Lap Sed Steril Luminal

29
LEMBAR PENGESAHAN PRAKTIKUM TEKNOLOGI SEDIAAN STERIL Oleh Kelompok II Susunan Dosen Pembimbing Praktikum 1.Ivonne Y.Laning S.Farm,.Apt …………………………….. 2.Lidya Sulaiman S.Farm.,Apt …………………………….. 3.Falentinus F.Dully AmdF …………………………….. Laporan Praktikum Teknologi Sediaan Steril ini telah diterima sebagai salah satu persyaratan untuk mengikuti Ujian Akhir Semester (UAS) Tanggal Ketua Jurusan Farmasi Poltekkes Kemenkes Kupang Dra.Elisma, Apt.,M.Si NIP.196507221995022001

description

Laporan

Transcript of Lap Sed Steril Luminal

LEMBAR PENGESAHANPRAKTIKUM TEKNOLOGI SEDIAAN STERILOlehKelompok IISusunan Dosen Pembimbing Praktikum1.Ivonne Y.Laning S.Farm,.Apt..2.Lidya Sulaiman S.Farm.,Apt..3.Falentinus F.Dully AmdF..

Laporan Praktikum Teknologi Sediaan Steril ini telah diterima sebagai salah satu persyaratan untuk mengikuti Ujian Akhir Semester (UAS)TanggalKetua Jurusan FarmasiPoltekkes Kemenkes Kupang

Dra.Elisma, Apt.,M.SiNIP.196507221995022001

LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA FARMASI I( ANTIBIOTIK )

DOSEN PEMBIMBINGFALENTINUS DULLI,A.MdFDISUSUN OLEH :KELOMPOK I

NAMA NIM1. MARIA M.B.SOGE PO.5303332137342. MARIA R.BOYSALA PO.5303332137403. TRESIA LAWEK PO.5303332137464. NI WAYAN SUWANDANI PO.5303332137405. SINENSIS M. PASI PO.5303332137426. TOMY SUBNAFEU PO.5307. DOLIANA SALWATU PO.5308. FATHURRHMAN A.W.T.DASI PO.5309.

JURUSAN FARMASIPOLTEKKES KEMENKES KUPANG2014

DASAR TEORISEDIAAN PARENTERAL / INJEKSI

A. PENGERTIANIstilah parenteral berasal dari kata yunani para dan enteron yang berarti disamping atau lain dari usus. Sediaan ini diberikan secara menyuntikkan obat dibawah atau melalui satu atau lebih lapisan kulit atau membrane mukosa.Injeksi adalah Sediaan steril berupa larutn emulsi atau serbuk yang harus dilarutkan atau disuspensikan lebih dahulu sebelum digunakan yang disuntikkan dengan cara merobek jaringan kedalam atau melalui kulit atau selapu lender. (FI Ed III; 13)B. KEUNTUNGAN DAN KERUGIAN SEDIAAN INJEKSI1. Keuntungana. Rute pemakaian menjadi utama apabila bahan obat menjadi rusak dalam saluran gastro intestinal, cth; insulin dan penicillin G.b. Respon farmakologi injeksi seringkali lebih cepat dan lebih efektif dari pada obat yang dipakai secara oral. Cth; obat asma, jantung, analgetik, anestesi local/sistemikc. Dalam keadaan gawat dimana pasien tidak dapat sadarkan diri atau tidak dapat menerima obat secara oral, injeksi parenteral memberikan segera.d. Efek obat dapat diramalkan dengan pasti.e. Bioavailibilitasnya sempurna.f. Beberapa obat mengiritasi jika diberikan secara oral tapi dapat ditoleransi jika diberikan secara injeksi. Cth; dekstrosa.g. Jika pasien mengalami dehidrasi atau syock pemberian secara intravena biasanya menyelamatkan hidupnya.

2. Kerugiana. Kebanyakan orang tidak menyukai pemberian obat secara injeksi.b. Rasa nyeri pada saat disuntik apalagi jika pemberiannya harus berulang kalic. Memerlukan tenaga medis dalam pemakaiannya ( kecuali injeksi insulin ) sehingga tidak praktis dan tidak aman.d. Memberikan efek psikologis pada pasien yang takut disuntik.e. Dosisnya tidak dapat ditarik lagi setelah pemberian / penanganan keracunan tidak dapat dilakukan.

C. PERSYARATAN SEDIAAN INJEKSI1. Bebas mikroorganisme, atau dibuat dari bahan bahan steril.2. Bebas dari bahan endotoksin / bahan pirogen menghindari efek demam.3. Bebas dari bahan bahan partikulat / benda asing lainnya ( kejernihan ), baik bahan yang bergerak maupun bahan yang tidak larut.4. Bahan tersebut bisa berasal dari serat kapas, gelas, karet, logam, plastic, bahan kimia tidak larut, ketombe, dll.5. Pengaturan pH dan pendaparan.6. Memiliki tonisitas yang sama dengan darah.7. Kekentalan yang sedemikian sehingga dapat mengalir kedalam spuit dan bercampur dengan cairan tubuh.D. RUTE PEMBERIAN INJEKSIRute primer dibagi menjadi :1. Pemberian secara subkutis / subkutanLapisan ini letaknya persis dibawah kulit, yaitu lapisan lemak (lipoid) yang dapat digunakan untuk pemberian obat antara lain vaksin, insulin, skopolamin, dan epinefrin atau obat lainnya. Biasanya diberikan dengan volume 2 ml ( ada pustaka yang membatasi tidak lebih dari 1 ml). cara pemberian ini biasanya lebih lambat dari cara i.m atau i.v, namun apabila cara iv volume besar tidak dimungkinkan cara ini seingkali digunakan untuk pemberian elektrolit atau larutan infuse iv sejenisnya. Cara ini disebut hipodermolisis, dalam hal ini veba sulit ditemukan. Karena pada umumnya terjadi iritasi maka pemberiannya harus hati-hati. Biasanya dimanfaatkan untuk pemberian dalam jumlah 250 ml sampai 1 liter. Cth ; neutral insulin 40 iu/ml.2. Pemberian intramuscularIntramuscular artinya diantaranya jaringan otot. Cara ini kecepatannya setelah i.v. jarum suntik disuntikkan langsung kedalam pada serabut otot yang letaknya dibawah lapisan subkutis. Penyuntikan dapat dilakukan pada pinggul lengan bagian atas. Volume injeksi 1-3 ml dengan batas sampai 10 ml. Permasalahan yang biasa timbul adalah kerusakan otot atau saraf terutama apabila ada kesalahan dalam pemberiannya. Bentuk sediaan yang dapat diberikan yaitu emulsi tipe a/m atau m/a, suspensi dalam minyak atau suspensi dari serbuk steril. Pemberian i.m memberikan efek lepas lambat, puncak konsentrasinya dalam darak dicapai setelah 1-2 jam. Cth ; inj. Penicillin G 3.000.000 unit, inj.serum antitetanus 10.000 unit, inj.vitamin BC. Syarat pemberian obat secara i.m :a. Dapat berupa larutan, air, minyak, atau suspensi. Biasanya dalam bentuk air lebih cepat diabsorbsi dari pada bentuk suspensi dan minyak.b. Dilakukan dengan cara memasukkan kedalam otot rangka.c. Tempat penyuntikan sebaiknya sejauh mungkin dari saraf-saraf utama dan pembuluh-pembuluh darah utama.d. Pada orang dewasa, tempat yang paling sering digunakan untuk suntik i.m adalah seperempat bagian atas luar otot gluteus max. Pada bayi, daerah gluteus sempit dan komponen utama adalah lemak, bukan otot.e. Tempat suntikan lebih baik dibagian atas atau bawah deltoid, karena lebih jauh dari saraf radial.f. Volume yang umum diberikan i.m, sebaiknya dibatasi maximal 5 ml, bila disuntikkan didaerah glutei dan 2 ml bila didaerah deltoid.3. Pemberian IntravenaPenyuntikan langsung kedalam pembuluh darah vena untuk mendapatkan efek segera. Dari segi kefarmasian injeksi i.v ini merupakan pilihan jika cara s.c dan i.m mengiritasi karena pH dan tonisitas jauh kondisi fisiologis. Kelemahan cara ini adalah kerjanya cepat maka pemberian antidotum mungkin lambat bahkan tidak dapat dilakukan. Volume pemberiannya dapat dimulai dari 1 ml hingga 100 ml bahkan untuk infus volumenya lebih dari itu. Intravena terbatas untuk pemberian larutan air, kalau merupakan emulsi maka harus memenuhi ukuran partikel tertentu. Tidak dianjurkan untuk sediaan suspensi. Larutan dalam volume kecil (dibawah 5 ml) sebaiknya isotonis dan isohidris sedangkan volume besar (infuse) harus isotonis dan isohidris. Tidak ada fase absorbs obat langsung masuk kedalam vena. Cth ; inj. Ampicillin 500 mg, inj NaCl 0,9 % 25 ml; 50 ml dan 500 ml. Rute Sekunder dibagi menjadi:1. IntraspinalPenyuntikan langsung kedalam sum-sum tulang belakang. Larutan harus isotonis dan isohidris. Umumnya digunakan sebagai anestesi. Cth; injeksi Xylocain heavy 0,5 % 2 ml (Bupivacain HCl).

2. PeitonealYaitu kateter dimasukkan ke dalam rongga perut dengan operasi untuk tempat memasukkan cairan steril CAPD (Contonius Ambulatory Peritoneal Dialisis). Larutan harus hipertonis, zat aktif diabsorbsi dengan cepat volume yang diberikan dalam jumlah besar (1 atau 2 liter). Resikonya adalah infeksi. Biasanya untuk cuci darah dengan CAPD. Cth ; infuse Dianeal 1,5% atau 2,5%.3. IntraartikularYaitu disuntikkan kedalam sendi. Larutannya harus isotonis dan isohidris. Cth ; inj. Kenacort A 10 mg/ml ampul 5 ml.4. IntradermalYang disuntikkan kedalam kulit; volumenya yang disuntikkan biasanya jumlah kecil 0,1 hingga 0,2 ml. Biasanya skin test atau tes alergi. Cth; tes antibiotic 1 ml.Contoh sediaan injeksi:A. Wadah Ampul:1. Adrenalin ( epinefrin HCl )2. Anestetik local ( Lidokain HCl )3. Anti alergi ( Dipenhydramin HCl )4. Hemostatik ( Vit.K )

B. Wadah Vial:1. Injeksi antibiotic gol. beta lactam2. Injeksi Antiasma3. Injeksi Antihipertensi4. Injeksi Vitamin C

E. KOMPOSISI SEDIAAN INJEKSI1. Bahan Pembawaa. Air, air untuk injeksib. Minyak, minyak nabati (jagung, biji kapas, kacang, wijen).c. Pembawa campuran (air dengan minyak dengan gliserin, etil alcohol, dll). Dengan syarat tidak memiliki aktivitas biologic, non toksik, meningkatkan kelarutan dan absorbs obat.2. Zat aktif / Bahan Obat3. Bahan Tambahana. Pengawet: Benzalkonium klorida, benzyl alcohol, klorbutnol, metakresol, timorasol.b. Antioksidan: Asam ascorbat, tokoferol, monoglikolat.c. Buffer: Asetat, fosfat, sitrat.d. Bahan Pengkhelat: nitrogen, sitrat, fosfat.e. Bahan penambah kekentalan: etil alcohol, gliserin, propileglikol, PEG.f. Bahan pengisotonis: NaCl, dekstrosa.g. Surfaktan: Polioksietilen, sorbiton monooleat.F. CARA PEMBUATAN SEDIAAN INJEKSI1. Selidiki pustaka untuk melihat metode sterilisasi bahan dan alat-alat yang digunakan.2. Cari incomptabilitas dari zat aktif dan zat tambahan yang digunakan.3. Tentukan apakah harus bebas alkali dan bebas sulfur.4. Cari pH kestabilan dari zat aktif.5. Larutkan bahan aktif dalam pembawa yang sesuai, bahan tabahan dimasukkan belakangan.6. Lakukan pengenceran untuk bahan tambahan yang membutuhkan pengenceran.7. Cari metode sterilisasi akhir dari sediaan yang telah dibuat.

A.MASTER FORMULA Fornas hal.237 no.522Phenobarbital Injectioninjeksi fenobarbitalkomposisi : tiap ml mengandungphenobarbitalum natrium 200 mgdinatrii edetas 200 g Propilenlikol solution 90% v/v ad 1 mlpenyimpanan dalam wadah dosis tunggal atau wadah dosis ganda Dosis :1.Antikonvulsan 200-320 mg jika perlu diulang dalam 6 jam2.Hipnotikum 130-200 mg 3.Sedativum 100-130 mg jika perlu diulang dalam 6 jam catatan :1). propylenglycol solution dibuat menggunakan air untuk injeksi2). pH 10,0 sampai 11,0 3).Sterilkan dengan cara pemanasan pada suhu 98-100 C selama 30 menit.4). Sediaan berkekuatan lain 75 mg;150 mg.

B.URAIAN BAHAN1. Luminal Natrium(FI Ed.III Hal.482)a) Nama Resmi: Phenobarbitalum Natricumb) Nama Lain: Fenobarbital Natrium,Luminal Natriumc) Nama Lain:Fenobarbital Natrium,Luminal Natriumd) Kelarutan: larut dalam 3 bagian air dan dalam 25 bagian etanol (95%)p,praktis tidak larut dalam kloroform p,dan dalam eter p.e) Bentuk sediaan yg beredar : Phenobarbital injeksi 50 mg/mlf) Stabilitas: lebih larut dalam air,dan dalam alkohol, praktis tidak larut dalam air dan alkohol ( FI ed IV hal 660 )g) OTT: sepaloridin,zipasolin sodium, klindamisin phospat danpentazocine laktat (FI ed IVhal. 660 )h) Penyimpanan: Dalam wadah tertutup baik.i) Dosis: 100-200 mg, max sehari 600 mgj) Khasia: hipnotik sedative2. Dinatrium Edetat (FI Edisi III Hal.669)a) Nama Resmi: Dinatrium Etilendiamin tetra asetat Dihidratb) Pemerian: serbuk hablur,putih tidak berbau,rasa agak asamc) Pemerian: serbuk hablur,putih tidak berbau,rasa agak asamd) Kelarutan: larut dalam 11 bagian air,sukar larut dalam etano 95% p,praktis tidak larut dalam kloroform dan dalam eter pe) Khasiat: Pengkhelatf) OTT: stabil dalam bentuk padat, bentukgaram lebih stabil dari pada asam bebas, ott dengan zat pengoksidasi kuat dan basa kuat (excipient hal.176)

3. Propilenglykoli (FI Edisi III,Hal 534)a) Nama Resmi:Propylenglycolumb) Nama Lain:Propilenglikolc) Pemerian:cairan kental jernih,tidak berwarna,tidak berbau,rasa agak manis,higroskopik.d) Kelarutan:Dapat dicampur dengan air, dan dengan etanol 95% dan dengan kloroform p,larut dalam 6 bagian eter p,tidak dapat dicampur dengan eter minyak tanah P dan dengan minyak lemak.e) Penyimpanan :dalam wadah tertutup baik.f) Khasiat:pelarut4. Aqua Pro Injectio (FI Edisi III Hal 97)a) Nama Resmi: Aqua Pro Injectiob) Nama Lain: air untuk injeksi,air suling,air murnic) Pemerian: keasaman,kebasaan;ammonium, besi,tembaga,timbale,kalsium,klorida,nitrat sulfat,zat teroksidasi memenuhi syarat yang tertera pada farmakope.d) Penyimpanan: dalam wadah tertutup baik.e) Khasiat : pelarutC.ALASAN PENGGUNAAN BAHAN1) Alasan penggunaan bahan aktifPhenobarbital berkhasiat sebagai sedatif namun karena sifatnya yang sukar larut dalam air,maka dipilih phenobarbital natrium yang sangat mudah larut dalam air2) Alasan penggunaan bahan tambahanNatrium EDTA sebagai pengkhelat untuk mengikat ion logam.Propylenglikol sebagai pelarutD.PERHITUNGAN-PERHITUNGAN 1. Dosis : 2. Tonisitas : W= 0,52 (a1 . c1) +(a2 .c2) + (a3 .c3) 0,576 = 0,52 ( 0,135 .20) +(0,132.0,002) + (0,25.90) 0,576 = 0,52-(2,7+0,00264+22,5) 0,576 =-42,85 -42,85 dalam 100 ml (hipertonis ) 3.Pengambilan bahan : Volume yang diminta : 5ml,dilebihkan 10% = 5 ml + ( 10% x 5 ml ) = 5 ml + 0,5 ml = 5,5 ml Rumur : n.v + (2x3) = 6 x 5,5 + 6 =39mL Pengambilan Bahan1. Luminal Na.: 0,2/1 x 39mL=7,8 g2. Natrium EDTA:0,2mg/1 x 39mL=7,8mgPengenceran :Timbang EDTA50mg Larutkan dalam 10mL7,8mg x 10mL=1,56mL 50mg3. Propilenglycol:90/100 x 39mL=35,1mL4. Aqua Pro Injeksi:ad 39mLE. METODE KERJA1. Formula akhir yang dipakai

Phenobarbital Injectioninjeksi fenobarbitalkomposisi : tiap ml mengandungphenobarbitalum natrium 200 mgdinatrii edetas 200 g Propilenlikol solution 90% v/v ad 1 mlPenyimpanan dalam wadah dosis tunggal atau wadah dosis ganda 2. Alat yang digunakana) Autoclaveb) gelas arlojic) batang pengadukd) Erlenmeyere) Gelas ukurf) Lampu spiritusg) Sendok logamh) Spuiti) Pinsetj) Kertas saringk) Benangl) Vialm) Penutup karet3. Bahan yang digunakana) Luminal Natriumb) Natrium EDTAc) Propylenglikol solution 90%d) Aqua Pro Injeksi 4. Identifikasi Bahan bakua) Luminal NatriumBentuk :Serbuk putih Bau:Tidak berbauWarna:PutihRasa:Pahitb) Natrium EDTABentuk:Serbuk hablur Bau:Tidak berbauWarna:PutihRasa:Agak asam

c) PropilenglycolBentuk:Cairan kentalBau:Tidak berbauWarna:Tidak berwarnaRasa:Agak manisd) Aqua Pro InjeksiBentuk:CairBau:Tidak berbauWarna: Tidak berwarnaRasa:Tidak berasa5. Penyeterilan AlatNo.Nama AlatJlhCara SterilisasiSuhuWaktu

1.Erlenmeyer2Autoclave1210C15 menit

2.Pinset 1Autoclave1210C15 menit

3.Gelas arloji2Autoclave1210C15 menit

4.Vial6Autoclave1210C15 menit

5.Sendok logam1Autoclave1210C15 menit

6Gelas ukur1Autoclave1210C15 menit

7Batang pengaduk2Autoclave1210C15 menit

8Beker gelas2Autoclave1210C15 menit

9Kertas Saring2Autoclave1210C15 menit

10Tutup karet6Direbus-30 menit

6. Cara kerja1. Siapkan alat dan sterilkan sesuai dengan cara yang tertera dalam table2. Timbang Natrium EDTA 50mg dan lakukan pengenceran (camp I)3. Timbang Luminal Natrium dalam gelas arloji, masukan dalam erlen meyer dan larutkan dengan Aqua P.I. tambahkan larutan propilenglycol dan aduk ad homogen (camp II)4. Campuran I dan II disatukan dalam erlen meyer dan tambahkan aqua p.i ad 39mL5. Saring campuran di atas kemudian ukur pH.6. Ambil larutan diatas masing-masing 5.1mL menggunakan spuit dan masukan dalam wadah vial.7. Tutup vial dan lakukan simpul sampagne8. Disterilkan diautoklaf dengan posisi terbalik pada suhu 1210C selama 15 menit. Cek pH9. Keluarkan, beri etiket, brosur dan kemasan.

7. Design kemasana. Primer

b. Sekunder

c. Etiket

d. Brosur

8. Evaluasi sediaana. pH setelah proses sterilisasi b. Uji kejernihanc. Volume terpindahkand. Uji kebocoran.F.PEMBAHASANInjeksi adalah sediaan steril berupa larutan, emulsi, suspensi atau serbuk halus yang harus dilarutkan atau disuspensikan lebih dahulu sebelum digunakan, yang disuntikkan dengan cara merobek jaringan di dalam kulit ataupun melalui selaput lendir. Sediaan injeksi dalam praktikum ini dibuat dengan menggunakan wadah vial. Vial adalah wadah wadah dosis ganda, disegel dengan karet atau tutup plastic yang kecil,daerah tipis (diafragma) di tengah.Dalam pembuatan injeksi ini bahan aktif yang digunakan yaitu Luminal Natrium yang berkhasiat sebagai obat anti kejang.Bahan tambahan yang digunakan antara lain Natrium EDTA yang berfungsi sebagai pengkhelat atau pengikat ion logam dan propilenglycol sebagai pelarut. pH yang seharusnya di peroleh sebelum melakukan sterilisasi akhir adalah pH 10-11 (pH basa) namun dalam praktikum ini pH yang didapat adalah pH 6 (pH asam) sehingga perlu penambahan NaOH sebagai penstabil pH. Dalam praktikum ini bahan aktif Luminal natrium tidak larut dalam air dan dalam propilenglycol hal ini disebabkan oleh beberapa hal antara lain :1. Bahan aktif yang digunakan adalah loko Luminal Natrium2. Perbandingan antara pelarut dan zat terlarut tidak seimbang (zat terlarutnya lebih banyak dari pada pelarut sehinggah hasil yang tejadi adalah kelarutan lewat jenuh)Pada praktikum ini kami tidak melakukan sterilisasi akhir dan evaluasi sediaan karena pembuatan produk tidak berhasil.

G. SIMPULAN DAN SARANPembuatan sediaan injeksi harus dilakukan dengan cara-cara yang steril sesuai sengan CPOB pembuatan sediaan injeksi. Sedangkan dalam praktikum ini produk yang dibuat tidak berhasil dengan alasan 1.Bahan aktif yang digunakan tidak ada sehingga dipakai loko luminal natrium, 2. Sarana dan alat yang digunakan tidak memenuhi standar

Fenobarbital injeksi 200mg/mL

I.M

Fenobarbital injeksi 200mg/mL

No. Reg : DKL0604120804 A1

KOMPOSISI: Tiap mL berisi:Na.Phenobarbitalum setara dengan Phenobarbital...... dalamlarutam propilenglikol .....%

INDIKASI,DOSIS,KONTARA INDIKASI,EFEK SAMPING,PERHATIAN DAN INTRAKSI OBAT :Keterangan lengkap lihat di brosur

Diproduksi oleh :PT.CML Tbk. Kupang,Indonesia

NETTO: 5 mlKFenobarbital injeksi 200mg/mL

PENYIMPANAN:Simpan pada ruangan ber AC (suhu dibawah 25 C ),hindarkan dari cahaya dan kelmbaban

No. Reg : DKL0604120804 A1No. Batch : 23250821TglProduksi : 12november2014Kadaluarsa : 25september 2015

HARUS DENGAN RESEP DOKTER

K B. KEMASAN SEKUNDER

KFenobarbital injeksi 200mg/mL

KNETTO: 5 mlC.EtiketLABORATORIUM FARMASETIKA JLN.ADISUCIPTO PENFUI KUPANG

APA : SHERLY Y TALINATI SIK : PO.53033321741

NO.2 KUPANG,

PROLUMINAL INJEKSISERAHKAN KE DOKTER

TIDAK BOLEH DIULANG TANPA RESEP DOKTER

D.Brosur obat Phenobarbital (Fenobarbital) / Luminal

Sediaan:Vial 200 mg/ml

Cara Kerja Obat:

Fenobarbital adalah antikonvulsan turunan barbiturat yang efektif dalam mengatasi epilepsi pada dosis subhipnotis. Mekanisme kerja menghambat kejang kemungkinan melibatkan potensiasi penghambatan sinaps melalui suatu kerja pada reseptor GABA, rekaman intrasel neuron korteks atau spinalis kordata mencit menunjukkan bahwa fenobarbital meningkatkan respons terhadap GABA yang diberikan secara iontoforetik. Kontraindikasi:Hipersensitif terhadap barbiturat atau komponen sediaan, gangguan hati yang jelas, dispnea, obstruksi saluran nafas, porfiria, hamil.

A.KEMASAN PRIMERFenobarbital injeksi 200mg/mL

I.M

Fenobarbital injeksi 200mg/mL

No. Reg : DKL0604120804 A1

KOMPOSISI: Tiap mL berisi:Na.Phenobarbitalum setara dengan Phenobarbital...... dalamlarutam propilenglikol .....%

INDIKASI,DOSIS,KONTARA INDIKASI,EFEK SAMPING,PERHATIAN DAN INTRAKSI OBAT :Keterangan lengkap lihat di brosur

Diproduksi oleh :PT.CML Tbk. Kupang,Indonesia

NETTO: 5 mlFenobarbital injeksi 200mg/mL

PENYIMPANAN:Simpan pada ruangan ber AC (suhu dibawah 25 C ),hindarkan dari cahaya dan kelmbaban

No. Reg : DKL0604120804 A1No. Batch : 23250821TglProduksi : 12november2014Kadaluarsa : 25september 2015

HARUS DENGAN RESEP DOKTER

K

K