LAP.1 Pengenalan Alat

26
LAPORAN TETAP PRAKTIKUM SATUAN OPERASI I PENGENALAN ALAT Oleh FENNY CRISTA A. PANJAITAN 05111003019 KELOMPOK IV TEKNOLOGI HASIL PERTANIAN TEKNOLOGI PERTANIAN

Transcript of LAP.1 Pengenalan Alat

Page 1: LAP.1 Pengenalan Alat

LAPORAN TETAP

PRAKTIKUM SATUAN OPERASI I

PENGENALAN ALAT

Oleh

FENNY CRISTA A. PANJAITAN

05111003019

KELOMPOK IV

TEKNOLOGI HASIL PERTANIAN

TEKNOLOGI PERTANIAN

FAKULTAS PERTANIAN

UNIVERSITAS SRIWIJAYA

INDRALAYA

2012

Page 2: LAP.1 Pengenalan Alat

I. PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Laboratorium berasal dari kata laboratory yang memiliki pengertian yaitu :

(1) tempat yang dilengkapi peralatan untuk melangsungkan eksperimen di dalam

sains atau melakukan pengujian dan analisis (is a place equipped for

experimental study in a science or for testing and analysis , (2) bangunan atau

ruangan yang dilengkapi peralatan untuk melangsungkan penelitian ilmiah

ataupun praktek pembelajaran bidang sains (a building or room equipped for

conducting scientific research or for teaching practical science), (3) tempat

memproduksi bahan kimia atau obat (a place where chemicals or medicines are

manufactured), (4) tempat kerja untuk melangsungkan penelitian ilmiah ( a

workplace for the conduct of scientific research), (5) ruang kerja seorang

ilmuwan dan tempat menjalankan eksperimen bidang studi sains (the workplace

a saintist also a place devoted to experiments in any branch of natural science

(Purwanti,2009).

Pengelolaan laboratorium merupakan tanggung jawab bersama baik

pengelola maupun pengguna. Oleh karena itu, setiap orang yang terlibat harus

memiliki kesadaran dan merasa terpanggil untuk mengatur, memelihara, dan

mengusahakan keselamatan kerja. Mengatur dan memelihara laboratorium

merupakan upaya agar laboratorium tetap berfungsi sebagaimana mestinya.

Upaya menjaga keselamatan kerja mencakup usaha untuk selalu mencegah

kemungkinan terjadinya kecelakaan sewaktu bekerja di laboratorium dan

penangannya bila terjadi kecelakaan (Wanwan,2007).

Pengenalan, penggunaan, dan teknik dasar bekerja di laboratorium antara lain

pengenalan, pemberdayaan, perawatan alat dan bahan praktik, serta keterampilan

mengoperasikan peralatan tertentu seperti cara menggunakan termometer,

mikroskop dan beberapa alat lainnya (Wanwan,2007).

Alat dan bahan yang digunakan di laboratorium memerlukan perlakuan

khusus sesuai sifat dan karakteristik masing-masing. Perlakuan yang salah dalam

membawa, menggunakan dan menyimpan alat dan bahan di laboratorium dapat

menyebabkan kerusakan alat dan bahan dan terjadinya kecelakaan kerja. Cara

Page 3: LAP.1 Pengenalan Alat

memperlakukan alat dan bahan di laboratorium secara tepat dapat menentukan

keberhasilan dan kelancaran kegiatan. Adapun perlakuan terhadap alat-alat di

laboratorium seperti:(1) Membawa alat sesuai petunjuk penggunaan, (2)

Menggunakan alat sesuai petunjuk penggunaan, (3) Menjaga kebersihan alat, dan

(4) Menyimpan alat (Wanwan,2007).

Alat laboratorium kimia merupakan benda yang digunakan dalam kegiatan di

laboratorium kimia yang dapat dipergunakan berulang–ulang. Alat laboratorium

kimia seperti: pembakar spiritus, termometer, tabung reaksi, gelas ukur, dan lain

sebagainya. Alat yang digunakan secara tidak langsung di dalam praktikum

seperti: pemadam kebakaran dan kotak Pertolongan Pertama (Purwanti,2009).

Diketahuinya bahan dasar dari suatu alat, kita dapat menentukan atau

mempertimbangkan cara penyimpanannya. Alat yang terbuat dari logam tentunya

harus dipisahkan dari alat yang terbuat dari gelas atau porselen. Alat seperti kaki

tiga harus dikelompokkan dengan statif atau klem tiga jari karena ketiganya

memiliki bahan dasar yang sama yaitu logam, sedangkan gelas kimia

dikelompokkan dengan labu erlenmeyer dan labu dasar rata karena bahan

dasarnya gelas. Jika tempat penyimpanan kaki tiga dan klem tiga jari

menggunakan lemari rak, maka tahapan rak untuk kaki tiga harus berbeda dengan

tahap rak klem tiga jari, akan tetapi kedua tahap rak harus berdekatan.

Memperhatikan bahan dasar alat yang terbuat dari logam umumnya memiliki

bobot lebih tinggi dari alat yang terbuat dari gelas atau plastik. Oleh karena itu,

dalam penyimpanan dan penataan alat aspek bobot benda perlu juga diperhatikan.

Janganlah menyimpan alat-alat yang berat di tempat yang lebih tinggi,agar

mudah diambil dan disimpan kembali (Purwanti,2009).

Penyimpan alat laboratorium memperhatikan bahan pembuat alat tersebut,

bobot alat, keterpakaiannya, serta sesuai pokok bahasannya. Penyimpanan alat

menurut aturan tertentu harus disepakati antara pengelola laboratorium dan

diketahui oleh pengguna /praktikan. Untuk memudahkan dalam penyimpanan

dan pengambilan kembali alat di laboratorium, maka sebaiknya dibuatkan daftar

inventaris alat yang lengkap dengan kode dan jumlah masing-masing. Alat yang

rusak atau pecah sebaiknya ditempatkan pada tempat tersendiri, dan dituliskan

dalam buku kasus dan buku inventaris Laboratorium (Budiman, 2006).

Page 4: LAP.1 Pengenalan Alat

B. Tujuan

Praktikan dapat mengetahui fungsi dan prosedur penggunaan alat-alat yang

digunakan dalam laboratorium khususnya pada paraktikum satuan operasi.

Page 5: LAP.1 Pengenalan Alat

II. TINJAUAN PUSTAKA

A. Autoklaf

Autoklaf adalah alat pemanas tertutup yang digunakan untuk mensterilisasi suatu

benda menggunakan uap bersuhu dan bertekanan tinggi (1210C, 15 lbs) selama

kurang lebih 15 menit. Penurunan tekanan pada autoklaf tidak dimaksudkan untuk

membunuh mikroorganisme, melainkan meningkatkan suhu dalam autoklaf. Suhu

yang tinggi inilah yang akan membunuh microorganisme (Madigan,2006).

B. Ball Pipet

Ball Pipet adalah alat berbentuk bulat seperti bola dan terbuat dari karet, pada

bagian bawahnya terdapat lubang untuk memasukkan pipet yang akan digunakan,

dan pada bagian samping terdapat sejenis keran yang diberi tanda berupa (↑) dan (↓).

Pada tanda (↑) berfungsi untuk menghisap larutan, sedangkan tanda(↓) berfungsi

untuk mengeluarkan larutan (Purwanti,2009).

C. Beaker Glass

Beaker glass atau gelas piala tidak digunakan untuk mengukur suatu larutan

kimia, walaupun alat ini mempunyai ukuran. Alat ini digunakan sebagai tempat

larutan dan dapat juga digunakan untuk memanaskan atau menguapkan

(memekatkan) suatu larutan. Beaker glass mempunyai ukuran yang berbeda-beda

(Tjurmin,2008).

D. Cawan Alumunium

Cawan alumunium digunakan untuk mengukur kadar air. Cawan ini juga dapat

digunakan pada analisa kolorimetri. Analisa kolometri adalah suatu metode analisa

kimia yang berdasarkan pada perbandingan intensitas warna suatu larutan dengan

intesitas suatu larutan standar (Tjurmin,2008).

Page 6: LAP.1 Pengenalan Alat

E. Cawan Porselen

Alat ini terbuat dari porselen dan biasa digunakan untuk mengukur kadar abu

suatu bahan organik. Kadar abu sutau bahan pakan ditentukan dengan pembakaran

bahan tersebut pada suhu tinggi (500-6000C). Pada suhu tinggi bahan organik yang

ada akan terbakar dan sisanya merupakan abu (Hadi,2007).

F. Erlenmeyer

Erlenmeyer digunakan sebagai alat penampug larutan kimia. Erlenmeyer pada

umumnya digubakan sebagai wadah titrasi suatu larutan. Alat ini terbuat dari kaca

dan memiliki mulut yang kecil (UNESA,2010).

G. Gelas Ukur

Gelas ukur digunakan untuk mengukur atau mengambil zat cair dengan

ketetaapan kira-kira. Besarnya antara 10 ml hingga 2 liter, untuk pengukuran yang

lebih teliti jangan menggunakan gelas ukur tetapi gunakanlah pipet (Tjurmin,2008).

H. Hotplate

Hot plate adalah sebuah alat portable yang berbentuk seperti meja kecil yang

memiliki satu, dua kompor gas atau lebih atau elemen pemanas listrik. Sebuah hot

plate dapat digunakan sebagai pengganti salah satu pembakar dari berbagai oven

(Madigan, 2006).

I. Kertas Saring

Kita menggunakan dua macam kertas saring, yaitu kertas saring yang biasa dan

kertas saring yang dilipat ganda. Kita menyaring dengan kertas yang dilipat biasa

bila pada penyaringan diperlukan zat endapan-nya, dan kita menggunakan kertas

saring yang dilipat ganda bila yang diperlukan filtrat atau cairannya. Menggunakan

kertas saring yang dillipat biasa memudahkan memin-dahkan endapan. Kertas saring

dilipat menjadi setengah bagian dan kemudian dilipat lagi menjadi seperempat

bagian. Kartas saring yang telah dilipat ini dibuka hingga membentuk kerucut 60o.

Page 7: LAP.1 Pengenalan Alat

Selanjutnya kertas saring ini diletakkan dalam corong yang serasi, yaitu bagian atas

kertas saring berada 1-2 cm lebih rendah dari bagian atas corong (UNP,2011).

J. Kondensor

Kondensor mempunyai fungsi sebagai heat exchanger antara alat pendingin dan

lingkungannya. Lubang atau celah yang terdapat pada kondensor dipengaruhi oleh

kecepatan aliran udara. Aliran udara yang tercipta digunakan sebagai pendingin

kondensor dengan prinsip pertukaran panas konveksi (Mei,2003).

K. Labu Kedjhal

Pengujian kadar protein suatu zat dapat dilakukan dengan labu kedjhal. Pengujian

protein dilakukan dengan cara pemanasan zat tersebut kemudian labu kedjhal

dipasangkan dengan alat destilasi (Universitas Negeri Gorontalo,2010)

L. Mortar

Alat kimia dapat berupa benda padat, sebagai contoh natrium. Pada beberapa

praktikum natrium dihaluskan dengan menggunakan mortar. Motar terbuat dari

keramik porselen dan berbentuk wadah (UNP,2011).

M. Oven

Oven adalah perangkat listrik yang digunakan dalam sterilisasi. Oven

menggunakan uap panas kering untuk mensterilkan zat atau larutan kimia.

Umumnya, alat ini dapat dioperasikan 50-300 ° C (122-572 ° F). Alat ini memiliki

termostat mengendalikan suhu, dikontrol secara digital untuk mempertahankan suhu.

Dinding alat ini dirancang ganda untuk menjaga panas dan hemat energi, lapisan

dalam menjadi konduktor dan lapisan luar terbuat drai bahan metalik (Baveja,2003).

Page 8: LAP.1 Pengenalan Alat

N. Pipet Gondok

Pipet gondok disebut juga pipet volume. Dalam pembacaan volume, mata harus

tepat pada garis volume yang diinginkan. Untuk larutan encer tak berwarna letakkan

pada meniscus bawah, larutan dengan kerapatan besar misalnya Hg terletak pada

meniscus atas sedangkan untuk larutan berwarna/keruh misalnya KMNO4 tepat pada

garis batas (Tjurmin, 2008).

O. Pipet Tetes

Pipet digunakan untuk memindahkan suatu volume tertentu dari zat cair dengan

ketelitian yang lebih besar dibanding dengan gelas ukur (Tjurmin,2008).

P. Pipet Ukur

Pipet volumetrik atyau pipet ukur digunakan untuk mengukur volume larutan

dengan sangat akurat. Alat ini umumnya digunakan sebagai pengambil larutan

dengan skala tertentu untuk titrasi. Alat ini tersedia dengan brbagai ukuran

(Tom,2011).

Q. Soxhlet

Soxhlet adalah bagian dari peralatan laboratorium yang ditemukan pada tahun

1879 oleh Franz von Soxhlet. Pada awalnya alat ini dirancang untuk ekstraksi lipid

dari bahan padat. Soxhlet hanya diperlukan dimana senyawa yang diinginkan

memiliki kelarutan terbatas dalam pelarut, dan pengotor yang tidak larut dalam

pelarut. Jika senyawa yang diinginkan memiliki kelarutan yang signifikan dalam

pelarut maka filtrasi sederhana dapat digunakan untuk memisahkan senyawa dari

substansi yang tidak larut (William,2007).

R. Spatula

Spatula adalah alat untuk mengambil obyek. Spatula yang sering digunakan di

laboratorium biologi atau kimia berbentuk sendok kecil, pipih dan bertangkai. Alat

ini juga dapat digunakan untuk mengaduk dalam pembuatan larutan kecuali larutan

Page 9: LAP.1 Pengenalan Alat

asam. Berasal dari sebatang kaca yang berdiameter 4 mm, dipotong menurut panjang

yang sesuai dan ujung – ujungnya dibulatkan dengan nyala Bunsen. Batang itu

panjangnya seharusnya 20 cm untuk digunakan pada tabung reaksi dan 8 – 10 cm

untuk pinggan dan gelas piala kecil. Pipa kaca berongga tidak boleh digunakan

sebagai batang pengaduk. Suatu batang yang satu ujungnya runcing yang dibuat

dengan memanaskan sebatang batang kaca pada nyala, kemudian menarik pada

waktu masih lunak seperti dalam membuat jet kaca dan menatahkan menjadi dua,

digunakan untuk melubangi ujung kerucut kertas saring untuk meindahkan isi kertas

saring ke bejana lain, dengan semprotan air dari sebuat botol cuci. Batang kaca yang

ujungnya berkaret disebut juga policeman digunakan untuk membuat zat padat dari

dinding dalam wadah kaca (Mandigan,2006).

S. Termometer

Termometer adalah alat yang digunakan untuk mengukur suhu (temperatur),

ataupun perubahan suhu. Istilah termometer berasal dari bahasa Latin thermo yang

berarti panas dan meter yang berarti untuk mengukur. Prinsip kerja termometer ada

bermacam-macam, yang paling umum digunakan adalah termometer air raksa

(Hadi,2007).

T. Viskometer Ostwalt

Viskositas dari cairan newton bisa ditentukan dengan mengukur waktu yang

dibutuhkan bagi cairan tersebut untuk lewat antara 2 tanda ketika ia mengalir karena

gravitasi melalui viskometer ostwalt. Waktu alir dari cairan yang diuji dibandingkan

dengan waktu yang dibutuhkan bagi suatu zat yang viskositasnya sudah diketahui

untuk lewat 2 tanda tersebut (Budiman,2006).

Page 10: LAP.1 Pengenalan Alat

III. PELAKSANAAN PRAKTIKUM

A. Waktu dan Tempat

Praktikum yang berjudul ‘Pengenalan Alat’ ini dilaksanakan pada tanggal 21

Februari 2012, pukul 12.30 WIB sampai dengan pukul 14.30 WIB di laboratorium

Kimia Hasil Pertanian (KHP), Teknologi Hasil Pertanian, Fakultas Pertanian,

Universitas Sriwijaya.

B. Alat dan Bahan

Alat yang digunakan dalam praktikum yang berjudul ‘Pengenalan Alat’ ini

adalah: 1) Autoclave, 2) Ball Pipet, 3)Beaker Glass, 4) Cawan Alumunium, 5)

Cawan Porselen, 6) Erlenmeyer, 7) Gelas Ukur, 8) Hotplate, 9) Kertas Saring, 10)

Kondensor, 11) Labu Kedjhal, 12) Mortar, 13) Oven, 14) Pipet Gondok, 15) Pipet

Tetes, 16) Pipet Ukur, 17) Soxhlet, 18) Spatula, 19) Termometer, 20) Viskometer

Ostwalt.

Bahan yang digunakan pada praktikum ini adalah: 1) Aquadest.

C. Cara Kerja

Cara praktikum kali ini adalah:

1. Seluruh praktikan diberi penjelasan dari asisten tentang alat laboratorium.

2. Setiap penjelasan dicatat oleh masing-masimng praktikan.

3. Salah satu praktikan ditunjuk untuk menjelaskan kembali alat-alat

laboratorium yang telah dijelaskan oleh asisten.

Page 11: LAP.1 Pengenalan Alat

D. HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Hasil

Hasil dari praktikum ini adalah :

No. Nama Alat Fungsi Gambar

1. Termometer Alat ini digunakan untuk mengukur suhu suatu benda atau larutan kimia yang akan diteliti oleh praktikan.

2. Mortal Alat ini digunakan untuk mengecilkan ukuran atau menghaluskan zat-zat kimia padatan.

3. Cawan Porselen

Cawan ini digunakan sebagai alat untuk mengukur kadar abu.

4. Cawan Alumunium

Cawan ini digunakan sebagai alat untuk mengukur kadar air.

5. Pipet Tetes Alat ini digunakan untuk mengambil larutan dalam jumlah kecil dengan tingkat ketelitian rendah.

6. Ball Pipet Alat ini adalah pasangan dari pipet gondok yang digunakan untuk mengambil larutan.

Page 12: LAP.1 Pengenalan Alat

7. Beaker Glass Alat ini digunakan sebagai wadah atau tempat larutan, zat kimia ditempatkan

8. Pipet Ukur Alat ini digunakan untuk mengambil larutan dalam skala tertentu, khususnya larutan berbahaya

9. Pipet Gondok Alat ini digunakan untuk mengambil larutan dengan skala tertentu, khususnya larutan berbahaya

10. Spatula Alat ini digunakan untuk mengaduk atau mengambil larutan atau zat kimia tertentu

11. Erlenmeyer Alat ini digunakan sebagai tempat larutan kimia, khususnya pada saat melakukan titrasi, alat ini digunakan sebagai tempat titran

12. Gelas Ukur Alat ini digunakan untuk mengatur larutan kimia dengan skala tertentu. Alat ini memiliki tingkat ketelitian yang lumayan baik

Page 13: LAP.1 Pengenalan Alat

13. Labu Kedjhal Alat ini digunakan sebagai alat dalam melakukan praktikum analisa protein.

14. Kondensor Alat ini digunakan sebagai pendingin larutan atau zat kimia yang diteliti oleh praktikan.

15. Soxhlet Alat ini digunakan sebagai pendingin balik ari suatu larutan atau zat kimia yang dipanaskan.

16. Hotplate Alat ini digunakan untuk memanaskan zat atau larutan kimia.

17. Outaclave Alat ini digunakan untuk sterilisasi suatu zat atau larutan kimia agar terbebas dari mikroba-mikroba yang mengganggu.

Page 14: LAP.1 Pengenalan Alat

18. Viskometer Ostwalt

Alat ini digunakan untuk mengukur kekentalan arau viskositas suatu zat atau larutan kimia.

19. Oven Alat ini digunakan untuk mengeringkan suatu zat kimia dan mengurangi kadar air dalam suatu zat kimia.

20. Kertas Saring Kertas ini digunakan untuk menyaring suatu larutan kimia agar terhindah dari padatan-padatan lain

B. Pembahasan

Penelitian akan bahan-bahan atau zat kimia memerlukan seorang praktikan yang

ahli dan mampu melakukan penelitian dengan baik dan benar. Seorang praktikan

tidak hanya ahli mencampur za-zat kimia untuk menghasilkan zat-zat kimia baru di

laboratorium, tetapi juga harus ahli dalam penggunaan alat-alat kimia. Oleh karena

itu, salah satu kriteria seorang praktikan yang ahli adalah memiliki pemahaman yang

baik akan penggunaan alat-alat kimia dan trampil dalam penggunaan alat-alat kimia

tersebut. Apabila seorang praktikan tidak paham akan alat-alat kimia yang

digunakannya dalam melakukan penelitian maka tidak akan diperoleh hasil yang

akurat atau bahkan selama penelitian berlangsung terjadi kecelakaan-kecelakaan

kecil dalam penggunaan dan pemanfaatan alat-alat kimia tersebut yang dapat

menyebabkan tidak berjalan lancarnya kegiatan praktikum di laboratorium.

Beberapa alat yang biasanya digunakan selama melakukan praktikum, yaitu alat

ukur dan alat gelas. Alat ukur digunakan untuk mengukur zat-zat kimia berupa

Page 15: LAP.1 Pengenalan Alat

larutan agar sesuai dengan takaran yang akan diuji. Alat gelas akan membantu

praktikan dalam melihat segala perubahan yang terjadi pada larutan selama reaksi

dan menjauhkan praktikan dari kecelakaan zat-zat kimia.

Alat ukur yang digunakan untuk mengukur viskositas atau kelarutan suatu zat

memiliki jenis yang berbeda-beda, yaitu: viskotester, viskometer ostwalt, dan

viskometer canon fensky. Alat-alat gelas juga banyak digunakan dalam

laboratorium, alat gelas juga memiliki jenis dan fungsi yang berbeda-beda. Gelas

ukur yaitu alat yang berbentuk gelas kecil panjang digunakan untuk mengukur bahan

cair dengan volume tertentu, beker gelas yaitu alat gelas yang digunakan untuk

menampung bahan sementara dan dapat pula digunakan untuk memanaskan larutan.

Gelas ukur memiliki tingkat ketelitian yang tinggi dibanding dengan beaker glass.

Oleh karena itu, beaker gelas tidak dapat digunakan untuk mengukur larutan

walaupun terdapat skala karena ralatnya cukup besar. Pipet volume yaitu sebuah alat

yang berfungsi untuk mengambil larutan dengan volume tertentu. Pemakaian pipet

volume biasanya dihubungkan dengan ball pipet, pada ball pipet ada tahapan-tahapan

dalam menggunakannya seperti untuk mengempeskan balon pada ball pipet tekan

dahulu huruf A, untuk menghisap atau mengambil larutan tekan huruf S, dan huruf E

untuk mengeluarkan larutan. Ball pipet terbuat dari bahan karet dan berbentuk seperti

bola.

Termometer adalah suatu alat yang digunakan untuk mengukur suhu tertentu,

adapula spatula yang digunakan untuk mengambil zat padat atau berbentuk serbuk

dan biasa juga digunakan untuk mengadul larutan, ada dua jenis spatula yaitu spatula

kaca dan spatula besi. Pipet tetes digunakan untuk memindahkan larutan dalam skala

kecil. Masih banyak lagi alat-alat yang sering digunakan dalam laboratorium seperti

cawan dan mortal yang digunakan sebagai alat untuk mengecilkan ukuran suatu zat

berupa zat padat atau serbuk.

Penggunaan alat-alat gelas praktikum kimia ini haruslah berhati-hati karena alat-

alat gelas bersifat peka dan mudah pecah apabila menerima tekanan berlebih atau

jatuh dari suatu ketinggian.

Alat-alat berukuran besar juga digunakan dalam mendukung kegiatan praktikum

suatu zat, misalnya oven, hotplate, atau autaclave. Oven digunakan untuk

menurunkan kadar air pada zat, hotplate digunakan untuk memanaskan zat berupa

larutan, sedangkan autaclave berbentu seperti pot raksasa yang digunakan untuk

Page 16: LAP.1 Pengenalan Alat

sterilisasi zat-zat yang akan diteliti dari mikroorganisme yang dapat mempengaruhi

atau memberikan perubahan-perubahan pada zat-zat kimia.

Penyimpanan alat-alat kimia juga mempengaruhi proses pelaksanaan praktikum.

Penyimpanan alat perlu memperhatikan frekuensi pemakaian alat tersebut. Apabila

alat itu sering dipakai maka alat tersebut disimpan pada tempat yang mudah diambil.

Penyimpanan dan pemeliharaan alat / bahan harus memperhitungkan sumber

kerusakan alat tersebut. Sumber kerusakan alat kimia dapat diakibatkan oleh

lingkungan, seperti: udara, air dan asam-basa, suhu, cahaya dan api. Oleh karena itu,

penyimpanan alat-alat kimia harus dihindarkan dari faktor-faktor perusak tersebut

agar alat-alat tersebut dapat bertahan lama. Alat–alat hanya boleh diambil oleh

mahasiswa atau mahasiswi dengan sepengetahuan dosen dan asisten laboratorium.

Page 17: LAP.1 Pengenalan Alat

E. KESIMPULAN

Kesimpulan yang diperoleh dari praktikum Pengenalan Alat ini adalah:

1. Pengenalan alat-alat praktikum sangat dibutuhkan praktikan sebelum

melakukan praktikum atau penelitian.

2. Pemahaman yang baik akan alat-alat praktikum kimia akan mempengaruhi

kelancaran suatu praktikum dilaksanakan.

3. Pada umumnya, alat-alat kimia terbuat dari bahan kaca yang transparan.

4. Setiap alat-alat kimia haruslah digunakan sesuai dengan fungsi dan

kegunaannya agar dapat bekerja secara maksimal dan praktikan terhindar dari

kecelakaan terhadap zat-zat kimia.

5. Kebersihan alat-alat praktikum sangat diperlukan dan harus diperhatikan

sebelum melakukan suatu penelitian terhadap zat-zat kimia.

Page 18: LAP.1 Pengenalan Alat

DAFTAR PUSTAKA

Baveja, Prof. C .P. ,2007. Textbook of Microbiology. ISBN 81-7855-266-3. University of California. California. Amerika Serikat

Budiman, 2006. Pengenalan Laboratorium. Institut Teknologi Sepuluh November. Surabaya

Ginting, tjurmin. 2008. Penuntun Praktikum Kimia Dasar. Laboratorium Dasar Bersama, Universitas Sriwijaya. Palembang

Hadi, Salekun, dkk. 2007. Peralatan dan Fasilitas Laboratorium. Laboratorium Migas, Politeknik Akamigas. Palembang

Jensen, William B., The Origin of the Soxhlet Extractor Vol. 84 No. 12 . 2007. Journal of Chemical Education 1913

Klimatpress. 2008. Pengenalan Alat-alat. (online) (http://www.klimatologibanjarbaru.com, 25 Februari 2012)

Madigan, M.T., dkk. 2006. Brock Biology of Microorganisms. Pearson Prentice Hall. New Jersey

Saskia, Mei. 2003. Laju Perpindahan Panas Pada Kondensor. Universitas Kristen Petra. Surabaya

Setiabudi, Dedi, dkk. 2008. Modul Praktikum Fisika Dasar I. Universitas Sriwijaya. Inderalaya

Setiawan, Wanwan., dkk. 2007. Pengelolaan Laboratorium. SMA Negeri 20. Surabaya

UNESA.2008.Laporan Pengenalan Alat Laboratorium. (online) (http://elearning.unesa.ac.id, 4 Maret 2012)

Universitas Negeri Padang.2011.Pengenalan Alat Laboratorium. (online) (http://fip.unp.ac.id, 4 Maret 2012)

Universitas Negeri Gorontalo.2010. Ekstraksi dan Karakteristik Umbi Dahlia. (online) (http://ung.ac.id, 4 Maret 2012)

Widhy, Purwanti. 2009. Alat Dan Bahan Kimia Dalam Laboratorium IPA. Universitas Negeri Yogyakarta. Yogyakarta

Page 19: LAP.1 Pengenalan Alat

Zinnen, Tom. 2011. The Micropipette Story. Monash University. Melbourne.Victoria