim ini mampu memecah ikatan peptida pada protein dan mengubah

    protein tersebut menjadi lebih sederhana. Enzim bromelin dengan konsentrasi tinggi terdapat

    pada buah nanas yang matang. Enzim bromelin ini dapat bekerja optimum pada suhu antara

    #$o9 sampai 3$o9, dengan pH optimum :-2.

    Pepaya Carica papayamengandung enzim papain, baik dalam buahnya, batangnya,

    maupun daunnya.

    Enzim papain ini juga dapat memecah atau menghidrolisis ikatan peptida

    pada molekul protein, sehingga papain disebut pula sebagai enzim peptidase. Protein yang

    dihidrolisis ini akan menjadi senyawa yang yang lebih sederhana. Papain sudah biasa

    digunakan untuk memecah serabut daging liat dan telah dimanfaatkan selama ribuan tahun

    oleh penduduk asli 'merika &elatan. Papain juga sering dimanfaatkan untuk mendisosiasikan

    sel dalam langkah pertama persiapan kultur sel. &elain itu juga ditemukan sebagai bahan baku

    beberapa pasta gigi atau gula-gula sebagai pemutih gigi.

    %ari praktikum ini mahasiswa diharapkan dapat melakukan hidrolisis protein asal susu,

    telur, tempe, daging ikan secara enzimatis dengan menggunakan estrak nanas dan pepaya.

    &elain itu memahami konsep pemutusan ikatan peptidae dengan enzim protease dan

    memahami perubahan tingkat kekerasan;tekstur protein.

    METODOLOI

    Praktikum $ 0I5 di ?aboratorium isiologi Hewan 'ir akultas Perikanan dan Ilmu

    *elautan 8ni!ersitas Padjadjaran.

    %alam praktikum ini dibutuhkan beberapa alat dan bahan, alat-alat yang digunakan yaitu

    cawan petri sebagai tempat untuk menyimpan preparat atau sampel yang digunakan, blender

    berfungsi sebagai penghalus buah-buahan, pisau untuk memotong-motong sampel, timbangan

    untuk menimbang sampel, gelas ukur untuk mengukur !olume sampel, beaker glass untuk

    menampung filtrat buah, pH meter untuk mengukur pH, indikator uni!ersal sebagai pengukur

    pH sampel, tabung reaksi untuk menempatkan sampel, pipet tetes untuk memindahkan

    sampel dari gelas ukur ketabung reaksi dan sebaliknya, spatula untuk mengambil filtrat buah,

    alumunium foil sebagai media isolasi dan kertas label untuk menandai dam menamakam

    sampel.

    'dapun bahan yang digunakan dalam praktikum ini diantaranya adalah daging ikan

    sebagai sampel yang akan diuji, buah nanas muda dan matang untuk diambil filtratnya

  • 7/24/2019 Lapak Biokim 2

    5/15

    disiapkan alat dan bahan

    ditimbang +#$ g nanas dan pepaya

    dimasukkan masing-masing buah kedalam blender

    di tambahkan /#$ ml akuades

    dipisahkan filtrat dalam beaker glass

    ditimbang sampel sesuai perlakuan

    diletakkan sampel diatas cawan petri

    ditambahkan filtrat sesuai perlakuan

    ditutup cawan petri

    didiamkan selama :$ menit

    diamati perlakuan

    Hasil

    sebagai pereaksi, papaya muda dan matang untuk diambil filtratnya sebagai pereaksi, susu

    sebagai sampel yang akan direaksikan, telur sebagai sampel yang akan direaksikan, dan

    tempe sebagai sampel yang akan direaksikan.

    Prosedur praktikum hidrolisis protein enzimatis ini adalah @

    HASIL DAN PEM%AHASAN

    Aabel /. Hasil pengamatan kelompok

    !"#&m'&

    k

    Sam'"# -i#t.at 'H P"n/amatan

    Aa#

    P"n/amatan

    Akhi.Aa# Akhi

    .

    1 Aempe

    /$ gr

    Pepaya Aua # 6 Aekstur keras

    5au khas tempe

    0arna putih

    pucat

    Papaya 7uda@

    0arna lebih

    pucat

    Aekstur sedikit

    empuk

    5au dominan

    tempe

    Pepaya 7uda # 3 Papaya Aua@

    0arna agak

    orange Aekstur lebih

  • 7/24/2019 Lapak Biokim 2

    6/15

    empuk dari

    yang diberi

    filtrat pepaya

    muda

    5au dominan

    pepaya

    /$ Aempe

    /$ gr

    anas 7uda # 3 Aekstur lebih

    keras dari

    tempe normal

    Aempe lembab

    5au tempe

    Pada bagian yang

    lembab warna

    tempe

    menghijau

    anas 7uda@

    5au memudar

    Aekstur lembek

    0arna pucat

    anas Aua # 6 anas Aua@

    5au tempe

    mendominasi

    Aekstur lembek

    0arna pucat

    // Aelur

    # ml

    Pepaya 7uda /$ 1 Aekstur kental

    5erwarna bening

    Pepaya 7uda@

    5au amis hilang

    0arna bening

    Aekstur cair

    Pepaya Aua /$ 2 Pepaya Aua@

    5au pepaya

    tidak dominan

    0arna orange

    Aekstur lebih

    kental

    /+ Aelur

    # ml

    anas 7uda /$ > Aekstur telur

    kental

    5erwarna khas

    putih telur 5erbau khas

    putih telur bau

    amis

    anas 7uda@

    5au nanas tidak

    terlalu pekat

    0arna kuning

    bening

    Aekstur cair

    anas Aua /$ # anas Aua @

    5au nanas pekat

    5au amis hilang

    0arna kuning

    pucat

    Aekstur agak

    kental

  • 7/24/2019 Lapak Biokim 2

    7/15

    /: &usu

    # ml

    Pepaya 7uda 3 3 Aekstur kental

    5au khas susu

    0arna putih

    pucat

    Pepaya 7uda@

    5au susu lebih

    dominasi

    Aekstur agak

    kental

    Pepaya Aua 3 3 Pepaya Aua@

    5au pepaya

    menyengat

    0arna peach

    Aekstur kental

    /> &usu

    # ml

    anas 7uda 3 > 5au susu

    Aekstur kental

    0arna putih

    pekat

    anas 7uda@

    5au nanas samar

    Aekstur

    menggumpal

    0arna kuning

    anas Aua 3 > anas Aua@

    5au nanas pekat

    Aekstur cair

    0arna putih

    putih

    /# %aging2 gr Pepaya 7uda 3 3

    %aging berbauamis khas ikan

    7asih segar

    Aekstur kenyal

    5erwarna putih

    pucat

    Pepaya 7uda@ %aging

    berwarna

    kemerahan

    ?ebih lembek

    Pepaya Aua 3 3 Pepaya Aua@

    %aging

    berwarna

    *emerahan Aekstur lembek

    lembek dan

    berair

    /3 %aging

    2 gr

    anas 7uda 6 # %aging ikan

    segar

    Aekstur kenyal

    5au khas ikan

    segar 5erwarna darah

    anas 7uda@

    Aekstur tetap

    kenyal

    0arna lebih

    pucat 5au amis

  • 7/24/2019 Lapak Biokim 2

    8/15

    pucat berkurang

    Aidak ada bau

    nanas

    anas Aua 6 # anas Aua@

    Aekstur lembek

    hampir hancur

    0arna pucat

    5au nanas tidak

    pekat

    Aidak bau amis

    ?ebih berair

    Pada praktikum hidrolisis protein enzimatis ini sampel yang digunakan adalah tempe,susu, telur, dan daging ikan. 8ntuk pereaksinya yang digunakan adalah papaya tua dan

    pepaya muda serta nanas tua dan nanas muda, dikarenakan nanas mempunyai enzim

    bromealin, sedangkan papaya mempunyai enzim papain yang kedua enzim tersebut dapat

    mengkatalis protein. Enzim bremiolin dan enzim papain yang terkandung di dalam buah

    tersebut akan melakukan reaksi hidrolisis pada protein yang terkandung pada sampel. Protein

    dapat dihidrolisis dengan bantuan enzim protease. Enzim bremiolin dan enzim papain ini

    termasuk ke dalam enzim protease berfungsi untuk memutus ikatan peptida yang

    menyebabkan terjadinya perubahan pH, warna, dan tekstur.

    7elalui tabel di atas, maka dapat dianalisis proses hidrolisis yang terjadi pada

    masing-masing sampel. *elompok 1 menghidrolisis sampel tempe menggunakan enzim

    papain dari pepaya tua dan pepaya muda. Pada perlakuan dengan penambahan filtrat pepaya

    muda, didapatkan hasil pada sampel tempe dengan penambahan filtrat pepaya muda terdapat

    perbedaan dari pengamataan awal dimana warna lebih pucat, tekstur lebih empuk dari

    sebelumnya, namun bau tempe tetap mendominasi, yang menunjukkan bahwa sampel

    terhidrolisis menjadi protein yang lebih sederhana dengan perubahan pH awal yaitu #, dan pH

    akhir B 6, sedangkan tempe dengan penambahan filtrat pepaya tua dapat dijelaskan warna

    yang tadinya putih pucat berubah warna menjadi warna ke orenan, tekstur lebih lembek dari

    penambahan filtrat pepaya muda dan bau pepaya lebih mendominasi dengan perubahan pH

    awal yaitu # dan pH akhir menjadi 3.

    Pada kelompok /$ dengan sampel yang sama yaitu tempe, namun tempe dihidrolisis

    menggunakan enzim bromalin dari nanas muda dan nanas tua. Pada perlakuan dengan

    penambahan filtrat nanas muda, terjadi perubahan pada bau yaitu bau tempe sebelumnya

  • 7/24/2019 Lapak Biokim 2

    9/15

    mendominasi setelah penambahan filtrat bau tempe menjadi memudar, tekstur menjadi

    lembek dan warna pucat, perubahan pH pun terjadi dimana pada pH awal adalah # pH akhir

    menjadi 3, sedangkan pada tempe dengan penambahan filtrat nanas tua tidak jauh berbeda

    dengan penambahan filtrat nanas muda, bau tempe tetap mendominasi, tekstur lembek dan

    warna pucat sedangkan pH awal yaitu # pH akhir menjadi 6.

    *elompok selanjutnya adalah kelompok // dengan sampel telur dan penambahan

    filtrat dengan pepaya muda serta pepaya tua. Pada perlakuan dengan penambahan filtrat

    pepaya muda bau amis pada telur menghilang, warna menjadi bening, tekstur cair dan pH

    menurun dari pH awal /$ pH akhir menjadi 1, sedangkan pada perlakuan dengan pepaya tua

    bau pepaya tidak dominan, warna orange, tekstur lebih kental dan pH menurun dari pH awal

    /$ pH akhir menjadi 2.

    Pada kelompok /+ dengan sampel telur dan penambahan filtrat nanas mudan dan

    nanas tua. Pada perlakuan nanas muda bau nanas tidak terlalu pekat, warna kuning bening,

    tekstur menjadi cair dan terjadi penurunan pH yang cukup jauh yaitu pH awal /$ pH akhir

    menjadi >, sedangkan pada perlakuan dengan filtrat nanas tua bau nanas pekat, bau amis telur

    menghilang, warna kuning pucat, tekstur agak kental dan pH menurun dri pH awal /$ pH

    akhir menjadi #.

    *elompok /: menggunakan sampel susu dengan menggunakan filtrat pepaya muda

    dan pepaya tuaa. Pada perlakuan pepaya muda, bau susu lebih dominan tekstur agak kental

    dan pH stabil dengan pH awal 3 pH akhir, sedangkan pada pepaya tua bau pepaya sangat

    menyengat , warna menjadi peach, tekstur kental dan ph tetap pH awal 3 pH akhir 3.

    Pada kelompok /> dengan sammpel yang sama namun menggunakan nanas muda dan

    nanas tua. Pada perlakuan dengan menggunakaan nanas muda, bau nanas terasa namun masih

    samar, teksturnya menggumpal, warna kuning dan pH menurun dari pH awal 3 pH akhir

    menjadi >, sedangkan pada penambahan filtrat nanas tua bau nanas sangat pekat, tekstur cair,

    warna pucat putih dan pH menurun sama seperti penambahan filtrat nanas muda yaitu pH

    awal 3 pH akhir >.

    Pada kelompok /# yaitu kelompok kami, sampel yang kami gunakan adalah daging

    ikan dengan penambahan filtrat pepaya muda dan pepaya tua. Pada perlakuan pertama yaitu

    dengan penambahan pepaya muda daging berwarna kemerahan, lebih lembek dan pH tetap

    yaitu pH awal 3 dan pH akhir 3, sedangkan pda perlakuan dengan penambahan filtrat pepaya

    tua daging sama seperti filtrat dengan menggunakan pepaya muda yaitu berwarna kemerahan,

    lebih lembek dan lebih berair dan pH sama saja yaitu pH awal 3 pH akhir 3.

  • 7/24/2019 Lapak Biokim 2

    10/15

    Pada kelompok terakhir yaitu /3 dengan sampel yang sama seperti kelompok /# yaitu

    menggunakan daging namun dengan penambahan filtrat yang brbeda yaitu menggunakan

    nanas muda dan nanas tua. Pada perlakuan menggunakan filtrat nanas muda tektur pada

    daging tetap kenyal, warna lebih pucat, bau amis berkurang tanpa ada bau nanas dengan pH

    yang menurun yaitu pH awal 6 pH akhir #, sedangkan perlakuan dengan menggunakan nanas

    tua tekstur lembek dan hampir hancur, warna pucat, bau nanas tidak pekat, tanpa bau amis

    dan lebih berair, pH awal 6 pH akhir #.

    5erdasarkan data diatas bahwa dari sampel tempe, susu, ikan mempunyai pH yang

    tidak jauh berbeda yaitu sekitar 3-6 atau biaas dikatakan netral dan mendekati netral,

    sedangkan untuk telur mempunyai pH sebesar /$ yang bersifat basa. &etelah sampel

    ditambahkan dengan pereaksi yang terbuat dari pepaya dan nanas. *etika ditambahkan nanas

    hasilnya relatif menurunkan pH awal dikarenakan pH nanas terbilang cukup asam karena

    didalamnya mengandung asam sitrat dan asam lainnya yang cukup tinggi sehingga

    menciptakan kondisi asam pada nanas. &edangkan pada saat penambahan papaya hasilnya

    relatif menurun sedikit atau tetap dari pH awalnya. Hal ini dikarenakan pepaya cenderung

    netral dilihat dari perubahan pH awal dan akhir kenaikan dan penurunannya cenderung stabil.

    aktor yang berpengaruh terhadap aktifitas kerja enzim salah satunya adalah tingkat

    kematangan buah juga berpengaruh terhadap kualitas enzim dan kandungan didalamnhya.

    5uah nanas matang memilki kualitas enzim yang lebih rendah dibandingkan buah nanas

    muda, akibatnya pemberian filtrat nanas muda memberikan perubahan yang sangat signifikan

    baik dari pH, tekstur maupun bau pada sampel. 5egitu pula pada buah pepaya. Pada buah

    pepaya muda memang enzim dihasilkan lebih banyak karena getah yang dihasilkan cukup

    banyak dibandingkan papaya matang.

    5erdasarkan tabel hasil di atas yang dilakukan oleh kelompok 1 dan /$ dengan

    sampel tempe ketika ditambahkan enzim protease dan didiamkan selama :$ menit kemudian

    setelah diamati, tempe yang ditambahkan ekstrak pepaya tua dan nanas tua hasilnya tekstur

    tempe menjadi lebih lunak dan tidak terjadi perubahan warna. &edangkan ketika tempe

    dicampurkan nanas muda dan papaya muda warnanya lebih pucat. Hal ini dikarenakan

    ekstrak buah muda akan lebih cepat bereaksi dalam menghidrolisis protein dibandingkan

    ekstrak buah yang matang, itu disebabkan karena ekstrak buah muda mengandung lebih

    banyak enzim protease didalamnya.

    Pada sampel telur yang dilakuakan oleh kelompok // dan /+ yang ditambah ekstrak

    nanas tua hasilnya terdapat + fase yaitu kuning transparan dan kuning pekat, setelah diaduk

    antara nanas dan telur menjadi homogen. &etelah didiamkan selama :$ menit terbentuk + fase

  • 7/24/2019 Lapak Biokim 2

    11/15

    kembali dimana bagian atas berwarna kuning pudar dari telur dan bagian bawah berwarna

    kuning pekat dari nanas. Hal ini dikarenakan perbedaan massa jenis antar telur dan nanas,

    dimana massa jenis nanas lebih besar dibandingkan telur. &edangkan pada penambahan

    ekstrak papaya tua menghasilkan terdapat + fase yaitu orange dan kuning transparan, dan

    setelah diaduk antara telur dan papaya bercampur, mempunyai tekstur yang lembut.

    Pada sampel susu yang dilakukan oleh kelompok /: dan /> yang ditambah ekstrak

    nanas tua hasilnya terdapat + fase yaitu putih dan kuning, dimana warna kuning tidak

    tercampur merata. %an setelah diaduk warna berubah menjadi peach, teksturnya halus, dan

    bau susu campur nanas. &edangkan pada papaya tua hasilnya terdapat + fase, dimana diatas

    berwarna orange, dan bawah berwarna putih. Hal ini dikarenakan perbedaan massa jenis dari

    keduanya, dimana massa jenis papaya lebih ringan dibandingkan susu. ?alu setelah diaduk

    warna menjadi homogen yaitu orange keputihan. amun pada kelompok /: tidak terjadi

    penurunan pH yang artinya pH tetap itu bisa terjadi karena kesalahan pada praktikan.

    Pada sampel ikan yang dilakukan oleh kelompok /# dan /3 yang ditambah ekstrak

    nanas matang hasilnya teksturnya menjadi lebih lunak tetapi tidak sampai hancur dan tidak

    terjadi perubahan warna. &edangkan pada penambahan ekstrak pepaya tua teksturnya lunak

    tetapi mudah hancur, dan tidak terjadi perubahan warna. Hal ini pasti dikarenakan adanya

    perbedaan tingkat keasaman antara pH nanas dan pepaya. pH nanas terbilang cukup asam

    karena didalamnya mengandung asam sitrat dan asam lainnya yang cukup tinggi sehingga

    menciptakan kondisi asam pada nanas sendangkan pada pepaya tidak. Pepaya cenderung

    netral atau basa dilihat dari perubahan pH awal dan akhir kenaikan dan penurunannya

    cenderung stabil.

    ?alu pada kedua zat ini memiliki enzim masing-masing yang berperan dalam

    mengkatalisir senyawa protein. Pada nanas terdapat bromelin yang menkatalisir protein dari

    setiap sampel. %an pada pepaya terkandung enzim papain yang memiliki fungsi yang sama

    dengan enzim nanas karena masih sama-sama enzim protease. Enzim bremiolin dan enzim

    pepain yang terkandung di dalam buah tersebut akan melakukan reaksi hidrolisis pada protein

    yang terkandung pada sampel.

    Pengaruh pH terhadap sampel akan berhubungan dengan beberapa faktor. aktor itu

    berhubungan dengan kerja enzim dan juga kepada sampel nya. *etika pH perubahan media

    tertentu, itu mengarah ke perubahan dalam bentuk enzim. Aidak hanya pada enzim, tingkat

    pH juga dapat mempengaruhi sifat muatan dan bentuk substrat. %alam kisaran pH yang

    sempit, perubahan bentuk struktural dari enzim dan substrat mungkin re!ersibel. Aapi untuk

    perubahan yang signifikan dalam tingkat pH, enzim dan substrat dapat mengalami denaturasi.

  • 7/24/2019 Lapak Biokim 2

    12/15

    %alam kasus tersebut, mereka tidak dapat mengidentifikasi satu sama lain. 'kibatnya, tidak

    akan ada reaksi seperti itu. Ini alasan mengapa, pH mempengaruhi akti!itas enzim.

    !ESIMP+LAN

    Proses hidrolisis protein enzimatis adalah proses penguraian protein menjadi ikatan

    peptida dengan komponen pembantu enzim. Pada praktikum kali ini yang digunakan adalah

    enzim bremiolin dan enzim pepain yang terdapat pada buah nanas dan papaya. %ari hasil

    praktikum ini dapat disimpulkan bahwa bahan-bahan makanan yang mengandung protein

    seperti susu, telur, daging ikan , dan lain sebagainya dapat terhidrolisis dengan bantuan enzim

    protease yang terdapat pada nanas dan pepaya. Aingkat kematangan buah juga berpengaruh

    terhadap kualitas enzim dan kandungan didalamnya. 5uah nanas muda memilki kualitas

    enzim yang lebih rendah dibandingkan buah nanas yang sudah tua, akibatnya pemberian

    filtrat nanas tua memberikan perubahan yang sangat signifikan baik dari pH, tekstur maupun

    bau pada sampel. 5egitu pula pada buah pepaya. Pada buah pepaya muda memang enzim

    dihasilkan lebih banyak karena getah yang dihasilkan cukup banyak namun belum tahu

    apakah enzimnya bisa bekerja lebih baik dibandingkan kualitas enzim pada buah pepaya

    tua;matang.

    DA-TAR P+STA!A

    &udarmadji. +$$#. Penuntun %asar-%asar *imia. Cakarta @ ?epdikbud %iakses pada tanggal

    $/ no!ember +$/# pukul +$.+2 wib

    7ored. +$$$. 5iokimia +$$$. Cakarta @ Erlangga. %iakses pada tanggal $/ no!ember +$/#

    pukul +$.:> wib

    Poedjiadji, 'na. /11>.Dasar-Dasar Biokimia. Cakarta@ 8I-press

    'stuti, "eti, +$$1, 'nalisi Protein, )ramedia, Cakarta.

    &uhartono. /121.Enzim dan Bioteknologi. Institut Pertanian 5ogor@ 5ogor

    ?ehninger '. /11>. Dasar-dasar Biokimia Cilid /. Ahenawijaya 7, penerjemah4 Cakarta@

    Penerbit Erlangga, Aerjemahan dari@Principle of Biochemistry.

    &ubagio, 'hmad. Hartanti, &iti. 0indrati, 0iwik &iti. 8nus. auzi, 7uhammad. Herry,

    5ambang.+$$+.Kaian !ifat "isiokimia Dan #rganoleptik $idrolisat %empe $asil

  • 7/24/2019 Lapak Biokim 2

    13/15

    $idrolisis Protease. Curnal Aekno? dan Industri Pangan, Dol III, o.: %iakses

    pada tanggal $/ no!ember +$/# pukul +/./> wib

    LAMPIRAN

    Lam'i.an 1 A#at yan/ di/unakan '.aktikum

    ama. 1 "#a$ +ku. ama. 2 Taun/ R"ak$i

    ama. 3 Pi'"t T"t"$ ama. aan P"t.i

    ama. ( %"ak". #a$$ ama. 4 Pi$au

  • 7/24/2019 Lapak Biokim 2

    14/15

    ama. 5 %#"nd". ama. 6 Indikat&. +ni7".$a#

    ama. 8 S'atu#a ama. 10 'H m"t".

    Lam'i.an 2 %ahan yan/ di/unakan '.aktikum

    ama. 11 T"#u. ama. 12 Su$u

    ama. 13 T"m'" ama. 1 -i#t.at P"'aya

    ama. 1( -i#t.at Nana$ ama. 14 Da/in/ Ikan

    Lam'i.an 3 !"/iatan P.aktikum

  • 7/24/2019 Lapak Biokim 2

    15/15

    ama. 14 M"n/uku. 'H aa# ama. 15 P"n/uku.an -i#t.at

    ama. 16 -i#t.at di)am'u. ama. 18 M"n/uku. 'H akhi.

    d"n/an $am'"#