lap pplsda

49
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Praktek kerja lapangan yang dilaksanakan oleh mahasiswa adalah bentuk dari penyelesaian tugas perkuliahan sekaligus belajar langsung bagaimana dunia kerja setelah selesainya masa perkuliahan setelah magang diperusahan swasta atau instansi pemerintah yang mereka pilih dan disetujui oleh pihak jurusan sesuai dengan bekal bidang yang dipelajari. Tempat kerja praktek yang dilakukan, dipilih oleh mahasiswa biasanya yang berkesinambungan antara ilmu akademik mahasiswa dengan tujuan karirnya., dan mungkin dapat melatih mahasiswa menjadi seorang karyawan yang professional dan berdaya saing tinggi apabila mahasiswa disiplin dan serius dalam menjalani praktek kerja lapangannya. Dimata mahasiswa, kegiatan kegiatan kerja praktek atau magang ini diartikan sebagai satu program untuk membantu mahasiswa mendapatkan pengalaman yang lebih banyak karena disini kita bukan lagi berpatokan pada teori yang kita dapat, tapi bergerak sesuai dengan apa yang kita hadapi dilapangan dan kita sinambungkan dengan teori yang 1

description

dsada

Transcript of lap pplsda

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Praktek kerja lapangan yang dilaksanakan oleh mahasiswa adalah bentuk dari penyelesaian tugas perkuliahan sekaligus belajar langsung bagaimana dunia kerja setelah selesainya masa perkuliahan setelah magang diperusahan swasta atau instansi pemerintah yang mereka pilih dan disetujui oleh pihak jurusan sesuai dengan bekal bidang yang dipelajari.

Tempat kerja praktek yang dilakukan, dipilih oleh mahasiswa biasanya yang berkesinambungan antara ilmu akademik mahasiswa dengan tujuan karirnya., dan mungkin dapat melatih mahasiswa menjadi seorang karyawan yang professional dan berdaya saing tinggi apabila mahasiswa disiplin dan serius dalam menjalani praktek kerja lapangannya.

Dimata mahasiswa, kegiatan kegiatan kerja praktek atau magang ini diartikan sebagai satu program untuk membantu mahasiswa mendapatkan pengalaman yang lebih banyak karena disini kita bukan lagi berpatokan pada teori yang kita dapat, tapi bergerak sesuai dengan apa yang kita hadapi dilapangan dan kita sinambungkan dengan teori yang kita punya. Kerja praktek merupakan aspek yang unik dalam pendidikan karena penggabungan antara perencanaan dan tujuan relasi kerja dengan pengalaman kerja.

Jurusan komunikasi dan penyiaran islam IAIN Raden Intan Lampung, sebagai salah satu lembaga pendidikan formal bertanggung jawab terhadap peningkatan sumber daya manusia pada mahasiswa khususnya. Salah satu upaya yang ditempuh selama ini antara lain dengan kewajiban mahasiswa mengikuti mata kuliah kerja praktek. Mata kuliah ini memberikan kesempatan pada mahasiswa untuk mencoba mempraktekkan teori yang didapat pada perkuliahan sesuai dengan jurusan mahasiswa yang bersangkutan.

Merujuk pada Peraturan Umum Penyelenggara Pendidikan mengenai pelaksanaan kerja praktek yang berlaku, kegiatan praktek yang dilaksanakan dengan kurun waktu 40 hari kerja atau lebih, wajib disertai dengan bukti laporan kegiatan yang telah dilaksanakan untuk kemudian dipresentasikan oleh mahasiswa kepada pihak fakultas.

Disini penulis melakukan praktek kerja lapangan, dan memilih Radar Lampung TV yang beralamatkan di Jl. Sultan Agung 18 Kedaton Bandar Lampung.

Pemilihan PPL ini disesuaikan dengan disiplin ilmu penulis yaitu Komunikasi dan Penyiaran Islam dan lebih khusus dalam bidang jurnalistik serta penyiaran media massa. Radar Lampung TV merupakan perusahan komersial yang bergerak dibidang penyiaran dan berkedudukan diBandar Lampung menangkap peluang usaha dibidang penyiaran televise yang mampu memberikan siaran yang sesuai dengan kebutuhan masyarakat lampung sehingga masyarakat dapat terpenuhi kebutuhan akan informasi, pendidikan dan hiburan serta dapat merasakan manfaat dari kehadiran Radar TV.

Melalui praktek kerja lapangan ini, penulis ingin mengetahui tugas, fungsi, serta kegiatan atau kinerja yang dilakukan oleh seorang yang bekerja dalam dunia jurnalistik serta penyiaran, penulis sangat berharap dapat mengetahui lebih dalam lagi mengenai kegiatan dan kinerja yang dilakukan didalam studio Radar Lampung TV, khususnya dalam jurnalistik sesuai dengan judul yang penulis analisa.B. Permasalahan (terkait dengan obyek)Pada pelaksanaan kegiatan praktek pengalaman lapangan ini, penulis mengamati bagaimana proses meliput berita hingga siap siar?

BAB II TINJAUAN TEORITIS1. Kesesuaian Dengan Teori Komunikasi Massa

Komunikasi massa adalah proses komunikasi yang dilakukan melalui media massa dengan berbagai tujuan komunikasi dan untuk menyampaikan informasi kepada khalayak luas. Dengan demikian maka unsur-unsur penting dalam komunikasi masa adalah :

1. Komunikator

2. Media massa

3. Informasi (pesan)

4. Gatekepper

5. Khalayak (publik)

6. Umpan balik

Media massa adalah saluran/alat komunikasi dan informasi yang melakukan penyebaran informasi secara massal dan dapat diakses oleh masyrakat secara massal pula.

Informasi massa adalah informasi yang peruntungkan kepada masyarakat secara massal, bukan hanya informasi yang hanya dikonsumsi secara pribadi. Dengan demikian informasi massa adalah milik publik. Misalnya berita, iklan, sinetron, film, infotainment, dan sebagainya.

Gatekepper adalah penyeleksi informasi sebagaimana diketahui bahwa komunikasi massa dijalankan oleh beberapa orang organisasi media massa, mereka inilah yang akan menyeleksi setiap informasi yang disebarkan kepada masyarakat. Bahkan mereka memiliki kewenangan untuk memperluas atau membatasi informasi yang akan disebarkan tersebut. Mereka adalah wartawan, editor, sutradara, dan sebagainya.

Khalayak adalah massa yang menjadi tujuan dari penyebaran informasi dari media massa mereka bersifat heterogen dan luas.

Umpan balik. Awalnya umpan balik bersifat tertunda namun dengan semakin berkembangnya teknologi komunikasi, maka komunikasi interaktif dapat dilakukan secara langsung melalui media massa.

Beberapa contoh yang menggambarkan bentuk komunikasi massa yang terjadi oleh khalayak Radar TV adalah :

a. Teori Kultivasi (Cultivation Theory)

Media, khususnya TV merupakan sarana belajar tentang masyarakat dan kultur kita juga belajar tentang dunia, orang-orangnya, dan adat kebiasaannya. Televisi mempengaruhi ide penonton tentang gambaran dunia.

Dan diRadar TV, mereka menyajikan program acara yang kental dengan kultur yang ada di Lampung sendiri, seperti dalam program acara Radar Pagi yang berkonsepkan penyampaian berita dalam bahasa Lampung.

b. Teori penggunaan dan pemenuhan (Uses and Gratification Theory)

Public menggunakan media untuk memenuhi kebutuhannya. Menggambarkan bagaimana publik menggunakan media untuk memuaskan berbagai kebutuhan hidupnya. Audiens proaktif dan mencari media yang dapat memenuhi kebutuhannya. Publik memeilih apa yang mereka ingin lihat atau baca. Media bersaing untuk memenuhi kebutuhan individu publik .

Seperti yang kita ketahui bahwa media nasional sudah memiliki konten yang sangat baik dalam memenuhi program hiburan dan berita. Dan inilah tugas dari media local yaitu untuk memenuhi kebutuhan masyarakat tentang berita atau bisa diistilahkan dengan whats happening now di Bandar Lampung itu sendiri. Jadi media lokal harus sangat concern terhadap pemenuhan kebutuhan audiens terhadap berita yang sedang terjadi diLampung dengan terus update dalam pemberitaan.2. Pengertian Berita

Dalam pengertian beita penulis mencantumkan beberapa definisi berita menurut ilmuan, penulis dan paar pakar komunikasi :

a. Dean M.Lyle Spencer mendefinisikan berita sebagai suatu kenyataan atau ide yang benar dan dapat menarik perhatian sebagian besar pembaca.

b. Dr. Willard C. Bleyer menganggap berita adalah sesuatu yangtermasa (baru) yang dipilih oleh wartawan untuk di muat dalam surat kabar. Karena itu ia dapat menarik atau mempunyai makna dan dapat menarik minat bagi pembaca surat tersebut.

c. William S. Maulsby menyebut berita sebagai suatu penuturan secara benar dan tidak memihak dari fakta yang mempunyai arti penting dan baru terjadi, yang dapat menarik perhatian pembaca surat kabar yang memuat berita tersebut.

d. Eric C.Hepwood mengatakan berita adalah laporan pertama dari kejadian yang penting dan dapat menarik perhatian umum.

e. Dja'far H. Assegaff mengartikan berita sebagai laporan tentang fakta atau ide yang termasa dan di pilih oleh staf redaksi suatu harian untuk disiarkan, yang kemudian dapat menarik perhatian pembaca. Entah karena karena luar biasa, karena penting atau akibatnya, karena mencakup segi-segi human interest seperti humor, emosi atau ketegangan.

f. J.B Wahyudi mendefinisikan menulis berita sebagai laporan tentang peristiwa atau pendapat yang memiliki nilai penting dan menarik bagi sebagian khalayak, masih baru dan dipublikasikan secara luas melalui media massa secara periodik.

g. Amak Syariffudin mengartikan berita adalah suatu laporan kejadian yang ditimbulkan sebagai bahan yang menarik perhatian publik media massa.

3. Liputan dan membuat berita

Yang di maksud dengan membuat berita adalah repotase di lapangan tentang hal-hal yang sudah ditentukan lebih dulu, seperti undangan, press conferensce atau liputan terencana lainnya yang tematis. Istilah lain reportase model ini adalah liputan yang sudah direncanakan.

Sementara yang dimaksud dengan mengkreasikan (menciptakan) berita, adalah reportase di lapangan tentang hal-hal yang tak terduga atau belum direncanakan lebih dulu, seperti kecelakaan lalu lintas, bencana alam, dan kejadian tak terduga lainnya. Seorang wartawan mempunyai prinsip yang harus dijunjung, pantang pulang tidak membawa berita. maksudnya, setiap reporter/wartawan yang sudah keluar dari kantor, ketika kembali kekantor harus membawa berita aktual.

4. Jenis Reportase

Menyangkut kegiatan peliputan berita di lapangan, Frans Ambudi (reporter SCTV) menyebutkan dua jenis peliputan,yakni peliputan tidak terencana dan peliputan terencana.

Peliputan tidakterencana biasanya mengandalkan fakta dan peristiwa. Unsur-unsur apa, siapa,kapan,dimana harus langsung terjawab pada saat peliputan. Dalam peliputanjenis ini biasanya akan didapat kesaksian tentang suatu peristiwa, narasumbernya pun diperoleh secara mendadak.

Peliputan tidak terencan juga bisa merupakan penugasan mendadak dari redaksi, sehingga mau tidakmau sang reporter terjun ke lapangan. Karena itu koordinator liputan harus sensitive dengan objek-objek berita yang bisa menjadi suatu keunggulan stasiun tv-nya.

Bagaimana dengan pelipuatan terencana? Sesuai namanya, jenis peliputan ini lebih mudah tapi penuh tantangan. Karena sudah terduga dan terencana, maka fakta, peristiwa dan data dapat diperoleh lebih lengkap dan akurat.

Selain peristiwa hangat di lapangan, jenis peliputan terencana bisa berkembang menjadi beberapa siaran news seperti:

1. siaran langsung (live)

2. talk show

3. debat publik

4.feature

5. investigasi

Dalam melakukan peliputan terncana ada beberapa hal yang dapat dimanfaatkan secara optimal, yakni :

1. dokumen berupa buku, kliping, trnsaksi, laporan dan lainny.

2.narasumber: saksi,korban, pelaku,pakar, pengamat, pejabat dan lainnya.

3. internet, dengan berbagai web site yang ada di dalamnya.

Setelah meliput di lapangan seorang reporter harus menyusunnya dalam bentuk skrip (naskah) berita.

5.Persiapan Meliput Berita

Untuk meliput peristiwa yang akan dsiarkan dalam berita,maka paling sedikit melibatkan dua orang kerabat kerja yaitu seorang reporter dan seorang juru kamera (cameraman) dan juru suara (soundman). Bahkan ada yang menurunkan emapat orang kerja sekaligus, yaitu selain tiga orang yang telah disebutkan tadi, ditambah satu orang lagi yaitu juru lampu (lightingman).

Kini ada pemikiran baru walaupun masih dalam suasana kontroversial, yaitu dengan adanya ide one man news team yang semua tugas kerja liputan beritanya hanya dilakukan oleh satu orang. Ia berfungsi sebagai repoter yang merangkap juru kamera, juru suara,dan juru lampu.

Memang aneh kedengarannya, tetapi pada beberapa stasiun televisi di Eropa sudah mulai menerapkannya dalam rangka efisiensi dana . Kebijakan untuk menentukan jumlah crew liputan sangat bergantung dari masing-masing stasiun televisi dengna tentunya mempertimbangkan dana, tenaga, peralatan,dan bobot peritiwa. Persiapan yang lebih baik akan menghasilkan berita yang lebih menarik,akurat, dan berbobot pula.

Untuk seorang reporter sebaikanya dapat mengumpulkan informasi (data) awal sebanyak-banyaknya tentang berita yang akan diliputnya nanti.

Buku catatan, komputer notebook (jika punya)dan tape recorder kecil harus selalu bersama kemanapun seorang reporter bertugas. Setiap wawancara yang dilakukan reporter selain direkam melalui kamera sebagai bahan soundbite, juga perlu direkam melalui audio tape recoreder kecil.

6. Menggambarkan Peristiwa Dalam Berita TV

Ada beberapa halyang perludiketahui oleh seorang reporter dan juru kamera dalam menggambarkan peristiwa kedalam berita televisi. Sebuah peristiwa berita dapat diumpamakan sebagai sebuah batu permata (diamond). Diumpamakan demikian karena sebuah permata mempunyai banyak bidang.masing-masing bidang memiliki kilauan yang sama tajamnya apabila terkena pantulan sinar. Jadi, biar bagaimanapun kita tidak akan dapat melihat sema bidang-bidang yang berkilau tersebut dalam waktu yang bersamaan. Kilauannyaakan muncul dan terlihat apabila tersorot sinar . Hal serupa juga dapat terjadi dalam meliput sebuah perisitiwa untuk bahan berita . Tidaklah mungkin sebuah peristiwa dapat diungkapkan dalam satu penulisan berita saja . Sebuah berita tidak akan mampu menampung segala aspek yang melahirkan peristiwa tersebut secara sekaligus, tetapi hanya mampu dari sudut atau angel tertentu saja .

Lalu gambar yang diperlukan untuk memvisualkan sebuah peristiwa . Isi dari uaraian peristiwa adalah hal yang sangat membantu kita untuk dapat menggambarkannya kedalam visual berita . Ambillah dua contoh untuk memvisualkan sebuah peristiwa ke dalam berita televisi. Pertama peristiwa sebuah tabrakan kereta api dan yang kedua sebuah pertemuan seremonial politik.

Dalam hal peristiwa tabrakan. Gambar utama yang diperlukan untuk menceritakan peristiwa tersebut adalah situasi ditempat kejadian tabrakan. Buatkan peta lokasi dimanaperistiwa tersebut terjadi. Visualkan situasi terakhir, misalnya shot keadaan kereta api yang rusak, bangkai kereta, mereka yang kuka-luka atau korban yang meninggal, petugas penyelamat, ambulan dll.

Itu semua hanyalah sebagian dan merupakan dasar dari penggambaran dari peristiwa dan bukan semua sudut peristiwa. Cara melaporkan peristiwa ini sangat bergantung pada seberapa besar bobot peristiwa tersebut.

1.Lead berita

melalui lead berita teras berita harus di dasarkan pada inti inforrmasi yang sangat subtansi shocking atau yang dapat mengejutkan, menarik, dan baru bagi pemirsanya. Pertimbangan itu didasarkan pada leadatau teras berita yang ditulis di bagian awal berita sebagai pembuka. Alsan lainnya adalah agar pemirsa mau merelakan waktunya untuk menunggu sampai ulasan berita selengkapnya. Jadi apabila leadnya tidak menarik, maka pemirsa pun enggan untuk menunggu lebih lama.

Hal tersebut berbeda dengan berita dimedia cetak. Pada media cetak, setiap berita memiliki judul. Judul mempunyai daya tarik tersendiri. Jadi hanya dengan membaca judulnya saja, orang akan tahu , apaka brita tersebut menarik untuk dibaca atau tidak. Peristiwa terbakarnya sebuah pesawat udara, walaupun semua media memberitakan, tetapi angelnya bisa berbeda-beda natar satu dan lainnya. Ada yang memulai leadnya dengan kalimat : PESAWAT BOURAQ, PENERBANGAN DARI... MENUJU.. TERBAKAR DI BANDARA ... SESAAT SEBELUM TINGGAL LANDAS. ada juga yang mungkin menulisnya seperti ini :LEDAKAN DI CABIN MENYEBABKAN PESAWAT BOURAQ JENIS ... TERBAKAR DIBANDARA ... DST. Bentuk lead lainnya adalah yang merefleksikan unsur-unsur 5W 1H yaitu Who, What, Where, When, Why, dan How.jadi kalimat-kalimat yang ditulis diluar the name lead dan the quotation lead, dapat digolongkan pada lead 5W+1H penulisan lead jenis ini biasanya dilakukan pada straight news yang sifatnya hanya informatif, misalnya : MENTERI MERINDISNTRIAN MENINJAU PELAKSANAAN PERLUASAN DI LECESPROBOLINGGO...DST.

2. Menyunting dan Menyusun Berita

Setelah kembali ke ruang redaksi, reporter dan editor (penyunting gambar)harus bekerja sama untuk merencanakan susunan laporan berita. Pemikiran reporter tentang apa yang akan mereka tulis, terhadap gambar-gambar yang ada dan pemikiran editor tentang gambar mana yang terbaik harus di padukan ke dalam suatu sequence yang sesuai. Reporter menentukan gambar dan durasi yang diperlukan, sementara editor menitik beratkan pada kelayakan gambar dilihat dari segi komposisi, screen direction, intensitas cahaya (under|over), kualitas fokus, dll.

Juru kamera hendaknya mencatat daftar gambar (shotlist)terhadap shot gambar yang sudah ia rekam untuk memudahkan penyuntingan berita. Shotlist tersebut kemudian diserahkan kepada reporter untuk dilakukan penentuan urutan gambar sesuai dengan ulasan yang akan mereka lakukan.

Bagian yang paling penting padatahapan ini adalah seorang rsporter harus menegetahui secara tepat tentang uraian berita apa yang sedang ia susun. Reporter tidak boleh membiarkan uraian naskahnya tidakdidukung dengan gambar/visual. Ia juga tidak boleh terjebak ke dalam sequence gambar yang terlalu panjanguntuk sebuah uraian yang ia perlukan dalam menyusun berita. Sebaliknya, reporter juga jangan memanjangkan uraian narasi terhadap sequence gambar yang durasinya terbatas. Ini memerlukan kedisiplinan reporter dalam menulis naskah dan menggunakan gambar sebagai visual dengan asas sinkronisasi. 3. Menulis Naskah Berita

dalam menulis berita ada beberapa halyang harus diketahui agar informasi yang ditulis sebagai bahan komentar penyiar atau reporter mudah dpahami oleh pemirsa.

a. Alur Informasi

Langkah pertama dalam menyusun setiap laporan adalah dalam mengambil keputusan naskah menulis naskah dengan menyesuaikan gambar atau gambar yang akan menyesuaikan naskah berita.

b. satate and explain

Di dalam menulis, harus selalu di ingat mengenai penggunaan State and Explain yaitu pernyataan dan penjelasan. Artinya penulisan harus menjelaskan pernyataan agar dapat memudahkan pemirsa untuk mengingat informasi yang mereka peroleh dari siaran televisi. Inilah contoh penggunaan kalimat State and Explain.HARGA BEBERAPA BARANG POKOK KINI MULAI MERANGKAK NAIK// KENAIKAN TERSEBUT MERUPAKAN DAMPAK NAIKNYA GAJI PEGAWAI NEGERI YANG MULAI DIBERLAKUKAN PEMERINTAH BULAN DEPAN//

Hindarkan menulis dengan cara sebaliknya (explain and state) yaitu:KARENA GAJI PEGAWAI NEGERI MULAI BULAN DEPAN NAIK, MAKA HARGA BEBRAPA BARANG POKOK KINI MULAI MERANGKAK NAIK JUGA//Dari contoh pertama tersebut, maka pemirsa akan lebih mudah mengerti dan memudahkan mengingat tentang adanya suatu perubahan. Pada contoh kedua, pemirsa juga akan dapat mengerti konteks permasalahannya, tetapi akan terasa lebih berat dan lebih sulit untuk mengingatnya. State adalah pernyataan tentang apa yang telah terjadi,sedangkan explain adalah penjelasan tentang mengapa perubahan tersebut telah terjadi.

c. Durasi Shot Gambar

Ingatlah bahwa pemirsa televisi selalu menggunakan dua inderanya yaitu untuk melihat dan mendengarkan laporan berita televisi. Terlalu banyak informasi yang diberikan baik dalam pembuatan kalimat-kalimat untuk narasi maupun terlalu pendeknya shot gambar akan menyebabkan cepatnya pergantian antara satu shot gambar ke shot gambar lainnya sehingga dapat menyebabkan cepatnya pergantian antara satu shot gambar ke shot gambar lainnya sehingga dapat menyebabkan kebingungan bagi pemirsa.

Berikan pemirsa cukup waktu agar dapat mengerti dan memahami gambar melalui penyediaan durasi shot gambar yang cukup. Pemirsa juga perlu memperoleh waktu yang cukup untuk mendengarkan komentar yang ditulis oleh reporter melalui tulisan yang tidak terlalu padat.

d. Jeda/Pauses

Apabila menulis naskah berita cobalah dengan menciptakan jeda atau waktu untuk istirahat sesaat. Berikan waktu untuk berhenti sesaat di antara kalimat dan berhenti sedikit lebih lama untuk perpindahan antara satu sequennce gambar ke sequence gambar yang lai. Jadi sequence gambar juga dapat menandai pergantian penyampaian informasi.

Perlu diingat bahwa dalam percakapan sehari-hari biasanya kita juga memerlukan waktu sesaat untuk pengambilan napas dalam setiap penyampaian ungkapan maupun kalimat.Akan tetapi jangan juga terlalu banyak memberikan ruang untuk bernapas dalam setiap penulisan. Buatlah secara berimbang.

e.Penggunaan waktu

berilah sedikit tambahan waktu dalam naskah berita yang ditulis agar dapat memberikan kesempatan berhenti sesaat (semacam koma) atau pause. Naskah yang tidak terlalu padat akan memberikan kesempatan kepada reporter atau penyiar untuk lebih santai membaca.

Standar waktu yang cukup untuk penulisan adalah lima kata untuk setiap durasi 3 detik. Jika terasa kurang, cobalah kurangi lagi jumlah suku-katanya sehingga dapat memberikan tekanan kata pada hal-hal yang bersifat sangat penting. Untuk kata yang panjang seperti pada kata,pemandangan maka hendaknya dihitung sebagai dua kata, empat silabel yaitu pe-man-dang-an. Jadi, sebaiknya penulisan tersebut dilakukan sedikit kurang (under) daripada kelebihan (over).

BAB III

GAMBARAN OBYEK PPLA. Kondisi Obyektif Obyek1.1 Profil Radar TV Lampung

Terbitnya UU PEnyiaran Nomor 32 tahun 2002 dan keputusan politik mengenai Pelaksanaan UU Otonomi daerah Nomor 22 tahun 1999 jelas membuka belenggu monopoli informasi yang dikuasi stasiun-stasiun TV swasta di Jakarta, yang hanya menonjolkan informasi secara sentralistik.

UU Penyiaran membawa nafas pemerataan dan keadilan informasi, jelas akan membawa perubahan yang positif bagi kehadiran TV Lokal dengan daya pancar nasional untuk bangkit dan menjadi motor pendorong daerah guna meningkatkan potensi ekonomi malului media informasi. Adanya TV lokal juga bakal menjadi penyeimbang atas arus penyiaran yang dilakukan TV swast, terutama dalam rangka menegakkan informasi yang positif.

Rasa keprihatinan yang mendalam atas pesatnua arus informai siaran televisi-televisi nasional yang kurang proporsional, seimbang, converboth side, dan cenderung mulai negatif. Misalnya, masuknya budaya asing tanpa filter dan telah memasuki pola pikir dan perilaku masyaakat. Pembentukan opini publik yang dimonopoli sejumlah pemodal media televiasi.

Pemberitaan yang disiarkan TV-TV nasional cenderung sentralistik. Sementara masyarakat di daerah membutuhkan sebuah media televisi yang mampu menjebatani kebutuhan akan informasi. Diantaranya, informasi mengenai pertanian, industri, perikanan, ekspor impor, pengembangan pasar. Sehingga Radar Lampung Televisi (RLTV) diharapkan akan mampu menjawab semua tuntutan tersebut.

RADAR LAMPUNG Televisi (RADAR LAMPUNG TV) sebagai televisi lokal di Bumi Ruwa Jurai memfokuskan diri terhadap minat dan keinginan pemirsa di Provinsi Lampung.

RADAR TV merupakan salah satu tv lokal jaringan dari JAWAPOS GROUP yang ada di provinsi lampung dan telah mendapatkan Izin resmi dari Depkominfo. RADAR TV berada di channel 48 UHF dan telah siaran terhitung tanggal 18 oktober 2008 dan dimulai dari pukul 05.00 sampai 23.00 WIB setiap hari. RADAR TV memiliki jangkauan siaran paling luas karena tower pemancar kami berada di posisi paling tinggi diantara tv lokal lainnya dan mempunyai kekuatan daya pancar 5 KiloWatt sehingga mampu menembus seluruh pelosok provinsi lampung.

Sebagai televisi lokal tentu RADAR TV ingin diterima di semua lapisan masyarakat Lampung. RADAR TV ingin menjadi bagian dari masyarakat, sehingga RADAR TV memposisikan diri sebagai televisi keluarga (all segment). Pemirsa RADAR TV memiliki karakter khas masyrarakat Lampung. Yaitu: bersifat dinamis, memiliki fanatisme yang tinggi terhadap budayanya, solidaritas yang kuat, lugas dan ekspresif, memiliki keingintahuan yang tinggi, senang terlibat dalam acara televisi, dan agamis.

Guna terwujudnya hal tersebut, maka RADAR TV membuat program acara yang yang lebih menekankan pada konten lokal dengan banyak melibatkan masyarakat sebagai objek acara yang disajikan secara live dan interaktif.a. Visi dan Misi

Misi

Mencerdaskan Masyarakat Lampung berbudaya.

Visi

Sebagai media informasi, pendidikan dan hiburan yang senantiasa memegang teguh etika moral dan kode etika jurnalistik.

Membangkitkan dan menghidupkan kembali budaya nasional, khususnya budaya daerah sebagai penopang utama budaya bangsa Indoenesia. Mempersatukan bangsa melalui media televisi,

Sebagai media komunikasi antar tokoh masyarakat, aparat pemerintah dengan rakyat. b. Maksud dan Tujuan

Maksud

Mengangkat potensi dan kesuksesan pembangunan,dan membuka lapangan kerja baru.

Memberikan penerangan dan mendorong para profesional, wiraswasta, petasni, nelayan, buruh tentang bagaimana ikut berpartisipasi dalam pembangunan di daerah menuju kekuatan nasional. Memberikan efek psikologis pada masyarakat agar mencintai bangsanya melalui tontonan yang menampilkan budaya bangsa sendiri.

Menyampaikan informasi yang proporsional, seimbang dan berbudaya.

Tujuan

Menjadikan masyarakat Lampung yang cerdas dengan tetap menjunjung tinggi nilai-nilai budaya malalui bisbis. Siaran televisi yang tetap berpegang teguh pada etika bisnis.

c. Jangkauan Siaran

Untuk menentukan segmentasi pemirsa RADAR TV merujuk pada beberapa faktor. Misalnya, faktor geografi, demografi, dan budaya. Dengan jangkauan siaran meliputi :

Kota Bandar Lampung

Kab. Lampung Selatan (Kalianda)

Kab. Lampung Tengah (Metro)

Kab. Lampung Utara (Kota Bumi)

Kab. Lampung Barat (Liwa)

Kab. Tulang Bawang (Tulang Bawang)

Kab. Tanggamus (Kota Agung)

Kab. Lampung Timur (Sukadana)

Kab. Way Kanan (Blambangan Umpu), dan

Kab. Tulang Bawang Barat

Kab. Mesuji

Kab. Pringsewu

Kota Metro (Metro)

d. Komposisi Siaran

Komposisi siaran RADAR TV sebagai Berikut :

News

: 30%

Hiburan dan musik: 20%

Pendidikan

: 15%

Seni dan budaya

: 10%

Agama

: 10%

Iklan

: 15%

e. Keunggulan Beriklan di Radar TV Lampung

Memiliki jangkauan paling luas di provinsi Lampung

Memiliki jumlah penonton terbesar

Sarana dan prasarana standar broadcast

Aneka program acara yang diminati masyarakat Lampung

Sarana informasi terupdate dengan dukungan jaringan telivisi dan koran terbesar di seluruh indonesia1.1 Struktur Organisasi/LembagaSruktur Organisasi PT.Radar Lampung Visual TVDirektur

: Hi. Ardiansyah, ShGeneral Manager

: Adi Kurniawan, SeDeputy General Manager

: Hendarto Setiawan, ShPimpinan Redaksi

: Jefri Ardi, S.Pd.IManager Tekhnik :

Produser Eksekutif :M. Aminin, M.Ti

Reki NavajoRedaktur Pelaksana :

Produser Pelaksana :Catur Nugraha

Geger Dadang Koordinator Liputan :

Produser :Novrizal

M.Priambudi

Reporter/Cameramen :

Produksi/Cameramen :Leo Dampiari

Munadi Za

Septa Ardinata

Asep Nurahman

Kunang Masruroh

Hendriansyah

Retno indah

Yudha

Hendri Wibowo

Edi Haryanto

Rendy Mahardika

Ayu Permata

Liza Novita

Tekhnik/Master Control :

Editor Gambar :Andre

Odi Prawira

Nawawi

Gilang Wiradinata

Tesa Anggara

Eko Pramono

Yasir Arafath

Ari S

Perlengkapan/Umum :

Edi HaryantoKoresponden Daerah :Anto Puji

(Lampung Utara)

Syamsudin

(Lampung Timur)

Edi Kurniawan

(Lampung Selatan)

Tika Sudarlis

(Lampung Tengah)

Chandra

(Tanggamus)

Yoyok Wd

(Metro)

Dedi Tarnando

(Way Kanan)

Edi Zulkarnain

(Tuba Barat)

Amrullah

(Tuba-Mesuji)1.2 Program Siaran Radar TV LampungProgram siaran yang disajikan oleh Radar TV Lampung yang memiliki diantaranya:a. Deskripsi Program News1). RADAR PAGI. Program berita seputar Provinsi Lampung

Yang disiarkan secara langsung pada pagi hari untuk menemani pemirsa.

Waktu Tayang: Setiap Hari, 07.30-08.00 wib

Format Program : News / Live

Segmentasi

: Umum

2). RADAR SIANG. Program berita seputar Provinsi Lampung

Yang disiarkan secara langsung pada siang hari untuk menemani pemirsa.

Waktu Tayang: Setiap hari, 12.30-13.00 wib

Format Program : News / Live

Segmentasi

: Umum 3). RADAR SORE. Program berita seputar Provinsi Lampung

Yang disiarkan secara langsung pada sore hari untuk menemani pemirsa.

Waktu Tayang : Senin Jumat, 16.00 dan 16.30 wib

Format Program : News / Live

Segmentasi

: Umum

4). RADAR MALAM. Program berita seputar Provinsi Lampung

Yang disiarkan secara langsung pada malam hari untuk menemani pemirsa

Waktu Tayang: Setiap Hari, 22.00-23.00 wib

Format Program : Berita / Live

Segmentasi

: Umum 5). TARGET OPERASI. Program berita-berita kriminal yang terjadi di Provinsi Lampung. Dibawakan oleh presenter di studio dan ditayangkan secara live

Waktu Tayang: Senin Jumat, 21.30 22.00 wib

Format Program : News / Live

Segmentasi

: Umum

6). RADAR SEPEKAN. Rangkuman berita-berita terbaik

selama sepekan dan disajikan dengan presenter

Berpasangan menggunakan bahasa Lampung.

Waktu Tayang : Setiap Sabtu-Minggu, 21.00-21.30 wib

Format Program : Berita / Tapping

Segmentasi

: Umum B.Deskripsi Program Dialog

1) HALO LAMPUNG. Merupakan sebuah program dialog ekslusif seputar peristiwa yang sedang terjadi diprovinsi lampung. Menghadirkan narasumber dari para pejabat daerah terkait yang berkompeten.

Waktu Tayang: setiap hari senin-jumat, pukul 16.30 wib sd selesai

Format Program: News/live/dialog

Segmentasi: R-BOC.Deskripsi Program Interaktif 1) ASPIRASI #48. Program acara dialog yang mewadahi aspirasi masyarakat lampung untuk menyalurkan aspirasi, kritik saran ataupun informasi seputar provinsi lampung. Disiarkan secara live dan interaktif.

Waktu Tayang: setiap jumat, pukul 19.30-20.30 wib

Format Program: Dialog/live+interaktif

Segmentasi

: R-BO2) KLINIK SEHATProgram acara dialog yang berisikan seputar masalah-masalah kesehatan. Disiarkan secara live dan interaktif

Waktu Tayang: setiap jumat, pukul 19.30-20.30 wib

Format Program: dialog/live+interaktif.

Segmentasi: R-BO 1. Deskripsi Program Eentertaiment1. NONTON WAYANGprogram acara hiburan yang menampilkan kesenian wayang kulit untuk menemani pemirsa dimalam hari.

Waktu Tayang : sabtu malam minggu, pukul 23.00-02.00 wib.

Format Program: hiburan/tapping.

Segmentasi

:R-BO.2. MENGAN JEJAMAProgram kuliner dengan mengundang narasumber untuk mencicipi masakan yang disajikan oleh restoran maupun rumah makan yang melakukan kerjasama.

Waktu Tayang

: rabu & minggu, pukul 11.30-12.00 wib

Format Program

: hiburan/kuliner

Segmentasi

: Umum.3. CLIPTOPMateri yang disampaikan adalah kumpulan clip video berupa lagu-lagu, baik itu yang dibawakan penyanyi local, maupun nasional, termasuk juga grup-grup band. Materi lagu merupakan hasil kerjasama dengan perusahan-perusahaan music, baik yang ada didalam maupun diluar provinsi lampung. Lagu-lagu tersebut merupakan kumpulan lagu-lagu terbaru atau popular ditelinga masyarakat.

Waktu Tayang

: setiap hari

Format Program

: hiburan/tapping

Segmentasi

: remaja4. PENYEJUK HATIProgram reliji yang menghadirkan tausiah agama dari ustad atau penceramah. Disajikan secara live dan interaktif.

Waktu Tayang

: setiap hari, pukul 17.30 wib

Format Program

: edukasi/religi

Segmentasi

: umum5. FATAMORGANAProgram yang menyuguhkan seputar peristiwa yang dianggap tabu/mitos/pengertian yang aneh/berbeda dikalangan masyarakat disuguhkan secara jelas dan gamblang.

Waktu Tayang

: setiap hari, pukul 13.00 wib

Format Program

: edukasi

Segmentasi

: R-BO5. Program Baru1. INFO NIAGAProgram acara yang menghadirkan informasi mengenai iklan-iklan yang tertib dalam Koran radar lampung disajikan dalam bentuk visual.

Waktu Tayang: senin s/d jumat, pukul 13.30 wib

Format Program: news2. HOBIKUProgram acara yang menghadirkan sisi hobi kesukaan unik seseorang disajikan secara khusus dan menarik pemirsa.

Waktu Tayang: minggu, pukul 18.30 wib. Format : hiburanB. Pelaksanaan Kegiatan/Mekanisme kerja dan Hambatan

1.Pelaksanaan Kerja/Mekanisme KerjaPelaksanaan Pengalaman Lapangan ini dilakukan di Radar TV pada tanggal 19 januari s/d 11 Maret 2015 dengan jumlah waktu 20 jam sesuai dengan peraturan perusahaan, jam kerja 7-8 perharinya.

Penulis dalam pelaksanaan melakukan prakteknya di divisi Master Control Room (MCR) studio produksi siaran acara. Kegiatan yang dilakukan penulis selama menjalani praktek pengalaman lapangan adalah :

a. Mempraktekkan tugas cameramen

Kegiatan ini penulis praktekkan pada saat produksi acara Live, Hallo Lampung, dan clipshow. Ketika program Hallo Lampung, biasanya penulis mencoba mengoprasikan cameraaaa dengan arahan crew dari Radar TV untuk penataan pengambilan gambar pada acaranya tersebut seperti pengambilan gambar dengan cara long shoot atau misalnya gambarnya over light, maka kami diberikan arahan untuk mengambil anggle yang tepat.

b. Mempraktekkan tugas switcheran

Kegiatan ini dilakukan pada saat acara live ataupun tapping, pada acara live dilakukan pada acara Radar pagi dan Hallo Lampung,switcher sendiri adalah alat untuk kita dapat memilih gambar mana yang akan diambil dari berbagai sudut camera sehingga memjadikannya indah dimata para penonton.

c. Mempersiapkan isi running teks

Penulis biasanya diberikan tugas pada divisi redaksi untuk membuat running teks yang akan disiarkan diacara Hallo Lampung, biasanya running teks yang dibuat berisi tentang hal baru yang ada disekitaran provinsi Lampung.

d. Mempersiapkan alat untuk produksi program acara live atau tapping

Biasanya penulis mempersiapkan peralatan seperti clip on yang akan digunakan nasarumber dan host. Menata tata letak property seperti sofa, fast bunga, cangkir minuman.

e. Praktek dubbing

Kegiatan ini dilakukan penulis agar mengetahui cara mendubbing, ternyata itu tidak semudah apa yang kita lihat. Dan penulis sekaligus untuk mempelajari alat dubbing yang ada di Radar TV.

f. Menjadi responden pada acara liputan lapangan

Kegiatan penulis lakukan bersama crew liputan Radar TV dengan berbagai macam liputan, seperti liputan bersama Bang Galih Prihantoro di Pengadilan mengenai kasus korupsi dan pembunuhan. Masih banyak liputan lainnya bersama repoerter Radar TV lainnya.

Dan disini penulis sekaligus mempelajari bagaimana suasana saat liputan lapangan yang para perwarta berita.

g. Mengoperasikan menjadi OPP

OPP sendiri adalah Opethying Phone, kegiatan ini biasanya dilakukan pada acara #Aspirasi 48, tugaskan untuk mengangkat telephone yang kemudian disambungkan langsung kestudio live acara. 2. Faktor PenghambatFaktor yang menjadi penghambat dalam melaksanakan praktek pengalaman lapangan adalah :

a.Penulis sebelumnya belum pernah terjun langsung kelapangan kedalam dunia kerja produksi pertelevisian belum memiliki mental dan bekal yang cukup, dengan begitu menghambat penulis dalam hal terjun kelapangan .

b. Banyaknya jam kosong dalam melakukan pekerjaan karena tugas yang diberikan tidak terlalu padat.BAB. IV

ANALISIS

kita sering mendengar berita yang disiarkan melalui radio maupun televisi. Demikian juga kita sering membaca berita-berita yang terdapat disurat kabar, majalah,maupun media cetak lainnya .Dimanakah letak perbedaan yang sesungguhnya? Perbedaan memang ada,tetapi tentunya hanya didalam segi penyajiannya saja. Memang penyajiannya di media elektronik terasa lebih singkat dibandingkan dengan penyajian di media cetak, jika dilihat dari segi durasinya.

Cara-cara menulisnya juga dibedakan antara media cetak dan media elektronik. Sekalipun demikian, keduanya memiliki berbagai kelebihan dan kekurangan masing-masing.

Persamaannya yaitu terletak padatujuannya yaitu terletak pada tujuannya yaitu sebagai sumber informasi, menghibur, maupun mendidik. Dalam media massa tentunya ada sebuah proses sebelum berita tersebut di siarkan. Dimulai dari rapat proyeksi setiap pagi sebelum mencari berita dan menulis berita , penulis merasa bahwa itu adalah proses yang panjang dan pastinya ada faktor-faktor penghambatnya.

Karena waktu pelaksanaan PPL penulis terjun langsung kelapangan sebagai wartawan yang bertugas mencari mengumpulkan dan mengolah informasi menjadi berita, untuk disiarkan melalui media massa. Dalam perusahaan penerbitan pers, wartawan merupakan ujung tombak dari usahanya. Mereka yang paling banayk mensuplai bahan berita untuk penyajian tiap harinya. Karena itu, biasanya seorang wartawan dilengkapi dengan peralatan komunikasi yang bisa mendukung mempercepat tugasnya dalam mencari dan mengirim berita (tape recorder, telepon gengam, radio panggil, dan sebagainya).

Dalam peliputan juga terdapat dua jenis yaitu peliputan tidak terencana dan peliputan terencana. Peliputan tidak terencana biasanaya mengandalkan fakta dan peristiwa. Unsur-unsur apa, siapa, dimana, dan kapan harus langsung terjawab pada saat peliputan. Dalam peliputan jenis ini biasnaya akan didapat kesaksian tentang suatu peristiwa, narasumbernya pun diperoleh secara mendadak. Atau bisa jadi seorang reporter yang terjebak dalam suatu situasi sehingga dia harus melaporkannya kepada khalayak.

Peliputan tidak terncana juga merupakan penugasan mendadak dari redaksi sehingga mau tidak mau sang reporterterjun kelapangan. Karena itu koordinator liputan harus sensitif dengan objek-objek berta yang bisa menjadi suatu keunggulan stasiun tv nya.

Bagaimana dengan peliputaan terencana? Sesuai namanya, jenis peliputan ini lebih mudah tapi penuh tantangan. Kerena sudahterduga dan terencana,maka fakta, peristiwa dan data-data diperoleh lebih lengkap dan akurat. Peliputan jenis ini dapat melibatkan analisis repoter serta latar belakang dibalik sebuah peristiwa secara lebih perinci.

Selanjutnya yaitu memilih materi berita, batasan berita yang telah dibahas sebelumnya merupakan pertimbangan bagi seorang wartawan atau reporter untuk tidak sekedar menulis apa yang ia lihat, melainkan harus, berbagai pertimbangan. Alasannya, tentu agar berita tersebut menjadi menarik untuk dibaca, didengar atau ditonton, karena berita sesungguhnya memiliki nilai atau bobot yang berbeda antara satu danlainnya. Nilai berita tersebut sangat bergantung pada pertimbangan sebagai berikut.

a. Timeliness

timeliness berarti waktu yang tepat. Artinya, memilih berita yang akan disajikan harus sesuai dengan waktu yang dibutuhkan oleh masyarakat pemirsa atau pembaca. Peristiwa jatuhnya sebuah pesawat penerbangan komersial hari ini harus segera disiarkaan hari ini pula. Jika memungkinkan beritakan secara bersambung dengan mengetengahkan data terbaru dari masing-masing angle yang diungkap.

Tepat waktu maksudnya, ketepatan dalam meyampaikan informasi sebuah peristiwa yang sedang ditunggu oleh masyarakat dari segi waktu. Mereka ingin segera tahu tentang peristiwa tersebut. Jadi jangan sampai terlambat memberitakan. Jika ini terjadi,pemirsa atau pembaca akan merasa kecew, karena apa yang mereka ininkan tidak terdapat di media yang ia jadikan sumber informasi.

b. Proximity

proximity artinya kedekatan. Kedekatan disini maknannya yakni dapat berarti dekat dilihat dari segi lokasi, pertalian ras, profesi, kepercayaan, kebudayaan maupun kepentingan yang terkait lainnya. Apabila dilihat dari segi lokasinya, maka peristiwa yang terjadi di sekitar kita adalah jauh lebih menarik dibandingkan peristiwa yang terjadi jauh dari wilayah kita. Alasannya, daerah tersebut lebih mudah dikenali oleh pemirsa, sementara lokasi yang jauh, pada kebanykan tidak dikenal oleh pemirsanya.

c. Prominence

Prominence adalah orang yang terkemuka. Semakin seseorang itu terkenal maka akan semakin menajdi bahan berita yang menarik pula. Mereka itu bisa saja dari berbagai kalangan sepertitokoh politik, agama, seniman ataupun tokoh militer. Contoh, apapun yang dilakukan oleh seorang presiden akan menjadi bahan berita yang menarik bagi media. Seorang pejabat lainnya mulai dari tingkat daerah hinnga ketingkat nasional mereka selau menjadi sumber berita yang tidakakan pernah kering.

d. Consequence

pertimbangan yang keempat adalah konsekuensi atau akibat, yaitu segala tindakan atau kebijakan,peraturan, perundangan dan lain-lain yang dapat berakibat atau menyenangkan orang banyak merupakan bahan berita yang menarik.

e. conflict

conflict (konflik) memiliki niliai berita yang sangat tinggi karena konflik adalah bagian dalam kehidupan. Konflik bisa terjadi antara orang perorang, di antara organisasi, partai atau antara satu negara dengan negara lainnya .

f.development

development(pembangunan) merupakan materi berita yang cukup menarik apabila reporter yang bersangkutan mampu mengulasnya dengan baik. Tentu saja menyangkut berita-berita tentang keberhasilan pembangunan dan kegagalan pembangunan.

g. Dissaster & Crimes (kriminal)

dissaster (bencana) dan crimes (kriminal) adalah dua peristiwa berita yang pasti akan mendapatkan tempat bagi para pemirsa atau penonton. Berita -berita semacam gempa bumi, tanah longsor, kebakaran, banjir dan bencana lainnya termasuk berita kriminal adalah menyangkut masalah keselamatan manusia. Dalam pendekatan psikologi, keselamatan adalah menempati urutan pertama bagi kebutuhan dasar manusia (basic needs), sehingga tidak heran apabila berita tersebut memiliki daya rangsang tinggi bagi pemirsanya.

Berita semacam ini jika disiarkan melalui media televisi bahkan akan berpengaruh lebih kuat dibandingkan melalui media cetak. Ini disebabkan media televisi dilengkapi dengan gambar visual.

Tetapi televisi tidak bisa menyiarkan dengan seenaknya terhadap korban-korban manusia yang tampak sadis, misalnya tubuh yang hancur, tanpa kepala, darah segar yang berceceran termasuk gambar-gambar yang menjijikkan. Etiaka itu dimaksudkan agar pemirsa tidak memiliki rasa ketakutan atau trauma yang amat besar.

h. weather

weather (cuaca) di Indonesia atau di negara-negara yang berada di sepanjang garis khatulistiwa memang tidak banyak terganggu.tetapi tidak demikian halnya dengan di negara lain seperti Eropa, Amerika bahkan Australia. Cuaca di negara-negara yang disebutkan itu sangat mempengaruhihari-hari kegiatan masyarakatnya sehingga berita tentang cuaca mendapatkan tempat tersendiri.

i. sport

berita olahraga sudah lama memiliki daya tarik. Negara yang maju biasanya akan maju pula prestasi olahraganya. Di negara maju prestasi olahraga identik dengan kekayaan. Artinaya semakin berprestasi seseorang dalam dunia olahraga akan semakin kaya pula orang tersebut.

j. Human Interest

kisah-kisah yang dapat membangkitkan emosi manusia seperti lucu, sedih, dramatis, aneh dan ironis merupakan peristiwa menarik dari segi humant interest. Karena itu humant interest adalah berita-berita yang dapat menyentuh perasaan, pendapat, dan pikiran manusia. Objeknya adalah bisa manusia sendir, hewan, atau benda-benda lainnya.

Dalam meliput atau mencari berita penulis melakukan persiapan yaitu diantaranya untuk meliput peristiwa yang akan dsiarkan dalam berita,maka paling sedikit melibatkan dua orang kerabat kerja yaitu seorang reporter dan seorang juru kamera (cameraman) dan juru suara (soundman). Bahkan ada yang menurunkan emapat orang kerja sekaligus, yaitu selain tiga orang yang telah disebutkan tadi, ditambah satu orang lagi yaitu juru lampu (lightingman).

Kini ada pemikiran baru walaupun masih dalam suasana kontroversial, yaitu dengan adanya ide one man news team yang semua tugas kerja liputan beritanya hanya dilakukan oleh satu orang. Ia berfungsi sebagai repoter yang merangkap juru kamera, juru suara,dan juru lampu.

Memang aneh kedengarannya, tetapi pada beberapa stasiun televisi di Eropa sudah mulai menerapkannya dalam rangka efisiensi dana . Kebijakan untuk menentukan jumlah crew liputan sangat bergantung dari masing-masing stasiun televisi dengna tentunya mempertimbangkan dana, tenaga, peralatan,dan bobot peritiwa. Persiapan yang lebih baik akan menghasilkan berita yang lebih menarik,akurat, dan berbobot pula.

Untuk seorang reporter sebaikanya dapat mengumpulkan informasi (data) awal sebanyak-banyaknya tentang berita yang akan diliputnya nanti. Buku catatan, komputer notebook (jika punya)dan tape recorder kecil harus selalubersama kemanapun seorang reporter bertugas. Setiap wawancara yang dilakukan reporter selain direkam melalui kamera sebagai bahan soundbite, juga perlu direkam melalui audio tape recoreder kecil .BAB. V

PENUTUP

A. KESIMPULAN

Setelah penulis melaksanakan kegiatan praktik kerja Lapangan selama 40 hari kerja, penulis mendapatkan banyak sekali ilmu yang berkaitan dengan jurusan yang penulis ambil khususnya dibidang Broadcasting Penyiaran TV, seperti menjadi cameraman,wartawan, switcher, dan lainnya.

Penulis belajar bagaimana caranya beradaptasi dalam lingkungan kerja. Penulis juga mengetahui apasaja bidang-bidang yang ada diproduksi pertetevisian khususnya Radar TV.

Dan tidak hanya itu penulis jadi mnegetahui bagaimana cara memprogram konten acara, ternyata sangat sulit menentukan acara konten yang disiarkan oleh televise yang kemudian harus disamakan dengan minat pemirsa dan harus dari persetujuan KPID mengenai layak tayang atau tidak acara tersebut.Dan juga mengenai acra hiburan yang kontennya ternyata lebih rumit dari acara news. B. SARAN

Dalam hal ini penulis merasa perlu mengutarakan berbagai saran yang ada dipemikiran penulis untuk dapat memajukan Radar TV seperti memberikan ide-ide segar mengenai program-program terbaru karena perlu adanya inovasi pada program acara Radar TV agar dapat menambah minat audiens Radar TV, walaupun dengan dana yang minimal, namun konten acaranya tetap segar. Seperti misalnya Radar TV aktif branding produk melalui event yang dibuat, dan bekerjasama dengan EO untuk mendatangkan artis yang sedang show dibandar lampung, selain menguntungkan acara yang digelar oleh EO tersebut, hal ini akan membuat Radar TV memiliki trademark tersendiri, menjadi media massa TV local yang up to date.Dan juga menghindar artis local yang banyak diminati dan sudah dikenal oleh warga Lampung pada acara Clipshow.DAFTAR PUSTAKA

DJUROTO TOTOK,Manajemen Penerbitan Pers,PT. Remaja Rosdakarya,Bandung,2000

Baksin Askurifai, Jurnalistik Televisi,PT. Remaja Rosdakarya, Bandung, 2006

Iskandar Muda Deddy, Jurnalistik Televisi,PT. Remaja Rosdakarya, Bandung,2003LAMPIRANDrs.TOTOK DJUROTO, M.Si.Manajemen penerbitan pers (PT Remaja Rosdakarya Offset,Bandung,2000)Hal.47

Askurifai Baksin, jurnalistik televisi teori dan praktik,(PT Remaja Rosdakarya , Bandung, 2006)Hal.139-141

Ibid.hal.141-142

Dedy Iskandar Muda, jurnalistik televisi, (PT Remaja Rosdakarya,bandung,2003)hal.99-102

Ibid.hal.102

ob.cit hal.106-109

Ob.cit.hal 10-114

ob.cit.hal.117

ob.cit.hal.118

ob.cit.hal.119-120

33