Lap Pleuritis

download Lap Pleuritis

of 43

Transcript of Lap Pleuritis

  • 8/3/2019 Lap Pleuritis

    1/43

    LAPORAN KASUS

    PLEURITIS

    1. PENDAHULUAN SISTEM RESPIRASI

    Respirasi adalah pertukaran oksigen dan karbon dioksida antara atmosfer

    dan sel tubuh, meliputi inspirasi dan ekspirasi, difusi oksigen dari alveolus

    ke darah dan karbon dioksida dari darah ke alveolus, serta transport

    oksigen ke sel tubuh dan karbon dioksida dari sel tubuh. Sistem respirasi

    terdiri dari :

    1. Hidung2. Pharinx

    3. Larinx

    4. Trachea

    5. Bronchi

    6. Paru-paru

    Secara structural, system respirasi dibagi menjadi :

    Upper Respiratory System : terdiri dari hidung, pharynx, dan struktur

    penghubung lainnya, Lower Respiratory System : terdiri dari larynx, trachea, bronchi dan

    paru-paru.

    Sedangkan secara fungsional, system respirasi dapat dibagi menjadi :

    Conducting Zone

    Terdiri dari rangkaian saluran penghubung dan terdapat di luar maupun di

    dalam paru-paru. Termasuk di dalamnya : hidung, pharynx, larynx,

    trachea, bronchi, bronchioles, dan terminal bronchioles. Memiliki fungsi

    untuk menyaring, menghangatkan dan membasahi udara juga

    menyalurkan udara ke paru-paru.

    Respiratory Zone

    Terdiri dari jaringan-jaringan pada aru-paru tempat dimana terjadi

    pertukaran gas. Termasuk di dalamnya : respiratory bronchioles, alveolar

    duct, alveolar sac dan alveoli. Merupakan tempat pertukaran gas utama

    antara udara dan darah.

    Respirasi melibatkan proses berikut :

  • 8/3/2019 Lap Pleuritis

    2/43

    Ventilasi Pulmonar (pernapasan), adalah jalan masuk dan keluar udara

    dari saluran pernapasan dan paru-paru.

    Respirasi Eksternal, adalah difusi O2 dan CO2 antara udara dalam

    paru-paru dan kapiler pulmonary.

    Respirasi Internal, adalah difusi O2 dan CO2 antara sel darah dan sel-sel jaringan.

    Respirasi Selular, adalah penggunaan O2 oleh sel-sel tubuh untuk

    produksi energy, dan pelepasan produk oksidasi (CO2 dan air) oleh sel-

    sel tubuh.

    Sistem Pernapasan berfungsi untuk mengambil oksigen dari atmosfer ke

    dalam sel-sel tubuh dan untuk mentransport karbon dioksida yang

    dihasilkan sel-sel tubuh kembali ke atmosfer. Organ-organ respiratori juga

    berfungsi dalam produksi wicara dan berperan dalam keseimbangan asam

    dan basa, pertahanan tubuh melawan benda asing, dan pengaturanhormonal tekanan darah.

    Pusat Pengontrol Respirasi

    Respirasi dikendalikan oleh dua mekanisme saraf terpisah; system

    volunteer yang berasal dari korteks serebral dan pengendalian

    pernapasan saat melakukan aktivitas seperti berbicara dan makan, serta

    system involunter yang terletak di bagian medulla batang otak serta

    mengatur respirasi sesuai kebutuhan metabolic tubuh.

    Gambar : respiratori center

  • 8/3/2019 Lap Pleuritis

    3/43

    Pusat respiratorik medular mengandung neuron inspirasi dan ekspirasi

    yang terletak sebagai agresi longgar dalam formasi reticular pada

    medulla. Agregasi ini dilepas untuk memproduksi respirasi otomatis.

    Neuron Inspirasi terletak dalam medulla dorsal. Neuron ini mengirim

    impuls ke neuron motorik yang berujung pada otot inspirasi. Saatneuron inspirasi menghentikan aktivitasnya, otot-otot inspirasi

    menjadi relaks dan ekspirasi berlangsung.

    Neuron ekspirasi terletak di dalam medulla ventral (kelompok

    medular ventral). Selama pernapasan aktif atau kuat, neuron

    mengeluarkan impuls ke neuron motorik yang berujung di otot

    interkostal internal dan abdominal serta memfasilitasi ekspirasi.

    Mekanisme yang pasti untuk menjelaskan irama respiratorik tidak

    diketahui, tetapi pola dasarnya (2 detik untuk inspirasi dan 3 detik

    untuk ekspirasi) dipercaya dilakukan oleh neuron inspirasi disertai

    inhibisi impuls resiprokal antara neuron inspirasi dan ekspirasi.

    Pusat Respirasi batang otak (pons)

    Pusat pneumotaksis dalam batang otak bagian atas membatasi

    durasi inspirasi, tetapi meningkatkan frekuensi respirasi,

    mengakibatkan pernapasan dangkal dan cepat.

    Pusat apneustik pada batang otak bawah memfasilitasi efek

    terhadap inspirasi.

    Refleks Respiratorik

    Refleks inflasi (reflex Hering-Breuer, reflex vagal). Reseptor

    peregang dalam otot polos paru-paru terstimulasi saat paru

    mengembang. Reseptor ini mengirim impuls penghambat di

    sepanjang serabut vagus eferen menuju neuron inspirasi medular.

    Refleks ini mencegah terjadinya overinflasi paru-paru yang dapat

    muncul saat melakukan olah raga berat. Refleks ini dipercaya

    tidak penting dalam pernapasan tenang.

    Refleks ini bekerja seperti pusat pneumotaksis dengan

    mengurangi kedalaman pernapasan dan meningkatkan

    frekuensinya.

    Refleks spinal. Berkas otot dalam otot respirasi memantau panjang

    serabut otot. Pemendekan serabut akan terasa dan disampaikan ke

    medulla spinalis, yang mengakibatkan impuls motorik untuk

    memperbesar kontraksi.

    Iritasi jalan udara akibat asap, uap, atau partikel dalam udara yang

    terhirup akan menyebabkan batuk dan bersin untuk mengeluarkan

    iritan.

    Input proprioseptor pada system saraf perifer dari persendian dan

    tendon membantu mengatur respirasi saat berolah raga.

  • 8/3/2019 Lap Pleuritis

    4/43

    1. ANATOMI SISTEM RESPIRASI

    Secara anatomis, sistem respirasi terbagi menjadi dua bagian, yang

    pertama adalah upper respiratory system meliputi, hidung dan faring,

    yang kedua adalah lower respiratory system yang meliputi laring, trakea,bronkus, bronkiolus dan paru-paru.

    1.1. Hidung (Nose)

    Secara anatomis, hidung terbagi menjadi dua bagian, yaitu :

    External nose

    Batas-batas external nose antara lain :

    R

    o

    o

    t

    ,

    bagian superior hidung yang

    menghubungkan tulang (frontal,

    nasal, maxilla) dengan kartilago

    lateral dan septal

  • 8/3/2019 Lap Pleuritis

    5/43

    Apex, yaitu bagian inferior dari

    hidung yang dibatasi oleh kartilago

    alar

    Dorsum atau bridge adalah bagianyang memanjang dari root hingga

    apex hidung

    Alae, adalah bagian lateral dari

    apex hidung yang berisi jaringan

    ribroareolar dan jaringan adiposa,

    atau sering kita sebut cuping

    hidung, pada bagian lebih dalam

    akan ditemukan vestibule yang

    berisi mukosa dan bulu kasar

    Naris atau nostril eksternal adalah

    bagian lubang hidung

    External nose dibentuk oleh otot, kulit, membran mukus, tulang (frontal,

    nasal dan maxilla) dan kartilago hyalin yang terdiri dari satu kartilago

    septal yang memanjang sepanjang nasal septum, dua kartilago lateral

    yang ada di bagian lateral nasal, dan dua kartilago alar yang ada di

    bagian inferior dan anterior dari kartilago lateral.

    Internal nose

    Internal nose atau hidung bagian dalam berupa nasal cavity, batas-

    batasnya antara lain :

    anterior adalah eksternal nose

    posterior adalah nasofaring pada dua opening choanae

    superior adalah nasal bone dan lacrimal sac

    inferior adalah maxilla bone

    Pada nasal cavity terdapat membran mukus pada conchae, otot,

    nasolakrimal duct yaitu tempat pengeringan air mata, dan sinus pranasal

    (frontal, sphenoid, ethmoid dan maxilla). Selain itu juga terdapat olfactory

    receptor di daerah superior nasal conchae dan septum adjacent.

    Nasal cavity dikelilingi oleh dinding-dinding nasal pada bagian :

  • 8/3/2019 Lap Pleuritis

    6/43

    roof, atau bagian superiornya adalahtulang ethmoid dan tulang

    lakrimal

    floor, atau bagian inferiornya adalah tulang maxilla dan tulang

    palatine medialnya berupa nasal septum yang membagi nasal cavity menjadi

    dua bagian yang kiri dan yang kanan

    lateralnya dibentuk oleh tiga lekukan seperti kerang yang disebut

    conchae yang memanjang di tiap diding lateral cavity, terbagi menjadi

    superior nasal conchae, middle nasal conchae dan inferior nasal

    conchae.

    Conchae ini membentuk alur lintaran rongga hidung yang disebut

    meatus, meatus sendiri terbagi menjadi tiga, yakni superior meatus,

    middle meatus dan inferior meatus. Pengaturan conchae dan meatus

    meningkatkan area pada internal nose dan mencegah dehidrasi dengan

    mengambil air selama ekshalasi.

    Secara garis besar, hidung memiliki fungsi, antara lain :

    menyaring, menghangatkan dan melembabkan udara yang masuk

  • 8/3/2019 Lap Pleuritis

    7/43

    mendeteksi stimulus olfaktorius untuk penciuman

    memodifikasi speech vibration

    1.1. Pharynx

    Pharynx (faring) berbentuk seperti corong, berukuran sekitar 13 cm di

    mulai dari nternal nares di nasofaring hingga cricoid cartilage pada laring.

    Faring terletak di anterior dari vetebral column, posterior dari nasal dan

    oral cavity dan superior dari laring. Tersusun atas skeletal muscle dan

    membran mukus.

    Secara garis besar faring berfungsi sebagai :

    lintasan udara dan makanan

    ruang resonansi untuk suara

    rumah dari tonsil, yakni faringeal tonsil, palatine tonsil dan lingual

    tonsil (fungsi tonsil yaitu sebagai reaksi imunologi untuk melawan

    benda asing).

    Faring terbagi menjadi tiga region, yaitu :

    1. nasopharynx

    terletak di sebelah posterior dari nasal cavity, memanjang pada soft

    palate. Pada dinding posteriornya terdapat faringeal tonsil. Pada

    nasofaring ini terdapat lima opening, yaitu :

    2 opening dari internal nares

    1 opening dari orofaring

    2 opening dari auditory (pharyngotympanic) atau eustachian tube

    Secara khusus, fungsi nasofaring adalah sebagai tempat pertukaran udara

    dan auditory tubes untuk menyamakan tekanan antara faring dengan

    telinga tengah.

    1. Oropharynx

    Secara khusus fungsi orofaring adalah sebagai lintasan udara, air dan

    makanan. Orofaring terletak posterior terhadap oral cavity, memanjangdari soft palate hingga hyoid bone.

  • 8/3/2019 Lap Pleuritis

    8/43

    Terdapat dua buah tonsil, yakni palatine dan lingual tonsil. Terdapat tiga

    opening, yaitu :

    1 opening dari mulut yang disebut fauces

    1 opening dari nasofaring

    1 opening dari laringofaring

    1. Laryngopharynx

    Laryngopharynx atau hypopharynx memanjang sepanjang hyoid bone.

    Bagian posterior dari laringofaring adalah esofagus dan bagian anterior

    dari laringofaring adalah laring atau voice box. Secara khusus fungsi

    faring sama seperti fungsi orofaring, yakni sebagai jalur air, makanan dan

    udara.

    1.1. Larynx

    Merupakan jalur pendek (C4-C6) antara laringofaring dengan trakea,

    terletak anterior tehadap esofagus. Fungsi khusus larynx adalah sebagai

  • 8/3/2019 Lap Pleuritis

    9/43

    penghasil suara atau sering disebut vocal box. Pada dinding laring

    terdapa sembilan kartilago yang terdiri dari :

    1 thyroid cartilage

    1 epliglottis cartilage

    1 cricoid cartilage

    2 arytenoid cartilage

    2 cuniform cartilage

    2 corniculate cartilage

  • 8/3/2019 Lap Pleuritis

    10/43

    Beberapa kartilago yang berperan penting, antara lain :

    Epiglottis

    Merupakan kartilago elastis, yang dilapisi oleh epithelium, bagian epiglottis

    yaitu stem, bagian inferior yang melekat pada thyroid cartilage dan hyoid

    bone, dan leaf, bagian yang tidak melekat dan dapat bergerak bebas.

    Ketika menelan laring dan faring terangkat, elevasi laring melebarkan area

    untuk menerima makanan. Dan elevasi laring menyebabkan epiglottis

    bergerak ke bawah dan membentuk penutup di atas glottis. Glottis adalah

    daerah yang meliputi lipatan membran mukus yang disebut vocal fold dan

    space di antar vocal fold yang disebut rima glottidis.

    Cricoid

    Merupakan kartilago hyalin berbentuk cincin, membentuk dinding inferior

    laring. Berikatan dengan tracheal cartilage oleh cricotracheal ligament. Dan

    berikatan dengan thyroid cartilage oleh cricothyroid ligament. Fungsi khusus

    cricoid cartilage yaitu sebagai penunjuk untuk membentuk jalan napas

    darurat melalui tracheotomy.

    Arytenoid

    Merupakan kartilago hyalin berbentuk triangular, terletak pada posterior dan

    superior border dari cricoid cartilage. Berikatan dengan vocal fold dan

    intrinsic pharingeal muscle. Saat otot berkontraksi, vocal fold berpindah

    untuk menghasilkan suara.

    Corniculate

    Merupakan kartilago elastis berbentuk seperti tanduk.

    Terletak pada apex dari arytenoid cartilage, dan berfungsi khusus sebagai

    struktur penyokong untuk epiglottis.

    Laporan Kasus : Pleuritis |

  • 8/3/2019 Lap Pleuritis

    11/43

    Struktur pembentuk suara

    struktur pembentuk suara,

    terbentuk dari lipatan membran

    mukus yang terdiri dari vocal fold

    dan ventricular fold. Space antar

    vebtricular fold disebut rima

    vestibuli.

    Saat otot intrinsik faringeal

    berkontraksi, arytenoid cartilage

    berputa, ligament merapat, vocal

    fold merenggang dan rima

    glottidis menyempit menyebabkan udara yang masuk menghasilkan vibrasi,

    vibrasi ini yang menimbulkan suara.

    Selain itu, kualitas suara seseorang ditentukan oleh ruang resonansi yang

    terdapat pada faring, paranasal sinus, nasal dan oral cavity. Pengucapan

    kata juga dibantu oleh otot-otot pada wajah, lidah dan bibir.

    1.1. Trachea

    Merupakan saluran berbentuk tubular, memanjang dari C7-T5, panjangnya

    sekitar 12 cm dan berdiameter sekitar 2,5 cm. Terletak anterior terhadap

    esofagus. Terdapat trachealis cartilage yang merupakan kartilago hyalin

    berbentuk seperti huruf C. Terletak di mediastinum superior. Dan menjadi

    sumbu atau axis bagi tracheobrachialis tree.

    1.2. Bronchi

    Terbagi menjadi tiga struktur, antara lain :

    Laporan Kasus : Pleuritis |

  • 8/3/2019 Lap Pleuritis

    12/43

    1. Main/primary bronchi, terbagi menjadi dua, yakni satu left primary

    bronchi yang terletak inferolateral di inferior dari arkus aorta dan anterior

    dari esofagus dan thoracic aorta. Sedangkan di sisi lain terdapat satu

    right primary bronchi yang lebih luas, pendek dan lebih vertikal. Kedua

    primary bronchi di batasi oleh carina, yaitu daerah batas pada awal

    percabangan trachea menuju main bronchi. Primary bronchi ini

    berhubungan langsung dengan hilum pada paru-paru.

    2. Lobar/secondary bronchi, merupakan percabangan dari main bronchi,

    dari left primary bronchi terbagi menjadi dua left secondary bronchi, dan

    dari right primary bronchi terbagi menjadi tiga right secondary bronchi.

    3. Segmental/tertiary bronchi, merupakan percabangan dari secondary

    bronchi.

    Laporan Kasus : Pleuritis |

  • 8/3/2019 Lap Pleuritis

    13/43

    Segmental atau tertiary bronchi akan bercabang menjadi bronchioles.

    Ujung bronchioles disebut terminal bronchioles yang berjumlah 20-25

    cabang. Dari terminal bronchioles terdapat respiratory bronchioles

    yang merupakan bagian respirasi dari bronchioles, pada respiratory

    bronchioles terdapat alveolar duct yang berjumlah 2-11 buah, dan pada

    setiap alveolar duct terdapat pulmonary alveolus yang berjumlah

    sekitar 300 juta.

    Laporan Kasus : Pleuritis |

  • 8/3/2019 Lap Pleuritis

    14/43

    1.1. Paru-paru (Lungs)

    Fungsi utama paru-paru adalah pertukaran gas terutama O2 dan CO2. Paru-

    paru bersifat soft atau lembut, spongy, light, elastis dan dipenuhi oleh

    pilmonary cavity. Dipisahkan oleh mediastinum dan berikatan dengan root of

    lung atau hilum. Pada hilum sendiri terdapat :

    Pulmonary artery

    Pulmonary vein

    Lymphatic vessel

    Pulmonary plexus of nerve

    Bronchi pada bronchial vessel

    Hilum di bungkus atau berbatasan dengan pleura layer (parietal dan

    visceral) yang disebut pleura sleeve atau mesopnemonium. Bagian-bagian

    paru-paru yaitu :

    Apex, yang berada pada ribs pertama hingga root of neck, dibungkus

    oleh cervical pelura.

    Basis, yang berada pada pernukaan diafragma

    Paru-paru juga memiliki permukaan, yakni :

    Costal surface, berbentuk besar, lembut dan konveks yang menghadap

    ribs

    Mediastinal surface, berbentuk kankaf dan terdapat hilum, yang

    menghadap mediastinum

    Diaphragmatic surface, berbentuk konkav, membentuk base of lung

    dan menghadap diaphragm

    Paru-paru juga memiliki 3 buah border yaitu :

    Laporan Kasus : Pleuritis |

  • 8/3/2019 Lap Pleuritis

    15/43

    Anterior : merupakan garis antara permukaan costal dan mediastinal

    bagian anterior

    Inferior : merupakan garis pada diaphraghmatic surface

    Posterior: merupakan garis pada permukaan costal dan mediastinal

    bagian posterior

    Paru-paru juga memiliki cekungan dalam atau yang sering disebut fissure,

    yang fungsinya juga membentuk lobus-lobus pada paru-paru. Lobus pada

    paru-paru sendiri berbeda antara paru-paru kiri dan kanan. Pada paru-paru

    kiri, lobus terbagi menjadi dua lobus yang dipisahkan oleh oblique fissure,

    yaitu superior lobus dan inferior lobus. Paru-paru kanan memiliki tiga lobus

    yaitu superior lobes, middle lobes dan inferior lobes. Superior lobes dan

    middle lobes dipisahkan oleh horizontal fissure sedangkan obliqe fissure

    memisahkan superior lobes, middle lobes dan inferior lobes. Secara

    anatomis, peru-paru kanan lebih besar, berat, luas dan vertikal tetapi lebih

    pendek, sedangkan paru-paru kiri lebih kecil, dan terdapat kekhasan

    terutama di bagian lobus superior yang membentuk juluran tipis atau

    Laporan Kasus : Pleuritis |

  • 8/3/2019 Lap Pleuritis

    16/43

    prosesus yang disebut lingula, selain itu juga terdapat garis cekung yang

    berbatasan dengan jantung yang disebut cardiac notch.

    1.1. Pleura

    Rongga pulmonary dilapisi oleh membran pleura (pleurae).

    Setiap paru paru berada dalam kantung pleura serous yang mengandung 2

    membran, yaitu :

    1) Pleura visceral ( membentuk lapisan luar paru-paru)

    2) Pleura parietal (melapisi rongga thoracic)

    Diantara kedua lapisan tersebut terdapat rongga pleura yang berisi cairan

    serous pleural. Dimana volume normalnya adalah 10-20 ml.

    Fungsi cairan serous pleural adalah : melubrikasi permukaan pleura dan membnatu lapisan pleura untuk

    mendorong (sliding) dengan pelan ketika respirasi.

    Memberikan kohesi yang menjaga permukaan paru-paru berhubungan

    dengan dinding thoracic.

    1) PLEURA VISCERAL

    Melapisi paru-paru dan melekat terhadap seluruh permukaannya, meliputi

    permukaan sampai fisure longitudinal dan oblique.

    Pleura ini bersambunagn dengan pleura parietal pada hilum paru-paru

    dimana strukturnya membentuk root paru-paru (ex. Bronchus dan

    pembuluh pulmonary) yang masuk dan meninggalkan paru-paru.

    2) PLEURA PARIETAL

    Melapisi rongga pulmonary sehingga melekat pula pada dinding thoracic,

    mediatinum, dan diafragma. Lapisan ini lebih kuat daripada pleura

    visceral.

    Terdiri dari 4 bagian, yaitu :

    a. Bagian costal

    Laporan Kasus : Pleuritis |

  • 8/3/2019 Lap Pleuritis

    17/43

    Memisahkan permukaan internal dinding thoracic (sternum, ribs dan

    cartilage costal, otot intercostal dan membran, dan bagian vertebra

    thoracic) oleh endothoracic fascia.

    b. Bagian mediastinal

    Melapisi sisi lateral mediastinum, sebagai penyekat antara rongga

    pulmonary.

    Anteriornya akan menyambung dengan pleura costal sedangkan

    superiornya akan menyambung ke bagian root leher dan Interiornya

    akan menyambung dengan pleura diafragmatic.

    c. Bagian Diaphragmatic

    Melapisi permukaan diafragma superior, kecuali perlekatan costal dan

    dimana diafragma bersatu terhadap pericardium.

    d. Cervical pleura

    Memanjang melewati celah thiracic superior ke root lehr. Berbentuk

    seperti kubah kantung pleural dan terletak di persambungan costal

    bagian superior dan pada bagian mediastinal pleura parietal.

    Dari dinding rongga pleural ke yang lain terdapat batas-batas atau

    garis pleural reflection, yang terbagi menjadi :

    Sternal line of pleural reflectionTerjadi dimana costal pleura bersambunagn dengan mediastinum

    pleura (pada anterior).

    Costal line of pleural reflection

    Terjadi dimana costal pleura bersambungan dengan pleura

    diafragmatic (pada inferior).

    Vertebral line of pleural reflection

    Terjadi dimana costal pleura bersambungan dengan pleura

    mediastinal (pada posterior).

    Laporan Kasus : Pleuritis |

  • 8/3/2019 Lap Pleuritis

    18/43

    1.1. Vaskularisasi Paru-paru dan Pleura

    Paru-paru menerima dan mensuplai darah melewati 2 rangkaian, yaitu :

    1) Sirkiulasi pulmonary

    2) Arteri dan vena bronchial

    SIRKULASI PULMONARY

    Laporan Kasus : Pleuritis |

  • 8/3/2019 Lap Pleuritis

    19/43

    Setiap paru-paru memiliki artery pulmonary besar yang mensuplai darah ke

    paru-paru dan vena pulmonary yang mengeluarkan darah dari paru-paru.

    Artery pulmonary kanan dan kiri berasal dari pulmonary trunk dan membawa

    darah yang miskin O2 ke paru-paru untuk oksigenisasi. Secara anatomy

    gambar artery pulmonary berwarna biru. Setiap artery pulmonary menjadi

    bagian root dari paru-paru dan mengeluarkan cabang pertamanya ke

    superior lobe sebelum memasuki hilum. Di dalam paru-paru setiap artery

    descend ke bagian posterolateral bronkus utama dan terbagi menjadi arteri

    lobar dan arteri segmental. Kemudian cabang tersebut terus bercabang ke

    setiap lobe dan segment bronchopulmonary paru-paru. Arteri dan bronchi

    berpasangan di paru-paru. Di daerah duktus alveoli, cabang-cabang arteri

    tersebut membentuk jalinan kapiler di dalam septum interalveolaris.

    Darah yang teroksigenasi kembali ke jantung terjadi dengan melewati 4

    vena pulmonary yang mengalirkan ke atrium kiri.Vena pulmonary membawa darah yang kaya O2 dari paru-paru ke atrium kiri

    jantung. Secara anatomy gambar vena pulmonary berwarna merah. Vena

    pulmonary mengalir pada arteri dan bronchi, yang menerima darah dari

    segment-segment berdekatan ketika sedang mengalir ke hilum. Vena dari

    Laporan Kasus : Pleuritis |

  • 8/3/2019 Lap Pleuritis

    20/43

    pleura visceral mengalir ke vena pulmonary dan vena dari pleura parietal

    bergabung dengan vena sistemic pada bagian dinding thoracic yang

    berdekatan.

    ARTERI & VENA BRONCHIAL

    1) Arteri Bronchial

    Mensuplai darah untuk menutrisi struktur-struktur yang membentuk root

    paru-paru, jaringan penyokong paru-paru dan pleura visceral

    Terbagi menjadi :

    a. Arteri bronchial kiri ; berasal dari superior thoracic aorta

    b. Arteri bronchial kanan ; berasal dari arteri intercostal posterior kanan(biasanya yang ke-3), common trunk bersama arteri bronchial superior,

    atau aorta.

    1) Vena Bronchial

    Mengalir ke kapiler proksimal yang disuplai oleh arteri bronchial dan vena

    pulmonary.

    Terbagi menjadi :

    a. Vena bronchial kanan ; mengalir ke vena azygous

    b. Vena bronchial kiri ; mengalir ke vena hemiazygous accessory atau

    vena intercostal superior kiri.

    1.

    2. HISTOLOGI SISTEM RESPIRASI

    Secara fungsional sistem respirsi terbagi menjadi:

    Conducting zone : terdiri dari hidung, pharynx, larynx, trachea,

    bronchi,bronchioles

    Respiratory zone : terdiri dari respiratory bronchioles, alveolar ducts,

    dan alveoli

    Laporan Kasus : Pleuritis |

  • 8/3/2019 Lap Pleuritis

    21/43

    Pada sistem respirasi ada dua macam epitel yang sebagian besar

    melapisinya:

    Epitel Respirasi

    Epitel respirasi adalah epitel bertingkat silindris yang mengandung

    banyak sel goblet yang melapisi sebagian besar bagian konduksi.

    Terdiri atas 5 jenis sel:

    Sel silindris bersilia

    Sel yang terbanyak dan setipa sel memiliki +-300 silia pada

    permukaan apkalnya;di bawah silia, selain badan=badan basal

    terdapat banyak mitokondria kecil yang menyediakan ATP untuk

    pergerakan silia. Sel goblet mukosa

    Bgian apikalnya mengandung droplet mukus yang terdiri atas

    glikoprotein.

    Sel sikat (brush sel)

    Sel silindris yang terdapat banyk mikrovili pada permukaan

    apikalnya dan ujung saraf aferen pada permukaaan

    basalnya(maka dianggap sebagai reseptor sensorik)

    Sel basal

    Sel yang pendek(bulat kecil) yan terletak di atas lamina basal,

    namun tidak meluas smpai permukaan lumen epitel. Merupakan

    sel induk generatif yang mengalami mitosis dan kemudian

    berkembang menjadi jenis sel-sel lain.

    Sel granul kecil

    Mirip dengan selbasal, tetapi sel ini memiliki nayak granul

    berdiameter 100-300 nm dengan agian pusat yang padat. Sel-sel

    ini merupakan populasi sel dari sistem neuroendokrin difus

    (menurut kajisn histokimia).

    Epitel Olfaktorius

    Laporan Kasus : Pleuritis |

  • 8/3/2019 Lap Pleuritis

    22/43

    Epitel olfaktoris yaitu mambran mukosa konka superior yang terletak

    di atap rongga hidung. Kmoreseptor olfaktorius terletak pada epitel ini.

    Luasnya sekitar 10 cm2 dan tebal 00 nm. Epitel ini merupakan epitel

    ertingkat silindris yang terdiri dari 3 jenis sel:

    Sel penyokong

    Pada permukaan bebasnya terdapat mikrovili, yang terendam

    dalam selapis cairan. Mengandung pigmen kuning muda yang

    menimbulkan warna mukosa olfaktorius ini.

    Sel-sel basal

    Berukuran kecil, bentuknya bulat atau kerucut dan membentuk

    suatu lapisan pada basis epitel.

    Sel olfaktorius

    Neuron Biopolar yang dapat dibedakan dari sel-se penyokong

    oleh letak intinya, yang terletak di bawah inti sel penyokong.

    Apeksnya (dendrit) memilki daerah yang meninggi dan melebar,

    tempat 6-8 silia berasal.

    Rongga Hidung

    Vestibulum

    Epitelnya tiak berlapis tanduk lagi dan beralih menjadi epitel rspirasi

    sebelum memasuki fos nasalis.

    Fosa Nasalis(kavum nasi)

    Di antara konka superior, media, dan inferior ditutupi oleh epitel

    resirsai. Konka superior ditutupi epitel olfaktorius khusus.

    Faring

    Nasofaring : Dilapisi epitel respirasi (psedostratified columnar cilia)

    Orofaring : Dilapisi epitel stratified squamous non-keratin

    Laringofaring : Dilapisi epital stratified squamous non-keratin

    Larynx

    Laporan Kasus : Pleuritis |

  • 8/3/2019 Lap Pleuritis

    23/43

    Lapisan dari larynx bagian superior dari vocal fold yaitu epitel berlapis kubus

    non keratin dan inferior dari vocal fold yaitu epitel berlapis semu silindris.

    Mucus diproduksi okeh sel goblet yang membantu menjebak debu.

    Trachea

    Lapisan dari dinding trachea terdiri dari : mucosa yang terdiri dari epitel

    silindris berlapis semu bersilia, submucosa yang terdiri dari jaringan ikat

    areolar, hyaline cartilage yang mirip huruf C, adventisia yang terdiri dari

    jaringan ikat areolar.

    Bronchi

    Mucous membrane pada bronchial tree berubah dari epitel silindris berlapis

    semu bersilia pada primary, secondary, dan tertiary bronchi ke epitel silindris

    selapis bersilia dengan sel goblet pada bronchioles dan epitel kubus selapis

    bersilia dengan tak ada sel goblet pada small bronchioles menjadi epitel

    selapis kubus tidak bersilia pada terminal bronchioles. Pada bronkepitel

    bronkiolus terminalis terdapat sel clara, sel-sel ini memilki granul sekresi dan

    sitoplasma apikal yang menonjol.

    Laporan Kasus : Pleuritis |

  • 8/3/2019 Lap Pleuritis

    24/43

    Alveoli

    Disekeliling alveolar ducts terdapat alveoli dan alveolar sacs. Alveolus

    berbentuk cup yang dilapisi oleh epitel gepeng dan elastic basement

    membrane. Dinding alveoli ada tiga tipe yaitu : type I alveolar cells dengan

    epitel selapis gepeng, type II alveolar cells dengan sel epitel kubus yang

    mensekresikan cairan mengandung surfactant untuk mencegah alveoli

    collapse dan type III alveolar cells(dus cell atau alveolar macrophage) untuk

    memfagosit partikel. Pertukaran oksigen dan karbondioksida antara udara di

    paru-paru dan darah diangkut dengan difusi menyebrangi alveolar dan

    dinding kapiler yang bersama-sama membentuk respiratory membrane yang

    terdiri dari empat lapisan yaitu : lapisan dari sel alveolar I & II, epithelia

    basement membrane, capillary basement membrane dan capillary

    endothelium.

    1. HUKUM-HUKUM FISIKA PADA SISTEM RESPIRASI

    1. Hukum Boyle

    Laporan Kasus : Pleuritis |

  • 8/3/2019 Lap Pleuritis

    25/43

    Hukum Boyle menyatakan bahwa volume gas berbanding terbalik dengan

    tekanan gas. Tekanan paa tabung tertutup akan meningkat jika volume

    dikecilkan, sedangkan tekanan akan menurun apabila volume diperbesar.

    Dan perlu diketahui bahwa udara akan bergerak dari tekanan yang l;ebih

    besar ke tekanan yang lebih kecil. Hukum Boyle ini diaplikasikan dalam

    ventilasi paru-paru, yaitu proses inhalasi dan exhalasi. Pada saat inhalasi,

    paru-paru mengembang yang menyebabkan volumenya bertambah dan

    tekanan menurun dibawah tekanan atmosfer, mengakibatkan udara di

    lingkungan masuk ke dalam paru-paru. Sedangkan pada saat exhalasi,

    terjadi penurunan volume paru-paru yang menyebabkan tekanannya lebih

    tinggi dibandingkan tekanan atmosfer dan udara berpindah dari dalam paru-

    paru ke lingkungan.

    2. Hukum Dalton

    Hukum Dalton menyatakan bahwa dalam campuran gas, setiap gas

    memakai tekanannya sendiri sesuai dengan persentasenya dalam

    campuran, terlepas dari keberadaan gas lain. Tekanan gas spesifik disebut

    dengan tekanan parsial (Px). Tekanan total campuran dihitung secara

    singkat dengan menambahkan semua tekanan parsial.

    Dari capuran gas atmosfer yang bernilai 760 mmHg pada permukaan laut,maka didapatkan tekanan parsial O2 (PO2) sejumlah 159 mmHg dan tekanan

    parsial CO2 (PCO2) sejumlah 0,3 mmHg. Tekanan parsial ini menentukan

    pergerakan O2 dan CO2 antara atmosfer dan paru-paru, antara paru-paru

    dan darah, dan antara darah dan sel-sel tubuh. Setiap gas berdifusi melewati

    membrane permeable dari area dimana tekanan parsialnya lebih besar ke

    area yang tekanan parsialnya lebih kecil. Perbedaan yang semakin besar

    dalam tekanan parsial, maka semakin cepat kecepatan difusinya.

    3. Hukum Henry

    Solubilitas gas dalam air bervariasi sesuai tekanan dan temperaturnya.

    Solubilitas meningkat setara dengan peningkatan tekanan parsial dan

    menurun sesuai dengan peningkatan temperature. Pada perbandingan

    dengan Oksigen, Karbon dioksida lebih banyak dilarutkan di dalam plasma

    Laporan Kasus : Pleuritis |

  • 8/3/2019 Lap Pleuritis

    26/43

    darah karena solubilitasnya 24x lebih besar dari O2. Walaupun udara yang

    kita hirup mengandung banyak N2, gas ini tidak diketahui fungsinya untuk

    jaringan tubuh dan pada permukaan laut sangat sedikit dari gas tersebut

    yang larut dalam plasma karena kelarutan di dalam plasma sangat rendah.

    1. VENTILASI PULMONAR

    Merupakan aplikasi dari Hukum Boyle, dimana tekanan berbanding terbalik

    dengan volume dan udara akan berpindah dari tekanan yang lebih tinggi ke

    tekanan yang lebih rendah. Pada saat udara masuk ke paru-paru, tekanan

    udara di paru-paru lebih rendah disbanding tekanan udara di atmosfer (760

    mmHg / 1 atm), begitu pula sebaliknya pada saat udara keluar dari paru-

    paru. Ventilasi pulmonary ini meliputi inhalasi dan ekshalasi sebagai berikut,

    1. Inhalasi

    Disebut juga inspirasi dimana merupakan proses udara masuk ke dalam

    paru-paru. Prosesnya adalah :

    Sebelum inhalasi tekanan udara di atmosfer dan paru-aru adalah sama,

    yaitu 760 mmHg atau 1 atm;

    Agar udara mengalir ke dalam paru-paru, tekanan alveoli harus lebih

    rendah daripada atmosfer, hal ini akan dicapai dengan meningkatnya

    volume paru-paru. Perbedaan tekanan ini disebabkan oleh perubahan volume paru-paru

    yang menekan udara ke dalam paru-paru ketika menghirup, dan keluar

    ketika menghembuskan udara.

    Untuk inhalasi, paru-paru harus meluas dan meningkatkan volumenya

    dan sekaligus menurunkan tekanan di dalam paru-paru di bawah tekanan

    atmosfer.

    Laporan Kasus : Pleuritis |

  • 8/3/2019 Lap Pleuritis

    27/43

    Gambar : perubahan rongga thorax pada saat inhalasi dan ekshalasi

    Otot-otot yang berperan penting dalam proses inhalasi ini adalah :

    Diaphragma

    Otot yang paling penting pada saat inhalasi dan mempunyai bentuk dome-

    shaped, terbentuk dari dasar thoracic cavity diinervasikan oleh fiber dari

    phrenic nerve yang muncul dari spinal cord di cervical 3,4, dan 5. Kontraksi

    diaphragm menyebabkan bentuk dari dome-shaped turun dan menjadi lebih

    rata, hal ini meningkatkan vertical diameter dari rongga thorax selama

    inhalasi berlangsung, diaphragm turun sebesar 1 cm, dan menghasilkan

    perbedaan tekanan 1 3 mmHg dan menghirup 500 ml udara, dalam

    pernapasan kuat, diaphragm akan turun sampai 10 cm, dan menghasilkan

    tekanan 100 mmHg dan menghirup 2 3 liter udara. Kontraksi dari

    diaphragm ini bertanggung jawab sekitar 75 % dari udara yang masuk paru-

    paru selama bernafas dengan tenang. Kontraksi otot dari diaphragm jugadipengaruhi pada masa kehamilan, obesitas, atau pakaian yang mengikat

    abdominal karena dapat menghalangi turunnya diaphragm.

    Laporan Kasus : Pleuritis |

  • 8/3/2019 Lap Pleuritis

    28/43

    Gambar : otot-otot pada saat inhalasi dan ekshalasi

    Otot eksternal Intercostalis

    Merupakan otot yang ikut berperan pada inhalasi selain diaphragm, ketika

    otot ini berkontraksi, otot ini akan mengangkat ribs dan hasilnya akan

    meningkatkan diameter anteroposterior dan lateral dari rongga dada.

    Kontraksi otot ini bertanggung jawab sekitar 25 % dari udara yang masuk ke

    dalam paru-paru selama bernafas tenang.

    Selama menghirup dengan tenang, tekanan kedua pleual layer dalam pleural

    cavity, disebut tekanan intrapleural (intrathoracic) dan selalu kurang sekitar

    4 mmHg disbanding tekanan atmosfer atau 756 mmHg yang mana tekanan

    atmosfernya 760 mmHg. Karena diaphragm dan eksternal intercostalis

    berkontraksi dan seluruh ukuran dari rongga dada meningkat, volume dari

    pleurak cavity juga ikut meningkat, dan menyebabkan tekanan intrapleural

    menurun menjadi 754 mmHg. Selama thorox mengembang normalnya

    menarik kea rah luar parietal dan visceral bersama paru-paru mendorong

    dan melekatkannya ke parietal.

    Laporan Kasus : Pleuritis |

  • 8/3/2019 Lap Pleuritis

    29/43

    Ketika volume dari paru-paru meningkat, tekanan di dalam paru-paru

    disebut tekanan alveolar (intrapulmonic) turun dari sekitar 760 ke 758

    mmHg. Perbedaan tekanan ini terjadi antara atmosfer dan alveoli. Karena

    udara mengalir dari tekanan tinggi menuju tekanan rendah maka udara akan

    mengalir menuju paru-paru sepanjang perbedaan tekanan itu ada. Selama

    menghirup udara dengan kuat, accessory muscle ikut berpartispasi dalam

    peningkatan ukuran dari thoracic cavity. Dikatakan accessory muscle karena

    hanya berpengaruh sedikit pada saat inhalaso normal, tetapi pada saat

    menghirup kuat dan melakukan aktivitas maka otot-otot ini ikut berkontraksi

    dengan penuh. Accsesory muscle pada inhalasi yaitu : otot

    sternoscleidomastoid yang mengangkat sternum, otot scalene yang

    mengangkat 2 tulang ribs pertama, otot pectoralis minor yang mengangkat

    ribs ke-3 sampai ke 5, dan proses inhalation ini dikatakan active process

    arena otot-otot di dalamnya berkontraksi.

    1. Ekshalasi

    Adalah menghembuskan udara keluar yang disebut juga ekspirasi.

    Ekshalasi selama bernafas tenang tidak seperti inhalasi dan dinamakan

    passive process karena tidak adanya kontraksi otot yang dilibatkan.

    Ekshalasi diakibatkan dari adanya elastic recoil dari dinding dada dan

    paru-paru yang akan kembali ke bentuk asal setelah direnggangkan.

    Langkah-langkah ekshalasi adalah :

    Ekshalasi mulai ketika otot-otot inspirasi berelaksasi;

    Karena diaphragm relaksasi,karena dome-shaped bergerak secara

    superor karena alastisitasnya dank arena eksternal intercostalis relaksasi,

    ribs menurun.

    Sebaliknya, tekanan alveolar meningkat sekitar 762 mmHg.

    Udara kemudian keluar dari paru-aru ke atmosfer.

    Ekshalasi akan menjadi suatu proses aktif apabila menghembuskan nafas

    secara kuat, contohnya selama olah raga. Otot-otot yang berkontraksi antara

    lain :

    Otot abdominal dan internal intercostalis berkontraksi dan meningkatkan

    tekanan dalam bagian abdominal dan thorax.

    Kontraksi dari otot abdominal akan mengerakan ribs ke arah bawah dan

    mengkonpres abdominal viscera dan memaksa diapragma ke superior.

    Laporan Kasus : Pleuritis |

  • 8/3/2019 Lap Pleuritis

    30/43

    Kontraksi internal intercostalis yang memanjang secara inferior dan

    posterior diantara ribs yang berdekatan akan menekan ribs ke arah

    inferior.

    Faktor lain yang mempengaruhi ventilasi pulmonary, adalah :

    1. Tekanan permukaan dari alveolar fluid

    2. Compliance of the lungs

    3. Resistansi saluran udara

    Meskipun intrapleural pressure lebih rendah dari tekanan alveolar,

    tekanannya mungkin secara cepat melebihi tekanan atmosfer selama

    ekshalasi kuat, contohnya selama batuk ataupun bersin.

    Gambar : langkah-langkah pada saat inhalasi dan ekshalasi

    Pernapasan Abdominal dan Pernapasan Costal

    Istilah untuk pernapasan normal disebut eupnea. Eupnea dapat berupa

    dangkal atau dalam atau pun kombinasi dari keduanya (dangkal dan dalam).

    Pola pada pernapasan dangkal (dada) disebut costal breathing, terdiri dari

    gerakan naik dan keluar dada disebabkan oleh kontraksi otot eksternal

    Laporan Kasus : Pleuritis |

  • 8/3/2019 Lap Pleuritis

    31/43

    Eupne

    a

    Costal

    Breathing

    Diaphragmatic

    Breathing

    Kombinas

    i

    intercostalis. Pola pada pernapasan dalam (abdominal) disebut

    diaphragmatic breathing, terdiri dari gerakan ke luar abdomen disebabkan

    kontraksi dan penurunan diaphragm. Pernapasan abdominal diperlukan saat

    seseorang membutuhkan asupan O2 yang lebih, seperti saat berlari ataupun

    berolahraga.

    1. VOLUME DAN KAPASITAS PARU-PARU

    Volume udara dalam paru - paru dan kecepatan pertukaran saat inspirasi

    dan ekspirasi dapat diukur melaluii spirometer. Nilai volume paru

    memperlihatkan suhu tubuh standard dan tekana ambient serta diukurdalam mililiter udara.

    1. Volume

    a. Volume Tidal (VT) adalah volume udara yang masuk dan keluar

    paru - paru selama ventilasi normal biasa. VT pada dewasa muda

    sehat berkisar 500 ml untuk laki - laki dan 380 ml ml untuk

    perempuan.

    b. Volume cadangan inspirasi (VCI) adalah volume udara ekstra yang

    masuk ke paru - paru dengan inspirasi maksimum di atas inspirasi

    tidal. CDI berkisar 3100 ml pada laki - laki dan 1900 ml padaperempuan.

    c. Volume cadangan ekspirasi (VCE) adalah volume ekstra udara yang

    dapat dengan kuat dikeluarkan pada akhir respirasi tidal normal.

    VCE biasanya berkisar 1200 ml pada laki - laki dan 800 ml pada

    perempuan.

    Laporan Kasus : Pleuritis |

  • 8/3/2019 Lap Pleuritis

    32/43

    d. Volume residual (VR) adalah volume udara sisa dalam paru - paru

    setelah melakukan ekspirasi kuat. Volume residual penting untuk

    kelangsungan aerasi dalam darah saat jeda pernapasan. Rata - rata

    volume ini pada laki laki sekitar 1200 ml dan pada perempuan

    sekitar 1000 ml.

    Gambar : Spirogram yang memperlihatkan volume dan kapasitas paru-paru

    1. Kapasitas

    a. Kapasitas residual fungsional (KRF) adalah penambahan volume

    residual dan volume cadangan ekspirasi (KRF = VR + VCE).

    Kapasitas ini merupakan jumlah udara sisa dalam system

    respiratorik setelah ekspirasi normal. Nilai rata ratanya adalah

    2200 ml.

    b. Kapasitas inspirasi (KI) adalah penambahan volume tidal dan

    volume cadangan inspirasi (KI = VT +VCI). Nilai rata ratanya

    adalah 3500 ml.c. Kapasitas vital (KV) adalah penambahan volume tidal, volume

    cadangan inspirasi, dan volume cadangan ekspirasi (KT = VT + VCI

    + VCE). Karena diukur dengan spirometer, kapasitas vital

    merupakan jumlah udara maksimal yang dapat dikeluarkan dengan

    kuat setelah inspirasi maksimum. Kapasitas vital dipengaruhi oleh

    Laporan Kasus : Pleuritis |

  • 8/3/2019 Lap Pleuritis

    33/43

    beberapa factor seperti postur, ukuran rongga toraks, dan

    komplians paru, tetapi nilai rata ratanya sekitar 4500 ml.

    d. Kapasitas total paru paru (KTP) adalah jumlah total udara yang

    dapat dikeluarkan dari paru yang terinflasi maksimal saat dengan

    kapasitas vital ditambah volume residual (KTP = KV + VR).Nilai rata

    ratanya adalah 5700 ml.

    1.

    2.

    3.

    4. PERTUKARAN GAS (GAS EXGHANGE)

    A. Komposisi udara atmosfer. Udara atmosfer, pada tekanan 760 mmHg di

    hari yang hangat, terdiri dari oksigen (21%), nitrogen (79%),

    karbondioksida (0,04%) dan berbagai gas mulia.

    B. Sifat dan konsep tekanan parsial gas

    1. Dalam campuran gas, setiap gas memakai tekanannya sendiri sesuai

    dengan presentasinya dalam campuran, terlepas dari keberadaan gas

    lain ( Hukum Dalton )

    2. Tekanan ini disebut tekanan (tegangan) parsial gas dalam suatu

    campuran dan dilambangkan dengan simbol P di depan lambang kimia

    serta dinyatakan dalam milimeter mercuri mmHg

    3. Solubilitas gas dalam air bervariasi sesuai tekanan dan temperaturnya.

    Solubilitas meningkat setara dengan paningkatan tekanan parsial dan

    menurun sesuai dengan peningkatan temperatur (Hukum Henry)

    4. Volume gas berbanding terbalik dengan tekanan gas ( Hukum Boyle).Jika tekanan meningkat , molekul-molekul gas terkompresi dan volume

    berkurang.

    A. Pertukaran gas pulmonary (External Respiration)

    1. Membran respirasi, tempat berlangsungnya pertukaran gas, terdiri dari

    lapisan sulfaktan, epithelium squamous simple pada dinding

    Laporan Kasus : Pleuritis |

  • 8/3/2019 Lap Pleuritis

    34/43

    alveolar.membran dasar pada dinding alveolar, ruang interstitial yang

    mengandung serabut jaringan ikat dan cairan jaringan, membran

    dasar kapilar, dan endothelium kapilar. Molekul gas harus melewati

    keenam lapisan ini melalui proses difusi.

    2. O2 dan CO2 menurunkan gradien tekanan parsialnya saat melewati

    membran respiratorik.

    a. Molekul gas berdifusi dari area bertekanan persial tinggi ke area

    bertekanan parsial rendah terlepas dari konsentrasi gas lain dalam

    larutan; dengan demikian, kecepatan difusi gas menembus

    membran ditentukan oleh tekanan parsialnya.

    b. PO2 dalam udara alveolar adalah 100 mmHg, sementara PO2 pada

    darah teroksigenisasi dalam kapiler pulmoner di sekitar alveoli

    adalah 40 mmHg. Dengan demikian, O2 berdifusi dari udara alveolar

    menembus membran respiratorik menuju kapilar paru.

    c. PCO2 dalam udara alveolar adalah 40 mmHg dan PCO2 dalam

    kapilar di sekitarnya adalah 45 mmHg. Dengan demikian CO2

    berdifusi dari kapilar ke alveoli.

    1. Faktor yang mempengaruhi difusi gas selain gradien tekanan

    parsialnya, antara lain:a. Ketebalan membran respiratori. Penyebab apapun yang dapat

    meningkatkan ketebalan membran, seperti edema dalam ruang

    interstitial atau infiltrasi fibrosa paru-paru akibat penyakit pulmonar

    dapat mengurangi difusi

    b. Area permukaan membran respirasi. Pada penyakit seperti

    emfisema, sebagian besar permukaan yang tersedia untuk

    pertukaran gas berkurang dan pertukaran gas mengalami

    gangguan berat.

    c. Solubilitas gas dalam membran respirasi. Solubilitas CO2 20 kali

    lebih besar dari O2. Dengan demikian, CO2 berdifusi melalui

    membran 20 kali lebih cepat dari O2.

    A. Pertukaran Gas Sistemik (Internal Respiration)

    Laporan Kasus : Pleuritis |

  • 8/3/2019 Lap Pleuritis

    35/43

    1. Merupakan pertukaran O2 dan CO2 antara Kapiler sistemik dan sel-sel

    jaringan.

    2. Terjadi di seluruh jaringan tubuh, berbeda dengan respirasi eksternal

    yang hanya terjadi di paru-paru.

    3. Oxygenated blood (kaya akan oksigen) akan diubah menjadi

    deoksigenated blood (kekurangan oksigen)

    4. Tekanan parsial O2 (PO2) lebih tinggi daripada di jaringan yaitu 100

    mmHg, sedangkan di jaringan adalah 40 mmHg, hal ini dikarenakan sel

    tubuh secara konstan membutuhkan O2 untuk memproduksi ATP.

    5. Ketika difusi O2 berlangsung, maka CO2 pun ikut berdifusi dengan

    arah berlawanan, karena perbedaan tekanan antara kapiler darah dan

    jaringan lewat interstitial fluid. Tekanan parsial CO2 di interstitial fluid

    adalah 45 mHg sedangkan tekanan parsial di darah adalah 40 mmHg.

    Laporan Kasus : Pleuritis |

  • 8/3/2019 Lap Pleuritis

    36/43

    Gambar : pertukaran gas secara skematik.

    Laporan Kasus : Pleuritis |

  • 8/3/2019 Lap Pleuritis

    37/43

    Membran Respiratory (Blood-Air Barrier)

    Membran respirasi, tempat berlangsungnya pertukaran gas, terdiri dari

    lapisan sulfaktan, epithelium squamous simple pada dinding

    alveolar.membran dasar pada dinding alveolar, ruang interstitial yang

    mengandung serabut jaringan ikat dan cairan jaringan, membran dasar

    kapilar, dan endothelium kapilar. Molekul gas harus melewati keenam

    lapisan ini melalui proses difusi.

    8. TRANSPORT GAS

    A. Transpor oksigen. Sekitar 97% oksigen dalam darah dibawa eritrosit yang

    telah berikatan dengan hemoblobin (hb), 3% oksigen sisanya larut dalam

    plasma.

    Laporan Kasus : Pleuritis |

  • 8/3/2019 Lap Pleuritis

    38/43

    1. Setiap molekul dalam keempat molekul besi dalam hemoglobin

    berikatan dengan satu molekul oksigen untuk membentuk

    oksihemoglobin berwarna merah tua. Ikatan ini tidak kuat dan

    reversible. Hemoglobin tereduksi (HHb) berwarna merah kebiruan.

    2. Kapasitas oksigen adalah volume maksimum oksigen yang dapat

    berikatan dengan sejumlah hemoglobin dalam darah.

    3. Kejenuhan oksigen darah adalah rasio antara volume oksigen aktual

    yang terikat pada hemoglobin dan kapasitas oksigen:

    Kejenuhan oksigen = kandungan oksigen x 100

    Kapasitas oksigen

    A. Transpor karbondioksida. Karbon dioksida yang berdifusi ke dalam darah

    dari jaringan dibawa ke paru-paru melalui cara berikut:

    1. Sejumlah kecil CO2 (7-8 %) tetap terlarut dalam plasma.

    2. Karbon dioksida yang tersisa bergeak ke dalam sel darah merah ,

    dmana 25% nya bergabung dala bentuk reversible yang tidak kuat

    Laporan Kasus : Pleuritis |

  • 8/3/2019 Lap Pleuritis

    39/43

    dengan gugus amino di bagian globin pada hemoglobin untuk

    membentuk karbaminohemoglobin.

    3. Sebagian besar karbondioksida dibawa dalam bentuk bikarbonat

    terutama dalam plasma.

    4. Pergeseran klorida. Ion bikarbonat bermuatan negatif yang terbentuk

    dalam sel darah merah berdifusi ke dalam plasma dan hanya

    menyisakan ion bermuatan positif berlebihan

    a. Untuk mempertahankan netralitas elektrokimia, ion bermuatan

    negatif lain yang sebagian besar ion klorida bergerak ke dalam sel

    darah merah untuk memulihkan equiblirium ion. Inilah yang disebut

    sebagai pergeseran ion klorida.

    b. Kandungan klorida dalam sel darah merah di vena yang memiliki

    konsentrasi karbon dioksida lebih tinggi akan lebih besar

    dibandingkan dalam ateri.

    1. Ion bermuatan positif yang terlepas akibat disosiasi asam karbonat,

    berikatan dengan hemoglobin dalam se darah merah untuk

    meminimalisasi perubahan pH.

    8. SISTEM IMUN

    I. Adaptive immunity

    Definisi

    Kemampuan tubuh bertahan terhadap antigen seperti bakteri, toxin,

    virus, dan jaringan asing

    Ciri khas

    1. spesifik

    bersifat spesifik terhadap antigen tertentu dan dapat membedakan

    molekul tubuh dan molekul asing

    2. Memory

    Mempunyai pengingat antigen terdahulu yang pernah menyerang

    tubuh, sehingga respon terhadap antigen tersebut dapat lebih hebat

    Komponen

    Laporan Kasus : Pleuritis |

  • 8/3/2019 Lap Pleuritis

    40/43

    Komponen adaptive immunity yaitu lymphosit sel T dan sel B.Kedua sel

    ini berasal dari perkembangan pluripotent stem cells yang terdapat di

    red bone marrow.

    Pluripotent cell pada red bone marrow berkembang menjadi sel B dan

    pre-sel T.

    Sel B tetap berada di red bone marrow dan berkembang menjadi

    mature B cells, pre-T cell bermigrasi ke thymus dan berkembang

    menjadi mature T cells.

    Mature T cells meninggalkan thymus menuju secondary lymphatic

    organ (spleen, lymph nodule, dan lymph node).Pada secondary

    lymphatic organ, mature T cells akan menjadi cytotoxic T cell dan

    helper T cells.mature B cells juga meninggalkan red bone marrow

    menuju secondary lymphatic organ.

    Laporan Kasus : Pleuritis |

  • 8/3/2019 Lap Pleuritis

    41/43

    Pada seconday lymphatic organ, mature B cells akan teraktifasi dengan

    bantuan helper T cells.Aktifasi ini membuat mature B cells mengalami

    cloning menghasilkan plasma cells dan memory B cells.Plasma cells

    menghasilkan antibody yang berperan dalam antibody-mediated

    immunity (disebut juga humoral immunity).Memory B cells berfungsi

    mengingat antigen yang dihadapi antibody dan akan berproliferasi

    membentuk plasma cells dan memory B cells jika menghadapi antigen

    tersebut di waktu mendatang.

    Pada seconday lymphatic organ juga, cytotoxic T cells akan teraktifasi

    dengan bantuan helper T cells sehingga cytotoxic T cells akan

    mengalami cloning menghasilkan active cytotoxic T cells dan memory

    cytotoxic T cells.Active cytotoxic T cells berperan dalam cell-mediated

    immunity (disebut juga sellular immunity)

    Tipe

    1. cell-mediated immunity (sellular immunity)

    Jenis lymphosit yang berperan yaitu active cytotoxic T

    cells.Menyerang intrasellular pathogen, yaitu : virus dan bakteri

    yang terdapat di dalam sel, beberapa sel kanker, dan transplantasi

    jaringan asing.

    2. antibody-mediated immunity (humoral immunity)

    Jenis lymphosit yang berperan yaitu plasma cells. Menyerang

    extrasellular pathogen, yaitu : virus, bakteri, dan jamur yang

    terdapat di extracellular fluid

    II. Innate immunity

    Terbagi 2 :

    1. Kulit dan membran mukosa

    Lapisan epidermis kulit berfungsi sebagai pelindung untuk menghalangi

    masuknya mikroba.

    Membran mukosa mensekresi cairan mucus yang berfungsi menjebak

    mikroba & substansi asing.Contoh membran mukosa yaitu pada hidung

    dan upper respiratory tract.

    2. Internal defense

    terbagi 4 :

    Laporan Kasus : Pleuritis |

  • 8/3/2019 Lap Pleuritis

    42/43

    Anti microbial

    Ada 4 :

    interferon

    Merupakan protein yang diproduksi oleh lymphosit, makrofag, danfibroblast yang terinfeksi oleh virus.Interferon akan berdifusi ke dalam

    sel terdekat yang tidak terinfeksi dan menyebabkan sintesis antiviral

    protein yang berfungsi menghentikan replikasi virus

    Complement system

    Merupakan protein tidak aktif yang terdapat dalam plasma darah dan

    plasma Membran. Ketika aktif, Complement system menyebabkan

    cytolysis mikroba, merangsang phagocytosis, dan berperan pada

    proses inflamasi

    Iron-binding protein

    Menghambat pertumbuhan bakteri tertentu dengan mengurangi

    jumlah iron yang tersedia.Contoh Iron-binding protein : transferin

    (terdapat di darah dan tissue fluid), lactoferin (terdapat di susu,

    saliva, dan mucus), ferretin (terdapat di liver, spleen, dan red bone

    marrow), dan hemoglobin

    Anti microbial proteins (AMPs)

    Merupakan ikatan peptida pendek yang dapat membunuh

    mikroba.Contoh : dermicidin (pada kelenjar keringat), defensin &

    cathelicidin (pada neutrofil, makrofag, dan epithel), dan

    thrombocidin (pada platelet)

    Natural killer (NK) cells dan phagocyte

    NK cells terdapat di spleen, lymph node, dan red bone marrow.NK cells

    menyerang sel-sel yang memperlihatkan plasma membran protein

    abnormal. Phagocyte adalah sel yang melakukan phagositosis

    (memakan mikroba dan partikel asing).Yang termasuk phagocyte yaitu

    neutrophil & makrofag

    Inflamasi

    Adalah respon tubuh terhadap kerusakan jaringan.Kondisi yang

    menyebabkan inflamasi yaitu : pathogen, luka lecet, iritasi zat kimia,

    gangguan pada sel, dan temperature extreme.Inflamasi berfungsi

    mencegah penyebaran mikroba, racun, atau substansi asing dari area

    Laporan Kasus : Pleuritis |

  • 8/3/2019 Lap Pleuritis

    43/43

    yang terinfeksi ke jaringan lain dan mempersiapkan perbaikan jaringan

    pada daerah yang terinfeksi

    Demam

    Terjadi ketika inflamasi & infeksi akibat racun yang dilepaskan oleh

    mikroba meningkatkan suhu tubuh.Demam membantu prosesinterferon, menghambat pertumbuhan beberapa mikroba, dan

    mempercepat reaksi tubuh ketika terjadi proses perbaikan jaringan

    PATHOMEKANISME PLEURITIS

    Bakteri pneumococci

    Masuk melalui saluranpernapasan

    Menginfeksi alveolus

    Pneumonia

    Inflamasi akut

    Alveolus berisi banyak

    cairan

    Efek pirogen

    Difagositosis